Ceritasilat Novel Online

Bangau Sakti 40

Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung Bagian 40


i akan memberitahukan! Bagaimana?" Pek Yun Hui balik
bertanya. Tiga iblis itu saling memandang, kemudian mereka bertiga
pun berunding dengan suara rendah. Setelah itu, Maha iblis
manggut-manggut "Baiklah, Kalian boleh berunding satu hari!"
"Kalau begitu, lepaskan kami dulul" ujar Pek Yun Hui
"Kakak sulung!" seru iblis Ke tiga, "ltu tidak boleh!"
"Takut apa" Bagaimana mungkin mereka bisa meloloskan
diri?" sahut Maha iblis sambil menghampiri mereka.
ia membuka rantai yang diikat di pilar, tapi tidak membuka
rantai yang masih melekat pada badan mereka, Segeralah Lie
Ceng Loan mendekati Bee Kun Bu sambil menyeret rantai
yang masih melekat dibadannya.
"Kakak Bu,.,." Gadis itu mendekap di dadanya.
sementara tiga iblis itu telah mengangkat lempengan
tembaga, lalu meninggalkan ruang itu.
"Kakak Pek, ini kesempatan kita untuk membunuh diri,"
ujar Bee Kun Bu sungguh-sungguh.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kun Bu!" Wajah Pek Yun Hui tampak murung sekali
"Akhirnya kita memang harus menempuh jalan pendek ini,
namun kini kita masih mempunyai waktu satu harl"
"Kakak Pek...." Bee Kun Bu menarik nafas panjang,
"Kepandaian kita musnah secara aneh, tentunya tidak bisa
pulih dalam waktu satu hari. Bagaimana mungkin kita
melawan mereka?" "Kun Bu!". Pek Yun Hui merendahkan suaranya, "Aku tadi
omong sembarangan bahwa ada orang mirip mereka, Air
muka mereka tampak berubah, jangan-jangan mereka masih
punya saudara di dunia ini."
"Kalau pun ada juga tiada gunanya," sahut Bee Kun Bu.
"Kini kita tiada jalan lain untuk meloloskan diri, kecuali satu
jalan, yakni membunuh diri," ujar Pek Yun Hui. "ltu agar diri
kita tidak dihina, adik Loan. Engkau harus ingat ucapanku ini."
"Kakak Pek! Aku pasti ingat." Lie Ceng Loan mengangguk
dengan mata basah. "Aaaakh.,.!" Bee Kun Bu menghela nafas panjang, ia tidak
menyangka kalau nasib mereka bertiga akan berakhir begini,
Apakah mereka bertiga akan membunuh diri di tempat itu"
Apa pula yang akan terjadi"
***** Bab ke 2 - Pertolongan Misterius Memulihkan Kepandaian
Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan duduk
termenung di ruangan besar itu. Kening mereka tampak
berkerut-kerut, dan wajah mereka pun tampak murung sekali,
Sebab hingga saat ini, mereka bertiga masih belum
mendapatkan cara untuk meloloskan diri.
"Kakak Pek!" ujar Lie Ceng Loan terisak-isak. "Lebih baik
aku mati dari pada dihina."
"Kalian berdua harus ingat satu hal!" Tiba-tiba wajah Pek
Yun Hui tampak serius. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Hal apa?" tanya Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan serentak
"Seteiah aku bilang orang yang mirip mereka itu, mereka
justru mengijinkan kita berunding satu hari, Nah, itu berarti
orang tersebut sangat penting bagi merekah
Tidak salah." Bee Kun Bu manggut-manggut, "Ja-nganjangan ayah atau ibu mereka."
"Aku pun menduga begitu," sahut Pek Yun Hui. "Tapi kita
pun harus ingat, ayah atau ibu, justru kita tidak boleh salah,
Kalau kita salah berarti mereka akan tahu kalau kita cuma
omong sembarangan otomatis diri kita pun akan celaka."
"Kakak Pek, kenapa engkau terus membicarakan ini?"
tanya Bee Kun Bu heran. "Kita memang harus membicarakan ini," sahut Pek Yun
Hui serius. "Memangnya kenapa?" Lie Ceng Loan kebingungan
"Sebab ini merupakan peluang bagi diri kita bisa hidup!"
ujar Pek Yun Hui. "Kalau begitu, bukankah lebih baik kita mencoba
menghimpun tenaga murni kita" Kalau tenaga murni kita bisa
pulih, tentunya kita bisa meloloskan diri," usul Bee Kun Bu.
"Aku pun sudah memikirkan tentang ini, Tenaga murni kita
bisa sirna begitu, sudah pasti kena semacam racun. Tiada
obat pemunahnya, maka kepandaian kita tidak bisa pulih,"
sahut Pek Yun Hui. "Aaakh...!" Bee Kun Bu menarik nafas.
"Kupikir orang itu, pasti ayah mereka." bisik Pek Yun Hui,
"Ayah dan anak memang mirip, Ya, kan?"
Bee Kun Bu cuma manggut manggut. sedangkan Pek Yun
Hui berpikir lagi, lama sekali barulah membuka mulut
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Sayang sekali Siao Tiap tidak ada di sini, Kalau dia ada
dan langsung memainkan irama Li Hun Mi Cin, mungkin tiga
iblis itu tidak bisa macam-macam."
"Kini kita sudah terperangkap di sini, Siapa yang akan
mengetahuinya?" Bee Kun Bu menggeleng-gelengkan kepala,
"Kalau pun kakak Giok Siauw dan lainnya ke mari, mungkin
kita sudah jadi mayat."
Pek Yun Hui bangkit berdiri, lalu menghampiri pintu ruang
itu, sekaligus mencoba membuka nya. Namun pintu itu tak
bergeming sedikit pun. Akhirnya ia duduk kembali. sedangkan sang waktu terus
berlalu, dan tak terasa telah lewat hampir empat
jam. Mendadak.... Krek! Pintu ruangan itu terbuka, Tampak seorang gadis Si
Yi (Suku pedalaman Cina) yang mengenakan kain tipis
dimukanya berjalan ke dalam.
Gadis itu membawa sebuah keranjang yang berisi
berbagai buah-buahan dan makanan, lalu ditaruh nya ke
bawah. Ketika gadis itu mau pergi, tiba-tiba Bee Kun Bu
menghampirinya sambil menyeret rantai besi yang masih
melekat dibadannya. "Hi hi!" Gadis itu tertawa cekikikan sambil menuding Bee
Kun Bu. "Engkau bukan orang baik!"
"Di dalam Mo Kui Ceh Yi ini barulah tiada orang baik."
sahut Bee Kun Bu. Gadis itu tidak menyahut, dan langsung ke luar. Kemudian
terdengar suara "Bum", pintu ruangan itu tertutup kembali
Walau keranjang itu berisi buah-buahan dan makanan
yang amat lezat, namun saat ini bagaimana mungkin mereka
bertiga mempunyai nafsu makan"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Mungkin saking kesalnya, mendadak Bee Kun Bu
menendang keranjang itu, sehingga isinya berserakan ke
mana-mana. "Kun Bu, pereuma kau melampiaskan kekesa!an...."
ucapan Pek Yun Hui berhenti secara tiba-tiba. sedangkan Bee
Kun Bu dan Lie Ceng Loan juga mengeluarkan suara.
"liih!" Ternyata tampak secarik kertas menempel di sebuah
piring, Mereka bertiga saling memandang, kemudian Pek Yun
Hui maju mengambil kertas itu.
Ketika mereka bertiga baru mau membacanya, mendadak
terdengar suara "Krek" mengejutkan mereka, segera lah Pek
Yun Hui menyimpan kertas itu ke dalam bajunya.
Lama sekali pintu ruangan itu tidak terbuka, Setelah tidak
terdengar suara apa pun lagi di luar, barulah Pek Yun Hui
mengeluarkan kertas itu lalu dibaca bersama, "Jangan gugup,
tunggu kabar berikutnya. Kertas itu bertuliskan demikian Mereka bertiga tertegun
seusai membaca surat itu, sebab tidak tahu apa maksud nya.
"Kakak Pek! Kakak Bu! Siapa yang menulis surat ini?"
tanya Lie Ceng Loan. Pek Yun Hui mengerutkan kening. ia terus-menerus
memperhatikan kertas misterius itu sambil berpikir, lama sekali
barulah menjawab "Siapa pun penulisnya, tentunya bermaksud menolong
kita." "Kita berada di dalam Mo Kui Ceh Yi, bagaimana mungkin
ada orang bersedia menolong kita?" Bee Kun Bu menggelenggelengkan kepala.
"Sulit dikatakan," ujar Pek Yun Hui. "Sekarang lebih baik
kita menunggu perkembangan selanjutnya."
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kakak Pek!" Wajah Bee Kun Bu tampak murung sekali,
"Kalau kita kehilangan kesempatan ini, mungkin ingin
membunuh diri pun sudah tidak bisa lagi."
"Kun Bu! Aku bukan orang yang takut mati," sahut Pek Yun
Hui. "Selagi punya harapan hidup, kenapa harus
melepaskannya?" Bee Kun Bu diam. Mereka bertiga duduk termenung. Tak terasa waktu sehari
itu pun hampir berlalu, namun mereka bertiga sama sekali
tidak pernah memejamkan mata.
Di saat tiga iblis itu hampir muncul, mereka bertiga jadi
tegang, Mendadak mereka mendengar suara langkah yang
tergesa-gesa di luar, membuat hati mereka berdebar-debar.
Krekl Krek! Pintu terbuka, Yang berjalan ke dalam adalah
seorang berbaju putih mengenakan kedok. sebelum berjalan
ke dalam, orang berbaju putih itu menengok ke luar dulu,
sikapnya itu sungguh misterius.
Pek Yun Hui tertegun. Ketika ia mau membuka mulut untuk
bertanya, tiba-tiba orang berbaju putih itu melemparkan
sebuah bungkusan ke arahnya.
Setelah itu, orang berbaju putih itu pun segera pergi dan
sekaligus menutup kembali pintu ruangan itu.
"Kun Bu, Adik Loan! Kalian kenal orang itu?" tanya Pek
Yun Hui. "Heran!" sahut mereka berdua serentak "Rasanya kenal
bentuk badan orang itu."
Pek Yun Hui manggut-manggut, kemudian membuka
bungkusan itu. seketika tereium bau yang tak sedap, Ternyata
bungkusan itu berisi semacam binatang, yang menyerupai
ulat, bahkan masih bergerak-gerak.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Betapa terkejut dan jijiknya Pek Yun Hui, sehingga
bungkusan itu terlepas dari tangannya, sedangkan ke tiga
ekor ulat itu terhempas ke luar bergerak-gerak di lantai
"Kakak Bu! Cepat tendang ulat-ulat itu!" seru Lie Ceng
Loan. "Ya." Bee Kun Bu mengangguk sambil mendekati ulat-ulat
itu, Ketika ia baru mau menendang, mendadak ia melihat
secarik kertas di situ, "Kakak Pek, ada surat lagi."
"Oh?" Pek Yun Hui segera memungut surat itu, Kemudian
mereka baca surat itu bersama-sama. Ternyata berbunyi
demikian "Tidak gampang memperoleh ulat-ulat ini cepatlah
kalian telan, jangan membuang waktuP.
Bagaimana mungkin mereka sudi menelannya" Tapi
mereka yakin pasti ada sebab musababnya kenapa mereka
bertiga disuruh menelan ulat itu oleh si penulis surat tersebut
Mereka bertiga berdiri termangu-mangu, Siapa pun tidak
sudi menelan ulat itu, jangankan menelan, melihat pun sudah
mau muntah rasanya. "Kakak Bu! Aku... aku tidak bisa menelan ulat itu." ujar Lie
Ceng Loan terputus-putus saking jijiknya.
"Kun Bu, Adik Loan!" Pek Yun Hui memandang mereka,
"Orangyang ingin menolong kita ini, sudah pasti punya
maksud tertentu Karena itu, biar bagaimana pun kita harus
menurutinya." "Apa?" Lie Ceng Loan terbelalak sambil menunjuk ulat-ulat
yang bergerak-gerak di lantai itu, "Kakak Pek, engkau mau
menelan ulat yang menjijikkan itu?"
"Kita boleh memejamkan mata dan menutup hidung, lalu
menelannya," sahut Pek Yun Hui sungguh-sungguh.
"Kakak Pek!" Bee Kun Bu menatapnya, "Kenapa engkau
begitu mempereayai orang itu?"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Terus terang, aku sendiri pun tidak tahu apa sebabnya,"
sahut Pek Yun Hui sambil memandang ke atas, "Hanya saja,.,
rasanya aku amat kenal akan bentuk badan orang itu, tapi
tidak ingat siapa dia. Lagi pula dia tidak akan berbuat jahat
terhadap kita." "Baik." Bee Kun Bu tampak nekad "Kalau Kakak Pek
mengatakan begitu, aku yang akan menelan ulat itu lebih
dulu." Bee Kun Bu membungkukkan badannya, padahal dia
memang sudah bertekad menelan ulat itu, namun ketika
melihat ulat itu bergerak-gerak, timbullah rasa jijiknya, Apa
yang akan terjadi setelah menelan ulat itu" Pikirnya, tapi
bagaimana dirinya akan dihina oleh iblis Ke tiga itu" Bukankah
ia sudah berniat membunuh diri" Apa salahnya menelan ulat
itu" Setelah berpikir demikian, Bee Kun Bu langsung
memungut ulat itu, Ulat itu masih bergerak-gerak di jari
tangannya, Bee Kun Bu menarik nafas dalam-dalam, lalu
mendadak membuka mulut menelan ulat itu.
Glek! Mata Bee Kun Bu mendelik-delik. Bukan terjadi
sesuatu, melainkan ia masih merasa ulat itu bergerak-gerak di
tenggorokannya. Pada waktu bersamaan, terdengarlah suara langkah. Pek
Yun Hui yakin bahwa itu langkah tiga iblis, Maka ia cepatcepat memungut ulat itu dan sekaligus ditelannya.
"Adik Loan, cepat!" seru Pek Yun Hui.
"Aku...." Lie Ceng Loan masih tampak ragu.
"Adik Loan!" bisik Pek Yun Hui. "Waktu sudah mendesak
sekali." Lie Ceng Loan masih menggelengkan kepala, Tiba-tiba
Pek Yun Hui memungut ulat itu, kemudian dimasukkan ke
dalam mulut Lie Ceng Loan.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Akkkh...!" Lie Ceng Loan nyaris muntah, kalau Pek Yun
Hui tidak menekan lehernya.
Glek! Ulat itu sudah masuk ke dalam tenggorokan Lie
Ceng Loan. sedangkan Bee Kun Bu segera memungut kertas
bungkusan itu, kemudian dimasukkan ke dalam bajunya.
Pada waktu bersamaan, muncullah tiga iblis itu, Maha iblis
dan iblis Ke dua tidak memakai kedok Namun iblis Ke tiga
masih memakainya, maka tampak seram sekali
Tiga iblis itu memandang mereka dengan dingin, Setelah


