Ceritasilat Novel Online

Tirai 1

Tirai Curtain Karya Agatha Christie Bagian 1


http://inzomnia.wapka.mobi
TIRAI Agatha Christie Edit & Convert: inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
SATU Siapa orangnya yang tidak merasa terkejut campur haru
sewaktu dipertemukan kembali dengan kenangan lama
yang menghimbau dan menyentuh perasaan"
"Aku pernah melakukan ini sebelumnya...."
Mengapa kata-kata itu selalu membekas dalam-dalam di
hati orang" Pertanyaan itulah yang kutanyakan pada diri sendiri
ketika aku duduk di dalam kereta sambil memandangi
keindahan alam Essex dari jendela gerbong.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sudah berapa lama sejak aku pertama kali melakukan
perjalanan seorang diri seperti ini" Bahkan agak
menggelikan rasanya kalau aku mengira bahwa masa
hidupku yang terbaik sudah lewat! Luka yang diakibatkan
oleh peperangan, bagiku malah selalu akan merupakan
perang itu sendiri - perang yang telah dimusnahkan oleh
perang yang kedua kali dan akan disusul oleh perang yang
lebih nekad lagi. Nampaknya pada tahun 1916 itu Arthur Hastings muda
sudah menganggap dirinya lelaki yang cukup umur dan
cukup dewasa. Sekarang aku baru menyadari bahwa saat
itu hidupku baru dimulai.
Aku sedang dalam perjalanan waktu itu, untuk bertemu
dengan seseorang yang pengaruhnya kemudian berhasil
membentuk dan menentukan jalan hidupku. Sebenarya
aku bemiat untuk mengunjungi John Cavendish, yang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
ibunya baru-baru ini kawin lagi, dan yang juga merupakan
pemilik sebuah villa di desa Styles. Kebetulan nama desa
itu juga dipergunakan untuk memberi nama villa tersebut.
Membaharui kembali sebuah persahabatan lama yang
sudah terjalin. begitulah kira-kira yang terlukis di
pikiranku. tanpa mengetahui bahwa tak berapa lama
sesudahnya aku malah terjerumus dalam kegelapan sebuah
pembunuhan yang misterius.
Di desa Styles itulah aku kembali bertemu dengan Ielaki
berperawakan kecil yang aneh itu. Hercule Poirot, yang
pertama kali kutemukan di Belgia.
Betapa tercengangnya aku begitu melihat sesosok tubuh
yang berjalan terpincang-pincang dengan kumisnya yang
lebat datang menyambutku di jalanan desa.
Hercule Poirot Sejak dulu ia merupakan kawanku yang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tersayang. pengaruh pribadinya ikut membentuk jalan
hidupku. Sewaktu berada di sampingnya ketika Itu. dan
sewaktu berusaha untuk mencari jejak pembunuh yang
kesekian itulah, aku bertemu dengan istriku, teman yang
paling setia dan paling manis yang selalu didambakan oleh
seorang laki-laki dalam hidupnya.
Tapi perempuan itu sekarang sudah terbaring dengnn
tenangnya di bumi Argentina, meninggal seperti yang
selalu didambakannya, tanpa harus berlama-lama dimakan
penderitaan karena kelemahan fisik pada usia tua. Namun
ia telah meninggalkan seorang laki laki yang sangat
kesepian dan tidak bahagia.
Ah! Kalau saja uku bisa kembali lagi - menjalani
hidupku sekali lagi. Umpamanya saja hari ini adalah hari di
tahun 1916 sewaktu aku pertama kali berkunjung ke
Styles...- Betapa banyaknva perubahan yang terjadi
setelah itu! Betapa besarnya perbedaan yang nampak pada
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
desa Styles yang begitu kukenal! Villa Styles itu sendiri
rupanya sudah dijual oleh keluarga Cavendish. John
Cavendish sudah tiada. meski istrinya, Mary, (makhluk
yang mcngagumkan dan penuh teka-teki itu) masih hidup
sampai sekarang dan tinggal di Devonshire. Lawrence juga
masih hidup dan tinggal bersama-sama istri dan
anak-anaknya di Afrika Selatan. Perubahan-perubahan
besar di mana-mana. Tapi ada satu hal, yang meskipun kelihatannya aneh.
masih tetap sama. Yakni aku sedang dalam pcrjalanan ke
Styles untuk menemui Hercule Poirot.
Betapa terpukaunya aku sewaktu menerima surat
darinya, dengan kepala surat yang berterakan Styles Court.
Styles, Essex. Hampir setahun lamanya aku lak pernah lagi melihat
kawan lamaku itu. Sewaktu terakhir kali melihatnya.
hatiku tergoncang hebat, tapi sekaligus juga dipenuhi
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kesedihan yang sangat. Dia sekarang kelihatan tua sekali
dan berjalann timpang karena penyakit arthritis yang
dideritanya. la sudah pergi ke Mesir untuk mengobati
penyakitnya itu, tapi sepulangnya dari sana malah
kesehatannya bertambah buruk, begitulah bunyi suratnya
kepadaku. Meskipun demikian, nada suratnya tetap
riang .... "Dan apakah hatimu tidak tergugah, Kawan. sewaktu
melihat dari mana datangnya suat ini" Membangkitkan
kenangan lama tentunya ya kan" Ya, sekarang aku di sini,
di Styles. Bayangkan. bekas istana tua semacam inilah
yang sekarang mereka namakan losmen tamu. Pemiliknya
adalah seorang kolonel Inggris tua - sangat terikat pada
sopan-santun orang sekolahan" dan juga pada 'disiplin
ketentaraan'. justru isterinyalah (dengarkan baik-baik)
yang mengusahakan losmen tamu ini. Perempuan itu
memang manajer yang baik. tapi lidahnya ... ampun,
seperti cuka masamnya! Dan kolonel yang malang itu
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kelihatannya menderita sekali Kalau aku jadi dia, akan
kutinggalkan isteri yang semacam itu!.
Aku kebetulan membaca iklan mereka di koran. dan
aku tiba-tiba rindu untuk mengunjungi tempat itu
kembali, yang pernah menjadi pemondokanku yang
pertama sewaktu menginjakkan kaki di negeri ini.
Memang buat orang seumurku. mengenang masa lampau
akan membangkitkan perasaan tertentu.
"Dan coba bayangkan, di sini aku ketemu seorang
lelaki terhormat dan berpendidikan, seorang baronet yang
rupanya teman dari majikan puterimu itu. (Kalimat
semacam ini mirip dengan kalimat Prancis, ya tidak")"
Aku segera menyusun rencana. Kelihatannya si
Baronet itu sudah berhasil membujuk suami isteri Franklin
untuk menginap di sini pada musim panas Dan pada
gilirannya. aku sendiri ingin supaya kau bisa datang kemari
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
juga, dan kita berkumpul di tempat ini, seperti sebuah
keluarga besar. Pasti akan sangat menyenangkan. Karena
itu, Hastings sayangku, bersiap-siaplah kau, cepatlah
datang kemari. Aku sudah memesan sebuah kamar yang
ada kamar mandinya untukmu (sekarang sudah dipermo
dern, Style kita yang tua ini) dan aku juga sudah
tawar-menawar dengan Nyonya Kolonel Luttrell tentang
uang sewanya, sampai aku berhasil memperoleh apa yang
kuinginkan. "Suami-isteri Franklin dan judith-mu yang menarik itu
sudah beberapa hari ada di sini. Semuanya sudah diatur.
jadi jangan bersusah payah lagi. Sampai ketemu
Sahabatmu selalu, Hercule Poirot."
Rencana itu sangat memikat dan aku langsung jatuh ke
dalam bujukan sahabat lamaku itu tanpa pikir panjang.
Apalagi aku tidak lagi punya tanggungan dan tempat
tinggal yang tetap. Di antara anak-anakku, yang laki-laki
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
masuk Angkatan Udara, yang satu lagi sudah kawin dan
sekarang punya peternakan di Argentina. Anak perempuanku. Grace, kawin dengan
tentara dan sekarang mereka sedang di India. Yang tinggal sekarang, cuma anak
gadisku Judith, yang diam-diam sebenamya yang paling
kusayangi, meski aku tak pernah mengerti jalan
pikirannya. Anak yang aneh, berkulit kecoklat-coklatan
dan sukar ditebak, serta suka berdiam diri. Sifatnya ini
kadangkala melukai hatiku dan membuatku sedih. isteriku
lebih memahami anak itu. Kalau mcnurut dia, sikapnya itu
bukan berarti Judith kurang percaya pada kami tapi
memang pembawaannya demikian. Namun isteriku, sama
halnya dengan aku sendiri. terkadang khawatir akan watak
anak itu- Judith, katanya, terlalu emosional, kurang santai
dan sikapnya yang serba tertutup itu justru merugikan
dirinya sendiri. Anak itu punya kebiasaan merenung yang
aneh dan setia terhadap orang atau paham yang dianutnya.
Otaknya ternyata paling encer dan semua anggota keluarga
yang lain dan karena itu kami dengan rela dan gembira
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
meluluskan permintaannya untuk memasuki perguruan
tinggi. la sudah berhasil menggondol gelar sarjana
mudanya kira-kira setahun yang lewat, dan kini sudah
bekerja sebagai sekretaris seorang doktor yang berkecimpung dalam penelitian
tentang penyakit penyakit di
daerah tropis. Isteri doktor itu seorang invalid.
Kadang-kadang aku merasa cemas kalau kalau ketekunannya dalam
pekerjaannya dan dedikasinya pada majikannya malah merupakan gejala-gejala bahwa
anak itu sedang jatuh cinta. Tapi hubungan kerja yang mereka
perlihatkan membuatku yakin bahwa dugaanku itu tidak benar.
Aku percaya bahwasanya Judith senang padaku. tapi dia
tidak memperlihatkannya secara terang-terangan, sesuai
dengan wataknya, dan bahkan adakalanya la suka
mencemoohkan dan menjadi tidak sabaran melihat
perasaanku yang sentimental dan gagasan-gagasanku yang
dikatakannya sudah ketinggalan jaman. Terus terang saja,
aku cemas memikirkan watak anak gadisku itu!
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sampai di situ lamunanku terputus. karena kerata
perlahan-lahan sudah memasuki Stasiun Styles di St
Mary. Stastun inilah yang kelihatannya masih juga sama
seperti dulu, meski sudah melewati beberapa kurun waktu.
Tempatnya masih tetap di tengah tengah persawahan,
yang dari jauh hampir hampir tidak kelihatan. Sewaktu
taksiku meluncur menelusuri jalanan desa itulah
aku baru menyadari betapa cepatnya waktu berjalan.
Styles St. Mary sudah mengalami banyak pcrubahan di sana-sini.
sampai hampir-hampir tak kukenali lagi. pompa-pompa bensin,
dua buah losmen baru dan deretan gedung-gedung
pemerintah di mana-mana, seakan menyambut kedatanganku dengan
meriah. Akhirnya taksi yang kutumpangi memasuki
pintu gerbang Styles. Di tempat ini seolah olah kita ditarik lagi ke zaman dulu,
seolah kita semakin jauh dari zaman
modern. Tamannya masih seperti yang kulihat dulu, tapi
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
jalan kecil yang menuju ke sana sudah tidak lagi dipelihara
secara semestinya dan bahkan sudah mulai dipenuhi
alang alang yang tumbuh tinggi di sela-sela batu
kerikilnya. Taksi lalu membelok dan nampaklah istana tua
itu. dari luat tampaknya bangunan itu tidak berubah.
namun puri itu kelihatannva membutuhkan pengecatan
kembali. Seperti pada kedatanganku beberapa tahun yang lalu.
aku langsung menangkap sosok tubuh wanita yang sedang
membungkuk dan kelihatannya sedang asyik menyiangi
kebun. Denyut jantungku serasa berhenti. Kemudian
kulihat sosok tubuh itu berdiri tegak kembali dan datang
menghampiriku. dan aku pun jadi tertawa sendiri.
Sosok tubuh itu kontras sekali dengan Evelyn Howard yang tegap.
Wanita setengah baya itu kurus dan lemah, dengan
rambut keriting yang sudah banyak beruban, pipinya yang
merah bagai apel. dan sepasang mata biru dan dingin yang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
terlihat sangat kontras dengan watak ramah yang
dimilikinya. Dia memang ramah. tapi agak terlalu banyak
bicara. "Tuan pasti Kapten Hastings," katanya.
"Tapi kebetulan kedua tangan saya sedang kotor. jadi saya tidak bisa bersalaman
dengan Tuan. Kami senang sekali Tuan
datang kemari. Banyak sekali yang sudah kami dengar
tentang Tuan! Sekarang saya ingin memperkenalkan diri
dulu. Saya Nyonya Luttrell Saya dan suami saya membeli
tempat ini cuma buat iseng-iseng saja, lalu kami
menyewakannya untuk para tamu. supaya modal yang
kami keluarkan untuk membeli puri ini suatu waktu bisa
kembali lagi. Tak pernah saya bayangkan sebelumnya
bahwa suatu hari saya akan menjadi pengurus hotel seperti
ini! Tapi saya harus memperingatkan Anda, Tuan
Hastings, saya ketat dalam soal uang. Saya tak segan-segan
meminta biaya tambahan dari para tamu, kalau memang perlu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kami berdua tertawa seakan-akan sedang mcnghadapi
lelucon yang lucu sckali. tapi aku bisa melihat Nyonya
Luttrell termasuk perempuan yang memegang teguh
kata-katanya. Di balik daya tariknya sebagai seorang
wanita terhormat berusia setengah baya. sekilas sempat


Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kutangkap sifat-sifarnya yang keras.
Meski aksen bicara Nyonya Luttrell terdengar seperti
aksen Irlandia, namun dia sendiri sebenarnya bukan
berasal dari sana. Kelihatannyn la cuma berpura-pura saja.
Aku mulai mcnanyakan tentang sahabatku Poirot.
"Ah. si kecil Poirot yang malang itu. Kelihatannya
memang ia sudah ingin sekali bertemu dengan Tuan.
Orang yang hatinya sekeras batu pun akan mencair kalau
melihat keadaannya sekarang. Saya benar-benar kasihan
padanya, nampaknya sekarang ia sangat menderita."
Kemudin kami berjalan menuju puri tua itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dan Nyonya Luttrell mulai melepaskan sarung tangan kebunnya.
"Dan anak gadis Tuan juga." ujar Nyonya Luttrell lagi.
"Cantik benar dia. Kami di sini semua kagum padanya.
Tapi saya orang yang kolot, karena itu saya merasa sayang
gadis secantik dia menghabiskan waktu dengan memotong-motong kelinci dan
membungkuk di atas mikroskop sepanjang hari. Semestinya gadis seperti itu pergi
ke pesta-pesta dan berdansa dengan anak-anak muda.
Saya selalu bilang kepadanya. pekerjaan itu tak sesuai untuknya.
"Ngomong-ngomong di mana dia.?" tanyaku.
"Apa dia ada di dekat-dekat sini.?" Nyonya Luttrell membrengut.
"Ah. gadis yang malang! Kalau pada saat-saat sekarang
itu ia pasti sedang asyik menekuni pekerjaannya di studio
di ujung kebun sana. Dr. Franklin menyewa tempat itu
pada saya dan dia sudah mengubahnya seperti sebuah
laboratorium. Makhluk goblok itu mengumpulkan beratus-ratus marmot, kelinci dan
tikus di sana. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Saya rasa saya tak begitu senang pada penelitian-penelitian ilmiah scperti ini.
Kapten Hastings. Ah, ini dia suami saya."
Kolonel Luttrell baru saja muncul dari salah satu sudut
pintu. la lelaki tua yang jangkung, agak kurus. dengan muka
pucat bagai mayat dan bermata biru lembut. Rupanya ia
mempunyai kebiasaan untuk memilin-milin ujung kumis-nya ke atas.
Sikapnya tak begitu tegas dan agak gugup.
"Ah, George, ini dia, Kapten Hastings sudah datang."
Kolonel Luttrell menjabat tanganku. "Tuan datang
dengan kereta nomor lima eh nomor empat puluh, kan?"
"Dengan apa lagi dia datang kemari?" tanya Nyonya
Luttrell sengit. "Tapi itu tak jadi soal, kan" Bawa dia ke atas dan
tunjukkan kamarnya, George. Dan sesudah itu mungkin
dia ingin terus menemui Tuan Poirot - atau barangkali
Tuan mau minum teh dulu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku menjelaskan kepada perempuan itu bahwa aku tak
ingin minum teh dulu karena mau langsung bertemu dan
menyalami Poirot. Kemudian Kolonel Luttrell berkata lagi, "Baiklah. Mari
ikut saya. Bukankah ... eh ... bagaimana, apa
barang-barangnya sudah dibawa ke atas semua, Daisy?"
Isterinya menimpali dengan tajam. "Itu urusanmu,
George. Kau kan tahu aku sedang di kebun. Aku tak bisa
mengurus segala-galanya sendirian.
"Tentu. tentu, tentu saja tidak. Aku ... aku akan
mengurusnya, Sayang."
Aku mengikuti Kolonel Luttrell menaiki tangga depan.
Di ambang pintu, kami berpapasan dengan lelaki muda
yang sudah beruban dan berperawakan sedang. la bergegas
ke luar dengan sebuah teropong di tangan. Jalannya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
timpang dan wajahnya agak kekanak-kanakan. Lalu
dengan suara yang tergagap ia berkata. "Ada sepasang anak
burung di pohon sycamore sana."
Sewaktu melewati ruang utama puri, Luttrell berkata
kepadaku, "Itu Stephen Norton. Anak muda yang
menyenangkan, dan tergila-gila pada burung."
Sesampainya di ruang utama. aku melihat seorang
laki-laki berperawakan tinggi besar sedang berdiri di dekat
meja. Rupanya ia baru saja selesai menilpon.
Ketika melihat kami. ia berkata.
"Rasanya saya Ingin sekali menggantung, menyeret dan mengumpulkan pembangunpembangun dan pemborong-pemborong itu. Sialan,
mereka kelihatannya tak pernah bisa diatur."
Amarahnya kelihatan begitu lucu tapi juga begitu sedih
hingga kami berdua tertawa sewaktu melihatnya Aku
langsung merasa tertarik kepada laki-laki ini.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Wajahnya tampan dan kulitnya coklat kehitam-hitaman.
Perawakannya masih kelihatan kekar dan gagah, meski usianya kukira sudah di atas
lima puluh. Kelihatannya ia orang yang aktif
di masyarakat. dan kelihatannya ia merupakan jenis lelaki
yang pada masa sekarang jumlahnya sudah semakin
berkuang - lelaki Inggris terhormat yang berpendidikan
Inggris jaman dulu. terus terang, menyukai kehidupan di
luar rumah, dan jenis orang yang biasa memerintah.
Sesungguhnyalah, aku tidak begitu terkejut ketika
Kolonel Lutrrell memperkenalkan lelaki itu sebagai Sir
William Boyd Carrington. Aku tahu bahwasanya ia
pernah menjadi gubernur dari salah sebuah propinsi di
India, di mana ia berhasil memangku jabatannya dengan
sukses. la juga dikenal scbagai seorang penembak kelas satu
dan seorang pemburu yang ternama. Pokoknya ia
merupakan orang yang kelihatannya semakin berkurang di
antara generasi sekarang pikirku sedih.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ah," ujarnya ketika aku diperkenalkan kepadanya
"Saya senang sekali bisa ketemu secara pribadi dengan
orang tcrkenal, Kapten Hastings." la tertawa. Kemudian
katanya lagi, "Kawan kita, orang Belgia yang kecil itu
sudah banyak sekali bercerita tentang diri Tuan.
Dan kami juga sudah berkenalan dengan anak gadis Tuan di sini. la gadis yang
manis." "Saya kira Judith tidak banyak bercerita mengenai diri saya."
ujarku sambil tersenyum. "Tidak, tidak, itu terlalu modern. Memang gadis-gadis
sekarang kelihatannya malu kalau mempunyai ibu atau
ayah." "Memang orang tua," sahutku lagi, "selalu dianggap memalukan."
Kini dialah yang tertawa. "Ya, memang
tapi saya tidak punyn penderitaan seperti itu. Saya tak
punya anak. kurang beruntung. Judith-mu Itu gadis yang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
cantik sekali, tapi sayangnya terlalu terpelajar. Saya rasa
itu agak membahayakan."
Lalu ia kembali mengangkat gagang tilpon sambil bcrkata.
"Moga-moga kau tak berkeberatan Luttrell. kalau saya terlalu sering mcnggunakan
pesawat ini. Saya memang bukan tipe manusia yang
sabaran." "Silakan," jawab Luttrell. Kemudian Kolonel Luttrell
mengajakku menaiki tangga ke atas dan aku pun segera
mengikutinya dri belakang. la membawaku menelusuri
sayap kiri puri sampai bertemu dengan sebuah pintu di
ujungnya. dan aku langsung menyadari bahwa Poirot te
lah memilihkan bagiku kamar yang dulu pernah kutempati.
Namun kulihat ada perbedaan sedikit. Sewaktu aku
berjalan melewati lorongnya. beberapa daun pintu
kebetulan ada yang dibuka. dan aku bisa melihat bahwa
kamar-kamar tidur yang tadinya besar dan kuno itu kini
telah diberi penyekat hingga menjadi beberapa buah kamar
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tidur yang lebih kecil. Kamarku sendiri, yang memang tidak begitu besar. tidak
mengalami perubahan. kecuali sekarang sudah dipasangi
keran air panas dan dingin dan sebagiannya sudah diberi
penyekat untuk kamar mandi kecil. Kamar itu diperlengkapi dengan mebel-mebel
rendahan yang terus terang saja
agak mengecewakanku. Justru aku lebih suka pada
perabot-perabot yang mendekati nilai seni dan bangunan
puri itu sendiri. Koperku rupanya sudah dibawa lebih dulu ke sini, dan
Kolonel itu memberitahukan bahwa kamar Poirot letaknya
tepat berhadapan dengan kamar tidurku sendiri. la baru
saja hendak mcngantarkan aku ke sana, sewaktu kami
mendengar teriakan keras, "George" yang menggema
memenuhi seluruh ruangan utama di bawah. Rupanya itu
suara Nyonya Luttrell yang memanggil suaminya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kolonel Luttrell kelihatan tersentak kaget bagai kuda
yang terkejut ketika mendengar sesuatu. la cepat-cepat
melekatkan telunjuknya ke bibir, memberi
isyarat kepadaku supaya jangan berbicara keras-keras, mungkin
takut terdengar oleh isterinya.
"Saya ... saya ... Anda tidak apa-apa." Bunyikan bel saja
kalau Tuan perlu sesuatu."
"George." "Sebentar. Sayang, sebentar."
Kolonel Luttrell berlari-lari sepanjang lorong,
lalu menuruni tangga. Untuk sesaat aku diam saja memandangi
tingkahnya. lalu, dengan denyut jantung yang semakin
cepat, kuseberangi lorong yang tadi dilewati oleh Kolonel
Luttrell dan mulai mengetuk pintu kamar Poirot.
DUA Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tak ada yang lebih menyedihkan lagi di dunia ini daripada
kesehatan yang semakin rapuh karena digerogoti usia tua.
begitulah pendapatku. Sahabatku yang malang. Aku sudah sering kali bercerita
tentangnya kukira. Sekarang ia sudah hampir lumpuh
diserang penyakit Arthritis, dan karena itu kalau hendak
bergerak ke mana-mana, ia harus menggunakan kursi
rodanya. Perawakannya yang dulu gemuk sekarang sudah
tidak kelihatan lagi. Sekarang ia sudah menjadi lelaki kecil
yang kurus. Mukanya dihiasi garis-garis ketuaan dan penuh
kerut-merut di sana-sini Kumis dan rambutnya masih
terlihat hitam mengkilat. tapi terus terang saja aku tak mau
menyinggung perasaannya dengan memberitahukan
bahwa hal demikian tidak cocok sama sekali dengan
keadaan fisiknya yang sudah rapuh seperti sekarang ini.
Memang ada saat tertentu di mana rambut yang dicat itu
malah terlihat jelas Ada suatu saat di mana aku baru
menyadari bahwasanya warna hitam mengkilat pada
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
rambut di kepala sahabatku itu sebenarnya berasal dari
sebuah botol. Tapi sekarang sandiwara itu sudah terlihat
jelas dan bahkan rambut palsu di kepalanya dan kumis yang
dikenakannya sekarang terasa hanya untuk menakut-nakuti anak-anak saja!
Cuma sinar matanya yang masih tetap tidak berubah
dari dulu, cerdas dan tajam berkilauan, dan yang sekarang,
tentu saja. mulai kelihatan redup karena tergilas oleh
emosi, emosi perjumpaan dengan Kerabat lama yang sudah
di tunggu-tunggu. "Ah, mon ami Hastings - mon ami Hastings...."
Aku menyurukkan kcpala ke dadanya. dan sesuai
dengan kebiasaannya, Poirot langsung memeluk dan
mcmbelaiku dengan hangat.
"Mon ami Hastings!"
la bersandar ke belakang kursi rodanya,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
lalu memandangiku sambil memiringkan kepalanya ke salah satu sisi.
"Ya," katanya seolah menyelidik. "Masih sama seperti dulu. Perawakan yang tegap
dan lurus. bahu yang lebar,
rambut yang agak kelabu - tres distingue. Kau tahu, Sobat.
kau masih punya daya tarik. Wanita-wanita masih tertarik kepadamu, ya?"
"Ah, Poirot." protesku. "Haruskah kau-."
"Ini cuma test, Sobat. Cuma test. Kalau suatu ketika ada
gadis-gadis muda yang berdatangan kepadamu dan
mengajakmu bicara dengan ramah, itu artinya riwayatmu sudah tamat!
"Kasihan Ielaki tua itu" kata mereka, kita
mesti ramah terhadapnya. Bayangkan, ngeri benar kalau
kita sudah jadi tua seperti itu. Tapi kau. Hastings- kau
masih kelihatan awet muda. Vous etes encore jeune.
Buatmu masih ada kesempatan cukup. Ya benar, coba saja pilin
kumismu, tegapkan dan luruskan bahumu - pasti aku
benar - kalau tidak kau tak akan terlihar menarik dan
penuh percaya diri seperti ini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kau memang luar biasa, Poirot. Dan bagaimana
keadaanmu sendiri sekarang?"
"Aku." ujar Poirot sambil mencibir. "Aku sekarang sudah tua. Sudah keropos. Aku
tak bisa jalan. Sudah jadi
orang pincang setengah lumpuh. Syukur aku masih bisa
makan sendiri. kalau tidak aku mesti dirawat orang seperti
bayi. Tidur, mandi dan berpakaian semuanya mesti diurus
orang. Biar bagimana, itu kan tidak lucu. Tapi syukurlah
meski luarnya sudah boleh dikatakan rapuh. namun
ntinya masih bagus."
"Ya, tentu. Karena kau mempunyai jantung yang
terbaik di seluruh dunia."
"Jantung" Barangkali. Tapi bukan jantung yang
kumaksudkan. Otak, mon cher. itulah yang kumaksudkan
dengan inti tadi. Otakku masih berfungsi dengan baik."
Setidak-tidaknya aku bisa memahami saat itu bahwa
kerapuhan fisiknya tidak sampai mempengaruhi otaknya
yang cemerlang itu.

Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dan kau senang di sini?" tanyaku lagi. Poirot mcngangkat bahu.
"Cukuplah sebegini. Tempat ini jangan kaubandingkan
dengan Hotel Ritz. Memang tidak sebanding. Kamar yang
pertama kali kutempati kecil sekali dan perlengkapannya
pun tidak cukup. Aku lalu pindah ke sini tanpa sewa
tambahan. Tapi masakannya jelek sekali. masakan Inggris
yang paling tidak enak, mungkin. Apalagi kecambah
Brussel yang begitu besar dan begitu kerasnya. yang
kelihatannya malah paling disenangi orang Inggris.
Kentang rebusnya kalau tidak keras ya kadang-kadang suka
hancur. Sayurnya juga terasa tawar. rasanya seperti minum
air melulu. Di setiap hidangannya tak pernah ada lada atau
garam..." Lalu bicaranya terhenti, wajahnya kelihatan kesal.
"Brengsek," sahutku menimpali.
"Tapi aku tidak mengeluh," ujar Poirot lagi menjelaskan. dan dia kembali
meneruskan pembicaraannya. "Lalu katanya di sini mulai ada modernisasi.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Seperti kamar-kamar mandi baru dan keran-keran air yang baru di
pasang. Dan apa yang keluar dari situ" Air hangat, Sobat. setiap
hari. Dan handuknya lagi, begitu tipis, begitu kecil!"
"Tunggu. masih ada bekas-bekas yang masih tertinggal
dari zaman dulu," sahutku sembari mengingat-ingat.
Pikiranku kembali malayang pada gumpalan uap yang
keluar dari keran panas salah satu kamar mandi yang
pernah dimiliki Puri Styles ini dulu. salah satu dari sekian
banyak kamar mandi yang diperlengkapi dengan bak
mandi berukuran raksasa dengan ukiran kayu mahogani
pada pinggirnya, dan yang tersembul dengan megahnya di
tengah-tengah lantai kamar mandi itu. Aku juga teringat
pada handuk mandinya yang luar biasa besarnya. dan pada
poci kuningan berisikan air panas yang selalu diletakkan
pada tempat cuci tangan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tapi orang tak usah mengeluh," ujar Poirot lagi. "Aku rela dan senang menderita
- demi sesuatu." Sekilas pikiranku mulai bekerja.
"Coba, kalau boleh kutebak ... kau kan tidak
mengalami kesulitan keuangan" Aku tahu perang telah
menyebabkan hancurnya saham-saham."
Poirot cepat-cepat berusaha untuk meyakinkanku.
Bukan, bukan itu, Sobat. Saat ini aku tak kekurangan
apa-apa. Aku cukup kaya. Bukan kesulitan uang yang
membawaku kemari. "Kalau begitu, syukurlah," sahutku lagi.
Kemudian aku yang meneruskan pembicaraan.
"Aku rasa aku bisa memahami perasaanmu. Makin tua
usia seseorang, semakin senang ia mengingat kejadian yang
dulu-dulu. Orang mencoba untuk menangkap kembali
kenang-kenangan lama itu. Aku sendiri merasa sedih
begitu melihat tempat ini Iagi, sebab biar bagaimana
tempat ini menimbulkan seribu kenangan dan seribu
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
perasaan bagiku yang sebelumnya belum pemah kurasakan. Aku berani jamin kau juga
punya perasaan begitu."
"Tidak sama sekali. Aku sama sekali tak punya perasaan
seperti itu. "Hari-hari yang menyenangkan," ujarku sedih.
"Kau boleh bicara buat dirimu sendiri, Hastings.
Bagiku, kedatanganku ke Styles St.Mary ini malah penuh
kesedihan dan kepahitan. Saat itu aku seorang pengungsi
yang luka, jauh dari kampung halaman dan hidup dari
belas kasihan di tanah air orang. Tidak, itu bukan
pengalaman yang menggembirakan. Aku sama sekali tak
pernah mengira bahwa Inggirs akan menjadi tanah airku
yang kedua dan malah aku bisa mendapatkan kebahagiaan
di sini." "Wah, aku sudah lupa pada hal itu," suhutku mengakui.
"Tcntu, Karena kau selalu mengukur perasaan orang
lain dengan pcrasaanmu sendiri. Kalau Hastings senang,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
maka orang lain juga pasti merasa senang!"
"Tidak, tidak." aku menyanggah sembari tcrtawa.
"Dan dalam satu dan lain hal itu juga tidak benar," ujar Poirot meneruskan
bicaranya. "Kau menengok kembali ke
masa lalu, katamu, sementara air matamu mengalir sampai
ke pipi. Oh, masa lalu yang indah. Waktu aku masih muda.
"Tapi sesungguhnya kau tidak sebahagia yang
kaukira. Kau menderita luka berat dalam peperangan dan
kau terus-menerus mengomel karena tak lagi dapat aktif
dalam kemiliteran, lalu kau merasa tertekan sekali karena
terpaksa beristirahat di rumah dan tak bisa bebas kemana-mana. Dan seingatku,
kau malah meruwetkan kehidupan pribadimu sendiri dengan mencintai dua orang
wanita secara bersamaan."
Aku kembali tertawa, mukaku memerah.
"Ingatanmu tajam sekali, Poirot."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ta ta ta... waktu itu aku teringat pada keluhan dan
gumammu yang pura-pura tentang dua wanita itu."
"Kau masih ingat apa yang kaukatakan sendiri waktu
itu" Kau bilang, Dua-duanya tak bisa menjadi milikmu!
Tak jadi soal. Hiburlah dirimu sendiri, Sobat. Kita berdua
bisa mencari yang lainnya lagi. Lantas...."
Aku tersentak sesaat. Karena dulu aku selalu menemani
Poirot dalam perburuan itu, bahkan sampai ke Prancis,
dan memang di sanalah aku bertemu dengan perempuan
yang.... Dengan Iembut Poirot menepuk bahuku.
"Aku tahu, Hastings aku tahu. Lukamu itu masih segar.
Tapi jangan biarkan dia terus menancap di badanmu,
jangan melihat ke belakang. Lihatlah ke depan."
Sejenak aku merasa jijik dan enggan.
"Melihat ke depan." Apa vang harus kulihat di sana.?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Baiklah Sobat Ada pekerjaan yang harus segera dikerjakan."
"Pekerjaan" Di mana?"
"Di sini." Aku menatapnya seolah tidak mengerti.
"baru saja," ujar Poirot. "kau bertanya padaku kenapa aku datang kemari. Mungkin
kau belum sempat menyadari
bahwa aku belum menjawab pertanyaanmu itu. Aku akan
menjawabnya sekarang. Aku kemari untuk memburu
seorang pembunuh. "Kali ini aku menatapnya dengan pandangan yang
semakin bingung dan tidak mengerti.
Untuk sesaat malah kukira ia sudah ngawur,
"Kau sungguh-sungguh?"
"Tentu saja, buat apa kalau begitu, aku mendesakmu
untuk menemaniku di sini" Memang kedua kakiku ini
sudah tak bisa berfungsi lagi, tapi otakku, seperti yang
kubilang barusan, masih bagus sekali, tak punya
kekurangan apa-apa. Sedangkan prinsipku, kalau kau
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
masih ingat, selalu sama saja dari dulu - duduk bersandar
dan berpikir. Itu masih bisa kukerjakan. Dan itulah
sebenarnya yang masih mungkin kukerjakan sampai saat
ini. Karena itu untuk bagian yang lebih aktif aku perlu
ditemani oleh sobatku Hastings yang paling berharga."
"Kau sungguh-sungguh?" tanyaku lagi hampir-hampir
tak dapat bernapas. "Tentu saja, aku tak main-main. Kau dan aku, Hastings,
akan pergi berburu sekali lagi."
Aku masih memerlukan waktu beberapa menit lagi
untuk meyakinkan diriku sendiri bahwa Poirot memang
bersungguh-Sungguh pada ucapannya.
Meski kedengarannya permintaan itu agak luar biasa,
namun aku tak punya alasan untuk meragukan keputusan
yang telah diambilnya itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Lalu sambil tersenyum sedikit, Poirot berkata. "Akhirnya kau baru merasa yakin.
Padahal tadinya kau telah membayangkan bahwasanya otakku ini sudah tak bisa
berfungsi secara utuh lagi seperti dulu, ya tidak?"
"Tidak, tidak. bukan begitu," sahutku cepat-cepat.
"Cuma kelihatannya tempat ini kurang cocok buat tujuanmu itu."
"Ah, begitu pikiranmu?"
"Tentu saja, sampai sekarang aku belum melihat
orang-orang yang tinggal di sini."
"Siapa saja yang sudah kaulihat?"
"Cuma suami-isteri Luttrell itu, dan seorang anak muda
yang dipanggil si Norton, yang kelihatannya tenang dan
tidak emosional. dan juga Boyd Carrington ... harus
kuakui, aku senang sekali padanya. Dia laki-Laki yang
ideal, menurut anggapanku."
Poirot mengangguk. "Baiklah, Hastings. begini. Kalau kau sudah melihat
penghuni rumah ini yang selebihnya, maka ucapanku yang
barusan itu kelihatannya tambah mustahil bagimu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Memangnya ada siapa lagi?"
"Suami-isteri Franklin, Doktor dan Nyonya Franklin,
lalu juru rawat rumah sakit yang merawat Nyonya
Franklin dan anak gadismu si Judith. Kemudian ada lagi
Ielaki yang biasa dipanggil Allerton, seorang don yuan
yang suka mempermainkan perempuan, dan Nona Cole,
perempuan berusia tiga puluh lima. Kalau menurutku
mereka semua orang orang yang mcnyenangkan."
"Dan salah seorang dari mereka adalah pembunuh?"
"Dan salah seorang dari mereka adalah pembunuh."
"Tapi kenapa ... bagaimana ... kenapa kau berpikir
begitu?" Sepertinya aku susah sekali menyusun pertanyannku
dengan teratur. yang satu seolah ingin mendahului yang
lain. "Tenang, Hastings. Mari kita mulai dari mula. Tolong
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
ambilkan aku kotak kecil dari lemari pakaian itu. Baik.
dan sekarang kuncinya ... ya, begitu...."
Setelah membuka kotak itu. dari dalam Poirot
mengeluarkan setumpukan naskah yang sudah diketik dan
guntingan-guntingaan koran.
"Kau bisa mempelajari ini pada waktu senggang,
Hastings. Untuk saat-saat ini aku tak mau mengganggumu
dengan guntingan-guntingan koran. Itu semua cuma
tulisan surat kabar tentang bermacam-macam tragedi,
yang kadang-kadang kurang teliti dan adakalanya malah
tidak obyektif, alias asal jadi. Untuk memberimu
gambaran yang lebih jelas tentang perkara-perkara ini, aku
usulkan lebih baik kau baca saja singkatannya yang sudah
kubuat." Lalu aku mulai membaca, dengan penuh minat.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
PERKARA A. ETHERINGTON Leonard Etherington. Punya kebiasaan yang jelek..
pecandu obat bius dun juga pemabok. Punya sifat yang
aneh dan sadis. Isterinya masib muda dan menarik.
Nampaknya perempuan itu tidak bisa hidup bahagia
dengannya. Etherington ditemukun sudah mati, diduga
karena diracuni. Dokter yang memeriksanya merasa
tidak puas. Hasil pembedahan mayat menunjukkan
bahwa kematiannya disebabkan karena keracunan
arsenik. Di rumahnya ditemukan sejumlah racun untuk
memusnahkan rumput, tapi sudah didatangkan lama
sebelumnya. Nyonya Etherington ditahan dengan
tuduhan membunuh suaminya sendiri. Tak lama
sebelum tragedi itu terjadi, Nyonya Etherington
berteman dengan seorang pejabat sipil yang sekarang
sudab kembali lagi ke india. Tidak ditemukan
tanda-randa bahwa mereka telah berbuat serong. tapi
persahabatan yang mereka galang ternyata cukup akrab.
Orang muda itu rupanva sudah bertunangan dan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mempunyai rencana untuk kawin dengan seorang gadis
yang dulu bertemu dengannya dalam pelayaran. Timbul
keragu-raguan apakah surat yang dikirimkan pemuda itu
kepada Nyonya Etherington dan yang berisikan hal
ikhwal pribadinya secara terus terang itu. diterima
sesudah atau sebelum kematian suaminya. Nyonya itu
sendiri mengakui bahwa surat tersebut diterimanya
sebelum peristiwa itu terjadi. Bukti-bukti seakan semua
terarah kepadanya. karena tak ada lagi orang ynng dapat
dicurigai, lagipula unsur kebetulan dalam peristiwa
kematian suaminya kedengaannya tak mungkin.
dalam persidangan, masyarakat banyak yang bersimpati
kepadanya sewaktu mendengar perlakuan yang kejam
dan sadis yang diterimanya dari almarhum suaminya.
Hasil keputusan juri ternyata Iebih banyak menguntungkan perempuan itu. karena
mereka berpendapat bahwa putusan harus dijatuhkan tanpa adanya
keragu-raguan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Nyonya Etherington dinyatakan tidak bersalah. Tapi
umum berpendapat bahwa bagaimanapun perempuan
itu tetap bersalah. Hidupnya kemudian menjadi susah
sampai ia berhutang di sana-sini. dan kawan-kawannya
sudah tak mau mempedulikannva lagi, dan sebagainya.
ia kemudian ditemukan sudah mati karena terlalu
banyak minum pil tidur, dan ini terjadi dua tahun


Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sesudah persidanpan itu. Putusan bahwa ia mati secara
kebetulan kemudian ditarik kembali sesudah diadakan
pemeriksaan mayat. PERKARA B. SHARPLES. Perawan tua, cacad. Hidupnya susah. banyak menderita. la dirawat oleh saudara
sepupunya, Freda Clay. Nona Sharples meninggal karena terlalu banyak
meminum morfin. Freda Clay mcngakui bahwa
kejadian ini diakibatkan uleh kesalahannya sendiri,
karena dikatakannya penderitaan bibinya sudah
sedemikian dalamm. hingga ia tak tega lagi untuk
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
melihatnya dan memberikan dia lebih banyak morfin
untuk meringankan sakitnva. Polisi berpendapat
perbuatan sepupunya itu merupakan kesengajaan dan
dan bukannya sebuah kekeliruan. Tapi mereka berpendapat
bahwa bukti-bukti tidak cukup banyak untuk menuntut
perkara itu. PERKARA C. RIGGS Edward Rigss, bunuh diri. Mencurigai isterinya
bermain serong dengan lelaki yang indekost di rumah
mereka. Ben Craig dan Nyonya Riggs ditemukan mati
tertembak. Tembakan terbukti datangnya dari pistol
mili Riggs. Riggs menyerahkan diri pada polisi,
dan mengatakan kemungkinan dialah yang melakukan
penembakan itu, tapi dia sendiri tak bisa mengingatnya.
Saat itu pikirannya sedang gelap, katanya. Riggs
dijatuhi hukuman mati. tapi kemudian diubah menjadi
hukuman kerja paksa untuk seumur hidup.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
PERKARA D. BRADLEY Derek Bradley. Mengadakan hubungan gelap dengan
seorang gadis. isterinya memergokinya dan kemudian
mengancam untuk mcmbunuhnya. Bradley ditemukan
mati karena meminum racun potassium cyanide yang
dicampurkan ke dalam gelas birnya Nyonya Bradley
ditahan dan dibawa ke persidangan atas tuduhan
membunuh suaminya. Perempuan itu mengaku kalah
sewaktu diadakan pemeriksaan ulangan. Kemudian ia
dijatuhi hukuman dan digantung.
PERKARA E. LITCHFIELD Matthew Litchfield, tiran tua. Mempunyai empat orang
anak gadis yang tak pernah diperbolehkan untuk
bergaul dengan orang ataupun membelanjakan uang
untuk membeli yang mereka inginkan. Suatu malam
sewaktu sedang dalam perjalanan pulang ke rumah,
Litchfield diserang di luar pintu rumahnya sendiri dan
kemudian dibunuh dengan sebuah pukulan keras pada
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kepalanya. Kemudian, setelah pemeriksaan polisi. anak
gadisnya yang tertua, Margaret mendatangi pos polisi
terdekat dan menyerahkan diri karena mengaku telah
membunuh ayahnya sendiri. Menurut pengakuannya,
hal itu dilakukannya supaya adik-adiknya yang lebih
muda dapat mengecap kehidupan mereka masing-masing sebelum
semuanya terlambat. Litchfield meninggalkan harta warisan yang cukup banyak.
Margaret Litchfield diputuskan mempunyai penyakit
syaraf dan kemudian dimasukkan ke rumah sakit jiwa di
Broadmoor, tapi tak lama sesudahnya ia meninggal.
Kubaca semua urutan perkara itu dengan seksama, tapi
dengan perasaan yang masih tetap bingung. Akhirnya
kuletakkan kertas itu dan kutatap Poirot dengan penuh
tanda tanya. "Nah, mon ami.?"
"Aku masih ingat perkara Bradley itu," jawabku
lambat-lambat. "Aku kebetulan membacanya waktu itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Perempuan itu cantik sekali." Poirot mengangguk mengiyakan.
"Tapi kau mesti memberiku penerangan. Coba, tentang
apa semuanya itu.?" "Katakan dulu padaku apa yang kaulihat."
Aku agak bingung. "Yang kausodorkan padaku barusan adalah lima perkara
pembunuhan yang berbeda-beda. Pembunuhan itu terjadi
pada tempat yang berlainan dan pada golongan masyarakat
yang berbeda kelas sosialnya. Lagipula, nampaknya tak ada
persamaan yang dangkal pada kelima-limanya. Maksudnya, yang satu disebabkan oleh
rasa cemburu. Satu lagi seorang isteri yang hidupnya tertekan dan ingin selekas
mungkin melepaskan diri dari suaminya. Yang lain
menjadikan uang sebagai motifnya. Yang berikutnya,
seperti yang bisa kaukatakan, pembunuhnya tak mau
mementingkan diri sendiri karena ia tak berusaha untuk
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
melepaskan diri dari hukuman yang dijatuhkan kepadanya. Dan akhirnya, yang
kelima, jelas paling kurang ajar dan kemungkinan dikerjakan karena adanya
pengaruh minuman keras."
Lalu aku terdiam sejenak, dan baru kemudian
melanjutkan dengan ragu-ragu,
"Apakah ada gejala yang sama dalam kelima
pembunuhan itu, yang kulewatkan begitu saja?"
"Tidak-tidak. Kau teliti sekali sewaktu menarik
kesimpulanmu. Satu-satunya faktor yang ingin kausebut
kan, tapi mungkin terlupa, ialah kenyataan bahwa tak satu
pun dari kelima perkara pembunuhan itu yang menyimpan keraguraguan." "Aku rasa aku belum memahami maksudmu."
"Nyonya Etherington, misalnya. dinyatakan tidak
bersalah. Tapi meskipun begitu, setiap orang bisa
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
memastikan dialah pembunuhnya. Freda Clay tidak
dituduh secara terang-teangan, tapi tak seorang pun
pernah memikirkan jalan keluar lainnya bagi pembunuhan
itu. Riggs menyatakan bahwa ia tak ingat lagi apakah dia
sendiri yang membunuh isteri dan pacarnya itu, atau orang
lain. Tapi lagi-lagi tak pernah ada pertanyaan tentang
orang lain yang mungkin melakukan pembunuhan itu.
Margaret Litchfield mengaku terus terang dialah yang
membunuh ayahnya. jadi dalam setiap perkara, kau bisa
lihat sendiri, Hastings, selalu mesti ada seorang saja yang
dicurigai dan tidak ada orang lain."
Aku mengerutkan kening. "Ya, itu benar - tapi aku tak bisa menebak kesimpulan
Istimewa apa yang bisa kautarik dari sana."
"Maksudmu?" Poirot lalu menjawab perlahan-lahan.
"Justru aku mencoba untuk menyampaikan hal ini
kepadamu dengan hati-hati sekali. Lebih baik kuuraikan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
begini saja. Ada seseorang... panggil sajadia X. Pokoknya
dalam melakukan kelima pembunuhan itu, X sama sekali
tidak mempunyai motif, tidak untuk kelima-limanya.
Dalam salah satu perkara, sejauh yang kuketahui, X
memang sedang berada dua ratus mil jauhnya ketika
pembunuhan itu terjadi. X pernah bersahabat erat dengan
Etherington, X pernah tinggal sebentar di desa yang
ditinggali Riggs. X pernah berteman dengan Nyonya
Bradley. Aku punya foto X dan Freda Clay yang sedang
berjalan berduaan di jalanan, dan X juga kebetulan berada
di dekat rumah Matthew Litchfield tua itu sewaktu dia
terbunuh. Apa pendapatmu mengenai semua ini?"
Aku memandanginya sesaat. Kemudian baru menjawab
lambat-lambat, "Ya. itu memang terlalu. Unsur kebetulan bisa saja
terdapat dalam dua atau bahkan tiga perkara pembunuhan
Tapi kalau sampai lima, rasanya terlalu banyak. Jadi mesti
ada hubungan antara kelima pembunuhan itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
meski kelihatannya hampir tak mungkin."
"Jadi, kalau begitu dugaanmu sama dengan dugaanku."
"Bahwa X adalah penibunuhnya, Ya."
"Buat perkara itu, Hastings, aku rasa kau dan aku sudah
maju satu langkah lagi. Yakni bahwa X ada di rumah ini."
"Di sini" Di Styles?"
"Di Styles. Apa lagi logika yang bisa ditarik dari kejadian itu.?"
Aku tahu apa yang akan kudengar dari mulut Poirot
sewaktu kukatakan, "Ayo - katakan saja."
Lalu hercule Poirot berkata dengan nada yang berat dan sedih."
Akan ada pembunuhan di sini - di tempat ini."
TIGA Sesaat aku cuma bisa menatapnya saja dengan hati cemas.
kemudian baru memperlihatkan reaksi.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tidak tak akan terjadi." ujarku yakin. "Kau pasti bisa mencegahnya."
Poirot menatap ke arahku dengan lembut.
"Sobatku yang setia. Terima kasih banyak atas
kepercayaanmu padaku. Tout de meme. aku tidak yakin apa
hal itu berlaku pula untuk perkara yang sedang kita hadapi ini.
"Omong kosong. Tentu saja kau bisa menyetopnya."
Ada nada sedih dalam suaranya sewaktu ia berkata,
"Coba pikir satu menit saja, Hastings. Seseorang itu bisa
menangkap pembunuh. memang Tapi bagaimana orang
bisa mencegah sebuah pembunuhan?"
"Yaah, kau - kau - yaah, maksudku. kalau kau bisa
tahu sebelumnya" bicaraku terhenti dengan sendirinya, sebab sekonyong-konyong aku mulai melihat
kesulitan-kesulitannya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Poirot berkata lagi, "Kaulihat Hal itu tidak begitu mudah seperti yang
kaukira Pada pokoknya. cuma ada tiga cara. cara pertama
adalah memperingatkan si korban. Jadikan dia di bawah
pengawasanmu. Cara ini tidak selalu berhasil, sebab
memang susah sekali untuk meyakinkan orang bahwa dia
sedang dalam bahaya, kemungkinan malah mereka harus
berhati-hati terhadap orang yang dekat atau yang mereka
sayangi. Biasanya mereka melawan dan tak mau percaya
kalau sudah diperingatkan seperti itu. cara yang kedua
lalah memperingatkan pembunuhnya sendiri. Atau
dengan bahasa halusnya kita bisa mengatakan
"Aku sudah tahu niatmu!" Kalau si anu dan si anu sampai mati terbunuh, Sobat,
kau pasti akan digantung" Cara kedua ini
adakalanya lebih berhasil dari yang sebelumnya. tapi sering
kali gagal juga. Sebab seorang pembunuh itu, Sobat,
biasanya lebih sombong dari makhluk mana pun di bumi
ini. Seorang pembunuh selalu lebih cerdik dari orang lain
- tak seorang pun yang akan menaruh kecurigaan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
padanya - polisi dibuat bingung dan sebagainya. dan
sebagainya. Karena itulah si pembunuh terus melakukan
hal yang sama, dan kepuasan yang kaudapat paling-paling
cuma melihat mereka di tiang gantungan saja, sesudahnya."
Poirot menghentikan bicaranya sesaat dan kemudian
baru mulai lagi sembari mengingat-ingat.
"Selamaa hidup, aku sudah dua kali memperingatkan
seorang pembunuh - sekali di Mesir. dan sekali lagi di
suatu tempat. dalam masing-masing pembnuhan itu,
kelihatan sekali si pembunuh memang sudah bertekad
untuk melaksanakan niatnya dengan sungguh-sungguh.
Dan kukira di sini akan begitu juga."
"Tadi kaubilang ada cara yang ketiga," ujarku memperingatkan.
"Ah, ya. Buat mempraktekkan cara yang satu ini
seseorang perlu kelihaian dan kecerdikan. Sebab kau harus
bisa menebak secara tepat bagaimana dan kapan
pembunuban itu terjadi dan kau harus selalu siap untuk
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bertindak pada saat yang diharapkan. Kau harus
menangkap basah si pembunuh dan kau harus buat
membuktikan bahwa dia memang punya niat
untuk membunuh. tanpa ada keragu-raguan sedikit pun.
"Dan hal itu, Sobat." ujar Poirot menambahkan.
"sukar untuk dilakukan karena memerlukan teknik tersendiri, dan aku juga tak
berani menjamin bahwn cara yang ketiga
ini bisa berhasil dengan baik! Mungkin aku sombong, tapi
aku takkan bisa sesombong itu."
"Cara yang mana yang akan kaulakukan di sini?"
"Mungkin ketiga-tiganya. Yang pertama justru yang paling sulit"
"Kenapa" Kalau menurut anggapanku malah itu yang paling gampang"
"Ya, kalau kau tahu korban yang dituju si pembunuh.
Tapi apa kau tak menyadari, Hastings, justru di sini aku tak
tahu siapa korbannya."
"Apa?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku berteriak keheranan begitu mendengar pengakuan
Poirot. Sekarang aku baru menyadari kesulitannya.
Mestinya ada mata rantai yang menghubungkan urutan
pembunuhan itu. tapi justru kita tidak tahu mata rantai apa
itu. Motifnya, motif yang paling vital, justru tidak terlihat.
Dan tanpa mengetahui motifnya, maka kita tak bisa
mengatakan siapa yang kini berada dalam ancaman si pembunuh.
Poirot menganggukkan kepala begitu la melihat
wajahku seolah bisa menebak bahwa aku memang baru
menyadari akan sulitnya situasi sekarang ini.
"Kau lihat, Sobat, persoalannya tidak sesederhana itu."
"Tidak memang," sahutku. "Sekarang aku baru
melihatnya. Bagaimana, apa sejauh ini kau belum sanggup
menemukan mata rantai yang mengbubungkan kelima


Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

perkara pembunuhan itu?"
Poirot menggeleng. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Belum. Sama sekali belum."
Aku kembali mengingat-ingat perkara pembunuhan
sebelunmya. Dalam perkara pembunuban A.B.C. kami
berdua dihadapkan pada urutan pembunuhan yang
menyerupai urutan alphabetis. meski pada kenyataannya
kejadian itu sangat berlainan sekali dengan yang telah
diduga sejak semula. Lalu aku bertanya. "Apakah kau yakin bahwa di balik urutan pembunuhan
ini tak ada motif yang menyangkut soal uang, seperti yang
kautemukan dalam perkara Evelyn Carlisle?"
"Tidak. Kau boleh merasa yakin akan hal ini. sebab
justru motif yang menyangkut soal uang itulah yang
pertama kali kuseilidiki.
"Itu memang benar. Poirot dari dulu memang selalu sinis
kalau sudah menyangkut soal uang.
Kembali aku berpikir sendiri. Pembalasan dendam
keluarga" Itu mungkin lebih punya hubungan dengan
fakta-fakta yang telah dikumpulkan Poirot. Tapi meskipun
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
begitu, mata rantai itu masih belum berhasil ditemukan.
Aku mulai mengingat-ingat kembali sebuah cerita yang
pernah kubaca yakni urutan cerita yang terdiri dari
beberapa rangkaian pembunuhan yang tidak bermotifkan
apa-apa. Korban-korban dalam pembunuhan itu justru
merupakan orang-orang yang duduk dalam dewan juri. dan
si pembunuh adalah orang yang mereka jatuhi hukuman.
Aku menduga bahwa perkara yang tengah kuhadapi saat
ini sedikit banyaknya mempunyai persamaan dengan cerita
yang pernah kubaca itu. Tapi aku malu untuk
mengutarakan Hal itu pada Poirot, jadi kusimpan saja
dalam hati. Tampaknya aku terlalu sombong dan mengira
benar sendiri. kalau aku sampai datang ke depan Poirot
dengan pemecahan semacam itu.
Sebagai gantinya. aku bertanya.
"Coba, sekarang katakan, siapa X ini?"
Aku merasa agak jengkel ketika kulihat Poirot
menggelengkan kepala dengan pasti.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kalau tentang itu, Sobat, aku tak mau mengatakan."
"Omong kosong, kenapa tidak?"
Mata Poirot bersinar-sinar.
"Karena, mon cher, kau masih Hastings yang dulu. Air
mukamu gampang dibaca orang. Kau tahu, aku tak mau
kau terus menerus memandangi X dengan mulut ternganga
dan air muka yang jelas jelas mengatakan: "Ini-ini yang
sedang kulihat adalah seorang pembunuh."
"Kau harus percaya bahwa kalau diperlukan aku bisa
menyembunyikan perasaanku."
"Kalau kau sudah mencoba untuk menyembunyikan
perasaan, itu namanya sudah gawat. jangan, jangan mon
ami, kita mesti bisa menyamar sebaik mungkin,
kau dan aku. Lalu di saat kita mesti menyikat, kita sikat."
"Kau benar-benar setan tua yang keras kepala," ujarku jengkel.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Aku punya akal yang bagus..."
Bicaraku terputus begitu terdengar ketukan di pintu.
Poirot berseru. "Masuk," dan sesaat kemudian kulihat
anakku Judith melangkah masuk.
Sebenarnya aku ingin sekali melukiskan Judith. tapi aku
bukan termasuk orang yang pandai menggambarkan orang.
Judith berperawakan tinggi, kepalanya selalu tegak ke
muka. alis matanya hitam dan garis-garis pipi maupun
dahinya indah dipandang - kelihatan keras dalam
kesederhanaannya. Sikapnya selalu serius dan agak sinis,
dan menurut anggapanku tragedi tak akan pernah berada
jauh dan sisinya. Judith tidak datang menghampiri dan menciumku - la
bukan macam gadis yang demikian. la cuma tersenyum
sedikit dan berkata. "Halo, Ayah." Senyumnya agak malu malu kucing dan mukanya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kelihatan memerah sedikit, namun ini membuatku yakin
bahwa di balik sikapnya yang tidak menonjol itu, Judith
senang dapat bertemu denganku.
Yaah, beginilah," ujarku, dengan sikap seperti orang
tolol. yakni sikap yang selalu timbul dalam diriku kalau
bertemu dengan generasi yang lebih muda.
"aku sudah di sini."
"Bagus sekali, sayang," sahut Judith.
"Aku sudah menceritakan padanya tentang masakan di sini," sela Poirot.
"Memangnya benar-benar tidak enak?" tanya Judith
seolah ingin membela rasa masakan di tempat itu.
"Tidak seharusnya kau bertanya begitu, Anakku.
Memangnya kau tak pernah memikirkan apa-apa lagi,
selain tabung-tabung percobaan dan mikroskop-mikroskop
itu" Lihatlah, jari tengahmu penuh dengan noda-noda biru
methylene. kasihan suamimu nanti kalau kau tak bisa mengurus perutnya."
"Saya berani mengatakan bahwa saya tak akan bersuami."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tentu saja kau akan bersuami. Buat apa Tuhan menciptakan dirimu?"
"Buat hal-hal lainnya, saya kira." sahut Judith.
"Perkawinan adalah yang terutama."
"Baiklah," sahut Judith mengalah."
Carikan untuk saya seorang suami yang baik dan saya akan mengurus perutnya."
"Dia menertawakan aku," ujar Poirot tidak puas.
"Suatu waktu kelak dia baru tahu betapa bijaksananya orang tua itu."
Pintu diketuk lagi dan kali ini Dr Franklin yang masuk.
Orangnya tinggi kurus, usianya kira-kira tiga puluh lima
tahun, dagunya kelihatan keras. rambutnya merah dan matanya biru. la orang muda
yang paling canggung yang pernah kutemui. dan tingkah lakunya seperti orang
pikun, karena pelupa. Sering kali ia membungkuk ke dekat kursi roda Poirot,
dan adakalanya memutarinya sedikit sambil sebentar-sebentar berkata dengan
kepala yang agak dimiringkan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Maaf, saya kurang dengar." yang diucapkan secara otomatis.
Aku igin tertawa melihat tingkahnya itu, tapi kulihat
judith tetap tidak mengubah sikapnya, serius. Kukira ia
sudah terbiasa dengan hal hal semacam itu.
"Kau ingat ayahku?" tanya Judith kepadanya. Dr
Franklin kelihatan agak terkejut. dan tiba-ttba menjadi
kemalu-maluan. Diangkatnya matanya dan ditatapnya
diriku. lalu diulurkannya sebelah tangannva sambil
berkata dengan canggung. "Tentu-tentu, apa kabar, Pak" Saya dengar Bapak baru saja datang."
Lalu ia berpaling ke Judith.
"Bagaimana menurutmu, apakah kita perlu suasana
lain" Kalau tidak kita mungkin bisa melanjutkan pekerjaan
itu sesudah makan malam. Kalau kita sudah selesai
mempersiapkan film-film itu-"
"Tidak usah." sahut Judith.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya cuma mau bicara dengan Ayah sebentar."
"Oh ya. Oh, tentu saja." Tiba-tiba dia tersenyum,
senyum minta maaf yang kekanak-kanakan.
"Maafkan saya - saya terlalu banyak memusatkan
perhatian pada satu hal saja - memang tak bisa dimaafkan - saya terlalu
mementingkan diri sendiri. Karena itu maafkanlah saya."
Tiba-tiba lonceng berdentang. dan Franklin menatapnya
dengan wajah kebingungan.
"Masya Allah, sudah jam sebegini"
Wah, bisa susah nanti. Saya sudah berjanji pada Barbara untuk
membacakannya sesuatu sebelum makan malam."
ia sempat menyeringai kepada kami sekalian dan
kemudian keluar kamar dengan tergesa-gesa. dan sempat
bertabrakan dengan daun pintu sebelum kakinya sampai di luar.
"Apa kabar dengan nyonya franklin?" tanyaku ingin tahu.
"Sama saja seperti dulu dan tak ada perubahab." sahut Judith menjelaskan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Pasti dia sedih menjadi orang cacad seperti itu," ujarku lagi berkomentar.
"Dia bisa bikin gila seorang dokter," sahut Judith menimpali.
"Kan dokter-dokter senang pada orang yang sehat."
"Kejam benar kalian, generasi muda!" teriakku setengah marah.
lalu judith menjawab lagi dengan dingin.
"Aku cuma menjelaskan yang sebenarnya."
"Meski begitu," sela Poirot tiba-tiba, "Dokter yang baik itu kelihatannya
tergesa sewaktu mau membacakan sesuatu buat isterinya tadi."
"Bodoh sekali," sahut Judith seolah meralat ucapan Poirot. "juru rawat nyonya
Franklin bisa saja membacakan untuknya kalau dia memintanya.
secara pribadi saya benci kalau ada orang yang mau membacakan sesuatu buatku,
apalagi kalau suaranya keras."
"Yaa, yaa, selera orang kan berbeda-beda," ujarku menengahi.
"Tapi dia memang perempuan bodoh," sahut Judith membela diri.
"Nah di sini, mon enfant," sela Poirot lagi seolah tak mau kalah, "Aku tak
setuju denganmu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Perempuan itu tak pernah membaca buku apapun selain novel-novel rendahan. ia
tak pernah punya perhatian pada pekerjaan suaminya. ia tak mau meluaskan
pandangannya pada jalan pikiran orang sekarang. ia cuma menggembar-gemborkan
kesehatannya saja pada orang-orang yang mau mendengarkannya.
"Ia terlalu menonjolkan sifat kewanitaannya." ujar judith lagi. "Bicaranya
terlalu lembut seperti orang berbisik. saya rasa Paman menyukai wanita semacam
itu, Paman Hercule."
"Sama sekali tidak." selaku. meralat perkiraan Judith.
"Dia suka pada wanita yang gemuk, lincah, dan terutama orang Rusia."
"Oh, jadi begitu caranya kau buka rahasiaku, Hastings" ayahmu sendiri, Judith
sepertinya selalu condong pada wanita-wanita berambut pirang. dan kesukaannya
ini malah tidak jarang menyulitkan dirinya sendiri."
Judith melemparkan senyum ramah ke arah kami berdua. lalu katanya,
"Ayah dan paman Hercule memang benar-benar pasangan yang aneh."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kemudian Judith melangkah keluar ruangan dan aku pun bangkit dari kursi. lalu
kataku pada poirot. "Aku mesti membereskan barang-barangku dulu sebelum makan malam."
Poirot mengulurkan tangan dan memijit bel yang masih terjangkau oleh tangannya
dan satu dua menit kemudian muncul pelayan yang biasa
mendampinginya. tapi aku agak terkejut sewaktu kulihat ternyata pelayan itu
bukan orang yang biasa mendampingi Poirot.
"Lho! Mana si Georges?"
Pelayan Poirot yang biasa, Georges, sudah biasa melayaninya selama bertahuntahun. "Georges sudah kembali ke keluarganya. Ayahnya sakit. tapi aku masih berharap
dia akan kembali padaku suatu waktu nanti. dalam pada itu.
katanya sambil tersenyum sedikit ke arah pelayannya yang baru, "Curtis yang akan
menemaniku." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Curtis tersenyum kembali kepada Poirot dengan penuh hormat. ia lelaki
berperawakan tinggi besar, dengan wajah yang agak dungu seperti lembu jantan.
Begitu aku melangkah ke pintu. kulihat Poirot dengan hati-hati mulai mengunci
kotak kecilnya yang berisikan kertas-kertas tentang perkara pembunuhan itu.
Pikiranku agak kalut, cepat-cepat kuseberangi lorong itu menuju kamarku sendiri.
EMPAT Malam itu akan bersantap malam dengan perasaan seakan seluruh
hidupku sudah tidak lagi berada di alam kenyataan, tapi sudah memasuki alam
impian. Sekali dua kali, sewaktu sedang berpakaian, aku sudah bertanya pada diri sendiri
apakah ada kemungkinan Poirot mengkhayalkan semuanya itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
walau bagaimanapun, sobat karibku itu sekarang sudah tua dan fisiknya sudah tak
begitu kuat lagi. ia boleh saja mengatakan bahwa otaknya masih bagus seperti
biasa. tapi pada kenyataannya, apa benar begitu" seluruh hidupnya sudah
diabdikan buat menelusuri kejahatan. jadi apakah tidak mungkin, kalau pada
akhirnya ia malah mengkhayalkan sebuah kejahatan yang sebetulnya tak pernah ada"
Kemunduran fisiknya sudah pasti membuatnya jengkel. jadi apalagi yang mungkin,
selainnya mengkhayalkan kehadiran seorang penjahat lagi. yang nanti akan diburu
dan ditangkapnya sendiri" Berkhayal.. pekerjaan syaraf yang normal. ia telah
menyeleksi beberapa macam kejadian yang telah dipublisir di surat kabar dan di
dalamnya ia telah menemukan sesuatu yang tidak ada sesosok tubuh yang membayangbayangi di belakang itu semua. sesosok tubuh seorang pembunuh massal. ada
kemungkinan nyonya Etherington memang membunuh suaminya, buruh tani itu
menembak isterinya, seorang gadis sengaja memberi bibinya yang tua kemasan
morphin yang berlebihan, seorang isteri pencemburu benar-benar membubuh suaminya
sendiri setelah lebih dulu mengancamnya akan
berbuat begitu, dan seorang perawan tua gila benar-benar menjadi seorang Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pembunuh dan kemudia langsung menyerahkan diri kepada polisi. pada kenyataannya
pembunuhan-pembunuhan memang seperti kelihatannya.
Tapi mengenai pendapat yang bertentangan dengan itu (Tentu saja
pendapat yang masuk akal). aku cuma bisa mempercayakannya saja pada kelihaian
Poirot, sebab kurasa kejujuranku masih berpihak padanya.
Poirot berkat bahwa sebuah pembunuha akan segera dilaksanakan. untuk kedua
kalinya Styles kembali menjadi tuan rumah dari pembunuhan itu.
Waktulah yang akan membuktikan atau menyangkal dugaan itu. tapi
kalau itu memang benar, sudah menjadi tugas kami berdua untuk
mencegahnya. dan Poirot sudah tahu identitas si pembunuh, sedangkan aku belum.
Semakin aku memikirkan hal itu, semakin tidak senang aku rasanya!
benar-benar kurang ajar si Poirot itu, sialan dia! dia ingin bekerja sama
denganku, tapi dia tidak mempercayai aku!
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi


Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Mengapa" memang ia punya alasan. tapi alasan itu belum cukup! aku sudah jemu
dengan kelakarnya tentang "Air muka yang gampang dibaca orang" dia tak tahu
bahwasanya aku juga pandai menyimpan rahasia seperti orang lain. Poirot selalu
bersikeras dan setengah mencemooh bahwa aku mempunyai sifat yang terlalu
berterus terang dan jujur hingga orang lain dengan mudah dapat membaca apa yang
melintas dalam pikiranku.
kadang kala Poirot berusaha untuk menghiburku dengan mengatakan
bahwa karakterku terlalu baik dan jujur, yang justru sangat dibenci oleh setiap
penipu! tentu saja, kupikir. jika seandainya semua itu cuma merupakan gagasan Poirot
yang tak masuk akal. bungkamnya itu akan mudah dijelaskan.
aku belum juga bisa mengambil keputusan begitu gong tanda makan
malam berbunyi, dan aku menuruni tangga dengan pikiran yang bersih, tapi dengan
mata yang cukup waspada untuk mengawasi pembunuh X
seperti yang didongengkan Poirot.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
untuk saat itu aku mulai menerima segala yang telah dikatakan poirot kepadaku
sebagai kebenaran salah satu cerita Injil. di bawah atap rumah ini ada seseorang
yang sudah membunuh sebanyak lima kali dan sedang bersiap-siap untuk melakukan
pembunuhan yang berikut. siapa dia"
di ruang tamu, sebelum kami bersantap malam, aku diperkenalkan dengan Nona Cole
dan Mayor Allerton. yang pertama adalah wanita bertubuh tinggi semampai dan
berwajah cantik, usianya kira-kira tiga puluh tiga atau tiga puluh empat tahun.
naluriku langsung tidak menyukai Mayor Allerton, orang kedua yang diperkenalkan
kepadaku, ia lelaki tampan berusia empat puluhan dengan bahu yang bidang, wajah
yang merah kecoklat-coklatan, bicara yang lancar, tapi aku yakin apa yang
dikatakannya itu selalu mempunyai arti ganda. aku mencurigainya sebagai seorang
bajingan, penjudi, pemabuk kelas berat, dan seorang don yuan kelas wahid.
Kolonel Luttrel yang tua itu kulihat juga tidak senang padanya dan Boyd
Carrington juga kelihatannya tidak begitu luwes sewaktu berhadapan dengannya.
keberhasilan Allerton cuma dengan kaum wanita saja. nyonya Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Luttrel terus saja bercakap-cakap dengannya sambil sebentar-sebentar disela oleh
tawanya yang riang. sementara Allerton tak jemu-jemunya memuji-muji nyonya tua
itu dengan sikap kurang ajar yang cukup terang-terangan. aku jengkel dan tak
senang sewaktu melihat bahwa Judith juga kelihatannya senang sekali berteman
dengannya dan seakan-akan
memaksa dirinya untuk berbicara dengan laki-laki itu lebih lama daripada
biasanya. aku tak habis pikir mengapa tipe lelaki yang paling jelek justru mampu
memikat dan menjadi perhatian wanita-wanita yang paling cantik.
secara naluriah aku bisa mengetahui bahwa Allerton adalah bajingan yang tak
punya guna dalam arti sebenarnya. dan aku yakin sembilan dari sepuluh lelaki
akan sependapat denganku, sedangkan mungkin sembilan dari sepuluh wanita akan
mudah jatuh ke dalam pelukannya dengan
segera. Begitu kami duduk mengelilingi meja untuk bersantap malam dan piring-piring
berisi hidangan berkuah sudah tersedia di atasnya, mataku mulai mengawasi
manusia-manusia yang duduk di hadapanku satu per satu dan mencoba untuk mengirangira semua kemungkinan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Jika Poirot benar dan mampu untuk membuktikan kecemerlangan otaknya seperti
semula, satu di antara manusia-manusia ini adalah seorang pembunuh. dan
barangkali juga orang yang kurang waras.
Poirot memang belum menyatakan begitu, tapi kukira X itu adalah laki-laki.
sekarang, siapa di antara kaum lelaki di sini yang mempunyai indikasi kuat untuk
itu" Sudah tentu bukan kolonel Luttrel yang tua itu, yang kelihatannya kurang punya
pendirian dan kurang tegas. barangkali Norton, lelaki yang sewaktu kujumpai
pertama kali kebetulan sedang bergegas ke luar rumah dengan teropong di tangan"
kelihatannya tidak mungkin. nampaknya ia orang yang menyenagkan, kurang cekatan
dan agak lamban. tentu saja, pikirku, banyak pembunuh yang justru tadinya orangorang yang kelihatannya tidak menonjol. dan mereka lalu berusaha untuk
memperlihatkan kebolehannya denagn jalan membunuh itu. mereka memang merasa
diremehkan dan tidak diperhatikan orang. Norton bisa saja pembunuh yang termasuk
jenis ini. tapi dia kelihatannya gemar sekali pada burung.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dan celakanya aku selalu percaya bahwa manusia penyayang binatang merupakan
manusia yang otaknya sehat.
Boyd Carrington" di luar garis. orang yang namanya terkenal di seluruh dunia.
olahragawan yang tangguh, pengelola yang baik, manusia yang disenangi dan
dikagumi publik. Franklin juga kutempatkan di luar garis.
lagipula aku tahu betul Judith sangat menghormati dan mengaguminya.
Sekarang tiba giliran Mayor Allerton. dia memang dari dulu sudah kumasukkan
dalam perhitungan. lelaki yang paling menjijikan yang pernah kulihat! jenis
lelaki yang tega membeseti kulit neneknya kalau perlu. dan semua itu tersembunyi
di belakang tingkah lakunya yang simpatik, yang sebenarnya dibuat-buat. kulihat
dia sedang asyik bercakap-cakap. menceritakan pengalamannya yang memalukan. yang
berhasil memancing tawa orang waktu melihat ekspresi mukanya yang sedih ketika
menceritakan pengalamannya itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Seumpama Mayor Allerton adalah X, aku berani memastikan bahwa kelima pembunuhan
yang dilakukannya itu semata-mata untuk mencari
keuntungan pribadi. Memang Poirot sendiri belum menyatakan secara pasti bahwa X itu laki-laki, tapi
seumpamanya X itu bisa juga seorang wanita, maka wanita pertama yang kucurigai
adalah nona Cole. gerak-geriknya selalu gelisah tak menentu dan sebentarsebentar terkejut jadi jelaslah sudah dia wanita yang agak gugup. tapi ia masih
kelihatan normal. wanita yang ada di meja kami cuma dia. Judith dan nyonya
Luttrel. nyonya Franklin bersantap malam di kamarnya di atas, dan jru rawat yang
mendampinginya baru bersantap setelah kami selesai makan malam.
Setelah itu, aku berdiri di muka jendela ruang tamu sembari melongok ke luar
jendela yang menghadap kebun dan pikiranku kembali melayang ke saat-saat sewaktu
aku pertama kali bertemu dengan Cynthia Murdoch, seorang gadis muda berambut
pirang.yang ketika itu sedang berlari melewati halaman berumput di kebun itu.
betapa cantiknya dia di balik bajunya yang serba putih itu...
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
rupanya aku melamun terlalu jauh ke masa yang silam, hingga aku
tersentak sedikit sewaktu lengan Judith tiba-tiba melingkari lenganku dan ia
langsung mengajakku berjalan-jalan sebentar di teras.
Lalu tanyanya tiba-tiba, "Ada apa sih sebenarnya, Ayah?"
Aku terkejut. "Ada apa?" apa maksudmu bertanya begitu?"
"Tingkah ayah aneh sekali kelihatannya malam ini. kenapa Ayah memandangi setiap
orang sewaktu makan malam tadi?"
aku merasa terganggu. sedikit pun aku tak mengira lamunanku dapat mempengaruhiku
sampai sedemikian jauhnya.
"Masa iya?" mungkinayah pernah berdiri di sini waktu masih muda dulu, ya tidak"
apa benar ada seorang nenek tua yang dibunuh di tempat ini"
atau disiksa dengan cara lain?"
"Diracuni dengan strychnine."
"Bagaimana orangnya dia" menyenangkan atau menyebalkan?"
Aku berpikir dulu sebentar sewaktu Judith menanyakan soal itu.
"Orangnya baik sekali" sahutku lambat-lambat.
"murah hati. banyak berbuat amal."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, murah hati yang semacam itu," ujar Judith dengan nada suara seperti orang
mengejek. lalu ia bertanya lagi dengan suara yang penuh ingin tahu.
"Apa orang banyak yang senang tinggal di sini?"
Tidak, mereka kelihatannya tidak senang dan tidak bahagia tinggal di sini.
dan paling tidak aku tahu akan hal ini. lalu sahutku pelan-pelan.
"Tidak." "Kenapa tidak?"
"Karena mereka merasa seperti orang tawanan. kau tahu. nyonya Inglethorp punya
banyak uang dan mendermakannya pada orang lain, sedangkan anak-anak tirinya tak
pernah diberi kesempatan untuk
menikmati hidup mereka sendiri."
Kudengar Judith menarik napas panjang. pegangan lengannya pada
lenganku terasa semakin dikuatkan.
"Itu kejam. kejam. penyalahgunaan kekuasaa, dan itu tak boleh dibiarkan.
orang-orang tua, orang-orang yang sudah jompo, seharusnya tak punya hak untuk
mengekang kehidupan yang muda-muda dan yang masih kuat.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
untuk menguasai mereka, mencereweti dan menyia-nyiakan kekuatan dan tenaga
mereka. yang dibutuhkan. itu benar-benar egois.
"Tapi orang yang tua-tua itu." bantahku datar, "Rasanya tidak berkualitas
seperti yang kauduga."
"Oh, aku tahu, apa yang ayah maksudkan, ayah kira orang-orang mudalah yang
egois, yang cuma mau memikirkan kepentingan diri sendiri.
barangkali kami-kami ini juga begitu. tapi sifat egois kami itu murni.
paling-paling kami ingin melakukan apa yang kami inginkan sendiri, kami tak mau
memaksa orang lain untuk berbuat sesuatu bagi kami, kami tak mau memperbudak
orang lain." "Bukan, kalian langsung menginjak orang-orang yang kalian anggap menghalangi
maksud kalian. bukan begitu?"
Judith memijit lenganku. lalu katanya lagi.
"jangan sewot dulu dong! kurasa aku belum pernah benar-benar menginjak orang.
lagipula setahuku, ayah belum pernah memaksakan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
kehendak ayah pada anak-anak ayah. dan untuk itu kami sangat berterima kasih."
"Justru sebaliknya," sahutku jujur, "aku punya kecenderungan untuk berbuat
begitu. ibumulah yang selalu mendesak agar kalian dibiarkan membuat kesalahan."
Judith kembali memijit lenganku. kemudian tanbahnya,
"Aku tahu, ayah begitu repot mengurus kami seperti induk ayam saja. aku
sebenarnya tak suka pada hal-hal yang repot-repot dan ribut-ribut seperti itu.
aku tak tahan menghadapinya. tapi kurasa ayah sependapat denganku, ya tidak.
kalau seandainya hidup seseorang yang sangat berguna itu terpaksa dikorbankan
untuk hidup orang lainnya yang tidak berguna?"
"Kadang-kadang hal yang seperti itu bisa terjadi." sahutku mengakui. "Tapi itu
tak perlu dijadikan ukuran yang drastis... itu kan terserah pada orangnya, kalu
dia mau meninggalkan kehidupan yang seperti itu kan pasti bisa."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya memang, tapi apa benar begitu?"
Nada suaranya terdengar berapi-api dan penuh semangat, tidak seperti biasanya.
hingga aku menatapnya dengan heran. saat itu cuaca sudah terlalu gelap hingga
aku tak dapat lagi melihat wajahnya dengan jelas. lalu ia melanjutkan, nada
suaranya rendah, seakan sedang diberati suatu persoalan.
"Terlalu banyak soal-soal yang harus dipertimbangkan dalam hidup ini.
terlalu sulit. soal keuangan, rasa tanggung jawab, rasa tak tega untuk menyakiti
hati orang yang kau senangi. pokoknya hal-hal seputar itulah, dan masih juga ada
orang-orang yang kejam. mereka tahu betul bagaimana caranya menarik keuntungan
dari hal-hal yang seperti itu. pendek kata masih ada, masih ada orang-orang yang
hidupnya seperti lintah darat."
"Judith sayangku," seruku tiba-tiba, karena terkejut oleh nada suaranya yang
kedengaran seperti orang sedang marah itu.
Nampaknya Judith menyadari bahwa nada suaranya menjadi terlalu tinggi dan
kedengarannya seperti orang yang sedang marah campur geram,
sebabsetelah itu ia lalu tertawa dan melepaskan pegangan lengannya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Memangnya suaraku kedengaran terlalu semangat ya" soalnya hal itu memang bisa
membangkitkan emosiku. ayah tahu, aku pernah mendengar sebuah perkara
pembunuhan... tentang lelaki tua yang kejam dan tak punya peri kemanusiaan. dan
waktu ada orang yang cukup berani untuk memutuskan tali pengikat dan membebaskan
orang-orang yang dicintainya, mereka menganggapnya gila. Gila" justru itu tindakan paling masuk
akal yang bisa dilakukan. dan yang paling berani!"
Rasa cemas yang mencekam menghinggapi diriku untuk sesaat. rasarasanya belum lama ini aku baru saja mendengar hal yang seperti itu. tapi di
mana" "Judith," ujarku tajam. "Perkara pembunuhan mana yang sedang kau bicarakan ini?"
"Oh, orang yang ayah tidak kenal. kenalan suami-isteri Franklin. lelaki tua
bernama Litchfield. dia kaya sekali dan boleh dikata menyebabkan anak-anak
gadisnya mati kelaparan. dia tak pernah memperbolehkan mereka bertemu dengan
orang lain dan tak pernah mengijinkan mereka keluar Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
rumah. dia kelihatannya benar-benar gila. tapi secara medis tak cukup buktibukti untuk menuduhnya demikian."
"Dan anak gadisnya yang tertua kemudian membunuhnya," sambungku.
"Oh, ayah juga sudah membacanya, kalau begitu" aku rasa ayah akan menamakan
perbuatan seperti itu pembunuhan. tapi pembunuhan itu
dilakukan bukan karena motif pribadi. margaret litchfield langsung mendatangi
pos polisi dan menyerahkan diri. aku rasa dia sangat berani.
aku sendiri tak punya keberanian seperti itu."
"Keberanian untuk menyerahkan dirimu sendiri kepada polisi atau keberanian untuk
membunuh?" "Kedua-duanya."
"Aku senang sekali mendengarnya." ujarku tegas, "Dan ayah tak senang kalau kau
sedang membicarakan sebuah pembunuhan dan lalu
membenarkan tindakan itu dalam hal-hal tertentu." kuhentikan bicaraku sebentar
dan kemudian tambahku lagi.
"Apa pendapat Dr Franklin?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia menganggap lelaki tua itu sudah mendapat ganjarannya yang setimpal," jawab
Judith. "ayah tahu, memang ada orang-orang yang seolah-olah sengaja minta
dibunuh." "Aku melarangmu untuk berbicara seperti itu, Judith. siapa yang memasukkan
pikiran semacam itu ke kepalamu?"
"Tidak ada." "Baiklah, tapi itu omong kosong yang merusak orang."
"Aku mengerti. kita tinggalkan saja masalah itu."
bicaranya terhenti sebentar. lalu sambungnya lagi,
"Sebenarnya aku kemari untuk menyampaikan pesan Nyonya Franklin. dia ingin
ketemu ayah di kamarnya, kalau ayah tidak keberatan."
"Wah, senang sekali. ayah kasihan sekali padanya sebab kelihatannya sakitnya
begitu gawat sampai-sampai ia tak bisa turun sendiri untuk makan malam bersama
kita." "Dia sebenarnya tak apa-apa." sahut Judith tanpa perasaan. "Dia cuma suka
gembar-gembor saja."
Memang orang-orang muda tidak simpatik, pikirku.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
LIMA Aku cuma pernah ketemu dengan nyonya franklin sekali sebelum ini. dia berusia
tiga puluhan. dan wajahnya seperti Madonna. dengan bola mata coklat, rambut yang
dibelah tengah, dan bentuk wajah yang panjang dan kelihatan ramah. tubuhnya
langsing sekali dan kulitnya lembut bagai kulit bayi.
Saat itu ia setengah berbaring di tempat tidurnya. bersandar pada tumpukan
bantal dan dia mengenakan gaun tidur bagus, berwarna putih dan biru muda.


Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Franklin dan Boyd Carrington kulihat sedang menikmati kopi masing-masing. Nyonya
Franklin menyambut kedatanganku dengan
merentangkan tangannya sembari tersenyum.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya senang sekali melihat anda sudah datang. kapten Hastings.
pengaruhnya baik sekali buat Judith. anak itu benar-benar sudah bekerja terlalu
keras." "Memang dia punya bakat disitu," sahutku seraya menjabat tangannya yang mungil.
Barbara Franklin menarik napas panjang.
"Ya, dia beruntung. saya iri sekali padanya. saya tidak yakin apakah dia betulbetul tahu bagaimana rasanya jadi orang sakit itu. bagaimana pendapatmu, suster"
Oh! saya hampir saja lupa memperkenalkan. ini Suster Craven, yang luar biasa
baiknya kepada saya. dia merawat saya persis seperti merawat bayi saja."
Suster Craven bertubuh tinggi, memiliki roman muka yang menyenangkan dan rambut
pirang yang indah. kuamat-amati jari-jemarinya yang panjang dan putih. sangat
berbeda dengan jari-jemari suster-suster rumah sakit pada umumnya. ia boleh
dikatakan gadis yang pendiam. bahkan
adakalnya ia tak menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya. kali ini Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dia juga cuma diam saja begitu diperkenalkan kepadaku, dan cuma
memiringkan kepalanya sedikit.
"Tapi memang benar," sambung Nyonya Franklin lagi.
"Rupanya john mempekerjakan anak gadismu terlalu keras. dia pekerja keras yang
tekun. memang benar kan kau sudah jadi budak pekerjaanmu, John?"
Saat itu suami nyonya Franklin tengah berdiri di dekat jendela sambil melongok keluar. ia sedang asyik bersiul-siul kecil, sebelah tangannya dimasukkan
ke dalam saku celananya. kelihatannya ia agak terkejut mendengar pertanyaan
isterinya itu. 'Apa yang kau bilang barusan, barbara?"
"Aku bilang kau sudah mempekerjakan Judith sampai melewati batas.
sekarang Kapten Hastings sudah ada di sini, dia dan aku sudah berunding dan kami
sama-sama sedang berusaha agar hal itu tidak boleh dibiarkan terus."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dr Franklin rupanya bukan tergolong orang yang suka pada kelakar yang berisi
sindiran. nampaknya sepintas lalu ia kelihatan cemas, kemudian ia berpaling ke
arah Judith seolah ingin meminta penjelasan dari gadis itu. ia sempat mengomel.
"Mestinya kauberitahukan padaku kalau kau merasa pekerjaan itu terlalu berat
atau terlalu meletihkan buatmu."
Judith menjawab. "Mereka cuma berkelakar. berbicara tentang pekerjaan. aku kebetulan memang ingin
menanyakan tentang zat warna untuk kaca mikroskop itu.
kau kan tahu, yamg satu itu..."
Dr Franklin cepat-cepat berpaling lagi ke arah Judith dengan penuh semangat dan
kemudian segera memotong bicaranya.
"Ya, ya. kalau tidak keberatan, ayo kita segera ke laboratorium. aku ingin
memastikannya." Sambil bercakap-cakap, keduanya melangkah ke luar ruangan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Barbara Franklin kembali merebahkan diri di atas bantalnya. ia menarik napas
panjang. tiba-tiba suster Craven menyela dengan suara yang agak emosi.
"Saya kira justru nona Hastings-lah yang jadi budak pekerjaan!"
Nyonya Franklin kembali menarik napas panjang. lalu ia bergumam,
"Rasanya saya ini manusia yang kurang sempurna. saya tahu, saya harus lebih
banyak menaruh minat pada pekerjaan John, tapi celakanya saya tak bisa melakukan
itu. saya akui memang ada sesuatu yang salah pada diri saya ini... Tapi..."
Bicaranya terpotong oleh bentakan Boyd Carrington. yang saat itu tengah berdiri
di dekat perapian. "Omong kosong, Babs," ujarnya menyela. "Kau sebenarnya tak apa-apa.
jangan mencemaskan dirimu sendiri."
"Oh, tapi, Bill sayang, aku khawatir. sepertinya aku sudah tak punya semangat
lagi bahkan untuk diriku sendiri. semuanya aku tak tahan lagi rasanya. semuanya
menjijikkan dan memuakkan. marmot-marmot itu dan tikus-tikus itu, pokoknya
semuanya. Ugh!" tubuhnya bergetar. "Aku tahu itu bodoh, dan aku ini tolol
memang. justru itulah yang membuatku mual.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
aku cuma ingin berpikir tentang semua hal yang indah-indah dan
membuat orang bahagia kalau mengingatnya. seperti misalnya burung-burung, bungabungaan, dan anak-anak yang sedang bermain. kau kan tahu itu, Bill."
Boyd Carrington menghampiri Nyonya Franklin dan memegang tangannya yang
diulurkan kepadanya. ketika menunduk menatapnya, wajah laki-laki itu berubah,
menjadi lembut bagai wajah wanita. ini mengesankan sekali, karena Boyd
Carrington pada dasarnya pria yang jantan.
"Kau tak banyak berubah sejak menginjak usia tujuh belas itu, Babs,"
ujarnya. "Kau masih ingat pada kebunmu, pada burung-burungmu dan pada buah-buah
ciklat itu?" Kemudian Boyd Carrington memalingkan mukanya kepadaku.
"Barbara dan saya teman main sejak dulu," ujarnya menerangkan.
"Oh! masa cuma teman main!" protes nyonya Franklin.
"Oh, memang aku tak ingin menyangkal bahwa kau lebih muda lima belas tahun
dariku, tapi waktu kau masih kecil dulu, aku sudah jadi anak muda Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dan aku sering bermain denganmu. malah suka menggendongmu di
punggungku. dan kemudian, begitu aku kembali lagi ke kampung
halamanku, kau sudah jadi gadis cantik yang baru saja hendak membuat debut
pertamamu di dunia ini dan aku juga ikut membawamu ke lapangan golf dan bahkan
mengajarmu bermain golf. kau masih ingat?"
"Oh, Bill, kaukira aku sudah lupa?"
"Sanak keluargaku tersebar di mana-mana di dunia ini."
ujar nyonya Franklin kepadaku. "dan Bill biasanya suka singgah dan menginap di
rumah pamannya, Sir Everard, di Knatton."
"dan tempat itu sepinya seperti kuburan. itu dulu dan sekarang pun masih juga
begitu" sahut Boyd Carrington menimpali. "kadang kala aku sendiri sudah putus
asa untuk membuat tempat itu jadi hidup sedikit, supaya kelihatannya lebih
pantas untuk ditinggali orang."
"Oh, Bill, tempat itu bisa dijadikan tempat yang bagus. luar biasa bagus!"
seru Barbara Franklin berangan-angan.
"Memang Babs, tapi kesulitannya ialah aku tak punya ide-ide yang hebat.
aku cuma bisa memikirkan tentang kamar-kamar mandi yang besar dan Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
meubel-meubel yang indah. cuma itu, padahal untuk mengatur semuanya itu
diperlukan tangan seorang wanita."
"Kan sudah kukatakan, aku mau datang ke sana dan membantumu. aku tidak bohong,
sungguh." Sir William memandang suster Craven dengan ragu-ragu, seolah meminta penjelasan
akan kesediannya untuk ikut serta.
"Kalau saja kau merasa sudah cukup kuat, aku bisa mengajakmu naik mobil.
bagaimana pendapatmu suster Craven?"
"Oh, tentu saja, Sir William. saya pikir usul itu bagus sekali. apalagi buat
kesehatan nyonya Franklin. asalkan dia jangan sampai terlalu meletihkan diri
sendiri." "Kalau begitu tentukan saja tanggalnya," ujar Boyd Carrington memutuskan. "dan
sekarang kau mesti tidur enak dulu. supaya badanmu rasanya lebih segar besok
pagi." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku dan Boyd Carrington kemudian mengucapkan selamat malam kepada nyonya
Franklin, lalu bersama-sama melangkah ke luar kamar. sewaktu kami menuruni
tangga, Boyd Carrington berkata dengan suara tegas,
"Mungkin tua tak pernah membayangkan betapa cantiknya dia waktu masih berumur
tujuh belas. waktu itu saya baru saja sampai di rumah, sehabis menjalani tugas
di Birma. isteriku meninggal di sana, tuan tahu.
terus terang saja saya tak keberatan untuk mengakui bahwa saya benar-benar
mencintainya dan tak bisa melupakannya. dia kawin dengan
Franklin kira-kira tiga atau empat tahun sesudah itu. saya kira perkawinan
mereka tidak bahagia. menurut saya itu semua disebabkan oleh kesehatan Barbara
yang rapuh dan kurang baik. dan lelaki itu kelihatannya kurang mengerti
isterinya dan kurang menghargainya. kebetulan Barbara wanita yang perasa. saya
rasa sikapnya yang terlalu lembek itu terlalu dibuat-buat dan tidak pada
tempatnya. cobalah sekali-sekali bawa dia ke luar jalan-jalan. hibur hatinya,
bangkitkan minatnya, dan saya berani jamin dia akan berubah! tapi lelaki
terkutuk itu cuma menaruh perhatian pada tabung-tabung percobaan saja dan
penduduk pribumi Afrika Barat beserta
kebudayaannya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Nada suara Boyd Carrington terdengar agak membentak, karena marah dan jengkel
pada Dr Franklin yang dianggapnya kurang memperhatikan isterinya.
Kupikir juga mesti ada sesuatu di balik semua perkataannya barusan. tapi aku
masih belum habis pikir mengapa Boyd Carrington harus tertarik pada Barbara
Franklin yang sakit-sakitan, walau memang cantik. sedangkan Boyd Carrington
sendiri adalah pria yang penuh semangat dan penuh gairah hidup dan kupikir
lelaki semacam itu pasti akan tidak sabaran kalau harus menghadapi perempuan
invalid yang gugup. biar bagaimanapun, mestinya Barbara Franklin cantik sekali sewaktu masih gadis, dan
kalau berkencan dengan banyak laki-laki terutama lelaki ideal seperti Boyd
Carrington itu, tentunya kesan pertama yang diperolehnya darinya sukar untuk
dilupakan bahkan sampai saat ini.
Sesampainya di bawah, kami diajak main bridge oleh nyonya Luttrel. tapi aku
minta maaf dengan alasan ingin bertemu dengan Poirot di kamarnya.
disana kulihat Poirot sedang duduk di tempat tidurnya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Curtis sedang membenahi kamar. tapi begitu aku masuk,
tak lama kemudian pelayan Poirot itu keluar dan menutup
pintu dibelakangnya. "Terkutuk kau. Poirot." ujarku memulai pembicaraan
dengan hati kesal. "Kau dan kebiasaan jelekmu yang suka
merahasiakan semuanya untuk diri sendiri saja.
Sepanjang sore tadi aku berusaha setengah mati untuk mengira-ngira siapa
gerangan si X-mu itu."
"Kelihatannya itu sudah berhasil membuatmu ling-lung." sahut sahabatku
menyelidik. "Apa tak ada orang yang mengomentari tindakanmu yang tak kausadari
itu dan paling tidak menanyakan padamu apa yang terjadi?"
Mukaku menjadi merah. karena seketika itu juga aku
teringat pada pertanyaan Judith. Aku rasa, Poirot bisa
melihat dengan jelas sikapku yang pelupa dan agak pikun
itu. sebab sempat kulihat senyum jail menempel sebentar
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
di bibirnya. Tapi ia cuma mengatakan.
"dan kesimpulan apa yang kauperoleh dari peristiwa itu?"
"Apa kau ingin mengatakan bahwa kau benar?"
"Tentu saja tidak"
Kuamat-amati wajah sahabatku lekat-lekat.
"Norton adalah lelaki pertama yang kucurigai"
Wajah Poirot tidak berubah.
"Tapi." ujarku menegaskan "itu bukan berarti aku
punya bukti-bukti cukup untuk menguatkan kesimpulanku
itu. Hanya saja kesanku ia lebih mungkin dibandingkan
yang lain. Dan lagipula - la - katakanlah ia tak begitu
menonjol. Aku sudah membayangkan jenis pembunuh
yang sedang kita incar ini justru tidak menonjol."
"Itu benar. Tapi masih ada jalan lain untuk tampil
secara tidak menonjol di muka umum. lain daripada cara
yang kaukira itu." "Maksudmu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Seumpamanya. mari kita ambil perkara bohong-bohongan saja.
Umpamanya. kalau ada orang jahat yang baru saja tiba di tempat itu tiga minggu
sebelum pembunuhan terjadi. dan tanpa motif yang kuat, maka
dengan sendirinya ia akan mudah jadi pusat perhatian
orang. Tapi pasti keadaannya dan perkiraan orang-orang
sekitar tempat itu akan lain kalau orang asing itu punya
watak yang acuh tak acuh dan kegiatannya sehari-hari
cuma memancing saja, olahraga yang paling tidak membahayakan."
"Atau mengawasi burung-burung," ujarku menimpali.
"Ya. tapi justru itulah yang barusan kukatakan."
"Sebaliknya," tambah Poirot lagi. "Masih lebih baik kalau umpamanya si pembunuh
itu justru adalah orang terkemuka di tempat itu - misalnya saja dia dikenal
sebagai tukang jagal. Malah perkara itu akan kelihatan
lebih sulit lagi sebab pasti tak seorang pun ambil peduli
kalau ada noda darah di baju tukang jagal!"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kau ini tambah aneh. Pasti setiap orang akan tahu
kalau ada tukang jagal yang bertengkar mulut dengan
tukang roti." "Tapi orang pasti tidak tahu kalau si pembunuh itu jadi
tukang jagal semata-mata hanya untuk mencari kesempatan supaya bisa membunuh si
tukang roti. Orang selalu mesti melihat selangkah ke belakang, Sobat"
Aku kembali memandang wajahnya lekat-lekat.
mencoba untuk memutuskan apakah ada sesuatu petunjuk
di balik kata-kata yang baru diucapkannya itu, Kalau
kata kata itu memang punya maksud yang jelas. maka
orang yang dimaksudkannya pastilah Kolonel Luttrell.
Apakah ia sengaja mengusahakan losmen tamu semata-mata hanya untuk memperoleh
kesempatan supaya dapat membunuh salah seorang dari
tamunya" Poirot menggelengkan kepalanya dengan lembut.
lalu katanya, "Bukan dari wajahku jawaban itu bisa kaudapat."
"Kau benar-benar orang yang menjengkelkan. Poirot,"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
ujarku lagi sambil menarik napas. "Walau bagaimana,
Norton bukan orang satu-satunya yang kucurigai.
"bagaimana dengan si Allerton itu?"
Dengan wajah yang masih tidak memperlihatkan
ekspresi apa pun. Poirot bertanya kepadaku, seolah ingin
mengetahui isi hatiku, "Kau tak senang padanya?"
"Tidak, aku tak senang."
"Ah. Yang kaunamakan orang yang paling menjijikkan
itu. Betul kan?" "Persis. Apa kau tidak pikir begitu?"
"Tentu saja. la Ielaki sejati" komentar Poirot
lambat-lambat, "menarik sekali bagi wanita.
"Dan bibirku keluar nada mencemooh.
"Bagaimana bisa orang perempuan sebodoh itu. Apa yang
mereka lihat dalam diri orang yang semacam itu?"
"Siapa yang bisa bilang apa yang mereka lihat dalam


Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dirinya" Tapi memang selalu begitu.
The mauvais sujet - lelaki bajingan memang selalu menarik perhatian Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
wanita-wanita." "Tapi kenapa?" Poirot mengangkat bahu.
Barangkali mereka melihat sesuatu dalam dirinya, yang
tidak kita lihat." "Tapi apa itu umpamanya?"
"Bahaya. ketegangan atau rasa ngeri, mungkin... Setiap
orang, Sobat. adakalanya pada saat-saat tertentu bahkan
menuntut bumbu-bumbu yang membahayakan dalam
hidupnya. Ada yang menikmati bahaya itu secara langsung
seperti dalam adegan adu banteng. Ada yang memperolehnya lewat
bacaan. Ada yang dari film-film. Tapi satu hal yang aku yain, yakni justru
keselamatan penuh itu terasa
menjijikkan bagi watak manusia sebagai makhluk hidup yang tak pernah puas. Kaum
pria bisa mendapatkan bahaya itu dengan berbagai macam cara, sedang kaum wanita
biasa memperolehnya dalam bidang seks. Karena itulah
barangkali mereka sengaja menyambut kedatangan seekor
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
macan dengan kukunya yang terselubung seperti musim
semi yang membawa bahaya. Malah pemuda yang jempolan yang
merupakan calon suami yang baik mereka abaikan begitu saja."
Aku mempertimbangkan hal itu secara diam-diam
untuk beberapa saat. Lalu pikiranku teringat kembali pada
tema yang semula. "Kau nhu, Poirot," ujarku setelah itu. "Tampaknya bagiku lebih gampang untuk
mencari tahu siapa sebenarnya si X itu. Aku cuma perlu berkeliaran kesana kemari untuk menyelidiki
siapa-siapa saja yang kenal dengan orang-orang itu. Yang kumaksud adalah orangorang yang namanya terlibat dengan kelima kasus pembunuhan itu."
Aku mengatakan semuanya itu dengan nada penuh
kemenangan, tapi Poirot cuma melemparkan pandangan mencemooh
padaku. "Hastings, aku memintamu datang kemari bukan supaya
aku bisa mengawasimu untuk menelusuri jalan jalan yang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sudah pernah kuinjak sebelumnya. dan aku ingin
memberitahukan padamu soal yang tengah kita hadapi ini
tidak begitu sederhnna seperti yang kaukira. Empat dari
kelima pembunuhan itu terjadi di desa ini. Orang-orang
yang tinggal di bawah atap rumah ini bukanlah
sekumpulan orang tak dikenal yang datang kemari secara
sendiri-sendiri. Tempat ini bukanlah hotel dalam arti yang
biasanya. Suamii isteri Lutrell datang dari suatu tempat di
dunia ini, mereka mengalami kesulitan hidup lalu
bersepakat untuk membeli puri ini dan mulai menerima
tamu yang ingin menginap di sini. Orang-orang yang
datang kemari umumnya kawan-kawan mereka sendiri.
atau kawan-kawan baru yang direkomendasi atau
dikenalkan oleh kawan-kawan lamanya. Sir William
membujuk suami-isterl Franklin supaya mau datang kemari. Dan pada gilirannya
kedua suami-isteri itu juga mengundang Norton dan Norton mengundang lagi Nona
Cole, kukira - dan seterusnya. Dengan kata lain ada
kesempatan bagus bagi seseorang yang sudah dikenal oleh
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kelompok orang tertentu yang juga dikenal oleh kelompok
orang yang lainnya. Pokoknya para tamu puri ini sudah
saling mengenal satu sama lainnya. X juga mempunyai
peluang untuk menarik perhatian orang kalau data-data
setiap orang sudah diketahuinya dengan jelas. Ambil
contoh misalnya perkara pembunuhan buruh tani Riggs
itu. Desa tempat terjadinya tragedi itu letaknya tak
seberapa jauh dengan rumah paman Boyd Carrington.
Sanak-keluarga Nyonya Franklin juga tinggal di dekat-dekat situ. Losmen desa itu
kerap didatangi turis. Kawan-kawan dan sanak keluarga Nyonya Franklin juga
suka bermalam di tempat itu. Fanklin sendiri pernah
menginap di situ. Norton dan Nona Cole mungkin pernah
berduaan bermalam di tempat yang sama dan memang pernah, kurasa.
"Jangan. jangan terburu napsu, Sobat. Aku mohon kau
jangan berbuat kesalahan yang tidak perlu hanya karena
ingin menyibak rahasia yang tak mau kubukakan untukmu."
"Nampaknya soal ini soal orang gila semua. Baiknya aku
menyerah saja. Lebih baik kukatakan terus terang saja
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kepadamu, Poirot. Aku muak karena kau sering
menjadikan air mukaku yang gampang dibaca ini sebagai
bahan tertawaan atau bahan kelakarmu. Itu sama sekali tidak lucu."
Lalu Poirot menjawab dengan tenang,
"Apa kau yakin betul itu mempakan satu-satunya alasan" Apakah kau tak menyadari,
Sobat, bahwa mengetahui rahasia ini justru berbahaya untukmu" Tak sadarkah kau
bahwa aku bersikap begini ini demi keselamatanmu?"
Aku cuma bisa memandangmya saja dengan mulut
ternganga. Sampai saat itu aku belum menyadari aspek dari
persoalan itu. Tapi tentu saja apa yang dikatakan Poirot
barusan memang benar. Seandainya seorang pembunuh
yang cerdik dan banyak akal yang telah berhasil melakukan
pembunuhan sebanyak lima kali, dan masih bisa lolos dari
kecurigaan orang pada suatu waktu menyadari bahwa ada
orang yang sedang membuntutinya. maka pasti orang-orang yang
membuntutinya itu jadi terancam bahaya.
lalu aku menyahut tajam. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jadi kalau begitu kau - kau sendiri juga dalam bahaya, Poirot?"
Poirot, dalam kondisi setengah lumpuhnya saat itu.
kulihat masih bisa memperlihatkan sikap sinis kepadaku
sewaktu ia menyahut, "Aku sudah terbiasa menghadapi soal itu. aku bisa
melindungi keselamatan diriku sendiri. Apalagi, bukan-kah aku masih punya
anjingku yang setia di sini yang bisa melindungiku juga" Sobatku yang paling
setia dan jempolan Hastings!"
ENAM Karena kesehatannva. Poirot tidak boleh tidur terlalu
Larut. Karena Itu aku segera meninggalkannva supaya ia
bisa langsung tidur dan aku cepat-cepat menuruni tangga,
namun masih sempat mengucapkan selamat malam kepada
Curtiss, pelayan Poirot sekarang, yang berpapasan
denganku di tempat itu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kulihat ia seorang pendiam. dan kurang cepat
menangkap maksud pembicaraan orang, tapi kelihatannya
dia bisa dipercaya dan cukup mampu untuk melayani
kepentingan Poirot. lelaki itu sudah mendampingi Poirot
sejak detektif Belgia itu pulang berobat dari Mesir. la
menceritakan padaku bahwa kesehatan majikannya .sangat
baik. tapi kadang kadang penyakit jantungnya suka
kambuh dan denyut jantungnya kedengaran semakin
lemah dan tidak teratur dalam beberapa bulan belakangan
ini. Ibarat sebuah mesin yang sudah mulai rusak.
Memang benar hidupnya sudah cukup berguna!
Meskipun demikian hatiku tersayat-sayat melihai sobat
lamaku menghadapi penurunan kondisi fisiknya dengan
begitu tabah. Tapi meski sekarang ia sudah setengah
lumpuh dan lemah, semangatnya yang gigih membuatnya
masih sanggup menjalankan tugasnya.
Aku menuruni tangga dengan hati yang gundah. Aku
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tak bisa membayangkan bagaimana menghadapi hidup ini
tanpa Poiot.... Sesampainya di bawah, kulihat permainan rober bridge
baru saja selesai satu babak dan aku langsung diajak untuk
bergabung. Kupikir ajakan itu mungkin bisa menghilangkan perasaan hatiku yang
sedang gundah dan karena itu langsung pula kuterima. Boyd Carringten rupanya
menarik diri dari permainan ketika aku baru saja hendak bergabung,
dan karena itu kini aku duduk bersama-sama Norton,
Kolonel dan Nyonva Luttrell.
"Coba, bagaimana pendapatmu sekarang. Tuan
Norton," ujar Nyonya Luttrell memulai pembicaraan.
"Apa Tuan tidak keberatan untuk berpasangan dengan
saya lagi kali ini" Tempo hari kita berdua main bagus sekali
dan sangat berhasil."
Norton tersenyum ramah, tapi lalu bergumam bahwa
mungkin sebaiknya mereka berganti pasangan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dengan setengah terpaksa Nyonya Luttrell menyetujui usul Ini.
Jadi Norton dan aku bermain berpasangan melawan
suami-isteri Luttrell. Nyonya Lutrrel kelihatan sekali tidak
senang. Dia menggigit bibir dan bermain tanpa bicara.
Saat itu daya tariknya lenyap.
Belakangan aku tahu kenapa. Dalam kesempatan-kesempatan lain aku bermain lagi
dengan Kolonel Luttrel. Permainannya sebetulnya tidak terlalu jelek. Lumayanlah.
Tapi ia pelupa dan kadang kadang ia membuat kesalahan fatal karena sifat
pelupanya ini. Tapi ]ika berpasangan dengan isterinya, ia tak henti-hentinya
membuat kesalahan. Kelihatan sekali ia takut pada isterinya
dan ini membuatnya bermain tiga kali lebih jelek daripada
biasa. Nyonya Luttrell sendiri adalah seorang pemain yang
baik. tapi bukan teman main yang menyenangkan. ia
tampaknya bernapsu untuk menyikat setiap kesempatan
yang ada, dan sering kali mengabaikan peraturan-peraturan yang berlaku jika
kebetulan pihak lawan tidak menyadari, tapi ia langsung menghajar mereka jika
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
seandainya pihak lawanlah yang berusaha untuk mengelabuinya. la juga tergolong
trampil untuk mencuri pandang ke tangan lawan. dengan kati lain, Nyonya Luttrell
bermain untuk menang. Dan baru sekarang aku mengerti apa yang dimaksudkan
oleh Poirot sewaktu mengatakan lidah perempuan itu
bagai cuka masamnya. Pada permainan bridge inilah,
kelihatan sekali Nyonya Kolonel Luttrell tak dapat
mengekang dirinya sendiri dan lidahnya terus memecut
setiap kesalahan yang dibuat suaminya. Hal itu
menyebabkan aku dan Norton jadi salah tingkah dan
merasa tidak enak. dan aku benar-benar bersyukur begitu
permainan rober itu selesai.
Kami berdua menyatakan menarik diri dari babak
permainan yang berikut dengan alasan hari telah larut malam.
Sewaktu kami berdua berjalan berdampingan untuk
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menujuu ke kamar masing masing, Norton tak bisa lagi
menahan perasaan hatinya dan berkata,
"Menurut pendapatku kejadian yang baru kita alami itu
mengerikan sekali. Rasanya aku sudah ingin sekali
membela orang tua yang jadi bulan bulanan isterinya
seperti itu. Bayangkan, dia terus saja menuruti kemauan
perempuan itu! Kasihan. Padahal dulu dia kolonel yang
berlidah tajam." "Ssh," ujarku memperingatkan, sebab nada suara
Norton kedengaran semakin tinggi dan aku khawatir
Kolonel Luttrell yang tua itu akan mendengarnya.
"Payah." Kataku penuh perasaan, "Aku bisa mengerti kalau suatu hari Kolonel tua itu
membunuh isterinya dengan kapak."
Norton menggeleng "la tak akan bisa berbuat begitu. Besi dingin sudah
menancap dalam-dalam di jiwanya. Dan ia selamanya akan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
terus berkata, Ya, sayang, Tidak Sayang, Maaf, Sayang.
sembari memilin-milin kumisnya dan mengembik lemah
sampai tiba saatnya dia dimasukkan ke dalam peti mati
dia tak akan bisa tegas sedikit meski dia mencobanya!"
Aku menggeleng dengan sedih. sebab Norton benar.
Kami berhenti sebentar setibanya di ruang utama dan
aku baru melihat bahwa pintu yang menghadap ke kebun
masih terbuka dan hembusan angin terasa sampai ke dalam.
"Apa tidak lebih baik kita tutup saja pintu itu?" tanyaku.
Norton kelihatan ragu-ragu sejenak sebelum menjawab,
"Ya - tapi - eee- kurasa belum semua orang masuk ke dalam."
Tiba-tiba rasa curiga mulai melesat ke benakku.
"Siapa yang masih di luar?"
"Anak gadismu kurasa, dan eee - Allerton."
Norton kelihatannya berusaha untuk membuat suaranya
terdengar sewajar mungkin. tapi keterangan yang
diberikannya berhubungan erat dengan puncak pembica
raanku dengan Poirot tadi dan ini meinbuatku merasa tidak enak.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Judith - dan Allerton. Masa Judith, Judith ku yang
cerdas dan dingin dapat ditipu mentah mentah oleh lelaki
semacam itu" Masa dia tak bisa melihat siapa sebenarnya laki-laki itu"
Aku terus mengulang ulang pertanyaan itu pada diriku
sendiri sewaktu aku membuka pakaian hendak pergi tidur.
Tapi rasa tidak enak itu terus-menerus menggerayangiku.
Aku tak bisa tidur dan cuma berbaring bolak-balik saja
Terpengaruh oleh kekhawatiran yang menumpuk pada
malam itu, aku merasa semuanya terlampau dilebihlebihkan. Rasa putus asa dan rasa kehilangan mulai
menghinggapiku. Kalau saja isteriku yang tersayang masih
hidup! ia, yang semua keputusannya selalu kupercayai dan
kuandalkan selama bertahun-tahun. ia selalu bersikap
bijaksana dan penuh pengertian kalau menghadapi anak-anak.
Tanpa dia, aku menderita dan merasa tidak sempurna.
Kiin keselamatan dan kebahagiaan mereka sepenuhnya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi


Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terletak di atas pundakku. Dapatkah aku mengemban tugas ini"
Aku bukan manusia yang pintar. Aku sudah berkali-kali
membuat kesalahan. Kalau sampai Judith kehilangan
kesempatan untuk memperoleh kebahagiaan hidupnya,
kalau sampai ia menderita.
Dengan rasa putus asa aku menyalakan lampu lalu
duduk. Tidak. aku tak beleh begini terus. Aku harus tidur.
Aku bangkit dari tempat tidur, kemudian menghampiri
wastafel dan ragu-ragu sejenak sewaktu memandang
sebotol tablet aspirin yang terletak di atasnya.
Tidak, aku butuh sesuatu yang lebih keras dari aspirin.
Dan aku mulai berpikir mungkin Poirot memiliki obat
tidur dari jenis lain. Kuseberangi lorong yang menuju ke
kamarnya dan untuk sesaat aku cuma berdiri saja di muka
pintunya dengan hati ragu. Malu rasanya kalau sampai
harus membangunkannya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sementara aku berdiri di situ dengan hati bimbang dan
tak menentu, tiba-tiha kudengar langkah-langkah orang.
Aku cepat-cepat menoleh. Ternyata Allerton sedang
menyeberangi lorong dan berjalan ke arahku. Lampu
lorong itu remang-remang, sehingga aku baru bisa
mengenali wajahnya setelah dia dekat.
Untuk beberapa saat aku mengira-ngira siapa gerangan
dia. begitu aku mengenalinya. sekujur tubuhku terasa kaku
dan tak mampu untuk bergerak. lelaki Itu sedang
tersenyum sendiri. dan aku tak suka pada senyumnya itu.
Kemudian dia megangkat wajahnva dan mengangkat alis matanya.
"Hello, Hastings, belum tidur?"
"Tak bisa tidur." snhutku pendek.
"Oh begitu" Ah mari kuberi obatya. Ikut saja aku."
Aku langsung mengikutinya ke kamar tidurnya yang
ternyata letaknya bersebelahan dengan kamarku sendiri.
Tiba-tiba timbul semacam perasaan aneh dalam diriku
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
untuk menyelidiki siapa sebenarya orang ini.
"Kau sendiri belum tidur sudah jam sebegini," ujarku
memberi komentar. "Aku memang tidak biasa tidur sore-sore. Tidak juga
kalau ada kegiatan di luaran. Kurasa malam yang indah ini
kurang baik kalau dilewatkan begitu saja."
la tertawa - dan aku tak suka pada tawanya itu.
Aku terus mengikutinya sampai ke kamar mandi. Di
sana dibukanya sebuah lemari kecil lalu dikeluarkannya
sehuali botol berisi beberapa butir tablet.
"Ini dia. Ini baru obat tidur yang sebenarnya. Kau akan
tidur nyenyak sekali - malah bisa bermimpi yang
indah-indah. Slumbery, tablet yang paling mujarab - itulah nama
patennya." Nada suaranya yang penuh semangat itu membuatku
terkejut sedikit. Apakah dia juga seorang pecandu obat
bius" Lalu tanyaku ragu-ragu,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa ini tidak berbahaya?"
"Ya, memang kalau kita meminumnya terlalu banyak.
Obat ini termasuk salah satu jenis yang membuat orang
terbius - dan racunnya bisa bekerja aktif sekali."
Ia tersenyum, ujung bibirnya terangkat sedikit ke atas dan
sangat tak menyenangkan untuk dilihat.
"Rasanya kau tak bisa mendapatkannya tanpa resep dari dokter." ujarku memancing.
"Memang tidak bisa, Bung. Tentu saja mana ada dukter
yang mau memberikan resep untuk obat-obat seperti ini"
Aku sudah ahli dalam menghadapi soal-soal begini."
Kurasa pertanyaanku itu bodoh, tapi sekonyong-konyong aku
mendapatkan ilham lain. Lalu tanyaku lagi,
"Kau kenal Etherington, kan?"
Seketka itu juga aku menyadari bahwa aku seolah-olah
membangunkan macan yang sedang tidur. Mata Allerton
terlihat tajam dan waspada. Lalu ia menjawab - kedengarannya suaranya agak
berubah. kini suaranya terdengar agak ringan dan serasa dibuat-buat,
"Oh ya - memang aku kenal Etherington. Lelaki yang malang."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kemudian, karena aku tak berkomentar apa-apa. ia menyambung,
"Etherington menelan ubat buis, tentu saja - tapi sayangnya kebanyakan.
Semestinya orang tahu kapan harus berhenti Tapi dia tidak. Kasihnn.
isterinya cukup beruntung Jika saja dewan juri tidak bersimpati
kepadanya dia pasti sudah mati digantung."
Allerton menyodorkan beberapa butir tablet kepadaku.
Lalu dia kembali bertanya padaku dengan serampangan,
"Apa kau kenal baik Etherington?"
Kujawab yang sebenarnya. "Tidak." Untuk sesaat nampaknva ia tak tahu bagaimana
meneruskan pembicaraan. Karena itu ia cuma tertawa
kecil dan membuat komentar,
"Orangnya lucu. Memang dia bukan orang yang taat
beragama. tapi kadang-kadang dia teman yang menyenangkan."
Aku mengucapkan terima kasih untuk tabletnya dan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kembali lagi ke kamarku. Sewaktu aku rebah kembali dan sesudah lampu
kumatikan. aku bertanya-tanya dalam hati apakah
tindakanku tadi tidak terlalu gegabah.
Karena aku punya dugaan kuat bahwa Allerton itu X.
dan aku membuatnya sadar bahwa aku mencurigainya.
TUJUH 1 Cerita tentang hari-hari yang kulewatkan di Styles
tentunya agak bertele-tele. Sepanjang ingatanku, bagiku
cerita itu lebih mirip dengan serangkaian pembicaraan yang terdiri dari katakata dan ungkapan-ungkapan yang penuh inspirasi dan yang telah tertanam dalam
dalam pada rasa kesadaranku. Yang pertama dan yang paling awal dari semuanya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
adalah kesadaranku tentang kelemahan dan ketidak berdayaan Hercule Poirot. Aku
memang masih percaya seperti apa yang telah dikatakannya, yakni bahwa otaknya
masih berfungsi dan masih cemerlang sepeti semula.
Tapi jasmaninya sudah kelihatan begitu rapuh hingga seketika
itu juga aku langsung menyadari bahwa peranan yang
kumainkan harus lebih aktif dari biasanya. Dan aku harus
berfungsi sebagai mata dan telinganya.
Memang benar. kalau hari cerah. Curtiss akan
menjemput majikannva dan dengan hati-hati sekali akan
membawanya ke bawah di mana kursinya telah
dipersiapkan lebih dulu dan telah menunggunya di situ.
Kemudian ia akan mendorong Poirot ke kebun dan
menempatkannva di sudut yang teduh dan terlindung dari
sinar matahari. di hari-hari lain, kalau cuaca kebetulan
kurang baik, maka Curtiss akan membawa majikannya ke
ruang duduk. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Di mana pun ia berada, mesti ada orang yang
mendekatinya, duduk di sebelahnya dan berbicara
dengannya. Tapi ini bukanlah cara yang dikehendaki
Poirot untuk memilih kawan bila ia ingin berbicara di
bawah empat mata. Kini ia sudah tak dapat lagi memilih
kawan tertentu dengan siapa ia ingin berbicara sesuka
hatinya. Pada hari kedatanganku ke Puri Styles itu, aku sudah
diajak Franklin ke sebuah studio tua di kebun yang telah
didandani sedemikian rupa dan boleh dibilang sudah
memenuhi syarat sebagai tempat penyelidikan ilmiah
meski dalam keadaan darurat.
Lebih baik kini aku berterus terang saja bahwasanya aku
tidak punya pikiran ilmiah. Menurut perhitungan, dalam
segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan Dr
Franklin, mungkin aku akan menyebutkan istilah-istilah
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
yang keliru dan karena itu tak mustahil akan mengakibatkan cemoohan dari mereka
yang sudah memperoleh pendidikan resmi tentang
penyelidikan-penyelidikan
ilmiah semacam itu. Sejauh yang dapat kutangkap sebagai seorang awam,
Franklin nampaknya sedang melakukan percobaan
percobaan dengan bermacam ragam bahan-bahan alkohol yang dibuat
dari kacang Calabar, Physostigmave-nenosum. Tapi rasanya
pengetahuanku mengenai hal itu
menjadi makin bertamhah ketika pada statu hari aku
mendengar pembicaraan antara Franklin dan Poirot
tentang topik yang sama. Judith, yang mencoba sebisanya
untuk menjelaskan hal itu kepadaku, seperti biasanya
generasi muda yang serius, tidak berhasil membuatku
mengerti. karena penjelasannya kurasakan terlalu bersifat
teknis. Dengan cara-cara ilmiah ia menerangkan kepadaku
tentang alkaloids physostigmine, eserine. physovenine
dan geneserine. Lalu disambungnya dengan hahan yang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kedengarannya paling aneh yakni prostigmin atau
demethylcarbonic ester yang berasal dan ketiga hydroxy-phenyl trimethyl
lammonum, dan sebagainya, dan sebagainya, dan masih hanyak lagi yang sebenarnya
sama, cuma persenyawaannya itulah yang kelihatan berbeda!
Terus-terang saja, keterangan-keterangan itu hanya
membuatku bertambah bingung, dan aku semakin
mengundang cemoohan Judith sewaktu kutanyakan apa
artinya semua itu untuk kemanusiaan" Aku yakin tak ada
pertanyaan lebih jujur dan lebih kurang ajar dari itu bagi
naluri seorang ilmuwan yang serta-merta pasti merasa
tersinggung. Judith langsung memandangku dengan
pandangan yang penuh cemooh dan mulai lagi memberi
penjelasan yang bahkan lebih panjang dan lebih ilmiah
lagi daripada semula. Tapi yang sempat kutangkap dari
keseluruhan penjelasan Judith kepadaku ialah bahwa ada
sekelompok suku bangsa tertentu di Afrika barat yang
kebal terhadap sejenis penyakit yang masih belum jelas tapi
yang sudah diketahui dapat mengakibatkan kematian.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Seingatku. penyakit itu disebut Jordanitis sebab penyakit
itu diketemukan oleh seorang dokter yang penuh semangat
yang dikenal sebagai dr Jordan. Penyakit ini tergolong jenis
penyakit tropis yang jarang sekali, yang satu dua kali
pernah menyerang orang kulit putih dan berakibat fatal.
Aku bahkan berani mengambil risiko untuk memancing
Raja Pedang 11 Pendekar Rajawali Sakti 83 Siluman Muka Kodok Tapak Siluman 2

Cari Blog Ini