Ceritasilat Novel Online

Pedang Pusaka Dewi Kahyangan 14

Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung Bagian 14


menariknank telmganya sendiri "Kalian suruh siau loji bagaimana mengatakannya
dari awal Ceritanya sangat panjang Aih Dia berlan ke sana ke man seperti orang
linglung Mengapa tidak mencari Siau loji dan merundingkan masalah ini " gumamnya
seperti kepada diri sendiri.
Ciu Suang segera mencibirkan bibirnya mengeiek.
"Mengapa harus merundingkannya denganmu?".
"Kalau dia berunding dulu dengan Siau loji, tentu tidak perlu berlan ke sana ke
mari mencari orang yang bisa mengobati penyakit".
Sejak tadi Cun Hong tidak berkata apa-apa Dia hanya berdiri di sudut dan
mendengarkan perdebatan antara laki-laki kurus itu dengan ketiga saudaranya
Sekarang mendengar laki-laki itu mengatakan 'mencari orang yang bisa mengobati
penyakit' pikirannya langsung tergerak.".
"Apakah kau kenal dengan Ji siocia kami?".
LakMaki kurus itu tersenyum dengan penuh kebanggaan Kembali sebaris giginya
yang kek ningkuningan dipamerkan lebar-lebar.
"Bukan hanya kenal saja. Kami malah merupakan kawan baik," sahutnya.
Tung Soat langsung mendengus dingin.
"Masa Ji siocia kami bisa berkawan dengan orang sepertimu?".
Laki-laki kurus itu memijit-mijit hidungnya yang seperti hidung burung betet itu
Sepasang matanya langsung mendelik.
"Apa" Kau anggap siau loji tidak pantas berkawan dengan Siocia kalian" Kalau
tidak percaya, apabila beriemu dengannya nanti, tanyakan saja langsung. Coba lihat
apakah dia mengakuinya atau tidak Mendengar.
Siau loji sudi menganggapnya sebagai kawan baik, Tiong kouwnio sendiri pasti
akan kegirangan setengah mati!".
Tung Soat memandangnya dengan tatapan kurang peccaya. Cun Hong lebih
bijaksana. Dia tidak mempersoalkan benar atau tidaknya keterangan laki-laki
kurus tersebut. "Tadi kau mengatakan bahwa Siocia kami berlari kesana ke mari untuk mencari
orang yang dapat mengobati penyakit. Apa arti ucapanmu itu?" tanyanya purapura tidak
mengerti. "Memangnya ucapan Siau loji salah. Apakah dia tidak berlari kesana kemari
mencari orang yang bisa mengobati penyakit sampai-sampai melupakan diriku ini?".
"Rupanya kau seorang tabib?" tanya Cun Hong.
Laki-laki kurus itu tersenyum simpul.
"Sebetulnya siau loji seorang peramat nasib," Sampai setengah harian berkutat
kesana kemari temyata dia adalah Seng mia lo si tukang ramal.
"Kalau hanya bisa melihat nasib, untuk iapa mencari Ji siocia kami?" tanya Cun
hong mulai kesal. "Aih." Laki-laki kurus itu menarik nafas panjang "Tetapi penyakit yang diderita
saudaraku itu, siau loji mengerti sekali".
"Rupanya kau adalah saudara Yok siang kong?" tanya Cun Hong.
Laki-laki kurus ilu menganggukkan kepalanya berkali kali.
'Tidak salah lagi. Dia memang sute siau loji''.
Cun Hong menatapnya dengan seksama.
Yok siangkong begitu tarnpan dan cerdas llmu silatnya juga sangat tinggi Mengapa
suhengnya begini ketololtololan" Pikirnya dalam hati Namun dan luar dia
tersenyum. 'Apakah kau benar benar dapat menyembuhkan luka yang diderita oleh Yok
Siangkong?". Sekali lagi laki laki kurus itu menganggukkan kepalanya.
"Bukannya Siau loji membual Penyakit yang diderita suteku ilu, hanya siau loji
yang dapat menyembuhkannya biarpun Tiong kouwnio pergi menemui kakeknya juga sia
sia saja," sahutnya dengan nada yakin.
"Ji siocia justru sedang menuju ke tempat Lao sin sian," tukas Tung Soat.
Dia memang paling mudah terpancing.
Baru saja Cun Hong bermat mencegah, namun sudah lerlambat Terdengar laki-laki
ku rus itu mengeluarkan suara desahan dari mulutnya.
"Dia menuju ke Soat san'" Bukankah benar benar nnenyusahkan siau loji" Baiklah,
sekarang juga siau loji akan menyusul mereka Mudah mudahan masih keburu ."
Belum tagi kumandang suaranya lenyap, tubuhnya langsung melesat bagai mercon air
mancur yang sering dimainkan anak-anak dan lenyap dalam kegelapan malam.
Sia Ho meieletkan lidahnya.
"Cepat sekaii gerakan tubuhnya!".
Cun Hong menolehkan kepalanya ke arah Tung Soat.
"Mulutmu memang kelewatan Asal-usulnya saja kita masih belum tahu, bagaimana
boleh sembarangan memberitahukan tujuan Ji siocia?" tegurnya seakan menyalahkan.
"Bukankah dia sendiri yang mengatakan bahwa dia adalah suheng dari Yok
siangkong?" sahut Tung Soat kurang puas.
"Apakah kita bisa mempercayai ucapannya begitu saja?" bentak Cun Hong.
"Betul Kalau dilihat dan tampangnya saja, rasanya dia bukan orang baik-baik,"
tukas Sia Ho. Tung Soat Jadi ketakutan mendengar perdebatan mereka.
"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?".
"llmu silat orang Ini tampaknya sangat tinggi Lebih baik kita segera berangkat
menyusul Ji siocia dan rnemperingatkannya agar berhati-hati.".
Sia Ho menganggukkan kepalanya.
"Baik, mari kita berangkati".
Keempat orang itu tidak menunda waktu lagi. Dengan menghimpun hawa murni,
mereka mengerahkan ginkang masing-masing dan melesat secepat kilat menembus
kegelapan malam. Sudah cukup lama Tlong Hui Ciong meninggalkan mereka.
Apalagi Ji siocianya itu menggunakan kerata kuda yang dikendalikan oteh seorang
ahli seperti Yu Kim Piau. Apakah mereka dapat menyusulnya atau tidak masih
merupakan suatu pertanyaan yang belum dapat dipastikan jawabannya.
Baglan Empat Puluh Sembilan.
Fajar perlahan-lahan mulai menyingsing. Dari ujung hutan terlihat segurat sinar
kekuningan yang indah dan terang. Kabut-kabut yang sedang melayang mulai menipis
Di atas jalanan masih terlihat selapis salju yang tipis.
Sebuah kereta dengan dua ekor kuda yang menariknya berlari mendatangi dari arah
timur Roda kereta berputar dengan kencang meninggalkan dua baris jejak di atas
salju yang tipis. Di depan sudah terlihat kuil Oey Wong si Dafam waktu selama dua
kentungan, mereka sudah menempuh perjalanan sejauh dua ratus li Hal ini
merupakan batas tertinggi bagi seorang pengendara kereta.
Tepat pada saat itu, terdengar suara.
"Serrr!" seperti desiran angm. Sesosok bayangan melesat dari arah kiri hutan dan
mencelat turun di depan kereta. Lebih lepat kalau dikatakan menghadang di tengah
jalan. Orang itu merupakan orang tua yang tinggi kurus Pakaiannya berwarna kuning.
Jaraknya dengan kereta masih ada tujuh delapan depa. Tetapi dia berteriak dengan
suara lantang. "Kereta yang sedang mendatangi harap berhenti!".
Kereta dilarikan dengan kencang. Jarak tujuh detapan depa sebentar saja sudah
dicapainya. Tetapi jarak itu juga cukup bagi kereta itu untuk berhenti secara
mendadak Ternyata orang yang duduk di dalam kereta adatah Hu Toanio. Tiong Hui
Ciong yang sedang membawa Yok Sau Cun menuju Soat san. Keadaan anak muda itu
tidak sadarkan diri. Yang mengendarai kereta sudah tentu Yu Kim Piau yang ahli sekafi. Dia sedang
memecut kuda agar bertari lebih kencang ketika tiba-tiba ada seseorang yang
menghadang di tengah jalan.
Mendengar suara teriakan orang tersebut, terpaksa Yu Kim Piau menarik kembali
pecut di tangannya dan sekallgus menarik tali kendali kuda agar kereta dapat
berhenti seketika. Untung saja Yu Kim Piau adalah seorang ahli dalam bldang yang satu ini
Pada saat yang tepat dia dapat menghentikan kereta kuda. Padahal jarak antara orang
itu dengan keretanya hanya tinggal sekitar lima cun saja.
"Apakah kau kepingin mati?" bentak Yu Kim Piau marah.
Orang tua berpakaian kuning itu langsung tersenyum lebar.
"Harap saudara jangan marah. Lao siu adalah Cian Poa Teng dari Kong Tong pai dan
ingin mohon bertemu dengan Tiong kouwnio ".
Tiong Hui Ciong sedang memejamkan matanya menghimpun tenaga Ketika kereta
tiba-tiba berhenti, dia membuka matanya dengan perasaan heran.
"Apa yang terjadi dengan kereta ini?".
Belum lagi Hu toanio sempat menjawab, Yu Kim Piau yang duduk di bagian depan
kereta sudah membalikkan tubuhnya dan menyahut dengan suara hormat.
"Lapor Ji siocia, ada seseorang yang mengaku dirinya bernama Cian Poa Teng dari
Kong Tong pai mohon bertemu.".
"Tanyakan padanya ada urusan apa?" kata Tiong Hui Ciong.
"Ji siocia tanya kau ada urusan apa ingin menemuinya?" tanya Yu Kim Piau
melanjutkan ucapan Tiong Hui Ciong. Cian Poa Teng segera maju beberapa langkah dan membungkukkan tubulinya
memberi hormat ke arah kereta.
"Cayhe Cian Poa Teng menghadap Tiong kouwnio " Tampaknya dia ingin bicara lang
sung dengan Tiong Hui Ciong. Tiong Hui Ciong tetap duduk di dalam kereta Dia hanya menymgkapkan tirai dan
meiongokkan kepalanya sedikit.
"Tidak perlu memakai segala macam per adatan. Apa maksud Yu huhoat
menghadang perjalananku ini?".
Sekali lagi Cian Poa Teng menjura dalam-dalam.
"Cayhe mendapat perintah dari Hue leng senbu untuk menyusul Tiong kouwnio.".
"Hue leng senbu memerintahkan engkau menyusul aku" Ada urusan apa sebenar
nya'?" tanya Tiong Hui Ciong diam diam merasa curiga.
"Maksud Hue leng senbu Ehem ehem . maksudnya agar Tiong kouwnio.. ."
Tampaknya orang tua itu merasa serba salah meneruskan kata katanya.
Tiong Hui Ciong mulai dapat meraba maksud hati Cian Poa Teng. Dia tersenyum
datar. "Kong Tong pai dan Soat san pai sudah sepertl keluarga sendiri. Yu huhoat ada
katakata yang hendak disampaikan Silah kan, tidak usah sungkan-sungkan.".
"Betul, betul," sahut Cian PoaTeng sambil terus menjura "Cayhe mengemban tugas
dari Senbu yang mendengar kabar bahwa Yok Sau Cun ditolong oleh Tiong kouwnio
Harap Tiong kouwnio dapat memberi muka kepada Lao siu agar meninggalkan anak
muda tersebut di tempat ini.
Tiong Hui Ciong marah sekali mendengar ucapannya. Dia mendengus dingin.
"Apakah ini perintah yang diberikan oleh Hue leng senbu?" tanyanya ketus.
"Betul, betul" Lagilagi Cian Poa Teng menjura. Bibirnya memaksakan seulas
senyuman. "Kalau bukan perintah dan Senbu, meskipun cayhe mempunyai lima
kepala |uga tidak berani menghada.ng perjalanan Tiong kouwnio".
Kembali Tiong Hui Ciong mendengus dingin.
"Bukankah kedudukan Cian Lao adalah Yu huhoat dari Kong Tong pai" Seorang
Huhoat juga dapat mengambi! keputusan bukan'?" sindirnya taJam.
"Tiong kouwnio memandang cayhe terlalu tinggi Dalam Kong Tong pai Cian lao
masih belum termasuk apa-apa. Cayhe masih mengharapkan petunjuk dari Tiong
kouwmo ". Tiong Hui Ciong menyingkapkan tirai kereta lebih ke atas. Ditatapnya Cian Poa
Teng dengan pandangan menusuk.
"Cian Lao adalah Yu huhoat dan Kong Tong pai. Aku ingin meminta petunjuk
tentang sesuatu....".
"Soal 'Meminta petunjuk' yang dikatakan Tiong kouwnio, mana berani cayhe
menerimanya?". Sekarang penglihatan Cian Poa Teng lebih jelas. Dia melihat sepasang mata gadis
itu begitu tajam menusuk. Pandangan gadis ini benar-benar dingin dan menggidikkan hati katanya dalam hati
Namun dia tidak menunjukkan perasaan apa-apa. Dia hanya meniura sekali lagi
kepada Tiong Hui Ciong sambil tersenyum lebar.
"Entah petunjuk apa yang Tiong kouwnio katakan Lao siu bersedia membersihkan
telinga untuk mendengarkan.".
"Yang ingin kutanyakan adalah apakah pihak Soat san pai kami harus mendengar
perintah pihak Kong Tong pai kalian?" tanyanya datar.
"Ucapan Tiong kouwnio terlalu berat." sahut Cian Poa Teng "Kong Tong pai dan
Soat san pai adalah mitra kerja sama Mana boleh terselip kata-kata 'mendengar
perintah' di antara keduanya?".
"Bagus kalau kau mengerti Hue leng senbu sudah melukai Yok Sau Cun. Bahkan dia
telah mengeluarkan ucapan untuk melepaskannya Aku membawanya dari tempat
orang orang Wi Yang pai dan menolongnya keluar Rasanya urusan ini tidak ada
kaitannya lagi dengan Kong Tong pai," sahut Tiong Hui Ciong.
"Ini ini...." Cian Poa Teng tidak dapat melanjutkan kata katanya.
"Mengandalkan apa Hue leng senbu meminta aku meninggalkan Yok Sau Cun di
tempat im" Mengapa Yu huhoat berani meminta aku meninggalkannya di sini?"
Tiong Hui Ciong seakan tidak memberinya kesempatan untuk membantah.
Cian Poa Teng dibuatnya kelabakan dan serba salah.
"Semua ini hanya kesalahpahaman Tiong kouwnio saja.. ".
"Cian Lao tidak perlu mengatakan apa-apa iagi. Mengharap aku meninggalkannya di
sini hanya mimpi!" kata Tiong Hui Clong dengan nada dingin. Diturunkannya
kembalf tirai kereta tersebut sambll memberi perintah "Yu Kim Piau, kita
lanjutkan perjalanan!". Cian Poa Teng sadar bahwa dla tidak dapat berkata apa-apa lagi Orang tua itu
terpaksa menjura dalam-dalam.
"Cayhe mohon diri." Dia membalikkan tubuhnya. Sepasang kakinya menutul kemudian
melesat meninggalkan tempat tersebut.
Baru saja bayangan tubuhnya menghilang, dari hutan sebelah kiri kembali terfihat
berkelebatnya beberapa sosok bayangan Terdengar suara teriakan dari orang yang
paling depan. "Tiong kouwnio, harap tunggu sebentar'".
Suara orang ini bening dan lantang Kumandangnya jelas terdengar sampai ke dalam
kereta Tanpa sadar Tiong Hui Ciong mengerutkan sepasang alisnya.
"Yu Kim Piau. siapa lagi yang datang?".
Yu Kim Piau sudah menggetarkan dunia kangouw selama sepuluh tahun lebih. Tentu
saja dia mengenali orang-orang yang datang itu.
"Lapor kepada Ji siocia, yang datang kali ini adalah Wi Yang sam kiat," sahutnya
segera. Tidak salah Yang datang menemui Wi yang sam kiat Wi Yang taihiap Hui Kin Siau,
Wi Lam cu dan Gi Hua to Selain itu ada Hui Fei Cin dan Siau Cui yang masih
menggunakan dandanan seorang pria.
Ketika Yu Kim Piau melaporkan kepada Tiong Hui Ciong Wi Yang taihiap Hui Kin


Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Siau sudah berjalan ke hadapan kereta. Dia segera merangkapkan sepasang
tangannya dan menjura dalam-dalam. "Wi Yang taihiap Hui Km Siau mengharap sahutan dari Tiong kouwnio'".
Orang sudah mengumumkan namanya dan mengharap sahutan dari dirinya, tentu saja
Tiong Hui Ciong tidak enak kalau sampai tidak rrielayani Dengan enggan dia
menyingkap tirai keretanya.
"Yang datang berkunjung ternyata Ciang bunjin dan Wi Yang pai Maafkan Tiong Hui
Ciong yang tidak menyambut dan jauh," katanya dingin.
"Tiong kouwnio terlalu sungkan ".
Tiong Hui Ciong mengedarkan pandangan matanya.
"Wi Yang sam kiat sudah terkenal di dunia kangouw sejak puluhan tahun yang lalu
Han ini rupanya berkumpul bersama dan meng hadang jalan pergiku Bolehkah kalau
aku bertanya ada petunjuk apa yang ingin disampaikan"'.
"Numpang tanya masih ada siapakah dalam kereta Tiong kouwnio itu?" tanya Wi Yang
taihiap. "Masih ada siapa pun di dalam keretaku, apakati Hui taihiap berhak
mengetahuinya'?" tanya Tiong Hui Ciong datar.
Ditapya sedemikian rupa, Hui Kin Siau langsung terdiam Dia belum sempat
menjawab apa-apa ketika Hui hujin yang ternyata ikut datang juga langsung
menukas "Tiong kouwnip, menurut ppnyelidikan kami, kau telah menyusup ke dalam Kui Hun
Ceng kami dan menculik Yok siangkong yang sedang terluka parah Aku rasa hal ini
memang kenyataan bukan'?".
Tiong Hui Ciong mendengus dingin.
"Menculik'" Mengapa aku harus menculiknya'?".
Hui Fei Cin langsung menghambur maju. Dia marah sekali mendengar ucapan Tiong
Hui Ciong. "Memangnya bukan kau yang menculik Yok siangkong" Kau masih ingin
memungkiri ha! yang sudah nyata ini?" teriaknya kesal.
"Mengapa aku harus mungkir kalau me mang aku melakukannya" Aku memang
menolong Yok Sau Cun keluar dan Kui Hun Ceng, sama sekali bukan menculiknya
Sebab apabila dia tetap berada di tempat kalian pastidiaakan mengalami
bencanayang tidak terkirakan " sahut Tiong Hui Ciong sinis.
Hui Fei Cin langsung membalikkan tubuhnya.
'lbu bukankah dia sudah mengakui perbuatannya?".
"Tiong kouwmo, mengapa kau bisa mengatakan bahwa berdiamnya Yok siangkong
di Kui Hun Ceng malah akan mengalami bencana yang tidak terkirakan?" tanya Hui
hujin. Tiong Hui Ciong tertawa dingin.
"Dia terkena serangan Hue Yan to oleh Hue leng senbu. Luka ini tidak dapat disem
buhkan dengan Pat pao ci giok tan milik Wi Yang pai. Apabila membiarkan dia
diobati dengan iarum emas oleh Gi Hua to kalian, maka dia akan menjadi orang
cacat seumur hidupnya Coba bayangkan, bencana apa yang paling besar bagi seorang
pendekar kalau bukan kehilangan ilmu silat yang dimilikinya" Aku menolongnya dan
Kui Hun Ceng Apakah perbuatanku ini tidak benar?".
Mendengar sindirannya, wajah Gi Hua to langsung berubah merah padam Dia meng
elus elus jenggotnya sembari tertawa sumbang.
"Kalau begitu, Tiong kouwnio mempunya! kepastian dapat menyembuhkan luka Yok
sjangkong ini'?". "Paling tidak aku tidak akan menggunakan jarum emas yang akan membuatnya ca cat
seumur hidup," sahut Tiong Hui Ciong.
"Kalau mendengar nada ucapanmu, tampaknya kau sudah berhasil menyembuhkan
luka yang Yok siangkong alami?" tanya Hui hujin.
Melihat begitu banyaknya rombongan mereka yang menghadang perjalanannya,
hawa amarah dalam hati Tiong Hui Ciong jadi meluap.
"Paling tidak aku sudah menyembuhkan luka akibat serangan Hue Yan to yang
dideritanya Kalau kalian tidak menghalangi perjalananku ini, aku pasti dapat
menyembuhkan luka yang ia derita secara keseluruhan!" sahutnya kesal.
Hui Pei Cin dapat mendengar nada panggilan Tiong Hui Ciong terhadapYok Sau Cun
yang sudah demikian akrab Rasa cemburu membakar hatinya seketika.
"Dia... dia Memangnya apa hubunganmu dengannya'?" tanyanya jengkel.
Sikap Tiong Hui Ciong masih tenang sekali.
"Apapun hubungannya denganku, rasanya tidak ada kaitannya denganmu bukan?".
Tubuh Hui Fei Cin gemetar saking marahnya Dia mendengus satu kali.
"Tiong Hui Ciong, kau benar-benar tidak tahu malu!" ejeknya.
Mendengar ucapannya yang begitu menyakitkan, hati Tiong Hui Ciong marah sekali.
"Di dunia ini memang banyak orang yang rupanya jelek tapi tidak tahu dirl Lihat
saja apakah dirimu pantas bersanding dengan adik Cun?" katanya dalam hati Bsgitu
pikirannyatergeraki tiia langsung mendengus dingin "Hui Fei Cin, kau adalah
putri seorang Ciang bunjin dari Wi Yang pai mengapa mulutmu begitu kurang ajar" Kalau
bukan karena ayahmu sendiri ada di tempat ini, aku akan mewakilinya memberi
pelajaran kepadamu!".
Kata-kata ini sungguh tajam Wi Yang taihiap sampai kehilangan muka mendengar
ucapannya "Hui ji, mundur!" bentaknya saking malu.
"Tiong kouwmo, maksud kedatangan kami adalah meminta kau meninggalkan Yok
siangkong," tukas Hui hujin.
"Mengapa aku harus meninggalkannya?" tanya Tiong Hui Ciong purapura tidak
mengerti. "Karena kau menculiknya dan Kui Hun Ceng kami," sahut Hui hujin.
"Seandainya aku meninggalkannya di slni, kalian juga tidak bisa menyembuhkannya
Lebih baik kalian dengar saja nasehatku Minggirlah segera, jangan menghabiskan
waktu yang tinggai sedikit!".
Hui hujin terkejut sekali mendengar perkataannya.
"Bukankah kau mengatakan bahwa luka akibat Hue Yan to yang dideritanya telah
sembuh" Mengapa dia.." rupanya Hui hujin sangat mengkhawatirkan kondisi calon
menantunya. "Aku tidak banyak waktu untuk menjelaskannya kepada kalian. Racun api dalam
tubuhnya memang sudah punah, tetapi jalan darahnya mengalir dan arah yang
berlawanan. Keadaannya amat kritis. Aku harus segera membawanya ke Soat san agar
kakekku dapat memberikan pertolongan kepadanya," sahut Tiong Hui Ciong.
"Ibu, jangan dengarkan perkataannya. Tidak mungkin dia mengandung niat baik!"
teriak Hui Fei Cin. "Tiong kouwmo meskipun ilmu pengobatan Lao siu belum mahir sekali, tapi
setidaknya mengerti juga ilmu meraba urat nadi Seandainya benar racun api dalam
tubuh Yok siangkong sudah punah, lukanya sendiri tidak terlalu parah Bolehkah
Lao siu meraba sebentar urat nadinya" Apabila benar apa yang Tiong kouwnio katakan.
maka kami tidak akan menghalangimu memberikan pertolongan kepadanya!" tukas Gi
Hua to. Dari sepasang mata Tiong Hui Ciong yang indah terpancar hawa pembunuhan yang
tebal Dia marah sekali. "Aku mengatakan bahwa keadaannya sedang kritis Apakah aku akan mendustai
kalian'" Kalau kalian masih menghalangi perjalananku dan menunda waktu sehingga
jiwa adik Cun tidak tertolong, maka aku akan meminta ganti nyawa seluruh Wi Yang
pai kalian. !". Baru saja ucapannya selesai dan tempat yang tidak jauh berkumandang suara lain
yang halus dan nyaring "Ibu, mereka ada di sini!".
Sesosok bayangan merah seperti selembar daun mengiringi suara ucapan melayang
turun di depan kereta Bayangan itu adalah sosok tubuh seorang gadis yang
mengenakan pakaian berwarna merah Siapa lagi kalau bukan Cu Kiau Kiau".
Tiong Hui Ciong terkejut sekali Tanpa sadar sepasang alisnya langsung mengerut.
"Barusan terdengar dia memanggil ibu Jangan-jangan Hue leng senbu sudah hadir di
sini," gumamnya. Benar saja, dari jauh terlihat sebuah tandu berwama hitam sedang melesat datang
de ngan kecepatan tinggi. Orang yang berlari di depan tandu bukan fain dari pada Cian
Poa teng Yu huhoat dan Kong Tong pai Empat orang wanita berusia setengah baya
bertindak sebagai pengawal yang melindungi sekeliling tandu Orang-orang yang
menggotong tandu terdiri dan delapan lakiiaki berpakaian hijau.
Ternyata memang Hue teng senbu sendiri yang sudah datang di tempat tersebut
Wanita itu toh sudah tahu bahwa dia yang menolong Yok Sau Cun dan Kui Hun
Ceng. Mengapa dia meminta dia menyerahkan Yok Sau Cun kepadanya" Tangannya
segera terutur dan tirai kereta diturunkannya kembali.
Dalam sekejap mata tandu itu sudah sampai di depan kereta Begitu tandu
diturunkan, keempat wanita segera memencarkan diri melindungi bagian depan tandu dan
menyingkapkan tirainya. Hue leng senbu mengedarkan pandangannya Dia menatap sekilas ke arah rombongan
Hui Kin Siau Mulutnya memperdengarkan suara tertawa dingin.
"Berita yang Wi Yang pai terima cukup cepat juga," sindirnya.
Hui Kin siau langsung merangkapkan sepasang kepalan tangannya dan menjura.
"Berita yang diterima pihak Senbu juga tidak kalah cepat," sahutnya dengan bibir
tersenyum. Hue leng senbu mendengus dingin.
"Cian huhoat'" panggilnya.
Cian Poa Teng segera maju satu langkah dan membungkukkan tubuhnya.
"Hamba di sini''. "Apakah kereta yang ada di depan ini milik Tiong kouwnio'?" tanyanya.
"Betut" sahut Cian Poa Teng.
"Bagus Kau katakan kepada Tiong kouwnio bahwa aku mengundangnya," kata Hue leng
sen bu. "Baik " Cian Poa Teng segera memutar ke depan kereta dan menjura dalam-dalam.
"Tiong kouwnio. Senbu mengundangmu ".
'Oh1" Tiong Hui Ciong sengaja berdehem satu kali baru melanjutkan kata-katanya
"Yu Kim Piau, bukakan tirai keretai" Dia benarbenar tidak mau kalah pamor dengan
Hue leng senbu. Yu Kim Piau segera mengiakan dan loncat turun dan depan lalu menyingkapkan tirai
kereta Tiong Hui Ciong turun dengan gaya lamban Matanya mengerling sekiias ke
arah Cian Poa Teng. "Apakah Ciang lao yang mengajak Senbu ke sini?" tanyanya dingin.
Cian Poa Teng segera rnengembangkan seulas senyuman.
"Tidak, tidak Maaf Tiong kouwnio, Senbu mengundangmu " sahutnya gugup.
Tiong Hui Ciong berjalan menuju tandu berwarna hitam tersebut dan
membungkukkan tubuhnya sedikit.
"Boanpwe Tiong Hui Cfong dan Soat san menjumpai Sen bu " Dia sengaja
menambahkan dua kata Soat san di belakang namanya sendiri.
"Tiong kouwmo tidak perlu banyak peradatan," kata Hue leng senbu dengan nada
dingin. "Senbu mengundang boanpwe ada keperluan apa'?".
"Bocah yang bernama Yok Sau Cun itu, apakah kau yang menculiknya?" tanya Hue
leng sen bu ketus. Tiong Hui Ciong mendongakkan wajahnya.
"Maksud kata-kata Sen bu ini . 'Dia tidak meneruskan kata katanya Padahal dia
ingin mengatakan Maksud kata kata Sen bu ini tidak benar sama sekali' Dia tidak
meneruskan kata-katanya karena bagaimana pun pihak sana adalah angkatan tua
Tentu tidak baik kalau bentrokan langsung di hadapan umum Lagipula Tiong Hui
Ciong tidak ingin menambah persoalan yang sudah ada.
Namun Hue leng senbu adalah seorang yang sudah kawakan dalam duma kangouw
Biar pun Tiong Hui Ciong tidak meneruskan kata katanya, tetapi dia sudah dapat
menduga sendiri Oleh karena itu dia mendengus berat.
"Apakah kata kata Senbu ini tidak benar'?".
"Boanpwe tidak berani menganggap demikian " Sekali lagi Tiong Hui Ciong
membungkukkan tubuhnya "Tetapi menurut apa yang boanpwe ketahui, Yok Sau Cun menyambut tiga
jurus serangan dari Hue ,leng senbu dan memang dia terluka oleh
Hue Yan to yang kau lancarkan Namun pada saat itu juga Senbu sudah
mengijinkannya pergi Dia dibawa kembali ke Kui Hun Ceng dalam keadaan terluka
parah Gi Hua to dari Wi Yang pai berusaha mengobatinya Tetapi obat Pat pao ci
giok tan milik mereka bukan obat yang tepat untuk menyembuhkan luka Yok Sau Cun
Karena tidak mendapatkan obat dari Senbu mereka mengambil keputusan untuk
mencoba menyembuhkannya dengan tusukan jarum emas Hanya dengan cara ini
racun api yang mengendap di dalam tubuhnya dapat dipunahkan Boanpwe tahu
pengobatan dengan tusukan jarum emas dapat membuat Yok siaute cacat seumur
hidup, maka boanpwe sengaja menolongnya keluar dan Kui Hun ceng Rasanya
penstiwa ini tidak ada kaitannya lagi dengan Senbu ".
Wajah Hue leng sen bu langsung berubah mendengar ucapan Tiong Hui Ciong.
'Selama puluhan tahun, aku mempunyai sebuah peraturan Siapa pun yang terkena.
serangan Hue Yang toku, baik mati ataupun hidup, hanya aku sendiri yang boleh
mengambil keputusan. Pokoknya orang lain tidak bofeh ada yang ikut campur!"
katanya ketus. Wajah Tiong Hui Ciong juga berubah hebat mendengar ucapannya.
"Lagipula pada saat itu aku hanya merasa kesal atas kesombongannya Cara turun
tanganku juga terbatas Tidak bermaksud membunuhnya Malah pada malam han itu
juga aku menyuruh Kiau Kiau mengantarkan obat penawar Hue leng tan ke Kui Hun
Ceng Bukankah tindakanmu ini agak berlebihan?" Hue leng senbu melanjutkan
katakatanya. "Pada saat itu mana boanpwe tahu Senbu mempunyai niat demikian Sementara itu
secara diamdiam boanpwe sempat mende ngar Gi Hua to mengatakan bahwa hanya
dengan jalan tusukan jarum emas baru dapat menyembuhkan adik Cun, maka boan
pwe menjadi panik Kebetulan boanpwe membawa sebutir Soat sam wan pemberian
kakek yang mana dapat melumpuhkan bekerjanya racun api dalam tubuh sehingga
tanpa berpikir panjang lagi, boanpwe langsung menolongnya keluar dan Kui Hun
Ceng " sahut Tiong Hui Ciong.
Hue leng senbu mendengus dingin.
"Jadi karena kau anggap Soat som wan buatan kakekmu dapat menyembuhkan luka Yok
Sau Cun, lalu kau tidak memandang sebelah mata lagi kepada aku orang tua?".
Hawa amarah dalam dada Tiong Hui Ciong hampir meledak, tetapi dia berusaha
menahan sebisa mungkin. "Boanpwe sudah mengatakan bahwa pada saat itu boanpwe tidak mengetahui maksud
hati Senbu Lagipula hati boanpwe sedang panik memikirkan bagaimana caranya
menolong ". "Panik memikirkan dia'?" Sinar mata Hue leng sen bu bertambah tajam "Apa hubung
anmu dengan bocah she Yok itu?".
Mendapat pertanyaan seperti itu, selembar wajah Tiong Hui Ciong menjadi merah
padam Di depan umum dia ditanyakan mengenai hubungannya dengan Yok Sau Cun,
tentu sa|a Tiong Hui Ciong merasa malu se kali Di samping itu dia merasa
mendongkol juga. "Kaiau aku tidak mengatakannya terus terang Bagi orang orang KongTong pai dan Wi
Yang pai tentu akan menduga bahwa aku menutupi sesuatu yang rnemalukan,"
pikirnya dalam hati.

Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dia berusaha menenangkan perasaan hatinya yang berkecamuk.
"Yok Sau Cun dan boanpwe telah mengangkat saudara. Mana rnungkin boanpwe
melihat adlk angkat sendiri terluka parah dan tidak memberikan pertolongan"
Kebetulan boanpwe membawa Soat som wan yang dapat menyembuhkan lukanya
Apakah boanpwe akan membiarkannya saja dia terluka separah itu?".
Hui Fei Cin yang berdiri di ke|auhan dan Cu Kiau Kiau yang berdiri di samping
Hue leng senbu mendengar bahwa Tiong Hui Ciong telah mengangkat saudara dengan
Yok Sau Cun Tanpa sadar keduanya tertawa dingin.
"Mengapa aku tidak pernah tahu kalau kau sudah mengangkat saudara dengan Yok Sau
Cun?" tanya Hue leng sen bu. "Ini merupakan urusan pribadi boanpwe Tidak ada alasan untuk memberitahukan
kepada Sen bu," sahut Tiong Hui Ciang ketus.
Sekali lagi Hue leng senbu mendengus marah.
"Tiong kouwnio, tentunya kau masih mengingat apa pesan kakekmu ketika k'alian
tiga bersaudara turun gunung?".
"Boanpwe mana berani lupa Kami tiga bersaudara masih muda dan belum
berpengalaman Harap Senbu setiap waktu memberikan petunjuk," sahutTiong Hui
Ciong. "Bagus kalau kau masih mengingatnya Sekarang serahkan bocah she Yok itu kepada
kami," kata Hue leng senbu. Wajah Tiong Hui Ciong langsung berubah dingin.
"Apakah Senbu tidak salah mengucapkan kata-kata itu?".
"Apanya yang salah?" tanya Hue leng senbu dengan nada marah.
"Boanpwe tiga bersaudara diperintahkan oleh kakek untuk bekerja sama denganmu
dan mendengarkan petunjuk dan Senbu, bukan masuk ke dalam partaimu dan harus
mendengar apa pun yang kau perintahkan Apatagi masalah ini adalah masalah
pribadi boanpwe, harap Senbu tidak terlalu mendesak golongan muda seperti kami.".
Sejak' kedatangan Hue leng senbu, orang-orang Wi Yang pai sudah menggeser ke
samping Sekarang setelah mendengar perdebatan di antara Hue leng senbu dengan
Tiong Hui Ciong, mereka sudah bisa menduga-duga sedikit.
Kali ini dunia kangouw kembali diianda badai topan Mereka tidak dapat merabaraba
apa yang sedang terjadi. Bahkan tidak kurang pihak yang saling mencurigai Ru panya
Kong Tong pai yang menjadi dalang semua ini Kemungkinan mereka ingin
menguasai dunia bulim dan mendapat dukungan dari Soat san lojin yang terkenal
itu. Tanpa sadar, Wi Yang taihiap Hui Km Siau melink sekilas kepada Wi Lam cu dan Gi
Hua to Mereka tahu sebentar lagi pasti ada tontonan yang seru di depan mata
Benar saja! Hue leng senbu yang dibuka kedoknya se cara terangterangan di depan umum
oleh Tiong Hui Ciong'merasa marah sekali Tampak tubuhnya yang duduk di dalam
tandu bergetar Matanya bersmar tajam menusuk Dia tertawa terkekeh kekeh Nada
suaranya juga mengandung kemarahan yang dalam.
"Bagus, Tiong Hui Ciong Kau berani berbentrokan langsung denganku Sekarang aku
akan meringkusmu dan membawamu kepada Soat san lojin Aku ingin mengatakan
bahwa kau tidak tahu menghormati orang tua Hukuman apa yang akan dijatuhkannya
kepadamu?". Tiong Hui Ciong tertawa sumbang.
"Toaci, boanpwe adalah menantumu Aku bukan. Kecuali kakek, aku tidak
mempunyai angkatan tua lagi Aku menenma perintah dari kakek untuk membantumu
Sekarang aku memang ingin pulang ke Soat san menanyakan pendapat kakek, tidak
perlu Senbu bercapai hati," sahutnya berani.
Hue leng senbu langsung berdiri dari tandunya.
"Apakah kau kira aku tidak sanggup menngkusmu?" bentaknya marah.
Sikao Tiong Hui Ciong tetap tenang.
"Mungkin saja Senbu memiliki kesanggupan itu Tapi aku Tiong Hui Ciong juga tidak
akan berdiam diri dinngkus begitu saja '.
Hue leng senbu langsung melangkah keluar dari tandunya.
"Budak cilik, kau berani benar membantah ucapanku".
"Ciang bunjin, kita harus menjadi penengah di antara mereka," bisik Wi lam cu
dengan nada rendah. Hui Kin siau menganggukkan kepalanya Dia melangkah maju dengan perlahan lalu
merangkapkan sepasang tangannya menjura.
"Senbu harap padamkan hawa amarah," katanya.
"Urusan ini tidak ada hubungannya dengan Wi Yang pai kalian" bentak Hue leng
senbu dengan suara keras. Hui Kin Siau tersenyum simpul.
"Kata-kata Senbu tidak dapat diterima " sahutnya tenang.
Wajah Hue teng senbu berubah merah saking marahnya.
"Maksudmu, kalian dari Wi Yang pai tetap ingin mencampuri urusan ini'?".
"PerdebataiT antara Senbu dan Tiong kouwnio berawal dan diri Yok Sau Cun Se
dangkan Yok siangkong ini terluka karena membela siau |i Lagipula Tiong kouwnio
membawa Yok siangkong ini dan Kui Hun ceng kami Oleh karena itu parlai kami
sedikit banyaknya harus bertanggungiawab mengenai masalah ini," sahut Hui Kin
Siau Dia rnelink sekilas ke arah Tiong Hui Ciong "Sedangkan Yok siangkong datang ke Kui
Hun Ceng adalah mengemban tugas dari ipar lohu yakni Song loya cu untuk
mengan tarkan pedang Sit Kim kiam. Dan anak muda ini juga merupakan ahli waris
dan Tian san Seandainya dia tidak dapat disembuhkan, maka kami dan Wi Yang pai
akan kehilangan pamor karena dianggap tidak dapat mehndungi seorang anak muda.
"Siapa guru Yok Sau Cun Wi Yang taihiap tahu dengan jetas Dia sengaja
mengatakan bahwa anak muda itu adalah ahti waris dan Tian san karena dia paham
Hue leng sen bu masih menaruh beberapa bagian hormat kepada parlai tersebut.
Maksud kata kata Hui Kin Siau ini garn blang sekali Perlama dia menyatakan bahwa
urusan ini masih ada kaitannya dongan pihak mereka mau tidak mau Wi Yang pai
harus turut campur Kedua, dia tadi juga menyebutkan nama Song Ceng San karena
setidaknya orang tua itu pernah men|abat sebagai bengcu dan delapan partai besar
yang disegani Apabila urusan ini dibesarkan maka delapan partai besar mungkin akan
ikut turun tangan. Ketiga, dia menyebutkan Yok Sau Cun sebagai ahli waris Tian san
karena Hue leng senbu menganggapnya demikian Tentu saja Hue leng senbu harus
berpikir dua kali apabila ingin memperpanjang urusan ini.
Wi Yang pai hanya sebuah partai sebuah wilayah yang tidak seberapa besar Tentu
Hue leng senbu tidak memandang sebelah mata Tetapi hari ini Wi Yang sam kiat
semuanya berkumpul di tempat im Setidaknya ketiga orang ini tidak dapat dianggap
remeh. Hue leng senbu juga tidak ambil hati terhadap Song Ceng san. Pertemuan Ce po tan
goan yang akan datang memang sengaja diselenggarakan untuk rnenghadapi delapan
partai besar. Masalahnya justru "Ahli wans Tian san" yang dikatakan Hui Km Siau
tadi. Sejak dia mengenali Yok Sau Cun sebagai mund Tian San, dia sudah merasa
bimbang Namun ketika Yok Sau Cun mengatakan berani menyambut tiga buah
serangannya, hatinya menjadi panas dan lupa diri sejenak Hawa pembunuhan mulai
memenuhi hatinya dan dia bermaksud menghabiskan nyawa Yok Sau Cun dengan
sekali hantaman Hue Yan to miliknya.
Ketika dia sudah melancarkan ilmu ter sebut, Cu Kiau Kiau menjent mencegahnya
Kesadarannya tergugah kembali sehmgga dia sempat menarik tangannya pada saat
yang kritis Apabita tidak nyawa Yok Sau Cun tentu sudah melayang pada saat itu
juga. Kemudian Cu Kiau Kiau mencun tiga butir Hue leng tannya dan mengantarkan ke
Kui Hun Ceng. Pada saat itu juga dia sudah mempunyai rencana tersendiri di dalam
hati Kalau saja dia bisa memenuhi keinginan putrinya yang dia tahu sudah jatuh
kepada Yok Sau Cun, bukankah hal ini sekaligus rnemberikan keuntungan
kepadanya" Dengan dennkian dia dapat menarik Tian San pai menjddi komplotannya
Memperoleh seorang rnenantu yang merupakan ahli waris Tian San pai pasti
menambah kekuatannya sehingga dia dapat menguasai dunia bulim dengan mudah.
Itulah sebabnya kali ini dia datang sendiri dcin mendesak Tiong Hui Ciong
menyerahkan Yok Sau Cun kepadanya Dia bermaksud rnenyumbuhkan luka Yok Sau
Cun sehmgga anak muda itu merasa berhutang budi kepadanya Sebagai seorang laki
laki sojati Yok Sau Cun tidak dapat menolak apabila dia menjodohkannya dengan Cu
Kiau Kiau. Kembali pada suasana panas yang sedang berlangsung Mendengar ucapan Hui Kin
Siau, tanpa sadar Hue leng sen bu melirknya sekilas.
"Kalau menurut pendapat Hui taihiap, apa yang harus kulakukan?" tanyanya dingin.
Meskipun nada suaranya dingin tapi kesan yang ditampilkan sudah tidak sekeras
sebelumnya. "Sebelum Sen bu datang kemari tadi.
Lohu mendengar Tiong kouwmo mengatakan bahwa Yok siangkong sudah menelan
obat Soat som wan buatan kakeknya Racun api dalam tubuhnya sudah punah, tetapi
aliran darahnya terbalik Luka dalamnya cukup parah juga Tiong kouwmo bergegas
menuju ke Soat san, mungkin karena ingin memohon kakeknya menyembuhkan tuka
Yok siangkong " sahut Hui Kin Siau.
Wajah Hue leng sen bu menyiratkan rasa kurang percaya.
"Tidak mungkin' Aku masih ingat bahwa tenaga yang kutancarkan ketika mengerah
kan Hue Yan to hanya sebanyak tiga bagian Kalau bocah she Yok itu sudah menelan
Soat sam wan,. maka dia akan memperlihatkan perubahan yang menuju kesembuhan
Tidak mungkin aliran darahnya membalik".
"Apa yang boanpwe katakan' tidak sepatah pun merupakan dusta Aliran darah Yok
Sau Cun memang terbalik Dia tidak sadarkan diri sampai sekarang " sahut Tiong Hui Ciong.
Hui Kin Siau tersenyum simpul.
"Luka yang Yok siangkong denta adalah karena serangan Hue Yan to Sekarang Sen bu
sendiri sudah datang kemari Meskipun luka akibat racun api yang diderita oleh
Yok siangkong lebih parah lagi, dengan adanya Senbu tentu tidak perlu dikhawalirkan
lagi Lagipula saudara Gi Hua to sedikit banyaknya sudah punya nama juga di dunia
kangouw dalam ilmu pengobatan. Mengenai luka dalam yang Yok siangkong denta
maksud lohu .. Apabila Tiong kouwnio memang berruat menyembuhkan Yok
siangkong dengan hati tulus, tidak perlu berdebat parijang lebar. Biar Sen bu
dan suheng lohu memeriksa keadaannya sebentar agar dapat diketahui sampai mana
keadaan lukanya Seandainya suheng lohu bisa menyembuhkan, Tiong kouwnio toh
tidak perlu membuangbuang waktu menempuh perjalanan ke Soat san yang demikian
jauh. Entah bagaimana pendapat Tiong kouwnio dan Sen bu berdua?".
Kaiau mendengar ucapannya, Tiong Hui Ciong pasti tidak mempunyai kesempatan
bergegas pulang ke Soat san lagi Sedangkan bagi Hue leng senbu. apabila Gi Hua
to dapat menyembuhkan luka Yok Sau Cun, tentu merupakan sebuah keuntungan bagi
putrinya Dengan membawa pikiran demikian, Hue leng senbu langsung mengangguk
setuju. "Baiklah, aku setuju dengan usul yang dikemukakan oleh Hui taihiap," katanya.
Tiong Hui Ciong tidak mempunyai pilihan lain. Dia terpaksa ikut menganggukkan
kepalanya. "Boanpwe hanya berniat menolongnya agar bisa sembuh Siapa pun yang mengobati
tidak menjadi persoalan Itulah sebabnya karena pikiran buntu, boanpwe bergegas
ingin kembali ke Soat san Apabila Senbu bersedia mengobatinya, tentu saja
boanpwe juga setuju sekali". Gi Hua to langsung mengembangkan senyuman lebar.
"Kalau kalian berdua sudah setuju, harap Tiong kouwnio menggendong Yok
siangkong keluar dan kereta ".
Tiong Hui Ciong menganggukkan kepalanya.
"Hu momo, bawa Yok siangkong turun dari kereta," perintahnya.
Dari dalam kereta tidak terdengar suara afiutan seorang pun Tiong Hui Ciong
memanggil sekali lagi. 'Hu momo, aku suruh kau gendong Yok siangkong kemari.".
Entah Hu toanio yang ada di dalam kereta tidak mendengar atau karena alasan
lainnya, pokoknya tetap tidak terdengar sahutan dan seorang pun Tiong Hui Ciong
merasa hal ini di luar dugaan.
"Yu Kim Piau, coba kau lihat Apakah Hu momo tertidur di dalam kereta sehingga
tidak mendengar panggilanku?".
Sebetulnya berdasarkan ilmu silat yang dimiliki Hu Hamo, tidak mungkin dia
tertidur sementara siocianya menghadapi beberapa musuh besar Tapi Yu Kim Piau langsung
mengiakan dan menghampiri kereta lalu menyingkapkan tirainya.
"Hu toanio' Baru saja memanggil dia segera merasakan sesuatu yang tidak beres
Cepat cepat dia membalikkan tubuh dan berkata "Ji siocia di dalam kereta telah terjadi
sesuatu Yok siangkong lenyap entah kemana dan Hu toanio tampaknya tertotok oleh
seseorang. Mendengar keterangannya Tiong Hui Ciong jadi terkejut.
"Mengapa bisa terjadi demikian'?" tanyanya bingung.
Tanpa menunda waktu lagi dia langeung melesat ke arah kereta dan memperhatikan
keadaan di dalamnya Tampak Hu toanio bersandar di dinding kereta dengan mata
terpejam dan seakan tertidur pulas.
Tidak syak lagi dia telah tertotok jalan darahnya Tadinya dia sedang menggendong
Yok Sau Cun Sekarang anak muda itu sudah tidak ada lagi dalam pangkuannya
Melihat keadaan itu Tiong Hui Ciong tangsung tertegun.
Kereta itu berhenti di tengah jalan Di depan kereta berkumpul orang-orang Kong
Tong pai dan Wi yang pai Bagaimana Yok Sau Cun bisa menghilang begitu saja"
Mata Tiong Hui Ciong beralih ke jendela yang terdapat di belakang kereta Lubang
jendela itu sangat kecil Seandainya ada yang me'nyelinap dan celah itu pasti
orang itu harus mengulurkan tangannya dulu untuk merangkak ke dafam Bagaimana mungkin
orang itu bisa melankan Yok Sau Cun tanpa diketahui seorang pun".
Sementara otaknya berputar memikirkan kejadian tersebut, Hue leng sen bu Cu Kiau
Kiau, Hui Fei Cin, Hui hujin dan yang iainnya segera menghambur mengerumuni
kerela Mereka ingin menyaksikan apa yang telah terjadi.
Tiong Hui Ciong mengulurkan tangannya menepuk jalan darah Hu toanio yang
tertotok Setelah itu dia mengguncangguncang tubuh perempuan tua itu.
"Hu momo, sadarlah. Terdengar suara keluhan dan mulut Hu toanio Dia membuka matanya perlahan lahan.
"Ji siocia, ada urusan apa kau memanggil Lao pocu!".
"Di mana Yok siangkong" Siapa yang menculiknya?" desak Tiong Hui Ciong.
Tampaknya Hu toanio masih belum menyadan apa yang telah terjadi.
"Yok siangkong' ' Siapa yang menculik nya?" Dia malah mengulangi pertanyaan
Tiong Hui Ciong dengan termangu mangu Matanya sampai terbelalak dan mulutnya
melongo 'Yok siangkong dicullk orang" Dia " Sebetulnya dia ingin mengatakan
bahwa Yok Sau Cun ada dalam gendongannya.
Namun begitu dia menundukkan kepalanya, dia kembali terpana.
"Apakah kau tidak menyadarinya sama sekali'?".


Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Hu toanio begitu terperarijat sampai tidak dapat mengatakan apa-apa dalam waktu
sesaat Dia berusaha mengmgatingat kembaii kejadian yang dialaminya.
"Terangterangan Lao pocu sedang menggendongnya Aneh sekali Apakah Ji siocia
sempat melihat siapa yang menculiknya?" tanya Hu toanio.
'Kalau aku sempat melihat siapa yang menculiknya untuk apa aku bertanya lagi
kepadamu?" kata Tiong Hui Ciong kesal.
Hu toanio menjadi kelabakan.
"Lao pocu patut menenma hukuman mati Lao pocu benar benar tidak menyadan
sama sekali Tadi Lao pocu masih mendengar Ji siocia bercakap cakap dengan Senbu
kemudian tiba tiba aku merasa terserang rasa kantuk dan menguap lalu . Aih,
siapa kira kira yang menculik Yok siangkong?".
Hue leng senbu terlawa dingin.
"Aku tahu " Tiba tiba tubuhnya melesat ke udara dan sekejap mata sudah melayang.
turun iagi di hadapan Wi Yang taihiap. Tangannya langsung menuding ke orang itu
"Hui Kin Siau, kau yang menculik Yok Sau Cun bukan'?" tuduhnya langsung.
Hui Kin Siau terkejut sekali Kakinya sampai mundur satu langkah.
"Mengapa Senbu bisa berkata demikian" Sejak tadi kami semua ada di sini,
bagaimana kami bisa menculik Yok siangkong'?".
Sekali lagi Hue leng senbu terlawa dingin.
"Kalau bukan kau menyuruh anggota partaimu yang menculiknya lalu perbuatan
siapa lagi yang paling masuk akal".
Hui Fei Cin mendengus marah.
"Terangterangan pihak kalian yang menculiknya, sengaja menggunakan akal
melempar batu sembunyi tangan'?" sindirnya tajam.
Sinar mata Hue leng senbu beralih kepada Hui Fei Cin.
"Budak cilik, kau berani berkata sepertt itu di hadapanku?" bentaknya garang.
"M ngapa tidak berani?" sahut Hui Fei Cin.
Hue leng senbu tertawa sumbang.
"Kau berani berkata sepatah kata tagi saja, aku akan menghajar mulutmu yang
lancang itu". Hu hujin takut terjadi apa-apa pada diri putrinya Dia segera maju ke depan dan
menghalangi di depannya. "Cu Leng Sian. apakah kau tidak takut ditertawakan oleh orang-orang sebagai
orang yang lebih tua menghina angkatan muda'" Orang lain boleh takut kepada kau Hue
leng senbu Aku masih tidak memandang sebelah mata kepadamu," katanya ketus.
Hue leng senbu tertawa gusar.
"Bagus sekali" Dia membalikkan tubuhnya dan berteriak "Bawa pedangku keman!".
Baru sa'ja ucapannya selesai, salah seorang dari keempat pelayan wanitanya
segera membawakan pedang pusakanya dan menyodorkan dengan penuh hormat. Cu Kiau
Kiau langsung melesat ke depan.
"Biar aku yang menghadapi budak Hui Fei Cin itu!" katanya.
"Trang'"! Pedang panjangnya langsung dicabut Sekejap kemudian dia sudah
menghambur ke hadapan Hui Fei Cin dan menudingkan pedangnya ke depan
'Keluarkan pedangmu'' bentaknya lantang.
Hui Fei Cin mana sudi kalah dengannya Dia tertawa dingin.
"Aku memang ingin melihat sampai di mana kehebatan ilmu Kong Tong pai kalian
sehingga tingkah kalian begitu sombong!" sahutnya Sinis.
Tangannya mengibas Sebatang pedang panjang sudah dihunus Dia langsung
memasangnya di depan dada.
"Silahkan!' tantangnya.
Meskipun kata-katanya sangat sopan namun nada suaranya justru tidak sungkan sama
sekali. Pergelangan langan Cu Kiau Ktau langsung diputar.
"Hati-hatilah".
Hue leng kiam digetarkan Tubuhnya langsung melesat ke udara dan menimbul kan
cahaya pedang yang berkilauan Dalam sekejap mata terasa hawa dingin memancar
dari pedang yang seperti seekor kupu kupu yang sedang menan Tanpa sungkan lagi
dia langsung menyerang. Hui Fei Cin juga menggerakkan tubuhnya.
Pedangnya yang melintang di depan dada langsung dilancarkan ke depan menyambut
serangan Cu Kiau Kiau Tampak sekelebatan sinar pedang berkilauan di depan mata
gadis itu Dan serangan Hui Fei Cin terasa adanya tenaga yang kuat Seakan ada
arus yang menyedot luncuran pedangnya sendiri Cu Kiau Kiau terkejut sekali Hatinya ter
getar. Jangan jangan pedang yang digunakannya adalah Sit kim kiam yang tersohor itu"'
katanya dalam hati. Dengan membawa pikiran demikian, gerakan Cu Kiau Kiau menjadi lebih waspada
Tubuhnya bergerak dengan perlahan Jurus yang digunakannya sudah pasti berasal
dari ilmu Kong Tong kiam hoat Dia merasa jurus serangannya ini sudah lumayan
Siapa sangka gerakan yang dilakukan Hui Fei Cin membuatnya terperanjat Gadis itu
seperti nekat melawan serangannya dengan kekerasan. Keduanya langsung terlibat
pertarungan yang seru. Sementara itu Hu toamo mendekati Tiong Jiui Ciong dan berbisik di telinganya.
"Ji sioacia, ada sesuatu yang mengganjal di hati Lao pocu," katanya.
Sinar mata Tiong Hui Ciong yang sejak tadi memperhatikan jalannya pertarungan
iangsung beralih kepadanya.
"Coba kau katakan apa yang mengganjal di hatimu itu Yok siangkong sedang terluka
parah Dan dalam keadaan seperli ini tiba tiba dia diculik orang Bagaimana perasaanku
tidak menjadi kacau?". "Ji siocia, coba kau bayangkan. Kedua belah pihak yang hadir di smi justru
datang karena Yok siangkong Siapa pun di antara mereka pasti ingiri membawa Yok
siangkong pulang, bukan?".
Tiong Hui Ciong menganggukkan kepalanya berkali-kali.
"Apa yang ingin kau katakan sebetulnya'" Langsung saja, dalam keadaan seperli
ini, jangan plintat plintut Kau membuat pikiranku bertambah kalut".
Hu toanio tersenyum simpul Suaranya semakin direndahkan.
"Wi Yang sam kiat semuanya sudah berkumpul di sini Sampai sampai Hui hujin juga
datang Boieh dibilang para jago Wi Yang pai sudah ada di sini semuanya ".
Jago-jago Wi Yang pai sudah berkumpul di tempat ini Hal ini berarti, meskipun
Hue leng sen bu sendiri juga sudah ada di sini tetapi para jago Kong Tong pai belum
terlihat Memang tidak salah. Dalam partai Kong Tong pai banyak terdapat jagojago yang menguasai berbagai ilmu. Kemungkinan besar dia yang menyuruh orang secara
diam-diam mencuiik Yok Sau Cun. Dan rasanya tidak mungkin perbuatan orang Wi
Yang pai. Sekarang Hue leng senbu menuding orang Wi Yang pai yang menculik Yok Sau
Cun, tentunya semua ini hanya kepalsuan agar kelicikannya tidak terbongkar!
Tiong Hui Ciong langsung menganggukkan kepalanya berkali-kali.
"Aku sudah mengerti maksudmu " katanya.
Perlahan-lahan dia berjalan ke hadapanHue leng senbu.
"Senbu !" panggilnya dengan nada datar.
Sementara itu, pertarungan antara Hui Fei Cin dan Cu Kiau Kiau sudah bertambah
seru Kenngat sudah membasahi kening dan tubuh kedua gadis itu Gerakan Hui Fei
Cin tampak lebih mantap Beberapa buah serangan Cu Kiau Kiau dapat ditangkisnya
de ngan baik Pergelangan tangannya memutar dengan gencar Siat kim kiam di
tangannya memutar ke kiri dan ke kanan.
Cu Kiau Kiau terkejut sekali melihat setiap serangannya dapat ditangkis oleh Hui
Fei Cin. Otomatis bagian dadanya lowong dan pada saat itu dia melihat jan tangan kin
Hui Fei Cin meluncur datang untuk menotok bagian dadanya Hatinya panas sekali
Hampir sa|a dia terkena totokan gadis tersebut Tubuhnya langsung melayang ke
udara lalu berjungkir balik sebanyak dua kali Ketika melayang turun terlihat tangannya
menggenggam benda yang mengeluarkan titiktitik sinar Sudah tentu dia ingin
melancarkan senjata rahasianya yang disebut Hue leng piau (Senjata rahasia naga
api). Hui hujin yang bermata ta|am terkejut sekali. Dengan panik dia mempenngatkan
putrinya. "Fei ji, hatihati!".
Sebetulnya tanpa penngatan dan ibunya, Hui Fei Cin sendiri sudah melthat Dia
segera menyapukan pedang Sit kim kiamnya dan menghisap ketiga batang Hue leng
piau tersebut. Hue leng senbu mengerling sekilas ke arah Hui hujin dan mendengus dingin.
"Untuk apa kau berteriak-teriak?".
Hui hujin marah sekali mendapat teguran sedemikian rupa.
"Apakah aku tidak boleh mengeluarkan suara untuk mempenngatkan putriku
sendiri?". "Ketika putrimu mengulurkan tangannya untuk menotok Kiau Kiau, apakah aku juga
berteriak memperingatkannya?" sahut Hue leng senbu dengan nada dingin.
Mendengar sindirannya, kemarahan di hati Hui hujin tambah meluap.
"Fei ji, kembali Aku ingin meminta peiajaran dan Hue leng senbu yang terkenal
ini'". Hui Fei Cin segera mengiakan. Dia menghentakkan pedang panjangnya dan ketiga
batang Hue leng piau yang disambitkan Cu Kiau Kiau tadi langsung terlempar di
atas rerumputan Setelah itu dengan tenang dia berjalan ke arah ibunya.
Tiba-tiba terdengar suara.
"Blam!" Hui Fei Cin menolehkan kepala nya Ternyata ketiga batang Hui leng piau
yang dilemparkannyatadi langsung meledak begitu membentur tanah Telihatlah api
yang berkobar-kobar membakar rerumputan dan bahkan bebatuan yang terhampar di
tempat tersebut. "Ternyata senjata rahasianya bisa meledak " kata Hui Fei Cin dalam hati Diamdiam
dia meleletkan lidahnya. Hui leng senbu menggenggam pedang pusakanya di tangan.
"Kau ingin bergebrak denganku" Bagus1" Tangan kanannya digetarkan Baru saja dia
berrnat menghunus pedangnya, tiba-tiba ter dengar panggilan dari mulut Tiong Hui Ciong:
"Senbu'". Hue leng senbu dapat merasakan mimik wajahnya yang berbeda dengan sebelum nya
Meskipun usia gadis ini masih sangat muda, tetapi dia adalah cucu Soat san lojin
yang benlmu tinggi Hue leng sen bu tidak berani menganggap enteng gadis lersebut Diam
diam dia menghimpun tenaganya un luk bersiapsiap Wajahnya sengaja dibuat seserius
mungkin. "Tiong kouwmo ada urusan apa?".
"Boanpwe ada urusan yang hendak ditanyakan kepada Senbu," kata Tiong Hui Ciong.
"Katakan saja".
"Kalau menurut pikiran boanpwe, menghilangnya Yok Sau Cun dan dalam kereta
boanpwe tidak ada hubungannya dengan Wi Yang pai," kata Tiong Hui Ciong.
Hue leng sen bu agak tertegun mendengar ucapannya.
"Apa maksud ucapanmu itu?".
"Meskipun para anggota Wi Yang pai banyak tersebar di daerah sekitar sini,
letapi para jago mereka seperti Wi Yang sam kiat bahkan HUI hujin sendiri semuanya ada
di sini Sedangkan Hu momo kami yang menjaga di dalam kereta bukan orang yang
dapat dianggap lemah Andaikata ingin menculik seseorang dan gendongannya lanpa
disadannya sama sekali bahkan sempat menotok talan darahnya, kemungkinan bukan
perbuatan yang sanggup dilakukan oleh para mund Wi Yang pai".
Wa|ah Hue leng sen bu berubah semakin tidak enak dipandang.
"Lalu, kalau menurut anggapanmu, siapa kirakira yang menculik Yok Siau Cun'?".
Sinar mata Tiong Hui Ciong mengedar sekilas.
"Apakah Senbu benarbenar ingin boanpwe mengatakannya'?".
"Coba kau katakan. Memangnya aku yang menyuruh orang mencuhk Yok Sau
Cun?". "Apakah dugaan boanpwe salah?"'.
Hue leng senbu langsung tertawa dingin.
"Tentunya kau bisa memberikan alasan yang masuk akal, bukan?".
"Bila ingin menotok jalan darah Hu momo tanpa disadari olehnya, bukan hal yang
dapat dilakukan sembarang orang Paling tidak orang ini harus mempunyai ilmu
totokan jari yang cukup tinggi dan harus dilakukannya dalam jarak sepuluh
langkah ". Hue leng sen bu langsung mencibirkan bibirnya.
"Menotok Hu momo saja tidak mudah Apalagi kalau melakukannya lewat sebuah
jendela yang bercelah kecil lalu membawa pergi Yok Sau Cun tanpa dikelahui oleh
seorang pun Orang ini tentu saja harus memiliki ilmu silat yang tinggi".
Hue leng senbu hanya tertawa terkekeh-kekeh mendengar keterangannya.
"Oleh karena itu, boanpwe merasa .. ".
"Tidak usah berleletete. Katakan saja langsung apa maksudmu," kata Hue leng
senbu dengan sikap tenang. "Hanya para bawahan Senbu yang terdiri dari tokoh-tokoh yang memiliki berbagai
macam jenis ilmu silat dan kebanyakan tergolong tokoh-tokoh keias atas ".
Sekarang Hue leng senbu malah tertawa terbahak-bahak.
"Oleh karena itu kau anggap aku yang menyuruh orang menculiknya.
"Pikiran boanpwe memang demikian," sahut Tiong Hui Ciong gambling.
"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanya Hue leng senbu tenang.
"Bagus sekali' Rupanya kalian yang menculik Yok siangkong' teriak Hui Fei Cin
yang tidak dapat menahan perasan hatinya lagi.
Mendengar perdebatan di antara mereka, wajah Cu Kiau Kiau langsung berserisen
.Di mengira memang ibunyalah yang menyuruh orang menculik Yok Sau Cun.
"Kalau memang benar. apa yang kau inginkan'?" tantangnya sinis.
Tiong Hui Ciong tidak memperdulikan kedua gadis yang saling adu mufut itu Dia
menatap Hue leng senbu dengan pandangan tajam Wa|ahnya masih tenang seperti
tadi. "Entah apa maksud Senbu menyuruh orang menculik Yok Sau Cun'?".
Rambut Hue leng sen bu yang mulai memutih hampir berdiri tegak saking marahnya.
"Apa pun yang aku lakukan, apakah kau berhak ikut campur?" bentaknya keras.
Wajah Tiong Hui Ciong langsung berubah.
"Sen bu menculik orang dari dalam kereta boanpwe, mengapa boanpwe tidak boleh
menanyakannya?". Cu Kiau Kiau merasa bingung melihat situasi yang mereka hadapi. Hatinya menjadi
bimbang. "Ibu. Yok siangkong ...".
"Tutup mulutmu!" bentak Hue leng senbu marah.
Cu Kiau Kiau mengatupkan mulutnya rapat-rapat Dia tidak berani berkata apa-apa
lagi Sementara itu, Tiong Hui Ciong men dongakkan kepalanya dengan gaya angkuh.
"Senbu sudah tahu bahwa Yok Sau Cun adalah adik angkat boanpwe bukan?".
Hue leng senbu tertawa dingin.
"Seiak tadi aku sudah tahu!".
"Kalau begitu harap Sen bu pandang muka boanpwe dan kembalikan Yok Sau Cun
kepadaku ". "Enak sekali kau berkata'" Hue leng sen bu mendengus marah.
"Bukankah kau sudah yakin bahwa aku yang mencuhk Yok Sau Cun" Kalau aku
memang menyuruh orang menculiknya masa aku bersedia mengembalikannya
kepadamu?". Mimik wajah Tiong Hui Ciong semakin lama semakin dingin.
"Jadi Sen bu tidak bersedia menyerahkan orangnya'?".
Hue leng sen bu tertawa dingin.


Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Anggap saja memang aku tidak sudi menyerahkannya?".
"Bagusi" suara Tiong Hui Ciong sangat dingin "Peristiwa ini Senbu sendiri yang
memulainya Apabila karena masalah ini lalu terjadi pertentangan anlara kedua
belah pihak, kesalahan bukan ada padahu'".
"Cring" Pedangnya langsung dihunus Sepasang matanya yang indah tiba-tiba me
nyorotkan smar yang teramat dingin sehing ga menggidikkan hati siapa pun yang me
mandangnya Perlahan-lahan dia menarik nafas dalamdalam 'Sen bu silahkan cabut
senjatamu!'. Wajah Hue leng sen bu hijau membesi.
"Budak she Tiong kau benar benar ingin bergebrak denganku'"'.
"Aku melakukannya karena terpaksa!' sahul Tiong Hui Ciong.
Baru saja ucapannya selesai, tampak empal sosok bayangan berlari mendatangi
dengan kecepatan kilat. Rupanya Cun Hong Sia Ho, Ciu Suang dan Tung Soat yang
su dah menyusul tiba Tiong Hui Ciong tertegun melihat kedatangan mereka Dia
membalik kan tubuh dan bertanya.
"Mengapa kalian juga ikut datang kemari?".
Cun Hong melihat Ji siocianya sudah menghunus pedang, sedangkan orang yang
berdiri berhadapan sebagai lawannya ter nyala adalah Hue leng senbu dia menjadi
terpana Untuk sesaat dia tidak sanggup mengalakan apa-apa.
"Ji siocia " Dia hanya menyapa dengan lermangumangu Pada dasarnya nafas mereka
juga sedang tersengal sengal sehingga sulit mengucapkan kala kata.
"Sebetulnya apa yang membual kalian datang ke lempat ini"' tanya Tiong Hui Ciong
sekali lagi. Cun Hong maju salu langkah Dia mendekat ke arah telinga Tiong Hui Ciong dan
membisikkan beberapa palah kata.
"Dia mengatakan bahwa dia seorang tukang ramal nasib'?" lanya Tiong Hui Ciong
dengan suara berbisik pula. Cun Hong menganggukkan kepalanya.
"Betul". 'Dia tidak mengatakan siapa nama yang sebenarnya?" tanya Tiong Hui Ciong
kembali. Kali ini Cun Hong menggelengkan kepalanya Tiong Hui Ciong segera mengerti.
Orang yang menculik Yok Sau Cun dan daiam kereta ternyata adalah Kim Ti jui
Orang ilu mengatakan bahwa hanya dia yang dapal menyembuhkan luka Yok Sau
Cun, tentu dia tidak berdusla Tetapi dia tidak dapat mengatakannya kepada siapa
pun karena kedatangan mereka, baik pihak Wi Yang pai rnaupun Kong Tong pai, adalah
untuk Yok Sau Cun. Kalau dia mengatakannya, mereka lentu akan meninggalkannya
dan mengejar Kim Ti jui. Kemungkinan saat ini Kim Ti jui berada di daerah sekitar sini dan sedang
mengobali luka yang diderita adik Cunnya Mengobati seseorang dengan menyalurkan hawa
murni, sama sekali tidak boleh terganggu sedikit pun Tiong Hui Ciong merasa
sudah kepalang langgung Salah ya salah Apa mau dikata lagi'" Terpaksa dia mengulur
waktu. Pikirannya lergerak, dia langsung memberi perinlah kepada Cun Hong.
"Kalian boleh mengundurkan diri sekarang''.
Cun Hong segera mengiakan Setelah membungkukkan tubuhnya, dia mengajak
ketiga rekannya mengundurkan diri Tepal pada saat itu, Cian Poa Teng maJu
menghampiri Hue feng senbu dan menjura dengan hormat.
"Harap Sen bu padamkan hawa amarah dalam hati Mohon dengarkan dulu kata-kata
hamba". "Apa yang ingln kau sampaikan" Cepai katakan saja'" sahul Hue leng senbu.
"Soat san pai dan Kong Tong pai adalah mitra kerja sama Apabila Senbu dan Tiong
kouwnio sampai bergebrak tentu akan lerjadi persehsihan di kedua pihak Lagipula
Yok siangkong ". Hue leng sen bu mengibaskan tangannya.
"Tidak perlu banyak cakap Ketika mereka tiga saudara turun gunung, apa yang
dipesan oleh Soai san lojin" Mereka seharusnya menuruli pthak Kong Tong pai dalam
ffiengambil tindakan apa pun Mereka bertiga harus mengikuti petunjuk yang aku
benkan Sekprang demi seorang pemuda bernama Yok Sau Cun dia malah membela
pihak luar danpada kita Tindakannya sudah kelewat batas Apabila aku tidak
memberinya pelajaran, dia lenlu tidak memandang sebelah mata kepada pihak Kong
Tong pai kita" Matanya langsung beralih kepada Tiong Hui Ciong dan berkata
"Budak Tiong Aku mengalah kepadamu Silahkan mulai menyerang!".
"Plaki Plaki Plaki".
Tibaliba dan arah jalan raya terdengar suara berderak derak Suara Sersebut aneh
seperti langkah kaki yang diseretseret Tam pak seseorang berlan mendatangi
dengan nafas tersengalsengal Namun dalam sekejap mata dia sudah sampai dp hadapan
mereka. Kedua belah pihak sedang bergontok gontokan Sebentar lagi pasti akan terjadi
pertarungan yang sengit Tiba-tiba muncul suara berderak derak yang aneh maka
perhatian mereka langsung teralih Kepala mereka langsung menoleh. Tampak seorang
lakilaki berusia kurang lebih lima puluhan Kepalanya mengenakan topi dan kulit
labu yang dikeringkan. Kalau dilihat sepinta lalu seperti orang yang kurang
waras Pakaiannya sudah lusuh karena terlalu senng dicuci Tubuhnya kurus tmggi Kalau
berjalanJebih mirip seekor kera yang kelaparan.
Tampang orang mi sangat jelek Matanya kecil sipit seperti mata ayam Hidungnya
seperti burung betet. Di atas bibirnya yang tebal terjuntai dua jumput kumis
yang tipis dan panjang Pokoknya dan atas kepala sampai ke ujung kaki tidak ada sedikil pun
yang enak dipandang. Orang-orang yang ada di tempat itu, kecuali Tiong Hui Ciong sama sekali tidak
ada yang mengenalnya Sekali lihat saja Tiong Hui Ciong sudah mengenalinya sebagai
Kim Ti Jui si tukang ramal nasib Dia langsung tertegun melihal kehadirannya.
Barusan setelah mendengar centa Cun Hong dia yakin orang yang menculik Yok Sau
Cun adalah si lukang ramal nasib im Beban dalam hatinya sudah jauh lebih nngan
Tetapi kalau melihat keadaan yang berlangsung sekarang hatinya menjadi bimbang
kembali Kim Ti jUi bergegas menyusul keman Meskipun kedalangannya lebih lambat
sedikit dan Cun Hong berempal tetapi tidak mungkin dia mempunyai waktu untuk
menculik Yok Sau Cun Janganjangan memang bukan orang ini yang membawa Yok
Sau Cun dari dalam kereta.
Tepat pada saat hatinya sedang kalut itulah, tiba-tiba telinganya mendengar
suara bisikan yang lirih namun jelas.
Aduh, nyonya besarku Kau benar-benar membuat siau loji ketabakan menyusulmu ke
sana ke mari Kalau saja aku terlambat sedikit, bukankah nyawa saudaraku itu
sudah melayang di tanganmu" Ada persoalan apa-apa, mengapa tidak merundingkan lebih
dahulu denganku" Langsung saja kau cari Jit kong dan pat kong untuk mengobati
lukanya Akhirnya lihal apa yang terjadi Perlu kau ketahui bahwa ilmu yang
saudaraku pe lajan ttu memang sangat istimewa Aliran darahnya memang mengalir dan arah
yang ber lawanan Sekarang kau ingin memaksa agar aliran darahnya seperti biasa
Coba bayangkan penderitaan yang dialaminya" Tetapi kau tidak perlu khawatir
Sekarang semua nya sudah beres ".
Sudah tentu suara Kim Ti jui yang dide ngarnya Orang itu berkata sambil bsrlan
ke arah mereka Hanya Tiong Hui Ciong seorang yang bisa mendengarkan suaranya
karena dia menyampaikan kata katanya dengan ilmu Coan im jut bit.
Tiong HUi Ciong terkejut sekaligus gembira Dia terkejut mendengar keterangan Kim
Ti jui tentang ilmu khas yang dipelajari Yok Sau Cun Dia malah salah tanggap
mengira aliran darah anak muda itu membalik karena penyakit yang didentanya Dia
bahkan ingin mencan kakeknya agar aliran darah anak muda itu dapa! kembali
normal seperii biasa. Untung saja Jit kong dan Pal kong yang sedang berusaha mengembalikan aliran da
rahnya iiba Siba dibokong orang sehingga maii sekettka Benar benar suatu
keberuntLingan dalam bencana Kalau tidak, apakah nyawa adik Cun masih bisa
lertolong pasii akan menjadi masalah besar.
Sedangkan dia merasa gembira mendengar kata-kata terakhir dari Kim Ti jui yang
menyatakan bahwa semuanya sudah beres Meskipun dia tidak mengatakan di mana
adik Cunnya sekarang leiapi dan keterangannya, dia dapal merasakan bahwa
kesehatan Yok Sau Cun sudah pulih kembali.
Di hadapan orang sebanyak ini, Kim Tim jui tidak meneruskan kata-katanya Tentu
sa|a dia tidak enak menanyakan lebih lanjut Semeniara itu, Cun Hong cepalcepat
mendekaii Tiong Hui Ciong dan membisikinya.
"Ji siocia, diatah orangnya yang hamba kaiakan ladi.".
Tiong Hui Ciong mendelik kepadanya sekilas.
"Cepal mundur!".
Cun Hong tidak beram banyak bicara Sambil menundukkan kepalanya dia meng
undurkan diri. Pada saat ilu, dengan langkah kaki lerseretseret, Kim Ti jui
sudah sampai di hadapan mereka Dia tidak menghampin Tiong Hui Ciong Bahkandiatidak
melinknya sedikit pun Tetapi dia langsung mendekali Hue leng senbu dan merijura
dalam dalam Bibirnya seperti biasa langsung mengem bangkan senyuman.
"Ini tentu Hue leng sen bu yang namanya sudah menggetarkan kolong langit. Siau
loji di sini memberi hormat".
Hue leng senbu merupakan seorang ma nusia yang angkuh Biasanya saja dia tidak
pernah memandang sebelah mata pada.
Siapapun juga Sekarang melihat lampang Kim Ti jui yang jelek dan cengarcengir,
halinya langsung sebal Apalagi mendengar ucapannya yang mengatakan 'Namanya
sudah menggetarkan kolong langit, dia tambah gusar Mululnya langsung
mengeluarkan suara dengusan dingin.
"Siapa kau?". Kim Ti jui mengangkat sepasang bahunya sambil cengar-cengir.
"Siau loji adalah lukang ramal nasib Se betulnya memang she Kim karena ramalan
siau loji yang selalu tepal, maka temanleman memberi julukan Ti jui (Mulut besi)
sedangkan nama asli Siau loji sebenarnya Hok km Hok dan huruf rejeki sedangkan
Kin dari akar tumbuhlumbuhan Orang tua siau loji memberikan nama ini agar rejeki
diri siau loji terus berakar sampai tua Aih tetapi sampai usra setua ini, siau loji
tetap saja jadi tukang ramal nasib. Untung saja orang-orang sudah terbiasa memanggil
siau loji dengan nama Kim Ti jui Kalau tidak, tentu akan ditertawakan orang karena
kenyataannya rejeki siau loji tidak berakar sama sekali ".
Dia berkata dengan panjang lebar Mana setiap kali berbicara dia tidak lupa
memamerkan sebaris giginya kekuning-kuningan Sedangkan dan muluinya terpancar
bau arak murahan yang menyengat hidung Sehingga siapa pun tidak sanggup berlama
lama di dekatnya. Hue leng senbu sendiri hampir kehabisan rasa sabarnya.
"Kau tidak perlu meneruskan lagi kata katamu".
"Baik. baik " Sekah lagi Kim Ti jui membungkukkan lubuhnya Bibirnya kembali ter
senyum "Tetapi letapi Siau loji harus mengatakannya ".
Salah seorang pelayan wanita yang berdiri di samping Hue leng senbu langsung
maju ke depan satu langkah. "Kau masih belum mau menggelinding dari sim?" bentaknya keras.
Wa|ah Kim Tim jui langsung menampilkan kesan sepeni orang yang ketakutan.
"Toaso ini ". Wanita setengah baya ini sudah meng ikuli Hue leng senbu selama puluhan tahun
Dia belum pernah memkah Sekarang tiba-tiba Kim Ti jui menyebulnya Toaso, yailu
panggilan unluk orang yang sudah menikah, tenlu saja hatinya marah sekali "Kau
can mati!" benlaknya kesal "Tidak' Tidak'" Kim TI jui menggoyanggoyangkan tangannya
sambil mundur saiu langkah Setelah itu dia menjura dalamdalam "Hue Senbu lima aliran
air, kayu, api, emas maupun lanah, semuanya dikumpulkan menjadi satu adalah kehidupan
manusia Berarli kau dan siau loji terdiri dari salu golongan Kedalangan siau
loji kali ini adalah untuk mengantarkan surat untukmu Lao cici (Kakak lua)'.
Dengan berdalih lima unsur yakni api, kayu, emas, air dan tanah, dia malah
menyebul Hue ieng sen bu meniadi Lao cici Tiong Hui Ciong ndak mengerti permainan apayang
sedang dijalankannya Tetapi mendengar ucapannya ilu, hampir saja dia lertawa
terbahak bahak. Pelayan wanila yang tadi membentaknya kesal mendengar ocehannya yang
sembarangan. "Tua bangka tidak lakut mampusi Kau..." Mendengar bahwa kedatangannya adalah
unluk mengantarkan surat, Hue leng senbu segera mengibaskan tangannya kepada
pefayan wanilanya tadi. "Siapa yang menyuruh kau mengantarkan surat untukku?"tanyanya.
"Siapa'" Siau .
dan menunjuk ke meja yang biasa bertanya apakah loji menanyakan siau loji tidak mengenalnya," Kim Ti jui mengulurkan jempol tangan nya
bagian belakang punggungnya "Tadi pagi kelika siau lop baru membereskan
dipakai un luk meramal, tiba-tiba datang seorang foya Siau loji
dia ingin menyusun kartu meiihat nasib Dia bilang 'tidak mau ' Siau
lagi apakah dia ingin melihat raut wajah Dibilang
'semuanya tidak mau.' Siau loji langsung merasa heran Lalu apa maksudnya
mendatangi Siau loji, pikir Tiong Hui Ciong dalam hati Tetapi loya itu
mengeluarkan beberapa kepmg uang perak dan menyodorkannya ke langan siau loji Dia bilang
meminta siau loji mencari seseorang yang bernama Hue leng senbu dan mewakilinya
mengantarkan sepucuk surat.
Siau loji langsung gemetar, siau loji bilang Oh, Thian. Hue teng senbu adalah
seorang dewa yang dijunjung tinggi dalam dunia kangouw Orang ilu sudah mali
ratusan tahun yang lalu dan sudah menjadi dewi api alias (Hue leng sen bu
artinya Dewa api) di atas langit Bagaimana siau loji bisa pergi men carinya kalau siau loji
sendiri masih hidup di dunia'".
Wanita setengah baya yang tadi semakin marah mendengar ucapannya.
"Kau beram mengoceh sembarangan dt hadapan Sen bu"' bentaknya.
Saking terkejutnya Kim Ti jui sampai mundur salu langkah.
"Jangan cegah dia Biar dia teruskan kata-katanya ' tukas Hue leng sen bu.
"Loya ilu menggoyang goyangkan langannya dia bilang bukan Hue leng senbu yang
sudah naik ke atas langit ilu yang dimaksudkan Dia juga suruh siau lojt jangan banyak
berlanya Asal mengikuli pelunjuk yang diberikan siau loji pasli akan benemu
dengan seorang perempuan tua yang duduk dalam landu berwarna hitam Itulah Hue leng
senbu yang dimaksudkan ".
"Apakah dia tidak memberi tahu siapa namanya?" tanya Hue leng senbu.


Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tidak " sahut Kim Ti jui.
"Kalau begitu, coba kau ben gambaran bagaimana rupa orang itu Teniu kau dapat
menjelaskannya bukan?".
Kim Ti jui tampak merenung sejenak.
"Loya itu berusia kirakira tujuh puluhan lahun. Jenggotnya panjang dan sudah me
mutih Wajahnya sudah berkenput Tampaknya bukan dari keluarga miskin Karena pa
kaiannya cukup mentereng Sepasang alisnya juga panjang dan berwarna putih.
Meskipun dia sudah berkata panjang lebar, tetapi sama saja dia belum mengatakan
apa apa Orang tua seperti yang dikata ini tentu terdapat di mana mana.
"Tidak perlu menjelaskan lagi Mana sural yang harus kau aniarkan?" tukas Hue
leng sen bu yang merasa percuma mendengai kata-katanya lebih lanjut.
"Oh surat itu" Surat vang harus siau lon sampaikan sebetulnya surat lisan ".
"Apa yang dinyalakan dalam surat lisan tersebut".
Kim Ti jui mengetuk-ngetuk kepalanya sendiri.
"Barusan siau loji melakukan perjalanan dengan tergesa-gesa Jadi lupa apa yang
harus disampaikan ". "Kau benar benar tidak takut mati" bentak pelayan wanita di samping Hue leng sen
bu. Wajah Hue leng sen bu juga langsung berubah menjadi kaku.
"Kau benar benar tidak mengingatnya sediki! pun'"'.
Kim Ti Jui masih menggaruk-garuk topi kepalanya yang terbuat dari kulit labu.
'Dua patah ucapan itu bagus sekali Tapi mengapa siau foji bisa lupa" Oh Ya ya
aku ingat sekarang. 'Cepat katakan'" bentak Hue leng sen bu.
Kim Ti jui maju salu langkah dan tertawa terkekeh kekeh.
'Loya itu mengucapkan dua bans perkaiaan yang seperti syair Sayang siau loji
tidak pernah bersekolah sehingga tidak tahu apa artinya Dia mengatakan Lautan ttdak
bertepi berpaling barulah daratan'.
". Mendengar kata kalanya, Hue leng senbu marah sekali Kata kata yang diucapkan
oleh Kim Ti jui merupakan sabda Buddha yang menghirnbau agar manusia bertobat
selagi masih bisa. "Tua bangka tidak tahu diri' Kau berani mempermainkan aku?" bentaknya.
Tangannya langsung mengulur dan tela pak tangannya menghantam Jarak di antara
mereka memang tidak seberapa jauh Serangan Hue leng senbu ini dilancarkan dalam
keadaan marah. Cara lurun langannya olomalis tidak kepalang langgung Oleh karena
Hu, Kim Ti jui sama sekali tidak mempunyai kesempalan untuk menghindar.
Tiba liba lerdengar suara "Blam!" yang keras Sesosok tubuh langsung terpental di
udara dan lalu lerhempas jaluh di atas lanah dan bergulingan beberapa kali Tepat
ketika tubuh Kim Ti jui terhempas itulah, liba liba lelinga Hui Kin Siau menangkap suara
seperli dengungan nyamuk. "Perlemuan Ce po lan goan sudah dekat Kalian harus mempersiapkan diri sebelum
nya Ajak para rekan yang lain merunding kan masalah genting ini. Buat apa kalian
beclamatama di sini Teiapi pertemuan ilu bukan pertemuan yang jujur Lebih baik juga tidak usah
hadir'". Hui Kin Siau sampai tertegun mendengar kata kata itu Siapa yang membisikkan
kalakata lewat ilmu Coan irn jut bil kepadanya'" Sinar mata Hui Kin Siau
langsung mencari can Sementara itu, Kim Ti jUi bergufmgan dua kali Setelah itu, dia
merangkak bangun kembali dan menepuknepuk bajunya yang kotor.
"Hue Sen bu, kau juga jangan kelerlaluan Siau loji hanya demi beberapa keping
uang perak menyampaikan surat lisan kepadamu Biarpun kau tidak senang mende ngarnya
juga tidak boleh mengumbarkan hawa amarah seenak perutmu Kalau siau loji tidak
tahan pukulan hantaman lelapak tanganmu itu pasli sudah mengantarkan nyawa siau
loji ke alam baka Meskipun dua negara yang sedang berperang leiap tidak boteh
melukai ulusan yang dikirimkan Mengapa kau langsung lurun langan memukulku"
Apakah kau tidak lahu orang dulu mengatakan apabila seorang laki-laki dipuku!
oleh perempuan maka dia akan sial tiga turunan'?" gerutunya panjang lebar.
Kali ini, orang orang Kong Tong pai dan orang dan pihak Hue teng sen bu sendiri
sampai lertegun kelika melihatnya Tentu saja dan orang-orang yang hadir di
tempat ilu hanya Tiong Hui Ciong seorang yang lahu asal usul Kim Ti jui Tahu bahwa dia
memiliki ilmu silat yang tinggi. Sudah pasti hantaman Hue leng senbu tadi tidak
dapat melukainya. Tetapi bagi orang lain yang mana tidak lahu siapa Kim Ti jui sebenarnya,
terkeju! sekali rnelihat Hue leng sen bu turun iangan Mereka sadar bahwa serangan Hue
leng sen bu tadi paling tidak mengerahkan empa! lima bagian lenaga dalamnya.
Tidak disangkasangka, orang tua yang jelek ini ternyata hanya bergulingan di
tanah sebanyak dua kali kemudian bangkit lagi Malah lampaknya dia iidak terluka
sedikit pun Bagaimana mereka tidak meniadi ter pana menyaksikan kejadian yang langka
itu". Sedangkan orang yang paling terkejul sudah tentu Hue leng senbu sendiri Dia sen
diri sadar sekali bahwa orang lua beriubuh kurus ini sengaja mempermainkannya Halinya
semakin benci dan hawa pembunuhan langsung memenuhi kepalanya Itulah se
babnya tadi dia mengerahkan. tenaga sebanyak tujuh bagian Dia bermaksud
menghantam mati Kim Ti jui dalam sekali gebrak Teiapi terang terangan orang tua
ilu sudah Sermakan serangannya Mengapa dia bisa merangkak bangun tanpa mengalami
luka sediki! pun". "Siapa sebetulnya orang ini?" hatinya bertanya-tanya.
Sedangkan Cian Poa Teng yang ikut menyaksikan kejadian lersebul adalah Yu
huhoat dan Kong Tong pai yang sudah banyak pengalaman Dia segera dapat menduga
bahwa Kim Ti |ui bukan orang biasa Oleh karena itu dia maju menghampin dengan
perlahan lahan dan mululnya mengetuarkan suara lertawa dingin.
"Saudara ini pandai sekali berpura pura Ternyata ilmu silatmu tinggi sekali
Entah saudara ini dan golongan mana'' Dan apa sebabnya berbentrok dengan Kong Tong
pai'" Tentu boleh menyebutkan nama agar krta dapa! saling mengenal" katanya.
"Apa yang Lao koanke ucapkan siau loji sama sekali tidak mengerti ".
Mata Kim Ti Jui yang seperti mata ayam itu menalap Cian Poa Teng Dia langsung
merangkapkan sepasang tangannya menjura "Rasanya Lao koanke salah lihat Siau
loji adalah seorang tukang ramal nasib Sudah hampir dua puluh tahun berkeiana ke mana
mana mencari se suap nasi Kalau hanya menyampaikan sural saja sih, bukan baru
pertama kali ini ". Orang yang dihadapinya adalah Yu huhoat dari Kong Tong pai Dia malah
menyebulnya sebagai Lao koanke (Pengurus atau kepala rumah tangga yang
memimpin para pelayan) Dan Lao koanke tidak ada bedanya dengan seorang
bawahan alau pelayan. Saking marahnya Cian Poa Teng sampai mendelik lebar-lebar. Wajahnya pucat pasi.
"Tulup mulut! Lohu Cian Poa Teng adalah Yu huhoat dari Kong Tong pai Meskipun
saudara belum pernah bertemu denganku, setidaknya pasti pernah mendengar nama
julukan Lohu ini!". Kim Ti jui langsung maju salu langkah Kepalanya mengkeret seperti orang yang
ketakutan. "Oh" Siau loji kira kau adalah teman serombongan dengan Lao cici itu ".
Wajah Hue leng senbu semakin kelam.
"Cian huhoat, cepat mundur'" bentaknya kesal.
Cian Poa Teng tidak berani membantah Dia segera mengiakan dan mengundurkan
diri ke tempatnya semula. Kim Ti jui mengangkat kedua bahunya. Tampaknya dia
sudah mulai berani. Bibirnya mengembangkan senyuman.
"Lao cici,surat lisan yang disuruh Loya itu sudah siau loji sampaikan, Di sini
tidak ada urusan siau loji lagi. Siau loji ingin mohon diri.,." Dia membalikkan
tubuhnya lalu melangkah pergi. Begitu dia membalikkan tubuh, telinga Tiong Hui Ciong kembali mendengar suara
seperti dengungan nyamuk.
"Di sini tidak ada urusanmu lagi. Kalau tidak pergi sekarang, mau tunggu apa
lagi". Siau sute berada dalam sebuah kuil dua belas li dari sini. Cepat kau kesana ,
biar siau loji yang membereskan urusan di sini ".
"Berhenti!" Saat itu juga terdengar teriakanHue leng senbu.
Kim Ti jui cepat-cepat membalikkan tubuhnya. Dia meraba-raba hidung betetnya dan
terseyum. "Lao cici, ada urusan apa lagi?".
Tiong Hui Ciong yang mendengar suara lewat itmu Coan im jut bit menjadi gembira
seketika. Oia sudah tahu di mana adik Cunnya sekarang. Mana mau dia berdiam di
situ lamalama. Oleh karena itu dia langsung membalikkan tubuh dan menggapai
kepada keempat pelayannya.
"Mari kita berangkat!" katanya.
Keempat gadis itu segera mengiakan. Seperti beberapa ekor kupukupu. mereka
berpencaran dan sejenak kemudian semuanya sudah naik ka atas kereta.
"Tiong Hui Ciong, kau mau pergi bagitu saja?" bentak Hue leng senbu.
Tiong Hui Ciong membungkukkan tubuhnya menghormat.
"Oi sini tidak ada urusan boanpwe lagi, boanpwe mohon diri".
"Tunggu dulu!" bentak Hue leng senbu sekali lagi.
Kim Ti jui segera membalikkan tubuhnya.
"Betul, betul. Nona cilik, di sini tidak ada urusan lagi. Kau boleh pergi saja.
Urusan Lao cici di sini, biar siau loji yang membantumu menyelesaikannya....".
Mendengar ucapannya, hati Hue leng senbu marah sekali.
"Kau kira siapa dirimu?" Tangannya bergerak dengan kecepatan kilat. Sekali lagi
dia menghantam ke arah Kim Ti jui.
Tadi dia menggunakan tenaga sebanyak tujuh bagian, tetapi Kim Ti jui hanya
bergulingan di tanah dua kali Serangannya kali ini, otomatis menggunakan tenaga
yang tebih berat. Serangan serangkum angin yang kencang dengan suara yang
menderu-deru menerpa Kim Ti jui. Lancaran serangan Hue long senbu ini juga
diselimuti hawa amarah yang meluap.
Kim Ti jui langsung mencelat ke atas soperti seekor kera yang meloncat ke atas
pohon. Sekaii gorak dia mencelat sejauh beberapa cun dapat menghindari serangan
Hue leng senbu yang dahsyat. Wajahnya tampak kurang senang.
"Lao cici, kali mi kau yang salah Tadi kau sudah memukul siau loji satu kali
Siau loji menganggapnya sebagai imbalan beberapa keping uang perak yang diberikan loya
tersebut. Maka dan itu, sjau loji menahan hati menerima hinaan dan tidak ingin
mengungkitnya kembali. Benar sekali kata-kata orang tua dulu " Sekali berbuat
kesalahan, jangan sampai terulang lagi. "Sedangkan kau sudah turun tangan dua
kali. Berarti kan kau yang salah?".
Tiong Hui Ciong tidak banyak bicara lagi. Cepat-cepat dia naik ke atas kereta Yu
Kim Piau juga tidak menunggu perintah darj Ji siocianya lagi. Pecut di tangannya
langsung disentak dan terdengariah suara.
"Tar! Tar!" Kereta kuda pun berlari dengan kencang.
Sedangkan Cian Poa Teng pada saat itu masih be!um tahu asalusul orang tua
bertubuh kurus itu Lagipula dia tidak mendapat perintah dan Hue leng senbu,
itulah sebabnya dia tidak mencegah kepergian Tiong Hui Ciong. Oibiarkannya kereta kuda
itu melintas di depan matanya.
Hue leng senbu melihat Tiong Hui Ciong pergi seenak perutnya. Hatinya menjadi
ma" rah sekali. Tanpa sadar, seluruh kemarahan yang memenuhi hatinya tertumpu
pada diri Kim Ti jui yang dianggapnya sebagai biang keladi. Apalagi serangannya
barusan tadi mencapai sasaran. Tampaknya Kim Ti jui dapat mengelak dengan
mudah. Rasa panas dalam dadanya seakan hampir meledak.
"Aku ingin lihat berapa kali kau sanggup menghindar dari seranganku?" katanya
dengan nada tajam. Tanpa berbasabasi lagi, dia menghantamkan telapak tangannya kembali. Barusan
Kim Ti jui melesat ke arah kiri. Melihat datangnya serangan Hue leng senbu, kali
ini dia mencelat ke sebelah kanan.
Namun ilmu yang dimiliki Hue leng senbu memang sangat tinggi Oia sudah
mencapai taraf dl mana dia dapat melancarkan atau menarik serangannya sesuka
hati. Serangannya yang sudah mencapai setengah Jalan tiba-tiba ditarik kembali dan
menghantam ke arah kanan karena Kim Ti jui mengelak ke sebelah sana.
Sepasang kaki Kim Ti jui baru mencapai tanah ketika serangan telapak tangan Hue
leng senbu sampai. Kim Ti jui begitu terkojutnya sehingga mengeluarkan suara je"
ritan kecil. Tetapi dengan mendadak dia mencelat mundur sejauh beberapa cun.
Otomatis serangan Hue leng senbu lewat di sampingnya.
Tarnpak dia melayang turun di tanah sambil menggoyanggoyangkan tangannya.
"Lao cici, tunggu dulu... tunggu d.ulu .. Siau loji masih ada perkataan yang
ingin disampaikan..." teriaknya kalang kabut.
Sebetulnya hati Hue leng senbu sangat marah Namun dia tidak ingin kehilangan
pamor yang te!ah dipupuknya selama puluhan tahun. Terpaksa dia menahan
serangannya dan mendelik lebarlebar kepala Kim Ti jui.
"Apa lagi yang ingin kau sampaikan?".
Kim Ti jui menunjuk ke arah Wi Yang sam kiat.
"Kalau Lao cici tetap ingin bergebrak dengan siau loji, seharusnya membiarkan
mereka meninggalkan tempat ini terlebih dahulu," katanya.
Hue leng senbu melirik ke arah Wi Yang sam kiat sekilas.
"Apakah kehadiran mereka mengganggu dirimu?" tanyanya dingin.
Kembali Kim Ti jui merabaraba hidung betetnya. Dia maju satu langkah dan
tersenyum lebar. "Bagaimana pun kau Hue leng senbu adalah Lao cici siau loji Siau loji tidak
berani menutupi. Sebetulnya sejak kecil siau loji mendapat sebuah kitab dari seorang
tua sakti Dari kitab tersebut siau loji berhasil mempelajari semacam ilmu yang dinamakan
Ma jui hoat (Tangan sakti pemutus sukma). Sedangkan Ma I jui hoat ini, lebih baik kalau
tidak turunan yang sudah berlangsung selama ribuan tahun.
"Ketika berbicara, air liurnya muncrat ke manamana. Wajahnya tampak berserisen
seperti bangga sekali dengan ilmu yang dikatakannya. Kemudian dia melanjutkan
kembali kata-katanya. "Pepatah mengatakan 'penonton dapat melihat dengan jelas.'
llmu langka siau loji ini apabila sampai dipelajan secara diamdiam oleh orang
lain, kan bisa kacau" Oleh karena itu . Oleh karena itu Ehem... ehem.... Kakau siau loji
sedang bertarung dengan se seorang, tidak boleh ada yang menyaksikan. Berkata


Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sampai ke situ, dia membalikkan tubuhnya dan mengangkat bahu "Hei, Hu taihiap,
kau adalah seorang Ciang bunjin dai Wi Yang pai. Tentu kau tidak akan mencur ilmu
sakti siau !oJi bukan" Lebih baik kalian perg! saja sekarang." Baru saja ucapannya
habis, di telinga Hu Kin Siau kembali mendengar suara sese orang yang disampaikan dengan
ilrnu Coar im jut bit. "Kalian cepat tinggalkan tempat ini Tolonc sampaikan kata-kata siau ioji kepada
Sons loya cu. Pertemuan Ce Po tangoan mengandung rencana yang Hcik. Sebenarnya
iti sebuah perangkap Lebih baik berhati-hati!".
Mendengar kata-kata itu, hati HUI Kin Sia penasaran sekali Betapa tingginya ilmu
orang ini sampai dia sulit membayangkan nya. Mulutnya sedang berbicara dengan
Hui, leng senbu, tapi dia dapat menggunaka ilmu Coan im Jut bit berbicara dengan
piha lain. Bagaimana Hui taihiap tidak menjadi te mangu-mangu".
"Dia menyuruh kami meninggalkan tempat ini. Pasti ada alasan yang tidak dapat
dikemukakan olehnya," pikir Hui Kin Siau dalam hati.
Akhirnya dia menjura dalam-dalam.
"Kalau Kim taihiap sudah membuka mulut meminta kami pergi, masa kami berani
tidak menurut perintahmu?" katanya sembari membalikkan tubuh menghadap Wi
Lam cu dan Gi Hua to "Toa suheng, Ji suheng, mari kita pergi!".
Sejak semula Wi Lam cu sudah menduga kalau Kim Ti jui.ini seorang tokoh yang
menyembunyikan identitasnya. Oleh karena itu dia hanya menganggukkan kepala
tanpa membantah sepatah katapun.
Sedangkan Hui hujin merasa heran melihat tingkah laku suaminya yang mendengar
ocehan seorang lakilaki yang tampak kurang waras Sampaisampai urusan Yok Sau
Cun pun tidak di tanyakan lagi. Oia merasa tidak mengerti. Malah sekarang
suaminya mengajak mereka meninggalkan tempat tersebut begitu saja.
"Loyacu.. ". Hui Kin siau tidak memberi kesempatan baginya untuk berbicara,.
"Jangan banyak tanya. Ada urusan kita bicarakan nanti saja katau sudah
meninggalkan tempat ini!" tukasnya.
Bersamasama dengan Wi Lam cu dan Gi Huato,Wi Yangtaihiap langsung
mendahului melangkah pergi, Hui hujin menarik tangan putrinya,.
"Fei Cin, kita juga berangkat," katanya. Mereka langsung mengikuti di belakang
ketiga orang tadi. Hue leng senbu rnemperhatikan kepergian Hui taihiap dan rombongannya
Kemarahannya tidak terbendung lagi dia menatap Kim Ti jui dengan mata
menyorotkan hawa pembunuhan yang tebal.
"Sekarang aku sudah boleh turun tangan bukan?" tanyanya sinis.
Kim Ti jui kembali menggoyang-goyangkan sepasang tangannya.
"Tunggu dulu, tunggu dulu . Siau loji sudah mengatakan bahwa ilmu silat yang aku
miliki ini sangat ajajb, Tidak boleh ada yang melihat. Lebih baik kau suruh putri
kesayanganmu, Lao koanke serta empat toaso itu menyingkir agak jauh," ocehnya
sembarangan. Hue leng senbu merasa dadanya hampir meledak menghadapi orang seperti Kim Ti
iui. "Kau ingin mereka menyingkir kemana?".
Kim Ti jui mengangkat sepasang bahunya seperti tidak perduli.
"Paling tidak mereka harus menyingkir sejauh sepuluh depaan ".
Hue leng senbu benarbenar tidak sang" gup membendung kemarahan dalam hatinya.
"Betapapun hebatnya [Imu yang kau miiiki itu, silahkan keluarkan semuanya Tidak
ada orang yang sudi mencun belajar ilmumu itu!" . Tanpa menunggu jawaban dari Kim Ti
jui, dia langsung mengulurkan tangannya menghantam ke depan Kali ini, Kirn Ti jui
tidak menghindar. Dengan menggunakan gaya yang sama, dia rnenghantam
telapak tangannya menyambut serangan Hue leng senbu.
"Lao cici, tidak bisakah kau bicara baikbaik" Jangan sedikitsedikit marah!"
katanya seperti tidak terjadi apa-apa.
Terang-terangan Hue leng senbu yang turun tangan lebih dulu. Tetapi entah
bagaimana tiba-tiba tangan lawannya yang kurus seperti tengkorak tahutahu
meluncur mendahului sehingga dirinya terdesak sampai tidak dapat melancarkan serangannya.
Sementara itu, Kim Ti jui yang sudah berhasil mendesak serangannya berkata
lagi ... "Sebetulnya tindakan siau loji ini juga demi kebaikan Lao cici sendiri.
Kau adalah Hu Ciang bujin (wakil ketua) dari partai besar seperti Kong Tong pai
Namamu sudah menggetarkan dunia kangouw selama puluhan tahun. Kewibawaanmu
terpancar kemanamana Kalau sampai.... He.. he... he ... Kalau sampai dikalahkan
oleh Ma 1 jui hoat yang ajaib dari siau loji ini, dan kejadian ini juga disaksikan oleh
para bawahanmu, maka kau akan kehilangan muka^ untuk selamanya.. ".
Mendengar ucapannya, hampir saja Hue leng senbu semaput saking marahnya.
"Tua bangka, sampai di mana sebetulnya kehebatanmu sehingga berani membuka ba
cot sembarangan?" bentaknya kesal.
Telapak tangannya yang sudah ditarik kembali melindungi di depan dada dalam
waktu yang bersamaan telapak tangan kirinya meluncur sebuah serangan.
Kecepatannya bagaikan kilat,.
Kim Ti jui masih tertawa terkekeh-kekeh.
"Tidak berani, tidak berani Siau loji hanya bisa semacam ilmu Ma 1 jiu hoat itu
saja," ocehnya semban cengar cengir.
Tangan kanannya langsung ditarik melindungi dada. Telapak tangan kirinya
meluncurkan sebuah serangan Gaya yang dilakukannya tidak berbeda sedikit pun
dengan Hue leng senbu Pada dasarnya dia memang hanya mengikuti gerakan
perempuan tua itu. Namun, entah bagaimana, meskipun dia mengikuti secara serampangan dan
belakangan, serangannya justru mendahului Hue leng senbu. Ketika hantaman
telapak tangan perempuan tua itu sudah hampir mencapai dirinya, mendadak gerakannya
tertahan Bagai lorong kecil yang disumbat dan tid v ada jalan tembusnya lagi.
Hue leng senbu otomatis tambah gusar.
"llmu apa yang kau gunakan?" tanyanya dengan suara keras.
Kim Ti jui menggerakkan sepasang bahunya. Dengan bangga dia tertawa
terkekehkekeh Sebaris giginya yang kekuningan epertr sengaja dlpamerkan.
"Inilah yang siau loji maksudkan dengan Ma 1 jiu hoat, Lao cici, jangan kau
anggap remeh ilmu yang satu ini Kalau kau sampai terkena serangannya. maka anak cucumu
terpaksa berkabung empat puluh han empat puluh malam!".
Saking jengkelnya, Hue leng senbu tectawa terbahak-bahak.
"Bagus sekali!" Tiba-tiba tubuhnya menerjang ke depan dan sekaligus melancarkan
sembilan kali serangan berupa pukulan telapak tangan.
Kiu gi ciang atau Telapak sembilan pusaran merupakan sebuah ilmu pukulan yang
ajaib dan Kong Tong pai. Terkenal karena dapat membmgungkan orang yang terkena
serangan tersebut. Begitu Kiu gi ciang dikerahkan, orang yang diserangnya tidak dapat menangkis
kecuali menerima pukulan Sebab pukulan mi seperti bayangan namun nyata, biar
nyata tetapi gerakannya seperti tipuan, Setiap pukulan seperti tipuan juga
serangan nyata Hal ini membuat orang yang menerimanya ragu-ragu untuk menghindar dan
biasanya selalu terkena telak.
Jusiru karena dua kati serangannya berturut-turut dapat dihindari oleh Kim Ti
jui dengan baik, maka Hue leng senbu menjadi kesal. Apaiagi Kim Ti jui sengaja
meniru gerakannya kemudian berhasil mendahului Maka sekarang dia sengaja mengerahkan
ilmu pusaka Kong Tong pai yakni Kiu gi ciang yang tidak dapat sembarangan
dipelajari,. Kali mi memang terlihat perbedaan yang menyolok Tampak langkah kakinya yang
sudah maju seperti mundur kembali. Telapak tangannya yang sudah menghantam ke
depan seakan batal digerakkan kemudian ditarik kembali Gerakannya sungguh aneh.
Membuat orang yang melihatnya kebingungan dan tidak mengerti maksudnya yang
se" benarnya. Kim Tl jui mengeluarkan suara keluhan. Kakinya mundur dua langkah berturutturut.
Melihat keadaannya diamdiam Hue leng senbu tertawa dingin.
"Meskipun kau mundur seratus langkah juga jangan harap dapat meloloskan diri
dari seranganku kali ini," katanya dalanp hati,.
Justru ketika pikirannya tergerak, terdengar teriakan tantang keluar dari mulut
Kim Ti jui....''. "Lao cici, kau tertalu mendesak siau loji. Sekarang siau IOJI terpaksa membalas
seranganmu." Sepasang tangannya mendadak meluncur ke depan. Terdengar suara.
"Blam! Blam! Beberapa kati. Rupanya dia sudah saling mengadu pukulan dengan Hue
leng senbu sebanyakdetapan kali. Benturan kedua pasang tangan itu terjadi
berturutturut. Seakan tidak pernah terlambat sedikit pun.
Rupanya ketika Hue leng senbu melancarkan serangannya yang pertama, dia
melangkah mundur dua langkah Dan dengan mundurnya itu, dia sudah berhasil
mengelakkan serangan Hue leng senbu yang pertama.
Di sini pula letak keanehan orang ini Kalau ditilik dan tampangnya, kelihatannya
dia tidak memiliki ilmu silat yang tinggi Sinar matanya Juga tidak bersinar tajam
sebagai mana tokohtokoh tingkat atas lainnya. Dia seperti tidak pernah mempelajari ilmu
silat secara sungguh-sungguh. Setiap gerakannya hanya mengikuti gaya lawan.
Karena kali ini Hue leng senbu mengerahkan ilmu Kiu gi ciang yang aneh,
dia.tidak lagi bisa mengikuti gayanya. Dengan demikian dia sengaja mundur dua langkah untuk
menghindari serangan Hue leng senbu yang pertama. Sebetulnya tindakan Kim Ti |uj
itu untuk melihat jelas bagaimana lawan melakukan gerakannya. Oteh karena itu,
ketika serangan kedua dari Hue leng senbu tiba, dia sudah bisa mengikuti cara
lawannya. Namun justru karena gerakan yang dilakukan oleh Hue leng senbu terlalu cepat,
dia terpaksa ketinggalan satu jurus. Dengan jurus Hue leng senbu yang pertama, dia
menyambut serangannya yang kedua Dengan jurus kedua dia menyambut jurus
serangan yang ketiga Begitulah seterusnya sampaijurusyangkesembilan.
Tentusajadia menyambutnya dengan lurus kedelapan.
Kiu gi ciang memang hanya dari sembllan jurus. Setelah sembilan jurus dikerahkan
semua, maka berarti ilmu itu sudah selesai dimamkan. Sedangkan kedelapan serangan Hue
leng senbu semuanya disambut baik oleh KiiTi Ti Jui sehingga menimbu kan
suara. "Blam! B!am!" sebanyak deEapan kali Tampaknya kekuatan kedua orang itu seimbang.
Mereka samasama terdesak mundur sejauh tiga langkah.
Kali ini hati Hue leng senbu menjadi ciut melihatnya. Orang tua yang tidak
dipandang1 nya sebelah mata ini, ternyata mempunyai ilmu silat yang tidak di
bawah dirinya sendiri. Tentu saja yang membuatnya semakin terperanjat adalah cara
pihak lawan menggunakan Kiu gi ciang yang didapatkan dan hasil mencontoh untuk
melawan Kiu gi ciang yang dikerahkannya.
Hue leng senbu mempelajarf ilmu Kiu gi ciang ini sudah puluhan tahun Boleh
dibilang dia sudah mengenalnya sampai mendalam Dan menurut apa yang
diketahumya Jurus yang pertama tidak mungktn dapat digunakan untuk
menyambutJurus yang kedua. Sedangkan jurus kedua juga tidak mungkin
menyambutjurus yang ketiga, begitu seterusnya. Pokoknya setiap jurus ilmu Kiu Gi
ciang tidak dapat dikerahkan untuk menyambut jurus yang selanjutnya Tetapi Kim Ti jm
Justru dapat menggunakannya dengan baik.
Bagaimana mungkin dia dapat menggunakan jurusJurus yang tidak mungkm
menyambut serangan jurus dari ilmu yang sama" Hue leng senbu benarbenar tidak
habis pikir Meskipun hatinya merasa penasaran tetapi Kiu gi ciang bukan
satusatunya ilmu andalan Hue leng senbu. Apalagi dia sudah dapat menerka bahwa tenaga dalam
lawan hampir sebanding dengan dirinya. Tapi pasti tidak di atasnya Oteh karena
itu hatinya tidak merasa takut Dia mengetuarkan suara tertawa dingin.
"Tidak disangka kau mempunyai sedikit kebisaan juga!".
Kim Ti jui mengangkat sepasang bahunya dan tertawa terkekeh-kekeh.
"Lao cici terlalu memuji Siapapun di antara kita tidak ada yang kalah ataupun
menang Bagaimana kalau kita sudahi saja pertarungan ini'?".
"Tidak bertarung boleh saja " Rainbut Hue leng senbu yang sudah berwarna putih
berkibaran tertiup angin Dia tertawa menyeringai sehingga mengesankan perasaan
yang seram "Asal kau tinggalkan dulu selembar nyawamui".
Tampaknya Kim Ti lui terkeiut sekali men dengar kata-katanya.
"Lao cici, apakah kau serius?".
"Apakah kau kira orang tua seperti aku in masih mau bercanda denganmu?" sahut
Huel leng senbu dingin. Kim Ti jui merabaraba hidung betetnyal dan tertawa terkekeh-kekeh.
"Jadi niat baik siau loji menyampaikan su ' rat lisan kepadamu jadi urusan nyawa
siauj loji sendiri?". Mata Hue leng senbu bersinar tajam met nusuk Dia menganggukkan kepalanya.
"Tidak salah!".
Kim Ti jui membalas tatapan mata Hue leng senbu.
"Lalu bagaimana caranya baru Lao cici mau melepaskan siau loji?".
"Sederhana sekalt Asal kau dapat me nerima satu kali pukulanku, maka kau boleh
meninggalkan tempat ini tanpa mendapat kesulitan sedikit pun," sahut Hue leng
senbu. Kim Tijui menggarukgaruk kulit kepalanya.
"Tampaknya pukulan yang akan dilancarkan ini pasti lebih hebat dari dua pukulan
yang sebelumnya. Sedangkan dua pukulan yang tadi saja sudah membuat mata Siau
loji berkunangkunang. Hampir saja Siau loji tidak sanggup mempertahankan diri.
Kalau kau ingin memukul juga, Siau loji harap kurangi sedikit tenagamu.".
"Baik," sahut Hue leng senbu sambil tersenyum. Namun di balik senyumannya
tersirat hawa pembunuhan yang tebal. Dia lalu 'menepuk ke depan dengan tangan
kirinya, sedangkan tangan kanan diangkat ke atas secara perlahan-lahan.
Dalam sekejap mata, teriihat seluruh telapak tangannya berubah warna menjadi
,merah membara Serangkum hawa panas langsung terasa.
"Hue Yanto'" seru Kim Tijui sambil meng[angkat sepasang bahunya. Setelah itu dia
juga menepuk tangan kinnya ke depan lalu j tangan kanannya diangkat perlahan-lahan ke
atas. Mulutnya malah tertawa terkekehkekeh. "Api melawan emas. Kebetulan Siau IOJI she
Kim,

Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

(emas) sedangkan emas tidak takut api. Kalau tidak percaya, ayo coba
^saja!" tantangnya sembari cengar-cengir.
Kim Tijui masih mengikuti gerakan Hue leng senbu. Gaya persis sama tetapt
telapak tangannya masih berwarna kuning kepucatan, tidak merah membara seperti telapak
tangan Hue leng senbu. Tentu saja dia belum pernah mempelajan Hue Yanto, karena ilmu ini terdapat dalam
kitab Cu Pitkeng yang aslinya merupakan ilmu pusaka Ciong sam pai. Terdengar Hue leng
senbu tertawa dingin. "Can mati'" bentaknya marah. Kali ini dia tidak merasa khawatir lagi Melihat Kim
Tijui mengikuti gerakannya dengan asalasalan Memangnya Hue Yanto bisa ditiru
begitu saja". Justru karena dia tadi sudah menguji tenaga dalam Kim Tiiui yang diduganya tidah
lebih tinggi danpadanya, maka serangan Hue Yanto miliknya kali ini tidak secepat
ketika dia menyerang Yok Sau Cun. Malah telapa^ tangannya yang merah membara
bergeral' dengan perlahantahan Namun tentunya mengandung tenaga yang lebih
dahsyat. Gerakan yang semakin perlahan mengan dung kekuatan tenaga yang lebih dalam. Ini'
lah cin khas ilmu Hue Yanto tersebut!.
Kim Ti jui masih melakukan gerakan seperti sebelumnya Serangannya lebih cepat
dari Hue leng senbu karena pada dasarnya dia memang tidak menguasai ilmu Hue
Yanto. Telapak tangannya meluncur ke depan mendahuiui menghantam serangan Hue
leng senbu. "Apabila sudah turun tangan, jangan kepalang tanggung Buat apa lambatlambat
begitu seperti semut yang sedang merayap...." Mututnya juga masih sembarangan mengoceh
seperti orang tolo! yang tjdaktahu kedahsyatan ilmu Hue Yanto.
Kemarahan Hue leng senbu sudah naik ke atas kepala. Mulutnya mengeluarkan suara
dengusan dingin, telapak tangannya yang bagaikan golok tiba-tiba meluncur dengan
cepat. Sedangkan telapak tangan Kim Tijui sejak tadi sudah teculur ke depan
menunggu. Tampaknya sebentar lagi kedua telapak tangan itu akan saling beradu.
Tiba-tiba Hue leng senbu merasa telapak tangannya yang telah dipenuhi unsur api
dihalangi oleh serangkum kekuatan yang tidak berwujud. Dia tldak sanggup
melancarkan serangannya lebih lanjut. Diamdiam hatinya tercekat.
"Apakah orang ini sudah berhasil mempelajari ilmu Sit Tian cikang?" tanyanya
kepada diri sendiri. Sit Tian cikang adalah sejenis ilmu pernapasan yang dapat
menyedof semua kekuatan yang dipancarkan iawan.
Tetapi sekarang dia sudah melancarkan serangannya dengan kekuatan sebanyak
sepuluh bagian. Apabila pihak lawan tidak menarik kembali serangannya, dia Juga
tidak bisa menarik kembali tangannya. Mau tidak mau kedua telapak tangan pasti
akan saling beradu. Keadaan mereka seperti dua orang yang sedang mengadu tenaga dalam Apabila
kedua telapak tangan berbenturan, maka mereka harus saling mempertahankan diri
untuk melihat siapa yang lebih kuat Seandainya pada saat seperti ini dia menarik
tangannya kembali, maka gelombang dua rangkum tenaga akan membalik kepadanya
dan biarpun tidak mati, dia akan terlukaj parah.
Telapak tangan Kim Tijui tegak lurus Sepasang matanya yang sipit kecil seperti
mata ayam terus mendelik. Dia tidak berkedip sekalipun. Wajah Hue leng senbu mafah
kelam sekali. Rambutnya yang sudah berwarna pubh berkibarkibar tertiup angin..
Meskipun telapak tangan kedua orang ini belum sampai saiing beradu dan jarak di
antara mereka masih ada kurang lebih dua cun, tetapi sebetulnya mereka sudah
mengerahkan tenaga dalam dan mulai mengadu kekuatan dan jarak yang terpisah.
Orang-orang dan rombongan Hu leng senbu yang berdiri di belakangnya
memperhalikan dengan hati yang tegang Mata mereka sampai tidak beram berkedip
karena takut kehtlangan tontonan yang langka itu,.
Perlahan-lahan Cu Kiau Kiau berialan ke samping Cian Poa Teng.
"Yu huhoat, coba kau lihat, apakah Ibu bisa mengalahkan tua bangka jelek itu?"
tanyanya cemas. Cian poa Teng menggelengkan kepalanya lambat-lambat.
"Menurut pendapat Lao siu, tenaga dalam Senbu dan orang tua itu hamprr seimbeng.
Untuk sementara sulit menentukan siapa yang akan meraih kemenangan.".
"Masa ilmu Hue Yan to itu juga tidak sanggup merobohkan orang itu?" tanya Cu
Kiau Kiau penasaran. "Orang ini sejak tadi tidak membocorkan sedikit pun asalusulnya Meskipun
sekarang Senbu sudah melancarkan ilmu Hue Yanto, tetapi orang itu masih menyambutnya
dengan ilmu yang biasa'biasa saJa. Entah ilmu apa sebenarnya yang digunakan
olehnya Sebab itulah Lao Siu tidak dapat menduga bagaimana akhir pertarungan
ini," sahut Cian' Poa Teng. Cian Poa Teng adalah seorang tokoh yang sudah banyak pengalaman di dunia
kangouw. Dari keadaan yang berlangsung di depan mata, dia mengatakan sulit
menentukan siapa yang akan meraih kemenangan Hanya saja dia tidak mau berkata
secara terus terang kepada Cu Kiau Kiau bahwa kesempatan Hue leng senbu untuk
meraih kemenangan Juga tidak besar. Dia sadar sekali, Hue Yanto adalah ilmu yang
mengandung, unsur api di mana lawan yang terkena'i hawanya saja akan tertuka.
Kalau ilmu biasa saja, mana mungkin sanggup menyambut serangan sedahsyat itu.
Apabila pihak Hue leng senbu yang akan meraih kemenangan, pada gerakan pertama
saja lawannya sudah akan terkapar. Sebagaimana halnya yang dialami oleh Yok Sau
Cun. Sementara itu, Cu Kiau Kiau yang mendengar keterangan Cian Poa Teng langsung
mendengus dingin. "Hm, apa sih kehebatan tua bangka itu" Biar aku ke sana membantu Ibu!".
Cian Poa Teng terkejut sekali.
"Toa siocia, jangan'" teriaknya panik.
Mana mungkin Cu Kiau Kiau sudi mendengar penngatannya Dta segera maju dua
langkah Tangannya mengibes Tiga batang Hue lengpiau segera meluncur secepat
kilat dan menyerang ke arah Kim Ti Jui.
Tiba-tiba Kim Tiim menolehkan kepalanya. Mulutnya tertawa terkekeh-kekeh.
"Nona cilik, apa yang kau lakukan" Siau loji hanya sedang mainmain dengan Lao
cici. Ketiga batang pisaumu itu, apabila menancap di tubuh Siau Loji. kemungkinan
jantung tua ini bisa tertembus!" Sembari berbicara, tangannya bergerak secara sembarangan
Tidak tampak dia sedang memainkan suatu ilmu yang biasa digunakan
untuk menangkis datangnya s"njata rahasia, tahu-tahu ketiga batang pisau yang
disambitkan oleh Cu Kiau Kiau sudah tertangkap oleh tangannya.
Melihat Kim Tijui menolehkan kepalanya, Hue leng senbu mana sudi kehilangan
peluang bagus. Dia segera menghimpun hawa murni dalam tubuhnya dan menambah
beberapa bagian tenaga pada telapak tangannya dan langsung mendorong ke depan.
Cu Kiau Kiau yang melihat Kim Tijui menyambut Hue leng piau miliknya dengan
gaya yang aneh, diamdiam merasa senang.
"Tua bangka tidak tahu mampus, dikiranya Hue lengpiau milik Nona iru boleh
disambut begitu saJa. Rasakan' Anggap saja dirimu sedang apes!" makinya dalam
hati. Periu diketahui, meskipun Hue lengpiau disebut sebagai senjata rahasia,
sebetulnya lebih pantas dikatakan senjata peledak. Tadi Hue Fei Cin menyampok piaunya
dengan Sit kimkiam lalu dikibaskan ke atas tanah. Dalam sekejap mata saJa, senjatanya itu
langsung meledak Bahkan ledakannya itu cukup besar sehingga batubatu rerumputan
yang terdapat di sekitar [angsung terbakar oleh api yang berkobarkobar. Sekarang
Kim Ti jui menyambutnya dengan keras Sebentar lagi tangannya pasti akan terbakar!.
Tiba-tiba terdengar teriakan Ki.m Tljui yang seperti cacing kepanasan.
"Bagus, ya' Lao cici, kalian Ibu dan anak menyerangku dan depan belakang. Untung
saja Siau IOJI im emas murni yang tidak takut api Perlu kalian ketahui, emas
mengandung unsur air Sedangkan air memang khusus untuk memadamkan api Coba
kalau Siau lo]i bukan she Kim, pasti tulang belulang di tubuh yang kurus im
sudah terbakar menjadi abu He. he .. he. Mana ada kayu kenng yang tidak termakan api"
Kalau pun ada pasti langka sekali. Dan Siau loji ini justru termasukjenis yang
langka Lao cici, aku rasa lebih baik kau tidak usah melelahkan diri sendiri. Hentikan
saja seranganmu itu!". Selesai mengoceh panjang lebar, dia langsung menarik kembali telapak tangannya
yang sedang beradu kekuatan dengan Hue leng senbu. Tampaknya dia seakan tidak
perduli dengan tambahan tenaga yang dikerahkan oleh perempuan tua itu.
Saking marahnya, selembar wajah Hue leng senbu jadi pucat pasi Terpaksa dia
menarik kembali serangan Hue Yantonya. Kim Tijui segera merangkapkan sepasang
kepalan tangannya menjura dalamdalam. Bibirnya masih tersenyum simpul.
"Surat lisan sudah disampaikan oleh Siau loji. Sekarang juga Siau IOJI ingin
mohon diri dari hadapan Senbui" Selesai berkata dia menoleh kepada Cu Kiau Kiau sambil
memamerkan sebans giginya yang berwarna kekuningan. Senyumnyasemakin lebar.
"Ketiga batang piau pona cilik ini terpaksa Siau loji simpan sebagai
kenangkenangan.". Dia memasukkan ketiga batang Hue lengpiau yang disambutnya tadi ke balik pakaian
Setelah itu dia membalikkan tubuh dan meninggalkan tempat tersebut dengan
langkah kaki diseretseret seperti datangnya tadi. Dia mengambil jurusan jalan raya. Cu Kiau
Kiau sampai termangumangu sesaat memikirkan mengapa senjata rahasianya tidak
meledak. Kemudian dia menoleh kepada Hue leng senbu.
"Ibu, mengapa kau melepaskannya begitu saja?" tanyanya penasaran.
Hue leng senbu mempechatikan bayangan Kim Tijui sampai menghilang di kejauhan.
"Orang ini sudah mempelaJari Sit tian cikang. Sampaisampai Hue Yanto Ibu juga
tidak sanggup melukainya. Kalau orang semacam dia tidak ditumpas, kelak tentu akan
menjadi duri dalam mata kita," sahutnya sambil menarik nafas panjang.
Cian Poa Teng segera majU satu langkah dan membungkukkan tubuhnya
menghormat. "Urusan ini lebih baik jangan ditunda lagj Kita harus segera melaporkannya
kepada Kaucu'". Hue leng senbu menganggukkan kepalanya sedikit Setelah itu dia membalikkan
tubuh dan masuk ke dalam tandu. Salah seorang pelayannya segera menutup kembali
tirai tandu tersebut Lakilaki yang mengusung tandu itu tidak menunggu perintah
lagi Mereka segera mengangkat tandu itu serentak dan menmgalkan tempat tersebut
dengan berlanlan kencang.
Mendengar suara Kim Ti jui yang dipancarkan lewat ilmu Coan im Jut bit, hati
Tiong Hui Ciong senang sekali Begitu naik ke atas kereta, dia segera memerintahkan kepada
Yu Kim Piau untuk menempuh pecialanan secepatnya. Kira-kira senja hari mereka
sudah sampai di Cap ji libio (Kuil sejarak dua belas li).
Cap ji li bio terletak di tengah pegunungan. Meskipun gunung itu sendiri tidak
Riwayat Lie Bouw Pek 2 Delapan Kitab Pusaka Iblis Kwi Po Cin Keng Pat Karya Rajakelana Burung Hoo Menggetarkan Kun Lun 9

Cari Blog Ini