Ceritasilat Novel Online

Pedang Bunga Mei 8

Pedang Bunga Mei Karya Gu Long Bagian 8


tidak ada kesepakatan, maka Ku An Shangren mengeluarkan sebuah ide, awalnya
mereka akan beradu tenaga dalam, tentu saja
Pendekar Wu setuju!"
Tapi cara dari kelima perkumpulan itu
adalah di antara kelima orang itu, akan
dipilih 4 orang untuk beradu telapak tangan
dengan Pendekar Wu, sedangkan satu orang
lagi akan penjadi wasit. Lalu berhitung
hingga angka 30, kedengarannya aturan ini
benar-benar adil, bukan?"
"Pendekar Wu tidak mengetahui742
rencana busuk mereka, dia mengeluarkan
telapak tangannya. Di antara kelima orang
itu hanya Ling Kong yang tidak beradu
telapak tangan, dia yang akan berhitung,
sewaktu baru berhitung sampai 20, posisi
Pendekar Wu sudah berada di bawah angin."
"Begitu hitungan sampai 30 untuk
sementara dihentikan, tapi empat ketua itu
adalah pesilat tangguh, mana mungkin
Pendekar Wu bisa tahan?"
"Tiba-tiba kedua mata Pendekar Wu
terbuka, segera tenaga dalamnya ditambah
dan terus bertahan hingga hitungan 21,22,
wajah Ling Kong berubah, seperti ada
keputusan sulit yang harus segera
diambilnya, hingga akhirnya dia bisa
mengambil keputusan, dan hitungan sudah
sampai pada angka ke-30! Saat itu aku
tidak mengerti mengapa Ling Kong Bu Xu
bisa berekspresi seperti itu, lama-lama aku
bani mengerti, ternyata itu memang rencana
busuk mereka berlima. Rencana mereka
adalah sewaktu Pendekar Wu sedang
berkonsentrasi beradu telapak tanaga, Ling
Kong Bu Xu lah yang akan menyerang
Pendekar Wu, tapi Ling Kong adalah orang
lurus, dia tidak tega melakukan hal ini."743
semua pendekar di sana berteriak terkejut,
wajah Li-e bertambah pucat karena berusaha
meredam emosinya. Tapi dia tetap diam, tidak
berkata sepatah kata pun.
Pak tua itu melanjutkan lagi,
"Pendekar Wu meloncat dan berkata, 'Adu
tenaga dalam sudah selesai, apa lagi yang
akan kalian inginkan padaku?'"
"Li-e tidak menyukai Ling Kong Bu Xu
karena dia tidak melakukan rencana mereka
maka dia pun melotot ke arah Ling Kong!"
Para pendekar kembali berteriak,
mereka benar-benar tidak menyangka, nafas
Xu Zhong terdengar semakin lemah, Wu
Ling-feng menepuk-nepuk punggungnya
dengan pelan dan menyuruhnya supayajangan
terus bicara.
Tapi Xu Zhong menggelengkan
kepalanya, dengan suara lemah dia terus
bercerita, "Wajah Ling Kong Bu Xu sedikit
berubah, tapi Li-e sudah berputar
menghadapi Pendekar Wu, dia meminta
bertanding ilmu pedang. Julukan Pendekar
Wu adalah He Luo Yi Jian dan Duan Hun
Jian, artinya ilmu pedang beliau sangat
tinggi. Tentu saja kelima ketua itu tidak
akan meremehkan julukan beliau. Karena itu744
kelima orang itu menyerang beliau yang
hanya seorang diri. Karena Duan Hun Jian
milik Pendekar Wu tidak dibawa, terpaksa
beliau mengambil sebatang ranting sebagai
pengganti pedang lalu bertarung dengan
kelima ketua itu!"
"Seumur hidupku baru pertama kali
aku melihat pertarungan yang begitu
dahsyat, formasi yang ke 5 orang itu dibuat
sangat aneh, sepertinya mereka hanya
berjaga tapi berjaga dengan kokoh seperti
tembok besi."
"Yang rugi adalah Pendekar Wu, beliau
tidak membawa pedang, sebatang ranting apa
gunanya, maka beliau berusaha merebut
salah satu senjata mereka dan tidak
berhasil, karena kelima orang itu pun
adalah pesilat tangguh, mereka tidak akan
gampang tertipu."
Suara Xu Zhong semakin kecil dan
lemah, luka dalamnya semakin berat. Wu
Ling-feng menyuruhnya beristirahat dulu,
tapi Xu Zhong berteriak, "Biarkan aku
terus bercerita! Biarkan aku terus
bercerita!" Wajahnya tampak bergetar,
bentuk wajahnya tampak sangat menakutkan.
Wu Ling-feng melihat Li-e, Chi-yang, dan745
Ku An, mereka seperti sedang berpikir, tapi
wajah mereka pucat dan tidak berekspresi.
Tiba-tiba tangan Li-e bergoyang,
murid Kong-dong-pai, Shi He Kang segera
mengerti maksud gurunya, dia keluar dari
kerumunan orang, Xu Zhong sudah tahu dia
pasti disuruh oleh Li-e untuk membunuhnya,
maka dia semakin marah, dia membentak dan
melotot kepada Shi He Kang....
Melihat mata Xu Zhong yang merah dan
melotot kepadanya, Shi he kang merasa
takut, tiba-tiba Wu Ling-feng yang berada
di sisi Xu Zhong meraung, "Berhenti!"
suara itu membuat Shi He Kang takut,
pedangnya pun terjatuh. Xu Zhong melihat
pedang Shi He Kang yang terjatuh dia
tertawa puas!
Walaupun Shi He Kang merasa malu,
tapi dia masih berdiri dengan terpaku.
Semua pendekar yang melihat
peristiwa itu, mereka menjadi tidak suka
kepada Li-e. Xu Zhong membentak, dia
membuka mulut dan berkata, "Beberapa kali
Pendekar Wu berusaha merebut pedang tapi
selalu gagal, aku benar-benar merasa cemas,
aku ingin sekali membantu beliau, tiba-tiba
Ling Kong Bu Xu seperti tidak tega melihat746
Pendekar Wu tanpa senjata, dia sedikit
melonggarkan jurusnya, walaupun ilmu
silatku tidak hebat, tapi aku bisa melihat
kalau dia sengaja melakukannya, ini adalah
kesem-patan baik, dan langsung
dimanfaatkan oleh Pendekar Wu, beliau
berhasil keluar dari formasi itu!"
"Waktu itu Pendeta Chi-yang sudah
menusuk Pendekar Wu tapi Pendekar Wu
berhasil keluar dari formasi pedang mereka.
Satu tangannya menepuk tangan Chi-yang
dan pedang berhasil direbutnya."
Semua pendekar dengan sepenuh hati
mendengarnya, mereka secara bersamaan
melihat ke arah Pendekar Chi-yang, wajah
Chi-yang bertambah pucat dan tua. Dan juga
menjadi merah!
"Karena Pendekar Wu telah memegang
pedang, dia sepeti harimau yang tumbuh
sayap, tapi Hui Feng Jian Xie Xing tibatiba menusuk Ling Kong Bu Xu!"
"Ling Kong Bu Xu sudah tahu kalau
beberapa kali dia melepaskan Pendekar Wu,
dia sulit menjelaskan alasannya, tepat di
sisinya adalah Ku An Shang-ren, dengan
pedang dan telapak, didukung dengan jurus
pedang Xie Xing, mereka menyerang,747
perubahan di arena pertarungan terus
terjadi. Ling Kong Bu Xu tidak tahu kalau
di depan dan di belakangnya diserang, dia
segera terkena serangan pedang Xie Xing."
"Pendekar Wu mengetahui kalau Ling
Kong Bu Xu beberapa kali telah
menolongnya, hingga sekarang dia malah
terluka, dia membentak dan pedang pun
ditusukkan ke arah Xie Xing."
"Karena jurus yang dikeluarkan oleh
Pendekar Wu dalam keadaan marah, pasti
jurus itu mengerahkan seluruh tenaganya,
tapi beliau lupa kalau di belakangnya masih
ada dua orang musuh kuat."
"Pedang Li-e menepis dengan kuat,
Pendekar Wu terkejut, dia berjongkok untuk
menghindar tapi pedangnya sudah beradu
dengan pedang Xie Xing."
"Tubuh Pendekar Wu menjadi lemas,
tenaganya tidak bisa dikerahkan, pedang Xie
Xing terbang keatas, pedang Pendekar Wu
terlepas dari tangannya."
"Karena pedang Pendekar Wu terlepas
dari tangannya, maka keadaan Pendekar Wu
bertambah berbahaya. Ling Kong Bu Xu
bersiul dan meloncat ke atas, dia mengejar
pedang yang terlepas itu. Sepertinya dia748
ingin mencengkram pedang dan dikembalikan
kepada Pendekar Wu."
"Pendekar Zhao yang biasanya
dipanggil Ling Kong Bu Xu memiliki ilmu
meringankan tubuh sangat tinggi, hanya
sebentar dia berhasil mengambil kembali
pedang. Tapi tiba-tiba terdengar suara
teriakan. Dengan cepat dia jatuh menukik ke
bawah."
"Waktu itu aku masih berada di tempat
persembunyian dan merasa sangat cemas,
siapa yang telah membunuh dia, aku sendiri
pun tidak tahu. Aku baru tahu ternyata dia
terkena lemparan senjata rahasia berbentuk
ring."
"Tubuh Pendekar Zhao terus menukik
ke bawah. Di bawah adalah dasar Tian Kun
Bao. Jika sampai jatuh ke sana, sudah pasti
nyawanya tidak akan tertolong lagi."
"Aku melihat dengan mata kepalaku
sendiri beberapa kali Pendekar Zhao
berusaha bertahan, tapi dia tidak berhasil
meloncat kembali ke sisi jurang. Aku
melihat sewaktu dia terjatuh ke bawah, dia
berusaha melemparkan pedang itu ke atas."
"Pendekar Wu melihat Pendekar Zhao
terus berusaha menolongnya, melihat dia749
dalam bahaya, dia menjadi cemas dan segera
menghampiri untuk menolongnya."
"Pedang yang telah dilempar oleh
Pendekar Zhao disambut oleh Pendekar Wu.
Dia berada pada posisi di pinggir jurang."
"Pendekar Wu melihat ke bawah dan
berniat menarik Pendekar Zhao. Aku melihat
jarak mereka hanya tinggal beberapa
centimeter lagi, tangan Pendekar Wu bisa
mencapai sanggul Pendekar Zhao, tapi tetap
tidak dapat dilakukan. Karena tidak dapat
mencapai Pendekar Zhao, maka Pendekar Wu
berteriak sekuat tenaga. Xie Xing dan Li-e,
dengan 3 pedang menyerang kaki Pendekar
Wu. Pendeta Chi-yang dengan telapak
tangannya memukul punggung Pendekar Wu."
"Pendekar Wu tidak menyangka dalam
di saat begitu menyedihkan, dia telah
diserang oleh 3 pesilat tangguh. Tempat di
mana Pendekar Wu berdiri adalah sisi ujung
jurang dan sangat berbahaya."
"Dewa sendiri sekalipun tidak sanggup
menahan serangan dari 3 arah itu! Hatiku
serasa ingin meloncat keluar. Pendekar Wu
berteriak tidak senang. Tangan kirinya
mendorong ke belakang dan langsung
meloncat kedepan. Tangan kanannya750
menggunakan ilmu 'Xiao Tian Xing',
mengerahkan tenaga dalam."
"Serangan terakhir dari Pendekar Wu
merupakan kumpulan seluruh tenaganya.
Bisa dikatakan tenaga itu bisa membelah
gunung dan batu. Hui Feng Jian Xie Xing
terkena pukulan Pendekar Wu dan terbang
sampai beberapa meter."
"Pedang yang dilempar ke arah Li-e.
Li-e sendiri tidak menyangka lawan berada
dalam keadaan berbahaya tapi masih bisa
mengeluarkan jurus-jurus aneh. Pedang Li-e
digetarkan dan terlepas sejauh beberapa
meter."
"Pedang panjang itu masih terus
melaju dengan cepat dan dengan tenaga
penuh. Pedang melesat ke arah Chi-yang Zi
yang sedang menyerang dengan jurus
telapak. Karena melihat pedang datang
begitu cepat, dia tidak berani memukul
dengan telapaknya. Dia berjongkok untuk


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menghindar. Tapi sanggulnya tertebas
separuh."
"Pedang masih terus melaju dengan
cepat setelah itu baru terjatuh kebawah.
Sewaktu aku mencari-cari Pendekar Wu,
ternyata beliau sudah menghilang.751
Sepertinya dia jatuh ke dalam jurang karena
saat itu Li-e berdiri di sisi jurang sambil
melihat ke bawah."
"Ku An Shang-ren saat itu sedang
memeriksa luka Xie Xing. Tian Kun Bao
menjadi sunyi. Beberapa kali aku ingin
keluar dari tempat persembunyianku untuk
membalas dendam tapi aku masih teringat
pada putra Tuan Wu yang dititipkan di
rumah teman beliau, dengan terpaksa aku
diam-diam aku melarikan diri dari sana."
"Sesampai di rumah teman Pendekar
Wu, teman itu memberitahu kepadaku bahwa
putra Tuan Wu beberapa hari yang lalu
telah menghilang. Kabar ini benar-benar
bagaikan petir menyambar di siang bolong.
Harapan terakhirku pun pupus. Dendam yang
dalam membuatku bisa bertahan sampai 14
tahun. Ternyata Tuhan masih sayang
kepadaku. Kemarin di puncak Zhang Ren,
secara kebetulan aku bertemu dengan tuan
muda yang telah tumbuh dewasa. Keluarga
Wu masih ada penerusnya, matipun aku tidak
akan merasa menyesal. Aku siap membunuh
Li-e dan kaki tangannya untuk membalaskan
dendam Pendekar Wu sekalian membalas budi
Pendekar Zhao!"752
Semua cerita telah dibeberkan oleh Xu
Zhong. Para pendekar mendengarkannya
dengan sepenuh hati. Mereka tidak menaruh
curiga sedikit pun, mereka tidak menyangka
kalau orang yang disebut pemimpin dunia
persilatan ternyata hanya orang berjiwa
kerdil. Re Guan Feng yang luas sekarang
menjadi hening dan sunyi. Walaupun
sekarang siang hari tapi di tempat tinggi
itu, angin terus berhembus. Daun-daun pohon
cemara berbunyi gemerisik seperti suara
gelombang. Keadaan bertambah menyedihkan.
Ooo)*(ooO
BAB 22
Persendian berubah
Tiba-tiba terdengar tarikan nafas
panjang. Di tempat sunyi seperti itu
terdengar menyebar hingga ketempat jauh.
Para pendekar secara bersamaan melihat
sumber suara itu. Tapi yang tampak hanya
hutan tidak ada bayangan seorang pun.
Dari dalam hutan tampak ada seseorang
yang sedang duduk. Pohon dan ranting
menghalangi pandangan setiap orang. Dia
berada dalam kesedihan. Wajah yang tampan.
Dia adalah Luo Ying-jian Xie Chang Qin.
Dia datang ke puncak gunung itu sudah753
lama. Semua kata-kata Xu Zhong sudah
didengarnya. Begitu mendengar Ling Kong Bu
Xu walaupun berada dalam kesulitan tapi
masih bisa membela kebenaran, dia benarbenar merasa pedih. Karena kesalahannya
maka dia merasa menyesal seumur hidup, dia
hanya bisa menarik nafas panjang.
Tiba-tiba Li-e membaca, "Wu Jian Zhen
Zhong Yuan...." Kata-katanya baru selesai,
daun-daunan segera bergoyangan.
15 tahun yang lalu ketika 5
perkumpulan mengepung Qi-mao Shen-jun,
mereka sudah memperkirakan bahwa
keturunan orang aneh itu pasti akan datang
untuk membalas dendam, karena itu mereka
membuat sebuah rumus.... Wu Jian Zhen
Zhong Yuan. Bila salah satu dari 5 orang
dari 5 perkumpulan itu mendengar kata-kata
ini, maka orang itu dengan cepat harus
masuk ke dalam formasi pedang untuk
menghadapi orang yang berniat membalas
dendam kepada mereka. Tadi Li-e mendengar
tarikan nafas panjang itu, dia berpikir
yang datang pasti Xie Chang Qin, karena itu
dia mencoba mengucapkan kata-kata sandi
mereka. Xie Chang Qin yang berada di pohon
itu pasti sudah mendengarnya, maka hatinya754
pun bergejolak.
Saat itu, pelayan setia Pendekar Wu
yang bernama Xu Zhong berada dalam kondisi
sangat lemah. Dia mencoba menghirup udara
dalam-dalam dan berteriak, "Ayo, bunuh
mereka! Bunuh penjahat-penjahat itu!"
Dari kerumunan para pendekar, banyak
iblis yang membunuh orang tanpa berkedip.
Sekarang mereka ikut merasa sedih dan
tanpa terasa meneteskan air mata. Pak tua
itu menghembuskan nafas terakhirnya lalu
roboh kebawah.
Wu Ling-feng sudah tidak tahan lagi.
Dengan Duan Hun Jian miliknya dia
bertingkah seperti orang gila menyerang
Li-e. Li-e dengan sabar meladeninya.
Xu Zhong terluka. Xin Jie melihatnya,
tapi dia adalah orang yang sangat teliti.
Dia berpikir bila saatnya belum tiba, tidak
bisa memakai nama keturunan Xin Jiu Peng
atau Qi-mao Shen-jun muncul di sana,
karena itu dia tetap berada didalam
kerumunan orang-orang.
Sekarang melihat Wu Ling-feng
meloncat keluar untuk bertarung, Xin Jie
menjadi cemas. Dia melihat semua orang
memperhatikan dengan konsentrasi penuh755
melihat ke arah arena pertarungan. Hatinya
tergerak, dengan cara paling cepat dia
membuka baju luarnya yang berwarna abu
hanya dengan baju hijau panjang.
Dia menutup wajahnya dengan secarik
kain dan melempar baju abu itu ke sisi
hutan, kemudian dia masuk ke medan
pertarungan.
Gerakan Xin Jie sangat cepat,
pendekar-pendekar tidak melihat
kedatangannya karena saat itu mata mereka
sedang terpaku melihat pertarungan. Tapi
Xin Jie lupa bahwa di hutan, Luo Yin Jin
Xie Chang Qin sedang duduk di atas pohon.
Xie Chang Qin yang berada di atas pohon
melihat semuanya. Dia benar-benar
terkejut!
Dia pernah bertemu dengan Qi-mao
Shen-jun. Dia bisa lolos dari maut tapi
sekarang dia melihat suatu hal yang telah
membuat dunia persilatan geger, ternyata
dia adalah seorang pemuda tampan. Mungkin
karena alasan itu dia selalu menutupi
wajahnya. Jika pemuda itu adalah turunan
Qi-mao Shen-jun, mengapa dia mempunyai
ilmu begitu tinggi dan aneh? Hal ini
membuatnya tidak mengerti.756
Qi-mao Shen-jun muncul seperti setan
di Re Guan Feng. Hal ini membuat para
pendekar terkejut. Mei Shan-ming belum
pernah bicara. Dia hanya tertawa dingin dan
mengayunkan pedang panjangnya.
Matahari menyinari pedang itu,
memantulkan cahaya menyilaukan dan
menusuk mata.
Li-e pernah bertemu satu kali dengan
Qi-mao Shen-jun dia tidak merasakan apaapa, tapi Ku An Shang-ren dari E Mei, Chiyang Zi dari Wu Dang, hanya mendengar Qimao Shen-jun muncul di dunia persilatan.
Mereka tidak pernah melihat dengan mata
kepala mereka sendiri.
Sekarang Qi-mao Shen-jun berdiri
tegak di depan mereka. Mereka benar-benar
terkejut.
Sorot mata Qi-mao Shen-jun melihat
kedua pesilat itu. Hal ini membuat tangan
mereka berkeringat dingin.
Para pendekar di sana adalah orangorang tersohor, otomatis mereka tahu siapa
orang nomor satu di dunia ini, ada yang
setengah percaya ada yang percaya, mereka
dengan diam menyaksikan semuanya. Dalam
waktu satu hari, di puncak Gunung Tai757
semua orang terkenal hampir hadir semua.
Hal ini jarang terjadi di dunia persilatan.
Dengan Duan Hun Jian di dalam
genggamannya, Wu Ling-feng menyerang
dengan jurus yang paling dikuasainya.
Tenaga dalam Li-e walaupun tinggi tapi dia
belum bisa membalas menyerang.
Kedua mata Wu Ling-feng seperti akan
meloncat keluar. Dia mengeluarkan jurus
'Gui Wang Ba Hua'. Li-e mulai bersuara. Dia
menarik nafas panjang. Pedangnya terus
bergetar. 'Qi Hong Jian' dengan cepat
menahan serangan pedang Wu Ling-feng.
Sekarang dia balas menyerang.
Qi-mao Shen-jun tertawa dingin.
Tangan kanan memegang pedang. Dia
menyambut serangan Li-e. Bukannya dia
tidak tahu kesaktian Qi Hong Jian, karena
itu dengan tenaga dalam dan konsentrasi
penuh dia menghadapi Li-e. 'Qi Hong Jian'
terus berloncatan di depan matanya, tapi
pedang itu tidak bisa mengenai senjata Qimao Shen-jun.
Li-e pernah bertarung dengan Qi-mao
Shen-jun maka dia bergerak sangat hatihati dan berusaha mundur. Tapi pedang Qimao Shen-jun terus meloncat-loncat. Qi Hong758
Jian meloncat setengah meter, Qi-mao Shenjun tertawa panjang.
Para pendekar terkejut. Jago pedang
nomor satu di dunia ini hanya dalam satu
jurus berada dalam posisi dirugikan. Tenaga
dalam begitu tinggi, hanya Qi-mao Shen-jun
yang bisa melakukannya. Li-e meloncat
mundur beberapa meter dan berteriak, "Wu
Jian Zhen Zhong Yuan!" tapi suaranya
terdengar gemetar.
Ku An, Chi-yang Zi membawa
pedangnya. Xie Chang Qin yang masih berada
di atas pohon tampak ragu tapi dia adalah
laki-laki sejati, dia tidak boleh
mengingkari janji.... dia tidak menginginkan
ujung kakinya mengeluarkan tenaga,
tubuhnya sudah meloncat keatas dan turun
ketengah lapangan.
Li-e mengangguk kepadanya berkata,
"Apa kabar, Kakak Xie?"
Xie Chang Qin mengangguk dengan
terpaksa, dia sudah mengeluarkan pedangnya.
Xin Jie tahu dari Qi-mao Shen-jun
bagaimana lihainya formasi pedang mereka,
apalagi untuk posisi berjaga, pertahanannya
lebih kuat dari dinding besi sekalipun.
Mereka berempat sedang menyusun759
formasi, hal itu tampak biasa dan alami, Xie
Chang Qin sendiri sudah berdiri di
posisinya.
Ketua Dian Cang-pai sudah tiba,
membuat para pendekar merasa terkejut,
apalagi semenjak pertarungan di Tong Po
Shan, Lu Fang dan Lin Shao Gao berusaha
melarikan diri dengan susah payah,
sekarang melihat lawan berada di tempat
itu, hati mereka menjadi dingin.
Qi-mao Shen-jun bersiul, pedang
digetarkan seperti ada bunga yang
bertebaran.
Ilmu warisan Wu Ling-feng pun tidak
tampak lemah, Xin Jie tiba-tiba menyerang
Chi-yangZi.
'Qi Hong Jian' milik Li-e diangkat,
formasi pedang segera dimulai, cahaya
pedang membentuk seperti jala, benar-benar
formasi pedang yang hebat.
Xin Jie datang dengan mengayunkan
pedang, ilmu 'Han Mei Tu Rui' tiba-tiba
berubah menjadi 'Leng Mei Fei Mian', dia
menyerang Li-e. Sedangkan Wu Ling-feng
mencari Ku An Shang-ren, gabungan tenaga
kedua orang itu benar-benar dasyat dan juga
mengejutkan semua orang di sana.760
Xin Jie tidak berjaga tapi terus


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menyerang, pedangnya bergerak semakin
cepat, sampai pada saat terakhir 'Mei-hua
San Long' dikeluarkan, pedang mengeluarkan
suara WUSH, WUSH, WUSH. Janggut panjang
Chi-yang bergerak-gerak bukan karena
angin melainkan karena dia sedang
mengumpulkan tenaga dalamnya.
Dengan posisi agak miring, Wu Lingfeng secepat kilat menusuk, terdengar
TANG, ini pertama kalinya salah satu
senjata dari keenam orang itu beradu.
Dalam pertarungan itu Xin Jie
menyerang Xie Chang Qin, pastinya Xie
Chang Qin yang dijuluki Luo Ying-jian
memiliki ilmu meringankan tubuh yang
tidak lemah, beberapa kali dia bergeser
dari tempatnya. Karena tusukannya meleset,
Xin Jie dengan miring menyerang lagi,
dalam keadaan seperti itu Xin Jie masih
bisa melihat Qi Hong Jian yang tajam, dalam
hati dia merasa terkejut, pergelangannya
ditarik, tenaga dalamnya dialirkan ke dalam
pedang.
Li-e dengan ringan berjalan, dia
hanya menggerakkan ujung pedangnya saja.
Walaupun tenaga dalam Xin Jie761
dialirkan ke dalam pedang, tapi Qi Hong
Jian adalah sebuah pedang sakti, Qi Hong
Jian berhasil digetarkan oleh Xin Jie, Li-e
benar-benar terkejut dengan kemampuan
ilmu silat dan tenaga dalam Xin Jie.
Pedang Xin Jie diputar membentuk
lingkaran, bergerak dari kanan ke kiri,
kemudian berhenti di depan.
Dia tertawa dingin, telunjuknya
menyentil, ujung pedang dengan jarak
sekitar 3 sentimeter terputus dan pedang
Li-e terbang ke arah Pendeta Chi-yang.
Chi-yang segera mengayunkan
pedangnya, menepak pedang itu hingga
terjatuh ke tanah, pedang Wu Ling-feng
datang ke depannya dengan jarak tidak lebih
dari 7 sentimeter.
Dengan cepat Chi-yang menghirup
udara, dadanya ditarik ke dalam dan kakinya
tidak bergerak, tapi terdengar suara SREK,
baju bagian dada robek karena tergores.
Di dalam pertarungan sengit ini, Qimao Shen-jun menggunakan 'Li Guang Shi
Shi' ujung pedang membawa angin dingin dan
keluar ke arah tempat yang dilewati Li-e.
Hati Li-e benar-benar merasa senang,
dia meletakkan Qi Hong Jian, dia berniat762
memutuskan pedang Qi-mao Shen-jun, tapi
Xin Jie malah tertawa dingin, pedangnya
ditarik, tubuhnya berputar. Qi Hong Jian
hanya lewat dan hanya mengenai sedikit
ujung pedangnya, pedang yang putus segera
menjadi pedang lancip lagi, hanya saja
pedang itu lebih pendek 3 sentimeter dari
panjang semula.
Qi-mao Shen-jun bersiul lagi, jurus
pedangnya tiba-tiba berubah, cahaya pedang
segera berhenti, tiba-tiba gerakan pedang
Qi-mao Shen-jun menjadi lambat, tapi cahaya
pedang seperti gelombang yang menerjang
darat. Ujung pedang masih bergetar dan
pedang sepertinya mencari nadi-nadi penting
di dada dan perut. Ini adalah jurus 'Da Yan
Shen Jian' yang berna-ma 'FangShengBu Xi'.
Ilmu 'Da Yan Shen Jian' terdiri dari
10 jurus, dalam satu jurus mempunyai 5
perubahan, maka bila 10 jurus Da yan akan
mempunyai 50 kali perubahan.
Jurus pertama Qi-mao Shen-jun baru
dikeluarkan, dan telah membuat 5 kali
perubahan.
Lima perubahan ini seperti ada 5
orang dalam waktu bersamaan mengeluarkan
satu jurus, dan setiap orang itu menyerang763
dengan jurus tidak sama dan sangat kuat.
4 ketua perkumpulam melihat jurus
yang dikeluarkan Qi-mao Shen-jun sangat
kuat, di dalamnya terdiri dari jurus
menepis, menotok, menusuk, dan menggores,
benar-benar tampak aneh terjadinya.
Mereka dengan terpaksa keluar dari
formasi untuk menyelamatkan diri mereka
sendiri.
Tampak empat pedang saling beradu dan
mengeluarkan suara TANG, kemudian keempat
pedang dan keempat orang itu meloncat,
dengan tenaga loncatan ini mereka membuat
layar pedang dan dengan bersusah payah
membendung jurus itu.
'Da Yan Shen Jian' dikeluarkan, jurusjurus aneh terus dikeluarkan.
Keempat ketua itu adalah para pesilat
yang berpengalaman, dengan sepenuh hati
mereka baru bisa menahan serangan Xin Jie
dan Wu Ling-feng.
Dari keempat orang itu Xie Chang Qin
lah yang paling tidak berniat bertarung.
Tapi karena dia adalah seorang laki-laki
sejati, dia pernah bertarung dan pernah
berjanji, dia pasti akan menepati janjinya,
hal ini dilakukannya supaya tidak menjadi764
bahan pembicaraan orang lain. Apalagi
setelah bertarung dia merasa semakin
bersemangat. Jurus-jurus 'Qi Jue Shen Fa'
dengan lancar dikeluarkan.
Yang bertahan paling kuat adalah E
Mei, Ku An Shang-ren, jurus-jurus E Mei
yaitu 'Bao Yu Jian Fa' membentuk
pertahanan kuat seperti tembok besi, hanya
orang seperti Li-e yang mempunyai tenaga
dalam kuat dan dengan pedang Qi Hong Jian
baru bisa melancarkan beberapa jurus.
Pertarungan seperti ini memang jarang
terjadi di dunia persilatan, 15 tahun yang
lalu, ketika 5 perkumpulan bergabung,
mereka berhasil memukul Wu Zhao-yun dan
Qi-mao Shen-jun, dan mereka melakukannya
di tempat sepi, jarang ada orang yang
menonton, sekarang 4 perkumpulan
bertarung dengan generasi penerus Qi-mao
Shen-jun dan Duan Hun Jian, keadaan benarbenar sangat ramai.
Generasi muda dari empat perkumpulan
hanya bisa berdiam diri, mereka tidak ada
kesempatan membantu. Yu Yi-fei masih ingat
Wu Ling-feng yang tempo hari datang
bersama dengan BosXin.
Wu Ling-feng adalah turunan dari Wu765
Zhao-yun maka dia bertarung melawan
keempat ketua untuk membalaskan dendam
ayahnya, dia teringat kepada Xin Jie dan
mengedarkan pandangannya ke seluruh
tempat mencari Bos Xin, tapi Bos Xin tidak
ada di mana pun. Dia tidak tahu kalau Xin
Jie adalah Qi-mao Shen-jun, apalagi saat
itu Xin Jie menutup wajahnya dan sudah
berganti baju!
Tiba-tiba dari tengah gunung ada yang
bersiul panjang, kemudian datanglah
seseorang dengan meloncat.
Anehnya orang itu pun menutup
wajahnya, dan dia datang dengan terburuburu, seperti orang gila. Karena Re Gan
Feng telah dipenuhi dengan para pesilat
maka jalan masuk laki-laki itu terhalang
mereka, tapi dia tetap menerjang masuk.
Yang berdiri di posisi utara adalah
seorang laki-laki bernama Fei Tian Hu, dia
diterjang oleh orang yang wajahnya ditutup,
dia sampai mundur beberapa langkah, baru
bisa berdiri tegap.
Fei Tian Hu melihat orang yang
wajahnya ditutup itu datang dengan mendesak
kesana sini, dia marah dan membentak,
"Siapa kau? Mengapa datang dengan cara766
seperti itu? Apakah kau mau cari mati?"
Orang yang wajahnya ditutup itu
mendengar, lalu dia pun memukul Fei Tian
Hu, melihat orang yang datang dengan cara
seperti itu ditambah kemarahannya, dia pun
balas memukul.
BUG! Tenaga dalam orang yang
wajahnya ditutup itu benar-benar sangat
kuat, pergelangan tangan Fei Tian Hu
segera patah dia berteriak lalu roboh.
Pada saat masih terpaku, orang yang
wajahnya ditutup itu berlari masuk ke
arena pertarungan, dia membawa pedang
sambil berlari.
Dalam kesibukan Xin Jie bertarung,
Wu Ling-feng melihat kalau orang yang
wajahnya ditutup itu adalah laki-laki yang
kemarin berniat bunuh diri di Chang Re
Fang.
Kesempatan ini dipakai oleh Wu Lingfeng dan Xin Jie untuk keluar dari formasi
pedang. Orang yang wajahnya ditutup itu
malah menyerang Wu Ling-feng dan Xin Jie.
Mereka menerima beberapa jurus, formasi
keempat ketua itu berganti lagi.
Karena orang yang wajahnya ditutup
itu beberapa kali menyerang tapi tidak767
berhasil maka dia pun membentak dan
membalikkan tubuhnya untuk menusuk, dia
menyerang Ku An dan Li-e.
Orang yang wajannya ditutup itu
benar-benar tidak sopan, dia masuk ke dalam
formasi keempat pesilat pedang itu. Setelah
dia berhasil masuk, dia memukul sana dan
sini, ternyata ilmu silatnya tinggi juga.
Tapi kelihatannya dia tidak sedang
membantu Qi-mao Shen-jun karena dia pun
sering mengeluarkan jurus menyerang Qimao Shen-jun dan dia bertingkah seperti
orang gila.
Formasi ini dibentuk 10 tahun yang
lalu dan sebenarnya formasi ini digunakan
untuk menangkap semacam burung langka,
tapi saat itu digunakan hanya untuk
mengepung tidak untuk menyerang. Sepuluh
tahun lalu saat mereka menyerang Mei
Shan-ming mereka menambahkan banyak
jurus yang lebih lihai, membuat formasi ini
tidak ada kelemahannya.
Jurus orang berwajah ditutup itu pun
sangat aneh dan ganas, hanya Xin Jie yang
bisa melihat kalau jurus itu adalah jurus
ciptaan Du Jun Jin Yi-peng yang bernama
'Bai Bu Jian Fa' mungkin orang itu adalah768
Tian Mo Jin Qi. Xin Jie pun melihat bahwa
orang itu adalah orang yang berniat bunuh
diri di Chang Ren Fang.
Dia kelihatan tidak normal, apakah dia
sudah gila?
3 jurus dari Tian Mo Jin Qi ditahan
oleh Ku An Shang-ren, tiba-tiba dia menjadi
gila, dia menendang dengan kedua kakinya,
pedangnya meluncur ke depan lingkaran
formasi yang dibentuk tidak terlalu lebar,
mungkin hanya sekitar 3-4 meter, karena
loncatannya, dia pasti akan menabrak tabir
pedang yang dibentuk Pendeta Chi-yang dan
Li-e, tapi Tian Mo Jin Qi tidak ragu-ragu
menusuk, terdengar suara TANG TING.
Tusukan pedang dari Jin Qi hampir tidak
bisa ditahan oleh Li-e, pedang panjangnya
dikeluarkan kemudian terdengar suara CHA,
pedang Tian Mo Jin Qi hanya tersisa
pegangannya saja.
Lalu saat itu terdengar suara siulan,
dua bayangan telah keluar dari formasi itu
dengan langkah tenang, seperti orang yang
berjalan santai di sore hari.
Terdengar suara DING besar lagi, 3
pedang beradu. Ternyata pedang milik Ku An
Shang-ren, Chi-yang, dan Xie Chang Qin769
beradu, mereka berusaha mengeluarkan
serangan untuk bertahan, untung Li-e tidak
termasuk di dalamnya, kalau tidak kedua
pedang akan terpotong.
Qi-mao Shen-jun menuntun tangan Wu
Ling-feng dan dengan tenang berdiri di
sana.
Hanya Xie Chang Qin yang tahu kalau


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

identitas Qi-mao Shen-jun dipalsukan oleh
seorang pemuda.... walaupun dia tidak tahu
siapa nama Xin Jie.... tapi sekarang dia
tampak sedang berpikir, 'Pemuda yang
memiliki ilmu silat tinggi itu,' dia
berpikir, '.... 10 tahun yang lalu Mei Shanming hanya memiliki kemampuan seperti itu,
gelombang laut selalu menerjang ke depan,
sepertinya aku sudah ketinggalan jaman.'
Sebenarnya dia baru berusia 37 tahun.
Ketiga ketua lainnya hanya bengong
melihatnya, karena pada saat Xin Jie
melangkah keluar dari formasi itu tampak
sangat aneh, mereka juga tidak tahu apa
penyebab kedua orang itu sanggup keluar
dari formasi mereka, yang dianggap tanpa
lowongan itu.
Sebenarnya formasi mereka tidak ada
lowongan, hanya sialnya mereka bertemu770
dengan 'Tian Mo Shen Bu' milik Guru Hui,
ditambah lagi dengan Jin Qi yang datang
seperti orang gila sambil terus
mengayunkan pedangnya, maka Xin Jie pun
memakai kesempatan ini. Rahasia Jin Mo
Shen Bu tidak bisa dimengerti oleh beberapa
orang tua itu. Tiba-tiba Jin Qi ikut
melompat keluar dari tengah formasi lalu
berdiri tidak jauh dari sisi Xin Jie dan Wu
Ling-feng.
Xin Jie sedang berpikir, "Formasi
pedang mereka ternyata sulit dibayangkan
ditambah lagi dengan pedang Li-e yang sulit
dihadapi, bila pedangku 'Mei Xiang Jian'
telah direndam, aku akan mencoba bertarung
lagi dengannya."
Li-e dengan cepat memperhitungkan
keadaan, "Tidak disangka Mei Shan-ming
tidak benar-benar mati, putra Wu Zhao-yun
memang lebih lemah, tapi juga tidak boleh
dianggap enteng, masih ada orang yang
wajahnya ditutup yang kelakuannya seperti
orang gila, entah kawan atau lawan aku
tidak tahu, kalau hari ini kami harus terus
bertarung, benar-benar bukan hal yang
menguntungkan...."
Karena itu dia segera berkata, "Hari771
ini rapat Tian Shan untuk sementara
dihentikan dulu, di kemudian hari kita baru
berjanji untuk bertarung kembali." dia
memberi kode kepada Ku An Shang-ren dan
beberapa orang di sana, Ternyata mereka
pun berpikiran sama, maka mereka pun
memberi kode kepada anak buah masingmasing dan membentak, "Ayo, kita pergi dari
sini!"
Mereka pun pergi dari sana, hanya
tinggal Xie Chang Qin yang masih dalam
keadaan terpaku, tapi dia pun dengan cepat
dari arah berlawanan untuk turun gunung.
Para pendekar di sana kebanyakan
datang untuk melihat pertarungan dari
perkumpulan besar. Setelah anggota
perkumpulan itu pergi, mereka sadar kalau
Mei Shan-ming sulit dilawan maka mereka
pun ikut turun gunung.
Lin Shao Gao dan Lu Fang dengan
tergesa-gesa berbaur dengan para pendekar
itu juga pergi dari sana, mereka memang
menaruh kebencian dan dendam kepada Qi-mao
Shen-jun tapi Mei Shan-ming memang
berwibawa tinggi. Apa boleh buat mereka
terpaksa pergi begitu saja.
Hanya dalam waktu singkat gunung itu772
menjadi sepi, suara hembusan angin
terdengar lebih jelas.
Sekarang hanya tersisa 3 orang, yaitu
Xin Jie, Wu Ling-feng, dan Tian Mo Jin Qi,
dari ketiga orang itu, dua orang wajahnya
ditutup dengan kain.
Xin Jie ingat tadi dia telah melempar
bajunya di hutan, dia segera berjalan masuk
ke dalam hutan untuk memungutnya kembali,
tapi begitu dia kembali ke tempat tadi, dia
melihat ada hal aneh.
Tian Mo Jin Qi yang wajahnya ditutup
itu terus melotot ke arah Wu Ling-feng,
kedua bola matanya memancarkan cahaya
aneh, kemudian selangkah demi selangkah
dia mendekati Wu Ling-feng. Mulutnya terus
bergerak-gerak entah apa yang
dikatakannya.
Wu Ling-feng tiba-tiba merasa dingin,
rasa dingin itu datang dari kaki terlebih
diilu, dia gemetar kemudian dia mundur 4-5
langkah. Jin Qi maju 3 langkah, Wu Lingfeng merasa takut dia mundur 3 langkah
lagi, tiba-tiba Xin Jie berteriak, ternyata
dia melihat di belakang Wu Ling-feng
adalah jurang.
Jarak kaki Wu Ling-feng dengan sisi773
jurang tinggal setengah meter lagi, tapi Wu
Ling-feng seperti tidak menyadarinya.
Jin Qi tiba-tiba tertawa seperti orang
gila, "Kau.... wajahmu tampan, tapi aku benci
kepadamu, aku akan membunuhmu.... Ha ha
ha! Kau tampan, aku pun dulu pernah
tampan, aku akan membunuhmu.... He he he!"
Wu Ling-feng marah dan membentak,
"Siapa kau?" dia mencengkram, tapi Jin Qi
sama sekali tidak berusaha mengelak, tutup
wajahnya tercakar oleh Wu Ling-feng dan
dia melihat wajah di balik kain penutup.
Terdengar dua teriakan terkejut dan
memecah kesunyian gunung yang sepi itu.
Ternyata wajah di balik kain penutup
itu adalah seraut wajah sangat jelek, tulang
hidung di tengah-tengah tampak bekas
tebasan dan terputus, bekas bacokan di
wajahnya berwarna hitam, daging kemerahan
mengelupas, kecuali matanya yang tampak
normal, bagian wajah lainnya seperti habis
digores pisau beberapa kali, maka daging
wajahnya pun terkelupas.
Karena terkejut Wu Ling-feng mundur
lagi selangkah, tapi Jin Qi seperti orang
gila berlari ke arahnya dan menabrak Wu
Ling-feng....774
Tapi saat Xin Jie berjalan ke arah
Jin Qi semua sudah terlambat, karena Jin Qi
telah memeluk Wu Ling-feng terjun ke arah
jurang dan seperti bintangjatuh ke dalam
jurang.
Xin Jie tidak bisa mengerem laju
tubuhnya, dia pun mendekati jurang, dalam
keadaan hidup dan mati ini dia
mengeluarkan kelincahannya, terdengar
suara CRAK, kelima jarinya mencengkram
erat ke dalam batu gunung, walaupun
tubuhnya sudah keluar beberapa sentimete....
tapi jarinya dengan erat mencengkram
kedalam batu sedalam 3 sentimeter. Batubatu itu seperti diukir dengan pisau, debu
batu terus beterbangan, akhirnya laju
tubuhnya berhenti juga.
Tangannya masih dengan erat memegang
dinding batu, tubuhnya dibalikkan keatas,
begitu kakinya menapak tanah, tubuhnya
bergerak dengan ringan seperti sehelai
daun kering.
Dia sama sekali tidak memikirkan
gerakannya karena otaknya seperti otak
orang mabuk, pikirannya kosong.
Di bawah jurang hanya tampak kabut
yang bergulung-gulung, entah berapa dalam775
jurang itu.
Otaknya seperti kembali lagi ke waktu
lampau, dia bingung dari tenggorokannya
keluar suara yang hanya dimengerti
olehnya, ini bukan tangisan, tapi dia merasa
lebih sedih dibandingkan dia menangis.
Angin gunung terus berhembus dan
semakin kencang, bajunya terus berbunyi
karena tertiup angin. Tutup wajahnya
terbang tertiup angin, kain melayang dua
kali lalu jatuh ke dasar jurang.
Air matanya meleleh dan mengalir ke
wajahnya lalu menetes ke baju bagian depan.
Akhirnya otaknya mulai bisa bekerja,
dia merasa tersiksa dengan kesedihan yang
belum pernah dia rasakan. Sekarang dia
merasa kalau persahabatan lebih penting
dari cinta.
Di sekeliling sana sangat sepi,
mulutnya bergetar, tapi dia tidak bisa
mengucapkan sepatah kata pun.
Di Re Guan Feng keadaan sudah sepi,
angin gunung meniup daun-daunan dan
bergemirisik mengeluarkan suara SRRK,
SRRK. Xin Jie berdiri ditepi jurang,
melihat kabut yang menggulung dibawah
jurang, entah berapa dalam jurang itu.776
Dia menarik nafas dan berkata pada
dirinya sendiri, "Xin Jie, Xin Jie! Kau
adalah orang yang mengalami kesialan,
semua yang berhubungan baik dengamu pasti
akan terkena musibah, ayah ibumu mati
karena kau, Peman Mei diserang diam-diam,
Paman Hou mati karena terbunuh. Shao Kun
dan Qing Er tenggelam di laut. Mei Ling
entah ada di mana sekarang. Ya Tuhan!
Mengapa Kau begitu kejam terhadapku?
Sekarang kau mengambil nyawa kakakku."
angin terus berhembus, awan terus berjalan,
membuat pemandangan di sana tampak indah.
"Kelak kalau aku sudah membereskan
dendamku, aku akan menjadi tiang kayu lalu
aku akan selalu menemanimu dengan lampu
hijau itu...."
"Kakak, istirahatlah dengan tenang,
aku akan membalaskan dendammu!"
Tiba-tiba dia teringat pada Su Hui Zhi
yang cantik, "Nona Su menginginkan kita
mengunjunginya lagi, sebenarnya dia
berharap bisa bertemu kembali dengan
kakak, sekarang mana bisa aku
mengunjunginya? Mengapa di dunia ini
begitu banyak hal yang menyedihkan?"
Semakin diingat dia merasa semakin777
kesal, dua kali dia menendang batu lalu
berjalan untuk menguburkan mayat pelayan
setia yang bernama Xu Zhong, kemudian dia
meloncat setinggi 15 meter, dia melewati
hutan dan melewati dua ekor burung yang
tampak terkejut karena Xin Jie tiba-tiba
berlari di depan mereka.
Burung mungkin bisa terkejut, karena
biasanya manusia berjalan dengan kaki
mengapa sekarang tiba-tiba bisa terbang
seperti mereka?
Sungai Ming yang berada di propinsi
Si Chuan memiliki sebuah anak sungai yang
bernama Sungai Mei, sungai itu mengalir
dari lembah menuju sebuah pedesaan, desa
itu bernama Desa Sha Long. Rumah penduduk
di sana sangat sedikit, desa itu adalah
sebuah desa yang indah dan aman. Di kedua
sisi Sungai Mei sepanjang ratusan
kilometer, ditumbuhi dengan pohon Mei-hua
dengan bunganya yang berwarna merah dan
putih. Sepanjang ratusan kilometer itu
tidak ada pepohonan lain.
Sekarang adalah musim dingin, angin
musim dingin terus berhembus, membuat
salju tampak bergulung-gulung, langit
berwarna keabuan, bumi tampak putih778
diselimuti salju. Bunga Mei-hua bermekaran
tampak indah dan harum. Titik merah dan
putih yang berada di permukaan salju
tampak sangat indah.
Di sebuah gubuk, atapnya dipenuhi
dengan salju putih, seperti membuat atap
itu berat hingga tampak bisa ambruk. Di
dalam gubuk ada sebuah meja batu, tampak
dua orang tua sedang bermain catur,
sepertinya papan catur pun terbuat dari
batu.
Kedua gubuk itu kedua sisinya tanpa
dinding, tapi di sudut gubuk tampak api
yang berkobar. Dipenuhi dengan asap putih,
dan kayu berderak karena terbakar api, dan


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

juga menghasilkan suatu wangi-wangian,
mungkin kayu yang dibakar adalah kayu
cemara.
Dari pintu sebelah kanan masuklah
seseorang dengan janggut yang sudah
memutih, rambut di kepalanya hampir tidak
ada, wajahnya dipenuhi dengan keriput.
Kelihatannya dia sudah tua tapi gerak
geriknya masih tampak gagah yang membuat
orang kagum melihatnya.
Pak tua itu tampak sudah berumur 70
tahun lebih, dia membersihkan salju yang779
menempel dibajunya, satu tangannya membawa
guci arak kosong, mungkin dia berniat
membeli arak.
Mereka yang ada di sana melihat
kedatangan pak tua itu, mereka bersikap
sangat hormat kepadanya, lalu bersamaan
berkata, "Pak Mei benar-benar tertarik pada
catur, salju turun begitu lebat tapi masih
menyempatkan diri datang melihat permainan
catur."
Orang tua itu tertawa, "Aku datang
kemari untuk membeli arak 'Mei Zi Xiang'
dan sekalian melihat kalian yang sedang
bermain catur."
Yang duduk didepan adalah orang tua
bermarga Wu, dengan hormat dia berkata,
"Ternyata Tuan Mei...." tapi dia masih
tampak sedang memikirkan jalan untuk bidak
caturnya.
Tuan Mei terkejut, dia tahu kalau
Tuan Wu adalah pecatur terkenal, tapi
sepertinya dia kesulitan menghadapi orang
itu, maka dia pun melihat orang itu lebih
teliti.
Orang yang berada di sisinya segera
mengenalkannya pada Tuan Mei, "Tuan Jin Fu
adalah pecatur nomor satu di ibu kota,780
kebetulan beliau lewat sini dan beliau
sengaja mengajak Tuan Wu bermain catur."
Tuan Mei sangat terkejut, sepertinya
dia pun mengenal Tuan Jin Fu yang terkenal
itu. Permainan catur hampir selesai,
kelihatannya Tuan Wu akan kalah, maka dia
sedang berpikir bagaimana caranya untuk
bangkit kembali. Orang-orang yang
menyaksikan permainan catur ini tahu kalau
posisi Tuan Wu berada dalam bahaya, maka
mereka mengkhawatirkan kemenangan Tuan
Wu, sepertinya kalau Tuan Wu kalah maka
dia akan memalukan penduduk sana.
Tiba-tiba tirai tersibak ada seseorang
yang masuk, karena semua orang sedang
berada dalam keadaan tegang mereka tidak
memperhatikan siapa yang datang, hanya
Tuan Mei yang berpaling untuk melihat,
setelah melihat siapa yang datang dia
terkejut, ternyata yang baru datang adalah
seorang pelajar setengah baya berwajah
tampan dan luwes. Tapi wajahnya sangat
asing, dia bukan orang daerah sini, anehnya
dalam udara begitu dingin, datang dari luar
tapi tidak ada sebutir salju pun yang
menempel di bajunya. Dia hanya mengenakan781
baju biasa tapi wajahnya tidak
memperlihatkan kalau dia kedinginan.
Keadaan seperti ini biasanya hanya
dimiliki oleh orang yang berkepandaian
tinggi, dan keadaan ini sangat dikenal oleh
Tuan Mei-. Tapi itu masa lalunya....
Orang yang baru datang itu melihat
permainan catur, sorot matanya beralih
mungkin dia pun tertarik dengan permainan
catur yang tampak sedang tegang itu.
Pelajar setengah baya itu melihat
Tuan Wu lalu melihat Jin Fu, sepertinya dia
kagum dengan permainan mereka. Dan dia
terus memperhatikan permainan ini,
sepertinya dia ingin mencarikan jalan untuk
Tuan Wu yang selalu tampak ragu.
Dalam gubuk sangat hening, hanya
terdengar derak api yang terus membakar
kayu dan mengeluarkan suara DRRK, DRRRK.
Sekarang alis Tuan Wu yang putih
tampak berkerut menjadi satu, Jin Fu yang
duduk di depannya terus tersenyum, karena
dia yakin dialah yang akan memenangkan
permainan ini.
Waktu terus berjalan, menit demi
menit berlalu, bidak catur Tuan Wu masih
belum dijalankan, tiba-tiba Tuan Mei dengan782
rmilut penuh dengan arak menunjuk papan
catur yang ada tempat kosong dan berkata,
"Tuan Wu, di sini ada tempat kosong."
Sekali mendengar perkataannya mereka
terkejut karena itu adalah cara orang yang
tidak bisa bermain catur, tapi pelajar
setengah baya itu malah merasa terkejut.
Tuan Mei sepertinya sudah tidak sabar, dia
mengangguk kepada semua orang dan berkata,
"Aku harus pergi membeli arak, kalau
terlambat arak 'Mei Zi Xiang' akan habis
terjual, dan aku tidak akan kebagian." dia
keluar dari gubuk.
Rasa keterkejutan di wajah pelajar
setengah baya itu belum hilang, bidak catur
yang berada di tangan Tuan Wu sudah
diturunkan ke atas papan, ternyata dia
menempatkan bidak caturnya di tempat di
mana Tuan Mei menunjuk tadi.
Kali ini orang-orang yang melihat
permainan catur itu yang berada di sisi
mereka terdengar berteriak, karena begitu
bidak catur diturunkan, maka permainan
catur itu menjadi berubah, posisi Tuan Wu
yang tadinya kalah menjadi menang, semua
orang seakan tidak percaya. Tuan Mei yang
biasanya tidak bisa bermain catur ternyata783
mencetuskan jalan catur yang aneh. Mereka
berpikir kalau semua itu hanya kebetulan
saja.
Jin Fu tampak berpikir sebentar dan
mengeluh, "Keanehan yang terjadi pada
permainan catur kali ini benar-benar tidak
terpikirkan olehku."
Tuan Wu sadar dia bisa menang karena
jasa Tuan Mei, entah itu disengaja atau
tidak, tapi memenangkan permainan catur ini
memang tidak mudah!
Karena itu dia hanya tersenyum dan
tidak menjawab.
Pelajar setengah baya itu diam-diam
keluar dari gubuk itu, lalu berjalan dengan
perlahan. Langkah kakinya tampak biasa
tapi langkahnya lebar-lebar, dalam 2-3
langkah dia telah menempuh beberapa puluh
meter. Angin utara terus berhembus tapi
bajunya seperti tidak bergoyang sedikit pun
dan di atas permukaan salju tidak tampak
adajejak kakinya.
Dia berkata pada dirinya, "Apakah pak
tua tadi sengaja memberitahu jalannya? Tapi
permainan catur tadi memang sangat bagus
dan aneh, apakah di dunia ini masih ada
pecatur yang lebih lihai dariku?"784
Tapi dia segera tertarik pada pohon
Mei-hua yang terdiri dari ribuan pohon,
pelan-pelan dia berjalan mendekat. Langit
semakin gelap, salju terus beterbangan
dihembus angin. Salju yang menumpuk
semakin tebal. Dari jauh tampak seorang pak
tua. Pak tua itu berjalan dengan bersusah
payah di bawah hembusan salju, baju
panjangnya dipenuhi dengan salju. Tangan
kirinya mengangkat poci arak, tutup poci
tertutup rapat, tapi harumnya arak tetap
tercium dari mulut poci. Tempat yang
dilalui pak tua itu tampak jejak kakinya
yang dalam, tapi segera hilang tertutup
oleh salju yang turun.
Pak tua itu mendekat ternyata dia
adalah Tuan Mei, dia kembali setelah
membeli arak.
Diam-diam dia berpikir, "Pelajar itu
mempunyai tenaga dalam yang kuat.... dulu
aku pun seperti itu, digunung es atau
didalam kobaran api yang panas, aku bisa
memakai baju tipis, sekarang ada sedikit
salju dan angin saja aku sudah tidak tahan,
aku benar-benar sudah tua."
Tiba-tiba dia berhenti melangkah,
ternyata dia melihat pelajar setengah baya785
itu sedang menatap pohon Mei-hua, bajunya
yang berwarna hijau di bumi dan di bawah
langit berwarna perak serperti seorang
dewa.
Tuan Mei berjalan mendekat, tiba-tiba
pelajar itu berkata, "Gunung dan salju
seperti pasir yang bertumpuk...."
Mengucapkan syair sampai di sana,
Tuan Mei terkejut dan berpikir kalau orang
itu benar-benar berbakat, puisi yang
dilantunkan sangat bagus.
Pelajar setengah baya itu pun melihat
kedatangan seorang pak tua yang ternyata
adalah Tuan Mei tadi, Segera dia memberi
hormat dan berkata, "Selama aku hidup baru
kali ini melihat permainan catur begitu
hebat dan aneh, menyerang seperti air
sungai, berjaga seperti tembok besi, benarbenar bagus!"
Tuan Mei tersenyum dan juga balas
memberi hormat, "Sahabat benar-benar
membuatku kagum."
Pelajar itu berkata lagi, "Aku belajar
sastra tapi tidak berhasil, terpaksa aku
belajar ilmu pedang, dan ilmu pedangku pun
tidak berhasil, kemudian aku belajar
melukis, akhirnya semuanya tidak ada yang786
berhasil. Hari ini aku bertemu dengan Tuan,
kalau Tuan tidak keberatan, aku ingin kita
bisa menjadi teman dan mengobrol."
Tuan Mei tertawa terbahak-bahak,
"Aku pun berpikir seperti itu!"
Kemudian mereka saling menanyakan
marga dan nama masing-masing, ternyata
pelajar itu bermarga Wu. Ternyata obrolan
mereka sangat cocok, mereka seperti
menyesal mengapa baru sekarang bertemu.
Palajar itu diam-diam berpikir, Aku,
Wu Hen-sheng, sejak dulu merasa akulah
yang paling berbakat, tidak disangka di sini
aku bisa bertemu dengan orang yang benarbenar berbakat. Sayangnya dia tidak bisa
ilmu silat, kalau tidak sepertinya dalam
bidang ilmu silat atau sastra aku pun akan
kalah darinya.'
Ternyata pelajar itu adalah ketua Wu
Ji Dao, Wu Hen-sheng, Shi Wai San Xian, Wu
Hen-sheng, mengapa dia meninggalkan pulau
Wu Ji lalu datang ke Zhong Yuan?
Ooo)*(ooO
BAB 23
Minum arak, membahas ilmu silat
Tuan Mei tiba-tiba berkata, "Kakak
Wu, jangan terlalu merendahkan diri, Kakak787
Wu belajar ilmu pedang tapi tidak berhasil,
tapi aku yakin karena ilmu silat Kakak
sudah sangat tinggi, aku tidak paham dengan
ilmu silat, tapi aku suka dengan para
pendekar yang menegakan kebenaran dan
keadilan."
Wu Hen-sheng tertawa, "Aku hanya
seekor ulat kecil tapi tetap tidak terlepas
dari pandangan mata Tuan, hari ini aku
merasa sangat senang bisa mendapatkan
seorang teman yang pengertian dan sepaham
denganku, aku akan memainkan sedikit ilmu
pedang untuk mengusir rasa dingin."
Dalam hati dia berpikir, "Mengapa
Tuan Mei ini bisa melihatku mempunyai ilmu
silat tinggi?"
Dia memetik ranting dari pohon Meihua dan menganggapnya sebagai pedang lalu
dia mulai memperagakan ilmu pedangnya.
Ranting bunga Mei-hua mengeluarkan
suara SHAT, SHAT di dalam udara yang
dingin.


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tuan Mei tampak tegang, ketegangan
membuat dia mengeluarkan keringat dingin,
diam-diam dia berpikir, "Walaupun ilmu
silatku sudah musnah dan keadaanku
sekarang seperti orang biasa, tapi selama788
10 tahun ini aku terus berpikir, aku malah
lebih banyak mengerti tentang ilmu silat,
ilmu silatku hilang tapi teori ilmu silatku
malah bertambah. Ilmu silat pelajar ini
sangat tinggi, misalkan ilmu silatku tidak
hilang pun aku tetap tidak akan bisa
mengalahkannya, siapakah dia sebenarnya?
Apakah kecuali Shi Wan San Xian masih ada
yang lebih kuat dan lebih hebat dariku?"
Mungkin Tuan Mei mengira Shi Wai
San Xian tidak akan datang ke Zhong Yuan,
dia tidak tahu orang yang ada di hadapannya
adalah salah satu dari Shi Wai San Xian.
Tapi dia sudah tertarik dengan jurus
pedang Wu Hen-sheng dan tidak memikirkan
hal lainnya. Takdir yang membuatnya
menyukai ilmu silat membuatnya tenggelam
melihat jurus-jurus pedang Wu Hen-sheng.
Wu Hen-sheng pun melihat pada Tuan
Mei, setiap kali dia mengeluarkan satu
jurus, dia menatap wajah Tuan Mei yang
berekspresi aneh, kemudian dia mengerti,
dan itu tampak ketika dia memperagakan
jurus-jurus berikutnya. Wu Hen-sheng mulai
menaruh curiga, tiba-tiba dia mengeluarkan
3 jurus 'Xiao Fang Can Yue', 'Wu Shi Lou
Tai', dan 'Yue Mi Lu Du'.789
Pada jurus kedua yaitu 'Wu Shi Lou
Tai' dia sengaja memainkannya dengan tidak
sempurna. Ada lowongan yang sengaja
dikeluar-kannya walaupun hanya sedikit.
Begitu ketiga jurus itu selesai
dimainkan, dia melihat Tuan Mei, tampak
Tuan Mei sedang menatap ke tempat jauh.
Setelah lama dia baru berkata, "Ketiga
jurus Tuan Wu sungguh sangat bagus, apakah
Tuan bisa sekali lagi memperlihatkannya
padaku?"
Diam-diam Wu Hen-sheng merasa
terkejut, sekali lagi dia memperlihatkan
jurus 'Wu Shi Lou Tai' tapi dia sengaja
memainkan dengan tidak sempurna.
Tiba-tiba Tuan Mei berkata, "Jurus
kedua Tuan sepertinya ada sedikit
masalah...." dia berhenti bicara karena dia
baru ingat kala.u dia berpura-pura tidak
mengerti ilmu silat, karena itu dia
berhenti bicara.
Tapi Wu Hen-sheng sudah membentak
dan mencengkram, dalam hati Wu Hen-sheng
berpikir, "Yang bisa melihat jurus-jurusku
ada lowongan bisa dihitung dengan jari, tapi
orang ini bisa tahu, dan dia bermarga
Mei...." dia tidak bisa terus berpikir, dengan790
cepat dia mencengkram orang itu.
Tuan Mei ingin meloncat, tapi dia
merasa kedua kakinya lemas tidak bertenaga,
dan dia tidak bisa meloncat sama sekali.
Cengkraman Wu Hen-sheng bergerak
secepat kilat ketika menangkapnya, tangan
kanan Tuan Mei dibalik, kelima jarinya
dengan cepat memegang nadi Wu Hen-sheng,
tapi karena lemas dan tidak bertenaga dia
hanya pasrah dicengkram oleh Wu Hen-sheng.
"Siapa diri Tuan yang sebenarnya?"
"Tuan sendiri siapa?"
"Aku ketua Wu Ji Dao, Wu Hen-sheng."
Kali ini Tuan Mei malah merasa tegar
karena Shi Wai San Xian ternyata
mempunyai ilmu begitu tinggi, dan ini
adalah hal yang v/ajar.
Maka ketika mata Mei Shan-ming
beradu dengan mata Wu Hen-sheng yang
tampak berkilauan, tiba-tiba semangatnya
bergelora, janggut putihnya bergerak dan
dia menjawab, "Aku adalah Mei Shan-ming,
apakah kau pernah mendengarnya?" sikapnya
tidak seperti seorang pak tua, hal ini
membuat Wu Hen-sheng tidak berani secara
langsung menatapnya.
Wu Hen-sheng marah dan berkata,791
"Ternyata kau adalah Mei Shan-ming, hari
ini aku akan menyuruhmu...." tiba-tiba dia
merasa daging di tangan Mei Shan-ming
lembek tidak berotot dan tidak bertenaga,
sepertinya dia telah kehilangan ilmu silat.
Tiba-tiba Wu Hen-sheng menghentikan
ucapannya, lalu melepaskan tangan yang tadi
masih dicengkramnya. Dia seperti mengerti
kesedihan Mei Shan-ming sebagai seorang
pendekar terkenal tiba-tiba harus menjadi
orang biasa, dia bisa membayangkan
kesedihan Mei Shan-ming, karena dia sendiri
juga seorang pesilat.
Mei Shan-ming menggoyang-goyangkan
kepalanya yang sudah dipenuhi dengan
rambut putih. Sepertinya dia tidak ingin
dikasihani, sekarang dia menganggap rasa
kasihan dari siapa pun adalah penghinaan.
Qi-mao Shen-jun dikasihani orang, ini
benar-benar keterlaluan.
Dengan bandel dia tetap berkata, "Shi
Wai San Xian ternyata hanya memiliki
kemampuan seperti itu, ketiga jurusmu tetap
tampak ada celahnya."
Sebenarnya Wu Hen-sheng sengaja
melakukannya, kalau bukan pesilat tangguh
dia tidak akan bisa melihat kekurangannya,792
maka dengan sengaja Wu Hen-sheng berkata,
"Coba kau jelaskan di mana celahnya?"
"Jika aku berada di sebelah kiri aku
akan mengeluarkan jurus 'Wei Hu Lun Kan'
dari sebelah kanan, dengan 'Dan Yang Du
Wei' aku akan memaksamu menunjuk-kan
celahnya."
Dalam hati Wu Hen-sheng berpikir,
"Kedua jurus itu benar-benar sangat tepat."
karena itu dia mengganti dengan dua jurus
lainnya.
"Dari sebelah kiri aku mengeluarkan
celah, tapi kalau kau mengeluarkan jurus
itu, kedua kakiku akan menendang nadimu,
kemudian telapak kiriku dengan jurus 'Heng
Pi Hua Shan' siap mengambil kedua matamu,
dan kau tidak akan bisa menghindar."
Mei Shan-ming tampak berpikir
sebentar, kemudian menjawab, "Dalam ilmu
'Qiu Zhi Jian Shi' jurus 'Han Mei Tu Rui'
milikku, akan membuatmu sibuk dan
keinginanmu tidak akan tercapai, tapi ilmu
'Qiu Zhi Jian Shi' adalah ilmu ciptaanku,
kau tidak akan mengerti sama sekali."
Begitu pak tua itu mengatakan kalau
dia adalah Mei Shan-ming, dia segera tahu
kalau pemuda yang tenggelam di dasar laut793
itu.... itu hanya salah paham, dalam hati dia
berpikir, "Pemuda itu telah tenggelam." dia
merasa menyesal dengan perbuatannya.
Dia ingin segera membunuh Mei Shanming dengan pukulannya. Tapi begitu
melihat ilmu silat Mei Shan-ming yang
sudah menghilang dan dia tampak seperti
sudah sangat tua, dan sepertinya dia pun
bukan tipe orang yang senang bermain
perempuan, karena itu dia menjadi curiga
dengan penyebab kematian Jiao Jiu Niang.
Dia menyayangkan bakat Mei Shanming yang tidak bisa dipakai lagi karena
dia telah kehilangan ilmu silat, dia mulai
merasa kasihan.
Wu Hen-sheng sangat menguasai ilmu
sastra dan juga ilmu silat, biasanya dia
sangat percaya diri. Ilmu silat Pin Fan
Shang-ren juga tidak dianggapnya. Dia
berpikir, 'Walaupun Pin Fan Shang-ren
berilmu silat tinggi, tapi dia hanya seorang
tukang silat.' terdengar sangat sombong.
Tapi dia tidak tahu kalau Qi-mao
Shen-jun yang terkenal dengan ke 7 Qi nya,
selain ilmu silatnya lebih rendah, yang
lainnya keahlian Qi-mao Shen-jun berada di
atasnya.794
Dulu Qi-mao Shen-jun sangat terkenal,
Wu Hen-sheng juga pernah mendengarnya,
tapi dia sama sekali tidak menyangka kalau
di dunia ini selain dirinya masih ada orang
yang bisa menandinginya. Karena itu dia
selalu menertawakan Qi-mao Shen-jun yang
mencuri nama untuk menipu orang. Sekarang
setelah bertemu langsung dengan Mei Shanming, dia sangat mengagumi bakat Mei Shanming. Dalam hati muncul perasaan dekat.
Wu Hen-sheng tertawa keras, "Untuk
ilmu tenaga dalam kau berada di bawahku,
tapi untuk ilmu pedang, kita masing-masing
memiliki perbedaan dalam penguasaan jurus.
Kita bisa mengadu ilmu silat, menggunakan
tangan untuk dijadikan pedang, mulut
menjadi pengganti tangan. Bagaimana kalau
kita bertarung dengan mulut? Poci yang ada
di tanganmu itu apakah berisi arak? Sambil
minum kita bisa bertarung, bagaimana? Ha,
ha, ha!"
Dia mengambil ranting Mei-hua
kemudian menekannya. Ranting itu segera
mengeluarkan asap putih, kemudian ada api
memercik, salju yang ada di sekitar sana
meleleh.
Mei Shan-ming melihat dengan tenaga795
dalam dia menyalakan api untuk membakar
ranting itu. Tenaga dalam Wu Hen-sheng
paling sedikit sudah terlatih 100 tahun
lebih, tapi wajah Wu Hen-sheng seperti
laki-laki setengah baya lainnya. Sudah lama
dia mendengar kalau Ketua Wu Ji awet muda,
dan kenyataannya memang benar. Api terus
berkobar, Wu Hen-sheng menambahkan
beberapa ranting ke dalam kobaran itu
kemudian dia membuat sebuah rangka dan
poci itu diletakkan di atas kobaran api.
Tidak lama kemudian wangi arak tercium
keluar dari poci.
Sebelah tangan Mei Shan-ming
diangkat kemudian membentuk lingkaran.
Kedua jarinya seperti senjata. Ini adalah
salah satu jurus 'Qiu Zhi Zhang Shi' yang
bernama 'Han Mei Tu Rui' (Mei-hua dingin
mengeluarkan putik).
Han Mei Tu Rui, jurus ini adalah
jurus untuk menyerang, berputar, dan
menahan serangan musuh, kemudian kedua
jari menusuk pada saat musuh tidak siap.
Wu Hen-sheng melihat keanehannya.
Semua jurus lawan akan ditutup dengan
putaran kemudian jari akan menusuk. Dia
benar-benar mengagumi bakat Mei Shan-796
ming. Setelah berhenti sebentar, Wu Hensheng menggores di tanah. Kedua garis itu
sudah diketahui Qi-mao Shen-jun artinya
adalah 2 garis yang berliku itu adalah saat
di mana Han Mei Tu Rui belum tiba, dia
menarik jurus Heng Pi Huan Shan. Dia
mundur, dan dia bisa menghindari jurusjurus Qi-mao Shen-jun.
Qi-mao Shen-jun berhenti sebentar,
tiba-tiba Wu Hen-sheng bergerak lagi.
Gerakan ini telah dilihat oleh Mei Shanming, tanpa berpikir panjang lagi dia
menjawab, "Jurus ini adalah jurus Hua Shan
Shen Quan yang bernama 'Zhi Jie Jin Ling'
(sendiri membuka lonceng emas). Jtirus ini
bisa menyerang juga bertahan. Seperti
tembok besi. Tapi jika bertemu 'Qiu Zhi Jian
Fa' milikku, jurus-jurusmu tidak akan
berguna."
Sambil bicara, tangan kirinya
menyentil. Dengan cepat tangannya
terangkat tapi arahnya naik dengan miring,
seperti setangkai Mei-hua tiba-tiba keluar
secara horisontal. Ini adalah jurus 'Leng
Mei Fu Mian' (Mei-hua dingin melewati
muka).
Ketua Wu Ji Dao tidak ingin bertarung797
dengan Mei Shan-ming menggunakan jurusjurus istimewanya. Tapi setelah bertarung


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

satu jurus lebih, dia sadar Qi-mao Shen-jun
memang orang berbakat. Semua jurus dari
perkumpulan Zhong Yuan bisa ditahan oleh
ilmunya yang berna-ma 'Qiu Zhi Jian Fa'.
Kemudian kelima jari Wu Hen-sheng
terbuka, tangan kanan diletakkan di depan
dada. Sebenarnya ketua Wu Ji Dao tidak
menggunakan jurus ini untuk bertahan tapi
Mei Shan-ming tahu kalau ilmu silat ketua
Wu Ji Dao memang sudah mencapai tahap
tertinggi. Ilmunya lebih tinggi darinya,
maka jurus yang dia keluarkan memang
sangat pantas.
Untuk bertahan Tangan kanannya
menggores membentuk setengah lingkaran.
Setiap jurus serangan Qi-mao Shen-jun
jurus susulannya pasti ada jurus untuk
bertahan. Jika tidak, Wu Hen-sheng pasti
telah mengalahkannya.
Walaupun hanya bertarung dengan
goresan di tanah, tapi Qi-mao Shen-jun
tidak mau kalah begitu saja. Ketua Wu Ji
Dao sangat menghargai usaha Mei Shan-ming
untuk menang.... Ketua Wu Ji Dao melihat
jurus-jurus musuh yang akan datang.798
Serangannya yang galak membawa jurus 'Jin
Gang Zhi'. Jurus ini benar-benar sangat
ganas.
"Pak Tua ini benar-benar ganas,
benar-benar cocok dengan namanya yang
terkenal!"
Wu Hen-sheng berpikir. Segera muncul
kebenciannya kepada Qi-mao Shen-jun. Tibatiba tangannya dilayangkan. Dia berniat
mengeluarkan 2 jurus untuk menekan QiMiao
Shen-jun.
Jika Wu Hen-sheng mengeluarkan dua
jurusnya, maka akan membuat Mei Shan-ming
menarik kembali jurusnya. Tapi karena
kedua jurus ini adalah jurus-jurus Tai Ji,
merupakan ancaman besar baginya. Hal ini
akan membuat Qi-mao Shen-jun beradu
tenaga dalam dengannya dan dengan sifat Qimao Shen-jun yang keras, dia tidak akan mau
menghindar maka yang pasti dia akan
kalah!
Wu Hen-sheng terus berpikir, "Dengan
ilmu silatku yang tinggi tidak mungkin aku
memenangkan pertarungan ini dari Qi-mao
Shen-jun yang telah kehilangan ilmu
silat!" karena, itu dia menarik kembali
jurusnya dan menggantinya dengan jurus799
lain.
Tanpa berpikir panjang lagi, Qi-mao
Shen-jun mengeluarkan dua jurus, jurus itu
adalah 'Qiu Zhi Jin Shi' yang biasanya
digunakan untuk membunuh orang. Kedua
tangannya diangkat kemudian dikatupkan
menjadi satu. Telapak tangan diarahkan ke
atas, kemudian menekan ke bawah. Itu adalah
jurus 'Zuo Jing Mei Duo'.
Wu Hen-sheng tidak menyangka kalau
jurus pedang Mei Shan-ming begitu lengkap.
Jurus 'Zuo Jing Mei Duo' bila dilihat
sekilas seperti hanya sedang membalikkan
telapak tangan kemudian menekan tapi cara
ini ternyata bisa menekan nadi musuh.
Walaupun Wu Hen-sheng mempunyai
kepandaian tinggi, tapi begitu Mei Shanming mengeluarkan jurus ini, dia merasa
terkejut dan jadi terpaku, sepertinya dia
sedang berpikir keras.
Qi-mao Shen-jun tahu sewaktu dia
menciptakan jurus itu, dia sudah berpikir
kalau dia harus bisa menahan serangan dari
perkumpulan mana pun. Kenyataannya
memang seperti itu, tapi apakah jurus ini
bisa menahan Shi Wai San Xian yang
terkenal itu? Dia tidak tahu karena itu Mei800
Shan-ming tampak tegang.
Wu Hen-sheng tampak berpikir sejenak,
tiba-tiba dia menjulurkan tangan kirinya
dan diangkat kemudian tangan kanannya
menggores lingkaran lalu pelan-pelan
dikeluarkan.
Jurus ini tidak bernama tapi bisa
digunakan untuk menekan jurus 'Zuo Jing
Mei Duo' milik Mei Shan-ming dan sangat
tepat, pada saat bertahan masih bisa
menyerang....
.... Kalau Xin Jie berada di sini
sekarang, dia pasti akan mengeluh karena
sewaktu dia terdampar di pulau kecil dan
bertarung dengan Pin Fan Shang-ren, dia
pernah mengeluarkan jurus 'Zuo Jing Mei
Duo'. Setelah Pin Fan Shang-ren berpikir
sebentar, dia bisa segera menciptakan
sebuah jurus untuk memecahkan jurus itu.
Jurus itu sama dengan jurus Wu Hen-sheng.
Mei Shan-ming hanya bengong, karena
jurus yang susah payah diciptakannya bisa
ditahan oleh Wu Hen-sheng.
Wu Hen-sheng diam sebentar kemudian
dia mengeluarkan lagi sebuah jurus,
sepertinya itu adalah jurus Wu Ji Dao yang
sangat istimewa yang bernama 'Po Yu Quan801
Fa' tapi dikeluarkan bersama dengan jurus
pedang.
Wu Hen-sheng dan Mei Shan-ming
bertarung dengan mulut, siapa yang menang
atau kalah, mereka berdua selalu berada
dalam posisi bertahan, sekarang serangan
dilakukan dengan tenaga besar, seperti
pepatah yang mengatakan, kalau tidak
berbunyi, sekali berbunyi akan mengejutkan
semua orang.
Pada saat menghadapi jurus Wu Hensheng yang aneh, Mei Shan-ming masih
sanggup memecahkannya, sekarang melihat
lawan tidak bertahan dan terus menyerang,
hatinya menjadi bergejolak tapi dia tidak
bisa memikirkan jurus apa pun yang bisa
menahan serangan jurus Wu Hen-sheng!
Qi-mao Shen-jun hanya bisa
memejamkan matanya sebentar, lalu dia
berkata, "Wu Hen-sheng, seranganmu memang
tajam tapi tetap harus dibantu dengan jurus
lain!"
"Jurus apakah itu, tolong katakan!"
Mei Shan-ming tersenyum, "Jurus arak,
arak sudah hangat...."
Kemudian dia mengambil cangkir yang
terbuat dari tanah liat yang tergantung di802
mulut poci, "Kita cicipi dulu arak harum
ini!"
Ketua Wu Ji Dao mengangguk melihat
dia tidak memiliki wadah untuk minum. Dia
segera mengambil salju dengan kedua
tangannya, kemudian dia membuat cangkir
dari salju dan berkata, "Di tempat terpencil
seperti ini tidak ada wadah untuk minum
arak."
Mei Shan-ming tahu kalau Wu Hensheng sedang memperagakan ilmu tenaga
dalamnya, dengan tersenyum dia berkata,
"Ini mudah! Ini mudah! Silakan!"
Dia menuangkan arak Mei Zi Xiang
yang harum itu, arak baru diangkat dari
panasnya api, kalau dituangkan ke dalam
cangkir Wu Hen-sheng yang terbuat dari
salju, sudah pasti cangkir itu pasti akan
meleleh karena arak masih panas. Anehnya,
cangkir arak itu tidak meleleh cangkir itu
seperti terbuat dari tanah liat.
Hal ini benar-benar membuat Mei
Shan-ming kagum dengan ilmu silat Wu Hensheng.
Mereka bersulang lalu meminum arak
dari cangkir masing-masing. Mei Zi Xiang
adalah arak yang berasal dari daerah sana803
terbuat dari Mei-hua, maka arak itu selalu
tercium harum bunga.
Arak mengalir ke dalam mulut, Wu
Hen-sheng terus memuji arak itu arak yang
bagus.
Setelah minum tujuh cangkir, mereka
baru berhenti minum lalu meletakkan
cangkir masing-masing. Kata Mei Shan-ming,
"Ilmu silat Tuan bagian atas tampak biasa,
tapi pada bagian bawah, langkah Tuan
seperti posisi Ba Gua, kalau musuh tidak
teliti maka mereka akan terjebak. Aku
perhatikan ilmu silat bagian atas dan ilmu
silat bagian bawah Tuan membentuk formasi
Ba Gua, dan bisa menendang dalam beberapa
langkah!"
Mendengar perkataan Mei Shan-ming,
Wu Hen-sheng jadi terkejut dengan cepat dia
br-kata, "Nanti dulu, kalau aku menendang
bagian bawah segera berganti dengan
menendang bagian atas, lalu menempel
dengan cara Tai Ji...."
Dengan ilmu silat yang dikuasai
masing-masing mereka mulai meneliti
kemampuan ilmu silat masing-masing.
Sekarang jurus-jurus yang tadinya bergerak
lambat menjadi cepat. Tampak tangan, kaki,804
dan mulut mereka terus bergerak, satu
jurus satu cara dikatakan dengan cepat.
Wu Hen-sheng memperagakan 'Po Yu
Quan Fa', Mei Shan-ming pun memperaga-kan
'Qiu Zhi Jian Fa'.
Hanya dalam waktu singkat, mereka
berdua yang tadinya menggunakan mulut
bertarung berganti dengan pedang dan
mereka sudah bertarung 50-60 jurus, tetapi
tidak tampak siapa yang menang dan siapa
yang kalah.
Semakin bertarung Wu Hen-sheng
semakin terkejut, karena dalam pikirannya
di Zhong Yuan tidak ada pesilat tangguh
yang hebat, diam-diam dia memuji, "Aku
mengira, aku, Wu Hen-sheng adalah orang
berbakat kalau bukan karena sudah memakan
buah aneh yang telah berusia ribuan tahun,
kemampuanku pasti akan sejajar dengan
orang berbakat ini. Yang terpenting ilmu
silat orang itu tangguh, tapi dalam bidang
sastra dan catur sepertinya dia berada di
atasku, tapi sayang sepertinya orang ini
adalah seorang laki-laki yang senang
mempermainkan perasaan perempuan."
Teringat pada kematian Jiao Jiu Niang
karena Qi-mao Shen-jun, dia marah lagi,805
tapi teringat pada istri dan putrinya yang
sekarang ini entah berada di mana, kedua
tangan yang siap membunuh Qi-mao Shen-jun,
terkulai lemas....
Karena Qi-mao Shen-jun sedang
memusatkan pikirannya, ilmu 'Qiu Zhi Jian
Fa' dia keluarkan menyerang Wu Hen-sheng,
saat itu Wu Hen-sheng sedang berpikir
gerakan tangan-nya menjadi lamban, Mei
Shan-ming mengambil kesempatan ini, kedua
tangannya melayang dia mengeluarkan jurus
membunuh.
Wu Hen-sheng terkejut, tapi dia
segera mengumpulkan kembali semangatnya
menerima serangan Qi-mao Shen-jun, tapi
itu pun dilakukan dengan terpaksa. Qi-mao
Shen-jun tertawa dingin, segera Wu Hensheng menggores sebuah lingkaran dan terus
maju, dia pun menggunakan jurus membunuh
lawan.
Setelah beberapa jurus berlalu, Wu
Hen-sheng sudah tidak tahan, dia berteriak,
"Kita berhenti dulu, ada yang ingin
kubicarakan."
Mei Shan-ming terpaku, dia berhenti
bergerak, "Apa yang ingin kau bicarakan?"
"Apa kau kenal dengan Jiao Jiu806
Niang?"
Mei Shan-ming terkejut tubuhnya
bagaikan disambar petir dia terpaku, tidak
bisa bicara dan kelihatan sangat terpukul.
Dengan marah Wu Hen-sheng berkata,
"Kau benar-benar jahat, apakah kau tidak
punya hati nurani? Kau memang pantas mati,
kau telah membuatnya menjadi gila,
kemudian dia mati dengan mengenaskan."


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Mei Shan-ming seperti tidak
mendengar perkataan Wu Hen-sheng juga
tidak bertanya apa pun, wajahnya tampak
bingung, sewaktu dia mendengar kata 'gila'
dan 'mati', wajahnya yang tua dan berkeriput
seperti membeku....
Mei Shan-ming tampak bengong, karena
dia teringat pada wajah cantik dan lembut
melintas di benaknya. Tapi dia sudah mati,
dia mati dengan mengenaskan, salah siapakah
ini? Setelah dia sedikit tersadar, dia baru
tahu mengapa Wu Hen-sheng begitu galak
kepadanya, Mei Shan-ming yang pintar bisa
menebaknya, ini semua hanya salah paham.
Dengan dingin Wu Hen-sheng
melihatnya, dia tertawa dingin, tidak
disangka Mei Shan-ming pun ikut tertawa807
dingin.
Pikir Mei Shan-ming, "Kalau dia
berpikir Jiao Jiu Niang mati karena diriku,
aku tidak mau disalahkan begitu saja, ini
tentu salah paham, tapi aku tidak perlu
menjelaskan apa pun kepadanya, orang ini
pasti sudah melihat bagaimana Jiao Jiu
Niang mati, tapi mengapa dia yang
mempunyai ilmu silat begitu tinggi tidak
mampu menolongnya? Mungkin...."
Pikiran tidak benar terus
berseliweran di benaknya, semakin dipikir
Mei Shan-ming semakin marah, dia seperti
melihat bayangan Jiao Jiu Niang yang gila
yang sedang memberontak, sedangkan Wu
Hen-sheng hanya berpangku tangan saja
melihat Jiao Jiu Niang yang sedang
tersiksa. Karena itu dia tertawa dingin
lagi.
Wu Hen-sheng masih marah, dia
bertanya, malah mendengar Mei Shan-ming
tertawa dingin, hal ini membuatnya
bertambah marah dan berteriak, "Penjahat!
Kau mempunyai semua bakat, tapi kau tidak
tahu bagaimana caranya menjadi manusia, aku
Wu Hen-sheng hari ini akan mengajarkan
kepadamu bagaimana caranya menjadi orang!"808
tangannya menepis....
Tapi Mei Shan-ming tertawa dingin,
pelan-pelan dia membuka matanya dan
melotot.
Tangan Wu Hen-sheng yang sudah
terangkat diturunkan....
Saat itu di belakang mereka ada yang
berteriak, "Siapa yang berani melukai
guruku?"
Suara itu datang dari jauh sekitar 3040 meter dari tempat mereka, tapi Wu Hensheng bisa merasakan tenaga orang itu
menekannya, dia terkejut dan menarik
kembali tangannya yang sedang menepis lalu
membalikkan badan, lengan bajunya
dikibaskan....
Orang itu datang dengan cepat dan
menyerang dengan telapaknya, kedua belah
pihak tidak dapat menghindar, terdengar
suara BUG, Wu Hen-sheng salah satu dari
Shi Wai San Xian tergetar, dan pundaknya
bergoyang....
Orang yang datang itu pun tergetar
dan mundur 2 langkah, walaupun Wu Hensheng mengeluarkan jurus dengan tiba-tiba
sekalipun mengeluarkan semua tenaganya,
tapi ilmu lengan bajunya berasal dari Hai809
Wai San Xian, tangan diangkat dengan cara
ini dia bisa membunuh orang, tapi orang
yang datang itu hanya tergetar dan mundur
2 langkah, hal ini benar-benar membuat Wu
Hen-sheng terkejut.
Setelah diperhatian, lebih membuat Wu
Hen-sheng terkejut, ternyata orang yang
datang itu adalah Xin Jie!
Dalam keterkejutannya, Wu Hen-sheng
masih bisa mengucapkan rasa syukur karena
dia mengira Xin Jie telah mati tenggelam di
laut ternyata dia sehat-sehat saja dan
sedang berdiri di hadapannya. Setiap kali
berpikir hal itu, dia selalu merasa
menyesal. Sekarang dia melihat Xin Jie ada
di depannya, ternyata Xin Jie tidak mati di
laut, dan sepertinya kemampuan ilmu
silatnya pun bertambah banyak, dia ingin
bertanya tapi Xin Jie telah marah,
"Mengapa kau ingin membunuh Paman Mei?"
Sifat Xin Jie selalu seperti itu, dia
selalu berprinsip pada dendam dan budi,
apalagi sudah sejak lama dia membenci Wu
Hen-sheng, melihat Wu Hen-sheng
mengangkat tangannya berniat membunuh
Paman Mei, dia bertambah marah, dia ingat
kalau ilmu silat Paman Mei sudah musnah,810
dia sudah tidak tahan lagi....
"Kau adalah salah satu dari Shi Wai
San Xian yang terkenal, tapi kau malah
menyerang seseorang yang sudah tidak
mempunyai ilmu silat lagi, orang sepertimu,
benar-benar, benar-benar. . .ini tidak bisa
dibiarkan lagi...."
"Coba katakan, aku seperti apa?"
Xin Jie tertawa dingin, "Benar-benar
seperti binatang." dia sendiri sudah tidak
tahan, tapi dia juga kaget karena bisa
mengeluarkan kata-kata seperti itu.
Karena merasa sangat marah Wu Hensheng malah menjadi tergagap-gagap, dia
berusaha menarik nafas supaya bisa tenang,
wajahnya yang tampan berekspresi dingin
yang biasa tampak di wajahnya, dia tertawa
meremehkan dan berkata, "Orang tidak tahu
diri, jangan sembarangan bicara!"
Xin Jie sudah naik pitam, dia
membentak, "Kau seorang pak tua seperti
setan, kau sama sekali tidak pantas disebut
sebagai tetua aku hanya menyayangkan nama
besar Shi Wai San Xian hancur karena
dirimu...."
Wu Hen-sheng dengan dingin tetap
berkata, "Bocah tidak tahu diri, aku harus811
memberimu pelajaran!" kata-katanya baru
selesai dia bergerak seperti seekor ikan
yang sedang meluncur, kedua lengan bajunya
secara bersamaan mengibas dan menutup ke
arah kepala Xin Jie....
Xin Jie melihat kedua lengan baju Wu
Hen-sheng seperti ada ratusan lengan, semua
nadi penting sudah berada dalam lengan
bajunya dan terasa ada angin besar....
Kalau beberapa bulan lalu Xin Jie
tidak akan bisa menahan satu jurus pun dari
Wu Hen-sheng dan akan tertangkap. Tapi Xin
Jie yang sekarang bukan Xin Jie yang dulu,
dia malah melangkah maju....
Ilmu silat Mei Shan-ming memang
sudah musnah tapi dia tidak kehilangan
teori ilmu silat, dia berteriak, "Jie Er,
gunakan jurus 'Mei Zhan Xian Chun' untuk
menyerang bagian bawahnya!"
Maksud Mei Shan-ming adalah dengan
posisi menyerang berubah menjadi posisi
bertahan, tapi dia merasa pada saat dia baru
mengedipkan mata, Xin Jie sudah berhasil
melewati kedua lengan baju yang membawa
angin besar, dan telah berada di belakang
Wu Hen-sheng....
Kali ini Mei Shan-ming dan Wu Hen-812
sheng benar-benar terkejut. Mei Shan-ming
terkejut karena jurus yang digunakan oleh
Xin Jie bukan jurus yang dia ajarkan selama
ini, tapi jurus itu sangat tepat digunakan.
Sedangkan yang membuat Wu Hen-sheng
terkejut adalah langkah yang dipakai Xin
Jie adalah langkah yang biasa digunakan
oleh Guru Hui, dan ilmu ini tidak pernah
diajarkan oleh Guru Hui kepada siapa pun....
yaitu 'Jin Mo Bu Fa'.
Tapi dia tetap tidak percaya, karena
itu dia membentak lagi, "Coba kau rasakan
satu jurus lagi!" tenaga tangannya
ditambah lagi 20%, satu tangannya telah
menutup ke bawah....
Walaupun ilmu silat Xin Jie lebih
kuat dibandingkan dulu, tapi jurus Wu Hensheng telah menggunakan 80% tenaga, Xin
Jie menjadi sedikit takut. Jurus 'Mei Tu Qi
Xiang' belum dikeluarkan, kakinya bergerak
seperti air mengalir....
Ooo)*(ooO
BAB 24
Racun tanpa bayangan
Waktu itu tiba-tiba terdengar siulan
aneh, sesosok bayangan putih terbang masuk
ke arena pertarungan, dari jauh bisa tampak813
kalau orang berbaju putih itu mempunyai
ilmu meringankan tubuh yang tinggi.
Orang itu bergerak dengan cepat,
gerakannya sangat indah dan dari jauh
tampak seperti seekor kupu-kupu putih yang
sedang terbang. Wu Hen-sheng, Xin Jie, dan
Mei Shan-ming pada saat bersamaan melihat
kedatangan orang itu, sewaktu orang itu
mendekat, tiba-tiba orang itu tertawa
panjang. Tawanya yang keras seperti suara
burung malam yang berteriak, sangat tidak
enak didengar.
Xin Jie melihat orang itu masih
membawa dua orang dengan cara mengepit di
ketiaknya. Sepertinya kedua orang itu
berada dalam keadaan pingsan, dengan posisi
lemas dan tidak berdaya membiarkan orang
itu membawa mereka. Xin Jie mengagumi
ilmu silat orang itu, walaupun membawa dua
orang tapi gerakannya tampak begitu
ringan.
Tiba-tiba orang itu berhenti tertawa
dan bertanya, "Ketua Wu Ji Dao, apakah kau
masih mengenalku?"
Suaranya terdengar jelek dibandingkan
dengan suara tawanya, melihat orang itu, Wu
Hen-sheng baru ingat siapa orang berbaju814
putih itu, dia pernah bertemu satu kali
dengannya.... dia adalah ketua perompak laut
timur yang bernama Yu Gu-mo.
Wu Hen-sheng ingat kalau Yu Gu-mo
pernah menghancurkan perahunya di laut,
dalam hati dia menyimpan rasa benci yang
dalam, dia bersikap dingin, lalu dengan
sombong berkata, "Yu Gu-mo, anak buahmu
yang bermarga Sheng itu memang payah, aku
kira setelah kau menjadi ketua perompak
kehidupanmu akan lebih berjaya, tapi
keadaanmu malah sebaliknya, kau malah
tampak melarat, setelah melihat keadaan
ini, aku benar-benar merasa kecewa, karena
marah aku telah mempersembahkan tiga buah
perahu kepada raja laut."
Dia mengira Yu Gu-mo akan terkejut
atau marah tapi Yu Gu-mo hanya sedikit
mengangguk, sepertinya dia sudah tahu.
Begitu mendengar perkataan Wu Hen-sheng,
dia baru berkata, "Karena selama ini aku
selalu didukung oleh anak buahku maka aku
bisa menjadi pemimpin, hari ini aku ingin
meminta bantuan kepadamu...."
Dalam hati Wu Hen-sheng berpikir,
'Kau menyuruh orang mencelakaiku, aku
belum sempat membalas dendam dan sekarang815
kau masih berani meminta bantuanku?
Benar-benar tidak tahu diri!'
Yu Gu-mo melanjutkan perkataaan nya,
"Kau pasti tahu, orang-orang seperti kami
yang terpenting adalah penguasaan wilayah,
dulu kapal-kapal yang melewati bagian
timur selalu lewat tempat kami, tapi
sekarang mereka mendapatkan jalan baru,
semua kapal pedagang berlayar melewati Wu
Ji Dao. Kalau terus seperti itu, kami tidak
akan mendapatkan uang untuk makan, karena
itu aku memberanikan diri meminta kepada
ketu a Wu Ji D ao...."
Semakin mendengar perkataan Yu Gumo, Wu Hen-sheng merasa semakin tidak enak
hati, dia marah dan berkata, "Apakah kau


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menginginkan Wu Ji Dao menjadi salah satu
wilayahmu?"
Yu Gu-mo tertawa dan menjawab, "Aku
tidak berani meminta seperti itu, aku hanya
ingin ketua Wu Ji Dao bisa memberikan
sesuap nasi kepada anak buahku."
Kata-katanya merupakan pencerminan
dari kehendaknya, karena terlalu marah,
ketua Wu Ji Dao menutupinya dengan
tertawa, suara tawanya semakin lama
semakin tinggi.816
Yu Gu-mo berkata lagi, "Kami akan
mencarikan sebuah pulau baru untuk ketua
Wu Ji Dao dilengkapi dengan perabot rumah,
kami sudah membuatkannya dan bentuknya
sama persis dengan rumah yang ada di Wu Ji
Dao! Kalau Ketua Wu Ji Dao tidak
keberatan, aku mohon Ketua sudi pindah ke
sana...."
Tawa ketua Wu Ji Dao berhenti,
wajahnya tampak cemberut, dia tidak
meladeni perkataan Yu Gu-mo, sepertinya
menjawab pertanyaan Yu Gu-mo seperti
mendapatkan penghinaan besar.
Melihat Wu Hen-sheng hanya diam saja,
Yu Gu-mo tertawa dan berkata, "Wu Hensheng, lihat apa yang kubawa...."
Begitu Wu Hen-sheng melihat,
ternyata orang yang dikepit oleh Yu Gu-mo
dikenalnya, dia segera berteriak....
Xin Jie pun hampir berteriak,
ternyata kedua orang yang pingsan itu
adalah Jiao Qi-niang dan Qing Er yang
disangkanya tenggelam di laut.
Teriakan Wu Hen-sheng belum selesai,
dia segera mendekati Yu Gu-mo, sewaktu dia
berjalan mendekati Yu Gu-mo, dia bergerak
seperti terbang, tangan kiri menggunakan817
jurus 'Lei Dong Wan Wu' tangan kanan
digunakan untuk menolong istri dan
putrinya.
Xin Jie melihat jurus Wu Hen-sheng
yang bernama 'Lei Dong Wan Wu', ternyata
benar-benar sangat dahsyat, dalam hati dia
tulus memuji kehebatan jurus itu, entah
dengan cara apa Yu Gu-mo bisa menghindari
jurus itu?
Sesudah Wu Hen-sheng mengeluarkan
jurus 'Lei Dong Wan Wu', dia malah
membentak dan menarik kembali jurus
dahsyat itu, tubuhnya kembali turun.
Ternyata Yu Gu-mo menunggu serangan
Wu Hen-sheng, kedua tangannya telah
memegang nadi Jiao Qi-niang dan Qing Er,
begitu Wu Hen-sheng mengeluarkan tenaga
dalamnya, pasti akan mengenai istri dan
putrinya. Kalau sudah mengenai nadi
mereka, dewa sekalipun tidak akan bisa
menolong nyawa mereka, karena itu Wu Hensheng terpaksa menarik kembali jurusnya.
Yu Gu-mo terus mengepit kedua orang
itu, dia meloncat beberapa meter jauhnya.
Mei Shan-ming dan Xin Jie pernah
mendengar nama Yu Gu-mo, sekarang melihat
ilmu meringankan tubuhnya yang begitu818
tinggi, dalam hati mereka memuji kemampuan
Yu Gu-mo. Pikiran Xin Jie masih melayang
kepada Qing Er yang masih tidak sadarkan
diri.
Keadaan itu benar-benar membuat Wu
Hen-sheng serba salah, tapi dari lubuk
hatinya yang terdalam dia merasa senang
karena istri dan putrinya masih hidup tidak
mati tenggelam di laut.
Karena itu dia tidak berani bertindak
gegabah, suasana di sekeliling sana terasa
hening.
Angin dingin terus berhembus, bumi
berwarna perak tampak awan yang terkena
pantulan sinar matahari yang akan
terbenam. Baju putih aneh yang dikenakan
oleh Yu Gu-mo tampak tidak bergerak
sekalipun angin berhembus. Saat itu dia
sedang mengatur nafasnya keseluruh
tubuh....
Ketua Wu Ji Dao melotot dengan kedua
matanya yang mulai memerah, dia tidak
berani mengambil resiko. Apalagi sewaktu
dia melihat istri dan anaknya masih tidak
sadarkan diri. Dia menjadi bingung, entah
apa yang harus dia lakukan sekarang.
Yu Gu-mo dengan dingin terus819
melihatnya, dia tetap bersikap waspada, dia
melihat Wu Hen-sheng yang lama tidak
menjawab permintaannya. Dia menambahkan
lagi, "Syaratku sangat sederhana bukan?"
Kepala ketua Wu Ji Dao tampak
mengangguk, terdengar Yu Gu-mo berkata
lagi, "Aku akan melepaskan istri dan
putrimu...."
Wu Hen-sheng seperti tidak mendengar,
walaupun dia sangat pintar dan mempunyai
ilmu silat tinggi, tapi dalam keadaan
terjepit seperti itu dia tidak berani
mengambil keputusan.
Wu Hen-sheng membentak, "Penjahat,
lihat serangan." sebuah ranting pohon
membawa angin kencang dengan cepat
diarahkan kepada Yu GuMo.
Ranting pohon itu sangat ringan, tapi
membawa angin kencang dan terus menerjang
Yu Gu-mo, tampak dari sini kalau tenaga
dalam Wu Hen-sheng sangat kuat.
Yu Gu-mo sudah menghindar, tubuhnya
berputar 360 derajat, kemudian kembali ke
posisi semula, ranting itu melewatinya....
Mei Shan-ming yang duduk di bawah
melihat ranting pohon yang dilepaskan oleh
Wu Hen-sheng diluncurkan dengan posisi820
tangan tidak sama, dia merasa aneh....
Yu Gu-mo tertawa terbahak-bahak,
perkiraan Mei Shan-ming tidak salah,
ranting pohon melesat melewati Yu Gu-mo
tapi segera berbalik arah dan menyerang ke
punggung Yu Gu-mo....
Yu Gu-mo merasa di belakangnya ada
yang menyerang, segera dia memutar
tubuhnya dan menepis dengan kedua
tangannya....
PLAK, ranting itu digulung dengan
angin telapak yang kencang dan menancap di
pohon Mei-hua, menancap dengan dalam dan
kuat.
Xin Jie yang berdiri di sisi Mei
Shan-ming memuji lemparan ranting dari Wu
Hen-sheng, dan tampak Wu Hen-sheng
mengambil kesempatan ini. Pada saat Yu Gumo sedang memutar tubuhnya, Wu Hen-sheng
telah bergerak seperti asap ringan dan
mendekati Jiao Qi-niang serta QingEr....
Ketua Wu Ji Dao berlari ke arah istri
dan putrinya dengan sekuat tenaga, maka
kecepatan dan kegesitannya berada pada
titik tercepat. Dia seperti melayang dan
seperti tidak memiliki bobot tubuh.
Yu Gu-mo merasa yang menyerang ke821
arah punggungnya hanya sebuah ranting
pohon, dia telah tertipu. Jurus 'Bei Feng
Long Gong' (punggung menutup istana naga)
dilancarkan. Tubuhnya berbalik dengan
cepat. Jari Wu Hen-sheng hanya berjarak 2
cm dari leher baju Jiao Qi-niang....
Yu Gu-mo berteriak, lengan baju
putihnya dikibaskan, tangan kanannya
mengandung tenaga kuat menyerang tangan
atas Wu Hen-sheng....
Wu Hen-sheng sangat ingin menolong
istri dan putri tercintanya, tapi
pengalaman memberitahunya bila tangan Yu
Gu-mo mengenainya, walaupun dia mempunyai
ilmu silat yang tinggi tapi tangan istrinya
akan cacat seumur hidup.
Terpaksa dia melepaskan tangan yang
akan menarik kerah leher baju Jiao Qiniang, dan tangan yang siap mencengkram
berganti menjadi menepis ke atas....
BAG! Walaupun Wu Hen-sheng
terburu-buru mengganti jurusnya dan
tenaganya tidak dikeluarkan semua, tapi
bahu Yu Gu-mo tergetar dan menjadi mati
rasa. Wu Hen-sheng tidak berhasil menolong
istrinya.
Tapi Wu Hen-sheng adalah orang yang822
sangat berpengalaman, sebelah tangan
melayani musuh tangan lainnya menarik baju
Jiao Qi-niang....
Yu Gu-mo tertawa dingin, lengan
bajunya berkibar, asap tidak berbau
tersembur keluar dari lengan bajunya!
Hati Wu Hen-sheng bergetar, dia ingat
Yu Gu-mo adalah orang yang memiliki racun
paling lihai, asap itu pasti asap beracun,
dia melepas tangan yang siap menolong Jiao
Qi-niang, kemudian satu tangannya menekan
tanah dengan cepat dia mundur sambil
menahan nafas....
Begitu melihat lengan baju Yu Gu-mo
keluar asap berwarna, Xin Jie sudah tahu
pasti akan terjadi sesuatu, dia segera
menggendong Paman Mei mundur dari sana.
Wu Hen-sheng juga telah berada di depannya,
dia membentak, "Cepat mundur!"
Bersamaan waktu itu dia berhasil
mencengkram Qi-mao Shen-jun tapi kakinya
tidak berhenti untuk meloncat.
Kepala Xin Jie masih terasa pusing,
dia menahan nafas, dengan ilmu meringankan
tubuhnya yang hebat, dia mundur cepat
menggunakan ilmu An Xiang Fu Ying'.
Sekarang ilmu silat Xin Jie sangat823
kuat, dengan jurus An Xiang Fu Ying dia
terbang mundur hingga sejauh 20 meter
setelah itu baru turun, baru saja kakinya
menapak tanah, Wu Hen-sheng yang membawa
Qi-mao Shen-jun juga turun di depannya.
Xin Jie terkejut sekaligus kagum
begitu melihat Yu Gu-mo, dia merasa lebih
terkejut lagi....
Ternyata hanya dalam waktu singkat
Yu Gu-mo telah mengeliling jalan di mana
dia berdiri tadi, kedua lengan bajunya
tampak terus berkibat seperti ada semacam
bubuk yang terus disebarkan. Hanya dalam
waktu singkat tempat di mana tadi dia
berdiri telah tertabur bubuk itu, salju
putih berubah warna, semakin lama semakin
masuk ke dalam lingkaran. Yu Gu-mo dengan
cepat memasukkan butiran obat ke dalam
mulut Jiao Qi-niang dan Qing Er.
Tidak lama kemudian tempat di mana
Yu Gu-mo berdiri telah membentuk sebuah
lingkaran sebesar 3 meter dan berwarna
abu. Yu Gu-mo beserta istri dan putri Wu
Hen-sheng berada dalam lingkaran tersebut.
Lingkaran abu itu berubah warna menjadi
kehitaman, di atas permukaan salju yang
berwarna putih seperti sehelai kertas putih824
yang digambar dengan sebuah lingkaran
hitam. Baju Yu Gu-mo yang berwarna putih
tampak aneh dan menusuk mata.
Salju terus turun tapi begitu
mengenai lingkaran abu itu segera mencair.
Setelah dengan gagah berusaha
menolong istri dan putrinya, hati Wu Hensheng merasa lebih tenang, dia tampak
sedang memikirkan cara menolong mereka.
Tiba-tiba Mei Shan-ming berkata
dengan pelan, "Aku tahu apa nama racun
yang digunakan oleh Yu Gu-mo, racun itu
berna-ma 'Tou Gu Duan Hun Sha', dalam
waktu 3 jam tempat di mana dia membubuhi
racun itu bila ada manusia atau binatang
yang melewati tempat itu, sekalipun
bersepatu tebal dia tetap akan terkena
racun dan mati seketika. Racun itu sulit
diracik, setahuku resep untuk meracik racun
jenis ini telah lama menghilang, mengapa
Yu Gu-mo bisa memiliki racun itu?"
Sebenarnya Xin Jie sangat membenci
Wu Hen-sheng dan Jiao Qi-niang, tapi orang


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang sedang disandera oleh Yu Gu-mo selain
ibunya adalah Qing Er yang cantik, maka
keadaan tidak sama, dia berusaha membantu
mencarikan cara untuk menolong mereka.825
Begitu mendengar nama racun itu,
hatinya segera tergerak.
Terdengar dia bersiul panjang,
tubuhnya bergerak seperti seekor burung
besar, dia terbang dan masuk ke dalam
lingkaran abu itu. Posisi berada di tengah
udara, tangan kanannya dibalik dan SRING
pedang sudah berada di tangannya. Bayangan
pedang seperti bayangan menutupi kepala Yu
Gu-mo.
Yu Gu-mo melihat ada seorang pemuda
dengan cepat masuk ke dalam lingkaran
sambil membawa pedang dan berusaha
menekan kepalanya. Dia terkejut dan dengan
sekuat tenaga kedua lengan bajunya
dikibaskan, sebelah kiri serangan keras
sebelah kanan serangan lembut, serangan
keras menyerang ke dada Xin Jie, serangan
lembut pelan-pelan menggulung pedang Xin
Jie....
Xin Jie tertawa dingin, dia
memgumpulkan tenaganya dan disalurkan
melalui ujung pedangnya. Cahaya pedang
seperti ular yang baru keluar dari
sarangnya. Inilah ilmu 'Qiu Zhi Jian Fa'
jurus 'Mei Zhan Xian Chun'.
Yu Gu-mo merasa ilmu pedang pemuda826
itu aneh, tapi dia percaya dengan ilmu
silatnya yang tinggi dia bisa mengatasi
pemuda itu. Kedua tangannya dilayangkan,
kedua lengan bajunya seperti dua cemeti
yang bergulung-gulung.
Tiba-tiba terdengar suara CES, begitu
Xin Jie ke pinggir, dia bisa keluar dari
lengan baju kiri Yu Gu-mo, kemudian
mengangkat pedang-nya, 'Mei Zhan Xian
Chun' dikeluarkan dengan tenaga lebih
besar, dan bersamaan waktu itu lengan baju
kiri bergerak secepat kilat dan
mencengkram Jiao Qi-niang serta Qing Er.
Yu Gu-mo mundur, Xin Jie mengambil
kesempatan menolong orang yang terbaring
di tanah.
Yu Gu-mo mempunyai tenaga dalam
sangat tinggi, pedang Xin Jie yang menusuk
ke dalam lengan bajunya seperti menusuk
kayu tebal. Dalam hati Xin Jie merasa dia
hampir saja celaka, dia menambah tenaga di
pergelangan tangannya. Tapi lengan baju Yu
Gu-mo yang tadinya lemas menjadi keras
seperti pentungan, ujung pedang Xin Jie
seperti mengenai tembaga dan mengeluarkan
suara TING TANG, TING TANG....
Karena pedang Xin Jie tidak berhasil827
membuat Yu Gu-mo mundur, maka kedua kaki
Xin Jie hampir saja menapak tanah, bila
kakinya mengenai tanah beracun dia pasti
akan terkena racun Tou Gu Duan Hun Sha'....
Karena melakukan gerakan terburuburu, mata Xin Jie menjadi merah, jari
kirinya segera melingkar dan menusuk Yu
Gu-mo....
Yu Gu-mo merasa tusukan Xin Jie
sangat aneh, walaupun dia bisa menghindar,
tapi berada di posisi mana pun dia berada
dalam serangan jari Xin Jie.
Yu Gu-mo merasa terkejut dan marah,
dia benar-benar tidak menyangka kalau anak
muda ini mempunyai jurus begitu aneh,
dengan terpaksa dia mundur 1 langkah....
Xin Jie mengambil kesempatan ini, dia
mengeluarkan pedang panjangnya dan
menusuk tanah berwarna abu itu....
Dengan kekuatan tangannya dia segera
membuat tubuhnya yang hampir mengenai
tanah kembali meloncat setinggi 3-4 meter,
dia meninggalkan pedangnya yang masih
tertancap di tanah, dengan sekuat tenaga dia
mencabut dengan kedua tangannya, tubuhnya
bergerak seperti anak panah dan meloncat
keluar dari lingkaran beracun....828
Walaupun Yu Gu-mo terkejut dan
kagum dengan ilmu silat Xin Jie, tapi sudut
mulutnya tetap tersenyum licik.
Kecuali Qi-mao Shen-jun yang telah
kehilangan ilmu silat, Wu Hen-sheng dan
Xin Jie adalah pesilat tangguh yang terkuat
sekarang ini. Tapi karena Yu Gu-mo
membubuhi tubuhnya dengan racun maka
mereka berdua tidak mempunyai cara
mengatasi Yu Gu-mo.
Mereka bertiga dengan tenang
berusaha memikirkan cara menanggulangi
racun itu, apalagi ketua Wu Ji Dao yakin
kalau mereka bisa menanggulangi racun itu
dia bisa mencabut nyawa Yu Gu-mo. Dan
istri dan putrinya yang masih tidak
sadarkan diri sampai sekarang bisa
diselamatkan.
Salju terus turun....
Tiba-tiba di bawah gunung terdengar
tawa yang menggegerkan langit....
Seorang pak tua datang dengan
tergesa-gesa, rambutnya berantakan dan
kotor, wajah hitam penuh dengan debu. Baju
panjangnya yang berwarna hijau telah
kehilangan warna aslinya. Tapi bila dengan
teliti melihatnya, pasti akan segera tahu829
kalau bahan baju itu adalah sutra asli.
Sambil berjalan pak tua itu tertawa,
dia masih sempat bernyanyi.
Dia berjalan dengan tergesa-gesa,
menatap langit yang sudah gelap, bumi pun
tidak kalah gelapnya, dia terduduk di bawah
dan menangis dengan sedih.
Baru saja berjalan beberapa langkah,
pak tua itu berhenti menangis, dia berdiri
dan berhenti di sebuah pohon....
Wajahnya yang kotor tampak aneh,
kemudian dia berdiri terpaku dan tampak
sedang berpikir....
Pelan-pelan sepertinya dia teringat
sesuatu, tempat ini, pohon, gunung,
sepertinya tidak asing baginya. Benar,
tempat ini adalah tempat bermain semasa
kecilnya, pohon ini dia sendiri yang
menanamnya....
Tiba-tiba dia teringat sesuatu, dia
seperti orang gila terus berlari arah pohon
besar itu, dulu sewaktu dia menanamnya
besarnya hanya semangkuk, sekarang dia
bisa memeluk batangnya. Di atas banyak
ranting yang bercabang, menambah kesan
kalau pohon itu memberikan kekuatan
besar....830
Dia memeluk pohon itu, seperti ingin
mencari masa mudanya yang menghilang
bersama dengan pohon itu, tiba-tiba dia
menangis tersedu-sedu.
Dia berteriak, "Mengapa pohon
bernasib seperti itu, begitu juga dengan
manusia...."
Suara tangisannya seperti teriakan
kera, dalam udara yang dingin, terdengar
tangisannya sebentar meninggi sebentar
merendah....
Ketua Wu Ji Dao, Xin Jie, Mei Shanming, hingga Yu Gu-mo melihat ke arah
orang tua itu. Di tempat itu seorang pak
tua kadang tertawa, kadang menangis, lalu
dengan terburu-buru menuju tempat mereka,
dalam hati mereka berpikir, "Dari mana
datangnya orang gila itu?" setelah berpikir
lagi, mereka merasa lebih baik memikirkan
cara menolong orang yang sedang berada
dalam bahaya.
Yu Gu-mo merasa dia hanya
menggunakan sedikit racun tapi bisa
menahan dua pesilat tangguh termasuk Shi
Wai San Xian, Wu Hen-sheng, dalam hati dia
merasa sangat senang, dia berteriak, "Wu
Hen-sheng, lebih baik kau setuju dengan831
syaratku, soal ilmu silat aku memang berada
di bawah Shi Wai San Xian tapi untuk racun,
aku nomor satu di dunia ini....
Wu Hen-sheng tertawa dingin, tapi dia
percaya dengan kata-kata Yu Gu-mo.
Tapi perkataan Yu Gu-mo baru sampai
pada kata 'nomor satu di dunia ini' tiba-tiba
ada suara keras yang menyela, "Siapa yang
begitu sombong berani mengaku sebagai jago
nomor satu di dunia ini?"
Semua berbalik untuk melihat
ternyata suara itu berasal dari orang gila
itu! Dalam hati mereka berpikir, "Orang
itu tadi menangis kemudian tertawa sendiri,
benar-benar seperti orang gila, tapi
mengapa sekarang tidak tampak seperti
orang gila?"
Xin Jie dan Mei Shan-ming mengenali
orang itu, tapi karena tadi jarak terlalu
jauh ditambah hari sudah gelap mereka tidak
bisa melihat siapa orang gila itu.
Yu Gu-mo yang sedang bangga memuji
dirinya sendiri, tiba-tiba ada yang
mengganggu dan menyela perkataannya, dia
marah dan balik membentak, "Siapa yang
berani mengacau keadaan di sini, cepat832
katakan siapa namamu...."
Pak tua itu mengangkat kepalanya,
dari kegelapan tampak sorot matanya yang
lincah, Xin Jie ingin bertanya tapi orang
itu sudah membentak, "Margaku adalah Jin,
dan namaku adalah Yi-peng!"
Karena di tempat itu sangat sepi
suara keras itu terdengar di udara dingin
dan langsung menyebar ke mana-mana.
Xin Jie dan Mei Shan-ming sudah tahu
siapa orang yang berdiri di hadapan mereka,
hanya Wu Hen-sheng dan Yu Gu-mo yang
tidak tahu siapa Jin Yi-peng.
Keadaan Jin Yi-peng sekarang seperti
baru tersadar juga tidak tampak seperti
gila, dia berjalan mendekat dengan
perlahan, sudut mulutnya terangkat dia
tertawa menghina.
Sewaktu dia berjalan melewati Xin Jie,
dia menatap Xin Jie, dari sorot matanya
seakan dia berkata, "Bocah, ternyata kau
pun berada di sini!"
Semua tampak bingung melihat gerak
geriknya, tampak Jin Yi-peng berjalan
mendekati Yu Gu-mo, sikapnya tampak sangat
sombong.
Yu Gu-mo tidak tahu siapa dia,833
terpaksa dengan berkonsentrasi penuh
menghadapinya.
Begitu Jin Yi-peng sampai di
lingkaran abu itu, ganasnya Tou Gu Duan
Hun Sha' tidak diperhatikan, dia langsung
masuk ke dalam lingkaran....
Sekarang semua orang bisa melihat
jalan di mana dia melangkah tadi tidak
tampak ada jejak kakinya, hal ini segera
membuat Wu Hen-sheng merasa aneh, diamdiam dia berpikir, "Orang ini sepertinya
mempunyai ilmu silat tinggi, dulu aku
mengira di Zhong Yuan tidak ada pesilat
tangguh, kelihatannya aku telah salah
tafsir selama ini."
Tinggal 3 langkah dia akan sampai di
tempat Yu Gu-mo, Jin Yi-peng baru
berhenti dan bertanya dengan dingin, "Tadi
kau memuji dirimu sendiri sebagai ahli
racun nomor satu di dunia ini, aku sudah
tua tapi aku tetap tidak bisa menerima hal
ini...."
Yu Gu-mo mengira pak tua yang datang
mendekatinya ingin menyampaikan hal yang
penting, begitu mendengar ucapannya
ternyata dia hanya ingin beradu teknik
racun dengannya maka hatinya pun menjadi834
tenang, dia berpikir, "Kau benar-benar
hanya cari mati!"
Yu Gu-mo tertawa dingin lalu berkata,


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Aku tidak salah bicara, apakah kau tidak
terima perkataanku?"
Jin Yi-peng tertawa terbahak-bahak,
kedua matanya terus menatap langit, dia
tidak menjawab pertanyaan Yu Gu-mo.
Yu Gu-mo marah, membentak, "Kakiku
sudah pernah menapak kesemua pulau dan
tanah terpencil, semua racun sudah pernah
kulihat, kalian hanya katak dalam sumur,
apakah semua perkataanku dimengerti
olehmu?"
Jin Yi-peng mendengar tapi tidak
menjawab.
Yu Gu-mo mengira Jin Yi-peng takut
mendengar kata-katanya, dia tampak senang.
Jin Yi-peng bersuara, "Aku merasa
aneh, mengapa ada orang yang berani
didepanku memuji-muji kehebatan racunnya,
ternyata kau hanya orang yang belum
beradab, pantas saja berani berkata seperti
itu. Ha ha ha!"
Yu Gu-mo marah, lengan bajunya
dikibaskan, asap berwarna keluar dan
menyembur ke wajah Jin Yi-peng....835
Jarak Jin Yi-peng dengan Yu Gu-mo
paling-paling hanya ada 3 langkah, asap
berwarna itu menutupi lingkaran yang
luasnya tidak ada 3 meter, Jin Yi-peng
pasti tidak bisa lari dari sana. Wu Hensheng hanya bisa melotot....
Tapi Jin Yi-peng tetap berdiri dengan
tegak, dia malah menarik nafas dalam-dalam,
menghirup asap berwarna itu ke dalam paruparunya!
Yu Gu-mo terkejut dan marah, tapi
rasa ingin menangnya terus menghantui
pikirannya, lengan baju dikibaskan lagi, dia
membentak, "Baiklah, kalau kau benar-benar
punya ilmu, apakah kau berani
mempertaruhkan nyawamu?"
Jin Yi-peng tertawa terbahak-bahak,
dia tidak menjawab, tiba-tiba dia berkata
pada Xin Jie yang berada di luar lingkaran,
"Anak, tolong ambil arak yang ada dipoci
sana...." dia menunjuk arak 'Mei Zi Xiang'
yang dibawa oleh Mei Shan-ming.
Apa yang akan dia lakukan, Xin Jie
tidak tahu, tapi dia tetap memberkan poci
itu kepada Jin Yi-peng, api yang
mendidihkan arak telah padam, tapi poci itu
masih hangat, Xin Jie berteriak, "Tetua Jin,836
arak siap diantarkan!"
Sebelah tangannya melayang, poci
terbang dengan mantap dengan jarak 20
meter, Xin Jie melemparkan poci itu,
mungkin karena dia tidak berani mendekati
lingkaran.
Jin Yi-peng tidak menoleh, tapi
dengan mantap dia menerima poci itu,
sepertinya di belakang punggungnya ada
sepasang mata dan dengan tepat dia bisa
menyambut poci itu. Setetes arak pun tidak
ada yang tumpah.
Jin Yi-peng belum sempat mengatakan
apa pun, Yu Gu-mo sudah ribut, "Benarbenar cocok dengan keinginanku, apakah kau
berani minum arakku?"
"Mengapa aku tidak berani
melakukannya?" Jin Yi-peng memberikan
poci arak itu kepada Yu Gu-mo.
Setelah menerima poci itu Yu Gu-mo
membuka tutup poci, kemudian menuang ke
sebuah cangkir, tampak dia menyentil serbuk
dari kukunya kedalam cangkir itu, dia
tertawa dingin, "Aku beritahu, aku sudah
memberikan racun ke dalam arak ini, racun
itu bernama 'Li Bu Duan Chang' (tidak
bergerak usus hancur) kalau kau tidak837
berani minum, kau bisa minta ampun
kepadaku, masih keburu...."
Wu Hen-sheng dan Mei Shan-ming yang
mendengar perkataan itu sangat terkejut
dan berpikir, "Racun Li Bu Duan Chang
adalah racun terganas, setelah meminumnya
tidak membutuhkan waktu lama usus akan
langsung berlubang dan orang itu akan
segera mati, dari mana Yu Gu-mo bisa
mendapatkan racun itu, mana mungkin Jin
Yi-peng mau meminumnya"
Tapi Jin Yi-peng tidak banyak bicara,
dia mengambil cangkir arak itu lalu
langsung meneguk habis arak itu.
Kemudian dia balik bertanya, "Apakah
kau sendiri berani mememinum secangkir
arak dariku?" dia memberikan cangkir arak
itu kepada Yu Gu-mo.
Yu Gu-mo melihat tangan Jin Yi-peng
sama sekali tidak menyentuh sesuatu, dan
juga tidak ada gerakan membubuhkan racun
ke dalam cangkir, dia berpikir, "Walaupun
dia membubuhkan racun tapi tadi aku sempat
memakan obat penawar racun, racun apa pun
bisa ditawarkan dengan obat itu, untuk apa
aku harus takut?"
Dia menerima tutup poci yang838
dijadikan sebagai cangkir arak oleh Jin Yipeng dan meminumnya, kemudian dia tertawa
terbahak-bahak. ....
"Aku beri nasihat, lebih baik pak tua
yang pergi dulu untuk mempersiapkan peti
mati...."
Kata-katanya belum selesai, dia
berteriak, kemudian roboh, kedua kakinya
terus menendang-nendang kejang.
Tidak lama kemudian terdengar
suaranya telah berhenti, pelan-pelan Jin
Yi-peng keluar dari lingkaran itu dan
pergi entah kemana.
Hal ini terjadi begitu tiba-tiba
membuat Wu Hen-sheng membelalak tidak
percaya, dia tidak percaya kalau Yu Gu-mo
yang menguasai racun bisa diracuni orang
lain hingga mati, dia selalu mengatakan di
Zhong Yuan tidak ada orang berbakat,
sekarang dia tidak berani berkata seperti
itu lagi.
Xin Jie dan Mei Shan-ming sudah tahu
sejak awal kalau Jin Yi-peng adalah nenek
moyang pembuat racun, di hadapannya Yu Gumo ingin mengagulkan diri, tapi ternyata
bukan tandingannya.
Du Jun, Jin Yi-peng adalah seorang839
manusia aneh yang selama ribuan tahun
jarang ditemui. Dalam ilmu racun bisa
dikatakan kalau dia adalah nomor satu,
karena setiap hari hanya bergaul dengan
racun maka sifatnya pun menjadi aneh, dia
pun mendapat julukan 'Du Jun' (tuan racun).
Selama beberapa tahun ini dia bertingkah
seperti orang gila, di satu pihak karena
hatinya selalu tertekan, tapi yang
terpenting adalah karena di dalam tubuhnya
telah mengendap banyak racun. Sekalipun
nyawanya tidak terancam tapi racun itu
sudah menyebar dan bercokol di syarafnya
maka dia kadang bertingkah seperti orang
gila. Karena itu pula secara otomatis
darahnya telah memiliki kekebalan terhadap
racun. Racun dari luar tidak bisa
meracuninya lagi.
'Li Bu Duan Chang' yang diberikan Yu
Gu-mo walaupun racun itu sangat ganas tapi
mana mungkin bisa menahan kehebatan Du
Jun? Lalu dengan racun 'Wu Ying Zi Du'
(racun tanpa bayangan) dia membuat Yu Gumo mati tanpa tahu sebabnya.
Dalam hati Wu Hen-sheng merasa
senang, dia bergerak masuk ke dalam
lingkaran beracun itu kemudian dia840
mengibaskan lengan bajunya. Pada saat dia
akan menapak tanah kedua kakinya
digoyangkan, tubuhnya yang akan mendarat
karena tendangan kakinya terbawa keluar
lingkaran.
Xin Jie berlari ke arah lingkaran
untuk melihat Jiao Qi-niang dan Qing Er,
walaupun mereka sedikit pucat tapi keadaan
mereka sangat tenang seperti sedang
tertidur pulas, ternyata Yu Gu-mo tidak
sampai menyiksa mereka.
Wu Hen-sheng menepuk-nepuk wajah
mereka tidak lama kemudian mereka pun
sadar. Tidak ada tanda-tanda mereka
keracunan, ternyata Yu Gu-mo telah
memasukkan obat penawar ke dalam mulut
mereka. Karena itu walaupun mereka berada
dalam lingkaran tapi tidak sampai
keracunan.
Begitu Qing Er sadar dia membuka
kedua matanya yang besar dan indah,
pertama kali yang dilihat adalah ayahnya
yang sedang menatapnya, dengan manja dia
memanggil, "Ayah!" kemudian dia menangis
tersedu-sedu di pangkuan ayahnya.
Diceritakan kembali kejadian sewaktu
Wu Hen-sheng terkena musibah di laut....841
Waktu itu Wu Hen-sheng digulung
ombak besar dan masuk ke dalam laut, dia
terus tenggelam ke dasar laut, tapi dengan
ilmu meringankan tubuhnya yang tinggi dia
berhasil menggapai sebuah papan kapal yang
hanyut terbawa arus dan lewat di depannya.
Dia terombang-ambing di laut, setelah hujan
dan angin topan berlalu, dia terbawa arus
hingga ke daratan ke sebuah pantai....
Dengan sisa tenaganya, Wu Hen-sheng
naik ke sebuah bukit dan melihat ketempat
jauh dari bukit itu. Laut sudah kembali
tenang, matahari bersinar dengan cerah dan
tampak berkilauan, tapi perahunya sudah
tidak tampak, tidak perlu ditebak lagi Jiao
Qi-niang dan Qing Er sudah tenggelam
kedasar laut.
Seorang Wu Hen-sheng yang kuat
sekarang meneteskan air mata, air mata itu
mengalir kebajunya yang sudah basah. Dia
tidak merasakannya, tiba-tiba kedua matanya
melotot dan berteriak.
Dia tetap marah kepada Qi-mao Shenjun tapi Qi-mao Shen-jun telah tenggelam
ke dasar laut.
Dia merasa kecewa, hidup di dunia ini
meski mempunyai ilmu tinggi pun apa842
gunanya? Di bukit itu, selama dua hari dua
malam dia tidak makan dan minum.
Pada hari ketiga tiba-tiba muncul ide
yang tidak terpikirkan olehnya, kalau dia
mati ilmu silatnya yang tinggi akan musnah,
karena itu dia ingin mencari seseorang dan
mewariskan semua ilmunya kepada orang
itu....
Karena itulah dia datang ke Zhong
Yuan....
Sekarang putri tersayang dan istri
tercintanya berada dalam pelukannya, dia
benar-benar merasa berterima kasih kepada
Tuhan. Tuhan benar-benar sayang kepadanya.
Mei Shan-ming yang disangkanya telah
membunuh Jiao Jiu Niang, diam-diam
dipandangnya. Rambut putihnya dalam
hembusan angin dingin tampak berkibar,
tubuhnya yang gemuk tidak tampak lincah,
hal ini membuat kemarahan Wu Hen-sheng
surut. Dia tidak perlu menjelaskan semuanya
kepada Jiao Qi-niang, dia hanya mengangguk
kepada Mei Shan-ming.
Begitu mengangkat kepalanya, Qing Er
ternyata sudah melihat Xin Jie, dia merasa
sangat senang dan memanggil, "Ah, kau....
kau...."843
Dia ditarik oleh Wu Hen-sheng hanya
sebentar mereka telah menghilang,
bayangannya pun sudah tidak tampak.
Xin Jie terus berteriak, "Qing Er,
tunggu sebentar!"
Mei Shan-ming melihat Xin Jie tampak
kebingungan dan bertanya, "Jie Er, apakah
kau mengenalnya?"
Xin Jie diam tapi mengangguk.
Dari wajah Xin Jie, Mei Shan-ming


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sudah mendapatkan jawaban, Mei Shan-ming
yang berpengalaman hanya bisa menarik
nafas tapi dia mengeluarkan kata-kata
sebagai penambah semangat, "Jie Er, aku
rasa 'Mei Xiang Jian' malam ini sudah bisa
dikeluarkan."
Xin Jie terkejut dia ingat dia pernah
bersumpah, tapi dia sendiri sudah melupakan
sumpah itu, dia merasa malu, dia
membalikkan tubuh dan menjawab, "Paman
Mei, mari kita pulang dulu...."
Suaranya terdengar gagah, Paman Mei
tersenyum dan. berkata, "Ah.... benar, Yu
Gu-mo telah membubuhkan racun 'Tou Gu
Duan Sha' ke tanah itu, dalam waktu 2-3 jam
tidak boleh ada yang lewat sini, lebih baik
Jie Er tunggu sebentar di sini, begitu844
khasiat racun itu telah habis kau baru
pulang, jangan sampai ada orang yang
terkena racun itu!"
Dia tersenyum lalu mengangkat poci
arak itu dia membalikkan tubuh dan mulai
berjalan....
Xin Jie tersenyum, dia melihat Paman
Mei sudah berjalan jauh, dia berkata pada
dirinya sendiri, "Mayat Yu Gu-mo lebih
baik kukubur dulu."
Tidak ragu lagi dia menggali sebuah
lubang di pinggir jalan, tadinya dia akan
menggendong mayat Yu Gu-mo tapi tiba-tiba
dia ingat, "Tubuh Yu Gu-mo pasti penuh
dengan racun, jangan sampai aku terkena
racunnya."
Dia hanya berpikir sebentar, dia
langsung menahan nafas lalu mencengkram
Yu Gu-mo yang sudah mati lalu
mendorongnya masuk ke dalam lubang yang
telah digalinya.
Kemudian dia baru menghembuskan
nafas, kedua tangannya diturunkan, dari
gerakan mencengkram dia mendorong lalu
secara perlahan memukul, tubuh Yu Gu-mo
seperti ada yang mengangkat dan terbang
masuk ke dalam lubang itu.845
Kemudian dia mengangkat tangannya,
angin telapak berbunyi, tanah yang berada
di sisi lubang tersapu masuk ke dalam
lubang lalu menutupi mayat Yu Gu-mo.
Hanya dalam waktu singkat orang
terkenal itu tidur untuk selamanya di
dalam tanah. Xin Jie menarik nafas
kemudian mendekati lubang dan memadatkan
tanah itu. Hatinya mulai muncul rasa
gembira.
Setelah menguburkan mayat Yu Gu-mo,
langit hampir terang, kabut pun mulai
menipis, matahari sebentar lagi akan terbit.
Setelah sibuk semalaman, walaupun
tidak ada bulan dan bintang, dan di
sekeliling tempat itu tidak terlalu gelap.
Teringat pada pertarungan antar
racun, sampai sekarang Xin Jie masih
terkejut dan dia berpikir, "Di dunia
persilatan akan lebih banyak orang bermain
racun, kalau aku bisa sedikit ilmu racun
akan lebih mudah menghadapi setan-setan
yang bermain racun." dia segera teringat
pada Du Jing (buku racun) yang diciptakan
oleh Jin Yi-peng. Dia selalu membawa buku
itu ke manamana, tapi karena tidak ada
waktu untuk mempelajarinya, dia belum846
pernah membacanya sama sekali. Kelak kalau
ada waktu dia akan mulai membaca Du Jing
ini. Xin Jie adalah tipe orang yang
memikirkan sesuatu dan langsung dijalankan,
di kemudian hari dia menjadi seorang
pendekar dengan 'Mei Xiang Jian' dan
racunnya berpetualang di dunia persilatan,
tapi itu akan diceritakan di lain waktu.
Teringat pada Du Jing dia merasa
menyesal mengapa tadi dia tidak
mengembalikan-nya pada pemiliknya yaitu
Jin Yi-peng? Tapi dia ingat kalau Jin Mei
Ling telah memberikan buku itu kepadanya,
bila tidak dikembalikan pun itu tidak salah.
Maka dengan senang hati dia menyimpannya
kembali.
Dia terus berpikir dan langit mulai
terang, salju pun telah berhenti turun,
hari ini udara pasti terasa lebih hangat.
Salju telah berhenti turun, matahari
telah terbit dan mengeluarkan cahaya
terangnya yang hangat. Matahari menyinari
salju yang putih dan memantulkan cahaya
menyilaukan.
Bumi tertutup salju putih, begitu
dilihat di sekeliling sana hanya ada warna847
putih dan putih.
Sampai Mei-hua yang berwarna merah
Aneh Tapi Nyata 2 Drama Dari Krakatau Karya Sinng In Kiok Brisingr 1

Cari Blog Ini