Ceritasilat Novel Online

The Return 2

Animorphs - 48 The Return Bagian 2


semakin cepat pula kau merasa bahagia.
Itulah yang dilakukan tikus. Kecuali, tentu saja,
kalau kau adalah aku.>
Si Berminyak meletakkan sepotong roti
Perancis segar di sebelah David. Juga
serangkai anggur. David melanjutkan, mengendus roti dengan santai.
Tentu, aku tikus. Tapi tikus yang makmur.>
David memandangku dan tertawa. Yeah, pikirku. Jenius sekali. tapi aku tidak
bersuara. David mengabaikan keheninganku.
mereka sendiri. Aku tidak begitu. Aku menyuruh
orang lain untuk melakukannya. Aku tidak suka
pergi ke tempat yang aku tahu membenciku. Iya
kan"> aku menjawab lirih.
Kenapa aku bersuara"
Hanya memberi David sesuatu untuk
menyerangku. Kau tahu yang lain membencimu. Kau tahu
mereka lega kau sudah tidak ada. Lega kau
bukan masalah mereka lagi. Mereka tidak perlu
lagi mengkhawatirkan apa yang akan dilakukan si
sinting Rachel berikutnya.>
Aku rasa ada sesuatu yang sangat gelap di
dalam dirimu, Rachel.
Aku khawatir padamu, Rachel. Aku tidak
tahu apa yang akan terjadi kepadamu saat
semua ini berakhir suatu hari nanti.
Animorphs tidak bisa mengendalikanmu. Mereka
juga tidak bisa membunuhmu. Jadi ide brilianku
ini adalah solusi yang sempurna.>
Aku memandang Cassie. Dia terjongkok,
diam. David memegang kata-katanya. Dia tadi
memerintahkan si Tato untuk membuka lubang
udara. Cassie bisa bernapas.
Apakah dia bernapas lebih lancar karena aku
bukan masalah mereka lagi"
Apakah David benar" Akankah Jake dan
Marco, Ax, bahkan Tobias, merasa lega"
Mungkin saja. Mungkin mereka tidak akan
mengakuinya. Tapi di dalam hati, mereka
mungkin akan merasa lega.
Whew. Rachel akhirnya pergi. Akhirny
semua kegilaan berakhir! Aku bukan orang gila! Tidak! Ini tidak adil! Tidak adil. Tidak adil.
Tidak adil. Sedari awal aku hanya melakukan apa
yang perlu dilakukan. Saat tidak ada yang
ingin melakukannya. Tidakkah semua bersyukur"
Bersyukur terhadap segala pengorbanan
yang kulakukan" Tidak. Animorphs itu adalah mereka tidak berterima
kasih kepadamu. Mereka begitu karena
mereka tidak pernah bisa mengerti siapa
dirimu. Tidak pernah benar-benar punya
tujuan pasti. Kau tidak akan bisa berhasil jika
kau tidak tahu tujuan. Aku" Aku tahu apa
tujuanku.> Aku mencoba mengabaikannya. Aku
berlari, mengendus, memutar.
Tapi tidak ada jalan keluar.
Dari kubusnya. Dari suaranya. Rachel. Para Animorphs. Sekarang mungkin
menurutmu itu gila. Bagaimana bisa aku,
pengerat kecil, mengalahkan pasukan gerilya
terlatih bersenjatakan teknologi alien" Tapi coba
lihat dari sudut lain. Jika siput lamban bisa
memimpin invasi antargalaksi, maka tentulah
sepasang tikus " salah satunya jenius " bisa
paling tidak membangun kerajaan kecil mereka
sendiri.> Meski tidak ingin, aku tetap merasa
penasaran. kau bisa mengalahkan para Yeerk. Atau
setidaknya menakuti mereka meninggalkan
planet.>
Wabah pes. Kematian kelam. Tikus membawa
wabah penyakit. Dan tikus bisa keluar masuk lab
senjata biologis tanpa masalah. Lab yang
menyimpan banyak tabung wabah virus.>
manusia!> setengahnya. Dan manusia yang tersisa, kita bisa
mengendalikan mereka dengan ancaman wabah
tadi. Pikirkan! Aku, David, seekor tikus, akan
menjadi makhluk terkuat di dunia. Dipersenjatai oleh bakteri kecil pembawa
wabah pes, dan bala tentara tikus-tikus, aku
bisa lebih mematikan daripada senjata nuklir.>
Mendadak saja, aku menyadari David tidak
gila. Yah, mungkin dia gila, tapi rencananya
tidak. Suara. menguasai dunia.> Aku lebih pintar daripada kalian.
akan mengendarai Ferrari atau makan di Le
Cirque. Tapi semua manusia akan tunduk dan
mematuhi kita. Umat manusia akan berada di
bawah perintah kita! Pelayan kita yang setia!>
Le Cirque" Aku bengong. Mengabaikan katakata penuh ambisi David. David-manusia
tampaknya lebih seperti orang yang suka makan
di Wendy"s. ampun, Rachel.> Suara David terdengar " besar. Membuatku
sedikit tertarik. Seakan dia adalah salah seorang
pembicara yang disewa perusahaan untuk
memberikan inspirasi. Seorang yang jadi juru
bicara bagian penjualan, yang menciptakan
slogan-slogan bersemangat tentang produk
energi. Bedanya, apa yang dikatakan David masih
masuk akal. Bukankah aku selalu bersikeras
untuk "tidak memberi ampun?"
Kita tidak boleh terikat secara emosional.
Ataupun secara moral. Seorang pemimpin
berada di depan karena dia adalah hukum
bagi mereka. Seorang pemimpin percaya
bahwa hukumnya akan diterima tanpa
pertanyaan oleh orang-orang yang sudah
ditakdirkan sebagai pengikut.>
Ya, ya. Seorang pemimpin harus fokus,
benar-benar tanpa ampun, yakin terhadap
keputusan yang diambilnya"
maka para Animorphs yang lain akan
mengikutimu tanpa bertanya. Kan">
Suara. Begitu menghipnotis.
Masuk akal. Menggoda. Beralasan. Berbicara kepadaku. dia menekankan.
Jake bahkan tidak tahu cara menggunakan
kekuatannya. aku mendengar diriku menjawab
setuju. Kemudian tawa gila, melengking dan liar,
mematahkan sihir. Dan aku sadar, bukan suara David yang
sedang aku dengar ini. Bukan suara David yang memanipulasiku.
Bukan suara David yang menyihirku.
Suara yang sama sekali berbeda.
Aku menoleh ke arah jam. Apa! Aku panik. Apa yang terjadi" Kemana perginya waktu"
Apa yang sudah dilakukan David kepadaku!
Dan kemudian terdengar dengungan pelan.
Sangat samar, tapi masih bisa ditangkap telinga.
Dan sekali lagi, gelap mendadak diterangi
oleh cahaya merah yang terlihat menyeramkan.
Hanya sekarang, aku bisa melihat sumber
cahayanya. Mata merah yang besar. Melayang di atas ruangan di bawah atap yang
roboh. Seolah mengintip bagai lampu sorot
merah raksasa. Cassie. Menggedor dinding kubusnya. Berteriak. Aku tidak bisa mendengar tapi aku
tahu apa yang dikatakannya.
"Berubah, Rachel. Kembali jadi manusia!
Jangan sampai terjebak. Jangan biarkan dia
melakukan itu kepadamu!"
Aku menatap David. Hidung dan kumisnya bergerak-gerak.
Dia tidak terlihat seperti pemimpin dunia.
Dia terlihat seperti tikus kecil yang
ketakutan. Hewan peliharaan di kelas ilmu alam.
Impian para pembasmi hama.
Otakku tersentak kembali.
David meringis. dia memprotes pelan.
Aku berdiri dengan kaki belakang.


David berkata cepat. Aku berencana menguasai dunia. Aku">
aku
memotongnya. perintah. Mereka tidak terorganisir. Mereka
tidak bisa dipimpin seperti tentara. Mereka
tidak menyerang orang karena diperintah.>
David mencicit dan berbaring pada
perutnya. kecerdasan manusia, namun kau bukan Dr.
Dolittle. Kau bisa bicara kepada ku dan
kepada anak buahmu. Tapi kau tidak bisa
"bicara" kepada tikus-tikus lain.>
tidak tahu apa-apa!> David berteriak. Diam!> benar-benar terjadi,> aku melanjutkan, otakku
berputar. " kau mengumpulkan pengikut setia " tidak
mungkin betulan terjadi. Yang itu berarti saat ini,
kejadian sekarang ini, juga tidak benar-benar
nyata terjadi!> Aku menoleh kepada Cassie.
Dia tersenyum. Kemudian Cassie bukanlah
Cassie. Dia berubah menjadi makhluk yang
pernah kami temui sebelumnya.
Drode! Tukang tipu luar angkasa.
Punya dua kaki. Tubuhnya ditahan dan


Animorphs - 48 The Return di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

diseimbangkan oleh ekor yang pendek. Seperti
ekor burung atau dinosaurus kecil.
Tangannya kecil. Lemah. Kepalanya sedikit
mirip dengan bentuk kepala manusia. Dengan
mata yang lebar. Cerdas. Tertawa. Kejam. Drode. Makhluk yang dulu pernah menawariku
perjanjian. Makhluk yang memanggilku "Rachel si
hati gelap." Drode. Pendamping setia dari suatu kekuatan
paling kuat dan kejam di jagad raya.
Kekuatan yang bersumpah untuk balas
dendam ketika Jake mengalahkan pasukan
pembunuhnya yang polos seperti anak-anak,
para Howler. Kekuatan yang hanya bisa diseimbangkan
oleh Ellimist. Makhluk lain yang sama kuatnya.
Dengan motif untuk kebaikan.
Tapi yang ini bukanlah Ellimist. Ini adalah
kekuatan yang menghantui mimpi-mimpi Jake.
Dan sekarang, aku sadar, menghantui
mimpiku juga. Drode malah tertawa makin keras. Kemudian" WHOOOMPPH! Dia keluar begitu saja dari dalam kubus
seperti mainan Jack-in-the-box.
"Kau memanggil nama tuanku. Apakah itu
berarti kau butuh bantuan, Rachel" Rachel si hati
gelap. Rachel yang segera-menjadi-nothlit.
Rachel sang tikus." aku menuntut.

David menyahut.
Aku terbahak. bekerja untuk tikus">
Drode terkikik. punya selera humor" Bukan, Rachel. Tikustikus lah yang bekerja untuk Crayak. Dendam
apapun yang mereka punya bukan urusan
kami. Tidak, kami mencari mu untuk sesuatu
yang lebih besar. Dulu kami pernah bilang
kami berharap banyak kepadamu, Rachel.
Apa kau masih ingat" Kami masih.>
Mata merah yang ternyata milik Crayak
itupun bergetar dan terlihat seakan membesar
dilihat dari bawah sini. Semacam tubuhkah"
Atau sebuah mesin" Campuran keduanya
atau tidak sama sekali. Lalu Crayak berbicara.
"Aku ingin membantu mengembangkan
potensi penuhmu, Rachel. Kami sudah
mengawasimu. Semakin hari kau semakin
membuat kami tertarik. Mengapa kau berpuas
diri menjadi pengikut saat jelas sekali kau lah
yang seharusnya memimpin?"
ingat sekarang. Kau mengatakan bahwa dia
akan mendapat balasan atas perbuatannya
terhadap para Howler.>
"Tidak. Ini semua tentang kau, Rachel. Kau
bisa menjadi lebih daripada dirimu yang
sekarang." Makhluk itu mengeluh. "Betapa
mubazirnya membiarkan kau menghabiskan
hidup sebagai seekor tikus."
aku berbohong.
"Kami tahu kau pemberani." Nada suara
Crayak terdengar merendahkan. "Tapi jangan
kecewakan kami dengan bertindak bodoh.
Kecuali kau sangat ingin menjadi nothlit, kau
butuh bantuanku." aku membalas.
nyata. Kau pikir aku ini orang idiot">
Crayak, makhluk gabungan kehidupan dan
teknologi, tergelak. "Apa maksudmu?"
David. Tikus tidak bisa dipimpin seperti tentara.
Mereka tidak bisa membentuk sekutu, dan
mereka tidak bisa memutuskan siapa yang
menyelinap ke kapal. Yang artinya David tidak
mungkin bisa berada di sini. Dia cuma ilusi. Dan
serius deh, aku meragukan aku ini seekor tikus.
Lihat, kalia semua hanya mimpi buruk. Mimpi
yang benar-benar aneh dan jelek.>
"Bagus sekali, Rachel. Kau skeptic. Kualitas
bagus buat seorang ahli strategi. Dan buat
seorang pemimpin. David" Kau sudah cukup
bersenang-senang, Rachel berhasil mengalahkanmu. Aku sudah bilang Rachel akan
bisa menebak semua tipuanmu, kau harus
mengatakan yang sebenarnya. Ceritakan padanya.> David mengaku
dengan kesal. Crayak. Aku tidak punya bala tentara tikus.
Tikus-tikus tidak bisa mengerti apapun. Kau
tidak bisa bicara kepada tikus.>
Tubuh pengerat David bergerak dengan
panik. Histeris. Begitu juga suaranya.
di pulau batu tersebut, Rachel" Tidak ada
satupun makhluk pintar lain di sana. Dan
bertahan hidup" Dari tikus-tikus lain" Dari
burung pemangsa" Dari hujan dan dingin dan
-- > "Aku tidak menyuruhmu untuk merengek!"
bentak Crayak marah. David berpaling kepadaku.

aku bertanya.
mau milih Cassie. Cuma dia yang baik
kepadaku di antara kalian. Tapi itu juga
sebabnya kenapa aku tidak jadi memilihnya.
Aku tidak mau dia menjalani hidup seperti
neraka.> Makhluk yang disebut Crayak itu mengembung dan mengempis. Apa dia
bernapas" Perlukah ia bernapas"
"Kau mengerti, Rachel?" ia berkata, "ini
bukan mimpi buruk. Atau khayalan. Kenyataannya adalah, Rachel, kau benarbenar dalam wujud tikus. Dalam beberapa
menit kau akan terperangkap selamanya
dalam wujud itu. Kau akan hidup sebagai seekor
tikus dengan makhluk pengkhianat lemah ini
sebagai rekanmu." Meski berusaha tegar, aku tetap terguncang.
Aku yang manusia dan aku yang tikus.
Crayak melanjutkan, suaranya rendah dan
kuat, seperti gemuruh petir.
"Aku bisa membebaskanmu, Rachel. Aku bisa
mengeluarkan mu dari kubus. Aku bisa
membebaskanmu dari David. Aku bisa membebaskanmu dari wujud itu. Tapi pertama,
kau harus membebaskan dirimu dari dirimu
sendiri." Aku memandang jam. Dua-puluh-dua menit! aku berteriak. tidak mengerti apa maksud semua itu. Bebaskan
diriku dari diriku.> Makhluk yang disebut Crayak tersebut
terbahak. Jantungku berdegup dengan sangat
keras seolah bergaung. "Kau harus cari tahu sendiri."
Tidak ada suara. Padahal seharusnya ada
suara. Desir WHOOSH! Atau bunyi SCHLOOOOP! Karena semua mendadak berubah dengan
sangat tiba-tiba. Kubus tadi hilang dan aku jadi manusia lagi.
Aku berdiri di tengah-tengah ruangan yang
tampak seperti gua. Anak buah David terkurung di dalam kubus
Cassie. Cassie" Aku tidak melihatnya lagi sejak
Drode muncul. Crayak bergerak, entah bagaimana, ke sisi
terjauh ruangan. Mendadak, muncul gumpalan
berotot seperti tangan memanjang dari dirinya.
"Ikut denganku, Rachel."
Aku tidak tahu kenapa. Tapi aku meraih
tangan tersebut. Dan jarak di antara kami
memendek dengan ajaib. Aku melihat ke atas.
Dan dalam sekejap, jarak antara aku dan atap
setinggi tiga puluh kaki itu pun menghilang.
Aku menatap ke bawah dan melihat setitik
putih berlari mencari aman ke sudut. David.
"Ada apa ini?" tuntut ku. "Aku sekarang jadi
raksasa?" "Hanya bila diperlukan," Crayak menjawab.
"Kau sekuat yang kau butuhkan. Sebesar yang
kau perlukan. Sekejam yang kau inginkan. Kau
bukan lagi Rachel yang biasa. Kau SuperRachel. Tidak bisakah kau merasakannya"
Kekuatan murni itu?"
Aku bisa merasakannya. Aku bisa
merasakan energi aneh dan
luar biasa mengaliri tangan dan kakiku, seperti aliran
listrik. Tenaga yang kuat. Memabukkan. Akrab.
Aku pernah mengalami ini sebelumnya.
Energi tersebut adalah kebencian.
Kebencian yang sekarang diperkuat oleh
kekuatan besar. Dan kepastian moral bahwa aku
benar. Bahwa semua yang aku pikirkan dan
kulakukan adalah hal yang benar-benar benar!
Aku merasa seperti dewa. Tidak ada yang tidak bisa aku lakukan. tidak
ada yang tidak bisa kuhancurkan..
Aku menatap tanganku. Mereka bukan tangan
normal. Tidak hanya daging merah muda yang
dialiri darah dan berotot. Tanganku adalah tangan
mesin yang kuat, terdiri atas gerigi, katrol, dan
roda. Aku melemaskan jari-jariku. Cakar baja
memanjang dari bawah jari. Aku melemaskan lagi
dan cakar tersebut berkontraksi, menghilang ke
dalam daging ujung jariku.
"Ya, Rachel," Crayak berkata. "Ada saat kau
perlukan. Hilang saat kau tidak membutuhkannya." Aku melihat ke bawah. Jarak lantai sudah
seperti biasa. Tubuhku normal kembali.
Aku mendengar Drode tertawa.
"Pikir cepat, Rachel."
Dari seberang ruangan, Drode melemparkan
sesuatu yang tampak seperti kubus baja besar ke
arahku. Cukup besar untuk membuatku gepeng
seperti serangga. Secar reflex, aku merentangkan lenganku.
Setiap sensasi aneh berubah wujud yang
pernah aku rasakan dalam sekejap mengaliri
tubuhku.

Animorphs - 48 The Return di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Setiap sel meletus, bergerak, mengalir,
meledak dengan penuh energi! Tubuhku
beradaptasi mengikuti perubahannya dengan
cepat. Sekarang tinggiku dua puluh kaki dengan
kekuatan setara tiga puluh Hork-Bajir.
Tanganku berupa cakar baja yang sangat
besar. Aku menangkap kubus tersebut dengan
mudah. "Jari-jari"ku membungkusnya seolah
sedang menggenggam softball. Bahkan Drode
pun terlihat sedikit takjub.
Aku menjatuhkan kubus tersebut dengan
keras dan membuka bibirku. Merasakan gigiku
bersatu bersama. Barisan atas dan bawah
sudah menjadi rahang besi yang berkilau saat
mereka beradu satu sama lain.
"Kau!" Drode berbalik untuk kabur.
Namun sudah terlambat. Aku melompat, kakiku yang panjang dan kuat
melontarkanku ke seberang ruangan dalam satu
gerakan yang mulus. Aku sudah menangkapnya dalam satu tarikan
napas. Tanganku yang satu memegang tubuh Drode.
Tangan satunya lagi menggenggam kepalanya.
Dengan usaha segampang anak sepuluh
tahun mengupas kulit pisang, aku menarik lepas
kepala Drode dari tubuhnya.
Euphoria dan adrenalin membanjiri sekujur
tubuhku. Tidak ada yang bisa menghentikanku!
Tidak ada yang bisa menahanku!
Tidak ada pasukan yang bisa mengalahkanku!
Aku superpredator. Superhero.
Aku tidak punya kelemahan manusia.
Bebas dari rasa takut. Inilah yang dimaksud oleh Crayak tentang
membebaskan diriku sendiri!
Sekarang aku mengerti! "Aku bebas!" aku berteriak lepas. "Aku
bebas!" Suaraku meraung keras, menggema di
sepanjang terowongan selokan bawah tanah
ini. Crayak tertawa. "Tidak secepat itu, Rachel. Kau belum
bebas. Karena kau masih menganggap ini
semua hanya khayalan, iya kan" Simulasi
konyol yang memberikanmu ilusi kekuatan
yang mematikan. Seperti permainan video
game yang sangat disukai oleh kalian para
manusia. Sebuah pengalaman realitas-visual."
Sesuatu di telapak tanganku bergetar
seperti telepon genggam. Kepala Drode. Ia tertawa.
Drode masih hidup. Menyeringai kepadaku dengan senyumnya
yang hijau. Rachel, apakah kau rasakan dorongan
adrenalin dari napsu membunuh" Apa kau
merasakan desakan kuat untuk menghancurkanku" "Ada banyak ahli ilusi di jagad raya ini,
Rachel. Banyak penipu persepsi ulung. Tapi
hanya akulah ahli kenyataan. Manipulator
sesuatu yang nyata. Yah, mungkin semua ini
hanya khayalan saja. Khayalan mu. Namun aku
bisa membuatnya menjadi nyata. Misalnya,
mungkin kau ingin benar-benar mencabik-cabik
Drode?" "Hey!" Drode berteriak protes. "Jangan
terbawa suasana." Kau tahu, Crayak bisa memanfaatkanmu,
Rachel. Jika kau merasa putus asa, Rachel.
Pada akhirnya. Saat kau butuh"
Mendadak, aku mengamuk. " dorongan adrenalin dari napsu membunuh" Aku sudah capek dipermainkan.
Apa ini khayalan atau bukan"
Mimpi buruk, mimpi, halusinasi"
Crayak dengan sengaja membuatku bingung!
Aku tidak terbebas dari apapun. Tidak dari
Crayak, rasa bersalah, David, rasa takut, tidak
dari apapun! Aku masih terpenjara! Dua jam dalam horor" desakan untuk
menghancurkan" Aku membidik mata yang menyala merah
tersebut. Melemparkan kepala Drode kepadanya!
Tapi mata itu menghilang begitu saja.
Drode tersusun kembali di udara dan
mendarat mulus dengan kaki. Meluruskan kaki
dan tangannya. Crayak muncul kembali di sisi lain ruangan.
"Rachel!" katanya. "Kau membuang-buang
waktu. Membuang-buang tenaga. Membuang
kekuatan. Kau tidak bisa melukaiku. Kau tahu
itu. Mengapa bersikeras bersikap bodoh di
hadapan bawahanmu?" Crayak menunjuk ke David, yang
berlindung di sudut. David mencicit. bawahan! Tidak mungkin aku berada di bawah
Rachel. Dia sama seperti ku. Hanya dia lebih
beruntung.> "Mungkin kau benar," Crayak senang.
"Mungkin aku lah yang membuang-buang
waktu dan tenagaku."
Kali ini, ada efek suara. Atau mungkin aku
membayangkannya. WHOOSH! Aku jadi tikus lagi. TIDAAAAKK! Aku berada di dalam kubus.
Makanan busuk berserakan di kakiku.
Dan David di sini bersamaku.
Aku berpaling ke meja. Tidak. Siapa yang akan menyelamatkanku" Siapa
yang bisa aku mintai tolong"
Tidak Jake, tidak pula Animorphs yang lain.
Bahkan tidak Ellimist. Tidak ada seorang pun yang bisa aku
harapkan. Tidak ada. Jika kau merasa putus asa, Rachel.
Aku mencakari dinding. Mengerikan sekali! Lebih mengerikan dibanding sebelumnya.
Menjadi begitu kecil dan begitu lemah
setelah mengalami begitu banyak tenaga dan
kekuatan yang besar. Tidak tertahankan! Aku sudah siap untuk melakukan apa saja
" apa saja! " untuk mendapatkan itu kembali.
Mendapatkan kekuatan. Keperkasaan!
Sebuah suara. Dalam kepalaku. Si Drode.
Sesuatu yang dikatakannya dulu sekali.
saat kami pertama kali bertemu dengan
makhluk itu. Ingat ini: Hidup sepupumu adalah kartu
pas mu menuju kebebasan yang terletak di
tangan Crayak. Tidak" Aku menolak jauh-jauh ingatan tersebut.
David tertawa. seperti ini.> memenuhi harapan Crayak,> David berceloteh.
kau tidak lebih baik dibanding aku, Rachel. Jika
aku pantas mendapat siksaan psikologis yang
emosional ini, maka kau pantas mendapat dua
kali lipatnya.> dia meledek. seberapa tangguh kau sebenarnya tanpa temanteman ataupun wujud grizzly kebanggaanmu itu.>
Aku berbalik dan menerjangnya. Menyerang
dengan cakarku. Menggigit dengan gigiku. Tapi David lebih besar dan lebih berpengalaman dalam wujud ini.
Cakar belakangnya merobek perutku. Giginya,
setajam jarum terasah oleh alam liar, menyayat
wajahku. Aku kalah. Kalah dalam pertarungan.
Kalah kepada David! Marah yang tak bisa kukendalikan!
Kebencian yang tak bisa kutahan!
Aku penuh luapan adrenalin.
David menyerangku! Aku terkunci, tidak bisa bergerak!
Meja terbalik lagi. Aku meronta dengan keempat kaki. Ekorku
mengibas ke depan dan belakang dengan
percuma.
Ada suara" WHOOSH! Mendadak, aku diriku lagi.
Rachel-manusia. Terbaring di lantai di luar kubus. Meronta
seperti bocak dua tahun yang sedang
merengek. "Tsk, tsk." Crayak. "Begitulah sikap seorang
pemimpin?" Aku melompat berdiri. SPROOING! Kumparan baja pada lutut dan pergelangan
kakiku. Sekali lagi, aku Super-Rachel!
Dan kebencian yang kurasakan kepada
David, napsu membunuh itu, masih menggelegak di dalam tubuhku. Berdenyut
sampai ke otakku. Mata setajam elang ku menangkap sosok
kedua anak buahnya. Entah bagaimana mereka berhasil keluar dari
kubus. Mereka sedang menaiki tangga besi yang
terpasang di dinding batu. Sedang menuju lubang
penutup di langit-langit.
Tampaknya, semua kejadian ini sudah jadi
terlalu aneh bagi mereka. Tentu Crayak tidak
peduli dan membiarkan mereka kabur dari
kurungan. Atau apakah ia peduli"
Tidak penting. Aku menggapai ke atas dan lenganku terjulur
setinggi dua puluh kaki. Kulingkarkan jari ke pegangan tangga dan
mulai menarik. Tangga tersebut lepas dengan mudah dari
dudukannya pada dinding batu seolah terbuat
dari kayu balsa. KKKERRAAAK!! Si Tato dan Berminyak jatuh sambil berteriak
di udara. Crayak bergerak anggun. Entah dari mana, sebuah jaring terentang lima
belas kaki dari lantai. THUMP! THUMP! Jaring tersebut menangkap kedua anak buah
David. Untuk beberapa saat jaringnya berayun
pelan. Kemudian membalik dan menumpahkan
mereka berdua ke lantai. Mereka terbaring di dekat kaki ku yang


Animorphs - 48 The Return di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

besar, terhenyak. Mendongak memandangku
dengan tatapan ketakutan.
"Bayangkan apa yang bisa kau lakukan
kepada Bumi dengan kekuatanmu itu," Crayak
berkata. Pikiran yang sangat menarik.
"Peluru kecil tidak akan mempan kepadamu. Sinar Dracon Yeerk hanya akan
menghangatkan kulitmu. Kau bisa menghancurkan siapapun, apapun, yang kau
pilih." Aku mencoba untuk terlihat netral.
Tidak terpengaruh. Tapi setiap sistem saraf dalam tubuhku
bergetar oleh ambisi. "Kau akan membiarkanku menghentikan
Yeerk?" Crayak melambaikan tangan dengan tak
sabar. "Aku yang akan menciptakanmu, Rachel,
dan kau boleh melakukan apapun yang kau
mau." WHOOSH! Aku kembali di dalam kubus.
Seekor tikus. Dengan gigi David di leherku,
Dan meja di depan mataku.
Kami bergelut! Ekor, gigi, dan cakar.
Perbedaan kejadian yang membuatku tak
tahan. Dari berkuasa mutlak menjadi takluk tak
berdaya. Tak terpikirkan! Tak tertahankan!
Aku berhasil menarik leher dari gigitan David.
Merasakn kulit di belakang leherku robek.
David mengejar. Jika Crayak ingin membuat makhluk super,
kenapa dia memilihku dan bukan memilih Jake"
Aku sudah tidak tahan lagi!
Kebebasan di tangan Crayak"
David memanggil dari
belakang. buruk. Kau tidak akan punya kekuatan. Kau tidak
akan bisa apa-apa. Dan kau jelas tidak akan
punya teman. Tapi kau punya aku.>
Dan si Drode tertawa histeris.
WHOOSH! Aku Super-Rachel. Di luar kubus. Sempoyongan di atas kakiku.
"Hentikan permainan yo-yo mu. Aku
mengerti!" aku berteriak kepada Crayak. "Aku
bisa jadi tikus. Atau aku bisa jadi dewa. Tapi
hanya jika aku melakukan apa yang kau mau."
"Apa yang membuatmu berpikir kau tahu
apa yang kumau?" Crayak bertanya.
"Beraninya kau mengira kau sudah mengerti"
Mengertilah ini, Rachel. Kau dan kau
sendirilah yang memutuskan apa yang mau
kau lakukan. Dan kau dan dirimu sendirilah
yang menerima konsekuensinya."
Aku menarik napas dalam-dalam dan
memaksa diriku untuk terdengar tenang.
Terkontrol. "Tapi kau mau sesuatu. Bukan begitu?"
Crayak terbahak. "Begitu lebih baik, Rachel. Dingin. Jangan
biarkan emosi mengombang ambing dirimu. Ya.
Jika aku menciptakanmu, jika aku membuatmu
menjadi makhluk paling kuat di Bumi, aku akan
meminta sesuatu sebagai imbalannya. Apakah itu
tidak adil?" "Tergantung pada apa maumu."
"Aku mau keadilan," ia berkata penuh alasan.
"Jake menghancurkan Howler ku. Sekarang aku
mau kau menghancurkan Jake."
"Tidak akan," aku berkata, menarik napas.
"Rachel. Pikirkan! Aku menawari kesempatan
untuk menghancurkan Yeerk selamanya. Untuk
menyelamatkan nyawa setiap manusia di planet
ini. Apakah kau hendak mengorbankan milyaran
nyawa demi menyelamatkan satu?"
Kebutuhan banyak orang melawan kebutuhan
satu orang. "Kau tidak bisa membuatku membunuh Jake."
"Aku tidak bisa membuatmu melakukan
apapun," Crayak mengingatkanku. "Kau punya
kehendak bebas. Apa yang kau lakukan terserah
dirimu. Kau bisa melakukannya demi kebaikan.
Atau buat kejahatan. Sekarang, dengar. Pastikan
kau mengerti. Aku menawarkan kepadamu
kesempatan untuk menyelamatkan dunia,"
Crayak berkata. "Aku menawarkan kepadamu
kesempatan untuk menjadi kekuatan kebaikan
" atau untuk kejahatan. Mana yang kau pilih?"
Aku memejamkan mata, kebingungan.
Membunuh Jake dan menyelamatkan umat
manusia dari jajahan Yeerk. Mengorbankan
Jake. Kematiannya " kematian satu anak
manusia " akan membawa kebebasan bagi
jutaan. Milyaran. Dan aku" Ini adalah perjanjian dengan setan.
Setan yang bernama Crayak.
"Aku di pihak yang baik," aku berkata.
Kemudian aku mencoba untuk menemukan
apa tepatnya yang membuatku berada di pihak
baik. Aku tidak punya jawaban. Mungkin aku tidak pernah baik.
Crayak terbahak lagi. "Orang baik. Orang jahat. Kelihatannya
sederhana, tapi kenyataannya tidak."
Aku mendengar suara. Jeritan minta tolong!
Cassie! Terjebak lagi di kubus yang lain dan
sedang menggedor dinding depan.
Memanggil ku. Memohon kepadaku untuk
melakukan sesuatu. Apa" Apa yang dia ingin untuk aku lakukan"
"Baik dan jahat sangat sederhana bagi
Cassie," Crayak berkata.
Ya. Ya. Cassie selalu tahu mana yang benar
mana yang salah. "Jadi dia ingin kau melakukan apa?" Crayak
bertanya. Aku tidak tahu. Akankah Cassie mengorbankan dirinya untuk
menyelamatkan seantero planet"
Ya. Tanpa pikir dua kali.
Akankah dia mengorbankan Jake"
Aku tidak tahu. Akankah dia mengorbankan aku menjadi
seorang nothlit demi menyelamatkan Jake"
Aku juga tidak tahu. "Apa yang dikatakan Cassie kepadamu?"
Crayak bertanya lagi. "Aku tidak tahu!" aku menjerit. "Aku tidak tahu.
aku bingung." "Tapi bukankah baik dan jahat itu sederhana,"
Crayak memancing. "Hanya untuk orang yang berpikiran-sempit,"
ejek Drode. Melompat riang. Mulai bernyanyi
dalam suara kekanakan, "Aku seorang yang baik.
Aku seorang yang baik. Aku seorang yang baik!"
"Kebaikan melawan kejahatan," Crayak
bergumam. "Perang kuno. Mari kita selesaikan
sekali dan untuk selamanya."
WHOOSH! Dalam sekejap mata, gorong-gorong penjara
bawah tanah ini bertambah luas seukuran
lapangan sepakbola. Bangku-bangu berjajar
tiga dari dinding. Di atas tribun, aku melihat massa merah
yang melayang. Di sebelahnya, si Drode.
Crayak mengangguk, dan Drode melemparkan
sesuatu ke dalam lapangan.
Sebuah bola. Bola tersebut menghantam tanah, memantul sedikit, dan bergulir ke kaki ku. Aku
membungkuk untuk mengambilnya"
Dan terpental ke belakang saat bola
tersebu meledak berkeping-keping.
Aku bangkit dan berhadapan langsung
dengan mata tanduk Andalite milik Visser One.
Dia terkejut dan melenguh marah. Mundur
sigap ke belakang. Aku melakukan hal yang sama.
Mencoba tenang setelah kaget mendadak
berhadapan, mata-ke-mata, dengan musuh
yang paling kubenci. Musuh yang sekarang berderap maju ke
arahku. Belati ekornya yang mematikan
mencambuk udara, bersiap untu menyerang.
Aku terus memandangi ekornya dan
menghindar. Aku tidak siap menghadapi kecepatan dan
ketepatan musuh yang harus direspon oleh
tubuhku. Aku tersungkur ke lantai dengan kecepatan
kira-kira dua puluh lima mil per jam!
Kepalaku menubruk dinding. Tidak terasa apaapa. Dinding tersebut runtuh, menguburku dalam
tumpukan puing. Aku bisa mendengar Visser One berteriak
kepada Crayak. membawaku ke sini">
Crayak menjawab tenang.
Visser One tertawa. Memperdengarkan, tak
salah lagi, suara paling jahat.
menang.> Dari balik reruntuhan puing batu dan bata, aku
tersenyum. Penampilan bisa menipu. Aku berdiri. Batuan, kerikil, dan puing-puing terjatuh di
sekitarku seperti debu. Bagiku sekarang, rasanya sama saja
dengan tertimbun tumpukan kacang.
Mata utama Visser One menyipit. Dia
mendongak ke atas" atas" atas.
Aku bahkan tidak bisa menebak sebesar
apa diriku. Tapi untuk pertama kalinya sejak perang
menyebalkan ini dimulai, Visser One terlihat
seperti ancaman yang amat sangat kecil.
Si Visser mempelajari ku dengan keempat
matanya. Tapi semuanya jelas " dia tidak
menyangka bahwa aku adalah salah satu dari
bandit Andalite yang selalu menggagalkan
usahanya mengambil alih bumi.
Si Visser tidak ragu untuk memberitahu apa
yang dipikirkannya kepada semua orang dalam
radius sepuluh meter. Jika dia mengira aku
adalah Andalite yang sedang berubah wujud,
pastilah dia akan meneriakkan serapah seperti
"sampah" dan "bodoh."
Tapi dia diam saja. Juga sudah jelas dia tidak
mengenaliku sebagai manusia.
Bagaimana mungkin" Padahal aku adalah
versi besar dari diriku sendiri yang terdistorsi.
Kemudian dia tertawa. Tawa jahat yang
terlatih. bermain-main denganku" Apakah kau tahu siapa
aku"> "Siapa yang kau bilang hologram?" aku
mendengus. Aku meraih ke depan, meletakkan
tangan mesinku yang besar di dadanya, dan
mendorong. Visser One terbang. Ekornya mengibas,
kakinya menendang-nendang. Dia terlempar ke
dinding di sisi terjauh ruangan. Terpuruk di lantai,
tangan Andalitenya yang lemah hancur tertimpa
dadanya. Dia terbaring diam selama satu menit penuh.
Kemudian perlahan dia bangkit dengan susah


Animorphs - 48 The Return di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

payah. Titik cahaya merah menyinari lantai arena.
Crayak, melayang di atas kami. Setengah
biologis, setengah teknologi. Satu paket
kehancuran. "Aku Crayak," ia berkata kepada Visser
One. "Kurasa kau tahu siapa aku."
Visser One tersedak menjawab. pernah mendengar tentang dirimu. Tapi aku
tidak percaya kau benar-benar ada.>
"Aku ada," Crayak berkata singkat. "Dan
aku punya tugas untukmu, Yeerk."
Visser One membusungkan dadanya.
Namun dia tampak ragu. Tubuh Andalitenya
adalah milik seorang prajurit berpengalaman,
tapi tidak satu pejuang pun di planet ini
ataupun di planet lain yang bisa mengalahkanku. dia meludah. bahwa aku adalah pemimpin invasi Yeerk ke
Bumi" Bahwa aku tinggal selangkah lagi
mendominasi planet ini">
Mata Crayak berkilat merah dan tampak
berbahaya. "Aku mengetahui segalanya. Aku
juga tahu dalam sekejap aku bisa
melenyapkanmu dan batuan tidak penting
bernama Bumi yang sudah kau perjuangkan
begitu keras untuk dikuasai ini."
Visser One tidak bego. Paling tidak, dia
tahu kapan harus menelan harga dirinya. Dia
membungkukkan kepalanya sekilas. Crayak. Mohon maaf atas sikap aroganku.>
"Begitu lebih baik," Crayak bergema.
"Sekarang" kita selesaikan urusan ini. Visser
One, aku hendak mengujicoba kemampuan
ciptaan baruku. Kau akan bertarung. Sampai
mati. Jika kau menang, Visser, Bumi menjadi
milikmu. Jika ciptaanku menang, kau dan
pasukan siputmu akan meninggalkan planet ini.
Secepatnya." Aku nyengir. Memamerkan gigi logamku.
Pertarungan sampai mati! Ya! Sekali lagi, Visser One membungkukkan
kepala.
"Kau tidak punya pilihan," Crayak memotong.
"Jadi kau harus setuju."
Mendadak, Crayak berada di balkon lagi
bersama Drode di sisinya, menonton arena
pertarungan. "Mari mulai!" umum Drode.
Visser One memelototi ku dengan keempat
matanya. Aku, raksasa brutal yang jadi lawannya.
Seolah dia berharap aku akan mengatakan
sesuatu. Suatu penjelasan yang akan membuat
apa yang sedang terjadi dalam arena bawah
tanah ini menjadi sedikit lebih waras.
Sedikit lebih wajar. Respon yang kuberikan hanyalah senyum
sinis. Memperlihatkan kepadanya barisan gigi
logam yang seperti hiu di dalam mulutku.
"Silahkan," Crayak berkata kepadaku.
"Lakukan sekehendak hatimu. Bertarunglah
sendirian. Akhirnya, semua tergantung
keinginanmu. Tidak ada yang akan menyuruhmu mundur atau menyerah. Tidak
ada peraturan kecuali yang engkau buat
sendiri." Tidak ada peraturan kecuali yang aku buat
sendiri! Aku merasakan darah mengalir deras ke
anggota tubuhku yang kuat.
" dorongan adrenalin dari nafsu
membunuh" Kurasakan kepalaku membesar. Kubayangkan sarafku terbakar.
Aku mendengar degup jantungku yang
bergemuruh dengan berani.
" desakan untuk menghancurkan"
Tidak ada aturan kecuali aturanku sendiri"
Visser One mulai bergerak melingkar. Ekor
sabitnya dilengkungkan melewati punggung,
belatinya siap menyerang.
Aku tetap fokus. Berusaha untuk tidak ceroboh
dan meremehkan musuh. Tapi aku juga gembira. Jika aku menang " dan kemungkinannya amat
sangat besar sekali " Crayak akan memaksa
bangsa Yeerk enyah dari planet Bumi.
Perang akan berakhir. Tidak ada lagi serangan alien.
Tidak ada lagi hilang tanpa jejeak.
Dan semua orang akan tahu berkat siapa.
Aku. Rachel. Aku tidak akan lagi dipanggil "Rachel si
sinting" Aku tidak perlu lagi melewatkan waktu
membosankan mendengar Jake menceramahiku tentang perlunya menahan
diri. Tentang sisi gelap di dalam diriku yang
membuat teman-teman yang lain ketakutan.
Tidak akan ada lagi yang bisa mengecamku sebagai penindas kejam yang
haus kekerasan. Akhirnya, orang-orang akan
mengerti bahwa yang selama ini kuinginkan
adalah menyelamatkan palnet. Melakukan hal
yang benar untuk mengakhiri segalanya.
FWAP! Ekor Visser One mengenai lututku dan
membuat aku terjatuh ke tanah!
Idiot! Aku terlalu sibuk mengkhayalkan
kemenangan, sehingga terlena.
Ekornya! Menuju tenggorokanku, bersiap
untuk menyabet. Aku berguling menyelamatkan diri.
Menakjubkan. Aku mengelak dengan begitu
cepat! Mata tanduk Visser One berputar liar,
berusaha keras mencari keberadaan ku.
Aku berguling di sekelilingnya, seperti bola
samar. Kemudian berhenti untuk melakukan
serangan mematikan. Melompat dengan
kakiku. Mencoba meraihnya, dengan cakar
mekanik yang terjulur. Dia menunduk kabur! Dengan segera dia
mulai berubah wujud. Aku menyerbu maju dan menangkap
onggokan tubuhnya dengan lenganku yang
besar. Bersiap untuk melemparkannya ke
belakang deretan bangku-bangku!
"AAAAAHHHHH!" Aku menjatuhkan onggokan tersebut! Lengan
dan dadaku terbakar seolah baru saja terciprat
cairan asam. Karena, faktanya memang, aku terkena
cipratan asam. Visser One selesai berubah. Aku tidak
mengenali wujud monsternya.
Tingginya lima belas, dua puluh kaki. Hampir
setinggi aku! Lengan dan tangannya diseret seperti punya
gorilla. Kulitnya seperti reptil, mengeluarkan semacam racun asam. Rahangku menjeblak terbuka dan suara yang
ditimbulkannya sangat besar dinding sampai
terguncang. Sakitnya sungguh luar biasa! Asam menembus, memakan dagingku!
Akan tetapi saat teriakan berhenti, rasa
sakitku juga hilang. Kulitku sudah berubah karena aku menginginkannya! Aku ditutupi oleh lempeng sisik yang tebal
seperti alligator. Alligator! Begitu gambar sosoknya muncul di
benakku, aku merasakan moncongku terus
tumbuh memanjang. Sepersekian detik kemudian aku jatuh ke
depan. Mendarat dengan kaki-kaki alligator
yang pendek namun berotot.
Berubah wujud dengan instan! Kurang dari
satu detik. Tidak bisa dipercaya! Aku menerjang maju dan menggigit kaki si
Visser. CRUNCH! Aku merasakan tulangnya patah. Asam
dari kulitnya mengalir turun di dalam
tenggorokanku, tapi rasanya cuma sedikit geli.
Sedikit sambel pedas pada kentang padat dan
besar. Cuma itu. Cuma sedikit penambah
rasa. Kemudian" tidak! Mendadak gigiku kehilangan cengkeramannya! Visser One sedang berubah lagi. Kali ini,
menjadi sesuatu yang kenyal.
Tubuhnya yang meleleh meloloskan diri
dari mulutku. Jadi apapun dia, sekarang
Visser One hanya berupa genangan lendir
merah di lantai. Aku berubah menjadi Super-Rachel.
Memandangi lendir tersebut.
Sekarang apa" Bagaimana caraku melawan genangan"
Ragu-ragu, aku melangkah maju dan
menyentuhnya dengan jari kaki. Lendir merah itu
mendadak hidup, seperti semacam lumpur hisap
hiperaktif. Teriakan ku menggema ke seluruh sudut
bawah tanah. Kemudian aku tersedak. Karena lendir merah
itu masuk ke mulut, telinga, dan hidungku!
Aku mencakar wajahku! Merobek gumpalan
lendir menjauh dari pipiku. Melemparkannya
dengan jari. Namun percuma. Lendir tersebut terus datang. Membanjiri
tubuhku, naik ke atas, kemudian meluncur turun,
untuk kemudian naik ke atas lagi. Siklus yang
mematikan! Nyawaku terancam oleh monster lendir
kenyal. Genangan hidup yang bertekad untuk
mengenggelamkan diriku. Tidak jadi soal seberapa tinggi atau seberapa
sengitnya diriku. Aku tidak bisa melawan ini!
Lendir tersebut menyelimutiku!
Aku akan kalah. Sungguh tidak bisa dipercaya.
Aku dikalahkan oleh Jell-O pembunuh.
Aku bisa mendengar suara tawa mereka.
Drode. Crayak. Dan David.

Animorphs - 48 The Return di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tak tertahankan. Aku harus berubah. Tapi jadi apa" Apa"
Apa yang tidak munya mulut" Tidak punya
hidung" Tidak punya telinga"
Apa yang bisa mempertahankan diri dari
arus ingus mematikan tanpa akhir ini"
Wujud apa yang aku punya"
Burung. Ikan. Mamalia. Tidak ada yang bisa membantu!
Aku harus jadi tumbuhan. Tidak punya
lubang. Sesuatu yang besar dan lapar dan
berbahaya. Mendadak, aku merasa tubuhku melebur.
Seperti si Wicked Witch dalam film The Wizard of
Oz. atau mungkin tepatnya " melayu. Seperti
pohon yang kekurangan air.
Apa aku mati" Beginikah rasanya mati"
Aku kehilangan sensasi pada jari-jariku.
Kemampuan sensorik manusia " hilang begitu
saja. Alih-alih, jariku tumbuh seperti karet dan jadi
snagat fleksibel. Bukan mati rasa tapi " tidak bisa
merasakan sakit, juga rasa nyaman.
Paru-paru ku terbakar kekurangan udara.
Kakiku! Mereka menyatu. Terikat bersama
sampai ke pinggang. Di tempat yang tadinya jarijari kaki, sekarang memanjang seperti tentakel!
Atau seperti sulur atau cabang"
Mendadak aku mengerti apa yang sedang
terjadi. Aku tidak mati. Aku sedang lahir kembali.
Aku menjadi makhluk hidup yang bahkan tidak
ada di planet ini! Makhluk yang sudah kubayangkan!
Makhluk yang kuciptakan secara paksa
dengan benakku! Aku berubah menjadi sesuatu yang sama
sekali tidak berasal dari data DNA yang aku
punya. Makhluk pembunuh, tumbuhan pemakan
daging ciptaan ku sendiri.
Lendir merah sudah bukan ancaman lagi.
Benda tersebut tidak bisa mencekik atau
membuatku tersedak. Aku tidak lagi butuh
udara. Tapi aku lapar. Dan lendir itu tampak lezat.
Aku menundukkan kepalaku yang sekarang berupa polong besar dan hijau yang
berurat-urat. Kepalaku membuka seperti
bunga yang mekar dan belalai panjang keluar
dari dalamnya. Seperti organ penghisap
seekor kupu-kupu raksasa.
Aku mencelupkan belalai proboscis ku ke
dalam lendir dan mulai minum.
Lendir tersebut menarik diri, kaget dan
ketakutan. Mulai meluncur ke seberang
ruangan. Aku mengejarnya! Bertekad untuk memakannya. Aku mendekat dengan meluncur pada
akar-akar ajaibku yang seperti batang.
Mendorong ke depan kepalaku yang
seperti polong. Sudah dekat! Nyaris! Dan kemudian lendir itu mulai berubah.
Sepertinya beberapa detik saja, aku kembali
berhadapan dengan wujud Andalite curian
Visser One. Terlalu telat untuk berputar balik!
Dia melengkungkan ekornya. Menyabetkan
belati ekor ke arah urat di leherku yang seperti
sayuran. WHAP! Aku merasakan kepalaku lepas dan jatuh ke
lantai. Visser One mulai tertawa. Tawa yang berhenti
dengan segera. Leherku terasa geli! Dan dalam beberapa detik, kepala polong
kedua ku muncul! Visser meraung marah. Tanpa kata-kata,
hanya amukan frustasi. Aku membayangkan diriku sebagai SuperRachel.
Dua puluh kaki. Lengan seperti mesin Derek.
Gigi seperti jebakan beruang.
Tiba-tiba aja, aku sudah menjadi seperti yang
kubayangkan. Visser One berlari ke sisi lain arena, di luar
jangkauanku. Aku tidak tahan untuk melempar kepala ke
belakang. Tidak tahan untuk tidak tertawa. Lalu
aku berjalan ke arah si Visser. Setiap debam
langkah ku bagaikan ledakan guntur. Bagaikan
suara bangunan yang runtuh. Suara benturan
mobil yang tabrakn. Kali ini, Visser tidak berusaha untuk berubah
wujud. Dia tahu bakal sia-sia. Tahu bahwa
pertarungan ini sudah berakhir.
dia
berteriak kepada Crayak. bisa dikalahkan.> Aku melemaskan tangan. melihat Drode
mengangguk dan tersenyum kepadaku. Aku
memanjangkan cakar baja ku. Dan bersiap
untuk mengakhiri riwayat salah satu penjahat
terkejam di planet ini atau juga di panet lain.
seimbang.> Aku merasa senang mendengar Visser
One memohon. Melihat dia ketakuan.
Mata merah Crayak bersinar lebih terang.
Menyetujuiku. ini!> ratap si Visser.
Aku meraih ke bawah dan meletakkan
tangan " cuma butuh satu tangan " ke
sekeliling leher Andalite Visser.
"Selesaikan," Crayak berkata tenang.
Sungguh tidak bisa dipercaya.
Setelah selama ini, akhirnya aku mengalahkannya. Visser One dalam belas
kasihanku. Dengan remasan kecil saja aku bisa
mengakhiri Visser One, mengakhiri bangsa
Yeerk, mengakhiri babak mengerikan sejarah
Bumi. Yang harus kulakukan adalah membunuhnya. Aku tidak pernah merasakan euphoria sejati
sebelumnya. Apa yang tidak bisa kulakukan"
Tidak ada spesies di jagad raya yang bisa
mengalahkanku. Aku tidak bisa dihancurkan!
Aku akan membasmi para Yeerk. Aku akan
menegakkan kedamaian kepada planet-planet.
Dan kemudian" dan kemudian"
Visser memohon.
Aku membuka tanganku. Dan menutupnya
lagi di leher Visser. Bermain-main dengannya.
kekuatan yang kau berikan kepada makhluk ini
dan aku akan jadi anak buahmu, apapun itu.>
Dia benar-benar akan melakukannya. Visser
One akan melakukan apa saja untuk bisa
mendapatkan kekuatan seperti punyaku.
Dia akan membunuh. Dia akan menghancurkan. Dia akan patuh. Aku mulai meremas. Mata Visser " ke empatempatnya " mulai melotot.
"Selesaikan." Crayak. "Cepat."
Visser One memohon,
kesusahan bernapas. Kuku kuku kakinya
mengais lantai. Ekornya bergerak tak berdaya.
Visser One akan patuh. Sama seperti David.
Sama seperti anak buah David.
Mata merah itu bersinar marah.
"Selesaikan!" raung Crayak. "Apa lagi yang
kau tunggu" Selesaikan atau aku akan
mengubahmu kembali menjadi tikus dan kau
akan kehilangan segalanya! Kau dengar"
Segalanya!" Aku mengencangkan pegangan pada leher
Visser One. Crayak bisa memanfaatkanmu, Rachel.
Dan aku sudah siap untuk melaksanakan
perintah Crayak. "Ya," Crayak berkata. "Habisi dia. Bebaskan
Bumi dari tirani. Dan kemudian?"
Dan kemudian" apa"
Duduk santai nonton TV"
Pencerahan. Sebuah penerangan. Bola lampu
menyala dalam kepalaku. Hadapi, Rachel. Kekuatan ibarat obat. Dan
kau adalah pecandu. Apakah aku akan terpuaskan" Berapa lama
sebelum aku berubah menjadi monster tak
bermoral seperti Visser One"
Dan membuat perjanjian dengan Crayak
hanya akan mempercepat ku menuju akhir
mengerikan tersebut. Mendadak, aku mendapat penglihatan bagaimana aku akan dilihat oleh dunia. Dilihat
oleh keluargaku. Oleh teman-teman. Oleh para
Animorphs. Oleh para Chee. Oleh para Hork-Bajir
merdeka. Oleh setiap orang baik di planet ini.
Super-Rachel tidaklah cantik ataupun
ramah ataupun baik hati. Dia tidak akan
dihargai dan dihormati. Dia mengerikan dan kasar dan brutal.
Dia akan ditakuti oleh semua orang.
Dihina dan dibenci. Penguasa yang akan digulingkan, sama
seperti Visser One. Rachel si gelap hati mulai merasa kecewa.
"Tidak." Aku melepaskan cengkeramanku pada
leher Visser One. Mundur, ketakutan atas apa
yang hendak kulakukan tadi.
Visser terjatuh ke tanah. Menelan udara.
Terlalu kaget dan takut untuk bergerak. Dia
terbaring di lantai basah, matanya mengikuti
setiap napasku. "Apa yang kau lakukan?" Crayak murka.
"Aku di pihak yang baik," aku berkata,
terengah. Untuk telingaku, suaraku terdengar menggema keras. Seperti suara mesin
kematian. "Kau bodoh!" Crayak berteriak. "Kau
pengecut. Kau lemah, sentimental, kekanakan.
Dan yang paling parah, kau sudah membuang
waktuku. Aku mencoba membantu membebaskan dirimu dari emosi manusia
yang tidak berguna, tapi kau lebih memilih
terpenjara." WHOOSH! Dalam sekejap, kenyataan berubah.
Visser One menghilang.

Animorphs - 48 The Return di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Arena stadion menghilang.
D sekali lagi, aku adalah salah satu dari du
tikus di dalam kubus. David tertawa. "Aku betul. Aku betul! Cantik sekali."
Mata merah besar Crayak memelototiku dari
sisi lain dinding. "Aku menawarkan kepadamu semua karena
kau berpotensi untuk menang. Untuk memimpin.
Untuk berkuasa." aku membantah. memanfaatkanku untuk membunuh jake.>
"Apa menurutmu Ellimist akan membiarkan itu
terjadi?" Crayak mendesis. "Tidakkah kau lihat"
Kami berusaha mengakhiri semua itu. Dan hanya
pemimpin yang kuat yang bisa melakukannya."
kepada Jake. Jika kau mau. Tapi tidak, karena
Jake adalah pemimpin kuat yang sebenarnya,
dan kau tahu itu. Kau tahu kau tidak akan bisa
membuatnya mengikuti aturanmu. Kau tahu kau
tidak akan bisa mengendalikannya. Nah, sekilas
info, Crayak. Kau juga tidak bisa mengendalikanku.> "Kau akan jadi gila," Crayak mengancam. "Kau
akan menghabiskan hidup sebagai tikus, dan kau
akan jadi gila." Aku bukan orang gila! Yang benar saja" Si tikus panik. Aku panik. Mulai berlari
tanpa kendali di sepanjang dinding kubus.
Berputar putar. Si tikus tidak bisa berhenti. Aku
tidak berhenti! Aku khawatir padamu, Rachel.
Aku mundur. Jauh ke belakang otak tikus.
Membiarkan nya mengambil alih. Karena aku
tidak mempercayai otakku sendiri.
Aku takut aku sudah menjadi gila.
Apakah semua ini nyata"
Apakah hanya mimpi" Apakah ini kenyataan yang dimanipulasi"
"Aku nyata. David nyata. Kau nyata," suara
Crayak bergema.
"Waktu adalah nyata," katanya lagi. "Dan
Cassie juga nyata. Dan David dan anak
buahnya yang menyedihkan, semua nyata."

"Dan jebakan ini nyata. Dan kau akan
benar-benar menjadi tikus. Untuk selamanya."
Aku berhenti, tersudut. Jatuh terjerembab
pada perutku. Cahaya dari mata merah Crayak yang
besar menyinari semua pemandangan ini.
Cassie di dalam kubusnya, terjebak,
bersandar merosot. Menatapku putus asa.
Kedua berandalan anak buah David,
meringkuk di sudut ruangan. Amat sangat
ketakutan. Mencoba bersembunyi dari cahaya
merah namun sia-sia. David. Gumpalan berbulu dua kaki dari
tempatku. Perlahan, cahaya merah itu mulai menghilang.
Samar. Samar. Sampai betul-betul lenyap.
Mendadak, aku kedinginan. Begitu tiba-tiba.
Seperti ada yang mengubah temperatur dari
Sembilan puluh menjadi tiga puluh dengan cepat.
Energi apapun yang ditimbulkan oleh
kehadiran Crayak telah lenyap bersama sosok
dirinya. Sekali lagi, ruangan menjadi gelap dan suram.
Crayak dan Drode telah pergi.
Mereka menghilang kembali ke dalam luasnya
alam semesta. Mungkin untuk selamanya.
Dan aku sendirian. Dengan hanya beberapa menit sebelum
terjebak dalam wujud tikus. Terjebak selamanya.
Tidak ada bantuan yang datang. Aku tahu.
Tidak ada yang tahu aku pergi. Keluargaku
tidak tahu. Jake dan yang lainnya tidak tahu.
Bagaimana mereka bisa tahu"
Jika ada yang bisa menyelamatkan diriku
dan Cassie, maka orang itu adalah aku
sendiri. Bukan Super-Rachel. Bukan Rachel yang
diperkuat. Bahkan bukan Rachel-manusia.
Hanya ada Rachel-tikus. Aku tidak punya kekuatan. Tidak punya
senjata. Tidak punya ruang untuk berubah
menjadi sesuatu yang lain.
Tidak punya apa-apa! David menikmati kekalahanku. Dia tampak
senang. besar dan kau menggagalkannya. Crayak muak
denganmu. Kau mengecewakan. Kau membosankan. Sekarang ia sudah pergi.
Hilang!> Aku mengkhawatirkanmu, Rachel.
dan aku. Rachel dan David. Tapi jangan khawatir.
Kita akan baik saja. Aku akan menunjukkn
bagaimana cara bertahan. Aku masih punya
sepasang anak buah. Sekarang mereka ngompol
ketakutan, tapi nanti mereka bisa berguna.
Bahkan, Rachel, jika kita memainkan dengan
benar dan bekerja keras, kita harusnya bisa
mengumpulkan upah cukup banyak untuk
menyewa lebih banyak anak buah. Orang-orang
yang tidak sepengecut dua berandal di sudut itu.>
Aku bukan orang gila. Dan sekarang, lampu kecil menyala di otak
tikusku. Penerangan lain, pencerahan, penyadaran.
Seperti yang dikatakan David, si Tato dan
Berminyak masih berjongkok di sudut. Tak
diragukan mereka sedang memutuskan apakah
sudah aman keluar dari bayang-bayang.

Dia berbalik, kaget. membayarmu"> aku bertanya.
perintah David.
Tato dan Berminyak saling berpandangan
dengan gugup. "Ayo keluar dari sini," bisik si Berminyak.
Dengan keras. Tato mengangguk. disimpannya"> aku berkata. Keras. ratus dua belas ribu dolar" Jadinya seratus
enam ribu dolar jika dibagi dua.>
Bingo. Aku mendapat perhatian mereka
sekarang. Pertama si Tato, kemudian Berminyak juga
bangkit berdiri. Mendekat ke kubus, dengan
perlahan. Melihatku dengan tertarik.
David mengejek.
yang tidak bisa ditemukan siapapun kecuali
aku! Aku mengalahkanmu, Rachel. Mengalahkanmu. Satu menit lagi dan kau akan
jadi ratu tikusku!> Itu tidak bakal terjadi. ini"> aku bertanya pada si Berminyak. Nada
bicaraku kuat, menantang. menerima perintah dari tikus yang bisa bicara"
Bukankah uang lebih baik" Semua uang itu"
Lebih baik sekarang daripada nanti, kan"
Bayangkan yang bisa kalian perbuat dengan
uang sebesar seratus enam ribu dolar di tangan
masing-masing.> David menjerit. begitu pintar. Kau hanya akan bikin mereka
bingung. Dan jika bingung, mereka hanya akan
jadi semakin bodoh!> Si Berminyak mencabut pistol dari balik
jaketnya dan mengetuk larasnya ke kaca. "Kau
yang diam," dia berkata kepada David. Kemudian
kepadaku, "Dia benar. Kami tidak tahu di mana
uangnya, kami tidak bisa menemukannya."
Betapa gembiranya! Lebih memuaskan dari
pada kekuasaan dan kekuatan. Aku nyaris keluar
dari perangkap ini. Dan, lucunya, aku tidak perlu
menggunakan ancaman, atau teror, atau
kekerasan. Hanya menggunakan otak. aku memberitahu mereka.
Aku menoleh kepada jam. Tiga puluh detik. Dua puluh sembilan detik.
uang simpanan David. Tapi tikus yang lain" Tikus
lain pasti bisa menemukannya dengan mudah.
Tikus seperti diriku. Aku bisa mengikuti baunya.
Aku bisa melacak jejaknya.>
"Apa yang kau mau?" Berminyak membentak.
Tidak bodoh-bodoh amat ternyata.
ini. Hanya untuk beberapa detik. Oke" Jadi aku
tidak akan terperangkap dalam wujud tikus
selamanya. Kemudian aku akan berubah jadi
tikus lagi dan mengambilkan uangnya untuk
kalian.> Delapan belas detik. Tujuh belas detik. "Bagaimana kami tahu kau akan kembali?"
si Tato bertanya. Susah payah aku mencoba untuk tidak
berteriak. Menahan diri untuk tetap tenang.
Untuk berbicara perlahan. Untuk terdengar
tulus. sandera.> David mencicit.
Tato dan Berminyak memandang David
dengan menghina. Terkadang cukup membantu jika kau punya
hati yang gelap. Membantumu untuk mengerti
hati gelap yang lain. Aku tahu persis apa yang dipikirkan oleh
mereka berdua. Mereka menginginkan uang
karena, bagi mereka, uang adalah kekuatan.
Uang berarti kebebasan dari semua perintah
David, seseorang yang tidak mereka sukai dan
mereka takuti. Tato dan Berminyak ingin memegang
kendali. Bukankah kita semua begitu"
Lima detik. Empat detik. batal,> aku berkata. Tato mengarahkan pistolnya ke kunci kotak
dan menembak. DOR! Dua detik. Aku melompat! Tidak ada sambungan baja
pada sendiku, tapi kaki tikus cukup kuat. Aku
berubah menjadi manusia sebelum hidungku
menyentuh tutup kotak. Boing! Tutupnya membuka. Aku mendengar David
mencicit protes saat sebagian anggota tubuh
manusiaku " mungkin kaki " mendorongnya ke
sudut. Kakiku terentang. Cakar kecilku memanjang,
membentuk jari kaki. Mendadak " aku tidak bisa bernapas!
Moncong tikus yang memanjang menarik
tengkorakku dan memenuhi rongga hidung.
Swoosh! Ya. Hidung manusia!

Animorphs - 48 The Return di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sensasi geli menggelitik tulang belakangku.
Kemudian " pop! Ekor tikus bergabung dengan tulang
punggung manusia. Mataku berubah, penglihatannku berganti
dengan cepat. Namun aku masih sempat
melirik sekilas jam di meja.
Klik! Tidak! Waktunya menunjukkan angka nol.
Aku masih separuh berubah.
Apakah aku akan bisa melanjutkan"
Tanganku kecil, belum bertumbuh. Di
tempat yang seharusnya jari, masih berupa
cakar yang diselimuti oleh bulu.
Aku melihat ke bawah. Pahaku, masih
melengkung seperti kaki tikus.
Aku cewek tikus. Terjebak di tengah berubah wujud!
Aku mendengar tawa David.
baik dari yang kuharapkan!>
Aku memejamkan mata. Tidak akan
kubiarkan ini terjadi. Aku menolak ini smeua
terjadi! Aku berjuang mengembalikan energi
berubah. Setiap kekuatan mental yang
kupunya. Setiap tenaga untuk berkonsentrasi.
Aku mengenyahkan setiap pikiran yang
lain. Mencoba dengan putus asa untuk
melenyapkan emosi yang lain.
Kebencian. Kemarahan. Aku mencoba! Aku berusaha mengenyahkannya! Tapi sebenarnya aku tidak ingin semua itu
pergi. Aku ingin marah. Aku ingin benci. Itulah
sumber kekuatanku. Dan kemudian" dengan ajaib" aku berdiri
dan merentangkan lengan lebar-lebar.
Aku Rachel. Aku kembali. Dan untuk beberapa saat, aku betul-betul
bebas. Aku membuka mata. Tato dan Berminyak memandangiku,
dengan mulut terbuka. Sukar dipercaya masih ada yang mengejutkan mereka pada saat ini. Setelah
bertemu Crayak. Drode. Melihat alien berbulu
dan bermata empat muncul begitu saja.
Si Berminyak tersadar duluan. Dia
mengangkat pistolnya dan menodongku.
"Oke, nak. Kembali jadi tikus sekarang.
Waktunya untuk memberi kami uang."
Aku mengangguk. "Tentu. Tapi jika kau setuju, aku mau
berubah menjadi sesuatu yang memiliki indera
penciuman yang lebih tajam. Aku bisa
menemukan uangnya lebih cepat."
Aku mulai berubah sebelum mereka memberi
izin atau melontarkan pertanyaan.
Aku merasakan derak, kresek, dan letupan
yang sudah familiar saat wajahku melebar.
Moncongku memanjang. Bahu menggembung.
"Hey!" aku mendengar teriakan si Tato. "Apa
yang dilakukannya?" "Mungkin berubah menjadi sesuatu yang
besar dan mengerikan sehingga dia bisa
mengangkat karung uangnya," Berminyak
menjawab pelan. Yeah. Benar. Dalam mimpi siang bolong nya.
Hanya beberapa detik, perubahanku selesai.
Aku berdiri dengan kedua kaki dan berjalan
menuju mereka berdua. "Apa yang ia lakukan?" teriak si Berminyak,
sambil mundur dan dengan gemetaran menodongkan pistol kepadaku.
siang, dasar idiot bego!> David berteriak. Dia
melompat keluar dari kubus. Berlari ke bawah
kaki meja. Dan kabur. Mata grizzly ku yang lemah melihat David
menghilang ke dalam bayang-bayang.
"Hey! Ke mana kau pergi?" Berminyak
meneriakinya. Aku berlari maju dengan otot-otot grizzly.
Wah! Aku cinta wujud ini.
Tato dan Berminyak melawanku. Mereka
menampar dan menendang. Seperti menepuk
nyamuk. Gampang sekali. Begitu mudahnya sehingga tidak seru. Yeah, mereka menembakkan pistol mereka. Tapi tembakannya melebar jauh.
Panik akan mengacaukan bidikanmu.
Aku berguling di atas mereka. Harfiahnya,
aku melemparkan diri kepada mereka dan
berguling. Salto. Menepuk pistol dari tangan mereka.
Kemudian aku biarkan mereka bangkit
berdiri. Yang mereka lakukan dengan penuh
perjuangan. Saat mereka berdua sudah berdiri, aku
meraung. Cukup segitu. Tato dan Berminyak melarikan diri,
memekik seperti babi yang kejepit. Serabutan
ke dinding. Menggunak batu dan bata sebagai
pijakan dan tempat berpegangan.
Mereka memanjat menuju lubang penutup.
Satu-satunya jalan mereka bisa keluar ke
dunia di atas. Di mana mereka bisa bercerita. Dalam bar
di suatu tempat, mungkin di sudut jalan.
Sebagian besar orang tidak akan mempercayai kata-kata berandalan.
Tapi cepat atau lambat, cerita mereka akan
sampai ke telinga seorang Pengendali.
Dan Yeerk akan tahu bawa di suatu tempat
ada tikus yang tahu semua tentang Animorphs.
Harus ada yang dilakukan.
Tidak ada efek suara. Tidak ada WHOOSH!
Namun aku merasakan optimis dan gembira ku
mulai keluar dari atmosfer. Perutku terasa
menurun. Harus ada yang dilakukan. Dan akulah yang
harus bertindak. Bukankah begini awal semuanya terjadi"
Aku berlari ke kubus tempat Cassie terkurung.
Menghantam gemboknya dengan cakarku. Rusak
dengan mudah, lalu aku membuka bagian atas
kubusnya. Cassie memanjat keluar, wajahnya basah oleh
keringat. "Rachel! Berubah dan lekas pergi dari sini,"
dia berkata cepat. "Begitu kedua orang tadi
bicara, seseorang akan turun untuk memeriksa.
Kita harus sudah jauh."
Aku mengangguk. Aku nanti menyusul.> Cassie meletakkan tangannya di atas tangan
besarku. "Apa yang akan kau lakukan?"
Aku menatap mata Cassie. Apakah dia ingin
tahu" apa dia betul-betul ingin tahu"
Tidak. Dia tidak ingin tahu.
Itulah kenapa aku begitu marah. Bukan cuma
kepada Jake. Kepada mereka semua.
Karena mereka menjaga bersih tangan
mereka. Mereka berpura-pura tidak tahu aku
sudah melakukan hal buruk seperti mengancam untuk membunuh David. Dan
orangtuanya. Dan saat David menentang mereka dengan
yang sebenarnya, mereka memastikan
ketidaksetujuan mereka. Memisahkan diri
mereka dari diri ku. Membuat aku terlihat gila
dan tidak terkontrol dan sangat, sangat tidak
seperti mereka. Dan kemudian, Cassie memberikan ide
tentang rencana untuk memerangkap David
dalam wujud binatang. Namun hanya aku yang
berani bertahan selama dua jam dari
penderitaan David. Kenapa aku tidak berontak" Membela diri
dari segala tuduhan dan sindiran yang
mengatakan aku gila"
Oke, aku menentang Jake. Tapi apakah
ada sesuatu di antara kami yang berubah
sejak saat itu" Apakah dia menyetujui tindakanku" Tidak,
hanya tindakan mereka. Dia membutuhkan
hasil dariku. Jadi kenapa hanya aku saja yang dibebani
oleh rasa bersalah" Kenapa aku yang harus
mengalami penderitaan"
Aku menatap wajah Cassie. Wajah yang
manis. Dan bijaksana. Tapi tetap saja" aku
tidak tahu" wajahnya terlihat tidak bersalah.
Aku sudah melindungi dirinya. Mereka semua.
Jake. Cassie. Tobias. Bahkan Marco dan Ax.
Membantu untuk melindungi mereka yang tak
bersalah. Membiarkan mereka menganggap diri mereka
sebagai pihak yang benar.
Hubungan simbiotis. Atau co-dependent,
apapun istilahnya. Mereka butuh aku untuk dijadikan orang jahat.
Dan aku butuh mereka untuk jadi pihak yang
baik. Jadi, jika mereka orang baik, dan aku dalam
tim mereka, maka secara otomatis aku akan jadi
orang baik juga. Bahkan jika aku berbeda.
Paling tidak itulah yang kuucapkan kepada diri
sendiri. Tentu saja, tidak sesederhana itu.
"Rachel! Mau ke mana kau?" Cassie
mengejar.
Dia menggeleng. "Jangan. Biarkan dia pergi."
"Dia akan kabur ke pasukan Yeerk," aku
berkata. "Atau Yeerk lah yang akan datang
kepadanya. Yang jelas, dia akan menceritakan
semuanya kepada mereka. Dia akan mengkhianati kita, mencoba untuk membuat
kesepakatan. Tidak akan berhasil. Yeerk akan
membunuhnya. Lalu mereka akan mencari kita.
Jadi aku akan mencari David, terlebih dahulu.
Aku akan membawanya kembali ke pulau.
"Kurasa kau tidak bisa melakukannya dua
kali," Cassie berkata pelan.
Aku merasakan amarahku mulai terbentuk.
Kenapa dia menentangku" Dia tahu apa yang
harus aku lakukan. kenapa dia berpura-pura
tidak mengerti apa yang harus kami lakukan"
Supaya dia tetap bisa tidur di malam hari"
Supaya dia bisa bilang "aku sudah coba
menghentikannya, jadi bukan salahku?".
Supaya dia bilang "aku tidak tahu."
Aku melihat matanya. kau melakukannya">


Animorphs - 48 The Return di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Wajah Cassie berkerut. Mulutnya membuka
dan menutup. Matanya berkedip-kedip. "Aku
tidak tahu," bisik Cassie akhirnya.

Jika aku keluar dari sini hidup-hidup, aku tidak
akan pernah menggunakan wujud tikus lagi.
Selamanya. Aku mengendus sekeliling sampai aku
mendapat jejak bau David. Dia pergi lebih dalam
ke gorong-gorong. Aku mengikuti jejaknya
sampai ke dalam pipa yang sempit.
Pipa ini berkarat. Karatnya memberikan
cakarku tempat untuk pegangan. Kaki kecilku
menelurusinya " suara garukan kaki-kakiku
menimbulkan rasa jijik yang membuat orangorang bergidik.
Untuk beberapa saat aku memikirkan
bagaimana aku nyaris terperangkap selamanya
sebagai tikus. Pikiran tersebut membuatku mual.
Akan sangat mengerikan. Melihat orangorang mundur setiap melihat diriku.
Mengerikan harus tinggal dalam bayangbayang.
Mengerikan harus terus menerus merasa
takut dibunuh atau dimakan. Atau kelaparan
sampai mati, perlahan, dan penuh derita.
Bagaimana David melakukannya"
Bagaimana dia bisa bertahan hidup"
Aku mendorong pikiran tersebut jauh-jauh.
Aku juga sudah merasakan kehidupan seperti
itu beberapa kali. Dan aku tahu ada kegilaan
di baliknya. Aku berhenti sejenak. Mendengarkan. Jauh
di atasku, aku mendengar suara cakar-cakar
lain. David. Kami harus keluar dari dalam pipa. Aku
tidak bisa mengalahkannya dalam wujud tikus.
Aku harus bisa berubah menjadi manusia atau
mungkin jadi tikus untuk mengalahkannya.
Sesuatu yang lebih besar dan lebih kuat.
Mendadak senyap. Suara kakinya berhenti. Apakah David sudah keluar dari pipa"
Aku mengendus dan mempercepat gerak.
Ke atas pipa. Menuruninya. Berbelok di sudut.
Dan di sudut yang berikutnya.
Akhirnya, sesuatu yang terang di depan.
Cahaya matahari. Mendadak aku sadar betapa aku membutuhkan udara segar dan cahaya. Betapa
inginnya aku keluar dari kegelapan yang
mencekik. Aku menerobis keluar dari pipa.
Dan melihatnya. David. Dia duduk berjongkok, menatap matahari.
Cakar kecilnya melambai di udara, membantunya
menjaga keseimbangan. Hidung merah mudanya
mengendus-ngendus. Kumisnya yang panjang
bergoyang sedikit tertiup angin.
Dia tahu aku ada di sini.
katanya tajam. akan merindukannya.> Aku menunggunya kabur. Melarikan diri. Tapi
dia diam saja. Aku melihat ke sekeliling. Apakah anak
buahnya sedang mengintai" Apakah dia
memancingku ke dalam sebuah jebakan"
dia
berkata.

David merangkak kembali dan menghadapiku.

Aku mulai jadi manusia kembali. Saat aku
sudah manusia, aku berjongkok dan David
mendekatiku. Duduk di kakiku.
mengalahkanmu, Rachel. Dan aku sudah lelah
mencoba. Tapi aku tidak mau kembali.> dia
berkata maksa. kembali ke pulau tersebut. Kau harus
membunuhku.> "Aku tidak akan melakukannya," aku
berkata. Dia mencoba lari. Aku menangkapnya.
Dengan mudah. David memohon. baik mati daripada seperti ini. Lebih baik mati
daripada kembali ke tempat itu!>
"Kau akan kembali ke pulau tersebut."
David meronta di tangannku. Aku
mempererat pegangan. dia meratap.
kemanusiaan di dalam dirimu, kumohon
bunuhlah aku.> "Aku di pihak yang baik," aku tercekik. Air
mata membasahi mataku.
David meronta semakin keras. Aku
memegangnya semakin keras. Aku tahu aku
menyakitinya. Tapi jika aku lepaskan"
"Berjanjilah untuk menghilang," kataku
mendadak. "Janji untuk menghilang dan?"
David mulai tertawa di antara isaknya.
kembali menjadi diriku yang dulu. Kau tahu
itu!> Aku mengangkat David dan menatap
kedua matanya yang gelap. Sesuatu yang basah
jatuh menimpa kepalanya. Air mataku. Aku
mencoba mengusapnya, tapi mereka terus
keluar. Aku tidak ingin membunuhnya. Aku tidak
mau membawanya kembali ke pulau itu.
Terlepas dari semua, aku merasa kasihan
kepadanya. Aku kasihan kepada David, juga kasihan
kepada diriku sendiri. Kasihan untuk apa yang
sudah dilakukan perang terhadap kami berdua.
Bukan salah David dia menjadi tikus, bukan
salahnya dia gila. Karena kamilah dia begitu.
Tapi bukan berarti dia tidak berbahaya. Kami
tidak bisa mengendalikannya. Kami tidak bisa
mempercayainya. Dan jika dibiarkan, dia bisa
menghancurkan planet ini.
Mungkin. "Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan,"
aku berbisik.
Aku meletakkannya di trotoar yang kotor
dengan perlahan. Kemudian aku menutup muka
dengan tangan dan menangis.
Semua terserah kepadamu" Tidak ada
aturan kecuali yang kau buat sendiri.
Mungkin dia akan melarikan diri. Mungkin dia
akan menghilang ke suatu tempat di mana aku
tidak akan bisa menemukannya.
Kau punya kehendak bebas. Apa yang ingin
kau lakukan terserah kepadamu.
Mungkin saat aku mengangkat kepala, ia
sudah tidak di sini. Dan dia bukan masalahku lagi.
Biar Cassie yang menemukannya dan
melakukan sesuatu. Atau Jake. Atau Marco.
Atau Ax. Seseoran " siapa saja " asal bukan
aku! Semua terserah kau, Rachel.
Aku menangis seperti bayi.
Bukan yang pertama kalinya sejak perang
ini dimulai. Begitu banyak kehilangan. Begitu banyak
derita. Aku harap aku mendengar suara tikus yang
bergegas pergi. Kumohon pergi, kataku dalam hati.
Kumohon. Lari. Larilah dariku!
Tapi ketika aku akhirnya mengangkat
kepala, aku melihat David lewat basah air
mata. Dia duduk dengan sabar. Menunggu.
Dia tidak akan pergi ke mana-mana.
Dia tidak akan membuatnya menjadi
mudah. dia berkata lembut.
Aku mengusapkan lengan ke wajahku.
"Aku di pihak yang baik," aku bergumam.
Pada saat itu aku merasa jauh lebih letih
dibandingkan apapun yang pernah kualami.

Aku melihat sekitar. Dengan bodoh. Tidak
ada yang memerintahku melakukan apapun.
Tidak ada Crayak. Tidak ada Ellimist.
Tidak Cassie. Tidak Jake.
Aku sendirian bersama David.
Musuhku betul-betul berada dalam belas
kasihanku. Aku melihat bayanganku pada pecahan kaca
cermin. Dan melihat apa yang akan dilihat oleh siapa
pun yang melihat ke bawah gang dari atas.
Seorang cewek remaja yang duduk dengan
lutut menentang matahari, sedang menatap
seekor tikus putih. Sukar dipercaya nasib seluruh planet
bergantung kepada cewek tersebut.
Cewek yang ingin melakukan hal yang benar.
Tapi sama sekali tidak tahu mana hal yang
benar" __________________ _____________________ 150 151 Kutukan Brahmana Loka Arya 1 Satria Gendeng 16 Setan Madat Pendekar Bunga Merah 5

Cari Blog Ini