Ghost Campus Karya Crimson Azzalea Bagian 17
"AAARRGGHHHHHH!!!"suara teriakan Bima sedikit tercekat karena leher yang tergorok
Hantu itu menggorok leher Bima dengan penekanan kuat hingga akhirnya leher Bima terpotong sempurna
"Kreekkkk!!"suara leher Bima yang terpotong utuh tanda berakhirnya juga hidup polisi bernama Abimanyu itu
Edel menatap horror pemandangan dihadapannya beserta mendengar suara - suara mengerikan dari aksi yang sedang dilakukan hantu itu
"Mmhhhmmm. .mmmhhmmm!!"suara tangisan Edel dengan mata terbelalak takut
Dengan lihai hantu dokter Angkasa berhasil mempreteli tubuh Bima
Organ - organ dalam Bima seperti paru - paru, jantung, ginjal, dan lain - lain dimasukkan ke dalam baskom stenlis di Troly lalu dibawa ke ruangan lainnya
oleh hantu yang sekujur tubuh juga wajahnya penuh darah itu
Seolah tidak merasakan apapun atas aksi yang baru saja dilakukannya, secara perlahan hantu itu mengemasi sisa - sisa tubuh Bima ke dalam kantong plastik
besar Saat membawa plastik besar berisi potongan tubuh Bima, tidak sengaja potongan kepala Bima terjatuh dari dalam plastik
"Debumm!"suara kepala Bima terjatuh di lantai
Edel melihat kepala Bima yang terjatuh
Ekspresi penuh kengerian dan tersiksa terlihat jelas di wajah Bima yang tewas secara mengenaskan dengan mata terbelalak dan mulut terbuka lebar seakan
sedang tercekik penuh derita
"Mmmhhhmmmmm!!!!!"jerit histeris Edel yang ketakutan menyaksikan kematian Bima
Hantu dokter Angkasa memungut kepala Bima dan memasukkannya ke dalam plastik hitam lalu menaruhnya di sudut ruangan
Setelah itu, hantu dokter Angkasa menghampiri Edel
"Mmmhhhmmmmm!!!mmmhhhmmmm!!"jerit histeris Edel ketakutan
Dengan tangan berlumuran darah, hantu itu membawa Edel ke meja operasi tempat Bima tewas secara mengenaskan
"Mmmhhhmmmmm!!!"jerit ketakutan Edel yang dipindahkan hantu Angkasa ke atas meja operasi yang penuh darah Bima
Hantu dokter Angkasa melepas jaket putih yang dikenakan Edel meninggalkan dress warna merah muda dengan bahu terbuka yang dikenakan Edel membuat luka tusuk
di bahu kiri dan lebam dibahu kanan Edel terlihat jelas
Kemudian melepaskan juga penutup mulut Edel memperlihatkan luka sayat di pipi kirinya
"Lepasiiinnn akuu!!!dasar pembunuuuhh!!"umpat Edel
Hantu dokter Angkasa siap menyayat tubuh Edel
"Aaaaaaaaaa!!!!"jerit histeris Edel
"Gubraaakkkkk!!!!"suara pintu ruang operasi terdobrak keras
Muncul Bastian dan Kiet dengan membawa gergaji mesin disusul Tristan, Bara dan Nico yang membawa batang pohon yang digunakan untuk mendobrak pintu tadi
Angel, Chacha, Irina dan Mozza menyusul masuk di belakangnya
"Edeelll!!!"teriak geng halfblood
Edel dan hantu dokter Angkasa menoleh kaget melihat kehebohan dari kedatangan geng halfblood
"Bastiaannn!!semuanya!!"teriak Edel
"Edell!!dasar setan dokter sialaannnn!!!"teriak Bastian tanpa pikir panjang maju menerjang hantu dokter Angkasa dan mengayunkan gergaji mesin di tangannya
Kiet ikut maju membantu Bastian menghadapi Angkasa
"Bastian!!Kieet!!tungguuu!!"teriak Tristan berlari membantu keduanya
Ketika Nico dan Bara hendak maju membantu
"Jangan!Co, Bar. .bantu para cwe bebasin Edel. .lindungin mereka. .biar gw yang bantu Bastian dan Kiet!"ujar Tristan
Serangan Bastian berhasil mengenai sisi kiri wajah Angkasa hingga membuka masker operasi yang digunakannya
Terkejut melihat wajah dibalik masker operasi hantu itu membuat Bastian, Kiet dan Tristan berhenti sejenak
"Pak Ramaa?"?"ujar ketiganya kaget
Wajah khas laki - laki indonesia Rama terlihat jelas menatap dingin ketiganya seakan Rama bukan bernama
"Kayaknya ini bukan pak Rama. .pak Rama gak mungkin berbuat sekejam ini. ."ujar Bastian
"Bastian, kak Tristan, Kakak!!jangan tertipu!!itu bukan pak Rama. .dia dirasukin hantu dokter Angkasa!!"jerit Edel
Hantu Angkasa maju menerjang ke arah Bastian sambil mengarahkan pisau bedah ke mata Bastian
Dengan sigap Bastian menghindar lalu menendang tangan hantu Angkasa hingga pisau bedah ditangannya terlempar jauh
Tristan mencengkram kedua bahu hantu Angkasa dari belakang untuk mengunci geraknya
Karena tubuh Rama yang digunakannya adalah tubuh seorang polisi yang terlatih, kekuatan fisiknya tidak kalah dengan Tristan dan Bastian yang master beladiri
Judo dan Aikido Hantu Angkasa menarik tubuh Tristan lalu membantingnya ke arah gergaji mesin ditangan Bastian
Melihat Tristan bisa terkena gergaji mesin ditangannya, Bastian terpaksa melepar mesin itu menjauh darinya
Alhasil Tristan menabrak jatuh Bastian
"Waaaaa!!!gubraakkk!!"teriak Tristan dan Bastian yang ambruk bersamaan hingga menabrak dinding cukup keras
"Tristaaan!!Bastiaan!!!"teriak Kiet
"Kurang ajarr!!"ujar Kiet maju menyerang hantu Angkasa dengan gergaji mesin yang masih ada di tangannya
Angel, Irina, Chacha dan Mozza menghampiri Edel untuk membantunya melepaskan diri dari ikatan di meja bedah
Nico dan Bara mengambil pisau bedah di troly sebelah meja operasi dan memotong pengikat di tubuh Edel
"Kamu gak apa - apa kan Del"kepala kamu berdarah gini!!"ujar Angel memeluk Edel lalu memeriksa kondisinya
"Aku gak apa - apa kak. .cuma sekujur badanku sakit semua!"kata Edel jujur dengan rasa sakit yang ditahannya sejak tadi
"Loe luka - luka gini apanya yang baik - baik aja sih Del. .ini luka banyak banget. .di kampus gw nemuin darah loe dimana - mana. .gak dalam kategori baik
kondisi loe buat gw!"ujar Irina panik melihat kondisi Edel
"Ini luka tusuk lumayan dalam Del. .takutnya jadi infeksi nanti"kata Mozza mengamati luka tusuk di bahu Edel yang mulai membiru
"Dikaki juga ada luka sayat yang mulai membiru. .bahaya kayaknya"kata Chacha
"Dipergelangan tangannya ada luka sayat pisau. .bahu kanan Edel juga agak memar mungkin bekas benturan. .sebaiknya kita panggil Kiet untuk memeriksa luka
Edel. .dia pasti lebih paham dari kita"kata Nico
"Oke gw panggil dan gantiin Kiet. .loe disini Co"kata Bara berlari menghampiri Bastian, Tristan dan Kiet yang sibuk menghadapi hantu Angkasa
"Gubraaakkk!!"suara Kiet yang terlempar karena ditendang hantu Angkasa hingga menabrak salah satu lemari kaca
"Kieett!!"teriak Tristan dan Bastian
Bara berlari menghampiri Kiet dan membantunya berdiri
"Kiet loe mending ke tempat Edel. .dia luka - luka parah. .loe periksa kondisinya biar gw yang bantu Tristan dan Bastian ngelawan setan gila itu"kata Bara
"Oke. .good luck"kata Kiet berlari ke tempat Edel dan memeriksa kondisinya
Bara mengambil gergaji mesin yang tadinya digunakan Kiet kemudian berlari menyerang hantu Angkasa
"Hoyy dokter gilaaa!!rasain nih!!"ujar Bara menyerang hantu Angkasa dengan mengayunkan gergaji mesin hingga mengenai lengan kanannya
"Aaarrggghhhh!!"jerit kesakitan hantu itu untuk pertama kalinya bisa terdengar
Bastian dan Tristan bangkit dan ikut menerjang hantu Angkasa hingga terjatuh di lantai
Bara melempar gergaji mesin di tangannya lalu membantu Bastian dan Tristan menahan hantu itu di lantai
Hantu Angkasa meronta sekuat tenaga melepaskan diri dari cengkraman ketiga cwo halfblood
Dari dalam saku celananya, Bastian mengeluarkan gunting bedah panjang yang dipungutnya saat terjatuh tadi lalu menghunusnya menusuk dalam bahu kiri hantu
Angkasa "Aaarrgghhhhhhh!!!"jerit kesakitan hantu Angkasa
Dengan emosi Bastian mencabut gunting itu dari bahu hantu Angkasa dan bermaksud menusukkannya ke mata Angkasa tapi ditahan Tristan
"Jangan Bas!!ini masih tubuhnya pak Rama!!loe bisa ngebunuh pak Rama bukannya hantu dokter gila itu"ujar Tristan menahan Bastian mulai tidak terkendali
emosinya Mendengar kata - kata Tristan, Bastian tersadar dari luapan emosinya dan tidak jadi menusuk kedua mata hantu Angkasa
"Cihh. .dasar hantu licik sialan!!"umpat Bastian melempar gunting di tangannya lalu mencengkram bahu kiri dan tangan kiri Angkasa sekuatnya
Bara menahan kedua kaki hantu Angkasa sekuat tenaga
"Irinaaaa!!!sekaraaangg!!"panggil Bara
Mendengar panggilan Bara, Irina bergegas maju untuk melepaskan hantu Angkasa dari tubuh Rama
Irina menggambar pola lingkaran disekitar tubuh hantu Angkasa dan mulai menulisinya dengan huruf kanji china
Membaca apa yang mau dilakukan Irina, hantu Angkasa mengerahkan seluruh tenaganya mendorong Bastian dan Tristan hingga terdorong ke samping lalu menendang
Bara "Aarrgghhhhh!!!"teriak Bastian, Tristan dan Bara yang terpental
Nico berlari maju menarik mundur Irina agar tidak dilukai hantu Angkasa
Karena tidak ada energi kuat yang melindungi disekitar para cwe halfblood dan Kiet, menjadi kesempatan hantu Angkasa untuk menyerang mereka
Mengarahkan tangan kanannya ke arah Edel, hantu Angkasa mengangat tubuh Edel hingga melayang di udara
"Aaaaaaa!!!!"jerit Edel yang ketakutan
"Edeellll!!!"jerit Angel, Chacha, Mozza dan Kiet yang berusaha menangkap tubuh Edel
Kiet yang paling jangkung diantara para cwe pun tidak berhasil menjangkau tubuh Edel yang dibuat melayang cukup tinggi dari jangkauan mereka
"Siaalll!!hoyyy!!turunkan adikku!!mau apa kamu dokter gadungan!!"bentak Kiet kesal
Melihat Edel dalam bahaya Bastian maju memanjat meja operasi lalu melompat menangkap tubuh Edel yang melayang tinggi di udara seperti Elang menangkap mangsanya
Untuk melindungi tubuh mungil Edel, Bastian memutar tubuhnya jadi dibawah sehingga tubuhnya yang terbentur saat jatuh di lantai
"Bruuggg!!"tubuh Bastian menerjang lantai dingin ruangan kemudian memutar lagi posisinya jadi diatas tubuh Edel untuk mengantisipasi serangan lanjutan
dari hantu Angkasa Sambil memeluk tubuh Edel, Bastian menahan rasa sakit akibat beturan saat jatuh tadi
Melihat Bastian yang kesakitan membuat Edel cemas dan panik
"Bas. .kamu gak apa - apa?"Bastian jawab aku dong!!"ujar Edel cemas mengamati wajah Bastian yang memeluknya
"Gak. .aku gak apa - apa. .kamu gimana"ada yang sakit?"tanya Bastian menahan sakitnya menatap Edel yang ada dipelukkannya
"Aku gak ada yang sakit. .kamu yang kesakitan"kata Edel menyembunyikan rasa sakitnya
Melihat aksinya gagal, hantu Angkasa menggerakkan tangan Edel membuatnya mencekik lehernya sendiri
"Aaakkkkhh!!"suara tercekat Edel yang mencekik lehernya sendiri
Bastian menahan kedua tangan Edel dikedua sisi kepala Edel dilantai
Kesal dengan perjuangan Bastian, hantu Angkasa mengangkat kembali tubuh Edel
Melihat tubuh Edel mulai terangkat lagi, Bastian menahan tubuh Edel dengan tubuhnya sendiri sambil menahan kedua tangan Edel agar tetap bertahan dilantai
Untungnya beban tubuh Bastian mampu menahan tubuh mungil Edel agar tetap bertahan dilantai
"Maaf ya sayang badanku berat. .ini darurat soalnya"ujar Bastian menahan tubuh dan kedua tangan Edel sekaligus menahan agar tubuh jangkungnya tidak terlalu
membebani tubuh Edel yang mungil
"Gak apa - apa. .aku tahu kok kamu berat. .makanmu kan super banyak"kata Edel tersenyum disela rasa sakit yang dirasakannya
Bastian ikut tertawa kecil ditengah perjuangannya menahan tubuh Edel dan rasa sakit akibat benturan saat jatuh tadi
Tristan, Nico dan Bara maju menerjang hantu Angkasa
"Dokter sialan!!"umpat Bara
"Hantu dokter gilaa!!"umpat Tristan
"Dokter gadungan kurang ajar!!"umpat Nico
Ketiganya menubruk jatuh hantu Angkasa seperti macan menerkam mangsanya
Rupanya kekuatan fisik Rama sangat bagus sehingga mampu melempar lagi ketiganya
"Aaaaa!!!!!"teriak Tristan, Nico dan Bara terlempar menabrak dinding
Kiet berlari menghampiri Bastian dan Edel untuk membantu melindungi mereka
"Tristaaannn!!Nicoooo!!Baraaa!!"teriak Chacha, Angel, Irina dan Mozza
Melihat celah tidak ada perlindungan pada keempat cwe halfblood itu, jadi kesempatan hantu Angkasa untuk menyerang mereka
Hantu Angkasa menyerang keempat cwe itu dengan pisau bedah yang diterbangkannya dari troly dekat meja operasi ke arah mereka berempat
"Chachaaa!!Angeelll!!Irinaaa!!Mozzaa!!"jerit Tristan, Nico, Bara dan Kiet menatap ngeri pisau bedah yang meluncur ke arah keempat cwe itu
Untungnya Chacha dan Mozza ternyata memiliki reflek yang cukup bagus untuk ukuran perempuan sehingga berhasil menghindari pisau bedah terbang hantu Angkasa
sambil melindungi Angel dan Irina
Mozza mengambil pisau bedah yang tadi menyerang mereka dari lantai dan melemparkannya ke arah hantu Angkasa
lemparan amatiran seorang perempuan tidak mampu melukai hantu dokter Angkasa dengan tubuh terlatih seorang polisi seperti Rama, dengan mudah hantu Angkasa
menangkap pisau bedah yang dilempar Mozza kemudian melemparkannya kembali ke arah wajah Mozza
Kiet berlari untuk menyelamatkan Mozza dan berhasil mencengkram pisau bedah itu tepat sebelum menghunus mata kiri Mozza
Mozza menatap pisau bedah yang hampir membuatnya buta lalu beralih menatap penyelamatnya yaitu cwo sipit yang selalu bertengkar dengannya, Kiet
"Gak apa - apa kamu cwe bule"jangan menatapku dengan wajah terperangah seperti itu . .wajahmu semakin menyebalkan jadinya"ujar Kiet tersenyum sambil menahan
sakit luka ditangan kanannya yang mencengkram pisau bedah untuk menyelamatkan Mozza
Mozza hanya menatap Kiet dengan ekspresi shock dan ketakutan
Hantu Angkasa bersiap melemparkan pisau bedah lainnya ke arah punggung Kiet
"Hantu sialan!!"umpat Tristan, Nico dan Bara menyerang kembali hantu Angkasa
Tristan memukul kepala hantu Angkasa dengan baskom stenlis dari troly dekat meja bedah sekuat - kuatnya
Nico menendang kepala hantu Angkasa dari arah yang berlawanan dengan hantaman Baskom Tristan
Bara menendang telak dada hantu itu hingga terpelanting cukup jauh menabrak meja operasi
Tristan, Nico dan Bara sudah tidak lagi memikirkan tubuh Rama setelah keselamatan Chacha, Angel, Irina dan Mozza ikut terancam
Perlawanan yang dilakukan ketiganya menjadi semakin serius untuk menumbangkan hantu Angkasa
Hantu Angkasa bangkit dengan ekspresi murka, berlari maju menyerang Tristan, Nico dan Bara
Dengan licik hendak menusuk leher Nico dengan gunting panjang tapi karena reflek master Karatenya, Nico berhasil menghindarinya meskipun tetap mengenai
bahu kanan dekat punggungnya
"Aaarrgghhhh!!"jerit Nico kesakitan
"Nicooo!!!"teriak Angel beranjak maju untuk menghampiri Nico tapi ditahan Chacha
"Jangan Ngel. .bahaya yang ada kita malah nyusahin mereka kalau ikut - ikutan kesana"kata Chacha
"Tapi Cha. ."kata Angel mau protes
"Benar kak Angel kita lebih baik tidak ikut campur melawan hantu gila itu. .kita bantu dengan cara lain yang bisa kita kerjakan"kata Irina
Irina melihat Mozza membantu Kiet menahan pendarahan di tangannya karena mencengkram pisau bedah tadi sambil melindungi Edel dan Bastian
"Kita bertiga harus cari jasad hantu dokter Angkasa itu di ruangan ini. .hanya dengan membakar habis jasad itu kita bisa menghabisi hantunya secara utuh.
."kata Irina "Jasad hantunya"darimana kamu tahu Rin kalau yang membuat hantunya gak bisa kalah karena jasadnya masih ada disini?"tanya Chacha
"Karena hantunya masih sekuat itu dan bertahan melakukan aksinya diruangan ini. .kalau cuma mau membunuh Edel atau korban yang lain harusnya tidak perlu
membawa korbannya kesini"kata Irina
"Oke. .ayo kita cari"kata Chacha sambil menarik Angel mengikuti Irina
Ditengah kesibukan Tristan, Nico dan Bara menghadapi hantu Angkasa. .Chacha, Angel dan Irina ikut sibuk memeriksa sekeliling ruang operasi untuk mencari
jasad hantu Angkasa itu Mereka bertiga mencari hingga ruang kecil di pojok ruang operasi dekat lemari kaca berisi koleksi organ - organ tubuh manusia milik hantu itu
Seisi ruangan itu berantakan luar biasa dan banyak benda - benda berbentuk aneh yang terbakar
Dinding dan atapnya juga hitam bekas terbakar
Memeriksa satu persatu tumpukan barang - barang bekas terbakar seruangan itu benar - benar menguji kesabaran Angel, Chacha dan Irina ditengah suasana genting
saat ini "Hari yang benar - benar ajaib. .setelah sibuk nyariin orang hidup yang hampir mati dibunuh setan dokter gila. .sekarang harus punya kesibukan lainnya
mencari jasad orang yg udah mati sebelas tahun lalu. .good job guys!"celoteh Chacha yang kesal mencari - cari jasad hantu Angkasa diantara tumpukan benda
aneh disana "Menurut loe gw gak berpikiran sama kayak loe Cha"gw malah sempet mikir lama - lama kita beneran punya job jadi ghostbuster tahu gak. ."kata Angel tidak
kalah sibuk dengan Chacha mengobrak - abrik seisi ruangan itu
Irina lain halnya mencari dengan diam seisi ruangan sambil memikirkan keselamatan Bara dan yang lainnya
"Aaahhh!!!ngeselin banget!!"teriak Irina yang kesal sendiri melihat ruangan yang rusak tidak berbentuk lagi akibat kebakaran 11 tahun lalu itu sambil menendang
kotak stenlis di pojok ruangan hingga jatuh
"Debummmm!!"suara kotak stenlis itu jatuh hingga terbuka setengah
"Waw. .yang disebelah sana lebih ngamuk dari kita berdua ternyata Ngel"kata Chacha sambil menunjuk Irina yang mendengus kesal sambil berkacah pinggang
"Rin. .jangan emosi. .eh?"ujar Angel lalu terkejut melihat isi kotak stenlis yang tadi ditendang Irina
Angel menghampiri kotak stenlis itu dan membuka paksa tutupnya yang berkarat kemudian menutup hidungnya karena bau menyengat dari dalam kotak itu
Di dalam kotak stenlis berkarat itu tersimpan jasad manusia yang terbakar hingga hitam legam mengerikan dengan posisi meringkuk berbau busuk
"Guys. .jasad hantu gila itu ketemu!!. .di dalam kotak ini!iihhh. ."ujar Angel senang bercampur jijik
Chacha dan Irina langsung menghampirinya
"Wah. .bener ini dia!!ketemu juga!!lain kali kalau nyari sesuatu gak ketemu juga suruh Irina tendang sesuatu aja kali ya. .wueekkk!!"kata Chacha girang
sambil menutup hidungnya dengan ekspresi jijik
"Yee. .kak Chacha bagian yang itu jadi rahasia kita bertiga aja sih!"kata Irina jadi malu karena kelakuan spontannya tadi
Chacha dan Angel tertawa geli melihat wajah malu Irina
"Ayo kita bakar jasad sialan ini"kata Irina benci melihat jasad Angkasa
Tristan, Bara, dan Nico yang sibuk menghadapi hantu Angkasa saat itu sudah mulai kelelahan dan menderita luka - luka akibat perlawanan sengit yang mereka
lakukan Bastian dan Kiet juga terdesak tidak bisa meninggalkan Edel dan Mozza karena hantu Angkasa mulai melakukan serangan dua arah ke arah mereka juga disamping
menghadapi Tristan, Bara dan Nico secara langsung
Saat hantu Angkasa bersiap melempar pisau bedah ke arah Edel dan Bastian. .
"Berhenti sekarang juga!!"teriak suara laki - laki dari arah pintu masuk ruang operasi
"Doorrrr!!!"suara tembakan mengenai bahu hantu Angkasa melumpuhkan tangan kanannya hingga pisau bedah ditangannya terjatuh
Dokter Bayu datang bersama kawanan polisi dan kepala desa Cakradana
"Pak Bayu. ."ujar Bastian menatap kedatangan Bayu beserta yang lainnya
"Maaf saya datang terlambat. .kepala desa akhirnya mau membantu saya untuk menolong kalian juga menghentikan sepak terjang hantu kakak saya. ."ujar dokter
Bayu membantu Bastian dan Edel bangun
Para polisi menyebar melindungi geng halfblood lainnya sambil mengarahkan pistol ke arah hantu Angkasa
"Kakak bapak"maksudnya?"tanya Bastian bingung pada dokter Bayu
"Maaf sebelumnya saya tidak jujur pada kalian. .dokter Angkasa adalah kakak saya yang dibuang tidak diakui oleh ayah saya. .saya ke rumah sakit ini untuk
menyelidiki semua informasi tentang kakak saya itu. .detailnya akan saya ceritakan setelah ini. .sekali lagi saya minta maaf pada kalian semua"kata dokter
Bayu penuh maaf Hantu dokter Angkasa menatap murka sekelilingnya dan bersiap melakukan serangan lagi
Tepat saat itu Chacha dan Angel muncul dengan mendorong troly yang diatasnya ada kotak stenlis besar berisi jasad dokter Angkasa
Irina menyusul dibelakangnya sambil membawa korek
"Habislah kamu hantu dokter gilaaa!!"ujar Irina menyalakan koreknya lalu melemparnya ke dalam kotak stenlis berisi jasad dokter Angkasa
"Noooo!!!!"jerit hantu dokter Angkasa berlari menghampiri jasadnya
Seketika api membakar sekujur jasad mati itu
"Aaarrggghhhh!!!"jerit kesakitan hantu dokter Angkasa yang juga ikut terbakar
Tubuh Rama yang digunakannya ikut terbakar seperti hantu itu
"Pak Ramaaa!!!"teriak para polisi
Bersama dengan hancurnya jasad dokter Angkasa, hilang juga arwah dokter jahat yang menjadi penyebab kejadian tragis penuh darah di rumah sakit Cemara
Jasad Rama dan Bima diurus oleh pihak kepolisian untuk dimakamkan dengan layak
Sedangkan abu jasad dokter Angkasa juga akan dimakamkan dengan bantuan kepala desa dan penduduk desa sebagai wujud tanggung jawab mereka atas penghakiman
sepihak yang dilakukan mereka 11 tahun yang lalu pada Angkasa
Selain ketiga jasad itu, seluruh mayat yang ada di rumah sakit Cemara juga dimakamkan dengan layak agar tidak ada lagi arwah yang menderita akibat peristiwa
berdarah 11 tahun lalu di rumah sakit Cemara
Dokter Bayu membantu merawat luka - luka yang diderita geng halfblood terutama Edel yang tidak sanggup bergerak lagi karena luka - luka ditubuhnya sebelum
dibawa kembali ke Jakarta
Sambil menunggu pagi dokter Bayu menceritakan asal usul dokter Angkasa sebelum menjadi gila seperti itu
Dokter Angkasa adalah dokter bedah dengan lulusan terbaik dari salah satu universitas terkemuka di Indonesia, setelah lulus mendapat gelar spesialis bedahnya
dokter Angkasa langsung diterima bekerja di rumah sakit terkemuka milik ayahnya di Jakarta hingga suatu hari terjadi kasus kesalahan tindakan medis yang
dilakukan oleh dokter Angkasa
Dokter Angkasa dan dokter Bayu juga adalah adik kakak sekandung yang sama - sama menjadi dokter karena keinginan ayah mereka
Ayah dokter Angkasa dan dokter Bayu adalah salah satu dokter bedah terkemuka di Jakarta sehingga kejadian itu merupakan aib besar untuknya
Dokter Angkasa diasingkan ayahnya sendiri ke rumah sakit lain yang ada dipelosok daerah
Ditengah sakit hati dengan perlakuan ayahnya, dokter Angkasa bertemu dengan salah satu anggota sindikat perdagangan gelap organ - organ manusia
Terhasut dengan ajakan menggiurkan orang itu dan untuk membalas sakit hatinya pada orang - orang yang memojokkannya sebagai dokter bedah, Angkasa mulai
menggeluti dunia hitam itu sampai akhirnya di rumah sakit Cemara
Begitulah sejarah singkat asal usul penyebab kegilaan dokter Angkasa yang diceritakan dokter Bayu pada geng halfblood
Pagi harinya dokter Bayu menghubungi rumah sakit di Jakarta untuk mengirimkan team medis bantuan untuk membawa Edel, Bastian dan Nico yang menderita luka
paling parah Edel menderita luka tusuk di bahu kiri, luka sayatan pisau bedah di kedua pergelangan kaki, pergelangan tangan juga pipi kiri, ada retak tulang bahu kanan
juga dan luka dikepala bekas benturan saat ditabrak mobil sebelumnya
Bastian menderita retak tulang dikedua bahu dekat punggung dan sedikit terkilir pada kaki kanan karena lompatannya saat menangkap tubuh Edel
Nico juga menderita luka tusuk di bahu kanan dekat punggung oleh pisau bedah hantu Angkasa juga terkilir tulang rusuk
Kiet menerima jahitan ditangan kanannya akibat luka saat mencengkram pisau bedah yang hampir menusuk mata kiri Mozza dan retak tulang rusuk
Tristan dan Bara juga ada retak tulang rusuk
Hanya Chacha, Angel, Irina dan Mozza yang tidak menderita luka sama sekali
Edel, Bastian, dan Nico dibawa oleh ambulan dengan team medis dari rumah sakit besar di Jakarta
Tristan, Bara dan Kiet ikut dengan salah satu ambulan dari ketiganya
Tristan ikut semobil ambulan dengan Nico, Bara ikut dengan mobil ambulan Bastian dan Kiet ikut dengan mobil ambulan Edel
Sementara Chacha membawa pulang mobil Land Rover Discovery 4 berwarna abu - abu yang tadinya dikendarai Tristan bersama Irina
Angel membawa mobil Land Rover Discovery berwarna hitam yang tadinya dikendarai Bastian bersama Mozza
Di rumah sakit Jakarta geng halfblood menerima perawatan intensif terutama Edel, Nico dan Bastian yang harus rawat inap selama seminggu full
Edel juga dapat tambahan waktu perawatan selama 3 hari untuk pemulihan lebih lanjut
Ghost Campus Karya Crimson Azzalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tristan, Bara dan Kiet hanya mendapat waktu 3 hari rawat inap
Setelah semua proses perawatan terlewati mereka mengadakan pesta barbeque di rumah Bastian yang megah
Pesta kecil - kecilan yang digelar di halaman luas penuh mawar putih rumah Bastian itu hanya untuk geng halfblood
Tristan, Bara dan Irina sibuk memanggang barbeque bersama Chacha, Mozza dan Angel yang membantu menyiapkannya di meja
Edel, Bastian dan Nico duduk melihat mereka menyiapkan semuanya karena alasan pemulihan yang belum sepenuhnya
Kiet yang juga menerima jahitan di tangan kanan tidak bisa turut membantu dengan tangan kanan yang dibalut perban
"Woy. .buruan kek!laper gw!"ujar Bastian yang duduk di kursi sebelah Edel
"Ah. .bawel loe!!gak bantuin juga"ujar Bara
"Gw kan masih dalam masa pemulihan mana bisa bantuin loe. ."jawab Bastian santai
"Alesan loe!bilang aja males!"ujar Bara sambil memegang penjepit panggangan
Angel membawakan sepiring barbeque yang sudah dilepaskan dari tangkainya untuk Nico
"Nih makan dulu ya sayang. .aku pilihin bagian yang gak berlemak. .kata Kiet dalam masa penyembuhan gak bagus makan yg berlemak"kata Angel
"Makasih ya. .suapin dong. .aaa"kata Nico membuka mulutnya seperti anak kecil minta disuapi
"Kamu lucu kayak anak kecil tapi badannya tinggi besar. .oke bayi besarku"kata Angel menyuapi Nico sambil tersenyum
Di sisi lain Chacha membantu menyiapkan barbeque sambil sesekali saling menyuapi dengan Tristan yg sibuk memanggang
"Ini enak gak"kalau yang ini udah pas belum matengnya?"tanya Tristan menyuapi Chacha hasil panggangannya
"Mm. .yg ini enak. .wueek. .yg ini belum mateng. .keras!"kata Chacha sibuk mencicipi hasil panggangan Tristan
"Kalau bumbunya yg ini enak gak?"tanya Chacha menyodorkan bumbu yang diraciknya sendiri untuk dioleskan di barbeque pada Tristan
"Bahhh. .ini kepedasan!!. .aku mana bisa makan sepedas ini. .air. .mana air?""ujar Tristan kepedasan mencari air
Chacha menyodorkan air putih pada Tristan yang kepedasan sampai merah telinganya
Bara dan Irina tertawa terbahak - bahak melihat keduanya sambil memanggang barbeque sepanggangan berdua
Kiet duduk sambil tertawa geli mengamati kehebohan Tristan dan Chacha
Mozza menghampiri Kiet dan duduk disebelahnya lalu menyodorkan sepiring barbeque yang sudah dilepaskan tangkainya
"Nih. .buat kamu. .ini mateng dan gak berlemak kok sesuai keinginan pak dokter mata sipit yang satu ini. ."ujar Mozza
"Tumben kamu baik"ada angin apa nih?"tanya Kiet menatap heran Mozza
"Aku juga bisa baik kok. .kamu aja yang suka bikin aku sebel. .oia. .satu lagi. .aku mau ngucapin makasih karena kamu sudah menolong aku saat di rumah
sakit Cemara. .kalau bukan karena kamu pasti aku sudah buta sekarang. ."kata Mozza dengan suara agak pelan
"Hah"apa"aku gak dengar"coba sekali lagi. ."kata Kiet pura - pura tidak dengar
"makasih sudah menolong aku saat di rumah sakit Cemara kemarin"ujar Mozza
"Apa tadi"sekali lagi. ."kata Kiet
"Kamu nyebelin banget sih!. .gak ada siaran ulang. .terserah dengar atau gak!"ujar Mozza kesal mau beranjak pergi
"Eehhh. .gitu aja marah. .pemarah banget sih kamu. ."kata Kiet menahan Mozza dengan tangan kirinya yang tidak diperban
Mozza kembali duduk disebelah Kiet dengan wajah bete
"Iya aku dengar. .you are welcome. .makasih juga makanannya"ujar Kiet tersenyum dan mulai memakan makanan yang dibawakan Mozza
Karena tangan kanannya diperban, Kiet makan dengan menggunakan tangan kiri
Melihat Kiet yang kesulitan makan dengan tangan kiri membuat Mozza merasa bersalah karena jadi penyebabnya
Mozza mengambil alih garpu di tangan kiri Kiet dan menggeser piringnya ke hadapannya
Tanpa bicara Mozza menyodorkan daging ke depan mulut Kiet dengan maksud menyuapinya
Kiet ternganga kaget melihat apa yang dilakukan Mozza
"Kenapa"jangan berpikir macam - macam cepat buka mulutmu sebelum aku berubah pikiran. .aku merasa bersalah melihat kamu jadi kesulitan makan karena aku"ujar
Mozza dengan wajah menahan malu
Kiet malah tertawa mendengar kata - kata dan ekspresi Mozza
"Iya deh terserah apa katamu cwe bule pemarah. ."kata Kiet tertawa lalu membuka mulutnya menerima suapan tangan Mozza
Edel dan Bastian yang melihat interaksi Mozza dan Kiet hanya bisa ikut bahagia
"Mereka lama - lama bisa saling jatuh cinta tuh kayaknya"kata Bastian tertawa melihat kekakuan keduanya
"Sepertinya begitu. .aku ikut senang melihat Kiet bisa menemukan kebahagiaannya sendiri. .aku belum tenang kalau dia masih tersiksa dengan kesedihan setelah
mengetahui identitas aslinya"kata Edel menatap sedih kakak laki - laki satu ayahnya itu
"Kamu merasa berat karena beban kesedihan Kiet atau beban perasaannya padamu?"tanya Bastian dengan wajah penuh pengertian
"Mungkin itu yang sebenarnya paling aku khawatirkan. .kamu tahu gak"aku mulai merasa Kiet sedang berperang melawan perasaannya padaku semenjak dia datang
ke pertunangan kita. .dia memanggilku Edel bukan Sanoh. .saat itu aku sadar Kiet mengalami pergulatan batin untuk menerima kenyataan bahwa aku adalah adik
kandungnya. ."kata Edel menatap Bastian
"Aku tahu. .aku rasa yang lainnya juga sadar cara Kiet memandang kamu dan memperlakukan kamu mulai berbeda apalagi semenjak dia memanggil kamu Edel bukan
Sanoh. .sebaiknya biarkan dulu Kiet menyembuhkan hatinya dengan caranya sendiri. .nanti akan ada waktunya kalian membicarakan lagi masalah ini saat dia
sudah bisa mengatasi perasaannya. .mungkin Mozza adalah obat yang akan bisa mengobati perasaan Kiet. .who knows". ."kata Bastian
"Kamu benar. .aku sebaiknya jangan mengungkit luka hatinya tapi justru mendukungnya dari belakang sebagai adik. .aku sangat berharap dia segera menemukan
obat luka hatinya. .jika itu Mozza aku akan lebih bahagia lagi. .kak Nico dan kak Angel berpikiran sama seperti kita gak ya?"ujar Edel menoleh menatap
Bastian seakan minta pendapat
"Pasti. .Nico dan Angel pasti berpikiran sama tentang Mozza. ."kata Bastian menoleh melihat Nico dan Angel yang sedang berdiskusi sambil melihat ke arah
Mozza dan Kiet "Eh. .sayang. .minggu depan kita ziarah ke makam mamaku yuk"ajak Irina pada Bara
"Ayo. .aku juga mau ngobrol banyak sama mamamu. .mamamu suka gak ya sama aku?"kata Bara
"Mama mana yang gak suka kamu jadi calon mantunya?"ujar Irina
"Ya siapa tahu mamamu gak suka sama aku kan bisa aja dong" kata Bara
"Kemungkinan kayak gitu 1% sayang. .alias gak mungkin"ujar Irina
"Kata siapa". .kemungkinan 1% itu kadang justru bisa berbalik jadi 100% sayang. .gak ada 100% tanpa 1%. ."kata Bara
"Kamu mulai deh main itung - itungan logika sama aku. .udah tahu aku benci mata kuliah Logika. ."ujar Irina
"Hehe. .aku inget kalau yang satu itu. Apalagi waktu kamu dipanggil sama dosennya pake speaker kampus. .kebayang ekspresi mukamu pas dipanggil dosen jutek
itu pasti lucu banget"kata Bara tertawa
"Terus aja kamu bahas kejadian di hari paling sial aku selama jadi mahasiswi Acropolis"kata Irina
"Hahahaha. . .kamu unik"tawa lepas Bara sambil merangkul bahu Irina yang manyun tapi tidak lama ikut tertawa bersama Bara
"Ehem. .ehem. .para anggota ghostbuster Halfblood. .disini saya sebagai tuan rumah acara barbeque party kali ini akan menyanyikan sebuah lagu yang khusus
dipersembahkan untuk tunangan tersayangku. .Edelwiss. .tolong tutup mulut besar kalian semua selama suara pangeran Sebastian menyanyikan lagu cintanya.
."ujar Bastian ditengah tempat pesta barbeque itu dengan gaya pembawa acara
"Kampret!!mulut loe kali yang paling besar makan sama gak berenti ngoceh!"ujar Tristan melempar bawang bombay ke arah Bastian yang menghindarinya dengan
mudah "Hey. .hey. .harap tutup mulut bawel anda agar tidak selebar jidat anda Mr.Becker. .untuk Mr.Van Deventer harap membantu saya untuk memainkan piano. ."pinta
Bastian pada Bara Bara maju dan duduk di depan piano bethoven berwarna hitam disebelah Bastian yang duduk dibangku kayu sambil memegang gitar dan microphone di depan bibirnya
Begitu melihat partitur yang ada di depan piano, Bara tersenyum penuh arti menatap Bastian
"Emang paling jago loe kalau urusan hal - hal romantis begini. .oke sekalian buat Irina juga deh lagu ini. ."kata Bara bersiap memainkan pianonya
"Pesan dari Mr.Van Deventer disebelah saya ini. .katanya lagu ini juga dipersembahkan untuk soon to be Mrs.Van Deventer, Miss Hong Irina Yue yang disana.
.oke kita mulai saja persembahan lagunya"ujar Bastian mulai memetik gitar kesayangannya
If I had to live my life without you near me
The days would all be empty
The nights would seem so long
With you I see forever oh so clearly
I might have been in love before
But it never felt this strong
Our dreams are young and we both know
They'll take us where we want to go
Hold me now Touch me now I don't want to live without you
Mendengar lagu romantis yang dinyanyikan Bastian atas bantuan Bara itu membuat seluruh geng halfblood tersenyum bahagia bersama menikmati suasana damai
penuh keromantisan itu Terutama Edel dan Irina yang menjadi sasaran utama persembahan lagunya, tersenyum menatap Bastian dan Bara dengan penuh arti
Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love
Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
The world may change my whole life through
But nothing's gonna change my love for you
Lagu yang dinyanyikan dengan penuh perasaan oleh Bastian dan alunan yang dimainkan sepenuh hati oleh Bara itu membuat geng halfblood ikut merasakan udara
penuh cinta disekitar mereka bersama pasangan masing - masing
Chacha bersandar pada bahu Tristan, Nico bersandar pada bahu Angel karena bahunya tidak bisa dibuat bersadar selama masih penyembuhan, Edel dan Irina duduk
bersebelahan menatap Bastian dan Bara sambil tersenyum bergandengan tangan layaknya sahabat baik
Bahkan Mozza dan Kiet yang tidak akur kali itu bisa akur duduk bersebelahan dan tersenyum bahagia menyaksikan penampilan Bastian dan Bara sambil sesekali
saling curi pandang If the road ahead is not so easy
Our love will lead the way for us
Like a guiding star I'll be there for you if you should need me
You don't have to change a thing
I love you just the way you are
So come with me and share the view
I'll help you see forever too
Hold me now Touch me now I don't want to live without you
Dari jendela rumah keluarga Bouvier yang luas, Kirana dan Dillan menyaksikan kebahagian anak - anak mereka bersama pasangannya masing - masing dengan wajah
bahagia "Mereka ok kan?"tanya Dillan menghampiri Kirana dan merangkul bahu istrinya dari belakang
"Sudah tentu mereka ok. .mereka kan anak - anak kita semua. .menurutku mereka lebih baik dari kita saat seumur itu. .cara mereka menghadapi semua petualangan
gaib seperti kita dulu"ujar Kirana tersenyum bangga melihat geng halfblood
Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love
Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
The world may change my whole life through
But nothing's gonna change my love for you . . .
(Nothing's Gonna Change My Love For You - Westlife)
Geng halfblood menikmati kebahagiaan hari itu dengan tawa dan canda dibawah langit cerah dan hangatnya sinar matahari di halaman luas keluarga Bouvier
Dengan harapan semoga kebahagiaan dan persahabatan mereka semua bisa terus terjalin utuh sampai nanti seperti orang tua mereka. . .
Kesalahan dan kekhilafan tidak bisa dihadapi dengan amarah
Orang yang berbuat salah seharusnya bukan terus dipersalahkan apalagi sampai disisihkan
Setiap yang berbuat salah memang harus mempertanggung jawabkan kesalahannya tapi bukan berarti dia harus menanggung beban dipersalahkan sepanjang hidupnya
Memaafkan akan selalu jadi solusi terbaik dalam segala hal
Memaafkan bukan berarti lemah, bukan berarti kita kalah dan bukan tanda bahwa kita menyerah
Dengan memaafkan kita sudah menyelamatkan orang lain agar tidak terjerumus menjadi orang yang salah selamanya
Sahabat tidak memandang latar belakang, gender, fisik apalagi harta
Dalam keadaan apapun sahabat adalah orang yang akan menolong dan mengerti kita
Bukan lamanya saling kenal, sesering apa kita bersama atau sejauh apa kita saling mengetahui rahasia satu sama lain yang menjadi tolak ukur sekuat apa
persahabatan Sejauh apa kita bisa saling menerima kekurangan dan kelebihan sahabat - sahabat kita itulah yang menjadi timbangannya
Hadiah dari Tuhan tidak selalu dibungkus dengan indah
Terkadang Tuhan membungkusnya dengan luka, kesedihan dan masalah
Yakinlah bahwa semua itu akan berakhir dengan indah
Seperti motto Geng Halfblood. . .
Everything is gonna be okay as long as we are together. . .
Sincerely, Geng Halfblood Kisah Membunuh Naga 38 Pendekar Rajawali Sakti 142 Istana Ratu Sihir Akhir Sebuah Pengkhianatan 2
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama