Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella Bagian 4
bergumam. Countess tidak tahu lagi harus berkata apa. Ia kebingungan.
Kemunculan Sheba memang selalu membawa kekejutan. Ini bukan
pertama kalinya Sheba membuat kejutan saat ia menghadiri pesta.
Saat Sheba masih dua belas tahun, Countess pernah mengajaknya ke
pesta temannya. Kemunculannya yang pertama kali itu menggemparkan temantemannya
juga para undangan yang lain karena kecantikkannya.
Sejak kecil kecantikkan Sheba telah terlihat jelas. Dan, dengan
semakin dewasanya dia, kecantikkannya semakin tampak menonjol. Sheba yang cantik manis membuat teman-temannya menyukainya.
Apalagi Sheba sangat berani. Ia tidak takut berada di tengah-tengah orang
dewasa. Ia bersikap sangat ramah dan manis - membuat siapapun terpukau.
Keanggunan Sheba dan tutur katanya yang sangat sopan, memukau
semua orang. Sikapnya yang penuh tata krama itu membuat semua
menduga Sheba adalah seorang Putri kerajaan yang kebetulan berada di
rumah Countess. Tetapi, sejak itu Sheba menghindari pesta. Ia tidak senang dikerumuni
orang-orang yang mengaguminya. Tidak satu pestapun yang didatanginya
setelah itu. Banyak undangan ditujukan untuknya tetapi tidak satupun
dibukanya. Selalu, setiap ada undangan, Sheba menghilang. Tetapi kemunculannya
selalu dinantikan setiap pria yang memujanya.
Karena itu semua orang mengatakan ketujuh warna pelangi jarang
muncul bersamaan. Sungguh kesempatan yang sangat langka untuk melihat para Pelangi
Evangellynn bersama-sama.
Penghuni Clypst sendiri jarang melihat ketujuh gadis itu berkumpul
bersama apalagi orang luar. Sheba adalah satu-satunya penghuni Clypst yang
jarang muncul. Ia jarang berada di rumah.
Apakah Sheba mau menerima lamaran Pangeran"
Countess tidak tahu. Selama ini ia tidak tahu siapakah pria yang
dicintai Sheba sebab sejauh ini Countess melihatSheba berusaha menghindari
pria-pria yang mengejar cintanya. Kepada Irvainz saja ia mau mendekat
tetapi alasannya jelas bagi Countess.
www.ac-zzz.tk Irvainz adalah teman para gadisnya. Pria itu bagai kakak bagi putriputrinya
terutama Sheba yang selalu mengandalkan Irvainz setiap ia
mempunyai masalah dengan pria yang mengejar cintanya.
Tiba-tiba Pangeran berdiri.
"Apa yang akan dilakukannya?" tanya Ratu pada Countess.
"Saya tidak tahu, Paduka."
Pangeran meninggalkan Sheba .
"Anak bodoh! Apa yang dilakukannya" Mengapa ia meninggalkan gadis
itu sendirian?" Ratu marah-marah, "Apa ia tidak takut kalau Sheba diajak
pria lain" Tahu rasa engkau kalau Sheba pergi dengan pria lain."
"Saya menyarankan Anda lebih tenang, Paduka. Sepertinya Pangeran
mengambilkan minum untuk Sheba ," Countess berusaha menenangkan.
Sesaat kemudian Pangeran terlihat mendekati Sheba dengan dua gelas
anggur putih di tangannya.
Pangeran memberikan gelas itu pada Sheba .
"Terima kasih, Pangeran."
Pangeran kembali duduk di samping Sheba dan tidak tahu harus
berkata apa. Sheba memainkan gelas itu dengan tangannya. Ia memutar-mutar gelas
itu dan menatap permukaannya yang beriak.
Pangeran bingung. Baru kali ini ia bingung menghadapi seorang wanita.
Ia tidak tahu apa yang harus dikatakannya.
Pangeran menatap tangannya.
"Ah!" Pangeran terkejut. " Ada apa?" tanyanya cemas, "Apa yang terjadi?"
Sheba tersenyum sambil memandang ke atas. "Salju turun."
Pangeran melihat sebutir salju putih jatuh di antara mereka. Sesaat
kemudian turun butir yang lain.
"Sebaiknya kita masuk ke dalam."
Sheba memandang orang-orang di Hall tanpa rasa tertarik.
Pangeran mengerti Sheba tidak ingin dikerumuni pria penggemarnya
seperti ketika ia datang tadi. Pangeran ingin mengatakan, "Mendekatlah
kemari. Akan kuhangatkan dirimu," tetapi ia ragu-ragu. Ia merasa serba salah
untuk mengatakan semua itu.
Sheba mengangkat selendang kuningnya menutupi bahu dan lehernya.
Tangan Pangeran terulur membantu gadis itu merapikan rambutnya
yang tertarik oleh selendangnya.
www.ac-zzz.tk "Terima kasih, Pangeran," Sheba tersenyum manis.
Pangeran terkejut menyadari apa yang dilakukannya. Ia merasa serba
salah. "S... sama-sama."
Sheba tidak dapat menahan senyum gelinya melihat wajah Pangeran
yang memerah seperti anak kecil.
" Ada apa?" tanya Pangeran kebingungan. " Ada yang salah?"
"Anda," jawab Sheba , "Anda sangat manis seperti seorang anak kecil."
Pangeran malu. Baru kali ini ada gadis yang terus terang mengatakan
hal itu padanya. "Apakah bagimu aku adalah anak kecil?" Pangeran pura-pura
marah. "Tidak. Sikap Anda yang barusan yang menunjukkan hal
itu," Sheba berterus terang.
Pangeran melihat Sheba tidak mempermasalahkan semua kata-kata
Pangeran. Ia bersikap wajar seperti biasanya.
Kemarin sebelum Pangeran mengetahui siapa dia, Sheba juga seperti
ini. Bila ia melihat Pangeran terlalu serius, ia menggoda Pangeran. Kadang
Pangeran yang pertama menggoda Sheba . Mereka saling menggoda.
Pangeran senang menggoda Sheba karena bila gadis itu digoda sedikit
saja, maka rona merah di wajahnya akan semakin memerah dan membuatnya
semakin manis. Sheba mempermainkan gelas di antara kedua tangannya. Ia
mendekatkan tangannya ke dekat mulutnya dan meniupnya. Awan putih muncul
setiap kali ia menghembuskan nafasnya.
Pangeran ingin sekali memeluk Sheba dan menghangatkannya.
"Minumlah anggur Anda, kemudian Anda akan merasa hangat."
Sheba meminum sedikit anggurnya. Matanya memandang ke depan Hall.
Saat itulah Sheba melihat gerakan-gerakan aneh di serambi yang menghadap
taman. Pangeran mengikuti arah pandangan Sheba . "Siapakah yang Anda
lihat?" "Tidak ada," jawab Sheba , "Sepertinya saya harus pergi sekarang."
"Anda akan kembali secepat ini?" tanya Pangeran sebelum sempat
menyembunyikan kekecewaannya.
Sheba tersenyum pada Pangeran tetapi matanya melirik pada Ratu dan
ibunya di serambi. Sheba tidak tahu sejak kapan kedua orang itu
memperhatikannya dan Pangeran tetapi ia melihat kakak-kakaknya juga ikut
mendekat melihat kelakuan kedua orang itu yang aneh.
www.ac-zzz.tk Entah sadar atau tidak, sikap Ratu dan Countess telah menarik
perhatian orang lain. Ratu dan Countess membungkuk di antara semak-semak
dan bersikap seperti pencuri sedang mengintip rumah buruannya.
Sebelum ada yang menyadari bahwa Ratu dan Countess
memperhatikannya, dan sebelum pria lain mengetahui keberadaannya, Sheba harus meninggalkan tempat ini. Sheba tidak ingin
mendapat kesulitan ketika pulang.
"Lebih baik pulang pertama kali daripada yang terakhir," jawab Sheba .
"Anda akan pulang sendiri dengan kuda Anda itu?" tanya Pangeran.
Sheba mengangguk. "Di manakah saya bisa meletakkan gelas ini,
Pangeran?" "Letakkan saja di sini. Nanti pelayan akan mengambilnya," kata
Pangeran. Sheba meletakkan gelas itu di kursi dan berdiri.
Pangeran mengikuti perbuatan Sheba . "Saya akan mengantar Anda."
"Tidak perlu, Pangeran. Anda adalah tuan rumah di sini. Anda tidak
boleh meninggalkan tamu Anda."
"Anda juga tamu saya," balas Pangeran, "Saya khawatir membiarkan
Anda pulang sendiri."
"Saya mempunyai banyak orang yang akan menjaga saya di manapun
saya berada." "Saya akan lebih tenang setelah mengantarkan Anda hingga ke rumah."
"Saya tidak ingin merepotkan Anda."
"Anda tidak merepotkan saya," Pangeran bersikeras. "Saya akan
mengantar Anda pulang. Besok saya akan menyuruh orang mengantar kuda
Anda." Kecemasan Pangeran akan keselamatan Sheba mengalahkan perasaan
bersalahnya. Pangeran menarik tangan Shebadan menuntunnya ke istal
belakang istana. "Keluarkan kuda nona ini," perintah Pangeran.
"Baik, Pangeran."
Para penjaga kuda itu segera mengeluarkan kuda putih yang tadi
dinaiki Sheba . Sebelum Sheba berkata apa-apa, Pangeran telah mengangkatnya dan
mendudukkan gadis itu di depan pelana kemudian ia duduk di belakang gadis
itu. "Kalau ada yang mencariku, katakan aku mengantar gadis ini."
"Hamba mengerti, Pangeran."
www.ac-zzz.tk Pangeran melajukan kuda meninggalkan istana dengan perlahan.
Sheba mengangkat selendangnya menutupi rambutnya. Sebelum ia
selesai melakukannya, tangan Pangeran telah menariknya merapat.
Sheba panik. Ia kebingungan. Matanya memandang Pangeran. Wajahnya
memerah. Pangeran membalas tatapan mata itu dengan menahan keinginannya
untuk mencium wajah cantik itu.
"Merapatlah agar Anda tidak merasa kedinginan," kata Pangeran.
Sheba ragu-ragu. Pangeran melingkarkan tangannya di sekeliling pinggang Sheba dan
menariknya semakin merapat hingga Sheba dapat merasakan kehangatan
tubuh Pangeran di sekelilingnya.
Sheba merasa terlindung dari udara dingin ini.
Kedua orang itu tidak sadar berpasang-pasang mata menatap mereka.
"Hebat, putraku!" seru Ratu senang, "Jauhkan gadis itu dari pria-pria
lain." Countess terpana melihat putrinya pergi bersama Pangeran.
"Ke mana mereka akan pergi, Mama?" terdengar suara putri-putri
Countess yang lain. Countess terkejut. "Sejak kapan kalian berada di sini?"
"Sejak kami melihat Mama dan Paduka Ratu yang seperti pencuri,"
jawab Coudy. "Engkau melihat itu, Countess?" tanya Ratu tanpa mempedulikan
keberadaan putri-putri Horthrouth yang lain. "Aku yakin aku tidak salah!"
"Mungkin Anda benar, Paduka," kata Countess.
"Pasti!" Ratu meyakinkan.
13 Ratu sangat puas. Lamaran kepada Sheba telah disampaikannya dan sekarang hanya
menanti jawaban dari gadis itu sendiri.
Setelah itu, Ratu akan membuat kejutan bagi putranya. Pangeran pasti
akan sangat senang ketika mengetahui Ratu telah melamar Sheba untuknya
dan gadis itu menerimanya.
Ratu tidak sabar melihat wajah terkejut Pangeran.
www.ac-zzz.tk Sepanjang malam kemarin Ratu mengawasi Pangeran dan Sheba dan ia
yakin pada keputusannya. "Countess of Horthrouth datang menemui Anda, Paduka."
"Persilahkan dia masuk."
Ratu tidak sabar menanti jawaban Sheba .
"Selamat siang, Paduka," kata Countess.
"Selamat siang, Countess. Silakan duduk."
Countess duduk di depan Ratu. "Saya datang mewakili putri saya
memberikan jawaban."
"Katakanlah apa jawaban putrimu. Aku sudah tidak sabar lagi."
"Dengan sangat menyesal, saya mengatakan Sheba tidak bersedia
menjadi istri Pangeran."
"APA!?" Ratu membelalak kaget. "Mengapa" Mengapa?"
"Saya sendiri kurang mengerti, Paduka."
"Bukankah Sheba mencintai Eduardo" Aku yakin gadis itu mencintai
Eduardo, aku melihatnya kemarin malam."
Countess tidak dapat menjawab. Kemarin malam ia juga sempat
merasa Sheba mencintai Pangeran. Ia melihat pula cara Sheba menatap
Pangeran yang penuh kelembutan dan cinta kasih.
Tetapi hari ini Sheba menolak lamaran Pangeran.
"Aku menolaknya," kata Sheba dengan tenang.
"APA!?" keenam gadis yang lain terkejut.
"Mengapa engkau menolaknya" Semua gadis berharap dilamar Pangeran
kami tetapi engkau malah menolaknya" Apakah engkau tidak salah?"
"Tidak, Emilie. Kalau engkau tertarik, terimalah lamaran itu."
"Apakah engkau sudah memikirkannya masak-masak?" tanya Countess.
Sheba mengangguk. "Selamat pagi, semuanya. Aku pergi dulu."
"Engkau mau ke mana?" tanya Countess.
"Aku mempunyai janji yang tidak bisa kutinggalkan."
"Lalu bagaimana dengan lamaran Pangeran ini?"
"Aku telah menjawabnya, Mama. Mama bisa mengatakan semua yang
kukatakan ini pada Pangeran."
"Tetapi apa alasannya?"
"Pangeran tahu mengapa," jawab Sheba sambil berlalu.
" Sheba !" panggil Countess tetapi gadis itu sudah menghilang dari
Ruang Makan. Countess menatap Earl. "Apa yang harus kita katakan?"
www.ac-zzz.tk "Mungkin Sheba benar, sebaiknya mengatakan yang sebenarnya.
Apapun jawaban Sheba , itu adalah haknya."
Countess menghela napas panjang. Ia tidak mengerti dengan putrinya
ini. Sepertinya ia tidak pernah bisa mengerti putri bungsunya ini.
"Saya tidak bisa berlama-lama di sini, Paduka Ratu. Saya berjanji pada
putri-putri saya untuk menemani mereka berjalan-jalan."
"Terima kasih engkau mau memberitahu jawaban Sheba , Countess,"
kata Ratu, "Apapun jawaban Sheba , aku sangat menghargainya."
"Terima kasih atas pengertian Anda, Paduka."
Countess membungkuk dan meninggalkan tempat itu.
Ratu tidak habis pikir. Ia tidak mengerti mengapa Sheba menolak
lamaran Pangeran. Kemarin malam, ia juga Countess telah melihat sendiri
bagaimana cara kedua orang itu berpandangan. Mereka saling menatap tanpa
berbicara. Pandangan mereka adalah pandangan dua orang yang sedang
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
terpesona. Siapapun itu walau orang buta sekalipun akan mengetahui mereka saling
mencintai. Tetapi... Ratu tidak habis pikir. " Ada apa Mama memanggilku?"
"Engkau sudah datang, rupanya," kata Ratu. Harapannya untuk
menyampaikan berita gembira pada putranya, pupus. "Tadinya aku ingin
memberimu berita gembira, tetapi harapanku tidak terwujud. Dia menolak
lamaranmu." "Dia siapa?" Pangeran kebingungan.
Ratu benar-benar menyesal ketika berkata, "Dengan menyesal aku
mengatakan Sheba menolak lamaranmu."
Pangeran menatap ibunya tanpa rasa percaya sedikitpun. "Apa yang
telah Mama lakukan?"
"Aku melamarkan dia untukmu."
"Mengapa Mama melakukan itu!?"
Ratu terkejut. Ia tidak menduga reaksi putranya akan seperti ini.
" Ada apa" Bukankah engkau mencintainya?"
Pangeran tidak dapat berkata apa-apa. Ia diam memandang keluar
jendela. "Ya," Pangeran termenung, "Aku mencintainya. Sangat mencintainya."
Ratu ikut sedih melihat Pangeran termenung sedih. "Apakah aku harus
menggunakan kekuasaan untuk memaksanya menikahimu?"
www.ac-zzz.tk Pangeran terkejut. "Maksud Mama?"
"Aku akan memaksanya menikah denganmu," ulang Ratu.
"Tidak!" bantah Pangeran, "Aku tidak setuju!"
"Lalu bisakah engkau menjelaskan mengapa ia menolakmu?"
Pangeran terdiam. "Aku tahu engkau sangat mencintainya dan engkau tidak ingin
menyakitinya. Tetapi, aku tidak ingin engkau patah hati seperti ini. Ini adalah
pertama kalinya engkau mencintai seorang gadis. Aku tidak ingin engkau gagal.
Selama ini engkau adalah pria yang selalu menjadi perhatian para gadis, ia
harus mempunyai alasan yang tepat untuk menolakmu."
"Ia sudah punya," jawab Pangeran, "Irvainz."
"Omong kosong!" seru Ratu, "Irvainz dan Sheba hanya teman! Countess
telah meyakinkan hal itu."
"Apapun yang menjadi alasannya, aku tidak setuju Mama memaksanya!"
Pangeran ikut berseru. "Tetapi..." "Sudahlah, aku pergi," dengan kesal Pangeran meninggalkan Ratu.
Sebelum menutup pintu, Pangeran membalikkan badan dan berkata
tegas, "Aku tidak akan menikahinya bila Mama memaksanya menikahiku!"
Ratu terdiam. Ia tidak dapat berbuat apapun. Ratu sungguh tidak tega
melihat putranya patah hati. Walau Pangeran tidak menunjukkannya, namun
Ratu tahu di dalam hatinya, Pangeran merasa kecewa.
Ini adalah pertama kalinya putranya jatuh cinta. Ratu tidak ingin
putranya patah hati pada cinta pertamanya ini.
Ratu ingin memaksa juga tidak dapat. Eduardo tidak akan mau menikahi
gadis itu bila gadis itu setuju karena dipaksa. Ratu pusing. Ia tidak tahu lagi
apa yang harus dilakukannya.
Apakah dosanya sehingga putranya tidak bisa menikah seumur hidup"
Dulu putranya bersikeras tidak mau jatuh cinta pada seorang gadispun.
Sekarang setelah putranya jatuh cinta, gadis itu menolaknya. Apakah
dosanya" -----0---"Anda mencari siapa, Pangeran?" tanya Coudy.
"Anda pasti mencari Sheba ," sahut Nelly. "Sayang sekali ia tidak ada
di rumah." "Ke manakah perginya?"
www.ac-zzz.tk "Kami tidak pernah mengetahui ke mana ia pergi, Pangeran. Ia pergi
dan pulang tanpa pamit seperti angin," jawab Emilie.
"Terima kasih," kata Pangeran.
Para gadis itu mengantar Pangeran hingga ke pintu depan.
"Selamat tinggal," kata Pangeran kemudian melompat ke punggung
kudanya. "Selamat tinggal, Pangeran!" seru para gadis itu sambil melambaikan
tangannya. "Kalau Sheba pulang, kami akan memberitahu dia bahwa Anda
mencarinya." "Menurutmu mengapa Pangeran mencari Sheba ?" tanya Nelly.
"Pasti karena ia ingin tahu mengapa Sheba menolaknya," jawab Emilie.
"Aku heran mengapa Sheba menolak Pangeran," ujar Shelvy.
"Semua gadis di kerajaan ini sangat mengharapkan Pangeran
melamarnya. Sheba sangat beruntung Pangeran melamarnya tetapi ia
menolaknya. Apakah ia sudah gila?" Janet keheranan. "Kalau aku yang dilamar,
aku tidak akan menolak. Semua gadis pasti akan iri padaku."
"Sekarang, semua gadis pasti akan iri pada Sheba juga marah padanya
karena telah menolak lamaran Pangeran," kata Emilie.
"Tetapi mereka pasti bersyukur karena Sheba menolaknya. Mereka
pasti akan berusaha lebih keras agar Pangeran jatuh cinta pada mereka
seperti ia mencintai Sheba ."
" Ada dampak lainnya, Nelly," timpal Carmen.
"Apa itu?" tanya kelima gadis lain - penuh ingin tahu.
"Setelah mengetahui Pangeran melamar Sheba , para lelaki yang
mencintai Sheba pasti akan segera mengirimkan lamarannya pada Sheba .
Mereka tentu tidak ingin Sheba jatuh pada tangan pria lain."
"Benar. Aku baru menyadarinya sekarang."
"Pasti akan seru sekali, Emilie," sahut Coudy, "Rumah kita akan penuh
bunga dan surat lamaran."
"Tetapi Sheba tidak akan pulang rumah selama berhari-hari," kata
Nelly sedih. "Kalau ia tidak ada, rasanya tidak lengkap. Ia sangat menarik
untuk kita goda." "Benar," para gadis itu sedih.
Apapun yang terjadi setelah berita lamaran Pangeran yang ditolak ini
didengar orang lain, dampaknya tidak akan terlalu menyenangkan.
Sheba yang tidak senang menjadi pusat perhatian, pasti akan
menghilang sejauh mungkin dari pandangan orang-orang yang mengenalnya.
www.ac-zzz.tk Sebelum ia mendengar seorangpun membicarakan dirinya, Sheba pasti telah
berada di suatu tempat yang jauh dari Schildi.
Pangeran juga berpikir seperti itu.
Setelah meninggalkan Istana, Pangeran segera menuju Kastil Clypst
tempat tinggal keluarga Horthrouth. Untuk pertama kalinya Pangeran
ke sana atas keinginannya sendiri.
Pangeran ingin menemui Sheba untuk meminta maaf atas lamaran yang
pasti telah menganggunya ini. Pangeran juga ingin meyakinkannya agar tidak
perlu khawatir akan apapun setelah menolaknya.
Pangeran sangat kecewa. Hatinya sakit mendengar penolakan Sheba atas lamarannya. Tetapi itu adalah hak Sheba .
Salahnya sendiri Sheba menolaknya. Sheba berulang kali berkata
padanya, "Jangan berpikir seburuk itu tentang wanita, Pangeran. Tidak semua
wanita sejelek dalam pandangan Anda." Tetapi Pangeran tidak pernah
berhenti menjelek-jelekkan Pelangi Evangellynn yang dibencinya di depan
gadis itu sendiri. Pangeran tidak tahu di mana ia bisa menemukan Sheba . Kemarin ia
tidak sempat bertanya ke mana gadis itu akan pergi hari ini. Pangeran juga
merasa tidak enak pada Sheba .
Di manapun ada orang yang membutuhkan bantuan, selalu
ada Sheba tetapi di tempat yang manakah gadis itu sekarang berada"
Kerajaan ini luas. Banyak tempat yang mungkin didatangi Sheba .
Bisa saja Pangeran mencarinya di seluruh kerajaan ini tetapi belum
tentu besok gadis itu berada di tempat yang sama. Akan sangat sulit sekali
menemukan Sheba . Pangeran bingung. Ia akan merindukan Sheba tetapi ia tidak mempunyai
cukup keberanian untuk menemui gadis itu.
Sekarang Pangeran baru menyadari betapa pengecutnya dia. Ia berani
menjelek-jelekkan putri keluarga Horthrouth di hadapan sang putri bungsu.
Dan, ketika menyadari kepada siapa ia mengatakan semua pendapatnya, ia
takut menemuinya lagi. Pangeran marah pada dirinya sendiri. Ia ingin mencabik-cabik dirinya
dan melampiaskan penyesalan ini.
Hatinya sudah merasa bersalah dan semakin merasa sakit.
Di manakah Pangeran dapat menemukan gadis yang tak pernah jelas
keberadaannya itu" Andaikan ada sesuatu yang bisa membuat gadis itu tetap
bertahan di rumahnya walau hanya sehari...
www.ac-zzz.tk Sudah cukup sehari bagi Pangeran untuk mengatakan semua yang ingin
dikatakannya. Dan andai Pangeran mempunyai kesempatan, Pangeran ingin
memperbaikinya. Hingga kini -setelah mengetahui siapa gadis yang
dicintainya, Pangeran tetap takut kehilangan gadis itu.
Gadis itu telah mengambil tempat yang sangat besar di hatinya.
Esok paginya Pangeran kembali ke Kastil Clypst. Pangeran berharap ia
dapat menemui Sheba sebelum gadis itu pergi.
"Pangeran!" Carmen terkejut ketika membukakan pintu.
"Selamat pagi," sapa Pangeran. "Saya mencari..."
"Anda pasti datang mencari Sheba !" seru Coudy dari dalam. "Cepatlah
masuk, Pangeran! Sheba gawat sekali."
Pangeran terkejut. Sebelum disadarinya, ia telah melalui Carmen. "Apa
yang terjadi padanya?" tanyanya cemas.
"Keadaannya gawat!" kata Coudy.
"Apa yang terjadi padanya?" ulang Pangeran cemas.
"Tidak ada waktu untuk menjelaskan!" Coudy menarik tangan Pangeran.
"Coudy!" panggil Carmen tetapi gadis itu tidak mendengarkannya.
Begitu pula Pangeran. Dengan wajahnya yang diliputi kecemasan, Pangeran mengikuti Coudy
yang menariknya ke tingkat atas.
"Apa yang terjadi pada Sheba ?"
"Sudahlah. Anda lihat saja dia."
Carmen berlari-lari mengikuti di belakang.
Coudy membuka pintu besar.
Pangeran terkejut melihat Emilie, Shelvy, Nelly, juga Janet berkumpul
mengelilingi suatu tempat tidur.
Tirai-tirai tempat tidurnya yang halus terikat rapi di tiang-tiang
penyangga besi. Kain penutup tempat tidur yang putih jatuh menyentuh
permukaan permadani yang biru.
Pangeran cemas membayangkan apa yang terjadi pada Sheba yang
terbaring di tempat tidur itu.
Para gadis itu juga terkejut melihat Pangeran tiba-tiba masuk.
"Coudy!" hardik Carmen terengah-engah, "Jangan suka membuat
keributan!" Coudy tersenyum nakal. "Apa yang terjadi padanya?" tanya Pangeran cemas.
"Jangan khawatir, Pangeran. Sheba hanya flu tetapi ia memaksa keluar
rumah," kata Carmen.
www.ac-zzz.tk Pangeran mendekati tempat tidur.
Sheba bersandar di tepi tempat tidur dan tersenyum padanya.
"Selamat pagi, Pangeran," sapanya.
Kembali Pangeran merasa kikuk. "Selamat pagi. Ba..."
" Sheba ! Sheba !"
Semua menoleh ke pintu. Irvainz menerjang semua orang dan duduk di samping tempat tidur.
"Bagaimana keadaanmu" Kudengar engkau sakit."
"Aku tidak apa-apa. Aku hanya sakit biasa."
Hati Pangeran panas melihat Irvainz meletakkan tangan di
dahi Sheba dengan mesra. "Engkau tidak demam."
"Aku hanya sakit flu biasa," ulang Sheba , "Tetapi mereka
memperlakukanku seperti orang sakit parah."
Pangeran hampir tidak dapat menahan kecemburuannya ketika Irvainz
memeluk Sheba . "Anak manis, cepatlah sembuh lalu kita akan berjalan-jalan."
Sheba tersenyum. "Aku pasti cepat sembuh kalau engkau membantuku."
"Katakan apa yang bisa kulakukan."
Sheba membisikkan sesuatu di telinga Irvainz.
Pangeran ingin mengetahui apa yang dikatakan Sheba pada pria itu. Ia
ingin mendengar pula. Kedua tangan Pangeran terkepal di sisi tubuhnya.
Kecemburuan membakar hati Pangeran. Kalau kedua orang itu tidak segera
berpisah, Pangeran tidak dapat menjamin tindakannya.
Irvainz tersenyum geli lalu berkata, "Baiklah, Tuan Puteri. Akan hamba
lakukan sesuai keinginan Anda."
Sheba tertawa gembira. "Jangan kecewakan aku, Irvainz."
"Pasti," janji Irvainz. Pria itu mencium dahi Sheba .
Pangeran semakin marah. Pria itu telah memeluk Sheba dan sekarang
menciumnya. "Carmen, maukah engkau pergi denganku?" tanya Irvainz.
Carmen kebingungan. Sheba tersenyum memandang kakaknya.
" Ada sesuatu yang penting yang harus kukatakan padamu," kata
Irvainz sambil menarik Carmen pergi.
Wajah Carmen memerah ketika Irvainz menyentuh tangannya.
Sheba bahagia melihat kepergian dua orang itu.
www.ac-zzz.tk Emilie tersenyum melihat Sheba . "Engkau memang nakal," katanya,
"Engkau menyuruh Irvainz membawa pergi Carmen agar engkau bisa pergi
tetapi aku tidak akan membiarkanmu."
"Menurutku, sekarang kita harus pergi juga," kata Shelvy tiba-tiba.
Shelvy melirik Pangeran lalu Sheba .
"Kita harus menjaga pintu," sahut Coudy, "Jangan sampai ada seorang
priapun yang memasuki kamar Sheba ."
"Aku ingin melihat siapa yang pertama kali mengirimkan bunga
untuk Sheba ," timpal Janet.
"Ayo kita pergi!" Nelly setuju.
"Aku bergantung pada kalian," kata Sheba .
"Jangan khawatir, Sheba . Kami akan mencegah setangkai bungapun
memasuki kamarmu," gadis-gadis itu berjanji.
Satu per satu mereka mencium dahi Sheba lalu meninggalkan kamar itu.
Sebelum pergi, Emilie berpesan, "Pangeran, tolong jaga Sheba . Jangan
sampai ia meninggalkan tempat tidurnya."
Pangeran mengangguk. Sheba tersenyum senang melihat kakak-kakaknya pergi. Saat
mendengar suara canda tawa mereka menjauh, Shebasegera menyingkap
selimutnya. Pangeran terkejut melihat Sheba telah mengenakan gaun yang rapi dan
bersiap meninggalkan kamarnya.
"Apa yang kaulakukan" Cepat kembali ke tempat tidurmu!" Pangeran
mendorong Sheba kembali ke tempat tidur.
"Saya mempunyai janji," kata Sheba .
"Tidak bisa!" bantah Pangeran. Dengan lembut Pangeran
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mendorong Sheba kembali berbaring di tempat tidur. "Engkau sedang sakit."
"Saya hanya sakit biasa."
Tiba-tiba Sheba terbatuk-batuk.
"Sakit biasa katamu?" ejek Pangeran, "Selama aku berada di sini,
engkau tidak boleh meninggalkan tempat tidur!"
"Anda akan membuat saya mengalami kesulitan dengan para pria itu,"
keluh Sheba . Tiba-tiba Pangeran tersentak kaget. Ia baru menyadari sebuah alasan
yang lebih masuk akal. Sheba bukan tidak senang bila ada orang yang
mengunjunginya tetapi ia tidak senang menerima bunga-bunga itu dari para
lelaki. www.ac-zzz.tk tidur. Sheba memanfaatkan kediaman Pangeran untuk beranjak dari tempat
"Kembali ke tempat tidurmu!" perintah Pangeran.
Sheba memandangi Pangeran. Ia tersenyum. "Maafkan saya, Pangeran.
Sakit seperti ini tidak akan membuat saya menjadi penurut."
Sheba membuka lemari bajunya.
"Mau ke mana engkau?"
"Ke tempat di mana saya bisa beristirahat dengan tenang,"
jawab Sheba . "Ke mana?" desak Pangeran.
"Ke tempat yang tak seorang priapun bisa menemukan..." Sheba kembali
terbatuk-batuk. Pangeran mendekati Sheba . Tangannya menepuk-nepuk punggung Sheba dengan lembut. "Batukmu sedemikian parah, engkau masih
mau keluar di hari sedingin ini."
"Udara musim dingin memang tidak bersahabat," kata Sheba , "Dingin
dan kering." Angin musim dingin yang bertiup sangat dingin. Dinginnya sangat tajam
melebihi ketajaman pisau tetapi sinar matahari bersinar dengan terik. Sinar
matahari terasa menyengat kulit tetapi angin dingin terus bertiup.
Udara tidak benar-benar panas juga tidak benar-benar dingin. Banyak
orang yang sakit di saat seperti ini.
Pangeran meraih mantel tebal di dalam lemari dan mengenakannya
pada Sheba . "Terima kasih, Pangeran," Sheba merapatkan mantel itu pada tubuhnya.
Sesaat kemudian Sheba merasa kakinya tidak lagi menginjak
lantai. Sheba membelalak menatap Pangeran.
"Aku akan membawamu ke tempat yang kauinginkan."
"Tetapi..." Pangeran tidak senang melihat wajah panik itu. Selalu! Setiap disentuh
olehnya, gadis itu selalu panik seperti ini tetapi bila Irvainz menyentuhnya, ia
tidak panik. "Kalau engkau tidak menurut padaku, mereka tidak akan membiarkanmu
meninggalkan rumah ini," kata Pangeran tegas.
Shebapun terdiam. Ia memeluk leher Pangeran dan menyandarkan
kepalanya di bahu bidang itu.
www.ac-zzz.tk Samar-samar Pangeran dapat mencium bau wangi rambut Sheba .
Pangeran ingin menyentuh rambut itu dan mencium wanginya yang khas,
lembut tetapi menyegarkan.
"Anda mau ke mana?" tanya Emilie mencegat Pangeran.
"Aku akan membawa Sheba ke dokter."
"Benar," kata Nelly, "Bawalah dia ke dokter agar ia cepat sembuh dan
tidak merepotkan kami."
" Lihatlah , Sheba . Sudah ada dua rangkaian bunga yang datang
untukmu," Coudy mengangkat dua rangkaian besar bunga mawar merah yang
segar, "Engkau ingin aku meletakkannya di kamarmu?"
"Aku akan membencimu seumur hidupku kalau engkau melakukannya,"
ancam Sheba . Coudy tertawa geli. "Bolehkah aku meletakkannya di kamarku?" tanya Janet.
"Dengan sangat senang hati."
Pangeran meletakkan Sheba ke atas kudanya.
"Selamat tinggal, semuanya," kata Sheba sambil melambaikan tangannya ketika kuda mulai bergerak.
"Jangan lupa pulang!" sahut kelima gadis itu.
Sheba tertawa riang. "Akhirnya saya bisa meninggalkan...," Sheba kembali terbatuk-batuk.
"Lihatlah," hardik Pangeran, "Sudah kuperingatkan untuk tidak keluar
tetapi engkau tidak mau menurut."
"Kalau saya semakin parah, saya tidak akan menyalahkan Anda,"
kata Sheba sambil tersenyum.
"Tetapi aku akan menyalahkan diriku sendiri."
"Saya gadis yang kuat," Sheba meyakinkan.
"Aku juga yakin tetapi kalau kita tidak berpindah ke kereta, engkau
akan jatuh sakit juga."
Pangeran membelokkan kudanya ke Istana. Pangeran terus melajukan
kudanya ke istal belakang istana.
"Cepat siapkan kereta," perintahnya pada penjaga kuda.
"Baik, Pangeran."
Pangeran menggendong Sheba turun dan segera membawanya masuk ke
dalam kereta yang siap untuk berangkat.
"Katakan pada orang tuaku kalau aku pergi."
"Baik, Pangeran."
www.ac-zzz.tk "Bawa kami ke Ruethpool," perintah Pangeran lalu ia masuk ke dalam
kereta. Kusir segera membawa kereta meninggalkan Istana.
Pangeran melihat Sheba yang duduk di tepi kereta sambil memeluk
tubuhnya. "Kemarilah," Pangeran membentangkan tangannya.
Sheba kebingungan dan ragu-ragu.
"Mendekatlah agar engkau merasa hangat."
Sheba hanya menatap Pangeran.
"Apakah engkau takut Irvainz akan marah padaku dan padamu?"
Sheba menggeleng. "Mendekatlah. Jangan sampai engkau merasa kedinginan sebelum
engkau lebih baik." "Tetapi saya hanya sakit biasa," bantah Sheba , "Tak lama lagi saya
juga akan sembuh." "Pantaslah Earl mengatakan engkau gadis yang sulit diatur," Pangeran
tersenyum lembut, "Mendekatlah. Jangan takut aku akan mencelakakanmu.
Katamu seorang Pangeran harus memegang janjinya, aku juga akan
melakukannya." Perlindungan di antara kedua tangan Pangeran itu sangat
menarik. Sheba pernah merasakan kehangatan di dalamsana . Sheba menyukai
perasaan hangat ketika berada di dalam sana .
Pangeran tersenyum lembut sambil tetap membentangkan tangannya.
Sheba menatap wajah Pangeran dan menunduk lalu menatap Pangeran
lagi. Dengan sabar Pangeran menanti Sheba .
Sheba ragu-ragu melihat Pangeran. Perlahan-lahan ia mendekatkan diri
pada Pangeran dan membiarkan Pangeran menariknya ke dalam pelukannya.
"Tidurlah yang nyenyak. Perjalanan kita akan panjang."
"Ke mana Anda akan membawa saya?" tiba-tiba Sheba merasa panik.
"Ke tempat di mana Anda bisa beristirahat dengan nyaman. Tempat itu
tidak terlalu dingin dan juga tidak terlalu panas. Sangat cocok untuk
memulihkan keadaan Anda," Pangeran ikut bersikap sopan.
Sheba menatap Pangeran. "Bagaimana dengan janji saya?"
"Saya akan mengijinkan Anda pergi menemui orang itu setelah Anda
cukup sembuh." "Tetapi saya belum memberitahu keluarga saya," protes Sheba .
www.ac-zzz.tk "Saya telah mengaturnya. Saya telah menyuruh orang untuk
memberitahu keluarga Anda bahwa saya membawa Anda ke tempat yang sejuk
untuk membantu kepulihan kesehatan Anda."
Sheba tidak berusaha menutupi kesedihan di wajahnya.
"Jangan bersedih," hibur Pangeran. Pangeran merasa ikut sedih melihat
wajah cantik itu. "Saya berjanji akan menuruti semua keinginan Anda setelah
Anda sembuh." Pangeran menunduk mencium dahi Sheba .
Seketika wajah Sheba memerah. Sheba merasa pipinya memanas dan ia
malu melihat Pangeran. Shebamenyembunyikan wajahnya di dada Pangeran.
Pangeran tersenyum lembut. Sikap Sheba itu tidak menunjukkan ia
benar-benar mencintai Irvainz. Artinya masih ada harapan bagi Pangeran
untuk mendapatkan cinta gadis itu. Pangeran memeluk Sheba semakin erat.
Sheba merasakan kepala Pangeran di atas kepalanya. Tangan Pangeran
membelai rambutnya dan membawa jantungSheba berdebar semakin
kencang. Sheba panik. Ia bingung harus berbuat apa.
Sheba memejamkan matanya dan berharap mereka segera tiba entah
ke manapun Pangeran membawanya pergi.Sheba ingin menyembunyikan diri
dari Pangeran. Pangeran merasakan getaran tubuh Sheba tetapi ia menduga Sheba kedinginan. Pangeran semakin merapatkan Shebapada dirinya
- berusaha melindungi gadis itu dari udara dingin.
Sesaat kemudian Pangeran merasa Sheba sudah tidak bergetar lagi.
Pangeran bertanya lembut, "Engkau sudah merasa hangat?"
Tidak ada jawaban dari Sheba .
" Sheba ," bisik Pangeran.
Sheba masih tidak menjawab.
"Rupanya engkau sudah tidur," ujar Pangeran. "Tidurlah yang nyenyak
sampai kita tiba," Pangeran mencium dahi gadis itu.
-----0----- abad. Sheba terbangun. Ia merasa sudah tidur begitu lama seperti berabadMata Sheba mengerjap-ngerjap - berusaha menyesuaikan diri dengan
cahaya yang memasuki kamarnya yang gelap.
Sheba kebingungan melihat ruangan di sekelilingnya.
Ini bukan kamarnya, bukan tempat tidurnya.
www.ac-zzz.tk Sheba tidak mengenali tempat ini.
Samar-samar Sheba teringat di mana ia berada. Pangeran membawanya
ke Istana musim dinginnya, Ruethpool. Sekarang Sheba tengah berbaring di
salah satu kamar di Ruethpool.
Sheba berdiri. Tiba-tiba Sheba merasa kepalanya sangat sakit. Seperti ada sesuatu
yang mencengkeram kepalanya.
Sheba terduduk di tempat tidur dan berusaha bertahan dalam sakit
kepalanya. Sheba merasa seluruh tubuhnya sangat lemas. Sakitnya terasa
lebih parah dari tadi pagi. Tadi pagi Sheba hanya batuk-batuk dan sedikit
demam. Sekarang Shebamerasa kepalanya sangat sakit dan tubuhnya lemas.
Sheba berjalan gontai ke pintu.
Sesaat sebelum Sheba membuka pintu, seseorang telah membukanya.
"Ya Tuhan, apa yang kaulakukan, Sheba !?"
Suara tinggi itu membuat kepala Sheba semakin sakit. Sheba merasa
tubuhnya diangkat dan sesaat kemudian ia telah berbaring kembali di tempat
tidur. "Apa yang kaulakukan?" tegur Pangeran.
"Bisakah Anda memelankan suara Anda?" pinta Sheba , "Anda membuat
kepala saya semakin pening."
Pangeran menyentuh dahi Sheba . "Panasmu semakin tinggi," katanya
terkejut. "Sepertinya memang begitu," Sheba tersenyum.
"Apanya yang sepertinya?" Pangeran naik pitam, "Tubuhmu semakin
panas dan engkau berani meninggalkan tempat tidur!?"
Sheba terkejut. Pangeran lebih menakutkan dari kakak-kakaknya. Mata
hijaunya menatap Pangeran.
"Aku akan pergi sebentar," kata Pangeran kemudian dengan nada tegas,
ia mengancam, "Kalau engkau berani meninggalkan tempat tidur, aku akan
menghukummu." Sheba tersenyum. Ia merasa sudah tidak kuat lagi untuk membantah.
Pangeran mencari pelayan. "Panggil dokter," perintahnya ketika ia
menemukan seorang pelayan.
Tanpa menanti jawaban pria itu, Pangeran segera kembali ke
sisi Sheba . Pangeran mencemaskan Sheba .
Pangeran merasa bersalah. Karena ia memaksa membawa Sheba dalam
udara sedingin ini, sakit Sheba semakin parah.
Sheba menyadari perasaan Pangeran itu.
www.ac-zzz.tk "Keadaan saya seperti ini bukan karena Anda," kata Sheba menghibur,
"Tetapi sudah seharusnya saya semakin parah. Kemarin saya menolong anak
yang tergelincir di tepi sungai. Saya berhasil menyelamatkan anak itu tetapi
saya terjatuh ke air sungai yang dingin."
Pangeran terkejut. "Engkau masih bisa tersenyum di saat seperti ini?"
Pangeran marah, "Bagaimana kalau engkau terkena paru-paru air!?"
"Menurut saya, itulah yang sedang terjadi pada saya,"
jawab Sheba sambil tersenyum.
"Ingin sekali aku menghukummu. Di saat aku merasa cemas seperti ini,
engkau masih bisa tersenyum," geram Pangeran.
"Jangan terlalu kejam, Pangeran," goda Sheba , "Saya akan takut
mendekati Anda bila Anda kejam pada saya."
Pangeran menggeram panjang.
Sheba tertawa. Tiba-tiba Pangeran menjatuhkan diri di atas Sheba . Tangannya
mencengkeram kuat kedua tangan Sheba .
Sheba terbatuk-batuk. "Itu adalah hukuman karena mempermainkanku."
Sheba ingin membalas Pangeran tetapi batuknya tidak mau berhenti.
Pangeran cemas melihat Sheba . Ia menepuk-nepuk punggung Sheba hingga akhirnya batuk panjang itu berakhir.
"Jangan membuatku cemas, Sheba ." Pangeran memeluk Sheba .
Wajah Sheba merah padam. Entah karena batuknya atau karena
kepanikannya. "Saya sudah membaik," kata Sheba malu-malu.
Pangeran membaringkan Sheba dengan hati-hati bagai membaringkan
bayi di tempat tidur. Sheba menatap langit-langit kamar lalu jendela yang tertutup tirai
tebal. "Saya merasa telah tidur selama berabad-abad."
"Engkau tidur pulas seperti seekor babi kecil."
Sheba memasang wajah cemberut.
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Pangeran tertawa geli. "Benar, engkau tidur seperti seekor babi kecil.
Babi kecil yang cantik."
"Sepertinya Anda menyukai seekor babi," balas Sheba .
"Ya, aku mencintai babi kecil cantik ini," Pangeran berterus terang. Ia
tidak dapat lagi menahan perasaannya lebih lama.
www.ac-zzz.tk Sheba terpana. Wajahnya memerah. Ia tidak tahu Pangeran
bersungguh-sungguh atau hanya menggodanya. Yang pasti Sheba tidak sedang
serius. Seseorang mengetuk pintu.
Pangeran pergi membuka pintu.
"Dokter sudah datang, Pangeran."
"Suruh dia masuk memeriksa Sheba ," perintah Pangeran.
"Baik, Pangeran."
"Jangan bertingkah nakal," pesan Pangeran sambil tersenyum nakal lalu
menghilang dari ruangan itu.
"Silakan masuk, Dokter. Pasien Anda telah menanti di tempat tidur."
"Permisi, Pangeran," dokter itu memasuki kamar Sheba bersama
seorang pelayan wanita. Pangeran menanti di depan kamar.
Tak lama kemudian dokter itu muncul kembali. "Tuan Puteri sepertinya
sudah tahu ia sakit apa," katanya memuji, "Ia mengerti kedokteran."
"Bagaimana keadaannya?" tanya Pangeran.
"Penyakit biasa di musim dingin," jawab dokter itu. "Anda tahu bukan
orang-orang di musim dingin selalu mudah sakit flu karena udara yang tidak
enak ini. Dinginnya menyengat kulit tetapi panasnya sangat terik. Sudah
banyak orang yang menemui saya karena sakit ini."
"Terima kasih, Dokter," potong Pangeran. Pangeran enggan mendengar
ceramah dokter itu yang berbelit-belit. "Bisakah saya meminta obat untuk
dia?" "Tuan Puteri tahu obat apa yang diperlukannya. Tetapi sekarang ia
sedang memegang resep saya," Dokter itu kembali berbelit-belit. "Resep saya
itu sangat manjur. Saya yakin Tuan Puteri akan segera sembuh.
Keampuhannya sudah..."
"Terima kasih," Pangeran memotong dengan kesal. Saat ini ia tidak
membutuhkan ceramah dokter itu. "Mari saya antar ke depan."
Dokter itu terus berceramah hingga mereka tiba di depan pintu.
"Sekali lagi terima kasih atas kehadiran Anda, dokter."
"Saya senang dapat membantu. Bila keadaan Tuan Puteri tidak segera
membaik, panggillah saya lagi."
"Tentu," kata Pangeran tetapi dalam hatinya ia berjanji untuk tidak
memanggil dokter itu lagi.
Pangeran menanti hingga kereta kuda membawa pergi dokter itu
kemudian kembali ke kamar Sheba .
www.ac-zzz.tk Pelayan tengah menyuapi Sheba ketika Pangeran datang.
Sheba sangat gembira melihat kedatangan Pangeran. "Tanyalah pada
Pangeran kalau Anda tidak percaya."
Pangeran tidak mengerti apa yang dibicarakan Sheba .
"Ia memaksa menyuapi saya," lapor Sheba , "Tolong katakan padanya
bahwa saya bisa makan sendiri."
Pangeran tersenyum nakal. "Berikan padaku."
Pelayan itu memberikan piring itu pada Pangeran lalu mengundurkan diri
dari ruangan. "Terima kasih, Pangeran." Sheba mengulurkan tangannya.
"Buka mulutmu untuk menunjukkannya."
Sheba terbelalak. Pangeran menyuapkan bubur panas itu ke dalam mulut Sheba .
"Saya merasa seperti seorang bayi lemah."
"Dan aku akan menjadi pengasuhmu sampai engkau sembuh."
"Saya sungguh merasa tidak enak pada Raja dan Ratu. Karena saya,
Anda meninggalkan tugas-tugas kerajaan."
"Aku akan merasa sangat bersalah pada rakyat Evangellynn bila gadis
yang mereka cintai ini tidak segera pulih."
"Saya tidaklah lebih penting dari Anda."
"Anda tidak menghargai bantuan saya?"
"Bukan maksud saya berkata seperti itu, tetapi saya sungguh merasa
bersalah." "Engkau tidak tahu bagaimana perasaanku sekarang ini," kata hati
Pangeran sambil menatap Sheba . "Aku sungguh tak mengerti mengapa aku
bisa berbohong seperti ini. Aku merasa serba salah tetapi aku masih bisa
bersikap wajah seolah aku tak pernah berkata apa-apa."
"Pangeran," panggil Sheba cemas, "Apakah yang menjadi ganjalan hati
Anda" Maukah Anda mengatakannya padaku."
Pangeran menatap Sheba . "Tentu," jawab Pangeran, "Aku sedih karena
engkau tidak mau makan."
Sheba menatap Pangeran. Ia tahu bukan itu yang dipikirkan Pangeran.
Mungkinkah Pangeran merasa menyesal telah membawanya ke sini" Bukankah
Pangeran melakukan ini semua karena tidak ingin kehilangan orang yang sangat
penting bagi rakyatnya"
www.ac-zzz.tk 14 Sheba tidak tahu tetapi ia cukup senang berada di tempat ini.
Udara tempat ini sangat segar. Seperti kata Pangeran, tempat ini
cocok untuk memulihkan kesehatannya.
Pagi hari Sheba bisa merasakan udara yang dingin hangat memasuki
kamarnya. Siang hari tidak ada sinar matahari yang sangat menyengat dan
angin dingin yang menyayat.
Hujan salju turun dengan deras kadang-kadang turun di siang hari,
kadang di malam hari. Setiap pagi, Sheba dapat melihat tumpukan salju tebal
yang menutupi taman. Pangeran sungguh keras padanya. Jauh lebih keras dari kakak-kakaknya
dan orang tuanya. Sedikitpun Sheba tidak boleh meninggalkan tempat tidur. Pangeran
selalu mengawasinya saat makan. Pangeran tidak membiarkan Sheba meninggalkan sedikitpun makanan yang khusus dibuat
untuknya. Setiap waktu minum obat, Pangeran tidak lupa untuk mengawasinya.
Sheba merasa seperti berada dalam penjara orang sakit tetapi ia tetap
merasa gembira. Seperti kakak-kakaknya, Pangeran selalu menghiburnya
sehingga ia tidak pernah merasa bosan di tempat tidur.
Selama berada di Ruethpool , Sheba merasa ia semakin membaik tetapi
Pangeran tidak mengijinkan ia meninggalkan tempat tidur. Tidak juga untuk
mengintip keluar jendela.
Jendela-jendela besar ruang tidurnya selalu tertutup rapat. Pagi hari
pelayan membuka tirainya yang tebal tetapi di sore hari pelayan menutupnya
rapat-rapat. Di siang hari bila tidak sedang turun salju, Sheba dapat melihat gunung
putih di kejauhan. Terlihat pula batang pohon yang tertutup salju putih.
Sheba ingin sekali bermain di luar tetapi pengawasnya sangat keras. Ia
mudah naik pitam bila melihat Sheba tidak mau menurut.
Satu-satunya yang membuat Sheba tidak bosan berada di tempat tidur
adalah Pangeran selalu menemaninya. Mereka berbicara banyak hal dan
kadang saling menggoda. Sheba tidak dapat membayangkan betapa bosannya
dia bila tidak ada orang yang menemaninya.
Kadang bila melihat keluar jendela, Sheba merasa rindu pada orangorang di luar
sana . Sheba merasa sangat terkurung selama dua hari
www.ac-zzz.tk ini. Sheba ingin menemui penduduk Pienlang, dan banyak tempat lain.
Seperti Sheba , mereka pasti juga merindukannya.
Penduduk Herbranchts, tempat ia jatuh ke sungai pasti
mencemaskannya karena tak melihatnya. Mereka pasti tengah mencarinya ke
mana-mana. Hari itu Sheba menolong anak yang tergelincir di tepi sungai. Ia
berhasil menolong anak itu tetapi ketika ia akan naik ke atas, ia tergelincir
dan jatuh ke atas permukaan es yang tipis itu. Seketika es tipis itu retak dan
pecah. Anak-anak itu segera memanggil orang-orang desa.
Untuk beberapa saat, Sheba tidak dapat bernafas. Air dingin itu
menghentikan jalannya udara ke paru-parunya.Sheba merasa seluruh
tubuhnya membeku. Dalam keadaan seperti itu, Sheba tidak mau berdiam diri.
Ia berusaha keluar dari air itu.
Tak lama kemudian orang-orang datang untuk mengeluarkannya dari
tempat itu. Mereka membawanya ke sebuah rumah kecil dan menghangatkan
tubuhnya. Seorang dari mereka menawarkan bantuan untuk mengantarnya pulang,
tetapi Sheba menolaknya sebab ia datang dengan kuda. Walaupun cemas,
orang-orang itu membiarkannya pulang sendiri.
Sekarang, mereka pasti tengah mencemaskannya. Sheba merasa
bersalah pada mereka. Tetapi bila mereka mengetahui siapa dirinya, Shebalah
yang akan kerepotan. Setelah penduduk mengetahui bahwa ia adalah putri bungsu keluarga
Horthrouth yang terkenal itu, para pria yang mengejarnya pasti akan
mengetahui keberadaannya. Para pria itu kemudian akan menarik perhatiannya
dengan ikut dalam perbuatan Sheba .
Sheba tidak mau orang lain berbuat amal hanya karena untuk
mendapatkan perhatiannya. Sheba tidak senang.
Kepada saudara-saudaranya sendiri, Sheba tidak pernah mau mengatakan ke mana ia akan pergi. Bukan karena ia tidak mempercayai
mereka, tetapi karena ia mencemaskan sifat Emilie yang bila berbicara maka
segala hal akan dikatakannya termasuk hal yang tidak boleh dikatakannya.
Demi menjaga ketenangan hidupnya dari pria-pria yang mengejar
cintanya, Sheba tidak mau memberitahu orang tuanya ke mana ia pergi.
Keluarganya telah memahami dirinya dan mereka tidak pernah
mempermasalahkannya walau ia jarang pulang.
www.ac-zzz.tk Bunga api perapian meloncat-loncat dengan riang. Tawa kayu menghiasi
kamar yang sunyi. Sheba memandangi perapian yang tidak pernah padam sejak ia
memasuki kamar ini. "Apa yang kaulamunkan?"
Sheba terkejut. Pangeran tersenyum. "Apa yang sedang kaupikirkan?"
"Saya memikirkan Irvainz."
Kegembiraan Pangeran seketika hilang. Kecemburuan kembali
menghantui perasaannya. Selama dua hari ini Pangeran merasa bahagia bisa bersamasama Sheba tanpa
gangguan, tetapi rupanya gadis itu tidak bisa melupakan
pria itu. Pangeran cemburu. Irvainz sungguh beruntung bisa mendapatkan cinta
gadis ini. "Seharusnya sekarang ia dan Carmen sedang berbahagia,"
kata Sheba setengah melamun. Sheba menengadah memandang langit-langit.
"Saya ingin mengetahui keadaan mereka."
Pangeran menatap Sheba . "Sebenarnya apa yang sedang kaukatakan?"
"Irvainz dan Carmen."
Sheba merasa perlu menjelaskannya pada Pangeran. "Sejak dulu
Irvainz mencintai Carmen tetapi ia tidak mempunyai cukup keberanian untuk
mengatakannya. Irvainz sungguh aneh. Ia mencintai Carmen tetapi mendekati
saya. Ia membujuk saya untuk mengatakannya pada Carmen tetapi saya
menolaknya." "Carmen juga sama anehnya. Ia mencintai Irvainz tetapi selalu
mempertemukan saya dengan Irvainz. Saya menjadi serba salah pada mereka.
Tetapi seharusnya sekarang semua telah berakhir."
Pandangan Sheba melembut.
"Saya telah memaksa Irvainz mengatakannya pada Carmen sebelum Anda membawa saya ke sini. Tentunya
sekarang kedua orang itu sedang berbahagia."
Pangeran tidak mempercayai cerita Sheba .
"Mereka sedang berbahagia tetapi saya bersedih."
Pangeran menjadi kecewa. Ternyata ia benar, Sheba mencintai Irvainz.
"Saya merasa terkurung di tempat ini."
"Engkau belum cukup sehat untuk meninggalkan tempat tidur,"
Pangeran berusaha menyembunyikan kekecewaannya.
"Saya merasa sudah sembuh."
www.ac-zzz.tk "Aku akan percaya setelah mendengar dokter yang mengatakannya."
"Panggilah dokter itu, biarlah ia yang mengatakannya pada Anda agar
Anda percaya pada saya."
"Tidak," sahut Pangeran, "Aku tidak menyukai dokter cerewet itu. Ia
terlalu berbelit-belit. Aku lebih setuju untuk memanggil Tervis."
"Benarkah itu?" Sheba tersenyum gembira. "Oh, saya sudah sangat
merindukannya. Saya merasa seperti dikurung selama berabad-abad di
tempat ini." Pangeran sedih. Sheba tidak merasakan keberadaannya di sisinya.
"Besok aku akan menyuruh pelayan menjemput Tervis."
Sheba heran melihat kesedihan Pangeran. "Apakah yang merisaukan
hati Anda, Pangeran?" tanyanya penuh perhatian, "Apakah Paduka Ratu marah
karena Anda meninggalkan Istana tanpa pamit" Atau Paduka Raja marah
karena Anda meninggalkan tugas-tugas kerajaan?"
"Maafkan saya. Saya telah membawa banyak masalah untuk Anda."
"Tidak apa-apa," Pangeran mencoba tersenyum.
Sheba sedih melihat Pangeran murung. Ia mendekatkan wajahnya.
Tangannya menyentuh wajah Pangeran. "Apakah yang menjadi kerisauan
Anda" Beritahulah saya."
Pangeran memeluk Sheba . "Pangeran." Suara lembut Sheba merasuki pikiran Pangeran. Tiba-tiba Pangeran
melepaskan Sheba . "Tidurlah," Pangeran membaringkan Sheba , "Kalau sore nanti engkau
lebih sehat, aku akan membawamu ke pesta Desa Zerupt."
Mata Sheba membelalak. "Benarkah, Pangeran?"
Pangeran mengangguk. "Terima kasih, Pangeran," Sheba tersenyum bahagia lalu memejamkan
matanya. Sheba berjanji akan segera tidur. Ia sudah tidak sabar meninggalkan
ruangan ini. Sheba sudah sangat merindukan suara orang-orang.
-----0----"Tuan Puteri, bangun."
Samar-samar Sheba mendengar suara seseorang memanggilnya.
"Tuan Puteri, bangun." Suara itu terdengar lagi.
"Bangunlah, Tuan Puteri."
www.ac-zzz.tk Sheba membuka matanya. Seorang wanita muda tersenyum padanya. "Saya tidak senang
menganggu tidur Anda yang nyenyak," katanya, "Tetapi Pangeran telah
menanti Anda. Pangeran ingin mengajak Anda ke pesta musim dingin Zerupt."
Sheba teringat kembali pada janji Pangeran. Ia segera turun dari
tempat tidur. Pelayan itu dan beberapa pelayan lain segera memandikannya dengan
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
air hangat. Selagi mereka menyeka tubuhnya, seorang wanita mencari-cari
sesuatu di dalam lemari. Ketika berangkat ke Istana Ruethpool , Sheba tidak membawa apa-apa
selain gaun yang dikenakannya dan mantel tebal. Sheba sama sekali tidak
mempunyai rencana ke tempat ini.
Selama berada di sini, Sheba mengenakan gaun-gaun Ratu sewaktu
beliau masih muda. Untung sekali gaun itu cukup untuk Sheba . Ukuran tubuh
Ratu dan Sheba cocok. "Kulit Anda sangat indah berseri," puji seorang pelayan ketika
merapikan gaunnya, "Karena itu gaun warna apapun cocok Anda kenakan."
Sheba tersenyum. Ia sudah sering mendengar pujian seperti itu dari
pelayannya di rumah. Seperti yang dikatakannya pada mereka, Sheba berkata,
"Aku berpikir kulit yang putih seperti kalian lebih cocok dengan gaun warna
apapun." "Kulit putih kami terlihat pucat sedangkan kulit Anda kuning berseri.
Kami iri pada Anda."
Sheba memandangi tubuhnya di cermin. Kulitnya berbeda dengan
orang-orang Eropa umumnya. Mungkin di kerajaan ini hanya dia yang
mempunyai kulit kuning kecoklatan ini.
"Kecantikkanmu seperti orang Timur yang penuh misteri," puji Pangeran
ketika ia masih belum mengetahui namanya.
Bila melihat kakak-kakaknya yang semuanya mempunyai kulit
putih, Sheba merasa paling aneh.
Semua mirip ibu mereka, hanya dia yang mirip Earl. Warna rambutnya
tidak sama dengan kakak-kakaknya. Rambutnya hitam legam seperti Earl.
Gelombang di ujung rambutnya adalah warisan Countess. Mata hijaunya yang
bening seperti kelereng adalah perpaduan dari warna mata Countess yang
hijau tua dan mata Earl yang biru bening.
Semua dalam dirinya adalah warisan kedua orang tuanya kecuali
kulitnya yang kuning ini. Sheba tidak tahu darimana ia mendapatkannya. Sejak
kecil ia tampak seperti gadis Timur.
www.ac-zzz.tk "Kalau rambutmu tidak bergelombang dan warna matamu hitam, aku
akan menduga engkau gadis Jepang," kata Irvainz ketika mereka masih kecil.
"Anda sangat beruntung, Tuan Puteri, Pangeran sangat mencintai
Anda," kata seorang pelayan menghamburkan lamunan Sheba .
Sheba terbelalak kaget. "Selama ini Pangeran sangat membenci wanita. Sedikitpun ia tidak mau
memberikan perhatian pada Anda, tetapi sikapnya kepada Anda sangat lain.
Pangeran sangat memperhatikan Anda dan berusaha memberikan yang terbaik
bagi Anda," kata yang lain.
"Itu tandanya Pangeran sangat mencintai Anda," pelayan yang lain tak
mau ketinggalan. "Anda membuat iri semua gadis di kerajaan ini."
"Tidak," Sheba menggeleng, "Kalian semua salah sangka pada kami.
Pangeran hanya membantuku memulihkan kesehatan."
"Dibandingkan Anda, Pangeran lebih mencemaskan kesehatan Anda."
"Sudahlah. Apakah kalian mengetahui mengapa Pangeran tampak
risau?" Sheba mengalihkan pembicaraan, "Apakah ada utusan dari Istana
Welyn yang datang menemui Pangeran?"
"Tidak ada, Tuan Puteri," jawab mereka hampir bersamaan.
"Sepanjang hari Pangeran bersama Anda, tentunya Anda lebih
mengetahuinya dari kami."
Sheba memandang pelayan itu.
"Pangeran sangat mencintai Anda. Sedetikpun ia tak mau berpisah dari
Anda." "Ia tidak pernah memperhatikan wanita sebelumnya," yang lain
mengingatkan. Sheba mengetahui hal itu sejak dulu. Sheba tahu Pangeran sangat
membenci makhluk yang disebut wanita. Shebatahu Pangeran tidak tertarik
untuk menikah. Karena itu ia menolak menemui Pangeran juga menerima
lamarannya walauSheba mencintai Pangeran sejak masih kecil.
Mungkin Pangeran telah melupakan perjumpaan mereka ketika masih
kecil tetapi Sheba tidak.
Ketika masih berusia lima tahun, Sheba pernah diajak Countess ke
Istana Welyn. Saat itu Countess diundang Ratu dalam acara minum teh. Ratu
dan Countess adalah sahabat lama. Sering Ratu memanggil Countess ke Istana
hanya sekedar untuk berbincang-bincang.
Sheba sangat senang berada di Istana.
www.ac-zzz.tk Ratu sangat senang melihat kedatangan tamu kecilnya itu. "Mainlah
bersama Eduardo. Engkau pasti lebih senang daripada harus mendengarkan
kami," kata Ratu sambil tersenyum.
Ratu memanggil pelayan dan menyuruhnya mengantar Sheba ke Ruang
Kanak-Kanak. Sheba menuruti pelayan itu walau ia enggan berpisah dari
ibunya. Sheba merasa asing dengan pelayan yang menggandengnya itu. Ia
tidak mengenalnya. Ketika mereka hampir tiba di Ruang Kanak-Kanak, tiba-tiba seorang
anak laki-laki berlari kencang. Anak itu menabrak Sheba hingga mereka
berdua jatuh di lantai. "Maaf," kata anak itu sinis sambil membantu Sheba berdiri lalu ia
berlari pergi. Sesaat kemudian Sheba melihat sekelompok anak perempuan
berlari mengejar anak laki-laki itu.
Sheba memandang penuh keheranan. Lalu ia menengadah memandang
pelayan di sampingnya. "Itu adalah Pangeran," pelayan itu memberitahu, "Sepertinya Pangeran
sedang sibuk sehingga tidak dapat menemani Anda, tetapi saya akan
menemani Anda bermain."
Sejak hari itu, Sheba tidak dapat melupakan anak laki-laki yang
menabraknya itu. Wajah tampan yang sinis anak itu ketika menabraknya terus
terngiang di benaknya. Seiring tumbuhnya Sheba , perasaan yang timbul pada
saat ia pertama melihat Pangeran itu tidak pernah hilang. Perasaan itu
semakin dalam. Dengan berat hati Sheba memutuskan untuk menolak bertemu
Pangeran. Dengan sangat berat hati Sheba menolak lamaran Pangeran.
Bila mengingat kejadian itu, Sheba mengerti mengapa Pangeran sangat
membenci wanita. Sejak kecil, banyak gadis yang menyukainya dan berusaha
mendapatkan perhatiannya.
Pangeran adalah anak yang sangat tampan ketika ia masih kecil.
Sekarang ia lebih tampan lagi dan lebih gagah. Takkan ada gadis yang dapat
mengalihkan perhatiannya dari Pangeran. Tidak ada yang tidak tergiur oleh
kedudukan Pangeran sebagai Putra Mahkota.
Sejak kecil Pangeran telah mendapatkan banyak kesulitan dari para
gadis. Mula-mula Pangeran mau bersikap ramah kepada mereka, tetapi karena
mereka semakin menjengkelkannya, Pangeran mulai menghindari mereka
hingga akhirnya ia sangat membenci mereka.
www.ac-zzz.tk Sheba mengerti hal itu. Karena itu ia menolak lamaran
Pangeran. Sheba tahu bukan Pangeran sendiri yang memberikan lamaran itu
tetapi Ratu. Dalam pesta itu, Sheba melihat Ratu berbicara penuh semangat pada
ibunya sambil sesekali meliriknya. Dengan melihat sinar mata Ratu , Sheba tahu Ratu berencana untuk menikahkannya dengan
Pangeran. Setelah mempersiapkan Sheba , pelayan-pelayan itu mengantar Sheba ke Ruang Duduk tempat Pangeran menanti.
Rambutnya yang panjang dibiarkan terurai.
"Untuk mencegah hilangnya panas tubuh Anda," kata mereka.
Pangeran segera mendekat ketika pintu terbuka. Ia meraih
tangan Sheba dan menciumnya. "Anda tampak sangat cantik."
"Terima kasih, Pangeran," Sheba tersenyum. Sheba melihat kerisauan
di wajah Pangeran telah hilang.
"Pakaianmu sudah cukup tebal?" tanya Pangeran penuh perhatian,
"Engkau merasa kedinginan?"
Sheba tersenyum. "Terima kasih atas perhatian Anda, Pangeran,"
katanya sopan, "Saya sudah merasa sangat hangat, bahkan kepanasan. Pelayan
telah memberikan berlapis-lapis kain pada saya. Silakan Anda melihatnya."
Sheba mengulurkan tangannya. Jari-jarinya terbungkus sarung tangan
tebal hingga ke sikunya. Kemudian kain tebal lengan bajunya yang panjang
menutupi tangannya yang bersarung. Di lapisan paling luar, mantel bulu yang
tebal dan berlengan panjang membungkus tubuhnya.
Pangeran tersenyum puas. "Lebih baik Anda kepanasan daripada
kedinginan. Saya tidak ingin membuat Anda jatuh sakit lagi."
"Anda tidak perlu khawatir, Pangeran. Saya adalah gadis yang kuat. Bila
bukan karena saya terjatuh ke dalam sungai, saya tidak akan sakit."
"Ya, aku juga tidak ingin itu terjadi lagi. Karena itu aku akan
menjagamu sepanjang sore ini." Pangeran membuka sikunya.
Sheba meletakkan tangan di siku Pangeran dan mereka berjalan ke
luar. Kereta kuda menanti mereka di depan dengan penuh kesabaran. Kereta
emas itu tampak sangat indah dengan latar belakang salju putih. Rodanya yang
kokoh berdiri tegak di samping kereta. Kuda-kudanya yang gagah berdiri
anggun di depan. Pelayan memegang pintu yang terbuka. Pelayan itu membungkuk sedikit
ketika Pangeran menaikkan Sheba ke dalam kereta.
www.ac-zzz.tk pintu. "Selamat bersenang-senang, Pangeran," katanya sebelum menutup
Setelah itu kereta mulai berjalan meninggalkan perkarangan Istana
Ruethpool yang tertutup salju putih.
Sheba ingin melihat keluar tetapi Pangeran melarangnya. Pangeran
menutup rapat-rapat tirai jendela kereta.
"Engkau bisa sakit karena udara dingin ini," kata Pangeran.
Sheba tersenyum masam. Ia sedih.
"Kalau engkau semakin memburuk, aku akan mengurungmu di Ruethpool
tak peduli berapa lama. Aku telah berjanji pada keluargamu akan
mengembalikan engkau dalam keadaan sehat."
"Mereka telah memberi ijin," kata Pangeran pula.
Sheba sedih. "Pangeran," kata Sheba tiba-tiba. Matanya menatap Pangeran dengan
serius. "Apa?" "Kita jangan berhenti di Zerupt," Sheba berkata serius. "Lebih baik
kita berhenti di luar Zerupt."
"Tidak," Pangeran menggeleng, "Udara di luar sangat dingin untukmu."
"Tetapi penduduk desa akan mengetahui siapa kita. Pesta mereka tidak
akan menarik lagi." Pangeran menatap Sheba . "Saya tidak ingin mereka berbuat lebih dari kemampuan mereka karena
mengetahui kita datang. Saya ingin benar-benar berada dalam pesta rakyat."
Pangeran menatap Sheba . Akhirnya ia benar-benar yakin mengapa Sheba tidak pernah mau mengatakan siapa dirinya. Siapapun yang
mengetahui bahwa ia adalah putri keluarga bangsawan, pasti akan berusaha
melakukan yang terbaik untuk memuaskan sang putri sedangkan Sheba ingin
diperlakukan seperti rakyat biasa.
"Baiklah," kata Pangeran. Pangeran mengetuk kaca di belakang tempat
duduk kusir kuda. Kusir kuda menghentikan laju kereta.
Pangeran membuka pintu lalu menutupnya kembali. Sesaat kemudian ia
masuk kembali ke dalam kereta.
"Aku telah mengatakan keinginanmu padanya. Kita akan diturunkan lima puluh meter di luar Zerupt. Di sana ia akan menanti kita
hingga kita muncul."
"Kasihan dia," kata Sheba .
www.ac-zzz.tk Pangeran keheranan. "Apakah kita pasti akan pulang cepat" Kalau ia harus menanti kita, ia
pasti akan bosan. Tidak enak menanti seorang diri."
Pangeran menatap Sheba . Gadis itu benar. Sheba pasti akan sangat senang di
pesta itu dan tidak ingin segera pulang. Pangeran sendiri belum tentu bisa
memaksa Sheba pulang. "Aku akan menyuruhnya segera pulang setelah menurunkan kita," janji
Pangeran. Sheba bahagia. Pangeran menepati janjinya. Setelah menggendong Sheba turun, ia
segera menyuruh kusir kuda itu pulang.
"Pulanglah. Kami akan pulang sendiri."
"Biarlah saya menanti Anda di sini, Pangeran," kata kusir kuda itu,
"Saya ingin mengantar Anda pulang."
"Pulanglah. Ini perintah. Kami bisa pulang sendiri. Tidak perlu
mengkhawatirkan kami."
"Baik, Pangeran," kusir kuda itu mengalah.
Mereka menanti hingga kusir kuda itu membelok pergi.
Pangeran merangkul Sheba dan berjalan ke Zerupt.
Seperti perkiraan Pangeran , Sheba sangat gembira di pesta itu.
Sepanjang jalan penuh gerobak-gerobak yang menjual bermacammacam benda. Ada yang
menjual manik-manik, makanan khas Zerupt di musim
dingin, baju, dan banyak lagi. Suasana di dalam Zerupt seperti pasar kecil.
Di tengah desa, berkumpul para muda-mudi dan para tetua. Semua
menari gembira diiringi musik gembira.
Melihat orang-orang itu Sheba ingin bergabung tetapi Pangeran tidak
akan mengijinkannya. Pangeran tidak pernah melepaskan tangannya dari pundak Sheba sejak
mereka memasuki Zerupt. Sejak melangkah ke dalam desa yang sedang berpesta itu, Pangeran
sadar banyak pria yang melirik Sheba . Topi mantel yang dikenakan gadis itu
tidak dapat menutupi kecantikkannya.
Mereka menelusuri sepanjang jalan desa Zerupt yang dipenuhi orangorang yang
sedang bergembira. "Tempat ini sangat ramai," kata Sheba .
"Engkau tidak boleh lepas dariku," Pangeran memperingati, "Aku akan
kewalahan mencarimu di keramaian ini."
www.ac-zzz.tk "Saya tidak berani," kata Sheba berjanji.
Tiba-tiba Pangeran berhenti. "Tunggu di sini. Jangan pergi ke manapun.
Jangan ikut orang yang mengajakmu," Pangeran memperingati.
Sheba mengangguk. Pangeran menerobos orang-orang.
Sheba berdiri memperhatikan orang-orang di sekelilingnya. Keramaian
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ini seperti keramaian pesta di Pienlang. Mungkin seperti pesta di Pienlang,
penduduk dari desa lain juga datang meramaikan suasana.
Sheba merasakan ada orang yang mendekat. Sheba membalikkan badan
sambil tersenyum, "Pa..."
Wajah Sheba memucat melihat pria bertubuh besar itu. Tubuhnya
tinggi besar seperti batang pohon. Mukanya dipenuhi janggut tebal. Matanya
yang buas menatap Sheba dengan tajam.
"Apa yang Anda lakukan di sini, Nona cantik?"
Tubuh Sheba bergidik ketakutan mendengar suara besar yang
menakutkan itu. "Seharusnya Anda tidak sendirian di sini."
Sheba ketakutan. Kakinya mundur selangkah demi selangkah. Tibatiba Sheba
menabrak seseorang di belakangnya.
Sheba tidak berani menoleh. Ia takut orang yang ditubruknya adalah
teman pria itu. "Ia tidak sendirian. Ia bersamaku."
Sheba sangat lega mendengar suara Pangeran.
"Baiklah," kata pria bertubuh besar itu, "Hati-hati menjaga dia. Banyak
pria bermata jalang di tempat ini."
"Tentu." Setelah pria itu pergi Sheba baru berani membalikkan badan. Sheba memeluk Pangeran. Tubuhnya bergetar ketakutan.
"Tidak perlu takut. Ia adalah kepala desa Zerupt. Setiap kali ada pesta
besar, ia selalu berkeliling dengan wajahnya yang seram itu."
"Ia membuat saya sangat ketakutan."
"Itulah gunanya wajahnya yang seram. Untuk menakuti gadis nakal
sepertimu," goda Pangeran.
Sheba mengangkat wajahnya. "Lebih cocok untuk menakuti Anda yang
jahat," Sheba balas menggoda.
Pangeran tertawa. "Jangan marah. Sebagai permintaan maafku,
kuberikan ini khusus untukmu."
www.ac-zzz.tk Sheba terkejut melihat rangkaian bunga mawar putih di tangan
Pangeran. Pangeran tersenyum lembut.
Sheba mencium wangi bunga itu. "Terima kasih, Pangeran. Anda
membuat saya gembira."
"Aku ingin terus membahagiakanmu," gumam Pangeran kemudian
mencium dahi Sheba . Wajah Sheba memerah menatap Pangeran.
"Mari kita berjalan lagi."
Sheba merangkul bunga mawarnya dan berjalan di sisi Pangeran.
"Sup jagung! Sup jagung!"
Pangeran berhenti. "Engkau ingin mencobanya?"
Sheba menatap Pangeran. "Rasanya sangat enak. Engkau pasti akan menyukainya." Pangeran
membawa Sheba ke tempat wanita yang meneru-nyerukan dagangannya itu.
"Kami beli dua mangkuk," kata Pangeran.
"Baik, Tuan." Wanita itu segera menyajikan dua mangkuk supnya yang masih panas.
Sheba menatap sup yang kuning itu. Ia belum pernah melihat masakan
semacam ini. Sheba menatap Pangeran.
"Hati-hati sup ini sangat panas."
Sheba mengambil sesendok sup itu dan meniupnya sebelum
memasukkannya ke dalam mulutnya.
Kehangatan sup itu memenuhi seluruh tubuh Sheba . Seluruh poripori Sheba terasa
sangat hangat. Dalam dadanya terasa sesuatu yang hangat
mengalir turun. "Seperti minum susu jagung tetapi rasanya lebih enak,"
kata Sheba kepada wanita itu.
"Tentu saja, Nona. Ini adalah makanan khas kami di musim dingin. Di
setiap pesta musim dingin, saya selalu menjualnya."
Sheba menyukai sup itu tetapi ia tidak sanggup menghabiskannya. Sheba tidak sedang berselera makan. Selama ia sakit,
selera makannya turun. Sehari-hari ia makan sedikit. Sekarang ia makan lebih
sedikit lagi. Pangeran memperhatikannya seolah ingin mengatakan tidak baik
meninggalkan sisa. Sang wanita penjual tidak akan senang melihat pembelinya
tidak menghabiskan makanan yang dipujinya.
Perlahan-lahan Sheba menghabiskan sup itu.
www.ac-zzz.tk Sesaat kemudian mereka meninggalkan wanita itu dan berjalan-jalan
kembali. Pangeran terus membawa Sheba berkeliling sambil sesekali berhenti
melihat keramaian. Pangeran membuat Shebasangat bahagia.
Tak terasa hari sudah malam. Langit sudah gelap ketika Pangeran
menyadari betapa lamanya mereka berada di Zerupt.
"Sebaiknya kita kembali sekarang."
Sheba melihat kekhawatiran Pangeran. "Saya tidak ingin membuat
orang lain mengkhawatirkan kita."
Pangeran menarik Sheba merapat.
"Apakah kita akan berjalan pulang?" tanya Sheba penuh harap.
"Tidak, aku tidak ingin engkau sakit," kata Pangeran tegas.
"Saya ingin sekali berjalan pulang," bujuk Sheba dengan manis, "Saya
sangat menginginkannya."
"Bagaimana kalau engkau jatuh sakit lagi?" tanya Pangeran, "Udara
semakin dingin." "Tidak," bantah Sheba tetapi gadis itu menggosok-gosokkan tangannya.
Pangeran tersenyum. "Benarkah?" tanyanya tak percaya.
"Sewaktu Anda berada di sisi saya, saya merasa hangat."
Tiba-tiba raut gembira Pangeran menghilang.
"Apakah saya mengucapkan sesuatu yang salah, Pangeran?" Sheba kebingungan.
"Tidak," Pangeran mengelak, "Mari kita pulang."
Sheba merasa tidak enak. Sepanjang jalan itu mereka sama-sama
berdiam diri. "Pangeran," panggil Sheba lembut.
" Ada apa?" "Apakah yang membuat Anda risau?" tanya Sheba , "Apakah saya
membuat Anda sedih?"
" Tidak , Sheba . Tidak ada yang merisaukanku."
"Saya melihat Anda sedang memikirkan sesuatu. Apakah Paduka Raja
marah karena Anda meninggalkan pekerjaan Anda?"
"Tidak." "Apakah..." Sheba memberanikan diri, "Anda merasa tidak enak karena
hal itu?" "Hal apa?" tanya Pangeran lembut.
"Anda mengatakan banyak hal tentang kakak saya kepada saya."
www.ac-zzz.tk "Ya," Pangeran akhirnya mengakui, "Antara lain itu yang kupikirkan. Aku
merasa sangat menyesal telah mengatakannya."
"Tidak, Pangeran," Sheba menggeleng, "Sebagian besar dari yang Anda
katakan itu benar. Carmen adalah gadis yang manja. Emilie adalah gadis yang
cerewet. Itu semua benar. Juga tentang kakak-kakak saya yang lain."
"Tetapi aku sangat salah menilaimu."
"Tidak," bantah Sheba , "Sebagian yang Anda katakan benar. Saya
menyadari saya sangat sombong dan angkuh. Saya tidak mau memenuhi
panggilan Ratu juga tidak mau menghadiri pesta orang-orang yang telah
mengundang saya." "Tetapi engkau mempunyai alasan yang tepat."
"Karena saya menghindari laki-laki yang mengejar saya?" tanya Sheba .
"Aku mengerti mengapa engkau melakukannya."
"Mengapa Anda membenci para wanita kecuali saya?" tanya Sheba tibatiba.
Pangeran tidak menjawab. Sheba berharap mendengarnya langsung dari Pangeran tetapi
sepertinya harapan itu terlalu tinggi.
15 Keesokan harinya Sheba terus memikirkan sikap Pangeran.
Tidak ada sikap Pangeran yang aneh pada mulanya tetapi semakin lama
Pangeran terlihat semakin risau. Semakin lama bersamanya, Pangeran semakin
muram. Sheba tidak tahu apa kesalahannya. Sepanjang malam kemarin ia telah
membujuk Pangeran untuk menceritakannya padanya tetapi Pangeran tetap
bersikeras berkata tidak ada apa-apa.
Perjalanan kemarin malam sangat membahagiakan Sheba .
Pangeran berkata akan menyewa kereta tetapi ia tidak melakukannya.
Tidak ada kereta yang berjalan saat itu. Semua orang sibuk menikmati pesta
Zerupt. Dengan terpaksa, Pangeran menuruti keinginan Sheba . Tentu saja yang
paling bahagia dengan keputusan itu adalahSheba .
Pangeran menarik Sheba merapat dan berjalan perlahan-lahan.
www.ac-zzz.tk Walaupun hari telah gelap dan jalan-jalan semakin gelap, Sheba tidak
takut. Ia merasakan perlindungan dari Pangeran. Sheba tidak merasa
kedinginan. Tubuh Pangeran yang hangat menyelimutinya.
Sheba sangat bahagia hingga tidak menyadari mereka telah tiba di
Istana Ruethpool. Para pelayan telah menanti mereka dengan cemas.
Begitu mereka memasuki Istana, Pangeran memerintahkan pelayan
untuk membawa Sheba ke tempat tidur. Katanya, Sheba sudah lelah dan
harus beristirahat. Sheba tidak membantah. Ia menurut ketika para pelayan mengajaknya
kembali ke kamarnya di tingkat atas.
Sebelum tidur, Pangeran mampir ke tempat Sheba untuk mengucapkan
selamat malam. Pangeran meninggalkan kecupan di dahi Sheba sebelum
meninggalkan gadis itu. "Orang suruhanku baru tiba," kata Pangeran, "Ia mengatakan Tervis
baru bisa datang besok."
"Bolehkah saya bermain di luar?"
"Bermain apa!" Engkau ingin sakit!?"
"Tetapi saya sudah sembuh," bantah Sheba . "Saya sangat ingin
bermain di luar." "Sekali aku memberimu ijin, engkau terus memaksa."
"Sekarang masih siang. Matahari akan membuat saya merasa hangat."
"Sekarang mengertilah aku mengapa Earl tidak bisa menolak
bujukanmu. Engkau sungguh membuat tiap orang menurutimu."
Sheba tersenyum bahagia. "Terima kasih, Pangeran."
"Aku belum memberimu ijin."
"Tetapi saya yakin Anda akan mengijinkan saya."
"Dasar anak nakal," gerutu Pangeran. "Kenakan baju yang tebal. Aku
akan menantimu di bawah."
"Tentu," Sheba melompat turun dari tempat tidur.
Pangeran memanggil pelayan untuk membantu Sheba kemudian ia
mengambil mantelnya sendiri.
Pangeran tidak perlu menanti lama. Sesaat setelah ia tiba di depan
pintu, Sheba muncul dengan wajah cerianya.
Siang itu Pangeran membawa Sheba berkeliling.
Sheba sangat gembira ketika melihat Istana Ruethpool berdiri di tepi
sebuah danau yang luas. Permukaan danau yang tertutup es berkilau-kilau
seperti permata emas. Di sekitarnya terlihat hutan putih.
www.ac-zzz.tk "Indah sekali!" seru Sheba. "Saya ingin terus berada di sini."
"Dan sakit?" tambah Pangeran.
Sheba menatap Pangeran. Ia tahu Pangeran mencemaskannya. Sheba
membungkuk mengambil segumpal salju dan melemparkannya pada Pangeran.
Pangeran terkejut. Ia tidak sempat menghindar.
Sheba tertawa gembira. Sejak ia melihat salju putih, inilah yang ingin
dilakukannya. Biasanya di musim dingin, ia selalu bermain salju bersama
anakanak. Sekarang ia tidak mempunyai kawan selain Pangeran.
Pangeran membalas perbuatan Sheba.
Sheba tetap tertawa gembira walau ia terkena lemparan Pangeran.
Sambil menghindari lemparan Pangeran, Sheba membalas serangan Pangeran.
Pangeran senang melihat tawa Sheba. Saat ini Sheba bisa melupakan
kesedihannya akan Irvainz tetapi hingga kapan"
Sheba kesal. Setiap lemparan Pangeran selalu bisa mengenai Sheba tetapi Sheba
sukar mengenai Pangeran. Dengan gesitnya, Pangeran selalu menghindari
lemparan Sheba. Mereka berdua bermain seperti dua anak kecil.
Tiba-tiba Sheba menjerit kaget. Ia jatuh terperosok di antara salju
yang dingin. "Sheba!" seru Pangeran panik. Pangeran mendekati Sheba. "Engkau
tidak apa-apa?" Sheba tersenyum licik. Tiba-tiba ia melemparkan bola salju di wajah
Pangeran. "Kena," katanya gembira.
"Anak nakal," geram Pangeran sambil mencengkal tangan Sheba.
Sheba tertawa. Batuk Sheba yang mulai mereda tiba-tiba muncul lagi.
"Itu adalah hukuman untuk anak nakal."
Batuk Sheba tidak mau berhenti. Pangeran mulai cemas.
"Engkau baik-baik saja?"
Sheba mengangguk dan berusaha menghentikan batuknya.
"Kita akan kembali. Engkau mulai sakit lagi." Pangeran sudah siap
mengangkat Sheba ketika Sheba memegang tangan Pangeran.
"Tidak," katanya sambil menggelengkan kepala. "Saya ingin bermain di
sini." "Engkau akan sakit lagi," bujuk Pangeran, "Kalau engkau tidak segera
sembuh, aku tidak akan segera memulangkanmu."
"Saya tidak ingin pulang!"
Pangeran terdiam. www.ac-zzz.tk "Saya tidak akan pulang sebelum mengetahui apa yang merisaukan
Anda. Saya tidak ingin mengembalikan Anda pada Evangellynn dalam keadaan
seperti ini." "Aku tidak apa-apa."
"Anda sedang memikirkan sesuatu yang sangat membebani pikiran
Anda. Apapun itu, saya tahu Anda tersiksa olehnya."
"Besok lusa Tervis akan datang memeriksamu. Bila ia mengatakan
keadaanmu sudah baik, aku akan mengantarmu pulang." Pangeran mengacuhkan
kata-kata Sheba. "Apakah saya yang membuat Anda risau?"
"Tidak, Sheba," elak Pangeran, "Engkau ingin mengetahui bagaimana
Carmen dan Irvainz, bukan?"
"Saya sangat ingin mengetahuinya tetapi tidak lebih penting dari
mengetahui apa yang merisaukan Anda."
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Tidak ada yang merisaukanku, Sheba. Tidak ada."
"Saya sangat sedih, Pangeran," Sheba mengakui, "Saya sedih Anda
tidak mau mengatakan yang sebenarnya pada saya."
"Engkau terlalu perhatian, Sheba. Aku sungguh tidak apa-apa. Aku akan
segera mengantarkanmu pulang."
"Apakah Anda tidak menyukai saya?" tanya Sheba mengejutkan
Pangeran. "Mengapa Anda sangat ingin mengusir saya?"
"Aku tidak ingin mengusirmu tetapi keluargamu pasti telah
mencemaskanmu." "Bukankah Anda telah memberitahu mereka di mana saya?"
"Tidak, Sheba. Waktu itu aku begitu tergesa-gesa sehingga aku
terpaksa mengatakannya padamu. Saat itu aku berpikir untuk mengirim orang
dari sini tetapi hingga saat ini aku lupa melakukannya."
"Saya telah banyak merepotkan Anda. Pantas saja Anda tidak menyukai
saya." "Aku tidak membencimu."
"Tetapi Anda tidak pernah senang melihat saya. Tidak akhir-akhir ini.
Saya yakin ada yang merisaukan Anda. Pas..."
Batuk Sheba muncul lagi. "Kita kembali sekarang," Pangeran memutuskan dengan tegas.
Sheba menahan tangan Pangeran dan menggelengkan kepala. "Sa...
saya... ti... dak... mm...a...u..."
Sheba berusaha keras menghentikan batuknya. "Tidak setelah Anda
mengatakan apa yang merisaukan Anda."
www.ac-zzz.tk Pangeran bersikeras tidak mau memberitahu.
Sheba merasa sangat sedih. Apakah Pangeran menyesal telah
membawanya ke sini" Apakah Pangeran merasa telah dibodohi olehnya"
Apakah Pangeran menyesali semua ini" Mungkinkah Pangeran membencinya
seperti ia membenci para wanita yang lain"
Benar, pasti karena itu. Bukankah Pangeran tidak pernah menyukai para
Pelangi Evangellynn termasuk dirinya. Bukankah Pangeran pernah bersumpah
tidak mau berhubungan dengan Pelangi Evangellynn.
Bila bukan karena ia adalah orang yang banyak berjasa bagi
Evangellynn, Pangeran tidak akan mau bersusah payah seperti ini.
Air mata Sheba meleleh. Pangeran terkejut. "Ada apa, Sheba" Apa yang membuatmu sedih?"
"Anda," jawab Sheba, "Anda membenci saya, bukan?"
"Tidak, Sheba," kekerasan hati Pangeran luluh melihat sinar sedih itu.
"Bagaimana aku bisa membencimu kalau aku sangat mencintaimu" Katakan
padaku, Sheba." Sheba membelalak kaget. "Aku sangat mencintaimu dan aku cemburu pada Irvainz. Itulah yang
membuatku risau akhir-akhir ini. Aku selalu berpikir hingga kapankah aku bisa
membuatmu melupakan pria itu."
Sheba terpana. "Tidak pernah ada apa-apa di antara saya dan Irvainz. Saya tidak
pernah mencintai Irvainz lebih dari kasih sayang adik kepada kakak. Sejak
dulu Irvainz mencintai Carmen tetapi ia tidak berani mengakuinya. Irvainz
mencintai saya juga tetapi sebagai adik. Sebagai kakak, ia selalu merasa
harus melindungi saya. Saya tahu ia lebih dekat dengan saya daripada kakakkakak
saya yang lain. Saya tahu Carmen selalu merasa cemburu pada saya
karena Carmen juga mencintai Irvainz. Bagaimana saya bisa mengganggu
mereka" Saya berusaha menyatukan mereka."
"Sepertinya Anda tidak pernah mempercayai apa yang saya katakan,"
kata Sheba sedih. "Maafkan aku," Pangeran menyesal, "Aku mempercayaimu tetapi
rasanya sukar bagiku untuk mempercayai bahwa gadis secantik engkau tidak
mempunyai kekasih." "Saya tidak dapat mencintai seorang laki-lakipun sejak saya jatuh cinta
pada seorang lelaki. Sejak kecil saya mencintainya dan saya tidak pernah
melupakannya." www.ac-zzz.tk Sheba melihat kecemburuan di mata gelap Pangeran. Tiba-tiba saja
Sheba ingin mempermainkan Pangeran sebelum mengatakan semuanya.
"Sekali saya bertemu dengannya tetapi sejak itu saya tidak dapat
melupakannya. Saya sangat mencintainya hingga tidak dapat melihat lelaki
yang lain." Rahang Pangeran mengeras.
"Dia adalah laki-laki yang sangat tampan. Banyak gadis yang
mencintainya dan berharap menjadi istrinya. Tetapi ia tidak pernah
memperhatikan mereka."
"Siapa dia?" tanya Pangeran tidak sabar.
Sheba tahu Pangeran sudah siap meledak karena cemburu. Ia
memutuskan untuk menghentikan permainannya. Sheba tidak mau Pangeran
marah padanya. "Pria itu sekarang menatap saya," jawab Sheba.
Pangeran menatap Sheba. "Apakah Anda percaya bila saya mengatakan saya mencintai Anda sejak
masih kanak-kanak?" "Apakah aku pernah bertemu denganmu waktu engkau masih kecil?"
"Anda pasti telah melupakannya. Anda menabrak saya ketika
menghindari kejaran para gadis."
"Aku tidak dapat mengingatnya," Pangeran mengeluh. Pangeran
berbaring di atas es seperti Sheba.
Pangeran menatap Sheba. "Engkau membuatku sangat bahagia, Sheba.
Engkau telah melelehkan keangkuhan hatiku dan aku telah terjerat olehmu
tetapi aku tidak ingin melepaskan diri. Aku ingin semakin menjeratkan diri
padamu dan menjeratmu."
"Saya merasa hati saya telah terjerat oleh Anda sejak saya lahir."
"Kalau engkau mencintaiku sejak dulu, mengapa engkau menolak
bertemu denganku" Mengapa engkau menolak lamaran itu?"
Akhirnya Pangeran menanyakannya. Sheba mulai berpikir untuk
mengatakan semuanya ketika Pangeran bertanya.
"Pertama-tama karena saya tahu Anda sangat membenci wanita. Anda
sama sekali tidak tertarik untuk jatuh cinta pada seorang wanitapun. Kedua
saya tidak ingin menjajakan diri saya pada Anda."
"Menjajakan?" "Itulah istilah saya. Saya merasa seperti barang dagangan yang akan
dipamerkan kepada pembeli ketika Ratu mengundang saya. Saya tidak
menyukainya. Saya tahu Anda juga tidak akan menyukainya. Daripada
www.ac-zzz.tk membuat saya dan Anda sama-sama tersiksa, lebih baik saya pergi ke tempat
yang lebih menyenangkan."
"Jadi, itu pikiranmu waktu itu," gumam Pangeran, "Sekarang apa yang
akan kaulakukan bila hal yang sama terjadi."
"Hal seperti itu tidak akan terjadi lagi. Tidak akan sampai Ratu
memaksa Anda untuk menemui saya."
"Tidak, bukan itu yang kumaksudkan. Aku sendiri yakin tidak perlu
mencarimu dengan susah payah untuk menemuimu. Yang kumaksud adalah apa
yang akan kaulakukan bila aku melamarmu?"
Sheba bingung. Wajahnya memerah.
"Sejak dulu aku ingin melakukan ini ketika wajahmu memerah."
Pangeran mencium pipi Sheba yang memerah.
Tiba-tiba Pangeran menarik kepalanya dengan kaget. Ketika bibirnya
menyentuh pipi Sheba, ia merasakan panas. Pangeran mengulurkan tangannya
menyentuh dahi Sheba. "Ya, Tuhan. Panasmu naik lagi," Pangeran terkejut, "Aku begitu ceroboh
membiarkanmu berbaring di atas es."
Pangeran berdiri dan mengangkat Sheba. "Kali ini tanpa protes. Engkau
harus kembali ke kamar."
Sheba patuh. Ia melingkarkan tangan di leher Pangeran dan
membaringkan kepala di pundak Pangeran dengan mesra.
"Ada apa" Engkau merasa pusing?"
"Tidak, Pangeran. Saya merasa lelah."
"Tentu saja. Engkau telah berlari-lari sepanjang siang ini dan tidur di
es yang dingin. Aku juga bersalah dengan mudahnya luluh pada bujukanmu
yang menggoda." Sheba tertawa senang. "Kalau saya tidak membujuk Anda, saya akan
merasa sangat jenuh di ruangan itu. Saya juga ingin berjalan-jalan di sekitar
Istana." "Aku akan membawamu kalau engkau sudah sembuh."
"Saya akan menagihnya kalau saya sudah sembuh." Batuk Sheba
kambuh lagi. Pangeran mempercepat langkahnya.
Dalam waktu singkat Sheba telah berbaring di tempat tidurnya yang
empuk dan berselimutkan selimut yang sangat tebal. Sheba tidak tahu berapa
lapis selimut di atasnya itu tetapi ia merasa kepanasan. Api perapian yang
membara terus memanaskan ruangan.
Pangeran begitu khawatir padanya.
www.ac-zzz.tk Sheba merasa bahagia mendapatkan perhatian Pangeran.
"Tidurlah," bisik Pangeran lalu mencium mulut Sheba.
Wajah Sheba memerah. Matanya perlahan-lahan menutup karena
pengaruh obatnya yang mengandung obat tidur. Bibirnya melekuk membentuk
senyum yang paling indah yang pernah dilihat Pangeran.
-----0----"Di mana anak itu?" geram Raja.
Sudah hampir sebulan lamanya Pangeran meninggalkan Istana Welyn
tanpa memberitahu keberadaannya.
Ratu sangat mencemaskan keadaannya. Ratu takut karena patah hati
setelah lamarannya ditolak Sheba, Pangeran melakukan sesuatu yang
mencelakakan dirinya. Setiap hari Ratu takut mendengar berita ditemukannya
Pangeran dalam keadaan tewas.
Akhirnya Raja mendengar bahwa Pangeran berada di Istana Ruethpool.
Segera Ratu memutuskan untuk pergi menyusul putranya. Ratu ingin
menasehati Pangeran untuk melupakan kesedihannya. Ratu ingin menyadarkan
Pangeran bahwa masih banyak wanita lain di dunia ini yang lebih pantas
untuknya. Raja dan Ratu langsung berangkat setelah mempersiapkan segalanya.
"Pangeran sedang pergi ke danau, Paduka," jawab pelayan.
"Oh, Tuhan. Apa yang dilakukannya di sana?" tanya Ratu cemas. "Kita
segera ke sana. Aku khawatir ia melakukan sesuatu yang bodoh di sana."
Raja dan Ratu berjalan tergesa-gesa ke tepi danau.
"Danau ini sangat luas. Di manakah ia berada?" tanya Ratu cemas. "Kita
harus segera menemukannya sebelum ia bertindak bodoh."
"Kita berpencar. Engkau ke timur, aku ke barat."
Ratu bergegas mencari putranya. "Eduardo!" panggilnya.
Raja juga menelusuri tepi danau.
Tiba-tiba terdengar tawa riang seorang gadis ketika mereka tiba di
sana. Belum hilang keheranan Raja ketika seorang gadis muncul dari semaksemak
dan menabraknya. "Hati-hati!" Raja menahan gadis itu.
Sheba terkejut. Ia menatap Raja. "Oh, maafkan saya, Paduka."
Raja tertegun melihat Sheba.
"Mau ke mana engkau?" terdengar seruan yang lain. Bersamaan dengan
itu sebuah bola salju jatuh di wajah Raja.
www.ac-zzz.tk "Eduardo!" Pangeran tertegun. Sheba mengangkat tangannya menyeka wajah Raja. "Maafkan kami,
Paduka. Kami tidak bermaksud mengenai Anda."
"Juga jangan Anda marahi Pangeran, Paduka," pinta Sheba, "Pangeran
meninggalkan Istana karena ia ingin membantu saya memulihkan kesehatan
saya." "Rupanya engkau menghilang ke sini bersama putraku untuk memulihkan
kesehatan. Bukan ke tempat yang tak diketahui untuk menghindari pria-pria
yang terus mengirimimu hadiah, seperti kata kakak-kakakmu."
"Benar," Sheba membenarkan.
Raja menatap Pangeran. Sedikitpun tidak ada kesedihan di wajah
Pangeran. Yang ada hanya kegembiraan.
"Engkau telah membuat putraku sangat bahagia. Engkau patut
mendapatkan hadiah."
Raja menunduk hendak mencium dahi Sheba.
Tiba-tiba Pangeran menarik Sheba.
Raja terkejut ketika menyadari Sheba sudah tidak ada di dalam
pelukannya lagi. "Orang tua tidak tahu diri!" terdengar seruan marah Ratu, "Sudah tua
masih ingin merebut kekasih putranya."
"Aku hanya ingin memberinya ciuman kasih sayang."
Ratu membuang muka. Sheba menahan tawa gelinya. "Mereka seperti anak kecil," bisiknya
pada Pangeran. Rupanya Raja dan Ratu mendengarnya karena seketika itu juga mereka
menatapnya. Sheba bersembunyi di belakang Pangeran. Ia takut melihat tatapan
tajam Raja dan Ratu. Kedua orang tua itu menatap Pangeran lalu Sheba. Keduanya tampak
sangat bahagia. "Kupikir engkau bunuh diri tetapi rupanya engkau sedang bersenangsenang," kata
Ratu kesal tetapi dalam hati ia bahagia.
Ratu tidak dapat menutupi kebahagiaannya melihat putranya dan
Sheba. "Jadi, apakah ini berarti akan ada berita yang menggembirakan?" tanya
Raja. www.ac-zzz.tk Pangeran menatap wajah Sheba yang memerah. Pangeran mengulurkan
tangannya ke dahi Sheba. "Kita harus kembali sebelum engkau sakit lagi."
"Bagaimana keadaanmu, Sheba?" tanya Ratu penuh perhatian,
"Kudengar engkau sakit. Apakah engkau sudah menemui dokter?"
"Aku telah memanggil Tervis," lapor Pangeran, "Ia mengatakan keadaan
Sheba sudah membaik tetapi ia harus menjaga diri selama bulan ini. Bulan ini
akan menjadi musim dingin yang sangat dingin. Ia khawatir sakit Sheba
kambuh lagi." "Lebih baik kita masuk ke dalam dan menghangatkan diri. Jangan
sampai engkau sakit lagi."
"Ayo, Sheba," Pangeran mengulurkan tangannya. Sheba memeluk tangan
itu dan berjalan di samping Pangeran. "Kalau engkau lelah, katakan padaku."
Sheba mengangguk. "Aku iri pada mereka," gumam Ratu di belakang Pangeran dan Sheba,
"Andai aku masih muda."
"Kita juga bisa seperti mereka," Raja membuka sikunya.
Ratu tersenyum dan memasukkan tangannya di siku Raja dan berjalan
mengiringi putra mereka. Pelayan segera menyiapkan minuman hangat untuk mereka di Ruang
Duduk. Seperti biasa, Pangeran memaksa Sheba duduk di dekat perapian di
atas karpet hijau tebal. Lalu Pangeran duduk di samping Sheba.
"Kapan kami akan mendengar berita yang membahagiakan itu?" tanya
Ratu memecah kesunyian. "Mengapa Mama tidak menginap di sini untuk beberapa hari?" Pangeran
balas bertanya. "Baiklah, aku akan menginap di sini sampai aku mendapatkan apa yang
kuinginkan." Sheba batuk-batuk. Pangeran segera menepuk punggung Sheba.
"Beri dia minuman yang hangat."
"Tidak perlu. Sekarang sudah waktunya dia minum obat dan tidur."
"Pangeran membuat saya tidur tiga kali dalam sehari," lapor Sheba,
"Seperti waktu makan saja."
"Itu demi kebaikkanmu," Pangeran mengangkat Sheba. Kepada kedua
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
orang tuanya, Pangeran berkata, "Aku akan membawa Sheba ke kamarnya."
Selepas kepergian mereka, Ratu bertanya pada pelayan. "Selama
mereka berada di sini, apa saja yang mereka lakukan?"
www.ac-zzz.tk "Tidak ada, Paduka. Pangeran sangat mencemaskan kesehatan Tuan
Puteri sehingga ia melarang Tuan Puteri meninggalkan kamar. Hanya beberapa
hari ini setelah keadaan Tuan Puteri membaik, setiap siang Pangeran
mengajak Tuan Puteri berjalan-jalan di sekitar danau."
Ratu menatap Raja. "Aku juga berharap ada berita gembira."
"Aku ingin menemui Sheba," Ratu bangkit. "Tunjukkan di mana kamar
Sheba." Di dalam kamar, Pangeran tengah menyuapkan obat Sheba.
"Setelah ini tidurlah. Sore nanti engkau akan merasa lebih baik."
"Saya tidak ingin tidur tetapi saya selalu merasa mengantuk setiap
meminum obat. Pasti Anda menyuruh Tervis memberikan obat tidur pada
saya." "Sebab engkau gadis yang keras kepala untuk beberapa hal terutama
kalau sakit." Pangeran membungkuk mencium bibir Sheba.
Tiba-tiba terdengar suara batuk Ratu.
Tanpa merasa bersalah, Pangeran menatap ibunya yang sedang
tersenyum penuh arti. "Engkau tidak keberatan aku berbicara dengan kekasihmu?"
"Tidak selama tidak menganggu waktu tidurnya."
"Tentu," Ratu berjanji, "Aku akan pergi bila aku telah selesai."
"Kalau ia memaksamu, jangan mau. Ingat, turuti pesan dokter."
Sheba hanya tersenyum. "Aku bersungguh-sungguh, sayang," Pangeran mencium bibir Sheba lalu
pergi. "Jangan lupa," bisik Pangeran ketika melewati Ratu.
Ratu tersenyum melihat kepergian putranya lalu ia duduk di sisi Sheba.
Matanya memandang seluruh ruangan dengan jeli.
"Seumur hidup aku belum pernah melihat bunga mawar sebanyak ini di
musim dingin." Sheba tersenyum melihat rangkaian-rangkaian bunga mawar berbagai
macam warna di seputar dinding kamar.
"Dari mana ia mendapatkannya?"
"Saya kurang tahu, Paduka. Setiap pagi Pangeran membawakannya."
"Aku akan lebih senang bila engkau bersikap lebih akrab denganku. Tak
lama lagi kita akan menjadi ibu dan anak."
"Bila hal itu telah terjadi, Paduka."
"Engkau berkata seperti engkau tidak mau menikah dengan Eduardo,"
Ratu tidak senang, "Aku tidak dapat mengerti engkau. Dulu engkau menolak
www.ac-zzz.tk lamaran Eduardo sekarang engkau begitu dekat dengannya. Apakah selamanya
engkau tidak mau menikah dengan Eduardo?"
"Anda salah menangkap maksud saya, Paduka. Saya mencintai Pangeran.
Sangat mencintainya sejak saya masih kecil."
"Masih kecil?" Ratu terkejut, "Apakah engkau pernah berjumpa
dengannya sebelumnya?"
Sheba tersenyum penuh pengertian. Semua orang telah melupakan
kejadian itu. "Sewaktu saya masih anak-anak, ibu saya pernah membawa saya ke
Istana. Anda menyuruh pelayan mengantar saya ke Ruang Kanak-Kanak untuk
bermain dengan Pangeran."
Ratu termenung. "Kejadian itu telah berlangsung sekitar dua belas tahun lalu, saya tidak
berani berharap Anda mengingatnya."
"Aku ingat!" sahut Ratu gembira, "Waktu itu aku meminta Countess
datang karena telah begitu lama kami tidak bertemu. Countess datang dengan
putri bungsunya dan itu adalah engkau."
"Aku ingat sekarang! Dulu aku memintamu bermain dengan Eduardo
sewaktu aku dan ibumu berbicara."
Sheba mengangguk. "Kalau engkau telah mencintai Eduardo sejak dulu, mengapa engkau
menolak lamarannya?" tanya Ratu keheranan, "Kata orang tuamu engkau juga
tidak tertarik untuk bertemu dengan Eduardo. Mengapa, Sheba?"
"Jawabannya sangat mudah, Paduka. Saya tidak ingin menikah dengan
orang yang jelas-jelas tidak tertarik untuk menikah. Saya juga tidak mau
menikah dengan pria yang tidak mencintai saya."
"Terdengar sangat mudah tetapi sulit kupahami."
"Tidak terlalu sulit bila Anda memikirkan kesedihan Pangeran bila Anda
memaksanya menikahi gadis yang tidak Pangeran cintai dan di saat Pangeran
tidak tertarik untuk menikah."
Ratu tersenyum. "Engkau ingin berkata penderitaan Eduardo, bukan?"
Sheba tersenyum. "Aku begitu senang engkau telah meluluhkan kekerasan hatinya. Aku
sangat menantikan berita yang lebih menggembirakan dari ini."
Sheba mulai merasa mengantuk. Obat yang diminumnya telah bekerja.
"Tidurlah, anakku. Jangan sampai aku menganggu istirahatmu," Ratu
mencium dahi Sheba yang mulai tertidur.
www.ac-zzz.tk -----0----- sini." Sheba merasa bermimpi. Ia seperti mendengar bisik-bisik kakaknya.
"Lihatlah wajahnya yang semakin memerah."
"Aku ingin sekali mencubitnya."
"Aku lebih ingin memakan pipinya yang memerah seperti buah apel itu."
"Jangan ribut! Biarkan ia beristirahat."
"Aku akan menuntutnya bila ia terbangun."
"Kupikir ia sedang bersembunyi tetapi ia sedang bersenang-senang di
Suara mereka semakin terdengar jelas. Sheba membuka matanya
perlahan-lahan. "Bangun juga engkau, putri tidur."
Mata hijau Sheba berkedip melihat wajah Nelly yang sangat dekat
dengannya. Di belakang Nelly, tampak wajah-wajah kakaknya yang lain yang
dengan penuh ingin tahu menatapnya lekat-lekat.
"Apa yang kalian lakukan di sini?"
Semua gadis itu berdiri tegak dan bertopang pinggang. "Begitukan
sambutanmu?" Sheba menatap mereka. Angin dingin yang memasuki ruangan
membuatnya batuk-batuk. "Coudy!" Carmen marah, "Sudah kukatakan engkau tidak boleh
membuka jendela!" "Udara di sini sangat panas," Coudy membela dirinya.
Dengan kesal Emilie menutup jendela.
"Kalau Sheba sakit lagi, engkau tidak akan mendapatkan pengampunan!"
Mata Janet bersinar kejam ketika memperingati.
"Maafkan aku, Sheba," Coudy mengenggam tangan Sheba, "Jangan
kaukatakan yang kulakukan pada Pangeran."
Sheba memandang kakak-kakaknya dengan bingung. "Mengapa kalian di
sini?" "Paduka Raja dan Ratu memanggil kami," jawab Shelvy, "Ia mengundang
kita semua ke sini."
"Mama dan Papa juga datang!" sahut Nelly. "Kita semua berkumpul di
sini!" "Engkau sangat beruntung," Janet memandang sekitar, "Pangeran
membawamu ke tempat yang sangat indah."
www.ac-zzz.tk "Engkau membuat kami benar-benar menjadi penjaga pintu," keluh
Shelvy, "Sepanjang hari kami harus berdiri di depan pintu dan menolak semua
surat dan bunga yang dikirim untukmu."
"Semuanya sangat indah!" seru Coudy kagum, "Engkau takkan melihat
bunga sebanyak itu dan surat yang menggunung itu seumur hidup!"
Sheba tersenyum. "Pangeran sangat mencintaimu," sahut Emilie, "Aku bisa melihatnya
ketika ia menyebut namamu."
"Ceritakan apa saja yang kaulakukan di sini," desak Coudy.
"Tidak ada," jawab Sheba.
"Jangan pelit!" Janet cemberut, "Ceritakan pada kami."
"Benar, tidak ada," ulang Sheba, "Setiap hari aku hanya boleh berada di
tempat tidur." "Jangan bohong," Emilie memperingati.
"Ia tidak bohong."
Gadis-gadis itu menoleh ke pintu.
"Aku melarangnya meninggalkan Istana sebelum ia sembuh benar,"
Pangeran menegaskan. Pangeran duduk di sisi Sheba. "Bagaimana tidurmu?" tanyanya lembut.
"Sangat nyenyak."
"Ibuku tidak mengajakmu berbicara lama, bukan?"
"Tidak. Ratu hanya mengajak saya berbicara sebentar kemudian ia
menyuruh saya tidur."
Pangeran tersenyum puas lalu ia menoleh pada para gadis yang dengan
tertarik menatap mereka. "Apakah kalian tidak ingin melihat matahari
terbenam di danau saat musim dingin?"
Para gadis itu menoleh ke jendela.
"Belum terlambat kalau kalian pergi sekarang."
"Selamat sore, Pangeran!" para gadis itu berlomba pergi.
Sheba menatap mereka dengan kebingungan.
"Kupikir aku salah menilai mereka. Aku harus belajar menyukai mereka
walau akan membutuhkan waktu yang sangat lama."
"Saya akan membantu Anda."
"Engkau guru yang sangat baik," Pangeran mencium Sheba, "Sejak
mengenalmu, semua pandangan burukku kepada wanita menghilang. Dan sejak
itu mataku selalu tertuju padamu."
Sheba membaringkan kepala di dada Pangeran. "Bagaimana mereka bisa
berada di sini?" www.ac-zzz.tk "Ibuku mengirim utusan ke Kastil Clypst untuk mengundang mereka
datang. Agar semua orang bisa berbagi kebahagiaan, katanya."
"Mereka baru bertanya padaku kapan kita memutuskan untuk menikah."
"Saya menyerahkan keputusannya pada Anda, Pangeran."
"Apakah itu berarti engkau setuju?"
"Saya sangat mencintai Anda. Saya sangat menginginkan menjadi istri
Anda." Pangeran mempererat pelukannya. "Kita akan menikah secepatnya. Aku
begitu takut engkau menjadi milik yang lain. Sejak awal bertemu denganmu,
aku sangat takut kehilanganmu."
"Saya tidak akan pergi ke manapun tanpa Anda. Saya ingin selalu
berada di sisi Anda."
Pangeran mencium Sheba. Ia tidak ingat lagi kapan Sheba membuatnya
sangat bahagia seperti ini. Setiap hari ia sangat bahagia bersama Sheba. Dulu
Pangeran cemburu pada pria yang mendapatkan gadis ini tetapi sekarang
Pangeran merasa sangat beruntung mendapatkan Sheba, gadis yang telah
menjerat hatinya sejak awal.
"Sekarang dan selamanya engkau akan menjadi milikku yang paling
kucintai," janji Pangeran.
"Saya sangat bahagia."
"Aku harus meninggalkanmu," bisik Pangeran, "Aku ingin engkau
berdandan yang cantik untuk kemudian aku ajak berjalan-jalan."
Sheba membelalak senang. Pangeran mencium dahi Sheba lalu meninggalkannya.
Seperti janjinya, setelah pelayan mempersiapkan Sheba, Pangeran
mengajak gadis itu berjalan-jalan di sepanjang tepi danau.
Keluarga mereka yang lain telah berada di danau itu. Mereka
bersenang-senang di sana.
Raja dan Ratu sedang berbicara dengan Earl dan Countess sambil
mengawasi para gadis keluarga Horthrouth. Para gadis itu saling melempar
bola salju yang dingin. Sheba hanya bisa melihat mereka. Pangeran takkan mengijinkannya
bermain bersama mereka ketika hari sudah malam seperti ini. Udara semakin
dingin dan salju sangat dingin. Tubuh Sheba telah dibungkus oleh baju musim
dingin yang tebal dan mantel bulu yang sangat tebal.
Pangeran berdiri di sisi gadis itu.
"Mereka sangat bahagia."
"Aku pun bahagia bersamamu."
www.ac-zzz.tk "Sheba!" akhirnya para gadis itu menyadari kehadiran Sheba.
Seketika para orang tua membalikkan badan.
"Sheba!" Countess mendekat dengan cemas, "Engkau tidak apa-apa
keluar?" "Jangan khawatir, Countess. Ia telah mengenakan baju hangat."
Pangeran menarik Sheba mendekat.
Countess memandang mereka dengan tatapannya yang aneh.
Keenam kakak Sheba berlari mendekat. "Engkau mau bermain dengan
kami?" "Ia tidak boleh bermain dengan kalian sebelum ia benar-benar pulih,"
jawab Countess. Para gadis itu kecewa. "Bukankah Sheba sudah jauh lebih baik dari terakhir kali kami
melihatnya?" protes Coudy.
"Benar, Mama," sahut yang lain.
"Kata Tervis, lebih baik menjauhkan dia dari udara dingin ini sampai
musim ini benar-benar berlalu. Tervis takut sakitnya akan kambuh lagi."
"Masuklah agar tidak sakit," sahut Ratu.
"Tidak apa-apa. Aku yang mengajaknya keluar."
"Berhati-hatilah. Jangan sampai ia kedinginan," timpal Raja.
Pangeran menatap Sheba dan tersenyum. "Ia tidak akan kedinginan."
Mereka percaya pada Pangeran dan meninggalkan Pangeran untuk
bersenang-senang lagi. Mereka tidak perlu takut akan Sheba sebab Pangeran
tidak mengijinkan gadis itu berlama-lama di luar.
Ketika hari mulai malam, Pangeran membawa masuk gadis itu. Mereka
berkumpul di Ruang Keluarga ketika Ratu kembali mengajukan pertanyaannya.
"Kapan berita gembira itu muncul?"
Pangeran menatap Sheba. "Secepatnya tetapi kupikir Sheba akan lebih
senang bila Carmen menikah dulu."
Kelima gadis yang lain membelalak pada Carmen.
"Dengan siapa?" desak mereka.
Wajah Carmen memerah. Ia menatap Sheba - berharap gadis itu
mengantikannya menjawab pertanyaan itu tetapi Sheba membuang muka.
"D... dengan Irvainz," jawab Carmen malu-malu.
"Sejak kapan?" tanya Countess terkejut, "Kupikir Irvains mencintaimu,
Sheba." www.ac-zzz.tk "Mereka sepasang orang yang aneh," Sheba menerangkan, "Irvainz
sudah sejak dulu menyukai Carmen tetapi malah mendekatiku. Carmen juga
sama. Ia mencintai Irvainz tetapi mendesakku untuk mendekati Irvains."
Semua orang menatap wajah merah Carmen.
"Mengapa engkau tidak pernah mengatakannya pada kami?" tanya
Emilie. "Kupikir kalian sudah tahu."
"Jahat sekali engkau! Engkau sudah tahu tetapi tidak mau memberitahu
kami!" Coudy marah. Sheba tak merasa bersalah.
"Jadi, kapan kalian akan menikah, Carmen?"
"Saya belum tahu, Paduka Ratu. Irvainz dan saya belum memutuskan."
"Sebaiknya secepatnya," desak Ratu, "Aku sudah tak sabar menjadi ibu
mertua." "Daripada menanti Carmen, bukankah lebih baik kalian cepat-cepat
menikah?" tanya Raja, "Melihat kalian berdua sangat dekat seperti itu, aku
yakin semua orang berpikir kalian sudah menikah."
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Pangeran hanya tersenyum - menanggapi pernyataan ayahnya.
"Bukankah lebih baik begini daripada ia direbut orang lain?" tangan Pangeran
meraih Sheba ke dalam dekapannya yang hangat.
Sheba memerah. "Dalam satu keluarga selalu ada yang berbeda," ujar Ratu, "Tetapi
Sheba ini benar-benar berbeda. Dasar gadis ketujuh."
Pangeran menatap Sheba. Gadis itu tidak unik tetapi sempurna. Ia
mencintai gadis itu dan selamanya tidak akan melepaskannya walau maut
memisahkan mereka. Seumur hidupnya akan digunakan untuk mencintai gadis
itu. Sheba adalah gadis yang sangat dicintai Pangeran. Kebaikkan hatinya
yang lembut membawa kedamaian bagi seluruh rakyat. Dulu Pangeran iri pada
kerajaan yang memiliki putri ini. Sekarang Pangeran merasa sangat beruntung.
Gadis yang dikaguminya akan menjadi Ratu di hatinya dan di hati rakyatnya.
Selamanya... Tamat Persekutuan Tusuk Kundai Kumala 19 Legenda Bunga Persik Tao Hua Zhuan Qi Seri 6 Pendekar Harum Karya Gu Long Raja Iblis Berhati Hitam 1
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama