Ceritasilat Novel Online

Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan 3

Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung Bagian 3


menjelaskan Tang Cun Liang.
"Mengapa engkau tidak tidur saja...?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tadi malam telah datang seseorang, yang ingin bertemu dengan suhu...!" kata Oey Yok Su.
"Siapa ?"
"Katanya dia bergelar Ang See Kiam dan bernama Tu Li Sing...!" menjelaskan Oey Yok Su.
"Apa ?" tanya sang guru terke jut. ,
"Apakah dia sahabat suhu ?" tanya Oey Yok Su lagi.
Sang guru menggelengkan kepalanya, dia telah
menyahuti : "Bukan...dialah seorang tokoh persilatan yang memiliki ilmu pedang sangat hebat...! Aneh, ada urusan apa dia mencari aku...!" dan kemudian Tang Cun Liang menoleh kepada muridnya, dia bertanya lagi :
"Apakah dia meninggalkan pesan ?"
Murid itu menggeleng.
"Apakah dia menyatakan ingin datang lagi ?" tanya guru itu pula.
"Dia hanya meminta agar aku menyampaikan kepada suhu perihal kedatangannya itu", menyahuti Oey Yok Su.
"Hemm......., jika demikian biarlah dia datang lagi nanti.......!" kata Tang Cun Liang sambil tersenyum, padahal hatinya tengah heran dan berpikir, keras, dia tidak mengerti tokoh sakti seperti.
Ang See Kiam Tu Li Sing bisa mencarinya ditempat ini, dan mengetahui kedatangannya.
"Sekarang kau tidurlah, semalam tentu engkau kurang tidur...!"
Murid itu mengangguk. Dia telah tidur
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sedangkan Tang Cun Liang duduk barsemadhi, dia
mengatur pernapasannya.
Dalam sekejap mata, kesegarannya telah pulih
kembali. Ketika matahari telah naik tinggi, Tang Cun Liang pergi berbelanja kebutuhan yang akan dibawa
kepulaunya. Sebetulnya sore itu Tang Cun Liang bermaksud
berangkat kembali kepulaunya.
Tetapi karena adanya peristiwa dirinya dicari Ang See kiam, membuat dia jadi membatalkan maksudnya itu, dan bermalam dirumah penginapan ini lagi.
Begitulah, mereka telah bermalam dua malam lagi dirumah penginapan tersehut.
Tetapi, Ang See Kiam Tu Li Sing tidak juga muncul.
Maka sore itu, Tang Cun Liang memutuskan untuk
kembali kepulaunya.
Oey Yok Su, sang murid, juga telah diperintahkannya untuk bersiap-siap.
Tetapi waktu guru dan murid ini bersiap-siap akan berangkat, justru pintu kamar mereka diketuk seseorang.
"Siapa ?" tanya Tang Cun Liang sambil berhenti mengikat barang yang akan dibawanya., dia menduga pelayan rumah penginapan tersebut:
"Aku-ingin bertemu dengan Tocu sakti dari Tho Hoa To, apakah pintu kamarnya tidak menerima kunjunganku
?" dari luar terdengar suara orang menyahuti, disertai suara tertawanya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tang Cun Liang mengerutkan alisnya, dia menduga-duga entah siapa orang itu.
Tetapi Oey Yok Su telah mengenali suara orang itu.
"Dialah Ang See Kiam Tu Li Sing, suhu..." dia memberitahukan kepada gurunya.
Tang Cun Liang cepat-cepat membuka pintu
kamarnya. Diluar kamarnya berdiri seorang lelaki pendek gemuk yang tengah tertawa lebar.
"Akhh, kiranya engkau, si tua she Tu .... .. !" berseru Tang Cun Liang girang.
Sedangkan orang itu, yang memang tidak lain dari Ang See Kiam Tu Li Sing, telah tertawa lebar, sambil katanya : "Benar, apakah kedatanganku ini membuat engkau jengkel saudara Tang ?"
Tang Cun Liang mempersilahkan tamunya itu masuk kedalam kamarnya.
"Muridku menceritakan malam yang lalu engkau mengunjungiku, benarkah itu ?" tanya Tang Cun Liang lagi, setelah mereka saling mengambil tempat ciuuuk.
"Benar.......muridmu luar biasa, memiliki bakat yang baik, engkau beruntung sekali, tua bangka she Tang !"
"Hemmm......, mengapa engkau mengetahui
kunjunganku dikota ini ?" tanya Tang Cun Liang lagi, dia bertanya sambil mengawasi Ang See Kiam, karena dia ingin mengetahui apa yang akan dikatakan oleh orang she Tu itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Siapa yang tidak mengetahui Tocu Tho Hoa To"
Tentu saja, begitu engkau sampai disini, semua orang rimba persilatan juga akan mengetahuinya, bahwa dikota ini telah berkunjung seorang sakti yang memiliki kepandaian luar biasa.......! ".
"Akh, engkau hanya menyindir saja.......!" kata Tang Cun Liang.
Oey Yok Su saat, itu telah ikut berkata : "Suhu, waktu itu Tu Pehpeh (paman Tu) telah mengatakan, setengah sahabat, setengah bukan....... apakah maksudnya itu.?"
Sang guru tertawa.
"Kami memang bersahabat.......Tu Pehpeh itu merupakan sahabat lamaku......Nah, sekarang engkau harus memberi hormat kepadanya.......!"
Oey Yok Su menurut, dia telah berlutut sambil
memanggutkan kepalanya tiga kali, dan dia juga
memanggil "Tu Pehpeh, tecu Oey Yok Su menghunjuk hormat........!"
"Bagus......! Bagus.....! Berdirilah bocah manis......,"
kata Tu Li Sing, "Malam itu aku telah mengujinya, dan membuat dia dua kali jungkir balik. Apakah engkau si tua bangka she Tang tidak marah kepadaku ?"
Tang Cun Liang tertawa lebar, katanya : "Engkau tentunya ingin menguji muridku itu untuk mengetahui apakah anak ini memang patut menjadi
muridku.......mengapa aku harus marah ?"
Ang See Kiam juga tertawa, dia berkata : "Lima tahun yang lalu kita pernah mengadu kepandaian, dan kini kepandaianmu si tua bangka she Tang pasti telah TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bertambah liehay saja, dengan beberapa jurus aku tentu akan berhasil engkau rubuhkah........!"
"Engkau bicara putar balik, justru engkau ingin mengartikan bahwa akulah yang akan engkau rubuhkan dalam beberapa jurus saja, karena kini engkau telah berhasil melatih diri dengan ilmu yang liehay........!"
"Dasar tua bangka she Tu yang mulutnya tajam......!"
dan setelah berkata demikian, Tang Cun Liang mengiringi tertawanya Ang See Kiam.
Waktu itu Ang See Kiam Tu Li Sing telah berkata dengan suara yang gembira :
"Apakah selama ini engkau telah berhasil menciptakan ilmu pula !"
Tang Cun Liang menggeleng, tiba-tiba wajahnya
berobah menjadi murung.
"Saudara Tu", katanya kemudian.
"Kukira, kita akan bertemu dalam waktu-waktu yang singkat sekali, sebab aku telah merasakan bahwa aku akan dapat hidup didunia ini tidak lama
"Hemm......., engkau terlalu memiliki perasaan yang tidak-tidak........seharusnya engkau tidak memiliki pikiran serupa itu, dan memang dalam hal usia kita tidak ada yang bisa memastikannya...!".
Maksud Ang See Kiam memang untuk menghibur
sahabatnya ini, tetapi wajah Tang Cun Liang telah berobah kian murung.
"Empat tahun yang lalu aku telah berhasil
menciptakan serupa ilmu, ternyata aku tersesat, sehingga sekarang sudah terlanjur........kesesatan itu TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tidak bisa kubuang lagi........!" waktu berkata begitu Tang Cun Liang memperlihatkan sikap yang murung.
"Tetapi.........apakah engkau tidak cepat-cepat memurnikan dan meluruskan latihanmu ?" tanya Ang See Kiam terkejut.
Tang Cun Liang menggeleng.
"Justru disebabkan latihan yang salah itu, yang aku sadari setelah terlanjur, maka akhirnya aku mengambil keputusan untuk mengambil seorang murid untuk dapat mewarisi seluruh kepandaianku........! Kukira, paling lama aku bisa bertahan untuk hidup terus selama sepuluh tahun lagi.........!".
"Saudara Tang, engkau tidak perlu berpikir terlalu jauh seperti itu, karena mulai sekarang engkau bisa melatih diri pula, untuk meluruskan latihanmu yang sudah terlanjur agak tersesat itu ............!"
"Sudah terlambat.. .!"
"Mengapa terlambat ?"
"Aku bisa meluruskan kembali latihanku, tetapi aku.harus mengorbankan kedua kakiku, yang harus menjadi lumpuh karenanya.........!"
"Mengapa begitu ?"
"Karena jika aku memusatkan seluruh sin-kangku, untuk berusaha meluruskan dan melatih ilmu sejati pula, berarti seluruh sinkang yang terpengaruh hawa sesat itu akan berkumpul diujung kakiku, dan kedua kakiku itu tidak akan tertolong lagi dan akan menjadi
lumpuh........."
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Hemm.........., tetapi itu belum pasti..........!"
membantah Ang See Kiam.
Tang Cun Liang tertawa tawar.
"Kukira aku lebih mengetahui jelas segalanya, karena menyangkut diriku, saudara Tu!" kata Tang Cun Liang.
"Dan juga, tahukah engkau ilmu apa yang telah kulatih ?"
"Coba kau jelaskan '' tanya Tu Li Sing dengan tertarik.
"Aku jutstru telah melatih ilmu Sam Tong Sinkang (Tenaga Sakti Tiga Ruang)........!" menyahuti Tang Cun Liang.
"Apa...........?" tampaknya Tu Li Sing jadi terkejut sekali.
"Aku justru telah melatih ilmu mujijat itu, jika aku tidak melakukan kesalahan dalam melatihnya, memang aku akan berhasil memiliki sinkang yang luar biasa!
Hanya sayangnya, justru pada bagian pemberitahuan cara-cara melatihnya, telah lenyap beberapa lembar, sehingga aku melatih sendiri. Lebih celakanya lagi, justru disaat aku telah melatih habis semuanya, baru aku menyadari bahwa aku telah melakukan kesalahan dan sinkang hebat itu yang kulatih telah menjadi
tersesat...........!"
Ang See Kiam menghela napas dalam-dalam, untuk
sementara waktu dia tidak mengatakan apa-apa.
Sedangkan Oey Yok Su yang tidak mengerti urusan yang tengah dibicarakan guru dan orang she Tu itu, dia hanya berdiam diri mendengarkan saja.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Waktu itu Tang Cun Liang telah menghela napas lagi sambil katanya dengan suara yang mengandung
kedukaan: "Sayang.........memang harus dibuat sayang......... justru kepandaian yang begitu hebat, harus dibawa sampai keliang kubur, karena tidak mungkin aku menurunkan ilmu sesat itu kepada muridku.........!"
Ang See Kiam telah bertanya dengan memperlihatkan sikap yang bersungguh-sungguh
"Apakah engkau tidak bisa mencari kesalahan yang telah engkau lakukan, maksudku sebab musababnya, sehingga engkau bisa mengetahui dengan cara
bagaimana melatihnya kembali untuk meluruskan
latihan2 itu."
"Tidak mungkin .....!", kata Tang Cun Liang sambil menggelengkan kepalanya.
"Tidak mungkin lagi......... aku memang telah dipengaruhi hawa sesat itu....... memang
menyedihkan.....! Tetapi tahukah engkau, bahwa kini hatiku agak terhibur........."
"Ya ?"
"Karena sekarang aku telah memiliki seorang murid yang baik sekali, yang memiliki bakat sempurna seperti Su-jie, jika memang dia bersungguh-sungguh
mempelajari seluruh pelajaran yang akan kuberikan, tentu dia akan menjadi seorang pendekar yang
gagah........hatiku puas, diapun sangat cerdas
sekali............!"
Oey Yok Su menunduk malu mendengar pujian
gurunya. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sedangkan Ang See Kiam telah mengangguk-angguk
beberapa kali. "Jika memang engkau mendidiknya dengan baik, tentu anak itu akah menjadi bintangnya rimba
persilatan...........!" kata Ang See Kiam.
Dengan demikian, suasana percakapan itu jadi murung sejenak, karena Ang See Kiam juga menyadari kedukaan yang mencekam hati sahabatnya, yang telah terlanjur melatih salah ilmu tenaga dalamnya.
Tetapi tidak lama kemudian Tang Can Liang tertawa gembira lagi, dia telah berkata dengan suara yang riang :
"Sudahlah, untuk apa hal itu dipikirkan lagi ?" katanya.
"Bukankah aku masih sempat sedikitnya hidup sepuluh tahun lagi.......," Hanya sayangnya, jika aku telah mendahuluimu berpulang, engkau tidak ada orang yang bisa diajak berlatih diri...........!"
Ang See Kiam juga menganggukkan kepalanya,
kemudian katanya : "Justru kedatanganku kemari sebetutnya ingin mengundangmu berkunjung
ketempatku beberapa hari, dan waktu yang singkat itu bisa kita pergunakan untuk mengukur ilmu.......sayang sekali tampaknya engkau tidak berselera.......!"
Tang Can Liang menghela napas, namun kemudian dia tertawa lagi, dia bilang "mulai hari ini aku memang sudah tidak memiliki selera lagi untuk menjadi jago didalam rimba persilatan, aku akan hidup tenang di Tho Hoa To selama tahun-tahun terakhir dari hidupku ini bersama murid tunggalku itu. Engkau jangan menyesal, orang she Tu, jika memang kelak aku berhasil memulihkan latihan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sesat itu menjadi lurus kembali, siapa tahu kita bisa berjumpa lagi, walaupun telah lewat sepuluh tahun ?"
Tu Li Sing mengangguk, kemudian dia telah bilang :
"Baiklah, kalau memang demikian, aku minta diri saja dulu.......aku mendoakan semoga saja engkau berhasil untuk memulihkan semangat dan sinkangmu menjadi lurus kembali dan kau berhasil melatih muridmu
itu..........!" dan setelah berkata begitu, Tu Li Sing bangun berdiri dan memutar tubuhnya untuk berlalu.
---oo^dw.kz^O^Tah^oo--TETAPI waktu Tu Li Sing melangkah sampai dipintu, Tang Cun Liang telah mengulurkan tangannya, dia menepuk bahu sahabatnya itu.
Sebagai seorang jago yang memiliki kepandaian tinggi sekali, Ang See Kiam tentu saja mengetahui
menyambarnya angin serangan itu, dengan gerakan yang tidak disadarinya, bahunya telah miring turun sendirinya, mengelakkan serangan tersebut.
Tetapi justru Tang Cun Liang telah menepuk dengan tepukan yang disertai tenaga lwekang yang bersifat lunak, yaitu Im, dia menyerang dengan tepukan yang menurun miring, maka biarpun bahu Ang See Kiam telah miring menenurun kebawah, tokh tangan Tang Cun Liang telah menyambar terus akan menepuknya pula.
Ang See Kiam terkejut, dia cepat-cepat menyingkir dengan melompat kesamping, tangan kanannya
dikibaskan untuk menangkis serangan itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Namun waktu tangan mereka akan saling bentrok,
Tang Cun Liang telah menarik pulang tangannya dan orang she Tang ini tertawa lebar.
"Kepandaianmu tetap hebat seperti dulu, tua bangka she Tu !" serunya diantara tertawanya itu.
Ang See Kiam juga tertawa, dia berkata dengan suara bergurau :
"Kau mengejutkan aku.........semula aku duga, engkau ingin main-main denganku disini............!"
"Justru aku memiliki permintaan kepadamu yang ingin aku mohon agar engkau bisa membantu aku.........!" kata Tang Cun Liang.
Ang See Kiam jadi terkejut.
"Katakanlah, permintaan apa yang kau inginkan dariku..........?" tanyanya sambil memandang Tang Cun Liang dengan sorot mala yang tajam.
"Aku ingin meminta kepadamu, agar kelak jika aku telah berpulang lebih dulu, maka sering-seringlah engkau perhatikan muridku, bimbingan berharga darimu sangat diperlukan sekali...........tentu arwahku akan puas sekali jika kelak engkau bisa memenuhi permintaanku itu !"
Tu Li Sing tertawa lebar.
"Kukira permintaan untuk nyebur kedalam kobaran api
!" katanya bergurau.
"Baiklah, permintaanmu itu akan kuperhatikan.
Mudah-mudahan saja umurku juga masih bisa panjaung terus, siapa tau justru dalam satu dua-tahun ini, akulah yang lebih dulu menghadap Giam Lo Ong untuk meminta diadili olehnya ?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kedua tokoh sakti rimba persilatan itu telah tertawa gelak-gelak.
Sedangkan Tang Cun Liang mengantar tamunya
sampai dipintu kamarnya, dan Tu Li Sing sendiri dengan menjejakkan kakinya, tubuhnya ringan sekali mencelat keatas genting, dan dalam waktu sekejap mata dia telah menghilang dikejauhan.
Setelah Tu Li Sing berlalu, Tang Cun Liang mengajak Oey Yok Su meninggalkan penginapan untuk kembali keperahu mereka. Cukup banyak barang yang telah dibeli mereka untuk, dibawa kepulau.
Sepanjang perjalanan pulang kepulau mereka, Tang Cun Liang banyak menceritakan perihal pergolakan dan keadaan rimba persilatan, dimana banyak sekali tokoh-tokoh rimba persilatan yang memiliki tabiat aneh dan kepandaian yang tinggi sekali.
Oey Yok Su begitu tertarik mendengar cerita gurunya, ia mendengari terus sambil mengayuh perlahan-lahan, sehingga perahu mereka berlayar dengan perlahan, dan saat itu memang cuaca baik sekali, laut jarang sekali dilanda gelombang yang besar.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
GAMBAR 04 Sepanjang perjalanan pulang kepulau mereka, Tang Cun Liang banyak menceritakan perihal pergolakan dan keadaan rimba persilatan.
Tang Cun Liang sendiri sengaja menceritakan seluruh keadaan Rimba Persilatan, karena ia menghendaki agar muridnya ini memiliki pengetahuan yang Iuas, dan mengenal lebih mendalam tentang kehidupan tokoh-tokoh silat yang ada pada massa itu. Disamping itu juga Tang Cun Liang telah memberikan petunjuk-petunjuknya, tentang kepandaain aneh-aneh yang dimiliki oleh beberapa orang Rimba Persilatan. Tidak jarang Tang Cun Liang memberikan contohnya, sehingga Oey Yok Su bisa menangkapnya dengan cepat petunjuk-petunjuk yang diberikan gurunya. Hal itu bukan berarti Oey Yok Su akan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mempelajari gerakan-gerakan ilmu silat dari tokoh-tokoh rimba persilatan yang diceritakan oleh gurunya, hanyalah ia bermaksud untuk mengetahuinya agar nanti dengan mudah bisa mencarikan jalan untuk mempelajari ilmu yang tinggi guna menghadapinya.
Memang Oey Yok Su juga menyadarinya, setelah lebih dua tahun ia berguru pada gurunya tersebut, ternyata ia mulai senang mempelajari ilmu silat. Dan akhirnya Oey Yok Su jadi keranjingan. Sebagai seorang yang telah keranjingan ilmu silat, iapun tidak melupakan latihan-latihan yang berat namun menyenangkan. Tidak
mengherankan jika Oey Yok Su bisa memperoleh
kepandaian yang tinggi dalam waktu yang singkat.
Setelah guru dan murid tiba dipulau Tho Hoa To, Oey Yok Su melatih diri lebih giat lagi.
Setiap petunjuk gurunya diperhatikan dengan baik.
Semakin bertambah usianya, semakin cerdas pula
anak ini. Bahkan Oey Yok Su mulai bisa melihat kenyataan
hidup, seorang yang lemah dan tidak memiliki
kepandaian apa, apa, tentu akan celakalah dia.
Dan inilah yang telah membuat Oey Yok Su jadi
melatih diri dengan giat.
Tidak percuma dan sia-sia Tang Cun Liang mengambil Oey Yok Su men jadi muridnya, karena pilihannya memang tidak meleset, dimana selain Oey Yok Su sangat cerdas, iapun merupakan seorang anak yang memiliki bakat sangat terpuji untuk, mempelajari ilmu silat. Maka, dalam waktu tiga tahun, Yok Su telah memiliki
kepandaian yang tinggi.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Begitulah, setiap hari Oey Yok Su telah menerima pelajaran ilmu silat dari gurunya. ilmu kelas wahid tentunya. Dan semua itu bisa dipelajari oleh Oey Yok Su dengan baik.
Waktu Oey Yok Su berusia tujuh belas tahun, ja
merupakan seorang pemuda yang tampan, selalu rapih, pendiam dan bersikap sungguh-sungguh dalam
melakukan sesuatu urusan. Yang terpenting justru Oey Yok Su kini telah memiliki kepandaaan tinggi sekali, kepandaian yang diperoleh dari gurunya. Seluruh kepandaian dan ilmu silat Tang Cun Liang telah
diwariskan kepadanya, dan yang kurang buat Oey Yok Su hanyalah pengalaman belaka. Tetapi walaupun kurang pengalaman, tokh tidak sembarangan orang yang bisa merubuhkannya, karena Oey Yuk Su selain memiliki kepandaian yang tinggi, juga ilmunya itu merupakan ilmu silat yang luar biasa hasil ciptaan Tang Cun Liang, yang sebelumnya memang sangat terkenal sebagai salah seorang tokoh sakti rimba persilatan.
Yang membuat Tang Cun Liang lebih kagum dan
girang, justru Oey Yok Su kini telah dapat pula menguasai ilmu surat. Setiap sajak sajak kuno yang sulit-sulit telah berhasil dikuasainya dengan baik, begitu pula pengetahuan kesasteraannya, telah menakjubkan sang guru, karena Oey Yok Su bisa menghafal sebuah sajak yang sulit hanya dengan sekali membaca, untuk
selanjutnya tidak satu hurufpun akan terlupa lagi.
Disamping semua itu, Oey Yok Su juga telah
mempelajari ilmu perbintangan dari gurunya. Tetapi khusus untuk ilmu ini Oey Yok Su tidak begitu banyak berhasil mempelajarinya, karena Tang Cun Liang sendiri kurang begitu menguasai ilmu tersebut.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Namun Oey Yok Su telah bertekad, bahwa ia kelak akan berusaha mempelajari ilmu perbintangan dengan baik sampai ia bisa menguasai seluruhnya.
Begitulah, Oey Yok Su setiap hari menghabiskan
waktunya untuk melatih diri.
Gurunya sering menyatakan, dalam satu atau dua
tahun lagi Oey Yok Su akan menjadi seorang pendekar muda yang sulit dicari tandingannya.
Memang Tang Cun Liang juga sering menyatakan
kepada Oey Yok Su, jika muridnya ini berhadapan dengan jago tua yang merupakan tokoh persilatan, mungkin muridnya belum bisa menandingi, tetapi
setidaknya Oey Yok Su tentu bisa mempergunakan
kepandaiannya untuk menjaga keselamatan dirinya.
Kata-kata gurunya itu membuat Oey Yok Su jadi
tambah giat melatih diri, sehingga ia sering lupa makan dan tidur.
Tidak jarang Tang Cun Liang ditengah malam buta rata mendengar angin berkesiuran keras diluar
kamarnya, dan waktu Tang Cun Liang keluar, ia
menyaksikan muridnya tengah, asyik melatih diri dengan ilmu-ilmu pukulannya. Angin sinkang yang keluar dari kepalan tangan muridnya itu berkesiuran keras sekali.
Diam-diam sang guru jadi tersenyum girang, karena ia mengetahui bahwa muridnya kini memiliki kemauan yang keras untuk memiliki kepandaian yang tinggi sekali..
---oo^dw.kz^O^Tah^oo--TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
BAGIAN 10 : PESAN TERAKHIR SANG
GURU PAGI itu Oey Yok Su telah menyediakan makanan pagi untuk gurunya, kemudian ia melatih diri, dipekarangan rumah dengan ilmu silat yang telah dimilikinya. Yang membuat Oey Yok Su melatih diri dengan giat, karena ia bermaksud untuk memiliki sinkang yang lebih tinggi, karena semakin dilatih, sinkangnya itu se-makin memperolch kemajuan, menambah selera Oey Yok Su untuk mempertinggi ilmu dan kepandaiannya.
Tetapi, disaat Oey Yok Su tengah asyik melatih diri, waktu itu Tang Cun Liang telah memanggil muridnya tersebut untuk bertemu dikamar perpustakaannya.
Oey Yok Su menunda latihannya dan meneniui
gurunya dikamar perpustakaan.
Dilihatnya sikap Tang Cun Liang hari ini aneh sekali, dimana murid tersebut melihat gurunya bermuram durja, seperti ada sesuatu yang mengganggu ketenangan
hatinya. Waktu melihat muridnya telah datang, Tang Cun Liang menyuruh murid tersebut untuk duduk disebuah kursi kayu yang kasar buatannya, karena dibuatnya sendiri.
Murid itu menurut perintah gurunya, dia telah duduk dengan rapih untuk mendengarkan kata-kata gurunya.
Waktu-waktu berlalu, tetapi Tang Cun Liang belum juga membuka suara.
Guru ini telah berdiri dimuka jendela, mengawasi keluar mengawasi bunga-bunga yang banyak
bertumbuhan dipelataran rumah. Tang Cun Liang juga menghela napas berulang kali, barulah kemudian
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
meminta tubuhnya menoleh kepada muridnya, yang
waktu itu tengah duduk agak gelisah menantikan apa yang ingin dikatakan oleh gurunya tersebut.
"Muridku, engkau tentu mengetahui tiada pesta yang tidak akan berakhir bukan ?" tanya gurunya.
Oey Yok Su mengangguk, hatinya mulai merasa tidak enak.
"Apa maksud suhu ?" tanya murid ini.
"Dan tidak ada sesuatu yang abadi
didunia........perpisahan selalu terdapat untuk sebuah pertemuan. Maka dari itu, jika selanjutnya kita tokh berpisah, engkau jangan terlalu bersusah hati....!".
"Dengarkan dulu kata-kataku", kata Tang Cun Liang sambil mengulap-ulapkan tangannya.
"Jangan engkau memotong kata-kataku. Sekarang engkau mulai dewasa, dan juga seluruh kepandaianku telah kuturunkan semua, dimana engkau telah berhasil untuk mempelajarinya dengan baik........yang kurang untukmu hanyalah pengalaman belaka tetapi, walaupun demikian, jarang sekali ada orang yang bisa merubuhkan engkau, hanya beberapa orang tokoh sakti saja kukira yang bisa menundukkanmu ! Dengan kepandaian yang sekarang engkau miliki, engkau telah menjadi seorang yang memiliki kekuatan untuk melakukan suatu apapun yang engkau kehendaki. Tetapi walaupun demikian, engkau tidak boleh angkuh atau terlalu menyombongkan kepandaianmu. Inilah yang harus engkau ingat benar, karena langit ini demikian luas, dunia demikian lapang, masih banyak jago lainnya disamping engkau.......!
Terpenting sekali adalah engkau harus terus menerus TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
melatih diri sampai mencapai puncak kesempurnaan ilmumu, sehingga kelak engkau bisa menonjol sebagai seorang jago yang memiliki kepandaian yang tidak terkalahkan, terutama tidak mendatangkan malu untuk gurumu yang telah bersusah payah mendidikmu.......!"
"Tecu akan memperhatikan nasehat suhu...!" kata Oey Yok Su sambil menunduk dengan hati yang tidak tenang.
"Ya, syukur jika engkau kelak bisa melatih diri terus dan menjadi seorang jago yang berkepandaian tinggi Itulah yang sangat kuharapkan sekali. Disamping itu, engkaupun harus sering-sering meminta petunjuk2 dari golongan Locianpwe, golongan tua, untuk menambah pengetahuanmu. Terutama sekali kepada Tu Li Sing, ia telah berjanji untuk membagi waktunya mengawasi dirimu setelah aku tiada.......!"
"Suhu........?"
Tang Cun Liang menghela napas panjang.......
wajahnya muram.
Tetapi itu hanya sekejap saja, sebab dia telah tertawa lagi sambil katanya: "Muridku, kukira usiaku telah cukup lanjut....... maka aku menyadari dalam beberapa hari ini rupanya aku tidak bisa mempertahankan diri lagi dan akan segera meninggal....... maka engkau jangan terkejut muridku, kematian adalah biasa dan ini merupakan perpisahan diantara kita. Yang penting, tidak boleh karena kematianku itu membuat latihan-latihanmu terganggu...aku rnemanggilmu kemari karena ingin kuberitahukan bahwa pulau Tho Hoa To ini kuwariskan kepadamu, agar engkau merawatnya dengan baik .......


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

akupun ingin berpesan kepadamu, jika aku telah
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
meninggal dunia, maka buang saja mayatku dilaut, jangan dikubur.........!"
Oey Yok Su tidak bisa menahan air matanya yang
meleleh turun. Diapun telah berkata dengan suara gemetar: "Suhu
....... apakah ........ apakah sudah tidak ada jalan lain yang bisa memperpanjang usia suhu ?"
Sang guru telah menghela napas dalam-daIam.
"Muridku, baiklah aku berterus terang padamu, bahwa sesungguhnya aku telah menerima endapan dari
kesesatan ilmu yang kulatih, maka dari itu, mungkin dalam waktu-waktu dekat ini, semua itu akan meledak.
Memang selama sepuluh tahun aku bisa bertahan diri, tetapi sekarang rupanya sudah tiba waktunya dimana kesesatan itu akan meledak, merayapi seluruh anggota dalam tubuhku ......... ..! Sudah tidak ada jalan lain yang bisa menyelamatkan jiwaku. Hanya saja pesanku, jika aku telah tiada engkau harus melatih diri dengan sebaik mungkin ... ..!"
Oey Yok Su sudah tidak bisa menahan perasaan lagi, ia telah bangkit dari duduknya berlutut dihadapan orang tua itu.
Kemudian dia pun telah menangis sambil
mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Tecu akan memperhatikan pesan suhu.......!" dan tangisnya sudah tidak bisa ditahan lagi.
Selama sepuluh tahun mereka telah hidup bersama dipulau ini, dan selama itu pula gurunya memperlakukan diriaya dengan baik dan manis.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sekarang gurunya menyatakan ia akan meninggal
dunia karena kesesatan yang mengendap didalam
tubuhnya. Mana Oey Yok Su tidak mau bersedih hati "
la telah menganggap Tang Cun Liang sebagai
ayahnya, yang selama ini memanjakan dia.
Maka Oey Yok Su tidak bisa menahan isak tangisnya lagi.
Tang Cu n Liang mengusap-usap rambut muridnya,
dia berkata dengan suara yang lembut :
"Muridku!, engkau tidak perlu bersedih hati seperti itu.
Kematian adalah biasa. Kita bertemu dan kini akan berpisah, itu semua tidak berarti apa-apa. Engkau harus bisa menerima kenyataan ini. Semua orang pun akhirnya akan tiba pada yang satu itu, yaitu kematian. Tetapi justru aku bersyukur, semua ilmu yang kumiliki telah, berhasil kuwariskan kepadamu disamping itu aku pun telah memiliki seorang murid sebaik engkau, secerdas engkau ........... maka aku akan bisa meram dalam matiku ini........ hatiku senang dan tidak diberati sesuatu lagi, sehingga aku, bisa meram diakherat..........!"
Bukannya menghentikan tangisnya. Yok Su jadi
menangis lebih sedih.
Oey Yok Su jadi menangis lebih sedih.
Banyak nasehat dan pesan yang di berikan oleh Tang Cun Liang, terlebih lagi memgenai ilmu simpanannya, ia telah menjelaskan keseluruhannya. Juga nasehat-nasehat bagaimana kelak Oey Yok Su harus hidup
seorang diri untuk mengarungi dunia persilatan, TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menghadapi jago-jago yang ada, dan bagaimana
tindakannya untuk dapat melakukan semua pekerjaannya sebagai seorang pendekar.
Setelah menjelang senja, Tang Cun Liang perintahkan muridnya kembali kekamarnya, untuk beristirahat. Apa yang didengar oleh Oey Yok Su tentu merupakan urusan yang hebat dan menggoncangkan perasaannya, maka muridnya tersebut perlu beristirahat.
Namun keesokan paginya, waktu Oey Yok Su
mempersiapkan makanan untuk gurunya. dan ia
mengetuk pintu kamar gurunya, Oey Yok Su tidak
memperoleh sahutan.
la tetah mangetuk dua kali Jagi, dan tetap tidak memperoleh jawaban.
Dengan hati dan perasaan yang tidak enak, Oey Yok Su mendorong daun pintu kamar. Segera dilihatnya gurunya tengah rebah dipembaringannya, diam tak bergerak.
Tahulah Qey Yok Su apa yang telah terjadi, ia jadi menangis sejadinya.
Tang Gun Liang rebah dipembaringan dengan wajah yang tenang, bibir tersungking senyuman dan sepasang mata yang terpejamkan rapat-rapat. Disamping itu, iapun memenakan pakaian baru. Rupanya Tang Cun Liang
telah berpulang untuk selama-lamanya kesisi
Tuhan............
Memang sebelumnya Tang Cun Liang telah
mengetahui bahwa hidupnya tidak lama lagi. Sebagai seorang tokoh sakti yang memiliki kepandaian sangat tinggi, Tang Cun Liang mengetahui kapan akan berakhir TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
napasnya. Maka dari itu kemarin Tang Cun Liang telah memanggil muridnya dan memberikan wejangan-wejangan terakhir, dan malam itu, ia telah mengganti pakaiannya dengan seperangkat pakaian baru, dan merebahkan tubuhnya dipembaringan untuk tidur, untuk melakukan perjalanan yang jauh............. pergi selama-lama2nya....Dan dalam keadaan tertidur seperti itulah Tang Cun Liang telah menghembuskan napasnya yang terakhir.
Setelah menangis agak lama, Oey Yok Su kemudian merapihkan segala sesuatu yang diperlukan, ia telah menuruti pesan gurunya untuk membuang jenasah
gurunya ketengah laut.
Dengan mempergunakan sebuah perahu Oey Yok Su
membawa jenasah gurunya ketengah laut, kemudian waktu ingin melemparkan jenasah gurunya tersebut, Oey Yok Su telah berkata: "Guru...... tenang-tenanglah engkau ditempat peristirahatanmu yang terakhir..... tecu tentu akun selalu ingat pesan-pesan yang diberikan Suhu..... !" dan tubuh Tang Cun Liang telah dilemparkannya masuk kedalam laut, ditelan oleh gelombung laut dan lenyap dari pandangan mata Oey Yok Su.
Kemudian Oey Yok Su kembali kepulau, selama empat hari pemuda ini tidak enak makan, selalu dicekam oleh kesedihannya belaka mengingat akan kematian gurunya.
Waktu ilu, Oey Yok Su juga tidak melatih diri.
Ia sering membayangkan, betapa bahagia dan
menggembirakan jika saja gurunya itu bisa hidup lebih lama lagi.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi rupanya memang sudah suratan takdir, dimana ia dan gurunya harus berpisah.
Berpisah mati untuk selama-lamanya.
Dan Oey Yok Su mulai hidup seorang diri dipulau itu.
Setelah lewat beberapa hari lagi, Oey Yok Su mulai bisa mengendalikan kesedihannya. la pun berpikir: "Jika kesedihanku ini berlarut-larut dan aku tidak bisa menguasainya sehingga aku tidak melatih diri, berarti aku melalaikan pesan suhu ! Bukankah dengan demikian akan membuat suhu jadi tidak tenang dialam baka ?"
Karena berpikir begitu, maka Oey Yok Su telan
menindih kesedihan2 hatinya, ia telah berlatih pula dengan giat.
Begitulah, Oey Yok Su hidup hanya seorang diri
dipulau tersebut.
Tetapi karena telah lebih dari sepuluh tahun ia berada dipulau ini, maka Oey Yok Su telah terbiasa dengan kesunyian dan ketenangan yang ada.
Satu tahun lebih Oey Yok Su menetap dipulau tersebut sambil melatih diri, namun akhirnya Oey Yak Su
merasakan kesepian yang terlalu mencekam.
Apa lagi memang ia merupakan seorang pemuda yang waktu itu memiliki semangat dan keinginan yang kuat. la bermaksud untuk pergi berkelana didalam rimba
persilatan. Namun yang membuat Oey Yok Su bimbang justru ia berat sekali untuk meninggalkan pulau Tho Hoa To.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sebagai seorang pemuda yang memiliki kepandaian tinggi, dan hanya hidup seorang diri dipulau yang cukup luas seperti Tho Hoa To, akhirnya Oey Yok Su jadi bosan.
la ingin mencoba kepandaiannya itu, untuk
dipergunakan bertempur dengan seseorang.
Namun sejauh itu, selama belasan tahun, tokh ia hanya seorang diri saja.
Mana dapat ia berlatih dengan orang lain "
Setelah sebulan lebih Oey Yok Su dikuasai
kebimbangannya itu, akhirnya perasaan ingin pergi mengembaranya lebih kuat, dan memhuat ia akhirnya memutuskan untuk meniggalkan Tho Hoa To beherapa saat lamanya, untuk berkelana dalam kalangan Kangouw. Kelak aku tokh kembali lagi kemari...... dengan pergi berkelana, tentu aku akan memperoleh
pengalaman yang tidak sedikit...........!".
Bulatlah tekad Oey Yok Su untuk meninggalkan Tho Hoa To sementara waktu, ia pun telah mempersiapkan perbekalan untuk melakukan perjalanan.
Dua hari kemudian, dipagi hari yang cerah, dimana langit bersih dari awan dan air laut tidak terlalu bergelombang hebat, dengan mempergunakan sebuah perahu ia telah meninggalkan Tho Hoa To.
---oo^dwkz-0-Tah^oo--TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
BAGIAN 11 : OEY YOK SU
MENINGGALKAN THO HOA TO
Belasan hari lamanya Oey Yok Su berada ditengah laut, dan selama dalam perjalanan tersebut pikirannya selalu terkenang pada kebaikan-kebaikan gurunya.
Tang Cun Liang lah yang telah membuat Oey Yok Su kini menjadi seorang pemuda yang gagah perkasa dan memiliki kepandaian yang luar biasa.
Tetapi siang itu, waktu Oey Yok Su tengah mengayuh perahunya, ia merasakan tubuhnya seperti disengat-sengat oleh panasnya udara, disamping itu juga langit biru bersih dan air laut seperti mendidih oleh panasnya udara.
Dan yang lebih mengejutkan Oey Yok Su lagi, ia
mengetahui apa artinya udara yang panas melebihi dari biasanya itu.
"Celaka.......!" mengeluh Oey Yok Su dalam hatinya,
"inilah tanda-tanda topan akan segera muncul......... aku harus capat-cepat menyingkir........!"
Dan Oey Yok Su mempercepat gerakan kayu
pengayuhnya, dia harus cepat-cepat menyingkir dari daerah laut tersebut.
Tetapi terlambat .....................
Dari utara justru Oey Yok Su melihat seperti terdapat sebuah tirai putih, seperti asap, yang kian menebal dan menghampirinya. Bahkan air lautpun mulai bergerak-gerak semakin lama merupakan gelombang yang kuat, bergulung-gulung semakin tinggi, sehingga perahu Oey Yok Su seperti juga dipermainkan oleh gelombang TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tersebut dan membuat pemuda ini sulit menguasai perahunya.
Sedangkan tirai asap yang tengah menuju kearahnya semakin mendekat, cepat sekali semuanya itu terjadi, dan Oey Yok Su merasakan seluruh pakaiannya berkibar terhembus angin yang kuat.
Oey Yok Su mengerti apa yang telah terjadi saat itu.
Angin topan telah datang, dan ia sudah tidak memiliki pilihan lain, disimpannya kayu pengayuhnya dan ia memeluk perahunya dengan tubuh bertiarap.
Dengan sikap seperti ini Oey Yok Su hendak
mengurangi terpaan angin topan itu.
Dan ia merasakan kepalanya pusing bukan main,
karena perahu yang dipeluknya itu terpontang-panting dilemparkan gelombang yang besar kesana kemari tiada hentinya, perahu itu bagaikan sebuah belahan kulit kacang, yang tengah dipermainkan oleh gelombang laut yang ganas dan buas itu.
Oey Yok Su merasakan matanya berkunang-kunang
selain kepalanya yang pusing.
Juga perbekalan makanan yang ada diperahunya telah lenyap, entah diterbangkan kemana.
Tetapi Oey Yok Su masih terus mempertahankan
dirinya dari seretan angin topan yang begitu dahsyat. Ia mengerahkan lwekangnya dan tetap memeluki
perahunya dengan kuat, sehingga tubuhnya seperti melekat diperahunya tersebut.
Namun............ karena perahunya itu berputar-putar pontang-panting tidak hentinya dipermainkan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
gelombang, akhirnya membuat Oey Yok Su seperti
kehabisan napas, kepalanya pusing dengan pandangan mata menjadi gelap.
Ia mengeluh, jika hal ini berlangsung terus lebih lama, tentu ia tidak akan kuat untuk bertahan terus, maka ia akan menjadi korban dari angin topan itu, yang tentunya akan melemparkannya entah kemana.
Tetapi sebagai seorang pemuda yang belasan tahun lamanya memperoleh gemblengan diri dan tenaga dalam, akhirnya membuat Oey Yok Su masih bisa bertahan terus. Dia mengerahkan semangat dan tenaga saktinya memeluki perahunya, seperti juga tubuhnya telah melekat menjadi satu dengan-perahunya tersebut.
Justru yang dikuatirkan oleh Oey Yok Su adalah batu karang.
Kalau saja kebetulan disekitar laut tersebut terdapat karang, habislah riwayatnya, karena perahunya niscaya akan membentur hebat karang itu. Tetapi syukur sejauh itu tidak ada bahaya lain, hanya perahunya yang terus ber-pusing2 kuat sekali, dimana tubuh Oey Yok Su juga jadi berputar tiada hentinya.
Pemuda tersebut merasakan tenaganya seperti habis terkuras, ia telah berputus asa.
"Akhh........, rupanya hidupku hanya sampai disini saja...........inikah cara untuk menyusul suhu.............?"
pikir pemuda itu dalam kcadaan putus asa.
Perahunya masih ber-pusing2 terus dan habislah
tenaga Oey Yok Su.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ia sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi, dimana pandangan matanya menjadi gelap dan pikirannya
menjadi kabur, dan ia sudah pingsan tidak sadarkan diri........
Oey Yok Su juga tidak mengetahui selanjutnya apa yang terjadi, karena ia hanya sempat berpikir sebelum jatuh pingsan bahwa tubuhnya tentu akan menemui kematian tenggelam didalam laut dan menjadi makanan empuk dari binatang laut, khususnya ikan hiu.........
Angin yang berdesir dingin menerpa mukanya
membuat Oey Yok Su membuka matanya, ia telah
tersadar dari pingsannya, dengan hati bingung dia memandang kesekelilingnya.
Waktu itu tubuhnya masih bertiarap rebah diatas perahunya dengan sepasang tangan tetap memegangi dan memeluk perahunya.
Sedangkan perahu itu sendiri tengah terombangambing perlahan, dipermainkan oleh riak gelombang kecil air laut yang menerpanya lembut.
Oey Yok Su jadi memandang kesekelilingnya.
Hari telah malam.
Entah jam berapa saat itu, ia hanya melihat rembulan telah tinggi dilangit dan banyak bintang-bintang yang bertaburan, air laut disekelilingnya juga berkilauan tertimpah cahaya rembulan.
"Rupanya aku belum binasa......aku rupanya batal menjadi korban keganasan angin topan itu......!" berpikir Oey Yok Su sambil menghela napas.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ia juga mengucapkan perasaan syukurnya kepada
Tuhan, yang telah memberikan perlindungan padanya.
Walaupun bagaimana, kehendak Tuhan jugalah yang membuat ia masih bisa hidup sampai saat ini, karena semula ia telah menduga bahwa dirinya akan menjadi korban keganasan angin topan itu.
Oey Yok Su juga tidak mengetahui entah kapan angin topan itu berlalu, ia hanya heran mengapa dirinya tidak terseret oleh angin topan tersebut.
Bukankah dia telah jatuh pingsan waktu perahunya dilanda topan "
Rupanya suatu kemujijatan telah terjadi pada diri pemuda ini.
la telah memeluk perahu dengan tubah bertiarap.
Dan waktu memeluki perahunya itu Oey Yok Su telah mengerahkan sinkangnya, sehingga sepuluh jari jemari tangannya seperti tertancap ditubuh perahu.
Maka walaupun ia pingsan, tokh..... kedua tangannya itu masih juga memeluki kuat sekali tubuh perahu.
Tubuh perahu itu, yang telah kehilangan segala
barang perbekalan muatannya Oey Yok Su menjadi
sangat ringan, dipermainkan topan dengan berputar-putar diatas gelombang air laut, sehingga tubuh Oey Yok Su yang tiarap diperahu tersebut jadi ikut ber-putar2
juga. Hal itulah, yang telah menyelamatkan Oey Yok Su dari maut.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kini topan telah berlalu, dan ia hanya berada
diperahunya yang mengambang dipermukaan laut, tanpa kemudi.
Setelah berhasil menenangkan goncangan hatinya, Oey Yok Su menghela napas dalam-dalam. Sekali lagi ia memandang kesekelilingnya, untuk melihat arah angin.
la memang mempelajari ilmu perbintangan, dengan sendirinya ia bisa mengenali arah dengan hanya meIihat kedudukan bintang dan bulan.
la telah mengetahui dengan cepat, jurusan mana
untuk mengambil kearah barat.
Tetapi justru sekarang yang membingungkan Oey Yok Su, ia tidak mengetahui kearah mana yang harus
diambilnya untuk mencapai daratan Tionggoan.
Itulah sebabnya ia telah mengambil arah barat, untut mencoba mengarungi laut dengan perkiraan saja.
Satu hari sang malam Oey Yok Su berada diperahunya yang terapung ditengah lautan.
Dan sejauh itu dia telah mengayuh, tidak juga di jumpainya daratan, sehingga membuat Oey Yok Su jadi bingung.
"Walaupun aku terlolos dari kematian akibat topan itu, tokh akhirnya aku akan mati juga disebabkan kelaparan dan kehausan.........!" pikir Oey Yok Su.
Ia berpikir begitu karena memang perbekalannya
semua telah lenyap, diperahunya sudah tidak terdapat suatu apapun juga. Saat itu Oey Yok Su juga telah dicekam oleh perasaan haus yang sangat. Namun
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sebagai seorang pemuda yang keras hati dan tabah, ia masih bisa bertahaan diri.
Dia merasakan seluruh tubuhnya lemas tidak
bertenaga. Perasaan lapar memang bisa ditahannya, tetapi
hausnya " Lehernya yang kering seperti juga mencekik
pernapasannya. Diam-diam Oey Yok Su jadi mengeluh.
Hidup terapung-apung ditengah laut dengan kelaparan dan kehausan seperti itu jauh lebih tersiksa dibandingkan mati terseret topan.
Tetapi Oey Yok Su tidak berputus asa, ia telah
berlayar terus dengan mendayung mempergunakan sisa tenaganya, sehingga perahunya masih bisa meluncur dengan cepat.
Harapan 0ey Yok Su satu-satunya adalah menjumpai daratan.........
Tepat diwaktu itu, Oey Yok Su melihat dikejauhan ada titik hitam, sehingga memberikan harapan pada hatinya.
"Sebuah pulau.....!" menggumam Oey Yok Su gembira, semangatnya terbangun dan dia mendayung lebih cepat lagi, dengan sisa tenaga yang masih ada padanya.
---oo^dwkz^0^Tah^oo--TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
BAGIAN 12 : TERDAMPAR DI PULAU
TERPENCIL PERAHU itu meluncur lebih cepat dari semula, dan tidak lama kemudian titik hitam dikejauhan itu kian membesar dan jelas.
Memang Oey Yok Su memiliki mata yang sangat
tajam, ia mulai dapat melihat tepian pulau tersebut.
Tetapi walaupun telah terlihat oleh mata, jarak yang harus ditempuh guna mencapai pulau tersebut cukup jauh.
Karena itu ia telah keburu letih, dan beristirahat beberapa kali.
Apa lagi rasa haus clan lapar terlalu mencekam
dirinya. Setetah mendayung lagi sampai beberapa saat, waktu fajar akan menyingsing.
Oey Yok Su tiba didaratan pulau tersebut.
Hatinya bergoncang-goncang karena girang.
la baru saja ter-lolos2 dari kematian karena amukan topan dan kemudian terhindar dari kehausan dan
kelaparan, sebab Oey Yok Su melihat pulau tersebut banyak sekali ditumbuhi pohon-pohon yang cukup lebar.
Dengan sendirinya tentu terdapat sumber air dan makanan yang bisa menangsel perutnya.
Dengan langkah kaki yang lesu Oey Yok Su telah
menyusuri tepi pantai itu, memasuki sebuah hutan yang tidak begitu lebat.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Untuk girangnya cepat sekali dia berhasil menemukan sumber mata air, sehingga dengan lahap Oey Yok Su menghirup air tersebut, melenyapkan rasa hausnya.
Dengan diperolehnya air untuk pelenyap dahaganya, kini semangat Oey Yok Su jadi terbangun kembali. Ia pun merasa segar.
Kini perasaan lapar saja yang menggodanya, tetapi perasaan lapar tersebut masih bisa ditahannya, tidak akan sehebat perasaan haus yang mencekamnya.
Maka setelah merasa cukup meminum air dari sumber mata air tersebut, Oey Yok Su melanjutkan
perjalanannya. Dan ia pun telah memetik tiga buah yang berbentuk bulat seperti apel, namun Oey Yok Su tidak mengetahui entah apa nama buah itu.
Untuk mengurangi rasa laparnya Oey Yok Su telah memakan buah itu dengan lahap, sebentar saja ketiga butir buah itu telah pindah keperutnya.
Lalu Oey Yok Su mengambil dua butir lagi, dan
memakannya pula.
Setelah kenyang, Oey Yok Su merebahkan tubuhnya dibawah sebatang pohon, guna melenyapkan letihnya.
Telah hampir tiga hari ia tidak tidur, karena dicekam perasaan lapar dan haus diombang-ambingkan oleh gelombang laut. Kini selain hausnya yang telah lenyap, pun perasaan laparnya sudah tidak mengganggunya lagi maka ia bisa tidur dengan nyenyak untuk melenyapkan perasaan letihnya itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Namun belum lama Oey Yok Su tertidur, ia mendengar suara berkeresek, seperti ada langkah-langkah kaki yang tengah mendekatinya.
Sebagai seorang pemuda yang telah digembleng oleh seorang guru yang memiliki kepandaian sangat tinggi seperti Tang Cun Liang, tentu saja Oey Yok Su memiliki kepandaian yang tinggi pula dan memiliki pendengaran yang tajam.
la terbangun dari tidurnya justru karena mendengar suara berkeresek seperti itu.
Waktu Oey Yok Su mendarat dipulau tersebut
menjelang fajar dan saat itu waktu menjelang tengah hari, sinar matahari juga bersinar terik.
Dengan penuh kewaspadaan Oey Yok Su memandang
kesekelilingnya.
la tidak melihat siapapun juga.
Tetapi suara langkah kaki itu masih terdengar, kian mendekati, dan juga suara langkah kaki itu berat sekali, menunjukkan bahwa, yang tengah melangkah
mendatangi itu memiliki tubuh yang sangat berat sekali.
Dengan mata yang tajam Oey Yok Su memandang
kearah datangnya suara langkah kaki itu.
Suara langkah kaki itu lenyap.
Oey Yok Su menghela napas, ia mengetahui tentu ia akan menemukan sesuatu yang tidak dikehendaki.
Didengar dari suara langkah kaki itu, memang
menunjukkan bahwa ada makluk yang sedang
mengintainya. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi entah dimana makluk itu berada.
Oey Yok Su jadi diliputi perasaan bimbang pula.
Entah makluk yang mengintai dirinya itu seorang manusia atau binatang buas "
Tetapi Oey Yok Su lebih cenderung menduga manusia, karena didengar dari suara langkah kakinya
memperlihatkan hanya dua kali tindakan yang saling susul, bukan berkaki empat. Juga gerakan dari suara langkah itu berat: Jika binatang buas tentu langkah kakinya ringan sekali.
Tetapi nyatanya langkah-langkah kaki itu lenyap dan sekarang tidak terdengar lagi.
Oey Yok Su yang telah pulih kesegaran tubuhnya; ia melompat berdiri dan mengawasi sekitarnya dengan cermat.
la melangkah mendekati kearah dari mana tadi dia mendengar suara langkah kaki itu mendekati, dan kemudian lenyap.
la melihat seonggokan rumpun yang lebat terdapat disitu.
Tentu makluk yang mengintai dirinya barsembunyi ditempat itu.
Dengan langkah kaki yang ringan, Oey Yok Su telah melompat kedekat pohon-pohon yang rimbun tersebut.
Tetapi baru saja Oey Yok Su ingin mendekati lebih jauh, tiba-tiba terdengar suara erangan yang
menyeramkan. Suara erangan yang aneh sekali,
menggetarkan hati Oey Yok Su. Suara erangan itu bukan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
suara erangan manusia. Entah suara erangan dari makluk apa.
Oey Yok Su jadi kian berwaspada, karena dia


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menyadari bahaya tengah mengancamnya. Setidaktidaknya makluk yang tengah bersembunyi itu tentunya penghuni pulau ini.
Waktu Oey Yok Su tengah berpikir apa yang harus dilakukannya, disaat itulah ia mendengar lagi suara erangan yang aneh, mengandung kebuasan.
Dan disusul kemudian dengan suara berkereseknya pohon-pohon yang tergeser dari samping Oey Yok Su.
Pemuda ini dengan gesit telah memutar tubuhnya
sambil menoleh.
Namun gerakannya itu disusul dengari segera
dilihatnya sesosok tubuh yang berwarna putih dan tinggi besar, tengah melompat akan mencengkeram padanya.
Oey Yok Su jadi tidak sempat berkelit, ia telah membuang dirinya kesamping dan bergulingan ditanah.
Makluk mengerikan itu mengeluarkan suara erangan yang lebih keras dan lebih menyeramkan lagi.
Oey Yok Su telah keburu bangkit berdiri dan sekarang ia bisa melihat jelas makluk itu.
Seekor biruang......! Biruang itu memiliki bulu berwarna putih bersih, seperti salju.
Hanya saja tingginya luar biasa, dua kali ukuran manusia dewasa.
Dan juga besarnya bukan main, dimana kedua
lengannya itu masing-masing sebesar paha Yok Su.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Oey Yok Su jadi bergidik juga meiihat kehebatan binatang buas ini, terlebih lagi waktu itu biruang tersebut telah menyeringai bersiap-siap akan menyerang dirinya, sehingga terlihatlah taring-taringnya yang tajam menyeramkan, tampaknya buas dan liar sekali. Mata binatng buas tersebut juga memancarkan sinar yang menakutkan sekali.
Oey Yok Su berusaha menenangkan goncangangoncangan hatinya, iapun bersiap-siap untuk
menghadapi terjangan binatang buas tersebut, karena tampaknya binatang ini liar sekali dan berbahaya.
Apa yang diduga Oey Yok Su memang benar, karena saat itu dengan mengeluarkan suara erangan yang sangat menyeramkan tampak binatang buas tersebut telah mengulurkan tangannya menerjang dirinya.
Tetapi pemuda itu kini telah bersiap-sedia ia bisa bergerak gesit.
Dengan cepat Yok Su melompat kesamping kanan,
dan menggerakkan tangan kanannya menghantam
punggung, binatang buas itu.
"Bukk........!" tangan Oey Yok Su menghantam sesuatu yang keras.
Rupanya tubuh binatang buas itu memang tebal dan kuat sekali, sebab serangan yang dilancarkan Yok Su tidak mengakibatkan apa-apa padanya.
Dengan buas malah binatang ini telah membalikkan tubuhnya dan menerjang lagi pada Yok Su.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Empat kali Oey Yok Su mengelakkan diri dan selama itu pula ia bisa menyelamatkan diri dari terkaman binatang buas tersebut.
Dalam saat demikian otak Yok Su juga bekerja dengan cepat.
Ia menyadarinya, tidak bisa ia menghadapi biruang yang besar dan ganas itu dengan kekerasan.
Maka ia mengambil cara untuk menghadapinya
dengan mengandalkan ilmu meringankan tubuhnya saja.
Oey Yok Su memang memiliki ilmu meringankan tubuh yang tinggi, maka ia bisa melompat kesana-kemari seperti tengah mempermainkan binatang buas tersebut, setiap kali ia berhasil mengelakkan terjangan-terjangan biruang itu.
Namun dalam keadaan demikian, justru binatang buas itu telah jadi semakin ganas, berulang kali ia
mengeluarkan suara pekik yang keras dan melancarkan serangan yang semakin kuat saja.
Tentu saja hal ini membuat Oey Yok Su jadi sibuk sekali menyelamatkan diri dari cengkeraman-ceagkeraman biruang itu, sekali saja ia gagal
mengelakkan diri dan tubulinya bisa dicengkeram biruang tersebut, celakalah dia...... biruang yang ganas itu tentu akan merobek-robek tubuhnya.
Keadaan demikian memaksa Oey Yok St selain
mengandalkan ilmu meringankan tubuhnya, ia juga berulang kali telah melancarkan serangan kearah kepala biruang itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Satu dua kali pukulan Yok Su mengenai kepala
binatang buas itu, tetapi rupanya tidak membawa pengaruh apa-apa, binatang buas tersebut tetap
melancarkan terkaman2 yang mengerikan. Tetapi setelah berulang kali kepalanya kena terserang oleh Oey Yok Su, akhirnya biruang itu rupanya jadi pusing juga kepalanya dan pandangan matanya jadi nanar.
Hal itu bukan membuat biruang tersebut,
menghentikan terkamannya, malah semakin ganas saja dia menerjang kesana kemari.
Entah telah berapa banyak pohon-pohon yang
tumbang oleh terjangan binatang buas tersebut, tetapi ia tidak juga berobah menjadi lebih lunak, malah dengan disertai oleh raungannya yang kuat, acap kali kedua tangannya menerjang akan mencengkeram tubuh Oey Yok Su.
Sebagai seorang yang cerdas, Yok Su menyadari tidak mungkin ia menghadapi terus binatang itu dengan kekerasan. Jika ia selalu mengelakkan diri pun tenaganya bisa terkikis habis dan ia bisa menjadi cepat lelah.
Maka dalam keadaan demikian, dengan mengeluarkan ginkangnya, Oey Yok Su melompat kebelakang biruang itu, disaat mana binatang buas tersebut sedang
menubruk kearahnya. Akibat elakkan Yok Su membuat binatang itu hampir terjerunuk jatuh ditanah, namun cepat sekali ia bisa menguasai dirinya sehingga tidak sampai terguling.
Oey Yok Su tidak mau membuang-buang kesempatan
yang ada, ia menjejakkan kakinya, tubuhnya telah melompat kebelakang punggung binatang buas tersebut,
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ia mencengkeram bulu dibagian bahu binatang buas tersebut kuat-kuat.
Biruang itu jadi meraung-raung sambil
mempergunakan kedua tangannya untuk mencengkeram Yok Su. Tetapi usaha binatang tersebut selalu gagal, sebab Yok Su telah menjepit perut binatang buas tersebut dan mencengkeram kuat-kuat bahu dari
binatang buas itu, sehingga biruang itu tidak leluasa lagi menggerakkan kedua tangannya
GAMBAR 05 Tetapi usaha binatang itu selalu gagal, sebab Yok Su telah menjepit perut binatang buas tersebut dab mencengkeramnya kuat-kuat.
Karena kesakitan dan juga penasaran tidak bisa
menangkap mangsanya yang bercokol dibelakang
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
punggungnya, dengan mengeluarkan suara raungan
yang keras, binatang buas tersebut berlari kian kemari dengan cepat. Semakin lama ia berlari semakin cepat dan ganas, sehingga Yok Su yang tengah tergemblok dipunggungnya jadi merasa ngeri juga, dia kuatir kalau-kalau nanti dirinya tertumbuk batang pohon.
Tetapi Oey Yok Su sudah tidak ada pilihan lagi, ia tetap bertahan dengan keadaan seperti itu. Hanya sekarang Yok Su sering mempergunakan tangannya
sekali-sekali memukul kepala biruang itu.
Sehingga binatang buas tersebut jadi semakin kalap.
Apa lagi pukulan tangan Yok Su menghantami kepalanya dengan disertai oleh kekuatan tenaga dalam, maka keras sekali serangan itu menumbuk kepalanya.
Lama-lama biruang itu jadi mabok dan pusing,
disamping sangat kesakitan.
Setiap kali kepalan tangan Oey Yok Su menghantam kepalanya, se biruang merasakan pandangan matanya ber-kunang2.
Memang mulanya ia semakin garang dan beringas,
namun setelah peristiwa seperti itu berulang kali dilakukan Yok Su, binatang itu jadi lebih per-lahan2
gerakannya, dimana tubuhnya jadi ter-huyung2 seperti akan terjerembab.
Oey Yok Su menyadari bahwa ia akan berhasil
menguasai binatang buas itu.
Ia telah mengempos dan memusatkan kekuatan
sinkangnya ditelapak tangannya, disuatu kesempatan, dengan diiringi suara bentakan, Yok Su mengirimkan pukulan yang keras sekali dikepala binatang buas itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Plakk.....!" kepala biruang itu telah dihantamnya kuat sekali.
Tubuh biruang itu ter-huyung2 akan rubuh, namun dalam keadaan demikian ia masih berusaha bertahan.
Oey Yok Su memusatkan tenaganya, pula dan
bermaksud menghantam lagi, tetapi waktu pemuda ini menggerakkan tangannya, terdengar suara orang
berkata dengan nada yang dingin: "Jangan mencelakai biruangku.........!"
Oey Yok Su terkejut, dengan gesit ia melompat turun dari punggung biruang itu.
Kemudian berbareng memutar tubuhnya.
Dilihatnya seorang laki-laki dengan pakaian dari bahan kulit binatang menutupi sebagian tubuhhya yang tegap itu, dan juga dengan rambut yang terurai panjang menutupi sebagian pundaknya, tengah berdiri bengis mengawasi dirinya.
Dilihat dari keadaannya itu, orang tersebut tampaknya tidak begitu merawat keadaan dirinya, jenggotnya panjang dan tumbuh tidak teratur, disamping kumisnya yang kaku. Tetapi tubuhnya yang tinggi besar dan tampaknya tegap, membuat Oey Yok Su tidak berani sembarangan menghadapi manusia ini, yang menurut pengakuannya tadi sebagai majikan binatang tersebut.
"Siapa kau, pemuda lancang yang berani mendatangi pulauku ?" kata orang itu lagi dengan suara yang keras mengandung hawa pembunuhan.
Oey Yok Su cepat-cepat merangkapkan sepasang
tangannya memberi hormat, sambil katanya: "Siauwte TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
telah menemui rintangan dilaut, diterjang topan, sehingga tersesat kemari, harap locianpwe mau
memaafkan......! Bolehkah Siauwte (aku yang muda) mengetahui nama locianpwe ?"
"Hemm.....", mendengus dingin orang itu dengan suara yang tetap mengandung hawa pembunuhan,
sikapnya juga tidak berobah, tetap memperlihatkan sikap tidak bersahabat.
"Engkau telah lancang memasuki pulauku, kini menyiksa biruang peliharaanku, maka kesalahanmu itu merupakan kesalahan tidak berampun ........ engkau harus mempertanggung jawabkannya". Berbareng dengan habisnya perkataan itu, tiba-tiba tangan orang tersebut bergerak mengibas.
Tetapi hebat kesudahannya.
Oey Yok Su merasakan angin yang kuat menerjang
dirinya, cepat-cepat ia mempertahankan diri dengan mengerahkan kekuatan dikedua kakinya.
Namun tidak berhasil, karena tubuhnya tetap
terhuyung dan hampir saja ia kejengkang kebelakang.
Untung Yok Su gesit sekali, begitu tubuhnya hampir terjengkang kebelakarag, ia telah membarengi menotol tanah, sehingga tubuhnya mencelat ketengah udara dan kemudian meluncur turun kembali ketanah dengan kedua kaki yang terlebih dahulu, ia tidak sampai terjengkang.
"Ihh........!" orang yang tampaknya ganas dan menjadi majikan pulau tersebut mengeluarkan seruan heran. la tidak menyangka bahwa pemuda dihadapannya ini bisa menghindar dari serangannya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Telah empat puluh tahun lamanya ia menempati pulau ini untuk melatih ilmunya dan ia berhasil
menyempurnakan ilmunya.
Tetapi justru sekarang seorang pemuda dengan
gerakan yang begitu mudah telah berhasil memunahkan serangannya dan melenyapkan tenaga gempurannya.
"Engkau rupanya memiliki sedikit kepandaian !" kata majikan pulau tersebut dengan suara semakin dingin.
"Dan itulah pula sebabnya mungkin engkau jadi bertingkah...!".
Oey Yok Su kenal bahaya, jika memang orang tua
yang berpakaian tidak keruan tersebut melancarkan serangan-serangan yang lebih hebat, tentu yang akan celaka adalah dirinya.
Walaupun Yok Su mendongkol, ia menindih
perasaannya itu, dan berusaha untuk tersenyum, guna menjelaskan duduknya persoalan.
Tetapi orang tua yang berpakaian dari kulit binatang itu kembali mengibaskan tangannya. Malah sekarang. dia mempergunakan kedua tangannya, tenaga serangan itu jadi hebat, membuat Oey Yok Su tidak sempat berkata lagi, karena ia harus menghadapi tenaga gempuran tersebut.
Dengan melihat cara menyerang orang itu, tentunya majikan pulau tersebut memiliki sin-kang yang tinggi sekali. Oey Yok Su juga menyadari jika ia menghadapi dengan kekerasan, tentu dirinya yang akan celaka.
Maka ia telah berusaha untuk menghadapinya dengan kelunakan yang bisa dilakukannya. la menangkis, tetapi TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
waktu tenaga mereka akan saling bentur, Yok Su kembali menarik pulang tangannya.
Seketika itu juga angin serangan dari oiang yang menjadi majikan pulau tersebut jadi mengena tempat kosong, dan mempergunakan kesempatan itu Yok Su lompat menyingkir. Dengan caranya seperti itu Oey Yok Su berhasil menyelamatkan dirinya tanpa perlu mengadu kekerasan.
Tetapi orang yang berpakaian kulit binatang itu jadi semakin berang.
Dia tidak melancarkan serangan lagi, hanya bertanya dengan suara yang dingin: "Engkau dari Tho Hoa To?"
Mendengar teguran orang itu Oey Yok Su jadi terkejut dan heran, ia telah bertanya: "Bagai mana Locianpwe mengetahui Siauwte dari Tho Hoa To........?"
"Hemm....., ilmu yang kau miliki itu tentunya dari si tua bangka Tang Cun Liang...! Bagaimana keadaan orang she Tang itu sekarang?"
Muka Oey Yok Su jadi muram ketika menengar ditanya perihal gurunya, ia telah cepat-cepat memberi hormat sambil sahutnya dengan sopan: "Insu (guru yang berbudi) Tang Cun Liang adalah guruku, dan......kini suhu telah menutup mata untuk selama-lamanya.......!".
Orang berpakaian kulit binatang itu mengeluarkan seruan, rupanya ia terkejut.
Tetapi tiba-tiba ia berseru sambil membanting-banting kakinya: "Penasaran......! Penasaran........!" lalu tubuhnya berlari-lari disekitar tempat itu sambil menjambaki TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
rambutnya, ia pun tidak jarang membenturkan kepalanya dibatang pohon.
Sikap dan tingkah lakunya membuat Yok Su hanya
berdiri bengong keheranan.
Sedangkan majikan pulau ini telah berteriak-teriak terus.
"Penasaran.....! Penasaran........! Sungguh penasaran.........!"
Setelah puas berlari-lari, akhirnya majikan pulau ini telah duduk numprah diatas tanah dan ia menangis keras....... !
Oey Yok Su benar-benar dibuat jadi heran oleh
kelakuan orang ini, yang dilihatnya memiliki kepandaian luar biasa tingginya. Tidak seharusnya orang seliehay ini memiliki sikap seperti anak kecil.
Agak lama juga Oey Yok Su berdiri tertegun
ditempatnya, sampai akhirnya ia melihat biruang yang tadi ganas menyerang dirinya telah menghampiri orang tersebut, duduk disampingnya sambil mengeluarkan suara yang halus, seperti merintih.
Orang tua yang menjadi majikan pulau itu
menghentikan tangisnya, ia menoleh kepada biruang peliharaannya itu sambil katanya dengan sengit : "Pekjie, benar-benar penasaran.....! Penasaran.........! Duapuluh tahun lebih aku mengurung diri dipulau ini meyakinkan ilmuku, ternyata si tua she Tang itu telah mampus ....!
Sungguh penasaran....! Sungguh penasaran.........!"
Oey Yok Su jadi heran dan tambah tertarik, ia
melangkah beberapa tindak mendekati orang tersebut, TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kemudian tanyanya: "Apa yang membuat locianpwe penasaran". Dan ada urusan apakah antara cianpwe dengan insu-ku ?"
"Sungguh penasaran.......! Benar-benarkah si tua she Tang itu telah mampus.......?" tanya majikan pulau tersebut.
Mendongkol juga Yok Su mendengar pertanyaan
orang tua itu yang demikian kasar, yang ditujukan untuk gurunya almarhum, ia telah mengangguk sambil katanya dengan suara kurang senang : "Memang Insu, telah berpulang...... Dan...... bolehkah Siauwte mengetahui ada urusan apakah antara Insu dengan locianpwe?"
"Hemm......., percuma aku dua puluh tahun lebih mengurung diri begini, ternyata hanya sia-sia
belaka........ aku memang telah berpikir satu atau dua tahun mendatang untuk datang ke Tho Hoa To, guna menempur si tua she Tang itu, untuk memperoleh
kepastian, siapakah diantara kami yang sebetulnya memiliki kepandaian lebih tinggi......! "
Oey Yok Su jadi tambah heran, dia segera bisa
menangkap urusan tersebut.
---oo^dwkz^0^Tah^oo--BAGIAN 13 : LU LIANG CWAN
PENGHUNI PULAU TERPENCIL
PERTAMA "DULU!, DUA PULUH EMPAT TAHUN yang lalu aku telah dirubuhkan oleh si tua she Tang itu. Dan aku telah TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bersumpah akan melatih diri untuk menciptakan ilmu yang hebat, agar kelak aku bisa mempergunakannya untuk merubuhkan si tua she Tang itu ! Tetapi rupanya jerih payahku selama dua puluh tahun lebih ini hanya sia-sia belaka, sebab si tua bangka she Tang itu telah pergi keneraka...........!"
Oey Yok Su jadi terdiam, ia telah memandang kepada orang tua itu dengan hati berpikir. "Hemm......., kepandaianmu mana bisa menandingi kepandaian guruku
" Jangan harap engkau bisa merubuhkan guruku,
seandainya guruku itu belum berpulang kealam
baka.......!"
Rupanya orang tua itu melihat sikap Oey Yok Su yang memandang padanya dengan sorot mata ragu-ragu akan kata-katanya, ia telah melompat berdiri sambil berteriak:
"Bagus......! Kukira masih belum terlambat.......! Engkau sebagai murid dari si tua she Tang itu pasti bisa mewakilinya untuk bertempur denganku, untuk
mengetahui ilmu siapa yang lebih tinggi.........setidak2nya engkau bisa mengurangi penasaranku"
Oey Yok Su masih berdiam diri saja, ia hanya
mengawasi orang tua itu.
"Ayo mulai........karena engkau yang tingkatan muda, aku memberikan kesempatan kepadamu untuk
melancarkan serangan lebih dulu sebanyak sepuluh jurus tanpa memperoleh perlawanan dariku...!".
Tetapi Oey Yok Su benar-benar jadi bimbang, dia bilang: "Jika kita bertempur dengan cara demikian, tentu tidak ada gunanya, selamanya engkau tidak akan
mengetahui siapakah yang lebih liehay antara engkau dengan guruku! Selama dua puluh tahun belakangan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
inipun guruku telah memperoleh kemajuan yang pesat, jika memang guruku itu tidak meninggal dunia tentu ia bisa memperlihatkan kepadamu, bahwa kepandaianmu itu tidak berarti apa-apa baginya...!".
Mendengar perkataan Oey Yok Su, keruan saja darah orang tua yang menjadi majikan pulau tersebut jadi meluap naik, ia telah berkata dengan suara yang mengandung keberangan : "Engkau masih demikian kecil sudah berani mengucapkan perkataan kurang ajar
seperti itu terhadapku " Akan kurobek mulutmu...!".
"Justru Siauwte berasal dari golongan boanpwe, maka Siauwte juga tidak berani untuk coba-coba mengadu ilmu dengan locianpwe. Jika memang locianpwe bisa
menghargai diri sendiri, tentunya tidak akan memaksa aku untuk mengadu ilmu denganmu. Bayangkan saja, aku baru beberapa tahun berlatih diri, sedangkan engkau telah sekian puluh tahun menyepi dan melatih diri dengan bersungguh-sungguh. Dengan demikian belum bisa ditarik kesimpulan siapa yang lebih tinggi ilmunya......!"
Mendengar perkataan Oey Yok Su, orang tua itu jadi termenung, sedangkan Pekjie, biruang putih itu, telah berdiri disamping majikannya sambil mengawasi ganas pada Oey Yok Su. Rupanya biruang ini masih menaruh dendam atas perlakuan yang tadi diterimanya dari Oey Yok Su.
Sedangkan Oey Yok Su tetah berkata lagi dengan
suara yang tenang, ia bilang: "Jika memang kita ingin mengadu kepandaian, setidaknya kita harus menanti beberapa tahun lagi sampai Siauwte menyelesaikan latihan Siauwte...!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Hemm........", orang tua itu telah mendengus dingin.
"Aku Lu Liang Cwan benar-benar penasaran, karena cita-citaku untuk dapat merubuhkan orang she Tang itu tidak kesampaian....... " dan kembali ia menangis keras sekali, seperti sikapnya seorang anak kecil.
"Jika memang demikian, berarti Thian tidak menghendaki kalian bertempur lagi" kata Oey Yok Su, berusaha menghiburnya.
Namun Lu Liang Cwan telah menarik-narik rambutnya yang panjang itu sambil menangis terus, dan akhirnya ia melompat berdiri, matanya beringas tajam, iapun berkata dengan bengis: "Aku tidak mau tahu apa alasanmu, tetapi karena engkau sebagai murid Tang Cun Liang, engkau yang harus bertanggung jawab menerima
hutang-hutangnya.....!"
Oey Yok Su menyadari tidak mungkin ia menghindar dari pertempuran dengan orang tua ini, maka ia telah tersenyum sambil berusaha membawakan sikap yang tenang, katanya dengan sabar: "Baiklah, sekarang engkau katakan, dengan cara bagaimana kita akan mengadu kepandaian.....?"
"Hmmm......., mudah saja, engkau boleh menyerang aku sebanyak sepuluh jurus, aku tidak akan melawannya, tetapi selewatnya itu, aku akan melancarkan serangan balasan. Kukira keringanan yang kuberikan untukmu itu lebih dari cukup ! Bersiap-siaplah untuk bertempur...''
Tetapi Oey Yok Su yang belum pernah bertempur
sungguh-sungguh, masih bimbang apakah ia akan
sanggup menghadapi, orang tua yang liehay ini.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Namun keadaan telah demikian menjepitnya, sehingga dia tidak bisa menghindar dari pertempurun tersebut.
Lagi pula, sekarang bukankah ia tengah berada dipulau orang she Lu tersebut "
"Baiklah....!" mengangguk Oey Yok Su.
"Terserah apa maunya Lu Cianpwe......tetapi yang kuminta, agar Lu Cianpwe berlaku sedikit murah hati kepadaku.......! "
"Kau menyeranglah...!" kata Lu liang Cwan dengan suara yang keras.
Oey Yok Su menyedot udara dalam-dalam, dan
kemudian memusatkan sinkang-nya, ia bermaksud akan mulai melancarkan serangan.
Disaat seperti itu sudah tidak ada pilihan lain buat Oey Yok Su, maka ia telah melangkah mendekati Lu Liang Cwan, ia menjura sambil berkata: "Maaf, Siauwte akan segera menyerang........!" dan membarengi dengan perkataannya itu, kedua tangan Oey Yok Su melancarkan serangan.
Karena tahu bahwa orang she Lu itu memiliki
kepandaian yang tinggi, tidak berani ia main-main, dia melancarkan serangan dengan hati-hati.
Serangan yang dilancarkannya itu memiliki tiga
perobahan yang cepat, yaitu yang per-tama untuk berusaha merubuhkan musuh, kedua mempertahankan diri jika memang tenaga musuh terlalu kuat dan ketiga merupakan kesempatan mengundurkan diri jika ternyata tidak sanggup menghadapi lawannya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan cara menyerang seperti ini memang Oey Yok Su ingin mempergunakan ketiga kesempatan tersebut.
Pertama ia memang ingin mengadu kekuatan dengan Lu Liang Cwan, tetapi jika nanti ia tidak kuat
menghadapinya ia akan bertahan diri.
Sampai kalau ia tokh masih tidak bisa untuk bertahan, maka ia akan mempergunakan gerakan terakhir untuk mundur menyelamatkan diri.
Sedangkan Lu Liang Cwan telah mengeluarkan suara tertawa dingin, pikirnya didalam hati :"Hemm, hanya sedemikian saja kepandaian yang diwarisi si tua she Tang itu kepada muridnya ini......!"
Dan ia telah mengelak. Seperti janjinya tadi bahwa ia tidak akan membalas menyerang selama sepuluh jurus, dan janjinya itu ditepati-nya.
la memang tidak balas menyerang dan hanya
mengelakkan diri atau menangkis belaka.
Tetapi waktu tenaga serangan yang dilancarkan Oey Yok Su telah tiba, Lu Liang Cwan baru terkejut.
Tenaga serangan yang dilakukan oleh Oey Yok Su
merupakan suatu gabungan kekuatan yang berputar melingkar-lingkar, sehingga merupakan libatan yang sulit untuk dielakkan. Ditangkis juga tenaga itu akan buyar dan menyerang beberapa bagian tempat lainnya.
Keruan saja, serangan serupa ini tidak pernah diduga oleh orang she Lu itu.
Ia telah mengelakkan diri dengan melompat keatas sambil menendang kearah tangan Oey Yok Su,
maksudnya ia akan membendung tenaga serangan itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi sebelum tendangannya mengenai tangan Oey Yok Su, pemuda itu telah menarik pulang serangannya, dengan sendirinya Lu Liang Cwan jadi menendang
tempat kosong. Keadaan seperti ini membuat ia jadi kecele.
Yang mengejutkan Lu Liang Cwan justru waktu itu Oey Yok Su telah membarengi dengan serangan jurus kedua, yaitu tangannya yang digerakkan dengan cepat sekali akan menggunting pinggang orang she Lu itu.
Keruan Lu Liang Cwan tambah terkejut.
Tubuhnya tengah meluncur turun, dan sekarang Oey Yok Su melancarkan serangan menggunting seperti itu, dengan sendirinya membuat posisi dirinya jadi terancam sekali.
Tetapi sebagai seorang jago tua yang memiliki
kepandaian tinggi, ia tidak menjadi bingung menghadapi ancaman seperti itu.
Dengan mengeluarkan suara dengusan dingin, tahu-tahu ia telah membungkuk dan tubuhnya berputar
seperti bola ditengah udara.
Caranya itu membuat serangan Oey Yok Su jatuh
ditempat kosong, tidak berhasil mengenai sasaran.
"Bagus......." berseru Oey Yok Su yang kagum sekali melihat betapa orang tua itu memang benar-benar liehay.
Tetapi sambil memuji begitu, Oey Yok Su juga tidak lupa membarengi dengan serangan ketiga. Serangannya kali ini merupakan jurus yang bernama "Memetik Bunga TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tho", menyambar kesegala bagian tubuh Lu Liang Cwan dengan cepat sekali.
Maka jika Lu Liang Cwan melindungi bagian bawah tubuhnya, justru bagian atas tubuhnya yang terancam.
Memperoleh serangan seperti ini, kembali Lu Liang jadi terkejut, ia sampai mengeluarkan suara "Ihh....!" dan cepat-cepat mengelakkan diri.
Beberapa kali berikutnya Lu Liang Cwan mengalami hal yang sama, selalu mengelakkan diri oleh desakan Oey Yok Su.
Sulitnya justru tadi ia yang menjanjikan tidak akan balas menyerang, maka dengan demikian walaupun
dirinya berada dalam keadaan terancam, tokh ia hanya bisa menangkis atau mengelakkan diri tanpa bisa melancarkan serangan balasan.
Namun dasarnya memang ia liehay, sepuluh jurus
telah berhasil dilewatkan dan Oey Yok Su selama sepuluh jurus itu tidak memperoleh hasil apa-apa.
"Sekarang tiba waktunya kau menerima seranganku !"
kata Lu Liang Cwan.
Tiba-tiba tangan kirinya mendorong, sedangkan
tangan kanannya menotok.
Tangan kirinya yang mendorong itu mengeluarkan
serangkum angin serangan yang kuat, sedangkan tangan kanannya yang menotok itu mengincar jalan darah "Tai-hu-hiat" di iga Oey Yok Su, jalan darah yang cukup berbahaya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi Oey Yok Su walaupun masih berusia muda,
tokh ia memiliki kepandaian yang tinggi, karena ia murid seorang tokoh sakti Tang Cun Liang.
Menghadapi serangan segerti itu ia masih bisa


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mengelakkan diri.
Sambil berkelit dengan setengah berjongkok, Oey Yok Su juga melancarkan serangan balasan keperut Lu Liang Cwan.
Serangan itu merupakan serangan biasa, untuk
membela diri, narnun telah memaksa orang she Lu itu harus melompat kebelakang, kalau tidak tentu perutnya akan menjadi sasaran empuk dari serangan Oey Yok Su.
"Hemm......, engkau masih muda, tetapi tampaknya engkau telah menguasai ilmu gurumu." kata Lu Liang Cwan.
Dan ia mulai melancarkan serangan lagi, kedua
tangannya bergerak cepat sekali, tubuhnya berkelebat dengan gerakan gesit seperti setan saja, sulit diikuti oleh pandangan mata manusia biasa.
Justru Oey Yok Su jadi kaget bukan main, ia melihat Cara bertempur lawannya ini merupakan cara yang sangat liehay, selain mempergunakan kegesitan, juga setiap tenaga serangannya mengandung maut.
Berarti ia tidak boleh memandang remeh menghadapi lawannya.
Dengan cepat Oey Yok Su juga telah mengeluarkan ilmu yang diperoleh dari gurunya.
Walaupun baru pertama kali ini Oey Yok Su
mempergunakan ilmunya untuk bertempur supgguhTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sungguh, namun disebabkan ilmu yang diwarisi oleh Tang Cun Liang merupakan ilmu yang liehay, maka setiap serangan Oey Yok Su hebat dan bisa
mempertahankan diri dari desakan Lu Liang Cwan.
Singkat sekali mereka bertempur, namun telah
puluhan jurus yang mereka lewati.
Dan selama itu memang Oey Yok Su agak terdesak.
Lu Liang Cwan tidak puas dengan hasilnya hanya bisa mendesak Oey Yok Su, ia, menghendaki untuk dapat merubuhkannya.
Namun kenyataannya, walaupun Oey Yok Su sangat
terdesak, tokh ia masih bisa mempertahankan diri.
Keadaan demikian telah membuat Oey Yok Su harus selalu main kelit dan tidak bisa balas menyerang.
Namun Oey Yok Su masih bisa menutup dirinya
dengan penjagaan yang kuat, sehingga tidak pernah serangan Lu Liang Cwan mengenai sasarannya.
Tentu saja pertempuran, tersebut menambah
penasaran Lu Liang Cwan.
Karena ia sebagai seorang tokoh yang liehay tokh sejauh itu masih belum bisa menguasai Yok Su.
Bahkan untuk merubuhkannya tampaknya tidak
mungkin terjadi dalam waktu yang singkat.
Oey Yok Su sendiri telah mengeluh.
Selama mengelakkan serangan lawan-nya yang liehay ini dia masih belum sempat untuk balas menyerang.
Kesempatan untuk melancarkan serangan balasan
sama sekali tidak dimilikinya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi sebagai seorang pemuda yang tabah Oey Yok Su bisa bertempur dengan baik dan tenang, sama sekali ja tidak menjadi takut walaupun melihat lawannya melancarkan serangan yang mengandung maut bertubi-tubi.
Disaat itu, Lu Liang Cwan yang tengah diliputi
perasaan penasaran telah mengeluarkan suara
menggeram, kemudian kedua tangannya berputar, ia telah merobah cara bertempurnya.
Oey Yok Su terkejut, ia merasakan angin serangan lawannya seperti berputar-putar disekitar tubuhnya.
Sambil mengeluarkan suara seruan perlahan, Oey Yok Su berusaha untuk memecahkan tenaga serangan lawannya.
Tetapi usaha Oey Yok Su tidak berhasil, karena
ruangan geraknya jadi semakin sempit, membuat ia jadi tidak leluasa untuk mengelakkan serangan Lu Liang Cwan.
Sampai suatu kali, dengan mengeluarkan suara
serangan, Lu Liang Cwan telah mengulurkan tangan kanannya, ia mencengkeram pergelangan tangan Oey Yok Su.
Pemuda itu berusaha untuk mengelakkan diri, tetapi gagal, bahkan pergelangan tangannya yang telah
berhasil dicengkeram oleh Lu Liang Cwan itu terasa sakit sekali, seperti tulang-tuIang pergelangan tangannya akan hancur dijepit oleh japit besi yang kuat.
Belum lagi Oey Yok Su mengetahui apa yang akan
terjadi, orang she Lu itu telah menghentak sehingga tubuh Oey Yok Su terjerembab kedekatnya, dan ia telah TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
merasakan punggungnya sakit dicengkeram oleh
lawannya. "Habislah aku kali ini....... pertama kali aku bertempur, tetapi aku sudah rubuh dan akan binasa ditangan orang ganas ini........!" berpikir Oey Yok Su dengan kecewa.
Lu Liang Cwan yang telah mencengkeram pundak
pemuda itu, mengeluarkan suara tertawa dingin.
"Ternyata kepandaianmu tidak terlalu hebat", katanya.
"Nah, pergilah kau...!" sambil berkata begitu Lu Liang Cwan melepaskan cengkeramannya.
Tubuh Oey Yok Su hampir terjerambab, ia cepat-cepat mengatur keseimbangan, tubuhnya, hanya perasaan sakit pada pundak dan pergelangan tangannya masih dirasakannya.
"Kau ternyata memang seorang pemuda yang memiliki kepandaian lumayan. Apa yang engkau katakan tadi benar adanya. Jika aku masih seusia engkau, tentu aku tidak mungkin bisa merubuhkanmu, mungkin juga aku sendiri yang akan dirubuhkan olehmu ! Telah lewat seratus jurus lebih aku baru bisa merubuhkanmu, inilah suatu hasil yang cukup mengherankan, bahwa seorang pemuda seperti engkau bisa bertahan begitu lama dari serangan-seranganku.......!"
Oey Yok Su yang mengetahui bahwa dirinya diampuni oleh Lu Liang Cwan, telah merangkapkan sepasang tangannya, ia memberi hormat, sambil katanya: "Baiklah, apakah locianpwe ingin mengartikan mengampuni aku dan mengusir aku dari pulau ini...?"
Lu Liang Cwan menggelengkan kepalanya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tidak......! Aku justru menghendaki kau menetap dipulau ini, jangan pergi lagi......!" kata Lu Liang Cwan.
Oey Yok Su jadi girang.
"Terima kasih...!"
"Jangan capat-cepat berterima kasih kepadaku, karena jika engkau telah mengetahui jelas apa yang aku maksudkan, tentu engkau akan mencaci aku... ...!"
Mendengar perkataan Lu Liang Cwan, Oey Yok Su jadi heran, ia memandang orang itu sambil tanyanya dengan ragu-ragu: "Apa yang locianpwe maksudkan...?"
"Aku memang menghendaki engkau dipulau ini sebagai penggantiku....! Mengertikah engkau" Aku menghendaki agar selamanya engkau mendiami pulau ini, sedangkan aku telah cukup lama hidup menyendiri disini selama dua puluh tahun lebih, setelah si tua she Tang itu mampus, kukira sudah tidak ada gunanya aku menyendiri dipulau ini, aku bermaksud untuk kembali kedaratan Tionggoan......! Maka perahumu akan kuambil, dan engkau yang masih berusia muda, tentu akan
sanggup menjadi penghuni pulau ini. Sedikitnya selama sepuluh tahun, bukan ?"
Terbang semangat Oey Yok Su.
Inilah hebat dan tidak disangkanya.
Jika memang perahunya dirampas dan ia ditinggal seorang diri dipulau ini, bukankah berarti ia akan menderita sepandjang hidupnya "
"Locianpwe........?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tidak perlu engkau banyak bertanya. Aku
mengatakan perahumu untukku, dan engkau boleh
menjadi pemilik pulau ini, ha.. ha... ha.... ha..... !"
Muka Oey Yok Su jadi berobah pucat.
"Tidak dapat, Cianpwe........ jika memang Lu Cianpwe bermaksud mcninggalkan pulau ini, biarlah aku akan mengajak Lu Cianpwe untuk menumpang diperahuku, tetapi untuk merampas perahuku itu dan hendak
meninggalkan aku seorang diri dipulau ini, mana bisa kau lakukan " Apapun akan kuhadapi untuk mempertahankan perahuku itu......!"
Lu Liang Cwan kembali tertawa bergelak.
"Engkau tidak akan berseorang diri dipulau ini, karena si Dewi bangsat itu juga tentu akan menemanimu !" kata orang tua she Lu itu.
"Dewi bangsat ....." Siapa dia .....?"
"Dialah scorang wanita yang sudah berusia lima puluh lima tahun...! Kami memang hidup bersama dipulau ini, tetapi kami bukan suami isteri. Kami hanya bertemu secara kebetulan saja, bahkan selama sepuluh tahun terakhir ini kami telah bertempur sepuluh kali lebih.
Setiap setahun satu kali kami mengadakan pertemuan dan mengukur ilmu ........ dia memang Iiehay, tetapi mana bisa dia merubuhkan aku...!"
"Locianpwe...sekarang dimana Dewi itu?" tanya Oey Yok Su ingin mengetahui.
"Hemm....., dia selalu mengurung diri digoa-nya, selain mencari makanan untuknya, tidak pernah ia keluar dari tempat persembunyiannya itu. la datang kepulau ini TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
setelah aku berdiam disini sepuluh tahun lebih, jadi dia berada dipulau ini baru hampir sepuluh tahun........
Tetapi dengan dia engkau jangan main gila,
kepandaiannya hebat, tangannya juga telengas.......
kepandaiannya berimbang dengan kepandaianku, karena setiap kali aku bertanding dengannya, tidak ada yang kalah atau menang diantara kami berdua!"
Oey Yok Su jadi tertarik.
"Jika demikian mengapa locianpwe ingin meninggalkan pulau ini " Bukankah-dengan adatnya wanita itu yang tentunya memiliki kepandaian yang tinggi, engkau akan memiliki kegembiraan untuk mengadu ilmu lagi
dengannya, dan aku akan menjadi saksinya, siapa nanti yang akan menang dan siapa yang akan runtuh "
Bukankah itu suatu hal yang menggembirakan sekali "
Mengapa locianpwe harus lari meninggalkannya " Atau memang kepandaian wanita itu lebih tinggi dari
kepandaian Locianpwe sendiri?"
Sengaja Oey Yok Su mengeluarkan kata-kata seperti itu.
la memancing kemarahan orang tua she Lu itu, karena sebagai seorang pemuda yang cerdik, Oey Yok Su tahu tidak ada jalan lain untuk membatalkan keinginan orang tua itu merampas perahunya.
Jika Oey Yok Su melawan dengan kekerasan, ia bukau menjadi tandingan orang tua itu. Tetapi untuk
membiarkan saja orang tua she Lu itu mengambil
perahunya, tentu saja Oey Yok Su tidak mau, sebab dia memang tidak ingin berdiam dipulau ini seorang diri sepanjang hidupnya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Maka mendengar orang tua she Lu itu menyebutnyebut perihal Dewi bangsat, dengan sendirinya hal itu merupakan sesuatu yang bisa menyelamatkan Oey Yok Su.
Sengaja ia membakar hati orang tua she Lu itu.
Rupanya pancingan yang diberikan Qey Yok Su
terkena umpan. Seketika itu juga muka Lu Liang Cwan berobah merah padam.
Ia telah berkata: "Bagus.! Engkau berusaha untuk memanaskan hatiku.......!"
Tetapi memang ada benarnya juga, selama sepuluh tahun kami selalu bertempur, tetapi tidak seorangpun diantara kami yang rubuh, tidak ada yang menang juga.
Dengan adanya engkau disini, bukankah itu
merupakan urusan yang bagus "
Aku bisa mengundang si Dewi Bangsat untuk
bertempur lagi dan engkau menjadi, saksinya.....! ha..
ha... ha.... ha..... ! nanti aku akan memperlihatkan kepadamu, betapa kepandaianku Lu Liang Cwan telah sempurna sekali, sehingga jika orang tua she Tang itu tidak cepat-cepat mampus, tokh ia akan kurubuhkan dan mampus ditanganku !
Justru si tua bangka she Tang itu rupanya memang telah mengetahui bahaya yang mengancam dirinya, maka ia lebih senang mampus sendiri saja tanpa perlu bertempur denganku lagi".
Setelah berkata begitu, Lu Liang Cwan tertawa
bergelak-gelak, tampaknya ia girang sekali.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sedangkan Oey Yok Su berdiam diri.
Panas sekali hatinya mendengar kata-kata Lu Liang Cwan yang meremehkan gurunya.
Namun disebabkan Oey Yok Su menyadari ia tidak
mungkin bisa menghadapi orang tua ini yang liehay ilmunya itu.
Ia mengalah dan berdiam diri saja, dan yang
terpenting baginya adalah berusaha menggagalkan keinginan orang tua she Lu tersebut merampas
perahunya. Waktu itu, tampak Lu Liang Cwan telah menoleh
kepada Pekjie, sibiruang putih yang sejak tadi berdiri saja disamping majikannya.
"Pekjie, engkau akan menyaksikan kembali
pertandingan aku menghajar si Dewi bangsat itu.......!'.'
kata orang she Lu tersebut.
Pekjie, biruang itu, seperti mengerti perkataan majikannya, kepalanya diangguk-anggukkan perlahan dan ia mengeluarkan suara yang perlahan, seperti manja.
Lu Liang Cwan telah melambaikan tangannya pada
Oey Yok Su, sambil katanya: "Mari engkau ikut aku.......!"
dan Lu Liang Cwan berlari memasuki pulau itu.
Oey Yok Su telah mengikuti dibelakang orang she Lu.
Karena Oey Yok Su memang memiliki kepandaian yang tinggi dan ilmu meringankan tubuhnya juga cukup terlatih, ia bisa mengikuti Lu Liang Cwan tanpa memperoleh kesulitan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sedangkan biruang putih itu juga bisa berlari cepat, hanya suara langkah kaki binatang buas ini terdengar
"gedebuk......, gedebuk......" tidak hentinya.
---oo^dwkz^0^Tah^oo--BAGIAN 14 : SIAN HO SI DEWI API
LAUW CIE LAN SETELAH berlari-lari tidak jauh, Lu Liang Cwan
membelok kesebuah lembah, yang mirip diantara celah kedua bukit tebing.
Oey Yok Su sendiri telah metihat betapa pulau itu sangat. luas.
Hal ini, membuat Oey Yok Su juga jadi heran, karena ia tidak menyangkanya bahwa pulau ini ternyata sangat luas. Didalam hatinya Oey Yok Su juga jadi berpikir, entah apa namanya pulau ini.
Lu Liang Cwan telah berlari terus memasuki lembah itu. la berlari tanpa pernah menoleh kebelakang. Sampai akhirnya ia berhenti dibawah sebuah tebing. Ia berdiri diam mengangkat kepalanya memandang keatas tebing.
Oey Yok Su yang tiba belakangan, telah melihat
didinding tebing itu terdapat sebuah goa yang cukup besar. Tidak terlihat seorang manusiapun ditempat itu.
"Inilah tempatnya si Dewi Bangsat...!" menjelaskan Lu Liang Cwan waktu melihat Oey Yok Su telah tiba
disampingnya. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tidak lama kemudian Pekjie telah tiba pula disitu, Lu Liang Cwan menoleh kepada biruang itu sambil katanya :
"Pekjie, panggillah Dewi bangsat itu......! "
Pekjie memang biruang peliharaan Lu Liang Cwan
yang terlatih sekali, ia mengetahui tugas apa yang harus dilakukannya, seperti juga ia mengerti perkataan Lu Liang Cwan. Biruang ini telah maju belasan tindak kedepan, kemudian mementang mulutnya lebar-lebar memperdengarkan suara erangan yang kuat sekali, suara erangan itu bergema keras sekali dilembah tersebut.
"Hemm......, Dewi bangsat itu tentu akan muncul...
Memang demikianlah jika aku selalu menantang dia untuk bertanding...!".
Baru Lu Liang Cwan berkata sampai disitu, justru dimulut goa itu terlihat seorang wanita berusia lima puluh tahun lebih, yang keluar dari goa tersebut.
"Tua bangka she Lu, engkau sungguh kurang ajar sekali mengganggu ketenangan-ku ..... bukankah belum genap tiga tahun " Mengapa engkau telah menantangku untuk bertempur lagi?"
Lu Liang Cwan tertawa mengikik, dia telah menunjuk Oey Yok Su sambil katanya: "Lihatlah, dipulau kita ini telah kedatangan engko kecil ini ....... bukankah ini suatu hal yang kebetulan sekali dan cukup menggembirakan jika engko kecil ini menjadi saksi untuk menentukan siapa yang lebih liehay diantara kita berdua?"
"Menjadi saksi " Apa kepandaiannya sehingga ia ingin dijadikan saksi ?" tanya wanita tua diatas tebing itu.
"Justru dia murid Tang Cun Liang, si tua bangka yang katanya telah mampus itu ..... kepandaiannya juga tidak TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
lemah...... tadi aku telah mencobanya ! Turunlah, mari kita main-main seribu jurus, tentu engko kecil ini akan mengetahui siapa yang tebih liehay, engkau atau aku......
ayo mari turun...ayo turun...!".
Wanita diatas tebing itu tampak ragu-ragu, akhirnya dia bilang: "Tetapi aku tengah melatih diri dan latihanku tanggung tidak bisa ditunda......! Jika memang angkau ingin bertempur denganku, bukankah lebih baik kita menantikan genapnya tiga tahun, yaitu satu bulan lagi, dimana genaplah tiga tahun dimana kita akan
bertempur.......disaat itu latihanku tentu telah selesai......
dan engkau baru bisa melihatnya, betapa kepandaianku sesungguhnya merupakan kepandaian yang sulit sekali untuk ditentang......!"
Mendengar perkataan wanita itu, Lu Liang Cwan
memperdengarkan suara tertawa dingin, sambil katanya dengan suara yang tawar: "Hemm...., dulu engkau selalu membuka mulut besar, tetapi sekarang mengapa engkau jadi berobah demikian pengecut" Jika memang engkau yakin kepandaianmu lebih tinggi dari kepandaianku, turunlah, mari kita mengadu kepandaian lagi!"
Muka wanita diatas tebing itu jadi berobah merah, tampaknya dia jadi mendongkol.
Tetapi lama juga wanita tersebut berdiam diri saja, sampai akhirnya Lu Liang Cwan telah berkata lagi: "Jika memang engkau jeri untuk bertempur lagi denganku, baiklah engkau mengaku kalah saja. Aku tidak akan mendesak kau untuk bertempur lagi, karena aku justru ingin pergi meninggalkan pulau ini.......!"
Muka wanita itu, yang dipanggil Lu Liang Cwan
dengan sebutan Dewi bangsat itu, jadi merah padam, dia TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tidak bisa menahan perasaan mendelunya, maka dia telah berkata: "Baiklah!"
Sambil berkata begitu, tubuhnya ringan seperti kapas telah melompat-lompat turun dari atas tebing itu.
Menyaksikan hebatnya ilmu meringankan tubuh wanita tua tersebut, Oey Yok Su diam-diam jadi merasa kagum.
Bukankah yang diperlihatkan oleh wanita tersebut merupakan ilmu meringankan tubuh yang hebat sekali "
Karena dengan menuruni tebing yang dindingnya rata dan hanya ceglok sedikit-sedikit saja, tetapi nyatanya wanita tersebut bisa melompat-lompat turun dengan gerakan tubuh yang gesit dan ringan.
Waktu itu, wanita tua itu dengan cepat telah tiba dilembah, dihadapan Lu Liang Cwan.
"Tua bangka she Lu, engkau memang benar-benar seperti anjing tua yang tidak parnah sabar......!
Bukankah kita selamanya telah mengatur, bahwa kita akan selalu mengadu ilmu jika telab berselang tiga tahun.
Kini belum genap tiga tahun engkau telah demikian kesusu ingin saling mengadu kekuatan...! Baiklah...!
Baiklah...! Biarlah kulayani keinginanmu...!".
Dan sambil berkata begitu, telapak tangan kiri wanita tersebut telah mengebut kesamping, menampar muka Pekjie, yang berdiri disampingnya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Plakk....!" keras tamparan itu, dan hebatnya justru Pekjie telah terpelanting bergulingan ditanah sambil mengeluarkan suara pekik kesakitan.
Muka Lu Liang Cwan jadi berobah dan ia telah berkata dengan suara yang dingin:
"Mengapa engkau harus melampiaskan
kemendongkolanmu pada Pekjie...." Mengapa engkau tidak menyerang kepadaku....?"
Wanita yang dipanggil oleh Lu Liang Cwan dengan sebutan Dewi Bangsat itu telah mengeluarkan suara tertawa yang sambung meryambung, sampai akhirnya ia baru menyahutinya :
"Hemm....., engkau begitu sayang sekali kepada binatang itu justru aku muak melihatnya. Jika tidak memandang mukamu, tentu aku akan menampar pecah kepalanya......!"
Saat itu Pekjie telah bangun berdiri sambil tidak hentinya mengeluarkan suara rintiban, rupanya tamparan yang dilancarkan oleh wanita tersebut telah membuat ia kesakitan.
Tetapi Pekjie juga tidak berani berdiri dekat-dekat lagi dengan wanita tua tersebut, ia telah memisahkan diri cukup jauh, rupanya ia bermaksud untuk menjauhi diri dari wanita itu kuatir kalau-kalau nanti ia ditempiling seperti tadi.
Oey Yok Su telah melihatnya betapa wanita yang baru turun dari atas tebing itu, yang selalu dipanggil dengan sebutan Dewi Bangsat oleh Lu Liang Cwan, merupakan seorang wanita tua yang berangasan dan cepat sekali naik darah.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Lu Liang Cwan telah berkata dengan suara yang dingin
: "Sekarang kita mulai.....?"
"Tunggu...!" kata Dewi Bangsat itu sambil menoleh kepada Oey Yok Su.
Dengan sinar mata yang. sangat tajam ia mengawasi Oey Yok Su, seperti juga tengah meneliti keadaan pemuda tersebut.
"Anak yang baik, bakat yang bagus" menggumam wanita tersebut.
Tetapi sambil menggumam begitu, tidak diduga justru tangan kanannya telah bergerak, dan ia telah melakukan tamparan seperti yang dilakukannya tadi kepada Pekjie.
Keruan saja Oey Yok Su jadi kaget, tetapi ia beda dengan Pekjie.
Melihat datangnya serangan, cepat sekali ia berkelit, sehingga kepalanya tidak sampai kena ditampar oleh wanita tersebut.
"Wutt......tt" tangan wanita itu telah lewat disisi pipinya, dan Oey Yok Su jadi mengeluh juga, jika tadi ia terlambat sedikit saja, tentu pipinya yang akan menjadi sasaran dari telapak tangan wanita tersebut.
"Hebat.....!" memuji wanita itu sambil mengacungkan ibu jarinya kepada Oey Yok Su.
"Engkau seorang anak yang berbakat dan gesit.... !"
Oey Yok Su hanya tersenyum saja menerima pujian seperti itu, sedangkan hatinya berpikir dengan
mendongkol: "Enak saja engkau bicara, jika tadi aku terlambat mengelakkan diri, bukankah berarti tubuhku akan tunggang langgang terkena tamparanmu ?".
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Namun Oey Yok Su tidak berani mengemukakan
perasaannya itu, yang hanya ditindih-didalam hatinya.
Lu Liang Cwan yang menyaksikan itu telah tertawa bergelak, iapun berkata:
"Apa yang kubilang tadi " Bukankah anak ini cukup hebat" Aku saja cukup sulit untuk merubuhkannya, memerlukan waktu cukup lama ...!"
Wanita itu telah bertanya dengan suara yang dingin:
"Sekarang dengan cara apa kita akan bertempur ?"
tegurnya. "Dengan cara biasa, ilmu, apa saja yang kita miliki boleh dipergunakan untuk merubuhkan lawan masing-masing...!" menyahuti Lu Liang Cwan.
"Bagus.....! Tahukah engkau bahwa kali ini aku telah berhasil menciptakan semacam ilmu yang baru ...... yang luar biasa ?" tanya wanita itu.
"Ilmu apa..... ?"
"Ilmu api...!,"
"Hemm....... boleh kau pergunakan jika engkau beranggapan ilmu apimu itu hebat sekali" kata Lu Liang Cwan menantang.
"Hemm...., jangan engkau memandang remeh seperti itu, jika kelak engkau telah melihat betapa hebatnya ilmu apiku itu, tentu engkau akan bengong tanpa
mengerti.......!"
"Sudahlah, kita tidak perlu terlalu banyak bicara, mari kita mulai saja untuk bertempur....'' tantang Lu Liang Cwan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Wanita itu, si Dewi Bangsat, telah mengangguk.
"Aku Sian Ho (Dewi Api) Lauw Cie Lan tidak akan memberi hati lagi kepadamu ..... engkau harus berhati-hati, karena sekarang ini aku akan melancarkan serangan yang sungguh-sungguh, karena kulihat semakin lama engkau semakin kurang ajar saja."
Lu Liang Cwan tertawa bergelak, ia telah berkata dengan sikap menantang:
"Jika memang engkau bermaksud untuk mengeluarkan seluruh kepandaianmu, silahkan, bukankah sejak
dulupun aku selalu meaganjurkan agar engkau
mengeluarkan seluruh kepandaianmu, agar diantara kita bisa diputuskan siapa yang jauh lebih tinggi
kepandaiannya " Dan bukankah tiga tahun yang lalu waktu kita bertanding, engkau telah terdesak begitu hebat, sehingga untuk membela diri saja engkau
setengah mati ?"
"Hemm.....", mendengus wanita itu, Sian Ho (si Dewi Api), yang memandang bengis kepada Lu Liang Cwan.
"Lain dulu lain sekarang. Dulu memang boleh jadi aku tidak berhasil merubuhkan engkau, walaupun engkau sendiri tidak berhasil merubuhkan aku. Tetapi sekarang, justru aku telah berhasil menciptakan ilmu apiku, maka sekarang ini engkau jangan harap bisa menghadapi aku dengan baik."
"Justru aku ingin melihat sampai berapa tinggikah kepandaian yang telah engkau ciptakan itu......!"
menantang Lu Liang Cwan.
Oey Yok Su melihat kedua orang ini telah berdiri saling berhadapan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mereka tampaknya akan segera mulai melancarkan
serangan. Maka Oey Yok Su telah mundur beberapa langkah
untuk menjauhkan diri.
Sedangkan Lu Liang Cwan telah menoleh kepada Oey Yok Su, dia bilang: "Engkau akan menjadi saksi dan engkau harus berlaku jujur, untuk menyatakan siapa yang lebih liehay di bandingkan dengan yang lainnya.
Mengertikah engkau ?"
Oey Yok Su menganggukkan kepalanya.
Hatinya tertarik sekali.
Kedua orang ini tampaknya memang bukan jago


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sembarangan. Mereka tentu memiliki kepandaian yang tinggi.
Bukankah sebelumnya Lu Liang Cwan telah
merubuhkannya, walaupun memakan waktu yang cukup lama "
Dilihat dari gerak-geriknya Dewi Api itupun bukan jago sembarangan, ia tentu memiliki kepandaian yang tinggi sekali.
---o^dewi~kz~0~Tah^o--Maka menyaksikan pertempuran dari dua orang jago yang liehay seperti itu, merupakan pertunjukan yang menarik hati baginya.
Oey Yok Su telah mengawasi dengan penuh perhatian, disaat mana kedua orang itu, Lu Liang Cwan dan wanita TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang bergelar Dewi Api itu bersiap-siap untuk saling serang.
Sebagai pemuda yang memiliki kepandaian tinggi, tentu saja Oey Yok Su mengetahui bahwa kedua orang yang bersiap-siap akan bertempur itu adalah dua orang tokoh sakti yang memiliki kepandaian tinggi, karena Oey Yok Su sendiri pernah bertempur dengan Lu Liang Cwan, ternyata ia tidak berdaya apa-apa, bahkan kena
dirubuhkan oleh orang she Lu itu.
Begitu juga halnya dengan Sian Ho Lauw Cie Lan, dilihat dari gerakan yang dilakukannya disaat menuruni tebing itu, ia memang memiliki ilmu meringankan tubuh yang menakjubkan, disamping itu juga tentu ilmu silatnya luar biasa, sebab menurut pengakuan dari Lu Liang Cwan mereka setiap setahun sekali saling tempur, walaupun telah berlangsung sepuluh tahun lamanya tokh mereka masih tidak bisa saling merubuhkan. Karena kepandaian mereka berimbang.
Akan menyaksikan pertempuran diantara kedua tokoh sakti itu membuat Oey Yok Su jadi tertarik sekali, sebab ia memang ingin melihat sampai berapa tinggi
kepandaian sesungguhnya dari Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lan, kedua tokoh sakti itu.
Waktu itu Lauw Cie Lan telah berkata dengan suara yang tawar:
"Hemm........, sekarang kita mulai?"
"Ya !" Lu Liang Cwan mengangguk sambil tertawa menyeringai.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mereka berdua sama sekali tidak menggerakkan
tangannya masing-masing, hanya berdiri saling
berhadapan dengan mata terpentang lebar.
Mereka tetap berdiam diri sekian lama dalam posisi saling berhadapan, sampai akhirnya salah seorang diantara mereka, yaitu Lu Liang Cwan, telah terhuyung satu langkah kebelakang!
OeY Yok Su yang semula heran melihat sikap kedua orang yang akan saling bertanding itu, yang hanya berdiam diri saja, jadi terheran-heran dan dia baru mengerti setelah meiihat Lu Liang Cwan terhuyung begitu.
Disaat seperti itu hati Oey Yok Su jadi tergetar, karena perasaan kagumnya.
Bayangkan saja, kedua orang itu tengah bertempur tanpa menggerakkan kedua tangannya, tetapi
kenyataannya mereka tengah saling serang dengan mempergunakan lwe-kang kelas tinggi. Sehingga tanpa menggerakkan kedua tangan mereka masing-masing, tenaga lwekang mereka telah bisa menyambar keluar dari sekujur tubuh mereka, terutama dari bagian pusarnya, dimana hawa murni mereka telah menyambar begitu kuat.
Kenyataannya Lu Liang Cwan Yang telah kena
digempur kuda-kudanya.
Tetapi Lu Liang Cwan tidak menyerah begitu saja, dia telah bisa berdiri tetap dan menghentakkan kepalanya perlahan, dan anehnya tubuh Lauw Cie Lan jadi
bergoyang-goyang. Rupanya wanita tua she Lauw itu TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
berusaha mempertahankan diri dari terjangan tenaga lwekang yang dilancarkan Lu Liang Cwan.
Tetapi setelah bertahan sekian lama, akhirnya Lauw Cie Lan mundur satu langkah.
Hal itu memperlihatkan kepandaian kedua orang tokoh sakti ini memang berimbang.
Yang membuat Oey Yok Su kagum, itulah cara
bertempur mengadu lwekang yang tidak biasanya, aneh dan menakjubkan, setidaknya menambah pengalaman buatnya.
Waktu itu Lu Liang Cwan dengan tertawa menyeringai telah berkata: "Kita masih berimbang, sekarang kita coba lagi...:!" sambil berkata begitu, tubuhnya tidak tinggal diam, dia lalu berjongkok dengan satu kaki saja, sedangkan kakinya yang lain telah diangkat tinggi-tinggi sikapnya itu sangat aneh dan lucu.
Namun kesudahannya hebat, justru tenaga dalam
yang dipergunakan oleh Lu Liang Cwan sangat kuat sekali menerjang Lauw Cie Lan.
Sedangkan Lauw Cie Lan juga tidak tinggal diam saja menghadapi serangan seperti itu, ia telah memiringkan tubuhnya, yang bergoyang kekiri lalu kekanan berulang kali, seperti sedang menari.
Justru dengan gerakannya itu Lauw Cie Lan telah mengeluarkan lwekangnya yang tingngi pula.
Begitulah, kedua orang ini telah saling tindih dan berusaha merubuhkan lawannya dengap
mempergunakan tenaga lwekang mereka.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Hanya saja cara bertempur mereka yang berlainan dengan cara-cara bertempur lazimnya, membuat Oey Yok Su jadi memandang terpukau ditempatnya.
Setelah menyaksikan pertandingan kedua orang
tersebut lebih lama, Oey Yok Su memperoleh kenyataan kepandaian kedua orang ini mungkin satu tingkat dibawah kepandaian gurunya almarhum, dan hanya ilmu mereka yang aneh-aneh dan luar biasa.
Yang menarik hati Oey Yok Su juga adalah cara-cara bertempur kedua orang itu, yang sama sekali tidak menggerakkan kedua tangan mereka untuk saling
menyerang, membuat Oey Yok Su benar-benar kagum karenanya.
Pekjie, biruang tinggi besar berbulu putih itu, juga berdiri mengawasi jalannya pertandingan itu, tampaknya binatang buas ini tertarik sekali. Bahkan tidak jarang Pekjie mengikuti gerak-gerik dari majikannya, sehingga Oey Yok Su yang menyaksikannya jadi tertawa.
Lauw Cie Lan sendiri rupanya telah habis sabar karena setelah mereka saling serang beberapa saat lamanya, masing-masing belum juga bisa merubuhkan lawannya.
Dengan mengeluarkan suara mendesis seperti desisan ular, tahu-tahu tangan kanannya dihentak keatas berulang kali, seperti tengah mengambil sesuatu ditengah udara.
Yang jelas muka Lu Liang Cwan kian lama kian
berobah, dan disekujur badannya juga telah mengucur keringat yang sebesar biji jagung.
Tubuhnya juga sering tergetar, tampaknya ia
menderita kepanasan yang luar biasa.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tentunya wanita tua itu mempergunakan ilmu apinya", pikir Oey Yok Su.
"Bukankah ia bergelar Sian Ho " Hemm...., jika dilihat demikian memang kepandaian yang dimiliki wanita tua itu tinggi sekali, apakah orang tua she Lu itu akan bisa dirubuhkannya ?"
Dengan penuh perhatian Oey Yok Su telah mengawasi jalannya pertempuran tersebut. Sampat akhirnya ia telah berpikir lagi: "Tetapi orang tua she Lu itu juga memiliki kepandaian yang luar biasa, tidak mungkin ia menyerah begitu mudah. Telah sepuluh-tahun, dimana setiap setahun sekali mereka saling mengadu ilmu. Tentu saja mereka berimbang ilmunya, bukankah dalam waktu yang begitu panjang mereka selalu tidak bisa merubuhkan lawan masing-masing ?"
Sedang Oey Yok Su berpikir begitu, tiba-tiba terdengar suara tertawa Lauw Cie Lan, wanita tua itu telah menggerak-gerakkan tubuhnya seperti menari.
Lu Liang Cwan telah melompat mundur beberapa
langkah kebelakang.
"Dewi Bangsat, ilmu siluman apa yang kau
pergunakan ?" tanya Lu Liang Cwan, sambil mengawasi dengan sorot mata yang tajam.
Tetapi Lauw Cie Lan telah menyeringai
memperdengarkan suara mendesis, iapun terus
bergerak-gerak seperti menari, sampai akhirnya ia merogoh saku bajunya, mengeluarkan sesuatu.
Oey Yok Su yang melihat perobahan dalam
pertempuran yang tengah terjadi itu, mementang
matanya lebar-lebar, hatinya jadi tegang.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Setelah Lauw Cie Lan menggerakkan tangannya,
barulah Oey Yok Su mengetahui bahwa yang diambil oleh wanita itu dari sakunya tidak lain dari bibit api.
Saat itu Lauw Cie Lan telah menyalakan bibit api itu.
Anehnya, ia telah menyalakan api yang cukup besar disekitar dirinya.
Dari tangannya kemudian dilemparkan semacam
benda bubuk, yang membuat api menyala besar. Benda berbentuk bubuk halus itu seperti bubuk belirang, tetapi baunya harum. Yang jelas api itu telah berkobar menyala sangat besar dan tinggi sekali.
Oey Yok Su jadi kaget, ia tidak mengetahui apa yang ingin dilakukan oleh wanita tersebut dengan sikapnya itu, yaitu menyalakan api disaat mereka tengah bertempur.
Yang membuat Oey Yok Su lebih kaget lagi justru waktu itu Lauw Cie Lan telah melompat ketengah
kobaran api! "Ahh......!" Oey Yok Su jadi mengeluarkan suara seruan tertahan.
Namun, disaat itu Lauw Cie Lan benar-benar telah menari-nari ditengah-tengah kobaran api. Hal ini menakjubkan sekali.
Lu Liang Cwari szndiri sampai berdiri tertegun
karenanya. "Inikah yang kau katakan merupakan ilmu yang baru saja engkau ciptakan ?" tanya Lu Liang Cwan kemudian sambil mementang matanya lebar-lebar mengawasi Sian Ho Lauw Cie Lan, yang saat itu tengah menari-nari TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
didalam kobaran api, tanpa sedikitpun pakaian dan tubuhnya terbakar.
Lauw Cie Lan masih terus bergerak-gerak menari-nari dalam kobaran api, ia telah menyahuti dengan suara mendesis : "Benar.......sepuluh tahun aku berusaha menciptakan ilmuku ini, dan dua tahun terakhir ini aku baru bisa menciptakannya dan berhasil menguasainya dengan baik....... sekarang jangan harap engkau bisa menghadapi diriku...!".
Kisah Pedang Bersatu Padu 8 Pedang Bunga Bwee Karya Tjan I D Pendekar Kidal 5

Cari Blog Ini