Ceritasilat Novel Online

Pengelana Rimba Persilatan 13

Pengelana Rimba Persilatan Jiang Hu Lie Ren Karya Huang Yi Bagian 13


"Berhenti!" Mi-hun-tai-sui berteriak menghentikan Er-lang-shen yang membalikan tubuh ingin pergi, sambil tertawa dingin membentak, "Ketua bentengmu sama sekali tidak ada di Da-sheng-guan, tadi seharusnya dia dengan wakil ketua Gao, di temani oleh ketua setempat, memimpin di Da-sheng-gang, menunggu laporan dari teman-teman diperairan. Tapi dia pagi ini membawa orang, diam-diam sudah pergi, sampai sekarang masih tidak tahu keberadaannya, aku kira dia sudah sampai di daerah ini! Kau adalah kepercayaan dia, seharusnya tahu dimana dia, paling baik kau bawa aku temui dia, jika tidak......"
"Jika tidak, kau akan memakan aku?" Er-lang-shen berkata sambil menggigit gigi.
"Bila perlu, aku akan melakukannya." Mi-hun-tai-sui tertawa keji, maju mendesak.
Orang yang bersatu dengan tujuan untung rugi, akhirnya akan berpisah karena perselisihan untung rugi.
Kedua belah pihak yang merasa diri kuat ini, di muka bersepakat bekerja sama, sebenarnya masing-masing mempunyai siasat, masing-masing mencari keuntungan sendiri, jadi masing-masing bertindak sendiri-sendiri, kau berbohong aku menipu, jika di dalam siasat jika terjadi perselisihan maka wajah asli masing-masing baru kelihatan.
Mendadak amarah Er-lang-shen membara, tapi bagaimana pun di dalam hatinya masih ada perasaan takut, dia meloncat miring satu zhang lebih, merebut posisi angin dan mencabut pedangnya.
Puder Xiao-yao Mi-hun-tai-sui, keampuhan-nya menakutkan orang, merebut posisi angin adalah cara bagus untuk melindungi diri, racun yang menyebar mengikuti angin, tidak mungkin melukai orang yang berada diatas angin.
"Majulah! racunmu yang hina ini, hanya segitu saja." Er-lang-shen mengangkat tangan kiri, di ujung jarinya tampak satu sinar dingin, "kau menggunakan racun, aku gunakan senjata gelap, kedua belah pihak bertaruh nyawa, kalah menang masih belum tahu. Aku berani bertaruh nyawa denganmu, cuma takut kau tidak bisa menerima kekalahan."
"Senjata gelapmu hanya untuk menggaruk gatalku juga masih belum pantas." Mi-hun-tai-sui dengan sombongnya menggetarkan lengan baju, siap menerjang.
Dari kejauhan terdengar satu teriakan, seorang laki-laki besar datang dengan terburu buru.
"Lapor pada tuan tamu, ada laporan kilat." Laki-laki besar sambil terengah-engah berlari sambil berteriak, "segera."
Mi-hun-tai-sui mundur ketempat semula.
Er-lang-shen pada temannya memberi aba aba, cepat-cepat mengundurkan diri.
"Laporan kilat apa?" Mi-hun-tai-sui buru buru tanya.
"Dari kota mengantarkan laporan kilat, telah menemukan seseorang yang mencurigakan." Laki-laki besar sambil terengah-engah buru-buru melapor.
"Brengsek! Seorang yang mencurigakan, itu bisa dianggap laporan kilat?" kata Mi-hun-tai-sui dengan marah, "Setiap hari juga bisa menemukan ratusan orang yang mencurigakan, mungkin kalian akan mati karena gelisah."
"Orang itu marga Fu, dipanggil Fu-qi." Kata laki-laki besar cepat-cepat.
"Fu-qi, lalu apanya yang mencurigakan?"
"Orang yang menghancurkan benteng Zhang-feng namanya Fu-jiu, Qi dan Jiu adalah angka ganjil."
"Di dunia ini orang yang bermarga Fu banyak sekali! Apa perlu mengkhawatirkan keselamatan ketua benteng Xi?"
"Yang ini paling mencurigakan, jika benar-benar adalah orang ini, dia bukan saja mempunyai harta benda jutaan dari ketua benteng Xi, juga ada ratusan ribu perak, teman-teman sealiran, siapa yang tidak ingin mencari dia minta bagian" Orang di kota telah mengutus orang melapor pada ketua perkumpulan, berharap orang-orang disini sementara meninggalkan dulu pencarian para wanita Jin-she-dong, segera ke kota membantu, supaya tidak di rebut dulu oleh orang yang serakah, lebih-lebih harus mewaspadai ketua benteng Xi......"
"Aduh..! kalau begitu hayo jalan!" Mi-hun-tai-sui sekali loncat sejauh dua zhang, sekali bilang jalan langsung jalan.
Fu-jiu telah mengosongkan gudang pusaka bawah tanah benteng Zhang-feng, jumlahnya lebih dari jutaan. Selain itu gosip di Jiang-hu dari Sepasang Cantik Jiang-nan, dia merampas ratusan ribu harta rampokannya.
Satu liang perak saja mungkin babak belur memperebutkannya, apalagi uang jutaan liang perak, cukup menimbulkan satu peperangan.
Ketua benteng Xi sedang menebarkan besar-besaran uangnya, dengan uang banyak menyewa orang-orang persilatan untuk mencari keberadaan Fu-jiu, tinggi hadiahnya mengejutkan orang dan sudah menjadi sasaran para orang serakah. Hampir seluruh orang persilatan yang bermarga Fu, akhir-akhir ini tidak berani terang terangan mengenalkan dirinya, supaya tidak mendapat kecelakaan yang tidak diinginkan.
Manusia mati karena harta, burung mati karena makanan.
Orang-orang yang bekerja untuk ketua benteng Xi, kebanyakan bekerja demi uangnya.
Perkumpulan Cun-qiu bekerja sama dengan ketua benteng Xi, alasan dipermukaannya sangat bagus, di dalam tulangnya tetap demi ratusan ribu liang perak itu. Tentu saja, jika bisa mendapatkan pusaka jutaan perak yang tadinya milik ketua benteng Xi, itu lebih bagus lagi.
Ingin mendapatkan harta jutaan perak itu, maka jangan sampai diketahui oleh ketua benteng Xi, lebih-lebih harus bertindak lebih dulu jangan sampai ketinggalan, mendapatkan orangnya terlebih dulu, maka keadaannya sudah pasti!
Makanya orang-orang perkumpulan Cun-qiu tidak memandang ketua benteng Xi dan anaknya sebagai orang sendiri, ada banyak hal dilakukan dengan diam-diam, tidak diketahui oleh ketua benteng Xi.
Di pelabuhan di Da-sheng-guan, di sebuah gudang kosong, Yu-shu-xiu-shi menemui orang yang membawa laporan yang diutus dari kota Jiang-ning.
Gudang adalah pos pusat komando sementara perkumpulan Cun-qiu, setelah membaca laporan yang telah dijaga ketat, Yu-shu-xiu-shi tidak seratus persen percaya, reaksinya tidak sehebat Mi-hun-tai-sui, dia tidak segera melakukan tindakan.
"Pemimpin, harap cepat memutuskan.'' Seorang setengah baya melihat kecurigaan dia, dipinggir mendesak.
"Tidak bisa karena satu orang yang mencurigakan, lalu buru buru ke kota Jiang-ning membuktikannya." Alasan yang dia ajukan cukup beralasan, "Jika saat ini dari Nan-jing juga melaporkan hal yang sama, bukankah aku harus membagi orang untuk mengurusnya" Kecuali sudah pasti orangnya adalah si anjing kecil Fu, aku tidak ingin orang-orang disini keluar."
"Pemimpin......"
"Jika salah, bukankah kedua tempat ini akan mengacaukan tindakan selanjutnya?"
Di ruang kamar seberang melangkah keluar Liu Fei-yan, dia menyamar seperti seorang wanita kampung yang mirip sekali.
"Biarku bawa beberapa orang pergi menyelidiknya." Kata Liu Fei-yan, jelas dia telah mendengar laporannya, "aku kenal dia, sekali melihat aku bisa tahu benar atau salah."
Dari rak kosong tidak jauh dari sana, berdiri menyander seorang setengah baya yang wajahnya dingin seperti setan.
"Wakil ketua Gao pasti tidak mau pergi, dia ingin menunggu laporan dari orang-orang di perairan, dia tidak mau gagal, dia percaya tidak lama lagi pasti ada laporan orang-orang Jin-she-dong, hati dia seluruhnya sudah ditaruh diatas tubuh kakak beradik dari Jin-she-dong itu." Kata orang setengah baya dingin, perkataannya mengandung sindiran, "nona Liu, kau pergilah! Walau benar si anjing kecil Fu itu muncul, dia juga tidak akan mau pergi."
"Ketua cabang Liu, mengapa kau berkata begitu?" Yu-shu-xiu-shi dari malu jadi marah, seperti akan meledak.
Orang ini adalah salah satu ketua cabang dari tiga cabang luar, ketua cabang Yin-guai (dingin aneh) Liu Qing-shi.
Ketua cabang luar kedudukannya lebih tinggi dari pada ketua cabang dalam, tapi tentu saja lebih rendah posisinya dari wakil ketua perkumpulan.
Ketua cabang ini sangat percaya diri, tidak menganggap pada Yu-shu-xiu-shi sebagai wakil ketua perkumpulan, karena mengangap dirinya lebih tua, perkataannya mengandung sindiran, tidak sopan sekali.
"Jujur saja." Yin-guai tertawa dingin, "kegemaran wakil ketua Gao terhadap harta benda, lebih tipis banyak dibandingkan terhadap wanita. Jika diganti aku, aku juga tidak akan pergi, terhadap wanita aku juga sedikit tidak bisa melepasnya, aku lebih setuju menggunakan satu gunung mas, bisa menukar seorang wanita yang cantik dan muda. Dua wanita cantik dari Jin-she-dong itu, lebih berharga diperebutkan dari pada jutaan liang perak."
"Kau......" "Nona Liu, aku temani kau pergi." Yin-guai melangkah keluar.
Segera ada orang yang mengikutinya. Bagaimana Yu-shu-xiu-shi bisa tidak ikut pergi"
0-0-0 Bab 27 Berita yang disebarkan oleh perkumpulan Cun-qiu, sama dengan perintah berkumpul dengan segera.
Tapi sama sekali tidak diberitahukan pada orang-orang benteng Zhang-feng, orang-orang benteng Zhang-feng sebenarnya tidak bergerak bersama dengan orang-orang perkumpulan Cun-qiu, juga tidak tahu pengaturannya perkumpulan Cun-qiu.
Orang-orang penting perkumpulan Cun-qiu, segera pergi ke kota Jiang-ning.
Tentu saja tidak bisa mengelabui orang yang ada kepentingan.
Masalah menyelidiki orang-orang Jin-she-dong tanpa disengaja jadi tertunda.
Orang-orang perkumpulan Cun-qiu cukup banyak, anak buah yang jadi pesuruh lebih banyak lagi, orang yang menyampaikan berita lari kemana-rriana mengirim berita, jadi beritanya sangat lancar.
Tapi ada beberapa orang pembawa berita tidak sampai, tanpa alasan yang jelas orang-orang itu menghilang.
Situasi di ruangan sangat tegang, setiap orang tampak gelisah tidak tenang.
Yu-shu-xiu-shi juga merasa duduk salah berdiri pun salah, tidak bisa konsentrasi.
Disini kedudukan dia sudah tidak begitu penting. Tamu agung Mi-hun-tai-sui juga sudah tidak mau mendengarkan dia.
Wakil ketua di perkumpulan Cun-qiu, di bagian yang terang kekuasaannya lebih tinggi dari pada yang di bagian gelap, sekarang orang yang berada di ruangan ini, tidak saja ada dua orang wakil ketua di bagian terang, masih ada tiga orang tamu agung, semua kedudukannya lebih tinggi dari pada Yu-shu-xiu-shi.
Dia dengan kekasihnya Liu Fei-yan duduk berdampingan di sisi ruangan, duduk atau berdiri pun tidak tenang, sering berdiri berjalan bolak balik.
Hati Yu-shu-xiu-shi sama sekali tidak ada disini, tidak ada di Fu-xian yang berada di penginapan Yue Lai.
Dia sama sekali tidak percaya Fu-jiu bisa muncul di kota Jiang-ning.
Siapa pun orangnya setelah berhasil mendapatkan harta sampai jutaan, pasti akan menyembunyikan diri beberapa waktu untuk menghindarkan pengejaran, bagaimana orang ini masih bisa muncul disini" Dan melancong seorang diri.
Hati Yu-shu-xiu-shi melayang pada dua wanita cantik Jin-she-dong.
Dia yakin jika menunggu di Da-sheng-guan beberapa waktu lagi, majikan Fan dari perusahaan pelayaran, pasti tidak akan mengecewakannya, pasti memperoleh jejak perahu orang-orang Jin-she-dong, disini menunggu kedatangan ketua perkumpulan untuk menghadapi Fu-jiu, dia akan kehilangan kesempatan bagus tidak bisa menangkap wanita cantik dari Jin-she-dong.
Alasan gelisahnya orang lain, sama sekali berbeda dengan dia.
Yang mereka gelisahkan adalah: mengapa ketua perkumpulan sampai sekarang masih belum tiba"
"Celaka!" ketua cabang Du-xin-lang-jun dengan kecewa berkata, "Jika ketua perkumpulan tidak bisa datang, takutnya ada perubahan, jika orang-orang ketua benteng Xi juga datang kemari, mengetahui si anjing kecil Fu ada disini, bukankah akan jadi rusak gerakan?"
"Sudah tidak bisa menunggu lagi." Kata wakil ketua pertama Wu-chang-yi-jian Shen Yin-de dengan nada dalam sambil berdiri. (Wu-chang = setan yang mengambil arwah orang saat akan mati, Yi-jian = satu pedang), "Ketua perkumpulan pasti tertunda kedatangannya oleh sesuatu hal penting, jadi tidak keburu datang kesini mengatur, jika ditunggu terus bisa terjadi perubahan. Aku mengkhawatirkan ketua benteng Xi dan anaknya mendapat kabar datang kemari, kita sudah terlalu lama menunggu."
"Hm...! Aku malah tidak khawatirkan ketua benteng Xi dan anaknya datang, orangnya ditemukan oleh kita." Kata Mi-hun-tai-sui dengan sombongnya tertawa dingin, "aku rasa dia tidak akan berani sembarangan bergerak, aku akan membuat dia mengerti aturan siapa majikan siapa pelayan."
"Bukan begitu, tuan Huang." Wu-chang-yi-jian adalah seorang yang mengerti, seorang pemimpin pemikirannya luas, "bagaimana pun kita sudah sepakat membantu dia mencari si anjing kecil Fu, apa lagi benteng Zhang-feng dihancurkan orang, dia mengalami kerugian jutaan, apakah kita bisa menghadang dia mengambil langkah yang dahsyat" Dia bisa tidak memperdulikan segala akibatnya, menyembelih si anjing kecil Fu untuk membalas dendam, tapi kita tidak bisa tidak harus memaksa si anjing kecil Fu mengeluarkan harta ratusan ribu liang perak, si anjing kecil Fu yang mati sepeser pun tidak berharga."
"Makanya, kita tidak bisa terus menunggu kedatangan ketua perkumpulan." Kata Seruling Damai Xiao Tai-ping dengan keras, "masalahnya tidak bisa ditunggu, ditunggu lagi mungkin akan terjadi perubahan, jika si anjing kecil Fu menemukan gejala bahaya, melihat penampilan dia di benteng Zhang-feng yang hebat itu, kita mungkin harus membayar dengan harga yang sangat menakutkan, apakah bisa menangkap dia juga masih sulit di duga!"
"Memang tidak bisa menunggu lagi, menunggu lagi matahari akan terbenam di barat, waktu tidak menunggu kita." Wakil ketua dua Shen-shou-tian-jun Lai Chang-wen mengangkat tangan sambil berdiri, "kita ini tidak bisa dalam gerakan permulaan langsung menggunakan kekerasan, perkumpulan kita tidak sanggup membayar harga seharga yang dibayar oleh benteng Zhang-feng."
Yu-shu-xiu-shi membawa lima puluh lebih pesilat tinggi, jauh pergi ke benteng Zhang-feng meminta orang, menyaksikan penampilan Fu Ke-wei yang begitu hebat, dia hampir saja mati ketakutan.
Hingga, seluruh anak buah perkumpulan Cun-qiu. Siapa pun tidak berani menepuk dada menjamin bisa menghadapi Fu-jiu, ini juga alasan mengapa orang-orang ini menunggu kedatangan ketua perkumpulan datang memimpin.
Jika segera melakukan tindakan, dan tidak beruntung mengalami kegagalan, bagaimana tanggung jawab pada ketua perkumpulan"
Waktu tidak menunggu, jika di tunda terus, siapa pun tidak berani memperkirakan akan terjadi perubahan apa, di tunda lebih lama, kesempatan bocor beritanya juga semakin besar.
"Baiklah! kita tidak bisa menunggu lagi." Wu-chang-yi-jian menggigit gigi, dengan tegas memutuskan akan bertindak, "Sialan Xian-feng-tui (tendangan angin berputar), seharusnya dia tahu keadaannya mendesak sekali, harus segera mengundang ketua datang, sekarang kita sudah bersiap-siap bergerak, melakukan menurut rencana, tidak boleh ada kesalahan sekecil apa pun."
Mereka tidak tahu, pembawa berita Xian-feng-tui tidak saja tidak menyampaikan beritanya, juga tidak tahu Xian-feng-tui selamanya tidak akan bisa menyampaikan berita, karena dia sudah dibunuh oleh sekelompok orang misterius.
Beberapa orang masih merasa ragu, masih berharap ketua bisa tiba pada tepat waktunya.
Di luar ruangan terdengar suara derap kaki yang tergesa-gesa, masuk seorang laki-laki besar.
"Lapor pada wakil ketua." Laki-laki besar terengah-engah cepat-cepat melapor, "kami menemukan beberapa orang yang patut dicurigai, mereka berturut-turut masuk ke penginapan Yue-lai, harap beri petunjuk harus bagaimana menghadapinya?"
"Celaka!" Wu-chang-yi-jian meloncat, "mungkin kita telat selangkah, segera lakukan tindakan."
Orang yang ragu-ragu jadi tidak ragu-ragu lagi, dengan gerakan menyatakan mendukung.
Fu Ke-wei beristirahat di dalam kamarnya, malam hari ini dia berencana menemui beberapa ular setempat mencari berita, dia tidak memperhatilan gerakan yang terjadi di luar sana.
Di penginapan juga tidak terjadi perubahan yang mencurigakan.
Dia mengira tidak mungkin ada musuh yang muncul di kota Jiang-ning, kota yang sudah tertinggal ini, orang-orang persilatan mana ada semangat mengunjunginya"
Seharusnya dia berjalan-jalan di kota, saat ini dia jadi kurang hati-hati, sehingga kewaspadaannya hilang, dia tinggal terus di dalam kamar beristirahat, tidak tahu dewa kematian sedang perlahan mendekati dirinya, mengulurkan tangan mau mengambil nyawanya.
Hari sudah tidak pagi lagi, tamu-tamu mulai berdatangan menginap.
Di luar terdengar ada derap kaki, ada orang mengetuk pintu.
"Masuk." Dia sudah tidur sejenak, tampak wajahnya bersemangat, dia membuka pintu kamar.
"Mengantarkan air minum." Pelayan dengan wajah yang polos membawa teko besar, sebelah tangannya lagi membawa baki, berdiri di luar sambil tawa berkata, "apakah sarapan malam mau diantarkan ke kamar" Atau mau makan di rumah makan" Di seberang jalan ada satu rumah makan kecil yang cukup bagus, masakannya cukup enak, tuan boleh mencobanya kesana" Memang lebih enak di bandingkan dengan makanan penginapan kami."
Pelayan sambil bicara, sambil mengambil alat minum yang lama, diganti dengan yang baru, dengan telitinya membereskan rak lampu, memeriksa jendela, tampak sekali dia adalah pelayan yang bertanggung jawab juga rajin dan jujur.
Pelayan memperkenalkan rumah makan adalah hal biasa, makanya dia tidak curiga. Jika pelayan memaksa menyatakan dia harus makan di penginapan, mungkin dia akan timbul rasa curiga dan menolaknya.
"Tolong antarkan aku sarapan malam ke kamar, setelah makan aku ingin jalan-jalan ke kota!" dia dengan santai minum satu gelas teh.
"Tunggulah sebentar tuan, aku segera antarkan."
Setelah menyalakan api lampu pelayan itu lalu berjalan keluar sambil menutup pintu.
Fu Ke-wei tanpa sengaja menyalakan lagi satu sumbu lampu.
Begitu dinyalakan tampak percikan api muncrat, mendadak ada asap hijau bersinar sangat terang lalu padam.
Wajah dia segera berubah, timbul perasaan merinding.
Menambah nyala satu sumbu lampu, apinya tidak mungkin muncrat begitu, seharusnya sinar lampu pelan-pelan bertambah, juga tidak mungkin timbul asap hijau yang bersinar sangat terang lalu padam.
Seorang yang kewaspadaannya tinggi, sangat sensitif pada hal-hal yang tidak normal, dia juga tidak terkecuali, dengan sendirinya dia merasakan ada bahaya. Segera dia meniup memadamkan lampu, tapi dia sudah merasakan bumi terasa berputar.
Tiga orang pelayan sedang membersihkan koridor di kedua ujung, memperhatikan terus jendela kamar Fu Ke-wei.
Pelayan yang mengantar teh mendekati seorang pelayan yang ada di ujung koridor, memberikan isyarat tangan.
"Keadaannya tidak normal, jangan sembarangan bertindak." Pelayan yang ada di ujung koridor dengan tegang berteriak perlahan.
"Kenapa" Aku melihat sendiri dia minum air tehnya." Pelayan yang mengantar teh juga perlahan berkata, "lampunya sudah dinyalakan beberapa saat, baru aku keluar. Saat ini seharusnya racunnya sudah bereaksi, dia seharusnya sudah......"
"Kau lihat, lampunya telah padam."
Disana bisa terlihat sinar yang menembus jendeka kamar, dengan mudah bisa melihat lampu kamar menyala atau padam.
"Iii...! Bagaimana mungkin!" kata pelayan yang mengantar teh, "kita sudah memperhitungkan tanpa kesalahan, aku berani mengatakan siapa pun orang persilatan meski sangat waspada, tidak mungkin bisa merasakan ada kelainan. Mmm! Aku pergi periksa lagi......"
"Jangan." Pelayan yang mengawasi menarik temannya, "jika dia menyadari ada bahaya dan sekarang kau masuk kesana, padahal racun Puder Xiao-yao di dalam tubuhnya bereaksi lamban, kau hanya punya satu jalan, mati."
"Ini......kau kira dia dewa......"
"Jangan lupa kehebatan dia di benteng Zhang-feng, asalkan dia mengulurkan tangannya, kau pasti mati."
"Ini.." "Kita tunggu wakil ketua perkumpulan bertindak, aku tidak ingin mati sia-sia." Kata pelayan yang mengawasi, "jika dia masih ada tenaga melarikan diri, aku tidak bisa tanggung resikonya. Aku tahu diri, kita sama sekali tidak bisa menghadang dia."
"Baiklah! harap saja Shen-xian-gao (salep dewa-dewi) nya Lian-hun-yi-shi (melebur arwah Yi Shi = pendeta dao.) bisa berguna, menunggu sebentar lagi kita akan tahu hasilnya."
Begitu menunggu, sama dengan menunggu timbulnya masalah.
Ketika itu seorang asing seperti tamu penginapan berbaju hijau muncul di ujung koridor, dengan langkah cepat dia mendekati kamar, gerakannya segera menimbulkan perhatian empat pelayan palsu, rupanya satu pertarungan sengit berbau amis darah segera akan terjadi, penginapan Yue-lai telah menjadi tempatnya pertarungan berdarah.
Yang pertama bereaksi adalah pelayan yang membersihkan lantai, dia maju mengejar orang yang menyamar tamu penginapan berbaju hijau itu, sapunya dengan kuat menyapu miring.
Tamu itu dengan waspada merendahkan pinggang membalikan tubuh, lengan baju besarnya dikibaskan, terdengar suara geledek, buum... suara keras terdengar, dia menangkis sapu, telapak tangan kanannya bersamaan memukul dari kejauhan.
Pelayan kedua sudah tiba, teriakannya seperti petir:
"Siapa.." Berani sekali!"
Sambil berteriak, dia juga maju menerkam.
Badannya lincah seperti kera, dengan keji menghantam punggung tamu berbahu hijau, saat sudah menempel, tangan dan kakinya mendadak di buka, dari sebelah atas mencoba memiting kepala, dari bawah menekan pinggang, sekali terkena segera menentukan hidup atau mati.
"Heek......" Pelayan yang menyerang dengan sapu, dadanya terkena pukulan telapak yang mengerikan, menengadah ke belakang, lalu waaa... berteriak sekali, memuntahkan darah segar, mundur lagi dua langkah lalu jatuh ke belakang.
Dari atas atap terdengar teriakan dengan cepat turun beberapa bayangan orang.
Tamu berbaju hijau yang pertama itu hanya menperhatikan pelayan yang menyerang dengan sapu, begitu mendengar teriakan, seorang pelayan lainnya sudah tidak keburu mehadangnya, begitu tenaga telapaknya menyerang, segera telapaknya sudah di belakang punggung sudah tiba.
Pelayan yang datang menyerang yang mencoba memiting kepala tamu berbaju hijau pertama, sepasang kakinya mencoba menginjak di pinggang tamu berbaju hijau, si tamu menggunakan tenaga miring, tubuhnya berputar ke samping, bergeser mundur, terdengar suara tulang patah!
Kepala tamu itu berputar ke belakang, dia melihat dan mendengar suara tulang leher patah.
Di kedua ujung koridor, bayangan orang datang seperti gelombang, wakil ketua pertama Wu-chang-yi-jian akhirnya tiba dengan membawa sekelompok besar anak buah.
Tapi beberapa orang berbaju hijau yang turun dari atap, sudah lebih dulu satu langkah mendobrak pintu masuk ke dalam kamar, masuk ke dalam kamarnya Fu Ke-wei.
Dua orang pelayan mati di depan pintu kamar, setelah di pukul mati oleh orang berbaju hijau, serangannya dahsyat sekali tiada lawan!
Penampilan Yu-shu-xiu-shi kali ini sangat berani, mengambil kesempatan dua orang berbaju hijau melemparkan senjata gelapnya tiga kali berturut-turut, saat sepuluh orang lebih yang di bawa oleh Wu-chang-yi-jian tunggang-langgang di pekarangan menghindar senjata gelap, dengan berani Yu-shu-xiu-shi menempel dinding menerobos masuk ke kamar tamu.
Jendela kamar di belakang dan di sisi kamar sudah hancur, dua mayat berbaju hijau tergeletak di samping jendela.
"Cepat kejar ke atas atap!" bentak Yu-shu-xiu-shi sambil berlari keluar kamar, "si anjing kecil Fu telah dibawa orang......"
Di seberang di atas atap kamar, beberapa kelompok orang bercadar yang datang dari tiga arah mendengar teriakannya, mereka segera memecahkan diri.
Orang nya sudah di bawa kabur, sudah tidak berniat untuk mempertaruhkan nyawa lagi!
Daerah seluas puluhan li di timur kota Jiang-ning, bertebar beberapa kampung, jarak pandangnya terbatas, juga ada sebagian adalah daerah perbukitan kecil yang ditumbuhi rumput dan pepohonan, jarak pandangnya lebih terbatas lagi.
Di tempat seperti ini, kecuali mengejar dari jarak dekat, orang yang melarikan diri setiap saat gampang meloloskan diri dan di sembarang tempat itu bisa menyembunyikan diri.
Kota Jiang-ning adalah kota besar, di waktu sore hari, jalan raya atau gang kecil bisa dipakai melarikan diri, mengejar juga sulit.
Maka para pesilat dari segala arah membubarkan diri, masing-masing mencari sasarannya, masing-masing melakukan dengan kepandaiannya, Fu-xian menjadi sasaran yang harus di dapatkan dari segala pihak, setiap orang bersumpah harus mendapatkannya.
Orang-orang perkumpulan Cun-qiu jadi marah sekali, bebek matang yang sudah di tangan telah terbang!
Tidak ada lagi satu orang pun yang perduli masalah orang-orang Jin-she-dong pergi kemana, dengan sepenuh kekuatan mereka mencari jejak Fu-xian.
Sebenarnya ada beberapa orang yang datang seperti kesempatan, perkumpulan Cun-qiu yang banyak orangnya juga tidak bisa menghitung dengan pasti.
Setiap orang sedang mencari berita, sebenarnya Fu-xian jatuh di tangan siapa"
Reaksi yang terjadi dari orang-orang dunia persilatan berbeda-beda.
Peristiwa benteng Zhang-feng di Jiang-xi, sudah lama tersebar di dunia persilatan, Fu-jiu atau Fu-xian, telah menjadi seorang pahlawan di mata semua orang, tapi tidak ada satu orang pun yang tahu asal-usulnya.
Namanya menjadi misterius di dunia persilatan, siapa pun tidak tahu sebenarnya siapa dia, sepertinya dia adalah seorang pesilat super yang muncul begitu saja dari bawah tanah, sehingga tidak diketahui oleh orang.
Dia memiliki harta yang nilainya jutaan yang tadinya milik benteng Zhang-feng, dan ratusan ribu harta hasil rampokan Sepasang Cantik Jiang-nan, harta kekayaan yang amat besar itu menjadi perhatian orang-orang dunia persilatan, sasaran yang layak di perebutkan walau nyawa bisa menghilang.
Di seputar kota Jiang-ning terpendam bahaya, di luar kota menjulur sampai kekota Nan-jing, dimana-mana ada orang yang sedang mencari, angin topan yang lebih besar lagi sedang terhimpun.
Saat hampir tengah hari...
Di satu tanjakan yang penuh ditumpuhi pohon cemara tua, seorang pendeta wanita yang cantik sedang mengibas-ngibaskan bulu kudanya, mantel dao yang besar samar-samar tampak ada sebentuk pedang.
Matanya yang terang berair, menatap pada seorang setengah baya yang membawa pedang, penampilannya santai, berdiri di depan hutan cemara dan menyandar pada pohon cemara, sambil melangkah mendekat, sambil dengan waspadanya membuka sabuk mantelnya.
Asal sudah membuka mantelnya, dia langsung bisa mencabut pedang.
Pendeta dao wanita sangat muda. Wanita yang cantik ini sulit bisa dinilai usia sebenarnya, bagaimana pun wajah cantiknya membuat orang berpikir yang bukan-bukan, penampilan luarnya yang genit liar, sangat memikat orang.
Di bawah sinar matahari, dia mengangkat kepala, wajahnya tersenyum manis!
Senyuman yang memancing orang ini, membuat lelaki tidak bisa menahan diri, sepertinya dia adalah wanita menggairahkan sejak lahir, siapa pun laki-laki tidak bisa lari dari daya pikatnya.
Dia adalah wanita semacam itu, sekali laki-laki melihat dia bisa langsung timbul gairah.
Orang setengah baya menyandar kepohon sambil memeluk tangan, di matanya tidak ada gairah sorot matanya dingin sekali, juga ada sikap yang sangat waspada.
"Penjaga katelnya Lian-hun-yi-shi, benar-benar semuanya cantik-cantik." Orang setengah baya berdiri tegak, tampak wajahnya sangat waspada, "Kau ini Leng-xiang-yan-xian (Dewi cantik dingin dan wangi.) yang sangat ternama di dunia persilatan, Suo-hun-yu-xiang (Wangi mengendalikan dan menghilangkan arwah) yang digunakan, dalam jarak sepuluh langkah meski berlawanan dengan angin juga tidak buyar, akutakut, harap jangan mendekat dalam sepuluh langkah."
"Ooo...! Lalu kau siapa......"
"Berhenti! Kau sudah cukup dekat."
"Aku jamin di luar sepuluh langkah.'' Leng-xian-yan-xian melanjutkan mendekat, benar saja dia berhenti di luar sepuluh langkah,
"Tapi, jika aku melanjutkan mendekat......"
"Maka, kau harus siap menerima serangan Hua-xie-du-zhui (Jara beracun mencairkan darah.) aku."
"Ooo! Ternyata kau adalah Zhui-hun-zhui (Jara pengejar arwah.) Tang-qing, beruntung bisa bertemu. Tetua Tang, apa yang kau katakan tadi sungguh tidak enak didengar."
"Betulkah" Apakah kau bukan penjaga katelnya Lian-hun-yi-shi" Iblis itu ada puluhan murid wanita, semuanya adalah penjaga katelnya. walau kau lebih tinggi satu tingkat dibandingkan dengan murid wanitanya, tapi diatas ranjangnya, tidak berbeda." Kata-katanya Zhui-hun-zhui, semakin berkata semakin tidak enak didengar, "Aku orang keji, tidak suka wanita, harap jangan berkata dengan menggunakan sikap yang cabul, aku tidak akan terpikat sampai lupa diri berjalan mendekatimu
"Kau takut padaku?"
"Betul." Nada menyindirnya Zhui-hun-zhui sangat jelas, "karena kau dan aku adalah sama sama satu jenis srigala yang ganas, membunuh orang memakai segala cara. Kau dan aku tidak ada dendam juga tidak bermusuhan, aku tidak ingin saling bunuh yang tidak ada gunanya."
"Sebenarnya apa keinginanmu?"
"Berunding denganmu."
"Membicarakan apa?"
"Membicarakan masalah bocah marga Fu."
"Kau salah alamat." kata Leng-xiang-yan-xian tertawa dingin, "orangnya tidak ada ditangan perkumpulan kami, mungkin telah dibawa oleh orang-orang benteng Zhang-feng."
"Aku tahu keberadaan dia."
"Ooo! Apakah sudah jatuh ketanganmu?" Leng-xiang-yan-xian matanya jadi bersinar, "bocah itu telah terkena Xiao-yao-san dan Shen-xian-gao dua macam racun dari perkumpulan kami, jika tidak ada obat penawar khusus, dia adalah seorang yang setengah mati, saluran di dalam tubuhnya tersumbat, gejala di luarnya adalah pingsan tidak sadarkan diri, kau bisa mendapat apa dari dia" Setan tua Tang, katakan saja harganya, perkumpulan Cun-qiu tahu aturan bisnis, harap kau jangan seperti singa membuka mulut besar-besar."
"Orangnya tidak ada ditanganku."
"Apa" Kau pantas mati! Orangnya tidak ada ditanganmu, kau malah sengaja membuat teka teki, mengutus orang dengan cara misterius membujuk aku datang untuk membicarakan masalah si anjing kecil Fu, sungguh kurang ajar!"
Wajah Leng-xiang-yan-xian berubah, dia maju selangkah.
"Wanita, seharusnya kau menjadi seorang pemain sandiwara." Zhui-hun-zhui dengan waspadanya mundur satu langkah, "kau jangan berpura-pura lagi! Apakah kau ingin aku berteriak, bocah Fu dibawa lari olehmu?"
"Kau sembarangan bicara apa?" wajah Leng-xiang-yan-xian berubah.
"Seharusnya kau tahu apa yang aku katakan?" Zhui-hun-zhui tawa dingin, "Jika Lian-liun-yi-shi tahu penjaga katel kesayangan dia, malah diam-diam mengorek kaki belakang dia, menyembunyikan bocah Fu yang sangat diinginkan oleh perkumpulan Cun-qiu, ditengah jalan melarikannya dan menyembunyikan di tempat rahasia, entah bagaimana perasaannya?"
"Ooo...! Sepertinya kau tahu banyak?" wajah Leng-xiang-yan-xian kembali seperti semula, tersenyum sekali!
"Tentu saja, gerak-gerikmu semua dalam pengawasanku, jika tidak, bagaimana aku bisa mencarimu membicarakan syarat?"
"Syaratmu......"
"Membagi emas sama-sama untung, makan sendiri tidak akan gemuk." Kata Zhui-hun-zhui dengan bangga, "kita bekerja sama memaksa bocah Fu menyerahkan harta pusaka yang di dapat dari benteng Zhang-feng, dan juga harta jarahannya Sepasang Cantik Jiang-nan. Tentu, aku akan tutup mulut merahasiakan untukmu."
"Tapi aku tidak punya obat penawarnya, sekarang dia menjadi seorang mayat hidup, bagaimana bisa memaksanya?"
"Aku tahu, pendeta iblis itu sangat pelit, obat penawarnya disembunyikan, tapi hanya kau yang bisa merayu untuk mengeluarkannya." Zhui-hun-zhui dengan niat tidak baik tertawa, "asal racun Shen-xian-gao telah diobati, maka kita bisa memaksanya. Mengenai racun Xiao-yao-san, di obati atau tidak itu tidak penting, bagaimana pun setelah selesai kita akan membungkamnya."
"Tidak bisa!" kata Leng-xiang-yan-xian tegas, "marga Fu ini adalah sumber daya manusia yang bagus, aku ingin menggunakan dia. Jika kita membicarakan kerja sama maka harus membagi tugas, aku bertanggung jawab mendapatkan obat penawar Shen-xian-gao, kau bertanggung jawab mendapatkan obat penawar Xiao-yao-san. Jika tidak kerja samanya batal!"
"Bukankah akan kesulitan orang" Mi-hun-tai-sui adalah orang perkumpulanmu, bagaimana aku bisa memperoleh obat penawar racunnya?"
"Itu adalah kesulitanmu sendiri, kalau kau tidak bisa mendapatkan obat penawarnya, masalah kerja sama tidak perlu dibicarakan lagi!"
"Apakah kau tidak takut aku menyebarkan beritanya!"
"Aku tidak takut. Karena kau sudah tidak ada kesempatan menyebarkannya!"
"Apa" Kau......kau wanita hina ini, sungguh li......licik......"
"Buum...!" Zhui-hun-zhui tanpa sebab musabab sudah jatuh ketanah.
Di belakang pohon muncul dua gadis yang berdandan pelayan, menarik Zhui-hun-zhui ke dalam hutan.
0oo0 Ketua benteng Xi dan anaknya membawa anak buah terpentingnya, masuk dan tinggal di kampung Lu-wan, semua orang tampak gelisah tidak bisa tenang.
Temannya yang datang atas undangan, sedang terus berdatangan berkumpul.
Pembunuh bayaran yang dibayar dengan mahal, berharap dengan bayaran tinggi pada datang, orangnya semakin banyak, ayah dan anak sunguh-sungguh sudah bertekad.
Tapi dibandingkan dengan perkumpulan Cun-qiu, kekuatannya tetap masih kalah banyak.
Orang-orang perkumpulan Cun-qiu yang tadinya berada disini, sudah lama diam-diam ditarik keluar, saat Mi-hun-tai-sui dan Du-xiao-lang-jun (Tuan kecil beracun) datang kesini untuk mempertanyakan masalah, gerakan perkumpulan Cun-qiu jarang diketahui orang-orang benteng Zhang-feng.
Orang-orang penting semua sudah berkumpul di sebuah rumah besar yang berada di timur kampung, mereka memenuhi ruang utama, pemilik rumah sekeluarga tua dan muda sudah ketakutan menghindar ke rumah tetangga.
"Ketua benteng, kulihat kita harus segera melakukan tindakan pada perkumpulan Cun-qiu." Bai-du-lang-jun Tong Jiu-zhong mendesak, "Tidak diragukan lagi marga Fu sudah jatuh ke tangan mereka, jika di tunda terus, apa pun kita tidak akan mendapatkannya."
"Suadara kecil Tong, tenang jangan tergesa-gesa." Kata ketua benteng Xi memaksakan diri tenang, "Jiu-guai mengatakan perkumpulan Cun-qiu juga pulang dengan tangan kosong, seharusnya tidak salah, Jiu-guai bukanlah orang yang biasa sembarangan, apa lagi masih mengorbankan beberapa nyawa saudaranya! Lebih baik kita tunggu berita dari mata-mata, baru memutuskan tindakan, akan lebih baik."
"Mata-mata saudara Xi apakah bisa dipercaya?" tanya Chang-cun-ji-shi (Musim semi Ji Shi - pendeta dao).
"Sangat bisa dipercaya, dan kebenaran beritanya tidak diragukan." Kata ketua benteng Xi yakin.
Mendadak, suara siulan dari rumput ilalang terdengar.
"Orang yang diutus mata-mata itu telah datang." Ketua benteng Xi jadi bersemangat.
Di luar ruangan ada derap kaki, seorang kuli setengah baya muncul di pintu ruangan.
Ketua benteng Xi mendorong kursi bangkit berdiri, melangkah menuju pintu.
Kuli itu setelah memberikan isyarat tangan, lalu balikan tubuh dengan cepat pergi.
"Bagaimana?" tanya Chang-cun Ji-shi cepat.
"Mereka belum menangkap anjing kecil Fu!" ketua benteng Xi tampak merasa lega.
"Siapa sebenarnya orang yang membawa lari sibocah Fu" Di bawah kepungan banyak orang pesilat tinggi, tanpa di ketahui bisa membawa pergi orang, ilmu silat orang ini sungguh hebat." Kata seorang setengah baya dengan wajah bengis.
"Mungkin tidak dilakukan oleh orang orang Jin-she-dong." Bai-du-lang-jun berkata, "hanya orang-orang Jin-she-dong! yang punya ilmu silat .setinggi ini."
"Orangnya Jin-she-dong sudah tiba di daerah ini masih merupakan tanda tanya" Apa lagi mereka tidak pernah ikut campur dalam masalah dunia persilatan, kemungkinannya sangat kecil." Analisa Chang-cun Ji-shi.
"Disini kita sembarangan menduga-duga, tidak akan menyelesaikan masalah, waktu tidak hisa ditunda lagi, kita harus segera menyebar menyelidikinya, supaya tidak di dapatkan oleh orang terlebih dulu." Orang setengah baya berwajah bengis bangkit berdiri, lalu berjalan menuju pintu.
Sepuluh lebih laki-laki dan perempuan yang ada di tempat itu, juga masing-masing berdiri, mengikuti orang setengah baya berwajah bengis keluar ruangan.
Orang-orang ini, adalah teman-temannya ketua benteng Xi yang datang ingin membantu, termasuk pembunuh bayaran yang disewa, berdasarkan setia kawan dan keuntungan besar, sikapnya terhadap masalah sangat agresip.
0oo0 Fu Ke-wei bangun dari pingsannya. Ooh...! Tempat apa ini"
Bagaimana dia bisa sekali jatuh, jatuh diatas awan, naik kesorga"
Disini bukan sorga! Ini adalah kamar seorang wanita yang sangat harum.
Disampingnya yang setengah menekan dia, adalah tubuh wanita yang berbau harum, tubuh yang membuat laki-laki bisa menjadi gila.
Dia tidak tahu apakah di langit benar-benar ada dewi atau tidak" Tapi wanita cantik disampingnya ini sungguh bisa di bandingkan dengan dewi.
Wajahnya yang cantik rupawan, tersenyum genit di depan matanya, buah dada yang mengkel digosok-gosokan di dadanya, sepasang tangan yang mulus hangat, mengusap-usap pipi, wajah, dada, perut......
"Aku telah memberi kau minum obat penawar Shen-xian-gao, racunnya telah hilang. Tapi aku sangat heran, Xiao-yao-san nya Mi-hun-tai-sui, sepertinya tidak ada reaksi padamu, apakah kau telah makan obat pernawar yang tepat" Hmm...!" wanita telanjang tertawa disisi telinganya, nafasnya seperti berbau bunga anggrek, lembut, manis, sayang......
"Sialan...! Kau memberi makan aku obat penawar Shen-xian-gao, tapi memberi makan aku obat apa lagi?" teriaknya putus asa, "sekarang aku merasa didalam perutku seperti ada api sedang membara, aliran darah tidak lancar......kenapa kau berbuat ini padaku?"
"Maaf! Aku terpaksa berhati-hati, tidak saja telah memberi kau makan obat lainnya, dan telah mengunci dua titik jalan darahmu. Sesaat lagi aliran darahmu akan lancar lagi, dan juga tenaganya bertambah besar, ganas sekali......"
Wanita telanjang itu mulai mencium dia, mata, ujung hidung, pipi, mulut, dada......
Wanita setan ini lihay sekali, cara dia membangkitkan gairah sangat hafal sekali.
Di tubuh Fu Ke-wei mulai timbul perubahan yang tidak pernah terjadi, perubahan yang tidak bisa dikendalikan.
"Kau......kau kau......" dia sampai suara pun berubah, "Kau......aku ingin lakukan apa?"
"Kau pikir aku sedang melakukan apa?"
Wanita telanjang berteriak dengan genit, tertawa dan tangan mulusnya menyerang mendadak, kekuatannya besar sekali.
Tangan dia yang tidak bertenaga, juga mulai tidak sopan, mulai mengusap tempat yang seharusnya tidak boleh diusapnya, tenaga tangannya semakin bertambah.
"Tuan Fu, kau ini adalah seorang pemuda yang ilmu silat dan keberaniannya melebihi orang." Wanita telanjang sambil bicara, menggunakan tangan, menggunakan tubuh, menggunakan gerakan untuk menyampaikan maksudnya, "Tapi dunia persilatan kota setan ini, kenyataannya sangat kejam, orang yang bacu turun gunung jika ingin punya nama sangat sulit mencapainya, kesempatan matinya malah lebih banyak, jika disisinya tidak ada orang, usahamu akan sia-sia saja."
"Apa maksudmu?"
"Aku ingin kau bersatu dengan aku, bersama-sama berusaha di dunia persilatan mendirikan satu keadaan."
"Jika aku tidak mau?"
Kata-katanya lemah tidak bertenaga, tapi gerakan sepasang tangannya dan nafasnya terengah-engah, seluruh tubuhnya panas.
Wanita telanjang itu bertambah bernafsu, bergerak seperti ular diatas tubuhnya.
"Bodoh, itu tidak perlu ditanyakan lagi?" wanita telanjang menggoyang dia, nafas terengah-engah.
"Menyembelih aku?"


Pengelana Rimba Persilatan Jiang Hu Lie Ren Karya Huang Yi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Betul!" "Itu......" "Walau pun idiot yang paling bodoh di dunia, juga tidak akan memilih jalan mati, betul kan?"
"Betul, aku bukan idiot."
Dia mengucapkan satu kata persatu kata, sepertinya dalam siksaan nafsu, masih sedikit sadar.
"Ini artinya, kau menyanggupinya?"
"Apakah aku bisa tidak menyanggupinya" Aku tidak berharap sepasang tangan mulusmu, mencekik tenggorokanku. Mati, bagaimana pun bukanlah hal yang menggembirakan."
"Tuan Fu, ternyata kau lebih baik dibandingkan dalam bayangan aku, hi hi hi!"
"Kau masih ingin apa lagi" Apakah jutaan hartanya ketua benteng Xi?"
"Itu adalah harta diluar tubuh, buatku, tidaklah terlalu menggiurkan. Kau dan aku sudah jadi pasangan, apa masih perlu membagi punya aku punyamu" Apa lagi aku juga seorang hartawan besar lho!"
"Aku ada seberapa banyak waktu untuk berpikir?"
"Tidak ada waktu lagi. Kau setuju, semua milikku adalah milikmu, termasuk diriku dan hartaku. Kalau tidak setuju, asalkan aku memberikan satu pukulan diatas kepalamu sudah cukup. Hidup atau mati, sorga atau neraka, terserah kau pilih......"
"Bodoh sekali, apakah itu masih perlu ditanyakan?"
Dia meniru nada dan suaranya wanita telanjang, mirip sekali.
"Kau......" "Kau iblis...! Kau wanita cantik yang memikat orang, kau......"
Dia memeluk erat-erat wanita telanjang itu, lalu tertawa terbahak-bahak, lalu mencakar dengan nafsu.
"Aduh! Kau...pelan sedikit......" wanita telanjang itu dicakarnya hingga berteriak.
Walau dalam keadaan bernafsu mengusap-usap, tapi disorot matanya tampak sinar yang dingin menakutkan.
Jika wanita telanjang tahu apa yang sedang dia pikirkan, sedang merencanakan apa, pasti jika tidur di malam hari akan bermimpi buruk, bisa sekaligus melarikan diri ke ujung yang tidak ada batasnya.
Mati baik-baik lebih baik dari pada hidup susah, siapa yang mau segera mati"
Dia bukan pahlawan, bukan orang suci. Dia punya semangat dan keyakinan kuat untuk bertahan hidup, asalkan ada sedikit peluang dan siasat, maka dia akan berusaha mencari kesempatan untuk hidup.
Ketika wanita telanjang itu kelelahan tertidur, dia malah bergelut di pintu antara hidup dan mati, berjuang di atas telapak tangan dewa kematian, bolak-balik di jalan antara hidup dan mati.
Dia merasakan bagian yang di kunci, bukan titik jalan darahnya.
Pertama-tama dia berusaha mengumpulkan hawa murninya di Dan-tian, melancarkan jalan darahnya, setiap otot di tubuhnya, setiap butir sel, saat sedang melakukan usahanya ini, sakitnya tidak akan terlupakan.
Dia menahan siksaan kesakitan yang menyerang, sepertinya seluruh tubuhnya akan meledak.
Kesakitan semacam ini jarang bisa di tahan oleh seorang manusia, tapi dia bisa berhasil menahannya.
Selanjutnya seluruh tubuhnya menjadi dingin seperti es, nafasnya seperti telah berhenti, seluruh tubuhnya kaku seperti sebuah mayat.
Terakhir hawa murninya dengan perlahan timbul dari titik jalan darah Hai-di. Pelan-pelan melebar keseluruh bagian tubuh. Dalam sesaat ini tubuhnya yang dingin lambat laun kembali menjadi hangat.
Cuaca akhirnyajadi terang juga.
Wanita telanjang itu juga sudah bangun, dia mendengar di kamarnya ada suara.
Dia melihat Fu Ke-wei yang telanjang berdiri disisi meja, satu tangannya menyalakan lampu, satu tangan lagi menumpahkan air teh dan di minumnya.
Di bawah sinar lampu, gerakannya Fu Ke-wei tenang, pelan, santai, tidak terburu-buru. Wajahnya pucat, menampilkan garis yang tegar, tenang, tidak mudah menyerah.
"Sebenarnya kau tidak perlu bangun menghambur-hamburkan tenaga." Kata Wanita telanjang itu bangkit duduk, mengambil penutup dada di ujung ranjang dan memakainya, tapi tidak memakai baju dalam, "Begitu bergerak kau akan merasakan berat dan payah, buat apa begitu" Setelah siang nanti, pelayanku akan datang menyediakan meja sembahyang, kau dan aku akan bersumpah darah, lalu aku akan membuka kuncian jalan darahmu."
"Betulkah" Kalau begitu kutunggu sampai siang." Fu Ke-wei minum satu gelas teh dingin,
"Omong-omong lucu juga, kau dan aku bergantian posisi bersenang-senang semalaman, tapi aku masih belum tahu siapa namamu! Walau pun pergi ke tempat hiburan! Wanita disana juga ada apa itu namanya Fang lah, Yan lah, Xiang lah, Hualah dan lain-lain nama, betul tidak?"
"Apakah kau pernah dengar Leng-xiang-yan-xian He Xiang-xiang?" wanita telanjang itu tersenyum pada dia, sikapnya sangat memikat orang, "Itulah aku. Di dunia persilatan, ketenaran namaku tidaklah lebih rendah dari pada Hoa-fei-hoa, Nie-sha-yin-hoa."
"Ooo...! Leng-xiang-yan-xian" Ha ha ha!" dia tertawa keras, "Wanita yang kecantikannya termasyur di dunia, wanita simpanan iblis pendeta dao Lian-hun. Sialan! Kemarin malam di atas ranjang, kau panas seperti api yang dapat melebur besi, mana bisa dijuluki dingin" Lebih-lebih tidak seperti es!"
Dia mengatakannya dengan sangat blak-blakan, orangnya seperti telah berubah total.
"Iii! Kau......" Leng-xiang-yan-xian tertegun,
"perkataanmu tidak sedikit pun tampak lemah, sedikit pun tidak seperti......"
"Tidak seperti seorang pasien yang terserah akan di apakan oleh orang, betul tidak?" dia tawa dingin, "menawan aku kemari, dan ingin berpasangan dengan aku, pikiran ini apakah dari Lian-hun-yi-shi?"
"Ini adalah pikiranku, iblis pendeta dao memandang aku sebagai barang dagangan terlarang, bagaimana mau memberikan wanita simpanannya ke dalam pelukan orang?"
"Benarkah?" "Buat apa aku membohongimu?"
"Kenapa kau mau melakukan ini?"
"Iblis pendeta dao ada kelainan jiwa, aku sudah cukup menerimanya, aku ingin hidup seperti yang aku inginkan, namamu sekarang sudah menggemparkan dunia persilatan, ilmu silat sangat tinggi, adalah idola yang aku idamkan. Sehingga, mengambil kesempatan saat......"
"Mengambil kesempatan menangkap aku dibawa kemari, memaksa aku naik keatas ranjang." Fu Ke-wei tertawa dingin melanjutkan, "apakah kau tidak takut iblis pendeta dao menghukummu?"
"Ilmu silat iblis pendeta dao walau tinggi sekali, tapi ilmu dao nya tidak berbeda jauh dengan aku, Shen-xian-gao yang dia pandang sebagai obat ampuh, aku sudah punya obat penawarnya, buat apa aku takut lagi" Apa lagi kau dan aku sudah jadi satu, apakah kau tega tidak membantu aku?" kata Leng-xiang-yan-xian dengan penuh keyakinan.
"Beritahu aku, malam kemarin dulu, sebenarnya siapa saja yang diam-diam mencelakai aku?"
"Orang-orang perkumpulan Cun-qiu, pembunuh bayaran yang disewa ketua benteng Xi, dan orang orang serakah yang telah mendengar kabar......"
"Ketua benteng Xi dan anaknya, tinggal dimana sekarang?"
"Kampun Lu-wan......iii! Kau mau apa?"
"Aku dan mereka ayah dan anak ada satu perkara yang harus diperhitungkan, aku mau mencari dia."
"Tunggu setelah selesai kita mengambil sumpah, setelah membuka kunci jalan darahmu, aku temani kau mencari dia!"
"Sudah tidak perlu! Aku bisa pergi sendiri, dan aku ingin pergi sekarang juga."
Fu Ke-wei berkata dingin, sambil memakai baju dan sepatunya. "Iii! Kau......"
Leng-xiang-yan-xian seperti telah melihat keadaannya tidak benar, buru-buru bangkit berdiri.
Tiba-tiba dia merasa tubuhnya sesemutan, buug... dia kembali terbaring keatas ranjang.
"Kau dengar baik-baik." Fu Ke-wei berkata dingin, "Mengingat kau pernah menyembuhkan racun di tubuhku, aku tidak akan mencelakakan kau, juga tidak akan membalas kepadamu, tapi kau harus tahu diri, di kemudian hari kau harus menghindar aku jauh-jauh."
"Kau......kau bagaimana bisa membuka kunci jalan darahnya?"
"Aku tidak akan beritahu. Ingat peringatan aku, jika tidak, kau akan menyesal sekali!"
Dia tertawa dingin, lalu melayang pergi keluar kamar.
Pembunuhan timbul disekitar daerah seluas sepuluh li.
Mata-mata dari setiap pihak menyebar di masing-masing pelosok, jika ingin membawa kabur seorang yang setengah mati, memang adalah hal yang sangat sulit, bahaya yang ditempuhnya terlalu besar.
Sebenarnya, tidak mungkin bisa membawa lari seorang yang sudah setengah mati.
Orang setengah mati itu tidak ada gunanya, karena harus mendapatkan dua macam obat penawar khusus.
Fu-jiu telah menjadi orang setengah mati karena terkena racun, beritanya menyebar luas.
Nilai dirinya sekarang sangat besar sekali, siapa yang bisa mendapatkan dia, maka akan dapat mencari harta benda jutaan yang di dapat dari benteng Zhang-feng, dan ratusan ribu perak hasil rampokan dari Sepasang Cantik Jiang-nan.
Mengenai permusuhan dia dengan benteng Zhang-feng dan perkumpulan Cun-qiu, semua orang juga bercerita, pertikaian dunia persilatan yang masing-masing punya ceritanya sendiri-sendiri, orang luar tidak terlalu memperdulikan, juga tidak ada alasan dan tenaga untuk melibatkan diri.
Harta benda yang jumlahnya sangat besar, merupakan pembicaraan yang diperhatikan orang.
Jika ada orang berani berdiri keluar membela aturan persilatan, orang ini jika bukan orang gila pasti idiot besar.
Tentulah! Tidak ada korban yang minta pertolongan, siapa yang mau keluar begitu saja mengurusnya"
Fu-jiu tidak akan minta pertolongan orang.
Setiap orang-orang perkumpulan Cun-qiu marah sekali, di dalam keadaan mereka mensiasati dengan seluruh kekuatannya, malah ada orang yang keberaniannya sebesar langit, membawa lari musuh yang sudah berada ditangannya, bagaimana mereka bisa menerimanya"
Sehingga, perkumpulannya mengeluarkan peringatan keras, setiap orang yang melalui Jiang-ning, tidak perduli dari aliran mana, harus hati-hati dan jangan melibatkan diri, setiap gerakan yang mencurigakan, akan mendapatkan serangan sekuat tenaga dari perkumpulan Cun-qiu. Orang persilatan yang lewat jangan menginap disini, supaya tidak menimbulkan kesalah pahaman.
Jadi orang yang berniat menegakan kebenaran, terpaksa harus tahu diri dan mundur seribu langkah.
Fu-jiu jatuh ke tangan siapa, menjadi teka teki yang sulit dipecahkan, siapa pun tidak mau melepaskan aksi pencariannya.
Di dalam daerah seluas dua puluh li, bayangan orang berkesiuran mencari tidak henti-hentinya, tidak jarang timbul suara pertarungan; kampung-kampung di sekitar, suara lolongan anjing tidak henti-hentinya berbunyi semalaman.
Yu-shu-xiu-shi membawa tiga puluh lebih anak buahnya, telah mencari enam jam lebih di daerah perbukitan ini, setiap orang bercucuran keringat karena kelelahan, di sepanjang jalan tidak terlihat ada orang yang mencurigakan.
Bumi berputar, sekarang sudah hampir pagi.
Di depan satu kebun buah, Yu-shu-xiu-shi terpaksa mengeluarkan perintah istirahat.
Setiap orang berguman menyalahkan langit dan bumi, hampir jatuh kelelahan.
Sinar pagi memenuhi langit, seharusnya hari yang cerah, mereka melanjutkan pencarian.
Seratusan langkah di depan, melangkah keluar satu bayangan hijau dari dalam hutan bambu di sisi jalan, dari kejauhan sudah bisa dilihat dengan jelas, wajah cantik yang tidak bisa dia lupakan.
Dia sepertinya telah mencium bau harum memikat orang bertubuh wanita itu.
"Dia ada disini!" teriaknya dengan sangat gembira.
"Wanita cantik dari Jin-she-dong." Seruling Damai tidak segembira dia, malah sebaliknya merasa tidak tenang, "seluruh kekuatan inti perkumpulan kita, sedang sekuat tenaga mencari keberadaan mereka, dia malah seorang diri dengan sebilah pedang, muncul disini menghadang jalan. Wakil ketua Gao, kau jangan senang dulu."
0-0-0 Melihat sikap Jin Wen-wen, Yu-shu-xiu-shi sudah tahu gerakannya memang sengaja menghadang jalan untuk melakukan pertunjukan kekuatan.
Jubahnya sudah dilepas, bentuk tubuh yang langsing tegap memakai baju ringkas, di tambah menghadang di tengah jalan, sepasang tangan bertolak pinggang dengan wajah dingin menunggu.
Siapa pun akan mengerti tindakan menantangnya adalah sengaja, tapi sudah dipersiapkan sebelumnya.
0oo0 Bab 28 Tiga puluh dua orang mempercepat jalannya, bersama-sama maju.
Di dalam hutan bambu satu sinar menyusul keluar, bibi Leng sudah berada disampingnya Jin Wen-wen.
Kelompok orang yang sudah mendekat sampai sepuluh langkah lagi, mendadak menemukan di samping Jin Wen-wen ada seorang lagi, mereka jadi terkejut dan berteriak menghentikan langkah.
"Ada dua orang, bagus sekali." Kata Yu-shu-xiu-shi yang tidak tahu diri dengan gembiranya teriak, "hari ini adalah hari baiknya perkumpulan kita, langit memberikan berkahnya, supaya perkumpulan kita bisa menguasai Jin-she-dong, semua orang siap maju."
Orangnya membagi kiri kanan, lalu mengepung.
Bibi Leng dan Jin Wen-wen berdiri di tempatnya, di wajahnya tampak senyum yang tidak bisa dimengerti. Mereka membiarkan lawan melingkar, mengepung, sedikit pun tidak bergerak tidak memperdulikan.
Sepertinya orang-orang ini tidak ada, bukan penjahat yang membunuh orang tidak mengedipkan mata, tapi sekelompok ulat yang tidak membahayakan, atau sekelompok kambing, sapi.
"Wen-wen, nanti jangan merasa kasihan." Bibi Leng mencabut pedangnya, nada bicaranya dingin, "kita ada seribu alasan, membalaskan dendam untuk para korban yang tidak berdosa, aku tidak akan menghalangi kau membuka larangan membunuh."
"Terima kasih, bi." Jin Wen-wen tertawa dingin, mencabut pedangnya ditunjukan pada Yu-shu-xiu-shi, "kau, ajalnya sudah tiba."
Yu-shu-xiu-shi mana berani bertarung melawan Jin Wen-wen satu lawan satu"
Dia berada jauh satu zhang lebih, sudah merasakan sinar pedangnya yang membuat hati orang merasa dingin, sudah merasakan hawa pedang menekan tubuhnya, reaksi yang terjadi dengan sendirinya adalah menggigil, tanpa sadar mundur dua langkah.
"Aku akan coba dulu kekuatan mereka." Du-xin-lang-jun Ji Yu-lang teriak sambil mencabut pedang.
Dengan satu suara teriakan dingin, Du-xin-lang-jun mengayunkan pedang menerjang seperti kilat, penampilannya tampak lebih berani dari pada Yu-shu-xiu-shi, jurus pedangnya sangat cepat dan dahsyat.
Bibi Leng bersuara "hm..." yang dingin, gerakannya lebih cepat, pedang menjelma menjadi pelangi menerjang, dengan cepat melawan cepat, hawa pedang seperti kekuatan gunung runtuh mendadak keluar.
Du-xin-lang-jun sangat yakin akan ilmu meringankan tubuhnya, mendadak menyadari lawannya bisa lebih bergerak lebih cepat dari pada dirinya, dia jadi terkejut, pedang yang menyerang terpaksa dirubah jadi bertahan, menangkis sinar kilat yang datang menyerang dan menyilaukan mata, tapi dia sudah tidak keburu menghindar.
Jika menghindar dia akan menerima serangan yang lebih dahsyat lagi, harus merebut kembali kesempatan menyerang terlebih dulu.
Di bawah lengan bajunya, dia sudah menebarkan lima racun, gerakan tadi merupakan alasan kenapa dia maju terlebih dulu, kalau tidak racunnya malah melumpuhkan kawannya sendiri, sebab mereka sebelumnya belum makan obat penawar racun, jika bersamaan menyerang pasti akan ikut terkena dampaknya.
Tapi dia tidak tahu, lawannya sudah tahu asal usul dia, jadi dia sudah kalah satu langkah.
Buk... pak... dua getaran keras terdengar, hawa pedang keluar seperti siulan naga!
Ji Yu-lang berikut pedangnya terlempar sejauh satu zhang lebih, paak... sebuah suara jatuh ketanah terdengar.
Sinar pedang membelah langit datang menyusul, menuju pada dada dan perutnya.
Dia jadi gentar, sekuat tenaga buru-buru berguling, bangkit meloncat sejauh tiga zhang, lalu membalikan kepala cepat-cepat lari, melewati celah kepungan teman-temannya, pedangnya sudah lepas dari tangannya, melindungi nyawa lebih penting.
Hanya dalam satu jurus serangan musuh pun dia tidak bisa menahannya, kalau tidak melarikan diri bukankah sembilan bagian pasti mati"
Dia mendengar di belakang tubuhnya terdengar dua jeritan mengerikan! Dia tahu paling sedikit ada duatemannyayang telah roboh.
Orang jika terdesak akan timbul akalnya, Ji Yu-lang tidak mengharapkan lagi bantuan temannya, dia berbelok menyelusup masuk ke hutan bambu di sisi jalan, dua, tiga kali kelebatan bayangannya sudah menghilang, kecepatan melarikan dirinya sungguh menakutkan orang.
Penampilan Yu-shu-xiu-shi adalah penampilan yang paling jelek, dia tidak ada kemauan dan keberanian bertarung dengan Jin Wen-wen, walau pun begitu melihat wanita cantik ini hatinya langsung gatal tidak bisa ditahan dan nafsunya langsung timbul, ingin memeluknya. Tapi dia tahu kekuatannya, bertarung dengan dia sama saja sia-sia mengantarkan nyawa.
Dia mengunakan sistem bertarung secara bergerilya, di tangan kiri memegang pedang dan tangan kanan juga memegang pedang dia berlari ke delapan arah, Jin Wen-wen jadi tidak bisa berbuat apa-apa padanya, orang yang bertarung di dekatnya terlalu banyak.
"Sungguh hebat gerakan melarikan dirimu."
Jin Wen-wen sudah tahu niatnya, serangannya jadi diperlambat, hanya bertahan tidak menyerang, mengunakan gerakan cepat, dari segala arah, sedikit demi sedikit mendesak mendekat.
"Kepandaian Jin-she-dong juga cuma begini." Dia terpaksa dengan muka tebal balas menghina, gerakan menghindarnya masih lincah, "cepat atau lambat pasti aku bisa mendapatkanmu, saat itu......"
Pedangnya Jin Wen-wen mendadak maju, seperti sinar listrik membelah langit.
Yu-shu-xiu-shi terkejut, dia langsung menjatuhkan diri kebelakang, hawa pedang lewat di atas dadanya, membuat dia ketakutan sampai mengeluarkan keringat dingin.
Tuan langit masih melindunginya, dua orang teman kebetulan datang menerjang dari samping, goloknya tanpa pikir lagi dibacokan pada pinggang langsing Jin Wen-wen.
Dia menangkap kesempatan sekuat tenaga berguling, meloncat berdiri.
Dalam sekejap ini, dia telah melihat kematian. Dua orang teman yang menolong dia dengan goloknya, sedang dengan satu tangan mendekap dadanya, sempoyongan jatuh ke depan.
Temannya mengorbankan nyawa menolong dia, mati dibawah pedang Jin Wen-wen.
Begitulah terjadinya, namun dia sedikit pun tidak merasa bersalah.
Dia kembali menjatuhkan diri buru-buru berguling, bangkit berdiri melarikan diri seperti terbang.
Jin Wen-wen tertahan sejenak oleh anak buah yang mengepungnya, dia berteriak celaka, lalu mengejar masuk ke dalam hutan bambu, tapi sudah terlambat mengejarnya.
Dia membalikan kepala melihat ke belakang, di dalam lapang pertempuran tampak kacau sekali.
Orang-orang Jin-she-dong yang bersembunyi semua sudah keluar, mereka sedang melakukan sapu bersih seperti angin menyapu sisa awan, di tanah sudah tergeletak sepuluh lebih mayat, seperti macan masuk ke kumpulan kambing.
"Pelaku utamanya sudah melarikan diri, kalian jangan bertarung lagi!" Jin Wen-wen dengan gelisah berteriak, "mari kita cepat kejar!"
"Celaka!" bibi Leng menghentakan kaki ikut berteriak.
Dengan jumlah banyak memenangkan jumlah sedikit kadang tidak efektif, sekelompok kambing pasti tidak bisa memenangkan satu ekor harimau ganas.
Yu-shu-xiu-shi dengan tiga puluh lebih pesilat tinggi, tidak dapat menahan serangan beberapa orang Jin-she-dong, begitu bentrok langsung korban berjatuhan.
Orangnya Jin-she-dong pun tidak puas, sebab tidak bisa mendapatkan orang yang penting.
Yu-shu-xiu-shi paling cepat melarikan diri dari pada siapa pun, malah sebelum Du-xin-lang-jun melarikan diri, dia sudah lebih satu langkah menyusup ke dalam hutan bambu menyelamatkan diri.
Dia tahu akan keadaan dirinya, pasti sulit menerima serangan marah dari Jin Wen-wen, maka dia tidak ada keberanian untuk bertarung, dia juga sudah melihat orang-orangnya sendiri tidak bisa diandalkan.
Orang yang bisa membaca situasi selamanya beruntung, dialah orang yang tahu membaca situasi.
Melarikan diri masuk ke kota Jiang-ning, dia segera menggerakan orang-orang yang telah kembali ke kota, dia kembali keluar kota menghadapi musuh, jumlah orangnya kali ini tiga kali lipat, dan wakil ketua utama dari bagian terang Wu-chang-yi-jian juga hadir, dia sengaja mengalihkan kekuasaannya, lalu dengan senang hati bisa bersantai, tidak perlu mengurus situasi keseluruhan, dan tidak perlu bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalannya, makanya keberaniannya timbul kembali.
Tapi orang-orang Jin-she-dong tidak masuk ke kota Jiang-ning, sepertinya sekali serangan tidak berniat menyapu bersih sarang musuhnya.
Menunggu sampai ketua perkumpulan Shen-li-jin-gang tiba, mereka sudah kehilangan jejak orang-orang Jin-she-dong.
Yu-shu-xiu-shi di maki habis-habisan, dia tidak bisa gagah-gagahan lagi, pertama kali berhadapan dengan orang Jin-she-dong, sudah mengorbankan sepuluh lebih pesilat tinggi, namanya di perkumpulan Cun-qiu jadi merosot.
Gerakan pencarian orang-orang Jin-she-dong segera diperketat, perintah dengan sekuat tenaga mengejar orang yang merampas Fu-jiu, sangat keras sekali.
Saat sore hari, orang-orang yang mencari ke segala arah mulai kembali ke markas.
Kota Jiang-ning menjadi pusat kendali perkumpulan Cun-qiu, sekarang ketua perkumpulan sendiri yang mengendalikan.
Mata-mata yang bertugas mengawasi lalu lintas penting tidak menemukan orang-orangn Jin-she-dong meninggalkan tempat. Mata-mata dari Nan-jing, juga dengan tegas menyatakan orang orangnya Jin-she-dong tidak pernah ke kota Nan Jing, orangnya masih berada disekitar kota Jiang-ning.
Orang yang lebih bodoh lagi juga bisa menduga, orang-orangnya Jin-she-dong tidak mungkin meninggalkan tempatnya, kedua-belah pihak sudah berselisih secara terbuka, orang-orang Jin-she-dong tidak mungkin melepaskan pelaku kejahatan yang sembarang membunuh orang tidak berdosa, malah mungkin mengajak para pendekar untuk menegakan keadilan. Makanya kedua belah pihak hanya ada satu jalan: kalau kau mati maka aku yang hidup.
Yang bisa di pastikan adalah: orang-orang Jin-she-dong pasti akan mencari mereka.
Sehingga begitu malam datang, semua orang segera kembali ke kota Jiang-ning, berkumpul bersama-sama untuk melindungi diri, siapa pun tidak berani memastikan, kapan orang-orang Jin-she-dong datang menyerang, jadi mereka harus mengandalkan kekuatan yang besar, menghadapi pertarungan dahsyat yang mungkin timbul.
Orang terakhir yang akan kembali dari luar kota, adalah ketua cabang besar Yin-guai Liu Qingshi salah satu cabang luar, dengan membawa dua belas orang anak buahnya.
Di waktu sore hari dari jalan kecil di timur kembali ke kota Jiang-ning yang hanya tinggal berjarak tiga li dari kota Jiang-ning.
Tiba-tiba di dalam hutan di sisi jalan, melangkah keluar Tian-xian-jian Leng-gang dengan istrinya dan Jin Wen-wen, mereka menghadang jalan menghadapi tiga belas orang pesilat tinggi, mereka tampak tenang sedikit pun tidak ada sirna seorang pesilat tinggi ternama.
Yin-guai tidak kenal pada Tian-xian-jian dengan istrinya dan Jin Wen-wen, tapi seorang anak buahnya yang pernah ikut Yu-shu-xiu-shi kembali ke kota, orang yang melarikan diri dari pembantaian, mengenal musuhnya.
"Mereka itu!" teriak orang ini terkejut.
Yin-guai sudah berpengalaman banyak, melihat gerakan lawan menghadang jalan, sudah tahu lawan tidak berniat baik.
"Mereka itu siapa?" tanya Yin-guai, di dalam hati dia terkejut dan menghentikan langkahnya.
"Orang-orang Jin-she-dong." Kata orang ini ketakutan, "kita mencari mereka hingga ke dalam gunung bertanah liar, mereka malah menunggu kita di luar kota."
Orang yang di utus keluar mencari, karena daerah pencariannya luas, dan tentu tidak cukup banyak orang, membuat tidak ada kekuatan untuk menyerang, jika menemukan jejak musuh, satu-satunya jalan harus diam-diam mengawasi, mengutus orang melapor dan mengeluarkan isyarat, mengundang ketua perkumpulan datang menghadapinya.
Yin-guai hanya membawa tiga belas orang: tidak cukup untuk melawan orang-orang Jin-shedong, tapi begitu melihat musuhnya hanya ada tiga orang, keberaniannyajadi tumbuh.
"Apa kedudukan tuan di Jin-she-dong?" Yin-guai dengan tenang maju menyapa, tidak lupa memberi isyarat tangan supaya orangnya bersiap maju serentak, "aku Liu Qing-shi, julukanku Yin-guai (Aneh dingin)."
"Marga ku Leng, biasa dipanggil Leng-gang." Tian-xian-jian Leng-gang tersenyum.
Orang-orang persilatan sangat memandang penting pada julukan, pandangan terhadap nama kurang di anggap penting, kecuali beberapa orang persilatan yang ada tujuan tertentu, orang persilatan biasa sedikit sekali yang mengingat jelas sekaligus julukan dan namanya.
Yin-guai adalah seorang persilatan yang tua, dia tahu seorang ahli pedang ternama yang disebut Tian-xian-jian Leng-gang, dia jadi terkejut sekali, hatinyajadi sedikit gentar.
"Kau yang pantas mati ini! Kau bukan marga Jin, bukan orang Jin-she-dong, tidak berhak melibatkan diri dalam perselisihan antara perkumpulan kami dengan Jin-she-dong." Yin-guai menggunakan cara barbar menyangkalnya, suaranya keras menyatakan dia di pihak yang benar, "tidak ada urusan denganmu, tuan."
"Justru sebaliknya, Yu-shu-xiu-shi di kota kabupaten Wu-chang diam-diam membunuh dua orang tamu penginapan, aku adalah saksi yang menyaksikannya, makanya aku berdiri disini dengan terang-terangan minta pertanggung jawaban. Beberapa hari ini, kalian sudah mengumpulkan seluruh kekuatan untuk pamer, seharusnya sudah waktunya."
"Betul, memang sudah waktunya." Yin-guai masih tetap tinggal berusaha dengan keras, "Sayang Yu-shu-xiu-shi tidak ada disini, sekarang ini tidak bisa memastikan kata-katamu benar atau tidak."
"Benar atau tidak, kalian di dalam hati tahu. Sekarang aku ingin kau menyampaikan pesan!" kata Tian-xian-jian dengan serius.
"Sampaikan pesan?"
"Betul, sampaikan pesan."
"Pesan apa?" "Beritahu Yu-shu-xiu-shi, seorang pria sejati berani berbuat harus berani bertanggung jawab atas tindakannya sendiri, dia harus ada keberanian bertanggung jawab, jangan menarik seluruh anggota perkumpulan kalian masuk ke dalam keributan. Dia bersama dengan Du-xin-lang-jun dan beberapa orang, keluar berhadapan dengan orang Jin-she-dong menyelesaikan masalahnya, hutang uang bayar uang hutang nyawa bayar nyawa, dia masih ada kesempatan mengandalkan ilmu silatnya menyatakan siapa yang benar siapa yang salah. Besok pagi-pagi, selesaikan disini menurut aturan. Jika tidak datang, kami yang akan mencari dia."
"Kau carilah dia, dia akan menunggumu." Yin-guai dengan sombongnya melotot pada tiga orang, "juga, kau mungkin mengerti, perkumpulan kami sedang mengutus orang kemana-mana mencari kalian."
"Gerakan kalian sudah dalam pengawasan kami." Tian-xian-jian Leng-gang tertawa, "karena sesuatu sebab, kami sementara menahan memberi menghukum, makanya beberapa pasukan yang kalian utus, setiap pulang pasukannya masih lengkap. Orang-orangmu ini juga demikian, sangat beruntung bisa kembali ke kota dengan selamat. Kalian pergilah! Besok pagi jika Yu-shu-xiu-shi tidak keluar, keberuntungan akan meninggalkan kalian! He he he! Sampai ketemu besok."
Yin-guai terpaksa menahan emosinya, jika dia memerintah menyerang bersama-sama, dia harus membayar dengan harga yang amat besar, harga ini dia tidak bisa menanggungnya.
"Sampai jumpa."
Yin-guai dengan menggigit gigi manahan diri, membawa anak buahnya segera pergi.
Tiga belas bayangan orang baru saja hilang di belokan gang kecil. Didalam hutan sebelah kiri melangkah keluar Xie-shen, Hoa-fei-hoa, Nie-sha-yin-hoa dan Ouw Yu-zhen empat orang yang telah kembali ke wajah asalnya.
"Iii...!" kata Jin Wen-wen pelan, "bibi, orang-orang ini sepertinya aku kenal, apakah kau ingat dimana kita pernah bertemu dengan mereka ?"
"Aku sedikit pun tidak ada bayangan......"kata bibi Leng sambil berpikir.
"Ahh...! Aku ingat." Jin Wen-wen berteriak pelan, "mereka adalah temannya tuan muda Fu. Tiga diantaranya adalah yang memberi peringatan padaku di kota kabupaten Wu-chang, seorang lagi adalah yang menyamar sebagai pelayan."
Empat orang itu dengan langkah pelan tiba di hadapan Tian-xian-jian bertiga.
"Aku Chao Yung-ling, memberi hormat pada tetua Leng, nyonya Leng dan nona Jin." Nie-sha-yin-hoa dengan wajah sedih berkata, "kami berempat ada masalah ingin minta petunjuk."
"Nona Chao tidak perlu sungkan." Kata Tian-xian-jian dengan senyum bersahabat, "tidak tahu nona ada masalah apa?"
"Terima kasih tetua." Nie-sha-yin-hoa berkata, "tuan kami terkena tipuan musuh telah menghilang beberapa hari, kami telah mencari kemana-mana tapi tidak ada hasil, tolong tanya tetua, apakah sudah mendapatkan berita tentang tuan kami?"
"Masalah tuan muda Fu yang terkena racun dan di tangkap orang, sudah tersebar ke seluruh kota, kami pernah mengutus orang kemana-mana mencari tahu, tapi tidak berhasil." Kata Tian-xian-jian tertawa pahit.
"Saat tuan muda Fu terjadi kecelakaan, apakah kalian tidak ada di sisinya?" bibi Leng menyela tanya.
"Di Wu-chang kami sudah berpisah, kami berempat dengan diam-diam mengikutinya......"
"Kakak Chao, seharusnya ingat padaku! Jin Wen-wen, kita pernah bertemu di penginapan tua di kota Wu-chang." Jin Wen-wen tersenyum maju ke depan, dengan hangatnya menarik tangan Nie-sha-yin-hoa, "kau dengan dua kakak lainnya dan tetua ini, kenapa tidak ke tempat tinggal kami dulu, lalu kita rundingkan masalah mencari tuan muda Fu, bagaimana?"
"Nona Chao, kata-kata Wen-wen tidak salah. Jika kalian merasa tidak enak pada orang-orang Jin-she-dong, kenapa tidak bersama-sama kami merundingkannya" kami masih harus berterima kasih pada kalian yang telah dua kali menyelamatkan kami!" kata bibi Leng juga dengan tulus.
Nie-sha-yin-hoa membalikan kepala dengan sorot mata menanyakan pendapat Xie-shen bertiga, melihat tidak ada tingkah yang menolak, lalu dia berkata pada bibi Leng, "terima kasih banyak nyonya, kami semua dengan hormat akan menurut saja."
Lalu dia memperkenalkan Xie-shen bertiga. Saat memperkenalkan hanya memberi tahu nama, tidak menyebutkan julukannya.
Tujuh orang, masuk ke jalan setapak di dalam hutan, lalu melintas jalan liar, tujuh orang itu semuanya mempunyai ilmu meringankan tubuh yang tinggi, walau melintas alam liar, kecepatannya tidak terganggu.
Menempuh perjalanan kira-kira tujuh, delapan li, sampailah di sebuah rumah petani yang di kelilingi hutan bambu.
Rumah petani ini berjarak ke kota Jiang-ning kira-kira sepuluh li lebih, tidak aneh meski perkumpulan Cun-qiu mengutus begitu banyak orang mencari, juga tidak bisa mendapatkan tempat tinggal kelompok orang-orang Jin-she-dong.
Di dalam rumah petani itu tinggal sepuluh lebih pesilat tinggi Jin-she-dong.
Xie-shen berempat mendapat sambutan yang meriah.
Setelah selesai makan malam, di ruang besar mereka sambil minum sambil berunding.
"Kakak Du, nama besarmu aku sudah lama mendengarnya." Seorang setengah baya yang berwajah pesegi sambil tersenyum berkata pada Xie-shen, "Xie-shen walau rekor membunuhnya terlalu berat, tapi seorang laki-laki yang bersifat jujur dan setia, aku sangat respek pada tingkah lakumu."
"Anda adalah......"
Xie-shen di dalam hati terkejut, ternyata orang sudah tahu asal usul dirinya.
"Aku dipanggil Cheng-jie, Nan-jing adalah daerahku, apa pernah mendengar seseorang membicarakan aku" Wen-wen adalah keponakanku. Itu adik perempuanku Shu-zhen, kakaknya adalah ibunya Wen-wen, sekarang kau tentu sudah mengerti hubungan antara kami bukan?"
"Pi-li-hu (Macan geledek)?" Xie-shen terkejut hampir saja meloncat, "lelaki sejati, benar-benar seorang laki-laki yang bersifat jujur dan setia!"
"Ha ha ha, sama-sama. Mari mari mari, kita berunding dengan baik, semuanya ada dua hal penting, satu adalah secepatnya menemukan saudara kecil Fu, satu lagi adalah perjanjian hidup mati besok."
Saat fajar menyingsing. Dua kelompok orang yang penuh nafsu membunuh, dari dua arah diam-diam sudah masuk ke dalam hutan bambu yang sudah di janjikan, setiap kelompok terdiri dari tiga puluh orang lebih.
Di pintu masuk selatan kota, Yu-shu-xiu-shi membawa dua puluh dua orang tukang pukul, berpura-pura siap berangkat, lama sekali baru berangkat, tidak cepat tidak lambat mereka jalan berbaris, supaya dua pasukan yang berangkat dulu bisa melakukan strategi pengepungan yang sudah di rencanakan.
Dari tempat itu bisa melihat pintu kota, oleh sebab itu Tian-xian-jian Leng-gang memilih di tempat ini, sebagai tempat pertemuan.
Ladang sawah di sebelah selatan lolos dari perhatian mereka, rumput air dan hutan bambu juga menghalangi pandangan.
Sekelompok lain orang, sedang mempercepat langkah menuju ke tempat ini.
Orangnya lebih dari tiga puluh, yang memimpin adalah ketua benteng Xi.
Karena masalah menangkap Fu-jiu, ketua benteng Xi dengan perkumpulan Cun-qiu jadi berselisih, walau belum sampai taraf perpecahan, tapi sudah tidak saling berhubungan, perjanjian bekerja sama yang telah disepakati tempo hari, telah menjadi kertas tidak berguna.
Kali ini untuk menghadapi Jin-she-dong, Shen-li-jin-gang khusus mengutus Seruling Damai yang mempunyai keahlian berdamai, pergi ke kampung Lu-wan, menunjuk dengan tegas Fu-jiu telah di tolong oleh orang-orang Jin-she-dong, dan mereka berhasil membujuk ketua benteng Xi datang membantu, sekali lagi menanggalkan perselisihan, kembali bekerja sama.
Punya musuh yang sama, ada hubungan dengan untung rugi, membuat ketua benteng Xi tergerak hatinya, terperangkap masuk kedalam.
Fu-jiu tidak saja telah merampas jutaan harta bendanya, juga musuh besar benteng Zhang-fengyang telah dimusnahkannya.
penyebab ketua benteng Xi bertekad berdiri kembali, tujuannya membalas dendam pada Fu-jiu, mana dia mau begitu saja menyia-nyiakan kesempatan ini"
Jutaan harta benda, bagaimana bisa begitu saja diambil orang lain"
Malah jika bernasib baik, masih bisa mendapatkan harta jarahannya Sepasang Cantik Jiang-nan yang jumlahnya ratusan ribu perak!
Sekarang Fu-jiu telah ditolong oleh orang orang Jin-she-dong, jika tidak bisa membunuh orang-orang Jin-she-dong, jangan harap bisa menangkap kembali Fu-jiu!
Maka dengan hati senang dia membawa tiga puluh lebih pesilat tinggi, bekerja sama dengan gerak perkumpulan Cun-qiu.
Berbicara mengenai pengalaman dan pengetahuan, Xie-shen dan kawan-kawan lebih banyak dari pada Tian-xian-jian, mereka berempat benar-benar adalah pengelana Jiang-hu.
Tian-xian-jian dan istri, sudah lama tidak berkelana di dunia persilatan, tidak terlibat dalam masalah dunia persilatan, mereka puas dengan pengunduran dirinya.
Kali ini karena menemani keponakan kakak beradik Jin Wen-wen berkelana, dia bertindak sebagai pengawal dan pengawas, tidak diduga malah mengalami peristiwa yang berbahaya ini, semua karena terbatasnya pengetahuan terhadap bermacam macam orang dunia persilatan.
Mereka beruntung bisa selamat tiba di Nan-jing. Tapi di sepanjang jalan tidak bisa mengawasi gerakannya Yu-shu-xiu-shi, terpaksa mereka mengundang keluarga istrinya Ceng Shu-zhen yang ada di Nan-jing, bertekad harus mendapatkan pelaku utama kejahatan Yu-shu-xiu-shi dan orang-orangnya.
"Saudara Ceng, tampaknya situasi tidak bagus." Xie-shen mengerut alis, dia memperhatikan gerakan Yu-shu-xiu-shi dan kawan-kawannya di pintu masuk selatan kota, "perkumpulan Cun-qiu punya ratusan pesilat tinggi yang berada di Jiang-ning, kau percaya perkumpulan itu hanya akan mengutus Yu-shu-xiu-shi membawa dua puluh lebih anak buahnya datang untuk bertarung?"
"Maksud saudara Tu......" tanya Pi-li-hu Ceng Jie.
"Diam-diam mereka mungkin menyembunyikan pasukan, orang-orang perkumpulan Cun-qiu ahli bersiasat licik, kita harus hati-hati."
"Tidak mungkin! Kita terus mengawasi pintu masuk selatan kota, kita tidak menemukan ada banyak orang yang keluar dari kota!" Tian-xian-jian di dalam hati juga sedikit curiga, tapi mengira Xie-shen terlalu banyak berpikir.
"Mungkin kita harus merubah rencana." Hoa-fei-hoa mengerut alis, mata cantiknya tampak ada sorot yang tidak tenang, "bersiap-siap meloloskan diri melalui kota Jiang-ning."
"Maksud nona......"
"Mereka sungguh licik."
"Yang kau katakan adalah......"
"Orang-orang mereka yang kedudukannya tinggi, semua menyamar jadi anak buah biasa." Hoa-fei-hoa dengan gelisah berkata, "kalian lihat, kecuali Yu-shu-xiu-shi yang berjalan di depan memakai baju hijau dengan tanda kedudukannya, yang lainnya semua memakai baju ringkas hijau seragam anak buah biasa."
"Tidak salah, tampaknya memang bersiasat licik. Kalau begitu, orang yang bersembunyi seharusnya orang penting di perkumpulan itu, sangat mungkin di dalamnya ada ketua perkumpulan mereka Shen-li-jin-gang, orang yang bersembunyi kedudukannya tinggi, tentu mereka berpikir harus menang."
"Laki-laki besar yang berjalan ketiga di belakang Yu-shu-xiu-shi, adalah ketua perkumpulan mereka Shen-li-jin-gang. Yang keempat adalah Lian-hun-yi-shi, kelima adalah Mi-hun-tai-sui, ketujuh adalah wanita yang menyamar laki laki......"
"Iii...! Benar" Tian-xian-jian Leng-gang terkejut.
"Lebih baik kau percaya dengan kata-kata nona Ling." Bibi Leng Ceng Shu-zhen berkata, "Nona Ling adalah pakarnya penyamaran."
"Aku khawatirkan dua orang yang jalan pertama." kata Hoa-fei-hoa.
"Apa juga orang hebat dari perkumpulan itu?" tanya Tian-xian-jiang Leng-gang.
"Mungkin bukan, aku tidak kenal."
"Mengapa sampai bisa membuatmu khawatir?"
"Mereka berjalan di depan ketua perkumpulan Shen-li-jin-gang, pasti memiliki kepandaian misterius yang hebat, apa lagi......"
"Apa lagi apa?"
"Apa lagi di tubuh kedua orang itu, ada satu hawa kental yang menyeramkan......"
"Jaraknya ada satu li lebih, kau malah bisa merasakannya?"
"Mungkin ini adalah perasaan keenam wanita!"


Pengelana Rimba Persilatan Jiang Hu Lie Ren Karya Huang Yi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Mereka sungguh-sungguh ingin membikin habis kita."
"Tujuannya memang begitu. Makanya kita harus meloloskan diri melalui kota Jiang-ning. Strategi mereka tidak sulit dipecahkan, lingkaran kedua mereka yang tersembunyi dan terdiri dari orang-orang kelas duanya, baru benar-benar mengerikan. Orang-orang kelas dua itu tidak akan menunjukan diri keluar bertarung, mereka bersembunyi di dalam rerumputan di belakang pohon, jika senjata terang dan senjata gelapnya bersamaan digunakan, asal menjatuhkan seorang saja dari kita, mereka sudah sukses."
"Mmm! Memang harus dipikirkan."
Tian-xian-jian Leng-gang sadar, timbul kewaspadaan yang kuat.
"Paman Leng, bibi Leng, harus ingat jangan sampai tertempel oleh mereka, nomor satu meloloskan diri." Hoa-fei-hoa dengan serius berpesan, "sekali sentuh langsung jalan ke kota Jiang-ning."
"Baik, kita menurut kau saja. Kalian segera tinggalkan tempat ini, bersembunyi baik-baik di tempat yang aman."
Tian-xian-jian Lenggang langsung menjawab, tapi di dalam hati tidak sependapat, sekali sentuh langsung jalan, nomor satu melarikan diri, itu terlalu melihat kecil dirinya! Mendengarnya membuat dalam hatinya merasa tidak enak.
Yu-shu-xiu-shi sangat bersemangat sekali, dengan jalan melenggang dia sampai di tempat.
Orang kesatu dan kedua yang berjalan di belakang dia yang menyamar sebagai anak buah biasa, wajahnya di cat warna abu-abu gelap, tapi wajah bengisnya tidak berubah, sepasang mata elangnya menyorot sinar dingin seperti bisa menembus dada orang, sinar mistik yang menyorot, membuat orang begitu melihat sorot mata semacam ini, langsung bulu romanya berdiri, hati terasa dingin seperti melihat setan.
Orang pertama dalam jarak masih sejauh dua puluh langkah lebih sudah mengeluarkan tombak besi bermata tiga dari dalam gulungan kain yang dikepitnya, sinar dingin tampak berkilauan.
Hoa-fei-hoa yang sembunyi jauhnya dua puluh langkah lebih pengetahuannya luas, hafal akan rahasia dunia persilatan, melihat tombak besi bermata tiga, terkejut sekali!
"Di-fu-shuang-can (sepasang cacat bumi dan bangunan.)!" dia teriak, "paman Leng, bibi Leng cepat mundur!"
Tian-xian-jian Leng-gang tahu suara teriakannya mengandung peringatan dan gelisah, tapi dia merasa tidak sependapat, bagaimana bisa begitu melihat langsung lari"
Di-fu-shuang-can, adalah setan jahat yang membuat orang mimpi buruk di daerah pegunungan Barat Zhe,sebelah utara Ming, adalah sepasang kakak beradik, pesilat tinggi dan orang ternama yang berkeliaran di daerah sekitar Zhe, Ming, Gan, semua tahu dua setan jahat ini menakutkan, setiap orang yang melewati daerahnya dengan baik-baik harus membayar upeti, jika tidak akibatnya akan mengerikan sekali.
Di-fu-shuang-can jarang bergerak di dunia persilatan, hidup dengan tenang dan menjadi raja setempat, tanpa bekerja dia menerima uang. Sehingga mereka berdua walau namanya tersebar luas, tapi orang yang benar-benar mengenal mereka tidak banyak, apa lagi orang yang tidak pernah menginjakan kakinya di daerah pegunungan barat Zhe dan Ming, sama sekali tidak tahu apakah Di-fu-shuang-can itu pendek atau tinggi. Tentu saja tidak percaya bagaimana kejamnya Di-fu-shuang-can.
Tian-xian-jian Leng-gang dulu namanya termasyur di seluruh dunia, tapi dia justru tidak pernah pergi ke daerah pegunungan Zhe dan Ming.
Karena sedikit ragu-ragu, hilanglah kesempatan untuk lolos.
Di-fu-da-can (Di-fu yang besar) mendengar ada orang menyebutkan julukannya, tanpa pikir menerjang maju ke depan.
Gerakan Di-fu-er-can (Di-fu kedua) lebih cepat lagi, melampaui dari samping.
Mendadak berkelebat sesosok bayangan orang.
Seorang yang bercadar hitam bermantel panjang tiba dengan cepat ke tanah, tepat saatnya menghadang jalannya Da Can dan Yu-shu-xiu-shi.
Orang bermantel hitam yang mendadak muncul ini, seluruh tubuhnya penuh dengan hawa setan, lubang mata di cadarnya menyorot dua sinar dingin, membuat orang merinding.
Begitu berteriak, Di-fu-da-can satu langkah tiba lebih dulu, tombak bermata tiganya di tusukan ke depan.
Yu-shu-xiu-shi juga berteriak marah, dia mencabut pedang menerjang ke depan.
Orang bermantel hitam mengeluarkan suara dingin 'hm..,', mendadak bertiarap ke bawah, tangan kanan diayunkan.
Sekelebat sinar perak dengan disertai angin keras yang dingin seperti es menerjang ke arah Da-can yang satu langkah tiba lebih dulu.
Begitu orang bermantel menyentuh tanah, tepat telah menghindar dari tusukan tajam Yu-shu-xiu-shi, tubuh yang menempel di tanah berputar ke depan, sebelah kakinya menyapu kaki Yu-shu-xiu-shi.
Tubuh orang itu seperti bayang-bayang, mendadak bangkit meloncat.
Dalam sekejap perubahannya bertubi-tubi.
Da-can terkejut, dia berteriak, mengayunkan tombak menangkis sinar bola yang terbang datang.
"Traang!" Da-can merasakan getaran balik pada tombaknya sangat keras sekali, telapak tangannya menjadi panas, tubuhnya tidak bisa ditahan terdorong miring satu zhang lebih, dia terkejut sampai wajahnya berubah warna, memaksa memantapkan kuda-kuda yang kuat.
Yu-shu-xiu-shi jatuh ke belakang, dia merasakan kaki bawahnya sakit sampai ke tulang, saat jatuh sepasang tangan dengan sendirinya menahan kebelakang, tangan kanan yang memegang pedang malah dibawah oleh pedang terangkat keatas, dia merasa tangannya bergetar, sebelum tubuhnya menyentuh tanah, pedangnya sudah dirampas orang, lima jari tangan kanannya seperti pecah sakitnya tidak tertahan.
Orang bermantel hitam yang mendadak bangkit merampas pedang, saat akan menyerang dia melihat kebelakang, hatinya jadi terkejut, segera berbalik menerjang, siulannya menggetarkan langit, tubuh dan pedang seperti menjadi satu, berubah jadi pelangi memecah langit terbang menyabet.
Er-can yang maju dari samping, tadinya ingin membantu kakak nya dari samping, melihat Tian-xian-jian dan istri menghampiri, dia segera mengayunkan tombak maju menerjang.
Dalam sekejap kedua belah pihak bersama sama menyerang, sentuhannya seperti sinar kilat, reaksinya terjadi dengan reflek, tidak ada waktu untuk berpikir.
Tian-xian-jian tidak tahu kehebatan lawannya, pedangnya disabetkan pada tombak mata tiga.
"Traang!" satu suara getaran keras terdengar, pedangnya bentrok mengenai depan tombak.
Saat akan memotong maju, ujung tombak tiba-tiba meluncur memanjang satu che setengah, sst... satu suara menusuk masuk ke sisi dada sebelah kanan Tian-xian-jian, lalu kembali menyusut, ternyata senjatanya adalah semacam senjata bersusun yang bisa mendadak memanjang satu che setengah, setelah habis memanjang segera kembali seperti semula, Tian-xian-jian tidak tahu keistimewaan senjata itu hingga terkena tusukannya
Nasib baik masih berada pada Tian-xian-jian dadanya yang tertusuk tidak terlalu dalam kalau masuk lagi sedalam satu cun, paru-parunya pasti tertembus dan mati saat itu juga.
"Aaa......" Meskipun begitu Tian-xian-jian hanya bisa berteriak sekali, pedangnya terlepas dan jatuh ke tanah, orangnya jatuh ke belakang, tepat jatuh di pelukan istrinya.
"Kau juga roboh!" Er-can melangkah maju, berniat akan menusukan tombaknya pada Ceng Shu-zhen.
Tiba-tiba punggung terasa bergetar, sebilah pedang tahu-tahu sudah menusuk masuk menembus dadanya.
Ternyata orang bermantel hitam telah datang tepat pada waktunya.
Setelah berhasil menusuk Er-can, orang bermantel hitam dengan satu tendangan, menendang terbang tubuhnya Er-can, lalu menangkap Tian-xian-jian Leng-gang yang seluruh tubuhnya mulai kaku.
"Serahkan padaku! Ke selatan."
Orang bermantel hitam berteriak, menggotong Tian-xian-jian diatas bahunya sekali meloncat tiga zhang sudah di lewati, dia berlari seperti terbang, menembus hutan melewati tanah liar, cepat laksana sinar mengalir.
Ceng Shu-zhen tidak berani tidak menurut, dia juga berlari seperti terbang mengikuti dari belakang.
Ilmu meringankan tubuh Liu-guang-dun-yin nya, tidak lebih tinggi dari pada Jin Wen-wen bersaudara, tapi kecepatannya sudah mengejutkan orang, sulit dilihat dengan jelas. Tapi meski orang bermantel hitam dibahunya menggendong seorang, kecepatannya tetap lebih cepat sedikit dari pada dia, membuat diri Ceng Shu-zhen jadi heran.
Di depan hutan pendek telah sampai di ujungnya, di sawah liar puluhan pesilat tinggi seperti terbang datang mendekat, kedua belah pihak berhadapan, hanya tinggal kurang lebih tiga puluh langkah lagi.
"Sayang sekali!" orang bermantel hitam membelokan arah larinya, di dalam hati diam-diam berteriak, "Itu adalah ketua benteng Xi, aku susah payah mencari dia, tapi......"
Karena khawatir akan lukanya Tian-xian-jian, terpaksa membiarkan ketua benteng Xi meraja lela.
Seruling Damai mengenal pada Ceng Shu-zhen, sekelompok orang itu berteriak-teriak mengejar terus, di belakang tidak henti-hentinya melemparkan senjata gelap, seperti sekelompok anjing gila.
Kecepatan orang mantel hitam dan Ceng Shu-zhen tiba-tiba bertambah cepat, senjata gelap itu seperti mengantar mereka pergi.
Tiga puluh lebih pesilat tinggi, akhirnya pengejarannya mengalami kegagalan total.
Saat senja hari, mereka menginap di-rumah petani yang jauhnya sepuluh li lebih.
Orang bermantel hitam melihat luka Tian-xian-jian sudah dapat diatasi, masa kritisnya sudah terlewatkan, dia sedang bersiap-siap pamit, tapi tiba-tiba dihadang oleh Xie-shen dan kawan-kawan yang muncul tidak diduga.
"Kalian mau apa?" orang bermantel hitam dengan suara serak berkata.
"Tuan, apakah masih ingin bergerak sendirian?" Nie-sha-yin-hoa dengan sorot mata tajam memandang dia, "sekarang serangan gelap telah kau alami karena keteledoranmu, apakah kau tahu telah membuat kekhawatiran seberapa berat pada kami berempat" Hingga para tetua dari Jin-she-dong dan nona Jin, semua turun tangan sendiri mencari kabar keberadaanmu, kau masih tega membiarkan kami ini terus mengkhawatirkan dirimu?"
Pi-li-hu Ceng-jiu, adiknya Ceng Shu-zhen, Jin Wen-wen dan kawan-kawan, mendengar kata kata ini jadi tertegun, sekejap mereka jadi gembira sekali.
Orang bermantel hitam mengeluh sekali, lalu melepaskan cadarnya.
"Buat apa kalian melibatkan diri kedalam pertikaian ini......" Fu Ke-wei tertawa pahit.
"Kami sudah terlibat di dalam pertikaian ini, setelah berita hancurnya benteng Zhang-feng tersebar, kami berempat telah menjadi sasaran pencariannya para orang-orang serakah, bagaimana kami bisa tidak melibatkan diri?" Hoa-fei-hoa melanjutkan perkataan, "Kak, bagaimana kau meloloskan dirimu?"
"Malam itu aku melihat pelayan penginapan terlalu rajin, jadi ada kewaspadaan sebelumnya, makanya racun yang terhirup tidak banyak, mengambil kesempatan sedang kacau aku lari keluar dari penginapan, di satu rumah petani di luar kota bersemedi mengumpulkan tenaga dalam mengeluarkan racun......" dia menceritakannya dengan samar-samar, tidak enak menceritakan kejadian sesungguhnya.
Begitu banyak orang memberi perhatian pada dirinya, gelisah karena dia, pusing karena dia, bagaimana dia berani menceritakan kejadian sesungguhnya"
"Tuan muda Fu, sekali lagi telah menyelamatkan kami suami istri, aku sungguh tidak tahu bagaimana berterima kasih padamu!" kata bibi Leng Ceng Shu-zhen penuh terima kasih.
"Nyonya terlalu sungkan! Teman-temanku ini juga mendapatkan perhatian dari nyonya dan kawan-kawan" Aku malah belum berterima kasih?" kata Fu Ke-wei tertawa.
"Tuan muda Fu, masalah para tetua aku tidak berhak terlibat. Tapi tuan muda harus menerima satu penghormatan dariku, untuk menyatakan terima kasih telah menyelamatkan nyawa kami." Jin Wen-wen dengan tulus maju selangkah, siap menyembah.
"Adik Wen jangan!" Hoa-fei-hoa menangkap Jin Wen-wen yang siap merendah diri menyembah, dengan penuh arti dia tertawa katanya, "Sama orang sendiri, buat apa berterima kasih segala?"
Di dalam kata-katanya mengandung arti, yang dalam, membuat dua wajah menjadi merah karena malu. Ternyata dia sudah tahu peristiwa di ruang bawah tanah di taman Qing-feng di Wu-chang.
Fu Ke-wei dengan sendirinya melotot pada Nie-sha-yin-hoa sekali.
"Aku tidak mengatakan apa-apa." Nie-sha-yin-hoa buru buru membela diri.
"Kau bukankah melempar batu sembunyi tangan?" kata Xie-shen tertawa.
Kata-kata Xie-shen, menjadikan semua orang tertawa terbahak-bahak!
"Sudahlah! Kalian ini berkelakar ada habisnya tidak?" teriak Pi-li-hu Ceng-jie, "Di ruangan sudah disediakan makan malam, kita cepat-cepat makan, siapa tahu nanti malam ada kejadian tidak terduga!"
Selesai makan malam, semua orang di ruangan sambil minum-minum sambil berunding.
Tian-xian-jian karena dadanya terluka, tidak dapat bergerak, sampai bernafas pun tidak bisa telalu keras, mengobati dia harus tenang tidak boleh ada gangguan.
Pi-li-hu Ceng-jie hafal akan daerah ini, dia memanggil empat orang kampung, menggunakan tandu siang-malam berjalan membawa Tian-xian-jian pulang ke Nan Jing untuk berobat dan istirahat. Ceng Shu-zhen, di temani seorang keponakan keluarga Ceng, mengawal suami meninggalkan tempat berbahaya.
Jin Wen-wen tidak pergi, dengan Pi-li-hu dan tiga murid keluarga Ceng, dengan sepenuh hati bergabung dengan Fu Ke-wei, dan mengikuti gerakannya Fu Ke-wei.
Fu Ke-wei kembali berdandan seperti seorang pengelana saat berada di Shan-xi.
Dia akan menggunakan dirinya dengan penampilan Fu-jiu, dengan tegas dan tepat meminta pertanggung jawaban ketua benteng Xi dan anaknya atas peristiwa berdarahnya teman-teman dia, tentu saja masih ada satu lagi tujuan lagi: yaitu mencari jejak Tian-long-jian Lu Chao.
Manusia dilihat dari dandanan baju, Budha dilihat dari dandanan emas. Penampilannya sebagai pengelana, di dampingi empat wanita cantik seperti dewi, tampak sedikit tidak cocok, pendampingnya tidak seperti teman, malah seperti tukang pukul.
Pertama-tama Hoa-fei-hoa yang tidak terima, dengan cemberut memonyongkan mulut kecil yang merah dan seksinya.
"Tidak, kau harus berdandan seperti tuan muda He." Dia menatap galak pada Fu Ke-wei yang selesai ganti baju, melangkah masuk ke ruangan, mengajukan protes, "kau adalah orang yang memegang pimpinan, kami beberapa saudara berdiri di belakangmu jadi seperti apa" Tidak mau...!"
"He he he......" Pi-li-hu tertawa keras, "aku tidak tahu tuan muda He seperti apa tampangnya, pokoknya tentu wajahnya berpupur, tingkahnya lemah lembut seperti setan, memakai baju hijau memegang pedang membunuh orang, itu baru disebut tidak pantas. Saudara kecil, aku suka, ini baru terlihat gagah, ganas laksana macan, persis seperti seorang dunia persilatan yang gagah, kita ini sejenis."
"Paman......"Jin Wen-wen jelas juga tidak terima.
"Xiao Wen, kau tidak mengerti." Kata Pi-li-hu tertawa, "hanya nona dari dua keluarga Guan dan Du, baru suka pada tuan muda He yang lemah lembut, pandai sastra dan romantis kata kata, sebenarnya itu hanya untuk mengejek para pelajar yang tidak berguna, kalian dua bocah perempuan masa sampai hal ini juga tidak mengerti" Sungguh bodoh!"
"Kakak Ling, adik Zhen, bagaimana menurut kalian?" Hoa-fei-hoa bertanya pada Nie-sha-yin-hoa dan OuwYu-zhen.
"Aku rasa penampilan tuan cukup bagus." Kata Nie-sha-yin-hoa tertawa.
"Jika tuan tidak tampil dengan penampilan seperti Fu-jiu, maka dia tidak ada alasan untuk membunuh mereka lho..!" kata Ouw Yu-zhen tertawa.
"Baik lah! Jika kalian juga merasa begitu, aku dan adik Wen terpaksa menyesuaikan." Kata Hoa-fei-hoa tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
"Sungguh, wanita......" keluh Xie-shen menggelengkan kepala.
"Wanita kenapa?" Hoa-fei-hoa melotot pada Xie-shen sekali.
"Wanita bagus sekali, bagus sekali......" Xie-shen tertawa pahit.
0oo0 Para pendekar berkumpul di kota Jiang-ning, beberapa penginapan besar telah penuh disewa oleh para pendekar ini, para pelayan semua merasa khawatir.
Perusahaan pelayaran Jiang-ning, menjadi pusat komando sementara perkumpulan Cun-qiu. Ruang ketiga di ruang belakang yang disiapkan untuk para tamu penting, menjadi tempat beristirahatnya orang yang berkedudukan tinggi dari segala penjuru.
Aulanya adalah untuk tempat pertemuan sementara, juga sebagai ruang diskusi.
Sudah jam sembilan malam, di aula lilin-lilin menerangi seluruh ruangan.
Tiga meja panjang diatur seperti ruang diskusi, ketua perkumpulan Cun-qiu duduk di posisi ketuanya, yang ikut berunding semua adalah orang penting dari berbagai penjuru.
Soal yang dirundingkan adalah: Untung ruginya menjalin hubungan dengan ketua benteng Xi.
Wakil ketua dua Shen-shou-tian-jun (tuan langit tangan dewa) Song Ren-wen, adalah orang yang gigih menolak berhubungan.
Wakil ketua utama Wu-chang-yi-jian Shen Yin-de, adalah orang penting yang setuju berhubungan.
Yang setuju dan yang menolak sedang berdebat sengit, masing-masing ada pandangan, masing-masing ada alasan.
"Aku memutuskan menggunakan orang-orang benteng Zhang-feng, menyelesaikan dulu ancaman dari orang-orang Jin-she-dong." Ketua perkumpulan Shen-li-jin-gang Liu Shi-jie bangkit berdiri memutuskan, "Kalian jangan berdebat terus karena masalah kecil, masalah apa pun tidak mungkin bisa sempurna, semua orang mengeluar-kan pendapat masing masing, hanya mengacaukan pikiran orang saja, kita harus menjadikan tekad semua orang jadi satu benteng yang kokoh, selesaikan dulu kesulitan yang ada di depan mata.
Besok, orang orangnya benteng Zhang-feng akan sekuat tenaga bersama dengan perkumpulan kita, sekaligus membinasakan beberapa orang-orang Jin-she-dong. Aku sudah bertekad, masalah kecil lainnya tidak perlu diperdebatkan lagi-Mengenai Fu-xian, wakil ketua Gao sudah memastikan dia adalah Fu-jiu. Dan juga telah dibuktikan oleh orang-orang kita memang sudah terkena racun, walau sekarang memberikan dia obat penawarnya, juga rasanya sudah terlambat, masalah ini sementara ditunda dulu, tunggu sampai setelah membereskan orang-orang Jin-she-dong, baru dengan sekuat tenaga mencari mayat anjing kecil Fu."
Ketua perkumpulan berhak memutuskan segala hal, golongan Shen-shou-tian-jun terpaksa dengan kesal menutup mulut.
"Wakil ketua Gao, setelah lewat tengah hari tadi telah membawa beberapa kepala cabang dan anak buah, mencari tempat sembunyinya orang-orang Jin-she-dong, sampai sekarang masih belum kembali, kita tidak bisa membagi orang untuk penyerangan besok." Wakil ketua utama Wu-chang-yi-jian dengan puas merubah arah pembicaraan, dia adalah orang yang sepenuhnya mendukung keputusan ketua perkumpulan, "Bagusnya pembagian tugas pada masing-masing pasukan sudah terbentuk, rencana pelaksanaannya diputuskan besok masih keburu. Ditambah sepasukan kuat benteng Zhang-feng, kita pasti bisa berhasil menghabisi orang-orang Jin-she-dong-Malam ini, kita harus baik-baik istirahat mengumpulkan tenaga."
"Utus orang untuk berpatroli di tempat menginap, supaya mereka benar-benar waspada." Wakil ketua Liu sama mengambil kesimpulan, perundingannya sudah selesai, "penjagaan di perusahaan pelayaran juga harus diperkuat, aku tidak mengharapkan dikacau orang, malam-malam ribut ada penyusup, membuat bersok jadi tidak semangat, hingga tidak bisa bertugas dengan baik."
Saat akan mengumumkan perundingannya selasai, di ruang belakang tiba-tiba terdengar satu jeritan mengerikan, dua puluh lebih pesilat tinggi hampir bersamaan waktu meloncat. Ketua perkumpulan Liu juga terkejut sampai berdiri.
Wakil ketua utama Wu-chang-yi-jian yang pertama keluar dari ruangan, tujuh-delapan orang berturut-turut mengikutinya.
Sampai di pekarangan ketiga, mereka menemukan seorang penjaga tergantung di atas tiang koridor.
Setelah diturunkan tampak otot besar di sepasang tangan penjaga ini, telah putus karena pelan-pelan dipelintir, sehingga karena tidak tahan kesakitan, lalu mengeluarkan teriakan yang mengerikan!
"Apa yang terjadi?" tanya Wu-chang-yi-jian tidak perdulikan kesakitan penjaga, dengan nada dalam mendesak.
"Fu......Fu......Fu-jiu" teriak penjaga dengan putus asa, "Se......sepasang tang......tangan ku jadi ca....."
"Apa" Fu-jiu" Kau kenal dia?"
"Dia......dia yang bilang......"
"jika dia mengatakan dia adalah Yuan-she-tian-zun (dasar mula langit terhormat), kau juga percaya?"
"Kalau begitu ya......ya seseorang saja......" teriak penjaga seperti meledak, "Buat apa tanya......tanya si......siapa dia" Aku......aku dimana ada kesempatan tanya......tanyakan dia si......siapa marganya......namanya siapa?"
"Dia mengatakan apa lagi?" Wu-chang-yi-jian juga merasakan dirinya keterlaluan, dia tidak berkata keras lagi.
"Dia......dia ingin a......aku sampaikan pesan."
"Pesan apa?" "Dia kata dia adalah pe......penagih hutang, besok a......akan mulai me......menagih hutang. Su......supaya perkumpulan kita ting...tinggalkan Lian......Lian-hun-yi-shi dan......dan Mi Hun Tai......Tai Sui dua pe......pelindung, yang lainnya kem......kembali ke......Zhen-jiang, ha......harus cepat......cepat kembalinya......"
"Sialan!" Wu-chang-yi-jian berteriak marah, "Ada orang yang menyamar dia, ingin minta obat penawar pada dua orang pelindung!"
"Dia menanyakan tem......tempat tinggalnya orang orang ben......benteng Zhang-feng......"
"Kau mengatakannya?"
"Tanganku......"
"Kau mengatakannya?" tanya Wu-chang-yi-jian dengan keras.
"Aku tidak berani meng......mengatakannya, sepasang tangan te......telah diputuskan ototnya. Ji......jika tidak mengatakan, kaki aku mung......mungkin......."
"Bagus, jadi kau mengatakannya." Shen-shou-tian-jun di pinggir gembira melihat orang dalam bahaya, dia terus-terusan tertawa dingin.
Dia adalah orang yang tidak setuju menjalin hubungan dengan benteng Zhang-feng, makanya di dalam hati senang sekali, ini membuktikan pendapat dia benar, menjalin hubungan dengan benteng Zhang-feng akan mendapat perlawanan keras dari Fu-jiu.
"Apa yang kau katakan?" Wu-chang-yi-jian dengan keras bertanya, didalarn hati marah sekali.
Wakil ketua utama ini, adalah orang yang paling gigih mendukung menjalin hubungan dengan benteng Zhang-feng.
Kedudukan dia lebih tinggi dari pada wakil ketua dua Shen-shou-tian-jun, dia tidak bisa terima anak buahnya berkata sebaliknya, makanya dia jadi marah sekali, sepertinya berniat mengeluarkan aturan perkumpulan untuk menekan karena malu jadi marah.
"Jujur saja, wakil ketua Shen." Shen-shou-tian-jun tidak perdulikan ancaman, nadanya dingin, "Jika dia tidak mengatakannya, anjing kecil Fu akan mencari orang lain. Akibatnya, kita disini seperti sarang tawon yang dirusak, malam ini siapa pun jangan harap bisa tidur. Yang lebih mengerikan lagi adalah, harus mengorbankan nyawa beberapa saudara kita."
"Kau merasa bangga karena pandanganmu benar." Wu-chang-yi-jian tidak berani melangkah lebih lanjut, karena menemukan orang orang disamping tingkahnya tidak sejalan, "untuk selanjutnya lebih baik kau berkata lebih hati-hati, ini bisa mempengaruhi semangat saudara-saudara kita, dan kau bisa mendapat keuntungan apa" Hm...!"
"Aku tidak berharap dugaanku benar." Shen-shou-tian-jun mengeluh, "masalahnya, orang bertindak semaunya sendiri sehingga tidak perdulikan akibatnya terlalu banyak."
Menolong orang nomor satu, menggotong orang, dua orang terpaksa menghentikan saling berdebat.
Penjagaan perusahaan pelayaran Jiang-ning di tingkatkan tiga kali lipat.
Semua orang tidak bisa tenang.
Orang yang menyusup masuk, sebenarnya Fu-jiu atau bukan" Ada separuh orang setengah percaya setengah tidak, separuh orang lagi tidak percaya, Fu-jiu sudah mati karena racunnya sudah bereaksi, orang yang menyusup masuk mana mungkin dia"
Tapi semua orang dalam hati tahu.
Besok, adalah hari penentuan, juga adalah hari yang paling sulit. Fu-jiu itu asli atau bukan sudah tidak penting, bagaimana pun pasti ada orang yang akan datang memperhitungkan hutang piutang.
Orangnya ketua benteng Xi ada sebanyak tiga puluh enam orang, menginap di penginapan Hong-bin yang paling ternama di kota.
Karena tamunya sedikit, penginapan tua yang dapat menampung tamu sampai tiga empat ratus orang ini, hanya ada sepuluh orang tamu yang datang untuk berkunjung ke teman dan famili, beruntung sekali jika bisa kedatangan begitu banyak jago-jago dunia persilatan.
Penginapan ini sudah sejak lama di ambang kebangkrutan, pelayannya sedikit sekali, setelah malam tiba, penginapan yang begitu besar terasa sangat sepi, hanya di pekarangan ketiga baru ada gerakan orang, ini adalah tempat menginapnya orang-orang benteng Zhang-feng.
Jam sebelas malam. Dua orang laki-laki besar yang bertugas menjaga di pekarangan, ilmu silat dan kewaspadaannya melebihi orang biasa, mata dan telinganya sangat tajam. Penjagaan benteng Zhang-feng lebih ketat dari perkumpulan Cun-qiu, setiap orang waspada untuk menjaga hal yang tidak terduga.
Laki-laki besar yang bersembunyi di bawah tiang koridor, pertama menyadari di atas atap rumah di seberang muncul satu bayangan hitam, berdiri disana tidak bergerak juga tidak bicara, seperti roh halus saja.
Bagaimana munculnya" Laki-laki besar yang kewaspadaannya sangat tinggi sedikit pun tidak tahu, dia hanya tahu diatas atap yang tidak ada apa-apanya, mendadak muncul satu bayangan orang, yang entah muncul dari mana.
"Siapa?" Laki-laki besar itu keluar ke pekarangan sambil berteriak dengan nada dalam.
Penjaga lain yang tadinya jalan-jalan di pekarangan, mendengar suara ini jadi terkejut buru-buru membalikan tubuh melihat, dia juga segera menemukan ada bayangan hitam diatas atap.
"Aku teman baiknya ketua benteng Xi, ingin berbicara dengan dia." Suara bayangan hitam itu sangat bertenaga, setiap kata-katanya menggetarkan telinga, "cepat suruh dia keluar menemui teman lama."
Di setiap kamar tamu terjadi gerakan.
Sesaat, sudah ada orang keluar dengan membawa senjata.
"Sobat, katakan sehutanmu." Laki-laki besar menjadi sangat tenang, pertama-tama dia tanya dulu keinginannya, "coba lihat apakah anda pantas menerima sambutan dari ketua benteng Xi, tidak setiap orang bisa sembarangan menemui orang yang mempunyai kedudukan terhormat, seharusnya kau tahu aturannya."
"Fu-jiu." "Apa" Fu-jiu!" dua orang laki-laki besar terkejut sekali.
"Betul, Fu-jiu. Ketua benteng Xi dari yayasan An-yang di Wu-chang, melarikan diri kesini dan mengumpulkan orang, ingin membalas dendam padaku yang telah menghancurkan bentengnya, makanya aku datang kemari, supaya kalian tidak perlu lari ke seluruh dunia hingga kaki anjingnya patah."
"Apakah kau yang turun" Atau aku yang naik keatas mempersilahkanmu?"
"Baik, aku turun!"
Dia bergerak seperti roh halus yang tidak ada bobotnya, melayang turun kebawah.
Seseorang dari tiga kamar yang pertama keluar, tiga orang itu tanpa berjanji dulu meloncat kepekarangan.
"Betul anjing kecil Fu, hati hati......" seorang setengah baya berteriak, sesudah mendengar suaranya Fu Ke-wei.
"Dia itu punyaku!" laki-laki besar yang menyapa dengan sombongnya berteriak, dan mengayunkan pedang meloncat naik keatas, dengan jurus Sembarang Menebar Jaring Bintang, menebarkan jaring pedang yang amat dahsyat.
Sebenarnya begitu berteriak, tangan kirinya diam-diam sudah melemparkan tiga bilah pisau terbang, meloncat ke atas hanyalah gerakan tipuan, yang bisa merenggut nyawa adalah pisau terbang yang kecepatannya seperti kilat, di dalam kegelapan malam sama sekali tidak mungkin bisa melihat bayangan pisau terbang.
0-0-0 Bab 29 Baru saja tubuh Fu Ke-wei mau mencapai tanah, pisau di tangannya juga sudah mengeluarkan suara seperti geledek.
Ketika tubuhnya sedang melayang sebelum kakinya menginjak tanah orangnya terus menyusup kebawah, tapi kecepatannya malah bertambah, tubuhnya seperti tenggelam kedalam tanah.
Tiga bilah pisau terbang berturut-turut lewat diatas kepala, tubuhnya juga menghilang di dalam tanah tidak berbekas.
"Iiih...!" seorang laki-laki besar berteriak ketakutan, tubuhnya menggigil tapi tidak kedinginan, bulu kuduknya berdiri, seluruh tubuhnya merinding timbul rasa dingin di perut.
Lantai pekarangan dilapisi bata hijau besar, bagaimana manusia bisa menyusup masuk kedalam tanah"
Di tempat itu tidak ada seorang pun manusia, bata hijau besar terlihat dengan jelas.
"Ada setan!" Penjaga lain yang datang juga ketakutan, bulu kuduk berdiri, sambil mengeluarkan teriakan yang seperti bukan suara manusia, dia membalikan tubuh langsung lari, rasa ketakutan akan setan tampak sangat menyedihkan juga lucu.
Hancurnya Sian Thian San 1 Tongkat Rantai Kumala Seruling Kumala Kim Lan Pay Karya Oh Chung Sin Kemelut Kerajaan Mancu 5

Cari Blog Ini