Ceritasilat Novel Online

Maut Di Udara 3

Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie Bagian 3 "Dari mana kau" Padang rumput?" "Ya. Kudaku bagus, bukan?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Nomor satu. Sudahkah kau melihat punyaku yang berusia dua tahun yang kubeli di Chattisley ?" Mereka berbicara tentang kuda selama beberapa menit, lalu Stephen berkata, "Cicely ada di sini." "Di sini, di Horbury?" Venetia berusaha untuk tidak menunjukkan rasa herannya, tetapi ia tak berhasil menyembunyikannya sama sekali. "Ya. Tiba-tiba muncul tadi malam." Keduanya diam sebentar. Lalu Stephen berkata, "Kau hadir di sidang pemeriksaan itu, Venetia. Bagaimana-bagaimana-er, ceritanya?" Venetia berpikir sebentar. "Yah, tak seorang pun memberi keterangan banyak, kalau kau tahu maksudku." "Polisi tidak memberi keterangan apa-apa?" "Tidak." Stephen berkata, "Pasti tidak enak bagimu." "Memang bukan sesuatu yang menyenangkan, tetapi itu tak terlalu merisaukanku. Pemimpin sidangnya cukup baik." Stephen mencambuk pagar tanaman tanpa tujuan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ngomong-ngomong, Venetia, kira-kira-apakah kau punya perkiraan, maksudkutentang siapa pelakunya?" Venetia Kerr menggelengkan kepalanya dengan perlahan. "Tidak." Sesaat dia diam, mencari-cari bagaimana sebaiknya mengungkapkan dengan kata-kata apa yang ingin disampaikannya. Akhirnya dia berkata sambil tertawa kecil, "Yang jelas, bukan aku atau Cicely. Itu aku tahu pasti. Kalau ya, dia pasti sudah melihatku dan aku pasti juga sudah melihatnya." Stephen juga tertawa. "Beres kalau begitu," katanya gembira. Ia bersikap seakan itu hanya sebuah gurauan, tetapi Venetia mendengar nada perasaan lega dalam suaranya. Jadi ia mengiraIa tidak meneruskan pikirannya itu. "Venetia," kata Stephen, "aku sudah kenal kau lama sekali, bukan?" "Hem, ya. Ingatkah kau kursus dansa menyebalkan yang kita ikuti waktu kita masih anak-anak?" "Tentu saja. Aku merasa aku bisa berbicara dari hati ke hati denganmu...." "Tentu saja kau bisa." Venetia ragu sebentar, lalu berkata dengan suara yang tenang dan biasa, "Tentang Cicely, kurasa?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya. Begini, Venetia. Apakah Cicely berhubungan dengan Giselle ini dalam sesuatu hal?" Venetia menjawab perlahan, "Aku tak tahu. Waktu itu aku berada di Prancis Selatan, ingat" Aku belum mendengar gosip Le Pinet." "Menurut kau bagaimana?" "Yah, terus terang, aku tak akan kaget kalau memang begitu "halnya." Stephen mengangguk sambil berpikir. Venetia berkata dengan lembut, "Perlukah kau merasa khawatir" Maksudku, kalian berdua menempuh cara hidup setengah berpisah, bukan" Masalah ini urusannya sendiri, bukan urusanmu." "Selama ia masih istriku, itu menjadi urusanku juga." "Tak dapatkah kau-er-menuntut perceraian?" "Dengan alasan yang dibuat maksudmu" Aku tak yakin kalau ia mau menerimanya." "Kalau kau punya kesempatan, apakah kau akan menceraikannya?" "Kalau aku punya dasar, tentu saja aku akan melakukannya." Stephen berbicara dengan muka suram. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Aku kira," kata Venetia sambil berpikir, "ia tahu itu." "Ya." Keduanya diam. Venetia berpikir, "Ia bermoral kucing! Aku tahu benar itu. Tetapi ia cukup berhati-hati. Ia memang licik seperti perempuanperempuan sejenisnya." Dengan keras ia berkata, "Jadi tak ada yang bisa dilakukan?" Stephen menggelengkan kepalanya. Lalu ia berkata lagi, "Andaikata aku bebas, Venetia, maukah kau kawin denganku?" Dengan memandang lurus di antara kedua telinga kudanya, Venetia berkata dengan suara yang diusahakan untuk tidak menunjukkan emosi, "Aku kira begitu." Stephen! Dari dulu ia mencintai Stephen, dari dulu, sejak masa kecil mereka waktu mereka mengikuti kursus dansa dan bermain-main dengan anak beruang dan sarang burung. Dan Stephen selalu sayang padanya, namun tidak cukup sayang untuk mencegahnya jatuh cinta, mabuk, dan tergila-gila pada seorang gadis rombongan penyanyi yang tidak bermoral dan licik dan pandai mengambil kesempatan.... Stephen berkata, "Kita sebetulnya bisa hidup senang bersama...." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Terbayang di matanya: berburu-minum teh sambil makan kue muffinaroma tanah basah dan daun-daunan-anak-anak.... Semua hal yang tak dapat dinikmati Cicely bersamanya, yang tak dapat diberikan Cicely kepadanya. Matanya seakan berkabut. Kemudian didengarnya Venetia berkata, masih dengan suara datar dan tanpa emosi, "Stephen, kalau kau benar-benar mau, mengapa tidak" Kalau kita pergi bersama, Cicely mau tak mau harus menceraikanmu." Ia memutus kata-kata Venetia dengan beringas, "Ya, Tuhan, kaupikir aku akan membiarkanmu berbuat hal seperti itu?" "Aku tak peduli." "Aku peduli." Stephen mengatakannya dengan tegas. Venetia berpikir, "Habislah urusannya. Sayang benar. Ia sangat berprasangka, tetapi agak manis. Aku tak akan suka kalau dia lain." Dengan keras ia berkata, "Yah, Stephen, aku harus terus." Ia menyentuh kudanya lembut dengan tumitnya. Waktu ia berbalik untuk melambaikan tangan pada Stephen mata mereka bertemu, dan pada saat Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi itu terbeber semua perasaan yang dengan hati-hati tidak diperlihatkan dalam kata-kata mereka. Pada waktu membelok di sudut jalan, cambuk Venetia terjatuh. Seorang pria memungutnya dan mengembalikan kepadanya dengan sebuah bungkukan badan yang berlebihan. "Orang asing," pikirnya sambil mengucapkan terima kasih. "Sepertinya aku pernah melihat mukanya." Setengah dari pikirannya mencoba mengingat hari-hari musim panas di Juan les Pins sedangkan setengah yang lain memikirkan Stephen. Hanya sesudah sampai di rumah, tiba-tiba saja ingatannya menyentakkan otaknya dari keadaan setengah bermimpi. "Pria kecil yang memberikan tempatnya kepadaku di pesawat. Mereka bilang di sidang pemeriksaan itu bahwa ia seorang detektif." Dan setelah itu pikiran lain muncul, "Apa yang sedang dilakukannya di sini?" BAB XIII DI SALON ANTOINE Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Jane masuk bekerja di salon Antoine pagi hari setelah sidang pemeriksaan itu dengan perasaan ragu dan khawatir. Orang yang biasanya disebut Tuan Antoine, yang nama sebenarnya adalah Andrew Leech dan yang mengaku mempunyai keturunan asing karena ibunya seorang Yahudi, menyalaminya dengan muka masam. Ia memarahi Jane dengan bahasa Inggris yang terpatah-patah, mencelanya sebagai seorang yang tolol. Mengapa ia bepergian dengan pesawat terbang" Gila benar itu. Petualangannya itu akan merugikan salonnya secara besar-besaran! Setelah lelah memuntahkan semua cercaannya ia membiarkan Jane pergi, diiringi kedipan mata dari temannya yang bernama Gladys. Gladys adalah seorang gadis berambut pirang dan berpembawaan yang angkuh dengan suara profesional yang kedengaran samar dan jauh. Di lingkungan pribadinya, suaranya serak dan jenaka. "Jangan kuatir, Kawan," katanya kepada Jane. "Si Tua Bangka itu mengomel karena mengira para langganan tak akan suka pada petualanganmu. Aku yakin, perkiraannya itu keliru. Da da, setan tuaku sedang berjalan masuk, sialan, pasti ia akan mengomel lagi seperti biasanya. Kuharap ia tak membawa anjing sial itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Sejenak kemudian, suara Gladys yang samar dan jauh kedengaran lagi.... "Selamat pagi, Madame, tidak membawa anjing Peking kecil yang manis itu hari ini" Kita mulai saja dengan shampoo lalu kita bersiap-siap untuk M. Henri?" Jane baru saja masuk ke ruang kecil di sebelahnya di mana seorang wanita berambut coklat kemerahan sedang duduk menanti, memeriksa mukanya di cermin dan berkata kepada temannya, "Mukaku benar-benar mengerikan pagi ini, benar-benar begitu...." Sang teman, yang sedang membalik-balik halaman Sketch yang sudah berusia tiga minggu, berkata dengan malas dalam suara yang tidak menunjukkan minat, "Kaupikir begitu, Manis" Bagiku kelihatannya sama saja seperti biasanya." Waktu Jane masuk sang kawan menengadahkan mukanya dari Sketch dan menatap Jane dengan tajam. Lalu ia berkata, "Sungguh, Sayang. Aku pasti." "Selamat pagi, Madame," kata Jane dengan ringan dan senyum lebar yang diharapkan darinya dan yang kini bisa dihasilkannya dengan otomatis Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi dan tanpa kesulitan. "Sudah lama kami tak melihat Anda. Pasti Anda baru pulang dari luar negeri." "Betul. Dari Antibes," kata wanita dengan rambut, coklat kemerahan itu, yang lalu memandangi Jane dengan rasa ingin tahu yang tak disembunyikan. "Sungguh menyenangkan," kata Jane dengan kegairahan yang dibuat-buat. "Nah, shampoo dan set, atau Anda juga ingin mengecat rambut Anda hari ini?" Perhatiannya teralihkan sebentar, wanita berambut coklat kemerahan ini memajukan badannya ke depan dan memeriksa rambutnya dengan teliti. "Saya kira masih tahan satu minggu lagi. Ya, Tuhan, mukaku sungguh menakutkan!" Temannya berkata, "Ah, Sayang, apa yang kauharapkan di pagi hari seperti ini?" Jane berkata, "Ah! lihat saja nanti "sesudah M. Georges selesai mendandani Anda." "Katakan," wanita itu meneruskan tatapannya, "apakah Anda gadis yang memberikan kesaksian pada sidang pemeriksaan kemarin-gadis yang berada di pesawat?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya, Madame." "Sungguh menggairahkan! Ceritakan pada saya." Jane berusaha sebaik mungkin untuk menyenangkannya. "Yah, Madame, semuanya itu agak mengerikan, sesungguhnya...." Ia bercerita, sambil menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagaimana rupa wanita tua itu" Benarkah bahwa ada dua orang detektif Prancis di atas pesawat dan bahwa semuanya itu ada hubungannya dengan skandal-skandal Pemerintah Prancis" Apakah Lady Horbury ada di pesawat" Benarkah ia sangat cantik seperti kata semua orang" Menurut dia, Jane, siapa yang melakukan pembunuhan itu" Mereka bilang semuanya itu sengaja tidak disiarkan karena alasan-alasan yang berhubungan dengan Pemerintah, dan sebagainya, dan sebagainya... Percakapan yang bagi Jane tidak menyenangkan ini hanyalah pembuka dari banyak lagi yang semuanya sama. Semua ingin ditangani oleh 'gadis yang berada di pesawat itu'. Setiap wanita itu bisa mengatakan kepada temannya, "Benar-benar hebat. Gadis di salonku itu adalah gadis itu. Ya, aku akan ke sana kalau aku jadi kau-mereka sangat trampil dengan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi rambut.... Jeanne, namanya... agak kecil, matanya besar. Ia akan menceritakan semuanya kepadamu kalau kau minta dengan baik-baik...." Pada akhir minggu Jane merasa bahwa syarafnya tak kuat lagi. Kadang-kadang ia merasa bahwa kalau ia harus mengulang ceritanya sekali lagi ia akan berteriak atau menyerang penanyanya dengan pengering rambut. Namun demikian, akhirnya ia menemukan jalan yang lebih baik untuk menenteramkan syarafnya. Ia menemui M. Antoine dan dengan berani menuntut kenaikan gaji. "Kau minta itu" Walaupun kau tahu bahwa hanya karena kebaikan hatiku saja kau boleh terus bekerja di sini setelah keterlibatanmu dalam kasus pembunuhan" Banyak orang, yang tidak sebaik aku, akan memecatmu dengan segera." "Omong kosong," kata Jane dengan nada dingin. "Saya menarik kedatangan orang ke sini dan Anda tahu itu. Kalau Anda mau saya pergi, saya akan pergi. Dengan gampang saya akan mendapat gaji yang saya minta dari Salon Henri atau Maison Richet." "Dan siapa yang akan tahu kau telah pindah ke sana" Lagi pula apa pentingnya orang seperti kau?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya bertemu dengan satu atau dua orang wartawan pada sidang pemeriksaan itu," kata Jane. "Salah satu dari mereka akan bersedia memberitakan kepindahan saya dari pekerjaan." Karena khawatir bahwa hal itu memang benar, dengan bersungut-sungut M. Antoine menyetujui permintaan Jane. Gladys memberikan tepuk tangan kepada temannya dengan gembira. "Bagus sekali, Kawan," katanya. "Kau benar-benar hebat tadi. Kau berhasil mengalahkan Ikey Andrew. Kalau seorang gadis tak bisa berjuang untuk dirinya sendiri, aku tak tahu bagaimana jadinya kita semua. Aku kagum padamu!" "Aku bisa berjuang untuk diriku sendiri," kata Jane, dagunya yang kecil dinaikkannya dengan sikap menantang. "Seumur hidupku aku sudah terlatih untuk itu." "Hidup memang sulit, Kawan," kata Gladys. "Tapi teruslah naikkan dagumu menghadapi Ikey Andrew. Ia lebih menyukaimu dengan sikap seperti itu. Orang penurut tak punya tempat dalam hidup ini-tapi kita berdua tak punya kesulitan di situ." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Setelah itu, cerita Jane yang diulangnya setiap hari dengan sedikit variasi, hanya terasa seperti sebuah peran di panggung. Janji untuk makan malam dan nonton dengan Norman Gale telah terlaksana. Malam itu adalah suatu malam yang mengesankan di mana kata-kata dari hati ke hati nampaknya menunjukkan persamaan-persamaan perasaan dan kesukaan. Mereka menyukai anjing dan tak suka kucing. Keduanya membenci kerang dan menggemari ikan salem asap. Mereka menyukai Greta Garbo dan tak menyukai Katherine Hepburn. Mereka tak suka wanita gemuk dan mengagumi rambut hitam kelam. Mereka tak menyukai kuku yang merah sekali. Mereka tak suka suara keras, restoran yang bising, dan orang Negro. Mereka memilih bis daripada kereta bawah tanah. Kelihatannya hampir seperti dalam cerita saja bahwa dua orang bisa begitu banyak persamaannya. Pada suatu hari di salon Antoine, waktu Jane membuka tasnya, sepucuk surat dari Norman jatuh. Waktu ia mengambilnya dengan muka yang sedikit memerah, Gladys menggodanya. "Siapa pacarmu, Sayang?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Apa maksudmu," kata Jane cemberut, mukanya makin merah. "Jangan bohong! Aku tahu surat itu bukan dari paman ibumu. Aku bukan anak kemarin sore. Siapa dia, Jane?" "Dia-pria-yang kutemui di Le Pinet. Seorang dokter gigi." "Dokter gigi," kata Gladys dengan rasa tak suka. "Kurasa giginya putih sekali dan senyumnya lebar." Jane terpaksa membenarkan. "Mukanya sangat kecoklatan," kata Gladys. "Mungkin dari berjemur di pantai atau dari botol krim dari apotek. Pria yang Ganteng Kulitnya Kecoklatan. Matanya sih kedengarannya oke. Tetapi dokter gigi! Wah, kalau ia mau menciummu kau akan merasa bahwa ia akan mengatakan, 'Buka sedikit lebih lebar.' " "Jangan konyol, Gladys." "Kau tak perlu terlalu perasa, Sayang. Aku lihat kau sudah terjerat. Ya, Mr. Henry, saya datang.... Si Henry sialan! Pikirnya dia Tuhan Yang Mahakuasa, caranya ia memerintah kita!" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Surat itu mengusulkan makan malam pada hari Sabtu. Pada saat makan siang hari Sabtu waktu Jane menerima bayarannya yang sudah dinaikkan ia merasa sangat bergairah. "Dan kalau dipikir," kata Jane kepada dirinya sendiri, "aku begitu khawatir pada hari itu dalam perjalanan pulang di pesawat. Semuanya ternyata berjalan sangat baik.... Hidup sungguh terlalu indah." Begitu senang rasa hatinya hingga ia memutuskan untuk sedikit royal dan makan siang di Corner House dengan menikmati iringan musik sambil makan. Ia duduk di meja untuk empat orang, di mana telah duduk seorang wanita setengah baya dan seorang pria muda. Wanita setengah baya itu baru saja selesai makan. Kini ia membayar rekeningnya, memungut sejumlah bungkusannya lalu pergi. Jane, seperti biasanya, membaca sebuah buku sambil makan. Waktu ia mengangkat mukanya sementara membalik halaman bukunya, ia melihat pria muda di depannya sedang asyik menatapnya, dan pada saat yang sama ia sadar bahwa rasanya ia pernah melihat muka pria itu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Pada saat itu mereka bertemu pandangan dan pria muda itu membungkuk untuk memberi hormat. "Maaf, Mademoiselle, Anda tak mengenali saya?" Jane memandangnya dengan lebih saksama. Mukanya kekanak-kanakan, menarik bukan karena cakap tetapi lebih banyak karena perubahanperubahan emosinya. "Kita memang belum berkenalan," kata pria muda itu lagi, "kecuali apabila kita sebut pembunuhan sebagai media perkenalan dan fakta bahwa kita berdua memberikan kesaksian di persidangan." "Tentu saja," kata Jane. "Alangkah tololnya saya! Saya sudah berpikir saya mengenal muka Anda. Anda...?" "Jean Dupont," kata pria itu, lalu ia membungkuk dengan lucu tetapi sangat menarik. Jane tiba-tiba teringat akan ucapan Gladys, yang dikeluarkan dengan seenaknya saja. "Kalau ada seorang pria yang mengejarmu, pasti nanti ada lagi yang mengikuti. Sepertinya hukum alam. Kadang-kadang ada tiga atau empat." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Jane selama ini menempuh jalan kehidupan yang lurus, dengan kerja keras (seperti deskripsi pemberitaan gadis-gadis yang hilang- "Ia adalah seorang gadis yang cerdas, ramah, dan tak mempunyai teman pria, dsb.") Jane memang seorang gadis yang 'cerdas, ramah, dan tak mempunyai teman pria'. Kini nampaknya teman-teman pria berdatangan di sekitarnya. Tak dapat disangsikan lagi, muka Jean Dupont di seberang mejanya mencerminkan sesuatu yang lebih bermakna daripada kesopanan saja. Ia kelihatan senang duduk di seberang Jane. Ia bahkan lebih dari senang-ia bergairah. Jane berpikir dengan sedikit was-was, "Tapi ia orang Prancis. Kau harus berhati-hati dengan orang Prancis, semua orang selalu bilang begitu." "Jadi Anda masih di Inggris," kata Jane, dan dalam hatinya ia mengutuk ketololan kata-katanya sendiri. "Ya. Ayah saya baru dari Edinburgh untuk memberikan ceramah di sana, dan kami juga telah mengunjungi teman-teman. Tetapi sekarang- besok-kami kembali ke Prancis." "O, ya?" "Polisi belum menangkap siapa-siapa?" tanya Jean Dupont. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Belum. Bahkan di surat kabar pun tak ada berita apa-apa tentang itu belakangan ini. Mungkin mereka sudah capek." Jean Dupont menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak, mereka tak akan berhenti. Mereka bekerja diam-diam-" ia membuat gerakan tangan- "dalam gelap." "Jangan," kata Jane dengan tidak enak. "Anda membuat saya takut." "Ya, memang bukan perasaan yang nyaman berada begitu dekat waktu sebuah pembunuhan terjadi.-.." Ia menambahkan, "Dan saya bahkan lebih dekat dari Anda. Saya duduk dekat sekali. Kadang-kadang saya tak suka memikirkan itu...." "Menurut Anda siapa pelakunya?" tanya Jane. "Saya telah berpikir dan berpikir." Jean Dupont mengangkat bahunya. "Bukan saya. Ia terlalu jelek!" "Ah," kata Jane, "bukankah lebih baik membunuh seorang wanita yang jelek daripada yang cantik?" "Sama sekali tidak. Kalau kau menyukai seorang wanita cantik-dan ia memperlakukanmu dengan tidak baik-ia membuatmu cemburu, dimabuk cemburu. 'Baik,' katamu. Aku akan membunuhnya. Itu akan memberi kepuasan." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dan apakah itu benar kepuasan?" "Itu, Mademoiselle, saya tak tahu, karena saya belum pernah mencobanya." Ia tertawa, lalu menggelengkan kepalanya. "Tetapi seorang wanita tua yang jelek seperti Giselle-siapa yang mau bersusah payah membunuhnya?" "Yah, itu sebuah analisa," kata Jane. Ia mengerutkan dahinya. "Agak mengerikan kalau dipikir bahwa, mungkin ia muda dan cantik dahulu." "Saya tahu, saya tahu:" Tiba-tiba Jean Dupont menjadi muram. "Sungguh tragedi kehidupan, bahwa wanita menjadi tua." "Anda nampaknya banyak berpikir tentang wanita dan muka mereka," kata Jane. "Tentu saja. Itu adalah pokok yang paling menarik. Kelihatannya aneh bagi Anda karena Anda orang Inggris. Seorang pria Inggris pertama-tama berpikir tentang pekerjaannya dulu, sesudah itu ia berpikir tentang olahraganya, dan yang terakhir-yang paling akhir-tentang istrinya. Ya, betul, betul begitu. Nah, bayangkan, di sebuah hotel kecil di Syria ada seorang pria Inggris yang istrinya sedang sakit. Ia sendiri harus berada di suatu tempat di Irak pada suatu tanggal tertentu. Dan, percaya atau tidak, ia meninggalkan istrinya dan terus saja pergi supaya ia tidak terlambat Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi memenuhi tugasnya. Dan ia dan istrinya, keduanya berpendapat bahwa itu lazim; mereka menganggap pria itu telah melakukan sesuatu yang berbudi tinggi karena ia tidak mementingkan diri sendiri. Tetapi dokternya, yang bukan Inggris, menganggapnya biadab. Seorang istri-seorang manusia-itu harus dinomorsatukan; menunaikan tugas-itu sesuatu yang kurang penting." "Saya tak tahu," kata Jane. "Pekerjaan harus diutamakan, saya kira." "Tetapi mengapa" Anda lihat, Anda mempunyai pandangan yang sama. Dengan melakukan pekerjaan seseorang memperoleh uang-dengan memperturutkan kehendak dan merawat seorang wanita seseorang mengeluarkan uang-jadi yang terakhir ini lebih berbudi dan lebih baik dari yang pertama." Jane ter-tawa. "Yah," katanya. "Saya rasa saya lebih senang dianggap sebagai suatu kemewahan dan pemuasan diri, daripada sebagai kewajiban pertama. Saya lebih senang seorang pria merasa bahwa ia sedang menyenangkan dirinya dalam merawat saya daripada kalau ia merasa itu sebagai suatu kewajiban yang harus dipenuhi." "Tak seorang pun, Mademoiselle, akan merasa demikian dengan Anda." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Pipi Jane memerah sedikit mendengar kesungguhan dalam suara pria muda itu. Jean Dupont berkata lagi dengan cepat, "Saya baru ke Inggris satu kali saja sebelumnya. Bagi saya sangat menarik pada hari itu di-sidang pemeriksaan-memperhatikan tiga wanita muda dan menarik, semuanya begitu berbeda satu dengan yang lain." "Apa pendapat Anda tentang kami?" kata Jane senang. "Si Lady Horbury itu-bah, saya tahu tipenya dengan baik. Tipe itu menyukai yang aneh-aneh dan tidak biasa-amat, sangat mahal. Anda bisa melihatnya duduk di belakang meja judi-muka yang lembut dengan ekspresi yang keras-dan Anda tahuAnda tahu betul seperti apa ia nanti, katakanlah lima belas tahun lagi. Ia hidup untuk sensasi, wanita itu. Untuk permainan tinggi, mungkin juga obat bius... Pokoknya, ia tak menarik!" "Dan Miss Kerr?" "Ah, ia betul-betul Inggris. Ia tipe wanita yang akan diberi kredit oleh pemilik toko mana pun di Reviera; mereka cerdas, pemilik-pemilik toko kami. Pakaianpakaiannya sangat bagus potongannya, tetapi agak seperti Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi pakaian pria. Ia berjalan dengan sikap seakan-akan ia memiliki dunia ini. Ia tidak congkak-ia hanyalah seorang wanita Inggris. Ia tahu dari bagian Inggris mana seseorang berasal. Betul. Saya mendengar wanita-wanita seperti dia berbicara di Mesir. 'Apa" Orang-orang Etcetera ada di sini" Etcetera Yorkshire" Oh, Etcetera Shropshire.' " Ia menirukan orang-orang itu dengan baik sekali. Jane tertawa mendengarnya. "Lalu-saya," katanya. "Lalu Anda. Dan saya berkata kepada diri saya sendiri, 'Alangkah menyenangkannya kalau aku bisa bertemu lagi dengannya pada suatu hari.' Dan di sinilah saya, duduk di depan Anda. Dewa-dewa itu bisa mengatur dengan bagus, kadang-kadang." Jane berkata, "Anda ahli arkeologi, bukan" Anda menggali benda-benda?" Dan ia mendengarkan dengan penuh perhatian sementara Jean Dupont bercerita tentang pekerjaannya. Jane menarik napas panjang. "Anda sudah mengunjungi begitu banyak negara. Sudah melihat begitu banyak. Semuanya kedengaran begitu memikat. Saya tak akan ke mana-mana dan tak akan melihat apa-apa." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Anda suka itu- pergi ke luar negeri-melihat tempat-tempat yang aneh-aneh di dunia" Ingat, Anda tak akan bisa mengeriting rambut Anda." "Rambut saya sudah keriting sendiri," kata Jane tertawa. Ia melihat ke jarum jam dan dengan cepat memanggil pelayan untuk membayar rekeningnya. Jean Dupont berkata dengan sedikit malu, 'Mademoiselle, dapatkah Anda-seperti saya katakan tadi, saya kembali ke Prancis besok- maukah Anda makan dengan saya malam ini?" "Maaf sekali, saya tak dapat. Saya ada janji makan malam dengan seseorang malam ini." "Ah! Sungguh sayang, saya menyesal sekali. Anda akan datang ke Paris lagi dalam waktu dekat?" "Saya kira tidak." "Dan saya, saya tak tahu kapan saya akan berada di London lagi. Menyedihkan." Ia berdiri diam sebentar, tangannya memegang tangan Jane. "Saya sangat berharap bisa berjumpa dengan Anda lagi," katanya, dan kedengarannya ia bersungguh-sungguh. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi BAB XIV DI MUSWELL HILL Kira-kira pada waktu yang sama dengan waktu Jane meninggalkan salon Antoine, Norman Gale sedang berkata kepada pasiennya dengan nada profesional, "Agak sedikit lunak di sini... Katakan kepada saya kalau Anda merasa sakit..." Tangannya memainkan bor gigi dengan cekatan. "Nah, selesai. Miss Ross?" Miss Ross segera datang ke sampingnya sambil mengaduk sedikit campuran berwarna putih di atas sebuah tatakan. Norman Gale menyelesaikan tambalan giginya lalu berkata, "Nah, Selasa depan Anda datang lagi untuk gigi yang lain itu?" Pasiennya, setelah selesai berkumur, menerangkan dengan cepat dan lancar. Ia akan pergi ke luar kota-maaf sekali-harus membatalkan janji kedatangan yang berikut. Ya, ia akan memberi tahu apabila ia sudah kembali. Dan dengan cepat ia seakan melarikan diri dari ruangan itu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Yah," kata Gale, "selesai untuk hari ini." Miss Ross berkata, "Lady Higginson menelepon untuk mengatakan bahwa ia harus membatalkan janjinya minggu depan. Ia tak mau membuat perjanjian pada hari lain. Oh, dan Kolonel Blunt tak bisa datang hari Selasa." Norman Gale mengangguk. Mukanya menjadi tegang. Setiap hari sama saja. Orang menelepon. Membatalkan perjanjian. Segala macam alasan- pergi ke luar kota-pergi ke luar negeri- selesma-mungkin tidak berada di tempat-Alasan yang diberikan mereka tidak penting; alasan yang sebenarnya telah terlihat oleh Norman di mata pasiennya yang terakhir pada waktu tangannya menjangkau bor gigi.., pandangan yang memancarkan panik tiba-tiba.... Ia bisa menuliskan pikiran wanita itu di atas secarik kertas. "Oh, dear, ia berada di pesawat waktu wanita itu dibunuh.... Mungkinkah... Kadang-kadang orang hilang akal dan melakukan kejahatan yang sama sekali tak masuk akal. Sungguh tak aman berada di sini dengan dia. Orang ini mungkin sakit jiwa dan punya gejala suka membunuh. Orang bilang orang-orang yang begitu sama saja nampaknya dari luar dengan orang-Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi orang yang normal.... Aku memang selalu merasa ada sesuatu yang aneh dalam pandangan matanya..." "Yah," kata Gale, "nampaknya minggu depan minggu yang tenang, Miss Ross." "Ya, banyak orang membatalkan janjinya. Yah, Anda bisa memakainya untuk istirahat. Anda sudah bekerja keras di musim panas yang lampau." "Kelihatannya saya tak akan dapat banyak kesempatan untuk bekerja keras di musim gugur, bukan begitu?" Miss Ross tak menjawab. Ia diselamatkan dari kewajiban itu oleh telepon yang berdering. Ia keluar dari ruangan untuk menjawabnya. Norman menjatuhkan beberapa peralatan ke dalam tabung sterilisasi, dan berpikir keras "Mari kita lihat posisi kita. Tak perlu berpanjang-lebar. Secara profesional bisnis ini sudah habis bagiku. Aneh, bagi Jane bahkan sebaliknya. Orang sengaja datang kepadanya dengan mulut ternganga. Dipikir-pikir, itulah salahnya di sinimereka harus mengangakan mulutnya kepadaku dan mereka tak menyukainya! Memang, suatu perasaan tak berdaya, yang tidak Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi enak duduk di kursi dokter gigi. Kalau dokternya tiba-tiba saja mata gelap... "Pembunuhan sungguh aneh! Orang pikir itu adalah sebuah persoalan yang amat langsung- tetapi tidak. Pembunuhan menyangkut segala macam hal yang aneh yang tak pernah terpikirkan. ... Kembali ke fakta. Sebagai dokter gigi, rasanya riwayatku sudah tamat... Apa yang akan terjadi kiranya, kalau mereka menangkap si wanita Horbury itu" Apakah pasienpasienku akan datang kembali berbaris ke sini" Susah ditebak. Sekali gunjingan buruk itu sudah termakan... Yah, tak apa. Aku tak peduli. Ya, aku peduli-karena Jane... Jane sungguh menyenangkan. Aku menginginkan Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo dirinya. Dan aku tak bisa mendapatkannya-belum.... Gangguan yang menyebalkan." Norman tersenyum. "Aku merasa hubungan kami akan berakhir baik.... Ia menyukaiku.... Ia akan menungguku. Sialan. Aku akan pergi ke Kanada-ya, itu jawabannya-dan mengumpul-kan uang di sana." Norman tertawa sendiri. Mrs Ross kembali ke ruangan. "Telepon dari Mrs. Lorrie. Ia menyesal..." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "...tetapi ia akan bepergian ke Timbuctoo," kata Norman menyelesaikan kalimat Miss Ross. "Anda sebaiknya mencari pekerjaan lain, Miss Ross. Nampaknya kapal ini akan tenggelam." "Oh, Mr. Gale, saya tak pernah berpikir akan meninggalkan Anda...." "Anda baik! Tetapi, saya bersungguh-sungguh. Kalau kasus pembunuhan ini tak segera terselesaikan, habislah karirku." "Sesuatu harus segera dilakukan!" kata Miss Ross berapi-api. "Polisi-polisi itu sungguh memalukan. Mereka tidak berusaha." Norman tertawa. "Saya rasa mereka cukup berusaha." "Seseorang harus melakukan sesuatu." "Betul. Saya sendiri ingin melakukan sesuatu- walaupun tak tahu apa." "Oh, Mr. Gale, saya tahu Anda bisa. Anda begitu pintar!" "Aku seorang pahlawan di mata gadis itu," pikir Norman Gale. "Ia ingin membantuku dalam kegiatan memata-matai, tetapi ada orang lain yang ingin kujadikan partnerku," Malamnya ia makan dengan Jane. Dengan setengah sadar ia berusaha untuk kelihatan gembira, tetapi Jane tak dapat dikelabuhi. Ia melihat Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi bahwa pikiran Norman kadang-kadang tak berada di tempat, kadangkadang dahinya berkerut, dan ada garis-garis ketegangan di mulutnya. Akhirnya ia berkata, "Norman, apakah pr tekmu tak berjalan baik?" "Yah, tak terlalu baik. Memang sedang masa sepi." "Jangan gila," kata Jane tajam. "Jane!" "Aku bersungguh-sungguh. Kaukira aku tak melihat bahwa kau sangat cemas?" "Bukan cemas. Aku hanya sebal." "Maksudmu orang- tidak mau..." "Giginya dirawat oleh dokter gigi yang mungkin juga seorang pembunuh" Ya." "Sungguh tak adil!" "Memang tak adil. Karena terus terang, Jane, aku dokter gigi yang sangat baik. Dan aku bukan pembunuh." "Jahat betul itu. Seseorang perlu melakukan sesuatu." "Itu juga yang dikatakan Miss Ross, sekretarisku, tadi pagi." "Seperti apa dia?" "Miss Ross?" "Ya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Oh, aku tak tahu. Besar-tulang-tulangnya menonjol-hidungnya agak seperti hidung kuda goyang-amat sangat kompeten dalam pekerjaannya. " "Kedengarannya orang yang menyenangkan," kata lane dengan luwes. Norman senang karena diplomasinya berhasil, tulang-tulang Miss Ross tidak sejelek yang dikatakannya, dan kepalanya yang berambut merah sangat menarik, tetapi ia merasa, dan memang perasaannya betul, bahwa lebih baik hal yang terakhir ini tak disebutkan pada Jane. "Aku ingin melakukan sesuatu," katanya. "Kalau saja aku pria muda seperti dalam buku, akan kucari petunjuk-petunjuk atau akan kuba-yangi seseorang." Jane tiba-tiba menarik lengan bajunya. "Lihat, itu Mr. Clancy-kau tahu, penulis buku itu-duduk sendiri di dekat tembok. Kita bisa membayanginya." "Tapi, kita kan akan pergi nonton?" "Tak penting itu. Aku merasa ini mungkin sudah diatur. Kau bilang kau ingin membayangi seseorang, dan di sini ada orang yang bisa kita bayangi. Siapa tahu. Mungkin kita akan menemukan sesuatu." Antusiasme Jane menular. Norman segera terpikat pada rencana itu. "Kau benar, siapa tahu," katanya. "Sudah sampai di mana makannya" Aku tak bisa melihat Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi dengan jelas tanpa memutar kepalaku dan aku tak mau menatapnya." "Kira-kira sama dengan kita," kata Jane. "Sebaiknya kita bergegas sedikit dan mendahuluinya, lalu kita bisa membayar rekening dan siap untuk pergi pada waktu ia selesai." Norman setuju. Pada waktu si kecil Mr. Clancy akhirnya berdiri dan berjalan menuju ke Dean Street, Norman dan Jane sudah berada dekat dengannya. "Siapa tahu dia naik taksi," kata Jane. Tetapi Mr. Clancy tak naik taksi. Dengan membawa mantel panjangnya di satu lengan (dan kadang-kadang^ mantel itu dibiarkannya terseret-seret di tanah), ia berjalan perlahan di sepanjang jalan-jalan di London. Kecepatan jalannya tak teratur. Kadang-kadang langkahnya sangat cepat, kadang-kadang sangat perlahan hingga hampir berhenti. Pada suatu kali, waktu hampir menyeberangi sebuah jalan, ia berhenti bergerak berdiri di sana dengan satu kaki terangkat di pinggiran dan kelihatan seperti dalam film gerak lamban. Arahnya pun, tak menentu. Pada suatu waktu ia begitu banyak berbelok ke kanan sehingga kembali ke jalan yang sama sampai dua kali. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Jane merasa semangatnya meninggi. "Kau lihat," katanya bergairah. "Ia takut diikuti. Ia mencoba menghilangkan jejak kita." "Kau pikir begitu?" "Tentu saja. Tak seorang pun akan berjalan berputar-putar begitu kalau bukan itu alasannya." "Oh!" Mereka berjalan memutari sebuah tikungan dengan agak cepat dan hampir saja bertabrakan dengan orang yang mereka ikuti. Ia sedang berdiri memandangi sebuah tempat pemotongan daging. Tempat itu sendiri tentu saja tutup, akan tetapi rupanya ada sesuatu di lantai satu yang sangat memikat perhatian Mr. Clancy. Ia berkata keras, "Tepat benar. Benda yang kucari. Untung sekali!" Ia mengeluarkan sebuah buku kecil dan menuliskan sesuatu dengan sangat berhatihati. Lalu ia berjalan lagi dengan langkah-langkah cepat sambil bersenandung kecil. Kini dengan langkah tetap ia menuju ke Bloomsbury. Kadang-kadang, waktu ia memiringkan kepalanya kedua orang di belakangnya itu dapat melihat mulutnya bergerak-gerak. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ada sesuatu," kata Jane. "Pikirannya sedang kacau. Ia berbicara sendiri dan tak menyadarinya." Pada waktu ia menunggu di dekat lampu merah untuk menyeberang, Norman dan Jane mendekat. Memang betul, Mr. Clancy berbicara sendiri. Mukanya kelihatan pucat dan tegang. Norman dan Jane menangkap beberapa kata yang digumam-kannya, "Mengapa ia tak mau berbicara" Mengapa" Tentu ada sebabnya..." Lampu menjadi hijau. Waktu mereka sampai di seberang jalan Mr. Clancy berkata, "Aku tahu sekarang. Tentu saja. Itu sebabnya ia harus dibuat diam!" Jane mencubit Norman dengan keras. Mr. Clancy berjalan dengan sangat cepat sekarang. Mantel yang dipegangnya terseret-seret di jalan. Pengarang kecil itu mengambil langkahlangkah yang panjang, dan jelas tak menyadari kedua pengikutnya yang ada di belakangnya. Akhirnya, dengan tiba-tiba ia berhenti di sebuah rumah, membuka pintunya dengan sebuah kunci dan masuk. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Norman dan Jane saling berpandangan. "Itu rumahnya sendiri," kata Norman. "Car-dington Square nomor empat puluh tujuh. Itu alamat yang diberikannya di dalam sidang." "Yah," kata Jane, "mungkin lama-kelamaan ia akan keluar lagi. Dan, lagi pula kita sudah mendengar sesuatu. Seseorang-akan dibuat diam, dan seorang lain lagi tak mau bicara. Ah, kedengarannya sungguh seperti cerita detektif." Sebuah suara terdengar dari kegelapan. "Selamat malam," kata suara itu. Si pemilik suara melangkah maju. Sepasang kumis yang besar nampak di bawah cahaya lampu. "Eh bien" kata Hercule Poirot. "Malam yang bagus untuk pengejaran, bukan?" BAB XV DI BLOOMSBURY Dari kedua orang yang terperanjat itu, Norman Gale-lah yang dengan cepat menenangkan dirinya. "Tentu saja," katanya, "Monsieur-Monsieur Poirot. Anda masih berusaha membersihkan nama Anda, Mr. Poirot?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ah, Anda masih ingat pembicaraan kecil kita" Dan Anda mencurigai Mr. Clancy yang malang?" "Anda juga," kata Jane berapi-api, "kalau tidak Anda tak akan berada di sini." Poirot memandangi Jane untuk beberapa saat lamanya dengan berpikir. "Pernahkah Anda berpikir tentang pembunuhan, Mademoiselle" Maksud saya, berpikir tentang itu secara abstrak-dengan darah dingin dan tanpa perasaan?" "Saya rasa saya tak pernah memikirkannya sama sekali hingga belakangan ini," kata Jane. Hercule Poirot mengangguk. "Ya. Anda memikirkan itu sekarang karena pembunuhan telah menyentuh Anda secara pribadi. Tetapi saya, saya telah menangani pembunuhan selama bertahun-tahun. Saya punya cara saya sendiri dalam menilai sesuatu. Menurut Anda, apa yang paling penting untuk diingat apabila Anda sedang berusaha memecahkan sebuah misteri pembunuhan?" "Menemukan pembunuhnya," kata Jane. Norman Gale berkata, "Keadilan." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Poirot menggelengkan kepalanya. "Ada hal-hal yang lain yang lebih penting daripada menemukan pembunuhnya. Dan keadilan adalah kata yang bagus sekali, akan tetapi kadang-kadang sulit untuk mengatakan apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan kata itu. Menurut pendapat saya, hal yang paling penting adalah membuktikan terlebih dahulu orang-orang yang tak bersalah." "Oh, tentu saja," kata Jane. "Itu tak perlu disangsikan lagi. Kalau seseorang secara tidak benar didakwa..." "Bahkan sebelumnya. Mungkin tak ada dakwaan. Akan tetapi, sampai seseorang tanpa keragu-raguan lagi benar-benar dibuktikan bersalah, setiap orang lain yang berhubungan dengan pembunuhan itu ikut menderita dalam taraf-taraf yang berbeda." Norman Gale berkata dengan tegas, "Betul sekali, itu." Jane berkata, "Kami sudah mengalaminya!" Poirot memandang mereka bergantian. "Yah. Saya lihat Anda sudah mengalaminya sendiri." Tiba-tiba ia menjadi sigap. "Mari, ada urusan yang harus saya bereskan. Karena tujuan kita sama, kita bertiga, mari kita Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi bertindak bersama. Baru saja, saya hendak mengunjungi kawan kita yang cerdik, Mr. Clancy. Saya sarankan Mademoiselle menemani saya- berpura-pura sebagai sekretaris saya. Ini, Mademoiselle, sebuah buku catatan dan sebatang pensil untuk steno." "Saya tak bisa menulis steno." "Tentu saja tidak. Tapi Anda cukup berakal- cerdas-Anda bisa membuat coretancoretan yang mirip di buku itu, bukan" Bagus. Untuk, Mr. Gale, saya sarankan kita bertemu, katakan saja, satu jam lagi. Bagaimana kalau di atas di Monseigneur" Bagus! Kita bisa berunding nanti." Sebentar kemudian dia berjalan menuju ke bel rumah dan memencetnya. Dengan sedikit bingung Jane mengikutinya, sambil memegang buku catatan itu. Gale membuka mulutnya seperti hendak membantah, lalu membatalkan niatnya. "Baiklah," katanya. "Satu jam lagi, di Monseigneur. " Pintu dibuka oleh seorang wanita agak tua bermuka galak dan berpakaian serba hitam. Poirot berkata, "Mr. Clancy?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Wanita itu mundur ke belakang dan Poirot dan Jane masuk. "Nama- Anda, Tuan?" "Mr. Hercule Poirot." Wanita galak itu mengantar mereka naik ke lantai atas ke dalam sebuah ruangan di lantai satu. "Mr. Air Kule Prott," katanya. Poirot telah menyadari pada waktu melihat penampilan Mr. Clancy di Croydon bahwa ia bukan seorang yang rapi. Ruangan itu, sebuah ruangan yang panjang, dengan tiga buah jendela di satu dindingnya yang panjang dan rak-rak serta lemarilemari buku di dinding-dinding yang lain, luar biasa kacau. Kertas-kertas berserakan di mana-mana; ada map-map di sana-sini, beberapa buah pisang, botolbotol bir, buku-buku yang terbuka, bantal-bantal kursi, trombon, pecah-belah, etsa, dan sejumlah besar pulpen yang beraneka ragam. Di tengah-tengah kekacauan itu Mr. Clancy sedang bergumul dengan sebuah kamera dan satu rol film. "Oh," kata Mr. Clancy sambil menengadah waktu diberi tahu tentang kedatangan tamu-tamu itu. Ia meletakkan kameranya dan gulungan film Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi itu langsung jatuh ke tanah dan membuka sendiri. Ia maju dengan tangan terjulur. "Sangat gembira bertemu dengan Anda." "Anda masih ingat saya, saya harap?" kata Poirot. "Ini sekretaris saya, Miss Grey." "Apa kabar, Miss Grey." Ia menjabat tangan Jane lalu kembali melihat kepada Poirot. "Ya, tentu saja saya ingat Anda-sedikitnya-ah, di mana tepatnya" Di Skull atau di Crossbones Club?" "Kita sama-sama menjadi penumpang pesawat dari Paris pada suatu saat yang fatal." "Ah, tentu saja," kata Mr. Clancy. "Dan Miss Grey juga! Hanya saja saya tak tahu bahwa ia adalah sekretaris Anda. Malahan, saya kira ia bekerja pada sebuah salon kecantikan-atau tempat seperti itu." Jane melihat kepada Poirot dengan gelisah. Yang belakangan ini, sangat tenang. "Betul sekali," katanya. "Sebagai sekretaris yang efisien, Miss Grey kadangkadang harus melakukan pekerjaan tertentu yang bersifat sementara-Anda mengerti?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tentu saja," kata Mr. Clancy. "Saya lupa. Anda seorang detektif-yang sebenarnya. Bukan Scotland Yard. Penyelidikan swasta. Silakan duduk, Miss Grey. Tidak, jangan di situ; saya rasa ada sari jeruk di kursi itu. Biar saya geser map ini-Oh. sekarang semuanya tumpah. Tak apa. Anda duduk di sini, M. Poirot-tak apa, ya"-Poirot" Sandarannya sebenarnya tidak patah. Hanya berkeriat-keriut sedikit waktu Anda bersandar. Yah, mungkin sebaiknya tidak bersandar terlalu keras. Ya, seorang detektif partikelir seperti Wilbraham Rice saya. Ia mempunyai kebiasaan menggigit kuku dan makan banyak pisang. Saya tak tahu bagaimana mulanya saya membuatnya menggigit kuku-agak menjijikkan memang-tetapi begitulah. Ia mulai menggigit kuku dan kini ia harus melakukannya di setiap buku. Membosankan. Pisangnya tak begitu jelek; kadang-kadang bisa dipakai untuk humorpara penjahat terpeleset pada kulit pisang. Saya sendiri juga makan pisangitulah yang memberikan gagasan kepada saya. Tetapi saya tak menggigit kuku. Anda mau minum bir?" "Terima kasih, tidak." Mr. Clancy mengambil napas panjang, duduk, dan memandang Poirot dengan serius. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Saya bisa menebak bahwa Anda datang untuk berbicara mengenai-pembunuhan Giselle. Saya telah berpikir dan berpikir lagi tentang kasus itu. Anda bisa bilang apa saja; itu memang luar biasa-anak-anak panah beracun dan sebuahsumpitan di pesawat udara. Sebuah gagasan yang juga telah saya pakai, seperti yang saya katakan kepada Anda, baik dalam buku maupun dalam cerita pendek. Tentu saja itu kejadian yang mengejutkan, tetapi terus terang saja, M. Poirot, saya sangat tergairah-amat sangat tergairah." "Saya bisa melihat," kata Poirot, "bahwa perbuatan kriminal itu telah menarik hati Anda secara profesional, Mr. Clancy." Muka Mr. Clancy berseri-seri. "Tepat sekali. Anda akan mengira bahwa siapa pun-termasuk polisi yang berdinas resmi-akan dapat memahaminya! Tetapi sama sekali tidak. Kecurigaan-itu yang saya peroleh, baik dari inspektur polisi maupun dalam sidang pemeriksaan. Saya berusaha sedapat mungkin untuk membantu melancarkan jalan ke arah keadilan, dan yang saya dapat sebagai imbalannya adalah kecurigaan!" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Walaupun demikian," kata Poirot sambil tersenyum, "nampaknya itu tak banyak mempengaruhi Anda." "Ah," kata Mr. Clancy. "Saya punya metode sendiri, Watson. Kalau Anda tak keberatan saya sebut Watson. Saya tak bermaksud menyinggung perasaan Anda. Sangat menarik, kalau dipikir, bagaimana teknik teman yang gila itu bisa bertahan. Secara pribadi saya berpendapat cerita-cerita Sherlock Holmes terlalu dilebih-lebihkan nilainya. Tetapi... apa yang saya katakan tadi?" "Anda bilang Anda punya metode sendiri." "Ah, ya." Mr. Clancy memajukan badannya ke depan. "Saya menaruh inspektur itusiapa namanya" Japp"-ya, saya menaruhnya di buku saya yang berikutnya. Anda harus melihat bagaimana Wilbraham Rice menanganinya." "Di antara pisang-pisangnya, tentu saja." "Di antara pisang-pisangnya-bagus sekali, itu," kata Mr. Clancy sambil tertawa. "Sebagai penulis Anda punya keuntungan, Monsieur," kata Poirot. "Anda bisa mengeluarkan unek-unek Anda melalui kata-kata yang dicetak. Anda mempunyai kekuasaan sebuah pena di atas musuh-musuh Anda." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Mr. Clancy bersandar perlahan di kursinya. "Anda tahu," katanya, "saya mulai berpikir bahwa pembunuhan ini akan menjadi suatu keuntungan buat saya. Saya akan menuliskan keseluruhannya persis seperti peristiwanya sendi-ri-hanya saja ini merupakan cerita khayal, tentu saja, dan saya akan memberinya judul Misteri Pos Udara. Dengan uraian tentang wajah-wajah para penumpangnya secara sempurna. Pasti akan laku seperti pisang goreng-kalau saja saya bisa menerbitkannya pada waktunya." "Anda tak akan dapat dituntut untuk itu?" tanya Jane. Mr. Clancy melihat kepadanya dengan muka berseri. "Tidak, tidak, Nona. Tentu saja kalau saya membuat salah satu penumpang itu menjadi pembunuhnya-yah, mungkin saya bisa dituntut karena mencemarkan nama orang. Tetapi ini adalah bagian yang terkuat darinyapenyelesaian kasus yang sama sekali tak terduga dipaparkan pada bab yang terakhir." Poirot memajukan badannya ke depan dengan sangat ingin tahu. "Dan penyelesaian itu adalah?" Mr. Clancy tertawa lagi. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Jitu," katanya. "Jitu dan sensasional. Dengan menyamar sebagai pilot, seorang gadis naik ke pesawat di Le Bourget dan berhasil menyembunyikan diri di bawah tempat duduk Madame Giselle. Ia membawa sebuah ampul berisi sejenis gas yang mutakhir. Ia melepaskan gas itu-semua orang menjadi tak sadar selama tiga menitia keluar dari persembunyiannya-menembakkan anak panah beracun, dan terjun ke bawah dengan parasut dari pintu belakang pesawat." Jane dan Poirot, keduanya berkedip-kedip Jane berkata, "Mengapa ia tak menjadi tak sadar juga karena gas itu?" "Alat pernapasan," kata Clancy. "Dan ia mendarat di Selat Inggris?" "Tak perlu di Selat Inggris-saya akan membuatnya mendarat di pantai Prancis." "Dan, lagi pula, tak ada orang yang bisa bersembunyi di bawah tempat duduk; terlalu sempit." "Di pesawat saya tak akan terlalu sempit," kata Mr. Clancy tegas. "Epatant,"* kata Poirot. "Dan apa motif wanita itu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya belum menetapkannya," kata Mr. Clancy dengan berpikiran dalam. "Mungkin Giselle menghancurkan hidup kekasihnya, yang lalu bunuh diri." "Dan bagaimana ia memperoleh racunnya?" "Di situlah cerdiknya," kata Mr. Clancy. "Gadis itu adalah seorang penjinak ular. Ia menyedot bisa itu dari ular python favoritnya." "Mon Dieu!"** kata Hercule Poirot. Ia berkata, "Tidakkah itu, mungkin, sedikit terlalu sensasional?" "Sebuah cerita tak bisa terlalu sensasional," kata Mr. Clancy tegas. "Apalagi kalau ada hubungannya dengan anak panah beracun orang-orang *Hebat. **Ya, Tuhanku. Indian Amerika Selatan. Saya tahu bahwa itu bisa ular, tetapi prinsipnya sama. Bagaimanapun juga, orang tak mau membaca cerita detektif yang sama seperti kehidupan sebenarnya. Lihat saja berita-berita koran-terlalu membosankan." "Ah, Monsieur, Anda berpendapat kasus kita ini terlalu membosankan?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tidak," kata Mr. Clancy mengakui. "Kadang-kadang, saya tak bisa percaya bahwa itu sungguh-sungguh terjadi." Poirot menarik kursinya yang berdecit-decit itu sedikit lebih dekat kepada tuan rumahnya. Suaranya perlahan dan bernada rahasia. "Mr. Clancy, Anda seorang yang cerdas dan imajinatif. Anda katakan tadi, polisi telah mencurigai Anda. Mereka tidak minta nasihat Anda. Tetapi saya, Hercule Poirot, telah memutuskan untuk minta pendapat Anda." Muka Mr. Clancy menjadi merah karena senang. "Anda baik sekali." Ia kelihatan sedikit bingung tetapi senang. "Anda telah mempelajari kriminologi. Pendapat-pendapat Anda akan sangat berharga. Saya sangat tertarik untuk mengetahui siapa, menurut pendapat Anda, pelaku pembunuhan itu." "Yah..." Mr. Clancy kelihatan ragu, dan secara otomatis tangannya menjangkau sebuah pisang lalu mulai memakannya. Setelah itu, setelah gelora emosinya mereda dari mukanya, ia menggelengkan kepalanya. "Anda tahu, M. Poirot, itu hal yang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi sama sekali berbeda. Kalau kita menulis, kita bisa menjadikan siapa saja pembunuhnya; tetapi, tentu saja, dalam kehidupan sebenarnya ada orang yang sebenarnya. Kita tak punya kuasa atas fakta-fakta. Saya rasa saya sama sekali tak berbakat untuk menjadi detektif benar-benar." la menggelengkan kepalanya dengan sedih dan membuang kulit pisangnya ke perapian. "Akan tetapi sangat menarik untuk memikirkan kemungkinankemungkinannya?" saran Poirot. "Oh, itu, ya!" "Pertama sekali, kalau Anda harus menebak, siapa yang.Anda pilih?" "Oh, saya kira salah satu dari kedua orang Prancis itu." "Oh, ya" Mengapa?" "Yah, Madame Giselle orang Prancis. Nampaknya lebih mungkin. Dan mereka duduk di sisi yang berseberangan, tak jauh dari tempat duduknya. Tetapi sungguh saya tak tahu." "Itu tergantung," kata.Poirot sambil berpikir dalam, "sangat banyak pada motifnya." "Tentu saja... tentu saja. Anda mentabulasikan semua motifnya secara ilmiah, saya kira?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya sangat kuno dalam metode-metode saya. Saya mengikuti peribahasa lama: carilah orang yang mendapat keuntungan dari kejahatan itu." "Itu memang baik," kata Mr. Clancy. "Tetapi itu agak sulit diterapkan dalam kasus seperti ini. Saya dengar memang ada seorang anak perempuan yang mewarisi uangnya. Tetapi banyak orang yang berada di pesawat waktu itu mungkin juga mendapat keuntungan-yaitu apabila mereka masih berhutang kepadanya dan tak bisa membayar." "Betul," kata Poirot. "Dan ada kemungkinan-kemungkinan lain. Misalkan saja Madame Giselle mengetahui sesuatu-percobaan pembunuhan, umpamanya"-yang dilakukan oleh salah satu dari orang-orang itu." "Percobaan pembunuhan?" kata Mr. Clancy. "Ah, mengapa percobaan pembunuhan" Sebuah usul yang aneh." "Dalam kasus-kasus seperti ini," kata Poirot, "orang harus memikirkan segala kemungkinannya. " "Ah!" kata Mr. Clancy. "Tetapi berpikir saja tak baik. Anda harus tahu." "Anda betul-Anda betul. Sebuah observasi yang bagus." Lalu Poirot berkata, "Saya minta maaf, tetapi sumpitan yang Anda beli itu..." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Sumpitan sial," kata Mr. Clancy. "Saya menyesal telah menyebutkannya." "Anda membelinya, Anda katakan, di sebuah toko di Charing Cross Road" Apakah Anda, mungkin, masih ingat nama toko itu?" "Yah," kata Mr. Clancy, "mungkin Absolom -atau Mitchell & Smith. Saya tak tahu lagi. Tetapi saya sudah mengatakan semuanya kepada inspektur yang menjengkelkan itu. Pasti sekarang ia sudah mengeceknya." "Ah," kata Poirot, "tetapi saya menanyakan itu dengan tujuan lain. Saya ingin membeli benda seperti itu dan membuat eksperimen kecil." "Oh, begitu. Tetapi saya tak tahu apakah Anda bisa mendapatkannya. Anda tahu, mereka tidak menjualnya secara lusinan." "Saya bisa saja mencoba. Barangkali, Miss Grey, Anda mau menuliskan kedua nama tersebut?" Jane membuka buku catatannya dan dengan cepat membuat coretancoretan yang (diharapkan-nya) kelihatan profesional. Lalu diam-diam ia menulis nama-nama tersebut dengan tulisan biasa di baliknya karena mungkin saja Poirot benar-benar memerlukan nama-nama itu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Nah," kata Poirot, "saya telah mengambil waktu Anda terlalu lama. Saya ingin pamit dengan mengucapkan beribu terima kasih atas kerja sama Anda." "Tak apa. Tak apa," kata Mr. Clancy. "Anda mestinya makan pisang tadi." "Anda baik sekali." "Ah, tidak. Sebetulnya, malam ini saya merasa agak senang. Pekerjaan saya menulis sebuah cerita pendek terhenti-ceritanya tak berjalan dengan enak dan saya tak bisa menemukan nama yang baik untuk penjahatnya. Saya menginginkan sebuah nama yang berkesan. Nah, untung saja, saya melihat nama yang saya inginkan itu di sebuah toko daging. Pargiter. Nama yang saya cari-cari. Bunyinya cocok dan tak umum; dan kira-kira lima menit kemudian saya menemukan yang lain. Dalam cerita selalu ada kemacetan yang sama -mengapa gadis itu tak mau berbicara" Sang pria muda berusaha membuatnya berbicara dan gadis itu mengatakan bahwa bibirnya terkatup. Tak ada suatu alasan yang benar, tentu saja, mengapa ia tak mau mencurahkan semuanya sekalian, tetapi kita harus mencarikan sebuah alasan yang tak terlalu gila. Malangnya, setiap kali alasan itu harus lain!"' Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ia memberi Jane sebuah senyuman yang lembut. "Susahnya menjadi penulis!" Tiba-tiba ia berjalan dengan cepat melewati Jane ke sebuah lemari buku. "Ada sesuatu yang ingin saya berikan kepada Anda." Ia kembali dengan sebuah buku di tangannya. "The Clue of the Scarlet Petal* Saya kira saya sudah mengatakan kepada Anda di Croydon bahwa buku saya itu ceritanya berhubungan dengan racun panah dan anak-anak panah yang dipakai oleh penduduk asli." "Beribu-ribu terima kasih. Anda terlalu baik." "Ah, tidak. Saya lihat," kata Mr. Clancy tiba-tiba kepada Jane, "Anda tak memakai sistem steno Pitman." Muka Jane menjadi merah. Poirot cepat-cepat menolongnya. *Petunjuk Daun Bunga Merah "Miss Grey sangat moderen. Ia memakai sistem mutakhir yang ditemukan oleh seorang Cekoslo-wakia." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Betulkah" Cekoslowakia pasti sebuah tempat yang luar biasa. Segala sesuatu nampaknya datang dari sana-sepatu, gelas, sarung tangan, dan kini sistem steno. Betul-betul luar biasa." Ia berjabatan tangan dengan kedua orang itu. "Maaf, saya tak bisa membantu lebih banyak." Mereka pergi meninggalkannya masih dalam keadaan tersenyum di ruang yang berantakan itu. BAB XVI RENCANA OPERASI Dari rumah Mr. Clancy mereka naik taksi ke Monseigneur, di mana Norman Gale sedang menantikan mereka. Poirot memesan sup dan hidangan ayam. "Nah?" tanya Norman. "Bagaimana?" "Miss Grey," kata Poirot, "telah membuktikan bahwa dirinya adalah seorang sekretaris super." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya kira saya tidak melakukannya dengan baik," kata Jane. "Coretan saya terlihat olehnya waktu ia lewat di belakang saya. Pasti ia orang yang tajam penglihatannya." "Ah, Anda melihatnya juga" Mr. Clancy itu tidak selinglung seperti yang dibayangkan orang." "Apakah Anda benar-benar menginginkan alamat-alamat itu?" tanya Jane. "Saya pikir itu akan ada gunanya-ya." "Tetapi kalau polisi..." "Ah, polisi! Saya tak boleh menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah ditanyakan oleh polisi. Walau, sebenarnya, saya tak yakin kalau polisi sudah menanyakan pertanyaan-pertanyaan saya. Soalnya, mereka tahu bahwa sumpitan yang ditemukan di pesawat itu dibeli di Paris oleh seorang Amerika." "Di Paris" Orang Amerika" Te:api tak ada orang Amerika di pesawat." Poirot tersenyum ramah kepada Jane. "Betul sekali. Ada orang Amerika di sini untuk membuat kasusnya lebih rumit. Itu saja." "Tetapi barang itu dibeli oleh seorang pria?" tanya Norman. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Poirot melihat kepadanya dengan ekspresi muka yang agak aneh. "Ya," katanya, "dibeli oleh seorang pria." Norman kelihatan bingung. "Bukan Mr. Clancy," kata Jane. "Ia sudah memiliki sebuah sumpitan, jadi ia tak akan mencari-cari untuk membeli satu lagi." Poirot menganggukkan kepalanya. "Begitu kita harus berjalan. Curigai seseorang pada gilirannya, lalu hapus dia dari daftar." "Berapa orang yang sudah Anda hapus sampai saat ini?" "Tidak sebanyak yang Anda kira, Mademoiselle," kata Poirot mengedipkan mata. "Itu tergantung, Anda tahu, dari motifnya." Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Apakah sudah ada... ?" Norman Gale berhenti lalu menambahkan dengan nada minta maaf, "Saya tak bermaksud mengusik-usik rahasia resmi, akan tetapi apakah tak ada catatan-catatan tentang urusan-urusan wanita ini?" Poirot menggelengkan kepalanya. "Semua catatannya telah dibakar." "Sayang sekali." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Evidemment! Tetapi rupanya Madame Giselle mengkombinasikan sedikit pemerasan dengan pekerjaannya sebagai rentenir, dan ini membuka bidang yang lebih luas. Sebagai contoh, misalnya, Madame Giselle mempunyai pengetahuan tentang suatu perbuatan kriminal-umpamanya percobaan pembunuhan, yang dilakukan oleh seseorang." "Apakah ada alasan untuk contoh itu?" "Ya," kata Poirot perlahan. "Ada-satu dari sedikit bukti dokumenter yang kami miliki dalam kasus ini." Ia melihat dari satu muka ke muka yang lain dan menarik napas panjang. "Yah," katanya, "begitulah. Mari kita berbicara tentang hal-hal lain-misalnya, bagaimana tragedi ini telah mempengaruhi kehidupan Anda, dua anak muda." "Agak keterlaluan untuk mengatakan ini, tetapi hal itu telah berakibat baik pada saya," kata Jane. Ia menceritakan bagaimana ia mendapat tambahan gaji. "Seperu Anda katakan, Mademoiselle, Anda telah mendapat akibat baiknya, tetapi mungkin hanya sementara saja. Bahkan keajaiban sembilan hari pun biasanya tak berjalan lebih dari sembilan hari, Anda ingat?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Jane tertawa. "Itu betul sekali." "Saya khawatir dalam kasus saya itu akan berjalan lebih dari sembilan hari," kata Norman. Ia menerangkan maksudnya. Poirot mendengarkan dengan penuh simpati. "Seperti Anda katakan," ia berkata sambil berpikir dalam, "itu akan mengambil waktu lebih dari sembilan hari-atau sembilan minggu-atau sembilan bulan. Sensasi mati dengan cepat-ketakutan, lama hilangnya." "Anda pikir saya harus bertahan?" "Anda punya rencana lain?" "Ya-tinggalkan semuanya. Pergi ke Kanada atau ke tempat lain dan mulai lagi." "Ah, sayang sekali itu," kata Jane dengan tegas. Norman melihat kepadanya. Poirot pura-pura menaruh perhatian pada ayamnya. "Aku tak ingin pergi," kata Norman. "Kalau saya menemukan pembunuh Madame Giselle, Anda tak perlu pergi," kata Poirot dengan gembira. "Anda benar-benar berpikir Anda akan dapat melakukannya?" tanya Jane. Poirot melihat kepadanya dengan pandangan mencela. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kalau kita mendekati persoalan dengan aturan dan metode, tak akan ada kesulitan untuk memecahkannya-sama sekali tak akan ada kesulitan," kata Poirot dengan berapi-api. "Oh, saya rasa begitu," kata Jane yang tidak merasa begitu. "Tetapi saya akan dapat memecahkan persoalan ini lebih cepat kalau saja saya mendapat bantuan." "Bantuan macam apa?" Poirot diam sebentar. Lalu ia berkata, "Bantuan dari Mr. Gale. Dan mungkin, nanti, bantuan dari Anda juga." "Apa yang bisa saya kerjakan?" tanya Norman. Poirot melihat ke samping kepadanya. "Anda tak akan menyukainya," katanya memperingatkan. "Apakah itu?" ulang pria muda itu dengan tak sabar. Dengan sangat berhati-hati, agar tak menyakitkan hati orang Inggris, Poirot memakai tusuk gigi. Lalu ia berkata, "Terus terang, yang saya perlukan adalah seorang pemeras." "Seorang pemeras?" teriak Norman. Ia memandangi Poirot seperti orang yang tak percaya kepada pendengarannya sendiri. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Poirot menganggukkan kepalanya. "Betul sekali," katanya. "Seorang pemeras." "Tetapi untuk apa?" "Untuk apa! Untuk memeras." "Ya, tetapi maksud saya siapa" Mengapa?" "Mengapa," kata Poirot, "itu urusan saya. Siapa-" Ia berhenti sebentar, lalu berkata lagi dengan nada yang tenang dan seadanya, "Ini rencana yang akan saya gariskan untuk Anda. Anda akan menulis sebuah surat pendek- maksud saya, saya akan menulis surat pendek itu dan Anda akan menyalinnya-kepada Countess of Horbury. Anda akan mencantumkan kata 'Pribadi'. Dalam surat itu Anda minta waktu untuk bertemu dengannya. Anda akan mengingatkannya akan kepergiannya ke Inggris dengan pesawat udara pada suatu saat tertentu. Anda juga akan menyebutkan bahwa Anda mengetahui tentang suatu urusan bisnis dengan Madame Giselle." "Lalu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Lalu Anda akan diberi waktu untuk bertemu dengannya. Anda akan pergi dan Anda akan mengatakan hal-hal tertentu (yang akan saya instruksikan kepada Anda). Anda akan meminta- sebentar-sepuluh ribu poundsterling." "Anda gila!" "Sama sekali tidak," kata Poirot. "Saya eksentrik, mungkin, tetapi gila, tidak." "Dan kalau Lady Horbury memanggil polisi" Saya akan masuk penjara." "Ia tak akan memanggil polisi." "Anda tak bisa mengetahui itu." "Kawanku, secara praktis, saya mengetahui semuanya." "Lagi pula, saya tak menyukainya." "Anda tak akan memperoleh sepuluh poundsterling itu, kalau itu menghapus perasaan bersalah Anda," kata Poirot dengan kedipan mata. "Ya, tetapi begini, M. Poirot-ini sejenis rencana gila-gilaan yang bisa menghancurkan seluruh hidup saya." "Tidak-tidak-tidak-wanita itu tak akan pergi ke polisi-itu bisa saya jamin." "Ia bisa saja memberi tahu suaminya." "Ia tak akan memberi tahu suaminya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya tak menyukainya." "Apakah Anda suka kehilangan pasien-pasien Anda dan masa depan karir Anda?" "Tidak, tetapi..." Poirot tersenyum kepadanya dengan ramah. "Anda merasa jijik, ya" Ini wajar. Anda juga mempunyai jiwa kesatria. Tetapi saya bisa menjamin bahwa Lady Horbury bukan wanita yang pantas bagi semua perasaan-perasaan yang halus itu." "Walaupun demikian, tak mungkin ia seorang pembunuh." "Mengapa?" "Mengapa" Karena kalau ia yang melakukannya, pasti kami melihatnya. Jane dan saya duduk di seberangnya." "Anda terlalu banyak punya gagasan yang belum tentu benar. Saya, saya ingin membereskan persoalan; dan untuk itu saya harus tahu." "Saya tak suka gagasan memeras seorang wanita." "Wah-sebuah kata bisa berbunyi begitu tajam! Tak akan ada pemerasan. Anda hanya diminta untuk menghasilkan suatu efek tertentu. Setelah itu, apabila dasarnya sudah siap, saya akan masuk." Norman berkata, "Kalau Anda membuat saya masuk penjara..." "Tidak, tidak, tidak, saya sangat dikenal di Scotland Yard. Kalau sampai terjadi sesuatu, saya akan menanggung akibatnya. Tetapi sesuatu pun Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi tak akan terjadi selain dari yang sudah saya ramalkan." Norman menyerah dengan helaan napas panjang. "Baiklah. Saya akan melakukannya. Tetapi sedikit pun saya tak menyukainya." "Bagus. Ini yang akan Anda tulis. Ambillah sebatang pensil." Ia mendikte dengan perlahan. "Selesai," katanya. "Nanti akan saya berikan instruksi kepada Anda tentang apa yang harus Anda katakan. Katakan pada saya, Mademoiselle, pernahkah Anda nonton drama di teater?" "Ya, sering juga," kata Jane. "Bagus. Pernahkah Anda menonton, misalnya, sebuah drama berjudul Down Under?" "Ya, saya menontonnya kira-kira sebulan yang lalu. Lumayan." "Sebuah drama Amerika, bukan?" "Ya." "Ingatkah Anda akan peran Harry, yang dimainkan oleh Mr. Raymond Barraclough?" "Ya. Ia bermain baik sekali." " "Menurut Anda ia menarik" Ya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Luar biasa menarik." "Ah, il est sex appeal?"* "Ya, itu jelas," kata Jane dengan tertawa. "Itu saja-atau apakah ia juga seorang aktor yang baik?" *Ia punya daya tarik sex. "Oh, saya kira ia juga bermain bagus." "Saya harus pergi menemuinya." Jane memandanginya dengan heran. Alangkah anehnya pria kecil ini-meloncat dari satu hal ke hal yang lain seperti burung yang terbang dari satu dahan ke dahan yang lain! Mungkin Poirot membaca pikirannya. Ia tersenyum. "Anda tak setuju dengan saya, Mademoiselle" Dengan metode-metode saya?" "Anda banyak meloncat-loncat." "Sebetulnya tidak. Saya menempuh jalan saya secara logis dengan aturan dan metode. Kita tak boleh sembarangan saja mengambil kesimpulan. Kita harus menghapus." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Menghapus?" kata Jane. "Itukah yang Anda lakukan?" Ia berpikir sebentar. "Saya mengerti sekarang. Anda menghapus Mr. Clancy...." "Mungkin," kata Poirot...." "Dan Anda telah menghapus kami; dan sekarang, mungkin, Anda bermaksud menghapus Lady Horbury. Oh!" Tiba-tiba saja sebuah pikiran timbul di benaknya. "Ada apa, Mademoiselle?" "Anda tadi menyebut-nyebut percobaan pembunuhan. Apakah itu sebuah ujian}" "Anda cepat sekali, Mademoiselle. Ya, itu memang sebagian dari jalan yang saya tempuh. Saya menyebut percobaan pembunuhan dan saya memperhatikan Mr. Clancy, saya memperhatikan Anda, saya memperhatikan Mr. Gale-dan tak nampak tanda-tanda pada Anda semuanyabahkan kedipan mata pun tidak. Dan saya katakan pada Anda, saya tak bisa dikelabui dalam hal ini. Seorang pembunuh bisa siaga untuk serangan-serangan yang diperkirakannya. Tetapi catatan dalam buku kecil itu tak bisa diketahui oleh Anda bertiga. Dan, Anda lihat sekarang, saya puas." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Anda benar-benar orang yang licin dan penuh muslihat, M. Poirot," kata Jane sambil berdiri. "Saya tak akan pernah bisa mengetahui mengapa Anda mengatakan apa yang Anda katakan." "Itu sangat sederhana. Saya ingin mengetahui." "Saya kira Anda punya cara-cara yang pintar untuk mengetahui?" "Hanya ada satu cara yang sangat sederhana." "Apakah itu?" "Membiarkan orang mengatakannya kepada Anda." Jane tertawa. "Dan kalau mereka tak mau?" "Setiap orang suka berbicara tentang dirinya sendiri." "Saya kira itu benar," kata Jane setuju. "Begitulah seorang tukang jual obat menjadi kaya. Ia membiarkan para pasien datang dan duduk dan bercerita kepadanya. Bagaimana mereka terjatuh dari kereta bayi waktu mereka berusia dua tahun, dan bagaimana ibu mereka makan buah pir yang airnya menetes ke atas gaun oranye-nya, dan bagaimana pada usia satu setengah tahun mereka menarik jenggot ayah mereka; lalu si tukang obat berkata kepada mereka bahwa sekarang mereka tidak lagi mempunyai Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi kesulitan untuk tidur, dan ia mendapat uang, dan mereka pergi, karena sudah merasa senang-oh, amat senang-dan mungkin mereka memang lalu bisa tidur." "Gila amat," kata Jane. "Tidak, itu tak segila yang Anda pikir. Itu didasarkan kepada kebutuhan dasar manusia- kebutuhan untuk berbicara-untuk mengeluarkan isi hati. Anda sendiri, Mademoiselle, tak sukakah Anda mengingat masa kecil Anda-tentang ibu dan ayah Anda?" "Itu tak dapat diterapkan dalam kasus saya. Saya dibesarkan di rumah yatimpiatu." "Ah, itu lain. Itu bukan masa yang semarak." "Saya tidak mengatakan bahwa kami adalah anak yatim-piatu yang hidup dari derma. Masa kanak-kanak saya cukup menyenangkan, sungguh." "Apakah itu di Inggris?" "Tidak, di Irlandia-di dekat Dublin." "Jadi Anda orang Irlandia. Itu sebabnya Anda punya rambut berwarna gelap dan mata biru kelabu yang kelihatan..." "Seakan dipasang oleh jari-jari yang penuh jelaga...." sambung Norman dengan senang. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Comment"* Apa yang Anda katakan" *Apa" "Itu peribahasa tentang mata Irlandia-bahwa mata itu dipasang oleh jari yang penuh jelaga." "Betulkah" Bukan peribahasa yang manis, itu. Akan tetapi toh-pengungkapannya baik." Ia membungkuk kepada Jane. "Efeknya sangat baik, Mademoiselle." Jane tertawa sambil berdiri. "Anda bisa saja, M. Poirot. Selamat malam dan terima kasih untuk makan malamnya. Anda harus mengajak saya lagi kalau Norman dikirim ke penjara karena pemerasan." Norman memberengut mendengar itu. Poirot mengucapkan selamat malam kepada kedua orang itu. Setiba di rumahnya ia membuka sebuah laci dengan kunci dan mengeluarkan daftar sebelas nama orang. Empat dari nama-nama itu ditandainya. Lalu ia menganggukkan kepalanya dengan berpikir dalam. "Aku rasa aku tahu," ia menggumam sendiri. "Tetapi aku harus pasti. il faut continner."* Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi *Aku harus terus. BAB XVII DI WANDSWORTH Mr, henry mitchel baru saja duduk untuk menyantap makan malamnya yang terdiri dari sosis dan kentang pada waktu seseorang datang untuk menemuinya. Pramugara itu agak heran ketika melihat bahwa tamunya adalah pria berkumis lebat yang juga salah satu penumpang pesawat yang mendapat musibah itu. M. Poirot sangat sopan dan ramah. Ia memaksa Mr. Mitchell meneruskan makan malamnya, dan dengan manis bersalaman dengan Mrs. Mitchell, yang berdiri memandanginya dengan mulut terbuka. Ia duduk waktu dipersilakan, dan berkata bahwa cuaca sangat panas lalu dengan hati-hati menjelaskan maksud kedatangannya. "Saya khawatir, Scotland Yard, tidak memperoleh banyak kemajuan dengan kasus ini," katanya. Koleksi ebook inzomnia Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo http://inzomnia.wapka.mobi Mitchell menggelengkan kepalanya. "Memang itu kasus yang luar biasa, Tuan-luar biasa. Saya tak melihat bagaimana mereka bisa maju. Yah, kalau tak seorang pun di dalam pesawat itu melihat sesuatu, sangat sulit untuk siapa pun juga sesudahnya." "Betul sekali, apa yang Anda katakan." "Henry sangat memikirkan kasus ini," kata istrinya. "Ia tak bisa tidur di malam hari." Pramugara itu menjelaskan, "Hal itu memenuhi pikiran saya, Tuan, sesuatu yang mengerikan. Perusahaan telah berlaku sangat adil tentang itu. Terus terang saja saya sangat khawatir tadinya, bahwa saya akan kehilangan pekerjaan saya...." "Henry, mereka tak akan berbuat itu. Itu akan sangat kejam sekali." Istrinya kedengaran sangat dongkol. Ia seorang wanita yang montok dengan muka kemerahan dan mata hitam yang kelihatan galak. "Hidup tidak selalu adil, Ruth. Walaupun demikian, kesudahannya lebih baik dari yang saya perkirakan. Mereka membebaskan saya dari kesalahan. Tetapi saya merasakannya, kalau Anda-mengerti apa yang saya maksudkan. Saya yang sedang bertugas waktu itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya mengerti perasaan Anda," kata Poirot penuh simpati. "Tetapi Anda sungguh tak perlu merasa begitu. Apa yang telah terjadi bukan salah Anda." "Itu yang saya bilang, Tuan," celetuk Mrs. Mitchell. Mitchell menggelengkan kepalanya. "Seharusnya saya mengetahui lebih awal bahwa nyonya itu telah meninggal. Kalau saja saya berusaha membangunkannya pertama kali saya berkeliling membagikan rekening..." "Itu tak akan membawa banyak perbedaan. Kematiannya, menurut diagnosa mereka, terjadi hampir seketika." "Ia begitu cemas," kata Mrs. Mitchell. "Saya katakan kepadanya untuk tidak memusingkan kepalanya seperti itu. Siapa yang tahu mengapa orang-orang asing itu saling membunuh; dan kalau Anda tanya pendapat saya, saya kira sangat licik untuk melakukannya di sebuah pesawat Inggris." Ia menyelesaikan kalimatnya dengan sebuah dengusan yang patriotik. Mitchell menggelengkan kepalanya seperti orang yang bingung. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Itu memang menjadi beban pikiran saya. Setiap kali saya bertugas, saya selalu gelisah. Lalu tuan dari Scotland Yard itu menanyakan lagi dan lagi apakah ada sesuatu yang luar biasa atau tiba-tiba "yang terjadi di perjalanan. Membuat saya merasa seakan saya pasti telah melupakan sesuatu- padahal saya tahu bahwa saya tidak. Perjalanan itu sungguh perjalanan yang biasa saja-hingga hal itu terjadi." "Sumpitan dan anak-anak panah-kafir benar," kata Mrs. Mitchell. "Anda betul," kata Poirot dengan ekspresi muka seakan ia terkesan benar dengan kata-kata itu. "Pembunuhan Inggris tak begitu caranya." "Anda betul, Tuan." "Anda tahu, Mrs. Mitchell, saya hampir bisa menebak dari bagian Inggris yang mana Anda berasal." "Dorset, Tuan. Tak jauh dari Bridport. Itu tempat kelahiran saya." "Betul," kata Poirot. "Tempat yang indah." "Memang begitu. London tak bisa dibandingkan dengan Dorset. Keluarga saya telah bermukim di Dorset selama hampir dua ratus tahun lamanya-dan saya memang orang Dorset." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya, betul." Ia berbalik kepada si pramugara lagi. "Ada satu hal yang saya ingin tanyakan kepada Anda, Mitchell." Dahi pria itu mengernyit. "Saya sudah mengatakan semuanya yang saya ketahui-betul, Tuan." "Ya, ya-ini soal yang sangat kecil. Saya hanya ingin tahu apakah ada sesuatu di meja-meja Madame Giselle, maksud saya-yang tak beres?" "Maksud Anda waktu-waktu saya temukan dia?" "Ya. Sendok dan garpunya-tempat garamnya-atau apa saja seperti itu." Pria itu menggelengkan kepalanya. "Tak ada sesuatu pun seperti itu di meja-meja. Semuanya sudah diangkat kecuali cangkir-cangkir kopi. Saya sendiri tak melihat sesuatu pun. Tetapi memang saya tak bisa melihat apa-apa waktu itu. Saya terlalu kaget. Tetapi polisi akan mengetahui tentang itu, Tuan. Mereka mengecek semuanya dengan sangat teliti." "Ah, yah," kata Poirot. "Tak apa-apa. Kapan-kapan saya akan berbicara dengan teman sekerja Anda, Davis." "Sekarang ia bertugas pada penerbangan pagi jam 8.45, Tuan." "Apakah hal ini telah mengacaukan pikirannya juga?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Oh, yah, Anda tahu, Tuan, ia masih muda. Kalau Anda tanya saya, saya kira ia bahkan menikmati semuanya. Ia mendapat kegairahan darinya; semua orang membelikannya minuman dan ingin mendengarkan ceritanya." "Apakah ia mungkin mempunyai teman wanita?" tanya Poirot. "Pasti hubungannya dengan peristiwa itu memberikan kegairahan bagi teman wanitanya." "Ia berpacaran dengan putri si Johnson dari Crown and Feathers," kata Mr, Mitchell. "Tetapi ia gadis yang berpikiran sehat. Ia tak suka bercampur urusan dengan pembunuhan." "Pikiran yang bijaksana," kata Poirot sambil berdiri. "Terima kasih, Mr. Mitchell-dan juga Anda, Mrs. Mitchell-dan saya minta, Kawan, jangan membiarkan ini memberati pikiran Anda." Setelah ia pergi, Mitchell berkata, "Orang-orang dungu dari dewan juri pada sidang pemeriksaan itu menyangka ialah pelakunya. Tetapi menurutku, ia dari dinas rahasia." "Menurutku," kata Nyonya Mitchell, "orang-orang Bolshevik-lah dalangnya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Poirot telah mengatakan bahwa ia hendak bercakap-cakap dengan pramugara yang satu lagi, Davis, kapan-kapan. Tetapi pada kenyataannya, ia melakukannya tak lama setelah itu, di Bar Crown and Feathers." Ia mengajukan kepada Davis pertanyaan-pertanyaan yang sama seperti yang ditanyakannya kepada Mitchell. "Tak ada yang tak beres, Tuan. Maksud Anda berantakan" Macam itu?" "Maksud saya-yah, misalnya sesuatu yang seharusnya ada, tak ada di meja-atau sesuatu yang seyogyanya ada di situ-" Davis berkata perlahan, "Ada sesuatu-saya melihatnya waktu saya membersihkan meja, sesudah polisi selesai memeriksa tempat itu-tetapi mungkin itu bukan yang Anda maksudkan. Hanya saja, si nyonya yang meninggal itu mempunyai dua buah sendok di cawannya. Kadang-kadang itu terjadi pada waktu kami melayani dengan tergesa-gesa. Saya melihatnya dan mengingatnya karena ada takhyul tentang itu; mereka bilang, dua buah sendok di atas sebuah cawan akan berarti perkawinan." "Apakah ada sendok yang hilang dari meja orang lain?" "Tidak, Tuan, saya tak melihatnya. Mitchell atau saya pasti telah membawa cangkir dan cawan itu dalam keadaan begitu-seperti saya katakan, itu Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi kadang-kadang terjadi waktu kami sibuk dan tergesa-gesa. Hanya seminggu yang lalu, saya meletakkan dua set pisau dan garpu. Secara umum, itu lebih baik daripada kurang, karena kalau kurang kami lalu harus kembali dan mengambil satu pisau lagi atau barang apa pun lainnya yang kami lupakan." Poirot mengajukan satu pertanyaan lagi- dengan agak bercanda, "Apa pendapat Anda tentang gadis-gadis Prancis, Davis?" "Gadis-gadis Inggris cukup baik untuk saya, Tuan." Dan ia tersenyum lebar kepada seorang gadis montok berambut pirang di belakang bar. BAB XVIII DI JALAN QUEEN VICTORIA Mr. james ryder agak heran pada waktu sebuah kartu nama bertuliskan nama M. Hercule Poirot dibawa kepadanya. Ia tahu bahwa nama itu dikenalnya, tetapi untuk sesaat ia tak dapat mengingat mengapa. Lalu ia berkata kepada dirinya sendiri, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Oh, orang itu!" Dan mengatakan kepada pegawainya untuk mengantarkan tamu itu masuk. M. Hercule Poirot kelihatan riang dan berpakaian bagus. Di satu tangan ia memegang sebuah tongkat, di lubang kancing jasnya ada sekuntum bunga. "Saya harap Anda mau memaafkan saya karena merepotkan Anda," kata. Poirot. "Ini tentang kematian Madame Giselle." "Ya?" kata Mr. Ryder. "Ada apa tentang itu" Silakan duduk. Gerutu?" "Terima kasih, tidak. Saya selalu merokok rokok saya sendiri. Barangkali Anda mau satu?" Ryder memandang rokok Poirot yang kecil-kecil dengan ragu-ragu. "Saya kira saya akan merokok saya punya sendiri, kalau Anda tak keberatan. Saya takut itu nanti tertelan oleh saya." Ia tertawa keras-keras. "Inspektur datang kemari beberapa hari yang lalu," kata Mr. Ryder setelah menyalakan rokoknya. "Selalu ingin tahu, begitulah orang-orang itu. Tak bisa mengurus urusannya sendiri saja." "Mereka harus memperoleh informasi, saya kira," kata Poirot dengan hati-hati. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Mereka tak perlu begitu kasar," kata Mr. Ryder dengan jengkel. "Orang punya perasaan- dan reputasi bisnis yang harus dipertahankannya." "Anda, mungkin, terlalu sensitif." "Saya berada dalam posisi yang sulit, sungguh," kata Mr. Ryder. "Tempat duduk saya persis di depannya-yah, saya kira itu membuat orang curiga: Tetapi bukannya saya memilih duduk di depannya. Kalau saya tahu bahwa wanita itu akan dibunuh sama sekali saya tak akan naik ke pesawat itu. Tak tahu saya, yah, mungkin saya naik juga." Untuk sesaat lamanya ia kelihatan seperti berpikir. "Apakah kejahatan itu telah menghasilkan kebaikan?" tanya Poirot sambil tersenyum. "Aneh bahwa Anda menanyakan itu. Ya dan tidak. Maksud saya, saya banyak merasa was-was. Saya terus dikejar-kejar pertanyaan-pertanyaan. Dengan macam-macam anggapan yang tidak-tidak. Dan mengapa saya" Mengapa mereka tidak pergi dan menggerecoki si Dokter HubbardBryant, maksud saya" Para dokter adalah orang-orang yang bisa memperoleh bisa keras yang tak dapat dikenali. Bagaimana mugkin saya bisa mendapatkan bisa ular" Bagaimana, saya tanya Anda!" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Anda tadi mengatakan," kata Poirot, "bahwa walaupun Anda telah sangat direpotkan..." "Ah, ya, ada sisi bagusnya. Terus terang saya katakan kepada Anda bahwa saya telah memperoleh sejumlah uang yang lumayan besarnya dari surat kabar. Sebagai saksi mata-walaupun imajinasi wartawan itu melebihi apa yang saya lihat dengan mata saya." "Menarik sekali," kata Poirot, "bagaimana sebuah kejahatan telah mempengaruhi kehidupan orang-orang yang berada di luarnya. Anda sendiri, misalnya-secara tak terduga, tiba-tiba saja Anda memperoleh sejumlah uang-sejumlah uang yang barangkali memang Anda perlukan saat ini." "Uang selalu diperlukan," kata Mr. Ryder. Ia memandang Poirot dengan tajam. "Kadang-kadang kebutuhannya sangat mendesak. Untuk itu orang menggelapkan-mereka membuat kecurangan-kecurangan...." Ia melambaikan tangannya. "Timbullah segala macam komplikasi." "Ah, jangan berpikiran begitu muram tentang itu," kata Mr. Ryder. "Betul. Mengapa memikirkan yang suram-suram. Uang ini sangat berharga untuk Anda- karena Anda gagal mendapat pinjaman di Paris...." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Sial... bagaimana Anda tahu itu?" tanya Mr. Ryder marah. Hercule Poirot tersenyum. "Bagaimanapun juga itu benar." "Memang benar, tetapi saya tak mau itu tersiar ke mana-mana." "Saya akan merahasiakannya, saya jamin." "Aneh," kata Mr. Ryder sambil berpikir, "bagaimana sejumlah kecil uang dapat menempatkan manusia di suatu posisi yang aneh. Hanya sejumlah kecil untuk membantunya melewati sebuah krisis-dan kalau ia tak berhasil mendapat jumlah yang sangat kecil itu, masa bodoh dengan kreditnya. Ya, memang aneh. Uang memang aneh. Kredit juga aneh. Kalau dipikir-pikir, hidup juga aneh!" "Betul sekali." "Omong-omong, apa maksud kedatangan Anda ke sini?" "Sedikit sulit mengatakannya. Saya mendengar-waktu bertugas dalam profesi saya, Anda mengerti-bahwa walaupun Anda mengingkarinya, Anda sebetulnya punya urusan dengan Madame Giselle." "Siapa yang mengatakan itu" Itu bohong- bohong besar! Saya tak pernah melihat wanita itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Wah, aneh sekali itu!" "Aneh! Itu memang fitnah." Poirot melihat kepadanya dengan berpikir. "Ah," katanya, "Saya harus menyelidiki hal ini." "Apa maksud Anda?" Poirot menggelengkan kepalanya. "Jangan marah; pasti ada-suatu kesalahan." "Saya pikir begitu. Menyangka saya punya urusan dengan rentenir-rentenir kelas tinggi itu. Wanita-wanita terkenal yang banyak berhutang karena judi-itu makanan mereka." Poirot berdiri. "Saya minta maaf karena telah salah informasi." Ia berhenti di pintu. "Omong-omong, saya hanya ingin tahu saja, apa yang menyebabkan Anda menyebut Dr. Bryant Dr. Hubbard tadi?" "Bagaimana saya tahu. Coba saya lihat.... Oh, ya, saya kira itu karena serulingnya. Seperti sebuah sajak anak-anak. 'Old Mother Hubbard's Dog'Namun waktu ia kembali ia sedang memainkan serulingnya. Aneh juga bagaimana kadang-kadang kita mengacaukan nama." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ah, ya, serulingnya... Hal-hal ini sangat menarik bagi saya, Anda tahu, secara psikologis." Mr. Ryder mendengus waktu mendengar kata psikologis. Ia melihat kepada Poirot dengan rasa curiga. BAB XIX MR. ROBINSON DATANG DAN PERGI Countess of horbury duduk di kamar tidurnya di Grosvenor Square 315, di depan meja hiasnya. Di sekelilingnya terdapat sikat-sikat rambut emas dan kotak-kotak, botol-botol krem muka, kotak-kotak bedak-kemewahan-kemewahan kecil. Namun di tengah kemewahan itu Cicely Horbury duduk dengan bibir yang kering dan pemerah pipi yang tak nampak manis. Ia membaca surat itu untuk keempat kalinya. Countess of Horbury Dengan hormat, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Perihal Madame Giselle, almarhumah Saya adalah pemegang dokumendokumen tertentu yang tadinya dimiliki oleh almarhumah. Kalau Anda atau Mr. Raymond Barraclough menaruh minat, dengan senang hati saya akan datang bertemu dengan Anda untuk membicarakannya. Atau mungkin Anda lebih suka kalau saya berurusan dengan suami Anda dalam hal Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo ini" Hormat saya, John Robinson Bodoh, membacanya berulang-ulang.... Seakan-akan kata-kata itu bisa berubah makna. Ia memungut amplopnya-dua buah amplop, satu dengan tanda 'Pribadi' di atasnya, yang lain dengan tanda 'Pribadi dan Sangat Rahasia.' "Pribadi dan Sangat Rahasia...." Binatang... binatang... Dan wanita Prancis pembohong tua itu, yang bersumpah bahwa "semuanya sudah diatur untuk melindungi para klien seandainya ia mengalami kematian tiba-tiba..." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Perempuan sial... Hidup sungguh neraka- neraka... "Oh, Tuhan, syarafku," pikir Cicely. "Tak adil. Sungguh tak adil...." ' Tangannya yang gemetaran menjangkau sebuah botol bertutup emas... "Ini akan menenangkanku-" Ia membuka botol itu ke hidungnya dan mulai menghisap-hisap. Nah! Sekarang ia bisa berpikir! Apa yang harus dilakukan" Menemui orang itu, tentu saja. Tapi bagaimana ia akan memperoleh uang-mungkin saja ia bisa mujur di tempat itu di Carlos Street.... Tetapi itu dipikirkan nanti saja. Temui orang itu-cari tahu apa yang diketahuinya. Ia menuju ke meja tulisnya, dan segera menulis dalam tulisannya yang besar-besar dan tak beraturan, Countess of Horbury dengan hormat menyatakan kesediaannya untuk menemui Mr. John Robinson dan kalau ia datang jam sebelas pagi besok.... *** "Bagaimana?" tanya Norman. Mukanya memerah sedikit waktu Poirot memandangnya dengan kaget. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Astaga." kata Hercule Poirot. "Komedi macam apa yang sedang Anda mainkan?" Muka Norman Gale makin merah. Ia bergumam, "Anda bilang, sedikit samaran mungkin ada baiknya." Poirot menghela napas panjang, lalu menggandeng pria muda itu dan membawanya ke sebuah cermin. "Lihatlah diri Anda sendiri," katanya. "Hanya itu yang saya minta-lihat diri Anda sendiri! Anda kira Anda apa-Santa Klaus yang berdandan untuk menyenangkan anak-anak" Memang jenggot Anda tidak putih; tidak, jenggot Anda hitam-warna bajingan. Tetapi jenggot itu, wah, wah, wah-jenggot murahan, Kawan, dan dipasang dengan cara yang kasar dan amatir! Lalu juga alis Anda. Tetapi, apakah Anda memang tergila-gila pada rambut-rambut palsu" Gusi palsu Anda bisa tercium dari jarak beberapa meter. Dan kalau Anda pikir bahwa tak seorang pun akan mengetahui bahwa ada sepotong gips yang menempel di gigi Anda, Anda salah. Kawan, bukan profesi Anda, jelas bukanuntuk membawakan peran." "Saya pernah banyak bermain di teater amatir dulu," kata Norman kaku. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya hampir tak bisa mempercayainya. Bagaimanapun juga, saya rasa mereka tak akan membiarkan Anda merias diri dengan cara Anda sendiri. Di bawah lampu-lampu panggung pun muka Anda tak akan kelihatan meyakinkan. Di Grosvenor Square di bawah penerangan matahari yang terang benderang..." Poirot mengangkat bahunya untuk mengakhiri kalimatnya. "Tidak, mon ami, katanya. "Anda seorang pemeras, bukan seorang pelawak. Saya ingin si nyonya takut kepada Anda-tidak mati karena tertawa waktu melihat Anda. Saya lihat saya telah menyinggung perasaan Anda dengan kata-kata saya. Sava menyesal, tetapi ini adalah satu saat di mana saya harus mengatakan yang sebenarnya. Ambil ini dan ini..." Ia memberikan beberapa botol kepadanya. "Pergilah ke kamar mandi dan marilah kita akhiri ketololan ini." Dengan merasa terpukul, Norman Gale menuruti perintah itu. Waktu ia muncul lagi kira-kira seperempat jam kemudian, dengan muka semerah bata, Poirot mengangguk membenarkan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tres bien* Komedi sudah habis. Sekarang kita mulai urusan yang, serius ini. Saya perbolehkan Anda berkumis kecil. Tetapi, kalau Anda tak keberatan," saya sendiri yang akan menempelkan*Bagus sekali nya. Begini-dan sekarang kita akan menyisir rambut Anda sedikit lain-begini. Itu cukup. Nah, sekarang coba saya lihat apakah Anda masih ingat kalimat-kalimat yang harus Anda katakan." Ia mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menganggukkan kepalanya. "Bagus. En avant* -dan semoga berhasil." "Saya benar-benar berharap begitu. Barangkali saja saya akan bertemu dengan suami yang marah dan beberapa polisi." Poirot meyakinkannya kembali. "Jangan khawatir. Semuanya akan berjalan dengan baik." "Itu kata Anda," gumam Norman tak setuju. Sama sekali tak bergairah, ia berangkat menjalankan misi yang tak disukainya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Di Grosvenor Square ia dipersilakan masuk ke sebuah ruangan kecil di lantai satu. Setelah menunggu satu atau dua menit lamanya, Lady Horbury masuk untuk menemuinya. Norman bersiap-siap. Ia tak boleh-sama sekali tak boleh-menunjukkan bahwa ia pemeras yang tak berpengalaman. "Mr. Robinson?" kata Cicely. "Betul," kata Norman sambil membungkuk. "Sialan, mengapa aku kaku begini," pikirnya dengan rasa jijik pada dirinya sendiri. "Menakutkan." "Saya menerima surat Anda," kata Cicely. *Maju Norman menenangkan dirinya. "Si tua bangka itu mengatakan aku tak bisa memainkan peran," katanya kepada dirinya sendiri. Dengan keras ia berkata dengan nada sedikit kurang ajar, "Ah, begitu-nah, bagaimana, Lady Horbury?" "Saya tak tahu apa yang Anda maksudkan." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ah, ayolah. Perlukah kita berbicara sampai hal yang sekecil-kecilnya" Semua orang tahu betapa menyenangkan sebuah-yah, kita sebut saja akhir pekan di pantai; akan tetapi para suami tak selalu setuju. Saya kira Anda tahu, Lady Horbury, apa bukti-bukti yang saya maksudkan. Madame Giselle memang menyenangkan. Selalu punya bahan. Bukti-bukti hotel, dan sebagainya, semuanya kelas satu. Pertanyaannya kini adalah, siapa yang paling menginginkannya-Anda atau Lord Horbury" Itulah pertanyaannya." Cicely berdiri dengan gemetaran. "Saya seorang penjual," kata Norman, suaranya makin kedengaran wajar karena ia makin tenggelam dalam perannya. "Apakah Anda seorang pembeli" Itu pertanyaannya!" "Bagaimana Anda bisa memperoleh-bukti ini?" "Ah, Lady Horbury, itu tak ada hubungannya dengan ini. Yang penting, saya memilikinya." "Saya tak percaya. Tunjukkanlah kepada saya." "Oo, tidak bisa." kata Norman dengan pandangan yang licik mengejek. "Saya tak Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi membawa sesuatu pun sekarang. Saya tak sehijau itu. Kalau kita memang sudah setuju untuk berjual-beli, itu soal lain. Saya akan tunjukkan barangnya kepada Anda sebelum Anda memberikan uangnya kepada saya. Cukup adil." "Be-berapa?" "Sepuluh ribu-poundsterling, bukan dollar." "Tak mungkin. Tak mungkin saya mendapatkan uang sebanyak itu." "Kadang-kadang menakjubkan melihat apa yang bisa diperbuat kalau orang berusaha. Permata memang harganya tak seperti dulu, tetapi mutiara tetap mutiara. Begini, untuk Anda, saya minta delapan ribu saja. Itu harga pasti saya. Dan saya akan berikan kepada Anda dua hari untuk memikirkannya." "Saya tak akan bisa memperoleh uangnya," Norman menarik napas dalam dan menggelengkan kepalanya. "Yah, mungkin memang sebaiknya Lord Horbury mengetahui apa yang telah terjadi. Sepengetahuan saya wanita yang diceraikan tak akan mendapat tunjangan uang dan Mr. Barrac-lough memang seorang aktor berbakat; tetapi ia belum berpenghasilan besar. Nah, sekian saja. Saya akan tinggalkan Anda untuk memikirkannya; dan ingat kata saya-saya bersungguh-sungguh." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ia berhenti sebentar, lalu menambahkan, "Saya bersungguh-sungguh dengan katakata saya, seperti juga Giselle...." Dan dengan cepat, sebelum wanita yang kebingungan itu bisa menjawab, ia meninggalkan ruangan itu. "Huh," kata Norman waktu ia mencapai jalan raya. Ia menyapu dahinya. "Untung sudah berlalu." *** Tak sampai satu jam setelah itu sebuah kartu nama disampaikan kepada Lady Horbury. "M. Hercule Poirot." Ia melemparkannya ke samping. "Siapa itu" Aku tak dapat menemuinya!" "Ia berkata, Nyonya, bahwa ia datang ke sini atas permintaan Mr. Raymond Barraclough." "Oh," katanya. "Baik, silakan dia masuk." Pelayan pria- itu pergi, lalu datang kembali. "M. Hercule Poirot." Dengan pakaian dan dandanan yang sangat bagus, M. Poirot masuk, dan membungkuk. Si pelayan menutup pintu. Cicely maju selangkah. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Mr. Barraclough mengirim Anda ke sini?" "Silakan duduk, Madame." Nada suaranya manis, tetapi berwibawa. Lady Horbury langsung duduk. Poirot duduk di dekatnya. Tingkah lakunya kebapakan dan menghibur. "Madame, saya minta, anggaplah saya sebagai teman. Saya datang untuk memberi nasihat. Saya tahu, Anda sedang dalam kesulitan besar." 260 Nyonya itu bergumam dengan tak jelas, "Saya tak..." "Ecoutez* Madame, saya tak minta Anda untuk membuka rahasia Anda . Itu tak perlu. Saya sudah mengetahuinya sebelumnya. Itu adalah inti menjadi detektif yang baik-mengetahui." "Detektif?" Mata Lady Horbury membesar. "Saya ingat-Anda berada di pesawat itu. Andalah yang..." "Tepat sekali, sayalah itu. Nah, Madame, mari kita mulai saja. Seperti saya katakan tadi, saya tidak memaksa Anda untuk membukakan rahasia Anda kepada saya. Anda tak perlu menceritakan apa-apa ke pada saya. Saya akan menceritakannya kepada Anda. Pagi ini, tak sampai sejam yang lalu, Anda-kedatangan seorang tamu. Tamu itu-namanya Brown, mungkin?" "Robinson," kata Cicely perlahan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Sama saja-Brown, Smith, Robinson-ia memakainya berganti-ganti. Ia datang kemari untuk memeras Anda, Madame. Ia memiliki bukti-bukti tentang-kita sebut sajasuatu kesembronoan" Bukti-bukti itu sebelumnya ada di tangan Madame Giselle. Kini orang itu yang memegangnya. Ia menawarkannya kepada Anda untuk, barangkali, tujuh ribu pound." "Delapan." "Delapan. Dan Anda, Madame, tak dapat memperoleh jumlah itu dengan cepat?" *Dengarkan. "Saya tak dapat melakukannya-benar-benar tak dapat.... Saya masih berhutang. Saya tak tahu apa yang akan saya lakukan...." "Tenangkan diri Anda, Madame, karena saya adalah Hercule Poirot. Eh bien, jangan takut- percayakan diri Anda dalam tangan saya-saya akan tangani Mr. Robinson ini." "Ya," kata Cicely tajam. "Dan berapa yang Anda minta?" Hercule Poirot membungkuk. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya hanya minta sebuah foto, yang ditandatangani, foto seorang wanita yang sangat cantik." Cicely berteriak, "Oh, Tuhan, aku tak tahu apa yang harus kulakukan.... Syarafku. Aku akan menjadi gila." "Tidak, tidak, semuanya akan beres. Percayalah kepada Hercule Poirot. Hanya saja, Madame, saya harus mendapat keterangan tentang yang sebenarnya terjadi-seluruhnya-jangan sembunyikan apa pun dari saya, kalau tidak saya tak akan dapat menolong Anda." "Anda akan menolong saya keluar dari kesemrawutan ini?" "Saya bersumpah kepada Anda, Anda tak akan lagi pernah mendengar tentang Mr. Robinson." Ia berkata, "Baiklah. Saya akan ceritakan kepada Anda seluruhnya." "Bagus. Nah, jadi Anda meminjam uang dari Madame Giselle ini?" Lady Horbury mengangguk. "Kapankah itu" Kapan itu mulai terjadi, maksud saya?" "Delapan belas bulan yang lalu. Saya terpaksa." "Judi?" "Ya. Waktu itu saya sedang sial." "Dan ia meminjami Anda berapa pun yang Anda minta?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Pada mulanya' tidak. Hanya sejumlah kecil saja." "Siapa yang menyarankan kepada Anda untuk datang kepadanya?" "Raymond-Mr. Barraclough mengatakan kepada saya bahwa ia mendengar wanita itu meminjamkan uang kepada wanita-wanita tokoh masyarakat." "Tetapi sesudah itu ia meminjami Anda jumlah yang lebih besar?" "Ya-sebanyak yang saya mau. Waktu itu nampaknya seperti anugerah." "Anugerah khusus dari Madame Giselle," kata Poirot sinis. "Sebelum itu Anda dan Mr. Barraclough telah-er-berteman?" "Ya." "Tetapi Anda tak mau suami Anda mengetahui tentang itu?" Cicely berkata marah, "Stephen orang yang congkak. Ia sudah bosan dengan saya. Ia ingin mengawini orang lain. Ia akan melonjak kegirangan kalau mendapat kesempatan menceraikan saya." "Dan Anda tak mau-bercerai?" "Tidak. Saya... saya..." "Anda menyukai posisi Anda-dan juga Anda masih ingin menikmati penghasilan suami Anda yang besar. Begitu Les femmes* tentu saja, mereka Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi harus mengurusi kepentingan mereka sendiri. Kita lanjutkan... lalu timbul masalah membayar hutang itu?" "Ya, dan saya-saya tak dapat membayar hutang itu. Lalu si setan tua itu menjadi jahat. Ia mengetahui tentang saya dan Raymond. Ia mengetahui tentang tempattempatnya, tanggal-tanggalnya, dan tentang semuanya-saya tak tahu bagaimana." "Ia punya caranya sendiri," kata Poirot datar. "Dan ia mengancam, saya kira, untuk mengirim semua bukti itu kepada Lord Horbury?" "Ya, kecuali kalau saya membayar." Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Dan Anda tak dapat membayar?" "Tidak." "Jadi kematiannya menguntungkan Anda?" Cicely Horbury berkata dengan sungguh- * sungguh, "Nampaknya terlalu, terlalu baik." "Ah, betul sekali-terlalu baik. Tetapi hal itu membuat Anda sedikit gelisah, mungkin?" "Gelisah?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Yah, Madame, rupanya dari semua orang yang berada di pesawat itu hanya Anda saja yang. mempunyai motif karena kematiannya membawa keuntungan bagi Anda." *wanita Cicely menarik napasnya dengan keras. "Saya tahu. Tak enak sekali bagi saya. Saya bingung sekali karena itu." "Terutama karena Anda baru saja menemuinya di Paris pada malam sebelumnya, dan membuat sedikit keributan dengannya?" "Setan tua itu! Tak mau memberi keringanan sedikit pun. Saya rasa ia bahkan menikmatinya. Oh, ia memang binatang! Saya pergi dalam keadaan luluh." "Tetapi Anda menyatakan dalam sidang pemeriksaan itu bahwa Anda tak pernah melihat wanita itu sebelumnya?" "Tentu saja, apa lagi yang bisa saya katakan?" Poirot memandangnya dengan berpikir dalam. "Anda, Madame, tak bisa berkata lain." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Mengerikan-semuanya bohong, bohong, dan bohong. Si Inspektur itu datang lagi dan datang lagi, mendesak saya dengan pertanyaan-pertanyaan. Tetapi saya merasa cukup aman. Saya bisa lihat ia hanya mencoba-coba saja. Ia tak tahu apa-apa." "Kalau seseorang memang menerka, ia harus menerka dengan meyakinkan." "Lalu," kata Cicely melanjutkan pemikirannya, "saya merasa bahwa kalau sampai terjadi kebocoran, pasti seluruhnya akan terbongkar pada saat yang sama. Saya merasa aman-hingga datangnya surat itu kemarin." "Anda tak merasa takut selama ini?" "Tentu saja saya merasa takut!" "Tetapi apa yang Anda takutkan" Rahasia Anda terbongkar, atau ditangkap karena pembunuhan?" Muka Cicely Horbury menjadi pucat. "Pembunuhan-tetapi saya tidak... Oh, Anda tak percaya itu! Saya tak membunuhnya. Saya tak melakukannya!" "Anda menginginkan dia mati...." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya, tetapi saya tak membunuhnya.... Oh, Anda harus percaya kepada saya-Anda harus. Saya tak pernah beranjak dari kursi saya. Saya..." Cicely menangis. Matanya yang biru menatap muka Poirot dengan memohon. Hercule Poirot mengangguk dengan muka menghibur. "Saya percaya kepada Anda, Madame, karena dua hal. Pertama, karena jenis kelamin Anda, dan kedua, karena-seekor lebah." Cicely menatapnya. "Seekor lebah?" "Betul. Saya lihat Anda tak mengerti. Nah, sekarang mari kita urus soal ini dulu. Saya akan menangani Mr. Robinson ini. Saya berjanji kepada Anda, Anda tak akan mendengar tentang dia lagi. Saya akan menyelesaikannya. Nah, untuk membalas jasa saya, saya akan menanyakan kepada Anda dua pertanyaan kecil. Apakah Mr. Barraclough berada di Paris pada hari pembunuhan itu terjadi?" "Ya, kami makan bersama. Tetapi ia berpendapat lebih baik saya pergi menemui wanita itu sendiri." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ah, begitu" Nah, Madame, satu pertanyaan lagi, Nama panggung Anda sebelum Anda menikah adalah Cicely Bland. Apakah itu nama Anda yang sebenarnya?" "Tidak, nama saya yang sebenarnya adalah Martha Jebb. Tetapi yang lain itu..." "Secara profesional kedengarannya lebih bagus. Dan Anda dilahirkan di mana?" "Doncaster. Tetapi mengapa..." "Hanya ingin tahu saja. Maafkan saya. Dan sekarang, Lady Horbury, bolehkah saya memberi beberapa nasihat kepada Anda" Mengapa Anda tidak mengatur perceraian saja secara diam-diam dengan suami Anda?" "Dan membiarkannya mengawini wanita itu?" "Dan membiarkannya mengawini wanita itu. Anda seorang wanita yang berbudi, Madame; lagi pula, Anda akan aman-sangat aman-dan suami Anda akan memberi Anda tunjangan." "Yang besarnya tak seberapa." "Eh bient setelah Anda bebas Anda bisa menikah dengan seorang jutawan." "Sekarang ini tak ada lagi jutawan." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ah, jangan berkata begitu, Madame. Orang yang tadinya mempunyai tiga juta barangkali memiliki dua juta sekarang-yah, itu masih cukup banyak." Cicely tertawa. "Anda begitu meyakinkan, M. Poirot. Anda benar-benar pasti bahwa orang yang menakutkan itu tak akan mengganggu saya lagi?" "Hercule Poirot berjanji kepada Anda," kata pria itu dengan bersungguh-sungguh. BAB XX DI HARLEY STREET Detektif Inspektur Japp berjalan dengan cepat di sepanjang Harley Street dan berhenti di depan sebuah pintu. Ia mencari Dr. Bryant. "Apakah Anda sudah membuat janji, Tuan?" "Belum. Biar saya tulis sedikit di sini." Di atas sebuah kartu nama ia menulis: "Akan sangat berterima kasih kalau Anda bisa memberikan sedikit waktu kepada saya. Saya tak akan berlama-lama." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ia menaruh kartu itu dalam sebuah sampul dan menutupnya, lalu memberikannya kepada pelayan itu. Ia dipersilakan masuk ke sebuah ruang tunggu. Ada dua orang wanita di situ, dan seorang pria. Japp mengambil sebuah majalah Punch lama. Si pelayan muncul lagi, berjalan kepadanya dan berkata dengan suara setengah berbisik, "Kalau Anda tak keberatan menunggu sebentar, Tuan, Dokter akan menemui Anda; tetapi ia sangat sibuk pagi ini." Japp mengangguk. Ia tak keberatan sama sekali menunggu-ia bahkan senang. Kedua wanita itu telah mulai berbicara. Jelas sekali pendapat mereka baik sekali tentang kemampuan Dr. Bryant. Pasien-pasien berdatangan lagi. Tak dapat diragukan, Dr. Bryant sangat sukses dalam profesinya. "Tak nampak seperti orang yang perlu meminjam uang," pikir Japp dalam hatinya. "Tetapi tentu saja hutang itu bisa saja terjadi di waktu yang lampau. Namun demikian, prakteknya sangat baik; sedikit saja suara-suara sumbang sebuah skandal akan menghancurkannya. Itu risiko seorang dokter." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Seperempat jam kemudian si pelayan muncul dan berkata, "Dokter akan menemui Anda sekarang, Tuan." Japp dipersilakan masuk ke ruang periksa dokter-sebuah ruang di belakang rumah dengan jendela yang besar. Si dokter sedang duduk di belakang mejanya. Ia berdiri dan berjabatan tangan dengan si detektif. Mukanya kelihatan letih, tetapi tak nampak sama sekali bahwa ia terganggu oleh kedatangan inspektur itu. "Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda, Inspektur?" katanya setelah duduk kembali dan mempersilakan Japp duduk di kursi di depannya. "Pertama-tama saya minta maaf karena telah datang pada jam praktek Anda, tetapi saya tak akan berlama-lama, Dokter." "Tak apa. Saya kira ini menyangkut kematian di pesawat itu?" "Betul, Dokter. Kami masih menyelidikinya." "Ada hasilnya?" "Tidak sebagus yang kami kehendaki. Saya datang untuk memberikan beberapa pertanyaan kepada Anda tentang cara yang dipakai. Saya benar tak faham tentang bisa ular ini." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya bukan ahli racun, Anda tahu," kata Dr. Bryant dengan tersenyum. "Hal-hal seperti itu bukan bidang saya. Anda harus bertemu dengan Winterspoon." "Ah, tetapi begini, Dokter. Winterspoon adalah seorang ahli-dan Anda tahu bagaimana para ahli itu. Mereka berbicara dalam bahasa yang tak dimengerti oleh orang awam. Tetapi yang saya tahu, hal itu ada segi medisnya juga. Betulkah bahwa bisa ular kadang-kadang disuntikkan kepada orang yang menderita epilepsi?" "Saya juga bukan spesialis penyakit epilepsi," kata Dr. Bryant. "Tetapi yang saya tahu, suntikan-suntikan bisa ular telah dipergunakan dalam pengobatan epilepsi dengan hasil yang memuaskan. Tetapi, seperti yang saya katakan tadi, itu betul-betul bukan bidang saya." "Saya tahu-saya tahu. Sebetulnya, tujuan saya ini: saya merasa, karena Anda waktu itu berada di pesawat itu juga, Anda menaruh perhatian pada hal ini. Saya pikir mungkin Anda punya gagasan-gagasan sendiri, yang akan ada gunanya bagi saya. Tak akan banyak manfaatnya bagi saya untuk pergi kepada seorang ahli kalau saya tak tahu apa yang harus ditanyakan." Dr. Bryant tersenyum. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Betul juga apa yang Anda katakan itu, Inspektur. Barangkali tak ada seorang pun di dalam hidup ini yang bisa merasa utuh tak tersentuh setelah berada begitu dekat dengan sebuah pembunuhan.... Saya akui memang menaruh perhatian. Diam-diam saya telah banyak berpikir tentang kasus itu." " "Dan apa pendapat Anda, Dokter?" Bryant menggelengkan kepalanya. "Saya masih tak habis pikir-semuanya rasanya seperti-tidak riil-kalau saya boleh katakan begitu. Cara yang luar biasa untuk membunuh. Rasanya satu dibanding seratus kemungkinan pembunuhnya tak terlihat. Ia pasti seorang yang sama sekali tak mempedulikan risiko." "Betul sekali, Dokter." "Pilihannya atas racun juga luar biasa. Bagaimana mungkin seorang calon pembunuh memperolehnya?" "Saya tahu. Rasanya memang tak mungkin. Bahkan, saya kira hanya satu dari seribu orang pernah mendengar tentang apa yang disebut boomslang, dan pasti lebih sedikit lagi orang yang pernah mepangani bisanya. Anda sendiri seorang doktertetapi, saya rasa Anda belum pernah menanganinya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kesempatan seperti itu jelas tidak banyak. Saya mempunyai seorang teman yang bekerja di bagian penelitian tropis. Di dalam laboratoriumnya ada berbagai contoh bisa ular yang sudah dikering-kan-misalnya bisa ular kobra-tetapi saya tak ingat bahwa ada contoh bisa boomslang di situ." "Mungkin Anda bisa menolong saya..." Japp mengeluarkan sepotong kertas dan Pendekar Bego 6 Kehidupan Para Pendekar Karya Nein Arimasen Bara Maharani 9

Cari Blog Ini