Ceritasilat Novel Online

Kamar Gas 6

Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham Bagian 6


"Saya tidak naif. Saya cuma mencoba menyelamatkan nyawanya."
www.ac-zzz.tk "Kenapa" Dia membunuh dua anak kecil yang sama sekali tak berdosa. Dua
bocah. Apakah kau menyadari hal ini?"
"Dia dipidana karena membunuh. Tapi bila pembunuhan itu keliru, negara
pun keliru membunuhnya."
"Aku tak percaya sampah macam itu. Hukuman mati terlalu enak untuk
orang-orang ini. Terlalu bersih dan steril. Mereka tahu mereka akan mati, maka
mereka punya waktu untuk memanjatkan doa dan mengucapkan selamat
tinggal. Bagaimana dengan korbannya" Berapa banyak waktu yang mereka
miliki untuk bersiap?"
404 "Jadi, Anda ingin Sam dieksekusi?" "Yeah. Aku ingin mereka semua
dieksekusi." "Tadi saya pikir Anda mengatakan dia bukan orang jelek."
"Aku bohong. Sam Cay hall pembunuh berdarah
dingin. Dia bersalah besar. Bagaimana lagi kau bisa menerangkan fakta
bahwa pengeboman itu berhenti begitu dia ditahan?" "Mungkin mereka ketakutan sesudah kasus
Kramer?" "Mereka" Siapa gerangan mereka?" "Sam dan partnernya. Dan Dogan." "Oke.
Aku ikuti permainanmu. Mari kita asum- , sikan Sam punya asisten."
"Tidak. Mari kita asumsikan Sam adalah si asisten dan orang lain itu pakar
bahan peledak." "Pakar" Bom itu sangat kasar, Nak. Lima yang pertama tak lebih dari
beberapa batang dinamit diikat jadi satu dengan sumbu. Kaunyalakan korek
api, lari mati-matian, dan lima belas menit kemudian... buum! Bom untuk
Kramer tak lebih dari bom gombal dengan beker dihubungkan ke sana. Mereka
beruntung bom itu tidak meledak ketika mereka bermain-main dengannya."
"Apa Anda pikir bom itu sengaja disetel untuk meledak pada saat kejadian
itu?" "Juri berpendapat demikian. Dogan mengatakan mereka merencanakan
membunuh Marvin Kramer." "Kalau begitu, mengapa Sam berkeliaran di
sana" Mengapa dia begitu dekat ke bom itu sampai tertimpa reruntuhan?"
www.ac-zzz.tk "Kau harus tanya Sam, dan aku yakin sudah kaulakukan. Apakah dia
menyatakan punya asisten tidak "Kalau begitu, bereslah urusannya. Kalau klienmu sendiri sudah bilang tidak,
apa lagi yang kaucari -cari
"Sebab saya pikir klien saya bohong."
"Kalau begitu, kasihan klienmu. Kalau dia ingin berbohong dan melindungi
identitas seseorang, mengapa kau repot?"
"Mengapa dia berbohong pada saya?"
Lettner menggelengkan kepala dengan kesal, lalu menggumamkan sesuatu
dan minum. "Bagaimana aku bisa tahu" Aku tak ingin tahu, oke" Sejujurnya aku
tak peduli apakah Sam bohong atau menceritakan yang sebenarnya. Tapi bila
dia tidak berterus terang kepadamu, pengacara dan cucunya sendiri, kubilang
gas saja dia," Adam menghirup minuman panjang-panjang dan menerawang pada kegelapan. Sebenarnya ia pun merasa konyol menggali ke sana kemari,
mencoba membuktikan kliennya sendiri berbohong kepadanya Ia akan mencoba
hal ini sekali lagi, lalu bicara tentang hal lain. "Anda tidak percaya pada
saksisaksi yang melihat Sam dengari orang lain?"
Tidak. Seingatku mereka agak goyah. Laki-laki di pangkalan truk itu tidak
maju untuk waktu yang 406 lama. Yang lain baru saja meninggalkan honky-tonk. Mereka tak dapat
dipercaya." "Apakah Anda percaya Dogan?"
"Juri percaya."
"Saya tidak tanya tentang Juri." Napas Lettner akhirnya memberat, dan ia
tampak mulai kabur. "Dogan gila, tapi juga jenius. Dia mengatakan bom itu
dimaksudkan untuk membunuh, dan aku percaya. Ingat, Adam, mereka nyaris
menghabisi sekeluarga penuh di Vicksburg. Aku tidak ingat nama..."
"Pinder. Dan Anda terus mengatakan mereka melakukan ini dan itu."
www.ac-zzz.tk "Aku cuma mengikuti permainanmu, oke" Kita mengasumsikan Sam punya
teman. Mereka memasang bom di rumah keluarga Pinder di tengah malam
buta. Satu keluarga bisa saja tewas semua."
"Sam mengatakan dia meletakkan bom itu di garasi, sehingga tak seorang
pun akan terluka." "Sam bilang begitu padamu" Sam mengaku dia melakukannya" Kalau begitu,
mengapa kau me-nanyaiku tentang adanya asisten" Sepertinya kau perlu
mendengarkan klienmu sendiri. Bangsat itu bersalah, Adam. Dengarkan dia."
Adam kembali meneguk minuman, kelopak matanya makin berat. Ia
memandang jam tangan, tapi tak bisa melihatnya. "Ceritakan pada saya
tentang pita rekaman itu," katanya sambil menguap.
"Pita rekaman apa?" tanya Lettner, menguap.
407 "Pita rekaman FBI yang diputar dalam ruang sidang Sam. Yang merekam
percakapan Dogan dengan Wayne Graves untuk mengebom Kramer."
"Kami punya banyak pita rekaman, dan mereka punya banyak sasaran.
Kramer cuma satu di antara sekian banyak. Persetan, kami punya pita rekaman
dengan dua Klucker berbicara tentang pengeboman sebuah sinagoga ketika
berlangsung upacara perkawinan. Mereka ingin mengunci pintu-pintunya dan
menembakkan gas melalui saluran pemanas sehingga seluruh jemaat tewas.
Bangsat-bangsat gila. Itu bukan Dogan, cuma sepasang anggotanya yang idiot
berbicara sampah, jadi kami menyisihkannya. Wayne Graves juga Klucker yang
masuk dalam daftar gaji kami, dan dia membiarkan kami menyadap
teleponnya. Suatu malam dia menelepon Dogan, mengatakan dia ada di telepon
umum, dan mereka bicara akan meledakkan Kramer. Mereka juga bicara
tentang sasaran-sasaran lain. Itu sangat efektif dalam sidang Sam. Namun
rekaman itu tidak membantu kami menghentikan satu pengeboman pun. Tidak
pula membantu kami mengidentifikasi Sam."
"Anda tidak tahu Sam Cayhall terlibat?"
"Sama sekali tidak. Seandainya si tolol itu meninggalkan Greenville pada
saat seharusnya, mungkin dia masih jadi orang bebas."
www.ac-zzz.tk "Apakah Kramer tahu dia jadi sasaran?"
"Kami memberitahu dia. Tapi saat itu dia sudah terbiasa dengan ancaman.
Dia mempekerjakan penjaga dirumahnya. Kata-katanya mulai sedikit terseret dan
dagunya jatuh tiga peremoat senti.
Adam mohon diri dan hati hati berjalan kekamar mandi,ketika
kembali ke teraS) ia mendengar dengkuran berat Lettner tersuruk di kursinya dan tak sadarkan diri dg
minuman di tangan,adam mengambilnya,lalu beranjak mencari sofa
409 DUA PULUH Hawa pagi menjelang siang itu hangat, tapi rasanya menimbulkan demam di
depan jip tentara yang tidak memiliki AC dan peralatan penting lain. Adam
berkeringat dan terus meletakkan tangan pada pegangan pintu yang ia
harapkan akan segera terbuka saat makan pagi Irene siap.
Ia terbangun di lantai di samping sofa sempit, dalam sebuah ruangan yang ia
sangka ruang duduk, tapi sebenarnya ruang cuci di samping dapur. Dan Lettner
menerangkan sambil tertawa terbahak-bahak bahwa sofa itu bangku yang biasa
dipakainya duduk bila melepaskan sepatu lars. Irene akhirnya menemukan
tubuhnya sesudah mencari-cari di dalam rumah, dan Adam minta maaf
sebesarbesarnya, sampai mereka memintanya berhenti. Irene bersikeras mereka
sarapan besar. Hari itu hidangannya daging babi yang disajikan sekali seminggu,
tradisi di cottage Lettner. Adam duduk di depan meja dapur, meneguk air
dengan rakus sementara babi asin digoreng; Irene bersenandung
dan Wyn membaca koran. Ia juga menggoreng
telur orak-arik dan mencampur bloody maty.
Vodka itu mematikan sebagian rasa sakit di kepalanya, tapi tak bisa
menenangkan perutnya. Ketika mereka terentak-entak menuju Calico Rock
melalui jalan yang tidak rata, Adam ngeri akan mabuk.
Meskipun lebih dulu jatuh tak sadarkan diri,
www.ac-zzz.tk Lettner luar biasa sehat pagi ini. Tak ada sisa-sisa mabuk. Ia makan sepiring
penuh makanan berlemak dan biskuit, dan hanya minum bloody mary. Ia
membaca koran dengan penuh perhatian dan berkomentar tentang ini-itu.
Adam memperkirakan ia satu di antara pecandu alkohol fungsional yang minum
tiap malam, tapi bisa menepiskan mabuknya dengan cepat.
Desa itu terlihat. Jalannya mendadak lebih halus dan perut Adam berhenti
melonjak-lonjak. "Maaf tentang semalam," kata Lettner.
"Apa?" tanya Adam.
"Tentang Sam. Aku kasar. Aku tahu dia kakekmu dan kau sangat prihatin.
Aku berbohong tentang sesuatu. Aku sebenarnya tak ingin Sam dieksekusi. Dia
bukan orang jelek." "Akan saya katakan padanya."
"Yeah. Kurasa dia akan sangat senang."
Mereka memasuki kota dan berbelok ke arah jembatan. "Ada hal lain," kata
Lettner. "Kami curiga Sam punya partner."
Adam tersenyum dan memandang ke luar jendela. Mereka melewati sebuah gereja
kecil dengan orang-orang tua berdiri
di bawah naungan pohon dalam gaun indah dan jas yang rapi.
"Kenapa?" tanya Adam.
"Karena alasan yang sama. Sam tak punya sejarah dengan bom. Dia tidak
terlibat dalam tindak kekerasan Klan. Dua saksi itu, terutama sopir truk di
Cleveland, selalu mengusik kami. Sopir truk itu tak punya alasan untuk
berbohong, dan tampak begitu yakin pada dirinya. Sam rasanya bukan jenis
yang akan memulai serangan bomnya sendiri."
"Jadi, siapakah orang itu?"
"Terus terang aku tak tahu." Mereka berhenti di tepi sungai dan Adam
membuka pintu, berjaga-jaga kalau mabuk. Lettner membungkuk bertelekan
kemudi dan menganggukkan kepala ke arah Adam. "Setelah pengeboman ketiga
atau keempat - kurasa sinagoga di Jackson - beberapa tokoh Yahudi di New York
dan Washington rapat dengan LBJ, yang pada gilirannya menelepon Mr. Hoover,
yang kemudian memanggilku. Aku pergi ke D.C. Aku berbicara dengan Mr.
www.ac-zzz.tk Hoover dan Presiden, dan* mereka menekanku cukup hebat. Aku kembali ke
Mississippi dengan tekad baru. Kami mendesak keras informan-informan kami.
Maksudku, kami mencederai beberapa orang. Kami mencoba segalanya, tapi
sia-sia. Sumber-sumber kami tak tahu siapa yang melakukan pengeboman.
Hanya Dogan yang tahu, dan jelas tidak menceritakannya pada
412 siapa pun. Namun setelah pengeboman kelima - kurasa kantor surat kabar kami mendapat terobos an."
Lettner membuka pintunya dan berjalan ke depan jip. Adam mengikutinya
ke sana, dan mereka menyaksikan sungai mengalir melewati Calico Rock. "Kau
mau bir" Aku mendinginkannya di toko pancing." "Tidak. Saya sudah separo
mabuk." "Cuma bercanda. Omong-omong, Dogan mengelola tempat jual-beli
mobil bekas, dan salah satu pegawainya laki-laki kulit hitam tua yang bertugas
mencuci mobil dan menyapu lantai. Kami sudah pernah mendekati lelaki tua itu
sebelumnya, tapi sikapnya kasar. Tapi entah dari mana sekonyong-konyong dia
bercerita kepada salah satu agen kami bahwa dia melihat Dogan dan satu orang
lain meletakkan sesuatu dalam bagasi Pontiac hijau beberapa hari sebelumnya.
Katanya dia menunggu, lalu membuka bagasi itu dan melihat isinya adalah
dinamit Keesokan harinya dia mendengar ada pengeboman lain. Dia tahu FBI
sedang mengawasi Dogan dengan ketat, jadi dia pikir hal itu perlu
diberitahukan pada kami. Pembantu Dogan seorang Klucker bernama Virgil, dia
juga pegawai. Jadi, aku pergi menemui Virgil. Kuketuk pintunya pada pukul
tiga pagi, menggedornya keras-keras, kau tahu, seperti yang selalu kami
lakukan waktu itu. Tak lama kemudian dia menyalakan lampu dan melangkah
ke teras. Aku datang bersama sekitar
delapan agen, dan kami semua mengacungkan lencana ke muka Virgil. Dia
ketakutan setengah mati. Kukatakan padanya kami tahu dia mengirimkan
dinamit ke Jackson malam sebelumnya, dan dia sedang menghadapi ancaman
tiga puluh tahun penjara. Melalui pintu kasa kau bisa mendengar istrinya
menangis. Virgil gemetar dan siap menangis juga. Kutinggalkan kartu namaku
dengan instruksi untuk meneleponku sebelum tengah hari itu juga, dan aku
www.ac-zzz.tk mengancamnya agar tidak memberitahu Dogan atau siapa pun lainnya.
Kukatakan kami akan mengawasinya setiap saat.
"Aku sangsi Virgil kembali tidur. Matanya merah dan bengkak ketika dia
menemuiku beberapa jam kemudian. Kita harus berteman. Dia mengatakan
pengeboman itu bukan pekerjaan kelompok Dogan yang biasanya. Dia tak tahu
banyak, tapi mendengar cukup banyak dari Dogan dan percaya bahwa pelaku
pengeboman itu seorang laki-laki yang sangat muda dari negara bagian lain.
Orang ini muncul entah dari mana, dan mestinya sangat pandai memakai
peledak. Dogan yang memilih
memanggil orang-ini, yang sasaran, merencanakan pekerjaan, lalu
menyelinap ke dalam kota, melaksanakan pengeboman, lalu menghilang." "Apakah Anda mempercayainya?" "Sebagian
besar, ya. Itu sangat masuk akal. Pasti orang baru, sebab saat itu kami sudah
melubangi tubuh Klan dengan informan. Kami sebenarnya tahu setiap gerakan
yang mereka ambil." "Apa yang terjadi pada Virgil?"
"Aku melewatkan beberapa waktu bersamanya, memberinya sejumlah uang,
kau tahu, rutin seperti biasanya. Mereka selalu menginginkan uang. Aku jadi
yakin dia tak tahu siapa yang memasang bom-bom tersebut. Dia takkan pernah
mengaku dirinya terlibat, serta mengirim mobil dan dinamit
itu, dan kami tidak menekannya. Bukan dia yang
kami buru." "Apakah dia terlibat dalam pengeboman Kramer?"
"Tidak. Dogan memakai orang lain untuk itu. Kerap kali Dogan seperti punya
indra keenam tentang kapan harus mengganti campuran atau mengubah
kegiatan rutin." "Orang yang dicurigai Virgil sama sekali tidak mirip dengan Sam Cayhall,
bukan?" tanya Adam. "Tidak."
"Dan Anda tak punya tersangka?" "Tidak."
www.ac-zzz.tk "Ayolah, Wyn. Pasti kalian tahu sesuatu." "Sumpah. Kami tidak tahu. Tak
lama setelah kami menemui Virgil, Kramer dibom dan semuanya berakhir.
Seandainya Sam punya teman, teman itu pasti meninggalkannya."
"Dan FBI tidak mendengar apa pun sesudahnya?"
"Sedikit pun tidak. Kami sudah mendapatkan Sam, yang tampang dan
baunya benar-benar bersalah."
415 "Dan, tentu saja, kalian bernafsu sekali menutup kasus itu."
"Benar. Dan pengeboman itu berhenti, ingat Tak ada pengeboman lain
setelah Sam tertangkap, jangan lupakan itu. Kami sudah mendapatkan orang
kami. Mr. Hoover senang. Orang-orang Yahudi senang. Presiden senang. Lalu
mereka tak dapat memidananya selama empat belas tahun, tapi itu lain cerita.


Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Setiap orang lega ketika penge-boman-pengeboman itu berhenti."
"Jadi, kenapa Dogan tidak buka mulut tentang pengebom sebenarnya ketika
mengadukan Sam?" Mereka berjalan menuruni bantaran sungai, ke suatu titik beberapa senti di
atas air. Mobil Adam berdiri di dekat situ. Lettner berdeham melonggarkan
tenggorokan dan meludah ke sungai. "Apa kau akan bersaksi memberatkan
seorang teroris yang tidak ada dalam tahanan?"
Adam berpikir sejenak. Lettner tersenyum, memperlihatkan giginya yang
kuning besar, lalu terkekeh ketika ia mulai beranjak ke dok. "Mari kita minum
bir." "Tidak. Terima kasih. Saya harus pergi." Lettner berhenti, mereka
berjabatan tangan serta berjanji untuk bertemu lagi. Adam mengundangnya ke
Memphis, dan Lettner mengundangnya kembali ke Calico Rock untuk
memancing dan minum lagi. Saat itu undangannya tak dapat diterima. Adam
menitipkan salam untuk Irene, minta maaf lagi karena tidur di kamar cuci, dan
kembali meng416 ucapkan terima kasih kepadanya atas percakapan itu.
www.ac-zzz.tk Ia meninggalkan kota kecil itu, mengemudi dengan sangat waspada
melewati tikungan dan perbukitan, masih berhati-hati untuk tidak mengacaukan perutnya. Lee sedang bergulat memasak pasta ketika Adam memasuki apartemennya.
Meja sudah ditata dengan peralatan makan keramik, perak, dan bunga segar.
Resep itu untuk manicoti panggang, dan pekerjaan di dapur tidak berjalan
dengan baik. Lebih dari satu kali pada minggu-minggu yang lalu Lee mengaku
dirinya tidak pandai memasak. Sekarang ia membuktikannya. Panci dan wajan
bertebaran di counter. Celemeknya yang jarang dipakai tertutup percikan saus
tomat. Ia tertawa ketika mereka saling mencium pipi dan ia mengatakan ada
pizza beku bila urusan jadi makin parah.
"Kau tampak lesu," katanya, mendadak menatap
ke mata Adam. "Aku melewatkan malam yang berat." "Kau bau alkohol."
"Aku minum dua gelas bloody mary untuk sarapan. Dan aku perlu satu lagi
sekarang." yjffl "Bar sudah tutup." Ia mengambil pisau dan memotong setumpuk sayuran.
Zuchini adalah korban berikutnya. "Apa yang kaulakukan di sana?"
abuk-mabukan dengan orang FBI itu. Tidur di lantai, di sebelah mesin
cucinya." "Menyenangkan sekali." Selisih satu sentimeter saja ia nyaris teriris. Ia
menarik tangan dari papan pemotong dan memeriksa satu jari. "Apa kau sudah
baca koran Memphis?"
"Belum. Apakah aku perlu membacanya?" "Ya. Ada di sana." Ia mengangguk
ke sudut snack bar. "Kabar buruk?" "Baca saja."
Adam mengambil edisi-Minggu Memphis Press dan duduk di kursi di depan
meja. Pada halaman depan bagian kedua, ia sekonyong-konyong melihat
wajahnya sedang tersenyum. Itu foto yang sudah dikenalnya, yang diambil
belum lama, ketika ia masih mahasiswa tahun kedua di Michigan. Beritanya
mengisi setengah halaman, dan fotonya digabungkan dengan banyak foto lain Sam, tentu saja, Marvin Kramer, Josh dan John Kramer, David McAllister sang
www.ac-zzz.tk jaksa penuntut, Steve Roxburgh, Naifeh, Jeremiah Dogan, dan Mr. Elliot
Kramer, ayah Marvin. Todd Marks sibuk. Narasinya mulai dengan sejarah ringkas kasus tersebut
yang menempati satu kolom penuh, lalu ia bergerak cepat ke keadaan sekarang
dan menguraikan kembali kisah yang sudah ditulisnya dua hari yang lalu. Ia
menemukan sedikit lagi data biografi Adam - masuk college di Pepperdine,
sekolah hukum di Michigan, editor
418 ulah fakultas hukum, sejarah ringkas pekerjaan? di Kravitz & Bane. Naifeh
sangat sedikit jejuni, cuma mengatakan bahwa eksekusi akan dilaksanakan sesuai undangundang.
McAllister, sebaliknya, penuh dengan kata-kata bijak. Selama 23 tahun
ia hidup dengan mimpi buruk Kramer, katanya muram. Ia merasa tersanjung
dan dihargai untuk menuntut Sam Cayhall dan menggiring pembunuh itu pada
keadilan, dan hanya eksekusi yang bisa menutup bab mengerikan dalam sejarah
Mississippi ini. Tidak, katanya sesudah merenung lama, gagasan memberikan
pengampunan sama sekali di luar pertimbangan. Sama sekali tidak adil bagi
anak-anak kecil Kramer. Dan seterusnya, dan seterusnya.
Steve Roxburgh jelas menikmati wawancaranya. Ia berdiri, siap melawan
usaha terakhir yang diambil Cayhall dan pengacaranya untuk menggagalkan
eksekusi itu. la dan stafnya siap bekerja delapan belas jam sehari untuk
melaksanakan kehendak rakyat. Persoalan ini sudah terlalu lama terseret-seret
dan sudah tiba saatnya keadilan dilaksanakan, demikian ia dikutip mengucapkannya lebih dan satu kali. Tidak, ia tidak khawatir dengan tantangan
upaya hukum terakhir dari Mr. Cayhall.
Sam Cayhall menolak memberi komentar. Marks menjelaskan, dan Adam
Hall tak dapat dihubungi, seolah-olah Adam sangat bergairah untuk bicara, tapi
tak dapat ditemukan. Komentar keluarga terdengar menarik sekaligus
mengecilkan hati. Elliot Kramer, sekarang 77 tahun dan masih bekerja,
digambarkan masih bersemangat dan sehat, meskipun mengalami masalah
www.ac-zzz.tk jantung. Ia juga sangat getir. Ia menyalahkan Klan dan Sam Cayhall yang bukan
saja telah membunuh dua cucunya, tapi juga bertanggung jawab atas kematian
Marvin. Sudah 23 tahun ia menunggu Sam dieksekusi, dan sudah tak sabar lagi.
Ia mengutuk sistem yudisial yang membiarkan seorang terpidana hidup selama
hampir sepuluh tahun setelah juri menjatuhkan vonis hukuman mari. Ia tak
yakin apakah akan menyaksikan eksekusi tersebut Itu tergantung dokternya,
katanya, tapi ia ingin melakukannya. Ia ingin berada di sana dan menatap mata
Cayhall ketika mereka mengikatnya.
Ruth sedikit lebih moderat. Waktu telah menyembuhkan banyak luka,
katanya, dan ia tidak pasti bagaimana perasaannya setelah eksekusi itu, Tak
ada yang bisa mengembalikan anak-anaknya. Tak banyak yang bisa diceritakannya kepada Todd Marks.
Adam melipat surat kabar itu dan meletakkannya di samping kursi.
Mendadak perutnya yang rapuh terasa nyeri, akibat Steve Roxburgh dan David
McAllister. Sementara sang pengacara berharap bisa menyelamatkan nyawa
Sam, rasanya mengerikan melihat musuh-musuhnya begitu bersemangat
menghadapi pertempuran terakhir. Ia orang baru. Mereka veteran. Roxburgh
khususnya sudah pernah mengalami hal ini, dan punya staf
420 berpengalaman, termasuk seorang spesialis yang terkenal sebagai Dr. Death,
ahli hukum cakap yang sangat bergairah menanggapi eksekusi. Adam tak punya
apa-apa kecuali setumpuk berkas penuh dengan pembelaan yang tak berhasil,
dan doa semoga terjadi mukjizat. Saat ini ia sama sekali lemah dan tanpa
harapan. Lee duduk di sampingnya dengan secangkir kopi espresso. "Kau kelihatan
khawatir," katanya sambil membelai lengan Adam.
"Temanku di dok pemancingan sama sekali tidak membantu." "Kedengarannya si tua Kramer sangat kukuh." Adam menggosok pelipis dan
mencoba meredakan rasa saktt. "Aku butuh pereda rasa sakit." "Bagaimana
dengan Valium?" "Bagus,"
"Apa kau lapar sekali?"
www.ac-zzz.tk "Tidak. Perutku agak kacau."
"Bagus. Makan malam dibatalkan. Ada masalah kecil dengan resepnya.
Pilihannya adalah pizza dingin atau sama sekati tidak makan."
"Tak ada yang enak buatku. Tak ada apa pun kecuali Valium."
DUA Pl L UH SATU Adam menjatuhkan kuncinya ke dalam ember me. rah itu dan memandangnya naik ke berputar perlahan lahan di ajun* Mh b rvrjalin ke gRtiBg pertama, yang
terentak "-dik* ttcViwn bergeser terbuka. I.i berlian ke gerbang kediu Jan
fflBnUnggii. Packer muncul dan pintu depan liga puluh meter dart una.
meregangkan fuhuh dtt menguap, seofah-olah u baru tau lahir di The Row.
Gerbang kedua tertutup di belakangnya da Packer menunggu di dekatnya
*SeJamat siang." katanya. Waktu itu hampir pakal 1400. "? terpanas di siang
hari Penyiar prakiraan cuaca pagi di radio meramalkan hari pertama tahun itu
dengan suhu sekitar 31 derajat Celcms
"Halo. Sersan." kata Adam. senlah olah mereka sekarang sudah menjadi
sahabat lama. Mereka menyusuri jalan bata. menuju pintu kecil dengan rumput
li.it Ji licp.imK.... Packet mctni-uk.i tammv.i
dan Adam melangkah I r il.il.iio
"Akan kujemput S.un. k.u.i Packer, tidak terhuni buru. lalu menghilang
Kursi-kursi p.ul.i bagiannya di Kilik km-ki" besi "u berterakan Dua kuna
bahkan terguling, seakunakan .ul.i pengacara dan berkelahi di sana Adam
mmank v.iiu kc counter di ujung, aatauh mungkin dari AC
la mengeluarkan -..itu copy peltu yang ia pukul 09.00 pagi itu Mrnurui
undang undang, tak ada klaim atau prnoalan hna dikrmulakan ke pengadilan
federal, kevuali hal itu diajukan dan ditolak di prngadilai Petisi yang
menyerang kamar ga\ cudah diajukan kr Mahkamah Agung Mivtmippi di ha? ah
peringanan hukuman setelah vonis danat Adam. itu cuma formalitas, demikian
pula menurut Garnci Ooodman Gamer menggarap klaim itu "cpaniang akhir
pekan la bahkan bekerja sehari penuh p.i.l.i hari Sabtu, sementara Adam
minum bir dan memancing trout beruma W) nn 1 etlncr.
www.ac-zzz.tk Sam tiba "cperti biasa, tangan terborgol di punggung, wajahnya tanpa
rksprew. rutan merah yang tak dikancingkan ke pinggang Rambut kelabu di
dadanva J Mg p? cat tampak mengilat karena keringat tang yang terlatih baik.
ia menghadap Packer yang cepttl cepat borgol, kemudian berlalu melewati
pmtu Sam langsung mengambil rokok dan memastikan bahwa sebarang sudah
dinyalakan sebelum ia duduk dan berkata. "Selamat datang kembali."
"Aku mengajukan ini pukul sembilan pagi ini," kata Adam. menggeser petisi
itu melalui lubang sempil pada kisi-kisi. "Aku bicara dengan panitera pengadilan
tinggi di Jackson. Tampaknya dia berpendapat pengadilan akan memutuskan
hal ini dengan cepat."
Sam mengambil dokumen itu dan memandang Adam. "Kau bisa bertaruh
begitu: Mereka akan menolaknya dengan sangat senang."
"Negara bagian dituntut segera menanggapinya, jadi kita sekarang sedang
membuat Jaksa Agung sibuk,*
"Bagus. Kita bisa menyaksikan berita terbaru dalam siaran berita malam.
Mungkin dia mengundang kamera ke kantornya, sementara mereka menyiapkan
jawaban." Adam menanggalkan jas dan mengendurkan dasi. Ruangan itu iembap dan ia
sudah berkeringat. "Apakah nama Wynn Lettner menyentuh sesuatu dalam
ingatanmu?" Sam melemparkan petisi itu ke sebuah kursi kosong dan menyedot keras
filternya. Ia mengembuskan aliran asap buangan ke langit-langit. "Ya. Kenapa?"
"Apakah kau pernah bertemu dengannya?" Sam memikirkan ini sejenak
sebelum bicara, dan - seperti biasa - kata-katanya terkendali.
"Mungkin. Aku tak pasti. Aku tahu siapa dia
waktu itu. Kenapa?" "Aku menemuinya selama akhir pekan. Dia sudah pensiun sekarang, dan
mengelola dok pemancingan trout di White River. Kami bercakap-cakap
panjang." "Menyenangkan. Apa yang kaudapat?"
www.ac-zzz.tk "Katanya dia masih berpendapat ada seseorang yang bekerja bersamamu."
"Apakah dia menyebutkan sebuah nama kepadamu?"
"Tidak. Mereka tak pernah punya tersangka, atau begitulah yang
dikatakannya. Tapi mereka punya informan, salah satu anak buah Dogan, yang
mem-beritahu Lettner bahwa orang lain itu orang baru, bukan salah satu dari
kelompok biasanya. Menurut mereka dia dari negara bagian lain. dan sangat
muda. Itu saja yang diketahui Lettner." "Dan kau percaya ini?" "Aku tak tahu
apa yang kupercaya." "Apa bedanya sekarang?" "Entahlah. Itu bisa kupakai
dalam usaha menyelamatkan nyawamu. Tak lebih dari itu. Aku habis akal,
kurasa." "Dan aku tidak?"
"Aku berpegangan pada jerami, Sam. Meraih-raih dan mengisi lubanglubang."
"Jadi, ceritaku berlubang-lubang?"
"Kurasa begitu. Lettner mengatakan sangsi, sebab mereka tak menemukan
jejak bahan peledak ketika menggeledah rumahmu. Dan kau tak punya sejarah pernah
memakainya. Dia mengatakan rasanya kau bukan jenis orang yang akan
mengambil prakarsa melakukan pengeboman sendiri."
"Dan kau percaya segala yang dikatakan Lettner?" "Yeah. Sebab itu masuk
akal." "Coba kutanya. Bagaimana kalau kukatakan padamu ada orang lain"
Bagaimana kalau kuberikan nama. alamat, nomor telepon, golongan darah, dan
analisis urinenya" Apa yang akan kaulakukan dengan itu?"
"Mulai berteriak-teriak sehebat-hebatnya. Aku akan mengajukan mosi dan
dalih satu truk penub. Aku akan menimbulkan kegemparan di media dan
membuatmu jadi kambing hitam. Akan kucoba menjadikan ketidakbersalahanmu sensasional dan berharap seseorang memperhatikan,
seseorang seperti hakim pengadilan tinggi."


Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sam mengangguk perlahan-lahan, seolah-olah ini cukup konyol dan tepat
seperti diduganya. "Itu takkan berhasil, Adam," katanya hati-hati, seperti
sedang menguliahi seorang bocah. "Aku punya waktu tiga setengah minggu. Kau
www.ac-zzz.tk tahu undang-undang. Tak ada cara untuk mulai meneriakkan bahwa John Doe
yang melakukannya, bila John Doe tak pernah disebut-sebut."
"Aku tahu. Tapi aku tetap akan melakukannya."
"Takkan berhasil. Berhentilah mencoba mencari-cari John Doe."
"Siapakah dia?" "Dia tidak ada."
"Ada." "Mengapa kau begitu yakin?"
"Sebab aku ingin percaya kau tak bersalah, Sam. Itu sangat penting bagiku."
"Sudah kukatakan aku tak bersalah. Aku memasang bom itu, tapi aku tak
punya niat membunuh siapa pun."
"Tapi kau memasang bom" Mengapa kau mengebom rumah Pinder, dan
sinagoga itu. dan kantor real estate itu" Mengapa kau mengebomi orang-orang
tak berdosa?" Sam cuma mengepul-ngepulkan asap dan memandang ke lantai.
"Mengapa kau membenci, Sam" Mengapa itu terjadi begitu mudah" Mengapa
kau diajar membenci orang kulit hitam. Yahudi, Katolik, dan siapa saja yang
sedikit berbeda darimu" Pernahkah kau bertanya pada diri sendiri mengapa?"
'Tidak. Aku tak punya rencana seperti itu."
"Jadi, kaulah persoalannya, benar" Karaktermu, pembawaanmu, sama
seperti tinggi badan dan matamu yang biru. Sesuatu yang kaubawa sejak lahir
dan tak bisa berubah. Itu diturunkan ayah dan kakekmu dari gennya, semuanya
Klucker yang setia, dan itu akan kaubawa ke kuburmu dengan bangga, benar?"
"Itu adalah jalan hidup. Itu saja yang kuketahui."
"Lalu "j? van- terjadi padi ayahku" Mengapa kau tak bisa menulari Eddic "'
Sam membanting rokok ke lantai dan membungkuk ke depan, bertelekan
saka. Kerutmenit m sudut mata dan di keningnya Wajah tepat pada lubang kisikisi.
tapi ia lak memandangnya. Sebaliknya ia menatap ke bagian bawah kisikisi "Jadi.
begitulah Saatnya untuk bicara tentang Fddie " Suaranya iauh lebih
lembut dan kata-katanya lebih lambat lagi "Di manakah kau keliru menuntunnya?" "bn. tentu saja. Irit ada "angkut pautnya dengan pesta gas kecil
yang "dan* mereka rencanakan untukJnj. Benar" Tik ada bubungannya dengan
www.ac-zzz.tk dalih pembelaan dan pktdot, pengacara dan hakim, mosi dan penundaan fm
penghamburan waktu * "Jangan pengecut, Sam Ceritakan padaku di mana kau keliru menuntun
Eddie. Apa kau mengajarinya mengucapkan kata negro'' Api kau mengajarinya
membenci bocah-bocah kecil berkulit m-tam1 Apa kau mencoba mengajarinya
cara membakari salib atau merakit bom7 Apa kau membawanya melakukan
pembunuhan pertamanjfi" Apa yang kaulakukan padinya. Sam1 Di mana kau
keliru?" "Eddie tak raba aku bergabung dalam Klan. sampai dia di sekolah menengah
atas 'Kenapa tidak" Tentunya kau tidak malu akan hal itu Itu sumber kebanggaan
besar dalam fc>J* luarga. bukan?"
"Kami lak pernah membicarakan itu 'Mengapa tidak" Kau generasi keempat
keluarga Cayhall yang jadi anggota Klan. dengan akar tertanam dalam sampai
zaman Perang Saudara, atau kurang-lebih seperti itu Bukankah itu yang
kauccniakan padaku '"
"Ya" "Kalau begitu, mengapa kau tidak mendudukkan Eddie dan memperlihatkan
padanya foto-foto dan album keluarga ini'' Mengapa tidak kaucentakan kisah
pengantar tidur tentang marga Cayhall vang heroik dan bagaimana mereka
berkeliaran di waktu malam dengan topeng menutupi wajah mereka yang
beraur dan membakari gubuk gubuk negro" Kau tahu. kisah kisah perang Ayah
kepada anak." "Kuulangi lagi. itu bukan sesuatu sang kami perbincangkan "
"Nah. setelah dia besar, apakah kau mencoba merekrutnya' "Tidak Dia lain "
"Maksudmu dia tidak memhena?" Sam tersentak ke depan dan batuk, batuk
pendek yang serak dan dalam dan seorang perokok heran UU Wajahnya
memerah ketika ia bergulat memari napas Batuk batuk itu makin hebat dan ia
meludah ke lantai Ia berdiri dan membungkukkan badan dengan dua tangan di
paha. terbatuk batuk sambil terguncang guncang, mencoba menghentikannya,
www.ac-zzz.tk Akhirnya batuknya berhenti, la berdiri lagak dan bernapas cepat, ia
menelan dan meludah lagi.
lalu mundur dan menarik napas perlahan-lahan. Kejang-kejang itu selesai,
wajahnya yang merah mendadak pucat kembali. Ia duduk di seberang Adam
dan menyedot rokok dengan hebat, seolah-olah batuk-batuk itu harus
ditimpakan pada kesalahan kebiasaan atau benda lain. Ia mengambil waktu,
bernapas dalam, dan berdeham melonggarkan tenggorokan.
"Eddie anak yang lembut," ia mulai dengan suara parau. "Seperti ibunya. Dia
bukan pesolek. Sebenarnya dia setangguh anak laki-laki lain." Istirahat panjang,
satu lagi sedotan nikotin. "Tak jauh dari rumah kami ada keluarga negro..."
"Bisakah kita sebut mereka kulit hitam, Sam" Aku sudah pernah
memintamu." "Maaf. Ada satu keluarga Afrika di daerah kami. Keluarga Lincoln. Namanya
Joe Lincoln, dan dia sudah bertahun-tahun bekerja untuk kami. Punya satu istri
sah dan selusin anak sah. Salah satu dari anak-anak itu sebaya dengan Eddie,
dan mereka tak terpisahkan, teman paling akrab. Bukan sesuatu yang terlalu
luar biasa saat itu. Kau bermain dengan siapa pun yang ada di dekatmu. Aku
bahkan punya teman-teman Afrika kecil, percaya atau tidak. Ketika Eddie
mulai bersekolah, dia jadi sangat bingung, sebab dia dan teman Afrika-nya naik
bus yang berlainan. Nama bocah itu Quince. Quince Lincoln. Mereka tak sabar
menunggu saat pulang sekolah dan pergi bermain di ladang. Aku ingat Eddie
selalu resah sebab mereka tak bisa
pergi ke sekolah bersama-sama. Quince tak bisa bermalam di rumah kami,
dan Eddie tak dapat bermalam bersama keluarga Lincoln. Dia selalu
menanyaiku mengapa orang-orang Afrika di Ford County begitu miskin, tinggal
di rumah kumuh, tak punya pakaian bagus, dan ada begitu banyak anak dalam
setiap keluarga. Dia benar-benar menderita oleh hal ini, dan itu membuatnya
berbeda. Setelah lebih dewasa, dia bahkan jadi lebih bersimpati kepada
orangorang Afrika. Kucoba bicara dengannya."
"Sudah tentu kau melakukannya. Kau mencoba meluruskannya, bukan?" "Aku
mencoba menjelaskan berbagai persoalan
www.ac-zzz.tk kepadanya." "Seperti misalnya?"
"Seperti kebutuhan untuk menjaga pemisahan antarras. Tak ada salahnya
dengan sekolah-sekolah yang terpisah tapi setara. Tak ada salahnya dengan
undang-undang yang melarang perkawinan antarras. Tak ada salahnya menjaga
kaum Afrika di tempat mereka."
"Di manakah tempat mereka?"
"Di bawah kendali. Biarkan mereka lepas bebas, dan lihat apa yang terjadi.
Kejahatan, obat bius, AIDS, anak haram, kehancuran umum dalam tatanan
moral masyarakat." "Bagaimana dengan perkembangan nuklir dan lebah pembunuh?"
"Kau paham maksudku."
"Bagaimana dengan hak asasi, konsep-konsep radikal seperti hak untuk
memberikan suara, memakai WC umum, makan di restoran dan tinggal di hotel,
hak untuk tidak didiskriminasikan dalam perumahan, pekerjaan, dan pendidikan?" "Kau kedengaran seperti Eddie."
"Bagus." "Sewaktu menyelesaikan sekolah menengah, dia menyembur-nyemburkan
ucapan seperti itu, bicara tentang betapa buruknya orang-orang Afrika itu
diperlakukan. Dia meninggalkan rumah ketika berumur delapan belas tahun."
"Apakah kau merindukannya?"
"Pada mulanya tidak, kurasa. Kami banyak bertengkar. Dia tahu aku anggota
Klan, dan dia benci melibatku. Setidaknya dia mengatakan benci."
"JarJL kau lebih memikirkan Klan daripada memikirkan putramu sendiri?"
Sam menatap lantai. Adam mencoret-coret buku. AC berdengung dan
mereda, dan akhirnya berhenti. "Dia anak yang manis," kata Sam pelan. "Dulu
kami sering memancing bersama. Itu kegemaran kami. Aku punya perahu tua,
dan kami menghabiskan waktu berjam-jam untuk memancing ikan crappie dan
bream, kadang-kadang bass. Kemudian dia dewasa dan membenciku. Dia malu
padaku. Tentu saja itu menyakitkan. Dia mengharapkan aku berubah, dan aku
www.ac-zzz.tk mengharapkannya bisa mengerti seperti semua bocah kulit putih lain seusianya.
Itu tak pernah terjadi. Kami makin jauh terpisah ketika dia masuk sekolah
menengah, kemudian rasanya omong kosong
hak-hak sipil itu mulai, dan tak ada harapan lagi sesudah itu." "Apakah dia
berpartisipasi dalam gerakan itu?" "Tidak. Dia tidak tolol. Dia mungkin
bereimpati, tapi tetap tutup mulut. Kau tidak berkeliling ke mana-mana
membicarakan sampah itu kalau kau orang setempat. Cukup banyak Yahudi dan
orang-orang radikal dari Utara untuk membuat hal itu terus bergolak. Mereka
tidak membutuhkan bantuan."
"Apa yang dia kerjakan setelah meninggalkan
rumah?" "Bergabung dalam Angkatan Bersenjata. Cara_ mudah untuk keluar dari
kota, jauh dari Mississippi. Dia pergi selama tiga tahun, dan ketika kembali dia
membawa istri. Mereka tinggal di Clanton dan kami hampir tak pernah
bertemu. Sekali-sekali dia bercakap-cakap dengan ibunya, tapi tak pernah
bicara banyak padaku. Saat itu awal tahun enam puluhan, dan gerakan orang
Afrika sedang, meroket. Ada banyak rapat Klan, banyak kegiatan, hampir
semuanya terjadi di selatan kami. Eddie tetap menjaga jarak. Dia sangat
pendiam, lagi pula tak banyak yang ingin dia katakan." "Kemudian aku lahir."
"Kau lahir sekitar saat tiga pekerja hak sipil. tersebut menghilang. Eddie
berani-beraninya bertanya apakah aku terlibat dalam hal itu."
"Kau terlibat?"
"Tidak. Selama setahun aku tak tahu siapa yan melakukannya." g
"Mereka anggota Klan, bukan?" "Mereka orang Klan."
"Apa kau senang ketika orang-orang itu ter, bunuhr
"Apa hubungannya urusan ini denganku dan kamar gas di tahun 1990?"
"Apakah Eddie tahu ketika kau terlibat dalam pengeboman?"
"Tak seorang pun di Ford County tahu. Sebelumnya kami tidak terlalu aktif.
Seperti tadi kukatakan, sebagian kegemparan itu terjadi di selatan kami,
sekitar Meridian." "Dan kau tak sabar untuk ikut bergabung?"
www.ac-zzz.tk "Mereka butuh bantuan. FBI sudah menginfiltrasi begitu dalam, sampat tak
ada siapa pun yang bisa dipercaya. Gerakan hak sipil menggelinding pesat
bagaikan bola salju. Harus ada tindakan. Aku tidak malu dengannya."
Adam tersenyum dan menggelengkan kepala. "Eddie malu, bukan?"
"Eddie tidak tahu apa pun tentang hal itu, sampai pengeboman Kramer."
"Mengapa kau melibatkannya?"
"Tidak," "Ya, kau melibatkannya. Kau menyuruh istrimu membawa Eddie dan pergi
ke Cleveland mengambil mobilmu Dia pelengkap dalam kejadian ini."
"Aku ada dalam penjara, oke" Aku ketakutan. Dan tak seorang pun tahu. Itu
tidak berbahaya." "Barangkali Eddie tidak berpikir demikian" "Aku tak tahu apa
yang dipikirkan Eddie, oke" Saat aku keluar dari penjara, dia sudah menghilang.
Kalian semua pergi. Aku tak pernah melihatnya lagi sampai penguburan ibunya,
dan saat itu dia menyelinap masuk dan keluar tanpa sepatah kata pun kepada
siapa pun." la menggosok kerut pada keningnya dengan tangan kiri, lalu
menyisir-kannya pada rambutnya yang berminyak. Wajahnya sedih, dan ketika
ia melirik ke lubang. Adam melihat secercah air mata di matanya. "Terakhir
kali aku melihat Eddie, dia sedang masuk ke mobilnya di luar gereja setelah
upacara pemakaman. Dia tergesa-gesa. Hati kecilku mengatakan aku takkan
pernah melihatnya lagi. Dia datang karena ibunya meninggal, dan aku tahu
itulah kunjungan terakhirnya ke rumah. Tak ada alasan lain baginya untuk
kembali. Aku ada di tangga depan gereja, Lee bersamaku, dan kami berdua
menyaksikannya berlalu. DI sanalah aku menguburkan istriku, dan pada saat
yang sama menyaksikan putraku menghilang untuk terakhir kalinya."
"Apakah kau pernah mencoba menemukannya?" "Tidak. Tidak sungguhsungguh. Lee
mengatakan punya nomor teleponnya, tapi aku tak ingin
mengemis. Sudah jelas dia tak ingin berurusan apa pun denganku, jadi aku
membiarkannya. Aku sering memikirkanmu, dan aku ingat pernah bercerita kepada
nenekmu betapa menyenangkan melihatmu. Tapi aku tak
ingin menghabiskan banyak waktu mencoba melacak kalian." "Pasti akan sulit
menemukan kami." "Itulah yang kudengar. Sekali-sekali Lee bicara dengan
www.ac-zzz.tk Eddie, dan dia melaporkannya padaku. Kedengarannya kalian berpindah-pindah
ke seluruh penjuru California."
"Selama dua belas tahun aku bersekolah di enam tempat.'
Tapi kenapa" Apa yang dia kerjakan?" "Beberapa macam pekerjaan Dia
kehilangan pekerjaan, dan kami pindah karena dia tak bisa membayar sewa
rumah. Kemudian lho mendapat pekerjaan, dan kami pindah ke tempat lain
lagi. Lalu Dad gusar dengan sekolahku karena alasan yang tidak jelas, dan dia
mengeluarkanku." "Pekerjaan macam apa yang dia lakukan?" "Suatu ketika dia
bekerja di kantor pos, sampai dipecat. Dia mengancam akan menggugat
mereka, dan untuk waktu lama dia mempertahankan perang kecil yang hebat
terhadap sistem pos. Dia tak dapat menemukan pengacara untuk menangani hal
ini, maka dia mengganggu mereka dengan surat-surat Dia selalu punya meja
kerja kecil dengan mesin tik tua dan kardus-kardus berisi surat-suratnya, dan
itu adalah miliknya yang paling berharga. Tiap kali kami pindah, dengan hatihati
dia mengurus kantornya, demikian dia menyebut benda-benda itu. Dia tak
peduli dengan barang lain. Tak
ada banyak memang, tapi dia melindungi kantornya mati-matian. Aku ingat
beberapa malam berbaring di tempat tidur, mencoba tidur dan mendengarkan
mesin tik terkutuk itu berketak-ketik sepanjang malam. Dia benci pemerintah
federal." "Itulah anakku."
"Tapi karena alasan-alasan berbeda, kurasa. Suatu kali Internal Revenue
Service memburunya. Kupikir ini aneh, sebab dia tak punya penghasilan cukup
untuk membayar pajak tiga dolar. Jadi, dia mengumumkan perang kepada IRS
yang disebutnya sebagai Infernal Revenue, dan gusar selama bertahun-tahun.
Pemerintah California mencabut SIM-nya selama setahun ketika dia tidak
memperpanjangnya, dan ini melanggar segala macam hak asasi dan hak sipil.
Ibu harus menyopirinya selama dua tahun, sampai dia menyerah pada birokrasi.
Dia selalu menulis surat kepada gubernur, Presiden, senator AS, anggota
kongres, siapa saja yang punya kantor dan staf. Dia ribut saja tentang ini-itu,
dan bila mereka membalas suratnya, dia mengumumkan kemenangan kecil. Dia
menyimpan setiap surat. Suatu hari dia bertengkar dengan tetangga sebelah,
www.ac-zzz.tk tentang anjing yang kencing di teras kami, dan mereka saling berteriak di
seberang pagar hijau. Makin seru mereka berkelahi, makin kuat saja temanteman
mereka, dan keduanya nyaris menelepon segala macam orang penting
yang bisa langsung memberikan hukuman kepada lawannya. Dad lari masuk ke
ramah, dan dalam beberapa detik kembali dalam pertengkaran itu dengan tiga belas surat dari
Gubernur Negara Bagian California. Dia menghitungnya keras-keras dan
melambai-lambaikannya di depan hidung tetangga itu, sampai akhirnya orang


Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

malang itu runtuh. Itulah akhir pertengkaran tersebut. Akhir dari anjing
mengencingi teras kami. Tentu saja setiap surat itu memintanya, dengan cara
halus, agar menyingkir."
Meskipun tak menyadarinya, mereka berdua tersenyum di akhir cerita
pendek ini. "Kalau dia tak dapat mempertahankan pekerjaan, bagaimana kalian semua
bertahan hidup?" Sam bertanya sambil menatap melalui lubang.
"Entahlah. Ibu selalu bekerja. Dia sangat produktif dan kadang-kadang
punya dua pekerjaan sekaligus. Jadi kasir di toko sayur. Juru tulis di apotek.
Dia bisa mengerjakan apa saja, dan aku ingat beberapa pekerjaan yang cukup
baik sebagai sekretaris. Pada suatu titik, Dad mendapat lisensi untuk menjual
asuransi jiwa, dan itu jadi pekerjaan paro waktu permanen. Kurasa dia bagus
dalam pekerjaan itu, sebab segalanya membaik ketika aku makin besar. Dia
bisa mengatur waktunya sendiri, dan tidak melapor pada siapa pun. Ini cocok
baginya, meskipun dia mengatakan benci perusahaan asuransi. Dia memperkarakan satu perusahaan karena membatalkan sebuah polis atau entah
apa, aku benar-benar tak mengerti, dan dia kalah dalam kasus itu. Tentu saja
dia menimpakan segala kesalahan pada pengacaranya, yang melakukan ke- j
keliruan mengiriminya surat panjang penuh pernyataan keras. Selama tiga
hari Dad mengetik, dan ketika karya besarnya selesai, dengan bangga dia
memperlihatkannya kepada Ibu. Dua puluh satu
halaman berisi kekeliruan dan kebohongan si
www.ac-zzz.tk pengacara. Ibu cuma menggelengkan kepala. Dia bertempur dengan
pengacara malang itu selama
bertahun-tahun." "Ayah macam apakah dia?" "Aku tidak tahu. Itu pertanyaan
sulit, Sam." "Kenapa?" "Karena cara matinya. Lama sesudah kematian-nya aku masih marah
padanya. Aku tak mengerti bagaimana dia bisa memutuskan hams meninggalkan kami, kami tak membutuhkannya lagi, dan sudah tiba saatnya
mati. Dan sesudah mengetahui yang sebenarnya, aku marah padanya karena
mem-bohongiku selama bertahun-tahun itu, karena mengganti namaku dan
kabur. Itu sangat membingungkan bagi seorang anak muda. Masih membingungkan." "Apa kau masih marah?" "Tidak begitu. Aku cenderung
mengingat hal-hal baik dalam diri Eddie. Dia satu-satunya ayah yang pernah
kumiliki, jadi aku tak tahu bagaimana menilainya. Dia tidak merokok, minum,
berjudi, memakai obat bius, menyeleweng, memukuli anaknya, atau apa pun
semacam itu. Dia punya masalah dalam mempertahankan' pekerjaan, tapi kami
tak pernah kelaparan atau tanpa tempat berteduh.
Dia dan Ibu terus-menerus bicara tentang perceraian, tapi itu tak pernah
terjadi. Beberapa kali Ibu pindah, kemudian Dad pindah. Itu mengganggu, tapi
aku dan Carmen jadi terbiasa. Dia mengalami hari gelap, atau dikenal sebagai
saat-saat buruk, ketika dia mengurung diri dalam kamar, mengunci pintu, dan
menutup tirai. Ibu akan mengumpulkan kami di sekitarnya dan menjelaskan
Dad sedang tidak sehat, dan kami harus sangat tenang. Tak boleh menyalakan
televisi atau radio. Ibu sangat membantu bila Dad sedang menarik diri.
Berharihari dia tinggal dalam kamar, lalu sekonyong-konyong keluar seolah-olah
tidak terjadi apa-apa. Kami belajar hidup dengan saat-saat burak Eddie. Dia tampak
normal dan berpakaian normal. Dia hampir selalu ada bila kami membutuhkannya. Kami main bisbol di halaman belakang dan ikut dalam
karnaval. Dia beberapa kali membawa kami ke Disneyland. Kurasa dia orang
baik, ayah yang baik, tapi memiliki sisi gelap dan aneh yang sekali-sekali
muncul." www.ac-zzz.tk "Tapi kalian tidak dekat?" - "Benar, kami tidak dekat. Dia membantuku
mengerjakan pekerjaan rumah dan proyek-proyek ilmu alam, dan dia menuntut
rapor yang sempurna. Kami bicara tentang tata surya dan lingkungan, tapi tak
pernah bicara tentang perempuan, seks, dan mobil. Tak pernah bicara tentang
keluarga dan nenek moyang. Tak ada keakraban. Dia bukan
orang yang hangat. Ada saat-saat aku membutuhkannya dan dia mengunci
diri dalam kamarnya."
Sam menggosok sudut-sudut matanya, lalu kem- " bali membungkuk ke
depan, bertelekan lutut dengan wajah dekat ke kisi-kisi dan memandang
langsung pada Adam. "Bagaimana kematiannya?" ia bertanya. "Maksudmu?"
"Bagaimana itu terjadi?"
Adam menunggu lama sebelum menjawab. Ia bisa menceritakan kisah ini
dengan beberapa cara. Ia bisa kejam, penuh kebencian, dan jujur secara
brutal. Itu bisa menghancurkan laki-laki tua ini. Ada godaan besar untuk
melakukannya. Itu perlu dilakukan, katanya pada diri sendiri berkali-kali
sebelumnya. Sam perlu menderita; perlu ditampar wajahnya dengan perasaan
bersalah atas bunuh dirinya Eddie. Adam benar-benar ingin menyakiti bangsat
tua ini dan membuatnya menangis.
Tapi pada saat yang sama ia ingin menceritakan kisah itu dengan cepat,
menyentuh bagian-bagian yang menyakitkan, kemudian pindah ke sesuatu yang
lain. Laki-laki tua yang duduk terkurang di seberang kisi-kisi itu sudah cukup
menderita. Pemerintah merencanakan membunuhnya kurang dari empat
minggu lagi. Adam merasa ia taliu lebih banyak tentang kematian Eddie
daripada yang diungkapkannya.
"Dia sedang mengalami saat buruk," kata Adam, memandang kisi-kisi, tapi
menghindari Sam. "Dia
441 mengurung diri dalam kamar selama tiga minggu; lebih lama dari biasa. Ibu
tenis mengatakan pada kami dia akan membaik, cuma beberapa hari lagi dan
dia akan keluar, sebab dia rasanya selalu pulih kembali. Dia memilih suatu hari
ketika Ibu sedang bekerja dan Carmen pergi ke rumah teman, suatu hari ketika
www.ac-zzz.tk dia tahu akulah yang pertama pulang. Aku menemukannya tergeletak di lantai
kamar tidurku, masih memegang pistol, kaliber 38. Satu tembakan ke pelipis
kanan. Di kepalanya ada lingkaran darah yang rapi. Aku duduk di tepi ranjang."
"Berapa umurmu saat itu?" "Hampir tujuh belas. Masih di sekolah menengah.
Dengan nilai A. Kusadari dia telah mengatur setengah lusin handuk dengan
hatihati di lantai, kemudian menempatkan diri di tengahnya. Aku memeriksa
denyut nadi di pergelangannya, dan dia sudah kaku. Dokter pemeriksa jenazah
mengatakan dia sudah tiga jam meninggal. Di sebelahnya ada catatan, terketik
rapi pada kertas putih. Catatan itu ditujukan kepada Dear Adam. Dia
mengatakan mencintaiku, menyesal, ingin aku menjaga ibu dan adikku, dan
suatu hari kelak aku akan mengerti. Kemudian dia mengarahkan perhatianku
pada kantong sampah plastik, juga di lantai, dan mengatakan aku harus
memasukkan handuk kotor ke kantong sampah, menyeka yang berantakan,
kemudian menelepon polisi. Jangan sentuh pistolnya, katanya. Dan bergegaslah, sebelum yang lain pulang."
Adam melonggarkan tenggorokan dan memandang
ke lantai. "Aku berbuat tepat seperti yang dia tuliskan, dan aku menunggu polisi.
Selama lima belas menit kami sendirian, cuma kami berdua. Dia tergeletak di
lantai dan aku berbaring di ranjang, memandanginya. Aku mulai menangis dan
menangis, bertanya kepadanya mengapa, bagaimana, apa yang terjadi, dan
seratus pertanyaan lain. Di sanalah ayahku, ayah satu-satunya yang pernah
kumiliki, tergeletak dalam jeans pudar, kaus kaki kotor, dan sweatshirt UCLA
favoritnya. Dilihat dari leher ke bawah dia seperti tertidur saja, tapi
kepalanya berlubang dan darah sudah mengering di rambutnya. Aku membencinya karena
kematian itu, dan aku kasihan padanya, sebab dia mati. Aku ingat bertanya
padanya mengapa dia tidak bicara padaku sebelum ini. Kuhujam dia dengan
banyak pertanyaan. Aku mendengar suara-suara, dan mendadak mangan itu
penuh dengan polisi. Mereka membawaku ke mang duduk dan membungkusku
dengan selimut. Dan itulah akhir riwayat ayahku."
www.ac-zzz.tk Sam masih bertelekan siku, tapi satu tangannya sekarang menutupi mata.
Cuma ada beberapa hal lain yang ingin dikatakan Adam.
"Setelah pemakaman, Lee tinggal bersama kami beberapa lama. Dia
bercerita padaku tentang kau dan keluarga Cayhall. Dia mengisi banyak celah
tentang ayahku. Aku jadi terpesona olehmu dan pengeboman Kramer, dan aku
mulai membaca artikeJ-artikel dalam majalah dan surat kabar lama. Aku perlu
sekitar satu tahun untuk memahami mengapa Eddie bunuh diri seperti itu. Dia bersembunyi
dalam kamarnya selama sidangmu, dan dia bunuh diri ketika sidang itu
berakhir." Sam menyisihkan tangannya dan menatap tajam pada Adam dengan mata
basah. "Jadi, kau menyalahkan kematiannya gara-gara aku, benar, Adam" Itu
yang sebenarnya ingin kaukatakan, bukan?"', | "Tidak. Aku tidak sepenuhnya
menyalahkanmu." "Kalau begitu seberapa" Delapan puluh persen" Sembilan
puluh persen" Kau punya waktu untuk menghitung angkanya. Seberapa banyak
kesalahanku?" "Aku tidak tabu, Sam. Mengapa bukan kau yang mengatakannya padaku?"
Sam menyeka mata dan menaikkan suaranya. "Oh, persetan! Aku akan
katakan seratus persen. Akan kupikul tanggung jawab penuh atas kematiannya,
oke" Itukah yang kauinginkan?"
"Terserah apa katamu."
"Jangan menguliahi akui Tambahkan saja nama anakku dalam daftarku,
itukah yang kauinginkan" Anak kembar Kramer, ayah mereka, lalu Eddie. Empat
orang yang telah kubunuh, benar" Ada lagi yang ingin kautambahkan di
ujangnya" Lakukanlah segera, bocah besar, sebab jam terus berdetak."
"Ada berapa lagi di sana?"
"Mayat?" fljjg "Ya. Mayat. Aku sudah dengar desas-desus."
444 "Dan tentu saja kau percaya, bukan" Kau tampak begitu bersemangat
mempercayai segala yang www.ac-zzz.tk buruk tentang diriku."
"Aku tidak mengatakan percaya."
Sam melompat berdiri dan berjalan ke ujung ruangan. "Aku muak dengan
percakapan ini!" ia berteriak dari jarak sembilan meter. "Dan aku muak
denganmu! Aku nyaris berharap pengacara-pengacara Yahudi terkutuk itulah
yang ada di sini; menggangguku lagi."
"Kami bisa menyediakannya untukmu," balas Adam.
Sam berjalan perlahan-lahan kembali ke kursinya, "Di sinilah aku,
mengkhawatirkan nyawaku, 23 hari dari kamar gas, tapi kau malah bicara
tentang orang mati. Teruslah berceloteh, bocah besar, dan sebentar lagi kau
bisa mulai bicara tentang aku. Aku ingin tindakan."
"Aku mengajukan petisi pagi ini."
"Bagus! Kalau begitu pergilah, sialan. Keluar saja dari sini dan berhentilah
menyiksaku!" > DUA PULUH DUA Pintu di sisi Adam terbuka dan Packer masuk bersama dua laki-laki di
belakangnya. Mereka jelas pengacara - setelan jas gelap, roman cemberut, tastas
kerja yang tebal melembung. Packer menunjuk beberapa kursi di bawah AC
dan mereka duduk. Ia memandang Adam dan secara khusus memperhatikan
Sam yang masih berdiri di sisi seberang. "Semua beres?" ia bertanya pada Adam.
Adam mengangguk dan Sam duduk di kursinya. Packer berlalu. Dua
pengacara baru tadi dengan efisien menggarap pekerjaan mereka, menarik
dokumen-dokumen berat dari berkas-berkas tebal. Dalam semenit, dua jas
mereka sudah dilepas. Lima menit berlalu tanpa sepatah kata pun dari Sam. Adam menangkap
beberapa lirikan dari pengacara di ujung seberang. Mereka berada dalam
mangan yang sama bersama narapidana paling terkenal di The Row, narapidana
berikutnya yang akan digas, dan mereka tak tahan untuk tidak
mencuri pandang ingin tahu pada Sam Cayhall dan
pengacaranya. Kemudian pintu di belakang Sam terbuka, dan
www.ac-zzz.tk dua penjaga masuk bersama seorang laki-laki hitam kurus yang diborgol dan
dirantai, seakan-akan ia bisa meledak setiap saat dan membunuh puluhan
orang dengan tangan kosong. Mereka menggiringnya ke kursi di seberang
pengacaranya dan sibuk membebaskan sebagian anggota badannya. Tangan
narapidana itu tetap terborgol di punggung. Salah satu penjaga meninggalkan
mangan, tapi yang lain mengambil posisi di tengah, antara Sam dan narapidana
kulit hitam itu. Sam melirik rekannya di counter itu, jenis manusia yang gelisah dan jelas
tak menyukai pengacaranya. Pengacaranya pun tidak kelihatan gembira. Adam
memandang mereka dari tempatnya di balik kisi-kisi. Dalam beberapa saat
kepala mereka merapat dan mereka bicara bersama-sama melalui lubang,
sementara klien mereka duduk dengan angkuh, bersandar tangan. Suara
mereka yang rendah bisa terdengar, tapi ucapan mereka tak dapat dipahami.
Sam beringsut maju lagi, bertelekan siku, dan memberi tanda pada Adam
agar berbuat sama. Wajah mereka bertemu dalam jarak beberapa senti dengan
lubang kisi-kisi di antara mereka.
"Itu Stockholm Turner," kata Sam, nyaris berbisik.
"Stockholm?" "Yeah, tapi dia dipanggil Stock. Orang-orang Afrika pedesaan ini suka namanama
yang luar biasa. Katanya dia punya saudara laki-laki bernama Denmark
dan sahi lagi bernama Germany. Mungkin benar."
"Apa yang dia lakukan?" tanya Adam, sekonyong-konyong ingin tahu.
"Merampok toko wiski, kurasa. Menembak pemiliknya. Sekitar dua tahun
yang lalu dia mendapat surat pengukuhan hukuman mati, dan eksekusi nyaris
dilaksanakan. Dia cuma dua jam dan kamar gas."
"Apa yang terjadi?"
"Pengacaranya berhasil mendapatkan penundaan, dan sejak itu mereka
selalu bertempur. Kau takkan pernah bisa tahu, tapi dia mungkin orang


Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berikutnya sesudah aku."
www.ac-zzz.tk Mereka berdua memandang ke ujung ruangan, tempat rapat memanas
berlangsung dengan kekuatan penuh. Stock tidak lagi bersandar pada tangan. Ia
duduk di tepi kursi dan berteriak-teriak ribut pada pengacaranya.
Sam tersenyum lebar, lalu terkekeh, lalu mencondongkan tubuh lebih dekat
lagi pada kisi-kisi. "Keluarga Stock sangat miskin, dan mereka tak banyak
berurusan dengannya. Itu bukan hal yang luar biasa, terutama dengan orangorang
Afrika. Dia jarang menerima surat atau kunjungan. Dia dilahirkan lima
puluh mil dari sini, tapi dunia bebas sudah melupakan dirinya. Ketika
pembelaan X bandingnya habis harapan; Stock mulai mengkhawatirkan hidup dan mati
dan segala urusan umumnya. Di sini, bila tak seorang pun mengklaim mayatmu,
negara menguburmu seperti pengemis di kuburan murahan. Stock jadi prihatin
dengan nasib mayatnya, dia mulai mengajukan segala macam pertanyaan.
Packer dan beberapa penjaga menanggapinya, mereka meyakinkan Stock
bahwa mayatnya akan dikirim ke krematorium untuk dibakar. Abunya akan
dijatuhkan dari udara dan ditaburkan di Parchman. Mereka mengatakan
padanya bahwa karena dia toh penuh dengan gas, dia akan meledak seperti
bom saat mereka menyulut korek. Stock hancur. Dia jadi sulit tidur dan berat
badannya merosot. Kemudian dia mulai menulis sarat kepada keluarga dan
teman-temannya, mengemis beberapa dolar agar bisa mendapatkan apa yang
disebutnya pemakaman Kristen. Uang mengalir datang dan dia menulis surat
lebih banyak lagi. Dia menulis kepada para pendeta dan kelompok-kelompok
pembela hak sipil. Bahkan pengacaranya pun mengirim uang.
"Ketika masa penantiannya dicabut. Stock punya hampir empat ratus dolar,
dan siap mati. Atau begitulah menurutnya."
Mata Sam menari-nari dan suaranya ringan. Ia menceritakan kisah itu
perlahan-lahan, dengan suara rendah, dan menikmati detailnya. Adam lebih
geli karena caranya bercerita daripada kisah itu sendiri.
449 www.ac-zzz.tk "Di sini mereka punya satu peraturan kendur yang memperkenankan
kunjungan tak terbatas selama 72 jam sebelum eksekusi. Selama tidak ada
risiko keamanan, mereka mengizinkan si terhukum
melakukan hampir segala hal. Di depan ada kantor sempit dengan meja dan
telepon, dan itu jadi ruang kunjungan. Tempat itu biasanya terisi dengan
segala macam orang - nenek, kemenakan, sepupu, bibi - terutama pada orangorang
Afrika ini. Gila, mereka datang berbus-bus. Sanak saudara yang tak
pernah menghabiskan lima menit pun untuk memikirkan si narapidana
sekonyong-konyong muncul untuk berbagi saat-saat terakhir. Itu nyaris jadi
peristiwa sosial. "Mereka juga punya satu peraturan lain, tak tertulis kurasa, yang
memperkenankan satu kali kunjungan untuk melakukan hubungan suami-istri.
Bila tak ada istri, Kepala Penjara dengan belas kasihan yang luar biasa akan
mengizinkan pertemuan singkat dengan seorang pacar. Satu hubungan badan
cepat-cepat untuk terakhir kali sebelum sang kekasih pergi." Sam melirik Stock
di ujung counter, lalu membungkuk lebih dekat lagi.
"Nah, si Stock ini adalah salah satu penghuni The Row yang populer, dan
entah bagaimana dia berhasil meyakinkan Kepala Penjara bahwa dia punya
seorang istri dan seorang pacar, dan wanita-wanita iiB setuju untuk
melewatkan beberapa saat bersamanya sebelum dia mati. Pada saat
bersamaan! Mereka bertiga, bersama-sama! Kepala Penjara
mengaku tahu ada sesuatu yang mencurigakan, tapi-semua orang suka
Stocky dan... nah, mereka toh akan membunuhnya, jadi apa salahnya. Maka
Stock pun duduk dalam ruangan sempit itu bersama ibu, saudara-saudara,
sepupu, kemenakan, dan segerombolan orang Afrika, kebanyakan di antaranya
tak pernah menyebut-nyebut namanya selama sepuluh tahun. Dia menikmati
santapan terakhirnya yang terdiri atas steak dan kentang, sementara yang lain
menangis, meratap, dan berdoa. Dengan empat jam masih tersisa, mereka
mengosongkan ruangan dan mengirim keluarga ke kapel. Stock menunggu
beberapa menit sementara satu van lain membawa istri dan pacarnya ke The
Row sini. Mereka tiba bersama penjaga dan dibawa ke kantor kecil di depan
www.ac-zzz.tk tempat Stock siap menunggu dengan mata liar. Laki-laki malang itu sudah dua
belas tahun tinggal di The Row.
"Nah, mereka membawa kasur kecil untuk pertemuan ini, dan Stock serta
perempuan-perempuan-nya memakainya. Kelak para penjaga mengatakan
wanita-wanita Stock itu bertampang lumayan, dan para penjaga juga
mengomentari betapa muda penampilan mereka. Stock baru saja akan,
melakukan hajatnya entah dengan istri atau pacarnya, itu tidak penting - ketika
telepon berdering. Itu dari pengacaranya. Pengacaranya menangis dan
terengah-engah sambil meneriakkan berita besar bahwa Pengadilan Fifth
Circuit lelah mengeluarkan ke-putusan penundaan hukuman.
"Stock menutup percakapan. Dia ada urusan yang lebth penting d j. depan
mata. Beberapa menit berlalu, kemudian telepon berdering lagi. Stock
mengangkatnya. Dari pengacaranya lagi. dan kali ini dia jauh lebih terung
ketika menceritakan pada Stock tentang manuver hukum yang telah
menyelamatkan nyawanya, untuk sementara. Stock memberikan pujian,
kemudian meminta pengacaranya agar tidak menceritakan hal ini sampai saru
jam kemudian." Adam kembali melirik ke kanan, dan dalam hati bertanya manakah di antara
dua pengacara itu yang telah menelepon Stock sementara ia menikmati hak
konstitusionalnya atas kunjungan ber-setubuh terakhir.
"Nah, pada saat itu. kantor Jaksa Penuntut sudah bicara pada Kepala
Penjara, dan eksekusi itu ditunda, atau dibatalkan seperti istilah yang mereka
pakai Tak ada bedanya bagi Stock. Dia meneruskan hajatnya, seolah-olah dia
takkan pernah lagi melihat perempuan lain. Pintu ke kamar itu tak dapat
dikunci dari dalam, karena alasan-alasan yang jelas Maka Naifeh. setelah
menunggu dengan sabar, mengetuk pintunya pelan dan meminta Stock keluar.
Saat untuk kembali ke selmu, Stock, katanya. Stock mengatakan dia cuma
butuh lima menit lagi. Tidak, kata Naifeh. Sebentar, Stock memohon, dan
mendadak terdengar suara-suara lagi. Maka sang Kepala Penjara tersenyum
lebar kepada penjaga yang balas tersenyum, dan
www.ac-zzz.tk selama lima menit mereka mengamati lantai sementara ranjang berderit
dan terguncang-guncang dalam ruangan sempit itu. "Stock akhirnya membuka
pintu dan berjalan keluar bagaikan juara dunia tinju kelas berat. Penjaga mengatakan dia lebih
gembira dengan penampilannya daripada dengan penundaan eksekusinya.
Mereka cepat-cepat menyingkirkan perempuan-perempuan itu, yang ternyata
sama sekali bukan istri dan pacarnya."
"Siapa mereka?"
"Sepasang pelacur."
"Pelacur!" Adam mengucapkannya terlalu keras,
dan salah satu pengacara itu menatapnya.
Sam membungkuk begitu dekat, sampai hidungnya nyaris berada di celah
kisi-kisi. "Yeah, pelacur setempat. Entah bagaimana saudaranya mengaturnya
untuknya. Ingat uang penguburan yang dia usahakan dengan susah payah."
"Kau bercanda."
"Itu dia! Empat ratus dolar dihabiskan untuk pelacur, yang pada mulanya
tampak sedikit mahal, terutama untuk pelacur Afrika setempat, tapi
tampaknya mereka ketakutan setengah mati harus datang ke death row. Kurasa
ini masuk akal. Mereka mengambil seluruh uang Stock. Kelak dia mengatakan
padaku dia sama sekali tak peduli bagaimana mereka menguburnya. Katanya
cukup pantas untuk setiap sen. Naifeh malu dan mengancam akan melarang
kunjungan untuk bersetubuh. Naman pengacara Stock, yang kecil berambut hitam di
sana, mengajukan gugatan dan- mendapatkan keputusan yang menjamin adanya sekali hubungan
badan terakhir. Kurasa Stock nyaris berharap mendapatkan kesempatan
berikutnya." Sam bersandar kembali di kursinya dan senyumnya perlahan-lahan lenyap.
"Aku pribadi tidak begitu memikirkan kunjungan bersetubuh. Itu dimaksudkan
untuk hubungan suami-istri saja, kau tahu, begitulah arti istilah tersebut. Tapi
Kepala Penjara mungkin akan menekuk peraturan untukku. Bagaimana
menurutmu?" www.ac-zzz.tk "Aku sama sekali belum memikirkannya."
"Aku cuma bercanda, kau tahu. Aku sudah tua. Aku akan cukup puas dengan
gosokan punggung dan minuman keras."
"Bagaimana dengan santapan terakhirmu?" tanya Adam, masih sangat pelan.
"Itu tidak lucu."
"Kupikir kita sedang bercanda."
"Mungkin sesuatu yang menjijikkan seperti babi rebus dan kacang polong
karet. Sampah serupa dengan yang mereka berikan padaku selama hampir
sepuluh tahun. Mungkin sepotong roti panggang ekstra. Aku tak suka
memberikan kesempatan pada koki menyiapkan santapan yang cocok untuk
manusia di dunia bebas."
"Kedengarannya lezat."
"Oh, aku akan membaginya denganmu. Aku sering kali heran, mengapa
mereka memberi makan si terhukum sebelum membunuhnya. Mereka juga mendatangkan
dokter dan memberikan pemeriksaan fisik praeksekusi. Bisakah ini kauper-caya" Harus
memastikan bahwa kau cukup bugar Untuk mati. Dan mereka punya psikiater
dalam staf di sini, yang akan memeriksamu sebelum eksekusi. Dia harus
memberikan laporan tertulis pada Kepala Penjara bahwa secara mental kau
cukup sehat untuk digas. Dan dalam daftar gaji mereka punya seorang pendeta
yang akan berdoa dan bermeditasi bersamamu, dan memastikan jiwamu
berjalan ke arah yang benar. Semuanya dibayar para pembayar pajak di Negara
Bagian Mississippi dan dikelola orang-orang penyayang di sini. Jangan lupakan
kunjungan untuk bersetubuh. Kau bisa mati dengan nafsu terpuaskan. Mereka
memikirkan segalanya. Mereka amat baik hati. Benar-benar memperhatikan
seleramu, kesehatanmu, dan kesejahteraan spiritualmu. Sampai saat terakhir,
mereka memasang kateter di alat vitalmu dan menjejali pantatmu dengan
slang agar kau tidak mengeluarkan kotoran. Ini untuk kepentingan mereka,
bukan kepentinganmu. Mereka tak mau terpaksa member-sihkanmu sesudahnya. Jadi, mereka memberimu makanan lezat, apa saja yang
kauinginkan, kemudian mereka memasangimu dengan slang. Gila, bukan" Gila,
www.ac-zzz.tk gila, gila, gila." "Mari kita bicara tentang hal lain." m Sam menghabiskan rokok
terakhir dan melemparkannya ke lantai di depan penjaga. "Tidak.
Mari kita berhenti bicara. Ini sudah cukup untll, j sehari." "Baiklah."
"Dan tak ada percakapan lain tentang Eddie oke" Sama sekali tidak adil kau
datang ke sini dan menyerangku dengan persoalan seperti itu."
"Maaf. Tak ada pembicaraan lagi tentang Eddie."
"Mari kita coba pusatkan perhatian pada diriku selama tiga minggu
mendatang, oke" Itu lebih dari cukup untuk membuat kita sibuk."
"Baiklah, Sam."
Sepanjang Highway 82 dari timur, Greenville berkembang sebagai daerah
yang acak-acakan, tak sedap dipandang mata, dengan deretan pusat
perbelanjaan yang penuh dengan persewaan video dan toko kecil menjual
minuman keras, deretan franchise fast-food yang tak berujung-pangkal serta
motel-motel dengan makan pagi dan televisi kabel gratis. Sungai menghalangi
perkembangan seperti ku ke barat, dan karena Highway 82 merupakan koridor
utama, daerah itu jelas menjadi wilayah favorit para developer.
Dalam 25 tahun terakhir, Greenville telah berkembang dari kota kecil di
tepi sungai dengan penduduk 35.000 menjadi kota besar yang sibuk dengan
60.000 jiwa. Kota itu makmur dan maju. Tahun 1990, Greenville adalah kota
terbesar nomor lima di negara bagian itu.
Jalan-jalan menuju distrik pusat diteduhi dan
456 dipagari rumah-rumah tua yang anggun. Pusat
kotanya kuno dan indah, dilestarikan dengan baik dan jelas tak berubah,
pikir Adam, begitu kontra?
dengan kekacau-balauan tanpa akhir di sepanjang Highway 82. Ia parkir di
Washington Street beberapa menit selewat pukul 17.00, ketika para pedagang
di pusat kota dan pelanggan mereka sibuk berkemas mengakhiri hari itu. Ia
melepaskan dasi dan meninggalkannya bersama jas dalam mobil, sebab suhu
udara masih berkisar pada sembilan puluhan derajat dan tak menunjukkan
tanda-tanda akan menurun.
www.ac-zzz.tk Ia berjalan tiga blok dan menemukan taman dengan patung perunggu dua
bocah kecil seukuran aslinya di tengahnya. Keduanya berukuran sama, dengan
senyum dan mata yang sama. Salah satu sedang berlari, sedangkan lainnya
bermain lompat tali, dan si pematung mewujudkannya dengan sempurna. Josh
dan John Kramer, lima tahun untuk selamanya, membeku dalam waktu dengan
tembaga dan timah. Sebuah pelat kuningan di bawahnya menyatakan*.
JOSH DAN JOHN KRAMER MENINGGAL 21 APRIL 1967 (2 MARET 1962-21 APRIL
1967) Taman itu persegi sempurna, separo dari blok kota itu yang dulu pernah
ditempati kantor hukum Marvin dan bangunan tua di sampingnya. Lahan
457 itu telah bertahun-tahun menjadi milik keluarga Kramer, dan ayah Marvin
memberikannya kepada kota itu untuk dipakai sebagai tempat peringatan. Sam
benar-benar telah meratakan kantor hukum tersebut dengan bomnya, dan
pemerintah kota sudah memangkas gedung di sampingnya. Sejumlah uang
dibelanjakan untuk mendirikan Kramer Park, dan banyak pemikiran dicurahkan
untuk itu. Taman itu sepenuhnya dipagari dengan besi tempa ornamental dan
sebuah gerbang masuk dari trotoar pada setiap sisinya. Deretan pohon ek dan
mapk yang sempurna mengikuti pagar itu. Jajaran semak yang terpangkas rapi
bertemu tepat di sudut-sudutnya, laki rumpun bunga begonia dan geranium
berbentuk melingkar. Sebuah amfiteater kecil berdiri di salah satu sudut di
bawah pepohonan, dan di seberangnya sekelompok anak kulit hitam berayunayun di
udara dengan ayunan kayu.
Taman ku kecil dan penuh warna, kebun kecil yang menyenangkan di tengah
jalan-jalan dan gedung-gedung. Sepasang remaja bertengkar mulut di sebuah
bangku ketika Adam berjalan lewat. Segerombolan bocah delapan tahun
mengendarai se-. peda mengitari air mancur. Seorang polisi tua berjalan santai
dan memberi salam kepada Adam sambil memegang ujung topinya.
Adam duduk di sebuah bangku dan menatap Josh dan John, tak lebih
sembilan meter dari sana. "Jangan pernah melupakan korbannya," Lee pernah
memperingatkan. "Mereka punya hak untuk mengwww.ac-zzz.tk 458 inginkan pembalasan. Mereka layak mendapatkannya."
Ia ingat semua detail mengerikan dari sidang-sidang itu - para pakar FBI yang
bersaksi tentang bom dan kecepatannya dalam meruntuhkan gedung tersebut,
dokter yang dengan cermat menguraikan tubuh-tubuh kecil ku dan apa yang
membunuh mereka, regu pemadam kebakaran yang berusaha menolong, tapi
sangat terlambat dan cuma bisa mundur kembali. Ada foto-foto gedung dan
anak-anak itu, serta hakim pengadilan harus susah payah? menahan diri dan
hanya mengizinkan beberapa foto ini sampai pada juri. McAllister, seperti
biasa, ingin memperlihatkan foto berwarna besar tubuh yang koyak porakporanda,
tapi ditolak. Adam sekarang duduk di tanah yang dulu pernah menjadi kantor Marvin
Kramer. Ia memejamkan mata, mencoba merasakan tanah itu berguncang. Ia
melihat puing-puing membara dan awan debu yang tergantung di atas tempat
kejadian dalam potongan videonya. Ia mendengar, suara cemas penyiar berita,
sirene melengking di latar belakang.
Bocah-bocah perunggu itu tidak jauh lebih tua darinya ketika kakeknya
membunuh mereka. Mereka umur lima dan ia hampir umur tiga tahun, dan
entah mengapa ia sebaya dengan mereka. Hari ini ia 26 tahun dan mereka
seharusnya 28.

Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Perasaan bersalah menghunjam keras di bawah perutnya. Ia menggigil dan
berkeringat. Matahari bersembunyi di belakang dua pohon ek besar di
459 sebelah barat. Ketika cahavanva berkedip-kedip menerobos ranting-ranting,
wajah anak-anak itu berseri memantulkan cahaya.
Bagaimana Sam bisa melakukan ini" Mengapa Sam Cayhall kakeknya dan
buRan kakek orang lain' Mengapa ia memutuskan berperan serta dalam perang
suci Klan melawan orang Yahudi'' Apa yang membuatnya benihah dan pembakar
salib yang tak berbahaya meniadi ttrom sepenuhnya"
www.ac-zzz.tk Adam duduk di bangku, menatap patung itu. dan membenci kakeknya b
merasa bersalah karena berada di Mivsi.usippi. mencoba membantu si bangsat
tua. b menemukan Hotel Holiday Inn dan membayar satu kamar la menelepon
Lee dan melaporkan keadaannya, lalu menyaksikan henta malam di saluran
Jackson Jelas han itu cuma han musim panas yang lesu di Mississippi, dengan
sedikit kejadian Sam Cayhall dan usaha terakhirnya untuk bertahan hidup
menjadi topik hangat. Setiap stasiun pemancar menayangkan komentarkomentar suram
dari Gubernur dan Jaksa Penuntut tentang petisi terbaru untuk
meminta keringanan yang diajukan pembela pagi ini. Masing-masing sudah
muak dan bosan dengan berbagai pembelaan banding yang tak ada ujungnya,
dan masing-masing akan bertempur dengan gagah berani untuk menuntaskan
masalah ini. sampai keadilan terwujud Saru stasiun sudah memulai hitungan
mundurnya sendiri - 23 hari sampai eksekusi, penyiar
460 mengoceh, seolah olah menghafalkan hari-hari yang temui untuk berbelanja
sampai tiba Han Natal Angka 23 juga ditempelkan di bawah (oto Sam Cayhall
yang sudah begitu banyak dipakai.
Adam makan malam di icbtiah kafe kecil di pusat kota. b duduk seorang din
di mejanya, mengunyah daging sapi bakar dan kacang polong, mendengarkan
percakapan santai di sekitarnya. Tak seorang pun menyebut-nyebut Sam
Di waktu senja, ia berjalan menyusuri trotoar di depan toko-toko. dan
membayangkan Sam mondar-mandir di jalan yang sama. di beton yang sama.
menunggu bom meledak dan bertanya-tanya dalam hati, apa yang keliru, b
berhenti di samping sebuah telepon umum. mungkin telepon sama yang hendak
dipakai Sam untuk menelepon dan memperingatkan Kramer.
Taman itu sepi dan gelap. Dua lampu jalan berdiri di depan gerbang,
menyediakan satu-satunya cahaya. Adam duduk di bawah patung, di bawah
anak-anak itu. di bawah pelat kuningan dengan nama dan tanggal lahir serta
kcmatian mereka. Di tempat inilah, pelat itu mengatakan mereka tewas.
www.ac-zzz.tk Lama ia duduk di sana. tak menyadari kegelapan, memikirkan yang tak
terpikirkan, menghamburkan waktu dengan pertimbangan tanpa hasil tentang
apa yang mungkin telah terjadi Bom itu telah menggariskan hidupnya, ia tahu
itu. Bom itu telah membawanya pergi dari Mississippi dan mc
nyimpannya di dunia lain dengan nama baru; telah mengubah orangtuanya
menjadi pengungsi, melari-kan diri dari masa lalu dan bersembunyi dari masa
kini. Kemungkinan besar bom itu pulalah yang telah membunuh ayahnya, meski
tak seorang pun dapat memperkirakan apa yang mungkin terjadi pada Eddie
Cayhall. Bom tersebut memainkan peran utama dalam keputusan Adam untuk
menjadi pengacara, suatu panggilan yang tak pernah ia rasakan sampai ia tahu
tentang Sam. Ia dulu bermimpi menerbangkan pesawat.
Dan sekarang bom itu menuntunnya kembali ke Mississippi, dalam usaha
melakukan pertolongan dengan dibebani kepedihan dan sedikit harapan. Sangat
besar kemungkinan bom itu akan menyeret korban terakhir dalam 23 hari lagi,
dan Adam . bertanya-tanya dalam hati, apa yang akan terjadi pada dirinya
sesudah itu. Apa lagi yang masih tersimpan di balik bom itu untuk dirinya"
DUA PULUH TIGA Kebanyakan pleidoi dalam kasus hukuman mati terseret-seret selama
bertahun-tahun dengan kecepatan seperti siput. Siput yang sangat tua. Tak
seorang pun bergegas. Masalahnya rumit. Brief, mosi, petisi, dan lain-lain,
semuanya tebal dan berat. Berkas perkara pengadilan penuh sesak oleh urusan
yang lebih mendesak. Namun sekali-sekali keputusan bisa turun dengan kecepatan mencengangkan. Keadilan bisa jadi luar biasa efisien. Terutama pada hari-hari
yang makin menyusut, ketika tanggal eksekusi telah ditetapkan dan pengadilan
sudah muak dengan mosi lain, dalih pembelaan lain. Adam menerima dosis
pertama keadilan kilat itu ketika sedang berkelana menyusuri jalanan
Greenville Senin sore. Mahkamah Agung Mississippi menengok sekali pada petisinya yang memohon
peringanan hukuman pascavonis, dan menolaknya sekitar pukul 17.00 hari
www.ac-zzz.tk Senin. Adam baru saja tiba di Greenville dan tidak tahu-menahu tentang hal
itu. Pe463 nolakan itu jelas bukan kejutan, namun kecepatannya benar-benar suatu
kejutan. Pengadilan menyimpan petisi itu tak lebih dari delapan jam. Dengan
segala keadilan, pengadilan telah berurusan dengan Sam Cayhall putussambung
selama sepuluh tahun lebih.
Pada hari-hari terakhir dalam kasus hukuman mati, pengadilan saling
mengawasi dengan cermat. Copy pengajuan pleidoi dan keputusan dikirim
dengan fax, sehingga pengadilan yang lebih tinggi tahu apa yang bakal datang.
Penolakan Mahkamah Agung Mississippi secara rutin dikirim dengan fax kepada
pengadilan distrik federal di Jackson, forum berikutnya bagi Adam. Pleidoi itu
dikirimkan kepada Hakim F. Flynn Slattery, hakim federal muda yang baru saja
menjabat sebagai hakim. Ia belum terlibat dalam pleidoi perkara Cayhall.
Kantor Hakim Slattery mencoba mencari Adam Hall antara pukul 17.00 dan
18.00 hari Senin, tapi ia sedang duduk-duduk di Kramer Park. Slattery
menelepon Jaksa Agung, Steve Roxburgh, dan pada pukul 20.30 sebuah rapat
pendek berlangsung di kantor Hakim. Sang Hakim kebetulan pecandu kerja, dan
ini kasus hukuman mati pertama baginya. Ia dan paniteranya mempelajari
petisi itu sampai tengah malam.
Seandainya menyaksikan berita malam hari Senin, Adam tentu tahu
petisinya telah ditolak Mahkamah Agung. Tapi ia sudah tertidur lelap.
Selasa pagi pukul 06.00, dengan santai ia mengambil koran Jackson dan mengetahui
Mahkamah Agung telah menolak
petisinya, dan urusan itu sekarang sudah sampai ke pengadilan federal,
diserahkan pada tanggung jawab Hakim Slattery, Jaksa Agung maupun
Gubernur menyatakan akan memperoleh kemenangan lagi. Aneh, pikirnya,
sebab ia belum lagi mengajukan apa pun secara resmi ke pengadilan federal. Ia
melompat ke dalam mobil dan memacunya ke Jackson, dua jam dari sana.
Pukul 09.00 ia memasuki gedung pengadilan federal di Capitol Street di tengah
kota, dan sejenak menemui Breck Jefferson, seorang laki-laki muda tanpa
www.ac-zzz.tk senyum, baru saja lepas dari sekolah hukum dan menduduki posisi penting
sebagai panitera Slattery. Adam diperintahkan kembali pukul 11.00 untuk rapat
dengan sang Hakim. Meskipun ia tiba di kantor Slattery pukul 11.00 tepat, jelas ada rapat yang
sudah berlangsung beberapa lama. Di tengah kantor Slattery yang luas-ada
meja rapat dari kayu mahoni yang panjang dan lebar, dengan delapan kursi
kulit di setiap sisi. Singgasana Slattery terletak di salah satu ujung, dekat
meja kerjanya, dan di meja di hadapannya ada tumpukan dokumen, buku-buku, dan
kertas-kertas lain. Di sebelah kanannya ada kerumunan laki-laki muda kulit
putih dalam jas biru tua, semuanya berkerumun di sepanjang meja, bersama
sederet ksatria lain yang- penuh semangat duduk dekat di belakangnya. Sisi ini
milik negara, dengan Yang Mulia, sang Gubernur, Mr. David McAllister, duduk
paling dekat dengan Slattery. Yang Mulia, Jaksa Agung, Steve Roxburgh, tersisih ke tengah
meja, jelas kalah dalam perebutan kedudukan. Setiap abdi masyarakat
terkemuka itu membawa r^mikir dan ahli hukum paling terpercaya ke meja itu,
dan satu skuadron perancang strategi ini jelas telah berapat dengan sang Hakim
dan menyusun rencana jauh sebelum Adam riba.
Breck, sang panitera, membuka pintu dan menyambut Adam dengan cukup
ramah, kemudian memintanya masuk. Ruangan itu langsung sepi ketika Adam
perlahan-lahan mendekati meja Slattery dengan enggan bangkit dari kursi dan
memperkenalkan diri pada Adam. Jabatan tangannya dingin dan ringan.
"Silakan duduk," katanya tak ramah, mengibaskan tangan kirinya ke arah
delapan kursi kulit di sisi meja untuk pembela. Adam sangsi, lalu memilih yang
terletak tepat di seberang wajah yang dikenalinya sebagai Roxburgh. , Ia
meletakkan tas kerjanya di meja, dan duduk. Di sebelah kanannya, ke arah
Slattery, ada empat kursi kosong dan di sebelah kirinya ada tiga kursi, la
merasa dirinya bagaikan pelanggar wilayah orang lain yang kesepian.
"Saya kira Anda sudah mengenal Gubernur dan Jaksa Agung," kata Slattery,
seolah-olah setiap orang sudah pemah bertemu secara pribadi dengan dua
orang ini. www.ac-zzz.tk "Tak satu pun," kata Adam, menggelengkan kepala sedikit.
"Saya David McAllister, Mr. Hall, senang berjumpa dengan Anda," kata
Gubernur cepat-cepat, seperti layaknya politisi ramah bertangan terbuka,
dengan kilatan luar biasa cepat dari gigi tanpa cacat.
"Senang berjumpa dengan Anda," kata Adam, hampir tidak menggerakkan
bibir. "Dan saya Steve Roxburgh," kata Jaksa Agung. Adam cuma mengangguk
kepadanya. Ia sudah pernah melihat wajahnya di surat kabar.
Roxburgh mengambil inisiatif. Ia mulai bicara dan menunjuk orang-orang
itu. "Ini para pengacara dari Divisi Banding Pidana Kevin Laird, Bart Moody,
Morris Henry, Hugh Simms, dan Joseph Ely. Mereka menangani semua kasus
hukuman mati." Mereka semua mengangguk patuh sambil mempertahankan
kernyit curiga. Adam menghitung ada sebelas orang di sisi lain meja itu.
McAllister memilih tidak memperkenalkan gerombolan pembantunya, yang
semua sedang menderita sakit kepala atau hemorrhoid. Wajah mereka
bersungut-sungut karena kesakitan, atau mungkin karena seriusnya pertimbangan urusan hukum di depan mata.
"Semoga kami tidak mulai terlalu awal, Mr. Hall," Slattery berkata sambil
memasang kacamata baca di hidungnya. Ia berumur awal empat puluhan, salah
satu orang pilihan Reagan yang masih
muda. "Kapan Anda berniat mengajukan petisi Anda secara resmi di
pengadilan federal ini?"
"Hari ini," kata Adam gelisah, masih tercengang dengan kecepatan semua
ini. Tapi ini perkembangan positif, demikian ia memutuskan ketika mengemudi
ke Jackson. Apabila Sam mendapatkan keringanan, itu akan diperolehnya dari
pengadilan federal, bukan dari pengadilan negara bagian.
"Kapan pihak negara bagian bisa memberikan jawaban?" sang Hakim
bertanya pada Roxburgh. "Besok pagi, dengan anggapan petisi di sini mengemukakan persoalan yang
sama seperti yang diajukan ke Mahkamah Agung."
"Persoalannya sama," kata Adam pada Roxburgh, lalu ia menoleh pada
Slattery. "Saya disuruh ke sini pukul sebelas. Pukul berapa rapat mulai?"
www.ac-zzz.tk "Rapat dimulai bila saya memutuskan mulai, Mr. Hall," kata Slattery dingin.
"Anda ada masalah dengan itu?"
"Ya. Jelas rapat ini sudah dimulai sejak tadi, tanpa saya."
"Apa salahnya" Ini kantor saya, dan saya akan memulai rapat kapan saja
saya inginkan." "Yeah, tapi itu petisi saya, dan saya diundang ke sini untuk membahasnya.
Rasanya saya harus berada di sini selama seluruh rapat."
"Anda tidak mempercayai saya, Mr. Hall?" Slattery beringsut ke depan
bertelekan siku, sepenuhnya menikmati ini.
"Saya tidak mempercayai siapa pun," kata Adam, menatap sang Hakim.
"Kami mencoba mempermudah pekerjaan Anda, Mr. Hall. Klien Anda tidak
punya banyak waktu, dan saya cuma mencoba mempercepat segalanya Saya
pikir Anda akan senang kami bisa mengatur rapat ini dengan kecepatan seperti
itu." "Terima kasih," kata Adam, dan memandang buku tulisnya. Suasana hening
sejenak ketika ketegangan sedikit mengendur.
Slattery memegang sehelai kertas. "Ajukanlah petisi itu hari ini. Negara
bagian akan menyatakan tanggapannya besok. Saya akan menimbangnya selama
akhir pekan dan mengeluarkan keputusan pada hari Senin. Apabila saya
putuskan mengadakan sidang dengar pendapat, saya perlu tahu dari dua belah
pihak, berapa lama waktu yang diperlukan untuk persiapan. Bagaimana dengan
Anda, Mr. Hall" Berapa lama untuk bersiap menghadapi sidang dengar
pendapat?" Sam punya waktu 22 hari untuk hidup. Sidang dengar pendapat apa pun
harus dilakukan secepatnya, perkara ringkas dengan saksi-saksi cepat dan, ia
berharap, keputusan kilat pengadilan. Menambah tekanan pada saat ini adalah
fakta bahwa Adam tak tahu berapa lama yang diperlukan untuk bersiap
menghadapi sidang dengar pendapat, sebab ia belum pernah mencoba urusan
macam itu. Ia pernah berperan serta dalam beberapa pertempuran kecil di
Chicago, tapi selalu bersama Emmitt
www.ac-zzz.tk WycotY di dekatnya. Ia cuma peJonco, sialan! Ia bahkan tak tahu dengan
tepat lokasi mang sidang.
Dan sesuatu mengatakan padanya bahwa sebelas burung pemangsa yang
sedang mengamatinya saat ini tahu benar bahwa ia tak tahu apa yang ta
lakukan. "Saya bisa siap dalam seminggu," katanya dengan wajah poker yang
mantap dan keyakinan sebanyak yang bisa ia kerahkan.
"Baik," kata Slattery, seakan-akan mengatakan ini boleh juga, jawaban
bagus, Adam, bocah baik. Seminggu cukup memadai. Kemudian Roxburgh
membisikkan sesuatu kepada salah satu prajuritnya dan seluruh kelompok
tersebut merasa itu menggelikan. Adam tak menghiraukan mereka.
Slattery menuliskan sesuatu, lalu mengamatinya Ia memberikannya kepada
Breck, si panitera, yang memperhatikannya dengan cermat dan beranjak cepat
untuk melakukan sesuatu yang lain dengannya. Yang Mulia memandang
sepanjang dinding sebelah kanannya yang penuh dengan pasukan hukum, lalu
menjatuhkan tatapan pada Adam muda. "Sekarang, Mr. Hall, ada hai lain yang
ingin saya bahas. Seperti Anda ketahui, eksekusi ini dijadwalkan untuk
dilaksanakan 22 hari lagi, dan saya ingin tahu apakah pengadilan ini akan
menerima dalih pembelaan Jain atas nama Mr. Cayhail. Saya tahu ini
pertanyaan yang luar biasa, tapi kita di sini bekerja dalam situasi yang luar
biasa. Tertlf terang, ini keterlibatan pertama saya dalam kasus hukuman mati
yang sudah sejauh ini, dan saya
pikir paling baik kalau kita semua bekerja sama di
sini." Dengan kata lain. Yang Mulia, Anda ingin memastikan takkan ada
penundaan. Adam berpikir sejenak. Permintaan itu luar biasa dan agak tidak
adil. Tapi Sam punya hak konstitusional untuk mengajukan apa saja kapan saja,
dan Adam tak dapat diikat dengan janji-janji yang dibuat di sini. Ia
memutuskan bersikap sopan. "Saya sungguh tak bisa mengatakannya, Yang
Mulia. Tidak sekarang. Mungkin minggu depan."
www.ac-zzz.tk "Tentu saja Anda akan mengajukan banding gangplank seperti biasanya,"
kata Roxburgh. Bangsat-bangsat yang menyeringai di sekelilingnya semua
memandang Adam dengan tampang tercengang.
"Terus terang, Mr. Roxburgh, saya tidak diwajibkan merundingkan rencana
saya dengan Anda. Atau dengan pengadilan sekalipun,"
"Tentu saja tidak," McAllister menyela karena suatu alasan, mungkin cuma
karena tak mampu . berdiam diri lebih dari lima menit.
Adam memperhatikan pengacara yang duduk di sebelah kanan Roxburgh,


Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

jenis teratur dengan mata dingin yang jarang meninggalkan Adam. Ia masih "?'
muda tapi beruban, bercukur bersih dan, sangat rapi. McAllister sangat
menyukainya, dan beberapa kali memiringkan tubuh ke kanan, seolah-olah
menerima nasihat. Yang lain dari kantor Jaksa Agung tampaknya juga ikut
menyetujui pemikiran dan gerakannya. Ada satu referensi di antara ratusan artikel yang dikumpulkan
dan disusun Adam tentang seorang ahli hukum tenar di kantor Jaksa Agung yang
dikenai sebagai Dr. Death, burung yang pandai dengan kegemaran mendesakkan
ka- 1 sus-kasus hukuman mati sampai pada kesimpulannya. Nama pertama atau
entah nama terakhirnya adalah Morris, dan Adam samar-samar teringat pada
seorang Morris entah siapa, yang disebut beberapa saat tadi ketika Roxburgh
memperkenalkan stafnya. Adam menduga ia Dr. Death yang keji. Namanya Morris Henry.
"Nah, kalau begitu, bergegas dan ajukanlah," kata Slattery jengkel. "Saya
tak ingin bekerja 24 jam sehari saat urusan ini sampai pada titik genting."
"Tidak, Sir," kata Adam, pura-pura bersimpati. Slattery menatapnya sejenak
dengan pandangan tajam, lalu kembali pada tulis-menulis di depannya.
"Baiklah. Saudara-saudara, saya sarankan Anda sekalian berada di dekat
telepon Minggu malam dan Senin pagi. Saya akan menelepon segera setelah
mengambil keputusan. Pertemuan ini dibubarkan."
Persekongkolan bubar disertai kebisingan dokumen-dokumen dan berkasberkas yang
diambil dari meja serta dengung percakapan yang tiba-tiba. Adam
www.ac-zzz.tk berada paling dekat ke pintu. Ia mengangguk pada Slattery, dengan lemah
mengucapkan -Selamat siang, Yang Mulia," dan meninggalkan
472 kantor itu. Ia melontarkan senyum sopan kepada sekretaris dan beranjak ke
lorong ketika seseorang memanggil namanya. Ternyata Gubernur, dengan dua
bawahan membuntuti. " "Bisakah kita bicara sebentar?" McAllister bertanya
sambil mengangsurkan sebelah tangan ke pinggang Adam. Mereka berjabatan
sebentar. "Tentang apa?" "Cuma lima menit, oke?" Adam melihat ajudan
Gubernur menunggu dalam jarak beberapa meter. "Sendirian. Pribadi. Dan off
the record" katanya "Tentu," kata McAllister, lalu menunjuk ke pintu ganda. Mereka melangkah
ke dalam mang sidang kecil kosong dengan lampu-lampu padam. Tangan
Gubernur tidak memegang apa-apa. Ada orang lain yang membawakan koper
dan tas kerjanya Ia menyisipkan tangannya dalam-dalam ke saku dan bersandar
pada jerjak. Ia ramping dan berpakaian bagus, jas indah, dasi sutra bergaya,
kemeja katun putih wajib. Ia belum lagi empat puluh tahun dan beranjak tua
dengan baik. Cuma sedikit uban menghiasi pelipisnya. "Bagaimana keadaan
Sam?" ia bertanya, pura-pura menunjukkan keprihatinan yang dalam.
Adam mendengus, memalingkan wajah, lalu meletakkan tasnya di lantai.
"Oh, keadaannya baik sekali. Akan saya katakan padanya Anda menanyakannya.
Dia akan senang." tv "Saya dengar kesehatannya buruk."
473 "Kesehatan" Anda sedang mencoba membunuhnya. Bagaimana Anda bisa
mengkhawatirkan kesehatannya?"
"Cuma mendengar desas-desus."
"Dia membenci Anda, oke" Kesehatannya buruk, tapi dia bisa bertahan
sampai tiga minggu lagi."
"Kebencian bukan sesuatu yang baru bagi Sam, Anda tahu."
"Sebenarnya apa yang ingin Anda bicarakan?"
"Cuma ingin menyampaikan salam. Saya yakin tak lama lagi kita akan
bertemu kembali." www.ac-zzz.tk "Dengar, Gubernur, saya sudah menandatangani kontrak dengan klien saya
yang secara tegas melarang saya bicara dengan Anda. Saya ulangi, dia benci
Anda. Andalah penyebab dia ada di death raw. Dia menyalahkan Anda atas
segalanya, dan kalau tahu kita sekarang bicara, dia akan memecat saya."
"Kakek Anda sendiri akan memecat Anda?"
"Ya Saya benar-benar mempercayainya. Jadi, kalau besok saya membaca di
koran bahwa Anda menemui saya hari ini dan kita bicara tentang Sam Cayhall,
saya akan terpaksa kembali ke Chicago, dan itu mungkin akan mengacaukan
eksekusi Anda, sebab Sam takkan punya pengacara. Tak bisa membunuh orang
bila dia tak punya pengacara." "Kata siapa?"
"Pokoknya jangan diributkan, oke?"
"Anda boleh pegang ucapan saya. Tapi kalau
474 kita tak bisa bicara, bagaimana kita membahas masalah pengampunan?"
"Entahlah. Saya belum lagi sampai ke titik ita* Wajah McAllister selalu
menyenangkan. Senyum ramahnya selalu tersungging atau tampak samarsamar. "Anda
sudah memikirkan pengampunan, bukan?"
"Ya. Dengan tiga minggu tersisa, saya sudah memikirkan pengampunan.
Setiap terpidana mati memimpikan pengampunan, Gubernur, dan itulah
sebabnya Anda tak bisa memberikannya. Anda mengampuni satu narapidana,
dan Anda akan dikerumuni lima puluh lainnya, meminta keputusan yang sama.
Lima puluh keluarga menulis surat dan menelepon siang-malam. Lima puluh
pengacara mengusik dan berusaha masuk ke kantor Anda. Anda dan saya tahu,
itu tak bisa dilakukan." "Saya tidak yakin dia harus mati." Ia mengucapkan ini
sambil berpaling, seolah-olah terjadi perubahan hati, seolah-olah waktu
bertahun-tahun telah membuatnya matang dan melunakkan kegigihannya untuk
menghukum Sam. Adam hendak mengucapkan sesuatu, lalu menyadari besarnya
pengaruh kata-kata terakhir ini. Semenit ia menatap lantai, memusatkan
perhatian pada pantofel berjumbai milik sang Gubernur. Gubernur tenggelam
dalam pikiran. 'Saya pun tidak yakin dia harus mati," kata
www.ac-zzz.tk 475 "Berapa banyak yang sudah dia ceritakan pada Anda?" Tentang apa?"
Tentang pengeboman Kramer."
"Dia mengatakan sudah menceritakan segalanya."
"Tapi Anda ragu?"
"Ya." "Begitu juga saya. Saya selalu punya kesangsian." "Kenapa?"
"Ada banyak alasan. Jeremiah Dogan adalah pembohong terkenal, dan dia
ketakutan setengah mari harus masuk penjara. IRS menangkapnya basah, Anda
tahu, dan dia yakin bila masuk penjara, dia akan diperkosa, disiksa, dan
dibunuh geng orang-orang kulit hitam. Dia adalah Imperial Wizard, Anda tahu.
Dogan juga tak tahu-menahu tentang banyak bal. Dia licin dan sulit ditangkap
bila melakukan terorisme, .tapi dia tidak memahami sistem peradilan pidana.
Saya selalu curiga ada seseorang, mungkin FBI, mengatakan pada Dogan bahwa
Sam harus dipidana, atau mereka akan mengirimnya ke penjara. Tak ada vonis
bersalah, tak ada kesepakatan. Dia saksi yang bersemangat di mimbar. Dia
mati-matian menginginkan juri menjatuhkan vonis bersalah pada Sam." "Jadi,
dia bohong?" "Saya tidak tahu. Mungkin." "Tentang apa?"
"Pernahkah Anda menanyai Sam apakah dia punya asisten?"
Adam berhenti sedetik dan menganalisis pertanyaan itu. "Saya benar-benar
tak bisa membicarakan apa yang telah saya bicarakan dengan Sam. Itu rahasia."
"Tentu saja. Banyak orang di negara bagian ini yang diam-diam tak ingin
menyaksikan Sam dieksekusi." McAllister sekarang mengawasi Adam dengan
cermat. "Apakah Anda salah satu di antara mereka?" " "Entahlah. Tapi
bagaimana kalau Sam tidak merencanakan membunuh Marvin Kramer dan anakanaknya"
Sam pasti ada di sana, terlibat langsung di tengahnya. Tapi
bagaimana kalau orang lain yang punya niat membunuh?"
"Kalau begitu, Sam tidak begitu berdosa seperti yang kita pikir."
"Benar. Dia pasti bukan tanpa kesalahan, tapi tidak cukup bersalah untuk
dieksekusi. Ini mengusik saya, Mr. Hall. Boleh saya panggil Anda Adam?"
"Tentu." www.ac-zzz.tk "Saya kira Sam tidak menyebut-nyebut adanya
asisten?" "Saya sungguh tak bisa membicarakan itu. Tidak sekarang."
Gubernur menarik satu tangannya dari saku dan memberikan sehelai kartu
nama kepada Adam. "Di belakangnya ada dua nomor telepon. Satu nomor
kantor pribadi saya. Satunya lagi nomor rumah. Semua telepon dijaga
kerahasiaannya, saya sumpah. Saya kadang-kadang bermain untuk kamera, Adam, itu
bagian dari pekerjaan, tapi saya juga bisa dipercaya."
Adam mengambil kartu dan melihat angka tulisan tangan tersebut.
"Saya tak dapat menghadapi diri sendiri kalau saya gagal memberikan
pengampunan kepada orang yang tidak sepantasnya mati," McAllister berkata
seraya berjalan ke pintu. "Teleponlah saya, tapi jangan tunggu terlalu lama.
Urusan ini sudah memanas. Saya menerima dua puluh telepon tiap hari." .^aj
Ia berkedip pada Adam, sekali lagi memperlihatkan giginya yang mengilat,
dan meninggalkan mangan. Adam duduk di kursi besi pada dinding, dan melihat bagian depan kartu itu.
Hurufnya dicetak timbul dengan tinta emas, disertai simbol resmi. Dua puluh
telepon sehari. Apa artinya" Apakah si penelepon menginginkan Sam mati atau
mereka ingin ia diampuni"
Banyak orang di negara bagian ini tak ingin melihat Sam dieksekusi,
demikian katanya, seolah-olah ia sudah menimbang antara suara yang
memilihnya dan yang tidak.
DUA PULUH EMPAT Senyum sekretaris di serambi itu tidak sespontan biasanya, dan ketika Adam
berjalan ke kantornya, ia mendeteksi suasana yang lebih muram di antara staf
dan pengacara itu. Suara percakapan jadi satu oktaf lebih rendah. Segalanya
jadi sedikit lebih mendesak.
Chicago datang. Itu terjadi sekali-sekali, tidak selalu dengan maksud
melakukan inspeksi, tapi lebih sering untuk memberikan layanan kepada klien
lokal atau mengadakan rapat birokratis dalam firma itu. Tak seorang pun
www.ac-zzz.tk pernah dipecat ketika Chicago datang. Tak seorang pun pernah dicerca atau
diumpat. Namun kejadian itu selalu menimbulkan keresahan, sampai Chicago
berlalu dan kembali ke Utara.
Adam membuka pintu kantornya dan nyaris membentur wajah E. Gamer
Goodman yang gelisah, lengkap dengan dasi sutra hijau, kemeja putih yang
tersetrika licin, dan rambut beruban yang acak-acakan. Ia sedang mondarmandir
se479 putar ruangan dan kebetulan berada dekat pintu ketika pintu tersebut
terbuka. Adam menatapnya, lalu meraih tangannya dan menjabatnya cepat.
"Masuk, masuk," kata Goodman, menutup pintu sambil mengundang Adam
masuk ke dalam kantornya sendiri, la belum tersenyum.
"Apa yang kaukerjakan di sini?" tanya Adam, melemparkan tasnya ke lantai
dan berjalan ke meja kerjanya. Mereka berhadapan.
Goodman mengelus jenggot kelabunya yang rapi, lalu merapikan dasinya.
"Aku khawatir ada sedikit urusan darurat. Bisa jadi kabar buruk."
"Apa?" "Duduk, duduk, hi mungkin butuh sedikit waktu."
"Tidak. Aku baik-baik saja. Apa ini?" Pasti kabar mengerikan bila ia perlu
duduk segala. Goodman memain-mainkan dasinya, menggosok jenggot, lalu berkata, "Nah.
ini terjadi pukul sembilan pagi ini. Kau tahu. Komite Personalia terdiri atas
lima belas partner, hampir semuanya partner-partner muda. Komite ini sudah
tentu punya beberapa subkomite, satu untuk perekrutan - pencarian tenaga
baru, satu untuk disiplin, satu untuk urusan perselisihan, dan seterusnya, dan
seterusnya Dan. seperti mungkin sudah kauduga, ada satu untuk pemutusan
hubungan kerja. Subkomite Pemutusan Hubungan Kerja rapat pagi ini, dan
terka siapa yang memimpin segalanya."
"Daniel Rosen."
"Daniel Rosen. Rupanya dia telah sepuluh hari menggarap Subkomite
Pemutusan Hubungan Kerja, berusaha mengumpulkan cukup suara untuk
www.ac-zzz.tk pemecatanmul" Adam duduk di kursi di depan meja, Goodman
duduk di seberangnya. "Ada tujuh anggota dalam subkomite itu, dan pagi ini mereka rapat atas
permintaan Rosen. Lima anggota hadir, jadi mereka mencapai kuorum. Rosen,
tentu saja, tidak memberitahu aku atau yang lainnya. Rapat pemutusan
hubungan kerja sepenuhnya rahasia karena alasan-alasan yang jelas, jadi tak
ada kewajiban memberitahu orang lain."
"Bahkan aku pun tidak?" Tidak, bahkan kau pun tidak. Kau satu-satunya
topik dalam agenda, dan rapat itu berlangsung kurang dari satu jam. Rosen
sudah bersiap sebelum masuk, tapi dia mengajukan kasusnya dengan kuat.
Ingat, dia tukang berkelahi di ruang sidang selama tiga puluh tahun. Mereka
mencatat semua rapat pemutusan hubungan kerja, kalau-kalau ada tuntutan di
kemudian hari, Rosen membuat catatan lengkap. Dia, tentu saja. menyatakan
kau menipu ketika melamar di Kravitz & Bane; menyatakan hal itu
menimbulkan conflict of interest dalam firma, dan seterusnya, dan seterusnya.
Dan dia punya copy selusin artikel surat kabar tentang kau dan Sam dan
hubungan kakek-cucu. Dia berdalih kau mempermalukan firma. Dia
sangat siap. Kupikir Senin kemarin kita teriah memandang enteng padanya."
"Dan kemudian mereka ambil suara." "Empat lawan satu untuk memecatmu."
"Bangsat.*" "Aku tabu. Aku sudah pernah melihat Rosen dalam situasi rumit, dan orang
itu bisa persuasif secara brutal. Dia biasanya mendapatkan yang diinginkannya.
Dia tak bisa lagi pergi ke ruang sidang, maka dia menantang pertempuran di
kantor. Dia akan pensiun enam bulan lagi." "Itu hiburan kecil untuk saat ini."
"Masih ada harapan. Kabar akhirnya merembes ke kantorku sekitar pukul
sebelas siang, dan untunglah Emmitt Wycoff ada di tempat. Kami pergi ke
kantor Rosen dan bertengkar hebat, lalu kami menelepon. Pokok persoalannya
adalah ini - Komite Personalia akan rapat pukul sebelas untuk membahas
pemecatanmu. Kau perlu hadir di sana." "Pukul delapan besok pagi.'" Teah.
Orang-orang ini sibuk. Banyak yang punya janji pukul 09.00 di pengadilan.
Beberapa hams memberikan pernyataan di depan sidang sepanjang hari. Di
www.ac-zzz.tk antara lima belas orang, kita akan beruntung kalau bisa mendapatkan kuorum."
"Berapa banyak untuk mencapai kuorum?" "Dua pertiga. Sepuluh orang. Dan bila
kuorum tidak tercapai, kita mungkin akan menghadapi masalah."
"Masalah! Kausebut apa ini?"
482 "Itu bisa lebih buruk. Bila tidak tercapai kuorum besok pagi, kau berhak
meminta pembahasan lagi dalam tiga puluh hari." "Dalam tiga puluh hari Sam akan mati." "Mungkin
tidak. Bagaimanapun juga, kurasa rapat itu akan berlangsung besok pagi. Aku
dan Emmitt sudah mendapatkan komitmen dari sembilan anggota untuk hadir di
sana." "Bagaimana dengan empat orang yang memberikan suara untuk memecatku
pagi ini"* Goodman menyeringai dan memalingkan wajah. "Coba terka. Rosen
memastikan pendukungnya bisa hadir besok pagi."
Adam sekonyong-konyong menepuk meja dengan dua belah tangan. "Aku
keluar! Sialan!" "Kau tak bisa keluar. Kau baru saja dipecat" "Kalau begitu, aku
takkan bertahan. Bajingan!" "Dengar, Adam..." ''Bajingan!"
Goodman mundur sejenak untuk memberi kesempatan kepada Adam agar
tenang. Ia meluruskan dasi dan memeriksa jenggotnya. Ia mengetukkan jari
pada meja, lalu berkata, "Dengar, Adam, kita akan baik-baik saja besok pagi,
oke" Emmitt berpendapat demikian. Aku berpendapat demikian. Firma kita
mendukungmu dalam urusan ini. Kami yakin pada apa yang kaulakukan, dan,
teras terang, kita telah menikmati publisitasnya. Banyak kisah bagus di koran
Chicago." "Firma ini tampaknya tidak mendukung.
"Dengar saja kataku. Kita bisa batalkan urusan ini besok Aku yang akan
bicara. Wycoff sedang membujuk orang-orang sekarang Kita punya orang lain
lagt yang juga sedang memuntir tangan."
"Rosen tidak tolol, Mr. Goodman. Dia ingin menang, itu saja. Dia tak peduli
denganku, tak peduli dengan Sam. atau kau. atau siapa pun lainnya yang
www.ac-zzz.tk terlibat. Dia pokoknya ingin menang. Ini suatu pertandingan, dan aku berani
bertaruh dia sekarang sedang menelepon untuk mencari dukungan suara "
"Kalau begitu, mari kita lawan dia, oke" Mari kita hadiri rapat besok dengan
dada tegak. Mari kita buat Rosen jadi si jahat Tenis terang. Adam, orang itu tak
punya banyak teman '

Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Adam berjalan ke jendela dan mengintip melalui tirai. Lalu lintas pejalan
kaki sangat padat di Mali di bawah. Saat itu hampir pukul 17.00. Ia punya
hampir lima ribu dolar dalam tabungan. Bila ia berhemat dan mengubah gaya
hidup tertentu, uang itu mungkin akan berlahan sampai enam bulan. Gajinya
62.000 dolar, dan akan sulit mencari gantinya dalam waktu dekat. Namun ia
bukan orang yang sering mengkhawatirkan uang. dan ia tak mau memulainya
sekarang. Ia jauh lebih prihatin dengan tiga minggu berikutnya. Setelah sepuluh
han berkarier sebagai pengacara yang menangani kasus hukuman mati, ia tahu
dirinya butuh bantuan "Bagaimana kemungkinan akhirnya?" ia bertanya setelah keheningan yang
berat. Goodman perlahan-lahan bangku dari kursinya dan berjalan ke jendela lain.
"Cukup gila Kau takkan tidur banyak dalam empat hari terakhir Kau akan
berlarian ke segala penjuru. Pengadilan tak dapat diterka. Sistem ini tak dapat
diterka Kau terus mengajukan petisi dan dalih pembelaan dan tahu benar
semua itu takkan berhasil Pers akan memburumu. Dan, yang paling penang, kau
harus menghabiskan waktu sebanyak mungkin bersama klienmu. Itu pekerjaan
gila dan semuanya gratis." "Jadi, aku akan butuh bantuan?" "Oh ya. Kau tak
dapat melakukannya seorang diri. Ketika Maynard Tole dieksekusi, kami punya
seorang pengacara dari Jackson dipasang di kantor Gubernur, satu di kantor
panitera Mahkamah Agung di Jackson, satu di Washington, dan dua di death
raw. Itulah sebabnya kau hams bertempur besok, Adam. Kau butuh biro hukum
ini dan sumber dayanya. Kau tak dapat melakukannya seorang diri. Butuh suatu
tim." "ini benar-benar pukulan telak." "Aku tahu. Setahun yang lalu kau masih
kuliah, sekarang kau dipecat. Aku tahu ini menyakitkan. Tapi percayalah
padaku, Adam, ini cuma kebetulan. Ini takkan bertahan. Sepuluh tahun dari
www.ac-zzz.tk sekarang, kau akan jadi partner di biro hukum ini, dan kau akan meneror para
associate muda," "Jangan bertaruh itu akan terjadi."
"Mari kita ke Chicago. Aku sudah punya dua tiket untuk penerbangan pukul
tujuh seperempat. Kita akan tiba di Chicago pukul setengah sembilan, dan kita
cari restoran yang bagus." "Aku perlu mengambil pakaian." "Baiklah. Temui aku
di airport pukul setengah tujuh."
Urusan itu diselesaikan dengan efektif sebelum rapat mulai. Sebelas
anggota Komite Personalia hadir, jumlah yang memadai untuk mencapai kuo-rum.
Mereka berkumpul dalam perpustakaan tertutup di lantai enam puluh,
mengelilingi meja panjang dengan bergalon-galon kopi di tengahnya. Mereka
membawa berkas-berkas tebal, dictaphone portabel, dan agenda saku yang
sudah penuh. Salah satu membawa sekretarisnya; sekretaris itu duduk di gang
dan bekerja mati-matian. Mereka orang-orang sibuk, cuma punya waktu kurang
dari satu jam sebelum memasuki hari yang sibuk dengan konferensi tanpa
akhir, rapat, brifing, deposition, sidang, telepon, dan jamuan makan siang
penting. Sepuluh laki-laki, satu wanita, semua pada akhir tiga puluhan atau
awal empat puluhan, semua partner di K&B, semua tergesa-gesa untuk kembali
ke meja kerja mereka yang penuh sesak.
Urusan mengenai Adam Hall merupakan gangguan menjengkelkan bagi
mereka. Komite Personalia ini, sebenarnya merupakan gangguan menjengkelkan bagi mereka. Komite ini bukan salah
Pahlawan Dan Kaisar 7 Pendekar Naga Putih 103 Pembunuh Berdarah Dingin Balas Dendam Seorang Kakak 1

Cari Blog Ini