Ceritasilat Novel Online

Keris Pusaka Kyai Lobar 10

Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat Bagian 10

pululan, namun ia gagal. Diam-diam ia mengakui dalam hatinya

bahwa baru sekarang ia berhadapan dengan seorang yang

gerakannya gesit bagai bayangan. Walaupun demikian, semua

pukulan itu tidak berakibat apa-apa. Kepada dirinya sendiri ia

berjanji akan lebih waspada. Apabila berhasil menangkap laean ini,

ia tidak akan mau melepaskan lagi. Kemudian akan ia belenggu dan

ia bawa pulang ke markas besar.

?Awas ,aku membalas!? teriaknya sambil melancarkan

serangannya.

?Wut wut ..!? tetapi pukulan itu luput. Dewi Nala tidak

nampak bayangannya lagi. Tahu-tahu terdengar suara ?Buk buk

..!?

Dan Yoga Soka terhuyung. Pukulan yang mengenai tengkuk

dan punggung, menyebabkan tubuhnya terdorong, kepalanya agak

pening. Tetapi justeru pukulan ini membuat Yoga Soka marah

bukan main. Ia menggeram, kemudian melancarkan serangan

balasannya. Tetapi sayang, seribu kali gerakan Yoga Soka jauh

kalah cepat dengan lawan. Dewi Nala dapat bergerak cepat seperti

bayangan setan. Tambah lama, berkali-kali kepala, tengkuk,

punggung dan pundak terhajar oleh pukulan Dewi Nala.

Ratih yang menonton melongo heran. hampir ia tak percaya

dengan pandangan matanya sedtiri. Pukulan-pokulan Dewi NalaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 500

bukan pukulan sembarangan. Namun mengapa semua pukulan itu

seperti tidak terasa? Melihat kenyataan ini, diam-diam Ratih

berterima kasih kepada Dewi Nala. Apabila ia tadi memaksa diri

melawan Yoga Soka, dirinya tentu menderita malu. Pedangnya

takkan mampu menundukkan pemuda berkulit tembaga dan

bertulang baja itu. akan tetapi kalau terus-menerus demikain, ia

menjadi khawatir kalau Dewi Nala lelah disamping lengah. Dalam

khawatirnya, Ratih berteriak. ?Diajeng Dewi! Tak perlu engkau

mengalah pada dia! Gunakan pedangmu!?

?Baik! Awas pedang!? teriak Dewi Nala, disusul oleh

berkelebatnya sinar pedang yang tercabut dari sarung, kemudian

langsung menyambar dan menyerang Yoga Soka.

Seperti telah diceritakan, baik di dalam buku ?Perawan Tunjung

Biru? maupun ?Ksatria Mahasakti? bahwa Dewi Nala memiliki

sebatang pedang pusaka. Pedang itu bernama ?Tunggul Wulung?.

Sebatang pedang pusaka pemberian gurunya yang amat tajam dan

berbahaya bagi lawan. Dengan bersenjata pedang pusaka ini, ibarat

Dewi Nala seekor harimau yang tumbuh sayap dan tanduk. Makin

berbahaya! Sinar pedang yang ungu itu sekarang berkelebat cepat

sekali mengelilingi tubuh Yoga Soka. Dan tiba-tiba saja pemuda ini

menjadi kaget dan bingung sendiri. Ia merasakan hawa yang amat

dingin disekitar tubuhnya. Ia berusaha menggunakan jari tangannya

untuk menyentil. Namun gerakannya selalu kalah cepat saja.

Untung juga bahwa Dewi Nala bukan seorang gadis yang

kejam. Gadis ini tahu bahwa pada dasarnya pemuda lawannya ini

bukan orang jahat. Ia merasa sayang kalu seorang pemuda sakti

manderaguna seperti Yoga Soka ini harus mati muda. Padahal orang

seperti Yoga Soka ini banyak dibutuhkan oleh masyarakat guna

melawan kejahatan. Disamping itu, iapun selalu ingat pada pesan Ki

Ageng Tunjung Biru, bahwa dengan dalih apapun dirinya dilarang

melakukan pembunuhan.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 501

?Srat srat .. aduhhh ..!? terdengar lolong yang panjang dari

mulut Yoga Soka. Disusul tubuhnya terhuyung-huyung ke belakang

beberapa langkah. Wajah Yoga Soka tiba-tiba saja sudah berobah

pucat karena keget. Kemudian pemuda ini sudah melompat dan lari.

Sambil berteriak. ?Terima kasih atas kemurahanmu! Aku takkan

menelan ludah yang sudah keluar. Sejak malam ini aku takkan ikut

campur dalam urusan perjuangan!?

Dewi Nala menghela nafas masih sambil memegang pusaka

?Tunggul Wulung? yang bernoda darah. Ternyata bahwa ketajaman

senjata itu, berhasil menembus kulit Yoga Soka yang kebal. Hingga

pemuda itu lari sambil menderita luka. Namun Dewi Nala memang

tidak ingin mencelakakan maupun membuat pemuda itu cacat.

Maka serangannya yang berhasil tadi hanya menimbulkan luka

ringan pada lengan kiri dan pundak. Apabila mendapat perawatan,

dalam waktu singkat luka Yoga Soka akan sudah sembuh.

?Aihh . Diajeng ..!? seru Ratih sambil melompat.

?Mengapa bangsat itu kau biarkan lari?!?

?Jangan!? teriak Dewi Nala mengejar Ratih yang lari mengejar

Yoga Soka, kemudian memegang lengan gadis itu dan menarik.

?Apakah engkau sudah lupa akan gadis itu? Dia sudah mengaku

kalah dan pergi, maka biarkan dia hidup. Yang penting bagi kita,

orang-orang Bali Aga sudah kehilangan seorang pemimpinnya yang

sakti manderaguna.mari kita sekarang pulang dan memberi laporan

kepada kakek Kepakisan.?

Ratih menghela nafas pendek, gadis ini merasa tidak puas.

namun demikian ia tidak dapat menolak dan menurut saja ketika

ditarik oleh Dewi Nala dan diajak pergi. wajah dua orang gadis ini

berseri dan hatinya amat gembira.

Akan tetapi sebaliknya Yoga Soka yang amat masygul dan

sedih. Selama ini ia membanggakan diri sebagai orang yang kebalKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 502

pukulan dan senjata. Akan tetapi mengapa malam ini dirinya telah

luka oleh pedang gadis itu? hatinya terasa panas dan penasaran.

Mengapa bisa terjadi dan apakah sebabnya?

Sama sekali tidak disadari bahwa kekebalan kulit tubuhnya itu

ada batasnya. Kekebalan kulit tubuhnya tak mampu melawan

ketajaman pedang atau senjata pusaka. Itulah sebabnya ia menderita

luka. Tetapi judteru luka yang diderita Yoga soka sekarang ini

malah berakibat baik bagi pamuda itu sendiri. Sekarang ia menjadi

sadar bahwa manusia di dunia ini memang tidak ada yang

sempurna, tentu ada kekurangannya! Tentu ada pula cacatnya.

Mengingat itu, ia menjadi sadar bahwa terlalu membangakan diri

sebagai orang sakti adalah berbahaya! Akibatnya memandang

enteng kepada orang lain. Nyatalah bahwa dirinya yang semula

merasa sebagai manusia sakti, manusia yang tak mempan senjata

itu, masih bisa menderita luka oleh tikaman pedang. Maka pemuda

ini terbuka matanya dan tidak berani lagi memandang ringan kepada

orang lain. Ia berjanji tidak akan memancing permusuhan lagi

dengan siapapun. Tetapi kalau dirinya dimusuhi, ia akan melawan

dengan hati-hati. dan terpikir kemudian bahwa memperlengkapi

dirinya dengan senjata adalah penting.

Sungguh sayang bawwa selama ini dia tidak memperlengkapi

dirinya dengan obat-obatan, maka setelah dirinya terluka ia merasa

repot untuk mengobati luka-lukanya. Tetapi ia segea ingat akan

khasiat daun lamtara muda. Apabila ditumbuk dan diberi sedikit air,

dapat dipergunakan sebagai obat sementara, sambil menunggu

memperoleh obat luka yang diperlukan. Jadilah untuk mengobati

lukanya sementara diperlukan daun lamtara muda itu ditumbuk di

atas batu. Kemudian lukanya dibalut dengan erobek kainnya sendiri.

Luka yang semula teras pedih dan perih itu menjadi terasa dingin

dan lebih nyaman.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 503

Kemudian Yoga Soka duduk dan mengaso. Didalam merenung
renung ini, ia bertambah sadar. Sadar bahwa hidupnya menuntut

perjuangan. Dirinya hanya sebatang kara. Apalagi hidup terus

seperti yang dilalui sekarang ini, apakah harapannya dikemudian

hari? Mengapa dirinya hanya selalu berkelahi dan bermusuhan

dengan orang? Teringat akan nasibnya yang terombang-ambing ini,

ia menghela nafas panjang. Rasa sesal menggoda hatinya lagi.

Mengapa Pendeta Surya Wasesa tidak meneima dirinya menjadi

murid kerokhanian? Ia beranggapan bahwa dirinya akan dapat

hidup lebih tenteram kalau dirinya menerjunkan diri dalam bidang

kerokhanian.

?Sayang .. ? desisnya. Ia memang tak bisa berbuat apa-apa,

justeru Pendeta Surya Wasesa sudah menutup pintu.

Beberapa kali mulutnya menguap, tanda kantuk mulai

menyerang. Disamping itu, rasa tubuhnya lemas sekali. Ia segera

merebahkan diri di atas batu yang cukup besar dan tinggi, hingga

binatang buas penghuni hutan tidak mungkin dapat naik ke atas dan

mengganggu dirinya disaat tidur. Angin yang terus bertiup

menimbulkan rasa dingin. Tidur di alam terbuka sekarang ini, tidak

senikmat tidur di dalam rumah. Namun ia tidak berkeinginan datang

ke Tabanan lagi dan bergabung dengan pejuang Bali Aga. Ia sudah

mengucap janji, dan janji itu harus ditepati. Ia merasa malu kalau

seorang pengecut dan tak pandai menepati janji.

Namun sesungguhnya, orang dapat membedakan dimana tidur,

disaat mata belun terpajam dan tidur pulas. Orang dapat

membedakan antara tidur di atas tanah, di atas amben yang kers dan

di atas kasur yang mepuk. Orang dapat membedakan tidur dengan

isteri atau suami yang dicintai. Akan tetapi apabila sudah tertidur

pulas, perbedaan itu tak ada lagi. Baik tidur seorang diri maupun

tidur dengan pacarnya. Orang yang tidur tidak membawa apa-apa

lagi. Inilah keajaiban Yang Maha Agung, yang kuasa menciptakanKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 504

dunia dan isinya ini. sebab pada kenyataannya, orang tidur ibarat

mati. Sudah tidak dapat melihat dan mendengar apa-apa lagi. Semua

anggota tubuh mengaso kecuali jantung yang mengedarkan darah

dan paru-paru untuk bernafas. Kalau baru tidur saja sudah tidak

dapat membawa apa-apa. Tentu apabila telah mati, lebih tak mungin

dapat membawa apa-apa. Hanya satu saja yang dapat dibawanya

ialah ?KARMA? disaat masih hidup. Maka merupakan kewajiban

setiap manusia untuk menyadari bahwa berbuat baik kepada sesama

hidup, merupakan perbuatan mulia yang mengutungkan diri sendiri.

Justeru ?Karma Baik? itulah yang dibawa orang dikala dijemput

maut.

Yoga Soka membuka sepasang matanya ketika menjelang pagi

datang. Di ufuk timur sebuah bola api merah menyala dan berguna

bagi semua kehidupan di dunia ini.

Akan tetapi pemuda ini menjadi terbelalak kaget ketika bangkit

dan duduk. Ia keheranan dan mengamati benda menggeletak tak

jauh dari tempatnya tidur. Dalam hati bertanya, bungkusan apakah

itu, tampak sepotong kulit kayu. Dan ketika diperhatikan pada kulit

kayu itu terdapat guratan huruf yang kecil-kecil tetapi rapi.

?Milik siapakah? Dan mengapa pula berada di sini? tanyanya

dalam hati. ?Tetapi aah .. semalam aku measa pasti tidak ada

benda itu. siapakah yang sudah meletakkan di sini, dan mengapa

pula aku tidak mengerti??
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Setelah beberapa saat lamanya ia mengamati dan meneliti

benda tersebut, timbullah kemudian keinginannya untuk mengerti,

apakah yang tertulis pada kulit kayu itu? dan pemuda ini terbelalak

sesudah membaca guratan pada kulit kayu itu yang isinya hanya

singkat.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 505

?Engkau terluka. Jangan biarkan luka itu tanpa pengobatan

dan perawatan. Gunakan obat dalam bungkusan ini. dan

percayalah luka itu akan cepat sembuh!?

Yoga Soka terdiam bebeerapa saat lamanya, tanpa menyentuh

bungkusan itu dan membukanya, terjadilah pertentangan dalam

dadanya antara percaya dan tidak percaya akan kebenaran guratan

daam kulit kayu itu. sebab ia tidak tahu, siapakah yang sudah

berbuat sekarang ini. siapa tahu kalau orang sengaja mengirim

kepada dirinya dengan maksud untuk mencelakai? Dan ia segera

teringat kepada gadis bernaka Ketut Sruni yang patah hati akibat

penolakannya. Apakah tidak mungkin gadis sesat seperti itu sengaja

mengirimkan bungkusan seperti itu untuk meracuni dan membunuh

dirinya.? Atau mungkin pula gadis semalam yang telah berbuat?

Dan semua itu dilakukan untuk mencelakakan dirinya.