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

itu, barulah mereka duduk Akan tetapi, mendadak iblis Ke tiga
bangkit berdiri sambil berendus-endus, kemudian memandang
Maha iblis dan iblis Ke dua seraya bertanya.
"Eh" Apakah kalian mencium bau?"
Bee Kun Bu, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan memang
sudah menelan ulat-ulat itu, tapi bau ulat-ulat itu masih belum
hilang. "Benar." Maha iblis mengangguk "Sepertinya bau Ulat iblis
Langit." "Bagaimana mungkin?" iblis Ke dua menggelengkan
kepala, "Ulat iblis Langit tidak mungkin merayap sampai di
sini." Kini Bee Kun Bu, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan baru
tahu kalau ulat yang mereka telan itu adalah Ulat iblis Langit,
tapi bagaimana khasiatnya, mereka bertiga sama sekali tidak
mengetahuinya. "Kakak!" ujar iblis Ke tiga, "Aku akan periksa tempat
penyimpanan Ulat iblis Langit,"
"Adik, kenapa engkau begitu tegang?" tanya Maha Iblis.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Ketika memasuki ruang ini, aku sudah mencium bau ulat
itu," sahut iblis Ke tiga dingin, "Maka harus memeriksa tempat
penyimpanannya." "Baiklah." Maha iblis mengangguk
Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan baru tahu,
kalau ulat tersebut pun amat penting bagi tiga iblis itu,
Tentunya ulat itu mempunyai khasiat yang luar biasa, Karena
itu, mereka bertiga merasa menyesal, kenapa tadi membuang
begitu banyak waktu. "Kami sudah selesai berunding," ujar Pek Yun Hui lantang.
"Bagus!" Maha iblis manggut-manggut "Nah, katakan di
mana orang itu!" "Aku cuma bisa memberitahukan kepadamu seorang saja,"
sahut Pek Yun Hui, "Sedangkan saudaramu harus
menghadap ke arah dinding."
Pada waktu itu, iblis Ke tiga sudah mau berjalan pergi
Namun ketika mendengar Pek Yun Hui mengatakan begitu, ia
pun segera berhenti "Kakak! Wanita jalang itu ingin memecah belahkan kita!"
ujarnya. Pek Yun Hui adalah Lan Tay Kong Cu, putri kaisar yang
amat dihormati orang, Bahkan ketika berkecimpung di rimba
persilatan, kaum rimba persilatan pun sangat menghormati
nya. Namun kini dirinya dicaci sebagai wanita jalang, dapat
dibayangkan betapa gusarnya, Tadi ia mengatakan begitu,
tujuannya agar iblis Ke tiga itu jangan meninggalkan ruang
tersebut Kini tujuannya telah tereapai, kenapa harus
mempermasalahkan cacian itu" pikirnya dan mulai tenang
kembali Akan tetapi, sungguh mengherankan! Walau
kegusarannya sudah reda, namun rongga dadanya masih
terasa panas. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Pek Yun Hui tertegun, lalu melirik Bee Kun Bu dan Lie
Ceng Loan, Wajah mereka berdua pun tampak agak aneh,
Oleh karena itu, mencoba menghimpun hawa murninya.
seketika ia merasa seluruh urat nadinya jadi panas, dan
tenaga murninya pun terhimpun perlahan-lahan.
Betapa girangnya gadis itu. ia pun bertambah yakin bahwa
ada teman dekat di dalam Mo Kui Ceh Yi ini, dan sadar pula
ulat yang ditelan itu telah memunahkan racun yang mengidap
di tubuhnya, Di saat ia sedang girang, terdengar suara
bentakan Maha Iblis. "Kalau engkau mau beritahukan beritahukanlah di hadapan
kami bertiga! Kalau tidak,., hm!" dengus Maha iblis dengan
mata menyorotkan sinar kebengisan
"Kalian bertiga ingin mendengar bersama, itu pun tidak
apa-apa," ujar Pek Yun Hui serius.
"Cepat bilang!" bentak tiga iblis itu serentak "Jangan
macam-macam!" sebetulnya Pek Yun Hui cuma omong kosong, tapi tiga
iblis itu menganggap serius. Tentunya mereka bertiga
berminat sekali memiliki kitab Kui Goan Pit Cek tersebut
Apabila Pek Yun Hui memberitahukan tentang orang yang
dalam omong kosongnya itu ditambah sedikit bum-bu,
mungkin tiga iblis tersebut akan meninggalkan Mo Kui Ceh Yi
untuk mencari kitab Kui Goan Pit Cek. Jadi mereka bertiga
mempunyai banyak kesempatan untuk meloloskan diri.
"Baik, kalian dengarlah!" ujar Pek Yun Hui lantang, "Orang
tua itu tinggal dekat Thai Ouw."
Thai Ouw itu berada di tempat yang amat jauh. Kalau tiga
iblis itu pergi ke sana, pulang pergi harus memakan waktu dua
tiga bu!an, Bukankah dalam waktu itu mereka bertiga bisa
mencari jalan untuk meloloskan diri"
Ketika Pek Yun Hui menyebut Thai Ouw itu, air muka
Maha iblis dan iblis Ke dua tampak berubah, Bagaimana air
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
muka iblis Ke tiga, tentunya tidak bisa dilihat, sebab masih
memakai kedok yang menyeramkan itu.
Trang! Tiga buah lempengan tembaga menyatu, Ternyata
tiga iblis itu mengadakan perundingan kilat
Pek Yun Hui menggunakan kesempatan itu untuk memberi
isyarat pada Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan.
Begitu melihat isyarat itu, wajah mereka berdua pun
berseri Bee Kun Bu mengangkat tangannya mengarah pada
tiga iblis yang sedang berunding itu. Namun Pek Yun Hui
langsung mencegahnya, Bahkan sekaligus memberi isyarat
agar mereka mendengarkan perundingan tiga iblis itu.
Kini kepandaian mereka telah pulih, maka dapat
mendengarnya, Bee Kun Bu dan lainnya langsung pasang
kuping. "Aku tidak pereaya," ujar iblis Ke tiga. "Bagaimana
mungkin begitu kebetulan" Kalaupun ayah masih hidup, tak
mungkin Kui Goan Pit Cek akan jatuh ke tangannya."
"Wanita itu begitu melihatku, langsung bilang aku mirip
seseorang," sahut Maha Iblis. "ltu pasti ada sebab
musababnya." Kemudian tiga iblis itu merendahkan suara masing-masing,
sehingga Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan tidak
dapat mendengar dengan jelas.
Namun cukup menggembirakan Pek Yun Hui, karena ia
omong sembarangan tetapi malah benar bahwa tiga iblis itu
masih mempunyai ayah. Berselang beberapa saat kemudian, tiga lempengan
tembaga itu berpisah lagi, dan seketika juga terdengar suara
iblis Ke tiga yang amat dingin.
"Engkau tahu siapa orang itu" Cara bagaimana Kui Goan
Pit Cek bisa jatuh ke tangannya?"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Sesungguhnya Kui Goan Pit Cek itu berada di dalam gua
Thian Kie, pemiliknya adalah Na Hai Peng, Beliau adalah
guruku, Ketika kami jalan-jalan di Thai Ouwl tiba-tiba muncul
musuh besar kami," jawab Pek Yun Hui" mengarang cerita
bohong. "Sebenarnya guruku bisa menang melawan musuh itu, tapi
guruku masih dalam keadaan berduka atas kematian isterinya,
itulah yang membuatnya lengah sehingga terpukul oleh musuh
itu, sedangkan musuhnya pun bertambah banyak Di saat
nyawa kami terancam, muncullah seorang tua menolong
kami." "Hm!" dengus iblis Ke tiga. "ltu cuma cerita bohong!"
Pek Yun Hui tertegun seketika ia tidak tahu harus
bagaimana menyahutnya, sedangkan iblis Ke tiga tertawa
dingin. "Kui Goan Pit Cek merupakan ilmu silat tanpa tanding di
kolong lagit!" ujar iblis Ke tiga dan melanjutkan "Kalau kalian
guru dan murid sungguh-sung-guh sudah mempelajari ilmu itu,
bagaimana mungkin bisa kalah di tangan musuh" Bukankah
engkau omong ko-song?"
Setelah mendengar apa yang dikatakan iblis Ke tiga, hati
Pek Yun Hui malah menjadi tega.
"Kalau dituturkan memang agak memalukan." Pek Yun Hui
menggeleng-gelengkan kepala, "Kami guru dan murid kurang
berbakat dan kurang cerdas, maka belum bisa mempelajari
semua ilmu yang ada di dalam Kui Goan Pit Cek. Kalau
berhasil, bagaimana mungkin saat ini kepandaianku bisa
musnah begitu?" Tiga iblis itu manggut-manggut Maha iblis menatapnya
seraya berkata. "Lanjutkan penuturanmu tadi!"
"Kami guru dan murid sangat berterimakasih atas
pertolongan orang tua itu!" lanjut Pek Yun Hui dan bergirang
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
dalam hati, sebab tiga iblis itu tampak mulai mempereayai
cerita bohongnya, "Oleh karena itu, guruku meminjamkan Kui
Goan Pit Cek pada orang tua itu untuk tiga tahun, hingga
tahun ini sudah dua tahun,"
sementara Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan diam saja,
Mereka berdua pun membatin Kalau kali ini menempuh
bahaya menyelidiki Mo Kui Ceh Yi tersebut tidak bersama Pek
Yun Hui, mungkin saat ini mereka berdua sudah jadi mayat.
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan pun mengingat baik-baik
apa yang diceritakan Pek Yun Hui, Siapa tahu tiga iblis akan
bertanya pada mereka, jadi mereka pun dapat menjawabnya.
sedangkan tiga iblis itu saling memandang Setelah itu iblis
Ke tiga bertanya dingin "Engkau tahu nama orang tua itu?"
"Kami memang menanyakan nama beliau, tapi beliau tidak
mau memberitahukan Hanya saja beliau berjanji pada kami,
bahwa tiga tahun kemudian kami harus pergi mengambil
kembali Kui Goan Pit Cek itu, Pada dasarnya orang tua itu
sudah berkepandaian amat tinggi Kalau dalam dua tahun ini
beliau telah mempelajari Kui Goan Pit Cek itu, otomatis
kepandaiannya akan bertambah tinggi."
iblis Ke tiga diam, giliran Maha iblis berkata pada kedua
saudaranya dengan suara rendah
"Adik, kita harus pergi menyelidikinya."
"Kalau kita meninggalkan Mo Kui Ceh Yi...." Mendadak
ucapan iblis Ke tiga itu berhenti
Pek Yun Hui cepat-cepat memberi isyarat kepada Bee Kun
Bu dan Lie Ceng Loan, agar mereka memperlihatkan wajah
murung. "Kalau kita memerintahkan orang ke sana, akan
menguntungkan orang lain pula," ujar Maha Iblis, "Sebab Kui
Goan Pit Cek juga berisi ilmu istimewa untuk memecahkan
ilmu sesat" KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"ltu akan kita rundingkan nanti," sela iblis Ke dua.
"Sekarang kita kurung dulu mereka bertiga."
Usai berkata begitu, iblis Ke dua juga membunyikan
lempengan tembaganya, dan tak lama kemudian terdengarlah
suara di luar "Maha iblis memanggil, ada pesan apa?"
"Engkau boleh masuk," sahut Maha IbHs.
Pintu terbuka, Tampak seorang berbaju putih berjalan ke
dalam, sedangkan Maha iblis langsung menunjuk Pek Yun
Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan seraya berkata.
"Bawalah ke tiga orang itu ke penjara bawah tanah!"
"Tapi...." Orang berbaju putih itu tampak ragu.
"Kepandaian mereka telah musnah, maka tidak mungkin
akan melawan." Maha iblis memberitahukan.
Orang berbaju putih itu mengangguk, kemudian
membentak pada Pek Yun Hui dan lainnya.
"Cepat jalan!" Kening Bee Kun Bu berkerut kegusarannya nyaris
meledak. Pek Yun Hui segera memberi isyarat padanya dan
seketika Bee Kun Bu diam, Mereka bertiga men^ ikuti orang
berbaju putih itu, Di saat berjalan, mereka sengaja
memberatkan langkah agar tampak tak bertenaga.
Mereka bertiga sudah meninggalkan ruangan besar itu,
dan terus mengikuti orang berbaju putih itu dari belakang,
Setelah berputar ke sana ke mari, tahu-tahu mereka sudah
berada di belakang gedung.
Di belakang gedung itu terdapat sebuah rumah batu,
Tampak dua orang berbaju putih berdiri menjaga di depan
pintu rumah itu, Orang berbaju putih yang membawa Pek Yun
Hui bertiga ke sana, langsung membentak Kedua penjaga itu
segera menyambutnya. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Ada perintah dari Maha Iblis, tiga iblis ini harus dikurung di
ruang bawah tanah." Orang berbaju putih itu memberitahukan.
Kedua penjaga itu mengangguk lalu membuka pintu batu
sekuat tenaga, Terdengarlah suara "Krek! Krek!" pintu batu itu
pun terbuka. "Masuk!" bentak ke dua penjaga itu.
Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan masuk, dan
pintu batu itu ditutup kembali
Mereka bertiga mulai menengok ke sana ke mari. Cukup
luas ruang di bawah tanah itu, bahkan juga sangat bersih.
"Kakak Pek!" bisik Bee Kun Bu. "Tenaga murni kita telah
pulih, kenapa masih harus membiarkan mereka mengurung
kita di sini?" "Kun Bu!" Pek Yun Hui tersenyum, "Aku yakin bahwa tiga
iblis itu sangat menginginkan Kui Goan Pit Cek. Oleh karena
itu, mereka pasti akan meninggalkan Mo Kui Ceh Yi ini,
Setelah mereka pergi, kita baru boleh meloloskan diri."
"Kakak Pek! Bagaimana seandainya tiga iblis itu tidak
pergi?" tanya Lie Ceng Loan.
"Pereayalah!" sahut Pek Yun Hui sambil tersenyum,
"Mereka pasti pergi untuk mencari Kui Goan Pit Cek itu!"
"Kenapa Kakak begitu yakin?" tanya Bee Kun Bu
keheranan "Kun Bu!" Wajah Pek Yun Hui tampak kemerah-merahan.
Tentunya engkau masih ingat, tiga iblis itu akan
memperlakukan kita bukan?"
Tentu ingat Mereka bilang kita bertiga sungguh cocok
untuk mereka...." Bee Kun Bu tidak melanjutkan namun
wajahnya juga tampak kemerah-merahan.
Tidak salah," Pek Yun Hui manggut-manggut "Kini mereka


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mengurung kita di ruang bawah tanah ini berarti meskipun
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
mereka belum mengambil keputusan untuk berangkat, namun
mereka jelas sudah berniat begitu."
"Benar." Bee Kun Bu manggut-manggut "Apa yang
dikatakan Kakak memang tidak salah!"
"Nah!" Pek Yun Hui tersenyum. "Sekarang mari kita
mencoba menghimpun hawa murni!"
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan mengangguk Mereka
bertiga lalu duduk bersila menghimpun hawa murni masingmasing, Tidak sampai dua jam, tenaga murni mereka sudah
pulih kembali Ketika mereka memasuki rumah batu ini, keadaan masih
tampak agak terang, tapi kini sudah mulai gelap, Melalui
sebuah lubang angin mereka dapat mengetahui bahwa
ternyata hari sudah mulai malam.
Berselang beberapa saat kemudian, dari lubang angin itu
melayang turun tiga buah bungkusan Bee Kun Bu memungut
bungkusan itu, lalu dibukanya, Ternyata bungkusan itu berisi
nasi putih. Kini mereka sudah mempunyai harapan untuk meloloskan
diri. Maka mereka talu menyantap nasi putih itu sekenyangkenyangnya.
"Kakak Pek!" ujar Bee Kun Bu sesuai bersantap
"Sebetulnya siapa yang menolong kita itu?"
"Aku justru masih memikirkan itu," sahut Pek Yun Hui. Tapi
tidak ingat siapa dia."
"Dia pasti orang baik," sela Lie Ceng Loan.
Tentu." Pek Yun Hui tersenyum
Pek Yun Hui bangkit berdiri, kemudian berjalan ke pintu
batu sambil pasang kuping, Setelah itu, ia pun mencoba untuk
mendorong pintu batu tersebut Namun pintu batu itu tak
bergerak sedikit pun. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Wajah gadis itu tampak cemas. ia memandang ke arah
lubang angin itu, lalu melesat ke atas sambil memandang ke
luar Di luar tampak dua orang berbaju putih berdiri dengan
tangan memegang obor. Pek Yun Hui berpikir, apabila ia
menyerang mereka dengan senjata rahasia, kedua orang
berbaju putih itu pasti roboh.
Pek Yun Hui tetap tidak dapat membuka pintu batu itu,
juga tidak tahu kalau tiga iblis itu sudah berangkat atau
belum" Kemudian Pek Yun Hui melayang turun.
"Bagaimana?" tanya Bee Kun Bu. "Apakah sudah ada cara
baik untuk meloloskan diri?"
"Kita harus bersabar menunggu satu hari lagi," sahut Pek
Yun Hui. Tunggu tiga iblis itu berangkat dulu."
"Kakak Pek!" ujar Lie Ceng Loan. "Setelah tiga iblis itu
pergi, apakah kita mampu melawan yang lain?"
"Tentu mampu." Pek Yun Hui mengangguk, "Sebetulnya
kepandaian tiga iblis itu tidak berada di atas kita. Hanya saja
kita tidak tahu bagaimana cara mereka membuat guru dan
Kun Lun Sam Cu jadi tidak waras begitu, Kalau dia sudah
pergi, kita harus segera memusnahkan Mo Kui Ceh Yi ini."
"Bagus!" seru Lie Ceng Loan girang dan menambahkan
"Kita pun dapat segera bertemu guru, dan selanjutnya
memikirkan bagaimana cara menyembuhkan mereka!"
"Memang harus begitu." Pek Yun Hui manggut-manggut
Malam harinya, mereka tidur agar lebih bersemangat.
Ketika mereka mendusin, wajah mereka tampak segar dan
penuh semangat Tak lama kemudian, dari lubang angin itu
melayang turun lagi tiga bungkusan nasi putih, Mereka
langsung bersantap. Setelah hari mulai gelap, Pek Yun Hui mengintip ke luar
melalui lubang angin itu.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Keadaan di luar tetap sama seperti semalam. Pek Yun Hui
berpikir, mereka dikurung di rumah batu itu sudah sehari
semalam. Tiga iblis itu tidak menyuruh orang untuk memanggil
mereka, Rupanya tiga iblis itu sudah berangkat
padahal sesungguhnya, Pek Yun Hui masih ingin
menunggu semalam !agi, Namun Bee Kun Bu sudah tampak
tidak sabaran, Hal itu membuat Pek Yun Hui berpikir lagi, tidak
ada salahnya kalau segera turun tangan.
"Sebentar kalau pintu batu itu terbuka, kalian berdua harus
cepat-cepat turun tangan terhadap orang-orang berbaju putih
itu!" ujar Pek Yun Hui berpesan, "Sekaligus menanggalkan
pakaian dan kedok mereka, agar kita bisa keluar!"
"Bagaimana mungkin pintu batu itu akan terbuka?" Bee
Kun Bu mengerutkan kening.
"Aku punya akal untuk menipu mereka," sahut Pek Yun Hui
sambil tersenyum. "Kakak Pek! Mereka berdua, sedangkan kita bertiga, Masih
kurang pakaian putih dan kedok." ujar Lie Ceng Loan.
"ltu gampang," sahut Pek Yun Hui. "Setelah kita
meninggalkan rumah batu itu, bukankah kita akan bertemu
orang berbaju putih lagi?"
"Benar." Lie Ceng Loan manggut-manggut
Pek Yun Hui mendekati pintu batu itu, kemudian
memukulnya tiga kali. Bum! Bum! Bum! "Ada apa?" tanya penjaga di luar.
"Cepat bawa kami menemui Maha Iblis!" sahut Pek Yun
Hui. "Sekarang sudah malam, besok pagi saja," ujar penjaga.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kalau engkau tidak mau membawa kami menemui Maha
Iblis, ada apa-apa kalian harus bertahggungjawab!" ancam
Pek Yun Hui. Hening sejenak di luar Tak lama kemudian terdengar lagi
suara penjaga itu. "Kalian kok macam-macam?"
"Kepandaian kami telah musnah, bagaimana mungkin
kami macam-macam?" sahut Pek Yun Hui.
"Kalau begitu... baiklah."
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan segera meloncat ke
samping kiri kanan pintu batu itu.
"Kakak Pek!" bisik Lie Ceng Loan, "Apakah tiga iblis itu
masih belum berangkat?"
"Aku tidak berani memastikannya," sahut Pek Yun Hui,
"Kalaupun mereka bertiga sudah berangkat, di dalam Mo Kui
Ceh Yi ini tiada seorang yang menge-tahuinya."
"Benar." Bee Kun Bu manggut-manggut "Maka biar
bagaimanapun kita harus menempuh bahaya."
Di saat mereka sedang berbisik-bisik, mendadak pintu batu
itu berbunyi dan tampak bergerak, Tidak menunggu ke dua
orang baju putih itu masuk, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan
langsung menotok jalan darah mereka, sekaligus ditariknya ke
dalam, Bee Kun Bu melepaskan kedok dan pakaian mereka,
lalu diberikan pada Pek Yun Hui.
"Kalian berdua yang pakai dulu." ujar Pek Yun Hui.
"Kakak Pek...."
"Cepat! Bukan saatnya untuk berlaku sungkan!" potong
Pek Yun Hui. "Kini waktu sangat berharga!"
Bee Kun Bu mengangguk ia dan Lie Ceng Loan segera
menyalin pakaian putih dan memakai kedok itu, kemudian
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
mengambil medali mereka sekaligus digantungkan di
pinggang Mereka bertiga berjalan ke luar. Pek Yun Hui menutup
pintu batu itu, kemudian berkata.
"Kalian berdua harus bersikap seolah-olah sedang
membawaku ke luar!" Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan mengangguk Mereka
bertiga lalu berjalan ke depan,.,, Tak lama kemudian, tampak
tiga orang berbaju putih menghampiri mereka dengan
membawa obor "Siapa?" bentak salah seorang berbaju putih.
"Wanita ini mau menemui Maha Iblis, kami membawanya
ke sana," sahut Bee Kun Bu.
Tiga orang berbaju putih mendekati mereka sambil
mengangkat obor masing-masing. Maksud mereka ingin
melihat jelas wajah Pek Yun Hui. Pada saat mereka bertiga
mendekat, Pek Yun Hui berdehem memberi isyarat, dan
seketika juga mereka bertiga langsung bergerak. Tanpa
mampu menjerit ke tiga orang berbaju putih telah roboh
tertotok Mereka bertiga segera menyeret ke tiga orang berbaju
putih itu ke sudut rumah batu, Bee Kun Bu melepaskan kedok
dan pakaian salah seorang berbaju putih, sekaligus
mengambil medalinya, dan diberikan Pek Yun Hui.
"Ke tiga orang ini lebih baik dimasukkan ke dalam rumah
batu itu," ujar Pek Yun Hui setelah menyalin pakaian putih dan
mengenakan kedok. Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan mengangguk, lalu segera
menyeret ke tiga orang berbaju putih itu ke rumah batu, Pek
Yun Hui membuka pintu rumah itu, sedangkan Bee Kun Bu
dan Lie Ceng Loan menyeret ke tiga orang berbaju putih ke
dalam. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Pek Yun Hui menutup kembali pintu batu. Kemudian
mereka bertiga berjalan lagi dengan obor di tangan.
Belum seberapa jauh berjalan, mereka bertemu dengan
tiga orang berbaju putih lagi, namun mereka tidak saling
menyapa. Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan juga merasa
tegang, sebab mereka sama sekali tidak tahu tiga iblis itu telah
berangkat atau belum"
Berselang beberapa saat, mereka bertiga sudah sampai di
depan gedung itu, Hati mereka pun kebat-kebit.
seandainya tiga iblis itu telah berangkat, tentunya mereka
bertiga akan memporak-porandakan Mo Kui Ceh Yi ini, Akan
tetapi, apabila tiga iblis itu masih berada di dalam Mo Kui Ceh
Yi, mungkin mereka bertiga akan menghadapi suatu kekuatan
misteri dari tiga iblis itu. Tentunya mereka bertiga tidak mampu
melawan kekuatan tersebut, dan kemungkinan besar mereka
akan tertangkap kembali, Lalu apakah orang berbaju putih
misterius itu akan menolong mereka lagi"
Pek Yun Hui terus berpikir tentang ini. Bee Kun Bu
memandangnya dan merasa heran, kenapa Pek Yun Hui
mendadak tampak ragu. "Kakak Pek! Apa yang sedang engkau pikirkan?" tanya
Bee Kun Bu. "Aku sedang memikirkan tiga iblis itu," jawab Pek Yun Hui.
"Entah mereka bertiga masih berada di dalam gedung ini atau
sudah berangkat?" "Kakak Pek!" ujar Bee Kun Bu bernada tegas, "Kini kita
sudah sampai di sini, maka tiga iblis itu ada atau tidak, kita
harus masuki" "Baiklah!" kata Pek Yun Hui.
***** Bab ke 3 - Bertarung Dengan iblis ke Tiga
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Pek Yun Hui menyahut "Ya", lalu menjulurkan tangannya
untuk membuka pintu gedung itu.
Pintu itu terbuka perlahan-lahan. Pek Yun Hui segera
melesat ke dalam. Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan
mengikutinya dari belakang.
Begitu memasuki gedung itu, Pek Yun Hui merasakan
bahwa suasana di ruangan itu agak ber!ainan. Di sudut
ruangan itu tampak barisan orang-orang berbaju putih, Mereka
berdiri mematung dengan tangan menggenggam senjata yang
berbentuk aneh. Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan tertegun
menyaksikan keadaan itu, Namun kemudian mereka
mendadak tersentak, karena mendengar suara "Bum".
Ternyata pintu ruangan itu telah ditutup.
"Begitu turun tangan harus merebut senjata mereka!" bisik
Pek Yun Hui yang telah menyadari adanya gelagat tidak
beres. "Siapa kalian bertiga?" bentak salah seorang berbaju putih
yang berbadan pendek. "Kami bertiga ingin menemui Tiga Iblis," sahut Pek Yun Hui
tenang, "Karena ada urusan penting."
Saat ini, Pek Yun Hui masih tidak bisa menduga, ada atau
tidak tiga iblis tersebut Namun ketika menyaksikan suasana di
ruangan itu, Pek Yun Hui yakin bahwa di tempat itu telah
terjadi sesuatu. "Hm!" dengus orang berbaju putih pendek, "Maha iblis
tidak memanggil, tetapi kenapa kalian berani ke sini" itu
berarti kalian bertiga harus mati!"
Setelah mendengar ucapan itu, Pek Yun Hui yakin bahwa
tiga iblis itu tidak berada di dalam Mo Kui Ceh Yi ini
seketika Pek Yun Hui tertawa panjang, lalu mendadak
badannya bergerak bagaikan angin puyuh. Ter-dengarlah
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
suara jeritan, ternyata Pek Yun Hui telah berhasil merebut
beberapa buah senjata dari tangan orang-orang berbaju putih.
Begitu melihat Pek Yun Hui bergerak, Bee Kun Bu dan Lie
Ceng Loan pun bergerak laksana kilat menyerang orangorang berbaju putih.
"Aaakh,.,!" Terdengar suara jeritan, Ternyata dua orang
berbaju putih telah roboh.
Karena orang-orang berbaju putih berjumlah puluhan,
maka Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan menggunakan pedang
yang direbut dari tangan dua orang berbaju putih.
Lie Ceng Loan tidak tega membunuhi maka ia hanya
menotok jalan darah orang berbaju putih.
Kejadian yang mendadak itu, membuat panik semua orang
baju putih, sementara orang berbaju putih pendek bersiul
panjang, lalu berseru. "Nomor Empat mengundang Maha iblis!"
Begitu mendengar seruan itu, tertegunlah Pek Yun Hui,
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, Mereka bertiga sama sekali
tidak menyangka, bahwa tiga iblis itu masih berada di dalam
gedung tersebut. Setelah tertegun, Pek Yun Hui pun tersentak dan
membatin. Kalau sekarang tidak melarikan diri, mungkin diri
mereka akan tertangkap kembali, bahkan akan kehilangan
kepandaian seperti kemarin dulu.
Setelah berpikir begitu, ia segera memberi isyarat kepada
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, sekaligus menggerakkan
pedangnya Hong Tek Ie (Hembusan Angin Semi) yang amat


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dahsyat itu pun menyerang orang berbaju putih nomor empat
itu. "Cepat mundur!" serunya.
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan langsung memutarmutarkan pedangnya menyerang orang-orang berbaju putih
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
yang mendekati, kemudian melesat ke luar Setelah sampai di
pintu, mereka berdua menoleh.
Ternyata Pek Yun Hui masih bertarung dengan orang
berbaju putih nomor empat Ketika Pek Yun Hui ingin mundur,
mendadak sebuah jala yang gemerlapan melayang ke
arahnya. "Kakak Pek!" seru Bee Kun Bu. "Cepat kabur!"
Pek Yun Hui segera melesat ke arah mereka, sedangkan
jala itu melayang turun di tempat kosong.
Orang berbaju putih nomor empat dan lainnya segera
mengejar Pek Yun Hui sudah menduga itu, maka tangannya
bergerak menyerang mereka dengan senjata rahasia.
"Aaakh!" "Aaaakh. Terdengar suara jeritan, orang-orang baju putih yang
mengejar langsung roboh. Hanya orang berbaju putih nomor
empat yang berhasil menghindari senjata rahasia Pek Yun Hui
yang berupa semacam mutiara.
Pek Yun Hui sudah sampai pintu, Bee Kun Bu menjulurkan
tangannya ingin membuka pintu, namun pada waktu
bersamaan, terdengarlah suara yang amat mengejutkan
mereka bertiga. Creng! Creng! Creng! itu adalah suara lempengan
tembaga. Bee Kun Bu segera menengok, tampak tiga orang berbaju
putih muncul mendadak dengan membawa lempengan
tembaga. Setelah ke tiga orang berbaju putih muncul, heninglah
suasana di dalam ruang itu, Orang berbaju putih nomor empat
pun segera mundur. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Siapa ke tiga orang berbaju putih itu" Mereka adalah Maha
iblis, iblis Ke dua dan iblis Ke tiga.
Begitu melihat tiga iblis itu, dinginlah perasaan Pek Yun
Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan. Semula mereka bertiga
mengira bahwa tiga iblis itu tidak berada di dalam Mo Kui Ceh
Yi ini, namun malah muncul di ruang tersebut
Walau tertegun, Bee Kun Bu masih tidak lupa membuka
pintu, Akan tetapi, Maha iblis tertawa dingin.
"Masih ingin kabur?"
Bee Kun Bu tidak menghiraukannya, dan tetap membuka
pintu, Namun sungguh di luar dugaan, pintu itu tak bergeming
sedikit pun. Pada waktu bersamaan, mendadak melompat ke luar
seorang berbaju putih sambil tertawa gelak.
Ketika melihat orang berbaju putih itu, Pek Yun Hui, Bee
Kun Bu dan Lie Ceng Loan bergirang dalam hati, karena
mereka masih mengenalinya, tidak lain adalah orang berbaju
putih yang memberi mereka ulat
"Siapa kalian bertiga?" bentak orang berbaju putih itu
sambil menuding tiga iblis, "Sungguh berani kalian menyamar
sebagai Tiga Iblis!"
ucapannya itu membuat semua orang tertegun, begitu pula
Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan.
Badan tiga iblis itu tampak tergetar, Pek Yun Hui paham,
bahwa orang baju putih itu memberitahukannya secara tidak
langsung bahwa tiga orang baju putih itu bukan Tiga Iblis.
Kalau begitu, tentunya tiga iblis asli telah meninggalkan Mo
Kui Ceh Yi ini. Namun tiga iblis itu mengatur tiga orang
kepereayaannya menyamar diri mereka bertiga
Karena itu, Pek Yun Hui langsung bersiul panjang, lalu
menyerang tiga iblis itu. Tampak sinar putih berkelebat ke
arah tiga orang baju putih yang menyamar sebagai Tiga Iblis.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Orang baju putih nomor empat ingin menghadang, namun
pada saat itu, orang baju putih yang pernah menolong Pek
Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, langsung
melepaskan baju putih yang dipakainya, Ter-nyata ia
mengenakan pakaian hijau, kemudian mendadak menyerang
orang baju putih nomor empat
sementara Pek Yun Hui sudah melesat sampai ke
hadapan tiga iblis, Maha iblis segera menangkis dengan
lempengan tembaga. Trang! Terdengar suara benturan Seketika lempengan
tembaga itu melayang ke atas.
Tangan Pek Yun Hui bergerak cepat memukul dada orang
baju putih itu, sedangkan pedangnya menowel mukanya,
sehingga kedok itu terlepas.Tidaksalah! Orang baju putih itu
bukan Maha Iblis. "Aaakh!" jerit orang itu, Ternyata ia telah terpukul oleh
tangan Pek Yun Hui, langsung roboh tak bangun lagi.
Pek Yun Hui tidak membuang waktu, secepat kilat
menyerang dua orang berbaju putih yang lain dengan pedang.
iblis Ke dua dan iblis Ke tiga palsu itu tidak dapat
menghindar sehingga mereka berdua tertusuk pedang Pek
Yun Hui. Setelah berhasil merobohkan Tiga iblis palsu, Pek Yun Hui
pun menoleh, ia melihat orang berbaju hijau sedang
bertempur dengan orang baju putih pendek.
sedangkan Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan juga bertempur
seru dengan orang-orang baju putih, Keadaan di ruang itu
sudah kacau balau, bahkan orang-orang berbaju putih mulai
tampak panik. "Mo Kui Ceh Yi hari ini akan musnah!" seru Pek Yun Hui
nyaring, "Siapa yang masih ingin hidup, harus segera
berhenti!" KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Pek Yun Hui berseru nyaring dengan menggunakan ilmu
Toa Pan Yok Hian Kang sehingga suaranya bergema sampai
ke mana-mana, Belum juga suara seruannya berhenti sudah
tampak orang-orang berbaju putih yang belum terluka,
langsung berhenti menyerang dan semuanya lalu berdiri dekat
dinding. Setelah berseru begitu dan melihat orang-orang berbaju
putih sudah berhenti menyerang, Pek Yun Hui langsung
melesat ke arah orang berbaju putih nomor empat, sekaligus
menyerangnya. Orang berbaju putih nomor empat sedang bertarung
dengan orang baju hijau, Ketika melihat Pek Yun Hui
menyerangnya ia cepat-cepat berkelit ke samping, Namun
orang baju hijau mengibaskan lengan bajunya ke arah orang
baju putih nomor empat, sedangkan Pek Yun Hui juga
menyerangnya dengan pedang.
Bagaimana mungkin orang baju putih nomor empat berkelit
lagi" seketika ia menjerit dan roboh dengan badan berlumuran
darah. Setelah berhasil melukai orang baju putih nomor empat,
Pek Yun Hui pun segera melepaskan kedoknya, lalu berkata
pada orang baju hijau. "Maaf, meskipun tidak ingat Anda siapa, namun kami tidak
akan melupakan budi pertolongan Anda!"
Orang baju hijau diam saja, tetapi sepasang matanya
menyorot tajam menatap Pek Yun Hui, Orang itu masih
mengenakan kedok, maka Pek Yun Hui sama sekali tidak
mengenalinya. Pek Yun Hui mengenali tatapan orang itu, namun tidak
ingat di mana pernah menyaksi kan nya.
"Sebetulnya siapa Anda?" tanya nya.
Orang berbaju hijau itu tidak menyahut, melainkan cuma
menarik nafas panjang, Pek Yun Hui tersentak, sebab ia
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
mengenali suara tarikan nafas itu, Setelah menarik nafas
panjang, orang berbaju hijau itu lalu melangkah pergi.
"Tunggu!" seru Pek Yun Hui. "Kami ingin memusnahkan
Mo Kui Ceh Yi ini, harap Anda sudi menunjukkan jalan!"
Orang berbaju hijau berhenti Kelihatannya ia ingin
bersuara, namun mendadak terdengar suara yang amat dingin
di belakang Pek Yun Hui. "Siapa ingin memusnahkan Mo Kui Ceh Yi" Sungguh
omong besar!" Pek Yun Hui terkejut, sebab setahunya sudah tiada orang
berbaju putih yang berani melawan mereka, Na-mun kini justru
ada suara yang begitu dingin di be-lakangnya.
Pek Yun Hui segera membalikkan badannya, ia tertegun
seketika, karena di situ berdiri seorang wanita berbaju putih.
Wanita berbaju putih itu berusia tiga puluh limaan,
wajahnya cantik, tapi tampak sesat.
Begitu melihat wanita berbaju putih, Pek Yun Hui
bertambah terkejut, karena ia mengenali sorotannya, yang
tidak lain adalah iblis Ke tiga.
Tidak salah, wanita berbaju putih itu memang iblis Ke tiga.
Tentang asal usul Tiga iblis Mo Kui Ceh Yi, nanti akan
diceritakan iblis Ke tiga paling berhati-hati melakukan sesuatu,
bahkan sangat seksama pu!a.
sebetulnya Tiga iblis itu sudah berangkat malam itu juga
setelah mendengar apa yang diceritakan Pek Yun Hui. Mereka
menuju Thai Ouw dengan tujuan mencari Kui Goan Pit Cek,
Sebelum meninggalkan Mo Kui Ceh Yi, mereka sudah
mengatur tiga orang kepereayaan menyamar diri mereka
bertiga. Akan tetapi, setelah ratusan mil kemudian, mendadak iblis
Ke tiga teringat akan sesuatu, Walau sudah ada orang
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
kepereayaan menyamar mereka bertiga, namun kalau terjadi
suatu urusan, tentunya yang menyamar mereka itu tidak dapat
mengatasinya. Padahal di dalam Mo Kui Ceh Yi, puluhan tahun ini sama
sekali tidak pernah terjadi apa pun, jadi dalam hal tersebut
iblis Ke tiga boleh berlega hati, Akan tetapi baru-baru ini
memang telah terjadi sesuatu, yakni kemunculan Pek Yun Hui,
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan di dalam Mo Kui Ceh Yi
tersebut Walau kepandaian mereka bertiga telah musnah, namun
iblis Ke tiga merasa urusan itu masih belum beres. Oleh
karena itu, iblis Ke tiga kembali ke Mo Kui Ceh Yi seorang diri.
Ketika baru tiba di Mo Kui Ceh Yi, ia melihat Pek Yun Hui,
Bee Kun Bu, Lie Ceng Loan dan orang berbaju hijau telah
memperoleh kemenangan, bahkan terdengar pula ucapan Pek
Yun Hui ingin memusnahkan Mo Kui Ceh Yi. Oleh karena itu
dapat dibayangkan betapa gusarnya iblis Ke tiga.
Pek Yun Hui tertegun ketika menyaksikan kemunculan
wanita berbaju putih yang tidak lain adalah iblis Ke tiga,
sedangkan wanita berbaju putih itu tertawa cekikikan
menggetarkan sukma. "Kalian sudah berniat memusnahkan Mo Kui Ceh Yi,
kenapa masih belum turun tangan" Ayoh, cepatlah turun
tangan!" Pek Yun Hui memang terkejut sekali ketika melihat
kemunculan iblis Ke tiga, Kalau berdasarkan kepandaian,
mungkin ia masih akan menang, Akan tetapi berdasarkan apa
yang dikatakan Gin Tie Suseng tentang pemberitahuan Kuang
Ti Taysu sebelum nafasnya berhenti, bahwa Tiga iblis itu tidak
dapat dilawan dengan kekuatan manusia, Buktinya Na Hai
Peng, Kun Lun Sam Cu dan Pat Pie Sin Ong jadi tidak waras,
bahkan dapat mereka kendalikan, lalu bagaimana dengan
dirinya" KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Di saat Pek Yun Hui sedang berpikir, tiba-tiba terdengar
suara bentakan Bee Kun Bu.
"Hei! perempuan jalang! Tentunya kami akan turun tangan!
Kenapa engkau begitu tidak sabar?"
Bee Kun Bu langsung menyerangnya dengan pedang, Pek
Yun Hui terkejut, tetapi ia baru mau mencegah, wanita berbaju
putih itu sudah tertawa dingin sambil mengibaskan lengan
bajunya. Kibasan lengan baju itu tampak tak bertenaga sama sekali,
namun justru bagaikan angin puyuh, Di saat iblis Ke tiga
mengibaskan lengan bajunya, Pek Yun Hui dan Lie Ceng
Loan juga mengarah ke sana, Mereka melihat badan Bee Kun
Bu tergetar, dan serangannya pun tertangkis oleh kibasan
lengan baju itu. Kemudian terdengar lagi iblis Ke tiga tertawa aneh, dan
mengibaskan lengan bajunya lagi, seketika badan Bee Kun Bu
terhuyung-huyung, pedangnya terlepas dari tangan, dan
akhirnya roboh. Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan terkejut bukan main, Lie
Ceng Loan segera melesat ke arah Bee Kun Bu.
"Kakak Bu!" tanya Lie Ceng Loan, "Bagaimana keadaanmu?"
"Aku...." Bee Kun Bu berusaha bangkit berdiri "Aku.,, aku
juga tidak tahu." Lie Ceng Loan menatap iblis Ke tiga, Ketika ia baru mau
menyerang, mendadak iblis Ke tiga mengibaskan lengan
bajunya, Lie Ceng Loan merasa hidungnya pedas, ia pernah
mencium bau pedas ini ketika pertama kali menghadapi Tiga
Iblis, Pada waktu itu, begitu mencium bau pedas tersebut,
tenaga murninya langsung sirna entah ke mana.
Saat ini tereium lagi bau pedas itu, Lie Ceng Loan
menyadari adanya gelagat yang tidak beres, Oleh karena itu ia
segera menutup pernafasannya, tetapi sudah terlambat
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Gadis itu merasa dirinya berputar-putar, sepasang kaki tak
bertenaga dan akhirnya terkulai
Betapa terkejutnya Pek Yun Hui ketika menyaksikan Bee
Kun Bu dan Lie Ceng Loan telah roboh.
Tanpa banyak pikir lagi ia langsung menggerakkan
pedangnya, Namun ketika baru mau menyerang tahu-tahu
iblis Ke tiga telah melesat ke arahnya.
Pek Yun Hui juga bergerak cepat ia meluruskan
pedangnya ke depan mengarah pada iblis Ke tiga, Akan
tetapi, mendadak hidungnya terasa pedas dan seketika
tangannya menjadi lemas. Trang! pedangnya terlepas dari tangannya.
Badannya juga mulai terkulai, namun ia masih sempat
mengayunkan tangannya menyerang iblis Ke tiga dengan
senjata rahasia.

Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

iblis Ke tiga yakin ilmu sesatnya itu dapat melumpuhkan
Pek Yun Hui. Karena itu ia tidak bersiap sama sekali, Senjata
rahasia berupa mutiara itu telah mengenai Sin Tong Hiatnya,
dan seketika juga ia terkulai bersama Pek Yun Hui.
Ketika melihat iblis Ke tiga terkulai, orang-orang berbaju
putih berteriak-teriak. Walau Pek Yun Hui berhasil melumpuhkan iblis Ke tiga
dengan senjata rahasianya, tapi keadaan mereka bertiga tetap
dalam bahaya. Sebab mereka masih berada di dalam ruangan itu, Kalau
ada salah seorang berbaju putih membebaskan totokan di
badan iblis Ke tiga, Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng
Loan pasti celaka, karena kini tenaga murni mereka bertiga
telah musnah lagi. Harapan satu-satunya bergantung pada orang berbaju
hijau, mungkin orang baju hijau itu akan menolong mereka
lagi. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Anda.... Anda masih belum mau turun tangan?" seru Pek
Yun Hui, "Tidak takut orang baju putih akan membebaskan
totokan di badan iblis Ke tiga?"
Di saat Pek Yun Hui bersuara, sudah tampak dua orang
berbaju putih menghampiri iblis Ke tiga.
Ke dua orang berbaju putih itu memang ingin
membebaskan totokan itu, Kalau iblis Ke tiga sudah bebas
dari totokan tersebut, orang berbaju hijau pasti celaka.
Betapa gugupnya Pek Yun Hui, karena kedua orang
berbaju putih itu sudah berada di hadapan iblis Ke tiga, Tapi
mendadak tampak sosok bayangan melesat ke situ, dan
sekaligus melancarkan dua pukulan.
"Aaakh...!" Kedua orang berbaju putih itu menjerit, dan
badan mereka pun terpental beberapa depa.
Pek Yun Hui menarik nafas lega, karena orang berbaju
hijau telah turun tangan, sedangkan orang berbaju hijau tidak
berhenti sampai di situ, ia menyambar sebilah pedang yang di
lantai, sekaligus menyabet iblis Ke tiga.
Saat ini, iblis Ke tiga dalam keadaan tertotok Kalau-pun ia
memiliki kekuatan ajaib, tetap juga tidak dapat menghindari
sabetan pedang itu. pada waktu bersamaan mendadak seorang berbaju putih
melompat ke hadapan iblis Ke tiga, sehingga sabetan pedang
itu mengenai tubuhnya. "Aaakh!" jerit orang berbaju putih itu, pinggangnya telah
berlumuran darah, namun berhasil menyelamatkan iblis Ke
tiga. Orang baju hijau itu tertegun, Di saat bersamaan tampak
beberapa orang berbaju putih maju mengeroyok-nya dengan
senjata. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Orang baju hijau terpaksa bertempur dengan me-reka,
otomatis kehilangan kesempatan untuk membunuh iblis Ke
tiga. sementara salah seorang berbaju putih sudah mendekati
iblis Ke tiga, Melihat itu, Pek Yun Hui memaksa dirinya untuk
maju sekaligus menyambar pedang yang di lantai, lalu
mendadak meloncat ke arah iblis Ke tiga sambil meluruskan
pedang yang di tangan. Ketika ujung pedang itu hampir mencapai dada iblis Ke
tiga, orang berbaju putih itu sudah berada di sisi iblis Ke tiga,
langsung menangkis pedang itu dengan goloknya.
Trang! pedang Pek Yun Hui terpental lalu terguling-guling
di lantai. Orang berbaju putih itu menjulurkan tangannya untuk
membebaskan totokan di tubuh iblis Ke tiga, Namun di saat itu
pula orang berbaju hijau melesat ke arahnya sambil
mengayunkan pedangnya Crasss! Orang berbaju putih itu tertusuk dan mati seketika.
sedangkan orang berbaju hijau juga bergerak cepat
Setelah membunuh orang berbaju putih itu, ia pun
menggerakkan pedangnya menangkis senjata-senjata yang
mengarah punggungnya dengan senjata.
iblis Ke tiga tertolong lagi, sementara Pek Yun Hui yang
tergu!ing-guling itu sempat mendongakkan kepalanya ia
melihat empat orang berbaju putih sedang menghadang orang
berbaju hijau mendekati iblis Ke tiga.
"Kawan!" seru Pek Yun Hui. "Tahan mereka!"
Crasss! Dada iblis Ke tiga tertembus pedang, sehingga
darahnya mengucur deras, Kelihatannya ia sudah sulit untuk
hidup lagi. Keempat orang berbaju putih tertegun ketika melihat dada
iblis Ke tiga telah tertembus pedang, Di saat mereka tertegun,
orang berbaju hijau menyerang mereka secara mendadak
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Terdengar dua kali jeritan. Ternyata dua orang berbaju
putih sudah roboh berlumuran darah. Kini cuma tersisa dua
orang baju putih. Maka orang baju hijau tidak begitu
kewalahan lagi menghadapi mereka berdua.
Tak lama, salah seorang berbaju putih itu roboh, dan yang
satunya lagi langsung kabur Akan tetapi, orang berbaju hijau
segera menyambitnya dengan pedang, Tam-pak sinar putih
meluncur, dan terdengar suara jeritan, Orang baju putih itu
tertembus pedang tersebut, dan roboh seketika dengan badan
berlumuran darah. Hening suasana di ruangan itu. Bee Kun Bu dan Lie Ceng
Loan bangkit berdiri, Orang baju hijau berkata dengan suara
serak, seakan tidak mau orang mengenali suara nya.
"Untung di sini adalah tempat tinggal Maha iblis, maka
sebelum ada perintah, orang-orang berbaju putih yang di luar
sana tidak berani masuk, Kaiian bertiga cepat ikut aku!"
Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan sangat
berterima kasih pada orang berbaju hijau. Sebab kalau tiada
orang baju hijau, mereka bertiga pasti sudah menjadi mayat.
Mereka bertiga dapat mendengar, bahwa orang berbaju
hijau sengaja membuat serak suaranya agar mereka tidak
mengenalinya. Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan saling
memandang. "Sudah beberapa kali Anda menyelamatkan kami, tetapi
kenapa Anda masih tidak mau memperkenalkan diri?" tanya
mereka serentak Orang baju hijau tertawa nyaring dengan nada aneh,
setelah itu barulah berkata dengan suara serak.
"Belum waktunya dan keadaan masih membahayakan
kalian bertiga ikut aku saja!"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Orang berbaju hijau membuka pintu sekaligus berjalan ke
luar. Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan segera
mengikutinya dari belakang.
Keluar dari pintu itu, tampak sebuah koridor yang amat
gelap, Orang berbaju hijau terus berjalan, dan tak lama sudah
sampai di ujung koridor itu.
"Kalian bertiga tunggu di sini, aku akan pergi berusaha
mencari tiga ekor ulat untuk kalian!"
Ketika mendengar ucapan itu, wajah mereka bertiga
berubah getir, sebab harus menelan ulat yang menjijikkan itu
lagi, seketika itu juga perut Lie Ceng Loan langsung merasa
mual. "Aku berada di Mo Kui Ceh Yi ini tidak begitu lama, maka
tidak tahu banyak Tapi aku tahu, apa yang disebut ilmu sihir
itu, tidak lain adalah merupakan sejenis binatang amat
beracun, yang sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat dengan
mata, Di Mo Kui Ceh Yi ini terdapat dua jenis binatang
beracun, Salah satu jenis binatang itu membuat orang
kehilangan tenaga murni, dan yang sejenis lagi membuat
orang menjadi tidak waras," ujar orang berbaju hijau
memberitahukan "Ulat Thian Mo dapat memulihkan tenaga murni, lalu
bagaimana cara memulihkan orang yang tidak waras ?" tanya
Pek Yun Hui. "Aku justru tidak tahu itu." Orang berbaju hijau
menggelengkan kepala. Setelah itu, dia menekan sebuah tombol yang di dinding,
dan tak lama muncullah sebuah pintu rahasia di dinding itu.
Orang berbaju hijau melesat ke da!am. Pek Yun Hui dan
lainnya melongok ke dalam, ternyata di dalam merupakan
sebuah ruang batu, Di sana duduk dua orang berbaju putih,
Begitu melihat ada orang masuk, kedua orang berbaju putih
itu langsung meloncat bangun.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Sebelum kedua orang berbaju putih bersuara, orang
berbaju hijau bergerak laksana kilat menotok jalan darah
mereka, ia lalu melambaikan tangannya ke arah Pek Yun Hui
dan lainnya agar mereka bertiga masuk.
Pek Yun Hui, Lie Ceng Loan dan Bee Kun Bu berjalan ke
dalam, Tampak sebuah tempayan batu terletak di tengahtengah ruangan itu, Mereka bertiga serentak memandang ke
dalam tempayan batu itu, Di dalamnya terdapat belasan ulat
Thian Mo bergerak-gerak dan berbau anyir yang menusuk
hidung. "Cepat!" Seru orang berbaju hijau, "ltu ulat Thian Mo.
Kalau Maha iblis dan iblis Ke dua muncul, kita pasti mati
dengan tubuh tak utuh."
Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan terpaksa
menelan ulat itu masing-masing seekor. Walau merasa jijik
dan ingin muntah, namun mereka bertiga harus menelannya,
Kalau tidak, tenaga murni mereka tidak akan pulih.
setengah jam kemudian, tenaga murni mereka bertiga
sudah pulih kembali, dan mereka menarik nafas lega.
sementara orang berbaju hijau mengambil semua ulat
Thian Mo itu, kemudian dibungkusnya dengan kain dan
dimasukkan ke dalam bajunya, Setelah itu, barulah ia
mengajak mereka bertiga meninggalkan ruang batu tersebut
Mereka kembali ke ruang yang tadi, Mayat-mayat masih
menggeletak di situ. Orang berbaju hijau melepaskan kedok
tiga orang berbaju putih yang telah mati, lalu diserahkan
kepada Pek Yun Hui, Lie Ceng Loan dan Bee Kun Bu.
"Cepat pakai kedok ini!" ujarnya memberitahukan.
"Sekarang kita harus meninggalkan Mo Kui Ceh Yi ini!"
Ketika berbicara, orang berbaju hijau tetap menggunakan
suara serak, Oleh karena itu Pek Yun Hui dan lainnya tetap
tidak mengenali suaranya.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kawan!" ujar Pek Yun Hui sambil memakai kedok.
"Apakah kita pergi begini saja?"
Orang baju hijau tertegun. "Memangnya harus
bagaimana?" "Mumpung Maha iblis dan iblis Ke dua belum kembali,
alangkah baiknya kita membakar habis Mo Kui Ceh Yi ini."
sahut Pek Yun Hui. "Benar," sela Bee Kun Bu.
Akan tetapi, orang berbaju hijau itu menggelengkan kepala
seraya berkata sungguh-sungguh.
"Jangan! Kalau kita membakar tempat ini, kita akan
membuang waktu, Kalau Maha iblis dan iblis Ke dua muncul
mendadak, celakalah kita, LagipuIa di sini banyak terdapat
orang-orang yang patut dikasihani Apabila kita membakar
tempat ini, secara tidak langsung mereka pun akan jadi
korban." "Kalau begitu, kita harus membasmi Maha iblis dan iblis Ke
dua, lalu menolong orang-orang yang patut dikasihani itu!"
Ujar Lie Ceng Loan. "Apa yang Nona Lie katakan memang benar," sahut orang
berbaju hijau kelepasan. "Kawan!" Pek Yun Hui langsung menatap orang berbaju
hijau, "Engkau tahu dia marga Lie?"
Orang berbaju hijau tampak tertegun
"Sudahlah! Saat ini bukan untuk bereakap-cakap, mari kita
pergi!" tandas nya kemudian dengan suara serak, lalu melesat
ke depan. Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan saling
memandang, Setelah itu, Bee Kun Bu berbisik
"Heran! Siapa orang itu, kok dia tahu marga Ceng Loan?"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Setelah kita keluar dari Mo Kui Ceh Yi, ini barulah kita
bertanya padanya. sekarang kita harus segera mengikutinya."
Mereka bertiga lalu melesat pergi mengikuti orang berbaju
hijau, sementara orang berbaju hijau terus berlari tanpa
berhenti Sambil berlari, Pek Yun Hui berpikir keras, ia amat
penasaran ingin mengetahui siapa orang berbaju hijau itu.
Oleh karena itu, ia terus mengamati bentuk tubuhnya dengan
penuh perhatian ***** Bab ke 4 - Pasangan Kekasih Bertemu Kembali
Setelah mengamati bentuk tubuh orang baju hijau dengan
penuh perhatian, mendadak hati Pek Yun Hui tersentak dan
seketika itu juga menghentikan larinya. Ternyata ia teringat
pada seseorang yang pernah dikenalnya.
Tentunya sangat mengherankan Bee Kun Bu dan Lie Ceng
Loan, karena mereka berdua sama sekali tidak tahu apa
sebabnya Pek Yun Hui berhenti mendadak
Wajah Pek Yun Hui tampak berubah aneh sekali, namun
juga penuh mengandung penderitaan Bee Kun Bu dan Lie
Ceng Loan terkejut, dan kemudian bertanya dengan serentak
"Kakak Pek! Kenapa engkau?" Bee Kun Bu dan Lie Ceng
Loan berhenti di sisinya.
Pek Yun Hui mendongakkan kepala, Sepasang matanya
tampak basah, sehingga membuat Lie Ceng Loan bertambah
terkejut "Kakak Pek! Kenapa engkau menangis?"
"Adik Loan! Aku... aku tidak menangisi sahut Pek Yun Hui
sambil memalingkan wajahnya.
"Kakak Pek bohong! Apakah Kakak Pek tidak mau baik
lagi terhadapku?" tanya Lie Ceng Loan.
Pek Yun Hui tidak menyahut, melainkan memandang ke
depan, Orang berbaju hijau itu pun sudah berhenti.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Adik Loan! Kita harus segera meninggalkan Mo Kui Ceh
Yi ini." Pek Yun Hui mengalihkan pembicaraan sambil melesat
ke depan. Lie Ceng Loan terpaksa menurut ia pun melesat ke depan
mengikuti Pek Yun Hui. Namun gadis itu, justru tidak tahu


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kenapa Pek Yun Hui berduka mendadak"
Bee Kun Bu terus berpikir, akhirnya memahami sedikit lalu
memandang ke arah punggung orang baju hijau.
Diam-diam Bee Kun Bu menarik nafas, lalu melesat ke
depan, Tak lama kemudian, mereka sudah sampai di sebuah
terowongan. Orang baju hijau berhenti seraya berkata.
"Kalian bertiga terus saja menuju ke depan, nanti kalian
akan berdiri di atas sebuah papan yang akan secara otomatis
mengangkat kalian bertiga ke atas, sampai muncul di
permukaan gurun pasir."
Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan diam saja.
Mendadak orang baju hijau mendorong mereka ke depan,
sehingga membuat mereka bertiga terdorong ke atas papan,
seketika papan itu bergerak ke atas, sedangkan orang berbaju
hijau telah melesat pergi, dan dalam waktu sekejap ia telah
hilang dari pandangan mereka.
sementara Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan
harus memejamkan mata, sebab ketika papan itu bergerak ke
atas, pasir pun mulai berjatuhan
Tak lama kemudian, mereka bertiga sudah berada di atas,
di permukaan gurun pasir Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan segera
meloncat ke samping beberapa depa, agar tidak merosot ke
bawah lagi bersama papan tersebut Tidak seberapa lama
kemudian mereka melihat sosok bayang berdiri tak jauh dari
tempat itu. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Sampai berjumpa nanti!" seru orang itu dan bersiap
melesat pergi "Kawan, tunggu!" teriak Bee Kun Bu ketika melihat orang
itu mau melesat pergi. "Aku ingin bicara sebentar!"
"Tolong menolong dalam rimba persilatan memang wajar,
maka saudara tidak perlu mengucapkan terima-kasih padaku,"
sahut orang itu. "Aku bukan ingin mengucapkan terimakasih, melainkan
membicarakan urusan lain," ujar Bee Kun Bu.
Orang itu tertegun, "Cepat bicaralah!" ujarnya.
Bee Kun Bu mendekati orang itu dengan wajah serius,
Saat ini dia dan Pek Yun Hui sudah tahu siapa orang itu,
Bahkan Pek Yun Hui tahu apa sebabnya Bee Kun Bu ingin
bicara padanya. Gadis itu ingin memanggil Bee Kun Bu, namun tak mampu
mengeluarkan suara, sebab perasaannya sedang bergejolak
dalam hati, juga merasa berduka sekali, sehingga tanpa sadar
air matanya telah meleleh.
Lie Ceng Loan berada di sisinya, Ketika melihat Pek Yun
Hui mengucurkan air mata, gadis itu pun tereengang. Kini
mereka bertiga sudah tidak memakai kedok yang
menyeramkan lagi, maka tampak wajah Pek Yun Hui agak
memucat "Kakak Pek kok menangis lagi?" tanya Lie Ceng Loan
heran. Pek Yun Hui diam saja. sementara Bee Kun Bu sudah sampai di hadapan orang
itu, ia menatapnya seraya memanggil
"Saudara Sie Bun!"
Begitu Bee Kun Bu memanggil demikian, badan orang itu
tampak gemetar, seakan tergoncang hebat.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Setelah itu, ia pun melesat pergi
Bee Kun Bu sudah menduga itu, maka secepatnya ia
menjulurkan tangan menangkap lengan orang itu.
Saudara Sie Bunl Selama ini Kakak Pek tidak pernah
melupakannya. Masa lalu kalian telah diceritakannya padaku,
Hingga saat ini dia masih tetap mencintaimu Lalu apakah
saudara begitu tega tidak mau menemui-nya?" ujar Bee Kun
Bu. Usai berkata begitu, Bee Kun Bu menjulurkan tangannya
menyambar kedok di muka orang itu, dan orang itu diam saja.
Setelah kedok terbuka, tampak seraut wajah yang amat
tampan Tidak salah, orang itu memang Sie Bun Yun yang
pernah diceritakan Pek Yun Hui
Saat ini, Pek Yun Hui memandangnya dengan air mata
berderai, sedangkan Sie Bun Yun memandangnya dengan
tertegun, mereka berdua saling memandang tak bergerak
sama sekali Lie Ceng Loan yang tidak tahu apa-apa juga berdiri
mematung di tempat sepasang matanya melirik Pek Yun Hui
dan Sie Bun Yun dengan penuh keheranan
Kemudian gadis itu memandang Bee Kun Bu. Ketika ia
baru mau bertanya, Bee Kun Bu telah melesat ke arahnya.
"Adik Loan! Mari kita ke tempat yang agak jauh!"
"Kenapa sih?" tanya Lie Ceng Loan kebingungan
"Kakak Pek ingin bicara sejenak dengan kawan itu, karena
sudah sekian tahun mereka tidak bertemu," sahut Bee Kun Bu
memberitahukan Lie Ceng Loan berpikir, sedangkan Bee Kun Bu telah
menariknya ke tempat yang agak jauh.
"Oooh!" Lie Ceng Loan manggut-manggut Telah terpikir
sesuatu olehnya, sehingga matanya berbinar-binar "Kakak Bu,
orang itu jantung hatinya Kakak Pek?"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Benar." Bee Kun Bu mengangguk "Di antara Kakak Pek
dan dia terdapat sedikit ada kesalahpahaman, dan karena itu
mereka tidak bertemu sekian tahun."
"Kakak Bu!" Air mata Lie Ceng Loan sudah meleleh
"Mudah-mudahan tidak ada kesalah pahaman lagi di antara
mereka, dan takkan berpisah selama-lamanya!"
Bee Kun Bu mengangguk sambil memandang ke arah
sana, Tampak Pek Yun Hui dan Sie Bun Yun mulai saling
mendekat Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan menarik nafas lega
melihat itu, Semula mereka berdua masih khawatir Sie Bun
Yun akan pergi, namun ternyata hal itu tidak terjadi Bahkan
kini mereka sudah saling mendekat dan saling berhadapan
"Saudara kecil, sudah lama... sudah lama kita tidak
bertemu," ujar Sie Bun Yun terputus-putus.
Sie Bun Yun masih memangil Pek Yun Hui sebagai
saudara kecil Hal itu membuat Pek Yun Hui terharu, sedih dan
berbagai perasaan pun timbul seketika, sebab pemuda itu
masih tampak begitu menaruh perhatian padanya.
Air mata Pek Yun Hui berderai, kemudian mendadak
mendekap di dada Sie Bun Yun, dan isak tangisnya pun
meledak seketika. Sie Bun Yun tertegun, lalu perlahan-lahan menjulurkan
tangannya untuk merangkul Pek Yun Hui seraya berkata.
"Saudara kecil,... Nona Pek... aku.,, aku sembarangan
mempersalahkanmu." "Sudah beberapa kali aku bilang padamu, sebetulnya aku
seorang gadis," ujar Pek Yun Hui terisak-isak, Tapi, engkau
malah tidak pereaya."
Pek Yun Hui mendongakkan kepalanya, ia memandang
Sie Bun Yun dengan air mata bereucuran
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kalau aku pereaya, bagaimana mungkin... adik Hung
mengantar nyawanya di dasar jurang!" ujar Sie Bun Yun
sambil menarik nafas panjang.
"Kakak Yun.,,." Pek Yun Hui juga menarik nafas, "Apakah
engkau masih membenciku dalam hati?"
"Ketika adik Hung baru mati...." Sie Bun Yun tersenyum
getir "Aku memang membencimu sampai ke tulang sumsum,
namun kemudian pikiranku makin terbuka. Di gunung Taysan
engkau menutur tentang kita pada saudara Bee dan Giok
Siauw Sian Cu, aku juga berada di situ sehingga pikiranku
semakin terbuka dan tidak membencimu lagi, sebab kuanggap
semua itu merupakan takdir."
Pek Yun Hui menarik nafas lega, inilah yang diharapkan
nya selama dua tahun itu.
Tapi adik Hung mati gara-garaku, itulah membuatku selalu
merasa berdosa," ujar Pek Yun Hui sambil menggelenggelengkan kepala.
"Sudah kukatakan, bahwa semua itu merupakan takdir."
Sie Bun Yun menarik nafas panjang, "Di antara kita bertiga
tidak ada yang bersalah dalam hal itu."
"Kakak Yun!" Pek Yun Hui menatapnya da!am-dalam, "Kini
engkau sudah tahu perasaanku?"
"Aku sudah tahu kalau engkau adalah Lan Tay Kong Cu,
aku.,,." Sie Bun Yun menggeleng-gelengkan kepala, "Aku.,,
sungguh tidak berani memikirkan itu."
"Pokoknya aku tidak akan kembali ke istana," ujar Pek Yun
Hui tegas sambil membanting kaki, "Kita sama-sama kaum
rimba persilatan...."
"Adik Pek!" Sie Bun Yun tersenyum sambil mengecup
pipinya, "Engkau jangan marah!"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Ketika Sie Bun Yun mengecup pipinya, seketika juga hati
Pek Yun Hui berbunga-bunga, pipinya pun langsung memerah
indah, kemudian memeluknya erat-erat.
Betapa gembiranya Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan
menyaksikan keadaan itu dan segera menghampiri mereka
"Hi hi!" Lie Ceng Loan tertawa geli "Kakak Pek, tadi aku
bertanya kenapa engkau menangis, namun engkau tidak mau
mengaku, jahat sekali ya!"
"Adik Loan!" Pek Yun Hui langsung melepaskan
pe!ukannya. "Kalau engkau masih omong yang bukan-bukan,
aku tidak menghiraukanmu lho!"
"Kakak Pek!" Lie Ceng Loan menggenggam tangan-nya.
"Aku tidak berani omong yang bukan-bukan tagi."
"Saudara Sie Bun!" Bee Kun Bu menjura padanya, "Sejak
Kakak Pek menuturkan tentang dirimu aku pun amat kagum
dan salut, Akan tetapi, setelah saudara menghilang di gunung
Taysan, kenapa bisa muncul di Mo Kui Ceh Yi?"
"Saudara Bee, aku tidak bisa dibandingkan dengan-mu,"
ujar Sie Bun Yun merendah
"Kalian berdua sudah usai bereakap-cakap belum?" sela
Lie Ceng Loan. "Nona Lie, kita memang belum saling kenal," sahut Sie
Bun Yun. Tapi engkau begitu mesra terhadap saudara Bee,
maka aku pun tahu kalau engkau Nona Lie."
"Kakak Sie Bun, sungguh pandai bicara." Wajah Lie Ceng
Loan kemerah-merahan. Sie Bun Yun tersenyum. "Saudara Sie Bun, ketika engkau mengantar ulat Thian Mo
pada kami, pada waktu itu kami pun merasa kenal pada mu.
Namun sama sekali tidak menyangka kalau orang berbaju
putih itu ternyata dirimu." ujar Bee Kun Bu. "Oh ya! Kenapa
Saudara bisa bergabung dengan Mo Kui Ceh Yi?"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Sungguh panjang kalau dituturkan," sahut Sie Bun Yun.
Tempat ini masih dekat dengan Mo Kui Ceh Yi, lebih baik kita
meninggalkan tempat ini dulu."
"Benar." Pek Yun Hui mengangguk
Mereka berempat lalu melesat pergi, Setelah hari mulai
terang, mereka sudah berada di padang rumput, Kebetulan di
sana terdapat sebuah telaga. Mereka berempat lalu duduk di
pinggir telaga itu. Tampak ikan berenang di permukaan telaga, Lie Ceng
Loan dan Pek Yun Hui segera mengambil ranting pohon,
kemudian dipatah-patahkan dan sekaligus menyambit ikanikan itu. Tak seberapa lama, mereka berdua telah berhasil
menyambit belasan ekor. Bee Kun Bu dan Sie Bun Yun menyalakan api, ikan-ikan
itu pun dibakar Setelah itu, mereka menyantap ikan-ikan bakar
itu dengan lahapnya. "Saudara Sie Bun!" ujar Bee Kun Bu sesuai me-nyantap,
"Tuturkanlah kenapa Saudara berada di Mo Kui Ceh Yi itu!"
"Terus terang, beberapa tahun lalu, aku sudah mendengar
guru mengatakan, bahwa di antara Giok Bun Kwan dan Si Yi
terdapat gurun pasir yang amat luas. Di tengah-tengah gurun
pasir itu, terdapat orang-orang aneh yang berkepandaian
tinggi, namun mereka sama sekali tidak berhubungan dengan
dunia luar Tempat tinggal mereka disebut Mo Kui Ceh Yi
(Perbatasan Setan Iblis), Guru pun menceritakan tentang Mo
Kui Ceh Yi berikut orang-orang aneh itu, Ternyata guru pernah
berada di Mo Kui Ceh Yi hampir setengah tahun, bahkan
dapat keluar dengan selamat pula."
Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan merasa
girang sekali mendengar itu. Sebab mereka bertiga akan
mengetahui tentang Tiga iblis Mo Kui Ceh Yi. "Saudara Sie
Bun!" desak Bee Kun Bu. "Cepatlah ceritakan!"
"Kalau diceritakan, sungguh panjang sekali," sahut Sie Bun
Yun. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"ltu tidak apa-apa," ujar Pek Yun HuL "Kami memang ingin
mengetahui jelas tentang Mo Kui Ceh Yi itu."
"Seratus tahun yang lalu, ada kaum pedagang perhiasan
bangsa Han. Mereka mengundang seorang pesilat Bu Lim
untuk mengawal barang-barang dagangan mereka ke daerah
Si Yi. Pesilat itu memang sangat terkenal, justru musufinya
pun banyak-" Sie Bun Yun berhenti sejenak, lalu melanjutkan
"Ketika mau berangkat, pesilat itu tahu kalau akan mengarungi
gurun pasir Kalau musuh tahu dan menyerangnya, tentunya ia
tidak bisa melawan karena cuma seorang diri, Karena itu,
sebelum berangkat, ia menitipkan anak isteri nya secara diamdiam ke rumah mertuanya, Setelah itu, barulah ia berangkat!
Akan te-tapi, kemudian ia berputar lagi ke rumah mertuanya
menjemput anak isteri nya, lalu bergabung lagi dengan
pedagang-pedagang perhiasan itu di Giok Bun Kwan...."
"Kemudian bagaimana?" tanya Lie Ceng Loan
"Walau mereka sekeluarga berangkat secara rahasia, tapi
diketahui musuh-musuhnya juga," jawab Sie Bun Yun
melanjutkan "Ketika mereka tiba di sebuah lembah, yang kini
adalah Mo Kui Ceh Yi itu, musuh-musuh itu pun berhasil
mengejar mereka." "Jadi terjadi pertarungan dahsyat?" tanya Bee Kun Bu.
Tidak salah." Sie Bun Yun mengangguk "Musuh-musuh itu
berjumlah tujuh orang yang berkepandaian tinggi. Maka
mereka suami isteri bertempur mati-matian di lembah itu, dua
lawan tujuh, pertempuran itu berlangsung hingga sehari
semalam Walau sudah sama-sama teriuka, tapi pertempuran
itu masih tetap berlanjut dengan sengit, Akhirnya mereka
semua mati di dekat tebing...."
"Bagaimana dengan anak mereka?" tanya Pek Yun Hui


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mendadak "Ketika pertempuran dimulai, anak itu langsung
bersembunyi jawab Sie Bun Yun melanjutkan "Pada waktu itu,
anak tersebut baru berusia dua belas tahun Salah seorang
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
musuh itu adalah seorang wanita iblis, yang suaminya mati di
tangan pesilat itu, Wanita iblis itu mempunyai seorang putri yang baru
berusia delapan tahun, juga dibawa serta ketika mengejar
pesilat itu. Setelah sembilan orang itu mati, mereka berdua
muncul dan sekaligus menangis sedih, Meskipun orang tua
mereka saling bermusuhan tapi dalam hati mereka berdua
tiada rasa permusuhan Kedua anak kecil itu tidak pernah
meninggalkan Tionggoan, maka tidak tahu diri mereka berada
di mana." "Kasihan!" ujar Lie Ceng Loan dan bertanya, "Kemudian
bagaimana dengan kedua anak kecil itu?"
"Kedua anak kecil itu berjalan tanpa arah tujuan." jawab
Sie Bun Yun dan melanjutkan lagi, "Akhirnya mereka berdua
menetap di lembah itu, Setelah dewasa mereka hidup sebagai
suami isteri dan dikaruniai seorang putra."
"Oh! Mereka pasti hidup bahagia sekali!" ujar Lie Ceng
Loan sambil tersenyum "Benar." Sie Bun Yun manggut-manggut, "Mereka
sekeluarga memang hidup bahagia sekali, Akan tetapi, pada
suatu hari mendadak putra mereka jadi gila."
"Hah?" Lie Ceng Loan terbelalak, dan matanya pun
langsung bersimbah air, "Kemudian bagaimana" Apakah putra
mereka akan sembuh?"
"Mereka berdua sangat cinta dan sayang pada putranya,
Maka begitu melihat putra mereka gila mendadak, mereka
berdua berduka sekali, Akhirnya mereka berpikir harus pergi
mencari tabib. Namun mereka tidak bisa keluar dari tempat itu,
karena tempat itu dikelilingi tebing curam. Untung mereka
sejak kecil sudah belajar ilmu silat, karena itu, mereka berlaku
nekad memanjat tebing curam. Tapi..."
"Tapi kenapa?" tanya Lie Ceng Loan cemas.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Mereka berdua tetap tidak bisa keluar, sebab tidak
berhasil memanjat tebing curam itu," jawab Sie Bun Yun.
"Tentunya mereka berdua cemas sekali, Beberapa hari
kemudian, terjadilah hal yang mengherankan karena anak itu
sembuh mendadak, Kedua orang tuanya sangat heran, maka
bertanya pada anak itu, Barulah mereka tahu bahwa anak
mereka di suatu tempat mencium semacam bau, sehingga jadi
gila, Bagaimana anak itu bisa sembuh sendiri, anak itu pun
merasa heran. Oleh karena itu, kedua orang tuanya tahu bahwa di tempat
itu pasti terdapat binatang beracun, Maka mereka mengajak
anak itu pergi ke tempat "tersebut, Tempat itu merupakan
sebuah gua. Mereka berdua tidak berani langsung masuk,
melainkan menangkap seekor kelinci, lalu dilempar ke dalam
goa itu, Tak lama kelinci itu pun berubah gila, Mereka berdua
terus menyelidik Akhirnya mereka baru tahu bahwa di dalam
goa itu terdapat semacam hawa, Siapa pun yang mencium
hawa itu, akan menjadi gila, Mereka pun menemukan gua lain.
Dari dalam gua itu tersebar bau pedas, Siapa pun mencium
bau itu, akan kehilangan tenaga murni,"
Bee Kun Bu manggut-manggut, "Setelah itu apa yang
diperbuat mereka berdua?"
"Mereka berpikir ingin mengambil hawa dan bau itu,
Dengan cara tertentu akhirnya mereka berhasil juga
mengambilnya," Sie Bun Yun melanjutkan. "Akhirnya mereka
berdua pun berpikir membuat sebuah terowohg-an yang bisa
menembus ke luar Dua puluh tahun kemudian, barulah mereka berhasil
membuat terowongan itu, Kemudian mereka pun menjadi
suami istert, Setelah kedua orang tua itu meninggal, wanita
iblis itu semakin menggila dan mengganas, Namun masih
untung ia hanya bergerak di sekitar gurun pasir saja, Maha
Iblis, iblis Ke dua dan Ke tiga adalah putra putri wanita iblis
itu." itu sungguh di luar dugaan!" ujar Pek Yun Hui.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
" Wanita iblis itu menamakan tempat tersebut sebagai Mo
Kui Ceh Yi/" tambah Sie Bun Yun, "Sedangkan kekuatan Mo
Kui Ceh Yi kian hari kian meningkat, bahkan wanita iblis itu
pun tahu bagaimana cara memunahkan kedua jenis racun itu."
"Obat apa yang dapat menyembuhkan orang gila karena
racun itu?" tanya Pek Yun Hui mendadak.
"Guruku tidak tahu itu, sedangkan aku sendiri pun tidak
berhasil menyelidikinya," jawab Sie Bun Yun sambil
menggeleng-gelengkan kepala.
"Kenapa gurumu datang di Mo Kui Ceh Yi itu?" tanya Lie
Ceng Loan. "Guruku mendengar desas-desus tentang Mo Kui Ceh Yi,
maka beliau pergi ke sana untuk menyelidiki sebetulnya
tempat apa Mo Kui Ceh Yi itu," jawab Sie Bun Yun
memberitahukan. "Lagi pula teman guruku telah bergabung di
sana, dan mengajak guruku untuk bergabung dengan Mo Kui
Ceh Yi. Guruku tergolong sesat dan lurus, karena itu guruku pun
bergabung dengan nomor yang cukup tinggi, Kemudian
guruku baru tahu kalau tindakan mereka itu sangat kejam.
Namun guruku sendiri tidak mampu melawan mereka,
sehingga akhirnya kabur Setelah itu, guruku pun langsung
mengganti nama dan menjuluki dirinya sebagai Ku Ciok
Sianjin." "Oooh!" Bee Kun Bu manggut-manggut
"Setelah aku terluka di gunung Taysan, karena tidak mau
bertemu adik Pek, maka aku pun meninggalkan gunung
Taysan menuju ke gurun pasir Si Yi. Kebetulan aku melihat
beberapa orang berbaju putih sedang ber-cakap-cakap,
Kemudian aku menghampiri mereka, dan memberitahukan
bahwa diriku juga dari golongan sesat Aku bertarung melawan
kaum lurus sehingga terluka parah dan tiada tempat berteduh
Sebab itu mereka membawaku ke tempat Mo Kui Ceh Yi.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Pada waktu itu, aku dalam keadaan putus asa, sehingga
ingin mengorbankan nyawaku demi memusnahkan Mo Kui
Ceh Yi itu, Tapi setelah aku berada di sana, barulah aku tahu
betapa lihaynya Tiga iblis itu. Bahkan aku pun melihat Na
Locianpwee dan Kun Lun Sam Cu menjadi gila hanya karena
kena kibasan lengan baju Maha Iblis, Memang lihay sekali
hawa beracun itu, Walau kita sudah menutup pernafasan,
tetap kena juga." "Pantas guruku dan Kun Lun Sam Cu jadi gila!" ujar Pek
Yun Hui manggut-manggut "Sebetulnya hawa yang bisa membuat orang gila dan bau
pedas yang bisa melenyapkan tenaga murni orang itu berasal
dari binatang atau tumbuh-tumbuhan?" tanya Bee Kun Bu.
"Mungkin berasal dari semacam binatang," jawab Sie Bun
Yun menjelaskan "Hawa dan bau pedas itu ditampung di
dalam kantong kulit kambing, Namun sayangnya aku sama
sekali tidak tahu obat penawar hawa yang membuat orang gila
itu, Setelah aku bergabung dengan Mo Kui Ceh Yi, aku
menjadi tahu bahwa Tiga iblis itu menginginkan Kui Goan Pit
Cek. Lagi pula mereka memang berniat menguasai rimba
persilatan Tionggoan, maka mereka mengutus orangorangnya pergi ke Tiong-goan untuk mencuri Kui Goan Pit
Cek. Aku pun ingin kabur untuk menyampaikan berita ini pada
kalian, tapi kalian justru telah menyelinap ke dalam Mo Kui
Ceh Yi." "Atas pertolongan Saudara, kami sungguh berterimakasih!" ucap Bee Kun Bu.
"Kalau saudara Bee mengucapkan demikian, kita malah
akan merasa asing," sahut Sie Bun Yun sambil tertawa.
"Maaf, saudara Sie Bun!" Bee Kun Bu tersenyum.
"Heran!" ujar Pek Yun Hui setelah berpikir sejenak
"Apakah benar Tiga iblis itu masih mempunyai ayah" Tapi
kenapa ayah mereka tidak berada di Mo Kui Ceh Yi?"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Eh?" Sie Bun Yun tampak tereengang "Bagaimana Nona
bisa tahu itu?" "Begitu....," Tutur Pek Yun Hui tentang omong kosongnya
itu, sebaliknya malah benar adanya.
Sie Bun Yun manggut-manggut sambil tersenyum "Aku
justru masih merasa heran, kenapa Tiga iblis mendadak
meninggalkan Mo Kui Ceh Yi, ternyata karena akalmu!"
"Engkau tahu tentang ayah mereka?" tanya Pek Yun Hui.
"Sebenarnya ayah mereka sudah lama meninggalkan Mo
Kui Ceh Yi, hingga kini tidak pernah pulang, Mereka sudah
mati atau masih hidup tiada seorang pun mengetahui nya,"
jawab Sie Bun Yun. . "Kalau begitu..." ujar Pek Yun Hui. "Maha iblis dan iblis Ke
dua pasti berangkat ke Thai Ouw."
"Benar." Sie Bun Yun mengangguk "Mereka berdua masih
tidak tahu iblis Ke tiga sudah mati. Maka alangkah baiknya
kalau kita juga berangkat ke Thai Ouw menyusul mereka."
"Kita semua bukan tawan mereka, untuk apa kita menyusul
ke sana?" tanya Pek Yun Hui.
"Kupikir mereka melakukan perjalanan jauh, tentunya
hanya membawa sedikit racun itu. Kalau kita dapat membuat
mereka menghabiskan racun itu, bukankah kita akan bisa
mengalahkan mereka?" sahut Sie Bun Yun.
"Benar." Lie Ceng Loan tertawa sambil bertepuk-tepuk
tangan "ltulah akal yang jitu, Ayohf Mari kita berangkatl"
"Baiklah." Pek Yun Hui mengangguk
Mereka berempat langsung pergi ke Giok Bun Kwan,
Namun tidak beristirahat di situ, hanya membeli makanan
kering, lalu melanjutkan perjalanan lagi menuju Thai Ouw.,.
Setelah tiba di daerah Ho Lam, mereka berempat sama
sekali tidak mendengar berita tentang Maha iblis dan iblis Ke
dua. Oleh karena itu mereka merasa heran, Karena tidak
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
mungkin ke dua iblis itu tidak menanyakan jalan pada orang,
sedangkan ke dua iblis itu tidak pernah memasuki Tionggoan.
Bagaimana mungkin mereka tahu jalan menuju Thai Ouw"
Tentunya mereka sepanjang jalan harus bertanya pada orang.
Sebab itu, mereka berempat merasa ada sesuatu yang
tidak beres, namun tetap menuju ke Thai Ouw.
Hari itu, mereka berempat sudah menyeberang Tiang
Kang (Cang Ciang) menuju Kang Lam. kebetulan saat itu
musim semi, maka betapa indahnya daerah Kang Lam itu,
Kang Lam memang tersohor akan panorama dan wanita
cantiknya. Kaum wanita di daerah Kang Lam sangat lembut
dan ramah tamah serta cantik jelita, Hawa udara di sana pun
menyegarkan di musim semi.
Malam harinya, mereka berempat menginap di kuil Kim
San Si, Hari berikutnya mereka berempat sudah melanjutkan
perjalanan lagu Kemudian mereka tiba di kota Ceng Kang dan
sekaligus membeli empat ekor kuda.
Kini mereka melanjutkan perjalanan dengan menunggang
kuda, Setelah meninggalkan kota Ceng Kang kira-kira belasan
mil kemudian, mereka mendengar suara derap kaki kuda di
belakang. Mereka berempat segera menoleh, tampak dua ekor kuda
berlari kencang ke arah depan. Agar tidak menghalangi kudakuda itu, maka mereka berempat menghentikan kuda masingmasing di pinggir jalan.
Akan tetapi, kedua ekor kuda itu mendadak berhenti dan
salah seorang langsung meloncat turun sambil menjura ke
arah mereka. "Maaf" ucap orang itu lalu bertanya, "Yang mana Bee
siauhiap?" Bee Kun Bu tertegun Orang itu menanyakan dirinya,
namun ia tidak kenal mereka, Karena sikap orang itu sangat
sopan, Bee Kun Bu pun menyahut
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Aku Bee Kun Bu. Siapa kalian berdua?"
"Kami anak buah Tee Ju Liong, Hari ini kami memperoleh
berita bahwa ada empat orang akan melewati tempat ini.
Salah seorang mirip Bee siauhiap, maka Tee Ju Liong
mengutus kami ke mari untuk mengundang Bee siauhiap ke
tempat tinggalnya." Barulah Bee Kun Bu tahu kalau orang itu anak buah Tee
Ju Liong, yaitu kepala cabang ekspedisi Thian Liong.
Terhadap Tee Ju Liong, Bee Kun Bu memang terkesan
baik. Walau Tee Ju Liong adalah kepala cabang ekspedisi
Thian Liong, namun ia orang jujur dan bersih dari segala
kejahatan Kalau tiada urusan penting, Bee Kun Bu pasti mampir di
tempat tinggal Tee Ju Liong, Namun berhubung kini harus
melanjutkan perjalanan ke Thai Ouw, maka ia terpaksa
menolak "Terimakasih atas undangan Tee Ju Liong, tapi aku
sedang punya urusan penting, maka lain kali saja aku akan
mengunjunginya." "Bee siauhiap!" bisik salah seorang itu. Tee Ju Liong,
bilang baru-baru ini dia menemukan suatu urusan aneh, dan
harus diberitahukan pada Bee siauhiap."
Hati Bee Kun Bu tergerak mendengar ucapan orang itu.
Pek Yun Hui pun segera bertanya pada kedua orang itu
"Kalau begitu, kenapa dia tidak datang ke sini?"
"Justru dikarenakan urusan aneh itu....M Kedua orang itu
memberi hormat pada Pek Yun Hui. "Mendadak tenaga
murninya lenyap, maka dia tidak bisa ke mari, sehingga harus
mengutus kami." Sie Bun Yun, Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng
Loan tertegun mendengar ucapan itu, dan mereka saling
memandang. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Dia berada di mana, harap kalian berdua harus
menunjukkan jalan!" ujar Bee Kun Bu.
"Mari ikut kami!" Orang itu meloncat ke punggung kuda,
Mereka lalu kembali ke kota Ceng Kang lagi.
Tak lama mereka sudah memasuki kota tersebut,
kemudian mengambil arah timur Setelah melewati beberapa
tikungan, sampailah mereka di suatu tempat yang agak sepi,
dan melihat sebuah rumah besar di situ.
Mereka menuju ke rumah tersebut dan berhenti di depan
pintu, Sesaat kemudian muncullah seseorang menyambut
mereka.

Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Bee siauhiap sudah datang?" tanya orang itu.
"Sudah, Majikan berada di mana?" sahut salah seorang
utusan. "Majikan berada di halaman belakang sedang menunggu
Bee siauhiap." Orang itu memberitahukan
Kedua orang utusan itu segera meloncat turun dari
punggung kuda, lalu menjura pada Bee Kun Bu seraya
berkata. "Harap kalian berempat turun, silakan ke halaman
belakang menemui majikan kami!"
Bee Kun Bu langsung meloncat turun, begitu pula yang
lainnya, Pek Yun Hui segera berbisik
"Kun Bu, menurut pendapatmu, apakah ini merupakan
suatu jebakan bagi kita?"
"Suatu jebakan?" Bee Kun Bu mengerutkan kening.
Pek Yun Hui tidak menyahut, melainkan membalikkan
badannya, lalu memberi isyarat pada Sie Bun Yun dan Lie
Ceng Loan agar mereka turun, Setelah itu, barulah Pek Yun
Hui menjawab KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tee Ju Liong itu begitu menghormatimu tapi kenapa bukan
dia sendiri yang menyambutmu tetapi malah menyuruh orang
lainT" "Mungkin tenaga murninya telah lenyap, maka tidak bisa
bergerak," ujar Bee Kun Bu.
"Engkau sungguh polos!" Pek Yun Hui tersenyum "Kalau
dia tidak bisa bergerak, kenapa masih menunggumu di
halaman belakang?" Bee Kun Bu terdiam, tidak tahu harus bilang apa.
"Kalau begitu, lebih baik kita tidak usah masuk," ujarnya
kemudian dengan suara rendah.
"Kita justru harus masuk," sahut Pek Yun Hui. "Kita harus
tahu dia ingin berbuat apa terhadap kita."
Bee Kun Bu mengangguk Mereka lalu mengikuti kedua
orang itu ke dalam Setelah melewati ruangan besar, mereka
melihat sebuah pintu. Keluar dari pintu itu, mereka melewati sebuah jalan kecil,
Di sisi jalan itu dihiasi dengan pohon bambu yang melambailambai lembut terhembus angin, sehingga tampak indah
sekali. sementara Bee Kun Bu, Pek Yun Hui, Sie Bun Yun dan Lie
Ceng Loan bersiap-siap menghadapi segala kemungkinan
Tak seberapa lama kemudian, mereka sudah sampai di
sebuah tempat beristirahat yang ada di tengah-tengah telaga
buatan Akan tetapi, tidak tampak Tee Ju Liong berada di situ.
"Majikan berada di dalam, harap kalian masuk saja!" ucap
orang itu sambil menjura.
"Hm!" dengus Pek Yun Hui, lalu mendadak mencengkeram
lengan ofang itu. "Ada jebakan apa di sini" Ayoh, cepat
bilang!" KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Je... jebakan apa?" Wajah orang itu meringis.
"Kenapa kalian membawa kami ke mari?" tanya Sie Bun
Yun membentak "Kami... kami diutus majikan untuk menjemput kalian,"
sahut orang itu terputus-putus, "Entah apa sebabnya,
kepandaian majikan kami lenyap begitu saja."
"Kalau kepandaiannya lenyap, kenapa dia berada di dalam
tempat ini?" tanya Sie Bun Yun
Kami... kami sama sekali tidak tahu. Tuan, lepaskanlah
kami!" Orang itu memohon.
Sie Bun Yun melihat mereka memang tidak berbohong
maka lalu memandang Pek Yun Hui seraya berkata.
"Mari kita ke dalam saja!"
Pek Yun Hui mengangguk dan sekaligus menotok jalan
darah orang itu. sedangkan Bee Kun Bu juga menotok jalan
darah orang yang satu lagi, Dari tadi orang tersebut cuma
berdiri tertegun Sie Bun Yun mendorong pintu, Tiada suara apa pun di
dalam, Kemudian ia melangkah ke dalam, diikuti Pek Yun Hui,
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan
Di dalam ruangan itu tidak tampak siapa pun, hanya
terdapat sebuah meja dan lima buah kursi, Di atas meja itu
sudah tersedia lima buah cangkir dan sebuah guci arak.
Mereka berempat saling memandang Pada waktu
bersamaan terdengarlah suara yang serak.
"Apakah Bee siauhiap sudah datang" Maaf, aku tidak bisa
menjemput kalian!" Mendadak dinding ruang itu terbuka, dan
tampak seorang tua berjalan ke luar dengan menggunakan
sebuah tongkat Bee Kun Bu mengenalinya, Orang itu tidak lain adalah Tee
Ju Liong. Memang mengherankan orang tua itu tampak tak
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
bertenaga sama sekali, Kalau begitu, kepandaiannya sudah
pasti lenyap. Mereka berempat saling memandang dengan penuh
keheranan Setelah itu Pek Yun Hui menyahut
Terimakasih atas undanganmu!"
"Aaakh...!" Tee Lu Jiong menarik nafas panjang, "Jangan
mengucapkan begitu, Pek Lie Hiap! Kini aku sudah bukan
kepala cabang ekspedisi Thian Liong lagi,"
"Kami masih ada urusan penting lain," ujar Pek Yun Hui.
"Kenapa kepandaianmu bisa lenyap" Bolehkah kami tahu
sebab musababnya?" "Urusan ini sungguh panjang kalau dituturkan." Tee Ju
Liong menghela nafas lagi, "Sebetu!nya yang mengundang
kalian ke mari bukan aku...."
"Siapa yang undang kami ke mari?" Tanya mereka
berempat serentak "Sobat Tee!" ujar Bee Kun Bu kemudian. "Kami
menganggapmu sebagai kawan, maka kami ke sini. Ke-napa
engkau malah plintat-plintut sekarang" Kalau demi-kian, lebih
baik kami mohon pamit saja."
Tunggu, Bee siauhiapt" ujar Tee Ju Liong. "Aku harus
menjaga rahasia dirinya, Namun apabila sudah waktunya, dia
pasti muncul." "Oh?" Bee Kun Bu mengerutkan kening.
"Bee siauhiap!" Tee Ju Liong tertawa, "Kalau kalian
berempat bergabung, mungkin tiada tanding di kolong langit
ini, kenapa kini malah takut ada jebakan di sini?"
Ucapan tersebut membuat mereka berempat merasa tidak
enak dalam hati, tapi tetap bereuriga akan sikap Tee Ju Liong
yang misterius itu^ "Kami justru ingin melihat siapa orang itu." ujar Pek Yun
Hui dingin. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kafau begitu, mari ikut aku!" ajak Tee Ju Liong sambit
berjalan ke pintu rahasia itu.
Mereka berempat mengikutinya dari betakang. Ke-luar dari
pintu rahasia itu dan tak lama kemudian, mereka sudah
sampai di sebuah taman yang amat indah, Empat pelayan
langsung mempersilakan mereka duduk.
"Sebetulnya siapa orang itu?" tanya Lie Ceng Loan setelah
duduk, "Kenapa harus begitu misterius sih?"
Sesungguhnya kalian sudah mengenalnya," sahut Tee Ju
Liong, "Oh ya, siapa orang gagah ini?"
"Dia teman baik kami," jawab Pek Yun Hui. "Nama-nya Sie
Bun Yun." "Sobat Tee!" Sie Bun Yun menjura, "Kupikir sudah
waktunya kita mengundang orang itu ke mari."
Tee Ju Liong segera memandang ke arah suatu tempat,
dan di sana tampak sosok bayangan.
Mereka berempat pun memandang ke sana, Terbelalaklah Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan,
Mereka bertiga bukan terkejut, melainkan tertegun karena
tidak menyangka kalau orang itu akan muncul di situ.
Keberadaannya di tempat ini sungguh membuat Bee Kun
Bu, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan terheran-heran dan tidak
habis berpikir Sebab setahu mereka, gadis itu berada di kuil
Yang Sim Am mendampingi ibunya, Tapi kenapa mendadak
muncul di sini" Lagi pula kemunculannya tidak memakai
pakaian biarawati, melainkan memakai pakaian hitam.
Begitu melihat gadis itu, Pek Yun Hui teringat pada Na
Siao Tiap, karena kedua gadis itu pun mencintai Bee Kun Bu,
Kini gadis itu muncul lagi, apakah akan menimbulkan badai
asmara seperti du!u"
Perlahan-Iahan Souw Hui Hong berjalan ke arah mereka,
Dari air mukanya dapat dilihat bahwa ia sedang menekan
suatu gejolak dalam hatinya.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Nona souw!" ucap mereka serentak, "Selamat ber-temu!"
Souw Hui Hong tersenyum, lalu duduk dan memandang
Bee Kun Bu, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan seraya berkata.
"Selamat bertemu!"
"Kakak Hui Hong!" Lie Ceng Loan tertawa gembira.
"Engkau mulai berkecimpung di rimba persilatan lagi ya"
Memang lebih baik engkau berpakaian begini dari pada harus
berpakaian biarawati."
"Adik Loan!" Souw Hui Hong menatapnya, "Sudah sekian
lama kita tidak bertemu, tetapi engkau tetap mempesonakan
Sungguh beruntung Tuan Bee punya kekasih yang begitu
cantik jelita!" Kini Pek Yun Hui sudah berlega hati, sebab di tempat ini
bukan merupakan suatu jebakan, Tapi ia justru merasa heran
dan bingung, kemunculan Souw Hui Hong dengan cara
misterius, sebetulnya dikarenakan apa"
"ldih!" Lie Ceng Loan tertawa dengan wajah memerah
"Kakak Hui Hong suka menggoda ah!"
"Aku tidak menggoda, tapi mengatakan yang sesungguhnya." Souw Hui Hong tersenyum.
"Nona Souw!" Pek Yun Hui memandangnya dalam-dalam
"Padahal engkau tinggal di Yang Sim Am di Toan Hun Ya,
kenapa kini berada di sini?"
"Sudah setengah bulan aku meninggalkan Yang Sim Am,"
jawab Souw Hui Hong memberitahukan. "Aku pun sudah pergi
ke gunung Kwat Cong San, tapi gua Thian Kie telah rusak
berat, sedangkan kalian tidak ada di sana."
"Kakak Hui Hong!" Lie Ceng Loan memandangnya,
"Engkau sama sekali tidak bertemu seorang pun di sana?"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Ya." Souw Hui Hong mengangguk "Aku terus
menanyakan jejak kalian, namun tiada seorang pun mengetahuinya. Tapi ada juga yang bilang bahwa kalian pergi ke
istana Pit Sia Kiong dan lain sebagainya. Karena itu, aku tidak
tahu harus ke mana mencari kalian."
"Oh?" Lie Ceng Loan terbelalak
"Aku ke sana ke mari." lanjut Souw Hui Hong, "Kebetulan
aku melihat kalian di kota Ceng Kang, maka aku pun ingat
tempat ini, dan sekaligus mengundang kalian ke mari."
"Ternyata begitu!" ujar Sie Bun Yun, "Semula kami
mengira kalau sobat Tee ingin menjebak kami."
"Aku khawatir kalian tidak mau ke mari, apabila tahu aku
yang undang," Souw Hui Hong tersenyum. "Maka aku minta
tolong pada paman Tee."
"Kalau kami tahu Kakak Souw yang undang, kami pasti
lebih cepat ke mari," ujar Lie Ceng Loan.
"Oh?" Souw Hui Hong menatapnya.
"Tentu." Lie Ceng Loan manggut-manggut.
"Nona Souw!" tanya Pek Yun Hui. "Sebetulnya ada urusan
apa engkau mengundang kami ke mari?"
"Apakah kalian tahu?" Wajah Souw Hui Hong berubah
serius, "Co Hiong, suhengku telah kembali ke Toan Hun Ya?"
"Aku tahu, Di tengah jalan aku pernah bertemu
dengannya," sahut Lie Ceng Loan.
"Kalian tahu, dia ke Toan Hun Ya bukan untuk bertobat,"
ujar Souw Hui Hong dengan kening berkerut-kerut
"Apakah...." Pek Yun Hui tertegun "... dia berniat jahat lagi
terhadapmu?" "Tidak sih!" jawab Souw Hui Hong, "Hanya saja aku
merasa heran...." "Kenapa heran?" tanya Bee Kun Bu.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"KeIihatannya... kitab pusaka Kui Goan Pit Cek berada di
tangannya." Souw Hui Hong memberitahukan itu.
"Benarkah itu?" tanya Pek Yun Hui terkejut "Kelihatannya
benarH kata Souw Hui Hong "Nona Souw, dari mana engkau
mengetahuinya?" tanya Pek Yun Hui. "Maukah engkau
menjelaskan" Sebab kalau benar Kui Goan Pit Cek jatuh ke tangannya,
itu sungguh membahayakan."
"Oleh karena itu, aku meninggalkan Yang Sim Ara untuk
mencari kalian." ujar Souw Hui Hong dan melanjutkan
"Sebulan lalu, dia pulang mendadak Tentunya sangat
mengherankan ibu dan aku. ibu terpaksa me-nyambutnya,
sedangkan aku tetap berada di ruang me-ditasi, setelah ibu
menemuiku, barulah aku tahu ayahku telah mati."
"Benar Kami pun telah melihat mayat ayahmu." ujar Bee
Kun Bu memberitahukan sambil menarik nafas.
"Dia...." Mata Souw Hui Hong sudah basah, "Dia bilang
ayahku mati di tangan Na Siao Tiap, Tuan Bee, apakah itu
benar?" "Bagaimana kematian ayahmu, aku sungguh tidak tahu,"
sahut Bee Kun Bu. "Adik Loan!" Souw Hui Hong menatapnya, "Engkau pasti
tahu, katakanlah padaku!"
Lie Ceng Loan terbelalak dan mulutnya terbungkam
seketika, Segeralah Pek Yun Hui berkata.
"Nona Souw, ayahmu bersekongkol dengan para iblis luar
perbatasan dengan maksud ingin menguasai rimba
persiIatan...." "Nona Pek!" potong Souw Hui Hong, Tidak perlu kau
katakan lagi, aku sudah tahu, Aku justru ingin tahu jelas, siapa
pembunuh ayahku." KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Nona Souw!" Bee Kun Bu terkejut, "Biasanya engkau
berhati lapang, kenapa kali ini jadi begini?"
"Kalian boleh berlega hati. Na Siao Tiap berkepandaian
tinggi, maka kalaupun aku mendendamnya, itu cuma
mendendam dalam hati saja."
"Nona Souw, engkau jangan mempereayai omongan Co
Hiong," tandas Bee Kun Bu mengingatkan
"Maka...." Air mata Souw Hui Hong berderai-derai, "Aku
ingin mendengar jelas tentang itu, apakah omongannya boleh
dipereayai atau tidak."


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pek Yun Hui dan Bee Kun Bu segera memandang Lie
Ceng Loan, dan kemudian gadis itu langsung ber-kata.
"Kakak Hui Hong, aku sama sekali tidak tahu bagaimana
kematian ayahmu." "Tapi engkau pasti mengetahui sesuatu." Souw Hui Hong
memandangnya dengan air mata bereucuran "Aku ingin
mendengar sesuatu itu!"
Lie Ceng Loan mengerutkan kening berpikir kemudian
menutur tentang dirinya dan Na Siao Tiap melihat Co Hiong
menuju telaga kering, kemudian Na Siao Tiap menjaga di luar
gua. Setelah itu, ia cuma melihat mayat Souw Peng Hai,
sedangkan Na Siao Tiap dan Co Hiong entah hilang ke mana.
"Adik Loan!" Wajah Souw Hui Hong berubah hijau,
"Terimakasih atas penuturanmu!"
"Siapa yang membunuh ayahmu, aku justru tidak tahu
sama sekali," ujar Lie Ceng Loan.
"ltu sudah cukup, sebab apa yang engkau tuturkan, hampir
sama seperti "apa yang dituturkan Co Hiong," sahut Souw Hui
Hong. "Co Hiong menuturkan apa?" tanya Pek Yun Hui.
"Ha ha!" Souw Hui Hong tertawa tidak wajan "ltu tidak
perlu kuberitahukan Lebih baik kita membicarakan urusan
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
penting saja. Apakah Kui Goan Pit Cek berada pada kalian
sekarang?" Tidak, Na Siao Tiap justru telah kehilangan Kui Goan Pit
Cek itu." sahut Pek Yun Hui.
"Kalau begitu..." seru Souw Hui Hong tak tertahan "ltu
memang benar, Apa yang kulihat memang benar."
"Kakak Hui Hong!" Lie Ceng Loan kebingungan "Engkau
melihat apa" Katakanlahi"
"Nona Souw, engkau melihat apa sehingga membuat
engkau begitu emosi?" tanya Pek Yun Hui.
"SepuIuh hari setelah dia pulang, pada suatu malam telah
terjadi urusan yang di luar dugaan Dalam sepuluh hari itu, aku
sama sekali tidak bertemu dengannya, sehingga malam itu...."
Berkata sampai di situ, Souw Hui Hong memandang Bee Kun
Bu sambil melanjutkan "Mendadak aku teringat akan kejadiankejadian yang telah berlalu, karena itu, aku pun tidak bisa tidur
Aku berjalan ke luar, dan tak seberapa jauh, aku melihat
segulung sinar putih."
"Hah?" seru Lie Ceng Loan tak tertahan
"Adik Loan, kenapa engkau?" tanya Bee Kun Bu, karena
gadis itu berseru begitu mendadak sehingga mengejutkan
nya. "Aku...." Wajah Lie Ceng Loan kemerah-merahan "Ketika
aku mendengar Kakak Hui Hong mengatakan segulung
cahaya putih, aku pun teringat setelah meninggalkan
pegunungan Altai Taysan dan berpisah dengan Kakak Kun Bu
hingga bertemu Co Hiong. Aku pun seakan pernah melihat
cahaya itu." "Heran!" Pek Yun Hui mengerutkan kening, "Se-betulnya
segulung cahaya putih itu merupakan benda apa?"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Ketika itu aku pun merasa heran Selama itu di tempat
tersebut sangat tenang dan damai, tidak pernah terjadi hal-hal
yang aneh, justru gulungan cahaya putih bergerak-gerak
seakan hidup, Bukankah amat meng-herankan?"
Semua orang menahan nafas sambil mendengarkan
dengan penuh perhatian, karena sangat misterius apa yang
diceritakan Souw Hui Hong.
Setelah melihat segulung cahaya putih itu, semula Souw
Hui Hong memang terkejut dan tertegun, namun kemudian
malah girang sekali. Ternyata gadis itu yakin, gulungan cahaya putih itu adalah
bayangan Bee Kun Bu, maka ia melangkah ke depan dan
nyaris berseru. Akan tetapi, mendadak ia berhcnti, sebab ia ingat Bee Kun
Bu selalu berlaku terang-terangan. Kalupun ia ingin menemui
Souw Hui Hong, tidak perlu melakukan hal aneh seperti itu.
Karena berpikir begitu, ia pun memperlambat langkahnya
menuju tempat itu, dan sekaligus bersembunyi sambil
mengintip. Gulungan cahaya putih itu semakin tampak jelas, Ternyata
adalah Co Hiong saudara seperguruannya, Be-tapa
terkejutnya Souw Hui Hong, dan ia pun terus mengintip
dengan penuh perhatian Cahaya putih itu ternyata sebatang jarum yang menyerupai
pedang panjang, hanya saja berbentuk bulat Kelihatannya Co
Hiong sedang melatih semacam ilmu silat, sehingga senjata
itu berkelebat-kelebat menimbulkan cahaya putih.
Tak seberapa lama kemudian, Co Hiong berhenti lalu
mengeluarkan sebuah kitab dari dalam baju nya. Sebab
berjarak agak jauh, Souw Hui Hong tidak dapat melihat kitab
apa itu. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Co Hiong terus membaca kitab tersebut, kemudian berlatih
lagi dengan senjata yang berupa jarum panjang tersebut,
Setelah itu, harus mendongakkan kepala sambil tertawa gelak.
"Sungguh hebat dan lihay ilmu silat Sam Im Sin Ni!"
gumamnya, "Ha ha! Lewat setahun, aku pun tidak akan takut
terhadap Pek Yun Hui lagi!"
Seusai bergumam, Co Hiong berjalan mondar-mandir di
tempat itu seakan sedang memikirkan sesuatu dan bergumam
lagi. Tapi Na Siao Tiap gadis sialan itu, memang sulit dihadapi!
Hmmm!" Co Hiong tertawa dingin beberapa kali.
Berselang beberapa saat kemudian, dengan hati-hati
sekali Co Hiong menyimpan senjata itu, kemudian badannya
bergerak dan langsung tidak kelihatan lagi.
Seketika Souw Hui Hong berpikir, kedatangan Co Hiong ke
kuil Yang Sim Am, bertujuan bukan untuk bertobat, melainkan
menggunakan tempat yang sepi itu untuk meatih ilmu silat,
setelah itu akan muncul di rimba persilatan lagi.
Namun Souw Hui Hong sama sekali tidak tahu, dari mana
senjata yang menyerupai jarum itu, juga tidak tahu kitab apa
yang ada di dalam baju Co Hiong.
selanjutnya beberapa malam Souw Hui Hong terus ke
tempat itu mengintip Co Hiong berlatih, Pada malam ke
empat, barulah ia terpikirkan bahwa kitab itu adalah Kui Goan
Pit Cek. Betapa terkejutnya setelah terpikirkan itu, tapi ia pun
kebingungan bagaimana kitab pusaka itu bisa jatuh ke tangan
Co Hiong. Setelah berpikir semalaman, akhirnya ia mengambil
keputusan untuk muncul di rimba persilatan lagi, tujuannya
mencari Pek Yun Hui dan lainnya.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Terlebih dahulu Souw Hui Hong berangkat ke gunung
Kwat Cong San, ia melihat gua Thian Kie telah rusak berat,
namun tidak tampak seorang pun di situ.
Setelah meninggalkan Kwat Cong San, Souw Hui Hong
menuju selatan dan tiba di kota Ceng Kang, dan kebetulan
melihat Pek Yun Hui dan lainnya.
Semua orang tertegun setelah mendengar penuturan itu,
Lama sekali barulah Pek Yun Hui berkata.
"Kalau begitu, tentu benar Kui Goan Pit Cek itu berada di
tangan Co Hiong." "Aaakh..,!" Bee Kun Bu menarik nafas, "Akan terjadi
bencana lagi dalam rimba persilatan!"
"Aku telah menyampaikan itu." Souw Hui Hong bangkit
berdiri "Sekarang aku mohon diri."
"Kakak Hui Hong! Engkau tidak mau ikut kami mencari
iblis-iblis itu?" tanya Lie Ceng Loan mendadak Souw Hui Hong
tertegun, sebab ia tidak tahu tentang iblis-iblis yang
dimaksudkan Lie Ceng Loan.
"Aku... aku lebih baik kembali ke kuil Yang Sim Am saja,"
sahut Souw Hui Hong. "Adik Loan, aku ucapkan semoga
engkau bahagia selalu bersama Tuan Bec!"
Air matanya sudah meleleh, lalu melesat pergi laksana
kilat Pada waktu bersamaan, Pek Yun Hui juga melesat ke
arah Souw Hui Hong. "Nona Pek!" seru Souw Hui Hong. "Jangan ikut aku!"
"Nona Souw!" sahut Pek Yun Hui, "Aku ingin bicara sebentar
denganmu." Souw Hui Hong menoleh ke belakang, wajahnya tampak
murung sekali dengan air mata berderai, kemudian ia
mengangguk perlahan, Mereka berdua lalu berjalan pergL
Tentunya sangat mengherankan Bee Kun Bu, Lie Ceng Loan
dan Sie Bun Yun. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kakak Bu, kenapa Kakak Pek menyusul Kakak Hui
Hong?" tanya Lie Ceng Loan.
"Entahlah," Bee Kun Bu menggelengkan kepala, "Aku pun
tidak tahu, Mungkin Kakak Pek ingin berbicara empat mata
dengan Nona Souw." "Ooooh!" Lie Ceng Loan manggut-manggut.
Setelah itu, mereka bertiga memandang Tee Ju Liong
yang sejak tadi duduk diam seorang diri.
sementara Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong sudah berada
di tempat sepi, Segeralah Pek Yun Hui menggenggam tangan
Souw Hui Hong erat-erat seraya berkata.
"Nona Souw, aku tahu bagaimana perasaanmu."
"Nona Pek,.,." Badan Souw Hui Hong tergetar "Aku... aku
tidak mengerti apa yang engkau maksudkan itu. Aku.,.,"
"Nona Souw!" Pek Yun Hui menarik nafas panjang,
"Engkau mencari kami karena ingin memberitahukan tentang
Co Hiong, tentunya engkau pun menganggap kami sebagai
temanmu, kan?" "Ya." Souw Hui Hong mengangguk
"lnilah!" Pek Yun Hui tersenyum lembut "Terus terang, aku
sangat salut padamu, Terutama ketika engkau menolong Kun
Bu...." Mendengar ucapan itu, wajah Souw Hui Hong langsung
berubah pucat pias, namun kemudian berubah kemerahmerahan.
"Engkau tidak usah merasa malu," ujar Pek Yun HuL
"Seandainya Kun Bu tahu soal itu, dia pasti sangat
berterimakasih padamu."
"Jadi... selama ini dia tidak tahu sama sekali?" tanya Souw
Hui Hong dengan suara bergemetar.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Aku pikir... kemungkinan besar dia tidak tahu."
"Kakak Pek! Aku mohon padamu jangan memberitahukan
padanya!" "Aku tahu jelas," jawab Souw Hui Hong sambil menarik
nafas, "Aku mencintainya, namun aku pun tahu yang dia cintai
bukanlah aku. Lagi pula aku sudah cacat, kalau dia tahu
tentang itu, bukankah akan membuatnya jadi bersusah hati?"
"Nona Souw! Untuk sementara ini dia memang tidak perlu
tahu tentang itu. Akan tetapi, kelak aku pasti mengatur yang
paling baik untukmu."
"Kakak Pek! Hatiku telah tawar, maka engkau tidak perlu
memikirkan kepentingan diriku lagi," tandas Souw Hui Hong.
"Engkau tidak usah membohongiku juga tidak usah
membohongi dirimu sendiri. Sebab aku tahu, engkau sangat
merindukannya setiap saat, Maka bagaimana mungkin hatimu
bisa tawar?" Souw Hui Hong terbungkam, karena Pek Yun Hui telah
menerka jitu mengenai perasaannya.
"Nona Souw!" Pek Yun Hui menarik nafas, "Ke-adaanmu
yang begini, aku pun telah merasakannya."
"Kakak Pek!" Souw Hui Hong tertegun. "Engkau... engkau
juga dikarenakan Bee Kun Bu?"
"Bukan!" Pek Yun Hui tersenyum, "Selama ini aku tidak
pernah mencintai Kun Bu. Kelak kalau ada kesempatan aku
pasti menuturkannya padamu, Oh ya! setelah engkau kembali
ke Yang Sim Am, bersikaplah biasa, jangan memperlihatkan
kecurigaanmu. Setelah urusan kami usai di Thai Ouw, kami
berempat pasti datang di kuil Yang Sim Am untuk menemuimu
Usai berkata begitu, Pek Yun Hui melangkah pergi, Namun
mendadak Souw Hui Hong memanggilnya.
"Kakak Pek! Tunggu!"
"Ada apa?" Pek Yun Hui berhenti
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kakak Pek, lebih baik jangan memberitahukan pada siapa
pun tentang itu! Kalau adik Loan tahu, dia pasti berduka
sekali," sahut Souw Hui Hong berpesan.
"Engkau tidak usah khawatir, sebab aku punya ide sendiri."
sahut Pek Yun Hui sambil tersenyum.
"Terimakasih, Kakak Pek!" ucap Souw Hui Hong dan tetap
berdiri termangu di situ, Gadis itu terus berpikir, akhirnya ikut
Pek Yun Hui kembali ke sana.
***** Bab ke 6 - Suatu Kejadian Yang Tak Terpikirkan
Mereka berdua telah sampai di tempat Bee Kun Bu, Lie
Ceng Loan, Sie Bun Yun, Tee Ju Liong dan lainnya, Akan
tetapi, mereka berdua terbelalak karena mereka semua sudah
tidak ada di situ. Bukankah itu sangat mengherankan" Padahal Pek Yun
Hui dan Souw Hui Hong ke tempat yang tak seberapa jauh
dari situ, Bagaimana mungkin dalam waktu begitu cepat
mereka telah menghilang tanpa jejak"
"Kun Bu, Adik Loan! Kalian di mana?" seru Pek Yun Hui.
"Kakak Yun! Kakak Yun!"
"Kakak Pek!" Souw Hui Hong terkejut "Apa gerangan yang
telah terjadi?" "Entahlah." Pek Yun Hui menggelengkan kepala.
"Kok bisa jadi begini?" Souw Hui Hong mengerutkan
kening. "Nona Souw!" tanya Pek Yun Hui serius. "Apakah di
tempat ini masih ada orang berkepandaian tinggi?"
"Tidak ada, tapi mungkin... ada orang luar masuk ke sini,"
sahut Souw Hui Hong, "Heran, kita di tempat yang tak begitu
jauh, kok sama sekali tidak mendengar suara apa pun?"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"ltu tidak perlu dipikirkan, ayoh, cepat kita cari mereka!"
ujar Pek Yun Hui. Mereka mencari ke sana ke mari di tempat itu, namun tidak
menemukan Bee Kun Bu maupun yang tainnya.
Pek Yun Hui tahu, bahwa ini urusan serius, sebab Bee Kun
Bu, Lie Ceng Loan dan Sie Bun Yun berkepandaian tinggi,


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Apabila ada orang menyerang men-dadak, tentunya mereka
pasti bersuara, Akan tetapi, mereka semua justru tidak
bersuara sama sekali Setelah berpikir sejenak, Pek Yun Hui menghunus
pedangnya, lalu melesat pergi. Souw Hui Hong segera
mengikutinya dari belakang.
Tak lama, mereka melihat dua sosok mayat, yakni mayat
pelayan di rumah Tee Ju Liong, sepasang mata mereka
melotot, sepertinya ketika belum mati, mereka menyaksikan
sesuatu yang amat menyeramkan
Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong saling memandang,
kemudian mereka berjalan ke dalam rumah Tee Ju Liong,
Betapa terkejutnya mereka, karena di dalam rumah itu juga
terdapat tiga puluhan mayat, yang semuanya anak buah Tee
Ju Liong "Kita harus cepat periksa di luar, mungkin musuh masih
belum pergi jauh." ujar Pek Yun Hui.
Mereka berdua langsung melesat ke luar Tak lama mereka
sudah sampai'di jalan besar Namun mereka tidak melihat
sesuatu yang mencurigakan
"Nona Souw, lebih baik engkau pulang ke kuil Yang Sim
Am. Aku akan menangani urusan ini." ujar Pek Yun Hui.
"Kakak Pekt Alangkah baiknya kita bersama," sahut Souw
Hui Hong. "Baiklah." Pek Yun Hui mengangguk "Mari kita kejar ke
arah selatan!" KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kakak Pekl" Souw Hui Hong keheranan "Kenapa ke arah
selatan?" "ltu instingku," jawab Pek Yun Hui memberitahukan "Benar
atau tidak, aku pun tidak mengetahuinya."
Souw Hui Hong tidak banyak bertanya lagi, Mereka berdua
lalu mengejar ke arah selatan Tak seberapa lama kemudian
mereka sudah sampai di luar pintu kota, Setelah berada di
tempat sepi, barulah mereka mengerahkan ginkang.
Kira-kira sepuluh mil, Pek Yun Hui memperlambat
langkahnya, barulah Souw Hui Hong dapat menyusulnya.
"Kakak Pek, kalau kita terus mengejar tanpa arah tujuan,
bagaimana mungkin kita bisa mengejar musuh itu?" ujar Souw
Hui Hong. "Bukan tiada arah tujuan," sahut Pek Yun Hui sambil
berhenti "Kalau begitu, kita mau ke mana?" tanya Souw Hui Hong.
"Ke Thai Ouw," jawab Pek Yun Hui.
"Kakak Pek!" Souw Hui Hong heran "Engkau sudah tahu
jejak musuh itu?" "Nona Souw, apakah engkau tidak memperhatikan wajahwajah mayat itu" Kelihatannya sebelum mati, mereka
menyaksikan sesuatu yang amat menyeramkan"
"Benar." Souw Hui Hong mengangguk "Apakah itu...
perbuatan Co Hiong?"
"Bukan Panjang sekali kalau dituturkan," sahut Pek Yun
Hui, "Aku akan menuturkannya sambil berjalan."
Mereka langsung menuju Thai Ouw, Pek Yun Hui mulai
menutur dari istana Pit Sia Kiong, kemudian tentang Na Hai
Peng dan Kun Lun Sam Cu yang mendadak menjadi tidak
waras sampai dengan mengenai Mo Kui Ceh Yi itu.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Oh ya! Apa sebabnya Tee Ju Liong jadi begitu, engkau
tahu sebab musababnya?" tanya Pek Yun Hui seusia menutur.
"Aku tidak tahu, Mungkinkah dia telah bertemu Maha iblis
dan iblis Ke dua itu?"
"Dugaanku memang begitu," Pek Yun Hui manggutmanggut.
"Namun aku masih tidak paham, kenapa Bee Kun Bu dan
lainnya hilang begitu saja" Kalaupun kedua iblis itu
berkepandaian begitu tinggi, tentunya juga akan menimbulkan
sedikit suara." "Memang sulit memecahkan tentang itu." Pek Yun Hui
menggeleng-gelengkan kepala, "Lagi pula kita sama sekali
tidak tahu ke mana ke empat orang itu."
Ketika Pek Yun Hui berkata sampai di situ, tiba-tiba wajah
Souw Hui Hong berubah, dan langsung berhenti
"Kenapa engkau?" tanya Pek Yun Hui keheranan
"Kakak Pek, mereka berempat... apakah sudah....n Suara
Souw Hui Hong gemetar. "Nona Souw, maksudmu mereka berempat telah celaka,
ditenggelamkan ke dalam telaga buatan itu?"
"Aku.j, aku memang berpikir begitu, tapi mudah-mudahan
tidak!" sahut Souw Hui Hong dengan wajah pucat pias.
Pek Yun Hui tertegun, kemudian ujarnya perlahan
"Menurut pendapatku... tidak akan begitu!"
"Kakak Pek!" Souw Hui Hong menatapnya, "Yakin-kah
itu?" "Bee Kun Bu, Lie Ceng Loan dan Sie Bun Yun
berkepandaian tinggi, Bagaimana mungkin ada orang mampu
menenggelamkan mereka tanpa mengeluarkan suara sedikit
pun?" sahut Pek Yun Hui.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kakak Pek, tadi engkau bilang Na Locianpwee sudah jadi
tidak waras, Kalau mereka berempat juga jadi tidak waras,
bukankah,., gampang ditenggelamkan ke dalam telaga buatan
itu?" "Nona Souw!" Pek Yun Hui memegang tangannya.
"Berapa kedalaman air di telaga buatan itu?"
"Kira-kira tiga depa."
"Nona Souw...." Pek Yun Hui menarik nafas, "Kalau
dugaanmu tidak meleset, kita kembali ke sana juga per-cuma!"
"Aaakh...!" gumam Souw Hui Hong dengan air mata
bereucuran "Aku yang menyebabkan itu...."
"Nona Souw!" Pek Yun Hui menghiburnya, "ltu cuma
dugaanmu, Kalau mereka benar sudah celaka, aku lebih
bersedih dari padamu, Namun aku pereaya mereka tidak akan
celaka." "Kalau begitu, mereka berempat hilang ke mana?" tanya
Souw Hui Hong dan timbul pula harapannya.
"Untuk sementara ini, kita memang sulit menemukan
jawabannya." sahut Pek Yun Hui. Kupikir... yang datang bukan
cuma ke dua iblis itu, mungkin masih ada orang lain yang
berkepandaian tinggi."
"Kenapa engkau berpikir begitu?"
"Terus terang, ke dua iblis itu hanya mengandal pada
racun, sedangkan kepandaian mereka tidak begitu tinggi,
Maka pasti ada orang lain yang berkepandaian tinggi muncul
di situ." "Apa yang engkau katakan memang masuk akal." Souw
Hui Hong manggul-mangguL "Oleh karena itu, kita harus secepatnya sampai di Thai
Ouw, Setelah bertemu ke dua iblis itu, tentunya akan jernih
pula urusan itu." "Ya." Souw Hui Hong mengangguk
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Mereka berdua segera mengerahkan ginkang menuju ke
Thai Ouw, tak seberapa lama kemudian, hari sudah mulai
gelap, Akan tetapi, mereka berdua sama sekali tidak
beristirahat dan terus melakukan perjalanan menuju Thai Ouw
dengan mengerahkan ginkang.
Berselang beberapa saat kemudian, mendadak ter dengar
suara semacam peluit di depan, kemudian di arah barat dan
terdengar lagi di tempat lain, kedengarannya seperti semacam
suara kode Tak lama tampak dua sosok bayangan melesat da-tang.
Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong memang tidak bermaksud
menghindar maka mereka berdua berdiri di tempat
Akan tetapi, sungguh di luar dugaan, kedua sosok
bayangan itu berhenti di hadapan mereka, bahkan sekaligus
memberi hormat seraya berkata.
"Kedatangan kalian berdua sungguh menggembirakan
Kauw Cu (Ketua Agama), harap kalian berdua ikut karmT
Usai berkata begitu, kedua orang itu pun langsung melesat
pergi, Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong saling memandang
dengan penuh keheranan "Hei! Kalian berdua harap tunggu!" seru Souw Hui Hong.
Kedua orang itu langsung berhenti Souw Hui Hong
menatap mereka seraya bertanya.
"Siapa sebenarnya kalian berdua, dan apa pula itu
KauwCu?" Tadi Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong tidak begitu
memperhatikan ke dua orang itu mengatakan begitu, Ternyata
ke dua orang itu mengenakan pakaian hitam, wajah mereka
tampak kehijau-hijauan tiada warna darah sama seka!i.
Ketika Souw Hui Hong bertanya begitu, ke dua orang baju
hitam tampak terkejut KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Bukankah kalian berdua ingin menghadiri pesta ulang
tahun Kauw Cu?" tanya salah seorang berbaju hitam.
"Siapa Kauw Cu kalian, kami sama sekali tidak me-.
ngetahuinya," sahut Pek Yun Hui, "Jadi bagaimana mungkin
kami ingin menghadiri pesta ulang tahun Kauw Cu kalian?"
"Hm!" dengus Souw Hui Hong, "Kenapa kalian harus tahu
siapa kami?" Ke dua orang berbaju hitam saling memandang, kemudian
menyerang ke arah Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong dengan
kuku yang amat tajam, Gerakan mereka sungguh cepat.
Souw Hui Hong membentak nyaring, kemudian berkelit ke
samping sambil mengayunkan kaki nya.
Pek Yun Hui juga berkelit ke samping, lalu secepat kilat
menjulurkan tangannya untuk mencengkeram urat nadi orang
berbaju hitam, Namun orang itu sangat gesit ia segera
meloncat ke belakang, Akan tetapi Pek Yun Hui telah
menyentilkan jarinya, dan seketika sebuah senjata rahasia
berupa semacam mutiara meluncur ke arah orang berbaju
hitam. Memahg sungguh di luar dugaan, Walau diserang dengan
senjata rahasia, tetapi orang baju hitam tersebut masih dapat
menghindar Tapi jari tangan Pek Yun Hui menyentil lagi, dan
meluncur lagi sebuah mutiara laksana kilat ke arahnya.
Kali ini orang berbaju hitam itu tidak mampu berkelit lagi,
sebab senjata rahasia Pek Yun Hui telah mengenai Khi Hu
Hiatnya. Buk! Orang baju hitam itu jatuh gedebule
Temannya yang sedang bertarung dengan Souw Hui Hong
terkejut sekali, dan langsung melesat ke arah orang baju hitam
itu, sekaligus menyambarnya, Dalam waktu sekejap, orang
baju hitam itu telah melesat beberapa depa, dan kemudian
hilang dari pandangan Bukan main cepatnya gerakan orang
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
baju hitam itu, padahal sebelah tangannya mengapit
temannya, "Hm!" dengus Pek Yun Hui.
"Kakak Pek, siapa ke dua orang baju hitam itu?" tanya
Souw Hui Hong. "Entahlah." Pek Yun Hui menggelengkan kepala. "Yang
jelas mereka pasti dari golongan sesat."
"Kita tidak perlu mempedulikan mereka?" Tanya Souw Hui
Hong lagi "Memang tidak perlu," sahut Pek Yun Hui.
Mereka berdua memang tidak begitu menaruh perhatian
akan hal tersebut, lalu melanjutkan perjalanan lagi.
Akan tetapi, beberapa mil kemudian, mendadak terdengar
suara di depan mereka, yakni semacam suara lonceng.
Tang! Tang! Tang! Tak lama muncul delapan orang
menghadang di depan Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong.
Pek Yun Hui tidak mau meladeni mereka, dan segeralah
melesat melewati delapan orang itu, Souw Hui Hong juga
melesat mengikutinya. "Harap kalian berdua berhenti!" seru salah seorang dari
mereka. Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong berhenti, lalu menatap
mereka tajam seraya bertanya dingin, "Kenapa kalian
menyuruh kami berhenti?" "Kauw Cu kami mengundang
kalian," sahut orang itu sambil menjura.
"Kami masih ada urusan penting, maka tidak bisa
membuang waktu." ujar Pek Yun Hui. Terimakasih atas
undangan Kauw Cu kalian!"
Pek Yun Hui menarik Souw Hui Hong, kemudian melesat
pergi tanpa berhenti sama sekali.
"Harap kalian berdua berhenti!" seru delapan orang itu
serentak KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Namun di saat itu, Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong sudah
berlari belasan depa jauhnya, Kemudian mendadak terdengar
lagi suara Tang! Tang! Tang!" Pek Yun Hui dan Souw Hui
Hong menoleh ke belakang, ternyata delapan orang itu telah
hi!ang. "Nona Souw, kelihatannya mereka bukan dari golongan
sesat biasa." ujar Pek Yun Hui.
"Benar." Souw Hui Hong menambahkan "Entah tokoh lihay
mana yang sudah lama menyepi, kini kembali muncul di rimba
persilatan Jangan-jangan... itu perbuatan Maha iblis dan iblis
Ke dua." "Menurut pendapatku bukan!" Pek Yun Hui
menggelengkan kepala, "Orang-orang dari Mo Kui Ceh Yi
berpakaian putih semua, sedangkan mereka berpakaian
hitam, Bagaimana asal-usul mereka dan berniat baik atau
jahat, kita belum mengetahuinya, Maka lebih baik kita
melanjutkan perjalanan saja."
Mereka berdua melanjutkan perjalanan Karena sudah
dihadang dua kali oleh orang-orang baju hitam, maka kini
mereka berhati-hati. Kira-kira dua tiga mil mereka berjalan, mendadak
terdengar suara "Syuuur", dan seketika tampak sesuatu
meluncur ke atas, Sesaat kemudian terdengarlah suara
ledakan dan bunga-bunga api pun bersebaran, sehingga
tempat itu jadi terang, Ternyata yang meledak di udara itu
semacam kembang api. Pek Yun Hui dan Souw Hui Hongsudah bersiap-siap.
Mereka yakin tak lama lagi pasti akan muncul orang berbaju
hitam menghadang mereka. Tidak salah, tiba-tiba di hadapan mereka muncul tiga
orang, Salah seorang dari mereka melangkah maju sekaligus
menjura-pada Pek Yun Hui.
"Pek Lie Hiap, apa kabar selama ini?" tanya orang itu.


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Pek Yun Hui tereengan dan tertegun, karena orang itu
mengenalinya, Setelah ditegasinya, ternyata adalah seorang
biarawati. Pek Yun Hui bertambah heran, begitu pula Souw Hui
Hong, sebab mereka mengenali biarawati itu.
Ternyata biarawati itu adalah Tio Hui Suthay, tokoh tua
dalam partai Gobi yang memiliki ilmu Kun Goan Khi Kang.
Sudah dua kalf Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong dihadang
oleh orang-orang berbaju hitam. Gerak-gerik mereka sangat
misterius, membuktikan bahwa mereka bukan dari golongan
lurus. Walau partai Gobi sangat angkuh, namun tetap partai
lurus, Kenapa Tio Hui Suthay membaurkan diri dengan
mereka" itulah yang membuat Pek Yun Hui dan Souw Hui
Hbng tidak habis berpikir
"Aku baik-baik saja," jawab Pek Yun Hui. "Bagai-mana
keadaan Suthay?" "Pek Lie Hiap!" Tio Hui Suthay tersenyum, "Harap engkau
sudi ikut aku menemui seseorang!"
Suthay memang tersenyum, tapi tampak agak licik
sehingga Pek Yun Hui menduga, bahwa biarawati itu
mempunyai maksud tidak baik
"Apakah Suthay ingin mengajak kami menemui Kauw Cu
itu?" tanya Pek Yun Hui.
"Pek Lie Hiap memang pintar Aku tida
Laron Pengisap Darah 1 Sepak Terjang Hui Sing Murid Perempuan Cheng Ho Karya Tosaro Misteri Elang Hitam 2

Cari Blog Ini