Ceritasilat Novel Online

Teror Elang Hitam 23

Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP Bagian 23

menantunya sendiri yang berambisi merebut

kekayaannya dengan tidak segan? membunuh

Sebun Hiong. Tapi Liu Jing-yang sebenarnya

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2143

Rewriter & Pdf Maker : OZ

hanya mengulangi riwayat Sebun Him yang

dulu juga diam? membunuh mertua lelaki dan

ipar laki?nya, sekedar supaya ia menjadi

satu?nya ahli waris semua kekayaan. Hukum

karma tetap berputar dan Sebun Hiong sudah

menjadi korban.

Sementara bekas anak buah Lau Hong

itu terus bercerita, sampai kejadian di ruang

peti jenazah Lau Hong, di mana Hek-eng Pocu

muncul membongkar peti mati Lau Hong,

namun kemudian Hwe-liong Pangcu muncul

pula dan kedua orang itu lalu berkejaran

sampai luar kota Ban-siong-tin....

Sampai di situ, runtuhlah sebagian

besar kecurigaan yang ditujukan kepada Hwe
liong Pangcu. Kalau Hek-eng Pocu muncul pada

tempat dan waktu yang sama dengan Hwe
liong Pangcu, berarti ke-dua?nya bukan orang

yang sama. Mana bisa satu orang memecah

diri menjadi dua?

"Bagaimana perawakan Hek-eng Pocu?

Apakah mirip Tong Pangcu?" Cukat Hui-goan

dari Jing-sia-pai tiba? bertanya kepada saksi?

itu.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2144

Rewriter & Pdf Maker : OZ

"Tidak mirip sedikitpun," sahut salah

seorang bekas anak buah Lau Hong. "Hek-eng

Pocu lebih tinggi, pundaknya lebar dan

tegap......"

Dan ia tidak melanjutkan kata?nya,

namun ber-kali? melirik ke arah Sebun Him

dengan ketakutan, namun itu boleh juga

dianggap sebagai pelengkap jawabannya tadi.

Lirikannya yang penuh ketakutan tanpa di
buat? itu bisa diartikan kata? "seperti Sebun

Him" sebagai kelanjutan kalimat yang terputus

tadi.

Sedang wajah Sebun Him menjadi

merah padam ketika mata semua orang

mengikuti arah lirikan anak buah Lau Hong

tersebut ke arah dirinya. Kalau seorang lelaki

dilirik seorang perempuan cantik, dia akan

merasa senang, kalau dilirik seorang copet, dia

akan waspada. Tapi dilirik orang sebanyak itu

terasa merinding juga.

Ia insyaf bahwa sejarah kebesarannya

sebagai seorang pendekar terhormat sudah di

pinggir jurang kehancuran. Biarpun nanti

"rencana cadangan" berhasil dijalankan, tapi

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2145

Rewriter & Pdf Maker : OZ

agaknya ia harus menjadi musuh para

pendekar secara terang?an, tidak lagi

berkedok.

"Dasar memang anakku ditakdirkan

mati penasaran," kata Sebun Him, me-nyebut?

anaknya untuk mencoba meraih simpati orang

banyak. "Ia mati terbunuh, dan pembunuhnya

tidak ada yang berani menghukum....."

"Sebun Hiong tidak mati di tangan Hek
eng-po, tetapi di tangan Liu Jing-yang!" tiba?

seseorang berseru keras.

Semua orang serentak menoleh ke arah

suara tersebut, ternyata yang bersuara adalah

seorang lelaki yang berdiri seorang diri, tidak

termasuk di pihak Tong Lam-hou juga tidak

termasuk pihak Sebun Him. Tangan kanannya

nampak terkulai, sedang wajahnya ditutup

caping yang pinggirannya diberi kain hitam

tipis sebagai tirai wajah.

"Sahabat, sudikah kau membuka

penutup mukamu?" tanya Tong Lam-hou.

Orang itu maju beberapa langkah dan

membuka capingnya.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2146

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Nampak wajah seorang kakek yang

ganas, separuh rambutnya telah hilang

meninggalkan bekas luka? seperti dicabut

dengan paksa, bahkan sebagian kulit jidatnya

juga menunjukkan bekas terkelupas. Namun

beberapa orang sempat mengenali wajah itu

dan menyerukan sebuah nama, "Jiat-jiu

Lokoai!"

Itulah nama seorang pentolan golongan

hitam yang dibenci orang, apalagi orang? tahu

Jiat-jiu Lokoai kemudian menjadi algojo Hek
eng-po yang telah menimbulkan korban cukup

banyak. Maka di lereng itu berkumandang

teriakan? untuk segera mencincang iblis itu,

beberapa orang sudah siap bertindak

mempelopori serangan.

"Hentikan, dengar kata?ku lebih dulu!"

seru Jiat-jiu Lokoai tanpa kelihatan takut

menghadapi ancaman keroyokan sekian

banyak orang. Orang? yang hendak

mengeroyoknya pun menghentikan langkah

mereka untuk mendengarkan apa yang hendak

diucapkan oleh iblis yang telah cacad itu.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2147

Rewriter & Pdf Maker : OZ

?Dengarkan, aku kini hanyalah seorang

tua cacad yang tak punya guna lagi, tempat

berteduhpun tidak ada lagi. Tapi aku tidak

ingin menjadi cengeng dengan meratapi semua

itu, kalau aku takut mati, kenapa aku datang

kemari seorang diri? Nanti kalian akan

mencincang tubuhku pun aku tak peduli lagi.

tetapi sebelum aku mati, aku harus

membongkar kedok orang yang membuatku

cacad dan tak berguna! Setelah itu, matipun

aku puas!"

"Bunuh dia! Jangan biarkan dia

menyebarkan kata? beracunnya!" Sebun Him

menghasut orang banyak, namun dia sendiri

tak berani sembarangan bergerak sebab Tong

Lam-hou berdiri beberapa langkah di

depannya.

Sedangkan Tong lam-hou berkata

sebaliknya, "Jiat-jiu Lokoai, dosamu ber
tumpuk? terhadap para sahabat dunia

persilatan. Namun kalau kau membongkar

rahasia Hek-eng Pocu, barangkali sahabat?

dunia persilatan akan bersedia

mempertimbangkan keringanan....."

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2148

Rewriter & Pdf Maker : OZ

"Tidak!" teriak Jiat-jiu Lokoai. "Orang

she Tong keparat! Aku kemari tidak

mempedulikan lagi mati hidupku, tidak untuk

mengemis keringanan hukuman segala! Aku

kemari untuk dendamku sendiri!"

Lalu dengan mata ber-api? ia menatap

Sebun Him. "Orang she Sebun itulah Hek-eng

Pocu yang sebenarnya! Dua rekanku, Hin-heng

Lojin dan Ang-pit Tojin juga sudah dibunuhnya

karena mengetahui rahasianya! Aku sendiri

beruntung dapat melarikan diri meskipun

dengan tangan cacad, ketika terjadi

pertempuran di luar kota Long-tiong di bawah

hujan lebat beberapa hari yang lalu! Hem,

orang she Sebun, kau tentu memperhitungkan

aku tidak berani datang kemari bukan?

Ternyata kau keliru, aku siap kehilangan

nyawaku, asal kau juga kehilangan semua

kehormatan dan kebanggaanmu....!"

Sekian banyak kata dilontarkan Jiat-jiu

Lokoai, sebagian besar isinya hanyalah caci
maki dan kutukan. Namun toh iblis itu juga

me-nyebut? ?Sebun Hiong dibunuh Liu Jing
yang? serta ?Hin-heng Lojin dan Ang-pit Tojin

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2149

Rewriter & Pdf Maker : OZ

juga kau bunuh? itu membuat para pendekar

mulai mencurigai Sebun Him. Tidak mungkin

Jiat-jiu Lokoai berani mempertaruhkan nyawa

untuk muncul di Tiau-im-hong, kalau tidak

terdorong dendam yang sangat besar kepada

Sebun Him.

Sementara itu, cacian Jiat-jiu Lokoai

semakin gencar, bukan saja Sebun Him kena

semprot, tapi pendekar? lain juga kena, ?Dan
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kau Tong Lam-hou, mudah?an kau dan seluruh

nenek moyangmu kelak menitis tidak sebagai

manusia tetapi sebagai keledai, babi, anjing,

kodok, macan, itik, ayam, kadal.....?

Dan masih panjang lagi caci-makinya

sehingga se-olah? ia pegawai kebun binatang

yang sedang mengabsen semua binatang?

peliharaannya.

"Kalian semua mengaku pendekar, tapi

cuma kerbau? tolol yang gampang dikelabui si

bangsat Sebun Him ini, sama bodohnya

dengan kami yang ber-tahun? menjadi budak

Hek-eng pocu tanpa tahu siapa dia

sebenarnya.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2150

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2151

Rewriter & Pdf Maker : OZ

"Sekarang dengar dan buka kuping?

busuk kalian! Hek-eng Pocu adalah Sebun Him!

Yang membunuh Sebun Hiong adalah Liu Jing
yang! Dan yang membunuh Liu Jing-yang

adalah si bangsat itu sendiri karena ia tahu Liu

Jing-yang lah pembunuh anaknya! Akupun

hendak dibunuhnya karena tahu rahasianya,

setelah mendengar percakapannya dengan Liu

Jing-yang yang mengira Hek-eng Pocu bukan

mertuanya sendiri. Ha-ha-ha, menantu yang

malang!"

Hakekatnya, semua penjelasan anak

buah Lau Hong dan A-liu tadi masih kalah

gamblang dari penjelasan Jiat-jiu Lokoai yang

diselang-seling caci-maki dan kutukan.

Dari barisan Hoa-san-pai, seorang gadis

remaja tiba? menghunus pedang dan

menyerang Sebun Him sambil berteriak kalap

di tengah tangisnya, "Supek! Jadi kau sendiri

yang membunuh ayah?!"

Kepandaian gadis itu, Bhe Giok-im,

puteri Bhe Un-liang, sudah tentu jauh di bawah

Sebun Him. Sedangkan Bhe Un-liang yang

mengajari silat Bhe Giok-im sejak kecil saja

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2152

Rewriter & Pdf Maker : OZ

bukan tandingan Suhengnya yang menguasai

ilmu Kun-goan-sin-kang ini, apalagi puterinya.

Yang membuat Sebun Him gugup

bukanlah karena serangan? Bhe Giok-im

berbahaya, namun karena ia merasa terlucuti

kedoknya habis?an di Tiau-im-hong ini. Barisan

pendukungnya yang tadinya hendak

dimanfaatkan untuk menghancurkan Tong

Lam-hou, sahabatnya sendiri yang hendak

dilenyapkan karena dianggap menyaingi

pamornya di dunia persilatan, kini berbalik

akan menjadi lawan?nya.

Tapi Sebun Him juga tidak ingin binasa

mentah?, ia masih punya "rencana cadangan"

untuk menyelamatkan diri dari Tiau-im-hong.

Setelah itu ia akan ke Pak-khia untuk

bergabung dengan Tit-hun-ong untuk

merampas tahta, lalu menjadi Siam-sai Sun-bu

(Gubernur Siam-sai). Setelah itu, biarpun

orang? dunia persilatan membencinya, ia tidak

takut lagi, toh sudah menjadi gubernur.

Tapi itu baru impian, sedang saat itu ia

menghadapi kenyataan berupa pandangan

mata penuh kemarahan dari ribuan pendekar

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2153

Rewriter & Pdf Maker : OZ

di lereng Tiau-im-hong, termasuk orang? Hoa
san-pai yang tadinya dengan fanatik

mendukungnya habis?an.

"Suheng, benar tidak kau yang

membunuh Suheng Bhe Un-liang?!" tanya

Kong Beng-thian sambil melotot marah.

Sambil terus-menerus menghindari

serangan Bhe Giok-im yang kalap, Sebun Him

menjawab, "Itu perintah Pangeran In Si agar

lancar jalannya menuju tahta. Kalau aku

menjadi gubernur Siam-sai, pihak Hoa-san-pai

juga akan mendapat muka terang dan banyak

keuntungannya!"

Begitulah, Sebun Him merasa tidak ada

gunanya ingkar lagi, toh ia masih punya

"rencana cadangan" yang meyakinkan

kemenangannya.

Karena itulah ketika beberapa pendekar

berlompatan hendak mengeroyoknya,

termasuk Kong Beng-thian dan Seng-kim Tojin

yang menjadi saudara seperguruannya sendiri,

Sebun Him tidak ragu? lagi. Sekali terkam ia

berhasil merampas pedang Bhe Giok-im dan

menelikung gadis itu dan dengan pedangnya

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2154

Rewriter & Pdf Maker : OZ

sendiri dipalangkan di leher Bhe Giok-im sambil

membentak, "Jangan ada yang bergerak,

supaya leher gadis ini tidak usah aku tebas

putus!"

Dengan tindakan itu, jelaslah Sebun

Him tidak ingin tedeng aling? lagi. Kemarahan

kaum pendekar semakin bergelora, namun

tidak ada yang berani bertindak gegabah

karena kuatir keselamatan Bhe Giok-im, hanya

caci-maki yang diperdengarkan.

Sementara itu sebagian pendekar telah

mengepung Jiat-jiu Lokoai yang punya

setumpuk hutang darah. Namun Jiat-jiu Lokoai

hanya tertawa ter-bahak? menghadapi

kepungan para pendekar tersebut. Ejeknya,

"Keledai? tolol! Ber-tahun? ditipu Sebun Him

tanpa merasa, dan sekarang kalian ingin

menjadi pahlawan? termasyhur dengan jalan

membunuh orang tua cacad seperti aku? He
he, jangan harap! Jiat-jiu Lokoai hanya akan

mati oleh Jiat-jiu Lokoai sendiri!"

Habis itu, iblis tua itu membenturkan

kepalanya sendiri ke sebatang pohon sehingga

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2155

Rewriter & Pdf Maker : OZ

batok kepalanya retak, dan tamatlah riwayat

iblis tua bertangan maut itu.

Kini semua perhatian terpusat hanya

kepada Sebun Him yang terpencil seorang diri,

kehilangan semua kawan, hanya berperisai Bhe

Giok-im yang masih dalam cengkeramannya.

"Sebun Him, kau benar? tidak tahu

malu, menyandera seorang yang jauh lebih

lemah untuk menyelamatkan diri!" teriak Kong

Beng-thian yang tidak lagi memanggil dengan

sebutan antara sesama saudara seperguruan.

"Dengar, kalian!" Sebun Him tak

menggubris caci-maki orang banyak. "Aku

adalah tangan kanan dari Pangeran In Si,

putera sulung Kaisar Khong-hi yang kelak akan

menggantikan ayahandanya bertahta! Seujung

rambut saja kalian melawan aku, kalian bisa

dianggap memberontak dan dihukum mati!"

Gertakan itu memang berhasil membuat

sebagian pendekar urung untuk maju.

Bermusuhan dengan Hek-eng-po masih boleh

juga, tapi bermusuhan dengan pemerintah

kekaisaran? Itu tak terbayangkan oleh mereka

yang bernyali kecil. Namun yang kena gerak

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2156

Rewriter & Pdf Maker : OZ

itu hanya sebagian kecil orang, sedang

sebagian besar tidak peduli apa yang

diucapkan Sebun Him dan terus mendesak

maju menyempitkan kepungan dengan marah.

Dari antara para pendekar itu tiba?

terdengar suara seseorang,

"Siapa bilang Pangeran In Si akan naik

tahta karena dia anak tertua? Saat ini dia

justru sudah dilucuti semua gelarnya dan

kehilangan hak untuk tahta, karena

komplotannya di Liong-coan dan di tempat?

lainnya sudah terbongkar semua!"

"Bicara sembarang saja! Siapa yang

pentang mulut itu?!" bentak Sebun Him ke asal

suara.

"Aku!" sahut seseorang yang

berpakaian seperti kaum petani dengan celana

digulung sampai ke lutut dan berbaju pendek

memakai pula caping bambu yang tepinya

melengkung ke bawah. Tanpa disuruh, ia
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

segera membuka tudungnya dan tampaklah

wajah seorang lelaki berusia setengah abad

yang bercahaya terang. Ia berpakaian seperti

petani, namun kulit wajahnya tidak kasar

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2157

Rewriter & Pdf Maker : OZ

terkena matahari seperti umumnya petani,

melainkan nampak terawat dengan baik, begitu

pula jenggot dan kumisnya.

"Kau?!" hampir bersamaan Sebun Him

dan Tong Lam-hou menyerukan kata yang

sama. Hanya nadanya berbeda. Sebun Him

suaranya bernada kaget, sedang Tong Lam
hou bernada gembira karena bertemu sahabat

lama.

Di antara para pendekar juga sudah ada

yang mengenal orang itu. Pakkiong Liong,

Panglima Hui-liong-kun (Pasukan Naga

Terbang), orang kepercayaan Kaisar Khong-hi

di dalam pemerintahan dan ketentaraan.

Kesaktiannya juga terkenal, sehingga ia

dijuluki Pak Liong (Naga dari Utara) sebagai

timpalan Tong Lam-hou yang dijuluki Lam Hou

(Macan dari Selatan).

Meski kedengarannya mengomel,

namun sambutan Tong Lam-hou justru

bernada akrab dan gembira, "Ha, tamu dari

Pak-khia ini benar? tidak sopan, begitu datang

tidak langsung menemui tuan rumah tetapi

malah menonton ramai? lebih dulu....."

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2158

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Sedang To Li-hua, isteri Tong Lam-hou

berkata sambil tertawa, "Paiuko (kakak misan),

aku pikir kau yang sudah menjadi orang istana

ini sudah lupa kepada kami orang? pedalaman

yang kakinya penuh lumpur ini....."

Sahut Pakkiong Liong, "Mana bisa aku

melupakan kalian? Tetapi, mana A-eng?"

rupanya Pakkiong Liong ini meninggalkan Pak
khia karena mencemaskan anak gadisnya,

Pakkiong Eng, yang sekian lama tidak pulang.

Apalagi ketika mendengar kabar anak gadisnya

terlibat pula pertentangan dengan Hek-eng-po,

keruan Pakkiong Liong semakin cemas. Ia

minta ijin untuk cuti beberapa lama kepada

Kaisar, dan begitu diijinkan maka Tiau-im-hong

lah tujuan pertamanya.

Karena saling menyapa dengan sahabat

lama, Tong Lam-hou dan Pakkiong Liong nyaris

lupa di tempat itu masih ada Sebun Him yang

menyandera Bhe Giok-ing. Perhatian mereka

baru kembali ke soal pokok, ketika mendengar

jeritan Bhe Giok-im yang diseret secepat

terbang oleh Sebun Him ke bawah lereng.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2159

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Para pendekar mencoba dan

menghadang, namun betul? tak berdaya

karena semua mencemaskan keselamatan Bhe

Giok-im. Saat itulah Pakkiong Liong serta Tong

Lam-hou melompat bagaikan dua ekor

belalang raksasa, melewati atas kepala para

pendekar untuk mengejar Sebun Him.

Menyusul empat kakek Hulubalang

Utama Hwe-liong-pang juga berlompatan

mengejar dengan gerakan lebih pesat dari para

pendekar umumnya. Lalu delapan Tongcu juga

ikut mengejar, disusul tujuh Hutongcu yang

tadinya berjumlah delapan orang namun Pek-ki

Hu-tongcu Lu Hian-to sudah tewas oleh Sebun

Him, sedang penggantinya belum diangkat.

Melihat kehebatan jago? Hwe-liong
pang tersebut, para pendekar yang tadi

menentang Hwe-liong-pang merasa betapa

sebenarnya tidak sulit bagi Tong Lam-hou

untuk menumpas penentang?nya, tetapi toh

Ketua Hwe-liong-pang itu memilih jalan tanpa

kekerasan. Memilih cara 'menangkap ikan

tanpa mengeruhkan airnya'.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2160

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Disamping rasa kagum dan hormat,

para bekas penentang itu juga malu karena

mereka tadi telah gembar-gembor hendak

menumpas Hwe-liong-pang segala. Padahal

kalau benar terjadi bentrokan kekerasan, maka

bukan Hwe-liong-pang yang tertumpas,

melainkan diri mereka sendirilah.

"Saudara Sebun, berhenti!" bentak

Tong Lam-hou yang dengan tiga lompatan saja

sudah tiba di belakang Sebun Him dalam jarak

kurang dari lima langkah. Tangannya sudah

siap menghantam dengan Hian-im-kang, kalau

perlu langsung membunuh Sebun Him alias

Hek-eng Pocu demi menyelamatkan nyawa Bhe

Giok-im yang tak berdosa.

Sementara Pakkiong Liong terbawa oleh

nalurinya sebagai panglima yang sudah biasa

main siasat? perang, tidak memburu langsung

dan lurus ke arah Sebun Him, melainkan

memutar ke samping dalam sebuah

lengkungan besar.

Ia biarkan Tong Lam-hou sahabatnya

itu menjadi 'pasukan penggempur', sedang

dirinya sendiri mengambil peranan sebagai

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2161

Rewriter & Pdf Maker : OZ

'pasukan sayap' yang menyergap dari rusuk

musuh. Cuma kali ini bukan 'pasukan besar',

tapi hanyalah 'pasukan' terkecil di dunia yang

menggempurnya maupun sayapnya hanya

beranggotakan satu 'prajurit' saja.

Sebun Him cepat memutar tubuh dan

menyodorkan Bhe Giok-im sambil mengejek,

"Silahkan pukul, saudara Tong!"

Janggal juga mendengar dua orang itu

tetap saling memanggil dengan sebutan

'saudara' tetapi sudah menjadi musuh besar

satu sama lain.

Dengan sudut matanya Tong Lam-hou

sempat melihat Pakkiong Liong menyusup di

antara orang banyak hendak menyergap dari

rusuk. Karena itu Tong Lam-hou pun segera

menyesuaikan peranannya, ia akan memancing

perhatian Sebun Him hanya ke arah dirinya.

"Saudara Sebun, gadis itu betapapun

juga adalah keponakan muridmu sendiri, puteri

dari saudara seperguruanmu Bhe Un-liang.

Seharusnya saudara......" dan seterusnya.

Sengaja Tong Lam-hou bicara ber-tele? dengan

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2162

Rewriter & Pdf Maker : OZ

tekanan suara yang meyakinkan untuk

menarik perhatian Sebun Him.

Sesaat kedua bekas sahabat tersebut

saling berbantahan dengan beberapa kalimat

keras, sampai Pakkiong Liong dari samping

melenting bagaikan anak panah lepas dari

busurnya. Dua tangannya dengan bentuk

cengkeraman menyerang sekaligus ke lengan

dan tengkuk Sebun Him. Itulah gerak Thian
liong-tam-jiau (Naga Langit Mengulur Kuku).

Sebun Him terkejut, serangan kilat

datang dari samping dan ia tak sempat

memutar 'tameng'nya untuk menangkis. Tapi

dengan cepat ia membela diri dengan gerak

Hwe-liong-kui-tong (naga pulang ke gua),

memutar tubuh dan membabatkan telapak

tangannya mendatar ke dada Pakkiong Liong.

Benturan amat bertenaga terjadi antara

dua tokoh terkenal itu, masing? terhuyung

beberapa langkah. Detik itu juga Tong Lam
hou melesat seperti seekor elang menyambar

anak ayam, Bhe Giok-im berhasil disambarnya

dan dijauhkan dari Sebun Him.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2163

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2164

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Seperti menonton adu jago saja, para

pendekar bersorak-sorai melihat kerjasama

yang rapi dari si Naga Utara dan si Macan

Selatan untuk merebut tawanan dari

cengkeraman si Beruang Barat.
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sementara Sebun Him sendiri memucat

wajahnya kemudian menjadi merah padam

penuh kemarahan, "Hem, tidak kusangka hari

ini aku mendapat kehormatan begitu besar

sehingga untuk menghadapiku seorang diri

saja Tong Lam-hou dan Pakkiong Liong harus

maju bersama untuk mengeroyok!"

Tong Lam-hou berkata kepada Bhe

Giok-im dengan suara yang sengaja

dikeraskan, "Nona kecil, hari ini kau mendapat

kehormatan begitu besar sehingga Supekmu

sampai mohon perlindunganmu untuk

beberapa menit!"

Itulah dampratan balasan untuk Sebun

Him yang juga telah melakukan perbuatan

rendah dengan menyandera Bhe Giok-im.

Waktu itulah Sebun Him merasa sudah

tiba saatnya untuk menjalankan "rencana

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2165

Rewriter & Pdf Maker : OZ

cadangannya". Tiba? saja mulutnya memekik

keras seperti seekor elang di padang pasir.

*Oz*

BAGIAN EMPAT PULUH EMPAT

Tidak usah menunggu sampai gema

suitan itu habis memantul di lereng perbukitan

Bu-san, orang? segera paham apa arti pekikan

Sebun Him tersebut. Dari kaki bukit muncul

puluhan orang berpakaian aneka ragam,

bertampang buas? dan memegang senjata.

Hanya puluhan orang, namun kemudian disusul

puluhan orang lagi, puluhan orang lagi,

puluhan orang lagi, dari segala penjuru dan

sekejap kemudian jumlah mereka mencapai

ribuan orang. Seperti rombongan semut saja,

mereka menyerbu ke atas gunung sambil ber
teriak?.

Kiranya inilah wujud nyata dari

"rencana cadangan" Sebun Him. Kalau dirinya

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2166

Rewriter & Pdf Maker : OZ

tidak dapat mempertahankan kedok sebagai

pendekar yang budiman, maka ia sudah siap

menumpas lawan?nya dengan cara kekerasan,

tak peduli berapapun korban yang jatuh. Ia

sadar, setelah memperoleh kemenangan

dengan cara itu, ia akan dibenci dunia

persilatan, tetapi ia tidak peduli lagi. Ia tidak

butuh dicintai, ia hanya butuh kemenangan

dan kekuasaan dengan jalan apapun.

Tenaga yang dikerahkan itu adalah

bandit? sewaan dari banyak gunung, sungai

atau hutan. Dengan uangnya yang sebanyak

air di laut, tidak sulit Sebun Him

menggerakkan orang? yang sudah biasa

menghargai nyawa orang lain dengan hitungan

uang. Merekalah kaum perampok, bajak

sungai, pembunuh? bayaran, pelarian? yang

dicari pemerintah kekaisaran karena

melanggar hukum, bekas pemberontak?

pengikut Peng-se-ong yang tak punya lagi

tempat berteduh setelah Peng-se-ong kalah

perang, dan segala macam manusia pengacau

masyarakat lainnya. Sebagian juga orang?

Hek-eng-po yang tetap bersedia diperintah

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2167

Rewriter & Pdf Maker : OZ

meskipun akhirnya mereka tahu bahwa Hek
eng Pocu tak lain adalah Sebun Him.

Dengan janji uang, gampang saja

mereka digerakkan untuk menyerbu Tiau-im
hong. Kalau kelompok? itu bergerak sendiri?,

mereka gentar terhadap Hwe-liong-pang,

namun mereka banyak teman sampai

jumlahnya ribuan, nyali mereka jadi besar.

Selain orang? yang bertempur karena

upah, sebagian dari mereka juga orang? jahat

yang mendendam kepada Hwe-liong-pang

karena berbagai alasan. Ada yang terusir dari

propinsi Se-cuan dan terpaksa meninggalkan

?ladang? mereka yang gemuk subur, yang

dimaksud ladang adalah arena tempat mereka

memperoleh hasil haram.

Sebagian bekas pengikut Peng-se-ong

Bu Sam-kui ikut menyerbu dengan alasan

dendam, karena di jaman pemberontakan

mereka dulu Tong Lam-hou memimpin Hwe
liong-pang untuk mengganggu pihak

pemberontak dengan cara memutuskan jalur?

perbekalan sehingga pemberontakan gagal,

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2168

Rewriter & Pdf Maker : OZ

meskipun Bu Sam-kui sempat menjadikan

dirinya Kaisar di kota Hing-ciu.

Sudah tentu orang? Hwe-liong-pang dan

para pendekar tidak mau disembelih begitu

saja. Mereka segera menyambut serbuan itu

dengan sengit. Bertemulah dua gelombang

manusia bersenjata berjumlah besar yang

segera saling bantai dengan sengit di lereng

itu.

Begitulah, Tong Lam-hou dengan segala

jalan sudah mencoba menghindarkan

pertumpan darah, namun toh pertumpahan

darah pecah juga.

Seluruh lereng sudah riuh rendah

dengan suara logam? senjata berbenturan,

teriakan? kemarahan, bahkan sekali dua kali

terdengar letusan senapan yang dibawa oleh

para penyerbu. Namun senapan jaman abad

delapanbelas itu hanya bisa ditembakkan satu

kali, setelah itu tidak ada kesempatan untuk

mengisi peluru yang ke dua, dan senapan tidak

lagi ditembakkan melainkan dijadikan tongkat

pemukul......

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2169

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Jumlah para penyerbu itu memang

sangat banyak, hampir dua kali lipat jumlah

orang? Hwe-liong-pang digabung dengan para

pendekar. Di pihak penyerbu juga tidak sedikit

jumlah jago? tangguh, sehingga para pendekar

sedikit demi sedikit terdorong surut ke atas

gunung.

Melihat itu, Sebun Him tertawa

gembira, "He-he, kalau benar aku adalah Hek
eng Pocu, kalian keledai? dungu ini bisa

berbuat apa terhadapku?!"

Tong Lam-hou yang sudah benar? muak

akan tingkah Sebun Him tersebut tidak

menjawabnya dengan kata?, melainkan

menghunus pedangnya dan langsung

menyerang bekas sahabatnya itu dengan

marah. Sebun Him tidak berani melawan Tong

Lam-hou dengan tangan kosong, maka iapun

menghunus pedangnya yang besarnya dan

beratnya satu setengah kali lebih berat dan

besar daripada pedang biasa, lalu melawan. Ia

seorang kidal yang memainkan pedangnya

dengan tangan kiri.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2170

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Terulanglah pertempuran seperti waktu

mereka masih muda dulu, ketika Sebun Him

sedang begitu bersemangatnya mengangkat

nama di dunia persilatan, sehingga tidak segan

mencari gara? dengan Tong Lam-hou yang

waktu itu sudah lebih dulu terkenal.

Kemudian ketika Sebun Him sudah

terkenal pula, maka iapun bersahabat dengan

Ketua Hwe-liong-pang tersebut, meskipun

diam? menyusun kekuatan lewat Hek-eng-po

untuk memenuhi macam? ambisinya. Kini,

pertempuran itu berulang kembali. Tetapi jauh

lebih dahsyat daripada dahulu. Sebab Sebun

Him maupun Tong lam-hou sudah sama?

makin sempurna ilmunya.

Maka pertarungan itupun seperti

bertemunya seekor beruang yang amat kuat

dengan seekor harimau jantan yang tangkas

dan garang, atau dua angin topan yang

bertabrakan dan membentuk pusaran yang

mengerikan. Pedang mereka berkelebatan

memenuhi udara, membungkus bayangan

tubuh pemiliknya masing?, dan kadang?

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2171

Rewriter & Pdf Maker : OZ
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berbenturan dengan suara yang memekakkan

telinga.

Tekanan kekuatan di sekitar gelanggang

begitu hebat, sehingga tak seorangpun kecuali

Pakkiong Liong yang sanggup berada di pinggir

arena dalam jarak kurang dari tiga tombak.

Pihak kawan atau lawan sama? menyingkir

jauh dari arena yang maha dahsyat tersebut.

Pakkiong Liong diam? mengangguk
anggukkan kepala, mengagumi adu kekuatan

antara dua pendekar seangkatannya itu.

"Sebun Him mengalami kemajuan hebat, tetapi

A-hou juga tidak menguatirkan keadaannya.

Selama ini agaknya dia bukan cuma menghisap

tembakau atau menyirami kembang saja...."

Namun Pakkiong Liong tidak ingin

hanya berpeluk tangan saja, sebab di seluruh

lereng yang luas itu sudah terjadi pertarungan

hebat antara ber-ribu? orang. Ia harus

membantu para pendekar yang terdesak oleh

gerombolan campur-aduk berjumlah besar itu.

Dari tempat yang agak tinggi, Pakkiong

Liong melihat betapa empat Hiangcu, delapan

Tongcu dan tujuh Hutongcu Hwe-liong-pang

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2172

Rewriter & Pdf Maker : OZ

dengan gigih membendung serangan lawan,

bahu-membahu dengan anggota? Hwe-liong
pang yang lain dan ratusan pendekar.

Selain itu, To Li-hua, isteri Tong Lam
hou sekaligus adik sepupu Pakkiong Liong, ikut

bertempur dengan sebatang pedang di tangan,

meskipun tingkat ilmu silatnya paling? hanya

sebanding dengan seorang Hutongcu.

Sekelompok orang Hwe-liong-pang yang

tangguh bertempur di sekitar nyonya ketua

mereka untuk melindunginya.

Di sebelah lain, nampak tiga hweshio

Ngo-bi-pai ditambah seorang pendekar lainnya

ternyata masih juga kewalahan menghadang

amukan seorang tua berambut putih dan

bermuka merah, yang memainkan sebatang

tombak Hong-thian-kek (tombak yang

ujungnya diapit sepasang lengkung besi yang

menghadap keluar). Di jaman Manchu seperti

sekarang ini, orang lelaki umumnya menguncir

panjang rambutnya, tapi orang tua bertombak

itu menggelung rambutnya seperti jaman

dinasti Beng dulu.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2173

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Pakkiong Liong terkejut mengenali

orang tua itu, "Hah, ternyata orang ini masih

hidup, malah semakin gagah saja

kelihatannya. Aku kira dulu dia sudah mati

dalam pertempuran di luar kota Seng-toh....."

Kiranya orang tua itu dulu adalah

seorang jendral di pihak pemberontakan Raja

Muda Bu Sam-kui, namanya Thi Keng-giok.

Pasukannya pernah berhadapan dengan

pasukan Pakkiong Liong, menjelang jatuhnya

kota Seng-toh, ibukota propinsi Se-cuan, ke

tangan tentara kekaisaran. Pakkiong Liong

mengira orang itu sudah tewas, nyatanya saat

ini dijumpainya Thio Keng-giok mengganas

kembali di Tiau-im-hong.

"Ini bagianku!" tekad Pakkiong Liong

dalam hati. Lalu tubuhnya melambung tinggi,

melompati orang? yang berlaga mengadu

nyawa. Dengan dua lompatan saja, jarak

antara dirinya dan Thio Keng-giok yang ber
puluh? tombak itu sudah diseberanginya dan

tiba di dekat Thio Keng-giok.

"Kita bertemu kembali, sahabat lama!"

seru Pakkiong Liong sambil melepaskan sebuah

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2174

Rewriter & Pdf Maker : OZ

pukulan. Bukan pukulan maut, hanya pukulan

penggertak agar Thi Keng-giok melepaskan

lawan?nya.

Keempat lawan dari Thio Keng-giok

sebenarnya sudah megap? menghadapi

terjangan si bekas jendral perkasa itu. salah

seorang pendeta Ngo-bi-pai bahkan sudah

pincang karena pinggulnya sempat tersapu

tangkai tombak lawan. Maka dengan

kedatangan Pakkiong Liong terbebaslah

mereka dari himpitan berat tersebut.

"Bagus! Kau datang, anjing Manchu!"

bentak Thio Keng-giok yang rupanya juga

masih mengenal Pakkiong Liong. "Sedikitnya

hari ini aku bisa mengirim arwahmu ke akherat

untuk bersujud mohon ampun kepada Hong
siang (Kaisar)!"

Yang dimaksud "kaisar" dalam

ucapannya sudah tentu bukan Kaisar Khong-hi

yang bertahta saat itu, namun Bu Sam-kui

yang saat sebelum keruntuhannya masih

sempat menjadikan dirinya Kaisar di Hing-ciu.

"Kau sajalah yang menghadap kaisar

gadunganmu itu di neraka," ejek Pakkiong

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2175

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Liong. "Sedangkan tenagaku masih dibutuhkan

Kaisarku untuk membantu pemerintahan yang

semakin lama semakin berjalan mantap....."

"Keparat Manchu, jangan bermulut

besar!" bentak Thio Keng-giok murka karena

teringat akan gagalnya pemberontakan

junjungannya. "Kalau bukan karena pengecut?

Kheng Cin-tiong di propinsi Hok-kian dan Siang

Ci-sin di propinsi Kui-tang mendadak

berkhianat, tentu junjunganku sekarang sudah

berhasil mendirikan dinasti baru yang lebih

baik dari dinasti manusia? liar dari Liau-tong

macam sekarang ini! Apalagi si bangsat Ong

Hu-sin kemudian ikut?an menakluk pula! Kalau

tidak, saat ini bangsa Han pasti sudah

berkuasa kembali!"

Pakkiong Liong tertawa mengejek,

"Semua orang kau sebut pengkhianat,

bagaimana dengan Bu Sam-kui sendiri,

junjunganmu itu? ia malah pengkhianat ganda!

Sebagai panglima dinasti Beng, dia malah

menakluk kepada kami dan menyerahkan kota

San-hai-koan untuk kami lewati. Kami

mengingat jasanya dan mengangkatnya

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2176

Rewriter & Pdf Maker : OZ

sebagai gubernur di Hun-lam dan Se-cuan, tapi

dasar watak pengkhianat, dia memberontak

juga kepada kami. Dan sekarang ia sudah

menjadi Kaisar di antara cacing? tanah!"

Kalah berdebat, Thio Keng-giok menjadi

murka. Disertai bentakan keras, tombaknya

segera menusuk dengan gerak Liong-bun-ko
long (main ombak di pintu naga). Pakkiong

Liong dengan lincah menghindari, kemudian

melawannya hanya dengan tangan kosong.

Maka bertempurlah dua orang itu,

landasannya lebih banyak karena urusan politik

masa lalu. Kalau ada juga sangkut pautnya

dengan kemelut yang sedang berlangsung di

Tiau-im-hong, itu hanyalah karena Thio Keng
giok kebetulan adalah tenaga bantuan yang

diundang oleh Sebun Him dengan janji

tertentu, sedangkan Pakkiong Liong kebetulan

sedang tiba di Tiau-im-hong mencari puterinya.

Ketika balatentara Manchu menerobos

San-hai-koan gara? menakluknya Bu Sam-kui

kepada Kekaisaran Manchu, antara Pakkiong

Liong dan Thio Keng-giok pernah juga bekerja

sama menghadapi tentara Li Cu-seng yang

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2177

Rewriter & Pdf Maker : OZ

menduduki Pak-khia setelah merobohkan

Kaisar Cong-ceng dari dinasti Beng pada tahun

1644. Kemudian Bu Sam-kui memberonak

kepada pemerintah baru, kekaisaran Manchu,

dengan dukungan Gubernur Hok-kian Kheng

Cin-tiong serta Gubernur Kui-tang Siang Ci-sin,

wilayah pemberontakan bahkan sampai ke

propinsi Ou-lam.

Tapi Gubernur Hok-kian dan Kui-tang

kemudian menarik dukungan mereka karena

kuatir kehilangan kedudukan setelah melihat

tentara Manchu menang di sebagian besar

garis perang. Maka Bu Sam-kui jadi bertempur

seorang diri, sedikit saja ia mendapat bantuan
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

para pendekar bangsa Han, meskipun ia

menjanjikan bahwa pemberontakannya demi

untuk ?membangun kembali dinasti Beng?.

Pendekar? bangsa Han sulit

mempercayai slogan itu, sebab mereka masih

ingat betapa Bu Sam-kui menyerahkan kota

San-hai-koan sehingga bangsa Manchu berhasil

masuk menguasai Tiong-goan, juga sulit

melupakan bagaimana Bu Sam-kui menjadi

algojonya pemerintah Manchu ketika memburu

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2178

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Kui-ong Cu Yu-long yang bergelar Eng-lek-te,

keturunan sah dinasti Beng, dan membunuh

pangeran itu biarpun sudah lari sampai ke

Birma.

Kerajaan Birma tak sanggup melindungi

Cu Yu-long, karena gentar akan tetangga

raksasanya di utara. Itulah sebabnya slogan

pemberontakan Bu Sam-kui ?Kebangkitan

Kembali Dinasti Beng? itu tidak mempan untuk

menarik dukungan para pejuang Han.

Keruntuhan Bu Sam-kui menjadi pasti setelah

jendral bawahannya yang menguasai Kam
siok, Ong Hu-sin, tidak tahan menghadapi

tekanan tentara Manchu dan menakluk pula.

Maka hancurlah Bu Sam-kui, tokoh yang

gampang berubah pendirian itu.

Pertempuran Pakkiong Liong dan Thio

Keng-giok sangat sengit, namun tidak sehebat

pertempuran antara Tong Lam-hou dan Sebun

Him, sebab bagaimanapun ngototnya Thio

Keng-giok, ia masih kalah beberapa tingkat di

bawah Pakkiong Liong.

Maka biarpun yang satu bertangan

kosong, yang lain memegang tombak, yang

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2179

Rewriter & Pdf Maker : OZ

memegang tombak panjang justru terdesak

hebat. Sia-sia Thi Keng-giok mencoba

memanfaatkan panjang tombaknya untuk

menahan agar Pakkiong Liong tidak bisa

mendekatinya.

Pakkiong Liong me-nyusup? selicin belut

di bawah, atas atau samping samaran

tombaknya dan tetap ?melekat? di tubuh Thio

Keng-giok, pas jaraknya untuk pukulan dan

tendangan, sebaliknya terlalu pendek dan

merepotkan untuk tombak Thi Keng-giok.

Dengan demikian, tombak bukan lagi senjata

yang menghasilkan keunggulan, malah

menjadi semacam benda yang membuatnya

serba salah dan canggung.

Dari tengah? kawanan penyerbu segera

muncul seorang bersenjata golok bertangkai

panjang (koan-to) yang berseru, "Goanswe!

Aku membantumu!"

Yang dipanggil ?Goanswe? dan hendak

dibantu itu bukan Pakkiong Liong, meskipun

Pakkiong Liong juga seorang jendral di Pak
khia, melainkan Thio Keng-giok. Koan-to orang

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2180

Rewriter & Pdf Maker : OZ

tersebut dengan kekuatan hebat segera

ditebaskan ke pinggang Pakkiong Liong.

Hanya saja, sebelum tebasan itu

membuat lengkungan sempurna, gerakannya

telah terhenti di tengah jalan, sebab seorang

kakek berpakaian putih model Korea telah

meluncur menghadangnya dan langsung

menendang tangkai golok sehingga berubah

arah, tidak lagi membahayakan Pakkiong

Liong.

Si pemegang golok terkejut. Apalagi

tendangan si kakek pakaian putih itu ternyata

beruntun dan secepat kilat, mengherankan

juga bahwa seorang setua itu masih memiliki

kelenturan otot dan persendian kaki yang

demikian sempurna. Tapi kalau pemegang

golok itu tahu bahwa si kakek adalah Oh Yun
kim yang berjuluk Bu-eng-tui (tendangan

tanpa bayangan), tentunya ia tidak perlu heran

lagi.

Oh Yun-kim berdarah Korea, karena itu

ia kurang peduli pertikaian ber-larut? antara

orang Han dan Manchu, apalagi yang dibumbui

intrik? politik. Sebagai pendekar, ia cuma kenal

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2181

Rewriter & Pdf Maker : OZ

dua golongan manusia; golongan pengacau

dan golongan bukan pengacau. Golongan

pengacau dia lawan, golongan bukan pengacau

ia bantu, habis perkara. Itu sudah menjadi

alasan kuat baginya untuk menentang

gerombolan yang digerakkan oleh Sebun Him

tersebut.

Ketika lawan mundur untuk mencoba

mengatur jarak yang menguntungkan bagi

golok panjangnya, Oh Yun-kim justru melesat

ke depan. Sambil melayang, sepasang kakinya

melancarkan rangkaian tendangan yang entah

ke berapa kali-nya, ujung kakinya yang ber
jari? kuat itu, terutama jempol kakinya,

mendarat telak di samping leher musuhnya

sehingga musuh roboh tanpa bangun lagi.

sesudah itu, ia mencari musuh baru.

Robohnya orang bersenjata golok koan
to itu hanya berselisih beberapa detik dengan

robohnya Thio Keng-giok terkena sabetan

telapak tangan Pakkiong Liong tepat di

rusuknya.

Meskipun pihak penyerbu kehilangan

beberapa tokoh jagoannya, namun karena

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2182

Rewriter & Pdf Maker : OZ

jumlah mereka yang berlimpah, maka tetap

saja pihak pendekar dan Hwe-liong-pang harus

bekerja mati?an untuk membendung serbuan

musuh. Korban? mulai berjatuhan dari kedua

pihak, membuat suasana penuh dendam

semakin panas dan tak terkendalikan lagi.

Dengan ilmunya yang tinggi, Pakkiong

Liong menyusup kian kemari untuk

?mempreteli? jagoan? musuh yang dianggapnya

cukup berbahaya. Dengan demikian, meskipun

Pakkiong Liong merobohkan orang tidak

sebanyak para pendekar atau jago? Hwe-liong
pang, namun yang dirobohkannya justru

pentolan? musuh dan ini cukup membuat

kacau barisan mereka. Hanya saja, untuk

menghentikan seluruh gelombang serangan

musuh, agaknya masih diperlukan waktu yang

panjang.

Sementara itu, biarpun mata Tong Lam
hou hanya terpusat kepada lawan tunggalnya

yang tangguh, namun kupingnya dapat

mendengar suara riuhnya pertarungan massal

tersebut. Setiap kali mendengar sebuah jerit

kematian, setiap kali pula Tong Lam-hou

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2183

Rewriter & Pdf Maker : OZ

merasa sebatang jarum ditancapkan di

hatinya, pedih sekali mendengar suara? dari

orang? yang mati sia-sia itu.

Dan kalau mengingat bahwa biang

keladi dari kematian? itu adalah Sebun Him

alias Hek-eng Pocu yang tengah dihadapinya,

maka ia terpaksa harus melupakan hubungan

baik masa lalu dan membulatkan tekad untuk

menumpas habis biang kerusuhan itu tanpa

ampun. Ia yakin, kalau Sebun Him lumpuh,

maka segala macam gerombolan campur aduk

itu akan lumpuh pula karena mereka berkelahi

hanya demi uang. Kalau orang yang membayar

sudah lumpuh, yang dibayarpun tanpa disuruh

lagi akan mundur.

Waktu itu, pertarungannya melawan

Sebun Him masih kelihatan seimbang, namun

sebenarnya sudah berat sebelah. Sebun Him

sudah mengerahkan ilmu kebanggaannya,

Kun-goan-sin-kang yang membuat gerakannya

berbobot ribuan kati seperti gunung batu yang

longsor, bahkan jurus? ganas yang

dipelajarinya dari gulungan kulit kuno itupun

sudah mewarnai gerak? pedang di tangan kiri

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2184

Rewriter & Pdf Maker : OZ
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

serta telapak tangannya, namun tak sanggup

mendesak Tong Lam-hou sejengkalpun.

Padahal Tong Lam-hou belum sampai

ke puncak ilmunya, Hian-im-kang. Sepasang

kakinya juga belum bergerak dengan Pek-pian

Lian-hoan-tui (tendangan beruntun seratus

pergantian) yang terkenal itu.

Tapi setelah Ketua Hwe-liong-pang itu

memutuskan untuk menghabisi lawan

secepatnya, maka ilmu? simpanannya pun

dikeluarkan semua. Terdengar ia membentak,

gerakan pedangnya pun semakin cepat,

sekaligus mulai terasa hawa dingin menusuk

kulit menghambur keluar dari setiap

gerakannya. Seolah setiap gerakannya diikuti

hamburan jarum? es tak terlihat yang

menyusup ke pori? dan urat? lawannya dan

membekukan darah.

Bukan itu saja, pipa tembakau

sepanjang tiga jengkal yang terselip di

pinggangnya itupun dicabut dengan tangan

kiri, dan digerakkan untuk mengincar urat?

pentung di sekujur tubuh Sebun Him.

Kemudian diikuti tendangan? sepasang kakinya

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2185

Rewriter & Pdf Maker : OZ

yang makin lama makin gencar dan tak

gampang dipecahkan.

*Oz*

Bersambung ke jilid 38

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2186

Rewriter & Pdf Maker : OZ

TEROR ELANG HITAM

Karya : STEVANUS, S.P.

Jilid 38

TAMAT

Nyata, Ketua Hwe-liong-pang itu

sudah memutuskan untuk bertempur habis?an,

tidak ada ampun lagi.

Akibatnya segera terasa oleh Sebun

Him. Ia mulai merasakan kaku pada seluruh

tubuhnya, karena dirinya dikungkungi hawa

dingin yang hebat sekali. Biarpun tenaga sakti

Kun-goan-sin-kang sudah disalurkan melawan

hawa dingin tersebut, tapi ?jarum? es tak

berwujud? itu terus saja merupakan gangguan

yang makin lama terasa makin berat, makin

dalam menyusup ke dalam segenap urat?nya

dan membuat gerak? silatnya semakin kaku.

Bahkan ia kemudian bersin tiga kali, dan

mencoba memperpanjang jarak untuk

mengurangi pengaruh hawa dingin itu.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2187

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Tapi Tong Lam-hou melompat

mengejarnya dan terus menyerang bagaikan

prahara dahsyatnya.

"Tong Lam-hou, kau bersikap

keterlaluan terhadapku!" teriak Sebun Him

marah, namun juga bernada panik.

Tanpa mengurangi gencarnya serangan

pedang, pipa dan tendangan?nya, Tong Lam
hou membalas, "Siapa yang keterlaluan? Di

Ban-siong-tin aku sudah tahu siapa yang

sembunyi di balik kedok Hek-eng Pocu, namun

aku tetap bungkam menjaga rahasiamu

dengan harapan agar kau sadar dan

menghentikankegiatan jahatmu. Tapi kau

malah menyebar fitnah, jiwa? sebanyak ini kau

hasut untuk menumpahkan darah menjadi alat

ambisimu!"

Sebun Him terpaksa bertahan habis?an

dan sendirian pula. Ada beberapa orang

upahannya yang dipanggil untuk

membantunya, namun orang? itu tak mampu

mendekati arena karena tertahan udara dingin

yang terpancar dari gerakan Tong lam-hou.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2188

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Sesaat Sebun Him kebingungan untuk

melepaskan diri. Akhirnya timbul niatnya yang

keji. Sambil mengerahkan seluruh

kekuatannya, ia putar pedangnya sekuat

tenaga. Untuk sesaat Tong Lam-hou tertahan

oleh pertahanan yang sangat ketat tersebut,

sedangkan Sebun Him tiba? melompat jauh,

menyusup ke arah barisan kaum pendekar dan

orang? Hwe-liong-pang.

Tanpa kenal belas kasihan, Sebun Him

me-nyusup? di antara orang? yang ilmunya

jauh lebih lemah dari dirinya, sambil mengayun

pedang ke kiri dan kanan dengan dahsyatnya.

Rupanya ia membuka jalan berdarah, dan di

antara orang? yang dibabatnya itu termasuk

dua imam saudara seperguruannya sendiri,

Seng-kim dan Seng-bok Tojin. Tapi ia tak

peduli, ia mengambil korban?nya sambil terus

menyusup menjauhkan diri dari Ketua Hwe
liong-pang.

Alangkah marahnya Ketua Hwe-liong
pang melihat siasat keji itu. Seandainya Sebun

Him menyusup ke dalam gerombolannya

sendiri, tentu Tong Lam-hou tidak akan segan?

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2189

Rewriter & Pdf Maker : OZ

menggunakan pedangnya untuk membabat

kaum pengacau itu. Namun Sebun Him justru

lari ke tengah? orang? Hwe-liong-pang dan

kaum pendekar, sudah tentu Tong Lam-hou

tidak bisa meniru tindakannya untuk main

babat semaunya saja.

Ia mengejar, namun berusaha

membuka jalan dengan mulutnya yang ber
teriak?, "Beri aku jalan! Beri jalan, sahabat?!"

"Awas, si iblis mengamuk!"

"Beri jalan untuk Tong Pangcu!"

"Beri jalan untuk Tong Pangcu!"

Dengan cara itu, sudah tentu Tong lam
hou jadi lebih lambat dari Sebun Him. Ada

yang dengan tangkas menghindari, memberi

jalan, tapi ada yang gerakannya lambat

sehingga Tong Lam-hou harus menyingkirkan

mereka tanpa mencederai. Ia juga tidak bisa

menggunakan hawa dingin Hian-im-kangnya

sebagai pembuka jalan, sebab yang terlambat

menghindar bisa langsung mati membeku.

Sekilas timbul pikirannya untuk balas

membabat se-banyak?nya nyawa di antara

kaum pengacau itu, tetapi ia sadar bahwa hal

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2190

Rewriter & Pdf Maker : OZ

itu tidak menyelesaikan masalahnya. Sebun

Him tidak akan merasa rugi atau menyesal

seujung rambutpun seandainya orang?nya

terbantai habis semua di Tiau-im-hong.

Dengan uangnya yang banyak, dalam waktu

singkat ia akan dapat mengumpulkan lagi

sebanyak itu, bahkan lebih banyakpun bisa.

Karena itulah Sebun Him sebagai akar

masalahnya, dikejar terus dengan ngotot.

Tujuan Sebun Him memang lepas dari

arena itu, tidak peduli lagi berapa ratus nyawa

yang bakal melayang di tempat itu. Semakin

lama selesainya keributan itu, semakin

menguntungkan baginya, agar ia dapat

meninggalkan Tiau-im-hong se-jauh?nya.

Tetapi ketika ia sudah sampai di

?pinggiran arena? di mana pertempuran tidak

sepadat di bagian tengah, kurang belasan

langkah peluang untuk kabur, sedang Hwe
liong Pangcu masih tertinggal jauh di

belakangnya, mendadak dari lereng gunung

muncullah segerombolan orang yang tengah

memanjat naik.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2191

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Dua pemuda dan seorang gadis yang

berjalan paling depan itu menunjukkan

ketangkasan yang mengejutkan, setingkat

dengan mendiang anaknya, Sebun Hiong.

Sedang di belakang mereka ada puluhan orang

bersenjata yang mengikuti namun dengan

gerakan yang lebih lambat.

"Itu dia Sebun Him!" gadis yang

berpakaian putih itu bukan lain adalah

Pakkiong Eng, berteriak sambil menuding ke

arah Sebun Him.
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Melihat Tong Gin-yan dan Pakkiong Eng

menyerbu ke arahnya, itu bukan hal aneh bagi

Sebun Him. Sejak lama ia sadar bahwa kedua

pasangan itu sudah mencurigai dirinya sebagai

Hek-eng Pocu. Tapi betapa kaget Sebun Him

melihat Liu Beng dengan sepasang tongkat

besi di tangan juga ikut bersama kedua muda
mudi itu.

Terhadap Tong Gin-yan dan Pakkiong

Eng, ia tidak akan segan? membabat leher

mereka, tetapi terhadap Liu Beng?

Sejak ia tahu bahwa Liu Beng adalah

darah dagingnya sendiri yang dilahirkan oleh

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2192

Rewriter & Pdf Maker : OZ

kekasihnya, seorang gadis dusun di kaki

gunung Hoa-san, maka kasih sayangnya

terhadap Liu Beng tidak kalah besar dari kasih

sayangnya terhadap Sebun Hiong.

Bahkan terhadap Liu Beng masih

ditambah rasa iba, sebab dirinya tidak dapat

memperlihatkan kasih sayangnya sebagai ayah

secara terang?an. Ia juga membuat Liu Beng

dan ibunya hidup menderita, bahkan Liu Beng

sempat menjadi seorang kacung rendahan di

rumah keluarga Liu ber-tahun? lamanya.

Selagi ia ragu? bagaimana cara

menghadapi Liu Beng, justru Liu Beng yang

langkahnya paling cepat sampai ke

hadapannya dan langsung berteriak marah,

"Bangsat durjana! Demi arwah orang? Liu-keh
chung yang telah kau bantai dengan biadab,

aku harus memecahkan batok kepalamu!"

"A-beng...." seru Sebun Him dengan

hati tersayat, karena anaknya sendiri tidak

tahu bahwa dia adalah ayahnya, bahkan

menggempurnya dengan sengit.

Waktu itulah ber-turut? tongkat kanan

Liu Beng menggempur turun, dihindari oleh

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2193

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Sebun Him dan membelah sebongkah batu

sebesar anak kambing yang dikenainya.

Kemudian Liu Beng memutar tubuh, tongkat

kiri menyabet mendatar, dihindari lagi, dan

mematahkan sebatang pohon.

Dua gerakan Liu Beng itu sebenarnya

membuka peluang lebar bagi Sebun Him untuk

membalas menembuskan pedangnya ke tubuh

Liu Beng, namun ia tidak melakukannya. Ia

sudah kehilangan Sebun Hiong dan tak mau

kehilangan Liu Beng. Apa artinya kejayaan

yang bakal diraihnya kalau tidak punya anak

yang akan mewarisinya?

Sementara itu, Tong Gin-yan dan

Pakkiong Eng yang sudah menyerbu tiba

dengan pedang masing?. Maka Sebun Him

harus menghadapi tiga anak muda itu seperti

dulu lagi.

Sementara itu, rombongan yang

mengikuti mereka adalah orang? bekas

pegawai? Sebun Him, yang kemudian tahu

bahwa merekalah yang selama ini diperalat

Sebun Him. Orang? itu segera mengepung

Sebun Him dengan penuh kemarahan.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2194

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Kemarahan Sebun Him melihat

pemberontakan pegawai?nya itupun

ditumpahkan kepada Tong Gin-yan dan

Pakkiong Eng, "Setan? kecil, tentu kalian yang

menghasut mereka untuk melawan aku! Kalian

harus mampus!"

Di bawah tekanan Sebun Him yang

dahsyat, masih sempat Tong Gin-yan

menjawab, "Bukan menghasut, paman Sebun,

namun membuka mata yang selama ini paman

tutupi dengan kebohongan?!"

"Keparat!" teriak Sebun Him geram.

Juga gelisah, sebab ia tahu bahwa Ketua Hwe
liong-pang sedang mengejarnya, sementara

anak? muda itu menghadang usahanya untuk

kabur.

Dengan kebencian dan kemarahan me
luap?, ingin rasanya ia me-motong? tubuh

Tong Gin-yan dan Pakkiong Eng, tetapi Liu

Beng menjadi perintang yang tak gampang

dilewati padahal ia tidak ingin melukai Liu Beng

seujung rambutpun.

Timbul pikiran untuk melumpuhkan Liu

Beng lebih dulu dengan totokan, setelah itu

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2195

Rewriter & Pdf Maker : OZ

barulah ia akan membunuh dua korbannya

tanpa penghalang yang berarti. Tapi kalau ia

menekan Liu Beng, maka Tong Gin-yan dan

Pakkiong Eng tidak membiarkannya.

Belum lagi maksudnya tercapai,

beberapa bekas pegawainya yang bernyali

besar telah ikut menyerbu ke arah bekas

majikan mereka.

"Jangan!" teriak Tong Gin-yan kaget,

menguatirkan nasib bekas pegawai? Sebun

Him yang berilmu rendah dan hanya bermodal

keberanian serta kemarahan itu.

Seruan itu tidak menyelamatkan orang?

malang tersebut. Dengan langkah berputar

Boan-liong-jiau-po (naga berputar langkah),

Sebun Him lolos dari kepungan tiga lawn

mudanya, lalu menerjang sengit, "Budak? tak

tahu diri! Kalian hendak berkhianat kepadaku?

Mampuslah!"

Pedangnya membuat cahaya perak

melebar yang menyabet miring dari bawah ke

atas. Dua orang bekas pegawainya tersabet

perutnya, dua lagi terpenggal lehernya.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2196

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Namun pegawai? lainnya dengan berani

tetap menghadang. Mereka ingat bagaimana

keluarga atau perguruan mereka dibantai Hek
eng-po lalu ditolong Sebun Him, padahal kini

mereka sudah tahu bahwa Hek-eng Pocu tak

lain adalah Sebun Him juga. Kini mereka nekad

mempertaruhkan nyawa untuk membalas sakit

hati keluarga atau perguruan mereka.

Seperti binatang buas yang terjepit,

Sebun Him meng-ayun?kan pedangnya ke arah

bekas pegawai?nya. Beberapa dada atau

punggung terbelah, beberapa butir kepala

melayang copot dari badannya. Namun Sebun

Him tiba? merasa punggungnya dingin pedih,

sebab ujung pedang Pakkiong Eng berhasil

masuk sejengkal dalamnya.

"Bangsat! Keparat! Bedebah! Sundel!"

sederetan caci-maki terhambur dari mulut

Sebun Him, sambil membalikkan tubuh dan

menghantamkan tangannya dengan gerak Pai
san-un-jiu (ayunan tangan menggeser

gunung). Tenaga yang dahsyat meluncur ke

arah Pakkiong Eng.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2197

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Pakkiong Eng terkejut, insyaf kalau

dirinya kena pukulan itu akan hancurlah

kepalanya. Namun ia tak dapat segera menarik

pedangnya yang terjepit otot? punggung

Sebun Him yang keras itu, meskipun luka itu

sudah melebar akibat Sebun Him memutar

tubuh tadi, sementara gagang pedang masih

digenggam erat oleh Pakkiong Eng.

"A-eng, lepaskan pedang!" teriak Tong

Gin-yan. Lupa akan bahaya yang mengancam

dirinya sendiri, hanya ingat maut yang

mengancam kekasihnya, Tong Gin-yan

lepaskan pedangnya sendiri dan melompat

menubruk Pakkiong Eng sehingga sama? jatuh

ter-guling?. Pukulan dahsyat Sebun Him

menderu hanya berjarak setengah jengkal dari

kepala mereka. Angin pukulan itu mengenai

segumpal batu yang langsung remuk menjadi

kerikil lembut.

Yang menyerbu Sebun Him untuk

menolong Pakkiong Eng ternyata bukan cuma

kekasih sang gadis, tetapi juga Liu Beng yang

merasa berhutang budi kepada Pakkiong Eng

ketika dulu hampir dibunuh Lo-san Su-koai. Ia

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kolektor E-Book 2198

Rewriter & Pdf Maker : OZ

menolong dengan caranya sendiri, sepasang

tongkat besinya menggebuk sejajar mendatar

dengan jurus Siang-san-kai-lou (sepasang

gajah membuka jalan).

Tongkat kiri luput, namun tongkat

kanan berhasil mengenai gagang pedang

Pakkiong Eng yang masih menancap di

punggung Sebun Him. Seperti paku di tembok

yang dipukul dengan palu, begitu gagang

pedang yang terpukul itu amblas lebih dalam

ke tubuh Sebun Him hingga tembus ke depan.

Sebun Him meraung seperti binatang

liar. Dengan kecepatan kilat ia memutar tubuh

dan menjambret ke samping, Liu Beng yang

terlambat menjauhkan diri kontan kena

tercengkeram dadanya sehingga kesakitan dan

tubuhnya lumpuh, pedang di tangan kiri Sebun

Him sudah teracung di udara dan dengan

sekali tebas akan terbelahlah tubuh Liu Beng.

Tapi demi melihat wajah Liu Beng yang

menatapnya tanpa gentar, pedang Sebun Him

tertahan di udara dan tak kunjung turun.

Dilihatnya wajah Liu Beng itu ada bagian? yang

mengikuti garis wajah ibunya, bagian lainnya

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2199

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2200

Rewriter & Pdf Maker : OZ

mengikuti garis wajah Sebun Him sendiri kalau

sedang bercermin, itulah sebabnya dulu

banyak pegawai? yang mengatakan wajah Liu

Beng mirip wajah Sebun Hiong. Kini, Sebun

Him seakan menghadapi wajahnya sendiri di

waktu muda, juga wajah gadis desa yang

ditinggalkannya dalam keadaan mengandung,

juga wajah Sebun Hiong yang telah tewas....

Se-jahat?nya Sebun Him, ia adalah

manusia yang masih punya setitik sisa hati

nurani. Hatinya lemas seketika.

Wajah yang tadinya merah padam dan

menakutkan berubah menjadi pucat, matanya

memancarkan rasa pedih dan kecewa yang

lebih nyeri dari pedang yang menembus

punggungnya. Cengkeramannya pada dada Liu

Beng lepas, ia terhuyung mundur dan berkata

ter-patah?, "A-beng, tahukah kau..... telah.....

membunuh a.....ayahmu sen....diri?"

Sebun Him alias Hek-eng Pocu yang

telah runtuh tubuh maupun semangatnya

itupun per-lahan? jatuh di atas lututnya,

pedangnya yang besar digunakan sebagai

tongkat untuk menumpu badannya agar tidak

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2201

Rewriter & Pdf Maker : OZ

roboh. Tapi toh akhirnya ia roboh juga

terlentang, dan menggeliat pedih ketika

gagang Pedang Pakkiong Eng tertekan tanah

dan menusuk lebih dalam lagi.

Sementara itu Liu Beng berdiri seperti

patung batu dengan mata terbelalak dan mulut

terbuka lebar. Kata? terkahir Sebun Him tadi

seperti guntur yang meledak di atas kepalanya

dan membuat sukmanya kabur. Apa artinya

"membunuh ayah sendiri"? Hek-eng Pocu yang

berlumur sejuta kejahatan inikah ayahnya?

Tanpa sadar tangannya menggenggam bandul

kalung di lehernya, menyentuh ukiran gambar

beruang dan huruf "Beng" disebaliknya.

Beruang. Gambar beruang yang mirip sekali

dengan lukisan besar di tembok depan rumah

keluarga Sebun di Se-shia.....

"Tidak! Tidak!" Liu Beng tiba? berteriak.

"Kata ibuku, ayahku adalah seorang pendekar

terhormat dan budiman. Bukan iblis jahanam

macam kau!"

Sebun Him menggeliat sedikit, pedih di

tubuhnya, pedih pula hatinya. Desisnya, "A
beng, dulu ibumu tertipu oleh penampilanku,

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2202

Rewriter & Pdf Maker : OZ

bahkan beberapa jam yang lalu masih banyak

yang tertipu oleh topeng yang menempel di

mukaku. Namun sekarang topeng itu sudah

lepas, inilah ayahmu...."

Ketika itulah sekelompok bekas

pegawai? Sebun Him sudah menyerbu maju

sambil mengayunkan senjata, siap membuat

Sebun Him menjadi daging cincang. Namun

sesosok bayangan kelabu berkelebat secepat

kilat, menangkis senjata? itu sambil berseru,

"Hentikan!"

Pencegah itu adalah Tong Lam-hou,

ketua Hwe-liong-pang.

Betapapun marahnya bekas pegawai?

keluarga Sebun tersebut, namun wibawa ketua

Hwe-liong-pang membuat mereka mengkeret

dan tidak berani menerjang apa yang dilarang

oleh tokoh besar itu.

Sekilas Tong Lam-hou menyapukan

pandang ke sekitarnya, hatinya lega melihat

Tong Gin-yan serta Pakkiong eng tidak luka

suatu apapun, meskipun pakaian mereka

penuh tanah dan kulit mereka lecet? akibat

berguling menghindari pukulan Sebun Him

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2203

Rewriter & Pdf Maker : OZ

tadi. Tapi pandangannya kemudian tertancap

ke arah Sebun Him yang menggeletak lemah

dengan ujung pedang nongol di dadanya.

"Saudara Sebun, kau...." kata? Tong

Lam-hou tidak sampai ke ujungnya, pedangnya

diletakkan dan pipa tembakaunya diselipkan

kembali ke pinggangnya, lalu berjongkok di

samping tubuh Sebun Him yang lemah tanpa

membekaskan permusuhan sedikitpun.

"Saudara Sebun, parahkah lukamu?"

Sebun Him menyeringai dan berdesis

lirih lewat celah bibirnya yang pucat, "Kau

boleh tertawa sekarang, Tong Lam-hou,

nikmati kemenanganmu....."

Tong Lam-hou menggelengkan kepala

sambil menarik napas, katanya, "Kau sudah

bersahabat berpuluh tahun denganku, saudara

Sebun. Kau tahu isi hatiku, benarkah aku

mengharapkan kemenangan semacam ini?"

Sesaat Sebun Him hanya bisa

membungkam. Lalu, "Ya, aku tahu. Akulah

yang salah. Tapi kenapa kau masih juga

memanggilku ?saudara??"

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2204

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Api kebencian dan kemarahan di mata

Sebun Him tiba? padam, dengan lemah ia

berkata, "Sauda..... eh, Tong Pangcu, kalau

kau masih juga memanggilku saudara, maukah

kau memenuhi permintaanku sebelum aku

mati?"

"Coba katakan, akan kupertimbangkan."

"Pertama, anak dan isteriku di Se-shia

sama sekali tidak tersangkut semua kejahatan

yang kuperbuat selama ini. Mereka tertipu

olehku selama ber-tahun?, seperti banyak

orang juga tertipu olehku selama ini. Aku

kuatir, setelah aku mati, keluargaku di Se-shia

akan menjadi sasaran balas dendam

musuh?ku, padahal puteriku sedang

mengandung calon cucuku....."

"Aku mengerti, saudara Sebun. Selesai

urusan di sini, akan aku kirimkan orang?ku

untuk melindungi mereka."

"Terima kasih. Kau sebenarnya seorang

sahabat yang baik, Pangcu, namun selama ini

aku hanya melihatmu sebagai perintang

ambisiku, karena mata batinku keruh oleh

nafsu jahatku. Namun detik ini, aku merasa

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2205

Rewriter & Pdf Maker : OZ

diriku terlalu tidak berharga menjadi

sahabatmu, Pangcu. Aku tak berani lagi

memanggilmu ?saudara Tong? seperti dulu, aku

silau memandang wajahmu...."

"Lupakan yang lalu, sahabat. Asal kau

menyadari kekeliruanmu, kita tetap bisa

menjadi sahabat untuk ber-sama?

memperjuangkan perdamaian dan
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kesejahteraan bagi sesama. Yang penting,

lukamu harus segera diobati dan pertumpahan

darah tanpa guna ini harus....."

Sebun Him menggerakkan sedikit

kepalanya, yang dapat diartikan sebagai

gelengan. "Percuma lukaku diobati, aku sudah

sampai kepada hukuman yang diturunkan

langit kepadaku lewat pedang Pakkiong Eng.

Pangcu, permintaan yang ke dua.... maaf kalau

aku merepotkanmu....."

"Katakan, saudara....."

Mata Sebun Him menatap Liu Beng

sebagai ganti telunjuknya yang sudah tak kuat

diangkat lagi, "Anak muda bernama Liu Beng

itu anakku, Pangcu, meskipun ia tidak mau

mengakui aku, tapi itu bukan salahnya, aku

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2206

Rewriter & Pdf Maker : OZ

memang bukan seorang ayah yang patut

dibanggakan. Namun aku mohon Pangcu suka

memperhatikannya, kalau? ia hendak

menyeleweng dari jalan kebenaran,

luruskanlah kembali. Jangan sampai mengikuti

jejak kejahatanku......"

"Aku bersumpah, saudara Sebun,"

sahut Tong Lam-hou. Lalu ia menoleh ke arah

Liu Beng dan bertanya, "Anak muda, kaukah

yang bernama Liu Beng? Tidakkah dalam

detik? terakhir hidup ayahmu ini kau mau

membuatnya sedikit lega dengan mengakuinya

sebagai ayah?"

Liu Beng berdiri tidak jauh dari tubuh

Sebun Him sehingga semua percakapan antara

Sebun Him dengan Ketua Hwe-liong-pang itu

didengarnya semua. Perasaannya bergolak

terlalu hebat.

Dua gelombang dahsyat bertabrakan

dan membuat dirinya tenggelam dalam

pusaran perasaannya tanpa tahu harus

mengambil arah yang mana. Seumur hidup,

yang didambakannya hanya mencari ayah

kandungnya.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2207

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Yang paling dibenci dan didendamnya

adalah Hek-eng Pocu yang telah

menghancurkan tempat bernaungnya di Liu
keh-chung. Namun kini kenyataan terbentang

di hadapannya, ternyata orang yang paling

didambakannya sekaligus juga yang paling

dibencinya.

Mendengar teguran Ketua Hwe-liong
pang, Liu Beng menggelengkan kepala kuat?

sehingga air matanya yang meleleh itu

terpercik sampai ke pundaknya,

"Tidak! Tidak! Dia bukan ayahku! Dia

bukan ayahku!"

Baru saja ia berteriak demikian, tapi

ketika melihat kepala Sebun Him per-lahan?

terkulai di pangkuan Ketua Hwe-liong-pang,

maka Liu Beng pun bobol pertahanannya. Ia

berlari maju untuk meletakkan pipinya sendiri

di pipi Sebun Him sambil berteriak, "Ayah....!

Ayah......!"

Detik terakhir hidupnya, Sebun Him

sudah kehabisan daya hidup untuk

menggerakkan biar hanya ujung jarinya, atau

mengucapkan sepatah katapun. Namun seruan

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2208

Rewriter & Pdf Maker : OZ

"ayah" dari Liu Beng itu masih sempat

menyusup ke telinganya dan mengantar lepas

arwahnya dari raganya.

Tong Lam-hou menepuk pundak Liu

Beng dan berkata, "Anak baik, dari anak

buahku sudah kudengar tingkah lakumu yang

membanggakan dunia persilatan. Meskipun

selanjutnya kau akan memakai marga Sebun di

depan namamu, namun......"

"Aku harus memakai marga Sebun?"

tanya Liu Beng.

"Ya, kau sudah memanggilnya sebagai

ayah tadi. Kenapa kalau marga Sebun? Apakah

memakai marga itu akan membuatmu menjadi

jahat? Tidak, Sebun Beng......." sengaja Ketua

Hwe-liong-pang memberi tekanan suara pada

nama baru Liu Beng tersebut, baru

melanjutkan kata?nya, "..... yang penting

adalah bagaimana sepak terjangmu. Kau

sekarang dibebani untuk menggosok nama

marga Sebun yang telah dinodai Sebun

Him........"

Liu Beng yang telah menjadi Sebun

Beng itupun meng-angguk?.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2209

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Tong Lam-hou sebenarnya masih

merasa perlu bicara banyak lagi untuk

memulihkan keseimbangan jiwa dan

kebangkitan semangat Sebun Beng untuk

menghadapi hari depan, tapi pertempuran di

lereng tersebut masih belum selesai, masih

banyak nyawa? beterbangan lewat ujung?

senjata. Ia harus menghentikan mereka dulu.

Maka urusan di tempat itu

diserahkannya kepada Tong Gin-yan yang akan

dibantu Pakkiong Eng. Tentang jenazah Sebun

Him, pegawai? keluarga Sebun yang

memberontak, menghibur Sebun Beng dan

lain?nya. Sedang Tong Lam-hou menyusup

kembali ke tengah? arena saling bantai itu dan

berulang kali meneriakkan tentang kematian

Sebun Him.

Gerombolan yang dibawa Sebun Him itu

memangnya bertempur demi upah, maka

mendengar kalau pengontrak mereka sudah

mati, mereka tidak ada semangat lagi untuk

melanjutkan pertempuran. Sebagian besar dari

mereka segera lari mengundurkan diri seperti

orang dalam pasar yang tengah kebakaran.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2210

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Banyak pendekar dan anak buah Hwe
liong-pang masih merasa penasaran dan

berusaha untuk membunuh musuh yang

sedang mundur, tapi Tong Lam-hou berteriak

mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi.

Namun demikian, dilandasi tenaga

dalamnya yang dahsyat, Tong Lam-hou

berseru kepada orang? yang tengah mundur

itu, "He, kalian dengarlah peringatanku! Kalau

kalian berani melakukan perbuatan tercela lagi

di kemudian hari, kalian sama saja dengan

menentang Hwe-liong-pang! Kalian bisa saja

sembunyi setelah melakukan perbuatan jahat,

namun umur kalian di tempat persembunyian

kalian tidak akan lebih dari lima tahun dihitung

mulai dari hari ini! Hwe-liong-pang pasti akan

menemukan kalian dan membuat kalian

menyesal dilahirkan oleh ibu kalian!"

Meskipun orang? terdepan dari barisan

pecundang itu sudah sampai di kaki Tiau-im
hong, namun suara Ketua Hwe-liong-pang

masih terasa mendenging di telinga mereka.

Keruan mereka semakin ketakutan, sepasang

kaki juga terayun semakin deras membawa lari

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2211

Rewriter & Pdf Maker : OZ

nyawa yang hanya satu itu. Mereka tidak

berani mengabaikan ancaman itu, sebab tahu

bahwa Hwe-liong-pang punya banyak pos di

mana?. Sulit berbuat kejahatan di wilayah Se
cuan tanpa lolos dari pelacakan Hwe-liong
pang.

Pertempuran selesai, tinggal mayat?

dan orang? luka bergelimpangan di mana? dari

kedua pihak.

Para pendekar berebutan menanyakan

bagaimana kesudahan Sebun Him. Tapi Tong

Lam-hou lebih dulu memerintahkan anak

buahnya untuk menyingkirkan mayat?, dan

berusaha mengobati yang terluka, tidak peduli

kawan atau lawan. Setelah itu, barulah para

sesepuh perguruan dikumpulkan di aula untuk

diberi tahu apa yang terjadi.

Sementara itu, alangkah leganya

Pakkiong Liong ketika melihat Pakkiong Eng

tak kurang suatu apapun. Di hadapan ayahnya,

Pakkiong Eng bukan lagi Pek-ma Tok-hing
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

(pengembara tunggal berkuda putih) yang

perkasa, melainkan pulih menjadi seorang

anak tunggal yang nakal dan manja. Seperti

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2212

Rewriter & Pdf Maker : OZ

terbang ia menyongsong ayahnya dan sesaat

kemudian sudah menyusup dalam pelukan

ayahnya yang terasa kokoh dan memberikan

rasa aman baginya.

Pakkiong Liong mencium jidat anaknya

itu, namun kemudian mengomel, "Setan cilik,

ketika kau kutugasi mencari jejak Pangeran In

Ceng, batas waktu yang kutetapkan hanya

setahun dan harus segera pulang. Tapi

rupanya kau keenakan keluyuran di luar rumah

sehingga tidak pulang setahun lebih. Membuat

aku terpaksa meninggalkan tugas?ku di

samping Hong-siang....."

Sementara itu Tong Gin-yan juga sudah

mendekati Pakkiong Liong untuk memberi

salam, "Paman Pakkiong....."

Masih memeluk anaknya, Pakkiong

Liong tersenyum penuh makna sambil berkata

lagi, "Pantas A-eng betah keluyuran di luar

rumah. Kiranya karena ditemani orang yang

bisa diajak mencari jangkrik dan memburu

layang? putus...."

Wajah Tong Gin-yan dan Pakkiong Eng

sama? menjadi merah mendengar sentilan itu.

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2213

Rewriter & Pdf Maker : OZ

sementara Oh Yun-kim yang ada di dekat situ

juga ikut nimbrung, "Ah, Pakkiong Ciangkun,

Ciangkun ini seperti belum pernah menjadi

muda saja....."

Keruan Pakkiong Liong dan Oh Yun-kim

tertawa keras bersama, sementara pasangan

yang di-olok? itu hanya bungkam dengan salah

tingkah.

Sementara itu, pembicaraan Tong Lam
hou dengan tokoh? persilatan sudah selesai.

Dengan permintaan yang amat diberi tekanan,

Tong Lam-hou memohon agar para pendekar

menghapuskan dendam dan tidak mengganggu

keluarga Sebun di Se-shia maupun Sebun Beng

yang sama sekali tidak tersangkut-paut dengan

kejahatan Sebun Him sebagai Hek-eng Pocu.

Mereka sendiri tertipu, tidak menyangka

bahwa orang yang paling mereka hormati dan

cintai itu adalah dalang kejahatan yang

sepuluh tahun telah mengguncangkan,

menggentarkan dan menggusarkan dunia

persilatan.

Tokoh? itu hampir semua meng
angguk?kan kepala mendengar permohonan

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2214

Rewriter & Pdf Maker : OZ

yang ber-sungguh? dari Ketua Hwe-liong-pang.

Ada yang mengangguk karena digerakkan rasa

kagum akan kelapangan dada Hwe-liong

Pangcu mengampuni keluarga musuhnya. Yang

lainnya, meskipun kepala mengangguk namun

di dalam hati menganggap Ketua Hwe-liong
pang itu amat tolol, kenapa tidak tuntas

melakukan babat rumput sampai ke akar?nya?

*Oz*

BAGIAN EMPAT PULUH LIMA

Lima belas hari Pakkiong Liong berada

di Tiau-im-hong untuk memuaskan rasa

rindunya kepada sahabat sejak mudanya. Pagi

dan sore kedua orang itu bercerita, mulai dari

cerita? ringan yang mengundang gelak tawa

maupun bahan? pembicaraan yang membuat

alis kelabu mereka berkerut menandakan

keprihatinan. Terutama kalau membicarakan

tentang makin merosotnya kesehatan Kaisar

Khong-hi, sementara putera?nya yang

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2215

Rewriter & Pdf Maker : OZ

berjumlah banyak sudah memupuk kekuatan

masing? untuk merebut tahta.....

Selama itu pula Tiau-im-hong makin

sepi, sebab para pendekar sekelompok demi

sekelompok berpamitan untuk kembali ke

tempat masing?, membawa teman? mereka

yang luka atau tewas. Meskipun Tong Lam
hong sebenarnya tidak mengusir mereka,

bahkan menawarkan perawatan di Tiau-im
hong sampai yang luka? menjadi sembuh.

Jenazah Sebun Him dibawa ke Se-shia

oleh orang? Hoa-san-pai, Sebun Beng ikut

dalam rombongan itu untuk menjelaskan

peristiwa selengkapnya kepada isteri dan anak

Sebun Him. Namun ia tidak punya pamrih

sedikitpun untuk mengangkangi harta Sebun

Him yang berlimpah, sebab di Liu-keh-chung

maupun di keluarga Sebun ia sudah melihat

beberapa contoh bagaimana orang? yang

bergelimang harta dan mengaku berpendidikan

tinggi malah melakukan hal? yang

mencelakakan sesama.

Kalau isteri Sebun Him mau

menerimanya dalam rumah keluarga Sebun,

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2216

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Sebun Beng akan merasa terima kasih sambil

menjaga Sebun Giok dan calon anaknya, yang

kini bukan lain adalah adiknya. Tapi kalau isteri

Sebun Him mengusirnya, Sebun Beng pun

akan merasa lebih suka hidup seperti burung

terbang di udara, berkelana sambil

mengamalkan kebajikan, dan sepasang

tongkatnya siap menggebuk siapa saja yang

mengacau kesejahteraan sesama.

Dan Tiau-im-hong menjadi semakin sepi

ketika Pakkiong Liong dan puterinya pun

berpamitan untuk kembali ke Pak-khia.

Pakkiong Liong tidak ingin meninggalkan sisi

Kaisar Khong-hi terlalu lama, sebab di sisi

Kaisar ada seorang dorna yang mulutnya

berbisa, Liong Ke-toh, ipar Kaisar sendiri.

Ia kuatir selama kepergiannya maka

Liong Ke-toh akan mendapat peluang untuk

menyingkirkan pejabat? setia yang tidak

disukainya dan kemudian menggantikannya

dengan boneka?nya sendiri.

Tong Gin-yan dan Pakkiong Eng tentu

berat dengan perpisahan itu, namun lega juga

karena ayah? mereka beberapa kali bicara

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2217

Rewriter & Pdf Maker : OZ

menyerempet tentang diri mereka dan

nampaknya gembira dengan hubungan mereka

berdua.

Hari ketika Pakkiong Liong memutuskan

untuk pulang ke Pak-khia, Tong Lam-hou dan

puteranya mengantarkannya berjalan kaki

sampai ke kaki Tiau-im-hong.

"A-liong," kata Tong Lam-hou, tetap

memanggil Pakkiong Liong dengan panggilan

semasa mudanya, tak peduli Pakkiong Liong

adalah pembantu terdekat Kaisar Khong-hi.

"Dalam waktu kurang dari setahun, aku dan

isteriku akan ke Pak-khia pula. Isteriku ingin

menengok ibunya yang semakin tua, selain itu

juga kalau kau tidak keberatan, aku ingin

membicarakan urusan anak? kita....."

Pakkiong Liong tersenyum sambil

melirik Tong Gin-yan dan Pakkiong Eng yang

berjalan puluhan langkah di belakang mereka.

Sahutnya, "Aku senang sekali mendengarnya.

Masih ingat ketika dulu kita hampir saja saling

bunuh di kaki bukit Hek-ku-nia, tak terduga

kelak cucumu adalah cucuku juga ya..."

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2218

Rewriter & Pdf Maker : OZ

"Ha-ha, benar. Mudah?an mereka

menemukan kebahagiaan dan menjadi

penyambung persahabatan kita."

Pakkiong Eng dan ayahnya pun

kemudian meninggalkan Tiau-im-hong, dan

masih saling melambaikan tangan sampai jauh

sekali. Pakkiong Eng menaiki kuda putihnya,

Hui-soat (si Salju Terbang), sementara

Pakkiong Liong mendapat kuda pinjaman dari

Hwe-liong-pang.

Setelah ayah dan anak itu tak terlihat
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lagi, Tong Lam-hou menepuk pundak anak

lelakinya dan berkata sambil tertawa, "Jangan

kehilangan semangat se-olah? tak akan

melihatnya lagi. Tidak sampai setahun, akan

aku boyong A-eng dari tangan ayahnya kemari.

Sekarang, bantu ibumu mengawasi orang?

yang luka dan para tawanan."

"Baik, ayah."

Tong Lam-hou kini sendirian

memandang dataran hijau yang terbentang di

hadapannya, dipagari deretan pegunungan Bu
san yang menjadi benteng alamiah dalam

suasana perang. Dataran hijau yang

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2219

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2220

Rewriter & Pdf Maker : OZ

menghasilkan beras sehingga Se-cuan dijuluki

gudang beras Cina itupun akan diperebutkan

dan mungkin hancur ter-injak? kaki tentara

kedua belah pihak. Perang. Itu gambaran yang

mengerikan, namun kenyataan itu selalu ada.

Tong Lam-hou menarik napas berat.

Kemelut Hek-eng-po sudah padam,

namun sebuah kemelut lain yang jauh lebih

dahsyat sudah membayang di depan mata.

Kemelut perebutan Singgasana Naga di

Pak-khia. Pakkiong Liong dan Pun-bu Hweshio

sama? sahabat baik Tong Lam-hou. Namun

dalam kemelut mendatang, jangan? kedua

sahabatnya tersebut akan bersimpang jalan?

Bahkan berbenturan langsung?

Pakkiong Liong teguh dengan

pendiriannya bahwa Pangeran In Te, putera

Kaisar yang keempat belas yang saat ini

memegang seluruh kekuasaan militer di

tangannya, adalah calon terbaik untuk

menggantikan Kaisar Khong-hi.

Tetapi Pun-bu Hweshio ngotot bahwa

martabat bangsa Han harus dipulihkan tanpa

kekerasan, itu hanya bisa dengan naiknya

Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.

Pustaka: Koh Awie Dermawan

Kolektor E-Book 2221

Rewriter & Pdf Maker : OZ

Pangeran In Ceng, putera keempat, ke tahta.

Selain itu, agaknya bangsa Han harus merebut

martabatnya dengan perang.

"Mudah?an tidak ada perang lagi," Tong

Lam-hou bicara sendirian sambil menengadah,

seolah berbisik memohon ke Langit. "Supaya

petani? dapat berangkat ke sawah sambil

menyanyi, supaya anak? tumbuh tanpa tahu

apa artinya kekerasan, supaya semua orang

bersaudara......"

Harapannya adalah harapan sebagian

besar manusia juga.

Sebelum menciptakan pedang dan

bedil, manusia sudah punya CINTA lebih dulu.

Tapi harapan indah itu kadang? musnah oleh

segelintir manusia yang kebetulan sedang

pegang kuasa.

T A M A T

Yogyakarta, Senin Wage 16 Juni 1986

Pojokdukuh, 28 Juni 2019; 22.48 WIB


Pendekar Wanita Buta Serial Tujuh Pendekar Pulau Neraka 40 Irama Pencabut Pedang Siluman Darah 1 Rahasia Pedang

Cari Blog Ini