Ceritasilat Novel Online

Badai Dunia Persilatan 4

Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID Bagian 4



Stkapnya terhadap Bengcu amat dingin, tawar bahkan memandang hina. Hmm! sungguh membuat

orang yang melihat merasa tidak tahan teriaknya.

Perlahan-lahan Hu Pak Leng mengalihkan sinar matanya memandang tumbuhan gandum yang

bergoyang tertiup angin gumamnya seorang diri.96 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Umur seorang manusia ada batasnya hanya sepuluh tahun yang pendek dalam sekejap akan berlalu

justru dikarenakan waktu hidup manusia ada batasnya maka hal ini meninggalkan beberapa macam persoalan

yang akan teringat sekali didalam benak setiap insan manusia beberapa waktu dapat sampai menunjukkan

kesombongan rasanya tak perlu dipikirkan terlalu serius didalam hati.

Selesai berkata ia lantas tertawa tergelak sehingga menggetarkan seluruh angkasa.

Saking kerasnya suara tertawa tersebut beberapa ekor burung yang sedang berada diatas pohon pada

beterbangan saking kagetnya.

Agaknya menggunakan suara tertawa yang sangat keras ini ia ingin menyalurkan keluar seluruh rasa

mangkel didalam hatinya begitu suara tertawa sirap wajahnyapun sudah terlintas kembali perasaan girang.

Kepada Yu Ih Lok lantas serunya :

Jarak hari ini dengan perjanjian kita tiga bulan mendatang masih terlalu pagi kitapun tak usah

berangkat terlalu tergesa-gesa mari kita membeli beberapa ekor kuda jempolan di kota sebelah depan

sehingga sambil melakukan perjalanan nanti kita bisa nikmati dulu keindahan alam pemandangan

disekeliling jalan.

Heeei..... Bengcu bisa demikian lapang dada bisa memahami perasaan manusia, bersemangat berhati

welas, boleh dikata sukar untuk mencari orang yang dikolong langit pada saat ini.

Aku Yo Ih Lok bisa mengikuti dirimu boleh di kata hal ini merupakan suatu keuntungan yang tiada

taranya, ujar Yu Ih Lok sambil menghela napas panjang.

Mendadak wajah Hu Pak Leng berubah ramah ia tersenyum.

Sejak dahulu kala manusia yang berhati welas dan bersemangat tinggi kebanyakan didasarkan atas

baberapa persoalan yang pernah menimpa dirinya, sebelum itu tetapi ada berapa orang yang bisa mencapai

cita-citanya dengan sukses?.

Ia mendongakkan kepalanya memandang awan yang bergerak ditengah angkasa dengan sedih

sambungnya kembali.

Situasi yang kita hadapi saat ini tidak lebih merupakan lingkaran semak berduri yang sangat berbahaya

bagi keselamatan kita, keadaan betul-betul mengerikan dan kritis satu tindak saja kita salah jalan bukan saja

akan di cap oleh kawan-kawan kita sebagai pengkhianat bahkan akan terjerumus dalam keadaan terjepit oleh

dua golongan yang berbeda keadaan dan situasi semacam ini bagaimana mungkin tidak membuat orang

merasa sedih dan harus menghela napas.....

Yu Ih Lok adalah seorang manusia yang sangat cerdik, bagaimana mungkin dia orang tak mengerti

keadaan situasi yang dihadapi mereka ini sangat berbahaya.

Orang-orang dari perguruan serta partai-partai aliran lurus tidak ingin bekerja sama dengan mereka

anak buah mereka sendiripun merupakan bajingan-bajingan serta perampok-perampok Liok-lim yang pada

hari-hari biasa sudah sering berbuat jahat, membunuh orang membakar rumah memandang nyawa manusia

seperti permainan, berbuat sesukanya tanpa memperduli hukum.

Kini Hu Pak Leng telah menetapkan empat buah pantangan yang berhasil mengendalikan sifat binal

mereka manusia yang biasa berbuat jahat kini bisa dikekang hawa napsu jahatnya hal ini sebetulnya

merupakan suatu pekerjaan yang sangat mulya.

Pada hari-hari biasa mereka memang sangat takut oleh kelihayan kepandaian silat Hu Pak Leng

sehingga tidak berani bergerak secara gegabah tetapi bilamana sudah terjadi suatu peristiwa bukan saja

mereka akan melakukan perlawanan bahkan kemungkinan juga meminjam kesempatan ini mereka akan

mengacau sehingga mengakibatkan suatu peristiwa saling bunuh membunuh yang sangat mengerikan.

Tak terasa lagi diam-diam ia menghela napas panjang sedang diujung bibir ia tetap tersenyum.97 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Nyali Bengcu besar melebihi orang lain. Hamba sekalian sudah tentu merasa amat kagum walaupun

berada dalam keadaan serta situasi yang berbahaya seharusnya kita bisa lewati dengan tenang.

Mari... mari... kita percepat sedikit lari kita setelah tiba disebuah kota besar ada seharusnya kita

beristirahat sambil bersantap.

Kita balik pada Lauw San Sam Hiong yang berjaga-jaga didalam ruangan menanti si perempuan muda

berbaju putih itu selesai bersemedi.

Setelah dia sadar kembali Pauw Cau lantas menyampaikan pesan dari Hu Pak Leng sebelum berangkat

pergi.

Demikian mereka lantas melakukan perjalanan cepat menuju kearah Pak Ih.

Sikap perempuan berbaju putih itu mendadak berubah jadi sangat pendiam sikap serta tindak-

tanduknyapun lebih gagah dari keadaan tempo dulu, hal ini membuat Lauw San Sam Hiong yang semula

memandang rendah terhadap dirinya kini semakin lama semakin menghormat.

Urusan ternyata jadi diluar dugaan selama didalam perjalanan tak menjumpai anak buah Im So It Mo

turun tangan menghadang perjalanan mereka.

Siang itu mereka sudah tiba di keresidenan Hwee Gwan jarak dengan Pak Ih tinggal setengah hari

perjalanan.

Si setan Coe Khek Hong Ci diam-diam menghela napas panjang, sambil tertawa ujarnya memecahkan

kesunyian.

Sekarang jarak dengan Pak Ih sudah dekat sekalipun akan terjadi suatu peristiwa kita tak takut.

Baru saja perkataan tersebut selesai diucapkan mendadak dari ujung muncullah dua orang toosu

berusia pertengahan yang menggebol pedang berjalan menghampiri mereka.

Loo jie seru Pouw Cu kepada Hong Ci. Coba kau lihat dua orang toosu yang menggembol pedang itu

mempunyai semangat yang menyala agaknya mereka merupakan jago-jago lweekang yang tak boleh

dipandang enteng.

Sinar mata si setan Coe Khek berkilat dia memperhatikan sekejap kedua orang toosu tersebut.

Agaknya orang-orang dari partai Bu-tong pay entah apa maksud mereka datang kemari?? katanya.

Pada saat mereka sedang, bercakap-cakap itulah jarak masing-masing pihak semakin dekat.

Enam buah mata dari Lauw San Sam Hiong bersama-sama dialihkan keatas tubuh kedua toojien

tersebut sambil memandangnya dengan tajam sebaliknya kedua orang toojien itu pura-pura tidak tahu

mereka tetap melanjutkan perjalanannya kedepan dengan tenang.

Pouw Cau yang berada didepan pertama-tama yang melarikan kudanya menerjang kedepan dalam hati

ia merasa sangat curiga terhadap munculnya ke dua orang toojien tersebut disekitar Pak Ih :

Karena itu didalam hati ia ada maksud mencari keonaran kemudian meminjam kesempatan tersebut

akan turun tangan menangkap mereka kembali ke lembah Mie Cong Kok.

Kedua orang toojien tersebut sewaktu melihat Pouw Cau melarikan kudanya menerjang mereka kedua

orang itu cuma tersenyum kemudian bersama-sama menyingkir kesamping.

Demikian jarak antara mereka berdua terlowong sebuah ruangan selebar tiga depa.

Pouw Cau yang ada maksud mencari gara-gara sengaja ia melarikan kudanya kearah toojien yang ada

disebelah kiri.

Siapa sangka mendadak kuda tunggangannya meringkik panjang lalu meloncat keatas.98 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Pouw Cau sama sekali tidak menduga kalau kudanya akan meloncat keatas hampir-hampir saja

tubuhnya terlempar dari atas pelana.

Dalam keadaan gugup sepasang kakinya dienjotkan keatas sadal lalu mencelat ketengah udara dan

melayang turun keatas permukaan tanah.

Terlihatlah kuda tersebut diiringi suara ringkikan panjang segera menerjang kearah depan.

Ketika itu si setan Coe Khek Hong Ci sudah mengejar datang.

Si perempuan berbaju putih yang melihat sang kuda tanpa penumpang berlari kedepan dengan cepat ia

meloncat ketengah udara berkelebat kearah depan pula.

Bagaikan seekor burung walet perempuan itu meloncat mengejar kuda tersebut dan dengan sangat

tepat berhasil jatuh diatas pelana.

Di dalam sekali sentakan senjata ia sudah menarik tali les kuda itu untuk berputar dan berlari

kehadapan beberapa orang itu.

Menanti hampir menerjang beberapa orang itu ia baru menghentikan larinya kuda.

Hong Ci serta Ong Toa Kang dengan cepat meloncat turun pula dari punggung kuda dengan demikian

mereka bertiga bersama-sama berdiri sejajar menghadang jalan pergi kedua orang toojien tersebut :

Sinar mata kedua orang toosu itu berputar mereka memandang sekejap kearah si perempuan berbaju

putih itu.

Mendadak orang yang berdiri disebelah kanan bergeser dua kesamping berdiri sejajar dengan toosu

yang ada disebelah kiri.

Heee... heee... heee... ketika itulah Pouw Cau sudah tertawa dingin tiada hentinya, orang beribadat

mengapa tidak tahu adat badan menggembol senjata lagi pula turun tangan hendak melukai kuda

tungganganku apakah kalian ada maksud hendak membegal kudaku.

Hmm soal ini harus salahkan kudamu yang sudah buta sepasang matanya sahut sang toosu yang ada

disebelah kiri dengan suara yang amat tawar kalau bukan kuda butamu itu menerjang terus kemari apakah

kami suka turun tangan... jikalau semisalnya kami yang menemui ajal karena terjangan kudamu lalu apa

yang hendak kalian lakukan apa kalian anggap nyawamu adalah nyawa manusia sedang nyawa kami bukan

nyawa manusia?

Beberapa perkataan tersebut diucapkan dengan sangat tajam bahkan amat cengli hal ini membuat

Pouw Cau untuk beberapa saat lamanya dibuat kelabakan ia sama sekali tidak mengerti harus menggunakan

perkataan apakah untuk balas menjawab perkataannya itu.

Tak terasa lagi ia berdiri termangu-mangu disana.

Kiranya dia yang sudah mengikuti Hu Pak Leng beberapa saat lamanya tanpa terasa iapun sudah

banyak ketularan sikap dari Bengcunya.

Ketika dirasanya perkataan dari pihak lawan sangat cengli dan tak ada perkataan yang bisa digunakan

untuk membantah, perasaan gusar dalam hatinya terasa sukar untuk diutarakan keluar.

Dengan pandangan yang sangat dingin si setan Coe Khek Hong Ci memandang sekejap kearah kedua

orang toojien tersebut.

Tootiang berdua apakah jagoan dari partai Bu-tong pay? tegurnya.

Kedua orang toojien tersebut sewaktu mendengar dia orang secara mendadak mengalihkan bahan

pembicaraan, tak terasa lagi pada kerutkan alisnya rapat-rapat dan termenung tidak berbicara.

Kembali Hong Ci tertawa dingin tiada hentinya.99 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Partai Bu-tong pay merupakan suatu partai aliran lurus yang sudah amat terkenal didalam dunia

persilatan, sekalipun disebutkan keluar rasanya tak akan merendahkan kedudukan kalian berdua bukan?

katanya lagi.

Mendengar perkataan yang sangat tajam itu ke dua orang toojien tersebut terdesak untuk mau tak mau

harus menyahut.

Kalau benar kalian mau apa? terpaksa sahutnya ketus :

Jarak gunung Butong-san dengan tempat ini terpaut kurang lebih seribu li rasanya perjalanan kalian

tidak dekat?

Untuk sementara waktu lamanya kedua orang toojien tersebut tak mengerti maksud perkataannya

tanpa terasa kedua orang toosu itu sudah saling bertukar pandangan.

Apa maksudmu dengan mengajukan pertanyaan ini? tanyanya.

Heeei... heeei... heeei... jauh dari ribuan li kalian berdua datang kemari entah apa maksud tujuan kalian

kata Hong Ci sambil tertawa dingin air mukanya berubah keren.

Apa tujuan kita apa hubunganya dengan kalian tiba-tiba sang toosu yang usianya lebih tua itu berteriak

keras.

Hong Ci menoleh memandang sekejap kearah Pouw Cau lalu dengan nada yang amat dingin

sambungnya.

Kalau memang kalian berdua tidak mau bicara terus terang bagaimana kalau cayhe wakili kalian untuk

menjawab...


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Apa teriak si toojien yang berada disebelah kanan.

Bukankah kalian berdua mendapat tugas dari suhumu untuk menyelidiki keadaan disekeliling Pak Ih

potong Hong Ci dengan cepat. Cuma sayang jalan menuju lembah Mie Cong Kok ada berribu-ribu

penjagaanpun sangat ketat tak bisa kalian berdua harus menyia-nyiakan perjalanan kalian yang melelahkan

ini.

Sang toosu yang ada disebelah kanan setelah terkena gosokan oleh perkataan tersebut benar tak bisa

menahan sabarnya dia tertawa dingin tiada hentinya.

Aku kira belum tentu benar... teriaknya.

Sute buat apa kau ribut! mendadak sang toosu yang ada disebelah kiri membentak memutuskan

perkataan yang belum selesai diucapkan.

Haaa... haaa... sayang sudah terlambat teriak si setan Coe Khek sambil tertawa tarbahak-bahak kepada

Pouw Cau segera serunya :

Toako kemungkinan sekali mereka sudah berhasil memperoleh peta dari situasi sekeliling lembah Mie

Cong Kok mari kita geledah saku mereka.

Tanpa banyak cakap lagi Pouw Cau segera menerjaag kedepan melancarkan serangan gencar ke arah

kedua orang toojien itu.

Toosu yang usianya lebih tuaan dengan gemas melototi sekejap sang toosu muda yang banyak bicara

itu pergelangan tangannyapun segera digerakkan mencabut keluar pedang yang tersoren diatas punggung.

Di antara kebasan yang keras serentetan cahaya pelangi berwarna keperak-perakan yang di selingi

dengan segulung hawa pedang menahan perjalanan selanjutnya dari Pouw Cau.

Hmm...heee... heee... kalian ingin turun tangan...?? serunya tertawa dingin.100 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Hong Ci tidak berbicara apa-apa goloknya segera tercabut keluar pula kemudian dengan cepat

menerjang kedepan.

