Ceritasilat Novel Online

Terjebak Di Hutan Serigala 1

Goosebumps - Terjebak Di Hutan Serigala Bagian 1


"Perhatian!Perhatian!"
Kami selingi liburanmu yang menyenangkan di tepi
Danau Deep Woods untuk menyampaikan sebuah kabar
buruk: Rupanya orangtuamu mengajak sahabat mereka, Mr.
dan Mrs. Morris, berikut anak mereka yang super-konyol,
Todd, untuk berlibur bersama kalian! Ya ampun. Ini benarbenar gawat.
"Huh, payah," kau menggerutu ketika ayahmu
membelokkan mobil ke kompleks Woods World. Mobil
keluarga Morris sudah tampak di depan. Mobil itu diparkir di
bawah deretan lampion warna-warni yang tergantung di atas
gerbang WoodsWorld. Kau sudah tidak asing lagi dengan
tempat ini, sebab sejak masih bayi kau selalu diajak berlibur
kemari pada musim panas. Kemudian kau melihat Todd. Tampangnya masih seperti
dulu. Rambutnya masih tipis, dan kacamatanya yang
berbingkai hitam tampaknya semakin tebal saja.
"Hei, apa kabar?" Todd berseru padamu. Ia mengeluarkan
tangan dari jendela mobil dan melambai ke arahmu.
"Cobalah bersikap baik padanya," ibumu mewanti-wanti.
"Ya, siapa tahu Todd sudah berbeda sekarang," ayahmu
menimpali. "Oh, dia memang beda," kau bergumam. "Dia lain dari
siapa pun di planet ini! Pokoknya tak ada duanya!"
Bukalah HALAMAN 2 Mobil keluargamu dan mobil keluarga Morris berhenti di
depan Pondok Evergreen. Kau memandang berkeliling.
Keadaannya tidak berubah sejak musim panas tahun lalu.
Hutan di balik pondok tetap gelap. Permukaan danau berair
biru di depan pondok masih berkilau-kilau bagaikan kaca.
Dan di sekeliling danau membentang jalur pantai berpasir.
Matahari sudah hampir terbenam, dan langit tampak
kemerahan. Tapi sinarnya masih cukup terang, sehingga kau
bisa melihat pesan yang ditempelkan di pintu depan pondok.
"Asyik!" kau berseru. Serta-merta kau turun dari mobil.
"Pasti dari teman-temanku," kau berkata kepada orangtuamu.
Kau berlari melintasi halaman rumput dan melompat ke
teras. Cepat-cepat kauraih pesan yang tertempel di pintu.
Kalau mau tahu apa isi pesan itu, silakan beralih ke
HALAMAN 3 Kau membuka pesan itu, lalu membacanya keras-keras,
"Api unggun khusus anak-anak - pukul delapan di pantai."
"Wah, kebetulan sekali!" komentar ibumu sambil
menyusul ke teras. "Sekarang baru jam tujuh. Masih ada
waktu untuk menurunkan barang-barang dari mobil. Setelah
itu kau bisa pergi ke acara api unggun itu. Ini kesempatan
baik bagi Todd untuk berkenalan dengan anak-anak lain di
WoodsWorld." "Bisa-bisa nanti aku disangka sama konyolnya dengan
dia," kau bergumam. Tapi tak ada yang mendengarmu.
Orangtuamu dan orangtua Todd telah masuk ke pondok.
Kau memperhatikan Todd yang sedang mengeluarkan
barang-barang dari mobil. Ketika ia mengambil kotak kaleng
berwarna merah, tiga pemuda bertubuh besar dan berambut
merah datang naik sepeda, dan berhenti di depan pondok.
Mereka adalah Murphy Bersaudara - Jess, Buck, dan Sharky.
"Selamat datang di WoodsWorld, Anak Konyol," Sharky,
si sulung, mengejek Todd. Sharky berusia lima belas tahun.
Kelihatannya ia sudah berlatih angkat besi sejak umur dua
tahun. Ia dipanggil Sharky alias ikan hiu karena banyak
orang bilang "berkelahi dengan Sharky sama saja dengan
melawan ikan hiu." "Rupanya kau bawa kado untuk kami," kata Sharky
kepada Todd. Ia merebut kotak merah itu dari tangan Todd
dan segera melemparkannya kepada Jess, adik bungsunya.
"Hei!" seru Todd. "Itu koleksi orang-oranganku!
Kembalikan!" Todd berusaha menahan air mata ketika
Murphy Bersaudara kabur naik sepeda sambil membawa
kotak itu. BUKALAH HALAMAN 12 Rupanya ada gua! "Aku tak pernah tahu bahwa ada gua di sini," kau berkata
kepada Todd. "Ayo, kita selidiki."
Tahu-tahu terdengar suara dari dalam gua itu. Suara itu
memanggil namamu. Kedengarannya seperti suara Sharky Murphy, kau berkata
dalam hati. "Halo?" kau menyahut. Kau mulai melangkah
masuk ke gua yang gelap gulita itu.
Todd berusaha mencegahmu. "Jangan nekat," ia mewantiwanti.
Sekali lagi suara dari dalam gua memanggilmu.
Suara itu seakan-akan menarikmu ke dalam. Tapi Todd
terus menahanmu. Jadi bagaimana" Kau akan masuk, atau
tidak" Kalau mau mengikuti panggilan dari dalam gua,
bukalah HALAMAN 81. Kalau kau merasa lebih aman di luar, bukalah
HALAMAN 37. "Selesai!" suara si kurcaci bergema di dalam kepalamu.
Seketika kau merasakan lenganmu dialiri tenaga super.
Untuk kedua kalinya pada malam ini kau berubah jadi anak
muda berbadan kekar. Proses perubahan sudah selesai.
Seluruh tubuhmu terbungkus otot sekeras baja.
Dengan mudah kau merusak gembok di pintu. Detik
berikutnya kau segera mendobrak pintu perpustakaan.
Oh-oh! Gara-gara hiruk-piruk ini orangtuamu datang
untuk memeriksa apa yang sedang terjadi. Cepat angkat kaki,
supaya mereka tidak ikut ditawan oleh si kurcaci!
Kalau kau mau masuk perpustakaan, bukalah
HALAMAN 131. Kalau mau kabur ke hutan, bukalah HALAMAN 73.
Kau merasa iba pada Todd. Karena itu kau mengajaknya
ke acara api unggun. "Siapa tahu Murphy Bersaudara akan
kasihan kalau melihatmu menangis," kau berkata kepada
Todd. "Mereka anak-anak paling jahat yang pernah kutemui,"
Todd merengek. Ia mengambil setumpuk tisu dari sakunya,
lalu membuang ingus. Keras banget, mirip suara gajah
berteriak! "Ya ampun, Todd!" kau berkomentar. "Suara hidungmu
itu akan membuat mereka lari ketakutan!"
"Yang penting mereka mau mengembalikan koleksiku. Itu
milikku yang paling berharga." Serta-merta Todd mulai
menangis lagi. "Aku tidak bisa ikut ke api unggun," ujarnya
sambil terisak-isak. "Hidungku tersumbat. Jadi kau harus
pergi sendirian." "Sendirian?" kau mengulangi. Seketika kau merasa
kembali riang. "Sori," kata Todd. "Tapi aku sedang tidak berminat untuk
berpesta malam ini."
"Apa boleh buat!" kau menyahut dengan gembira.
Bukalah HALAMAN 9 Kau memejamkan mata terus. Otot-ototmu mengendur.
Kau mulai merasa begitu ringan, begitu tenang, begitu...
Kau membuka mata. Apa yang terjadi"
Rupanya kau dan Todd sempat pingsan akibat benturan
dengan dinding gua tadi. Kau sama sekali tidak tahu apa
yang terjadi sesudah itu. Kau tidak tahu berapa lama kau
tergeletak di tengah genangan lendir di dalam gua.
Kau memandang berkeliling. Kini kau berada di luar,
duduk bersandar pada pohon besar. Cahaya bulan purnama
menerpa dirimu dan Todd. Todd duduk membelakangimu. Kau memandang ke
bawah dan menjerit! Tanganmu ditumbuhi cakar yang runcing dan penuh bulu!
Lalu Todd menoleh. Ia tersenyum, dan kau bisa melihat
gigi taringnya yang panjang. Kau ingin menjerit, tapi yang
keluar dari mulutmu adalah suara yang sudah pernah
kaudengar sebelumnya.... HOW-OW-OW-OWL! Kau teringat ucapan Sharky: Pada malam seperti ini
semua manusia serigala di WoodsWorld berkeliaran di hutan.
Sharky benar. Tak ada yang aman. Kawanan manusia
serigala telah mendapat dua anggota baru - kau dan Todd.
Mulai saat ini hidupmu akan berubah sama sekali.
TAMAT "Oke, Todd," kau berkata. Kau melipat pesan tadi dan
menyelipkannya ke saku celana. "Ini berarti perang!"
"Yeah!" Todd menimpali, seakan-akan mendadak
keberaniannya bangkit. Tapi kemudian ia meraih lenganmu
dan bertanya, "Manusia serigala" Di mana?"
"Justru itu yang harus kita selidiki," kau menyahut.
Langsung saja kau mengulangi cerita Sharky mengenai para
serigala jadi-jadian. Kau mengikat tali sepatu kets sementara
Todd mengenakan celana jeans-nya. Lalu, sambil memegang
senter dengan tangan kanan dan memegang tangan Todd
yang gemetaran dengan tangan kiri, kau menuju ke pintu
depan. Perlahan-lahan kau dan Todd menyelinap ke luar. Kalian
turun melalui tangga teras dan berhenti di sana.
Bunyi berkeresak terdengar dari semak-semak di dekat
pondok. "Siapa itu?" kau berseru dengan suara tertahan.
Satu-satunya jawaban adalah lolongan panjang dari
tengah hutan. Bulan purnama tertutup awan. Keadaan gelap
gulita. Di kejauhan terlihat dua pasang titik cahaya yang
berkedap-kedip. Dua titik merah terlihat di jalan setapak yang
menuju ke tepi danau. Dua titik putih tampak dari arah
sebaliknya, di jalan setapak yang menuju ke hutan.
"Kita harus ke mana?" Todd bertanya sambil
mencengkeram lenganmu erat-erat.
Untuk menyelidiki titik cahaya merah, bukalah
HALAMAN 75. Untuk menyelidiki titik cahaya putih, bukalah
HALAMAN 30. Kau meninggalkan Todd sendirian di pondok supaya ia
bisa menangis sepuas-puasnya. "Kautunggu saja di sini," kau
berkata kepada Todd. "Aku akan ke tempat api unggun untuk
mengambil kotakmu." Kau bergegas keluar. Kau menuju ke tempat api unggun
biasa dinyalakan di sebelah selatan pantai. Api sudah
berkobar-kobar ketika kau sampai di sana. Kau melihat
temanmu, Lauren Woods. Orangtuanya pemilik
WoodsWorld. Ia dan anak-anak lain yang biasa berlibur di
sini sudah duduk di sekeliling api unggun. Mereka semua
sedang mendengarkan kisah seram yang diceritakan Sharky
Murphy. "... ingat legenda manusia serigala," Sharky berkata
dengan gaya misterius. "Mula-mula kalian menyangka
sedang mengobrol dengan seorang teman. Lalu, waktu bulan
purnama muncul dari balik awan, tiba-tiba tumbuh bulu di
wajah teman kalian. Giginya berubah menjadi taring. Dan
suaranya, yang tadinya suara manusia, berubah menjadi
lolongan mengerikan." Sharky terdiam sejenak, lalu
merendahkan suara. "Lihat!" ia berkata. "Malam ini malam
bulan purnama. Inilah saatnya para manusia serigala di
WoodsWorld berkeliaran. Tak ada yang aman di sini.
Semuanya terancam bahaya. Bahaya besar."
Pindahlah ke HALAMAN 28. Sementara kau semakin dalam terbenam dalam pasir isap,
kaulihat wujud Todd berubah di bawah cahaya bulan.
Bulu lebat bermunculan di wajah dan tangannya. Giginya
bertambah panjang, sehingga menyerupai taring serigala.
Lalu Todd menoleh, dan menatapmu dengan sepasang mata
berwarna merah manyala. Ia membuka mulut dan
mengeluarkan suara yang membuat bulu kudukmu berdiri.
"HOW-OW-OW-OWL!"
"Todd!" kau berseru. "Lindungi mukamu dari sinar bulan!
Jangan menatap bulan purnama! Sinarnya akan mengubahmu
jadi manusia serigala!"
Kembali kau berusaha membebaskan kaki dari
cengkeraman pasir isap. Dan kali ini kau berhasil! Cepatcepat kau bangkit dan
menerjang Todd. Ia terdorong ke
belakang, menjauh dari sinar bulan.
Kau memegangi Todd. Berkas cahaya bulan menghilang
karena kembali terhalang awan. Secara bersamaan tampang
Todd pun kembali normal. "Berhasil!" kau berseru. "Sekarang aku tahu apa yang
harus kita lakukan."
Beralihlah ke HALAMAN 78.
Pria itu tertawa bengis. Kau melihat gigi taringnya yang
panjang. Matanya yang merah semakin menyala. Seluruh
wajahnya tertutup bulu serigala jadi-jadian. Sambil berusaha
mencekik lehermu dengan cakarnya yang panjang, pria itu
berkata, "Ya! Aku salah satu dari mereka! Dan sebentar lagi
kau akan bergabung dengan kami!"
Ia membuka mulut untuk menggigitmu. Tiba-tiba kau
melihat dua tombol di samping pintu lift. Yang satu
bertulisan STOP! dan yang satu lagi bertulisan GO!.
Langsung saja kau mengulurkan tangan dan menekan salah
satu tombol. Kalau kau menekan STOP!, bukalah HALAMAN 21.
Kalau kau menekan GO!, bukalah HALAMAN 29.
Kau pura-pura tidak melihat Todd mencucurkan air mata.
Tapi anak itu tidak menangis pelan-pelan. Ia tersedu-sedu.
"Boo hoo! Boo hoo!" Todd terisak-isak. Air matanya
mengalir bagaikan air dari pipa ledeng yang bocor.
"Oke, oke!" kau akhirnya berkata. "Aku akan pergi ke
tempat api unggun dan meminta mereka mengembalikan
kotakmu." "Aku ikut," ujar Todd. Ia menyeka hidung dengan lengan
baju. Ih, jorok! Kau melirik ke teras. Orangtua kalian begitu asyik
mengobrol sehingga tidak sadar bahwa sedang terjadi banjir
air mata. Kau harus mengambil keputusan. Kauajak Todd ke
tempat api unggun, atau kautinggalkan anak itu di pondok
supaya ia bisa menangis sampai puas.
Kalau kau mau meninggalkan Todd dan pergi ke
tempat api unggun seorang diri, beralihlah ke
HALAMAN 9.

Goosebumps - Terjebak Di Hutan Serigala di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kalau kau mau mengajak Todd ke tempat api unggun,
beralih-lah ke HALAMAN 6.
Janji harus ditepati. Kau telah berjanji pada Todd bahwa
kau akan mengambil kotak itu malam ini. Kau memutuskan
untuk masuk ke hutan. Sendirian.
"Tenang saja," kau berkata dalam hati. "Aku sudah biasa
berlibur di WoodsWorld. Dan selama ini aku belum pernah
melihat manusia serigala di sini."
Kau mengikuti Murphy Bersaudara ke arah hutan. Dalam
hati kau berharap mereka akan menuju ke tempat mereka
menyembunyikan kotak milik Todd. Tapi ada satu masalah ketiga kakak-adik itu tidak kelihatan lagi. Mereka telah
hilang ditelan kegelapan. Kau memandang ke depan, tapi
tidak melihat apa-apa. Bulan purnama bersembunyi di balik awan. Kau
diselubungi kegelapan yang pekat. Suasananya sunyi.
Tampaknya semua penghuni hutan tidur lebih cepat malam
ini. Tak ada apa-apa. "Kecuali aku," kau bergumam pelan.
HOW-OW-OW-OWL! Seketika kau berbalik. Suara apa itu"
Kau melirik ke kanan. Lalu ke kiri. Tak ada apa-apa.
Kau kembali menyusuri jalan setapak. Dan tiba-tiba kau
melihat sesuatu di depan! Setitik cahaya yang berkelapkelip!
Silakan buka HALAMAN 106.
"Aaaaaachiiiii!" Todd bersin. Bulu si manusia serigala
langsung memicu alergi Todd.
"Gesundheit." Todd menatapmu. Lalu menoleh kepada Lauren. "Kau
bilang apa?" ia bertanya.
"Aku bilang 'Gesundheit'," sahut sebuah suara berat.
Todd segera berbalik. "Hah?"
"Gesundheit," si manusia serigala berkata sekali lagi. "Itu
bahasa Jerman. Artinya kesehatan. Orang Jerman selalu
bilang begitu kalau ada yang bersin."
Kau dan Lauren mundur ke balik pohon besar. "Ada apa
dengan si manusia serigala?" bisik Lauren. "Dia bicara
seperti kita!" "Ini pasti karena KOTAK CERDAS tadi," kau
berkomentar. "Siapa saja yang memakan keripik berbentuk
huruf O itu, bukan cuma tambah pintar, tapi juga tambah
sopan! Ucapan si manusia serigala persis seperti manusia
yang sopan!" Bukalah HALAMAN 49. HOW-OW-OW-OWL! Kau mendengar gerombolan
manusia serigala melolong-lolong di kejauhan.
"Ohhh!" Todd mengerang ketika si pterodachtyl melesat
keluar dari lubang. Reptil terbang itu memiringkan badan.
Kau dan Todd jatuh tepat di samping gerombolan manusia
serigala. Makhluk-makhluk jadi-jadian itu langsung mengepung
kalian. Ada yang merangkak. Ada pula yang berdiri tegak.
Geraman dan lolongan mereka memantul pada dinding gua.
Suaranya bising sekali. Huh, dan baunya juga minta ampun! Rasanya belum
pernah kaucium bau yang begitu menyengat!
Tib-tiba sesuatu memegang pundakmu dari belakang. Kau
segera berbalik. Dan kau berhadap-hadapan dengan...
sungguh tidak bisa dipercaya!
Bukalah HALAMAN 20. Tekadmu sudah bulat: Kau harus menangkap si manusia
serigala. Kau teringat film-film tua yang pernah kautonton di
TV. King Kong saja bisa ditangkap! Dan sekarang kau akan
melanjutkan tradisi tersebut dengan menangkap serigala jadijadian ini! Para
ilmuwan akan berterima kasih padamu. Kau
akan jadi anak terkenal. Lagi pula, adakah cara lain untuk
membuktikan bahwa kau benar-benar pernah melihat
manusia serigala" Makhluk berbulu itu masih mengendus-endus keripik
yang berserakan di tanah.
"Cepat, serahkan swetermu," kau berkata kepada Todd.
Baju hangat itu akan kaupakai untuk menutup mata si
manusia serigala. "Kita tangkap dia, mumpung dia lagi asyik
mengendus-endus keripik," kau berbisik.
"Tapi bagaimana dengan kotak kalengku?" Todd
merengek. "Nanti saja kita urus," kau menyahut. Kau berdiri di
belakang si serigala jadi-jadian. Tampak jelas bahwa
makhluk itu tertarik hanya pada satu hal - melahap keripik
yang berbentuk huruf O berwarna merah itu.
Todd berdiri di sampingmu. Ia siap membantu menangkap
makhluk tersebut. "Aku hitung sampai tiga," kau
menjelaskan. "Habis itu kita terjang dia. Satu, dua..."
Bukalah HALAMAN 70. "Aku berhasil!" kau berseru. Kau sendiri tidak percaya
dirimu sekuat itu. Tanpa kesulitan kau mengangkat si
manusia serigala yang masih tercengang itu dengan satu jari
saja! Dan sekadar untuk memberi pelajaran pada makhluk jadijadian itu, kau memutarmutar tubuhnya di atas kepala. Lalu
kaucampakkan jauh-jauh ke tengah hutan. Tenaga supermu
memang luar biasa. "HOW-OW-OW-OW-OW-OWL!" si manusia serigala
melolong sementara tubuhnya melayang ke hutan yang gelap.
"Kau benar-benar punya tenaga super!" seru Todd.
"Sekarang kau yang berkuasa di sini!"
Silahkan beralih ke HALAMAN 31.
Kau memutuskan untuk berbalik dan menghadapi si
manusia serigala. Kalau cuma satu atau dua semut api sih,
pasti bisa kauatasi dengan mudah. Tapi ini jumlahnya ribuan!
"Ayo, ikut aku!" kau berseru kepada Lauren dan Todd.
Kalian kembali ke jalan setapak dan berlari secepat
mungkin. Setelah beberapa saat kalian sudah berhadapan
dengan manusia serigala yang langsung menggeram-geram
galak. Bulan tiba-tiba muncul dari balik awan, dan menerangi
wajah si manusia serigala. Kau melihat bulunya yang
berlumuran air liur. Lidahnya yang merah menjilat-jilat
taringnya. Makhluk itu berdiri tegak. Kaki depannya yang
bercakar tajam menyambar-nyambar ke arah kalian.
"Si manusia serigala!" teriak Todd. "Seharusnya kita tetap
di tempat tadi." Serigala jadi-jadian itu berpaling pada Todd. Mulutnya
berbuih. Busa berwarna merah menetes-netes ke bulunya.
Kau mencium bau keripik Cherry-O. Makhluk itu berjalan
mendekati Todd. "Tolong!" Todd menjerit.
Bukalah HALAMAN 14. "Masa bodoh ah!" kau berseru. "Aku mau keluar saja!"
Kau memutuskan untuk kembali ke pondok dan
memanggil bala bantuan. Memang betul kau telah berjanji
untuk mengambil kotak milik Todd, tapi itu tidak berarti kau
rela dimakan hidup-hidup oleh sekawanan kelelawar!
Cepat-cepat kau berbalik. Tapi dalam kegelapan kau tidak
bisa melihat apa-apa. Sambil meraba-raba kau berusaha
kembali ke mulut gua. Tapi di depanmu malah menghadang
dinding es. Kau meraba permukaan dinding. Saking dinginnya,
tanganmu seperti terbakar. Serta-merta kau menarik
tanganmu. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh.
Dinding itu mulai bergerak ke samping!
Dinding itu bergerak seperti pintu geser yang terbuat dari
kaca. Dan di baliknya kau melihat ruangan kecil yang
sepenuhnya terselubung es. Udara dingin mengembus keluar,
sementara udara hangat dari gua mengalir masuk. Sebagian
langit-langit lumer, membentuk lubang berbentuk bulat.
Cahaya bulan purnama masuk melalui lubang itu.
Cahayanya menerpa sosok tiga belas manusia serigala beku.
Oh-oh! Gawat! Sosok-sosok itu juga mulai lumer!
Beralihlah ke HALAMAN 109.
Kau menggosok-gosok mata untuk memastikan ini bukan
mimpi. Ternyata memang bukan. Murphy Bersaudara benarbenar berada di dalam gua.
"Hmm, pantas baunya minta ampun di sini!" kau berbisik
kepada Todd. "Rupanya bukan para manusia serigala yang
bau, tapi Murphy Bersaudara!"
Kau melihat mereka, tapi mereka tidak melihatmu.
Ketiganya terlalu sibuk melawan para serigala jadi-jadian.
Jess sedang memegang batu dan sudah siap-siap
melemparnya jika lawan-lawannya berani mendekat.
Tiba-tiba salah satu manusia serigala melompat maju.
Makhluk itu mendorong Murphy Bersaudara ke tengah
rekan-rekannya. Belum pernah kau melihat Murphy Bersaudara begitu
ngeri. Mereka tak lagi berlagak seperti jagoan. Mereka
kelihatan seperti anak-anak biasa. Anak-anak biasa yang
ketakutan setengah mati. Sejenak kau berkata dalam hati, Hah, biar tahu rasa! Ini
semua gara-gara mereka. Tapi kemudian kau merasa kasihan
juga. Kau harus mengambil keputusan. Apa yang akan
kaulakukan" Berusaha menolong Murphy Bersaudara, atau
membiarkan mereka dikeroyok gerombolan manusia
serigala" Tolonglah Murphy Bersaudara di HALAMAN 84.
Biarkan mereka diserang manusia serigala di
HALAMAN 87. STOP! Selamat! Kau memutuskan untuk MENGHENTIKAN
kisah ini tepat sebelum kau berubah menjadi salah satu dari
mereka. Tapi siapa sih mereka itu"
Mereka adalah operator lift di Lubang Tanpa Dasar!
Kalau saja kau tidak berhenti di sini, kau tidak punya
pilihan selain turun terus, untuk selamanya. Cerita yang
berakhir dengan buruk memang tidak seru. Tapi cerita tanpa
akhir lebih parah lagi. Jadi bersyukurlah atas pilihanmu,
sebab mulai detik ini kisah ini resmi dinyatakan
TAMAT Ebukulawas.blogspot.com Sekali lagi terdengar suara menggeram.
Todd tak kalah kaget dan ngeri dibandingkan kau sendiri.
"Bukan," Todd menjawab pertanyaanmu. "Bukan aku
yang menggeram. Aku pikir kau!"
Suara menggeram itu semakin dekat. Dan semakin keras.
"Bukan, bukan aku kok!" kau membantah.
Cahaya bulan purnama tiba-tiba menerobos melalui celah
di langit-langit gua. Awan telah berlalu, dan sinar bulan
tampak seterang lampu sorot di Hollywood.
Kali ini sinarnya tidak menerangi wajah Todd.
Kali ini sinarnya menerangi wajah lain. Dan wajah lain
lagi. Dua wajah yang bukan wajah manusia seutuhnya. Dua
wajah yang tengah berubah menjadi sepasang serigala yang
menggeram-geram! Tepatnya, serigala jadi-jadian! Apa yang
harus kaulakukan" Kau harus mengandalkan pengetahuanmu tentang
buku GOOSEBUMPS berjudul Manusia Serigala Rawa
Demam. Coba ingat baik-baik, burung jenis apa yang dicabikcabik oleh Manusia Serigala
Rawa Demam" Kalau burung itu burung Cardinal, bukalah
HALAMAN 57. Kalau burung itu burung heron, bukalah HALAMAN
68. Tadinya kaupikir kau sendirian mengapung-apung dalam
gelap. Kaupikir bunyi napasmu satu-satunya suara yang ada
di sekelilingmu. Tapi tiba-tiba kau mendengar bunyi napas
lain, persis di samping telingamu.
Kau berusaha mendengar lebih jelas. Kau menahan napas,
supaya bunyinya tidak bercampur aduk dengan bunyi lain
yang kaudengar. Ya, itu memang suara napas. Suara napas yang mantap
berirama. Tapi dalam kegelapan kau tidak bisa melihat apa-apa.
Matamu tidak bisa membantu. Kau cuma bisa pasang telinga.
Udara diisap. Lalu diembuskan. Diisap. Diembuskan.
Napasmu sendiri mulai meniru irama itu.
Diisap.Diembus.Teruslah bernapas, dan beralihlah ke
HALAMAN 113. "Manusia serigala!" Todd menjerit ketakutan.
Lauren menutup mata dan berteriak, "Aku tidak berani
lihat!" Kau sulit melihat dengan jelas karena terlalu gelap. Tapi
kau tidak berani mengarahkan senter pada makhluk itu.
Samar-samar kau melihat sosok serigala jadi-jadian yang
sedang merangkak. Todd dan Lauren terpojok. Mereka menjerit-jerit untuk
minta tolong. Si manusia serigala belum melihatmu. Kau
tidak punya senjata. Apa yang bisa kaulakukan"
Hei! Tunggu dulu! Kotak-kotak itu! Mungkin salah
satunya bisa membantumu. Kalau kau membuka KOTAK CERDAS, mungkin kau
bisa menyusun rencana jenius untuk mengalahkan si manusia
serigala. Tapi di pihak lain, kalau kau punya TENAGA
SUPER, kau bisa melawan si manusia serigala dan menang.
Kotak mana yang harus kaubuka lebih dulu"
Kalau kau memilih KOTAK CERDAS, bergegaslah ke
HALAMAN 50. Kalau kau memilih KOTAK TENAGA SUPER,
pergilah ke HALAMAN 95. Minta saran Todd dan Lauren" Hah, percuma! Mereka
sudah melihat bagaimana pengaruh keripik TENAGA
SUPER yang kaumakan tadi. Dan sekarang mereka juga
melahapnya. Dalam beberapa detik saja Todd dan Lauren
berubah menjadi manusia penuh otot. Kalian bertiga saling
memamerkan otot masing-masing.
"Wah, ini benar-benar seru!" ujar Lauren. Dengan mudah
ia mengangkat batu besar.
"Kekuatan super!" Todd berseru sambil mengangkat
pohon tumbang. "Hahahahahahaha!" Tawa bengis si kurcaci jahat bergema
di hutan. Kau langsung menutup telinga untuk menghalau
suara mengerikan itu.

Goosebumps - Terjebak Di Hutan Serigala di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Si kurcaci sudah bosan bermain-main. Ia memonyongkan
bibirnya yang tebal, lalu bersiul keras-keras. Seketika Lauren
menjatuhkan batu dan Todd melepaskan batang yang sedang
diangkatnya. "Bergulinglah!" si kurcaci memerintahkan.
Todd dan Lauren menjatuhkan diri dan berguling-guling
di tanah. Tenaga super mereka mendadak lenyap. Bagaimana
bisa begitu" Carilah jawabannya di HALAMAN 66.
Kau cukup kuat - dan cukup cerdik - untuk melawan
pengaruh sihir! Setelah si kurcaci tak bisa lagi melihatmu,
kau mengorek telingamu - dan mengeluarkan sepotong
keripik TENAGA SUPER dari masing-masing telinga!
"Nah, begini lebih baik," kau berkata. "Sekarang aku bisa
mendengar lagi." Kau telah menyumbat telingamu supaya
tidak mendengar siulan si kurcaci, dan siasatmu ternyata
berhasil. Tanpa siulan itu si kurcaci tak berdaya. Setelah ototototmu kembali
normal, kau menyumbat telingamu dengan
keripik. Lalu kau pura-pura patuh pada perintah si kurcaci.
"Kembali!" Todd berseru sekali lagi.
"Memang itu rencanaku," kau bergumam. Perlahan-lahan
kau kembali ke jalan setapak, tempat si kurcaci baru saja
mengubah dirinya menjadi kurcaci mini. Ia bertengger di
dahan pohon yang rendah. Ia bicara langsung ke telinga Todd
dan Lauren. "Kalian akan berada di bawah kekuasaanku
untuk selama-lamanya," kata si kurcaci kepada kedua
tawanannya. "Dengan atau tanpa keripik, aku bisa
mengendalikan setiap gerakan kalian dengan suaraku." Ia
memonyongkan bibir dan siap bersiul lagi.
Lauren melihatmu mengendap-endap dari belakang si
kurcaci. Kau menempelkan jari telunjuk ke bibir sebagai
isyarat agar ia tidak bersuara.
Bukalah HALAMAN 53. Kemudian kau melihat benda yang menjadi penyebab
segala kekacauan ini - kotak merah milik Todd. Buck
ternyata tidak bohong. Kotak itu memang di tangan para
manusia serigala. "Todd - lihat!" kau berseru. Kau menunjuk kotak yang
tergeletak di depan kaki manusia serigala bertampang paling
galak. "Koleksiku!" Todd memekik ketika melihat kotaknya.
Sejenak ia lupa bahwa ia berhadapan dengan makhlukmakhluk yang sangat berbahaya.
Para manusia serigala menjulurkan lidah di antara gigi taring mereka yang besar.
Bau napas mereka membuatmu mual.
Sementara itu si pterodactyl terbang melewatimu. Kepak
sayapnya membuat debu beterbangan. Para manusia serigala
segera menutup wajah dengan tangan mereka yang berbulu,
untuk melindungi mata mereka yang merah dari serangan
debu. Kau dan Todd memanfaatkan kesempatan itu untuk
merangkak di antara kaki mereka. Kau meraih kotak merah
milik Todd. Kemudian kau bergegas menuju ke sudut yang
aman. "Berhasil!" kau berseru sambil mendekap kotak itu.
Bukalah HALAMAN 124. Sharky mengakhiri kisahnya dengan tawa jahat. Anakanak yang duduk di sekeliling
api unggun langsung mengamati wajah rekan-rekan mereka - siapa tahu ada yang
berubah jadi serigala, lengkap dengan bulu lebat atau gigi
taring yang panjang. Awan menyelubungi bulan purnama, dan acara api
unggun pun bubar. Semua anak mengucapkan selamat
malam. Lauren Woods tertawa ketika berseru padamu,
"Selamat tidur, tapi jangan sampai digigit manusia serigala!"
"Kau pernah melihat serigala jadi-jadian, Sharky?" tanya
salah satu anak. "Ha ha ha!" Sharky tertawa. "Aku dan adik-adikku
menemukan banyak jejak manusia serigala di hutan tadi,
sebelum kami datang ke api unggun. Ya kan, Jess?"
"Yeah," ujar si bungsu. "Kami melihat jejak serigala di
tempat kami menyembunyikan kotak kepunyaan anak baru
yang konyol itu." Hmm, kau berkata dalam hati. Jadi mereka
menyembunyikan kotak Todd. Tapi di mana"
Kau telah berjanji untuk mengambil kembali kotak itu.
Tapi beranikah kau masuk hutan seorang diri pada malam
bulan purnama" Kalau kau berani masuk hutan untuk mencari kotak
itu, bukalah HALAMAN 13. Kalau kau memutuskan untuk kembali ke pondok,
bukalah HALAMAN 71. GO! Wah, ternyata kau memang berjiwa petualang! Jarangjarang ada anak yang berani
maju terus pada saat lehernya
mau dicekik tangan berbulu dan bercakar tajam! Kau
menekan tombol GO! dan sekarang kau dan Todd akan turun
ke Lubang Tanpa Dasar. Tapi tunggu dulu! Pintu liftnya membuka. Liftnya macet!
Kau mendapat kesempatan kedua. Cepat - lakukan sesuatu!
"Satu, dua, tiga, lompat!" kau berseru sambil menarik
Todd keluar. Sambil berpegangan tangan, kau dan Todd
mulai meluncur ke bawah. Semakin lama kalian meluncur semakin cepat. Tubuhmu
berjumpalitan di udara. Pandanganmu berkunang-kunang.
Dan tiba-tiba terdengar bunyi berdering yang
memekakkan telinga! Beralihlah ke HALAMAN 52.
Kau memilih jalan setapak menembus hutan yang menuju
ke kedua titik cahaya berwarna putih.
"Cepat," Todd mendesak. "Aku butuh kotak itu. Orangorangan yang ada di dalamnya
sudah kuanggap adik-adikku
sendiri." "Kotak itu pasti bisa kita dapatkan kembali. Kalau tidak
bisa, jangan panggil aku James Bond!" kau berkata.
"Tapi namamu memang bukan James Bond," sahut Todd.
Ia tidak mengerti bahwa kau cuma bercanda.
"Huh, dasar tolol," kau bergumam. "Ayo, Todd. Kita ikuti
jalan setapak ini!" Kau mulai memasuki hutan. Jalan setapak
itu diapit semak belukar di kedua sisi.
"Aduh, ini bisa gawat," ujar Todd. Ia berjalan terlalu
dekat di belakangmu. Berkali-kali tumitmu diinjaknya.
"Apalagi kalau kita harus berurusan dengan Murphy
Bersaudara," kau menimpali. Sebenarnya kau tidak peduli
soal kotak mainan Todd. Tapi kau tidak rela ketiga pengacau
itu merusak liburan orang lain di WoodsWorld.
Bunyi aneh di depan menarik perhatian kalian.
Kedengarannya seperti bunyi ranting yang patah karena
terinjak. "Suara apa itu?" Todd bertanya sambil menggamit
lenganmu. Carilah jawabannya di HALAMAN 132.
"Jangan bangga dulu," sebuah suara parau tiba-tiba
berkata. "Akulah yang berkuasa di sini!"
Kau memekik tertahan ketika melihat siapa yang bicara
denganmu. Ternyata seorang kurcaci yang tingginya cuma
setengah meter. Ia berdiri di atas batu, dan menatapmu
sambil menyeringai. "Akulah Penguasa Kotak! Siapa pun yang makan dari
KOTAK TENAGA SUPER harus menjadi pelayanku!" Si
kurcaci mengamatimu dengan matanya yang hitam.
Kemudian ia tertawa terbahak-bahak. "Ha ha! Kaupikir kau
sanggup melawanku" Makhluk yang baru saja
kaucampakkan sebenarnya cuma anjing kecil, sebelum aku
memberinya keripik ajaibku. Akulah yang berkuasa. Hanya
aku! Beri hormat kepada tuanmu, hai Budak!"
"Aku bukan budakmu!" kau membalas dengan sengit.
Kau mengencangkan otot lenganmu. Lenganmu jadi
kelihatan seperti barisan pegunungan. "Aku akan
membuatmu gepeng dalam sekejap!"
Memang bisa sih, tapi apakah itu tindakan yang tepat"
Kalau kau mau minta saran Todd dan Lauren dulu,
bukalah HALAMAN 25. Kalau kau lebih suka menyambar dahan di dekatmu
untuk menggebuk si kurcaci, bukalah HALAMAN 56.
"AAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHH!
" kau menjerit. Sekawanan serigala jadi-jadian menerjang ke arahmu.
Makhluk-makhluk itu setengah manusia, setengah serigala.
Moncong mereka berbusa. Sisa-sisa tubuh mangsa terakhir
masih tersangkut di rahang dan gigi mereka. Tak salah lagi.
Kau akan menjadi korban mereka berikutnya.
Cepat-cepat kau mengarahkan senter ke arah makhlukmakhluk itu. Siapa tahu kau
bisa membuat mereka silau.
Sekarang kau bisa melihat seluruh kawanan dengan jelas.
Semua mata merah mereka terbidik pada satu sasaran - yaitu
dirimu. Kau masih menggenggam KOTAK CERDAS.
"Hei, tunggu dulu!" kau berseru. Kau langsung
memasukkan tangan ke dalam kotak itu dan melahap
segenggam keripik. Kau menelan beberapa potong keripik
berbentuk O itu, dan seketika kau merasa luar biasa pintar.
"Oke, Tuan Jenius," ujar Lauren. "Apa yang harus kita
lakukan?" Pakai otakmu dan pindahlah ke HALAMAN 126.
Kawanan manusia serigala itu sudah terlalu dekat. Kau
harus mulai melolong. Itu satu-satunya harapanmu.
" HOW-OW-OW-OWL!"
" HOW-OW-OW-OWL!"
"HOW-OW-OW-OWL!"
"HOW-OW-OW-OWL!"
"HOW-OW-OW- OWL!"
"HOW-OW-OW-OWL!"
Kau dan Todd bergantian melolong supaya para manusia
serigala tidak sampai mendekat. Sudah berjam-jam kalian
melolong keras-keras. Dan sejauh ini usaha kalian masih
berhasil. Tak satu manusia serigala pun yang memperlihatkan
moncongnya! Bagus! Tetaplah melolong sampai riwayatmu...
TAMAT Ebukulawas.blogspot.com "Sayang?" kau mendengar suara ibumu. "Sayang, kau
sudah tidur beberapa jam. Kau baik-baik saja?"
Kau membuka mata dan memandang berkeliling untuk
mencari Todd. "Di mana dia" Mana Todd?" kau bertanya pada ibumu.
"Todd juga masih tidur. Mom cuma mau bilang bahwa
Mom dan Dad, bersama orangtua Todd, mau pergi main
tenis. Kau dan Todd bisa menjaga diri selama kami pergi,
kan?" "Ya, Mom," kau meyakinkan ibumu, "jangan kuatir. Di
sini kan aman." "Betul juga," ujar ibumu. "Oke, sampai nanti."
Ia pergi dan kau berbaring di tempat tidur sambil
mengingat segala kejadian semalam. Apakah semuanya cuma
mimpi" Ya, pasti cuma mimpi buruk. Kau kembali
memejamkan mata untuk beberapa menit. Tiba-tiba terdengar
suara yang sudah akrab di telingamu.
"Hei, bangun!" Suara itu milik Todd. Tapi ketika kau membuka sebelah
mata, yang tampak di hadapanmu adalah sosok manusia
serigala yang mengerikan. Ia memakai baju tidur Todd. Oh,
gawat! Kalau ini bukan mimpi buruk, berarti riwayatmu akan
TAMAT Ebukulawas.blogspot.com Kau memutuskan untuk menghadapi serangan semut api.
"Aku punya ide," kau berkata. Kau menepis seekor semut
dari lenganmu, lalu berpaling kepada Todd. "Nih, tolong
pegang KOTAK CERDAS-nya. Semut-semut ini mau kuberi
makan beberapa potong keripik Cherry-O."
Kau mengambil segenggam keripik dari kotak itu.
Kemudian kausebarkan sebagian besar di kaki pohon yang
dipenuhi semut. Sisanya kaumasukkan ke dalam kantong.
"Hei, idemu berhasil!" seru Lauren. "Semua semut
menuju ke arah keripik."
Memang benar, semua semut merah meninggalkan
anggota badan kalian dan menuju ke tumpukan keripik.
Ribuan mulut mungil mulai makan dengan lahap.
Tiba-tiba kau mendapat ide yang lebih bagus lagi.
Pasukan semut itu akan kauinjak sampai gepeng. Kau sudah
mengangkat kaki, siap menginjak mereka, tapi kemudian kau
terpaku karena ada sesuatu yang aneh.
Semut-semut itu mendongakkan kepala ke arahmu. Dan
semuanya melambai-lambaikan tangan!
Beralihlah ke HALAMAN 59.
"Hei, coba lihat aku! Aku jadi superkuat!" seru Sharky.
"Aku juga!" Buck menimpali. Ia menyodorkan kepalan
tangannya yang besar ke wajah Todd.
"Dan aku juga," Jess menambahkan. Serta-merta ia
menguji kekuatan barunya dengan mengangkat Todd tinggitinggi.
"TOLONG!" Todd menjerit.
"Hei, Sharky," kau berseru kepada si sulung dari ketiga
Murphy Bersaudara. "Aku menyerah. Kau menang. Bawalah
Todd dan kotak ini."
"Hah?" teriak Todd. "Jangan tinggalkan aku bersama
mereka!" Kau melemparkan kotak yang masih berisi si kurcaci
kepada Sharky. Jess menurunkan Todd. Lalu ia bergegas menghampiri
Sharky dan Buck. Sharky mulai membuka kotak itu.
Pada saat itulah kau memberi isyarat kepada Lauren dan
Todd untuk mengambil langkah seribu. Kalian langsung lari
tunggang langgang. Setelah yakin keadaan sudah aman, kau menoleh ke
belakang dan melihat pemandangan yang memang sudah
kauduga akan kaulihat. Bukalah HALAMAN 114. "Oke, oke," kau membentak Todd ketika ia menarikmu
mundur dari mulut gua. "Kita tidak jadi masuk. Tapi kau
masih mau kotakmu atau tidak?"
"Tentu saja masih," Todd menyahut sambil terus
memegang lenganmu. "Tapi kayaknya aku alergi gua deh.


Goosebumps - Terjebak Di Hutan Serigala di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Perasaanku tidak enak."
"Aku juga tidak enak kalau kau bergelayutan terus!" Kau
menepis tangan Todd dari lenganmu, lalu mundur selangkah.
Oh-oh! Seketika kakimu terbenam dalam lumpur kental yang
lengket sekali. Rupanya ada pasir isap!
Kau tidak bisa beranjak. Dan makin lama kau terbenam
makin dalam. "Hei, Todd!" kau berseru. "Bantu aku keluar dari sini
dong!" Tapi Todd tidak bereaksi. Ia malah membelakangimu. Ia
menatap seberkas sinar yang menerobos celah di langitlangit gua. Todd memandang
ke atas dan berkata, "Hei, bulan
purnamanya sudah muncul!"
"Masa bodoh, Todd," kau membujuknya. "Lebih baik
bantu aku keluar dari sini."
Todd diam saja. Kau menoleh dan melihat Todd tidak
terjebak pasir isap. Tapi rupanya ia juga tidak bisa bergerak.
Tanpa berkedip ia menatap cahaya bulan purnama. Todd
kesurupan! Beralihlah ke HALAMAN 10.
Jatuh ke Lubang Tanpa Dasar ternyata bikin bosan juga.
Kau terus meluncur dan meluncur dan meluncur.
Karena tak ada yang bisa dilihat di bawah, kau dan Todd
mendongakkan kepala. Seketika matamu terkena cairan yang
menetes dari atas. "Oh!" Todd memekik. "Di atas ada sekawanan manusia
serigala!" Todd benar. Sekitar dua puluh manusia serigala yang
kelaparan berkumpul di sekeliling bibir lubang. Cairan yang
masuk ke matamu adalah air liur yang menetes dari taring
makhluk-makhluk mengerikan itu.
Ihhh! Kawanan serigala jadi-jadian siap melahap kalian.
Memangnya kau dan Todd makan malam" Mata mereka
tampak merah membara, menatap penuh nafsu.
Setetes air liur mengenai ujung telinga Todd dan mengalir
melewati tengkuknya. "Idih, jijik!" ia mengerang. Tanpa pikir panjang ia
menyeka tengkuknya. Oh-oh. Kalian jadi terpisah sebab
Todd melepaskan pegangan tangannya.
Bukalah HALAMAN 102. Hutan menjadi ramai oleh siulan para kurcaci yang
bersahut-sahutan. Seandainya kau bisa mendengarnya,
telingamu bisa tuli. Makin lama siulan mereka makin keras. Dalam waktu
singkat para kurcaci sendiri sudah tak tahan mendengar
siulan mereka. Semuanya menutup telinga sambil berputarputar seperti gasing.
Mereka bergerak tak terkendali! Saking
sibuknya berusaha mengendalikanmu, mereka malah
kehilangan kendali atas diri mereka sendiri.
Dengan mata kepalamu sendiri kau melihat ratusan
kurcaci menghilang ke dalam tanah. Makin cepat mereka
berputar, makin dalam mereka masuk ke dalam tanah. Dan
tak lama kemudian semuanya sudah - LENYAP!
Kau bangkit sambil menepis tanah yang menempel di
bajumu. Kemudian kau kembali ke pondokmu sambil
bersiul-siul. TAMAT Ebukulawas.blogspot.com "Idih!" kau memekik. "Menjijikkan!"
Para kurcaci berpaling ke arahmu. Serempak semua
makhluk mini yang menyeramkan itu mulai bersiul.
"Tweeeet! Tweeeet! Tweeeet! Tivnrct!"
Telingamu terasa sakit. Otot supermu mulai mengerut
akibat siulan para kurcaci.
"Tangkap si pelanggar!" seru kurcaci yang bertampang
paling buruk di antara semuanya. Mata hijaunya yang
menggembung setengah tertutup kelopak mata tebal.
"Semuanya, ayo serang! Serang manusia yang menghina
kita!" Seluruh kekuatanmu mendadak lenyap. Kau menjadi
sasaran empuk para kurcaci. Mereka berlompatan dari
pohon-pohon dan batu-batu. Kau diterjang dari segala arah,
dan akhirnya terjatuh. Para kurcaci segera mengikat tubuhmu
dengan tali yang lalu dipakukan ke tanah.
"Kita berhasil menangkap si raksasa!" mereka berseru.
Apa yang harus kaulakukan"
Kalau kau butuh waktu untuk berpikir, bukalah
HALAMAN 94. Kalau kau mau memanggil bantuan, berteriaklah di
HALAMAN 64. "Awas! Ada manusia serigala di belakangmu!" kau
akhirnya mampu berteriak. "Lompat, Todd, lompat!"
Kau mengotak-atik senter. Kali ini senter itu bisa
menyala. Kau mengarahkan berkas sinarnya melewati kepala
Todd yang berlumuran lendir keong. Sinarnya kaubidikkan
tepat ke mata kawanan makhluk yang menggeram-geram itu.
Ya! Ternyata berhasil! "Sinar senter membuat mereka terhipnotis!" kau berseru.
"Cepat! Lompatlah!"
"Ohhhh!" Todd memekik ketika ia menoleh dan melihat
manusia serigala yang ada tepat di belakangnya.
"Lompat!" kau berteriak lagi. "LOMPAT!"
Todd melompat - persis ketika para manusia serigala
hendak menerjangnya. Kau membungkuk ke depan dan
berusaha menyambar tangan Todd. Kau mengulurkan tangan
sejauh mungkin, dan... Kalau kau berhasil menangkap tangan Todd, bukalah
HALAMAN 80. Kalau kau tidak bisa menangkapnya, bukalah
HALAMAN 61. Todd ternyata berdiri di sampingmu. Ia juga dikelilingi
kawanan kelelawar. Tapi Todd bersikap seakan-akan sedang
menghadapi kupu-kupu. Ia bahkan mengulurkan tangan
untuk memegang makhluk-makhluk itu!
Tiba-tiba angin kencang berembus melintasi gua. Semua
kelelawar langsung mengepakkan sayap. Gerakan mendadak
itu menciptakan pusaran udara, dan pusaran itu menarik
Todd ke belakang. Kau nyaris tidak percaya dengan apa yang kaulihat! Todd
tersedot ke semacam terowongan - terowongan yang penuh
mata kelelawar berwarna kuning.
"Todd!" kau menjerit.
"Kelelawar! Kelelawar! Di mana-mana kelelawar!" Todd
berseru. Ia semakin jauh terseret ke dalam terowongan itu.
"Indah sekali!"
Anak itu memang aneh. Tapi apa yang harus kaulakukan
sekarang" Mengejar Todd ke terowongan yang penuh mata itu, atau
berbalik dan memanggil bantuan"
Masuklah ke terowongan di HALAMAN 47.
Berbaliklah untuk memanggil bantuan di HALAMAN
19. Aku tidak tahu di mana kotakmu," kau berkata kepada
Todd. "Si kurcaci membuat Sharky begitu kecil, sehingga
suaranya tidak bisa kudengar."
Tubuh Murphy Bersaudara jadi semakin kecil dan terus
bertambah kecil. Sharky, Jess, dan Buck mengecil di depan
matamu. "Hebat!" seru si kurcaci sambil melompat-lompat
kegirangan. "Aku sudah mendapat informasi yang
kubutuhkan. Kotak merah itu akan jadi milikku. Aku akan
menjadi penguasa satu kotak lagi di WoodsWorld."
Kau, Lauren, dan Todd mengendap maju, mendekati si
kurcaci. Kalian bersembunyi di balik semak-semak dan
mengintip. Dengan gesit si kurcaci memanjat pohon besar
dan menyusup di antara daun-daun.
"Aha! Ketemu!" seru si kurcaci. "Ternyata bagus sekali!"
"Kotak itu punyaku!" Todd merengek.
"Ssst!" kau mendesis sambil mendongak. "Aku punya
rencana." Kau menghampiri batang pohon itu dan
mengguncangkannya keras-keras.
Si kurcaci bergelantungan pada sebuah dahan. Tubuhnya
terayun-ayun dengan deras. Kotak merah milik Todd terjatuh
ke tanah. Todd segera memungutnya.
"Lari!" kau berseru. Kau dan kedua temanmu langsung
ambil langkah seribu. "Lebih cepat!" kau menambahkan
sambil melirik ke arah si kurcaci yang masih bergelayutan di
pohon. Kau berlari ke pondokmu, sebab kau tahu si kurcaci
takkan membiarkan kalian hidup tenang sebelum kisah ini
TAMAT Ebukulawas.blogspot.com "Selamat malam," ujar sebuah suara berat. "Aku sudah
menunggumu sejak tadi."
"Sejak tadi" Masa sih?" kau bertanya sambil menelan
ludah. Kau memicingkan mata untuk melihat siapa pemilik
suara itu, tapi keadaan di sana terlalu gelap.
"Pada malam bulan purnama selalu ada kejutan
menyenangkan," suara itu berkata lambat-lambat.
"Barangkali Anda bisa membantu saya, Dokter," kau
berkata dengan gugup. "Ehm, begini, saya mencari kotak
milik teman saya. Kotaknya berwarna merah dan terbuat dari
kaleng. Kami sudah mencarinya sepanjang malam, tapi
kemudian kami mendapat masalah."
"Masalah?" suara itu bertanya dari balik kegelapan.
"Serigala. Lebih tepatnya, ehm, serigala jadi-jadian," kau
menjelaskan. "Hmm, serigala jadi-jadian?" balas suara itu. Pintu
terbuka lebih lebar. Si dokter keluar, ke tempat yang
diterangi cahaya bulan purnama. Dan kau tidak bisa berbuat
apa-apa selain - MENJERIT!
Dan kabur ke HALAMAN 112.
"Lari!" kau berseru.
Kau berlari tunggang langgang sambil menggenggam
kotak itu. Kau menoleh ke belakang untuk melihat apakah
Lauren dan Todd menyusulmu. Tapi saking gelapnya di
hutan, kedua temanmu tidak kelihatan.
"Kami persis di belakangmu," seru Lauren menenangkan.
"Lari!" kau kembali berseru. Tapi pada detik berikutnya
kau malah menabrak batang pohon. "Aduuuh!" kau
mengerang. Benturan itu membuat matamu berkunangkunang.
"Aduuuh!" Lauren menambahkan ketika ia menabrak
punggungmu. "Aduuuh!" Todd menimpali. Ia juga menabrak punggung
Lauren. Kau megap-megap untuk menarik napas. Tapi tiba-tiba
seluruh tubuhmu seperti ditusuk ribuan jarum.
"Aduh! Aduh! Aduh!" Todd memekik-mekik. Ia
melompat-lompat, lalu bergulingan di tanah. "Semut api!"
Bergegaslah ke HALAMAN 62.
"Jangan sakiti kami!" Buck memohon.
Si manusia serigala menggeram, lalu mengangkat Buck
dengan mencengkeram kerah bajunya. Cakar makhluk itu
siap merobek leher Buck. "Jangan!" Lauren memekik.
Sharky dan Jess Murphy meringkuk di balik pohon.
Keduanya menutup wajah dengan tangan, tapi kau bisa
melihat air mata yang membasahi pipi mereka. Belum pernah
kau melihat Murphy Bersaudara ketakutan seperti sekarang.
Si manusia serigala tidak menggubris seruan Lauren. Tapi
kemudian Todd bicara. "Tolong jangan sakiti mereka," Todd
berkata dengan lembut. Sesaat si manusia serigala seolah-olah mau menuruti
permintaan Todd. Tapi akhirnya makhluk itu
mengencangkan cengkeramannya. Ia menghampiri Sharky
dan Jess yang tengah meringkuk dengan tubuh gemetaran.
"GRRRRRRRRRRR...," si manusia serigala menggeram.
Agaknya ia sudah siap memangsa ketiga Murphy Bersaudara.
"Tolonglah kami!" mereka berseru.
Menolong atau tidak menolong" Itulah
pertanyaannya! Bukalah HALAMAN 91.
Kau tahu kau harus menyelamatkan Todd dari serangan
kelelawar. Biarpun anak itu tidak sadar akan bahaya yang
dihadapinya. Biarpun itu berarti kau harus menghadapi jutaan
kelelawar seorang diri. Kau melangkah masuk ke terowongan. Kau tidak
berusaha melawan arus udara yang menyeret dirimu. Kau
membiarkan tubuhmu terisap ke dalam lubang hitam yang
menganga. Seketika kau mendengar bunyi kepak sayap yang
menderu-deru. KEPAK! KEPAK! KEPAK! Bunyinya memekakkan telinga. Kau mengayun-ayunkan
tangan untuk menghalau kelelawar yang beterbangan di
sekelilingmu. Lalu kau melihat bahwa kau harus mengambil
keputusan. Terowongan yang sedang kaulewati ternyata bercabang
dua di ujungnya. Di sela bunyi kepak sayap kelelawar, juga
terdengar bunyi gemuruh, seakan-akan ada air bah di
dalamnya. Suara itu berasal dari cabang sebelah kiri.
Dan dari cabang sebelah kanan terdengar lolongan. Bisa
dipastikan itu lolongan serigala.
Mau masuk Terowongan Air Bah" Silakan buka
HALAMAN 51. Atau mau masuk Terowongan Serigala" Kalau begitu
bukalah HALAMAN 130. "Lepaskan kakiku!" perintah si kurcaci. Kau
mengendurkan peganganmu, dan makhluk itu pun langsung
lenyap. Sejenak kau menyangka sudah terbebas dari
pengaruhnya. "Tweeeet!" siulannya yang melengking terdengar dari
arah belakang. Tenagamu langsung berkurang lagi. "Kau
harus menaati semua perintahku. Kau harus mengambil kotak
merah itu untukku. Di dalamnya ada musuh para kurcaci,"
kata si kurcaci dengan tegas. "Aku harus mendapatkan kotak
itu untuk menghalau musuh dan melindungi seluruh bangsa
kurcaci." "Memangnya masih banyak kurcaci lain?" kau bertanya.
"Hus! Budak tidak berhak bicara dengan tuannya!" seru si
kurcaci. "Mana kotak itu" Kuperintahkan kau untuk
memberitahuku sekarang juga!"
"Aku tidak tahu," kau menjawab. "Aku dan temantemanku juga sedang mencarinya."


Goosebumps - Terjebak Di Hutan Serigala di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Diam!" si kurcaci kembali berseru. "Cari kotak itu.
Periksa semua pondok. Periksa aula WoodsWorld. Cepat!"
Kalau kau mau memeriksa semua pondok lebih dulu,
bergegaslah ke HALAMAN 76.
Kalau kau mau memeriksa aula lebih dulu, silakan
buka HALAMAN 60. Kau dan Lauren tetap bersembunyi. "Ibuku biasa bicara
dengan kucing peliharaan kami," ujar Lauren, "tapi temanmu
ini bicara dengan manusia serigala!"
Todd dan si manusia serigala seakan-akan sudah lama
berteman. Tampaknya Todd sama sekali tidak terganggu oleh
busa merah yang keluar dari moncong si manusia serigala.
"Nih, coba lap moncongmu dulu," Todd berkata sambil
menyerahkan selembar tisu.
Si manusia serigala meraihnya, menyeka moncong, lalu
berkata, "Terima kasih, Todd."
"Coba kalau Murphy Bersaudara bisa seperti kau," ujar
Todd. "Kau begitu sopan dan baik hati, sedangkan mereka
begitu buas seperti hewan."
Begitu Todd mengucapkan kata "hewan," sesuatu yang
mengerikan menerobos semak-semak. Todd memekik. Si
manusia serigala yang sopan juga kabur tunggang langgang.
Kau pun membuka mulut, siap menjerit keras-keras.
Kalau kau masih bisa menjerit, bukalah HALAMAN
32. Kalau kau sudah tidak bisa bersuara, bukalah
HALAMAN 119. Langkah yang jitu. Kau mengoper KOTAK CERDAS
kepada Todd. "Nih, tangkap!" kau berseru.
Tapi tangkapan Todd meleset. Kotak itu jatuh ke tanah
dan terbuka. "Aku tidak berani lihat!" kata Lauren, yang masih juga
menutup matanya. "Keripik!" seru Todd. "Keripik Cherry-O!"
Ternyata benar. Keripik Cherry-O menghambur keluar
dari kotak. Mata si manusia serigala langsung berbinar-binar
ketika melihat makanan. Makhluk itu mulai mengendusendus. Sepotong keripik
tertancap di gigi taringnya. Si
manusia serigala melepaskan keripik berbentuk huruf O itu
dan mengamatinya. Agaknya ia bingung, apakah ini makanan
atau mainan. Sepotong keripik tergeletak di dekat kakimu. Kau
memungutnya, mencium baunya, lalu memasukkannya ke
dalam mulut. Rasanya seperti keripik Cherry-O yang biasa
dijual di toko-toko. Tapi begitu kau menelannya, kau langsung tahu bahwa ini
bukan keripik biasa. Kepalamu terasa aneh. Berbagai ide dan
pikiran berseliweran di dalam benakmu.
Ada apa ini" kau bertanya-tanya.
Bukalah HALAMAN 103. WUSSS! Kau masuk ke Terowongan Air Bah. Terjangan air
sedingin es yang muncul tiba-tiba mendorongmu di
terowongan sempit itu. "Todd!" kau harus berteriak untuk mengalahkan gemuruh
air. "Todd" Kau di sini" TODD?"
Bau telur busuk menyerang hidungmu. "Idih, ini
belerang!" kau berkomentar. Kau ingat, bau yang sama juga
tercium di kolam tua di dekat rumahmu. Kau berusaha
menahan napas sambil berseru sekali lagi, "TODD!"
Tak ada jawaban. Kau megap-megap, berusaha menghirup udara segar.
Kemudian kau mencoba melawan arus yang deras.
Gelombang demi gelombang air mendorongmu dari
belakang. Usahamu sia-sia. Kau tak sanggup melawan arus.
Akhirnya kau mengangkat tangan tinggi-tinggi dan
membiarkan aliran air menghanyutkan dirimu.
Air masuk ke telingamu, ke matamu, ke mulutmu. Kau
hanyut terbawa gelombang-gelombang besar. Dan
tampaknya terowongan ini tak berujung!
Biarkan dirimu hanyut ke HALAMAN 67.
Deringan itu begitu keras, begitu menusuk telinga.
Bunyinya memorak-porandakan kegelapan. Kau harus
menghentikan bunyi itu. Entah bagaimana caranya. Kau tidak
tahan lagi. Kau mengulurkan tangan dalam gelap... dan mematikan
jam wekermu. Perlahan-lahan kau membuka mata. Kau memandang
berkeliling. Mana Todd"
Lalu kau sadar bahwa kau berada di rumah, di tempat
tidur. Kau sedang memeluk bantal erat-erat.
Ibumu membuka pintu kamarmu. "Ayo, bangun! Hari ini
kita berangkat ke WoodsWorld."
"Oh ya?" kau bertanya. Kau harus memastikan bahwa
semuanya cuma mimpi - kotak merah itu, Lubang Tanpa
Dasar, gerombolan manusia serigala. "Jam berapa kita
bertemu Mr. dan Mrs. Morris serta Todd di sana?" kau
bertanya lagi. "Apa maksudmu?" ujar ibumu. "Keluarga Morris kan
tidak ikut. Ini liburan keluarga - kau, Dad, dan Mom. Seperti
biasa." Kau tersenyum dan menyandarkan kepala ke bantal.
Tampaknya liburan kali ini akan jauh lebih asyik daripada
yang kausangka. TAMAT Dengan gerakan secepat kilat kau menyambar KOTAK
TENAGA SUPER. Kau menggunakannya untuk menyekap
si kurcaci mini. " "Kena kau!" kau berseru dengan gembira.
"Tidak bisa!" si kurcaci memprotes dari dalam kotak.
"Tidak bisa! Kau tidak boleh berbuat begini! Aku yang
berkuasa di sini! Kau akan menyesal! Kau akan menanggung
akibatnya!" Lauren dan Todd tertawa melihat kotak yang bergerakgerak di tanah. Si kurcaci
mungil di dalamnya masih terus
meronta. "Tidak bisa! Tidak bisa!" ia menjerit-jerit.
Masalahnya sekarang, apa yang harus kaulakukan dengan
sekotak keripik TENAGA SUPER yang juga berisi kurcaci
mungil yang bengis" Jawabannya tiba-tiba menerobos semak
belukar. Bukalah HALAMAN 97. "Gyzacck!" "Gyzacck!" "Gyzacck!" Hei! Ada apa nih" Bukan si kurcaci yang mengucapkan
kata aneh itu, melainkan Lauren, Todd, dan kau sendiri!
Kalian memang berhasil lolos. Tapi sebelum kalian
sempat lari, ia masih sempat menggunakan ilmu sihirnya
untuk memperdaya kalian. Si kurcaci telah mencuri seluruh
perbendaharaan kata yang kalian kenal, dan menggantinya
dengan satu kata saja. Gyzacck!
Kau membuka mulut untuk mengatakan sesuatu kepada
Lauren, "Gyzacck!"
Ia pun menyahut, "Gyzacck!"
Dan Todd berseru, "Gyzacck!"
Apa artinya "Gyzacck?" Hmm, artinya cuma satu.
Tampaknya untukmu dan teman-temanmu kisah ini sudah
TAMAT Ebukulawas.blogspot.com "Lauren! Ada apa?" kau berseru sambil bergegas
menghampirinya. "Tangganya hilang! Lenyap! Kita tidak bisa kembali ke
atas!" ia memekik. "Hahahaha!" Tawa bengis si kurcaci bergema di ruangan
yang besar. "Aku berhasil! Kalian terperangkap di ruang
bawah tanah WoodsWorld!"
Kau menoleh ke kanan. Lalu ke kiri. Si kurcaci tidak
kelihatan, tapi kau bisa merasakan kekuatannya.
"Cepat, Lauren," kau berseru. "Kita tidak punya pilihan.
Kita harus melewati terowongan lagi untuk kembali ke gua.
Barangkali kekuatan kristal-kristal mawar lebih besar
daripada kekuatan si kurcaci. Ayo, ikut aku!"
Pergilah ke HALAMAN 58. "Hah, dasar kau kerdil," kau menghardik si kurcaci,
"sekarang rasakan pembalasanku!"
Dengan mengerahkan tenaga supermu yang baru, kau
mencabut sebatang pohon berikut akarnya. Kau mengayunayunkan batang pohon itu
bagaikan pemukul lalat. Tapi tepat
sebelum pohon itu menghantam sasarannya, si kurcaci
mendadak lenyap. "Ahahahahahaha!" makhluk mungil yang menyebalkan itu
tertawa terbahak-bahak. Sekarang ia berdiri di belakangmu.
Tawanya bahkan lebih menjengkelkan dibanding lolongan
serigala jadi-jadian. Dan siulannya lebih kuat daripada otot
Superman sekalipun. "Tweeeeeeee!" Siulan si kurcaci menusuk-nusuk
telingamu. Kau kembali ke wujudmu yang asli. Otot-otot
kekarmu mendadak lenyap. Pohon yang sedang kaupegang
terpaksa kaulepaskan. Kau tak berdaya menghadapi perintah
si kurcaci. "Akulah penguasa di sini, dan aku memerintahkan kau
untuk kembali ke pondokmu!" kata si kurcaci. Ia bersiul
sekali lagi. Kau kembali ke Evergreen Cabin. Todd dan Lauren
memandangmu dengan tidak percaya. Kau seperti kesurupan!
"Jangan tinggalkan kami!" Todd berseru padamu.
Bukalah HALAMAN 72. "AAAAAAAAAHHHHHHHHHH!" kau dan Todd
menjerit bersamaan ketika melihat segerombolan manusia
serigala menghadang di depan. Air liur mereka menetesnetes.
Kau langsung ambil langkah seribu. Kau menoleh untuk
melihat apakah Todd menyusulmu. Tapi ternyata tak ada
siapa pun di belakangmu! Dan manusia serigala yang semula mengejarmu juga
sudah tidak kelihatan. Kau berlari ke ujung terowongan yang gelap. Udara
seakan-akan semakin sedikit. Kau mulai terengah-engah.
Dalam sekejap saja kepalamu sudah pening karena
kekurangan oksigen. Kau serasa melayang. Betulkah itu" Betulkah kau
melayang-layang" Dapatkan jawabannya di HALAMAN 65.
Kau meraih tangan Lauren dan mulai berlari ke arah
terowongan. Tapi kemudian kau berhenti. Kau berbalik
dengan terheran-heran. "Hei, mana terowongannya?" kau
berseru. "Kita harus ke mana?"
"Ke sini?" si kurcaei mengejek. Tiba-tiba saja ia sudah
muncul di samping kirimu. "Atau ke sini" Atau ke sini" Atau
ke sini?" Kau semakin bingung. Semua dinding telah berubah
menjadi cermin. Ke mana pun kau berpaling, kau berhadapan
dengan ratusan bayangan kurcaci yang membalas tatapanmu.
"Mereka terlalu banyak!" Lauren memekik. "Kita tidak
bisa lari!" Kau melihat ember berisi bola golf di sudut ruang bawah
tanah. Kau mengambil beberapa bola dan menimpuk setiap
bayangan kurcaci yang kaulihat. PRANG! Satu cermin pecah
berantakan. PRANG! Satu lagi bayangan kurcaci buyar.
Kau terus melempar bola golf sampai tinggal dua
bayangan yang masih tersisa - satu di depanmu, satu di
belakangmu. Masalahnya, bola golf di tanganmu tinggal satu.
Kali ini kau harus menimpuk kurcaci yang asli supaya bisa
lolos. Kalau kau melempar kurcaci yang tampak di
depanmu, bukalah HALAMAN 101.
Kalau kau menimpuk kurcaci yang ada di
belakangmu, bukalah HALAMAN 96.
Sebelum kau sempat menginjak semut-semut itu, Lauren
sudah menarikmu mundur. "Tampaknya mereka bicara pada
kita," ia berkata. "Dengan bahasa isyarat! Sahabatku
menderita tunarungu. Dari dia aku belajar bahasa isyarat."
"Semut yang bisa bicara?" seru Todd. "Wah, ini benarbenar ajaib!"
Tapi kau tidak percaya. Kau cuma tahu kakimu perih
digigit semut-semut itu. Karena itu kau mengambil ancangancang lagi, siap
menginjak-injak. Lauren memperhatikan semut-semut itu dengan saksama.
"Mereka minta maaf karena telah menyerang kita." Ia
menerjemahkan setiap isyarat yang dilontarkan semut-semut
itu. "Mereka berbuat begitu justru karena takut pada kita."
"Apa lagi yang mereka katakan?" tanya Todd.
"Mereka mengucapkan terima kasih untuk sajian keripik
ajaib," ujar Lauren. "Berkat keripik ajaib itulah mereka bisa
berkomunikasi dengan kita. Kata mereka, keripik ajaib itu
harus kita simpan baik-baik. Untuk dipakai dalam keadaan
darurat." Lauren kembali memperhatikan kawanan makhluk mungil
itu. Ia membelalakkan mata.
"Ada apa, Lauren?" kau bertanya, masih sambil
mengangkat sebelah kaki. Bukalah HALAMAN 123. Kau merasa seperti ditarik masuk ke aula. Di gedung
inilah para tamu WoodsWorld berkumpul untuk bermain
kartu, membaca buku dari perpustakaan, mengobrol, dan
menikmati hidangan di kafeteria.
Kau mendengar tawa dan suara-suara dari dalam aula.
Kemudian kau mendengar suara Mrs. Morris, yang sedang
berbicara dengan ibumu. "Liburan ini pasti akan memberikan
banyak pengalaman baru kepada Todd. Liburan ini pasti
sangat bermanfaat baginya!"
Pengalaman ini memang pengalaman baru, kau berkata
dalam hati. Tapi kau tidak boleh berpikir sendiri. Pikiranmu
dikendalikan oleh si kurcaci. Ia bercokol dalam benakmu,
dan mengatur setiap gerakanmu.
Kau mengendap-endap ke ruang utama, tempat
orangtuamu, Mr. dan Mrs. Morris, serta suami-istri Woods
sedang bermain kartu. Tiba-tiba saja kau ingin menghampiri
mereka untuk menceritakan masalah yang sedang kaualami.


Goosebumps - Terjebak Di Hutan Serigala di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Beranikah kau" Bukalah HALAMAN 125. Oooops! Meleset! "Sori, Todd," kau berseru ke Lubang Tanpa Dasar. Kau
membungkuk di tepi lubang, dan melihat Todd semakin
kecil. Kau mendengar Todd memanggil namamu ketika ia
meluncur turun, turun, turun, turun, turun, turun, turun, turun,
turun, turun, turun, turun, turun, turun, turun, turun,
turun, turun, turun, turun... Tapi kau tidak terlalu merasa bersalah. Bagaimanapun
juga, lubang ini tidak memiliki dasar. Karena itu kau tahu
bahwa riwayat Todd tidak akan
TAMAT Ebukulawas.blogspot.com "Kau benar, Todd," kau berkata. "Pohon ini memang
sarang semut api!" Kau menyalakan lampu senter. Sinarnya
menerangi ribuan semut yang siap menyerang musuh
mereka - yakni kau, Todd, dan Lauren!
"Kita bisa dimakan hidup-hidup!" Todd memekik. "Aku
tahu, soalnya aku pernah membuat penelitian tentang semut
api." "Sebaiknya kita pergi saja," kata Lauren. Ia menepis
barisan semut yang mulai merayap di kakinya. Kaki Lauren
langsung mulai bengkak akibat gigitan serangga-serangga
itu. Ia tidak bisa menghalau serangan semut api itu. Mereka
mulai merayap ke wajah dan lehernya.
"Apa yang harus kita lakukan?" seru Todd. "Berbalik dan
menghadapi si manusia serigala?"
"Atau tetap di sini dan dimakan hidup-hidup oleh semut
api?" tanya Lauren. Semuanya tergantung padamu. Kau yang harus
mengambil keputusan. Kalau kau berbalik dan mengambil risiko bertemu si
manusia serigala, bukalah HALAMAN 18.
Kalau kau mencoba melawan pasukan semut, bukalah
HALAMAN 35. Kau telah makan keripik dari kantong sebelah kanan. Apa
yang akan terjadi" kau bertanya dalam hati.
"Keripik TENAGA SUPER ini ternyata tidak manjur!"
Todd mengeluh. "Aku malah merasa semakin lemah
sekarang." "Dan tampangmu juga jadi aneh sekali, Todd," Lauren
berkomentar. "Jangan begitu dong, Lauren," kau segera membela
temanmu yang konyol itu. "Kalau tampang Todd aneh, itu
bukan salah dia." Wah, sejak kapan KAU jadi begitu baik hati"
Sebaiknya kau beristirahat sejenak sebelum melanjutkan
petualanganmu di HALAMAN 127.
"Todd! Lauren! Sharky! Siapa saja deh! Tolong aku!" kau
memekik. Memanggil bantuan adalah satu-satunya cara
untuk meloloskan diri dari para kurcaci.
"Kami di sini!" sebuah suara menyahut.
Suara itu milik Todd, tapi berasal dari mulut kurcaci yang
berdiri di lututmu. "Ya, kami semua di sini!" Itu suara Lauren yang keluar
dari mulut kurcaci lain. "Hei, dude, ada apa nih?" kurcaci lain lagi berkata dengan
suara Sharky. Ada apa" kau bertanya dalam hati.
"Kami semua berubah jadi kurcaci," Todd menjelaskan.
"Dan kau akan segera menyusul. Kau akan jadi pemimpin
kami!" "Aku?" kau menjerit. "Aku akan berubah jadi kurcaci
yang kecil tapi menyebalkan itu?"
"Kehendak Tuan perintah bagi hamba," ujar salah satu
kurcaci. Ia bersiul melengking dan mengubah dirimu
menjadi - kurcaci! Apa kata anak-anak di sekolah kalau mereka melihatmu
seperti ini" Hmm, agaknya petualanganmu kali ini sudah
TAMAT Ebukulawas.blogspot.com Ya! Kau melayang di udara!
Kau melayang keluar dari gua. Memasuki kegelapan
malam. Kau menundukkan kepala dan melihat danau berada jauh
di bawah. "Halo!" kau berseru kepada siapa pun yang
mungkin masih belum tidur di pondok-pondok WoodsWorld.
Tak ada yang mendengarmu. Tak ada yang melihatmu
hanyut terbawa angin. Tubuhmu mulai mengerut. Tiba-tiba kau merasa sangat
ringan. "Ini pasti gara-gara aku menghirup udara busuk di gua
tadi," kau berkata pada dirimu sendiri.
Tubuhmu terus bertambah kecil ketika kau melayang ke
arah gerbang WoodsWorld. Kau melihat gedung utama dan
mobil-mobil yang diparkir di sekelilingnya. Kau melihat
deretan lampion warna-warni yang menyambut setiap
pendatang baru di WoodsWorld.
Kau merasa jarak tubuhmu dengan deretan lampion itu
semakin dekat saja. Selama ini kau melihatnya dari bawah.
Baru sekarang kau bisa melihatnya dari atas. Belum pernah
kau sedekat ini dengan deretan lampion kertas itu.
"Oh, ya ampun!" kau berseru ketika melihat pemandangan
yang sangat aneh. Bergegaslah ke HALAMAN 90.
Kau mendadak sadar bahwa semua perintah si kurcaci
tidak berpengaruh apa-apa terhadapmu. Dan sebabnya cukup
jelas. Kau masih menutup telinga dengan kedua tanganmu!
Kau tidak mendengar siulan yang telah membuat Todd dan
Lauren seperti kesurupan. Tanpa siulan yang menusuk,
telinga, kau tetap sanggup melawan si kurcaci.
Aha! kau berkata dalam hati. Ternyata ia masih punya
kelemahan! Oh-oh! Seharusnya kau jangan berpikir begitu. Si kurcaci
bisa membaca pikiranmu. Dan untuk membuktikan
dugaanmu salah, ia mengucapkan sepatah kata dalam bahasa
kurcaci yang bunyinya seperti Gyzacck!
Kau tidak tahu apa artinya, tapi satu hal sudah jelas - kau
harus menyambar Lauren dan Todd dan mengajak mereka
lari. "Lari!" kau berteriak di depan wajah mereka. Pandangan
keduanya kembali terfokus ketika mereka mendengar
suaramu. "Lari!" kau berteriak sekali lagi.
Larilah ke HALAMAN 54. Tiba-tiba kau memasuki terowongan lain. Ya, ini pasti
terowongan yang berbeda. Sebab suasananya berbeda.
Airnya tidak lagi deras bergelombang. Kini kau mengapung
di air yang tenang. Terowongan yang sempit telah digantikan
oleh udara terbuka. Kau memandang berkeliling, tapi
matamu hanya melihat kegelapan yang pekat. Bau belerang
juga telah hilang, dan digantikan oleh udara yang tak berbau.
"Hore, aku bisa napas lagi!" kau berseru ke dalam
kegelapan. "Hore, aku bisa napas lagi!" suaramu bergema. "Hore, aku
bisa napas lagi! Hore, aku bisa napas lagi!"
"Halo!" kau memanggil.
"Halo! Halo! Halo! Halo!" suaramu memantul dari
keadaan sekeliling yang gelap gulita.
Kau sendirian. Satu-satunya suara adalah suaramu sendiri.
Dan suara tarikan napasmu... Tapi tunggu dulu! Rasanya ada
suara lain, persis di sebelah telingamu!
Pasang telinga untuk mendengar lebih baik di
HALAMAN 23. "Manusia serigala!" seru Todd. "Cepat, kita harus
melolong!" Kau memegang pundak Todd dan mengguncangkannya
keras-keras. "Sadar, Todd, sadar!"
"Kita harus melolong, atau segera lari," ia berkeras.
"Apalagi kita tidak tahu apa yang akan mereka lakukan pada
kita." "Kita masih punya pilihan lain, Todd," kau menyahut.
Kau menunjuk berkas cahaya di ujung sebuah terowongan.
Tampaknya ada jalan keluar. "Tuh, kau lihat tidak?"
"Oh, yeah, tentu," balas Todd dengan gugup. "Aku sudah
melihat terowongan itu. Aku juga sudah melihat lubang
menganga di antara kita dan ujung terowongan itu. Coba
dengarkan ini." Todd melemparkan batu ke lubang itu.
Kalian menunggu batu itu membentur dasar lubang.
Bunyi benturannya tak kunjung terdengar.
"Ini lubang tanpa dasar," ujar Todd.
HOW-OW-OW-OW-OWL! Bukan Todd yang melolonglolong. Ia sedang sibuk membicarakan
lubang di hadapan kalian. "Para manusia serigala," bisik Todd. "Ayo, kita harus
melolong!" "Jangan, lebih baik kita lompat saja ke dalam lubang itu!"
kau berseru. Kalau kau memilih melolong untuk menyelamatkan
diri, bukalah HALAMAN 33.
Kalau kau lebih suka memilih melompati lubang
tanpa dasar, lompatlah ke HALAMAN 111.
Kau memutuskan untuk menyusuri tangga misterius yang
entah menuju ke mana itu. Kau turun beberapa langkah.
Berkat otot-ototmu yang baru, kau merasa sangat kuat,
bertenaga. Tapi di samping itu, ruang tangga tiba-tiba amat
sempit untukmu. Pundakmu yang lebar terjepit di antara kedua dinding
batu. Kau turun, turun, turun, dan tiba di ruang bawah tanah.
Samar-samar terdengar suara-suara dari suatu tempat, lebih
jauh lagi di bawah. "Kekuasaan si kurcaci sudah terlalu besar. Kita tidak
Pisau Kekasih 3 Pendekar Pedang Pelangi Karya Sriwidjono Kesatria Baju Putih 2

Cari Blog Ini