Ceritasilat Novel Online

Jawaban The Answer 1

Animorphs - 53 Jawaban The Answer Bagian 1


1 "JAWABAN" Translate By Anna Rubynamie.blogspot.com Annami.cosplayer/facebook.com
2 Cover Quote: "Segala pertanyaan akan terjawab"."
Summary: Perang masih berkecamuk dan ini adalah perang terbuka. Jake, para anggota Animoprhs
yang lama dan Ax menemukan cara untuk memperlambat Yeerk, tapi sekarang Yeerk
memutuskan cara terbaik untuk menang yaitu dengan menghancurkan segala sesuatu
dan semua orang yang menghalangi jalannya.
Saat hampir kehilangan harapan, Jake dan kawan-kawannya menemukan bantuan
terakhir yang mereka harapkan: Taxxon. Sulit percaya bahwa mahkluk keji dan tak
berperasaan itu ternyata mampu memiliki perasaan. Namun Jake dan yang lainnya
segera tahu bahwa perlawanan Taxxon tersebut punya masalah sendiri dengan Yeerk.
Dan, untuk pertama kalinya, bumi punya kesempatan".
3 BAB 1 Kata Tobias.
Aku menjawab.
Ujar Tobias. bukan hanya brutal; ini sungguh tolol. Pemusnahan sia-sia.>
Bug fighter terdekat menukik rendah dan lamban. Bug fighter itu menembakan sinar
Dracon dan ruangan gym dua lantai meledak menjadi semen hangus dan reruntuhan batu bata.
Kemudian ia melayang dengan santai di atas kelas dan menembak lagi, menyeret sinar Dracon
di sepanjang bangunan. Ujarku.
Kami telah menghancurkan kolam Yeerk. Kolam Yeerk itu sekarang menjadi lubang
dalam terbesar di dunia. Lubang itu nampak seperti kawah. Itu adalah kawah dengan setengah
reruntuhan Mall di lerengnya, bercampur aduk antara restoran cepat saji, lampu-lampu jalan,
reruntuhan beton, mobil-mobil, pepohonan, semuanya bercampur aduk di dasarnya. Air di
kolam Yeerk tersebut nampak seperti timah cair, bercampur dengan kotoran. Tanda Exxon
setengah terendam di dalamnya. Beberapa lusin botol soda kosong satu liter melayang-layang
di atasnya seperti perahu mainan.
Seberapa banyak Yeerk yang mati" Pastinya ribuan. Mungkin sepuluh ribu Yeerk. Berapa
banyak Hork-Bajir, Taxxon"
Manusia" Kami sudah coba memperingatkan masyarakat, tapi kehancurannya terlalu lengkap dan
tiba-tiba. Timpal Marco. apa saja yang harus kita lakukan, mereka tahu ini adalah perang habis-habisan. Kita
menghancurkan satu-satunya persediaan makanan mereka di planet ini. Kita melewati
pengiriman pesan. Lihat: mereka menggambar lingkaran.>
Marco berada lebih tinggi seratus kaki di atasku. Ia berada dalam morf Osprey, aku
menjadi Falcon. Tobias menjadi dirinya sendiri: elang ekor merah.
4 Ujar Tobias.
Lebih banyak Bug Fighter dari yang pernah ku lihat pada satu tempat. Mungkin ada lima
puluh. Mereka meledakan sekolah, tempat usaha, perumahan, dan gereja. Gelombang kejutan
akan menghampiri kami, gema dari kehancuran. Pilar asap membumbung tinggi ke udara.
Kebakaran, beberapa ledakan menderu, menciptakan udara thermal naik bagaikan roti dan
mentega halus bagi tiga burung pemangsa yang serasi. Kami naik dengan sangat mudah, begitu
mudahnya. Kami telah memiliki kursi terbaik untuk menonton. Dengan mata burung pemangsa,
kami dapat melihat setiap detail yang memuakkan. Kami tak mungkin lalai, tak mungkin tidak
melihat kebun-kebun cantik, rumah berharga, pertokoan, mobil, terbakar dengan cepat dan
menyala seirama. Para pengungsi yang tidak lain adalah tetangga kami, teman-teman, teman sekelas,
melarikan diri dengan berjalan kaki, membawa apa pun yang bisa mereka bawa dan berjalan di
antara mobil-mobil yang berhenti. Jembatan layang roboh, lampu merah mati, jembatanjembatan runtuh: tak ada satu pun kendaraan roda empat yang bergerak.
Sebuah helikopter berita mungkin berjarak lima mil, tidak ragu untuk menyiarkan siaran
langsung. Yeerk dengan mudah dapat menembak helikopter itu. Namun, Yeerk membiarkan
mereka merekamnya. Bahkan jika para Yeerk harus merekamnya sendiri. Para Yeerk ingin dunia
mengetahui kekacauan ini. Mereka ingin manusia takut. Fase perang secara sembunyisembunyi itu telah berkahir, berakhir sudah. Mulai sekarang para Yeerk akan lebih kejam.
Aku tersedak oleh serbuan angin thermal panas yang dihasilkan dari sebuah
supermarket yang terbakar, dan aku terus melambung tinggi dan tinggi. Aku bisa mengerti apa
yang Marco dan Tobias baru pahami: para Yeerk menciptakan lingkaran pemusnahan. Kolam
Yeerk yang hancur adalah pusatnya. Mereka meledakan apa pun dalam jarak radius dua mil.
Itu adalah hampir semua dari kota kami.
Dan aku telah melakukannya. Aku telah memberi perintah untuk menghancurkan kolam
Yeerk. Dan inilah akibatnya.
Tapi kenapa" Itulah yang menggangguku" Ini bukan saatnya untuk mengeluhkan
kehancuran, atau bahkan meragukan diriku sendiri. Aku telah selesai dengan semua itu. Tapi
kenapa" Kenapa Yeerk melakukan semua ini"
Tukas Tobias.
Aku melihat sesuatu di kejauhan, dari arah selatan kami. lebih banyak asap. Dan dengan
penglihatan Falconku, aku nyaris saja tak melihat bayangan dari banyak Bug Fighter. Mereka
tampak seperti sekawanan kumbang.
5 Tobias berteriak,
Aku mengikuti arah pandangannya, dan cukup yakin, ada sebuah pesawat: empat
pesawat F-16. Mereka terbang lurus ke arah kami, tepat ke arah para Bug Fighter.
Seru Marco.
Kami hanya melihat, tak bisa melakukan apa-apa. Kami telah menghabiskan pagi ini
dengan hanya menonton saja dan tidak melakukan apa-apa.
Pesawat F-16 itu melaju lurus. Dua Bug Fighter memisahkan diri untuk membakar
bangunan sipil kemudian berbalik malas untuk menghadapi serangan.
Rudal telah di tembakan dan pesawat itu memisahkan diri. Dua sinar Dracon
ditembakan dan meledakan rudal tersebut di tengah perjalanannya.
Bug fighter menambah kecepatan, akan sangat mudah menangkap jet tersebut, dan
kemudian mereka menembakan sinar Dracon lagi. Tiga pesawat jet meledak. Mereka tidak
memiliki parasut. Tidak juga punya kesempatan untuk mengenakan parasut.
Pesawat jet keempat terbang rendah, beberapa inchi dari tanah dan lalu mendarat di
tanah yang hangus terbakar.
Bug fighter itu membiarkannya lolos: tak ada yang perlu mereka khawatirkan darinya.
Tidak, itu tidak sepenuhnya benar. Para Yeerk itu takut, hanya saja bukan pada pesawat
jet itu. Lingkaran kehancuran ini adalah bukti ketakutan mereka. Mereka menciptakan sebuah
batas: bukan dinding, namun hanya gurun sisa-sisa abu dan arang sehingga musuh tak akan
mendekat, karena tak terlihat.
Hal itu sedikit memberiku kepuasan. Para Yeerk takut pada kami. Tapi apa yang hendak
mereka lindungi" Kolam Yeerk yang telah hancur"
Marco menjerit.
Para Yeerk memutuskan pertunjukan telah usai. Mereka menembak satu helikopter
berita. Helikopter itu berputar-putar dan jatuh.
Kataku.
Seru Tobias, seperti biasa lebih jeli di udara daripada kami.
6 Sesuatu yang besar sebesar arena olahraga, bergerak perlahan, menggetarkan atmosfir.
Sesuatu itu sepertinya dirancang untuk di luar angkasa, tidak seperti Bug Fighter yang dirancang
nyaman di udara. Pesawat induk raksasa itu nampak seperti laba-laba berkaki tiga yang gemuk.
Aku pernah melihatnya, di atas orbit, jauh di atas planet bumi.
Pesawat induk: rumah bagi kekuatan invasi Yeerk, basis dari para pesawat Bug Fighter.
Itu adalah pesawat angkasa kolam Yeerk, berbahaya, namun pada dasarnya merupakan
pertahanan portable, sebuah ruang raksasa yang menyajikan sinar kandrona hangat, asupan
yang Yeerk butuhkan setiap tiga hari sekali atau mereka akan mati.
Para Bug Fighter naik untuk menyambut induk mereka, berkerumun di sekitar pesawat
induk dan bersiap untuk menyerang apa pun yang mendekat.
Pesawat induk itu bergerak turun perlahan menembus awan. Dan dengan lembut,
mendarat di tanah. Marco berbisik dengan hormat. memberikan kedua tanganku demi melihatnya hancur lebur.> Kemudian ia terkekeh. tahu apa artinya ini">
Jawabku.
7 BAB 2 Namaku Jake. Namaku Jake Berenson. Hari-hari penuh kerahasiaan dan pengintaian itu telah berakhir.
Yeerk telah mengetahui namaku. Mereka mengetahui tinggiku, beratku, warna mataku, nomor
keamanan sosial dan makanan kesukaanku. Akhirnya mereka mengetahui kata Animoprhs,
sebutan yang Marco berikan untuk kami.
Kakakku Tom, adalah salah satu dari mereka, pengendali. Ia telah menjadi pengendali
cukup lama. Ia telah diangkat menjadi kepala keamanan bagi semua pasukan Yeerk di bumi.
Orang tuaku, ayah dan ibuku sekarang adalah pengendali juga. Induk semang Yeerk.
Mereka semua sekarang tahu yang Yeerk lakukan. Semua nama-nama kami dan semua
yang kami lakukan. Aku mulai melawan mereka sudah lebih dari tiga tahun. Aku berusia tiga belas tahun
saat itu. Sekarang aku telah berusia enam belas tahun, meskipun faktanya, seperti fakta-fakta
lainnya, telah disembunyikan dalam akun rahasia yang kami jaga.
Aku remaja berusia enam belas tahun bernama Jake Berenson dan aku adalah
pemimpin Animorphs. Di masa lalu, sangat sulit bagiku mengatakan itu, untuk mengemban gelar sebagai
pemimpin. Di masa lalu, aku bertanya pada diriku. Bertanya-tanya apakah aku sudah benar,
apakah aku punya hak untuk mengambil keputusan antara hidup dan mati. Aku meminta maaf
pada diriku sendiri setiap waktu. Mungkin setiap orang akan melakukannya jika berada di
posisiku. Tapi aku harus mengesampingkan semua itu sekarang. Bukan karena tiba-tiba aku yakin
bahwa kekuatan itu memang layak untukku. Bukan karena itu. Aku tahu lebih baik daripada
tenggelam dalam mitos sang Jake perkasa si pembunuh Yeerk.
Aku sudah menyerah mencari jati diri karena aku menyadari itu sudah sangat terlambat.
Pertarungan telah menjadi perang. Dan aku, baik benar maupun salah, adalah satu-satunya
pemimpin yang kami punya. Mulai sekarang keragu-raguan, dan rengekan manja dari diri
sendiri telah berakhir. Menyelamatkan mereka untuk hari tuaku walaupun sepertinya tidak
mungkin aku memiliki hari tua.
8 Kami masih hidup, Cassie, Rachel, Marco, Tobias, dan aku. Kami membentuk kelompok
secara tidak sengaja. Sebuah pertemuan di tempat kontruksi terbengkalai dengan pangeran
Andalite sekarat bernama Elfangor. Ia telah memberi kami kekuatan Andalite untuk morf, untuk
berubah menjadi hewan apapun yang kami sentuh. Kemudian, adik laki-laki Elfangor bergabung
dengan kami. Kami hanya anak-anak. Tapi di beberapa kesempatan kami adalah petarung geriliya.
Kekuatan morf membuat kami terbang, menggali, merangkak, merasakan, bersembunyi, dan
bertarung dengan kekuatan yang jauh melampaui kekuatan manusia. Usia muda membuat kami
menjadi tersangka terakhir.
Yeerk telah melakukan perang sembunyi-sembunyi lebih dari satu dekade. Mereka
menemukan planet ini dulu saat perang teluk. Untuk berbagai alasan kemudian Visser One
membuat rencana untuk perlahan-lahan menyusupi manusia, menginfestasi ratusan, ribuan,
bahkan jutaan manusia dengan Yeerk parasit, dan ketika sudah terlambat menghentikan
mereka, mereka tiba-tiba sudah menguasai planet ini. Selanjutnya Yeerk akan menyelesaikan
penaklukan yang hampir tidak berdarah ini.
Tapi Visser One segera dipindah tugaskan dari penyerangannya ke bumi dan digantikan
oleh mahkluk jahat yang telah lama kami kenal sebagai Visser Three. Visser Three adalah musuh
yang sangat licik. Brutal. Kami telah lama bertarung dengannya. Kalah, menang, tapi di atas
semua itu kami semua berhasil bertahan. Dan selama ini, kami telah memperlambat
penaklukannya, merusak rencananya, dan mengikutinya ke dalam skema liar yang pernah ada.
Kami telah berhasil menekan kekuasannya pada akhirnya, kurasa.
Sekarang, perang subversi telah usai. Visser Three telah dipromosikan menjadi Visser
One dan segala insting brutalnya telah dibebaskan.
Saat ini, saat perang terbuka terjadi, kami telah mencetak beberapa kemenangan yang
mengesankan. Kami telah menghancurkan kolam Yeerk. Dan kami membantu memotivasi
sebagian angkatan militer untuk menanggapi ancaman Yeerk. Ibu Marco telah bebas dari
perbudakan semang Yeerk, bebas dari mahkluk paling kasar, berbahaya yang membuat Yeerk
melancarkan invasi ke bumi - Visser One. Visser One telah mati dan tubuh manusianya
sekarang bekerja bersama kami. Kami telah menggunakan kubus morf untuk merekrut
Animorphs baru, untuk memperbanyak anggota kami.
Kami juga mengalami ganjaran: kami telah diusir dari tempat tinggal kami. Kami telah
kehilangan semua sisa dari kehidupan normal. Kami sekarang bersembunyi bersama para HorkBajir bebas di pedalaman pegunungan.
9 Dan kami telah kehilangan kubus morfnya. Yeerk telah mendapatkannya. Kakakku
mengambilnya, dan saat aku hendak menghentikannya- Cassie membiarkannya pergi.
Karena peristiwa itu, Cassie telah menyerahkan ujung tombak kami, satu-satunya
kekuatan terbesar kami: satu-satunya yang kami miliki untuk morf.
Teknologi Andalite sekarang berada di tangan Yeerk, dan kami telah menyaksikan Yeerk
menggunakannya seperti kami: untuk mengumpulkan semua kekuatan luar biasa dari kerajaan
hewan. Kami berenam, Marco, Rachel, Tobias, Ax, Cassie dan aku telah bersama-sama melalui
setiap kesialan, kekalahan, panggilan, setiap keanehan pikiran, dan setiap kengerian. Tak satu
pun dari kami yang pernah menyerang satu sama lain. Tak pernah pun ada pengkhianatan.
Cassie membiarkan Tom mengambil kubusnya. Mungkin dia melakukannya untuk
menghindari kemungkinan yang lebih buruk: ia takut padaku, perasaanku, kurasa. Saat aku
terpaksa harus membunuh kakakku sendiri.
Tidak cukup bagus, bagiku. Semua yang diperhitungkan sekarang adalah kemenangan,
dan Cassie mungkin untuk motif yang paling layak, telah sangat menyakiti kami semua.
Aku mencintai Cassie, akan selalu mencintainya dan sampai sekarang pun masih
mencintainya. Tapi sekarang ada sesuatu yang mengganjal di antara kami. Dan aku tak bisa lagi
mempercayainya. Dia telah merenggut kepercayaan pribadiku untuk memenangkan perang.
Dan aku tahu, bahwa keputusannya mungkin berasal dari keraguan diriku, ketidak mampuan
diriku untuk membuang rasa moral.
Jika saja aku lebih kuat"jika saja seharusnya aku lebih kuat, mungkin Cassie tak akan
pernah membuat kesalahan fatal. Sekarang aku menyadarinya, tapi sudah terlambat bagi kami.
Dan itulah juga salah satu alasan aku mengijinkan diriku untuk menghilangkan segala
keraguan. Seorang pemimpin yang menunjukkan kelemahan akan mengundang bencana.
Kami terbang kembali ke perkemahan Hork-Bajir. Dan selama aku terbang, aku berfikir.
Bukan tentang bagaimana perintahku untuk menghancurkan kolam Yeerk ternyata
mengakibatkan pemusnahan kota, tapi tentang bagaimana, bagaimana, bagaimana, bagaimana
aku bisa menghancurkan kapal induk.
Dan tentang kepulan asap yang terbang ke selatan.
Pasti ada cara untuk merenggut kapal induk itu. Hancurkan kapal itu dan perang
mungkin akan dimenangkan. Itu adalah target yang tidak mungkin ku abaikan.
10 Fakta yang akan diketahui oleh kakakku Tom, keluargaku, dan penguasa mereka, Visser
one. 11 BAB 3 "Ini terlalu berbahaya." Itu Eva. Ibu Marco. Wanita yang dulunya menjadi tubuh induk
semang Visser One. "Visser One akan mengetahui apa yang kalian rencanakan. Ia tidak akan
membiarkan kalian menghancurkan kapal induk " suplai makanan terbesar yang dimiliki Yeerk.
Pesawat Blade hanya dapat memberikan banyak pelayanan. Tapi kehilangan kapal induk"
Dewan ketiga belas pasti akan mengeksekusi Visser One."
Marco menggelengkan kepalanya. "Ia pasti berfikir kita akan merasa sombong karena
menghancurkan kolam Yeerk. Mungkin mereka akan meremehkan kita."
"Tidak," Eva berkata datar. "Ia tidak akan pernah meremehkan kalian lagi."
Kami berdiri mengelilingin api unggun kecil. Hari itu dingin. Kabut menyelimuti lembah.
Terkadang begitu tebalnya sehingga kami tidak bisa melihat tangan di depan wajah kami.
Memang hari ini bukan yang terburuk, tapi tetap dingin sekali.
"Ini terlalu berbahaya." Ujar ayah Cassie. Ia sedang menyeruput secangkir apa yang
disebut kopi disini " dalam perkemahan yang terpencil dan dadakan ini.
"Ini adalah tugas untuk pasukan militer." Ibu Rachel berargumen. "Kalian sudah cukup
melakukan hal besar. Rahasianya sudah terbongkar: serahkan saja pada orang-orang yang
memang seharusnya melindungi kota ini. Maksudku, kita sudah cukup membayar pajak untuk
mendukung pasukan militer; well, sekarang saatnya melihat apa yang bisa dilakukan pada
semua uang kita." Kami sedang berada dalam perang. Aku sangat benci pertemuan ini. Terlalu banyak
argumen, dan opini. Terlalu banyak opini terkadang membuat keputusan berasal dari pihak
yang tidak melakukan apa-apa.
Tapi kami hanyalah tamu dari para Hork- Bajir bebas ini. Ini adalah lembah mereka,
pohon mereka, dan satu-satunya rumah yang mereka punya. Kami dan keluarga kami datang
pada mereka saat kami membutuhkan tempat bersembunyi. Jadi, setidaknya aku harus


Animorphs - 53 Jawaban The Answer di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mendengarkan pendapat Toby. Seer Hork-Bajir wanita muda. Dan hanya orang bodoh yang
akan mengabaikan masukan Eva: tak satu pun dari kami yang sangat mengenal Yeerk. Dan
tentu saja, mereka adalah sanggota Animorphsku.
Sebagai tambahan, kami telah memiliki ayah Marco, Ibu Rachel; James, wakil dari
anggota Animoprhs tambahan; ibu Tobias; kedua orang tua Cassie, yang hanya perduli untuk
12 memastikan tak ada seorang pun yang terluka" terlalu banyak orang dengan banyak agenda.
Dan aku tak tahu caranya memberitahu pada para orang dewasa, para orang tua temantemanku, untuk tenang dan biarkan aku melakukan tugasku.
Aku berusaha untuk tidak menunjukkan ketidak sabaranku, tapi hari ini aku tidak
merasa sebaik itu. Cassie sedang memandangku. Kami tidak lagi dekat, tapi ia masih lebih
memahamiku. Ia mengatakan, "Dengar semuanya, kami sedang mencoba. Kurasa pertanyaannya
bukan "apakah" tapi adalah "bagaimana?"
"Tak ada yang akan menyetuji hal semacam itu." Ibu Rachel berkata marah. "Putriku tak
akan mau terlibat dalam usaha bunuh diri seperti ini."
Rachel tertawa. Rachel bukanlah tipe orang yang akan berada di pihak teman-temannya,
dan pihak keluarganya. Hanya ada satu versi Rachel, "Mom, kalau mereka melakukannya akan
kulakukan juga. Kalau mereka gak melakukannya pun akan tetap ku lakukan. Visser One
memarkir kapal induknya di area terbuka dan kita gak melakukan apa-apa. hah! Aku bersama
Marco: ledakan kapalnya, ledakan hingga hancur lebur."
Aku menyembunyikan senyum. Rachel adalah Nike girl asli: Lakukan, lakukan, dan jika
itu tidak berhasil, lakukan lebih keras dan kejam.
"Kurasa meledakkannya hanya buang-buang waktu saja." Ujar Toby, bicara untuk
pertama kalinya. Para Hork-Bajir memiliki paras yang menakutkan, tapi pada dasarnya mereka
adalah ras pecinta damai, penyendiri, yang akan hidup untuk memakan kulit pohon dan
merawatnya. Toby adalah salah satu Hork-Bajir mutan yang langka: Seer. Semacam Hork-Bajir
cerdas dan mampu memimpin. Ia memimpin sekawanan Hork-Bajir bebas, sekelompok HorkBajir yang telah dibebaskan dari perbudakan parasit.
"Apa maksudmu?" Aku bertanya.
"Ada ratusan tawanan Hork-Bajir di kapal itu." Jawabnya. "Jika kita mau membebaskan
setidaknya sebagian dari mereka" dan tentu saja ada banyak sistem persenjataan besar di
dalamnya. Bayangkan jika kita bisa mengontrol semua dayanya."
"Membajaknya?" Marco berdenging. "Ayo bajak kapal induk!"
Rachel menyenggol Toby, "Ini baru gadisku." Katanya.
"Gadis" Rachel hampir setinggi enam setengah kaki dan memiliki paras mengerikan yang
anak-anak sebut sebagai goblin. Belum lagi melibatkan fakta bahwa ia memiliki pisau tajam
yang tumbuh dari pergelangan, tangan, siku dan dahi.
13 Ax berkomentar dengan hati-hati.
atas pesawat induk itu diproteksi, dan kodenya mungkin berubah setiap satu jam. Aku akan
butuh waktu sekitar satu jam untuk memecahkan satu urutan, dan jika aku terlambat satu
menit saja kode itu akan berubah lagi dan aku akan mulai dari awal lagi. Kita punya waktu satu
jam untuk membawa kalian ke geladak, sebagai contoh jika aku beruntung. Dan satu jam lagi
untuk mengakses sistem persenjataan."
Dan kemudian semua orang mulai mengoceh, berdebat, dan mengemukakan pendapat.
"Oke," Kataku sambil mengangkat tangan untuk menyuruh diam. "Cukup semuanya,
terima kasih telah datang."
"Kau tak bisa mengabaikan pendapat kami." Ibu Rachel berteriak.
"Tentu saja dia bisa, Mom." Rachel berkata riang.
"Aku membutuhkan Rachel, Marco, Tobias, Ax, Toby, James, dan Eva." Kataku.
Aku tak bermaksud untuk tidak mengikut sertakan Cassie. Aku sungguh tak bermaksud
demikian, tapi sudah terlambat. Dia tampak sangat terpukul. Ia berkedip dan berbalik
secepatnya, pura-pura mengobrolkan apa saja dengan orang tuanya.
Tobias menatapku marah. Dan kalau kau menganggap semua elang ekor merah memiliki
tatapan yang selalu marah, kau hampir benar. Namun, aku tahu Tobias marah padaku. Semua
orang marah padaku. Semua orang kecuali James yang sangat senang karena diikut sertakan,
dan Eva yang tidak benar-benar tahu apa yang terjadi padaku dan Cassie.
Tak ada yang bisa ku lakukan sekarang. Aku tak bisa mengejar Cassie. Penghinaan itu
telah tersampaikan. Tak akan bisa dikembalikan.
Aku berkata, "Walaupun aku benci mengakuinya, Ibu Rachel ada benarnya: ini bukan
hanya pertarungan kita lagi. Tiga orang pilot telah mati hari ini, mungkin anggota angkatan
udara. Itu menunjukkan bahwa ada pasukan militer di luar sana yang mau membantu."
"Dengan segala hormat,"Marco menimpali. "Pilot-pilot itu gak berguna."
"Kalu kita mau menduduki kapal induk, kita butuh pengalihan." Ujarku. "Kita butuh
pengalihan besar-besaran. Aku butuh tank, jet, dan tentara. Dan aku ingin - beberapa dari kita
" ada di barisan depan mereka. Aku ingin Visser One benar-benar tidak tahu kalau kita akan
meledakkan atau membajak miliknya yang berharga."
14 "Kemudian kita akan masuk ke dalam kan?" James bertanya. "Maksudku, salah satu dari
kita?" Aku menggeleng. "Visser One akan mempertimbangkan kemungkinan kita
menggunakan serangan tertutup. Ia memang lamban tapi tidak benar-benar idiot. Dia akan
menyadari tiga hal: pertama, serangan kita adalah hal nyata. Kedua, serangan awal adalah
umpan untuk serangan berikutnya. Ketiga, serangan itu adalah pengalihan bagi kita untuk
menyusupi kapalnya dan menghancurkannya dari dalam. Karena ketiga hal itu, ia akan
mengambil tindakan: menerbangkan kapalnya dan menghibur dirinya dengan meledakkan apa
pun yang terlihat dengan menggunakan meriam Dracon raksasa milik kapal induk."
"Oke." Kata Tobias. "Aku nyerah. Jadi bagaimana cara mengalahkannya?"
"Saat pengalihan dimulai, kita sudah berada di kapalnya, memecahkan kode-kodenya."
Jawabku. "Pengalihan itu tidak untuk menutupi cara kita masuk ke dalam. Pengalihan itu ada
untuk menutupi fakta bahwa kita sudah ada di dalamnya."
Kedengarannya bagus. Kedengarannya seperti aku memiliki rencana yang tidak ku
rencanakan. 15 BAB 4 Aku menarik Tobias dan Marco mendekat setelah perundingan.
"Tobias, apa kau menyadari pilar asap yang bergerak ke selatan dimana tempat kita
berada tadi?" Tobias melotot padaku.
Aku menggeliat. "Aku tidak punya waktu untuk itu, Tobias."
Ujarnya.
"Kau lihat asapnya atau tidak"!" Desakku.
"Aku ingin kau cari tahu darimana asalnya. Sekarang juga. Maksudku, kalau kau mau
meluangkan waktumu daripada menekanku terus."
Tobias tidak menjawab. Ia hanya melebarkan sayapnya dan mengepak tinggi melewati
pepohonan hingga tak tampak lagi dari pandangan.
Marco terbelalak menatapku tapi ia tidak mengatakan apa-apa.
"Marco, cari tahu siapa yang bertanggung jawab atas pasukan militer di daerah ini."
Marco sudah memikirkannya. "Pastinya bukan hanya satu orang. Ada angkatan udara,
angkatan laut, dan angkatan darat."
Aku mengangguk. "Yeah, tapi Pentagon pastinya punya satu orang yang bertanggung
jawab. Seseorang yang bertanggung jawab atas segala komandonya. Aku ingin kau
mendapatkan nama dan lokasinya. Bawa serta Ax. Gunakan dia untuk membobol komputer
Pentagon atau lakukan apa pun yang diperlukan. Aku butuh seseorang yang bisa memberikan
perintah yang akan diikuti oleh semua orang."
"Bagaimana dengan Chee" Mereka bisa membantu kita."
Aku mengangkat bahu. "Dimana para Chee sekarang" Itu masalahnya. Para Bug Fighter
telah menghanguskan rumah Mr. King. Walaupun kurasa itu tak akan menimbulkan kerusakan
16 pada kompleks bawah tanah mereka, tapi dengan rumah yang lenyap bagimana kita bisa
menghubungi mereka?"
"Itu masalah kedua bagiku dan Ax." Katanya.
"Yeah." Aku memiringkan kepalaku. "Aku tidak bermaksud melakukan itu pada Cassie.
Hal itu" kadang-kadang terjadi begitu saja."
"Uh-uh, sebaiknya aku pergi."
Dalam dua puluh empat jam aku sudah memiliki dua dari tiga jawaban yang sedang ku
cari. Marco tidak menemukan para Chee. Tapi ia berhasil menemukan orang yang dipercayai
bertanggung jawab atas penyerangan militer terhadap Yeerk.
"Dia adalah jendral militer. Bintang tiga. Namanya adalah Sam Doubleday. Ia berusia
lima puluh empat tahun. Markasnya berada lima puluh mil dari sini. Di sebuah bukit, semacam
tempat penampungan nuklir di kawah gunung."
"Bagus. Setidaknya ia tidak cukup bodoh berada di tempat dimana para Yeerk bisa
membunuhnya." Informasi selanjutnya lebih menarik lagi.
Tobias melaporkan. gua seperti sebelumnya. Lebih seperti galian untuk membuat danau kecil di tempat terbuka.
Taxxon ada dimana-mana, seperti belatung yang mengerumuni bangkai di jalan.>
Marco terlihat akan melontarkan lelucon pada kenyataan bahwa Tobias sudah terbiasa
dengan bangkai di jalanan. Aku meliriknya penuh arti kemudian ia mendesah dan
mengurungkan niatnya. Kolam Yeerk kedua dibangun dengan sangat cepat. Cukup masuk akal. Setelah kolam itu
selesai di bangun, Yeerk akan mengirim pesawat induk kembali ke orbit yang aman. Taxxon
adalah penggali lubang yang alami, lebih cepat dan lebih efektif dari alat penggali manapun.
Rasanya seperti mempekerjakan cacing tanah berakal raksasa.
"Oke." Seruku. "Ayo temui sang jendral."
Tobias berkata tajam.
17 "Animoprhs." Jawabku, tapi tentu saja aku tahu apa maksud pertanyaannya.
"Semuanya. Aku bisa meminta anggota James untuk menjaga perkemahan ini. Sisanya, enam
orang akan menemui jendral. Tunggu, ajak James juga, ia bisa menggunakan pengalamannya."
Kata Tobias tegas.
"Marco, kasih tahu semuanya. Semuanya." Aku menghindari tatapan Tobias. Jarang
sekali aku merasa seperti pengecut, tapi saat ini aku merasa demikian.
18 BAB 5 Mereka menyebutnya ATF-1. Alien Task Force- satu.
Markas mereka adalah terowongan beton dan baja yang dibangun di pegunungan.
Nampak seperti versi liga kecil dari perang nuklir di Colorado. Tempat itu terlihat seperti sarang
ngengat. Ada banyak sarang laba-laba di sudut-sudut ruangan. Debu-debu diseka dengan
sembarang dari komputer jadul dan monitor cembung seperti yang kau lihat di video jaman
dulu. Di dalam gunung terdapat ratusan tentara dan penerbang, sebagian besar dipersenjatai
dengan clipboard dan Palm Pilot. Mereka mengenakan seragam resmi birokrat tentara.
Diluarnya terdapat pemandangan yang berbeda. Para pria berada di posisi siaga menembak di
lereng-lereng bukit berbatu. Saat kami datang sebagai burung pemangsa, kami melihat gudang
senapan mesin, tank, dan tempat senapan caliber yang disamarkan dengan pepohonan di
dalam lembah. Kawat duri ada dimana-mana dan ladang ranjau berada di kedua sisi satusatunya jalan yang bisa dilewati.
Keamanannya sangat ketat " sehingga kami butuh lama sekali untuk menembusnya.
Jendral itu ingin membuat jebakan untuk kumbang besar dari luar angkasa, bukan capungcapung kecil.
Kami juga melihat-lihat markas bawah tanah, menemukan gudang bahan bakar dan
tempat berlindung yang mengesankan dengan persediaan air, makanan, elektronik, dan lainlain.
Aku melihat sang jendral dengan mengamati seragamnya. Letnan berbicara kepada
kapten, kapten kepada mayor, dan mayor kepada kolonel. Mata capungku cukup baik untuk
mengenali kolonel. Kemudian, beberapa kolonel memandu kami menemui sang jendral.
Ia sedang berada di ruang pertemuan dengan peta besar yang menggantung di
dindingnya. Aku hampir tersenyum kalau saja punya mulut. Rasanya seperti berada di film
perang: ada peta, telepon, dan orang-orang yang mengunyah cerutu.
Aku mendarat di meja tepat di sebelah peta kota. Peta itu menunjukkan lingkarang yang
mengelilingi tempat yang dulunya kolam Yeerk. Kurasa mereka mendapatkannya dari foto
satelit yang tersisa dari rumahku.
19 Aku demorf. "Apa-apaan?" "Jendral!" Seseorang menjerit.
"MP! MP ganda!"
"Tarik senjata kalian!"
"Jangan tembak!"
Kekacauan melanda dengan para pria yang berlarian, kokangan senjata, dan banyak
teriakan. Aku tetap tenang, tidak terkejut sama sekali. Aku sedang berubah dari serangga
setinggi dua inchi ke bentuk remaja setinggi hampir enam kaki.
Mata majemukku tumbuh besar, lebih besar dari tubuh capungku sebelum meleleh
seperti marshmallow panggang, dan akhirnya menyusut kembali menjadi bentuk mata normal
manusia. Terlihat seperti mata manusia mencuat keluar dari wajah capung.
Proses morf tidak selalu terlihat mulus dan rapi seperti spesial efek komputer animasi.
Prosesnya lebih kacau dan aneh. Segalanya membesar dan mengecil dengan kecepatan
berbeda-beda. Salah satu bagiannya bisa berubah sangat lama menunggu bagian lainnya
berubah. Ax bisa menjelaskannya padamu, jika kau mau mendengarkan selama satu jam.
Yang sang jendral lihat adalah mahkluk dengan mata manusia dan belalai serangga yang
berkedut, sayap tipis, serta sebagian besar tubuh manusia.
Aku beruntung ia tidak memerintahkan tentaranya untuk menembaki ku. Ada selusin
senapan dan pistol yang mengarah padaku saat aku menyelesaikan demorf.
"Jendral Doubleday." Kataku. "Namaku Jake."
"Tangkap dia!" Tiga MP bertubuh besar dan kekar telah menyergapku sebelum aku sempat berteriak.
Mereka membalikkan tubuhku dan memelintir lenganku serta menamparku dengan borgol.
"Jendral, ini salahku," Teriakku.
"Kesalahan, hah" Kau pasti salah satu dari mereka." Serunya.
20 "Bukan, sir. Aku bukan salah satu dari mereka." Kataku dengan pipi tertekan ke pensilpensil dan peta yang berantakan. "Tapi mungkin beberapa orang di ruangan ini bagian dari
mereka." "Biarkan aku menembaknya." Teriak sang mayor, yang juga seorang pengendali atau
seorang idiot. "Menembaknya" Apa kau sudah kehilangan akal, mayor" Dia bisa jadi tahanan
berharga. Bawa G-2 ku kesini, tangkap dan penjarakan dia."
Aku mendesah. Para MP itu segera membawaku keluar dari ruangan menyusuri lorong
dan memasukkanku ke dalam ruang kosong dengan pintu baja yang berisi kursi, westafel dan
celah untuk menaruh makanan.
Mereka melemparku dengan kasar.
Aku menjadi tahanan. Tiga menit kemudian, aku demorf kembali tepat di depan jendral Doubleday lagi. Ia
menangkapku lagi, kali ini dengan lengan diborgol dan mulut diselotip. Aku diseret kembali ke
dalam sel seperti babi yang diikat. Di dalam sel, tubuhku dirantai erat dengan ranjang.
Tiga menit kemudian, aku telah demorf kembali di depan jendral Doubleday.
"Jendral, berhentilah bertindak bodoh dan dengarkan aku." Kataku.
Akhirnya ia berhenti bertindak bodoh setelah aku demorf di depannya untuk keempat
kalinya. Dan kemudian pada akhirnya ia menyipitkan mata memandangku dan berkata, "Oke,
Mr. Alien, apa yang mau kau katakan padaku?"
"Pertama-tama: aku bukan alien. Aku adalah manusia dengan akses ke teknologi alien.
Kedua: aku tahu cara untuk menyerang Yeerk dengan cara yang tidak akan mampu mereka
lawan, tapi aku butuh bantuan Anda untuk membuat pengalihan."
Sang jendral terlihat tertarik. "Bantuanku, huh" Kau butuh bantuanku" Lihat tentaraku
disana, nak" Aku mayor jendral tentara Amerika. Sedangkan kau adalah bocah yang berubah
jadi serangga. Aku hanya mendapat perintah dari komando, sama sekali bukan darimu."
Boleh juga, tapi aku sudah pernah diintimidasi oleh yang terbaik. Setelah kau tahan
dengan Andalite, Visser One, dan Crayak, kau pasti tidak akan bergeming sedikit pun hanya
karena beberapa pria yang memakai bintang di bahunya.
21 "Komando tertinggi hampir semuanya sudah disusupi Yeerk." Ujarku. "Sampai ke
dasarnya, mungkin juga sampai di ruangan ini. Kau tidak akan tahu perintah yang kau dapat
benar-benar sah atau tidak. Kau juga tidak tahu perintah yang kau berikan dipatuhi atau tidak.
Kekuasaan anda hanya berlaku sejauh pengendali pertama bawahanmu."
Wajah sang jendral memerah saat aku berbicara. Seperti yang ku katakan, kau ingin
menakutiku" Visser One memiliki kecenderungan untuk berubah menjadi mahkluk pembunuh
alien yang bertubuh besar. Wajah memerah" Tidak masuk dalam permainan.
"Keluar dari markasku!" Seru Doubleday.
"Dia tidak boleh pergi hidup-hidup!" Seru seorang kolonel paruh baya yang nampak
seperti Baldwin bersaudara.
Si colonel Baldwin mengangguk pada pasukan MP, para MP menghunuskan pistol
mereka dan mengepung. "Tahan senjata kalian!" Sang jendral membentak.
Para MP membidikan senjata mereka ke arahku.
"Kubilang, tahan senjata kalian!" Raung sang jendral.
Para MP mengabaikannya dan melirik kolonel. Dua petugas lainnya mengokang senjata.
Yang satu mengarahkannya pada jendral, yang satu lagi mengarahkannya ke sekeliling ruangan.
"Aku akan menangkapnya hidup-hidup, Visser akan memberi kami hadiah." Si kolonel
berfikir, "Dan kalau kami membiarkannya lolos, kami yang akan mati." Ia memandangku. "Lebih
baik selamat dari pada mati kehabisan kandrona. Tembak dia!"
"Sekarang!" Seruku.


Animorphs - 53 Jawaban The Answer di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dari bawah meja konferensi, muncul serigala abu-abu berbulu biru. Rahang Cassie
menusuk tenggorokan MP dan melumpuhkannya. Rahang serigala memang diciptakan untuk
mematahkan tulang sumsum. Taring-taring panjangnya akan menancap di tenggorokanmu, dan
siap untuk mengoyak dua arteri utama yang akan membunuhmu.
Lalu, meja konferensi melayang. Itu adalah meja mahoni besar, tebal, dan memiliki
berat seratus ton. Tapi seekor gorilla adalah hewan yang kuat.
Marco memberikan salah satu tapak manis gorillanya pada seorang pengendali yang
membuatnya terlempar ke dinding.
22 Tapi mungkin yang paling mengejutkan semua orang adalah dua tentara bawahan yang
dengan tenang menarik senjata tersembunyi mereka dan mengarahkannya pada para
pengendali. Sambil terus memegang senjata, Rachel dan Ax mulai demorf.
Tiga pengendali diborgol dan ditahan.
"Kau telah melihatnya, jendral." Ujarku.
Ia mengangguk dan merapikan rambutnya yang kusut. Kemudian ia mengambil
sebatang cerutu dari sakunya. "Oke nak, mari bicara."
BOOM! Sebuah getaran mengguncangkan ruangan dan melemparkanku ke dinding. Darah
mengucur dari hidung, telinga, dan mulutku.
BOOM! Marco segera menangkapku sebelum aku terlempar lagi.
"Thanks, man." Katanya.
23 BAB 6 BOOM! BOOM! Ledakan bertubi-tubi. Setiap aku hendak bangkit, guncangan merobohkanku lagi.
"Marco, lindungi jendral!" Aku memerintah.
Aku mulai morf. Harimau. "Kita akan segera menghadapi Hork-Bajir." Aku
memperingatkan semua. Mereka tahu yang harus dilakukan.
Aku mendengar suara tembakan. Bertubi-tubi.
Seharusnya aku sudah tahu mereka akan datang. Seharusnya aku sudah tahu Yeerk akan
mengepung markas ini. Seseorang, seorang pengendali pasti telah memanggil Visser One:
mereka disini. Para Animorphs ada disini.
Tidak, tunggu. Mungkin mereka hanya menyerang markas tanpa tahu kami disini. Itulah
salah satu ciri khas Visser One.
Ax sudah morf ke dalam bentuk Andalitenya, sentaurus berbulu biru dengan sepasang
mata tangkai tambahan dan ekor cambuk yang memiliki ujung setajam pisau. Rachel dan Tobias
morf menjadi Hork-Bajir. Saat melawan pengendali Hork-Bajir, tidak ada yang lebih berguna
dari punya senjata sendiri seperti yang mereka punya.
"Lepaskan aku." Jendral Doubleday menggeliat. "Aku harus memberitahu orangorangku."
setiap gedung ini">
"Apa" Apa itu kau" Apa kau sekarang menjadi semacam harimau?"
melihat rekamannya nanti untuk melihat orang-orang yang selamat. Siapa pun yang menembak
pengendali, dia bisa dipercaya.>
Sang jendral mengangguk. "Kamera pengintainya selalu menyala. Sekarang, lepaskan
aku!" 24 Ia menunjuk seorang sersan untuk membukakan pintu dan memimpin jalan ke ruang
utama markas bawah tanah. Sersan itu mengarahkan setengah badannya bersiap dengan pistol
dari balik pintu. Kemudian sebuah sinar Dracon ditembakan dan menghancurkan setengah
badannya. Sang jendral menyentakkan senjatanya terkejut.
"Kita harus segera keluar dari sini. Ruangan ini jebakan."
Aku setuju.
Rachel melongokkan kepala goblinnya keluar dari pintu dan berteriak. menembak, dasar tolol!>
Pistol tetap ditembakkan, namun kali ini tidak mengarah pada pintu kami. Rachel dan
Tobias keluar sambil memarahi sepasukan Hork-Bajir yang menembak.
"Kami menangkap jendral manusia gafrash, dasar kalian loglafach. Visser ingin ia hiduphidup, jika kalian membunuhnya kalian yang akan dijadikan sarapan Visser!"
Tak ada lagi yang menembak.
Kemudian, terdengar suara manusia curiga, pengendali manusia. "Berasal dari unit
mana kalian berdua?"
Kataku singkat.
Ax melompat keluar dari pintu diikuti olehku. Ada empat puluh lebih Hork-Bajir dan
setengah lusin manusia yang sudah jelas adalah pengendali menunggu kami. Beberapa telah
bersiaga dengan pistol di lorong dan di depan para tentara. Sebagian besar mereka ternganga
ketika melihat kemunculan Andalite.
"Andalite!" Seseorang berteriak.
Kata Ax. Ia hampir bisa menguasai humor. Hampir.
Lalu Ax menghambur ke kerumunan sambil menebaskan ekor mematikannya dengan
aku menyusul. Kerumunan ramai ini membuat keadaan lebih baik: sulit menembakkan sinar
Dracon jika berada disekeliling pasukanmu sendiri.
Salah satu Hork-Bajir menebasku. Aku merasakan goresan di punggungku. Ekorku tibatiba hilang. Otak harimaku merasakan setiap luka, tapi aku berusaha mengacuhkannya. Ini
pertarungan yang tak seimbang. Insting harimau dan manusiaku melebur untuk tetap
menyerang. 25 Aku meraung dan melompat ke arah musuh terdekat, menghantam kepala kerasnya
dengan pukulan yang bisa merobohkan gajah. Aku berputar dan menyerang yang lain. Ku
tancapkan gigi-gigiku ke lengan yang memberontak serta menggigitnya dengan kejam bagai
anjing gila yang tak mau lepas dari tulang terakhirnya.
Aku serasa menyatu dengan insting harimauku. Tak ada waktu berfikir, hanya ada reaksi
dan aksi. Kecepatan, keakuratan. Tapi para lawan pasti segera mengalahkanku dan Ax,
walaupun di pertempuran sengit begini.
Rachel dan Tobias telah ikut bertarung, tapi kemampuan mereka tetap tidak lebih besar
dari lawan-lawannya. Marco berteriak dengan bahasa pikiran.
Perintahku.
BAMBAMBAM! Suara tembakan mengeras tiba-tiba. Aku menerawang dengan liar ke barisan tentara
yang tengah mengarahkan tembakannya pada kami.
Aku mendengar suara Doubleday samar-samar berteriak, "Jangan tembak harimaunya
dan mahkluk biru itu!"

Seorang Hork-Bajir secara tak diduga menghantamku. Tidak sakit, cuma kejutan mati
rasa. Kaki belakangku mendadak lumpuh. Ia telah menghantam tulang belakangku. Bagian
bawah tubuh harimauku segera mendadak mati rasa.
Aku bisa mati beberapa detik lagi. Harus demorf. Tak ada pilihan lagi.
BAMBAMBAMBAMBAM! Demorf, Jake. Aku memerintah tubuhku yang sudah melayang. Demorf.
Seorang Hork-Bajir berdiri tegak dihadapanku. Darah harimau menetes dari mata pisau
di lengannya. Ia mengangkat kaki T-Rex nya, hendak menginjakku untuk memastikan aku sudah
mati. Aku tidak bisa menggerakkan tubuh sama sekali, kaki depanku benar-benar tak kuat untuk
digerakkan. Setengah lusin orang-orang disekeliling memukul dadanya. Ia jatuh terkapar. Aku
terkapar juga, setengah tak sadar. Ax sekarang berada di dekatku, menebas-nebas seperti
orang gila. 26 Aku mendengar bunyi gedebuk. Ada peluru di punggungku. Aku tercengang, bingung
dan tak dapat berfikir jernih. Kemudian penglihatanku menjadi cukup jelas untuk melihat
seorang tentara dengan sengaja membidikkan senapannya ke arahku. Pengendali. Ia terlihat
sama seperti tentara lainnya, tapi ia tidak menembak Hork-Bajir. Ia akan menembak kepalaku,
itu yang sedang dilakukannya.
Ia menembak, aku bisa melihat kilatan di moncongku.
Aku merasakan pelurunya mengenai kepala kananku, tapi aku belum mati.
Sesuatu yang besar berwarna cokelat datang menyapu para Hork-Bajir. Ax tak lagi
didekatku, ia sekarang bahu membahu melawan dengan si beruang Grizzly. Cassie berlari
melompati bahu besar Rachel dan mendarat langsung ke arah Hork-Bajir.
Para Hork-Bajir jatuh terkapar.
Aku masih melihat tentara itu menggigit bibirnya dan masih membidikkan senapannya
ke arahku. Kali ini ia tidak akan meleset. Aku hanya tinggal sendirian dan tak berdaya. Tak ada
yang melihat, tak ada yang akan menyadari tentara itu sedang membidikkan senapannya ke
arahku, bukan ke arah para Hork-Bajir.
Aku melihat jari-jarinya menekan pelatuk.
Ia terlalu fokus sehingga tak melihat seekor elang abu-abu putih mencakar wajahnya
dan meninggalkan bekas torehan di kening dan hidungnya.
Aku salah: seekor elang bisa melihat mata manusia dan mengetahui kemana arah
penglihatannya. Kataku semakin pusing dan melayang.
Marco menghampiriku dan mengguncang tubuhku dengan tangan gorillanya. Demorf!> Demorf" Oh".oke. 27 BAB 7 Doubleday akhirnya mau mendengar kami. Ia mengevakuasi markasnya dengan
kecepatan tinggi. Yeerk pasti akan kembali, apalagi saat ini mereka tahu kami ada disana.
Untungnya, sebagai jendral yang baik, Doubleday lebih memilih mundur.
Aku memberitahunya tentang tiga hari Yeerk, bahwa mereka tidak akan bertahan
selama lebih dari tiga hari tanpa sinar kandrona dari kolam Yeerk.
"Kau harus mengunci diri dan mengunci para bawahanmu sebanyak yang kau bisa untuk
tiga hari ke depan. Siapapun dari mereka yang berhasil tahan, itulah yang bisa dipercaya."
"Aku punya dua divisi tentara regular dan setengah lusin unit penjaga. Aku tak bisa
mengunci dan hanya menonton mereka saja."
"Jendral, lebih baik punya seratus orang yang dapat dipercaya daripada punya seribu
orang yang tak bisa dipercaya."
Ia setuju. Sayangnya, itu berarti penundaan tiga hari sebelum ia bisa memberikan
pengalihan dalam misi membajak pesawat induk. Pada saat itu, mungkin Yeerk dan semua
Taxxonnya sudah selesai membangun kolam Yeerk baru mereka. Memang sepertinya
kemungkinan besar belum selesai, tapi kalau kolam itu sudah berfungsi, kolam itu bisa memberi
asupan sinar kandrona kepada Yeerk di bumi, dan aku yakin Visser One akan menerbangkan
pesawat induknya kembali ke orbit demi keselamatan.
Jadi, kami harus memastikan kolam Yeerk yang baru belum selesai dibangun. Itu artinya,
dua misi mustahil jadi satu.
Semakin baik dan semakin baik.
"Setidaknya, disana sebagian besar cuma ada Taxxon." Ujar Marco saat kami semua
kembali ke perkemahan dan menyantap sereal beku. "Mereka kan mudah dikalahkan. Kalau
mereka sudah terluka mereka pasti akan mati: sesamanya akan memastikan itu."
Taxxon adalah mahkluk semacam kelabang atau belatung raksasa. Besarnya bisa
sebesar pohon oak tua. Mereka berjalan dengan deretan kaki-kaki runcing, menopang ketiga
diafragma tubuhnya. Mereka memiliki mata cincin merah dan moncong bulat. Dan mereka
memiliki nafsu makan seperti tikus: selalu lapar. Kebutuhannya akan kegilaan, dan amukan tak
pernah bisa terpuaskan. 28 Para Yeerk membeli mereka dan menjadikannya alien dengan perjanjian sederhana,
untuk selalu memberi makan mereka. Beberapa Taxxon membawa siput Yeerk di dalam
otaknya, tapi sebagian lagi tidak. Yeerk benci menjadikan mereka induk semang, benci dengan
kehidupan yang penuh kelaparan dan tak bisa mereka kontrol.
Dan kemudian, ada bahaya yang Marco singgung: Taxxon adalah kanibal. Taxxon yang
terluka selalu diserang oleh sesamanya bahkan saat di tengah-etngah pertempuran. Seperti
menonton hiu yang agresif terhadap darah.
"Yeah, mereka memang gampang dibunuh." Kataku merasa tidak enak, perasaan suram
selalu menghantuiku setelah pertempuran. "Tapi mereka dijaga Hork-Bajir dan Bug Fighter. Dan
tentu saja para pengendali."
"Kita sudah meledakkan satu kolam Yeerk." Rachel mengeok. "Jadi, ledakan juga saja
yang satunya. Badda-boom. Selesai."
Ia lebih tahu dari sekedar itu. Tapi ia hanya berusaha memainkan bagiannya. Bukan
pertama kalinya aku berfikir apa jadinya dunia baginya kalau perang ini sudah usai. Apa ia akan
melanjutkan kuliah hukum atau lainnya" Sepupuku adalah sang dewi perang, berusia enam
belas tahun dan telah menjadi veteran perang lebih dari seorang veteran perang dunia II.
Begitu pula denganku. Tapi Rachel sangat menyukai perang dengan cara yang berbeda
denganku. Itu kebutuhannya.
"Ada yang punya saran?" Tanyaku. Sekarang hanya ada kami, para Animorphs. "Tobias,
kau sudah lihat lokasinya, kan?"
itu. Terlihat juga undakan: sebuah tingkat menurun menuju apa yang akan menjadi kolamnya.
Seperti sebuah "tepian". Mungkin kalian akan menyangka luasnya sekitar seratus kaki. Tapi
nyatanya kolam itu memiliki lebar tiga ratus kaki. Kedalamannya, mungkin sekitar delapan ratus
kaki, hampir rata dengan dasar namun bertingkat sehingga bisa dikeringkan untuk perbaikan.
Undakannya lebih tinggi dan kemungkinan memiliki lebar dua puluh kaki.>
Ax menyarankan. merupakan kerusakan fatal: disamping karena mereka tidak pernah memiliki pertahanan
internal yang serius. Tapi sekarang mereka bisa mengelilingi kolam Yeerk dengan meriam
Dracon yang bisa menembak ke atas maupun ke dasar.>
"Hanya demi kita." Kata Rachel sambil tertawa. "Aku sangat tersanjung."
"Bagaimana cara menghancurkan lubang yang ada di tanah?" Tanya Marco.
29 Tobias ragu-ragu.
"Tapi dengan apa?" Timpal Marco.
Cassie hendak mengatakan sesuatu, kemudian menahannya. Tapi ia segera
mengumpulkan keberanian lagi dan berseru. "Jangan khawatirkan lubangnya, yang harus
dilakukan adalah hancurkan peralatan menggalinya."
Aku mengangkat alis. "Peralatannya adalah Taxxon."
Cassie membuang pandangan.
Marco bersiul halus, "Yep" sahutnya setuju, mengangguk sopan ke arah Cassie.
Yang Cassie katakan sudah jelas, atau ia hanya mencoba memaksa dirinya untuk jadi
kejam seperti kami" Tapi, dia ada benarnya: lupakan lubangnya, fokus pada penggaliannya. Tak ada jumlah
pasukan Taxxon yang tak tebatas. Aku harap aku tahu ada berapa banyak jumlah mereka. Sekali
lagi, aku menyesali hilangnya akses kami dengan Chee, sumber informasi kami yang berharga.
"Oke," Kataku. "Jadi kita akan memburu Taxxon. Sebaiknya aku melihat Toby. Cassie,
lihat James dan anggotanya. Kita butuh orang sebanyak-banyaknya. Kita pergi malam ini."
"Oh, man. Aku baru aja ingin punya pagi yang menyenangkan." Marco mengeluh.
"Makan granola basimu itu." Rachel tertawa. "Kau akan butuh tenaga."
30 BAB 8 Pada awal perang saudara di Amerika, kedua belah pihak hanya memikirkan tentang
mengambil alih kota, pelabuhan, sungai, dan gunung. Mereka pikir ini seperti main catur.
Di akhir perang, mereka baru menyadari mereka tidak sedang bermain catur. Kota
bukanlah masalah lagi, pelabuhan sungai, dan gunung hanya hal sekunder dari permainannya.
Permainan sebenarnya adalah saling menghancurkan.
Lincoln telah menyadari sebelumnya, dan jendralnya: Ulysses. S. Grant, William
Tesumceh Sherman, dan Philip Sheridan mewujudkannya.
Mereka membakar rumah dan peternakan musuh. Mereka membakar ladang,
membunuh hewan ternak, dan memutuskan jaringan kereta. Mereka membuat musuhnya
kelaparan. Mereka menyadari bahwa perang tak lagi mengenai ksatria dan kehormatan, tetapi
tentang membunuh musuh. Membunuh sebanyak yang mereka bisa untuk membuat musuh tak
lagi berkeinginan untuk bertempur. Mereka melakukan segala cara.
Itulah cara berperang. Selama ini, kami aktif berperang melawan Yeerk. Kami selalu berada sepuluh langkah di
belakang mereka, mencoba menggagalkan rencana ini dan itu. Kami telah bertarung dalam
peperangan dengan sisa-sisa kesopanan. Namun sekarang semuanya berbeda. Kami sudah
berada di tahap akhir. Entah siapa yang akan menang, Yeerk atau kami.
Untuk itulah aku memberi perintah pada orang-orangku, anggota Animorphs lama,
anggota Animorphs tambahan, dan para Hork-Bajir merdeka Toby. Perintah yang belum pernah
ku lontarkan sebelumnya: Bunuh musuh, bunuh para Taxxon.
Katakan saja sesukamu, memang begitulah perang. Jika ada kemuliaan di perang itu, aku
pasti sudah meninggalkannya.
Para Animorphs pergi lebih dulu, kami berenam morf menjadi kelelawar. Tobias
melaporkan kelelawar asli ada di daerah ini selama jam malam, itu artinya memungkinkan kami
untuk berbaur secara alami.
31 Terbang sebagai kelelawar berbeda dengan terbang sebagai burung. Kau tidak pernah
merasa bahwa udara adalah rumah alamimu. Yang kau rasakan adalah terbang itu butuh kerja
keras, dan jika kau berfikir udara akan membawamu naik, kau malah akan jatuh seperti batu.
Memang tidak benar-benar buruk sih, tapi itulah yang kami rasakan.
Penglihatan kelelawar cukup baik, bertentangan dengan yang orang-orang pikirkan.


Animorphs - 53 Jawaban The Answer di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Mereka bukan burung hantu atau elang, tapi mereka bisa melihat. Tapi selain itu ada echo
lokasi juga yang membantu mereka.
Rasanya seperti gambaran sketsa dunia. Kau bisa menembakan serangkaian decakan
ultrasonik. Gelombang suara memantul dari benda-benda yang terdengar di telingamu dan
akan diterjemahkan ke dalam otak kelelawarmu menjadi semacam gambaran realitas dunia di
sekelilingmu. Kau bisa "melihat" sesuatu yang tak kau lihat dengan mata. Kau bisa melihat serangga
yang terbang sebagai titik meteoroid kecil. Dan kau juga bisa mengabaikan benda-benda lain.
Saat kau bersantai dengan kerja sama antara penglihatan regular dan echo lokasi serta biarkan
otak kelelawarmu melakukan pekerjaannya, kau akan mendapat gambaran yang sempurna.
Kami sudah mendekat seperempat mil dari lokasi sebelum morf. Kemudian kami
berpisah dan pindah ke beberapa sudut, sambil terbang liar, mengepakkan sayap kulit kami dan
menembakkan radar tak bersuara kami ke sekitar.
Para Bug Fighter menukik di atas, menyadari kedatangan kami. Lampu sorot besar
bergerak dari tepian ke lubang. Para pria bersenjata dan Hork-Bajir terlihat bersiaga. Mereka
sangat waspada, tak ada yang mengantuk.
Dan di dalamnya, seperti yang Tobias bilang, terdapat timbunan cacing-cacing yang
terlihat setelah hujan turun, para Taxxon bekerja.
Terdapat beberapa alat berat juga seperti: pengungkit, derek, dan lainnya. Namun para
Taxxon yang menggali tanahnya, mereka bergeliut ke dinding kerikil dan batu dengan
kecepatan yang luar biasa.
Saat kami menyaksikan sebagian besar lereng runtuh, para Taxxon telah menggali
lubang di bawahnya. Menggoyahkan strukturnya dan membiarkan lereng itu runtuh menimpa
mereka, tapi mereka nampaknya tak mendapat luka permanen sama sekali. Para Taxxon mudah
di potong, namun tidak mudah diremukkan, sangat sesuai dengan habitat alami mereka.
Aku memperingatkan semua. ada berapa banyak lagi yang ada dalam terowongan. Waspada: mereka mungkin bisa
berkerumun dan memanjat dari bawah kita.>
32 Kata Marco. memutuskan Taxxon itu gampang dikalahkan dan gimana kalau mereka mulai menembak">
mati.> Kataku. pertanyaan"> Tak ada yang menjawab. Aku sudah siap dengan sesuatu dari Cassie. Tentu saja dia akan
melontarkan beberapa keberatan moral karena pembantaian ini. Tapi dia tetap diam.
Menurutku, hal itu akan menjadi pertimbangan untuknya. Ia sudah berkomitmen untuk
menang, percaya pada tujuan kami dan mengerti bahwa akan ada hal buruk yang harus
dilakukan. Tapi ia selalu menemukan cara untuk tetap tidak melewati batas-batas. Kalau aku,
aku hampir tidak tahu lagi dimana batas-batas itu. Aku selalu bergantung pada Cassie untuk
mencegahku tidak bertindak terlalu jauh.
Tidak ada apa-apa dari Cassie.
untuk kita. Kita kesana, lalu berubah ke morf tempur, dan keluar. Begitu kita sudah terlibat, aku
akan memberi sinyal pada James lalu Toby.>
Kami menukik turun tanpa suara, turun melewati lampu remang ke arah celah dalam
itu, bagi indera kelelawar kami, tempat itu cukup jelas dan terang.
Perintahku. Hanya Ax yang bisa langsung morf ke bentuk berbahaya.
Sisanya butuh waktu untuk demorf lalu morf lagi.
Begitu Ax selesai, aku segera demorf. Saat masa tubuhku berubah kembali, aku harus
tetap berpegangan pada akar yang menggelantung dengan tangan yang belum berubah untuk
mencegah tubuhku tidak tergelincir dari celah. Setelah itu, aku segera morf ke bentuk Harimau
dan kehilangan pegangan sehingga tergelincir ke bawah.
Aku tergelincir dan segera di topang oleh Ax yang sudah menunggu dalam bayangbayang. Ada beberapa Taxxon bekerja sekitar sepuluh kaki dari kami dalam cahaya remang, tapi
mereka tidak melihat atau mencium bau kami.
Tanpa melihat, indera harimauku sudah mengetahui yang lain telah morf dibelakangku.
Aku berbisik sangat pelan.
Ini pasti merupakan pemandangan yang mengerikan bagi Taxxon itu. Seorang Andalite
dan lima hewan buas tiba-tiba meraung keluar dari celah. Taxxon terdekat bahkan tak punya
33 kesempatan untuk melawan. Kami memukul, menebas, dan memotong mereka karena tahu
Taxxon yang terluka artinya akan mati.
Aku mempercepat seranganku. Menebas Taxxon terdekat, melompatinya dan
menancapkan cakar belakangku dengan perkiraan yang pas.
Aku turun dengan dua langkah goyah, dan mengoyak Taxxon berikutnya sebelum ia
sempat berteriak. Tapi kemudian, Taxxon itu mulai berteriak mendesis, meneriakkan desisan bahasa
mereka. "Sreeeeyaaa! Ansaaacalees!"
Aku melihat sekilas gajah liar Afrika menancapkan gading tajamnya ke dada Taxxon.
Rachel mengibaskan kepalanya sehingga gading tajamnya hampir memutuskan kepala
korbannya. Marco dalam morf cheetah dan Ax yang bertempur paling logis. Mereka tahu sedikit
luka mestinya sudah cukup, selama Taxxon itu masih hidup dengan luka pasti mereka akan
mendapat klimaksnya sendiri. Kecepatan Marco yang mencapai empat puluh mil per jam, dapat
membuat tusukan cakar tak mematikan ke tubuh korbannya, meninggalkan luka goresan di
tubuh belakang korban dan berjingkat pergi terlalu cepat hingga tak sempat membiarkan
korbannya melawan. Ax mengayunkan ekornya dengan ketepatan seorang ahli bedah sedangkan Tobias
mencakar mata Jelly Taxxon. Dan Cassie yang juga ada disana dalam morf serigala, memotongmotong dan merobek tubuh Taxxon.
Ini benar-benar pembantaian sepihak.
Sekarang, para petugas keamanan, pengendali dan Hork-Bajir, mulai bergabung dalam
permainan. Mereka berlarian ke sekitar bibir kawah untuk menyerang kami cukup dekat tanpa
mengenai para Taxxon. Aku memperingatkan.
Tapi kami lebih cepat dari Taxxon, tanpa pengecualian Rachel. Para Hork-Bajir yang
bersemangat menembak liar dan membuat banyak kerusakan hampir seperti yang kami
lakukan. "Jangan tembak dari sini, turun sana!" Suara manusia berteriak. "Cepat turun, dasar
pengecut!" 34 Teriakku.
Di sekitar kawah, James dan tujuh anggotanya dalam morf menyerbu ke tengah-tengah
para Taxxon. Mereka akan mengalihkan perhatian pasukan keamanan.
Para Taxxon melarikan diri, bingung, dan ketakutan. Kebanyakan dari mereka bahkan
tak bisa mengontrol diri: mereka menyerang sesamanya yang terluka. Menancapkan moncong
bundar penuh gigi tajam mereka lagi-dan lagi. Dan dengan teriakan gembira "Sreee!", mereka
mengoyak sisa potongan dari sesama Taxxon yang masih hidup.
Aku melihat dua Taxxon yang terluka saling melahap satu sama lain. Keduanya meraung
penuh kedengkian; walaupun sebenarnya mereka tahu, di dalam hatinya hal ini sangat gila, tapi
mereka tak mampu menghentikannya.
Teriakku.
Itu tidak perlu: tentu saja. Karena seorang Andalite bisa melihat sekaligus ke segala arah.
Tapi bagian termudahnya segera berakhir: Para Hork-Bajir menyerbu dalam jarak dekat.
Itulah perbedaan bertarung melawan cacing besar namun rentan dengan melawan bilah pisau
berjalan. Seorang Hork-Bajir melompati Taxxon dan mendarat tepat dihadapanku.
Mustika Ular Emas 1 Pendekar Mabuk 04 Perawan Sesat Pangeran Dari Kegelapan 2

Cari Blog Ini