Sang toosu yang usianya lebih mudaan dengan cepat mencabut pedangnya yang tersoren diatas

punggung badannya bergeser dua langkah kesamping berdiri sejajar dengan toosu lainnya untuk bersama-

sama menahan datangnya serangan musuh.

Ong Toa Kang membentak keras dari dalam sakunya ia mengambil keluar sebuah gelang emas yang

memancarkan cahaya keemas-emasan serta sebuah tongkat besi yang kasar dan besar.

Loo jie minggir gembornya keras. Biarlah aku orang yang coba-coba ilmu pedang aliran Bu-tong pay.

Orang ini kasar lagi berangasan selamanya pantang mengikuti aturan setelah berkata hendak

bertempur ia lantas turun tangan.

Tongkat besinya dengan menimbulkan suara keras segera ia hantamkan keatas kepala musuh.

Sang toojien yang usianya agak tuaan itu sewaktu melihat serangannya amat ganas pedangnya segera

digetarkan menotok jalan darah pergelangan tangan kanan Ong Toa Kang.

Serangan pedangnya ini dilancarkan amat ganas telengas kontan saja Ong Toa Kang kena terdesak

sehingga buru-buru ia harus menarik kembali tongkat besinya dan mundur tiga langkah kebelakang.

Si toosu tersebut setelah berhasil melancarkan serangan mendesak mundur Ong Toa Kang tubuhnya

dengan cepat menerjang maju kedepan pedangnya menyapu kekanan menghajar kekiri, hanya didalam

sekejap mata telah mengirim delapan serangan sekaligus.

Ke delapan buah serangan itu dilancarkan sambung-menyambung kecepatanpun melebihi sambaran

kilat setiap jurus kesemuanya mengancam jalan-jalan darah penting diseluruh tubuh Ong Toa Kang

kedahsyatannya sungguh luar biasa.

Hal ini memungkinkan Ong Toa Kang harus menangkis dengan repot setelah susah payah akhirnya ia

berhasil menghindarkan diri kegagalan sebuah serangan gencar tersebut.

Si setan Coe Khek Hong Ci yang melihat kejadian itu diam-diam mengerutkan dahinya.

Aaaah..... ilmu pedang aliran Bu-tong pay benar-benar sangat luar biasa diam-diam ia memuji dalam

hati. Kelihatannya Loo Sam seorang tak bakal tahan menghadapi serangan-serangan gencarnya.

Selagi ia bermaksud turun tangan membantu mendadak terdengar Ong Toa Kang membentak keras

suaranya bagaikan halilintar yang membelah bumi.

Serangan-serangan balasan segera dilontarkan keluar gelang emas serta tongkat besinya saling susul-

menyusul dikirim keluar.

Hanya didalam waktu yang singkat itu ia sudah mengirim beberapa buah serangan berantai yang

memaksa toojien tersebut harus mundur lima langkah kebelakang.

Haruslah diketahui bahwa Lauw San Sam Hiong merupakan jago-jago yang mempunyai nama sangat

terkenal didalam dunia kangouw dan bukanlah manusia sembarangan.

Karena pada permukaan sang toojien tersebut telah melancarkan serangan berantai dengan

menggunakan jurus andalan yang paling lihay dari ilmu pedang Pat Sian Kiam Hoat maka untuk sementara

waktu Ong Toa Kang kena terdesak terus kebelakang.

Tetapi menanti ilmu pedang tersebut telah selesai digunakan belum sempat dia orang berganti jurus

Ong Toa Kang sudah mengirim serangan balasan yang gencar memaksa dia orang jadi terdesak.

Orang ini mempunyai tenaga dalam yang maha dahsyat senjata tajam yang digunakanpun sangat berat,

serangan tongkat besinya ini hebat bagaikan palu besi yang menghajar batu saja.101 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Walaupun si toosu berusia rada tuaan itu mencekal pedang tetapi ia tak berani menangkis datangnya

serangan tongkat besi serta gelang emas itu dengan keras lawan keras selama ini ia cuma mengandalkan

kelincahan badannya saja untuk berkelit dan menghindarkan diri dari serangan-serangan gencar pihak

musuh.

Masing-masing pihak setelah saling menyerang dengan mengandalkan kepandaian andalannya

mendadak sama-sama berhenti dan saling berdiri berhadapan tak bergerak.

Di dalam bentrokan barusan dalam hati masing-masing sudah mengerti bila mereka telah menemui

musuh tangguh siapapun tak berani mempunyai pikiran terlalu memandang rendah musuhnya.

Dalam pertempuran selanjutnya masing-masing pihak tentunya akan menggunakaan seluruh tenaga

yang dimilikinya untuk menyerang, oleh karena itu mereka berdua mulai mengatur pernapasan melakukan

persiapan-persiapan.

Si toosu muda itupun sambil mencekal pedangnya erat-erat berdiri disisi kalangan, sepasang matanya

memperhatikan suasana ditengah kalangan tajam-tajam.

Sebaliknya si setan Coe Khek Hong Ci dengan mencekal goloknya melototi diri toosu tersebut asalkan

si toosu muda itu turun tangan ia segera akan turun tangan pula menyambut.

Pouw Cau serta si dara berbaju putih itu tetap bersikap acuh tak acuh mereka menonton jalannya

pertempuran dari sisi kalangan.

Masing-masing pihak setelah saling berhadap-hadapan beberapa saat pertama-tama Ong Toa Kang lah

yang tak bisa menahan sabar, ia membentak keras :

Tongkat besinya segera dibabat kedepan mengikuti badannya yang menerjang ke muka tongkatnya

dengan jurus Lek Pit Hoa San atau membabat hancur gunung Hoa-san menghajar kepala pihak lawan,

sedang gelang emas ditangan kirinya dengan menggunakan jurus Tong Yang Shia Can, atau sinar timur

menyorot membabat sejajar dada.

Toojien tersebut dengan cepat menggerakkan pedangnya ke depan, ditengah menari serta

bergoyangnya cahaya tajam terbentuklah tiga kuntum bunga-bunga pedang yang secara terpisah mengancam

tiga buah jalan darah penting ditubuh Ong Toa Kang.

Kedua orang itu hampir pada saat yang bersamaan turun tangan bersama-sama bahkan serangan-

serangan yang dikerahkan keluarpun merupakan jurus-jurus serangan yang maha dahsyat :

Jikalau mereka berdua tidak suka melepaskan kesempatan untuk melukai pihak musuh dan

menghindarkan diri dari serangan pihak lawan masing-masing pihak tentu akan menderita luka yang parah.

Si setan Coe Khek Hong Ci yang menguatirkan keselamatan adik angkatnya buru-buru bentaknya

keras.

Loo sam jangan terima serangan dengan keras lawan keras.....

Sewaktu suara bentakan tersebut baru saja dilancarkan keluar Ong Toa Kang sudah mundur ke

belakang.

Gelang emas ditangan kirinya dengan cepat di tarik kebelakang membentuk serentetan cahaya

keemas-emasan melindungi seluruh badan.

Terdengarlah suara bentrokan senjata tajam yang sangat ramai diikuti percikan bunga-bunga api, tahu-

tahu pedang sang toosu dari Bu-tong pay ini sudah kena tergetar kesamping oleh tangkisan gelang itu.

Mendadak toojien tersebut meloncat ketengah udara pedang yang berada ditangannya dikebutkan

laksana kitiran cepatnya.

Dimana cahaya sinar berkelebat terasalah berlaksa-laksa ular perak bersama-sama mengurung dari atas

kepala.102 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Buru-buru Ong Toa Kang menggerakkan gelang emasnya menutup rapat seluruh kepalanya tangan

kanannya dengan menggunakan jurus Ing Im Pang Jien atau menyambut mega menghantam sinar dengan

sekuat tenaga menghajar keatas pedang lawan.

Tubuh sang toosu yang masih ada ditengah udara kembali berjumpalitan beberapa kali gerakannya

mirip sekali naga yang menyambar tahu-tahu ia sudah miring kesamping sejauh lima depa.

Ong Toa Kang yang sedang bertempur seru sudah tentu tak suka melepaskan mangsanya begitu saja

maka kembali membentak keras, tubuhnya bergerak melakukan pengejaran.

Menanti toosu tersebut telah melayang turun ke atas permukaan tanah air mukanya mendadak berubah

sangat serius, pedangnya disilangkan didepan dada menanti datangnya musuh dengan tenang.

Melihat kejadian tersebut si setan Coe Khek Hong Ci lantas menyadari bila toojien itu siap-siap

hendak melancarkan serangan dengan ilmu pedang tingkat atas buru-buru tegurnya dengan suara berat.

Loo sam hati-hati jangan terlalu memandang rendah pihak lawan.

Ketika itu Ong Toa Kang sudah menerjang ke sisi tubuh toojien tersebut mendengar peringatan dari

Hong Ci dengan cepat ia menghentikan gerakan tubuhnya.

Perlahan-lahan toosu tersebut maju dua langkah ke depan pedangnya didorong keluar dengan gerakan

yang luar biasa lambatnya tetapi sikap serta paras mukanya berubah semakin serius.

Toosu tua hidung kerbau ! diam-diam maki Ong Toa Kang didalam hatinya. Kau ingin menunjukkan

permainan setan apa lagi aku justru tidak mempercayai bila tusukan pedangmu yang amat lambat itu berhasil

melukai diriku.

Tongkat besi ditangannya diangkat keatas lalu dengan gerakan mendatar menyapu pedang toosu itu.

Siapa sangka sewaktu tongkat besinya hampir terbentur dengan pedang pihak lawan pedang yang

dicekal ditangan kanan toosu tersebut miring kesamping gerakan pedangnya telah berubah.

Dari gerakan yang lambat kini jadi cepat dengan menggunakan jurus Kiem Si Cau Wan atau surat

emas mengikat pergelangan, menotok tangan Ong Toa Kang.

Perubahan pedang yang baru saja terjadi benar-benar luar biasa sekali bahkan kecepatan gerakannya

cepat laksana sambaran kilat.

Dengan mengikuti gerakan tongkat besi ditangan kanan Ong Toa Kang serangan tersebut meluncur

datang.

Ong Toa Kang sama sekali tidak menduga bisa datangnya serangan tersebut dengan gelang emas di

tangan kirinya tetapi terlambat jika melepaskan tongkat besinya iapun akan terluka dibawah serangan pedang

tersebut.

Dalam keadaan terdesak terpaksa ia melepaskan tongkat besi ditangannya pergelangan kanan ditekan

kebawah lalu buru-buru mundur tiga langkah kebelakang.

Untung sekali perubahan yang dilakukan olehnya sangat cepat sehingga hanya ujung bajunya saja

yang tersobek oleh babatan pedang toojien itu.

Pouw Cau serta si setan Coe Khek Hong Ci yang menonton jalannya pertempuran ini dari samping

kanan tidak urung menghembuskan napas dingin juga.

Ketika toosu itu merasa serangannya mencapai hasil tubuhnya kembali menerjang kedepan pedangnya

langsung menusuk kearah dada musuh dengan gerakan yang tetap sangat lambat.

Ong Toa Kang yang sudah mengetahui dibalik gerakan yang sangat lambat dari serangan pedang itu

secara diam-diam tersembunyi suatu perubahan yang tiada taranya saat ini tidak berani bersikap gegabah

lagi, gelang emasnya segera dilintangkan didepan dada siap menanti datangnya serangan musuh.103 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Menanti serangan pedang pihak lawan hampir mendekati tubuhnya gelang emas yang berada di tangan

kirinya mendadak didorong kedepan langsung menghajar pedang tersebut.

Mendadak toosu itu bersuit panjang yang semula lambat mendadak berubah menjadi sangat cepat

dengan mengarah kebawah langsung menubruk kearah lambung lawannya.

Ong Toa Kang ingin berkelit tetapi kembali terlambat satu langkah, tak terasa lagi hawa amarah

memuncak dalam hatinya.

Ia sama sekali tidak menghindarkan diri dari datangnya serangan pedang itu ditengah suara bentakan

yang amat keras gelang emasnya dihantam kebawah langsung menghajar batok kepala toojien tersebut.

Ujung pedang sang toosu yang hampir menempel diatas lambung Ong Toa Kang secara mendadak

merasa angin serangan yang menderu-deru menyambar pula mengancam batok kepalanya dalam hati merasa

terkejut bercampur ngeri diam-diam pikirnya.

Orang ini sangat berangasan buat apa aku harus mengadu jiwa dengan dirinya? tindakan ini sama

sekali tidak berharga.

Didalam kerepotan hawa murninya segera ditarik dari pusar mengelilingi seluruh tubuh mendadak ia

mencelat mundur kebelakang.

Ong Toa Kang yang berhasil memunahkan sebuah serangan bahaya tangan kanannya dengan cepat

menyambar kebawah memungut tongkat besinya.

Di tengah suara teriakan yang keras tongkat besi serta gelang emasnya bersama-sama digerakan

langsung menerjang kedepan.

Kembali toosu dengan cepat menangkis datangnya serangan lawan dengan demikian mereka

berduapun kembali bertempur dengan amat seru.

Kali ini kedua orang itu tidak berani bertindak terlalu gegabah lagi masing-masing mengeluarkan

seluruh kepandaian silat yang dimilikinya untuk berusaha mengalahkan pihak lawannya dengan demikian

pertempuran diantara mereka terjadi semakin tegang ramai dan seru.

Ong Toa Kang memiliki tenaga besar melebihi orang lain, serangan-serangan dari tongkat besi serta

gelang emas itupun ganas tiada hentinya sembari melancarkan terjangan gencar ia membentak terus tiada

hentinya. Angin serangan cahaya gelang di tambah pula dengan suara gemboran yang keras laksana

sambaran geledek di siang hari bolong benar-benar membuat orang merasa rada jeri.

Tetapi air muka toojien tersebut tetap keren dan serius, pedang panjangnya dimainkan membentuk

serentetan cahaya berwarna keperak-perakan dan berputar kesana kemari mengelilingi serangan tongkat besi

serta gelang emas dari Ong Toa Kang.

Pertarungan sengit antara mati hidup yang sangat ramai ini hanya didalam sekejap mata sudah lewat

tiga puluh jurus banyaknya tetapi keadaan masih tetap seri siapapun tidak ada yang menang dan siapapun tak

ada yang memperoleh kekalahan.

Bila dibicarakan dari tenaga yang dimiliki mereka berdua Ong Toa Kang jauh lebih unggul daripada

sang toojien tersebut tetapi jurus-jurus pedang dari sang toojien itu jauh lebih sempurna dari Ong Toa Kang

jadi bila ditarik garis tengahnya maka keadaan mereka adalah seimbang dan untuk beberapa waktu sukar

untuk ditentukan siapa yang bakal menang dan siapa yang akan kalah.

Sttt... ilmu pedang toojien tersebut sudah mencapai taraf kesempurnaan diam-diam si setan Coe Khek

Hong Ci mulai berbisik kepada Pouw Cau setiap kali melancarkan serangan tentu mencari saat-saat yang

tepat sedangkan Loo sam dengan tidak sayang-sayangnya mengumbar seluruh tenaga murni yang ada untuk

ajak adu kekerasan dengan orang lain jika ditinjau sikap serta keadaannya kita kira dialah yang berada diatas

angin tetapi bila pertarungan ini berlangsung terus dalam keadaan begini terakhir yang rugi hanyalah Loo

sam bagaimana kalau aku menggantikan dirinya?.104 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Hmm! untuk hancurkan dua orang toosu cilik yang tiada bernamapun kita tak sanggup, hendak

dibawah kemanakah nama besar Lauw San Sam Hiong kita?... seru Pouw Cau cepat kau suruh Loo sam

berhenti kita turun tangan bersama-sama.

Hong Ci mengangguk.

Loo sam cepat mundur..... teriaknya kemudian dengan suara keras.

Tetapi walaupun ia sudah berteriak dua kali Ong Toa Kang tetap tidak ambil perduli serangan-

serangannya masih tetap gencar.

Kiranya pada waktu itu ia sedang pusatkan seluruh perhatiannya untuk menghadapi musuh dan

pertarungan ini sudah membangkitkan rasa girang dihatinya. Boleh dikata terhadap teriak-teriakan Hong Ci

sama sekali tidak mendengar.

Sang toojien lainnya yang menonton pertarungan dari sisi kalangan sewaktu melihat Pouw Cau serta

Hong Ci saling berbisik dengan suara lirih kemudian berteriak suruh Ong Toa Kang mundur karena takut

dari antara mereka sudah mengatur siasat busuk hendak mencelakai suhengnya tanpa berpikir panjang lagi

pedangnya segera dilintangkan didepan dada.

Melukai orang dengan cara membokong mencari kemenangan tidak andalkan kepandaian. Hmm!

orang-orang kalangan Liok-lim tidak lebih cuma kaum bajingan serta perampok yang tidak tahu malu.

Bentaknya keras.

Hmm! kau toosu cilikpun berani banyak cerewet disini. Teriak si setan Coe Khek Hong Ci dengan

amat gusar. Kau orang benar-benar memuakkan biar aku bereskan dulu dirimu.

Sambil menggerakkan goloknya ia lantas terjang musuhnya itu.

Mendadak si toojien yang berusia lebih tua memperkencang serangan-serangan pedangnya berturut-

turut ia mengirim tiga jurus serangan gencar memaksa mundur Ong Toa Kang, setelah itu membentak keras

terhadap saudara seperguruannya :

Sute! jangan bergebrak seorang diri melawan orang lain cepat kemari gabungkan ilmu pedangmu

dengan ilmu pedangku untuk melawan musuh.

Si toojien berusia agak muda itu menyahut badannya segera mencelat kesisi suhengnya sedang sang

pedang dilintangkan didepan dengan jurus Loe Yen Shia Hwee atau burung walet terbang miring

mengancam punggung samping dari Ong Toa Kang.

Merasakan datangnya desakan pedang yang demikian mendadak Ong Toa Kang terdesak... berturut-

turut ia mundur kebelakang sejauh tiga depa lebih.

Dan didalam yang amat singkat itu pula si setan Coe Khek Hong Ci sambil menggerakkan goloknya

membentuk selapis bayangan tajam laksana sambaran petir cepatnya menubruk kedepan.

Si toojien yang berusia lebih tuaan itu dengan cepat menggerakkan pedangnya dari bawah menuju

keatas menggunakan jurus Ya Hwee Sauw Thian atau api liar membakar langit menahan datangnya

terjangan Hong Ci sedangkan toosu muda tersebut mengambil kesempatan itu bergeser dua langkah

kesamping berdiri sejajar dengan suhengnya.

Dari tempat itu dia mengirim sebuah babatan pula memaksa Hong Ci harus meloncat ketengah udara

dan berjumpalitan mundur sejauh empat depa kebelakang.

Buru-buru Hong Ci bertukar napas kemudian sekali lagi menggerakkan goloknya menerjang kedepan

sedangkan Ong Toa Kang pada saat yang bersamaan pula menggerakkan senjata tongkat besi serta gelang

emasnya mengirim serangan-serangan gencar.105 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Setelah kedua orang toosu itu turun tangan bersama-sama kedahsyatannya mendadak bertambah kerja

sama diantara mereka berduapun sangat erat dan rapat terutama serangan-serangan pedang dari sang toosu

berusia agak lanjut itu. Setiap jurus tentu cepat ganas dan lihay bukan alang kepalang.

Sedangkan sang toosu yang berusia lebih muda walaupun kepandaiannya jauh lebih rendah satu

tingkat tetapi dibawah pimpinan serangan pedang sang suhengnya ia bisa mengimbangi dan kerja sama lebih

erat.

Sebentar pedangnya menerjang kedepan sebentar lagi ditarik kadang-kadang melancarkan serangan

berpencar dan kadang-kadang pula melancarkan serangan bokongan perubahan gerakan pedangnya amat luas

sukar diduga.

Golok yang berada ditangan Hong Ci pun dengan cepat digerakan menggunakan jurus-jurus serangan

yang paling sempurna terasa bayangan golok menumpuk bagaikan gunung tetapi tidak berhasil juga

menerjang hancur pertahanan dari sepasang pedang kedua orang toosu tersebut. Tak terasa lagi ia agak

terperajat juga dibuatnya.

Ilmu pedang perguruan Bu-tong pay terkenal karena memimpin Bu-lim agaknya berita ini sama sekali

bukan berita kosong belaka diam-diam pikirnya dalam hati cukup dua orang muridnya yang tiada bernama

telah memiliki kepandaian ilmu pedang yang demikian dahsyatnya dan tenaga lweekang yang lembek tiada

terputus jika aku harus bergebrak dengan cara ini terus-menerus kendati lewat seratus duaratus juruspun

sukar untuk mencapai kemenangan :

Pikirannya dengan cepat berubah sedang permainan golokpun tanpa terasa ikut berganti ia lantas

mengeluarkan ilmu golok andalannya Noe Pooh Cep Ngo To atau lima belas golok ombak mengganas.

Didalam sekejap mata cahaya berkelebat menyilaukan mata dan menyebar memenuhi angkasa tanpa

ampun lagi tubuh kedua orang toojien itu kena terbungkus didalam cahaya yang menyilaukan mata.

Sedangkan si toojien berusia agak lanjut sembari menggerakan pedangnya menahan tekanan-tekanan

musuh dalam hatipun mulai berpikir :

Musuh-musuh yang aku temui ini hari rata-rata memiliki kepandaian ilmu silat yang luar biasa

hebatnya terutama sekali si lelaki kurus kering yang kelihatannya tidak menarik hati ini ilmu goloknya

ternyata benar-benar lihay dan ganas, kelihatannya untuk menerjamg keluar dari hadangan mereka pada saat

ini bukanlah suatu pekerjaan yang gampang.

Mendadak ia merasakan daya tekanan semakin bertambah empat penjuru bagaikan tergulung oleh

cahaya golok yang tinggi laksana gunung kemudian tiada hentinya mendesak datang buru-buru pikirnya di

pusatkan kembali sedang jurus-jurus serangan pedang pun diperketat.

Ketika ia mendongak kesamping tampaklah dari atas kepala sutenya keringat sebesar mutiara sudah

mengucur keluar membasahi seluruh pakaian tak kuasa lagi ia jadi amat terperanjat.

Ia bersuit nyaring pergelangannya diperkuat mengirim dua babatan dahsyat untuk menahan datangnya

terjangan-terjangan Hong Ci yang hampir-hampir saja menghancurkan pertahanan barisan pedangnya.

Sute jangan sampai terpengaruh oleh cahaya golok pihak lawan. Bentaknya lirih cepat gunakan ilmu

Boe Sang Sim Hoat dari perguruan untuk menguasai pikiran yang kacau.

Pada waktu itulah dari samping telinganya kembali terdengar suara gemboran Ong Toa Kang yang

keras bagaikan samberan geledek.

Toosu busuk kalian masih juga tidak mau lepas pedang mengaku kalah???.

Tongkat besinya dengan menggunakan gerakan Kiem Kong Kay San atau si Kiem Kong membuka

gunung menghantam batok kepala lawan.

Toojien berusia agak lanjut itu buru-buru angkat pedangnya menangkis seketika itu juga ia merasakan

pergelangannya jadi kaku hampir-hampir saja pedangnya terpukul lepas dari cekalan.106 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Menggunakan kesempatan itulah dengan menggunakan jurus Huang Lauw Nie Shia atau mengalir

ganas melanda gencar Hong Ci sambil menggerakan goloknya menerjang maju kedepan dengan paksa ia

memisahkan gabungan serangan dari kedua orang toojien itu.

Badannya berputar goloknya menyambar dengan jurus Ci Leng Huan Tan atau ombak besar

menggulingkan perahu ia menghajar pedang dari toojien yang berusia agak muda itu.

Terdengar suara bentrokan senjata tajam bergema memenuhi angkasa diiringi percikan bunga-bunga

api pedang ditangan toojien berusia agak muda itu kontan kena dihantam sehingga mencelat ketengah udara.

Melihat pedang sutenya kena dipukul lemas, sang toojien berusia agak tua itu segera gerakkan

pedangnya menolong tetapi serangannya tersebut berhasil dihadang oleh senjata tongkat besi serta gelang

emas Ong Toa Kang dengan menggunakan jurus, Jiet Gwat Ceng Hwie atau matahari rembulan berebut

kekuasaan.

Hong Ci setelah berhasil menggetar lepas pedang dari toosu muda tersebut tangan kirinya laksana

sambaran kilat mengirim satu pukulan gencar menghantam jalan darah, Cian Cing Hiat di atas pundak toosu

tersebut.

Terdengar suara dengusan berat memecahkan kesunyian sang toosu muda itu terkena pukulan dan

mundur dua langkah kebelakang kemudian roboh keatas tanah.

Sang toosu yang melihat sutenya kena terpukul dan roboh keatas tanah dari sepasang matanya

memancarkan cahaya tajam penuh kegusaran ia bersuit panjang pedangnya digerakkan laksana terbang,

dengan mengerahkan seluruh jurus-jurus serangan yang paling ganas dan telengas didalam sekejap mata ia


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


sudah mengirim hampir dua belas buah serangan berantai.

Cahaya tajam bertamburan memenuhi angkasa angin pedang menderu-deru bagaikan kitiran hal ini

memaksa Ong Toa Kang berturut-turut harus mundur enam tujuh langkah kebelakang.

Hong Ci dengam cepat mengirim satu tendangan kilat menyingkirkan sang toosu muda yang kena

terhajar itu kesamping kalangan kemudian sambil melintangkan goloknya kedepan dada teriaknya keras.

Loo sam cepat menyingkir.

Mendadak cahaya merah berkelebat menyilaukan mata sebuah angkin tahu-tahu sudah melayang

kedepan menggulung pergelangan tangan kanan dari toojien tersebut.

Datangnya angkin ini sedikitpun tidak menimbulkan suara diantara berkelebatnya cahaya merah tahu-

tahu sekarang angkin tersebut sudah didepan mata.

Sang toojien tua yang sudah bergebrak sangat lama boleh dikata mata maupun telinganya tidak

setajam pada keadaan biasa. Ia merasakan pergelangan tangannya yang mencekal pedang tahu-tahu jadi kaku

dan tangannya sudah tergulung oleh angkin tersebut pedangpun tergetar lepas dari tangan.

Mengambil kesempatan inilah Ong Toa Kang mengirim satu tendangan kilat menghajar kaki kiri dari

toojien itu.

Walaupun kekuatan tendangan ini tidak ringan tetapi dengan kukuhnya kuda-kuda toosu tersebut tidak

berhasil tergempur hancur badannya cuma gentayangan saja tidak sampai roboh keatas tanah.

Toosu kau hidung kerbau sungguh hebat kepandaian silatmu... bentak Ong Toa Kang keras.

Gelang emasnya segera didorong kedepan dengan menggunakan jurus Su Swie Tui Tan atau

mengikuti air mendorong perahu menghantam pundak kanannya.

Pergelangan tangan kanan toojien itu kena tergulung oleh senjata angkin gerakannya tidak selincah

tadi lagi. Terpaksa ia memiringkan badannya kesamping untuk menghindarkan diri dari datangnya

kemplangan gelang emas setelah itu tangan kirinya dibalik mengirim satu tabokan dengan gerakan, Hwie Jan

Cing Tan atau mengebut debu bicara tenang.107 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Gelang emas Ong Toa Kang segera diputar kirim kembali satu hantaman kesamping serangan yang

dilakukan dalam waktu singkat dan sama sekali tidak terduga kontan saja memaksa toojien itu tak sempat

untuk menghindarkan diri lagi.

Pundak kanannya kena terhajar oleh gelang emas tersebut sehingga beberapa kerat tulangnya patah

sang tubuh tanpa ampun lagi roboh keatas tanah.

Tetapi tangan kiri sang toosu yang mengirim satu pukulan dengan jurus Hwie Jan Ci Than pun dengan

sangat tepat berhasil menghajar diatas pundak kanan Ong Toa Kang.

Terdengar si lelaki kasar lagi berangasan ini berteriak keras tongkat besi ditangan kanannya terpukul

jatuh keatas tanah.

Melihat saudaranya terpukul buru-buru si setan Coe Khek Hong Ci memburu kedepan dan

membimbing badannya yang sedang sempoyongan.

Loo sam lukamu sangat berat?? tanyanya penuh kekuatiran.

Haaa... haaa... tidak mengapa sekalipun lebih berat lagipun aku si Loo Ong masih sanggup untuk

menahan diri Ong Toa Kang tertawa tergelak.

Ia lantas pungut kembali tongkat besinya kemudian dengan langkah lebar mengundurkan diri dari

kalangan.

Kiranya orang ini memiliki badan yang berkekuatan alam atos dan kuatnya luar biasa, walaupun

hantaman dari toojien tadi tidak lemah tetapi tidak sampai melukai dirinya.

Sewaktu gelang emas dari Ong Toa Kang dengan tepat berhasil menghajar badan sang toojien

sehingga jatuh terlentang diatas tanah itulah angkin merah yang menggulung pergelangan kanannya

mendadak ditarik kembali.

Dengan cepat Ong Toa Kang menoleh tampaklah si perempuan muda berbaju putih dengan gerakan

yang cepat sedang menyimpan kembali angkin merahnya kedalam saku.

Dia adalah seorang yang polos lagi jujur teringat perempuan cantik berbaju putih ini sudah menolong

dirinya tanpa pikir panjang lagi ia lantas berteriak keras.

Nona! terima kasih atas bantuanmu jika kau orang tidak membantu mungkin aku Loo Ong terpaksa

harus bergebrak mati-matian lagi melawan hidung kerbau itu sebanyak ratusan jurus.

Perempuan cantik berbaju putih itu tersenyum.

Tidak mengapa..... cuma saja seranganku bisa berhasil tidak lebih karena aku melancarkan serangan

bokongan mengambil waktu orang lain sedang berada dalam bahaya.

Pouw Cau yang mendengar perkataan itu diam-diam merasakan pipinya jadi panas pikirnya.

Cukup berdasarkan nama Lauw San Sam Hiong yang terkenal didalam dunia kangouw ternyata untuk

bereskan dua orang toosu cilik yang tiada bernamapun tidak sanggup bahkan masih membutuhkan bantuan

orang lain hal ini benar-benar sangat memalukan.

Ketika ia mendongakkan kepalanya kembali tampaklah si setan mendekati toojien tersebut dengan

cepat ia berteriak keras.

Loo jie jangan lukai dirinya bawa pulang ke lembah Mie Cong Kok dan tunggu keputusan dari

Bengcu.

Eeeei... bukankah Bengcu beserta sianseng tukang ramal sedang berada dikuil Siauw lim si? apakah

mereka bisa tiba di lembah Mie Cong Kok jauh lebih cepat dari kita? seru Ong Toa Kang :108 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Di dalam hati selama ini cuma Hu Pak Leng seorang saja yang dihormati dan dikagumi, jelas maksud

dari perkataannya barusan dan kini Hu Pak Leng tak ada di lembah Mie Cong Kok, sudah seharusnya tidak

usah membawa pulang ke dua orang toojien itu kedalam lembah Mie Cong Kok.

Sewaktu Bengcu meninggalkan lembah ia sudah serahkan seluruh persoalan yang ada dalam lembah

kepada orang lain kalau memang ini perintah Bengcu maka orang itu sama pula kedudukannya dengan wakil

Bengcu selama ini kita tidak seharusnya membangkang kekuasaannya kata Pouw Cau sambil tertawa tawar.

Ong Toa Kang yang mendengar perkataan tersebut jadi bungkam seribu bahasa kendati begitu dalam

hati merasa sangat tidak puas.

Baiklah! pikirannya kemudian kau adalah lotoa dari Lauw San Sam Hiong terpaksa aku si Loo Ong

harus mendengarkan keputusanmu.

Tanpa banyak bercakap lagi si setan Coe Khek Hong Ci lantas turun tangan menotok jalan darah

kedua toojien tersebut kemudian dibopongnya sang toojien tua naik keatas punggung kuda.

Ong Toa Kang pun menggendong tubuh sang toojien muda keatas pelana kudanya tanpa banyak ribut

lagi mereka berempat melanjutkan perjalanan menuju ke lembah Mie Cong Kok.

Jalanan gunung amat bahaya, kuda sukar untuk melalui tempat itu setelah jauh memasuki daerah

pegunungan kuda-kuda mereka tak dapat melanjutkan kembali perjalanannya menaiki tebing-tebing yang

curam dan bahaya.

Pertama-tama Ong Toa Kang lah yang meloncat turun terlebih dahulu dari kudanya.

Toako teriak keras kuda kita sudah tak dapat melanjutkan perjalanan lagi apakah kita harus

menggendong kedua orang toosu bau ini untuk melanjutkan perjalanan??

Pouw Cau kerutkan alisnya selagi hendak memberi jawaban mendadak dari ujung gunung muncullah

dua belas orang lelaki kasar berpakaian ringkas warna hitam ditangan masing-masing membawa tombak dan

dipunggung menyoren busar dan panah.

Sewaktu melihat munculnya Lauw San Sam Hiong dari tempat kejauhan mereka buru-buru menjura

memberi hormat.

Aaaaakh... bagus-bagus sekali! seru si setan Coe Khek Hong Ci sambil tersenyum. Kini ada para

peronda yang kuat-kuat disini kita tak usah melanjutkan perjalanan dengan membopong toosu-toosu bau itu

lagi.

Tampaklah dari belakang kedua belas orang lelaki kekar tersebut lambat-lambat muncullah seseorang.

Dia bukan lain adalah si Hwee Thian Liong atau si Naga Terbang Hoo Cong Hwie dari antara Kiang

Pak Ngo Liong.

Hoo Cong Hwie yang melihat munculnya Lauw San Sam Hiong disana dari tempat kejauhan segera

berlari mendekat.

Perjalanan kalian selama ini tentu melelahkan sekali katanya tertawa tanganpun lantas dirangkap

menjura.

Mana... mana... buru-buru Pouw Cau balas memberi hormat. Bagaimana keadaan didalam lembah

selama ini.

Hoo Cong Hwie memandang sekejap kearah kedua orang toojien itu akhirnya sambil menghela napas

menggeleng.

Walaupun tidak mendapatkan serangan dari luar tetapi kerusuhan sudah terjadi didalam...

Mendadak ia merasakan bahwa perkataan tarsebut rada keterlanjur buru-buru sambil tertawa ia

bungkam kembali.109 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Setelah merandek beberapa saat lamanya ia ganti bertanya.

Entah sekarang Bengcu ada dimana??.

Bengcu serta Ih-heng sedang berangkat menuju kuil Siauw lim si di gunung Siong-san.

Apa??? mau apa Bengcu pergi ke kuil Siauw lim si seru Hoo Cong Hwie terperanjat dan keheran-

heranan.

Jejak dari Bengcu cayhe... sekalian tidak berani banyak bertanya..... Buru-buru sambung si setan Coe

Khek dengan cepat.

Sinar mata Hoo Cong Hwie perlahan-lahan lantas dialihkan keatas tubuh si perempuan berbaju putih

itu melihat wajahnya yang cantik dan bercahaya tajam ia tidak berani berlaku kurang ajar dan memandang

terlalu lama.

Setelah melirik sekejap sinar matanya lantas di alihkan kembali keatas wajah Pouw Cau.

Apakah dia adalah hujienmu?? tanyanya.

Paras muka perempuan muda berbaju putih itu kontan saja berubah jadi merah cegah ia tersenyum dan

tetap membungkam.

Pouw Cau menoleh dan melirik sekejap kearah si perempuan cantik berbaju putih itu kemudian

tertawa nyaring.

Lauw San Sam Hiong adalah manusia kasar yang tidak berharga mana kami punya rejeki sedemikian

besar.....

Aaaach... Pouw-heng terlalu merendah... Seru perempuan cantik tersebut tersenyum.

Walaupan pipinya sudah berubah jadi merah jengah tetapi sekejapnya sama sekali tidak kelihatan riku.

Mendengar perkataan tersebut Hoo Cong Hwie jadi kebingungan setelah termenung sebentar tanyanya

kembali :

Lalu apakah Lie-enghiong ini ikut kalian bertiga datang kemari bertujuan hendak menggabungkan

diri??.

Perkataanmu boleh dihitung betul separuh.

Baru saja Pouw Cau bicara sampai disitu sang perempuan cantik berbaju putih itu sudah

menyambung.

Aku mendapat perlindungan dari Hu Bengcu mengikuti mereka bertiga datang kemari untuk

bersembunyi.

Sekali lagi Hoo Cong Hwie dibuat merengek.

Kalau memang begitu mari cepat masuk kedalam lembah serunya kemudian.

Walaupun ia berkata demikian diam-diam dalam hati pikirnya.

Kenapa Bengcu sebegitu bodoh buat apa membawa masuk seorang perempuan yang sedemikian

cantiknya kedalam lembah....

Walaupun dalam hati penuh diliputi oleh perasaan curiga tetapi ia merasa tidak enak untuk banyak

bertanya akhirnya dengan perasaan apa boleh buat lelaki ini coba berganti bahan pembicaraan.

Kedua orang toojien ini adalah...110 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Kedua orang toosu bau hidung kerbau ini adalah anak murid dari partai Bu-tong pay sambung Ong

Toa Kang sambil menggembor mereka dikirim untuk menyelidiki keadaan lembah Mie Cong Kok kita,

karena itu kami tangkap dia untuk di periksa.

Apakah Pouw-heng sudah selidiki jelas asal usul kedua orang toojien ini kalau mereka benar-benar


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


orang dari partai Bu-tong pay? tanya Hoo Cong Hwie kembali setelah melirik sekejap kearah kedua orang

toojien tersebut.

Jika dilihat dari ilmu pedangnya dan mendengar pula nada suaranya aku rasa tidakkan salah lagi, cuma

kami sekalian belum melakukan pemeriksaan yang cermat.

Hoo Cong Hwie tidak banyak bertanya lagi ia memerintahkan sang lelaki kekar yang mengikuti

dirinya untuk gotong kedua orang toojien tersebut masuk kedalam lembah.

Lembah Mie Cong Kok terdiri dari berribu-ribu jalan yang bercabang setiap orang yang memasuki

lembah tersebut kebanyakkan akan tersesat dan tak bisa kembali lagi.

Tetapi sesudah Hu Pak Leng memilih tempat yang sedemikian baiknya ini untuk dijadikan markas

besar di tempat-tempat yang penting ia sudah suruh orang membuat tanda-tanda kode, terali-terali besi serta

benteng-benteng batu sebagai pertahanan :

Asalkan setiap orang berjalan masuk kedalam lembah dengan mengikuti kode-kode serta tanda-tanda

tersebut maka mereka tidak bakal mendapatkan kesulitan.

Tetapi bagi orang luar bukan saja mereka akan dibingungkan oleh banyaknya cabang-cabang jalan

disana bahkan kemungkinan sekali akan terjebak kedalam pos-pos penjagaan yang bertaburan di empat

penjuru lembah.

Perempuan cantik yang berbaju putih itu sembari berjalan diam-diam memperhatikan pula keadaan

disekelilingnya ia merasa jalanan disana amat rumit dan kacau balau jika tak ada orang yang membawa jalan

benar-benar terasa sulit untuk membedakannya.

Setelah berjalan kurang lebih empat lima li di dalam gunung sampailah mereka disebuah tikungan

lembah setelah melewati tempat maka pemandangan dihadapan merekapun mendadak berubah.

Tampak sebuah bangunan besar terbuat dari batu hijau berdiri dengan megah dan angkernya bunga-

bunga bertaburan di mana-mana rumput tumbuh dengan amat subur, sebuah rumah batu berdiri menempel

punggung gunung dan mengitari disekelilingi bangunan besar tersebut.

Bambu-bambu hijau dibuat sebagai pagar pohon siong bergoyang tertiup angin pemandangan disana

benar-benar amat indah menarik dan membuat hati setiap orang merasa nyaman.

Di atas bangunan besar ini tergantunglah sebuah papan nama yang bertuliskan keadilan berat bagaikan

mega dilangit.

Hoo Cong Hwie langsung memerintahkan lelaki kekar pengikutnya untuk sementara mengirim kedua

orang toojien tersebut kedalam sebuah ruangan batu disisi ruangan besar, setelah itu menoleh kearah Pouw

Cau tanyanya.

Menurut peraturan didalam benteng kita, setiap orang yang baru untuk pertama kali memasuki lembah

harus menghormati dan menyambangi dulu Bengcu kita. Setelah memperoleh ijin ia baru di perkenankan

tinggal dalam lembah. Kini semua urusan didalam lembah dipegang oleh Tiong serta Huo dua orang.

Tetapi sejak Bengcu meninggalkan lembah antara Tiong serta Huo dua orang disebabkan perebutan

kekuasaan wakil Bengcu inilah sering terjadi keributan masing-masing pihak tidak mau saling mengalah

bahkan ada satu kali hampir-hampir saja diantara mereka terjadi bentrokan secara terang-terangan.

Untung sekali hujien buru-buru turun tangan melerai kejadian tersebut sehingga mereka berdua bisa

ditaklukkan kembali.111 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Cuma saja... nona ini telah mendapatkan ijin langsung dari Bengcu untuk berlindung disini, menurut

keadaan yang sesungguhnya aku rasa ia tidak usah menyambangi Tiong serta Huo kedua orang wakil

Bengcu tersebut lagi.

Kalau memang didalam Benteng kalian ada peraturan semacam ini, rasanya akupun tidak seharusnya

mengesampingkan adat serta tata cara tersebut si perempuan cantik berbaju putih itu tersenyum.

Demikian saja ujar Pouw Cau kemudian sambil tertawa Hoo-heng boleh laporkan utusan ini kepada

Tiong serta Hou dua orang katakan saja nona ini sudah mendapat ijin dari Bengcu untuk berlindung dan

menetap disini jikalau mereka merasa tidak ada perlunya untuk bertemu sudah tentu lebih baik tetapi

semisalnya mereka anggap perlu terpaksa nona ini harus pergi menyambangi juga kedua orang wakil Bengcu

tersebut...

Ong Toa Kang, mendengus dingin tapi belum sempat dia orang buka suara Pouw Cau sudah menoleh

sambil melototi sekejap kearahnya.

Sam-te! jangan bicara sembarangan, tegurnya.

Terpaksa Ong Toa Kang mendehem dan menelan kembali kata-kata ucapan yang hendak dilontarkan

keluar itu.

Kalau begitu bagaimana kalau kita pergi menemui Bengcu hujien dulu kemudian biar dia yang ambil

keputusan? usul Hoo Cong Hwie kemudian setelah termenung sejenak. Mendengar usul itu si setan Coe

Khek Hong Ci kerutkan alisnya.

Selama ini Bengcu hujien tidak pernah mencampuri urusan didalam lembah katanya. Jika suruh dia

yang bereskan urusan ini rasanya rada kurang leluasa.

Di dalam pandangannya Kok Han Siang tidak lebih adalah seorang bidadari yang amat cantik dan

seorang nyonya muda yang bersifat polos kekanak-kanakan dan jarang mengurusi persoalan karena itu ia

merasa tidak seharusnya dia orang ikut serta pula didalam persoalan yang menyangkut hal-hal didalam

lembah.

Heeei... Hong-heng mana kau tahu semua urasan disini kata Hoo Cong Hwie sambil menghela napas

panjang. Sejak Bengcu meninggalkan lembah ini berturut-turut gelombang besar sudah melanda suasana

disini bahkan ombak semakin lama memecah semakin besar dibawah pimpinan Tiong serta Huo dua orang

wakil Bengcu, persatuan kita jadi hancur dan pecah, hal ini memaksa hujien mau tak mau harus turun tangan

juga mengatasi situasi semacam ini.

Sebenarnya dia adalah seorang perempuan cantik yang berpikiran kekanak-kanakan polos dan tak

mengerti jahat baiknya manusia tetapi dibawah desakan serta paksaan kekacauan dalam tubuh kita sendiri

ternyata dia benar-benar berbuat dan pandai untuk memegang tampuk pimpinan jika bukan dia orang yang

sudah turun tangan pegang kekuasaan dan atur seluruh persoalan disini, kemungkinan sekali sejak tempo

dulu antara Tiong serta Huo dua orang sudah saling bertempur mati-matian untuk merebut kekuassan.

Di atas paras muka Hong Ci kontan terlintas perasaan kurang percaya tetapi ia tidak berani membantah

sepatah katapun sinar matanya perlahan-lahan melirik sekejap kearah Pouw Cau.

Kendati begitu mulutnya tetap membungkam dalam seribu bahasa.

ooooOoooo

6

DENGAN wajah murung Pouw Cau mendongakkan kepalanya memandang awan yang bergerak

lambat ditengah angkasa setelah termenung beberapa saat lamanya ia berkata.112 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Kita orang-orang dari kalangan Liok-lim kebanyakan sombong memandang tinggi diri sendiri dan

memandang rendah orang lain. Heeei... kecuali Bengcu seorang yang begitu berbudi, begitu cerdik dan

memiliki daya pengaruh yang melebihi siapapun rasanya dikolong langit pada saat ini agak sulit untuk

menemukan orang kedua yang bisa menguasahi keadaan dan duduk sebagai pemimpin dunia...

Ia rada merandek sejenak setelah menyapu sekejap wajah Hong Ci serta Ong Toa Kang berdua

sambungnya kembali.

Mari kita lanjutkan perjalanan! pertama-tama kita unjuk hormat dulu buat hujien, setelah itu secara

berpisah menyambangi Tiong serta Huo dua orang wakil Bengcu.

Dengan dipimpin Hoo Cong Hwie didepan mereka melanjutkan kembali perjalanan menuju ke dinding

gunung sebelah kiri.

Setelah berjalan puluhan kaki jauhnya sampailah mereka dipinggir sebuah halaman yang dipagari

dengan bambu dan tumbuh beraneka warna bunga disekelilingnya.

Setelah menghadap pintu pagar dengan sikap yang sangat hormat Hoo Cong Hwie lantas merangkap

tangannya menjura.

Lauw San Sam Hiong jauh-jauh kembali ke lembah mereka bermaksud hendak menyambangi dan

menanyakan kesehatan hujien!

Terdengar suara langkah ringan bergema memecahkan kesunyian kedua belah pintu pagar terbuka

disusul munculnya seorang gadis cantik yang memakai pakaian sederhana.

Nona Ban apakah hujien ada? Buru-buru Hoo Cong Hwie menegur sambil tertawa.

Sinar mata gadis cantik itu menyapu sekejap kearah Lauw San Sam Hiong kemudian sinar matanya

berhenti diatas tubuh perempuan muda berbaju putih itu lama sekali ia baru menyahut dengan suara lirih :

Kalian masuklah kedalam!.

Selesai berkata ia putar badan dan berjalan masuk dulu kedalam dengan langkah lambat.

Hoo Cong Hwie menyingkir kesamping memberi jalan Lauw San Sam Hiong dengan rnenurut urutan

kedudukan satu persatu berjalan masuk kedalam.

Sang perempuan muda berbaju putih itupun dengan kencang mengikuti dari belakang Ong Toa Kang

disusul Hoo Cong Hwie di paling belakang.

Di dalam ketiga buah ruangan tamu tersebut di atur barang-barang yang sangat sederhana bangku

bambu meja terbuat dari bambu dan horden yang menutupi sebagian jendela selain itu tak kelihatan barang

lainnya lagi.

Kendati begitu suasana terasa amat nyaman ruangan itupun bersih sekali.....

Sinar mata perempuan muda berbaju putih itu perlahan-lahan menyapu sekejap keadaan didalam

ruangan tersebut tak terasa lagi dalam hati ia menghela napas panjang pikirnya.

Seorang Liok-lim Bengcu dari kolong langit yang terhormat ternyata melewatkan hidupnya dengan

demikian sederhana dan biasa jika bukan melihat dengan mata kepala sendiri aku benar-benar tak akan

percaya.

Dari samping ruangan dinding belakang tampak horden sedikit menyingkap dan muncullah seorang

perempuan yang amat cantik sekali berjalan lambat-lambat keluar dari balik pintu.

Perempuan itu mempunyai wajah yang sangat menarik hati rambutnya disanggul tinggi mirip wanita

keraton jubahnya panjang hitam terurai sampai ditanah diatas wajahnya yang cantik secara samar-samar

terselubung perasaan murung yang tipis.113 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Cuma saja kemurungan itu sama sekali tidak sampai menutupi kecantikan wajah yang tiada

bandingannya itu sepasang matanya yang jeli menarik memancarkan cahaya lembut menambah daya tarik

bagi dirinya boleh dikata kecantikan wajahnya tak terkalahkan walaupun seorang bidadaripun.

Lauw San Sam Hiong mamandang sekejap wajah perempuan itu kemudian tak kuasa lagi pada

tundukkan kepalanya rendah-rendah bahkan sampai Ong Toa Kang yang membawa tiga bagian sifat ketolol-

tololan itupun tidak berani memandang terlalu lama.

Di belakang tubuh perempuan cantik itu berdirilah seorang gadis yang memakai pakaian sederhana

jubahnya panjang menarik sedang wajahnyapun tidak kalah cantiknya.

Menanti kedua orang perempuan tersebut telah masuk kedalam ruangan Pouw Cau buru-buru bangun

berdiri dan menjura dengan kepala ditundukkan rendah-rendah.

Pouw Cau, Hong Ci serta Ong Toa Kang mengunjuk hormat buat hujien.

Hong Ci serta Ong Toa Kang pun dengan cepat ikut bangun berdiri sambil merangkap tangannya

menjura.

Selama didalam perjalanan kalian bertiga tentu sangat lelah tidak usah banyak adat lagi cepatlah ambil

tempat duduk ujar Kok Han Siang sambil tertawa.

JILID 7

POUW CAU menurut dan ambil tempat duduk kemudian dengan sangat hormat jawabnya :

Merepotkan dan mengganggu ketenangan hujien dalam hati hamba merasa tidak enak.....

Kok Han Siang menoleh kepada si gadis berpakaian sederhana itu bisiknya lirih:

Ambil beberapa cawan air teh.

Gadis tersebut menyahut kemudian berlalu dengan langkah lambat.

Sang perempuan muda berbaju putih yang melibat kejadian itu diam-diam hatinya kembali merasa

keheranan pikirnya:

Jika ditinjau dari sikap serta dandanannya tidak mirip seorang dayang apakah hujien yang terhormat

dari seorang Liok-lim Bengcu hanya beberapa orang pelayan serta budakpun tidak punya.

Selagi ia berpikir keheranan gadis berbaju sederhana itu sudah keluar lagi dengan membawa beberapa

cawan air teh.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Setelah mempersilahkan para tetamu minum air teh sinar mata Kok Han Siang berputar sesudah

menyapu sekejap kearah Lauw San Sam Hiong mendadak tanyanya.

Apakah Toakoku belum kembali?.

Ketika itu Pouw Cau sedang pusatkan pikiran duduk tenang dan berusaha untuk melenyapkan golakan

didalam hatinya mendengar pertanyaan tersebut untuk beberapa saat ia jadi tertegun dan tidak mengerti

siapakah yang dimaksudkan oleh Kok Han Siang.

Karena itu ia tetap membungkam dalam seribu bahasa.

Si setan Coe Khek Hong Ci yang melihat toakonya kebingungan buru-buru menyambung.

Bengcu serta Ih-heng sedang bcrangkat menuju kekuil Siauw lim si.

Hamba sekalian mendapat perintah untuk kembali dulu kedalam lembah.114 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Mendadak satu senyuman manis kembali berkelebat didalam wajahnya, setelah merandek beberapa

saat sambungnya.

Dia orang yang melakukan perjalanan ditempat luaran setiap hari harus menanggung siksaan dan

menderita untuk ini aku yang tak bisa ikut serta dirinya untuk melayani segala keperluan yang ia butuhkan

dalam hati merasa tidak tenang jikalau sekarangpun aku tak bisa bantu dia membereskan urusan rumah

tangga aku benar-benar tidak berguna.

Ia berguman seorang tinggi hampir setengah harian lamanya selama ini tak seorangpun yang menyela

perkataannya.

Menanti ia sudah selesai berbicara Pouw Cau baru menyambung kembali kata-katanya:

Sewaktu Bengcu berangkat menuju kuil Siauw lim si telah menyampaikan pesanan kepada hamba

sekalian untuk menghantarkan nona ini datang kedalam lembah Mie Cong Kok kita!

Sinar mata Kok Han Siang perlahan-lahan di alihkan keatas wajah perempuan berbaju putih itu setelah

memandang sekejap ia tertawa.

Enci inilah??.

Berkat kemurahan hati Hu Bengcu aku mendapat ijin untuk tinggal disini guna menghindari

pembalasan musuh. Buru-buru perempuan berbaju putih itu bungkukkan badan memberi hormat.

Toako jadi orang memang paling ramah dan welas kasih Kok Han Siang tersenyum. Heeeeei..... cuma

saja masih banyak sekali kawan-kawan Bu-lim yang mengecap dia sebagai seorang jahat dan tak suka

membiarkan dia orang melanjutkan hidup sewaktu aku bersama-sama dia orang lari bersembunyi dari

kejaran musuh setiap hari harus berlari dan mengembara ditengah pegunungan lebat dan sunyi kadang-

kadang sampai beberapa hari lamanya tak makan nasi dan buah-buahan... heeei... keadaan kami tempo dulu

benar-benar sangat mendertia......

Ia tersenyum lalu tambahnya :

Cuma kau boleh tinggal disini dengan berlega hati tempat ini banyak terdapat jago-jago lihay dari

kalangan Liok-lim musuh besarmu itu tentu tidak akan berani datang kemari untuk cari balas.

Terima kasih hujien.

Sinar mata Kok Han Siang lantas dialihkan ke arah gadis berpakaian sederhana itu.

Dengan demikian kitapun dapat kawan lagi katanya tersenyum :

Hujien! ujar Pouw Cau kemudian setelah melirik sekejap kearah si setan Coe Khek Hong Ci peristiwa

tinggalnya nona ini disini apakah perlu di laporkan kepada Tiong serta Huo dua orang wakil Bengcu?

Selagi Kok Han Siang hendak memberi jawaban mendadak dari luar pagar bambu berkumandang

datang suara teguran seseorang yang amat nyaring.

Hujien ada??.

Aaaakh..... Tiong It Hauw sudah datang, seru gadis berpakaian sederhana itu tertawa.

Dengan cepat ia lari keluar membukakan pintu pagar.

Tampaklah seorang lelaki memakai jubah panjang dengan wajah berkerudung hitam sudah berjalan

masuk dengan langkah lebar :

Tiong It Hauw mengunjuk hormat buat hujien seru dari tempat kejauhan sambil menjura kearah Kok

Han Siang :

Kedatanganmu sungguh kebetulan sekali cepatlah masuk kemari.115 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Orang yang datang bukan lain adalah Tiong It Hauw sang wakil Bengcu.

Walaupun wajah orang ini tertutup kerudung hitam sehingga tidak bisa dilihat wajahaya yang asli,

tetapi jikalau ada orang kangouw yang berpengalaman cukup melihat langkah kakinya yang lebar serta

kepala didongakkan keatas sudah cukup mengerti bila dia orang memiliki sifat yang amat sombong dan

memandang kosong empat lautan.

Tetapi sewaktu ia tiba dihadapan Kok Han Siang telah berubah jadi begitu halus dan penurut,

kepalanya ditundukkan rendah-rendah seperti tidak berani dongakkan kepalanya memandang kecantikan

wajah perempuan itu.

Lauw San Sam Hiong buru-buru bangun berdiri memberi hormat.

Tampak wajah Tiong It Hauw yang ditutupi kerudung hitam sedikit mengangguk kemudian alihkan

sinar matanya dan berhenti diatas wajah perempuan berbaju putih itu.

Siapakah nona itu? tanyanya.

Buru-buru Pouw Cau merangkap tangannya menjura.

Sewaktu Bengcu berada di kota Lam Cang telah bertemu dengan nona ini karena ia sudah menolong

nyawa Bengcu sehingga menggusarkan suhunya pada waktu itu juga ia dihantam gurunya sehingga terluka

parah walaupun sudah mendapatkan pertolongan dari Bengcu tetapi tiada tempat untuk bersandar akhirnya

atas perintah Bengcu kami perintahkan untuk menghantar dia kembali ke lembah Mie Cong Kok...

Mendengar laporan itu Tong It Hauw tertawa dingin tiada hentinya.

Orang-orang didalam dunia kangouw walaupun gemar membunuh dan setiap tindak tanduknya tentu

di sertai tindakan kejam dan telengas tetapi terhadap perguruan paling pandang tinggi kini ia bisa

mengkhianati gurunya yang memberi didikan ilmu silat, apakah dikemudian hari ia juga mengkhianat.

Bengcu ?? orang semacam ini buat apa dibawa ke lembah Mie Cong Kok ? bukankah hanya akan

mendatangkan keonaran serta kerepotan saja? serunya.

Mendengar teguran Pouw Cau kerutkan alisnya tajam-tajam.

Pada waktu itu Bengcu ada perintah hamba sekali tidak berani membangkang. Sahutnya buru-buru.

Selama ini si perempuan berbaju putih itu tetap berdiri disamping tanpa mengucapkan sepatah

katapun.

Mendadak Tiong It Hauw maju kedepan sambil berteriak keras.

Hmmm! sekalipun urusan ini kecil tetapi mempengaruhi urusan serta urusan yang besar siasat licikmu

itu berhasil mangelabuhi sepasang mata aku orang she Tiong!.

Tangannya dengan cepat diulapkan kedepan seketika itu juga muncullah dua orang lelaki berpakaian

singsat warna hitam dengan pedang tersoren dipunggung menerjang masuk kedalam pintu kemudian dengan

hormat menjura.

Majikan ada perintah apa? tanyanya hampir berbareng.

Tangkap perempuan ini dan jebloskan kedalam penjara bawah tanah, seru Siong It Hauw sambil

tuding perempuan berbaju putih itu, tetapi tidak boleh mengganggu dirinya menanti Bengcu telah kembali ke

lembah kita ambil keputusan lagi.

Selama melakukan perjalanan bersama-sama secara diam-diam Lauw San Sam Hiong sudah

melakukan pengawasan serta pengamatan yang teliti terhadap gadis itu mereka merasa perempuan ini bukan

saja memiliki ilmu silat yang lihay kecerdikan yang melebihi orang lain bahkan sifatpun halus lembut dan

menarik hati karena itu rasa pandang yang semula tertanam dihati mereka segera tersapu bersih dengan rasa

hormat dan kagum.116 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Kini melihat Tiong It Hauw tanpa banyak bertanya sudah turunkan perintah untuk jebloskan

perempuan ini kedalam penjara dalam hati merasa agak mendongkol juga. Ong Toa Kang pertama-tama

yang tak bisa menahan diri tubuhnya dengan cepat meloncat mengitari Pouw Cau lalu menerjang kedepan.

Ia bersiap-siap hendak menghadang jalan pergi dari kedua orang lelaki berbaju hitam itu.

Melihat tindakan gegabah saudaranya buru-buru Pouw Cau gerakan lengan kanannya mencegah.

Kembali bentaknya rendah.

Walaupun Ong Toa Kang tidak membangkang tetapi iapun tidak mundur kembali ketempat semula

sepasang matanya melotot diri Tiong It Hauw dengan penuh kegusaran.

Kok Han Siang sebetulnya adalah seorang perempuan muda yang masih membara beberapa bagian

sifat ke kanak-kanakan jikalau bertemu dengan suatu persoalan yang belum pernah dialami sebelumnya

kadang-kadang ia dibuat ribut dan kelabakan sendiri sehingga daya reaksinya rada terlambat.

Ketika ia melihat Tiong It Hauw turunkan perintah untuk menangkap perempuan berbaju putih itu

selama beberapa saat dia merasa bingung apa yang harus dilakukan didalam menghadapi urusan.

Tetapi menanti kedua orang berbaju hitam itu hampir mendekati tubuh si perempuan berbaju putih dan

siap-siap hendak turun tangan itulah secara mendadak ia membentak keras :

Tahan jangan ganggu dia.

Orang-orang berbaju hitam itu kebanyakan merupakan orang-orang yang dibawah Tiong It Hauw dari

antara jago-jago Liok-lim didaerah Ho Pak kecuali terhadap majikannya sendiri selamanya belum pernah

mereka ambil perduli kepada orang lain, oleh karena itu sewaktu mendengar suara bentakan dari Kok Han

Siang mereka pura-pura tidak mendengar dan tetap melanjutkan serangannya mencengkeram perempuan

berbaju putih itu.

Sang gadis berpakaian berkabung yang selama ini berdiri dibelakang Kok Han Siang selama ini

menonton jalannya kejadian dengan dingin sewaktu dilihatnya kedua orang berbaju hitam itu sama sekali

tidak menggubris suara bentakan dari Kok Han Siang mendadak ia membentak nyaring.

Tubuhnya dengan cepat meloncat kedepan sepasang telapak tangannya bersama-sama bergerak

mengancam punggung dari kedua orang itu :

Si perempuan berbaju putih itu sendiri selama ini hanya berdiri tenang ditempat semula terhadap

datang serangan cengkeraman dari kedua orang lelaki berbaju hitam itu tidak ambil perduli :

Gerakan dari gadis berpakaian berkabung itu benar-benar amat cepat belum sampai serangan dari

kedua orang lelaki berbaju hitam mengenai tubuh perempuan berbaju putih itu, serangan yang dilancarkan

sudah menghantam datang.

Hal ini memaksa kedua orang lelaki berbaju hitam tersebut terpaksa harus melindungi keselamatan

sendiri dengan meloncat satu langkah kesamping.

Menanti serangan sudah lewat mendadak lengannya kembali sekali lagi mereka malancarkan serangan

cengkeraman kearah perempuan tersebut.

Mendadak Tiong It Hauw meloncat maju kedepan tangan kirinya mengebas tangan kanannya

menghantam dalam waktu yang singkat bersama-sama, mengirim serangan.

Terdengarlah suara gaplokan yang nyaring bergema memecahkan kesunyian kedua orang lelaki

berbaju hitam itu masing-masing sudah kena diperseni satu kali tamparan keras.

Gerakan tubuhnya aneh lagi cepat belum sempat kedua orang lelaki berbaju hitam itu berhasil

mencengkeram sasarannya, pipi masing-masing sudah kena di tampar sehingga mundur dua langkah

kebelakang dengan sempoyongan117 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Kedua orang berbaju hitam itu menoleh kearah Tiong It Hauw, walaupun dalam hati merasa amat

gusar tetapi tidak berani diumbar keluar masing-masing sambil mengusap pipi sendiri berdiri termangu-

mangu di tempat itu.

Tiong It Hauw tertawa dingin tiada hentinya.

Heeee... heeeee... heeee... perintah dari Bengcu hujien kalian juga tidak mau dengar, itu salah kalian

sendiri tidak tahu diri... ayo cepat pergi dari sini.

Kedua orang berbaju hitam itu buru-buru menjura dengan hormat kemudian dengan langkah cepat

mengundurkan diri dari dalam ruangan.

Menanti anak buahnya sudah berlalu Tiong It Hauw baru putar badan kembali.

Kalau memang hujien sudah ambil keputusan hamba...

Heeeei... Toako adalah seorang yang cerdik potong Kok Han Siang sambil menghela napas. Dia tak

akan salah melihat lagi.

Ketajaman mata Bengcu melebihi orang lain hamba bukan tandingannya.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Nah itulah! seru Kok Han Siang tiba-tiba sambil tertawa Toakoku sudah ambil keputusan untuk

membawa dia kemari sudah tentu keputusan ini tak bakal salah kau tidak usah urusi persoalan ini lagi

biarkan dia tinggal ditempatku ini.

Soal ini.....

Selama setengah harian lamanya ia tak sanggup untuk mengucapkan sepatah katapun.

Apakah perkataanku salah???

Hujien mempunyai badan yang berharga bagaikan emas mana boleh membiarkan seorang perempuan

yang tidak dikenal dan asal usul tidak jelas untuk hidup berdampingan dengan dirimu..... jikalau sampai

terjadi peristiwa hamba tidak akan kuat untuk menanggungnya, lebih untuk sementara serahkan saja

kepadaku biar aku orang untuk menjaganya menanti Bengcu telah kembali kedalam lembah kita baru tunggu

keputusannya lagi :

Aaach... kalian orang laki-laki mana boleh menguwasai seorang perempuan... seru Kok Han Siang

tertawa.

Mendadak ia teringat akan sesuatu sambil tersenyum kembali katanya :

Oooh... Yaaa... apakah kau suka padanya??.

Dia adalah seorang perempuan yang tiada bersifat licik apa yang dipikirkan dalam hatinya lantas

diutarakan tanpa tedeng aling-aling.

Berhubung wajah Tiong It Hauw tertutup oleh kerudung hitam maka orang lain sukar melihat

perubahan wajahnya tetapi badannya kelihatan gemetar sangat keras berturut-turut ia mundur dua langkah

kebelakang.

Bila hamba punya maksud ini Thian akan memunahkan dirimu serunya dengan cepat.

Kok Han Siang yang mendengar perkataan tersebut jadi tertegun.

Bila aku sudah salah berbicara harap kau jangan pikirkan dihati... serunya kemudian menghela napas.

Hujien jangan banyak berpikir hamba tak akan menyalahkan perkataan tersebut hamba hanya ingin

menunjukkan kebersihan hati dihadapan hujien.

Dia adalah seorang perempuan sebatang kara jika aku serahkan kepadamu rasanya kurang sesuai lebih

baik biarkanlah dia ada disini menanti Toako telah kembali kita bicarakan lagi.118 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Dengan sangat hormat Tiong It Hauw menjura.

Kalau hujien telah putuskan demikian hamba pun mohon diri.

Ia lantas putar badan dan berlalu dengan langkah lebar.

Melihat sang manusia misterius berkerudung itu sudah berlalu, Lauw San Sam Hiong pun bangun

berdiri minta diri.

Kalian bertiga yang batu saja melakukan perjalanan jauh memang seharusnya beristirahat dahulu kata

Kok Han Siang sambil tertawa sewaktu menghantar mereka sampai dipintu luar untuk Huo Yen Ga biarkan

aku yang mewakili biar kalian uruskan.

Terima kasih atas perhatian hujien.

Dengan cepat mereka bertigapun berlalu.

Menanti Lauw San Sam Hiong berlalu Kok Han Siang baru memanggil gadis berpakaian berkabung

itu.

Kau pergilah ketempat Huo Yen Ga sana, katanya. Beritahu padanya kalau Lauw San Sam Hiong telah

kembali katakan saja mereka pulang dengan membawa Li enghiong yang sekarang sudah aku tahan disini,

suruh dia orang tak usah menyelidiki urusan ini lagi.

Baik aku panggil dia datang kemari untuk menemui bibi.

Tidak... tidak usah, dengan cepat Kok Han Siang menggeleng aku tidak ingin menemui dia katakan

saja sudah cukup.

Si gadis berpakaian berkabung itu tersenyum.

Huo Yen Ga amat sombong dan jumawa benar sewaktu paman kembali, kita harus minta paman untuk

kasih sedikit hajaran buat dirinya!.

Sttt... kau jangan laporan kepada pamanmu buru-buru Kok Han Siang mencegah. Jika ia tahu tentu

sangat marah sekali.

Baiklah! gadis itu mengangguk kemudian putar badan berlalu.

Setelah gadis itu berlalu Koa Han Siang baru putar badan masuk kembali kedalam ruangan.

Ketika itu perempuan berbaju putih tersebut sudah menanti didepan pintu bahkan bungkukkan badan

memberi hormat.

Berkat perlindungan dari hujien, aku mengucapkan banyak terima kasih katanya sambil tertawa.

Kok Han Siang tersenyum sambil menarik tangannya untuk diajak duduk dikursi katanya :

Enci sudah menolong Toakoku dalam hati akupun sama-sama merasa amat berterima kasih diantara

kita tak usah sungkan-sungkan lagi.

Ia merandek sejenak lalu tambahnya :

Enci sudah lama berkenalan dengan Toakoku?.

Sebelum pertemuan di kota Lam Cung kita belum pernah saling mengenal perempuan berbaju putih

itu menggeleng.

Lalu mengapa kau sudah turun tangan menolong dirinya??.

Pertanyaan ini datangnya terlalu mendadak kendati si perempuan berbaju putih ini adalah seorang

perempuan yang sangat cerdik tidak urung di buat berdiri termangu-mangu juga.119 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Setelah termenung beberapa saat ia baru tersenyum.

Hu Bengcu lapang dada bersemangat jantan dan berhati jujur, merasa tidak tega melihat dia orang

menemui ajalnya dibawah serangan bokongan angin pukulan beracun Im Hong Ciang suhuku.

Kok Han Siang yang mendengar ia memuji diri Hu Pak Leng dalam hati merasa amat kegirangan.

Jarang sekali ada orang yang memuji Toakoku dihadapanku katanya sambil tertawa. Tetapi ia benar-

benar satu-satunya oraag yang paling baik di kolong langit ini kau memuji dirinya dalam hatikupun ikut

merasa gembira......

Si perempuan berbaju putih yang melihat perempuan tersebut tertawa dengan begitu gembira bahkan

polos tanpa tedeng aling-aling dalam hati merasa malu sendiri pikirnya : Terhadap seorang perempuan yang

begitu halus ramah dan menarik hati semacam dia sekalipun rasa cintaku terhadap Hu Pak Leng sudah aku

pendam jauh-jauh didasar lubuk dan untuk selama hidup tak kuperdulikan lagi tapi naluriku tetap merasa

tidak tenang.

Mendadak Kok Han Siang menarik kembali senyuman diatas wajahnya.

Aaaakh...! saking gembiranya aku jadi tolol sampai menanyakan encimu lupa siapakah namamu.

Aku she Biauw bernama Siok Lan dilain waktu bilamana hujien ada uruaan panggil saja aku dengan

sebutan Lan Jie!

Aaaach mana boleh, usiamu jauh lebih besar beberapa tahun dari diriku seharusnya aku panggil kau

dengan sebutan enci Biauw...

Hal ini aku mana berani menerimanya.

Di dalam lembah ini kecuali aku hanya kau dengan soat jie saja merupakan kaum wanita yang tinggal

didalam lembah ini dengan kedatanganmu berarti kami sudah mendapat kawan lagi dibelakang gunung

terdapat air terjun serta beraneka bunga yang sangat indah pada suatu hari jika ada waktu tentu aku bawa kau

untuk bermain kesana sekarang seharusnya kau pergi beristirahat.

Hujien suka bersikap begitu baik dan ramahnya terhadap diriku hul ini benar-benar membuat aku

merasa kebingungan harus membalasnya dengan cara apa.

Belum sempat Kok Han Siang memberikan jawaban si gadis berpakaian berkabung itu sudah balik

kembali dengan terburu-buru.

Huo Yen Ga yang mendengar hujien menahan enci dalam lembah ia tertawa dingin tiada hentinya dan

tidak mengucapkan sepatah katapun kelihatannya dalam hati ia merasa sangat tidak senang ujarnya cepat.

Ooouw begitu? Kok Han Siang segera bangun berdiri. Kau aturlah sebuah tempat untuk enci Biauw

beristirahat biar aku pergi menerangkan urusan ini kepadanya!.

Hujien! lebih baik kau jangan merepotkan diri karena urusanku. Buru-buru Biauw Siok Lan meloncat

bangun. Lebih baik biarlah moay-moay ini menghantarkan aku pergi menemui wakil Bengcu she Huo itu

dan mendengarkan keputusannya. Untuk saja didalam beberapa hari ini Hu Bengcu bakal kembali menanti ia

sudah tiba biarlah ia yang mengatur kembali seluruh persiapan yang diperlukan aku rasa Bengcu pasti sudah

punya rencana.

Soal ini enci boleh berlega hati Kok Han Siang tersenyum walaupun sifat Huo Yen Ga keras dan

berangasan tetapi apa yang aku katakan selama lni belum pernah dibantah dengan cepat aku akan kembali

lagi kemari.

Ia lantas putar badan dan berlalu dari ruangan tersebut.

Melihat tindakan dari Bengcu hujien ini diam-diam Biauw Siok Lan menghela napas panjang.

Moay-moay siapakah namamu? tanyanya kemudian kepada gadis tersebut.120 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Aku bernama Ban Ing Soat dan siapakah nama enci? sahut gadis tersebut sambil tersenyum.

Aku bernama Biauw Siok Lan. Moay-moay selalu memakai pakaian kasar berwarna putih apakah

dasar sifatmu memang suka warna putih.

Tidak, aku sedang berkabung buat ayahku.

Kapan empak meninggal??

Perlahan-lahan air mata jatuh bercucuran membasahi Ban Ing Soat.

Baru saja meninggal beberapa bulan yang lalu dia dipaksa mati oleh Ci Yang Tootiang dari partai Bu-

tong pay.

Ci Yang Tootiang bukankah dia adalah Ciangbujien dari partai Bu-tong pay.

Benar! mereka menganggap diri sendiri sebagai suatu partai lurus dari dunia persilatan tetapi tidak

tahunya tindak tanduk serta perbuatan mereka sangat bertentangan dengan kelurusan hati yang mendasari

perguruan tersebut aku ingin belajar silat dari paman Hu kemudian dikemudian hari akan menuntut balas

bagi kematian ayahku.

Biauw Siok Lan yang mendengar kisah ini, dalam hati lantas berpikir :

Partai Bu-tong pay merupakan satu-satunya perguruan yang pengaruh serta kekuasaan dari partai

Siauw lim pay untuk menuntut balas rasanya bukanlah suatu pekerjaan yang gampang.....

Walaupun dalam hati ia berpikir demikian tetapi diluaran ia tidak ingin mengutarakan keluar.

Orang budiman membalas dendam sepuluh tahunpun tidak terlambat hari kemudian masih panjang,

buat apa moay-moay cemas disuatu saat??.... hiburnya dengaa suara yang lirih.

Mendadak Ban Ing Soat mendongakkan kepalanya memandang atap rumah matanya melotot giginya

menggerutuk serunya dengan serius.

Sehari dendam sakit hati ini tak terbalas satu hari pula hatiku tidak tenang aku bersumpah akan bunuh

Ci Yang Tootiang dengan tanganku sendiri.

Dari sepasang matanya memancarkan cahaya penuh kebencian perkataan itupun diucapkan sepatah

demi sepatah dengan tegas kedengarannya amat serius dan memunculkan kebulatan tekadnya.

Diam-diam Biauw Siok Lan menghela napas panjang kembali pikirnya :

Kekuatan dari partai Bu-tong pay luar biasa dahsyatnya persoalan pembalasan dendam ini rasanya

bukanlah suatu pekerjaan yang gampang selama hidupnya kali ini mungkin jarang sekali akan menemui

suatu balas terhadap Ci Yang Tootiang.

Tetapi diluaran kembali dia menghibur dengan kata-kata yang halus.

Aku lebih tua beberapa tahun darimu maaf kalau aku harus memanggil dirimu dengan sebutan moay-

moay setelah kita hidup bersama-sama dikemudian hari encimu pasti akan menggunakan seluruh tenaga

yang ada untuk bantu melaksanakan cita-citamu ini, cuma saat ini kau tak boleh bertindak sembarangan dan

gegabah haruslah kau ketahui walaupun paman Hu mu berhasil menduduki sebagai Liok-lim Bengcu tetapi

hal ini cuma suatu nama kosong belaka kekacauan didalam kalangan sendiri sedang terus menerus menekan

dirinya.

Mendadak ia merasa bahwa dengan kedudukannya pada saat ini tidak seharusnya mengucapkan kata-

kata semacam itu karenanya buru-buru berganti nada.

Moay-moay ku yang baik usiamu masih sangat muda sekali katanya lagi sambil tertawa sedang Ci

Yang Tootiang itu sendiripun tak bakal mati didalam sepuluh dua puluh tahun yang akan datang asalkan121 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


dikemudian hari kita belajar lebih giat rasanya lama kelamaan bakal memperoleh juga suatu cara yang bagus

untuk memenuhi cita-cita dihatimu itu.

Terima kasih atas perhatian enci terhadap diriku.

Pengalamanmu persis yang aku alami sendiri kata Biauw Siok Lan tertawa, sewaktu aku masih belum

menginjak dewasa kedua orang tuakupun sudah tinggal aku seorang diri.

Ban Ing Soat benar-benar dibuat sedih oleh perkataannya itu air mata jatuh berlinang dengan derasnya.

Setelah menangis beberapa saat pikiranpun jadi terang kembali sambil mengusap kering bekas air

mata dipipinya ia tertawa.

Seharusnya aku pergi mempersiapkan pembaringan buat enci Biauw katanya perlahan.

Aaaakh..... aku mana berani merepotkan moay-moay biarlah aku turun tangan sendiri.

Demikianlah mereka berdua lantas turun tangan bersama-sama sewaktu pembaringan baru saja selesai

dipersiapkan Kok Han Siang sambil tersenyum sudah berjalan mendekat.

Biauw Siok Lan dengan cepat maju menyongsong.

Hujien! apakah Huo Hu Bengcu suka melanggar kebiasaan dengan mengijinkan aku tinggal disini?

tanyanya cepat.

Kok Han Siang tersenyum dan mengangguk.

Mereka selalu memandang diatas wajah Toako dan mengalah kepadaku.....

Biauw Siok Lan pun tersenyum bibirnya tanpa bergerak tetapi sebelum kata-katanya meluncur keluar

ia sudah batalkan kembali maksudnya.

Enci Biauw bila kau ada perkataan utarakanlah secara terus terang... sekalipun salah juga tidak

mengapa bukankah akupun sering salah berkata?.

Apakah kau sungguh-sungguh tidak merasa bila wajahmu amat cantik sekali? Diam-diam Biauw Siok

Lan, dalam hatinya dan apakah kau benar-benar tidak merasakan bila orang berkerudung itu secara diam-

diam sudah mencintai dirimu?.

Walaupun dalam hati ia berpikir demikian tetapi diluar ia tersenyum.

Aku sudah sering melakukan perjalanan didalam dunia kangouw katanya perlahan, dan menemui pula

beribu-ribu bahkan berjuta-juta orang perempuan cantik tetapi selama ini belum pernah menemui seorang

perempuan secantik hujien.

Selamanya aku belum pernah bercermin, kata Kok Han Siang sambil gelengkan kepala ada kalanya

Toako memuji wajahku amat cantik tetapi cantik apa gunanya? jikalau kepandain silatmu bagus aku bisa

membantu banyak persoalan yang di hadapi Toako.

Hu Bengcu gagah perkasa dan memiliki semangat pendekar yang tidak terkalahkan oleh siapapun ujar

Biauw Siok Lan setelah termenung sejenak jikalau tidak ada hujien yang memiliki wajah amat cantik rasanya

ya kurang sempurna.

Selesai berkata kembali ia tertawa sedih dan melengos.

Di dalam hatinya secara diam-diam ia sudah menanam bibit cinta tarhadap diri Hu Pak Leng tetapi

setelah bertemu muka dengan Kok Han Siang pun merasa menyesal tidak seharusnya mempunyai perasaan

semacam ini didalam hatinya. Tetapi bibit cinta sudah tertanam bagaikan diikat dengan surat tebal saja

dirinyapun sukar untuk menghindar.

Setengah hari lewat dengan cepatnya didalam sekejap mata malam haripun sudah menjelang tiba.122 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Kok Han Siang turun tangan sendiri menyediakan satu meja masakan lezat untuk merayakan

kedatangan dari Biauw Siok Lan. Tiga orang perempuan dalam satu meja sembari bersantap sembari

bercakap-cakap Biauw Siok Lan yang memiliki pengalaman sangat luas berbicarapun pandai, selama ini ia

berhasil membuat Kok Han Siang serta Ban Ing Soat tertawa girang tiada hentinya.

Selagi mereka bersantap dengan gembira mendadak terdengar suara langkah manusia berkumandang

datang dari luar pagar.

Bibi! kau ada didalam? sapanya perlahan.

Aaaakh! Seng jie sudah datang! dengan cepat Kok Han Siang meletakkan sumpitnya keatas meja dan

bangun berdiri lalu berjalan keluar.

Ban Ing Soat pun dengan cepat meloncat membuka pintu pagar.

Tampak seorang pemuda berpakaian ringkas dengan pedang tersoren diatas punggung cambuk lemas

diikatkan pada pinggang berjalan masuk dengan tergesa-gesa, sikapnya amat lemas sekali.

Setelah menyapa sumoaynya ia langsung masuk kedalam ruang tamu kemudian menjura dan ujarnya.

Tiong, Huo ada dua orang Hu Bengcu dalam keputusannya akan menghukum kedua orang toojien dari

Bu-tong pay telah terjadi keributan dan semua tidak mau mengalah, semakin ribut semakin ramai, bibi cepat

kau pergi kesana sedikit sekali, mungkin diantara mereka berdua sudah saling baku hantam sendiri...

Mereka sekarang ada dimana? tanya Kok Han Siang sambil kerutkan alisnya.

Sekarang ada diruangan Ci Ih Tong sahut pemuda berpakaian singsat itu cepat. Anak buah masing-

masing pihak sudah mulai gerak kepalan siap-siap adu kekuatan satu dengan lainnya situasi sangat kritis dan

tegang sekali meledak susah ditahan lagi bibi dan cepatlah pergi kesana :

Akhirnya Kok Han Siang menghela napas panjang dan bangun menuju keluar.

Biauw Siok Lan, Ban Ing Soat serta pemuda berpakaian singsat itupun segera mengikuti dan belakang

lari menuju keruangan Ci Ih Tong.

Jarak antara kedua tempat itu tidak lebih hanya terpaut beberapa puluh kaki saja dengan gerak kaki

keempat orang itu hanya didalam sekejap saja sudah tiba.

Tampaklah sinar lilin menerangi seluruh ruangan sehingga membuat suasana jadi terang benderang

dibelakang meja panjang berdirilah Tiong It Hauw serta Huo Yen Gi.

Di samping kiri kanan kedua orang itu sudah berkumpul ratusan orang banyaknya sedang ditengah

ruangan berdiri empat orang lelaki berbaju hitam yang mencekal golok besar mengitari dua orang toojien

yang terikat kencang-kencang.

Aku mau bunuh tetap bunuh setelah terjadi urusan biar aku orang she Huo yang tanggung jawab pada

waktu terdengar Huo Yen Ga sedang berteriak keras.

Suara yang amat dingin kaku seperti es dari Tiong It Hauw pun segera menyusul berkumandang

keluar memecahkan kesunyian :

Partai Bu-tong merupakan suatu partai yang paling besar pengaruhnya dalam Bu-lim pada saat ini

bahkan bisa sejajar dengan kekuatan Siauw lim pay walaupun kedua lembar nyawa itu boleh kita anggap

enteng tetapi jikalau peristiwa ini sampai memancing niat pihak Bu-tong pay untuk melakukan pembalasan

secara besar-besaran bukankah urusan akan jauh lebih sukar diselesaikan? Beberapa hari kemudian Bengcu

akan kembali aku lihat baik ke dua orang toosu itu kita kurung kembali kedalam penjara batu menunggu

Bengcu telah kembali biarlah beliau yang ambil keputusan.

Hmm Tiong-heng pun merupakan seorang pentolan dikalangan Bu-lim daerah utara tidak nyana begitu

terhadap urusan. Jengek Huo Yen Gi dengan suara keras.123 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Bukannya Siauw-te takut banyak urusan. Potong Tiong It Hauw diiringi suara tertawa dingin tidak

menunggu dia menyelesaikan kata-katanya. Cuma saja aku tidak ingin mendatangkan banyak kerepotan buat

Bengcu serta seluruh warga dari lembah Mie Cong Kok.

Hmm! apa itu merepotkan atau tidak terang-terangan kau takut urusan. Heee... hee... heee... dengan

perangai semacam Tiong-heng yang lebih mirip sifat wanita mana bisa menyelesaikan suatu pekerjaan besar.

Kau maki siapa? teriak Tiong It Hauw sambil menghantam meja keras-keras.

Kalau aku sedang maki kau lalu kau mau apa.

Tiong It Hauw semakin gusar lagi.

Huo-heng! kau pentang bacot lantas memaki aku kau anggap aku takut cari urusan dengan dirimu??

Bagaimana kalau kita lihat saja siapa yang lebih unggul diantara kita?... sambut Huo Yen Ga diiringi

suara bentakan keras.

Kepalannya langsung dihantamkan kearah muka.

Buru-buru Tiong It Hauw berkelit kesamping lengannya segera dibalik balas menghantam kemuka

dengan gerakan Jan Ci Pang atau angin menderu menggulung ombak.

Ketika itulah Kok Han Siang sudah tiba didepan meja panjang.

Sudah... sudahlah jangan bergebrak lagi! Buru-buru lerainya dengan suara keras.

Kaki kiri Huo Yen Ga sedikit miring kesamping lalu maju satu langkah kedepan kaki kanannya diam-

diam kerahkan hawa murni lalu berputar cepat meloloskan diri dari balasan Tiong It Hauw.

Menggunakan kesempatan itu badannya lantas menerjang maju lebih kedepan sepasang telapak

tangannya dengan menggunakan jurus Cin Kouw Thian Bun atau mengangguk kepala pintu langit bersama-

sama didorong kedepan.

Waktu itu Tiong It Hauw sudah mendengar suara bentakan dari Kok Han Siang sepasang pundaknya

bergoyang sedikit bergoyang berturut-turut ia sudah mundur tiga langkah kebelakang.

Sebaliknya Huo Yen Ga masih pura-pura berlagak pilon atas bentakan Kok Han Siang kakinya

kembali digerakkan menerjang kedepan.

Eeeei... kalian jangan bergebrak lagi kalian dengar tidak suaraku? teriak Kok Han Siang semakin

cemas lagi.

Huo Yen Ga merandek akhirnya ia mengalihkan sinar matanya keatas wajah Kok Han Siang.

Ooouw... kiranya hujien sudah tiba kenapa kau tidak kirim dulu seseorang untuk melapor

kedatanganmu sehingga kami sekalian bisa baik menyambut kunjunganmu.

Mendengar perkataan tersebut Tiong It Hauw tertawa dingin.

Heee... hee... heee... mungkin telinga Huo-heng sudah dijangkiti penyakit kopokan sehingga tidak

dengar suara bentakan dari hujien, ejeknya.

Sambil merangkap tangannya buru-buru Huo Yen Ga mundur dua langkah kebelakang kemudian

dengan sikap yang hormat menjura kearah Kok Han Siang.

Hujien silahkan duduk.

Kok Han Siang kerutkan alisnya menoleh dan memandang sejenak kearah Biauw Siok Lan jelas

wajahnya terlintas rasa ragu-ragu dan bimbang.

Biji mata Biauw Siok Lan berputar tiba-tiba ia maju kedepan mendekati kursi kebesaran tersebut.124 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Hujien pundakmu begitu banyak debu! mengambil kesempatan sewaktu mendekati sisi tubuhnya ia

lantas berbisik...

Hujien silahkan duduk diatas kursi kebesaran dengan besarkan nyali, kenapa kau harus takut untuk

duduk disitu?.

Pada mulanya dalam hati Kok Han Siang tiada bermaksud untuk berbuat demikian tetapi setelah

mendengar ucapan dari Biauw Siok Lan hatinya rada bergerak.

Aaakh... benar tempat itu merupakan kursi kebesaran dari Toakoku pikirnya dalam hati. Kenapa aku

tidak boleh ikut duduk disana?

Dengan langkah lebar ia lantas naik kepodium dan duduk diatas kursi kebesaran.

Hamba Tiong It Hauw mengunjuk hormat buat hujien ketika itulah dengan sikap yang sangat hormat

Tiong It Hauw maju mengunjuk hormat diikuti kawan-kawan Liok-lim lainnya yang dibawa dari daerah

utara.

Dengan kejadian ini maka mau tak mau Huo Yen Ga harus mengikuti cara mereka untuk mengunjuk

hormat pula.

Menanti dia selesai memberi hormat berturut-turut para jago Liok-lim dari kalangan Kanglam serta

Leng Lam bahkan seantero jago yang hadir disana sama-sama maju memberi hormat kepada Bengcu hujien

yang cantik jelita ini.

Selama hidup Kok Han Siang belum pernah menemui kejadian semacam ini boleh dikata baru untuk

pertama kalinya ia dikasih hormat oleh sebegitu banyak jago-jago Liok-lim.

Tak urung hatinya merasa gelisah juga pikirnya jadi kalut dan sikapnya gelagapan :

Apa yang harus ku buat? pikirnya diam-diam.

Setelah terkesima beberapa saat ia baru sadar kembali.

Saudara-saudara silahkan bangun! serunya keras.

Para jago sama-sama bangun berdiri dan kembali ke tempat duduknya masing-masing suasana sunyi

senyap tak kedengaran sedikit suarapun.

Sepasang biji mata yang menarik dari Kok Han Siang mulai menyapu perlahan-lahan keatas para jago.

Di mana sinar mata menyapu lewat para jago cepat-cepat tundukkan kepalanya rendah-rendah.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Melihat sikap para jago yang begitu menurut suatu ingatan segera terlintas dalam hati perempuan

cantik ini.

Ia merasa untuk mengurusi orang-orang semacam begitu sebenarnya bukan suatu pekerjaan yang

terlalu sulit agaknya mereka begitu rela untuk mendengarkan seluruh perkataannya.

Pikiran berputar, nyali semakin membesar, perlahan-lahan ia lantas bangun berdiri.

Bengcu belum kembali kedalam lembah menurut peraturan kekuasaan didalam lembah seharusnya

herada ditangan Tiong serta Huo sebagai pejabat sementara ujarnya dengan nada lantang. Tetapi berhubung

diantara mereka sering terjadi perselisihan dan tidak ada kecocokan paham sehingga menimbulkan banyak

percekcokan maka aku rasa jauh lebih baik kalau mulai saat ini seluruh urusan biar aku yang urusi sendiri.

Apa? Teriak Huo Yen Ga tersentak kaget.

Bengcu tak ada didalam lembah sudah tentu kedudukan hujienlah yang paling terhormat sambung

Tiong It Hauw buru-buru, barang siapa yang merasa dirinya sebagai anggota lembah sudah sepatutnya

mendengarkan seluruh perkataanku dari hujien.125 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Perlahan-lahan Kok Han Siang mengalihkan sinar matanya memandang sekejap kearah Huo Yen Ga.

Bagaimana? apakah tidak suka mendengar perkataanku? tanyanya halus.

Begitu sinar mata Huo Yen Ga bentrok dengan sinar matanya yang jeli kontan ia merasakan hatinya

tergetar keras.

Ia merasakan selembar wajahnya yang cantik molek dan tiada bandingannya ini cahaya yang

mempersonakan apalagi sepasang biji mata yang jeli menawan hati membuat hatinya serasa terpengaruh.

Kontan pikirannya tergoda sehingga tanpa terasa dengan kepala tertunduk rendah-rendah sahutnya :

Perkataan dari hujien hamba tidak berani melanggar.

Di antara kalian masih ada siapa lagi yang tak suka mendengarkan perkataanku? tanyanya kemudian

menyapu sekejap kearah wajah para jago.

Semua hadirin yang disapu oleh sepasang matanya terburu-buru menunduk rendah-rendah mereka

bungkam dalam seribu bahasa dan tak seorangpun yang berkutik.

Melihat kejadian itu Biauw Siok Lan yang berada disamping lantas merasa geli pikirnya :

Eeeei... dia seharusnya tidak boleh bertanya secara begitu.

Kalian sama tidak berbicara tentunya tak ada yang membangkang lagi bukan? tanya Kok Han Siang

kembali.

Tiong It Hauw bongkokkan badannya menjura.

Sewaktu Bengcu tak ada dalam lembah perintah hujien sama beratnya seperti perintah Bengcu sendiri

hamba sekalipun mati tak akan menampik.

Begitu ia berbicara para jago lainpun sama-sama berseru.

Perintah hujien kami tak berani membangkang.

Nah kalau begitu bagus sekali lain kali kalian berduapun tidak usah bercekcok kembali.

Para jago yang mendengar perkataan tersebut dalam hati merasa kegelian di samping itu mereka pun

merasa gembira pikirnya dalam hati.

Lain kali ia tentu sering-sering datang mengunjungi pendopo Ci Ih Tong dengan sendirinya kamipun

dapat sering pula berjumpa dengan dirinya.

Kok Han Siang termenung sejenak perlahan-lahan ia lantas berjalan kedepan dan ulur tangannya yang

halus untuk melepaskan tali yang membelenggu badan kedua orang toosu tersebut.

Kalian pulanglah ujarnya sambil tertawa Toakoku adalah seorang yang baik hati sekalipun ia sendiri

yang menjumpai urusau ini sama saja akan lepaskan kalian pergi.

Agaknya kedua orang toojien itu merasa kejadian ini sedikit diluar dugaan mereka saling

berpandangan sekejap kemudian dengan langkah lebar berjalan menuju keluar.

Melihat berlangsungnya kejadian ini hampir seantero jago yang hadir disana pada dibuat melengak

cuma saja berhubung kedua orang toosu tersebut dilepaskan sendiri oleh Kok Han Siang maka mereka

merasa sungkan untuk turun tangan mencegah.

Beratus-ratus pasang sinar mata tak lagi sama-sama dialihkan keatas tubuh kedua orang toojien

tersebut.

Tampaklah sang toojien berusia pertengahan itu sewaktu tiba didepan pintu mendadak putar badannya

kembali.126 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Atas budi pertolongan hujien lain waktu pinto suheng-te tentu membalasnya.

Kok Han Siang tertawa.

Kalian tak usah membalas budi ini kepadaku cukup asalkan dikemudian hari jangan mencari gara-gara

lagi dengan Toakoku :

Mendengar perkataan tersebut kedua orang toojien itu sama-sama berdiri tertegun lewat sejenak

kemudian sang toojien berusia pertengahan itu baru berkata kembali dengan wajah serius.

Siapakah toakomu??.

Toakoku adalah Liok-lim Bengcu saat ini Hu Pak Leng.

Toojien berusia pertengahan itu melirik sekejap keatas pundak kanannya, lalu dengan langkah lambat

balik lagi ketengah ruangan.

Jikalau demikian harap hujien suka mengikat kami kembali.

Kenapa?? seru Kok Han Siang keheranan walaupun maksud hujien melepaskan kami adalah berniat

baik tetapi pinto sekalian tidak akan mengkhianati perintah perguruan disebabkan persoalan ini oleh karena

itu lebih baik hujien mengikat kembali diri kami dan kita bicarakan lagi persoalan ini setelah Bengcu

kembali kedalam lembah.

Jika aku ikat kembali mereka dan masukan ke dalam penjara batu aku rasa Huo Yen Ga pasti tak akan

melepaskan mereka.

Setelah termenung beberapa waktu akhirnya ia ulapkan tangannya.

Kalian pergilah sekalipun kamu berdua ada maksud mencari gara-gara dengan toakopun kalian tak

akan bisa mengalahkan dirinya.

Si toojien berusia pertengahan itu segera tertawa tergelak.

Haaa... haaa... pundak kanan pinto sudah putus sekalipun ditangan ada senjata tajampun tak bakal bisa

menerobos keluar dari berbagai pos-pos penjagaan dalam lembah apalagi kami hanya bertangan kosong

belaka.

Kok Han Siang rada tertegun setelah dipikir sebentar akhirnya ia mengerti juga akan maksud dari

perkataan sang toojien tersebut.

Coba kalian berdua antarlah mereka keluar dari lembah bila ada orang yang turun tangan menghadang

katakan saja aku yang melepaskan mereka.

Bibi seru Ban Ing Soat dengan alis kerutkan di dalam partai Bu-tong tak ada orang baik lebih baik kita

bunuh saja mereka berdua.

Teringat peristiwa dimana ayahnya dipaksa mati oleh Ci Yang Tootiang bayangan mengerikan

kembali terkenang didalam benak rasa benci serta mendendam terhadap orang-orang partai Bu-tong pun

semakin merasuk kedalam tulang sumsum.

Sudah tentu ia tak akan rela menghantarkan kedua orang toosu tersebut meninggalkan lembah dengan

aman.

Untuk sesaat Kok Han Siang tidak mengerti sebab Ban Ing Soat menolak keputusannya terdengar ia

menghela napas panjang.

Baiklah kalau begitu biar aku hantar sendiri gumamnya seorang diri.

Kedua orang toojien itu bertukar pandangan sekejap akhirnya dengan mulut membungkam mereka

tundukan kepalanya rendah.127 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Mendadak Tiong It Hauw maju kedepan dengan langkah lebar teriaknya keras :

Kedudukan hujien sangat terhormat mana boleh pergi secara sembarangan tanpa kawalan biarlah

hamba yang antar mereka berlalu dari sini.

Sekali enjotkan badan Tiong It Hauw sudah berada dipintu keluar ruangan sambil putar badan segera

bentaknya kepada kedua orarg toojien itu.

Kalian tidak cepat-cepat memberi hormat dan ucapkan terima kasih kepada hujien? kenapa berdiri

terus disana?

Kena dibentak oleh sang lelaki berkeruduag tersebut tak kuasa lagi kedua orang toojien itu sama-sama

membongkokkan badan menjura kearah Kok Han Siang setelah itu baru putar badan mengikuti dari belakang

Tiong It Hauw berjalan keluar dari lembah.

Menanti bayangan dari orang-orang itu sudah lenyap dari pandangan Kok Han Siang baru putar kepala

tampaklah waktu itu Ban Ing Soat sedang menyeka air matanya dengan menggunakan ujung baju hatinya

jadi keheranan dengan langkah perlahan lantas dihampirinya gadis tersebut.

Soat-jie kenapa kau menangis? Tegurnya?

Aku teringat kembali akan keadaan ayahku yang mati dalam keadaan mengenaskan seru Ban Ing Soat

sambil mendongakkan kepalanya. Aku tak dapat menahan rasa pedih dan duka dihatiku.

Kok Han Siang termenung sejenak katanya.

Aaaakh... benar toako pernah beritahu kepadaku katanya ayahmu dipaksa mati oleh toojien-toojien

dari Bu-tong pay karena itu sewaktu kau melihat aku melepaskan kedua orang toojien tersebut hatimu jadi

berduka bukan begitu?.

Soat-jie tidak berani.

Tentu begitu.

Sebetulnya Bengcu hujien ini ada maksud untuk menghibur dirinya dengan beberapa patah kata cuma

untuk beberapa waktu iapun tak mengerti seharusnya mengucapkan kata-kata apa terhadap dirinya

Setelah memandang Ban Ing Soat dengan termangu-mangu akhirnya perlahan-lahan ia naik kembali

keatas podium dan menduduki kembali kursi kebesaran.

Hujien! ketika itulah Huo Yen Ga maju kedepan dan melirik sekejap kearah Kok Han Siang di dalam

hamba mempunyai beberapa persoalan yang terasa kurang jelas, entah bolehkah aku bertanya.

Ada urusan apa? coba kau sebutkan jikalau aku tak sanggup untuk memberi jawaban menunggu

toakoku sudah pulang kau boleh tanyakan langsung kepadanya :

Huo Yen Ga mendehem perlahan.

Kedua orang toojien dari Bu-tong pay itu sudah berhasil mencuri rahasia dari lembah Mie Cong Kok

kita setelah hujien melepaskan mereka pergi bukankah hal ini sama halnya melepaskan harimau pulang ke

gunung??.

Mendengar perkataan itu Kok Han Siang jadi tertegun sejenak kemudian serunya.

Lalu kita harus berbuat bagaimana?

Mereka belum jauh meninggalkan tempat ini, silahkan hujien turunkan perintah lagi biarlah hamba

turun tangan sendiri untuk mengejar mereka dan sekalian bunuh mati kedua orang itu :

Hal ini mana boleh jadi Kok Han Siang menggeleng aku sudah berjanji hendak melepaskan mereka.....128 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Walaupun dihati ia terpikirkan juga jikalau sampai kedua orang toosu dari Bu-tong pay itu terbunuh

tentu bakal mengakibatkan suatu bencana yang besar tetapi diluaran ia tak sanggup untuk mengutarakan apa

yang dipikirkan didalam hati.

Setelah termenung sejenak ia menyambung lebih jauh.

Aku sering dengar toako berkata bahwa partai Bu-tong merupakan suatu partai besar yang paling besar

pengaruhnya didalam Bui-lim saat ini bukan saja kekuatan mereka amat kuat anak muridpun tak bernilai

jumlahnya, jikalau kita bunuh mati kedua orang toojien itu tentu akan memancing tindakan mereka untuk

melancarkan pembalasan dendam secara besar-besaran.

Tapi hujien... bantah Huo Yen Ga dengan licik bukankah sejak dahulu kala antara orang-orang Bu-

tong pay dengan kita dari kalangan Liok-lim berada dalam posisi seperti api bertemu air??.

Kita bunuh kedua orang toojien itu atau tidak bunuh mereka berdua bukankkah sama saja?.

Aku pandang jauh lebih baik kalau jangan bunuh saja.

Air muka Huo Yen Ga berubah hebat agaknya ia bermaksud hendak mengumbar hawa amarah. Tetapi

akhirnya ia bersabar juga.

Jikalau hujien sudah putuskan untuk lepas mereka biarlah dilepaskan saja! hamba merasa badan

kurang enak maaf aku mengundurkan diri terlebih dahulu.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Tidak menunggu jawaban dari Kok Han Siang lagi ia lantas putar badan dan berlalu.

Dengan termangu-mangu Kok Han Siang memandang bayangan punggung dari Huo Yen Ga ia tidak

mengerti apa yang harus diperbuat menghadapi keadaan semacam ini akhirnya dengan wajah melongo ia

tetap duduk ditempat semula.

Moay-moay waktu itulah Biauw Siok Lan menoleh dan berbisik kepada Ban Ing Soat. Kau pergi beri

tahu hujien jika tak ada urusan lagi pertemuan malam ini kita bubarkan sampai disini.

Ban Ing soat mengangguk ia lantas berjalan maju kedepan dan berbisik kepada Kok Han Siang.

Bibi jikalau tak ada urusan lagi suruh mereka bubar beristirahat.

Walaupun didalam hati Kok Han Siang tiada pegangan tapi melihat peristiwa Huo Yen Ga yang

mengundurkan diri hatinya merasa ikut kheki karena menurut pandangannya selama hidup belum pernah dia

orang menemui kejadian semacam ini.

Sewaktu pikirannya sedang dibuat kacau dan gelagapan setelah mendengar perkataan dari Ban Ing

Soat ini ia lantas bangun berdiri.

Di sini tak ada urusan lagi serunya seraya ulapkan tangannya kalian boleh bubar untuk beristirahat.

Para jago saling berpandangan sekejap akhirnya bersama-sama undurkan diri dari ruangan.

Menanti seluruh hadirin sudah berlalu perlahan-lahan Kok Han Siang menghela napas panjang.

Aku benar-benar sangat bodoh urusan apapun tak bisa dikerjakan dengan baik, gumamnya seorang


Pendekar Rajawali Sakti 92 Kucing Munculnya Jit Cu Kiong Istana Mustika Wiro Sableng 024 Penculik Mayat Hutan

Cari Blog Ini