Antara Aku Kau Dan Sabun Karya Agan Kempot20 Bagian 1
??Antara Aku, Kau
dan Sabun
Oleh : Agan Kempot20 Credit : d.a.a.s
Pembukaan
Sebelumnya permisi agan-agan semua, gua mau berbagi cerita disini. gua engga pinter nulis tapi minta keritiknya ya jika tulisan gua kurang dimengerti biar sekalian belajar cerita ini beberapa kejadian yang pernah terjadi yang gua alami dan beberapa teman gua alami, namun gua rangkai jadi sebuah cerita.
dianjurkan untuk usia 18++
ini bukan cerita porno, walau pun mungkin ada beberapa bagian yang stensilan selamat membaca
SEASON I
Part 1
Pagi yang cerah diawal bulan juli, mentari telah menunjukan wajahnya dibalik jendela kamar. Gua pandangi seragam putih biru yang penuh coretan yang sengaja gua pajang ditembok kamar, rasanya begitu malas harus bangun lebih awal pedahal biasanya gua begitu santai dipagi hari karena jarak sekolah SMP dulu engga begitu jauh dari rumah tapi sekarang ceritanya berbeda.
Selah sarapan secukupnya gua ambil tas dan menyalakan motor, setelah dirasa cukup panas gua mulai berangkat sekolah. Di rumah gua tinggal bersama kedua orang tua dan gua anak tunggal, kenapa gua engga pamit terlebih dahulu ? karena gua yang terakhir masih di rumah, maklumlah orang tua berangkat kerja sangat pagi biar engga kejebak macet di jalan.
Karena terlalu santai di jalan gua datang telat, semua siswa baru sudah berbaris di lapangan untuk mengikuti hari pertama MOS. " SIAL" batin gua, Cuma telat 5 menit gua harus baris di tempat yang berbeda, risih rasanya karena dari sini semua yang di lapangan melihat gua bersama beberapa siswa yang terlambat lainnya, hari pertama reputasi gua sudah jlek.
Karena bosan mendengarkan panitia MOS memberikan arahan, gua perhatikan siswa baru satu persatu kali aja ada yang membuat gua tertarik. Tapi dari semua yang ada di lapangan, engga ada satu pun yang membuat gua tertarik.
Setelah hampir 1 jam mendengarkan arahan, panitia meminta kami untuk memasuki ruangan yang sudah disediakan
" EH.. SIAPA YANG SURUH KALIAN IKUT ? KALIAN TELAT LARI 5 PUTARAN BARU BOLEH MASUK" teriak salah satu panitia dari kejauhan
Setelah hukuman selesai kami diperbolehkan untuk bergabung bersama siswa baru lainnya, karena kami datang belakangan hasilnya kami harus mencari tempat yang kosong yang bisa untuk dipakai duduk LESEHAN.
Setelah celingak celinguk mencari tempat kosong salah seorang siswai melambaikan tangannya memberi isyarat ada tempat yang kosong didekatnya. Tanpa basa basi gua langsung berjalan dan menempati tempat itu.
hhhhhHHHhaaaaa& gua Tarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya..
" & & & ."
Gua diam sejenak menatap siapa yang duduk disamping gua, dengan rambut panjang lurus, wajah cantik seperti orang jepang dengan kulit putih dan bibir yang mempesona, serta ukuran Bra 32B lah kok malah jadi cerita bokep, engga engga.. itu engga bener lanjut ke topik " gua Bobi " bisik gua pelan sambil coba mengajaknya berkenalan
" & & & .." jangankan berkenalan melirik gua pun engga " Ini cewe budek apa emang sombong" batin gua
Setelah acara di aula selesai, panitia memberikan kami waktu untuk istirahat. gua masih penasaran dengan dia yang cantik tapi budek, jadi gua coba mengajak dia bareng ke kantin. " Kantin yu" ajak gua
" yu" jawab dia singkat
Gua ingin kembali coba berkenalan tapi tanggapan dia tadi membuat mood gua rusak. Tapi gua engga mau nyerah begitu aja, gua berhenti dan memegang pergelangan tangannya menahan dia untuk berhenti sebentar.
" Gua Bobi.."
" " dia hanya menjawab dengan senyuman, senyuman yang begitu manis
BOBIIIIII& &
gua langsung melepas tangannya saat melihat seseorang berlari dari jauh sambil teriak
Huh hah huh hah& suara napas terengah-engah dari orang yang sedang mengtur napasnya di depan gua.
" KAMPRET& mentang-mentang lagi sama gebetan ampe pura-pura engga kenal ama gua" protes dia sambil memukul bahu gua pelan " Eh siapa nih ? kenalin dong" lanjutnya sambil melihat dia yang sedang berdiri disamping gua.
" Kenalan aja sendiri" jawab gua cuek
" DARNO.." dengan Penuh percaya diri dia mengajak berkenalan tapi gua hanya menahan ketawa karena Darno ini adalah teman gua dari SMP dan gua sering liat dia melakukan kenalan dengan cara seperti ini namun hasilnya selalu hanya jadi bahan bully anak tongkrongan.
" Kanza" dia menjabat tangan Darno " & & & .." Darno diam dan melirik ke arah gua dengan senyum penuh kemenangan " Bobi" gua coba mengikuti cara Darno
" aku tau, Kamu udah tiga kali ngenalin diri. Yuk ke kantin" dia berjalan meninggalkan kami
" HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA : " Darno ngakak
" Ketawa lo yang puas" protes gua tapi malah membuat Darno makin ngakak,
Namanya DIRLI
Setelah kejadian itu gua hanya diam sambil berjalan ke arah kantin,
" Cieee& ngambek... ngambek& cup cup jangan ngambek dong beb, ntar gak di kasih jatah nih"
" & & & .." gua hanya diam engga menanggapi ocehan Darno sepanjang jalan
Setelah membeli minuman gua dan Darno berjalan ke belakang kantin untuk mencari tempat yang enak untuk merokok. Setelah dirasa aman gua mengeluarkan rokok dan membakarnya
Ssshhhhhh& . hhhhHHHHHuuu& ..
gua hisap dalam-dalam rokok yang baru gua bakar dan mengeluarkannya perlahan " Bob.."
" & ." Gua hanya diam sambil menoleh ke arah Darno " Bibir lo kaya suneo, udahlah gak usah pundung gitu"
" siapa juga yang pundung" jawab gua sambil memainkan rokok disela-sela jemari " terus kenapa lo dari tadi diem aja ?"
" gua lagi mikirin Kanza pake Bra ukuran berapa" " Busetdah.. ngapain lo pikirin, Tanya aja orangnya langsung" " Ngasih tau nama dia aja engga mau, apa lagi ukuran Bra" " yah itu kan nama, kali aja dia grogi kenalan sama cowo cuco " " Lama-lama lo kaya lekong ngomong kaya gitu"
" ihhhh kamu jahat banget sih cyinnn& "
" Najiss.." gua lempar Darno dengan botol minuman sambil berdiri dan berjalan meninggalkannya
" TUNGGU& ." Teriak Darno dibelakang sambil berjalan menyusul gua
Gua berhenti dan melihat sekitar, tapi gua engga menemukan dia di kantin. " Apa Kanza udah ke kelas ya ?" Gua coba bertanya dalam hati.
" Kanza engga ada disini" kata Darno seolah bisa membaca pikiran gua " Sotoy lo" Jawab gua ngelak tanpa menolehnya
" tuh"
Darno menunjuk ke arah lantai 3 di seberang kantin dan di sana ada Kanza yang sedang berdiri di depan balkon sambil melihat ke arah sini. MAMPUSSS& . Gua langsung memalingkan wajah dan berjalan ke tempat yang engga bisa terlihat dari atas sana.
TEETTT&
bel masuk berbunyi dan menyelamatkan gua dari ecengan Darno selanjutnya
Kali ini gua duduk dengan Darno, jauh dari tempat Kanza. Gua masih malu untuk menunjukan wajah di hadapannya.
Setelah acara yang membosankan selesai, gua langsung ambil motor di parkiran dan bergegas pulang. Tapi gua pelankan laju motor saat melihat Kanza yang berdiri bersama siswa baru yang lain di pinggir jalan.
Gua beranikan diri untuk coba mengajaknya pulang bareng, tapi baru gua mau mendekat ada sebuah mobil BMW silver yang berhenti di depannya. Lalu keluar seorang Pria dengan kemeja biru dan wajah yang begitu tampan mereka terlihat ngobrol sebentar lalu masuk kedalam mobil dan pergi.
Tadi itu siapa ? mereka terlihat begitu akrab dan serasi Pacar ? Tunangan ? Suami ? atau om-om yang boking dia ?
Ah siapapun itu gua engga mungkin bisa menang, matic lawan BMW. seperti film 3gp harus lebih bagus kualitasnya dengan Bluray.
Selama perjalan pulang gua terus bergelut dengan pikiran, dan semua yang gua pikirkan selalu ke tentang Kanza Kanza Kanza dan Kanza. Kenapa dia terus yang melintas dalam pikiran gua ? apa gua jatuh cinta dengan dia ?
Ah engga engga mungkin, gua engga mungkin suka dengan orang sombong dan tengil seperti itu.
Setelah makan gua nonton TV di kamar sambil rebahan di kasur, rasanya cape pedahal Cuma duduk aja tadi. Baru sebentar gua rebahan mata udah mulai berat dan gua pun tertidur Kok sekolahnya sepi ? pada kemana murid yang lain ?
Gua berjalan mengitari sekolah tapi engga menemukan siapapun di sana, gua terus berjalan sampai langkah gua terhenti saat melihat ada seseorang yang sedang duduk di kelas sendirian. Gua masuk ke dalam kelas namun betapa terkejutnya gua ketika melihat orang yang duduk itu tertanya Kanza
" Kok belum pulang ?" Tanya dia sambil melemparkan senyuman manisnya " & & ." Gua hanya diam, " Kenapa dia jadi ramah" Batin gua " Kok diem aja sih"
" & & ." Gua tetap diam
Karena gua masih mematung di depan kelas, Kanza berdiri dan berjalan mendekat. Jantung gua mulai bertedak lebih cepat, bukan karena ada sosok cewe kawaii yang menghampiri tapi saat melihat sesuatu yang samar-samar terlihat dibalik seragam putih yang dia pakai. " Lo gak pake Bra ya ?" Tanya gua sambil menoyor kepalanya
" hehehe" dia tanpa malu malah nyengir bego
" & & & & ."
" Sexy kan kalo gini "
" & & & " gua hanya diam sambil menelan ludah
TOK TOK& seseorang mengetuk pintu kelas, pedahal gua yakin tadi engga menutup pintunya
" BOBI.... Bangun udah sore"
Gua kenal suara itu, sore ? bangun ? jadi ini ?
Gua langsung membuka mata dan rasanya begitu menyesal setelah tahu tadi adalah mimpi basah yang gagal.
" Ia mah, udah bangun" jawab gua sambil berjalan mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi yang hanya berjarak beberapa meter dari tempat tidur.
Gua duduk di lantai kamar mandi sambil menyenderkan badan di tembok, gua menatap jam dinding yang sengaja gua pasang di kamar mandi. Beberapa teman gua menganggap gua aneh karena kamar mandi saja dipasangi jam, tapi gua punya alasan sendiri. gua suka engga tahu waktu saat ada di sini. Dan gua engga tahu kenapa rasanya nyaman saat ada di sini, bahkan gua bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya bengong di kamar mandi sambil bermain dengan Dirli.
" Gua tidur lama juga" batin gua
gua basahi kedua tangan lalu mengambil sabun mandi sambil menatap tetesan air yang menetes di bathtub. Kembali gua teringat mimpi tadi, Pikiran gua semakin ngawur membayangkan mimpi tadi sampai DIRLI bersinif you know what I mean
Janda Kesepian
Setelah makan malam gua masuk ke kamar dan menyalakan Komputer untuk mencoba salah satu Game Online MMORPG yang baru dikeluarkan oleh Publiser Lytod, setelah membuat karakter class Archer dengan nick DarnoTod gua login ke dalam game.
Wihhh ramai sekali di tempat awal, gua sempat kebingungan saat pertama kali memainkannya karena ini adalah game RPG pertama gua. Setelah kesana kemari untuk menjalankan Quest akhirnya gua sampai disebuah Kota peri di sini gua diminta untuk mendatangi beberapa NPC untuk mengambil Quest. Gua kebingunan saat di minta untuk mengambil Log, Pig iron, dan tanaman herbal di hutan peri.
" Apaan ini, kenapa engga bisa di peting daunnya ? kenapa kayunya engga bisa di ambil ?"
Karena gua kebingungan gua coba untuk bertanya pada beberapa orang, namun engga ada satu pun yang memberi tahu cara untuk menyelesaikan Quest ini sampai gua lihat jam sudah menunjukan pukul 01:00 gua pun beranjak ke kasur dan tidur karena besok harus mengikuti acara MOS selanjutnya.
Paginya setelah sarapan gua berangkat ke sekolah, rasanya masih ngantuk karena terlalu larut bermain game. Acara MOS selanjutnya dimulai tapi gua engga begitu memperhatikan karena rasa kantuk. Setelah bel istirahat berbunyi gua ke kamar mandi untuk main sabun : eh engga ding, gua engga bawa sabun jadi Cuma mencuci muka sekedar menghilangkan kantuk lalu bergegas ke kantin.
" NGEHE tuh panitia" Grutu Darno saat baru tiba di kantin lalu duduk disamping gua " Napa lo ?"
" Masa gua di hukum suruh nembak cewe" " Namanya juga MOS, terus diterima ?"
" Diterima, tapi ibarat tadi itu gua nembak beneran terus gua diterima kayanya gua bakalan loncat dari lantai 10 dah"
" Pasti bahagia bener ya, ampe mau salto dari lantai 10" " KAMPRET, masalahnya cewenya itu tuh"
Darno memberi isyarat dengan matanya meminta gua menengok ke arah beberapa siswa baru yang sedang becanda di deket kantin. " Masalahnya apa ? dia cantik kok" " Yang gendut itu"
" KATULAH loh, kemaren lo bilang ada KEBO ikut MOS terus sekarang lo disuruh nembak dia. Tapi dia cantik kok apa lagi kalo diiket pake tambang "
" iya kayanya gua katulah, mendingan gua lompat dari lantai 10 dari pada cowo seganteng gua harus pacaran sama orang Gendut, item, dan lebih jlek dari KEBO deket rumah gua," " Emang lo ganteng ?"
" Gini-gini tiap hari ada yang bilang gua ganteng" " Siapa ? pasti dia matanya rabun"
" Enggalah, Emak gua belum rabun kok matanya" " Kalo gitu berati emak lo bohong"
" ihh& Kamu tega banget sih cyinnn " " Najis kumat lekongnya"
" HAHAHA& . eh gebetan lo mana ?" " Siapa ?"
" Itu orang jepang nyasar, kemaren gua liat lo ke kantin bareng dia sekarang sendirian" " Owh itu.. kayanya gak masuk dia"
Sejak tadi pagi gua emang ngerasa ada yang kurang, pedahal gua baru mengenal dia tapi kenapa rasanya begitu ada yang hilang saat dia engga ada. Kenapa dia engga masuk ? apa dia baru pulang tadi pagi sama orang yang jemput dia kemarin ? ah pikiran gua selalu negativ tentang orang lain.
" Gua duluan ya, mau ke WC dulu" Kata Darno setelah membayar Bakso yang dia habiskan " Engga ada sabun di WC"
" Sorry VIVI lebih nikmat dari sabun"
" KAMPRET" gua lempar Darno dengan sobekan tisu tapi engga kena
Mood gua begitu jlek hari ini, bakso yang dari tadi di meja engga kunjung gua makan pedahal harganya begitu MAHAL untuk ukuran makanan kantin sekolah. Satu persatu siswa baru meninggalkan kantin, tinggal gua sendiri di tukang bakso dengan beberapa orang yang sedang asik becanda yang berjarak engga jauh dari sini. Gua hanya bengong dan engga bisa berhenti memikirkan Kanza. Sepertinya kehadiran dia benar-benar memberi pengaruh besar. " Sendirian aja Mas" Kata mba-mba penjual bakso yang menyadarkan gua dari lamunan " E Eh.. ia mba"
" Boleh mba temenin ?"
" Boleh" Jawab gua singkat sambil mengaduk-ngaduk bakso dengan sendok
Mba-mba penjual bakso itu lalu duduk disamping gua, Wajahnya lumayan cantik belum terlalu tua sekitar 25 tahunan dengan tinggi sekitar 155 cm. Dia penjual bakso pertama yang terlihat rapih dan semok Tapi& ahh rasanya risih setiap kali ada orang yang menatap gua penuh nafsu seperti ini.
" BIASA AJA WOI LIATNYA" batin gua
" Kamu lagi ada masalah ya Mas ?" Tanya dia dengan sok akrab pedahal kenal juga engga
" Engga mba"
" Jangan panggil Mba dong, panggil aja Ijem" " Itu nama kepanjangannya Ijemb*t ya "
" Idihhh si Mas Ganteng jorok ya ngomongnya" protes dia sambil tangannya nyubut pinggang gua pelan
" Jangan colek-colek Jem, entar suaminya marah loh" " Engga bakalan mas, Saya udah pisah tahun lalu "
" Maaf& " Gua diam sambil menatap wajahnya yang mendadak terlihat sedih " Ia engga engga apa-apa Mas, eh ya kalo boleh tau nama Mas ganteng ini siapa ya ?" " Panggil aja BOBI" Jawab gua sambil asik mengunyah bakso terakhir " Mas Bobi ini udah punya pacar belum ?"
UHUK& .
gua langsung keselek saat denger pertanyaan frontal dari Janda yang satu ini, gua ambil minuman botol yang ada di meja tapi udah habis, gua lihat Ijem datang membawa minuman lalu memberikannya. Dengan cepat gua langsung mengambil dan meminumnya. GLEK GLEK GLEK& .HUAHHHHH& . Lega& ..
" Pelan-pelan Mas Bob makannya" Kata Ijem sambil berdiri disamping gua
" Baksonya enak Jem jadi engga sabar ngunyahnya" Jawab gua ngasal sambil menyobek tisu gulung di meja
" Yang jualnya juga enak loh mas" Kata dia sambil mencolek pinggang gua TETTT& Bel masuk berbunyi
Gua berdiri melihat kiri kanan karena gua rasa engga ada orang lain di kantin selain gua, lalu gua mendekati Ijem sabil memegang bahunya, gua mendekati wajahnya sambil menatap kedua matanya. Semakin dekat semakin dekat&
lalu membelokannya ke telinga sambil membisikan " Lama-lama gua perkosa juga lo Jem" " Kebetulan udah lama aku engga di PAKE mas" Jawab dia polos
" & & & ." Gua diam sambil menatapnya " KAMPRET, DIRLI bisa bangun nih" batin gua " Hehe becanda Mas bob"
Gua melepaskan tangan dari bahunya lalu merogoh saku celana " Berapa ?" lanjut gua sambil memegangi dompet,
" Mau semaleman juga aku kesih gratis buat Mas Bob" Jawabnya dengan wajah agak merah
" Busetdah Jem, otak lo kayanya kudu direndem pake RINSO. Ngeres bener dari tadi, gua mau bayar makanan udah masuk nih"
" Kirain Mas Bob pengen itu-itu hehe , engga usah bayar Mas Bob, Ijem kasih gratis makannya "
" Ah gua serius, ntar lo bangkrut lagi kalo gua tiap hari makan dimari" " Engga apa-apa kok Mas Bob, Ijem seneng liat Mas Bob kalo makan di sini"
" Owh yaudah makasih ya, kalo gitu ntar kapan-kapan gua makan disini lagi biar dapet gratisan "
" Tiap hari juga engga masalah Mas Bob"
Tanpa menjawab gua meninggalkan Ijem di kantin dan pergi berjalan ke tempat acara MOS selanjutnya dimulai.
Ini bukan mimpi
Sore harinya setelah keperluan yang harus dibawa besok sudah lengkap, gua kembali menyalakan komputer untuk coba melanjutkan quest (misi) yang belum sempat gua selesaikan, tapi karena masih engga ada orang yang mau membantu gua untuk mengajari cara bermain game ini gua punya satu solusi yaitu dengan membuat ID baru.
Setelah ID baru selesai gua kembali membuat class archer namun kali ini gua memberikan nick name " Kanza" dengan wajah yang gua atur sedemikian rupa agar terlihat cantik meskipun hanya karakter game.
Baru gua main beberapa menit ada sebuah private message masuk " Cc, mau aku bantuin engga lawan momonnya ?"
Wah ternyata begitu mudah menemukan orang yang mau membantu gua bermain game kalo jadi hode, tau seperti ini gua dari kemarin buat hode biar engga kebingungan.
" Momon itu apa kaka ?" gua coba membalas PM dari Class perist dengan nick " Gelnt" karena gua sendiri masih awam jadi engga tahu soal istilah-istilah aneh dalam dunia game RPG
" Itu loh yang lagi cc lawan, momon = monster"
" Owh, eh ini kok darah aku jadi penuh lagi ya pedahal engga ngisi darah ?" Tanya gua karena heran kenapa tiba-tiba bisa penuh sendiri
" Aku PERIST cc, jadi bisa ngisi darah orang. Sini party aja biar cepet kelar questnya" " Party ? maksudnya pesta ? emang ada di dalam gamenya ?"
" Party itu grup cc, jadi kalo aku bunuh monsternya quest cc jadi cepet kelar" " Owh gitu, trus ini apaan tanda seru di tengah-tengah ?"
" Klik aja terus terima, itu undangan party"
" Ok"
Gua ketawa-ketawa sendiri melihat kelakuan orang yang begitu mudah dibodohi ini, dia begitu percaya kalo gua adalah cewe tulen pedahal dia engga tahu kalo sebenarnya yang dia bantu dari tadi adalah batangan.
Perut gua mulai laper, saat gua melihat jam di pojok kanan bawah monitor sudah menunjukan pukul 09.00 malam, gua ambil nasi lalu kembali bermain game sambil makan. Setelah berjam-jam bermain game gua lihat ada sms masuk dari nomor asing. from xxx : " aku kangen kamu"
to xxx : " Ini siapa ?"
Gua kembali bermain game sambil sesekali melihat hp tapi sampai 2 jam kemudian engga kunjung ada balasan, karena mata sudah mulai ngantuk gua memutuskan untuk tidur.
Setelah gua bangun, gua ambil hp karena masih penasaran dengan nomor tadi tapi masih engga ada balasan. Gua coba telpon tapi nomor tidak aktif, gua ambil handuk lalu masuk ke dalam kamar mandi sambil menebak-nebak siapa yang SMS tadi malam.
Apa itu SMS dari Mona ?
ah sepertinya bukan, dia kan udah punya cowo baru
Apa itu SMS dari Citra ?
tapi kayanya engga deh, dia bilang engga mau ketemu gua lagi
Apa itu SMS dari Lizti ?
hmmm& bisa jadi, karena dia sempat bilang sampai kapan pun akan menunggu gua kembali. Tapi gua engga mungkin bisa kembali, karena BOGOR-MANADO ? gua engga mau LDR, bagi gua lebih baik Jomblo dari pada LDR, apa enaknya hanya memiliki status tapi saat hujan gua masih kedinginan engga ada yang bisa membuat DIRLI kembali bersemangat, " ia engga DIR ?" Tanya gua sambil menggoyang-goyangkan DIRLI yang belum bangun " DIR ? ah& lo lemes banget hari ini"
Gua lihat jam dinding sudah menunjukan pukul 06:10, gua bergegas mandi lalu sarapan sedikit dan berangkat sekolah. Tapi ada yang aneh, kenapa rasanya begitu sepi ? hanya baru ada beberapa orang yang datang. Gua coba SMS Darno
to Darno : " oii lekong, udah berangkat belum lo ?" from Darno : " Sabar Tot, gua baru pake sepatu" to Darno : " Buruan lo, gua udah nyampe sekolah"
from Darno : " Buset pagi amat lo berangkat, baru juga jam stengah 7" Hah setengah tujuh ? gua liat jam yang ada disudut kanan atas hp baru menunjukan pukul 06:35, karena gua terlalu panik takut kesiangan jadi engga terlalu merhatiin jam di hp.
" ini pasti kerjaan mamah yang percepat jam biar gua engga berlama-lama di kamar mandi kalo pagi" protes gua dalam hati
Karena kesal gua tendang-tendang botol bekas yang ada di lapangan sambil berjalan ke aula. Karena masih pagi beberapa siswa baru masih pada duduk-duduk dibangku lorong kelas, gua coba melihat ke dalam aula namun baru ada satu orang yang lagi duduk sambil menulis.
Gua berjalan mendekatinya, tapi sepertinya dia bukan sedang menulis tapi menggambar sesuatu dibuku. Gua penasaran apa yang sedang dia gambar, perlahan gua coba mendekatinya tapi dia langsung menutup buku itu segera setelah menyadari kehadiran gua dan saat gua lihat wajahnya ternyata itu Kanza.
Ini seperti mimpi jadi kenyataan dimana gua dan Kanza hanya berdua disebuah ruangan :, dia berdiri dan tampak kebingungan melihat gua yang mematung di hadapannya.
Wajahnya yang cantik dengan beberapa aksesoris gembel tapi tetap engga mengurangi kecantikannya, gua hanya diam menatap wajahnya lalu turun ke bajunya " engga ada penampakan , berati ini bukan mimpi" batin gua " Kenapa ?" Tanya dia heran
" Engga, kok sendirian ?" " Suka-suka"
" & & & & & ." Gua kembali diam dengan tatapan masih melihat dadanya yang terlihat besar dan menggairahkan
PLAKKKK& suaranya menggema di dalam ruangan " Engga usah cabul" kata dia setelah menampar gua
" & & & & & " gua hanya diam sambil memegang pipi kiri yang terasa panas
setelah bicara dia mengambil buku dan tas lalu berjalan ke arah pintu keluar, gua hanya diam melihat dia berjalan keluar dari aula.
Kebiasaan Buruk
Banyak yang bilang pikiran gua dewasa sebelum waktunya, missal saat gua duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar gua sering melakukan hal yang engga wajar di kelas. Misalnya saat ada murid perempuan sedang berdiri di samping meja gua sering iseng lewat sambil meremas bokong atau dadanya, sampai pernah dipanggil ke ruang kepala sekolah
Beberapa tahun lalu&
" Kamu ini masih kecil aja seperti ini, gimana sudah besar nanti" Kata kepala sekolah sambil menceramahi gua
" Kata teman saya itu rasanya enak pak, jadi saya Cuma nyobain dikit" kata gua dengan polosnya menjawab
" Teman kamu siapa namanya ?" " Anton pak"
" Dikelas kamu engga ada yang namanya Anton" " Dia kelas 3 SMP pak"
" Kamu pilih-pilih nyari teman jangan kebawa nakal, kalo kamu masih seperti ini bapak panggil orang tua kamu"
" Jangan pak, saya janji engga bakalan ngelakuinnya lagi di kelas" " Bagus, awas kalo masih nakal"
" ia pak, tapi kalo diluar kelas boleh ?" " Tetep jangan"
" iya pak, ampun pak"
Setelah mendapat tegoran, gua jadi engga pernah melakukan hal itu lagi disekolah. Tapi gua tetap melakukan kenakalan yang lain, mungkin karena gua kurang mendapat perhatian di rumah jadi sering mencari perhatian orang lain dengan cara melakukan kenakalan.
Kembali kemasa SMA
Sepanjang acara MOS dimulai gua lebih sering melamun, kadang gua mendapat hukuman karena engga memperhatikan. Setelah bel istirahat berbunyi gua engga ke kantin seperti kemarin-kemarin, tapi gua sendirian memandangi beberapa orang siswa baru yang sedang asik bermain di lapangan dari balkon kelas yang berada di lantai 3.
Tamparan tadi pagi begitu keras sampai menggema di dalam aula, tapi bukan rasa sakit itu yang menjadi masalah. Gua sering mendapatkan pukulan, gua bahkan sudah terbiasa menerima rasa sakit tapi gua bingung kenapa gua selalu melakukan hal bodoh di depan Kanza.
Gua duduk dibangku beton depan kelas sambil menaikan celana panjang biru sebelah kanan sampai bagian paha terlihat, lalu gua ambil jarum yang biasa gua bawa setiap hari. Perlahan satu jarum gua tusuk dibagian pangkal paha sampai benar-benar menancap, lalu jarum kedua, ketiga, keempat, dan kelima.
UHHH& .
Gua hanya mendesah pelan sambil memejamkan mata, Gua engga kebal dari rasa sakit, gua juga bukan jagoan atau belajar debus. Tapi setiap kali gua melakukana hal ini pikiran gua jadi tenang, engga ada yang tahu kalo gua suka melakukan ini karena selain bermain dengan DIRLI gua juga sering melakukan ini dikamar mandi sejak lulus SD. " ANEH"
Antara Aku Kau Dan Sabun Karya Agan Kempot20 di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sebuah suara terdengar, gua membuka mata dan melihat siapa yang mengucapkannya.
Sekarang wanita cantik, sombong, dan galak sedang duduk disamping gua. Entah sejak kapan datang, mungkin karena gua terlalu menikmati tusukan jarum sampai engga menyadari kedatangannya. Gua hanya menolehnya lalu mengabaikannya dan kembali memejamkan mata.
" BODOH" " & & & & .."
Gua hanya diam mengacuhkannya, lalu membuka mata saat dia mencabut satu persatu jarum yang menancap di paha gua.
" ngapain coba kaya gini" kata dia sambil memegangi 5 buah jarum ditangan kanannya lalu melemparnya ke lantai.
" Suka-suka" jawab gua cuek Lalu dia berdiri dihadapan gua " AKU TANYA SEKALI LAGI, BUAT APA INI ?" " Enak"
PLAK& . Sebuah tamparan mendarat dipipi kanan gua " Rasa sakit bikin gua tenang, lagi"
" BODOH"
PLAK.. PLAK.. PLAK.. PLAK&
dia menampar pipi kiri dan kanan gua terus menerus sampai dia berhenti dengan napas terengah-engah.
Gua berdiri mendekatinya, Kanza mundur beberapa langkah dengan wajah terlihat ketakutan sampai badannya sudah mentok dengan pagar. Gua liat ke arah lapangan sudah engga ada lagi orang di sana, dan engga melihat siapapun dari sini. Gua semakin mendekatkan wajah gua sampai Kanza menutup matanya dengan badan yang terlihat gemetar ketakutan, lalu gua memeluknya sambil membisikan " Jangan takut, maaf gua selalu bertingkah bodoh di depan lo" lalu gua melepaskan pelukan dan berjalan meninggalkannya.
Setelah acara MOS terakhir selesai, hari ini gua resmi menjadi Siswa SMAN Bogor. Darno hari ini sibuk mendekati gebetannya sampi dia lupa dengan gua, tapi itu bukan hal aneh karena dia memang seperti itu.
Sore ini gua engga langsung pulang, gua berencana kembali ke lantai 3 untuk sekedar dudukduduk sambil menikmati angin sore. Saat menaiki anak tangga disana ada Kanza yang sedang berdiri tapi gua menghiraukannya dan melewatinya begitu saja tapi dia memegang pergelangan tangan gua seolah meminta gua untuk berhenti. Lalu dia duduk di tangga dan gua ikut duduk disampingnya, kami hanya saling diam.
" Maaf& " Kanza mulai berbicara
" & & & & " gua hanya diam tanpa menatapnya " Maaf& maaf& maaf& maaf& maaf& " " & & & & ."
dia mengucapkan kata maaf beberapa kali tapi gua tetap diam sampai akhirnya Kanza membuka tasnya lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam tas.
" & & & .." gua hanya menelan ludah saat melihat matanya yang berkaca-kaca dengan tangan kanan yang menggenggam sebuah pisau tajam.
Kanza dengan Pisaunya
Dapat dari mana Pisau itu ? apa dia bawa pisau dapur dari rumah ? selain cantik, sombong, galak, dia juga aneh bukan tapi dia gila, Sekolah bawa pisau ? gua terus bertanya-tanya dalam hati.
" Nih.." dia menyodorkan pisau itu ke gua
" & & & " gua masih diam dan mengambil pisaunya dengan hati-hati " Tadi katanya sakit itu enak, bisa nenangin diri"
" ia...." Jawab gua masih kebinungan " dasar cewe gila" batin gua sambil membolak balikan pisau yang gau pegang
" Kalo pake jarum rasanya enak, mungkin pakai pisau bisa lebih enak lagi" " Jadi lo nyuruh gua nyayat paha gua ?"
" engga"
" Terus ini pisau buat apa ?"
" Aku cuma mau ngasih tau kalo ada yang lebih enak dari nuruk-nusuk jarum" " Apaan ? Nusuknya ganti pake Pisau ?" Tanya gua penasaran
" & & & & " dia engga menjawab dan mengambil sesuatu dari dalam tas " Nih, kupasin dong" lanjutnya sambil memberikan sebuah mangga.
" Tadi pisau, sekarang mangga. Sebenernya lo mau sekolah apa jualan rujak ?" Tanya gua sambil mengambil mangga dari tangan kirinya.
" Udah jangan bawel kupas aja"
" & & & & & .." Sialan dasar cewe gila, main suruh seenak jidat. Gua ambil buku dari dalam tas dan meletakannya ditangga sebagai alas lalu gua mulai mengupas
" Wangi, pasti manis nih" kata dia girang saat aromanya mulai tercium " dapet dari mana pisaunya ?"
" Tadi waktu bubar aku ke kantin beli minum terus di kasih buah deh sama bibi kantin, yaudah aku sekalian pinjem pisaunya"
" Kirain gua lo nyuruh gua nyayat-nyayat paha"
" Tadi kan aku ngasih tau ada yg lebih enak, Mangga itu buah kesukaan aku. cobain dong mangganya manis engga !"
Gua coba cicipi potongan pertama dan meletakan mangga itu dibuku yang gua pakai untuk alas. " emmmmm" Rasanya enak, manis tapi seperti matang di pohon jadi agak beda manisnya.
" gimana ? Manis engga ?"
" asem, jangan mau ya" Jawab gua bohong dan kembali memotong mangganya. Tapi baru mau gua makan dengan cepat dia mengambilnya dari tangan gua dan memakannya. " IHHHHH manis banget juga" kata dia protes sambil memukul bahu gua pelan " haha satu sama"
" dih bales dendam" kata dia dengan bibir manyun " kalo gua mau bales dendam, mungkin gua udah namparin lo" " terus kenapa engga di tampar ?"
" mendingan tuh pipi gua cium" " kamu mau aku tampar lagi ?"
" kalo satu tamparan itu satu ciuman, gua mau di tampar berkali-kali" " Dih.. dasar CABUUULL" teriak dia di telinga gua
" Buset dah, engga usah teriak juga kali"
" abisnya otak kamu ngeres banget" dia kembali manyun " udah bawaan orok, nih" gua memberikan potongan mangga selanjutnya
Rasanya seperti mimpi, dimana gua bisa becanda dengan orang yang gua anggap sombong dan galak. Tadinya gua pikir sangat engga mungkin bisa seperti ini, tapi ternyata memang engga ada hal yang gak mungkin. Engga terasa mangga sudah habis, saat gua mau berdiri Kanza menahan tangan gua.
" Kenapa lagi ? mau buang sampahnya" kata gua protes " Sini mangganya" pinta dia yg masih duduk di tangga " Kan udah abis"
" Belum" dia berdiri lalu mengambil Plok mangga yang ada atas buku gua " Jorok"
" Biarin" dia terus menggerogoti plok mangga yang ada ditangannya " Ternyata selain cantik, sombong, galak, gila, aneh, dia juga JOROK" batin gua " hehe udah abis, nih" dia coba memberikan plok mangga yang dia pegang di tangan kananya " OGAH, buang aja sendiri"
Lalu gua berjalan ke tong sampah diikuti kanza di belakang, setelah itu kami ke WC masingmasing untuk mencuci tangan dan pipis. Tapi saat membuka pintu kamar mandi gua kaget melihat Kanza yang berdiri di depan pintu kamar mandi cowo.
" Heh ngapain ? ngintip ya ?" Tanya gua sambil mengelap tangan yang basah di celana bagian belakang
" ih gak ada kerjaan banget" " Terus ngapain ke sini ?"
" Aku takut sendirian ke WC nya, numpang di sini aja ya cuci tangannya ya" " & & & & ."
tanpa menunggu jawaban gua, dia masuk ke dalam kamar mandi membelakangi gua. Lalu dia merendahkan badannya untuk mengambil air yang tinggal sedikit di bathtub, KAMPRETTTT : dia nungging tangan gua gatal melihat pemandangan indah ini, : pikiran gua langsung keruh.
" kok bengong ?" kata dia menyadarkan lamunan ngeres " eh engga kok siapa juga yang bengong"
" hihihi" dia tertawa geli lalu berjalan meninggalkan gua " dasar cewe gila"
gua berjalan menyusulnya tapi sempit, saat tangan gua coba parkir posisi DIRLI gua baru sadar ternyata resleting belum ditutup
Tubuhmu Menggodaku
KAMPRETT& .. kenapa gua selalu bertingkah bodoh di depan dia, seandainya dia melihat tadi gua begitu nafsu menatap bokongnya mungkin bukan hanya tamparan tapi juga dia bakalan cabik-cabik tubuh gua dengan pisau tadi.
Langit mulai gelap, gua membawa motor keluar gerbang sekolah dan menghampiri Kanza yang sedang beridiri di tepi jalan sendirian.
" belum dateng jemputannya ?" Tanya gua saat berhenti di depannya.
" Apaan ?" karena suara motor gua yang berisik dia kurang jelas mendengar, lalu gua matiin motor dan menurunkan standar.
" Belum di jemput nenk ?" Tanya gua sambil celingak celingkut melihat kiri kanan jalan " Emang gak di jemput biasanya juga"
" Waktu itu ?"
" Owh itu kebetulan ada Om lewat terus dia ngajak bareng yaudah jadi aku ikut" " Owh bukan OM-OM idung Jebra kan ?"
" 10 tahun lagi kamu yang bakalan jadi OM-OM kaya gitu" " Enak aja, terus ngapain di sini"
" Lagi nungguin orang baik hati yang bersedia nganterin aku pulang" Kata dia sambil melirik gua
" Kalo adanya orang Jahat yang mau culik lo gimana ?" " Aku engga takut, di tas ada Pisau tinggal tusuk aja" " Yakin lo berani nusuk orang ? ngupas mangga aja gak bisa"
" & & & & .." Dia diam lalu menatap gua tajam " Kalo orang itu kamu, aku dengan senang hati mutilasi jadi 16 bagian" kata dia dengan tatapan yang bikin gua ngeri. " JANGAN, DIRLI engga tau apa-apa"
" & & .." dia kernyitkan dahi " DIRLI siapa ?" lanjutnya " Entar gua kenalin, lo laper gak ?"
" Ihh kasih tau dulu DIRLI itu siapa ?"
" Iya iya, yu makan dulu ntar abis makan baru gua kasih tau DIRLI siapa" " Bener ya ? awas kalo bohong aku potong punya kamu"
" Eh settt& belum gua kenalin aja udah ngancem DIRLI" Batin gua " Malah bengong, yu makan aku juga laper hehe"
" Nah gitu kek dari dari, ayo naik"
Gua nyalakan kembali motor dengan Kanza yang sudah duduk di belakang, sepanjang jalan Kanza hanya diam dengan tangan yang melingkar di pinggang gua sambil menyandarkan kepalanya di punggung. Sepertinya dia sudah kelelahan setelah acara Terakhir MOS yang gua sendiri mandi keringat tadi, tapi Kanza sepertinya engga mempermasalahkan bau badan gua.
Setelah beberapa menit mencari rumah makan, akhirnya gua berhenti disebuah Warung Sunda. Setelah ke tempat parkir gua coba turun tapi Kanza masih tetap engga melepaskan tangannya.
" Za& gua mau turun" " & & " Dia hanya diam
" Za& oi nafsu banget lo meluk gua" " & .." masih engga ada jawaban
Karena Kanza masih diam gua pegangi kedua tangannya dan melepaskannya dari pinggang lalu memutar badan gua kesamping, pantes diem aja dari tadi bisa-bisanya ketiduran dimotor. Gua rentangkan tangan kiri lalu merangkulnya menahan badan dia biar engga jatuh. " Za& lo tidur ?" Tanya gua sambil menggoyang-goyangkan bahunya
" & & & & " dia engga bangun tapi kedua tangannya kembali memeluk gua dengan wajah yang dia benamkan di bahu.
" Za& . Za& Za& "
" & & & & " dia masih diam dengan bahu yang sedikit gemetar.
Perlahan gua pegang tangan kanannya, DINGIN& jantung gua berdetak cepat, tangan kiri gua sedikit menggeser wajahnya yang tadi dia benamkan. KAWAII & Ini untuk pertama kalinya gua bisa menatap dia begitu dekat.
Seandainya lo ini umpan mungkin lo udah dapet banyak ikan, dan salah satunya ikan julungjulung yang siap nusuk lo kapan aja. rasanya aneh, biasanya gua gampang terpancing tapi untuk kali ini gua justru engga mau melakukannya.
Merasakan tangannya yang dingin gua baru ingat ada sweater di dalam tas, gua buka tas gendong yang gua letakan di bagian depan motor dengan tangan kanan lalu mengambil sweater biru. Dengan susah payah dan hati-hati gua pakaikan sweater di badannya.
Baru sebentar lega, gua kembali menghawatirkannya, sekitar 10 menit kita di tempat parkir rumah makan. Gua lihat sekeliling, engga ada orang. Di tempat parkir hanya ada 2 motor yang berada disebelah kiri, dan 1 buah mobil Xenia disebelah kanan. Seandainya engga ada ini mobil mungkin para pegawai dan orang-orang yang ada di dalam sana pasti mengira gua sedang mesum di sini, untungnya mobil ini menghalangi gua jadi engga terlihat dari dalam.
" Za.. Za& Bangun" Bisik gua ditelinganya sambil kembali menggoyang-goyangkan bahunya lebih cepat
" & & & " Dia masih engga ada respon
" Za-" gua langsung diam, saat melihat matanya terbuka.
" Duh, maaf aku ketiduran" Kata dia sambil sambil melepas pelukan lalu mengucek-ngucek matanya.
" Iya engga apa-apa" " Aku tidur lama engga ?" " 3 jam"
" Ah serius ?" Dia kaget lalu turun dari motor dan berdiri di depan gua " Ia gua serius, Gua aja udah puas MAKE lo"
PLAK& tamparan mendarat di pipi kiri gua, engga terlalu keras tapi masih terasa
Suaranya "AHHHhhhhh"
" Gua Cuma becanda" protes gua sambil memegangi pipi kiri " Becanda kamu engga lucu"
" Maaf.."
" & & & & ." Kanza hanya diam, dia baru menyadari ada sweater yang membalut tubuhnya " Ini sweater siapa ?" Tanya dia sambil melihat sekeliling
" itu punya gua"
" Siapa yang makein sweaternya?" " Ya gua lah, yu ah makan udah jam 8 nih"
Setelah memesan makanan kita berjalan kemeja yang ada di pojok, gua rebahkan badan dibangku sambil menatap langit-langi.
" Bob"
" Ia.." Gua jawab tanpa memalingkan pandangan " Kamu benerankan engga ngapa-ngapain aku ?"
" & & & & ." Gua menurunkan pandangan dan menatap matanya " Gila aja gua mau ngapangapain lo di parkiran"
" Berati kalo tadi aku tidurnya bukan ditempat parkir kamu ngapa-ngapain aku dong ?" " Tergantung"
" Tergantung gimana maksudnya ?"
" Gua engga suka boneka, kalo cewe engga sadar gua PAKE sama aja gua ngelakuinnya sama boneka"
" Emang rasanya beda ya ?"
" Beda, kalo cewenya juga mau ngelakuinnya rasanya lebih enak apalagi gua suka denger suara yang keluar dari mulutnya kalo lagi gitu"
" Emang suaranya kaya gimana ?"
" Coba lo ngomong gini AHHHHHHHHH& tapi sambil ngeluarin napas dimulut" " Ahhhhhh" dia coba memperaktekannya
" lagi "
" Ahhhhhhh.. Ahhhh Ahhhhh& " dia mengulanginya beberapa kali sambil ketawa-ketawa geli " udah udah, noh ada yang dateng ntar dikira lo lagi gua apa-apain"
" Ihhhh kan kamu yang nyuruh"
Setelah minuman habis duluan makanan baru dateng gua langsung menyantap hidangan seperti orang seminggu belum makan, sampe sempat rebutan dengan Kanza gua piker dia bakalan makan pelan-pelan jaga imej didepan gua tapi ternyata dia lebih rakus dari gua
EUUUU.. Kanza langsung menutup mulutnya karena bersendawah keras " HAHAHAHA " gua ngakak melihat tingkahnya yang super jorok dan slengean " Udah ih, tadi kan keceplosan" protes dia dengan wajah tersipu malu " Iya iya "
lalu kami saling diam, gua hanya terus memandangi Kanza yang sedang menatap meja entah apa yang dia pikirkan...
" Bob"
" hmmm"
" Kamu engga nyesel ?" " Nyesel kenapa ?"
" Ngelewatin kesempatan" " Maksudnya ?gua engga ngerti" " Engga apa-apa, yu ah pulang udah jam 9 nih"
Setelah membayar bil gua jalan ketempat parkir dengan Kanza yang sudah duduk di atas motor, lalu kita meninggalkan rumah makan dengan perut kekenyangan. Kali ini gua terus mengajak Kanza bicara sepanjang jalan, gua engga mau dia sampai ketiduran lagi karena takut orang rumahnya salah paham.
" Za, kenapa lo suka namparin gua ?"
" Engga tau aku juga, pedahal aku engga ringan tangan" " Wah engga adil dong"
" Engga adil gimana ?" " Masa Cuma gua"
" Hehe udah nikmatin aja kan kamu suka yang sakit-sakit dari pada pakejarum mendingan aku yang namparkan"
" Jadi kalo gua pikiran gua kacau. Gua kudu nyariin lo buat nampar gua gitu ?" " aku sih pengenya gak Cuma kalo lagi gitu"
" Maksudnya ?"
" Misalnya kalo kamu mau makan nyariin aku buat di telaktir lagi hehe" " Dih tekor gua yang ada, eh ini jauh bener rumah lo dari tadi gak nyampe-nyampe" " Itu bentar lagi ada perumahan masuk aja gak jauh dari gerbang utama kok rumahnya" " Berati lo berangkat sekolah pagi bener ya"
" Iya biasanya dari rumah jam 6"
setelah hampir 1 jam perjalanan pulang sampailah disebuah gerbang rumah dengan warna Pink, rumah ini terlihat lumayan besar tapi rasanya seperti engga ada kehidupan di dalam sana.
" Eh gerbangnya udah dikunci tuh" Kata gua sambil menunjuk gembok yang menggantung " Tenang" kata Kanza dengan percaya diri disamping gua, " Aku masuk dulu, sering-sering aja hehe"
" Beres"
Jawab gua sambil melihat Kanza yang berjalan pergi tapi bukan gerbang yang dia datangi, dengan rok yang sedikit di naikan dia memanjat pagar
Makhluk Laknat
Selamat tinggal MOS selamat datang liburan, gua menghabiskan waktu di kamar untuk bermain game, kadang disela main game Kanza sering menelpon gua hanya sekedar memastikan gua engga bermain dengan jarum katanya. Yah gua mengakui sejak saat itu gua engga lagi menusukan jarum di paha, bahkan menyentuh jarum pun engga karena memang kebiasaan gua itu akan datang sendirinya saat pikiran gua kacau, kadang gua sempat berpikir untuk menghilangkan kebiasaan itu tapi rasanya setiap kali pikiran gua teringat suatu hal jarum itu seperti air yang gua cari di tengah padang pasir.
Sudah dua hari gua engga tidur, di dalam game gua memiliki beberapa orang teman. Kami sama-sama menaikan level, bahkan gua sekarang sudah memiliki guild dengan jabatan Kapten. Meskipun level baru 82 tapi gua begitu dibutuhkan untuk ikut hunting XP seperti Run Frost (dungeon salju), HH untuk mencari bahan material dan gold, atau RPK karena gua tipe ranger.
Hari ini ketua guild dengan nick Joke memberikan gua hadiah berupa busana dengan warna merah, gua engga tahu dia menghabiskan uang berapa untuk membeli busana / costum mahal seperti ini. Awalnya gua ingin jujur dengan semua orang yang mengenal gua di game kalo sebenarnya gua ini cowo, tapi dianggap cewe membuat gua engga perlu repot-repot didalam game. Missalnya saat gua kehabisan gold, hanya chat guild beberapa menit kemudian langsung ada kotak surat yang berisi Gold (Mata uang dalam game)
Karena teman-teman gua yang lain sedang pada AFK, gua hanya diam sambil terbang di atas gerbang barat. Gua pandangi karakter class Archer yang cantik dengan busana merah dan sayap yang paling mahal pemberian wakil ketua guild, HODE itu memang laknat tapi makmur . saat menunggu yang lain kembali pada karakternya ada sebuah PM masuk dari wakil ketua.
Zaki : " Cc, aku boleh minta tolong gak ?" gua : " ia kaka, apaan ?"
Zaki : " Boleh minta nomor hp kamu engga ?" Gua : " Buat apaan kaka ?"
Zaki : " Cuma pengen curhat aja cc, tapi bukan di game"
JLEGERRRR&
serasa ada petir di siang bolong, ini untuk pertama kalinya ada yang meminta gua nomor hape. Pasti dia ingin memastikan gua hode atau bukan, karena bingung pakai alasan apa gua coba cari jalan keluarnya.
to Kanza : " Za, gua minta tolong dong" from Kanza : " Boleh, apaan ?" to kanza : " Chat YM ya" from Kanza : " Oke oke "
setelah sekitar 3 menitan Kanza sudah login YM Kanza : " Ada apa Bob ?"
Gua : " Gua boleh kasih nomor lo ke orang asing gak ?" Kanza : " Hah buat paan ?"
Gua : " Gini, jadi gua main game ngaku cewe nah ini orang pengen curhat, paling Cuma alesan buat mastiin gua beneran cewe atau cewe bohongan"
Kanza : " Waduh, aku kan engga main gamenya kalo engga ngerti ama yang diomongin gimana ?"
Gua : " setiap dia ngomong lo ketik aja di YM ntar gua kasih tau jawab apa" Kanza : " Yaudah, kamu kasih nomor aku aja kebetulan mau ganti kartu" Gua : " sip"
Setelah mendapatkan persetujuan gua balas pm Zaki Gua : " maaf abis AFK, ini nomorku 081xxxxxxx" Zaki : " Oke, makasih cc"
Gua : " Masama kaka"
Setelah beberapa menit ada YM dari Kanza
Kanza : " Bob, ada yang nelpon nih" Gua : " Angkat aja"
Kanza : " Dia nanyain aku orang mana"
Gua : " Bilang aja : Kan udah tau masa pake nanya lagi" Kanza : " Dia nanyain aku lagi apa"
Gua : " Bilang : Lagi main game nunggu suami pulang" Kanza : " Dia mulai cerita banyak nih"
Gua : Cerita apaan ?"
Kanza : " Dia cerita kalo abis diputisin cewenya, aku Cuma diem dengerin" Gua : teru terus"
Kanza : wah dia malah nangis "
Gua : " wkwkwkwk gila diputusin ampe nangis, terus gimana lagi" Kanza : " Kamu pake headset gih, aku lospeaker nih" Gua : " Oke oke"
Setelah mendengarkan curhatan wakil ketua guild, gua meminta Kanza untuk bilang ke dia bahwa suaminya adalah anggota kepolisian dan memintanya jangan menelpon lagi takut salah paham lalu Wakil ketua mengiyakannya. Lalu kanza kembali mengirim pesan YM Kanza : " BOBIIIIII& "
Gua : " CHIDORIIIIIIIIIIIIIIIII& "
Kanza : " Aduh, aku lupa nama jurus naruto apaan (-_-")" Gua : " Wkwkwkkw mentang-mentang Cuma suka ama sasuke" kanza : " Aaaaa ngledekkkkk... Aku pengen tempar kamuuu >.<" Gua : " Maaf ya, BOBI nya lagi jadi cewe dulu " Kanza : " Dih, aku jadi takut"
Gua : " Takut apa ?
kanza : " Takut kamu engga normal (o_o")"
Gua : " Wkwkwk tenang aja, DIRLI masih bangun kalo liat cewe bugil kok " Kanza : " hah DIRLI ? jadi yang waktu itu kamu bilang DIRLI ituu " Gua : " hehe ia makanya engga aku kenalin"
Kanza : " Huh pedahal kalo dikenalin juga engga apa-apa paling aku potong pake pisau bibi kantin"
Gua : " Ampunnn& . Entar gua kalo di kamar mandi engga ada yang nemenin " Kanza : " Emangnya kenapa ?"
Gua : " Ya engga bisa main sabun bareng lagi " Kanza : " Main sabun gimana ?"
Gua : " Ya itu tuh maenan cowo kalo engga dapet jatah dari cewenya" Kanza : " Tadi sabun sekarang jatah, aku engga ngerti" Gua : " C*LI C*LI C*LIIIIII "
Kanza : " C*LI itu apaan ?"
Gua : " Heuuuu& pura-pura polos (--_______--!!) " Kanza : " Sumpah aku engga tau"
Gua : " C*LII itu ngajakin ngobrol DIRLI"
Kanza : " Wah emang bisa jawab kalo di ajak ngobrol ? punya aku gak bisa ngomong tuh" Gua : " Yee itu kan punya kamu, DIRLI kan engga sama kaya yang lain" Kanza : " yang bener ?" Gua : " Ia gua serius"
Kanza : " Kenalin dong kenalin" Gua : " Ia, kapan-kapan ya "
Kanza : " Janji ya kenalin eh Bob, aku masak dulu ya udh sore nih" Gua : " Iya iya, makasih banyak "
Kanza : " Sama-sama ^^"
Engga lama kemudian YM Kanza berstatus offline, Kanza ini orang paling polos yang gua kenal, gua bersyukur selama ini engga ada orang yang manfaatin kepolosannya.
Sebuah Janji #jilid 1
Rasa jenuh mulai menghampiri, siang malam Cuma dihabiskan bermain game. Akhirnya gua bengong di kamar mandi sambil bermain dengan DIRLI, tapi DIRLI sepertinya sedang Bete dia engga mau gua ajak main
DRET... DRET... Hp yang gua letakan di lantai kamar mandi bergetar, gua lihat ada SMS masuk.
From Eva : " A, kamu lagi sibuk gak ?" To Eva : " Engga Va, ada apa ?" From Eva : " Ntar jam 8 ke rumah ya" To Eva : " Mau ngapain ?"
From Eva : " Mampir aja ke rumah, aku takut sendirian" To Eva : " Cowo lo gak ada emang ?"
From Eva : " Udah putus bulan kemaren A" To Eva : " Owh, yaudah ntar jam 8 gua ke sana" From Eva : " bawa martabak ya aku laper " To Eva : " Iya iya"
Antara Aku Kau Dan Sabun Karya Agan Kempot20 di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Setelah 2 hari engga mandi, akhirnya ada hal yang membuat gua bisa melawan rasa malas untuk mandi. Eva adalah selingkuhan gua waktu baru naik kelas 3 SMP, walau usia dia lebih tua 3 tahun tapi dia tetap bisa menerima gua bahkan dia menganggap gua lebih dewas darinya. Hubungan kita hanya berjalan 3 minggu tapi dia masih sering meminta gua untuk menemaninya. Kita putus karena dia engga tahan menjadi selingkuhan karena gua yang gak bisa membagi waktu dengannya saat itu.
Setelah selesai mandi dan make up : gua nyalakan motor lalu keluar rumah, setelah beberapa menit gua berhenti di tukang martabak pinggir jalan. Martabak adalah makanan kesukaan Eva, kalau dia marah cukup kasih martabak dia akan lupa kalau sedang marah. Untuk menebus kesalahan gua yang membuat Eva marah, cukup dengan uang 15 ribu
TOK TOK& setelah memarkir motor, gua mengetuk pintu samping rumah yang menghubungkan langsung dengan kamar Eva,
CKREK& Eva membuka pintu dengan baju tidur warna biru yang dia kenakan. " Mana Martabaknya" Pinta dia sambil menyodorkan tangan kanan " Duh lupa" Kata gua sambil menepuk jidat
" Hih masa pake lupa sih A beli dulu gih"
" Hehehe engga lah tenang gua belum pikun" Sambil gua mengeluarkan tangan kiri yang memegang kresek martabak yang dari tadi disembunyikan di belakang " Asikkkk gitu dong, yu masuk A"
Eva berjalan masuk diikuti gua dibelakangnya, kamar Eva lumayan luas dan lengkap dengan ruang tamu pribadinya. Gua duduk di ranjang menunggu eva ke dapur. Setelah beberapa menit Eva datang dengan piring dan teh manis di tangannya lalu meletakannya di Karpet dekat tempat tidur.
" Sepi bener, pada kemana ?"
" Lagi pada nginep di rumah kaka, dia baru lahiran" " Hah, lo gak ikut ?"
" Lagi bete aku A besok aja ah ke sananya"
" Yaudah yaudah, makan dulu tuh martabaknya ntar keburu dingin"
Setelah memindahkan martabak ke piring Eva memakannya sendirian, karena gua engga begitu suka dengan martabak jadi gua hanya tiduran di karpet sambil asik main PS. Setelah martabaknya habis, eva ikut tiduran disamping sambil memainkan rambutnya. " Makasih ya A "
" Makasih buat apa ?" " Buat martabaknya hehe" " Owh, ia sama-sama maen PS bareng nyok" " Boleh, tapi tarohan ya"
" Heuu gua lagi gak bawa duit banyak" Protes gua karena tadi memang Cuma bawa duit buat beli bensin dan martabak
" Engga usah pake duit" " Terus tarohannya gimana ?"
" Yang kalah harus nurutin permintaan yang menang, gimana ?" Kata Eva menjelaskan " Boleh-boleh, lo siap-siap aja ya gua pasti menang"
" Huh Pede bener"
Kami memainkan game WE yang memang dari dulu sering kami mainkan bersama setiap kali main di rumah Eva, tapi kali ini karena gua jarang main PS Eva terus membobol gawang gua sampai gua prustasi mentekling setiap pemain dia yang membawa bola. " Kasar banget A maennya" Protes Eva
" hehe kan engga pelanggaran" Kata gua coba membela " Apaan tadi udah 4 kena kartu kuning juga" " Cuma kartu kuning belum merah " " Huh"
Kami melanjutkan permainan sampai skor akhir 8 : 2 , sekor yang jauh dari kata imbang . Eva memang jago main PS karena dia salah satu gamer walau pun sempat gua mengajaknya bermain game online tapi dia selalu menolak dengan alasan komputernya lemot buat main game.
Jam di hp sudah menunjukan pukul 22:10, gua lihat ada beberapa SMS masuk dari Kanza. from Kanza : " BOB"
from Kanza : " Bob ihh lagi apa sih" from Kanza : " Haduhh ini yang lagi jadi cewe ampe lupa sama hp" lalu gua coba membalas SMS nya
To Kanza : " Hehe maaf maaf, ada apa Za" setelah beberap amenit ada sms balasan
from Kanza : " Engga apa-apa, lagi pengen SMSan aja" " Dari siapa ?" Kata Eva yang dari tadi lihat gua sibuk mainin hp
" Bukan dari siapa-siapa" Jawab gua singkat sambil memasukan kembali hp ke saku celana " Cewenya Aa ya ?" Tanya Eva penasaran
" Bukan kok, kan lagi jomblo"
" Ah bohong"
" Serius, eh ini gimana kamu kan yang menang" gua coba mengalihkan pembicaraan
" Owh iya ampir lupa, aku bingung mau minta apa" Kata eva sambil telunjuknya di letakan di dagu dengan kepala yang sedikit miring ke kanan
" Yaudah engga usah minta kalo gitu "
" Hihh rugi, aku mau Aa hibur aku biar engga bete" Pinta dia " Hibur gimana dulu nih ?"
" Kaya yang dulu sering Aa lakuin "
Gua coba berpikir, mengingat apa yang dulu sering gua lakukan setiap kali dia bete tapi gua lupa.
Sebuah Janji #Jilid 2
Gua coba mengingat apa yang dulu sering gua lakukan untuk menghiburnya tapi gua sudah lupa, yang gua ingat hanya Martabak yang bisa mengobati marahnya setiap kali cemburu melihat gua dekat dengan cewe lain. Setelah gua coba mengingat-ngingat gua menemukan jawabannya, buru-buru gua SMS Darno meminta bantuan.
to Darno " Help, lubang neraka buru telpon gua"
Lalu gua meletakan hp itu di lantai dan engga lama ada telpon dari Darno, " Bentar ya" kata gua ke Eva lalu mengangkat telpon
Gua : " Apaan ?" pura-pura bego
Darno : " Bocek di serang tongkrongan sebelah, buruan sini kita serang balik" Gua : " Bentar-bentar, gua ke sana"
Tut tut tut telpon gua rijek sepihak
" Ada apa kok kayanya serius banget ?" Tanya Eva " Duh sorry banget, temen gua diserang tongkrongan tetangga" " Belum damai juga itu, yaudah sana buruan bantuin temennya"
" Yesss" batin gua " Yaudah gua balik dulu ya" kata gua lalu buru-buru keluar dan tancap gas
Piyuuhhh lega, Gua ngerti apa yang Eva maksud, tapi gua ingat setiap kali gua melakukan itu Eva bakalan ngejar-ngejar gua lagi sedangkan gua engga memiliki perasaan apa-apa. Gua masih ingat dengan janji yang pernah gua ucapkan dulu dengan seseorang untuk engga mempermainkan prasaan perempuan lagi, walau dia sudah engga ada disini tapi gua tetap selalu mengingat janji itu.
setelah jauh dari rumah Eva gua berhenti di warung jamu untuk membeli 2 botol minuman, lalu melanjutkan perjalanan ke rumah Darno.
" Mantab gak acting gua ?" Tanya Darno yang sedang duduk di teras rumahnya sendirian saat gua baru sampai
" Mantab, gua aja kaget waktu lo malah bilang ada yang diserang untung dulu gua pernah cerita sama Eva kalo kita musuhan sama tongkrongan sebelah"
" HAHAHA makanya lo kasih tau gua dulu harus ngomong apa, lo Cuma SMS lubang neraka ya gua asal jadinya" Kata Darno
PLUK.. " Yah gua buru-buru takut diperkosa duluan" Jawab gua sambil membuka botol minuman
" Gak nyesel lo ?"
" Lebih nyesel lagi kalo gua ingkarin janji" " yaelah, kuat banget lo kalo udah janji" " Tentu, gua engga pernah ingkar janji" " Nih" Darno memberikan satu buah lintingan " Wihh bagus gak nih ?" Tanya gua sambil mengambilnya " Udah isep aja, manteb nih barang dari Dodi"
Gua menyalakan lintingan kecil yang sudah Darno racik, lalu menghisapnya SSSSSshhhhh HHhhhhuuu& &
Sebenarnya gua engga terlalu menyukai barang haram ini, bagi gua ini seperti rokok biasa karena engga bisa membuat gua melupakan apa yang sedang gua pikirkan. Gua ambil hp di saku dan melihat SMS yang belum dibaca tadi
from Kanza :" Bob, besok mau berangkat jam berapa ?" from Kanza : " Udah tidur ya Bob ?"
from Kanza :" Lihat deh keluar, bintangnya banyak banget" from Kanza : " BOBIII& ada bintang jatuh"
from Kanza : " Yah.. gak dikabulin permintaanya" from Kanza : " Good night Bobi "
Gua membaca semua pesan itu berulang-ulang tanpa membalasnya, seperti ada maksud disetiap katanya. Dia seperti bicara sendiri tapi kenapa dia tetap mengirim SMS pedahal sudah jelas dari tadi gua abaikan semua SMSnya, lalu apa maksud bintang jatuh dan dia mengatakan permintaanya yang gak terkabul ? apa yang dia minta ? gua udah biasa mengabaikan SMS dari orang termasuk Pacar atau selingkuhan, kenapa gua merasa bersalah setelah mengabikan SMS dari Kanza.
Sekitar jam 00:30 minuman dan lintingan habis, gua pulang dari rumah Darno. Setelah sampai rumah gua merebahkan badan di kasur, Kanza terus bergentayangan dipikiran gua seperti hantu.
Setelah coba bergonda ganti posisi untuk tidur, mata gua tetap engga bisa merem. Lalu gua membuka lemari untuk menyiapkan keperluan sekolah besok, setelah semua sudah siap Tangan gua seperti tertahan saat mencoba menutup pintu lemari. gua ambil foto yang menempel di balik pintu lemari lalu kembali merebahkan badan, ini adalah foto gua waktu kelulusan.
Perlahan jari telunjuk gua mengusap wajah perempuan dengan rambut panjang yang sedang merangkul gua. Dia adalah adik kelas gua, itu adalah terakhir kali gua melihatnya sampai akhirnya gua meninggalkan sekolah dan dia meninggalkan bogor karena kedua orang tuanya memaksa dia pindah sekolah ke Lampung untuk melanjutkan kelas IX di sana.
Sampai sekarang gua engga tahu kabar dia disana, engga ada yang tahu alasan dia pindah rumah. Dia engga pernah memberi gua kabar dan setiap kali gua coba menghubungi nomornya selalu engga aktif. Mata gua mulai berat dan gak butuh waktu lama gua pun tertidur.
Apa warna lo ?
Pagi hari, setelah selesai mandi, sarapan, dan make up gua berdiri depan cermin besar di kamar sambil menatap bayangan yang ada di dalamnya. Gua jadi teringat masa SMP dulu
Tahun 2008
Darno : " Merah" Diki : " Biru" Reno : " Hitam" Dahlah : " kuning" Abdul : " Ijo"
Mamat : " Belang-belang"
Darno : " Belang-belangnya warna apa ?" Mamat : " Hitam putih"
Darno : " Oke, kumpulin dulu duitnya mana goceng-goceng, eh Lo belum bob" Gua : " Hmmm& gua warna apa ya.. merah aja dah"
Darno : " Merah gua, lo warna lain aja"
Gua : " Yaudah gua warna pink aja"
Setelah menentukan warna tarohan, kami seperti biasa saat jam istirahat duduk-duduk nongkrong dekat dengan kantin. Disini bukan hanya anak SMP yang kami temui, juga anak SMK dengan rok pendek yang selalu memberikan pemandangan indah saat istirahat
Setelah beberapa menit menunggu, yang kami nantikan datang yaitu Eva, Dewi, Sinta, dan Ajeng datang, mereka duduk di kantin yang engga terlalu jauh dari kami. Setelah mereka asik makan hasil tarohan pun ditentukan
" KAMPRET.. Warna Pink, Bobi lagi aja yang menang" Protes Darno " Huh Bobi bisa liat tembus pandang kali, nih Bob duitnya" Kata Mamat sambil memberikan uang tarohan
Walau gua hanya anak SMP kelas IX tapi slera gua bukan dengan anak SMP melainkan dengan yang sudah menggunakan rok abu-abu, di depan sana ada Dewi yang berstatus pacar gua dengan sabat dekatnya Eva yang engga lain adalah selingkuhan gua. Eva selalu jadi bahan taruhan, dia paling sexy dengan rok pendek dan engga pernah menggunakan strit. Sambil ngobrol-ngobrol ringan gua mengirim sebuah SMS
to Eva : " Mayan, gocap "
from Eva : " Inget Martabaknyaaaaa" to Eva : " Gampang bisa di atur"
from Eva : " jangan keseringan menang ntar pada curiga loh" to Eva : " Tenang aja"
Tinggal beberapa bulan lagi menjelang Ujian Nasional, itu artinya saat gua lulus nanti gak bakalan bisa tarohan seperti ini lagi. Saat ditengah lamunan dari kejauhan terlihat seorang siswa dari SMA lain celingak celinguk berjalan sambil melihat kiri kanan. " Wihh siapa tuh cewe ?" kata Abdul
" Semok bener" Kata Mamat denga mata tanpa berkedip " Eh dia ke sini tuh" Lanjutnya
Dia adalah Sifa, anak SMA sebelah. Kenapa dia harus ke sini ? SIAL pedahal gua pernah bilang engga usah nyamperin gua ke sekolah.
" Aku kesini kok malah manyun sih" Protes Sifa di depan gua " & & & .." Darno dan yang lain hanya diam menatap gua " & & & .." gua diam lalu berdiri " Ada apa ?" lanjut gua " Kamu kemana aja sih, aku kepikiran kamu terus Yang"
" MAMPUS" Batin gua, Sekarang Dewi dan Eva datang ke sini "Apa gua kabur aja ? tapi ah bodo gua gak suka kabur dari masalah" Batin gua
" Wah ada tamu nih, temen kamu beb ?" Tanya Dewi di samping Sifa " & & & " Gua hanya diam SKAK sekarang dihadapan gua ada pacar sekaligus 2 selingkuhan gua gua coba bersikap tenang
" Siapa lo ?" Tanya Sifa sambil menoleh ke arah Dewi " Gue cewenya, ada perlu apa lo ama cowo gue ?"
" HAH ? Jangan ngarang lo, gue cewenya dia" Kata Sifa sambil menunjuk gua " Gak usah ngaku-ngaku lo, cewe dia itu gua" Kata Dewi sambil mendorong bahu sifa pelan " & & .." Eva hanya diam sambil tersenyum ke arah gua
" Yang, jelasin dong" Pinta Sifa sambil menarik-narik tangan kiri gua tapi Dewi menepis tangan Sifa " Gak usah pegang-pegang cowo gua" Lanjutnya
" Dia kan cowo gua kenapa lo yang sewot" Protes Sifa
" Udah udah, gini biar lo berdua paham" suasana mulai memanas " Dewi cewe gua" gua mulai menjelaskan
" Tuh lo dengerkan gua cewe dia" kata Dewi " Gua belum kelar ngomong, dan Sifa juga cewe gua"
" Jadi kamu selama ini suka susah dihubungi gara-gara dia ?" Kata Sifa
" Sebelum jadian sama lo, gua udah jadian sama Dewi dan sebelum jadian sama Dewi gua udah jadian sama cewe lain juga" gua berkata jujur
" LO DENGERKAN, LO CUMA SELINGKUHAN BOBI. GUA LEBIH DULU JADI CEWE DIA" Kata Dewi sewot
" EH BUDEK YA LO, TADI BOBI BILANG SEBELUM AMA LO DIA UDAH PUNYA CEWE" Sifa ikut sewot
" Bisa gak, gak usah teriak-teriak. Ini bukan soal siapa yang lebih dulu" " & & & & & .." Sifa dan Dewi menatap gua tajam
" Gua engga ada perasaan apa-apa sama kalian" lanjut gua
" Tapi Beb, waktu itu kamu bilang sayang juga sama aku" Kata Dewi dengan mata yang sudah berkaca-kaca
" Itu Cuma kata-kata, semua orang bisa ngomong kaya gitu"
" Yang.. kamu jahat banget SIH" Kata Sifa sambil memegang tangan kiri gua dan di ikuti Dewi yang memegang tangan kanan " Jadi siapa yang kamu sayang kalo gitu ?" Tanya Dewi meminta kepastian
" Gak ada, mulai sekarang kalian bukan siapa-siapa gua lagi" kata gua sambil menarik kedua tangan lalu memutar badan dan meninggalkan mereka yang sedang adu mulut
Darno dan yang lain masih diam saat gua melewati mereka lalu berdiri dan mengikuti gua dari belakang.
Darno : " DEKATI" Gua : " DAPATKAN" Darno : "PUAS"
Gua : "TINGGALKAN"
" Busett udah puas MAKE ditinggal gitu aja" kata Abdul menimpa " HAHAHA" lalu kami tertawa bersama
Kami berjalan meninggalkan kantin menuju tempat tongkrongan belakang sekolah tapi belum gua sampai di sana Seseorang sudah berdiri sambil menyilangkan tangannya di dada.
" Ikut aku Ka" Kata dia lalu gua mengikutinya dari belakang meninggalkan Darno dan yang lainnya
" Ada apa ?"
" Mau sampe kapan sih KAKA kaya gitu ?"
" Sampai ada orang yang bisa bikin KAKA engga bisa menerima tamu" " Ibu kaka juga cewe loh, kalo dia digituin pasti KAKA gak terima" " Gua gak punya nyokap, kamu tahu apa soal KAKA ?"
" & & & .." lalu Dia hentikan langkah kakinya dan menatap gua " Seandainya aku yang ada di posisi mereka gimana ?"
" & & & ." Sekarang giliran gua yang diem Kembali ke tahun 2009
DRET.. DRET.. hp gua bergetar di meja membangunkan gua dari lamunan masalalu
Hari ini gua udah mengenakan seragam putih abu-abu, gua bukan lagi anak kecil yang kerjanya hanya menjadi beban, gua harus tumbuh dewasa dan lebih baik lagi. Gua akan buktikan kalo suatu hari nanti gua bisa membuat mereka yang selalu memandang gua sebelah mata menarik kembali ucapannya. Walau pun gua sendiri engga tahu nanti yang dimaksud itu kapan.
from Kanza : " BANGUNNNN& aku udah di sekolah nih"
to Kanza : " Ia gua lagi di jalan" Jawab gua bohong pedahal gua masih di rumah
Sebuah Tantangan
Setelah memarikiran motor gua berjalan menuju seseorang yang sudah berdiri di sebrang lapangan sambil melambai-lambaikan tangan.
" BOBIII" Kanza berteriak
" " gua hanya membalas dia dengan senyuman " CABULLLL"
" " gua Cuma nyengir, rasanya pagi ini Kanza begitu ceria dan bersemangat PLAK& PLAKKK... Tamparan hangat dikedua pipi gua dari Kanza saat gua baru datang, dia engga mempedulikan beberapa pasang mata yang menatap kami heran begitu pun gua yang engga mempedulikan tamparannya.
Karena sekarang di hadapan gua ada seorang Perempuan Cantik dengan rambut panjang lurus, bibir yang terlihat sexy berwarna agak pink basah :, senyumannya yang begitu manis dengan tatatapan yang membuat gua ingin menidurinya :
" Kalo orang manggil itu jawab" Protes dia sambil noyor kepala gua " Alesan, bilang aja kangen ama gua " Goda gua
" Ia aku kangen pengen pukul kamu " " Kok Cuma sekali ?"
" Anggap aja itu cipika-cipiki dari aku"
" & & . " gua hanya nyengir " Dasar cewe aneh" lanjut gua
PLAK& PLAK& PLAK& PLAK.. PLAK.. PLAKKK tamparan beruntun dari Kanza dipipi kanan gua
" ADA APA INI ?" kata seorang satpam yang menghampiri kami " Engga ada apa-apa pak" Jawab gua coba menjelaskan " Terus kenapa tadi maen tangan segala ?"
" Tadi ada nyamuk dipipi saya pak, dia benci nyamuk jadi mukulin nyamunnya" Sambil gua menunjuk Kanza yang cengengesan bego
" Owh, terus kenapa kalian masih pake tas bukan ditaro di kelas. Mau bolos ya?" " Ini baru mau nyari kelasnya pak" Jawab Kanza
" Yasudah jangan bikin keributan ya !" " ia pak" Jawab kami serentak
Setelah itu kami berjalan mencari kelas, Kami mencari di lantai satu tapi sepertinya itu untuk kelas XII dan kami coba mencari di lantai 2 tapi itu untuk kelas XI sampai akhirnya kita ada di lantai 3.
Kami hanya saling diam sibuk dengan lamunan masing-masing, entah apa yang dia pikirkan tapi yang terlintas dalam pikiran gua Kanza begitu CANTIK hari ini
" lo sih pake nampar di lapangan jadi kena tegor" gua coba membuka pembicaraan " Abisnya gemes sama kamu"
" & & & .." gua hentikan langkah kaki lalu sedikit memutar badan menatap Kanza yang berdiri disebelah kanan gua " Gemes kenapa coba ?"
" Ngobrolnya sambil jalan" Kata Kanza sambil mendorong-dorong badan gua tapi engga membuat gua bergeser sedikit pun
" Jawab dulu !" pinta gua maksa PLAKK..
" Itu jawabannya, aku gemes pengen nampar kamu" Kata dia setelah memberikan tamparan dipipi kiri gua.
" Huh sama aja engga ngasih jawaban"
Kami lanjut mencari ruangan yang akan kita gunakan sebagai kelas, setiap ada kertas menempel di jendela kami melihatnya dengan teliti mencari nama kami tapi sampai beberapa ruangan kita lewati engga kunjung menemukan nama kami. Sampai kami berhenti pada sebuah ruangan dengan nama Kanza yang tertulis di kertasnya.
" Eh ini ada namaku, tapi kok gak ada nama kamunya ya ?" Tanya Kanza sambil telunjuknya mencari-cari nama gua
" Itu artinya kita engga jodoh" Kata gua sambil menoyor kepalanya " Yahhh& " dia mendengus pelan
" Udah buru sana masuk hus hus"
" Emang aku ayam" Kata dia sambil berjalan dan masuk ke dalam kelas Sekarang tinggal gua yang belum dapet kelas, gua coba berjalan meninggalkan Kanza yang sedang mencari tempat duduk di dalam sana.
" BOBIII" teriak dia dari belakang
" & & & " Gua hentikan langkah kaki dan menoleh Kanza yang sedang berlari pelan ke arah gua.
" Kok aku ditinggal sih" " Cari temen sono di kelas" " Engga mau ah"
" Kenapa ?"
" Engga apa-apa, yu cari kelas kamu" Pinta dia sambil berjalan dan menarik tangan kanan gua.
Ada perasaan aneh yang gua rasain, gua senang bisa jadi teman dia tapi gua takut seandainya dia lebih nyaman sebagai teman engga lebih.
" eh ini ada nama gua"
" Yang mana bob ?" Tanya Kanza sambil kebingungan karena di daftar engga ada nama BOBI
" Ini" Kata gua sambil menunjuk sebuah nama di nomor 4 " Loh jadi Bobi itu bukan nama asli kamu, kok jauh banget sih" " Ada sejarahnya" Jawab gua menjelaskan
" Emang apa sejarahnya ?"
" BOBI itu artinya BOtak BIadab"
" Semacam nama samaran gitu ? tapi kok BOtak BIadab ?" " Iya, dulu gua nakal jadi dapet julukan gitu" Jawab gua menjelaskan " owhh.. gitu"
" & & " Gua diam lalu membalikan badan " Kenapa Bob ?" Tanya Kanza heran
" Kelas kamu ada di sana" kata gua sambil menunjuk kelas yang ada di sebrang " Seandainya aku minta kamu buat lompat dari sini ke sana, apa kamu mau?" " Kalo gitu gua harus nyari laba-laba dulu"
" Kok laba-laba bukan nyari kayu atau tali buat jadi jembatan" " Itu terlalu lama sampai ke sebrangnya"
" Terus buat apa nyari laba-laba ?"
" Biar jadi spiderman, kalo gua lambat ke sebrangnya takut waktu gua sampe ke sana lo udah di culik orang duluan"
TETTT.. bel berbunyi, gua dan Kanza berjalan turun ke lapangan untuk mengikuti Apel.
Kanza, kamu itu cantik, lucu, aneh, gila, lemot, bolot, galak tapi kenapa rasanya gua begitu menyukai semua kekurangan lo itu. Za& andai lo tau apa yang gua rasain sekarang.
Disini semua siswa masuk pagi, itu artinya gua harus bersaing dengan 3 kelas dan ratusan cowo untuk dapetin kamu belum lagi mereka yang ada diluar sana. Seandainya laba-laba spiderman itu engga ada, itu artinya gua harus jalan untuk menyebrang menemui lo di sana tapi apa jalan kaki bisa mengalahkan mereka yang mampu membeli Jatpack ?
Piccolo
Beberapa minggu kemudian
Hubungan gua dengan Kanza masih sebatas teman, walau pun engga ada yang percaya jika kami engga memiliki hubungan khusus karena Kanza sudah seperti Kernet dan gua sopirnya. Hari ini adalah pelajaran Guru dari pelanet Namek, gua sangat membenci guru dengan kepala botak seperti piccolo.
" kumpulkan tugas kalian di depan" kata Piccolo yang baru datang dan berdiri di depan kelas. " Waduh, gua lupa ada tugas" Batin gua
Piccolo meminta kami untuk mengerjakan latihan 10 soal lau dia pergi meninggalkan kelas untuk memeriksa tugas di ruanganya, menurut gua ini Cuma alasan dia karena apa susahnya memeriksanya di depan kelas. Tapi gua menggunakan kesempatan ini untuk kabur dari kelas, gua naik ke atas meja mengancam semua yang ada di kelas agar jika piccolo bertanya gua kemana cukup bilang gua ke WC.
Mereka Cuma mengangguk lalu gua membuka jendela kelas yang ada di sebelah kiri barisan, karena kalau gua keluar kelas melalu pintu yang ada di barisan kanan gua engga punya alasan untuk turun ke bawah saat jam pelajaran soalnya di lantai 3 ada WC.
Setelah jendela terbuka gua naik dan naik lalu menurunkan kaki perlahan menginjak bagianbagian beton coran seluas 30 cm yang bisa digunakan sebagai pijakan, gua engga tahu kenapa ada coran disini pedahal ini bagian belakang sekolah, entah kesalahan pembangunan atau apa tapi gua memanfaatkannya untuk berjalan walau pun berbahaya.
Awalnya gua sedikit takut untuk melakukan ini, karena kalau terpleset gua bisa jatuh dari lantai 3 tapi karena beberapa kali melakukannya gua jadi biasa. Kelas gua berada di ujung lantai 3 jadi engga begitu jauh dari genteng kelas yang berlantai 2, Setelah berjalan pelanplan ke arah kiri, lalu perlahan turun ke gentang bangunan yang hanya berlantai 2 sambil membungkukan badan seperni maling.
gua terus jalan sampai ada gentang bagunan yang lebih rendah lalu turun dan dari situ gua lompat ke pagar belakang. Gua sedikit hati-hati saat menginjak bagian atas pagar karena ada kawat duri yang membentang, lalu dari atas pagar gua melompat ke tanah BRUK..
Setelah susah payah kabur dari Piccolo gua berjalan kekantin, tapi gua terkejut saat melihat Darno dan teman-temannya yang sedang berdiri disamping warung. Gua terlalu fokus turun sampai engga sadar ternyata Darno dan teman-temannya melihat aksi gua dari sini. " Kenapa gak ikutan benteng takesi aja" Ledek Darno sambil asik memainkan rokok " KAMPRET, lo kok bisa ada disini?"
" Tadi waktu Piccolo mau masuk kelas gua cabut ama bocah" " Lah kan engga boleh turun ke bawah kalo jam pelajaran" " Tadi lagi gak ada bulldog yang nongkrong situ jadi gua ke sini aja" " SIAL& . Ngapain gua susah payah lewat situ kalo gak ada bulldog" " HAHAHA makanya tanya-tanya dulu"
" Huh.." Gua mendengus kesal sambil menendang gelas plastik bekas minuman
Darno dan teman-temannya menertawakan gua, ternyata dia sudah kabur dari tadi sebelum Piccolo ke kelas gua. Bulldog adalah antek-antek sekolah yang sudah alumni yang kerja sebagai keamanan sekolah, dia sering berjaga di tangga untuk memastikan engga ada yang bolos saat jam pelajaran.
" Bob mau gak ?" Tanya Anto sambil membuka bungkus rokok yang dia keluarkan dari saku celana
" Gua ada rokok"
" Bukan, nih" Dia menyodorkan satu buah lintingan yang sudah dia racik " Wihh gila lo bawa ginian skeolah" Kata gua sambil mengambil lintingan itu " Udah tenang aja gua punya tempat aman buat nyembunyiin"
Gua, Darno, Anton dan yang lain masuk ke dalam warung dan menghisap lintingan yang sudah dibagikan tadi, gua menjepitnya di antara sela jemari.
SSSssshhhhHh....& gua menghisapnya dalam-dalam barang haram yang Anton bagikan gratis.
Setelah barang habis kami keluar warung dan duduk-duduk disamping sambil ngobrolngobrol, gua engga ngerti apa yang mereka bicarakan karena entah kenapa gua malah kepikiran Kanza.
Setelah bell istirahat berbunyi gua berjalan masuk ke dalam sekolah melalu gerbang depan, tapi Darno dan yang lain masih tetap di warung belakang. Gua emang jarang istirahat di warung belakang, karena malas harus gabung dengan senior.
Antara Aku Kau Dan Sabun Karya Agan Kempot20 di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
" Mau pesen Bakso mas Bob ?" Tanya Ijem saat gua tiba di kantin " Boleh jem, yang pedes ya"
" Siap mas Bob"
Setelah bakso datang gua langsung menyantapnya, rasanya begitu lapar pedahal tadi pagi gua sarapan dulu. Saat gua lagi asik menyantap bakso Kanza dan Asti datang, tapi ada yang aneh dengan Kanza wajahnya terlihat sedih.
" Kenapa lo Za ?" Tanya gua saat dia baru duduk " Engga apa-apa kok bob, Jem bakso 2" " Siap Nenk geulis" kata Ijem
" Lah lo beli 2 laper bener ?" tanya gua heran
" Tau dah tau gue ampe gak di anggep" Protes Asti yang duduk disampingnya " Eh iya sory sory gua gak engeuh"
" Huh" Asti mendengus kesal " Za.."
" Iya.."
" Jujur kamu kenapa?"
" & & & " Kanza hanya diam sambil menundukan kepalanya " Gua emang baru kenal lo Za, tapi gua tau lo lagi ada masalah"
" & & & " Kanza langsung mengangkat kepalanya menatap gua " Tadi& " Kanza mulai bicara " Tadi kenapa za ?"
" Tadi waktu mau ke sini buku dia di ambil anak kelas XI" Lanjut Asti menjelaskan " Cuma buku ampe sedih bener lo"
" Kamu engga ngerti Bob" Mata Kanza sedikit berkaca-kaca " Itu buku penting buat aku" Kata dia melanjutkan
" & & & & " gua hanya diam lalu berdiri dan melangkah " Kamu mau kemana ?" Tanya Kanza sambil berdiri di hadapan gua " Ngambil buku lo"
" Aku ikut.."
" Engga usah gua aja sendiri"
" Emang kamu tahu orangnya yang mana ?"
" Eh iya gua gak tau& ." Gua tepuk jidat " hehe yaudah yu ikut" lanjut gua sambil merangkul Kanza mengajaknya berjalan
" Bentar.."
" Kenapa lagi ?"
" Bayar dulu.. Jem ini duitnya di Asti ya" Kata Kanza sambil memberikan uang dua puluh ribuan
Lalu gua berjalan di ikuti Kanza di belakang, gua engga tahu kenapa buku itu begitu penting buat Kanza bahkan gua engga tau apa isi bukunya. Yang pasti gua harus bisa ngambil buku itu dari anak kelas XI.
1 VS 1
" Za& "
" Iya bob"
" Kenapa kamu gak rebut bukunya tadi waktu di ambil ?"
" tadi aku udah minta tapi dia bilang cium dulu baru di balikin terus temen-temennya ketawa, jadi aku sama Asti pergi aja"
" ANJ*ING" Kata gua kesal sambil mempercepat langkah " & & & & " Kanza hanya diam mengikuti gua di belakang
Gua berhenti di pinggir jalan, menunggu jalan sepi untuk menyebrang dengan Kanza yang berdiri disebelah kiri sambil menggandeng tangan gua. Lalu lintas di sini memang ramai kalau siang hari jadi harus bersabar untuk menyebrang.
Setelah sampai di sebrang gua lanjut berjalan mencari tempat tongkrongan anak kelas XI, tapi dari kejauhan gua lihat Darno dan yang lain sedang menuju ke sini. Gua hentikan langkah kaki karena Darno melambai-lambaikan tangan seolah meminta gua untuk berhenti. " Mau kemana lo ?" Tanya Darno di depan kami
" Mau ikut gak ?" Ajak gua " Kemana ?"
" Tongkrongan anak kelas XI"
" Wihhh pasti mereka godain Kanza ya" " Udah jangan bawel, kalo mau nonton yu ikut"
Ajak gua sambil lanjut berjalan dan diikuti dengan yang lain di belakang. Dari kejauhan terlihat warung yang kumuh dengan banyak anak kelas XI, tapi gua engga mempedulikan berapapun jumlahnya.
" Yang mana orangnya ?" bisik gua sambil jalan
" Itu tuh yang pake sweater ijo" Kata Kanza sambil berbisik di telinga gua. Lalu gua meminta Kanza menunggu dari kejauhan, Darno ingin ikut tapi gua meminta dia dan yang lainnya cukup lihat dari jauh dan jagain Kanza. " Wihhh ada jagoan kelas X bos" Kata anak kelas XI yang lagi asik ngopi " & & & .." gua hanya diam,
Anak kelas XI yang menggunakan sweater ijo melihat gua lalu melirik Kanza yang berada beberapa meter di belakang lalu dia berdiri " JAGOANNYA DATENG COY HAHAHAHA" Kata dia sambil di ikuti Tawa yang lain " LO MAU NGAMBIL BUKU INI ?" Tanya dia sambil memegang buku itu ditangan kanannya, tapi dia melemparkan buku itu ke samping kanan saat gua coba mengambilnya
" HAHAHAHA" mereka menertawakan gua.
" asik BIMO dapet mangsa empuk nih" Kata salah satu dari mereka
Gua mengabaikan mereka sambil berjalan ke arah buku itu lalu membungkukan badan coba mengambilnya tapi belum sempat gua ambil sebuah tendangan mendarat di perut gua sampa gua tersungkur.
" BOBIIIIII"
Gua menoleh ke arah Kanza yang sedang meronta melepaskan tangan Darno yang memegangi pergelangan tangannya, gua hanya melemparkan senyuman ke arah kanza dan yang lain
" Siapa Nama lo ?" Kata orang yang nendang gua saat gua coba bangkit " BOBI" Jawab gua singkat dengan memasang kuda-kuda " lo gak terima gua tendang?"
" & & & .." gua hanya diam sambil sedikit menundukan kepala " Jawab Nyet, CUIHH" dia meludah ke depan gua
Lalu gua sedikit mengangkat kepala " BANCI" kata gua sambil menatap matanya
Bimo berjalan mendekati lalu mencengkram kerah baju gua " APA LO BILANG ?" Tanya dia sambil teriak
" CUMA COWO BANCI YANG GANGGUIN CEWE" gua ikut Teriak sambil menatap wajahnya yang penuh emosi
" & & & .." gua diam
" & & & & ." Semua teman BIMO juga diam, suasana jadi hening
" Lawan gua, buktiin siapa yang banci" Kata Bimo sambil melepaskan tangannya dan mendorok gua ke belakang. Dia membuka sweater dan seragamnya, di ikuti gua yang melepaskan seragam lalu menggungnya di pohon dekat warung.
Gua memasang kuda-kuda dengan Bimo yang lompat-lompat kecil dengan kedua tangan di tekuk, Dia menendang tapi gua menghindarinya, dia memberikan tonjokan tapi gua terus menangkisnya tanpa memberikan serangan lalu dia berhenti menyerang dan mundur beberapa langkah.
" LAWAN NYET" Teriak dia dengan napas terengah-engah " & & & .." gua hanya diam dengan posisi siap
Sebuah tendangan nyaris mengenai kepala gua tapi dengan cepat gua menunduk lalu memutar badan dengan mengayunkan kaki kiri menyapu kaki Bimo dan membuat dia ambruk. lalu gua memberikan tendangan keras perutnya beberapa kali lalu gua menendang wajahnya sampai dia tersenyungkur dengan bibir dan hidung berdarah. Gua menarik kaki ke belakang siap memberikan tendangan selanjutnya tapi dia mengangkat kedua tangan sambil mengatakan " GUA KALAH GUA KALAH"
lalu gua kembali meletakan kaki di tanah, gua ambil buku yang tergeletak dengan tangan kiri lalu menjulurkan tangan kanan membantu Bimo berdiri. GUA CUMA MAU NGAMBIL BUKU, KALO LO MASIH GANGGUIN CEWE GUA URUSAN INI BERLANJUT. Sambil gua memberikan ancaman
" Sorry gua Cuma iseng, gua janji gak bakalan gangguin cewe lo lagi" Kata Bimo sambil memegangi pipi kiri dan perutnya. Gua berjalan mengambil baju di pohon lalu meletakannya di bahu dan meninggalkan mereka.
Tadinya gua pikir mungkin teman-temannya bakalan kroyok gua tapi ternyata semua bisa selesai dengan 1 lawan 1.
Gua lihat Darno melepaskan tangannya dan Kanza langsung berlari ke arah gua yang sedang berjalan ke arah mereka, sekarang Kanza berdiri di depan gua dengan matanya mata yang masih meneteskan air mata. Gua menyeka air matanya dengan tanan kanan lalu memberikan buku yang gua pegang dengan tanan kiri.
" Kamu engga apa-apa ?" Kata Kanza sambil mengambil bukunya " Engga apa-apa, yu ke kelas lagi" AJak gua sambil memakai baju " Makin ganas aja lo" Kata Darno yang berjalan menghampiri gua di ikuti yang lainnya " Kren brow udah kaya liat Jet li" Kata Anton
" Ah pada berlebihan lo pada" Kata gua sambil mengancingkan baju seragam," Gua ke kelas dulu, Thanks ya udah jagain Kanza" Lanjut gua
Lalu gua berjalan meninggalkan mereka di ikuti Kanza yang memegang bukunya begitu erat dengan tangan kirinya.
Sepertinya waktu istirahat sudah habis, karena sekolah begitu sepi engga ada siapapun di luar kelas. Gua dan Kanza tetap lanjut berjalan menaiki anak tangga untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
" Bob.."
" Iya Za.."
" Maaf aku repotin kamu"
" Engga apa-apa, emang isi buku itu apa ?" " RA HA SIA"
" Paling isinya Cuma curhatan lo aja kan" Kata gua menebak-nebak " Ihhh kok kamu tau, tadi di baca dulu ya"
" & & ." Gua diam dan berhenti di salah satu anak tangga di ikuti Kanza yang ikut berhenti " Kapan coba gua buka itu buku ?" Tanya gua
" Eh iya tadi kan gak kamu buka ya, aduhh kok malah aku kasih tau isinya" Kata dia sambil memukul-mukul kepalanya pelan
X VS XI + XII
Tadinya gua pikir setelah kejadian waktu istirahat semua permasalahan selesai tapi ternyata masalah baru datang, saat jam pelajaran terakhir gua menerima sebuah SMS dari nomor asing.
from xxx : " Gua ada perlu sama lo, gua tunggu di warung belakang sekolah" to xxx : " ini siapa ?"
from xxx : " Gua Jaka anak kelas XII, awas kalo lo engga dateng" to xxx : " Iya tar gua ke situ"
Setelah bel pulang berbunyi biasanya gua menunggu Kanza di depan kelasnya atau di tempat parkir, tapi kali ini gua jalan kaki ke warung belakang sekolah tempat tongkrongan anak kelas XII. Gua hanya sendiri, dari kejauhan gua lihat ada sekitar 6 orang yang sedang duduk sambil merokok. 5 anak kelas XII dan satu orang anak XI yaitu BIMO. " Wah punya nyali juga dia" Kata salah seorang dari mereka " Tadi yang SMS siapa ?" Tanya gua saat sampai di dekat warung
" Gua" Kata Jaka, dia berdiri dan menghampiri gua. Badannya kekar dan sedikit lebih tinggi Cuma bedanya penampilan dia seperti preman. Sepertinya Bimo ngadu dengan anak kelas XII soal kejadian tadi istirahat.
" Ada apa ?"
" Mau jadi jagoan lo ?" Tanya Jaka yang sudah berdiri di depan gua " & & & .." Gua hanya diam
BUGH& sebuah pukulan keras mengenai perut dan membuat badan gua sedikit menunduk sambil kedua tangan memegangi perut, UHHhhh& gua meringis, Bimo dan satu orang temannya datang lalu membekuk kedua tangan gua sampai gua engga bisa bergerak. " T*AI& KALO GUA TANYA JAWAB !" kata Jaka yang berteriak di depan wajah gua " & & & & & " gua diam lalu menundukan kepala
" JAWAB AN*JING"
" & & & & .." Gua masih diam lalu perlahan mengangkat kepala dan menatapnya " SUKA- SUKA" kata gua dan langsung membuat emosinya semakin meluap.
BUGH& BUGH& BUGH& BUGH& dia melakukan combo hits dengan memukul wajah gua dengan tangannya bertubi-tubi, lalu menendang perut gua dengan lutunya beberapa kali setelah itu Bimo dan temannya melepaskan tangan gua dan Jaka mengambil ancang-ancang.
NGINGGG& . Sebuah tendangan keras tempat mengenai telinga kiri dan membuat gua ambrung ke kanan.
" & & & .." gua diam sejenak sampai telinga gua bisa kembali mendengar dengan jelas " Mampus lo"
" Lo emang banci lawan kaya gini aja kalah" " Ia lo malu-maluin aja"
" Eh, Itu bocah pingsan apa modar ?" " Mati kali"
" Wah gawat BOS kita buang aja yu mayatnya" " Apanya yang modar, tuh dia gerak"
samar-samar terdengar obrolan mereka, perlahan gua coba bangun sambil melihat seragam yang berantakan dengan beberapa kancing yang copot dan tetesan darah yang mengenai seragam. Engga merasa puas melihat gua masih berdiri Bimo dan temannya mendekat dengan Jaka yang sedang mencari-cari sesuatu di dekat warung.
Satu temannya coba memegang tangan kiri gua, tapi sebelum kembali dibekuk gua menendang keras paha kirinya dengan kaki kanan hingga dia dia jatuh kesakitan.
BUGH.. sebuah pukulan di punggung, dengan cepat gua berbalik badan dan menangkis pukulan Bimo dengan tangan kanan. Dia masih menyerang gua dengan cara tadi tapi gua langsung cengkram erat pergelangan tangan kanannya dengan tangan kiri sambil mundur satu langkah hingga dia sedikit menunduk lalu gua tekuk kaki kanan dan dengan kuat gua angkat sampai lutut gua mengenai wajahnya lalu siku kanan memukul punggungnya hingga jatuh.
BRAK& Jaka Menghantam kepala gua dengan sebuah bambu dari samping, BRAK& gua coba menangkis dengan tangan kiri, BRAK BRAK BRAK BRAK.. dia terus menerus melakukan serangan di titik yang sama sampai bambu itu terlihat sedikit remuk dan tangan kiri gua bercucuran darah.
" TEKTOK TA*I" kata Jaka sambil mengayunkan Bambu yang sedikit remuk menyamping
Tapi sebelum mengenai badan tangan kiri gua menangkap bambu itu dan menangkat kaki kanan tinggi-tinggi hingga mengenai kepalanya sampai dia kesakitan dan melepaskan bambu itu, gua lempar bambu itu jauh-jauh lalu mendekati Jaka dan cengkram lehernya, gua menendang perutnya dengan lutut berkali-kali hingga dia tersungkur di tanah. Gua masih belum puas, kali ini gua duduk di atas perutnya dangan kedua kaki menginjak tangannya lalu memukul wajahnya berkali-kali.
Gua beruntung karena 3 orang temannya hanya menonton jadi Cuma melawan 3 orang, seandainya 3 orang itu turun mungkin gua bisa mati konyol. Setelah puas membuat bibirnya pecah, hidung patah dengan mata yang terlihat sipit sebelah dengan darah segar yang menghiasi wajahnya, Lalu gua menarik tangan kanannya agar Jaka duduk, dia terlihat sangat lemas dengan tangan kiri menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
Gua dekati wajahnya lalu menjilat tangan kanan yang berlumuran darah seperti menjilat ice cream, " Gua salah apa ?" gua coba mengajaknya berbicara
" & & .." dia hanya diam
" JAWAB !" gua berteriak di wajahnya " Lo bikin temen gua babak belur" " Lo tau gak masalahnya apa " " & & & & ." Dia hanya diam
gua bangkit lalu menyeret Bimo sampai di depan Jaka " DIA" gua menunjuk Bimo " Dia ngambil barang berharga cewe gua, terus dia mau balikin kalo cewe gua mau cium dia" " & & & .." Jaka hanya diam terlihat kebingungan
" Bimo ngajak gua duel terus yang menang baru boleh ambil bukunya" gua coba menjelaskan " Jadi bukan lo yang nantangin Bimo ?"
" Tanya langsung sama orangnya" " Bener Bim, lo yang gangguin cewe dia ?" " I.. ia Bang, tadi gua Cuma ngarang" " TA*I.. lo ngadu domba gua" Kata Jaka protes " Sorry Bob, tadi gua engga tau kalo masalahnya kaya gitu"
SsshhhHHHHhhhaaa& gua tarik napas panjang lalu menghembuskannya setelah itu berdiri menatap Jaka, Bimo dan beberapa orang yang menonton di samping warung.
" Gua bukan mau jadi jagoan, gua juga gak pake tektok. Liat kan gua babak belur" kata gua sambil menjulurkan tangan membantu Jaka berdiri
" Sorry, gua salah paham tadi" Kata Jaka setelah berdiri dengan tangan yang terus memegangi hidungnya
" Yaudah lupain aja, gua balik dulu"
Gua ambil tas yang tergeletak di tanah lalu mengeluarkan sweater hitam yang memang gua pakai hanya untuk di jalan pulang pergi sekolah. Setelah melihat luka di tangan tertutup sweater gua melangkah meninggalkan mereka.
" BOB& " Panggil Jaka lalu gua berhenti dan sedikit memutar kepala menolehnya di belakang " APA ?"
" Kepala lo berdarah"
" Engga apa-apa Cuma luka ringan"
Lalu gua lanjut berjalan meninggalkan mereka sambil menutup kepala dengan kupluk sweater dan berhenti di warung yang ada di dekat gerbang sekolah membeli air mineral karena tenggorokan gua terasa kering dan menggunakan sisanya untuk mencuci muka.
Tulang gua terasa remuk semua, karena rasa cape yang membuat badan gua terasa berat jadi gua rebahkan badan di jok motor di parkiran sekolah sambil coba istirahat sejenak. Gua pandangi awan-awan yang sedang berjalan di atas sana, samar-samar terlihat wajah kanza diantara awan-awan di atas sana. Tapi kenapa dia terlihat sedih ? perlahan langit menjadi redup dan semua gelap.
Terima Kasih
AWWW& gua merising saat coba bangun, badan gua terasa sakit semua terlebih lagi bagian kepala dan tangan kiri. Di sebelah kanan ranjang ada seseorang yang sedang duduk dengan menyandarkan kepalanya di ranjang.
" KANZA& "
" & & & ." Dia engga menjawab
" ZA.. ZA& " gua coba membangunkannya, tapi lagi-lagi dia tidur seperti mayat
Gua kembali merebahkan badan menunggu Kanza bangun, siapa yang bawa gua ke sini ? kenapa ada Kanza ? apa dia yang bawa gua ke sini ? Tapi apa ini rumah sakit ? kenapa Cuma gua sendirian, apa ini ruang UKS atau Klinik sekolah ? gua terus memikirkan hal itu sampai gua kembali tertidur.
Entah berapa lama gua tidur sampai akhirnya gua membuka mata dan melihat Kanza sudah bangun dan menatap gua dengan air mata yang masih membasahi pipinya, gua mengangkat tangan kanan lalu menyeka air matanya
" Kenapa nangis ? gua kan belum mati Za" " Bodoh"
" Lo kan tau gua bodoh" " Kamu gak ngerti"
" Orang bodoh mana bisa ngerti"
" KAMU TAU GAK SIH AKU KHAWATIR BANGET SAMA KAMU" Kata Kanza dengan suara setengah berteriak
" & & & .." Gua hanya diam
" Tadi waktu mau pulang ada yang bilang kamu di cariin anak kelas XII. Aku coba sms kamu tapi gak di bales, aku telpon engga di angkat-angkat, aku gak tau kamu kemana, aku Tanya ke murid murid yang masih pada nongkrong deket gerbang mereka bilang kamu udah pulang tapi motor kamu masih di parkiran. Jadi aku nungguin kamu dekat parkiran sambil terus coba hubungi kamu tapi tetep engga kamu angkat, sampai sekitar 1 jam aku nunggu baru aku liat kamu jalan ke parkiran terus rebahan di motor. Aku lari nyamperin kamu, aku syok liat kamu babak belur terus gak lama kamu pingsan, aku minta tolong satpam buat bawa kamu ke klinik sekolah"
" & & & .." masih diam sambil menatap wajahnya dengan mata yang terus meneteskan air mata, " Maaf& " Cuma itu yang bisa gua katakan
" Siapa yang mukulin kamu ?"
" Tadi Cuma salah paham" " Aku Tanya siapa orangnya" " Jaka, anak kelas XII"
" Emang dia salah paham apa ?" " Dia ngira gua mukulin Bimo"
" Lah kan tadi dia yang nantangin kamu" protes dia kesal " Ia udah gua jelasin kok tadi, lagian gua yang menang" " Ini bukan soal menang atau kalahnya Bob" " Terus ?"
" Liat keadaan kamu, kepala kamu sampe berdarah gitu, aku takut kamu kenapa-napa" " Udah engga usah khawatir, besok juga gua bisa sekolah kok"
" Jangan"
" Kenapa kok malah ngelarang masuk sekolah " " Besok tuh hari minggu"
" kamprett& kirain lo mau nyuruh gua istirahat dulu di rumah " " ihhhh PEDE banget"
" Huh" Gua mendengus pelan " eh gua boleh minta tolong gak ?" " Minta tolong apa ?"
" Gua lemes banget nih Striptis dong, biar gua seger " " Striptis itu apaan ?"
" Susah emang ngomong sama anak TK mah " " Ih serius aku engga tau, emang itu apaan ?" " Itu Goyang erotis "
" Ya ampunn& lagi kaya gini tetep aja otaknya CABUL" protes dia sambil melemparkan tangan gua yang dia genggam
" AWWW& " Gua meringis kesakitan, " Tadi becanda kok becanda" Lanjut gua " Lagian dia mah aku udah serius aja dengerin"
" Hehehe udah jangan ngambek, Sekarang jam berapa Za ?"
Kanza mengangkat tangan kirinya " Jam stengah 8, kamu gak dicariin jam segini belum pulang ?" tanya dia setelah melihat jam
" Engga, ortu lagi keluar kota"
" Wih orang sibuk ya ampe ditinggal keluar kota gitu "
" Engga, sodara gua di Bandung ada yang khajatan jadi mereka babantu disana" " Ehh kirain sibuk kerja"
" Lagian gua kan cowo, ada juga lo Za anak cewe jam segini belum balik entar di cariin emak lo"
" Engga kok, Tadi udah telpon Mamah minta Izin" " Emang lo minta Izin gimana ?"
" Aku bilang kamu masuk UGD terus aku mau nemenin kamu dulu, kata Mamah kalo kemaleman pulangnya besok aja"
" Wihh percaya banget ya nyokap lo tapi emang nyokap lo kenal ama gua ?" " Hehe kan aku gak pernah bohong, aku pernah cerita soal kamu ke Mamah " " Lo gak cerita yang aneh-aneh kan ?"
" Engga kok Bob tenang aja " " Bagus dah kalo gitu, yu balik" " Hayu& "
Setelah keluar dari Klinik sekolah Kanza terus memapah gua menuju tempat parikir pedahal yang sakitkan tangan gua tapi bodo amatlah yang penting bisa mepet-mepet
Tamu Dari Langit
Gua mulai kebingungan karena gua gak yakin kuat bawa motor dengan keadaaan tangan kaya gini, Atau gua tinggalin motor balik naik angkot ? sambil berjalan menuju tempat parkir gua terus memikirkan caranya pulang ke rumah.
" Aku aja yang bawa motor" Kata Kanza setelah sampai di parkiran " Emang bisa ?"
" Bisa, Mana kuncinya ?"
" Bentar.." Gua mengambil kunci yang gua simpan di dalam tas lalu memberikannya " nih" " tapi kamu jangan nempel sama aku"
" Iya Iya.."
Setelah memberikan kunci, Kanza langsung stater motor dan kita keluar meninggalkan sekolah, rasanya engga nyaman banget naik motor sambil jaga jarak seperti ini, ditambah sepertinya tadi sore hujan jadi terasa begitu dingin. Gua meminta Kanza untuk berhenti sebentar dipinggir jalan
" Ada apaan Bob ?"
" Bentar" gua melepas sweater yang gua pakai lalu meminta kanza untuk memaikainya " kalo kamu masuk angin aku engga tanggung jawab loh"
" Ia gua kan kuat ayo maju HIIIHHAAAA" " Emang aku kuda, ini kita lewat mana ?" " Udah lurus aja"
" Oke" Kanza kembali menarik gas
Udara semakin terasa dingin, tangan gua seperti mati rasa. Sepanjang jalan gua menyilangkan tangan di dada.Berrrrrr& shhhhHHhhhhh Dinginn& .
" BOB" " Iya za"
" BOBI KIRI ATAU KANAN ?" " KANAN"
" HAH APAAN ?" Suara dia terdengar lebih keras " BOLOTTTT AMBIL KANAN AMBIL KANAN" " HAH KAMU NGOMONG APA ?"
" & & & .." karena kesal gua sedikit maju " KANZA BELOK KANAAAN" Gua teriak ditelinganya
Kanza langsung ngerem mendadak " Gak usah teriak juga Bob, pengan aku" Protes Kanza " Setdahh untung gak ada yang nabrak"
" Abis kamu pake teriak segala"
" Lagian lo gak denger-denger gua bilang kanan" " Tadi katanya lurus aja"
" Lurus juga kan itu ada pertigaan "
" Kamu sih pelan banget ngomongnya jadi aja kelewat" Protes dia sambil memutar balik motor
" Kamu kan yang nyuruh jangan deket-deket " " Yaudah segini aja biar kedengeran"
" Ia komandan"
Hoahhhh& gua mulai ngantuk " Za.."
" Iya Bob ?" " Gua boleh minjem punggungnya gak ?" " Buat apaan ?"
" gua pegel, pengen nyender"
" Yaudah, tapi pegangan ya takut kamu ketiduran" " Iya"
Gua sandarkan kepala dipunggungnya dan melingkarkan tangan dipinggangnya, hangat& tubuhnya terasa hangat. Andai gua bisa selalu merasakan kehangatan seperti ini , Waduh DIRLI bangun . Gua coba mencari hal lain yang gua bayangkan untuk membuat DIRLI tidur lagi.
" Tangannya jangan gerak ya" Kanza membangunkan gua dari lamunan " Kenapa emang ?" Gua pura-pura polos
" Pokonya jangan, udahh disitu aja jangan gerak tangannya" " Siap TUAN PUTRI"
Setelah sekitar 1 jam perjalanan kita sampai disebuah rumah sederhana dengan cat warna biru. Pedahal biasanya kalo gua berangkat sekolah Cuma butuh waktu 30 menit tapi karena gua sempat putar jalan jadi agak jauh biar bisa lebih lama meluk dia
Gua turun dari motor untuk membuka gembok lalu membuka gerbang lebar-lebar, Kanza masuk duluan setelah mengunci kembali gerbang gua berjalan dan membuka rolingdor garasi " Ayo masuk" ajak gua
" Ini aku engga apa-apa nginep ?" Tanya dia ragu, sambil masih duduk di atas motor " Udah cuek aja, disini engga bakalan ada yang negor"
" Kan tamu 1 x 24 jam wajib lapor"
" Udah tenang aja, RT nya juga sodara gua" " Owh, bagus deh"
Antara Aku Kau Dan Sabun Karya Agan Kempot20 di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Lalu Kanza memarkirkan motor di garasi, CKREK... gua membuka pintu garasi yang terhubung dengan rumah. Gua langsung merebahkan badan di sofa, dengan Kanza yang masih berdiri melihat langit-langit rumah.
" Kenapa Za ?" Tanya gua heran
" Kamar mandi di mana ya ?" " Lo nyari kamar mandi cicak ya "
" Hehee abis bagus sih lukisan langit-langitnya, badan aku lengket nih pengen mandi" " Dasar aneh, Itu kamar gua" kata gua Sambil menunjuk pintu dengan warna coklat " Aku kan nanya kamar mandi, bukan kamar kamu "
" Gua belum kelar ngomongnya, lo masuk kamar gua nah disitu ada kamar mandi di dalemnya"
" Hehe , yaudah aku mandi dulu"
Dia berjalan membuka pintu kamar gua lalu masuk dan kembali menutup pintunya, gua ambil remot TV di meja dan coba menghilangkan kesunyian dengan nonton bioskop gratisan yang sering tayang sekitar jam 9 malam.
Rasanya sudah lama gua engga membawa perempuan ke rumah, pedahal dulu setiap kali ditinggal pergi gua selalu menjadikan rumah itu surga dunia . malam ini gua kembali membawa perempuan, dia adalah Kanza seorang perempuan dari Kayangan yang akan menginap di rumah gua.
" BOBIII& " Teriak Kanza dari kamar mandi " APA ?"
" SINI BURUAN"
Dengan penuh semangat gua bangun dan berjalan ke kamar :
Sebuah Pertanyaan
" Apaan teriak-teriak"
" Bob& " Kanza kembali memanggil nama gua
" Iya ini gua udah di depan kamar mandi, mau ngajak mandi bareng ?" Goda gua " Ihh kamu mah"
" Terus kenapa ?"
" Aku lupa bawa handuk"
" Jiahh pedahal ini handuk segede gaban deket pintu kamar mandi " " Ia aku tadi liat tapi lupa bawa, tolong ambilin dong"
" Ogah, jalan aja keluar kamar"
Perang Ilmu Gaib Karya Mpu Wesi Geni Goosebumps Darah Monster 2 Fear Street Akhir Segalanya Fearhall
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama