Never Too Far Too Far 2 Karya Abbi Glines Bagian 3
menatap mereka. Dia maju sangat dekat padanya seperti dia tidak
ingin siapapun mendengar apa yang dia katakan.
Matanya beralih dari mata Rush dan tatapannya bertemu denganku.
Aku membencinya. Dia cantik dan lemah lembut dan segala sesuatu
yang tidak aku punya. Dia wanita. Aku gadis. Gadis yang
menyedihkan. Yang butuh keluar dari neraka ini dan berhenti
membuat sandiwara. Bahkan jika ini sandiwara diam, aku masih
tetap berdiri membeku menatap mereka. Dia mengamatiku dan
kerutan kecil timbul di dahinya. Aku tidak ingin dia bertanya pada
Rush tentang aku dan menunjukku. Aku berputar balik dan
melarikan diri dari ruang makan.
Aku segera keluar dari pandangan tamu, aku memutuskan berlari
dan berlari tepat menuju dada Woods yang keras. "Whoa sayang. Ke
mana arah kamu berlari" Masih terlalu banyak untukmu?" dia
bertanya menaruh jarinya di bawah daguku dan memiringkan
kepalaku ke atas jadi dia dapat melihat wajahku.
Aku menggelengkan kepalaku dan air mata terjatuh. Aku tidak ingin
menangis soal ini, sialan. Aku meminta untuk itu. Aku
mendorongnya pergi. Aku pergi darinya setelah seks yang
menakjubkan. Apa yang aku harapkan" Bahwa dia akan duduk
merindukanku" Sangat sulit. "Aku minta maaf, Woods. Beri aku satu
bacabukunovel.blogspot.com
menit dan aku akan baik-baik saja. Aku janji padamu. Aku hanya
butuh waktu untuk memulihkan diriku."
Dia mengangguk dan mengusap lenganku naik turun dengan cara
yang nyaman. "Apakah Rush di sana?" dia bertanya dengan raguragu.
"Yeah," aku tersedak, mencegah air mata memenuhi mataku untuk
mengalir. Aku mengambil nafas dalam dan menghembuskannya.
Aku tidak seharusnya melakukan ini. Aku harus mengontrol emosi
gilaku. "Apakah dia dengan seseorang?" tanya Woods.
Aku hanya mengangguk. Aku tidak ingin mengatakannya.
"Kamu ingin ke kantorku dan menenangkan diri sejenak" Menunggu
sampai mereka pergi?"
Ya. Aku ingin bersembunyi darinya tetapi aku tidak bisa. Aku harus
belajar untuk hidup dengan itu. Rush akan berada di Rosemary untuk
beberapa bulan. Aku harus belajar menerima."Aku bisa
melakukannya. Itu hanya kejutan. Itu saja."
Woods mengangkat tatapannya dariku dan ekspresi dingin muncul di
wajahnya. "Pergi. Ini bukan yang dia butuhkan sekarang," Woods
berkata dengan nada yang benar-benar marah.
"Singkirkan tangan sialanmu darinya," jawab Rush.
Aku melangkah mundur dari pelukan Woods dan menjaga mataku
tetap ke bawah. Aku tidak ingin melihatnya tetapi aku juga tidak
bacabukunovel.blogspot.com
ingin dia dan Woods berkelahi satu sama lain. Woods kelihatan siap
untuk berkelahi untuk kehormatanku. Aku tidak tahu bagaimana
Rush terlihat karena aku tidak mengecek dan melihat.
"Aku baik-baik saja Woods. Terima kasih. Aku akan kembali
bekerja," aku bergumam dan mulai berbalik menuju dapur.
"Blaire, jangan. Bicaralah padaku," ujar Rush.
"Kamu sudah cukup melakukannya. Tinggalkan dia sendiri, Rush.
Dia tidak butuh ini darimu. Tidak sekarang," gertak Woods.
"Kamu tidak tahu apapun," Rush menggeram dan Woods mengambil
langkah ke arah Rush. Woods seperti mulai berkata tanpa berpikir
bahwa aku hamil dan membuatnya sangat jelas bahwa dia tahu
sesuatu atau dia mulai bersiap melayangkan tinju pada Rush. Sekali
lagi bagiku untuk menghentikan ini dan memperbaiki ini.
Aku berbalik dan berdiri di depan Rush. Aku menengadah pada
Woods. "Tidak apa-apa aoa. Beri aku waktu satu menit dengannya.
Semua akan baik-baik saja. Dia tidak akan melakukan sesuatu yang
salah. Aku hanya emosional. Itu saja," aku berkata padanya.
Rahang Woods menegang saat dia menggertakkan giginya. Menjaga
mulutnya diam terbukti sulit baginya. Akhirnya dia mengangguk dan
berjalan pergi. Aku harus menghadapi Rush sekarang.
"Blaire," kata Rush dengan lembut saat tangannya meraih dan
menggenggam tanganku. "Tolong lihat aku."
bacabukunovel.blogspot.com
Aku dapat melakukan ini. Aku harus melakukan ini. Aku berbalik
membiarkan Rush terus memegang tanganku. Aku seharusnya
melepaskannya tapi aku hanya belum bisa. Aku telah melihatnya
dengan wanita yang mungkin menjaga tempat tidurnya tetap hangat
pada malam hari ketika aku terus mendorongnya pergi. Aku
kehilangan dia. Begitu juga bayi kami. Tetapi kemudian....apakah
kami pernah benar-benar memilikinya"
Aku mengangkat mataku dan bertemu tatapan khawatirnya. Dia
sepertinya tidak marah padaku. Aku mencintainya soal itu. "Semua
baik-baik saja. Aku bertingkah berlebihan. Aku hanya, um, terkejut
dengan semuanya. Aku seharusnya tahu bahwa kamu telah
melanjutkan hidup sekarang. Aku hanya-"
"Hentikan itu," Rush memotong ucapanku dan menarikku padanya.
"Aku tidak pindah ke manapun. Apa yang kamu lihat tidak seperti
yang kamu pikirkan. Meg adalah teman lama. Hanya itu. Dia tidak
berarti bagiku. Aku datang untuk mencarimu. Aku butuh melihatmu
dan aku pergi bermain golf. Kamu tidak ada di sana. Aku
menghampiri Meg dan dia menyarankan kami makan siang. Itu saja.
Aku tidak tahu kamu bekerja di sini. Aku tidak pernah melakukan
itu. Bahkan aku tidak melakukan apapun. Aku mencintaimu Blaire.
Hanya kamu. Aku tidak ingin siapapun. Aku tidak akan pernah bisa."
Aku ingin percaya padanya. Menjadi egois dan salah dimana aku
ingin mempercayai dia mencintaiku tidak membutuhkan siapapun.
Bahkan jika aku mendorongnya pergi dariku. Aku berbohong
padanya.Aku benci berbohong. Dia akan membenciku juga jika aku
tidak segera memberitahunya. Aku tidak ingin dia membenciku.
Tetapi aku tidak bisa mempercayainya. Apakah berbohong membuat
semuanya baik-baik saja" Apakah berbohong pernah baik-baik saja"
Bagaimana bisa dia percaya padaku"
bacabukunovel.blogspot.com
"Aku hamil." Kata-kata itu keluar dariku sebelum aku menyadariapa
yang aku lakukan. Aku menutup mulutku dengan ketakutan saat
mata Rush melebar. Kemudian aku berbalik dan berlari kencang.
*** Bab 24 Rush Kakiku terpaku ke tanah. Bahkan saat aku melihat Blaire lari dariku
aku tidak dapat bergerak. Apakah aku baru saja bermimpi" Apakah
itu halusinasi putus asa" Apakah aku bertambah buruk"
"Jika kau tidak pergi mengejarnya, aku yang akan melakukannya."
Suara Woods memecah pikiranku dan aku tersadar dari kabut
keterkejutanku. "Apa?" tanyaku, melotot padanya. Aku membencinya. Memukul
wajahnya adalah sesuatu yang aku bayangkan dengan tiba-tiba.
"Aku berkata, jika kau tidak mengejarnya, aku yang akan
melakukannya. Dia membutuhkan seseorang sekarang. Aku sangat
tidak ingin itu kau karena aku tidak berpikir kau tidak berhak
mendapatkannya walaupun itu milikmu."
Apakah dia tahu bahwa dia hamil" Darahku mulai mendidih. Apakah
dia mengatakan pada Woods bahwa dia hamil dan tidak
mengatakannya padaku"
"Aku di sini saat pagi pertama dia mencoba untuk bekerja dan bau
bacon membuatnya berjuang ke kamar mandi untuk muntah. Jadi,
bacabukunovel.blogspot.com
yeah aku sudah tahu. Singkirkan tatapan posesif gila dari matamu
dan pergilah untuk mengejarnya." Nada Woods memaksa dengan
memuakkan. "Dia sakit?" aku tidak tahu dia sakit. Dadaku sakit. Dia sakit
sendirian. Aku meninggalkan dia sendirian dan dia menderita. Udara
tidak masuk ke paru-paruku.
"Yeah, kau sialan bodoh, dia sakit. Itu terjadi pada situasinya. Tetapi
dia sudah lebih baik. Sekarang aku akan pergi dan mengejarnya.
Menyingkirlah," Woods memperingatkan.
Aku mendadak berlari. Tidak sampai aku keluar dari gedung di bagian belakang dan melihat
ke bukit di mana aku menemukannya. Dia masih berlari. Menuju ke
condo. Dia kembali ke tempatnya. Aku mengejarnya. Dia hamil.
Bolehkah dia berlari seperti ini" Bagaimana jika itu buruk untuk
bayi" Dia harus pelan-pelan.
"Blaire, berhenti. Tunggu," aku berteriak ketika aku cukup dekat.
Dia melambat dan akhirnya berhenti saat aku menangkapnya.
"Aku minta maaf," dia terisak dengan wajahnya di tangannya.
"Untuk apa kau minta maaf?" tanyaku, menutup jarak di antara kami
dan menarik dia kepadaku. Aku tidak khawatir tentang menakutinya
lagi. Aku tidak akan membiarkan dia pergi kemanapun.
"Ini. Segalanya. Kehamilanku," bisiknya, kaku di lenganku.
Dia minta maaf. Tidak. Dia tidak seharusnya meminta maaf untuk
bacabukunovel.blogspot.com
itu. "Kau tidak punya apapun untuk dimaafkan. Jangan pernah
meminta maaf padaku lagi. Apa kau mendengarku?"
Beberapa tekanan pada tubuhnya mereda dan dia bersandar padaku.
"Tetapi aku tidak memberitahumu."
Tidak, dia tidak memberitahu tetapi aku mengerti. Itu menyakitkan
tetapi aku mengerti. "Aku berharap kau melakukannya. Aku tidak
seharusnya membiarkanmu sakit sendirian. Aku seharusnya
menjagamu. Aku akan menjagamu sekarang. Aku akan siap untuk
itu. Aku janji." Blaire menggelengkan kepalanya dan menjauh dariku. "Tidak. Aku
tidak bisa. Kita tidak bisa melakukan ini. Aku tidak memberitahumu
karena suatu alasan. Kita...kita perlu bicara."
Aku akan menjaganya dan dia tidak meninggalkanku. Tetapi jika dia
perlu bicara soal ini maka aku akan membiarkannya. "Okay. Ayo
pergi ke tempatmu karena kita sudah dekat."
Blaire mengangguk dan berbalik berjalan menuju condo tempat dia
berlari sebelumnya. Jace telah mengatakan pada Woods untuk
membiarkan mereka tinggal di sana denga harga sewa yang sama
dengan apartemen lama Bethy. Dia pikir Woods berpikir untuk
menggunakannya untuk menghindari pajak atau sesuatu. Aku
mengerti sekarang. Dia melakukannya untuk Blaire. Dia
melindunginya. Sekarang tidak lagi. Aku melindungi apa yang
menjadi milikku. Aku tidak butuh Woods melakukannya. Aku akan
berbicara dengan Woods nanti tetapi aku akan membayar dengan
nilai sebenarnya untuk menyewa tempat ini. Woods tidak perlu
melindungi Blaire. Dia milikku.
bacabukunovel.blogspot.com
Aku memperhatikan saat dia membungkuk dan mengambil kunci
dari bawah keset kaki. Itu menjadi tempat persembunyian terburuk
yang pernah ada untuk kunci. Aku akan membicarakan itu juga
nanti. Aku tidak akan bisa tidur pada malam hari kalau tahu dia
mempunya kunci yang diselipkan di bawah keset kaki di pintu depan
untuk siapapun yang masuk.
Blaire membuka pintu dan melangkah mundur. "Ayo masuk."
Aku melangkah masuk dan memegang tangannya saat aku
melewatinya. Dia mungkin ingin memberitaku semua alasan kami
tidak dapat bersama tetapi aku akan menyentuhnya ketika dia
berbicara. Aku perlu tahu bahwa dia baik-baik saja. Menyentuhnya
membuatku tenang. Dia menutup pintu dan membiarkanku menariknya ke sofa. Aku
duduk dan menariknya turun ke sampingku. Aku ingin
meletakkannya ke pangkuanku tetapi kekhawatiran, gugup yang
terlihat di wajahnya menghentikanku. Dia butuh berbicara dan aku
akan membiarkannya. "Aku seharusnya mengatakannya padamu. Aku minta maaf aku tidak
melakukannya. Aku ingin, mungkin bukan dengan cara aku
melakukannya sekarang tetapi aku ingin memberitahumu. Aku
hanya butuh waktu untuk memutuskan kemana aku pergi selanjutnya
dan apa yang aku lakukan dengan hidupku. Au ingin menabung dan
memulai kehidupan baru di suatu tempat. Untuk bayi ini. Tetapi aku
ingin memberitahumu."
Dia ingin memberitahuku dan kemudian meninggalkanku" Perasaan
panik menyerangku. Dia tidak boleh melakukan itu. "Kau tidak bisa
meninggalkanku," kataku sedatar yang aku bisa. Dia perlu mengerti
bacabukunovel.blogspot.com
itu. Blaire menjatuhkan tatapannya dariku dan melihat tangan kami. Aku
mengaitkan jariku padanya. Hanya itu yang dapat menjagaku tetap
tenang saat ini. "Rush," katanya dengan lembut. "Aku tidak ingin
bayiku merasa tidak diinginkan. Keluargamu..." dia terputus dan
wajahnya menjadi pucat. "Keluargaku akan menerima apa yang aku katakan pada mereka
untuk diterima. Jika mereka tidak bisa aku akan membawamu dan
bayiku dan meninggalkan mereka untuk membayar tagihan sialan
mereka sendiri. Kau yang utama, Blaire."
Dia menggelengkan kepalanya dan menarik tangganya dariku saat
dia berdiri. "Tidak. Kau mengatakan itu sekarang tetapi itu tidak
benar. Itu tidak benar sebulan yang lalu dan itu tidak benar sekarang.
Kau akan selalu memilih mereka dibanding aku. Atau setidaknya
kau akan memilih Nan dan itu tidak apa apa. Aku mengerti; aku
hanya tidak bisa hidup dengan itu. Aku tidak dapat tinggal di sini."
Tidak memberitahunya soal ayahnya yang menghantuiku selama sisa
hidupku. Kebutuhanku untuk melindungi Nan mengacaukan satusatunya hal penting
untukku. Aku berdiri dan berjalan ke arahnya
saat dia mundur sampai dia mengenai dinding. "Tidak. Satupun.
Sebelum. Kau." Matanya berkaca-kaca dengan air mata yang tertahan dan dia
menggelengkan kepalanya. Aku benci bahwa dia tidak dapat percaya
padaku. "Aku mencintaimu. Ketika kau masuk ke dalam hidupku aku tidak
tahu kamu. Nan adalah prioritas pertamaku. Tetapi kau mengubah
bacabukunovel.blogspot.com
itu. Kau mengubah segalanya. Aku ingin memberitahumu tetapi
ibuku pulang terlalu cepat. Aku ketakutan sampai mati untuk
kehilanganmu karena aku akan kehilangan dirimu bagaimanapun
juga. Tidak ada apapun yang menjauhkanmu dariku lagi. Aku akan
menghabiskan sisa hidupku untuk membuktikan padamu bahwa aku
mencintaimu. Kau dan bayi ini," aku menyentuh perut ratanya dan
dia gemetar, "yang pertama."
"Aku ingin percaya padamu," dia berkata dengan terisak.
"Biarkan aku membuktikannya padamu. Meninggalkanku tidak akan
membuatku membuktikan apapun. Kau harus tinggal denganku,
Blaire. Kau harus memberiku kesempatan."
Air mata turun dan bergulir ke wajahnya. "Aku akan menjadi besar
dan gemuk. Bayi menangis sepanjang malam dan mereka
menghabiskan uang. Aku tidak akan sama lagi. Kita tidak akan sama
lagi. Kau akan menyesalinya."
Dia benar-benar tidak mengerti. Tidak peduli berapa kali aku
memberitahunya, dia tidak akan percaya padaku. Dia kehilangan
setiap orang yang dia cintai dan percayai dalam hidupnya. Mengapa
dia harus percaya padaku" Satu-satunya pria dalam hidupnya
meninggalkannya. Mengkhiantinya. Dia tidak mengharapakan yang
Never Too Far Too Far 2 Karya Abbi Glines di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
lainnya. "Bayi ini membawamu kembali padaku. Ini bagian dari kita. Aku
tidak akan pernah menyesalinya. Dan kau bisa berubah sebesar paus
dan aku akan selalu mencintaimu."
Sebuah senyum kecil menghiasi bibirnya. "Aku lebih baik tidak
menjadi sebesar paus."
bacabukunovel.blogspot.com
Aku mengangkat bahu. "Tidak masalah."
Senyum kecilnya hilang dengan cepat. "Adikmu. Dia akan
membenci ini. Aku. Bayi ini."
Aku akan berbicara dengan Nan. Jika dia tidak dapat menerimanya
maka aku akan membawa Blaire dan kami akan pergi ke suatu
tempat yang jauh dari adikku. Blaire sudah cukup putus asa. Aku
tidak akan membiarkan siapapun melukainya. "Percaya padaku
untuk melindungimu dan mengutamakanmu."
Blaire menutup matanya dan kemudian mengangguk.
Dadaku mengembang dan aku ingin berteriak pada dunia bahwa
wanita ini milikku. Tetapi aku lebih memilih menggendong nya. "Di
mana kamar tidurmu?" tanyaku.
"Kamar terakhir di kiri."
Aku berjalan ke sana. Aku tidak akan bercinta dengannya sekarang
tetapi aku perlu memeluknya sebentar. Aku mendorong pintu terbuka
dan aku membeku. Kamar tidur dengan ukuran yang nyaman untuk
condo tetapi selimut di lantai dengan satu bantal baru saja
mengejutkanku. Ketika aku memindahkan mereka aku tahu Blaire
tidak punya tempat tidur. Dia tidur di sofa. Tetapi aku begitu
terfokus untuk mendapatkan dia kemmbali jadi aku tidak berpikir
bahwa dia butuh tempat tidur.
"Aku belum mendapat tempat tidur. Aku dapat tidur di sofa tetapi
aku ingin tidur di kamarku sendiri." Blaire bergumam, mencoba
turun dari lenganku. Aku tidak akan membiarkannya pergi. Aku
bacabukunovel.blogspot.com
memegangnnya lebih erat. Dia tidur di lantai yang keras kemarin
malam ketika aku tidur di tempat tidurku yang berukuran king size.
Sialan. "Kau berguncang, Rush. Turunkan aku," kata Blaire, menarik
lenganku. Tanpa menurunkannya, aku berbalik dan berjalan kembali ke ruang
tamu, kemudian keluar dari pintu. Membanting pintu di belakangku,
aku menguncinya dan menyimpan kunci di sakuku. Aku tidak
menyelipkannya kembali ke bawah keset kaki sialan itu.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Blaire.
Mobilku tidak di sini. Jadi aku membawanya turun ke bukit dan
menuju Roverku. "Aku membawamu untuk mendapatkan tempat
tidur. Tempat tidur sialan yang besar. Salah satu yang mahal," aku
menggeram. Aku marah bahwa aku melupakan satu hal yang utama.
Itu bukan kekhawatiran Woods telah menjaganya. Aku telah gagal.
Aku tidak ingin gagal dengannya lagi. Aku akan memastikan dia
memiliki semuanya. "Aku tidak butuh tempat tidur yang mahal. Aku akan mendapatkan
tempat tidur segera."
"Yeah, benar-benar segera. Malam ini," jawabku kemudian
memiringkan kepalaku dan mencium hidungnya. "Biarkan aku
melakukan ini. Aku perlu melakukan ini. Aku perlu kau berbaring di
tempat tidur terbaik yang dapat dibeli dengan uang. Oke?"
Senyuman kecil menghiasi bibirnya. "Oke."
*** bacabukunovel.blogspot.com
Bab 25 Blaire Aku tidak membutuhkan lebih dari ranjang *full size. Namun, Rush
menolak membeli kurang dari ranjang berukuran *king, dua nakas
dan satu lemari yang serasi dengan sebuah cermin yang cantik. Aku
membuat kesalahan dengan terlalu lama memandangi pada sehelai
selimut berwarna lavender dan *shams yang serasi. Sebelum aku
tahu apa yang terjadi dia telah membeli seluruh perlengkapan alas
tidur lengkap dengan sprei dan bantal baru. Aku mendebatnya
sepanjang waktu tapi dia bersikap seakan-akan aku sedang tidak
berbicara. Dia hanya berkedip padaku dan terus saja menempatkan
pesanannya dan memberikan pengarahan kepada sang salesman.
Sekembalinya kami dari makan malam, yang mana dia bersikeras
untuk memberiku makan, semua furniturnya telah diantarkan. Bethy
berdiri di pintu ketika kami naik. Dia menyukai ini.
"Terima kasih telah memperbolehkanku melakukan semuanya hari
ini. Aku membutuhkannya. Kau mungkin tidak mengerti namun aku
harus melakukannya," Rush berujar sebelum aku membuka pintu
mobil. Aku balik memandangnya. "Kau butuh membelikanku seluruh
perlengkapan kamar tidur dan sprei yang mahal?" tanyaku,
kebingungan. "Yeah, benar." Aku tidak mengerti tapi aku menganguk. Jika dia perlu
melakukannya aku akan menghargainya. Aku masih belum percaya
bacabukunovel.blogspot.com
bahwa semua itu milikku. Aku akan merasa menjadi seorang putri di
dalam kamarku. "Well, terima kasih sebelumnya aku tidak
mengharapkan apa pun lebih dari sebuah ranjang. Aku tidak siap
untuk dimanjakan." Rush mencondongkan tubuhnya ke depan dan menekankan sebuah
kecupan disamping telingaku. "Yang kulakukan tadi sama sekali
belum mendekati memanjakanmu. Namun aku berniat
menunjukkanmu apa tepatnya yang dimaksud dengan memanjakan."
Aku bergidik dan meremas pegangan pintu. Aku tidak akan
membiarkannya membelikanku apapun lagi. Aku harus
menghentikannya namun ciuman-ciuman di seputaran telingaku
membuat sulit untuk fokus.
"Mari kita lihat bagaimana keadaanya," katanya saat menarik diri.
Jarak. Harus mendapatkan sedikit jarak. Aku sangat siap melompat
kearahnya sekarang. Bukan hal yang bagus. Kontrol. Hormonhormon kehamilan ingin
mengambil alih. Rush berlari mengitari bagian depan Rover ketika kubuka pintu di
sisiku dan bersiap keluar. Dia kemudian mengambil tempat di
depanku mengambil tanganku dan membantuku turun seolah aku
seorang yang tidak berdaya sebelum aku dapat turun sendiri.
"Aku bisa keluar sendiri, kau tahu," tukasku padanya.
Dia nyengir. "Yeah namun apa yang seru dari hal itu?"
Tertawa, aku mendorong melewatinya dan berjalan menuju Bethy
yang telah menonton kami seakan kami adalah salah satu drama
bacabukunovel.blogspot.com
favoritnya di televisi. "Nampaknya *The Pottery Barn memutuskan untuk menurunkan
pengiriman terakhir mereka di kamarmu." Bethy berkata,
menyeringai seperti anak kecil yang berada di toko permen.
"Bolehkah aku tidur denganmu di tempat tidur luar biasa besar itu
malam ini" Kasurnya menakjubkan!"
"Tidak. Dia membutuhkan istirahat. Tidak ada teman tidur," timpal
Rush, berjalan ke belakangku dan membungkuskan lengannya
dengan protektif disekeliling pinggangku.
Pandangan mata Bethy jatuh ke pinggangku dan kemudian kembali
menatap Rush. "Kau tahu," ujarnya, terlihat amat senang.
"Ya, aku tahu," jawab Rush. Dia menegang di belakangku.
Aku merasa sangat jahat. Satu lagi orang yang telah kuberitahu
mengenai kehamilanku sebelum aku memberitahunya. Dia memiliki
semua hak untuk marah. Aku seorang pendusta. Apakah dia akan
menyadarinya dan meninggalkanku sekarang"
"Baguslah," Bethy berkata dan melangkah membuka jalan supaya
kami bisa masuk kedalam. "Bagaimana kalau kau memastikan mereka meletakkan semua
furniturnya tepat dimana kau menginginkannya," Rush berujar
padaku kami ketika telah masuk.
"Ide yang bagus." Aku meninggalkannya disana untuk memeriksa
furnitur. Jika dia marah padaku dia akan membutuhkan waktu untuk
menenangkan diri. bacabukunovel.blogspot.com
Para pria pengantar barang telah melakukan pekerjaan yang bagus
dalam penempatan furniturnya sehingga aku tidak perlu memberi
instruksi apapun. Aku senang dengan cara mereka menempatkan
barang-barang itu. Berjalan kembali ke ruang keluarga kudengar
Bethy berbisik dan aku pun berhenti melangkah.
"Dia makin membaik. Dia telah sakit beberapa waktu namun dua
pagi terakhir ini dia tidak muntah-muntah lagi."
"Kau telepon aku di detik ketika dia terlihat mungkin akan sakit."
Rush bahkan membuat bisikannya terdengar seperti nada perintah.
"Yeah, aku akan meneleponmu. Aku sama sekali tidak mendukung
seluruh ide 'jangan bilang pada Rush'. Kau yang melakukan ini
terhadapnya. Kau harus selalu berada disisinya."
"Aku tidak akan kemana-mana," sahut Rush.
"Sebaiknya begitu."
Rush terkekeh, "Jika dia tidak mau tinggal bersamaku setidaknya dia
memiliki kau yang akan melindunginya.."
"Tepat sekali. Jangan kira aku tidak akan membantunya menghilang
kalau kau mengacaukan hal ini lagi. Kau menyakitinya dan dia akan
pergi." "Aku tidak akan pernah menyakitinya lagi."
Dadaku sakit. Aku ingin mempercayainya. Aku ingin menyakininya.
Ini adalah bayi kami. Banyak sekali hal yang sulit untuk dimaafkan
bacabukunovel.blogspot.com
namun aku harus mempelajari bagaimana caranya. Aku
mencintainya. Aku yakin aku akan selalu begitu.
Aku berjalan memasuki ruangan dan tersenyum. "Mereka
menempatkan furniturnya tepat dimana aku menginginkannya."
Rush mengulurkan tangan dan menarikku kedalam dekapannya.
Akhir-akhir ini dia menjadi sering melakukannya. Dia tidak berkata
sepatah kata pun. Dia hanya memelukku. Bethy meninggalkan
ruangan dan aku melingkarkan lenganku disekelilingnya dan kami
berdiri dengan posisi demikian untuk waktu yang cukup lama. Itu
adalah pertama kalinya aku tidak merasa sendirian dalam waktu
yang sangat lama. *** Rush tidak meminta untuk menginap. Aku merasa agak terkejut. Dia
juga tidak melakukan apapun lebih dari menciumku sebelum dia
pergi. Itu tidaklah cukup menenangkanku dari mimpi-mimpiku. Aku
terbangun sekali lagi sebelum mencapai orgasme, membuatku amat
frustrasi. Kulempar selimutku dan duduk. Hari ini aku mendapat
giliran bekerja pada waktu makan siang.
Aku telah menelepon Woods tadi malam dan memohon maaf karena
telah melarikan diri darinya namun dia mengerti dan bertanya
padaku apakah semuanya berjalan dengan baik. Rush berdiri disana
mendengarkan setiap perkataanku jadi aku terburu-buru menutup
telepon. Aku sendiri akan menghadap Woods hari ini dan berbicara
padanya. Dia sangat pengertian.
Dia memerintahkan aku bekerja di ruang makan selama sisa minggu.
Satu-satunya hari dia menyuruhku bekerja di lapangan adalah hari
Sabtu karena akan ada turnamen. Semua orang diharapkan bekerja di
bacabukunovel.blogspot.com
luar. Ketika pada akhirnya aku berjalan memasuki dapur aku disambut
oleh sekotak donat,sebuah catatan kecil tertempel diatasnya.
Tersenyum, kuambil dan baca catatan tersebut.
Aku kehilanganmu semalam. Aku tidak sanggup memakan ini semua
sendirian. Semoga semua hal berjalan lebih baik. Penuh cinta,
Jimmy. SIAL! Aku telah melupakan tentang kencan donat. Satu orang lagi
yang harus kumintakan maafnya. Namun pertama-tama, aku
menginginkan susu dan beberapa donat.
*** *Full size bed atau ranjang tipe full size/double: ranjang berukuran 54 inchi x
75 inchi atau 137 cm x 191 cm *King size bed: ranjang berukuran 76 inchi ? 80 inchi atau 193 cm ? 203 cm)
*Shams: bantal dekorasi atau bantal tambahan untuk memperindah tempat tidur.
*The Pottery Barn: toko retail yang berpusat di Amerika yang menjual
perlengkapan/furnitur rumah.
Bab 26 Rush Aku duduk di salah stau kursi kulit di seberang meja kerja Woods.
Dia sedang mengamatiku dan itu membuatku marah. Akulah satusatunya yang
memanggilnya dan mengadakan pertemuan ini.
Kenapa dia sangat kegirangan"
"Aku akan membayarmu untuk sewa penuh kondoiminium dengan
harga pantas. Aku tahu harganya dan aku sudah menyiapkan cek
untuk sewa satu tahun. Meskipun, Blaire mungkin tidak akan tinggal
lama disana. Segera setelah aku mendapat kepercayaannya aku akan
bacabukunovel.blogspot.com
mengajaknya pindah bersamaku." Aku meletakkan cek itu ke meja
kerjanya. Woods melihat cek itu dan kembali melihatku. "Aku mengasumsikan
ini karena kau tidak ingin aku mengurus apa yang menjadi
milikmu." "Itu benar." Woods mengangguk dan mengambil ceknya. "Bagus. Aku tidak
seharusnya mengurus Blaire atau bayimu. Tapi aku akan. Kau boleh
tidak percaya tapi aku senang kau tahu tentang kehamilannya. Hanya
jangan mengacaukannya. Kau harus memastikan Nan menjaga
cakarnya tetap didalam."
Aku tidak butuh Woods memberitahuku apa yang perlu dan tidak
perlu aku lakukan. Ini bukan urusannya. Aku belum selesai
dengannya, jadi membuatnya marah bukanlah ide yang bagus.
"Aku tidak ingin dia bekerja double shifts atau berpanas-panasan di
luar. Dia menolak untuk berhenti bekerja jadi jam kerjanya perlu
dipotong." Woods menyilangkan lengannya di atas dadanya dan bersandar ke
kursinya. "Dia tahu tentang ini" Karena terakhir kali aku tahu dia
membutuhkan semua jam yang bisa dia dapat."
"Terakhir kau tahu aku tidak tahu bahwa dia mengandung bayiku.
Tidak ada yang akan terjadi padanya Woods. Aku tidak akan
membiarkan apapun menimpanya."
Dia mengangguk dan menghembuskan nafas berat. "Baik. Aku
bacabukunovel.blogspot.com
setuju. Aku tidak suka diberi tahu apa yang harus aku lakukan tapi
aku setuju." "Satu hal lagi," kataku sebelum berdiri. "Jimmy gay kan?"
Woods tertawa terbahak-bahak kemudian mengangguk. "iya, tapi
jaga ini untuk dirimu sendiri. Para wanita suka berkunjung kesini
hanya untuk melihatnya. Dia mendapat tip besar karena itu."
Bagus. Kupikir dia memang gay tapi kedekatannya dengan Blaire
menggangguku. "Kalau begitu kurasa dia bisa berdekatan dengan
gadisku." Woods menyeringai. "Aku tidak berpikir kau bisa menghentikannya
jika kau mencoba."
Never Too Far Too Far 2 Karya Abbi Glines di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Telephoneku berdering saat aku berjalan ke Range Roverku. Itu
mengingatkanku bahwa Blaire tidak mempunyai telephone. Ini
bukan dia yang menelpoku. Aku akan memeriksanya sekarang.
Kami akan membicarakannya nanti. Mengeluarkan telephoneku aku
melihat nama ibuku di layar. Aku mengabaikannya selama empat
minggu. Aku mendapatkan Blaire kembali tapi aku belum siap untuk
berbicara pada ibuku. Aku menekan abaikan dan memasukkan
telephoneku kembali ke dalam saku.
Saat aku sampai di tempat Blaire aku memeriksa di bawah keset dan
aku senang melihat tidak ada kunci yang disembunyikan disana. Aku
sudah berbicara padanya dan Bethy kemarin malam tentang tidak
amannya hal itu. Aku mengetuk pintu dan mendengarkan langkah
kaki di sisi lain pada pintu. Mobil Bethy ada di club ketika aku pergi
dari sana jadi aku tahu Blaire sedang sendirian. Hanya memikirkan
tentang mempunyai waktu sendirian bersamanya membuatku
bacabukunovel.blogspot.com
tersenyum. Pintu terbuka dan seorang Blaire 'yang baru merangkak keluar dari
tempat tidur' berdiri di sisi lain memegang sebuah donat. Semu
merah yang ada di pipinya sangat menggemaskan. Tank top tipis
kecilnya hampir tidak menutupi payudara indahnya yang besar dan
celana boxer kecilnya menggemaskan dan mengubahnya menjadi
sangat hot. Aku masuk ke dalam dan menutup pintu di belakangku. " Hmmm
baby," bisikku saat aku mengikutinya ke sofa. "Kumohon jangan
pernah membuka pintu dengan terlihat seperti ini lagi."
Dia melihat ke bawah dan kemudian sebuah senyuman muncul di
bibirnya. "Mereka terus bertambah besar. Kurasa ini karena
kehamilan," katanya menjelaskan. "Aku lupa mereka terlihat seperti
ini." Aku menggengam seikat rambutnya di jari-jariku. "Tidak hanya tank
top kecil tapi rambut seksi yang baru bangun tidur ini," aku
meluncurkan tanganku kebawah ke pantat yang hampir tidak
tetutupi, "ini perlu ditutupi juga."
"Orang tidak biasanya mampir di pagi hari." Blaire terdengar
kehabisan nafas. Aku suka mengetahui bahwa aku
mempengaruhinya. "Bagus," jawabku. "Bagaimana tidurmu?" tanyaku sebelum
menggigit daun telinganya.
"Uh...aku uh...tidurku baik," dia terdengar gugup. Aku mundur dan
melihatnya.Kenapa dia terdengar gugup"
bacabukunovel.blogspot.com
"Hanya baik?" tanyaku, melihatnya saat pipinya berubah menjadi
merah terang. Blaire menggeser kakinya dan menunduk melihat lantai. "Mimpi
saat hamil bisa menjadi um... intens."
"Mimpi saat hamil" Apa maksudmu?" aku penasaran sekarang.
Fakta bahwa seluruh wajahnya merah terang dan dia terlihat siap
untuk merangkak ke bawah meja dan sembunyi dariku hanya
membuatku lebih ingin tahu.
Dia mulai bergerak dan aku menangkap pinggulnya dan
menghimpitnya diantara aku dan sofa. "Oh tidak, kau tidak akan
kemana-mana. Kau tidak bisa memberitahuku hal seperti itu dan
tidak menjelaskannya."
Blaire mengeluarkan tawa gugup pendek dan menggelengkan
kepalanya. "Kau bisa menahanku disini seharian tapi aku tidak akan
memberitahumu." Aku menyelipkan tangan di bawah kaosnya dan mulai menggelitik
tulang rusuknya. Aku mencoba sangat keras untuk tidak fokus pada
payudara bulat sempurnanya yang berada dalam jangkauanku. Aku
tidak ingin Blaire berpikir aku hanya peduli tentang seks denganya.
Sejauh ini aku membuat hubungan kami hanya tentang seks. Aku
ingin membuktikan padanya ini lebih dari itu. Bahkan jika aku harus
mandi air dingin dan bermasturbasi memikirkan tentang seberapa
manis rasanya dulu. Blaire cekikikan dan menggeliat saat aku menggelitikinya.
"Berhenti!" dia menjerit dan mendorongku. Ketika dia mencoba
bacabukunovel.blogspot.com
menggeliat untuk menjauh dariku tanganku meluncur ke atas dan
menyerempet payudara kirinya menyebabkan dia membeku. Sebuah
suara lirih keluar dari tenggorokannya yang terdengar hampir mirip
seperti erangan. Aku menggosok ibu jariku di atas putingnya dan dia
menekankan tubuh nya padaku. Persetan dengan tanpa seks.
Bagaimana aku bisa mengabaikan ini"
"Kumohon Rush. Aku membutuhkanmu untuk," pintanya.
Dia membutuhkanku untuk" Tunggu... apa mimpinya tentang....
"Blaire, baby, apa mimpimu itu tentang seks?"
Dia merintih dan mengangguk saat aku menjepit putingnya di antara
jariku. "Iya, dan aku lelah bangun dengan keadaan terangsang,"
bisiknya. Sialan. Aku mengambil donat dari tanganya dan meletakkannya di
meja kemudian menghisap gula dari jemarinya. Nafasnya tersentak.
Aku meraihnya dan mengangkatnya. Dia membungkus kakinya di
sekitar pinggangku dan aku melahap mulutnya sambil aku berjalan
menuju ke kamarnya. Kali ini ada tempat tidur yang besar bagiku
untuk menempatkannya dan aku akan mengurungnya di sini
sepanjang hari untuk bercinta dengannya jika itulah yang dia
butuhkan. Aku membaringkannya di tempat tidur dan menarik celana pendek
dan celana dalamnya sebelum merangkak ke atasnya. "Lepaskan
kaus ini," kataku saat aku menarik kaos ke atas kepalanya. Aku
berhenti dan menunduk melihatnya. Baru minggu kemarin kupikir
aku tidak akan melihatnya seperti ini lagi. Memeluknya adalah
sesuatu yang aku impikan. Sekarang dia ada disini dan aku ingin
untuk menghargai setiap bagian kecil dari tubuhnya.
bacabukunovel.blogspot.com
"Rush, kumohon. Aku membutuhkanmu didalamku," dia menggeliat
dan memohon. Sebesar aku ingin menyembah tubuhnya sepertinya
aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak akan bisa untuk menolak
Blaire yang sedang membutuhkan.
"Bisakah aku merasakanmu dulu?" tanyaku, mencium mulutnya lagi
dan melarikan ciumanku kebawah tubuhnya.
"Iya, apapun. Aku hanya ingin kau menyentuhku." Dia mendesah
saat tanganku menemukan lipatan basahnya dan aku memasukkan
sebuah jari kedalamnya. "Oh Tuhan! Ya! Ahhhhh," dia berteriak saat
aku mulai menyentuhnya. Kecanduan Blaire akan seks menjadi sangat menyenangkan. Ini
seperti aku telah memenangkan jackpot. Aku mendorong pahanya
lebih terbuka dan menurunkan mulutku untuk mencium klitoris kecil
yang mengeras yang bersembunyi di sana. Dia melawan dan mulai
memohon lagi. Menjulurkan lidahku keluar, aku melarikan lidahku
di atas titik manisnya yang bengkak. Kedua tanganya menjambak
rambutku dan menahanku. Aku tidak bisa menahan senyumanku.
"Kumohon Rush, kumohon. Kau membuatnya terasa sangat nikmat.
Kumohon." Permohonan kecilnya yang seksi hampir membuatku
meledak. Aku menginginkannya sebesar dia menginginkanku disana
tapi aku juga ingin menikmati ini. Aku fokus untuk membuatnya
orgasme di dalam mulutku sementara dia berputar-putar dan
mengerang di tempat tidur. Ketika dia akhirnya meneriakkan
namaku dan bahwa dia sudah orgasme aku melompat berdiri dan
melepas pakaianku dalam waktu singkat.
Kami tidak membutuhkan kondom lagi. Aku berbaring di atasnya
bacabukunovel.blogspot.com
dan dengan satu gerakan mudah aku sudah ada di dalamnya. Blaire
memegang pundakku dan menengadahkan kepalanya kebelakang.
Jika ini adalah bagaimana wanita yang sedang hamil, kalau begitu
kenapa para lelaki tidak membuat wanita mereka tetap hamil"Ini
sangat panas. Sangat panas sampai aku mungkin akan tidak bertahan
lama. "Setubuhi aku, Rush. Sangat keras," engah Blaire.
"Baby, kau terus mengatakan hal seperti itu dan aku akan datang
sebelum kau menginginkannya.
Dia tersenyum nakal ke arahku. "Aku akan membuatmu mengeras
lagi. Aku janji. Sekarang kumohon, lakukan itu dengan keras. Dalam
mimpiku, kau membalikku dan menyetubuhiku sampai aku menjerit
dan mencakar tempat tidur memohon padamu agar tidak pernah
berhenti. Tepat sebelum aku datang, aku terbangun."
Dia tidak hanya bermimpi sedang berhubungan seks denganku tapi
juga bermimpi berhubungan seks yang nakal denganku. Aku
menarik keluar darinya dan membalikannya hingga tengkurap,
kemudian menarik pinggulnya ke udara. "Kau ingin bersetubuh,
Blaire manis" Aku akan membuat gadisku merasa lebih baik,"
rayuku saat aku melarikan tanganku dengan lembut di atas pantat
telanjangnya. Dia mulai menggeliat saat aku menampar vaginanya
menyebabkannya tersentak kaget. "Jika kau menginginkan ini keras
baby, kalau begitu aku akan memberikan padamu dengan keras,"
janjiku. Mencengkeram pinggulnya, aku menghujam kedalam dirinya dan
hampir menembakkan muatanku saat itu juga. Dia sangat ketat.
Teriakan putus asa karena kenikmatan keluar dari Blaire tidaklah
bacabukunovel.blogspot.com
membantu. Mengingat bahwa aku perlu membuat Blaire orgasme
lagi sangatlah sulit ketika bolaku mengetat dan penisku berdenyutdenyut.
"Lebih keras." Erang Blaire dan aku tidak bisa menahannya. Aku
mulai menghujam kedalamnya dengan kebutuhan liar yang sama
dengan yang sedang menguasainya. Ketika paha hangatnya mulai
meremasku dan namaku keluar dari mulutnya aku menutup mataku
dan menyerah. *** Bab 27 Blaire Rush tidur telentang dan menarikku padanya ketika aku baru saja
kembali dari orgasmeku, yang aku sangat yakin sudah membuatku
pingsan. Aku berbaring di pelukannya dan menghembuskan nafas
lega. Dia membuat semua bagian tubuhku yang merasa amat sangat
butuh disentuh bahagia. Lebih dari bahagia. Aku kelelahan dan aku
menyukainya. "Kupikir kau mungkin menghancurkanku," dia tertawa kecil pada
pelipisku dan menciumnya.
"Ku harap tidak karena ketika aku punya energi untuk bergerak aku
ingin melakukannya lagi," Aku menjawab semanis yang kubisa.
"Kenapa aku tiba-tiba merasa dimanfaatkan?" tanyanya.
Aku mencubit kulit yang menutupi perutnya. "Aku minta maaf jika
kau merasa dimanfaatkan tapi dengan tubuh seperti milikmu apa
bacabukunovel.blogspot.com
yang kau harapkan?" Rush tertawa dan berguling di atasku sebelum menutupiku dengan
tubuhnya. Mata peraknya berkilau saat dia menatapku. "Jadi
begitu?" Aku hanya mengangguk. Aku takut jika aku mengatakan hal yang
lainnya saat aku berbicara. Seperti kenyataan bahwa aku jatuh cinta
padanya. "Kau sangat cantik," bisiknya saat dia merendahkan kepalanya untuk
mencium wajahku seolah itu sesuatu yang dihargai.
Aku bukanlah seseorang yang cantik. Dialah yang indah tapi aku
tidak mengatakannya. Jika dia ingin berpikir aku cantik maka aku
akan membiarkannya. Tangannya menelusuri tubuhku, membuatnya
berdengung oleh gairah. "Apakah kau bangun setiap pagi seperti
ini?" tanyanya dengan binar di matanya.
Aku bisa berbohong tapi aku sudah cukup melakukannya. "Ya.
Terkadang di tengah malam juga."
Rush mengangkat alis matanya. "Tengah malam?"
Aku mengangguk. Dia mengulurkan tangan dan menyingkirkan rambut dari wajahku.
"Bagaimana aku membantumu di tengah malam jika kau tidak
bersamaku?" Suaranya terdengar begitu perhatian.
"Kau tidak ingin aku membangunkanmu untuk seks setiap malam,"
kataku padanya. bacabukunovel.blogspot.com
"Baby, jika kau terbangun dalam kondisi bergairah aku ingin siap
dan tersedia," suaranya terhenti dan dia menyelipkan tangannya ke
bawah untuk menangkup diantara pahaku, "Ini adalah milikku dan
aku menjaga apa yang menjadi milikku."
"Rush?" Aku memperingatkan.
"Ya?" "Aku akan menunggangimu disini dan membuatmu orgasme jika
kau tidak berhenti berkata seperti itu."
Rush menyeringai. "Itu bukanlah sebuah ancaman yang cukup
menakutkan, Blaire yang manis."
Aku menoleh dan menyeringai dan jam di samping meja di tempat
tidurku menarik perhatianku. Oh sial! Aku mendorong Rush. "Aku
harus berangkat kerja dalam sepuluh menit," Aku berteriak dengan
tujuan menjelaskan. Rush menyingkir dariku dan aku melompat dari ranjang hanya untuk
menyadari bahwa aku telanjang dan Rush berbaring di ranjang
menatapku yang sedang bingung dengan senyuman.
"Tolong abaikan aku. Pemandangannya menakjubkan dari sini,"
katanya dengan seringai seksi.
Aku menggelengkan kepalaku dan meraih celana dalam bersih dan
bra kemudian lari menuju kamar mandi.
"Kelihatannya seseorang sedang beruntung atau senyum bahagia itu
bacabukunovel.blogspot.com
dari semua donat yang telah kubawa?" Jimmy mempermainkan nada
bicaranya ketika aku berjalan memasuki dapur terlambat satu menit.
Wajahku seolah terbakar. "Aku suka donatnya. Terima kasih dan aku
minta maaf aku lupa kemarin malam. Ini karena uh...hari yang gila."
jawabku, mengambil apron dan takut membuat kontak mata
dengannya. "Baby, jika aku baru saja keluar dari ranjang dengan Rush Finlay
aku akan menyeringai seperti orang gila juga. Kenyataannya, aku
sangat iri. Aku tahu donatku tidak menaruh kilatan puas di matamu."
Aku mulai terkekeh dan meraih bolpoin dan kertas. "Dia sangat
mengagumkan." "Oh, tolong ceritakan detailnya padaku. Aku akan mengikuti setiap
katanya," Jimmy memohon sambil berjalan menuju ruang makan
disampingku. "Pergi godalah wanita-wanita itu dan berhenti berkhayal
tentang...ku...ku" Rush itu apa" Dia bukan pacarku. Dia adalah ayah
anakku dan itu terdengar murahan.
"Dia lelakimu. Katakan itu karena itu benar. Lelaki itu memuja
altarmu." Aku tidak menawab. Aku tidak yakin bagaimana menjawabnya.
Beberapa meja telah terisi dan aku punya pekerjaan yang harus
kulakukan. Woods, Jace, dan Thad, seorang berambut pirang ikal
yang namanya baru kuketahui duduk di salah satu mejaku. Aku pergi
untuk mengambil pesanan minuman dari Tuan Lovelady dan
temannya hari ini. Dia selalu bersama gadis-gadis yang kelihatannya
bacabukunovel.blogspot.com
bisa menjadi cucunya tapi mereka bukanlah cucunya. Menurut
Jimmy, Tuan Lovelady lebih kaya dari Tuhan. Tetap saja, dia sudah
Never Too Far Too Far 2 Karya Abbi Glines di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tua. Itu sangat menjijikkan.
Setelah aku memberikan minuman pesanan mereka aku menuju
meja Woods. Ketiganya tersenyum padaku saat aku tiba disana dan
Thad berkedip. Dia cowok tampan yang suka menggoda dan semua
orang tahu itu. Jadi mengabaikan dia sangatlah mudah. "Sore, boys.
Ada yang bisa kubawakan untuk kalian minum?" Aku bertanya
sambil meletakkan gelas air mereka di depan mereka.
"Kau terlihat gembira. Senang melihatmu tersenyum lagi." kata Thad
sambil meraih gelasnya dan meminum seteguk.
Rona merah kembali ke pipiku. Aku merasakannya. Aku menatap
Woods yang sedang menatapku dengan tatapan mengerti. Dia cukup
pintar untuk mengetahuinya. "Aku mau kopi." hanya itu jawaban
Woods. Aku sangat berterimaksih dia sedang tidak ingin
menggodaku. "Bethy tidak akan membiarkanku menyentuh donat yang dibawa
Jimmy pagi ini. Aku tidak tahu kalau donat bisa membuatmu merasa
senang." seringai di wajah Jace mengatakan dia tahu benar apa yang
terjadi. Apakah seisi klub tahu tentang seluruh kehidupan seksku"
Apakah itu menarik" "Aku suka donat," jawabku, mengamati kertasku dari pada melihat
mereka. "Kupikir kau memang suka," Jace tertawa kecil. "Tolong, bawakan
aku Honey Brown." bacabukunovel.blogspot.com
"Aku merasa seolah aku melewatkan sesuatu disini dan aku benci
menjadi yang tertinggal," kata Thad sambil bersandar di meja dan
mengamatiku lebih dekat. "Mundur dan pesan minuman sialanmu," Woods membentaknya.
Thad memutar mata dan bersandar kembali di kursinya, "Semua
orang begitu cepat marah. Aku mau sebotol air mineral."
Aku menulisnya kemudian menatap pada Woods. "Apakah kau mau
kubawakan buah segar ke sini?"
Dia mengangguk. "Silahkan."
Senang karena telah selesai dengan mereka bertiga aku menuju ke
dapur setelah di hentikan oleh Mrs. Higgenbotham yang ingin
Mimosa untuknya dan anak perempuannya yang terlihat berusia
sekitar delapan belas tahun.
Jimmy sedang mengisi nampannya ketika aku kembali ke dapur. Dia
menatapku dari atas bahunya. "Aku tahu aku terlalu ikut campur tapi
aku tetap akan bertanya, siapa gadis yang di tinggal Rush disini
kemarin?" Meg. Aku tidak tahu apa-apa tentang dia. Hanya Meg, seorang
teman lama. Aku sebenarnya lupa kalau Rush menginggalkannya
disini kemarin. "Dia salah satu teman lama Rush. Aku tidak tahu
banyak." "Woods mengenalnya dengan baik juga. Dia pergi dan bicara
padanya setelah kalian berdua pergi. Aku menduga dia bukanlah
orang baru karena mereka mengenalnya."
bacabukunovel.blogspot.com
Aku mengingatkan diriku sendiri bahwa dia adalah bagian masa lalu
Rush. Aku tidak punya alasan untuk cemburu padanya. Mereka
teman lama. Hanya karena dia adalah salah satu dari mereka bukan
berarti aku harus merasa lebih rendah.
Aku meletakkan buah Woods pada nampanku dan mengambil
minuman yang telah di pesan oleh semua orang sebelum kembali ke
ruang makan. Aku memusatkan diri pada mengantar kan minuman ke mejaku
sebelum menyapu lantai sementara aku berjalan menuju meja
Woods. Aku melihat Woods mengalihkan tatapannya dariku pada
meja di sebelah kiriku. Ini adalah wilayah Jimmy. Aku berbalik
untuk melihat jika ada isyarat untukku untuk membantu seseorang
ketika mataku terkunci pada Rush. Aku berhenti. Dia ada disini.
Sebuah senyuman mulai terbentuk di bibirku ketika mataku beralih
untuk melihat Nan yang duduk disampingnya dengan ancaman
kemarahan di wajahnya. Aku mengalihkan perhatianku pada Woods
dan memutuskan untuk menganggap mereka tidak disini.
"Ini buahmu," Aku bisa mendengar nada gugup dari suaraku dan aku
berdoa para lelaki itu tidak menyadarinya.
"Dan ini minuman pesanan kalian. Apakah kalian semua sudah siap
memesan sekarang?" tanyaku, memaksakan senyuman.
Mereka semua menatapku membuat semua ini makin tidak nyaman.
Ini adalah suatu hal yang ingin segera kuakhiri. Nan adalah adiknya.
Dia akan ada dalam hidupku jika Rush ada. Belajar hidup bersama
seseorang yang membenciku adalah bagian dari hidupku yang
kucoba terima. bacabukunovel.blogspot.com
"Itu adiknya. Kau berhubungan dengannya dan kau akan berurusan
juga dengannya." kata Jace padaku seolah aku tidak mengetahui ini
semua. Aku tidak suka perasaan seolah setiap emosi yang aku miliki
terpampang. Aku selalu menjadi orang yang tertutup. Ini terlalu
banyak. Aku mengabaikannya menarik kertas pesananku dan melihat
langsung ke Woods. Dia membersihkan tenggorokannya dan
memesan. Yang lain juga memesan tanpa mengeluarkan saran
apapun. *** Bab 28 RUSH "Aku menelpon dan memintamu untuk makan siang bersamaku.
Bisakah kau paling tidak memberiku waktu tiga puluh menit untuk
memperhatikanku" Sudah berminggu-minggu sejak kita punya
waktu bersama. Aku merindukanmu." Kesakitan di suara Nan
menyentakku. Dia benar. Aku mengabaikannya. Aku bahkan tidak
yakin apa yang dia katakan sejak Blaire berjalan memasuki ruang
makan. Aku sangat terfokus untuk memastikan dia agar tidak
membawa sesuatu yang terlalu berat dan tidak ada satu pun yang
menyakitinya...atau menggodanya, jadi aku tidak begitu menikmati
kencan makan siang dengan adikku.
"Yeah, aku minta maaf," kataku padanya dan mengalihkan tatapanku
dari pintu dimana Blaire masuk kembali. "Katakan lagi tentang
kejuaraan berlayar yang kau lakukan dengan pacar barumu...kau
bilang namanya Charles."
bacabukunovel.blogspot.com
Nan tersenyum oleh sebutan nama dari cowok barunya dan
kemudian mengangguk. Dia mengingatkanku pada gadis kecil yang
kujaga ketika dia terlihat bahagia tentang sesuatu. Bukan seorang
gadis pemarah yang telah tumbuh dewasa. "Ya. Dia adalah cucu
Kellar. Dia dari Cape Cod dan dia suka berlayar. Dia berlayar disini
selama musim panas. Ngomong-ngomong, ada kejuaraan berlayar
yang dia ikuti dan dia ingin membawaku bersamanya. Hanya untuk
beberapa hari." Aku mendengarkan saat dia mengoceh tentang Charles dan kapal
layarnya dan berusaha keras untuk tidak melihat pada Blaire. Aku
perlu menemukan keseimbangan antara dua wanita dalam hidupku.
Blaire datang lebih dulu tapi aku mencintai adikku dan dia
membutuhkanku. Meskipun jika janji makan siang ini untuk
mendengarkan dia mengoceh tentang penaklukan terbarunya. Tidak
ada seorang pun yang pernah mendengarkan dia berbicara.
Dia berhenti berbicara dan merengut tentang sesuatu di belakang
pundakku, "Dia perlu fokus pada pekerjaannya dan berhenti
melihatmu disini. Ya Tuhan, aku tidak tahu mengapa Woods tidak
memecatnya saja." Aku menoleh untuk melihat Woods, Jace, dan Thad, mereka semua
tersenyum dan bercanda di sekitar Blaire yang memerah.
"Dia tidak melihat sekarang. Dia terlalu sibuk untuk menggoda pria
lain. Dia hanya peduli pada uang. Itu sangat menyedihkan. Kuharap
kau akan melihat sikap anehnya. Maksudku, aku bisa melihatnya -"
"Nan, diam," aku menggeram. Aku tidak bermaksud jahat tapi
mendengar mulut jahat Nan dan melihat cowok-cowok itu
bacabukunovel.blogspot.com
menggodanya dan membuatnya memerah sedikit lebih dari yang
bisa kuatasi. Aku akan memastikan semua bajingan yang terangsang
itu tahu kalau dia adalah milikku.
"Kau akan meninggalkan aku untuknya" Dia menggoda mereka,
Rush. Aku tidak percaya kau akan pergi begitu saja saat makan siang
kita untuk pergi mengklaim atas seorang pelacur murahan."
Rasa cemburu yang kurasakan langsung berganti focus dari para
cowok itu ke adikku. Rasa marah merasukiku saat aku mengalihkan
perhatianku kembali padanya. "Apa yang baru saja kau katakan?"
tanyaku menjaga suaraku tetap rendah dan meskipun aku menjulang
tinggi di depannya. Dia membuka mulutnya untuk berbicara tapi aku tahu aku akan
kehilangan kesabaran jika dia mengatakan hal buruk lainnya tentang
Blaire. "Jangan. Jika kau ingin berjalan keluar dari sini dengan martabatmu
maka jangan. Jika kau pernah mengatakan hal seperti itu lagi tentang
Blaire aku akan meninggalkanmu. Apa. Kau. Mengerti."
Mata Nan melebar. Aku tidak pernah bicara begitu keras padanya
sebelumnya. Tapi dia sudah terlalu jauh. Dia berdiri dan membuang
serbetnya ke meja. "Aku tidak percaya padamu. Aku adikmu. Dia
hanya...dia hanya..."
"Dia hanya wanita yang aku cintai. Kau harus ingat itu," Aku
menyelesaikan kalimat untuknya.
Mata Nan menyiratkan kemarahan saat dia berbalik dan melangkah
keluar dari clubhouse. Aku tidak peduli. Aku ingin dia pergi sebelum
bacabukunovel.blogspot.com
aku berkata yang lainnya. Aku tidak ingin melukainya. Aku
mencintainya tapi aku benci kata-kata yang terus mengalir keluar
dari mulutnya. Sebuah tangan menyentuh lenganku dan aku tersentak sebelum aku
menyadari bahwa itu adalah Blaire. Mata birunya penuh perhatian.
Ini adalah sesuatu yang dia khawatirkan. Nan dan kebenciannya.
Aku tidak bisa menyalahkannya tetapi aku juga tidak bisa hidup
tanpa Blaire. Bagaimanapun juga, saat ini aku ingin sendirian.
"Aku minta maaf," bisikku menarik diri dari genggaman nya dan
meletakkan beberapa uang di meja sebelum mengikuti Nan keluar
dari ruang makan. Aku menghabiskan waktu tiga jam selanjutnya di tempat olahraga.
Tubuhku secara fisik dikalahkan oleh waktu saat aku keluar dari
sana. Kemarahanku telah hilang. Aku hanya ingin menemui Blaire
sekarang. Jam kerjanya sudah berakhir dan aku ingin memeluknya.
Dia layak mendapatkan permintaan maaf. Aku seharusnya tidak
pernah membawa Nan ke tempat perkumpulan untuk makan. Dia
memintaku untuk bertemu dengannya disana untuk makan siang jadi
aku pergi. Aku bahkan memastikan kami duduk di area Jimmy. Aku
tidak ingin hal ini membuat Blaire canggung. Tapi hal itu ternyata
berbalik. Itu adalah saat terakhir aku membiarkan Nan di dekatnya.
Dia tidak bisa mengatasinya dan Blaire tidak layak menerimanya.
Aku mengetuk pintu kondo dan menunggu. Tidak ada yang datang.
Aku meraih ke sakuku dan menarik ponselku hanya untuk
mengingatkan aku bahwa Blaire tidak punya ponsel. Sialan. Aku
akan mengambilkan ponselnya di rumahku dan memaksanya untuk
menerima ponsel itu lagi. Bagaimana jika dia terluka" Bagaimana
jika dia pergi ke suatu tempat dan tidak akan kembali"
bacabukunovel.blogspot.com
"Dia pergi dengan Jimmy," suara Bethy datang dari belakangku. Aku
berbalik untuk melihat Bethy berjalan dari arah tempat kursus golf.
"Dia pulang setelah bekerja dan bilang padaku kalau dia dan Jimmy
punya kencan panas."
Kenapa dia tidak bilang padaku" Karena dia tidak tahu dimana
menemukanku jika dia ingin bilang padaku. Aku lari darinya seperti
pecundang. "Kapan dia akan pulang?" Aku bertanya saat Bethy
melangkah di depanku dan membuka pintu.
"Tidak tahu. Dia marah. Kau tahu itu soal apa?" tanya Bethy dengan
suara masam saat dia mendorong pintu agar terbuka.
Aku tidak diminta untuk masuk tapi aku mengikutinya masuk. "Nan
dan aku makan siang di tempat perkumpulan hari ini. Hal itu tidak
berjalan dengan baik."
Bethy mengerutkan hidung nya dengan terganggu. "Menurutmu
begitu" Untuk apa" Aku tidak bisa membayangkan adikmu yang
jahat melakukan sesuatu untuk menyakiti Blaire." Bethy meletakkan
tasnya ke bawah dan menggumamkan makian. "Dia tidak boleh stres
sekarang kau tahu itu. Dia hamil dan bersikeras untuk berjuang
sendiri dan membawa nampan sepanjang hari. Kau menambahkan
drama keluargamu bukanlah hal yang dia butuhkan. Lain kali kau
ingin melakukan acara keluarga dengan penyihir jahat itu lakukan di
tempat lain." Dia benar. Aku tidak seharusnya membiarkan Blaire melihat Nan.
Aku seharusnya tidak pernah mempercayai Nan untuk bersikap baik.
Atau paling tidak bersikap sopan. Ini semua adalah salahku dan aku
ingin menemui Blaire. bacabukunovel.blogspot.com
"Dimana dia?" tanyaku.
Bethy menjatuhkan diri ke sofa. "Rehat dari semua hal sialan dalam
hidup yang telah dia jalani."
Jika Bethy ingin menyakitiku dia melakukannya dengan baik. Aku
bersiap untuk memohon ketika pintu terbuka.
"Maaf aku terlambat.Kami pergi ke..." Dia berhenti ketika matanya
bertemu denganku. "Hey."
"Hey," jawabku, berjalan untuk berdiri di depannya tapi takut untuk
menyentuhnya. "Aku minta maaf. Kumohon pergi ke kamarmu dan
biar kujelaskan." Dia yang pertama kali berjalan dan membungkuskan lengannya di
sekitar pinggangku, "Tidak apa-apa. Aku nggak marah."
Dia ingin menenangkanku. Lagi. Itulah yang selalu dia lakukan:
mengkhawatirkan orang lain, "Tidak, bukan begitu," jawabku dan
meraih tangannya untuk menariknya kembali ke kamarnya. Menjauh
dari Bethy yang bukan penggemar beratku sekarang.
"Biarkan dia merendahkan diri. Dia perlu untuk itu. Sial. Aku ingin
dia begitu," kata Bethy dari sofa, melambai pada kami dan meraih
remote televisi. *** Bab 29 Blaire bacabukunovel.blogspot.com
Rush selanjutnya menarikku masuk ke dalam kamarku sampai pintu
di belakang kami tertutup dan dia sedang duduk di ranjangku
denganku di pangkuannya. Aku marah pada awalnya tapi aku sudah
membaik sekarang. Dia telah melawati situasi yang mengerikan dan
Nan jadi marah. Aku yakin Woods senang disana tidak terjadi drama
yang membuatku terlibat. "Rush, aku janji semuanya baik baik saja. Aku baik baik saja," Aku
menyakinkannya, menangkup wajahnya di tanganku. Berurusan
dengan Nan dan kebenciannya adalah salah satu dari urusan ini. Aku
tahu itu dan aku harus hidup dengan itu jika aku menginginkan Rush
di hidupku. Dia mengeleng kepalanya. "Tidak ada yang baik tentang hari ini.
Aku seharusnya tidak pernah setuju untuk makan siang dengannya
disana tadi. Aku tahu yang lebih baik. Aku seharusnya tidak pernah
percaya bahwa dia akan jadi orang normal. Aku benar benar minta
Never Too Far Too Far 2 Karya Abbi Glines di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
maaf, sayang. Aku bersumpah kepadamu itu tidak akan pernah
terjadi lagi." Aku menutup mulutnya dengan mulutku dan mendorongnya ke
ranjangku. " Aku sudah bilang padamu semuanya baik baik saja.
Berhenti meminta maaf," Aku berbisik di bibirnya.
Tangan Rush meluncur naik ke bajuku dan menemukan bra ku yang
sekarang berukuran dua ukuran lebih kecil. Talinya menekan ke
dalam kulitku setelah ku pakai seharian. Dia melepasnya lalu
menjalankan tangannya diatas kulit yang ada di bekas tekanan bra
yang sakit. "Kau membutuhkan bra baru," katanya, menyapukan jemarinya
bacabukunovel.blogspot.com
maju mundur diatas punggungku membuatku merinding karena
kenikmatan. "Mmmm jika kau berjanji melakukan itu setiap malam aku akan baik
baik saja," Aku menyakinkan dia,membungkuk untuk mencium dia
kembali. Dia menarik diri. "Kenapa kau tidak memberitahuku?" Dia bertanya
dengan suara yang terluka.
Memberitahunya apa" Aku menaruh tanganku ke sisi lain kepalanya
dan mengangkat diriku sendiri agar berada diatasnya."
Apa yang harus kukatakan padamu?" tanyaku, bingung.
Rush menyelipkan tangannya di sekitar sisiku hingga tangannya
bergeser di bawah payudaraku dan aku lupa kami sedang berbicara.
Rasanya begittu nikmat. Mengerang, aku mendorong dadaku ke
tangannya dan aku bersiap untuk memohon.
"Kulitmu terpotong karena bra sialan ini, Blaire. Kenapa kau
memakainya" Aku harus membelikanmu yang baru. Aku akan
membeli yang baru sebelum kau pergi kemanapun."
Dia masih tetap membahas tentang braku. "Rush, aku ingin kau
menyentuhku sekarang. Jangan khawatir tentang bra ku. Hanya
tolong..." Aku menundukkan kepalaku turun dan membuat gigitan
kecil di bahunya dan menciumnya turun sampai ke dadanya.
"Betapa pun nikmatnya ini terasa kau tidak bisa mengalihkanku. aku
ingin tau kenapa kau tidak memberitahuku kalau bra sialanmu ini
menyakitimu. Aku tidak ingin kau tersakiti."
bacabukunovel.blogspot.com
Aku mengangkat kepalaku dan mengamatinya. Dia cemberut. Ini
benar sangat menganggunya. Tidak ada yang pernah khawatir
tentangku seperti ini. Aku tidak terbiasa. Hatiku membengkak dan
aku mengapai bawah dan menarik bajuku dan braku lepas. "Rush.
Aku membutuhkan bra baru. Yang satu ini sudah terlalu kecil.
Maukah kau membelikannya satu untuk ku"Tolong?" Aku
mengodanya saat tanganya naik keatas dan menangkup payudara
bengkakku membuatku celana dalam ku lebih basah.
"Payudara yang sempurna ini perlu untuk dirawat. Aku tidak bisa
membayangkan kalau mereka kesakitan," Dia menyeringai
kepadaku, "Kecuali dirikulah yang menyebabkan sakit itu." Dia
mencubit kedua putingku dengan keras dan aku berteriak.
"Payudara ini adalah milikku,Blaire. Aku melindungi apa yang
menjadi milikku," Dia berbisik sebelum menarik satu puting masuk
kedalam mulutnya. Aku hanya mengangguk dan bergetar didepan nya. Ereksinya
menekan pada klitku yang bengkak dan apabila aku mengesekannya
sebentar saja aku akan langsung datang. Aku benar benar ingin
datang. "Tenang sayang. Biarkan aku melepaskan celana pendekmu dulu,"
katanya menciumku turun ke perutku dimana dia berlama lama dan
mencium dengan sangat lembut. Matanya terangkat menatap diriku
saat dia dengan perlahan melepaskan celanaku dan mulai
menariknya menuruni tubuhku. "Sepertinya seseorang perlu
perhatian.Dia membengkak dan basah. Menetes basah. Sial itu
mengairahkan," Dia bergumam saat dia mendorong kakiku terbuka
dan menatap dengan rakus diantara kakiku.
bacabukunovel.blogspot.com
Dia menunduk diantara kakiku sampai mulutnya sangat dekat
dengan klitku aku bisa merasakan hangatnya nafas dia disitu.
"Malam ini aku menginap disini. Aku tidak bisa tidur mengetahui
kau mungkin bangun seperti ini dan membutuhkanku. Pikiran itu
membuatku gila," Suaranya berubah menjadi parau yang selalu
membuatku bahagia. Aku melihat saat dia mengeluarkan lidahnya
dan barbel perak itu berkilat mengenaiku sebelum dia menjalankan
lidahnya melewati lipatan dan menyelipkannya kedalam diriku.
Aku mencengkeram kepalanya dan mulai memohon kepadanya
untuk lebih saat dia membawaku pada bukan hanya satu tapi dua
orgasme sebelum dia menaikkan kepalanya dan tersenyum dengan
licik kepadaku. "Ini membuat ku kecanduan. Tak seorangpun
seharusnya terasa semanis itu,Blaire. Bahkan tidak seharusnya
dirimu." Dia berdiri dan menarik lepas baju dan celananya. Dia kembali
diatasku sebelum aku bisa menikmati pemandangan itu cukup lama.
"Aku ingin kau menaikiku," katanya, menciumku lagi sementara
ereksinya menyelip diantara kakiku dan mengodaku.
Aku mendorongnya mundur dan dia dengan mudah mengulingkan
badannya diatasku agar aku bisa berada diatas. Melihat dia saat dia
dengan pelan masuk kedalam tubuhku terasa lebih menggairahkan
dari kata kata nakal darinya yang sering dia bisikan di telingaku
untuk membuatku datang. Aku bisa mencintai pria ini dan menjadi bahagia dengannya selama
sisa hidupku. Aku hanya berharap aku mendapatkan kesempatan itu.
bacabukunovel.blogspot.com
Hari hari berikutnya terlewat bagaikan dalam dongeng. Aku pergi
bekerja. Rush muncul dan mengalihkanku dengan kehadirannya
yang menawan; Terkadang kami berakhir di suatu tempat yang kami
seharusnya tidak melakukan seks liar disitu sebelum akhirnya pulang
ke kondoku atau rumahnya dan bercinta di ranjang. Yang kedua
kalinya selalu manis. Yang pertama selalu intens dan saling
membutuhkan bagian dari masing masing kami berdua. Aku sangat
yakin Woods sudah mendengar kami berdua di hari kami berakhir di
tempat lemari sewaan saling merobek baju satu sama lain.
Aku masih mencoba untuk memutuskan apakah ini dikarenakan
hormon kehamilan atau aku selalu menginginkan Rush seperti ini.
Satu sentuhan darinya dan aku akan putus asa.Hari ini
bagaimanapun juga kami sedang istirahat Aku sedang bekerja
seharian di turnamen golf tahunan. Aku harus beradu dengan Woods
dan Rush untuk membiarkan aku bekerja hari ini. Tidak satupun dari
mereka berpikir ini aman. Aku, tentunya, menang.
Seragam gadis kereta kami spesial dipesan untuk hari ini. Kami akan
memakai seluruhnya baju berwarna putih seperti pemain golf.
Celana pendek kami diganti dengan rok untuk menyesuaikan dengan
kaus polo kami. Kecuali, tentu saja, untuk Jimmy. Dia tetap
memakai celana. Dia adalah satu satunya pria di kereta minum hari
ini. Rupanya, dia juga menjadi permintaan spesial.
"Di sana ada lima belas tim. Blaire kau mendapat giliran pertama
untuk tiga tim. Dan Bethy kau mendapatkan tiga selanjutnya.
Carmen kau yang tiga selanjutnya. Natalie kau dapat tiga selanjutnya
dan Jimmy kau mendapatkan tiga yang terakhir. Mereka semua
wanita yang dengan khusus memintamu. Ini akan menjadi
pertandingan seharian penuh. Jaga pemain golf senang dan jangan
kehabisan minuman. Kembali kesini untuk mengambil stok sebelum
bacabukunovel.blogspot.com
kau kehabisan sesuatu. Kereta kalian sudah disiapkan dengan
minuman dari pilihan pegolf yang kau ikuti hari ini. Kalian masing
masing akan membawa walkie - talkie di kereta kalian untuk
menghubungiku apabila ada yang darurat. Ada yang punya
pertanyaan?" Darla berdiri di atas beranda di tengah kantor dengan
tanganya di pinggul melihat pada kami berlima.
"Bagus. Sekarang pergi ketempat kalian. Blaire akan sibuk tepat
setelah pukulan pertama. Sebagian dari kalian harus menunggu dan
memeriksa masing masing tim kalian sementara mereka menunggu
untuk memulai lagi. Jika mereka ingin minuman berikan pada
mereka. Jika mereka ingin makanan, sajikan kepada mereka.
Mengerti?" Kami semua mengangguk. Darla melambai kepada kami untuk pergi
dan kembali ke kantornya.
"Aku benci turnamen. Aku harap aku tidak perlu berurusan dengan
Nathan Ford. Dia sungguh sangat menganggu," Bethy mengeluh saat
kami pergi mengambil kereta kami dan memastikan kami
mempunyai semuanya sebelum menuju ke lubang pertama.
"Mungkin kau akan mendapatkan Jace," Kataku, berharap dapat
menyemangatinya. Bethy cemberut "Tidak. Tidak ada kesempatan. Tante Darla yang
mengatur barisan. Dia tidak akan memberiku Jace."
Ah. Jadi menurutku aku juga tidak akan mendapatkan Rush.
Mungkin itu bagus. Aku perlu fokus bekerja. Bukan melihat betapa
kerennya Rush dengan celana pendeknya dan kaos polo.
bacabukunovel.blogspot.com
Aku memarkir kereta di lubang pertama dan pergi untuk menemui
grup pertamaku.Wjah mereka semua sudah akrab dan mereka
kelompok yang lebih tua. Mereka akan sangat mudah dan mereka
baik sekali dalam memberi tip. Setelah memberikan mereka semua
botol minuman aku pergi ke grup selanjutnya. Mengejutkan itu
adalah Jace, Thad dan Woods. Aku tidak mengira untuk mendapat
mereka di grupku. "Halo boys. Bukankah aku salah satu yang
beruntung?" godaku. "Aku tadi yakin kami akan mendapatkan Bethy. Asyik, hari ku
sekarang baru saja jadi lebih baik," balas Thad.
"Diam," Jace mengerutu dan menyikut dia di sampingnya.
"Aku tidak sebodoh itu membiarkan Bethy memiliki Jace. Ia akan
mengabaikan orang lain," Woods menjelaskan.
Aku memberikan mereka semua tiga botol air. "Aku senang
melayani kalian bertiga. Walaupun aku bukan Bethy," Kataku,
tersenyum kepada Jace. "Jika aku tidak bisa memiliki Bethy kau pastinya menjadi pemenang
pilihan keduaku," kata Jace dengan seringainya. Aku tidak bisa
menahan untuk tidak menyukai pria ini. Dia lebih dari membuktikan
dirinya sendiri akan perasaannya untuk Bethy.
"Bagus. Sekarang, kalian semua membuatku bangga," Aku
bersemangat saat aku menuju ke grup berikutnya. Ini adalah grup
wanita pertamaku. Aku mengenal mereka tapi tidak yakin dengan
pasti siapa mereka. Aku pikir yang elegan tinggi berambut blonde itu
mungkin istri walikota. bacabukunovel.blogspot.com
Setelah aku memberikan mereka air soda dan memotong lemon aku
menuju kembali ke depan. Hampir waktu untuk mulai. Aku melirik
kebelakang dan mencari Rush tapi tidak melihat dia. Aku tidak yakin
di tim siapa dia berada tapi aku tau dia akan bermain. Aku
beranggapan Grant akan bermain bersamanya tapi aku juga tidak
melihat dia. *** Bab 30 Rush Aku akan membunuh Grant pada saat dia tidur. Atau mungkin saat
ini di tempat umum dengan banyak saksi mata. Aku membanting
tongkat golfku dan caddy segera mengambilnya, dan itu adalah hal
yang bagus. Aku benar-benar siap untuk melempar sesuatu.
"Meg" Benarkah Grant" Kau bertanya pada Meg?" Aku menggeram,
memandang ke depan melewati Grant dan melihat Meg yang sedang
melakukan check in dan menunjuk ke arah kami.
"Kita memerlukan tiga. Kau membuat Nan marah sehingga kita
kekurangan orang saat ini. Yang lain sudah diambil semua. Meg
ingin bermain, jadi apa masalahnya?" Grant memberikan tasnya
kepada caddy dan memandangku dengan tatapan yang
menjengkelkan. Blaire adalah sebuah masalah besar. Aku tidak mengatakan pada dia
bahwa Meg akan berada di timku karena aku sama sekali tidak tahu.
Sekarang kalau dia melihat kami, dia akan berpikir bahwa aku
berusaha menyembunyikan itu darinya. Aku perlu mencari Blaire.
bacabukunovel.blogspot.com
"Bisa aku ambilkan air untuk kalian bertiga?" Seorang gadis
berambut merah pembawa kereta minuman yang namanya tidak
bisa kuingat itu bertanya kepada kami. Membayangkan bahwa
Woods tidak akan memberikan Blaire kepadaku .Membuatku sedikit
terbantu. Aku bisa menjelaskan hal ini pada dia nanti dan dia bisa
melihat bahwa ini sama sekali bukanlah sebuah kesalahan.
"Ya, tolong, Carmen," Grant membalasnya. Dia memberikan sebuah
senyuman berkilau kepada gadis itu dan gadis itu mengedipkan bulu
matanya. Mungkin saja Grant sudah tidur dengan gadis ini. Kalau
tidak, mungkin nanti malam. "Berikan satu pada si pemarah itu juga.
Dia perlu mengisi cairan di tubuhnya." Grant bercanda.
"Siap untuk melakukan sesuatu yang hebat?" Meg bertanya, berjalan
ke arah kami. Tidak, aku sekarang siap untuk menemui Blaire dan menjelaskan ini.
Aku menoleh ke belakang ke arah gadis pembawa kereta minuman
itu. "Dimana kelompok Blaire berada?" Aku bertanya pada dia.
Dia memasang sebuah wajah yang cemberut. "Apa aku tidak cukup
bagus?" "Ya, sayang, kau sempurna. Tapi dia hanya tertarik pada Blaire.
Tidak ada hal lain." Grant menjelaskan, mengedipkan matanya pada
gadis itu. Dan gadis itu kembali memandang Grant.
"Dia ada di kelompok pertama. Aku rasa tuan Kerrington ada di
dalam grup itu. Tuan Kerrington muda. Nyonya Darla mengatakan
sesuatu mengenai tuan Kerrington yang meminta Blaire." Gadis itu
menjawab dengan senyuman tanda puas.
bacabukunovel.blogspot.com
Woods adalah seorang yang brengsek. Aku tidak meragukannya lagi.
"Selamat pagi Meg. Maaf tapi kita sedang memiliki Rush yang
dalam kondisi mood yang buruk bersama kita saat ini." Grant
mengatakan itu saat menyapa Meg yang bahkan kulupakan bahwa
dia berada di kelompok kami saat ini.
"Aku bisa melihatnya. Aku akan membuang rasa tidak enak yang
kurasakan dan menganggap bahwa Blaire adalah wanita yang dia
kejar setelah meninggalkanku sendirian tanpa penjelasan apapun saat
itu." "Kalau dia mengejar seorang wanita, maka ya, itu adalah Blaire."
Grant merespon. Aku mengabaikan mereka berdua dan mulai berjalan ke arah garis
depan saat aku melihat grup pertama memukul bola. Kereta Blaire
juga ditarik menjauh pada saat yang sama. Sialan.
"Apa kau bisa tenang" Bukan Blaire yang cemburu. Itu kamu,"
Grant menggerutu kemudian meneguk air minumnya.
"Ok, apa itu sebuah masalah kalau aku bermain bersama kalian
berdua" Apa ini semua masalahnya?" Meg bertanya, memandang
langsung ke arahku. "Aku tidak ingin Blaire kecewa," Aku menjawabnya dan
memandang kembali ke belakang ke arah Blaire pergi.
"Oh. Baiklah, ini cuma golf; bukan sebuah kencan," kata Meg.
Dia benar. Aku benar-benar menggelikan. Kami ini bukan anak
bacabukunovel.blogspot.com
SMU lagi dan aku bisa bermain golf dengan seorang wanita kapan
Never Too Far Too Far 2 Karya Abbi Glines di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
saja. Blaire sekarang tahu kalau Meg adalah teman lama dan kami
bersama dengan Grant saat ini. Aku dan Meg bukan berdua saja. Ini
semua akan baik-baik saja.
"Aku sudah diluar batasan. Maaf. Kau benar. Ini bukanlah masalah
besar," aku setuju dan memutuskan untuk rileks dan menikmati hari
ini. Paling tidak Blaire ada di depan. Dia akan selesai dan masuk
lebih awal nanti. Itulah mengapa Woods memintanya.Jadi dia tidak
akan berada di luar dan berjemur sampai yang lain selesai.
Pada waktu kami sampai di lubang ke enam, aku sudah mulai rileks
dan menikmatinya. Kecuali perasaan khawatir karena Blaire
kepanasan, sisanya baik-baik saja. Aku tahu Woods akan
memperhatikan dia, dan meskipun aku sangat jengkel akan hal itu,
aku juga sama leganya akan hal itu.
"Ayolah Grant, sampai sekarang Rush adalah yang terbaik diantara
kita bertiga dan aku adalah yang nomor dua. Yang ini adalah teman
baikmu. Kau bisa melakukannya." Meg menantangnya saat dia
bersiap untuk melakukan par(nilai standar pada masing masing
pukulan di setiap lubang pada golf).
Grant memberikan tatapan peringatan kepada Meg. Menolak
bukanlah kekuatan Grant dan Meg tidak membutuhkan waktu yang
lama untuk mengetahui hal tersebut. Kaau dia masuk di lubang yang
satu ini, itu adalah sebuah keajaiban.
"Aku pikir dia membutuhkan sedikit bantuan, Meg. Mungkin kau
bisa memberi dia sedikit pelajaran." Aku memberi saran.
Tatapan marah dari Grant membuat kami berdua tertawa. Dia begitu
bacabukunovel.blogspot.com
mudah ditebak. "Kau mungkin harus sedikit mundur, Meg.
Kelihatannya dia sudah siap untuk meledak. Kalau putternya(stick
golf) melayang kau tidak akan mau berada di sana."
Meg mundur dan berdiri di sebelahku. "Apa dia benar-benar akan
melempar tongkat pemukulnya itu?" Dia bertanya dengan senyuman
memohon. "Jangan terlalu senang. Kalau dia sampai marah dan melemparkan
tongkat golfnya itu berarti dia benar-benar sudah gila."
"Aku tidak takut. Kau punya lengan yang lebih besar." Meg
mengatakan itu sambil memberikan seringaian ke arah Grant.
Kelihatannya dia sedang menggodanya.
"Dia tidak memiliki lengan yang besar!" Grant menggonggong,
kembali berdiri dari posisinya untuk memukul bola dan
memperlihatkan wajah yang siap-siap untuk bertahan.
Meg meraih lenganku dan mencengkeramnya. "Um, ya, ini benarbenar impresif.
Perlihatkan padaku apa yang kau punya," dia
menggoda Grant lagi. Grant melipat lengan bajunya dan berjalan ke depan Meg dan
memperlihatkan otot lengannya. "Rasakan itu baby. Dia tidak ada
apa-apanya dibandingkan denganku. Dia hanyalah seorang pria yang
tampan." Aku memutar bola mataku dan mulai berjalan menuju ke kereta golf.
Grant meraih lenganku. "Tidak, kau tidak boleh. Ini adalah sebuah
kontes yang pasti akan kumenangi. Coba kencangkan otot lenganmu
yang mungil itu. Biar dia melihat siapa yang lebih hebat."
bacabukunovel.blogspot.com
Aku sama sekali tidak punya keinginan untuk memenangi kontes ini.
"Kau menang. Aku ok dalam hal ini. Dia memiliki lengan yang lebih
besar, Meg." Aku mengatakannya sambil melepaskan diriku dari
cengkraman lengannya. "Tidak, dia tidak memilikinya. Kau sama sekali tidak mengeraskan
otot lenganmu dan aku yakin kalau milikmu itu jauh lebih besar."
Meg mengatakan itu dengan sebuah senyuman licik. Aku yakin
kalau ini adalah ide yang buruk. Aku rasa dia tidak sedang merayu
tapi aku tidak begitu yakin.
"Itu omong kosong! Kencangkan lenganmu, Rush. Aku akan
buktikan yang satu ini. Aku memiliki otot yang lebih bagus."
"Ya, kau benar. Itu hebat." Aku membalasnya.
"Kencangkan sekarang, aku serius," Grant meminta. Dia benar-benar
serius dalam kontes ini. Satu-satunya yang membuatku berpikir untuk membuatnya menang
adalah karena aku sudah siap untuk berjalan ke lubang berikutnya.
"Baiklah," Aku menyetujuinya. "Kalau ini akan membuatmu
melakukan pukulan pada bola itu sehingga kita bisa pindah ke
lubang berikutnya." Aku mengencangkan otot lenganku.
Grant tersenyum dan mengencangkan otot lengannya juga agar Meg
bisa merasakannya. Meg sedang menungguku. Aku
mengencangkannya dan membiarkan dia merasakannya. Ini benarbenar menggelikan.
bacabukunovel.blogspot.com
"Maaf Grant, dia menang," Meg mengatakan itu sambil memegang
otot lenganku dengan lebih lama. Aku meluruskan lenganku dan
bergerak ke kereta. "Pukul bola itu, Grant," Aku berteriak.
"Kau tidak menang! Dia hanya memilihmu karena dia loyal padamu.
Karena dia adalah kekasih pertamamu," dia membalas teriakanku.
Aku memandang sekitar untuk melihat apakah ada orang yang
mendengar teriakannya. Untungnya tidak terlihat seorangpun yang
mungkin mendengarnya. *** Bab 31 Blaire Aku duduk disana saat mereka naik ke kereta mereka dan bergerak
ke lubang golf berikutnya. Aku seharusnya membawa minuman
lebih banyak. Keinginanku untuk melihat Rush lebih besar dan
akhirnya aku melakukan perjalanan ulang hanya untuk menemukan
dia. Sekarang, aku berharap aku tidak melakukannya. Untuk pertama
kalinya dalam minggu ini aku merasa perutku sakit lagi. Dia bahkan
tidak pernah mengatakan padaku bahwa Meg adalah kekasihnya
yang pertama. Dia cuma mengatakan bahwa mereka adalah teman
lama. Mengetahui teman lama seperti apa mereka berdua tidaklah
bacabukunovel.blogspot.com
membantuku. Aku selalu tahu bahwa Rush sering tidur bersama
wanita lain. Itu adalah sesuatu yang sudah kuketahui sejak aku naik
ke atas tempat tidurnya untuk pertama kali. Tapi melihatnya dengan
yang satu ini. Wanita yang merupakan wanita pertamanya rasanya
menyakitkan. Dia tadi merayunya dan Rush juga merayu wanita itu. Mencoba
menarik perhatian lebih pada wanita itu dengan menunjukkan
kelebihan otot ototnya. Otot-otot itu memang sudah bagus tanpa
perlu dia mengeraskannya terlebih dulu dan memamerkannya.
Kenapa dia melakukan itu" Apa dia ingin wanita itu tertarik sekali
lagi pada dirinya" Apa dia ingin tahu bagaimana rasanya wanita itu
di atas tempat tidur sekarang"
Perutku terasa jungkir balik dan aku memaksakan diriku untuk
mengendarai kereta ku ke jalan dan menariknya dari pohon tempat
aku bersembunyi. Aku tidak bermaksud untuk bersembunyi. Aku
mengambil jalan pintas untuk melihat apakah Rush ada di lubang ini.
Tapi saat aku melihatnya tersenyum pada Meg dan membiarkan Meg
menyentuhnya, aku berhenti. Aku tidak bisa berjalan lebih jauh lagi.
Wanita itu adalah bagian dari dunianya Rush. Wanita yang cocok
dengan dunianya. Dia tidak mendorong kereta minuman, akan tetapi
dia bermain golf bersama Rush. Rush tidak mungkin mengajakku.
Sebagai pemula aku tidak tahu bagaimana cara bermain golf, dan
tentu saja, aku bekerja di sini. Aku tidak bisa bermain. Apa yang bisa
dia lakukan bersama denganku"Adiknya membenciku. Aku tidak
akan bisa menjadi bagian dari kehidupannya.Tidak juga. Aku akan
selalu menjadi orang luar yang hanya bisa melihat saja. Aku
membenci perasaan seperti ini.
Bersama dengannya rasanya sungguh luar biasa.Saat bersamanya di
bacabukunovel.blogspot.com
rumahnya atau di kondo ku rasanya sungguh mudah untuk berpurapura bahwa kami
bisa berjalan lebih jauh lagi. Tapi apa yang terjadi
saat aku menunjukkannya" Saat aku hamil tua dan dia bersama
denganku" Orang-orang akan tahu. Bagaimana dia bisa
mengatasinya" Apa yang kuharapkan dari dia"
Aku mengisi keretaku dengan minuman cadangan dan pikiranku
melayang-layang pada semua skenario yang mungkin akan terjadi
pada kami berdua. Tidak ada satupun yang berakhir bahagia. Aku bukan salah satu
orang elit. Aku hanyalah aku. Minggu belakangan ini aku selalu
membiarkan diriku bermain dengan ide untuk tetap tinggal.
Membesarkan bayi bersama dengan Rush. Bersamaan dengan saat
melihat Meg dan perasaanku rasanya sakit sekali, aku tersadar. Tidak
perlu lagi hidup di dalam dunia dongeng. Terutama aku.
Pada saat aku kembali, aku melihat bahwa grupku sudah melakukan
pemanasan akhir. Aku tersenyum dan memberikan minuman pada
mereka dan bahkan aku bercanda dengan para pemain golf itu. Tidak
ada yang tahu bahwa aku sedang kecewa. Ini adalah pekerjaanku.
Aku harus melakukannya dengan sebaik-baiknya.
Aku tidak akan mengatakan apapun pada Rush malam nanti. Tidak
ada gunanya. Dia tidak bisa berpikir dengan jernih. Aku hanya akan
menambah jarak di antara kami berdua. Aku tidak akan pernah
percaya diriku bisa mendapatkan kehidupan bahagia untuk
selamanya dari dirinya. Aku lebih pintar daripada itu.
Aku tidak akan bisa melewati hari ini tanpa terhindar dari rasa sakit.
Panas mulai menyerang tubuhku tapi aku akan terkutuk apabila
Woods sampai mengetahui hal ini. Aku tidak memerlukan dia untuk
bacabukunovel.blogspot.com
berpikir bahwa aku tidak bisa melakukan pekerjaanku dengan baik.
Bethy memegangi rambutku di belakang saat aku muntah di toilet
pada saat perjalanan kembali ke kantor. Aku sangat menyukainya.
"Kau terlalu memaksakan," dia mengomeliku saat aku sudah
memuntahkan semuanya dan mengangkat wajahku pada akhirnya.
Aku tidak ingin mengakuinya, tapi aku rasa dia mungkin ada
benarnya. Aku mengambil lap basah yang dia pegang untukku dan
mulai membersihkan wajahku, sebelum akhirnya duduk di lantai dan
bersandar di dinding. "Aku tahu, tapi tolong jangan katakan pada siapapun," aku
memohon. Bethy duduk di sebelahku. "Kenapa?"
"Karena aku perlu pekerjaan ini. Upahnya bagus. Aku akan pergi
dari sini saat semuanya mulai kelihatan jadi aku harus
mengumpulkan sebanyak mungkin uang yang bisa kudapatkan
sekarang. Aku tidak akan mendapatkan pekerjaan yang mudah saat
aku sudah mulai terlihat hamil."
Bethy memutar kepalanya dan memandangku. "Kau berencana
untuk pergi" Bagaimana dengan Rush?"
Aku tidak ingin Bethy marah pada dia. Dia sudah mulai baik pada
Rush. "Aku melihat Rush hari ini. Dia bersenang-senang. Dia cocok
disana. Dia berada pada tempatnya. Aku juga berada di tempatku.
Aku tidak akan cocok dengan dunianya."
"Dia tidak mengatakan apapun mengenai hal ini" Kalau kau
bacabukunovel.blogspot.com
mengatakan sesuatu, dia pasti memintamu untuk pindah ke
rumahnya dan dia akan mengurus segalanya.Dia tidak akan
membiarkan mu bekerja di klub dan kau akan berada disisi nya
dimanapun. Kau tahu itu."
Aku tidak suka ide bahwa ada satu orang wanita lagi yang merecoki
Rush. Mamanya dan saudara perempuannya sudah melakukannya.
Aku tidak ingin melakukannya juga. Aku tidak peduli mengenai
uangnya. Aku cuma peduli pada dirinya.
"Aku bukanlah tanggung jawabnya."
"Maaf kalau aku tidak setuju dalam hal ini. Saat dia menghamilimu,
maka kau adalah tanggung jawabnya yang paling besar." Bethy
mengatakan itu dengan nada gusar.
Aku tahu kenyataan mengenai malam dimana kami melakukan
hubungan seks tanpa kondom itu. Aku yang datang kepada dia. Aku
yang menyerangnya. Itu bukanlah kesalahannya. Sepanjang waktu
dia selalu berhati-hati. Aku tidak membuatnya berhati-hati pada
malam itu. Itu semua adalah kesalahanku, bukan dia.
"Percayalah padaku saat aku mengatakan padamu bahwa ini semua
adalah kesalahanku. Kau tidak berada di sana malam itu saat aku
melakukannya. Akulah yang salah."
"Tidak bisa hanya kau yang salah. Kau tidak mungkin bisa hamil
kalau kau sendirian."
Aku tidak ingin terus berdebat dengan dia. "Tolong jangan katakan
pada orang lain kalau aku sakit. Aku tidak ingin mereka kuatir."
bacabukunovel.blogspot.com
"Baiklah. Aku tidak senang akan hal ini. Kau melakukannya sekali
lagi, maka aku akan mengatakannya pada orang lain." Dia
memperingatkan. Aku meletakkan kepalaku di bahunya. "Sepakat." Aku
menyetujuinya. Bethy mengelus kepalaku. "Kau ini wanita gila."
Aku hanya bisa tertawa karena apa yang dia katakan adalah benar.
*** Bab 32 Rush Segera setelah turnamen berakhir, aku pergi mandi di shower dan
membersihkan diri. Aku bahkan tidak bertahan lebih lama disana
untuk mendapatkan trophi juara kedua. Aku meninggalkan Grant dan
Meg untuk melakukan kehormatan tersebut. Aku tidak peduli akan
hal tersebut. Aku hanya mengikuti turnamen ini karena aku sudah
menandatanganinya bersama Nan dan Grant di awal musim panas
yang lalu. Kami melakukannya tiap tahun. Itu adalah penyebab
utamanya. Saat aku berhenti di kantor dimana kereta minuman disimpan, Darla
mengatakan bahwa Blaire sudah pergi bersama Bethy sekitar satu
jam yang lalu. Aku menelpon Bethy, tapi tidak ada jawaban. Aku
memperhitungkan bahwa setelah aku selesai mandi dan berganti
pakaian nanti mereka sudah kembali dari tempat manapun tadi yang
bacabukunovel.blogspot.com
mereka kunjungi. Mobil Bethy ada di tempat parkir saat aku sampai di kondo mereka.
Blaire ada di rumah.Terima kasih Tuhan. Aku sudah begitu
merindukan dia sepanjang hari ini. Aku mengetuk pintu tiga kali dan
menunggu dengan tidak sabar hingga pintunya terbuka. Bethy
tersenyum kaku. Tapi bukan dia yang aku cari.
"Hai," Aku menyapanya dan melangkah masuk.
"Dia sudah tidur. Hari ini adalah hari yang panjang," kata Bethy,
masih berdiri di pintu dan membiarkannya terbuka, seakan dia
menginginkan aku untuk pulang.
"Apa dia baik baik saja?" Aku bertanya, melihat ke arah lorong, ke
arah pintu kamar tidurnya yang tertutup.
"Cuma lelah saja. Biarkan dia beristirahat," Bethy menjawabku.
Aku tidak akan pergi. Dia bisa menutup pintu sialan itu. "Aku tidak
akan membangunkan dia tapi aku juga tidak akan pergi. Jadi kau
bisa menutup pintunya," Aku mengatakan itu pada dia sebelum aku
beranjak ke kamar Blaire.
Sekarang baru jam enam petang. Dia pasti belum tidur lelap kecuali
kalau dia sakit.Pikiran membiarkan dia bekerja keras hari ini
membuat jantungku berdegup dengan kencang. Aku seharusnya
tidak memperbolehkan dia bekerja hari ini.
Never Too Far Too Far 2 Karya Abbi Glines di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Itu tidak aman untuk nya atau bayinya.
Aku membuka pintu perlahan-lahan dan masuk ke dalam kamar.
bacabukunovel.blogspot.com
Kemudian aku mengunci pintu yang ada di belakangku. Blaire
sedang meringkuk di tengah-tengah tempat tidurnya yang luas. Dia
kelihatan begitu mungil disana. Rambut panjangnya yang berwarna
pirang itu terurai di atas bantalnya dan salah satu kakinya yang
jenjang itu keluar dari selimut. Aku menarik lepas kaos yang
kukenakan dan melemparkannya ke meja nakas sebelum melepaskan
juga celana jins yang kukenakan. Saat aku hanya mengenakan celana
pendekku saja, aku naik ke atas tempat tidur di belakangnya. Aku
menarik dia mendekat; dia datang dengan kemauannya sendiri.
Sebuah desahan ringan dan bisikan selamat datang darinya adalah
suara yang paling mengagumkan . Sambil tersenyum, aku mengubur
wajahku di dalam rambutnya dan menutup mataku.
Inilah tempat yang benar-benar aku inginkan. Aku meluncurkan
tanganku turun ke perutnya yang datar. Pikiran tentang apa yang aku
peluk sekarang begitu sederhana.
Sebuah sentuhan ringan di lenganku kemudian menuju ke arah
dadaku membuat wajahku kembali tersenyum dan aku membuka
mataku.Blaire sudah menghadap ke arahku sekarang. Matanya
terbuka saat dia memperhatikan dadaku dan mengulurkan jarinya ke
setiap otot perutku kemudian naik ke bahuku.Dia membuka matanya
dan senyuman kecil terbentuk di bibirnya.
"Hai," aku berbisik.
"Hai." Di luar sudah gelap sekarang tapi aku tidak tahu ini sudah selarut
apa. "Aku merindukanmu hari ini."
Senyumannya menghilang saat dia mengalihkan pandangannya
bacabukunovel.blogspot.com
dariku. Itu sebuah reaksi yang janggal. "Aku juga merindukanmu,"
Dia membalasku, tapi tidak menatapku.
Aku meraihnya dan mengangkat dagunya sehingga matanya kembali
tertuju kepadaku. "Apa ada yang salah?"
Dia mencoba untuk tersenyum. "Tidak ada."
Dia berbohong. Pasti ada sesuatu yang salah. "Blaire, katakan yang
sebenarnya. Kau kelihatan kecewa. Pasti ada sesuatu yang salah."
Dia mulai mencoba menarik diri dariku tapi aku menahannya tetap
berada di dekatku. "Tolong katakanlah padaku." Aku memohon.
Ketegangan yang ada pada dirinya mengendur saat aku mengatakan
tolong. Aku perlu untuk mengingat-ingat hal ini, bahwa dia lemah
pada kata-kataku yang penuh perhatian.
"Aku melihatmu hari ini. Kau bersenang-senang...." Dia mulai
berkata-kata. Lalu apa masalahnya" Oh! Tunggu. Dia melihat Meg. "Ini mengenai
Meg. Maafkan aku; Aku tidak tahu kalau dia ada disana sampai
Grant mengatakannya, bahwa dia yang akan menggantikan Nan.
Adikku itu mundur pada saat-saat terakhir dan Grant meminta Meg
menggantikannya. Aku pasti akan mengatakannya padamu kalau aku
tahu hal itu sebelumnya."
Ketegangan di tubuhnya kembali lagi. Sialan. Aku pikir aku sudah
menjelaskan semuanya. Apa yang membuat dia kecewa"
"Dia adalah kekasih pertamamu." Suara Blaire begitu pelan sehingga
bacabukunovel.blogspot.com
aku hampir saja tidak bisa mendengarnya.
Seseorang sudah mengatakannya pada dia. Sialan. Siapa yang tahu
mengenai ini selain Grant" Aku bukanlah orang yang suka
membagikan kehidupan seks-ku dengan orang lain. Siapa yang
memberi tahu dia" Aku menangkup wajahnya dengan kedua
tanganku. "Dan kau adalah yang terakhir."
Matanya melembut. Aku semakin hebat dalam mengatakan hal-hal
yang manis. Aku tidak peduli mengenai cara mengatakan sesuatu
yang manis pada wanita sebelumnya. Tapi begitu mudah dengan
Blaire. Aku hanya perlu jujur.
"Aku..." Dia berhenti dan menggoyangkan lenganku. "Aku perlu ke
kamar mandi," Katanya.Aku yakin bukan itu yang ingin dia katakan
tapi aku membiarkan dia bangun.
Dia mengenakan tank top warna kuning yang dipadukan dengan
celana dalam warna pink yang mungkin dianggap oleh wanita lain
adalah celana pendek anak laki-laki. Meskipun begitu, aku tahu
bahwa tidak akan ada pria yang memakai sesuatu seperti itu.
Pinggangnya kelihatan lebih penuh dan pemikiran untuk
membungkuknya di atas tempat tidur dan menyentuh pinggang itu
membuatku begitu keras. Aku harus fokus. Dia kecewa pada sesuatu
dan dia tidak mengatakan padaku apa itu. Aku harus menyelesaikan
ini terlebih dulu. Aku tidak ingin membuat dia kecewa.
Teleponku berbunyi dan aku meraihnya dari meja yang ada di sisi
tempat tidur. Ini dari Nan. Bukan seseorang yang hendak aku
inginkan untuk bercakap-cakap saat ini. Aku menekan tombol untuk
mengabaikannya. Setelah mematikan bunyi telepon, aku memeriksa
jam. Ternyata sudah jam sembilan lewat sepuluh menit.
bacabukunovel.blogspot.com
Blaire keluar dari kamar mandi dan tersenyum sambil mengantuk.
"Aku sedikit lapar."
"Kalau begitu mari kita makan," Aku bangkit dari tempat tidur dan
meraih celana jinsku. "Aku perlu ke toko serba ada. Aku hendak pergi lebih awal, namun
aku begitu mengantuk, jadi aku memutuskan untuk istirahat
sejenak." "Aku akan mengantarmu makan malam, kemudian kita akan belanja
besok pagi. Tidak ada toko yang buka selarut ini di sekitar sini."
Blaire kelihatan bingung. "Di sekitar sini juga tidak banyak restoran
yang buka selarut ini."
"Klub buka sampai jam sebelas. Kau tahu itu." Aku memasukkan
kaosku dari dalam kepalaku kemudian berjalan ke arahnya. Dia
sedang mengamatiku seakan-akan dia tidak mengerti sama sekali.
"Apa?" Aku bertanya sambil meraih pinggangnya dan menarik
tubuhnya yang hampir telanjang itu mendekat ke arahku.
"Orang akan melihatmu bersamaku di klub. Orang lain selain temantemanmu," dia
mengatakan itu dengan sangat perlahan seakan dia
membiarkan suaranya tenggelam.
"Dan?" Aku bertanya.
Dia menengadahkan kepalanya ke belakang sehingga dia bisa
menatapku. "Dan aku bekerja disana. Mereka tahu kalau aku bekerja
bacabukunovel.blogspot.com
disana." Aku masih tidak bisa memahami apa yang dia katakn. "Aku masih
tidak mengerti maksudmu."
Blaire mengeluarkan sebuah desahan putus asa. "Apa kau tidak
peduli kalau anggota klub yang lain melihatmu makan malam
bersama seorang pegawai?"
Aku membeku. Apa" "Blaire," aku mengatakannya dengan perlahan,
memastikan kalau aku tadi benar-benar mendengar kalimatnya. "Apa
kau baru saja bertanya padaku apakah aku peduli kalau ada orang
lain melihatku makan malam bersamamu" Tolong katakan padaku
bahwa aku salah dengar."
Dia mengangkat bahu. Aku menurunkan tanganku dari pinggangnya dan berjalan ke arah
pintu. Dia pasti bercanda. Kapan aku pernah membuat dia berpikir
bahwa aku malu bersama dia"
Aku kembali menatap ke arahnya. Dia sedang menyilangkan kedua
lengan di dadanya dan menatapku.
"Kapan aku pernah membuatmu berpikir bahwa aku tidak ingin
terlihat bersamamu" Karena kalau aku pernah melakukannya, aku
berjanji akan memperbaikinya."
Dia mengangkat bahu lagi. "Aku tidak tahu. Kita memang sama
sekali belum pernah keluar untuk berkencan. Maksudku, ada banyak
waktu bersama, tapi itu bukan benar-benar kencan. Kehidupan
sosialmu berjalan dengan normal tanpa diriku."
bacabukunovel.blogspot.com
Dadaku terasa sesak. Dia benar. Aku tidak pernah membawa dia
kemanapun kecuali untuk membeli perabotan dan perjalanan
bersama ke Sumit dan kembali pulang. Sialan. Aku seorang idiot.
"Kau benar. Aku brengsek. Aku tidak pernah membawamu ke suatu
tempat yang spesial," Aku berbisik dan menggoyangkan kepalaku.
Aku tidak pernah benar-benar menjalani sebuah hubungan sebelum
nya. Aku hanya melakukan seks dan kemudian mengantar gadis
gadis itu pulang. "Jadi selama ini kau berpikir kalau aku malu bersamamu?" Aku
bertanya, aku tahu bahwa aku tidak ingin mendengar jawabannya.
Itu pasti akan sangat menyakitkan.
"Sebenarnya bukan malu. Aku hanya...aku hanya berpikir bahwa aku
tidak pantas berada di duniamu. Aku tahu itu. Hanya karena aku
hamil bayimu, bukan berarti kau harus mengakuiku di depan dunia.
Kau hanya perlu mendukungku.-"
"Blaire. Tolong. Hentikan itu. Aku tidak bisa mendengar lebih
banyak lagi." Aku melangkah mendekat. "Kau adalah duniaku. Aku
ingin semua orang tahu itu. Aku tidak tahu bagaimana cara
berkencan sehingga aku tidak pernah membawamu pergi kencan.
Tapi aku bisa berjanji padamu sekarang; Aku akan membawamu ke
semua tempat kencan sialan itu sehingga tidak ada seorangpun di
kota ini yang tidak tahu bahwa aku memujamu," Aku berjanji sambil
meraih tangannya. "Maafkan aku yang idiot ini."
Blaire mengedipkan matanya yang berair dan mengangguk. Aku
berpikir berapa kali lagi aku akan mengacau sebelum semuanya
menjadi sempurna. *** bacabukunovel.blogspot.com
Bab 33 Blaire Handphone yang Rush belikan untukku tergeletak di meja dapur
ketika aku berjalan keluar dari kamarku. Ini ketiga kalinya dalam
seminggu ini dia sengaja meninggalkan benda itu di suatu tempat
supaya aku menemukan nya. Kali ini ada kertas berisi pesan yang
berada di sebelahnya. Aku mengambil kertas itu.
Pikirkan bayi kita. Kau butuh handphone ini ketika darurat.
Ini adalah tamparan ringan Aku tersenyum dan mengambil
handphone itu lalu menyimpannya di saku. Dia tak akan menyerah
sampai aku menerima benda itu. Hari ini kunjunganku yang ke dua
ke dokter kandungan. Aku memberitahukan kepada Rush tentang
jadwal kunjunganku di kencan ke tiga kami hari Senin malam
kemarin. Dia sudah sangat bertekad untuk mengajakku kencan
sepanjang minggu. Kemarin malam aku sampai harus memohon
padanya untuk menghabiskan waktu di rumah dan menonton film
saja. Dia sedang menjalankan rencananya. Semua orang di kota
sudah tahu bahwa kami berkencan. Aku yakin kalau mereka semua
sekarang sudah muak melihat kami selalu bersama. Aku tersenyum
lebih lebar lagi karena pemikiran itu.
Aku mengambil handphone itu dari dalam saku. Tadi malam aku
lupa untuk mengingatkan Rush tentang kunjunganku hari ini. Aku
bisa menelponnya karena sekarang aku punya handphone. Namanya
ada di urutan paling atas dari daftar telponku di kelompok 'favorit'.
Aku tak terkejut dengan hal itu.
bacabukunovel.blogspot.com
Dia mengangkat telponnya pada deringan ke tiga.
"Hei, aku akan menelponmu kembali," kata Rush dengan nada suara
jengkel. "Oke tapi..." aku sedang mulai berbicara ketika dia menutupi ujung
telponnya untuk berbicara dengan seseorang di sana. Apa yang
terjadi" "Kau baik-baik saja?" dia membentak.
"Ya, aku baik-baik saja tapi - "
"Kalau begitu nanti aku telpon kembali," dia menyela sebelum aku
menyelesaikan kalimatku, lalu dia menutup telponnya.
Aku duduk terdiam dan memandangi handphone itu. Apa yang
barusan terjadi" Mungkin harusnya aku tadi bertanya padanya
apakah dia baik-baik saja. Ketika sepuluh menit kemudian dia masih
belum menelponku kembali, aku memutuskan bahwa sebaiknya aku
segera bersiap untuk pergi ke dokter. Aku yakin dia akan
menelponku kembali sebelum waktunya berangkat nanti.
Satu jam kemudian dan dia masih belum menelponku kembali. Aku
berdebat dalam hati apakah sebaiknya menelponnya atau tidak.
Mungkin dia sudah lupa bahwa tadi aku menelponnya. Sebenarnya
aku bisa saja meminjam mobil Bethy dan pergi ke dokter. Tapi hari
Senin itu ketika aku memberitahunya soal konsultasiku, dia tampak
bersemangat untuk ikut denganku. Aku tak bisa begitu saja
meninggalkannya. bacabukunovel.blogspot.com
Aku menelponnya lagi. Kali ini telponnya berdering empat kali
sebelum diangkat. "Apa?" suara Nan mengagetkanku. Apa dia sedang di tempat Nan"
"Eh, em..." aku tak yakin apa yang harus kukatakan padanya. Aku
tak bisa memberitahunya soal kunjunganku ke dokter. "Apa Rush
ada?" Tanyaku dengan gugup.
Nan tertawa keras. "Aku tak percaya ini. Dia bilang padamu dia akan
menelponmu kembali. Kenapa sih kau tak bisa memberinya sedikit
ruang untuk bernafas" Rush tidak suka berurusan dengan orang yang
suka menuntut. Dia sedang bersama keluarganya. Ibu dan ayahku
sedang ada di sini dan kami sedang bersiap untuk makan siang
bersama. Kalau dia sudah siap untuk bicara denganmu, dia akan
menelponmu." Lalu dia menutup telponnya.
Aku duduk terhenyak di kasur. Dia sedang makan siang bersama
dengan adiknya, ibunya dan ayahku. Apa itu alasannya menutup
telponku tadi" Dia tak ingin aku tahu bahwa dia sedang bersama
mereka. Makan siang bersama keluarganya lebih penting daripada
aku dan bayi kami. Ini seperti yang aku pikirkan tapi lalu dia
bersikap sangat manis dan protektif padaku. Apa aku bersikap terlalu
menuntut" Aku bukanlah orang yang suka menuntut sesuatu tapi
mungkin juga aku sudah berubah menjadi seperti itu. Benarkah"
Aku berdiri lalu menaruh handphone itu di atas kasur. Aku tak
menginginkan benda itu lagi. Suara Nan yang penuh dengan
kebencian ketika dia mengatakan padaku bahwa mereka sedang
makan siang bersama dengan ayahnya sudah menghantuiku. Aku
mengambil dompetku. Aku masih punya waktu untuk pergi ke
kantor dan meminjam mobil Bethy.
bacabukunovel.blogspot.com
Aku sudah bercucuran keringat ketika sampai di gedung kantorku.
Penampilan yang bagus sekali untuk kunjungan ke dokter. Itu
sebenarnya tidak terlalu jadi masalah. Itu hal terakhir dari tumpukan
masalahku. Aku menaiki tangga dan berpapasan dengan Darla yang
berjalan keluar dari pintu.
"Kau tidak masuk kerja hari ini," katanya ketika melihatku.
"Ya, memang benar. Aku perlu meminjam mobil Bethy. Aku punya
janji dengan dokter di Destin dan...eh...aku lupa soal itu." Aku tak
suka berbohong tapi mengatakan pada nya hal yang sebenar nya
adalah lebih dari yang bisa kuatasi.
Darla memperhatikanku sejenak lalu dia meraih ke dalam saku
celananya dan menarik keluar beberapa kunci. "Pakai saja mobilku.
Aku akan ada di sini seharian. Aku sedang tidak membutuhkannya."
Never Too Far Too Far 2 Karya Abbi Glines di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Aku ingin sekali memeluknya, tapi tidak kulakukan. Aku tak yakin
dia akan senang dengan reaksiku tentang pertolongannya hanya
demi sebuah kunjungan ke dokter. "Terima kasih banyak. Aku akan
mengisi bensinnya nanti," aku meyakinkannya.
Dia mengangguk dan melambaikan tangannya. Aku bergegas
menuruni tangga dan masuk ke Cadillacnya untuk menuju ke Destin.
Perjalanannya cukup lancar dan aku hanya harus menunggu selama
lima belas menit sebelum mereka memanggilku untuk masuk ke
ruang pemeriksaan. Perawatnya selalu tersenyum sembari menarik
sebuah mesin dengan layar kecil.
"Kehamilanmu baru berusia sepuluh minggu, jadi kita harus
bacabukunovel.blogspot.com
melakukan USG supaya bisa mendengarkan detak jantung bayinya.
Kita bisa mendengar detak jantung bayi dan juga melihat bayi
mungilnya melalui alat itu," jelasnya.
Aku akan segera melihat bayiku dan mendengar detak jantungnya.
Ini nyata. Aku sempat membayangkan hal seperti ini beberapa kali,
tapi dalam bayanganku aku tidak sendirian menjalaninya. Aku
sempat mengira seseorang akan menemaniku. Bagaimana kalau
mereka tidak bisa menemukan detak jantungnya" Bagaimana kalau
terjadi sesuatu" Aku tak ingin menghadapinya sendirian.
Dokternya masuk ke ruangan sambil tersenyum ramah. "Kau
kelihatan tegang. Ini merupakan saat yang membahagiakan. Semua
organ vitalmu dalam kondisi bagus. Tidak perlu merasa gugup." dia
meyakinkanku. "Sekarang berbaringlah." Aku melakukan seperti
yang diperintahkan dan perawat itu menaruh kakiku di sebuah
sandaran kaki. "Kau tidak bisa melakukan USG dari luar dan agar bisa melihat
serta mendengar detak jantungnya. Kami harus melakukan USG
transvaginal yang artinya kami akan memasukkan sebuah alat
melalui vaginamu. Tidak akan menyakitkan. Kau hanya akan
merasakan sedikit tekanan dari tongkatnya,itu saja," perawat itu
menjelaskan padaku prosesnya.
Aku tidak memperhatikan dokter dan perawat itu. Bayangan tentang
dokternya yang memasukkan sebuah tongkat ke dalam vaginaku
hanya membuatku merasa lebih tegang. Aku berusaha fokus pada
layarnya. "Oke, kita akan mulai. Tenang ya, jangan bergerak," perintah dokter
itu. Aku menatap layar hitam putih itu, menunggu dengan sabar
bacabukunovel.blogspot.com
untuk melihat sesuatu yang menampakkan seorang bayi.
Sebuah suara detakan kecil terdengar menggema di ruangan itu dan
rasanya seolah-olah jantungku sendiri berhenti berdetak
mendengarnya. "Apakah itu...?" tanyaku, dan mendadak tak mampu berkata apa-apa
lagi. "Ya, itu dia. Berdetak dengan bagus juga. Bagus dan kuat," dokter
menjawab pertanyaanku. Aku menatap ke arah layar dan perawatnya menunjuk sesuatu yang
kelihatan seperti kacang kecil. "Ini bayinya. Ukurannya sempurna
untuk usia sepuluh minggu."
Aku tak bisa menelan gumpalan di tenggorokanku. Air mata
bercucuran di pipiku tapi aku tak mempedulikannya. Aku hanya
berbaring dengan tertegun sambil menatap keajaiban kecil di layar
itu sementara detak jantungnya bergema di dalam ruangan.
"Kau dan bayimu sama-sama dalam keadaan yang sangat bagus,"
kata dokter itu sembari menarik alat itu keluar dengan perlahan dan
perawat membantu membetulkan jubah rumah sakitku lalu
mengulurkan tangannya untuk membantuku duduk.
"Biasanya akan keluar sedikit flek setelah melakukan USG
tranvaginal, hal itu normal, jadi tak perlu merasa khawatir," kata
dokter itu sembari berdiri dan menuju wastafel untuk mencuci
tangannya. "Tetap rutin minum vitamin kehamilan nya dan kembali lagi untuk
bacabukunovel.blogspot.com
kunjungan berikutnya empat minggu dari sekarang."
Aku mengangguk. Aku masih merasa terkagum-kagum.
"Ini untuk Anda," kata perawat itu sembari menyerahkan beberapa
foto kecil dari hasil USGku.
"Ini untukku?" tanyaku sembari menatap foto bayiku.
"Tentu saja," jawabnya dengan nada suara geli.
"Terima kasih," kataku sembari menatap satu persatu dan
menemukan kacang kecil itu yang aku tahu hidup di dalam perutku.
"Sama-sama." Dia menepuk lututku pelan. "Sekarang kau boleh
berganti pakaian. Hasilnya tampak bagus."
Aku mengangguk dan mengusap satu lagi air mata yang mengalir
jatuh di pipiku. *** Bab 34 Rush "Dia ada di mana, Bethy?" Aku mendesaknya sembari berjalan
keluar dari kamar Blaire dan memegang handphonenya. Dia sudah
meninggalkannya di sana. Bethy membentakku dan menutup pintu lemari dengan
membantingnya. "Kenyataan bahwa muka memelasmu mengatakan
bahwa kau tak tahu di mana dia berada hanya membuatku semakin
bacabukunovel.blogspot.com
membencimu." Sialan, apa sih yang salah dengan dirinya" Aku sudah mengalami
hari yang sangat menyebalkan. Mereka semua menjadi murka ketika
Iblis Penghela Kereta 3 Dewi Ular Puncak Kematian Cinta Cassie Mengundurkan Diri 2
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama