Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP Bagian 21
rasa nyeri di seluruh tubuhnya, runtuhlah
kebandelan Seng Kian-ho. Telunjuknya
gemetar menunjuk ke arah sebuah lemari di
pojok ruangan itu. Lemari usang yang tertutup
rapat dan tidak menarik perhatian sama sekali.
Langkah Tong Gin-yan ke arah lemari
itu kalah cepat dari langkah Liu Beng yang
ingin cepat? tahu benarkah tuduhan Tong Gin
yan serta Pakkiong Eng terhadap Sebun Him?
Pintu lemari itu digembok, namun Liu Beng
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2041
Rewriter & Pdf Maker : OZ
dengan tidak sabar lagi menghantam gembok
itu dengan tongkatnya sehingga rusak. Sekali
sentak, terbukalah lemari itu.
Apa yang membuat Liu Beng yakin
adalah setumpuk pakaian warna hitam semua,
padahal selama ia berada di rumah keluarga
itu belum pernah dilihatnya tuannya memakai
pakaian warna itu, selalu warna? cerah. Jelas
jubah? hitam yang beberapa setel itu adalah
?pakaian dinas? Sebun Him sebagai Hek-eng
Pocu.
Jantung Liu Beng rasanya seperti
dihantam palu godam berduri. Benar! Benar
bahwa orang yang selama ini dipujanya karena
merupakan ?pendekar baik hati yang gigih
menentang Hek-eng-po? itu ternyata adalah
Hek-eng Pocu sendiri.
Tapi ia masih ingin menambah
keyakinannya. Isi lemari itu diobrak-abriknya,
sampai sebuah kalung jatuh ke lantai. Sebuah
kalung amat sederhana dari tali rami yang
sudah berdaki karena menempel di leher Liu
Beng hampir sepanjang umurnya,
gantungannya adalah lempengan besi, satu sisi
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2042
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2043
Rewriter & Pdf Maker : OZ
berukiran gambar beruang, sisi lainnya
bertuliskan satu huruf "Beng" yang menjadi
nama Liu Beng sendiri.
Itulah kalung yang berhasil dirampas
dari Liu Beng pada saat pertempuran dengan
Hek-eng Pocu bersama Tong Gin-yan dan
Pakkiong Eng dulu.
Susah payah Liu Beng berusaha
meredakan benturan antara rasa cinta dan
hormat kepada Sebun Him dengan benci dan
dendam kepada Hek-eng Pocu dalam jiwanya,
seperti dua arus gelombang yang berbenturan
dan mengombang-ambingkan tanpa daya....
Sementara itu, abdi? pilihan keluarga
Sebun itu juga ingin tahu isi lemari itu, karena
itu akan menentukan bagaimana sikap
terhadap Sebun Him. Apakah dewa penolong
atau iblis pembantai sanak keluarga mereka?
Tapi mereka tertotok, maka tak dapat
mendekati lemari itu, hanyalah berteriak, "Liu
Huciangkui! Apakah.... apakah.... benar??!"
Yang lainnya memohon kepada Kam
Hong-ti, "Kam Taihiap, tolong bebaskan
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2044
Rewriter & Pdf Maker : OZ
totokanmu agar kami bisa menjenguk isi lemari
itu...."
Bagi Kam Hong-ti, kejatuhan Sebun Him
sebagai penopang kuat Pangeran In Si adalah
?anugerah? bagi kebangkitan Pangeran In Ceng.
Karena itu, tanpa keberatan sama sekali, ia
menepuk punggung orang? itu satu kali
sehingga merekapun berlompatan bangun
bebas kembali.
Mereka segera menyerbu ke lemari.
Seorang menemukan kitab yang
dipegangnya dengan gemetar sambil
bercucuran air matanya. "Ini.... kitab pusaka
leluhurku yang hilang.... dirampas orang? Hek
eng-po ketika menyerbu rumahku...."
Yang lainnya menemukan pedang
pendek berukiran kuno yang ketika dihunus
menimbulkan cahaya kemilau, mulutnya
berdesis marah, "Kiranya Toan-liong Po-kiam
(Pedang Pusaka Pemotong Naga) milik
keluargaku inilah yang menarik perhatian Hek
eng-po menyerbu perguruanku....."
Memang tidak semmuanya menemukan
barang? bukti yang dulu dirampas Hek-eng-po
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2045
Rewriter & Pdf Maker : OZ
dari mereka, namun beberapa orang yang
menemukannya itupun sudah cukup membuka
mata mereka dan mengubah rasa hormat
mereka kepada Sebun Him menjadi caci-maki
penuh dendam.
"Keparat itu menipu kita selama ber
tahun?, untuk memeras kita sebagai abdinya
dengan ikatan hutang budi!"
"Adikku gugur ketika oleh Sebun Him
disuruh menghadapi orang Hek-eng-po, tak
tahunya Sebun Him sendirilah gembong Hek
eng-po!"
Maka Keng-pong itupun menjadi riuh
rendah dengan caci-maki tak keruan, ada pula
yang menangis keras? karena penasaran telah
kehilangan sahabat atau saudara. Entah siapa
yang mulai mengusulkan, senjata? dihunus dan
siap mencincang Ho Kian alias Seng Kian-ho
yang masih tergeletak lemah.
Namun sebelum Seng Kin-ho berubah
menjadi ?bistik manusia?, Tong Gin-yan telah
melompat menghalangi orang? yang kalap itu.
"Tunggu! Aku keberatan kalian membunuh
dia!"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2046
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Apa?! Bukankah bangsat inipun
bersama Sebun Him memfitnah Hwe-liong
pang sehingga sekarang be-ramai? para
pendekar yang terpengaruh itu menyerbu ke
Tiau-im-hong?!"
Tong Gin-yan tidak minggir, malah
balas bertanya, "Saudara?, kalian ingin melihat
kedok Sebun Him dilucuti di hadapan mata
para pendekar atau tidak?"
"Sudah tentu!"
"Kalau demikian, orang ini akan kita
bawa ke Tiau-im-hong dalam keadaan hidup,
supaya dengan mulutnya sendiri ia bongkar
semua permainan sandiwara Sebun Him
selama ini...."
Pikiran ini masuk akal juga, namun
orang? yang marah itu kemudian
melampiaskan dendam kesumat mereka
kepada benda? di ruangan itu. Liu Beng sendiri
hanya berdiri ter-mangu? sambil masih
berusaha meredakan gejolak hatinya.
Sementara Kam Hong-ti sendiri merasa
urusannya sudah beres, pada dasarnya ia
kurang berminat mengurusi pertikaian Hwe
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2047
Rewriter & Pdf Maker : OZ
liong-pang dengan Hek-eng-po, maka diapun
melangkah keluar setelah berpamitan kepada
Liu Beng, Tong Gin-yan dan Pakkiong Eng. Di
kejauhan masih terdengar suara pertempuran
sengit, agaknya In Ceng tengah menghadapi
perlawanan seru dari abdi? keluarga Sebun
yang belum tahu rahasia majikannya.
Tak lama kemudian, A-loan dan A-hui,
dua gadis abdi keluarga Sebun itupun datang
ke tempat itu diiringi sejumlah pegawai
bersenjata lainnya. Mereka terkejut melihat
rekan? mereka dengan kalap tengah
menghancurkan barang? di dalam Keng-pong
yang biasanya dianggap ?keramat?.
"Apa yang terjadi?" A-loan berseru
kaget. "Huciangkui, apa yang...."
"Panggil aku dengan sebutan lain. Aku
bukan lagi Huciangkui keluarga terkutuk ini!"
geram Liu Beng mengejutkan A-loan dan A-hui.
"Bahkan akan kucincang hancur tubuh Sebun
Him demi puluhan nyawa penghuni Liu-keh
chung yang tak berdosa!"
"Sebenarnya ada apa, Huciang.... eh,
Liu... Liu Siauya?"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2048
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Karena Liu Beng menerangkannya
dengan ter-putus? tak keruan, maka Pakkiong
Eng membantu menjelaskannya. Kedua gadis
pelayan itupun pucat mukanya ketika
mendengar itu, lalu merah padam wajahnya.
Keduanya pun bernasib tak jauh berbeda.
Keluarga terbunuh, lalu Sebun Him muncul
menolong. Namun kini mereka tahu bahwa
Sebun Him juga dalang dari pembunuhan itu.
"Benarkah itu??!"
"Tadinya aku sendiri tidak percaya, tapi
kutemukan kalung peninggalan ibuku ini di
lemari rahasia Sebun Him keparat itu! padahal
dulu yang merampas kalung ini adalah Hek
eng Pocu.....!"
Tiba? seseorang berteriak, "Sebun Him
sudah membunuh orang? yang kita cintai, mari
kita bunuh pula isterinya dan puterinya di
ruangan dalam!"
"Benar! Kita bakar mereka hidup?!"
Yang lain meneriakkan ?kubur hidup??
dan lainnya lagi usul agar ?digantung saja? atau
usul? lainnya yang menggidikkan bulu roma.
Tapi saat pegawai? yang berontak itu hendak
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2049
Rewriter & Pdf Maker : OZ
mengalir keluar ruangan untuk melaksanakan
maksud mereka, Tong Gin-yan, Pakkiong Eng
dan Liu Beng melompat dan berjajar di
ambang pintu, menghalangi langkah orang?
tersebut.
"Kalian tidak boleh melakukan tindakan
biadab terhadap wanita? tak berdaya itu!"
bentak Tong Gin-yan dengan suara
mengguntur. "Sebun Him yang bersalah,
Sebun Him pulalah yang harus menanggung
hukumannya! Bukan anak isterinya yang tidak
tahu apa?!"
Sikap tegas Tong Gin-yan itu semakin
menimbulkan kepercayaan di hati Liu Beng.
Mudah?an sikap itu bukan sikap luhur budi
yang pura? seperti yang sering ditunjukkan
oleh Sebun Him untuk memperoleh pujian
kekaguman dari orang lain. Maka Liu Beng pun
ikut bicara:
"Saudara?, seperti kita semua telah
tertipu oleh iblis itu, aku yakin anak isteri
Sebun Him pun tertipu olehnya. Sebun Siauya
yang mati itupun adalah korban permainannya,
barangkali saja! Yang perlu, sekarang juga kita
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2050
Rewriter & Pdf Maker : OZ
berangkat ke Tiau-im-hong, membantu Hwe
liong-pang mencuci bersih fitnahan atas
dirinya, sekaligus melucuti kedok si iblis tua!"
Begitulah, kalau Liu Beng menyebut
Sebun Him sebagai ?iblis tua? maka terhadap
Sebun Hiong masih saja dipanggilnya ?Sebun
Siauya? sebab hubungannya selama ini dengan
Sebun Hiong sangat akrab dan tulus. Bahkan
beberapa orang mengatakan bahwa si
Huciangkui dan si Siauya itu seperti kakak-adik
saja, potongan tubuh maupun wajah mereka.
Malam itu juga, karena pemberontakan
dalam keluarga Sebun, rumah besar mirip
benteng itu ditinggalkan oleh sebagian besar
dari abdi? mereka. Abdi? yang sore tadi masih
menjunjung tinggi Sebun Him, kini membenci
dan mendendam habis?an.
Hanya dengan susah payah Tong Gin
yan, Pakkiong Eng, dan Liu Beng mencegah
agar orang? itu tidak melampiaskan dendam
kepada keluarga yang ditinggalkan, atau
kepada abdi? yang tetap tinggal di rumah itu
dan menggigil ketakutan melihat rekan?
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2051
Rewriter & Pdf Maker : OZ
mereka mendadak seperti orang? kesurupan
setan.
Tapi taman? bunga, pondok? yang
indah, patung? penghias taman, hancur semua
menjadi pelampiasan kemarahan orang? itu
sebelum pergi meninggalkan rumah tersebut.
Liu Beng sendiri, sebelum meninggalkan
rumah malam itu juga, sempat menghadap
isteri Sebun Him dan Sebun Giok yang tengah
meringkuk ketakutan dalam kamar bagian
dalam.
Begitu melihat Liu Beng, Sebun Giok
yag biasanya bersikap ketus kepada
pegawainya itu, kini bersikap sangat
membutuhkan, "A-beng.... ada apa ribut? itu?
tidakkah kau bisa mengatasi mereka?"
"Mulai detik ini, aku bukan lagi abdi
keluarga kalian," sahut Liu Beng dingin. "Harap
kalian menjaga diri baik?. Aku pamit...."
Isteri Sebun Him yang sangat gemuk
itu, biarpun masa berkabung anak laki?nya
belum lewat, namun seluruh tubuhnya sudah
kembali gemerlapan dengan perhiasan? intan
permatanya. Yang tak kalah gemerlap adalah
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2052
Rewriter & Pdf Maker : OZ
butiran? keringat dingin di jidat dan ujung
hidungnya, melengkapi wajahnya yang
ketakutan. "Jangan pergi, A-beng. Rumah ini
akan kosong dan penjahat? Hek-eng-po akan
menyerbu serta merampok...."
"Jangan kuatir, hujin," kata Liu Beng,
tidak lagi bersuara dingin sebab ia sebenarnya
kasihan juga kepada nyonya gemuk dan
puterinya yang tengah hamil tua itu.
"Kepergianku dan kawan? justru untuk
melucuti kedok maha durjana Hek-eng Pocu
itu....."
Lalu tak menggubris kata? cegahan
kedua perempuan itu, Liu Beng pun melangkah
keluar.
Lebih dulu Liu Beng mengikuti Tong
Gin-yan serta Pakkiong Eng ke rumah gubuk di
mana Auyang Siau-hong mereka tinggalkan.
Namun mereka kaget dan bingung karena
puteri Ketua Ki-lian-pai itu hilang tanpa jejak.
Karena suasana hati sedang diliputi rasa
permusuhan kepada Hek-eng Pocu, maka
hilangnya Auyang Siau-hong itupun segera
ditimpakan kepada Sebun Him, atau se
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2053
Rewriter & Pdf Maker : OZ
tidak?nya begundal?nya. Bahkan hilangnya Liu
Jing-yang dalam beberapa hari terakhir itu,
oleh Liu Beng juga ditimpakan ke pundak Hek
eng Pocu.
Malam itu juga, rombongan Tong Gin
yan membengkak menjadi limapuluh orang
lebih bersama abdi?, atau lebih tepat disebut
?bekas abdi?, dari keluarga Sebun, berangkat
ber-bondong? menuju Tiau-im-hong. Di antara
mereka terdapat juga A-loan dan A-hui yang
selama ini merasa tertipu, mengabdi dengan
setia kepada orang yang mendalangi
pembunuhan orang tua mereka.....
*Oz*
BAGIAN EMPAT PULUH SATU
Dalam perjalanan yang menyamar dan
dihantui ketakutan kepada mertuanya sendiri,
Liu Jing-yang semakin lama semakin dekat ke
Tiau-im-hong. Ia tinggalkan rumah keluarga
Sebun di Se-shia karena yakin bahwa
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2054
Rewriter & Pdf Maker : OZ
mertuanya sudah tahu pengkhianatannya
kepada Sebun Hiong.
Karena ketakutannya, ia akhirnya kabur
meninggalkan isterinya dan bayi dalam
kandungan isterinya. Ia hanya akan pulang
kembali jika Sebun Him sudah mati, lalu ia
sebagai menantu lelaki akan mewarisi semua
harta keluarga Sebun untuk membangun
kembali Liu-keh-chung di Lok-yang, sebab
Sebun Hiong sudah tiada.
Walau ia takut dan mendoakan
mertuanya cepat mampus, tapi toh ia percaya
ucapan yang disebar luaskan oleh ayah
mertuanya bahwa Hek-eng Pocu adalah Tong
Lam-hou, Ketua Hwe-liong-pang. Karena itulah
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ia menuju Tiau-im-hong untuk mengajak kerja
sama ?Hek-eng Pocu? menjebak ayah
mertuanya sendiri. Dendam keluarga Liu
terhadap Hek-eng-po boleh disingkirkan untuk
sementara, kalau perlu di hadapan ?Hek-eng
Pocu? Tong Lam-hou, ia akan menyajikan
sedikit ?rejeki?....
"Hem, Tong Lam-hou itu berlagak
pendekar besar yang hidup sederhana, padahal
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2055
Rewriter & Pdf Maker : OZ
rakusnya bukan main," pikir Liu Jing-yang.
"Ketika rombongan keluargaku mereka cegat
dekat Ki-lian-san, sebelas peti intan permata
dan uang semuanya amblas. Tapi
keserakahannya akan mempermudah
rencanaku. Ia pasti tergiur kalau aku tawarkan
separuh harta keluarga Sebun kepadanya."
Liu Jing-yang tersenyum sendiri kalau
membayangkan rencananya juga hari
depannya sendiri yang gilang-gemilang.
"Sulit bagi Tong Lam-hou si munafik
tua itu untuk menolak tawaranku. Separuh
harta kekayaan keluarga Sebun, ditambah ia
akan dapat melampiaskan dendamnya kepada
ayah mertuaku yg telah melucuti kedoknya.
Tapi mudah?an Tong Lam-hou dan ayah
mertuaku mampus bersama dalam sebuah
pertempuran sehingga warisan yg kuterima
tidak perlu lagi dibagi dua. Semuanya untukku,
ha-ha-ha....!"
Dengan harapan menggumpal di dada,
Liu Jing-yang terus berjalan mendekati Tiau
im-hong. Ia masih tetap mengenakan pakaian
pengemis dan menutupi wajahnya dengan topi
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2056
Rewriter & Pdf Maker : OZ
rumput lebar yang lusuh, bertelanjang kaki,
sengaja tidak mandi atau bercukur beberapa
hari sehingga sulitlah bagi orang? untuk
mengenalinya sebagai menantu keluarga
Sebun yang tampan dan perlente.
Penyamaran itu perlu, sebab jalan
menuju Tiau-im-hong padat dengan
rombongan? para pendekar yang menuju ke
Tiau-im-hong pula. Tentu banyak di antara
mereka yang sudah mengenalinya sebagai
menantu Sebun Him, tapi tentu tidak akan
menyangka gelandangan yang berjalan
seorang diri itu adalah Liu Jing-yang. Hanya
saja, dalam baju gelandangan itu terdapat
setumpuk kertas berharga ratusan ribu tahil
emas yang dibawanya dari Se-shia. Itu perlu,
untuk memperlancar perjanjian kerja sama
dengan Hek-eng Pocu.
Sepanjang jalan, Liu Jing-yang
mengamati bahwa di antara jagoan? silat yang
berjalan ber-kelompok? itu terbagi dua
golongan. Golongan satu yang mempercayai
Sebun Him bahwa Tong Lam-hou lah Hek-eng
Pocu yang pantas dibasmi.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2057
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Golongan ke dua adalah golongan yang
tidak mempercayai. Tapi meski begitu mereka
tidak tahu siapa Hek-eng Pocu yang
sebenarnya, entah siapa, yang pasti bukan
Tong Lam-hou. Golongan ke dua ini ber
bondong? datang ke Tiau-im-hong guna
membela Hwe-liong-pang.
( 2 halaman sobek/ hilang)
Liu Jing-yang menyelinap di sebuah
pagoda bobrok yang letaknya berseberangan
dengan sebuah rumah penginapan yang
dipenuhi orang? Hoa-san-pai yang anti Hwe
liong-pang.
Baru saja ia meletakkan tubuhnya,
hujan deraspun turun. Genteng maupun
tembok pagoda yang bobrok itu tak sanggup
sepenuhnya menahan siraman dan cipratan air
hujan. Liu Jing-yang menggerutu sambil
mencari sudut yang benar? aman dari air, dan
hampir? tidak mendapatkannya.
Namun Liu Jing-yang memilih basah
dan kedinginan daripada tergoda untuk
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2058
Rewriter & Pdf Maker : OZ
mencari rumah penginapan. Ia tidak mau
meninggalkan jejak setitik kecilpun terhadap
ayah mertuanya yang hidungnya sepuluh kali
lebih tajam dari anjing pemburu.
"Aku harus melangkah dengan sangat
cermat," pikirnya. Tetapi ia tiba? bergidik,
bukan oleh udara dingin, tapi karena teringat
surat kaleng yg diterimanya beberapa hari
sebelumnya.
Siapa pengirimnya? Kenapa tahu dirinya
yang membunuh Sebun Hiong, padahal waktu
itu ia yakin tidak ada orang ke tiga?
Jangan?........ jangan?..........
"Persetan! aku tidak percaya cerita
tahyul tentang arwah atau hantu
gentayangan," ia memberanikan hatinya
sendiri. Tapi mau tak mau terbayang juga
wajah? orang? yang pernah dikhianatinya
tanpa bersalah. Pasangan Ui Kiong dan Yo Kim
hua, saudara sepupunya sendiri, Liu Tek-san,
yang terakhir adalah kaka seperguruannya
sekaligus iparnya sendiri, Sebun Hiong. Satu
persatu wajah mereka muncul dalam
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2059
Rewriter & Pdf Maker : OZ
angan?nya sambil menyeringai siap membalas
dendam.
Waktu kemudian ia dapat memejamkan
matanya sejenak, tidur sambil duduk
meringkuk menyandar tembok, wajah? itu juga
yang ber-main? di dunia mimpinya. Wajah Ui
Kiong dan Yo Kim-hoa yang pucat dengan lidah
terjulur keluar, mata melotot dan tali?
menjerat leher mereka.
Wajah Liu Tek-san yang dadanya
tertancap belatinya, sinar matanya
memancarkan rasa penasaran dan kaget
sebelum tubuhnya ambruk tak berkutik. Begitu
pula wajah Sebun Hiong. Tiba? orang? dalam
bayangan itu menjulurkan tangan ke arahnya
dan merintih, "Apa salah kami...... apa salah
kami.........."
Dengan paniknya Liu Jing-Yang meng
gerak?kan tangan se-olah? menolak hantu?
dalam mimpinya itu, hendak berteriak tapi
tenggorokannya tak mampu mengeluarkan
suara. Akhirnya dengan megap? kehabisan
napas dan keringat dingin membasahi
tubuhnya, ia berhasil membuka mata dan
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2060
Rewriter & Pdf Maker : OZ
kembali ke alam sadar. Dihirupnya napas
dalam? beberapa kali untuk meredakan
jantungnya yang berdenyut keras.
Malam mencekam dingin, hujan deras
melecut bumi di luar sana, Liu Jing-yang
sendirian saja di dalam pagoda kosong itu.
Diam? direnungkannya mimpinya, timbul juga
sedikit rasa bersalah kepada orang? yang
menjadi korbannya, semuanya adalah orang?
muda yang tengah menyongsong masa depan.
Tapi Liu Jing-yang sudah menghabisi harapan
mereka.
Ia menggoyang kepalanya kuat? untuk
mengusir rasa bersalah yang dianggapnya
akan memperlemah tekadnya. "Aku tak peduli
mereka punya masa depan! Akupun punya
masa depan. Siapa suruh masa depan mereka
menyilang masa depanku? Karena itu
merekalah yang harus minggir...."
Tengah ia me-renung?, tiba? matanya
yang tajam melihat tiga sosok bayangan hitam
melayang secepat kilat di atas genteng rumah
di sebelah pagoda. Itulah tiga orang yang
berilmu tinggi.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2061
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Selama ini memang Liu Jing-yang sudah
sangat ingin bertemu Majikan Hek-eng-po
untuk diajak kerja sama untuk melenyapkan
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Sebun Him. Melihat tiga sosok bayangan itu,
timbul keinginan Liu Jing-yang untuk
membuntuti dan membayangi gerak-gerik
mereka, siapa tahu bisa diketemukan sebuah
jalan untuk berhubungan dengan Hek-eng
Pocu. Tubuhnya pun melejit naik ke atas
genteng, dari jarak belasan langkah ia melihat
ketiga bayangan itu menyeberangi jalan yang
sepi dan gelap karena hujan, dan melompati
dinding masuk ke penginapan orang? Hoa-san
pai.
Beberapa detik kemudian, dari dalam
penginapan tersengar suara orang saling
membentak namun tidak jelas apa yg
dibicarakan karena tenggelam oleh suara hujan
yang gemerasak. Lalu disusul oleh suara
ributnya pertempuran.
Liu Jing-yang dengan gesit berlari
menyeberangi jalan, dan melompat naik ke
dinding penginapan untuk melihat apa yang
terjadi. Sambil berbuat demikian, kalung
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2062
Rewriter & Pdf Maker : OZ
lambang anggota inti Hek-eng-po yang dulu
dirampasnya dari Lau Hong itu dirabanya dulu
dalam kantongnya, untuk meyakinkan bahwa
benda itu tidak ketinggalan.
Dari atas dinding, dilihatnya di halaman
tengah penginapan itu sedang terjadi
pertempuran sengit di bawah hujan lebat.
Belasan orang berseragam perguruan Hoa-san
pai tengah mengeroyok tiga orang tua
bertangan kosong, namun pihak Hoa-san-pai
terdesak hebat, beberapa orang dari mereka
sudah terkapar diam, entah luka entah mati.
Pantas kalau orang? Hoa-san-pai itu
menderita kerusakan hebat, sebab salah satu
dari tiga kakek itu oleh Liu Jing-yang dikenali
sebagai Jiat-jiu Lokoai Ou Heng, paman guru
dari Lo-san Su-koai yang saat itu sudah mati
semuanya. Dua kakek lainnya juga hebat
sekali silatnya, sejajar dengan Ou Heng.
Yang seorang bertubuh pendek kecil,
tapi jenggot putihnya begitu panjang hingga
menyapu lantai. Dialah Hin-heng Lojin, juga
salah satu jagoan kelas satu Hek-eng-po.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2063
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Satu lagi seorang kakek berdandan
seperti Tojin, tampangnya tidak istimewa
sedikitpun kecuali hidungnya yang merah
seperti tomat. Dia adalah Ang-pit Tojin.
Karena itu, percuma sajalah orang?
Hoa-san-pai melawan gembong? bertangan
maut tersebut. Dengan garang ketiga iblis itu
merampas pedang dan menusukkan atau
membabatkan kepada pemiliknya masing?,
mecakar wajah sehingga hidung dan sepasang
mata copot, mematahkan tangan atau siku,
membuat orang? Hoa-san-pai kocar-kacir.
Namun pihak Hoa-san-pai terus
melawan dengan gigih kendatipun banyak
korban jatuh di pihak mereka.
Saat itulah Liu Jing-yang memutuskan
untuk turun tangan membantu pihak Jiat-jiu
Lokoai, sebagai salah satu tindakan untuk
merintis hubungan dengan Hek-eng Pocu.
Lebih dulu kalung berlambang Hek-eng-po itu
dipakai di lehernya agar mudah terlihat.
Setelah itu, bagaikan seekor macan tutul
melompat dari dahan pohon, dia melompat dari
dinding halaman dan langsung menelan korban
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2064
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2065
Rewriter & Pdf Maker : OZ
seorang murid Hoa-san-pai yang tak berdaya
ketika lehernya dicakar dengan buas.
Sejak merampas gulungan kulit dari
tangan Liu Tek-san dan mempelajarinya
biarpun secara ngawur, memang Liu Jing-yang
dapat mempelajari beberapa jurus baru yang
hebat dan ganas sekali. Selama menjadi murid
Sebun Him dan kemudian menjadi
menantunya, ia secara diam? juga sering
mempelajarinya sebab merasa suatu waktu
akan berguna. Ia merasa sayang kalau
menuruti anjuran mertuanya agar jangan lagi
mempelajari jurus? itu, sebab toh jurus? itu
pernah mampu membunuh Gip-hiat-koai
(siluman penghisap darah) Pek Hong-teng,
orang keempat dari Lo-san Sukoai.
Kedatangan orang baru yang langsung
menelan korban itupun mengejutkan kedua
belah pihak, seorang gelandangan muda
bermuka dekil yang memiliki jurus? yang buas.
Pihak Hoa-san-pai langsung saja
memperlakukannya sebagai musuh, sedang
pihak Jiat-jiu Lokoai dan kawan?nya
menganggap sebagai bala bantuan bagi
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2066
Rewriter & Pdf Maker : OZ
pihaknya, entah dari mana. Tetapi alis Jiat-jiu
Lokoai sedikit berkerut ketika ia merasa lupa?
ingat akan jurus yang diperlihatkan si
gelandangan muda itu.
Tiga jago tua Hek-eng-po telah cukup
merepotkan, kini ditambah si gelandangan
muda, membuat pihak Hoa-san-pai semakin
berantakan, tak peduli mereka melawan
dengan gigih.
Dua orang jidatnya terpukul pecah oleh
sepasang tangan Jiat-jiu Lokoai, seorang
lehernya ditekuk patah oleh Hin-heng Lojin,
seorang lagi dibanting mampus oleh Ang-pit
Tojin, dan tak mau ketinggalan Liu Jing-yang
berhasil menggigit bocor tenggorokan seorang
lagi. dalam gebrakan? yang berlangsung
secepat kilat itu orang Hoa-san-pai susut
tinggal empat orang lagi saja. Yang empat
orang itupun dalam sekejap lagi akan menjadi
nol.
Hanya saja, kepunahan mereka
tercegah ketika dari bagian depan penginapan
itu menyerbu masuk serombongan orang
bersenjata. Mereka beraneka ragam. Ada
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2067
Rewriter & Pdf Maker : OZ
pendeta, ada imam, ada orang biasa. Bahkan
juga dari kelompok yang selama ini
bertentangan antara memusuhi dan membela
He-liong-pang karena tuduhan Tong Lam-hou
adalah Hek-eng Pocu. Mereka kelompok yang
biasanya berselisih pendapat, kini
menggabungkan kekuatan melawan orang?
Hek-eng-po yang sedang membantai pihak
Hoa-san-pai.
Menghadapi musuh? yang mengalir
datang dan berjumlah banyak itu, mau tidak
mau Jiat-jiu Lokoai dan teman?nya harus
membuat pertimbangan tersendiri. Apalagi
kalau jumlah itu nanti ber-tambah?, tentu
semakin merepotkan. Juga kalau Sebun Him
yang ditakuti Hek-eng-po itu muncul, sebab
dalam pikiran Jiat-jiu Lokoai dan teman?nya,
Sebun Him hanya dapat ditandingi oleh Hek
eng Pocu yang tidak keruan saat munculnya.
Karena itulah, Ou Heng alias Jiat-jiu
Lokoai segera berseru kepada kawan?nya,
"Cukup!"
Memang cukup. Kalau pihak musuh
sudah kehilangan tiga belas orang yang
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2068
Rewriter & Pdf Maker : OZ
bergelimpangan mampus atau sembilanpuluh
empat persen mampus, memangnya belum
cukup?
Dengan ganas Jiat-jiu Lokoai ber-turut?
melancarkan gelombang serangan ke segala
penjuru untuk mengendorkan tekanan musuh,
lalu tubuhnya mengapung melewati kepala
musuh?nya dan hinggap di dinding halaman
seperti seekor burung saja. Dua temannyapun
segera kabur, namun mereka tidak lupa
membawa Liu Jing-yang yang dikira teman
mereka. Hin-heng Lojin yang pendek kecil
berjenggot panjang itu memegang lengan
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kanan Liu Jing-yang, sementara si imam
Hidung Merah memegang lengan kirinya.
Dengan gerakan seringan Jiat-jiu Lokoai tadi,
merekapun menghilang di tengah gelapnya
malam yang bertirai air hujan yang begitu
rapat.
Lawan? mereka, terutama pihak Hoa
san-pai yang kehilangan terlalu banyak,
mengejar dengan bernafsu, diikuti jagoan? dari
perguruan? lain yang bahkan selama ini gigih
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2069
Rewriter & Pdf Maker : OZ
membela Hwe-liong-pang dari tuduhan celaka
tersebut.
Senjata? lontar seperti belati terbang,
pelor besi, bintang besi tajam dan sebagainya
segera berhamburan ke arah kaburnya Jiat-jiu
Lokoai berempat. Namun dalam terpan butir?
air yang kencang tercurah dari angkasa, maka
lontaran sejata? rahasia jadi berkurang
kekuatannya dan benda? itu hanya berjatuhan
di atas genteng.
Ketika pendekar? berbagai golongan
dan pendapat itu berkumpul kembali setelah
merawat orang? Hoa-san-pai yang sekiranya
masih bisa ditolong, maka merekapun
berkumpul di ruangan tengah penginapan itu
untuk mulai berunding.
Perundingan belum mulai, tahu?
seorang imam Hoa-san-pai yang berjubah abu?
telah menggebrak meja dan berteriak,
"Sekarang semakin kuatlah kecurigaan kita
terhadap durjana Tong Lam-hou itu! Percuma
dia coba menyangkal semua tuduhan mati?an,
tapi kenyataannya bagaimana? Begitu kami
berada di wilayah Se-cuan yang katanya
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2070
Rewriter & Pdf Maker : OZ
menjadi wilayah pengaruh Hwe-liong-pang,
begitu iblis? Hek-eng-po muncul mengganas!
Tidakkah ini membuktikan bahwa Hwe-liong
pang dan Hek-eng-po sebenarnya hanyalah
dua sisi dari sekeping mata uang yang sama?
Berbeda gambar dan tulisan, tapi sama saja!"
*Oz*
Bersambung ke jilid 36
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2071
Rewriter & Pdf Maker : OZ
TEROR ELANG HITAM
Karya : STEVANUS, S.P.
Jilid 36
Begitulah, pihak Hoa-san-pai
mengawali pembicaraan dengan menyulut
sumbu yang membuat suasana jadi panas,
karena banyak pendekar yang mendukung
perkataan imam jubah abu? itu.
Tapi suasana ribut itu menjadi reda
ketika seseorang berdiri dari kursinya, dan
terlihatlah seorang imam yang tubuhnya
jangkung sekali dan kulitnya hitam legam.
Pakaian maupun pedang yang dibawanya
membawakan ciri? perguruan Khong-tong-pai.
Orang hanya mengenalnya sebagai Tiat-kut
Tojin, si imam bertulang besi, entah siapa
nama aslinya jarang orang yang tahu.
"Seng-kim Toyu (teman seagama,
Seng-kim)," begitu si tulang besi ini mengawali
pembicaraannya dengan mengangguk hormat
kepada imam Hoa-san-pai yang menyulut
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2072
Rewriter & Pdf Maker : OZ
sumbu ledakan kemarahan tadi. Suaranya
justru kebalikan dari suara Seng-kim Tojin
yang ber-api? tadi, yang ini dingin tetapi
mantap, seperti seember air yang
memadamkan api yang berkobar.
"Bukan cuma Seng-kim Toyu yang aku
pinta berpikir dengan kepala dingin, tapi juga
saudara? semuanya, agar tidak sampai
mengambil sikap keliru dalam persoalan ini.
Coba pikir, dalam menghadapi tuduhan sebagai
Hek-eng Pocu, bagaimanakah sikap Hwe-liong
Pangcu Tong Lam-hou?"
"Jelas dia menyangkal habis?an!" sahut
Seng-kim Tojin mendahului lain?nya.
"...... dan ingin tetap bersembunyi di
balik kedoknya yang manis tetapi menyimpan
kebusukan!" sambung seorang pendeta Ngo
bi-pai yang tubuhnya penuh bulu, ia tidak lain
adalah Gong-sim Hweshio yang pernah
bertempur dengan Tong Gin-yan dan Pakkiong
Eng dulu.
Seketika itu orang? yang bersimpati
kepada Hwe-liong-pang telah bangkit hendak
mendebat, di antaranya adalah orang?
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2073
Rewriter & Pdf Maker : OZ
perguruan Jing-sia-pai, Khong-tong-pai, dan
Tiam-jong-pai dari Hum-lam. Tapi sebelum
perang caci-maki berkobar kembali, Tiat-kut
Tojin cepat mengibaskan tangannya sambil
berseru, "Harap semuanya tenang! Dengarkan
pertimbanganku!"
Betapapun dada? bergolak, tapi
semuanya menahan diri untuk mendengarkan
perkataan si Imam Tulang Besi lebih lanjut.
"Coba pikir, saudara?. Di satu pihak Hwe-liong
Pangcu menyangkal dirinya adalah Hek-eng
Pocu, di lain pihak ada kejadian seperti malam
ini, kejadian yang mempertebal kecurigaan dan
memperkuat tuduhan ke arahnya. Mungkinkah
ini masuk akal? Mungkinkah Hwe-liong Pangcu
berbuat sebodoh ini?"
Seketika semuanya bungkam. Orang?
Hoa-san-pai yang getol menuding Hwe-liong
Pangcu itupun jadi bungkam.
Yang terdengar adalah suara si imam
Khong-tong-pai.
"Karena itu, biarpun kita semua sedang
menuju Tiau-im-hong, tapi saudara? harap
menahan diri. Si maha durjana Hek-eng Pocu
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2074
Rewriter & Pdf Maker : OZ
belum bisa dipastikan sekarang siapa
sebenarnya dia, keparat itu masih bersembunyi
dengan rapi, dan kita jangan sampai saling
cakar hanya karena menuruti dugaan sendiri?."
"Pendapat yang bijaksana," sebuah
suara menyambut perkataan Tiat-kut Tojin.
Ketika semua orang menoleh ke asal suara itu,
ternyata adalah Ci-hian Hweshio dari Siau-lim
pai. Selama ini Siau-lim-pai memang bersikap
netral dalam pertikaian yang memanas itu, tapi
bukan berarti tinggal diam.
Kata Ci-hian Hweshio lagi, " Baik Sebun
Taihiap yang menuduh, maupun Hwe-liong
Pangcu yang dituduh, merupakan sahabat?
baik sesepuh kami, Pun-bu Hweshio. Beliau
bertiga setahun sekali bertemu di Siong-san
untuk main catur, membahas ilmu silat,
membicarakan banyak kejadian, dan
sebagainya.
Dalam pertikaian ini, pihak kami tidak
mau mempercayai salah satu pihak saja. Kami
sedang menyebar orang untuk menyelidiki
duduk perkara yang sebenarnya, tunggulah
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2075
Rewriter & Pdf Maker : OZ
saja sampai di Tiau-im-hong nanti, siapa yang
bersalah akan menjadi musuh kita bersama!"
Ucapan yang beralasan itu mendapat
banyak dukungan dan pihak Hoa-san-pai tidak
dapat lagi bersikeras dengan pendapatnya.
Seng-kim Tojin sadar, kalau pihaknya
bersikeras malah akan kelihatan keras kepala
dan kehilangan simpati. Memang Hoa-san-pai
dan Siau-lim-pai sama? dianggap sebagai dua
dari Tujuh Pilar Dunia Persilatan, namun Siau
lim-pai lah yang terbesar kekuatan dan
pengaruhnya. Sedang Hoa-san-pai hanya
"menggelegar" di wilayah Siam-sai saja.
Dengan demikian, terlepas apakah
dalam hati masing? semua orang setuju atau
tidak terhadap kesepakatan itu, se-tidak?nya di
mulut mereka semuanya menyatakan akan
menunggu hasil penyelidikan orang? Siau-lim
pai sambil menahan diri.
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
*Oz*
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2076
Rewriter & Pdf Maker : OZ
BAGIAN EMPAT PULUH DUA
Di bawah guyuran air hujan yang
bagaikan peluru? air yang memedihkan kulit,
menembus malam yang hitam pekat tanpa
setitik cahayapun, Liu Jing-yang diseret Hin
heng Lojin dan Ang-pit Tojin terus ber-lari?
sampai keluar kota Long-tiong. Jiat-jiu Lokoai
berada di depan.
Tiba di tempat yang dirasakan aman
dari para pendekar yang sedang marah itu,
mereka berhenti, berteduh di bawah sebatang
pohon, mereka meng-usap? muka mereka
yang basah oleh air hujan.
Kemudian tiga iblis Hek-eng-po itu
sama? menatapkan mata mereka yang tajam
ke arah Liu Jing-yang, membuat anak muda itu
bergidik seram. Diam? ia berharap agar Jiat-jiu
Lokoai tidak mengenalinya sebagai "si
gelandangan gila" yang pernah membunuh
keponakan muridnya, Gip-hiat-koai Pek Hong
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2077
Rewriter & Pdf Maker : OZ
teng, ataupun mengenalinya sebagai menantu
keluarga Sebun.
Liu Jing-yang hanya akan "buka kartu"
kalau sudah di hadapan Hek-eng Pocu sendiri,
untuk merundingkan tawar-menawar kerja
sama melenyapkan Sebun Him, mertuanya
sendiri.
Syukurlah, agaknya Jiat-jiu Lokoai tidak
mengenalnya, bukan saja karena malam terlalu
gelap, tapi juga karena tampang Liu Jing-yang
tidak lagi sama dengan beberapa bulan yang
lalu ketika sebagai "gelandangan gila",
sekarang ia agak gemuk karena hidup makmur
cukup lama di tengah keluarga Sebun. Sebab,
mana bisa menantu Sebun Him sedekil itu, dan
membantu pihak Hek-eng-po yang merupakan
" musuh keluarga Sebun"?
Yang ditanyakan Jiat-jiu Lokoai
kemudian ialah, "Kau juga anggota benteng
kita?"
Kebat-kebit juga hati Liu Jing-yang me
milih? jawaban untuk pertanyaan itu. Kalau
dijawab "Ya", ia kuatir pertanyaan? yang lain
akan semakin menyulitkan. Akhirnya iapun
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2078
Rewriter & Pdf Maker : OZ
menjawab, " Bukan.Tetapi aku membawa
pesan dari seorang sahabatku untuk
disampaikan kepada Hek-eng Pocu sendiri. Dia
juga menyerahkan kalung tanda anggotanya
kepadaku...."
"Siapa namamu? Siapa nama temanmu
yang menjadi anggota kami? Pesan apa yang
harus disampaikan kepada Pocu?" Ang-pit Tojin
memberondongkan pertanyaan.
Liu Jing-yang sadar, kalau dirinya
kelihatan gugup dan ketakutan maka tentu
akan lebih ditekan oleh ketiga iblis itu dengan
pertanyaan? yang menyudutkan, seperi maling
jemuran diadili orang? kampung. Karena itu, ia
justru berlagak garang meskipun hatinya
ketakutan, "Kalian tidak bisa memaksa aku
untuk menjawab pertanyaan? itu. Aku hanya
akan menjawab di hadapan Hek-eng Pocu
sendiri."
"Bocah edan, jangan harap karena tadi
kau membantu kami lalu kau boleh bersikap
semacam ini terhadap kami!" geram Hin-heng
Lojin marah. "Bantuanmu tadi tak berharga
sama sekali! Hayo, jawab pertanyaan? tadi, se
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2079
Rewriter & Pdf Maker : OZ
tidak?nya dua pertanyaan pertama. Soal pesan
He-eng Pocu tidak usah kau katakan kepada
kami juga tidak apa?....."
Nyata, biarpun suara si kakek pendek
kecil ini cukup garang namun sudah sedikit
termakan gertakan Liu Jing-yang. Betapapun
juga, Hinheng Lojin tidak berani cari penyakit
dengan jalan me-ngorek? pesan rahasia yang
seharusnya didengar oleh Hek-eng Pocu
sendiri.
"Tidak," Liu Jing-yang bersikeras.
"Kalian bunuh akupun aku tidak akan
membuka rahasia itu....."
"Kau bandel sekali, tidakkah kau sadari
bahwa kami dapat membunuhmu segampang
memijit semut?" Jiat-jiu Lokoai sudah
mengangkat tangannya untuk me-nakut?i.
"Atau barangkali kau adalah musuh Hek-eng
po yang sengaja hendak menyusup ke dalam
kelompok kami dengan cara tolol ini?"
Mengharapkan hasil yang besar harus
berani nekad mempertaruhkan nyawa, pikir Liu
Jing-yang. Diapun menjawab, bahkan disertai
tertawa dingin segala, "Hem, aku percaya
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2080
Rewriter & Pdf Maker : OZ
kalian dapat membunuhku dengan gampang,
tapi pesan rahasia untuk Pocu itu akan
terkubur bersama mayatku. Padahal pesan itu
sangat penting untuk diketahui Pocu kalian.
Menyangkut mati-hidupnya seorang musuh
besar Hek-eng-po, berarti menyangkut jaya
atau bangkrutnya Hek-eng-po di kemudian
hari!"
Tiga iblis Hek-eng-po itu bertukar
pandangan dengan bimbang. Saat itulah tiba?
di udara malam yang gelap berkumandang
suara tajam tanpa arah, ber-gulung? seperti
suara hantu dari bawah tanah kuburan. "Kalian
bertiga, biarkan bocah ini menyampaikan
pesan untukku!"
"Pocu, kami menyampaikan hormat!"
seru ketiga iblis itu berbareng ketika mengenali
suara itu.
Liu Jing-yang juga ikut?an berseru,
"Akupun menyampaikan hormat, Hek-eng
Pocu!"
Sedang dalam hatinya ia bersorak
kegirangan, "Nah, Tong Lam-hou, akhirnya kau
muncul juga. Kau tentu akan melonjak
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2081
Rewriter & Pdf Maker : OZ
kegirangan mendengar tawaran kerja sama
dariku........"
Entah dari mana datangnya, beberapa
langkah dari mereka telah berdiri sesosok
bayangan hitam bersandar pohon. Selain
malam yang gelap, juga air hujan begitu rapat
sehingga membentuk semacam tirai air yang
menghalangi pandangan mereka, sehingga
wujud Hek-eng Pocu itu nampak kabur sekali.
Tapi tak seorangpun punya nyali untuk
meragukan keaslian Hek-eng Pocu itu,
suaranya yang bergulung dalam perut seperti
suara dari dunia lain itu adalah ciri khas yang
meyakinkan. Liu Jing-yang yang belum pernah
menemuinyapun merasa yakin.
Terdengar lagi suara Hek-eng Pocu, "Ou
Heng bertiga, bagaimana kerja kalian di Liong
tiong?"
"Agak meleset dari sasaran, Pocu,"
sahut Jiat-jiu Lokoai. "Kita mengharapkan
perpecahan di antara mereka sehingga mereka
baku hantam dengan kalap, tapi nyatanya
mereka malah bergabung menghadapi kita.
Sebaiknya....."
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2082
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Sudah!" Hek-eng Pocu mencegah Jiat
jiu Lokoai menyerocos lebih jauh karena di situ
ada Liu Jing-yang, orang luar yang tidak boleh
ikut mengetahui semua rencana Hek-eng-po.
"Kalian bertiga menjauh limapuluh langkah,
aku ingin mendengar pesan rahasia yang
katanya dibawa bocah ini!"
"Baik," Jiat-jiu Lokoai, Hin-heng Lojin,
dan Ang-pit Tojin menjawab serempak, dan
serempak pula mereka menggerutu dalam hati,
sebab ?menjauh limapuluh langkah? sama saja
dengan harus ber-hujan?an di malam dingin
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
itu. tetapi mereka tak berani membantah
perintah.
Setelah ketiga orang itu menjauh, Hek
eng Pocu berkata, "Nah, sekarang boleh kau
katakan pesan rahasia itu."
Dengan jantung berdegup keras, Liu
Jing-yang mulai dengan permainannya yang
berbahaya, "Pocu, aku mohon Pocu jangan
berprasangka buruk terhadapku, sebenarnya
aku adalah Liu....."
"Kau Liu Jing-yang, menantu keluarga
Sebun dari Se-shia," potong Hek-eng Pocu
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2083
Rewriter & Pdf Maker : OZ
cepat, mengejutkan Liu Jing-yang. "Sejak kau
masuk propinsi Se-cuan, aku sudah tahu siapa
kau......"
"Tentu saja Pocu tahu, Se-cuan ini
memang wilayah pengaruhnya dan banyak
orang?nya," pikir Liu Jing-yang. "Tapi baiklah
aku pura? belum tahu siapa dia, supaya
nyawaku aman dalam tubuhku...."
"Pocu," kata Liu Jing-yang kemudian,
"Sebenarnya..... sebenarnya ucapanku tentang
pesan rahasia tadi hanyalah untuk memaksa
ketiga Locianpwe tadi membawaku menemui
Pocu, bukannya sungguh?...."
"Aku juga sudah tahu itu," terdengar
dengus dingin dari balik tirai air hujan. "entah
kenapa, kau ketakutan pada mertuamu sendiri
dan kabur dari rumahnya. Lalu sekarang mau
apa mencariku?"
"Aku tidak akan bicara ber-tele?, Pocu.
Kita kerja sama untuk melenyapkan Sebun
Him, mertuaku itu, dari muka bumi. Kalau dia
mati dan kekayaan jatuh ke tanganku, maka
kita bisa membaginya dua dan itupun cukup
untuk hidup kelimpahan tujuh turunan...."
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2084
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Pikir Liu Jing-yang, bicara dengan
serigala harus pakai bahasa serigala pula.
Langsung menyebutkan maksudnya tanpa ber
belit? lagi, kalau ber-belit? maka si ?serigala?
malah akan curiga dan menggigitnya.
"Hem, bagus juga akalmu, aku jadi
tertarik," terdengar suara Hek-eng Pocu lagi,
namun kali ini suaranya agak bergetar entah
karena apa, yang terang bukan karena
kedinginan. "Coba sebutkan secara lengkap,
biar aku mendengar semuanya."
"Begini rencanaku, Pocu. Saat ini
mertua keparatku Sebun Him sedang dalam
perjalanan ke Tiau-im-hong, memimpin para
pendekar untuk menggempur Po....eh, Hwe
liong Pangcu. Nah, rumahnya tentu dalam
keadaan kosong sekarang, paling hanyalah
dijaga si jelek kurus Ho Kian serta si otak
kerbau Liu Beng.
Ada lagi ibu mertuaku yang tidak bisa
silat, untuk membawa tubuhnya yang berat itu
berjalan saja susahnya bukan main. Dan
isteriku yang sedang mengandung tua
sehingga tidak bisa bertempur. Nah, kita
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2085
Rewriter & Pdf Maker : OZ
bantai Ho Kian dan Liu Beng, kalau perlu juga
isteri Sebun Him sekalian. Lalu aku akan pura?
menyusul Sebun Him sambil menangis dan
mengabarkan bencana di rumahnya, saat
itulah pikiran Sebun Him tentu kacau. Dalam
keadaan seperti itu, gampang sekali Pocu
membunuhnya!"
Gigi Hek-eng Pocu gemerutuk
mendengar rencana keji Liu Jing-yang
tersebut, namun suara gemerutuk itu tertutup
suara hujan yang sangat lebat sehingga Liu
Jing-yang masih saja belum menyadari
bahaya, menganggap Hek-eng Pocu pasti siap
bekerja sama dengannya.
"Heh-heh-heh.... rencana yang hebat,
anak muda....."
"Apakah Pocu siap bekerja sama
denganku?"
"Tentu saja, anak muda. Tapi kerja
sama yang saling menguntungkan harus
dilandasi keterbukaan dari kedua pihak. Aku
harus tahu apa alasanmu berbuat begitu
terhadap keluarga Sebun. Bukankah keluarga
Sebun yang menolongmu ketika kau dalam
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2086
Rewriter & Pdf Maker : OZ
keadaan bergelandangan setengah gila, ketika
kau tersesat dalam mempelajari ilmu dalam
gulungan kulit itu? kau juga diberi tempat
berteduh, bahkan dijadikan menantunya,
kenapa kau membalas kebaikannya sedemikian
rupa?"
Tujuan akhir belum tercapai, tapi Liu
Jing-yang sudah mabuk kemenangan.
Membayangkan Hek-eng Pocu bersedia bekerja
sama dengannya, lalu dia kan menjadi ahli
waris kekayaan keluarga Sebun yang entah
seratus atau duaratus kali lipat kekayaan
keluarga Liu di Liu-keh-chung dulu, kekayaan
yang dikembangkan bermodal harta menda
hasil rampokan kakeknya, Liu Hok-tong.
Karena mabuk kemenangan itulah maka
Liu Jing-yang begitu bersemangat kehingga
kurang kewaspadaannya, meskipun ia selalu
menganggap dirinya pintar dan tak akan
pernah berbuat kekeliruan.
"Pocu, tentang alasannya aku berbuat
demikian, aku sebenarnya hanya belajar dari
Pocu saja. Seorang lelaki yang ber-cita? tinggi
kenapa harus cengeng dengan memilih cara?
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2087
Rewriter & Pdf Maker : OZ
apa yang akan digunakan mencapai cita?nya?
He-he-he, cara apapun adalah halal. Bukankah
demikian pula yang Pocu lakukan dulu
terhadap Liu-keh-chung hanya demi merampas
gulungan kulit? Begitu pula, cita?ku tinggi,
Pocu. Aku laki? muda yang masa depannya
masih panjang, apakah harus terus-menerus
hidup di bawah ketiak keluarga Sebun?"
"Hem, benar? anak muda yang
berambisi!" dengus Hek-eng Pocu. "Jadi sudah
bulat tekadmu untuk melenyapkan Sebun Him?
Sebun Giok juga tidak ingin kau sembelih
sekalian bersama bayi dalam kandungannya?"
Mengira dirinya sedang dipuji oleh ek
eng Pocu, Liu Jing-yang semakin lupa daratan.
"Sudah bulat tekadku, Pocu. Kalau perlu,
begitu kita berhasil, aku akan menjadi anggota
Hwe..... eh, Hek-eng-po, sehingga semakin
jayalah kita bersama di rimba persilatan!"
"Tetapi tentang teka-teki peristiwa di
Ban-siong-tin itu, aku masih gelap..."
"Maksud Pocu, tentang matinya Sebun
Hiong? Ha-ha..... untuk soal ini agaknya Pocu
harus berterima kasih kepadaku. Gara?
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2088
Rewriter & Pdf Maker : OZ
matinya Sebun Hiong inilah maka si keparat
Sebun Him itu bergerak ke Tiau-im-hong diikuti
orang? tolol lainnya se-olah? menyerahkan
leher ke bawah pedang Pocu. Bukankah ini
sangat menguntungkan Pocu? Perisitwa di Ban
siong-tin itu.....?"
"Kau yang membunuh Sebun Hiong?
Bagaimana caranya?"
Di lingkungan penjudi, jangan
membanggakan kefasihan ajaran agama, pikir
Liu Jing-yang. Di hadapan Hek-eng Pocu, tidak
ada gunanya memperagakan kebajikan, malah
akan dianggap orang lemah, maka Liu Jing
yang pun menjawab, "Benar, Pocu. Aku tikam
punggungnya dari belakang, ha-ha-ha....
sampai detik inipun mertuaku masih bingung,
siapa yang membunuh anaknya?"
"Sekarang sudah tidak bingung lagi!!!"
tiba? Hek-eng Pocu membentak menggelegar,
melebihi guntur di langit, lalu per-lahan?
melangkah mendekati Liu Jing-yang.
Hujan sudah mereda sehingga suasana
tidak sepekat tadi, kini Liu Jing-yang dan Hek
eng Pocu sudah dapat saling melihat dalam
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2089
Rewriter & Pdf Maker : OZ
jarak belasan langkah. Bentakan menggelegar
Hek-eng Pocu tadi mengejutkan Liu Jing-yang,
kenapa si calon sekutu itu mendadak semarah
itu? apakah harga yang ditawarkan terlalu
tinggi?
Namun ketika ia melihat potongan
tubuh Hek-eng Pocu yang terbungkus jubah
dan kerudung kepala serba hitam, melihat pula
langkah kakinya yang seperti seekor beruang
marah, dan tatapan mata yang dingin penuh
ancaman, tiba? Liu Jing-yang menggigil. Ia
bernaluri bahwa ia telah melakukan suatu
kekeliruan langkah. Kekeliruan besar!
Tapi entahkah ia punya kesempatan
untuk memperbaiki kekeliruannya? Dengan
hati yang mengerut kecil, dia melangkah
mundur dengan gemetar......
"Liu Jing-yang, tidak inginkah kau
melihat wajahku yang sebenarnya?" suara
Hek-eng Pocu masih saja ber-gulung? dalam
perut. Selama ber-tahun? bersembunyi di balik
kedok hitamnya, rupanya Hek-eng Pocu
bahkan menyembunyikan suaranya agar tidak
dikenali orang, dengan menggunakan Hok-khi
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2090
Rewriter & Pdf Maker : OZ
sut (bicara dengan perut tanpa menggerakkan
bibir).
Sahut Liu Jing-yang ketakutan,
"Tidak..... tidak.... kalau Pocu merasa perlu
tetap menyembunyikan wajah Pocu, aku tidak
berani mohon melihat wajah Pocu...."
"Tapi malam ini kau harus melihat siapa
aku! Harus!"
Lalu durjana yang menggemparkan
dunia persilatan itu merenggut lepas kedoknya
sendiri. "Lihat baik? siapa aku, Liu Jing-yang!"
Lemaslah kedua lutut Liu Jing-yang
sehingga ia jatuh berlutut, wajahnya pucat dan
matanya terbelalak ketakutan. Bibirnya ber
gerak? meluncurkan kata? yang tak keruan lagi
susunannya,
"Gakhu...... a...aku memang.... bersa...
lah..... harap ingat....bayi da....lam... pe...rut
Sebun......"
"Kau harus mampus, pergilah ke neraka
dengan dendam Liu-keh-chungmu itu!" bentak
Sebun Him.
Detik? di pinggir maut yang tak
mungkin lagi dihindari tiba? memberikan
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2091
Rewriter & Pdf Maker : OZ
kekuatan terakhir kepada Liu Jing-yang untuk
coba? meloloskan nyawanya dari lubang jarum.
Tiba? ia melompat bangun dan berlari seperti
dikejar setan ke arah kota Long-tiong sambil
ber-teriak? kalap, "Hek-eng Pocu adalah Sebun
Him! He, dengarlah semuanya! Hek-eng Pocu
adalah Sebun Him! Hek-eng Pocu ada......."
Si menantu celaka itu belum berlari
mencapai empat puluh langkah, ketika Sebun
Him berkelebat seperti hantu dan
mencengkeramkan sepasang tangannya ke
pundak Liu Jing-yang.
Sepasang tangan yang berkekuatan
seperti lima beruang dijadikan satu itu
kemudian menyentak lebar ke kiri-kanan,
membuat tubuh Liu Jing-yang robek seperti
ditarik oleh dua ekor kuda yang berlari ke arah
berlawanan. Demikian akhir hidupnya.
Sesaat Hek-eng Pocu alias Sebun Him
menengadah ke langit, air matanya bercucuran
bercampur air hujan, sambil mendesis, "Kini
aku tidak punya anak laki? ataupun menantu
laki? lagi. Agaknya keluarga Sebun akan
terputus hanya sampai kepada diriku...."
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2092
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2093
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Tapi tiba? ia ingat Liu Beng, pemuda
itupun anaknya meskipun anak di luar
perkawinan. Ia masih mempunyai seorang
anak lelaki, semangatnya bangkit kembali,
"Hem, aku tetap akan meneruskan meraih
cita?ku, kejayaan masa depan akan aku
wariskan kepada darah dagingku......"
Cepat? kedoknya dipakai kembali, dan
ia melesat ke arah Jiat-jiu Lokoai bertiga
menunggu.
Ketiga gembong Hek-eng-po itu
menunggu dalam jarak lima puluh langkah dari
tempat percakapan. Dalam jarak sejauh itu,
mereka tidak bisa mendengar percakapan Hek
eng Pocu dan Liu Jing-yang. Bukan saja karena
percakapan dilakukan dengan lirih, namun juga
karena suara air hujan yang keras. Tetapi
teriakan menjelang ajal Liu Jing-yang tadi,
"Hek-eng Pocu adalah Sebun Him", hanyalah
orang? tuli yang tidak mendengar teriakan
sekeras itu dalam jarak lima puluh langkah.
Ketiga gembong Hek-eng-po itupun
bertukar pandangan dengan heran dan kaget.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2094
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Sudah aku curigai sejak peristiwa di
Liong-coan," desis Jiat-jiu Lokoai. "Waktu itu
janggal sekali bahwa Sebun Him dan Hek-eng
Pocu yang gembar-gembor saling menantang
itu ternyata tidak bertemu satu kalipun,
meskipun sama? ada di Liong-coan beberapa
hari. Kalau yang satu muncul, yang lain
menghilang, begitu seterusnya...."
Ang-pit Tojin membenarkan, "Kalau
aku, malah sejak Pocu mengeluarkan perintah
agar kita tidak mengganggu-gugat keluarga
Sebun seujung rambutpun, aku sudah merasa
janggal. Katanya membenci, kenapa malah
melarang menyerang orang keluarga Sebun?
Kini teka-teki itu terpecahkan oleh teriakan
tadi......"
Hin-heng Lojin, si kakek pendek kecil
yang biasanya amat buas dan jahat itu kini
nampak ketakutan, suaranya setengah
tertelan, "Kita bertiga sudah mendengar
rahasia ini, bagaimana baiknya sekarang?"
"Kalau nanti Pocu temui kia, kita harus
bersikap biasa, pura? tidak mendengar apa?
tadi. Tapi kalau Pocu bertekad melenyapkan
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2095
Rewriter & Pdf Maker : OZ
kita karena sudah mendengar rahasianya, ya
terpaksa kita pertahankan nyawa kita. Kita
satu persatu bukan tandingan Pocu, tapi kalau
gabung bertiga masih ada harapan....."
"Ssst, dia......."
Memang bayangan Hek-eng Pocu telah
berkelebat datang secepat angin, dan berdiri di
hadapan ketiga orang itu, lengkap dengan kain
penutup wajah yang hanya berlubang dua di
bagian mata.
"Apakah sejak tadi kalian berada di sini
sesuai dengan perintahku?" tanya Hek-eng
Pocu.
"Benar, Pocu. Mana berani kami
bergeser sejengkalpun kalau Pocu
memerintahkan kami menunggu di sini?" kata
Ang-pit Tojin sambil mati?an bersikap wajar.
"Pocu, kalau kami boleh tahu, kenapa tadi
bocah itu ber-teriak? tak keruan? Kami tidak
mendengar apa yang dia teriakkan...."
Denga pura? bertanya seperti itu, Ang
pit Tojin mengharapkan agar Hek-eng Pocu
tidak mencurigai dia dan kedua rekannya. Tapi
tekanan suara yang agak kentara pada kata?
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2096
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Kami tidak mendengar apa yang dia
teriakkan" itu justru membuat curiga Hek-eng
Pocu. Si maha durjana itu tahu ketiga anak
buahnya ini bukan orang? tuli, apa benar tidak
mendengar teriakan Liu Jing-yang yang begitu
keras dari jarak lima puluh langkah?
Namun Hek-eng Pocu pura? tertawa
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ringan sambil berkata, "Ah, bocah keparat itu
hanya bermodal sedikit keterangan yang tidak
berarti, juga nyali yang lumayan besar,
mencoba memeras Hek-eng-po kita. Lalu aku
sudah membereskannya. Sebelum mati, dia
ber-teriak? tak keruan karena takutnya. Hem,
teriakan orang yang baru sekarat tak patut
dipikir, bukankah begitu?" Hek-eng Pocu
berhenti sejenak untuk mengamati wajah tiga
anak buahnya yang paling diandalkan tersebut,
lalu melanjutkan, "Tapi benarkah kalian tadi
tidak mendengar jelas kata? dalam
teriakannya?"
Jiat-jiu Lokoai menjawab dengan
tangkas, "Dalam suara hujan yang begini
keras, mana bisa kami mendengar jelas
meskipun dia ber-teriak?? Sayup? kami cuma
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2097
Rewriter & Pdf Maker : OZ
mendengar dia berteriak, "Hek-eng Pocu, awas
pembalasan Sebun Him", begitulah...."
Kalau bilang tidak mendengar sama
sekali tentu mencurigakan, maka Jiat-jiu
Lokoai sengaja mengaku mendengar, namun
tidak tepat seperti arti kata? yang
sesungguhnya, bahkan bertolak-belakang
artinya.
"Ha-ha.... orang tadi agaknya ingin me
nakut?i Pocu dengan nama Sebun Him, ha
ha.... mana bisa Pocu di-takut?i?" Hin-heng
Lojin berkata diselingi "ha-ha" segala, namun
pada bagian "ha-ha"nya itu justru kedengaran
agak gemetar. "Pantas sekali kalau Pocu
membunuhnya."
Demikian ketiga orang itu ber-sahut?an,
memberi kesan agar Hek-eng Pocu percaya
bahwa mereka benar? tidak mendengar
teriakan Liu Jing-yang tadi. Mereka pembunuh?
ulung, namun bukan pemain? sandiwara yang
baik. Setiap kali seorang hendak bicara, ia
harus lebih dulu melirik teman?nya, dan gaya
bicara mereka yang canggung itu tak lepas
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2098
Rewriter & Pdf Maker : OZ
semua dari pengamatan Hek-eng Pocu yang
bermata tajam.
"mereka pasti sudah mendengar
teriakan Jing-yang tadi, dan berusaha
mengelabui aku," geram Hek-eng Pocu dalam
hati. "Mereka harus mampus semua malam ini
juga, tapi harus lebih dulu di-pisah?kan satu
sama lain sebab kalau mereka berkumpul
bertiga agak sulit juga membasmi mereka...."
Demikianlah, meski dalam hati sudah
bertekad membunuh habis tiga pembantunya
sendiri, namun sikap Hek-eng Pocu di luarnya
justru tidak menunjukkan apa?. Se-olah?
percaya begitu saja penjelasan Jiat-jiu Lokoai
dan kawan?nya tersebut.
"Ya, sudah, aku percaya kalian tidak
mendengar apa?, tapi mendengarpun tidak
apa?, toh cuma omongan ngawur dari seorang
yang pikirannya kacau saking takutnya.
Sekarang, aku punya perintah untuk kalian."
"Kami siap menjalankan perintah Pocu."
"Ou Heng, kau masuk kembali ke dalam
kota Long-tiong untuk meng-amat?i bagaimana
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2099
Rewriter & Pdf Maker : OZ
gerak-gerik musuh? kita. Besok pagi laporkan
kepadaku!"
"Baik!" sahut Jiat-jiu Lokoai dan terus
beranjak pergi. Namun Ang-pit Tojin dan Hin
heng Lojin yang tidak diperintahpun segera
ikut melangkah pula, mereka sudah bersepakat
tadi, untuk tidak berpencar satu sama lain.
Demi keamanan nyawa mereka.
"Eh, cukup Ou Heng saja, lain?nya akan
mendapat tugas berbeda dariku...." cegah Hek
eng Pocu.
"Pocu, eh.... begini...." Jiat-jiu Lokoai
tr-gagap? mencari dalih. "Kota Long-tiong itu
dipenuhi begitu banyak musuh, malah sore tadi
serombongan pendeta Siau-lim-si dan imam?
Bu-tong-pai juga sudah masuk kota. Kalau aku
sendirian masuk kota tentu seperti seekor
laron menerjang api."
Inilah hal luar biasa. Biasanya perintah
Hek-eng Pocu langsung dijalankan tanpa
banyak tanya? lagi. tetapi kali ini ada yang
berani mencari alasan melawan perintah.
"Kalian ini seperti anak? kecil penakut
yang melewati halaman yang ada anjing
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2100
Rewriter & Pdf Maker : OZ
galaknya, harus selalu ber-gerombol? ke
manapun pergi," dengus Hek-eng Pocu. "Aku
toh tidak menyuruh Ou Heng untuk menerjang
mereka, hanya mengawasi musuh secara
tersembunyi dan aman, masa perlu dikawani?"
Semakin Hek-eng pocu berusaha
memisahkan mereka bertiga, semakin
kuatirlah mereka. Kata Ang-pit Tojin, "Pocu,
harap maklumi alasan saudara Ou. Biar
sembunyi bagaimanapun rapatnya, toh ada
kemungkinan tercium jejaknya oleh musuh,
dan itu artinya harus bertempur secara
kekerasan....."
"Penakut! Dengar perintahku sekali lagi,
hanya Ou Heng yang aku tugaskan masuk kota
Long-tiong!" Hek-eng Pocu tidak dapat lagi
menyembunyikan kemurkaannya. Lanjutnya,
"Kalian mulai mencoba membangkang
terhadapku?!"
Dalam keadaan terjepit, Jiat-jiu Lokoai
sadar bahwa Hek-eng Pocu sudah mulai curiga.
Mereka bertiga pun penjahat yang sanggup
berbuat kejam tidak tanggung? hanya untuk
sekedar menuruti selera membunuh mereka.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2101
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Apalagi kalau keselamatan mereka sendiri
terancam. Biarpun selama ini mereka takut
kepada Hek-eng Pocu, tapi kali ini mereka akan
nekad melawan, toh mereka bertiga.
Karena itu, ketika melihat Hek-eng Pocu
melangkah mendekat, maka mereka bertiga
pun melompat berpencaran dengan sikap
siaga. Itulah sama artinya mengajak
bertempur. Hek-eng Pocu terkejut, "Apa
maksud kalian ini??!"
Jiat-jiu Lokoai yang menjawab sambil
tertawa dingin, "Pocu, setelah menganggap
kami tidak diperlukan lagi, apakah Pocu malam
ini bermaksud menghabisi kami seperti
menghabisi tiga keponakan muridku, Wan Po,
Kongsun Gi, dan Hau It-yau, supaya mayat
kami bertiga bisa diarak keliling kota Long
tiong untuk menunjukkan betapa saktinya
Sebun Taihiap?"
"Atau kami dibunuh dan Pocu pura?
menangisi kami di hadapan anak buah kita?
Seperti yang menimpa diri Bhe Un-liang di
Liong-coan?" Hin-heng Lojin menyambung.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2102
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Apa?an ucapan kalian yang simpang
siur ini?!" bentak Hek-eng Pocu. "He, Ou Heng!
Bukankah ketiga keponakan muridmu itu
terbunuh oleh Sebun Him? Apa sangkut
pautnya denganku??!"
"Sangkut-pautnya sudah tentu sangat
erat!" sahut Jiat-jiu Lokoai semakin nekad.
"Ketiga keponakan muridku itu Pocu suruh
untuk menyerbu Liong-coan bagian selatan,
dengan janji Pocu akan muncul kalau mereka
terancam bahaya. Dan apa yang dialami
mereka bertiga? Mereka langsung bertemu
Sebun Him dan terbunuh semua, sedang Pocu
yang katanya hendak muncul menolong
ternyata tidak muncul sama sekali. Hem,
alangkah penasaran arwah ketiga keponakan
muridku itu. sampai mampus pun mereka tidak
sadar Hek-eng Pocu adalah Sebun Him sendiri,
dan Sebun Him juga Hek-eng Pocu!"
"Ou Heng! Bicaramu semakin gila!"
"Bukan semakin gila, tetapi justru
semakin waras. Selama ini kami bertiga, juga
Bhe Un-liang, Liu Beng dan entah siapa lagi,
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
hanyalah boneka? wayang di tanganmu.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2103
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Dipertarungkan satu sama lain, dikalahkan,
dimenangkan, malah yang sudah tidak berguna
dimasukkan ke kotak alias disuruh mati.
Semua diatur hanya agar kekayaan si dalang
semakin bertambah, semakin dikagumi pula.
Alangkah bodohnya kami saat itu, namun kini
permainan itu sudah berakhir. Kami bukan lagi
wayang? boneka yang bisa dipermainkan
seenaknya. Kini, dalangnya lah yang harus
mampus!"
Hek-eng Pocu alias Sebun Him akhirnya
sadar bahwa tiga orang bekas pembantu
setianya itu tidak dapat dikendalikan lagi.
biarpun ia harus memeras tenaga dan memikul
resiko terluka, mereka bertiga harus
dibereskan.
Karena itulah ia tiba? melompat ke arah
Hin-heng Lojin yang diketahuinya paling lemah
dari ketiganya. Tangan dan kaki melakukan
dua jurus serangan dahsyat sekaligus. Tangan
hendak merobek dada dengan Kim-pa-tam-jiau
(macan tutul emas mengulur cakar), dibarengi
gerakan kaki menyepak ke selangkangan
dengan gerakan Hou-hou-hoan-sin (macan
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2104
Rewriter & Pdf Maker : OZ
merunduk membalik tubuh). Dengan maksud
mengurangi jumlah lawan dengan serangan
mendadak itu, maka Sebun Him telah langsung
mengerahkan tenaga sakti Kun-goan-sin-kang
sampai tarap tertinggi!
Jiat-jiu Lokoai dan Ang-pit Tojin
serempak bergerak pula untuk menolong
temannya, tapi mereka tidak dapat
menyeberangi jarak yang terbentang secepat
gerakan Sebun Him.
Pada detik berbahaya itu, toh Hin-heng
Lojin harus mengandalkan kemampuannya
sendiri daripada mengharapkan pertolongan
yang terlambat datangnya. Tubuhnya kecil,
menghadapi gempuran Sebun Him yang
bertubuh raksasa, tapi dengan nekad ia malah
melompat ke atas untuk melakukan jurus Kim
siam-hi-long (kodok emas bercanda di
gelombang), tangannya mencoba menusuk
mata Sebun Him.
Itu gerakan nekad, seakan si kakek
pendek kecil itu siap hancur digulung
gempuran Sebun Him asalkan dapat menusuk
mata Si Hek-eng Pocu. Perhitungannya, Sebun
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2105
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Him menguatirkan matanya dan akan mundur
menarik serangan lebih dulu.
Tapi perhitungan ini meleset. Sebun
Him juga nekad, ingin membasmi orang? yang
sudah tahu rahasianya malam ini juga, tidak
boleh menunggu sampai besok sehingga
rahasianya terlanjur tersebar. Ia hanya
miringkan sedikit kepalanya sehingga jari? Hin
heng Lojin yang tajam seperti pisau itu hanya
menggores pipinya dan sekaligus membuat
lepas kedok hitamnya.
Serangan pertolongan Jiat-jiu Lokoai
dan Ang-pit Tojin bergelombang menderu dari
kiri dan kanan, namun tak sempat menolong
Hin-heng Lojin yang terpental sepuluh langkah
dengan dad ringsek. Rupanya karena
tendangannya ke selangkangan luput gara?
Hin-heng Lojin melompat ke atas, maka Sebun
Him dengan tangkas merubah gerak kakinya
menjadi tendangan tinggi yang disebut Kan
seng-tui (tendangan memburu bintang),
tumitnya mengenai dada Hin-heng Lojin
sepenuh tenaga sehingga si kakek pendek kecil
itupun mampuslah.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2106
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Untuk hasil itu, Sebun Him juga harus
membayar agak mahal. Tangan sakti Jiat-jiu
Lokoai yang membuatnya digelari ?Jiat-jiu?
(tangan maut) itu berhasil menerobos
pertahanannya dan menghantam pinggangnya
dari samping. Bukan cuma menghantam, tapi
si Tangan Maut Jiat-jiu Lokoai juga langsung
mencengkeramkan jari?nya yang kuat
sehingga menembus kulit Sebun Him.
"Kau juga mampuslah!" bentak Sebun
Him menggelegar.
Sambil memutar tubuh dan menggeser
kaki untuk menghadapi Jiat-jiu Lokoai, tangan
kiri turun menangkap tangan Jiat-jiu Lokoai
yang belum sempat ditarik dari pinggangnya,
dengan gerak Tin-jiau-kim-na (menurunkan
sikut dan menangkap), sementara tangan
kanan menghantam sekuat tenaga ke depan
dengan tinju.
Jiat-jiu Lokoai sadar, kena tinju itu
berarti berangkat ke akherat, namun untuk
mundurpun tidak bisa karena tangan kanannya
masih dicengkeram tangan kiri Sebun Him.
Maka ia menundukkan badan dan kepala se
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2107
Rewriter & Pdf Maker : OZ
rendah?nya sambil menekuk dua kaki sehingga
tinju Sebun Him luput. Sekaligus Jiat-jiu Lokoai
gunakan gerakan Ling-yo-kui-kak (kambing liar
lepaskan tanduk) untuk menarik tangannya
lepas dari cengkeraman Sebun Him.
Tapi pegangan Sebun Him atas
tangannya sekokoh tangan besi yang sudah
berkarat, usaha Jiat-jiu Lokoai tidak berhasil.
Saat itulah Sebun Him mengganti tinju
kanannya dengan tebasan telapak tangan ke
bawah. Jiat-jiu Lokoai meraung keras? ketika
tulang lengannya remuk terhantam tebasan
tangan Sebun Him.
Itulah detik? mati dan hisup, biarpun
rasa sakit menyusup sampai ke jantung, tapi
Jiat-jiu Lokoai nekad menjatuhkan diri sambil
menendang ke pusar Sebun Him. Gerak itu
dinamakan Bu-siang-toat-beng (setan jahat
mencabut nyawa), arah tendangannya
sebenarnya ke titik mematikan di bawah perut,
tapi karena Jiat-jiu Lokoai tengah kesakitan
maka gerakannya kurang terarah ke sasaran
yang semestinya. Malah karena gerakannya
menyentak, maka bagian tulang yang patah itu
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2108
Rewriter & Pdf Maker : OZ
ber-denyut? hebat sampai membuatnya
hampir pingsan. Hanya kemauannya untuk
tetap hidup sajalah yang membuat ia tetap
sadar.
Tepat ketika datangnya tendangan Jiat
jiu Lokoai, Ang-pit Tojin juga sedang menubruk
bagaikan burung elang.telapak tangan
menghantam ubun? Sebun Him dari atas,
ujung jari? kiri menusuk ke arah biji
tenggorokan. Sebun Him sedang menangkis
serangan Ang-pit Tojin itu sehingga tendangan
Jiat-jiu Lokoai yang cukup keras mengenai
perutnya, membuat isi perutnya serasa
berakrobat semuanya. Tubuhnya memang
cukup kuat terlindung Lweekang Kun-goan-sin
kang, namun karena yang menendang adalah
orang sekaliber Jiat-jiu Lokoai, maka terasa
mulas juga.
Sebun Him tersentak mundur
sempoyongan, Ang-pit Tojin juga mencelat
mundur dengan rusuk terasa nyeri dan darah
menyembur dari mulut karena kena kibasan
tangan Sebun Him. Untung tidak telak,
sehingga ia tidak perlu bernasib seperti Hin
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2109
Rewriter & Pdf Maker : OZ
heng Lojin yang kini tergeletak di bawah hujan
seperti boneka kain gombal tak berharga.
Tapi begitu Ang-pit Tojin kena dipukul
mundur, detik itu pula Jiat-jiu Lokoai yang
menerjang maju, tak peduli lengan kanannya
yang terkulai lumpuh tak berdaya dan nyerinya
bukan kepalang. Bahkan Ang-pit Tojin juga
menyerbu kembali dengan garang.
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Perkelahian itu adalah perkelahian
antara orang? kalap dan nekad. Di satu pihak
Jiat-jiu Lokoai dan Ang-pit Tojin ingin
mempertaruhkan nyawa, di lain pihak ada
Sebun Him yang mati?an akan menutup
rahasianya dan nama baik yang disayanginya
tak kurang dari nyawanya sendiri.
Maka serangan? dari masing? pihak
amat longgar dalam segi pertahanan, tapi kuat
dan berbahaya dari segi penyerangan. Masing?
saling gempur dengan kemarahan dan
kenekadan yang sama, dengan perhitungan
yang sama pula: biarpun diri sendiri babak
belur asalkan dapat mampuskan lawan, itu
boleh dikata sudah mendapat kemenangan.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2110
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Sulit dipastikan pihak mana yang esok
pagi akan beroleh kesempatan melihat
matahari terbit.
Dalam waktu kurang dari duapuluh
jurus, setiap orang sudah mendapatkan
cedera? berat disamping cedera ringan yang
tak masuk hitungan. Jiat-jiu Lokoai bukan
hanya lengan kanannya terkulai remuk, tapi
sebagian besar rambut kepalanya
tercengkeram dan tercabut sehingga kulit
kepalanya ikut sobek sebagian, sehingga
kepalanya seperti dicelup darah yang terasa
perih kena air hujan. Ang-pit Tojin ber-kali?
menyemburkan darah dari mulut karena luka
dalamnya, sebelah telinganya sudah hilang
tercengkeram Sebun Him yang mulai
menggunakan jurus? ganas dari gulungan kulit
kuno.
Sedang Sebun Him pun terus
mengalirkan darah dari pinggangnya yang
berlubang karena jari? tangan Jiat-jiu Lokoai
tadi, perut yang sakit kena tendangan Jiat-jiu
Lokoai pula dan amat mengganggu geraknya.
Jempol tangan kanan juga sudah kena ditekuk
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2111
Rewriter & Pdf Maker : OZ
patah oleh Ang-pit Tojin, lutut kanannya juga
kena tendang begitu kerasnya sehingga ia
harus melangkah dengan sulit.
Biar bagaimanapun, menghadapi dua
orang bekas anak buahnya itu, Sebun Him
mulai kewalahan juga. Keduanya adalah iblis?
kaliber kakap di dunia persilatan, dan
gabungan kekuatan maupun kenekadan
mereka membuatnya sulit.
Suatu ketika, jari? tangan Sebun Him
yang sekuat pisau belati telah berhasil
menikam dalam ke perut Ang-pit Tojin. Insyaf
bahwa kematian sudah menjemputnya, si
imam hidung merah justru menubrukkan
badannya dan memeluk Sebun Him kuat? dan
berteriak, "Ou Heng! Tetaplah hidup dan
sebarkan rahasia!"
Habis berkata demikian, ia buka
mulutnya lebar? dan hendak menggigit urat
leher Sebun Him. Sementara Jiat-jiu Lokoai
dengan sempoyongan berlari meninggalkan
tempat itu.
Sebun Him terperanjat, hebat akibatnya
kalau Ou Heng sampai lolos dan menyebarkan
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2112
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2113
Rewriter & Pdf Maker : OZ
rahasia itu. Karena agak gugup, hampir saja
gigi Ang-pit Tojin yang dihuni ber-juta? kuman
itu menancap di lehernya. Tapi dengan
mengerahkan tenaga, Sebun Him
menghentakkan dua tangannya sekaligus
untuk melepaskan pelukan Ang-pit Tojin.
Melepaskan dengan paksa, dengan cara me
matah?kan lengan Ang-pit Tojin yang menjepit
tubuhnya.
Kemudian dengan sebuah dorongan, ia
robohkan tubuh Ang-pit Tojin yang terkulai
lemah, sebab tidak ada lagi kehidupan di
dalamnya. Lalu Sebun Him sekuat tenaga
mengejar ke arah larinya Jiat-jiu Lokoai tadi,
namun dengan geram ia mengutuk cedera di
persendian lututnya sendiri yang
menghalanginya bergerak cepat. Bahkan
kemudian ia jatuh terduduk karena kesakitan.
Sebaliknya Jiat-jiu Lokoai boleh saja
babak belur tubuhnya, tapi sepasang kakinya
justru amat waras untuk digunakan berlari
cepat. Maka kaburlah ia menembus hujan dan
gelap, semakin lama semakin jauh dari Sebun
Him yang mengutuk tak habis?nya.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2114
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Sial benar!" gerutu Sebun Him
kemudian. "Kalau sampai hari terang dan aku
diketemukan dalam pakaian hitam? ini, biarpun
punya seratus mulut dan seratus lidah juga
sulit untuk menjelaskan kepada orang? tolol
yang selama ini berhasil kukelabui itu. Aku
harus cepat kembali ke penginapan dan
menyembunyikan pakaianku ini sebelum
terlihat orang lain. Tentang luka?ku, aku bisa
mengarang cerita yang cukup beralasan untuk
keledai? itu.... Ah, keparat Liu Jing-yang,
semua ini gara? dirimu!"
Sambil berjalan ter-tatih? ia kembali ke
dalam kota Long-tiong. Bahkan ia harus
menempuh jarak yang lebih panjang sebab
tidak mau melewati jalan besar atau setengah
besar, takut berpapasan dengan orang? yang
mengenalnya dan itu berarti ia harus
membunuh lagi untuk membungkam mulut
orang tersebut. Membunuhnya sih ia tidak
keberatan, yang dikuatirkan justru kalau gagal
membunuh dan korbannya sempat melarikan
diri seperti Jiat-jiu Lokoai tadi.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2115
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Keparat Ou Heng itu tentu akan segera
menyebarkan rahasia yang diketahuinya,"
gerutu Sebun Him lagi. "Aku harus segera
menemukan langkah tandingan untuk melawan
berita yang disebarkan mulutnya. Jangan
sampai semua orang berbalik menyerbu aku
dan Tong Lam-hou selamat dari serbuan..."
Keesokan harinya, gemparlah kota
Long-tiong ketika orang? menemukan mayat
Liu Jing-yang, Hin-heng Lojin dan Ang-pit Tojin
di pinggiran kota. Bersamaan dengan itu Sebu
Him langsung menyebarkan cerita bahwa
semalam ia telah bertempur melawan Jiat-jiu
Lokoai bertiga dan bisa membunuh dua
diantaranya, sedang dirinya sendiri mendapat
luka?. Terutama orang? Hoa-san-pai langsung
saja mempercayai bualan itu.
Tentang mayat Liu Jing-yang,
menantunya, Sebun Him menyatakan tidak
tahu kalau semalam di tempat itu juga ada Liu
Jing-yang. Hanya saja, Liu Jing-yang terbunuh
itu langsung saja ditimpakan kepada ?Hek-eng
Pocu? Tong Lam-hou sebagai kambing hitam.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2116
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Meskipun Sebun Him berharap dalam
hati agar mayat Liu Jing-yang sebaiknya
dimakan anjing? liar saja, namun di hadapan
banyak pendekar di Long-tiong, sudah tentu
Sebun Him tak berbuat demikian. Ia pura?
menangis sedih, mengeluarkan biaya yang
besar untuk mengurus mayat Liu Jing-yang
dan menyalahkan kekejaman Hek-eng-po atas
kejadian itu.
Begitulah, sambil menyelam minum air.
Bukan saja Sebun Him berhasil membalaskan
kematian Sebun Hiong dengan tangannya
sendiri, tapi kematian Liu Jing-yang pun
sekaligus juga dijadikan ?bahan bakar? untuk
lebih mengobarkan kebencian orang banyak
terhadap ?Hek-eng Pocu? Tong Lam-hou.
Setelah urusan jenazah Liu jing-yang
selesai, dimana jenazah itu dikirimkan ke Se
shia dengan menyewa jasa sebuah Piau-tiam,
maka Sebun Him mempipin ratusan orang
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pendekar berbagai aliran untuk menuju Tiau
im-hong.
Namun kaum pendekar itupun tidak
semuanya menelan begitu saja semua
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2117
Rewriter & Pdf Maker : OZ
penjelasan Sebun Him. Semua orang ingat
riwayat masa muda Tong Lam-hou, bagaimana
saat itu Tong Lam-hou sebagai seorang
panglima kekaisaran berani menolak perintah
Kaisar Khong-hi untuk menggempur kaum
pendekar, maka orang akan meragukan
apakah Tong Lam-hou benar? Hek-eng Pocu?
Tokoh yang di masa mudanya pernah hampir
mengorbankan nyawa di Hek-ku-nia untuk
keselamatan banyak orang, mungkinkah tokoh
sejahat itu?
Sedang riwayat Sebun Him biarpun tak
bernoda, tetapi belum pernah melakukan hal?
sebesar yang dilakukan tong Lam-hou.
Pendekar dari Se-shia itu selama ini hanya
sibuk mengumpulkan harta saja, dan kini
mendadak mengangkat diri sendiri sebagai
pahlawan yang hebat.
*Oz*
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2118
Rewriter & Pdf Maker : OZ
BAGIAN EMPAT PULUH TIGA
Tiau-im-hong, markas Serikat Naga Api
(Hwe-liong-pang).
Tempat itu mendadak menjadi tegang
sejak bermula dari Se-shia beredar desas
desus bahwa Hek-eng Pocu tak lain tak bukan
adalah Hwe-liong Pangcu.
Tong Lam-hou segera sadar bahwa
pihaknya telah ?kecolongan? oleh Sebun Him,
orang yang selama ini bersahabat akrab
dengannya. Percuma ia dulu melepaskan
Sebun Him di Ban-siong-tin, dengan harapan
agar sahabatnya itu sadar, ternyata malah
sang sahabat tersebut membalas dengan
memfitnahnya sehebat itu untuk
menyembunyikan rahasianya sendiri.
Tetapi Tong Lam-hou adalah seorang
pendekar yang sudah kenyang makan asam
garam dunia persilatan selama berpuluh tahun,
sejak ia menjadi Ketua Hwe-liong-pang. Badai
yang ditimpakan Sebun Him kali itupun
dihadapinya dengan tenang, tidak cukup
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2119
Rewriter & Pdf Maker : OZ
dengan bertopang dagu atas pengkhianatan
sahabatnya tersebut.
Dengan jaringannya yang luas dan rapi,
Hwe-liong-pang segera menyebarkan orang?
terlatihnya untuk mengumpulkan bukti? yang
belum sempat termusnahkan oleh Hek-eng
Pocu alias Sebun Him. Ia pikir, sahabatnya itu
sudah demikian jauh tersesat, tidak segan?
memfitnah dan menimbulkan gelombang besar
di dunia persilatan dengan resiko melayangnya
banyak nyawa para pendekar. Karena itu
dengan berat hati Tong Lam-hou memutuskan
akan melucuti kedok Sebun Him.
Tidak ada maaf lagi. Namun untuk itu,
bukti? dan saksi? yang terlupakan oleh Sebun
Him harus lebih dulu dikumpulkan. Maka
orang?nya pun berhamburan ke Se-shia, Ban
siong-tin, Liong-coan dan lain? tempat yang
pernah meninggalkan jejak Hek-eng Pocu.
Tong Lam-hou berharap mudah?an orang?nya
tidak kalah cepat dari orang?nya Sebun Him.
Tapi selain usaha dari pihak Hwe-liong
pang sendiri, juga ada hal lain yang
membesarkan hati. Sejak terdengar kabar
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2120
Rewriter & Pdf Maker : OZ
bahwa Sebun Him memimpin ratusan pendekar
yang terutama terdiri dari orang? Hoa-san-pai
dan orang? keluarga Sebun sendiri untuk
menyerbu Hwe-liong-pang, maka ratusan
orang pendekar datang pula ke Tiau-im-hong
untuk menawarkan diri bertempur di pihak
Hwe-liong-pang. Merekalah orang? yang
percaya bahwa Tong Lam-hou tak mungkin
melakukan peran sejahat Hek-eg Pocu.
Sudah tentu dengan rasa terima kasih
Tong Lam-hou menyambut dan menampung
sahabat? dalam kesulitan tersebut. Tetapi
kepada mereka, Tong Lam-jou juga mohon
berulang kali agar menahan diri sekuatnya
jangan sampai darah para pendekar mengalir
karena permusuhan satu sama lain.
Tibalah hari yang menegangkan, ketika
pada suatu hari serombongan orang mengiringi
sebuah tandu naik ke Tiau-im-hong. Tandu itu
berisi Sebun Him yang masih terganngu
luka?nya karena bertempur dengan Jiat-jiu
Lokoai bertiga beberapa malam yang lalu. Ia
diiringi lebih dari seratus jago silat yang siap
menggempur ?sarang Hek-eng-po?....
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2121
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Dengan semangat berkobar, para
pendekar mendaki Tiau-im-hong. Beberapa
orang sebenarnya merasa agak keder juga
mengingat kehebatan Hwe-liong-pang dan
tokoh?nya selama ini, tapi tentu malu kalau
mundur selagi telah sampai di garis depan.
Terpaksa merekapun terus melangkah naik
dengan hati ketar-ketir.
Mereka agak heran melihat markas
Hwe-liong-pang itu sepi? saja, yang nampak
hanya beberapa penjaga di pintu gerbang. Tapi
begitu mereka mencapai pinggang gunung,
kelihatanlah Tong lam-hou dan isterinya keluar
menyambut rombongan Sebun Him, diiringi
empat kakek? yang merupakan Su-tai Hiangcu
Hwe-liong-pang. Dan di belakang mereka ada
lagi delapan orang yang berbaju hitam namun
berikat pinggang delapan warna, yaitu putih,
kuning, hijau, biru, ungu, coklat, merah dan
hitam. Kedelapan orang itulah Pat-tongcu
(Delapan Pemimpin Regu) yang selama ini
menjadi ?sapu kawat?nya Hwe-liong-pang.
Wajah para pendekar dalam barisan
Sebun Him menjadi tegang juga melihat
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2122
Rewriter & Pdf Maker : OZ
munculnya Hwe-liong Pangcu Tong Lam-hou.
Biarpun hanya diiringi isteri serta duabelas
pengikutnya, namun terasa wibawa hebat
Ketua Hwe-liong-pang tersebut menekan
perasaan mereka. Sedang Ketua Hwe-liong
pang sendiri tidak menunjukkan wajah
beringas hendak bertempur. Sebaliknya, ter
senyum? dengan ramah, tak ketinggalan pipa
tembakaunya yang tak pernah berhenti
berasap.
"Selamat datang di Tiau-im-hong,
sahabat?!" sambut Tong-lam-hou sambil
tersenyum. "Hwe-liong-pang mendapat
kehormatan besar dengan kunjungan sekian
banyak pendekar terkenal apalagi dipimpin
oleh sahabatku yang terbaik dari Se-shia...."
"Tidak usah ber-manis? sikap, Hek-eng
Pocu!" bentak Kong Beng-thian dari Hoa-san
pai yang berdiri di samping tandu Sebun Him.
"Kedokmu sudah dilucuti, kejahatanmu sudah
diketahui pendekar sejagad! Sekarang
tundukkan dirimu dan seluruh komplotan
iblismu untuk menerima hukuman setimpal!"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2123
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Dampratan si berangasan yang bergelar
Jiat-ing-kiam (Pedang bayangan Maut) itu
disambut dengan caci-maki ribut dari
pihaknya, terutama orang? Hoa-san-pai. Tetapi
Tong Lam-hou menghadapi caci-maki itu
dengan sikap tenang saja, pipa tembakaunya
dihisap dalam? dan kemudian dihembuskan
lewat mulut dan hidungnya dengan nikmat
sekali.
Katanya kemudian, "Ada persoalan
apapun, bisa kita bicarakan dengan kepala
dingin. Aku memang sudah mendengar desas
desus tentang tuduhan atas diriku itu, dan aku
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
siap menjelaskannya kalau kalian sudi
mendengarkan. Tapi sebelumnya, para sahabat
aku persilahkan masuk ke rumahku untuk
bicara dengan tenang..."
"Tidak!" sahut Kong Beng-thian keras.
"Kau pasti akan menjebak kami di dalam
sarangmu yang busuk itu! kau kira kami ini
anak? kecil yang gampang dipikat dengan
kembang gula oleh para penculik anak?!"
"Benar! Tidak perlu penjelasan lagi!
Semua kejahatanmu sudah jelas seperti
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2124
Rewriter & Pdf Maker : OZ
matahari di tengah langit!" sambung Gong-sim
Hweshio si pendeta penuh bulu dari Ngo-bi-pai.
"Langsung gempur saja! Apa yang kita
takuti? Sebun Taihiap bersama kita!"
Suara senjata gemerincing riuh rendah
dihunus keluar dari sarungnya. Maka lereng itu
penuh ber-kilat? dengan cahaya pedang, golok,
tombak, ruyung, dan alat? pembunuh lainnya.
Tong Lam-hou menarik napas dan
berkata penuh sesal, katanya ke arah tandu,
"Saudara Sebun yang baik, tegakah saudara
menyaksikan sekian banyak darah mengalir
hanya untuk urusan yang kita berdua sudah
sama? tahu? Lereng Tiau-im-hong ini adalah
saksi bisu akan banjir darah di masa? lalu,
apakah bencana itu harus diulangi lagi?"
Sebun Him melangkah keluar dari
tandunya dan berdirilah ia dengan gagah
perkasa bagai bukit karang. Jawabnya,
"Saudara Tong, mengingat kita bersahabat
cukup lama, aku mohon serahkan dirimu untuk
diadili. Banjir darah takkan terjadi kalau kau
tidak bersikeras ingkar akan kejahatanmu...."
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2125
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Waktu itu, tanpa ada yang
memperhatikan, ada seseorang memanjat
lereng Tiau-im-hong dari arah utara. Seorang
berjubah kelabu, namun wajahnya tidak
terlihat sebab ia memakai caping yang
tepi?nya diberi tirai kain hitam tipis. Lenggang
jalannya agak aneh, tangan kanannya terkulai
lemas di pundaknya dan tidak bergerak
mengimbangi ayunan lengan kirinya. Tapi
sepasang kakinya cukup tangkas memanjat
lereng.
Sementara itu, Tong Lam-hou juga
sudah habis kesabarannya. "Kalian ingin
menghukum aku dengan se-mena? tanpa bukti
kesalahanku? Hem, kaliam pikir aku akan
menyerahkan leherku begitu saja?"
Habis berkata, ia menggerakkan
tangannya perlahan saja, namun itulah sebuah
isyarat penting.
Dari markas Hwe-liong-pang yang besar
itu terdengar derap kaki orang banyak
berlarian keluar, semuanya berbaju hitam dan
bersenjata. Begitu keluar, mereka segera
menyebar dan membentuk busur raksasa
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2126
Rewriter & Pdf Maker : OZ
melengkung di sekitar lereng itu. Jumlahnya
ada seribu orang lebih, sepuluh kali lipat dari
orang? yang bersama Sebun Him.
Pengikut? Sebun Him berubah wajahnya
menyaksikan peragaan kekuatan dari Hwe
liong-pang. Kalau kekerasan tak terhindari,
rasanya hanya akan tinggal sedikit orang yang
lolos hidup? dari tempat itu.
Tapi bukan itu saja, dari dalam markas
Hwe-liong-pang menyusul keluar serombongan
pendekar berpakaian aneka ragam, yaitu pihak
yang bersimpati kepada Hwe-liong-pang, dan
jumlah merekapun berimbang dengan jumlah
yang berpihak kepada Sebun Him.
Di antaranya, nampak tokoh? perguruan
Jing-sia-pai, Khong-tong-pai, Tiam-jong-pai,
bahkan nampak beberapa orang berpakaian
Lhama dari Tibet atau pendekar? berpakaian
suku Hui.
Di antara pendekar? yang terpecah dua
gara? pertikaian Tong Lam-hou dan Sebun
Him, sebenarnya banyak yang menjadi
kenalan? baik atau bahkan saudara?
seperguruan, tapi kini mereka berdiri
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2127
Rewriter & Pdf Maker : OZ
berseberangan dengan senjata siap di tangan
masing?.
"Saudara Sebun," kata Tong Lam-hou
dengan keras. "Begitu banyak sahabat? kaum
pendekar yang berhasil kau pengaruhi dengan
fitnahmu terhadapku. Tapi kau lihat sendiri,
cukup banyak pula yang berfikir tetap jernih
dan siap membelaku, tapi aku mohon agar
kekerasan jangan digunakan."
Tadinya Sebun Him mengira dirinya
akan mendapatkan dukungan luas dan Tong
Lam-hou terkucil sendirian sehingga akan
mudah digempur remuk, tapi kini ia
mendapatkan kenyataan lain. Yang
mendukung Tong Lam-hou juga tidak kurang
jumlahnya.
Tapi sudah terlanjur dalam keadaan
seperti itu, terpaksa Sebun Him harus ngotot
menuduh, kalau tidak orang? di pihaknya pun
bisa menyeberang semua ke pihak Tong Lam
hou.
"Saudara?, tidak perlu banyak bicara!
Kita tangkap dulu si durjana Hek-eng Pocu ini!"
teriak Sebun Him dan terus bergerak maju.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2128
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Yang mengikutinya hanyalah orang?
Hoa-san-pai, sedang lainnya juga maju tapi
dengan ragu?.
Para pendekar yang memihak Hwe
liong-pang sudah bergerak maju pula. Namun
dua gelombang yang siap berbenturan itu
tertahan oleh bentakan Tong Lam-hou yang
menggelegar menggetarkan lereng itu,
"Berhenti!"
Hebat bentakan yang dilontarkan
dengan ilmu Sai-cu-hou (singa menggeram)
itu, sehingga Sebun Him yang sering dianggap
tandingan setimpal Tong Lam-hou itupun
merasa jantungnya bergetar hampir copot.
Itulah bukti kehebatan lwe-kang Ketua Hwe
liong-pang.
*Oz*
Bersambung ke jilid 37
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2129
Rewriter & Pdf Maker : OZ
TEROR ELANG HITAM
Karya : STEVANUS, S.P.
Jilid 37
"Kalian menyerbu kemari hanya
mengandalkan mulut Sebun Him, tetapi mana
buktinya bahwa aku seperti yang dituduhkan
itu?" Tong Lam-hou tidak lagi bersikap ramah,
melainkan garang sekali. Dan kepada
kerumunan anak buah di belakangnya Tong
Lam-hou berseru, "Bawa ke sini saksi
pertama!"
Dua orang anggota Hwe-liong-pang
segera maju menggiring seorang lelaki yang
berwajah demikian tampan sehingga
mendekati kecantikan seorang wanita. Namun
orang itu wajahnya menampikan ketakutan.
Sebun Him terkejut mengenali orang itu
yang ternyata adalah Hoa Sek-liu, seorang
anak buahnya yang dalam keluarga Sebun
senantiasa menyamar sebagai wanita.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2130
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Sedangkan beberapa jagoan keluarga Sebun
yang ikut majikannya saat itu samar? juga
seperti mengenali Hoa Sek-liu. Tetapi beberapa
yang berotak tajam segera berteriak, "Itu A
liu! Kenapa dia berubah menjadi lelaki?!"
Yang lainnya menimpali, "Ya, heran.
Bukankah kata A-loan dan A-hui, dia
menghilang sejak di Ban-siong-tin terjadi
peristiwa yang menewaskan Siauya?"
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Suara mereka tidak keras, namun
dalam suasana sunyi tegang di tempat itu,
suara mereka dapat masuk ke semua kuping
dengan jelas. Sebun Him tak sempat
mencegah orang?nya bersuara, ia hanya
menyesalinya bahwa dengan demikian dia
tidak akan bisa mungkir lagi bahwa A-liu atau
Hoa Sek-liu ini adalah anak buahnya.
Satu?nya jalan untuk mengamankan
dirinya, Sebun Him pura? heran, pura? baru
mengetahui bahwa A-liu sebenarnya adalah
seorang lelaki. "He, bukankah kau A-liu?
Kurang ajar, ternyata kau seorang lelaki yang
menyamar dan menyusup ke dalam keluargaku
untuk menyelidiki? Siapa yang menyuruhmu?
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2131
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Dengan gemetar A-liu menjawab, "Yang
menyuruhku adalah.... Hek-eng Pocu....."
"Nah, saudara? sudah dengar sendiri
bukan?"
Sebun Him berusaha merebut
keuntungan dari pernyataan A-liu tersebut.
"Hek-eng Pocu menyelundupkan orang ke
dalam rumahku, seorang lelaki yang disuruh
menyamar menjadi wanita, itu berarti durjana
itu membenciku setengah mati. Menganggapku
sebagai rintangan utamanya untuk mencapai
ambisinya menguasai dunia persilatan!"
Banyak kepala meng-angguk?
mendengar itu, dan banyak mata diarahkan ke
Ketua Hwe-liong-pang untuk menunggu
bagaimana jawabnya. Tong Lam-hou bersikap
tenang saja dan berkata, "A-liu, sekarang
ceritakan tentang perintah Hek-eng Pocu yang
kau anggap janggal itu, dan ceritakan pula
alasannya kenapa kau menghilang di Ban
siong-tin....."
Sebun Him terkesiap. Ia belum tahu apa
yang akan dikatakan A-liu lebih lanjut, tapi
menilik sikap Tong Lam-hou yang begitu
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2132
Rewriter & Pdf Maker : OZ
tenang, ia menduga kata? A-liu berikutnya bisa
menyudutkan dirinya. Karena itu, cepat Sebun
Him berusaha mencegat lebih dulu, "He-he.....
di bawah tekanan Hwe-liong Pangcu yang
maha sakti, tentu saja apa yang akan
dikatakan A-liu hanyalah hal? yang
menguntungkan pihaknya sendiri. Mulut A-liu
tak lebih dari corong suara Hwe-liong Pangcu
alias Hek-eng Pocu, sebab bukankah A-liu itu
anak buahnya?"
"Lepaskan A-liu agar dapat bicara
bebas!" tiba? Tong Lam-hou memerintahkan
anak buahnya. Lalu ia membungkuk hormat
kepada Gong-sim Hweshio dari Ngo-bi-pai dan
Kong Beng-thian dari Hoa-san-pai, dan berkata
lagi, "Sahabat? terhormat, maukah kalian
menghunus pedang kalian untuk ditaruh di
tengkuk A-liu, agar dia bicara dengan jujur
tanpa berusaha menguntungkan aku. Hanya
bicara sesuai kenyataan?"
Sikap Tong Lam-hou itu mengejutkan
pihak lawan maupun kawan. Sebab bukankah
pihak Hoa-san-pai dan Ngo-bi-pai yang paling
gigih memusuhinya? Kenapa saksi penting itu
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2133
Rewriter & Pdf Maker : OZ
malah diserahkan untuk bicara di bawah
kendali musuh?
Sikap sangat percaya diri dari Ketua
Hwe-liong-pang itu mau tidak mau membuat
goyah pendirian dari orang? yang tadinya
memihak Sebun Him secara membuta. Gong
sim Hweshio dan Kong Beng-thian saling
bertukar pandangan sejenak, ragu? memenuhi
tawaran Tong Lam-hou tersebut, lalu mereka
menoleh ke arah Sebun Him. Namun wajah
Sebun Him nampak gugup, membuat Gong-sim
Hweshio berbalik agak mencurigainya.
Melihat Kong Beng-thian masih ragu?
juga, Gong-sim Hweshio turun tangan sendiri,
bagaimanapun juga Ngo-bi-pai bukanlah
bawahan keluarga Sebun, untuk mengambil
suatu sikap tidak perlu menunggu persetujuan
atau restu Sebun Him.
Ia hunus pedangnya, dengan pedang di
tangan kanan ia todong dada A-liu. "Bicaralah
sesuai kenyataan!" bentaknya.
A-liu meng-angguk?kan kepala.
Tapi Sebun Him masih berusaha
mengacau, "Gong-sim Hweshio, apakah kita
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2134
Rewriter & Pdf Maker : OZ
akan percaya obrolan seorang mata? Hek-eng
Pocu?"
"Percaya atau tidak, itu urusan nanti,"
sahut Gong-sim Hweshio tegas. "Yang penting
kita dengarkan dulu dia......"
Nyata dengan jawaban itu bahwa Gong
sim Hweshio juga tidak lagi mempercayai
Sebun Him sepenuhnya.
"Bicaralah sejujurnya!" kembali Gong
sim Hweshio membentak A-liu.
Dalam keadaan sewajarnya, belum
tentu A-liu kalah bertempur melawan pendeta
Ngo-bi-pai itu. Namun kini A-liu berada di
tengah? begitu banyak pendekar yang sedang
marah, di antaranya juga terdapat nama?
besar seperti Tong Lam-hou dan Sebun Him,
maka gemetarlah A-liu ketakutan. Apalagi
melihat tatapan mata Sebun Him yang tajam
mengancam, dan tatapan mata Tong Lam-hou
yang berwibawa dan menuntutnya agar
menyuarakan kejujuran.
Akhirnya ia bersaksi juga, namun
dengan kata? "pembukaan" segala macam,
"Aku.... aku tidak bermaksud menuduh
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2135
Rewriter & Pdf Maker : OZ
siapapun, harap tuan? maklumi, aku hanya
akan menceritakan apa yang sebenarnya aku
alami......"
"Jangan ber-tele?!" bentak Gong-sim
Hwesio.
"Baik....baik.... aku diselundupkan oleh
Hek-eng Pocu ke dalam keluarga Sebun
dengan tujuan untuk menjalankan perintah?
Hek-eng Pocu....."
"Nah, benar tidak?!" sela Sebun Him
lagi. "Kami keluarga Sebun memang selama ini
dianggap duri dalam daging olehmu, bukankah
begitu, saudara Tong?!"
Tong Lam-hou menatap tajam? Sebun
Him dan berkata, "Bagaimana kalau A-liu
dibiarkan bicara dulu sampai selesai?"
Sebun Him hanya mendengus dingin,
tapi dalam hatinya ia gelisah bukan main. Ia
dapat merasakan bahwa kepercayaan orang
banyak terhadap dirinya mulai merosot.
Namun ia menenangkan dirinya sendiri,
seandainya toh semua orang
meninggalkannya, ia masih punya sebuah
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2136
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"rencana cadangan" yang akan membuat bumi
Tiau-im-hong bersimbah darah.
Kata A-liu lebih lanjut, "Aku merasa
heran, keluarga Sebun yang terkenal ketat
sekali menyaring pegawai? yang bekerja
untuknya, kenapa mendadak begitu gampang
menerima aku? Antara Hek-eng Pocu dan
Sebun.... Sebun Toaya seperti dua anak
bermain melempar bola, yang satu melempar
dan yang lain menerima bola dengan mulus,
dan akulah bolanya...."
Kembali Sebun Him mendengus tanpa
komentar.
A-liu bicara lebih lanjut, "Perintah Hek
eng Pocu yang aku rasakan janggal ialah,
setiap ada anggota keluarga Sebun yang
bepergian jauh, aku harus ikut dan menjadi
perintis jalan bagi orang? keluarga Sebun.
Namun sebagai perintis jalan, aku harus
menghubungi teman?ku dari Hek-eng-po agar
mereka semua menyingkir dari jalan yang
dilewati keluarga Sebun. Tidak boleh ada
gangguan sekecil apapun terhadap orang?
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
keluarga Sebun. Betapapun aneh perintah itu,
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2137
Rewriter & Pdf Maker : OZ
tapi aku tetap menjalankannya karena takut
kepada Hek-eng Pocu, sampai kejadian di Ban
siong-tin yang mengakibatkan tewasnya Sebun
Hiong. Aku terpaksa kabur dari tugasku karena
takut menanggung kemarahan Hek-eng Pocu,
tapi.... tapi aku tertangkap oleh orang? Hwe
liong-pang......"
Sesaat suasana jadi sunyi, semua orang
mencoba membayangkan peristiwa yang
sebenarnya. Kesunyian diakhiri oleh suara
salah seorang Toa Hiangcu dari Hwe-liong
pang, Lu Siong yang berjuluk Jian-kin-sin-kun
(pukulan sakti seribu kati), "Hek-eng Pocu
tidak mau kehilangan anggota keluarganya
oleh orang Hek-eng-po sendiri. Sebun Taihiap
juga sedih kehilangan anak laki?nya. He-he
he.... persamaan yang sangat menarik, bukan,
tuan??"
"Dongeng yang hanya cocok untuk
anak? umur tiga tahun sebelum tidur!" kata
Sebun Him. "Hanya berdasar omongan si
bandit banci ini, kau berusaha balik
menuduhku bahwa akulah Hek-eng Pocu.
Begitukah maksudmu, Tong Lam-hou?"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2138
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Tentu saja sekedar omongan A-liu itu
saja tidaklah cukup," jawab Tong Lam-hou.
"Kami masih punya saksi? berikutnya. Tapi
supaya adil, saudara Sebun mendapat giliran
untuk mengajukan saksi? dari pihak saudara
sendiri. Biar para sahabat ini mendengarnya
dari kedua belah pihak dan dapat berpikir
seimbang....."
Kembali perasaan kagum menjalar di
hati para pendekar di pihak manapun, melihat
sikap adil ketua Hwe-liong-pang tersebut.
Sebaliknya sikap Sebun Him yang selalu
membantah dan kelihatan gelisah itu
memerosotkan kepercayaan orang?
terhadapnya, dan meningkatkan kecurigaan.
Jangan? penjahatnya malah Sebun Him
sendiri?
Sebun Him memang menjadi kelabakan
oleh tantangan untuk mengajukan saksi
tersebut. Ia memang tidak siap dengan saksi?
dan bukti? segala. Ia tadinya cukup percaya
mampu mengobarkan kemarahan para
pendekar untuk menyerbu Tiau-im-hong hanya
bermodalkan kematian anak lelakinya sendiri.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2139
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Sesaat ia gelisah, namun kemudian
berseru marah, "Kematian anak lelakiku
apakah bukan bukti bahwa aku bukannya Hek
eng Pocu? Kalau aku Hek-eng Pocu, apakah
aku juga tega membunuh anak laki?ku
sendiri?!"
Lagi terdengar sorak-sorai mendukung
Sebun Him dari pihaknya, namun yang ber
seru? tidak sebanyak semula. Banyak orang
toh mulai terpengaruh sikap Ketua Hwe-liong
pang. Dengan kekuatan yang ada di
belakangnya, tidaklah sulit untuk
menghancurkan rombongan Sebun Him,
namun Sang Ketua toh memilih jalan
menghindari kekerasan. Sedang sikap Sebun
Him yang selalu menganjurkan ?serbu tanpa
ampun? itu kalau diperhatikan mirip? juga
dengan tindakan Hek-eng Pocu selama ini.
Terdengar Tong Lam-hou berkata,
"Saudara Sebun, saksi?ku yang berikut ini
justru yang akan membuktikan bahwa
puteramu tidak terbunuh oleh orang? Hek-eng
po, sebab mana berani orang? Hek-eng-po
melanggar perintahmu?"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2140
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Hah, saksi? apa? Paling? cuma badut?
murahan yang sudah kau suruh bicara dengan
omongan terntentu."
"Ya, hanya tukang? membual yang
dipungut dari sudut? pasar, mana bisa
dijadikan saksi?"
"Serbu saja, habis perkara!"
"Tidak! Kita tetap harus mendengarkan
dulu!"
"Kalau tidak bersalah, tidak perlu takut
mendengarkan kesaksian mereka!"
"Kalau tidak mau mendengarkan, itu
artinya takut diketahui kesalahannya!"
Sungguh mencemaskan Sebun Him
bahwa pasukannya sendiri pun mulai pecah
dua golongan, terbukti dengan adanya
teriakan? yang bersimapng-siur tadi. Diam?
Sebun Him semakin membulatkan tekad bahwa
"rencana cadangan" agaknya memang harus
digunakan, namun nanti, kalau "rencana
pokok" sudah tak bisa dilaksanakan lagi.
"Tenang, saudara?......" kata Tong Lam
hou mengatasi keributan. Lalu kepada Sebun
Him ia berkata, "Saksi? kali ini memang hanya
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2141
Rewriter & Pdf Maker : OZ
diambil dari sudut? pasar, pasar Ban-siong-tin.
Se-hari? mereka bekerja sebagai orang baik?,
namun merekalah anggota? Hek-eng-po yang
setiap saat siap menjalankan perintah Pocu.
Bawa keluar mereka!"
Kalimat terakhir itu adalah perintah
untuk anak buahnya sendiri. Maka digiring
majulah empat orang yang bentuk tubuhnya
maupun pakaiannya beraneka ragam, namun
semuanya menandakan punya ilmu silat yang
tangguh. Hanya saja sikap mereka tak berbeda
dengan sikap A-liu tadi, ketakutan.
"Lepaskan mereka, biarkan mereka
bicara bebas supaya kita jangan dianggap
menekan mereka!" perintah Tong Lam-ou
kepada anak buahnya.
Orang? itupun dilepaskan, dan segera
disambut oleh orang? perguruan Ngo-bi-pai
yang tanpa disuruh lagi sudah menunjukkan
sikap netral, tidak lagi memihak Sebun Him.
Mereka hanya bertindak sebagai pengawas
agar para saksi bicara bebas tanpa ditekan
kedua belah pihak yang bertikai. Kemudian
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 2142
Rewriter & Pdf Maker : OZ
orang? perguruan Ceng-liong-pai juga
bergabung dengan orang? Ngo-bi-pai.
Di bawah pengawasan mereka, empat
anak buah mendiang Lau Hong dari Ban-siong
tin itupun mulai bersaksi. Pertama-tama
menceritakan bagaimana mereka mendapat
perintah Hek-eng Pocu agar mencegat dan
membunuh Sebun Hiong dan Liu Beng dalam
rombongan keluarga Sebun. Namun perintah
itu tidak disampaikan oleh Lau Hong seperti
biasa, melainkan oleh seorang pemuda
berpakaian perlente yang wajahnya
disembunyikan di bawah topi rumput, yang
demi kelancaran perintah itu tidak segan?
membagikan kertas berharga limabelas ribu
tahil perak yang bercap perusahaan milik
Sebun Him....
Ketika orang? itu bicara samapi sekian,
Sebun Him menggertakkan giginya dengan
geram dan sedih. Ia tahu, pemuda perlente
bertopi rumput itu adalah Liu Jing-yang,
Bandit Penyulam Pendekar 4 Alis Buku 2 Playboy Dari Nanking Karya Batara Vertical Run Karya Joseph R Garber
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama