Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong Bagian 4
"Siapakah nona ini" Aku yakin nona inipun bukan sembarangan
orang." Perempuan itu tertawa dan menjawab, "Oh, aku bernama Nian
Cai Xia, aku adalah seorang perempuan yang hidup susah di laut."
Gu Shi bertanya, "Apakah Nona adalah Dong Hai Xian Niang Nian
Cai Xia?" Nian Cai Xia mengangguk, "Benar!" Dengan aneh sekaligus
tertarik dia bertanya, "Mengapa Nona Nian yang terbiasa hidup di
laut sekarang datang ke darat?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nian Cai Xia tertawa dan menjawab, "Aku tidak ingin hidup
kesepian!" Gu Shi tertawa terbahak-bahak, "Apakah Nona tidak takut nanti
tidak cocok dengan kehidupan di darat?"
Nian Cai Xia tertawa, "Sampai saat ini aku merasa baik-baik
saja." "Apakah kalian berdua datang mengunjungi Guan Shi Shuang
Xiong?" tanya Gu Shi.
"Tidak, kami datang sengaja mencarimu," jawab Nian Cai Xia.
"Ada keperluan apa mencariku?" tanya Gu Shi
"Untuk merundingkan suatu masalah," jawab Nian Cai X ia.
"Apakah semua itu karena daftar nama yang tersimpan di dalam
tubuhku?" tanya Gu Shi.
"Benar." "Dalam daftar nama itu sepertinya tidak ada nama kalian
berdua...." "Daftar nama itu dibuat satu tahun yang lalu, sekarang daftar
nama itu sudah bertambah lagi," jelas Nian Cai X ia.
"Mengapa kalian bisa tahu kalau aku berada di sini?"
"Orang-orang kami sangat banyak, bila kami mencurigai
seseorang, kami bisa mengamati semua gerakan orang itu."
"Kalau begitu, mengapa kalian membiarkan aku berjalan
beberapa hari ini dengan selamat?"
"Karena kami tertipu oleh Wang Ye, dengan akalnya dia berhasil
menipu kami, kami mengira peti besi yang dibawa oleh Xin Suan
adalah benda yang kami inginkan, beberapa hari yang lalu kami
baru tahu kalau kami ternyata sudah tertipu."
"Apakah kalian bertekad akan mengambil kembali daftar nama
itu?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar." "Apakah kalian memiliki uang sejumlah 100 ribu tail?"
"Apakah kau akan menjual daftar nama itu dengan harga 100
ribu tail?" "Benar!" "Kau terlalu besar mulut!"
"Aku sudah menghitung nama-nama yang tercatat di dalam buku
itu, semuanya berjumlah 357 orang, dengan mengeluarkan uang
sejumlah 100 ribu tail dan bisa menolong 357 nyawa, bukankah
harga itu sangat pantas?"
Nian Cai Xia tertawa, "Bila kami menyerahkan uang 100 ribu tail,
apakah kau sanggup membawanya pergi?"
"Uang 100 ribu tail memang sangat banyak, dengan puluhan
keretapun tidak sanggup membawa semuanya, karena itu kalian
tidak perlu membayarku dengan uang, tapi dibayar dengan
perhiasan mahal." "Kami tidak memiliki perhiasan."
"Pangeran ke-14 sanggup membayarnya."
"Gu Shi, kau terlalu banyak tahu," Nian Cai Xia mengerutkan
dahinya. "Benar, apakah kalian berdua sanggup mengalahkanku?" tanya
Gu Shi sambil tertawa. "Kau adalah seorang pemuda yang berbakat dan menonjol, kami
tidak ingin membunuhmu, kami berharap kau bisa berubah menjadi
pendekar beraliran lurus, dan bergabunglah dengan barisan kami."
"Terima kasih, aku hanya tertarik pada uang," jawab Gu Shi.
"Kalau kami membayarmu sedikit lebih banyak, bagaimana?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Maaf, hargaku tidak bisa dikurangi lagi." Nian Cai Xia menarik
nafas dan berkata, "Kelihatannya kau dan Xin Suan sama-sama
bandel, sama-sama keras dan tidak mau menurut."
Gu Shi tertawa terbahak-bahak, "Bocah yang bernama Xin Suan
itu mana bisa disamakan dengan diriku" Kalau dia sama seperti
diriku, mengapa Wang Ye meminta dia yang mengantar peti besi
yang tidak berharga sama sekali?"
Dengan serius Nian Cai Xia berkata, "Pikirkanlah sebentar
mengenai harga yang kutawarkan, harga itu sudah lumayan tinggi,
cukup untuk bekal bagimu seumur hidup!"
Gu Shi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Wang Ye
memberiku honor sebanyak 1.20 ribu tail perak, kau masih
menyuruhku mengganti 20 ribu tail perak?"
"Hitung-hitung ini untuk berbuat amal."
"Aku tidak pernah berbuat baik untuk mengumpulkan pahala."
"Katanya ilmu pedangmu sangat lihai, begitu berkelana di dunia
persilatan belum pernah terkalahkan tapi kau harus ingat, di luar
sana masih banyak orang, di atas langit masih ada langit, apakah
kau mengira tidak ada yang sanggup mengalahkanmu?"
"Aku sudah bertemu dengan banyak pesilat tangguh di dunia
persialatan ini, hanya dengan Pan Long Da Xia saja aku belum
pernah bertarung, katanya dia adalah pesilat tertangguh sekarang.
Karena itu aku siap bertemu dengan dia sekarang, tapi aku sudah
memberitahu Guan Yong supaya dia menyampaikan kepada Huo Ru
Feng, bulan ini pada tanggal 15 s iang, aku akan menunggunya di Ji
Nan di rumah makan T ian Xiang, kalau dia bisa mengalahkanku, itu
tidak apa-apa, kalau tidak dia harus menyiapkan uang 100 ribu tail
perak-?" Jin Dao Wang Hong Qiu tiba-tiba berkata, "Bocah, kau terlalu
sombong, untuk membereskanmu aku kira tidak perlu Pendekar Huo
yang turun tangan!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan wajah sinis Gu Shi tertawa dingin, "Maksudmu kau Jin
Dao Wang Hong Qiu saja sudah cukup untuk menghadapiku?"
"Benar," jawab Jin Dao Wang Hong Qiu.
"Aku memang sedang keluarkanlah golokmu!"
menunggu kata-katamu ini"hayo Jin Dao Wang Hong Qiu sudah mencabut goloknya!
Golok itu memang sebuah golok emas buatannya sangat bagus
dan indah. Di bawah sinar matahari terpantul cahaya berwarna
emas. Gu Shi memuji dan berkata, "Sebuah Jin Dao yang bagus, apakah
ini senjatamu yang terkenal itu?"
"Jin Dao ini sudah membunuh banyak orang jahat," jelas Jin Dao
Wang Hong Qiu. "Jika begitu bagaimana kalau kita bertaruh?" tantang Gu Shi.
"Tidak perlu bertaruh, hari ini bila bukan aku yang mati pasti kau
yang akan mati!" "Kalau aku mati di bawah Jin Dao milikmu, kalian boleh
mengambil daftar nama yang ada di tubuhku tapi kalau kau kalah
atau mati di bawah pedangku, aku menginginkan golok emasmu."
Hong Qiu mengangguk, "Boleh! Mari kita mulai!"
Gu Shi mengangkat pedang itu setinggi dadanya, kemudian dari
jarak jauh mengukur posisi jantung Hong Qiu, setelah itu dia
meluncur ke arah Hong Qiu.
Jin Dao Wang Hong Qiu sudah siap siaga.
Kira-kira berjarak 5 kaki lagi dari Hong Qiu, tiba-tiba pedang yang
dipegangnya digetarkan tiga kali oleh Gu Shi, kemudian dia
langsung menusuk ke arah Hong Qiu dan membentak, "Sambutlah!"
Jin Dao Wang Hong Qiu tidak menyambut, dia hanya mundur 2
langkah. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gu Shi tertawa dingin dia maju selangkah, pedang digetarkan 3
kali lagi. Getaran pedang terlihat seperti bunga, lalu menggulung
maju dan menyerang ketiga nadi Hong Qiu dibagian dada.
Sekarang Hong Qiu baru menggerakkan goloknya, kelihatannya
dia hanya bergerak di tempat. Kemudian tubuhnya berputar, golok
emasnya segera diangkat. "TING!" Suara emas yang berdenting terdengar, tiga bunga pedang
sudah tidak terlihat, golok Hong Qiu sedang diarahkan ke leher Gu
Shi. "Ilmu golok yang bagus!" teriak Gu Shi.
Tiba-tiba dia memiringkan tubuhnya, pedangnya sudah menebas
ke arah perut Hong Qiu, gerakannya sangat cepat!
Secara otomatis gerakan Hong Q iu pun ikut cepat, dia mundur 3
kaki dari tempat tadi, kemudian maju lagi dan menyerang Gu Shi
dengan 3 serangan. Dengan pedangnya Gu Shi menahan serangan golok Hong Qiu
tapi diapun dengan cepat membalas dengan 5 jurus ilmu pedang Gu
Shi yang dijuluki Wu Xing Jian, ini benar-benar Masuk akal karena
dari jurus kesatu hingga kelima, diselesa ikan hampir dalam waktu
bersamaan, benar-benar sangat cepat sehingga orang-orangpun
tidak bisa melihat dengan jelas!
Setelah Hong Qiu berhasil menahan serangan 3 jurus pedang Gu
Shi, dia menjadi tidak percaya diri menerima jurus-jurus berikutnya
dari Gu Shi. Maka dengan terpaksa dia mundur.
Gu Shi mengambil kesempatan ini untuk maju terus, dia terus
menyerang, pedang yang digerakkan karena jurus yang dikeluarkan
terlalu cepat sudah tidak terlihat bentuk pedangnya lagi. Hanya
terlihat kilauan pedang yang berputar-putar seperti menari dan juga
seperti naga yang sedang bermain di langit.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hong Qiu bukan orang biasa, ilmu goloknya sudah terkenal di
dunia persilatan se lama beberapa puluh tahun. Pesilat tangguh yang
dia temui sudah sangat banyak, dia tidak pernah dikalahkan. Tetapi
hari ini dia sudah melihat bagaimana kemampuan ilmu pedang dari
Gu Shi yang sangat misterius dan aneh. Ilmu pedangnya sangat
sulit dilawan, bisa dikatakan setiap jurus yang dikeluarkan Gu Shi
sangat berbeda dengan jurus pedang biasa. Setiap jurusnya
membuat orang susah menduganya, dan membuat orang tidak
sempat untuk bertahan. Karena Gu Shi terus menyerang, dia mulai kewalahan dan
terpaksa terus mundur. Tapi dia adalah orang yang sangat terkenal, walau dipaksa untuk
terus mundur sebenarnya hatinya merasa sedih. Dia mulai
membalas dengan sekuat tenaga dan tidak memikirkan lagi hidup
dan matinya. Tenaga dalamnya sangat kuat. Jurus golok yang dikeluarkan
mulai teratur, goloknya dengan cepat kembali ke posisi yang benar.
Gu Shi sangat licik, melihat Hong Qiu mulai mengeluarkan jurusjurus keras, dia malah berusaha untuk menghindar....
Cara seperti itu berlangsung selama 15 menit, mungkin karena
Hong Qiu sudah tua atau mungkin karena tenaga yang dikeluarkan
terlalu besar dia mulai tidak bisa bertahan, dahinya mulai
mengeluarkan banyak keringat.
Gu Shi melihat kesempatannya sudah datang, segera dia balas
menyerang dengan cepat, pedang menusuk, menebas, dan
membacok, semua jurus anehnya dikeluarkan.
Tiba-tiba terdengar suara Gu Shi yang aneh, "Lepas!"
"TANG!" Golok emas Hong Qiu tampak melayang ke atas langit dengan
ketinggian kurang lebih 15 meter.
Wajah Hong Qiu segera berubah dan dia mundur dengan cepat.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gu Shi tidak mengejar, dia menjulurkan tangannya untuk
menyambut golok emas yang akan jatuh dari langit, dia tertawa dan
berkata, "Terima kasih atas golok pemberianmu, berat golok ini
paling sedikit 10 kilogram lebih."
Hong Qiu mendengar kata-kata Gu Shi, dia sangat marah, nadinadi hijau di dahinya tampak bertonjolan, dia berteriak, "Bocah! Aku
mengaku kalah, sekarang akan kuberikan nyawaku padamu!"
Setelah itu dia menyerang sekuat tenaga.
Tapi Gu Shi terus meloncat untuk menghindar, dia tertawa,
"Tidak, kalau aku membunuhmu, golok emas ini menjadi tidak
berharga!" Maksud Gu Shi adalah bila Jin Dao Wang Hong Qiu adalah orang
terkenal dunia persilatan, goloknya ibarat nyawa keduanya,
sekarang setelah Gu Shi berhasil mendapatkan goloknya tapi tidak
menginginkan nyawanya, ini merupakan penghinaan terbesar dalam
hidupnya! Benar, bagi seseorang yang sangat terkenal di dunia persilatan
lebih baik kehilangan nyawa dari pada mendapat malu, karena itu
dia merasa sedih, dan juga panas, dia berteriak, "Jangan lari!"
Sewaktu dia akan menyerang, tiba-tiba wajahnya berubah warna,
matanya tampak melotot, mulutnya menganga, kedua tangannya
menekan dada, kemudian nafasnya menjadi kencang dan kasar,
kemudian diapun roboh! Dong Hai Xian Niang Nian Cai Xia yang melihat keadaan Hong
Qiu, dia merasa kaget, segera dia berlari menghampiri Hong Qiu,
memeluk kedua bahunya dan bertanya, "Tetua Hong, bagaimana
keadaanmu?" Kedua mata Hong Qiu tampak terpejam, dia pingsan.
Nian Cai Xia terus menggoyang-goyang tubuh Hong Qiu dan
berteriak, "Tetua Hong! Tetua Hong! Bagaimana perasaanmu
sekarang?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi Hong Qiu tidak menjawab.
Gu Shi tertawa, "Penyakit jantungnya kambuh, mungkin dia tidak
akan bisa hidup lebih lama lagi."
Setelah berkata seperti itu dia s iap pergi dari sana.
Nian Cai X ia berteriak, "Gu Shi, tunggu!"
Gu Shi berhenti melangkah, dia tertawa, "Apakah Nona juga ingin
bertarung denganku?"
"Aku tidak mempunyai waktu untuk bertarung denganmu, tapi
kita bisa menentukan waktu perjanjian!"
"Baiklah, aku pasti akan menepati janji!"
"Bulan ini tanggal 12, pada malam hari pukul 12, kita bertemu di
Gunung Zhu Lai." "Untuk apa?" tanya Gu Shi.
"Mungkin saat itu aku bisa mengumpulkan uang sejumlah 100
ribu tail, tapi aku tetap ingin bertarung denganmu, kalau aku kalah
Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
aku akan memberikan uang itu kepadamu!"
"Baiklah, kita sepakat," kata Gu Shi.
Tubuhnya bergerak dan dia sudah pergi dari sana.
Pada saat melihat dia meninggalkan kediaman keluarga Guan,
Nian Cai Xia baru melihat Hong Cdu. Hong Qiu masih tidak sadarkan
diri, dia menjadi bingung.
Rumah sudah terbakar dan yang tertinggal hanya puingpuingnya, api yang masih berkobar kemungkinan bisa menjalar ke
rumah lainnya, mungkin para pelayan yang melihat Gu Shi sudah
pergi, maka merekapun mulai berdatangan untuk memadamkan api.
Nian Cai Xia bertanya kepada salah satu pelayan, "Bagaimana
keadaan Ketua Guan Yong?"
Pelayan itu menjawab, "Luka Ketua sangat berat, sekarang beliau
berada di ruang bawah tanah."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nian Cai Xia menunjuk Hong Qiu yang tergeletak di bawah, dan
bertanya, "Tetua Hong sejak tadi tidak sadarkan diri apakah ada
tempat baginya supaya bisa beristirahat?"
"Ada, di belakang ada sebuah kamar, di sana sangat aman,
apakah aku perlu menggendong Tetua Hong ke kamar itu?" tanya si
pelayan. "Baiklah, setelah membawa Tetua Hong, bawalah aku untuk
bertemu dengan ketua kalian.... Hhhehhhl Tidak disangka Wu Xing
Jian Ke Gu Shi ternyata lebih sulit dihadapi dibandingkan Xin Suan."
0-0-dwkz-0-0 Bulan 7 tanggal 11. Dong Hai Xian Niang Nian Cai Xia datang sehari lebih awal ke Zhu
Lai Shan. Dia tidak mengumpulkan uang sebesar 100 ribu tail, dia telah
berjanji untuk bertemu Gu Shi di gunung ini, karena itu dia berharap
seseorang bisa membantunya.
Orang itu tinggal di Zhu Lai Shan namanya adalah Tuan Zhu Lai.
Nama T uan Zhu Lai tidak begitu terkenal. Orang persilatan yang
kenal dengannyapun tidak begitu banyak, tapi orang yang
mengenalnya pasti pesilat tangguh dunia persilatan.
Begitu pesilat-pesilat tangguh itu membicarakan tentang Tuan
Zhu Lai, mereka pasti akan merasa kagum, karena Tuan Zhu Lai
memang mempunyai ilmu silat yang tinggi.
Tuan Zhu Lai tidak terkenal di dunia persilatan, karena dia
memang tidak mau ikut campur dengan masalah dunia persilatan,
dia hidup bertani di Gunung Zhu Lai, selain bertani, kegiatan lainnya
adalah minum arak, selain kedua hal tadi, meski langit runtuh juga
dia tidak akan peduli. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Rumahnya hanya rumah gubuk, pagar bambu mengelilingi rumah
itu, di depan rumah ada sebuah taman bunga. Sedangkan di
belakang rumah adalah kebun sayur dan sawah.
Dong Hai Kian Niang, Nian Cai Xia telah tiba di tempat itu. Hari
sudah hampir sore, dia masuk ke dalam gubuk, tapi Tuan Zhu Lai
tidak ada di sana, karena itu dia keluar lagi untuk mencari T uan Zhu
Lai. Dia sangat mengenal keliidupan Tuan Zhu Lai, kalau tidak berada
di gubuk berarti dia berada di pondokan itu.
Benar saja T uan Zhu Lai sedang bermain catur bersama dengan
seoranng pendeta tua. Umur Tuan Zhu Lai belum begitu tua, kurang lebih 50 tahun.
Matanya besar dan alisnya tampak kasar. Sikapnya terlihat tenang,
sekali me lihatnya orang akan segera menaruh hormat kepadanya.
Dia adalah seorang pesilat yang menyembunyikan diri.
Sedangkan yang sedang bermain catur dengannya adalah
seorang pendeta yang berusia kurang lebih 70 tahun, rambutnya
putih, wajahnya bersih. Terlihat seperti seorang dewa yang turun
dari langit. Mereka berdua duduk di pondokan itu dan sedang berkonsentrasi
bermain catur. Begitu Dong Hai Xian Niang, Nian Cai Xia berdiri di
depan mereka, mereka baru sadar ada orang yang mendekati
mereka. Melihat Nian Cai Xia datang, Tuan Zhu Lai merasa senang dan
terkejut, dia berdiri dan berteriak, "Cai Xia" mengapa kau bisa
datang kemari?" Nian Cai Xia tersenyum dan bertanya, "Apakah aku tidak boleh
datang kemari?" Tuan Zhu Lai merasa sangat senang dan menjawab, "Tentu kau
boleh datang! Kau boleh datangi Memang ini saat yang sedang
kutunggu-tunggu!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kemudian dia berkata pada pendeta tua itu, "Hidung sapi, kita
lanjutkan permainan catur ini besok!"
Kata pendeta tua itu, "Aku sudah kalah 2 kali, kali ini
kelihatannya aku akan menang, tapi kau malah menghentikan
permainannya, apa maksudmu?"
"Apakah kau tidak me lihat ada tamu yang datang?" kata Tuan
Zhu Lai. "Ada tamu datang, persilakan dia masuk ke pondokan, apa
sulitnya?" "Tamuku adalah Dong Hai Kian Niang, Nian Cai Xia yang sering
kuceritakan." Pendeta menjawab, "Oh!" Dia tersennyum dan berkata,
"Ternyata dia adalah saudara sepupumu yang selalu kau rindukan.
Baiklah, baiklah hari ini aku memaafkanmu, kita teruskan permainan
catur kita besok lagi!"
Tuan Zhu Lai berkata pada Nian Cai Xia, "Cai Xia, kemarilah!
Temuilah pendeta tua ini, beliau adalah Yi Cheng Zi yang terkenal
itu, kakak seperguruan dari Ketua Wu Dang."
Nian Cai Kia meletakkan dayungnya yang terbuat dari besi dan
memberi hormat kepada Y i Cheng Zi, "Sudah lama aku mendengar
nama besar Pendeta. Baru hari ini berjodoh bertemu dengan Guru,
aku benar-benar merasa sangat beruntung."
Tuan Zhu Lai menepuk-nepuk kursi yang terbuat dari batu sambil
tertawa berkata, "Cai Xia, duduklah di sini!"
Kata Nian Cai Kia, "Aku ada keperluan pribadi yang ingin
kusampaikan kepadamu...."
"Tentang apa?" tanya Tuan Zhu Lai.
Nian Cai Kia melihat Yi Cheng Zi dan terdiam.
"Yi Cheng Zi bukan orang luar, ada apa" Katakan saja," kata
Tuan Zhu Lai. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wajah Nian Cai Xia sedikit memerah, "Aku tahu, tapi.... Aku
hanya ingin mengatakannya padamu saja."
Yi Cheng Zi segera bediri dan berkata, "Baiklah, kalian mengobrol
saja dulu, aku akan berjalan-jalan."
Dia keluar dari pondokan itu.
Tuan Zhu Lai segera bertanya, "Cai Xia, ada apa?"
Nian Cai Xia menarik nafas dan menjawab, "Sepertinya sudah 7-8
tahun kita tidak bertemu."
"Semenjak kau marah dan mengusirku, aku tidak mempunyai
harapan lagi." "Kalau sekarang aku mengatakan aku Mau menikah denganmu,
apakah kau masih Mau menerimaku?"
Dengan senang Tuan Zhu Lai mengangguk dan berkata, "Tentu
saja aku mau, kecuali denganmu, aku tidak mau menikah dengan
perempuan lain!" "Tapi aku mengajukan sebuah syarat, bantu aku untuk
membereskan satu memecahkan persoalan ini."
"Jangankan satu, seribu persoalan juga aku akan membantumu
untuk membereskannya."
"Jangan terlalu cepat setuju, karena hal ini adalah hal yang
paling kau benci." "Tentang apa?" "Membunuh seseorang."
Tuan Zhu Lai menarik nafas dan berkata, "Cai Xia, aku benarbenar tidak mengerti, mengapa kau selalu mengurusi hal-hal yang
tidak ada hubungannya denganmu?"
Nian Cai X ia marah dan berkata, "Sudahlah, kalau kau tidak mau,
jangan nasehati aku."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tuan Zhu Lai berkata, "Kalau 7-8 tahun lalu kau setuju menikah
denganku, sekarang kita pasti sudah mempunyai banyak anak dan
hidup bahagia?" Belum selesai perkataan Tuan Zhu Lai, Nian Cai Xia sudah
bersiap akan pergi dari sana.
Segera Tuan Zhu Lai menarik nafas dan berkata, "Jangan pergi,
Cai Xia. Kau menyuruhku membunuh siapa?"
"Wu Xing Jian Ke, Gu Shi," jawab Nian Cai Xia.
"Siapakah dia?"
Ternyata walaupun ilmu silat Tuan Zhu Lai sangat tinggi tapi dia
jarang berkelana di dunia persilatan, maka nama Gu Shi yang
terkenalpun dia tidak tahu.
Selama hidup T uan Zhu Lai, yang paling dia rindukan adalah rasa
cintanya kepada Nian Cai Xia. Dan cintanya sangat dalam. Tapi
sifatnya yang tenang dan tidak senang berkelana berbeda dengan
sifat Nian Cai Xia, karena itulah dia selalu gagal menikah dengan
Nian Cai X ia. Walaupun begitu dia tetap mencintai Nian Cai X ia!
"Mengapa kau bisa menaruh dendam kepada Gu Shi?"
"Aku tidak mempunyai dendam pribadi dengannya."
"Kalau tidak ada membunuhnya?" dendam pribadi mengapa aku harus "Tidak ada dendam pribadi, tapi dendam masa."
"Apa yang telah terjadi?"
Nian Cai X ia menceritakan semuanya kepada Tuan Zhu Lai.
Setelah selesa i mendengar cerita Nian Cai Xia, dahinya tampak
berkerut dan menarik nafas, "Aku sudah mengerti! Tapi.... Hhehh!
Kau seorang perempuan, mengapa ingin----"
"Kau mulai memberi nasehat lagi!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Baiklah, aku tidak akan bicara lagi! Tapi hanya karena ingin
membunuh Wu Xing Jian Ke, Gu Shi, kau baru mau menikah
denganku, sepertinya...."
Dengan dingin Nian Cai X ia berkata, "Benar, secara kasarnya aku
sedang memperalatmu, tapi aku tidak akan memaksa. Kau boleh
menolaknya." Tuan Zhu Lai bepikir cukup lama, kemudian dia menarik nafas
lagi dan berkata, "Cai Xia, jujur kukatakan, tadi Pendeta Yi Cheng Zi
sudah melihat nasibku melalui wajah, dia mengatakan nasibku di
tahun ini tidak bagus, kalau tidak menghindar, mungkin tahun ini
nyawaku bisa terancam...."
"Baiklah, aku tidak akan membuatmu sampai kehilangan nyawa,
tidak usah bicarakan hal ini lagi!"
Tuan Zhu Lai tertawa kecut dan berkata, "Sejak jaman dahulu
manusia pasti akan mati, aku bukan menyayangi nyawaku tapi demi
membunuh Gu Shi, kau baru mau menikah denganku, ini benarbenar membuatku merasa tidak enak hati!"
Nian Cai Xia marah dan berkata, "Aku bilang jangan bicarakan hal
ini lagi, biar aku sendiri yang membereskannya!"
"Apakah kau sudah berjanji dengannya dan besok bertemu di
sini?" "Benar! Sebelum malam tiba kau boleh tinggalkan tempat ini, aku
akan merninjam pondokan ini!"
"Orang ini bisa mengalahkan Jin Dao Wang, Hong Qiu, aku rasa
kau tidak akan bisa melawannya...."
"Manusia pasti akan mati, hal ini sudah berlaku dari dulu sampai
sekarang, hanya saja kita harus meninggalkan sedikit nama!"
Tuan Zhu Lai menarik nafas lagi, "Dinasti Ming sudah hancur
beberapa puluh tahun yang lalu, walaupun kalian mempunyai
semangat tinggi, yaitu ingin mengembalikan kejayaan Dinasti Ming,
tapi aku lihat rasanya tidak akan berhasil!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Karena banyak orang seperti dirimu maka tanah air kita selalu
dijajah oleh bangsa lain, kau adalah seorang laki-laki, apakah kau
tidak merasa malu?" Tuan Zhu Lai mengerutkan dahinya, "Aku hanya orang biasa,
hanya bisa menjaga diri sendiri!"
Nian Cai Xia tertawa dingin, "Sudah bertahun-tahun lewat tapi
kau masih tetap seperti ini, apakah kau tahu alasanku tidak mau
menikah denganmu?" Tuan Zhu Lai tertawa kecut, "Lemah, tidak berguna, setiap hari
hanya bisa minum arak dan bermain catur, apakah benar
pendapatku?" "Benar! Kau adalah laki-laki paling tidak berguna!"
Tuan Zhu Lai marah dan berkata, "Kau berani sekali lagi bicara
seperti itu, aku akan...."
Nian Cai X ia malah maju dan berkata, "Kau mau apa?"
Tuan Zhu Lai mundur dan berkata, "Baiklah, baikah, aku akan
meminjamkan pondokan ini kepadamu, aku akan pergi!"
Dia keluar dari pondokan dan pergi dari sana.
Baru saja beberapa langkah berjalan, dia membalikkan kepalanya
dan berkata, "Kau berjanji bertemu dengannya besok di s ini, malam
ini kau tidur saja di gubukku."
"Terima kasih."
"Walaupun aku tidak setuju, tapi kita adalah saudara, karena aku
adalah kakak sepupumu sedangkan kau adalah adik sepupuku!"
"Kau orang baik, aku tidak pantas menjadi adik sepupumu,
hubungan antar saudara kita hanya sampai di sini saja."
Tuan Zhu Lai marah dan berkata, "Mana boleh seperti itu, benarbenar tidak tahu aturan!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nian Cai Xia juga marah dan mengusir, "Pergi! Pergi! Aku tidak
mau melihat mukamu lagi! Pergi kau!"
Tuan Zhu Lai marah dan dia segera pergi.
Setelah Tuan Zhu Lai pergi, Nian Cai Xia dengan tidak
bersemangat duduk dan mulai menangis, dia marah, "Laki-laki tidak
berguna! Seumur hidup jangan harap aku mau menikah
denganmu!" Langitpun seperti dia tampak tidak bersemangat karena tiba-tiba
suasana menjadi mendung. Dia bersandar pada tiang pondokan, tidak bergerak, sepertinya
dia sudah tertidur. Tak lama kemudian hari menjadi gelap, bulan tergantung di atas
langit. Diam-diam T uan Zhu Lai datang ke sana Satu tangan membawa
keranjang berisi nasi dan sayur, sedangkan satu tangan lagi
Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
membawa selimut, diam-diam dia masuk ke dalam pondokan, dia
melihat Nian Cai Kia tertidur, dia meletakkan keranjang berisi
makanan di atas meja yang terbuat dari batu. Kemudian
menyelimuti Nian Cai Xia.
Sebenarnya Nian Cai Kia belum tertidur, dia membuka matanya
dan berkata dengan dingin, "Ada apa?"
Tuan Zhu Lai tertawa dan berkata, "Angin malam sangat dingin,
kalau tidak diselimuti, nanti kau akan masuk angin."
Nian Cai X ia menendang selimut itu jauh-jauh dia berteriak, "Biar
aku kedinginan sampai mati, juga tidak ada hubungannya
denganmu!" Tuan Zhu Lai merasa malu, tapi dia berusaha tertawa dan
berkata, "Jangan marah lagi! Kakakmu sudah membawakan
makanan untukmu, bagaimanapun kau harus makan."
Nian Cai Xia memungut dayungnya yang terbuat dari besi dan
dengan galak berkata, "Cepat bawa lagi makanannya! Aku tidak
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mau makan makanan pemberianmu, walau harus mati kelaparan akj
tetap tidak sudi memakannya!"
Tuan Zhu Lai menarik nafas dan berkata, "Usiamu sudah tidak
muda lagi, mengapa sifatmu masih seperti itu?"
Nian Cai Xia mengangkat dayungnya dan menjawab, "Cepat
bawa kembali, kalau tidak aku akan menyerangmu dengan dayung
ini!" Tuan Zhu Lai ikut marah dan berkata, "Kau tidak mau makan,
bagaimana besok bisa bertarung dengan Gu Shi?"
"Ini tidak ada hubungannya denganmu!" seru Nian Cai Xia.
Tuan Zhu Lai terdiam dan mengangkat keranjang makanan,
memungut selimut yang terjatuh dan berkata, "Baiklah, besok kalau
kau berhasil dikalahkan oleh Gu Shi, aku akan merasa sangat
senang!" Nian Cai X ia marah dan berniat memukulnya.
Tuan Zhu Lai sudah lari dari sana.
Nian Cai X ia berteriak, "Lin Wo M ing! Aku peringati dirimu, kalau
kau datang mengganggu lagi, aku akan membunuhmu!"
Tuan Zhu Lai bertanya, "Apa maksudmu" Ada pepatah yang
mengatakan : walaupun naga kuat tapi dia tidak akan mengganggu
ular yang berada di tempatnya. Pondok ini aku sendiri yang
membangunnya, apakah kau ingin mengambil alih?"
"Benar," jawab Nian Cai Xia. Tuan Zhu Lai marah dan berkata,
"Benar-benar perempuan tidak tahu diri! Benar-benar kurang ajar!"
Dia pergi dengan marah lalu menghilang di kegelapan malam,
Nian Cai Xia meletakkan kembali dayungnya, dia bersandar kembali
ke tiang pondok dan meneteskan air mata, lalu berkata, "Orang
tidak berguna, seharusnya aku melupakan laki-laki semacam dia,
bagaimana mungkin aku boleh menikah dengannya...." Malam
semakin larut. Sekeliling pondok tampak gelap dan sepi, sepi seperti
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tenggelam di dalam laut yang dalam, suara jengkerikpun tidak
terdengar. Nian Cai Xia duduk dengan diam, tidak lama kemudian dia masuk
ke alam mimpi. Begitu dia terbangun hari sudah menunjukkan pukul 4 dini hari,
pada saat membuka mata dia sangat terkejut.
Karena di depannya telah duduk seseorang!
Dia adalah Wu Xing Jian Ke, Gu Shi!
Dengan tersenyum dia melihat Nian Cai X ia yang baru terbangun,
dia segera tertawa dan berkata, "Benar-benar pemandangan bagus
dan indah, melihat cara tidurmu!"
Nian Cai Xia meloncat bangun, langsung mengambil alat
dayungnya dan siap memukul.
Tapi Wu King Jian Ke dengan cepat meloncat keluar dari serbuan
Nian Cai Xia. Dia tertawa terbahak-bahak, "Jangan terburu-buru,
hari belum terang!" Dengan marah dan dengan nada dingin Nian Cai Xia berkata,
"Hei marga Gu, jujur bicara tidak ada uang 100 ribu tail, yang ada
hanya nyawaku!" Wu King Jian Ke, Gu Shi tertawa, "Aku tahu karena aku telah
memperhitungkan sebelumnya!"
Nian Cai Kia keluar dari pondokan kemudian sambil membawa
dayungnya dia berteriak, "Kalau begitu, kita mulai bertarung
sekarang!" Gu Shi tertawa terbahak-bahak, "Tidak perlu terburu-buru,
sabarlah! Kau tidak mencari seseorang untuk membantumu?"
"Tidak!" "Tapi aku lihat di sekitar sini ada sebuah gubuk dan di dalam
gubuk itu ada seorang pendeta tua serta seorang laki-laki entah dia
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tinggal di sana atau tidak. Mereka sedang minum arak, kalau aku
tidak salah tebak ilmu silat mereka sangat tinggi."
"Tenanglah! Mereka tidak akan ikut campur."
"Tapi kau tahu kan kalau kau tidak mencari seseorang untuk
membantu, kau tidak akan bisa melawanku!"
"Belum tentu!" "Jangan keras kepala, lebih baik kita ngobrol dulu, aku bukan tipe
orang yang tidak berperasaan, walaupun aku menyukai uang, tapi
aku juga tertarik pada perempuan...."
Alis Nian Cai Xia terangkat dan tertawa "Maksudmu, kau tertarik
padaku?" Gu Shi mengangguk, "Benar, kalau kau mau menemaniku tidur,
aku tidak akan membunuhmu, bagaimana?"
Nian Cai Xia tidak marah malah tertawa, "Kedengarannya seperti
anjing gila yang sedang menggonggong!"
Gu Shi juga tidak marah dia malah tertawa terbahak-bahak, "Kau
terlalu sungkan sebenarnya aku lebih menakutkan dari seekor anjing
gila, aku adalah seekor serigala!"
"Aku sengaja datang untuk membasmi serigala!"
Sambil bicara dayungnya sudah dikeluarkan dan menyerang ke
pinggang Gu Shi. Gu Shi me loncat beberapa meter, di atas dia mencabut
pedangnya, ujung pedangnya mengenai dahi Nian Cai Xia, ada
cahaya seperti jatuh dari langit!
Nian Cai Xia berputar, dayungnya diangkat ke atas, pedang
panjang Gu Shi beradu dengan dayung Nian Cai Xia. Dia me loncat
setinggi 3 meter lagi---Nian Cai Xia berniat melancarkan serangan lagi, tapi terlihat ada
api terang berbentuk payung, seperti lingkaran dan menutupi
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepalanya, Nian Cai Xia terkejut dan segera menggeser kakinya ke
sisi. Tapi baru saja dia melangkah beberapa kaki, api terang itu terus
mengikutinya dan semakin mendekat!
Lingkaran terang itu tidak lain adalah cahaya pedang Gu Shi,
sepertinya Gu Shi sedang ingin bermain-main dengan Nian Cai Xia,
pedang dimainkan ke kiri dan ke kanan, dan selangkah demi
selangkah semakin mendekat, tapi Gu Shi tidak menyerang.
Nian Cai Xia terus mundur beberapa puluh langkah ketika melihat
cahaya pedang terus mendekatinya dan menyerang. Nian Cai Xia
marah dan membentak dengan sekuat tenaga dia menggoyang
dayungnya, dia sudah masuk ke dalam lingkaran cahaya itu.
"TING! TING! TING!"
Pada saat senjata beradu, dayung Nian Cai Xia seperti bertemu
dengan kekuatan besar, dia segera terbanting ke sisi dan
dayungnya terbang ke langit!
Gu Shi tertawa terbahak-bahak, dia mendekat dengan ujung
pedang, dia menotok Nian Cai Xia dan tertawa, "Nona Nian,
berbaringlah dengan posisi yang bagus!"
Pada saat tubuh Nian Cai X ia terlempar ke bawah, pedang Gu Shi
tepat menotok nadi Nian Cai Xia, tapi tangan Nian Cai Xia bergerak
dengan lincah, pada saat tubuhnya terpelanting ke bawah dua
sudah berguling ke depan untuk menghindari serangan Gu Shi.
Nian Cai Xia berguling-guling di bawah sejauh beberapa meter,
tiba-tiba tangannya bergetar, dia menembakkan sebuah pisau kecil.
"PUSH!" Pisau kecil itu dengan cepat me lesat hanya dalam sekejap sudah
berada di depan dada Gu Shi.
Gu Shi berteriak, pedang panjangnya dlayunkan
"TING!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pisau tergetar dan terbang ke atas.
Pada kesempatan ini Nian Cai Xia melompat ke atas dan
membentak, "Terimalah 3 jurusku lagi!"
Tangannya bergetar, 3 buah pisau kecil sudah dikeluarkan dari 3
arah dengan cepat. "TING! TING! TING!"
Diiringi suara itu, dua buah pisau berhasil ditahan oleh pedang
Gu Shi dan terbang ke lain arah, sedangkan pisau ketiga siap
mengenai mulut Gu Shi! "Aduh!" Dia berteriak dan jatuh telentang.
Nian Cai Xia merasa sangat senang, dia tahu kalau pisaunya
berhasil menembus tenggorokan Gu Shi, tapi ketika diperhatikan
wajah Gu Shi ternyata tampak penuh dengan roman tawa, pisau
kecil itu ternyata tidak menembus tenggorokannya, melainkan
digigitnya. 0-0-dwkz-0-0 BAB 6 Menentukan yang terbaik di Gunung Zhu Lai
Begitu melihat lawannya tidak terluka, dengan gerakan cepat
Nian Cai X ia mundur"
"PUSH!" pisau kecil itu ditiup dan me lesat seperti sebuah anak
panah, pegangan pisau kecil itu sudah menotok nadi Nian Cai Xia.!
Dalam mimpipun Nian Cai X ia sama sekali tidak menyangka kalau
dia akan bertemu dengan kejadian seperti ini. Karena itu dia tidak
sempat untuk menghindar lagi. Matanya terasa gelap dan diapun
roboh. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gu Shi meloncat dan tertawa, "Nona Nian, aku dengar kau masih
perawan, malam ini aku ingin membuktikan apakah kabar itu benar
atau hanya gosip belaka."
Baru saja dia maju selangkah dengan niat untuk memeluk Nian
Cai Xia, di belakangnya terdengar sebuah suara dingin, "Bocah!
Berlakulah sopan sedikit!"
Gu Shi membalikkan badannya untuk me lihat siapa yang bicara,
dengan dingin dia berkata, "Kalian berdua hanya dua pesilat yang
bersembunyi di gunung, untuk apa ikut campur?"
Orang yang berdiri di depan Gu Shi adalah Pendeta Yi Cheng Zi
dan Tuan Zhu Lai! Wajah Tuan Zhu Lai sangat dingin, "Apakah kau adalah Wu Xing
Jian Ke Gu Shi?" Gu Shi tertawa dengan sombong, "Benar! Apakah kau sudah
diberitahu oleh Nian Cai Xia sebelumnya?"
Tuan Zhu Lai mengangguk. "Apakah kalian mempunyai marga
yang sama?" tanya Gu Shi sambil tertawa.
"Pendeta ini bernama Yi Cheng Zi, dia adalah kakak seperguruan
ketua Wu Dang," jelas Tuan Zhu Lai.
Sikap Gu Shi masih seperti biasanya, dia tersenyum dan berkata,
"Kalian benar-benar orang terkenal, beruntung aku bisa bertemu
dengan kalian." "Aku hanya orang biasa, kebetulan tinggal di Gunung Zhu Lai,
karena itulah orang-orang menyebutku sebagai Tuan Zhu Lai."
"Kalau kau bukan orang terkenal, minggirlah!" kata Gu Shi.
Gu Shi menganggap kalau Yi Cheng Zi adalah orang yang
dicarinya, segera dia berkata kepada Yi Cheng Zi, "Pendeta adalah
kakak seperguruan ketua Wu Dang, aku yakin ilmu silat Anda pasti
tinggi." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yi Cheng Zi tersenyum dan berkata, "Tidak juga, selama hidupku,
aku hanya senang minum arak dan bermain catur."
"Pendeta terlalu rendah hati, aku sudah lama ingin meminta
petunjuk dalam bidang ilmu s ilat, hari ini aku telah bertemu dengan
Pendeta, aku benar-benar sangat beruntung, apakah sekarang aku
boleh meminta petunjuk?"
"Apakah Tuan Muda datang dari Mi Zhong?" tanya Yi Cheng Zi.
Wajah Gu Shi tampak berubah, matanya tampak berkilau dan dia
bertanya, "Bagaimana Pendeta bisa tahu?"
Yi Cheng Zi meunujuk Tuan Zhu Lai dan berkata, "Tadinya aku
tidak tahu, Tuan Zhu Lai telah melihat ilmu pedangmu dan
memberitahuku." Mendengar hal itu Gu Shi mulai memperhatikan keberadaan Tuan
Zhu Lai. Dia me lihat Tuan Zhu Lai kemudian dengan aneh dia
berkata, "Kau hanya orang yang tidak ternama, mengapa kau bisa
tahu ilmu pedang Mi Zhong?"
Dengan ringan Tuan Zhu Lai menjawab, "Selain mengetahuinya,
10 tahun yang lalu aku pernah bertarung dengan seorang jago s ilat
dari M i Zhong." Wajah Gu Shi tampak berubah lagi, "Siapakah nama pesilat Mi
Zhong itu?" "A Nan Duo," jawab Tuan Zhu Lai.
