Ceritasilat Novel Online

Cinta Itu Ya Sup Ayam Enak 3

Cinta Itu .....ya Sup Ayam Enak Karya Alea Jasmine Bagian 3


Mataku nggak sengaja melihat ke arah mejanya kucay. Kebeneran banget dia juga lagi ngelirik diriku
Kami berdua jadi salting. Aku langsung buang muka, dia juga buang muka sambil senyumsenyum sendiri.
Malam ini tumben dia nggak merokok, padahal tementemennya pada asyik ngerokok.
ALEA JASMINE Quote: Ku sebenarnya tau Kau ada sesuatu
Matamu selalu saja mencari Kemana pun aku pergi
Katakan sayang bila sayang Katakan cinta bila cinta
Jangan coba berpura pura Seperti tak ada rasa Tapi di hati sayang
Ku tunggu sampai kapan Kamu punya keberanian
Sudah cukup jangan sampai diriku Yang nyatakan suka kamu
Katakan sayang bila sayang Katakan cinta bila cinta
Jangan coba berpura pura Seperti tak ada rasa Tapi di hati sayang
ALEA JASMINE ALEA JASMINE PART 57 Di skip aja ya yang edisi liriklirikan sama kucay, geli bayanginnya.
Makin malem, acara kongkow anak muda malam ini makin rame aja.
ALEA JASMINE Pas lagi pada asyik nyanyi ramerame, nyanyiin lagunya Jamrud "pelangi dimuatamu", eh hengpongku berbunyi.
Ada bbm masuk dari Aliyah, anak pertamanya Bu Alina yang masih duduk dibangku SD kelas 6.
Tumben nih anak bbm, biasanya Bu Alina yang BBM pake hape dia.
"Tante, mami ada disitu"
"Nggak ada, sayang. Ada apa?"
"Mami pergi dari tadi siang. Angga nangis terus nyariin mami. Terus Andrea juga nggak mau berangkat les"
Angga adalah anak bungsu Bu Alina, sementara Andrea anak nomer tiga yang masih kelas 3 SD dan suka bikin ulah dimanapun bocah itu berada.
Udah hubungi hp mami"
" Udah, tapi nggak aktif.
Aku diam sejenak. Ada apa dengan Bu Alina" Tumbentumbenan dia pergi gitu aja tanpa kabar.
" Mami pergi sendiri apa sama mas sopir"
ALEA JASMINE " Sendirian. Tante tolong cariin mami ya. Kasian angga nangis terus."
" Iya sayang, tante coba cari tau dulu mami ada dimana ya. Sekarang Aliyah bantu suster tenangin dik Angga aja ya.
"Iya tante. Terima kasih."
"Iya sama-sama."
Seketika, kepalaku teras cenatcenut, nyutnyutan. Aliran darah yang mengalir ke kepala kayak tersumbat di leher alias pusing tujuh keliling.
Aku coba menghubungi semua nomor dan socmednya Bu Alina, tapi nggak ada yang masuk. Nih orang minggat kemana tho?" Doi masih di bumi kan"
Akhirnya aku kirim email aja. Biasanya tuh orang suka online di laptop kalo lagi nggak mau diganggu, do'i demen window shopping di internet. Dan setauku dia nggak pernah melog-out emailnya.
"Bu, aku ada masalah gede. Mau bunuh diri aja rasanya. Ya Allah beratnya hidupku!! Sekarang aku udah megang piso nih. Kenapa bbm njenengan mati disaat aku kayak gini?"?"
ALEA JASMINE Begitu tulisku di kolom kotak email. Tenang! Aku nggak bakal sebodoh itu bunuh diri. Itu cuma pancingan aja. Aku tau betul sifatnya Bu Alina dan paham gimana cara ngadepin dia.
Bener aja, nggak berapa lama kemudian dia bales.
"Jeung, gausah macemmacem!!!! Tuh bbm udah tak akfitin. Lanjut disana."
Yesss... Berhasil. Hengpongku mendadak getar nggak berhentiberhenti karena di pink ponk mulu sama Bu Alina. Kayaknya dia benerbener cemas sama kondisiku.
"Njenengan kenapa jeung?"" tanya Bu Alina
"Alhamdulilah, barusan aku dapet hidayah, nggak jadi bundir. Ada masalah yang lebih penting nih bu." balasku
"Apa?" Aku langsung menscreenshoot chatnya Aliyah dan mengirimkannya ke beliau.
Dia langsung meneleponku. Padahal disini lagi berisik banget.
ALEA JASMINE "Mas Taryoo...tolong disuruh berhenti dulu ya. Ada telpon penting." Pintaku pada Taryo.
Taryo langsung mengangkat jari telunjuknya ke atas dan secara otomatis geng paduan suara itu berhenti nyanyi.
Kucay menatapku heran. Mia juga.
"Halo, bu, njenengan dimana?" tanyaku pelan.
Sementara yang lainnya lanjut ngobrol sambil nyeruput kopinya masingmasing.
"Jeung... Hancur sudah." Jawab Bu Alina dengan suara parau.
"Apanya Bu?" aku mulai waswas plus penasaran.
" Tadi siang pulang ngantor mas gatot nangisnangis, dia peluk kakiku kayak anak kecil."
"Kenapa gitu" Ceritanya tobat gitu" Tanyaku mengalir gitu aja.
"Bukan jeung... Dia bilang perempuan simpenannya hamil dan minta pertanggung jawaban."
"Ya Tuhan!!" aku syock banget denger kabar itu bahkan mulutku sampai ternganga lebar.
ALEA JASMINE "Iya jeung. Si perempuan ngancem mau ketemu sama aku makanya dia buruburu ngaku sebelum keduluan perempuan itu."
Awalnya suara Bu Alina terdengar tenang, tapi lamalama jadi berat dan akhirnya terisakisak.
"Bu...njenengan sekarang ada dimana?"
"Aku ada di hotel teman, masih deket sama rumah kok. Nenangin diri dulu."
"Aku kesana ya?"
"Jangan jeung. Aku pengen sendiri dulu. Besok aja aku yang kesitu." isaknya
"Bu...kasian anakanak."
"Abis ini aku langsung telpon anakanak kok jeung."
"Ya udah, besok beneran kesini ya, tak tunggu lho Bu."
"Iya jeung.. Makasih ya. Aku mau telpon anakanak dulu."
"Iya Bu. Sabar ya, banyak ibadah, banyak inget Tuhan."
ALEA JASMINE "Iya jeung. Makasih."
"Iya Bu, samasama."
Lalu Bu Alina memutus sambungan teleponnya.
Nggak tau kenapa hatiku ikut hancur. Untuk sejenak, aku cuma bisa bengong di depan meja.
Dikit lagi air mataku jatuh nih. Mending aku masuk aja, daripada jadi perhatian yang lainnya. Aku nggak mau merusak suasana ceria malam ini.
ALEA JASMINE PART 58 Aku berjalan ke kamarku dengan langkah gontai.
Tak pernah terbayang akan jadi seperti ini pada akhirnya Semua waktu yang telah kita lewati bersama nyata hilang dan sirna
ALEA JASMINE Masih nggak nyangka kalo Pak Gatot bisa menghamili selingkuhannya. Tokcer juga amunisinya dia.
Di umurnya yang udah masuk kepala lima masih produktif melestarikan keturunan loh. Bahkan dia nggak cuma bercocok tanam di satu kebun loh, semua kebun liar diolah juga sama dia sampe bisa menghasilkan gatot kecil yang unyuk-unyuk.
Tuh kakek libidonya tinggi juga ya. Kayaknya efek kebanyakan minum obat kuat pas jaman muda dulu.
Aku duduk di atas ranjang sambil searching artikel tentang perselingkuhan. Aku pengen tau apa yang lagi dirasain sama Bu Alina sekarang. Pengen tau juga gimana kondisi psikologis orang yang abis diselingkuhi. Dan apa aja efek sampingnya terhadap psikis anakanak mereka.
Tapi pas lagi serius baca, si kucay wa aku.
Situ kenapa?" gpp bener" iya. Kenapa" ALEA JASMINE aku boleh telfon" Tanyanya to the point.
chat aja ya. plis, sekali aja." pintanya
mau ngapain sih" Kan kamu juga lagi dibawah, rame dan berisik."
aku lagi jalan arah pulang." jawabnya.
Aku langsung jalan menuju ke balkon, ngintip ke bawah, bener aja Kucay, Mia sama Eni udah nggak ada disana. Cuma ada Kichay yang masih ngobrol sama Taryo dan dua orang temannya.
Mau ngomong apa sih?"
boleh ya?" Pintanya lagi
oh...aku tauaku tau..."
apa" Kamu kan nggak pernah pacaran, pasti pengen ngrasain gimana rasanya telponan sama cewek, kan. Iya kan?" Sorry ya, aku nggak bisa." ledekku
hahahaha, situ ngeselin juga ya"
ALEA JASMINE Aku diam sejenak. Bingung mau bales apalagi.
sebenernya aku cuma mau tau keadaan kamu aja." katanya lagi.
aku baikbaik aja. Udah kan"
tulisan bisa boong, tapi kalo suara kan nggak bisa bohong."
Ouh." boleh?" Tanyanya lagi, memastikan.
Aku langsung larilari kecil ke arah pintu kamar, mengunci kamar dan memastikan semuanya aman terkendali
"Serah ente deh." jawabku akhirnya.
ALEA JASMINE Part 59 Begitu aku bales "serah ente deh" kucay langsung nelepon.
Pas mau geser lingkaran yang tulisannya "answer" rasanya hati ini dagdigdug dueer nggak karukaruan, degdegan banget. Terus jarijariku langsung tremor
Hampir aja panggilan itu ku reject saking groginya. Bakal malu banget kalo sampe ke reject, bisabisa dia tau kalo aku juga jarang ditelpon sama cowok
Sebelum tersambung, ada suara kresekkresek dulu
Halo, assalamualaikum" sapanya.
ALEA JASMINE Suaraaanya...bening banget euy, sebening tampangnya
walaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh
: jasmine..." panggilnya
Alea kali." Ralatku judes.
namanya situ Alea Jasmine, kan"
iya. ya udah, berarti nggak salah dong.
maksudnya" ya nggak salah kalo aku manggil situ jasmine.
nggak mau ah. Panggil Alea aja." Protesku sengak. Nggak tau hawanya lagi bete banget. Mungkin karena belum ngejambak kumisnya si gatot.
Yah. Ya udah deh alea. Emmm kamu baikbaik aja kan"
emangnya aku kenapa"
Tadi aku liat kamu kayak lagi nangis gitu pas masuk ke dalem."
ALEA JASMINE nangis apaan sih" Orang lagi kelilipan.
enggak. Beda. Raut mukanya keliatan beda.
sotoy deh, sejak kapan ente perhatian sama ane?"
mmm, sejak kapan ya" Lupa.
udah deh, aku lagi badmood.
tuh kan bener lagi ada masalah." tebaknya
Aku garukgaruk kepala yang nggak gatel. Pengen teriak sekencangkencangnya buat ngeluarin uneguneg yang ngegondok disini #nunjuk_dada
aku pengen teriak sekeraskerasanya." kataku
ya udah teriak aja. disini" Di balkon" Gila apa?" Bisa didatengin orang sekomplek dong.
ya jangan disitu. Di bak kamar mandi." Sarannya.
kamu biasa kayak gitu ya" Teriakteriak di bak mandi?"
ALEA JASMINE enggak sih. Cuma pernah aja kayak gitu.
Ouuh." jasmine...." panggilnya lagi.
Alea ya, bukan jasmine. Paijo... " panggilnya pelan, malah meledek.
apansih, gaje banget." selakku kesal.
Parno..., tedjo...acong...
Stop... kucay!! Kamu kenapa sih" Tumben galak, biasanya cerewet.
nggak apaapa. ya udah deh. Maaf ganggu." pungkasnya santai
ya. ya. Assalamualaikum. ALEA JASMINE walaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh.
Giliran teleponnya udah diputus kok aku malah pengen denger suaranya lagi.
ALEA JASMINE SAE PART 60 Masalah Bu Alina berarti masalahku juga, dan masalahku akan jadi masalahnya Mia juga.
Beberapa tahun belakangan ini kami bertiga sudah terbiasa mengatasi
ALEA JASMINE masalah bersamasama. Kebetulan disini Bu Alina nggak punya saudara lagi selain saudara ipar yang hubungannya nggak terlalu deket. Keluarga besarnya doi berasal dari negeri antah berantah, tapi masih di bumi kok. So, dia bukan alien.
Sementara Mia, do'i ini anak semata wayang di keluarganya. Orang tuanya cermei pas dia masih SMA. Disini dia cuma punya ayah. Keluarga besarnya tinggal di sebuah kota gede yang jaraknya kalo ditempuh pake alat transportasi darat bisa memakan waktu 10 jam dari sini.
Aku, keluargaku lepas tangan sejak aku menikah. Menurut kepercayaan keluargaku, anak yang sudah menikah dianggap dewasa dan punya kehidupan sendiri. Hubungan antara anak sama orang tuapun jadi kayak teman. Jadi kalo aku punya masalah harus diselesaikan sendiri. Orang tua nggak akan pernah ikut campur. Paling sesekali mereka nasehatin aja. Kayak dulu pas aku memutuskan buat pisah. Jawaban dari pihak keluargaku enteng banget "kalo itu yang terbaik ya udah di urus aja. Tapi pikirin lagi konsekuensinya."
"Keluarga nggak apaapa kan kalo aku pisah?" Tanyaku suatu hari dimasa lampau.
"Yang menjalani rumah tangga kan kamu, yang ngrasain bahagia enggaknya juga kamu, yang tau boroknya suami kamu ya cuma kamu.kami cuma bisa support keputusan kamu. Dan semoga bisa buat pelajaran kedepannya."
ALEA JASMINE "Beklah."#skip Mungkin karena kesamaan "nasib jauh dari keluarga" itulah yang membuat aku, Bu Alina, dan Mia jadi teman dekat dan saling care satu sama lain.
Walau usia pertemanan kami baru 4 tahun, tapi udah kayak kakak adek yang kenal dari kecil. Perbedaan usia yang jauh bukan penghalang untuk menjalin persahabatan yang positif.
"Jeung.... Besok temenin aku ketemu perempuan itu ya!" Pinta Bu Alina pas lagi sarapan telur mata kebo dua biji plus susu coklat dirumahku. Doi kurang suka nasi. Katanya hambar. Ya iyalah, kalo manis mah namanya gula, kalo asin namanya garam. Wkwkwkwk
Kami masih duduk berdua di depan meja makan. Bu Alina sudah datang dari sebelum azan subuh tadi. Katanya selama nginep di hotel doi nggak bisa tidur nyenyak.
"Iya. Tenang aja bu, pasti tak temenin." Jawabku sembari berdiri ke tempat pencucian piring, naro piring bekas makan, sekalian cuci tangan sama kumurkumur.
"Pengen ngajak Mia, tapi takut tuh perempuan di apaapain sama Mia." Kata Bu Alina lagi.
ALEA JASMINE "Nggaklah, Mia nggak akan bertindak kalo nggak diminta." Bantahku yakin. Aku hafal betul sifatnya Mia.
"Enaknya ngajak Mia nggak?" Tanya beliau bimbang.
"Mau pada kemane emang?" Tanya Mia yang tibatiba aja nongol dari balik tangga.
Cewek itu masih pake daster hijau selutut sisa semalam.
"Mau nemuin pere-nya pak gatot." Jawabku enteng.
Pere, singkatan dari perempuan ya. Bukan pere yg belakangnya ditambahin huruf k.
"Kapan?" "Besok Mi, kamu mau ikut?" Tanya Bu Alina.
"Kalo diajak ya ikut." Jawab Mia sembari melihatlihat kaset dvd korea yang tersusun rapi di atas meja TV.
Alamak, janganjangan dia udah keracunan drama korea nih.
"Ya udah ikut aja, tapi tuh perempuan jangan di apaapain ya?" Warningnya.
ALEA JASMINE "Emang mau di apain" Kalo cuma ngelabrak pake mulut mah bukan level gue. Kalo gue jadi Bu Alin udah gue telanjangin tuh pere terus iket di bawah lampu merah perempatan." Jawab Mia mantap.
"Tuh kan, Mia. Aku nggak mau cari ribut." Bu Alina jadi ngeri sendiri.
"Kan tuh pere udah memporak porandakan rumah tangga bu alin. Menurut gue itu balasan yang setimpal." Jawab Mia santai.
"Mia cuma gertak doang bu. Nggak usah di pikirin." Bisikku berusaha menenangkan beliau.
Gedebug gedebug gedebug....
Suara Eni lari ditangga. Dia baru aja pulang dari jogging. Tiap jam 5 pagi orang sini pada rajin jogging loh.
"Mbak, ada mas kichay di bawah. Katanya mau ketemu dirimu." Kata Eni yang masih pake kaos pendek sama celana training ketat.
"Kichay tuh siapa, jeung?" Tanya Bu Alina kepo.
"Temen." "Temen apa temen?" Goda Mia tanpa berpaling sedikitpun dari kasetALEA JASMINE kaset dvd itu. Kontan saja Bu Alina menatapku dengan tatapan curiga.
"Temen." Bisikku didepan Beliau. Biar lebih meyakinkan.
"En, ada film yang seru nggak" Hari ini gue nganggur, pengen nonton." Kata Mia.
Eni langsung semangat duduk di sampingnya.
"Ada mbak, mau yang kocak apa yang sedih?"
"Apa aja, yang penting bagus, nggak ada perangperangnya." Jawab Mia sekenanya.
"Bu, aku ke bawah dulu ya." Kataku pada Bu Alina.
"Iya jeung." Bu Alina menyelesaikan suapan terakhirnya. Keunikannya Bu Alina ini kalo lagi stress atau galau makan sama ngemilnya malah tambah banyak. Kebalikannya sama aku.
"Mi, sarapan dulu tuh sama Eni." Kataku sambil jalan ke bawah.
"Gue nggak doyan masakan lu, gak enak." Sahutnya jujur.
"Hahahaha, semprul, masak sendirilah!" Seruku dari bawah.
ALEA JASMINE ALEA JASMINE Part 61 Tumben kichay datengin aku pagipagi begini.
Oh ya biasanya kalo lagi di rumah, setiap pagi dia suka jogging sendirian.
Pas kusamperin, dia lagi duduk di salah satu meja deket pintu ruko sambil liatin orangorang yang berlalu-lalang.
Sekarang masih jam 6 lewat, tapi langitnya udah terang. Sepertinya Ini akan menjadi hari yang cerah.
Aku masih pake piyama buat tidur semalam dilapisi jaket tipis.
"Abis jogging, pak?" Sapaku ceria.
"Iya nih. Hehehhe. Baru bangun, Al?"
"Enggak sih, udah bangun dari subuh kok, udah sarapan, tinggal mandi aja yang belon."
"Pantesan bau. Hehehe."
ALEA JASMINE "Bau wangi ya, hehehe."
Dia cuma tersenyum kecil.
Aku duduk di kursi depannya sembari mengedarkan pandangan ke sekitar jalanan yang lumayan ramai dilewatin sama orang jogging dan pesepeda.
"Kamu semalam kenapa?" Tanyanya pelan. Doi kalo ngomong sama aku selalu pelan. Tapi kalo ngomong sama cowok kenceng. Katanya sih itu ajaran bokapnya, kalo sama cewek kudu lembut gitu. So sweet yak ?"?"
"Nggak apaapa tuh. Emang kenapa?" Jawabku ngeles.
"Bener?" "Iya." "Semalam aku lagi terima telpon, pas balik kesini kamu udah nggak ada. Kucay juga mendadak pulang." Jelasnya.
"Oh iya. Ada masalah dikit." Jawabku diiringi anggukan kecil.
ALEA JASMINE "Masalah sama siapa?" Tanyanya kepo.
"Emm... Masalah temen."
"Kucay ya?" Tebaknya berhatihati.
"Kok kucay" Apa hubungannya sama dia?" Tanyaku heran.
"Maaf ya, semalam aku telfon kamu tapi jaringannya sibuk, terus aku coba telpon kucay dan sibuk juga. Kamu telponan sama dia?"
Untuk sesaat aku cuma bisa menatap matanya dengan pandangan kosong.
"Kalian ada masalah apa?" Tanyanya sok tahu.
"Memang semalam dia telfon aku, tapi bukan berarti aku ada masalah sama dia, kan?" Jawabku demokratis.
"Alea, tolong jujur ya. Kalian ada hubungan apa sih?"
"Teman." Jawabku santai.
ALEA JASMINE "Teman?" Dia kayak nggak percaya.
"Iya. Emang apalagi?"


Cinta Itu .....ya Sup Ayam Enak Karya Alea Jasmine di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Jujur ya, selama ini aku selalu amatin kalian. Aku amatin dia juga. Kamu berubah dan dia juga berubah."
"Berubah gimana sih, kichay?" Aku benarbenar tidak mengerti
"Aku sadar Al kalo belakangan ini kamu udah nggak asyik lagi. Tapi aku nggak masalah sih, dan nggak merubah perasaanku ke kamu. Tapi kucay, aku liat dia sekarang berubah jadi lebih baik."
Iya sih. Aku juga merasa udah nggak asyik lagi kok. Ternyata dia juga merasakah hal yang sama. Huft.
"Ya bagus dong kalo dia berubah jadi lebih baik." Kataku pelan.
"Iya emang bagus. Tapi pasti ada alasan yang membuat dia berubah, kan. Dan aku pikir alasan itu adalah kamu. Nggak mungkin ada orang yang mendadak berubah tanpa sebab, Al."
Aku tercengang dengan analisa, observasi dan evaluasi yang dia
ALEA JASMINE jabarkan barusan. "Kamu ngomong apa sih, kichay?"
"Kamu suka sama kucay?" Tembaknya. Tepat mengenai sasaran. Duooorrr dooorrr
"Iya, aku suka dia sebagai teman." Jawabku tenang.
"Cuma teman?" "Iyalah, emang apalagi?" Selakku. Agak emosi juga dituduh gitu. Walaupun kenyataannya iya.
Tapi aku udah berusaha mau bertahan sama dia. Cz dia udah membuat diriku menjadi pribadi yang lebih baik. Karena aku sadar bahwa Dialah yang kubutuhkan meski bukan yang ku inginkan.
Quote: "Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik
bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia
Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
ALEA JASMINE mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 216) "Maaf ya, alea. Aku cuma takut dia baper sama kamu." Dia slow lagi.
"Iya nggak apaapa."
"Gimana kalo kamu block aja semua nomor dia." Usulnya.
"Apa?"" Aku terkejut.
"Iya. Tolong ya. Buat mengantisipasi aja."
"Masa tibatiba ngeblock tanpa sebab. Nanti dia bingung."
"Nanti aku yang bilang ke dia."
"Mmm, ya udah. Nanti ya, hp-nya di atas."
"Ya udah, makasih ya alea."
Aku hanya mengangguk pelan. Bingung juga mau protes.
ALEA JASMINE ALEA JASMINE Part 62 Ternyata kichay sudah mencium aroma perasaanku terhadap kucay.
Terus terang aku bingung, mau jujur apa enggak. Kalau jujur pasti ada konsekuensinya.
Apakah itu" Takut dibenci kichay"
ALEA JASMINE Takut ditinggalin dia"
Takut kehilangan dia"
Bukan! Dia mau benci aku terserah aja, itu haknya dia. Yang paling aku khawatirkan adalah kalau sampai ada apaapa diantara dia sama kucay.
Aku nggak mau memecah belah persaudaraan mereka. Jadi, aku harus mulai fokus sama satu orang dari sekarang.
Maunya sih dapetin duaduanya #ngarep
Dari awal udah salah jalan, apa mungkin bisa kembali ke jalan yang benar"#skip
"Ya udah aku pulang dulu ya alea, pagi ini aku harus pergi keluar kota." Pamit Kichay sembari bangkit dari kursinya.
"Iya. Jaga diri baikbaik ya, kichay." jawabku ceria.
Dia hanya mengangguk pelan dan tersenyum kecil, terus pergi ke arah rumahnya.
ALEA JASMINE Aku masih duduk ditempatku semula. Mikirin gimana caranya bilang ke kucay kalo aku mau block nomor hengpong dan socmed-nya dia.
Apa nanti malah nggak mencurigakan kalo aku mendadak main block gitu" Pasti dia bertanyatanya kenapa aku tibatiba kayak gitu. Bukannya malah bikin baper ya"
Tautau bu alina udah berdiri di belakangku.
"Euum...ganteng jeung. Cucok sama dirimu." sindirnya lirih.
"Apaan sih bu."
Wanita itu duduk didepanku. Mukanya kusut, kayak kurang tidur. Rambut panjangnya di iket cepol plus poninya awut-awutan.
"Bu, aku kok takut menikah lagi ya." Kataku pelan, mengalihkan pembicaraan. Kedua mataku menatap meja yang masih kotor, ada sedikit noda kopi dan abu rokok berceceran.
"Lho, kenapa takut?"
"Takut patah hati kayak njenengan." Jawabku jujur.
Quote:"Patah hati" Nggak juga jeung. Kemarin itu aku cuma kaget aja, nggak nyangka kalo pak gatot bisa hamilin cewek lain. Selama ini dipikiranku dia selingkuhnya cuma mainmain aja dan bakal tetep
ALEA JASMINE mikirin aku sama anakanak, tapi ternyata kok sampe hamilin anak orang. Berarti kan emang nggak ada niat dari dia buat mempertahankan rumah tangganya. Aku bukan sedih karena kehilangan dia, jeung. Yang aku sedihin itu anakanak. Pasti mereka malu kalo nanti denger cerita negatif tentang bapaknya dari orang lain. Ya itulah jeung sebenernya aku cuma nggak sanggup menahan malunya aja. Kalo masamasa sakit hati, minder, nggak pede, sedih, nangis setiap malem, nyalahin diri sendiri, masamasa itu udah lewat jauuh. Jadi, buat jeung alea nggak usah pernah takut menikah lagi aku aja pengen nikah lagi loh. Pengen hidup normal, pengen punya suami yang setia sampe akhirat jeung." Jelasnya panjang lebar disertai senyum khasnya yang membuat wajahnya terlihat manis.
Aku spechless mendengar penuturan beliau.
Tak bisa dipungkiri kalau maraknya berita tentang perselingkuhan di socmed dan media televisi ikut menyumbang pikiran negatif dikepalaku terhadap kaum adam. Aku menganggap kalau semua pria berpotensi menyeleweng. Entah karena pelakornya yang agresif atau lakilakinya yang gampang digoda, tapi untuk saat ini aku belum bisa mempercayai lakilaki. Bahkan cowok se alim kichay pun ku curigai bakal poligami nantinya. Kalau kucay, aku nggak tau. Dia memang pendiam, tapi biasanya orang diam itu menghanyutkan. Dimataku, keduanya berpotensi mendua karena mereka adalah lakilaki.
"Nggak tau bu, mungkin efek liat pemberitaan di tv tentang perselingkuhan, jadi aku parno sendiri." Ujarku lagi.
ALEA JASMINE Quote:"Jangan takut, jeung. Dirimu masih muda. Yang penting nanti jangan punya anak banyakbanyak. Nanti kayak diriku, dirumah sibuk ngurus anak, badan melar karena abis ngelahirin anak, eh suami malah main gila diluar. Ah, sudah biasa itu mah, kalo lakilaki selingkuh pasti istri yang disalahin. Dibilang nggak becus urus suamilah, gak becus dandanlah, terlalu sibuk urus anaklah, inilah itulah. Heran saya, yang selingkuh siapa yang dikambing hitamkan siapa." keluhnya.
"Dimanamana emang gitu bu, kalo lakilaki selingkuh yang disalahin pasti istrinya. Tapi kalo istri yang selingkuh mana ada yang nyalahin suaminya" Nggak adil memang." tambahku seraya menyenderkan punggung di badan kursi. Pikiranku sesekali masih nyangkut ke kucay. Mikirin gimana caranya ngomong ke dia nanti.
"Ya gitulah jeung. Sekarang aku nggak mau pusing. Mama papaku udah kukabarin semalem. Awalnya pada syock tapi akhirnya bisa nerima juga. Mertua sama ipar juga udah tau. Yah udah lega sih." katanya lagi sambil berdiri terus jalan masuk ke jalanan berpaving block.
"Jeng alea nggak ikutan jogging"!" tanyanya dari jauh
"Enggak. Aku males jogging bu. Paling kalo pagi jogging di dalam kamar mandi." Sahutku.
"Kok di dalam kamar mandi?"
ALEA JASMINE "Iya, diatas bak cucian alias injekinjek cucian baju, hehehe."
"Nggak suka pake mesin cuci?"
"Suka. Tapi nggak marem kalo belum di injek dulu bu."
"Hhahahhah." "Sekalian buat meluapkan emosi kekesalan. Coba aja deh kalo njenengan lagi emosi, ambil cucian taro bak terus kasih air plus deterjent terus di injekinjek, bayangin aja njenengan kayak lagi nginjek orang yang bikin njenengan sebel. Pasti ilang marahnya."
"Apa iya?" "Iya." "Nanti ku coba ya hihihi."
Bu Aline gelenggeleng kepala sendiri.
"Jeung alea, aku tak jogging muter ke belakang bentar ya." katanya sebelum akhirnya berlarian kecil ke arah masuk ke gank ruko samping.
"Hatihati jeung, nanti digodain brondong." candaku
"Emang aku nggak bisa godain balik apa?"
ALEA JASMINE Masih sempet nyahutin ALEA JASMINE Part 63 Sementara Bu Alina jogging, aku memilih untuk beberes halaman toko.
Biasanya sebulan dua kali aku memanggil jasa cleaning service rumah untuk membersihkan rumah secara keseluruhan.
Jujur aku kapok memakai jasa pembantu 24 jam yang menginap dirumah, karena menurutku bisa mengganggu privasi. Soalnya dulu pernah punya ART yang suka mengumbar aib rumah tangga alias ember alias tukang gosip alias mulutnya nggak bisa di rem. Dan karena orang itu juga yang bikin aku jadi trauma pake jasa ART 24 jam. Kalaupun kepepet harus pakai jasa art, aku cari orang yang bisa berangkat agak siang dan pulang sore. Lagian aku kurang suka kalo ada orang asing dirumahku kecuali Eni. Aku percaya sama Eni karena waktu aku kecil dulu sempat diasuh sama ibunya dia. Ibaratnya, ibunya Eni itu bude terbaik yang pernah ku punya.
ALEA JASMINE Lagian, setiap orang punya hak untuk menjaga privasinya, kan"
Kan nggak enak ya, pas lagi belanja di tukang sayur tautau denger celetukan ibuibu disana lagi ngomongin kita, nyindirnyindir kita, nethink sama kita plus sotoy sama kehidupan kita. Lah kita aja nggak pernah bergaul sama mereka, tapi kok mereka bisa tau banyak tentang kehidupan kita" Oalah ternyata Si ART yang mulutnya bocor. walau nggak semua ART kayak gitu loh ya.
So, kaliankalian yang punya "agen CIA" di rumah, sebaiknya selalu waspada. Jangan sampai dokumen rahasia kalian bocor ke tukang sayur dan ibuibu komplek lainnya. Gosip...digosok makin syiiip.#skip
Eni ikut bantuin aku beberes didepan. Dia masih pake baju olahraga yang dipake jogging tadi. Sementara Mia, katanya lagi nonton dvd di atas dan nggak mau diganggu.
"Dramanya sedih apa kocak, En?" tanyaku sambil menggosokgosok meja pake lap basah. Ini bekas kopinya kok susah ilang sih.
"Sedih mbak, tapi ada kocaknya juga."
"Takutnya dia nangis lagi." Kataku tanpa menoleh padanya.
"Hahahha, tenang. Udah tak siapin tissue di sampingnya."
"Oh syukurlah."
ALEA JASMINE "Kopinya satu ya." Ucap seorang pria dari belakangku.
Aku menoleh dan langsung tersepona untuk beberapa detik.
Gimana nggak tersepona, ada bidadarA imut lagi berdiri didepanku euy.?"?"
Makhluk tamvan itu pake kaos putih garisgaris yang dilapisi blazer polos keren plus celana kain warna terang. Apalagi bagian kedua lengannya agak di keatasin dikit.Alamaaaaakkk... Babang song joong ki lewaaaat.
Inikah Badboy yang terkesan rapi, atau cowok rapi yang terkesan badboy"
Perasaan tiap berangkat kerja, dia nggak pernah bawa tas deh. Polosan gitu aja. Nih orang kerjanya apa sih" Kerja apa mau pemotretan" Apa jadi brondongnya tantetante"
Yang jelas dia pernah mendadak kesal pas iseng kutanya gitu.
Quote:"Apa segitu rendahnya aku dimatamu sampai kamu berpikir kalau aku kayak gitu" Hah" Aku ini lakilaki ngapain berharap sama
ALEA JASMINE perempuan!" Semprotnya waktu itu sambil pasang muka horor.
Kalo inget saat itu, rasanya syereeem. Ternyata harga diri lakilaki itu tinggi banget ya dan nggak bisa kesenggol dikit.#skip.
Dia duduk di kursi yang sudah kubersihkan.
"Kopinya habis." Jawabku cuek.
"Kalo teh, ada?" Tanyanya sembari liatin gerakan tanganku yang lagi ngosok meja.
"Adanya susu. Mau?"
"Nggak suka susu." Jawabnya jutek.
"Susu sehat loh." Kataku.
"Nggak ah, bikin mual. Oh ya Taryo udah kesini belum?"
"Belum." Jawabku, lanjut teruuss menggosok meja yang dihinggapi noda membandel.
Saking semangatnya ngegosok sampe badanku njungkel ke samping. Terus kepalaku kepentok pinggiran meja, dan bokongku mendarat
ALEA JASMINE dengan sempurna di lantai.
"Aduuh duuh...sial." Rintihku sembari mengeluselus bokong sambil melirik doi. Entah kenapa kok rasa malunya jauh lebih kerasa daripada rasa sakitnya.
Dia bukannya bantuin, malah buang muka. Cuma sempet ngelirik sebentar sambil naikin alisnya yang sebelah plus tanpa ekspresi.
Sungguh lelaki yang nggak punya rasa simpati, empati dan tolong menolong!!
Udah gitu dia lebih milih nyapa orang lewat daripada peduliin aku.
Aku mencoba bangkit sendiri dan purapura cool. Nggak ngarep juga ditolongin sama dia.
"Jadi kamu mau minum apa" Teh" Kalo teh itu gratis. Nggak bayar." Kataku, lanjut lagi ngelapin meja lainnya.
"Aku hargai seharga satu gelas kopi, gimana?" Katanya sombong
"Ah, jangan. Ku kasih gratis aja tapi tanpa gula ya." Negoku
"Kayak di warteg aja." celetuknya.
"Mau nggak?" ALEA JASMINE "Aku kurang suka teh tawar. Kasih gula ya."
Aku menatapnya dengan tatapan kesal.
"Aku juga nggak suka gratisan. Udah deh satu sendok gula kuhargai seharga secangkir kopi. Deal." Katanya lagi.
"Ya udah, tunggu dulu. Bikinnya di atas soalnya."
"Mbak, aku aja yang bikin ya." Eni menawarkan diri.
"Nggak usah. Biar aku aja." Kataku sembari naik ke lantai atas.
Aku punya niat lain. Udah lama pengen usilin tuh cowok. Akhirnya dapat waktu yang tepat.
Pasti enak kalo gulanya diganti sama garam, mecin dan sedikit bubur merica.
Aku semangat banget bikinnya walau sempet bersinbersin sendiri mencium aroma bubuk merica.
Melermeler deh tuh orang.
Aku balik lagi ke bawah. ALEA JASMINE Zonk!!! Kucay udah nggak ada di tempat. Bahkan Eni juga nggak menyadari kepergiannya.
"Loh...baru tak tinggal sebentar ke dalem kok udah nggak ada ya?" Tanya Eni sembari celingukan.
Ya udah. Gagal deh. Aku cuma bisa menatap secangkir teh asin gurih di atas nampan mungil yang ku pegang.
ALEA JASMINE PART 64 Kekesalanku pada kucay akhirnya kulampiaskan pada malam harinya.
Seperti biasa dia dateng ke pelataran toko sama James Rahadian Utaryo. Mukanya kayak nggak bersalah gitu.
Sengaja banget pas mereka berdua datang nggak kita bikinin kopi. Bilangnya sih udah abis, padahal masih ada. Akhirnya mereka minum seadanya aja yang tersedia di balik kaca showcase.
Nggak tau kenapa, Taryo tibatiba nyamperin aku yang lagi duduk sendirian di depan meja persis sebelah kanan pintu ruko.
"Mbak alea." Sapanya pelan.
ALEA JASMINE Tumben mukanya doi bisa serius, nggak pake cengengesan.
Aku langsung mematikan nyala layar hengpong, lalu fokus menatap wajahnya.
"Apa?" Tanyaku datar sembari ngelirik Kucay di ujung sana. Tuh orang lagi duduk santai sambil serius mainan hengpon. Kayak nggak peduli gitu sama aku. Helooooow emang aku siapa"#
Aku kembali menatap cowok ceking bersweater putih didepanku ini.
Tetiba Eni datang menghampiri ikut duduk disampingnya. Udah kayak mau sidang skripsi.
"Begini mbak, saya sudah membicarakan hal ini sama orang tua saya dan telah mencapai kata mufakat. Orang tua saya setuju serta mendukung penuh pencalonan saya sebagai pemimpin rumah tangganya dik Eni. Sebagai satusatunya saudara Eni yang ada disini, saya mau minta pendapatnya Mbak Alea." Katanya sopan. Jadi inilah sosok Taryo yang sebenaranya ya" Berwibawa.
"Pendapat yang mana ya?" Tanyaku sok bego.
Btw, berasa jadi emakemak yang anaknya mau dilamar orang.
"Apakah mbak alea mendukung niat saya untuk meminang dik Eni?"
ALEA JASMINE Tanyanya dengan muka tegang. Lucu ih tampanganya.
"Oooo itu?" Aku membulatkan bibirku untuk beberapa detik.
Eni menunduk, tersipu malu. Ciyeeee akhirnya kimpoi juga Eni.
Mereka berdua menatap wajahku, menanti jawaban yang siap meluncur dari bibir ini.
"Aku sih yes. Nggak tau kalo orang tuanya eni." Jawabku santai kayak di pantai.
"Terima kasih atas dukungannya mbak alea. Oh ya kirakira kapan ya waktu yang tepat untuk menghadap orang tuanya dik Eni" Tanya Taryo lagi.
"Secepatnyalah." Desakku
"Secepatnya itu bulan depan ya?"
"Minggu ini, kalo perlu besok." Jawabku mantap.
"Apa nggak terlalu buruburu, mbak?" Protesnya
"Sesuatu yang baik harus disegerakan." Kataku so cool
"Oh iya betul."
ALEA JASMINE "Iye. Udah kan?" Pungkasku.
"Baiklah, minggu ini saya akan cari waktu yang tepat untuk menghadap orang tuanya dik Eni di kampung." Jawab Taryo sembari melirik Eni malumalu. Mereka pun saling melempar senyum malu.
Oh Tuhan, kenapa aku sering berada dalam keadaan seperti ini. Selalu jadi obat nyamuuuuuk. Capek eerggghhh.
"Udah ya, aku mau kesana dulu." Kataku dengan nada bete terus pergi nyamperin Kucay.
Yang disamperin langsung ngumpetin hpnya.
"Tadi pagi sengaja ngerjain aku ya?"" Labrakku judes. Terus duduk di kursi depannya agak mundur dikit.
"Ngerjain gimana?" Dia mengerutkan kening.
"Itu minta dibikinin teh tapi pas lagi dibikinin kamu ngilang."
"Oh itu...tadi aku dichat temen suruh cepetan dateng ke tempat kerja." Jawabnya lancar.
"Alesan." Selakku galak
ALEA JASMINE Dia langsung mengecek hengpongnya dan memperlihatkan sebuah percakapan di wa dengan seorang teman lelakinya.
"Baca deh!" Pintanya.
Emang bener sih. Tuh cowok nyuruh doi supaya buruan sampe kantor dalam waktu 5 menit.
Tapi aku tetep lanjut ngambek. Udah kepalang bete.
Dia kembali memasukkan hengpongnya kedalam saku jaket kulit.
"Alea..." Panggilnya pelan
"Apa?"! "Ngambek ya?" "Tau deh." "Masa ngambek sih?" Godanya, kayak godain adik perempuannya. Padahal dia nggak punya saudara perempuan.
"Senyum dong, alea."
Jujur aja hatiku lagi rungsung, bingung gimana cara ngomong ke dia kalo aku harus memblock semua socmed dan nomor dia.
ALEA JASMINE Jadi, aku hanya duduk terdiam didepannya.
"Kamu lagi ada masalah ya?" Tanyanya lembut.
Karena kelemah lembutan bicaranya, hatiku pun menjadi luluh. Nyess gitu dihati.
Ternyata dibalik kejutekan dan sikap dinginnya selama ini tersimpan kelembutan yang mampu menembus cakrawala.
"Nggak ada kok." Jawabku bohong.
"Bener?" "Iya." "Mending kamu cerita, sebelum aku sampein sesuatu ke kamu." Pancingnya.
"Cerita apa" Orang aku nggak apaapa kok. Emang kamu mau nyampein apa?"
"Ada. Tapi aku harap sih kamu cerita duluan. Ada masalah apa?"
"Serius aku nggak apaapa." Kataku dengan nada meyakinkan.
ALEA JASMINE "Bener" Yakin?"
"Iya. Kenapa sih?"
"Ya udah kalo gitu sekarang aku yang bicara." Ujarnya serius.
Aku menyimak dalamdalam wajah tenangnya dengan hati berdebar.
Btw malam ini suasananya damai banget ya, sepi, nggak ada angin, nggak ada suara, nggak ada bulan, cuma ada ribuan bintang bersinar di atas sana. Benerbener syahdu kayak lagunya bang haji.#skip
"Alea, selama ini kamu menganggap aku sebagai apa?" Tanyanya pelan.
"Teman." Jawabku enteng.
"Oke. Aku pun sama menganggap kamu sebagai teman. Mmm, Kalau teman kamu minta tolong sama kamu, apa kamu akan menolongnya?" Tanyanya sedikit berhatihati.
"Iya dong. Kan teman harus saling tolong menolong." Jawabku lagilagi enteng.
Dia menarik napas panjang lalu memalingkan wajahnya kesamping sebentar. Seperti ada beban berat di dadanya. Mukanya sih tetep datar, tanpa ekspresi.
ALEA JASMINE "Alea, aku mau minta tolong sama kamu. Boleh?"
"Boleh. Apa?" Kini aku menjadi sangat penasaran dengan sikap anehnya.
"Tolong hapus semua socmed dan nomorku." Pintanya pelan, nyaris tak terdengar. Kayak nggak tega gitu ngomongnya.
Deg. Seketika, ngambekku ilang dan berubah jadi sesuatu yang menyesakkan dada. Kayak kena angina pectoris. Nyesek cuy. Asli.
"Kenapa?" Tanyaku dengan bibir bergetar.
Dia hanya menatap kedua bola mataku.
"Bosen ya temenan sama aku" Tanyaku lagi lirih. Sok tegar.
"Enggak alea. aku senang berteman sama kamu. Tapi aku harus lakuin ini."
"Kamu disuruh kichay ya?" Tembakku pelan, takut kedengeran dua insan cinta dibelakang kami.
"Kichay" Nggak ada hubungannya sama dia. Aku belum sempet ketemu dan ngobrol sama dia." Bantahnya, terlihat amat meyakinkan.
"Masa nggak ketemu?" Pancingku
ALEA JASMINE "Kan aku kerja sampe siang, dan sebelum siang dia udah pergi ke luar kota." Jelasnya tenang.
"Oh, terus kenapa dong?" Cercaku, nyaris mewek.
Dia terdiam untuk sesaat.
"Aku......." ALEA JASMINE Part 65 Kami berdua terdiam sejenak.
Entah apa yang ada didalam pikiran dan hatinya saat ini, dia amat
ALEA JASMINE sulit diterka. Aku sendiri sedang berusaha mengatur gejolak hatiku. Kalo nggak cepetcepet diatur, aku udah dari tadi nangis di depannya. Nggak tau kenapa kok rasanya dada ini terasa sesak kayak ditekan keras dari dalam. Terus di kerongkongan kayak ada yang mengganjal. Mata juga udah terasa panas. Ingin menangis tapi alam belum mengijinkan. Ditahan... Ditahan.. Tahan...
Quote:"Sabar alea...sabarrr...kamu pasti bisa fyuuuh." Hiburku dalam hati.
"Aku mau fokus sama kerjaan." Jawab kucay akhirnya, meski terdengar kurang masuk akal.
"Emangnya selama ini aku bikin kamu nggak fokus kerja?" Tanyaku nggak terima.
"Aku mau lebih fokus lagi." Begitu jawabannya.
"Cuma karena itu" Hadeeh, Bilang aja udah bosen temenan sama aku. Ngaku deh! Aku nggak marah kok. Serius." Kataku lagilagi membohongi diri sendiri.
"Enggak alea. Cukup ya, jangan bilang kayak gitu lagi. Aku senang berteman sama kamu." Bantahnya masih bersikap lemah lembut.
ALEA JASMINE "Terus kenapa kamu minta aku block semua socmed kamu?"


Cinta Itu .....ya Sup Ayam Enak Karya Alea Jasmine di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Aku ingin membatasi pergaulan sama perempuan." Jawabnya enteng.
"Kok tibatiba gitu" Emang kamu kenapa kucay?""
Dia diem dulu. Kayak raguragu mau ngomong sesuatu.
"Orang tuaku udah nentuin jodoh yang tepat buatku. Aku mau fokus sama pilihan mereka." Jawabnya tenang.
"Ooo...." Cuma itu yang bisa keluar dari mulutku. Aku menunduk memandangi meja kosong tanpa tau bentuk mukaku sekarang udah kayak gimana. Yang jelas aku pasti tampak menyedihkan.
"Iya." Sahutnya lirih.
Aku cuma menghela napas panjang. Sedangkan Dia mengeluarkan sebatang rokok dari balik saku jaketnya.
"Malam ini kok hawanya dingin sih" Maaf ya alea, aku mau ngrokok dulu." Ujarnya sembari nyalain korek api.
Aku cuma mengangguk kecil tanpa berniat melarangnya.
Tanpa bertanya kenapa dia kembali menghisap benda berasap itu.
ALEA JASMINE Untuk beberapa saat dia asyik menikmati rokoknya seraya memalingkan muka ke samping kiri.
Dan itu kesempatan baikku untuk memandangi wajahnya dari sisi kanan.
Gimana perasaannya" Mau tau" Mau tau" Sama aja sih kayak patah hati umumnya orang putus cinta, tapi yang ini lebih sakit karena belum sempet diungkapin udah dipatahin duluan.
Rasanya pengen lari ke kamar terus teriak dibawah bantal sekeraskerasnya. Tapi kan nggak mungkin juga aku tibatiba kayak gitu, soalnya ini bukan di sinetron.
"Mungkin aku juga nggak akan kesini lagi." Katanya lagi ditengah kepulan asap yang berterbangan menutupi wajah imutnya.
"Iya nggak apaapa. Santai aja." Jawabku dengan muka kaku. Benerbener udah kaku dan nggak bisa senyum lagi
"Iya. Alea kita tetap teman." Hiburnya
"Iya dong. Teman." Timpalku sok baikbaik aja.
"Ya udah...aku pulang dulu ya, ada yang harus ku kerjain di rumah."
ALEA JASMINE Katanya sembari membuang putung rokok yang tinggal setengah ke bawah meja.
Aku hanya diam tak bergeming sampai akhirnya kedua mata ini pasrah menyaksikan kepergiaannya hingga tubuh tegapnya perlahan hilang ditelan kegelapan.
Bendungan di mataku spontan jebol, air panas kepedihan itu langsung mengaliri deras kedua pipiku.
Ugh, tapi legaa banget rasanya. Plong.
ALEA JASMINE PART 66 Pasca kepergian Kucay Marlicay yang dengan tanpa dosa meninggalkanku seorang diri disini, James Utaryo ikutan pergi juga ninggalin Eni Marliani nyusul sobat ciliknya.
Btw usia Taryo sama Kucay terpaut 6 tahun. Tapi secara fisik mereka kayak seumuran.
"Mbak, masuk yuk." Ajak Eni pelan.
ALEA JASMINE Aku cuma kasih kode pake gerakan tangan supaya dia masuk duluan. Tanpa menoleh dan tanpa bersuara. Aku nggak mau dia tau kalo aku lagi mewek.
Aku paling benci menangis di depan orang lain. Karena pada saat menangis mukaku pasti lagi jelekjeleknya.
"Ya udah aku masuk dulu ya, mbak." Kata Eni lagi.
Aku mengangguk pelan sebagai jawabannya.
Quote:Pasti galau ya sist"
Kagak. Pake nanya Nggak tau kenapa bisa segalau ini
Jangan tanya ya kapan terakhir aku galau" Jangan! Karena aku sendiri lupa kapan tepatnya.
Tapi, sejak berpisah dari babang soleh 9 tahun yang lalu, hatiku kayak mati rasa. Yeaah I feel so dumb.
ALEA JASMINE Secara, pacarannya sama siapa, nikahnya sama siapa. Aaaaaaakk, nggak ada hal yang bikin aku gaber selain itu. Makanya aku males pacaran lagi. Takut kejadian kayak gitu lagi, salah dapet mempelai pria
Bisa dibilang kalau babang Soleh itu cinta pertamaku. Yes, cuma cowok blasteran 3J itu (jatim, jateng, jabar) yang membuatku susah move on bahkan sampai detik ini.
Dulu, berawal dari pertemuan singkat disebuah lorong Rumah Sakit, liriklirikan bentar yang berujung kenalan terus jadilah kita teman dekat. Ternyata oh ternyata si babang merasa nyaman dan menaruh rasa padaku. Sayangnya waktu itu aku nggak tertarik sama dia, karena secara fisik dia bukan tipeku. Tapi dengan kegigihannya, akhirnya dia berhasil menaklukkan hatiku. Kesopanannya itu loh yang bikin kelepekkelepek.
Cara si babang memperlakukan orang yang dia sayang tergolong anti mainstream, berbeda dari cowok kebanyakan. Dia tau bagaimana cara menghargai perempuan.
No cipok, no grepe, no mojok ditempat sepi, no kencan di semaksemak, no maksiat (tidak bermaksud menyinggung pihak manapun). Kami nggak pernah melakukan semua itu padahal banyak banyak kesempatan. Paling banter gandengan tangan aja, itupun pas nyebrang jalan raya dan spontan aja nge-gandeng, daripada ane disamber truk gandeng
ALEA JASMINE Sebelum pacaran, aku pernah bilang sama doi kalo aku nggak mau pacaran sama cowok yang masih minta duit orang tua, nggak tega pake duit ortu buat pacaran. Eh nggak berapa lama kemudian dia kerja sampingan buat beliin hadiah, jalanjalan, makan dan lain sebagainya. Aku tau itu dari temannya. So sweet nya dikau
Bisa dibilang kalau kami pacaran rasa sahabatan. dan kondisi itu yang malah bikin kami berdua makin deket. Miss you Babang Soleh
Tapi sayang, hubungan kami cuma bertahan selama dua bulan aja soalnya nggak di restui orang tuaku, mengingat kami berdua masih samasama berstatus mahasiswa. Walaupun putus, kami tetap bersahabat sampai sekarang. Dengardengar dia juga belum move on dari aku. Beberapa orang temannya ada yang ngarep aku balikan sama dia. Tapi aku nggak pede. Secara, dia masih bujangan ting ting, sementara aku" Aah sudahlah #skip
Itulah kali pertamanya aku ngrasain galau berat, dan ini adalah kedua kalinya.
Dari belasan pria yang pernah mampir mengisi hidupku (bukan hatiku), hanya babang soleh yang bisa meng"ajrutajrutkan" hatiku. #skip
Jujur aku takut.... ALEA JASMINE Aku takut jatuh cinta lagi.
Karena kalo udah cinta biasanya susah move on seperti kasus pada babang soleh sebelumnya. #skip
Aku mengusap bersih airmata yang berceceran di wajahku dengan hijabku (joroook ) abis gimana, nggak ada tissue.
Setelah itu aku masuk ke dalam kamar, gelar sajadah, curhat sama yang diatas ( sama cicak?"" Bukaaaaan!!).
Kalo curhat sama manusia biasanya malah diketawain, diledek, dihina, dijadiin senjata, dll. Jadi lebih baik kalo ada masalah curhat aja sama Tuhan, karena DIA tidak hanya mendengarkan tapi juga memberi solusi atas masalahmu, asal dirimu yakin akan kebesaranNYA, keajaiban itu pasti datang. My GOD
ALEA JASMINE PART 67 Aku bangun kesiangan... Nyaris aja nggak melakukan ibadah subuh. Mungkin karena kecapekan pipis dari mata.
Tahukah kamu semalam tadi Aku menangis~~~
Mengingatmu Mengenangamu ALEA JASMINE Mungkin hatiku terluka dalam Atau selalu
Terukirkan kenangan kita ~~~
Pas ngaca di cermin wastafel, alamaaak...mata udah bengkak aja. Duh, malu kalo sampe ketauan Eni.
Aku buruburu pergi ke dapur, ngambil es batu buat kompres mata. Malu
Untung Eni masih tidur. Kamarnya masih gelap dan pintunya juga masih tertutup rapat.
Aku kompres mata sambil menghirup udara segar di balkon kamar. Seperti biasa tiap pagi rame orang jogging.
Ini mata kok nggak kempeskempes .
Aku benci patah hati. Sungguhsungguh benci. #skip
Sekitar jam 9 pagi, kelar nganter anaknya sekolah, Bu Alina datang ke Toko dengan penampilan cetaarrr. Rambut blondenya yang bagus berkilau, di urai panjang. Make up nya minimalis tapi tampak mempesona nan elegan bodynya yang seksi berisi dibalut atasan model sabrina lengan panjang dengan skinny jeans tiga perempat warna terang. Kayak ABG.
ALEA JASMINE "Jadi?" tanyaku sambil benerin kacamata item yang sejak tadi ku pakai. Tapi beliau belum nanya kenapa aku pake kacamata item di dalam rumah
"Jadi dong. Njenengan udah siap?" Ujarnya sembari duduk manis di sofa mainin hengpongnya.
"Tinggal ganti baju aja." Jawabku sok sibuk di depan kasir.
"Mia udah nunggu di depan." katanya lagi, masih sibuk sendiri.
Duh, kalo sama Mia aku nggak bakalan bisa berkutik lagi nih. Tuh anak paling pinter kalo introgasi orang.
"Ya udah aku ganti baju dulu ya, bu. Mau ngetehngeteh dulu?"
"Nggak usah jeung, udah ganti baju aja."
"Baiklah...aku ke atas dulu ya." kataku sembari mau jalan ke atas.
"Eh jeung..." panggilnya
"Ya?" sahutku tanpa menoleh.
"Kacamata baru ya?" tanyanya, sempet bikin aku ketar ketir. Takut tibatiba dia pinjem
ALEA JASMINE "Iya nih." Jawabku ngaco padahal ini kacamata lama.
"Bagus modelnya." komennya singkat.
"Hehehe...ya udah aku keatas dulu." Aku langsung ngacir ke atas.
Beruntung Eni lagi sibuk masak. Jadi dia nggak bawel nanyananya. Malahan dia nggak tau aku mau pergi. Aku cuma pamitan di wa aja. Abis itu ngeloyor pergi.#skip
Aku, Mia, sama Bu Alina udah di dalam mobil milik Bu Alina.
"Bu... Mending aku naik taksi kalo njenengan yang nyetir." Protesku pas Bu Alina mau nyalain mesin.
"Loh, kenapa?" "Mia aja yang nyetir." Kataku lagi.
Mia sih okeoke aja. Tapi Bu Alina masih belum ngerti juga maksudku.
Emakemak nyetir aja udah bahayain pengguna jalan lainnya, Nah ini, emakemak nyetir sambil galau, apa nggak dobel bahayanya" Mana beliau ini suka tibatiba ngelamun sendiri.
ALEA JASMINE "Udah sini, gue aja yang nyetir. Bu Alin duduk tenang aja sambil mikirin apa yang nanti mau disampein ke tuh pere." kata Mia sembari membuka pintu penumpang.
"Ya udah deh." Bu Alina pasrah lalu bertukar tempat dengan Mia.
Aku duduk di jok belakang bersama tasnya nyonyanyonya ini.
Kebetulan moodku lagi jelek, jadi aku diem aja sepanjang jalan.
Aseeek bentar lagi ada drama jambakjambakan.
ALEA JASMINE PART 68 Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 menit, akhirnya kami sampai juga di depan pintu gerbang hitam setinggi dua meter. Dibalik gerbang besi tersebut berdiri sebuah megah bangunan berlantai 3 yang di dominasi oleh warna hitam dan putih. Di sudut pintu gerbang terdapat tulisan "Kost putriVIP AC"
"Tuh cewek ngekost disini?" tanya Mia sembari mengamati sekeliling
ALEA JASMINE bangunan itu. "Iya. Katanya disini." Jawab Bu Alina yang juga ikut mengamati.
"Berarti tuh pere bukan asli sini dong?" tanya Mia lagi.
"Bukan, aslinya dari luar jawa."
"Gimana nih" Turun sekarang?" tanyaku.
"Iya jeung, yuk." ajak Bu Alina sembari membuka pintu mobil.
"Bu...bu... Gue disini aja ya. Sekalian puter balik." kata Mia.
"Nggak masuk?" tanya Bu Alina yang udah nyaris keluar dari mobil. Aku sendiri masih duduk manis di jok belakang, benerin hijab terus siapsiap mau turun.
"Gue takut nggak bisa nahan diri. Tau sendirilah gue paling benci sama pere perusak rumah tangga orang. Terus kalo ada apaapa sama kalian kan gue bisa bantuin dari sini." Jawab Mia sembari menghidupkan kembali mesin mobil.
"Ya udah deh. Nanti kalo dalam waktu 30 menit aku sama Alea belum keluar juga dari rumah ini, kamu telpon polisi ya, Mi." Pesan Bu Alina.
ALEA JASMINE "Sip. Alea biasanya selalu bawa alat kejut, pentungan besi, sama bubuk merica di tasnya." Ledek Mia seraya melirikku.
"Udah, nggak usah parno deh, yang penting masuk dulu aja." Kataku, udah nggak sabar.
"Oh iyaya....ayuk." Sahut Bu Alina mantap.
"Gue puter balik di depan ya!" Seru Mia pas pintu mobil udah ditutup dan aku sama Bu Alina udah ada di luar.
Mobil yang dikendarai Mia langsung pergi meninggalkan kami berdua.
Tanpa ragu, Bu Alina berjalan didepanku, membuka pintu gerbang yang tidak terkunci.
Kami memasuki halaman yang sempit dengan kolam ikan kecil yang sudah berlumut seperti tidak terawat. Disekitar kolam ada taman bunga yang kalo diperhatikan malah lebih subur tanaman liarnya daripada bungabunga yang menancap di pot.
Beberapa kendaraan roda dua berjejer di garasi, nyampur sama kendaraan roda empat, berdesakan. Benarbenar amburadul. Belum lagi alas kaki yang berserakan. Kost Putri kok begini amat ya"
ALEA JASMINE PART 69 Bu Alina mengetuk daun pintu yang di cat hitam secara berirama. Beliau mengulanginya hingga berkalikali
"Permisi!" Serunya lantang
Setelah cukup lama kami berdiri diluar pintu rumah, barulah seorang
ALEA JASMINE pria paruh baya bertubuh kuntet keluar dari dalam garasi. Pria itu menenteng gunting rumput berukuran besar yang ujungnya diarahkan kepada kami. Horor.
"Cari siapa?" tanya Pria berkaos coklat longgar itu dengan raut muka misterius.
"Mau ketemu Mbak Gaga." Jawab Bu Alina menyebut nama selingkuhannya Pak Gatot.
"Nengneng ini siapanya Neng Gaga?" tanya orang itu lagi seraya agak mendekat.
"Saudaranya." Jawab Bu Alina tenang.
"Oh sebentar, saya bukain pintunya dulu, yang biasa jagain rumah lagi ke warung depan." Kata pria itu mendadak ramah, lalu masuk kembali ke dalam garasi.
Nggak berapa lama kemudian, pintu rumah itu terbuka dari dalam. Pria yang kuperkirakan sebagai tukang kebun itu mempersilakan kami duduk di sofa ruang tamu yang cukup luas dengan tiga buah sofa panjang dan meja kaca panjang ditengahnya. Beberapa lukisan abstrak turut menghiasi dinding yang dicat putih cerah.
"Sebentar ya, saya panggilin Neng Gaga dulu." katanya lagi, lalu berlarian kecil masuk ke dalam.
ALEA JASMINE Bu Alina keliatan nggak nyaman berada di sini. Wajahnya tampak gelisah dan sedikit murung.
Aku cuma bisa memandangi dirinya dari balik kacamata hitam besar yang sejak tadi membentengi kedua mataku. Kirakira mataku masih bengkak nggak ya"
Aku berniat meraih cermin kecil di dalam tasku, tapi nggak jadi karena kaget, tautau Gaga udah di depan kami dengan muka terkejut.
Oh, jadi ini peliharaannya Pak Gatot. Tampangnya lumayan sih dan masih muda, prediksiku dia seumuran Mia, tapi sayang mukanya pucet banget, rambut pendeknya lepek, kulitnya yang kuning langsat keliatan gersang, badannya kurusnya cuma ditutupin sama sehelai daster batik di atas lutut, terus lingkar matanya agak hitam dan di pipinya banyak flek hitam.
Tandatanda kehamilannya nampak sangat jelas pada dirinya.
"Mbak Gaga, ya?" Sapa Bu Alina ramah.
Yang disapa masih berdiri melotot, pasang muka tegang. Kayaknya dia udah tau siapa Bu Alina.
Bu Alina berdiri, mendekatinya, mungkin mau ngajak salaman, tapi mendadak gaga gemeteran sambil berjalan mundur. Pere itu menolak
ALEA JASMINE untuk di dekati. Tapi kalo suami orang yang deketin kayaknya dia nggak nolak.
"Jangan macammacam!!! Atau saya laporkan kalian ke polisi!" Gertaknya dengan muka tegang. Kedua matanya menatap Bu Alina dan aku secara bergantian.
Bu Alina malah ketawa geli.
"Loh emang kita salah apa kok mau dilaporin" Perasaan yang udah nyolong suami orang itu Mbak Gaga deh, kenapa saya yang dilaporin, hayoo?" Goda Bu Alina santai sembari duduk lagi disampingku.
"Saya cuma mau kenalan aja kok sama Mbak Gaga, nggak bakal ngapangapain. Sini duduk mbak, biar enak ngobrolnya." Sambung Bu Alina sok asyik
Aku cuma bisa menyimak ucapan beliau. Anggap aja aku patung diantara mereka ya.
Gaga tetap berdiri di tempat, berjarak 4 meter dari kursi yang ku duduki.
"Saya nggak nyolong suami anda. Dia sendiri yang datang ke saya." Elaknya bernada sinis.
Mukanya itu loh gaplok-able banget.
ALEA JASMINE "Iya. Saya juga tau kok kalo pak gatot lebih mencintai Mbak Gaga ketimbang saya istri sah yang dinikahin resmi dihadapan penghulu dan Tuhan. Malahan saking cintanya sama Mbak, dia berani melanggar janji setianya di hadapan Tuhan dan rela ninggalin 6 orang anak darah dagingnya sendiri loh. Mbak beruntung banget ya bisa mendapatkan hatinya beliau." Puji Bu Alina, yang aslinya adalah sindiran tajam, kalo tuh cewek nyadar.
"Tapi jangan terbuai dulu loh Mbak, Tuhan aja di bohongi sama Pak Gatot, terus saya sebagai istri sahnya aja di duain, dan anak-anaknya juga ditinggalin, apalagi embak yang nggak punya ikatan apaapa sama beliau." Lanjut Bu Alina lagi. Bicaranya lancar kayak lagi mengulang hapalan.
"Dia udah janji mau nikahin saya!" ucap gaga penuh penekanan.
Aneh banget, gadis gatel ini sinis banget sama Bu Alina. Kebalik.
Emang bener ya kalo kita ini hidup di jaman dimana selingkuhan lebih galak daripada Bini sah. Naujubilahimindzalik. Semoga kita semua dijauhin dari wanita macam Gaga ini ya. Aamiin.
"Iya...beliau juga udah minta ijin sama saya kemarin. Makanya saya mau urus perceraian dulu sama beliau. Soalnya saya nggak siap di poligami. Untungnya saya punya penghasilan sendiri, jadi nggak begitu tergantung sama suami saya apalagi sama suami orang. Lagian saya
ALEA JASMINE sebenarnya kasian sama perempuanperempuan yang udah dijanjiin ini itu sama Pak Gatot. Sekedar info aja, fasilitas yang dipake pak gatot selama ini itu sebenarnya punya saya dan anakanak. Rumah besar, mobil empat, ruko, apartemen, semuanya punya saya, hasil kerja keras saya selama 14 tahun. Beliau cuma punya gaji pokok sama rumah petak di perbatasan desa, itupun warisan dari orang tuanya. Jadi sebelum menikahi Mbak Gaga, dia wajib kembaliin semua fasilitas itu dulu ke saya, karena itu memang punya saya dan anakanak. Dan setelah berceraipun dia harus tetap menafkahi anakanaknya sampe kuliah, per anak 3 juta, jadi kalo enam anak itu udah 18 juta dibayar dari gaji pokoknya dia sebagai meneher 22,5 juta. Ya kirakira begitulah perinciannya mbak, saya sengaja kasih tau biar mbak nggak kaget nantinya." Tutur Bu Alina transparan.
Muka gaga mendadak jadi merah padam. Dadanya seperti bergemuruh.
"Mbak, saya percaya kalau Mbak Gaga sangat mencintai pak gatot, makanya saya ikhlas. Saya yakin Mbak pasti bisa menerima beliau apa ada adanya dan menemani beliau dari nol lagi di akhir sisa hidupnya ini. Saya sendiri udah nyerah sama hobi selingkuhnya beliau. Semoga Mbak Gaga nggak bernasib sama kayak saya. Eh tapi nggak mungkinlah ya, soalnya kan Pak Gatot cinta mati sama Mbak." Sindir Bu Alina
Aku salut dengan ketenangan dan ketegaran Bu Alina. Walau bicaranya santai tapi dari sorot matanya keliatan kok kalo beliau lagi nahan amarah.
ALEA JASMINE Kalo digambarin, kayak ada rasa pengen jambak, nyakar, bahkan ngebunuh nih pere.
"Harusnya anda sadar kenapa suami anda sampai selingkuh berkalikali, pasti ada yang salah di diri anda!" ejek gaga sembari menyeringai.
Jujur, emosiku ikut terpancing denger ejekan nih pere. Benerbener nggak tau diri dia.
"Betul mbak. Kesalahan saya emang banyak. Salahnya saya nggak murahan, salahnya saya nggak bakat jadi cewek gatel, salahnya saya jadi perempuan terlalu mandiri, salahnya saya nggak mau morotin OomOom, salahnya saya nggak tega merusak rumah tangga orang. Ya, salah saya emang banyak, mbak." Samber Bu Alina memasang muka memelas.
Gaga semakin terpojok dan meradang . Tapi dia cuma bisa diem aja.
"Oh ya, selamat ya atas kehamilannya. Bentar lagi jadi ibu. Saya doain semoga nanti persalinannya lancar. Doain juga ya semoga persidangan saya nanti lancar?"
Gaga hanya diam membisu, bingung dia mau ngomong apalagi.
"Ya udah saya permisi dulu. Oh iya lupa...ini ada sedikit rejeki buat
ALEA JASMINE embak, semoga bermanfaat. Takutnya nanti pak gatot lupa transfer karena sibuk ngurus cerai di pengadilan." Pungkasnya.
Aku sendiri heran melihat Bu Alina memberikan sebuah amplop coklat setebal satu centi meter diatas meja. Lalu dia menggandeng lenganku keluar dari rumah itu.
Gaga langsung mengunci pintu dari dalam dengan kasar.
Mia sudah menunggu di depan gerbang.
"Udah?" tanyanya pada Bu Alina.
Bu Alina nggak jawab malah sibuk ngelapin air matanya yang merembes dipipi.
Aku cuma bisa nyodorin tissue ke beliau dan Mia langsung tancap gas.
ALEA JASMINE PART 70 Kini aku dan Kucay seperti dua orang asing. Bila kami tidak sengaja berpapasan dijalan, dia seperti tidak melihatku. Sekarang dia juga tidak pernah lagi datang ke toko.
Aku merasa kehilangan dia.
Iya, aku kehilangan sorot mata tajamnya
Aku kehilangan senyum tipisnya
Aku kehilangan suara merdunya
ALEA JASMINE Aku kehilangan sikap tenang dan gaya bicaranya yang kayak orang bego
Aku kehilangan raut muka datar itu
Aku kangen dia. Semakin tau banyak tentang kekurangannya, aku malah makin suka
Dipikiranku cuma ada dia. Bahkan aku belum memblock socmed dan nomornya dia. Dia juga diem aja ini.
Akhirakhir aku udah nggak peduli sama kichay. Intensitas komunikasi kami semakin berkurang. Aku menyibukkan diri di toko. Tapi makin kesini dia makin kayak agen MI6 aja, sering ngetesngetes, ngintrogasi dan curigaan yang menjurus ke arah posesif.
Semoga itu cuma perasaanku aja karena aku nggak ada rasa sama dia jadi semua yang dia lakukan salah melulu dimataku.
Baru kusadari kalau perasaanku ke Kichay selama ini hanyalah rasa kagum.
Aku menyukai dia karena kelebihankelebihannya. Ku akui kalau dia memang pintar dari segi ilmu pengetahuan. Sampaisampai aku sering kalah debat sama dia.
ALEA JASMINE Sebenarnya aku mencari pendengar setia, bukan seorang pendebat. Tapi alasan itu tentu nggak akan bisa diterima sama Kichay. Biasanya cowok dengan IQ tinggi punya ego yang tinggi juga. Itu juga yang ku lihat di diri seorang Kuncoro.
Selama ini apa sih yang nggak bisa dilakuin sama Kuncoro" Otaknya encer, semua bisa dia pelajari secara otodidak. Dan kecerdasannya sudah banyak digunakan oleh orangorang penting di Negari antah berantah. Tapi ya itu ada satu sikapnya dia yang nggak cocok sama karakterku, sikap seolah-olah dialah yang paling tahu dan sering tidak menghargai pemikiran orang lain. Ketika orang lain sedang berargumen, tak jarang orang yang ber-IQ tinggi seperti dia memotong pembicaraan, bahkan di saat pembicaraan belum selesai. Terus kalo udah debat kusir, aku cuma bisa makan hati.#skip
Suatu hari nanti aku bakal jujur ke Kichay tentang perasaanku. Aku nggak mau berada dalam posisi ini terus. Dia harus tau kenyataan yang sebenarnya.
ALEA JASMINE PART 71 "Mbak.... Jalanjalan yuk..." Ajak Eni di suatu malam.
"Kemana?" Tanyaku yang lagi asyik depan layar laptop.
Malam minggu ini aku balik lagi ke kebiasan lama, duduk di atas ranjang. Online. Abis nggak ada yang ngapelin lagi sih
"Ke Tomart depan. Aku lagi pengen kebab turki mbak." jawabnya sembari masuk kedalam kamar dan duduk di tepi ranjang. Dia udah
ALEA JASMINE pake baju rapi dan muka manisnya keliatan fresh from the oven. Sekarang dia udah pinter dandan minimalis.
"Ajak Taryo aja." Jawabku malasmalasan.
"Mas Taryo lagi pergi." Katanya.
"Beli sendirilah naik motor."
"Mbak alea kok di kamar terus tho" Ayok keluar, kita menghirup udara segar malam minggu hehehe." Bujuknya.
"Kan emang dari dulu aku suka di kamar." Jawabku ketus sambil balesin DM tementemen SD di instagram.
"Yaah... " Penonton kecewa.
"Ajak Mia coba, kayaknya dia di rumah aja." Saranku, masih serius membaca pesan singkat dari teman.
"Mbak Mia barusan pergi boncengan sama Mas Kucay ke arah gor." Jawab Eni polos.
"Apah...?"?"?" Aku keceplosan kaget sampe bibirku terbuka lebar.
Eni langsung salah tingkah. Kayak nyesel udah ngasih info itu.
ALEA JASMINE "Ke...na...pa, mbak?" Tanyanya terbatabata.
"Oh... Nggak apaapa." Jawabku purapura bersikap biasa. Padahal dalam hati panas...panas...panas...hati
ini.....pusing...pusing...pusing....pala berbi
"Ya udah deh aku beli sendiri. Mau nitip apa, mbak?" Kata Eni Akhirnya.
Aku berpikir sejenak. Tapi mendadak jadi susah mikir. Kucaaaay...sialan!!
"Sebeneranya aku lagi pengen baso di Gor." Kataku pelan
"Ya udah nanti tak beliin."
"Enakan makan disana tau, En. Ya udah aku ikut aja deh. Tunggu ya." Kataku akhirnya.
Eni mengerutkan keningnya dan senyumnya bermakna bingung.
"Ya udah...aku tunggu dibawah ya, Mbak."
Aku cuma manggutmanggut pelan terus matiin laptop tanpa me log~out akun.
Eni langsung keluar dari kamarku karena aku mau ganti baju.
ALEA JASMINE PART 72 Usai ngedrop diriku didepan gor yang ramai oleh anak muda, Eni langsung cuzz beli kebab naik motor.
Kedua mataku langsung jelalatan nyariin Kucay sama Mia.
Padahal udah tau rasanya bakal sakit tapi tetep aja dikepoin. Ya begitulah perempuan, suka kepo walau udah tau kalo ujungujunganya cuma menyakiti hati sendiri.#skip
Kurang lebih selama sepuluh menit mataku menyisir bagian luar gedung.
Fyuh....capek juga muterin Gor tapi nggak menghasilkan apapun selain rasa capek, ngosngosan plus mual karena nyium parfumnya ABG- ABG disini yang nyengat abieesssss.
ALEA JASMINE Ya udah aku langsung masuk ke dalam.
Rame....isinya brondong bening.
Haduuuh pusiiing.... Akika pusing mau pilih brondong yang mana ceu. Boleh dibawa pulang semua nggak nih" Nanti mau akika jadiin dayangdayang dan selir dirumah.
#skiplagi Sejauh mata memandang, menatap dari ujung barat sampai ujung timur demi mendapatkan kitab suci sun go kong, tak jua kutemukan sosok orang-orang itu.
Mungkin mereka nggak ke Gor. Mojok kemana gitu kali ya.
Pas balik badan, taunya mereka lagi duduk di deretan paling ujung sebelah kananku. Aku langsung mundur, ngumpet dibalik pintu. Mereka nggak liat aku.


Cinta Itu .....ya Sup Ayam Enak Karya Alea Jasmine di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sesekali aku ngintipin mereka.Kayaknya lagi asyik becanda, soalnya si Mia lagi ngakak-ngakak bahagia gitu.
Ya Allah, apa salah dan dosaku,
ALEA JASMINE Pemandangan di depanku ini jauh lebih mengerikan daripada bencana tsunami.
Lebih seram dari penampakan hantu Annabel,
Lebih horor dari film Paku Kunti Perawan.
Sakit Ya Allah ..... Noooooooooo
Apalagi pas liat ketawanya kucay yang kayak lepas banget. Mereka kayak menikmati banget momen kebersamaan itu.
Kucaaayyy sialan!!!! Ngakunya udah dijodohin, bilangnya mau jaga jarak sama cewek, taunya?"?" Sialan kau Kucaayyyy.
ALEA JASMINE PART 73 Mungkin sekitar 15 menit aku mengintip mereka berdua sambil terus istighfar di dalam hati.
"Astaghfirullah....astaghfirullah....Ya Allah ampuni aku....Astaghfirullah...." Batinku ngenes.
Rasanya udah mau nangis tapi enggak enak, masa iya nangis ditempat umum. Apa kata dunia"
Rasanya nggak karuan guys, mau ngelabrak tapi emangnya aku siapa?" Lucu kan kalo aku udah capekcapek marah plus nangisnangis penuh drama, eh di akhir cerita dia malah nanya dengan santainya sambil
ALEA JASMINE naikin sebelah alisnya "Maaf, emang situ siapa?" (Mau ditaro dimana mukaku)
Tapi kalo aku diem aja terus nanti mereka jadian malah aku sendiri yang menderita sepanjang waktu.
Aku harus gimana Ya Allah" Inilah derita orang yang mencintai dalam diam.
Quote:Aku tak mengerti, apa yang kurasa rindu yang tak pernah begitu hebatnya aku mencintaimu lebih dari yang kau tau meski kau takkan pernah tau
aku persembahkan hidupku untukmu telah ku relakan, hatiku padamu
namun kau masih bisu, diam seribu bahasa dan hati kecilku bicara
baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan kau buat remuk sluruh hatiku
semoga aku akan memahami sisi hatimu yang beku semoga akan datang keajaiban hingga kaupun mau
aku mencintaimu lebih dari yang kau tau meski kau takkan pernah tau
ALEA JASMINE Kucay....hiks hiks... Tegaaaanya kenapa sih harus sama Mia, kenapa nggak sama cewek lain aja. Mia itu sahabatku Kucay. Teganya kamu Kucay.
Disaat lagi enakenaknya meratapi hati, Kucay nggak sengaja mergokin aku yang lagi meluk tepian daun pintu sambil gigit jari. Mukanya keliatan kaget, gelisah plus tegang. Tapi pada saat itu juga dia harus segera masuk ke lapangan karena acara futsalnya udah dimulai.
Dia larilari kecil masuk ke lapangan sambil liatin aku.
Aku juga menatap wajahnya dengan tatapan geram.
Aku benci kamu kucay!! Batinku berteriak sangat keras.
Aku langsung lari menjauhi Gor diiringi hujan deras plus petir menyambarnyambar, tak lama kemudian terdengar alunan musik melow yang menggema di udara, bikin tangisanku makin menjadijadi, terus mau nggak mau nangis misekmisek dibawah pohon jambu, dan akhirnya aku nyanyi sendirian. #PLAK
Aelah....ane masih di indonesia kali gan, bukan di negeri Bollywod.#skip
Aku memutuskan untuk pulang saja.
Quote:Kok pulang, sist?"
ALEA JASMINE Mau nangis bombay dibawah bantal. Puas?""
"Aleaaaa.!!!!! Seru seorang pria dari belakang.
Aku mempercepat langkahku melewati pepohonan palem yang berbaris rapi. Aku sengaja pulang lewat jalan yang sepi soalnya airmataku udah tumpetumpe bang.....nyesek asli.
"Alea.. Tunggu!"
Aku tau suara siapa itu. Yang jelas bukan suaranya pak gatot ya.
"Alea....kamu kenapa"!" Tanyanya seraya berjalan menyeimbangi langkahku yang cepat.
"Alea plis...stop. Kita harus bicara" katanya lagi dengan ekspresi serius.
Aku langsung menghentikan langkahku dan menatap mukanya dengan ekspresi kemarahan yang besar.
"Apa?"" Dasar playboy cap teri!!" Selakku galak
"Maksud kamu apa?"
ALEA JASMINE "Katanya udah dijodohin, katanya mau jaga jarak sama perempuan, lah Mia itu apa kalo bukan perempuan?"?" Aku memarahinya blakblakan
"Kamu salah paham. Aku bisa jelasin semua."
"Nggak butuh penjelasanmu, gentle dong jadi lakik, kalo emang nggak suka berteman sama aku tuh bilang terus terang, nggak usah banyak alasan, huh!!"
"Alea kamu tenang dulu...
"Apa?"" Apa?" Apa?" Ha?"" Teriakku udah kayak preman, sembari mendorong keras dadanya hingga membentur keras batang pohon palem dibelakangnya.
"Alea....plis..."
Tepluk.... Tibatiba seekor ular kecil berwarna hijau stabilo jatuh dari atas tepat di samping sepatu Kucay.
Spontan kami berdua lari terbiritbirit berlawanan arah. Aku lari ke arah Gor, kucay malah lari ke arah rumahku. Itu ular sangat berbisa
loh gengs ALEA JASMINE PART 74 Aku masih bergidik ngeri membayangkan ular hijau barusan. Soalnya aku fobia ular jadi jangan ditanya segimana gelinya aku saat ini. Badanku sampe gemeteran di depan pintu GOR. Untung disini lagi sepi, anakanak mudanya udah ada masuk kedalam.
Kucay meneleponku "Apah?"" "Kita harus bicara."
"Ya udah bicara aja."
"Enggak. Kita harus ketemu."
ALEA JASMINE "Lah tadi udah ketemu."
"Iya tapi dikacauin sama ular hijau itu. Aku udah di depan Toko Doremi. Aku tunggu kamu pulang oke?"
Tut tut tut... Dia langsung mematikan teleponnya.
Mau nggak mau aku harus pulang. Kebetulan Eni udah datang dari beli kebab. So, aku langsung mengajaknya pulang.
*** Aku duduk berhadapan sama Kucay di meja paling pojok yang nggak kebagian lampu alias remangremang. Sengaja milih duduk disitu biar dia nggak liat muka jelekku pas lagi cemberut.
Dia masih pake baju olahraga lengkap. Udah lama nggak ngobrol, akhirnya rasa kangenku terobati juga
"Kamu kenapa?" Tanyanya pelan. Ia duduk bersedekap sembari menatap tajam wajahku.
ALEA JASMINE "Gpp." Jawabku singkat, masih bete.
"Bener?" "Iya." "Ya udah." "Dasar nggak peka."
"Kamu kenapa?" "Nggak usah nanya mulu! Jelasin aja kenapa situ jalan sama Mia?""
"Iya iya.... Aku sama Mia cuma berteman biasa, dan kami...." Jawabnya tenang. Tapi mukanya masih keliatan tegang.
"Pacaran juga nggak apaapa." Samberku memotong kalimatnya
"Loh bukannya kamu udah tau kalo Mia pacarnya jhony?"
"Iya. Emang kenapa?"" Aku senewen sendiri
ALEA JASMINE "Aku nggak ada hubungan apaapa sama dia. Percaya ya." ?"?" Pintanya tulus.
"Ada hubungan spesial juga nggak apaapa kok, emang gue pikirin?" Ucapku, gaya
"Alea, kamu lucu ya kalo lagi emosi." ?"?" Ledeknya sembari nahan senyum.
"Situ jentel dong, bilang aja kalo nggak suka berteman sama sini, sini nggak bakal marah kok" Daripada situ banyak alesan dan akhirnya ketahuan juga kan malu!" ?"?"
"Aku suka berteman sama kamu, alea. Suka banget." Katanya dengan nada lembut.
"Terus kenapa waktu itu kamu ngakungaku mau dijodohin kalo cuma buat jauhin aku?" Segitu bencinya ya kamu sama aku?"?"
"Alea, kamu salah."
"Apa karena statusku?" Cercaku mulai tersulut emosi lagi
ALEA JASMINE "Bukan." "Karena latar belakang dan masa laluku?"
"Sama sekali enggak." Bantahnya tenang.
"Terus apa?"?"?"
"Alea. Sebelum aku jelasin semuanya, boleh aku nanya dulu?"
"Tanya tinggal tanya ngapain pake nanya dulu"!"
Dia tersenyum kecil, mungkin geli melihat tingkahku sekarang.
"Kamu kenapa sampe semarah ini" Apa aku sepenting itu buat kamu?" Tuturnya tenang.
Spontan aku terdiam dan menunduk. Bingung mau jawab aja.
Kasarnya, dia nanya "emang lu siapa sih kok sampe segitunya marahmarah sama gue" (Kan jleb banget)
ALEA JASMINE "Jawab dong." ?"?"Desaknya.
"Yakin mau tau jawabannya?" Tantangku.
Seketika dia jadi gelisah sendiri, matanya diarahkan ke meja.
"Jangan deh. Nggak baik juga kalo diungkapkan." Tolaknya pelan
"Kenapa?" Tanyaku heran
"Tolong jangan bikin aku baper ya. Aku udah tau soal hubunganmu sama Kichay. Tolong jangan kecewain dia."
Aku mengerutkan keningku.
"Jadi kamu jauhin aku karena disuruh dia?" Tebakku
"Jangan suudzon sama orang dong. Kichay nggak seburuk yang kamu kira." Bantahnya.
"Terus kenapa" Karena kamu emang nggak suka berteman sama aku aja, kan" Tinggal jawab jujur aja apa susahnya sih kucay?" Desakku.
ALEA JASMINE "Kamu salah, alea dan tolong jangan ngomong kayak gitu lagi!"
"Ya terus kenapa?"?"
"Udah cukup ya, jangan memancing aku!" Jawabnya dengan nada suara dan raut muka serius.
Mendadak wajahnya menjadi murung.
Aku diam membisu untuk beberapa saat tanpa memperhatikan wajahnya. Kayaknya dia marah.
"Ya udah. Aku pulang ya." Katanya setelah sekian lama diam.
Aku hanya mengangguk kecil.
Dia bangkit dari kursi lalu melontarkan sebuah kalimat pendek penuh arti.
"Posisiku sulit, semoga kamu mengerti. Maaf." Pungkasnya pelan, lalu benarbenar pergi meninggalkanku.
And then, akika nangis bombay lagi ceu..... Capek ah nangis mulu.
ALEA JASMINE ALEA JASMINE PART 75 Abis beberes plus sarapan, paling enak update. Mumpung mood lagi bagus #skip
Hancur hancur hatiku Hancur hancur hatiku Hancur hancur hatiku Hancur hancur hatiku ?"?"?"?"
Kucay Aku menatap foto close up kucay yang malam itu kujepret sendiri menggunakan kamera hengpongku. Yang dishare di grup wa itu loh, masih inget kan"
ALEA JASMINE Hanya foto ini yang ku punya sebagai kenangkenangan.
Kucay.... Huhuhu#udah ah bosen nangis mulu.#skip
Aku harus bisa menerima kenyataan kalau diantara aku dan Kucay tidak akan bisa bersama. Paling mentok sahabatan tapi itupun kayaknya dia juga nggak mau, takut bikin panas hatinya Kichay.
Dia menganggap kalau aku ini milik kichay, jadi dia nggak mau mengusik apa yang menjadi milik saudaranya.
Ya udahlah, mau gimana lagi. Aku hargai kemauan dia. Toh emang nyatanya sekarang posisi kami bertiga nggak ada yang enak. Serba salah semua. Tapi aku sangat peduli pada kucay. Aku takut dia kembali lagi kayak dulu, merokok.
Nggak tau kenapa aku takut dia kenapakenapa.
Kucay, tolong jaga diri dan kesehatanmu.
Kenapa" Karena aku ingin kamu tetap hidup. Yeah, kamu semangatku sekarang.
"Mbak alea..." Panggil Eni dari atas balkon. Pagi ini dia bersihbersih kamarku seperti biasa, padahal kamarku selalu bersih dan rapi, soalnya aku paling nggak bisa ngeliat ruangan kotor dan berantakan, bisa stress.
ALEA JASMINE "Apa?" Sahutku sembari mendongakkan kepala.
Aku lagi ngobrol sama Mia, kami berdua abis jogging. Daripada meratapi hati mulu di kamar, mending aku jogging, kebetulan Mia juga mau diajak jogging.
Sekarang Mia lagi duduk manja sambil mainan hengpong. Di meja depannya berdiri tegak sebotol air mineral yang isinya tinggal seperempat.
"Minggu depan diajak ke kampung." Jawab Eni dengan raut muka ceria.
"Minggu depan besok?" Tanyaku serius
"Iya." "Ya udah atur aja."
"Mbak Al ikut kan?"
"Iya dong mengawal kalian. Enak aja pergi berdua."
"Hehehe, ya udah tak kabarin si Mas dulu."
"Iya." ALEA JASMINE Eni langsung ngilang masuk ke dalem.
"Lo mau ke Semarang?" Tanya Mia yang ternyata ikut menguping.
"Iya." "Ngapain?" Tanyanya kepo
"Nganterin Taryo sama Eni sekalian liburan."
"Emang Taryo ada urusan apa sama Eni?"
"Taryo mau melamar Eni." Jawabku sembari sibuk ngelapin hengpon. Tadi nyebur ke air, untunh masih nyala.
"Eh serius lo?"" Mia kayak nggak percaya.
"Iya." "Wih, bakal jadi berita heboh di komplek ini nih. Taryo kimpoi juga hahahaha." Mia langsung semangat
"Eh jangan disebar dulu, takut pamali." Warningku
"Siplah." ALEA JASMINE "Nah kamu kapan nikah sama Jhony" Jangan kelamaan pacaran loh, nggak baik." Kataku mewantiwanti.
"Aduh jangan ditanya deh. Jhony belum punya keberanian buat ngadep bokap gue."
"Desak dong. Jangan mau dipacarin mulu." Desakku tanpa memperhatikan mukanya. Kebiasaan kami berdua kalo ngobrol jarang sambil tatap mata, kecuali kalo lagi ngobrol serius.
"Tau deh. Pengen putus aja rasanya. Sebel gue sama jhony lamalama. Kayak nggak punya niat serius sama gue." Keluh gadis ini.
"Hah putus?" Setelah pacaran empat tahun mau putus?"" Aku merasa terkejut
"Biasa aja keleus sist, yang nikah 10 tahun aja bisa cerai, apalagi gue?" Kata Mia santai kayak dipantai.
"Nggak sayang udah pacaran lama?" Tanyaku lagi.
"Hhhaahaha, gue pengen dapet laki yang kayak kucay dan kichay, yang pemikirannya mateng dan paham agama." Celetuknya
Spontan aku melotot kaget. Mau nelen ludah aja rasanya susah banget.
ALEA JASMINE Sialan tuh kucay, kayaknya dia udah modusin si Mia sampe nih cewek punya niat mau putusin Jhony, cowok yang udah dicicil eh dipacarin selama 4 tahun.
Oh jadi dia minta dilabrak lagi ya" Tunggu ya, kucay! #senyumiblis
"Bukannya kamu nggak suka brondong ya?" Tanyaku keder sendiri. Jujur, kesel banget ih dalam hati.
"Hahahha, iya sih tadinya, tapi yang umurnya tua macem si jhony aja pola pikirnya masih kayak anakanak. Jadi kenapa enggak sama brondong aja kalo pikirannya dewasa. Ternyata umur bukan tolak ukur kedewasaan seseorang loh?" Jelas Mia mantap.
"Iya sih." Jawabku sekenanya.
Gawaaat!!! Aku merasa terancam. Kucaaaay kenapa kamu selalu menggonjangganjingkan hatiku"
Kau tarik ulur hatiku sesukamu.
Sungguh tak berperasaan. Jadi gemes pengen dihalalin kamu deh
ALEA JASMINE PART 76 Begitu Mia pulang kerumahnya, aku langsung nelpon Kucay.
Hari ini libur, dia nggak masuk kerja, pasti baru bangun dan lagi menggeliatliat manja di tempat tidurnya atau nggak lagi yutuban liatin biduan-biduan vanturah goyang ngamplas.#fitnah #skip
Aku meneleponnya di dalam kamar. Eni yang lagi asyik cekikikan
ALEA JASMINE ngobrol sama Taryo dikamarku langsung ku usir. #sadis
Udah nyambung lima kali kok nggak diangkatangkat.
Kucaayyy kamu sungguh jahara.
Panggilan ke enam baru deh dijawab sama yang bersangkutan.
"Halo..." Suaranya berat. Kayak orang baru bangun tidur.
"Kucaayy!! Sekarang aku tau semuanya!" Ucapku dengan suara tertahan.
"Tau apa" Tau bulat?"
"Apah?"" Selakku
"Digoreng dadakan?"
"Kamu ngomong apa sih?""
"Halal." Jawabnya nglantur.
"Kucay aku serius!" Bentakku
"Kenapa alea?" ALEA JASMINE "Aku udah tau semuanya!!
"Aku juga." Jawabnya pelan
"Apa" Kamu tau apa?"
"Ular yang semalam itu ternyata namanya ular gadung atau ular pucuk dan nama ilmiahnya adalah Ahaetulla prasina, dia berbisa tinggi, bisa menyebabkan kematian, untung kita cepet lari semalam." Jelasnya enteng.
Ini orang malah nglantur kemanamana
"Apaan sih" Nggak penting!
"Penting dong, itu ilmu pengetahuan loh."
"Kamu baru bangun ya"
"Iya." "Cuci muka dulu gih."
"Mmm, Ya udah ya."
"Ya." ALEA JASMINE Tut...tut...tut... Dia langsung mematikan telepon. Sebelnya diriku. Bukannya nanya kenapa pagipagi aku udah ngamukngamuk begini, malah seenaknya matiin telpon.
Wanita emang susah ditebak yah makanya aku nggak suka sama wanita
Rasanya pengen tidur lagi, biar mimpi terus.
Tapi btw perut keroncongan nih belum sarapan. Pas banget si Eni ketukketuk pintu ngajak sarapan.
Aku bilang mau sarapan di kamar aja. Untungnya dia bisa mengerti dan nggak banyak nanya.
Mau makan kok kayak udah makan ya, perut rasanya udah kenyang nih. Harus dipaksa.
Jangan sampe sakit. Tengsinlah ya kalo sampe masuk IGD dengan diagnosa Fraktur Hepar alias patah hati. Alamakk bisa diketawain satu rumah sakit.
Ditengah ritual makan, hengpongku bunyi. Weh Kucay yang nelepon.
ALEA JASMINE Ini orang emang susah ditebak.
"Halo." Sapaku jutek
"Aku udah cuci muka nih. Sekarang kamu mau ngomong apa?" Kali ini suaranya udah bening dan fresh.
"Oh tadi itu kamu cuci muka?" Tanyaku sedikit lega.
"Iya. Kamu mau ngomong apa?"
"Soal Mia." Jawabku to the point
"Kenapa Mia?" "Mia sekarang jadi suka brondong. Kamu udah modusin dia ya?" Tuduhku.
"Hahahah. Modusin gimana?" ?"?" Dia terkekeh.
"Buktinya sekarang dia jadi suka sama brondong, malahan tadi dia punya niat buat mutusin jhony dan bilang kalo dia pengen punya cowok kayak kichay dan kucay."
"Mmm. Aku nggak tau soal itu." Jawabnya datar.
"Kucay... Kamu suka sama Mia" Aku mau bantu nyomblangin kalo
ALEA JASMINE kamu mau." Kataku akhirnya pasrah. Keliatan bego ya"
"Hahahah, kamu ngomong apa sih" Kamu lucu ya kalo lagi marah. Aku jadi makin tau sifat kamu deh.?"?"?"?""
"Maaf ya kalo udah bikin kamu ilfil."
"Aku nggak pernah ilfil sama kamu, alea. Aku suka apa adanya diri kamu." Ungkapnya tulus.
"Terus soal Mia gimana" Aku serius mau comblangin kalian. Mia orangnya baik kok. Aku percayain dia sama kamu." Pancingku mulai hopeless.
Dia diam aja. Aku juga diam sejenak.
"Alea, aku akrab sama Mia, bukan berarti aku ada rasa sama dia. Aku udah merasa sayang sama orang lain. Jangan khawatir ya. Mia cuma kuanggap sebagai teman biasa. Aku nggak akan merusak persahabatan kalian." Jelasnya pelanpelan.
"Tapi dia cantik, supel, masih muda, dan mandiri, kamu pasti suka deh."
"Temantemanku yang lebih cantik dan muda dari Mia banyak. Sayangnya aku nggak melihat semua itu. Aku nggak mudah suka sama orang. Tolong jangan menilai aku seolaholah aku ini mudah suka sama
ALEA JASMINE orang ya, plis." "Maaf deh."

Cinta Itu .....ya Sup Ayam Enak Karya Alea Jasmine di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Iya nggak apaapa."
"Ya udah." Pungkasku
"Iya." Setidaknya aku merasa sedikit lega sekarang.
Ternyata sifat cemburu itu bisa membuat seseorang jadi kekanakan ya . Nggak apaapa cemburu sama orang yang kita sayang, asal nggak iri dengki sama orang. Penyakit hati tuh.
ALEA JASMINE PART 77 Entah kenapa rasanya hari ini ingin kuselesaikan semuanya.
Ingin kuungkapkan seluruh beban yang mengganjal di dada.
ALEA JASMINE Aku ingin bebas. Bebas mencintai.
"Kichay, Ada yang mau kusampaikan." Kelar nelpon Kucay, aku langsung menghubungi nomornya Kichay.
"Apa tuh" Tumben kamu nelpon pagipagi." Tanya Kichay diseberang.
"Kichay, Aku mau mengakhiri semua ini." Jawabku to the point. Ada sedikit keraguan di hati saat mengatakannya.
"Maksudnya?" "Kichay, aku nggak bisa nerusin hubungan ini. Maaf ya udah kecewain kamu. Aku nggak pantas buat kamu." Aku menggigit bibir bawahku dengan perasaan tak enak. Takut dia marah.
"Nggak apaapa kok. Aku seneng akhirnya kamu jujur." Jawabnya berjuta makna.
"Apa maksud kamu?" Jantungku semakin berdebar kencang. Aku sampai harus meremas erat sebuah bantal di pangkuangku.
"Aku tau kok. Kamu suka sama kucay, kan." Tembaknya tepat mengenai sasaran.
ALEA JASMINE Aku langsung diam terpaku. Merasa tersudut.?"?"
"Al, kita lanjutin di wa aja ya. Aku harus lanjut kerja nih." Pungkasnya dengan nada suara bete. Keliatan banget perbedaannya.
"Iya. Maaf ya Kichay."
"Udah ya, Assalamualaikum." Kichay menutup telepon
"Walaikumsalam." Jawabku pelan lalu menghela nafas panjang. Sedikit lega.
Aku tau kalo dia pasti lagi kecewa berat.
Kichay, maaf aku harus jujur, walau aku tau ini berat bagimu.
Aku menunggu chat dari kichay di atas balkon sembari memperhatikan Bang Panjul yang kebetulan lewat sambil dorong gerobak buburnya yang udah abis. Kalo buburnya masih ada pasti berisik sama suara kentongan piringnya.
"Al, sejak kapan kamu suka dia?" Tanya Kichay dalam chat wa.
Dia pasti juga ingin segera menuntaskan masalah ini.
"Sejak kami saling intens ketemu." Balasku tanpa lamalama.?"?"
ALEA JASMINE "Jadi selama ini kamu terpaksa ya sama aku" Maaf ya udah membuat kamu tertekan."
"Enggak Kichay, aku juga suka sama kamu.....?"?""
"Tapi porsinya beda kan?" Selanya
"Kichay....?"?"
"Kamu lebih suka dia, kan" Aku cuma penghalang diantara kalian."
"Kichay...tolong jangan bilang gitu. Aku merasa bersalah.?"?""
"Al, Kamu nggak tau siapa yang benarbenar tulus mencintai kamu. Kamu nggak tau itu!"
"Iya aku juga nggak tau kenapa hatiku lebih ke dia. Kichay aku nggak akan ada hubungan apaapa sama dia kok.?"?""
"Kenapa, karena aku kan?" Tuduhnya.
"Bukan. Karena disini cuma aku yang suka sama dia. Dia nggak pernah mengungkapkan apapun ke aku. Lagian nggak mungkin juga dia suka sama aku.?"?""
"Terus kalo kamu yakin dia nggak mau sama kamu, kenapa kamu memilih dia dan malah memutuskan hubungan sama aku?"
ALEA JASMINE "Kichay, aku cuma mau jujur sama diriku sendiri. Memang kamu mau aku terus bersama kamu tapi hatiku buat orang lain?"?"?"
"Nggak mau." "Ya udah, tolong pahami itu ya.?"?""
"Al, kamu nggak ngerti rasanya jadi aku. Sakit."
"Maaf kichay." ?"?"Hanya itu yang bisa kutuliskan untuk mengakhiri sesi tanya jawab kali ini.
Kamu pun nggak tau gimana rasanya jadi aku, yang berada diposisi ini.
"Oke, ya udah. Nanti kita lanjutin lagi."
Kayaknya dia lagi emosi. Selama ini dia kalo ngomong manis terus jadi sekalinya marah pasti keliatan banget.
Maaf ya kichay. Silahkan caci maki aku/ sindir aku/ jelekin aku depan temantemanmu sepuasmu. Tapi tolong jangan benci Kucay. Semua ini salahku.
ALEA JASMINE PART 78 Sejak saat komunikasi terakhir itu hubunganku dengan Kichay makin memburuk.
Dia memilih memblock semua socmed dan nomorku, bahkan left juga dari grup COILBOX. Katanya mau menenangkan diri dulu.
Sementara itu kontak kucay juga sudah kuhapus tapi aku masih menyisakan satu kontaknya. Meski begitu, kami sudah tidak pernah komunikasi lagi. Dia tau kalau hubunganku sama Kichay udah berakhir, dan keputusannya untuk menjauhiku itu memang sudah sangat tepat.
ALEA JASMINE Dia sudah berusaha menghargai saudaranya, walau beberapa bulan kemudian, akhirnya dia kembali menyapaku, ya sekedar basa basi tanya kabar sebagai teman.
Aku selalu berdoa semoga hubungan mereka baikbaik saja.#skip
Selama ini aku menyibukkan diri di toko, nyalon, shopping, karaoke, liburan, jalan buat sekedar makan di luar sama Eni. Pokoknya memperbanyak kegiatan aja buat menghilangkan penat.
Gimanapun juga aku ada perasaan bersalah sama Kichay dan Kucay.
Ingin memperbaiki semuanya tapi rasanya kok percuma, sama aja kayak ngelem gelas pecah, walau bisa disatuin lagi tapi bekas retakannya masih tetep ada.
"Alea. Gimana kabarmu?"
Kucay mengirimku pesan lewat email pada suatu malam.
"Baik." "Syukurlah. "Kamu sendiri gimana kabarnya"
ALEA JASMINE "Baik."
"Tumben nih ngabarin, ada apa, Kucay?"
"cuma mau ngasih tau kalo aku berhasil masuk Universitas Surabaya. Aku jadi ngelanjutin S tung tung-ku di sana." ?"?"Kabarnya
"Wah selamat ya. Aku ikut seneng.?"?"" Ini benarbenar kabar gembira untukku.
"Iya, terima kasih ya. ?"?"
"Iya samasama, Kucay."
"Alea." "Ya" "Aku mau ketemu kamu di hari sebelum keberangkatanku, boleh?"
"Boleh. Datang aja ke toko. Emang kapan berangkatnya?"
"Dekatdekat ini."
"Oh. Semangat ya, Kucay."
"Iya. Ya udah kamu istirahat ya."
ALEA JASMINE Isi obrolan kami cuma seperti itu. Nggak ada yang istimewa.Bisa dibilang membosankan tapi bikin nagih.
Aku sering bertanyatanya sendiri, kok aku sukanya sama dia" Kenapa nggak sama orang lain aja" Padahal nggak ada yang istimewa di dirinya selain bisa menjadi pendengar yang baik.
Entahlah. Yang pasti ini belum tamat.
ALEA JASMINE PART 79 Tak tahu sudah berapa lama
Sejak terakhir kali kumendengarmu
Memberitahuku cerita favoritmu
Aku sering memikirkannya, membuatku gila
Bertanya-tanya apakah aku telah melakukan kesalahan
Kau menangis dan mengatakan kepada ku dongeng adalah kebohongan, aku tak kan menjadi pangeranmu
Mungkin kau tak bisa mengerti
Tetapi saat kau bilang kau cinta padaku, semua bintang di langit menjadi cerah
Aku bersedia menjadi satu-satunya di dongeng, malaikat yang kau cintai
Tangan terbukaku menjadi sayap untuk melindungimu
ALEA JASMINE Kau harus percaya bahwa kita akan menjadi seperti mereka di dalam dongeng
Kebahagiaan dan sukacita pada akhirnya
Menulis akhir kita bersama ***
Betapa bahagianya diriku dikunjungi oleh Bu Alina beserta keenam anaknya Ba'da Maghrib.
Anakanak itu cukup dekat denganku. Mereka adalah Aliyah (12), Amara (10), Andrea (9), Anjas (7), Alberth (5), dan Angga (3).
Keenamnya memiliki wajah bule kayak ibunya. Nggak ada satupun yang mukanya mirip sama Pak Gatot. Bahkan postur tubuhnya pun meniru Bu Alina semua, bongsor.#skip
Ternyata Bu Alina baru saja pulang dari quality time bersama anakanaknya, menyewa sebuah vila di pinggir pantai. Mereka menghabiskan malam bersama dengan berbagai kegiatan yang seru.
ALEA JASMINE Sekarang beliau kelihatan jauh lebih bahagia, mukanya fresh dan badannya makin berisi.
Kenapa ya perempuan setelah berpisah dengan pasangannya malah keliatan lebih cantik/manis/bening"
Itu sih yang kulihat dari Bu Alina sekarang. Makin kesini makin kayak ABG aja. Pasti gatot nyesel tuh.
Oh ya, konon katanya sampai sekarang Gatot belum juga menikahi Gaga. Malah sempet ada issue yang berhembus kalau Gaga keguguran. Tapi nggak tau kebenarannya juga sih namanya aja gosip.#skip
Pelataran toko malam ini rame banget sama gelak tawa anak-anaknya Bu Alina, apalagi si bungsu Angga, lagi ceriwisceriwisnya, ngoceh melulu dari tadi plus lidahnya masih cedal kan, lucu banget bikin gemesgemesgemes pengen cubiiiit pipinya yang kemerahan dan gembul kayak bakpao.?"?"
"Angga,,, sini tante gigit pipinya." Godaku sembari memeluk tubuh endutnya dari belakang. Kontan saja bocah ganteng itu merontaronta sembari teriak minta dilepasin. Begitu pelukanku berhasil dilepas, dia langsung lari kepelukan Aliyah yang duduk semeja dipojok
ALEA JASMINE bersama adikadiknya.?"?"
Taryo sama Eni duduk berempat dimeja lain sama Albert dan Anjas. Mereka berdua lagi asyik godain bocahbocah itu. Jiwa kebapakannya Taryo mendadak muncul, bikin Eni makin kelepekkelepek. Kayaknya pasca nikah nanti yang rencananya akan dihelat dua bulan lagi, mereka bakal langsung program anak deh. Taryo keliatan suka banget sama anak kecil. Eni juga.
"Doain ya Al, Bu.... Besok Jhony mau ngadep bokap gue." Kata Mia. Kedua matanya yang berbinar menatap wajahku dan wajah Bu Alina secara bergantian. Jemari tangannya saling meremas di atas meja.
"Alhamdulilah. Akhirnya." Ucapku turut bahagia mendengarnya.
"Iya semoga lancar ya Mi." Kata Bu Alina sembari tersenyum cerah.
"Kemarin kan sebenernya dia mau gue putusin, tapi dia nggak mau, katanya dia mikirin umur yang udah 35 tahun, males cari lagi. Jadi dia mau perjuangain gue." Jelas Mia malumalu meong. Pipinya mendadak bersemu merah. Ecieeee
"Bagus dong. Aku doain kalian terus kok." Ucapku tak hentihentinya
ALEA JASMINE membuka bibir alias senyum mulu.
"Aku percaya kalo Jhony itu orang baik dan bertanggung jawab. Aku dukung yang terbaik buat hubungan kamu sama dia, Mi." Timpal Bu Alina tulus.
Mia cuma manggutmanggut ayam.
"Taryo sama Eni beneran jadi nikah?" Tanya Mia pelan sembari melirik kedua calon mempelai itu.
"Tanya aja sendiri. Orangnya kan disini." Jawabku enteng
"Yo...taryoo...jadi nikah lo?" Seru Mia asal ceplos
Taryo sama Eni kompak noleh ke arah kami, terus mereka nyengir kuda memamerkan deretan gigi rapinya.
"Jadi dong. Ente sendiri kapan nikah?" Sahut Taryo mantap.
"Hahaha gue mah santai kayak dipantai." Jawab Mia sembari cengengesan.
ALEA JASMINE "Sialan, gue malah ditanya kapan nikah." Gerutu Mia, bikin aku sama Bu Alina cengar cengir.
"Makanya nggak usah nanyananya." Protesku.
"Bu Alin kapan nikah?" Mia malah resehin Bu Alina
"Aku" Kapan aja boleh. Tapi sekarang lagi enak kok, udah adem ayem tentrem." Jawab Bu Alina santai, menirukan bahasa yang sering kuucapkan.
Tibatiba Mia memberiku kode.
"Sssttt..." Desisnya sembari mengedipkedipkan matanya.
"Apaan?" Tanyaku keheranan
"Belakang lo." Bisiknya nyaris tak terdengar.
Aku langsung reflek noleh ke belakang.
Sosok pemuda berparas manis sudah berdiri dua meter dibelakangku. Kedua telapak tangannya bersembunyi di dalam saku celana panjang
ALEA JASMINE yang ia kenakan. Dia menatap wajahku seraya melempar senyuman tulus. Spontan aku langsung berdiri pasang muka sumringah.?"?"
Dan untuk beberapa saat, kami berdua hanya saling memandangi satu sama lain dari jarak dekat. ?"?" #eaakkk uhukuhuk
T-A-M-A-T ALEA JASMINE Ehem Story Aku dan Kucay duduk berhadapan di meja terpisah dengan yang lainnya.
Lalu tidak lama kemudian, Mia berinisiatif mengajak Bu Alina beserta anakanaknya masuk ke dalam ruko. Tinggal Eni sama Taryo yang masih duduk diluar.
Quote:"Tinggal sekomplek tapi kayak LDRan ya" Nggak pernah ketemu lagi." Ucap Kucay mengawali obrolan.
"Kamu sih di rumah terus." Timpalku, sembari kutak kutik hengpong,
ALEA JASMINE padahal cuma gesergeser menu aja salting euy diliatin Kucay.
"Aku masih kerja di gedung depan kok, tapi masuk sore." Terangnya.
"Pantesan tiap pagi nggak keliatan. Terus sekarang libur?" Tanyaku, dikitdikit mengalihkan pandangan. Ceritanya grogi ?"?"
"Iya. Meliburkan diri, ?"?"." Jawabnya jujur banget.
"Dasar ?"?"."
Dia hanya tersenyum kecil.
Kami diam lagi untuk beberapa detik.
Tibatiba Taryo sama Eni pamit keluar, katanya mau beli minum. Padahal disini ada banyak minuman.
Kini tinggallah Bulan dan Bintang sahaja yang menemani kami berdua. Menjadi saksi malam terakhir kebersamaan kami. Lusa dia udah harus berangkat ke Surabaya.
Quote:"Gimana kabar kamu?" Tanyanya datar.
"Kayak yang kamu liat sekarang, baik." Jawabku ikutan pasang muka
ALEA JASMINE datar, padahal dalam hati dag dig duerrr!
Tibatiba dia menatap wajahku dengan mata berbinar ?"?" ini orang aneh bener dah.
Quote:"Alea, kamu keliatan lebih cantik deh kalo pakai hijab." Pujinya tulus.
Seumur hidup baru kali ini dia memujiku.
Tapi aku malah geli sendiri dipuji kayak gitu.
"Situ kemana aja selama ini?" Tanyaku kepedean
"Dihatimu, kan?" Gombalnya.
"Udah berani modus ya sekarang?"
"Aku kan sekarang muridnya Bang Panjul." ?"?" Jawabnya polos. Bikin aku ngakak aja.
"Hahhahhha." Terus kita diem lagi sambil nunduk.
ALEA JASMINE "Kirain.... kamu nggak pernah peduli sama penampilanku setelah berhijab." Ucapku berusaha mencairkan kecanggungan yang ada.
"Kata siapa?" "Soalnya selama ini kamu diem aja dan keliatan cuek." Jawabku pelan
"Memangnya orang pendiam itu nggak punya rasa kagum ya" Cuek bukan berarti nggak peduli, Kan" Emang kamu tau tau isi hati orang itu?" Tuturnya penuh kelembutan bak sprei my darling?"?"
Aku menunduk malu mendengar kalimatnya barusan
Quote:"Alea." Panggilnya pelan.
Unch, suaranya itu loh mampu menggetarkan seng paralon air.
"Apa?" Sahutku seolah berbisik.
"Tetap istikomah ya." Pesannya tulus.
"Hu.um.?"?""
"Mmm, jangan nakal ya selama aku pergi nanti." ?"?" Eh Dia malah ketawa sendiri pas bilang gitu. Geli sendiri kali ya. Walau ekspresi mukanya kembali tatar tapi pipinya merah banget. Dia belum pernah selebay ini.
ALEA JASMINE "Apaansih. Gaje banget." Kataku sembari nahan senyum dan menunduk, menyembunyikan pipiku yang merah merona. Gigit bibir bawah.
Ini pertama kalinya aku berada dalam awkward moment ?"?".
Quote:"Alea." Panggilnya lagi.
"Apa?" "Kamu mau aku gimana?" Tanyanya, sembari memperhatikan wajahku dengan seksama.
"Tetap jadi sahabatku." Jawabku singkat
Dia hanya menganggukangguk pelan.
"Aku akan selalu jadi sahabat kamu, alea. Semangat ya."
"Iya." ?"?"
"Boleh aku add wa kamu lagi?" Tanyanya agak berhatihati.
"Add aja." "Kan kamu block."
ALEA JASMINE Aku jadi malu sendiri. "Hehehe...iya nanti aku buka blockirnya."
"Makasih ya." "Iya Kucay." Biasanya aku ini paling cerewet loh, tapi malam ini kok kayak udah keabisan katakata sih"
Oh Kucay, emang cuma kamu cowok yang bisa meng-aur-aurkan hatiku.
Dan akhirnyaaa Alea sama Kucay cuma sahabatan pemirsah.
Udah ah. Harimau Mendekam Naga Sembunyi 10 Sherlock Holmes - Petualangan Tiga Garrideb Cewek 4

Cari Blog Ini