Ceritasilat Novel Online

Tengkorak Maut 11

Tengkorak Maut Karya Khu Lung Bagian 11


Cepat2 Han siong Kie meloncat naik keatas puncak pohon,
bagaikan seekor kelelawar ia mendekati kuil kuno tersebut
dengan langkah yang sangat ber hati2.
Ruang tengah kuil tersebut bermandikan cahaya lilin dan
tampak terang benderang, belasan orang tua muda duduk
berkerumun disitu sambil berbicara lirih.
Rombongan terakhir tadi masuk ke dalam kuil, seorang
kakek tua bermuka seram bermantel benang emas yang
duduk di belakang meja kebesaran segera bangkit berdiri, ia
menyapu sekejap seluruh ruangan, lalu dengan suara dingin
menyeramkan ujarnya: "Jumlah anggota telah pas dan aku rasa semua orang
sudah hadir disini, sekarang pun huhoat akan mengumumkan
firman dari kaisar Tee kun serta rencana penggerakan kita
pada malam ini" -ooodewiooo- BAB 39 MENDENGAR ucapan tersebut, semua orang segeta alihkan
sorot matanya ke atas wajah kakek bermantel benang emas
703 itu, suasana dalam ruangan berubah jadi sunyi senyap hingga
tak kedengaran sediklt suarapun.
Setelah berhenti sebentar, untuk kedua kalinya kakek
bermantel benang emas itu menyapu seluruh ruangan,
kemudian sambungnya lebih jauh.
"Tugas kalian semua saat ini adalah berusaha untuk
menyelidiki jejak dari Mo mo-cuncu, dia lebih tersohor sebagai
Mo-tiong ci mo bagi orang persilatan didaratan Tiong goan
sini, menurut laporan dari para pengawal, beberapa waktu
belakangan ini dalam dunia persilatan telah muncul seorang
pemuda bergelar Malaikat penyakitan yang katanya menjadi
ahli waris dari Mo tiong ci mo, bahkan sudah menguasahi
penuh segenap ilmu silatnya hingga ia terhitung seorang
jagoan ampuh" Kembali kakek bermantel benang emas ito berhenti
sebentar, sambungnya kemudian"Menurut laporan terakhir yang masuk, katanya malaikat
penyakitan tersebut ternyata bukan lain adalah penyaruan dari
manusia berwajah dingin Han siong Kie, usianya baru dua
puluh tahunan, paras mukanya sangat tampan, tapi sikap
serta tindak tanduknya amat dingin menyeramkan, karenanya
indentitas itu gampang ditemukan, jika mau temukan jejak Mo
tiong ci mo maka kita harus mencari keparat cilik itu lebih
dahulu, lebih baik jangan bentrok secara berhadapan dan
kalau bisa tangkap dalam keadaan hidup2, dalam bulan ini
juga kaisar akan tiba sendiri kedaratan Tiong goan, oleh
karenanya kalian musti berjuang dan berusaha dengan
sungguh2" "Terima perintah" sahut semua anggota perkumpulan
dengan sikap menghormat. Kakek tua bermantel benang emas itu tertawa seram, dari
sakunya dia ambil keluar sebuah lencana bulat dan diangkat
704 tinggi2 keudara, hardiknya dengan lantang: "firman dari Kaisar
Tee kun" semua jago lihay yang hadir disana bersama2 bangkit
berdiri, muka mereka menunjukkan perasaan serius, sambil
bertekuk lutut mereka pasang telinga baik2. Dengan suara
dalam kakek itu berkata: "Lima orang tianglo dari sepuluh tianglo ruang Goan lo wan
dari istana kita kini sudah masuk kedaratan Tiong goan,
apabila duduk perkara yang sebenarnya berhasil diketahui
mereka, akibatnya benar2 sukar dilukiskan dengan kata2,
untuk mengatasi kesulitan tersebut maka Kaisar Tee kun
sengaja menurunkan lencana ngo cu wan pay untuk bereskan
nyawa kelima orang tiangloo tersebut di sini juga, dari pada
mendatangkan bencana dikemudian hari"
Mendengar firman tersebut, semua jago anggukkan
kepalanya kemudian baru bangkit berdiri
Kembali kakek bermantel emas itu termenung sebentar,
lalu ujarnya lagi dengan muka menyeringai seram.
"Sebentar lagi kelima orang tiang lo itu akan tiba disini,
sekarang marilah kita laksanakan tugas seperti rencana
semula, kecuali empat tiam cu (ketua ruangan) yang lain
boleh tinggalkan tempat ini"
Ditengah berkelebatnya bayangan manusia para jago
sama2 bangkit berdiri dan keluar dari ruangan, kini yang
masih tinggal disitu cuma empat orang kakek tua bermantel
warna merah. Tak lama kemudian, dua buah meja perjamuan telah
disiapkan dalam ruangan- "Mari kita duduk dalam meja perjamuan sambil menantikan
kedatangan mereka" ujar kakek bermantel emas kemudian
kepada rekan2nya. 705 Lima orang kakek itupun ambil tempat duduk dimeja
perjamuan sebelah kanan, semua orang membungkam
sehingga suasana diliputi keheninganMalam semakin kelam, bukit yang sunyi diliputi suasana
yang tegang dan menyeramkancahaya
lilin memancar masuk kedalam ruang kuil,
menyinari wajah lima orang kakek tua yang mengerikan,
begitu menyeramkan sehingga menggidikkan hati siapapun
yang melihat.. Entah berapa lama sudah lewat, tiba2 dari tempat kejauhan
berkumandang suara pakaian panjang yang memecahkan
kesunyian- Paras muka kelima orang kakek tua itu berubah jadi
tegang, kakek bermantel emas sebera berbisik lirih.
"Mereka sudah datang, kalian harus hati2 dan jangan
sampai ketahuan ...ketahuilah mereka berlima tak gampang
dilayani" Empat orang kakek bermantel merah itu sama2
mengangguk. Demikianlah, kelima orang kakek tua itu segera bangkit dan
menuju keluar ruang kuil, mereka menunggu kedatangan
korbannya dengan mimik yang diperlihatkan seramah
mungkin- Terdengar ujung baju tersampok angin, lima sosok
bayangan manusia dengan kecepatan luar biasa tahu2 sudah
melayang turun ke tengah halaman. Buru2 kakek bermantel
emas itu maju menyambut, ujarnya sambil menjura.
"Pelindung hukum Mo sam yu menyambut hormat kedatangan
tiang lo berlima " Menyusul mana empat orang kakek bermantel merahpun
menyebut nama mereka sambil memberi hormat.
"Ketua ruangan penyiksa Pak Ji-hay memberi hormat untuk
tiang lo berlima" 706 "Kepala ruangan adat istiadat see Bun kong memberi
hormat kepada tiang lo berlima."
"Kepala ruangan pengontrolan dan keamanan Tiong Yu
memberi hormat untuk tiang lo berlima."
"Kepala ruangan pelatih teknis Be Yu too menyambut
kedatangan tiang lo berlima."
"Tak usah banyak adat" sahut kelima orang tianglo itu
sambil ulapkan tangannya.
Dengan langkah lebar mereka masuk kedalam ruangan,
dibawah cahaya lilin tampaklah kelima orang tianglo itu
bermuka keren berjenggot putih, mereka mengenakan baju
sutra yang halus, ditangan masing2 menggenggam sebatang
tongkat berkepala setan, usia diantara tujuh puluh tahunanDengan senyum tak senyum pelindung hukum Mo sam Yu
berebut maju beberapa langkah kedepan kemudian sambil
memberi hormat katanya: "Tianglo berlima tentunya sudah merasa amat lelah bukan,
silahkan minum arak dan bersantap"
Kelima orang tianglo itu mengangguk dan ambil tempat
duduk sementara kelima orang ketua ruangan itu ambil
tempat duduk pada meja perjamuan yang lain.
sungguh amat ramah pelayanan pelindung hukum Mo sam
Yu terhadap junjungannya, ia turun tangan sendiri untuk
memenuhi cawan arak kelima orang tianglo itu, kemudian
baru kembali ketempat duduknya sendiri
Menyusul mana dua orang pria berbaju hitam muncul
sambil menghidangkan sayur dan makanan lezat.
setelah perjamuan berlangsung beberapa waktu lamanya,
tianglo bermuka keren yang duduk diujung kiri buka suara,
ujarnya dengan suara dalam.
707 "Mo huhoat, aku telah mendengar suatu berita yang
mengerikan dalam dunia persilatan, apakah kalian tahu juga
tentang berita tersebut?""
Mo sam yu serta keempat orang ketua ruangan
menunjukan muka kaget tapi cepat2 mereka berpaling kearah
lain- "Boleh kami tahu kabar apakah itu?" " tanya Mo sam yu
kemudian dengan sikap hormat. sekujur tubuh tianglo itu
bergetar keras, rupanya ia sedang berusaha menahan emosi
dalam hatinya. "Tahukah kalian bahwa ciangbunjin telah melanggar
pantangan yang ditetapkan cousu dan secara diam2
mempelajari ilmu tui hun kang."
Paras muka kelima orang itu berubah hebat, sekujur tubuh
merekapun tampak ikut bergetar keras.
"Maksud tiangloo" bisik Mo sam Yu lagi dengan dahi
berkerut. sinar mata yang sangat aneh memancar keluar dari ketua
para tianglo tersebut, ucapnya sepatah demi sepatah kata.
" Kaisar Tee-kun dari istana Huan mo kiong telah mengutus
orang masuk kewilayah Tionggoan untuk mencari gadis2
persilatan yang akan dihisap hawa dingin koan imnya guna
keperluan ilmu Tui hun kang tersebut."
"Ah Masa sudah terjadi peristiwa itu?" seru Mo sam yu
pura2 terperanjat "baru kali ini tecu mendengar berita yang
luar biasa ini" "Hmm Andaikata apa yang kuselidiki tidak keliru, maka para
tianglo dari ruang Goan lo wan akan menjatuhkan hukuman
ang setimpal kepada kaisar sesuai dengan peraturan yang
berlaku" 708 suasana dalam ruangan seketika tercekam dalam
ketegangan serta keheningan yang luar biasa.
seorang tianglo berhidung samsi bermulut lebar yang
duduk disudut kiri mendadak awasi wajah Mo sam yu tajam2,
lalu tegurnya dengan secara tajam: "Pelindung hukum Mo,
benarkah engkau tak tahu menahu tentang persoalan ini?"
Sekilas cahaya bengis yang menggidikan hati terlintas
diatas wajah Mo Sam yu, tapi hanya sebentar saja cahaya itu
sudah lenyap kembali. "Tecu benar2 tak tahu, masa kami
berani membohongi tianglo berlima?"
"Baik, kalau memang begitu kami akan selidiki persoalan ini
hingga duduknya persoalan jadi jelas "
Mo sam yu membungkam dalam seribu bahasa. Dengan
wajah serius ketua para tianglo itu berkata lagi:
" Untuk sementara waktu baiklah persoalan ini tak usah
dibicarakan lebih dulu, andaikata kenyataan memang begitu..
yaa. kejadian ini benar2 merupakan suatu noda yang amat
besar bagi kita, Mo huhoat"
"Ada urusan apa tianglo?"
"Bagai manakah keadaan yang menyangkut tentang diri
ciangbunjin generasi yang lalu?"
"Menurut hasil laporan yang berhasil tecu kumpulkan, ahli
waris dari ciangbun cousu adalah malaikat penyakitan, dan
orang itu tak lebih cuma seorang pemuda yang belum lama
terjun kedalam dunia persilatan, semula dia bernama manusia
berwajah dingin Han siong Kie"
"Itu bukan masalah yang penting, persoalannya betulkah
dia adalah murid dari ciangbun supek, dan sekarang manusia
berwajah dingin ada dimana" apakah sudah diketahui?"
"Tentang soal ini.... tecu telah mengerahkan segenap
kekuatan yang ada untuk melakukan penyelidikan. "
709 "Andaikata ciangbun supek masih hidup di kolong langit,
paling sedikit usianya sudah mencapai seratus tahun lebih,
sampai sekarang aku masih tetap merasa tak habis mengerti,
kenapa dia orang tua harus berdiam didaratan Tionggoan
hampir lima puluh tahun lamanya"
Tiba-tiba Mo sam yu bangkit berdiri, lalu dengan sikap yang
sangat hormat ujarnya kepada kelima orang tianglo tersebut.
"Tianglo berlima, secara kebetulan tecu berhasil
mendapatkan seguci arak kenamaan yang nikmat rasanya,
orang2 sebut sebagai arak sin sin-tiok ( Arak naik sorga ) kali
ini sengaja tecu bawa untuk menjamu tianglo sekalian-."
"Arak naik sorga" aneh benar namanya" seru tianglo ketua
dengan nada tercengang. Mo sam yu tersenyum misterius.
"Menurut apa yang tecu dengar, barang siapa minum arak
ini maka rasanya seakan-akan sedang naik kesorga, oleh
sebab itu orang lantas sebut arak ini sebagai arak naik sorga"
katanya. Habis berkata ia lantas ulapkan tangannya kepada seorang
pria baju hitam yang berdiri disamping ruangan serunya:
"siapkan arak wangi"
Dengan hormat pria berbaju hitam itu mengiakan lalu
berlalu dari situ, selang tak lama dia muncul kembali sambil
membawa sebuah botol porselen yang tingginya cuma
setengah depa. Mo sam yu segera maju kedipan dan ia sambut botol arak
itu... Mendadak sebelum botol arak itu tergenggam ditangan,
pria baju hitam itu gemetar keras, menyusul tubuhnya
terjengkang kebelakang, dengan sendirinya botol arak itupun
ikut mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat semula.
710 Paras muka Mo sam yu berubah hebat, ia bergerak maju
dan berusaha untuk menyambar botol arak tadi, tapi sayang
gerakan tubuhnya ini terlambat satu tindak...
Praang..." botol porselen itu terpecah menjadi beberapa
bagian, arak wangi pun berceceren diatas tanah... suatu
kejadian aneh berlangsung pula didepan mata, dari ceceran


Tengkorak Maut Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

arak wangi itu tiba2 mengepulkan asap tipis yang berwarna
hijau. semua orang jadi tercengang, siapapun tak menyangka
akan peristiwa tersebut. Memandang asap hijau yang menguap keudara, paras
muka ketua tianglo itu berubah hebat, serunya dengan hati
terkesiap: "Aaah. Arak racun-.."
Mendengar seruan tersebut, empat orang tianglo lain yang
masih duduk seketika bangkit berdiri, sambil siapkan toya
kepala setan masing2, mereka awasi Mo sam yu tanpa
berkedip.. Waktu itu paras muka keempat orang ketua ruangan sudah
berubah jadi pucat pias bagaikan mayat. merekapun serentak
bangkit berdiri dari tempat duduknya.
Mo sam yu menyeringai seram, cepat2 dia enjotkan badan
dan mengundurkan diri kesamping keempat tamcu tersebut.
"Mo sam yu" hardik ketua tianglo sambil hentakkan toya
kepala setannya keatas tanah, "bagaimana penjelasannya
tentang peristiwa ini?" HHmm ayoh jawab" Mo sam yu,
pelindung hukum istana Huan mo kiong segera ter bahak2
dengan seramnya. "Haahh haahh haahh.. apa yang musti kuterangkan lagi
Ketahuilah ke lima orang tianglo lain yang masih tertinggal
dalam istana, mungkin pada saat ini sudah menunggu dengan
tak sabaran di perjalanan menuju kealam baka.."
sekali lagi sekujur badan kelima orang tianglo itu bergetar
keras, muka mereka pucat dan mimpipun mereka berlima tak
711 pernah menyangka kalau lima orang tianglo lainnya yang
tertinggal diistana Huan mo kiong telah dicelakai pula jiwanya.
Betul2 suatu siasat busuk yang sangat mengerikan.
"Mundur" hardik Mo sam yu dengan suara rendah.
Berbarengan dengam keempat orang tiamcu tersebut,
serentak mereka berlima mundur kebalik patung arca ditengah
ruangan. " Keparat busuk. manusia penghianat, kalian hendak kabur
kemana?" Bentak kelima oraog tianglo itu hampir berbareng.
setengah bentakan keras, masing2 putar toya kepala
setannya siap melancarkan serangan-.
"Enyah kembali kalian" mendadak dari balik patung arca
menggema pula suara bentakan keras.
Deruan angin pukulan yang amatsantar berhembus keluar
dari balik arca dan menggulung keseluruh ruangan, debu dan
atap berguguran keatas tanah, sementara lima sosok
bayangan manusia tadi terpental balik kedalam ruanganMenyusul mana, sesosok bayangan manusia munculkan diri
didepan mata, ternyata orang itu bukan lain adalah seorang
pemuda berwajah tampan dan bersikap dingin menyeramkanMo sam Yu serta keempat orang tiamcu itu jadi amat
penasaran, begitu mereka terdorong mundur ketempat
semula, pada saat yang hampir bersamaan mereka berlima
membentak keras dan ber-sama2 melepaskan satu pukulan
yang maha dahsyat kearah pemuda tampan tersebut.
Dalam serangan tadi kelima orang tersebut telah
menggunakan tenaga sebesar sepuluh bagian, begitu dahsyat
daya pukulannya sehingga cukup menggetarkan hati siapapun
yang memandang. 712 sianak muda itu langsung putar sepasang telapak
tangannya satu lingkaran, kemudian dilontarkan kedepan
keras2: "Blaammm.." ledakan dahsyat menggelegar diseluruh
angkasa, ruang kuil itu goncang keras se-akan2 terjadi gempa
bumi yang maha dahsyat. Empat orang tiamcu itu mundur kebelakang dengan
sempoyongan, agaknya mereka tak kuat menahan kehebatan
serangan lawan- Kebetulan pada waktu itu lima orang tianglo tersebut
sedang menerjang tiba dengan kecepatan bagaikan sambaran
kilat. "Blaamm Blaamm keempat orang tianglo itu saling bertukar
satu pukulan dengan ke empat tiamcu tadi.
Ketua tianglo tidak berminat untuk mengawasi yang lain
incarannya hanya satu yakni Mo sam yu, pelindung hukum
tersebut, siapa sangka orang she Mo itu cukup licik, merasa
gelagat kurang menguntungkan cepat cepat ia menyelinap
keluar dari ruang kuil dan kabur terbirit-birit.
Ketua tianglo itu sama sekali tak menyangka kalau
musuhnya licik sekali, melihat kegesitan orang dia cuma bisa
mend epakkan kakinya keatas tanah sambil berseru dengan
geram: "Aaai.. akhirnya toh dia berhasil juga kabur dari sini"
"Tianglo sekalian, cepat mundur dari sini" mendadak
pemuda itu membentak nyaring.
Dia lontarkan sebuah pukulan dahsyat kedinding belakang
ruangan, ditengah benturan keras yang memekikkan telinga,
batu bata dan pasir berguguran keatas tanah, dinding ruangan
seketika roboh separuh dan pemuda itupun meluncur keluar
lewat celah-celah lubang tadi.
713 Kelima orang tianglo itu cukup cekatan tanpa berpikir
panjang mereka segera enjotkan badan dan menyusul keluar.
Memberi peringatan, menjebolkan dinding ruangan serta
menerobos keluar dari ruangan walaupun dilakukan secara
bertahap namun kecepatannya sukar dilukiskan dengan katakata.
Dalam pada itu keempat orang tiamcu itupun sedang
memburu keluar lewat pintu ruanganTiba2 terdengarlah suatu ledakan dahsyat yang
menggoncangkan seluruh permukaan bumi, diantara percikan
bunga api, puing2 berserakan di mana2 pasir dan batu
berhamburan keudara, suasana benar2 sangat mengerikanDalam waktu singkat ruang kuil yang megah telah berubah
jadi setumpuk puing yang berserakan-,
sementara itu fajar telah menyingsing di ufuk sebelah
timur... Dengan ter-mangu2 lima orang tianglo istana Huan mo
kiong yang baru saja lolos dari bencana mengamati ruang kuil
yang diledakkan itu, sekujur badan mereka gemetar keras
menahan emosi, mimpipun mereka tak mengira kalau anak
murid perguruan sendiri ternyata begitu tega untuk
melenyapkan tianglonya sendiri.
Empat orang tiamcu serta seorang pria baju hitam yang
agak lambat kabur dari ruangan, ikut meledak dan tubuh
merekapun hancur ber keping2 hingga tak berujud manusia
lagi. Lama ..lama sekali.. lima orang tianglo itu baru menghela
napas panjang dan berpaling.
Dalam pada itu pemuda misterius tadi masih tetap berdiri
tenang kurang lebih dua tombak jauhnya dihadapan mereka.
Ketua tianglo itu segera menuju kedepan dan memberi
hormat, katanya: 714 "Berkat bantuan dari sauhiap. kami berlima nyaris menjadi
korban ledakan musuh...aai budi kebaikan sebesar ini tak akan
kami lupakan untuk selamanya"
" Kalian berlima adalah tianglo dari istana Huan mo-kiong?"
tegur pemuda itu dengan suara dingin"Benar" jawab sang ketua tianglo agak emosi, "dalam
ruang goan lo wan dari istana Huan mo kiong, aku menjabat
sebagai kepala dari sepuluh tianglo, aku she Tio bernama It
hui". Kemudian sambil menuding empat tianglo lainnya dia
perkenalkan pula. "Dia adalah seng Thianpau, Ang sat siu,
Liok sau tan serta seh Jin hap"
Mengikuti arah yang ditunjuk. pemuda itu mendengarkan
dan mengawasi para tianglo itu dengan seksama, sementara
mulutnya tetap membungkam dalam seribu bahasa. Menanti
dia selesai memperkenalkan diri, barulah Tio It hui berkata
kembali: "Bolehkah aku tahu siapakah nama sebutan sauhiap ?""
"Manusia berwajah dingin"
"Ah.. " seruan tertahan berkumandang memecahkan
kesunyian, begitu mendengar disebutkannya nama tadi
dengan wajah kerut bercamcur girang kelima oramg tianglo
itu segera maju beberapa langkah kedepan, rupanya mereka
ingin mengamati bagaimanakah raut wajah manusia yang
sedang mereka cari selama ini.
Rupanya pemuda yang telah selamatkan jiwa kelima orang
tianglo dari istana Huan mo kiong itu bukan lain adalah
manusia berwajah dingin Han siong Kie adanya.
"sauhiap. boleh kami tahu asal perguruanmu?" Ang Pat siu
bertanya pula dengan emosi.
715 "Mendiang guruku adalah Mo tiong cimo iblis diantara iblis
Tong Leng adanya" Kelima orang tianglo itu saling berpandangan sekejap.
kemudian bersama-sama maju beberapa langkah kedepan"Jadi.. jadi kau benar2 adalah ahli waris dari ciangbun
supek Tong Ceng?" tanya To It hui dengan tersendat-sendat.
"Ucapanmu tak salah "
"Ah, kau sebut mendiang gurumu" Apakah ciangbun supek
dia orang tua.." "Benar, dia orang tua telah meninggal dunia "
sekali lagi kelima orang tianglo itu bergetar keras, song
Thianpau yang berhidung samsi bermulut lebar sebera
berteriak lantang: "Masa Ciangbun supek telah meninggal
dunia?" "Benar, aku tidak bohong"
"Sudah berapa lama dia meninggal dunia?"
"Dua hari berselang "
"Kau simpan ditmana jenasahnya?""
"Telah kukebumikan ditengah hutan lima puluh li dari
wilayah Lian huan tau, disitu sudah kupancang batu nisan
sebagai tanda " "Apakah ciangbun supek meninggalkan pesan-pesan
terakhirnya?"" "Ada " "Bolehkah kami ikut tahu" " sambung Tio It hui dengan
cepat. Han siong Kie merogoh kedalam sakunya dan tiba2 ambil
keluar sebuah benda bersinar terang.
716 "Aih..Lencana mutiara setan bengis.." jerit lima orang
tianglo itu hampir berbareng. Menyusul mana dengan sikap
yang sangat hormat mereka bertekuk lutut sambil
menyembah. "Anak murid Thiang lam menghunjuk hormat
buat lencana suci peninggalan cousu"
setelah menghormat tiga kali dengan sikap horma,. mereka
lantas bangkit berdiri, sementara air mata telah jatuh
berlinang membasahi wajah mereka.
sesaat kemudian Tio It hui baru menjura dalam2 kearah
Han siong Kie seraya memanggil:
"Menghunjuk hormat buat ciangbun suheng"
Empat tianglo lainpun sama2 ikut menjura dan memberi
hormat. . Menghadapi keadaan tersebut, Han siong Kiejadi gelagapan
dengan sendirinya, cepat2 dia balas memberi hormat sambil
berseru: "Tianglo sekalian tak usah banyak adat"
To It hui menghela napas panjang, tiba2 ia menengadah
keudara dan menghela napas panjang.
"Aaai rupanya sukma cousu masih melindungi anak cucu
muridnya, akhirnya lencana suci perguruan dapat kembali lagi
ke Thian lam" Kemudian la berpaling kearah Han siong Kie
dan bertanya. "suheng, kapan kau akan pulang ke Thian lam untuk
memangku jabatan sebagai ketua perguruan?""
"Tentang soal ini.. sulit bagiku untuk memberi keputusan,
apalagi dalam keadaan seperti ini, Aaai yang penting sekarang
adalah bagaimana pendapat tianglo sekalian mengenai
peristiwa yang telah terjadi pada malam ini?"
Dengan muka murung kelima orang tianglo itu saling
berpandangan sekejap. lalu terdengar To It hui menjawab.
717 "Kami merasa betapa gawatnya situasi yang kita hadapi
sekarang, terutama sekali dengan penghianatan dari Mo sam
yu sekalian, cuma.. kami belum tahu dimanakah letak maksud
tujuan mereka?""
Han siong Kie mendengus dingin"Hmm Berambisi besar untuk menguasahi perguruan, suatu
kejadian yang sangat tidak menguntungkan posisi kita, Aaai
Sebelum ajalnya tiba mendiang suhu tak pernah
membicarakan soal perguruan kita, dan lagi aku sendiripunkurang
begitu tahu tentang seluk beluknya dapatkah To
tianglo memberi keterangan untukku?""
To It hui mengangguk... "Ayoh kita duduk diatas anak tangga ruang samping sana,
aku pasti akan memberi keterangan yang sejelas-jelasnya bagi
suheng" Maka mereka berenampun bergerak ke samping ruangan,
dan duduk disitu. setelah semua orang ambil tempat duduk barulah To It hui
menutur dengan suara berat:
"Perguruan Thian lam sudah berusia beberapa ratus tahun
lamanya, sejak cousu sampai Tong supek telah mengalami
pergantian ketua sebanyak sepuluh generasi, menurut
peraturan perguruan maka ciangbunjin disebut pula sebagai
kaisar atau Tee-kun, biasanya kedudukan tersebut diturunkan
pada murid yang tertua, tapi seandainya terjadi hal-hal yang
luar biasa maka para tianglo dari Goan lo wan yang akan
pegang pucuk pimpinan untuk sementara waktu. Ketua atau
kaisar perguruan kita saat ini bernama Wi Ek beng, dan
diangkat sebagai ketua berdasarkan hasil rapat dari para
tianglo ruang goan lo wan setelah Tong supek lama lenyap tak
berbekas. 718 Han siong Kie anggukkan kepalanya tanda mengerti.
sesudah berhenti sebentar, kembali Tio It hui lanjutkan
kata2nya: "Tong supek semuanya punya tiga saudara perguruan,
Tong supek menempati kedudukan paling atas, ji supek
bernama Bu ih tay, Datuk tanpa bayangan cu siang yakni


Tengkorak Maut Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

suheng dari Wi Ek beng yang menjabat sebagai Tee-kun
sekarang, sedang kami bersepuluh agak lambat masuk
perguruan- maka guru kami adalah Keng thian cu Pilar
penyangga langit Hoa Hong yang menempati urutan terakhir.
"Jadi kalau begitu kesepuluh orang tiangloo dari ruangan
Goan lo wan sekarang adalah ahli waris dari sam susiok?" sela
Han siong Kie dari samping.
"Betul suheng sebagai ahli waris dari toa supek dan lagi
mempunyai lencana mutiara ok-kui cupay dari perguruan, itu
berarti suhenglah ketua perguruan kami, dan sepantasnya
kalau Tee-kun sekarang harus mengundurkan diri dari jabatan
dan masuk ruang Goan lo wan sebagai seorang tianglo pula" .
Han siong Kie mengangguk. serunya kemudian dengan
suara dalam. "Dan dari sini pula sumber dari peristiwa penghianatan
yang terjadi pada malam ini"
Mendengar perkataan tersebut, kelima orang tianglo itu
segera bangkit berdiri, serunya dengan penuh kemarahan"Maksud suheng semua rencana busuk dan perangkap
terkutuk yang dilakukan penghianat2 itu adalah hasil karya
dari Tee-kun wi Ek beng?"?"
" Tepat sekali "
Paras muka kelima orang tianglo itu berubah hebat,
pancaran sinar aneh menyelimuti wajah mereka semua.
719 setelah berhenti sebentar, Han siong Kie melanjutkan
kembali, kata2nya. "Aku rasa kelima orang tianglo yang kini masih tertinggal
dalam ruangan Goan lo wan, mungkin saja sudah ditewaskan
oleh mereka" Dengan hati terkesiap kelima orang tianglo itu mundur
selangkah kebelakang, bulu kuduk mereka bangun berdiri.
Liok sau tan segera meraung keras, serunya:
"Perkataaa suheng tak salah, sebelum tinggalkan tempat ini
Mo sam yu penghianat tersebut telah mengatakan pula
begitu?" -ooodewiooo- BAB 40 DENGAN penuh kegusaran To It hui menghentakkan toya
kepala setannya kearah tanah, serunya dengan cemas:
"Apa maksudnya ciangbun tee kun berbuat sekeji ini" aku
benar2 tak habis mengerti" Perlahan2 Han siong Kie bangkit
berdiri, katanya dengan suara mendalam:
"Wi Ek beng berani melanggar peraturan dengan mengutus
anak buahnya masuk kedaratan Tionggoan untuk mencari sari
perawan anak gadis guna bahan latihan Tui- hun- kangnya,
perbuatan ini merupakan suatu dosa besar yang tak dapat
diampun lagi, apa lagi setelah mengetahui guruku masih hidup
dan untuk pertahankan kedudukannya telah melakukan
perbuatan terkutuk itu, dosanya harus ditebus dengan
kematian, ketahuilah, meskipun dia kirim Mo sam yu beserta
puluhan orang begundalnya datang kedaratan Tionggoan
dengan alasan menyelidiki keadaan guruku, dalam kenyataan
mereka hendak bunuh para tianglo, guruku serta aku sendiri"
720 Betapa gusarnya kelima orang tianglo itu setelah
mengetahui duduk perkara yang sebenarnya, sepasang mata
mereka melotot penuh kemarahan, mukanya merah padam,
rambutnya pada bangun berdiri dan sekujur badan gemetar
keras. Terdengar Han siong Kie berkata lagi:
"Menurut kata2 yang diucapkan penghianat Mo sam yu
sebelum kabur, wi Ek beng, ketua Thiam lam sekarang hendak
datang sendiri kedaratan Tionggoan untuk menyelesaikan
masalah ini, menurut dugaanku setelah kelompok penghianat
tadi lolos dari cengkeraman kita, mereka pasti sudah
berangkat pulang ke Thian lam untuk melaporkan kejadian ini
kepada pemimpinnya" TO It hui menengadah dan menghela napas panjang.
"Aaai Peristiwa ini merupakan suatu bencana besar bagi
perguruan kita, sejak didirikan oleh cousu"
"sute sekalian harus sebera berangkat kembali kewilayah
Thian lam" kata Ang Pat siu pula dengan penasaran. "siapa
tahu kita bisa mendahului mereka dan mencegah terjadinya
tragedi besar" ciangbun suheng, harap kau segera turunkan
perintah" Han siong Kie merasa agak serba salah, dewasa ini dia
harus membereskan dahulu teka teki mengenai Tengkorak
maut asli dan tengkorak maut gadungan, kemudian berusaha
pula merebut kembali kitab pusaka Hud jin popit dan melatih
kepandaian itu untuk menuntut balas.
Tapi sekarang, dia sudah diangkat sebagai ketua perguruan
istana Huan mo kiong, sudah sepantasnya kalau dialah yang
turun tangan menanggulangi penghianatan tersebut. Tanpa
terasa ia tundukan kepalanya dan berpikir keras.
Dengan sedih lima orang tianglo lainnya menengadah dan
menghela napas, mereka semua semua membungkam dalam
seribu bahasa. 721 suasana jadi hening, sepi.. dan tak kedengaran sedikit
suarapun, yang terdengar hanya hembusan angin gunung
yang sepoy2 sejuk.. Fajar telah menyingsing, sang surya memancarkan sinar ke
emas2annya keempat penjuru, dan menerangi pula puing
berserakan ditengah kuil serta beberapa sosok mayat yang
bergelimpangan disana sini dalam keadaas tak utuh.
Penghianatan terhadap istana Huan mo kiong serta
dendam berdarahnya sedalam lautan membuat pikiran dan
perasaan Han siong Kie bertambah kalut. Lama...lama sekali,
akhirnya sianak muda itu berkata dengan suara berat.
"Tindakan paling baik yang harus kita lakukan sekarang
adalah menghadang jalan pergi Mo sam yu sekalian sehingga
peristiwa ini tidak sampai tersiar kembali ke Thian-lam,
dengan begitu maka Tee kun yang sekarang tentu akan
datang kedaratan Tionggoan seperti rencana semula dengan
begitu kita pun bisa bereskan mereka dengan mudah, akan
sedikit banyak kita bisa mencegah jangan sampai kelima
orang tianglo yang masih tertinggal di istana mengalami
musibah, sebaliknya kalau kita gagal untuk menghadang
kepergian mereka, pihak istana tentu akan menyadari kalau
rencana mereka sudah mengalami kegagalan total, kelima
orang tianglo itupun tentu akan makin cepat menemui ajalnya,
entah bagaimana menurut pendapat tianglo sekalian?""
"Perkataan dari ciangbun suheng memang tepat sekali"
sahut To It hui cepat: "Ayoh kita berangkat sekarang juga,
persoalan ini tak dapat di tunda2 lagi"
"Baik" Han siong Kie enjotkan badan berangkatkan
tinggalkan tempat itu, menyusul kelima orang tianglo
mengikuti dibelakangnya. Enam sosok bayangan manusia dengan kecepatan
bagaikan sambaran kilat meluncur kebawah gunung dan
berkelebat ditengab jalan raya.
722 Han siong Kie dengan tenaga dalamnya sebesar dua ratus
tahun hasil latiban menerjang terus kedepan dengan
kecepatan luar biasa, apalagi ilmu Cahaya kilat lintasan
bayangan dikerahkan sedemikian rupa, membuat kecepatan
geraknya sukar dilukiskan dengan kata2,
menyaksikan kehebatan sianak muda itu kelima orang tiang
lo tersebut benar-benar merasa sangat kagum.
Dengan usianya sebesar duapuluh tahun namun ternyata
sudah menguasahi kepandaian sehebat itu, betul2 suatu
kejadian yang langka dalam dunia persilatan.
sampai disini, selain kelima orang tiang lo itu merasa sedih
karena penghianatan yang terjadi dalam perguruannya,
mereka pun merasa gembira atas keberhasilannya supek
mereka menerima seorang murid pandai sebagai
penggantinya, dari pemuda inilah diharapkan kecemerlangan
serta kejayaan perguruan Thian lam dikemudian hari. Mereka
telah menembusi hutan yang lebat jalan raya terbentang luas
didepan sana. Ditengah kesunyian yang mencekam seluruh jagat,
mendadak Han siong Kie menjerit kaget dan segera hentikan
perjalanannya. Melihat ciangbun suhengnya berhenti lima
orang tiang lo yang mengikuti dibelakang pun ikut hentikan
perjalanan: " Ciangbun suheng, apakah engkau menemukan sesuatu
yang aneh?" tegur Ang Pat sin dengan keheranansementara
itu To It hui telah alihkan pula sorot matanya
kearah yang dipandang pemuda itu, lima tombak ditepi hutan
tepatnya diatas sebuah batu besar terletaklah sebuah batok
kepala manusia berwarna merah darah. Tak kuasa lagi kakek
tua itu menjerit kaget: "Aah Tengkorak darah milik benteng
maut" Mendengar seruan tersebut, paras muka empat orang tiang
lo lainnya ikut berubah hebat, meskipun selama ini mereka
723 bermukim diwilayah Thian-lam yang jauh, tapi nama besar
Tengkorak maut cukup mereka kenal. apalagi gembong iblis
tersebut merupakan seorang datuk lihay yang disegani
segenap manusia dikolong langit.
Pemilik benteng maut telah memaparkan lambang mautnya
ditepi hutan, itu berarti datuk sakti tersebut berada disekitar
tempat itu, lalu apa tujuannya menghadang jalan kepergian
mereka" Seng Thian pan tianglo kedua mundur selangkah dengan
muka tercekat, lalu berkata:
"Aku dengar sejak lima belas tahun berselang pintu
benteng maut sudah tertutup dan pemilik benteng maut tak
pernah muncul kembali dalam dunia persitatan, kenapa lima
belas tahun kemudian gembong iblis ini..."
Paras muka Han Siong Kie telah berubah jadi hijau
membesi karena menahan emosi, dengan sorot mata tajam ia
ulapkan tangannya memotong ucapannya yang belum selesai,
kemudian serunya dengan suara mendalam:
"Tianglo berlima tak usah berdiam diri terus, kalian boleh
segera tinggalkan tempat ini dan kejarlah murid penghianat
Mo Sam yu serta begundal2nya sekuat tenaga."
"Bagaimana dengan suheng sendiri" tanya Sah Jin tap
dengan alis mata berkerut.
"Setelah urusan disini selesai, aku segera menyusui kalian "
"Tapi suheng adalah seorang ciangbunjin, kami berlima tak
akan berlega hati" "Segera tinggalkan tempat ini Persoalan paling penting
yang harus kita kerjakan sekarang adalah mengejar serta
menghadang Mo Sam yu sekalian pulang ke Thian lam."
"Apakah suheng akan bertarung?""
724 "Tak mungkin kemunculan tengkorak maut hanya suatu
kebetulan saja, karena itu aku suruh kalian segera tinggalkan
tempat ini " "Tentang soal ini" To it hui masih kelihatan agak ragu2.
"Tak usah banyak bicara lagi, ini perintahku" tukas Han
siong Kie cepat. Dengan alis mata berkenyit kelima orang tianglo itu saling
berpandangan sekejap. akhirnya mereka menyahut
berbareng: "Hamba sekalian terima perintah dari cianbunjin-" tanpa
banyak bicara lagi berangkatlah merela tinggalkan tempat itu.
Rupanya Han siong Kie dapat merasakan bahwa
kemunculan tengkorak maut dalam keadaan begini pasti
bukan karena kebetulan saja, bagaimanapun juga baik dia
adalah tengkorak maut gadungan atau tengkorak asli, tenaga
dalam yang dimiliki luar biasa sekali, jika kelima orang tianglo
itu tetap berada disini, maka suatu kemungkinan terjadinya
bencana tak bisa dihindari.
selain itu diapun kuatir kalau Mo sam yu sekalian manusia2
penghianat yang sedang melarikan diri berhasil menuju Thian
lam atau bergabung kembali dengan Tee kun istana Huan mo
kiong saat ini, jika sampai terjadi hal begitu, niscaya keadaan
akan semakin kalut. Dengan tenaga dalam yang dimilikinya sekarang, dia
berjalan dengan kecepatan luar biasa, apalagi kalau
mengerahkan dengan segenap kekuatan yang dimilikinya,
niscaya kelima orang tianglo itu tak akan mampu menyusul
dirinya. oleh sebab itulah dia ambil keputusan untuk membiarkan
kelima orang tianglo itu berangkat lebih dahulu, kemudian ia
baru akan menyusul dari belakang.
725 Tetapi diantara kesemuanya itu, yang paling penting
Tengkorak maut adalah musuh besarnya, dia hendak
membuktikan manakah musuh besar yang sebenarnya
diantata tengkorak maut asli dan gadungan, disamping itu
diapun hendak merampas kembali pusaka Hud jiu po pit yang
telah dirampas tengkorak maut gadungan, ia tak ingin orang
lain ikut serta dalam pembalasan dendam ini.
Karena itulah setelah berpikir beberapa kali, akhirnya dia
ambil keputusan untuk mengusir kelima orang tiang lo itu dari
situ. setelah anak buahnya berlalu, selangkah demi selangkah
Han siong Kie mendekati tengkorak berlepotan darah yang
ada diatas batu besar itu.
serentetan suara tertawa yang menggidikkan hati
berkumandang memecahkan kesunyian, sesosok bayangan
manusia berwana hijau berkain cadar hitam munculkan diri
dari balik pepohonan yang lebat.
Han siong Kie terkesiap. cepat2 dia hentikan langkah
kakinya. Tanpa disadari suasana dalam hutan itu diselimuti oleh
kemisteriusan serta kengerian yang mencekam.
Bayangan manusia itu tidak terlalu asing bagi Han siong
Kie, sebab orang itu bukan lain adalah tengkorak maut.
Menyusul kemunculan tengkorak maut, Han siong Kie
merasakan darah panas dalam rongga dadanya bergelora
keras, dengan sepasang mata yang tajam menggidikan hati ia
awasi musuhnya tanpa berkedip..
Dengan langkah yang cepat Tengkorak maut mendekati
batu cadas tadi dan menyimpan kembali lambangnya,
kemudian sambil tertawa seram katanya:
"Manusia berwajah dingin, per-tama2 kuucapkan selamat


Tengkorak Maut Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lebih dahulu kepadamu, karena kau sudah diangkat menjadi
726 Tee kun dari perguruan Thian lam" Han siong Kie mendengus
dingin. "Hmm Tengkorak maut, aku sedang mencari jejakmu"
"Bagus sekali, akupun sedang mencari engkau"
Dengan sorot mata yang tajam Han siong Kie menyapu
sekejap kearah telapak tangannya, kemudian sambil tertawa
dingin ejeknya: "Heehh heehh .heehh.. rupanya engkai sengaja mencatut
nama Tengkorak maut untuk bikin keonaran?"
"Ucapanmu tepat sekali, pandangan matamu memang
cukup tajam, tidak salah dugaanmu memang tepat dan
akupun tidak bermaksud untuk menyangkal"
Han siong Kie termenung dan berpikir sebentar, ia merasa
sebelum pertarungan di langsungkan maka pertama2 dia
harus berusaha untuk merampas kembali pusaka Hud jiu po
pit yang kena direbut musuhnya itu, kemudian baru
membuktikan apakah dialah Tengkorak maut yang sudah
membasmi keluarga Han pada lima belas tahun berselang.
setelah ambil keputusan, dia segera melayang maju sejauh
delapan depa kedepan dan menegur:
"Tengkorak maut.. bawa kemari"
"Apanya yang bawa kemari"
"Kitab pusaka Hud jiu po pit"
"Haahhh haahhh haaahh jangan kuatir, aku memang punya
maksud untuk mengembalikan kepadamu"
Han siong Kie agak tercengang, ia merasa perkataan itu
sama sekali tak percaya Tengkorak maut akan mengembalikan
pusaka Hud jiu po pit kepadanya" Mungkinkah dibalik kejadian
ini masih terselip rencana busuk lain".
" Engkau akan mengembalikan kepadaku" " ulang pemuda
tersebut dengaan nada tercengang.
727 "Benar, pusaka Hud jiu po pit terdiri dari satu pasang, siapa
tahu berada yang sebelah sudah tertanam dimana" buat aku,
tak ada gunanya ...."
" Kalau memang begitu.. bawa kemari"
Tengkorak maut gadungan merogoh sakunya dan ambil
keluar pusaka Hud jiu po pit tersebut dari sakunya. kemudian
sambil diacungkan diudara katanya: "Nah, barangnya ada
disini ......." Han siong Kie merasakan jantungnya berdebar keras,
serunya dengan segera: " Engkau betul2 akan mengembalikan benda itu
kepadaku?" "Tentu saja, masa bohong?"
"Hmm Aku tahu, tentunya kau punya maksud lain dibalik
pengembalian tersebut"
"Hehhmm.. Tidak malu menjadi ahli waris dari Mo tiong ci
mo, engkau memang cukup cerdik"
"Apa tujuanmu?" seru Han siong Kie kemudian dengan
muka berubah jadi dingin.
"Aku hendak mengajukan sebuah syarat sebagai pengganti
dari benda pusaka ini"
"Pertukaran syarat?"
"Benar, pertukaran syarat"
"Apa syaratmu?"
" Engkau pernah masuk kedalam benteng maut bukan?"
Tergerak hati Han siong Kie, ia lantas bertanya sendiri
didalam hati apa tujuannya Tengkorak maut gadungan
mengajukan pertanyaan tersebut". sesudah ragu2 sebentar,
akhirnya dia menjawab: "Benar, memang begitu keadaannya"
728 "Nah, disinilah letak persyaratan yang hendak kuajukan
kepadamu" "Coba katakan "
Tengkorak maut gadungan tertawa seram lalu ujarnya.
"Manusia berwajah dingin, sebelumnya aku hendak
beritahu dulu kepadamu, jika kau tidak sanggupi syaratku ini
maka jangan harap kau bisa mendapatkan kembali pusaka
Hud jiu po pit ini" Han siong Kie mendengus dingin, ia lantas berpikir dalam
hatinya. "Entah syarat apa yang hendak dia ajukan, tapi yang jelas
syarat tersebut pasti ada hubungannya dengan perjalananku
masuk kedalam benteng maut, untung posisiku lebih
menguntungkan. " Berpikir sampai disini, dengan angkuh ia lantas menjawab.
"Aah Belum tentu begitu"
"Baik, bagaimana kalau kita bicarakan pertukaran syarat?""
"Coba katakan, kalau memang masuk diakal akan
kupertimbangkan sebaik-baiknya."
"Asal engkau bersedia untuk menerangkan tujuanmu
masuk kebenteng serta apa yang kau lihat selama dalam
benteng, pusaka Hud jiu po-pit ini segera kukembalikan
kepadamu." Han siong Kie putar otak dan berusaha menyelami jalan
pikiran orang, ia tahu Tengkorak maut gadungan pasti
mempunyai tujuan tertentu dengan perbuatannya itu, kalau
tidak tak mungkin ia rela mengorbankan pusaka Hud jiu po pit
hanya dikarenakan ingin mengetahui keadaan dalam benteng
maut. 729 Diapun mulai berpikir2 siapakah pembantai keluarganya"
Tengkorak maut yang asli" ataukah Tengkorak maut yang
gadungan". Dia kuatir, seandainya pembantai tersebut dilakukan
Tengkorak maut gadungan, maka jika dia bocorkan rahasia
benteng maut bukankah sama halnya dengan bikin celaka
orang yang tak bersalah" apalagi orang itu adalah ayah
Tonghong Hui kekasih yang dicintainya. Berpikir sampai disitu,
dia lantas menjawab dengan ketus: "sayang tak dapat
kupenuhi" "Kenapa?" tanya Tengkorak maut gadungan agak
tercengang. "Bisa saja kalau kau ingin tahu tujuanku masuk kedalam
benteng, tapi aku tak dapat memberitahukan kepadamu
tentang apa yang kulihat dalam benteng tersebut".
"Jadi kau tidak ingin memperoleh kembali pusaka Hud jiu
po pit ini..?" Han Siong Kie mendengus dingin, bukan menjawab dia
malahan balik bertanya: "Dan kau anggap aku sama sekali tak
berkemampuan untuk merebutnya kembali?"
"Siapa tahu kalau memang begitu?"
"Bagaimana kalau kita buktikan saja" " seraya berkata
tubuhnya lantas bergerak kedepan slap melancarkan pukulan
dahsyat... "Eh tunggu sebentar?" tiba2 Tengkorak maut gadungan
berseru sambil mundur selangkah kebelakang.
"Apa yang hendak kau katakan lagi?"
"Urusan ini, biariah aku yang mengalah"
"Engkau bendak mengalah?"
"Benar, akan kuturuti saja syaratmu itu"
730 Han Siong Kie agak termenung, kemudian ujarnya:
"Kalau memang begitu, akan kuberitahukan kepadamu, aku
mendapat perintah dari mendiang guruku untuk mewakili dia
orang tua berduel dengan Pemilik benteng maut".
"Apa" kau tantang pemilik benteng maut untuk berduel?"
"Benar, dapat pula dikatakan kita beradu kepandaian untuk
mengetahui siapa yang lebih tangguh."
"Kenapa begitu?"
"Maaf, tak dapat kuberitahukan kepadamu"
"Dan akhirnya kau kalah, bahkan kalah secara
mengenaskan bukan" " seru Tengkorak maut gadungan
dengan cepat. "Berdasarkan apa engkau dapat mengatakan demikian ?"
"Manusia berwajah dingin, untuk mengalahkan aku saja
kau belum mampu, apalagi menghadapi pemilik benteng maut
yang ber kali2 lebih hebat.." Han siong Kie tertegun dan tak
mampu menjawab. -000dewi000- Jilid 20 TENGKORAK maut gadungan tertawa dingin, sambungnya
kemudian: "Manusia berwajah dingin, apa yang sudah kujanjikan tak
akan kupungkiri lagi, Nah sekarang terimalah kembali benda
pusaka ini" Pusaka Hud jin po pit yang berada dalam genggemannya
benar2 disambitkan kearah pemuda itu,
731 Han siong Kie menyambutnya dengan cepat lalu berdiri
tertegun, mimpipun dia tak menyangka kalau pusaka yang tak
ternilai harganya itu bisa diperoleh kembali dengan mudah.
setelah mengembalikan pusaka Hud jiu po pit tersebut
ketangan sang pemuda mendadak Tengkorak maut gadungan
menengadah dan terbahak bahak dengan serunya:
"Haahhh haahh haahhh manusia berwajah dingin, sekarang
aku akan beritahu kepadamu secara blak blakan Tahukah
engkau, apa sebabnya kuajukan syarat tersebut kalau aku
tidak berbuat demikian, tak nanti kau akan menjawab dengan
sejujurnya, dan sekarang apa yang ingin kuketahui sudah
kudapatkan, maka benda mustika itupun akan kutarik
kembali" "Mampukah kau berbuat demikian?" teriak Han siong Kie
dengan penuh kegusaran. "Mampu atau tidak. toh sebentar lagi akan kubuktikan"
Begitu dia selesai berbicara, sebuah angin pukulan yang
maha dahsyat secepat kilat meluncur kedepan dan
menggulung tubuh musuhnya:
Cepat2 Han siong Kie simpan pusaka Hud jiu po pit itu
kedalam saku, lalu dengan keras lawan keras dia sambut
datangnya ancaman tersebut.
"Blaaamm...." suatu ledakan dahsyat yang memekikkan
telinga menggeletar di angkasa, pasir dan debu beterbangan
memenuhi seluruh angkasa, diantara daun yang berguguran
kedua belah pihak mundur selangkah kebelakang.
Tengkorak maut gadungan membentak keras, tubuhnya
melesat kedepan dan menerjang Han siong Kie dengan penuh
kekejaman, pukulan tangan kanannya mengancam pelbagai
jalan darah kematian diatas dada, sedangkan tangan kiri
mencengkeram kearah pinggang.
732 Meskipun dalam satu jurus terdapat dua gerakan yang
berbeda, akan tetapi kedua buah serangan tersebut dilakukan
dengan keCepatan yang sukar dilukiskan dengan kata2.
Han siong Kie segera putar telapak dan mengunci seluruh
tubuhnya dari jangkauan lawanTengkorak ataut gadungan menarik kembali serangannya,
tapi ketika mencapai separuh jalan tiba2 menyerang kemali
secara beruntun dia lancarkan delapan belas buah pukulan
berantai. seketika itu juga Han siong Kie terdesak mundur tiga
langkah kebelakang, menggunakan kesempatan disaat pihak
lawan menghabiskan serangan yang terakhir, dengan jurus Mo
ong ko ciat atau raja iblis menyembah loteng istana dia
lancarkan serangan balasan.
Jurus Mo ong ko ciat ini merupakan jurus serangan yang
mempunyai daya penghancur paling dahsyat diantara pukulan
Mo mo ciang hoat lainnya, begitu serangan dilepaskan maka
ibaratnya hujan badai yang disertai angin puyuh, suasana
betul2 mengerikan. Tengkorak maut gadungan tak berani menangkis dengan
kekerasan, dengan cekatan dan melesat beberapa kaki dari
tempat semula ... Han siong Kie segera berubah gerak serangannya, tanpa
menarik kembali telapak tangannya, sepuluh jari segera
menyentil ke depan, dengan ilmu jari Tong kim ci yang maha
dahsyat dia serang tubuh bagian bawah lawanMeskipun begitu,arah yang diserang bukan bagian yang
mematikan, sebab pemuda ini tak ingin membunuh orang
secara sembarangan sebelum membuktikan manakah
pembunuh keluarganya yang sebenarnya.
Pada saat sianak muda itu menyerang dengan ilmu jari
Tong kim ci tengkorak maut gadungan putar badannya ibarat
733 sukma yang gentayangan, tapi justru dengan perbuatan itu
secara tepat sekali dia malah berhasil lolos dari ancaman ilmu
jari Tong kim ci yang maha dahsyat itu, bukan begitu saja
dengan memakai kesempatan yang sangat baik tadi, dia
malahan menyerang kepunggung pemuda itu.
Han siong Kie amat terperanjat, baru saja ilmu jarinya
mengenai sasaran yang kosong, dan serangan itupun belum
sempat di tarik kembali, ancaman dahsyat telah meluncur tiba
dari samping. Untuk menangkis sudah tak mungkin lagi, dalam gugup dan
kagetnya, sekuat tenaga ia coba meloncat kebelakang.
"Blaamm" ditengah benturan keras yang memekikan
telinga, Han siong Kie mendengus tertahan, tubuhnya kena
dihajar sampai mencelat kebelakang sejauh delapan kaki
dengan sempoyongan, buru2 ia leluarkan ilmu bobot seribu
untuk menahan diri, hampir saja pemuda itu muntah darah
segar. "Manusia berwajah dingin, saat kematianmu telah tiba "
sambil menghardik, sekali lagi Tengkorak maut gadungan
menubruk ke depan dengan serangan yang maha dahsyat,
sepasang telapak tangannya dilringi deruan angin tajam
mengurung seluruh tubuh Han siong Kie dan membacoknya
silih berganti. Han siong Kie berkelit sedapat mungkin, segenap hawa
murni yang dimilikinya disalurkan kedalam telapak tangan
untuk datangnya serangan tersebut.
"Blaamm.." benturan keras kembali terjadi, hawa murninya
bagaikan gulungan ombak disamudra menyebar diseluruh
penjuru, batang pohon bertumbangan, daun dan ranting
berguguran-. Dengan sempoyongan Tengkorak maut gadungan tergetar
mundur dua langkah kebelakang.
734 Han siong Kie sendiripun terpukul mundur satu langkah


Tengkorak Maut Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lebar, darah panas dalam rongga dadanya bergolak keras, tak
dapat di cegah lagi dia muntah darah segar.
Tengkorak maut gadungan menyeringai seram, untuk
kesekian kalinya ia menerjang maju kedepan, bayangan
telapak menyelimuti angkasa bagaikan barisan bukit, mana
yang sungguhan mana yang tipuan susah di ketahui
denganjelas, desingan angin tajam men-deru2, suasana
benar2 mengerikan sekali.
Dalam waktu singkat, secara beruntun dia telah melacarkan
lima buah serangan berantai.
Dalam keadaan seperti ini Han siong Kie hanya bisa
bertahan tanpa mampu melakukan serangan balasan. sekali
lagi ia terdesak mundur sampai sejauh satu tombak lebih.
Tengkorak maut gadungan sama sekali tidak memberi
kesempatan bagi Han Siong Kie untuk memberikan
perlawanannya, serangan berantai begitu ha bis digunakan,
sepasang telapak tangannya kembali meluncur kedepan
dengan pukula n angin puyuh berhawa panas dan dingin,
ibarat gunting yang tajam langsung menggulung keluar.
Han siong Kie menggigit bibirnya kencang-kencang, dengan
ilmu gerakantubuh cahaya kilat lintasan bayangan, ia
berkelebat membentuk gerakan setengah lingkaran busur
ditengah udara, sesudah mendekati tubuh la wan, dengan "Ku
tiam sam seh" tiga jurus kilat ilmu kura2, dia balas
melancarkan serangan maut.
Leng ku sam seh adalah ilmu ciptaan dari Leng ku sengjin
setelah jago aneh ini berhasil melatih ilmu tenaga dalamnya
hingga mencapai enam puluh tahun hasil latihan, sekarang
dimainkan oleh Han Siong Kie yang mempunyai tenaga dalam
yang sebesar dua ratus tahun hasil latihan, bisa dibayangkan
betapa dahsyat dan luar biasanya ilmu serangan itu.
735 Tapi sayang Tengkorak maut gadungan bukan manusia
sembarangan, kegesitan dan kelincahannya bukan kepalang
hebatnya, dengan suatu gerakan yang sangat ringan dia
berhasil memunahkan seluruh rangkaian ilmu serangan yarg
ditujukan kearahnya itu. Demikianlah, suatu pertarungan seru kembali berkobar,
kedua belah pihak sama2 mengeluarkan segenap kemampuan
yang dimilikinya untuk merebut menyerang dengan
musuhnya, dan semua jurus serangan yang dipergunakan
adalah jurus2 ampuh yang jarang ditemui dikolong langit.
Dalam waktu singkat wilayah sepuluh kaki disekitar
gelanggang sudah berubah amat menyeramkan, pasir
beterbangan bagaikan lapisan horden, pepohonan b
ertumbangan ke atas tanah, gempuran2 gencar saling
membentur hingga menimbulkan ledakan2 yang memekikkan
telinga. Berbicara tentang hal tenaga dalam maka tenaga dalam
yang dimiliki Han siong Kie masih setingkat lebih tinggi
daripadi musuhnya, tapi berbicara tentang pengalaman dan
keampuhan jurus serangan maka dia masih belum sang gup
untuk melampaui musuhnya.
seperminuman teh kemudian, Han siong Kie sudah
terjerumus kembali dalam posisi yang sangat berbahaya,
setiap saat jiwanya terancam oleh maut.
"Blaamm. " suatu ledakan keras berkumandang diangkasa,
menyusul dengusan kesakitan menyayat kesunyian, Han siong
Kie mencelat delapan depa kebelakang hingga menumbuk
diatas sebuah dahan pohon yang amat besar, kontan dia
merasakan matanya ber-kunang2 dan kepalanya pusing tujuh
keliling, kembali darah segar muncrat keluar dari bibirnya.
Tengkorak maut gadungan tertawa seram.
"Heeeh heeeh heeeeh manusia berwajah dingin, aku lihat
sepanjang hidupmu kali ini tiada harapan untuk merasakan
736 jadi kaisar di Thian lam lagi Nah, dengankanlah perkataanku,
rahasia kepalsuanku hanya kau seorang yang tahu, setelah
kau mampus maka kemungkinan besar pihak partai Thian lam
akan menuntut balas terhadap Benteng maut...haaah haaah
haaah padahal wajah asli dari Motiong ci mo telah diketahui
pula oleh umum, pelbagai jago dari golongan putih maupun
golong hitam ber bondong2 pasti akan menuju ke Thian lam
dan menuntut balas terhadap anak muridnya."
"Tutup mulutmu" hardik Han siong Kie penuh kegusaranRupanya ucapan terakiir dari Tengkorak maut telah
menimbulkan satu ingatan dalam benak Han siong Kie,
ditengah hardikan tersebut, selangkah demi selangkah dia
maju ke depan, lencana ok kui cu pai pun diambil keluar dari
sakunya. Tengkorak maut gadungan tertawa sinis, ejeknya:
"Manusia berwajah dingin, apakah engkau masih ada
pesan2 terakhir yang hendak kau sampaikan?""
"Aku inginkan nyawamu." jerit sang pemuda itu dengan
marah. "Haahh. haahh. haahh.. kematian sudah diambang pintu,
apa gunanya kau menggonggong terus seperti anjing"
sementara itu selisih jarak kedua belah pihak tinggal satu
kaki belaka, suasanapun semakin menegang.
suatu ketika tiba2 Tengkorak maut gadungan putar telapak
tangannya, satu pukulan yang maha dahsyat segera
diayunkan kearah depan Han siong Kie putar telapat tangannya pula, hawa murni
disalurkan keluar maka mitiara diatas lencana ok kui cu pay
tersebutpun secara tiba2 memancarkan cahaya tajam yang
menyilaukan mata, cahaya tersebut langsung memancar
keatas wajah Tengkorak maut gadungan
Menghadapi serangan yang luar biasa itu, Tengkorak maut
gadungan menjerit kaget, sepasang lengannya terkulai lemas
737 ke bawah, dengan sempoyongan dia mundur beberapa
langkah kebelakang. Han siong Kie mendengus dingin, telapak tangan kirinya
terayun kedepan, scgulung angin pukula n yang maha dahsyat
langsung meluncur kemuka dengan cepatnya.
Ditengah jeritan kesakitan yang memekikan telinga, tubuh
Tengkorak maut gadungan tergetar mencelat sejauh dua
tombak kebelakang dan. Bluk... Terbanting keras2 diatas
tanah. Han siong Kie enjotkan badan menubruk musuhnya yang
sudah menggeletak lemas itu..
Disaat yang amat kritis itulah sesosok bayangan manusia
ibarat sukma gentayangan menyelinap datang bersembunyi
dibalik pepohonan yang lebat, dalam waktu singkat orang itu
sudah berada kurang lebih tiga tombak dibelakang sianak
muda itu. Perlu diketahui lencana ok kui cu pay itu, mempunyai sebiji
mutiara yang berkasiat luar biasa, apabila hawa murni
disalurkan ke dalam mutiara tadi maka terpancarlab
serentetan cahaya tajam yang bisa memunahkan kesadaran
dan kekuatan musuhnya, semakin sempurna hawa murni yang
dimiliki musuh semakin besar pula dayapengaruh cahaya
tersebut, sebelum cahaya tajam itu ditarik kembali maka
kesadaran serta kekuatan tubuh lawannya belum dapat
dipulihkan kembali. Tentu saja perbuatan seperti ini bukanlah suatu perbuatan
dari seoraog lelaki ksatria, sepanjang hidupnya belum pernah
Motiong cimo mempergunakan khasiat itu guna pengaruhi
orang. Lain keadaannya dengan Han siong Kie, sebenarnya dia
ingin berduel dengan mengandalkan kekuatan as liny a, tapi
dalam kenyataan dia memang bukan tandingan la wan bahkan
738 nyawanya terancam oleh bahaya maut, maka dalam keadaan
demikian ia telah manfaatkan khasiat tersebut.
-000dewi000- BAB 41 ALASAN yang paling penting diantara kesemuanya itu
adalah kemungkinan besar bahwa tengkorak maut gadungan
inilah musuh besar pembantai keluarganya, maka ia tak dapat
lepaskan musuhnya dengan begitu saja, dia harus berusaha
untuk membongkar rahasia ini.
per lahan2 Han siong Kie simpan kembali lencana ok kui cu
pay tersebut kedalam sakunya, dengan sorot mata
memancarkan napsu membunuh yang amat tebal ia awasi
tengkorak maut gadungan yang menggeletak diatas tanah
tanpa berkedip. Dalam pada itu Tengkorak maut gadungan telah sadar
kembali dari pengarub cahaya aneh, meskipun luka yang
dideritanya cukup parah tapi ia berusaha untuk meronta
bangun dari atas tanah, kain cadar hijaunya serta pakaian
bagian dadanya telah basah dan merah oleh muntahan darah,
hal ini membuat keadaannya bertambah menyeramkan
"Manusia berwajah dingin, apa yang hendak kau lakukan
atas diriku?" tegurnya kemudianDengan muka dingin menyeramkan Han siong Kie
menjawab "Mati hidupmu harus ditemtukan oleh suatu peristiwa yang
hendak kubuktikan, cuma...." "cuma bagaimana?"
"Sekalipun kau harus mampus, kematianmu tak perlu
disesalkan, tapi andaikata aku bisa membuktikan bahwa
peristiwa itu bukan hasil perbuatanmu, maka hari ini aku
739 bersedia untuk lepaskan dirimu tapi jika lain kali sampai
berjumpa lagi, akan kucabut selembar jiwa anjingmu itu"
Tengkorak maut gadungan mundur dua langkah ke
belakang tanyanya dangan seram: "Peristiwa apa yang hendak
kau buktikan atas diriku" "
Hawa napsu membunuh menyelimuti seluruh wajah Han
siong Kie, serunya dengan suara dalam:
"Lima belas tahun berselang...."
Mendadak.. beberapa rentet desiran angin tajam
membokong dari belakang tubuh Han siong Kie.
Mimpipun sianak muda ttu tak pernah menyangka kalau
dalam keadaan seperti itu di belakang tubuhnya telah
bersembunyi seseorang yang menyergap dirinya tepat dikala
dia hendak membongkar rahasia besar tersebut, dari desiran
suara yang memancar datang, ia tahu bahwa serangan itu
adalah serangan senjata rahasia yang dilepaskan oleh seorang
tokoh silat yang lihay. Dalam kejutnya buru2 dia berkelit enam depa kesamping,
desiran tajam seketika menyambar lewat dari sisi tubuhnya.
"sreeett sreeeett" beberapa titik bintang malam meluncur
dari samping badan dan menyambar keatas dahanpohon
beberapa tombakjauhnya dari gelanggang, ketika diamati
dengan lebih seksama pemuda itu hampir menjerit kaget,
ternyata benda yang di sambitkan kearahnya itu bukan
senjata rahasia, melainkan hanya beberapa lembar daun
pohon- Dari kemampuannya memetik daun melukai orang, dapat
diketahui betapa dahsyat dan sempurnanya tenaga dalam
yang dimiliki orang itu. Dengan cepat pemuda itu berpaling, tapi apa yang
terbentang di depan mata hampir saja membuat ia jatuh
pingsan, sekujur badannya langsung menjadi kejang.
740 Kenapa bisa begitu" Kiranya orang yang menyergap
pemuda itu bukan lain adalah ibunya sendiri, siang go, siang
go cantik ong cui Ing adanya.
Paras muka siang go cantik ong cui Ing dingin kaku tanca
emosi, ia berdiri tiga tombak dihadapan pemuda itu dan
menatap wajahnya tanpa berkedip.
Han siong Kie amat tersiksa batinnya, ia merasa hatinya
amat sakit bagaikan ditembusi beribu-ribu batang anakpanah,
mukanya berkerut kencang hingga berubahjadi aneh sekali.
Untuk sesaat la many a dia cuma bisa berdiri tertegun
belaka sambil merasakan hati yang pedih karena tersayat2
oleh kenyataan yang terpentang didepan mata.
Berulang kali ibu kandungnya telah turun tangan keji
terhadap dirinya, kejadian ini sama sekali tak masuk diakal,
tapi kenyataan membuktikan lainDalam pada itu Tengkorak maut gadungan telah bersuit
nyaring, menggunakan kesempatan yang sangat baik dia telah
meluncur masuk ke dalam hutan lebat diseberang sana, dalam
sekejap mata bayangan tubuhnya telah lenyap
daripandangan- Mengikuti berlalunya Tengkorak maut gadungan- siang go
cantik ong cui Ing cun enjotkan badan dan berlalu pula
menuju kesatu arah yang sama.
Han Siong Kie tak mampu berbuat apa2, dia cuma bisa
berdiri kaku ditempat semula bagaikan patung, sama sekali
tak dapat berkutik barang sedikitpun jua.
Angin gunung berhembus lewat mengibarkan ujung
bajunya, cahaya sang surya memancar diatas tubuhnya
meninggalkan ba yangan diatas permukaan tanah.
Lama.. lama sekali... pemuda itu masih berdiri tertegun
tanpa berkutik barang sedikit pun jua.
741 Ia sedang berpikir... dan terpikir lebih mendalam ....
"Apa tujuan ibunya menyergap dia " kalau toh maksudnya
agar Tengkorak maut gadungan bisa kabur dari
cengkeramannya, kenapa begitu?""
Tengkorak maut gadungan bersedia menggunakan pusaka
Hud jiu po pit sebagai umpan untuk mengetahui latar
belakang keadaan dari benteng maut, kenapa ia berbuat
begitu ?" Ditinjau dari gerakan ilmu silat yang dimiliki Tengkorak
maut gadungan, rasanya berasal dari satu cumber dengan
pemilik benteng maut yang asli, cuma dia masih kalah dalam
kematangan, kenapa bisa begitu" rahasia apa yang
tersembunyi dibalik kesemuanya itu"
Ketua muda perkumpulan Thian Che kau yakni Yu Sau-kun
pernah mempergunakan ilmu aneh yang bisa membuat orang
tak mampu menghimpun tenaga dalamnya untuk menghadapi
dia, ilmu tersebut persis seperti ilmu shatalira n Benteng Maut,
mungkinkah antara perkumpulan Thian Che kau dengan
benteng maut ada hubungan yang erat"
Dan sekarang ibunya yang telah kawin dengan Ketua
perkumpulan Thian-che kau telah munculkan diri serta
menolong jiwa Tengkorak maut gadungan, apakah mungkin
antara Tengkorak maut gadungan dengan pihak perkumpulan


Tengkorak Maut Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Thian che kau juga mempunyai hubungan yang akrab.?"
Makin dipikir ia semakin kebingungan dan untuk beberapa
waktu sianak muda itu tak tahu apa yang musti dilakukan.
seandainya Tengkorak maut gadungan benar2 pembantai
keluarga Han dan kini ibunya telah menyelamatkan jiwanya,
tindakan tersebut boleh dibilang mendekati perbuatan yang
luar biasa, bisa bikin orang jadi gila karena mendongkol.
Bukan saja berulang kali ibunya hendak membinasakan
anak kandung sendiri, bahkan sekarang dia telah
742 melepaskanpulapembunuh besar keluarganya wa la upun
tuduhan tersebut hanya terbatas pa da kecurigaan belaka.
Lama sekali ia termenung, akhirnya tanpa disadari pemuda
itu berpekik keras: "Bunuh"
"Nak. siapa yang akan kau bunuh?" teguran yang lirih ini
namun penuh kasih sayang berkumandang dari samping
gelanggang. sekujur badan Han siong Kie gemetar keras, dari nada cara
orang itu dengan cepat ia dapat mengetahui kalau dia bukan
lain adalah "orang yang kehilangan sukma" yang serba
misterius itu, maka diapan tidak berpaling sebab pemuda itu
tahu orang yang kehilangan sukma tak akan munculkan diri.
" Engkau adalah orang rang kehilangan sukma?" tegurnya
kemudian- "Benar nak" panggilan yang hangat dan penuh kasih
sayang berkumandang kembali di sisi telinganya.
Panggilan tersebut mengingatkan kembali Han Siong Kie
akan ibunya yang baru saja berlalu, ia merasa hatinya amat
pahit seperti di iris2 dengan pisau belati tanpa kuasa tubuhnya
mundur beberapa langkah ke belakang.
"Anak, bukankah engkau sangat membenci ibumu?"" orang
yang kehilangan sukma menegur lagi.
Han siong Kie menggigit bibir kencang2 dan menjawab:
"Benar, rasa benciku telah merasuk ketulang sum-sum.."
"Jadi kalau begitu teriak "Bunuh" yang kau jeritkan tadi,
adalah ditujukan kepada nya?"
Paras muka Han siong Kie kembali berkerut kencang,
dengan penuh kebencian dia menjawab:
"Benar Aku harus bunuh dia dari muka bumi"
743 "Apa "Jadi engkau hendak membinasakan ibumu ?" " suara
orang yang kehilangan sukma agak gemetar, nadanya penuh
emosi dan rasa tercengang, rupanya dia tak menduga akan
jawaban tersebut. "Benar Aku harus membunuhnya.."
"Ah, masa dikolong langit ada anak yang hendak
membunuh orang tua serdiri?"
"Dan dikolong langit mas a ada ibu yang membunuh putra
sendiri.?" Han siong Kie balik bertanya dengan suara parau.
Dua titik air mata jatuh berlinang membasahi wajahnya
yang telah berubah jadi hijau membesi.
Lama sekali orang yang kehilangan sukma termenung,
akhirnya ia berkata: "Tapi dia toh tidak turun tangan keji atas dirimu" buktinya
sampai sekarang kau masih hidup dikolong langit?"
"cianpwe, ketahuilah perkataanmu itu tak dapat
menghapuskan perbuatan gila dan kalapnya yang telah
dilakukan selama ini atas diriku"
"Mungkin saja apa yang kau katakan tidak keliru, tapi
kadangkala persoalan yang ada dikolong langit tak dapat
dibahas dan dipecahkan dengan keadaan serta jalan pikiran
pada umumnya" "Kenapa bisa begitu?" tanya sang pemuda agak tidak
mengerti "siapa tahu kalau ibumu mempunyai kesulitan yang tak bisa
diutarakan keluar dengan kata2" siapa tahu juga dia berbuat
demikian karena terpaksa" atau mungkin dia mempunyai
rencana yang maha penting yang hendak dilaksanakan?"
"Apakah cianpwe dapat mengambil suatu kenyataan
sebagai bukti kebenaran dari ucapanmu itu?"
744 "suatu hari aku bisa mengambil kenyataan sebagai bukti,
dan sekarang belun waktunya"
"Jadi kalau begitu cianpwe berkata begitu cuma untuk
menghibur hatiku belaka?""
" Eng kau keliru besar, aku tiada maksud menghibur hatimu
dan membuat tenteram hatimu, ketahuilah aku tidak lebih
hanya seorang manusia yang sudah kehilangan sukma"
Han siong Kie tertegun, ia telan air liur dan untuk beberapa
saat lamanya tak mampu mengucapkan sepatah katapun.
Terdengar orang yang kehilangan sukma berkata lagi:
"Nak. janganlah menyalahkan siapapun, kehidupan
manusia telah ditentukan oleh takdir, dan nasiblah yang akan
mengatur se gala2nya bagimu "
"Aku yang muda tidak percaya dengan segala nasib atau
takdir" " Kenapa begitu" Bukankah apa yang kau telah alami dari
kecil sampai dewasa juga merupakan suratan takdir?"
"Tidak bukan takdir yang menentukan manusia, adalah
perbuatan manusia sendiri yang menentukan segala2nyal"
"Nak, engkau terlalu keras kepala, bersediakah engkau
untuk mendengarkan perkataanku lagi" Hapuslah rasa benci
dan dendam terhadap ibumu, bila semua bukti dan kebenaran
dibuktikan oleh kenyataan yang akan terbentang dimasa
mendatang" Han siong Kie tertawa sedih. "Aku sudah tak punya ibu lagi"
bisiknya lirih. "Kalau ucapanmu ini sampai terdengar oleh ibumu. oh
Betapa sedihnya dia" mungkin dia akan menangis dengan
sedihnya. 745 "Mungkinkah begitu" setiap saat dia berusaha untuk
membinasakan diriku...masa ia sudi menangis karena aku
haaah haaaahh haaahhh.."
Dengan penuh kesedihan dan kepedihan Han siong Kie
menengadah dan tertawa kalap. suara tertawanya sangat tak
sedap didengar, bukan saja tidak mirip tertawa bahkan lebih
mendekati tang isan kuntilanak di tengah ma lam buta,
rupanya dia ingin melampiaskan seluruh rasa benci, sedih,
gusar dongkol danpatah semangat dalam gelak tertawa itu.
Lama...lama sekali...dia baru berhenti tertawa.
"Nak, aku tak dapat menyalahkan kau jika kau sampai
berbuat demikian, sebab nasiblah yang telah menentukan segala2nya"
ujar orang yang kehilangan sukma dengan suara
lirih. "Tidak bukan nasib yang kualami tapi kenyataan hidup dari
seorang manusia." "Jadi engkau tidak percaya dengan nasib atau takdir?""
"Benar, aku sama sekali tidak percaya"
"Tapi suatu hari engkau akan percaya dengan sendirinya."
"Tidak selamanya aku tak akan percaya"
Janganlah terlalu keras kepala, yang kumaksudkan sebagai
takdir adalah suatu kejadian nyata yang tak dapat dirubah
atau ditolong oleh kekuatan manusia dan engkau hanya bisa
mengikuti perkembangan dari kenyataan tersebut, mengikuti
evolusialam, kalau toh sudah ditakdirkan untuk mati, siapa
yang dapat menghindarkan diri" dan siapa pula yang bisa
menolong" Nah, disinilah letak arti yang sebenarnya dari
Takdir" Han siong Kie mendengus dingin, ia segera membantah:
"Aku tahu apa yang cianpwe katakan memang cengli dan
masuk diakal, tetapi bagi pandanganku nasib tetap berada di
746 tangan manusia sendiri yang menentukan setiap perbuatan
dan setiap kejadian yang ada dikolong langit adalah manusia
itu sendiri bukan takdir"
Jadi engkau tak dapat merubah pandangan hidupmu
terhadap ibumu?" " Kalau toh dia tidak menganggap aku sebagai putranya,
kenapa aku harus menghormati dirinya sebagai ibuku?"
"Bocah, ucapanmu itu keliru besar, engkau telah melanggar
dasar hidupmu sebagai seorang putra manusia"
Han siong Kie menghela napas sedih, katanya:
"Lima belas tahun berselang, aku masih berusia tiga tahun
ketika seluruh keluargaku di bantai orang, dengan keji sampai
detik ini kedua ratus sosok kerangka manusia mereka belum
tertanam dalam tanah, dan dia... ia bisa lolos dari
pembantaian tersebut dengan selamat, malahan dia kawin lagi
dengan orang lain, bukan saja dendam keluarganya tidak
dituntut balas bahkan setiap kali berusaha membinasakan
diriku" "Mungkin engkau telah melupakan sesuatu" tiba2 orang
yang kehilangan sukma berseru dengan suara aneh.
"Apa yang kulupakan?"
"Apakah engkau pernah berpikir dengan cara bagaimana
ibumu bisa lolos dari kematian?"
Untuk beberapa saat lamanya Han siong Kie berdiri
tertegun, ia melongo dan tak mampu menjawab:
"Ehmm Benar juga perkataan ini" pikirnya di hati kejadian
ini memang merupakan suatu teka teki besar
Pemuda itu pernah berpikir sampai kesitu tapi tak pernah
menemukan jawabannya, ia penuh keheranan atas kejadian
ini, dari mana ibunya bisa locos dalam keadaan selamat
ditengah pembantaian keji tersebut?"
747 Paman gurunya telapak naga beracun Thio Lin sesaat
sebelum bunuh diri hanya sempat beritahu kepadanya kalau
ibunya sudah kawin lagi, dan pernah hendak membunuh
mereka berdua, selain itu beliau tak pernah menceritakan
kejadian yang berhubungan dengan pembantaian tersebut,
bahkan berpesanpula kepadanya agarjangan membalas
dendam, kenapa ia berbuat begitu.
Teka teki suatu teka teki yang tak bisa terjawab.
setelah termenung dan berpikir beberapa saat lamanya,
diapun berseru dengan penuh emosi.
"Apakah cianpwe tahu apakah sebab-sebabnya?"
"Tentu saja tahu oleh karena itu aku dapat mengucapkan
kata2 seperti ini kepadamu"
" Cianpwe, kenapa tidak kau terangkan se-jelas2nya?"
"saatnya belum tiba kalau kuucapkan keluar bukan saja
tidak bermanfaat bagimu malahan bisa mendatangkan celaka"
Han siong Kie mendengus sambil menggertak gigi, ia
terbungkam dalam seribu bahasa.
Beberapa saat setelah suasana diliputi keheningan, orang
yang kehilangan sukma berkata lagi:
"Nak. aku berharap agar engkau bersedia untuk
mengunjungi Benteng maut sekali lagi"
"Akan kuingat selalu dihati"
"Kenapa tidak segera kau laksanakan"
"Dewasa ini aku harus selesaikan dahulu persoalan yang
menyangkut perguruanku, tapi cianpwe tak usah kuatir
Pokoknya suatu saat aku akan berkunjung kebenteng maut,
sebab tanpa perkataan dari cianpwe pun aku juga bisa
melakukannya sendiri"
748 "Maksudku, aku harap agar engkau menceritakan asal
usulmu yang sebenarnya kepada pemilik benteng maut"
"Tentang soal ini tentu saja"
Tanpa sadar Han siong Kie meraba pusaka Hud jiu popit
yang ada dalam sakunya, dalam hati dia berpikir:
"sekarang aku harus berangkat dulu kebukit Ke lou san
untuk menemukan diri malaikat hawa dingin Mo siu ing,
setelah kuberitahukan jejak dari malaikat hawa panas Ke su ki,
sepasang sarung tangan pusakapun bisa bersatu dan aku
dapat melatih ilmu si mi sinkang, waktu itulah baru kukunjungi
benteng maut untuk menuntut balas. Belum habis dia berpikir,
orang yang kehilangan sukma telah berkata lagi:
"Nak mulai detik ini engkau sudah menjadi musuh
bebuyutan dari perkumpulan Thian che kau"
"Aku bisa memahami akan persoalan ini"
"Engkau harus jaga diri baik2 terutama sekali terhadap
sergapan mereka" "Terima kasih cianpwe atas peringatanmu"
"Nah, sekarang kau boleh berlalu "
"sebelum pergi, terlebih dahulu aku hendak mengajukan
dua pertanyaan terlebih dahulu "
"Coba katakan" "Pertama, didunia persilatan sebetulnya terdapat berapa
banyak Tengkorak maut?"
"Yang kau maksudkan delapan belas tahun berselang
ataukah delapan belas tahun kemudian?"
"Delapan belas tahun berselang?"
" Waktu itu cuma seorang"
" Lalu kalau delapan belas tahun kemudian?"
749 "Ada dua orang"
"Apakah pemilik benteng maut rela membiarkan orang lain
mencatut nama besarnya" "
"Tentu saja dibalikperistiwa itu masih terdapat alasanalasan
lain yang dalam sekali artinya"
"Boleh aku tahu apa sebabnya?""
"Tidak aku tak dapat beritahu kepadamu"
Han siong Kie meras akan hatinya jadi dingin separuh, dia
lantas berseru lagi: "Aku lihat ilmu silat yang dimiliki Tengkorak maut asli
maupun gadungan berasal dari satu sumber yang sama,
mungkinkah di balik kejadian ini.."
"Nak. dikemudian hari engkau akan paham sendiri" tukas
orang yang kehilangan sukma dengan cepat, "sekarang aku
belum bisa memberitahukan kepadamu, Nah, katakanlah
persoalan yang kedua"
Kedua, apa hubungannya antara perkumpulan Thian che
kau dengan Benteng maut?"
"Kenapa kau ajukan pertanyaanseperti itu?""
" Ketua muda perkumpulan Thian che- kau Yesau kun
pernah menggunakan suatu jenis ilmu aneh yang pernah
kujumpai pula sewaktu berada didalam benteng maut "
"Maafkaniah daku, aku tak mampu menjawab
pertanyaanmu itu." Han siong Kie merasa amat berduka sekali setelah


Tengkorak Maut Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mendengar jawaban tersebut, teka teki tetap merupakan teka
teki, ia tak habis mengerti kenapa orang yang kehilangan
sukma sengaja berbuat rahasia terhadap dirinya walau dalam
hal apapun juga. 750 Tiba2 ia teringat kembali akan satu peristiwa, ketika jalan
darahnya ditotok oleh Pemilik Benteng Maut dengan ilmu
manunggalnya sehingga hawa murninya tak dapat berkumpul
kembali, bukankah orang yang kehilangan sukma telah
mengutungi lengan sendiri karena dia telah bebaskanjalan
darahnya yang tertotok. malahan berpesan kepadanya
andaikata bertemu kembali dengan pemilik benteng maut,
kutungan tangan itu harus diserahkan kepadanya. "
Berpikir sampai disini tak tahan lagi dia berseru:
" Kalau dugaanku tidak keliru, kemungkinan besar cianpwe
sendiripun mempunyai hubungan yang erat sekali dengan
pihak benteng maut?"
"Dengan dasar apa kau bisa berpikir demikian?" tanya
orang yang kehilangan sukma dengan suara kaget bercampur
tertegun "Dasar apa " Dasarnya karena cianpwe dapat
membebaskan jalan darahku yang ditotok oleh pemilik
benteng maut dengan ilmu totokan menunggalnya"
"Nak. ketahuilah ilmu silat yang ada dikolong langit
sebenarnya bersumber dari satu orang, air yang mengalir di
sungai2 toh akhirnya berkumpul disamudra " sebenarnya tiada
sesuatu yang aneh dalam persoalan ini"
"selain itu, aku masih punya bukti pula kenapa cianpwee
kutungi lengan sendiri dan berpesan kepadaku agar
diserahkan kepada pemilik benteng maut."
"Cukup,. cukup nak, sekarang kau boleh berlalu dari sini"
tukas orang yang kehilangan sukma dengan cepat.
Dengan perasaan tak habis mengerti Han siong Kie,
gelengkan kepalanya berulang kali.
"Budi kebaikan Cianpwee tak akan kulupakan untuk
selamanya, suatu ketika pasti akan kubalas semua budi
751 kebaikan itu, sekarang baiklah aku yang muda mohon diri
lebih dahulu" Habis berkata dia lantas menjura dalam2 kearah mana
berasalnya suara itu, kemudian ia putar badan dan bergerak
menuju kearah jalan raya.
sepanjang perjalanan bayangan dari ibunya selalu
berkecamuk dalam benaknya, ia meras a tragedi tersebut
merupakan suatu kejadian yang paling tragis, dan dialah
peran utama dalam tragedi tersebut.
Kenapa orang yang kehilangan sukma selalu berusaha
untuk melindungi ibunya, perbuatannya ini sangat
mencengangkan hatinya. Mungkinkah dia berbuat demikian karena berdasarkan
pengamatannya yang penuh welas kasih" karena tak tega
menyaksikan tragedi dirumah tangga orang lain maka dia
berusaha untuk memperbaiki hubungan yang telah retak itu"
pikirnya dihati. Tanpa sadar diapun teringat kembali akan diri lima orang
tianglo yang telah berangkat lebih duluan.
Gerak tubuhnya ma kin dipercepat, ibarat segulung asap
ringan dia bergerak maju ke depan mengikuti jalan raya yang
terbentang jauh kedepan- Tak sampai dua jam lamanya, dia sudah melampaui jarak
sejauh tiga ratus li lebih, akan tetapi kelima orang tianglo itu
belum juga kelihatan jejaknya.
sementara sianak muda itu masih berpikir dengan
keheranan, tiba2 dari arah depan bergerak datang belasan
sosok bayangan manusia dengan gerakan yang enteng.
Han siong Kie menghindar disamcing jalan karena dalam
keadaan begini dia tak ingin mencari gara2, mendadak ia
temukan bahwa belasan orang itu ternyata kawanan jago dari
perkumpulan Kay-pang, dan orang yang berjalan dipaling
752 depan bukan lain adalah Pengemis dari selatan yang selama
ini dianggap sebagai "Engkoh tua" nya.
Cepat2 sianak muda itu menghentikan langkahnya ditengah
jalan dan menghadang jalan pergi beberapa orang itu.
Dipihak lain, ketika rombongan yang dipimpin pengemis
dari selatan mengetahui bahwa jalan pergi mereka dihadang
orang, belasan orang itupun segera menghentikan gerak
tubuhnya. " Engkoh tua" Han siong Kie segera menegur dengan muka
berseri-seri karena gembira.
setelah mengetahui siapa yang datang, pengemis dari
selatan menengadah dan tertawa ter-bahak2.
"Haaah... haaah... haaah saudara cilik, kembali kita telah
berjumpa muka. "selama berpisah apakah engkoh tua berada
dalam keadaan sehat walafiat?""
"Haaah... haaah... haaah... selamanya aku pengemis tua
Cuma punya satu bibir dua pundak, apanya yang sehat atau
tidak?"" sementara itu kedua belas orang pengemis tua yang
datang bersama pengemis dari selatan telah melotot kearah
Hansiong Kie dengan penuh kegusaran, seakan2 kalau bisa
mereka hendak telan pemuda itu bulat2.
Tentu saja Han siong Kie mengetahui juga apa sebabnya
pihak lawan memandang ke arahnya dengan sikap
bermusuhan, namun ia sama sekali tidak gentar.
setelah menyapu sekejap kearah kawa nan pengemis itu,
ujarnya lagi kepada pengemis dari selatan" Engkoh tua, aku lihat engkau sedang melakukan
perjalanan dengan tergesa-gesa, kemana engkau akan pergi?"
Paras muka pengemis dari selatan berubah beberapa kali,
akhirnya sambil tertawa ha hihi jawabnya.
753 "Kemana aku hendak pergi tak usah dibicarakan, eh
saudara cilik bersediakah kau untuk menemani aku pengemis
tua minum arak sampai mabuk.?"
"Tentang soal ini.."
"Jadi kau tidak bersedia"
"Bukanya tidak sudi, kebetulan aku masih ada urusan
penting yang harus diselesaikan lebih dahulu, maka lebih baik
dikemudian hari saja.."
"saudara cilik ketahuilah, secawan arak yang hendak
kusuguhkan kepadamu mempunyai arti persahabatan kita
yang maha besar" Han siong Kie termenung dan berpikir sebentar, akhirnya
dia menjawab: "Aaai baiklah, kalau toh engkoh tua berkata begitu lebih
baik aku turut perintah saja"
Mendengar kesanggupan dari sianak muda itu, pengemis
dari selatan segera berpaling kearah dua belas orang
pengemis tua lainnya dan berseru lantang: "siapkan meja
perjamuan dalam kuil Leng koan bin"
Kedua belas orang pengemis tua itu sama-sama memberi
hormat sambil mengiakan, setelah melirik kembali kearah Han
siong Kie denganpandanganpenuh kebencian, mereka putar
badan dan berlalu dari situ.
Memandang hingga bayangan tubuh kedua belas orang
pengemis tua itu sudah lenyap dari pandangan, Han siong Kie
baru berkata lagi kepada pengemis dari selatan-" Engkoh tua,
kenapa secara tiba2 kau hendak undang aku untuk minum
arak?" "Besar sekali arti persahabatan dalam secawan arak itu"
sahut pengemis dari selatan dengan alis mata berkenyit.
"Aku tak habis mengerti"
754 " Untuk sementara waktu tak usah kita bicarakan dulu
tentang persoalan ini, aaai sebenarnya saja aku engkoh tua
menyayangkan sesuatu atas dirimu"
"Menyayangkan diriku" Kenapa?""
"Kemungkinan besar kehidupanmu dimasa depan akan
hancur berantakan tanpa mampu dicegah lagi"
"Engkoh tua, aku benar2 tidak mengerti dengan
perkataanmu itu..." "Bukankah malaikat penyakitan adalah hasil
penyaruanmu?"" Pengemis dari selatan menegaskan.
Han Siong Kie kerutkan dahinya lalu mengangguk "Benar,
akulah malaikat penyakitan."
-ooodewiooo- BAB 42 SENYUMAN yang semula menghiasi ujung bibir pengemis
dari selatan, seketika lenyap tak berbekas,alis matanya
berkenyit dengan suara dalam ia lantas berseru: "Jadi kalau
begitu engkau benar2 adalah anak murid dari Mo tiong ci
mo?" "Benar, tapi apa salahnya aku menjadi muridnya?"
"Mo tiong ci mo adalah seorang gembong iblis yang kejam
dan berhati keji, ia membunuh orang bagaikan membabat
rumput, entah sudah berapa banyak umat persilatan yang
menemui ajalnya ditangan iblis ini..."
Han Siong Kie tertawa rawan.
"oleh sebab itu maka engkoh tua merasa kasihan dan
sayang buat masa depanku?" sambungnya dengan cepat.
755 Pengemis dari selatan tertegun, akhirnya ia berbisik lirih:
"saudara cilik, kau telah berubah"
"Berubah " darimana kau tahu kalau aku berubah?""
"Dari pembicaraanmu barusan "
"Tidak Aku sama sekali tak berubah, mungkin dalam hati
kecil engkoh tua ada urusan yang memusingkan, maka
pandanganmu yang ikut pula berubah"
"saudara cilik, seandainya pada saat ini aku pengemis tua
ingin mengetahui jejak dari gurumu, apakah engkau bersedia
untuk menjawab?""
"Tentu saja Kenapa tidak berani kuterangkan?""
" Kalau begitu, tolong tanya gurumu sekarang berada
dimana?"" "Dia orang tua telah mengakhiri masa hidupnya didunia ini
" "Apa " gurumu sudah mati ?" teriak pengemis dari selatan
amat terperanjat. "Benar " Paras muka pengemis dari selatan berubah beberapa kali,
kemudian ia berkata lagi:
"Aku pengemis tua mengira apa yang tersiar dalam dunia
persilatan hanya berita yang keliru, tak tahunya memang
benar2 demikian adanya, saudara cilik Eogkau tentu tahu
bukan Musuh besar dari Mo tiong ci mo tersebar di mana2,
apabila dia telah mati maka...."
"sang murid akan menanggung semua hutang dari
gurunya" sambung sang pemuda dengan cepat.
Mendengar ucapan tersebut sekujur badan pengemis dari
selatan gemetar keras, ia segera berseru lagi.
756 "saudara cilik, kita bersahabat lebih dulu sebelum
terjadinya pelbagai peristiwa ini, hal ini menandakan kalau kita
punya jodoh, dan sekarang kita berduapun masih saling
bersahabat, kata2 yang kurang sedap didengar lebih baik tak
usah kita bicarakan dulu, tiga li dari sini terdapat sebuah kuil
leng koan bio, bagaimana kalau kita minum-minum dulu
sampai puas?" Agaknya Han siong Kie dapat memahami arti dari ucapan
kakak tuanya ini, ia lantas berkata:
"Engkoh tua, bukankah kau katakan tadi bahwa secawan
arakmu ini mengandung rasa persahabatan yang maha
besar?" Pengemis dari selatan cuma mengangguk dan tidak
menjawab. "Apakah bisa kuatirkan bahwa dengan secawan arak itu
maka kau hendak memutuskan hubungan persaudaraan yang
sudah terjalin?" Paras muka pengemis dari selatan berubah hebat, serunya
sambil tertawa sedih: "Apa maksud perkataanmu itu?""
"Engkoh tua, kalau toh sudah tahu buat apa pura2 berlagak
pilon lagi" Aku tahu dimata orang Bu-lim antara mendiang
guruku dengan pihak Kay pang pernah terjadi sengketa,
engkoh tua sebagai tianglo dari Kaypang tak mungkin bisa
berpeluk tangan dalam persoalan ini, sedangkan aku sebagai
ahli waris dari Mo tiong ci mo harus bertanggung jawab
terhadap perbuatan guruku, untuk itu engkoh tua akan
undang aku untuk minum arak. tentu saja hal ini disebabkan
karena dimasa lalu kita pernah mempunyai hubungan yang
akrab, tapi setelah selesai minum arak kemungkinan besar kita
harus selesaikan persoalan ini diujung senjata, kalau arak itu
tak bisa dikatakan sebagai arak pemutus hubungan, lalu mau
disebut apa lagi?" 757 Pengemis dari selatan mengangguk lirih, dua titik air mata
jatuh berlinang membasahi pipinya, air mata itu tercucur
keluar karena pancaran emosi dalam hatinya. Han Siong Kie
sendiripun ikut bersedih hati, pikirnya: "Engkoh tua memang
seorang jago yang berperasaan halus.." sementara itu
pengemis dari selatan telah berkata lagi dengan sedih:
"saudara cilik, sebenarnya setelah minum arak nanti
persoalan ini baru akan kuterangkan, siapa tahu kau telah
berhasil membongkarnya lebih dahulu, tak salah sekarang kita
memang masih bersahabat, tapi satu jam kemudian kita bisa
saling berhadapan sebagai musuh bebuyutan, akupengemis
tua sebagai ketua tianglo perkumpulan Kay pang tak dapat
mengingkari sumpahku terhadap cousu, dan tak dapat pula
cuci tangan dari pertanggungan jawab ini, apa lagi terhadap
semua anggota perkumpulan..."
Han Siong Kie sama sekali tidak gentar atau sedih karena
persoalan ini, sebab dia sudah mempunyai rencana yang
masak untuk menanggulangi persoalan tersebut, dalam kitab
catatan tentang budi dan dendam yang ditinggalkan Mo mo
cuncu, ia telah membaca semua latar belakang peristiwa
pembunuhan itu, dan ia merasa cukup beralasan untuk
menangkis semua tuduhan tadi.
Pembicaraanpun dialihkan kesoal lain, pemuda itu bertanya
: "Engkoa tua, mata2 perkumpulan Kay pang tersebar di


Tengkorak Maut Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mana2, apakah kalian berhasil menemukan sumber serta asal
usul diri Tengkorak maut gadungan?"
Pengemis diri selatan geleng kepala dan menghela napas
panjang. "Tiada sesuatu jejak pun yang berhasil kami temukan''
sahutnya. "Menurut pendapat engkoh tua. mungkin kah tengkorak
maut itu adalah tengkorak maut generasi kedua?"
758 "Saudara cilik, engkau bisa berkata demikian tentu punya
dasar buktinya bukan?"
"Benar, aku bisa berkata demikian karena mendasarkan
dari beberapa hal. Pertama ilmu silat yang digunakan
Tengkorak maut gadungan ternyata berasal dari satu sumber
dengan Tengkorak maut asli, hanya saja kehebatan mereka
terpaut dalam hal kematangan serta kesempurnaan belaka
Kedua, dengan kemampuan yang dimiliki Tengkorak maut asli,
tak mungkin bukan kalau dia biarkan oraag lain mencatut
namanya ?" Pengemis lua dari selatan mengangguk2 tanda
membenarkan, ujarnya kemudian :
"Saudara cilik, perkataanmu memang masuk diakal, tapi
siapa yang menduga kalau Tengkorak maut sebenarnya ada
yang asli dan gadungan " Apalapi tenaga dalam yang dimiliki
Tengkorak maut gadungan juga sangat hebat, susah dicarikan
tandingannya dikolong langit dewasa ini, mampukah kau
untuk membuktikan kecurigaan itu" Padahal kecuali kau dan
aku, dikolongan langit ini tak ada orang ketiga yang tahu
kalau Tengkorak maut sebenarnya ada dua, yang gadungan
dan yang asli" Diam2 Han Siong Kie menggigit bibir menahan emosi
hatinya, terbayang kembali akan perbuatan ibunya Siang go
cantik Ong Cui Ing yang telah menolong tengkorak maut
gadungan dari ancaman maut, hampir saja dadanya meledak
karena mendongkol. Sementara itu Pengemis dari selatan telah menghela napas
panjang, ujarnya lagi: "Aaai.. dunia persilatan yang sudah belasan tahun
mengalami ketenangan, sekarang terancam kembali oleh teror
dan pembantaian secara keji. Mungkinkah saat kiamat sudah
hampir tiba?"" 759 Tiba2 dari sepasang mata Han siong Kie memancar keluar
serentetan cahaya yang sangat aneh, ucapnya dengan suara
meyakinkan: "Aku yakin teka teki yang menyelubungi asli dan
gadungannya tengkorak maut, tidak lama kemudian akan
terbongkar " "Semoga saja begitu saudara cilik, mari kita berangkat.."
"Baik, silahkan engkoh tua membawa jalan "
Berangkatlah dua orang itu menelusuri jalan raya menuju
kearah muka. sesaat kemudian mereka telah tiba ditengah sebuah bukit,
sambil menunjuk kearah bukit yang ada disebelah kanan,
katanya: "Itu dia, kita akan menuju kesitu"
Kedua orang itu berangkat meninggalkan jalan raya
berganti menyelusuri jalan kecil menuju kearah hutan yang
dimaksud. Meskipun diluaran pengemis dari selatan tidak
menunjukkan sikap apa2, namun perasaan hati yang
sesungguhnya amat berat dan tertekan, sejak bertemu
dengan Han siong Kie dalam hutan tho ia merasa amat
berjodoh sekali dengan pemuda itu sehingga mengikat diri
menjadi saudara, tak disangka banyak urusan didunia, yang
tak dapat diramalkan, akhirnya pemuda yang menjadi
saudaranya itu telah menjadi ahli waris dari Mo tiong ci mo,
seorang gembong iblis yang punya ikatan dendam dengan
perkumpulannya. Empat puluh tahun berselang, Mo tiong ci mo dengan
andalkan kepandaian silatnya yang tinggi telah memusnahkan
cabang perkumpulannya yang ada dikota swat siang, dimana
dari sang Tuo-co, ketiga orang hiang-cu, dua belas orang
komandan sampai empat puluh orang anggota
perkumpulannya telah dibantai secara keji.
760 setelah kejadian itu, tiba2 jejak Mo tong ci mo lenyap dari
dunia persilatan, walau begitu pihak Kay pang bersumpah
akan menebus hutang berdarah itu.
Dan kini, Mo tiong ci mo telah meninggal dunia, itu berarti
hutang berdarah tersebut harus ditanggung oleh Han Siong
Kie sebagai ahli waris tunggalnya.
Ini berarti pula persaudaraan diantara mereka akan
berakhir, dari saudara angkat akan jadi musuh bebuyutan
yang tak bisa berdiri bersama. kejadian semacam ini boleh
dikata merupakan suatu kejadian yang amat tragis.
Pengemis dari selatan mengetahui sampai dimanakah taraf
kemampuan yang dimiliki Han Siong Kie, sebab kelihayannya
sudah tersohor diseluruh kolong langit, ia tahu hutang darah
perkumpulannya belum tentu bisa ditagih, terbayang akan
peristiwa yang bakal terjadi, tak kuasa lagi ia merinding
hingga bulu kuduknya pada bangun berdiri
Pengemis itupun tahu, seandainya sampai terjadi
pertarungan sengit, dengan semangat anggota
perkumpulannya, maka suatu pertumpahan darah yang
mengerikan tak bisa dihindari lagi, ia tak berani melanjutkan
pemikirannya, sebab ia tahu bagaimanapan juga akibatnya
pasti tragis dan mengerikan..
Han siong Kie sendiri sama sekali tak jadi gentar atau
bingung oleh peristiwa tersebut, sebab ia sudah mempunyai
rencana yang masak. Ia yakin urusan itu dapat dipecahkan
secara mudah. sebuah kuil besar yang antik dan rusak dimakan usia berdiri
angker dibalik pepohonan yang lebat.
sebuah papan nama tergantung didepan pintu kuil, tulisan
itu berwarna emas walaupun sekarang telah kotor oleh debu,
secara lapat2 tulisan tersebut masih dapat dikenali sebagai
kuil "Long koan bio"
761 Ketika mereka hampir tiba didepan pintu, seorang
pengemis setengah baya munculkan diri dari balik ruangan
dan jatuhkan diri berlutut, katanya dengan lantang:
"Tecu Ciu song tuccu dari cabang kota kang leng
menyambut dengan hormat kedatangan tianglo"
"ciu Tuocu tak usah banyak adat, sudah kau siapkan meja
perjamuan?" "semuanya telah siap" jawab Ciu Seng dengan hormat, ia
segera bangkit dan menyingkir kesamping.
"Bagus, bawa jalan"
Tiga orang itu secara beruntun masuk ke dalaw kuil,
setelah menyeberangi dua buah halaman yang luas, sampailah
mereka dalam ruang tengah yang besar dan bersih.
Dimana mereka berjalan lewat, semua anggota
perkumpulan Kay pang sama2 bungkukkan badan memberi
hormat. Han Siong Kie hanya mengintil dibelakang saudaranya,
walaupun mukanya tetap tenang, namun ia cukup menyadari
betapa tegangnya situasi disana, semua sorot mata yang
ditujukan ke arahnya rata2 memancarkan rasa dendam dan
marah yang tak terkendalikan.
Diatas meja perjamuan tersedia belasan macam sayur yang
berbau harum, disampingnya tersedia pula sebuah guci arak
yang masih disegel. Pengemis dari selatan mempunyai tingkat kedudukan yang
sangat tinggi dalam perkumpulannya, ia tak pernah terikat
oleh segala tata cara yang ber-belit2, kepada Ciu Seng yang
mendampinginya ia berkata:
"Perintahkan semua orang untuk tinggalkan tempat ini, aku
hendak makan minum sepuasnya dengan saudara cilik, bila
ciang bunjin sudah tiba nanti, kasi kabar kepadaku"
762 "Baik tianglo" dengan sangat hormat Ciu Seng
mengundurkan diri dari ruangan itu, menyusul anak murid
lainnyapun sama2 berlalu dari sana, sebentar kemudian dalam
ruangan yang luas tinggal mereka berdua.
"saudara cilik, ayoh duduklah " ucap pengemis dari selatan.
setelah dua orang itu ambil tempat duduk, pengemis dari
selatan segera membuka segel diatas guci arak yang tersedia,
bau harum semerbak berhembus keluar membuat seluruh
ruangan jadi wangi. "Arak bagus" puji Han Siong Kie dengan suara lantang.
Merekapun meneguk arak dengan riang gembira, pengaruh
alkohol membuat kedua orang itu melupakan kenyataan yang
sebentar lagi bakal terjadi, senda gurau berjalan amat lancar,
se-olah2 diantara mereka memang tiada persoalan apa2.
setengah jam kemudian, dari luar ruangan berkumandang
suara teriakan keras: " Ciang bunjin tiba"
Pengemis dari selatan segera bangkir berdiri, mukanya
berkerut kencang, sambil tertawa getir serunya kepada anak
muda itu: "saudara cilik, tampaknya tali jodoh di antara kita harus
berakhir sampai disini saja."
Han Siong Kie mengulum senyuman, ia tidak mengucapkan
sesuatu, perlahan tubuhnya ikut bangkit dari tempat duduk.
suara langkah kaki yang riuh berkumandang dari luar,
menyusul sekelompok manusia melangkah masuk kedalam
halaman luar. orang yang dipaling depan adalah seorang pengemis
berusia lima puluh tahunan, mukanya amat kereng, dia
langsung menuju keruang tengah, sementara enam belas
orang pengikutnya barsama dua belas orang pengikut dari
pengemis selatan menunggu dihalamam depanTiraikasih
Website http://kangzusi.com/
763 sementara itu anak murid Kay-pang yang lain menyebarkan
diri keempat penjuru, dalam waktu singkat mereka sudah
membentuk sebuah lingkaran tembok manusia yang kuat,
jumlah mereka sekitar dua ratus orang, kecuali suara langkah
kaki tiada kedengaran suara lain.
"Tio Hui menjumpai pangcu " seru pengemis tua dari
selatan sambil melangkah tiga tindak kemuka.
"Tianglo tak usah banyak adat" seru pengemis tua itu
menghalangi tianglonya memberi hormat, kemudian sambil
berpaling kearah Han Siong Kie katanya: "Jadi engkau yang
bernama Manusia bermuka dingin Han Siong Kie?"
"Benar" anak muda itu mengangguk ketus.
"Empat puluh tahun berselang gurumu Mo tiong ci mo
mempunyai sedikit persoalan dengan perkumpulan kami."
"Akulah yang akan membereskan" sambung Han song Kie
cepat. Mendengar jawaban tersebut, sorot mata yang penuh
pancaran rasa dan gusar tertuju semua keatas tubuh Han
Siong Kie. "Kalau memang begitu, silahkan menuju ketengah
halaman, kita lanjutkan pembicaraan disitu" ucap ketua
Kaypang sambil persilahkan pemuda itu.
Han Siong Kie mendengus dingin, tanpa menggerakan bahu
ataupun anggota badan, tahu2 sekali enjot badan, dia sudah
melayang turun ditengah halaman.
Demontrasi ilmu meringankan tubuh tingkat tinggi ini
sangat menggetarkan hati setiap orang, diam2 jago lihay dari
Kaypang itu sama terkesiap dan mengeluarkan peluh dingin
Ketua Kay pang tidak banyak komentar lagi, diapun
melangkah ke tengah halaman, disana keenam belas orang
764 pengiringnya berdiri berjejer dibelakang ketua mereka dengan
tongkat Tah- kau pang siap ditangan.
Pengemis dari selatan sendiri dengan muka serius berdiri
disamping kanan ketua nya.
suasana jadi tegang dan meruncing, setiap saat suatu
pertumpahan darah bakal berlangsung disitu.
Dengan muka serius ketua Kay pang menyapu sekejap
sekeliling halaman itu, kemudian tegurnya dengan lantang.
"Han sauhiap. betulkah engkau akan mewakili mendiang
gurumu untuk menyelesaikan hutang darah yang dibuat
gurumu pada empat puluh tahun berselang?"
Han Siong Kie mengangguk tegas.
"Benar Hutang yang dibuat guru sudah sapantasnya
ditanggung sang murid, tolong tanya bagaimana caranya
pihak Kaypang untuk menyelesaikan pertikaian ini?"
"Hutang darah bayar darah Hutang nyawa bayar nyawa"
"sebelum salah satu mampus tak akan di akhiri" "
"Benar" suasana bertambah tegang, semua jago lihay dari Kay pang
menunjukkan muka sedih dan marah, mereka siap
melancarkan terjangan maut kearah musuhnya. Ketua Kay
pang termenung sebentar, kemudian ujarnya lagi:
"Berbicara tentang pertolongan Han sauhiap dalam
peristiwa penghianatan pengemis bintang langit Jin Jiet,
sebenarnya perkumpilan kami merasa sangat berhutang budi
kepadamu ...." Ia menghela napas panjang, setelah berhenti sebentar ,
lanjutnya lagi: 765 "Tapi peristiwa berdarah yang menimpa cabang samsiang
merupakan hutang darah yang paling besar bagi perkumpulan
kami, maka ...." "Mengenai kasus pengemis bintang langit Jin Jit, aku
lakukan kesemuanya itu demi persaudaraanku dengan engkoh
tua Thio tianglo, mengenai soal ini ciang bunjin tak usah
merasa menyesal atau berterima kasih, aku lihat lebih baik
ciang bunjin pikirkan tentang hutang piutang perkumpulan
Kay pang dimasa lampau"
Pengemis dari selatan tetap berdiri tanpa emosi, padahal
hatinya merasa amat sedih hingga sukar ditahan.
Dengan muka serius ketua Kay pang berkata:
"Kalau toh urusan sudah dibikin jelas, maaf kalau
perkumpulan kami terpaksa harus ambil tindakan"
Mengikuti bergemanya ucapan tersebut, suasana berubah
jadi tenang, senjata mulai dicabut dan pertarungan siap
terjadi:

Tengkorak Maut Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Melihat kesemuanya itu, Han Siong Kie segera berpikir
dihati: "Mungkin semua orang penting dalam perkumpulan Kay
pang telah hadir disini, itu berarti sudah tiba saatnya bagiku
untuk mengungkap duduk persoalan yang sebenarnya."
Berpikir sampai disitu, dengan muka serius dia lantas terkata:
"cianghunjin, boleh aku ajukan satu pertanyaan"
"Katakan" "seandainya kematian yang menimpa anak murid cabang
kota samsiang yang terjadi pada Empat puluh tahun berselang
adalah kematian yang sudah sepantasnya mereka terima, apa
yang hendak ciangbunjin lakukan?"
766 suatu pertanyaan yang aneh dan sama sekali diluar dugaan
para anggota Kaypang berdiri menjublak, paras muka mereka
berubah hebat. sekilas rasa kaget dan heran sempat menghiasi pula air
muka Pengemis dari selatan yang kaku, ia yakin saudara
kecilnya tak mungkin berbicara tanpa bukti atau alasan yang
kuat, dengan hati berdebar ia menunggu keterangan lebih
jauh dari anak muda itu. "Han sauhiap. apa arti dari perkatanmu itu?" tanya ketua
Kaypang dengan muka tertegun karena heran"Maksudku, andaikata murid2 Kay pang yang terbunuh
dimasa lampau memang mempunyai dosa yang tak dapat
diampuni, apa yang akan ciang bunjin lakukan?""
"Tentang soal ini...." ketua Kay pang jadi ragu, "aku rasa
sauhiap tentu mempunyai alasan yang cukup kuat bukan?""
"Tentu saja" Meskipun mendiang guruku disebut orang
sebagai Mo tiong ci mo iblis diantara iblis, namun selama
hidup tak pernah membunuh orang tanpa alasan yang kuat,
mengapa banyak orang yang beliau bunuh" Hal ini disebabkan
karena terlalu banyak manusia yang patut dibunuh yang
berkeliaran dalam dunia"
semua orang terperanjat mendengar ucapan itu, suasana
hening tak seorang manusiapun buka suara.
Dengan hati sangsi ketua Kay pang melirik sekejap kearah
Pengemis dari selatan sebab dalam tingkat kedudukan dipartai
Kay pang pengemis selatan yang berkedudukan paling tinggi
dan berpengalaman paling luas.
Apa lagi dikala Mo tiong ci mo masih berkeliaran dalam
dunia persilatan, pengemis dari selatan juga sering berkelana,
maka apabila ucapan Han Siong Kie tidak bohong, sedikit
banyak diapun pernah mendengar akan kejadian tersebut.
767 siapa tahu pengemis dari selatan sendiripun menunjukkan
muka sangsi, kaget dan keheranan, maka dengan ragu2
ujarnya: "Kalau menurut ucapan sauhiap. gurumu hanya dituduh
secara se-mena2 oleh kawanan pendekar budiman?""
Ucapan itu sangat tajam dan mengandung sindiran. Han
Siong Kie tertawa dingin "Sukar untuk dibedakan mana baik mana buruk di antara
sesama umat persilatan, karena banyak orang yang
kelihatannya baik bersemangat jantan dan berjiwa ksatria tapi
dalam kanyataan berjiwa kerdil, munafik dan suka melakukan
perbuatan yang terkutuk. sebaliknya tak jarang orang yang
kelihatan kejam, dianggap iblis, pembunuh besar dalam
kenyataan seringkali melakukan kebajikan"
"Bolehkah kami menanyakan maksud sau hiap yang lebih
mendalam mengenai persoalan ini?"
Hao siong Kie ternenung dan berpikir sebentar, akhirnya
dia berkata: "Empat puluh tahun berselang, diatas jalan raya menuju
kota samsiang telah terjadi suatu peristiwa berdarah yang
menggemparkan sungai telaga, apakah diantara kalian ada
yang mengetahui peristiwa apakah itu?". .
Empat orang pengemis tua yang berdiri dibelakang ketua
Kay pang saling berpandangan sekejap. kemudian
mengangguk. "Lanjutkan perkataanmu" ucap pengemis dari selatan
Dengan wajah serius Han Siong Kie meneruskan kembali
kata2nya: "Empat puluh tahun berselang, perusahaan ekspedisi yang
paling besar dikota sam siang yakni Ceng bu piau kiok
mendapat order untuk mengawal sejumlah barang yang
768 sangat berharga menuju Thian lam, menurut apa yang
kudengar selain intan permata serta mutu manikam yang
mahal harganya, diantara partai barang berharga itu terdapat
pula sebuah raja jinsom berumur sepuluh laksa tahun-..."
-ooodewiooo- Jilid 21 SEMUA perhatian orang tertuju diatas wajah Han Siong Kie,
rata2 mereka memperlihatkan rasa kaget dan tercengang
yang luar biasa. "Entah siapa yang membocorkan rahasia tersebut kedalam
dunia persilatan, yang jelas banyak umat persilatan mulai
berdatangan untuk mengincar sejumlah besar harta pusaka
itu, terutama raja jinsom yang tak ternilai harganya. Untuk
menghindari segala kemungkinan yang tidak dlinginkan, maka
selain membawa serta puluhan jago lihaynya, pihak
perusahaan Ceng bu piau kiok turun ke gelanggang dengan
dipimpin oleh piau cu sendiri beserta istrinya, selain itu putri
tunggal merekapun ikut mengiringi dalam pengawalan
tersebut" Dengan muka gusar karena mendongkol, anak muda itu
berhenti sebentar kemudian meneruskan:
"siapa tahu, belum sampai mereka keluar dari wilayah sam
siang, barang kawalan mereka sudah dibegal orang, bahkan
cara yang digunakan cara pembegal amat sadis dan rendah
moralnya, mereka gunakan racun untuk merobohkan
lawan2nya, hanya sesaat kemudian ratusan orang anggota
perusahaan mulai dari Piaucu suami istri sampai keanak
buahnya telah mati penasaran, seluruh dunia persilatan jadi
gempar, sebab bukan saja banyak korban yang berjatuhan,
769 bahkan siapa yang membegal barang kawalan itupun masih
menjadi suatu tanda tanya besar"
Mendengar sampai disini paras muka semua jago dari pihak
Kaypang berubah jadi amat serius.
Dengan pandangan dingin Han Siong Kie menyapu sekejap
semua orang yang hadir dalam gelanggang, kemudian
sambungnya lebih jauh: "Tapi, Thian memang menghendaki segala kejahatan
terbasmi dari kolong langit, sekalipun cara kerja para
pembegal itu cukup rapat dan rahasia, toh tetap ada yang
teledor. Putri piausu yang berparas amat cantik menjadi
satu2nya saksi hidup dalam peristiwa itu, karena mukanya
yang cantik jelita ia lolos dari pembantaian, namun tak lolos
dari siksaan hidup, oleh pimpinan pembegal matanya dibikin
buta kemudian secara bergilir ia diperkosa oleh pembegal
tersebut, sebelum akhirnya dia hendak dibunuh mati, tiba2
munculah bintang penolong ditempat kejadian dan selamatlah
jiwanya dari ancaman itu. sayang orang yang menolong
jiwanya adalah seorang padri, tanpa menanyakan duduk
persoalan yang sebenarnya dengan ter-buru2 ia dikirim
kesebuah biara, disanalah gadis itu cukur rambut menjadi
pendeta, gadis itu tetap mempertahankan kehidupannya
walau tubuh sudah ternoda dan mata dibikin buta,
kesemuanya itu tak lain karena dia hendak membalas
dendam." suasana dalam gelanggang berubah jadi sunyi senyap tak
kedengaran sedikit suara pun, semua orang tertarik untuk
mendengarkan kisah cerita itu.
Walaupun mereka ikut merasa gusar terhadap para
pembegal, namun secara lapat2 merekapun dapat merasakan
kalau cerita ini pasti mempunysi hubungan yang erat dengan
peristiwa berdarah dicabang perusahaan mereka.
770 Rahib buta yang malang ini masib ingat kalau padri yang
menyelamatkan jiwanya bernama Bu Ay.
"Bu ay " Dia adalah padri dari utara " tiba2 pengemis dari
selatan menjerit kaget. Apa yang barusan dikisahkan Han Siong Kie sebagian besar
telah disarikan kedalam kitab catatan budi dan dendam dari
Mo- mo cuncu, ketika itu padri dari utara belum mendapat
nama, maka Han Siong Kie sama sekali tak tahu kalau padri
yang bernama "Bu Ay" tersebut sebetulnya bukan lain adalah
nama pendeta dari Padri utara.
satu ingatan dengan cepat berkelebat dalam benaknya, ia
merasa kejadian itu sangat kebetulan sekali baginya, sebab
kalau Bu Ay taysu benar2 adalah padri dari utara, itu berarti ia
mempunyai saksi hidup yang cukup kuat untuk membenarkan
apa yang dia ceritakan barusan"omitohud" tiba2 dari luar halaman bergema suara pujian
kepada sang Buddha menyusul sesosok bayangan manusia
melayang masuk ketengah gelanggang.
Agak tertegun Han Siong Kie setelah menjumpai kehadiran
orang itu, tapi cepat dia maju kedepan seraya memberi
hormat: "oh, locianpwee, sangat kebetulan kehadiranmu kali
ini" Orang yang baru muncul bukan lain adalah Padri dari utara,
sahabat karib pengemis dari selatan.
Kemunculan Padri dari utara yang sangat mendadak ini
jauh diluar dugaan Han Siong Kie, tapi diapun merasa
kegirangan oleh kemunculannya, sebab itu berarti ia tak usah
bersilat lidah lebih jauh untuk membuktikan kejujuran
ceritanya. Padri dari utara memberi hormat lebih dulu kepada ketua
Kay-pang, kemudian mengangguk kepada pengemis dari
771 selatan akhirnya kepada Han Siong Kie dia berkata: "siau-sicu,
lanjutkan cerita mu"
Han Siong Kie bukan orang bodoh, ia tahu kemunculan
padri dari utara jelas bukan suatu kebetulan saja, sambil
tersenyum tegurnya: "Bukankah kedatangan locianpwe untuk membantu pihak
Kaypang mengerubuti aku?""
"Benar, aku tak menyangkal atas pertanyaanmu itu, Nah,
sekarang lanjutkan cerita mu"
Han Siong Kie mengangguk, sambungnya:
"Kurang lebih setahun kemudian setelah kejadian itu,
kebetulan mendiang guruku lewat dibiara tersebut dan
berjumpa dengan rahib buta, yaitu putri kesayangan pemilik
perusahaan Ceng bu piau-kiok. setelah dia mendengar nama
besar mendiang guruku, maka berceritalah rahib tersebut
tentang tragedi yang menimpa dirinya, selain itu diapun
mengeluarkan sebuah tanda pengenal yang didapatinya dari
saku sang pemerkosa secara kebetulan, dari tanda pengenal
itulah akhirnya terungkap siapa kah pembunuh keji pembegal
barang kawalan serta pemerkosa dara itu..."
Bercerita sampai disitu, mendadak Han Siong Kie tutup
mulut dan membungkam. Semua orang merasa hatinya tercekat dan jantungnya
berdebar keras, mereka tahu teka teki tersebut sebentar lagi
akan ketahuan jawabannya.
Ketua Kay pang ikut merasakan hatinya tercekat, sekujur
tubuhnya gemetar keras menahan emosi.
Pengemis dari selatan maupun keenam belas orang
pengemis tuapun ikut mengerutkan dahi sambil menantikan
jawaban tersebut dengan hati berdebar.
772 Suasana jadi hening, sepi.. tak kedengaran sedikit
suarapun, saat itulah padri dari utara berbisik memuji
keagungan Buddha, kemudian bertanya:
"Siau sicu, siapa kah pembunuh sadis itu?"
Pancaran sinar aneh terbias dari mata Han Siong Kie,
ditatapnya wajah ketua Kay pang tanpa berkedip, kemudian
sepatah demi sepatah ucapnya dengan suara dalam:
"Pembunuh keji yang tak berperi kemanusiaan itu tak lain
adalah Tuo cu cabang sam siang beserta orang-orang
kepercayaannya" Jawaban itu ibaratnya guntur membelah bumi disiang hari
belong, semua orang tertegun, semua orang terbelalak untuk
sesaat lamanya tak kedengaran suara bicara setiap anggota
Kay pang yang hadir disitu memberlalakkan matanya dengan
mulut melongo, kejadian ini memang sama sekali diluar
dugaan. Paras muka ketua Kay pang berubah hebat, secara
beruntun dia mundur tiga langkah kebelakang.
"Betulkah kejadian itu?" tanya pengemis dari selatan penuh
emosi, rambutnya bergetar keras mengikuti pergolakan
hatinya. Han Siong Kie tertawa dingin, kembali ia berkata:
"Tanda pengenal itu tak lain adalah tanda pengenal milik
Toucu perkumpulan Kay pang cabang kota sam siang, sampai
sekarang benda itu masih disimpan oleh rahib buta, mengenai
biara mana yang telah di tempati rahib tersebut sejak Empat
puluh tahun berselang, untuk jelasnya lebih baik tanyakan
Tiga Naga Sakti 14 Pusaka Golok Iblis Dari Tanah Seberang Seri Pengelana Tangan Sakti Karya Lovelydear Darah Dan Cinta Di Kota Medang 16

Cari Blog Ini