Gu Shi terpaku. Tuan Zhu Lai tersenyum, "Apakah Adik mengenal A Nan Duo?"
Mata Gu Shi tampak berkilau dia tidak menjawab ma lah balik
bertanya, "Sewaktu kalian bertarung, apakah kau kalah?"
"Benar!" jawab Tuan Zhu Lai.
Wajah Gu Shi terlihat seperti me lepas beban berat, dia tertawa,
"Ilmu pedang Mi Zhong bukan ilmu pedang sembarangan,
perkumpulan mana yang sanggup mengalahkannya?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan ramah Tuan Zhu Lai menjawab, "Waktu A Nan Duo
berkelana di Zhong Yuan, dia berhasil mengalahkan semua pesilat
tangguh di Zhong Yuan, waktu itu aku masih muda dan masih
mempunyai adat tidak mau kalah, maka aku mencarinya dan
mengajaknya bertarung, walaupun kami telah bertarung sehari
semalam, tapi aku tetap kalah satu jurus darinya."
Gu Shi terpaku lagi dan berteriak, "Oh....kalian bertarung sehari
semalam, akhirnya kau kalah satu jurus dari guruku?"
Tuan Zhu Lai terus melihatnya dan berkata, "Ternyata kau adalah
murid A Nan Duo, pantas ilmu pedangmu sangat tinggi."
Dia menarik nafas dan berkata, "Waktu itu gurumu berkelana di
Zhong Yuan, walaupun dia tidak terkalahkan tapi sikapnya sangat
baik dan tidak sombong, juga belum pernah melakukan hal yang
memalukan...." Wajah Gu Shi memerah tapi dia segera tertawa, "Apakah Tuan
Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sedang mencoba mengajarku?"
"Aku tidak berani, Adik sudah mendapatkan ilmu asli dari Mi
Zhong seharusnya kau merasa puas dan bisa dihormati banyak
orang." "Kau sedang mencoba melarangku?" Gu Shi tertawa dingin.
"Ini hanya sekedar nasihat, bukan larangan," kata Tuan Zhu Lai.
Gu Shi me lihatnya dan tertawa lagi, "Aku tidak percaya pada
semua kata-katamu tadi."
"Oh ya?" "Kalau kau bertarung dengan guruku sehari semalam, kau pasti
orang terkenal dan banyak dikenal orang. Tapi Tuan Zhu Lai', baru
pertama kali aku mendengar nama ini!"
"Kalau Adik tidak percaya, ya sudah!" kata T uan Zhu Lai tertawa
kecil. "Aku ingin membuktikannya!" Gu Shi tertawa licik.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Boleh saja," jawab Tuan Zhu Lai. Dia mengambil dayung besi
milik Nian Cai Xia dan meletakkannya di depan dada, kemudian
berkata, "Silahkan mulailah!"
Kata-kata dan sikap Tuan Zhu Lai sangat terpelajar dan tenang,
sama sekali tidak terlihat cemas atau terbawa emosi. Semua itu
memberikan kesan kalau ilmu silatnya sangat dalam dan tidak bisa
ditebak! Gu Shi merasa sedikit takut. Semenjak pertama kalinya berkelana
di dunia persilatan, dia selalu menang dalam setiap kali
pertarungan. Dia sudah mengalahkan banyak pesilat tangguh. Di
Zhong Yuan dia sangat sombong dan menganggap kalau dia tidak
terkalahkan. Karena itu di depan T uan Zhu Lai dia tidak mau terlihat
lemah dan siap bertarung untuk menentukan kalah dan menang.
Pelan-pelan dia memegang pedang dan memasang kuda-kuda
jurus Zhu Jing T ian. Matanya bersorot tajam!
Sikapnya seperti sebuah busur yang ditarik kencang, setiap saat
siap mengeluarkan serangan dasyat!
Tapi T uan Zhu Lai seperti tidak melihat Gu Shi. Kedua tangannya
memegang dayung besi, sedikitpun tidak bergerak!
Yang satu terlihat sombong dan dipenuhi dengan hawa
membunuh, sedangkan yang satu lagi terlihat sangat tenang. Benarbenar pemandangan yang jarang terlihat!
Mereka saling memandang. Gu Shi tidak mempunyai kesempatan
untuk menyerang. Dia tampak seperti sangat marah. Tiba-tiba dia
maju selangkah, kedua kakinya membentuk kuda-kuda. Kedua
tangannya memegang pedang dan siap menyerang!
Tapi Tuan Zhu Lai tetap tersenyum dan berkata, "Itu adalah
jurus Lao Ji Fu Li, apakah benar?"
Gu Shi mendengar bahwa Tuan Zhu Lai bisa menyebut nama
jurus-jurusnya dengan baik, hatinya bergetar. Segera dia mengganti
dengan jurus lain. Punggungnya diluruskan, kaki kirinya sedikit
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dilipat. Pedang panjangnya diangkat tinggi-tinggi, seperti ingin
melemparkan pedangnya kepada lawan.
Sorot mata dan seluruh tubuhnya dipenuhi dengan hawa
membunuh! Tuan Zhu Lai tersenyum dan berkata, "Itu jurus Qian Long Tai
Chong. Berikutnya adalah jurus Po Yun Jian Re, apakah benar?"
Sekarang Gu Shi benar-benar bergetar dan berteriak,
"Kau...mengapa kau bisa mengetahui nama jurus dalam ilmu
pedang Mi Zhong?" Tuan Zhu Lai tertawa, "Dulu sewaktu gurumu masuk ke Zhong
Yuan, di antara para pesilat tangguh yang ditemui gurumu, hanya
aku saja yang bisa bertahan sehari semalam lamanya. Begitu sudah
tahu siapa yang bakal menang dan siapa yang bakal kalah, gurumu
tidak menganggapku sebagai musuhnya. Kami tetap minum
bersama dan mengobrol 3 hari 3 malam lamanya. Otomatis diapun
memberitahukan nama jurus-jurus ilmu pedang dari perkumpulan
kalian, karena itu aku bisa mengetahui nama jurus-jurus pedang
kalian." Gu Shi mengerutkan dahi. Dia merasa maju susah, mundurpun
sulit. Lawan yang ada di depannya sekarang pernah bertarung dengan
gurunya dan bisa bertahan selama sehari semalam, dia pasti
mempunyai ilmu silat tinggi, keadaannya adalah lawannya sudah
mengetahui dan mengenali ilmu silatnya sedangkan dia tidak
mengetahui ilmu silat lawannya, kalau mereka benar-benar
bertarung, apakah dia bisa mempunyai kesempatan untuk menang"
Gu Shi tampak berpikir sejenak akhirnya dia mengambil
keputusan, keadaan ini sangat sulit untuk meraih kemenangan.
Maka dia segera mengubah sikapnya. Dia menyimpan pedangnya
dan berkata, "Tuan mengenal guruku, aku tidak bisa bertarung
dengan Tuan. Aku pamit dulu!"
Dia memberi hormat dan pergi.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tuan Zhu Lai segera berkata, "Adik, jangan pergi dulu! Aku ingin
bertanya sesuatu padamu!"
Tapi Gu Shi seperti tidak mendengar panggilannya. Dengan cepat
dia berlari, hanya dalam waktu singkat dia sudah menghilang di
dalam pandangan mata. Tuan Zhu Lai seperti tidak tenang. Dia melihat Yi Cheng Zi dan
bertanya, "Hidung kerbau, menurutmu apakah aku harus
menyuruhnya kembali?"
"Untuk apa mengejar dan menyuruhnya kembali?" tanya Yi
Cheng Zi. Tuan Zhu Lai menunjuk Nian Cai Xia yang terluka dan masih
pingsan tergeletak di bawah. Dia berkata, "Dia ingin aku merebut
kembali catatan nama-nama yang ada di tangan Gu Shi. Jika aku
tidak membantunya, dia tidak akan...."
Yi Cheng Zi tersenyum, "Dia tidak akan mau menikah denganmu,
apakah benar?" "Benar!' Yi Cheng Zi tertawa sambil menarik nafas, "Apapun yang akan
terjadi, kau tidak membuat semua ini menjadi masalah. Hanya saja
kau sulit melawan cinta!"
Tuan Zhu Lai melotot dan berkata, "Aku bukan biksu juga bukan
pendeta, mengapa aku tidak boleh menikah?"
Dia berkata lagi, "Apalagi menurut Nian Cai Xia, daftar nama
yang ada di tangan Gu Shi berhubungan dengan beberapa ratus
nyawa orang hidup. Walaupun biasanya aku jarang mengurusi halhal seperti ini, tapi sekarang aku harus mengurusi hal ini."
Kata Yi Cheng Zi, "Masuk akal juga! Cepat kejar!"
"Baiklah. Kau bantu aku mengurus Nian Cai Kia. Aku akan
mengejar bocah itu untuk mendapatkan daftar namanya."
Setelah itu dia meloncat dan pergi ke arah Gu Shi berlari tadi.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yi Cheng Zi berjalan menghampiri Nian Cai Kia. Dengan teliti dia
memeriksa keadaannya. Melihat Nian Cai Kia masih tidak sadarkan
diri segera dia mengeluarkan sebutir butir obat dan dimasukkan ke
dalam mulut Nian Cai Kia.
Obat milik Yi Cheng Zi berasal dari resep rahasia partai Wu Dang.
Obat ini khusus dibuat untuk mengobati luka dalam. Begitu masuk
ke dalam mulut, obat itu akan segera mencair. Khasiatnya
berlangsung dengan cepat, karena itu hanya dalam waktu sebentar
Dong Hai Kian Niang mulai sadarkan.
Begitu dia sadar, dia segera duduk. Yi Cheng Zi melarangnya
bangun dan berkata, "Nona Nian, jangan bangun dulu. Walaupun
Nona sudah makan obat dariku, tapi tubuhmu tetap harus dipijat
sebentar, setelah itu keadaan Nona baru aman."
Karena itu Nian Cai Kia menurut dan berbaring lagi. Dia melihat
ke kiri dan ke kanan, kemudian bertanya, "Dia pergi ke mana?"
Tanya Yi Cheng Zi kepada Nian Cai Kia, "Apakah yang kau cari
adalah Tuan Zhu Lai?"
"Tidak. Aku sangat kecewa kepadanya. Yang aku tanyakan
adalah Wu King Jian Ke Gu Shi," jawab Nian Cai Kia.
"Gu Shi sudah pergi," jelas Yi Cheng Zi. "Apakah Pendeta yang
telah menolongku?" tanya Nian Cai X ia.
Yi Cheng Zi menggelengkan kepalanya lalu tertawa, "T idak. Tuan
Zhu Lai yang telah menolong Nona. Aku tidak mempunyai
kemampuan ilmu silat begitu tinggi."
Setengah percaya Nian Cai Kia bertanya, "Apakah dia berhasil
mengalahkan Wu King Jian, Ke Gu Shi?"
"Bisa dikatakan benar, bisa dikatakan tidak...." jelas Yi Cheng Zi.
Nian Cai Kia menjadi bingung dan bertanya, "Apa yang telah
terjadi?" "Gu Shi takut kepada Tuan Zhu Lai, sebelum bertarung dia sudah
mengaku kalah." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yi Cheng Zi menceritakan apa yang telah terjadi tadi kepada Nian
Cai Kia. Nian Cai Xia menarik nafas dan berkata, "Aku sudah tahu kalau
dia sanggup mengalahkan Gu Shi. Yang membuatku benci
kepadanya adalah dia sangat takut tersangkut dengan masalah
besar dan menganggap dia adalah orang baik...."
"Tuan Lin tidak senang mencampuri urusan orang lain, dan
tindakannya adalah benar, dia bukan takut. Harap Nona bisa
mengerti keadaannya. Bila Nona bisa mengerti tentangnya, kalian
akan saling mengerti."
"Maksud Pendeta, aku harus menurut kepadanya?" tanya Nian
Cai Xia. "Ini...." kata Yi Cheng Zi.
"Sudah berapa lama dia mengejar Gu Shi?"
"Hampir 15 menit berlalu."
"Kalau dia bisa membunuh Gu Shi dan mendapatkan daftar nama
itu, aku akan menikah...."
Yi Cheng Zi tertawa dan berkata, "Kata-kata Nona Nian sangat
tidak tepat. Laki-laki dan perempuan harus saling mencinta, tidak
boleh ada prasyarat apapun."
"Aku tahu, tapi apa yang kuminta kepadanya bukan urusan
pribadi. Membunuh Gu Shi dan merebut kembali daftar nama itu
adalah hal yang harus dilakukan setiap orang!"
"Betul! Karena itu Tuan Zhu Lai langsung mengejar Gu Shi!"
"Menurut Pendeta, apakah Gu Shi bisa terkejar?"
"Aku tidak tahu, tapi aku mengganggap Tuan Lin bisa
mengejarnya atau tidak, ini adalah urusan kedua."
"Mengapa harus ada hal kedua?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yang penting Tuan Lin bisa memenuhi permintaan Nona,
bukankah itu sudah cukup?"
"Tidak. Dia harus bisa merebut kembali daftar nama itu hal itu
baru bisa membuktikan...."
"Permintaan Nona terlalu banyak!"
"Permintaanku permintaanku." tidak banyak. Dia sanggup melakukan "Aku harus jujur kepadamu, jika Tuan Lin bertarung dengan Gu
Shi, belum tentu dia bisa menang!"
Nian Cai X ia terpaku. "Belum tentu bisa menang?"
"Betul. Tadi Tuan Lin mengatakan kepada Gu Shi bahwa dia
pernah bertarung dengan gurunya sehari semalam, akhirnya dia
kalah satu jurus dari gurunya. Kata-katanya bukan kenyataan. Dulu
Tuan Liu pernah bertarung dengan A Nan Duo. Hanya dalam 100
jurus lebih dia sudah kalah."
Nian Cai X ia terpaku, "Oh...."
"Begitu Gu Shi mendengar Tuan Lin pernah bertarung dengan
gurunya, A Nan Duo sehari semalam, karena takut maka dia tidak
berani bertarung dengan Tuan Zhu Lai. Sebenarnya jika mereka
benar-benar bertarung, Tuan Lin belum tentu bisa menang karena
jurus pedang Mi Zhong terlalu lihai sampai sekarang belum ada
yang sanggup mengalahkannya."
"Oh...." ucap Nian Cai Xia.
"Hal yang diberitahukan Tuan Lin setelah dia mengetahui
identitas Gu Shi, dia memberitahukan semuanya kepadaku. Dia
berencana menakut-nakuti Gu Shi. Kalau tidak berhasil, baru dia
akan bertarung. Dia sangat mencintai Nona Nian. Demi Nona Nian,
dia rela bertarung dengan mempertaruhkan nyawanya sekalipun,"
kata Yi Cheng Zi. Nian Cai Xia terharu hingga meneteskan air mata, "Kalau begitu,
aku sudah salah tafsir kepadanya."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Nona Nian tidak perlau merasa bersalah karena hal ini. Jika
Tuan Lin bisa merebut kembali daftar nama itu dan Nona Nian tidak
menyalahkannya, itu sudah cukup!"
Nian Cai Kia meneteskan air mata dan mengangguk, "Betul, jika
dia sudah berusaha, aku tidak akan menyalahkannya lagi."
"Apakah Pendeta berniat menyusulnya" Kalau dia bertarung dan
kalah, mungkin Pendeta bisa membantunya," mohon Nian Cai Kia.
Yi Cheng Zi berpikir sebentar, kemudian mengangguk, "Baiklah,
aku akan memapah Nona Nian supaya bisa beristirahat di pondok
setelah itu baru aku akan menyusulnya ke sana."
Yi Cheng Zi memapah Nian Cai Kia ke pondokan dan
membaringkannya di sana. Segera dia menyusul Tuan Zhu Lai".
Tidak lama kemudian hari mulai terang.
Nian Cai Xia yang sedang berbaring di pondokan, mencoba
mengurut sendiri lukanya. Setelah beberapa lama dia mulai merasa
lebih baikan. Dia mencoba untuk duduk, tapi sepasang matanya
dengan cemas melihat ke arah Yi Cheng Zi pergi tadi. Dia juga
menunggu dengan cemas... Dia menunggu hingga matahari sudah terbit.
Tampak Yi Cheng Zi menggendong Tuan Zhu dengan cepat dan
berlari ke pondokan! Nian Cai Kia melihat keadaan itu, hatinya berdebar-debar hampir
pingsan. Dengan tergesa-gesa Nian Cai Kia keluar dari pondokan.
Dengan suara bergetar dia berteriak, "Wo Ming! V/o Ming!
Bagaimana keadaanmu?"
Hanya sebentar, Yi Cheng Zi menggendong Tuan Zhu Lai dan
mendekati tempat Nian Cai Kia. Wajah Nian Cai Xia sangat pucat
dan bertanya, "Dia...apakah dia sudah mati?"
Dengan serius Yi Cheng Zi menjawab, "Belum, tapi lukanya
sangat berat...." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan pelan Yi Cheng Zi meletakkan Tuan Zhu Lai ke lantai.
Sekarang Nian Cai Kia baru bisa melihat luka Tuan Zhu Lai. Ternyata
dia terluka di bagian dada. Lukanya selebar 5 sentimeter. Lukanya
Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menganga dan terlihat tulangnya yang berwarna putih. Noda darah
memenuhi dadanya! Tapi Tuan Zhu Lai sangat sadar. Dia malah menghibur Nian Cai
Kia, "Jangan takut Cai Kia, aku tidak akan mati...."
Dari balik dadanya Yi Cheng Zi mengeluarkan sebuah pil dan
memasukkan ke dalam mulut Tuan Zhu Lai. Dia juga bertanya
kepada Nian Cai Kia, "Apakah Nona Nian membawa obat luka luar?"
"Ada!" jawab Nian Cai Kia. Dia memberikan obatnya kepada Yi
Cheng Zi kemudian Y i Cheng Zi membubuhkan obat itu di atas luka
Tuan Zhu Lai. Dia membuka ikat pinggangnya untuk membungkus
dada Tuan Zhu Lai. Setelah pertolongan pertama selesai, Yi Cheng Zi menarik nafas
panjang dan berkata, "Untung dia tidak melukai organ bagian dalam
tubuhmu. Bila hanya luka luar dalam beberapa hari akan sembuh."
Air mata Nian Cai Xia terus menetes. Dia berkata, "Wo Ming,
maafkan aku! Maafkan aku!"
Tuan Zhu Lai malah menjawab dengan ringan, "Tidak apa-apa.
Maaf juga, aku tidak bisa merebut kembali daftar nama itu."
"Tidak apa-apa, kau sudah berusaha, ini sudah cukup bagiku!"
"Si hidung kerbau datang terlambat, kalau tidak aku pasti bisa
merebut kembali daftar nama itu."
"Maksudmu...?" tanya Nian Cai Xia. "Bocah itu juga terkena
pukulanku, lukanya lumayan berat!"
"Apakah dia terkena pukulanmu?"
"Sewaktu aku mengejarnya supaya dia menyerahkan daftar nama
itu, dia tidak setuju. Karena itu kami bertarung, kira-kira
berlangsung 200 jurus. Aku menggunakan cara yang berbahaya
untuk memenangkan pertarungan, tidak disangka malah
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mendapatkan hasil sebaliknya, aku terkena tusukan pedang di
bagian dada. Tapi dia juga terkena pukulanku dan muntah darah!"
"Setelah itu bagaimana?"
"Dia kabur!" "Apakah dia bisa kabur jauh?"
"Aku tidak tahu. Walaupun aku menyerangnya sampai dia
muntah darah tapi aku kira dia tidak akan mati. Ilmu tenaga dalam
perkumpulan Mi Zhong sangat tinggi. Dengan mencari tempat dan
beristirahat selama beberapa hari, dia akan cepat pulih kembali."
"Benar-benar disayangkan...." kata Nian Cai Xia.
"Sekarang kalian berdua sudah terluka. Kita kembali dulu ke
gubuk untuk beristirahat, setelah itu baru merencanakan strategi
yang lain!" kata Yi Cheng Zi.
Mereka bertiga kembali ke gubuk Tuan Zhu Lai. Karena terlalu
banyak mengeluarkan darah, Tuan Zhu Lai mulai tidak kuat
berjalan. Begitu tiba di gubuknya, dia segera naik ke ranjang dan
berbaring di sana. Setelah minum obat dari Yi Cheng Zi luka Nian Cai Xia sudah
lebih baik. Dia sudah bisa berjalan-jalan di kamar dan mengurus
Tuan Zhu Lai. Membantunya mengganti baju yang dipenuhi dengan
darah dan membersihkan darah dari badannya. Nian Cai Xia
mengurus Tuan Zhu Lai dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
Mereka seperti sepasang suami istri!
Yi Cheng Zi tahu, banyak yang ingin mereka ceritakan dan
berbagi, maka dengan sikap penuh pengertian diapun menjauhi
mereka. Sambil memberi minum Tuan Zhu Lai, Kian Cai X ia dengan penuh
perhatian bertanya, "Lukamu pasti sangat sakit?"
"Sedikit sakit, tapi tidak apa. Kau sendiri bagaimana?"
"Aku tidak apa-apa."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tuan Zhu Lai memegang tangannya. Dengan senang dia berkata,
"Cai Xia, kita terlambat beberapa tahun..."
"Betul, tapi tidak apa-apa, waktu masih sangat panjang. Aku...
aku ingin menikah denganmu. Begitu lukamu sembuh, kita akan
menjadi sepasang suami istri, apakah kau mau?"
Wajah Tuan Zhu Lai menjadi merah karena gembira. Dia berkata,
"Ini adalah hal yang paling kuinginkan! Aku...Hhhehh! Aku mengira
seumur hidup tidak akan mempunyai kesempatan kedua lagi!"
Dengan penuh kasih sayang Nian Cai Xia berkata, "Semua
salahku. Aku terlalu egois."
"Tidak. Akupun bersalah, aku terlalu takut. Setelah aku sembuh,
aku akan mengikutimu dan meninggalkan tempat ini. Kita bersamasama berkelana ke dunia persilatan dan melakukan hal-hal yang
berarti bagi sesama manusia."
"Baik, akupun akan mengikutimu!" kata Nian Cai Xia.
Sewaktu mereka sedang gembira bercerita, tiba-tiba Yi Cheng Zi
dari luar kamar berkata, "Nona Nian, ada tamu yang datang!"
Nian Cai Kia kaget. Segera dia berdiri dan bertanya, "Siapakah
mereka?" Yi Cheng Zi yang berada di luar menjawab, "Aku tidak kenal
mereka. Mereka terdiri dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, mereka ingin bertemu denganmu!"
Dengan terkejut Nian Cai Kia mengerutkan dahi. Dia berkata
pelan-pelan kepada Tuan Zhu Lai, "Kau berbaring saja, aku akan
melihat siapa yang datang."
Tuan Zhu Lai berusaha bangun dan berkata, "Aku akan ikut
denganmu!" Melihat Tuan Zhu Lai yang memaksa, terpaksa Nian Cai Xia
memapahnya turun dari ranjang, dan mereka bersama-sama keluar
dari kamar. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitu melihat mereka keluar, Yi Cheng Zi berkata, "Mereka ada
di luar. Kelihatannya mereka tidak bermaksud jahat, mungkin
mereka adalah teman-teman Nona Nian."
Nian Cai Kia baru ingat dan berkata, "Betul juga! Sebelum aku ke
sini, aku pernah memberitahu kepada teman-temanku kalau aku
akan datang ke sini, mungkin mereka datang untuk membantuku."
Begitu keluar dari gubuk dan melihat ke luar pagar, Nian Cai Kia
dengan senang berteriak, "Ternyata kau, Shui Kian Hua!"
Ternyata seorang laki-laki dan seorang perempuan yang berdiri di
luar pagar adalah Xin Suan dan Shui Kian Hua!
Nian Cai Kia mengenali Xin Suan. Dengan kaget dan aneh, Nian
Cai Kia bertanya kepada Xin Suan, "Xin Suan! Kau...."
Shui Kian Hua tertawa, "Kakak Cai
memperkenalkannya padamu, dia adalah..."
Kia, aku akan Begitu menunjuk Xin Suan, wajahnya sudah penuh dengan tawa
dan berkata, "Orang yang kalian marahi habis-habisan, sekarang
menjadi suamiku!" Mata Nian Cai Kia terbelalak. Dengan senang dia bertanya,
"Apakah benar, kau berhasil mengalahkannya?"
"Bukan mengalahkannya, tapi kami saling mencintai dan
menyayangi lalu kamipun menjadi suami istri."
Xin Suan tertawa, "Nona Nian, sewaktu berada di taman Fei, aku
telah berbuat kurang ajar padamu, aku mohon maaf!"
Dia memberi hormat kepada Nian Cai Xia. Nian Cai Xia sedikit
tidak percaya dan berkata, "Apakah benar kalian sudah menjadi
suami istri?" "Benar. Diapun setuju untuk membantu kita merebut kembali
daftar nama itu." Nian Cai Xia menarik nafas dan berkata, "Kalian terlambat. Jika
kalian datang lebih awal satu jam lalu, keadaan ini sangat bagus!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanya Shui Xian Hua, "Apakah Wu Xing Jian Ke Gu Shi sudah
melarikan diri?" "Betul. Hhhehhl Sulit diceritakan dalam waktu yang singkat...."
Nian Cai Xia memperkenalkan Tuan Zhu Lai dan Yi Cheng Zi
kepada mereka. Setelah berbincang-bincang merekapun masuk ke
dalam gubuk. Dia menceritakan semua yang telah terjadi kepada
mereka. Setelah mendengar cerita Nian Cai Xia, Shui Xian Hua
segera berkata kepada Xin Suan, "Bocah itu terluka, dia pasti tidak
akan bisa lari jauh. Kita masih bisa mengejarnya. Menurutmu
bagaimana?" Xin Suan mengangguk, "Benar, kami minta tolong kepada
Pendeta Yi Cheng Zi supaya bisa membawa kita ke tempat di mana
bocah itu berhasil dilukai. Kami akan mengikuti tetesan darahnya
supaya bisa mengejarnya segera."
Kata Yi Cheng Zi, "Aku ingin sekali membawa kalian ke tempat
itu, tapi menurut Tuan Zhu Lai, walaupun bocah itu terluka dalam
tapi dia masih mempunyai tenaga untuk bertarung."
Artinya dia takut kalau Xin Suan dan Shui Xian Hua tidak sanggup
melawan Wu Xing Jian Ke Gu Shi. Kalau tidak berhati-hati mereka
bisa terbunuh. Tuan Zhu Lai tidak tahu bagimana kemampuan Xin Suan. Dia
berkata, "Betul, bocah itu masih mempunyai sisa tenaga untuk
melawan. Kalian berdua tidak perlu tergesa-gesa. Biar aku sembuh
dulu..." Nian Cai Xia tahu bagaimana sifat Xin Suan, dia memotong katakata Tuan Zhu Lai. "Wo Ming, kau belum mengenal Tuan Xin. Dia
mempunyai kekuatan untuk membereskan orang itu!"
Tuan Zhu Lai menggelengkan kepala, "Tidak! Aku bukan
meremehkan Adik Xin. Bocah itu adalah murid perkumpulan Mi
Zhong yang dipimpin oleh Ketua A Nan Duo. Jurus pedang Mi Zhong
sangat lihai. Setahuku, dunia persilatan di Zhong Yuan belum ada
yang bisa mengalahkannya, maka...."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Shui Xian Hua tertawa, "Ada pepatah mengatakan : orang boleh
berilmu tinggi, tapi pasti ada yang lebih tinggi darinya. Gunung yang
tinggi pasti akan ada yang lebih tinggi lagi. Aku tidak percaya tidak
ada orang yang tidak bisa mengalahkan Gu Shi!"
Tapi Tuan Zhu Lai dengan serius berkata, "Aku bukan menakutnakuti kalian. Ilmu pedang orang itu benar-benar sangat lihai. Kalian
berdua tidak akan sanggup melawannya!"
Xin Suan tersenyum dan berkata, "Maksud Tetua Lin adalah, ilmu
pedang bocah itu tidak ada yang sanggup mengalahkannya?"
"Betul!" jawab Tuan Zhu Lai.
"Belum tentu, aku pernah mendengar ada seseorang yang ilmu
pedangnya sangat lihai dan setaraf dengan ilmu pedang M i Zhong,"
jelas Yi Cheng Zi. "Siapakah dia?" Tuan Zhu Lai bertanya. "Tian Shan Tun Jian
Xian!" jawab Yi Cheng Zi.
"Aku belum pernah mendengar nama itu!" kata Tuan Zhu Lai.
"Dalam satu tahun 365 hari, ada berapa hari kau meninggalkan
Gunung Zhu Lai?" Y i Cheng Zi tertawa.
Tuan Zhu Lai ikut tertawa dan berkata, "Benar! Aku hanya orang
gunung, benar-benar jarang mendengar kabar tentang dunia
persilatan. Sebenarnya siapakah Tian Shan Tun Jian Xian itu?"
"Katanya ilmu pedang Tian Shan Tun Jian Kian sangat lihai.
Begitu pedang keluar dari sarung pedang, hawa pedangnya saja
bisa mengambil kepala orang dengan jarak 100 langkah lebih," jelas
Yi Cheng Zi. "Kalau memang benar seperti itu, Tian Shan Tun Jian Kian bisa
bersaing dengan Mi Zhong Jian Fa"apakah sekarang dia tinggal di
Tian Shan?" tanya Tuan Zhu Lai.
"Mungkin saja," jawab Yi Cheng Zi.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar, dia berada di Tian Shan di lembah Mei Hua. Tapi satu
tahun yang lalu dia sudah meninggal!" kata Xin Suan tiba-tiba.
Yi Cheng Zi terpaku dan bertanya, "Mengapa Tuan Xin bisa
tahu?" "Karena aku adalah muridnya!" jawab Xin Suan.
Dengan kaget Yi Cheng Zi berteriak, "Ternyata Tuan adalah
murid Tian Shan Tun jian Kian!"
"Benar, tapi aku tidak sepintar guru karena itu aku hanya
menguasai sepersepuluh dari ilmu guruku!"
Yi Cheng Zi meloncat dari duduknya dan berkata, "Ayo! Aku akan
membawa kalian berdua ke sana. Jika bertemu dengan bocah itu,
Tuan Kin pasti bisa mengalahkannya dan bisa merebut kembali
daftar nama itu!" 0-0-dwkz-0-0 Kira-kira setengah jam kemudian, Yi Cheng Zi sudah membawa
Xin Suan dan Shui Kian Hua ke bawah gunung Zhu Lai. Yi Cheng Zi
menunjuk noda darah yang berceceran dan berkata, "Aku melihat
Tuan Zhu Lai terkuka di sini. Noda-noda darah ini adalah darah milik
Tuan Zhu Lai. Ada juga muntahan darah dari Wu King Jian Ke Gu
Shi." "Apakah sewaktu Pendeta sampai di s ini, bocah itu sudah pergi?"
tanya Xin Suan. Yi Cheng Zi mengangguk, "Benar, tadinya aku ingin mengejar,
tapi aku takut Tuan Zhu Lai terlalu banyak mengeluarkan darah,
maka dengan berat hati aku melepaskannya dan aku membawa
Tuan Zhu Lai kembali ke gubuknya."
Xin Suan maju beberapa langkah. Dia melihat di tanah ada
beberapa tetes darah lagi. Dia berjongkok untuk melihat lebih jelas
dan berkata, "Darah ini milik bocah itu...melihat darah ini
tampaknya dia masih berada di gunung ini...."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar, dia terkena pukulan Tuan Zhu Lai dan muntah darah,
berarti luka dalamnya lumayan berat. Orang yang sudah terluka
dalam tidak akan berani terus berlari. Dia akan mencari sebuah
tempat untuk mengobati luka dalamnya," kata Shui X ian Hua.
Xin Suan mengangguk. Dia berdiri dan berkata kepada Y i Cheng
Zi, "Aku akan mengikuti jejak darah ini untuk mencarinya Pendeta,
silakan Anda pulang dulu."
"Baiklah, Tuan Zhu Lai dan Nona Nian masih terluka, aku akan
pulang untuk menemani mereka"jika kalian berdua tidak berhasil
menemukan Gu Shi, apakah kalian akan kembali untuk bertemu
kembali dengan Nona Nian?" tanya Yi Cheng Zi.
"Tidak, Gu Shi berjanji akan pergi ke kota Ji Nan, ke rumah
makan Tian Xiang dan menunggu Pan Long Da Xia di sana. Jika aku
tidak berhasil menemukannya di sini, aku akan pergi ke Ji Nan
supaya bisa bertemu dengannya," jawab Xin Suan.
Yi Cheng Zi mengangguk setuju. Segera dia kembali ke rumah
Tuan Zhu Lai lagi. Begitu Yi Cheng Zi pergi, Xin Suan berkata kepada Shui X ian Hua
dengan tertawa, "Sayang, apakah kau pernah berburu?"
"Belum pernah," jawab Shui Xian Hua. "Sewaktu aku masih di
Tian Shan untuk berlatih ilmu silat, aku sering berburu," jelas Xin
Suan. "Lalu apa hubungannya?" tanya Shui Xian Hua sambil tertawa.
"Karena sering berburu, maka aku mengetahui bagaimana sifat
binatang dan bisa menebak di mana tempat persembunyian
mereka." "Tapi hari ini yang kita cari adalah manusia bukan binatang."
Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Manusia lebih mudah dicari dibandingkan binatang," jawab Xin
Suan. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sudahlah jangan menganggap semua ini terlalu mudah. Jika kita
benar-benar menemukan dia, aku baru setuju dengan
perkataanmu." Xin Suan me lihat keadaan msekeliling gunung kemudian
menunjuk ke arah utara dan berkata, "Menurutku dia berlari ke arah
sini, ayo kita cari ke sana!"
Mereka berdua berjalan ke arah utara. Betul saja, baru saja
mereka berjalan beberapa langkah, mereka menemukan muntahan
darah di tanah. Dengan senang Shui Xian Hua berkata, "Tuan yang
baik, kau memang pintar!"
Xin Suan terus berjalan lagi. Sepanjang jalan dia menemukan
banyak noda darah tapi begitu memasuki hutan, noda darah tidak
terlihat lagi. Dia melihat ke sekeliling. Dengan tersenyum dia
bertanya, "Coba kau tebak dia berlari ke arah mana?"
"Pasti masuk ke dalam hutan!"
"Salah!" "Salah?" "Dia tahu ada orang yang bakal mengejarnya. Setelah sampai di
sini, orang yang mengejarnya pasti akan menganggap kalau dia
masuk ke dalam hutan, karena itu dia malah berjalan ke tempat
sebaliknya...." Xin Suan menunjuk gunung yang dipenuhi dengan bebatuan dan
berkata, "Kita pergi ke sana untuk mencarinya."
Karena itu mereka berjalan memutar dan mencari ke arah
gunung. Gunung yang berbentuk seperti sungai kecil mempunyai
lebar kira-kira 6 meter. Di sebelah kanan adalah hutan dan dataran
tinggi. Di sebelah kiri adalah jurang yang terjal, disungai itu terlihat
ada air mengalir. Pemandangannya sangat indah.
Begitu Shui Kian Hua masuk ke dalam sungai, dengan penuh
kecurigaan dia berkata, "Sepertinya sungai ini tidak bisa digunakan
untuk bersembunyil" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kita cari dulu baru bicara," kata Xin Suan.
Mereka meloncat ke atas sebuah batu besar. Mereka terus
mencari sepanjang jalan. Kira-kira setengah kilometer dari sana, di
sebuah tempat di kelokan sungai, di hutan yang ada di sebelah
kanan tampak lebih lebat. Sedangkan di sebelah kiri, posisi jurang
semakin terjal. Sepasang mata Xin Suan yang tajam tampak berkilau. Dengan
teliti dia mencari di jurang yang berada di sebelah kiri. Dia menafsir,
kalau Wu King Jian Ke Gu Shi sekarang ini bersembunyi di sini dan
berada di dalam hutan yang berada di sebelah kiri jurang, bukan di
hutan sebelah kanan. Jurang yang tinggi itu memiliki batu berlapis-lapis. Bentuknya
seperti sekat yang sengaja didirikan, terlihat sangat indah.
Mereka terus berjalan lagi sejauh beberapa puluh meter. Di
sebuah batu besar, tiba-tiba Xin Suan berhenti. Wajahnya dipenuhi
tawa dingin dan berkata, "Sayang, kita telah berhasil menemukan
dia!" Shui Kian Hua melihat ke sekeliling dan berkata, "Dimana dia?"
Xin Suan menunjuk batu besar itu dan berkata, "Lihat, batu itu
ada noda darah!" "Benar, di atas batu itu ada muntahan darah!"
Dengan semangat Shui Kian Hua berkata, "Sangat baik. Dia
bersembunyi di dalam sungai ini!"
"Mungkin dia ada di atas sana."
"Apakah dia ada di balik batu besar itu?"
"Benar!" "Kau yang naik atau aku?"
"Aku saja yang naik."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xin Suan me loncat naik ke atas
selangkah demi selangkah naik lagi ke
setelah naik 30 meter, dia berhenti. Di
berkata dengan dingin, "Gu Shi, apa kau
dinding jurang kemudian posisi lebih atas. Kira-kira
sebelah batu besar itu dia
berada di dalam sana?"
"Xin Suan." Dari balik batu besar muncul kepala Gu Shi. Wajahnya pucat.
Dengan aneh dia bertanya,
"Xin Suan?" Xin Suan mengangguk. Wu King Jian Ke Gu Shi dengan senang
berkata, "Kau datang karena diperintahkan oleh Wang Ye untuk
membantuku bukan?" "Otakmu masih bisa berpikir dengan lincah!" X in Suan tersenyum.
Dengan senang Wu King Jian Ke Gu Shi berkata, "Ini sangat
mudah dibayangkan. Walaupun sebenarnya aku tidak membutuhkan
orang untuk membantu...."
"Kau salah, aku datang bukan untuk memb antumu!"
"Kalau begitu...untuk apa kau datang?" wajah Gu Shi berubah.
"Aku menginginkan daftar nama itu."
"Maksudmu, kau masih menginginkan 100 ribu tail perak lagi?"
Gu Shi tertawa dingin. "Benar." Gu Shi tertawa dingin berkata, "Xin Suan, kau sangat bodoh. Kau
sudah mendapatkan 100 ribu tail perak, mengapa tidak bersenangsenang?"
"Orang selalu merasa tidak cukup. Aku juga semacam itu."
"Kalau begitu, mungkin kau tidak bisa menikmati 100 ribu tail
perak lagi!" "Kau terluka?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar, aku ceroboh telah terkena pukulan Tuan Zhu Lai. Tapi
kau tenang saja, aku masih sanggup membunuh."
"Tidak, aku sudah melihat keadaanmu yang sama sekali tidak
bisa bertarung." "Apakah kau mau mencobanya?"
"Bukan sekarang. Aku menunggu luka dalammu sembuh dulu,
baru akan bertarung denganmu."
"Mengapa?" Gu Shi terkejut.
"Aku tidak senang mengambil keuntungan. Sewaktu sedang
berada dalam bahaya dan aku ingin kau mendapat kekalahan dan
benar-benar bisa diterima di dalam hatimu!"
"Kau benar-benar bodoh!" kata Gu Shi.
"Mungkin. Kadang-kadang aku juga melakukan hal bodoh," kata
Xin Suan. "Mengapa kau bisa tahu kalau aku berada di sini?"
"Dong Hai Xian Niang memberitahu bahwa kau sudah terluka.
Aku menebak kau pasti bersembunyi di gunung ini untuk
memulihkan keadaanmu yang terluka. Karena itu aku mencari ke
sini." Gu Shi menjulurkan kepala dan melihat ke bawah. Shui Xian Hua
sedang berdiri di sungai itu. Wajah Gu Shi berubah dan bertanya,
"Siapakah dia?"
"Istriku, Shui Xian Hua."
"Shui Xian Hua menjadi istrimu?"
"Kami baru menikah."
"Dalam daftar nama itu tercantum namanya!"
"Benar. Karena itu aku menginginkan daftar nama itu jika kau
rela menyerahkannya padaku. Setelah mendapatkannya, aku akan
segera pergi dari s ini."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak! Tidak bisa! Tapi aku akan memberimu sedikit
keuntungan. Aku bisa menghapus n amannya dari daftar nama itu."
Xin Suan menggelengkan kepala, "Tidak, aku menginginkan
daftar nama itu seluruhnya."
Gu Shi tertawa dan berkata, "Aku mengerti. Kau sudah
dipengaruhi mereka!"
"Tidak. Aku hanya membantu mereka mengambil kembali daftar
nama itu. Jika mereka membayarku 100 ribu tail lagi, aku pasti akan
menerimanya. Karena sekarang ini di Shan Dong sedang mengalami
kekeringan, banyak penduduk di sana yang kelaparan dan perlu
dibantu." Gu Shi melihat ke bawah dan bertanya, "Mengapa Nian Cai Xia
tidak ke sini?" "Dia sedang mengurus dan merawat Tuan Zhu Lai. Kau tenang
aja, walaupun datang beberapa orang lagi, yang akan bertarung
denganmu hanya ada satu orang...itulah aku!"
Mata Gu Shi tampak berkilau. Dia tertawa licik dan berkata,
"Apakah benar kau akan menungguku sampai sembuh setelah itu
baru bertarung?" "Benar. Semua orang mengatakan kalau ilmu pedang dari
perkumpulan Mi Zhong tidak ada tandingannya. Aku tidak percaya
dan aku ingin mencobanya."
"Aku sedang berobat dengan tenaga dalam, mungkin 1-2 hari
lagi baru sembuh." "Tidak apa-apa, aku bisa menunggumu."
"Sewaktu dalam...." aku sedang mengobati sendiri dengan
"Aku tidak akan mengganggumu."
"Kau janji?" http://dewi-kz.info/ tenaga Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xin Suan mengangguk dan berkata, "Aku akan menunggumu di
bawah, jika kau menganggap kau sudah bisa bertarung, turunlah
aku akan menyambutmu."
Setelah selesa i bicara, Xin Suan membalikkan badannya dan
turun. Setelah sampai di sungai itu, dengan bingung Shui Kian Hua
bertanya, "Kau tidak jadi bertarung dengan Gu Shi?"
"Aku menunggu dia sembuh dulu dari luka dalamnya setelah itu
kami baru akan bertarung."
"Apakah kau gila?" Shui Kian Hua dengan kaget berkata.
"Semua orang mengatakan kalau ilmu pedang Mi Zhong tidak
terkalahkan. Aku akan membuat semua orang mengerti, kalau ilmu
pedang dari perguruan ku juga tidak lebih jelek daripada ilmu
pedang Mi Zhong!" "Kau ceroboh. Yang kita mau adalah buku daftar nama itu,
bukan..." Xin Suan menempelkan telunjuknya ke mulut dan berkata,
"Tutup mulutmu. Jika banyak bicara, aku akan mengusirmu!"
Shui Kian Hua marah dan berkata, "Baik, baik, aku benar-benar
buta karena telah menikah dengan orang yang begitu ceroboh!"
Xin Suan tertawa dan berkata, "Ayo! Kita pergi ke hutan yang di
ada depan sana." Di menarik Shui Kian Hua dan meloncat ke depan. Shui Kian Hua
terus membalikkan kepalanya untuk melihat dan dengan cemas dia
bertanya, "Apakah kau tidak takut kalau dia akan kabur?"
"Sifatnya sama seperti diriku, dia tidak akan kabur...."
Xin Suan menariknya masuk ke dalam hutan. Mereka memilih
sebuah tempat di mana mereka bisa mengawasi Gu Shi.
Shui Kian Hua menarik nafas, "Benar-benar seperti sebuah
lelucon. Dengan susah payah kita mencarinya, tapi sekarang kita
harus menunggunya sembuh baru bertarung!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba-tiba Xin Suan menarik dan menindihnya, kemudian
tangannya sudah mulai menggerayangi tubuh Shui Kian Hua.
Shui Kian Hua memberontak dan berkata, "Kau mau apa?"
"Tempat ini tidak ada siapapun...." Xin Suan tertawa.
0-0-dwkz-0-0 Hari semakin gelap. Shui Xian Hua berada dalam pelukan Xin Suan. Dengan suara
kecil dia berkata, "Hari sudah gelap, malam ini?"
"Malam ini ldta menginap di sini."
"Kita akan makan apa?"
"Makan kelinci panggang."
"Mana ada kelinci liar di sinir?"
"Kau nyalakan api dulu, aku akan menangkap kelinci liar untuk
dipanggang." Shui Xian Hua sibuk mencari kayu bakar. Dia menyalakan api.
Begitu api menyala dengan besar, Xin Suan sudah kembali. Dia
membawa seekor kelinci dan menyerahkan kelinci itu kepada Shui
Xian Hua dan berkata, "Bawalah kelinci ini ke dalam sungai, belah
dadanya. Semenjak kita menikah, kau belum pernah memasak
untukku!" Shui Xian Hua memelototi Xin Suan tapi dia tetap membawa
kelinci itu untuk dibersihkan, kemudian membawanya kembali untuk
dipanggang. Tidak lama daging kelinci sudah matang.
"Sayang tidak ada arak di sini," kata Xin Suan.
"Di rumah Tuan Zhu Lai ada. Aku akan
mengambilnya, bagaimana?" tanya Shui Xian Hua.
http://dewi-kz.info/ pergi untuk Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak perlu." "Aku juga ingin minum. Aku akan minta ke sana!"
Xin Suan menariknya supaya kembali duduk dan berkata,
"Duduklah, jangan mempunyai pikiran ingin kabur!"
"Apa?" Shui Xian Hua tertawa.
"Kau ingin memberitahu Dong Hai Xian Niang supaya dia datang
dan menangkap Gu Shi. Kau kira aku tidak tahu?"
"Kau benar-benar orang yang selalu menaruh curiga!"
Xin Suan mengeluarkan pisau kecil lalu membagi daging kelinci
itu menjadi 3 bagian. Dia memilih yang terbaik untuk Shui X ian Hua
dan berkata, "Makanlah!"
Dengan cepat Shui X ian Hua menghabiskan daging kelinci itu.
Xin Suan memakan potongan yang lain kemudian dia berdiri dan
berkata, "Aku akan mengantar potongan daging kelinci ini untuk Gu
Shi." Shui Xian Hua mengerutkan dahi dan berkata, "Dia bukan
saudara kandungmu, mengapa kau begitu memperhatikan dia?"
"Jangan cerewet!"
Xin Suan keluar dari hutan kemudian meloncat lewat sungai dan
naik ke atas tebing dan sampai di tempat persembunyian Gu Shi.
Dia berteriak, "Gu Shi, aku datang untuk mengantarkan makanan
untukmu." Tapi Gu Shi tidak keluar. Dari balik batu besar dia menjawab
Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dengan dingin, "Katanya kau tidak akan menggangguku!"
"Aku datang untuk mengantarkan daging kelinci untukmu. Jika
perut lapar, luka sulit disembuhkan."
"Aku tidak lapar!"
"Tidak ada racun di dalamnya, kau tenang saja!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gu Shi menjulurkan kepalanya untuk melihat Xin Suan. Tiba-tiba
dia tertawa lepas dan berkata, "Kau orang yang bisa dijadikan
sahabat. Tapi aku beritahu kepadamu, begitu kita bertarung,
tanganku tidak bermata dan aku tidak akan memberimu
kesempatan untuk kabur."
"Akupun sama seperti itu."
Gu Shi mengulurkan tangannya dan berkata, "Baiklah, lemparkan
saja ke sini!" Xin Suan me lempar daging kelinci itu. Dia segera membalikkan
badannya dan pergi. Tapi Gu Shi berteriak, "Tunggu!"
"Apa yang masih kau butuhkan?"
"Aku tidak membutuhkan apa-apa, aku hanya
memberitahumu, besok aku bisa bertarung denganmu."
ingin "Luka dalammu sepertinya sangat berat, lebih baik tunggu satu
hari lagi sampai lukamu sembuh total."
Dengan mantap Gu Shi berkata, "Besok pagi!"
"Baik, aku akan mengikati kemauanmu!"
Xin Suan kembali ke tempat semula, duduk di sisi perapian dan
mulai makan daging kelincinya.
"Apakah dia mau menerima makanan pemberianmu?" tanya Shui
Kian Hua. Xin Suan mengangguk. "Apakah dia mengatakan sesuatu?"
"Dia mengatakan kalau besok pagi dia sudah bisa bertarung
denganku." "Apakah kau yakin bisa menang?"
"Tidak, tapi kau tenang saja. Aku tidak akan membuatmu
menjadi janda." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah kenyang makan daging kelinci dan pergi ke sungai kecil
itu untuk mencari air minum, dia kembali lagi ke tempatnya
kemudian duduk bersila dan berkata, "Mulai sekarang kau jangan
menggangguku. Aku ingin duduk diam ...."
Sesudah itu dia memejamkan matanya seperti seorang biksu tua
yang sedang bersemedi, tidak bicara juga tidak bergerak.
Shui Kian Hua tahu Xin Suan sedang mempersiapkan tenaganya
supaya bisa bertarung dengan Wu King Jian Ke Gu Shi besok" pagi,
maka diapun duduk di pinggir tidak mengganggu semedi suaminya.
0-0-dwkz-0-0 Waktu baru menunjukkan pukul 5 dini hari, bumi dan langit
masih gelap. Wu King Jian Ke Gu Shi sudah turun dari tempat
persembunyiannya. Dia berdiri di atas sebuah batu besar yang ada
di sungai itu. Dia menarik nafas panjang kemudian dengan dingin berkata, "Xin
Suan, waktunya sudah tiba!"
Xin Suan membuka kedua matanya, pelan-pelan berdiri dan
keluar dari hutan lalu berkata, "Hari belum juga terang, mengapa
harus terburu-buru?"
"Aku ingin sebelum matahari terbit sudah bisa turun dari gunung
ini," Gu Shi tertawa dingin.
"Baiklah, apakah kau yakin rencanamu bisa tercapai?" Xin Suan
tersenyum. Dia sudah berjalan ke arah sungai dan berdiri di sebelah timur
kemudian mencabut pedangnya!
Shui Xian Hua adalah perempuan yang berpengalaman di dunia
persilatan, tapi hari ini dia melihat Xin Suan dan Gu Shi, dua orang
pemuda terkuat di dunia persilatan sedang berdiri saling
berhadapan, hatinya terus bergetar. Dia merasa seperti akan terjadi
gunung meletus dan bumi terbelah menjadi dua.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Karena itu dia berdiri di sisi sungai dan dengan cemas
menunggu. Wu Xing Jian Ke Gu Shi berdiri di atas batu besar. Dia diam
dengan lama melihat Xin Suan, setelah itu dia baru mencabut
pedangnya. Sudut mulut terlihat tawanya yang bengis. Pelan-pelan
dia berkata, "Kau boleh menyerang dulu!"
Xin Suan sangat tenang. Pedang diletakkan secara simetris di
depan dadanya. Dia tersenyum dan berkata, "Mengapa kau tidak
turun?" Wu Xing Jian Ke Gu Shi segera meloncat turun dari batu dan
maju 3 langkah. Wajahnya tetap terpeta tawa sadis dan dia
bertanya, "Apakah seperti itu saja sudah cukup bagimu?"
"Ya," Xin Suan mengangguk.
Di dalam sungai banyak batu besar atau batu yang lebih kecil,
tapi tempat di mana mereka berdiri agak datar, cocok sebagai
tempat untuk bertarung. Dua orang dengan 4 mata saling memandang. Walaupun
disekeliling masih sangat sepi tapi udara di sana dipenuhi dengan
aura tegang dan siap membunuh!
Xin Suan seperti belum ingin bergerak dulu karena itu dia diam
dan berdiri. Gu Shi menunggu. Melihat Xin Suan lama tidak mengeluarkan
serangan, dia sedikit tidak sabar dan berkata, "Aku sudah
mengatakan sebelum matahari terbit, aku sudah harus turun dari
sini. Jika kau tidak mau menyerang dulu, aku yang akan mulai
menyerang!" Xin Suan dengan tenang menjawab, "Jangan merasa sungkan!"
Wajah Gu Shi mulai muncul hawa membunuh. Dia mengangkat
pedang panjangnya dengan kuat.
Pedang panjang itu terbuat dari bahan baja yang bagus dan
kuat. Begitu dia mengangkat dengan tenaga besar, pedang baja itu
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terlihat seperti pedang ringan, dan mengeluarkan suara WUSH
WUSH WUSH! Xin Suan tetap berdiri diam dan tidak bergerak. Dia seperti
sebuah gunung batu. Gu Shi maju selangkah, pedang diletakkan di depan dengan
posisi menyerang. Xin Suan tetap tidak bergerak.
Gu Shi tertawa dingin dan berkata, "Terimalah seranganku 1"
Pedang berkilau, cahaya bersinar ke segala arah. Hanya sebentar
ujung pedang Gu Shi sudah berada di depan tenggorokan Xin Suan!
Tiba-tiba Xin Suan tertawa, tubuhnya mulai bergoyang seperti air
mengalir dan seperti awan beriak. Dengan lincah dia menghindar
sejauh 3 kaki kemudian dengan cepat kembali ke tempat semula.
Pedang diangkat dan diputar tampak ada cahaya yang memancar!
Hanya sebentar kilauan pedang itu seperti meledak dengan cepat
juga berubah menjadi titik-titik bintang, mennghampiri wajah Gu
Shi. "Ilmu pedang yang bagus!"
Gu Shi berteriak. Diiringi teriakannya, dia berjongkok, kemudian
pedangnya diangkat. Pedang seperti ular yang menjulurkan
lidahnya. Dia menyerang 3 kali lagi.
TING, TING, TING! Dua pedang saling beradu seperti petir.
Xin Suan menahan serangannya sebanyak 3 kali. Dia juga mulai
membalas. Pedang panjangnya terus menyerang.
Setiap jurus pedang yang keluar seperti petir yang terus terus
meledak! http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gu Shi tidak mau mengalah. Pedangnya terus berubah-ubah
seperti naga yang sedang bermain. Dalam suara TING, TING itu, dia
bisa mencairkan serangan Xin Suan....
Dua belah pihak bermain pedang semakin cepat juga semakin
ganas, seperti 2 ekor naga yang sedang berkelahi di langit. Kilauan
pedang menusuk mata! Mereka sudah bertarung 50 jurus lebih kemudian tampak kedua
pihak berpisah dan masing-masing melompat jauh.
Xin Suan kembali ke posisi timur.
Gu Shi tetap berada di sebelah barat.
Mereka beristirahat sebentar kemudian 4 mata itu saling menatap
lagi. Mata memandang, kaki mulai bergeser. Mereka siap bertarung
memasuki babak kedua. Satu kaki bergeser ke kanan, satu kaki bergeser ke kiri tapi
masing-masing sedang mencari lowongan dari lawannya....
"Hei!" Gu Shi berteriak. Dia mulai menyerang lagi. Pedang diangkat dan
diputar. Segera langit dipenuhi oleh bintang. Bintang ini terbang
menutupi kepala Xin Suan!
Xin Suan mundur sedikit, tubuhnya setengah berjongkok. Kedua
tangannya memegang pedang. Dengan gaya memancing, dia
menggetarkan pedang 2 kali dengan cepat.
Kedua getaran pedang itu menimbulkan pemandangan aneh.
Seperti burung merak yang sedang membuka ekornya, sangat
indah! "Ting, ting!" Ada suara kecil berbunyi, keluarlah titik-titik api. Serangan Gu Shi
yang aneh tidak tampak lagi!
Xin Suan mengambil kesempatan ini untuk menyerang.
Pedangnya bergerak seperti belut terus berjalan ke depan!
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gu Shi dengan cepat mundur 3 langkah, tiba-tiba dia
mengeluarkan jurus aneh lagi. Pedang terus berputar menjadi 5 titik
bintang terang, menyerang pada 5 titik nadi bagian dada Xin Suan.
Kelima titik bintang begitu muncul bentuknya seperu cakar naga,
keluar dengan cepat dan aneh. Tapi memberi kesan sangat ringan
dan. Membuat orang tidak bisa menebak mana titik bintang yang
asli dan mana yang tipuan.
Xin Suan tahu bagaimana lihainya jurus ini, dia segera berlari
keluar dari lingkaran itu.
Ternyata Gu Shi mengeluarkan jurus pedang Mi Zhong pada
bagian membunuh orang, nama jurusnya adalah Shen Long Tan
Zhao (Naga sakti menjulurkan cakar). Dulu Xin Suan pernah
mendengar dari gurunya nama jurus pedang Mi Zhong yaitu Shen
Long Jiu Shi (Sembilan jurus naga sakti). Jurus yang paling lihai
bernama Shen Long Tan Zhao. Jurus ini pernah mengalahkan
pesilat-pesilat tangguh di Zhong Yuan. Sampai sekarang belum ada
yang sanggup memecahkan jurus ini. Jurus ini adalah jurus yang
paling lihai di dunia persilatan dari golongan ilmu pedang.
Tian Shan Tun Jian Xian pernah mencari tahu cara
menanggulanginya beberapa tahun yang lalu. Dia berharap bisa
mendapatkan cara untuk mencairkan jurus Shen Long T an Zhao ini.
Tapi pada akhirnya dia tetap tidak bisa menemukan cara
mencairkannya, karena itu dia berpesan kepada Xin Suan, jika
bertemu dengan jurus ini cara yang terbaik adalah segera lari dari
sana, jangan memaksa harus menyambut atau menahan jurus ini.
Karena itu begitu melihat lawannya mengeluarkan jurus Shen
Long Tan Zhao, dia segera lari untuk menghindar.
Walaupun dia lari dengan cepat, tapi begitu dia berlari kira-kira
ada 6-7 meter, dia me lihat baju bagian dadanya sudah berlubang.
Dia menghembus nafas dan bergidik ngeri.
Gu Shi mengira begitu jurus Shen Long Tan Zhao dikeluarkan,
jurus ini akan membuat Xin Suan terluka berat, tapi ternyata jurus
itu ternyata hanya sanggup mencakar hingga sobek baju Xin Suan
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bagian dada. Dia merasa kaget dan berkata, "Bocah! Kau benarbenar membuatku kagum!"
Xin Suan menenangkan hatinya. Dia tertawa ringan dan berkata,
"Jangan sombong! Jurus Shen Long Tan Zhao bukan jurus yang
paling dasyat!" "Bagaimana kalau kau mencobanya lagi?" tanya Gu Shi tertawa
dingin. "Silakan!" jawab Xin Suan.
Gu Shi benar-benar marah. Dengan sekuat tenaga dia meloncat
keluar. Dengan marah, dia mengangkat pedangnya kemudian jurus
Shen Long Tan Zhao dikeluarkan lagi.
Pada waktu itu terlihat 5 titik bintang terang lagi!
Xin Suan tidak berani menyambut atau menahan. Dia lari lagi dan
terus berlari ke sisi. Gu Shi sangat marah dan berkata, "Bocah, jika kau seorang yang
berilmu, sambutlah jurus ini!"
Begitu Xin Suan lari kurang lebih 4 meter, tiba-tiba dia maju dan
berkata sambil tertawa, "Terimalah satu jurusku!"
Terlihat sinar pelangi pedang membawa suara yang besar,
menggulung ke depan Gu Shi. Tiba-tiba dia meloncat lagi ke atas,
tubuhnya bergerak seperti naga yang sedang berputar. Posisi kepala
di bawah dan kaki berada di atas kemudian dia membuat cahaya
pedang lagi, seperti air terjun yanng menyiram kepala Gu Shi!
Gu Shi tidak mau menghindar. Mulutnya mengeluarkan suara
keras. Dia berjongkok dan membuat posisinya menjadi telungkup.
Tapi tiba-tiba dia membalikkan tubuhnya, pedangpun menusuk ke
atas. "TING! TING!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Suara keras yang bisa membuat telinga menjadi tuli. Mungkin Gu
Shi mencairkan jurus Xin Suan pada saat kurang tepat. Dia
berguling kira-kira beberapa meter.
Xin Suan sudah turun. Dia tidak mengambil kesempatan ini untuk
mengejar. Dia hanya tertawa dan berkata, "Sekarang apakah kita
sudah impas?" Wajah Gu Shi berubah dia benar-benar menjadi sangat marah.
Ternyata pundak kanannya telah tergores oleh pedang Xin Suan.
Kebetulan tidak melukai kulit maupun dagingnya.
Tapi Gu Shi tetap sangat marah, karena ini adalah pertama
kalinya dia gagal. Semenjak dia berkelana di dunia persilatan, dia
mengira ilmu pedang miliknya tidak terkalahkan di dunia persilatan.
Sekarang dia baru tahu semua tidak seperti itu. Dia baru tahu
ternyata di dunia ini masih ada seorang lawan kuat. Dia sangat tidak
suka hal ini! Pelan-pelan dia berdiri, hawa membunuh di wajahnya semakin
menebal. Kedua matanya bersorot ganas seperti binatang buas.
Xin Suan tahu akan terjadi lagi pertarungan hebat, tapi dia tidak
gentar ataupun takut. Dengan konsentrasi penuh dia melihat
pedang Gu Shi. Sikapnya sangat tenang.
Gu Shi dengan dingin berkata, "Aku punya ide."
Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Aku siap mendengarnya."
"Hari ini kita jangan berhenti dari pertarungan ini, kita bertarung
hingga salah seorang dari kita telah menjadi mayat!"
"Sejak tadi aku memang sudah merencanakan hal ini," kata Xin
Suan. Gu Shi tertawa, kakinya mulai bergeser dan siap menyerang.
Posisi Xin Suan tetap seperti tadi tidak berubah. Dia tetap tidak
mau menyerang dulu. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba-tiba Gu Shi berteriak. Pedang diangkat dan sekaligus
mengeluarkan serangan berturut-turut 10 jurus lebih. Cahaya
pedang yang digetarkan seperti dewi langit yang sedang menabur
bunga, seperti terbang selapis demi selapis.
Xin Suan tidak menyerang dengan tergesa-gesa. Dia mengambil
posisi bertahan, kemudian sejurus demi sejurus dia mulai
memecahkan ilmu pedang Gu Shi....
Mereka bertarung ratusan jurus lagi, tapi kedudukan mereka
tetap seimbang, tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang.
Shui Kian Hua yang masih berdiri di sisi hutan me lihat pertarungan.
Dia lupa dengan ketegangannya. Dia hanya melihat dengan mata
membelalak, seperti mabuk dan terbius.
Sebab ilmu pedang Xin Suan dan Gu Shi benar-benar sangat
tinggi. Jurus-jurus yang mereka gunakan banyak yang belum
pernah dilihat Shui Kian Hua.
Hanya sebentar, puluhan jurus sudah berlalu lagi. Langit sebelah
timur mulai terlihat terang.
Tidak lama kemudian matahari pagi mulai terbit dan bersinar
dengan cahaya sangat terang.
Tiba-tiba Xin Suan mulai merobah dari bertahan menjadi
menyerang dengan hebat, seperti angin yang meniup awan. Setiap
jurus terlihat sangat hebat. Setiap jurusnya penuh dengan hawa
membunuh! Jika yang ada di hadapannya bukan Gu Shi, serangan yang
begitu dasyat seperti ini pasti tidak akan bisa ditahan. Tapi Gu Shi
bukan orang biasa, dia tetap bertahan sejurus demi sejurus
mengatasi serangan Xin Suan.
Tiba-tiba Xin Suan tertawa panjang. Jurus Tui Chuang Wang Y ue
(Mendorong jendela melihat rembulan) sudah dilancarkan.
Gu Shi tertawa dingin, dengan jurus Shen Long Pai Wei (Naga
sakti menggoyang ekor) dia mencoba menahan serangan Xin Suan.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"TANG!" dua pedang saling beradu, dan segera mengeluarkan
percikan api. Reflek Gu Shi bergerak cepat. Pedang panjang itu naik dan
menggambar sebuah lingkaran. Dia seperti melempar sebuah
lingkaran api ke kepala Xin Suan.
Kepala Xin Suan dimiringkan. Dia mengeluarkan jurus Ki Niu
Wang Yue (Badak melihat rembulan). Dengan pedangnya secara
simetris memotong pinggang Gu Shi.
Mereka berdua sama-sama mempunyai semangat tinggi dan
tenaga yang tiada habisnya, mereka terus mengeluarkan jurus yang
semakin lama semakin aneh. Setiap serangan dari berbagai jurus
dilakukan sambil berjaga diri, semuanya dilakukan dengan lengkap
dan setiap jurus penuh dengan nafsu membunuh yang tebal.
Gerakan tubuh mereka baik meloncat atau berjongkok, gerakannya
seperti angin. Matahari terlihat separuh, cahaya berwarna kuning membuat
keadaan remang-remang, sulit untuk melihat....
Karena Gu Shi menghadap ke timur, maka kedua matanya tanpa
bisa dihalangi terus memandang matahari yang bersinar
menyilaukan. Karena itu matanya lama-lama menjadi pedas, sulit
dibuka. Dia adalah orang pintar. Begitu me lihat posisinya tidak
menguntungkan, segera dia meloncat ke sisi. Dia berusaha
mengubah posisi berdirinya.
Tapi Xin Suan sama sekali tidak memberi kesempatan
kepadanya. Dia seperti bayangan terus menempel, tidak memberi
kesempatan bagi Gu Shi mengubah posisi.
Xin Suan sanggup melakukannya.
Gu Shi melihat Xin Suan menyerangnya dengan akal seperti itu,
dia marah. Dia berteriak sekuat tenaga dan ilmu pedangnya
berobah. Pedang dimainkan seperti jala cahaya berwarna biru juga
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seperti kumpulan serangga yang menutupi langit dan bumi,
terdengar suara pedang yang keras.
Dia menyerang dengan sekuat tenaga, serangannya benar-benar
membuat orang gentar. Tapi hasil serangannya malah sebaliknya,
karena dia menghadap matahari. Kilauan cahaya matahari membuat
penglihatannya menjadi berkurang. Dia memainkan pedang seperti
jala, tapi penglihatannya semakin terganggu.
Tapi begitu dia menyerang dengan dasyat, jurus ini membuat Xin
Suan merasa kesakitan pada saat menahannya. Begitu dia
menerima puluhan jurus, Xin Suan mulai merasa kewalahan, maka
dia bertekad melakukan suatu serangan berbahaya dan berharap
bisa berhasil". TANG! Tiba-tiba pedang Xin Suan tergetar dan melayang ke atas. Gu Shi
tidak menduga bisa membuat pedang Xin Suan terlepas, bisa
mendapatkan hasil seperti ini benar-benar membuat dirinya senang
sehingga gerakannya sedikit lambat. Tapi sebelum dia mengambil
kesempatan untuk melanjutkan gerakannya membunuh..
Tiba-tiba sebuah tendangan yang tidak di duga dan tidak bisa di
hindari melayang kearah dadanya, BUG!
Jantungnya telah terkena tendangan itu!
Tendangan ini adalah siasat yang disusun Xin Suan. Bisa
dikatakan tendangan ini telah menghabiskan seluruh tenaganya.
Gu Shi berteriak. Kedua matanya membelalak dengan besar.
Wajahnya pucat, pedang yang masih dipegangnya segera terjatuh.
Kedua tangannya gemetar memegang dadanya, kemudian dia
berlutut dan akhirnya roboh ke bawah.
Kepalanya menunduk! Awalnya ketika Shui Xian Hua melihat pedang Xin Suan terlepas
dan melayang, dia merasa kaget, arwahnya seperti terbang
karenanya. Begitu melihat Gu Shi terkena tendangan hingga jatuh
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berlutut, dia baru terbangun dari rasa kagetnya dan meloncat-loncat
karena kegirangan. Dengan senang dia berteriak, "Xin Suan! Kau
menang. Akhirnya kau menang!''
Sambil berteriak, dia berlari ke sana.
Xin Suan memungut pedangnya dan memasukan kembali ke
dalam sarung. Dia berpesan, "Periksalah badannya, apakah buku
daftar nama itu masih ada?"
Shui Xian Hua melihat Gu Shi berlutut sambil menundukkan
kepalanya dan tidak bergerak lagi. Dia menganggap Gu Shi masih
ada tenaga untuk membunuh, dia merasa sedikit takut dan tidak
berani mendekat untuk memeriksa keberadaan daftar nama itu.
Xin Suan tersenyum dan bertanya, "Kenapa?"
"Apakah kau tahu, ulat mati tapi tidak membeku. Walaupun dia
terluka, tapi aku tetap tidak bisa melawannya!" kata Shui Xian Hua.
"Jangan takut, dia sudah mati," Xin Suan tertawa.
"Mati?" Shui X ian Hua berseru dengan kaget.
"Kalau dia tidak mati, itu namanya sihir."
Setengah percaya setengah tidak dengan berhati-hati, Shui Xian
Hua mendekati Gu Shi. Dia mendorong Gu Shi, tapi segea dia berlari
dengan cepat ke samping. Gu Shi yang tadi didorong oleh Shui Xian Hua, roboh ke sisi.
Sekarang Shui Xian Hua baru bisa melihat keadaannya. Wajah Gu
Shi tampak sudah tidak bernyawa, mulutnya masih terus
mengeluarkan darah. Benar, Gu Shi sudah mati!
Shui Xian Hua menghembuskan nafas panjang dan segera
memeriksa tubuhnya. Dengan cepat dari balik dada Gu Shi, Shui
Xian Hua mendapatkan buku daftar nama itu.
Dia me lihat sebentar dengan senang berkata, "Betul! Ini adalah
buku daftar namanya!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xin Suan menarik nafas dan berkata, "Sebenarnya aku adalah
orang yang mengantarkan barang ini, tapi sekarang aku malah
menjadi orang yang merampok barang ini. Pangeran ke-13 pasti
tidak menyangka telah terjadi perubahan seperti ini...."
Shui Xian Hua terus tertawa dan berkata, "Kau sudah berbuat
kebaikan, kau sudah menyelamatkan beratus-ratus nyawa orang!'
Xin Suan mengangkat bahunya dan berkata, "Aku berharap ada
yang membayarku 100 ribu tail perak lagi."
Shui Kian Hua menyimpan buku daftar nama itu. Dengan tertawa
berkata, "Kau sudah beruntung mendapatkan 100 ribu tail perak,
aku juga- telah menyumbang 100 ribu tail, apakah kau masih
merasa tidak puas?" "Kalau ditambah 100 ribu tail lagi, aku bisa menolong lebih
banyak orang." "Baiklah, aku akan bicara lagi kepada Pan Long Da Kia. Aku kira
dia akan dengan senang hati membantumu."
"Sudahlah, menolong orang seperti menolong kebakaran. Aku
tidak mau lama-lama diam di sini. Sekarang mari kita kembali dulu
ke rumah Tuan Zhu Lai. Serahkan buku daftar nama itu kepada Nian
Cai Kia. Nanti dia akan memberikannya kepada Pan Long Da Kia.
Sekarang kita segera pergi ke Shan Dong untuk menolong orang
yang terkena bencana di sana!"
Dengan senang Shui Kian Hua berkata, "Baiklah, mari sekarang
kita cepat ke sana!"
Dia memegang tangan Xin Suan. Mereka berdua berpegangan
tangan keluar dari jalur sungai itu dan kembali ke tempat tinggal
Tuan Zhu Lai. Matahari pagi sudah sangat tinggi. Bumi sudah menggeliat
bangun dari tidurnya...! Tamat Bandung. 21 Nopember 2006 Salam hormat
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
(See Yan Tjin Djin) http://dewi-kz.info/ Mutiara Hitam 13 Kisah Si Bangau Putih Bu Kek Sian Su 14 Karya Kho Ping Hoo Pedang Keadilan 28
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama