Aku mengangguk. "Sejujurnya, Erek. Kemarahanmu padaku hanya menambah
masalahku. Marco" Erek milikmu. Ia mencoba kabur, hentikan dia. Kalau dia berhasil kabur, Ax,
kau akan mengeksekusi pengendali ini."
Aku menantang, serta melihat pembelaan dari Cassie. "Ada tambahan?"
"Tidak." Aku melotot ke arah teman-temanku. Mereka semua tampak muram. Erek telah
bersama kami sebagai sekutu sekaligus teman untuk waktu yang lama. "Apa ada yang mau
kalian katakan?" Tak ada yang bicara. "Baguslah. Sekarang, Ax" Selain awasi teman kita disini, sekarang waktunya untuk
menelepon armada Andalite. Beritahu mereka bahwa kita telah berhasil menghentikan
serangan ke kolam Yeerk. Katakan juga bahwa sekarang Yeerk telah menduduki bumi
sepenuhnya. Tapi mereka tak bisa menyerang karena kau, kadet Aximilli, akan mengirimkan
pesawat utama Yeerk ke pangkuan mereka. Kau akan menyerahkan pesawat induk."
69
"Aku tidak memintamu berbohong pada kaummu, Ax. Aku meminta bahwa kita butuh
mereka lebih dekat supaya berguna, tapi kita juga perlu memberi alasan pada mereka untuk
tidak mulai meledakan bumi. Hubungi armada Andalite. Beritahukan pada mereka apa yang ku
katakan tadi. Aku pangeranmu, Ax: lakukanlah."
Aku tidak menunggu jawabannya. Aku sudah tahu jawabannya atau setidaknya aku
sudah berfikir aku tahu. James dan anggotanya terbang mendekat kemudian mendarat dan demorf. "Kau
memanggil?" Melihat seorang animorphs sedang demorf selalu menggangguku. Saat kami masih
punya kubusnya, kami memutuskan untuk merekrut beberapa anggota baru. Tapi rasanya
mustahil dan memakan waktu lama untuk memastikan setiap orang bebas Yeerk. Jadi kami
mengira-ngira siapa saja yang tak pernah diinfeksi Yeerk, yang akan Yeerk abaikan: yaitu orangorang cacat. Banyak manusia cacat disekitar, kenapa harus sulit berurusan dengan orang cacat"
Kami tahu anak-anak cacat akan bebas Yeerk. Kami juga tahu mereka akan lebih
bersedia menerima perubahan tubuh manusia mereka ke dalam tubuh hewan.
Kami menggunakan mereka. Dan sekarang mereka sedang berbaring disana daripada
berdiri karena sebagian besar mereka tidak bisa berdiri. Atau kalau beberapa dari mereka bisa
berdiri, mereka tidak bisa melihat.
"Yeah, James. Kami butuh semua anggotamu. Seperti yang kau tahu, kita akan
membajak pesawat induk Yeerk."
"Ya, aku tahu."
"Ini akan sangat berbahaya, dan aku punya tugas yang sulit untuk kalian."
"Oke, aku ikut. Tapi aku harus bicara pada yang lain untuk tahu pendapat mereka.
Kurasa beberapa orang gak ingin ikut. Maksudku, setelah kami kehilangan Ray". Maksudku,
Jake beberapa anggotaku masih kecil, kau tahu, beberapa dari mereka masih " "
"James, kita gak memberi kalian kekuatan morf hanya untuk terbang bersenang-senang.
Inilah saat kami benar-benar butuh mereka. Semuanya. Kau paham" Kau berperan seolah-olah
adalah pemimpin mereka, padahal aku yang memimpin. Aku ingin mereka semua ikut.
Semuanya." 70 "Jake, maksudku beberapa dari mereka masih sangat anak-anak. Mereka juga punya
keluarga, kan" Mereka hanya masih gak bisa menerima kematian Ray. Bukan berarti kami
belum ikut bertarung. Hanya saja"."
"Dengar, kalau kita kalah dari pertarungan ini, semua ini berakhir. Kau paham"!" Aku
mengeraskan suaraku agar didengar semua orang. "Kalau kita kalah, semua ini berakhir sudah.
Ini adalah pertempuran. Ini adalah pertahanan terakhir. Kalau kita kalah, ini yang akan terjadi:
armada Yeerk bertarung dengan armada Andalite. Kalau Yeerk menang, mereka akan leluasa
memperbudak manusia dan membunuh orang-orang yang gak diinginkan. Kalau Andalite yang
menang, ada kesempatan bagus untuk memulihkan bumi: bunuh semuanya untuk mengakhiri
acaman Yeerk. Jadi sekarang, kalian gak suka aku nyuruh kalian melakukan sesuatu" Kalian gak
suka pekerjaan kalian, kalian gak suka aku, kan" Tapi aku gak perduli. Sebelum malam ini
berakhir, akan banyak korban berjatuhan dan kalian yang berdiri aja disini juga akan mati. Aku
gak perduli sama sekali karena kita akan menang. Jelas" Kita akan membajak pesawat induk,
dan sebelum malam ini berakhir kita akan menangkap Visser One." Aku mengacungkan kepalan
tinjuku. Aku membentak, dan gemetaran. Aku tak pernah melakukan ini sebelumnya. Aku tak
pernah menjadikan diriku seperti Napoleon. Aku merasa seperti orang brengsek. Temantemanku pasti mengira aku sudah gak waras. Tapi tak ada yang berkata tidak.
Tak ada seorang pun berbicara, kecuali Marco. "Kau tahu, kau jadi kayak Rachel." Ia
mengerutkan kening. "Ngomong-ngomong dimana sih dia?"
71 BAB 17 Aku berada dalam morf Falcon, melayang tinggi di udara terangkat oleh udara naik
hangat yang masih berasal dari bekas-bekas abu di pusat kota. Biasanya malam hari adalah
waktu yang buruk buat Peregrin Falcon. Udara malam berarti udara dingin, dan udara dingin
berart udara mati. Namun, terbang di atas kota yang habis terbakar memberikan udara yang
kubutuhkan. Aku bisa melihat pesawat induk. Sedang beristirahat di samping kawah yang dulunya
kolam Yeerk. Apa mereka bisa melihatku" Visser One dan para Yeerk nya" Tentu saja mereka
bisa kalau mereka mencoba. Aku bukannya tidak terlihat. Tapi mereka tidak menyerangku,
tidak mengirim Bug Fighter untuk menembakan Dracon padaku.
Kenapa tidak" Mungkin Yeerk Tom belum siap untuk membunuhku.
Atau mungkin Visser One tahu itu aku, dan hanya menunggu saja seperti laba-laba yang
ada di sarangnya dan menonton sang mangsa terbang. Ia ingin aku datang padanya. Ia sangat
menginginkanku seperti aku sangat menginginkan dirinya.
Hati-hati dengan keinginanmu, Visser.
Hati-hati dengan keinginanmu, Jake.
Aku telah mengunjungi jenderal Doubleday. Ia sama terkejutnya dengan setiap orang
yang kulihat, tapi tetap teguh.
Ia mengikuti saranku, walau enggan awalnya. Ia mengunci pasukannya sebanyak ia bisa.
Tinggal sepuluh jam lagi sampai pengendali pertama mencapai titik dimana ia tak akan tahan
lagi, tapi ia mengacaukannya.
"Apa yang telah kau lakukan?" Tanyaku.
"Kami sudah memperingatkan dia sekali. Memberinya perintah langsung, kemudian MP
menembaknya." "Sebenarnya itu tidak perlu." Kataku.
"MP awalnya mau menembak kakinya saja, tapi tergelincir. Pelurunya segera bersarang
di kepalanya." Sang jenderal mengeluarkan sebuah botol dan menunjukkannya padaku. "Benda
ini keluar dari kepalanya. Keluar lewat lubang peluru di kepalanya."
72 Seekor Yeerk menggeliat di dalam botol tersebut.
"Itu dia musuhmu, jenderal." Kataku.
Beberapa pengendali telah bekerja sama untuk mendobrak pintu penjara. Yang lainnya
hanya berusaha bertahan selama mereka bisa. Tujuh belas persen dari pasukan jenderal telah
terinfeksi Yeerk. Tapi sekarang, mereka hampir memiliki kekuatan seribu orang yang benarbenar bebas Yeerk. Para pasukan bebas Yeerk telah termotivasi karena melihat musuh mereka
dengan mata kepala sendiri.
Aku telah memberi sang jenderal rincian rencananya.
"Mereka mungkin akan mengejar Bug Fightermu " memang itulah yang kami harapkan.
Kemungkinan paling buruknya adalah pesawat induk atau pesawat Blade juga akan
menyerangmu." "Aku punya banyak batalion, beberapa tank, dan helikopter tempur. Aku juga sudah
melihat pesawat Bug Fighter secara langsung. Pasukanku bisa bertempur dengan mereka, tapi
tak akan bisa menang."
"Tepat sekali, jenderal. Mereka tak akan bisa menang." Ujarku. "Tapi kalau mereka
tetap bertempur dan mengalihkan perhatian, kita bisa menang. Aku punya selusin anggota yang
juga akan bergabung denganmu. Mereka akan ada di barisan depan."
"Tanpa mengurangi rasa hormat, nak. Pasukanku mungkin hebat di pertempuran
langsung, tapi kalian semua pada dasarnya adalah petarung geriliya. Kemampuan kalian
mungkin cocok pada pertempuran geriliya. Sedangkan kau memberikanku pasukan berkuda
kuno di barisan depan."
"Kami butuh pengalihan." Kataku. "Visser One harus percaya bahwa pengkhianat Yeerk
berkata jujur padanya. Jadi, kau harus menyerangnya, tapi setelah Yeerk mengejar kalian yang
harus kalian lakukan hanyalah kabur dan bertahan. Para Yeerk hanya punya satu cara
bertempur: serang dengan semua kemampuan yang mereka punya. Mereka akan benar-benar
menyerangmu. Visser One tak tahu taktik perang; ia bertempur dengan senjata
penghancurnya." "Kalau kau punya senjata penghancur yang cukup besar, itu sudah cukup, nak."
Kata-kata itu terus terngiang di benakku saat aku melayang di atas pesawat induk.
Benda itu sangat mengerikan. Bentuknya lebih besar dari pesawat udara. Lebih kuat seratus kali
lipat dari serangan manusia. Meriam Dracon yang ada di pesawat induk nampaknya mampu
membuat lubang pada asteroid.
73 Tapi itu adalah benda besar dan lamban yang dirancang untuk pertempuran di ruang
hampa. Dan lagi pula, kalau kami berhasil, senjata penghancur besar itu akan jadi milik kami.
Aku melihat pergerakan di bawah. Pasukan patroli Hork-Bajir. Sepasang Bug Fighter
terbang rendh di atas reruntuhan itu.
Di dekat pesawat induk jumlah pasukan patroli Hork-Bajir meningkat dan membentuk
lingkarang mengelilingi pesawat. Para pengendali manusia dan Hork-Bajir penembak berdiri di
sekitar mesin pesawat. Visser One benar-benar tak mau ambil resiko kehilangan permata
berharganya. Aku mengira-ngira jam berapa sekarang. Tak ada cara untuk membawa jam tangan
tentu saja, dan aku tak bisa lagi melihat jam di Bank. Semua bangunan Bank telah hancur.
Aku tetap terbang dan menunggu serta mengulang-ulang lagi rencanaku. Aku bisa
melihat lubang di rencanaku. Tak ada apa-apa kecuali lubang. Rencana ini tak akan berhasil. Tak
akan berhasil. Aku melihat pergerakan lagi di bawah. Sepasang Humvee (kendaraan tempur roda
empat) mendekati pos pemeriksaan di lingkaran luar. Lampu sorot menyoroti bangunan rusak
serta mobil-mobil yang terbakar. Penjaga keamanan Hork-Bajir dan pengendali manusia
memeriksa ID nya kemudian membiarkannya lewat.
Sekarang, aku sudah tak lagi butuh jam. Sudah waktunya untuk beraksi.
Aku menukik kebawah semakin cepat dan cepat, mencocokkan kecepatanku dengan
para Humvee. Aku masuk ke lubang jendela sebuah rumah yang hangus kemudian keluar dari
sisi yang lain. Itu mungkin akan mengalihkan sensor yang melacakku.
Aku mengerahkan seluruh kecepatan elangku untuk memantul ke jendela belakang
Humvee kedua. Aku melaju melewati jendelanya dan mendarat keras terpantul di kursi
belakang. Seorang pengendali manusia yang tak ku kenal sedang menyetir. Tom berada di kursi
penumpang. Ia menoleh padaku.
"Menganggu sekali kelaukanmu tadi." Katanya.
Cassie berbaring di kursi belakang, kedua tangannya diborgol. Seorang Hork-Bajir duduk
di sampingnya sambil mengacungkan pistol Dracon ke kepalanya.
74 Wajahnya penuh memar. Satu matanya bengkak dan hampir tak bisa dibuka. Ada luka
berdarah di lengannya. Baju morfnya sudah tercabik-cabik.
"Mau lihat gadismu disana." Tom berkata acuh. "Ia menerima pukulan dengan sangat
baik. Kuharap aku gak kasar padanya, Jake-boy, tapi kapan lagi aku punya kesempatan
memukuli Animoprhs. Ia tidak menangis dan bahkan tak bicara sepatah kata pun. Ini hampir
sangat menyenangkan."
Tak ada jawaban. Memang aku tak berharap demikian.
"Lihat kepalan tanganku yang sudah memar ini." Kata Tom sambil menunjukkan
tangannya.
Aku demorf, melihat jelas luka-luka kemudian merasakan amarah lagi pada Tom, lalu
segera mengabaikannya. Setelah kembali morf, aku melontarkan bahasa pikiran pribadi yang
terdengar hanya untuk satu orang.
Aku meneliti sekeliling kemudian berbalik menatap wajah memar Cassie.
Saat aku mendarat didekatnya, mata lebamnya terbuka sedikit. Mata majemukku
melihat beratus gambar wajahnya.
Dan juga mesin baja kokoh dibawah hologramnya.
75 BAB 18 Humvee itu mendekati pagar betis Hork-Bajir yang mengelilingi pesawat induk
kemudian berhenti. Seorang Hork-Bajir dan pengendali manusia berjalan ke arah jendela seperti polisi yang
hendak memberikan kartu tilang.
Mereka melirik Tom dan aku bisa mendengar kekakuan suara mereka. "Sir, kami masih
harus melakukan penyelidikan menyeluruh dan memeriksa identitas anda."
"Lakukanlah." Geram Tom. "Keamanan ketat seperti ini bikin jengkel aja."
Pengendali manusia mengarahkan sebuah sinar ke seluruh bagian dalam kendaraan. Ia
menyinarkan sinar penyelidik yang bagi indera lalatku nampak seperti tongkat sihir fantastis.
Aku bisa melihat energi memancar dalam berbagai warna, hampir tidak terlihat lewat mata
manusia. "Aku hanya memindai dua bentuk kehidupan." Seru si penjaga. "Memang ada beberapa
serangga, namun hanya dua bentuk kehidupan: kau, sir, dan pengemudinya. Tahanan tidak
dipindai sebagai bentuk kehidupan."
Ini jadi semakin buruk. Sensor baru macam apa itu" Kami tak pernah melihat alat itu
sebelumnya. Seketika aku merasa tegang. Siap untuk melompat dan demorf. Tapi dalam ruang
tertutup Humvee ini, kami terperangkap dan tak berdaya. Kami tak akan bisa membawa
pasukan kami untuk menyerang.
Tom berseru, "Well, dengan segala hormat pada mainan barumu itu, satu dihitung tiga:
satu, dua, tiga." "Ya, sir." "Kau bisa menghitung sampai tiga, kan?"
"Ya, sir." "Apa kau tahu siapa tahanan ini" Dia adalah Animorphs. Apa kau pikir Visser One ingin
melihatnya sesegera mungkin?"
"Ya, sir!" 76 "Apapun kehidupan serangga, mereka hidup alami di planet ini. Tapi akan ku pastikan
menggunakan Gleet Bio Filter sebelum masuk ke pesawat."
Penjaga itu pasti telah mengerti karena beberapa saat kemudian kami bergerak. Aku
beristirahat dengan tenang di batangan titanium yang bagiku seperti pohon ek besar.
Tak ada yang berbicara selama beberapa saat dan aku bisa melihat dengan sedikit
indera lalatku yang terbatas.
Kemudian, dengan nada rendah dan tenang Tom berkata, "Ada apa adik kecil" Kau
masih disana?"
"Bagus. Senang mendengarnya. Dan semua teman-teman kecilmu juga ada
bersamamu?"
padaku. Gak ada kecuali Rachel, yang berkata padaku untuk". Well, kau bisa tebak apa yang
Rachel suruh kulakukan."
"Judes dan gak menyenangkan. Oh, well, waktunya bertemu sang Visser. Rencanaku
berjalan sempurna, kan?"
Tom pikir Cassie nyata. Dan ia pikir kami semua bersembunyi di dalam tubuhnya.
Rencananya berjalan dengan baik. Tapi rencana kami berjalan lebih baik lagi.
Penundaan lain, kemudian pada akhirnya, aku mendengar bahasa pikiran itu.
Visser One.
"Salah satu anggota Animorphs, Visser. Pesuruhku telah menangkap dan menanyainya.
Menanyainya" dengan paksa."
melihat Tom berhasil sementara dirinya tidak.
77 "Ya, Visser. Tentu saja." Yeerk Tom berbohong. "Gleet Bio Filter telah mendeteksi dan
memusnahkan bentuk kehidupan apapun yang "menumpang" pada tubuh manusia atau Hork
Bajir."
Sekarang aku bisa melihatnya dengan jelas, mozaik di mata majemukku. Ia menjulang
dekat kami sambil melirik ke bawah dengan wajah Andalite tanpa mulutnya dan mata pengintai
yang mencuat keluar. Tiba-tiba ekor pisaunya menibas dan memberikan pukulan tamparan dengan cepat.
Begitu cepat sampai reflex lalatku tak dapat menyelamatkanku. Tapi tentu saja, tamparan itu
tak akan pernah mengenaiku. Tamparannya dihentikan tepat mengenai medan hologram. Sama
seperti pukulan Tom.
Animorphs - 53 Jawaban The Answer di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
membuatku susah.> "Mungkin sebaiknya jangan, Visser." Tom keberatan. "Ia masih bisa berguna sebagai
umpan. Mengapa tidak menyerahkannya kepada beberapa Yeerk layak untuk dijadikan induk
semang?"
"Cassie" tidak berkata apa-apa.
sikap hormat namun santai. "Pemimpin Animoprhs telah melakukan kontak dengan pasukan
militer manusia. Gabungan tentara manusia beserta Animorphs akan segera menyerang.
Tujuannya adalah sebagai pengalihan perhatian agar Animoprhs yang lain bisa memasuki
pesawat induk." Visser One tertawa.
keterampilannya untuk memecahkan kode keamanan kita. Dan ada lagi, Visser."
menembus konspirasi kedua, sama berbahayanya dengan ini."
"Visser!" Suara baru, manusia. Samar-samar aku merasakan seorang pengendali
manusia, wanita.
"Dengan segala izinmu, Visser. Ini mungkin adalah laporan yang saya tunggu." Tom
berkata lancar. "Visser"aku meminta maaf karena telah memotong pembicaraanmu." Si wanita
berkata. "Tapi segerombolan Hork-Bajir telah sampai di perbatasan bersama dengan seorang
tahanan Taxxon."
Tom menimpali lagi. "Aku percaya bahwa ini adalah Taxxon spesial, Visser. Kau mungkin
mau mendengar apa yang akan ia katakan."
Beberapa saat kemudian, Taxxon bersama penjaga Hork-Bajir terseret-seret meliuk ke
dalam ruangan. Ia adalah cacing yang seratus kali lebih besar dalam penglihatan majemukku.
Tapi warnanya berbeda. Aku melihat mata jelly merahnya seperti hampir berwarna ungu violet.
para Animorphs. Taxxon tersebut berusaha mengeluarkan kata-kata yang jelas dari multunya
yang tidak memadai untuk menegaskan kisah tersebut.
"Dari sekarang, akan ada tiga bagian serangan langsung. Pertaman, tentara manusia
akan menyerang, kedua, para Taxxon akan menghancurkan kolam yang belum selesai, dan yang
ketiga, para Animorphs akan menggunakan kebingungan ini untuk menyusupi pesawat induk."
Visser One mengangguk. Tapi apakah ada sedikit keraguan di mata Andalite Visser"
Visser One memang tak jenius, tapi ia punya cukup naluri untuk bertahan. Ia mondar-mandir
dengan kuku kaki berderak-derak di lantai serta mata pengintai yang bergerak ke segala arah.
79 Tom berkata, "Jika kita bergerak cepat, kita bisa menghancurkan semua musuh dalam
satu gerakan. Pesawat induk dan Bug Fighter dapat dengan mudah menghancurkan tentara
manusia dan dengan begitu menggagalkan rencana penyusupan Animorphs."
"Mereka harus dihentikan dengan cepat dan hati-hati: kita semua tak ingin ada
kerusakan pada kolam baru Yeerk. Dengan hormat aku menyarankan, Visser, untuk mengambil
alih sementara pesawat Blade mu dan membuat kesepakatan pribadi dengan para Taxxon.
Jangan takut: aku hanya membunuh Taxxon jika diperlukan dan menggiring sisanya kembali
bekerja." Jadi begitu rupanya, pikirku. Saat-saat kejujuran. Visser akan mempercayainya atau
tidak. Keheningan panjang. Terlalu panjang.
Visser One mencium bau penjilat.
tanganku" Aku tak percaya keberuntungan. Yang kutahu, Animorphs ini, tubuh Cassie ini, pasti
telah membawa bandit-bandit di tubuhnya.>
"Tapi Visser, Gleet Bio Flilternya?"
disana dan membiarkan dirinya dipukuli seperti itu. Tidak mungkin, ini terlalu mudah. Dan
Taxxon ini, bagaimana aku bisa yakin ia bukan salah satu dari mereka" Mereka bisa jadi apa
saja. Bagaimana aku bisa yakin">
"Mudah." Tom berkata tenang. "Perintahkan saja Taxxon itu untuk memakan si cewek
Animoprhs itu. Jika Taxxon itu adalah Animoprhs yang sedang morf, ia akan menolak. Jika
bukan, cewek itu " dengan dengan setiap anggota animorphs yang bersembunyi di dalam
tubuhnya " akan termakan. Begitulah, kita akan pastikan keduanya."
mereka akan demorf dan remorf. Tembak apa pun! Dan sekarang, saudara Taxxon ku yang
lapar, jika kau benar-benar Taxxon, lahap gadis ini.>
Si Taxxon tak ragu-ragu. Ia menjulang tegap, membuka mulut bundarnya yang penuh
gigi tajam dan membanting dirinya dengan rakus.
80 BAB 19 "Tidak! Tidak!" Teriak Cassie. "TIDAAK!"
Mulut Taxxon mengoyak tubuh Cassie. Mengunyah lengan dan kakinya serta
mengeluarkan organ dalamnya ke atas lantai pesawat. Kemudian memutuskan kepalanya
dalam satu gigitan fatal.
Suaranya pengampunan. benar-benar seperti Cassie " yang menjerit, menangis, dan memohon
Tom melambaikan tangan. "Kalau kau ada disana , adik kecil Jake, bye-bye."
Aku melihatnya dari dalam ilusi hologram, Cassie adalah Erek si Chee.
Tom telah mengkhianati kami, walaupun ku tahu dia pasti akan melakukannya.
Ia percaya bahwa ia berhasil mengumpankan Cassie, aku, dan kami semua pada Taxxon
yang kelaparan itu. Tapi Taxxon itu bukanlah sekedar Taxxon. Sama seperti yang Cassie bukanlah Cassie
yang sebenarnya. Tobias dalam morf Taxxon sudah kenyang memakan ilusi. Sedangkan hologram Cassie
adalah adegan film horror yang dibuat oleh Erek. Sedikit demi sedikit ia menggantikan ilusi
tubuh Cassie dengan ilusi ruang kosong hingga gigitan demi gigitan tubuh Cassie hilang
sepenuhnya tertelan oleh Taxxon. Bahkan tak ada setetes darah pun yang tersisa di lantai
pesawat. Walaupun semua itu tak akan bisa menyamakan Taxxon yang sebenarnya " karena
hologram Chee dan medan gaya tak bisa memproyeksikan rasa, namun Tobias bertingkah
sangat sempurna sehingga kedua Yeerk itu, Visser One dan Tom, percaya sepenuhnya.
Erek, yang sekarang tak terlihat bergelinding pergi menjauh dari jangkauan gerakan tibatiba yang bisa membuat Visser One mengetahui keberadaannya.
81 Ia tidak menjawab dan tidak bisa. Walaupun aku tahu jawabannya. Aku tak memberinya
pilihan. Kegagalan apa pun yang dibuat Erek akan memicuku melakukan kekerasan. Sedangkan
program Chee memilih untuk mengurangi kekerasan.
yang baik dan setia. Bunuh para Taxxon pemberontak untukku! Paksa mereka menyerah!>
"Ya, Visser!" Jawab Tom, hampir tidak bisa menyembunyikan rasa gembiranya.
Ia pikir ia sudah memiliki semua dalam genggamannya. Suaranya memang tak
menunjukkan apa-apa, tapi aku tahu Yeerk di dalam kepala kakakku sedang bergembira.
Ia telah berhasil membunuhku. Membunuh kami semua, dan sekarang ia akan
menguasai pesawat Blade. Kemudian, kalau dugaanku benar, ia akan menunggu Visser One
mengalahkan pasukan jenderal Doubleday lalu saat Visser One berfikir sudah selesai, Yeerk Tom
akan memberikan serangan kejutan dengan menghancurkan pesawat induk.
Yeerk Tom akan menguasai pesawat Blade yang bersenjata dan sangat cepat " sekaligus
tempat yang paling tepat untuk menyembunyikan kubus morf. Yeerk Tom juga akan
memerintahkan komando barunya untuk menembus Zero space yang jauh bersama dengan
pengikut setianya beserta kekuatan morf mereka. Ia tak akan terus tinggal disini untuk
menghadapi kemungkinan armada Andalite datang. Dia sendiri akan aman dibawah kendalinya.
Itu sungguh rencana yang rapih. Dan kalau saja aku percaya padanya, aku sudah mati
bersama teman-temanku.
82 Marco berkata.
Ax menjawabnya untukku.
penghancur diri sendiri.>
Visser One membantu kami keluar secara tidak sengaja dengan memerintahkan Hork
Bajir.
Para Hork Bajir itu membawa Taxxon pergi. Tapi Tak ada alasan bagi Tobias, atau temantemanku yang sedang dalam wujud morf merasa takut. Para Hork-Bajir itu adalah Toby dan dua
belas anggotanya. Kakakku meninggalkan ruang kendali pesawat induk. Dia akan mengambil alih pesawat
Blade di orbit. Pesawat induk perlahan-lahan lepas landas. Meninggalkan bumi menuju langit yang
aman atau yang Visser One percayai aman.
Lima anggota Animoprhs, dua belas Hork Bajir dan satu Chee secara tak terduga juga
berada disana. Rencana ini sedang berjalan.
karena jauh. Dan aku tak bisa menjawabnya.
83 BAB 20 Pesawat induk terangkat dari bumi, lebih besar dari apa pun yang terlihat oleh mata
manusia di langit. Pesawat itu terbang ke atas tapi belum cukup tinggi.
Aku bisa melihat sedikit ruangan ini dari indera penglihatanku yang terbatas. Mustahil
untuk melihat ruangan besar dari mata lalat. Jadi, aku mencari tahu kegelapan dan mencari
tahu ruang dimana udara bergerak pelan. Aku sudah pernah morf jadi lalat berkali-kali dan aku
sudah ahli menafsirkan data-data dari panca inderanya.
Aku terbang mendarat di permukaan yang hampir datar dan berdiam disana untuk
beberapa saat, mencoba untuk menafsirkan gambaran ruang kendali pesawat induk.
Tampaknya itu berbentuk oval, walau aku tak begitu yakin. Ada sekitar selusin
pengendali, sebagian besar adalah Hork-Bajir dengan sisanya adalah manusia. Mereka sedang
duduk atau berdiri di depan layar menyala. Yang sedang berdiri bersiap-siap menunggu
perintah dari Visser. Sang Visser berjalan mondar-mandir. Merasa gelisah atau hanya memikirkan antisipasi.
Aku tak bisa menebaknya. "Ketemu, Visser!" Seru suara manusia. "Pasukan militer manusia sedang bergerak."
"Perkiraan awalnya, ada tujuh ratus sembilan manusia. Dua belas kendaraan darat
manusia yang disebut Tank, Visser dan sembian belas kendaraan dengan sayap baling-baling.
Analisis ancaman: rendah."
Aku dapat melihat layar utama. Penglihatan itu terbalik dari perspektifku serta
memusingkan karena ada berbagai macam distorsi warna, tapi aku masih bisa melihatnya. Aku
bisa melihat yang Visser One lihat: pasukan jenderal Doubleday bergerak maju melewati puingpuing hangus di bawah. Mereka terus maju mengikuti perintah meskipun faktanya target
mereka, tujuan mereka, pesawat induk sekarang telah melayang seribu kaki di atas kepala
mereka. Suara Hork-Bajir menggelegar, "Mereka semua dikerahkan untuk menyerang kita di
darat, Visser. Mereka pasti kebingungan."
84
"Sekarang terlihat pesawat udara mendekat." Suara manusia lain berkata datar.
"Totalnya ada sembilan."
"Visser, saya menyarankan melepaskan Bug Fighter untuk menyerang pesawat udara.
Kita bisa menggunakan meriam Dracon dengan jarak tembak luas dan menghancurkan pasukan
darat dalam satu tembakan."
pertempuran nyata. Katanya,
Dimana Erek dan Ax" ini sudah cukup lama. Pastinya Chee sudah menembus keamanan
Yeer sekarang. Aku tak mau mengganggu mereka, mereka pasti melakukan hal yang baik. Tapi
aku tak bisa hanya menonton pembantaian pasukan darat dan tak melakukan apa-apa.
"Meriam Dracon sudah disipakan, Visser. Sudah bisa menembak?"
Kalau mereka menembakan meriam Dracon utama dalam jarak tembak luas, itu tak
akan dengan cepat membunuh orang-orang di darat. Itu akan membunuh mereka perlahan.
Mereka akan terpanggang. Mereka akan memanas dan semakin panas selama sinar Dracon
membakar mereka. Mereka akan semakin panas sampai beberapa dari mereka jatuh pingsan.
Yang lainnya akan jadi gila karena otak mereka mendidih. Dan kemudian, para manusia yang
sudah mati atau masih berjuang untuk hidup, semuanya akan terbakar.
"Visser!"
manusia." Layar segera bergerak dan memperbesar, seperti seseorang yang sedang mrekam
gambar kehidupan rumah. Dengan jelas, aku bisa melihat seekor singa betina berjalan bersama satu regu tentara
yang bersenjata. Aku bisa melihat wajah ketakutan mereka mendongak ke arah pesawat induk.
Beberapa dari mereka berhenti menembaki kami.
Morf lain, seekor badak berjalan lamban terlihat di layar. Sungguh menyedihkan.
Beberapa pria dengan senjata dan pelarian kebun binatang mencoba menyerang pesawat yang
dapat meledakkan asteroid di langit.
85
Tawa gugup dan merendahkan meledak. Seseorang melapor bahwa Tom telah
mencapai pesawat Blade. Pesawat Blade itu dilaporkan sudah siap bergabung dalam serangan.
terdengar sedih.
"Izin untuk menembakan meriam Dracon?"
pasukan manusia, mereka tidak ada sangkut pautnya. Bereskan para Animoprhs satu persatu.
Perbesar. Perbesar maksimal! Biarkan aku lihat mereka terbakar!>
Aku tak bisa bersabar lagi.
pikirannya. Di saat yang sama sebuah laporan disampaikan. "Visser! Ada kesalahan teknis!" Seorang
Hork-Bajir berseru.
"Tidak, Visser. Semua mesin dan sistem normal."
daripada gelisah.
"Tembak." Sebuah suara berseru.
Sebuah tembakan mengenai bagian belakang sang badak. Untuk beberapa saat yang
mengerikan, kaki depannya masih tetap berlari. Mahkluk itu " gadis bernama Tricia " berguling
ke depan dengan tanduk menghantam tanah kemudian jatuh. Ia telah mati.
Aku merasa sesak. Aku harus melakukan sesuatu. Aku harus menghentikan semua ini.
Para anggota Animoprhs tambahan ada di bawah sana. Dan mereka sedang sekarat.
86
Animorphs - 53 Jawaban The Answer di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Beberapa saat tak terdengar jawaban saat Marco menanyai Chee dan Andalite.
Ini sama saja hukuman mati. Tiga menit. Itu waktu yang cukup bagi para penembak.
Terlalu lama. Mereka menembak. Jika aku demorf di sini, aku akan terlihat. Tak ada tempat untuk bersembunyi. Aku akan
ditembak. Tapi akulah yang bertanggung jawab. Ini rencanaku. Tak ada waktu untuk bergerak.
Menang. Yang harus ku lakukan adalah: menang.
Visser One berseru.
"Kami sudah siap menembak, Visser. Tapi pesawat udara meluncurkan rudal."
Animoprhs tanpa terlalu memikirkan hal-hal kecil.
Suara Hork-Bajir berbicara lagi. "Melaporkan kesalahan teknis, Visser. Salah satu HorkBajir. Dia sepertinya telah mendapat serangan dari hewan."
Berita itu membuat Visser bangkit. Ia memutar mata tangkainya ke pengeras suara.
pengintainya. Ax mengakui bahwa itu adalah salah satu tempat dalam tubuh Andalite yang tak
mudah untuk ia lihat. Aku beristirahat dengan tenang di kepala Visser. Mata pengintainya
seperti ular bagiku, tebal dan lentur serta menjulang di atas kepalaku. Terdapat bola mata
diujungnya yang sedang melototi para awak Hork-bajirnya.
87 Kemudian, seorang pengendali manusia melaporkan. "Visser, kami telah menghubungi
teknisi dan mereka mengatakan segalanya normal. Hork-Bajir yang terluka itu hanya terkena
masalah disiplin." Tentu saja: seseorang di ruang teknisi, salah satu temanku, sudah morf dan berubah jadi
salah satu anggota kru.
"Visser, itu tampaknya animoprhs terakhir."
siapkan meriam Dracon dengan jarak tembak luas. mari akhiri semua ini.>
"Mengkonfigurasi meriam Dracon, Visser."
"Kita akan mendapatkan seratus persen korban dalam tiga puluh detik."
Akhirnya, "Visser, awak tidak menjawab."
"Awak tidak merespon, Visser!"
88 Ia berpindah ke posisi kemudi dan mengambil alih. Aku punya penglihatan sempurna.
Aku hampir bisa melihat roda berputar di kepalanya. Aku hampir bisa melihat proses
berfikir, satu demi satu petunjuk menyatu.
Tebakannya belum cukup tepat, tapi ia telah berhasil menebaknya. Ia masih belum
menyadari Tom mengkhianatinya.
"Visser, kita nampaknya menuju ke orbit terendah."
"Ya."
Hampir sempurna. Visser One akan mengundang Tom kesini. Dia akan terkena batunya
sendiri.
gemetaran, aku bisa merasakannya dengan jelas. Aku menikmati rasa takut dan kemarahannya.
Aku telah menontonnya membunuh James dan anggotanya serta tak melakukan apa-apa.
Tapi sekarang, aku ingin ia merasa takut.
Ya, memang. 89 BAB 21 Aku berjongkok dan perpegangan pada Visser One saat ia berlari melintasi ruangan.
Para Hork-Bajir berbondong-bondong berlari di belakangnya. Turun ke lorong-lorong suram,
melewati beberapa hangar terbuka kemudian berjejalan melewati tangga yang nampaknya tak
berujung. Menurun, dan terus menurun.
mesin berada cukup jauh dari ruang kendali.
Tiga koridor bertemu pada sepasang pintu lebar. Hork-Bajir dan pengendali manusia
bersama-sama menekannya.
"Visser, tapi pasti ada anggota kita yang masih hidup di dalam ?"
Sang Visser memutar badannya, mencambuk ekor pisaunya dan memenggal kepala
Hork-Bajir tersebut.
berlutut, barisan kedua para manusia berdiri, barisan ketiga para Hork-Bajir yang menembak
dari atas kepala barisan kedua. Jelas">
Ia sudah cukup jelas. Walaupun dia tidak jelas, tak akan ada yang berani mengatakan
apa pun. Aku segera mengenali Toby, ia mudah dikenali hanya berdasarkan fakta bahwa tingginya
lebih pendek dari rata-rata Hork-Bajir wanita. Nampaknya, para anggotanya juga berada di
dalam kerumunan. Aku memanggil teman-temanku.
semua yang hidup. Kalian siap">
90
Aku meluncur terbang turun, melesat melalui kaki-kaki yang bergesekan. Pasukan Visser
telah berada pada posisi, anehnya mengingatkanku pada jenis formasi tentara perang revolusi.
Mereka juga mungkin memiliki pistol yang siap ditembakan.
Pintu ruangan stasiun mesin menggeser terbuka, berbentuk setengah lingkaran yang tak
jauh berbeda dari ruang kendali. Tapi ruangan itu amat sangat besar, seluas ruangan dengan
sepuluh lantai yang didominasi oleh tiga pilar besar yang berbentuk sesuatu yang nampaknya
seperti tanah liat merah menyala.
Saat pintu dibuka, ketiga lapis jajaran Hork-Bajir dan manusia mulai menembak. Mereka
mengerahkan semua energi ke dalam ruangan itu. Teriakan Hork-Bajir, manusia, dan Taxxon
dari dalam mendadak hening.
Aku terbang menjauh dari tempat kejadian, terdorong oleh kibasan angin yang dibuat
oleh ruangan oven raksasa itu.
Ke arah koridor, menyusuri lorong sebelah kiri.
itu segera menutup. Aku demorf dan berhadapan dengan Ax, Marco, Cassie, dan Tobias.
"Well, Jake." Marco berkata riang. "Senang bertemu kau disini."
"Ya, kalian tak akan mau berada di ruang mesin sekarang." Kataku. Aku melawan rasa
inginku untuk duduk. Tak ada waktu beristirahat. Tak ada waktu untuk menunjukan pada
mereka apa yang kurasakan. "Apa Erek tetap di ruang mesin?"
"Apa yang terjadi di bawah sana?" Tanya Cassie.
"Aku gak tahu apakah Tom pergi setelah Taxxon itu pergi atau tidak." Aku mengelak.
91 "Bukan, maksudku orang-orang yang ada di bawah. Para tentara. Anggota James."
Cassie menjelaskan, tahu benar bahwa aku sengaja salah paham mengenai pertanyaannya.
"Kurasa kita cukup cepat untuk menyelamatkan para tentara." Kataku. "Anggota
James" kurasa sebagian besar mereka gak selamat."
Cassie menggapai tanganku. "Jake, apa Rachel juga ada disana bersama mereka?"
"Tidak." "Lalu dimana dia" Kenapa dia gak sama kita" Kenapa kau gak mengatakannya pada
kami?" Aku mendesah. Tak ada cara untuk menghindar lagi. "Ia bersama Tom." Aku
memandang lantai. Cassie adalah sahabat Rachel dan Tobias adalah kekasihnya, kalau kata itu
berlaku untuk elang. Aku tak sanggup menatap salah satu dari mereka.
"Oh"Jake." Pekik Cassie.
"Aku tak bisa melepaskannya begitu saja." Aku berkata kecut. "Yeerk Tom"pesawat
Blade, mungkin juga kubus morfnya" Kau benar Cassie, aku tak bisa membiarkan semua itu
terjadi." "Sudah seharusnya." Marco berkata pelan. Temanku Marco telah melihat juga betapa
perlunya itu seperti yang ku lihat. Ia memang tak seperti aku, tapi ia bisa melihat kepentingan
dan hal tak terelakkan itu.
"Pasti ada cara lain." Bisik Cassie.
secara efektif melakukan banyak tindakan. Seolah-olah nampaknya seseorang sedang mencoba
menerbangkan pesawat dengan dayung. Pesawat induk akan mencapai orbit dan tak akan pergi
sampai Yeerk berhasil memperbaiki sistem utama yang membutuhkan waktu berjam-jam.
Pesawat induk ini jadi tak berguna, kecuali untuk melakukan satu atau dua tembakan cepat.>
"Yang mana kita jadi gak bisa membajaknya karena gak bisa mengakses sistem
persenjataan. Pemerasan kita hanya bisa sampai sejauh ini." Marco Setuju. "Program inti Erek,
tak ada kebebasan bertindak: ia gak bsa mengaktifkan sistem persenjataan utama. Kita cuma
92 bisa duduk pasrah kalau Tom membalikan pesawat Blade untuk menyerang kita dan kita tahu
itulah rencananya." Aku meledak. "Itu bukan Tom! Itu bukan Tom! Jangan bilang begitu. itu Yeerk di dalam
kepalanya. Itu Yeerk, bukan kakakku!"
Tak ada yang terkejut dengan responku. Memang tak ada yang berpikiran waras saat itu.
Tobias membenciku. Sangat membenciku. Aku dapat merasakannya dan aku juga membenci
diriku sendiri. Pasti ada cara lain. Aku tak bisa membunuh Rachel. Tak bisa membunuh
sepupuku, Rachel. Tidak setelah beberapa kali ia menyelamatkan hidupku.
"Hanya ada satu kesempatan." Kataku. "Ax, tadi kau bilang: satu atau dua tembakan
cepat, jika kita berhasil mengakses persenjataan. Dengan satu atau dua tembakan mungkin kita
bisa merusakan pesawat Blade."
"Kita gak punya akses ke sistem persenjataan." Marco mengingatkan.
Aku mengangguk. "Memang, tapi Visser One punya."
"Menggunakan Visser One untuk menghancurkan pesawat Blade?" Marco mengerutkan
kening. Aku menarik napas dalam. Mencoba fokus. Jam dikepalaku mulai berdentang tik, tok,
tik, tok, waktu habis. Harus tetap pada rencana.
"Sudah waktunya." Seruku. "Aku harus menghubungi Toby."
Aku mulai morf jadi harimau. Aku butuh morf, dan yang terpenting, aku butuh bahasa
pikiran.
posisi: tutup ruang mesin dan tembak apa pun yang coba kabur. Dan Toby, tahan posisi, apa
pun yang terjadi. Sampai orang terakhir, Toby."
"Siapa pun yang bisa morf bisa kabur dari ruangan itu." Cassie mengingatkan. "Dan
Visser One bisa morf. Mereka bisa melewati anggota Toby dan menangkap mereka dari
belakang." 93 Aku mengangguk.
"Ia bahkan gak tahu kita ada disini." Timpal Cassie.
94 BAB 22 Kami menyeruak keluar dan merobohkan koridor, menuju langsung ke ruang mesin. Ke
arah, pada faktanya tetap di dalam pesawat.
Setelah hanya menonton saja dan menunggu, rasanya lega akhirnya memiliki gigi dan
cakar untuk berhadapan dengan musuh.
Beberapa Hork-Bajir dan pengendali melihat kami. Kebanyakan langsung melarikan diri.
Sebagian lagi tidak. Segerombol patroli kecil semacam polisi militer Yeerk berdiri dan melawan
kami. Tapi mereka hanya memperlambat kami beberapa saat.
Kami bergerak terlalu mudah, hanya menghadapi sedikit penghalang. Visser One harus
menyadari keberadaan kami. Ia harus beralih dari ancaman di ruang mesin ke ancaman yang
lebih besar. Ada penjaga di depan pintu masuk kolam, sepasang Hork-Bajir sedang bercakap-cakap
dengan gugup mengenai baku tembak yang terjadi di ruang mesin.
Aku segera menghantam Hork-Bajir yang satu sebelum ia sempat berteriak. Aku
merobohkannya dalam satu cengkraman dan menamparnya dengan pukulan hanya harimau
yang bisa melakukannya. Ax mengurus Hork-Bajir yang satunya, dan dalam sekejap kami telah berada di dalam
ruangan. Kolam itu berbentuk bulat sempurna dengan cahaya remang di bawah langit-langit
rendah. Di samping kolam lapis baja itu terdapat sebuah kandang yang berisi para induk
semang yang dikurung sementara Yeerk mereka menyerap nutrisi. Kandang itu berisi sekitar
dua puluh sampai dua puluh lima manusia dan Hork-Bajir yang bebas sementara.
Aku tidak sempat mempertimbangkan kemungkinan akibat membebaskan para induk
semang.
Sebuah suara Hork-Bajir berteriak. "Andalite!"
Segerombolan pengendali manusia mulai mengepung kami dengan tangan siap
menembakan sinar Dracon, tapi mereka terlalu takut menembak di tempat suci ini.
95 Kami berlari melewati mereka sebelum mereka sempat memutuskan. Sepasang Taxxon
yang jelas bukan anggota Arborn merayap ke dalam pertempuran. Cassie dan Tobias melukai
salah satunya cukup parah dan membiarkan saudara yang satunya menyelesaikannya.
Semakin banyak Hork-Bajir berdatangan. Tapi kami berhasil lolos lagi. Sekarang saatnya
menuju Visser One. Kuharap. Ia pasti sudah menuju ruang kendali. Jika ia tetap di ruang mesin,
ia akan menghadapi pertempuran dengan anggota Toby.
Ax berseru,
Baik. Pasti baik. Mungkin saja. Aku tahu cara kerja rencana ini. Tahu apa yang akan
terjadi. Rachel. Tom. Tak akan terelakkan.
Mungkin rencana baru, pembebasan tahanan, pembukaan baru, mungkin hal yang
terelakkan itu tak perlu terjadi.
Mungkin kami bisa menyelamatkan Rachel.
Bilik yang ditunjukkan Ax nampak seperti bilik karcis di gerbang tol. Bilik itu terbuat dari
plastik dan sedikit menjorok berada di atas kolam. Ada seorang Hork-Bajir di dalamnya dan
delapan Hork-Bajir di luarnya. Tak bersenjata tapi siap untuk bertarung.
Tak ada waktu untuk berfikir, serang!
Aku dan Ax berlari lurus ke arah mereka. Aku menibas dan membelah lawan terdekatku
dari perut sampai ke leher. Cassie berlari di belakang kami dan menghamburkan dirinya ke
Animorphs - 53 Jawaban The Answer di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dalam pertempuran. Tapi area ini terlalu sempit dan kami sudah dikepung. Seperti terdesak ke dalam blender
untuk dihaluskan. Semua Hork-Bajir mengelilingi kami, menebas, memotong, dan merobek
kami dengan pisau-pisau mereka.
Tak ada jalan keluar! Aku tak bisa menyerang tanpa mengenai Ax yang berdesakan
dengan tubuhku. 96 Kemudian, di belakangku, kulihat seorang Hork-Bajir melompat melewati kepalaku dan
mendarat di hadapanku seperti penari gila di hadapan para penyiksaku.
Para tahanan! Para tahanan yang telah Marco bebaskan.
Marco telah bergabung dalam pertempuran bersama sebagian besar tahanan yang telah
bebas. Mereka berbalik menyerang para pengendali dengan kemarahan yang mengagumkan.
Ax berdiri sambil berdarah dan kesakitan tapi cukup bisa mengayunkan ekornya
memotong kunci bilik kendali.
Seekor gorilla menyentakkan pintu hingga terbuka sambil berkata,
melemparkannya keluar bilik.
Kemudian Marco menahan pintu terbuka bagai petugas hotel dan melontarkan senyum
gorilanya.
Ax di depanku bergegas masuk kemudian mulai menjelajah jajaran kontrol dan layar.
lincahnya.
mengguncangku. Visser One harus tahu kami ada disini. Ia harus menuju kemari dan tak memutuskan
untuk memenangkan pertarungan di ruang mesin.
Tujuh belas ribu. Mahkluk hidup. Mahkluk berakal. Bagaimana bisa kau memberikan
perintah ini" Sekalipun ini untuk menyelamatkan Rachel, bagaimana aku bisa memberi perintah
semacam ini" 97 Mereka seharusnya tinggal dirumah, pikirku. Tak ada yang meminta mereka datang ke
bumi. Ini bukan salahku. Bukan salahku, tapi salah mereka.
Tak ada apa pun yang layak untuk mereka.
Alien. Parasit. Pengendali.
98 BAB 23 Kolam Yeerk utama pesawat induk akan mengalami siklus pembersihan standar.
Menguras air kotor abu-abu ke dalam ruang hampa.
Air dan mahkluk parasit yang ada di dalamnya akan membeku seketika. Kolam itu akan
menjadi awan beku yang dibuang dari pesawat induk.
Berapa banyak tadi Ax bilang" Tujuh belas ribu".berapa" Berapa banyak Yeerk yang
akan merasakan tikaman teror saat mereka menyadari yang tengah terjadi"
Bekukan. Kristalisasikan. Dan buang ke orbit.
Siapa yang mulai perang ini" Bukan kami. Kami tidak memintanya.
Dia yang memulainya. Dia dengan ras parasit kotornya.
Ini kesalahannya. Bukan kesalahanku. Bukan.
Ia ada di ruang kendali saat kami sampai disana. Musuh lama kami. Visser One bersama
dengan pengendali manusia dan Hork-Bajir. Ia tampak hampir sendirian.
Layar utama menampilkan pecahan es yang berkilauan.
Visser One menatapnya sampai hampir tak menyadari keberadaan kami, walau
sebenarnya ia tahu kami sudah sampai disana. Akhirnya, ia berbalik dan memandangku dengan
keempat mata Andalitenya.
99
tertawa sedih.
alamiku.> Marco tertawa kemudian menghentikan tawanya.
pengkhianat yang bekerja disini, kurasa. Kami memang bisa meluncurkan satu dua tembakan,
tapi pada seperempat kekuatan ini" Apa akan cukup" Tidak mungkin.>
"Menargetkan sisi kanan mesin pesawat Blade. Kita siap untuk menembak." Seorang
manusia melaporkan. Visser One melambaikan tangan malas.
Di layar aku melihat sinar Dracon menembus ruang angkasa. Sekali. Dua kali. Keduanya
meleset. Pesawat Blade dengan cepat menghindari penargetan ulang dari meriam Dracon
pesawat induk. Pesawat Blade menembak. Ledakan bergema di seluruh pesawat induk.
100 "Mesin nomor satu telah hancur, Visser."
Pesawat Blade menembak lagi dan lagi.
Lebih dari dua ledakan. "Kita telah kehilangan daya penggerak, Visser."
"Kita telah dipuja-puja."
mengejek yang keluar pastinya adalah Yeerk.
"Kau sepertinya mengalami beberapa kerusakan mesin, Visser." Kata Tom gembira.
"Oh, aku meragukannya. Kurasa kekaisaran akan turun tangan sepenuhnya." Yeerk Tom
berkata riang. "Para armada Andalite sudah mendekat. Tidak mungkin aku melupakan hal itu."
Kemudian ia melihatku. Wajahnya memucat, matanya melebar.
"Kau belum mati!"
Tom membentak perintah pada krunya. "Targetkan mereka! Lakukan sekarang!
Sekarang! Sekarang!"
101 Rahasia Pedang Naga Langit 1 Boma Gendeng Triping Penjara Langit 2