Karena ia ragu-ragu dan curiga, maka walaupun lukanya pada

pagi ini terasa sakit ia tidak sudi untuk menyentuh bungkusan itu. ia

malah turun dari batu itu kemudian mencari sumber air guna

memcuci muka dan luka-lukanya. Ia kemudian mengganti dengan

daun lamtara muda yang baru saja ditumbuk di atas batu. Dan hari

ini ia sudah berketetapan hati akan mencari seorang tabib agar

bersedia mengobati luka-lukanya. Tetapi karena tak ingin bertemu

dengan Ari Dewa, Dewa Saribit dan yang lain. Maka pemuda ini

tidak mau datang ke Tabanan. Ia menuju arah utara. Timbullah

niatnya untuk pergi ke Tampak Siring. Ia percaya disana akan

bertemu dengan seorang tabib yang pandai.

Memang beruntung bahwa Yoga Soka cukup hati-hati. kalau

tidak, dirinya tentu akan mati keracunan apabila menggunakan iai

bungkusan yang tersedia tak jauh dari tempatnya tidur itu. sebabKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 506

dugaan Yoga Soka tidak meleset, bahwa yang telah berbuat

semalam tidak lain adalah Ketut Sruni.

Semalam secara diam-diam, Sruni memang membayangi Yoga

Soka. dannSruni menyaksikan pula perkelahian yang terjadi antara

Yoga soka dengan Dewi Nala. Ketika menyaksikan Yoga Soka

harus menderita kekalahan dan terluka itu. ketut Sruni heran bukan

main. Sudah beberapa kali ia menyaksikan bahwa kulit tubuh Yoga

Soka kebal senjata, malah ia sendiripun sudah mencobanya. Akan

tetapi mengapa pedang gadis itu sanggup melukai Yoga Soka?

Setelah melihat Yoga Soka tidur pulas dan mendengkur,

timbullah niat gadis ini untuk membunuh Yoga Soka. Ia sudah

mencabut edangnya untuk menyerang, namun timbul lagi

kekhawatirannya akan gagal. Dan apabila ia gagal, tidak urung

dirinya sendiri yang akan menebus dengan nyawanya ditangan

pemuda sakti itu. akhirnya maksud diurungkan. Kemudian

timbullah niatnya untuk meracuni saja sambil membujuk lewat

guratan pada kulit kayu. Apabila racun itu ditaburkan pada luka,

dalam waktu setengah hari saja Yoga soka akan mati. Kecuali kalau

Yoga soka bersedia tunduk kepada dirinya, ia akan memberikan

obat pemunahnya.

Bibirnya tersenyum dan wajahnya berseri seelah mendapat

ketetapan hati. ia percaya apabilla Yoga soka sudah menderita

keracunan takkan lagi sanggup menentang kehendaknya. Pemuda

itu akan menyerah dan menjadi seorang yang dapat dikuasai dan

diperkuda. Gumamnya, ?Huh, engkau terlalu sombong dan menyia
nyiakan aku. Huh, rasakan nanti, setelah engkau keracunan!?

Akan tetapi semua harapan dan cita-citanya itu menjadi buyar

ketika Yoga soka tidak mau menyentuh bungkusannya, malah

kemudian pergi. sulit dibayangkan betapa marah dan penasaran

gadis ini. ia membanting-banting kakinya dan hampir menangis,Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 507

saking tak kuasa menahan kemasygulannya. Dalam marah dan

penasaran ini, maka timbullah kemudian tekadnya untuk

membayangi kemana pemuda ini pergi. Apabila pemuda itu tetap

membandel dan tidak menghiraukan dirinya, iapun takkan merasa

puas sebelum dapat membunuhnya. Demikianlah maka kemudian

gadis ini meninggalkan tempat itu sambil menggertakkan giginya.

Ia bergerak cepat untuk tidak kehilangan jejak. Bagaimanapun

gerakan gadis ini jauh lebih gesit daripada Yoga Soka. Ia dapat

melihat dan mengikuti Yoga Soka dengan mudah, tetapi sebaliknya

Yoga Soka tidak sadar sedang dibayangi oleh orang.

Berkat bantuan dan petunjuk beberapa orang yang ditanya,

maka ketika tiba di Tampak Siring, Yoga Soka dapat minta

pertolongan kepada seorang tabib dengan bayaran yang

cukupmahal. Beruntung bagi pemuda ini selama berada di tengah
tengah orang Bali Aga selalu menyimpan uang. Hingga tidak

kesulitan untuk memenuhi permintaan tabib ini. disamping Yoga

Soka memperoleh pengobatan di tempat itu, iapun memperoleh

bekal obat. Dan menurut keterangan tabib, sebelum obat habis, luka

akan sudah menjadi sembuh. Gembira juga hati Yoga Soka,

sekalipun uang yang sekarang dimiliki tinggal beberapa keping

tembaga. Yang penting bagi dirinya sekarang ini adalah demi

kesembuhannya. Maka sambil minta diri, tidak lupa pemuda ini

mengucapkan terima kasihnya.

Tetapi, ketika si tabib dengan wajah berseri-seri sedang

menghitung uang pemberian Yoga Soka, ia menjadi kaget ketika di

depannya muncul seorang gadis dengan tiba-tiba. Dan entah

bagaimana caranya bergerak tahu-tahu semua uang telah pindah ke

tangan Ketut Sruni.

?Kau .. kau siapa .. ?? si tabib terbelalak kaget. Tetapi

sepasang matanya memancarkan kemarahan, berhadapan dengan

tamu yang tak sopan. ?Kembalikan uang itu !?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 508

?Plak ..! Aduh ..!? tamparan yang keras telah bersarang ke

pipi si tabib yang sudah berkerut. Dari mulutnya terdengar pekik

mengaduh, disamping sekarang sudut bibir kakek itu mengalir

darah merah. Tubuh kakek itu terhuyung-huyung ke belakang

hampir jatuh, tetapi sekarang matanya makin menyala.

Melihat sekali bergerak dalam mulut kakek itu sudah terluka,

Ketut Sruni tahu bahwa kakek tabib ini tidak tahu ilmu tatakelahi

maupun kesaktian. Namun ia tidak peduli. Gadis ini marah,

mengapa kakek ini sedia menolong Yoga Soka. Sekalipun demikian

ia menggunakan dalih lain. Bentaknya, ?Kakek tabib mata duitan!

Engkau tidak tahu malu memeras kepada seorang menderita.

Apakah perbuatannmu ini patut??

?Kurangajar!? teriak kakek tabib itu. ?Engkau sudah masuk ke

rumah ini, merampas uangku, masih pula lancang mulut? Huh,

maling perempuan. Engkau kembalikan atau tidak uangku yang kau

rampas itu? jika tak mau mengembalikan , aku aughh !?

Maksudnya, tabib itu akan mengatakan ?aku akan berteriak?.

Tetapi sebelum sempat mengucapkan, mulutnya sudah bungkam

untuk selama-lamanya. Karena sebatang pisau belati beracun sudah

menancap pada dada kakek tabib itu. melihat korbannya telah roboh

mati, dengan bibir tersenyum Sruni lalu pergi. Kemudian ia kembali

mengikuti jejak Yoga soka. Tetapi yang jelas, belum lama Sruni

meninggalkan rumah tabib itu, sudah terdengar pekik isteri si tabib,

dan tetangga segera berdatangan, namun mereka tinggal

menemukan si tabib yang sudah menjadi mayat, tanpa mengetahui

siapakah pembunuhnya.

Yuga Soka meninggalkan Tampak Siring cepat-cepat. Ia

memang tidak sadar dibayangi oleh Ketut Sruni. Akan tetapi

nalurinya memberitahukan, agar ia selalu bersikap waspada

dimanapun.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 509

Akan pergi kemanakah Yoga Soka? Tidak seorangpun tahu.

Dan malah sesungguhnya Yoga Soka sendiri tak tahu kemana harus

menuju. Ia hanya pergi menurutkan langkah kaki tanpa tujuan yang

tertentu. Maka kiranya lebih bijaksana apabila kita tinggalkan

dahulu Yoga Soka dan Sruni ini. marilah kita sekarang menjenguk

kembali kepada seorang gadis yang telah kita kenal, gadis sebatang

kara bernama Ketut Menur.

Ketut Menur memang benar-benar sebatang kara sekarang,

sesudah tiga orang saudaranya tewas dan ayah bundanya juga

tewas. Melihat nasib gadis ini, beberapa orang pemuda murid

ayahnya, segera menawarkan jasa baiknya agar Menur bersedia

tinggal di dalam rumahnya. Sebab apabila tetap tinggal di dalam

rumah ini seorang diri, kurang pantas sebagai seorang gadis.

Atas tawaran ini, Ketut Menur mengucapkanterima kasihnya.

Akan tetapi tidak seorangpun yang dikabulkan dan untuk sementara

ini ia memilih berdiam di rumahnya sendiri. Karena Menur tetap

dalam rumah ini, maka beberapa orang pemuda murid Wayan Kitir

merasa tidak tega. Mereka apabila malam tiba banyak berkumpul

dan tidur di rumah ini untuk menemani Ketut Menur sekalipun

tempatnya terpisah.

Mengapa Ketut Menur menolak uluran tangan murid-murid

ayahnya itu? Karena ia tidak percaya akan kejujuran mereka. Di

balik uluran tangan itu tersebunyi maksud-maksud tertentu. Diam
diam sudah sejak lama menur melihat bahwa diantara murid-murid

ayahnya itu, terdapat beberapa orang pemuda yang diam-diam telah

jatuh hati kepada dirinya. Pemuda-pemuda itu saling bersaing

sekalipun tidak terang-terangan. Mereka bersaing dalam usaha

mereka mendekati dan mengambil hati maupun berusaha menarik

perhatian. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diharapkan dan

menimbulkan ketidakenakan diantara saudara sepergurusansendiri,

maka Ketut Menur memilih bertahan dalam rumahnya sendiri.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 510

Tetapi justeru tetap di dalam rumahnya ini, hati gadis ini tidak

cepat bisa terhibur dan selalu terkenang kepada keluarga yang sudah

tiada. Selalu terkenang kepada kematian tiga orang saudara yang

mengenaskan, dan selalu terkenang pula kepada ayah bundanya

yang mati bersama-sama. Maka setiap waktu hanya dibuang hanya

untuk memeras air mata. hatinya selalu sedih, gelisah dan resah.

Dunia ini serasa gelap dan hari depannya semakin gelap pula.

Tambah hari, kegelisahan Menur makin memuncak. Dan
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

akhirnya ketika ujung malam mulai merayap bumi, gadis ini telah

membungkus beberapa potong pakaian dan bekal uang. Pedang

sepasang telah siap pula di kiri dan kanan pinggang. Ia sudah

mengambil keputusan malam ini juga dirinya harus pergi dari

rumahnya ini secara diam-diam. Tidak seorangpun murid ayahnya

itu diberi kesempatan melihat kepergiannya. Hal itu hanya akan

mempersulit kehendaknya pergi mencari kesejukan hati. Dan

selama dirinya masih berdiam di rumah ini, dirinya akan tetap

dalam selimut awan gelap.

Ada setitik harapan dalam dada gadis ini. ia akan berusaha

mencari kakek pedanda yang sudah pernah menolong dirinya dari

tangan panten yang sesat itu. ia yakin, hanya berdekatan dengan

kakek pedanda itu sajalah dirinya bakal hidup tenteram.

Sekalipun seorang gadis yang baru berusia delapan belas tahun,

tetapi Menur tidak takut sama sekali menerobos gelapnya malam

seorang diri melakukan perjalanan. Ia berusaha dalam waktu singkat

telah dapat meninggalkan rumahnya jauh-jauh. Namun demikian,

untuk beberapa sat lamanya gadis ini mematung dalam kegelapan

sambil menghela nafas dalam berkali-kali. Ada semacam perasaan

yang tidak tega harus meninggalkan rumah itu. dan bagaimanapun

rumah itu sudah menaungi dirinya delapan belas tahun lamanya.

Namun tak lama kemudian, gadis ini telah berhasil melawan semuaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 511

perasaan. Ia segera melangkah cepat sekalipun air mata bercucuran

membasahi pipinya yang montok.

Ia merasa sebagai seekor burung yang bebas setelah menjelajah

bumi tanpa tepi ini. ia bercita-cita mencari kakek pedanda. Akan

tetapi seribu kali sayang, ia tidak tahu dimanakah kakek itu

bertempat tinggal. Ia sudah sampai pada hirungan hari kedelapan

sejak kepergiannya. Dan ia sudah cukup jauh menjelajah bumi Bali

ini untuk mencari kakek penolongnya itu. namun sama sekali kakek

itu belum pernah berhasil dijumpainya.

Menur mengaso dan membaringkan pantatnya di atas rumput,

kemudian melonjorkan kedua belah kakinya yang mungil tetapi

betisnya memadi bunting. Punggungnya bersandar pada batang

pohon. Nikmat sekali rasanya duduk seperti ini setelah kaki

dipaksan melangkah sejak pagi. Dan dengan perlahan ia

menggunakan ujung bajunya untuk menyeka peluh yang

membasahi dahi, leher dan hidungnya.

Matahari merayap di tengah jagat pada saat itu. cahaya

gemilang dan amat terik. Hembusan angin yang sepoi-sepoi

memberi kesegaran baru. Rasa badan yang lelah serasa memperoleh

obat. Dari tempat ketinggian itu ia dapat melihat air danau Beratan

yang tenang dan membiru. Dan ketika ia memalingkan kepalanya,

gunung Beratan telah berselimut ampak-ampak. Gadis ini menghela

nafas. Tempatnya mengaso sekarang ini, tidak begitu jauh dengan

rumahnya. Jika mau sebelum malam hari dirinya sudah dapat

mencapai rumah. Akan tetapi ia memang tidak ingin kembali

menginjakkan kakinya ke dalam rumahnya. Yang dicita-citakan

hanya ingin bertemu dengan kakek pedanda yang pernah

menolongnya.

Terasa kering kerongkongan saat ini, maka diambillah tempat

simpanan air dan minum beberapa teguk. Air yang dingin amatKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 512

bermanfaat di dalam kegerahan. Haus segera terusir dan Menur

kembali menyandarkan tubuhnya pada batang pohon. Perhatiannya

sekarang kembali tertuju ke air danau Beratan yang biru dan tenang.

Panas seperti sekarang ini, badan akan terasa amat segar kalau

merendam diri ke dalam air telaga. Tetapi kesegaran tubuh itu

kemudian akan ditebus dengan rasa tubuh yang meriang, masuk

angin. dirinya sekarang seorang diri. Tidak boleh menderita sakit

kalau tidak ingin hidup sengsara, maka sekalipun ia ingin, tetapi ia

melawan sekuatnya.

Tiba-tiba saja Menur Kaget ketika telinganya yang sudah

terlatih mendengar suara langkah kaki yang agak ringan. Seperti

tersentak kepala gadis ini memutar ke arah suara datang. Dan

mendadak gadis ini sudah meloncat bangun dengan hati yang

berdebar tegang. Mengapa? Ia melihat seorang kakek dalam jarak

yang tidak jauh. Si Panten yang pernah mengganggu dirinya.

Yang membuat menur tercengang, adalah pakaian Panten itu.

potongan pakaian itu jelas pakaian salah seorang kakaknya yang

bernama Nyoman Sawiji. Mengapa sekarang dipakai oleh Panten?

Namun singkat saja rasa keheranan itu telah terusir. Tiga orang

kakaknya dan beberapa orang yang lain tewas dalam jurang itu.

maka agaknya Panten memanfaatkan pakaian mereka itu!.

?Heh heh heh,? Panten terkekeh gembira sekali dan sepasang

matanya berkedip-kedip. ?Engkau disini manis? Bagus, agaknya

engkau memang menunggu kedatanganku, bukan? Dahulu ketika

aku berhasil menyelamatkan kau dari maut, kemudian datang

seorang pendeta busuk, hingga aku tak dapat mencegah kau dibawa

oleh dia. Akan tetapi heh heh heh agaknya pendeta busuk itu telah

bosan padamu, maka engkau sekarang dicampakkan. Nah sekarang

tak apa! Aku masih bersedia menerima engkau kembali!?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 513

Merah wajah gadis ini dan dadanya seakan mau meledak.

Tetapi oleh kemarahannya yang memuncak itu, membuat gadis ini

sulit untuk bicara. Yang terucap hanya ?Kau .. kau .. !?

?Ya, aku. Heh heh heh ..? sahut Panten sambil terkekeh.

?Memang akulah yang sudah menyelamatkan engkau dari maut.

Bukankah apabila aku tidak menolong engkau, sekarang engkau

sudah mampus? Tetapi mengapa sesudah aku menolong, engkau

tidak pandai membalas budi??

?Kau .. kau .. Jangan menekan orang !? teriaknya.

?Aku tidak menekan, tetapi aku menuntut, manis.? Panten

menjawab cepat dalam usahanya menekan Menur. ?Menuntut balas

budi atas kebaikanku padamu. Apa sih beratnya, apabila engkau

bersedia menjadi isteriku? Heh heh heh, tahukah engkau bahwa aku

masih bujangan dan belum pernah kawin? Engkau gadis dan aku

jejaka. Kiranya sudah sepadan apabila aku dan engkau terangkap

sebagai suami isteri. Aku ..!?

?Tutup mulutmu yang busuk ..!? teriak menur.

?Heh heh heh, mulutku masih utuh. Siapa bilang busuk? Manis,

jangan engkau membandel. Engkau harus menjadi isteriku sekarang

juga ..!?

Sambil berkata, Panten sudah melangkah maju untuk

mendekati. Tetapi Menur segera mundur. Hati gadis ini terasa amat

tegang. Ia sadar dirinya baukan tandingan kakek ini.

kemampuannya jauh dibawah Panten. Bagaimanapun ia takkan

mampu menandingi kakek ini, namun keadaan memaksa. Dan

apabila dirinya tidak melawan akan ditangkap oleh kakek ini. dan

apabila dirinya sampai tertangkap, nasibnya akan lebih buruk lagi.

Dirinya hanya akan menjadi semacam benda permainan kakek yang

liar ini. maka timbullah tekadnya untuk melarikan diri saja. denganKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 514

melarikan diri, masih mempunyai banyak kemungkinan untuk lolos.

Terpikir demikian, secepat kilat gadis ini sudah melompat

kemudian lari.

?Heh heh heh,? Panten mengejek. Mau lari kemanakah engkau,

manis??

Belum juga lenyap suaranya, tubuh Panten telah melesat ke

depan. Gerakannya gesit sekali seperti dapat terbang. Angin

berkesyur si samping tubuh Menur dan gadis ini melompat ke

samping. Lalu gadis ini terpaksa menghentikan larinya. Diam-diam

menur kaget setengah mati. Dan sekarang ia baru sadar bahwa

dalam gerak dan kepandaian laripun dirinya tidak mampu

menandingi Panten. Terbukti sekarang kakek ini sudah menghadang

di depannya dengan mulut menyeringai seperti iblis. Menur

bergidik ngeri melihat gigi Panten yang besar-besar dan warnanya

kuning akibat tidak pernah menggosok gigi.

?Engkau tak mungkin bisa lari dari tanganku! Heh heh heh,?

ejek Panten lagi. ?Lebih baik engkau menyerah secara sukarela.

Jangan engkau sengaja memancing kemarahanku. Ahh, manisku,

engkau akan bahagia menjadi isteriku. Aku seorang sakti

manderaguna. Tidak mudah engkau mencari seorang suami sakti

manderaguna yang dapat membahagiakan isteri seperti aku. tetapi

huh, jika engkau membandel dan membangkang, jangan salahkan

aku jika aku menggunakan kekerasan!?

Menur berdiam diri. Gadis ini terpaksa harus berpikir dulu

sebelum memberi jawaban. Ia sadar, tidak gampang melepas diri

dari Panten. Namun sebaliknya, iapun tidak akan sudi menyerah

dan dipaksa sebagai isteri kakek liar ini. Apabila dirinya

membandel, iapun mengerti bahwa apa yang diucapkan Panten

bukan hanya ancaman kosong. Orang semacam ini akan sanggup

berbuat apapun. Tiba-tiba saja timbullah pikirannya untuk menipu.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 515

Namun ia merasa bingung sendiri. Ia bukan seorang yang suka

menipu. Lalu bagaimanakah caara yang harus ditempuh untuk

menipu??

Disaat Menur sedang berdiam diri dan sedang memutar otak

ini, Panten sudah mendekati. Menur kaget dan terpaksa melompat

mundur. Dan akibatnya, apa yang sudah terpikir, buyar lagi.

?Heh heh heh, mengapa kau diam melulu manis? Mau

menyerah atau menghendaki aku main kekerasan??

Menur tambah bingung. Tetapi masih untung otaknya mau

bekerja. Timbul akalnya untuk menipu walaupun untuk waktu yang

singkat. ?Kakang .. benarkah apa yang sudah engkau katakan itu

..??

Akan tetapi, karena tidak pernah menipu, maka kata-kata yang

diucapkan dari mulut tidak lancar dan agak bergetar pula. Namun ia

berusaha enekan debaran jantungnya, agar Panten tidak sadar

dirinya sedang merencanakan penipuan.

Sebaliknya, begitu mendengar pertanyaan Menur, kakek liar ini

terbelalak sejenak. Seakan ia tidak percaya akan pendengaran

sendiri. ?Kau .. kau berkata apa ..??

Sambil berusaha menekan debar jantungnya Menur tersenyum.

Jawabnya, ?Benarkah kakang Panten .. akan membahagiakan aku

..??

?Heh heh heh!? ketawa terkekeh dari mulut Panten seperti

tersentak, menbuat Menur terjengit kaget juga.

?Menur!? kata Panten kemudian. ?Tak perlu engkau khawatir.

Engkau akanbahagia sebagai isteriku. Dan sebagai isteriku engkau
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

akan menjadi wanita terhormat. Tidak seorangpun berani

mengganggu isteri seorang sakti.?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 516

?engkau tidak menipu??

?Apa? menipu? Heh heh heh, apakah engkau ingin agar aku

bersumpah??

?Benar! Aku ingin sekali mendengar sumpahmu itu kakang.?

?Dengar sumpahku!? Panten menyahut dengan mantap,

kemudian mengucapkan sumpahnya dengan suara yang lantang.

?Aku Panten. Aku bersumpah, untuk membahagiakan isteriku

bernama Menur. Jika aku sampai melanggar sumpah ini, dan

menyia-nyiakan isteriku, semoga Dewata Agung mengutuk aku.

sebagai seorang suami, aku akan selalu berusaha untuk dapat

menyenangkan hati isteriku!?

Sepasang mata Panten berkedip-kedip setelah mengucapkan

sumpahnya ini. kemudian mengamati Menur dan bertanya. ?Apakah

engkau sudah puas??

?Puas .. tetapi ..!?

?Tetapi apa? apa lagi yang masih kurang??

?Tidak ada yang kurang. Hanya saja .. aduh ..

kerongkonganku terasa kering dan haus sekali. Aduh .. oohh,

ambilkan air .. dan carikan pula pengisi perut ..? ratap Menur

tiba-tiba, kemudian menjatuhkan diri duduk di atas pumput.

Panten melompat untuk menubruk. Tetapi Menur cepat

mencegah. ?Jangan!?

?Mengapa?? Panten menunda gerakan tangannya sambil

mengamati Menur.

?Engkau sendiri telah bersumpah untuk membahagiakan hatiku.

Untuk menyenangkan hatiku. Apakahakan engkau langgar sendiri

sumpah yang kau ucapkan itu??Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 517

?Panten kaget. Kemudian, ?Mana yang aku langgar? Aku tidak

melanggar sumpahku!?

?Hem, tetapi jika engkau benar dapat membahagiakan dan

menyenangkan hatiku, maka engkau harus menurut apa yang aku

minta. Jangan engkau menyentuh engkau dahulu, sebelum engkau

mengambilkan air minum dan mencarikan pengisi perut..?

Mendengar ini Panten menghela nafas. Kemudian setelah

menatap Menur beberapa saat lamanya, ia terkekeh. ?Heh heh heh,

baiklah, sekarang aku takkan menyentuh engkau isteriku yang

cantik. Akan tetapi setelah aku membawakan engkau air minum dan

pengisi perut, bukankah engkau benar-benar bersedia menjadi

isteriku??

?Jangan khawatir kakang, akupun bisa berpegang janji,? jawab

Menur dengan nada sungguh-sungguh.

Panten tampak gembira, ia terkekeh, kemudian melompat pergi.

Agak jauh disana Panten memalingkan muka dan melihat bahwa

Menur masih tidak bergerak dari tempatnya duduk. Melihat ini

hatinya senang. Ia percaya bahwa gadis cantik itu sekarang benar
benar menyerah kepada dirinya.

Ketut Menur menghela nafas panjang, disamping batinya

berdebaran. Betapa bahagia rasa hatinya apabila yang mengucapkan

sumpah seperti itu adalah seorang laki-laki yang kuasa mencuri

hatinya. Sungguh sayang yang mengucapkan sumpah setia itu

bukan laki-laki yang mencuri hatinya, seorang kakek liar liar

macam itu. jangankan menjadi isterinya, baru berdekatan saja hati

sudah bergidik ngeri.

Akan tetapi tekadnya sudah bulat. Apa yang ddilakukan dan

apa yang diminta tadi bukan lain hanya alasan belaka. Untuk dapat

menghindar dari bahaya paksaan Panten dan kesempatan ini akanKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 518

digunakan melarikan diri. Namun ia bukan seorang gadis yang

tolol. Ia sadar, dalam bergerakpun Panten lebih cepapt

dibandingkan dengan dirinya. Maka sesudah menunggu dan melihat

bayangan panten tidak tampak lagi, barulah gadis ini berani

melompat berdiri. Kemudian ia lari secepat terbang meninggalkan

tempat itu. dalam hati ia selalu berharap agar Dewata selalu

berkenan atas keselamatannya.

Tak lama kemudian, setelah Menur melarikan diri, Panten telah

tiba kembali sambil membawa tabung bambu berisi air minum.

Ternyata kakek inipun bukan seorang yang tolol. Setelah ia

mengambil air dari danau beratan. Semula memang akan langsung

pergi ke desa terdekat guna mencari nasi dan lauknya. Namun

kemudian timbullah rasa khawatir, kalau Menur terlalu lama

menunggu. Dan disamping itupun ia merasa curiga, jangan-jangan

permintaan itu hanya sebagai alasan untuk melarikan diri.

Sepasang mata Panten terbelalak ketika melihat Menur sudah

tidak ada ditempatnya dan sepasang mata yang liar itu tampak

menyala pertanda marah.

?Jahanam .. prokk ..!? sambil berteriak Panten telah

membanting tabung bambu berisi air itu ke sebuah batu. Hingga

tabung bambu itu hancur berantakan. Sesudah ia membantingkan

kakinya dan oleh pengaruh kemarahan yang sangat timbullah

lubang agak dalam pada tempat itu.

?Kurang ajar!? desisnya. ?Ternyata dia menipu aku!?

Akan tetapi ucapan ini berhenti, ketika mendengar suara

berkeresekan dalam rumput ilalang. Ia melompat dan mendekati

rumput ilalang itu. tetapi mendadak ia kaget ketika mendengar suara

geraman harimau yang langsung menubruk dirinya. Untung ia

seorang sakti manderaguna. Dengan gerakannya yang gesit,

terjangan harimau tutul itu dapat dihindari dengan gampang.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 519

Sekalipun demikian, Panten menjadi marah sekali. Saat ini ia dalam

keadaan uring-uringan kehilangan Menur. Maka sambil membentak

nyaring, ia sudah mencabut pedangnya, kemudian menerjang

kapada harimau itu. tetapi harimau itu memang bukan tandingan

Panten. Dalam beberapa gebrakan saja harimau itu sudah mengaum

panjang roboh di tanah berkelonjotan sebentar kemudian mati.

Pedang Panten berhasil melubangi tubuhnya.

Panten menjadi lega setelah berhasil membunuh harimau itu.

akan tetapi kemudian ia menyumpah-nyumpah kalang kabut sambil

kakinya menendang bangkai barimau itu yang terlempat beberapa

meter jauhnya. Bagaimanapun ia membuang wktu sia-sia harus

berkelahi dengan harimau ini. Dan memberikan kesempatan kepada

Menur melarikan diri lebih jauh lagi.

?Bangsat, jahanam, setan alas!? teriaknya sambil menyumpah
nyumpah. ?Dia telah menipu aku! awas .. apabila dapat bertemu,

takkan memberi kesempatan lolos lagi. Huh, engkau telah membuat

aku marah pnasaran. Huh, siapapun takkan dapat melindungi dan

membelamu!?

Tak lama kemudian Panten telah meninggalkan tempat itu,

mengejar Menur yang berusaha melarikan diri.

Dalam usahanya menyelamatkan diri dari pengejaran Panten.

Menur selalu bergeraki dengan hati-hati, tetapi justeru selalu

dirundung oleh rasa khawatir dan takut, ini menyebabkan gadis ini

selalu gelisah. Hati selau tidak tenang, tidak enak makan, tidak enak

tidur. Pengaruhnya dalam beberapa hari saja tubuhnya agak kurus

dan wajahnya agk pucat. Kesehatannya mundur, karena setiap

melihat orang yang mirip dengan Panten ia menjadi terkejut. Maka

setiap saat dan setiap waktu gadis ini terus mohon perlindungan

Dewata Agung.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 520

Betapapun setiap manusia yang hidup ini memang membawa

peruntungannya sendiri-sendiri. Manusia takkan dapat menghindari

takdir yang sudah ditentukan olehNya. Dan apa yang terjadi dengan

Ketut Menur inipun tidak mungkin bisa melenceng dari ketentuan

itu. disaat menur disekitar desa Penelokan yang tak jauh letaknya

dengan danau Batur itu. ia menjadi kaget dan wajahnya tiba-tiba

menjadi pucat. Tanpa diketahui bagaimanakah caranya Panten

bergerak dan menyusul, tahu-tahu kakek itu sudah terkekeh dan

menghadang didepannya.

?Heh heh heh, mau lari kemanakah engkau?? ejek Panten. ?Ke

ujung langit sekalipun, engkau takkan lepas dari tanganku!?

Untuk sejenak gadis ini tidak dapat membuka mulut dan

mulutnya ternganga. Ia sudah bergerak hati-hati, namun mengapa

tahu-tahu Panten sudah menyusulnya dan menghadang di

depannya?

Sebaliknya sepasang mata Panten bergerak-gerak liar, seperti

sepasang mata iblis kelaparan. Mulut itu menyeringai, kemudian

terdengar ucapannya. ?Huh huh, engkau cantik, tetapi seorang

penipu. Mau lari kemana engkau sekarang? Engkau takkan lepas

dari tanganku. Dan sebagai hukuman dari tipu muslihatmua, huh,

tahu sendiri!?

Meremang bulu kuduk Ketut Menur mendengar yucapan yang

penuh ancaman ini. akan tetapi iapun sadar harus segera dapat

menentukan langkah. Apapun jadinya ia harus melawan.

?Sring ..!? pedang sudah tercabut dari sarungnya.

?Heh heh heh!? Panten menyambut dengan terkekeh.

Kemudian ejeknya. ?Engkau berani melawan aku? bagus! aku ingin

melihat, sampai dimana kemampuanmu sekarang ini.?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 521

Namun Menur tidak membuka mulut. Ia sudah memutuskan

untuk mengerahkan kemampuannya untuk mencoba melawan kakek

liar ini. dan apabila ternyata ia tidak mampu, belum terlambat

apabila ia bunuh diri dengan pedangnya.

?Hiaaat ..!? teriaknya untuk menambah semangat.

?Cring ..!? sentilan jari tangan yang tepat mengenai batang

pedang Menur, membuat gadis ini terhuyung mundur, kemudian

melompat jauh sambil menahan pedangnya jangan sampai terlepas.

Bukan main kuatnya sentilak jari tangan kakek liar itu. lengan

menur tergetar hebat sekali dan kesemutan.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 522

Ia sadar apabila perhatiannya sampai terpecah, dirinya akan celaka!

Maka sambil menguatkan hati dan menyerang dengan hati-hati, ia

bergerak secepat mungkindan menghujani serangan.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 523

Sekali gebrak lengannya sudah kesemutan, gadis ini menjadi

sadar agar seterusnya berhati-hati. Ia tahu bahwa tenaga lawan amat

kuat. Sedapat bisa ia harus menghindari benturan tenaga apabila

tidak ingin celaka. Maka gadis ini kemudian menggunakan

kecepatannya bergerak sambil menghujani tikaman dan sabetan

pedang.

?Heh heh heh, engkau takkan dapat menang melawanku,

bocah! Engkau harus menyerah baik-baik apabila engkau tidak

ingin aku menggunakan kekerasan!?

Akan tetapi Menur tetap saja menyerang bertubi-tubi dan tidak

pula membuka mulut. Ia sadar apabila perhatiannya sampai

terpecah, dirinya akan celaka! Maka sambil menguatkan hati dan

menyerang dengan hati-hati, ia bergerak secepat mungkindan

menghujani serangan. Namun sayang, dalam hal bergerak cepatpun

kakek liar ini tidak kalah. Hampir saja dirinya dapat ditangkap,

sedang pedangnya terpukul menyeleweng. Masih untung di saat

berbahaya, Menur tidak kehilangan kesadaran, ia tetap

menenangkan hati dan melawan dengan hati-hati.

Setelah beberapa gebrakan berlangsung, sambaran pululan

Panten saling susul dan dadanya dirasakan sesak. Tekanan kakek itu

menjadi semakin hebat dan membuat gerakannya berkurang

kegesitannya. Hanya berkat keuletan dan semangat berkobar saja,

gadis ini masih dapat bertahan. Namun untuk dapat menang

tidaklah mungkin, untuk lolospun sulit. Justeru sambaran pukulan

Panten seperti dapat membendung gerakannya.

Dalam keadaan hampir tidak berdaya ini, yang dapat dilakukan

hanya melawan sebisanya sambil memohon perlindungan Dewata

Yang Maha Agung. Ia memohon agar Dewata berkenan

mengirimkan penolong, sebelum ia memutuskan untuk membunuhKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 524

diri. Dan betapa besar terima kasihnya kepada penolong itu apabila

benar-benar dapat melepaskan dirinya dari ancaman Panten.

Entah secara kebetulan ataukah berkat dikabulkan doanya oleh

Dewata Yang Agung. Disaat ketakutan setengah mati dan melompat

mundur karena pedangnya terbang oleh pukulan kakek liar itu, tiba
tiba terdengar sambaran angin. tubuhnya terdorong disusul oleh

bentakan nyaring.

?Jangan menghina perempuan!? belum juga lenyap suara itu,

disusul suara benturan.

?Plakk ..!? dan tubuh dua orang itu masing-masing

terhuyung mundur.

?Siapa engkau?? bentak Panten sambil mendelik.

?Siapa aku, engkau tidak peerlu tahu!? sahut laki-laki yang

baru saja muncul dan berhasil menyelamatkan Menur ini. ?Tetapi

perbuatanmu tidak tahu malu ini, orang tidak akan tinggal diam.?

?Huh, kau terlalu sombong!? geram Panten. ?Lihat saja,

kepalamu akansegera remuk oleh pukulanku!?

?Ha ha ha,? lawannya bergelak mendengar ucapan Panten.

Tampaknya geli juga. ?Apakah sangkamu kepalaku ini hanya

empuk semacam buah semangka? Hemm, lihat saja nanti. Dengan

tanganku ini aku akan dapat mencabut rambut kepalamu sampai

habis.?

?Setan alas!? teriak Panten dan tiba-tiba saja sepasang matanya

menyala. Ia sangat marah dan penasaran sekali, seorang muda

berani lancang mulut. ?Sambutlah pukulanku ini!?

Tubuh Panten melesat ke atas. Angin yang kuat mendahului

datangnya pukulan. Yoga Soka melesat ke samping menghindariKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 525

pukulan lawan. Akan tetapi gerakannya kalah gesit. Pukulan Panten

masih sempat mampir pada pundaknya.

?Plak ..!?

Dua-duanya terhuyung mundur. Panten terbelalak heran

melihat pukulannya tidak berakibat apa-apa. namun dalam

penasarannya. Panten malah tertawa. ?Bagus, tampaknya kau

adalah seorang pemuda yang a lot, sehingga berani menjual lagak di

depanku. Sambut pukulanku lagi!?

Untung juga, luka pada pundak yang dideritanya sekarang

sudah sembuh berkat obat yang diperoleh dari seorang tabib. Tapi

karena belum lama sembuh dari lukanya, maka Yoga Soka juga

merasakan nyeri pada bekas lukanya. Justeru rasa nyeri pada bekas

pukulan ini menyebabkan kemarahan Yoga Soka meledak.

?Sring ..!? sebatang pedang telah tercabut dari sarung.

Pengalamannya yang kalah berkelahi melawan Dewi Nala,

menyebabkan Yoga Soka perlu memiliki sebatang pedang sebagai

senjata. Dan melihat lawannya sudah memegang senjata, disamping

itu pukulannya tadi tidak menimbulkan akibat apa-apa pada lawan,

maka Panten tidak berani sembrono. Iapun sudah mencabut

pedangnya.

?Trang ..!? sambaran pedang Yoga Soka tertangkis oleh

pedang Panten. Pedang masing-masing terpental menyeleweng.

Untuk sejenak mereka saling pandang seperti menaksir. Lagak

mereka seperti dua ekor ayam jago yang sedang bersabung. Masing
masing berusaha mencari kelengahan lawan.

Beberapa saat kemudian, dua orang lawan ini saling gebrak dan

terjadilah perkelahian seru dan mendebarkan hati.

Sementara itu, Ketut Menur yang merasa tertolong, berdiri di

tempat yang agak jauh dengan perasaannya yang tidak karuan.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 526

Mengapa yang datang menolong justeru pemuda liar yang telah

menyebabkan dirinya sengsara dan tiga orang kakaknya tewas di

dalam jurang beberapa minggu yang lalu?.

?Celaka!? ia mengeluh dalam hati. Kalau dirinya terlepas dari

tangan Panten, tetapi kemudian jatuh ke tangan Yoga Soka, ibarat

lepas dari mulut harimau dan jatuh ke mulut buaya. Tak ada yang

bisa dipilih. Maka disaat dua orang itu sedang berkelahi sengit,

secara diam-diam gadis ini telah pergi.

Tak mengherankan apabila Ketut Menur menjadi amat

ketakutan melihat munculnya Yoga Soka dan menjadi penolongnya.

Sebab gadis ini menduga, tentu pemuda ini akan berbuat yang sama

dengan Panten. Datang membelanya, tetapi di balik pertolongan

yang diberikan mengandung maksud yang lebih keji.. diluar tahu

Ketut Menur, bahwa Yoga Soka sekarang ini bukan Yoga Soka

yang dahulu. Yoga Soka sekarang merupakan seorang pemuda yang

kenal kesopanan dan tata susila.

Yoga Soka sedang terlibat perkelahian yang sengit dengan

Panten. Maka pemuda ini tidak mengetahui bahwa gadis yang

dibela dan dicintainya itu telah pergi diam-diam. Dalam hati Yoga

Soka timbul suatu kepercayan bahwa harapannya kepada Menur ini

akan terkabul, apabila dirinya dapat menunjukkan jasa dan dapat

menolong gadis itu dari bahaya. Sungguh sayang sekali Menur telah

salah duga, secara diam-diam telah pergi.

Dalam berkelahi ini, ternyata bahwa gerak cepat maupun

ketangkasannya masih kalah jauh dibawah Panten. Beberapa kali

tikaman maupun bacokan Panten mengenai beberapa bagian tubuh

Yoga Soka secara tepat. namun oleh perlindungan aji Gineng,

semua tikaman maupun babatan itu tidak satupun dapat melukai

tubuh Yoga Soka. Peristiwa ini tentu saja membuat Panten kaget

berbareng heran. Hampir ia tidak percaya akan pandangan matanyaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 527

sendiri. Benarkah semua serangannya gagal? Tetapi Panten percaya

akan ketangguhannya sendiri. Justeru terbukti bahwa salam

perkelahiannya ini dirinya lebih unggul. Ia berhasil mendesak dan

menekan lawan. Maka dalam hati timbul kepercayaan penuh bahwa

perkelahian ini akan berakhir dengan kemenangan pada pihaknya.

Demikianlah, pedang Panten kembali menyambar-nyambar

dahsyat sekali menghujani serangan kepada lawan.

?Tak tak plak plak .. trang ..!? sambaran pedang secara

tepat berhasil menikam dua kali. Babatannya tiga kali berturut-turut

tak dapat dihindari oleh lawan. Namun kemudian ia agak kaget

ketika pedangnya terbentur oleh pedang Yoga Soka sehingga

terpental menyeleweng dan lengannya kesemutan.

Yoga soka bukan seorang pemuda tolol. Setelah merasakan

sendiri dalam hal kecepatan gerak tak sanggup mengimbangi lawan,

ia segera merobah cara berkelahinya. Ia tahu bahwa dirinya tak

dapat mengimbangi lawan. Maka Yoga Soka tak mau lagi

terpancing dengan gerak cepat. Ia memperlambat gerakannya dan

membiarkan sabetan maupun tikaman lawan mengenai tubuhnya

secara bertubi-tubi. Lalu menggunakan disaat lawan lengah, ia

sudah membenturkan pedangnya. Maksudnya jelas ingin

meruntuhkan pedang lawan. Namun sungguh sayang usahanya

gagal karena tenaga Panten kuat juga.

Akan tetapi setelah benturan pedangnnya tidak berhasil

menjatuhkan pedang lawan, maka kemudian timbullah akalnya. Ia

hanya akan menjaga bagian tubuh yang tidak bisa kebal.

Membiarkan sabetan dan tikaman bertubi-tubi ke tubuhnya, namun

kemudian ia akan mencengkram pedang lawan dan berbareng

dengan itu ia akan menggunakan pedangnya untuk membalas. Ia

percaya sekali dapat mebalas akan dapat membunuh kakek liar ini.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 528

?Tak tak tak plak .. aihh .. aduuhh ..!? panten yang

sedang dipancing oleh Yoga Aoka tidak sadar. Dengan semangat

yang berkobar dan kemarahan yang meluap, telah menikamkan dan

membabat kan pedangnya bertubi-tubi. Akan tetapi semua serangan

Panten itu tidak memberi hasil apa-apa. tubuh Yoga Soka tetap saja

tidak terluka. Malah kemudian Panten kaget sekali dan berseru

tertahan, ketika tiba-tiba pedangnya dicengkeram lawan. Disaat ia

mengerahkan tenaga untuk menarik pedangnya, mendadak pedang

lawan menyambar datang. Dalam kaget dan gugupnya ia terpaksa

melepaskan senjatanya sambil melompat menghindari. Ia berhasil

menghindari sambaran pedang Yoga Soka tetapi tidak sepenuhnya.

Pedang Yoga Soka berhasil melukai paha. Panten yang kesakitan

tak kuasa menahan mulutnya lagi dan mengaduh kesakitan.

Kemudian tubuhnya terhuyung-huyung ke belakang dan darah

mengucur dari luka.

Tetapi justeru luka pada paha yang menimbulkan rasa sakit ini,

menyebabkam Panten tambah marah dan penasaran. Ia tahu bahwa

ilmu tatakelahi jauh lebih menang dibanding lawan, mengapa

dirinya harus lari dan mengaku kalah? Oleh sebab itu ketika pedang

Yoga Soka datang menyambar, Panten mengangkat tangan dan

menyentil dengan jari tangan. Pedang Yoga soka terpental
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menyeleweng dan berbareng dengan itu ia mengirimkan pukulan

balasannya. Pukulan yang bertubi-tubi , hingga berhasil pula

membuat Yoga soka gelagapan untuk sejenak. Dalam keadaan

seperti ini, tampaknya Panten sedang mempermainkan Yoga Soka

dengan pukulan-pukulan dan pemuda ini menjadi bulan-bulanan

tanpa dapat membalas.

Benar tubuhnya kebal sehingga semua pukulan Panten tidak

menimbulkan akibat apa-apa. akan tetapi hal ini makin lama

membuat pemuda ini penasaran. Dalam keadan demikian, timbullah

akal dan tipu muslihatnya untuk dapat mengalahkan lawan. PadaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 529

suatu ketika pukulan Panten menyambar kepalanya telak sekali.

Disusul oleh tubuh Yoga Soka yang limbung dan kemudian roboh

tidak berkutik lagi.

?Heh heh heh!? Panten terkekeh gembira melihat hasil

pukulannya menyebabkan pemuda itu tak berkutik lagi. Kemudian

dengan langkahnya yang terpincang-pincang, ia memunggut

pedangnya sendiri yang tadi lepas dari tangan. Smbil memegang

pedang ini ia mengejek. :Engkau pemuda ingusan, berani main gila

dengan aku? inilah upahmu, engkau harus mati tanpa kubur. Huh

huh huh, aku Panten! Di dunia ini siapakah yang dapat

mengalahkan aku??

Selesai berkata, kakinya mendepak. Maksud dari depakan itu

tidaklain untuk menghina dan merendahkan pemuda yang tak

mampu melwan dirinya itu. tetapi justeru perbuatannya inilah yang

merupakan kesalahan yang besar. Memang kesempataninilah yang

ditunggu oleh Yoga Soka, yang pura-pura mati setelah terpukul.

Sejak tadi ia memang sudah bersiap diri untuk dapat merobohkan

Panten. Maka disaat kaki Panten bergerak untuk menyepak, secepat

kilat tangan Yoga soka telah menangkap kaki itu dengan tangan kiri

sedangkan tangankanan dengan telapak miring sudah memukul.

?Krakk .. !? pukulan yang telak dan tak terduga-duga itu

hebat sekali akibatnya. Panten memekik nyaring sekali karena

kesakitan. Tulang betisnya menjadi remuk oleh pukulan yang keras

itu.

Kaki kiri Panten justeru sudah terluka oleh tikaman pedang.

Sekarang menyusul tulang betis kanan remuk oleh pukulan Yoga

Soka. Akibatnya tubuh Panten terhuyung-huyung, namun Panten

masih berusaha mempertahankan diri agar tidak roboh. Tepat disaat

Panten berusaha mempertahankan diri ini, Yoga Soka sudah

melompat bangun. pedangnya menyambar untuk menikam perut.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 530

Sambaran pedang lawan yang tidak terduga-duga itu, menyebabkan

Panten gugup. Dan dalam gugupnya, kesadarannya seperti lenyap.

Melihat sambaran pedang lawan, ia telah menggunakan tangan kiri

untuk menangkis.

?Cross .. aduh ..!? pekik nyaring keluar dari mulut Panten

ketika lengan dibawah siku sudah terpanggang oleh Yoga Soka.

Dan Yoga Soka tidak menyia-nyia kan kesempatan baik ini.

disaat pedangnya masih menancap pada lengan Panten, ia sudah

mengirimkan serangan dengan tendangannya. Panten berusaha

menghindari tendangan lawn itu, akan tetapi celakanya lengan

masih terpanggang oleh pedang. Akibatnya ketika tergerak untuk

menghindar, ia merasakankesakitan hebat pada lengannya. Dan

gerakak kakek ini menjadi terlambat. Tendangan Yoga Soka

bersarang pada bagian bawah perut. Maka setelah kakek ini

memekik ngeri, tubuhnya terkulai roboh dan nyawanya melayang

saat itu juga.

Yoga Soka menghela nafas lega setelah melihat lawannya

roboh tidak berkutik lagi. Kemudian ia membersihkan batang

pedangnya dengan rumput, sambil menebar mata sekeliling. Tetapi

tiba-tiba saja Yoga Soka menghela nafas penuh rasa sesal, ketika

tidak melihat Menur lagi.

?Hemm, mengapa dia pergi tanpa pamit?? Yoga Soka berdesisi.

?Aihh, celaka! Apakah dia masih tetap benci padaku? Ah aku

menyesal sekali. Mengapa aku sudah menyebabkan dia marah

dan membenci padaku? Aih, bagaimana caraku dapat mendekati

dia? Aku telah jatuh cintak kepada dia. Di dunia ini hanya gadis

itulah yang dapat mencuri hatiku. Tanpa dia, apakah arti hidupku

ini? aku .. aku akan kesepian dan menderita selalu ..?

Ia menghela nafas panjang. Ia amat menyesal sekali mengapa

telah menjadi penyebab keluarga gadis itu berantakan. Dia amatKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 531

masygul, mengapa waktu itu dirinya diperkuda oleh nafsu sehingga

lupa daratan. Saking masygul menyesal dan putus asa, ia segera

membanting pantatnya di atas rumput. Desisnya,

?Sungguh sial ..! seorang gadis yang tisak aku suka

mengejar-ngejarku. Sebaliknya seorang gadis yang aku cintai .

Malah menbenci aku. apakah dayaku sekarang? Ya Dewata Agung,

apabila aku tak berhasil mempersunting gadis yang bernama Ketut

Menur itu, lebih baik aku mati saja. apakah artinya aku ini hidup

kalau dibenci oleh seorang gadis yang aku kasihi dan aku sayangi

itu??

Akan tetapi justeru terjadinya peristiwa ini, menyebankan mata

hati Yoga Soka makin terbuka. Makin sadarlah pemuda ini sekarang

bahwa setiap menanam akan memetik buahnya. Setiap orang akan

menirima ?karma?! kalau demikian yang tentu dipetik oleh

seseorang, mengapa harus berbuat tidak baik? kemudian ingatlah ia

kana petunjuk pendeta surya Wasesa. Bahwa manusia yang hidup di

dunia ini, pada satnya anak berpisah dengan apapun yang dicintai

dan disayang. Baik kepada keluarga yang dikasihi maupun sahabat

yang disayang. Baik rumah yang bagus maupun harta yang

bertumpuk-tumpuk semua takkan dapat dibawa pada saat nyawa

meninggalkan raga. Tetapi walaupun tidak dapat membawa apa
apa, namun setiap manusia akan selalu membawa ?amal?

perbuatannya sebagai teman DIA! Dan selain amal, tak satupun

dapat menemani nyawa disaat menghadapi pengadilan Yang Maha

Kuasa. Maka setiap orang wajib menjauhkan diri dari perbuatan
perbuatan yang tidak patut. Sebaliknya malah perbanyak tindak dan

perbuatan untuk amal.

?Celaka!? desahnya lagi. ?Aku sudah melakukan perbuatan
perbuatan dosa. Aku telah menbunuh orang-orang yang tak

bersalah. Kelak apabila aku menghadap Dewata Agung aku akan

memperoleh hukuman yang setimpal dengan perbuatanku.?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 532

Ia menundukkan kepalanya dan merenung beberapa saat

lamanya. Justeru disaat merenung-renung ini, kemudian teringatlah

ia akan nasihat dan petunjuk pendeta Surya Wasesa. Bahwa yang

maha kuasa itu adalah Maha Pengasih, Maha Adil dan Maha Kuasa.

Apabila seseorang telah bertobat, DIA akan sedia memberi ampun.

Dan kalau seseorang benar-benar menyadari dosa-dosa yang telah

dilakukan dan berseddia pula menebus dosa-dosanya itu sesuai

dengan garis dan petunjuk-petunjukNYA, maka orang itupun akan

memperoleh jalan. Akan tetapi sebaliknya DIA tidak akan melarang

kepada seseorang yang tidak mau menyadari akan hidupnya. Dan

semua diberi kebebasan untuk memilih jalan yang ditempuh. Sebab

semua akan memetik buah perbuatannya,disaat telah dipanggil oleh

NYA.

Teringat akan petunjuk pendeta Surya Wasesa ini, tiba-tiba saja

tiba-tiba saja rasa kemasygylannya ini lenyap. Sesal tiada guna, dan

apa yang harus ddihadapi akan dihadapi dengan penuh tanggung

jawab dan kesadaran. Yang penting sekarang dirinya harus

melaksanakan ?Dharma? hidup. Semua derita dan kesulitan harus

dihadapi dengan hati mantap, jauh dari keaguan.

Semikianlah, pemuda yang semula diliputi oleh kemasygulan

dan putus asa ini, sekarang memperoleh kepercayan akan diri lagi.

Dengan dada yang lapang dan harapan yang tinggi, ia

menginggalkan tempat itu dengan dada yang penuh semangat hisup.

Ia melangkah dengan hati mantap meninggalkan tempat itu. tetapi,

sebelum Yoga Soka meninggalkan tempat itu, Yoga Soka kaget dan

menghentikan langkahnya. Ia mendengar seseorang memanggil

dirinya.

?Hei, Yoga Soka, berhenti! Lihat, siapakah yang aku ringkus

ini??Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 533

Ia kenal benar dengan suara perempuan yang berteriak ini.

suara Sruni! semula ia tidak peduli, karena dirinya amat benci

kepada gadis itu. namun ketika ia memalingkan mukanya ke arah

gadis itu, tiba-tiba saja mata Yoga Soka terbelalak kaget dan

wajahnya berobah pucat.

Apa yang dilihat oleh pemuda ini? sruni tidak datang seorang

diri, Sruni datang dengan perempuan lain. Tetapi perempuan yang

datang bersama Sruni itu dalam keadaan terbelenggu tangan dan

kakinya. Dialah Ketut Menur. Dan Menur dalam keadaan tanpa

daya dalam tawanan dan kekuasaan Sruni. Ia merasa heran, kenapa

tiba-tiba Menur sudah tidak berdaya dan ditawan oleh Sruni?

Apa yang telah terjadi memang dilur dugaan dengan semua

orang. Malah diluar dugaan Menur sendiri. Tadi setelah mengetahui

bahwa yang menolong dirinya adalah seorang pemuda liar yang

sudah menghancurkan keluarganya, Menur benci sekali dan pergi

sebelum Yoga Soka berhasil mengalahkan Panten. Memang diam
diam ia berterima kasih juga atas pertolongan pemuda itu. tetapi

oleh pengaruh benci dan dendam kesumatnya itu, maka Menur tidak

mau peduli akan perjuangan Yoga Soka dan secepatnya

meninggalkan tempat itu.

Diluar tahu gadis ini, ada seorang gadis yang telah mengikuti

dan menbayangi gerakannya. Gadis itu bukan lain adalah Sruni

yang sudah lebih dari dua minggu membayangi Yoga soka untuk

membunuhnya.. gadis bernama Sruni ini justeru seorang gadis yang

cerdik, licik dan dadanya penuh dengan tipu muslihat. Ketika

melihat Yoga Soka membela dan melindungi gadis itu dan

kemudian melihat perobahan wajah Menur, gadis ini sudah dapat

menduga bahwa antara Yoga Soka dengan Menur telah kenal.

Namun ketika melihat Menur pergi diam-diam dengan perobahan

wajah yang seperti membenci Yoga soka, lalu timbullah niatnya

untuk berkenalan dengan gadis itu. tujuannya semula hanya inginKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 534

berkenalan dan bersahabat. Ia ingin bekerjasama untuk memusuhi

Yoga soka. Dan dengan gabungan tenaga, ia merasa seperti akan
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sanggup mengalahkan pemuda yang telah menolak cintanya itu.

?Adik kecil, tunggu!?

Menur kaget dan menunda langkah kakinya mendengar

teriakannya itu. ketika memalingkan mukanya, gadis ini agak heran

melihat seorang perempuan muda yang belum dikenal.

?Akukah yang kau maksud?? tanya menur agk ragu.

Sruni tersenyum manis sekali, jawabnya ?Benar. Aku melihat

adik melangkah tergesa. Apakah sebabnya??

?Aku melakukan perjalanan jauh dan seorang diri pula,? jawab

Menur yang berusaha berbohong.

?Akupun seorang diri, adik. Dan memang tidak nyaman

seorang perempuan pergi sendirian,? kata Sruni. ?Dan sungguh

berbahaya apabila berhadapan dengan orang semacam kakek liar

tadi.?

?Aih .. kau tahu?? seru Menur.

?Hi hi hik, memang aku tadi melihat engkau tadi berkelahi

melawan kakek itu. aku sudah bersiap diri untuk melompat untuk

menolong engkau. Akan tetapi, tahu-tahu ada seorang pemuda

mendahului.?

?Huh, pemuda itu?? Menur berdesis. Dan nadanya geram

bercamput r benci. ?Betapa senang hatiku apabila yang datang

membantu tadi engkau mbakyu.?

?Apakah sebabnya?? pancing Sruni dengan bibirnya tersenyum

manis sekali.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 535

?huh, siapakah yang sudi memperoleh bantuan seorng pemuda

biadab dan liar itu? sayang .. hemm, sayang .. aku tidak kuasa

melawan dia. Kalau aku mampu, huh .. tentu aku hancurkan

kepalanya!?

?Kau sudah kenal sama dia??

?Hemm ..? Menur menghela nafas sedih. ?Sesungguhnya aku

belum kenal. Akan tetapi aku siapa dia. Seorang pemuda liar, ganas

yang membut keluargaku beantakan. Aku .. hu hu huu .. aku

sekarang sebatang kara,,,,,?

Tiba-tiba saja Menur menangis terisak-isak teringat kepada

keluarganya. Bertemu dengan Sruni sekarang ini, ia seperti

memperoleh kesempatan untuk mencurahkan segala perasaan dan

kesedihannya. Dan mendengar tngis gadis ini, Sruni menunjukkan

perhatiannya sambil menghibur, katanya halus. ?Adik mengapa

engkau menangis? Adik katakanlah, apakah kesulitan yang engkau

hadapi??

Menur tidak segera dapat menjawab, ia masih menangis

mengukguk. Baru setelah agak dapat menahan tangisnya, jawabnya,

?Mbakyu, aku bernama Ketut Menur. Aku seorang gadis sengsara

dan sebatang kara.?\

?Aih, sebatang kara? Akupun sama dengan engkau adik. Dan

namaku Ketut Sruni. Antara engkau dan aku sama-sama merupakah

anak tambalan. Ah, engkau senasib dengan aku,? katanya dengan

halus dan memikat. :Tetapi apakah yang menyebabkan engkau

semud ini hidup sebatang kara dan mengembara seorang diri pula??

Dan atas pertanyaan ini, tangis Menur semakin menjadi-jadi.

air matanya membanjir membasahi pipi yang kuning dan montok.

Baru beberapa saat kemudian ia menjawb. ?Panjang jika harus aku

ceritakan ..?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 536

Kemudian diceritakan secara terus terang terjadinya peristiwa

menyedihkan dalam keluarganya. Yang semua itu adalah gara-gara

Yoga Soka yang biadab dan kejam. Adapun yang menjadi sebabnya

karena Yoga Soka menghendaki dirinya menjadi isterinya.

Berobah wajah Sruni mendengar keterangan ini. namun

secepatnya pula Sruni dapat menyembunyikan perasaan. Dengan

keterangan ini, tiba-tiba saja timbul perasaan yang tidak senang

kepada Menur ini. sebabnya gadis ini menduga kiranya Menur

inilah yang menjadi penyebab mengapa Yoga soka menolak cinta

kasihnya. Sebagai seorang gadis yang licik dan banyak tipu

muslihatnya, ia segera memperoleh akal untuk menundukkan Yoga

soka.

?Adik Menur,? katanya kemudian. ?Apakah sebabnya engkau

menolak dia? Bukankah ia seorang pemuda sakti manderaguna,

gagah dan berwajah cukup menarik??

Menur mengangkat wajahnya yang basah air mata. lalu,

?Mbakyu, cinta tidak dapat dipaksakan .. lebih-lebih dia telah

membuat bancur keluarga saya. Bagaimana mungkin ..? aku

membenci dan amat dendam kepada dia. Dan aku merupakan anak

yang tidak berbakti, kalau aku tidak dapat membalaskan sakit hati

orang tua dan keluargaku.?

?Bagus, ternyata engkau sependirian dengan aku.?

?Apa ..?? Menur kaget dan menatap Sruni dengan pandang

mata heran, ?Apa maksudmu .. mbakyu??

?Dia juga musuh besarku!? sahut Sruni dengan nada yang

mantap. ?Sebab dia juga membunuh ayah bunda dan keluargaku,

dan penyebab aku hidup sebatang kara.?

?Aihh .. !? seru Menur tertahan. Walaupun ia sendiri sedih,

mendengar ini ia merasa terharu. Kemudian entah mengapaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 537

sebabnya, Menur telah menubruk dan memeluk Sruni sambil

berkata. ?Mbakyu .. antara kita yang hidup sebatang kara

dipertemukan oleh Dewata Agung .. ?

Menur memeluk Sruni erat masih terisak-isak. Sebaliknya

Sruni segera membalas memeluk sambil mengusap-usap rambut

Ketut Menur yang panjang dan hitam. Justeru usapan jari tangan ke

rambutnya ini, mengingatkan kepada Menur akan sikap ibunya

tentu mengusap-usap rambutnya penuh kasih.

Akibatnya, tangis menur makin menjadi. Ia teringat kepada

ibunya yang telah tiada. Justeru menangis seperti ini, Menur

menjadi lengah. Ia terlalu percaya kepada gadis yang baru

dikenalnya ini. ia menjadi lupa menjaga disi dan hilang

kewaspadaan. Ia terlalu percaya akan sikap orang yang tampaknya

amat memperhatikan dirinya. Tidak disadari bahwa Sruni seorang

gadis yang dapat berbuat kejam dan ganas. Untuk memperoleh

keuntungan bagi diri sendiri, Sruni tidak segan-segan melakukan

perbuatan yang tidak patut.

Tiba-tiba terdengar keluhan dari mulut menur. Menyusul tubuh

gadis itu terkulai roboh dalam keadaan pingsan. Apa sebabnya?

Sruni telah memanfaatkan kesempatan amat baik ini. disaat Menur

lengah dan menangis, Sruni telah menggunakan telapak miring

untuk memukul tengkuk Menur perlahan. Tengkuk adalah bagian

tubuh yang lemah. Walaupun pukulan itu hanya perlahan, tetapi

karena terkena pukulan secara tepat, maka Menur sudah terkulai

dan pingsan.

Sruni menyeringai, gadis ini gembira sekali dapat

memperdayakan Menur. Kemudian dengan cekatan Sruni telah

menelikung tali kulit kayu yang kuat. Maka walaupun Menur telah

siuman dari pingsannya, kiranya akan sulit dapat melepaskan diri

dari ikatan belenggu itu. secepatnya Menur yang pingsan ituKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 538

dipondong kembali ketempatnya Yoga soka dan Panten berkelahi.

Ketika gadis ini tiba di tempat itu, ia masih sempat mengikuti

perkelahian yang sengit. Melihat itu Sruni tersenyum. Ia tahu dan

merasa pasti bahwa pada akhirnya Yoga Soka akan memperoleh

kemenangan.

Tetapi tiba-tiba Sruni kaget dan khawatir sekali ketika

menyaksikan Yoga soka Roboh tidak berkutik oleh pukulan lawan.

Hampir saja gadis ini melompat keluar dari tempat

persembunyiannya untuk menolong dan melindungi keselamatan

Yoga soka. Namun maksudnya ini menjadi urung, kemudian

terbelalak ketika melihat lawannya berteriak ngeri oleh pukulan

Yoga Soka setelah menggunakan tipu muslihat dalam usahanya

mengalahkan lawannya. Kemudian perhatian gadis ini tertarik

ketika Yoga Soka menghela nafas berkali-kali dan seterusnya

menjatuhkan diri duduk. Dan sesaat kemudian bibir gadis ini

tersenyum ketika mendengar desis Yoga Soka. Tahulah Sruni

bahwa Yoga soka amat mencintai gadis yang menjadi tawanannya

ini. menyebabkan ia tambah gembira. Sekarang ia memperoleh

kepastian akan dapat menundukkan Yoga soka menggunakan

menur. Itulah sebabnya, ketika melihat Yoga Soka melangkah pergi,

ia segera mengikuti. Dan belum jauh dari perkelahian itu, ia

memanggil Yoga Soka.

?Kau .. kau apakan dia..?? seru Yoga soka kaget sekali,

sehingga nada suaranya bergetar.

?Hi hi hik, tidak apa-apa,? sahut Sruni sambil tertawa cekikikan

mengejek. Sambil menyahuti ini, jari tangan Sruni bekerja. Ia

sudah memijit dan mengurut-urut Menur yang menjadi tawanannya.

Berkat pijatan Sruni ini, beberapa saat kemudian Ketut Menur

memperoleh kesadarannya dan mengeluh perlahan. Akan tetapi

ketika membuka matanya dan merasa tubuhnya tak dapat

digerakkan, gadis ini kaget.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 539

?Mbahyu Sruni .. !? kau apakan aku .. ??

?Hi hi hik, engkau bisa merasakan sendiri,? sahut Sruni

mengejek. ?Engkau sudah aku belenggu tangan dan kakimu. Tidak

mungkin engkau dapat membebaskan diri.?

Sulit dibayangkan betapa kaget gadis ini mendengar jawaban

itu. untuk sejenak terbelalak. Kemudian, ?Mbakyu .. apakah

salahku ..??

?Tidak perlu engkau bertanya,? sahut Sruni dengan nada yang

angkuh. ?Pendeknya engkau tak mungkin lepas dari tanganku. Jika

aku mau membunuh engkau, huh, apakah sulitnya??

Tegang hati gadis ini mendengar ucapan Sruni itu. dan menjadi

sadar pula bahwa dirinya telah tertipu oleh mulut manis, sehingga

dirinya lengah. Ia menyesal bukan main dapat dipedayakan orang

dengan mudah. Saking menyesal dan marah atas kecurangan Sruni,

gadis ini sudah mencaci. ?Peempuan busuk! Engkau curang ..!?

Caci Menur ini terputus oleh tamparan Sruni yang keras

bersarang pada pipinya yang montok. ?Plak plak .. augh ..!?

Tamparan yang keras itu membuat Menur mengeluh. Ia

menderita kesakitan karena mulutnya telah terluka dan darah keluar

dari mulut lewat sudut biibirnya.

?Sruni!? bentak Yoga soka yang kaget sambil melompat maju

untuk merebut gadis itu.

?Huh, jika engkau berani maju, gadis ini akan mampus oleh
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pukulanku!? ancam Sruni sambil mempersiapkan tinjunya di dekat

kepala menur.

Demi melihat bahaya yang mengancam Menur, Yoga Soka

tidak berani nekat maju. Ia mengamati menur dengan perasaan yangKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 540

khawatir. Bentaknya sengit. ?Sruni! Apakah salah dia, sehingga

engkau tega mencelakainya??

?Hi hi hik, siapa yang mencelakai dia?? sahut Sruni dengan

nada mengejek. ?Aku justeru datang sambil menawan gadis ini dan

menolong engkau. Bukankah engkau cinta pada gadis ini??

?Aku .. aku ..? Yoga Soka tergagap sebingga sulit untuk

menjawab.

?Hi hi hik,? ejek Sruni. ?Engkau tak perlu malu. Jika cinta,

katakan cinta. Jika tidak, katakan saja tidak. mengapa engkau ragu
ragu??

?Tetapi tada hubungannya dengan engkau ..? Yoga Soka

membela diri.

Sruni makin terkekeh. Kemudian kembali mengejek. ?Jangan

engkau salah faham Yoga Soka. Aku menawan gadis yang engkau

cintai ini, mengandung maksud baik sekali demi kepentinganmu.?

?Kepentinganku .. ?? Yoga Soka terbelalak makin heran,

tetapi juga curiga.

Sementara itu, Menur yang tidak berdaya dalam tawanan Sruni,

kembali mencaci. ?Perempuan busuk, kenapa engkau curang? Huh

huh, jika engkau berani,lepaskan aku. marilah kita berkelahi dan

tentukan siapakah yang unggul diantara kau dan aku.?

?Hi hi hik, sombongnya!? ejek Sruni. ?Engkau sudah dalam

kekuasaanku. Masih engkau tidak mau mengaku kalah dengan aku?

tidak tahu malu!?

?Tetapi engkau curang. Engkau membokongku ..!?

?Siapa yang membokongmu? Hi hi hik, tak tahu malu!

Bukankan engkau sendiri yang tak pandai membela diri?

Katakanlah siapa yang salah??Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 541

?Sruni!? teriak Yoga Soka. ?apakah maksudmu berbuat curang

dengan memperdayai orang lain??

?Hi hi hik, siapa yang curang? Siapa yang memperdayai orang

lain? Seseorang yang ingin memperoleh kemenangan dibenarkan

menggunakan akal dan siasat guna mencapai maksud itu. hi hi hik,

dan sekarang ini engkau tahu sendiri hasil dari siasat dan akalku.?

?Akal busuk ..!?

?Plak .. !? pipi Menur yang sudan menjadi bengkak hitam

birru itu, memperoleh tambahan tamparan oleh tangan Sruni, hingga

ucapan yang belum selesai terputus.

?Jika engkau membuka mulut sembarangan, akan kuremukkan

mulutmu. Tahu?? ancaman Sruni ini mampu meruntuhkan semangat

Menur. Sehingga gadis ini terpaksa menahan mulut. Menur sadar

bahwa perempuan seperti Sruni ini akan dapat berbuat apapun. Dan

ancamaan itu bukanlah ancaman kosong. Kalau mulutnya sampai

dirusak oleh perempuan ini, bukankah dirinya akan amat

menderita?.

Iba sekali Yoga soka, menyaksikan gadis yang dicintai, tidak

berdaya dalam kekuasaan orang. Sebaliknya dirinyapun tidak

berdaya merebut Menur dari perempuan liar ini. maka walaupun

hatinya tidak karuan, ia harus menyabarkan diri. Apapun jadinya ia

harus dapat menyelamatkan gadis ini. namun untuk tidak merugikan

gadis yang ditolong itu, ia harus mencari daya.

?Sruni, apakah maksudmu yang sebenarnya dengan permainan

ini? tanyanya.

?Hi hi hik, maksudku sebenarnya untuk memenuhi

keinginanmua. Aku datang untuk mengulurkan bantuanku.?

?Bantuan??Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 542

?Ya.?

?Aku tak tahu apa yang kau maksudkan!?

?Hi hi hik, engkau tolol!? ejek Sruni. ?Bukankah engkau

mencintai gadis ini? lekas katakanlah terus terang. Cinta atau

tidak??

Untuk sejenak Yoga tergugu. Kemudian pemuda ini

mengangguk.

?Mengapa engkau tak menjawab? Apakah engkau gagu??

desak Sruni ketika Yoga Soka hanya mengangguk.

?Ya, aku mencintainya!?

?Hi hi hik, untuk memberi jawaban seperti ini saja kau sudah

plintat plintut tidak karuan.? Sruni mengejek dan bibirnya mencibir.

?Nah dengan apa yang aku katakan.?

Yoga Soka mengamati Sruni, dan gadis itu menentang pandang

mata Yoga soka. Adapun Menur yang masih tetap tidak berdaya

dalam kepitan Sruni, hatinya tegang tidak karuan. Ia ingin sekali

menangis dan meratapi nasibnya yang amat buruk. Akan tetapi air

matanya tidak menitik dari mata.

? ooOoo ?

JILID 12

?YOGA SOKA! Aku tahu bahwa engkau mencintai gadis ini.

untuk itu aku sengaja menangkap dan menawan gadis ini, kemudian

aku serahkan padamu. Bukankah dengan jasa pertolonganku ini,

kehendak hatimu terpenuhi??Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 543

Tetapi Yoga Soka menggeleng, jawabnya, ??Hemm aku bukan

seorang laki-laki rendah macam dugaanmu!?

Jawaban ini benar-benar membuat Sruni kaget. Sepasang

matanya terbelalak. ?Kau .. kau .. apa katamu .. ??

?Sruni!? hardik Yoga Soka. ?Janganlah engkau memandang aku

serendah itu. biarlah aku mencintai dia. Akan tetapi aku pantang

menggunakan cara-cara yang tak patut. Apalagi menggunakan

kekerasan untuk memaksa. Sruni, lepaskan dia. Dan dia mempunyai

kebebasan untuk menentukan pilihannya sendiri

?Waahh, manusia liar yang pura-pura suci.? Sruni mengejek.

?Hai Yoga Soka! Dengar!. Kesempatan sebaik ini, kiranya sulit

engkau peroleh. Setelah dalam tawananku tidak berdaya ini. engkau

dapat memperlakukan gadis ini sekehendak hatimu, dan akupun

akan memberikan kesempatan kepadamu untuk bermain cinta

dengan dia. Tetapi ingat .. sebagai balasan jasa baikku ini, engkau

tak boleh meninggalkan aku lagi.?

Merah padam muka Yoga Soka mendengar kata-kata Sruni ini. ia

tahu apa maksud gadis ini sekarang. Nyatalah Menur ditangkap dan

ditawan, dalam usahanya menundukkan kekerasan hatinya. Tetapi

siapakah yang sudi menerima tawaran Sruni yang busuk ini.

bentaknya lantang.

?Sruni! Engkau jangan membuka mulut sembarangan. Aku

bukan laki-laki busuk macam denganmu. Lepaskanlah dia yang

tidak bersalah ini. dan janganlah engkau mencoba menggodaku

lagi!?

?Hi hi hik, laki-laki sombong!? ejek Sruni. Sepasang mata gadis

ini menyala. Kemudian terdengar kata-katanya yang penuh

ancaman.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 544

?Hai Yoga Soka! Ternyata engkau manusia busuk yang gampang

ingkar janji. Lupakah peristiwa yang telah terjadi di puncak gunung

Batukaru itu? engkau telah merengek-rengek di depanku. Engkau

minta agar antara engkau dan aku jangan sampai berpisah. Engkau

mengatakan bahwa di dunia ini hanya akulah perempuan cantik

yang pantas engkau cintai. Tetapi mengapa sekarang engkau

mungkir??

?Hemm, jangan engkau memutar lidah tak bertulang. Apa yang

terjadi waktu itu bukan lain adalah karena mulutmu yang licin dan

beracun, sehingga aku sampai lupa diri dan tergoda. Huh, tetapi

dahulu dan sekarang berlainan. Sekarang aku sudah tahu siapakah

sesungguhnya engkau ini. engkau adalah perempuan iblis perusk

dunia ini! sahut Yoga soka dengan mata mendelik dan rasa marah

yang menggelegak.

Akan tetapi sejenak pemuda ini sadar, bahwa gadis yang dicintai

itu tidak berdaya di tangan Sruni. Kalau dirinya hanya menurutkan

kemarahan, hal ini bisa menimbulkan bencana bagi Ketut Menur

yang tidak berdosa. Ia merasa tak tega kepada gadis yang sebatang

kara dan malang itu apabila celaka di tangan Sruni yang ganas.

Tiba-tiba saja sikap pemuda ini berobah. Kalau semula sepasang

matanya memancarkan api kemarahan dan ingin membunuh Sruni,

sekarang wajah itu kembali menjadi sadar. Lalu terdengar kata

Yoga Soka.

?Sruni, hemm .. maafkan aku. memang tidak sepantasnya kita

bertengkar yang tiada gunanya ini Sruni, aku tadi sengaja

mengucapkan kata-kata kasar untuk menjajaki sampai dimanakah

ras cinta dan kesetiaanmu padaku. sekarang aku tahu bahwa engkau

benar-benar mencintai aku. buktinya engkau telah mau menolong

aku menangkap gadis itu. berikan dia padaku Sruni. Dan sesudah itu

marilah kita pergi dari sini untuk membangun rumah tangga.?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 545

?Heh heh heh!? Sruni terkekeh, kemudian ejeknya. ?Sangkamu,

engkau dapat menipu aku? aku bukan perempuan sebodoh yang kau

duga. Sangkamu aku tak tahu maksudmu yang busuk? Barusaja

engkau mencaci maki dan menuduh aku sebagai iblis. Mengapa

engkau sekarang berbalik dan menyatakan cinta padaku? Hi hi hik,

engkau jangan mimpi Yoga Soka. Tidak mungkin engkau dapat

menipu diriku.?

Yoga Soka kaget dan menyesal sekali. Mengapa tadi ia terburu

nafsu. Mengapa tadi ia cepat menjadi marah ketika melihat Menur

ditawan oleh Sruni.. dan juga oleh pengaruh rasa cintanya kepada

gadis itu tidak ingin rahasia hubungannya dengan Sruni itu

diketahui oleh Menur. Akubatnya sekarang terlambat. Walaupun ia

merobah sikap, namun Sruni yang cerdik dan banyak tipu

muslihatnya itu tidak gampang dipengaruhi oleh kata-kata manis.

?Sruni,? katanya kemudian dengan halus. ?Siapa yang akan

menipu engkau? Apa yang aku katakan ini merupakan pencerminan

hatiku yang suci, setelah engkau mengingatkan aku pada peristiwa

di puncak gungung Batukaru itu aku menjadi sadar. Bahwa tidak

pada tempatnya aku menuduh engkau yang tidak-tidak. Sekarang

lepaskanlah dia. Bebaskan dia. Dan mari kita pergi bersama-sama

untuk membentuk rumah tangga bahagia.?
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Setelah mengucapkan kata-katanya ini, Yoga Soka meruntuhkan

pandang matanya mengamati ke arah Ketut Menur yang tak berdaya

dalam kepitan Sruni. Ia melihat bahwa sepasang mata gadis itu

menatap kepada dirinya dengan pandang mata penuh kebencian. Ia

menyungging senyum. Walaupun gadis itu membenci dirinya

setengah mati, tetapi ia tidak dapat membenci, sebaliknya malah

merasa amat iba. Dirinyalah yang telah membuat Ketut Menur

hidup sebatang kara. Dirinyalah yang menyebabkan gadis ini

malang dan menderita. Maka pada mulanya ia hanya ingin

memperngaruhi Sruni, agar mau meleaskan Menut, maka sekarangKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 546

ini pendiriannya sudah berobah. Pendiriannya telah bulat. Dirinya

rela berkorban, rela jatuh ke tangan iblis Sruni guna menolong dan

menyelamatkan Menur dari bahaya.

Akan tetapi, sebaliknya Ketut Sruni bukan perempuan yang tolol.

Malah ia seorang perempuan yang amat cerdik. Pandang mata Yoga

soka yang nampak amat iba kepada Ketut Menur, tidak lepas dari

pengamatan Sruni. Perempuan ini tersenyum kemudian. ?Benarkah

ucapanmu itu, Yoga soka? Engkau tidak hanya menipu aku??

?Aku bukan laki-laku endusta seperti dugaanmu, Sruni! Aku

menyerah kalah dalam tanganmu dan selalu tunduk pula atas

kemauanmu!? sahut Yoga Soka dengan nada yang sungguh
sungguh. ?Namun sebaliknya engkau harus mendengar apa yang

aku katakan. Engkau harus mau mendengar permintaanku.?

?Hi hi hik, apa yang engkau minta??

?Yang aku minta bukan soal berat. Yang aku minta tentu dapat

engkau laksanakan dengan gampang. Dan sekarang juga engkau

dapat melaksanakan, tanpa merugikan engkau sendiri.?

?Lekas katakanlah! Apakah yang engkau minta itu??

?Bebaskan gadis itu, dan jangan engkau ganggu lagi.?

?Ihh ..!? Ketut Sruni kaget juga, sekalipun dalam hati sudah

menduganya. ?Mengapa? Bukankah engkau gandrung kepada gadis

ini, sehingga engkau tadi berusaha menyelamatkan dari laki-laki tua

jorok itu? dan sekarang sudah tidak berdaya lagi dalam tanganku.

Apa saja yang engkau kehendaki pada gadis ini akan dapat kau

lakukan sesuka hatimu. Dan engkau tidak perlu khawatir. Aku

takkan marah Yoga Soka, asal saja gadis ini engkau gunakan

sebagai benda permainan saja. Asal cintamu hanya pada aku

seorang.?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 547

Yoga Soka menghela nafas dan menggeleng. ?Tidak Sruni!

Gadis itu tidak boleh engkau ganggu dan bebaskan tanpa syarat.?

Sepasang mata Ketut Sruni menjadi terbelalak seperti tidak

percaya akan pendengarannya sendiri. Benarkah yang didengarnya

sekarang ini? Yoga Soka tidak mau menggunakan kesempatan yang

ia berikan, untuk melepaskan rindu kepada gadis ini?

Akan tetapi sebelum Sruni sempat mengucapkan kata-katanya,

Yoga soka sudah mendesak. ?Sruni! Dengarlah apa yang aku minta.

Aku bersedia memenuhi kehendakmu, apabila engkau berseddia

memenuhi permintaanku. Bebaskan gadis itu dan sedikitpun engkau

tidak boleh mengganggu. Tetapi apabila engkau tak mau memenuhi

permintaanku, sebaliknya akupun berhak penuh untuk menolak apa

yang engkau minta.?

Kagum hati Sruni mendengar ucapan Yoga Soka ini. jelas bahwa

sangat besar cinta kasih Yoga Soka terhadap Ketut Menur sebingga

gadis ini tidak boleh diganggu sediitpun. Tetapi disamping merasa

kagum, dalam hatinya timbul pula rasa iri. Mengapa Yoga soka

memberikan cintanya itu tidak kepada dirinya, sebaliknya malah

kepada gadis lain? Ahh betapa bahagia hatinya apabila pemuda ini

memberikan cinta sepenuh hati kepada dirinya. Tetapi Ketut Sruni

justeru seorang gadis yang terlanjur sesat. Dan pengaruh rasa iri ini

kemudian mempengaruhi pandangannya pula kepada Yoga soka.

Dan tiba-tiba saja timbullah rasa khawatir dalam hatinya kalau

Yoga Soka hanya menipu dirinya. Apabila Yoga soka memperoleh

kesempatan, tentu Yoga Soka berusaha memungkiri janji dan

berkhianat keada dirinya, kemudian kembali kepada Menur.

?Yoga Soka, benarkah janjimu itu?? tanya gadis ini sambil

mengamati Yoga Soka penuh selidik.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 548

?Mengapa tidak? Bebaskan gadis itu dan jangan pula engkau

mengganggu. Kemudian kita mencari tempat tinggal untuk

membangun rumah tangga bahagia.?

?Tetapi apakah engkau berani bersumpah, bahwa engkau tidak

akan mencari kesempatan meninggalkan aku??

?Sruni, jangan serendah itu pandanganmu terhadap diriku. Aku

memang bukan manusia tanpa cacat. Akan tetapi sekalipun

demikian aku adalah seorang yang mempunyai harga diri. Menusia

dihargai dan dihormati orang, tidak lain bagaimanakah caranya

bicara. Apabila seseorang suka berdusta, berbohong dan tidak bisa

memegang janji, manakah orang sudi percaya? Nah, akupun tidak

ingin orang tidak percaya padaku. ludah yang sudah aku buang,

tidak mungkin aku telan kembali.?

?Hemm, setiap orang akan mengatakan dirinya tidak pernah

berdusta, tidak pernah berbohong. Dan setiap orang akan selalu

berusaha membuat dirinya terhormat dan dipercaya orang. Maka

bagaimanakah aku mudah percaya??

Yoga Soka merasa heran. Lalu, apa yang harus dilakukan agar

Ketut Sruni ini mau percaya? Ia bicara sebenarnya. Asal saja Ketut

Menur yang dicintainya itu dibebaskan oleh Sruni dan tidak

diganggu, ia sudah puas. dan ia bersedia berkorban untuk menebus

dosa dan perbuatannya sehingga gadis itu menjadi seorang yatim

piatu. Walaupun sebenarnya ia amat benci kepada Ketut Sruni,

tetapi demi menyelamatkan Ketut Menur, ia bersedia menderita.

Yoga Soka menghela nafas. Kemudian tanya pemuda ini. ?Lalu,

apa yang harus aku katakan dan lakukan, agar keragu-raguanmu

hilang terhadap diriku ini??

?Hi hi hik, gampang saja.? Kata ketut Sruni sambil tertawa

cekikikan. ?Sekarang bersumpahlah yang berat. Dan denganKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 549

sumpah yang telah engkau ucapkan itu, tidak mungki lagi engkau

mendustai aku.?

Karena memang sudah bulat tekadnya untuk melindungi dan

menyelamatkan Ketut Menur, maka tanpa ragu-ragu pemuda ini

mengucapkan sumpahnya.

?Sruni, dengar baik-baik sumpahku ini. Bahwa aku Yoga soka

mengucapkan sumpah. Semoga sumpahku ini didengar oleh Dewta

Agung dan sudi menjadi saksi. Bahwa aku, sejak saat ini tidak

bebas lagi. Aku harus menjadi suami Ketut Sruni yang baik. Dan

apabila aku sampai melanggar sumpahku ini, semoga para Dewata

Agung mengutuk aku!?

Akan tetapi dalam sumpahnya ini, sama sekali tidak disebut
sebut tentang cinta kasih. Ia tidak sanggup untuk mengucapkan

kata-kata itu, justeru hatinya tidak mempunyai sekelumitpun cinta

kepada Sruni. Cinta kasihnya seluruhnya telah diserahkan kepada

Ketut Menur. Dan cinta kasihnya kepada gadis itu sudah tidak dapat

ditawar-tawar lagi. Ia tidak perduli pula bahwa gadis itu malah

membenci dirinya.

Sebaliknya, mendengar sumpah Yoga Soka ini, Ketut Sruni

menjadi puas. ia terkekeh-kekeh, kemudian katanya. ?Bagus! aku

percaya bahwa engkau akan pandai memegang janji dan takkan

berani melanggar sumpahmu sendiri. Sebab apabila engkau berani

melanggar sumpahmu sendiri, engkau akan dikutuk oleh Dewata

Agung.

?Benar! Apabila aku berani melanggar sumpah ini. dewata akan

mengutuk aku!? sahut Yoga soka dengan sungguh-sungguh.

Dan saking gembira, Ketur Srui segera melepaskan Ketut Menur.

Gadis itu debebaskan tanpa syarat. Untuk sejenak gadis ini

mengamati Yoga Soka dan Ketut Sruni bergantian. Tetapi pandangKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 550

mata gadis ini mengandung kebencian yang sangat. Benci sedalam

lautan dan menuntut pembalasan.

Akan tetapi Ketut Sruni tertawa mengejek. ?Hi hi hik, engkau

sudah aku bebaskan, mengapa tidak lekas pergi? apakah yang

engkau kehendaki??

Ketut Menur mendelik, kemudian terdengar jawaban gadis ini

yang mencerminkan rasa benci dan dendam. ?Hemm, engkau laki
laki dan perempuan busuk! Hari ini aku memang tidak berdaya

menghadapi kalian berdua. Akan tetapi huh, dikemudian hari akan

datang saatnya aku akan membalas kebusukan dan kejahatan ini.?

?Hi hi hik, mengapa harus menunggu kemudian hari?? ejek Sruni

menantang. ?Jika engkau tidakpuas, apakah sangkamu, aku takut

menghadapi engkau??

Tetapi Yoga Soka cepat melompat dan menghadang diantara dua

perempuan itu. ia menghadapi Sruni sambil membujuk. ?Sruni,

bukankah tadi engkau telah berjanji, tidak akan mengganggu dia??

?Ya aku memang berjanji!? sahut Sruni. ?Akan tetapi kalau

perampuan itu lancang mulut dan berani mencaci kami aku,

siapakah yang bisa berdiam diri??

?Sruni, sabarkan hatimu!? bujuk Yoga Soka. Kemudian pemuda

itu membalikkan tubuh dan menghadapi Ketut Menur. Katanya

dengan nada yang halus dan sabar. ?Menur, aku mohon padamu

supaya engkau segera meninggalkan kami.?

Yoga Soka menghela nafas sedih, dan sesaat kemudian ia

meneruskan. ?Menur, dengarlah permintaanku. Engkau telah

dibebaskan aas permintaanku. Mari sekarang mengambil jalan

masing-masing, sesuai dharma hidupnya sendiri. Maka pergilah

engkau sekarang, dan syukur sekali apabila sebagai Puteri Bali,

engkau bersedia bergabung dengan saudara-saudara kita di BaliKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 551

Aga, yang menyusuh kekuatan di Tabanan, untuk mengusir orang
orang Majapahit.?

Tanpa menunggu jawban Ketut Menur, Yoga Soka sudah

memutar tubuhnya, menyambar lengan Ketut Sruni dan diajak

pergi.

Ketut Menur mengamati kepergian mereka dengan pandang mata

yang menyala. Untuk sejenak gadis ini menghela nafas dalam.

Kemudian gadis ini berteriak. ?Yoga Soka dan Sruni! Aku takkan

puas dalam hidupku sekarang ini, apabila dikemudian hari tidak

dapat membalas penghinaanmu!?
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Yoga soka menggelandang Sruni dan secepatnya diajak pergi

agar tidak mempunya kesempatan menjawab teriakan gadis itu. dan

karena teriakannya itu seperti tidak dipedulikan, Ketut Menur

membanting-banting kakinya sambil menyumpah-nyumpah.

?Manusia busuk, manusia jahanam! Aku menjadi sebatang kara

karena perbuatanmu. Ayah, ibu dan saudara-saudaraku mati

penasaran. Aku takkan puas sebelum dapat membalas perbuatanmu

yang terkutuk itu.?

Akan tetapi gadis ini kembali menghela nafas sedih, ketika

teringat bahw dirinya tak mungkin menang melawan Ketut Sruni

maupun Yoga soka. Cita-cita dan dendam kesumatnya ini tak

mungkin bisa terbalas apabila dirinya masih seperti keadaan

sekarang ini.

Gadis ini kemudian menjatuhkan diri di atas rumput yang

tumbuh subur di atas pohon. Ia menghela nafas lagi dalam-dalam.

Dan terasa hatinya sedih bukan buatan. Tiba-tiba saja ia kembali

teringat kepada kakek pendeta Surya Wasesa yang pernah

menolong dirinya. Kalau saja dirinya dapat bertemu dengan kakek

itu lagi, betapa inginnya dapat berguru dan dirinya akan menjadiKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 552

seorang sakti manderaguna. Akan tetapi kemanahak harus mencari

kakek sakti itu??

Gadis ini mengamati sekelilingnya beberapa saat. Ia memang

merasa bingung, kemanakah dirinya harus pergi. bagaimanapun ia

mengakui dirinya sebagai seorang gadis yang belum luas

pengalaman. Juga belum banyak mengetahui keadaan wilayah.

Namun sebaliknya tidak mungkin dirinya hanya berada di tempat

ini. maka kemudian gadis ini melangkahkan kaki tanpa tujuan yang

tertentu.

Apabila Ketut Menur merasa sedih dalam kepergiannya sekarang

ini, sebaliknya Ketut Sruni amat gembira. Bibirnya selalu

menyungging senyum kemenangan. Sikap gadis ini menjadi manja,

melangkah setengan menyandarkan tubuhnya ke tubuh Yoga soka.

Atas sikap Ketut Sruni ini, Yoga soka tidak mencela maupun

menegur. Ia sudah meras kalah janji. Dan ia justeru sudah sengaja

mengormankan diri sendiri untuk menolong dan menyelamatkan

Menur. Maka dibiarkanlah sikap Sruni yang manja, dan untuk

menjaga gadis ini tidak terlepas jatuh, tangan Yoga soka sudah

memeluk.

Atas pelukan Yoga Soka ini, nampaknya Sruni menjadi bahagia

sekali. Ia tertawa cekikikan, menyandarkan kepala ke pundak Yoga

soka sambil berkata. ?Hi hi hik, Yoga soka! Apakah sikapmu ini

bukan hanya pura-pura untuk menghibur hatiku??

?Hemm, engkau selalu mencurigai orang dan tidak percaya.?

sahut Yoga Soka setengah mengeluh dan setengah mencela. ?Lalu

apakah yang harus aku lakukan untuk dapat meyakinkan hatimu,

bahwa apa yang aku lakukan untukmu sekarang ini, benar-benar

menjadi pencerminan hatiku.?

?Hi hi hi, betapa bahagia hatiku mendengar jawabanmu ini

kakang.? kata Sruni dan kemudian sudah membalikkan tubuh. Tiba-Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 553

tiba saja dua lengan gadis ini sudah melingkar pada leher Yoga

Soka, setengah bergelantung karena kalah tinggi.

Yoga Soka mengerti apa yang akan dilakukan oleh perempuan

iblis ini. ia tidak bisa menolak sekalipun hatinya menjadi tawar.

Dan kalau toh ia harus menurut dan melayani kehendak Sruni,

sesungguhnya yang menuruti dan melayani hanyalah tubuhnya saja.

Akan tetapi cinta kasihnya hanya kepada Ketut Menur seorang.

Untuk ini Yoga Soka agak membungkuk. Dan membungkuknya

Yoga soka ini menimbulkan salah duga. Ketut Sruni mengira. Ketut

Sruni menjadi gembira dan bahagia sekali. Ia menduga Yoga Soka

memang seperti perkenalannya yang pertama diwaktu itu. Maka

sikapnya menjadi semakin manja menggelantung sambil merengek

lirih. ?Hi hi hik .. kakang .. hi hi hik.?

Yoga soka mengerti apa yang harus dilakukan, menghadapi

sikap Ketut Sruni seperti ini. diangkatlah tubuh Sruni dalam

pondongannya. Kemudian diberikannya bibirnya untuk dicium oleh

iblis perempuan ini enuh nafsu.

Sruni makin merengek-rengek. Kemanjaannya makin menjadi

dan Yoga Soka tahu akan sebabnya. Tetapi justeru menghadapi

Sruni yang sudah keranjingan oleh nafsu sesat ini, timbullah

keinginan Yoga Soka untuk menggunakan kesempatan ini. Yoga

Soka segera memondong tubuh Sruni ke bawah pohon yang

rindang. Dipangkunya perempuan iblis ini sambil duduk bersandar

di batang pohon. Dan kemudian sambil mengamati wajah Sruni,

katanya lirih, ?Sruni! Aku tadi telah mengucapkan sumpah setiaku

padamu. Mengapa engkau tidak mengucapkan sumpah seperti

aku??

Yoga Soka menunduk dan mengamati wajah Sruni penuh

perhatian. Sesungguhnya saja wajah ketut sruni ini memang cantik

jelita. Cantik dan menarik. Akan tetapi entah mengapa sebabnyaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 554

pada pandangan Yoga Soka sekarang ini wajah itu segera berobah

mengerikan setelah lama dipandang. Wajah yang ayu ini tiba-tiba

berobah seperti wajah iblis. Diam-diam ia bergidik.

?Hi hi hik,? Sruni ketawa cekikikan sebalum memberikan

jawabannya. ?Mengapa aku harus bersumpah? Cintaku padamu

tidak bisa ditawar-tawar lagi. Cintaku padamu merupakan cinta

suci. Apakah engkau tidak merasakan perasaanku ini, kakang. aku


Pendekar Rajawali Sakti 207 Kekasih Fear Street Terperangkap Trapped Candika Dewi Penyebar Maut X I I

Cari Blog Ini