Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo Bagian 10
saja kau akan habis dalam tiga puluh menit." Sekali lagi ia tersenyum sedih.
"Semua karyaku pada gigimu terbuang percuma. Sayang sekali."
Dua hari kemudian, pada hari Minggu pagi, Ernest bangun pagi-pagi sekali di
kamarnya di Beverly Hills Hotel. Matahari baru saja terbit. Ia mandi, bercukur,
lalu mengenakan celana panjang, T-shirt, dan jaket linen kecokelatan. Kamarnya
berantakan oleh pakaian dan surat kabar, tapi tak ada gunanya dirapikan.
Kantor Kenneth jauhnya setengah jam perjalanan dari hotel. Saat melangkah
keluar, Ernest merasa sangat bebas. Belum ada pejalan kaki di L.A. Ia lapar,
tapi tidak berani makan apa-apa, takut ia akan muntah saat berada di bawah
pengaruh gas. Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Kantor Kenneth terletak di lantai lima belas sebuah gedung bertingkat enam
belas. Hanya ada satu penjaga di lobi dan tidak ada seorang pun di elevator.
Ernest memutar kunci di pintu kantor Kenneth dan masuk. Setelah mengunci
pintu kembali, ia memasukkan anak kuncinya ke saku jaket. Kantor itu sangat
sunyi, jendela dekat meja resepsionis berkilauan oleh cahaya matahari subuh,
sementara komputernya tampak gelap dan diam.
Emest membuka pintu yang menuju ruang praktek. Saat menyusuri koridor, ia
disambut oleh foto-foto para bintang tenar. Ada enam ruang praktek, masingmasing tiga di setiap sisi koridor. Di ujungnya terdapat kantor Kenneth dan
ruang konferensi tempat mereka sering bercakap-cakap. Ruang praktek pribadi
Kenneth bersambung dengan ruang konferensi; di dalamnya ada kursi pasien
khusus, tempat ia menangani pasien-pasiennya yang istimewa.
Kursi itu sangat mewah, bantalannya lebih tebal dan kulitnya lebih lembut. Di
meja mobile di samping kursi terdapat masker gas. Kedua tombol pengontrol di
bagian konsolnya menunjuk angka nol, dengan pipa disambungkan ke tangkitangki gas yang tersembunyi.
Ernest mengatur kedua tombol itu, sehingga ia mendapat suplai setengah bagian
nitrat oksida dan setengah bagian oksigen. Lalu ia duduk di kursi dan
mengenakan masker di wajahnya. Ia bersantai, bagaimanapun, kali ini tidak ada
Kenneth yang akan mengorek-ngorek gusinya. Segala rasa sakit meninggalkan tubuhnya,
otaknya serasa melayang ke mana-mana. Ia merasa sangat nyaman, hingga
rasanya konyol berpikir tentang kematian.
Berbagai gagasan untuk novel-novel baru melayang dalam benaknya, juga
bayangan tentang orang-orang yang dikenalnya; tidak ada bayangan negatif;
itulah yang disukainya dari pengaruh gas tersebut. Tapi sial, ia lupa menulis
ulang surat-surat bunuh dirinya, dan sekarang ia menyadari, meski ia bermaksud
baik, pada dasarnya surat-surat itu tetap bernada menghina.
Sekarang Ernest merasa seperti sedang terbang di sebuah balon raksasa
warna-warni. Ia melayang di atas dunia yang telah dikenalnya. Ia teringat Eli
Marrion yang telah mengikuti takdir hidupnya hingga meraih kekuasaan besar,
disegani karena kelihaiannya menggunakan kekuasaan itu. Tapi ketika buku
terbaik Ernest yang meraih Pulitzer diterbitkan dan difilmkan, Eli datang
menghadiri pesta koktail yang diselenggarakan para penerbit buku Ernest.
Waktu itu Eli mengulurkan tangan kepadanya dan berkata, "Anda penulis yang
sangat hebat." Kehadiran Eli di pesta itu menjadi bahan gosip sensasional di
Hollywood. Lalu Eli Marrion yang punya nama besar itu menunjukkan rasa
hormatnya yang paling tinggi dengan memberikan bagian dari hasil bruto
padanya. Tidak masalah bahwa Bantz mengingkari janji itu setelah Marrion
meninggal. Bantz juga tidak bisa disebut bajingan. Kegigihannya dalam mengejar
keuntungan merupakan akibat dari pengalamannya berkecimpung dalam suatu
dunia yang istimewa. Kalau ingin bicara jujur, Skippy Deere justru lebih parah,
sebab dengan kecerdasannya, pesonanya, dan energi elementalnya, serta
instingnya untuk melakukan pengkhianatan seGhra pribadi, ia justru lebih
berbahaya. Lalu Ernest mendapat suatu pemahaman lain. Kenapa ia selalu sinis terhadap
Hollywood dan pembuatan film" Semua itu disebabkan oleh rasa irinya. Pada
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir masa ini, film merupakan bentuk seni yang paling dihargai. Ia sendiri menyukai
film - setidaknya yang bigus-bagus. Tapi yang membuatnya iri adalah hubungan
antarmanusia dalam pembuatan sebuah film. Para pemain, kru, sutradara,
bintang tenar, bahkan para bos dan eksekutif tolol itu tampaknya begitu
akrab - meski hubungan mereka tidak selalu mesra - setidaknya sampai
pembuatan film selesai. Mereka saling memberi hadiah, saling cium dan peluk,
dan bersumpah akan saling menyayangi untuk selamanya. Pasti senang rasanya
kalau bisa seperti itu. Ia ingat ketika ia menulis skenario pertamanya bersama
Claudia, ia mengira bisa ikut diterima sebagai bagian dari mereka.
Tapi mana mungkin itu terjadi" Ia selalu sinis dan banyak mengejek mereka.
Tapi di bawah pengaruh gas yang manis ini ia tak bisa terlalu keras menghakimi
dirinya sendiri. Ia punya hak. Ia telah menghasilkan buku-buku yang hebat (di
kalangan novelis Ernest dianggap aneh, karena ia benar-benar menyukai bukubuku karangannya sendiri), dan ia Pantas diperlakukan secara lebih terhormat.
Dalam keadaan terhanyut oleh gas yang memabukkan itu, Ernest memutuskan
bahwa ia benar-benar tak ingin mati. Uang tidak terlalu penting. Bantz
pasti akan mengalah; kalau tidak, Claudia dan Molly pasti bisa mencari jalan
keluar. Lalu ia teringat semua kepedihan yang dialaminya. Para mantan istrinya tak ada
yang benar-benar mencintainya. Ia selalu menjadi pihak yang mengemis-ngemis,
tak pernah menikmati cinta yang berbalas. Buku-buku karangannya dihargai,
tapi tak pernah membangkitkan pemujaan yang membuat seorang pengarang
menjadi kaya. Beberapa kritikus mengecam buku-bukunya dan ia pura-pura
menerimanya dengan lapang dada. Bagaimanapun, orang tak boleh marah kepada
kritikus. Mereka toh hanya melakukan tugas mereka. Tapi pernyataanpernyataan mereka menyakitkan. Dan semua teman prianya, meski kadangkadang mereka senang berada di dekatnya, menikmati kelucuan dan
kejujurannya, namun mereka tak pernah bisa menjadi teman karib, bahkan termasuk Kenneth. Ia tahu Claudia benar-benar menyukainya, tapi Kenneth dan
Molly Flanders merasa kasihan padanya. Ia tahu itu.
Ernest mengulurkan tangan dan mematikan gas. Dalam beberapa menit
pikirannya sudah kembali jernih. Lalu ia duduk di kantor Kenneth.
Tapi ia kembali diselimuti oleh depresi. Ia bersandar di kursi Kenneth dan
memandangi matahari yang merangkak naik di atas Beverly Hills. Ia begitu
marah kepada studio yang telah merampas haknya untuk mendapat keuntungan,
sehingga ia tak bisa menikmati apa-apa. Ia benci setiap hari baru; pada malam
hari ia minum pil tidur dan mencoba tidur selama mungkin. Kenapa ia bisa dihina
oleh orang-orang seperti itu-Orang-orang yang ia anggap rendah.
Sekarang ia bahkan tak bisa menikmati membaca lagi, padahal dulu ini tak
pernah terjadi. Dan tentu saja ia tak bisa mengarang lagi. Prosanya yang indah,
yang begitu sering mendapat pujian, sekarang terdengar palsu, dibuat-buat,
mengada-ada. Ia tak lagi senang menuliskannya.
Sudah begitu lama ia bangun dengan perasaan takut menghadapi hari baru,
terlalu lelah untuk bercukur dan mandi sekalipun. Ia juga tidak punya uang. Ia
pernah menghasilkan uang jutaan dolar, tapi ia menghambur-hamburkannya di
meja judi, atau untuk main perempuan dan minuman keras. Atau bahkan
membuang-buangnya begitu saja. Dulu uang tidak terasa penting. Sampai saat
ini. Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Selama dua bulan belakangan ini ia tak sanggup mengirimkan uang tunjangan
untuk anak-anak dan mantan istri-istrinya. Tidak seperti kebanyakan laki-laki
lain, mengirimkan cek-cek itu membuat Ernest bahagia. Sudah lima tahun ia
tidak menghasilkan buku, dan kepribadiannya jadi semakin tidak menyenangkan,
bahkan di matanya sendiri. Ia selalu mengeluh tentang nasibnya. Ia seperti gigi
yang busuk di mata masyarakat, dan citra seperti ini membuatnya tertekan.
Perbandingan konyol macam aPa itu untuk seorang penulis besar seperti dirinya"
Gelombang rasa melankolis menyapunya. Ia benar-benar tak berdaya.
Mendadak ia melompat bangkit dan berjalan ke mang periksa. Kenneth sudah
memberitahukan apa yang mesti dilakukannya. Ia menarik kabel yang r m atas
dua colokan: untuk oksigen dan untuk "itrat oksida. Ia memasang hanya satu;
yang menge luarkan nitrat. Lalu ia duduk di kursi periksa dan memutar tombol. Pada saat itu
terpikir olehnya bahwa pasti ada cara untuk mendapatkan aliran oksigen
sedikitnya sepuluh persen, sehingga ia tidak usah terlalu yakin dirinya akan
mati. Ia mengambil masker dan mengenakannya.
Gas nitrat murni itu menghantam tubuhnya dan sesaat ia merasakan
kebahagiaan yang luar biasa; semua kepedihannya lenyap dan ia bagai melayang.
Gas itu menghapus otak di dalam rongga kepalanya. Sebelum keberadaannya di
dunia ini terputus, ia sempat merasakan kebahagiaan murni, dan pada saat-saat
terakhir itu ia percaya bahwa ada Tuhan dan surga.
Molly Flanders menyerang Bobby Bantz dan Skippy Deere habis-habisan. Kalau
Eli Marrion masih hidup, ia pasti akan lebih berhati-hati.
"Kalian memiliki sekuel buku Ernest yang filmnya akan segera diedarkan. Aku
sudah meminta perintah pengadilan untuk menghentikan itu. Sekarang hak cipta
buku itu jatuh pada ahli waris Ernest. Mungkin kalian bisa mengelak dari
perintah itu dan tetap mengedarkan filmnya, tapi kalau benar begitu, aku akan
menuntut. Kalau aku menang, pihak Ernest akan memiliki film itu dan berhak
mendapatkan sebagian besar uang yang dihasilkannya. Dan untuk lebih
memastikan lagi, kami bisa mencegah kalian membuat sekuel-sekuel lain yang
didasarkan pada karakter-karakter di dalam buku-bukunya. Tapi kita bisa
menghemat waktu. Daripada bersusah payah
maju ke pengadilan, kalian bayar saja lima juta dolar sebagai uang muka, lalu
sepuluh persen dari hasil bruto setiap film. Aku juga ingin memperoleh laporan
yang benar dan sah atas penghasilan dari video."
Deere terperangah dan Bantz marah besar. Ernest Vail, yang cuma pengarang,
akan mendapatkan persentase lebih besar atas keuntungan yang diperoleh dari
film-film itu, melebihi siapa pun kecuali seorang bintang tenar, dan ini benarbenar keterlaluan. Bantz langsung memanggil Melo Stuart dan penasihat utama untuk LoddStone
Pictures. Mereka sudah berkumpul di ruang rapat setengah jam kemudian.
Kehadiran Melo penting, sebab dialah yang merancang paket-paket untuk
sekuel-sekuel itu, dan ia mendapatkan komisi dari bintang utama, sutradara, dan
si penulis ulang, Benny Sly. Dalam situasi ini, ia bisa diminta mengurangi
persentasenya. Si penasihat utama berkata, "Kami telah mempelajari situasi saat Mr. Vail
pertama kali mengeluarkan ancamannya kepada pihak studio."
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Molly Flanders menyela dengan marah, "Kauanggap tindakan bunuh dirinya
merupakan ancaman terhadap studio?"
'Dan pemerasan," kata si penasihat dengan tenang. Kami telah meneliti undangundang yang mengatur situasi semacam ini, dan peraturan ini sangat rumit. Tapi
saya menasihati pihak studio bahwa kami bisa melawan klaim Anda di pengadilan
dan akan memenangkannya. Dalam kasus khusus ini, hak cipta
atas properti itu tidak akan kembali kepada ahli Waris."
Seberapa besar keyakinanmu?" tanya Molly pada si penasihat. "Sampai sembilan
puluh lima persen?" "Tidak," sahut si penasihat. "Tak ada yang bisa seyakin itu dalam hukum."
Molly merasa senang. Ia akan mengundurkan diri dengan bayaran yang
diperolehnya kalau ia memenangkan kasus ini. Ia bangkit berdiri dan hendak
beranjak pergi. "Persetan dengan kalian semua," katanya. "Kita bertemu di
pengadilan." Bantz dan Deere begitu ketakutan, sehingga tak sanggup berbicara. Dengan
sepenuh hati Bantz berharap seandainya Eli Marrion masih hidup.
Akhirnya Melo Stuart-lah yang bangkit berdiri dan menenangkan Molly dengan
pelukan hangat dan memohon. "Hei," katanya, "kita kan cuma bernegosiasi.
Sopanlah sedikit." Ia menggiring Molly kembali ke kursinya dan melihat air mata di mata wanita
itu. "Kita bisa membuat kesepakatan. Aku akan melepaskan beberapa
persentase dalam paket itu."
Molly berkata perlahan pada Bantz, "Kau mau mengambil risiko kehilangan
segalanya" Apa pfr nasihatmu bisa menjamin kau akan menang" Tentu saja
tidak. Kau ini seorang pengusaha atau penjui sinting" Untuk menyelamatkan
uang dua puluh sampai empat puluh juta dolar kau rela mempertaruhkan miliaran
dolar?" Akhirnya mereka membuat kesepakatan. P'n^ Ernest memperoleh empat juta
dolar di muka delapan persen dari hasil bruto atas film yang diedarkan. Mereka
juga akan memperoleh dua J"
dolar dan sepuluh persen dari hasil bruto atas setiap sekuel. Ketiga mantan
istri
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Ernest dan anak-anaknya akan kaya raya.
Ucapan terakhir Molly sebelum pergi adalah, "Kalau kalian pikir aku keterlaluan,
tunggu saja sampai Cross De Lena mendengar bagaimana kalian menipunya."
Molly menikmati kemenangannya. Ia ingat suatu malam ia pernah mengajak
Ernest pulang bersamanya dari pesta. Waktu itu ia mabuk berat dan merasa
sangat kesepian. Ernest adalah pria yang lucu dan cerdas, dan ia pikir mungkin
menyenangkan menghabiskan malam itu bersamanya. Ketika sampai di rumah,
Molly sudah lebih sadar. Ia mengajak Ernest ke kamar tidurnya dan memandang
sekelilingnya dengan putus asa. Ernest begitu penakut dan jelas sangat pemalu,
dan ia benar-benar sederhana. Ia bahkan tak sanggup mengatakan apa-apa!
Tapi Molly orang yang fair. Ia tak mau menyuruh Ernest pergi dalam situasi
kritis demikian. Maka ia sengaja membuat dirinya mabuk lagi, lalu mereka tidur
bersama. Dalam kegelapan, ternyata Ernest lumayan. Ernest juga sangat
menikmatinya, sehingga 0 'y merasa tersanjung dan membawakan sarapannya ke tempat tidur.
kasm?"St 'alU tersenyum na^a^ padanya. "Terima apa batanya. Dan Molly
merasa Ernest mengerti pad yang dirasakannya semalam, dan berterima kasih
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Pagi ^a ^>u'can nanya karena dibawakan sarapan pagi , tapi juga atas kesediaan
Molly menjadi partnernya di ranjang - Molly menyesal mengapa ia tidak "akting
lebih baik. Tapi persetan... ia seorang
pengacara. Sekarang ia sudah membalas perasaan Ernest Vail padanya.
Dottore David Redfellow menerima panggilan Don Clericuzio ketika sedang
menghadiri sebuah rapat penting di Roma. Ia sedang memberikan saran kepada
perdana menteri Itali agar menolak sebuah peraturan perbankan yang baru,
yang isinya menyangkut hukuman berat kepada para petugas bank yang korup.
Tapi begitu mendapat panggilan, ia langsung menutup rapat dan terbang ke
Amerika. Selama dua puluh lima tahun bermukim di Itali, David Redfellow semakin
makmur dan telah banyak sekali berubah. Pada mulanya, Don Clericuzio membantunya membeli sebuah bank kecil di Roma. Dengan uang yang diperolehnya
dari perdagangan obat bius dan telah disimpannya di bank-bank Swiss, ia
membeli lebih banyak bank dan stasiun televisi. Tapi kawan-kawan Don
Clericuzio di Itali-lah yang banyak memberikan pengarahan padanya dan membantunya membangun kerajaannya, juga menolongnya membeli lebih banyak
majalah, surat kabar, stasiun televisi, dan serangkaian bank lainnya.
Tapi David Redfellow juga puas dengan prestasinya sendiri. Ia mengubah total
dirinya. Ia menjadi warga negara Itali, menikah dengan wanita l'a''' punya anakanak Itali, punya kekasih gelap I12'1' dan gelar doktor kehormatan yang
dibelinya seharga dua juta dolar dari sebuah universitas Itali. Ia ^
sat" ngenakan setelan Armani, menghabiskan waktu s jam setiap minggu di tempat
tukang cukurnya. r>iel11
bentuk kelompok teman minum-minum yang semuanya pria, dan masuk ke dunia
politik sebagai penasihat untuk kabinet dan Perdana Menteri. Tapi setahun
sekali ia masih terbang ke Quogue untuk memenuhi segala keinginan mentornya,
Don Clericuzio. Itu sebabnya panggilan khusus ini membuatnya waswas.
Makan malam sudah menunggunya di mansion Quogue ketika ia tiba. Rose Marie
mengerahkan kemampuannya memasak, sebab Redfellow sering memuji-muji
restoran-restoran di Roma. Seluruh klan Clericuzio sudah berkumpul untuk
menyambutnya - sang Don sendiri, Giorgio, Petie, Vincent, Dante, serta Pippi
dan Cross De Lena. Sambutan itu seperti sambutan kepada seorang pahlawan. David Redfellow,
mantan raja obat bius yang dulu suka mengenakan anting-anting di telinga dan
gila wanita telah mentransformasi dirinya menjadi panutan masyarakat. Mereka
semua bangga padanya. Lebih dari itu, Don Clericuzio merasa berutang budi
pada Redfellow, sebab David-lah yang memberikan pelajaran moral yang sangat
berarti padanya. Pada masa-masa awal dulu, Don Clericuzio masih menyimpan perasaan
sentimental. Ia percaya bahwa Para penegak hukum takkan bisa disuap kalau
merangkul masalah obat bius.
Pada tahun 1960, David Redfellow masih seorang
a asiswa berusia dua puluh tahun. Pada usia itulah derni*1'3' ter-'un ^a^am
perdagangan obat bius, bukan mata memPeroleh keuntungan, melainkan semataBen99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir dapat a^ar ^ ^an teman"temannya bisa terus men_ Pasokan obat dengan harga
murah. Usahanya amatiran, hanya menyangkut kokain dan marijuana. Tapi dalam setahun usaha itu
tumbuh begitu besar, sampai-sampai ia dan rekan-rekannya mampu memiliki
sebuah pesawat terbang kecil untuk membawa suplai barang melewati
perbatasan Meksiko dan Amerika Selatan. Wajar saja kalau mereka kemudian
harus berurusan dengan hukum, dan di sinilah David pertama kali menunjukkan
kejeniusannya. Ia dan kelima rekannya memperoleh penghasilan sangat besar,
dan David Redfellow menyebarkan uang sogok dalam jumlah yang luar biasa pula.
Dalam daftarnya dengan cepat tercantum nama sederetan sheriff, jaksa,
hakim, dan ratusan polisi sepanjang pantai Timur.
Ia menyatakan metodenya sederhana saja. Cari informasi, berapa penghasilan
tahunan seorang penegak hukum, lalu tawarkan uang lima kali lipat jumlah itu.
Tapi kemudian muncul kartel Kolumbia yang jauh lebih ganas. Mereka
menghabisi empat rekan Redfellow, maka Redfellow menghubungi Keluarga
Clericuzio untuk minta perlindungan, dengan imbalan lima puluh persen dari
keuntungan yang diperolehnya.
Petie Clericuzio dan sejumlah orang dari Enklave Bronx menjadi para
pengawalnya, dan ini berlangsung sampai akhirnya sang Don mengungsikan
Redfellow ke Itali pada tahun 1965. Bisnis obat bius sudah terlalu berbahaya.
Sekarang, saat berkumpul bersama untuk makan malam, mereka semua memberi
selamat pada sang Don atas kebijaksanaan keputusan yang diambil^3 lama
berselang itu. Dante dan Cross
mendengar cerita tentang Redfellow untuk pertama kalinya. Redfellow pandai bercerita dan
ia memuji Petie setinggi langit. "Dia benar-benar hebat," katanya. "Kalau bukan
karena dia, aku tidak mungkin masih hidup sampai sekarang dan bisa pergi ke
Sisilia." Lalu ia beralih pada Dante dan Cross dan berkata pada mereka, "Itu
terjadi pada hari kalian berdua dibaptis. Aku ingat kalian sama sekali tidak
berkedip ketika diciprati air suci. Tak kusangka hari ini kita berbisnis bersama
sebagai orang dewasa."
Don Clericuzio berkata dengan nada datar, "Kau tidak akan berbisnis dengan
mereka, melainkan dengan aku dan Giorgio. Kalau butuh bantuan, kau bisa
menghubungi Pippi De Lena. Aku sudah memutuskan untuk meneruskan
pembicaraan tentang urusan yang pernah kusampaikan waktu itu. Giorgio akan
menceritakan alasannya."
Giorgio memaparkan semua perkembangan terbaru pada David, bahwa Eli
Marrion sudah meninggal, Bobby Bantz mengambil alih kedudukan sebagai
pimpinan studio, dan ia telah membatalkan semua saham Cross dalam Messalina
dan mengembalikan uang Cross berikut bunganya.
Redfellow tampak menikmati cerita itu. "Dia cer-dlk sekali," katanya. "Dia tahu
kau tidak akan membawa perkara itu ke pengadilan, jadi dia menyikat uangmu.
Sebab bisnis itu sangat bagus."
Dante sedang minum kopi dan ia memandangi
rellow dengan pandangan tak senang. Rose ane? yang duduk di sampingnya,
menumpangkan angan ke lengan putranya.
Kaupikir itu lucu?" tanya Dante pada Redfellow.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Redfellow memandangi Dante sejenak. Ia me-nampilkan mimik sangat serius.
"Kuanggap itu lucu karena aku tahu bahwa dalam kasus ini, orang tidak
semestinya sepintar itu."
Sang Don mendengar hal ini dan tampaknya merasa tergelitik. Yang jelas, ia
merasa geli; jnj sangat jarang terjadi, dan putra-putranya merasa senang
melihatnya. "Nah, cucuku," kata sang Don pada Dante, "bagaimana caramu menyelesaikan
masalah ini?" "Kalau aku, akan kutenggelamkan orang itu ke dasar samudra," sahut Dante.
Sang Don tersenyum kepadanya.
"Dan kau, Croccifixio" Bagaimana caramu menyelesaikan masalah itu?" tanya
sang Don. "Aku akan menerima kekalahanku," kata Cross. "Aku akan menarik pelajaran dari
situ. Aku kena ditipu karena aku tidak percaya mereka seberani itu."
"Petie dan Vincent?" tanya sang Don.
Tapi keduanya menolak untuk menjawab. Mereka tahu permainan yang sedang
digelar ayah mereka. "Kau tidak boleh membiarkan masalahnya begitu saja," kata sang Don pada
Cross. "Kau akan dianggap orang tolol, dan seluruh dunia tidak akan menaruh
hormat padamu." Cross menanggapi ucapan sang Don dengan serius. "Eli Marrion masih menyimpan
koleksi lukisan 4 rumahnya; nilainya sekitar dua puluh sampai tiga puluh juta
dolar. Kita bisa mencuri semuanya dan menahannya sampai mereka membayar
uang tebusan." "Tidak," kata sang Don. "Kalau menggunakan cara itu, akan ketahuan siapa kau
sebenarnya dan seberapa besar kekuatanmu. Walaupun ditangani dengan sangat
hati-hati, tetap bisa membawa bahaya. Terlalu rumit. David, kalau kau, apa yang
akan kaulakukan?" David mengepulkan asap cerutunya dan berpikir keras, lalu berkata, "Akan
kubeli studio itu dengan sah, secara terhormat. Akan kubeli LoddStone lewat
bank-bank dan perusahaan komunikasi kita."
Cross terperangah. "LoddStone adalah studio film paling lama dan paling kaya di
dunia. Meski kau bisa mengumpulkan sepuluh miliar dolar, mereka tidak akan
sudi menjualnya padamu. Itu mustahil."
Petie berkata dengan nada bergurau, "David, sobat lamaku, kau bisa
memperoleh uang sepuluh miliar" Kau, orang yang berutang nyawa padaku"
Orang yang mengatakan takkan pernah bisa membalas budiku?"
Redfellow mengibaskan tangannya. "Kau tidak mengerti besarnya pengaruh uang.
Uang itu seperti krim kocok. Kalau sudah ada sejumlah kecil, bisa dikocok
menjadi sejumlah besar dengan surat ber-arga, saham, pinjaman, dan lainnya.
Yang menjadi masalah bukanlah uangnya."
b Cross berkata, "Yang menjadi masalah adalah studimana menyinSkirkan
Bante- Dia mengendalikan prii 0> 3pa pun kekurangannya, dia setia pada iMppnnsip Marrion. Dia tidak akan pernah mau menjual studio itu."
nva^U bisa saJa menemuinya dan membereskan-nya> kata Petie.
Sekarang sang Don mengambil keputusan. {a 0g kata pada Redfellow, "Teruskan
rencanamu. Sampai selesai. Tapi berhati-hatilah. Pippi dan CroceifjXj' akan
menuruti perintahmu."
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir "Satu hal lagi," kata Giorgio pada Redfellow "Berdasarkan surat wasiat Eli
Marrion, Bobby Bantz memegang kuasa penuh atas studio itu untuk ljma tahun
mendatang. Tapi kedua anak Marrion memilik; saham lebih besar di perusahaan
itu daripada Bantz Bantz tak bisa dipecat, tapi kalau studio itu dijual para
pemilik barunya mesti membayar Bantz. Itulah masalah yang mesti kalian
selesaikan." David Redfellow tersenyum dan mengembuskan asap cerutunya. "Persis seperti
dulu, Don Clericuzio, satu-satunya yang kubutuhkan adalah pertolongan darimu.
Beberapa bank di Itali mungkin enggan berspekulasi untuk hal ini. Ingat, kita
mesti membayar premium besar, melebihi nilai studio itu sebenarnya," katanya.
"Jangan khawatir," kata sang Don. "Aku punya uang banyak di bank-bank itu."
Pippi De Lena memperhatikan semua itu dengan gelisah. Ia sangat terganggu
dengan sifat terbuka pertemuan ini. Kalau menuruti prosedur, seharusnya hanya
sang Don, Giorgio, dan David Redfellow yang hadir. Pippi dan Cross mestinya
diberikan instruksi terpisah untuk membantu Redfellow. Mengapa mereka
dibiarkan mengetahui rahasia ini" Lebih penting lagi, mengapa Dante, Petie, dan
Vincent disertakan juga" Semua ini tidak seperti cara yang
ditempuh Don Clericuzio, yang selalu me-b hasiakan rencana-rencananya serapat
mungkin. f Sekarang Vincent dan Rose Marie membantu sang naik ke atas, untuk
tidur. Sang Don bersikeras penolak memasang kursi lift di sisi tangga.
Begitu mereka tidak kelihatan lagi, Dante berkata dengan marah pada Giorgio,
"Lalu siapa yang akan meinperoleh studio itu setelah kita membelinya" Cross"
David Redfellow menengahi dengan tenang, "Aku yang akan memilikinya. Aku
yang akan mengelolanya. Kakekmu akan ikut menangani masalah keuangan. Semua
ini akan dicatat." Giorgio setuju. Cross berkata dengan tertawa, "Dante, kita sama-sama tak mampu mengelola
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sebuah studio. Kita tidak cukup licik."
Pippi mengamati mereka semua. Ia sangat tajam dalam mencium bahaya. Itu
sebabnya ia bisa berumur panjang. Tapi ia tidak memahami yang satu ini.
Mungkin sang Don sudah semakin tua, sehingga mengambil sikap begini.
Petie mengantar Redfellow kembali ke Kennedy Airport, tempat pesawat jet
pribadinya menunggu. Cross dan Pippi tadi menggunakan pesawat sewaan dari
Vegas. Don Clericuzio dengan tegas melarang Xanadu at'au grup-grup
perusahaannya memiliki pesawat pribadi.
Cross mengemudikan mobil sewaan mereka ke bandara. Dalam perjalanan, Pippi
berkata padanya, Aku akan tinggal di New York City untuk beberapa
Sekarang sang Don mengambil keputusan. Ia ^ kata pada Redfellow, "Teruskan
rencanamu. Saru j-selesai. Tapi berhati-hatilah. Pippi dan CroccifiXj^ akan
menuruti perintahmu."
"Satu hal lagi," kata Giorgio pada Redfell0w "Berdasarkan surat wasiat Eli
Marrion, Bobby Bant2 memegang kuasa penuh atas studio itu untuk Uma tahun
mendatang. Tapi kedua anak Marrion memilih saham lebih besar di perusahaan
itu daripada Bantz Bantz tak bisa dipecat, tapi kalau studio itu dijual para
pemilik barunya mesti membayar Bantz. Itulah masalah yang mesti kalian
selesaikan." David Redfellow tersenyum dan mengembuskan asap cerutunya. "Persis seperti
dulu, Don Clericuzio, satu-satunya yang kubutuhkan adalah pertolongan darimu.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Beberapa bank di Itali mungkin enggan berspekulasi untuk hal ini. Ingat, kita
mesti membayar premium besar, melebihi nilai studio itu sebenarnya," katanya.
"Jangan khawatir," kata sang Don. "Aku punya uang banyak di bank-bank itu."
Pippi De Lena memperhatikan semua itu dengan gelisah. Ia sangat terganggu
dengan sifat terbuka pertemuan ini. Kalau menuruti prosedur, seharusnya hanya
sang Don, Giorgio, dan David Redfellow yang hadir. Pippi dan Cross mestinya
diberikan instruksi terpisah untuk membantu Redfellow. Mengapa mereka
dibiarkan mengetahui rahasia ini" Lebih penting lagi, mengapa Dante, Petie, dan
Vincent disertakan juga" Semua ini tidak seperti cara yang
ditempuh Don Clericuzio, yang selalu me-b hasiakan rencana-rencananya serapat
mungkin. f ce]carang Vincent dan Rose Marie membantu sang naik ke atas,
untuk tidur. Sang Don bersikeras penolak memasang kursi lift di sisi tangga.
Begitu mereka tidak kelihatan lagi, Dante berkata dengan marah pada Giorgio,
"Lalu siapa yang akan memperoleh studio itu setelah kita membelinya" Cross?"
David Redfellow menengahi dengan tenang, "Aku yang akan memilikinya. Aku
yang akan mengelolanya. Kakekmu akan ikut menangani masalah keuangan. Semua
ini akan dicatat." Giorgio setuju. Cross berkata dengan tertawa, "Dante, kita sama-sama tak mampu mengelola
sebuah studio. Kita tidak cukup licik."
Pippi mengamati mereka semua. Ia sangat tajam dalam mencium bahaya. Itu
sebabnya ia bisa berumur panjang. Tapi ia tidak memahami yang satu ini.
Mungkin sang Don sudah semakin tua, sehingga mengambil sikap begini.
Petie mengantar Redfellow kembali ke Kennedy Airport, tempat pesawat jet
pribadinya menunggu. Cross dan Pippi tadi menggunakan pesawat sewaan dari
Vegas. Don Clericuzio dengan tegas melarang Xanadu at'au grup-grup
perusahaannya memiliki pesawat pribadi.
Cross mengemudikan mobil sewaan mereka ke bandara. Dalam perjalanan, Pippi
berkata padanya, Aku akan tinggal di New York City untuk beberapa lama. Mobil
ini akan tetap kupakai dari bandara nanti."
Cross melihat ayahnya tampak cemas. "Aku tidak begitu bagus tadi, ya?"
katanya. "Kau tidak apa-apa," kata Pippi. "Tapi sang D0n benar. Kau tidak boleh
membiarkan siapa pun menipumu dua kali."
Setibanya di bandara, Cross keluar dari mobil dan Pippi beralih ke belakang
kemudi. Lewat jendela mobil yang terbuka, mereka berjabat tangan. Pada saat
itu, Pippi menengadah ke wajah tampan putranya dan merasakan luapan kasih
sayang yang sangat besar. Ia mencoba tersenyum sambil menepuk pelan pipi
Cross, dan berkata, "Hati-hatilah."
"Terhadap apa?" tanya Cross, matanya yang gelap menatap ayahnya dengan
pandangan bertanya. . "Terhadap segalanya," kata Pippi. Lalu Cross terkejut ketika ayahnya berkata,
"Mungkin dulu mestinya kubiarkan saja kau ikut ibumu. Tapi aku memang egois.
Aku ingin kau ada di dekatku."
Cross mengawasi kepergian ayahnya, dan untuk pertama kalinya ia menyadari
betapa besar cinta ayahnya kepadanya
Bab 15 Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir MESKI sebenarnya enggan, Pippi De Lena akhirnya memutuskan untuk menikah
lagi. Bukan demi cinta, tapi karena membutuhkan pendamping hidup. Memang, ia
memiliki Cross dan teman-teman di Xanadu Hotel, juga ada Keluarga Clericuzio
dan rekan kerja serta kerabat. Memang, ia punya tiga kekasih dan nafsu
makannya pun sangat baik. Ia juga menikmati permainan golfnya dan masih suka
berdansa. Tapi seperti kata sang Don, silakan berdansa ke liang kubur.
Maka, menjelang usia lima puluh tahun, dengan kesehatan prima dan ketenangan
mental, kaya, dan setengah pensiun, ia merindukan kehidupan berumah tangga
yang tenang, dan mungkin beberapa orang anak lagi. Kenapa tidak" Gagasan ini
semakin lama semakin kuat merasukinya. Mengherankan, betapa la ingin menjadi
seorang ayah lagi. Pasti menyenangkan, membesarkan seorang anak perempuan.
Ia me-nyayangi putrinya semasa kecil, meski sekarang mereka tidak pernah lagi
berkomunikasi. Dulu Claudia begitu cerdik dan terus terang, dan sekarang ia
sudah menjadi penulis skenario yang sukses. Siapa
tahu, suatu hari nanti mereka akan berdamai. Dalatn beberapa segi, anak itu
sama keras kepala dengan dirinya, jadi ia bisa mengerti dan mengagumi cara
anaknya mempertahankan keyakinannya.
Cross tidak beruntung dalam spekulasinya di bisnis perfilman, tapi dengan satu
dan lain cara, masa depannya sudah terjamin. Ia masih memiliki Xanadu dan
sang Don akan membantunya bangkit lagi dari kerugian yang dideritanya. Ia
pemuda yang baik, tapi masih sangat muda, dan anak muda mesti berani
mengambil risiko. Begitulah kehidupan.
Setelah mengantar Cross ke bandara, Pippi bermobil ke New York City untuk
menghabiskan beberapa hari bersama kekasihnya di East Coast. Wanita itu
cantik dan berambut cokelat, seorang sekretaris di biro hukum dengan
kecerdasan khas New York yang tajam; ia juga penari hebat. Memang, ia berlidah tajam, senang menghamburkan uang, dan akan menjadi istri yang mahal.
Tapi ia sudah terlalu tua; usianya lebih dari empat puluh lima tahun. Dan ia
terlalu independen; ia cocok untuk menjadi kekasih, tapi tidak untuk menjadi
istri seperti yang dituntut Pippi.
Pippi menikmati akhir minggu itu bersamanya, meski pada hari Minggu wanita itu
menghabiskan sebagian waktunya untuk membaca Times. Mereka makan di
restoran-restoran paling mewah, berdansa di kelab-kelab malam, dan menikmati
seks yang hebat di apartemennya. Tapi Pippi menginginkan sesuatu yang lebih
menenangkan. Maka Pippi terbang ke Chicago. Kekasihnya i sana adalah tipe khas kota ramai
itu. Ia terlalu banyak minum, gila pesta, suka bersenang-senang dan selalu gembira. Tapi ia
agak pemalas dan se-rabutan. Padahal. Pippi menyukai rumah yang bersih Selain
itu, ia juga terlalu tua untuk membangun keluarga. Usianya sedikitnya sudah
empat puluh tahun, katanya. Tapi persetan. Apa Pippi ingin mencari gadis yang
benar-benar masih muda" Setelah dua hari di Chicago, Pippi mencoret namanya
dari daftar. Ia akan mendapatkan kesulitan kalau membawa mereka ke Vegas. Mereka adalah
wanita kota besar, sedangkan Vegas" Pippi tahu betul di hatinya bahwa Vegas
sebenarnya adalah kota ternak. Di sana kasino menggantikan posisi ternak. Tapi
Pippi tak mau meninggalkan Vegas, sebab di Vegas tak pernah ada malam hari.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Lampu-lampu listrik mengusir jauh-jauh semua bayang-bayang mengerikan. Pada
malam hari, kota itu bersinar bagaikan permata cemerlang di padang pasir, dan
pada pagi hari matahari yang panas membakar semua hantu yang lepas dari
kejaran sinar neon semalam.
Pilihan terbaik adalah kekasihnya di Los Angeles. Pippi senang telah
menempatkan mereka dengan cerdik, sehingga takkan ada pertemuan secara kebetulan, dan tak ada pertentangan batin dalam menjatuhkan pilihan. Mereka
mempunyai fungsi tersendiri dan tak bisa campur tangan dalam affair-affair
sementara yang dibuatnya. Saat menoleh ke belakang, ia merasa senang dengan
caranya mengatur kehidupannya. Ia nekat, tapi juga hati-hati; berani, tapi
bodoh; setia pada Keluarga dan mendapat Penghargaan dari mereka. Satusatunya kesalahannya adalah menikahi wanita semacam Nalene, tapi wanita mana yang bisa
memberikan kebahagiaan lebih besar selain Nalene selama sebelas tahun" Dan
laki-laki mana yang bisa membanggakan diri hanya pernah membuat satu
kesalahan dalam hidupnya" Apa kata sang Don selalu" Tak apa-apa membuat
kesalahan, asalkan bukan kesalahan fatal.
Ia memutuskan untuk langsung pergi ke L.A. dan tidak berhenti di Vegas.
Sebelumnya, ia menelepon Michelle, kekasihnya, bahwa ia sedang dalam perjalanan, dan menolak tawaran wanita itu untuk menjemputnya di bandara. "Siapsiap saja kalau aku sampai di sana," katanya. "Aku sangat rindu padamu. Dan ada
hal penting yang ingin kusampaikan."
Michelle masih cukup muda, baru tiga puluh dua tahun, dan ia lebih lembut,
lejiih pemurah, dan lebih tenang. Mungkin karena ia lahir dan dibesarkan di
California. Ia juga hebat di tempat tidur. Bukan berarti yang lain tidak, tapi
faktor satu ini memang menduduki prioritas pertama bagi Pippi. Michelle tidak
memiliki sisi-sisi tajam, jadi ia tidak akan menyulitkan. Memang, ia agak aneh;
ia percaya pada arwah-arwah dan kemampuan berkomunikasi dengan roh, juga suka
berbicara tentang kehidupan-kehidupan lampaunya, tapi ia juga menyenangkan.
Seperti banyak wanita cantik California, ia f?e' mimpikan menjadi aktris, tapi
impian itu suda sirna. Sekarang ia menyibukkan diri dengan y?S dan urusan
arwah, serta menjaga kesehatan fisikny dengan berolahraga. Selain itu, ia selalu
niemuJ karma Pippi. Tentu saja, sebab ketiga wanita itu ^ ada yang mengetahui
dirinya yang sebenarnya. f'1
anggapan mereka, Pippi hanyalah pejabat administratif asosiasi hotel di Vegas.
Ya, bersama Michelle ia bisa tetap tinggal di Vegas. Apartemen di L.A. akan
dipertahankan, sehingga jika sedang bosan mereka bisa terbang ke L.A. untuk
beberapa rnrnggu. Mungkin ia akan membelikan sebuah gift shop di Xanadu
Hotel untuk Michelle, agar ia mempunyai kesibukan. Rencana ini rasanya bisa
diwujudkan. Tapi bagaimana kalau Michelle menolak"
Lalu ia teringat sesuatu: saat-saat Nalene membacakan Goldilocks and the
Three Bears ketika anak-anaknya masih kecil. Ia merasa dirinya seperti
Goldilocks. Kekasihnya di New York terlalu keras, yang di Chicago terlalu
lembek, dan yang tepat adalah kekasih di L.A. itu. Pikiran ini membuatnya
senang. Meski dalam kehidupan sesungguhnya tak ada apa pun yang sempurna.
Turun dari pesawat di L.A., ia menghirup udara California yang hangat, sama
sekali tidak memperhatikan kabut asap yang menggantung. Ia menyewa mobil
dan melaju ke Rodeo Drive. Ia senang membawakan berbagai hadiah kecil untuk
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir para kekasihnya sebagai kejutan, dan senang berjalan-jalan di daerah Pertokoan
mahal yang menjual barang-barang mewah no" ,.Seluruh dunia- Ia membeli
sebuah jam tangan dl toko Gucci' sebuah dompet di Fendi, laki" ' "lenurut
Pendapatnya benda itu jelek sekali; berbe Syal Hermes' dan P*?*" dalam botol
Pakai"tUk "kiran mahaL Ketika membeli sekotak sehjng" am yang mahal,
hatinya begitu senang, ga 13 menggoda gadis penjualnya dengan mengatakan
pakaian itu untuk dirinya sendiri. Gadis itu menatapnya sekilas, lalu berkata,
"Baik. .." Setelah membelanjakan tiga ribu dolar, ia kembali ke mobilnya dan melaju ke
arah Santa Monica. Barang belanjaannya diletakkan di kursi penumpang, dan
hadiah-hadiah kecilnya dimasukkan ke sebuah tas Gucci berwarna cerah.
Perhentian berikutnya adalah di Brentwood Mart, tempat kesukaannya. Ia
senang melihat toko-toko makanan yang mengitari lapangan terbuka yang
dipenuhi meja piknik untuk makan dan minum minuman dingin. Makanan di
pesawat benar-benar tidak enak, dan sekarang ia lapar. Michelle tak pernah
menyimpan makanan di lemari es, sebab ia selalu berdiet.
Di satu toko ia membeli dua potong ayam panggang, selusin rusuk panggang, dan
empat hot dog. Di toko lainnya ia membeli roti plitih dan roti cokelat yang
masih hangat. Di sebuah kios terbuka ia membeli segelas besar Coke, lalu duduk
sebentar di salah satu meja piknik itu. Ia makan dua hot dog, sepotong ayam,
dan sedikit kentang goreng. Belum pernah ia merasakan makanan seenak itu. Ia
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
duduk menikmati sinar matahari sore California yang terasa manis dan hangat di
wajahnya. Ia belum ingin berangkat, tapi Michelle sudah menunggu, b pasti
sudah mandi, mengharumkan diri, dan agak mabuk; mereka pasti akan langsung
ke tempat tidur sebelum ia sempat menggosok gigi. Ia akan mengajukan
lamarannya pada Michelle sebelum merek3 bercinta.
Kantong belanja berisi makanan itu dihiasi tulis tentang fabel makanan; sengaja
dibuat berkesan inte lektual, agar sesuai dengan para klien Mart yang
intelektual. Saat memasukkannya ke mobil, Pippi hanya sempat membaca baris
awalnya. "Buah adalah makanan manusia yang paling awal. Di Taman Eden..." Ya
Tuhan, pikirnya. la melaju ke Santa Monica dan berhenti di depan kondo Michelle yang berada di
deretan bungalo gaya Spanyol berlantai dua. Ketika keluar dari mobil, otomatis
ia membawa kedua kantong belanja itu di tangan kiri, sementara tangan
kanannya kosong. Karena kebiasaan, ia mengamati jalanan di depannya. Bagus
sekali, tidak ada mobil-mobil diparkir di situ. Para pelari di trotoar agak
tersembunyi oleh bunga-bunga dan rumput. Pohon-pohon bercabang lebat
membentuk kanopi, menghalangi sinar matahari yang mulai tenggelam.
Sekarang Pippi harus menyusuri sebuah lorong panjang dengan pagar-pagar
hijau tertutup bunga-bunga mawar. Apartemen Michelle ada di bagian belakang,
dengan gaya pedesaan khas Santa Monica lama. Semua bangunannya seolah
dibuat dari kayu tua; masing-masing kolam renangnya dipisahkan oleh Pagarpagar putih. Di luar lorong, jauh di ujung sana, Pippi mendengar deru sebuah kendaraan
bermotor. Ia langsung waspada. Ia memang selalu waspada. Pada saat Jang
sama. ia melihat seorang pria bangkit dari 'empat duduk kendaraan itu. Ia
sangat terkejut dan berkata, "Sedang apa kau di sini?"
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Pria itu tidak mengulurkan tangan padanya, dan a'am sekejap semuanya jelas
bagi Pippi. Ia tahu ^ yang akan terjadi. Otaknya memproses begitu
banyak informasi, sehingga ia tak sanggup bereaksi. Ia melihat pistol itu
dikeluarkan, begitu kecil dan tampak tidak berbahaya, dan ia melihat
ketegangan di wajah si pembunuh. Untuk pertama kalinya ia memahami ekspresi
wajah orang-orang yang telah dibunuhnya, keterkejutan mereka yang amat
sangat bahwa hidup mereka akan segera berakhir. Ia mengerti bahwa akhirnya
ia harus membayar harga untuk hidup yang dijalaninya. Ia bahkan masih sempat
berpikir bahwa rencana kerja si pembunuh benar-benar payah. Ia sendiri tidak
akan pernah membuat rencana seperti ini.
Ia mencoba melindungi diri sedapat mungkin, menyadari takkan ada ampun
baginya. Dijatuhkannya kantong-kantong belanjaan itu dan i? menyerbu ke muka
sambil menarik pistolnya. Laki-laki itu maju menyambutnya dan Pippi dengan
penuh semangat mengulurkan tangan. Enam butir peluru membuat tubuhnya
terpental ke udara, lalu melemparkannya ke barisan bunga di bawah pagar hijau
itu. Ia bisa mencium keharumannya. Ia menengadah kepada pna yang berdiri di
atasnya dan berkata, "Kau memang bangsat Santadio." Lalu peluru terakhir
memecahkan kepalanya. Pippi De Lena tewas seketika.
590 Bab 16 PAGI-PAGI sekali, pada hari kematian Pippi De Lena, Cross menjemput Athena
di rumahnya di Malibu, lalu mereka bermobil ke San Diego untuk mengunjungi
putri Athena, Bethany. Bethany sudah dipersiapkan oleh para perawat. Ia telah mengenakan pakaian
untuk berjalan-jalan. Di mata Cross, ia merupakan pantulan samar sosok ibunya;
tubuhnya jangkung untuk anak seusianya. Wajah dan matanya masih tetap
tampak kosong, dan tubuhnya pun tampak lemah. Bagian-bagian wajahnya t'dak
kelihatan nyata, seperti sabun yang sudah setengah dipakai. Ia masih
mengenakan celemek merah dari plastik yang biasa dipakainya untuk menutupi
Pakaiannya kalau ia sedang melukis. Sejak pagi tadi ia ^dah sibuk melukis di
dinding. Ia tidak memperhatikan eoatangan mereka dan menghindar ketika
ibunya menghujaninya dengan pelukan dan ciuman.
Athena tidak memedulikan reaksinya dan bahkan "peluknya lebih erat.
hut- m 'tU mere'ca alcan Piknik di sebuah danau di n -dn yan8 tidak jauh
letaknya. Athena sudah me-aPkan sekeranjang makan siang.
Bab 16 PAGI-PAGI sekali, pada hari kematian Pippi De Lena, Cross menjemput Athena
di rumahnya di Malibu, lalu mereka bermobil ke San Diego untuk mengunjungi
putri Athena, Bethany. Bethany sudah dipersiapkan oleh para perawat. Ia telah mengenakan pakaian
untuk berjalan-jalan. Di mata Cross, ia merupakan pantulan samar sosok ibunya;
tubuhnya jangkung untuk anak seusianya. Wajah dan matanya masih tetap
tampak kosong, dan tubuhnya pun tampak lemah. Bagian-bagian wajahnya t'dak
kelihatan nyata, seperti sabun yang sudah setengah dipakai. Ia masih
mengenakan celemek merah dari plastik yang biasa dipakainya untuk menutupi
Pakaiannya kalau ia sedang melukis. Sejak pagi tadi ia ^dah sibuk melukis di
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir dinding. Ia tidak memperhatikan kedatangan mereka dan menghindar ketika
ibunya menghujaninya dengan pelukan dan ciuman.
Athena tidak memedulikan reaksinya dan bahkan "peluknya lebih erat.
Hari itu mereka akan Piknik di sebuah danau di hutan yang tidak jauh letaknya.
Athena sudah menyiaPkan sekeranjang makan siang.
Selama perjalanan singkat itu, Bethany duduk di antara mereka. Athena yang
mengemudikan mobil. Sering kali ia membelai rambut dan pipi Bethany, tapi anak
itu diam saja, hanya duduk menatap lurus ke depan.
Cross sedang berpikir-pikir, sore nanti, sekembalinya ke Malibu, ia dan Athena
akan bercinta. Ia mengangankan tubuh telanjang Athena di tempat tidur.
Sekonyong-konyong Bethany berbicara kepadanya, padahal sebelumnya anak itu
tak pernah memedulikan kehadirannya. Ia menatap Cross dengan mata hijaunya
yang tanpa ekspresi dan berkata, "Kau siapa?"
Athena menjawab dengan suara sempurna, seolah-olah wajar saja Bethany
bertanya demikian. Kata Athena, "Namanya Cross, dan dia teman baikku."
Bethany seperti tidak mendengar, dan kembali asyik dengan dunianya sendiri.
Athena memarkir mobilnya beberapa meter dari sebuah danau indah di tengah
hutan. Cross mengeluarkan keranjang makanan, dan Athena menata isinya di
sehelai kain merah yang dibentangkannya di rerumputan. Ia juga menyediakan
serbet-serbet hijau yang bersih, serta sendok dan garpu. Kain itu disulam
dengan gambar-gambar alat musik yang menarik perhatian Bethany. Lalu Athena
mengeluarkan berbagai jenis sandwich, beberapa mangku* salad kentang, dan
buah-buahan yang sudah diiris-iris. Lalu menyusul sepiring kue manis isi krim
dan sepiring ayam goreng. Ia menyiapkan semua makan-itu dengan sangat teliti,
seperti seorang ahli katering' sebab Bethany senang makanan. .
Cross kembali ke mobil untuk mengambil seko
592 soda dari bagasi. Di keranjang ada gelas-gelas, dan Cross menuangkan soda
untuk mereka semua. Athena menawarkan gelasnya pada Bethany, tapi anak itu
mengibaskan tangannya. Ia sedang mengawasi Cross.
Cross menatap matanya lekat-lekat. Wajah Bethany begitu kaku, hingga tampak
seperti topeng, tapi sekarang matanya berbinar. Ia seperti terperangkap di
sebuah gua tersembunyi, namun tak bisa berteriak minta tolong; seolah-olah
tubuhnya terbakar dan ia tak tahan disentuh.
Mereka makan, dan Athena mulai berceloteh tanpa henti, berusaha membuat
Bethany tertawa. Cross terheran-heran melihat keahlian Athena; betapa menjengkelkan dan bosan melihat usahanya. Ia bersikap seakan-akan keadaan
anaknya yang autistik biasa-biasa saja, dan ia memperlakukan Bethany sebagai
teman bicaranya, padahal anak itu tak pe"rnah menjawab. Athena melakukan
monolog itu untuk mengurangi kepedihannya sendiri.
Akhirnya mereka tiba pada makanan penutup. Athena membuka dua kue krim
dan menawarkannya pada Bethany. Bethany menolak. Athena menawarkan satu
pada Cross, dan Cross menggelengkan kepala. Saat itu Cross sangat gugup,
sebab ia melihat Bethany sangat marah pada ibunya, meski anak itu tadi makan
begitu banyak. Athena juga bisa merasakan hal itu.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Athena memakan kuenya dan berseru senang menatakan kelezatannya. Ia
membuka dua kue lagi an"k meletakkannya di hadapan Bethany. Biasanya ked
SenanS makanan manis. Bethany mengambil
Ua kue itu dan meletakkannya di rumput. Sebentar
307 saja keduanya sudah dikerubuti semut. Lalu Bethany mengambilnya kembali dan
memasukkan satu kue ke dalam mulutnya. Kue satunya ia sodorkan pada Cross.
Tanpa ragu lagi Cross memasukkan kue itu ke mulutnya. Dengan segera mulutnya
terasa dipenuhi semut. Cepat-cepat ia minum soda. Bethany memandangi
Athena. Athena mengerutkan kening, seperti aktris yang akan melakukan sebuah adegan
sulit. Lalu ia tertawa dan bertepuk tangan. "Sudah kubilang, enak kan kuenya?"
katanya. Lalu ia membuka satu kue lagi, tapi Bethany menolaknya; begitu pula
Cross. Athena melemparkan kue itu ke rumput, lalu mengambil serbetnya dan
membersihkan mulut Bethany; lalu ia melakukan hal yang sama pada Cross.
Tampaknya ia menikmati semua itu.
Dalam "perjalanan kembali ke rumah sakit, ia bicara dengan Cross seperti
caranya bicara dengan Bethany, seolah-olah Cross juga penderita autistik.
Bethany memperhatikannya dengan saksama, lalu mengalihkan pandang pada
Cross. Ketika diturunkan di rumah sakit, Bethany meraih tangan Cross sejenak. "Kau
indah," katanya, tapi ketika Cross mencoba menciumnya sebagai ucapan selamat
tinggal, anak itu memalingkan kepala dan berlari menjauh.
Dalam perjalanan ke Malibu, Athena berkata penuh semangat, "Dia bereaksi
terhadapmu. Itu tanda yang sangat bagus."
"Sebab aku indah," sahut Cross tanpa minat.
307 "Bukan," bantah Athena, "sebab kau sanggup makan semut. Aku juga seindah
dirimu, tapi dia benci padaku." Ia tersenyum senang; seperti biasa,
kecantikannya membuat Cross pening.
"Dia mengira kau sama seperti dirinya," kata Athena. "Dia pikir kau juga
penderita autistik."
Cross tertawa; ia senang dengan gagasan itu. "Mungkin dia benar," katanya.
"Mungkin seharusnya kau menempatkan aku di rumah sakit bersamanya."
"Tidak," kata Athena sambil tersenyum. "Kalau kau di rumah sakit, aku tak bisa
menikmati tubuhmu kapan saja kuinginkan. Selain itu, aku akan mengeluarkan
Bethany dari sana setelah aku selesai syuting Messalina."
Tiba di rumah Athena di Malibu, Cross ikut masuk ke dalam. Menurut rencana,
ia akan menghabiskan malam itu bersama Athena. Saat ini ia sudah bisa
membaca sikap Athena. Semakin lincah ia tampaknya, berarti semakin galau
hatinya. "Kalau kau sedang sedih, aku bisa langsung kembali ke Vegas," kata Cross.
Sekarang Athena tampak sedih. Cross bertanya-tanya, apakah ia merasa paling
mencintai Athena saat wanita itu sedang gembira, atau saat sedang serius, atau
saat sedang melankolis. Wajah Athena begitu cepat berubah-ubah dalam
kecantikannya, sehingga perasaan Cross juga ikut berubah seiring dengan
perasaannya. Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Athena berkata dengan sayang padanya, "Kau sudah banyak kecewa hari ini, jadi
kau mesti diberi lmbalan." Suaranya bernada mengejek, tapi Cross mengerti
bahwa ejekan itu ia tujukan pada ke
595 cantikannya sendiri; Athena tahu bahwa pesonanya palsu.
"Aku tidak kecewa," kata Cross. Dan ia tidak bohong. Kebahagiaan yang
dirasakannya hari itu, berpiknik bertiga di hutan luas tersebut, mengingatkannya akan masa kanak-kanaknya.
"Kau senang makan kue campur semut," kata Athena dengan sedih.
"Rasanya lumayan," sahut Cross. "Apa keadaan Bethany akan membaik?"
"Entahlah, tapi aku akan terus mencari tahu, sampai mendapatkan jawabannya,"
kata Athena. "Aku punya banyak waktu di akhir minggu, kalau sedang tidak
syuting Messalina. Aku akan terbang ke Prancis bersama Bethany. Ada seorang
dokter hebat di Paris, dan aku akan membawanya ke sana untuk dievaluasi lagi."
"Bagaimana kalau dokter itu mengatakan tidak ada harapan?" tanya Cross.
"Mungkin aku tidak akan mau mempercayainya. Tidak masalah," jawab Athena.
"Aku sayang pada Bethany. Aku akan merawatnya." "Selamanya?" tanya Cross.
"Ya," sahut Athena. Lalu ia menepukkan tangan, mata hijaunya berbinar-binar.
"Sekarang ini, man kita bersenang-senang. Kita pikirkan saja diri kita sendiri.
Kita naik ke atas, mandi, lalu naik ke tempat tidur dan bercinta. Setelah itu,
aku akan masak untuk makan tengah malam kita."
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Cross tersenyum dan mengiringi Athena ke atas. Tiba-tiba telepon di kamar
berdering. Athena la*1 mendahului Cross untuk mengangkatnya. Lalu >a
308 menutupi pesawat dan berkata dengan nada terkejut, "Untukmu. Dari seseorang
bernama Giorgio." Cross belum pernah menerima telepon di rumah Athena.
Ini pertanda ada masalah, pikir Cross, jadi ia menunjukkan reaksi yang
mencengangkan. Ia menggelengkan kepala.
Athena berkata ke telepon, "Dia tidak di sini. Ya, akan kusampaikan agar dia
menelepon Anda begitu dia datang." Lalu ia menutup telepon dan bertanya,
"Siapa Giorgio?"
"Seorang kerabat," jawab Cross. Ia terperanjat dengan sikapnya sendiri, dan
alasannya melakukan itu: karena ia tak mau kehilangan kesempatan menghabiskan malam itu bersama Athena. Ini salah besar. Lalu ia bertanya-tanya,
bagaimana Giorgio tahu ia berada di sini, dan apa yang diinginkan Giorgio. Pasti
urusannya penting, pikir Cross, tapi itu bisa menunggu sampai besok pagi. Ia
sudah tak sabar ingin bercinta dengan Athena.
Mereka telah menanti-nanti saat itu sepanjang hari, bahkan sepanjang minggu.
Mereka melepaskan pakaian, lalu mandi bersama-sama. Cross tidak tahan untuk
tidak memeluk Athena. Mereka masih berkeringat karena pergi piknik tadi.
Athena meraih tangannya dan mengajaknya ke bawah pancuran.
Setelah itu, mereka saling mengeringkan tubuh dengan handuk-handuk besar
berwarna Jingga, kemudian dengan tubuh terbungkus handuk, keduanya berdiri
di balkon untuk melihat matahari terbenam. Setelah itu, mereka naik ke tempat
tidur. Saat bercinta dengan Athena, Cross seperti kekangan akal sehatnya. Ia tidak
lagi mempertanya 597 Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir kan, apakah Athena benar-benar mencintainya. Rasa. nya mereka bercinta
begitu lama, hingga akhirnya mereka tertidur. Saat terbangun, mereka masih
berpelukan di bawah cahaya bulan yang seakan lebih terang dari sinar matahari.
Athena mencium Cross dan bertanya, "Kau benar-benar menyukai Bethany?"
"Ya," sahut Cross. "Dia bagian dari dirimu."
"Menurutmu, mungkinkah keadaannya akan membaik?" tanya Athena. "Kira-kira,
bisakah aku membantunya untuk lebih baik?"
Saat itu Cross serasa ingin menyerahkan hidupnya sendiri untuk membuat
Bethany lebih baik. Ia ingin berkorban demi wanita yang dicintainya ini.
Sebelumnya perasaan seperti ini tak pernah dikenalnya.
"Kita bisa mencobanya bersama-sama," kata Cross.
"Tidak," kata Athena. "Aku mesti melakukannya sendirian."
Mereka tertidur kembali, dan ketika telepon kembali berdering, fajar sudah
merekah. Athena mengangkatnya, mendengarkan, lalu berkata pada Cross, "Dari
penjaga di pintu gerbang. Dia berkata ada empat pria bermobil ingin
menemuimu." Cross merasa ketakutan. Ia mengambil telepon dan berkata pada si penjaga,
"Minta salah satu dan mereka bicara di telepon."
Suara yang didengarnya kemudian adalah suara Vincent. "Cross, aku bersama
Petie. Kami membawa berita yang sangat buruk."
"Oke, sambungkan aku dengan si penjaga lagi-kata Cross, lalu berkata pada
penjaga itu, "Biarkan mereka masuk."
Ia sama sekali lupa dengan telepon dari Giorgio598 Itulah akibatnya kalau jatuh cinta, pikirnya kesal. Aku tidak akan bisa hidup
lama kalau terus begini. Ia cepat-cepat berpakaian, lalu turun ke bawah. Mobil Vincent sudah berhenti
di depan rumah; matahari yang masih setengah tersembunyi bersinar dari balik
cakrawala. Vincent dan Petie keluar dari pintu belakang limousine yang panjang itu. Cross
bisa melihat sopirnya dan seorang pria lain di depan. Petie dan Vincent
menyusuri jalan setapak yang panjang di taman, menuju pintu. Cross yang
membukakannya. Sekonyong-konyong Athena sudah berdiri di sampingnya, mengenakan celana
panjang dan pullover, tanpa apa-apa lagi di bawahnya. Petie dan Vincent
menatapnya terpesona. Athena tampak sangat cantik.
Ia mengajak mereka semua ke dapur, lalu membuatkan kopi. Cross
memperkenalkan Vincent dan Petie sebagai sepupunya.
"Bagaimana kalian bisa kemari?" tanya Cross. "Semalam kalian ada di New York."
"Giorgio menyewakan pesawat terbang untuk kami," kata Petie.
Sambil membuat kopi, Athena memperhatikan kedua orang itu. Tampaknya
mereka bersaudara, keduanya sama-sama bertubuh besar, namun wajah Vincent
Pucat seperti granit, sementara wajah Petie yang lebih ramping tampak
kemerahan, entah karena panas atau karena minuman.
Nah, apa kabar buruknya?" tanya Cross. Ia me-ng!ra akan mendengar bahwa
sang Don mendadak meninggal, atau Rose Marie sudah benar-benar gila, atau
Dante telah melakukan sesuatu yang sangat
309 Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir mengerikan, sehingga Keluarga mereka berada bahaya.
Vincent berkata dengan nada tegasnya yang biasa "Kami mesti bicara secara
pribadi denganmu." Athena menuangkan kopi untuk mereka. "Aku selalu menceritakan semua kabar
burukku," katanya pada Cross, "jadi aku ingin mendengar kabar burukmu."
"Aku pergi saja dengan mereka," kata Cross. "Jangan merendahkan diri begitu,"
kata Athena. "Jangan berani-berani pergi begitu saja dariku!"
Wajah granit Vincent bersemu merah, sementara Petie tersenyum lebar kepada
Athena, seolah-olah wanita itu perlu diwaspadai. Melihat ini, Cross tertawa dan
berkata, "Oke, katakan saja."
Petie berusaha memperlunak pukulan mengejutkan itu. "Sesuatu terjadi pada
ayahmu," katanya. Vincent menyela tanpa ampun, "Pippi ditembak oleh seorang pencoleng kelas
teri. Dia mati. Begitu pula si pencoleng. Seorang polisi bernama Losey menembaknya saat dia akan melarikan diri. Mereka memerlukan kehadiranmu di
L.A. untuk mengidentifikasi jenazah dan membereskan surat-surat yang
diperlukan. Sang Don ingin Pippi dimakamkan di Quogue."
Cross tersentak. Sesaat ia limbung dan gemetar, lalu ia merasa Athena
memegangi lengannya dengan dua tangan.
"Kapan?" tanya Cross.
"Sekitar pukul delapan semalam," kata Petie. "Giorgio meneleponmu."
Cross berpikir: Sementara aku bercinta, ayahku terbaring di kamar jenazah. Ia
jadi merasa sangat 310 ak dengan kelemahannya sendiri, dan juga sangat ?"to "Aku harus pergi,"
katanya pada Athena. m Athena menatap wajahnya yang pucat pasi. Belum ernah
ia melihat Cross seperti itu. P "Aku ikut sedih," katanya. "Telepon aku nanti."
Di kursi belakang limousine itu, Cross'mendapatkan ucapan belasungkawa dari
kedua pria lainnya. Ia mengenali mereka sebagai prajurit-prajurit dari Enklave
Bronkx. Saat kendaraan bergerak keluar dari gerbang Malibu Colony, terus ke
Pacific Coast Highway, Cross merasa mereka meluncur agak lambat. Mobil yang
mereka tumpangi rupanya dilengkapi persenjataan.
Lima hari kemudian, upacara pemakaman Pippi De Lena diselenggarakan di
Quogue. Di tanah sang Don ada areal makam pribadi, seperti halnya di mansion
itu ada kapel pribadi. Pippi dimakamkan di samping Silvio, untuk menunjukkan
rasa hormat sang Don padanya.
Hanya klan Clericuzio dan para prajurit paling terpercaya dari Enklave Bronx
yang menghadiri upacara itu. Lia Vazzi datang dari pondok perburuan di
Pegunungan atas permintaan Cross. Rose Marie tidak hadir. Ketika mendengar
tentang kematian Pippi, Penyakit lamanya kambuh dan ia dibawa ke klinik
Psikiatris. TaPi Claudia De Lena hadir di sana. Ia terbang "ntuk menghibur Cross dan
mengucapkan selamat jalan kepada ayahnya. Ia merasa apa yang tak bis dilakukannya ketika Pippi
masih hidup, harus j lakukan sesudah kematiannya. Ia ingin menyatakan diri
sebagai bagian dari ayahnya, untuk menunjukkan pada Keluarga Clericuzio bahwa
Pippi adalah ayahnya juga, bukan hanya bagian dari Keluarga.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Lapangan rumput di depan mansion Keluarga Clericuzio dihiasi dengan karangan
bunga raksasa seukuran billboard, juga ada meja-meja buffet, pramusaji dan
bartender untuk melayani para tamu. Hari itu ditetapkan sebagai hari
berkabung; tak ada yang boleh membicarakan bisnis.
Claudia menangis sedih, menyesali tahun-tahun yang mesti dilaluinya tanpa
ayahnya, tapi Cross menerima ucapan belasungkawa dengan ketenangan
berwibawa, tanpa menunjukkan tanda-tanda kedukaan.
Esok malamnya, Cross berdiri di balkon suite-nya di Xanadu Hotel, memandangi
permainan warna di bentangan Vegas yang terang oleh lampu. Bahkan dari
tempatnya di atas ini ia masih dapat mendengar suara musik dan dengung para
penjudi yang mengerumuni jalanan, mencari-cari kasino yang bisa memberikan
nasib baik untuk mereka. Tapi di sini Cross bisa menganalisis apa yang terjadi
selama bulan terakhir ini. Juga merenungkan kematian ayahnya.
Cross tak percaya sedikit pun bahwa Pippi ^e Lena ditembak mati oleh seorang
pencoleng jalanan-Tak mungkin seorang penembak sekaliber Pippi me' nemui
nasib demikian. Ia memikirkan segala fakta yang telah didengaf602 Ayahnya ditembak oleh seorang pencoleng kulit nyJ n bernama Hugh Marlowe.
Pencoleng itu berusia *ia puluh tiga tahun' den?ari reputasi sebagai pengedar
obat bius. Marlowe terbunuh ketika hendak melarikan diri dari tempat kejadian,
oleh Detektif lini Losey yang memang sedang membuntutinya untuk kasus obat
bius. Marlowe memegang pistol di tangannya dan mengacungkannya pada Losey,
sehingga Losey terpaksa menembaknya; pelurunya menembus hidung. Ketika
memeriksanya, Losey menemukan mayat Pippi De Lena, jadi ia segera menelepon
Dante Clericuzio. Bukan menelepon polisi lebih dulu. Memang Losey menerima
gaji dari Keluarga Clericuzio, tapi untuk apa ia melakukan itu" Sungguh ironis,
Pippi De Lena, algojo andalan nomor satu Keluarga Clericuzio selama lebih dari
tiga puluh tahun, tewas oleh seorang pencoleng jalanan yang juga pengedar obat
bius. Tapi lalu kenapa sang Don mengirim Vincent dan Petie untuk menjemputnya
dengan mobil bersenjata dan terus mengawalnya sampai upacara pemakaman
selesai" Kenapa sang Don begitu berhati-hati" Saat upacara, Cross menanyakan
hal ini pada sang Don, tapi orang tua itu hanya mengatakan sebaiknya mereka
selalu waspada sampai semua faktanya diketahui. Seorang pencoleng kelas teri
telah membuat kesalahan dan akibatnya menimbulkan tragedi konyol lni- tapi
kata sang Don kebanyakan tragedi memang konyol.
Sang Don tampak jelas sangat berduka. Sejak dulu ia sudah menganggap Pippi
sebagai anaknya sendiri, sehingga ia memberikan keistimewaan pada
603 Pippi. Sekarang ia berkata pada Cross, "Kau a]ja menggantikan tempat ayahmu
dalam Keluarga." Tapi kini, di balkonnya yang menghadap w bentangan Las Vegas, Cross
memikirkan inti pe-ristiwa itu. Sang Don tak pernah percaya akan kebetulan,
tapi seluruh kasus ini penuh dengan kebetulan. Detektif Jim Losey termasuk
orang bayaran Keluarga Clericuzio, dan dari sekian ribu detektif dan petugas
polisi di Los Angeles, kebetulan dialah yang menemukan peristiwa penembakan
itu. Berapa besar kemungkinan terjadinya hal seperti itu" Tapi singkirkan dulu
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir hal itu. Yang lebih penting lagi, Don Domenico Clericuzio tahu betul bahwa tak
mungkin seorang pencoleng jalanan bisa mendekat pada Pippi De Lena. Lagi pula,
pencoleng macam apa yang menembakkan enam peluru sebelum kabur" Sang Don
tidak akan pernah mempercayai hal semacam itu.
Maka pertanyaannya: Apakah Keluarga Clericuzio memutuskan bahwa orang
andalan mereka ini bisa berbahaya bagi mereka" Untuk alasan apa" Mungkinkah
mereka mengesampingkan kesetiaan dan pengabdian Pippi serta rasa sayang
mereka sendiri padanya" Tidak, Keluarga Clericuzio pasti tidak terlibat. Dan
bukti yang paling kuat adalah sampai sekarang Cross sendiri masih hidup. Kalau
benar mereka yang membunuh Pippi, sang Don tidak akan pernah membiarkan
Cross tetap hidup. Tapi Cros tahu bahwa ia berada dalam bahaya.
Cross berpikir tentang ayahnya. Ia benar-ben menyayangi Pippi, dan Pippi
merasa sangat se ketika Claudia menolak berkomunikasi dengan-3
604 ia masih hidup. Tapi Claudia datang juga ke Sa3t kaman. Kenapa" Mungkinkah
anak itu akhirnya ^at'betapa sayangnya Pippi pada mereka dulu, '"belum
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
keluarga mereka berantakan" S? Cross teringat hari yang menyedihkan itu,
ketika " memilih ikut dengan ayahnya, karena ia menyadari
" pa ayahnya sebenarnya, dan bahwa ayahnya bisa benar-benar membunuh
Nalene kalau ibunya itu membawa mereka berdua. Tapi yang membuat Cross
mengambil keputusan itu bukanlah rasa sayang, melainkan karena ia melihat
ketakutan yang terpancar di mata Claudia.
Sejak dulu Cross menganggap ayahnya sebagai pelindung dalam dunia yang
mereka jalani; ia mengira ayahnya tidak akan terkalahkan; ayahnya adalah
malaikat maut, bukan korban. Sekarang ia harus menjaga diri dari musuhmusuhnya, bahkan mungkin termasuk dari Keluarga Clericuzio. Bagaimanapun,
sekarang ia sudah kaya; ia memiliki saham Xanadu senilai setengah miliar dolar,
jadi tidak heran kalau jiwanya mungkin terancam.
Hal itu membuat ia merenungkan hidup yang sekarang dijalaninya. Apa tujuan
hidupnya" Apakah 'a ingin menjadi tua seperti ayahnya, mengambil nsiko, tapi
pada akhirnya tetap tewas terbunuh" Benar, Pippi menikmati hidupnya,
kekuasaannya, kekayaannya, tapi sekarang semua itu terasa kosong di j"ata
Cross. Ayahnya tak pernah merasakan ke-1allagiaan mencintai wanita seperti
Athena. 'a baru dua puluh enam tahun; ia bisa menjalani lduP baru. Ia teringat akan
Athena. Besok, untuk pertama kalinya, ia akan melihat wanita itu berakting
312 di depan kamera. Kalau sempat mengenalnya, pjppj pasti akan sangat
menyukainya. Pippi menyukai wanita cantik. Tapi lalu Cross teringat istri
Virgini0 Ballazzo. Pippi juga senang padanya, pernah makan di rumahnya, pernah
memeluknya, berdansa dengannya, dan main boccie bersama suaminya, tapi kemudian ia sendiri yang merencanakan pembunuhan atas diri mereka.
Cross mendesah, lalu beranjak ke dalam. Fajar sudah merekah, cahayanya
mengaburkan sinar neon yang menggantung seperti tirai sebuah panggung
raksasa. Cross melongok ke bawah dan melihat bendera-bendera di semua hotel
kasino yang mewah - Sands, Caesars, Flamingo, Desert Inn, dan Mirage. Tapi
Xanadu lebih besar daripada mereka semua. Ia memandangi bendera-bendera
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir yang berkibar di atas ketujuh vila Xanadu. Ia hidup dalam dunia impian, dan
sekarang dunia itu mulai runtuh. Gronevelt sudah meninggal dan ayahnya tewas
dibunuh. Sekembalinya di kamar, ia mengangkat telepon dan menghubungi Lia Vazzi,
memintanya datang makan pagi bersama. Dari Quogue, mereka kembali ke Vegas
bersama-sama. Kemudian ia memesan sarapan untuk mereka berdua. Ia ingat,
Lia sangat suka makan pancake yang menurut pendapatnya eksotis, padahal ia
sudah bertahun-tahun tinggal di Amerika. Begitu sarapan datang, Lia juga
datang dengan diantar seorang penjaga. Mereka makan di dapur.
"Nah, bagaimana pendapatmu?" tanya Cross pad* Lia. .,
"Menurutku kita harus membunuh si Detek
313 Losey ira'" ^ata ^ia. "Sudah kukatakan padamu lama berselang."
"Jadi, kau tidak percaya pada ceritanya?" tanya Cross.
Lia memotong-motong pancake-nya. "Cerita itu benar-benar keterlaluan,"
katanya. "Tak mungkin orang secakap ayahmu membiarkan seorang bajingan
kelas teri seperti itu mendekat padanya."
"Sang Don percaya pada cerita itu," kata Cross. "Dan dia sudah menyelidikinya."
Lia mengambil sebatang cerutu Havana dan gelas brendi yang disediakan Cross
untuknya. "Aku tidak akan menentang pendapat Don Clericuzio," katanya. "Tapi
izinkan aku membunuh Losey, untuk memastikan."
"Bagaimana kalau Keluarga Clericuzio ternyata ada di belakang semua ini?"
tanya Cross. "Sang Don sangat menjunjung kehormatan," kata Lia. "Sejak dulu. Kalau dia
membunuh Pippi, dia juga akan membunuhmu. Dia kenal betul sifatmu. Dia tahu
kau akan membalaskan kematian ayahmu, dan sang Don adalah orang yang sangat
berhati-hati." "Tapi kepada siapa kau berpihak?" tanya Cross. "Padaku atau pada Keluarga
Clericuzio?" "Aku tidak punya pilihan," kata Lia. "Aku terlalu dekat dengan ayahmu, juga
denganmu. Mereka tidak akan membiarkan aku hidup kalau kau mati."
Untuk pertama kali, Cross minum brendi bersama la- "Mungkin ini cuma salah
satu peristiwa sial yang konyol," katanya.
Tidak," bantah Lia. "Ini perbuatan Losey."
607 "Tapi dia tak punya alasan untuk berbuat begitu" kata Cross. "Tapi kita masih
harus menyelidiki^ Kuminta kau merekrut enam orang yang paijn setia padamu.
Jangan orang dari Enklave Bronx* Siapkan mereka, lalu tunggu perintahku."
Kali ini Lia sangat berhati-hati, melebihi biasanya "Maafkan aku," katanya,
"selama ini aku belum pernah mempertanyakan perintahmu, tapi untuk yang satu
ini kuminta kau berkonsultasi dulu denganku untuk membuat rencana
keseluruhan." "Bagus," kata Cross. "Minggu depan aku merencanakan terbang ke Prancis untuk
dua hari. Sementara itu, cari info sebanyak-banyaknya tentang Losey."
Lia tersenyum pada Cross. "Kau mau pergi dengan kekasihmu?"
Cross merasa geli melihat kesopanan Lia. "Ya, juga dengan anak perempuannya,"
jawabnya. Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir "Anak yang otaknya agak kacau itu?" tanya Lia. Ia tidak bermaksud menghina,
tapi istilah itu merupakan idiom di Itali, yang juga bisa berarti orang pintar
yang pelupa. "Ya," kata Cross. "Di sana ada dokter yang mungkin bisa menolongnya."
"Bravo," kata Lia. "Mudah-mudahan kau beruntung. Apakah wanita ini tahu
segala urusan Keluarga?"
"Astaga, tentu saja tidak," sahut Cross, lalu mereka sama-sama tertawa.
Sesudahnya, Cross jadi bertanya-tanya, bagaimana Lia bisa tahu begitu banyak
tentang kehidupan pribadinya"
314 Bab 17 UNTUK pertama kalinya, Cross akan melihat Athena berakting di depan kamera,
memerankan sosok orang lain dan memperagakan berbagai emosi.
Cross menemui Claudia di kantornya di LoddStone. Mereka akan melihat Athena
bersama-sama. Ada dua orang wanita di kantor Claudia, dan Claudia memperkenalkan Cross pada mereka. "Ini kakakku Cross. Cross, ini Dita Tommey,
sutradara Messalina. Dan Falene Fant yang akan syuting hari ini."
Tommey menatap Cross dengan pandangan menyelidik. Ia menganggap Cross
cukup tampan untuk menjadi bintang film, tapi sayangnya laki-laki ini tidak
menunjukkan gairah ataupun emosi; dia akan tampak beku dan mati di layar
lebar. Dita langsung kehilangan minat.
"Aku baru mau pergi," katanya sambil menjabat tangan Cross. "Aku ikut sedih
dengan kematian ayahmu. Omong -omong, kau boleh datang ke tempat syuting.
Claudia dan Athena pasti akan mendukungmu* meski kau salah satu
produsernya." Cfoss menatap wanita satunya. Kulitnya berwarna
609 cokelat gelap, wajahnya sangat angkuh dan tubuhn a luar biasa indah; ini makin
kentara dengan pakaian yang dikenakannya. Sikap Falene jauh lebih inf0r mal
daripada Tommey. "Tak kusangka Claudia punya kakak yang begitu tampan - juga kaya, dari apa
yang kudengar. Kalau kau perlu teman untuk makan malam, telepon saja aku,"
kata Falene. "Tentu," sahut Cross. Ia tidak terkejut dengan undangan itu. Banyak gadis
panggung dan penari di Xanadu yang juga sangat blak-blakan seperti Falene.
Gadis ini pada dasarnya memang genit; ia sadar betul akan kecantikannya, dan ia
tak akan membiarkan laki-laki yang diincarnya terbang begitu saja hanya karena
aturan sopan santun pergaulan.
Claudia berkata, "Kami memberi kesempatan tampil lebih banyak pada Falene.
Menurut Dita, dia sangat berbakat. Aku sependapat."
Falene tersenyum lebar pada Cross. "Yeah, sekarang aku menggoyangkan
pinggulku sepuluh kali, bukan enam kali. Dan aku boleh berkata pada Messalina,
'Semua wanita di Roma memujamu dan mengharapkan kemenanganmu.'" Ia diam
sejenak, lalu berkata lagi, "Kudengar kau salah satu produsernya. Mungkin kau
bisa membujuk mereka untuk mengizinkan aku menggoyangkan pinggulku dua
puluh kali?" Cross mejasa gadis ini mencoba menyembunyikan sesuatu, meski dari luar ia
tampak lincah. Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir "Aku cuma salah satu pendukung dana," kata Cross. "Semua orang memang mesti
menggoyangku" pinggul suatu kali." Ia tersenyum, lalu berkata de
315 nada biasa yang memikat, "Semoga kau suk-??
ses. Falene mengecup pipi Cross. Cross bisa mencium wangi parfumnya yang tajam
dan erotis, lalu gadis itu memeluknya. "Aku mesti menceritakan sesuatu padamu
dan Claudia, tapi ini rahasia. Aku tak ingin terlibat kesulitan, apalagi pada
saat ini." Claudia, yang sedang duduk di depan komputernya, mengerutkan kening dan
tidak menjawab. Cross mundur selangkah dari Falene. Ia tak suka mendapat
kejutan. Falene memperhatikan responsnya. Suaranya agak gemetar. "Aku ikut sedih
dengan kematian ayahmu," katanya. "Tapi ada satu hal yang mesti kaudengar.
Marlowe, laki-laki yang katanya merampok ayahmu, adalah temanku sejak kecil
dan aku kenal betul padanya. Katanya detektif itu, Jim Losey, menembak
Marlowe yang, katanya, menembak ayahmu. Tapi aku tahu Marlowe tak pernah
punya pistol. Dia takut sekali pada pistol. Marlowe suka jual-beli obat kecilkecilan: itu saja. Dia sangat penakut. Jim Losey dan rekannya, Phil Sharkey,
sesekali menjemputnya? dan mengajaknya putar-putar agar dia h|sa
menunjukkan tampang para pengedar. Marlowe sangat takut dipenjara, maka dia
mau menjadi informan polisi Tapi mendadak dia dilaporkan menjadi Pencoleng
dan pembunuh. Aku kenal Marlowe; dia t'dak akan mencelakakan siapa pun."
Claudia terdiam. Falene melambai padanya, lalu uar, dan kembali laai- "Ingat,
ini rahasia di antara ky katanya.
Anggap saja tak pernah ada," kata Cross sambil
611 tersenyum meyakinkan. "Dan ceritamu tidak ak mengubah apa pun."
"Aku merasa mesti menyampaikannya," kat Falene. "Sebab Marlowe pemuda
yang sangat baik" Lalu ia pergi.
"Bagaimana menurutmu?" tanya Claudia pad. Cross. "Apa maksudnya itu?"
Cross angkat bahu. "Pencandu memang selalu tak bisa diduga. Dia perlu uang
untuk beli obat, jadi dia merampok, tapi lalu tertimpa sial."
"Kurasa begitu," kata Claudia. "Falene sangat baik hati, sehingga dia mudah
percaya cerita apa saja. Tapi memang sangat ironis, ayah kita mati seperti itu."
Cross menatap adiknya dengan wajah membatu. "Semua orang pasti pernah
tertimpa sial." Sepanjang sisa siang itu ia menghabiskan waktunya dengan melihat acara
syuting. Salah satu adegan menampilkan sang pahlawan pria mengalahkan tiga
lawan bersenjata dengan tangan kosong. Cross sebal melihatnya. Konyol sekali.
Seorang pahlawan mestinya tidak ditempatkan dalam posisi seperti itu. Itu
menunjukkan bahwa ia terlalu bodoh untuk menjadi pahlawan. Kemudian ia
menonton Athena melakukan adegan cinta dan pertengkaran. Ia agak kecewa,
sebab Athena tampaknya tidak banyak berakting. Para aktor lainnya sepertinya
tampil lebih cemerlang. Cross belum berpengalaman, jadi ia tidak tahu bahwa
kehebatan akting Athena akan jauh lebih nyata dalam film.
Ia juga tidak menemukan Athena yang sesungguh' nya. Athena hanya berakting
selama beberapa me111' Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir 612 singkat, dengan interval panjang di antaranya, y onanya yang biasa tampak di
layar sama sekali tidak terlihat. Kecantikan Athena bahkan jauh berkurang saat
ia berakting di depan kamera.
Cross tidak mengatakan apa-apa tentang hal itu saat ia menghabiskan malam
bersama Athena di Malibu. Setelah bercinta, Athena membuat makan malam
dan berkata. "Aktingku tadi tidak terlalu bagus, ya?" Ia tersenyum lebar pada
Cross. Senyumnya selalu membuat Cross bahagia. "Aku tidak mau menunjukkan
kemampuan terbaikku padamu," kata Athena. "Aku tahu kau pasti banyak
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mereka-reka selama menontonku tadi."
Cross tertawa. Ia selalu tergelitik dengan persepsi Athena akan dirinya. "Tidak,
memang tidak terlalu bagus," katanya. "Kau mau kutemani ke Paris hari lumat
nanti?" Athena terperangah. Cross bisa melihatnya dari sorot matanya, meski ekspresi
wajahnya sama sekali tidak berubah. Athena berpikir-pikir. "Boleh saja,"
katanya. "Selain itu, kita bisa melihat Paris bersama-sama."
"Kita pulang hari Senin?" tanya Cross. "Ya," sahut Athena. "Aku mesti syuting
hari Selasa pagi. Beberapa minggu lagi film itu selesai." "Lalu?" tanya Cross.
Lalu aku akan mengundurkan diri dan mengurus Putriku," kata Athena. "Selain
itu, aku tidak mau ^rahasiakan keberadaannya lebih lama Jagi."
Dokter di Paris itu yang akan menentukan kata akhir?" tanya Cross.
Tidak ada yang akan menentukan kata akhir
613 dalam hal ini," sahut Athena. "Tapi pendapat doktg itu memang sangat
menentukan." Pada hari Jumat malam, mereka terbang ke pans dengan pesawat sewaan
khusus. Athena mengenakan rambut palsu sebagai penyamaran, dan rias
wajahnya menutupi kecantikannya sedemikian rupa hingga membuatnya tampak
sederhana. Ia mengenakan pakaian longgar yang menutupi sosoknya sepenuhnya,
bahkan dalam beberapa hal membuatnya tampak seperti seorang ibu setengah
baya. Cross terkagum-kagum melihatnya. Cara berjalan Athena bahkan berbeda
dari biasanya. Di pesawat, Bethany terheran-heran mendapati dirinya terbang di atas bumi. Ia
mengitari seluruh pesawat, dan melongok ke luar dari semua jendelanya. Ia
tampak agak terperanjat; wajahnya yang biasanya kosong tampak hampirhampir normal. Turun dari pesawat, mereka pergi ke sebuah hotel kecil di dekat GeorgesMandel Avenue. Mereka memesan sebuah suite dengan dua kamar terpisah; satu
untuk Cross, satu lagi untuk Athena dan Bethany. Kedua kamar itu dibatasi oleh
ruang duduk. Saat itu pukul sepuluh pagi. Athena melepaskan rambut palsunya
dan mengganti pakaian. Ia tak mau tampak sederhana di Paris.
Tengah hari, mereka bertiga pergi ke kantor dokter terkenal itu,, di sebuah
chateau kecil yang dikelilingi pagar dari besi. Di gerbangnya ada seorang
penjaga. Setelah memeriksa nama mereka, ia mengizin!"'"1 mereka masuk.
614 pi pintu, mereka disambut oleh seorang pelayan membawa mereka ke sebuah
ruang duduk n! sangat besar dan penuh perabotan. Sang dokter sudah menunggu di sana.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Dokter Ocell Gerard adalah seorang pria bertubuh san?at besar dan gemuk: ia
mengenakan setelan berpotongan indah bergaris-garis cokelat tipis, kemeja
putih, dan dasi sutra berwarna cokelat gelap yang serasi. Wajahnya bundar, dan
mestinya diberi janggut untuk menyembunyikan dagunya yang berat. Bibirnya
tebal dan berwarna merah gelap. Ia memperkenalkan diri pada Athena dan
Cross, tapi tidak memedulikan Bethany. Athena dan Cross langsung merasa
antipati terhadapnya. Dokter ini tampaknya tidak cocok untuk menjalani
profesinya yang menuntut ia untuk sensitif.
Di meja sudah dihidangkan teh dan kue-kue. Seorang pelayan melayani mereka.
Di situ hadir pula dua orang perawat muda yang mengenakan seragam
sederhana - topi putih, rok dan blus berwarna gading. Selama acara makanmakan ringan itu keduanya mengawasi Bethany dengan ketat.
Dr. Gerard berkata pada Athena, "Madame, saya ingin mengucapkan terima
kasih atas kedermawanan Anda dalam menyumbang untuk Institut Anak-anak
Penderita Autistik. Saya mengerti bahwa Anda ingin semua ini dirahasiakan
sepenuhnya. Itu sebabnya saya mengatur pertemuan di sini, di kantor pribadi
saya sendiri. Sekarang tolong jelaskan, apa yang Anda harapkan dari saya."
Suaranya bernada rendah dan lembut, menghipnotis. Bethany tampak tertarik
pendengarnya dan terus memandanginya, tapi si
?kter tidak mengacuhkannya.
317 Athena merasa gugup. Ia benar-benar tidak m nyukai pria ini. "Saya ingin Anda
melakukan eva luasi. Saya ingin anak saya bisa menjalani sedikit kehidupan
normal, kalau mungkin, dan saya bersedia melepaskan semuanya untuk mencapai
itu. Saya ingjn Anda menerima dia di institut Anda. Saya bersedia tinggal di
Prancis untuk membantu pelajarannya."
Ia mengatakan semua itu dengan kesedihan dan nada penuh harap yang memikat
dan berkesan penuh kerelaan, hingga kedua perawat itu memandanginya dengan
tatapan sayang. Cross menyadari bahwa Athena sedang mengerahkan seluruh
kemampuan aktingnya untuk meyakinkan si dokter agar mau menerima Bethany
di institutnya. Cross melihat Athena mengulurkan tangan dan menggenggam
tangan Bethany dengan penuh cinta.
Tapi Dr. Gerard sama sekali tidak tampak terkesan. Ia tidak menatap Bethany
sedikit pun. Ia berbicara langsung pada Athena. "Jangan menipu diri Anda
sendiri," katanya. "Seluruh cinta Anda tidak akan bisa menolong anak ini. Saya
telah memeriksa catatan tentang dirinya, dan tidak ada keraguan lagi bahwa dia
penderita autistik sejati. Dia tidak bisa membalas kasih sayang Anda. Dia tidak
hidup di dunia kita. Dia bahkan tidak hidup di dunia binatang. Dia hidup di
bintang yang berbeda, sepenuhnya sendirian."
Ia melanjutkan, "Itu bukan kesalahan Anda. Juga bukan kesalahan ayahnya. Ini
merupakan salah satu misteri dari kondisi manusia. Saya akan memeriksa dan
melakukan pengujian atas dirinya dengan lebih saksama. Lalu saya akan
mengatakan pada Anda' 317 a yang bisa dan tidak bisa kami lakukan di institut ini- Kalau saya tidak bisa
menolongnya, Anda harus membawanya pulang. Kalau kami bisa penolongnya,
Anda boleh meninggalkan dia di Prancis ini bersama saya selama lima tahun."
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Lalu ia berbicara dalam bahasa Prancis pada salah seorang perawat itu. Si
perawat keluar, dan kembali lagi dengan membawa sebuah buku besar berisi
foto-foto karya lukis terkenal. Ia memberikan buku itu pada Bethany, tapi buku
itu terlalu besar untuk diletakkan di pangkuannya. Untuk pertama kalinya, Dr.
Gerard berbicara pada Bethany dalam bahasa Prancis. Bethany langsung
meletakkan buku itu di meja dan mulai membalik-balik halamannya. Dengan
segera ia asyik mengamati foto-foto di dalamnya.
Sang dokter tampaknya agak gelisah. "Saya tidak bermaksud menghina,"
katanya, "tapi ini demi anak Anda juga. Saya tahu Mr. De Lena bukan suami
Anda, tapi apakah dia ayah dari anak Anda" Saya ingin melakukan pengujian
terhadapnya." Athena berkata, "Saya belum mengenalnya ketika saya melahirkan putri saya."
"Bon," kata sang dokter. Ia angkat bahu. "Hal-hal semacam itu memang mungkin
terjadi." Cross tertawa. "Mungkin Dokter melihat gejala-gejala tertentu dalam diriku."
Sang dokter mengerutkan bibirnya yang tebal dan merah sambil menganggukangguk dan tersenyum. Anda memang menunjukkan gejala tertentu. Kita semua pun demikian. Siapa
tahu" Kita semua ada
emungkinan menderita autistik juga. Sekarang saya
IT1esti melakukan pemeriksaan menyeluruh pada anak
617 itu, dan mengadakan beberapa pengujian. Setidaknya semua itu akan makan
waktu empat jam. Bagaimana kalau Anda berdua berjalan-jalan dulu menikmati
Paris" Mr. De Lena, ini pertama kali Anda ke Paris, bukan?" "Ya," sahut Cross.
Athena berkata, "Saya ingin menemani putri saya."
"Terserah Anda, Madame," kata sang dokter, lalu ia berkata pada Cross,
"Selamat berjalan-jalan. Saya sendiri tidak menyukai Paris. Kalau sebuah kota
bisa disebut autistik, maka Paris-lah tempatnya."
Cross kembali ke hotelnya naik taksi. Ia tidak bersemangat melihat-lihat Paris
tanpa Athena. Selain itu, ia perlu istirahat. Ia datang ke Paris untuk
menjernihkan pikiran dan membuat rencana.
Ia merenungkan ucapan Falene padanya. Ia ingat bahwa Losey datang ke Malibu
sendirian, padahal biasanya detektif bekerja berpasangan. Sebelum meninggalkan Paris, Cross sudah meminta Vazzi untuk menyelidiki hal itu.
Pukul empat, Cross kembali ke tempat sang dokter. Mereka sudah menunggununggu kedatangannya. Bethany sedang melihat-lihat buku berisi gambargambar lukisan itu. Athena tampak pucat, dan Cross tahu bahwa ini bukan
sekadar akting. Bethany juga sedang asyik melahap sepiring kue." Sang dokter
mengambil piring itu sambil mengatakan sesuatu dalam bahasa Prancis. Bethany
tidak memprotes. Seorang perawat datang untuk membawanya ke ruang
bermain. "Maafkan saya," kata sang dokter, "tapi saya mesti mengajukan beberapa
pertanyaan pada Anda. 618 -Silakan saja." kata Cross.
Sang dokter bangkit dari kursinya dan mondar-andir di ruangan itu. "Akan saya
katakan terus terang, aPa van? SU(dah saya sampaikan tadi pada Madame."
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir katanya. "Tidak ada keajaiban dalam kasus-kasus semacam ini. sama sekali tidak
ada. Melalui pelatihan panjang, memang bisa dicapai peningkatan yang luar biasa.
Tapi itu hanya untuk beberapa kasus, tidak banyak. Dan untuk Mademoiselle
sendiri ada batasan-batasan tertentu. Dia harus tinggal di institusi saya di
Nice, sekurang-kurangnya selama lima tahun. Di sana kami menyediakan guruguru yang dapat memeriksa setiap kemungkinan yang ada. Dalam masa itu. kami
akan tahu apakah dia mungkin menjalani kehidupan yang hampir normal. Atau
apakah dia mesti tinggal di institusi untuk selamanya."
Di sini Athena mulai menangis. Ia menghapus air matanya dengan sehelai
saputangan sutra berwarna biru. Cross dapat mencium parfum yang
dipancarkannya. Sang dokter menatapnya tanpa ekspresi. "Madame sudah setuju. Dia akan ikut
tinggal di institut sebagai guru. Jadi. ."
Sang dokter duduk tepat berseberangan dengan Cross. "Ada beberapa tanda
yang sangat bagus. Anak itu punya bakat murni sebagai pelukis. Beberapa
indranya tajam, tidak pasif. Dia menunjuk-k'111 minat ketika saya bicara dalam
bahasa Prancis. 13 tidak memahami bahasa itu, tapi secara intuitif 13 mengerti.
Ini tanda yang sangat bagus. Satu ^nda bagus lainnya: anak itu menunjukkan
tanda 319 tanda merasa kehilangan Anda siang ini. Dia pUnya sedikit perasaan untuk
seorang manusia lain. dan perasaan ini bisa dikembangkan. Ini sangat tidak
biasa, tapi dapat dijelaskan dengan cukup mudah Ketika saya menyelidiki hal ini
dengannya, dia mengatakan bahwa Anda indah. Nah, saya harap Anda tidak
tersinggung, Mr. De Lena. Saya mengajukan pertanyaan ini semata-mata dengan
alasan medis demi menolong anak itu, bukan untuk menuduh Anda. Saya ingin
tahu, pernahkah Anda menstimulasi anak itu secara seksual, mungkin tanpa
sadar?" Cross begitu terperanjat, hingga ia tertawa terbahak-bahak. "Saya tidak tahu
bahwa dia memberikan respons terhadap diri saya. Saya tidak pernah
memberikan stimulasi apa pun padanya."
Pipi Athena memerah oleh amarah. "Ini benar-benar konyol," katanya. "Mr. De
Lena tidak pernah berada berduaan dengan anak saya."
Sang dokter masih terus mendesak, "Pernahkah Anda memberikan belaian fisik
kepadanya" Maksud saya bukan menggenggam tangannya, rambutnya, atau
mencium pipinya. Anak ini benar-benar polos, jadi kalaupun dia bereaksi, itu
semata-mata dengan alasan fisik. Anda bukan orang pertama yang tergoda oleh
kepolosan semacam itu."
"Mungkin dia tahu hubungan* saya dengan ibunya, kata Cross.
"Dia tidak peduli pada ibunya," kata sang dokter. "Maafkan saya, Madame, tapi
itu salah satu hal yang harus Anda terima. Dia tidak peduli dengan kecantikan
ataupun ketenaran ibunya. Baginya, semu? itu boleh dikatakan tidak ada sama
sekali. Andalah. 620 pe Lena, yang dipilihnya. Coba pikirkan. Mung-j^' Anda pernah menunjukkan
kelembutan atau hal si ,macam itu padanya?"
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Cross menatapnya dengan tenang. "Kalau saya melakukannya. saya pasti akan
mengatakannya pada Anda. Kalau itu bisa menolong si anak."
"Apakah Anda merasakan Tcasih sayang untuk anak ini?" tanya si dokter. Cross
menimbang-nimbang sejenak. "Ya," katanya. Dr. Gerard bersandar di kursinya
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sambil mengatupkan tangan. "Saya percaya," katanya. "Saya jadi punya harapan
besar. Kalau dia bisa bereaksi terhadap Anda, mungkin dia bisa ditolong untuk
bereaksi terhadap orang lain juga. Suatu hari nanti mungkin dia bisa mentolerir
kehadiran ibunya, dan saya rasa itu sudah cukup untuk Anda, bukankah begitu,
Madame?" "Oh, Cross," kata Athena. "Kuharap kau tidak
marah." "Tidak apa-apa. Sungguh," kata Cross.
Dr. Gerard memandanginya dengan saksama. "Anda tidak tersinggung?"
tanyanya. "Kebanyakan pria akan sangat marah mendengarnya. Salah seorang
ayah pasien saya bahkan memukul saya. Tapi Anda tidak marah. Katakan
mengapa." Cross tak mampu menjelaskan pada dokter ini, atau bahkan pada Athena, betapa
ia sangat tersentuh melihat Bethany saat memeluk mesin itu. Betapa semua itu
mengingatkannya pada Tiffany dan semua gadis panggung yang pernah bercinta
dengannya an meninggalkan kekosongan yang dalam sesudah-Bahkan
hubungannya dengan Keluarga
320 Clericuzio dan ayahnya sendiri tetap membuat merasa terisolasi dan putus asa.
Dan semua korb yang telah dilupakannya serasa hanya seperti korb^ dalam
dunia khayal, yang baru terasa nyata dalam mimpi-mimpinya.
Cross menatap mata sang dokter lekat-lekat "Mungkin karena saya pun seorang
autistik," katanya "Atau mungkin karena banyak kejahatan lebih buruk yang
ingin saya sembunyikan."
Sang dokter bersandar kembali dan berkata dengan nada puas, "Ah." Ia diam
sejenak dan tersenyum untuk pertama kalinya. "Anda mau dites juga?"
tanyanya. Mereka berdua tertawa.
"Nah, Madame," kata Dr. Gerard. "Anda akan kembali ke Amerika besok pagi,
bukan" Bagaimana kalau Anda tinggalkan putri Anda di sini" Perawat-perawat
saya sangat kompeten, dan saya jamin anak itu tidak akan merasa kehilangan
Anda." "Tapi saya akan merindukannya," kata Athena. "Bolehkah saya membawanya
malam ini" Besok pagi saya akan mengantarnya kembali kemari. Kami naik
pesawat sewaan, jadi saya bisa pulang kapan saja."
"Tentu saja boleh," kata sang dokter. "Bawa dia kemari besok pagi. Saya akan
menyuruh para perawat saya menemaninya ke Nice. Anda tahu nomor telepon
institut ini, dan Anda bisa menelepon saya sesering Anda inginkan."
Mereka pun beranjak bangkit. Athena mencium pipi sang dokter. Dr. Gerard
tersipu-sipu. Ia bukannya tidak menyadari kecantikan dan ketenaran Athena.
meski dari luar ia tampak tak acuh.
622 Bethany, dan Cross menghabiskan sisa hari At dengan menyusuri jalanan-jalanan
kota Paris. ltU,ena membeli pakaian-pakaian baru untuk Bethany, kemari penuh.
Ia juga membeli perlengkapan melukis dan sebuah koper besar untuk
menampung semua barang itu. Lalu semuanya dikirimkan ke hotel.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Mereka makan di sebuah restoran di Champs Elysees. Bethany makan dengan
rakus, terutama saat melahap kue-kue. Sepanjang hari itu ia tidak mengucapkan
sepatah kata pun dan tidak bereaksi terhadap uluran kasih sayang Athena.
Cross belum pernah melihat cinta sebesar yang ditunjukkan Athena pada
Bethany. Kecuali ketika ia masih kecil, saat ia melihat ibunya, Nalene, menyikat
rambut Claudia. Selama makan, Athena terus menggenggam tangan Bethany, membersihkan
remah-remah makanan dari wajah putrinya, dan menjelaskan bahwa ia akan
kembali ke Prancis ini sebulan lagi, untuk menemani Bethany di sekolah selama
lima tahun berikutnya. Bethany sama sekali tidak memedulikannya.
Athena tampak antusias ketika mengatakan pada Bethany bahwa mereka bisa
belajar bahasa Prancis bersama-sama, pergi ke museum untuk melihat lukisanlukisan indah karya para pelukis besar, dan bahwa Bethany dapat menghabiskan
waktu sebanyak mungkin untuk melukis sendiri. Ia menjelaskan bahwa mereka
akan keliling Eropa bersama-sama, ke Spanyol, Itali, dan Jerman.
Lalu Bethany berbicara untuk pertama kalinya "ari itu, "Aku ingin mesinku."
Seperti biasa, Cross selalu terpukau melihat aura
321 suci yang dipancarkan gadis kecil itu. Bethany SeD tiruan sebuah lukisan potret
yang indah, na tidak memancarkan jiwa pelukisnya; seolah-olah ^ nya dibiarkan
kosong untuk tempat Tuhan. ?a"
Sesudah gelap, barulah mereka berjalan pulang ke hotel. Bethany berjalan di
antara mereka. Berdua mereka memegangi tangannya dan mengayunkan tubuhnya. Kali ini anak itu membiarkan saja, bahkan tampaknya ia sangat
menikmatinya, sehingga mereka meneruskan permainan itu sampai melewati
hotel. Pada saat inilah Cross merasakan kebahagiaan seperti yang pernah dialaminya di
piknik dulu. Padahal semuanya cuma karena mereka bertiga berjalan-jalan
bersama sambil berpegangan tangan. Ia merasa heran dan takut atas perasaan
sentimentalnya ini. Akhirnya mereka kembali ke hotel. Setelah mengantar Bethany ke tempat
tidur, Athena melangkah masuk ke ruang duduk, tempat Cross sedang menunggunya. Mereka duduk berdampingan di sofa berwarna lavender itu, sambil
berpegangan tangan. "Sepasang kekasih di Paris," kata Athena sambil tersenyum pada Cross.
"Padahal kita belum pernah tidur bersama di ranjang buatan Prancis."
"Kau cemas meninggalkan Bethany di sini?" tanya Cross.
"Tidak," sahut Athena. "Dia toh tidak akan merasa kehilangan kita."
"Lima tahun adalah masa yang sangat lama, kata Cross. "Kau rela menghabiskan
lima tahun dk sini dan melepaskan kariermu?"
321 Athena bangkit dari sofa dan modar-mandir di angan iW- Lalu ia bicara dengan
penuh emosi, I^ku bahagia bisa hidup tanpa perlu berakting lagi. Waktu masih
kecil, aku mengkhayal menjadi seorang anlawan besar. Marie Antoinette yang
berjalan menuju pisau guillotine, Joan of Arc yang mati dibakar, Marie Curie
yang menyelamatkan manusia dari penyakit berbahaya. Dan tentu saja aku
bermimpi menyerahkan semua yang kumiliki demi cintaku pada seorang pria yang
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir hebat. Itu impian yang paling konyol. Aku mengkhayal menjalani kehidupan yang
penuh kebesaran dan yakin aku akan masuk surga. Tubuh dan jiwaku murni. Aku
benci kalau harus melakukan apa pun demi sesuatu, terutama demi uang. Aku
bertekad tak akan pernah menyakiti sesama manusia dalam situasi apa pun.
Semua orang akan menyayangiku, termasuk diriku sendiri. Aku tahu aku cerdas,
dan semua orang mengatakan aku cantik. Kemudian terbukti bahwa aku bukan
hanya kompeten, tapi juga berbakat.
"Lalu apa yang terjadi" Aku jatuh cinta pada Boz Skannet. Aku tidur dengan
banyak pria, bukan karena keinginan sendiri, melainkan untuk melancarkan
karierku. Aku melahirkan bayi yang mungkin tak akan pernah bisa menyayangi
diriku atau siapa Pun. Lalu dengan sangat cerdik aku mengatur agar suamiku
dibunuh. Den gan cara tidak terlalu halus, aku bertanya, siapa yang akan
membunuh suamiku yang begitu mengancam kehidupanku ini." Ia mengatupkan
tangannya. "Dan untuk semua itu, aku berterima kasih padamu."
Cross berkata untuk meyakinkannya, "Kau tidak
625 melakukan semua hal yang kausebutkan itu. Sernua itu sudah takdirmu.
Mengenai Skannet, dia adalah batu di jalanmu, seperti kata pepatah keluargaJadi, apa salahnya kalau kau menyingkirkan dia?"
Athena mencium bibir Cross sekilas. "Sekarang aku memang sudah
menyingkirkannya," katanya. "Kesatriaku yang gagah. Satu-satunya masalah
adalah kau belum juga berhenti membunuh naga."
"Sesudah lima tahun, kalau menurut dokter kondisinya tidak juga mengalami
kemajuan, apa yang akan kaulakukan?" tanya Cross.
"Aku tidak peduli apa kata orang," sahut Athena. "Selalu ada harapan. Aku akan
mendampinginya selama sisa hidupku."
"Dan kau tidak akan merindukan kariermu?" tanya Cross.
"Tentu saja aku akan merindukannya, dan aku akan merindukanmu juga," kata
Athena. "Tapi .akhirnya aku bisa melakukan apa yang kuanggap benar, bukan
cuma menjadi tokoh hebat dalam cerita film." Suaranya terdengar geli, lalu ia
berkata dengan nada datar, "Aku ingin dia menyayangiku. Itu saja.'
Mereka berciuman sebagai ucapan selamat malam, lalu masuk ke kamar tidur
masing-masing. Keesokan paginya, mereka membawa Bethany
kantor sang dokter. Athena merasa sangat
berai mengucapkan selamat berpisah kepada putrinya memeluk anaknya dan menangis,
tapi Bethany "jau dipeluk. Ia mendorong ibunya dan sudah ber-^p-siap menolak Cross juga,
tapi ternyata Cross tidak bergerak untuk memeluknya.
Sesaat Cross merasa marah pada Athena karena begitu tak berdaya di hadapan
putrinya. Melihat ini, sang dokter berkata pada Athena, "Kalau Anda kembali
nanti, Anda perlu banyak berlatih untuk menghadapi anak ini."
"Saya akan kembali secepat mungkin," kata Athena.
"Anda tak perlu terburu-buru," kata si dokter. "Anak ini hidup di dunia tanpa
batas waktu." Dalam pesawat yang menuju L.A., Cross dan Athena sepakat bahwa Cross akan
melanjutkan terbang ke Vegas dan tidak mendampingi Athena ke Malibu.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Sepanjang perjalanan itu hanya ada satu saat menyedihkan, ketika selama
setengah jam Athena menangis tanpa suara. Tapi kemudian ia kembali tenang.
Saat akan berpisah, Athena berkata pada Cross, 'Aku menyesal kita tidak
pernah sempat bercinta di Paris." Tapi Cross tahu ia mengucapkan itu hanya
sebagai basa-basi, sebab pada saat ini, ia tak sanggup membayangkan mereka
bercinta. Seperti putrinya, ia Pun sekarang terisolasi dari dunia.
' bandara, Cross dijemput dengan sebuah limo yang dikemudikan oleh salah
seorang prajurit dari' P?ndok berburu. Lia Vazzi duduk di kursi belakang bil.
Lla menutup kaca pemisahnya, sehingga si ?Pu tak bisa mendengar percakapan
mereka. 627 "Detektif Losey menemuiku lagi," katanya "k berikutnya dia datang akan
menjadi yang teraih'' baginya." ^r
"Bersabarlah," bujuk Cross.
"Aku tahu tanda-tandanya, percayalah," kata Lia "Ada hal lain. Satu kru dari
Enklave Bronx sudah pindah dan mengambil posisi di Los Angeles. Entah atas
suruhan siapa. Menurutku kau butuh pengawal"
"Belum saatnya," kata Cross. "Kau sudah mengumpulkan keenam anak buahmu?"
"Ya," sahut Lia. "Tapi mereka tidak akan mau secara langsung melawan Keluarga
Clericuzio." Saat tiba di Xanadu, Cross menemukan memo dari Andrew Pollard, berisi arsip
lengkap tentang Jim Losey. Menarik untuk dibaca. Juga ada sedikit informasi
yang bisa langsung dimanfaatkan.
Cross mengambil uang seratus ribu dolar dari kasir kasino. Ia mengatakan pada
Lia mereka akan pergi ke L.A. Lia akan menyopirinya dan ia tak ingin ada orang
lain menyertai mereka. Ia menunjukkan memo dari Pollard. Keesokan harinya
mereka terbang ke L.A. dan menyewa mobil untuk pergi ke Santa Monica.
Phil Sharkey sedang memangkas rumput di halaman rumahnya. Cross keluar dari
mobil bersama Lia dan memperkenalkan diri sebagai teman Pollard yang sedang
membutuhkan informasi. Lia mengamati wajah Sharkey dengan saksama, lalu
kembali ke mobil-Penampilan Phil Sharkey tidak sehebat Jim Losey. tapi
kelihatannya ia cukup tangguh. Ia juga tamp8?
628 rti orang yang tidak percaya lagi pada sesama-S?P akibat bertahun-tahun
berdinas di kepolisian, "joknya memancarkan sikap curiga dan waspada,
a serius, seperti umumnya para polisi jempolan. Tapi yang jelas ia bukan orang
yang bahagia. Sharkey mengajak Cross masuk ke rumahnya, ang sebenarnya lebih tepat
disebut bungalo, meski bagian dalamnya lusuh dan jelek. Tempat itu tampak
terbengkalai, seperti rumah yang tidak pernah dihuni wanita dan anak-anak.
Yang mula-mula dilakukan Sharkey adalah menelepon Pollard untuk mengkonfirmasiKan identitas tamunya. Kemudian, tanpa menawarkan duduk atau minuman,
ia berkata pada Cross, "Ayo, tanyalah."
Cross membuka tasnya dan mengeluarkan setumpuk uang ratusan. "Ini sepuluh
ribu dolar," katanya. "Itu baru untuk kesediaanmu mengizinkan aku bicara. Tapi
aku butuh waktu agak lama. Bagaimana kalau kita duduk-duduk dulu sambil
minum bir?" Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
a h k ir Sharkey mengembangkan senyum cerah. Aneh, tampaknya menyenangkan,
seperti polisi yang baik dan bersedia bekerja sama, pikir Cross.
Dengan tenang Sharkey memasukkan uang itu ke saku celananya. "Aku suka
padamu," katanya. "Kau cerdik. Kau tahu uanglah yang bicara, bukan omong
kosong lainnya." Mereka duduk di depan sebuah meja bundar kecil dl beranda belakang bungalo
itu, yang menghadap Ocean Avenue, ke arah pantai berpasir dan samudra luas,
sambil minum bir langsung dari botol. Sharkey menepuk-nepuk sakunya untuk
memastikan Uangnya masih berada di sana"
324 Cross berkata, "Kalau aku mendapatkan jawaba yang kuinginkan, kau akan
mendapatkan dua pUiu^ ribu lagi. Dan kalau kau mau tutup mulut tentan
kedatanganku kemari, aku akan datang membawakan lima puluh ribu dolar
untukmu dalam dua bulan lagi"
Sharkey tersenyum lagi, tapi kali ini berkesan licik. "Maksudmu, dalam dua bulan
lagi kau tidak akan peduli aku buka mulut pada siapa" Begitukah?"
"Ya," kata Cross.
Sekarang Sharkey bersikap serius. "Aku tidak mau memberitahukan apa pun
yang bisa membuatku dituntut."
"Hei, kalau begitu kau tidak tahu siapa aku sebenarnya," sahut Cross. "Mungkin
sebaiknya kau menghubungi Pollard lagi."
Sharkey berkata ketus, "Aku tahu siapa dirimu. Jim Losey sudah berpesan
padaku agar memperlaku-kanmu dengan baik. Dari segala sudut." Kemudian ia
menunjukkan sikap mendengarkan yang simpatik, yang merupakan bagian dari
profesinya. Cross berkata, "Kau dan Jim Losey menjadi partner selama sepuluh tahun
belakangan ini, dan kalian sama-sama memperoleh uang banyak- dari kerja
sampingan. Lalu kau mengundurkan diri. Aku ingin tahu sebabnya."
"Jadi, Jim-lah yang kaukejar," kata Sharkey. "Itu sangat berbahaya. Dia polisi
yang paling berani dan paling cerdik yang pernah kukenal."
"Apa dia jujur?" tanya Cross.
"Kami ini polisi, dan bertugas di Los Angeles-sahut Sharkey. "Kau tahu apa
artinya itu" Kalau katfi menjalankan tugas resmi, menghabisi orang ku'''
324 tam dan Spanyol, kami bisa dituntut, lalu dipecat. ,satunya yang dapat kami
tangkap tanpa mendapat kesulitan adalah para bajingan kulit putih yang banyak
uang Dengar, aku bukannya berprasangka, tapi untuk aku melemparkan orang
kulit putih ke penjara kalau aku tidak bisa melakukan hal yang sama terhadap
yang lainnya" Ini tidak adil."
"Tapi setahuku Jim pernah mendapatkan berbagai medali penghargaan," kata
Cross. "Kau juga punya beberapa."
Sharkey angkat bahu. "Orang mau tak mau akan menjadi polisi pahlawan di kota
ini kalau punya sedikit saja keberanian. Banyak di antara bajingan itu tidak
mengerti bahwa mereka bisa tetap berbisnis kalau mereka mau bicara baikbaik. Padahal beberapa di antara mereka adalah pembunuh sadis. Kami mesti
membela diri, lalu kami mendapatkan medali. Percayalah, kami tidak pernah
mencari keributan." Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Cross meragukan semua yang dikatakan Sharkey. Jim Losey adalah pembunuh
alami, meski senang berpakaian bagus.
"Apa kalian berpartner dalam segala hal?" tanya Cross. "Apa kau tahu segala
sesuatu yang terjadi?"
Sharkey tertawa. "Jim Losey" Dia selalu ingin jadi bos. Kadang-kadang aku
bahkan tidak tahu, apa sebenarnya yang kami kerjakan. Aku juga tidak tahu
berapa banyak bayaran kami. Jim yang menangani semuanya, lalu dia memberi
bagian yang katanya adil padaku." Ia diam sejenak. "Dia punya Peraturan
sendiri." Jadi, bagaimana caramu mendapatkan uang?" tanya Cross.
631 "Kami ada di daftar gaji sejumlah sindikat yang besar," kata Sharkey. "Kadangkadang ^ pengedar obat bius. Dulu Jim Losey tidak mau me nerima uang dari
pengedar obat bius, tapi saat semua polisi lainnya mau menerimanya, jadi kami
ikutan." "Apa kau dan Losey pernah menggunakan seorang pemuda kulit hitam bernama
Marlowe untuk menunjukkan pengedar obat bius kelas kakap?" tanya Cross.
"Ya," sahut Sharkey. "Marlowe. Anakvang baik, tapi sangat penakut. Kami selalu
menggunakannya." "Jadi, ketika kau mendengar Losey menembaknya karena dia akan melarikan diri
setelah membunuh, kau terkejut?" tanya Cross.
"Ah, sama sekali tidak," jawab Sharkey. "Para pecandu biasanya makin pintar.
Tapi karena begitu teler, mereka selalu kacau dalam beraksi. Dan dalam situasi
seperti itu, Jim tidak pernah memberi peringatan lebih dulu, seperti yang
diajarkan. Dia langsung menembak."
"Tapi aneh, bukan, sungguh kebetulan mereka bisa berpapasan seperti itu?"
Untuk pertama kalinya wajah Sharkey tidak tampak tegang, malah berubah
sedih. "Kasus ini mencurigakan," katanya. "Semuanya mencurigakan. Tapi
rasanya sekarang aku mesti buka kartu sedikit padamu. Jim Losey adalah lakilaki pemberani. Dia dicintai oleh kaum wanita dan dihormati oleh kaum pria. Aku
rekannya dan aku juga menaruh respek padanya. Tapi sejujurnya, sejak dulu dia
orang W* mencurigakan."
325 "Jadi, semua peristiwa itu bisa dianggap suatu iebakan?" kata Cross.
"Tidak, tidak," kata Sharkey. "Kau mesti mengerti. Menjadi polisi memang
membuat orang tergiur untuk korupsi' tapi itu tidak berarti mereka bakal jadi
embunuh. Jim Losey tidak akan pernah melakukan hal itu. Aku tidak percaya."
"Lalu kenapa kau mengundurkan diri sesudah peristiwa itu?" tanya Cross.
"Sebab Jim mulai membuatku takut," sahut Sharkey.
"Aku bertemu dengan Losey di Malibu belum lama ini," kata Cross. "Dia
sendirian saja. Apa dia sering beroperasi tanpa kau?"
Sharkey kembali tersenyum lebar. "Kadang-kadang," katanya. "Misalnya waktu
dia pergi mengunjungi aktris itu. Kau pasti kaget kalau tahu betapa seringnya
dia berhasil menggaet bintang-bintang besar. Kadang-kadang dia makan siang
dengan orang-orang tertentu, dan dia tidak mengizinkan aku ikut."
"Satu lagi," kata Cross. "Apakah Jim Losey seorang rasis" Apa dia benci pada
orang kulit hitam?" Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Sharkey menatap Cross dengan pandangan geli bercampur heran. "Tentu saja.
Kau ini orang liberal, ya" Kaupikir sikapnya itu tidak bagus" Coba saja kau jadi
polisi, setahun saja. Pasti kau akan langsung 'ngin memasukkan orang-orang kulit
hitam itu ke kebun binatang."
Aku punya satu pertanyaan lagi," kata Cross.
au pernah melihat Losey bersama seorang pemuda Pendek bertopi lucu?"
633 "Orang Itali, ya?" kata Sharkey. "Kami makan siang bersama-sama, lalu Jim
menyu^ minggat. Orang aneh, si Itali itu." ^"j
Cross merogoh tasnya dan mengeluarkan dua v uang lagi. "Ini dua puluh ribu
dolar," katanya, "o ingat, tutup mulut. Nanti kau akan mendapat r'" puluh ribu
lagi. Oke?" "Aku tahu siapa kau," kata Sharkey.
"Tentu saja," sahut Cross. "Aku memang me. nyuruh Pollard memberitahumu
siapa aku." "Aku tahu siapa kau sebenarnya," kata Sharkev dengan senyum lebarnya. "Itu
sebabnya aku tidak merampas seluruh isi tasmu sekarang juga. Itu pula
sebabnya aku bersedia tutup mulut selama dua bulan. Sebab aku tidak tahu,
Kutukan Patung Intan 2 Lima Sekawan Nyaris Terjebak Kisah Membunuh Naga 33
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama