Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat Bagian 9
?Huh huh, sombongnya! Muridmu bukan engkau!? sahut Sruni
yang berusaha membela diri.
?Perempuan busuk!? teriak purnami yang tidak kalah sengitnya.
?Engkau menuduh yundaku membabi buta! Huh, tuduhanmu itu
fitnah, dalam usahamu menutupi kejahatanmu! Hayo jangan kau
mungkir, engkau membunuh Yunda Savitri karena alasan lain yang
busuk!?
Ida ayu Purnami merasa malu untuk mengatakan terus terang
bahwa pembunuhan atas diri kakak perempuannya karena Sruni
merebut calon suami Savitri.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 441
Setelah sekarang menjadi jelas bahwa dua orang perempuan ini
bukan orang baik-baik, Wayan Oka tak kuasa lagi menahan
marahnya. Karena menduga jatuhnya tongkat dan keris Naga Murti
ini, setelah Naga Murti dibunuh oleh perempuan ini secara curang.
Kemudian dengan dua macam senjata itu datang kemari untuk
mempengaruhi Ari Dewa. namun demikian sungguh sayang bahwa
saat sekarang ini Ari Dewa belum pulang. Jika pemuda itu ada,
kiranya Ari Dewa lebih berhak menyelesaikan urusan ini.
Akan tetapi bagaimanapun, Wayan Oka bekas seorang panglima
muda kerajaan Bedulu. Dirinya sekarang ini merupakan pemegang
kekuasaan sementara, dan pada pundaknya pula tanggung jawabnya
harus dipikul. Bentaknya kemudian. ?Tidak peduli kau
mengemukakan banyak alasan dan berlindung pada pengaruh
paman Naga Murti. Sebelum aku menggunakan dan menangkap
engkau, lebih baik engkau menyerah untuk kami tangkap!?
?Hemm, orang muda yang lancang!? hardik Puteri Diya/
?Apakah alasan dan buktimu, bahwa aku sudah mebunuh Naga
Murti??
?Senjata itu tak mungkin jatuh ke tanganmu tanpa ada
kecurangan itu!? teriak Wayan Oka yang tambah marah. ?Dan kalau
benar kau mendapat kepercayaan dari paman Naga Murti, tidak
mungkin dia memanggil Ari Dewa kesana!?
?Kanda Oka!? teriak Purnami yang sudah tidak sabar lagi.
?Tidak ada gunanya berbahtahan dan banyak mulut dengan mereka.
Perintahkan saja untuk menangkap dan kalau perlu membunuhnya.?
?Hi hi hik,? Puteri Diyu tertawa mengejek. ?Engkau akan
membanggakan jumpah untuk mengeroyok kami? bagus! kamu
sendirilah yang sengaja merusak hubungan baik dan menentang
pesan Naga Murti. Siapa takut? Mari, siapapun yang beraniKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 442
menentang pesan Naga Murti, boleh maju satu persatu dan boleh
maju mengeroyok.?
Ida Ayu Prnami yang sakit hati karena kakak permpuannya
sudan dibunuh oeleh Sruni, tidak kuasa menahan sabarnya lagi. Ia
berteriak kepada Wayan Oka. ?Kanda! Muridnya itu sudah
membunuh kanda Savitri. Sakit hatiku tak mungkin hapus sebelum
mencincang manusia busuk itu!?
Tanpa menunggu jawaban Wayan Oka, gadis ini sudah
menerjang ke arah Sruni dengan pedangnya.
?Bagus!? sambut Sruni sambil mencabut pedangnya pula,
kemudian, ?Trang ..!?
Pedang Purnami menyeleweng oleh tangkisan Sruni. Kemudian
pedang itu diteruskan untuk balas menyerang dan hampir saja sekali
gebrak Purnami terluka kalau gadis ini tidak cepat menggulingkan
diri. Akan tetapi walaupun demikian, gadis itu sudah dikejar oleh
tikaman pedang Sruni yang bertubi-tubi. Namun akhirnya Purnami
dapat menyelamatkan dirinya pula setelah membela diri dengan
susah payah.
?Hi hi hik!? Puteri Diyu mengejek. ?Lucu! Baru sekarang aku
melihat orang berkelahi dengan bergulingan. Itukah tata-kelahi yang
bernama kera bamuk jengkol??
Sruni yang merasa bangga cepat menyambung. ?Ibu, bukan kera
mabuk jengkol, tetapi gerakan kera sinting.?
Betapa marah Purnami mendengar ejekan guru dan murid ini.
justeru sekarang pakain dan rambutnya kotor oleh debu. Akan tetapi
diam-diam Ida Ayu Purnami memang sadar pula seorang diri tidak
mungkin dapat mengimbangi lawan. Sebaliknya untuk minta
bantuan calon siaminyapun gadis ini merasa malu. Maka teriaknyaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 443
kemudian. ?Huh, rasakan apabila kanda Oka sudah maju
membantuku!?
?Hi hi hik, aku justeru ingin mencobanya!? ejek Sruni. ?Apakan
dia memang tidak hanya sombong di mulut??
Ucapan Sruni ini benar-benar menyinggung perasan Wayan Oka.
Sebagai bekas seorang panglima muda kerajaan Bedulu, ia menahan
diri untuk tidak menerjang maju dan membantu Purnami, sekalipun
tadi kesulitan dan harus bergulingan. Sebab ia merasa malu dituduh
main keroyok. Akan tetapi karena cuapan gadis itu amat menghina,
pemuda ini tidak kuasa lagi menahan sabar. Ia memalingkan muka
ke arah Made Sembada dan berkata, ?Berkan senjataku!?
Senjata golok yang bertangkai panjang, telah diberikan oleh
Made Sembada. Kemudian, ?Jagalah seranganku!?
? ooOoo ?
JILID 10
Ketika golok ditangannya menyambar, angin yang sahsyat
mendahului menyambar. Dan berbareng dengan itu, Purnami juga
sudah menerjang maju dengan pedangnya.
?Trang trang ..!? benturan senjata segera terdengar nyaring.
Tubuh Sruni terhuyung mundur. Jelas sekarang tangannya kalah
melawan tenaga gabunngan Wayan Oka dan calon isterinya. Namun
Sruni seorang gadis yang cerdik dan banyak pengalaman. Sekali
benturan tenaga dan tak mampu, ia takkan lagi memberi
kesempatan kepada lawan untuk membenturkan senjata.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 444
Dalam waktu singkat, mereka telah terlibat dalam perkelahian
sengit. Para anggota pasukan Bali Aga makin ketat mengurung
Puteri Diyu dan Sruni. Mereka berdatangan setelah mendengar
tanda bahaya dipukul orang.
Ida Ayu Kartini dan Puteri Diyu masih saling pandang seperti
ayam saling naksir. Tetapi Puteri Diyu yang merasa dirinya pasti
unggul, segera mengejek. ?Hai, Kartini! Katakan terus terang,
engkau ingin melawanku seorang diri ataukah ingin mengeroyok
seperti yang dilakukan muridmu? Hi hi hik, tak perlu malu-malu.
Undanglah semua kawanmu untuk mengeroyok aku seperti yang
telah engkau lakukan terhadap muridku ketika di gunung batukaru!?
Merah padam wajah perempuan ini, diejek sedemikian rupa.
Dalam marah dan malu, perempuan ini tak kuasa menahan malu.
?Mari kita tentukan, siapa yang lebih unggul antara aku dan
engkau!?
?Sring!? sebatang pedang yang mengkilap tajam telah terhunus
dari sarung. Kemudian secepat kilat perempuan ini telah menerjang
puteri Diyu.
?Trang aih ..!? Kartini melompat mundur sambil berseru
tertahan. Untuk menghindari patukan kepala tongkat yang
berbentuk kepala ular cobra itu.
Sengaja puteri Diyu tidak mencabut pedangnya, tetapi
menggunakan senjata tongkat Naga Murti. namun walaupun ia
sekarang bersenjata tongkat, tetapi gerakannya menggunakan ilmu
pedng. Akan tetapi walaupun tongkat, kepala ular itu amat tajam.
Jika mematuk akan membuat lawan terluka! Sedang disamping itu,
kepala tongkat itu berat, apabila untuk memukul dapat
menyebabkan kepala kliyeng-kliyeng (pusing)Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 445
Ketut Saraswati masih berdiri mematung, sekalipun sudah
mencabut pedangnya. Ia baru akan menyerbu dan membantu
gurunya apabila keadaan benar-benar berbahaya.
Perkelahian antara dua orang perempuan inipun cepat menjadi
sengit. Akan tetapi setelah beberapa saat lamanya berlangsung,
segera terlihat keunggulan Puteri Diyu. Tongkat ditangan puteri
Diyu menyambar-nyambar mengurung tubh lawan, tidak memberi
kesempatan lawan bernafas. Melihat ini, Ketut Saraswati menjadi
kaget dan khawtir. Akan tetapi sebelum gadis ini maju dan
membantu, tiba-tiba terdengar teriakan lantang.
?Kurang ajar! Siapa berani mengacau disini??
Belum juga lenyap suara teriakan itu muncullah seorang laki
laki tinggi besar dan berkumis tebal. Dia bernama Dewa Saribit,
salah seorang pemimpin Bali Aga. Iapun bergegas pulang ke
markas setelah mendengar tanda bahaya dipukul orang. Dan
sungguh kebetulan, dia datang disaat perkelahian sudah
berlangsung.
Ketika melihat Ida Ayu Kartini terdesak, kumisnya yang tebal
itu berdiri. Dan terlebih lagi ketika Dewa Saribit mengenal Puteri
Diyu.
?Perempuan busuk!? bentakannya sambil melompat dan
memukulkan tongkatnya untuk membela Kartini. ?Engkau berani
lancang mengacau disini??
?Trang ..!? benturan dua batang tongkat tak dapat dihindari
lagi. Masing-masing terhuyung mundur.
?Kau Dewa Saribit!? teriak Puteri Diyu. ?Dahulu engkau
pernah aku beri ampun. Jika kenal gelagat, jangan engkau ikut
campur!?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 446
?Perempuan busuk!? balas Dewa Saribit. ?Perempuan iblis
macam kau, harus disapu bersih secepatnya dari bumi ini!?
Sambil berkata Dewa Saribit sudah memukul dengan
tongkatnya. Hampir berbareng, Kartini juga menyerang dengan
pedangnya. Akan tetapi tanpa kesulitan dapat berhasil
menyelamatkan diri.
Puteri Diyu tidak berani memandang enteng setelah Dewa
Saribit melibatkan diri. Justeru laki-laki tinggi besar ini adalah
seorang lawan tangguh. Belasan tahun yang lalu Puteri Diyu pernah
berkelahi dengan Dewa Saribit.
?Kartini, mungurlah! Biarlah aku seorang diri yang akan
memecahkan kepala perempuan itu. sekarang bantulah muridmu
itu!? teriak Dewa Saribit sambil membabatkan tongkatnya.
Tanpa rewel lagi Kartini melompat mundur. Ia justeru percaya
akan ucapan Dewa Saribit ini. dalam markas ini, Dewa Saribitlah
yang tertinggi kesaktiannya. Dan dia adalah penasehat Ari Dewa.
Seorang lawan seorang, antara Dewa Saribit dengan Puteri
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Diyu telah terlibat dalam perkelahian yang sengit sekali. Sebaliknya
sekarang Ketut Sruni harus menghadapi lawan berat. Ia barus
menghadapi keroyokan tiga orang sekaligus. Keroyokan Purnami,
Wayan Oka dan Kartini. Dan dalam penasarannya, Saraswati yang
dari tadi hanya menonton, ia sudah ikut pula terjun dalam
perkelahian. Dan terjunnya gadis ini makin menambah Sruni
kesulitan.
Tetapi sekalipun gadis muda, Sruni seorang yang cerdik. Dalam
menghadapi tekanan pengeroyoknya ini tidak kehilangan akal. Ia
tahu bahwa diantara pengeroyok, Purnami dan Saraswatilah yang
lemah. Maka setiap kali pedang Sruni menyambar-nyambar gunaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 447
menekan dua orang gadis ini. akibatnya, baik Purnami maupun
Saraswati agak menjadi gugup dalam usahanya membela diri.
Beberapa saat lamanya setelah terjadi pengeroyokan ini,
terdengar pekik nyaring dari mulut Saraswati.
Ternyata secara tidak terduga sekali, ujung pedang Sruni
berhasil melukai pundak gadis wajah jelek itu, hingga gadis ini
terhuyung mundur beberapa langkah.masih untung gurunya cepat
bertindak dan menagkis sambaran pedang yang menyusul. Kalau
tidak, tentu saraswati akan menderita luka lebih parah. Akibat
terlukanya ini Saraswati harus mundur untuk mengpobati lukanya.
Sedang Sruni sekarang dikeroyok oleh tiga orang.
Berkurangnya jumlah pengeroyok ini, bukan berarti pekerjaan
gadis ini lebih ringan. Berkurangnya seorang, Ida Ayu Kartini dan
Wayan Oka dapat bergerak lebih bebas dalam menyerang maupun
membela diri. Walaupun berilmu lebih tinggi lagi, sepertinya Sruni
sulit untuk keluar dari kepungan yang amat ketat ini.
Sementara itu antara Puteri Diyu dengan Dewa Saribit
berkelahi sengit dan masing-masing mengerahkan kepandaian untuk
mengatasi lawan. Tongkat Dewa Saribit menyambar-nyambar
bagaikan angin puyuh. Tetapi pedang puteri Diyupun berkelebatan
cepat, siap melubangi tubuh lawannya.
Disaat perkelahian sedang berlangsung amat sengit ini,
datanglah Ari Dewa, Wayan Kaler dan Wayan Sakri. Dengan kaget
dan gugup tiga orang ini segera masuk ke dalam.
Melihat tiga orang pemimpin ini mendadak saja semua anak
buah bersorak gembira. ?Pemimpin telah datang! Pemimpin telah
datang!? teriak mereka berulang-ulang.
?Bunuhlan dua orang pengacau itu!? teriak beberapa orang
yang ditujukan kepada sang pemimpin.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 448
Mendengar teriakan anak buah Bali aga ini, terkediap juga
Puteri Diyu yang masih berkelahi dengan Dewa Saribit. Bagi
dirinya sendiri, sekalipun dikurung oleh ribuan orang, sekalipun
tidak gentar. Akan tetapi muridnya itu? mendadak saja ia
melengking nyaring. Pedangnya berkelebat menghujani serangan
kepada Dewa Saribit. Disaat lawannya sibuk menagkis dan
menghindari hujan serangan senjata ini, tubuh Puteri Diyu telah
melesat tinggi. Kemudian dengan gerakannya yang indah, sudah
lewat di atas kepala kartini.
?Sruni! Mari kit beradu punggung!? teriaknya sambil
menempatkan diri dibelakang muridnya. Kemudian guru dan murid
ini saling membelakangi, sehingga masing-masing dapat melawan
keroyokan itu dengan baik.
Betapa kaget dan marahnya pemimpin Bali Aga ini ketika
melihat tongkat dan keris gurunya jatuh ke tangan perempuan
pengacau itu. maka sambil menghunus senjatanya, a
Ari Dewa telah berteriak.
?Kurung rapat! Jangan diberi kesempatan perempuan itu lolos!
Dialah pembunuh guruku Naga Murti!?
Yang mendengar semua kaget. Dan Dewa Saribit segera
bertanya. ?Apa? Gurumu telah dibunuh perempuan busuk ini??
?Trang ..!? Dewa Saribit menangkis sambaran pedang lawan
sehingga pedang lawan menyeleweng. Namun Puteri Diyu memang
seorang yang tangkas menggunakan senjata. Tangkisan Dewa
Saribit yang membuat pedangnya terpental menyeleweng itu, segera
diteruskan untuk menikam Wayan oka. Namun Wayan Oka selalu
waspada sehingga sambatan pedang itu dapat dihindari.
?Paman Saribit!? teriak Ari Dewa. ?Ketika aku bersama kaler
dan Sakri tiba di gunung Sraya, kami hanya menemukan jenazahKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 449
guru dalam keadaan menyedihkan. Tak bisa disangkal lagi, tentu
perempuan iblis ini telah membunuh guruku secara curang!?
Ari Dewa, Wayan Kaler dan Nyoman Sakri telah melompat
masuk dalam gelanggang. Maka pihak pengeroyok tambah kuat lagi
dengan terjunnya tiga orang pemimpin Bali aga ini. sebaliknya
sesudah guru dan murid ini sudah beradu punggung, pertahanan
mereka menjadi lebih teguh. Setiap senjata pengeroyok menyambar,
dengan gampang mereka dapat mengembalikan dan balas
menyeang,
Tetapi sesudah perkelahian itu tambah lama berlangsung, Sruni
tampak memburu nafasnya, karena harus memeras tenaga terus
menerus. Dan dalam pada itu, diam-diam gadis inipun mengeluh
karena tangannya kesemutan. Justeru di saat itu pedang Ari Dewa
dan golok Nyoman Sakri menyambar dari kanan dan kiri.
Sementara itu, tombak Wayan Kaler telah mengancam pula.
Benturan senjata tak dapat dihindarkan lagi. Hampir pedang
gadis ini terlepas ketika terbentur oleh tiga macam senjata! Padahal
tombak Wayan kaler masih meluncur terus, membuat Sruni diam
diam mengeluh dan gugup.
Namun disaat dalam keadaan bahaya ini terdengar lengking
nyaring dari mulut Puteri Diyu.
?Trang ..!? Wayan kaler kaget sekali ketika lengannya
seperti lumpuh dan tombaknya terpental terbang. Dan sungguh
sayang sekali, tombak itu meluncur seperti kilat ke arah samping.
Crot .. berbareng dengan teriakan ngeri, seorang anggota pasukan
Bali Aga roboh dengan perut tertembus oleh mata tombak.
Cukup mengagumkan pula Puteri Diyu dalam membela
muridnya. Walaupun dirinya harus repot melawan Kartini Purnami
dan Dewa Sarinit, ia masih dapat bergerak sebat. Tongkat NagaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 450
Murti yang dipegang oleh tangan kiri dipergunakan menangkis
tombak Wayan kaler. Kemudian atas terjangan yang lain, dengan
pesang ditangan kanan dan tongkat ditangan kiri ia berhasil
mengatasi.
Tetapi tekanan para pengeroyok makin menjadi kuat dan
membahayakan muridnya ini. puteri Diyu menjadi marah sekali.
Tiba-tiba saja ia menyimpan tongkat itu dibelakang punggung. Lalu
katanya kepada Sruni. ?Hai Sruni! Mereka tidak tahu malu.
Gunakan senjata rahasia!?
Perintah gurunya ini segera pula dilaksanakan. Tangan kirinya
segera dimasukkan kedalam kantung senjata rahasia. Berbareng
guru dan murid ini menyambitkan tangan kirinya. Disusul
menyambarnya belasan npisau belati kecil dan menebar ke arah
kedudukan lawan. Kaget juga para pengeroyok itu dengan sambaran
pisau belati itu. namun masing-masing membentengi tubuh dengan
putaran senjata seperti baling-baling.
?Tring tring tring ..!? terdengar berturut-turut dencing yang
nyaring. Belasan senjata rahasia itu dapat dipukul runtuh atau
terpental terbang. Tetapi segera disusul pula oleh suara pekik
kesakitan dari beberapa orang yang membentengi gelanggang
perkelahian. Ternyata pisau-pisau belati yang terpental itu,
kemudian melukai mereka yang pagar betis disekitarnya.
Melihat akibat itu, Ari Dewa menyesal sekali. Maka teriaknya
nyaring. ?Mundurlah kalian! Jangan kalian membiatkan terluka oleh
senjata rahasia lawan.?
Merekapun segera mundur menjauhi gelanggang perkelahian.
Akan tetapi mereka menjadi gempar ketika melihat enam orang
diantara mereka tidak bernyawa lagi. Disekitar bagian tubuh yang
tertancap pisau belati itu , telah membengkak dan berwarna hitam.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 451
Membuktikan bahwa senjata rahasia dua orang perempuan jalang
ini beracun dan jahat sekali.
?Awas senjata beracun!? teriak mereka gempat.
Mendengar ini, baik Ari Dewa maupun yang lainnya keget.
Tetapi juga menjadi marah sekali. Serentak mereka segera
menerjang maju, tetapi tidak pernah lengah dalam menghadapi
serangan senjata rahasia beracun itu.
Puteri Diyu tertawa mengejek. Kemudian katanya ditujukan
kepada Sruni. ?Anakku, mereka memaksa kita untuk bertindak lebih
kejam. Kalau mereka tidak mau tunduk, biarlah kita habisi saja
nyawa mereka!?
?Benar!? sahut Sruni yang menjadi penasaran pula atas
pengeroyokan ini. ?Meeka memang tidak perlu diberi hidup lagi!?
Demikianlah, keadaan pertempuran itu sekarang begobah.
Sebab setiap orang harus hati-hati menghadapi segarngan senjata
rahasia lawan beracun itu. tekanan para pengeroyok berkurang,
namun tidak berarti guru dan murid ini gampang mengundurkan
para pengeroyok. Lebih-lebih Dewa Saribit dan Ida Ayu Kartini
yang memang melebihi kelebihan dibanding yang lain. Dibawah
pimpinan dua orang tokoh ini, mereka memaksa guru dan murid ini
menyerah atau mati.
Pasukan Bali Aga yang tetap siaga berpagar betis itu, diam
diam merasa tegang dan khawtir pula. Apa jadinya kalau
pemimpinnya itu tidak mampu merobohkan lawan. Tidak urung
pasukan Bali aga ini akan dirampas oleh guru dan murid yang jahat
ini.
Disaat perkelahian sedang berlangsung amat sengit ini,
terdengar suara nyaring, halus tetapi berpengaruh. ?Hentikan
perkelahian!?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 452
Yang terjadi sungguh mengherankan. Masing-masing
melompat mundur sekalipun senjata masih siap ditangan. Seakan
mereka tidak mampu membantah perintah yang berpengaruh itu.
Puteri Diyu dan Sruni memalingkan muka ke arah datangnya
suara. Tiba-tiba saja wajahnya berubah pucat. Lalu katanya
gemetar. :Guru, lari!?
Tanpa menunggu persetujuan gurunya, Sruni sudah
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menyambitkan senjata rahasianya. Disaat orang-orang sedang
menangkis senjata rahasia itu, tubuhnya sudah melesat dan
pesangnya bekerja. Beberapa kepala orang terinjak oleh kaki gasid
itu, disamping terluka oleh sambaran pedang. Melihat muridnya
ketakutan itu, Puteri Diyu heran sekali. Tetapi ketika melihat siapa
yang muncul, diam-diam hati perempuan ini tercekat.
?Surya Wasesa ..!? desisnya sambil menebarkan senjata
rahasianya pula, guna mencari jalan untuk melarikan diri. Akan
tetapi sayang, semua orang sudah berjaga, menyebabkan perempuan
ini tak gampang untuk lolos. Kesulitan ini membuat Puteri Diyu
penasaran sekali dan makin ganas. Ia menebarkan senjata rahasia
beracun itu sambil mengelebatkan pedangnya pula.
?Sadhu, sadhu! Hentikan tanganmu yang ganas!? berkata ini,
tangan Surya Wasesa bergerak-gerak. Senjata rahasia yang
ditebarkan oleh Puteri Diyu seperti tersedot besi berani, terkumpul
secara ajaib diatas daun yang dipegang oleh Surya Wasesa. Melihat
ini Puteri Diyu terbelalak kaget dan pucat wajahnya. Ia berusaha lari
tetapi dihadang oleh para pengeroyoknya. Akan tetapi tiba-tiba Ida
ayu Purnami melompat kebelakang Surya Wasesa, ke arah seorang
pemuda yang mengikuti di belakangnya sambil berteriak. ?Guru,
musuh kita datang!?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 453
Sambil berteriak, Purnami telah menikam dengan pedangnya.
Tetapi pemuda dibelakan Surya Wasesa itu mengangkat tangan kiri
menyentil. :Jangan serang aku! apa salahku??
Dan sesudah menyantil pedang Purnami hingga menyeleweng,
pemuda itu hingga menyeleweng, pemuda itu tidak membalas dan
mengamati Purnami dengan pandang mata sejuk.
Ida Ayu Kartini melompat pula dan mengelabatkan pedangnya.
Surya Wasesa menggerakkan tangan kiri, mengebut sambil
menegur halus. ?Apakah salah dia??
Kebutan tangan Surya Wasesa itu menyebabkan lengan Kartini
kesemutan dan hampir saja lepas dari tangan. Baik Purnami maupun
Kartini menghentikan serangannya, namu pandang mata mereka
menyala, pertanda marah kepada pemuda dibelakang Surya Wasesa
itu. tetapi sebaliknya, pemuda dibelakang Surya Wasesa itu
tersenyum saja tidak marah atas sikap orang.
Tidak mengherankan apabila Purnami dan Kartini segera
menyerang melihat munculnya pemuda itu yang melangkah
dibelakang Surya Wasesa. Pemuda itu sudah lama kita kenal yang
bukan lain, Yoga Soka! Pemuda liar dan ganas yang telah
menimbulkan banyak malapetaka. Namun mengapa pandang
pemuda ini berubah, demikian pula sikapnya? Mengapa diserang
oleh Purnami hanya menyentil dengan jari tangannya, kemudian
tidak membalas dan seakan tidak terjadi sesuatu?
Baik kita tuturka secara terjadinya perobahan ini. seperti telah
diceritakan Yoga soka menjadi amat marah sekali setelah gagal
mendapatkan Ketut Menur. Kemudian setelah bersama Yoga Jati
berhasil membunuh Wayan Kitir dan beberapa orang muridnya,
Yoga Soka segera meninggalkan tempat itu dengan hari penasaran.
Dalam sebuah desa, ia mengamuk dan membunuh beberapa orang
penduduk desa itu dalam usahanya merampas perempuan-Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 454
perempuan yang dikehendaki. Karena semua senjata dan pukulan
tak mampu melukai Yoga Soka, menyebabkan para penduduk
ketakutan. Yang sempat lari segera menyelamatkan diri. Yang tidak
sempat menemui ajalnya ditangan pemuda liar ini.
Untung bahwa pada saat itu muncullah Surya Wasesa,kakek
Ketut Sruni ini. kakek ini justeru dalam perjalanan mencari cucunya
yang berdosa itu sedudah berhasil menolong Ketut Menur dari
tangan Panten didalam jurang. Melihat seorang pemuda membunuh
orang-orang tidak berdosa dalam desa itu Surya Wasesa datang dan
menolong. Yoga Soka marah sekali, justeru teringat bahwa kakek
inilah yang dahulu menawan Sruni di puncak gunung Batukaru.
Akan tetapi walaupun Yoga Soka seorang digjaya sakti dan tak
mempan senjata, ia tidak berdaya berhadapan dengan orang sakti
ini. ketika Surya wasesa memutar tangn yang kanan, pusaran angin
yang mengandung kekuatan tak tampak, membuat Yoga Soka
berputaran lalu roboh pingsan. Disaat Yoga Soka roboh pingsan ini
tiba-tiba Surya Wasesa nampak kaget.
Diluar kesadarannya, pemuda Yoga soka itu tubuhnya penuh
hawa jahat. Dan hawa jahat itulah yang mendorong kepada pemuda
ini melakukan perbuatan-perbuatan terkutuk!
?Kasihan engkau anak muda, mengapa tubuhmu penuh hawa
jahat?? gumam Surya Wasesa, kemudian mulutnya berkemak
kemik membaca doa dan mantera-mantera. Setelah beberapa
lamanya Surya Wasesa memejamkan mata sambil berkemak-kemik,
kemudian membuka sepasang matanya dan memijit-mijit dahi Yoga
Soka yang semula bersinar hijau gelap pada dahi inilah yang
menyebabkan Surya Wasesa tahu bahwa tubuh pemuda ini penuh
hawa jahat diluar kesadarannya. Dan yang datang secara ajaib.
Beberapa saat sesudah kakek ini memijit-mijit dahi itu, terdengar
pekik kesakitan dari mulut Yoga Soka. Disusul kesadaran dan
melompat berdiri. Akan tetapi, ketika bertatap pandang denganKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 455
Surya Wasesa yang masih berjongkok itu, mendadak Yoga Soka
sudah menjatuhkan diri dan berlutut.
Tetapi Surya Wasesa cepat bangkit berdiri sambil mengebutkan
telapak tangannya, hingga tubuh Yoga soka terangkat berdiri dan
membuat pemuda ini diam-diam kagum. Kemudian Yoga soka
membungkuk, memberikan penghormatan sambil berkata, ?Bapa!
Semoga bapa berkenan menerima diri saya sebagai murid.?
Surya Wasesa tersenyum sambil mengangguk-anggukkan
kepalanya. Katanya halus. ?Anak, tengoklah di sana!?
Yoga soka melihat ke arah yang ditunjuk oleh surya Wasesa.
Untuk sejenak sepasang mata Yoga Soka terbelalak kaget.
Kemudian. ?Bapa, siapakah manusia biadab yang melakukan
perbuatan sewenang-wenang di desa ini? aihh .. kasihan mereka
bapa! Berilah saya petunjuk untuk menghukum manusia biadab
itu!?
?Sabarkan hatimu nak,? kata Surya Wasesa sambil
mengangguk-anggukkan kepalanya. Hawa jahat sudah berhasil
diusir dari tubuh pemuda ini. surya Waswsa tahu bahwa penyebab
pemuda ini penuh hawa jahat sehingga diluar kesadarannya
melakukan perbuatan-perbuatan sesat, adalah akibat kutukan
seseorang yang mati penasaran. Namun demikian, sebagai pendeta,
ia tidak membuka rahasia ini. katanya kemudian, ?Mari kita pergi!?
Dan tanpa rewel lagi, Yoga soka mengikuti Surya Wasesa
meninggalkan desa itu. tetapi karena permintaannya tadi belum
dijawab, maka Yoga Soka mengulang. ?Bapa, terimalah hamba
menjadi murid.?
?Sadhu, sadhu! Amat mulia cita-citamu nak!? sahut surya
wasesa dengan nada tetap halus.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 456
?Tetapi ketahuilah nak, takdir Dewata bidang kerokhanian
bukan tempatmu, mari ikutlah aku dan engkau akan kutunjukkan
tempat yang cocok!?
Sejak bertemu dengan Surya Wasesa ini Yoga Soka bagai
manusia baru, kesesatannya, keliaran dan keganasannya lenyap
tanpa bekas. Ia sebagai manusia baru! Jalan yang pernah terlewati
memang tidak semua terlupakan. Akan tetapi perbuatan
perbuatannya yang telah lalu, menimbulkan rasa sesal dalam hati
pemuda ini dan ia bertekad untuk tidak mengulangi lagi. Malah
kemudian ia berjanji akan mengabdi untuk kesejahteraan umat
manusia.
Itulah sebabnya, ketika Purnami menyerang ia hanya menyentil
dan tidak membalas menyerang. Dan ketika gadis itu mengamati
dirinya dengan marah, namun Yoga Soka hanya tersenyum.
Setelah menggagalkan serangan Kartini, kakek ini mengamati
ke arah Puteri Diyu yang masih berusaha melarikan diri akan tetapi
tak mampu. Perempuan itu sekarang dikurung rapat sekali oleh
enam orang ialah Dewa Saribit, Ari Dewa, Nyoman Sakri, Wayan
Kaler, Wayan Oka dan Wayan Jaladri.
Surya wasesa mengerutkan alisnya yang sudah putih laksana
perak. Kemudian katanya halus kepada Yoga Soka. ?Anak,
tangkaplah dia!?
?Baik bapa,? sahut Yoga Soka yang kemudian melompat
kemudian menerjang maju.
Puteri Ditu menangkis serangan pengeroyok dengan tongkat di
tangan kiri dan pedang di tangan kanan. Kemudian dua senjata ini
diteruskan untuk menyerang Yoga Soka.
?Plak! Cap .. crott aduuuhh !? Pukulan tongkat yang
menyambar seperti kilat itu tidak dihindari oleh Yoga Soka danKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 457
mengenai tepat kepalanya. Terdengar suuara nyaring ketika tongkat
itu beradu dengan kepala. Beberapa orang yang melihat sudah
memekik tertahan dan mengira kepala pemuda itu akan pecah. Akan
tetapi yang terjadi membuat semua orang terbelalak heran seperti
tidak percaya. Ternyata kepala pemuda itu masih utuh.
Pukulan pada kepala itu segera disusul dengan menyambarnya
pedang menikam dada. Tuk!... ujung pedang tepat mengenai dada.
Tetapi ujung pedang itu tidak mempan. Sebelum Puteri Diyu
sempat menarik kembali pedangnya. Disaat itu merasakan sambaran
angin dari belakang. Sebagai seorang yang telah banyak
pengalaman, ia tahu ada senjata menyambar dari belakangnya.
Untuk menyelamatkan diri, ia melepaskan senjatanya, kemudian
melompat kesamping sambil memukulkan tangannya. Sayang sekali
Puteri Diyu lupa bahwa diantara pengeroyoknya ada Dewa Saribit
yang kesaktiannya tidak terpaut jauh dengan dirinya. Tanpa ampun
lagi, tongkat Dewa Saribit yang ujungnya tajam runcing itu telah
menghujam pinggang. Puteri Diyu memekik ngeri dan roboh di atas
tanah. Dan disaat itu pula, tombak Wayan Kaler menikam
punggung tembus ke dada. Puteri Diyu menghembuskan nafas
terakhir tanpa sambat lagi.
Kalau Surya Wasesa tidak melompat dan melindungi Puteri
Diyu yang sudah tidak bernyawa itu, tentu tubuh perempuan ini
akan hamcur dicincang oleh mereka yang dilansa kemarahan. Surya
Wasesa mengangkat dua tangan ke atas memberi aba-aba supaya
mereka mundur. ?Mundurlah kalian, mari kita bicara!?
Kata-kata yang halus tetapi berpengaruh itu, tak terbantah lagi,
membuat mereka semua mundur. Namun senjata mereka masih
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tetap ditangan.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 458
Kemudian Surya Wasesa memandang ke arah Kartini dan
Purnami dengan pandang mata sejuk. Tanyanya, ?Anak, apa
sebabnya kalian tadi menyerang dia??
Yang dimaksud dia adalah Yoga Soka. Sedang Yoga Soka
sendiri berdiri sambil menundukkan muka. Tongkat dan pedang
yang berhasil direbut dari Puteri Diyu sekarang sudah berada di
tangan Ari Dewa.
?Bapa, pemuda liar itu besar sekali dosanya terhadap kami!?
sahut Kartini. ?Dialah yang melindungi gadis liar ..?
Kartini menghentikan kata-katanya yang belum selesai, sebab
tiba-tiba saja ia teringat bahwa Sruni adalah cucu kakek ini.
Tetapi Surya Wasesa mengangguk?angguk dengan wajah tak
berobah. Kemudian jawbnya, ?Aku tahu nak, bukankah yang kau
maksudkan cucuku Sruni? Tetapi tadi dia disini, mengapa kalian
biarkan lolos??
Terpukau semua orang, lebih-lebih Kartini dan Purnami yang
penasaran kepada Sruni. Buktinya mereka tidak dapat menangkap
atau membunuh gadis itu dan berhasil lolos.
Ketika orang tidak membuka mulut, Surya Wasesa perkata lagi.
?Semoga Dewata Agung mengulurkan tangan padaku untuk
menangkap bocah itu. dan tentang anak Yoga Soka yang pernah
salah langkah membantu Sruni, sudilah kalian memaafkan. Anak
Yoga Soka akan membantu kalian mengusir orang-orang Majapahit.
Dia anak baik dan tidak seburuk dugaan kalian.
?Berilah saya maaf atas kekhilafanku yang telah lalu.? Kata
Yoga Soka penuh sesal. ?Dan apabila kalian tidak memberi maaf,
aku rela menerima hukumannya!?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 459
?Kubunuh kau!? teriak Kartini sambil menerjang dengan
pedangnya, ditujukan kepada mata Yoga Soka.
Tetapi Yoga Soka tidak berkisar dari tempatnya berdiri, dan
tidak pula berusaha menutup matanya. Ia memang sadar oleh
tikaman Ida Ayu Kartini, matanya akan menjadi buta. Namun ia
rela mati kalau toh itu untuk menebus kesalahannya.
?Tahan .. trang ..!? Dewa Saribit berteriak sambil
melompat dan menangkis. Hingga pesang Kartini terpental dan
menyeleweng.
Kartini mendelik marah. Bentaknya, ?Mengapa kau bela
pemuda busuk itu??
?Heh heh heh,? Dewa Saribit terkekeh. ?Engkau tidak adil dan
sewenang-wenang.?
?Apa?? teriak Kartini sengit. ?Jangan membuka mulut
sembarangan.?
?Dia sudah mengakui kekhilafannya dan minta maaf.?
?Huh, enak saja orang melakukan kesalahan, minta maaf
kemudian diberi ampun.?
?Tetapi Kartini, lupakah kau dia telah menolong kita? Hampir
sehari penuh kita mengeroyok dua perempuan itu tak juga berhasil.
Tetapi dengan bantuan anak Yoga Soka, Puteri Diyu dapat kita
robohkan. Apakah ini tidak adil? Anak Yoga Soka pernah bersalah
tapi telah memberi jasa pada kita.?
Dan Ari Dewa yang menjadi lega karena sakit hati gurunya
terbalas cepat menyambung. ?Perkenankanlah pula saya mohon bibi
Kartini memaafkan dia. Pertama, bantuan saudara Yoga Soka
terhadap kita patut kita hargai. Yang kedua, sakit hati guruku sudah
terbalas. Dan yang ketiga, apabila Saudara Yoga Soka sudiKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 460
bergabung dengan kita, akan merupakan tenaga yang amat
berguna.?
?Hemm,: Kartini mendengus dingin. Kemudian, ?Engkau
mencari enak sendiri tanpa mengingat orang lin. Bagaimana dengan
sakit hati muridku Savitri yang dibunuh gadis liar itu tanpa dosa??
?Terapi harap bibi pisahkan dengan persoalan ini.? sahut Ari
Dewa. ?Kita perlu menyalahkan diri sendiri mengapa tak mamu
mencagah gadis itu lolos!?
Tetapi ucapan Ari Dewa ini malah membuat Kartini panas dan
merasa direndahkan. Teriaknya sengit, ?Huh, engkau terlalu
merendahkan aku! Baik sekali! Engkau lupa sahabat lama dan
berpaling kepada yang baru. Tak ada gunanya terlalu lama aku
disini!?
?Kartini! Tunggu ..!? teriak Dewa Saribit. ?Jangan engkau
menurutkan hati yang panas!?
Tetapi Kartini tidak peduli dan berlarian terus. menyusul
kemudian Saraswati yang menderita luka pada pundaknya. Adapun
Purnami tampak ragu-ragu. Kalau tidak mengikuti gurunya pergi
bisa dituduh murid tidak berbakti, sebaliknya kalau pergi, berat juga
meninggalkan Wayan oka.
Agaknya Ari Dewa mengerti pula keraguan gadis itu. ia
memalingkan muka ke arah Wayan Oka. Katanya, ?Saudara oka!
Sertailah calon isterimu. Tetapi jangan kau tegakan kami, dan
bujuklah bibi Kartini agar hilang kesalah-fahamannya.?
?Baiklah saudara Ari, percayalah aku takkan melupakan cita
cita kita yang suci!?
Dan setelah berkata, bersama Purnami, pemuda ini pergi
mengejar Ida Ayu Kartini.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 461
?Sayang ..? Dewa Saribit mendesis masygul. ?kartini terlalu
keras kepala .. ?
?Tetapi aku percaya paman, dikemudian hari akan sadar.?
Sahut Ari Dewa.
Memang sesudah melihat bagaimanakan sepak terjang Yoga
Soka, yang dalam segebrakan dapat mengalahkan Puteri Diyu,
semua pemimpin Bali aga perhatiannya tercurah pada Yoga Soka.
Perginya empat orang dan datangnya seorang pemuda perkasa ini,
mereka merasa masih jauh lebih beruntung. Sebab jelas sekali Yoga
Soka ini seorang pemuda yang kebal senjata. Tak gampang
mendapatkan seorang jago seperti Yoga Soka.
Setelah kartini dan muridnya pergi, Surya Wasesa menghela
nafas pendek. Lalu, ?Sadhu, Sadhu semua terjadi atas kehendak
Dewata Agung. Manusia takkan dapat menentang kepastian.
Mudah-mudahan saja mereka yang khilaf segera memperoleh
penerangan hati.?
Sehabis berkata, Surya Wasesa segera melangkah pergi. Yoga
Soka menghadang dan berlutut di depannya. ?Bapa! Ijinkan saya
mengikuti bapa dan menjadi murid kerokhanian.?
Surya Wasesa menggelengkan kepalanya, jawabnya halus.
?Sadhu, Sadhu, cita-citamu amat luhur, akan tetapi kerokhanian
bukan tempat yang tepat. engkau lebih tepat dittengah-tengah
saudara-saudaramu yang berjuang melawan orang-orang
Majapahit.?
Sambil berkata, tangan Surya Wasesa mengebut perlahan. Tiba
tiba saja tubuh Yoga soka terangkat dan Surya Wasesa lalu
meninggalkan tempat itu. akan tetapi walaupun kelihatannya
langkah kakek itu perlahan saja, gerakannya demikian cepat. Dalam
waktu singkat kakek itu sudah tidak terlihat bayangannya lagi.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 462
Dewa Saribit sebagai orang tertua di tempat ini, dan juga
sebagai penasehat Ari Dewa, segera maju dan memegang lengan
Yoga Soka. ?Anak, siapakah namamu??
?Saya Yoga Soka, paman,? sahut Yoga Soka dengan hormat.
?Saya ucapkan selamat datang nak, dan terima kasih pula atas
kehadiranmu ditengah-tengah kami. bapa Pedanda sudah
memberitahukan bahwa disinilah tempat anak yang tepat. maka
besar harapan saya agar anak sudi saling mambantu dengan kami,
mengusir orang-orang Majapahit.?
Yoga Soka tampak terbelalak kaget. Sejak tadi timbul
pertanyaan dalam hatinya. Mengapa disini berkumpul banyak
orang? Jadi mereka semua ini merupakan pejuang-pejuang yang
menentang kekuasaan Majapahit di Bali?
?Jadi, kalian ini pejuang-pejuang Bali Aga yang melawan
orang-orang Majapahit??
?Saudara benar,? sahut Ari Dewa yang ketika itu sudah
menghampirri pula bersama Nyoman Sakri dan Wayan kaler. ?Saya
Ari Dewa, yang memperoleh kepercayaan para saudara untuk
memimpin para pejuang. Sedang ini saudara Sakri dan dausara
Kaler yang membantu saya.?
Yoga soka membungkukkan tubuh memberi hormat kepada
tiga orang pemimpin Bali Aga itu. kemudian, ?Sudah lama saya
bercita=cita ikut berjuang menentang orang-orang Majapahit. Saya
gembira sekali dapat bertemu dengan kalian. Dan apabila kalian
tidak berat menerima diri saya yang tak berharga ini, inginlah saya
menyerahkan jiwa dan raga saya untuk kejayaan Bali.?
Seorang pemuda yang semula liar, ganas, angkuh dan tidak
mau memandang mata kepada manusia lain ini, sekarang sudah
berobah sama sekali atas jasa Surya Wasesa. Yoga soka menjadiKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 463
manusia baru. Manusia yang mengenal peradatan dan susila.
Manusia yang berguna bagi kesejahteraan manusia dan sekarang
menerjunkan diri kedalam barisan pejuang Bali Aga.
Hadirnya Yoga Soka disambut oleh semua pejuang dengan
gembira. Kepergian Ida ayu Kartini, Ida Ayu Purnami, Ketut
Saraswati dan Wayan Oka tidak menimbulkan pengaruh apa-apa.
justeru mereka percaya bahwa pemuda yang bernama Yoga soka ini
lebih berguna dibandingkan dengan empat orang itu.
Bagaimanakah dengan Ketut Sruni yang berhasil melarikan
diri? Gadis ini tidak pergi jauh. Ia bersembunyi diatas sebatang
pohon yang berdaun rimbun. Dan dari tempat ini ia dapat
menyaksikan semua yang terjadi. Ia tadi memang kaget bukan main
melihat munculnya Yoga Soka bersama kakeknya. Sebab bagi
Sruni, kakeknya itu ibarat momok yang amat ditakuti. Ia khawatir
apabila sampai jatuh ke tangan kakeknya, tidak mungkin dapat
melepaskan diri lagi dari hukuman.
Tetapi kemudian ia merasa menyesal sekali, melihat gurunya
gagal melarikan diri. Ia kemudian dengan hari berdebar dan
khawatir. Dan saking khawatirnya ia hampir memutuskan untuk
muncul dari tempat persembunyiannya itu guna membantu gurunya.
Namun maksud itu diurungkan ketika ia ingat disitu muncul juga
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kakeknya yang sangat ditakuti itu. baik dirinya maupun gurunya,
kiranya akan sulit sekali dapat melawan kakeknya yang memiliki
kekuatan mujiijat itu.
Pada mulanya Sruni menduga bahwa sebabnya Yoga soka
muncul bersama kakeknya itu akibat ditawan. Dan penawanan itu
sehubungan dengan dirinya. Tetapi setelah melihat bagaimanakah
sikap Yoga Soka terhadap kakeknya, hampir ia tidak percaya. Yang
dengan patuh menurut saja perintah kakeknya untuk menangkap
gurunya. Dan gadis ini hampir menjerit ketika melihat gurunya takKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 464
berdaya melawan Yoga Soka. Yang disusul oleh robohnya Puteri
Diyu. Tubuh Sruni bergoyang-goyang, sehingga menyebabkan
ranting pohon yang diinjak bergeerak. Untung juga tidak
seorangpun memperhatikan ke arah pohon tempatnya bersembunyi,
hingga dirinya terhindar dari bahaya.
Tetapi ia sadar tidak mungkin dapat melawn dan membalaskan
sakit hatinya, harus berhadapan dengan pejuang Bali Aga yang
ribuan banyaknya itu. ia terpaksa menahan diri. Dan dengan hatinya
yang amat sedih, Sruni turun dari pohon tempatnya bersembunyi
dan berlarian cepat masuk ke dalam hutan. Di dalam hutan yang
sepi ini, kemudian Sruni menangis sejadi-jadinya, menyesali nasib
gurunya.
?Ahh, apakah takdir hidupku harus sengsara begini??
gumamnya masih sambil terisak-isak. ?Aku jatuh cinta kepada dia.
Tetapi ahh .. ternyata dia pula yang menyebabkan guruku mati
terbunuh .!?
Ia berhenti dan kembali menangis terisak-isak. Beberapa saat
kemudian terdengar lagi gumamnya, setelah menghela nafas
panjang. ?Celaka! Bagaimana mungkin aku dapat membalaskan
sakit hati guruku? Dia .. sakti mandraguna dan kebal akan
senjata. Tidak mungkin aku menang melawan dia. Hem .. apa
dayaku ..? ahh, masih ada jalan ..?
Tiba-tiba saja wajahnya yang semula murung dan amat sedih
itu, berobah menjadi cerah. Katanya lagi. ?mengapa aku harus
bingung? Aku masih dapat menundukkan dia dengan kecantikanku.
Huh, disaat dia mabuk oleh bujuk rayuku, itulah saatnya aku
membalas dendam dan membunuh dia,?
Ketika itu, hari sudah petang. Ia mencari sumber air, kemudian
mandi. tubuhnya kembali terasa segar setelah berendam didalam air
beberapa lama. Menyusul perutnya terasa lapar. Dikeluarkan nasiKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 465
dan lauk dari tempat simpanannya. Tak lama kemudian gadis ini
sudah makan dengan lahap. Setelah perut kenyang, barulah gadis ini
mencari tempat mengaso.
? ooOoo ?
Sekarang, perhatian kita alihkan pada pasukan Majapahit
dibawah Empu Kepakisan. Malam ini kakek itu duduk berdiam diri
dan beberapa kali mengeluh. Smara Dahana, Sebandar dan Arya
Umbaran duduk bersila di depannya. Akan tetapi tida orang pemuda
ituppun menundukkan muka, menghela nafas dan tampak murung
pula.
Mereka sedang diliputi rasa sesal. Karena dalam beberapa hari
ini, pasukan Majapahit yang menjadi tanggung jawabnya lebih
banyak lagi yang jatuh menjadi korban. Malah semalam, pasukan
yang berkubu di Tabanan, diserbu oleh pasukan Bali Aga. Pasukan
Majapahit itu kocar-kacir dan hampir tumpas oleh penyerbuan itu.
sedang panglima Kebo Sawengi san Kuda Karuhun dalam
pertempuran kemarin tewas. Laporan ini merupakan pukulan hebat
bagi Empu Kepakisan sebagai panglima pasukan Majapahit di Bali.
Mengapa pasukan Bali Aga ini semakin lama menjadi demakin
kuat, dan malah sekarang berani menyerbu kedudukan pasukan
Majapahit?
?Aku heran,? kata Empu Kepakisan setelah beberapa saat
menundukkan muka dan menghela nafas panjang. ?Kalau raja
Pasung Giri dalam waktu singkat dapat ditundukkan oleh Arya
Damar. Kemudian kerajaan Bedulu dalam waktu beberapa hari saja
dapat kita tundukkan, mengapa pasukan Bali Aga sulit kita
tumpas??
?Kakek,? sahut Smara Dahana sambil menatap kakeknya yang
tampak murung itu. bisa jadikah raja Pasung Rigih secara diam
diam main mata dengan mereka? Diam-diam membantu perbekalan,Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 466
senjata maupun prajurit? Sebab sungguh aneh jika pasukan Bali
Aga sulit sekali kita lawan tundukkan.
?Agaknya dugaanmu itu benar, Adi Smara Dahana? sahut
Sebandar. ?Akupun curiga kepada raja Pasung Rigih. Siapa tahu
tunduknya Bedulu hanya merupakan siasat dan mengelabui kita
saja? agar pasukan Majapahit yang besar jumlahnya ditarik dari Bali
ini??
?Akupun sependapat!? kata Arya Umbaran. ?Kakek, kiranya
Raja Pasung Rigih curang dan secara diam-diam membantu
pasukan Bali Aga. Apakah tidak lebih baik raja itu kita periksa?
Kalau perlu menggunakan jalan siksaan, agar ia mau mengakui
siasatnya yang busuk itu.?
Empu Kepakisan mengangkat kepalanya, mengelus-elus
jenggotnya. Kemudian, ?Jangan kamu mudah melontarkan tuduhan
seberat itu, para cucuku. Kasihan raja Pasung Rigih apabila ternyata
dia memang tidak mempunyai hubungan dengan pasukan Bali
Aga.?
?Tetapi kakek, laporan dari penyidik mengatakan bahwa dalam
pasukan Bali Aga, terdapat pula bekas pasukan dan panglima
Bedulu.? Smara Dahana membela pendapatnya. ?Apakah ini tidak
bisa dijadikan bukti terlibatnya raja Pasung Rigih??
?Hemm, baik panglima maupun prajurit itu bisa saja menentang
keputusan rajanya, kemudian menggabungkan diri dengan pasukan
Bali Aga. Akan tetapi hal itu belum dapat dijadikan bukti, bahwa
raja Pasung Rigih main mata dengan mereka!? bantah Empu
Kepakisan, yang lebih dapat berpikir panjang dan bersikap hati-hati.
?Kasihan raja Pasung Rigih benar-benar dia tidak bersalah. Tetapi
kalau toh kamu curiga kepada raja Pasung Rigih hendaknya kamu
tidak gegabah dan hantam krama! Selidikilah dengan seksama agar
kita tidak salah langkah dan raja Tribuwana TunggadewiKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 467
Jayawisnuwardhani menjadi marah atas kelancangan kita. Hemm,
bukankah kamu juga mengerti pula akan sebabnya raja melarang
membunuh maupun mempersulit raja Pasung Rigih? Semua itu
termasuk pula dalam rangka siasat agar Bali tidak menjadi kalut
setelah kita duduki. Kalau raja sudah tunduk dan menyerah,
rakyatnyapun ikut tunduk dan menyerah pula.?
?Tetapi bukankah orang-orang Bali Aga tak mau tunduk??
sahut Smara Dahana. ?Dan dengan demikian berarti siasat halus
Raja Tribuanatungggadewi Jayawisnuwardhani itu tidak tepat.?
?Hemm, cucuku, jangan mudah engkau mempunyai pendapat
seperti itu.? cegah Empu Kepakisan. ?Bagaimanapun orang-orang
Bali Aga itu jumlahnya tidak seberapa dibandingkan dengan mereka
yang sudah tunduk kepada kita dan dengan bukti ini, siasat raja kita
telah berhasil.?
?Tetapi sekalipun jumlahnya tidak seberapa, namun lebih sulit
kita tumpas!? sahut Arya Umbaran. ?Apakah ini bukan merupakan
bukti kegagalan siasat lunak raja Tribuanatunggadewi
Jayawisnuwardhani??
?Engkau tambah keliru lagi, Umbaran!? sahut Empu
Kepakisan. ?Kesulitan yang kita hadapai bukanlah kekuatan yang
nyata. Akan tetapi karena kita sulit membedakan manakah orang
orang yang tergabung dalam pejuang Bali Aga dan mana yang
bukan. Dan apabila mereka telah bercampur dengan para penduduk
desa atau pura-pura mengerjakan sawah ladang, kita sulit untuk
mencurigai. Dan padahal kita tak mungkin dapar menggunakan
kekerasan yang bisa memancing pendapat salah, bahwa pasukan
Majapahit menindas dan menjagal orang-orang yang tidak berdosa.?
Empu Kepakisan berhenti. Ia mencari kesan. Lalu, ?Maka
sungguh kebetulan bilamana pasukan Bali Aga itu sekarang
menduduki bekas kubu kita di Tabanan.?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 468
?Dan mereka kita biarkan saja?? tanya Sabandar.
Empu Kepakisan mengangguk. Tiga orang ini kaget. Mereka
merasa heran atas sikap sang kakek ini. mengapa mereka dibiarkan
bermarkas di Tabanan? Dan apakah dengan demikian tidak
menimbulkan bahaya bagi kekuasaan Majapahit. Terpikir
demikianSmara Dahana segera bertanya. ?Apakah alasan kakek
membiarkan mereka berkuasa disana??
?Ya, mengapa kita biarkan? Kakek, hal tersebut bisa
menimbulkan pendapat bahwa kita lemah, tidak mampu
menghadapi mereka!? kata Sabandar.
Arya Umbaran baru saja akan membuka mulut untuk
memberikan pendapatnya pula. Tetapi mereka menjadi kaget
mendengar bentakan halus kakeknya. ?Hai, siapa bersembunyi di
atas??
Tiga orang ini sudah melompat dan menghunus senjatanya
masing-masing, kemudian akan keluar. namun tiba-tiba terdengar
suara tertawa perempuan dan merdu, disusul pula munculnya tubuh
ramping. ?Hi hi hik, aku!?
?Kau !? seru Empu Kepakisan dengan sepasang mata
terbelalak kaget. Dengan siapa engkau datang kemari??
Kalau Empu Kepakisan terbelalak, tak terkecuali Smara
Dahana dan yang lain. Tetapi sebelum sempat menegur, muncul
pula tubuh ramping dan menjawab diiring ketawanya. ?Dengan
aku!?
?Ahh, engkau nakal sekali Dewi. Bukankah engkau yang
membujuk Ratih datang kemari?? tegur Empu Kepakisan pula.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 469
?Tidak! malah akulah yang membujuk diajeng Dewi supaya
mengantar aku kemari!? jawab gadis ramping itu, yang bernama
Ratih dan cucu Empu Kepakisan pula.
?Nah, mbakyu Ratih sudah mengaku sendiri, bukan aku yang
membujuk.? kata Dewi Nala sambil tersenyum, kemudian menarik
Ratin diajak duduk.
?Tetapi apa maksudmu menyusul kemari?? tegur Smara
Dahana sebagai kakaknya.
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
?Hemm, maksudku jelas, aku rindu pada engkau dan kakek.
Salah siapa aku tidak boleh kemari??
?Huh, kau memang gadis bandel!? gerutu Smara Dahana.
?Sudah, sudahlah jangan kalian bertengkar! Semua sudah
terjadi, tak perlu pertengkaran lagi.? cegah Empu Kepakisan.
?Walaupun perempuan, Ratihpun ada gunanya pula di tengah kita.
Lebih-lebih anak Dewi Nala yang cerdik.
Ratih mencibirkan bibirnya mengejek kepada Smara Dahana.
Adapun Dewi Nala merasa kikuk dan berkata. ?Ah kakek ..! aku
hanya seorang perempuan, dapat berbuat apa??
Munculnya Dewi Nala dan Ratih ini, memang menimbulkan
rasa keget mereka. Karena tidak pernah terduga-duga oleh mereka.
Seperti diketahui, ketika gajah mada, arya damar dan panglima nala
bersama pasukan pulang ke majapahit, maka Dewi Nala ikut pula
pulang menyertai ayahnya. Kalau sekarang tiba-tiba muncul disini
tentu saja menimbulkan rasa heran dalam hati mereka.
?Dengan apa kamu kemari?? tanya kakeknya. Sebab empu
kepanasan menduga bahwa dua gadis ini datang ke Bali dengan
nekat menggunakan sampan kecil.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 470
?Dengan perahu besar pengangkut ransum kiriman dari
Majapahit.? sahut Ratih.
Mendengar ini, Empu Kepakisan menjadi lega bahwa
perjalanan dari majalengka tidak menggunakan sampan yang penuh
bahaya dilaut.
?Aku setuju dengan alasan kekek membiarkan sementara
orang-orang Bali Aga itu berkuasa di Tabanan!? kata Dewi Nala
dan membuat smnara dahaana dan umbaran melongo. Jika
demikian, terang bahwa sudah culup lama gadis ini mengintip.
Akan tetapi karena tiga orang muda ini ingatbahwa
dikalahkannya Bedulu oleh siasat dan kecerdikan dewi nakal maka
smara dahana cepat bertanya. ?Apakah alasanmu??
?Dengan kita membiarkan sementara mereka di Tabanan,
mereka akan mengira kita tidak sanggup melawan mereka, dan
kemudian mereka akan bersatu dan berkumpul disana. Sesudah
mereka berkumpul di sana, apakah sulitnya kita menyerbu dan
menghancurkannya??
Mendengar alasan Dewi Nala ini, tiga orang itu mengangguk
angguk setuju. Pendapat itu cukup beralasan. Dan dengan demikian,
musuh yang harus mereka hadapi, jelas, tidak seperti sekarang,
mereka campur dengan rakyat yang tidak bersalah. Hingga sulit
untuk menentukan, mana ppejuang Bali aga dan mana yang bukan.
?Untuk keperluan itu, kiranya tepat apabila kita kirim kesana
beberapa penyelidik yang sudah berpengalaman,? kata Dewi Nala
lagi. ?Penyelidik harus bekerja hati-hati sekali, agar disaat kita
mneyerbu, tidak menimbulkan korban pada rakyat yang tidak
berdosa.?
?Tetapi, bukankah batas waktu perlu kita tetapkan?? tanya
sebandar.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 471
?Hi hi hik, Dewi Nala tertawa, ?silakan panglima memberi
jawabannya!?
Empu Kepakisan tersenyum, jawabnya. ?Sebulan kiranya cuku[
untuk membuat mereka lengah.?
Tiba-tiba Arya Umbaran teringat kepada laporan bahwa pada
pasukan Bali Aga terdapat seorang pemuda yang kebal senjata.
Katanya kemudian, ?Tetapi menurut laporan yang sudah aku terima,
dalam pasukan Bali Aga itu, sekarang muncul seorang pemuda yang
kebal senjata.?
?Benarkah itu?? Dewi Nala menjadi tertarik.
?Biarlah aku panggil orang-orang yang berhasil lari dari
Tabanan.? kata Umbaran.
Tak lama kemudian, datang;ah tiga orang yang dipanggil Arya
Umbaran itu. didepan mereka, tiga orang ini segera menceritakan
apa yang sudah terjadi di Tabanan bahwa panglima kuda karuhun
dan Kebo Sawengi menemui ajalnya ditangan seorang pemuda
kebal senjata itu. akibatnya, sesudah dua panglima itu tewas,
pasukan majapahit kicar-kacir dan banyak yang menemui ajalnya.
Keterangan ini sangat menarik bagi dewi nakal. Ia telah banyak
menghadapi tokoh-tokoh sakti,. Namun belum pernah mengenal
dan berhadapan dengan seorang yang kebal akan senjata.
?Berikan kesempatan kepadaku untuk bertindak sebagai
penyelidik kek,? kata dewi nakal kemudian, ?Benarkan dia kebal
senjata, dan bukan hanya main sulap saja??
Empu Kepakisan mengangguk-angguk. ?Baiklah. akan tetapi
engkau harus hati-hati. Apabila engkau celaka di tangan musuh,
tidak urung akulah yang harus bertanggung jawab kepada ayahmu.?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 472
?Hi hi hik, kakek tak perlu khawatir. Bukankah aku pun pandai
main sulap?? kara dewi nakal.
?Aku ikut!? mendadak Ratih tertarik. ?Aku ingin melihat
engkau main sulap.? Kata Ratih.
?Jangan!? cegah Empu Kepakisan.
?Apakah kakek khawatir? Pergi bersama diajeng dewi, apa
yang perlu ditakutkan?? bantah Ratih.
?Kalau tiada halangan, biarlah mbakyu Ratih pergi bersamaku,?
kata dewi nakal. ?Agar menjadi puas melihat aku main sulap.?
Seperti pernah diceritakan dalam ?Ksatria Maha Sakti? Dewi
Nala, Dewi Nala berhasil memiliki aji ?Netra Layub? seperti ilmu
sihir. Orang yang terkena ajian tersebut akan menjadi tunduk akan
perintahnya. Empu Kepakisan dan smnara dahana yang ketika di
gunung kelud dahulu pernah pula terpengaruh oleh Aji ?Nertra
Layub? dari Sobrah Tulus, percaya akan kemapuhan aji tersebut.
Akan tetapi sebaliknya, Arya Unbaran dan Sebandar yang belum
pernah mengalami dan menyaksikan, kurang percaya.
?Diajeng dewi!? kata Arya Umbaran tiba-tiba. ?Agar aku tidak
ragu-ragu, tunjukkan dahulu kepandaianmu main sulap.?
?Benar,? Sabandar menyambut. ?Akupun ingin tahu.?
?Hi hi hik,? Dewi Nala hanya tertawa, tidak menyanggupkan
diri dan tidak pula menolak. Akan tetapi gadis ini sudah pula
menentang pandang matanya sebandar dan Arya Umbaran sambil
mengetrapkan aji netra layub. Dan sesaat kemudian gadis ini
membentak. ?Sebandar dan kau Umbaran! Mengapa kau biarkan
ular itu membelit engkau??
Ratih, smara dahana dan Empu Kepakisan yang tidak bertetap
pandang dengan Dewi Nala tidak terpengaruh oleh kekuatan ajiKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 473
netra layub. Maka tiga orang ini jelas melihat bahwa tidak ada uler
seekorpun. Akan tetapi sebandar dan Arya Umbaran yang sudah
terpengaruh oleh ahi tersebut, mendadak saja berteriakkaget dan
mendadak bangun. tangan mereka serabutan karena merasa
beberapa ekor ular merayap dan membelit tubuhnya. Mereka seperti
orang mabuk dalam usaha mereka mengusir ulat itu. sebaliknya
Ratih cekikikan tidak kuasa menahan tawa.
Dewi Nala tidak ingin mempengaruhi dua orang itu terlalu
lama. Sesudah mereka kelabakan oleh pengaruh aji neetra layub itu
segera ditarik kembali. Sebandar dan umbaran seperti baru saja
bangun tidur. Sepasang matanya terbelalak memandang sekeliling.
?Apa yang kalian cari?? tanya Ratih tersenyum.
?Bukan main,? gerutu sebandar. ?Beberapa ekor ular merayapi
tubuhku.?
?Juga aku,? sahut umbaran.
?Itulah permainan sulap dari diajeng dewi,? sahut Ratih sambil
cekikikan.
Empu Kepakisan dan smar dahana, tertawa pula menyaksikan
mereka kebingungan.
?Aih, sungguh menakjubkan!? gerutu Arya Umbaran sambil
menggaruk kepalanya yang tidak gatal, tetapi otaknya diputar untuk
berpikir, mengapa bisa mengalami hal yang sangat aneh.
?Aku sekarang benar-benar takluk padamu diajeng, engkau
benar-benar pandai main sulap. Hiiii.. tubuhku masih merinding
merasa dirayapi beberapa ekor ular,? sambung sebandar.
?Tetapi mengapa ketika berhadapan dengan Bedulu engkau tak
menggunakan permainan sulap ini??Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 474
?Hemm,? Dewi Nala menghela nafas. ?Aku sendiri
sesungguhnya tidak senang dengan ilmu semacam ini.?
?Mengapa?? Ratih terbelalak kaget.
?Sulap berarti palsu.? Sahut Dewi Nala. ?Semua yang palsu
tidak baik. berarti curang dan bertentangan dengan jiw ksatria.?
?Tetapikalau yang kau lakukan itu bukan untuk mencari
keuntungan pribadi, dan semua untuk negara, bukankah itu amat
luhur dan tidak bertentangan dengan jiwa ksatria?? bantah Ratih.
?Mungkin.?
?Mengapa mungkin?? desak Ratih.
?Aku mengatakan mungkin, karena perlu memandang dulu
akibat-akibatnya. Kalau ilmu ini dipergunakan uantuk
menghindarkan korban yang jatuh diantara manusia, memang tepat.
akan tetapi kalau inmu ini kemudian akan menimbuklan penindasan
terhadap sesama manusia, apapun alasannya adalah tidak baik. dan
itu bertentangan dengan jiwa ksartia.?
?Tetapi jika diajeng gunakan ketika menghadapi kekuatan
Bedulu, bukankah berarti akan menghindarkan banyak korban yang
jatuh?? desak Ratih.
?elum tentu, diapa yang dapat menjamin pasukan majapahit
tidak melakukan penindasan dan penjagalan kepada mereka yang
sudah terpengaruh permainan sulap ini? apakah kakek Kapakisan
bisa mencegah??
Empu Kepakisan menggeleng, ?Sulit!:
?Mengapa sulit kek?? Ratih masih terus mendesak.
?Hemm, Pasukan yang sedang berhadapan itu jumlahnya
ribuan, dan setiap orang yang sedang berhadapan dalam medanKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 475
perang, dipengaruhi oleh semangat berkobar-kobar dan nafsu
membunuh musuh sebanyak-banyaknya.?
Jawaban ini baru menyesarkan Ratih. Memang betapa sulit
mengatasi manusia bersenjata yang ribuah banyaknya itu, dapat
menahan diri. Akan tetapi gadis itu belum puas. Maka katanya
kemudian, ?Kalau demikian, apakah salahnya sekarang diajeng
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menundukkan pasukan Bali Aga itu, supaya tunduk tanpa
pertumpahan darah??
Dewe nala hanya tersenyum dan tidak mau menjawab.
?Mengapa kau tak mau menjawab?? desak Ratih lagi.
?Aku tak tahu!? sahut Dewi Nala sambil menggeleng.
?Kalau begitu, ajarilah aku! biar aku yng main sulap untuk
menundukkan orang-orang Bali Aga itu.?
?Sayang sekali aku tak tahu, bagaimana caraku mengajarkan
kepada orang lain.?
?Aku tak percaya.?
?Mbok ayu, aku benar-benar tidak tahu. Apa yang aku lakukan
kalau memang tak mengerti? Apakah aku perlu pura-pura tahu dan
menipu engkau??
?Ah, engkau banyak alasan!ternyata engkau pelit.?
?Sudah ah, jadi tidakkah engkau ikut aku pergi??
?Jadi!?
Dua orang gadis ini kemudian minta diri. Sebentar kemudian
mereka telah pergi meninggalkan markas pasukan majapahit yang
letaknya tak jauh dari keraton Bedulu. Mereka langsung menuju
Tabanan. Baik empu kepaksian maaupun lainnya seddikitpun tidak
khawatir, sekalipun mereka terdiri dari dua orang perempuan muda.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 476
Sebab Empu Kepakisan percaya kepada Dewi Nala yang cerdik dan
perkasa.
Sesungguhya orang yang disebut-sebut pemuda kebal senjata
itu, bukan lain adalah Yoga Soka. Pemuda inilah yang memimpin
penyerbuah pasukan majapahit di tabanan. Yoga Soka menyerbu
tanpa senjata, sedangkan anak buahnya menyertai di belakang.
Yoga Soka segera dihadang olehkekuatan Majapahit yang besar.
Tetapi para pejuang Bali Aga ini sedikitpun tidak gentar. Apalagi
setelah melihat Yoga Soka yang tanpa senjata itu mengamuk.
Semua senjata tak mempan mengenai tubuhnya dan menggunakan
dua tangan dan dua kakinya, merebut senjata lawan, memukul,
menendang. Setelah lawan berhasil direbut senjatanya, maka
menjadi bagian pasukan Bali Aga melakukan penjagalan. Pasukan
Majapahit menjadi ketakutan setengah mati dan kocar-kacir.
Mereka mundur dan baru semangat mereka bangun kembali setelah
panglima Kuda Karuhun dan Kebo Sawengi maju menyambut lawn.
Tapi sungguh sial nasib dua orang panglima ini. ketika
berhadapan dengan Yoga Soka yang kebal senjata itu. mereka tidak
dapat berbuat banyak. Dan akhirnya dua orang panglima ini roboh
dan menemui ajalnya. Melihat robohnya dua orang panglima ini,
makin hancurlah semangat pasukan majapahit. Mereka berusaha
melarikan diri, bamun dikejar pejuang Bali aga. Dan akhirnya
dalam jumlah kecil saja yang berhasil menyelamatkan diri.
Kemudian lari ke Bedulu memberi laporan kepada Empu
Kepakisan.
Sejak terjadinya penyerbuan yang berhasil ini, nama Yoga Soka
disanjung-sanjung oleh anak buah Bali Aga. Malah Dewa Saribit,
Ari Dewa dan yang lain juga memuji hasil itu. akan tetapu puji
sanjung tidak membuat Yoga Soka menjadi sombong dan takabur.
Ia merendahkan diri, mengatakan bahwa apa yang terjadi adalah
kebetulan saja. dan semua itu adalah kehendak Dewata. NyatalahKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 477
bahwa Yoga Soka sekarang menjadi pemuda baik. atas jasa-jasanya
ini, Yoga Soka diangkat oleh Ari Dewa sebagai pembantunya. Pada
mulanya Yoga Soka menolak jabatan itu, dan baru setelah setengah
dipaksa Yoga soka mau menerimanya.
Setelah berhasil merebut Tabanan ini, pejuang Bali Aga ini
segera menyusun diri. Tabanan dijadikan tempat menyusun
kekuatan dan menggembleng para pejuang dalam bidang olah krida
yudha. Dan mereka yang bercita-cita akan mengusir seluruh orang
Majapahit yang menduduki Bali.
Malam itu cukup gelap. Para pejuang Bali Aga sudah tidur dan
mengaso. Yang masih duduk sambil bicara tinggal Dewa Sarinit, ari
Dewa Wayan kaler, Nyoman Sakri dan beberapa orang pambantu
pemimpin yang lain. Mereka asyik membicarakan tindakan
tindakan lebih lanjut untuk mencapai cita-cita. Akan tetapi diantara
mereka, Yoga Soka tidak ada diantara mereka. Yoga Soka tidak
nampak.
Sejak sore Yoga Soka memang nampak gelisah saja. gelisah
karena ia teringat kepasa gadis cantik yang telah dikenalnya, Sruni
san Menur. Akan tetapi Ketut Menur telah melompat ke dalam
jurang ketika dirinya dulu menghadang bersama Yoga Jati. Dan
teringat akan gadis itu telah melompat ke dalam jurang. Timbul rasa
sesal dalam hatinya. Mengapa ia dulu bersama Yoga jati melakukan
kekejaman-kekejaman seperti itu. Diam-diam ia bergidik teringat
penga;amannya. Dan ia tidak sanggup membayangkan semua itu.
dan Sruni? Gadis itu melarikan diri ketika dirinya datang bersama
Surya Wasesa. Ia tak tahu sekarang kemana gadis itu pergi. Akan
tetapi ketika teringat bahwa gadis itu seorang perempuan sesat, ia
segera berusaha mengusir kenangannya kepada gadis itu, lalu ia
menghela nafas. Sesaat kemudian, Yoga soka telah melangkah
perlahan-lahan meninggalkan markas pejuang Bali Aga itu. haw
yang dingin memberi kesegaran dan sementara itu, jutan bintangKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 478
yang bertabur di langit biru menimbulkan gairah untuk
menikmatinya.
Ketika Yoga Soka sedang menghampiri sebuah batu yang
cukup besar dan akan duduk, mendadak terdengar suara halus yang
memanggil. ?Kakang Yoga Soka!?
Ia mengurungkan maksudnya duduk. Lalu muncullah seorang
perempuan muda sambil tertawa merdu.
?Kau ..!?
?Ya aku, Sruni!? jawab gadis itu yang langsung menubruk dan
memeluk Yoga soka.
Debaran jantung Yog soka membiarkan beberapa saat lamanya
membiarkan Sruni memeluk dan menekan dadanya yang lunak itu
ke bawah dadanya. Namun tiba-tiba lengan Yoga soka yang kuat
segera mendorong pundak Sruni perlahan.
?Jangan engkau berusaha mengulang yang telah lalu!? katanya
perlahan.
?Kakang ..!? Sruni mengeluh ketika tubuhnya terhuyung ke
belakang. ?Mengapa kau ini ..? aku rindu sekali, dan aku selalu
terkenang malam itu di puncak gunung Batukaru ..?
Sruni berusaha menubruk untuk memeluk lagi. Akan tetapi
Yoga soka menghindar. Kalau pertemuannya ini terjadi sebelum ia
mendapat pertolongan Surya Wasesa, mungkin sekali Yoga soka
menjadi gembira. Tetapi sekarang ini Yoga Soka menjadi muak
kepada gadis ini, disamping timbul kesadarannya, bahwa gadis
inilah yang menyebabkan dirinya hampir celaka.
?Jangan!? Yoga soka mencegah. ?Lupakan semua itu.
Sruni terbelalak. Wajah yang berseri itu sekarang berobah
pucat. Tetapi hanya sejenak, kemudian berobah merah dan keduaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 479
matanya menyala. Sruni tidak kuasa lagi menahan rasa marah. Dan
tiba-tiba saja timbul kebencian yang sangat kepada pemuda yang
semula selalu menjadi buah mimpi ini. namun demikian, Sruni
bukan seorang gadis bodoh. Malah ia pentar dlam membujuk dan
memikat laki-laki. Ditekannya rasa marah yang bergolak dalam
dadanya.
?Kakang, aihh .. mengapa engkau marah? Aku .. aku
memang bersalah telah meninggalkan engkau. Aku ..?
?Aku tidak marah dan engkau tak bersalah,? potong Yoga
Soka. ?Lipakan apa yang sudah terjadi!?
?Kau .. hu hu huuu .. kau kejam sekali kakang ..? dan
tiba-tiba saja gadis ini menjatuhkan diri di atas tanah, lalu menangis
mengukguk.
Tangis Sruni ini kuasa pula menggoncangkan perasaan Yoga
Soka. Namun demikian, cepat juga ia tekan. Ia iba. Tetapi ia thu dan
sadar bahwa gadis ini amat berbahaya. Katanya, ?Sruni, jangan
seperti anak kecil. Lupakan apa yang sudah terjadi.?
Setelah berkata, pemuda ini segera melangkah meninggalkan
Sruni yang menangis. Tangis gadis ini justru hanya siasat saja untuk
melemahkan hati Yoga soka. Karena dengan senjata tangis, Yoga
Soka tak juga dapat ditundukkan, Sruni menjadi amat marah. Tiba
tiba saja ia melompat kemudian mengejar Yoga soka. Ia bertekad,
kalau tak dapat ditundukkan sengan bujuk rayu dan kecantikannya,
pemusa ini tak boleh jatuh ke pelukan wnita lain. Malam ini juga
harus dapat membunuhnya.
Yoga soka tahu bahwa Sruni mengejar, namun hatinya sudah
keras dan membatu. Tidak mungkin dapat dipengaruhi dan dibujuk
lagi.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 480
?Aduh .. Plak ..!? tiba-tiba terdengar pekik kesakitan dari
mulut Yoga Soka, tetapisebaliknya Sruni terpentl, terhuyung
huyung hampir roboh.
Sepasang mata Yoga Soka marh, bentaknya, ?Perempuan
Busuk! Kau berani menyerang aku secara curang??
Sruni terbelalak kaget. Diluar dugaannya bahwa serangannya
yang tiba-tiba tadi tidak memberi hasil yang memuaskan. Sesuai
dengan petunjuk gurunya, Sruni mengerti bahwa harus menyeang
bagian tubuh yang tidak bisa kebal. Maka ia tadui menyerang
kelamin dan mencengkram. Sungguh sayang sekali ia kalah tenaga.
Dan pukulan Yoga soka yang bersarang pada kepalanya
menyebabkan kepalanya berdenyutan seperti mau pecah.
?Sruni!? bentak Yoga soka. Tetapi masih juga meringis
menahan sakit di tengah pahanya. ?Cepat enyah dari sini sebelum
sku terbakar oleh marah!?
Sruni tidak menjawab, tetapi tiba-tiba gadis ini melengking
nyaring dan sinar putih berkelebat menikam dada. Untung sekali
Yoga soka waspada. Walaupun dadanya takkan mempan oleh
turukan itu, namun gerakan itu bisa saja diteruskan ke bagian tubuh
yang tidak bisa kebal, maka secepat kilat ia melonpat ke samping.
Dalam marahnya, Sruni menjadi nekat. Menggunakan
kegesitnnya ia terus menghujani serangan kepada Yoga Soka.
?Sruni! Hentikan sernganmu!? teriak Yoga soka yang masih
berusaha mencegah.
Namun Sruni tidak menjawab dan tidak menghentikan
serangannya. Pedangnya masih terus berkelebat-kelebat benyeang
Yoga Soka bertubi-tubi. Gerakan pedang yang cepat itu untuk
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
membingungkan lawan. Dan kemudian setiap memperolehKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 481
kesempatan berusaha menusuk mata atau bawah perut. Yoga Soka
telah berusaha menyabarkan diri.
Namun karena dirinya selalu diserang terus-terusan, akhirnya
Yoga Soka tidak kuasa menahan sabarnya lagi, maka disamping
membela diri, iapun sekarang telah melancarkan serangan
seranganbalasannya. Untung juga Sruni dapat bergerak lincah,
hingga pukulan-pukulan balasan Yoga Soka itu tidak pernah
berhasil mengenai tubuhnya.
Terapi justeru seranganbalasan yang dilancarkan Yoga Soka ini
membuat Sruni tambah marah dan kalap. Sekarang ia tidak
tangung-tanggung lagi, bukan melulu pedangnya yang menyambar
nyambar, namun pisau belati yang beracun itu berhamburan pula
menyerang Yoga soka.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 482
Dalam marahnya, Sruni menjadi nekat. Menggunakan
kegesitnnya ia terus menghujani serangan kepada Yoga Soka.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 483
?Tak tak tak ..!? beberapa batang pisau beracun mengenai
sasarannya. Tetapi pisau itu segera berjatuhan tanpa berhasil
melukai maupun menyebabkan Yoga Soka keracunan.
?Hemm, Sruni!? hardik Yoga Soka, kemudian membungkuk
dan memunggut beberapa batang pisau belati milik Sruni. ?Jika
engkau nekat, pisau belati ini akan kukembalikan kepadamu!?
Ancaman ini ternyata dapat membuat Sruni takut. Ia memang
mempunyai obat pemunah untuk racunnya itu. akan tetapi, kalau
sampai pisau belati itu melukai bagian tubuhnya yang berbahaya,
hal itu bisa menyebabkan nyawanya melayang sebelum ia sempat
menolak racunnya sendiri.
Ia segera melompat pergi sambil menangis sedih. Namun
demikian, terdengar pula ancamannya.
?Huh, laki-laki kejam! Akan datang saatnya membalas
penghinaanmu ini. aku memang tak mampu melawan engkau, tetapi
setiap perempuan yang engkau cinta, akan mampus dalam
tanganku!?
Hebat juga ancaman itu, dan menyebabkan untuk sejenak ia
berdiri mematung. Ia sadar Sruni seorang gadis yang kejam dan
ganas. Ancaman itu bukan sekedar diucapkan. Tetapi mengapa
sasaran kemarahannya jadi beralih?
?Sruni, Tunggu! Mengapa kau mengancam orang lain?? teriak
Yoga soka.
Dan Sruni berhenti di tempat agak jauh, lalu ?Karena engkau
membuat aku kecewa bukan main. huh, engkau telah merusak
hatiku. Dan karena engkau mengecewakan aku maka setiap
perempuan yang engkau cintai akan menemui ajalnya ditanganku.?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 484
?Ha ha ha .. menddak saja Yoga Soka tertaw berkakakan.
Dan Sruni dari tempatnya berdiri agak kageet, mungkin Yoga Soka
tiba-tiba menjadi gila?
?Kau boleh mengancam sesuka hatimu!? katanya kemudian.
?Akan tetapi kau takkan berhasil mewujudkan cita-citamu itu!?
Semula Sruni masih berharap agar Yoga Soka merubah
pendiriannya dan bersedia menerima dirinya sebagai kekasih.
Tetapi setelah mendengar jawaban ini dadanya seperti mau
meledak. Lalu terdengar teriswkannya yang sengit. ?Bagus! lihatlah
dikemudian hari. Aku benar-benar dapat melaksanakan niatku ini
atau tidak!?
Sesudah mengucapkan kata-katanya itu, kemudian gadis ini
berkelebat lenyap ke tempat gelap. Akan tetapi ia mendengar Sruni
pergi sambil menangis. Namun demikian ia tidak perduli, karena ia
tahu tangis Sruni itu hanya pura-pura saja.
Ia tersenyum seorang diri. Kemudian ia duduk di atas batu, ia
menunundukkan kepala,kemudian terdengar desisnya?Sruni, hemm!
Ancaman tak mungkin bisa kau laksanakan. Aku tidak mempunyai
seorang kekasih. Dan gadis cantik yang membuat hatiku tergila-gila
itu, sekarang telah mati di dalam jurang.?
Kenangannya segera melayang kepada Menur. Sesal Yoga
Soka makin dalam. Lalu gumamnya,
?Menur, ahh Menur .. mengapa engkau senekat itu dan
melempar diri ke dalam jurang? Aku mencintai engkau sepenuh
hati. Aihh .. apakah hidupku memang selalu harus menderita??
Namun ia segera berusaha mengusir kenangan yang
menyedihkan itu, dengan memandang bintang yang bertaburan di
angkasa.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 485
Tetapi ketika pandang matanya bertemu dengan bintang yang
berkierlip itu, rasa sedih malah bertambah, sebab bintang yang
dipandang itu tiba-tiba berobah, telah menjelma wjah Ketut Menur
yang cantik dan sepasang matanya bening seperti bintang pagi.
Semua ini menambah hatinya tambah sedih, sehingga ia menghela
nafas berulang-ulang.
Mendadak Yoga soka kaget dan memasang telinganya. Ia
mendengar ribut-ribut dan teriakan riuh. Ia mengerutkan kening dan
bertanya, apa yang terjadi? Ia menggelengkan kepalanya. Ia
mendesis. ?Tak mungkin!?
Dalam hati timbul ketidak percayaan, bahwa orang berani
datang dan mengacau Tabanan. Itulah sebabnya ia mengucapkan
kata-kata tidak mungkin.
Akan tetapi kalau toh ada pengacau yang berani datang juga
dan mengganggu, bukankah Dewa Saribit, Ari Dewa maupun yang
lainnya sanggup mengatasi?
Namun anehnya suara ribut dan teriakan riuh tak juga mereda.
Malah kemudian terdengar makin nyata. Diam-diam timbul rasa
khawatir dalam hati apabila datang pengacau Majapahit yang tidak
dapat diatasi oleh Dewa Saribit dan pemimpin yang lain. Maka
setelah menetapkan hati ia segera melompat, kemudian lari menuju
markas.
Dugaan Yoga Soka ini tidak salah. Malam ini markas pejuang
Bali Aga itu memang diganggu oleh pengacau. Hanya dua orang
wanita muda pula.
Mereka itulah Dewi Nala dan Ratih. Namun tujuan dua orang
gadis ini memang tidak mengacau sungguh-sungguh. Tujuan yang
utama karena Dewi Nala tertarik kepada berita munculnya seorang
pemuda sakti yang tidak mempan oleh senjata.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 486
Ketika datang, dengan gampang Dewi Nala berhasil
menangkap seorang pejuang Bali aga yang sedang berjaga. Pejuang
ini kemudian dipaksa untuk memberi keterangan siapakah nama
seorang pemimpin yang tidak mempan senjata itu. karena takut,
pejuang ini sudah memberi keterangan.
Namun untuk tidak menimbulkan hal-hal yang tidak
diharapkan, pejuang yang sial ini kemudian ditelikung dan
disembunyikan dalam rumput alang-alang dalam keadaan pingsan.
Secepat kilat Dewi Nala dan Ratih masuk ke dalam markas.
Walaupun perempuan muda namun merupakan dara-dara perkasa.
Mereka dapat bergerak gesit sekali dan tibalah mereka diatas
ruangan dimana Dewa Saribit, Ari Dewa dan yang lain masih asyik
berunding.
Mendengar pembicaraan mereka yang muluk dan merasa pasti
dapat mengusir semua orang Majapahit dari Bali ini, Dewi Nala
tidak kuasa lagi dapat menahan rasa gelinya dan tertawa cekikikan,
disusul oleh tantangannya.
?Hi hi hik, tidak tahu malu! Cita-cita kalian hanyalah cita-cita
kosong melompong yang tidak mungkin terlaksana. Lekas suruh
keluar orang yang bernama Yoga soka itu untuk berhadapan dengan
aku!?
Sulit digambarkan betapa kaget mereka mendengar tantangan
ini. bukan saja keberanian orang yang menantang itu. tetapi
tantangan itu justeru diucapkan oleh seorang wanita.
Mereka segera menduga bahwa pengacau ini adalah gadis
bernama Sruni. Dan gadis itu berani datang kemari karena
memperoleh bantuan dari seorang tokoh sakti.
Maka secepat kilat mereka telah melompat keluar sambil
menguhunus senjata masing-masing. Dan ketika mereka tiba di luar,Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 487
ternyata ditengah halaman yang luas itu telah berdiri dua orang
wanita bertangan kosong.
Dewa Saribit mendahului yang lain. Ia menghadapi perempuan
ini sambil menghardik. ?Siapa kau, berani mengacau di rumah ini??
?Aku Dewi Nala, dan temanku ini bernama Ratih,? sahut Dewi
Nala terus terang. ?Lekas suruh orang yang bernama Yoga Soka itu
berhadapan dengan aku!?
Bukan main heran hati Dewa Saribit mendengar tantangan yang
ketus dan sombong ini. akan tetapi setelah berkurang rasa herannya,
Dewa Saribit terkekeh. ?Heh heh heh! Kalian masih muda, tetapi
amat sombong. apa maksud kalian mencari anak Yoga Soka??
?Katakan dimana dia sekarang.?
?Perempuan lancang!? teriak Nyoman Sakri yang menjadi tidak
sabar dan melompat di samping Dewa Saribit. ?Tak esah saudara
Yoga soka, akupun akan sanggup menghajar engkau!?
Dengan goloknya, Nyoman Sakri sudah menerjang maju. Ratih
penasaran, dengan pedangnya menangkis.
?Trang ..!? benturan senjata terdengar nyaring dan pijar api
beterbangan. Ratih kalah tenaga dan terhuyung dua langkah ke
belakang. Akan tetapi Nyoman Sakri juga surut selangkah ke
belakang.
?Tahan!? bentak Dewa Saribit sambil menghadang di depan
Nyoman Sakri ketika pemuda itu hendak maju menerjang lagi.
?Paman!? teriak Nyoman Sakri. ?Biarkan saya menghajar
perempuan pengacau itu!?
?Sabarlah!? bujuk Dewa Saribit ?Berilah aku kesempatan untuk
bertanya dahulu!?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 488
Ketika itu para anak buah Bali Agayang mendengar suara ributKeris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ribut kaget dan bangun. mereka segera menyambar senjata masing
masing, berlarian ke halaman lalu mengurung Dewi Nala dan ratiih
ketat sekali.
Melihat ini, Ratih khawatir juga. Namun ketika melihat Dewi
Nala tetap tenang iapun kemudian percaya bahwa gadis itu sanggup
mengatasi.
?Siapakah kalian ini?? tanya Sewa Saribit. ?Apakah kalian ini
.....?
?Aku penyelidik Majapahit!? tukas Dewi Nala.
Pengakuan ini menimbulkan kegemparan. Dewa Saribit
terbelalak kaget dan hean. Sebaliknya, para anak buah sudah pada
ribut dan hiruk pikuk. Terdengar teriakan disana-sini yang menuntut
agar kedua pengacau ini segera ditangkap dan dibunuh.
Namun demikian karena jumlah mereka banyak, juga watak
orang-orang berbeda-beda, maka diantara yang berteriak itu
mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh.
Merah wajah Dewi Nala dan Ratih. Namun mereka masih
menahan hati dan penasaran. Dewi Nala yang ingin berhadapan
dengan Yoga Soka takkan lega sebelum dapat mencoba kesaktian
pemuda itu.
?Benarkah pengakuanmu ini?? tanya Dewa Saribit yang merasa
tidak percaya.
?Hi hi hik, siapa main-main?? jawab Dewi Nala sambil tertawa.
?Kami memang penyelidik Majapahit. Dan kami datang kemari
untuk menantang Yoga soka berkelahi!?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 489
Nyoman Sakri yang tadi sudah menyerang Ratih, sekarang
tidak dapat menahan sabarnya lagi. Bentaknya, ?Tak perlu mencari
saudara yoga Soka, sambutlah golokku ini!?
?Wutt..!? saberan golok itu bertenaga. Angin bersiutan
mendahului golok. Tetapi Ratih yang tak mau benturan lagi sudah
menghindarkan diri dengan gampang.
Gadis ini dalam waktu singkat sudah bertempur sengit sekali
melawan Nyoman Sakri. Dewi Nala mengamati mereka yang
berkelahi dengan tersenyum. Sekilas pandang saja ia segera tahu
bahwa Ratih memiliki kelebihan dari lawannya.
Kekurangannya dalam hal tenaga dapat ditutupi dengan
kelincahan dan kecepatan bergerak. Tubuh dan pedang Ratih
berkelebatan cepat sekali. Sehingga senjata Nyoman Sakri seperti
menyerang bayangan. Mereka yang menyaksikan mengikuti
perkelahian itu dengan hati yang berdebaran.
Akan tetapi Wayan Kaler menjadi tidak sabar lagi, ketika
melihat Sakri tak segera sapat mengatasi lawan. Pemuda ini sudah
membentak nyaring sambil menikamkan tombaknya. ?Mampuslah
engkau perempuan busuk!?
Di saat tombak Wayan Kaler menyambar, golok Nyoman
Sakripun berkelebat. Namun dengan kelincahan bergerak Ratih
dapat menghindari dua macam serangan itu dengan gampang.
Kemudian gadis inipun sudah membalas dengan pedang yang
bergeak bergetar. Hingga batang pedang itu seperti berobah menjadi
beberapa batang dan memaksa kepada dua lawan itu membaling
balingkan senjatanya.
Akan tetapi memang bukan maksud Dewi Nala untuk berkelahi
sungguh-sungguh. Kebadirannya malam ini tidak laih hanya
meyakinkan hatinya bahwa dalam barisan pejuang Bali Aga ituKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 490
terdapat seorang pemuda yang kebal senjata. Maka disaat Ratih
menghadapi keroyokan Nyoman Sakri dan wayan kaleer itu, Dewi
Nala bertanya kepada Dewa Saribit.
?Paman, katakanlah terus terang, dimana Yoga Soka sekarang
ini??
Ketika itu, mata Dewi Nala bertetap pandang dengan mata
Dewa Saribit. Tiba-tiba saja orang tua ini terpengaruh oleh netra
layub. Hingga tanpa disadarinya ia sudah menjawab dengan jujur.
?Dia tidak ada, dan aku tidak dapat menerangkan kemana dia pergi
malam ini.?
Mendengar ini, perkelahian antara Ratih dengan dua orang
pemuda itu tak ada artinya lagi. Katanya kemudian. ?Perintahkan
kepada mereka semua untuk menghentikan perkelahian ini, dan
membuka jalan pula agar kami dapat pergi tanpa gangguan.?
Seperti seekor beo yang belajar bicara, mendengar perintah itu
ia tak dapat membantah kecuali hanya menurut.
?Nyoman Sakri, Wayan Kaler, tahan senjata!?
Atas perintah Dewa Saribit ini, dua orang pemuda itupun
melompat mundur. Tetapi jelas sekali dua orang pemuda itu heran
dan tidak puas. Mengapa penasehat itu memerintahkan mundur?
Akan tetapi Dew Saribit seperti tidak mengerti perasaan dua
orang muda itu. kemudian teriaknya nyaring. ?Buka jalan! Biarkan
dua orang gadis ini pergi dengan selamat!?
Ari Dewa kaget dan sudah akan membuka mulut untuk
mencegah. Tetapi disaat itu tatapan matanya bertemu pandang
dengan mata Dewi Nala yang berpengaruh. Pemuda ini urung
membuka mulut dan kemudian menundukkan kepalanya.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 491
Pasukan Bali Aga itu sudah membuka jalan untuk memberi
kesempatan dua orang gadis itu pergi. Dewi Nala meninggalkan
tempat itu dengan bibir terdenyum simpul. Dan melihat semua ini,
Ratihpun dapat menduga bahwa Dewi Nala sudah mulai bermain
sihir.
Namun ketika Dewi Nala dan Ratih sudah keluar dari markas
ini, Ari Dewa nampak kagat dan bertanya kepada Dewa Saribit.
?Paman, mengapa kau biarkan dua perempuan tadi pergi??
?A .. apa?? Dewa Saribit nampak kaget dan gugup. ?Apa
yang terjadi ..??
?Perempuan pengacau itu telah kau biarkan pergi!?
?Ahh .. kejar ..!? teriaknya gugup, dan ia mendahului
bergerak untuk mengejar.
Demikianlah! Markas besar pejuang Bali Aga itu menjadi hiruk
pikuk. Orang-orang berteriak-teriak dan melakukan pengejaran.
Akan tetapi gerakan Ratih dan Dewi Nala cepat sekali. Dua orang
gadis ini gerakannya seperti erbang.
Perlindungan gelapnya malam menguntungkan mereka juga.
Hingga dalam waktu singkat para pejuang Bali Aga itu sudah
kehilangan jejak. Dua orang gadis itu ditelan malam.
Suara teriakan hiruk pikuk itulah yang telah didengar oleh
Yoga Soka. Ia sudah menduga pengacau menggangu ketenteraman
Tabanan. Maka pemuda ini bergerak cepat menuju markas besar.
Belum jauh bergerak, tiba-tiba pemuda ini melihat bayangan
dua sosok bergerak gesit. Secepatnya pemuda ini melompat,
kemudian menghadang sambil membentak keras, ?Berhenti!?
Ratih dan dewi kaget. Mereka berhenti.
?Siapa kau?? hardik Dewi Nala.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 492
?Aku Yoga Soka. Dan siapakah kalian ini?? Yoga Soka
memandang dua orang gadis itu dengan heran dan bertanya-tanya.
Mendadak saja ia menjadi ragu-ragu.
?Hi hi hik, kaukah Yoga Soka?? tanya Dewi Nala sambil
tertawa cekikikan.
?Yoga Soka hanya seorang. Jawab lekas, siapa namamu??
desak Yoga Soka.
?Aku? aku adalah penyelidik Majapahit.?
Jawaban Dewi Nala yang tanpa tedeng aling-aling ini malah
membuat Yoga soka kaget dan terbelalak. Hampir ia tak percaya.
?Kalian dua orang perempuan ini??
?Hi hi hik, engkau heran? Ejek Dewi Nala. ?Kami sengaja
datang ke Tabanan ini untuk menantang engkau!?
?Apa?? Yoga Soka kaget. ?Kalian dua orang perempau mau
menantang aku??
Ratih yang sejak tadi hanya berdiam diri, tak kuasa menahan
mulutnya lagi. ?Apa sangkamu perempuan itu lemah, sehingga
tidak berani menantang engkau? Huh, walaupun engkau disohorkan
orang sakti manderaguna, kami tidak takut dan malah menantang.
Cepat jawab. Berani atau tidak melawan kami??
Panas hati Yoga Soka yang terang-terangan ditantang ini.
jawabnya, ?Hemm, siapa takut? Kalian akan maju satu persaatu atau
mengeroyok? Tetapi ..?
?Tetapi apa?? Dewi Nala mendelik.
?Tetapi tampat ini masih dekat dengan markas,!? Yoga Soka
menerangkan. ?Aku khawatir otrang datang dan membantu aku.
Huh, aku sendiripun sanggup menghadapi kalian. Mengapa harusKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 493
ada orang yang membantu? Mari kita cari tempat yang jauh dan
sepi. Kemudian kita tentukan siapakah yang lebih unttul antara aku
dan kalian.
?Hemm, aku tahu!? sahut Ratih. ?Engkau sudah
mempersiapkan siasat busuk di tempat yang kau pilih itu bukan??
?Apa?? Yoga soka mendelik marah. ?Jangan kau menuduh
orang sembarangan. Jika kalian takut aku yang memilih tempat,
silakan kalian sendiri yang memilih dan menentukan tempat itu
untuk bertanding??
?Hi hi hik, bagus!? sahut Ratih sambil tertawa. ?Mari kita pergi
dan bertanding di pantai. Tak jauh dari Tanah Lot.
?Huh, siapa takut? Mari kita berangkat!? sambil menjawab
Yoga Soka telah melompat, kemudian mendahului bergerak menuju
pantai.
? ooOoo ?
JILID 11
DIAM-DIAM Dewi Nala kagum melihat sikap seorang pemuda
yang bernama Yoga Soka ini. yang sikapnya memberi bukti bahwa
Yoga Soka seorang pemuda pemberani. Dismping itu tampak pula
kejujurannya, bahwa perkelahian dan melayani tantangannya ini,
tidak mau dibantu oleh orang lain. Tetapi disamping timbul rasa
kagumnya, timbul pula rasa kurang senangnya. Mengapa seoang
pemuda perkasa ini memilih memusuhi Majapahit. Kalau bersedia
berpalik haluan dan berfihak kepada Majapahit, alangkah baiknya.
Guna mengamankan wilayah Bali ini, akan dapat diselesaikan tanpaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 494
banyak kesulitan. Terpikir kemudian untuk membujuk Yoga Soka
ini agar perfihak kepada Majapahit. Namun apabila tidak berhasil
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
membujuk dengan kata-kata, akan ditentukan lewat perkelahian. Ia
akan menetapkan, apabila Yoga Soka kalah harus menyerah dan
menyerahkan jiwa raganya kepada majapahit.
Demikianlah tiga sosok bayangan itu sekarang bergerak cepat
menuju pantai. Walaupun malam hanya diterangi oleh bintang di
langit, namun tanpa ragu sedikitpun tiga sosok bayangan ini
menerobos gelapnya malam. Dan tak lama kemudian, tibalah
mereka di tepi pantai tak jauh dari tanah lot.
Begitu menghentikan langkah di pantai itu, Yoga Soka sudah
menghadapi dua orang gadis itu dan menantang. ?Pantai ini sepi
dan jauh dari manusia. Mari sekarang kita tentukan siapakah yang
lebih unggul. Kalian maju satu persatu atau maju berbareng dan
mengeroyok??
Dewi Nala tersenyum mendengar ucapan pemuda ini. walaupun
nadanya seperti congkak, tetapi menunjukkan kejantanannya.
Jawabnya kemudian dengan nada halus. ?Saudara Yoga Soka, aku
ingin bicara denganmu terlebih dahulu.?
?Bicara apa? Bukankah engkau sengaja mencari aku untuk
menantang berkelahi??
?Benar! Tetapi sebelum bertanding, ingin sekali aku bicara!?
?Bicaralah!?
?Engkau disohorkan orang sebagai seorang pemuda sakti
manderaguna dan kebal senjata, benarkah itu??
?Engkau boleh percaya dan boleh tidak. Tetapi engkau dapat
membuktikan sendiri sekarang juga!?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 495
Sambil menjawab pertanyaan ini, sepasang mata Yoga Soka
menatap Dewi Nala penuh perhatian. Walaupun malam hanya
diterangi oleh sinar bintang, namun secara pasti ia tahu bahwa dua
orang gadis ini wajahnya cantik jelita. Akan tetapi walaupun
demikian, dalam benak pemuda ini, masih belum kuasa memadai
kecantikan Ketut Menur. Dan wajah Ketut Menur yang cantik jelita
itu selalu terkenang dan menjadi bunga mimpi.
Benar-benar ajaib! Keganasan dan keliaran pemuda ini benar
benar telah tersapu bersih oleh Pendeta Surya Wasesa. Hingga
sekarang berhadapan dengan Dewi Nala dan Ratih yang cantik jelita
itu, kenangannya tetap saja tertuju kepada Ketut Menur. Kalau saja
Yoga Soka masih seperti beberapa bulan yang lalu, tidak mungkin
ia dapat menahan hati lagi berhadapan dengan Ratih dan Dewi Nala.
Dewi Nala tersenyum atas jawaban itu. katanya kemudian,
?Saudara Yoga Soka, sesungguhnya aku ingin bicara hal yang
penting dengan engkau.?
?Lekas, katakanlah!? sahut Yoga Soka yang tak sbar.
?Apakah untung yang kau peroleh melawan kami? maka aku
menganjurkan padamu. Bersediakah engkau berpihak kepada kami
orang Majapahit. Jika engkau bersedia, aku berani menjamin bahwa
engkau akan diangkat sebagai seorang panglima muda.?
Tawaran ini sungguh menarik. Tidak gampang seseorang dapat
menduduki jabatan sebagai seorang panglima muda. Siapakah yang
tidak ingin kedudukan cukup tinggi itu? akan tetapi Yoga Soka
bukan seorang yang rakus akan pangkat dan jabatan. Ia berjuang
melawan orang-orang Majapahit, didassari oleh kesadaran bahw
sudah menjadi tugasnya untuk membela Bali. Berjuang tanpa
pamerih, dan harapan satu-satunya adalah kebebasan Bali dari pihak
manapun.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 496
Maka mendengar tawaran itu Yoga Soka terbahak-bahak. ?Ha
ha ha tidak lucu! Engkau dapat membujuk yang lain, tetapi padaku
tidak! Cita-citaku hanya satu. Orang Majapahit selekasnya harus
enyah dari Bali!?
?Kurang ajar!? teriak Ratih yang menjadi marah, ?Sangkamu
dengan siapa sekarang ini engkau berhadapan??
?Sring!? Ratih sudah mencabut pedangnya, saking tidak kuasa
menahan sabarnya lagi. Akan tetapi Dewi Nala cepat-cepat
mencegah. Hingga walaupun pedang sudah tercabut, Ratih tidak
berani mengumbar kemarahan.
?Saudara Yga Soka! Kata Dewi Nala. ?Terus terang aku
beritahukan pada engkau bahwa aku adalah puteri angkatan laut
Majapahit. Apabila engkau bersedia membalik membantu kami,
percayalah engkau akan segera diangkat sebagai seorang panglima
muda Majapahit.?
?Ha ha ha!? Yoga Soka tertaw. ?Siapakah yang sudi menjadi
budak orang Majapahit? Dan siapa pula yang sudi menjadi
panglima muda segala??
Melengak juga Dewi Nala mendengar jawaban ini. bukan main
kerasnya watak pemuda ini. walaupun kedudukan sebagai panglima
muda cukup tinggi, ditolak mentah-mentah. Namun demikian Dewi
Nala masih berusaha. Katanya ?Tidak ada orang dapat memaksa.
Akan tetapi bagaimanakah kalau dalam pertandingan nanti engkau
kalah melawn aku??
?Ha ha ha, mana mungkin engkau perempuan menang melawan
aku? tidak lucu! Banyak laki-laki sakti manderaguna tak mampu
melawan aku. apa ..?
?Jangan sombong!? teriak Ratih yang marah sekali. ?Aku
sanggup mengalahkan engkau manusia busuk!?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 497
?Mari kita coba!? tantang Yoga Soka.
Tetapi Dewi Nala mencegah, katanya, ?Mbakyu Ratih. Sabar
dahulu!?
?Saudara Yoga Soka.? Katanya lagi. ?Baiklah jika engkau kers
hati. akan tetapi, sebelum kita bertanding, mari kita saling berjanji.
Jika kami kalah, kami bersedia kau tawan. Tetapi sebaliknya, jika
kau yang kalah engkau harus bersedia pula kami tawan dan bekerja
untuk Majapahit.?
?Tak mungkin aku kalah!? tetiak Yoga Soka.
?Baiklah, jika engkau yakin akan menang. Tetapi katakanlah,
bagaimana kalau sampai kalah??
?Aku tak sudi kau tawan dan bekerja untuk Majapahit!?
?Mengapa?? pancing Dewi Nala.
?Aku orang Bali. Tidak mungkin aku sanggup berkhianat
kepada tanah tumpah darahku sendiri.?
?Lalu bagaimanakan janjimu jika engkau sampai kalah?? desak
Dewi Nala.
Yoga Soka tidak cepat menjawab. Setelah berfikir sejenak,
kemudian jawabnya. ?Baiklah, jika aku sampai kau kalahkan aku,
aku malu kepada para sahabatku yang berjuang melawan orang
orang Majapahit. Jika kalah aku takkan kembali ke Tabanan. Tetapi
aku akan pergi dan tidak akan berurusan lagi dengan perlawanan
itu!?
?Apakah engkau bisa memegang janjimu sendiri??
?Mengapa tidak? Aku tak mungkin kalah dengan engkau!?
?Biar aku yang melawan dia!? teriak Ratih yang tidak sabar.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 498
Tetapi Dewi Nala menggeleng. Ratih tak mungkin kuasa
mengalahkan Yoga Soka. Apabila Ratih sampai kalah, Yoga Soka
akan mempunyai alasan pertandingan sama kuat karena satu kali
menang satu kali kalah. Padahal yang penting sekarang ini, kalau
pemuda ini tidak dapat dibujuk membantu majapahit, sudah
merupakan keuntungan besar apabila pemuda ini meninggalkan
para pejuang Bali Aga. Tanpa hadirnya pemuda yang kebal senjata
ini, menghancurkan pejuang Bali Aga bukan masalah sulit lagi.
Namun untuk mencegah Ratih tidak penasaran, ia menarik gadis itu
dan diberi penjelasan. Dan akhirnya Ratih sadar pula dan puas
hanya dengan menonton.
?Saudara Yoga Soka, cabut senjatamu!? kata Dewi Nala.
?Ha ha ha, selama hidup Yoga Soka tidak mempunyai senjaa,?
sahutnya mantap. ?Yoga Soka cukup menggunakan tangan dan kaki
melawan musuh.?
?Kalau begitu, baiklah! Untuk sementara, akupun tanpa
senjata.?
Tetapi Yoga Soka malah terbelalak kaget. Bersenjata saja
belum tentu gadis ini kuasa melawan dirinya. Mengapa begitu
sombong akan melawan tanpa senjata? Apa sajakah yang
diandalkan gadis ini? untung ia segera ingat bahwa pertandingan
sekarang ini amat menentukan. Bukankah akan menguntungkan
dirinya, kalau dalam waktu singkat dapat mengalahkan gadis yang
sombong ini?
?Mulailah!? katanya kemudian.
?Jaga pululanku!? Dewi Nala memperingatkan. Dan sedetik
kemudian gadis ini sudah bergerak dan menyerang.
?Plak plak plak plak ..!? sekali bergerak Dewi Nala sudah
dapat menampat muka, memukul dada dan kepala disampingKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 499
menendang perut telak sekali. Tetapi gadis ini terbelalak heran
ketika semua pukulan dan tendangan itu tidak berakibat apa-apa.
Tamparan pukulan dan tendangannya seperti melanggar batu.
Sadarlah Dewi Nala sekarang, bahwa berita yang sersebar itu bukan
isapan jempol. Pemuda ini benar-benar kebal pukulan dan senjata.
Sebaliknya, Yoga Soka juga terbelalak kagum. Kagum akan
kecepatan gerak gadis ini, yang tak dapat diikuti oleh pandangan
matanya. walaupun ia sudah berusaha menyelamatkan diri dari
Joko Sableng 19 Kembang Darah Setan Candika Dewi Penyebar Maut X I I Pendekar Kelana Sakti 6 Bidadari Kuil
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama