Rajawali Sakti Langit Selatan 32
Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long Bagian 32
Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya dari Sin Long Tetapi jika Yo Him semakin lama semakin menguasai cara permainan kelereng itu, sedangkan Ciu Pek Tong semakin mengendor, karena dia sering jadi sengit sendirinya jika kalah dalam permainan itu. Semakin sengit, semakin jarang Ciu Pek Tong bisa mengenai kelima kelereng lainnya itu. Yo Him semakin lama semakin jitu centilannya, selalu berhasil menyentuh kelima kelereng itu dengan menyalurkan It Yang Cie ke telunjuk tangannya. Berulang kali dan beruntun Yo Him telah berhasil memenangkan sepuluh kali permainan kelereng itu. sehingga dia telah memperoleh belasan jurus ilmu pukulan dan Ciu Pek Tong.1063 Waktu itu, hari mulai mendekati sore, Yo Him mengajak Ciu Pek Tong untuk kembali dimana Yo Ko dan yang lain-lainnya berkumpul. Keesokan paginya, Ciu Pek Tong mengajak Yo Him untuk melanjutkan permainan kelereng mereka. Hal ini disebabkan Ciu Pek Tong semakin lama semakin penasaran saja, membuatnya jadi memaksa Yo Him untuk bermain terus sampai sore hari lagi, Dan satu harian itu justru semua permainan dimenangkan oleh Yo Him, dia bisa memperoleh dua puluh empat jurus dari ilmu pukulan istimewa Ciu Pek Tong, si tua yang jenaka itu. Hari ketiganya juga tampak Ciu Pek Tong menderita kekalahan, sehingga dia harus mengajari Yo Him ilmu pukulan sebanyak belasan jurus. Dihari keempat akhirnya Ciu Pek Thong yang menderita kekalahan terus menerus telah ngambek tidak mau bermain kelereng lagi. Yo Ko dan yang lainnya yang mengetahui hal itu hanya tersenyum senyum saja, mereka memang telah mengenal adat dan watak Ciu Pek Tong, sehingga mereka tidak merasa aneh lagi. Begitulah, pertemuan di puncak Hoa San telah selesai, karena mereka bukan pibu seperti biasanya, hanya merundingkan ilmu silat mereka belaka dan mencari kelemahan masingi masing untuk dapat mengurangi kelemahan kelemahan tersebut. Dengan adanya perundingan ilmu silat seperti itu diantara tokoh tokoh persilatan tersebut, mereka jadi semakin sempurna kepandaiannya. Yo Ko teleh mengatakan maksud hatinya guna melakukan pengejaran kepada Tiat To Hoat ong.1064 Yang lainnya juga menyetujuinya. Tetapi mereka beranggapan jika mereka melakukan perjalanan dengan rombongan, tentu akan mendatangkan kecurigaan dipihak kerajaan Song, kemungkinan pula bisa terjadi salah sesuatu pengertian. Dan jupa tentu orang orang Mongolia yang telah menyelusup kedaratan Tionggoan akan bersiap sedia jika melihat rombongan para tokoh tokoh persilatan itu. Maka mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan memencar ke berbagai daerah untuk menyelesaikan tugas mereka, guna mencari dan mengejar orang-orang Mongolia yang telah sempat menyelusup ke daerah Tionggoan. Mereka hanya menjanjikan, dibulan keempat dan tanggal lima belas, mereka akan berkumpul di Siangyang. Yo Ko juga menjuruh Phang Kui In, untuk menggabungi pihak Pek Liong Kauw, guna meminta mereka untuk membantu, serta mengumpulkan orang orang yang cinta pada tanah air untuk bergabung dengan mereka. ==oodwoo== Yo Him, Yo Ko dan Siauw Liong Lie melakukan perjalanan bertiga, merek telah melakukan perjalanan ke utara. Sedangkan Siauw Goat Lan, murid Siauw Liong Lie, melakukan perjalanan bersama It Teng Taisu, karena It Teng Taisu melihat bahwa Siauw Goat Lan memiliki bakat yang baik untuk diwarisi kepandaiannya maka dia telah meminta ijin kepada Siauw Liong Lie guna mengajak Siauw Goat Lan dalam perjalanan, untuk dididik ilmu dan kepandaiannya. Tentu saja Siauw Liong Lie girang sekali, dia segera mengijinkan, Siauw Goat Lau sendiri tidak hentinya menyampaikan terima kasihnya kepada pendeta yang baik hati dari negeri Tailie ini. Waktu ilu, Phang Kui In telah melakukan perjalanan ke Timur, untuk menghubungi orang-orang Pek Liong Kauw,1065 guna bergabung dan mengadakan pembelaan tanan air terhadap ancaman orang orang Mongolia. Oey Yok Su sendiri menyatakan bahwa dia bermaksud untuk pelesir saja, tidak mau mencampuri urusan tersebut. "Aku sudah tua, dan aku hanya ingin nikmati hari tuaku di pulau Tho hoa to." Diminta oleh Yo Ko untuk pergi menghubungi Kwee Ceng dan Oey Yong, ayah dan ibunya itu untuk memberi tahukan si tuasi yang terakhir itu dan meminta mereka untuk berkumpul di Siangyang. Begitulah para pendekar itu telah berpencar untuk menyelesaikan tugas mereka masing-masing. Sepanjang perjalanan, Yo Him banyak sekali menerima petunjuk dari kedua orang tuanya. Dengan sendirinya pula, kepandaian Yo Him telah maju pesat dibandingkan beberapa saat yang lalu. Ada suatu keluarbiasaan Yo Him, karena dia memiliki kecerdikan yang bukan main, melebihi dari kecerdikan anak anak yang lainnya, dan juga dia memiliki kelainan dalam latihan tenaga Im dan Yang yang telah bisa dicampur adukannya berkat petunjuk Kwee Siang. Sekarang dengan menerima petunjuk Yo Ko dan Siauw Liong Lie secara langsung, kedua tokoh sakti dari rimba persilatan itu, membuat Yo Him tertempa menjadi jago yang memiliki kepandaian jarang tandingannya. Kepandaiannya juga bermacam-ragam, jurus-jurus yang diperolehnya dari Ciu Pek Tong, It Teng Taisu, Yo Ko dan ibunya, yaitu Siauw Liong Lie dikumpulkan menjadi satu. Kepandaian yang beraneka macam itu menyebabkan Yo Him menjadi pendekar yang memiliki kesaktian melebihi dari yang lainnja. Hanya ada satu kekurangannya, yaitu Yo Him masih kurang pengalaman, dan juga kurang latihan. Jika di saat mendatang1066 Yo Him bisa memiliki waktu untuk melatih diri, mungkin dia dapat melebihi kepandaian dari tokoh-tokoh persilatan yang lainnya. Yo Ko dan Siauw Liong Lie girang luar biasa melihat perkembangan dan kemajuan Yo Him yang memperoleh kemajuan sangat pesat sekali. Maka dari itu, Siauw Liong Lie jadi semakin bersemangat menuruni seluruh kepandaiannya kepada putra tunggalnya itu. Setelah melakukan perjalanan selama satu bulan Yo Ko bertiga tiba di kota Han siu kwan. Mereka singgah dirumah makan yang berada ditengah tengah kota dan merupakan rumah makan yang teramai dan paling, mewah. Mereka memilih kursi yang masih kosong dan memesan makanan untuk mereka. Tetapi di saat itu justru Yo Him melihat seseorang yang sedang tergesa-gesa untuk meninggalkan ruangan makan itu. "Thia (ayah)," Kata Yo Him perlahan kepada Yo Ko yang duduk disampingnya."Lihatlah, bukankah itu Turkichi.....?" Yo Ko dan Siauw Liong lie telah menoleh, mereka mengenali orang yang tengah bergesa-gesa meninggalkan ruangan makan itu memang Turkichi. Rupanya, Turkichi tadi melihat Yo Ko bertiga memasuki rumah makan tersebut, dimana dia sedang bersantap. Maka dia cepat-cepat menundukkan kepala dalam-dalam agar Yo Ko bertiga tidak melihatnya. Dan begitu Yo Ko duduk mengambil tempat masing- masing, dia meninggalkan ruang makan itu dengan tergesa- gesa dan menundukkan kepalanya dalam-dalam. Tetapi sayang sakali, Yo Him mengambil sebatang sumpit lalu dilontarkan ke arah Turkichi. Timpukan itu meluncur sangat cepat sckali, membawa angin serangan yang sangat kuat.1067 Turkichi mendengar suara menyambarnya sumpit itu, dia mandek dan mengangkat jari tangannya, menyentil sumpit itu. Sehingga dia jadi terlambat keluar dari ruangan rumah makan itu, karena dia telah tertunda langkahnya dan tahu tahu Yo Ko dan Siauw Liong Lie telah melompat menghadang dihadapannya. "Kebetulan sekali kau ada-disini, hmmm engkau harus memberikan keterangan selengkap-lengkapnya apa yang akan dilakukan oleh tentara Mongolia.....!" Kata Yo ko sambil mengulurkan tangannya bermaksud akan mencengkeram pergelangan tangan Turkichi Turkichi mengelakan diri dengan cepat kesamping kanan, dia telah mengeluarkan seruan perlahan karera terkejut. Belum lagi dia bisa berdiri tetap justru tangan kanan Siauw Liong Lie telah meluncur akan menotok jalan darah Paicing hiatnya ditulang iga kedelapan. Turkichi mengelakan diri lagi dengan cepat dan berusaha menerjang untuk keluar. Namun, kaki kanan Yo Ko telah melayang menendang punggung Turkichi yang mengenai tepat sekali, sehingga tubuh Turkichi terhuyung terjerunuk kedepan. Namun Turkichi bukan seorang yang memiliki kepandaian rendah, walaupun dia tidak bisa menandingi Yo Ko atau Siauw Liong Lie hanya dia tetap merupakan jago Mongolia yaig memiliki kepandaian cukup tinggi. Belum lagi dia terjerumuk mencium bumi justru kcdua tangnnya telah diulurkan menyentuh tanah, dan tubuhnya berjumpalitan ke tengah udara, kemudian meluncur turun di luar ruang rumah makan itu. Yo Ko dan Siauw Liong Lie mengejarnya, tetapi tangan kanan Turkichi telah bergerak menimpukkan sesuatu tampak meluncur beberapa titik sinar terang menyambar kearah Yo Ko1068 dan Siauw Liong Lie, karena Tuikichi telah menimpukkan paku-paku beracun Yo Ko mandek dan mengelakan diri dari sambaran paku paku beracun itu. Sedangkan Siauw Liong Lie menggerakan tangan kanannya untuk merabuh paku paku beracun itu, sehingga dia terhindar dari samberan paku itu. Namun dengan adanya timpukan paku paku beracun itu, telah membuat Turkichi sempat kabur agak jauh. Yo Him yang semula tidak ikut menyerang Turkichi. waktu melihat orang tersebut bisa meloloskan diri, cepat seperti seekor elang tubuh Yo Him telah melompat keluar ruang rumah makan itu. Sambil tubuhnya masih melayang ditengah udara, tangan kanannya bergerak dengan jurus "Ju Coan Swie Jiu"'atau "Pukulan Menembus Air ", menghantam punggung Turkichi. Turkichi mendengar samberan angin serangan yang deras dan kuat, dia bermaksud mengelakan diri. Tetapi terlambat, serangan Yo Him lebih dulu tiba dipunggungnya. "Bukkkkk" Tubuh Turkichi telah terhantam cepat sekali, dia sampai rubuh begulingan ditanah beberapa tombak jauhnya. Dengan menahan sakit Turkichi telah berusaha untuk merangkak bangun. Namun waktu itu Yo Him yang tengah meluncur turun telah menendangkan kedua kakinya dengan jurus Lian Hoan Tui atau Tendangan Berantai, menghantam punggung Tutkichi sampai dia terguling beberapa tombak. Waktu Yo Him ingin menerjang maju lagi, disaat itu Turkichi telah berguling ditanah sambil menimpukkan paku- paku beracunnya. Yo Him tidak bisa menerjang terus, dia harus mengelakkan diri dulu dari timpukan paku-paku beracun itu.1069 Dengan mempergunakan kesempatan itu. Turkichi telah melompat berdiri dan melarikan diri. Yo Ko, Siauw Liong Lie dan Yo Him mengejar terus, Turkichi yang mengetahui dirinya dikejar oleh lawan-lawannya telah mengerahkan seluruh gingkangnya untuk berlari sekeras mungkin. Turkichi memang akhli Gingkang nomor satu di Mongolia! maka dia bisa bertari dengan cepat melebihi kecepatan angin. Namun justru kali ini yang mengejarnya juga adalah tokoh tokoh persilatan sakti seperti Siauw Liong Lie dan Yo Ko, maka dia tidak bisa menghindarkan diri dari pengejaran itu. Walaupun Yo Him masih berusia muda, tetapi diapun memiliki kepandaian yang jangat tinggi berkat ajaran dari beberapa tokoh persilatan yang sakti sakti. Sin Tiauw Thian Lam Yo Him merupakan jago muda yang memiliki kepandaian sangat tinggi sekali dan bermacam ragam, memaksa Turkichi tidak bisa menghindarkan diri dari kejaran lawan-lawannya itu. Diantara orang orang yang banyak dijalan raya itu, semua hanya memandang terheran-heran atas pengejaran yang terjadi itu, tampak Turkichi telah menuju kepintu kota sebelah barat. Tetapi Yo Ko bertiga tetap tidak mau melepaskan dan mengejar terus. Siauw Liong Lie yang ingat bahwa Turkicbi merupakan salah seorang yang enam belas tahun lalu telah meadesaknya sampai harus terjun kejurang dilembah Kun Lun San dan menyebabkan dia terpisah dengan Yo Him, darahnya meluap lagi. Dengan mengerahkan ginkangnya dia berlari secepat angin, dan waktu tiba dipintu kota sebelah barat, Siauw Liong Lie1070 mengejar berada paling dekat dengan Turkichi, hanya terpisah belasan tombak lagi. Turkichi mengetahui itu jadi panik, dia mengempos semangatnya dan melarikan diri terus. Setelah kejar mengejar itu berada diluar kota yang sepi, mereka tampak seperti juga terbang, hanya berkelebat kelebat dalam bentuk bayangan saja. Yo Him melihat ginkang ayah dan ibunya sempurna sekali. Dia tidak bisa belari bersamaan dengan Yo Ko dan Siauw Liong Lie, selalu tertinggal dibelakang kedua orang tuanya. Sesungguhnya Yo Him tela h memiliki bahan yang baik sekali, dia juga memiliki bermacam-macam ilmu kepandaian, hanya yang kurang padanya adalah latihan dan pengalaman. Setelah mengejar ratusan tombak lagi Siauw Liong Lie bisa memperpendek jarak dia. dengan Turkichi, banya terpisah beberapa tombak saja. Turkichi melontarkan sesuatu kebelakangnya, menyerang dengan paku beracunnya. Siauw Liong Lie menjejakkan kakinya, tubuhnya telah melompat dengan ringan dan paku paku beracun itu telah lewat dibawah kakinya. Tetapi karena demikian, jaraknya dengar Turkichi terpisah agak jauh lagi. Tentu saja hal ini membuat Siauw Liong Lie kian penasaran. Dia berlari sambil membungkukkan tubuhnya, dari meraup batu-batu kerikil kecil. Kemudian dengan mengeluarkan suara bentakan yang sangat keras sekali, dia telah menggerakkan tangannya melontarkan batu batu kerikil itu, sehingga memaksa Turkichi harus mengelakkan sambaran batu batu kerikil kecil itu,1071 disamping itu juga batu-batu tersebut mengincar jalan darah jalan darah yang mematikan. Waktu itulah Siauw Liong Lie telah tiba tangan kanan nyonya Yo ini telah diulurkan untuk mencengkeram pergelangan tangan Turkichi, menyusul lagi kakinya juga telah bergerak dengan cepat melakukan tendangan yang bisa menghancurkan tulang didada Turkichi. Serangan yang dilakukan Siuw Liong Lie bukan sekedar serangan pancingan atau gertakan, dalam keadaan penasaran dan marah Siuw Liong telah manyerang dengan jurus yang bisa mematikan lawannya. Turkichi ciut nyalinya, karena dia kini bukan hanya sekedar menghadapi Siauw Liong Lie disamping nyonya itu masih ada Yo Ko dan Yo Him yang kepabdaiannya juga sangat tinggi sekali. Setelah berhasil mengelakkan diri dengan membuang dirinya bergulingan diatas tanah, Turkichi berusaha melompat bangun untuk melarikan diri. Tetapi Siauw Liong Lie telah melancarkan serangan yang beruntun beberapa kali. sehingga mendatangkan angin yang menderu-deru. Turkichi terpaksa melawan nyonya yang tengah diliputi kemarahan ini. Serangan serangan Siauw Liong Lie telah menghambat Turkichi melarikan diri. dan waktu itu Yo Ko dan Yo Him telah tiba juga. Tanpa mengucapkan apa apa Y o Ko telah melompat maju tangan tunggalnya itu telah diulurkan dan "Wuttttt!" Dia berhasi1 mencekal tangan Turkichi, dan sekali dia menggentak, maka dia telah membuat Turkichi jadi jumpalitan bergulingan ditanah. Yo Ko, Siauw Liong Lie dan Yo Him berhenti menyerang, mereka telah memandang Turkichi dengan sikap mengancam.1072 "Engkau harus memberikan keterangan selengkapnya kepada kami, berapa banyak orang orang Mongolia yang telah menyelusup masuk kedalam daratan Tionggoan?" Kata Yo Ko dengan suara yang dingin. Sedangkan Siauw Liong Lie hanya mendengus bebetapa kali, dia telah berkata kemudian dengan suara yang perlahan. "Enam belas tahun yang lalu disebabkan engkau sebagai! salah satu penyebabkannya telah membuat kami ibu dan anak harus berpisah..... maka sekarang jika engkau tidak mau bicara dengan segera dan mempersulit kami. hemmm, hemmml hemmm, aku tidak akan segan segan untuk membinasakanmu! Katakan, di mana berkumpulnya Tiat To Hoat-ong dan yang lainnya?" "Tiat-to Hoat-ong.Tiat To Hoat Oog......" Suara Turkichi tergagap. "Jangan engkau mempersulit dirimu sendiri, kami bisa saja memaksa. cngkau bicara dengan berbagai jalan ! Jika engkau tidak mau mengatakannya, kami bisa memaksanya dengan cara kami !" Ancaman Yo Ko waklu melihat Turkichi ragu-ragu. "Dan engkau jangan sekali-sekali bermaksud untuk berdusta.!" Muka Turkichi menjadi pucat dan dia tampaknya kebingungan. Untuk menghadapi Siauw Liong Lie, Yo Ko dan Yo Him jelas dia tidak akan sanggap, dan dia tengah terkepung seperti ini tentu saja membuat dia jadi bingung. Meloloskan diri tidak bisa dan sekarang dia dipaksa untuk bicara mengenai keadaan kawan kawannya, memang dia tengah terdesak sekali. Di saat itu Yo Him telah ikut berkata. "Jika dia tidak mau bicara Thia (ayah), sudah patahkan saja tangannya biar aku yang melakukannya, ..!" Dan sambil berkata begitu, Yo Him melangkah miju untuk menghampiri Turkichi. Turkichi jadi semakin pucat.1073 Dia tahu, apa yang dikatakan oleh Yo Him bukan gertak sambel belaka, tetapi memang merupakan kenyataan'yang bisa saja di lakukan oleh Yo Him mengingat usia pemuda ini yang masih muda dan memiliki tekanan darah panas. Tetapi Yo Ko telah mengulurkan tangannya, dia mencekal pergelangan tangan Yo Him, sambil katanya. "Biar lihat dulu dia mau bicara atau tidak....!" Turkichi benar-benar telah terjepit, dan dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. "Cepat beritahukan, dimana berkumpulnya kawan kawanmu, termasuk Tiat To Hoit Ong....!"bentak Siauw Liong Lie "Kami berpisah beberapa hari yang lalu...." Menyahuti Turkichi kemudian. "Dan kami telah mengambil arah yang berlawanan, maka kami tidak mengetahuinya.... dimana Tiat To Hoat Ong berada kini. Dia berangkat menuju ke Mongolia untuk memberi laporan kepada Khan kami...!" Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Meudengar perkataan Turkichi itu, Yo Ko tertawa dingin.. "Kau kira kami ini bocah-bocah ingusan yang mudah kau akali begitu saja?" Tanya Yo Ko dengan suara yang dingin dan mukanya memperlihatkan kemarahan. "Jika engkau masih mau main-main dengan dustamu itu, hemmm, aku tidak akan segan-segan turunkan tangan jahat kepa damu....!" Turkichi ragu-ragu lagi, dia coba membela diri sambil katanya"' Aku....aku telah bicara dari hal yang sebenarnya...!" "Aku akan menghitungnya sampai tiga-..!" Kata Yo Ko. "Jika engkau masih tidak mau bicara, jangan persalahkan jika kami membawa cara kami sendiri untuk memaksa engkau bicara..!" "Hemmm, sekarang memang kalian berada diatas angin. Aku telah bicara dari hal yang sebenarnya, tetapi kalian menganggap aku berdusta. Dalam hal isi aku memang tidak1074 berdaya, terserah kepada kalian saja.."!" Tantang Turkichi akhirnya dengan nekad. Yo Ko tertawa dingin. "Hemmm, aku mau lihat engkau mau bicara atau tidak sekarang ini ..!" Dan Yo Ko bukan hanya sekedar berkata saja, dia telah mergulurkan tangan kanannya, tahu tahu dia telah menotok jalan darah Ju-siang-hiat dibelikat bahu Turkichi. Begitu tertotok jalan darahnya, segera Turkichi meraung kesakitan, karena dia merasakan seluruh tubuhnya seperti juga digerayangi semut. Dengan cepat Turkichi menjerit "Bebaskan aku dari totokanmu.... bebaskan aku....' aku akan bicara.... aku akan bicara...!" "Bicara, nanti aku membebaskan!" Kata Yo Ko dengan nada yang dingin. "Beri tahukan kepada kami, dimana sekarang beradanya Tiat To Hoat-ong dan kawan kawanmu yang lainnya?!" "Yang.... aku ketahui mereka akan menyambut pasukan Khan dikota Siangyang....!" Menyahuti Turkichi. "Aduhhh.... aduhhh.. bebaskan totokanmu itu.... bukankah aku telah bicara...." Dan sambil berkata begitu, Turkichi te lab bergulingan di atas tanah, karena dia merasakan betapa sekujur tubuhnya sakit sakit, Dia meraung raung dengan suara yang menyayatkan. 'Bunuh saja aku ...bunuh saja aku, jangan menyiksa aku dengan cara seperti ini .... bunuh saja aku ....!" Teriak Turkichi dengan suara yang sangat menyayatkan, rupanya perasaan sakit yang dideritanya itu sudah tidak sanggup untuk diatasi dan ditahannya.1075 Tetapi Yo Ko telah berkata lagi . "Kau bicara dulu, baru aku akan membebaskan engkau ! Bicara dulu seluruhnya keterangan yang kami butuhkan... .. !'" "Ya. ya aku akan bicara ... aku aku akas bicara, aduhh aduh....!" Berseru seru Turkichi sambil bergulingan. Melihat itu Siauw Liong Lie telah berkata pada Yo Ko, suaranya perlahan . "Ko-jie bebaskan dulu dia, biarlah dia bicara dulu, kalau memang dia hendak mempermainkan kita dengan keterangan palsunya, maka disaat itu barulah kita menyiksa dia dengan berbagai cara dan membinasakannya.....!" Yo Ko mengangguk, dia mengambil sebutir batu kerikil dan melontarnya mengenai tepat sekali jalan darah Su sie hiat, sehingga totokan Yo ko- tadi telah terbuka dan terbebaslah Turkichi dan pengaruh totokan yang begitu menyakitkan. "Sekarang bicaralah ingat sekali saja engkau berpikir untuk main gila mendustai kami hemmm. hemmm, disaat itu aku tidak akan tanggung tanggung lagi turun tangan !"' Turkichi menarik napas dalam-dalam, tampaknya dia baru bisa bernapas lega, tidak merasakan sakit seperti pada waktu beberapa sa at yang lalu. "Keterangan apa yang kalian hendak tanyakan !" Tanya Turkichi kemudian dengan muka yang pucat. "Jelaskan seluruh rencana dari Khan Mongolia itu, apa yang akan dilakukannya dan apa yang sedang dikerjakannya sekarang ini!" Turkichi ragu ragu, dia bimbang, sekali. "Cepat katakan, sekali saja aku menggerakkan tanganku, maka engkau akan tersiksa lagi seperti tadi, bahkan lebih hebat .....!" Bentak Yo Ko.1076 "Khan.. Khan kami bermaksud menyerang kerajaan Song ini.. diakhir tahun ini'" Kata Turkichi kemudian. "Dan, berapa bcsar kekuatan yang akan di kerahkan ?" Tanya Yo Ko lagi. "Ha! ini aku tidak mengetahuinya ..... karena aku hanya diberi tugas untuk mencari kontak saja dengan jago-jago daratan Tionggoan agar kami bisa bekerja sama dan menyambut kedatangan Khan.. !" "Berapa banyak jago-jago yang telah sempat kau hubungi dan bersedia untuk berkhianat dan juga siapa-siapa saja nama mereka ?1077 Ditanya begitu, Turkichi benar benar ragu ragu, dia sampai berdiam diri sekian lama. "Engkau ingin keras kepala seperti tadi ?" Bentak Yo Ko. Ditanya begitu, muka Turkichi jadi tambah pucat, dengan sikap masih ragu-ragu dia telah berkata ; "Mereka itu ... mereka itu..." Tetapi baru saja Turkichi berkata sampai disitu, terdengar suara tertawa bergelak-gelak yang panjang sekali. Yo ko mengerutkan alisnya, nada suara tertawa itu mengandung nada kesesatan. Dan muka Turkichi seketika bersinar, tampaknya dia girang mendengar suara ketawa itu, yang mungkin dikenalnya sebagai suara kawan kawannya. Yo Ko, Siauw Liong Lie dan Yo Him telah melihat perobahan wajah Turkichi, maka Yo Ko telah mendengus dingin. "Siapa kawanmu itu? Jika dia datang, jangan harap engkau bisa tertolong, karena isteriku akan melayaninya sedangkan aku tetap akan menyiksamu .. !" "Tidak semudah itu! Tidak semudah itu!' terdengar suara orang berkata dengan nada yang angkuh sekali. Yo Ko bertiga terkejut juga, karena suara itu terdengar dan jarak yang cukup jauh, namun bisa terdengar jelas oleh mereka, maka hal itu telah membuktikan bahwa orang yang bicara itu adalah seorang yang telah memiliki lwekang sempurna. Yo Ko mengempos semangatnya, kemudian dia berkata dengan suara yang disertai lwekangnya. "Siapa orang yang hanya berani memperdengarkan suara tetapi menyembunyikan ekor? Keluarlah mari kita bicara....!" "Ha, ha, ha, aku bukan menyembunyikan ekor, jika aku keluar memperlihatkan diri, tentu kalian akan terkejut dan1078 mati karena kaget... !" Terdengar suara jawaban dari arah yang jauh sekali, tetapi setiap patah kata terdengar sangat jelas sekali. Dan berbareng dengan habisnya suara itu tampak dari kejauhan sesosok tubuh yang tengah berlari lari dengan gerakan yang gesit sekali. Dan dalam sekejap mata, sosok tubuh itu, yang berukuran tinggi besar, telah berada. dihadapan Yo Ko bertiga. Dialah seorang asing, jika dilihat wajah tentunya orang Mongolia dengan! hidungnya yang mancung, muka yang kasar dan juga tubuhnya yang tinggi besar itu, memperlihatkan tenaga dan semangatnya sangat kuat. Namun yang mengherankan, biasanya jika seorang akhli gwakang (akhli luar) memang memiliki ukuran tubuh yang besar dan berotot kuat. Namun orang ini justeru bentuk tubuhnya seperti seorang akhli gwakang sedangkan sesungguhnya dia seorang akhli lweekhe. akhli tenaga dalam, tenaga lunak. Yo Ko tidak mengenal siapa orang ini, hanya melihat orang tersebut telah berdiri di hadapan mereka, dengan suara yang dingin Yo Ko telah bertanya. "Siapa namamu, mengapa engkau berkeliaran didaratan Tionggoan tentu engkaupun oranya Khan kalian, bukan?" Ditegur begitu, oratig yang bertubuh tinggi besar itu tertawa bergelak gelak, tampaknya dia memandang rendah dan meremehkan Yo Ko bertiga, yang seperti tidak dipandang sebelah mata. "Tepat! Sungguh tepat perkataanmu! Memang aku orang kepercayaan dari Khan yang agung, Khan kami yang memiliki kekuasaan yang sangat besar....! Aku Ciu Tie Tamitai dan memang aku ingin berkeliaran didaratan Tionggoan! Katakan, jika aku ingin beikeliaran begitu, apa yang hendak kalian lakukan'?"1079 Yo Ko jadi mendongkol melihat sikap orang yang ugal ugalan "Apakah engkau kira semudah itu untuk berkeliaran didaratan Tionggoan dengan maksud menimbulkan kekacauan dan huru hara?" "Eh, engkau terlalu banyak bicara saja, buntung," Kata orang itu sambil mengebutkan lengan jubahnya. Dan lengan jubahnya itu meluncur angin yang sangat kuat, membuat Yo Ko jadi terkejut"Yo Ko menancapkan kedua kakinya dengan kuda-kuda seribu kali, untuk berdiam diri terus ditempatnya, tetapi kibasan dari orang itu telah membuat tubuh Yo Ko terhuyung sedikit kebelakang. Hal itu bukan mengejutkan Yo Ko saja bahkan Siauw Liong Lie dan Yo Him juga jadi terkejut. Mereka mengetahui bahwa Yo Ko merupakan tokoh sakti yang sulit dicari tandingannya lagi dimana-mana. Tetapi orang Monggolia itu, yang mengaku bernama Ciu Tie Tamtai, dengan hanya mengebut perlahan saja telah bisa menggugurkan kuda-kuda kaki Yo Ko, sudah merupakan kejadian yang langka dan jarang terjadi. Yo Ko sendiri telah berobah mukanya, dia berkata dengan dingin . "Hebat ! Rupanya engkau memang memiliki sedikit kepandaian, sehingga berani membrutal didaratan Tionggoan ....!" Dan setelah berkata begitu, tampak Yo Ko telah menggerakkan lengan tunggalnya, dia mengebut sama seperti halnya orang itu, dimana Ciu Tie Tamtai merasakan gelombang angin mendorong dia sangat kuat. Tetapi orang Monggol ini telah tertawa bergelak gelak, dia merangkapkan kedua tangannya, dan tubuhnya tidak bergeming sedikitpun juga, dia malah menerima serangan Yo Ko dengan kekerasan. Tubuh Yo Ko kembali tergoncang, walau pun tidak sampai mundur seperti tadi.1080 Hal itu lelah membuktikan bahwa kekuatan lwekang orang Mongolia itu tidak berada dibawah Yo Ko, kemungkinan berada diatasnya. Siauw Liong Lie cepat-cepat, bersiap sedia untuk membantu suaminya jika Yo Ko terdesak oleh Ciu Tie Tamtai. Tetapi Yo Ko setelah tubuhnya terguncang, mengeluarkan suara tertawa tahu-tahu tubuhnya bergerak cepat sekali, dia telah melompat sambil mengayunkan tangan kirinya itu melancarkan serangan dengan jurus "Naga keluar dari liang," Untuk menghajar bahu Ciu Tie Tamtai. Tetapi Ciu Tie Tamtai tidak bergeser sedikitpun. dari tempat berdirinya. Melihat datangnya serangan Yo Ko, justru dia berdiri tegak, dan dia menyambuti serangan itu dengan mengangkat tangan kirinya menangkis dengan kekerasan. "Bukkk....!" Kali ini bukan Yo Ko yang terhuyung, tetapi justru Ciu Tie Tamtai yang telah tergoncang dari tempat berdirinya dan mundur tiga langkah. Belum dia sempat untuk berdiri tetap, Yo Ko telah menerjang lagi dengan dua jurus serangan yaitu "Naga merebut mutiara", dibarengi dengan jurus "Naga Mengibas ekor" Tangan kirinya menyambar akan mencengkeram dada lawan, sedangkan tangan kanannya yang buntung, hanya mempergunakan lengan bajunya saja untuk mengebut keatas kepada Ciu Tie Tamtai. Kebutan lengan baju tangan kanan Yo Ko yang kosong itu bukan gerakan yang sembarangan karena pada kain lengan baju itu telah diselubungi oleh kekuatan lwekang yang hebat sekali, sehingga lengan baju itu telah berubah keras seperti baja. Maka jika lengan baju kanan Yo Ko berhasil mengenai kepala Ciu Tie Tamtai jangan harap dia bisa selamat, batu saja akan hancur bila terserang lengan baju kanan dari Yo Ko.1081 Ciu Tie Tamtai juga tampaknya terkejut menyaksikan serangan Yo Ko itu. Tadi ia menduga Yo Ko tentu berada disebelah bawah kepandaiannya. Dia merupakan guru dari Kim Lun Hoat ong dan Tiat To Hoat ong. yang semula sudah tidak mau mencampuri urusan duniawi lagi, dimana dia hidup menyendiri disebuah daerah yang sepi sekali ditanah Mongolia dan disebut sebagai "Manusia Sakti Tanpa Ujud", karena kepandaiannya yang telah mencapai tarap yang sangat tinggi sekali. Bisa dibayangkan, jika Kim Lun Hoat ong (yang telah binasa didalam Sin Tiauw Hiap Lu) dan Tiat To Hoat ong sudah begitu tinggi dan sulit untuk dihadapi, apalagi guru dari kedua pendeta itu. Manusia sakti tanpa Ujud Ciu Tie Tamtai itu memang memiliki adat yang aneh, Kedua muridnya itu menjadi pendeta, tetapi dia sendiri tidak terikat oleh segala sesuatu apapun juga, dimana yang dia senangi pasti akan dikeluarkannya. Tetapi karena dia memang sudah tidak pernah muncul didalam pergaulan masyarakat ramai, dengan sedirinya namanya akhirnya dilupakan orang. Hanya selelah Kim Lun Hoat-ong binasa dan Tiat To Hoat ong telah mengirim berita itu kepada. Kublai Khan, Khan yang baru ini telah mengutus orang mengundang Manusia sakti Tanpa Ujud ini untuk datang menghadap ke istana, dan memberitahukan kematian Kim Lun Hoat Ong sambil memberikan kata-kata yang 'membakar' yang membuat Manusia Sakti Tanpa Ujud Ciu Tie Tamtai diliputi kemarahan dan meminta kepada Khan yang agung itu agar memberikan perintah kepadanya untuk mengacak-acak daratan Tionggoan. Kublai Kban memang jauh lebih cerdik dari Mangu (kaisar Mongolia yang mati tertimpuk batu oleh Yo Ko), dan dia telah1082 memberi perintah dan kekuasaan kepada Ciu Tie Tamtai, dimana Ciu Tie Tamtai diberikan kekuasaan untuk mengatur seluruh orang orang Mongolia yang berada didaratan Tionggoan yang berhasil menyusup, agar dihimpun dan dipimpinnya. Dengan kekuasaan besar tiada taranya itu Ciu Tie Tamtai jadi terbangun semangatnya dia jadi ingin melihatnya berapa banyak jago-jago yang ada didaratan Tionggoan. Berangkatlah dia kedaratan Tionggoan, dan bertemu dengan Tiat To Hoat ong, yang kebetulan waktu itu tengah melarikan diri dari Hoa san. Mendengar keterangan dari Tiat To Hoat ong, yang juga menambah nambahkan bumbu pada ceritanya, telah membuat sang guru semakin bergelora semangatnya untuk bertemu dengan jago jago daratan Tionggoan. Kebetulan hari ini justru dia melihat Turkichi salah seorang anak buahnya tengah disiksa oleh Yo Ko dan dia sudah bisa menerkanya orang yang lengan tangan kanannya buntung itu tentunya Sin Tiauw Taihiap Yo Ko yang sangat terkenal itu. Sekarang dia telah merasakan hebatnya tenaga dalam Yo Ko, diam-diam dia jadi terkejut, tetapi dia tidak mau. memperlihatkan suara tertawa dingin, katanya tawar. "Bagus! Bagus! Rupanya engkau memang memiliki kepandaian yang lumayan dan layak menjadi lawanku...!" Dan setelah berkata begitu, dengan cepat Ciu Tie Tamtai mengeluarkan suara erangan perlahan, dan kemudian dia mengeluarkan tangan kananrya, dari mana telah meluncur angin serangan yang kuat sekali, dibarengi dengan itu tangan kirinya juga telah bergerak akan mencengkeram batok kepala Yo Ko. Dua serangan yang berlainan arah itu tetapi datangnya serentak cukup mengejutkan Yo Ko.1083 Dengan gesit Yo Ko mengelakkan diri dari terjangan itu, dengan gerakan "Naga mengibas Ekor," Tampak tangan kirinya telah menyampok kearah kepala Ciu Tie Tamtai lagi. Terpaksa Ciu Tie Tamtii melompat mundur untuk mengelakkan diri dan batalkan kedua serangannya. Ciu Tie Tamtai jadi semakin penasaran, dia mengeluarkan suara erangan lagi, dan melancarkan serangan yang lebih kuat dari tadi, bahkan dengan gerakan seperti jurus didaratan Tionggoan yang biasanya dinamakan. "Memandang Rembulan Dari Loteng" Dengan kecepatan yang sulit diikuti oleh pandangan mata, tampak Ciu Tie Tamtai telah melancarkan serangan-serangan yang memiliki kekuatan bisa menghancurkan besi atau batu gunung. Tetapi Yo Ko mana mau membiarkan dirinya diserang terus terusan. Cepat-cepat dia menggeser kaki kirinya, ditekuk sedikit dan dia mempergunakan gerakan "Naga Melingkari Tiang", dimana dia telah membebaskan diri dari serangan lawannya dan juga balas menyerang jurus jurus "Naga Melompat Diawan", disusul dengan jurus-jurus "Naga Mengeluarkan Lidah", kedua jurus itu telah meluncur dahsyat sekali menghantam lawannya. Ciu Tie Tamtai memang yakin bahwa dirinya seorang sakti yang sudah tidak ada tandingannya, maka walaupun dia melihat serangan Yo Ko hebat sekali, dia tidak berusaha berkelit, hanya dia menyambut dengan kekekerasan. Waktu tangan Yo Ka yang kiri membentur tangan lawannya, Ciu Tie Tamtai jadi terkejut sekali, dia sampai mengeluarkan suara seruan tertahan karena heran. Tangan atau serangan Yo Ko lunak tidak mengandung kekuatan apapun juga, sehingga waktu tangan Ciu Tie Tamtai beradu dengan tangan Yo Ko, dia seperti menggempur tumpukan kapas. lenyaplah kekuatan tenaga serangannya.1084 Dan diwaktu dia tengah terheran heran tahu tahu bergelombang keluar dan telapak tangan kiri Yo Ko. Kekuatan angin yang benar-benar dahsyat menerjang kepada Ciu Tie Tamtai. Memang kedua orang yang kali ini saling mengadu kepandaian dan kekuatan, merupakan dua orang tokoh persilatan yang masing masing merupakan jago tersakti dari dua negeri. Jika yang seorang merupakan super sakti dari daratan Tionggoan, sedangkan yang seorangnya lagi merupakan jago sakti tidak terkalahkan dari Mongolia. Maka pertempuran mereka berdua kali ini seperti juga sepasang naga yang saling menerjang memperebutkan mustika. Mereka bertempur dengan gerakan gerakan yang semakin lama semakin cepat. Yo Him sendiri yang menyaksikan pertempuran itu sampai berkunang kunang matanya, karena dia melibat ayahnya dan Ciu Tie Tamtai bertempur bergerak-gerak dengan cepat sekali, tubuh mereka seperti juga dua sosok tubuh yang merupakan gumpalan warna baju saja. Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Saat itu, tiba-tiba Siauw Liong Lie telah membentak . "Mau lari kemana kau" Dan tubuh Siauw Liong Lie telah melompat cepat sekali, dengan gerakan "Walet Menerjang Air" Dia telah meluncur menghantam punggung Turkichi. Rupanya, disaat semua orang tengah tercurah perhatiannya pada pertempuran yang terjadi antara Yo Ko dengan Ciu Tie Tiamtai, kesempatan itu dipergunakan oleh Turkichi sebaik baiknya. Mula mula dia menggeser kedudukan kakinya, setelah dua tombak lebih, dia membalikan tubuhnya untuk melarikan diri dari tempat tersebut. Tetapi sayangnya, biarpun Siauw Liong Lie tengah memperhatikan suaminya yang bertempur dahsyat dengan Ciu Tie Tamtai, tokh pendekar wanita ini tetap memasang mata kepada Turkichi.1085 Turkichi merasakan dari arah belakangnya yelah menyambar kuat sekali angin serangan maka dia memutar tubuhnya untuk menangkis karena kalau dia meneruskan larinya, niscaya dia akan terhajar punggungnya oleh serangan yang kuat dari Siauw Liong Lie. Siauw Liong Lie te!ah mempergunakan juru."WaIet Menerjang Air", dan pukulan yang dipergunakan itu mengandung kekuatan lwekang yang akan mematikan jika mengenai sasarannya. Diantara berkesiuran angin serangan itu, nampak tangan Turkichi telah menangkis serangan Siauw Liong Lie. Karena Turkichi menangkisnya dengan tergesa-gesa, maka ia tidak menggunakan seluruh tenaga lwekangnya. Begitu tangannya saling bentur, tubuh Turkichi terpental dua tombak lebih dan bergulingan di atas tanah. Siauw Liong Lie melompat dan meluncur lagi dan melancarkan serangan kepada Turkichi. Tetapi tiba-tiba dari arah samping meluncur sebutir batu yang akan menghantam pinggang pendekar wanita itu. Batu kerikil itu meluncur bukan dengan tenaga yang ringan, karena batu itu telah menimbulkan suara yang berkesiuran keras sekali. Siauw Liong Lie kaget dan cepat cepat membatalkan maksudnya untuk melancarkan gempuran kepada Turkichi, dia telah rnemutar tanganya dan menyambut batu itu dengan kedua jari tangannya. Kemudian dari arah samping dari mana tadi datangnya batu itu, tampak melompati keluar sesosok tubuh, seorang pendeta Mongolia. "Kau?" Kata Siauw Liong Lie dengan kemarahan yang seketika meluap. "Kebetulan! sekali, justru kami memang tengah mencari-cari kau....!"1086 Pendeta yang baru datang itu telah mengeluarkan suara tertawa bergelak gelak dia tak lain dari Tiat To Hoat-ong. "Guru, mereka inilah yang telah membinasakan Kim Lun dan juga telah merubuhkan aku. Mereka juga yang mengatakan bahwa Manusia Sakti Tanpa Ujud Ciu Tie Tamtai merupakan manusia tahu yang tidak punya guna.....!" Ternyata Tiat To Hoat-ong yang cerdik itu telah mempergunakan kesempatan ini untuk membakar gurunya. Ciu Tie Tamtai mengeluarkan suara gerengan keras. Dia makin marah sekali kepada Yo ko serangannya jadi jauh lebih kuat lagi. Yo Ko agak kewalahan menerima serangan-serangan yang dilakukan oleh lawannya yang tangguh ini. Kepandaiannya memang mungkin berimbang tetapi ada suatu yang dimenangkan diatas kepandaian Yo Ko, yaitu Ciu Tie Tamtai memiliki latihan lwekang yang kuat dan sempurna dicampur dengan tenaga yoga, sehingga kekuatannya menjadi lebih hebat. Diserang bertubi tubi dengan disertai tenaga lwekang yang jauh lebih kuat dari semula, Yo Ko jadi sibuk juga. Berulang kali dia harus mengelakkan diri dan memperhatikan cara lawannya itu melancarkan serangan, karena Yo Ko ingin mencari kelemahan lawannya. Siauw Liong sendiri tidak mau memberi kesempatan kepada Tiat To Hoat ong. waktu pendeta itu tengah berkata-kata kepada gurunya, justru Siauw Liong Lie telah menyerang pendeta itu dengan mempergunakan jurus 'Awan Menutup matahari," Tangan kanannya meluncur dengan setengah ditekuk, dia telah meluncurkan tangan kirinya untuk mencengkeram perut lawannya. Tiat To Hoat Hong tidak jeri, dia malah mengeluarkan suara tertawa mengejek.1087 Melihat datangnya serangan tangan kanan Siauw Liong Lie yang setengah tertekuk begitu, dia telah mendekkan diri dan perutnya dikempiskan, sehingga jarak antara tangan Siauw Liong Lie dengan perutnya jadi terpisah, sedangkan tangan kiri pendeta itu telah bergerak melancarkan serangan yang memiliki kekuatan tidak kalah dibandingkan dengan serangan Siauw Liong Lie. Siauw Liong Lie penasaran sekali melihat lawannya, berhasil mengelakkan diri dari serangannya itu, dia mengeluarkan suara bentakan dan tangan kirinya telah mengulangi serangannya. Kali ini Tiat To Hoat ong tidak bisa mengelakkan diri, sehingga dia harus menangkis dengan tangan kanannya, kedua tenaga saling bentur dengan kuat sekali menimbulkan suara menggelegar keras dan menulikan pendengaran, karena selain Siauw Liong Lie mempergunakan kekuatan tenaga yang sangat hebat, juga Tiat To Hoat-ong dalam menangkisnya telah mempergunakan lwekangnya sebanyak sembilan bagian. Turkichi yang melihat munculnya Tiat To Hoat ong, jadi girang. Jika tadi dia ingin melarikan diri, karena dia belum begitu yakin bahwa Ciu Tie Tamtai akan memperoleh kemenangan melawan Yo Ko. Tetapi sekarang disaat Siauw Liong Lie tengah dilibat oleh Tiat To Hoat-ong, Turkichi jadi besar hatinya. Dia tidak bermaksud untuk melarikan diri lagi, melainkan dia telah berdiri menyaksikan jalannya pertempuran diantara dua pasang jago-jago yang memiliki kepandaian sempurna itu. Yo Him juga telah melihat, betapa kedua pasang orang yang tengah bertempur itu merupakan pertempuran dari tokoh-tokoh kelas tinggi yang sulit dicari bandingannya. Tangannya jadi gatal juga, dia melirik ke arah Turkichi kemudian dengan cepat dia melompat mendekati Turkichi sambil katanya "Mari kita juga main."1088 Dan Yo Him bukan hanya sekedar berkata saja, karena dia telah menyerang dengan jurus "Naga keluar dari liang," Disusul lagi dengan gerakan "Naga merangsang maju memasuki liang," Dia telah melancarkan serangan saling susul dengan dahsyat sekali, karena memang Yo Him memiliki keistimewaan dimana dia bisa menggabungkan tenaga Yang dan Im (panas dan dingin) menjadi satu, dia hanya kurang latihan, tetapi kekuatan lwekangnya telah mencapai taraf yang cukup tinggi. Tuikichi melihat usia Yo Him yang masih muda, dia tidak memandang sebelah mata. Dia menduga, anak semuda ini mana bisa memiliki kepanlaian yang tinggi? Maka waktu melihat datangnya dua jurus serangan yang saling susul oleh Yo Him, Turkishi telah mengerahkaa kekuatan lwekangnya dan menangkisnya. "Bukkkkkk !" Memang Turkichi berhasil menangkisnya, tetapi tubuhnya segera terlempar melayang ditengah udara dan terbanting ditanah terus pingsan tidak sadarkah diri dengan mulut dan hidung mengeluarkan darah segar ! -o0o^d.w^o0o- TIAT TO HOAT ONG yang melihat apa yang dialami oleh Turkichi jadi terkejut, ia mengeluarkan suara meraung dan mempergunakan kedua telapak tangannya untuk menghantam kepada Siauw Liong Lie, Gerakan yang dilakukannya itu merupakan serangan yang bisa mematikan, karena pendeta tersebut telah mempergunakan sembilan bagian dari kekuatan tenaga lwekang yang dimilikinya. Dan membarengi waktu Sianw Liong Lie berkelit dari samberan tangannya, tampak pendeta Mongolia tersebut telah menggerakkan tangan kanannya, dimana tahu-tahu dia telah mencabut goloknya yang bsrwarna hitam itu, secerah sinar hitam berkelebat menyambar kearah batang leher Siauw Liong Lie.1089 Bacokan yang dilakukan oleh Tiat To Hong dengan golok pusakanya tersebut merupakan bacokan yang memiliki gerakan aneh sekali. karena goloknya itu berkelebat kelebat kesana kemari dengan sasaran yang sulit diduga. Walaupun tampaknya mata golok pusaka tersebut menyambar kearah leher Siauw Liong Lie, namun ia sebenarnya hendak menebas batang leher Siauw Liong Lie, karena waktu terpisah empat dim dari sasarannya Tiat To Hoat-ong telah menggetarkan tangan kanannya itu golok hitam tersebut bagaikan kilat cepatnya tahu tabu telah membacok menurun, mulai dari dada kearah paha. -oo0dw0oo- Jilid 31 SIAUW LIONG LIE jadi terkejut, karena semula ia menduga bacokan itu hanya menuju kebatang lehernya dan ia bermaksud berkelit sambil membalas melontarkan pukulan telapak tangannya. Tetapi melihat perobahan pada cara membacok pendeta Mongolia tersebut, membuat Siauw Liong Lie dalam waktu hanya beberapa detik tersebut harus merobah gerakannya. Dengan mcnjejakan kedua kakinya, tubuhnya melambung ketengah udara dengan ringan, dan ia mempergunakan kedua telapak tangannya untuk menghantam kepala Tiat To Hoat ong. Karena lawan yang tengah dihadapi tersebut merupakan tokoh Mongolia yang memiliki kekosenan yang tengah, dengan sendirinya Siauw Liong Lie dalam memukul tersebut berlaku tidak sungkan-sungkan lagi. Tiat To Hoat ong melihat bacokannya yang aneh itu gagal, cepat cepat hendak menarik pulang goloknya, tetapi baru saja dia memiringkan tubuhnya menghindar dari pukulan telapak tangan Siauw Liong Lie dan hendak menarik pulang goloknya,1090 diwaktu itulah tangan kiri Siauw Liong Lie menyambar menurun, tahu tahu telah menjepit tepian punggung golok dari Tiat To Hoat-ong. Jepitan jari tangan Siauw Liong Lie pada golok Tiat To Hoat-ong tersebut bukan sekedar jepitan biasa, karena melebihi kekuatan japit besi. Tiat To Hoat-ong juga merasakan goloknya itu tidak bisa digerakan, walaupun ia telah menarik pulang dengan mengerahkan tenaga lwekangnya. Kedua orang ini jadi saling tarik. Siauw Liong Lie menjepit golok lawannya dengan mempergunakan tenaga sinkangnya, sehingga, golok itu tidak bisa bergeming. Sedangkan Tiat To Hoat-ong bermaksud hendak menarik pulang goloknya melepaskan jepitan jari tangan Siauw Liong Lie. Dengan demikian, kedua tokoh persilatan yang masing-masing memiliki kepandaian dan sinkang yang tinggi tersebut, telah saling memusatkan dan mempergunakan tenaga lwekang mereka guna saling menarik, agar dapat menguasai lawannya. Siauw Liong Lie mendengus dingin tahu tahu nyonya Yo Ko tersebut telah menjejakkan kakinya pula, tubuhnya melompat ringan sekali ketengah udara dengan jari tangan menjepit golok lawannya. Dan tangan kirinya digerakan menghantam kebatok kepala Tiat To Hoat ong. Itulah hantaman yang hebat sekali. Goloknya tengah dijepit oleh jari tangan Siauw Liong Lie, sehingga Tiat To Hoat ong tidak bisa berkelit dengan leluasa, apa lagi pukulan telapak tangan kiri Siauw Liong Lie menyambar begitu kuat dan juga sangat cepat. Tetapi sebagai seorang ahli silat, yang memiliki kepandaian sangat tinggi, dengan sendirinya Tiat To Hoat ong tidak mau menyerah begitu saja. Ia pun tidak mau melepaskan golok hitamnya tersebut dia memusatkan kekuatan tenaga yoga-nya pada batok kepalanya untuk membuat kepalanya itu keras melebihi besi, kemudian dingin mengeluarkan suara erangan keras, tanpa menantikan datangnya serangan yang dilakukan Siauw Liong Lie, ia telah1091 menundukan kepalanya dan menyundul kearah perut dari Yo Hujin tersebut. Apa yang dilakukan oleh Tiat To Hoat ong tersebut merupakan perbuatan yang nekad, karena ia seperti juga ingin binasa bersama. Dengan demikian, terlihat, ia sama sekali tidak memperhatikan pukulan telapak tangan kiri Siauw Liong Lie yang bisa mematikannya, yang terpenting baginya iapun bisa menyeruduk perut dari nyonya Yo tersebut, agar dapat merusak isi perut nyonya tersebut. Siauw Liong Lie terperanjat, karena ia menyadari tidak ada keuntungan buatnya jika mereka terbinasa bersama. Tanpa menanti serudukan Tiat To Hoat ong tiba, nyonya Yo tersebut telah melepaskan jepitan jari tangannya pada golok lawannya, dan membatalkan pukulan telapak tangan kirinya, tubuhnya terjumpalitan kebelakang, berpoksay sampai tiga tombak jauhnya. Tiat To Hoat ong juga telah menghentikan serudukan kepalanya waktu melihat Siauw Liong Lie melepaskan jepitan jari tangan pada goloknya itu dan niembatalkan pukulan telapak tangan kirinya, Namun disebabkan tadi Tiat To Hoat ong telah menyeruduk dengan kekuatan yang penuh, tubuhnya terhuyung juga, tidak bisa ia berdiri tetap dan rnenghentikan serudukannya itu tiba-tiba begitu. Siauw Liong Lie tidak mau membuang-buang waktu lagi, ketika melihat Tiat To Hoat ong belum bisa berdiri tetap, ia telah menjejakan kakinya, disaat kakinya itu meluncur turun akan menginjak tanah, ia menotol dengan keras. tubuhnya melambung lagi ketengah udara, meluncur kebelakang Tiat To Hoat ong. Berbareng dengan gerakannya itu, ia menghantam lagi dengan kuat kearah punggung Tiat To Hoat ong. Pendeta Mongolia itu waktu merasakan sambaran angin yang berkesiuran keras sekali dibelakang punggungnya, memaksa ia harus mengelakkan diri lagi, waktu itu kuda-kuda kedua kakinya belum bisa diperbaiki dan tubuhnya tengah1092 terhuyung, maka jalan satu-satunya menyelamatkan dirinya adalah melompat maju kedepan hampir satu tombak, sambil berbuat begitu dia memutar tubuhnya dan mempergunakan goloknya menabas ke belakang, maka selarik cahaya hitam telah meluncur kearah perut Siauw Liong Lie. Hal itu memaksa Siauw Liong Lie batal meneruskan pukulannya. Mempergunakan kesempatan yang banya beberapa detik itu tampak Tiat To Hoat ong telah cepat-cepat memperbaiki kedudukan kuda-kuda kedua kakinya, ia telah mengerahkan lwekangnya pada kedua kakinya, memutar tubuhnya menghadapi Siauw Liong Lie lagi dengan golok hitam tercekal ditangan kanannya siap untuk melakukan bacokan dan tabasan pula. Diam-diam Tiat To Hoat ong berpikir keras, karena ia melibat bahwa kepandaian yang dimiliki Siauw Liong Lie telah mengalami banyak kemajuan, dimana kini tenaga sin-kangnya seperti lebih kuat dibandingkan dulu dengan demikian telah membuat Tiat To Hoal ong tidak bisa meremehkannya dan dia harus berlaku waspada sekali. Kalau sekali saja terkena gempuran telapak tangan Siauw Liong Lie tentu ia bisa cidera berat ataupun terbinasa. Petempurannya dengan Siauw Liong Lie bukanlah pertempuran main-main, karena ia memang seperti tangah mempertaruhkan jiwanya. Siauw Liong Lie sendiri melihat Tiat To Hoat-ong juga telah memperoleh kemajuan yang banyak sekali dimana selain ilmu goloknya yang memang memiliki gerakan yang aneh, pun kekuatan lwekang yang dimiliki pendeta Mongolia tersebut terlebih lagi dicampur dengan ilmu yoganya membuat Tiat To Hoat-ong merupakan lawan yang tangguh sekali. Dengan demikian Siauw Liong Lie harus berpikir keras jalan dan cara untuk merubuhkan pendeta tersebut. Setelah menarik napas dalam-dalam, dan memusatkan kekuatan tenaga dalamnya pada kedua telapak tangannya1093 Siauw Liong Lie menjejakkan kakinya dan berturut-turut melontarkan pukulan yang mengandung kekuatan yang bisa mematikan. Begitulah. kedua orang tersebut terlibat kembali dalam pertempuran yang semakin lama semakin seru. Walaupun Tiat To Moat ong mempergunakan senjata tajam pusakanya, yaitu golok hitam itu, dan Siauw Liong Lie hanya bertangan kosong. namun keduanya seperti juga seekor naga dan seekor singa betina yang tengah bertarung dengan hebat sekali. Keduanya tidak mengenal mundur, malah telah mengeluarkan seluruh kepandaian yang mereka miliki. Yo Ko yang telah bertarung dengan Ciu Tie Tamtai juga berlangsung dengan seru. Karena keduanya tengah saling memusatkan kesaktian dan kekuatan mereka, guna saling tindih. Sebagai seorang pendekar silat yang diakui oleh jago-jago Tionggoan, sebagai jago nomor wahid Yo Ko memang memiliki kepandaian yang sempurna sekali. Hanya ia memperoleh kesulitan, yaitu Cui Tie Tamtai sering mempergunakan ilmu Yoganya, sehingga tubuhnya itu jadi kecil seperti belut, dan setiap kali pukulan dari Yo Ko mengenai tubuh dari Ciu Tie Tamtai tersebut, selalu molejit tidak berhasil menghantam dengan tepat. Dengan demikian berulang kali Yo Ko gagal dengan serangannya. Kepandaian silat dari Ciu Tie Tamtai juga luar biasa tingginya, boleh dibilang tidak berada di sebelah bawah dari kepandaian silat yang dimiliki Yo Ko. Maka dari itu, mereka telah terlibat dalam pertarungan yang kian lama kian menentukan mati hidupnya mereka. Keduanya semakin lama telah mempergunakan sinkang mereka semakin kuat, malah Yo Ko sendiri telah mempergunakan sinkangnya delapan bagian.1094 Seumur hidupnya, jarang sekali Yo Ko mempergunakan sinkangnya sampai begitu besar, karena jika ia tidak sedang berhadapan dengan lawan yang benar-benar tangguh seperti Ciu Tie Tamtai tentu ia tidak mau mempergunakan sinkang begitu besar. Perlu diketahui, bahwa seseorang ahli silat yang telah sempurna tenaga sinkangnya. jika ia mempergunakan sinkangnya berlebihan dan mengeluarkannya terlampau banyak, mengempos dengan diiringi oleh napsu yang berkobar dihatinya, akan merusak dirinya, dan juga akhirnya ia akan kehabisan tenaga. Jika pertempuran itu bisa dimenangkan olehnya, tokh akhirnya ia akan kehabisan tenaga dalamnya, dan berarti ia membutuhkan tiga tahun untuk memulihkan semangat murninya tersebut. Dengan demikian jarang sekail ada seorang pendekar persilatan yang mempergunakan seluruh dari sinkangnya. Dan Yo Ko mempergunakan sampai delapan bagian sinkang yang dimilikinya itu karena ia dalam keadaan terpaksa, dimana lawannya memang benar benar tangguh sekali. Yo Him yang menyaksikan pertandingan itu dari luar gelanggang, melihat betapa butir butir keringat memenuhi wajah dan tubuh ayahnya tersebut. Dan juga Ciu Tie Tamtai telah basah oleh keringat yang membanjir keluar membasahi tubuhnya. Diam-diam Yo Him jadi menguatirkan keselamatan ayahnya, karena ia melihat bahwa kepandaian yang dimiliki Ciu Tie Tamtai memang merupakan kepandaian yang telah sempurna dan tidak berada disebelah bawah dari ke pandaian Yo Ko. Dengan demikian, pertempuran yang tengah berlangsung antara Yo Ko dengan Ciu Tie Tamtai merupakan pertempuran untuk menentukan mati hidup mereka. Sedangkan pertempuran antaia Siauw Liong Lie dengan Tiat To Hoat ong juga merupakan pertempuran yang mendebarkan hati Yo Him. Untuk maju membantui kedua1095 orang tuanya itu jelas Yo Him belum memiliki kemampuan untuk melakukan hal itu. Dengan demikian, ia hanya bisa menyaksikan saja dengan hati berkuatir dan mata yang terpentang lebar-lebar. Semakin lama Yo Ko menggerakkan tangan tunggalrya itu semakin perlahan. Sekali-Sekali lengan baju kanannya yang kosong itu juga berkibaran dengan kuat sekali, memancarkan sinkangnya yang benar-benar tangguh, terkadang lengan baju tangan kanannya yang kosong itu sebentar lemas dan tidak lama kemudian berubah keras, sering mengancam akan melibat pergelengan tangan dari lawannya. Aneh pula cara bertempur dari Ciu Tie Tamtai, karena ia berulang kali belakangan ini mempergunakan cara yang benar benar mengherankan, yaitu kedua targannya ditepuk kedalam, kesepuluh jari tangannya dipentang seperti juga sikap seekor kera, kedua kakinya juga sering ditekuk, sehingga ia berjongkok rendah sekali, dan ia memiringkan tubuhnya kekiri dan kekanan berulang kali. Tetapi hebat adalah angin sinkang pukulan yang dilakukan oleh Ciu Tie Tamtai, karena berkesiuran dengan kuat sekali menerjang bagian-bagian yang mematikan ditubuh Yo Ko. Tidak jarang pula Ciu Tie Tamtai melompat berjungkir balik dengan tangan kirinya ia menahan tubuhnya, dengan kepala dibawah dan kedua kaki menjulang keatas langit, dan tangan kanannya telah digerakan meluncur berulang kali menghantam bagian penjagaan di bawah tubuh Yo Ko. Cara Yoga yang dipergunakan oleh Ciu Tie Tamtai, yang dicampur dengan ilmu silat yang tinggi sekali, merupakan cara yang benar-benar sangat tangguh. Membuat Yo Ko berulang kali terdesak mundur dengan cara berkelahi orang tersebut. Sesungguhnya Yo Ko hendak menghadapi cara bertempur lawannya itu dengan mempergunakan ilmu Ha-mo-kang, yaitu ilmu Kodok, yang telah diperoleh dari Auwyang Hong, namun kenyataannya Yo Ko masih belum melakukannya, karena ia1096 ingin melihat dulu kelemahan dari lawannya yang belum berhasil ditemukannya, sehingga ia menunda niatnya tersebut. Karena Wanita Karya Kho Ping Hoo Goda Remaja Karya Kho Ping Hoo Keris Pusaka Nagapasung Karya Kho Ping Hoo