Ceritasilat Novel Online

The Devil In Black Jeans 1

The Devil In Black Jeans Karya Aliazalea Bagian 1


The Devil in Black Jeans by aliaZalea Prolog Suasana diruang pertemuan itu sudah mirip kuburan meskipun ada sekitar sepuluh orang
didalamnya,beberapa dari mereka yang berbicara hanya akan berbisik,seakan takut diomelin kalau
mereka meninggikan suara mereka,tapi kebanyakan dari mereka memilih untuk diam dan
menunggu.Sekali sekali kalau tatapan mereka kebetulan bertemu,mereka akan tersenyum kaku
satu sama lain,sebelum kemudian menunduk atau melihat kearah mereka.
Mayoritas orang orang ini adalah keluarganya,keluarga yang sudah dia tidak temui selama hampir
sepuluh tahun,dan dia tidak peduli kalau dia tidak bertemu dengan mereka lagi selama sepuluh
tahun kedepan, yang dia inginkan adalah menyelesaikan pertemuan ini secepatnya supaya dia bisa
mengambil penerbangan pertama kembali ke berlin.Kembali kekehidupan yang dibangun dengan
susah payah olehnya,sendiri,tanpa bantuan siapa pun.terutama dari orang orang yang berada
diruangan ini. Anak perempuan yang duduk di hadapannya kembali menatapnya,membuatnya
bergidik.Tatapannya terlalu dalam untuk anak berumur sembilan tahun,dia tidak percaya bahwa
anak perempuan ini adalah blu,adik tirinya,karena mereka tidak ada mirip mirip nya sama sekali.Dia
melirik wanita yang duduk di sebelah Blu,Poppy mamanya Blu.Dia berumur 15 tahun ketika Blu
dilahirkan oleh poppy,istri ketiga papa.Papa adalah drumer Legendaris indonesia yang super
playboy.Sebagai anak AbG pada umumnya,pada saat itu dia tidak mau ada urusan apa apa dengan
adik tirinya ini.Dia sudah terbiasa mengatur hidupnya sendiri setelah mama meninggalkan sewaktu
dia berumur 10 tahun.Dia tidak ingin seorang bayi yang bisa nya hanya menangis,mengganggu
rutinitasnya.Alhasil dia selalu menjaga jarak dari keluarga baru papa
Sebelum poppy,ada tante rina,istri kedua papa yang hanya bertahan dua tahun tanpa anak,dia tidak
sempat betul betul mengenal tante rina sebelum beliau dan papa memutuskan untuk bercerai.lain
dengan tante rina,dia tidak pernah bisa memanggil poppy"tante poppy"apalagi "mama",karena
poppy hanya lebih tua darinya,poppy lebih pantas jadi kakaknya daripada ibunya.dia hanya
menghambiskan waktu selama setahun dengan papa.poppy,dan blu sebelum dia berangkat ke
singapur,kemiad berlin,untuk melanjutkan pendidikannya.oleh karena itu ,dia tidak pernah mengenal
blu.dan dia mungkin tidak akan pernah mengenal blu kalau tidak karena kecelakaan jalan raya yang
merenggut nyawa papa seminggu yang lalu.
Pada saat itu pintu ruangan pertemuan terbuka,tiga laki laki berjas,berdasi,dan meneriakan
pekerjaan mereka sebagai pengacara,memasuki ruangan,salah satu pengacara yang tertua dan
kelihatan paling berpengalaman diantara tiga sekawan tersenyum kepada nya.Dia membalas
dengan menganggukan kepalanya.Oom Cakra,itulah nama pengacara itu,memperkenalkan diri
kepadanya,pada saat pemakaman papa beberapa hari yang lalu
Oom cakra mengambil tempat duduk pada kepala elips itu dan dua parternya langsung mengambil
tempat duduk disebelah kiri dan kanannya,setelah memastikan semua mata sudah tertuju
padanya,oom cakra berkatan"selamat pagi.Sebelum kita memulai proses ini,saya ingin
mengucapkan belasungkawa saya kepada keluarga Samuel Brawijaya,kepada istri,anak,juga
keluarga besarnya.lebih dari seorang kline,sammy adalah seorang teman baik bagi saya,Karena itu
saya juga merasa kehilangan karena beliau sudah tidak ada lagi bersama kitan"
Dia merasa seperti anak durhaka ketika bukannya merasa terharu ketika mendengar kata kata oom
cakra,tetapi malah ingin cekikikan,Jelas jelas oom cakra tidak mengenal papa seperti yang dia akui
karena orang diruang pertemuan itu tahu bahwa kata"baik"tidak akan pernah diasosiasikan dengan
papa. "Tugas saya sebagai pengacara sammy adalah untuk membacakan surat ini dalam situasi ketika
sammy sudah tidak bersama kita lagi."Oom cakra menunjukan sebuah amplop berukuran sedang
kepada semua orang.lalu beliau membuka segel yang menutupi amplop itu,mengeluarkan beberapa
lembar kertas dari halamnya dan mulai membaca isinya.
Dia betul betul tidak tertarik sama sekali mendengar apa yang papa katakan didalam surat
tersebut.Kalau bukan karena Bude mel,kakak papa yang bawelnya setengah mati berkeras
memintanya menghadiri pertemuai ini,dia tidak akan membuang waktunya seperti ini.semua orang
tahu bahwa dia tidak pernah akur dengan papa,yang menurutnya lebih menumpahkan perhatiannya
pada karier daripada keluarganya.meskipun papa tidak pernah menelantarkan mama atau pun
dirinya.papa juga bukan tipe orang tua yang akan mengantar anaknya ke sekolah atau latihan
basket.intinya,papa adalah tipe orang tua yang dingin.Mama adalah satu satunya orang tua yang dia
miliki,dan setelah mama tiada,dia kehilangan satu satunya sumber kehangatan didalam
hidupnya.Hubungannya dengan papa yang renggang tidak pernah membaik setelah dia beranjak
dewasa,dan dengan berjalannya waktu serta beribu ribu kilometer yang memisahkan
mereka,masing masing menjadikan ini sebagai alasan untuk tidak bertemu muka.
Dengan malas dia menunggu hingga oom cakra selesai membacakan surat wasiat,dia mendengar
nama saudra saudra papa,termasuk bude mel.disebut sebut sebagai ahli waris sejumlah uang dan
properti.Dia bahkan mendengar oom cakra menyebut nyebut nama tane rina.kemudian nama poppy
muncul yang diikuti oleh blu dan rentetan harta yang dia bahkan tidak tahu dimiliki papa,Mendengar
ini kelurga papa langsung menyipitkan mata kearah poppy yang tidak berani melakukan apa apa
selain duduk diam dikursinya.Ah,,,,,rupanya pendapat mereka tentang poppy masih belum
berubah,Mereka masih menuduh poppy sebagai cewek matre yang menikahi papa hanya demi
uang,tidak peduli bahwa dia sudah menjalin pernikahan yang akur dengan papa selama sepuluh
tahun belakangan ini. Kali ini sebelum bisa menahan diri,dia sudah terkekeh.Semua keluarga papa langsung menatapnya
tajam dan oom cakra berhenti membaca.
"Apa ada sesuatu yang lucun,johan?"Tanya bude mel.
Ugh!!!Budenya memang tahu cara membuatnya merasa seperti berumur sepuluh tahun lagi,Dia
sudah meninggalkan nama itu ketika dia meninggalkan jakarta dan keluarga nya.Kini dia lebih
dikenal sebagai jo. Buru buru dia mengatur ekspresi wajah agar lebih serius dan berkata."Ngga adanBude"
Bude mel masih menatapnya tajam sebelum mengalihkan perhatiannya kepada oom cakra,"silahkan
dilanjutkan" Satu persatu perhatian keluarga Brawijaya kembali kepada oom cakra,meninggalkannya sendiri
untuk mengembuskan napas lega,tapi napas lega itu terpotong ketika dia mendengar namanya
disebut. "Dan untuk johan Brawijaya,anak laki laki saya satu satunya,,,Dia melihat oom cakra menarik napas
sebelum melanjtkan,"papa tinggalkan hali paling berharga milik papa,yaitu adik kamu,blu,dibawah
penjagaan kamu.kembali kejakarta,tempati rumah yang dikebayoran bary dan bertanggung jawab
sebagai kakak.Pastikan blu mendapatkan segala sesuatu yang dia inginkan.Jangan kecewakan
papa." Dan dia hanya bisa menatap oom cakra dengan mata terbelak dan mulut ternganga selama
beberapa menit.Matanya beralih kepada blu dan poppy yang kini menatapnya dengan mulut
ternangga juga.Dia ingin meminta oom cakra mengulang apa yang baru saja diucapkannya karena
takut dia sudah salah dengar,tapi dia tahu,dari tatapan bingung dan kasihan yang diberikan oleh
semua Brawijaya diruang pertemuan itu,bahwa tidak ada yang salah dengan pendengarannya.
"Oh,that bloody crazy old man.Bahkan dari dalam kubur dia masih bisa mengacak acak
hidupku!!!"Teriaknya dan bergegas keluar dari ruangan pertemuan itu.
Bab 1 Big Brother Enam tahun kemudian..........
Jo mengetuk ngetuk jari jari nya yang panjang dan berkuku pendek pada setir mobil sambil
menghembuskan napas tidak sabaran.blu masih belum muncul juga,padahal tadi dia bilang akan keluar
lima menit lagi,dan itu adalah lima belas menit yang lalu.Jam dipergelangan kiri jo sudah menunjukan
pukul 15.30 dan dia harus membawa blu ke kantor Megix Records dan Artist Management,atau lebih
dikenal sebagai MRAM,perusahaan rekaman dan manajemen artis yang mewakili blu di menteng,agar
adiknya itu bisa latihan untuk konsernya yang akan dilaksanakan beberapa bulan lagi,setelah itu dia harus
mengantar blu pulang,sebelum keluar lagi untuk manggung.
Seharusnya dia tidak mengusulkan agar poppy mengejar mimpinya untuk mengambil cuisine diploma dari
Le cordon blue di paris pada saat itu,dan menawarkan diri untuk bertanggung jawab mengurus blu selama
poppy menyelesaikan kursus sembilan bulan itu.Sebetulnya dia hanya basa basi menawarkan itu.Dan
tidak menyangka poppy akan setuku,juga tak menyangka LCB paris yang sangat populer sehingga orang
harus menunggu berbulan bulan untuk menghadiri kursus mereka anak menerima poppy untuk semster
musim gugur,Alhasil poppy mempercayakan blu sepenuhnya pada nya,padahal dia sama sekali tidak tahu
menahu bagaimana cara berinteraksi dengan cwe ABG,
Jo tau hampir 50 persen fansnya masuk kedalam kategory ini,dan dia yakin dia bisa membuat mereka
berteriak histeris dengan hanya mengatakan "hai",tapi selain itu,baginya cewek ABG tidak ada bedanya
dengan alien.Pikirannya kembali pada kejadian enam tahun yang lalu ketika papa menitipkan blu
padanya,oh,kenpa dia harus menuruti permintaan itu"Dia kan tidak berutang apa pun pada lelaki yang
tidak pernah mengasuhnya itu.Tapi mama selalu menghormati orang tua,tidak peduli bahwa orang tua itu
tidak bertingkah laku seperti orang tua.selama beberapa hari dia memulai berbagai macam emosi,mulai
dari marah karena papa memberikan tanggung jawab yang seharunya bukan tanggung jawabnya,kesal
karena beliau sudah ngga ada jadi dia tidak bisa berdebat denganya,jengkel pada dirinya sendiri yang
bahkan mempertimbangkan permintaan papa itu,tapi yang paling penting adalah rasa takut.Takut
mengecwakan papa kalau dia menolak tanggung jabaw ini.
Semua orang sering berkata bahwa anak laki laki selalu memiliki masalah dengan papa mereka,dan jo
tidak terkecuali.Betapapun dia tidak menyukai papa papanya,tapi dia tetap menginginkan semacam
persetujuan dirinya,dan dengan susah payah,Jo menelan kejengkelannya dan menerima dengan pasrah
peranan barunya sebagai kakak tiri blu.Karena,jo mengabaikan keinginannya untuk go international dan
kembali ke indonesia untuk memulai karirnya dinegara yang dia tidak kenal selera musiknya.
Dia agak terkejut ketika orang orang dari industri musik indonesia mulai melepon untuk memintanya
menjadi drummer mereka tanpa pernah mendengarkannya menabuh drum sebelumnya.Dia tahu nama
Brawijaya memang sinonim dengan dunia seni,tapi tidak pernah menyangka bahwa transisinya dari berlin
ke jakarta akan semudah itu.seluruh indonesia,terutama komunitas seninya,memang mengenal baik nama
Brawijaya,yang bahkan sering disebut sebagai kaum bangsawan seni karena seni mengalir di darah
mereka dari satu generasai ke generasi selanjtnya.Eyang kakung adalah pelukis yang nama nya cukup
dikenal di dunia international.tiga dari lima anak eyang kakung dan eyang putri kemudian berkarier di
dunia musik,termasuk papa.bude mel mengikuti jejak eyang kakung untuk menjadi pelukis,sedangkan
oom robby,yang paling ganteng diantara semua,memilih untuk menjadi bintang film.Meskipun sepupu
sepupu jo banyak yang bekeja di luar dunia seni,mayoritas dari mereka masih bekerja pada bidang yang
bersentuhan dengan seni,karena itu,wajar wajar saja bila dia dan blu berakhir di dunia seni juga.
Memori tentang keluarganya membawa kembali pada dilema yang sedang dihadapinya.Dia harus
memikirkan cara lain untuk mengatur kehidupannya dengan blu hingga poppy pulang delapan bulan
lagi,agar jadwalnya tidak seberantakan sekarang.Dia juga harus mendapatkan kembali kehidupan
sosialnya,karena semenjak blu tinggal dengannya,dia tidak bisa membawa perempuan kerumah untuk
menginap dan itu betul betul menghancurkan kehidupan lajang yang dia miliki beberapa tahun ini.selain
sebagai drummer,johan Brawijaya juga dikenal sebagai pencinta wanita,dan dia terlalu mencintai image ini
dan tak mungkin melepaskannya sekarang.
Selama seminggu terakhir,jo memikirkan untuk memperkerjakan seorang asisten yang bisa mengurus
semua keperluan blu.mulai dari mengantar jemputnya dari sekolah,sehingga mungkin membantunya
mengerjakan tugas sekolah yang selalu kelihatan seabrek itu.Jo tahu dirinya tidak bodoh.Dia kuliah musik
dengan nilai jauh diatas rata rata dijerman.tapi kalau sudah membicarakan matematika dan segala
tetekbengeknya,Jo menyerah.kini dia betul betul menghormati pekerjaan poppy sebagai seorang ibu
penyanyi ABG tenar selama setahun lebih ini.
Untuk membuang rasa bersalah yang mulai muncul dibenak nya karena sudah mengecewakan papa
dengan ketidakbecusannya mengurus blu,jo mengalihkan perhatiannya kepada cewek cewek AbG yang
berseliweran melewati mobilnya.Jo menyukuri kaca rayban ekstagelap mobilnya sehingga dia bisa
melakukan obervasi tanpa dikenali.Mereka mengenakan seragam kemeja putih lengan pendek,rok kotak
kotak percampuran warna abu abu,hitam,dan merah,kaus kaki berwarna putih hampir selutu,dan sepatu
hitam Mary jane,banyak dari mereka kelihatan sudah mengenakan make up,dengan gaya rambut yang
kalau tidak di rebonding,pasti di highlight.Bahkan cara mereka berbicara dan tertawa seperti sudah diatur
untuk mempertontonkan gigi mereka yang tertata rapi dan putih cemerlang.Gaya mereka membuat jo
bergidik.dalam hati jo bersyukur blu masih kelihatan sangat natural dan innocent kalau dibandingkan
cewek cewek ini. Jo tahu dia terdengar seperti seorang hipokrit jika menyangkut blu.Semua orang tau dia suka jenis wanita
cantik,ber make up,bersilikon,berlensa kontak,dan rutin mengunjungi dokter gigi.Dia bahkan tidak ingat
kapan terkahir kali dia kencan dengan perempuan kelihatan alami.Dia tahu kebanyakan orang
menganggapnya"dangkal"karena selalu menilai perempuan dari penampilan luar mereka,tapi dia tidak
peduli.dia suka wanita cantik yang tahu cara mempertontonkan aset mereka,dan tidak ada yang salah
dengan itu. Jo hampir meloncatdari kursinya ketika mendengar ketukanpada jendela mobil.Dibalik jendela gelap,dia
melihat blu sedang melambaikan tangannya.Ada dua cwe ABC berdiri di belakangnya,dengan sedikit
waswas jo menekan tombol untuk membuka kunci pintu mobil,Dan tanpa mengatakan "hai"pada
nya,ketika membuka pintu mobil adik satu satunya ini langsung nyerocos tanpa henti.
"Mas ,sori terlambat.Tadi mamanya kat telepon,bilang dia ngga bisa jemput dan minta kat pulang naik
taksi aja.Dia tinggal di menteng,dekat dengan MRAM,Aku bilang kita bisa antar dia pulang.Bisa kan
ya,Mas"dan tanpa menunggu jawaban dari jo,Blu langsung mengundang kat dan cewek satunya lagi
untuk masuk kekusri belakang mobil.
"Oh ya,ini adiknya kat,namanya julie,"lanjut blu sambil menarik sabuk pengaman
"Kat,julie,ini kakakku,mas jo."
Jo sebenarnya ingin mengomeli blu yang tidak permisi dulu padanya sebelum mengundang teman
temannya,tapi dia tidak tega,karena dengan jumlah kejahatan dijakarta,dia juga tidak akan mau blu pulang
naik taksi sendirian.itu sebabnya dia selalu bela belain selalu mengantar jemput blu semenjak adiknya itu
tinggal dengannya.Buntutnya dia hanya menoleh dan mengangguk kepada kat dan julie yang kelihatan
sedikit terkesima selama dua detik sebelum mulai berteriak teriak kegirangan,Dengan susah payah jo
menahan diri agar tidak menutupi daun telinganya dengan kedua tangannya.
"Oh-EM-ji.Mas jo lebih cute aslinya lho dari pada diTV.kami ngefans bangeT,bisa tolong nengok sebentar
ke sini,aku mau ambil foto.jul,kamu pose disebelah mas jo,nanti kakak ambil foto kamu.Abis itu gantian
ya"ucap kat sambil melambai lambaikan HP nya dengan semangat
Dan selama lima menit kedepan,dengan pasrah jo berpose bersama dua anak ABG itu,dia berharap foto
foto itu tidak akan berakhir di website yang aneh aneh,karena kalau tidak,kantor manajemen artisnya akan
mencak mencak,satu satunya alesan kenapa dia melakukan ini adalah bahwa selama dia
melakukannya,wajah blu keliatan semringah,bangga dengan kepopuleran kakaknya.Dalam hati jo
mendesah pasrah.semua orang pasti ada titik lemahnya,dan bagi dia,titik lemahnya adalah pada blu.Dia
tidak tahu kenapa,tapi dia rela melakukan apa saja asalkan dia bisa membuat blu bahagia,meskipun blu
sepertinya tidak memiliki perasaan yang sama tentang dirinya.
Satu hal yang jo pelajari setelah tinggal dengan blu adalah bahwa adiknya ini hanya bisa melakukan tiga
hal,yaitu berteriak teriak tidak jelas setiap kali melihat justin Bieber,mengunci diri didalam kamar ditemani
suara Justin Bieber yang terlantun dari sound System,tidak mau makan karena dia yakin justin bieber tidak
suka cwe gendut,atau memutar bola matanya seakan jo seorang idiot kalau dia tidak mengerti kenapa
adiknya melakukannya tiga hal itu.Sumpah mati,kalau dia harus mendengar lagu boyfriend sekali lagi,dia
akan memotong nadinya,melihat blu tersenyum padanya adalah sesuatu yang jarang terjadi,maka dia
sangat menghargainya. Jo menghela napas panjang ketika menjejakan kaki di kantor MRAM.selama hampir sejam perjalanan dari
sekolah. Blu menuju rumah kat dan julie,dia pusing mencoba mengartikan musik dari iPod Blu tentang
seseorang cewek yang terobsesi pada aline.Selain itu,kepalanya sudah mau pecah mendengar
Perdebatan panjang lebar tentang siapa yang lebih sweet,gail atau pitak,orang tua gila mana yang
menamakan anak mereka seperti nama badai paling parah yang pernah menerjang Amerika Serikat"Dan
pitak" Jo menggelengkan kepala memikirkan beberapa orang tua masa kini betul betul tidak
kreatif.Tidakkah mereka tahu bahwa pitak bukanlah sebuah nama,tapi bekas luka dikulit kepala,tapi,dalam
usaha untuk terdengar tertarik pada kehidupan anak ABG, jo bertanya siapa kah gail dan pitak,yang
langsung disambut oleh perputaran bola mata serentak dari blu,kat dan julie,great,sekarang bukan saja
adiknyayang berfikir bahwa dia seorang idiot.Akhirnya dia memutuskan untuk diam saja.
"Hei,you two,"ucap ina sambil tersenyum ketika jo dan blu melewati ruang makan dalam perjalanan
menuju studio dihalaman belakang.
Jo langsung menghampiri istri level yang sedang hamil muda. Itu dan mencium pipinya.
"You look terrible"ucap jo sambil menggenggam kedua bahu ina untuk melihat wajahnya dengan lebih
jelas,ina kelihatan lebih pucat dari biasanya.
Ina tertawa mendengar komentar jo."Terimakasih untuk pujiannya"balas ina dengan nada sok tersinggung.
Jo tersenyum.Dia selalu suka pada ina yang menurutnya menggambarkan perempuan yang punya prinsip
dan tidak akan memperbolehkan siapa pun menginjak injaknya.bukan tipe perempuan yang akan dia ajak
kencan tentunya,tapi tipe yang dia sukai untuk dijadikan teman baik.
"Tumben dirumah.lagi cuti,ya"
"Pulang cepat dari kantor,ngga enak badan,"jelas ina sambil menyentuh perutnya.
"Gimana morning sicknessnya?"tanya jo prihatin
"Like death.ini seharusnya ngga disebut sebagai morning sickness,lha wong munculnya ngga cuma
pagi.kadang siang,sore,atau malam.suka suka dia aja deh pokoknya."
Jo terkekeh mendengar omelan ona."Ya udah,besok besok bilang ke revel untuk pakai kondom,jadi ngga
kejadian lagi,"lanjut jo dan mendengar suara tawa blu di belakangnya.
Suara tawa itu mengingatkan jo bahwa adiknya masih di bawah umur mendengar komentarnya.jo
menyumpah dalam hati,dia harus masih membiasakan diri mengontrol omongannya yang biasanya
terdengar vulgar untuk anak dibawah umur.
"Jo,,,"geram sebuah suara yang jo kenal tanpa harus melihat sumbernya.
Revelino Darby,penyanyi R&B ngetop indonesia yang sekarang memperkerjakannya sebagai drummer
bandnya,memiliki suara serak serak basah yang khas.
"Sori,ketelepasan,"jo mencoba membela diri."Besok besok kalau ketelepasan lagi,muka lo bakal w
masukin toilet,paham"ancam revel sambil menarik ina kedalam pelukannya.
"You're squishing me"pekikan ina teredam oleh dada revel.Revel melonggarkan pelukannya agar istrinya
bisa mengangkat kepalanya,tapi dia tidak melepaskannya.
"You okey?"tanya revel lembut dengan wajah khawatir.ina hanya mengangguk dan jo tersenyum simpul
melihat kemesraan mereka,dia betul betul mengagumi hubungan revel dan ina yang kelihatan nyaman
satu sama lain,yang jelas,rasa cinta terpancar di mata mereka dan hanya orang buta yang tidak bisa
melihat itu.Sesuatu yang aneh kalau mengingat alasan mereka menikah awalnya adalah karena kontrak."
Kapan kira kira dia bisa menemukan seorang wanita yang menatapnya seperti ina menatap revel"
Setelah mereka berlalu,jo menarik sebuah kursi bar dan duduk menghadap ina yang sedang mengupas
jeruk. "Kamu tahu ngga orang orang yang namanya Gail dan pitak.Apparently mereka sweet banget"tanya jo
sambil mengulurkan tangan,meminta bagian jeruk yang sudah dikupas ina.
Ina kelihatan berfikir sejenak dan menyerahkan sepotong jeruk kepadanya,sebelum kemudian tertawa
terbahak bahak.jo menguyah potongan jeruk itu sambil merengut menatap ina.
Orang nanya baik baik ko malah diketawain"omel jo dalam hati.melihat wajah jo,ina mencoba mengontrol
tawanya,

The Devil In Black Jeans Karya Aliazalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Bukan pitak jo,tapi peeta.Gail dan peeta adalah karakter di Hunger Games,"jelas ina setelah beberapa
detik. Hunger ,,,,,,what" "Itu novel remaja yang kemudian dijadikan film,jo.memangnya kamu ngga pernah denger?"Jelas ina yang
disambut geleng kepala jo,"
"Yang ada Jennifer Lawrence nya.Dia Mystique di X-Men first Class,"lanjut ina
Jo kelihatan berfikir sejenak ,lalu menggelengkan kepalanya lagi,ina mendengus sebelum
berkata,"well,never mind,"
"Apa cih yang hebat banget tentang dua cwo ini?"
Ina tersenyum."Kamu harus lebih initouch dengan sisi feminimkamu untuk mengerti,"
Yeah right,"balas jo pelan sehingga ina tidak mendengarnya.
Jo akan bunuh diri kalau samapi menemukan namanya di kaitkan dengan kata "feminim"dalam jenis apa
pun.Dia seorang laki laki sejati yang memiliki obsesi dengan segala aktivitas yang memperbolehkannya
untuk menggebuki sesuatu.itu sebabnya dia menjadi seorang drummer.
"Omong omong,dulu waktu gaby masih AbG,apa dia suka ngunci diri di kamar dan ngga mau
makan?"tanya jo mencari topik pembicaraan baru.
Gaby keponakan ina,tahun lalu,waktu revel dan band nya sedang mempersiapkan diri untuk konser ke
seluruh indonesia,gaby sering datang untuk nonton mereka latihan.
Ina berfikir sejenak sebelum menjawab,"kalau ngga salah memang periode ketika dia agak sedikit
aneh,ngga pasti apakah dia pernah mengunci diri dikamar atau ngga,tapi mamanya pernah bilang bahwa
periode ketika Gaby cuma mau minum berliter liter jus cranberry setiap hari."
Ina menyipitkan mata dengan curiga,"memangnya blu suka ngga mau makan?"Jo mendengus."Among
other things.terkadang saya ngga tahu gimana harus nge-handle dia.apa harus diomeli kalau dia ngga
mau makan,pasang musik terlalu keras,atau nempelin poster justin bieber diseluruh dinding kamarnya."
Ina terkekeh."Saran saya,biarin aja.Namanya juga remaja,hormon masih belum stabil dan suka crAnky.dia
udah haid belum,ya?"Jo meringis mendengar arah pembicaraan ini."Actually,saya ngga tahu apa dia udah
haid atau belum.Dan saya ngga akan tanya,"jawab jo ketika melihat ina akan membuka mulut.
Sebaiknya kamu tanya ke dia apa dia perlu pembalut wanita.dia akan tinggal sama kamu sampai tahun
depan,kan"jo mengangguk sambil nguyah potongan jeruk terakhir yang ina berikan padanya,selama ini
blu ngga pernah memintanya membeli pembalut wanita kalau dia sedang membuat daftar belanja
bulana.apa itu berarti dia belum haid"Gggrrrrhh,,,memikirkan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan haid membuat jo bergidik.
"Kamu tau orang yang bisa jadi asisten artis ngga"tanya jo sekali lagi,mengalihkan pembicaraan mereka.
"Memangnya kamu perlu asisten untuk apa?"Ina berjalan ke bak cuci piring untuk mencuci tangannya.
"Bukan untuk saya tapi untuk blu."
Ina menatap jo sambil mengerutkan kening dan jo menjelaskan tentang dilema yang dia hadapinya.Dia
mengabaikan memberitahu ina bahwa dia ingin mendapatkan love life nya kembali,karena dia yakin ina
tidak akan memperbolehkannya mendapatkan asisten sama sekali kalau dia sampai tahu tentang itu.
"Kamu pada dasarnya mau asisten yang merangkap jadi sopir,baby sister,personal shopper,dan guru
les?"Tanya ina merangkum percakapan mereka sambil mengeringkan tangannya dengan serbet.jo
mengangguk,dan ina membalas,"mana ada asisten seperti itu,jo?"
Jo menatap ina dan menggeram putus asa."Agghhh,this is a nightmare.kenapa juga album perdana blu
bisa meledak di pasaran natal tahun lalu,coba"siapa yang sangka orang indonesia ternyata suka musik
opera"ini semua gara gara revel."
Pamor blu memang sudah seperti petasan saat natal.naik terlalu cepat dan meledak cemerlang di
langit,kalau saja blu tidak ikut perlombaan menyanyi awal tahun lalu waktu itu revel menjadi jurinya dan
memutuskan untuk merepesentasikannya setalah blu kalah di semifinal mungkin blu masih akan menjadi
anak ABG biasa. Ina kelihatan bingung sesaayt sebelum bertanya,"jadi kamu menyalahkan revel atas kesuksesan blu?"
"Ngga cuma revel ,tapi keadaan juga.blu ngga siap untuk jadi terkenal,dia masih terlalu kecil.dia
seharusnya mebih memfokuskan diri ke pelajaran dari pada latihan nyanyi dan penjualan tiket konser."
Seakan mengeri alasan utama kenapa jo bertingkah laku seperti ini,ina bertanya dengan hati hati,"saya
ngga liat kamu uring uringan seperti ini poppy masih dijakarta dua bulan yang lalu ,toh pada saat itu blu
juga sudah jadi penyanyi terkenal seperti sekarang.Coba kamu tanya. Ke diri kamu sendiri,apa blu yangga
siap,atau kamu?" Jo terdiam.harus dia akuia bahwa meskipun blu baru berumur lima belas tahun,anak itu bisa
menyesuaikan diri dengan ketenarannya dan selalu bersikap profesional didalam pekerjaan.
Tidak pernah sekali pun jo mendengar dia mengeluh dengan segala perhatian media yang dia
dapatkan.segala tingkah laku aneh blu kalau dirumah bukan disebabkan oleh ketenarannya,tapi
umumnya.dan menurut ina,itu sepertinya wajar wajar saja.
"Ngga ada salahnya kalau kamu memang mau seorang asisten untuk blu.Tapi saran saya,kamu harus
membicarakannya terlebih dahulu dengan blu,apa dia merasanyaman dengan ada nya orang asing
dilingkungannya"kamu harus ingat bahwa blu harus suka dengan orang ini,toh orang itu buntutnya akan
bekerja dengannya,satu hal lagi yang mungkin kamu bisa pertimbangkan ,apa kamu ngga bisa
memperkerjakan sopir aja untuk mengantar jemput blu dan guru les privat untuk membantu pekerjaan
sekolah blu,?"usul ina
Jo menggeleng."Itu berarti saya harus memperkerjakan dua orang sekaligus.saya akan merasa bersalah
dua kali lipat." Ina menatap jo dengan bingung,dan jo menjelaskan,"saya merasa bahwa kalau saya memutuskan
memperkerjakan asisteN itu berarti saya melepaskan tanggung jawab untuk mengurus blu.Saya
ngga,,,,kenapa kamu senyum senyum begotu"memangnya ada yang lucu?"
"Ngga.aneh aja melihat kamu berubah jadi laki laki dewasa yang bertanggung jawab,"jelas ina masih
dengan senyum simpulnya. "I am trying,but I'm doing w crappy jo at it,"balas jo.ina menepuk nepuk tangan jo dan berkata,"No,you're
not.you're doing the best you can.Kamu kakak yang baik jo."
"You think so?"
"I know so,"balas ina yakin ."Lebih baik kamu ngomong sama revel supaya dia bisa bantu kamu cari
asisten untuk blu.Oke?"Jo menyeritkan dahi menatap ina,sebelum berkata."Oke"
Sekarang jo harus memikirkan cara untuk memberitahu blu tentang sarannya ini tanpa kelihatan seperti
dia sedang mencoba untuk melepaskan tanggung jawabnya.siap yang sangka memiliki adik perempuan
bisa sebegini sulitnya"
Bab 2 Crazy Interview Dara menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi untuk menenangkan jantungnya yang berdebar
debar.Di bawah dress warna biru motif bunga bunga bunga yang dikenakannya,dia merasa sedikit tidak
nyaman.beberapa hari yang lalu ketika dia merencanakan pakaian wawancara pekerjaannya,dress ini
kelihatan cukup trendi dan hip untuk untuk melamar pekerjaan sebagai asisten artis ABG,tapi
sekarang,,,dara merasa dress ini terlalu kasual untuk dikenakan ke wawancara bentuk apa pun.Dia
memang asisten artis yang berpengalaman,tapi tidak satu pun dari mereka adalah artis ABG yang suka
menyanyi opera seperti blu.Karena itu dia tidak tahu apa yang akan dianggap pantas dan tidak pantas
untuk dikenakan. Terakhir kali dia menghadiri wawancara pekerjaan adalah tiga tahun yang lalu untuk menjadi asisten tante
Email,penyanyi senior yang sebulan yang lalu terpaksa berhenti memperkerjakannya karna beliau
memutuskan untuk menarik diri dari dunia entertaiment,dan dengan begitu tidak lagi membutuhkan
jasanya,sesuatu yang sangat disayangkan oleh dara,karena dia membutuhkan pekerjaan itu,Dia dan
panji,pacarnya selam dua tahun,berencana untuk menikah tahun depan,dengan begitu mereka
membutuhkan harus mengumpulkan cukup dana untuk biaya pernikahan.
Kalau mengikuti kata hatinya,dia sebetulnya belum siap menghabiskan seluruh hidupnya bersama panji
yang suka sekali mengontrol hidupnya,mulai dari tingkah lakunya,pakaian yang dikenakannya,gaya
rambut,make up,hingga orang orang yang patut dijadikan temannya,Belum lagi karena panji juga tidak
pernah mendukung karier nya sebagai asisten artis,menurut panji,asisten asisten artis hanyalah seorang
pembantu dengan job title yang lebih glamor,panji bahkan memintanya untuk mencari pekerjaan lain
,karena itu dara tidak memebritahunya tentang wawancara hari ini,sebab kalau panji sampai tahu,,,,,5ara
tidak mau memikirkan akibat dari perbuatannya ini,toh belum tentu dia akan diterima,jadi untuk apa
membesar besarkan keadaan yang belum Pasti
Perhatian dara beralih kearah pintu masuk ketika dia melihat beberapa langkah kaki yang agak terburu
buru semakin mendekat,beberapa detik kemudian pintu terbuka dan blu melangkah masuk sambil
memberikan senyum malu malu padanya,dara berdiri untuk menyalami dan membalas senyum
blu.perhatian dara kemudian beralih kepada seorang laki laki super tinggi tegap yang berdiri dibelakang
blu,dan hampir meleleh ketika mendengarnya mengatakan"Hai".
Yang terlintas di kepala dara adalah,oh,,,.my,,,,/od,,,revelino derby baru berbicara kepadanya.penyanyi
favoritnya yang seksinya setengah mati itu BARU BERBICARA KEPADANYA!!!!ARRRGGGHHH!!! Dia
sudah ngefans berat pada revel semenjak albumnya yang pertama,siapa yang sangka bahwa dia akhirnya
bisa berbicara dengan idolanya.meskipun pernah bertemu revel beberapa kali di berbagai acara yang
dihadiri tante email.dara tidak pernah berkesempatan untuk berbicara langsung dengannya.
Sambil mencoba untuk tidak melongo dihadapan Revel,dara menarik perhatiannya kepada orang ketiga
yang akan mewawanarainya,orang itu adalah jo Brawijaya,kakak tiri blu,yang dikenal sebagai drummer
paling ganteng se-indonesia,dia kini sedang menatap dara dengan penuh perhitungan,seakan dara
seorang penyamun yang akan menculik adiknya,berusaha untuk tidak menghiraukan tatapan jo yang
membuatnya agak panas dingin itu,dara mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri dan agak
terkejut ketika telapak tangan dan jari jari jo yang agak kasar,sebagaimana tangan laki laki pada
umumnya,bersentuhan dengannya.
Perhatian dara kemudian jatuh pada bagian lengan kanan jo yang dihiasi tato bergambar jangkar dari
pergelangan tangan hingga siku.dara tau bahwa kalau dia melirik ke bagian dalam lengan kiri,dia akan
melihat sebuah salib yang sama besarnya dengan jangkarnya.semua orang tau bahwa selain senang
mengoleksi stik drum dan perempuan.jo juga senang mengoleksi tato yang bervariasi dari
jangkar,salib,ayat Alkitab(dikulit yang menutupi jajaran tulang rusuk sebelah kanannya,)angka"2"(ditulang
bahu sebelah kiri),simbol ying-yang(di dada kirinya),dan menurut gosip,dia juga memiliki tato tapal kuda di
area privatnya.ouch!kalau gosip itu memang benar,dara tidak mau membayangkan betapa menyakitkan
proses penatoan tersebut.
"Mba Dara,silahkan duduk,"ucap Revel.
Sebelum dara bisa bereaksi,jo sudah menarik tangannya,dan dara buru buru duduk kembali di kursinya
sambil mencoba membersihkan pikirannya dari segala sesuatu yang berhubungan dengan tapal kuda.
Revel tersenyum sebelum melanjutkan,"sebelum,saya ingin mengucapkan terima kasih karena Mbak udah
datang ke sini,Berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja,Mbak sesuai dengan
deskripsi asisten yang kami inginkan,"
Kata kata Revel ini disambut dengusan dari jo,tapi Revel tidak menghiraukannya dan melanjutkan.
"Waktu saya berbicara dengan tante Emil,beliau tidak habis habisnya memuji Mbak.tapi seperti yang mba
tau,kadang mencari asisten itu cocok cocokan,karena itu kami ingin memastikan apakah Mbak cocok
dengan blu,dan itu tujuan utama. Pertemuan hari ini."
Kali ini jo terbatuk batuk dan revel melirikkan matanya pasa jo."Sori,,,'erongkongan agak kering"jelas jo
sambil menunjuk lehernya.
Tingkah laku jo yang selama beberapa menit ini terkesan antagonistik membuat dara sedikit bingung.Apa
ada yang salah pada dirinya sehingga jo tidak menyukainya"pikiran Dara.Namun dia tidak sempat
memikirkannya lebih jauh karena revel sudah berbicara lagi.
"Sebagai produser blu,yaitu saya,manajer Blu,yaitu Oom danung,dan asisten blu,yaitu Mbak,akan bekerja
sama untuk memastikan bahwa kehidupan blu,baik profesional maupun kesehariannya berjalan selancar
mungkin.akan ada banyak hal logistik dan administrasi yang harus dilakukan seorang asisten untuk
blu,contohnya,,,," Dara mendengarkan revel menjelaskan job description nya dengan seksama.sepertinya pekerjaan ini akan
lebih demanding daripada sebelumnya,tapi sebagai personalia asisten yang sudah menekuni bidang ini
selama beberapa tahun,Dara sudah terbiasa dengan segala kenyentrikan para artis.
"Mbak ada pertanyaan untuk kami?"Revel menutup penjelasannya.
"Untuk sementara belum ada,"balas dara yang disambut oleh kerlingan mata jo.
Apa sih masalahnya dengan laki laki ini"omel dara dalam hati.dia baru saja akan mengemukakan apa
yang ada dikepalanya namun sudah keduluan oleh reval.
"Blu,ada yang mau kamu tanyakan ke Mbak Dara"
Dara mengalihkan perhatuannya pada salon bosnya,yang nggelengkan kepala sebelum menunduk
malu.Ada sesuatu dari blu yang memnuatnya ingin tersenyum.mungkin ke innocent-an yang terlihat pada
wajahnya,dengan wajah tanpa make up dan rambut agak kriting yang dibiarkan tergerai tanpa sentuhan
rebonding,blu masih belum tersentuh segala keglamoran dunia entertainment,dan Dara berharap blu akan
bisa tetap seperti itu selamanya.
"Menurut kamu,justin Bieber hot apa ngga?"Tanya dara mencoba mengetahui hal hal yang disukai atau
tidak disukai blu. Mata blu langsung berbinar binar sebelum berkata dengan semangat,"super hot,aku suka banget sama
dia." Dara tersenyum."Twilight?"
"Aku lebih suka Hunger Games."
"Me too.katniss jauh lebih cool daripada bella,kan?"
"Iya.Setidak tidaknya dia ngga,,,oh,,,**ku cinta Edward,tapi aku juga cinta jacob.Aku mau sama
Edward,but a don't want jacob to die so I should kiss him.Terus,,,+h let's marry Edward and break jacob's
heart.So stupid." "Blu,you cannot say 'syupid'.That's rude,"jo mencoba memperingatkan adiknya.
"Tapi beberapa kali aku dengar Mas pakai kata'stupid'.ko mas boleh tapi aku ngga boleh?"
"Karena Mas udah delapan belas tahun ke atas,kamu belum,"balas jo yang menerima tatapan heran dari
blu. Dara mencoba menahan tawa mendengar balasan jo yang berbau hipokrit itu."Vampire Diaries atau
Secret Circle?"Lanjutan nya untuk mengalihkan perhatian blu dari jo.
"Teman teman ku udah ngga ngikutin Vampire diaries lagi.kata mereka boring,tapi aku masih suka seri
itu,I love Damon.he is such a bad boy,"jawab blu semangat.
"Yeah,bad boys are better,terutama yang kemudian jadi baik kayak damon."
"Tapi terusnya kan dia jadi brengsek lagi lho,Mbak."
"Blu,,,sekali lagi jo memotong pembicaraan mereka.
"Apaan lagi cih?"Tanya blu tidak sabaran.
"Kamu ngga boleh pakai kata'brengsek',itu ngga sopan ."
"Jadi aku mestinya pakai kata apa dong?"
"Breng....(Uuut."
"Hah?"Kali ini bahkan Revel menatap jo dengan tatapan tidak percaya.
"You know,,,,seperti di tv,kalau kita mengucapkan kata sumpah bakalan disensor dengan tuuut,kan"jadi
masuk akal doang kalau brengsek disensor jadi breng,,,,tuuut?"
"Kamu lagi ngobat,ya?"Sebelum dara bisa menahan diri,kata kata itu sudah meluncur dari bibirnya.
Dan dara rasanya mau mati saja.seakan belum cukup parah bahwa dia menunduk kakak calon bosnya
ngobat,tapi dia baru saja menggunakan kata"kamu"kepada kakak blu,sesuatu yang sangat tidak pantas di
gunakan dalam konteks profesional.
Blu dan revel terkesima sesaat mendengar komentar ini,sebelum kemudian blu mulai cekikikan,sayangnya
jo kelihatannya tidak menghargai komentar dara sama sekali.
"Apa kamu bilang" "tanya jo.
Jo yang selalu penuh senyum kalau di TV sekarang kelihatan sangar.Hal itu membuat Dara terpenjarat.
"No-nothing,"balas dara terbata bata.
Jo langsung berdiri dari kursinya dan berkata dengan nada terlalu tenang yang membuat Dara
merinding,"Asal kamu tau ya,saya ngga pernah ngobat,dan ngga akan pernah ngobat.Ngerti?"
Dara hanya bisa mengangguk.jo menatap dara tanpa ekspresi,sebelum kemudian berkata tanpa
mengalihkan perhatiannya dari wajah dara,"Rev,bisa kita bicara diluar sebentar?"
Revel kelihatan bingung selama beberapa detik,tapi saat kemudian melihat ekspresi wajah dingin jo,dia
langsung berkata,"Exuse us,"dan berdiri dari kursinya.
Jo mendahului revel menuju pintu dan dua laki laki itu menghilang dari pandangan.Dalam hati Dara
menyumpah.Dia berharap kata katanya barusan tidak akan memengaruhi keputusan mereka untuk
memperkerjakannya.Dia betul betul tidak bermaksud mengucapkan kata kata itu.
"I like your dress,"suara lembut blu menarik perhatian dara."Oh,thank you.Mbak beli dari MNG waktu lagi
sale,"balas Dara sambil tersenyum,lega karena ternyata penampilannya tidak salah alamat.
"Oh,aku suka banget barang barang dari MNG,tapi mas jo ngga bolehin aku belanja di sana,dia bilang
potongannya terlalu dewasa untuk aku."
Dara berfikir sejenak."Mbak rasa kakak kamu benar,Nanti kalau udah kuliah,mungkin kamu bisa memulai
belanja pakaian di sana,"ucap dara,mencoba mengurungi kekecewaan blu."
"Kurang dari tiga tahun lagi ko,"balas dara sambil tersenyum.kata kata dara disambut oleh senyuman
blu."I like you,"ucap blu pelan.
"I like you too."
Percakapan mereka terputus dengan kemunculan Revel di ruang pertemuan lagi.
"Sorry about that.mari kita lanjutkan wawancaranya,"ucap revel sambil duduk kembali.
"Mas ji ke mana?"Tanya blu.
"Oh,dia ada urusan,jadi kita aja yang menyelesaikan wawancara ini,oke?"Revel kelihatan tidak nyaman
ketika memberikan penjelasan ini,dan dara tahu alasan sebenarnya kepada jo tidak kembali.
"Ich wil sie nicht zu mich werken!"Teriak jo ketika menerima laporan revel sejam kemudian bahwa dia dan
blu memutuskan Dara lah kandidat terbaik untuk jadi asisten blu.
"Jo,lo tahu kan kalau gue ngga ngerti bahasa jerman?"Ledek revel.
"Hell no,I don't want her working for me,"teriak jo dengan terjemahan sempurna bahasa jermannya
barusan dan menambahkan sumpah pula.
"Technically,Dara ngga bekerja untuk elo,tapi untuk blu,"blu menganggukan kepalanya antusias,bersetuju
dengan prosedurnya. "Tapi gue yang bayar gaji dia."
"Actually,blu yang bayar gaji asistennya,bukan elo.karena semuanya akan keluar dari rekening dia."
"Tapi blu masih dibawah umur,dia ngga bisa tanda tangan cek tanpa perwakilan wali,which is me selama
poppy masih di prancis.dan gue nolak untuk melakukan itu."
Blu sudah siap protes,tapi Revel mendahuluinya."Jo,what is your problem"kita sudah menemukan asisten
yang paling sesuai untuk blu,dara punya gelar sarjana,pengalamannya lebih dari cukup,rekomendasi yang
super bagus dari tante emil,bisa nyetir,dia hip,dan blu suka sama dia,apa lagi yang lo mau?"
W ngga suka dengan dia"adalah argumentasi yang ingin diteriakinnya,tapi jo tahu argumentasinya itu tidak
akan diterima Revel dan Blu.Pertama kali jo melihat resume dan cover letter Dara,dia tahu dara asisten
yang tepat untuk blu,tapi itu sebelum dia bertemu dara secara langsung,dara terlalu cantik untuk jadi
asisten,wanita cantik seperti dara adalah tipe sempurna untuk dipacari dan dipertontonkan kepada laki laki
lain seperti sebuah piala,tapi tidak untuk dijadikan istri apalagi pegawai,karena mereka tidak tahu arti kata
kerja keras.Jo sudah terlalu sering kencan dengan perempuan jenis itu dan tak ingin mengambil risiko
untuk memperkerjakan mereka.oke,mungkin dara memang mencoba menutupi kecantikannya dengan
tidak menggunakan make up dan menggunakan pakaian formal uang sama sekali tidak mempertontonkan
asetnya,tapi hanya dengan sekali pandangan,jo tahu apa yang coba disembunyikan dara.
Apa kita ngga ada pilihan lain?"Tanya jo.
"Jo,lo ngga masih tersinggung dengan komentarnya tadi kan?"Jo mendengus dan menjunjukan wajah
keras kepala.Revel melangkah mendekati jo dan berkata dengan suara rendah agar blu tidak
mendengarnya,"look,coba lu liat pertimbangkan,mana yang lebih penting"ngga memperkerjakan dara
cuma gara gara dia sedikit menyakiti ego lo atau menelan ego lo demi adik lo dan memperkerjakan dara


The Devil In Black Jeans Karya Aliazalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

untuk membuat hidup blu dan juga elo lebih gampang?"
"Aku suka mbak dara......"Suata blu yang datang tepat di belakang Revel dan jo membuat mereka loncat
terkejut.blu hanya mendengar,tidak sabaran melihat reaksi mereka,lalu melanjutkan,"Dia graceful.Dia bisa
ngajarin aku caranya jadi seperti di."
Jo membungkuk agar matanya satu level dengan blu yang jauh lebih pendek darinya."Blu,kamu itu cute
dan sweet.Kamu ngga perlu siapa pun untuk mengubah apa apa dari diri kamu,"ucap jo
"You are not listening to me,Aku ngga mau jadi cute dan seet yang beli pakaian dari Esprit.Aku mau jadi
hot dan seksi dan bisa beli bajuju dari MNG kaya mbak Dara,"teriak Blu frustasi.
Jo hanya bisa menganga selam beberapa detik.Melihat kekeraskepalaan pada ekspresi wajah blu
membuat Revel sadar akan kemiripan artisnya ini dengan drummernya.Dia mencoba mencari jalan tengah
san berkata,"blu,kalau kamu cuma mau belanja di MNG,mas revel selalu bisa minta tante Davina untuk
nemenin kamu ke sana,gimana?"
Davina Paramitha Darby adalah salah satu pemilik saham MRAM dan juga mama revel,Blu langsung
menyipitkan mata nya sebelum berkata,"tante Davina"No waaay.No offense,Tapi aku mau kelihatan kaya
Elena,bukannya Mary Poppins,Aku mau mbak dara yang nemanin aku belanja pakaian."
Revel dan jo yang akhirnya bisa menutup mulutnya kini menatap blu seakan dia baru saja berbicara dalam
bahasa latinnya, "Whi the beck is Elena"teman sekolah kamu?"Tanya jo polos.Blu menatap jo putus
asa,"hellooo......22lena,karakter utama di Vampire Diaries,ring a bell"Tuh kan,ini sebabnya kenapa aku
perlu Mbak dara sebagai asisten,Dia bisa ngerti apa yang aku omongin."
Jo berkata,"you know what,mas rasa pendapat mas salah tentang mencari asisten untuk kamu.Gimana
kalau kita tunda aja pencarian asisten ini sampai mama kamu pulang?"
Mata blu langsung menatap jo tajam sebelum dia mulai mengomel,"Mas ini gimana sih"ide untuk mencari
asisten untuk aku kan semuanya dari mas,setengah mati Mas mencoba meyakinkan aku tentang segala
keuntungan kalau punya asisten.dan meskipun mama kurang setuju dengan rencana ini,mas masih tetap
ngoto,sekarang begitu aku sudah setuku untuk punya asisten,tiba tiba mas mundur."
Kini blu kelihatan siap menyemprotkan api dari telinganya.Dia sepertinya betul betul kesal,dan jo tidak
tahu bagai mana menenangkannya,Tapi dasar cewek,dalam sekejap mata,ekspresi wajah blu berubah
jadi memohon, dan jo tidak suka tatapan yang diberikan blu padanya,karena dia tahu dia tidak akan bisa
menolak apa pun yang diminta adik tirinya itu.
"Apa aku pernah minta apa apa dari mas?"Tanya bli dengan suara pelan."Selama mama ngga ada di
jakarta dua bulan ini,apa aku pernah ngga nurutin perintah mas"mas selalu bilang aku harus belajar untuk
jadi dewasa san mandiri,untuk bisa mengambil keputusan sendiri,nah,aku akan mulai mengambil
keputusan sendiri dengan memperkerjakan mbak dara sebagai asisten.Aku harap Mas bisa mendukung
keputusan aku ini." Dalam hati jo menyumpah,Damn it!!!!sejak kapan adiknya yang masih AbG ini bisa sebijksana itu"Dia
betul betul harus mulai memperhatikan orang orang yang bergaul dengan blu dan acara TV yang ditonton
adiknya ini,karena jelas jelas blu tidak belajar hal itu dari jo.
Dalam usaha terakhir untuk memberikan kesempatan pada blu untuk mengubah pikirannya,jo
berkata,"apa kamu yakin dengan keputusan ini"karena mas ngga mau bilang,I told you so,kalau kamu
sampai hal hal yang tidak diinginkan terjadi padamu."
"Yakin,mas,"tegas blu.
Meskipun masih ragu,akhirnya jo mengalah dan berkata,"fine.kita akan memperkerjakan Mbak dara
sebagai asisten kamu."
Blu langsung meloncat ke peluka jo.Sambil berteriak,"Oh thank you,thank you,thank you!"
"Welcome,kiddo."Jo mencium ubun ubun blu sambil memeluk erat tubuh adiknya yang keci itu dan berdoa
bahwa dia telah mengambil keputusan yang benar untuk blu.
Bab 3 MEAN MEN Blu biasanya berangkat ke sekolah jam 06.00 dan keluar jam 15.00.selama dia ada disekolah,kamu bisa
menjalankan tugas kamu yang lain untuk blu,tapi HP-mu harus selalu bisa dihubungi kalau aja blu perlu
apa apa dari kamu.Pulang sekolah dia akan langsung ke sini untuk latihan vokal samapai jam 18.00."
"Setiap hari?"Tanya Dara.
Ada sedikit pergerakan pada rahang jo,yang menandakan bahwa dia tidak menghargai dara memotong
penjelasannya sebelum berkata,"senin sampai jumat."
Dara mengangguk,memutuskan untuk tidak memotong jo lagi.Terakhir kali dia bertemu jo adalah
seminggu yang lalu ketika jo meninggalkan ruangan pertemuan denga wajah gelap,dan Dara sudah yakin
dia tidak akan mendapatkan pekerjaan ini.Namun tiba tiba dua hari yang lalu dia menerima telepon dari
Revel,menawarkan pekerjaan ini untuknya,dan ketika dara mengatakan "ya",Revel memintanya datang
menemui jo hari ini.Tingkah laku antagonistik jo hari ini lebih parah daripada tempo hari.Dan itu
mengganggu ketenangan pikirannya,lebih daripada yang dia mau akui.
"Setelah itu dia akan pulang ke rumah,mandi,makan dan menyelesaikan tugas sekolah sampai jam
21.00.Kalau semua tugas sekolahnya sudah selesai,kamu boleh pulang,Saya ada pembantu,jadi kamu
nggak perlu masak,tapi semua tanggung jawab lain seperti antar jemput ke sekolah,mengatur dan
menyesuaikan tugas sekolah,bayaran uang sekolah,mengatur dan menyesuaikan jadwal Blu dengan Oom
Danung,membantu persiapan konser,membalas email dari Fans,me-maintain Facebook dan Twitter
blu,dan hal hal lainnya yang diperlukan blu,jatih ke tangan kamu.Jadwal kerja saya biasanya mulai dari
jam 19.00 dan baru pulang lewat tengah malam,tapi kalau ada apa apa,ini tolong catat nomor HP saya,"jo
melanjutkan penjelesannya.
Dara buru buru memasukan nomor HP jo ke dalam HP nya sebelum jo mulai nyerocos lagi dengan
instruksinya."Jadwal akhir minggu blu biasanya penuh dengan manggung,dan kamu harus bersamanya
setiap kali dia ada acara.Kalau dia ngga manggung,dia suka menghabiskan waktu di kamar
nya,melakukan.....saya kurang tahu juga apa yang dilakukan anak ABG kalau mengunci diri di kamar
mereka." Dara mencoba menahan senyum melihat frustrasinya jo menghadapi tingkah laku adiknya ini.
"Saya sudah bilang ke mamanya Blu tentang kamu dan beliau akan telepon untuk bicara dengan kamu
secepatnya.Saya biasanya ngedrop sejumlah uang pada awal bulan untuk uang saku blu dan dia akan
mengatur keuangannya sendiri,tapi kalau dia perlu ekstra,misalnya untuk beli baju,dia minta ke saya.untuk
mempermudah,saya akan drop sejumlah uang ke kas untuk kepentingan Blu,kalau kurang,saya tolong
diberitahu.pastikan kamu simpan semua kuitansinya,jadi saya tahu perbelanjaan blu san saya mau
pertanggung jawaban keuangan dari kamu setiap akhir minggu.saya rasa seorang sarjana pastinya tahu
cara membuat laporan keuangan,kan?"
Dara mencoba tidak menghiraukan sindiran jo dan mencatat daftar tugasnya yang semakin lama semakin
panjang. "Tolong kalau ada masalah apa apa dengan Blu,kamu lapor ke saya lebih dahulu.Kalau kamu ngga bisa
menghubungi saya,kamu bisa menghubungi Oom danung,tapi jangan pernah sekali pun menghubungi
mamanya blu.saya ngga mau kensentrasinya pecah."
Yeah,as if aku mau buang buang pulsa untuk telepon ke luar negri aja,ucap dara dalam hati.sebagai anak
tengah dari tida bersaudra yang semuanya perempuan,dara mengerti beberapa protektif dan suka
ngaturnya seorang kakak pada adik mereka,tapi meskipun begitu,dara yakin jo masuk ke dalam katagori
waaayyy,,,overprotective dan ngebos gila.
"Kamu aka bekerja enam hari dalam satu minggu.kalau blu membutuhkan kamu pada hari libur
kamu,kamu akan mendapatkan ganti hari libyr,tapi kamu harus jadwalkan setidak tidaknya seminggu
dimuka.Hari senin waktu kamu ketemu dengan Oom danung,beliau akan memberikan agenda Blu.Adalah
tugas kamu untuk memastikan bahwa blu on+time untuk setiap pertemuannya,karena jadwalnya sangat
ketat menjelangkan konser ini,"lanjut jo.
Jo kemudian menyodorkan sebuah map kepada dara."Ini kontrak kerja.Standar aja,menyatakan semua
hak dan kewajiban kamu dan juga Blu dia bahwa naungan MRAM sebagai pihak yang mempekerjakan
kamu.silahkan dibaca kemudian ditandatangani,Saya akan kembali dalam waktu tiga penuh menit,kalau
ada pertanyaan,kamu bisa menanyakannya nanti."
Tanpa berkata apa apa lagi jo meninggalkan dara untuk membaca kontrak tersebut.segala klausul yang
tertera kelihatan masuk akal,meskipun dalam hari Dara bertanya tanya apakah kontrak tersebut memang
standar,karena sejujurnya,dia tidak tahu bentuk kontrak yang dibilang standar atau tidak,tante Emil dan
artis artisnya yang lain tidak pernah memintanya menandatangani kontak kerja ketika
memperkerjakannya.tapi bos bosnya terdahulu tidak ada yang sekaliber Blu.
Persis tiga puluh menit kemudian,jo kembali,tapi kini ditemani seorang laki laki setengah baya berwajah
sangar,dan dari wajah tersebut dara mengharapkan kata pertama yang keluar dari mulutnya
adalah"Horas!" "Kenalkan,ini Oom siahaan,pengacara MRAM."Dara mencoba menahan tawa ketika mendengar nama
yang telah mengonfirmasi tebakannya.
Dara rasanya ingin menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan melihat cara pak siahaan
menatapnya,yaitu dengan penuh kecurigaan.
"Apa ada pertanyaa tentang kontrak kerja?"Tanya jo,mengalihkan perhatian dara dari wajah Pak Siahaan.
Dara menggeleng dan menyerahkan kontrak kerja yang telah dia tandatangani.
"Ini adalah Non-disclosure agreemenr yang harus Mbak tanda tangani.Pada dasarnya NDA ini
mengatakan bahwa Mbak tidak akan membeberkan apa pun informasi yang berhubungan denga
blu,menjelek jelekkan nama baik Blu,dan segala sesuatu yang berhubungan dengan blu selama Mbak
bekerja untuk kami.Dan kalau mbak sampai melakukan hal itunkami berhak memberhentikan Mba tanpa
kompensasi dan kami juga bisa menuntut. Ganti rugi kepad mbak kalau masalah sampai masuk sidang."
Untuk pertama kalinya pak siahaan berkata kata dan menurut Dara pengacara ini sama antagonistiknya
dengan jo.ketika dara membubuhkan tanda tangannya pada dokumen itu,jo melanjutkan orasinya.
Sebagai pegawai kami,ada beberapa peraturan implisit yang kamu harus patuhi.Yang pertama
menyimpan pendapat kamu untuk diri kamu sendiri.Kedua,jangan pernah mencoba memengaruhi Blu ke
hal hal yang tidak baik.Ketiga,jangan pernah mempertanyakan segala tindakan dan keputusan yang saya
ambil untuk Blu." "Tapu bagaimana kalau tindakan atau keputusan Mas jo itu berdampak buruk kepada Blu"Apa saya bisa
menyuarakan pendapat saya?"
Jo mendengus sebelum berkata,"percaya sama saya,sya tidak akan melakukan hal hal buruk kepada
Blu"Apa saya bisa menyuarakan pendapat saya?"
"Mungkin tidak secara sengaja,tapi bisa aja kan terjadi secara tidak sengaja."
"Kamu baru resmi bekerja selama kurang dari lima menit,dan kamu sudah melanggar peraturan
pertama.apa kamu yakin kamu mau pekerjaan ini?"
Dara memepertimbangkan ancaman ini.mungkin ada baiknya dia mundur sekarang daripada harus
berhadapan dengan orge ini setiap haru.Tapi dara bukanlah tipe orang yang gampang menyerah,dan dia
tidak akan menyerah sekarang hanya karena soerang jo Brawijaya mengancamnya.
Dia tidak akan pernah memahami segala kehebohan yang meliputi jo semenjak kemunculan jo beberapa
tahun yang lalu.Dia akui jo ganteng,tapi kalau dibandingkan Revel,jo tidak ada apa apanya.Dan meskipun
banyak orang bilang jo drummer yang andal,Dara tidak bisa menghargainya karena menurutnya suara
yang dihasilkan oleh drum hanyalah...."Noise,"bukan musik betulan,jelas jelas tidak menandingi musik
yang dihasilkan piano atau biola.
Ole,mungkin dengan berjalannya waktu,gaya jo berubah dari punk rock dengan rambut gimbal,kaus
hitam,dan jins sobek,jadi lebih cool dan sophisticated dengan rambut pendek ala larry Mullins nya U2,kaus
hitam,dan jins dari deainer terkenal yang dengan potongannya bisa membuat bokong laki laki kelihatan
"yummy,"tapi tetap saja,menurut Dara,jo hanyalah seorang anak band.
"Sori,itu tidak akan terjadi lagi,"ucap Dara.
Jo pun menanggukan dan untuk sementara waktu ini mereka setuju untuk berdamai.
"Kenapa kamu ngga membicarakannya dengan ku sebelum nerima tawaran kerja ini?"
Bentak panji membuat dara tersentak.Dia tahu panji akan marah padanya,tapi dia tidak menyangka panji
akan bereaksi seganas ini.Mereka baru saja selesai makan malam dan sedang duduk menonton TV ketika
dara memutuskan untuk memberitahu panji tentang pekerjaan barunya.Untung saja papa dan ibu sedang
pergi ke yogya mengunjungi keluarga Mbak Olin,dan krisna sedang keluar dengan pacarnya,sehingga
tidak ada yang mendengar bentakan panji ini.
"Karena aku tahu kamu akan menghalangi aku.Dan aku perlu pekerjaan ini,ji.kita perlu pekerjaan ini,"dara
mencoba menjelaskan tindakannya.
"I can't believe you are doing this to me setelah kamu tahu perasaan aku tentang pekerjaan kamu.aku
sudah bilang kamu bisa cari pekerjaan lain,kamu punya gelar sarjana komputer,kamu toh bisa kerja di
perusahaan IT yang berjibun banyaknya dijakarta."
"Tapi aku ngga mau kerja di bidang IT,sebab aku akan stuck duduk di depan komputer selama berjam
jam,I would hate it."
Tapi setidak tidaknya itu akan lebih bonafide daripada apa yang kamu kerjakan sekarang.kamu akan kerja
kantoran dengan jam kerja yang normal.Aku mau istriku bisa bikinin aku sarapan dan makan
malam,seorang istri yang menungguku dirumah waktu aku pualng dari kantor."
Dara tau panji memang sering terkesan egois,tapi selama ini laki laki itu selalu bisa
menoleransinya,hingga sekarang,hal ini membuatnya bertanya tanya apakah dia mau melepaskan
pekerjaannya untuk mempertahankan hubungannya dengan raja narsis bernama panji"
Dia bertemu panji sewaktu kuliah,tapi mereka baru mulai pacaran ketika masing masing sudah mapan
dengan pekerjaan mereka,panji tipe laki laki yang akan dibawa pualng untuk dikenalkan kepada orang
tua,Dia mapan,sopan,dan berasal dari keluarga baik baik,selama setahun pertama mereka pacaran,panji
tidak pernah mengajukan keberatan dengan semua keputusan dara,tapi saat hubungan mereka jadi lebih
serius,panji jadi semakin terobsesi untuk mengatur hidup dara.dia seakan mencoba mencetak dara
menjadi istri yang diinginkannya,yaitu istri pada zaman ibu kartini,yang tertindas dan tidak diperbolehkan
menyuarakan pendapat mereka.
"Dara,aku ngerti kalau pekerjaan ini penting untuk kamu,tapi aku minta kamu ngerti posisi aku,,,,"
"Dan aku perlu kamu ngerti posisi aku,aku ngga pernah minta kamu untuk cari pekerjaan lain,meskipun
jam kerja kamu berantakan dan membuat kita jarang ketwmu,karena aku tahu kamu suka pekerjaan
kamu.aku sudah mendukung kamu,dan aku minta kamu memberikan dukungan yang sma
kepadaku,"potong Dara berapi api.
"Jadi kamu lebih memilih pekerjaan kamu dari pada aku?"
"Iya,"balas Dara tanpa berfikir lagi.
"You don't mean that."
"Yes,I do." Panji terdiam,terkejut dengan kata kata itu,kemudian wajahnya memerah dan dara menyangka bahwa
untuk pertama kalinya panji merasa malu karena sudah terlalu mengatur hidupnya,tapi tentu saja dara
salah karena panji justru berkata,
"Kalau ini memang keputusan kamu,aku perlu space untuk berfikir."
"Oke....,"ucap dara sedikit bingung.
"Aku perlu space jauh dari kamu."
Maksud kamu?" Panji tidak menjawab pertanyaan ini,tapi dari tatapannya dara tahu maksudnya.
"Are you breaking up with me?"Dara magap magap menatap laki laki yang akan dinikahinya ini.
"Ngga,aku cuma minta kita hiatus sampai aku bisa mengambil keputusan."
Mendengar ini dara langsung panik,"ji,kita seharusnya menikah tahun depan,kita ngga bisa hiatus
sekarang.Gimana dengan segala rencana pernikahan kita"apa yang aku harus bilang ke keluarga aku,"
"Rencana pernikahan harus ditunda dan keluarga harus dikasih tahu,aku tahu ini akan sulit untuk kita
berdua,tapi aku rasa ini jalan terbaik untuk saat ini.Aku serius mau menikahi kamu,tapi aku mengharapkan
seorang istri yang akan menuruti permintaan aku,dan untuk saat sekarang kamu sepertinya tidak bisa
melakukannya." Berbagai macam sumpah serapah terlintas di kepal dara,tapi lidahnya terlalu kelu untuk
mengucapkannya,what have I done"tanya dara dalam hati.Ibu akan menggoroknya kalau beliau dan papa
sampai tahu dia hiatus dengan panji.beliau sudah sangat mengharapkannya menikah tahun depan dan
keluar dari rumah untuk memulai hidup baru dengan seorang suami.krisna sudah tidak sabar untuk
menikahi pacarnya,seorang dokter gigi yang sangat dielu elukan oleh papa dan ibu,tapi mereka tidak
memperbolehkan Krisna melangkahinya,karena itu mereka sangat bersemangat untuk menikahkan dara
agar tidak kehilangan calon menantu dokter gigi .
Sebagai cewwk yang cukup populer dikalangan laki laki semenjak SMP,semua orang bertanyatanya
kenapa Dara masih single pada umurnya yang sudah melewati tiga puluh tahun.satu satunya penjelasan
yang bisa diberikannya adalah bahwa selama ini dia selalu mencari kenis laki laki yang salah,yang
meskipun gantengnya selangit,tapi tidak pernah mau serius dengannya.selama bertahun tahun dia tidak
pernah mempermasalahkan ini,karena dia juga tidak pernah berniat"commit,"Hingga suatu pagi dua tahun
yang lalu dia sadar bahwa jana,Nadia,dan adri ,sobat sobatnya semenjak SMP sudah menikah dan hidup
bahagia dengan suami dan anak anak mereka.
Pada detik itu dara sadar bahwa dia juga menginginkan hal tersebut.Menikah dengan laki laki yang
baik,mapan,dan mencintainya,dan menjadi seorang ibu,selama ini ketiga sobatnya sudah mencoba
mengingatkannya bawha sesuatu ahri hobinya mengoleksi laki laki akan membawa karma padanya,tapi
dia tidak pernah menghiraukannya,Dia tidak pernah menyangka hari itu akan tiba.karena itu,panji
mengajaknya keluar,dia langsung setuju tanpa pikir panjang lagi,dara mengakui bahwa salah satu daya
tarik utama panji adalah bahwa karena keseriusannya itu panji menjadi seseorang yang tidak memiliki
humor,tidak mengenal kata kompromi dan sangat suka mengatur.
Sekarang kalau dara pikir pikir lagi.selama mereka berpacaran,selalu dirinyalah yang harus berkompromi
untuk memenuhi keinginan panji,dara tidak pernah menilai dirinya sebagai wanita yang rela ditindas oleh
laki laki,tapi tanpa dia sadari,dia sudah memperbolehkan panji menindasnya selama setahun belakangan
ini.Oh,ingin rasanya dia mengomel kepada ibu yang selalu mengatakan bahwa seorang wanita harus
tunduk kepada suami kalau mau hibingan mereka langgeng.menurut ibu,hanya ada dua alasan kenapa
perceraian bisa terjadi.Pertama adalah karena perselingkuhan,dan yang kedua adalah karena sang istri
tidak menghargai sang suami.
Selama ini dara tidak pernah mempertanyakan pendapat ibu,tapi kini dia sadar bahwa pendapat ibu
terkesan membela laki laki dan menyalahkan perempuan.Bahwa kalau saja sang istri tahu cara menjaga
suaminya,sang suami tidak akan lari keperempuan lain,dan kalau saja sang istri menghargai
suaminya,sang suami tidak akan pernah meninggalkannya,dara yakin banyak juga laki laki yang
menggunakan alasan seperti ini untuk menceraikan istri mereka,dan panji adalah salah satunya.Hal ini
membuatnya sedikit mual. Panji berdiri dari sofa sebelum menunduk dan mencium kening dara,"aku pamit pulang dulu,"ucapnya.
Dara menarik lengan panji,mencoba menahanya,tapi ketika panji menatapnya,dara tidak bisa
mencucapkan apa yang ada didalam kepalnya.
"Aku rela melepaskan pekerjaanku demi kamu,aku akan melakukan apa aja untuk bisa sama sama
sengan kamu,"itulah yang ingin dia katakan,tapi sepertinya lidahnya,atau mungkin hatinya tidak mau
bekerja sama. Dengan tatapan kecewa panji pun melangkah pergi.Suara pintu depan yang menutup.mesin mobil yang
dihidupkan,kemudian bunyi ban mobil yang berdecit meninggalkan dara sendiri dengan pikirannya.
bab 4 MAD DOG Hari senin pagi dengan mata sedikit pedih karena kurang tidur menunggu panji meneleponnya untuk
meminta maaf dan berkata bahwa semuanya baik baik saja,yang tidak kunjung datang,dara sudah sampai
sebelum pukul 06.00 dirumah jo untuk mengantar blu ke sekolah.
dia masih belum berani mengatakan apa apa kepada kedua orangtua nya tentang hubungannya dengan
panji,dan itu membuatnya merasa bersalah.sekali lagi dia memeriksa alamat yang tertera pada layar HP
nya,memastikan bahwa dia tidak nyasar ke rumah orang lain,pastikan bahwa alamat yang benar,dia pun
turun dari taksi dan mendekati pintu pagar berwarna hitam dengan desain tertutup dan lebih tinggi dari
dirinya itu. Dara menekan bel yang ada disamping pintu dan lagu jingle bells langsung berkumandang dengan cukup


The Devil In Black Jeans Karya Aliazalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kencang.Samar samar dara mendengar suara anjing menggonggong.Tidak lama kemudian,seorang
wanita yang bisa dikategorikan sebagai manula berjalan kearahnya.Dara mencoba mengingat informasi
yang diberikan padanya. "Mbak Dara,ya?"Tanya wanita itu.
"Ita.Selamat pagi bi Uti."
Bi uti langsung membuka gembok pintu dan mempersilahkan dara memasuki perkarangan rumah.
"Mas jo dan ade lagi sarapan,Mbak dara sudah sarapan?"Dara menebak bahwa ade yang di maksud oleh
bi uti adalah blu."Sudah tadi di rumah,"jawab dara.
Dia melihat dua mobil digarasi.Sebuah toyota SUV serba hitam yang dikenalnya sebagai mobil Jo karena
sering dilihatnya di Tv,dan sebuah Nissan SUV berwarna perak yang menurut jo pada peraturan mereka
terakhir adalah mobil Dinas Dara,dara melewati kedua mobil itu dan mengikuti bi uti menuju rumah.Bi uti
membuka pintu rumah dan mempersilahkan Dara masuk lebih dahulu.dara baru saja melangkah ke dalam
rumah ketika sesuatu berukuran besar dengan napas berat menyerangnya.
Dara berteriak,sebelum punggung dan kepala bagian belakangnya membentur daun pintu dengan cukup
keras.Sedetik kemudian Dara menemukan dirinya terkapar di lantai,Dan mencoba meneutupi wajahnya
dari jilatan mahluk raksasa,sambil berteriak panik,"Get off me!stop it!"
"Golden,stop!!!!come here!"Mendengar perintah itu,mahluk raksasa itu menelantarkan dara setelah
menatapnya dengan buntutnya yang dikibaskan dengan semangat.
Perlahan lahan Dara membuka matanya dan melihat blu dengan seragam sekolahnya sedang berlutut di
hadapannya. "Are you okay?"Tanyanya.
Terengah engah dara meraba wajah dan tubuhnya,memastikan tidak ada luka pada wajah dan bagian
tubuhnya yang lain ketika yakin dia baik baik saja.Dara mengangguk.
"Sori ya.Goldie memang suka terlalu friendly sama orang.Mas jo lupa masukin Goldie ke kamarnya
sebelum Mbak Dara datang,"jelas blu prihatin.
"Goldie?"Tanya dara masih sedikit bingung dan mencoba membersihkan wajah dan celana hitamnya dari
bulu bulu pendek berwarna keemasaan.
"Goldie Retrievernya Mas jo,"balas blu sambil menunjukan seekor anjing raksasa berwarna emas yang
duduk patuh dibawah kaki jo dan sedang menatapnya sambil menjulurkan lidah.
Dara besumpah bahwa anjing dan tuannya sedang menyeringai,puas karena sudah membuatnya terkapar
dihari pertamanya berkerja.Great,sekarang jo pun sudah menghasut anjingnya untuk bertingkah laku
antagonistik kepadanya. "Bukanya mas jo sudah memberitahi tentang Goldie?"
"Ngga,Mas jo ngga pernah memberitahu saya,"geram Dara sambil mencoba mengangkat tubuh dan harga
dirinya dari lantai. Biasanya tidak ada masalah dengan anjing,selama anjing itu sopan dan bersih,tapi yang jelas dia tidak
pernah mau dijilati oleh anjing mana pun.siapa yang tahu apa saja yang sudah dia jilati oleh si anjing
sebelum menjilatinya"Ugh,gross!!!!
"Kita berangkta sepuluh menit lagi ya.Omong omong ,Mbak dara tahu kan jalan ke sekolah aku?"Blu
nyerocos sambil berjalan kembali ke meja makan bulat yang terbuat dari marmer putih.
"Iya,Mbak tahu,"jawab dara.
Dara ragu sesaat,apakah dia perlu mengikuti Blu menuju meja makan,atau berdiri saja di depan pintu
masuk.Tapi akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti Blu.
"Selamat pagi,"ucap jo sambil melambaikan tanganya.mengundang dara duduk di salah satu kursi
makan.Goldie langsung berdiri pada keempat kakinya ketika melihat Dara mendekat,tapi dara bersyukur
ketika anjing itu tidak mendekatinya.
Jo yang duduk dengan santai masih mengenakan kaus hitam dan jins yang dikenakannya tadi malam
untuk mengisi acara ulang tahun sebuah TV swasta.Dan dia mengenakan sandal rumah yang kelihatan
nyaman.Ada lingkar hitam dibawah matanya dan kulitnya kelihatan agak pusat,yang menandakan dia
belum sempat beristirahat setelah manggung tadi malam.sejujurnya,dara agak terkejut melihat jo pagi
ini.Dia mengira jo tidak akan kelihatan hingga tengah ahri,sebagai mana layaknya kehidupan artis yang
bekerja pada malam hari,mereka biasanya akan tidur seharian dan baru akan bangun menjelang matahari
terbenam;sudah seperti Vampir.
Bukannya menerima undangan jo.Dara memutuskan untuk permisi ke toilet terlebih dahulu untuk
membersihkan wajahnya yang tadi dijilati Goldie.
Jo menatap kepergian Dara ke toilet sambil mencoba menahan senyum.kejadian barusan adalah hal
terlucu yang dia pernah lihat,andaikan dia bisa merekamnya dan menutarnya lagi nanti.atau lebih baik
lagi,meng-upload nya ke you Tube agar seluruh dunia bisa melihanya.jo terkekeh dalam hati memikirkan
keisengannya ini. "Nanti sore waktu aku pulang.Mas ada dirumah ngga"tanya Blu sambil mematut dirinya pada cermin
panjang yang menempel pada salah satu dinding ruang makan.
Jo masih harus membiasakan diri dengan adanya orang yang peduli pukul berapa dia kembali ke rumah
dan menunggu untuk makan malam dengannya."Hari ini Mas ada di MRAM seharian.Kita bisa makan
malam sama sama di sana sebelum kamu pulang ke rumah,"jawab jo.
Jo melihat Blu menganggukkan kepalanya dicermin.Puas dengan penampilannya yang sempurna,Blu
meninggalkan sermin dan berjalan menuju jo.
"Mas,aku perlu uanga.Boleh aku pinjem kartu kredit Mas?"Jo meneggak habis tehnya sebelum
bertanya,"ini kan masih pertengahan bulan,memangnya uang saku kamu udah habis?"
"Oh,kalau uang saku sih masih banyak.ini untuk keperluan di luar bujet bulanan,"jelas Blu.
Jo mengerutkan keningnya,tidak suka dengan arah pembicaraan ini.Terakhir kali blu mengajukan
permintaan yang sama,dia menghabiskan hampir lima juta di Adidas hanya untuk membeli beberapa set
pakaian olahraga berikut aksesorisnya dengan warna yang membuat matanya silau.waktu jo bertanya
kenapa dia menghabiskan begitu banykan uang hanya untuk pakaian olahraga,blu berkata,"Ya karena
katy Perry-lah."Dan ketika jo masih juga kelihatan bingung,Blu menunjukan vidio kampanye adidas Katy
Perry di you Tube melalui iPad-nya,seakan jo seharusnya paham maksudnya,tanpa adanya penjelasan
lebih lanjut. "Mas masih ngga ngerti,"ucap jo.
Blu memutar bola matanya sebelum menjelaskan dengan tidak sabar,"Katy Perry,penyanyi pop dunia plus
Adidas sama dengan super cool,aku,Blu Brawijaya,penyanyi pop opera indonesia,mengenakan pakaian
yang sama seperti Katy Perry,akan kelihatan super cool juga,Paham?"
Pada saat itu jo hanya bisa menggelengkan kepala mendengar penjelasan yang sedikit membingungkan
itu.Dia hanya berharap kali ini setidak tidaknya adiknya akan bisa memberikan penjelasan yang lebih
masuk akal. "Aku mau minta Mbak Dara nemenin aku belanja make-up hari ini sepulang latihan dari
MRAM.Boleh,kan?"Tanya Blu.
"You want to do what?"Teriak jo.
Oh,betapa jo lebih memilih Blu berencana membeli franchise Adidas berikut Katy Perry nya sekalian dari
pada membeli barang terkutuk seperti make-up.
Menyangka bahwa jo tidak mendengarnya,Blu berkata,"be-lan-ja make-up."
"No,"ucap jo pendek sambil berdiri dari kursi dan berjalan menuju kamar tidurnya.
"What do you mean,no?"Blu mengikuti jejak jo.
Suara entakan kuku Goldie pada lantai dan kencringan bel pada collar yang melingkari leher anjing itu
mengikuti kakak beradik ini.
"No,kamu ngga boleh beli make up,"jelas jo tanpa menghentikan langkahnya.
Tapi semua temanku udah pakai make up,dan kalau manggung,aku juga pakai make up,jadi apa salahnya
kalau aku punya set make up sendiri?"
Jo sudah sampai di depan pintu kamarnya dan memutar tubuhnya untuk menatap Blu."Tetap ngga boleh."
"Arrrggghhhhh!!!"Teriak blu dan melangkah pergi dengan mengentakkan sepatu Mary Jane nya ke lantai
sebagai tanda ke frustrasiannya.
Kalau saja jo tidak terlalu lelah,dia mungkin akan mencoba menenangkan blu,tapi tidak pagi ini.dia perlu
waktu tidurnya,karena dia harus sudah ada di MRAM pukul 12.00 untuk mengawasi dara pada hari
pertamanya,Revel dan Oom Danung sudah setuju untuk mengawasinya sebelum itu.
"Baik baik di sekolah,blu!"Teriak jo yang disambut oleh"like you care!"Dari blu.
Jo mengembuskan napas pasrah dan melangkah masuk ke kamar tidurnya sebelum menutup pintu.ketika
dia melihat Goldie sedang menatapnya seakan menilainya,jo berkata,"OH,stop looking at me like
that.kalau kamu punya adik perempuan,pasti kamu ngerti."
Goldie hanya menjulurkan lidah mendengar penjelasan itu.jo bersumpah anjing satu ini sedang nyengir
meledeknya.Berfikir bahwa dirinya sudah setengah gila karena peduli pada apa yang dipikirkan seekor
anjing tentangnya,buru buru dia menanggalkan pakaian dan melangkah ke kamar mandi.
"Goldie,stay,"ucap jo ketika melihat Goldie ingin masuk juga ke kamar mandi.
Meskipun tahu Goldie hanyalah seekor anjing.Jo tetap merasa risi untuk telanjang di depannya,Goldie
adalah perempuan,dan jo hanya akan menanggalkan pakaiannya di depan perempuan yang
akan"tidur"dengannya,jelas jelas Goldie tidak masuk kategori itu.
Ketika dia keluar dari kamar mandi,jam dinding sudah menunjukan pukul 0/.30dan rumah terdengar
lengang,yang berarti blu sudah berangkat ke sekolah,jo mengenakan celana piama,dan tanpa
mengenakan kaus,dia merangkak ke atas tempat tidur dan menewaskan diri disamping Goldie yang sudah
mulai mengorok. "Aku ngga ngerti deh kenapa Mas jo masih juga memperlakukan aku seperti anak kecil.Aku ini sudah
SMa,"omel Blu dengan wajah cemberut,dalam perjalanan menuju sekolahnya.
"Kakak kamu cuma mau menjaga kamu.Dia kan yang bertanggung jawab atas kamu selama mama kamu
ngga ada,"dara mencoba meredakan omelan Blu.
Ketika keluar dari toilet,Dara mendengar dengan jelas pertengkaran antara blu dan jo,dan selama
beberapa menit ini sebisa mungkin mencoba menenangkan blu yang masih berapi api.
Dara mempertimbangkan tindakan selanjutnya,di satu sisi dia tidak mau terlibat pertengkaran keluarga,di
lain sisi,sudah terjadi tugasnya untuk memenuhi segala keinginan blu,dan keinginan blu adalah membeli
make-up.yang dara tidak tahu adalah kenapa blu memerlukannya.
Dengan sangat berhati hati agar tidak terdengar terlalu mau tahu,dara bertanya,"omong omong,kamu
memangnya kenapa sih ngotot banget mau beli make up?"
Blu keliatan ragu sesaat,seakan mempertimbangkan apakah dara cukup bisa dipercaya sebelum
berkata,"Kalau aku kasih tahu,Mbak harus janji ngga akan ngasih tau mas jo."
Dara melirikan matanya sedikit curiga,"memangnya separah itukah sampai kakak kamu ngga boleh tau?"
Blu mengangguk serius. "Oke Mbak ngga akan ngasih tau Mas jo,"janji Dara.
"Janji?" "Janji,"balas dara mencoba menyakinkan blu,meskipun dalam hati dia mulai waswas.Dia berharap apa
pun yang blu sembunyikan tidak menyangkut hal aneh aneh yang mewajibkannya untuk melaporkannya
pada jo. Blu menghembuskan napas sebelum berkata pelan,"aku perlu make up untuk pesta tahun baru sekolah."
"Pesta tahun baru?"Tanya dara tidak percaya.dia tidak perlu make up untuk pesta tahun baru sekolah."
"Pesta tahun baru?"Tanya dara tidak percaya.Dia tidak nyangka penjelasan blu bisa se-innocent itu.
"Ada cowok yang sudah ngajakin aku,"jelas Blu.
"Dan kamu ngga mau kakak kamu tau tentang ini kerena...."Dara membiarkan kata katanya menggantung.
"Karena Mas Jo pasti ngga akan ngebolehin aku pergi,soalnya acaranya malam.dan kalau pun dia ngasih
aku pergi,dia akan minta dirinya untuk jadi chaperone di acara itu.Ngga seru banget deh.Yang ada
mamamku bakalan hancur karena cewek cewek satu sekolah jadi histeris gara gara
Mas Jo muncul." Tanpa disangka sangka,Blu mulai berlaga seperti orang yang histeris karena bertemu dengan idola
mereka.Berikut dengan meletakan kedua telapak tanganya di pipi dan suara yang melengking segala.
"Oh-EN-JI,dia cute banget."
"Ngga nyangka jo Brawijaya bakalan dateng,Kok bisa sih Blu punya kakak kaya dia,soo luckyy."
"Did you all see that"dia baru senyum ke gue.Ah....mau pingsan rasanya."
Mau tidak mau dara tertawa terbahak bahak mendengarnya.Tapi mendengar penggambaran Blu,dara
mengeri kenapa blu merasa risih memiliki kakak seperti jo.
"Pusing aku jadinya setiap kali fans fans Mas jo histeris.Mereka nganggap Mas Jo itu a piece of meat yang
bisa ditarik sana sini.setiap kali abis manggung,pasti dia pulang dengan bekas lipstik,kaus yang sedikit
sobek,atau luka cakaran.itu makannya Mas jo ngga pernah ngasih aku dekat dekat sama dia kalau dia lagi
manggung,katanya untuk keselamatan aku."
Dara seharusnya tidak kaget dengan informasi ini,toh bukan pertama kalinya dia melihat atau mendengar
cerita fans yang agak ganas.Meskipun begitu,mulutnya tetap sedikit ternganga.jujur saja,seperti juga
orang lain,selama ini dara selalu melihat jo hanya sebagai artis,bukan manusia yang punya perasaan dan
bisa disakiti.Dalam usaha untuk lebih mengerti jo,dara tidak menghentikan blu yang sedang membagi
perasaan dan pandangannya tentang kakanya itu.
"Aku ngga ngerti kenapa orang orang ko pada histeris kalau ngeliat Mas jo.padahal dia itu....yah
,pokoknya ngga cool banget deh.kalau tidur kan dia ngga pernah pakai kaus lho,Mbak.katanya udah
kebiasaan kayak gitu.tapi,kebayang ngga sih betapa tidak higenisnya itu"mana dia kalau tidur bareng
sama Goldie,lagi.Ugh!!!!"
Tiba tiba gambaran jo sedang tidur tanpa mengenakan kaus terbesit dikepala Dara,dan itu membuat
kerongkongannya kering.meskipun jo laki laki paling arogan yang pernah dia temui dan kalah gantengnya
dengan Revel,tapi dari observasinya,Dara harus akui bahwa tubuh jo kelihatan sangat fit.pekerjaan
sebagau penabuh drum telah membuahkan hasil dua lengan yang kokoh,yang bisa membuat wanita
meleleh kalau dipeluk olehnya,dan dada bidang yang bisa dijadikan tumpuhan kalau manita sedang
menangis dan perlu a shoulder to cry on.
"Memangnya semua laki laki kalau tidur suka ngga pakai kaus,ya?"Tanya blu tiba tiba.
Bahkan ada yang tidur telanjang di antara tubuh wanita,pikir dara,tapi untungnya dia sempat menahan diri
sebelum kata kata tersebut terlontar dari mulutnya.
Akhirnya Dara menggunakan penjelasan pertama yang terlintas dikepalanya,"ada orang yang suhu
tubuhnya lebih panas daripada yang lain,jadi mereka lebih gampang berkeringatan.dari pada tidur
bermandikan keringat sendiri,ya.....kebanyakan mereka lebih memilih menjaga suhu tubuh supaya tetap
dingin.Alhasil tidur ngga pakai kaus."
"Aku kayaknya ngga bisa deh tidur tanpa kaus.kebayang ngga kalau tiba tiba ada kebakaran"bisa
berabe,kan?" Sekali lagi Dara tertawa terbahak bahak,kali ini blu pun ikut tertawa.
"So,do you like this guy"cowok yang ngajak kamu ke pesta ini?"Tanya dara setelah tawa mereka reda.
Dengan sedikit tersipu sipu,blu mengangguk."Namanya William,dia sudah kelas 12.Orangnya cute banget
meskipunsedikit dorky.dia salah satu cowok paling populer disekolah.aku ngga nyangka dia akan ngajak
aku." Pada saat itu dara sadar bahwa meskipun blu seorang selebriti,tapi di dalam,dia tetap seorang cewek
ABG biasa yang hatinya akan berbunga bunga kalau cowok yang disukainya mengajaknya pergi ke
pesta,oh,SMa,dengan segala cinta monyet,pacaran backtreet karena ngga mau ketahuan orangtua,hingga
rasa senang tak terkira karena ada cowok yang ngajak kencan,Dunia seakan penuh harapan dan impian
sewaktu SMA. "Apa kamu dusah terima undangannya untuk jadi date dia ke acara ini?"Tanya Dara.
Sekali lagi blu mengangguk."Minggu lalu aku bilang iya ke William,soalnya dia sudah nanyain melulu dan
aku ngga enak kalau nolak.lagian aku memang mau pergi.ini pesta pertama ku,semua teman ku akan ada
disana,dan aku ngga mau ketinggalan."
Selama beberapa detik dara berfikir.meskipun pesta sekolah terkenal tolol untuk orang dewasa,tapi
sewaktu SMA,pesta sekolah terkesan glamor dan suatu acara yang tidak bisa dilewatkan,pergi ke pesta
seperti ini adalah salah satu kenangan terindah yang dia miliki sewaktu SMA.dan dia akan pastikan blu
pun mendapatkannya. Bab 5 PEACE OFFERING Pesta tahun baru kamu ini memangnya diadakan di mana?"Tanya dara.
"Di Gran Melia,acara mulai jam 20.30."
"Apa kamu udah ada gaun,sepatu dan aksesorinya?"
"Aku punya beberapa gaun yang baru aku pakai sekali untuk manggung,dan aku bisa pakai lagi di muka
publik.sekalian daur ulang,jadi hemat biaya belanja,dan ngga akan ketahuan mas jo."
Mencoba berfikir dengan logika blu,Dara berkata,"kadi kamu berencana untuk berangkat ke acara itu
setelah mas jo berangkat kerja malam itu?"
Blu mengangguk antusias. "Apa kamu ngga khawatir Bi uti akan ngasih tahu mas jo tentang kepergian kamu?"Lanjut Dara.
"Minggu itu Bi uti akan pulang ke jawa,cucunya ada yang mau kawin,jadi semuanya beres."
"Wow!Rupanya kamu sudah memikirkan semuanya ya."
"Kecuali urusan make up."
Tanpa pikir panjang lagi dara berkata,"Kalau kamu mau,Mbak bisa dandanin kamu .Jadi kamu ngga perlu
beli make-up." "Really?" Dara mengangguk dan tahu tahu blu sudah memeluknya sambil mengucapkan kata thank you berkali
kali.untung saja mobil sedang berhenti di lampu merah.Kalau tidak,dara yakin mereka akan mengalami
kecelakaan lalu lintas. Setelah lampu lalu lintas berubah menjadi hijau dan blu harus melepaskan pelukannya,Dara
berkata,"kalau mbak bantu kamu soal ini,kamu harus nurutin dua permintaan mbak."
"Oke,apa pun itu,aku akan setuju."
Meskipun dara memang benar benar mau membantu Blu,dia tidak cukup gila untuk melepaskan anak
berumur lima belas tahun berkeliaran di kota jakarta pada hari sabtu malam dengan laki laki yang dia tidak
kenal.Sebebas bebasnya orangtua,mereka tetap harus menetapkan beberapa peraturan pada anak
mereka. "Mbak harus di kenalkan dengan William supaya mbak tahu orangnya yang mana."
"Oke,itu beres."
"Yang kedua,mbak akan ikut kamu keacara ini."
"Hah"kayak jadi bodyguard gitu"ngga oke banget deh."
Meskipun dari nadanya sepertinya blu sudah ngambek,dara tidak peduli.Dia harus tegas dengan
peraturannya. "Setidak tidaknya ngga ada orang yang akan histeris kalau ngeliat Mbak.Mbak akan antar kamu sampai ke
lokasi pesta,setelah itu Mbak akan hangout di lobi hotel sampai kamu selesai dan mengantar kamu
pulang.Gimana"tawar dara.
"Tapi....." "Terserah kamu,pokoknya itu syarat Mbak untuk ngebohongin kamu pergi.
Kalau kamu ngga setuju,kita bisa lupakan inisemua dan kamu akan kehilangan pesta tahun baru pertama
dengan teman teman kamu ini,"potong dara.
Blu kelihatan sudah siap membantah,tapi kemudian sepertinya dia sadar bahwa dia tidak akan bisa
memenangkan argumentasi ini.Akhirnya dia berkata,"Oke Mbak boleh ikut."
Sisa sepuluh meniT perjalanan menuju sekolah Blu dilalui dalam diam.Ketika mobil berhenti di depan
gerbang sekolah dan Blu bersiap siap keluar mobil,dia berkata,"terimakasih ya,Mbak,karena sudah mau
ngedandanin,menemani aku pergi ke pesta tahun baru,dan ngga ngasih tau Mas jo tentang rencana aku
ini." Dara tersenyum,kagum dengan kata kata diplomastis blu.sepertinya mama blu orangtua yang tahu cara
menanamkan sopan santun kepada anaknya.
"I'II see you at three,okay?"Ucapnya.
Blu mengangguk dan Dara membawa mobil kembali ke jalan raya,menuju Menteng.
Dara baru saja melangkah ke dalam kantor MRAM ketika seseorang bapak bapak berumur lima puluhan


The Devil In Black Jeans Karya Aliazalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang cukup trendi menyapanya dengan ramah.
"Ah,Mbak Dara,ya?"Tanya bapak tersebut.dara hanya bisa mengangguk sebelum bapak itu melanjutkan
dengan semangat "Kenalkan,saya Pak Danung,manajernya Blu.Maaf,saya nggak bisa ketemu Mbak sebelumnya."
Pak danung menjabat tangan dara dengan hangat."Yuk,saya tunjukan tempat Mbak berkerja kalau
sedang di MRAM." Mereka lalu berjalan menuju sebuah meja panjang kosong di sudut ruangan,dalam perjalanan pak danung
menyempatkan diri memperkenalkan beberapa pegawai yang sedang bekerja di meja mereka.
Dara mencoba mengingat setidak tidaknya tida dari sepuluh nama orang yang dikenalkan,tapi usahnya sia
sia.Dia bertekad mengenali mereka satu per satu pada akhir jam kerja hari ini.
"Omong omong,apa mamanya Blu sudah menelpon mbak?"Melihat gelengan kepala Dara,Pak Danung
berkata,"Oh,mungkin masih belum sempat aja.Nah,ini meja para PA.biasanya para PA artis MRAM selalu
bergerak mengikuti artis mereka,makannya mereka ngga punya meja sendiri.jadi sistem yang kami
gunakan adalah hoteling,yaitu kalian akan berbagi meja dan segala keperluannya,kami sudah menyiapkan
rak berlaci dengan label nama setiap PA,jadi kalian bisa menyimpan segala dokumen didalam laci
tersebut." Pak Danung menunjukan deretan rak besi berlaci yang terletak disamping meja.Dara mengenali beberapa
nama yang tertera sebagai PA,yang berkerja untuk para artis MRAM.
"Ini kunci untuk laci Mbak.Para PA biasanya akan mengunci laci mereka,karena mereka tidak mau orang
lain mengacak ngacak dokumen dokumen mereka.Meskipun kita semua disini sudah menandatangani
perjanjian tutup mulut,tidak ada ruginya untuk selalu berhati hati.Jadi,pastikan laci Mbak selalu terkunci
kalau Mbak tidak ada disini.Oke?"
Dara mengangguk mengerti dan mengantongi kunci itu.
"Dua komputer ini berhubungan dengan main frame MRAM,jadi informasi apa pun yang Mbak simpan di
main frame bisa diakses dari dua komputer ini.Saya akan minta Beno,orang tech kita set-up username
dan password untuk Mbak."
Sekali lagi dara mengangguk sambil meletakaN tasnya di atas meja dan mengeluarkan
agendanya.Dengan bolpoin di tangan kanan dan agenda terbuka.dara sudah siap mencatat apa pun
informasi penting yang harus diingatnya.
Pak danung menyerahkan sebuah file berukuran A4 kepada dara sebelum berkata,"Ini agenda Blu untuk
enam bulan ke depan.Hal hal yang menyangkut sekolah dan konser nya sudah fixed.Jadwal menjelang
konser juga sudah diatur sedetail mungkin oleh kami,jadi mbak bisa mengikuti jadwal itu saja.Tati tentu
saja,Mbak harus sigap menangani pergantian yang suka datang tiba tiba."
Sebelum dara bisa betul betul mencerna apa yang dikatakan pak danung,beliau sudah
melanjutkan,"Untuk hari ini,saya sudah menyiapkan beberapa hal yang bisa Mbak kerjakan selama
menunggu hingga Blu keluar dari sekolah.Kita bisa mulai dengan membalas email dan meng update
facebook dan Twitter blu."
Pak danung menyerahkan sebuah file kepada dara sebelum berkata,"Di dalam sini ada username dan
password email,facebook,dan twitter Blu.Selain itu,ada balasan email standar yang biasanya kami
gunakan untuk pertanyaan pertanyaan yang paling sering kami terima.Semuanya terdaftar berdasarkan
abjad.Kalau ada pertanyaa yang Mbak tidak pasti jawabnya di skip saja dulu sampai Mbak bisa
menanyakannya kepada saya,Revel,Jo,atau Blu sendiri."
Seraya memegangi agenda dan bolpoin,Dara hanya bisa melirik ke file yang dipegang pak danung.
"Kalau misalnya ada fanmail yang menurut Mbak bagus,Mbak bisa menunjukannya ke Blu,jadi Blu bisa
membalas email itu sendiri kalau dia sempat.Serahkan semua pertanyaan yang datang dari media tentang
Blu ke bagian Public Relations MRAM.sayangnya Gina sedang cuti hari ini,tapi mbak bisa mencari dia
besok.Kita mencoba untuk mencegah adanya salah paham antara kami dan media,itu sebabnya kita
harus bekerja sama dengan PR.Saya juga memberikan mbak otoritas untuk tidak menghiraukan hate mail
jenis apa pun." "Blu suka menerima hat mail?"Tanya dara terkejut.
"More than you could ever guess,"jawab pak danung.
"But why?"Dia tidak mengerti kenapa orang bisa. Tidak menyukai Blu yang menurutnya tidak ada
sombong sombongnya sama sekali.
"Kebanyakan hate mail akan mengomentari pakaian,sepatu,make up,bahkan aksesori yang dikenakan Blu
waktu manggung. Ada yang jengkel karena Blu tidak tersenyum cukup lebar ke pada mereka ketika mereka bertemu
dengannya di mal.Ada yang bilang Blu lip sync lah,yah,intinya kebanyakan dari mereka sih cuma mencari
cari alasan untuk membenci blu."
"Apa Blu tahu bahwa dia sering menerima hate mail?"
Pak danung menggeleng."Kita mencoba untuk meminimalisasikan itu semua karena tidak mau membuat
blu upset.Tapi kadang kami tidak bisa mengontrol apa kata media tentang blu.
"Kita biasanya makan siang sama sama di sini jam 12.00,tapi kalau mbak kurang cocok dengan
menunya,mbak bisa memesan makanan dari luar.setelah makan siang,mbak harus mengambil kostum
konser blu.Kita sudah fitting dua minggu yang lalu,Coba Mbak catat alamatnya."
Bolpoin ditangan dara menari untuk mencatat segala instruksi yang ditembakkan secara bertubi tubi oleh
pak danung itu. "Setelah mbak kembali dari menjemput blu dari sekolah,Mbak bisa melanjutkan membalas fanmail nya
sambil menunggu Blu selesai latihan vokal.nanti mbak akan saya kenalkan dengan mbak joyce,pelatih
vokal Blu.Orangnya agak agak strict,tapi sebetulnya baik."Pak danung menepuk bahu dara sambil nyengir
ketika mengetahui ini,dan mau tidak mau dara pun tersenyum.
"Setelah itu mbak bisa mengantar Blu pulang dan membantunya mengerjakan tugas sekolah kalau
perlu.Kalau blu tidak perlu apa apa lagi,mbak bisa pulang.Ada pertanyaan?"Tanya pak danung.
Dara menggeleng dan pak danung meninggalkannya setelah Beno muncul untuk membantu Dara
mengakses main frame MRAM.
Selama tiga puluh menit pertama dihabiskan Dara untuk menyalin agenda blu ke dalam agendanya,dan
membuat beberapa catatan lain tentang hal hal yang harus diklarifikasi kepada pak danung,lalu selama
lebih dari dua jam dara duduk di depan komputer untuk membalas fanmail blu.Pisang goreng yang
diberikan oleh offic boy MRAM beberapa jam yang lalu masih tidak tersentuh olehnya.Dia hampir saja
berteriak terkejut ketika membuka email blu beberapa jam yang lalu dan menemukan tidak kurang dari
seratus email dari penggemar Blu.
Jam sudah menunjukan pukul 12m00 dan salah satu pegawai MRAM yang dia ingat bernama
Sita,mendekatinya. "Mbak dara,saya sita.sori ya ngga sempat ngobrol,abis dari tadi saya liat mbak sibuk banget,jadi ngga
mau ganggu.kita makan siang dulu yuk,"ajak sita.
Dan dara pun segera log out dari email blu dan mengikuti sita menuju ruang makan.
"Sudah selesai ngebalas emailnya blu?"
"Sudah.Tapi masih belum sempet menyentuh Facebook dan Twitter,"Jawab Dara.
Sita mengangguk angguk.Oh ya......"
Kata kata sita terpotong oleh gonggongan anjing yang sangat familier dan Dara baru saja hendak menoleh
ke arah suara itu ketika tiba tiba dia menemukan dirinya sudah jatuh tengkurap di lantai dengan kedua
kaki depan Goldie menemukan punggunya,
"Oh,may God,bad goldie,bad god,"emel sita sambil menarik collar Goldie dengan susah payah agar
menjauhi dara. Dara mencoba merangkak berdiri sambil menggeram.Apa tidak cukup orang diserang oleh seekor anjing
sekali dalam satu hari"Apa perlu diserang dua kali oleh anjing yang sama"Dasar sial,gerutut dara dalam
hati. "Jooo....Goldienya dipakaiin leash dong!!!Lo gimana sih"lihat tuh Mbak Dara samapi begitu
keadaanya!"Teriak sita pada jo yang dengan santainya berjalan mendekati mereka sambil nyengir.
"Mbak dara nggak kenapa napa?"Tanya sita Khawatir.
Dara rasanya sudah mau mati saja ketika menyadari semua pegawai MRAM sedang menatapnya sambil
tersenyum.Great!!!!Hari pertama kerja sudah jadi bahan tertawaan orang.Kenapa dia ngga bergabung
dengan pasukan badut saja kalau tahu akan membayar untuk menetawakannya.
Jo kemudian bersiul kencang dan Goldie langsung berlari kearahnya."Goldie cuma mau say hi kok.Aren't
you,girl?"Ucap jo sambil berlutut dan mengelus elus kepala goldie yang memaparkan wajah bahagia
karena sudah dibelai tuannya.
"I'm fine,"ujar dara menjawab pertanyaan sita,sambil berdiri dan mencoba tidak memelototi jo.
Dalam hati dara berjanji akan membalas dendam dengan mengunci Goldie dikamar mandi kalau tuannya
sedang tidak ada dirumah.Tanpa menghiraukan jo,dara pun mengikuti sita mengantre untuk mengambil
makanan,dara lalu duduk di salah satu kursi meja makan besar yang mendominasi ruang makan.Sita
sepertinya menyadari kekikukan Dara sebagai pegawai baru dan duduk di sebelahnya.Dara menghargai
kebaikan sita,apalagi ketika jo memutuskan untuk duduk tepat dihadapan Dara sambil ngobrol dengan
para pegawai laki laki tentang pertandingan sepak bola Manchester Unite melawan Chelsea tadi malam
dan tidak menghiraukannya sama sekali.Ingin rasanya Dara pindah dari kursinya untuk menghindari jo.
Rencananya gagal karena sita sudah mulaimembuka pembicaraan dengannya.sita ternyata akuntan yang
sudah berkerja untuk MRAM semenjak MRAM didirikan beberapa tahun yang lalu.Dia mengenal baik
Revel dan jo,dan sudah menganggap mereka seperti kelurga.Sekarang dara mengeri kenapa sita bisa
mengomeli jo seenak jidatnya barusan.
Dara sedang memikirkan ke manakah dia harus meletakkan piring kotornya ketika seorang OB muncul
untuk mengambil piring kotor itu dari hadapannya.setelah mengucapkan terimakasih,buru buru dia bangun
dari kursinya,dan setelah permisi kepada sita,dara menuju mejanya untuk mengambil tas dan kunci
mobilnya.Dia tidak tahu bahwa jo mengikutinya samapi dia mendengar suaranya.
"Dara,"ucap jo yang disambut oleh pekikan dara.
"Bisa ngga sih ngga ngagetin orang begitu?"Desis dara sambil mengelus elus dada.
Tanpa mengiraukan kata kata dara,jo menyodorkan segelas air putih padanya.ketika dara menatapnya
bingung,jo menjawab,"kamu belum minum."
Dara menatap jo dan gelas air yang ada ditanganya,semakin bingung,dan kini sedikit curiga.Selama
setengah jam mereka makan siang,jo bahkan tidak pernah melirik ke arahnya,jadi bagai mana dia bisa
tahu bahwa dara belum minum"
Melihat gerakan pada wajah dara,jo menambahkan,"ini cuma air putih biasa,ngga ada racunnya kok."
Meskipun masih sedikit ragu,tapi tidak mau menarik perhatian pegawai MRAM yang mulai kembali kemeja
masing masing,Dara mengambil gelas itu dari tangan jo.
"Thank you,"ucapnya.
Dia berniat menunggu hingga jo berlalu sebelum membuang ait itu.sejujurnya,melihat betapa
antagonistiknya jo terhadapnya,dia tidak percaya apa pun yang diberikan laki laki itu.jo hanya
mengangguk tanpa mengatakan apa apa.dar menyangka jo akan meninggalkannya setelah memberikan
gelas itu,tapi dia justru menunggu,akhirnya sara tidak ada pilihan selain mendekatkan gelas pada bibirnya
dan minum seteguk. "Habiskan,"ucap jo lagi.
Akal sehat dara mengatakan agar dia meleparkan sisa air di gelas itu ke wajah jo,tapi dia rasa itu bukan
ide yang baik betapapun menyebalkannya jo.Akhirnya dia meneggak habis air itu dan cukup terkejut
ketika jo mengulurkan tangannya untuk mengambil gelas kosong itu darinya.
"Besok besok jangan lupa minum setelah makan.saya ngga mau harus menjawab pertanyaa media kalau
kamu sampai ditemukan tewas karena tersendak.Ngga bagus untuk image Blu."
Dan sebelum dara bisa bereaksi,jo sudah melangkah pergi,meninggalkan dara megap megap saking
kesalnya. Dara menunggu hingga blu muncul digerbang sekolahnya.kostum konser blu yang berjumlah sepuluh set
tertata dengan rapi di bagasi mobil,di dalam plastik laundry.Segala sepatu dan aksesori terletak di dalam
boks di kursi belakang.Blu muncul tak lama kemudian dan dara menunggu hingga blu memasang sabuk
pengaman sebelum tancap gas.Setibanya mereka di MRAM,Dara langsung menggiring blu ke studio
untuk latihan. Dara menemukan pak danung sedang ngobrol dengan seorang wanita yang mengenakan legging
hitam,kaus kedodoran dan sepatu bot dengan stiletto yang bisa digunakan sebagai tusuk sate saking
runcingnya.ketika melihatnya,Pak danung langsung mengenalkannya kepada pelatih vokal blu,yang
ternyata wanita berhak runcing itu.Dan dia adalah Joyce Silalahi,pelatih vokal para penyanyi muda
indonesia.Joyce menjabat tangan dara singkat,Pak danung langsung pamit dan meninggalkan blu untuk
latihan. "You're,ucap joyce memperingatkan blu.
Dara terkejut ketika mendengar itu dan langsung melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 15.45.
"Maaf,Mbak,tapi bukannya latihan vokal Blu dimulai pukul 16.00?"Tanya dara.
"Nope,untuk hari ini jadwal latihan blu adalah dari pukul 15.30 sampai 17.30."
Dara segera mengeluarkan agendanya dari dalam tas untuk memeriksa jadwal yang sudah diberikan pak
danung kepadanya tadi pagi.dan dengan jelas disitu tertera:
13.00 ambil kostum 15.00 jemput blu dari sekolah
16.00-18.00 latihan vokal ,check FB & Twitter
18.00 Fitting kostum 18.30 Dinner dengan jo 19.00 Home Dari pada bertengkar dengan joyce Silalahi yang dikenal punya bad temper dan membawa kata "beyatch"
kelevel tersendiri,dara memutuskan untuk mundur teratur.
"Kalau begitu saya yang harus minta maaf.saya sudah salah mencatat jadwal blu hari ini,"ucap dara.
"Blu seharusnya tahu jadwalnya sendiri.sekarang kita hanya punya waktu kurang dari dua jam untuk
latihan.Pastikan kamu tahu jadwal kamu untuk latihan selanjutnya,"Ucap joyce sambil menatap blu tajam.
Kata kata dan nada Mbak joyce yang sangat menghakimi itu membuat darah dara mendidih.Dengan
susah payah dia mencoba menenagkan diri,dan dengan satu aggukan kepada blu,dara meninggalkannya
kepada Cruella de joyce.Perempuan itu mengingatkan dirinya untuk memeriksa ulang jadwal blu dengan
pak danung agar tidak terjadi kesalahan lagi.Dalam perjalanan kembali ke studio,Dara berpapasan
dengan jo yang memaparkan wajah dinginnya.dara pun hanya menganggukan dan berlalu untuk
melanjutkan tugasnya. Bab 6 HATE MAIL Ketika dara bertanya kepada pak danung tentang kesalahpahaman pada jadwal blu,beliau langsung minta
maaf karena lupa memberitahu dara atas perubahan itu.Tapi dia memastikan untuk selanjutnya jadwal
latihan blu tetap pada jam 16.00.
Dara kemudian bertanya di manakah dia harus meletakan kostum blu,dan pak danung mengajaknya naik
ke lantai atas,tempat area kolam renang dapat ditemukan,Untuk beberapa menit dara hanya bisa melongo
melihat area ini.Semua orang selalu bilang bahwa Revel berasal dari keluarga kaya,tapi dara tidak
menyangka artis itu akan mampu memiliki rumah semewah ini.tanpa kelihatan terpengaruh oleh keadaan
sekitarnya,pak danung berjalan ke arah kanan,menuju pintu di ujung,
Beliau membuka pintu dan dara mendapati dirinya berada di dalam kamar tidur terluas dan ternyata yang
pernah di lihatnya.Ukurannya mungkin lima kali lipat kamar tidurnya di rumah.satu tempat tidur ukuran
Queen menghiasi area tengah kamari itu.Di sebelah kiri dekat jendela dara menemukan meja kerja antik
dan set sofa yang nyaman.Dinding sebelah kanan ditutupi sepenuhnya oleh lemari pakaian superbesar.Di
depannya ada beberapa gantungan baju terbuat dari besi dengan roda,yang bisa ditemukan di
departement store.Aroma lavender yang menenangkan menyerang indra penciumannya.
"Kita bisa pakai kamar ini untuk fitting,karena revel juga ngga pernah menggunakannya."
Dara hanya bisa mengangguk,tidak mengerti bagai mana orang bisa memiliki kamar tidur senyaman ini
dan tidak pernah menggunakannya.
Setelah memastikan Dara memiliki segala sesuatu yang dia perlukan,Pak danung membiarkan gadis itu
melakukan pekerjaannya.dan sementara menunggu hingga Blu selesai latihan vokal,secara sistematis
dara mulai memindahkan kostum blu dari mobil ke kamar itu.Atsa perintah pak danung,dua orang OB
datang untuk membantu dara melakukanya.
"Mas hati hati megangnya ya,jangan sampai kusut.Dan dipegang agak tinggi,jangan samapi bagian
bawahnya kena lantai,nanti kotor,"pinta dara.
Dua OB itu mengangguk dan dengan hati hati membawa semua kostum blu ke dalam.dara sedang
menumpukan beberapa boks sepatu agar lebih mudah untuk dibawa ketika mendengar suara
gonggongan anjing,yang diikuti oleh suara kekacauan daari dalam rumah.
Oh no.Boks sepatu terabaikan,dara langsung cabut lari masuk ke rumah,dalam hati dia berdoa mudah
mudahan kostum Blu masih bisa terselamatkan.Apa pun yang diharapkan dara tidak bisa menandingi apa
yang dia lihat ketika masuk ke dalam.Ketua OB yang membantunya tadi sedang berdiri di atas kursi
sambil memegangi kostum blu setingi tingginya,mencoba menjauhkan dari serangan goldie,yang mungkin
berfikir kedua OB itu sedang mangajaknya bermain dan menggonggong dengan senangnya sambil
meloncat loncat untuk meraih targetnya.
"Goldie!!!"Suara teriakan sita yang nyaring membuat goldie berhenti menggonggong dan loncat loncat
untuk beberapa detik.Tapi keyika menyadari sita tidak akan melakukan apa apa kepadanya,dia
melanjutkan aksinya. Sita kemudian meminta salah satu pegawai MRAM untuk memanggil jo.ketika muncul,jo hanya perlu
menggeramkan nama goldie untuk membuat anjing itu terdiam dan dengan buntut lunglai berjalan menuju
jo yang segera memegangi callor nya.
"Jo,dari tadi kan gue udah bilang supaya goldie dipakaiin leash...."
"Dia udah gue pakaiin leash kok,tapi kayanya dia ngegigit leash nya samapai putus,"potong jo sambil
menunjukan leash kulit yang tinggal sepotong itu.
"Anjing segede Gaban gitu mungkin mendingan dirantai aja deh."
"Wah,itu sama sekali ngga berperikemanusiaan,"bantah jo tersinggung.
"Ji,goldie itu anjing,bukan manusia."
"Ya kalau begitu tidak berperikeanjinganlah,"lanjut jo tanpa berkedip.
Dara menggigit lidah,agar tidak tertawa terbahak bahak atas humor jo yang garing itu.
Sita menggeram dan berkata,"Whtaever deh.Tapi bisa tolong lo bawa goldie sama sama elo,supaya dia
ngga ganggu orang kerja supaya junet dan marwan bisa turun dari kusri?"
Sepertinya baru sadar bahwa ada dua OB yang sedang berdiri di atas kursi,Jo bertanya,"lo pada kenapa
berdiri di atas kursi?"
Sita memutar bola matanya sambil melambaikan tangan,meminta para OB untuk turun dari kursi dan
segera lari ke lantai atas dengan harta benda Blu.
Sambil menunggu junet dan marwan,Dara menguping sita dan jo mengolok olok satu sama lain.
"Sumpah de,jo gue ngga pernah ngeliat goldie retiever sebegini ngga bisa diaturnya.lo kenapa juga sih
mau maunya mengadopsi dia?"Ucap sita.
Jo langsung menutupi kedua telinga goldie dengan telapak tangannya sebelum berbisik,"Sssst,goldie
ngga tau kalau dia diadopsi,oke."
"Jo,lo ngapain nutupin kuping goldie"she's a dog,dia ngga ngerti apa yang sedang kita bicarakan."
"Lo tau kan kalau goldie reteiever itu lebih pintar dibandingkan anging jenis lain"Nah,goldie ini bahkan
lebih pintar lagi diantara para goldie reteiver,percya sama gue,dia tahu kita sedang ngomongin dia."
"Are you nuts?"Teriak sita.
Dara tersenyum ketika sita menyuarakan apa yang ada di kepalanya.Siapa sangka drummer kawakan
Indonesia ini ternyata setengah gila.Dara melirik ke sekelilingnya untuk memastikan para pegawai MRAM
yang lain setuju dengan pendapatnya ini,tapi mereka semua sepertinya terlalu sibuk dengan pekerjaan
masing masing sehingga tidak memedulikan sita dan jo.
Dara melihat jo menggeleng dengan serius sebelum sita berkata,"jadi lo kasih penjelasan apa ke goldie
kenapa dia tinggal sama elo?"
"Gue bilang ownernya sedang pergi berlibur."
"Jo,goldie sudah tinggal sama elo selama enam bulan lebih,


The Devil In Black Jeans Karya Aliazalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

I thinky by now dia tau kalau ownernya udah menelantarkan dia."
"Dear God woman.apa lo ngga punya sisi kewanitaan yang lembut"lo bisa bikin goldie trauma dengan
kata kata lo itu,tau."
Sebelum dara jadi semakin pusing dengan arah pembicaraan jo dan sita,junet dan marwan muncul dan
mereka pun mengambil sisa perlengkapan kostum yang masih tertinggal di mobil.
Setelah selesai memindahkan kostum blu,dara meng update halaman facebook dan Twitter blu.Dia lalu
membalas pertanyaan pertanyaan dan dukungan yang berhamburan masuk setelah status update
itu.Setelah semuanya selesai,merasa sedikit penasaran,dara meng Goggle nama blu untuk melihat
komentar apa saja yang berkeliaran di dunia maya tentang bosnya itu.
Dara membaca satu komentar yang terdengar cukup mendukung pada sebuah chat room yang
ditemukan. Gw suka bgt sama blu,suaranya mirip charlotte chursh,Can't wait to go her concert.
Jenny di jakarta Merasa positif dengan komentar ini,dara memutuskan untuk membacanya beberapa komentar
selanjutnya. Blu memang betul2 berbakat,Gak salah Revelino Darbby udah investasi ke dia.
Ryan di kakarta Suara blu selalu bikin hati w tenang.Mulai dai ave Maria sampe Vide Cor Meum.Kasih waktu dia bbrp
tahun lagi dan gw yakin dia bisa go international.Go,Blu.
Melly di Medan Anak ku suka banget sama Blu dan aku juga jadi suka sama dia,meskipun sering gak ngerti apa yang dia
nyanyiin,mungkin ke depannya blu bisa mulai nyanyiin lagi indonesia.
Tetty di Yogyakarta Dara masih tersenyum samapi dia membaca kontar komentar negatif tentang blu.
Oh,plis deh,satu2nya alasan knp album blu bisa laku adalah krn sia itu dari keluarga Brawijaya,ada KKN
nya.Coba kalo dia berdiri sendiri,ga ada org yg mau beli albumnya.
Nia di Jakarta Gw sebel bgt liat gaya blu yg sok sophisticated klo lago di TV.Tolong deh,blu,suara lo tuh terlalu pas
pasan untuk nyanyi opera.
Presien www.ih8bluclub.co.id
Lima belas menit kemudia dara harus menutup wbsite yang dibukannya karena nyaris mengalami depresi
berat setelah membaca komentar komentar yang betul betul bisa membuat blu nangis tersendu sendu
kalau sampai membacanya. "Halo,Mbak." Suara ceria blu membuat dara hampir meloncat dari kusrinya.Untung saja layar kompuetnya sedang
Pendekar Guntur 7 Dewi Ular 90 Misteri Surat Setan Rahasia Mo-kau Kaucu 6

Cari Blog Ini