Kubur Berkubah 2
Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie Bagian 2 "Sayangku, kau tak apa-apa, kan?" "Hanya pusing saja." "Kau kan akan bisa bangun nanti sore?" "Ya - kurasa bisa." "Minum aspirin, Lady Stubbs," kata Nona Brewis dengan tegas. "Apakah ada di kamar Anda atau harus saya antarkan?" "Aku punya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Dia berjalan ke arah pintu. Waktu berjalan itu, sapu tangannya yang tadi dikepal-kepalnya jatuh. Poirot cepat-cepat bergerak memungut sapu tangan itu tanpa kelihatan oleh yang lain. Sir George yang tampak akan menyusul istrinya dicegat oleh Nona Brewis. "Mengenai tempat parkir mobil-mobil petang ini, Sir George. Saya akan memberikan instruksi pada Mitchel. Apakah menurut Anda sebaiknya tetap saja seperti yang Anda katakan -?" Poirot tak mendengar kelanjutan kata-kata itu karena dia telah meninggalkan tempat itu. Dia menyusul nyonya rumahnya ke dekat tangga. "Nyonya, sapu tangan Anda jatuh." Diberikannya sapu tangan itu sambil membungkuk. "Oh, ya" Terima kasih." Lady Stubbs menerima-nya tanpa acuh. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya ikut prihatin Anda sakit, Nyonya. Terutama karena saudara sepupu Anda akan datang." Wanita itu menjawab cepat dan hampir kasar kedengarannya, "Saya tak mau bertemu dengan Etienne. Saya tak suka padanya. Dia jahat. Dia selalu jahat. Saya takut padanya. Dia melakukan yang jahat-jahat." Pintu ruang makan terbuka dan Sir George menyeberangi lorong rumah lalu menaiki tangga. "Hattie, kasihan kau, Sayangku. Mari, aku ikut untuk menyelimutimu." Mereka naik bersama-sama. Sir George merangkul istrinya dengan lembut dan wajah penuh rasa kuatir. Poirot memandangi mereka naik, lalu berbalik dan bertemu dengan Nona Brewis yang berjalan cepat sambil mendekap kertas. "Sakit kepala Laddy Stubbs itu -," Poirot mulai. "Omong kosong saja," kata Nona Brewis dengan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi geram lalu menghilang ke dalam kamar kerjanya sambil menutup pintu. Poirot mendesah lalu keluar melalui pintu depan terus ke teras. Nyonya Masterton baru saja datang dengan sebuah mobil kecil dan sedang memberikan perintah untuk mengangkat sebuah tenda besar tempat minum teh. Suaranya nyaring dan besar. Dia berpaling untuk menyapa Poirot. "Banyak tetek-bengeknya peristiwa seperti ini, katanya. "Orang-orang selalu mau menaruh segala sesuatunya di tempat yang salah. Jangan - Rogers Lebih ke kiri - kiri - bukan ke kanan! Apa pendapat Anda tentang cuaca, M. Poirot" Saya ragu, Kalau hujan turun, semuanya tentu akan berantakan. Padahal musim panas kita tahun ini cukup menyenangkan. Mana Sir George" Saya ingin membicarakan soal parkir mobil dengannya." "Istrinya sakit kepala dan pergi tidur." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dia akan sembuh petang ini," kata Nyonya Masterton penuh keyakinan. "Dia suka peristiwa peristiwa seperti ini. Dia akan berdandan gaya sekali dan merasa senang sekali seperti anak kecil. Tolong ambilkan cantelan-cantelan yang seikat itu. Saya akan menandai tempat-tempat untuk nomor-nomor golf." Poirot lalu terpaksa memberikan jasanya. Di diperintah oleh Nyonya Masterton tanpa timbang rasa, seperti pembantunya saja. Wanita itu sekali sekali bercakap-cakap dengannya sambil terus bekerja keras. "Kita rupanya harus mengerjakan sendiri segala sesuatunya. Tak ada jalan lain... Omong-omong kalau tak salah Anda teman keluarga Eliots, bukan?" Setelah lama berada di Inggris, Poirot mengerti bahwa itu merupakan suatu cara pendekatan. Dengan berkata begitu, Nyonya Masterton sebenarnya bermaksud, "Meskipun Anda bukan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi orang Inggris, Anda sebenarnya orang kami juga." Wanita itu terus mengobrol dengan penuh persahabatan. "Menyenangkan sekali sekarang Nasse sudah dihuni lagi. Kami semua takut sekali rumah ini akan dijadikan sebuah hotel. Anda kan tahu zaman sekarang. Kalau kita jalani negeri ini, di mana-mana akan tampak papan-papan bertulisan 'Wisma Pengi napan' atau 'Hotel Pribadi' Semuanya itu dulu rumah pribadi orang-orang sewaktu orang itu masih kecil - atau yang dulu pernah kita datangi untuk berpesta dansa. Menyedih-kan sekali. Ya, saya benar-benar senang tentang Nasse dan demikian pula Amy Folliat yang malang tentunya. Dia telah menjalani hidup yang keras- tapi tak pernah mengeluh. Sir George telah melakukan banyak perbaikan pada Nasse - tanpa merusak citra asalnya. Entah ya, apakah itu akibat adanya pengaruh dari Amy Folliat - ataukah memang seleranya sendiri yang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi baik. Dia memang punya selera tinggi. Sangat mengherankan bagi pria seperti itu." "Saya dengar dia bukan seorang ningrat asli orang kaya?" tanya Poirot berhatihati. "Dia bahkan sebenarnya bukan Sir George - saya dengar gelar itu diberikan padanya. Saya rasa dia mendapatkan ilham untuk memakai nama itu dari Lord George Sanger. Lucu sekali. Kami tentu tak ambil pusing. Biarkanlah orang-orang kaya itu dengan keangkuhannya masing-masing, bukan begitu" Lucunya lagi, biarpun George Stubbs itu berasal dari orang biasa, dia bisa membaur di mana saja. Dia bisa melupakan asal-usulnya. Dia benar-benar seperti seorang tuan tanah pedesaan dalam abad kedelapan belas. Saya rasa dia berdarah campuran yang baik. Mungkin ayahnya seorang bangsawan dan ibunya seorang pelayan bar." Nyonya Masterton menghentikan ceritanya sendi ri, lalu berteriak pada seorang tukang kebun, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Jangan di dekat rhododendron itu -. Tinggalkan di ruangan untuk permainan lempar bola kayu sebelah kanan itu. Kanan - bukan kiri!" "Luar biasa, orang-orang itu tak bisa membedakan mana kanan, mana kiri!" sambungnya lagi. "Nona Brewis itu efisien cara kerjanya. Tapi dia tak menyukai Hattie yang malang itu. Kadang-kadang kelihatan seolaholah dia mau membunuhnya Banyak sekali sekretaris yang baik seperti dia itu jatuh cinta pada majikannya. Aduh, ke mana saja, Jim Warburton itu" Gila-gilaan dia itu menyebut dirinya kapten. Prajurit biasa saja bukan dan sama sekali tak pernah pergi perang ke Jerman. Memang orang harus bisa menyesuaikan diri dengan apa yang bisa dicapainya sekarang ini. Dia memang suka bekerja keras - tapi saya rasa ada yang tak beres pada dirinya. Nah! Ini dia Legge suami-istri." Peggy Legge yang mengenakan celana panjang dan pull-over kuning, berkata dengan ceria, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kami datang untuk membantu." "Banyak yang harus dikerjakan," seru Nyonya Masterton. "Coba, ya -" Poirot memanfaatkan kelengahan Nyonya Master ton itu untuk menyelinap pergi. Dia membelok sudut rumah menuju ke teras depan, dan dia melihat suatu kejadian baru. Dua orang gadis yang mengenakan celana pendek dan blus yang berwarna ceria baru keluar dari hutan. Mereka berdiri dan melihat ke rumah dengan bimbang. Dia merasa mengenali kembali salah seorang di antaranya, yaitu gadis Italia yang menumpang mobilnya kemarin. Dari jendela kamar Lady Stubbs, Sir George bersandar keluar dan berteriak dengan marah pada mereka. "Kalian memasuki daerah terlarang," katanya. "Apa?" kata gadis yang berkerudung kepala hijau. "Ini daerah pribadi! Kalian tak boleh lewat di sini." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Gadis yang seorang lagi, yang memakai kerudung biru muda berkata, "Tolong" Dermaga Nassecombe-," kata-kata itu dilafalkan dengan berhati-hati. "Inikah jalannya?" "Kalian masuk daerah orang!" bentak Sir George. "Apa?" "Melanggar daerah pribadi! Tak boleh lewat di t Kalian harus kembali. Kembali ke tempat kalian tadi!" Gadis-gadis itu memandangi Sir George terus, sedang dia memberikan isyarat-isyarat. Kemudian mereka berunding dalam bahasa asing. Akhirnya, si kerudung biru berkata ragu-ragu, "Kembali" Ke wisma?" "Betul. Dan kalian harus ke jalan umum-jalan-lewat sana." Dengan enggan kedua gadis itu berbalik. Sir George menyeka jidatnya lalu memandang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Poirot. "Habis waktuku untuk mengusir orang-orang keluar saja," katanya. "Biasa juga mereka lewat pintu gerbang yang di atas itu. Sekarang sudah saya kunci dengan kunci gembok. Lalu mereka sekarang lewat hutan dengan menerobos pagar. Mereka pikir mereka bisa ke sungai dan dermaga seenaknya lewat di sini. sebenarnya memang bisa, jauh lebih cepat. Tapi tak hak mereka. Apalagi mereka itu hampir semuanya orang-orang asing - tak mengerti apa yang kita katakan, lalu mengoceh saja dalam bahasa Belanda atau bahasa lainnya." "Yang tadi itu, saya rasa yang seorang Prancis dan seorang Italia. Kemarin saya melihat gadis Italia berjalan dari stasiun." "Pokoknya macam-macamlah bahasa yang mereka pakai -. Ya, Hattie" Apa katamu?" Lalu menghilang masuk ke kamar. Poirot berbalik dan melihat Nyonya Oliver dengan seorang gadis berumur empat belas Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi tahun, bertubuh subur dan berpakaian pramuka, berada dekat di belakangnya. "Ini Marlene," kata Nyonya Oliver. Marlene menanggapi perkenalan itu hanya dengan mendengus. Poirot membungkuk dengan sopan "Dia inilah yang akan menjadi korban." kata Nyonya Oliver. Marlene tertawa cekikikan. "Saya akan menjadi 'mayat' yang mengerikan itu." katanya. "Tapi badan saya tidak akan kena darah Ada nada kecewa dalam suaranya. "Tidak?" "Tidak. Hanya leher saya yang akan dijerat dengan tali. Sebenarnya saya lebih suka ditikam - lalu tubuh saya diperciki cat merah." "Menurut Kapten Warburton hal itu akan terlihat sungguh-sungguh tampaknya," kata Nyonya Oliver. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya rasa dalam suatu pembunuhan sepantasnya ada darah," kata Marlene merajuk. Dia memandang Poirot dengan penuh perhatian. "Anda tentu telah banyak melihat pembunuhan, ya?" Hanya satu atau dua kali," kata Poirot merendah. Dia merasa tak enak melihat Nyonya Oliver meninggalkan mereka berduaan saja. "Pernah melihat orang gila sex?" tanya Marlene dengan penuh hasrat ingin tahu. "Sama sekali tidak." "Saya suka orang gila sex," kata Marlene seenaknya. "Maksud saya membaca tentang hal itu." "Anda pasti tidak akan suka bertemu dengan seseorang seperti itu." "Ah, entah ya. Tahukah Anda" Saya rasa di daerah ini ada orang yang gila sex. Suatu kali kakek saya melihat mayat di hutan. Dia ketakutan lalu lari. Tapi waktu dia kembali Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi mayat itu sudah hilang. Mayat itu mayat wanita. Tapi, yah, kakek saya sudah pikun, pikun tak seorang pun mau mendengar kata-katanya." Poirot berhasil melarikan dirinya lalu, kembali ke rumah melalui jalan putar dan menyelinap ke kamar tidurnya. Dia merasa perlu beristirahat. Mereka makan siang awal dan seadanya Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo makannya terdiri dari makanan dingin. Pukul setengah tiga seorang bintang film yang takterkenal akan membuka keramaian itu. Mula-mula cuaca tampak mengancam akan hujan, tetapi kemudian membaik. Menjelang pukul tiga keramaian sudah berjalan lancar sekali. Banyak sekali orang yang membeli karcis tanda masuk yang berharga setengah crown itu, dan mobil berderet memenuhi sebelah jalan masuk yang panjang itu. Para pelajar dari Wisma Remaja datang berbondong sambil bercakap-cakap nyaring dalam bahasa mereka masing-masing Sesuai dengan apa yang telah Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi diramalkan Nyonya Masterton, Lady Stubbs keluar dari kamar tidurnya, tak lama sebelum jam setengah tiga, dengan memakai baju berbunga-bunga dan topi model kuli yang besar sekali dari jerami berwarna hitam. Dia juga memakai intan berlian banyak sekali. Melihat itu Nona Brewis menggumam dengan nada pahit, "Disangkanya ini perlombaan pacuan kuda di Ascot di mana keluarga kerajaan juga akan hadir!" Tetapi Poirot memujinya dengan tulus. "Sungguh suatu ciptaan yang indah yang Anda pakai ini, Nyonya." "Bagus, ya?" kata Hattie gembira. "Saya pernah mengenakannya untuk pacuan kuda di Ascot." Bintang film yang tak terkenal itu tiba, dan Hattie maju ke depan untuk menyalaminya. Poirot menyelinap ke belakang. Dia berjalan kian kemari saja tanpa tujuan tertentu Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi semuanya berjalan sebagaimana layaknya suatu keramaian. Ada permainan lempar-lemparan buah kelapa yang dipimpin oleh Sir George yang berpakaian gaya sekali, suatu lorong permainan lemparan bola-bola kayu, dan sebuah tenda tempat permainan lempar-lemparan gelanggelangan. Ada beberapa stand yang mempertunjukkan hasil buah-buahan, sayursayur-an, bermacam-macam selai dan kue-kue setempat - dan ada pula yang memamerkan 'barang-barang aneh'. Ada tempat undian kuekue, berkeranjang-keranjang buah-buahan, dan bahkan juga undian untuk mendapatkan babi. Lalu ada pula 'tong rejeki' yang bisa dipancing anak-anak setelah membayar dua pence. Kini orang sudah banyak sekali dan dimulailah suatu pertunjukan tarian anak-anak. Poirot tak melihat Nyonya Oliver. Lady Stubbs dengan bajunya yang berbunga-bunga merah muda itu tampak di tengah-tengah orang banyak. Dia hanya berjalan kian kemari saja. Tetapi agaknya Nyonya Folliat-lah yang menjadi pusat Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi perhatian. Penampilannya berubah sekali - dia mengenakan gaun berbunga hydrangea dan sebuah topi berwarna abu-abu yang bagus kelihatannya dialah yang memimpin segala sesuatu yang sedang berlangsung. Dia menyambut orang-orang yang baru datang dan menunjukkan segala macam pertunjukan. Poirot berjalan mendekatinya dan mendengarkan sebagian dari percakapan mereka. "Amy, apa kabar?" "Oh, Pamela, kau dan Edward baik sekali mau datang. Jauh-jauh dari Tiverton." "Cuacanya menguntungkan kalian. Ingatkah kau tahun sebelum perang" Waktu itu kira-kira janm empat, tiba-tiba hujan turun bagai dicurahkann. Hancurlah semua acara." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tapi tahun ini musim panasnya amat menyenang-kan. Dorothy! Rasanya sudah berabad-abad tidak bertemu denganmu." "Kami merasa kami harus datang dan melihat Nasse dalam kejayaannya. Kulihat tanaman berbaris di tebing sungai itu telah kautebang." "Ya. Dengan begitu bunga-bunga hydrangea bisa kelihatan lebih jelas, bukan?" "Cantik sekali bunga-bunga itu. Warna birunya indah sekali! Tapi, Sahabat, telah banyak kehebatan yang kaulakukan tahun-tahun terakhir ini. Nasse benar-benar mulai kelihatan seperti semula lagi." Suami Dorothy menyela dengan suara besar, "Waktu peperangan masih berlangsung, aku pernah kemari untuk menemui komandan. Aku sedih sekali melihat keadaan rumah ini waktu itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Nyonya Folliat berbalik untuk menyalami seorang pengunjung yang lebih rendah kedudukannya. "Nyonya Knapper, senang sekali melihat Anda, Lucy-kah ini" Bukan main besarnya." "Tahun depan dia sudah akan tamat sekolah Saya senang melihat Anda sehat-sehat, Nyonya." "Saya memang sehat-sehat saja, terima kasih. Coba kamu ke tempat permainan lempar gelang-elangan untuk mengadu nasibmu, Lucy. Sampai bertemu lagi di tenda tempat minum teh, Nyonya Knapper. Saya akan melayani orang-orang minum. Seorang laki-laki setengah umur, agaknya suami Nyonya Knapper, berkata dengan agak malu-malu, "Senang sekali melihat Anda kembali di Nasse, Nyonya. Rasanya seperti dulu-dulu lagi." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Tanggapan Nyonya Folliat tak sempat dilihatnya karena dua orang wanita dan seorang laki-laki gendut berlari-lari mendatangi wanita tua itu. "Amy sayang, rasanya sudah lama sekali. Keramaian ini kelihatannya sukses sekali! Coba ceritakan apa yang telah kaulakukan terhadap kebun bunga mawarmu. Kata Muriel, kau sedang menga-winkannya dengan jenis floribunda yang baru itu." Pria gendut tadi menyambung, "Di mana Marylin Gale tadi -?" "Si Reggie ini ingin setengah mati bertemu dengannya. Soalnya dia menonton filmnya yang terakhir." "Itukah dia yang memakai topi besar itu" Benar-benar suatu dandanan yang hebat." "Jangan bodoh, Sayang. Itu kan Hattie Stubbs. Hei, Amy, sebenarnya tak baik kaubiarkan dia berkeliling seperti peragawati begitu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Amy?" seorang sahabat lain lagi meminta perhatiannya. "Ini Roger, anak Edward. Sahabatku, aku senang sekali kau telah kembali di Nasse." Poirot berjalan menjauh perlahan-lahan, lalu dengan linglung mengeluarkan satu shilling untuk membeli karcis yang memungkinkannya memenangkan seekor babi. Masih didengarnya samar-samar kata-kata, "Senang sekali kau datang." di belakangnya. Poirot jadi bertanya-tanya sendiri, apakah Nyonya Folliat menyadari bahwa dia telah benar-benar mengambil alih peran sebagai nyonya rumah, ataukah hal itu terjadi tanpa disadarinya" Petang ini dia benar-benar Nyonya Folliat pemilik Nasse House. Poirot sedang berdiri dekat tenda yang berpapan nama, 'MADAME ZULEIKA akan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi meramalkan nasib Anda dengan imbalan setengah crown.' Orang sudah mulai menyajikan teh dan di depan tenda peramal sudah tak ada antrian lagi. Poirot menundukkan kepalanya, masuk ke tenda, dan dengan rela membayar setengah crown hanya supaya dia bisa menjatuhkan dirinya di kursi dan mengistirahatkan kakinya yang terasa sakit. Madame Zuleika mengenakan mantel hitam yang besar, sehelai kerudung yang berperhiasan keemasan melilit kepalanya, dan sehelai cadar menutupi bagian bawah wajahnya sehingga agak menghalanginya mengucapkan katakatanya dengan jelas. Sebuah gelang emas yang diganduli jimat-jimat bergemerin-cing waktu dia mengambil tangan Poirot dan membacakan apa-apa yang tersirat di telapaknya - nasibnya selalu baik disertai banyak uang, dia akan berhasil dalam hubungannya dengan si cantik Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi berambut hitam, dan dia akan lolos secara ajaib dari suatu kecelakaan. "Baik-baik semua yang Anda katakan itu, Nyonya Legge. Saya harap saja akan menjadi kenyataan." "Oh," seru Peggy, "rupanya Anda mengenali saya." "Saya sudah mendapat informasi pendahuluan. Nyonya Oliver menceritakan bahwa semula Andalah yang akan menjadi korban, tetapi rencana itu dibatalkan karena Anda disuruh menjadi peramal." "Saya sebenarnya lebih suka menjadi 'mayat' itu," kata Peggy. "Akan jauh lebih menyenangkan. Semua ini kesalahan Jim Warburton. Belum jam empatkah. sekarang" Saya sudah ingin minum teh. Saya akan bebas tugas antara jam empat sampai setengah lima." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Masih sepuluh menit lagi," kata Poirot sambil melihat arlojinya yang besar dan kuno. "Maukah Anda kalau saya antarkan secangkir teh kemari?" "Jangan, Jangan! Saya ingin beristirahat. Pengap sekali di dalam tenda ini. Masih banyakkah orang menunggu?" "Tidak - saya rasa orang-orang sedang antri untuk minum teh -." "Bagus." Poirot keluar dari tenda dan langsung ditantang oleh seorang wanita untuk membayar enam pence dan menebak berat sebuah kue tart. Sebuah tenda tempat permainan lempar gelang-gelang yang dipimpin oleh seorang wanita gemuk yang keibuan, telah menggodanya untuk ikut mengadu untungnya dan bukan main sungkannya dia ketika langsung memenangkan sebuah boneka. Sambil berjalan dengan rasa malu karena harus menggendong Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi boneka itu, dia bertemu dengan Michael Weyman yang sedang berdiri termangu di luar kumpulan orang banyak, di dekat puncak jalan setapak yang menuju ke dermaga. "Kelihatannya Anda cukup bersenang-senang, M. Poirot," katanya dengan tawa mengejek. Poirot memandangi hadiahnya. "Menggelikan sekali, ya?" kata Poirot dengan murung. Tiba-tiba seorang anak kecil menangis di dekatnya. Cepat-cepat Poirot membungkuk lalu memelukkan boneka itu ke tangan anak itu. "Voila, ini untukmu." Dan air mata pun tiba-tiba berhenti mengalir. "Nah, Violet, tuan ini baik sekali, bukan" Ucapkan terima kasih -." "Lomba Aneka Busana Anak-anak!" seru Kapten Warburton melalui pengeras suara "Kelompok Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi satu - yang berumur antara tiga sampai lima tahun. Harap bersiap-siap." Poirot berjalan ke arah rumah. Dia ditabrak dengan keras oleh seorang anak muda yang sedang mundur untuk membidikkan kelapa lebih baik. Anak muda itu memandangnya dengan alis berkerut dan Poirot meminta maaf. Matanya dengan sendirinya terpaku pada aneka lukisan yang terdapat pada kemeja anak itu. Dia teringat kata-kata Sir George tentang 'kemeja kepiting'. Segala macam binatang seperti kepiting, penyu, dan monster laut seolah-olah menggeliat dan merayap di kemeja itu. Poirot mengedipkan matanya. Dia lalu disapa oleh gadis Belanda yang telah ditumpanginya sehari sebelumnya. "Rupanya kau datang juga ke keramaian ini," kata Poirot. "Mana temanmu?" "Ada, dia juga kemari petang ini. Saya belum melihatnya, tapi kami akan berangkat bersama-Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi sama naik bis yang akan berhenti di pintu gerbang jam lima lewat seperempat. Kami akan pergi ke Torquay, lalu di sana saya akan berganti bis ke Plymouth. Itu mudah." Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Kata-kata itu menjelaskan apa yang merupakan teka-teki bagi Poirot, karena gadis itu datang ke keramaian itu dengan membawa ranselnya sampai berpeluh-peluh. "Tadi pagi saya melihat temanmu itu." "Ya, benar. Dia bersama Elsa, seorang gadis Jerman, dan dia bercerita bahwa mereka telah mencoba memintas hutan untuk pergi ke sungai dan dermaga. Lalu pemilik rumah ini marah sekali dan menyuruh mereka kembali." Sambil menoleh ke tempat Sir George yang sedang memberi semangat kepada para peserta di tempat permainan lempar buah kelapa, gadis itu berkata lagi, "Tapi petang ini dia sopan sekali." Poirot bermaksud akan menjelaskan adanya perbedaan antara gadis-gadis yang melanggar perbatasan tanah orang, dengan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi gadis yang sama pula tetapi yang sekarang telah membayar karcis masuk dua shilling dan dengan demikian berhak menikmati kesenangankesenangan di Nasse House dan sekitarnya. Tetapi Kapten Warburton dengan pengeras suaranya membatalkan niat itu. Kapten itu kelihatan-nya kepanasan dan jengkel. "Anda melihat Lady Stubbs, Poirot" Ada yang melihat Lady Stubbs" Dia seharusnya menjadi juri pada Lomba Aneka Busana Anak-anak ini, tapi saya tak menemukannya di mana-mana." "Saya tadi melihatnya. Coba ya, oh - kira-kira setengah jam yang lalu. Tetapi saya lalu masuk minta diramalkan nasib saya." "Sialan perempuan itu," kata Warburton marah. "Ke mana dia menghilang" Anak-anak sudah menunggu dan kita sudah terlambat." Dia memandang ke sekitarnya. "Mana Amanda Brewis?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Nona Brewis juga tak kelihatan. "Menjengkelkan sekali," kata Warburton. "Orang harus mau bekerja sama dengan baik kalau mau mengadakan pertunjukan. Di mana Hattie, ya" Mungkin dia masuk ke rumah." Dia berlalu dengan cepat. Poirot mengarahkan langkahnya ke suatu tempat yang lapang yang dibatasi dengan tali, di mana orang sedang menyuguhkan teh dalam sebuah tenda besar. Tetapi deretan antrian panjang sekali dan dia membatalkan niatnya. Dia melihat-lihat ke stand 'barang-barang aneh' di mana seorang wanita tua hampir berhasil menjual sebuah kotak plastik tempat menyimpan leher baju kepadanya. Akhirnya dia berjalan ke luar kumpulan orang-orang itu ke Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi suatu tempat, dari mana dia bisa menyaksikan segala kegiatan dari kejauhan. Ingin benar dia tahu di mana Nyonya Oliver berada. Mendengar langkah-langkah kaki orang, dia menoleh. Seorang pria muda sedang berjalan mendaki jalan setapak dari dermaga. Pria muda itu rambutnya hitam pekat dan mengenakan pakaian berlayar yang tak ada celanya. Dia menghentikan langkahnya, kelihatan tak menyukai kesibukan yang dilihatnya. Lalu dia bercakap dengan ragu-ragu pada Poirot. "Maaf, apakah ini rumah Sir George Stubbs?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Benar." Poirot berhenti sebentar lalu membe-ranikan diri menebak, "Apakah Anda saudara sepupu Lady Stubbs?" "Saya Etienne De Sousa -." "Nama saya Hercule Poirot." Mereka saling mengangguk. Poirot menjelaskan adanya keramaian itu. Setelah dia selesai, Sir George datang dari seberang halaman berumput tempat permainan lempar kelapa, berjalan ke arah mereka. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "De Sousa" Aku senang bertemu denganmu. Hattie menerima suratmu tadi pagi. Mana kapal pesiarmu?" "Berlabuh di Helmmouth. Dari sana saya hanya berperahu motor kemari." "Mari kita cari Hattie. Dia tentu ada di suatu tempat di sini- Kau makan bersama kami nanti malam ya - aku mengharapkannya." "Terima kasih." "Bolehkah kami mengajakmu bermalam di rumah kami pula?" "Terima kasih, tapi saya akan tidur di kapal saya saja. Itu lebih mudah." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Akan lamakah kau di sini?" "Mungkin dua atau tiga hari. Tergantung keadaan." De Sousa mengangkat bahunya yang bidang. "Aku yakin Hattie akan senang sekali," kata Sir George dengan sopan. "Di mana dia, ya" Belum lama tadi aku melihatnya." Dia melihat ke sekitarnya kebingungan. "Dia seharusnya menjadi juri pada Lomba Aneka busana Anak-anak. Aku tak mengerti. Maafkan. sebentar. Akan kutanyakan pada Nona Brewis." Dia pergi bergegas. De Sousa memandanginya dari belakang. Poirot melihat kepada De Sousa. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Sudah agak lamakah Anda tak bertemu dengan sepupu Anda?" tanyanya. Yang ditanya mengangkat bahunya. "Sejak dia berumur lima belas tahun saya tak pernah melihatnya. Dia dikirim ke luar negeri-untuk bersekolah di suatu biara di Prancis. Waktu masih kecil sudah tampak bahwa dia akan tumbuh menjadi seorang wanita rupawan." Dia memandang pada Poirot dengan pandangan bertanya. "Dia memang wanita yang cantik." kata Poirot "Apakah yang itu tadi suaminya" Kelihatannya dia orang baik-baik, tapi agaknya kurang halus, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi ya" Tapi, mendapatkan suami yang cocok untuk Hattie memang sulit." Poirot diam dengan air muka mengandung tanya. Teman bicaranya tertawa. "Ah, sudah bukan rahasia. Waktu berumur lima belas tahun, otak Hattie belum lagi berkembang. Mungkin yang Anda sebut 'terbelakang'" Masih begitu jugakah dia?" "Kelihatannya begitulah," kata Poirot berhati-hati. De Sousa mengangkat bahunya lagi. "Ah, sudahlah! Untuk apa kita menuntut agar perempuan itu cerdas! Itu tak penting." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Sir George kembali dalam keadaan marah sekali, Nona Brewis menyertainya sambil berbicara dengan terengah-engah. "Saya sama sekali tak tahu di mana dia, Sir George Terakhir saya melihatnya di dekat tenda peramal. Tapi itu sekurang-kurangnya sudah dua puluh menit atau setengah jam yang lalu. Dia tak ada di rumah." "Tidakkah mungkin," Poirot menyela, "bahwa dia telah pergi untuk melihat perkembangan permainan Pelacakan Pembunuhan Nyonya Oliver itu?" Kerut alis Sir George menghilang. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Mungkin di situ dia! Begini saja. Saya tak bisa meninggalkan pertunjukanpertunjukan di sini. Saya yang bertanggung jawab. Sedang Amanda pun sibuk sekali. Jadi bisakah Anda yang pergi mencarinya, Poirot" Anda sudah tahu jalan-jalan di sini, bukan?" Tetapi Poirot belum tahu jalan-jalannya. Lalu Nona Brewis memberinya gambaran sebagai penun-tun. Nona Brewis mengambil alih pengawalan atas diri De Sousa, lalu Poirot pergi sambil bergumam seperti orang membaca mantera, "Lapangan tenis, kebun bunga camelia, bangunan berkubah, kebun pembibitan di atas, gudang kapal..." Waktu dia melewati tempat permainan lempar buah kelapa, dia merasa geli melihat Sir George melemparkan bola-bola kayu sambil tersenyum lebar mengajak gadis Italia yang tadi pagi Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi diusirnya. Jelas kelihatan bahwa gadis itu keheranan melihat perubahan sikap itu. Poirot melanjutkan perjalanannya ke lapangan tenis. Tetapi di sana tak ada seorang pun, kecuali seorang pria tua yang berpotongan tentara. Orang tua itu sedang tidur nyenyak di sebuah bangku kebun dengan menutupkan topi ke mukanya. Poirot mengarahkan langkahnya kembali ke rumah, lalu melanjutkan pencariannya ke kebun bunga camelia. Di kebun bunga itu Poirot menemukan Nyonya Oliver yang mengenakan baju berwarna ungu menyolok, sedang duduk termangu di sebuah bangku kebun. Wanita itu memberi isyarat, mengajaknya duduk di sampingnya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Baru petunjuk yang kedua," desisnya. "Saya rasa saya telah membuatnya terlalu sulit. Belum ada seorang pun yang datang." Pada saat itu seorang anak muda yang bercelana pendek dan berjakun sangat besar, memasuki kebun. Dengan pekik rasa puas dia bergegas menuju ke sebuah pohon di suatu sudut dan suatu pekik gembira lagi menunjukkan bahwa dia telah menemukan petunjuk berikutnya. Waktu melewati mereka, pemuda itu merasa bahwa sepantasnya dia menyampaikan rasa puasnya. "Banyak orang yang tak tahu tentang pohon gabus," katanya penuh keyakinan. "Petunjuk yang pertama merupakan foto yang bagus pengambilan nya, tapi saya terus tahu apa itu suatu bagian dari net tenis. Ada pula botol racun kosong dan sebuah tutup botol dari Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi gabus. Kebanyakan orang langsung mencari petunjuk mengenai botol itu - mula-mula saya sangka itu sejenis ikan haring. Bagus sekali pohon gabus ini, dan hanya ada di belahan bumi bagian ini. Saya menaruh perhatian pada tanaman dan pohon-pohon yang langka. Lalu orang harus ke mana lagi, ya?" Dia melihat ke buku catatan yang dibawanya dengan alis berkerut. "Telah saya salin petunjuk berikutnya, tapi kelihatannya tak masuk akal." Anak muda itu memandangi mereka dengan curiga. "Anda berdua ini ikut sayembara ini jugakah?" "Ah, tidak," sahut Nyonya Oliver. "Kami hanya menonton." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Oh, ya... 'When lovely woman stoops to folly-Bila wanita cantik suka berbuat kebodohan'... rasanya saya pernah mendengar kata-kata itu entah di mana." "Itu memang sebuah kutipan yang terkenal," kata Poirot. "Itu kalau kata folly berarti 'kebodohan'. Kata itu bisa juga berarti bangunan," kata Nyonya Oliver membantu. "Bercat putih - dan berpilar," tambahnya. "Nah, itu dia! Terima kasih banyak. Kata orang, Nyonya Ariadne Oliver ada juga di sini. Saya ingin minta tanda tangannya. Adakah Anda melihatnya?" "Tidak," sahut Nyonya Oliver cepat-cepat. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya ingin bertemu dengannya. Dia menulis buku yang bagus-bagus." Lalu dengan berbisik ditambahkannya, "Tapi kata orang dia sangat suka minum minuman keras." Pemuda itu cepat berlalu dan Nyonya Oliver berkata dengan marah, "Sungguh tak adil, saya hanya suka minum limun." "Tidakkah Anda sendiri tadi telah melakukan ketidakadilan yang besar dengan membantu anak muda itu ke arah petunjuk yang berikutnya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Mengingat baru dialah yang sampai kemari, saya pikir dia perlu dorongan." "Tapi Anda tak mau memberinya tanda tangan Anda." "Itu lain halnya," kata Nyonya Oliver. "Shh! Ini ada lagi beberapa orang datang." Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Tetapi mereka itu bukanlah orang-orang yang mencari petunjuk-petunjuk. Mereka adalah dua orang wanita yang telah membeli karcis masuk dan mereka bertekad untuk memanfaatkannya sebaik mungkin serta ingin melihat- lihat seluruh pelosok tempat ini. Tetapi mereka kepanasan dan merasa tak puas. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kita menyangka akan melihat kebun-kebun bunga yang cantik-cantik," kata yang seorang pada yang lain. "Tapi ini tak lain hanya pohon-pohon saja. Ini sih tak bisa disebut kebun." Nyonya Oliver menyikut Poirot dan mereka lak pergi diam-diam. "Seandainya," kata Nyonya Oliver murung, "tak seorang pun bisa menemukan mayat itu...?" "Bersabarlah, Nyonya, dan besarkanlah hati," bujuk Poirot. "Sore masih panjang." "Ya, memang," kata Nyonya Oliver yang menjadi gembira lagi. "Apalagi setelah jam setengah lima harga karcis masuk akan diturunkan menjadi separuh, jadi mungkin orang akan berbondong-bondong masuk. Mari kita pergi Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi melihat bagaimana si Marlene itu. Saya tak begitu percaya pada gadis itu. Ia tak punya rasa tanggung jawab. Saya rasa dia mungkin saja menyelinap lari. Daripada menjadi 'mayat' terus, dia pergi minum teh umpamanya. Anda kan tahu banyak orang yang tak mau kehilangan kesempatan untuk minum teh itu." Mereka berjalan terus seperti dua orang bersaha-bat, menelusuri jalan setapak di hutan. Poirot lalu mengeluarkan pendapatnya mengenai tanah milik itu. "Saya rasa jalan-jalan di sini membingungkan," katanya. "Terlalu banyak jalan setapak, dan kita tak tahu menuju ke mana jalan itu. Dan di mana-mana pohon-pohon belaka." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Anda menggerutu seperti wanita yang baru kita tinggalkan tadi." Mereka melewati bangunan berkubah, lalu berjalan ke arah sungai melalui jalan setapak yang beriku-liku. Di bawah mereka sudah tampak garis besar bangunan gudang kapal itu. Poirot berkata bahwa akan tak enak jadinya bila para pencari secara iseng masuk ke tempat kapal itu dan dengan tak disengaja menemukan mayatnya. "Semacam jalan pintas maksud Anda" Itu sudah saya pikirkan. Itulah sebabnya maka petunjuk yang terakhir sebuah kunci. Pintu itu tak bisa dibuka tanpa kunci itu. Kunci itu kunci 'Yale' namanya. Hanya bisa dibuka dari dalam." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi suatu lereng pendek yang curam menuju ke pintu bangunan itu. Bangunan itu dibuat menjorok ke sungai, dengan sebuah dermaga kecil dan sebuah tempat menyimpan kapal di bawahnya. Nyonya Oliver mengambil sebuah kunci dari saku bajunya yang tersembunyi di balik lipit baju itu, lalu membuka pintu. "Kami datang untuk menghiburmu, Marlene," katanya dengan riang sambil masuk. Dia merasa agak bersalah telah mencurigai kesetiaan gadis itu, karena Marlene sedang memainkan perannya dengan baik sekali, sebagaimana yang telah diatur dengan rapi. Dia tergeletak di lantai dekat jendela. Marlene tidak bereaksi. Dia berbaring tanpa bergerak sama sekali. Angin yang bertiup Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi lembut melalui jendela yang terbuka membalikbalikkan setumpuk buku komik yang terletak acak-acakan di meja. "Sudahlah," kata Nyonya Oliver tak sabaran. "ini kami, aku dan M. Poirot. Masih belum ada seorang pun yang menemukan petunjukpetunjuknya." Poirot mengerutkan alisnya. Dengan halus sekali didorongnya Nyonya Oliver ke samping, lalu pergi dan membungkuk di dekat gadis di lantai itu. Dia berteriak tertahan, lalu menengadah memandang Nyonya Oliver. "Yah -" katanya, "menurut Anda, apa yang mungkin telah terjadi?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Maksud Anda -" Mata Nyonya Oliver membelalak ngeri. Dicengkeramnya sebuah kursi rotan lalu dia duduk. "Apakah maksud Anda - dia kan tidak mati?" Poirot mengangguk. "Oh, ya," katanya. "Dia sudah meninggal meskipun memang belum lama." "Tapi bagaimana - ?" Poirot mengangkat ujung syal berwarna ceria yang terikat di kepala gadis itu, sehingga Nyonya Oliver bisa melihat ujung tali jemuran. "Sama benar dengan pembunuhan dalam cerita ku," kata Nyonya Oliver gemetar. "Tapi mengapa" Dan oleh siapa?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Itulah pertanyaannya," kata Poirot. Dia tak mau menambahkan bahwa Nyonya Oliver memang selalu bertanya demikian. Dan bahwa jawabannya bukanlah jawab yang telah diciptakannya, karena sang korban ternyata bukan lah istri pertama ahli atom yang berkebangsaan Yugoslavia, melainkan Marlene Tucker, seorang gadis desa berumur empat belas tahun, yang sepanjang pengetahuan orang tak punya musuh di dunia ini. Inspektur Detektif Bland duduk di balik sebuah meja di ruang kerja. Waktu dia tiba tadi, dia telah disambut oleh Sir George yang mengantarnya ke gudang kapal dan kini kembali Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi bersamanya pula ke rumahnya. Sedang di gudang kapal, suatu unit tukang foto sedang sibuk, petugas-petugas sidik jari dan petugas medis baru saja tiba. "Apakah cukup baik tempat duduk Anda?" tanya Sir George. "Cukup baik, terima kasih, Tuan." "Apa yang harus saya lakukan terhadap keramaian yang sedang berlangsung itu" Apakah harus saya ceritakan kepada para pengunjung tentang kejadian itu" Hentikan sajakah atau bagaimana?" Inspektur Bland berpikir sebentar. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Apa yang telah Anda lakukan tadi, Sir George?" tanyanya. "Saya tak mengatakan apa-apa. Ada semacam desas-desus yang sedang tersiar tentang adanya suatu kecelakaan. Tak lebih dari itu. Saya rasa belum ada yang curiga bahwa itu adalah suatu pembunuhan. "Kalau begitu untuk sementara biarkanlah begitu saja dulu," Bland memutuskan. "Saya yakin beritanya akan tersiar cepat sekali," sambungnya dengan sinis. Dia berpikir sebentar sebelum bertanya lagi, kira-kira ada berapa orang yang hadir dalam keramaian itu?" "Saya rasa ada beberapa ratus orang," jawab Sir George, "dan jumlah itu masih terus bertambah setiap saat. Orang-orang telah berdatangan dari Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi tempat yang jauh-jauh. Sebenarnya keramaian ini sangat sukses. Sialan benar kejadian itu." Inspektur Bland mengerti benar bahwa yang dimaksud sial oleh Sir George adalah pembunuhan itu dan bukan keramaiannya. "Beberapa ratus," katanya merenung, "dan siapa saja dari mereka bisa saja melakukannya." Dia mendesah. "Memang rumit sekali," kata Sir George penuh pengertian. "Tapi saya tetap tak bisa membayangkan apa alasan orang melakukannya. Luar biasa sekali peristiwa inisiapa gerangan yang ingin membunuh gadis itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Apa yang dapat Anda ceritakan tentang gadis itu" saya dengar dia anak daerah ini?" "Ya. Orang tuanya tinggal dalam salah sebuah gubuk di dekat dermaga. Ayahnya bekerja sebagai buruh di salah sebuah pertanian di sini Pertanian Paterson kalau tak salah." Kemudian ditambahkan-nya lagi, "Ibunya hadir di keramaian ini. Nona brewis - sekretaris saya bisa menceritakan segalanya lebih baik daripada saya. Nona Brewis telah mengajak perempuan itu keluar dan mengajak-nya minum teh." "Baiklah," kata Inspektur membenarkan. "Saya belum begitu mengerti peristiwa ini, Sir George. Untuk apa gadis itu berada di gudang kapal itu" Saya dengar di sini sedang berlangsung semacam permain an Pelacakan Pembunuhan atau Pencarian Harta Karun?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Sir George mengangguk. "Ya. Kami semua menyangka bahwa itu suatu gagasan yang menarik. Sekarang jadi sama sekali tak menarik lagi. Saya rasa Nona Brewis bisa menjelas kan semuanya lebih baik daripada saya. Sebaiknya saya suruh dia menemui Anda di sini, ya" Kecuali kalau masih ada yang ingin Anda ketahui lebih dulu. "Untuk sementara tidak, Sir George. Lain kali mungkin masih ada pertanyaanpertanyaan yang akan saya tanyakan pada Anda. Ada beberapa orang yang ingin saya jumpai. Anda dan istri Anda, dan orang-orang yang menemukan mayat itu. Kata orang, salah seorang di antaranya adalah pengarang wanita yang merencanakan permainan Pelacakan Pembunuhan itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Memang betul, Nyonya Oliver. Nyonya Ariadne Oliver." Inspektur mengangkat alisnya sedikit. "Oh dia?" katanya. "Pengarang yang cukup terkenal. Saya sendiri banyak membaca bukunya. "Dia sekarang sedang agak risau," kata Sir George. "tapi saya pikir itu wajar. Saya panggil dia sekarang Saya tak tahu di mana istri saya. Dia menghilang tanpa meninggalkan jejak. Mungkin ada di antara dua atau tiga ratus orang itu - tapi dia tidak akan bisa banyak bercerita pada Anda. Maksud saya mengenai gadis itu atau hal-hal semacamnya. Siapa yang ingin Anda temui dulu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya rasa Nona Brewis, sekretaris Anda, dan sesudah itu ibu gadis itu." Sir George mengangguk lalu meninggalkan kamar itu Polisi Robert Hoskins membukakannya pintu - dan setelah dia keluar, menutupnya kembali. Setelah itu tanpa ditanya dia memberikan suatu pernyataan,. yang agaknya dimaksudkan sebagai penjelasan atas beberapa ucapan Sir George tadi. "Lady Stubbs itu agak kurang... ininya," katanya sambil menunjuk dahinya. "Sebab itu suaminya tadi mengatakan bahwa dia tidak akan bisa membantu banyak. Dia itu kurang waras." "Apakah Sir George itu menikah dengan gadis setempat?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bukan. Dia orang dari negara lain. Ada yang mengatakan dia orang kulit berwarna, tapi menurut saya sendiri tidak demikian halnya." Bland mengangguk. Dia diam sejenak sambil mencoret-coreti kertas yang ada di hadapannya dengan pinsil. Kemudian dia menanyakan suatu pertanyaan yang jelas tak boleh didengar orang lain. "Menurut Anda, siapa yang melakukannya, Hoskins?" Bland beranggapan bahwa Polisi Hoskins-lah yang harus paling tahu apa yang terjadi. Hoskins adalah orang yang suka ingin tahu dan menaruh perhatian besar pada setiap orang dan segala sesuatu. Istrinya suka bergunjing, dan mengingat kedudukannya sebagai agen polisi Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi setempat, hal itu bisa memberikannya banyak informasi tentang orang-orang. "Menurut saya, pasti orang asing. Tak mungkin orang sini. Keluarga Tuckers itu orang baik-baik dan cukup dihormati. Jumlah mereka semua Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo sembilan orang. Dua di antara anak-anak perempuannya sudah menikah, seorang anak laki-lakinya masuk Angkatan Laut, yang seorang lagi sedang menjalani Tugas Wajib Militer, anak perempuan yang seorang lagi bekerja di tempat ahli tata rias rambut di Torquay, Masih ada tiga orang lagi yang kecil-kecil di rumah. dua orang laki-laki dan seorang perempuan." dia berhenti sebentar untuk mengingat-ingat. "Tak ada di antara mereka yang boleh dikatakan cerdas. Nyonya Tucker memelihara rumah tangganya dengan apik, sangat pembersih - dia anak bugsu dari sebelas bersaudara. Ayahnya yang sudah tua tinggal bersamanya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Bland menerima informasi itu tanpa menyela, Menurut istilah Hoskins sendiri, apa yang sudah diceritakannya itu adalah garis besar dari kedudukan dan keadaan keluarga Tucker. "Sebab itu saya berpendapat, pasti orang asing, Hoskins melanjutkan. "Salah seorang di antara mereka yang menginap di Wisma di Hoodown itu Ada yang aneh-aneh memang di antara mereka-dan banyak yang telah terjadi. Bapak pasti tercengang kalau Bapak tahu apa yang saya lihat mereka lakukan di semak-semak atau di hutan! Sama benar dengan apa yang terjadi di dalam mobil-mobil yang terparkir di Common." Polisi Hoskins memang seorang yang benarbenar ahli dalam hal 'peristiwa sex'. Dia banyak bercerita tentang hal itu bila dia sedang bebas tugas dan minum-minum di Bar Bull & Bear. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kurasa dalam hal ini tak ada kejadian seperti itu kata Bland. "Dokter tentu akan segera menceritakan nya pada kita setelah dia selesai memeriksa." "Benar, Pak, hal itu akan tergantung padanya. Tapi saya tetap berpendapat bahwa kita tak bisa Menyangka apa-apa tentang orangorang asing. setiap saat mereka bisa saja menjadi jahat." Inspektur Bland mendesah sambil berpikir bahwa segala sesuatu tidaklah mudah. Mudah saja Hoskins menimpakan kesalahan pada 'orang-orang asing'. pintu terbuka dan dokter masuk. "Saya sudah menjalankan tugas saya," katanya. "Apakah mayat itu akan diangkat sekarang" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Perlengkapan-perlengkapan lain sudah dibereskan." "Sersan Cottrell yang akan mengurusnya," kata Bland. "Lalu, Dokter, apa yang Anda temukan?" "Sangat sederhana dan jelas," kata dokter itu. "Tak ada komplikasi apa-apa. Dia dijerat dengan seutas tali jemuran. Tak ada yang lebih sederhana dan lebih mudah. Tak ada perlawanan atau semacamnya sebelumnya. Menurut saya anak itu tak menyadari apa yang sedang terjadi." "Adakah tanda-tanda kekerasan?" "Tidak ada. Tak ada kekerasan, perkosaan, atau gangguan-gangguan lain." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kalau begitu tak bisa disebut kejahatan sex?" "Menurut saya tak bisa." Kemudian dokter itu menambahkan, "Menurut saya gadis itu tidak begitu menarik." "Apakah dia suka pada anak laki-laki?" Bland mengajukan pertanyaan itu pada Polisi Hoskins. "Saya rasa anak laki-laki tidak akan begitu tertarik padanya," kata Hoskins, "meskipun gadis itu mungkin menginginkannya." "Ya, mungkin," Bland membenarkan. Pikirannya melayang ke tumpukan buku-buku komik di gudang kapal dan tulisan-tulisan iseng di tepinya seperti, 'Johnny pacaran dengan Kate' Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi atau 'Georgie Porgie suka mencium orang-orang yang lewat di hutan'. Orang bisa mendapatkan anggapan yang salah melihat tulisan-tulisan itu, pikirnya. Namun tak ada tandatanda adanya unsur sex pada kematian Marlene Tucker itu. Meskipun tentu mungkin saja.... Selalu ada penjahat-penjahat yang aneh - orang-orang dengan nafsu untuk membunuh, yang mengkhusus-kan diri pada korban-korban wanita yang belum dewasa. Salah seorang di antaranya mungkin berada di belahan bumi ini dalam musim libur seperti ini. Dia hampir yakin bahwa itulah soalnya - karena kalau bukan itu dia benar-benar tak bisa menemukan alasan kejahatan itu. "Bagaimanapun juga," pikirnya, "kita baru berada di tahap awal. Sebaiknya kutunggu dulu apa yang akan diceritakan orang-orang itu padaku." "Bagaimana dengan jam kematiannya?" tanyanya. Dokter melihat jamnya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Sekarang setengah enam," katanya. "Katakanlah saya memeriksanya tadi kira-kira jam lima lewat dua puluh- waktu itu sudah satu jam dia meninggal. itu perhitungan secara kasar. Pokoknya antara jam empat dan empat lewat empat puluh. Anda akan saya beri tahu bila ada sesuatu yang baru setelah kami lakukan bedah mayat." Lalu ditambahkannya lagi. "Anda akan mendapatkan laporan lengkap dengan kata-kata yang panjang-lebar sebagaimana biasanya. Saya harus pergi sekarang. Saya harus memeriksa beberapa pasien." Dia meninggalkan kamar itu dan Inspektur Bland pun lalu menyuruh Hoskins memanggil Nona Brewis. Semangatnya agak bertambah ketika Nona Bewis masuk. Dia segera melihat bahwa wanita itu adalah pekerja yang trampil. Dia pasti akan mendapatkan jawaban-jawaban Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi yang jelas, waktu yang tepat, dan tidak akan ada yang didasarkan atas pikiran yang kacau. "Nyonya Tucker ada di kamar tamu saya," kata Nona Brewis sambil duduk. "Telah saya sampaikan berita itu padanya dan telah saya beri dia minum teh. dia sedih dan kacau sekali. Itu wajar. Dia ingin melihat mayatnya, tapi saya katakan lebih baik tidak. Tuan Tucker akan pulang kerja jam enam dan akan menyusul istrinya kemari. Saya sudah menyuruh orang-orang untuk melihat kalaukalau dia sudah pulang dan membawanya kemari bila dia tiba. anak-anak mereka yang lebih kecil masih di keramaian. Ada orang yang saya suruh mengawasi mereka." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bagus sekali," kata Inspektur Bland memuji, "saya rasa sebelum saya bertemu dengan Nyonya Tucker, saya ingin mendengar keterangan Anda dan Lady Stubbs." "Saya tak tahu di mana Lady Stubbs," kata Nona Brewis getir. "Mungkin dia telah merasa bosan akan keramaian dan pergi entah ke mana, tapi saya rasa dia tidak akan bisa memberikan keterangan lebih jelas daripada saya. Apa sebenarnya yang ingin Anda ketahui?" "Pertama-tama saya ingin tahu sampai hal yang sekecil-kecilnya mengenai permainan Pelacakan Pembunuhan itu, dan bagaimana Marlene Tucker itu sampai terlibat di dalamnya." "Itu mudah sekali." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Dengan jelas dan terperinci Nona Brewis menjelas kan tentang gagasan permainan Pelacakan Pembu nuhan itu sebagai daya tarik yang besar pada keramaian itu - tentang diikutsertakannya Nyonya Oliver, pengarang yang terkenal itu, untuk mengatur soal itu serta garis besar tentang jalan ceritanya secara ringkas. "Semula," Kata Nona Brewis memulai penjelasan nya, "Nyonya Alec Legge yang akan dijadikan korban." "Nyonya Alec Legge?" tanya Inspektur. Polisi Hoskins menyela untuk memberikan penjelasan. "Dia dan suaminya mendiami Lawders' Cottage yang berwarna merah muda di dekat Mill Creek Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi itu, Mereka datang sebulan yang lalu. Mereka menyewa rumah itu untuk dua atau tiga bulan." "Oh. Lalu kata Anda tadi, mula-mula Nyonya Legge yang akan dijadikan korban. Mengapa hal itu berubah?" "Pada suatu malam Nyonya Legge meramalkan nasib kami semua. Dia begitu pandai meramal sehingga diputuskan untuk membuka tenda ramalan pula sebagai salah satu daya tarik. Nyonya Legge disuruh mengenakan pakaian orang timur dan menjadi Madame Zuleika yang akan meramalkan nasib orang-orang dengan bayaran setengah crown sekali ramal. Saya rasa itu tidak melanggar hukum, bukan, Inspektur" Maksud saya, hal semacam itu biasa diadakan di keramaian-keramaian semacam ini." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Inspektur Bland tersenyum kecil. "Ramal-meramal dan bermacam-macam undian tidak selalu dipandang sebagai suatu pelanggaran besar, Nona Brewis," katanya. "Tapi sekali-sekali kami harus bertindak untuk eh - memberikan contoh." "Tapi biasanya Anda bersikap luwes, bukan" Jadi begitulah keadaannya. Nyonya Legge bersedia membantu kami dengan jalan itu dan kami pun lalu harus mencari orang lain untuk menjadi 'mayat' itu. Pramuka setempat membantu kami dalam keramaian ini dan saya rasa seseorang menyarankan agar salah seorang pramuka saja yang menggantikannya." "Siapa tepatnya yang menyarankan itu, Nona Brewis?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya benar-benar tak tahu.... Saya rasa mungkin Nyonya Masterton, istri anggota Dewan Perwakilan setempat. Atau mungkin pula Kapten Warburton.... Saya benar-benar tak yakin. Pokoknya ada orang yang menyarankan." "Adakah alasan, mengapa justru gadis itu yang dipilih?" "Ti - tidak, saya rasa tak ada. Orang tuanya menyewa rumah milik Sir George, dan ibunya, Nyonya Tucker, kadang-kadang datang untuk membantu di dapur. Saya tak begitu tahu mengapa kami lalu memutuskan anaknya yang harus menggantikan. Mungkin nama anak itu yang mula-mula muncul dalam pikiran Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi seseorang. Kami minta padanya dan kelihatannya dia senang melakukannya." "Pastikah dia suka melakukannya?" "Oh ya, saya rasa dia malah merasa mendapat kehormatan. Dia gadis yang dungu sekali. Dia tidak akan bisa memainkan suatu peranan atau semacamnya. Tapi yang ini mudah sekali, dan dia merasa telah terpilih dari sekian banyak anak yang lain, jadi dia senang." "Apa sebenarnya yang harus dilakukannya?" "Dia harus berada di dalam gudang kapal. Bila dia mendengar seseorang mendekati pintu, dia harus berbaring di lantai, melilitkan tali ke lehernya, dan berpura-pura mati." Nada bicara Nona Brewis tenang dan tegas. Kenyataan bahwa gadis yang harus berpura-pura mati, yang kemudian kedapatan benar-benar Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi meninggal, agaknya tidak menyentuh perasaannya. "Memang membosankan bagi gadis itu untuk menghabiskan waktunya petang itu dengan cara demikian, padahal sebenarnya dia bisa berada di keramaian itu," kata Inspektur Bland. "Saya rasa begitulah," kata Nona Brewis. "Tapi orang tak bisa memperoleh semua yang disukainya bukan" Apalagi Marlene memang suka menjadi mayat itu. Hal itu membuatnya merasa dirinya penting. Dia diberi setumpuk buku-buku komik untuk menghibur dirinya." "Dan adakah sesuatu untuk dimakannya?" tanya Inspektur. "Saya lihat ada sebuah baki di sana dengan sebuah piring dan sebuah gelas." "Oh ya, dia diberi sepiring besar kue manis dan minuman sari buah raspberry. Saya sendiri yang mengantarkannya tadi." Bland mendadak mengangkat mukanya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Anda yang mengantarkannya padanya" Kapan?" "Kira-kira pertengahan petang tadi." "Tepatnya jam berapa" Ingatkah Anda?" Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Nona Brewis berpikir sebentar. "Coba, ya. Lomba Aneka Busana Anak-anak dinilai, agak terlambat - Lady Stubbs tak dapat ditemukan, tapi Nyonya Folliat menggantikannya - jadi itu sudah beres.... Kemudian kira-kira jam empat lewat lima - saya rasanya yakin akan hal itu - saya mengambil kue dan minuman sari buah itu." "Lalu Anda sendiri yang mengantarkannya ke gudang kapal itu. Jam berapa Anda tiba di sana?" "Perjalanan ke gudang kapal itu makan waktu kira-kira lima menit - jadi saya rasa kira-kira jam empat lewat seperempat." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dan pada jam empat lewat seperempat itu Marlene Tucker masih hidup dan sehat-sehat saja?" "Tentu," kata Nona Brewis, "dan dia bahkan ingin sekali tahu bagaimana kemajuan orang-orang dalam Pelacakan Pembunuhan itu. Tapi saya tak dapat menceritakannya padanya". Saya terlalu sibuk dengan pertunjukan sampingan di halaman, tapi saya tahu bahwa banyak orang yang menyatakan ikut serta. Setahu saya, dua atau tiga puluh orang. Mungkin juga jauh lebih banyak." "Bagaimana keadaan Marlene waktu Anda tiba di gudang kapal?" "Baru saja saya ceritakan." "Bukan, bukan itu maksud saya. Maksud saya, apakah dia sedang berbaring di lantai dan berpura-pura mati waktu Anda membuka pintu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ah, tidak," kata Nona Brewis, "karena saya memanggilnya sebelum saya tiba di sana. Jadi dia membukakan pintu dan saya membawa masuk baki lalu meletakkannya di atas meja." "Jam empat lewat seperempat," kata Bland, sambil menulis. "Marlene Tucker masih hidup dan sehat-sehat saja. Saya yakin Anda tentu maklum, Nona Brewis, bahwa itu penting. Yakin benarkah Anda akan waktu-waktu yang Anda sebutkan tadi?" "Tak mungkin saya benar-benar yakin karena saya tidak melihat arloji saya, tapi saya melihatnya sebentar sebelumnya dan kira-kira jam sekian itulah tadi." Dia tiba-tiba mulai menyadari secara samar-samar apa maksud inspektur itu, sebab itu dia lalu menambahkan, "Apakah maksud Anda bahwa segera setelah itu -" "Tidak lama setelah itu, Nona Brewis." "Ya, Tuhan," kata Nona Brewis. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ucapan itu tak banyak menyatakan hatinya, namun cukup jelas bahwa Nona Brewis merasa cemas dan kuatir. "Lalu, Nona Brewis, dalam perjalanan Anda ke gudang kapal dan dalam perjalanan Anda kembali ke rumah, adakah Anda bertemu atau melihat seseorang di sekitar gudang kapal itu?" Nona Brewis mengingat-ingat. "Tidak," katanya, "saya tidak bertemu siapa-siapa. Tentu mungkin saja ada, sebab daerah ini bebas untuk siapa saja petang ini. Tapi -pada umumnya orang-orang lebih suka berada di sekitar halaman berumput di mana ada permainan sampingan dan sebagainya. Mereka suka pergi ke sekitar kebun sayuran dan tempat penyemaian, tapi saya rasa mereka tidak akan masuk ke daerah hutan. Dalam keramaian seperti ini orang lebih suka berkelompokkelompok - bukan begitu, Inspektur" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Inspektur menjawab bahwa mungkin memang demikian halnya. "Tunggu," kata Nona Brewis yang tiba-tiba teringat akan sesuatu, "saya rasa ada orang di bangunan berkubah itu." "Bangunan berkubah?" "Ya, sebuah bangunan seperti kuil yang bercat putih. Baru setahun atau dua tahun ini dibangun. Tempatnya di sisi sebelah kanan jalan setapak kalau kita menuju ke gudang kapal. Ada orang di sana. Saya rasa sepasang muda-mudi yang sedang bercintaan. Ada orang yang tertawa, lalu seseorang berkata, "Sstt." "Tak tahukah Anda, siapa pasangan yang sedang bercintaan itu?" "Saya tak tahu. Dari jalan setapak itu kita tak bisa melihat bagian depan kubah. Sedang sisi-sisi dan bagian belakangnya tertutup." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Inspektur berpikir beberapa saat, tetapi agaknya baginya pasangan di dalam kubah itu siapa pun mereka - tidak penting. Sebaiknya mencari tahu siapa mereka itu, karena mungkin mereka melihat seseorang yang menuju ke atau kembali dari gudang kapal. "Lalu tak adakah orang lain di jalan setapak itu" sama sekali tak adakah?" desaknya. "Saya tahu benar apa maksud pertanyaan Anda itu," kata Nona Brewis. "Tapi saya hanya bisa meyakinkan Anda bahwa saya tidak melihat siapa pun. Tapi Anda tentu maklum, bahwa saya tak perlu melihat siapa-siapa. Maksud saya, kalau pun ada seseorang di jalan setapak itu dan dia tak ingin saya melihatnya, sangatlah mudah baginya untuk me-nyelinap dan bersembunyi di balik semak-semak rhododendron. Jalan-jalan setapak itu di kedua belah sisinya dibatasi oleh semak-semak dan pohon-pohon rhododendron." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Inspektur Bland beralih ke pertanyaan lain. "Adakah sesuatu yang Anda ketahui tentang gadis itu sendiri, yang bisa membantu kita?" tanyanya. "Saya sama sekali tak tahu apa-apa tentang dia, kata Nona Brewis. "Saya rasa saya tak akan pernah berbicara dengan dia kalau tidak dalam urusan ini. Dia salah seorang gadis yang pernah saya lihat di sekitar, tempat ini - saya cuma mengenal wajahnya saja." "Tapi Anda tak tahu apa-apa tentang dia- tak adakah apa-apa yang bisa membantu?" "Saya tak bisa membayangkan suatu alasan mengapa seseorang ingin membunuhnya," kata Nona Brewis. "Saya bahkan yakin bahwa hal itu tak mungkin terjadi. Saya hanya bisa menduga bahwa ada orang yang kurang waras yang berpikiran, karena dia disuruh menjadi korban, lalu tergoda untuk menjadikannya korban sungguhan. Tapi itu pun kedengarannya terlalu dicari-cari dan tak masuk akal." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Bland mendesah. "Yah," katanya, "saya rasa sebaiknya saya sekarang menemui ibunya saja." Nyonya Tucker seorang wanita kurus, beraut muka runcing, berambut pirang kaku, dan hidung nya tajam. Matanya merah karena menangis, tetapi kini dia sudah tenang dan sudah siap untuk menjawab pertanyaanpertanyaan Inspektur. "Rasanya hal itu tak pantas sampai terjadi," katanya. "Kejadian seperti itu hanya kita baca dalam surat-surat kabar, tapi bahwa hal itu sampai terjadi atas diri anak kami Marlene -" "Saya turut bersedih sedalam-dalamnya," kata Inspektur Bland dengan halus. "Yang saya inginkan dari Anda adalah agar Anda mengingat sebisa mungkin dan mengatakan pada saya kalau-kalau ada orang yang punya alasan untuk menyakiti gadis itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya sudah mengingat-ingatnya," kata Nyonya Tucker - dia tiba-tiba terisak. "Saya memeras otak terus, tapi tidak mendapatkan jawabnya. Kadang-kadang Marlene memang bertengkar dengan gurunya di sekolah, juga sekali-sekali bertengkar dengan teman-temannya laki-laki maupun perempuan, tapi tak pernah sampai hebat. Tak ada orang yang benar-benar membencinya, dan tak seorang pun yang mungkin ingin berbuat tak baik atas dirinya." "Tak pernahkah dia.berbicara pada Anda tentang seseorang musuhnya?" "Si Marlene itu memang sering kacau bicaranya, tapi tak pernah mengenai permusuhan. Tak lain soal bersolek, tata rambut, dan mukanya akan diapakannya. Anda kan tahu bagaimana gadisgadis. Ayahnya sudah mengatakan bahwa dia masih jauh terlalu muda untuk memakai lipstik dan segala tetek-bengek itu, demikian pula saya. Tapi justru itulah yang dilakukannya setiap kali dia mempunyai uang. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Membeli wangi-wangi dan lipstik, lalu menyembunyikannya." Bland mengangguk. Tak ada sedikit pun dari keterangan itu yang bisa membantunya. Seorang gadis remaja tanggung yang agak bodoh, kepalanya penuh dengan bintangbintang film dengan segala gemerlapannya dan beratus-ratus gadis semacam Marlene. "Entah apa kata ayahnya nanti," kata Nyonya Tucker. "Dia akan datang setiap saat, dengan harapan akan bersenang-senang. Dia pandai sekali melempar buah kelapa dengan bola kayu." Dia tiba-tiba berhenti dan terisak-isak lagi. "Kalau menurut saya," katanya lagi, "tentu salah seorang dari orang-orang asing yang tak beres, yang menginap di wisma itu. Kita tak pernah bisa mempercayai orang-orang asing itu. Kebanyakan pandai bermulut manis, lalu Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi kemeja yang mereka pakai tak masuk akal. Kemeja yang berlukisan gadis-gadis yang berpakaian renang. Dan semuanya berjemur tanpa kemeja sama sekali. Itu semua bisa menjadi sumber kesulitan, kata orang!" Sambil meratap terus Nyonya Tucker dituntun keluar dari kamar itu oleh Hoskins. Dalam berpikir sendiri Bland berkesimpulan bahwa tuduhan orang-orang setempat adalah tuduhan yang termudah dan tertua, yaitu menjatuhkan semua kesalahan pada orang asing setiap kali ada kejadian yang menyedihkan. "Perempuan itu tajam kata-katanya," kata Hoskins waktu dia kembali. "Suka mencari-cari kesalahan suaminya dan membentak ayahnya yang sudah tua itu, Saya yakin sekali, dia pasti mencerca gadis itu dan sekarang dia menyesal. Meskipun sebenarnya gadis-gadis tak peduli apa yang dikatakan padanya. Kata-kata itu hanya masuk ke telinga kanannya dan keluar dari telinga kirinya saja." Inspektur Bland memotong Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi penjelasan-penjelasan Hoskins itu, lalu menyuruhnya memanggil Nyonya Oliver. Inspektur itu agak terperanjat melihat Nyonya oliver. Dia tak menyangka akan melihat seseorang yang berpakaian begitu menyolok, dengan warna ungu yang begitu nyala - dan tidak pula menyangka akan melihat dia dalam keadaan sekacau itu. "Saya merasa kacau sekali," kata Nyonya Oliver sambil menghempaskan dirinya ke dalam sebuah kursi di hadapan Inspektur, hingga kelihatannya seperti semacam puding berwarna ungu yang Teronggok. "KACAU-BALAU," katanya sekali lagi menekankan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Inspektur berdehem-dehem yang dapat ditafsirkan menjadi dua arti, tetapi Nyonya Oliver berbicara terus. "Anda tahu, ini merupakan 'pembunuhan' saya, Saya yang merencanakannya!" Sesaat Inspektur Bland terkejut dan menyangka bahwa Nyonya Oliver menuding dirinya sendiri yang melakukan kejahatan itu. "Saya tak habis pikir mengapa saya menginginkan istri ahli atom Yugoslavia yang menjadi korban, kata Nyonya Oliver, sambil membelai rambut yang bertata hebat itu. Sikapnya memberikan kesan bahwa dia agak mabuk. "Benar-benar goblok saya Sebenarnya bisa saja saya merencanakan tukang kebun yang kurang cerdas - tentu sama sekali tidak akan begini jadinya, karena kebanyakan laki-laki bisa membela diri. Kalaupun mereka tak bisa menjaga diri sendiri, saya masih juga tidak terlalu menyesal karena laki-laki memang seharusnya bisa menjaga dirinya sendiri. Tak Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi ada orang yang peduli kalau laki-laki terbunuh maksud saya, yang peduli paling-paling istri mereka atau pacar atau anak mereka serta Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo sanak keluarganya." Pada saat itu Inspektur menaruh curiga yang tak sepantasnya atas diri Nyonya Oliver. Hal itu dikuatkan oleh bau minuman keras yang tercium olehnya. Dalam perjalanan mereka ke rumah tadi Hercule Poirot dengan tegas menganjurkan agar sahabatnya itu minum obat shock yang manjur itu. "Saya tidak gila dan saya tidak mabuk," kata Nyonya Oliver yang dengan firasatnya telah menangkap pikiran inspektur itu, "meskipun saya yakin Anda percaya kata-kata orang yang mengatakan bahwa saya banyak sekali minum minuman keras, dengan menambahkan bahwa semua orang berkata begitu." "Orang yang mana?" tanya Inspektur, pikirannya melayang pada tukang kebun yang tadi diperkenalkan secara tak terduga ke dalam Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi kisah pembunuhan itu dan kemudian beralih pada perkenalan selanjutnya dengan laki-laki sembarangan. "Orang yang mukanya berbintik-bintik hitam dan berlogat Yorkshire," kata Nyonya Oliver. "Tapi seperti saya katakan tadi, saya tidak mabuk dan saya tidak gila. Saya hanya merasa risau. Benar-benar RISAU," ulangnya dengan memberikan tekanan, seolah-olah katakata itu ditulis dengan huruf besar. "Hal itu memang menyedihkan sekali, Nyonya," kata Inspektur. "Yang buruknya lagi," sambung Nyonya Oliver, "gadis itu ingin menjadi korban dari orang yang gila sex, dan sekarang saya rasa dia - ah, entahlah." "Tapi tak ada bukti-bukti adanya perbuatan orang yang gila sex," kata Inspektur. "Tak adakah?" tanya Nyonya Oliver. "Yah, syukurlah. Atau... entahlah. Mungkin hal itu Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi justru diingininya. Tapi bila orang itu tidak gila sex, lalu mengapa ada orang ingin membunuhnya, In-spektur?" "Saya berharap," kata Inspektur, "bahwa Anda akan bisa membantu saya dalam hal itu." Jelas bahwa Nyonya Oliver telah menyinggung soal yang sangat penting, pikirnya. Mengapa seseorang ingin membunuh, Marlene" "Saya tak bisa membantu Anda," kata Nyonya Oliver. "Saya tak bisa membayangkan siapa yang mungkin melakukannya. Atau sekurang-kurangnya, saya bisa berprasangka - saya bisa mengkhayalkan apa saja! Itulah sulitnya dengan saya. Sekarang saja-pada saat ini - saya sudah bisa mengkhayalkan beberapa hal. Saya bahkan bisa membuatnya agar kelihatan seperti benar. Maksud saya, bisa saja dia dibunuh oleh orang yang suka membunuh anak-anak gadis (tapi itu terlalu mudah) - dan apalagi kebetulan sekali Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi orang yang suka membunuh anak-anak gadis itu berada dalam keramaian hari ini. Lalu bagaimana dia tahu bahwa Marlene berada di gudang kapal itu" Atau mungkin gadis itu mengeta-hui tentang rahasia cinta seseorang, atau mungkin dia telah melihat seseorang yang menguburkan mayat malam hari, mungkin pula dia telah mengenali seseorang yang selama ini menyembunyikan dirinya - atau mungkin dia telah mencium rahasia tentang tempat tersembunyinya harta karun selama perang Atau seseorang di perahu telah melemparkan seseorang ke dalam sungai dan gadis itu melihatnya dari jendela gudang kapal - atau dia bahkan telah menemukan suatu pesan yang amat penting, tertulis dengan kode rahasia dan dia sendiri tak tahu apa itu." "Sudah!" Inspektur mengangkat tangannya. Kepalanya pusing. Nyonya Oliver berhenti dengan patuh. Kelihatan-nya dia masih akan melanjutkan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi khayalan-khayalan-nya itu beberapa lama lagi, meskipun Inspektur menduga bahwa wanita itu bisa saja telah memper-hitungkan segala kemungkinan. Dari banyak bahan yang telah dikemukakan padanya, dia menangkap satu hal. "Apa maksud Anda, Nyonya Oliver, dengan orang di perahu' itu" Apakah Anda sekedar membayangkan ada seseorang dalam perahu?" "Ada orang yang memberi tahu saya bahwa dia akan datang naik perahu motor," kata Nyonya Oliver. "Saya tak ingat siapa dia. Sedang orang yang datang naik perahu motor itu adalah orang yang menjadi bahan pembicaraan kami pada waktu sarapan," tambahnya. "Sudahlah," Inspektur berbicara dengan nada meminta. Selama ini dia tak punya bayangan bagaimana pengarang-pengarang cerita-cerita detektif itu. Dia tahu bahwa Nyonya Oliver telah menulis lebih dari empat puluh buku. Kini dia heran sekali, mengapa wanita itu tidak menulis seratus empat puluh buku. Dia lalu mengajukan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi suatu pertanyaan yang menghendaki jawaban tegas, "Apa maksud Anda dengan seseorang pada waktu sarapan dan akan datang naik perahu motor?" "Orang itu bukannya datang naik perahu motor pada waktu sarapan," kata Nyonya Oliver. "Dia naik kapal pesiar. Ah, bukan itu maksud saya. Ceritanya, ada sepucuk surat." "Nah, mana ini yang benar?" tanya Bland. "Sebuah kapal pesiar atau sepucuk surat?" "Sepucuk surat," kata Nyonya Oliver, "ditujukan pada Lady Stubbs. Dari seorang sepupunya yang naik kapal pesiar. Dan Lady Stubbs lalu ketakutan," katanya mengakhiri ceritanya. "Ketakutan" Takut apa?" "Saya rasa ketakutan pada orang itu," kata Nyonya Oliver. "Semua orang bisa melihatnya. Dia takut sekali pada laki-laki itu dan dia tak ingin laki-laki itu datang, dan saya rasa itulah sebabnya Lady Stubbs sekarang bersembunyi." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bersembunyi?" tanya Inspektur. "Ya, dia tak ada di mana-mana," kata Nyonya Oliver. "Semua orang sedang mencarinya. Saya rasa dia bersembunyi karena dia ketakutan dan tak mau bertemu dengan laki-laki itu." "Siapa laki-laki itu?" tanya Inspektur. "Sebaiknya Anda tanyakan pada M. Poirot," kata Nyonya Oliver. "Karena dialah yang tadi berbicara dengan laki-laki itu, sedang saya tidak. Namanya Esteban - eh, bukan, bukan itu. Itu nama dalam buku cerita saya. De Sousa, itulah namanya. Etienne De Sousa." Tetapi Inspektur menangkap sebuah nama lain. "Siapa kata Anda tadi?" tanyanya. "M. Poirot?" "Ya. Hercule Poirot. Dia ada bersama saya waktu menemukan mayat itu." "Hercule Poirot...Saya jadi ingin tahu. Mungkinkah orang itu" Seorang berkebangsaan Belgia, seorang pria kecil yang kumisnya besar?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kumis yang besar sekali," Nyonya Oliver membenarkan. "Benar. Kenalkah Anda padanya?" "Sudah bertahun-tahun yang lalu saya bertemu dengan dia. Saya masih muda dan waktu itu baru berpangkat sersan." "Apakah Anda bertemu dengan dia pada suatu perkara pembunuhan?" "Ya. Apa dibuatnya di sini?" "Dia diminta menyampaikan hadiah-hadiah," sahut Nyonya Oliver. Dia bimbang sebentar sebelum memberikan jawaban itu, tetapi hal itu tak disadari oleh Inspektur. "Dan dia bersama Anda waktu Anda menemukan mayat itu," kata Bland. "Hm, saya ingin berbicara dengan dia." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya panggilkan dia?" Dengan penuh harapan Nyonya Oliver mengumpulkan roknya yang lebar, yang berwarna ungu itu. "Tak ada lagikah yang bisa Anda tambahkan, Nyonya" Tak ada lagi yang menurut Anda bisa membantu kami?" "Saya rasa tak ada lagi," kata Nyonya Oliver. "Saya tak tahu apa-apa lagi. Seperti sudah saya katakan, bisa saja saya mengkhayalkan alasan-alasan -" Inspektur memotong bicaranya itu. Tak ingin lagi dia mendengarkan penyelesaianpenyelesaian khayalan Nyonya Oliver. Terlalu membingungkan. "Terima kasih banyak, Nyonya," katanya singkat. "Saya akan berterima kasih sekali pada Anda bila Anda meminta M. Poirot datang kemari dan berbicara dengan saya." Nyonya Oliver meninggalkan kamar itu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Siapa M. Poirot itu, Pak?" tanya Polisi Hoskins penuh ingin tahu. "Orangnya menyolok sekali," kata Inspektur Bland. "Dia seperti pelawak panggung Prancis, tapi dia sebenarnya orang Belgia. Tapi meskipun dia orang aneh, dia cerdas sekali. Tentu dia sudah agak berumur sekarang." "Bagaimana dengan De Sousa?" tanya polisi itu. "Apakah menurut Bapak ada sesuatu dalam hal itu?" Inspektur Bland tidak mendengar pertanyaan itu. Dia merasa matanya baru terbuka meskipun sudah beberapa kali dikatakan padanya. Sekarang dia baru mulai menyadarinya. Mula-mula Sir George yang kelihatan jengkel dan cemas. "Istri saya agaknya menghilang. Saya tak dapat membayangkan ke mana dia." Kemudian Nona Brewis dengan sikapnya yang meremehkan "Lady Stubbs tak bisa ditemukan. Mungkin dia sudah bosan pada pertunjukanKoleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi pertunjukan." Dan yang terakhir ini, Nyonya Oliver, dengan teorinya bahwa Lady Stubbs sedang bersembunyi. "Eh" Apa?" tanyanya bengong. Hoskins meneguk liurnya. "Saya tadi bertanya, Pak, apakah menurut Bapak ada sesuatu yang bisa memberikan petunjuk pada orang yang bernama De Sousa itu?" Jelas bahwa Hoskins merasa gembira karena sekarang telah ada seorang orang asing - dan bukan orang-orang asing dalam kelompok besar - yang terlibat dalam perkara ini. Tetapi pikiran Inspektur Bland tertuju ke arah lain. "Aku memerlukan Lady Stubbs," katanya tegas. "Panggil dia. Bila tak ada, cari sampai dapat." Hoskins tampak keheranan, tetapi dengan patuh dia meninggalkan kamar itu. Dia berhenti di ambang pintu dan mundur sedikit untuk Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi memberi jalan masuk pada Hercule Poirot. Sebelum dia menutup pintu kamar itu, dia menoleh lagi penuh rasa ingin tahu. "Saya rasa Anda pasti tidak ingat pada saya, M. Poirot," kata Bland sambil berdiri dan mengulurkan tangannya. "Tentu saya ingat," kata Poirot. "Anda adalah coba beri saya waktu sebentar, sebentar saja. Sersan muda itu - Sersan, Sersan Bland yang saya temui empat belas - ah, tidak lima belas tahun yang lalu" "Benar sekali. Bukan main ingatan Anda!" "Sama sekali tidak. Kalau Anda ingat pada saya, mengapa saya tak harus ingat pada Anda pula?" Sulit sekali untuk melupakan Hercule Poirot, pikir Band, bukan saja karena alasan-alasan yang terpuji. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Yah, sekali lagi diharapkan Anda membantu dalam suatu perkara pembunuhan, M. Poirot," katanya. "Anda benar," kata Poirot. "Saya dipanggil kemari untuk membantu." "Dipanggil untuk membantu?" Bland tampak heran. Poirot cepat menambahkan, "Maksud saya, saya dipanggil kemari untuk memberikan hadiah-hadiah sehubungan dengan permainan Pelacakan Pembunuhan ini." "Begitulah cerita Nyonya Oliver pada saya tadi." "Tak ada lagikah yang lain yang diceritakannya?" tanya Poirot tak acuh. Dia ingin tahu apakah Nyonya Oliver telah memberikan bayangan pada Inspektur Bland tentang alasan yang sebenarnya, mengapa Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo wanita itu berkeras agar Poirot datang ke Devon. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tidak mengatakan apa-apa lagi pada saya" Tak henti-hentinya dia menceritakan macam-macam pada saya. Semua alasan yang masuk akal maupun yang tak masuk akal mengenai pembunuhan gadis itu. Dia membuat kepala saya pusing. Huh! Hebat benar daya khayalnya!" "Dia mencari nafkah dengan daya khayalnya itulah, mon ami," kata Poirot dengan nada datar. "Dia menyebutkan seorang laki-laki yang bernama De Sousa - apakah itu khayalannya pula?" "Bukan, itu benar-benar suatu kenyataan." "Ada lagi sesuatu, tentang sepucuk surat pada waktu sarapan, sebuah kapal pesiar, dan datang naik perahu motor. Saya tak tahu ujung-pangkalnya." Poirot lalu memberikan penjelasan. Diceritakan nya tentang kejadian di meja makan waktu Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi sarapan, tentang surat itu, dan sakit kepala Lady Stubbs. "Kata Nyonya Oliver, Lady Stubbs ketakutan. Apakah menurut Anda dia memang ketakutan?" "Dia memang memberikan kesan demikian." "Takut pada sepupunya itu" Mengapa?" Poirot mengangkat pundaknya. "Saya pun tak mengerti. Lady Stubbs hanya berkata bahwa laki-laki itu jahat. Anda tentu sudah tahu bahwa Lady Stubbs itu agak kurang waras Otaknya di bawah normal." "Ya, agaknya hal itu sudah diketahui umum di sini, Tidakkah dia mengatakan mengapa dia takut pada De Sousa itu?" "Tidak." "Tetapi apakah menurut Anda rasa takutnya itu murni?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bila tak murni, maka dia adalah seorang pemain sandiwara yang pandai sekali," kata Poirot datar. "Saya mulai mendapatkan kesan-kesan yang aneh tentang perkara ini," kata Bland. Dia bangkit lalu berjalan hilir-mudik. "Ini semua kesalahan perem-puan sialan itu." "Nyonya Oliver maksud Anda?" "Ya, dia telah menuangkan pikiran-pikiran yang rumit ke dalam otak saya." "Lalu apakah menurut Anda pikiran-pikiran itu benar?" "Tidak semuanya - tentu tidak - tapi satu atau dua di antaranya tidaklah terlalu gila. Itu tergantung" Kata-katanya terputus dengan terbukanya pintu. Hoskins masuk kembali. "Saya tak berhasil menemukan wanita itu, Pak," katanya. "Dia tak ada di sekitar sini." "Aku sudah tahu itu," kata Bland ketus. "Aku menyuruhmu mencarinya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Sersan Farrell dan Polisi Lorimer sedang mencari di seluruh tanah di sekitar rumah ini, Pak," kata Hoskins. "Di rumah dia tak ada," sambungnya, "Tanyakan pada orang yang menerima karcis masuk di gerbang, apakah dia tampak meninggalkan tempat ini. Baik berjalan kaki maupun naik mobil." "Baik, Pak." Hoskins berangkat. "Lalu tanyakan pula pada orang-orang, kapan dia terakhir kelihatan dan di mana," teriak Bland dari belakang. "Ke arah itu rupanya jalan pikiran Anda," kata Poirot. "Saya belum menentukan arah pikiran saya," kata Bland, "tapi saya baru saja disadarkan oleh pernyataan, bahwa seorang wanita yang seharusnya berada di suatu tempat, ternyata tak ada! Dan saya Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi ingin tahu kenapa. Tolong ceritakan, apa lagi yang Anda tahu tentang - siapa nama orang ituDe Sousa?" Poirot mengisahkan pertemuannya dengan pria muda yang baru saja naik dari dermaga itu. "Mungkin dia masih ada di keramaian ini, katanya. "Apakah Anda ingin saya mengatakan pada Sir George bahwa Anda ingin bertemu dengan De Sousa itu?" "Untuk sementara tak usah," kata Bland. "Saya ingin menanyakan sesuatu dulu. Kapan Anda sendiri bertemu untuk terakhir kalinya dengan Lady Stubbs?" Poirot mengingat-ingat kembali. Dia merasa sulit untuk mengingat kembali dengan tepat. Secara samar-samar dia ingat dia melihatnya sekilas-sekilas - tubuhnya yang jangkung, yang memakai baju berbunga-bunga siklamen dengan topi hitam yang tepinya terkulai. Dia berjalan kian kemari di halaman berumput, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi berbicara dengan orang-orang, di sana-sini dia berhenti sebentar. Sekali-sekali didengarnya pula suara tawanya yang nyaring dan aneh, terdengar jelas di antara hiruk-pikuk bunyibunyian yang lain. "Saya rasa," katanya bimbang, "tak lama sebelum jam empat." "Di mana dia waktu itu, dan siapa yang berada bersamanya?" "Dia berada di tengah-tengah kumpulan orang dekat rumah." "Adakah dia waktu De Sousa tiba?" "Saya tak ingat. Saya rasa tak ada, pokoknya saya tidak melihatnya. Sir George berkata pada De Sousa bahwa istrinya ada di sekitar itu. Agaknya dia heran mengapa istrinya tidak sedang menjadi juri pada Lomba Aneka Busana Anak-anak, sebagaimana yang sudah ditentukan." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Jam berapa De Sousa tiba?" "Saya rasa kira-kira jam setengah empat. Saya tak melihat arloji saya, jadi saya tak dapat mengatakan-nya dengan pasti." "Dan Lady Stubbs menghilang sebelum dia tiba?" "Agaknya begitulah." "Mungkin dia melarikan diri supaya tidak bertemu dengan pria itu," kata Inspektur. "Mungkin," Poirot membenarkan. "Yah, dia pasti belum terlalu jauh," kata Bland, "Kita harus bisa menemukannya segera, dan kalau sudah -" Dia memutuskan katakatanya sendiri. "Dan bila Anda tak berhasil?" Poirot bertanya dengan nada ingin tahu. "Ah, omong kosong," kata Inspektur bersemangat. "Mengapa tak berhasil" Apa yang telah menimpa dirinya menurut Anda?" Poirot mengangkat bahunya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Yah, apa! Tak seorang pun tahu. Yang diketahui orang hanyalah - bahwa dia telah menghilang!" "Ah, gila benar, M. Poirot. Anda membuat seolah-olah segala sesuatu penuh kejahatan." "Mungkin memang jahat." "Pembunuhan atas diri Marlene Tucker-lah yang sedang kita selidiki ini," kata Inspektur dengan nada keras. "Memang. Tapi - mengapa Anda lalu menaruh perhatian begitu besar terhadap De Sousa itu" Apakah menurut Anda dia yang membunuh Marlene Tucker?" Jawaban yang diberikan Inspektur Bland tak ada hubungannya dengan pertanyaan itu. "Ah, perempuan itu!" Poirot tersenyum tertahan. "Maksud Anda, Nyonya Oliver?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya. Begini, M. Poirot, pembunuhan atas diri Marlene Tucker ini sulit dipahami. Sama sekali tak masuk akal. Seorang anak yang tak ada artinya dan agak bodoh kedapatan mati tercekik tali dan tak ada sedikit pun kemungkinan sebabnya." "Lalu apakah Nyonya Oliver telah memberi Anda suatu alasan?" "Sekurang-kurangnya dua belas alasan yang telah diberikannya! Antara lain dikatakannya bahwa mungkin Marlene mengetahui kisah cinta rahasia orang, atau bahwa gadis itu telah menyaksikan seseorang dibunuh, atau bahwa dia tahu di mana suatu harta karun tersembunyi, atau mungkin dia telah melihat dari jendela gudang kapal itu suatu perbuatan yang dilakukan De Sousa dalam perahu motornya waktu dia masih di sungai." "Oh, lalu teori yang mana yang paling menarik Anda, mon cher?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Entahlah. Tapi mau tak mau saya harus memikirkannya. Dengar, M. Poirot. Tolong ingat-ingat lagi dengan teliti. Berdasarkan apa-apa yang dikatakan Lady Stubbs pada Anda tadi pagi, apakah Anda mendapatkan kesan bahwa dia takut sepupu nya datang, karena sepupunya itu mungkin mengeta hui sesuatu tentang dirinya yang tak dikehendakinya sampai ke telinga suaminya, atau apakah menurut Anda rasa takutnya itu langsung pada laki-laki itu sendiri?" Tanpa ragu Poirot menyahut, "Menurut saya rasa takut itu langsung pada orangnya sendiri." "Hm," kata Inspektur Bland. "Yah, sebaiknya saya berbicara dengan anak muda itu bila dia masih berada di sekitar tempat ini." Meskipun Inspektur Bland tidak menaruh prasangka buruk pada orang-orang asing Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi sebagaimana halnya Polisi Hoskins, dia langsung merasa tak suka pada Etienne De Sousa itu. Gaya anak muda itu yang dibuat-buat, caranya berpakaian yang tanpa cacat, bau minyak rambutnya yang tajam seperti bau bunga, semuanya itu menjengkelkan Inspektur. De Sousa amat yakin akan dirinya, dia santai sekali. Dia juga memperlihatkan - meskipun dengan agak terselubung - sikap suka menjauhi orang. "Kita harus mengakui," katanya, "bahwa hidup ini penuh dengan keanehan-keanehan. Saya tiba di sini dalam perjalanan berlibur. Saya mengagumi pemandangan di sini. Saya datang untuk mengun-jungi seorang saudara sepupu yang telah berta hun-tahun tak bertemu - dan apa yang terjadi" Mula-mula saya terkurung dalam semacam keram an di mana buah-buah Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi kelapa mendesing-mendesing melewati kepala saya. Lalu segera setelah itu, beralih dari kejadian yang menyenangkan pada peristiwa yang menyedihkan - saya lalu terlibat dalam suatu pembunuhan." Dinyalakannya sebatang rokok, diisapnya dalam-dalam, lalu dia berkata lagi, "Bukan karena pembunuhan itu ada hubungannya dengan saya atau bagaimana. Jadi saya benar-benar ingin tahu mengapa Anda harus mewawancarai saya." "Anda tiba di sini sebagai seorang asing, Tuan De Sousa -" De Sousa memotong, "Dan justru orang-orang asinglah yang harus dicurigai, begitukah?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tidak, tidak, sama sekali tidak. Anda salah paham. Saya dengar kapal pesiar Anda berlabuh di Helmmouth, bukan?" "Ya, benar." "Dan petang ini Anda memasuki sungai kami dengan perahu motor?" "Sekali lagi Anda benar." "Waktu Anda masih berada di sungai, adakah Anda melihat di sebelah kanan Anda sebuah bangunan gudang kapal yang menjorok ke sungai, beratap jerami, dengan sebuah dermaga tambatan di bawahnya?" De Sousa mendongakkan kepalanya yang tampan dan berambut hitam, dan dahinya dikerutkannya ketika dia berpikir. "Coba saya ingat-ingat - ada sebuah teluk dan sebuah rumah beratap genting berwarna kelabu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Lebih ke hulu lagi, Tuan De Sousa. Rumah itu ersembunyi di antara pohon-pohon." "Oh ya, sekarang saya ingat. Suatu tempat yang indah sekali. Saya tak tahu bahwa itu gudang kapal dan bahwa gudang itu termasuk rumah ini juga. Kalau saya tahu saya tentu menambatkan kapal saya di situ dan langsung naik ke darat. Waktu saya menanyakan jalan, saya Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo diberi tahu supaya menuju ke ferry dan naik ke darat di dermaga itu." "Memang begitu. Dan itukah yang Anda lakukan?" "Itulah yang saya lakukan." "Tidakkah Anda mendarat di gudang kapal itu atau di dekatnya?" De Sousa menggeleng. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Adakah Anda melihat seseorang di gudang itu waktu Anda lewat?" "Melihat seseorang" Tidak. Apakah seharusnya ada seseorang yang saya lihat?" "Hanya suatu kemungkinan. Barangkali Anda tak tahu, Tuan De Sousa, bahwa gadis yang terbunuh itu ada di dalam gudang itu petang ini. Dia dibunuh di situ dan dia pasti dibunuh tidak terlalu lama dari waktu Anda lewat di situ." De Sousa mengangkat alisnya lagi. "Apakah menurut Anda saya mungkin menyaksikan pembunuhan itu?" "Pembunuhan itu terjadi di dalam gudang itu, tetapi mungkin Anda melihat gadis itu - mungkin dia menjenguk dari jendela atau keluar ke loteng. Bila Anda melihatnya, maka paling tidak kami akan lebih tahu pasti akan saat kematiannya. Bila, waktu Anda lewat dia masih hidup..." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Oh, saya mengerti. Ya, saya mengerti. Tapi mengapa justru saya yang ditanya" Banyak kapal lain yang hilir-mudik dari Helmmouth. Kapal pesiar. Kapal-kapal itu lewat sepanjang waktu. Mengapa mereka tidak ditanyai?" "Kami akan menanyai mereka juga," kata Inspektur. "Jangan kuatir. Akan kami tanyai mereka. Jadi saya bisa berkesimpulan bahwa Anda tidak melihat sesuatu yang luar biasa di gudang kapal itu?" "Tak ada apa-apa. Tak ada tanda-tanda bahwa ada orang di dalamnya. Saya tentu tidak memperhatikan betul-betul, dan saya tidak lewat terlalu dekat. Mungkin saja ada orang yang menjenguk dari jendela -seperti yang Anda katakan - tapi kalaupun ada, saya tidak melihat orang itu." Kemudian dia menambahkan dengan sopan sekali, "Saya menyesal sekali tak dapat membantu Anda." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ah," kata Inspektur Bland dengan ramah, "kami memang tak bisa berharap terlalu banyak. Tinggal beberapa hal lagi yang ingin kami ketahui, Tuan De Sousa." "Apa itu?" "Apakah Anda seorang diri atau adakah teman-teman Anda dalam perjalanan ini?" "Sampai beberapa hari terakhir ini ada beberapa teman-teman saya, tapi selama tiga hari ini saya seorang diri - dengan awak kapal, tentunya." "Lalu nama kapal pesiar Anda, Tuan De Sousa?" "Esperance." "Saya dengar Lady Stubbs itu sepupu Anda. Benarkah itu?" De Sousa mengangkat pundaknya. "Sepupu jauh. Tidak terlalu dekat. Anda perlu tahu bahwa di kepulauan kami banyak terjadi perkawinan antar keluarga. Jadi kami semua Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi bersepupu. Hattie adalah sepupu dua kali atau tiga kali. Sejak dia masih kecil saya tak pernah melihatnya, sejak dia berumur empat belas atau lima belas tahun." "Dan Anda bermaksud akan mengunjunginya sebagai suatu kejutan hari ini?" "Tak bisa disebut kejutan, Inspektur. Saya sudah menulis surat padanya." "Saya tahu bahwa dia menerima sepucuk surat dari Anda tadi pagi, tapi dia terkejut bahwa Anda berada di negeri ini." "Tapi Anda keliru, Inspektur. Saya menulis surat pada sepupu saya itu - coba saya ingat-ingat dulu-tiga minggu yang lalu. Saya menulis surat padanya dari Prancis, tak lama sebelum saya menyeberang ke negeri ini." Inspektur terkejut. "Jadi Anda menulis dari Prancis untuk mengatakan bahwa Anda akan mengunjunginya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya, saya katakan bahwa saya akan mengadakan perjalanan pelayaran dan bahwa mungkin akan tiba di Torquay atau Helmmouth sekitar tanggal ini, dan bahwa saya akan memberitahunya lagi kemudian kapan tepatnya saya akan tiba." Inspektur Bland memandang terbelalak padanya Pernyataan itu berlainan sekali dengan apa yang telah diceritakan tentang datangnya surat Etienne De Sousa pada waktu sarapan. Lebih dari seorang menyaksikan bagaimana Lady Stubbs merasa kuatir dan risau, dan jelas-jelas terkejut membaca surat itu De Sousa membalas pandangan Inspektur dengan tenang. Dengan tersenyum dijentiknya debu di lututnya. "Apakah Lady Stubbs membalas surat Anda yang pertama?" tanya Inspektur. De Sousa tampak ragu sebentar sebelum dia berkata, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Sulit mengingatnya.... Tidak, saya rasa dia tidak membalasnya. Tapi itu tak perlu. Saya berlayar ke mana-mana - saya tak punya alamat tetap. Apalagi sepupu saya si Hattie itu tak begitu pandai menulis surat." Kemudian ditambahkannya, "Dia tak begitu cerdas, tapi saya dengar dia telah tumbuh menjadi wanita yang cantik." "Belumkah Anda bertemu dengannya?" tanya Bland dan De Sousa menjawabnya dengan tersenyum. "Agaknya dia telah hilang begitu saja," katanya. "Saya rasa keramaian seperti ini membosankannya." Dengan hati-hati memilih kata-katanya, Inspektur bertanya, "Adakah kiranya alasan tertentu yang memungkinkan sepupu Anda itu ingin menghindari Anda, Tuan De Sousa?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Hattie ingin menghindari saya" Saya benar-benar tak tahu mengapa" Alasan apa yang mungkin ada padanya?" "Itulah yang saya tanyakan pada Anda, Tuan De Sousa." "Jadi menurut Anda, Hattie telah meninggalkan pesta keramaian itu untuk menghindari saya" Sungguh suatu pikiran yang rendah." "Jadi sepanjang pengetahuan Anda dia tak punya lasan untuk, ya - katakanlah, merasa takut pada Anda?" "Takut - pada saya?" Suara De Sousa mengandung nada tak percaya dan geli. "Benar-benar suatu gagasan yang luar biasa, kalau saya boleh berkata begitu, Inspektur." "Apakah hubungan Anda dengan dia selalu baik?" "Seperti sudah saya katakan, saya tak pernah punya hubungan dengan dia. Saya tak pernah Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi bertemu dengan dia sejak dia masih kanakkanak berumur empat belas tahun." "Tetapi Anda ingin menjenguknya waktu Anda datang ke Inggris ini" "Oh, mengenai hal itu, saya telah membaca berita pendek tentang dirinya dalam salah satu surat kabar mengenai kalangan tinggi. Di situ disebutkan nama kecilnya dan bahwa dia telah menikah dengan orang Inggris kaya itu. Lalu saya pikir, 'Aku harus melihat bagaimana perubahan si Hattie kecil. Apakah otaknya sekarang sudah bisa bekerja lebih baik daripada biasanya"' " Dia mengangkat bahunya lagi. "Yah, sekedar basa-basi orang bersepupu. Hanya ingin tahu - tak lebih." Sekali lagi Inspektur menatap De Sousa dengan terbelalak. Apa yang sedang terjadi di balik sikap halus yang mengandung ejekan itu" Kemudian dia mengambil sikap yang lebih memperlihatkan keper-cayaan dirinya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bisakah Anda menceritakan lebih banyak lagi tentang sepupu Anda itu" Wataknya, sikapnya terhadap sekelilingnya?" De Sousa tampak agak terkejut di balik kesopanannya. "Wah - apakah hal itu ada hubungannya dengan pembunuhan gadis di gudang kapal itu" Kalau tak salah, itulah urusan Anda yang sebenarnya, bukan?" "Mungkin ada kaitannya," kata Inspektur Bland. De Sousa memandanginya dengan pandangan meneliti beberapa saat tanpa berkata apa-apa. Kemudian sambil mengangkat bahunya sedikit dia berkata, "Saya sama sekali tak pernah mengenal sepupu saya itu dengan baik. Dia hanya satu bagian dalam suatu keluarga besar dan tidak pula terlalu menarik perhatian saya. Tapi untuk Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi menjawab pertanyaan Anda, dapatlah saya katakan bahwa sepanjang pengetahuan saya, meskipun dia lemah mental, dia tak pernah punya kecenderungan untuk mem-bunuh." "Tuan De Sousa, sama sekali bukan itu maksud nya!" "Bukan" Entahlah. Saya tak tahu maksud lain dari pertanyaan Anda. Tidak, kalau Hattie tetap Hattie yang dulu, dia tidak suka membunuh." De Sousa bangkit. "Saya rasa tak ada lagi yang dapat Anda tanyakan pada saya, Inspektur. Saya harap Anda sukses dalam melacak si pembunuh." "Saya harap Anda tak bermaksud untuk meninggalkan Helmmouth dalam sehari dua ini, Tuan De Sousa?" "Bicara Anda sopan sekali, Inspektur. Bukankah itu sebenarnya suatu perintah?" "Hanya suatu permintaan, Saudara." "Terima kasih. Saya bermaksud akan tinggal di Helmmouth selama Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi dua hari. Sir George sudah berbaik hati untuk mengundang saya bermalam di rumahnya ini, tapi saya lebih suka tinggal di Esperance. Bila Anda ingin bertanya lebih lanjut, di situlah Anda bisa menemukan saya." Dia membungkuk dengan sopan. Hoskins membukakannya pintu, dan dia keluar, "Sok aksi," gumam Inspektur sendiri. "Ya," kata Hoskins membenarkan. "Andaikata wanita itu suka membunuh," Inspek tur itu terus bercakap sendiri, "mengapa dia harus menyerang seorang gadis yang tak ada artinya itu" Sungguh tak habis pikir." "Orang-orang tak waras itu tak bisa diduga-duga," kata Hoskins. "Yang harus dipertanyakan sekarang, berapa jauhkah tingkat ketidakwarasannya itu?" Hoskins menggeleng dengan sopan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya rasa IQ-nya rendah," katanya. Inspektur melihat padanya dengan jengkel. "Jangan ucapkan istilah-istilah baru itu sepeti burung beo saja. Aku tak peduli apakah dia punya IQ tinggi atau IQ rendah. Aku hanya ingin tahu apakah dia perempuan yang menyangka bahwa melilitkan tali ke leher seorang gadis lalu menjeratkannya itu suatu perbuatan yang lucu, menyenangkan, atau perlu sekali" Keluarlah dan lihatlah bagaimana kemajuan pekerjaan Frank." - Dengan patuh Hoskins pergi, tetapi kembali sesaat kemudian dengan Sersan Cottrell, seorang pemuda cekatan yang punya penilaian tinggi tentang dirinya serta selalu berusaha untuk membuat jengkel perwira atasannya. Inspektur Bland jauh lebih menyukai Hoskins yang sok serba tahu tentang daerah pedesaan itu daripada Frank Cottrell yang suka bersikap sok pintar. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kami masih terus mencari, Pak," kata Cottrell "Wanita itu tidak keluar melalui gerbang, kami yakin betul. Tukang kebun yang bertugas menjual karcis bersedia bersumpah bahwa Lady Stubbs tak ada lewat...." "Kurasa ada jalan-jalan lain untuk keluar, bukan?" "Benar, Pak. Ada jalan setapak yang menuju ke ferry, tapi orang tua yang bekerja di situ - yang bernama Merdell itu - juga yakin sekali bahwa nyonya itu tidak pergi melalui situ. Umurnya hampir seratus tahun, tapi saya rasa masih bisa dipercaya. Dilukiskannya dengan jelas tentang kedatangan orang asing itu dalam perahu motornya, yang menanyakan jalan ke Nasse House. Orang tua itu mengatakan Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo padanya bahwa dia harus berjalan menuju ke gerbang dan membayar uang masuk. Tapi katanya, pria itu agaknya tak tahu-menahu tentang adanya keramaian itu dan mengaku sanak dari keluarga rumah ini. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Maka orang tua itu lalu menunjukkan jalan melalui jalan setapak dari ferry lewat hutan. Agaknya Merdell berada di sekitar dermaga itu sepanjang petang hingga dia merasa yakin benar bahwa dia tentu telah melihat Lady Stubbs bila wanita itu lewat di situ. Kemudian ada pula gerbang di atas yang menuju ke padang rumput, lalu ke Hoodown Park, tapi daerah itu telah dipasangi kawat berduri, karena banyaknya orang yang melanggar daerah pribadi ini. Jadi dia tentu tidak lewat di situ. Kalau begitu agaknya dia masih berada di sekitar sini, bukan, Pak?" "Mungkin begitu," kata Inspektur, "tapi apakah ada yang menghalanginya untuk menyelusup di bawah pagar dan pergi ke pedesaan" Kudengar Sir George masih saja mengeluh tentang adanya pelanggaran daerah ini, dari penginapan di sebelah itu. Bila kita bisa masuk melalui jalan yang dilewati para pelanggar daerah itu, kurasa kita bisa pula keluar lewat jalan yang sama." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya, pasti, Pak. Tapi saya sudah berbicara dengan pelayannya, Pak. Menurut dia, Lady Stubbs mengenakan -" Cottrell membaca sehelai kertas di tangannya "- baju dari bahan krep jorjet (entah bahan apa itu) yang berbunga-bunga siklamen sebuah topi hitam besar, sepatu lapangan berwarna hitam yang bertumit sepuluh senti. Bukan sepatu yang biasa dipakai orang untuk gerak jalan!" "Apakah dia tidak mengganti pakaiannya?" "Tidak. Sudah saya tanyakan itu pada pelayan tadi, Tak ada yang hilang- sama sekali tak ada. Dia tidak pula mengemasi sebuah kopor atau semacamnya. Bahkan sepatunya pun tak digantinya. Semua sepatunya ada di tempatnya dan sudah saya periksa," Inspektur Bland mengerutkan dahinya. Kemung kinan-kemungkinan yang tak menyenangkan ber munculan di otaknya. Kemudian dia berkata singkat. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Panggilkan sekretaris wanita itu lagi - Bruce-atau siapa namanya." Nona Brewis masuk. Dia kelihatan agak kusut daripada biasanya, dan agak terengah. "Ya, Inspektur?" katanya. "Anda memerlukan saya" Bila tidak terlalu mendesak... soalnya Sir George keadaannya kacau sekali dan -" "Apa yang dirisaukannya?" "Dia baru saja menyadari bahwa Lady Stubbs benar-benar - eh - hilang. Saya katakan padanya bahwa dia mungkin hanya berjalan-jalan di hutan saja, tetapi Sir George kuatir sekali kalau-kalau telah terjadi sesuatu atas diri istrinya itu! Sungguh tak habis pikir." "Mungkin saja masuk akal, Nona Brewis. Yang jelas, di sini telah terjadi suatu pembunuhan petang ini." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Anda kan tidak menduga bahwa Lady Stubbs -" tapi itu tak mungkin! Lady Stubbs bisa menjaga dirinya sendiri." "Bisakah?" "Tentu bisa! Bukankah dia seorang wanita dewasa?" "Tapi jelas bahwa dia agak tak berdaya." "Omong kosong," kata Nona Brewis. "Lady Stubbs berbuat seolah-olah menjadi orang bodoh yang tak berdaya, bila dia sedang tak mau berbuat sesuatu. Saya yakin hal itu bisa mengelabui suaminya, tapi saya tak bisa dikelabui!" "Agaknya Anda kurang menyukainya, Nona Brewis?" Suara Bland menunjukkan rasa ingin tahu yang halus. bibir Nona Brewis terkatup hingga merupakan garis tipis. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bukan urusan saya untuk menyukainya atau tidak menyukainya," katanya. Pintu tiba-tiba terbuka lebar dan Sir George masuk. "Dengarlah," katanya keras, "kalian harus berbuat sesuatu. Di mana Hattie" Kalian harus menemukan Hattie. Apa yang sedang terjadi di sini, aku tak mengerti! Sialan benar keramaian ini - Pasti ada seorang pembunuh telah masuk kemari. dibayarnya uang karcis masuk yang setengah crown itu dan berbuat seperti orang-orang lain, menghabis kan waktunya petang ini dengan membunuh orang-orang. Menurut saya begitulah keadaannya." "Saya rasa kita tak perlu membesar-besarkan persoalan seperti itu, Sir George." "Memang enak saja bagi Anda yang tinggal duduk di balik meja itu, dan menulis saja. Saya mengingin kan istri saya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya sedang menyuruh memeriksa tanah milik Anda ini seluruhnya, Sir George." "Mengapa tak ada yang mengatakan padaku bahwa dia hilang. Rupanya sudah beberapa jam dia hilang Semula saya hanya merasa aneh dia tak muncul sebagai juri pada Lomba Aneka Busana Anak-anak tapi tak seorang pun mengatakan bahwa dia benar-benar telah hilang." "Tak seorang pun tahu," kata Inspektur. "Tapi tentu harus ada orang yang tahu. Seseorang tentu menyadarinya." Dia berpaling pada Nona Brewis. "Kau seharusnya tahu, Amanda. Kau yang bertugas mengawasi segalanya." "Saya tak bisa berada di semua tempat sekaligus kata Nona Brewis. Suaranya tiba-tiba mengandung tangis. "Begitu banyak yang harus saya urus. bila Lady Stubbs ingin berkelana -" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Berkelana" Untuk apa dia berkelana" Dia tak punya alasan untuk berkelana kecuali kalau dia ingin menghindari laki-laki peranakan Spanyol itu." Bland menangkap kesempatan itu. "Ada sesuatu yang ingin saya tanyakan," katanya "Adakah istri Anda menerima surat dari Tuan De Sousa kira-kira tiga minggu yang lalu, di mana Dia menyampaikan bahwa dia akan datang ke negeri ini?" Sir George tampak terkejut. "Tidak, pasti tidak." "Yakinkah Anda?" "Yakin betul. Kalau ada, pasti Hattie mengatakannya pada saya. Sedangkan tadi pagi saja dia benar-benar terperanjat dan risau waktu dia menerima surat itu. Boleh dikatakan dia terpukul oleh hal itu. Sepanjang pagi dia terbaring saja dengan keluhan sakit kepala." "Apa yang dikatakannya pada Anda waktu Anda berduaan, tentang kunjungan sepupunya itu" Me-ngapa dia begitu takut pada sepupunya Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi itu?" Sir George kelihatan agak salah tingkah. "Sungguh mati saya tak tahu," katanya. "Tapi dia terus-menerus berkata bahwa laki-laki itu jahat." "Jahat" Jahat bagaimana?" "Dia tidak menceritakannya secara terperinci. seperti anak-anak saja, dia berulang kali mengatakan bahwa dia laki-laki yang jahat, dan bahwa dia tak ingin saudaranya itu datang kemari. Katanya laki-laki itu telah melakukan beberapa kejahatan." "Melakukan kejahatan" Kapan?" "Ah, sudah lama sekali. Saya rasa Etienne De Sousa itu adalah kambing hitam dalam keluarga mereka dan bahwa Hattie telah mendengar desas-desus tentang dia waktu Hattie masih kecil dan belum mengerti betul. Lalu akibatnya dia punya semacam rasa ngeri terhadap saudaranya itu. Saya rasa mungkin itu hanya kenangan masa kecilnya saja. Istri saya itu memang kadang-kadang kekanak-kanakan, ada Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi hal-hal yang disukainya, ada pula yang tak disukainya, tapi dia tak bisa menjelaskannya." "Yakinkah Anda bahwa istri Anda sama sekali tidak menceritakan apa-apa secara Bidadari Dari Sungai Es 14 Dendam Membara Karya Kho Ping Hoo Persekutuan Tusuk Kundai Kumala 19