Ceritasilat Novel Online

Nama Tuhan Yang Keseratus 1

Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf Bagian 1


download dan baca secara online di http://cerita-silat.mywapblog.com Pedang
Sakti Cersil Istana Pendekar Dewa Naga Raja Iblis Racun Ceritasilat.... thank.
Balthasar's Odyssey Nama Tuhan Yang Keseratus
Penulis: Amin Maalouf Pdf: www.ac-zzz.tk Tentang Pengarang AMIN maalouf adalah mantan pemimpin harian terkemuka Beirut, An-Nahar, dan
editor Jeune Afrique. Karya fiksinya, dalam terjemahan bahasa Inggris, antara
lain Leo the African, The Rock of Tanios yang memenangkan Prix Goncourt, Samarkand,
The Garden of Lighty dan Ports of Call. Di antara karya nonfiksinya adalah
kumpulan esai On Identity dan The Crusades through Arab Eyes.
Buku Catatan I Nama yang Keseratus MASIH EMPAT bulan sebelum Tahun Dajal tiba, tetapi itu sudah terasa di sini.
Bayangannya menyuramkan hati dan jendela rumah-rumah kami.
Orang-orang di sekitarku tak bisa membicarakan hal lain lagi. Tahun yang akan
datang, segala pertanda, isyarat-isyarat .... Terkadang aku berkata pada diriku
sendiri, "Ayo datanglah! Biarlah akhirnya ia mengosongkan kantung keajaiban dan
bencananya!" Lalu aku berubah pikiran dan memikirkan tahun-tahun biasa ketika
setiap hari dihabiskan hanya untuk menanti kesenangan malam hari. Dan aku
mengutuk para penyembah bencana itu.
Bagaimanakah kebodohan ini bermula" Dalam otak siapakah semua itu
berkecambah" Di bawah langit mana" Aku tak tahu pasti, bahkan dengan cara yang
kutahu sekalipun. Dari tempatku berada, aku telah melihat ketakutan - ketakutan
amat dahsyat yang lahir, 9 tumbuh, dan menyebar. Aku telah melihatnya merayap dan menyelusup masuk ke
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk dalam benafc orang-orang, ke dalam benak orang-orang terdekatku dan mereka yang
paling kusayangi, bahkan ke dalam benakku sendiri. Aku melihatnya mencampakkan
akal sehat, menginjak-injaknya, menghinakannya, dan kemudian melahapnya.
Aku telah menyaksikan hari-hari yang indah itu lenyap.
Hingga saat ini aku hidup dengan damai. Aku makmur dalam soal harta dan
keberuntungan, dan setiap musim selalu sedikit menjadi lebih makmur. Aku tidak
menginginkan apa pun yang tak mampu =? kudapatkan. Semua tetanggaku tidak
merasa iri padaku, ~Z justru mereka mengagumiku. g Lalu tiba-tiba saja semuanya
mulai terjadi. " Buku yang aneh itu muncul dan kemudian lenyap,dan semuanya adalah salahku ....
Kematian si tua Idriss. Sesungguhnya tak seorang pun yang menyalahkanku atas
kematiannya ... kecuali diriku sendiri.
Dan sebuah perjalanan akan kulakukan Senin depan, meski aku sedang gundah
gulana. Aku merasa, aku tak akan kembali dari perjalanan ini. .
Maka, dengan penuh keprihatinan, aku menuliskan kalimat-kalimat pertama dalam
buku catatan ini. Aku masih belum tahu bagaimana aku akan mengabadikan semua
hal yang sudah terjadi, atau segala yang telah terbayang di depan pelupuk mata.
Hanya cerita-cerita sederhana tentang serangkaian kenyataan" Sebuah jurnal"
Sebuah catatan" Sebuah wasiat"
10 Mungkin aku harus memulai dengan menceritakan seseorang yang pertama kali
membuatku penasaran dengan Tahun Dajal. Namanya Evdokim. Seorang peziarah
dari Moskow yang mengetuk pintu rumahku sekitar tujuh belas tahun silam.
Mengapa "sekitar?" Aku mencatat 'anggai tepatnya di dalam buku besarku. Hari
kedua puluh di bulan Desember 1648.
Aku selalu mencatat semuanya, khususnya tentang hal-hal kecil, segala yang jika
tidak kucatat akan langsung kulupakan.
Sebelum ia masuk, ia membuat tanda salib dengan dua jemarinya yang terentang,
dan membungkuk agar kepalanya bisa" lolos dari batu di atas pintu. Ia memiliki jubah
tebal hitam, tangan-tangan pemotong kayu dengan jemari yang besar-besar dan
tebal, serta janggut tebal berwarna terang, tetapi matanya mungil, dan dahinya sempit.
Ia sedang dalam perjalanan menuju Tanah Suci, tetapi ia tidak mampir di rumahku
secara kebetulan. Ia diberi alamat rumahku di Konstantinopel dan diberi tahu
bahwa hanya di sinilah ia akan mendapat kesempatan menemukan apa yang sedang
dicarinya. "Aku ingin bertemu Signor Tommaso," ujarnya.
"Ia adalah ayahku," jawabku. "Tetapi ia meninggal dunia bulan Juli lalu."
"Semoga Tuhan menenangkan jiwanya!"
"Begitu juga dengan semua sanak keluarga Anda!"
Pembicaraan ini berlangsung dalam bahasa Yunani, satu-satunya bahasa yang
samasama kami pahami, meski sangat kentara bahwa tak seorang pun di antara kami
yang pandai menggunakannya. Pembicaraan itu
11 bersifat sementara, entah bagaimana: kematian ayahku, yang masih terasa
memilukan bagiku, ternyata juga mengguncang perasaan tamuku. Lebih jauh lagi, karena ia
sedang berbicara pada seorang "jemaat gereja Katolik yang taat" dan aku
berbicara software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 001 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk pada seorang "penghasut yang sesat", kami berhati-hati agar tidak menyinggung
salah satu kelemahan orang lain.
Setelah kami berdua terdiam beberapa lama, ia melanjutkan bicaranya, "Aku turut
berduka cita ayahanda Anda tidak lagi bersama kita."
Saat ia berbicara matanya memandang ke sekeliling toko, berusaha mengamati
semua buku yang bercampur baur, patung-patung antik, barang-barang pecah belah,
vas-vas yang dilukis, burung elang yang diawetkan; dan bertanya-tanya - pada
dirinya sendiri, tetapi mengatakannya dengan lantang - apakah aku tidak
membutuhkan bantuan apa pun, karena ayahku sudah tiada lagi di tempat itu. Saat
itu aku sudah berusia dua puluh tiga tahun, tetapi wajahku agak gemuk dan tercukur
klimis, hingga pastilah terlihat kekanak-kanakan.
Aku mendekatkan diriku dan mencondongkan daguku ke depan.
"Namaku Balthasar, dan aku mengambil alih bisnis ayahku."
Tamuku itu tampaknya tidak mendengarkanku. Ia terus saja memandangi ribuan
benda mengagumkan di sekitarnya, dengan tatapan takjub bercampur prihatin. Toko
barang antik kami selalu memiliki persediaan terbaik dan yang paling ternama di
wilayah Timur dalam seratus tahun terakhir. Orang berdatangan
12 dari segala penjuru untuk mengunjungi toko kami - Marseilles dan London, Koin
dan Ancona, juga Smyrna, Kairo, dan Isfahan.
Setelah melihatku dari atas ke bawah sekali lagi, orang Rusia itu tampaknya
telah menetapkan sesuatu dalam benaknya.
"Aku adalah Evdokim Nikolaevitch, dari Voronezh. Aku telah mendengar segala hal
hebat tentang bisnis Anda."
Aku menanggapinya dengan ringan - caraku untuk menampakkan sikap yang lebih
menyenangkan. "Kami sudah berdagang selama empat generasi. Keluargaku datang dari Genoa,
tetapi kami menetap di Levant sudah lama sekali."
Ia mengangguk dua tiga kali untuk menunjukkan bahwa ia telah mengetahui semua
itu. Kenyataannya, andai ia mendengar tentang kami di Konstantinopel, maka
mungkin hal inilah yang pertama didengarnya, "Orang-orang Genoa terakhir yang
datang ke belahan dunia ini" - disertai bahasa tubuh atau isyarat yang menunjukkan
kegilaan atau keanehan yang diwariskan secara turun-menurun. Aku tersenyum dan
tidak mengatakan apa-apa. Ia menoleh ke arah pintu, meneriakkan sebuah nama dan
perintah, dan seorang pelayan tergopoh-gopoh masuk, seorang pemuda bertubuh
mungil berbalut pakaian hitam yang kedodoran, dengan sebuah topi datar dan
pandangan tertunduk. Ia mengeluarkan sebuah buku dari kotak yang ditentengnya
dan menyerahkan buku tersebut pada tuannya.
13 Aku beranggapan bahwa ia ingin menjualnya kepadaku, dan segera bersikap
waspada. Dalam dunia dagang kau akan segera belajar untuk menjadi waspada pada
orang lain yang mulai membual tentang leluhur dan kenalan-kenalan mereka yang
hebat, memberi perintah ke kiri, kanan dan tengah, dan pada akhirnya hanya
berupaya menjual beberapa keping hiasan tua tak berharga padamu. Unik dalam
pandangan mereka, dan tentu saja unik di mata semua orang. Jika kau menawari
mereka harga yang kurang dari perkiraan mereka, mereka akan tersinggung dan
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 002 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk menuduhmu bukan hanya memperdaya mereka, tetapi juga menghina mereka. Dan
mereka akan terus mencaci maki dan mencerca.
Namun, tamu yang satu ini segera meyakinkan diriku: ia tidak berada di sini
untuk menjual sesuatu atau melakukan tawar menawar.
"Buku ini dicetak di Moskow beberapa bulan yang lalu. Dan semua orang yang bisa
membaca telah membacanya."
Ia menunjuk judulnya yang dicetak dalam huruf-huruf Cyrillic1, dan dengan
sungguh-sungguh ia mulai membacanya, "Kniga o vere\ sebelum akhirnya ia
menyadari bahwa ia harus menerjemahkannya untukku: "Buku Keimanan - unik,
asli, dan kolot." Ia menatapku dari sudut matanya untuk melihat bagaimana
katakatanya telah membuat darah Katolikku membeku. Alcu tetap tenang, lahir
batin. Secara lahir, senyum 'Abjad yang digunakan di daerah-daerah berbahasa Slavia, berasal dari aksara
Yunani, dan dikaitkan dengan Santo Cyril, seorang suci bagi pemeluk Katolik
(catatan penerjemah). 14 sopan seorang pedagang; di dalam batinku, senyum masam seorang skeptis.
"Buku ini memberi tahu kita bahwa kiamat sudah dekat!" '
Ia menunjukkan padaku satu halaman di antara lembar-lembar penghabisan.
"Tertulis di sini bahwa akan muncul Anti-Kristus, menurut Alkitab, di tahun
Masehi seribu enam ratus enam puluh enam."
Ia terus menyebut angka itu, dengan menyebutkan kata "seribu" secara tersamar,
dan setiap kali semakin samar saja. Lalu ia memandangiku untuk mengamati reaksiku.
Aku pernah membaca Injil Johanes seperti orang-orang lain, dan sempat terdiam
merenungi kalimat misterius pada Bab 13: "Biarlah ia yang telah mengerti cara
menghitung angka jahanam itu: karena itu adalah angka seorang lelaki; dan angka
itu adalah enam ratus enam puluh enam."
"Di situ disebutkan 666, bukan 1666," ucapku lantang.
"Anda pasti buta tidak bisa melihat sebuah tanda yang begitu jelas!"
"Tanda!" Betapa seringnya aku mendengar kata itu, belum lagi "Isyarat!" Semuanya
adalah sebuah tanda atau isyarat untuk seseorang yang selalu mencarinya, siap
untuk terpana menyambutnya, mengartikan segalanya, serta membayangkan berbagai
kesesuaian dan kebetulan di mana-mana. Dunia ini penuh sesak oleh para pencari
pertanda yang tak kenal lelah - aku pernah menjumpai mereka di toko ini, sebagian
15 dari mereka cukup menyenangkan, sebagian lagi sangat mencengangkan!
Evdokim tampak jengkel dengan kurang semangatnya aku. Ia melihatku sebagai
seseorang yang bersikap acuh tak acuh dan meremehkan agama. Tanpa berniat
menyinggung perasaannya, aku berkata, "Ini tentu saja sangat aneh dan mengganggu
..." Atau sesuatu yang seperti itu.
"Aku berada di sini karena buku ini," sahutnya, terbukti telah teryakinkan. "Aku
mencari teks lain yang bisa membantuku memahaminya."
Kini aku paham. Aku sanggup membantunya.
Aku akan menjelaskan bahwa keberhasilan bisnis 3 kami dalam beberapa puluh
tahun .terakhir sebagian besar berkaitan dengan sifat keranjingan yang me-S
landa software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 003 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk dunia Kristiani terhadap buku-buku tua dari ." Timur - khususnya yang berbahasa
Yunani, Koptik, J Yahudi, dan Suriah - yang sepertinya berisi banyak sekali
kebenaran kuno tentang keimanan, dan berusaha dimiliki kembali oleh kalangan
istana, khususnya yang berada di Prancis dan Inggris, untuk mendukung cara
pandang mereka dalam aneka perselisihan antara orang-orang Katolik dan para
pengikut Protestan. Selama hampir satu abad keluargaku menyapu bersih biarabiara di wilayah Timur untuk mencari manuskrip-manuskrip seperti itu, ratusan di
antaranya kini bisa ditemukan di Perpustakaan Kerajaan di Paris, atau di
Perpustakaan Bodleian di Oxford, untuk menyebut tempat-tempat penyimpanan yang
penting-penting saja. 16 "Aku tidak memiliki cukup banyak buku yang secara khusus berkaitan dengan Hari
Kiamat," ujarku, "khususnya yang berisi angka Dajal itu. Namun, mungkin Anda
harus melihat-lihat dulu ..."
Dan aku pun menyebutkan sepuluh atau dua belas judul buku dalam beraneka bahasa
yang menunjukkan isinya dan kadang-kadang bab yang mewakilinya. Aku menyukai


Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sisi-sisi profesionalku ini, dan menurutku aku cukup berbakat dalam hal itu.
Namun, tamuku ini tampaknya sama sekali tidak tertarik sebagaimana yang kuperkirakan.
Setiap kali aku menyebut satu buku, ia akan menunjukkan kekecewaan dan sikap
tidak sabar, lewat jemarinya yang bergerak-gerak, atau pandangan matanya yang
berkelana ke segala penjuru.
Akhirnya aku mengerti. "Oh, Anda telah diberi tahu tentang satu buku khusus - begitukah?"
Ia menyebutkan beberapa nama Arab secara salah, tetapi aku tidak sulit
memahaminya. Abu-Maher al-Mazandarani. Sejujurnya, aku sudah agak lama
berharap mendengarkan nama itu disebut.
Siapa pun yang bergairah tentang buku akan mengetahui karya-karya Mazandarani.
Reputasinya terkenal karena hanya sebagian kecil orang yang benar-benar memegang
buku karyanya. Kenyataannya, aku masih belum yakin apakah buku itu memang
benar-benar ada atau pernah dibuat.
Mari kujelaskan, karena akan segera terlihat seakan-akan aku mengatakan hal
sebaliknya. Saat kau mempelajari karya-karya para pengarang terkenal tertentu,
kau akan sering menemukan bahwa mereka mem17
pertanyakan buku itu, menyebutkan bahwa salah satu kawan atau guru mereka
pernah menyimpannya di perpustakaan mereka. Namun, aku tidak pernah menjumpai
seorang penulis dengan reputasi baik yang secara gamblang menyatakan bahwa ia
pernah melihatnya. Tak seorang pun yang mengatakan, "Aku memilikinya" "Aku
pernah membuka-buka halamannya", atau "Aku pernah membacanya". Tak seorang
pun yang sungguh-sungguh pernah mengutip langsung dari buku itu. Maka para
pedagang yang bersungguh-sungguh, dan sebagian besar ulama, meyakini bahwa
buku itu tak pernah ada, dan bahwa beberapa jilid yang dipertontonkan dari waktu
ke waktu adalah hasil karya para pembajak dan penipu.
Judul buku legendaris ini adalah Nama Tersembunyi yang Tak Terungkap, tetapi
buku itu juga dikenal sebagai Nama yang Keseratus. Bila kujelaskan nama apakah
itu, kau akan tahu mengapa buku itu begitu banyak diburu.
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 004 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk SEPERTI YANG diketahui orang, Alquran menyebutkan 99 nama Tuhan, meski
sebagian orang lebih suka menyebut nama-nama itu sebagai "julukan". Yang Maha
Penyayang, Yang Maha Mengetahui, Yang Mahaadil, dan seterusnya. Dan angka itu,
menurut hadis, selalu melahirkan pertanyaan dalam benak mereka yang penasaran:
Mungkinkah ada satu nama tersembunyi, Nama yang Keseratus yang menggenapkan
angka itu" Hadis Nabi Muhammad, yang oleh fukaha saling diperbandingkan untuk
mengenali yang mana yang asli, menyatakan bahwa memang ada satu nama tertinggi
18 yang hanya dengan menyebutkannya seseorang akan bisa terhindar dari segala
bahaya, atau memperoleh karunia dan rahmat Tuhan. Dikisahkan bahwa Nabi Nuh
mengetahuinya, dan oleh karena itu, beliau mampu menyelamatkan dirinya dan
keluarganya saat terjadi banjir bandang.
Sangat mudah melihat betapa menariknya sebuah buku yang dikatakan bisa
mengungkap rahasia seperti itu di masa sekarang ini, ketika orang hidup dalam
ketakutan akan hadirnya banjir bah lainnya. Aku telah menjumpai segala jenis
manusia di tokoku - seorang rahib bertelanjang kaki, seorang ahli kimia dari
Tabriz, seorang jenderal Turki, seorang penganut kabalisme2 Yahudi dari Tiberias - mereka
yang mencari buku itu. Aku selalu berpikir seakan menjadi tugaskulah untuk
memberi tahu mereka mengapa aku menganggapnya hanya sebuah khayalan.
Biasanya tamuku akan mengundurkan diri begitu mendengar penjelasanku, sebagian
lagi akan merasa kecewa, tetapi sebagian di antaranya merasa lega: jika mereka
tidak bisa memiliki buku itu, mereka lebih suka tak seorang pun yang bisa memilikinya.
Orang Moskow ini tidak bereaksi seperti salah satunya. Awalnya ia tampak
terhibur, seakan-akan untuk menyatakan betapa ia tidak memercayai sepatah kata pun
celotehku. Saat aku menjadi terganggu dengan reaksinya itu dan menghentikan
sejenak ceritaku, tiba-tiba saja ia menjadi penasaran dan memohon dengan
2Kelompok yang meyakini ajaran-ajaran mistis Yahudi (catatan penerjemah).
19 suara lirih, "Berikan buku itu padaku dan akan kuberikan semua emas yang
kumiliki tanpa banyak omong!"
"Kawanku yang malang," aku merasa ingin berkata, "kau menganggap dirimu
beruntung telah bertemu seorang pedagang yang jujur! Ada banyak pedagang lain
yang bisa melepaskanmu dari uangmu secepat kilat!"
Dengan sabar aku mulai menjelaskan lagi, dengan semua ilmu yang kumiliki,
mengapa buku itu tidak ada, dan betapa orang-orang yang menganggapnya ada
hanyalah orang-orang naif, para pengarang yang mudah tertipu, atau para tukang
tipu. Saat aku berbicara, wajahnya menjadi merona; seperti seorang lelaki sial yang
mendengar dokternya menjelaskan bahwa obat yang diharapkan dapat mengobatinya
ternyata belum pernah ditemukan. Aku bisa melihat di matanya, bukan semacam
kekecewaan atau kepasrahan, juga bukan rasa tidak percaya, melainkan kebencian
yang lahir dari rasa takut. Aku memotong penjelasanku dengan sebuah kesimpulan
hati-hati, "Kebenaran atas soal itu hanya Tuhan saja yang tahu!"
Namun, ia sudah berhenti mendengarkanku. Ia melangkah maju, mencengkeram
pakaianku dengan kedua tangan kekarnya dan meremukkan daguku dengan
menghantamkannya pada dagunya yang besar. Kupikir ia akan berusaha
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 005 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk mencekikku, atau menghantamkan tengkorak kepalaku ke dinding. Untung saja
pelayannya bergegas masuk, menyentuh tangan-*nya, dan membisikkan sesuatu di
telinganya. Kata-kata yang menyejukkan kukira, karena tuannya itu
langsung melepaskanku dan memberiku muka masam sambil berlalu. Kemudian ia
meninggalkan tokoku, sambil menggumamkan beberapa kata kutukan dalam
bahasanya sendiri. AKU TIDAK pernah melihatnya lagi. Dan aku mungkin sudah melupakannya,
bahkan namanya sekalipun, andaikan kedatangannya tidak menandai dimulainya
sebuah prosesi aneh para pengunjung. Cukup lama waktu yang kubutuhkan untuk
menyadarinya, tetapi aku sudah yakin sekarang: setelah Evdokim, orang-orang yang
datang ke tokoku berbeda dari sebelumnya, dan berperilaku berbeda pula. Benarkah
si peziarah dari Moskow itu memiliki tatapan ketakutan, tatapan ketakutan yang
oleh sebagian orang dianggap "kudus?" Sekarang aku bisa melihatnya di mata semua
orang. Dengan sikap darurat dan tak sabar yang sama, perpaduan serupa antara
bersikukuh dan memahami. Ini semua tidak semata-mata sebuah kesan. Ini adalah si pedagang yang sedang
berbicara, dengan tangan diletakkan di atas di buku besarnya. Setelah kunjungan
orang Rusia itu, tak sehari pun berlalu tanpa ada orang yang datang dan
berbicara padaku tentang Hari Kiamat, sang Anti-Kristus, Dajal, dan angka jahanam itu.
Mengapa aku tak langsung saja mengakuinya" Buku tentang Hari Kiamat itulah yang
telah membawa banyak keuntungan bagiku dalam beberapa tahun terakhir ini. Ya,
Dajal itulah yang memberiku pakaian dan Dajal itu pulalah yang memberiku makan.
Begitu mereka melihat bayangan mayat-mayat di atas sebuah
21 20 buku, para pembeli berlarian datang dari seluruh penjuru, dengan dompet yang
siap terkuak. Semuanya terjual dengan harga mahal, risalah-risalah yang diketahui
itu, dan jauh menggapai para pembelinya bagai tangan-tangan gurita. Pada suatu waktu
aku bahkan pernah menyimpan di rak pajanganku sebuah buku yang besar dan berat
berjudul Gambaran Tepat tentang Dajal dan Makhluk Buas Lainnya di Hari
Kiamat - dalam bahasa Latin, dengan empat puluh gambar, untuk dijual.
Namun, ketika gairah yang keterlaluan ini membuatku kaya raya, itu juga
membuatku merasa gundah gulana. Aku bukan jenis orang yang hanyut begitu saja
dengan arak-arakan musiman. Aku mempertahankan kepalaku saat yang lainnya
kehilangan kepala mereka. Di sisi lain, aku bukan termasuk orang-orang bodoh dan
angkuh yang menjadikan pendapat mereka sebagai tiram bagi mutiara-mutiara
mereka, dan kemudian menguncinya di tempat yang tak seorang pun bisa
menyentuhnya. Aku memiliki gagasan dan keyakinanku sendiri, tetapi aku bisa
mendengar seluruh dunia yang sedang bernapas di sekitarku. Aku tidak akan
mengabaikan rasa takut yang tersebar di mana-mana. Bahkan, jika kupikir dunia
ini sudah menjadi gila, aku tak bisa mengabaikan arak-arakan manusia itu. Aku
mungkin akan tersenyum dan mengangkat bahu, dan merasa muak pada kedunguan
dan tingkah tolol mereka, tetapi aku tidak tahan jika diganggu.
Dalam pergulatan yang berlangsung dalam batinku, antara yang memiliki alasan dan
yang tidak, yang terakhir memenangkan beberapa poin. Yang beralasan
22 software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 006 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk memprotes, mengejek, bersikukuh, bertahan, dan aku masih cukup jernih mengamati
pertentangan yang tak seimbang itu. Namun, justru sisa-sisa kesalahan inilah
yang mendorongku untuk mengakui bahwa yang tak beralasanlah yang mendapat tempat
di dalam diriku. Suatu hari, jika semuanya terus seperti ini, aku tidak akan
lagi mampu menulis seperti yang sedang kulakukan sekarang ini. Aku bahkan mungkin
akan membuka-buka kembali semua halaman-halaman ini dan menghapus yang
sudah kutuliskan. Apa yang kusebut yang tak beralasan itu menjadi sesuatu yang
kuyakini " saat itu. Andai saja Balthasar yang satu itu dihidupkan - Tuhan
melarangnya! - aku pasti akan membenci dan mengingkarinya, dan akan
mengerahkan semua kepandaian dan kehormatan yang tersisa padaku untuk
mengutuknya. Aku paham bahwa semua ini terdengar amat liar. Itu karena desas-desus yang
berkecamuk di seluruh dunia telah meresap ke dalam sini. Sesuatu semacam
perkataan Evdokim yang kini kudengar di dalam rumahku sendiri.
INI ADALAH salahku sendiri.
Delapan belas bulan yang lalu, ketika perniagaan masih sangat menguntungkan, aku
memutuskan mengajak dua orang putra kakak perempuanku, Pleasance, untuk datang
dan membantuku. Maksudku adalah agar mereka mengerti perdagangan barang antik,
sehingga perlahan-lahan mereka dapat menggantikanku. Aku menaruh harapan
sangat besar pada Jaber. Ia adalah yang lebih tua dari keduanya. Jaber adalah
23 seorang pemuda yang rajin, tekun, cermat, dan mau belajar, nyaris sudah seperti
seorang terpelajar sebelum ia dewasa. Sifatnya berlawanan dengan adiknya Habib
yang mengabaikan buku-bukunya hanya untuk keluyuran di jalan-jalan. Aku tidak
berharap banyak padanya. Setidaknya, aku berharap ia akan diam sebentar jika aku
memberinya beberapa tanggung jawab yang tak biasa.
Buang-buang waktu saja. Ketika ia tumbuh dewasa, Habib menjadi seorang perayu
perempuan yang tak bisa diperbaiki lagi. Ia tak melakukan apa pun selain duduk
di jendela toko, menatap penuh hasrat sambil tersenyum dan menyemburkan rayuan,
lalu meng-*3 hilang selama beberapa lama untuk melakukan per-temuanpertemuan
rahasia dengan sasaran yang bisa 2 kutebak dengan mudah. Entah
berapa banyak gadis c ' muda yang tinggal di sekitar kami, ketika hendak ?
mengambil air, mendapati bahwa jalan tercepat menuju mata air adalah melewati
jendela toko kami! Kata Habib berarti "yang terkasih*' - nama-nama jarang sekali
bersifat netral. Jaber selalu duduk manis di dalam toko. Warna kulitnya menjadi semakin pucat
sepanjang waktu karena jarang terpapar sinar matahari. Ia membaca, membuat
salinan, membuat catatan, menyusun, merenung, membanding-bandingkan. Wajah
Jaber akan tampak lebih cerah, bukan karena anak perempuan pembuat sepatu yang
datang dari sudut dan sedang berjalan ke arah toko, melainkan karena ia baru
saja membaca sesuatu di halaman 237 buku Komentar atas Beberapa Komentar yang
menegaskan kesimpulannya atas sebuah bagian
24 yang ia temukan kemarin malam dalam buku Tafsir Akhir. Aku cukup puas dengan
membaca selintas buku-buku paling rumit dan dalam karena tugasku, dan bahkan aku
masih sering berhenti untuk menguap. Tetapi ia tidak. Ia tampak menikmati
dirinya software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 007 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk tenggelam di tengah semua buku-buku itu, seakan-akan semua itu adalah dendeng
yang paling lezat. Jauh lebih baik, menurutku pada. awalnya. Aku tidak menyesal melihatnya begitu
tekun. Aku menjadikannya teladan bagi adiknya, dan aku mulai memercayakan
sebagian tugas-tugasku padanya. Sama sekali aku tak ragu membiarkannya
melakukan tawar menawar dengan pelanggan yang paling royal sekalipun. Ia


Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengobrol dengan mereka, dan meskipun ia
tidak sepenuhnya tertarik dengan bisnis ini, biasanya pada akhirnya ia akan
berhasil menjual sangat banyak buku pada mereka.
Aku sempat merasa sangat puas terhadapnya, andai ia juga tidak mulai membuatku
terganggu - disertai emosi anak muda yang menggelegak - dengan pembicaraan
tentang akhir dunia yang sudah dekat, dan semua pertanda yang telah bermunculan.
Apakah itu pengaruh buku-buku yang dibacanya" Atau karena sebagian
pelangganku" Pada awalnya kupikir aku bisa menuntaskan permasalahan itu dengan
menepuk bahunya dan memberitahunya agar tidak terlalu memerhatikan omong
kosong semacam itu. Ia tampaknya seorang pemuda yang sangat patuh, dan aku
yakin ia akan mematuhiku tentang soal itu, seperti juga tentang hal lain.
Ternyata aku tidak tahu banyak tentangnya, dan aku juga hanya sedikit mengetahui masa
25 yang sedang kami jalani ini, hasrat-hasratnya, dan semua obsesinya.
Menurut kemenakanku, kami memiliki perjanjian dengan akhir dunia yang telah
ditentukan sejak awal dunia ini. Mereka yang hidup hari ini akan memiliki hak
istimewa untuk menjadi saksi akhir sejarah yang mengerikan. Sepanjang yang
kulihat, hal ini tidak membuatnya sedih, atau gundah. Justru sebaliknya,
menurutku aku merasakan adanya kebanggaan - berbias rasa takut, tentu saja, tetapi dengan
kegembiraan yang meluap-luap. Setiap hari ia menemukan penegasan baru atas
ramalan-ramalannya dari sumber-sumber berbahasa Latin, Yunani, dan Arab.
Semuanya tampak ^ menyatu, katanya, menuju sebuah tanggal tertentu. ^
Tanggal itu tercantum dalam buku keimanan orang g Rusia - andai saja aku tak
pernah memberitahunya c tentang buku itu! - 1666. Tahun depan. "Tahun Dajal" s begitu ia menyebutnya. Ia mendukung keyakinannya dengan serangkaian alasan,
kutipan, perhitungan yang pernah dikaji, dan nyanyian "pertanda" yang tiada
habisnya. Aku selalu berpikir bahwa jika kau mencari tanda-tanda kau akan menemukannya,
dan aku menuliskan ini setidaknya satu kali lagi agar aku tidak melupakannya
pada suatu hari dalam pusaran kegilaan yang sedang menggapai-gapai seisi dunia ini.
Tanda-tanda yang mewujud, tanda-tanda yang berbicara, tanda-tanda yang
mengganggu - orang selalu berhasil "membuktikan" apa yang ingin mereka yakini;
sama jika mereka berusaha untuk membuktikan kebalikannya.
26Itulah yang kupikirkan. Tetapi aku juga ikut terbingungkan dengan makin
dekatnya "tahun" yang terkenal itu.
Aku masih ingat sebuah kejadian yang berlangsung dua atau tiga bulan yang lalu.
Kedua kemenakanku dan aku harus bekerja lembur hingga larut malam untuk
menyelesaikan daftar inventaris sebelum musim panas, dan kami semua merasa
sangat lelah. Aku jatuh pingsan di atas sebuah kursi, dengan kedua tanganku
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 008 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk melingkari buku besar yang sedang terbuka dan sebuah lampu minyak di dekatku
mulai meredup. Lalu tiba-tiba saja Jaber muncul dan menyandar di sisi lain meja
itu, sehingga kepalanya menyentuh kepalaku, dan kedua tangannya menindih sikusikuku
sehingga terasa , sangat menyakitkan. Seluruh wajahnya jadi bersinar merah,
menyebabkan bayangan besar di dinding dan perabotan, dan ia berbisik dengan
suara pilu, "Dunia ini seperti lampu minyak ini, telah kehabisan semua minyaknya.
Hanya tinggal setetes saja yang tersisa. Lihatlah bagaimana pijaran apinya
mengerjapngerjap! Dunia ini akan segera padam."
Entah karena aku sangat kelelahan, dan bosan dengan semua gunjingan tentang Hari
Kiamat yang sedang menjelang, tiba-tiba saja aku merasa dihancurkan oleh katakata yang mengancam ini. Seakan-akan aku tidak memiliki kekuatan bahkan hanya untuk
duduk tegak sekalipun. Seakan-akan aku memang harus tergeletak di sana dan
menunggu api itu padam di depan mataku, dan kegelapan serta-merta akan
menelanku. 27 Kemudian suara Habib terdengar di belakangku, tertawa, terkekeh-kekeh, amat
riang. "Kapan kau akan berhenti menyiksa paman kita yang malang - heh, Boumeh?"
"Boumeh" artinya burung hantu atau burung yang melambangkan kesialan - itulah
julukan yang diberikan sang adik kepada kakaknya sejak mereka masih kanak-kanak.
Dan saat aku berdiri malam itu, dilumpuhkan rasa sakit dan pegal, aku bersumpah
akan memanggilnya seperti itu juga sejak saat itu.
Namun, meski aku melakukannya, juga memaki dan mengutuk, selain juga
mengomel sendiri, aku tidak tahan tetap mendengarkan apa yang dikatakan la
Boumeh, dan kata-katanya mengendap di dalam benakku. Oleh karenanya, aku juga
mulai melihat 2 tanda-tanda di mana sebelumnya yang kulihat hanyalah e
kebetulankebetulan. Kebetulan-kebetulan yang tragis, S bermakna, atau menghibur tetapi sesuatu yang dulu membuatku menjerit karena terkejut, kini membuatku cemas dan
gemetar. Dan aku bahkan mulai berpikir untuk mengubah kehidupanku yang
tenteram. Sejujurnya, beberapa kejadian baru-baru ini menjadi penyebab kegelisahanku.
Ambil alih urusan si tua Idriss!
Mengangkat bahu seakan-akan hal itu tak menggangguku akan menjadi sikap yang
tidak bijaksana. Itu adalah perbuatan ceroboh dan buta.
IDRISS DATANG dan mencari perlindungan di kota kecil kami Gibelet, terkadang
disebut juga Byblos, tujuh atau delapan tahun yang lalu. Dengan berbalut
28 pakaian compang-camping, dan bisa disebut tanpa harta benda, ia tampak tua dan
sengsara. Tj^c seorang pun tahu siapakah ia sesungguhnya, dari mana ia berasal,
atau apa yang membuatnya melarikan diri. Penganiayaan" Utang" Dendam keluarga"
Sepanjang yang kutahu ia tak pernah memberi tahu siapa pun rahasia-rahasianya.
Ia tinggal sendirian di sebuah gubuk yang ia sewa dengan harga sangat murah.
Lelaki tua itu, yang jarang kujumpai dan tak pernah saling menyapa lebih dari
satu dua patah kata, datang ke tokoku bulan lalu sambil mendekap sebuah buku besar di
dadanya yang dengan canggung ia minta agar kubeli. Aku membuka-buka buku itu.
Sebuah antologi kacangan tentang karya penyair picisan yang tak terkenal,
disalin dengan kaligrafi yang goyah dan tidak rapi, serta dijilid dengan buruk dan tak
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 009 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk terawat. "Sebuah harta yang unik," ujar lelaki tua itu. "Hanya itulah yang tersisa dari
peninggalan kakekku. Aku tak akan pernah berpisah darinya andaikan aku tidak
dalam keadaan yang ...."
Unik" Pasti ada yang serupa ini di separuh dari seluruh rumah yang ada di negeri
ini. Benda itu akan tetap berada d; tanganku sampai aku mati! pikirku. Namun,
bagaimana aku tega menunjukkan si tua malang ini pintu keluar, padahal ia telah
menelan hc-ga dirinya dan menekan kuat-kuat rasa malunya dengan harapan bisa
mendapatkan sejumlah uang untuk membeli makanan"
"Tinggalkan saja buku itu padaku, Haji Idriss," ujarku. "Aku akan menunjukkannya
pada pelanggan-pelangganku yang mungkin akan tertarik."
29 Aku sudah tahu apa yang harus kulakukan selanjutnya. Tepat sepejfri yang akan
dilakukan ayahku, semoga Tuhan menenteramkan jiwanya, jika beliau masih berada
di tempatku. Demi hati nurani, aku membaca beberapa bait puisi untuk diriku
sendiri. Seperti yang kulihat pada pandangan pertama, semua itu adalah karya-karya yang
sungguh kacangan, dengan sedikit kalimat indah di sana-sini. Namun, secara
keseluruhan buku itu sangat hambar dan sulit dijual. Paling bagus aku hanya akan
mendapat enam maidin dari benda ini - lebih mungkin sekitar tiga atau empat
keping saja - dari seorang pelanggan yang sangat menggandrungi puisi Arab.
Namun, kenyataannya aku menemukan *3 manfaat yang lebih besar dari benda itu.
Beberapa " hari setelah kedatangan Idriss, seorang pemuka 2 Ottoman3 yang
sedang lewat di kota ini datang untuk ^ membeli beberapa barang dariku. Dan ia
bersikukuh S untuk mendapatkan potongan harga. Aku berhasil mendapatkan
seorang pelanggan yang puas dengan memberinya buku itu secara cuma-cuma.
Aku menunggu tak sampai satu pekan, lalu kudatangi lelaki tua itu. Ya, Tuhan
betapa gelapnya rumah lelaki itu! Dan ya Tuhan, betapa kosong dan sengsaranya! Setelah
aku mendorong pintu kayu yang berderak terbuka, aku mendapati diriku dalam
sebuah ruangan dengan lantai yang polos dan dinding yang juga telanjang. Idriss
sedang duduk di atas sebuah
3Sebutan orang Barat terhadap negeri yang kini bernama Turki, berasal dari nama
seorang pejuang Muslim bernama Osman atau Utsman yang dianggap sebagai
pendiri Kesultanan Utsmaniyah pada abad ketiga belas (catatan penyunting).
30 sajadah anyaman sewarna lumpur. Aku duduk bersila di sampingnya.
"Seorang tokoh terkemuka mendatangi tokoku," kataku padanya, "dan ia amat
senang hati ketika kutawarkan bukumu padanya. Aku membawakan uang yang
menjadi hakmu." Tolong dicatat bahwa aku memberitahukan padanya kebenaran yang sesungguhnya!
Aku tidak tahan berdusta, meski terkadang aku sedikit memperdaya dengan
menyembunyikan sesuatu. Namun, aku hanya berusaha menyelamatkan harga diri
lelaki malang itu dengan memperlakukannya sebagai pedagang, bukan pengemis!
Maka aku mengambil tiga keping pecahan satu maidin dari dompetku, kemudian tiga
keping pecahan lima maidin, dan berpura-pura menghitung keseluruhannya dengan
teliti. Ia menatapku dengan mata terbelalak.
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 010 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk "Aku tidak mengharapkan sejumlah itu, anakku. Bahkan tidak setengahnya ..."
Aku menggoyangkan jariku di depannya.
"Jangan pernah mengatakan hal seperti itu pada seorang pemilik toko, Haji
Idriss. Ia akan berusaha menipumu."
"Tak ada bahayanya melakukan itu padamu, Balthasar Effendi! Kau adalah seorang
dermawan." Aku mulai bangkit berdiri, tetapi ia menghenti-kanku.
"Aku memiliki sesuatu yang lain untukmu," ujarnya. Ia menghilang di balik tirai
selama beberapa saat, lalu muncul kembali dengan membawa buku lainnya.
31 Apa lagi" pikirku. Mungkin ia memiliki perpustakaan di kamar lain. Terlibat
dalam apakah aku" Seakan-akan bisa membaca pikiranku, ia segera meyakinkanku.
"Ini adalah buku terakhir yang kumiliki," katanya, "dan aku ingin kau
memilikinya! Hanya kau, bukan orang lain!"
Ia meletakkannya ke tanganku, lalu membuka halaman pertamanya, seperti di atas
sebuah mimbar. Ya, Tuhan!
Nama yang Keseratus! Buku Mazandarani!
Aku tak pernah memimpikan bisa menemukannya di liang seperti ini!
"Tetapi Haji Idriss, ini adalah sebuah buku yang sangat langka! Kau tidak
seharusnya berpisah dengan buku ini begitu saja!"
"Buku ini tak lagi menjadi milikku - kini ini milikmu. Ambillah! Bacalah! Aku tak
pernah mampu melakukannya."
Aku membuka-buka halamannya dengan bersemangat, tetapi ruangan itu terlalu
gelap untukku membaca lebih dari judulnya.
Nama yang Keseratus! Ya, Tuhan! SAAT AKU keluar dari gubuk itu dengan buku besar yang tak ternilai dalam
pelukanku, aku merasa mabuk. Sungguhkah ini buku yang diburu oleh seluruh dunia,
dan kini menjadi milikku" Berapa banyak manusia yang datang dari seluruh penjuru
dunia mencarinya, 32 dan kukatakan pada mereka bahwa buku itu tak pernah ada, padahal selama ini
benda berharga tersebut berada di sebuah gubuk kumuh berjarak sepelemparan batu
dariku! Dan seorang lelaki tua yang nyaris tak kukenal menghadiahkannya padaku! Kejadian
itu begitu membingungkan, amat sulit dibayangkan! Aku mendapati diriku tertawa
nyaring di jalanan, bagai seorang tolol.
. Aku masih tetap seperti itu, mabuk dan linglung, ketika seorang pejalan kaki
menyapaku. "Balthasar Effendi!"
Aku langsung mengenali suaranya: Syekh Abdel-Bassit, imam masjid agung Gibelet.
Namun, bagaimana ia bisa mengenaliku, padahal ia buta sejak lahir dan aku belum
berkata sepatah pun"
Aku menghampirinya, dan kami saling menyapa seperti biasa.
"Dari mana kau, menari-nari seperti itu?"
"Aku baru mengunjungi Idriss."
"Apakah ia menjual buku padamu?"
software version, ebook, komik,

Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mp3,mp3, subtitle 011 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk "Bagaimana Anda tahu?"
"Apa lagi yang akan membuatmu mendatangi lelaki malang itu?" ia tertawa.
"Benar," sahutku, ikut tertawa.
"Sebuah buku sesat?"
"Mengapa harus buku sesat?"
"Jika bukan, ia pasti sudah menawarkannya padaku!"
"Sejujurnya, aku belum tahu banyak tentang isi buku ini. Terlalu gelap untuk
membuka-bukanya di tempat tinggal Idriss. Aku menunggu tiba di rumah agar bisa
membacanya." 33 Syekh itu menjulurkan tangannya. "Tunjukkan padaku!"
Bibirnya selalu setengah terbuka seakan-akan ia akan tersenyum. Aku tidak pernah
tahu kapan saat ia sungguh-sungguh tersenyum. Namun demikian, ia mengambil
buku itu, membuka-bukanya selama beberapa detik sambil memeganginya dekat ke
matanya, lalu ia menyerahkannya kembali padaku.
"Di sini juga terlalu gelap," ujarnya. "Aku tidak bisa melihat apa-apa."
Kali ini ia tertawa keras-keras sambil menengadahkan wajahnya ke langit. Aku
tidak tahu apakah kesopanan menuntutku untuk ikut tertawa juga. Kalau 'a memang
demikian, aku sedikit terbatuk di antara tawa ^ kaku dan sebuah dehem kecil
untuk menjernihkan S tenggorokanku.
c "Kalau begitu buku jenis apa itu?" tanyanya.
? Kau bisa menyembunyikan kebenaran dari seorang
lelaki yang bisa melihat; berbohong terkadang menjadi sebuah keterampilan yang
diperlukan. Namun, berdusta pada seorang buta adalah perbuatan hina dan tidak
pantas. Sebentuk rasa hormat, dan mungkin agak takhayul, mendorongku untuk
mengatakan yang sebenarnya. Meski aku membungkusnya hati-hati dengan beberapa
kalimat pengandaian. "Mungkin ini adalah buku yang berhubungan dengan Abu Maher al-Mazandarani.
Nama yang Keseratus. Namun, aku akan menunggu sampai di rumah untuk melihat
apakah ini memang buku aslinya."
Ia mengetukkan tongkatnya ke tanah tiga atau empat kali, lalu bernapas dengan
berat. 34 "Mengapa ada orang yang membutuhkan nama yang keseratus" Aku diajari semua
nama yang ku-perlukan untuk berdoa ketika aku masih kecil. Untuk apa aku
membutuhkan sebuah nama yang keseratus" Katakan padaku, kau yang telah
membaca begitu banyak buku dalam berbagai bahasa!"
Ia mengeluarkan butiran tasbih dari dalam kantungnya, dan mulai berzikir sambil
menunggu jawabanku. Apa yang bisa kukatakan" Aku tak punya alasan lain yang
lebih darinya untuk mendapatkan nama yang tersembunyi itu. Tetapi aku merasa
terpanggil untuk menjelaskan, "Seperti yang Anda ketahui, sebagian orang
menyatakan nama tertinggi itu akan memberi kita keajaiban ..."
"Keajaiban" Idriss telah membawa-bawa buku itu selama bertahun-tahun, dan
keajaiban apa yang telah dibuatnya untuk dirinya sendiri" Apakah hal itu telah
membuatnya tidak terlalu miskin" Tidak terlalu sengsara" Kemalangan seperti apa
yang terelakkan darinya karena benda itu?"
Ia tidak menungguku menjawab semua itu, ia dan tongkatnya malah memukuli udara
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 012 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk dan debu dengan penuh amarah.
HAL PERTAMA yang kulakukan sesampainya di rumah adalah menyembunyikan
buku itu dari kemenakan-kemenakanku, terutama dari Boumeh. Aku merasa yakin
jika ia melihat dan menyentuhnya, ia akan jadi gila. Maka aku menyelipkannya di
balik kemejaku, dan ketika aku sudah berada di dalam rumah kusembunyikan dengan
aman di bawah sebuah patung
35 tua yang sudah rapuh, yang tak seorang pun ku-perbolehkan membersihkan debunya
sekalipun, apalagi memindahkannya.
Saat itu adalah hari Sabtu, 15 Agustus. Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa
aku akan menghabiskan hari Minggu untuk meneliti buku Mazandarani itu secermat
mungkin. Seperti biasa aku bangun agak siang di hari Minggu - jam bangun seorang kafir,
menurut sebagian orang. Begitu aku bangkit dari ranjangku, aku menyusuri selasar
sempit yang mengarah ke toko dari kamar tidurku, mengeluarkan buku itu, dan
duduk di bangkuku dengan gugup bagai seorang bocah kecil. ^ Aku mengunci
pintu dari dalam agar kemenakan-" kemenakanku tidak masuk dan mengejutkanku,
aku S juga menurunkan tirai-tirai untuk mencegah pengun-c jung masuk. Maka,
aku mendapatkan ketenangan dan E kesejukan. Namun, ketika aku membuka buku
itu, kusadari bahwa tak ada penerangan yang cukup. Jadi, aku memutuskan untuk
menggerakkan kursiku ke dekat jendela.
Sementara aku melakukannya, seseorang mengetuk pintu. Aku menyumpah dan
memasang telinga, berharap siapa pun yang berada di balik pintu itu akan lelah
menunggu dan berlalu. Sayangnya ia mengetuk lagi. Tidak hanya ketukan
perlahan - melainkan sebuah gedoran keras, dan kemudian terdengar bertubi-tubi.
"Aku datang!" pekikku. Dengan cepat aku meletakkan buku itu kembali di tempat
persembunyiannya, lalu melangkah ke arah pintu dan membukanya.
36 Desakan orang yang menggedor pintuku itu membuatku berpikir bahwa orang itu
pastilah seseorang yang penting, dan memang begitulah: Chevalier Hugues de
Marmontel, utusan istana Prancis. Orang yang paling terpelajar, seorang ahli
sastra dan benda-benda seni Timur yang sering datang ke tempatku dalam beberapa tahun
terakhir ini dan melakukan pembelian yang cukup banyak.
Ia berkata padaku bahwa ia sedang dalam perjalanan dari Saida ke Tripoli untuk
kemudian hendak naik kapal menuju Konstantinopel. Dan ia tidak mungkin melintasi
Gibelet tanpa mengetuk pintu rumah keluarga Embriaco yang mulia. Aku berterima
kasih atas sanjungan dan perhatiannya, dan tentu saja mempersilakannya masuk.
Setelah kembali menurunkan tirai, aku membiarkannya berkeliling melihat-lihat
sebagaimana yang biasa ia lakukan. Aku mengikutinya dari kejauhan hanya agar
bisa menjawab pertanyaan-pertanyaannya, tanpa mengganggunya dengan komentarkomentar
yang tidak perlu. Ia mengawali dengan membuka-buka buku karya Samuel Bochart, Geographia sacra.
"Aku sudah membelinya begitu buku ini terbit," ujarnya, "dan aku tetap
menjadikannya sebagai buku acuan. Setidak-tidaknya, itu adalah buku tentang
bangsa Phoenisia, nenek moyangmu - yang berarti tentang orang-orang di negeri
ini." software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 013 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk Ia maju satu dua langkah, lalu terhenti.
"Ini patung Phoenisia, bukan?" tanyanya. "Dari mana asalnya?"
37 Aku amat bangga mengatakan bahwa aku yang menemukan dan menggalinya
sendiri, di sebuah lahan dekat pantai.
"Aku sangat menyukai yang satu ini," ucapku. Si Chevalier hanya berkata, "Oh,"
terkejut karena seorang pedagang seharusnya mengatakan sesuatu untuk ditawarkan
atau dijual. Aku sedikit terganggu mengenai hal ini, dan tidak mengatakan apa
pun lagi, hanya menunggunya kembali dan memintaku menjelaskan barang daganganku.
Ketika ia melakukannya, kukatakan padanya bahwa kedua patung itu pernah
ditimbun berdampingan, tetapi waktu membuat logamnya menjadi berkarat
sedemikian rupa, sehingga tangan dari ^ salah satu patung itu menempel dengan
tangan patung " yang satunya. Aku suka menganggapnya sebagai dua 2 sejoli
yang terpisahkan maut, tetapi dipersatukan c kembali oleh waktu, karat, dan bumi
untuk selamanya. S Semua orang yang melihatnya menganggapnya sebagai dua
buah patung, tetapi aku lebih suka mengatakannya sebagai sebuah patung: patung
sepasang kekasih. Si Chevalier meletakkan tangannya di atasnya untuk mengangkat patung itu. Aku
memohon padanya untuk herhati-hati, sedikit goyangan bisa membuat mereka
terbelah. Tak diragukan lagi, ia berpikir aku telah bersikap kasar padanya. Ia
memberi isyarat agar aku sendiri yang memegangi patung itu. Maka, dengan segenap
perhatian yang bisa kuberikan, aku mulai mengangkatnya lebih dekat ke jendela.
Kuharap ia akan mengikutiku, tetapi ketika aku membalikkan tubuhku ia masih
berdiri di tempat yang sama. Di tangannya ia menggenggam Nama yang Keseratus.
38 Ia sepucat mayat. Aku pun menjadi pucat. "Sudah berapa lama kaumiliki buku ini?"
tanyanya. "Sejak kemarin."
"Bukankah kau pernah berkata padaku bahwa buku ini tak pernah ada?"
"Begitulah yang sempat terpikir olehku. Tetapi, aku pasti telah mengatakan hal
yang salah pada Anda dari waktu ke waktu."
"Apakah buku ini salah satunya?"
"Mungkin saja. Aku belum punya cukup waktu untuk meyakinkannya."
"Berapa yang kauinginkan untuk buku ini?"
Aku hampir saja berkata, "Buku itu tidak dijual!" tetapi aku mengubah
pendirianku. Seseorang tidak bisa mengatakan hal seperti itu pada pelanggan utamanya. Ia
hanya akan berkata, "Dalam hal ini, aku akan meminjamnya." Dan kemudian, karena takut
menyinggung perasaannya, kau harus bersedia meminjamkannya padanya, dan tentu
saja sangat mungkin kau tidak akan pernah menjumpai buku itu lagi dan
pelangganmu itu. Aku sudah belajar tentang hal itu dari pengalaman.
"Sesungguhnya," aku tergagap, "buku itu adalah milik seorang lelaki tua gila
yang tinggal di sebuah gubuk terkumuh di Gibelet. Ia yakin buku itu berharga sangat
mahal." "Berapa?" "Sangat mahal, seperti yang kukatakan. Ia sudah gila!"
Di saat ini kuperhatikan bahwa kemenakanku Boumeh datang dari arah belakang
kami, dan sedang software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 014 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk 39 mengamati adegan di depannya dengan tercengang. Aku tidak mendengarnya masuk.
Aku memanggilnya untuk mendekat dan mengenalkannya pada pelanggan utama
kami itu. Aku berharap hal itu bisa mengganti pembicaraan kami dan aku bisa
lolos dari perangkap yang menjeratku. Namun, si Chevalier hanya mengangguk singkat,
dan mengulangi perkataannya, "Berapa harga buku ini, Signor Balthasar" Aku
menunggu." Berapa yang harus kukatakan" Harga termahal yang pernah kupasang pada bukubuku
paling langka adalah 600 maidin. Terkadang, dan itu sangat jarang sekali,
harganya naik hingga 1.000 maidin, yang dalam mata uang Prancis mencapai ... 3
"Ia meminta 1.500! Tetapi aku tak mungkin mem73 biarkan Anda membayar sebanyak itu
untuk sebuah g buku palsu!"
c Tanpa sepatah kata pun pengunjungku itu mem6 buka dompetnya dan mengeluarkan
sejumlah uang yang dari suaranya terdengar
dalam mata uang Prancis. Kemudian ia menyerahkan buku itu pada salah satu
pelayannya yang kemudian pergi dan menyimpannya di antara barang-barang
bawaannya. "Sebetulnya, aku ingin mengambil kedua patung itu juga. Tetapi, tampaknya aku
tak membawa cukup uang lagi untuk membayarnya!"
"Kalau begitu, ambillah sepasang kekasih itu sekalian. Patung itu tidak dijual,
tetapi ambillah sebagai hadiah. Peliharalah patung itu dengan baik!"
Aku lalu mengundangnya makan siang bersama, tetapi dengan lugas ia menolaknya.
Salah seorang pengiringnya memberitahuku bahwa ia harus bergegas me40
lanjutkan perjalanan jika ingin sampai ke Tripoli malam itu juga. Kapalnya akan
berlayar keesokan harinya menuju Konstantinopel.
Aku menemani rombongan itu hingga ke pelabuhan Gibelet, tetapi tanpa
bercakapcakap sepatah kata pun lagi dengan sang Chevalier, tidak juga sekadar
pandangan perpisahan. AKU TIBA di rumah dan menemukan Boumeh tengah menangis dan meremasremas
tangannya dengan marah. "Mengapa Paman memberikan buku itu padanya" Aku tak mengerti!"
Aku juga tak memahaminya. Dalam sekejap, karena kelemahanku aku telah
kehilangan Nama yang Keseratus, patung yang kucintai, dan penghormatan dari sang
Chevalier. Aku bahkan memiliki lebih banyak alasan untuk mengeluh dibanding
kemenakanku. Namun, entah bagaimana aku mempertahankan diriku.
"Apa yang bisa kukatakan" Itu sudah terjadi! Aku tak punya pilihan! Lagi pula ia
adalah utusan Raja Prancis!"
Kemenakanku yang malang terisak-isak seperti seorang anak kecil. Aku
merengkuhnya ke bahuku. "Tenanglah! Itu hanya buku palsu, seperti yang kau dan aku ketahui."


Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ia melepaskan diri dari rangkulanku.
"Jika buku itu palsu, kita sudah melakukan penipuan karena,menjual padanya
dengan harga setinggi itu. Dan andai ada keajaiban bahwa buku itu tidak palsu, kita
seharusnya tak boleh berpisah dengannya
demi seluruh emas di dunia ini sekalipun! Siapa yang menjualnya kepada Paman?"
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 015 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk "Si tua Idriss."
"Idriss" Seharga berapa?"
"Ia memberikannya cuma-cuma padaku."
"Kalau demikian, ia pasti tidak bermaksud agar Paman menjualnya."
"Bahkan tidak untuk 1.500 maidin" Dengan uang sebanyak itu ia bisa membeli
sebuah rumah, baju-baju baru, menyewa seorang pelayan, bahkan mungkin bisa
menikah." Boumeh tampaknya tak ingin tertawa. Ia jarang tertawa.
t "Jika aku memahami Paman dengan benar, Paman
'S berniat memberikan semua uang ini pada Idriss." *g "Ya - bahkan tanpa
menyimpannya terlebih dahulu
c dalam kas kita!" J Aku bangkit, memasukkan semua kepingan uang
itu ke dalam dompet kulit, dan meninggalkan rumah.
BAGAIMANA KAWAN tuaku itu akan menanggapiku"
Akankah ia mengomeliku karena menjual buku yang dimaksudkannya sebagai
hadiah" Atau akankah ia melihat jumlah luar biasa semua uang yang kubawa ini sebagai
anugerah Tuhan" Saat aku mendorong pintu gubuknya, aku menemukan seorang tetangga sedang
duduk di ambang pintu dengan wajah terbenam dalam kedua tangannya. Sebelum
masuk, aku menanyakan apakah Haji Idriss ada di rumah. Perempuan itu mendongak
dan mengatakan sepatah kata.
42 "Twaffar Ia sudah tiada!
AKU YAKIN jantungnya berhenti bekerja di saat yang sama ketika aku memberikan
bukunya pada Chevalier de Marmontel. Aku tidak bisa melenyapkan pikiran itu dari
benakku. Bukankah aku sudah bertanya pada diriku sendiri bagaimana lelaki tua itu akan
menanggapi apa yang telah kulakukan" Kini aku tahu!
Apakah naluri burukku yang mencegahku berpikir lurus" Astaga, apa yang terjadi
sudah terjadi - kebetulan ini terlalu mengejutkan. Aku sudah bersikap amat sangat
salah, dan aku harus membayar kesalahanku!
TIDAK LANGSUNG terpikir olehku bahwa aku harus mengikuti buku itu ke
Konstantinopel. Sesungguhnya, aku masih belum yakin adakah gunanya aku
melakukan hal itu. Namun, aku membiarkan diriku terbujuk bahwa itulah hal
terbaik yang harus kulakukan. Pada mulanya, terdengar erangan dan geraman Boumeh. Namun, aku telah
menduganya dan sudah merasa terganggu sebelum hal itu terjadi, sehingga semua
itu tak terlalu memengaruhi keputusanku. Khususnya sebagai seorang lelaki bodoh yang
ingin pergi begitu saja! Mendengar apa yang digeramkannya, kau akan berpikir
bahwa semuanya terjadi sebagai pertanda dari Tuhan yang secara khusus ditujukan
padaku. Ia patah hati melihatku menafsirkan semua itu dengan benar, Tuhan
pastilah telah mengorbankan 43 hidup si malang Idriss dengan satu tugas, yakni untuk membukakan mataku.
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 016 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk "Membuka mataku untuk apa" Apa yang seharusnya kupahami?"
"Bahwa waktu sangatlah singkat! Bahwa tahun terkutuk itu sudah dekat! Malaikat
Maut sedang mengintai di sekitar kita! Kau telah menggenggam penyelamatan
dirimu dan diri kami di tanganmu, kau telah memiliki Nama yang Keseratus, tetapi
kau tak mampu mempertahankannya!"
"Hm, aku tak bisa melakukan apa pun lagi sekarang.
Chevalier itu sudah puluhan kilometer jauhnya. Itu
juga hasil kerja Tuhan."
3 "Kita harus mengejarnya! Kita harus berangkat
o U sekarang juga!" Aku mengangkat bahu. Aku bahkan tidak berniat c menjawabnya. Tidak mungkin
aku harus pergi bersama J orang yang berperilaku kekanak-kanakan ini. Berangkat
sekarang juga" Berkuda sepanjang malam" Dan membiarkan leher kami digorok para
begal" "Untuk mati, aku lebih suka mati tahun depan dengan segenap kawan-kawanku
daripada menghadang kiamat!"
Namun, Boumeh tak teralihkan. "Andai sudah terlambat untuk mencegatnya di
Tripoli, kita masih bisa menjumpainya di Konstantinopel!"
Tiba-tiba saja terdengar suara yang begitu bersemangat dari belakang kami,
"Konstantinopel! Gagasan terbaik yang pernah dibuat Boumeh!"
Habib! Sekarang ia ikut campur.
44 "Jadi kini kau bersedia memberi kami kehormatan dengan kehadiranmu! Aku selalu
tahu bahwa akan menjadi hari tersialku ketika kau dan kakakmu bersepakat
mengenai satu hal!" "Aku tidak peduli kisah-kisah kalian tentang kiamat, dan aku sama sekali tidak
tertarik pada buku terkutuk itu. Namun, aku sudah lama menunggu kesempatan
untuk bisa pergi ke kota besar. Bukankah Paman pernah berkata bahwa ketika Paman
seusia kami, ayah Paman, kakek Tommaso, ingin agar Paman melihat
Konstantinopel?" Ini tak ada hubungannya dengan kasus yang sedang kami hadapi, tetapi aku cukup
tersentuh di titik kelemahanku - penghormatan yang kurasa pada ayahku sejak beliau
mangkat, dan untuk semua yang pernah beliau lakukan atau katakan. Saat mendengar
apa yang dikatakan Habib, sesuatu yang menggumpal masuk ke tenggorokanku,
mataku menerawang, dan aku mendengar diriku sendiri bergumam, "Benar, benar.
Mungkin kita memang harus pergi ke Konstantinopel."
Keesokan harinya Idriss dikuburkan di pekuburan muslim. Tidak banyak pelayat
yang datang - kedua kemenakanku dan aku, tiga atau empat orang tetangga, dan
Syekh Abdel-Bassit yang memimpin pemakaman. Ketika acara itu selesai, ia
menggamit lenganku dan memintaku berjalan pulang bersamanya.
"Aku senang kau datang," ujarnya ketika aku membantunya melintasi dinding kecil
di sekitar pekuburan. "Pagi ini aku berpikir, bagaimana jika aku harus
menguburkannya sendirian. Ia tak memiliki siapa pun, lelaki yang malang. Tiada
anak lelaki maupun perempuan,
45 software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 017 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk dan tiada kemenakan. Sama sekali tak ada ahli waris - meski, jika ia pernah
memiliki seseorang sekalipun, ia tak memiliki apa-apa untuk diwariskan.
Satusatunya warisannya diberikannya padamu. Buku jahanam itu."
Perkataannya ini mengendap dalam benakku. Aku melihat buku itu sebagai
cinderamata tanda terima kasih, bukan sebagai warisan. Namun, dari caranya
memberikan buku itu padaku, itu memang sebuah warisan - atau kemudian menjadi
warisan. Dan aku malah menghilangkan dan menjualnya! Mungkinkah si tua Idriss,
dalam dunianya kini, mau memaafkanku"
Kami berjalan dalam diam selama beberapa saat, menyusuri jalan yang curam dan
berbatu tanpa ada keteduhan sedikit pun. Abdel-Bassit tampaknya tenggelam dalam
renungannya dan aku pun demikian - atau mungkin lebih tepat dikatakan bahwa aku
tenggelam dalam rasa sesal yang amat dalam. Lalu ia berkata, sambil membetulkan
turbannya, "Kudengar kau akan meninggalkan kami dalam waktu dekat. Akan pergi
ke mana kau?" "Konstantinopel."
Ia berhenti dan memiringkan kepalanya ke satu sisi, seolah-olah sedang menangkap
suara hiruk pikuk sebuah kota yang jauh.
"Istanbul!, Istanbul! Bagi mereka yang bermata akan sulit mengatakan betapa
dunia ini tak memiliki apa pun yang bisa dipertontonkan. Meski hal itu benar adanya,
percayalah padaku. Jika kau ingin mengetahui dunia ini, yang kaubutuhkan
hanyalah mendengarkan. Yang dilihat orang ketika mereka bepergian tak
46 lebih dari sebuah ilusi. Bayangan mengejar bayangan lain. Jalan-jalan dan
negerinegeri tak mengajarkan apa pun yang tak kita ketahui sebelumnya, tiada
yang tak bisa kita dengar dalam diri kita sendiri di kedamaian malam.'V
LELAKI SALEH itu mungkin benar, tetapi aku sudah membuat keputusari - aku
akan pergi! Bertentangan dengan penilaianku yang lebih jernih, dan sedikit
banyak hal ini kulakukan secara terpaksa - tetapi aku tetap akan pergi! Aku tak sanggup
memikirkan diriku menghabiskan empat bulan ke depan, kemudian dua belas bulan
di tahun yang ditakdirkan itu, dengan duduk di tokoku mendengarkan
ramalanramalan, memeta-" kan tanda-tanda, mendengarkan keluh kesah dan cercaan
tanpa akhir atas ketakutan dan penyesalanku!
Keyakinanku belum berubah. Aku masih muak pada ketololan dan takhayul. Aku
masih percaya lentera dunia ini belum akan padam ...
Jika itu dikatakan, bagaimana mungkin aku yang meragukan segalanya, tak
meragukan semua keraguanku sendiri" y
Hari ini adalah hari Minggu. Idriss dikebumikan Senin lalu. Dan kami akan
berangkat besok dini hari.
Akan ada kami berempat - aku, kedua kemenakan- * ku, dan Hatem pegawaiku,
yang akan menjaga hewan-hewan dan perbekalan. Kami membawa tak kurang dari
sepuluh ekor bagal. Empat untuk ditunggangi, yang lainnya untuk mengangkut
barang bawaan. Dengan demikian, tak satu pun dari hewan-hewan itu yang
47 akan kelebihan beban, dan kami akan mampu mempertahankan langkah mantap
kami, atas izin Tuhan. Khalil, pegawaiku lainnya yang jujur tetapi tidak terlalu pandai, akan
kutinggalkan software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 018 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk untuk membantu Pleasance menjaga toko - kakak perempuanku y&ng hebat, yang
menganggap remeh perjalanan dadakan ini. Dia tampak sedih harus berpisah dengan
kedua anak lelakinya dan adiknya seperti ini, tetapi dia paham bahwa tiada
gunanya berusaha menentang keputusan-ku. Meski demikian, pagi ini, ketika kami semua
sibuk di tengah riuh rendahnya persiapan terakhir keberang-katan kami, dia
datang dan berkata padaku bahwa akan lebih baik jika aku menunda kepergian kami sampai
beberapa minggu ke depan. Aku mengingatkannya bahwa kami harus melintasi
Anatolia sebelum musim dingin. Dia tak bersikeras - hanya menggumamkan doa,
dan mulai terisak diam-diam. Habib melakukan segalanya untuk membujuk ibunya
agar tak terlalu bersedih, sementara anak lelaki satunya yang lebih seperti
ketakutan daripada bersimpati, berkata pada ibunya agar segera pergi dan merendam matanya
dalam air mawar, karena air mata yang menetes di malam sebelum keberangkatan
adalah pertanda buruk. Ketika pertama kali aku memberi tahu Pleasance bahwa aku berencana membawa
anak-anaknya bersamaku, dia tidak keberatan. Amat wajar jika naluri keibuannya
akhirnya memecah ketegarannya. Percayalah pada Boumeh bahwa membayangkan
air mata seorang ibu akan membawa kesialan.
48 Ditulis di rumahku di Gibelet pada malam keberangkatanku. AKU SUDAH
mengemasi semua buku catatanku, tinta, pena dan bubuk pengering, dan bersiap
melakukan perjalanan, tetapi di Minggu malam yang sama ini, aku harus
mengeluarkan semua benda itu lagi dan meletakkannya di atas mejaku untuk
kugunakan. Sebuah kejadian konyol terjadi di ujung siang ini, dan hampir membuat
kami membatalkan kepergian. Sesuatu yang menurutku tidak hanya membuatku
berang, tetapi juga amat memalukan. Aku lebih suka tidak menyebutkannya, tetapi
aku sudah berjanji pada diriku akan mengabadikan semuanya di dalam jurnalku, dan
aku bersungguh-sungguh. Penyebab semua kerepotan ini adalah seorang perempuan bernama Marta yang
dijuluki oleh masyarakat sekitar sini, dengan agak kasar, sebagai "si janda".
Beberapa tahun yang lalu dia menikah dengan seorang lelaki yang dikenal semua
orang sebagai orang jahat. Ia berasal dari sebuah keluarga yang semuanya jahat,
tidak jujur, pencopet, bajingan, perampok, perusak - setiap orang di keluarga itu, tua
dan

Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

muda sama saja, sepanjang yang bisa diingat siapa pun! Dan si cantik Marta, yang
saat itu adalah seorang gadis badung yang berperilaku bebas dan ceroboh, tetapi
bukan seorang gadis yang jahat, jatuh cinta kepada salah satu di antara mereka.
Namanya Sayyaf. Dia bisa saja mendapatkan pemuda yang lebih menjanjikan di desa itu - aku sendiri
bersedia, tak kusangkal! Ayahnya kebetulan adalah tukang cukur langganan
sekaligus kawanku. Ketika aku mendatangi
49 tempatnya di suatu pagi untuk bercukur dan menangkap sekilas bayangan gadis itu,
aku mendengarnya bersenandung. Ada sesuatu di dalam suaranya, gaya jalannya,
caranya mengedipkan bulu matanya - sesuatu yang lelaki mana pun dengan darah
mengalir deras di nadinya tak akan mampu menahannya. Ayahnya telah menandai
betapa menariknya aku dan membuatku mengerti bahwa ia senang, bahkan merasa
tersanjung, dengan hubungan semacam itu. Tetapi, gadis itu telah jatuh ke
pelukan software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 019 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk lelaki lain, dan pada suatu pagi kami mendengar dia membiarkan lelaki itu
membawanya pergi dan seorang pendeta pembangkang telah menikahkan mereka.
Tukang cukur itu meninggal karena sedih beberapa bulan kemudian, mewariskan
pada putri tunggalnya sebuah rumah, sepetak kebun, dan lebih dari 200 keping
uang emas sultanin. Suami Marta, yang tak pernah bekerja seumur hidupnya, kemudian memutuskan
untuk berdagang besar-besaran dan menyewa sebuah perahu. Ia membujuk istrinya
agar mengizinkannya menggunakan seluruh tabungan ayahnya, hingga keping sen
terakhir, dan ia pergi ke Tripoli. Sejak itu ia tak pernah terlihat lagi.
Pada mulanya kabar mengatakan bahwa ia mendapat untung besar dengan muatan
rempah-rempah dan berhasil membangun sebuah armada kapal milik sendiri, dan
berencana kembali ke Gibelet. Orang-orang mengatakan Marta menghabiskan
seluruh harinya di tepi laut dengan gadis-gadis yang dikenalnya, dengan bangga
menanti suaminya. Tetapi sia-sia - tak ada
50 kapal, tak ada harta kekayaan, dan tak ada suami yang muncul. Selang beberapa
lama, desas-desus lain menyebar. Konon, suaminya itu tenggelam dalam kecelakaan
kapal. Yang lain berkata ia telah beralih menjadi bajak laut, ditangkap oleh
orangorang Turki, dan digantung. Tetapi beberapa orang mengatakan ia bersembunyi
di sebuah pantai dekat Smyrna, dan kini telah memiliki anak dari istri lain. Hal
ini mempermalukan Marta yang tak pernah hamil selama hidup bersama mereka yang
berlangsung singkat dan dianggap mandul.
Bagi Marta yang malang - sendirian selama enam tahun, bisa dibilang tak menikah,
tapi juga bukan perempuan bebas, tanpa harta^ tanpa sanak saudara, tanpa anak,
dimata-matai oleh saudara-saudara iparnya kalau-kalau dia mencoba menodai
kehormatan suaminya yang tengah merantau - setiap hari adalah kesedihan. Maka
dia mulai berkeras dengan kekukuhan yang nyaris mendekati kegilaan, bahwa dia
mendengar dari sumber yang bisa dipercaya bahwa Sayyaf memang telah mati,
sehingga dia benar-benar telah menjadi janda. Tetapi, saat dia mulai berpakaian
hitam, keluarga suaminya menyerangnya tanpa ampun, menuduhnya telah membawa
nasib buruk pada Sayyaf. Setelah menjadi korban pemukulan yang bekas-bekasnya
terlihat di wajah dan tangannya, "sang janda" menyerah dan kembali memakai
pakaian berwarna terang. Tetapi, Marta tak mau menerima kekalahan. Dalam beberapa minggu terakhir,
dikabarkan dia bercerita pada beberapa teman perempuannya bahwa dia berencana
pergi ke Konstantinopel untuk bertanya pada
51 pihak yang berwenang apakah suaminya sungguh telah tiada, dan bahwa dia tak akan
kembali tanpa surat resmi dari Sultan yang membuktikan bahwa dia adalah seorang
janda dan bebas memulai hidup baru.
Tampaknya Marta bersungguh-sungguh dengan ancamannya. Minggu pagi ini dia
tidak menghadiri misa. Katanya dia telah meninggalkan Gibelet pada malam hari
dengan membawa seluruh pakaian dan perhiasannya. Desas-desus langsung
menyebar, me-libatkanku. Ini menggangu dan menghinaku, dan di atas segalanya haruskah aku bersumpah dengan Alkitab" - ini sungguh tidak benar. Sudah
bertahuntahun aku tak bercakap-cakap dengan Marta - sejak pemakaman ayahnya,
kurasa. software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 020 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk Paling banter aku menyapanya di jalan sesekali, dengan mengangkat tangan
menyentuh topiku dengan sopan. Itu saja. Bagiku, pada hari saat kudengar dia
menikahi bajingan itu, semuanya telah usai.
Namun, kini kabar angin mengatakan bahwa aku telah membuat perjanjian rahasia
untuk membawanya bersamaku ke Konstantinopel. Dan karena aku tak mungkin
melakukannya secara terang-terangan di hadapan seluruh desa, maka dia pergi
mendahului dan menungguku menjemputnya di sebuah tempat yang telah disepakati.
Bahkan, dikatakan bahwa karena Maltalah aku tak pernah menikah lagi, padahal itu
tidak benar sama sekali, suatu hari nanti akan kujelaskan bila ada kesempatan.
Walaupun tidak benar, cerita ini tampak sangat masuk akal, dan tampaknya
sebagian besar orang memercayainya. Diawali saudara ipar Marta yang menya52
takan dengan yakin bahwa aku bersalah, merasa terhina oleh yang diduganya
sebagai siasatku, dan bermaksud menuntut balas atas kehormatan mereka. Siang ini Rasmi,
yang paling bersemangat di antara mereka, memaksa masuk ke rumahku dengan
menodongkan senjata dan bersumpah akan mencelakakanku. Aku terpaksa
melibatkan Hatem pegawaiku, untuk menenangkannya. Ia bersikeras agar aku
menunda keberangkatanku untuk menunjukkan iktikad baikku. Memang benar itu
akan meredakan segala desas-desus dan kecurigaan. Tetapi, mengapa aku harus
menjamin kejujuranku pada segerombolan pencoleng" Dan untuk berapa lama aku
harus menunda perjalananku" Hingga Marta muncul kembali" Lalu, bagaimana jika
dia pergi untuk selamanya"
Habib dan Jaber menentang penundaan apa pun, dan menurutku aku akan kehilangan
harga diriku jika aku bersikap lemah. Di samping itu, tak sejenak pun aku ingin
menyerah. Aku hanya terombang-ambing antarasa tjffck, layaknya seorang lelaki
beradab, sebelum membuat penolakan tegas. Lalu orang itu berkata ia akan ikut
bersama kami di pagi hari: ia ingin memastikan perempuan yang minggat itu tak
sedang menanti kami di desa-desa yang berdekatan sepanjang jalan. Para
kemenakanku dan pegawaiku menjadi murka mendengar hal ini, terlebih lagi kakak
perempuanku, tetapi aku membuat mereka berpikir lebih jernih.
"Jalanan adalah milik semua orang! Jika ia ingin melakukan perjalanan searah
dengan kita, kita tak bisa mencegahnya," ujarku dengan nyaring dan tegas, se53
hingga orang itu bisa paham bahwa ia bisa saja mengikuti kami, tetapi ia tak
akan bepergian bersama kami. Aku mungkin terlalu memandang tinggi kesanggup-anku mengatasinya, dan kami
pasti tak bisa mengandalkan sikapnya. Tetapi, kami berempat dan ia hanya
sendirian. Penguntitannya lebih terasa menggangguku daripada mencemaskanku. Semoga
Tuhan tak membuat kami berurusan dengan ancaman lain dalam perjalanan kami,
selain penjahat brewok ini!
Desa Anfe, 24 Agustus 1665 DAERAH SEKITAR Gibelet tidak terlalu aman saat
masih gelap, maka kami menunggu hingga pagi tiba 3 untuk melintasi gerbang
kota. Rasmi ada di sana " menunggu kami, menyentak tali kekang bagalnya agar S
binatang itu tetap diam. Ia tampaknya terpaksa mem-" bawa tunggangan yang
tampak gugup itu untuk E melakukan perjalanan ini; kuharap binatang itu akan
segera membuatnya bosan mencoba membuntuti kami.
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 021 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk BEGITU KAMI mencapai jalanan pesisir pantai, ia membelokkan bagalnya dan
menanjak ke atas dataran tinggi tempat ia lalu memandang berkeliling di atas
sana, seraya mengelus-elus kumisnya.
Sambil mengawasinya dengan sudut mataku, aku bertanya-tanya untuk pertama
kalinya apa yang bisa terjadi pada Marta yang malang, dan tiba-tiba saja aku
merasa malu pada diriku sendiri karena sampai sekarang aku hanya memikirkan kesulitan
akibat hilangnya perempuan itu yang membuatku repot. Kini nasib Martalah yang
harus kucemaskan. Mungkinkah dia
54 telah melakukan perbuatan putus asa" Mungkin saja tubuhnya suatu hari akan
diempas ombak ke pantai. Kalau sudah begitu, gunjingan itu pasti akan terhenti,
air mata akan tercurah sejenak, lalu semuanya akan dilupakan.
Dan aku - mungkinkah aku akan berduka atas perempuan yang pernah nyaris
menjadi milikku itu" Aku menganggap Marta sangat menarik, dan aku
menginginkannya. Aku kerap menatap senyumnya, goyang pinggulnya saat dia
berjalan, caranya mengibaskan rambut, gemerincing gelangnya - aku mungkin
sangat ingin merengkuh tubuhnya setiap malam. Aku mungkin akan makin
menyukainya, suaranya, langkah kakinya, kedua tangannya. Bisa jadi dia akan
bersamaku pagi ini ketika aku pergi. Dia juga mungkin akan menangis seperti
kakakku Pleasance, dan berusaha membuatku membatalkan perjalananku ini.
Pikiranku terganggu oleh lonjakan bagal tung-ganganku. Aku berjalan lebih jauh
dan makin menjauh di tanah lapang itu. Kini aku seakan-akan bisa melihat perempuan
yang tak sungguh-sungguh kucari selama bertahun-tahun itu. Sekali lagi dia
menyorotkan tatapan menggoda padaku yang merupakan tatapannya di hari-hari
yang diberkahi ketika dia masih menjadi putri tunggal si tukang cukur. Aku
menyumpahi diriku sendiri karena tak memiliki cukup hasrat untuk mencintainya
karena membiarkannya mengawini nasib buruknya.
KAKAK IPARNYA yang jahat itu telah memacu bagalnya lebih jauh ke arah bukitbukit
yang membatasi 55 nya lebih jauh ke arah bukit-bukit yang membatasi jalan. Ia memandang ke semua
arah dan berteriak, "Marta! Keluar kau! Aku melihatmu." Tetapi tak ada apa pun
di sana. Kumisnya ternyata lebih besar daripada otaknya!
Kami berempat melaju di jalan yang sama. Berpura-pura tak memerhatikan derap
bagalnya, saat ia berhenti dan mulai melaju, atau hentakan kakinya ke perut
tunggangannya itu. Namun, ketika Hatem menyiapkan? makanan - hanya roti datar
yang berisi keju lokal, dibumbui minyak dan rempah-rempah oregano - aku
mengundang si penyusup untuk ikut makan bersama kami. Ketika kemenakanku dan
pegawaiku tak menye-^ tujui kemurahan hatiku itu, dan memperlakukan ^
bajingan itu dengan mimik muak, kurasa aku harus 2 berkata bahwa mereka
memang benar, karena lelaki " itu menyambar apa yang kami tawarkan padanya, J
membawanya ke seberang jalan, dan menikmatinya sendirian seperti seekor binatang
buas, dengan tubuh memunggungi kami. Ia terlalu tak tahu adat untuk makan
bersama kami, tetapi tidak cukup angkuh untuk berlalu dengan perut lapar. Betapa
menyedihkan! KAMI AKAN menghabiskan malam pertama ini di Anfe, sebuah desa di daerah
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 022 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk pesisir. Seorang nelayan menawari kami makanan dan tempat menginap. Ketika aku
hendak membuka dompet untuk memberinya sejumlah tanda terima kasih, ia
menolaknya. Ia lalu mengajakku ke samping rumahnya, dan malah memintaku
menceritakan padanya apa yang kutahu tentang desas-desus mengenai tahun yang
akan datang. Aku 56 berbicara dengan sopan dan sebisaku meyakinkannya bahwa semua itu hanyalah
omong kosong belaka, begitu kukatakan padanya - omong kosong yang selalu
beredar ketika orang-orang kehilangan keberanian, "Jangan terpengaruh, bukankah
sudah disebutkan dalam Alkitab, 'Kalian tak akan mengetahui baik hari maupun
jamnya"'" Tuan rumahku merasa senang dengan kata-kataku itu. Tak cukup dengan menawari
kami keramahtamahan, ia meraih tanganku dan menciumnya. Aku merona karena
malu. Seandainya saja orang baik itu tahu alasan tak masuk akal atas
perjalananku ini! Dan aku masih saja berpura-pura bersikap bijaksana!
SEBELUM BERANJAK tidur, aku menuliskan beberapa paragraf berikut ini hanya
diterangi sebatang lilin berbau tidak sedap. Aku tak yakin telah memilih hal
yang penting. Tidak mudah membedakan hal yang mendasar dari yang sepele, yang
penting dari yang selewat, jalan yang benar dari lorong buntu setiap hari.
Namun, aku memutuskan maju terus dengan mata terbuka.
Tripoli, 25 Agustus TAMPAKNYA KAMI telah mengenyahkan teman seperjalanan
kami yang tak diundang itu. Namun, ternyata kami berjumpa dengan masalah lain.
Pagi ini Rasmi menunggu kami di luar rumah tempat kami menginap dengan kumis


Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berkilau, siap untuk pergi. Ia pasti menginap di rumah lain di desa itu - di
tempat beberapa perampok kenalannya. Ketika
57 saat, lalu memacu kudanya naik ke atas tanah yang agak tinggi, seperti yang ia
lakukan kemarin, untuk mengamati dataran di depannya. Lalu ia berbalik dan pergi
ke arah Gibelet. Teman-temanku masih bertanya-tanya tidakkah ini sebuah tipu
muslihat, dan akankah ia mencoba mengejutkan kami nantinya. Tetapi, kukira
tidak. Kurasa kami tak akan menjumpainya lagi.
KAMI SAMPAI di Tripoli pada siang hari. Ini mungkin kali kedua puluh aku ke
sana, tetapi aku tak pernah bisa melintasi gerbang kota ini tanpa terhanyut
emosi. Di sinilah para leluhurku pertama kali menjejakkan kaki di Levant lebih dari 500
tahun yang lampau. Pada hari-hari itu kaum Salib mengepung kota, tanpa hasil. Ansaldo
Embriaco, salah satu leluhurku, membantu mereka membangun sebuah benteng kota
yang dirancang untuk mengatasi perlawanan para pemberontak dan menawarkan
bantuan kapal-kapalnya untuk memblokade pelabuhan. Sebagai imbalan, ia diberi
kekuasaan atas wilayah Gibelet.
Daerah kekuasaan itu tetap menjadi milik keluargaku selama 200 tahun yang indah.
Dan bahkan ketika daerah kekuasaan kaum Frank4 terakhir di Levant dihancurkan,
keluarga Embriaco berhasil membujuk kaum Mamluk5 untuk membiarkan mereka
meng4Sebutan terhadap orang-orang Kristen dari Eropa (catatan penyunting).
5Sebuah kelompok militer yang terdiri dari para budak Turki dan Sirkasia yang
masuk Islam dan kemudian berhasil menguasai Mesir dan sekitarnya dari abad
ketiga software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 023 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk belas hingga abad keenam belas, dan tetap merupakan sebuah kekuatan politik
hingga awal abad kesembilan belas (catatan penyunting).
58 genggam wilayah yang dihadiahkan pada mereka itu selama beberapa tahun
berikutnya. Kami berada di antara pasukan kaum Salib yang pertama datang, dan
kamilah yang terakhir pergi. .Kami bahkan belum juga pergi setelannya. Tidakkah
aku merupakan bukti hidup dari hal itu"
Ketika penundaan telah berakhir dan kami harus menyerahkan daerah kekuasaan
kami di Gibelet kepada pprang-orang muslim, sisa keluarga kami memutuskan
"kembali ke Genoa. "Kembali" sebetulnya bukanlah kata pang tepat: mereka semua
dilahirkan di Levant, dan -sebagian besar dari mereka tak pernah menjejakkan
kaki di kota tempat asal para leluhur mereka. Begitu kembali ke Genoa, Bartolomeo,
leluhurku pada saat mi, segera menderita tekanan jiwa. Dahulu kala, di masa
Perang Salib pertama, keluarga Embriaco pernah menjadi salah satu keluarga paling
terkemuka di kota |tu, dengan gedung besar dan megah milik pribadi di Baerah
permukiman milik mereka sendiri di pusat kota, sejumlah pengikut dan pendukung,
sebuah menara yang idinamai dengan nama mereka, dan harta kekayaan terbesar di
seluruh Genoa. Namun, mereka kini telah digantikan [oleh keluarga-keluarga lain:
Doria, Spinola, Grimaldi, dan Fieschi telah lebih unggul dari mereka. Leluhurku
itu merasa terusir, bahkan terkucil. Ia barangkali tetap porang Genoa- - ia memang
seorang Genoa dari cara picaranya, pakaiannya, dan cara hidupnya - tetapi ia
hanyalah seorang Genoa dari Timur!
Maka keluargaku kembali pergi ke laut, dan mem-luang sauh di berbagai
pelabuhan - Haifa, Iskandariah, Phios - hingga Ugo, kakek buyutku, memiliki
gagasan 59 untuk kembali ke Gibelet, di mana sebagai imbalan atas jasa-jasa yang telah
disumbangkannya, penguasa mengembalikan padanya sebidang tanah yang pernah
dihadiahkan pada keluarganya. Kami harus meninggalkan keinginan berkuasa dan
kembali pada bidang perniagaan, pekerjaan asli kami, tetapi kenangan atas masa
jaya kami tetap bertahan. Menurut dokumen-dokumen yang masih menjadi milikku, aku
adalah keturunan langsung kedelapan belas dari lelaki yang telah menaklukkan
Tripoli. Maka, ketika aku pergi ke kawasan tempat para pedagang buku mangkal, bagaimana
mungkin aku tak menyorotkan pandang mataku pada benteng kota di mana pernah
berkibar panji keluarga Embriaco" Ketika mereka melihatku datang, para pedagang
buku mulai bersahut-sahutan mengolok-olokku, "Awas, Orang Genoa itu telah
datang untuk merebut kembali benteng kita - jangan biarkan ia lewat!" Mereka
berlompatan keluar dari kios mereka dan sungguh-sungguh menghenti-kanku, tetapi
semata-mata hanya untuk memelukku beramai-ramai, lalu menawariku kopi dan
anggur manis di setiap langkahku. Pada dasarnya mereka memang orang-orang yang
ramah, tetapi aku harus mengatakan bahwa aku juga rekan kerja yang simpatik, dan
seorang pelanggan yang baik Jika bukan aku yang mendatangi mereka, merekalah
yang akan mengirimiku barang-barang yang menurut mereka akan membuatku
tertarik, tetapi bukan jatah mereka - sebagian besar di antaranya berupa bendabenda keramat, patung-patung, dan buku-buku tua yang berkaitan dengan ajaran Kristen.
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 024 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk Sebagian besar dari mereka
beragama Islam atau Yahudi, dan para pembeli mereka pun kebanyakan orang-orang
yang seagama dengan mereka yang terutama hanya peduli pada agama mereka
sendiri. HARI INI, tiba di kota pada siang hari, aku langsung menemui Abdessamad, seorang
kawanku yang beragama Islam. Ia sedang duduk di pintu kedainya, dikelilingi oleh
saudara-saudaranya dan beberapa pedagang buku di jalan yang sama. Namun, setelah
aku memperkenalkan kedua kemenakanku kepada mereka, dengan mengikuti adat
sopan santun yang rumit, dan aku ditanya apa alasan kedatanganku, lidahku
menjadi kelu. Sesuatu mengatakan padaku bahwa akan lebih baik jika aku tidak
mengatakannya: itu adalah suara akal sehatku, dan aku harus mendengarkannya.
Dikelilingi sosok-sosok terhormat yang amat menghargaiku dan menganggapku
sebagai anggota yang paling dituakan dalam kelompok kami, jika bukan karena usia
dan pengetahuanku, barangkali karena ketenaran dan kekayaanku, kusadari betapa
tidak bijak andai kuungkapkan alasan kunjunganku yang sesungguhnya. Namun,
pada saat yang sama, suara lain yang lebih hati-hati mendorongku untuk melakukan
hal yang sebaliknya. Lagi pula, jika si tua Idriss dalam gubuk kumuhnya bisa
mendapatkan buku yang diburu banyak orang itu, mungkin saja para penjual buku di
Tripoli ini memilikinya pula, bukan" Yang mereka miliki barangkali sama palsunya
dengan milik Idriss, tetapi hal itu bisa mencegahku melakukan perjalanan jauhjauh hingga ke Konstantinopel!
61 60 Setelah beberapa detik merenung dengan semua mata menatap penuh perhatian
padaku, akhirnya aku berkata, "Barangkali salah satu dari kalian kebetulan
memiliki buku tak ternilai karya Mazandarani yang sedang ramai dibicarakan orang
akhirakhir ini - Nama yang Keseratus?"
Aku berbicara dengan enteng, dengan nada yang kubuat seringan mungkin. Namun,
keheningan seketika merebak di kerumunan kecil itu - dan bagiku itu seperti
keheningan di segenap penjuru kota. Semua mata lalu menatap kawanku
Abdessamad. Ia juga tak lagi sedang memandangiku.
Ia berdehem seolah-olah akan mulai berbicara, tetapi ia malah tertawa pendek
dipaksakan yang tiba-tiba terhenti sesaat kemudian saat ia menyeruput air
minumnya. Kemudian ia berkata padaku, "Kami selalu senang bertemu denganmu!"
Ini artinya kunjunganku hari itu sudah berakhir. Aku berdiri dengan kaku dan
mengucapkan sepatah kata perpisahan bagi mereka yang kukenal dekat, sementara
yang lainnya telah tercerai-berai.
Dengan tercenung, aku berjalan pulang ke penginapan tempat aku bermalam. Hatem
berkata padaku ia akan membeli sejumlah perbekalan. Habib berbisik bahwa ia akan
pergi berjalan-jalan ke dermaga. Aku membiarkan mereka berdua pergi tanpa
berkata apa pun. Hanya Jaber yang tinggal bersamaku, tetapi aku juga tak berbicara
padanya. Apa yang bisa kukatakan" "Salahmu, Boumeh - karena kesalahanmu aku jadi
dipermalukan!" Kesalahannya, dan juga salah Ev-dokim, salah Idriss, salah
Marmontel, dan kesalahan 62 banyak orang lain, tetapi sebagian besar adalah salahku sendiri. Merupakan
tanggung software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 025 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk jawabku menjaga akal sehatku, reputasiku, dan martabatku sendiri.
Namun, aku merasa heran, mengapa para penjual buku itu bereaksi seperti itu.
Sikap mereka menjadi sangat dingin dan kaku pada seseorang biasanya mereka perlakukan
begitu ramah dan bijaksana. Aku berharap mereka akan tersenyum senang. Bukan
sikap kasar seperti itu. Dan aku telah menata pertanyaanku dengan sangat hatihati! Aku tak mengerti. Aku sungguh tak paham.
MENULIS SEMUA kalimat ini berhasil membuatku lebih tenang. Namun, kejadian
itu membuatku kehilangan selera humor sepanjang hari itu. Aku mengomeli Hatem
karena ia tak membeli apa yang kumau. Kemudian aku memarahi Habib karena tak
segera pulang dari jalan-jalannya saat malam telah menjelang.
Kepada Boumeh, sumber utama rasa tak nyamanku, aku tak bisa memikirkan apa
yang harus kukatakan. Dalam perjalanan, 26 Agustus BAGAIMANA MUNGKIN aku bisa begitu naif"
Semua itu terpampang di depan mataku dan aku tidak bisa melihatnya!
KETIKA AKU bangun pagi tadi, Habib tak ada. Ia bangun lebih pagi dan berbisik
pada Hatem bahwa ia harus pergi untuk membeli sesuatu di pasar dekat benteng dan
akan menemui kami sesudahnya di dekat gerbang Bassatine di sebelah timur laut
kota itu. 63 "Kuharap ia akan tiba di sana sebelum kita," ujarku, "karena aku tak akan
menunggunya! Tidak semenit pun!" dan aku memerintahkan agar kami berangkat
saat itu juga. Gerbang itu tak jauh dari penginapan, sehingga kami segera tiba di sana. Aku
memandang berse-keliling. Tak terlihat Habib di mana pun.
"Beri ia waktu," pinta pegawaiku yang selalu bersikap lembut pada anak itu.
"Aku tak akan menunggu lama!" ulangku, sambil mengetuk-ketukkan kakiku dengan
tak sabar. Namun, aku harus menunggunya. Apa lagi yang bisa kulakukan" Kami
masih akan melakukan sebuah perjalanan panjang - tentu saja aku tak bisa
meninggalkan kemenakanku di tengah jalan! "
Sejam kemudian, ketika matahari telah tinggi di langit, Hatem berpura-pura
senang, dan berteriak, "Itu dia Habib, berlari dan melambai-lambaikan tangannya! Ia
memang anak muda yang baik, Tuhan telah menyelamatkannya! Selalu tersenyum
dan penuh kasih sayang. Yang penting, Tuan, ia tidak celaka."
Tampak jelas bahwa semua itu dilakukannya untuk menyelamatkan anak itu dari
pukulanku! Tetapi aku tak akan bisa dilunakkan. Sudah satu jam kami menunggu!
Sudah tak mungkin lagi aku menyapa atau tersenyum padanya. Aku bahkan tak sudi
memandang ke arah ia datang. Aku hanya akan menunggu semenit lagi, cukup
baginya untuk berlari mengejar kami, dan kemudian aku melaju ke arah gerbang
kota dengan sebal. 64 Habib kini sudah di belakangku. Aku bisa merasakan kedatangannya dan mendengar
napasnya. Namun, aku tetap memunggunginya. Aku akan berbicara padanya lagi jika
ia mencium tanganku dengan takzim dan berjanji tak akan keluyuran lagi tanpa
seizinku! Jika kami harus meneruskan perjalanan ini bersama-sama, aku harus
selalu mengetahui di mana kedua kemenakanku berada!
Ketika kami sampai di depan petugas penjaga gerbang kota, aku menyapanya dengan
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 026 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk sikap resmi, mengatakan siapa diriku, dan menyelipkannya sekeping uang yang
nilainya layak. "Apakah ia putra Anda?" tanyanya, seraya menjulurkan dagunya ke arah orang di
belakangku. "Bukan, aku kemenakannya."
"Dan perempuan ini?"
"Istrinya," sahut Habib.
"Baiklah! Silakan melanjutkan perjalanan."
Istriku"

Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Aku memutuskan melintasi gerbang dan menjauhi pos bea cukai serta barisan
tentara secepatnya, tetap dengan wajah memandang lurus ke depan. Setelah itu barulah aku
membalikkan tubuhku. Marta. "Si janda." - Dia berbusana serba hitam, dan wajahnya dipenuhi senyum terkembang.
TIDAK, KUAKUI aku tak memahami apa pun sampai saat .ini, bahkan tak
menduganya sama sekali. Dan Habib menanganinya dengan sangat baik, aku sepakat
65 tentang itu. Ia kerap melakukan berbagai siasat untuk memikat para lelaki atau
perempuan, tetapi beberapa hari terakhir ini ia tak memperturutkan keinginannya
untuk tersenyum penuh makna atau menyindir. Ia berpura-pura sama terkejutnya
denganku atas tuduhan Rasmi. Ternyata tuduhan itu tak seremeh yang kupikir.
Kupikir dalam perjalanan kemenakanku akan memberitahuku bagaimana ia telah
mengatur semuanya. Tetapi, apa gunanya" Aku bisa menebak sebagian besar
ceritanya. Aku bisa menebak mengapa ia secara mengejutkan berpihak pada
kakaknya yang mendesakku melakukan perjalanan ke Konstantinopel. Aku
membayangkan betapa ia kemudian bergegas memberi tahu "si janda" dan
perempuan itu pasti berpikir itulah saat yang tepat untuk melarikan diri. Maka,
dia meninggalkan Gibelet, dan pasti telah menghabiskan waktu semalam di Tripoli,
tinggal bersama seorang sepupu atau dalam sebuah biara. Semua itu begitu jelas
sehingga aku tak membutuhkan pengakuan apa pun. Tetapi, hingga semuanya
terpapar jelas di hadapanku, aku sama sekali tak menyangka.
Jadi, apa yang harus kulakukan sekarang" Seharian itu aku hanya melaju lurus
dengan mimik datar, tanpa berkata sepatah pun. Merajuk tidak akan membuahkan
hasil apa pun, aku sadar. Kecuali jika aku ingin kehilangan harga diri dan
kekuasaan atas keluargaku, aku tak bisa bersikap seakan-akan aku telah dikendalikan.
Masalahnya adalah, aku sesungguhnya amat pemaaf dan selalu cenderung
memaafkan. Sepanjang hari itu aku terus berusaha tetap dalam sikap marahku atas
66 kepolosanku yang dilukai. Dan aku akan mempertahankannya selama dua tiga hari
ke depan, bahkan andai hal itu lebih menyakitiku ketimbang orang-orang yang akan
kuhukum. Mereka membuntutiku, tak berani berbicara satu sama lain melebihi bisikan.
Bagus. Di desa si penjahit, 27 Agustus HARI INI kami kembali mendapat kawan
seperjalanan yang tak terduga. Namun, kali ini seorang kawan yang terhormat.
KAMI MENGALAMI malam yang mengerikan. Aku mengenal penginapan tempat
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 027 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk kami berhenti, tetapi aku sudah lama sekali tidak berkunjung ke tempat ini.
Mungkin aku pernah menginap di sini pada suatu waktu yang lebih menyenangkan: Aku tidak
mengingat ada kawanan nyamuk, dinding-dinding yang retak dan berjamur, dan
noda-noda genangan air itu. Aku menghabiskan waktu semalaman hanya untuk
membolak-balikkan tubuhku, menepukkan tangan setiap kali aku mendengar
binatang pengisap darah itu berdengung mendekat.
Di pagi harinya, ketika tiba saatnya untuk kembali melanjutkan perjalanan, aku
sama sekali belum memejamkan mata. Beberapa saat kemudian, di siang harinya, aku
jatuh tertidur di atas pelanaku beberapa kali, dan nyaris terjatuh dari bagalku.
Untung saja Hatem mendekat dan berkuda di sampingku untuk berkali-kali menyangga tubuhku.
Ia seorang lelaki yang baik - aku tak sungguh-sungguh marah padanya. * "
67 Menjelang siang, setelah kami melakukan perjalanan selama lima jam penuh dan aku
sedang mencari-cari tempat teduh untuk menikmati makan siang kami, jalan kami
tiba-tiba saja terhalangi sebuah dahan besar penuh daun dari sebuah pohon. Akan
sangat mudah memindahkannya dari jalan kami, atau kami bisa saja mengitarinya,
tetapi aku menghentikan tungganganku, dan merasa bingung. Ada sesuatu yang aneh
dengan cara dahan itu diletakkan di tempat itu, tepat di tengah jalan.
Aku memandang berkeliling untuk menemukan penjelasannya, ketika Boumeh
mendekat dan menyarankan dengan suara berbisik bahwa jalan terbaik
*=? adalah keluar dari jalur itu dan beralih ke sisi kanan, o
13 jalur yang terhubung dengan jalan raya yang jaraknya g sedikit lebih jauh.
b "Jika dahan itu tertiup angin dari pohonnya,"
e ujarnya, "dan angin menjatuhkannya di situ tepat seperti itu, pastilah itu
sebuah peringatan dari Tuhan, dan kita gila jika mengabaikannya."
Aku mengejek sikap takhayulnya, tetapi mengikuti sarannya. Benar, saat ia
berbicara padaku, aku memerhatikan pada suatu titik di jalur yang disarankannya serumpun
pohon yang mencolok. Hanya dengan melihat rumpun hijau di kejauhan, aku
seakanakan bisa mendengar percikan dingin air yang mengalir. Dan saat itu aku
sedang lapar. Saat kami melaju sepanjang jalur tersebut, kami menyaksikan beberapa orang yang
sedang berkuda jauh di depan kami - tiga atau empat orang, menurutku. Mereka
mungkin saja memiliki pikiran yang
68 sama dengan kami - meninggalkan jalan besar dan menikmati makanan mereka di
keteduhan. Namun, mereka melaju cukup kencang, melecut binatang tunggangan
mereka seakan-akan sedang terburu-buru melarikan diri dari kami. Saat kami
sampai di kerimbunan pohon, mereka telah lenyap di horizon.
Hatemlah yang pertama berteriak, "Begal! Rampok!"
Seorang lelaki berbaring di bawah keteduhan sebatang pohon walnut. Telanjang,
dan tak memperlihatkan tanda-tanda kehidupan. Kami berteriak memanggil-manggil
orang itu begitu kami melihatnya, tetapi ia tak bergerak sedikit pun. Kami bisa
langsung melihat kening dan janggutnya yang bernoda darah. Namun, ketika Marta
menjerit, "Ya, Tuhan, ia mati!" dan terisak, lelaki itu bangkit berdiri,
tampaknya ia yakin telah mendengar suara seorang perempuan, dan bergegas menutupi
ketelanjangannya dengan kedua tangannya. Setelahnya, ia memberi tahu kami bahwa
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 028 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk ia takut para penyerangnya akan kembali untuk menghabisi nyawanya.
"Mereka meletakkan dahan pohon melintang di jalan, dan kupikir itu pertanda akan
ada bahaya jauh di depan, maka aku berbelok ke jalur ini. Tetapi, justru di
sinilah mereka berada, sedang berbaring dan menunggu. Aku sedang dalam perjalanan
pulang dari Tripoli untuk membeli kain. Aku ini seorang penjahit. Namaku Abbas.
Mereka mengamb'il semua yang kumiliki: dua ekor keledai dan muatan mereka,
uang, sepatu, bahkan pakaian yang kukenakan! Semoga Tuhan melaknat mereka!
Semoga semua yang mereka ambil
69 melaknat mereka! Semoga semua yang mereka ambil dariku akan tersangkut di
tenggorokan mereka seperti duri ikan!"
Aku menoleh ke arah Boumeh.
"Jadi, menurutmu dahan itu adalah peringatan Tuhan, begitu" Nah, ternyata itu
adalah siasat kawanan perampok!"
Tetapi, ia tak akan mengubah pendapatnya.
"Jika kita tak mengambil jalur ini, hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi
pada lelaki malang ini! Karena melihat kedatangan kitalah, para perampok itu
melarikan diri!" Hatem baru saja menawarkan pada si korban salah satu kemejaku dan seraya
mengenakannya lelaki itu berkata, "Hanya Tuhan yang bisa mengirim kalian kemari
untuk menyelamatkanku! Kalian adalah orang-orang baik - aku tahu dari wajah
kalian. Dan hanya orang-orang jujurlah yang bepergian dengan perempuan dan
anakanak. Apakah kedua pemuda gagah ini putra Anda" Semoga Tuhan melindungi
mereka!" Ia sedang berbicara pada Marta yang sedang membasuh wajahnya dengan sehelai
saputangan lembap. "Mereka adalah kemenakannya," jawabnya setelah sejenak merasa bimbang dan
memancarkan pandangan mata penuh ungkapan maaf ke arahku.
"Tuhan memberkati Anda," ujar lelaki itu. "Tuhan memberkati kalian semua. Aku
tak mungkin membiarkan kalian pergi tanpa menghadiahkan pada kalian masingmasing
seperangkat pakaian. Jangan menolak - setidak-tidaknya ada yang bisa
kulakukan. Kalian telah 70 menyelamatkan nyawaku! Kalian harus bermalam di rumahku, bukan di tempat
lain!" Kami tak mampu menolaknya, apalagi malam telah tiba ketika kami sampai ke
desanya. Kami berbelok arah untuk mengantarkannya pulang. Lagi pula, setelah
semua yang dialaminya, kami tak tega membiarkannya melakukan perjalanan
sendirian. Ia tampak sangat berterima kasih, dan meski hari sudah larut ia berkeras ingin
membuat pesta dengan aneka sajian istimewa untuk menghormati kami. Dari setiap
rumah di desa itu, orang-orang membawakan kami makanan-makanan terlezat,
sebagian berdaging, sebagian tidak. Penjahit itu amat dicintai dan dihormati
oleh semua orang, dan ia menyebut kami - kedua kemenakanku, pegawaiku, "istriku" dan
aku - sebagai para penyelamatnya, utusan Tuhan yang ia sembah sepanjang
hayatnya. software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 029 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk Kami tak mampu membayangkan sebuah tempat yang lebih menyenangkan. Semua
itu membuat kami melupakan segala gangguan yang terjadi di awal perjalanan kami,
dan melunakkan segenap ketegangan antara aku dan teman-teman seperjalananku.
TIBA SAATNYA untuk beristirahat, tuan rumah kami bersumpah bahwa "istriku"
dan aku harus tidur di kamarnya, sementara ia dan istrinya akan tidur di ruang
tengah bersama putra mereka, kedua kemenakanku, pegawaiku, dan perempuan tua pelayan
mereka. Tentu saja sudah terlambat bagiku untuk mengungkapkan bahwa perempuan
yang bepergian bersamaku itu bukanlah istriku: aku pasti akan sangat
mengecewakan 71 aku tak bisa melakukannya. Lebih baik terus berpura-pura sampai besok pagi.
Maka, "si janda" dan aku mendapati diri kami berduaan dalam satu kamar hanya
dipisahkan sehelai tirai dari orang-orang lain, dan berlangsung selama semalam
suntuk. Lewat cahaya lilin yang ditinggalkan tuan rumah untuk kami, aku bisa
melihat tawa di mata Marta. Tak ada tawa di mataku. Aku berharap dia akan lebih
malu dari diriku. Tetapi, tidak sama sekali! Tak akan sulit membuatnya
mengangkangkan pahanya. Itu pasti akan menjadi sebuah perbuatan nista. Aku
merasa malu untuk kami berdua.
Setelah beberapa kali salah tingkah, akhirnya kami berbaring terlentang di balik
selembar selimut yang sama, tetapi dengan berpakaian lengkap dan terpisah jarak
yang menurutku sangat jauh.
Menit demi menit berlalu dalam kegelapan yang hening, ditingkahi suara embusan
napas yang tak teratur. Lalu Marta menggerakkan kepalanya ke dekat kepalaku.
"Kau tak boleh marah pada Habib. Akulah yang salah jika ia menyembunyikan yang
sebenarnya darimu. Aku menyuruhnya bersumpah tak akan mengatakan apa pun aku takut jika rencana minggatku terbongkar, kakak iparku pasti akan menggorok
leherku." "Apa yang terjadi sudah terjadi."
Aku berkata dengan nada dingin. Aku tak berminat memulai sebuah percakapan.
Namun, setelah kami terdiam selama beberapa saat, dia melanjutkan perkataannya,
"Tentu saja salah Habib mengatakan pada petugas penjaga gerbang bahwa aku
adalah istrimu. 72 Namun, ia tidak menyadarinya, pemuda yang malang. Kau sangat dihormati, dan
semua ini amat memalukan bagimu, bukan" Aku menjadi istrimu! Tak akan terjadi!"
"Apa yang diucapkan sudah terucap!"
Aku tidak sempat berpikir sebelum berbicara. Hanya setelah beberapa saat, ketika
kata-kata Marta dan kata-kataku sendiri menggema secara bersamaan dalam
kepalaku, kusadari bahwa makna tertentu bisa diambil dari jawabanku. Dalam
posisi yang menggelikan di mana kami berdua terperangkap di dalamnya, setiap kata bisa
selicin belut. "Aku istrimu?" "Apa yang diucapkan sudah terucap!"
Aku hampir saja membetulkan dan menjelaskan maksudku. Namun, apakah itu yang
terbaik" Aku hanya akan tenggelam lebih jauh ke dalam lumpur isap. Maka, aku
melemparkan pandangan ke arah Marta untuk mengetahui apakah dia paham
maksudku. Tampak olehku dia sedang menunjukkan raut wajah nakal dari masa
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 030 downloadfull software

Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk mudanya. Aku ikut tersenyum. Dan, di tengah kegelapan, dia melambaikan sebelah
tangan tanda pengunduran diri.
Mungkin kami membutuhkan pembicaraan itu untuk bisa tidur dengan damai
bersisian, tak terlalu berdekatan, tetapi juga tak terlalu berjauhan.
28 Agustus AKU SEDANG memiliki selera humor yang baik ketika terbangun, begitu juga
"istriku". Kedua kemenakanku terus memandangi kami berdua sepanjang hari, penuh
73 minat dan kecurigaan. Namun, pegawaiku malah tampak terhibur.
Kami sudah berencana untuk kembali meneruskan perjalanan saat fajar menyingsing,
tetapi kami harus membatalkannya. Ternyata malam tadi hujan mulai tercurah dari
langit, sehingga pagi harinya gerimis masih luruh. Sehari sebelumnya langit
berawan dan cukup nyaman untuk siapa pun bepergian, tetapi kami sadar awan saja tak
cukup memberi kami keteduhan. Maka, kami tak memiliki pilihan lain selain tinggal satu
dua malam lagi bersama tuan rumah kami. Tuhan memberkati mereka. Mereka
membuat kami merasa sangat diterima di setiap saat yang kami lewati di
3 sana, dan karena mereka bersikap seolah-olah kehadiran o
U kami sama sekali tak merepotkan mereka.
?g KETIKA WAKTU untuk tidur kembali tiba, si penjahit E itu kembali bersumpah
bahwa sepanjang kami berada di bawah atapnya, "istriku yang sangat berharga" dan
aku tak akan tidur di tempat lain selain di kamarnya. Untuk kedua kalinya aku
tak menunjukkan sikap keberatan. Mungkin, sangat tidak keberatan .... Kami berbaring
bersisian lagi, Marta dan aku, tanpa banyak cakap. Tetap dengan berpakaian
lengkap, tetap dengan menjaga jarak. Kami hanya tetangga, seperti kemarin. Bedanya, kali
ini kami terus mengobrol tanpa henti - tentang ini itu, tentang betapa ramah-tamahnya
tuan rumah kami, tentang bagaimana cuaca esok hari. "Si janda" memakai parfum
yang tak begitu kuperhatikan malam sebelumnya.
74 Aku baru saja akan memberitahunya beberapa alasan mengapa aku melakukan
perjalanan ini, ketika Habib masuk ke dalam kamar. Ia mendekat tanpa bersuara,
dengan bertelanjang kaki, seakan-akan ia
* berharap kami tak menyadari kedatangannya.
"Aku datang untuk tidur di sini, karena nyamuk-nyamuk itu," ujarnya ketika ia
sadari aku mengetahui kedatangannya. "Aku hampir dimakan hidup-hidup di ruang
sebelah." Aku mengembuskan napas panjang.
"Kau sudah benar datang kemari. Pintu di sini terlalu kecil untuk bisa dimasuki
nyamuk." Apakah aku membiarkan perasaan tergangguku tersirat dalam nada suaraku"
Tetanggaku memindahkan kepalanya lebih dekat ke arahku dan berbisik lirih, "Ia
hanyalah seorang anak kecil!"
Sekali lagi dia berusaha membuat pembenaran untuk Habib. Mungkin, dia juga ingin
menunjukkan padaku bahwa kecemburuan Habib tak beralasan. Aku mungkin
berpikir bahwa jika ia bersekongkol dengan perempuan itu untuk membantu
pelariannya dari keluarga suaminya, dan bergabung dengan kami, itu tak hanya
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 031 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk didasari semangat kepahlawanan, melainkan juga karena ia merasakan sesuatu pada
perempuan itu, dan perempuan itu tak mengecilkan hati si pemuda polos, meski
dirinya tujuh atau delapan tahun lebih tua.
Menurutku, Habib merasa cemburu. Mula-mula, ia berbaring menempel ke dinding,
membungkus tubuhnya dalam selimut. Meskipun ia tak mengatakan apa-apa, aku
bisa mendengar suara napasnya yang tak beraturan - ia tidak sedang tidur.
Kehadirannya 75 menggangguku. Di satu sisi, aku berkata pada diriku sendiri bahwa di pagi hari
nanti aku harus menjelaskan padanya sejelas-jelasnya bahwa dua malamku bersama si
janda hanyalah akibat dari keadaan yang sepenuhnya ia ketahui sendiri, dan tak
ada seorang pun yang mereka-rekanya. Di sisi lain, aku tidak paham mengapa aku harus
membuat pembenaran atas diriku sendiri pada si berandal ini. Bukan aku sendiri
yang menempatkan diriku dalam situasi yang memalukan ini! Aku mungkin orang
yang tak terlalu peduli, tetapi aku tak boleh terlalu ditekan! Jika aku berniat
mencumbu Marta, aku tak akan meminta izin pada kedua kemenakanku, atau pada
siapa pun! Aku menoleh kaku pada perempuan itu dan berbisik, tak terlalu lirih, "Jika ia
sungguh masih seorang bocah, aku akan menghukumnya seperti seorang bocah!"
Ketika aku bergerak mendekati Marta, aku bisa mencium wangi parfumnya lebih
kuat, dan aku merasa terus bergerak lebih dekat lagi. Tetapi Habib, andai ia tak
mampu mencerna kata-kataku, setidak-tidaknya ia mendengar bisikanku. Dan, masih
dengan terbungkus selimut, ia bergulung mendekat dan berbaring di kaki kami. Ya,
ia merentangkan tubuhnya tepat menempel di kaki kami, sehingga kami tak bisa
bergerak sedikit pun lagi.
Aku tergoda untuk menendangnya dengan amat keras, "secara tak disengaja", ketika
aku sedang tertidur. Namun, aku lebih suka membalaskan dendamku dengan cara
lain: aku meraih tangan Marta dan menggenggamnya di balik selimut sampai pagi.
76 Dekat Orontes, 29 Agustus PAGI INI hujan sudah reda dan kami bisa meneruskan
perjalanan. Aku sangat terganggu dengan perilaku kemenakanku yang kampungan
sehingga aku kurang tidur.
Mungkin memang itulah yang terbaik, malam seharusnya berakhir seperti tadi
malam. Ya, setelah merenungkannya kembali, menurutku lebih baijc aku bangun
dengan rasa sakit menahan hasrat berahi daripada dipagut rasa sesal.
Kami meninggalkan tuan rumah kami yang membuat kami makin berutang budi
dengan memenuhi muatan bagal kami dengan begitu banyak perbekalan - cukup
untuk beberapa hari perjalanan. Semoga Tuhan memberi kami kesempatan untuk
membalas kebaikan hati mereka!
Keberangkatan kami terasa lebih menyenangkan dalam cuaca setelah turun hujan tak ada matahari, tiada panas menyengat, atau gumpalan debu. Terdapat sedikit
lumpur, tentu saja, tetapi itu hanya memengaruhi kaki-kaki bagal kami. Kami
terus melaju hingga menjelang senja.
Kami mengitari kota Homs dan singgah untuk bermalam di sebuah biara di pinggiran
Sungai Orontes. Aku pernah dua kali menginap di sana sebelumnya dalam sebuah
perjalanan pulang pergi ke Aleppo bersama ayahku, tetapi tak ada siapa pun di
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 032 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk tempat ini yang bisa mengingatnya.
Malam harinya, saat aku berjalan-jalan sepanjang pinggiran sungai di taman-taman
biara, seorang rahib muda dengan mata menonjol mendekatiku dan me77
nanyaiku dengan penuh semangat tentang desas-desus yang beredar mengenai tahun
yang akan datang. Meski ia menghujat "laporan-laporan palsu" dan "takhayul" ia
terlihat sangat gundah. Ia membicarakan pertanda-pertanda yang mengganggunya
Lembah Nirmala 11 Pendekar Naga Putih 01 Tiga Iblis Gunung Tandur Neraka Hitam 8

Cari Blog Ini