Perintah Maut 19
Perintah Maut Karya Buyung Hok Bagian 19
Perintah Maut Karya dari Buyung Hok "Seorang Lie Siauw San mungkin tidak kuat membendung banyak orang. Tapi kekuatan yang kumaksudkan mungkin kuat untuk membendung mereka?" "Kekuatan dari mana lagi ?" Tanya Put-im suthay. "Coba suthay pikir baik2, kekuatan yang ada dikota Kim-leng ini, tenaga siapa yang kita bisa minta bantuannya?" Dengan heran Put-im suthay berkata . "Jago silat ternama dikota Kim-leng kecuali Datuk Selatan, siapa lagi yang ada ?" "Bantuan yang kumaksud, bantuan itu datangnya dari keluarga Datuk Selatan," Berkata Yen Yu San.834 "Keluarga Datuk Selatan ? Maukah mereka membantu ?" Bertanya Ciok Sim taysu. Disaat ini, tiba2 tampak Yen Siu Hiat berlari datang, sikapnya agak gugup. Hati Yen Yu San tercekat, menduga kepada penyerangan musuh, ia bertanya . "Ada apa ?" Yen Siu Hiat membungkukkan badan dan memberi hormat kepada semua orang, lalu ia menjawab pertanyaan sang pamannya. "Baru saja kita berhasil menangkap dua mata2 musuh." "Dua mata2 musuh ? Coba kau ceritakan !" "Disaat kita sedang mempernahkan kedua tawanan perempuan itu, tiba2 terdengar suara gaduh diatas, terdengar gedubrak...gedubrak...dua orang jatuh dari atas wuwungan rumah. Keadaan mereka sudah tidak sadarkan diri, tentunya kena totokan orang, didalam keadaan jalan darah tertotok, maka kita segera ringkus kedua mata2 itu." "Apa betul mereka mata-mata musuh ? Sudah kau tanyakan mereka tentang asal usulnya ?" "Belum. Kedua orang itu tertotok jalan gagunya tidak bisa bicara, sudah kita berusaha membuka totokannya, tapi tidak berhasil..." Tiba2..... Terdengar suara genteng pecah, dari atas terbanting jatuh lagi tubuh seseorang. Wajah semua orang berubah.835 Put-im suthay menoleh kesana, dengan dingin berkata. "Betul2 banyak mata2 !" Terjadi sedikit kekalutan, para padri Ceng-lian- sie membuat penyergapan, meringkus orang yang baru jatuh dari atas wuwungan rumah itu. Lagi2 seorang mata-mata musuh yang jatuh tanpa sebab. Orang yang jatuh dari atas, adalah seorang berpakaian hitam, orang itu mengenakan kerudung hitam. Dua padri segera meringkus dan dihadapkan kepada pemimpinnya. Yen Yu San memperhatikan, hatinya berpikir . "Orang ini mengenakan pakaian serba hitam, tentunya anak buah dari lengcu Panji hitam." Dugaan Yen Yu San tidak salah. Orang yang hendak menyelidiki keadaan Ceng-lian sie sudah jatuh di hadapannya, itulah anak buah dari lengcu panji Hitam. Seorang padri berusaha membuka totokan tawanan baru itu, tapi tidak berhasil, segera ia memberi laporan. "Taysu, orang ini mendapat totokan2 berat." Disaat ini, Ciok Sim taysu yang mengejar keatas genting sudah balik kembali, Put-im suthay memandang dan bertanya. "Ada sesuatu yang dicurigakan ?" Ciok Sim taysu menghela napas panjang, ia berkata. "Gerakan orang itu terlalu gesit, tidak terlihat bayangannya !"836 "Kukira Lie Siauw San." Put-im suthay mengemukakan pendapat. Ciok Beng taysu menganggukan kepala. Ia menduga kepada Lie Siauw San yang membantu mereka. Ciok Sim taysu menghampiri orang tawanannya dan menotok beberapa jalan darah. Maka laki2 berpakaian serba hitam itu membuka mata, wajahnya berubah. Segera ia membentak . "Hei, seorang suci juga melakukan serangan bokongan?" Ternyata orang itu jatuh tanpa mengetahui siapa yang menotok dirinya, ia menduga kepada rombongan dari kelenteng Ceng-lian-sie. Maka ia membentak seperti tadi. Yen Yu San mengurut jenggot dan berkata . "Sahabat, tengah malam buta kau mendatangi kelenteng ini, menggunakan tutup kerudung muka, mengapa terbalik menyalahkan orang ?" Dengan bangga dan congkak, orang berkerudung hitam itu menjawab . "Aku mendapat tugas untuk mengirim surat tantangan." "Oh, begitu ?" Berkata Yen Yu San. "Sahabat dari jauh hendak mengantarkan surat tantangan, seharusnya menggunakan pintu depan. Kelenteng Ceng-lian-sie sudah menjadi salah satu cabang dari partai Siauw-lim-pay, mana bisa membiarkan orang beterbangan diatas wuwungan rumahnya begitu saja ?"837 Orang berbaju hitam itu menoleh ke arah Yen Yu San, ia merangkapkan tangan, memberi hormat dan berkata . "Bukankah tuan adalah pengurus dari penganungan jaya, Yen Yu San tayhiap?" Hati Yen Yu San bergumam. "Oh ! Ya ! Ia menganggap aku sebagai komplotannya yang diselundupkan !" Karena itulah, menganggukkan kepala dan berkata . "Tepat ! Aku Yen Yu San." Lak2 berbaju dan berkerudung hitam itu berkata . "Aku bernama Tong Jin Gie, mendapat perintah dari lengcu untuk mengirim surat tantangan untuk kelenteng Ceng-lian-sie." Lnilah code2 tertentu dengan maksud mendapat penyambutan dari Yen Yu San. Tentu saja sangka orang itu, ia sedang berhadapan dengan Yen Yu San palsu, Yen Yu San asli sudah di"bawah" Mereka, dan kini 'sedang' disamarkan oleh Han Sie Yong. Yen Yu San menunjuk ke arah Ciok Sim taysu dan berkata . "Inilah ketua kelenteng Ceng-lian-sie Ciok Sim taysu, surat saudara boleh diserahkan kepadanya." Laki2 berbaju hitam berkata . "Surat tantangan tidak berupa surat. Hanya merupakan berita lisan saja." Alasan ! Datangnya hendak menyelidiki kesiap- siagaan kelenteng Ceng-lian-sie. Tapi ia tertotok jatuh, karena itu menggunakan alasan mengirim tantangan.838 Ciok Sim taysu merangkap kedua tangan dan bertanya . "Siecu datang tengah malam, jelaskan apa maksud kunjungan yang sebenarnya?" Laki2 berbaju hitam yang bernama Tong Jin Gie berkata . "Kami mendapat tugas untuk menyampaikan berita bahwa lengcu kami segera tiba pada jam tiga nanti." "Sudah lama kami menantikan kedatangannya," Berkata Ciok Sim taysu. "Oh! Kalau begitu, selamat tinggal." Orang berpakaian hitam itu berkata sambil membalikkan badan, siap meninggalkan ruangan itu. Put-im suthay bergerak, tubuhnya melayang dan menghadang kepergian Tong Jin Gie, ia membentaknya. "Eh, begitu saja kau hendak kabur !" Dua padri berjubah hijau juga sudah bergerak, masing2 mengerahkan tenaga dalam, menekan pundak Tong Jin Gie dan berkata . "Tunggu dulu !" Bersamaan dengan saat itu, lenyaplah kekuatan Tong Jin Gie, wajahnya berubah memandang kearah Ciok Sim taysu dan membentak . "Kami hanya sebagai utusan, sesudah menyampaikan berita, kami hendak meminta diri kembali melapor pada lengcu !" Ciok Sim taysu berkata. "Apa siecu lupa kepada dua kawan siecu ?"839 Wajah Tong Jin Gie berubah, ternyata dua kawannya juga sudah ditangkap. "Dua negara yang berperang tidak akan mengganggu utusan. Kami datang hanya untuk menyampaikan berita. Tentu saja berkedudukan sebagai utusan. Tidak layak kalau kalian mengganggu utusan2." Ciok Sim taysu dengan tenang berkata. "Kedua kawanmu itu tertangkap ketika sedang celangak celinguk dibelakang kelenteng, ia hendak menyelidiki keadaan kelenteng kami, kukira tindakannya yang demikian bukanlah selaku seorang utusan." "Apa yang kalian hendak lakukan?" Tong Jin Gie mengeluarkan suara menantang. Ciok Sim taysu balik bertanya. "Kami hendak mengetahui, apa langkah2 yang berikutnya dari gerakan partai Ngo-hong-bun ?" Wajah laki2 berbaju hitam Tong Jin Gie berubah, ia membentak. "Hendak menahan orang?" Ciok sim taysu tidak biasa menghadapi persoalan yang seperti ini, ia menjadi kikuk juga, katanya. "Bukan itu maksudku." "Maka segera bebaskan kami." Berkata laki2 berbaju hitam Tong Jin Gie. Put-im suthay tidak perduli apapun yang terjadi, ia segera memberi jawaban:840 "Huh! Kalian bertiga menggunakan tutup kerudung muka datang secara menggelap, inilah penyelidik, bukan utusan. Sesudah tertangkap, men-cari2 alasan sebagai utusan menyampaikan berita. Aku tidak perduli dengan kalian. Kalau kau tidak mau memberi sedikit keterangan tentang apa yang kau ketahui, jangan harapkan bisa bebas dari siksaanku, betapa kuat pun tubuhmu, kau bisa merasakannya sendiri." Laki berbaju hitam itu menoleh kearah Put im suthay dan berkata. "Nikauw tua, meskipun kau bunuh diriku, jangan harap bisa mengorek rahasia." Wajah Put-im suthay menjadi matang biru, ia menghadapi orang tawanan itu dan berkata . "Tentu saja aku tidak mau membunuhmu terlalu pagi, aku bisa menggunakan ilmu Ngo-im- ciat-meh, didalam sekejap mata, kau akan menjawab segala pertanyaan-pertanyaan yang kuajukan." Wajah laki2 berbaju hitam itu menjadi bergemerinding, ia menoleh dan memandang kearah Yen Yu San, mengedip-ngedipkan mata, memberi isyarat, inilah meminta bantuan. *** Bab 52 YEN YU SAN bisa mengerti, ia tawa heheeh, lalu berkata . "Suthay, tunggu dulu !"841 Disaat ini, Put-im suthay sudah siap menjalankan ancamannya, tapi keburu dicegah oleh Yen Yu San, ia menoleh dan bertanya. "Yen tayhiap mempunyai usul baru?" Yen Yu San berkata . "Dia menyebut dirinya sebagai utusan Ngo- hong-bun. Terlepas dari benar tidaknya keterangan itu, lebih baik kita jangan mengganggu, urusan ini serahkan kepadaku, kalau saja dia bersedia memberikan sedikit keterangan, kita bebaskan dirinya, bagaimana pendapat suthay ?" "Apa dia mau membuka rahasia golongannya ?" Bertanya Put-im suthay. "Biar aku yang membujuk, mungkin juga ia mau." Berkata Yen Yu San. Sesudah itu Yen Yu San menoleh ke-arah Ciok sim taysu dan Ciok Beng taysu dan kawan2. Semua hweeshio tidak memberi komentar. Setuju dan acc. Sesudah itu Yen Yu San memandang kepada dua padri berjubah hijau, yang masih memegangi pundak Tong Jin Gie, ia berkata . "Jiwie, didepan kita, tidak mungkin dia bisa melarikan diri." Kedua padri itu memandang ke arah pemimpinnya, Ciok Sim taysu menganggukkan kepala. Maka mereka membebaskan laki2 berbaju hitam itu. "Sahabat." Berkata Yen Yu San. "turut dibelakangku. Ada beberapa yang hendak kuketahui."842 Betul-betul Yen Yu San menjauhkan diri dari orang, turut serta ia mengajak orang tawanannya. Sesudah jauh dari rombongan orang2 kelenteng Ceng-lian sie dengan suara perlahan Yen Yu San berkata . "Dari mana datangnya lintah, dari sawah turun ke hati." Inilah code dari partai Ngo-hong-bun, Yen Yu San bisa mengetahui code2 itu dari Sim Siang yang menyamar menjadi Liauw-in nikauw. Code tertentu dari partai Ngo-hong bun, code untuk mengadakan hubungan kontak. Betul2 laki2 berbaju hitam itu memberi penyahutan yang spontan. "Dimana orang kita berada, disitulah musuh binasa !" Mengetahui jawaban yang tepat, Yen Yu San segera berkata perlahan . "Aku Han Sie Yong." Tong Jin Gie berkata . "Lengcu pernah berpesan, agar aku bisa menghubungi saudara Han." "Apa lagi yang lengcu perintahkan ?" Bertanya Yen Yu San. Membelakangi orang2 banyak, laki2 itu mengeluarkan sesuatu bungkusan, diserahkan kepada Yen Yu San dan berkata . "Perintah lengcu, benda ini harus ditaburkan didalam dupa pembakaran, sebelum jam tiga pagi." Yen Yu San menerima pemberian tadi, walau dengan hati kebat-kebit, ia menganggukkan kepala dan berkata . "Aku tahu. Berapa orang yang akan datang nanti ?"843 Laki2 berbaju hitam Tong Jin Gie berkata . Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Tugas saudara Han adalah melempar benda ini kedalam dupa pembakaran, lain hal tidak perlu tahu !" Hati Yen Yu San memaki. "Manusia licin." Tapi ia tidak mengutarakan perasaannya dengan perlahan bertanya . "Ada baiknya kalau saudara memberi tahu sedikit dari gerakan2 kita. Agar aku bisa membujuk mereka untuk membebaskan dirimu." "Ng....." Laki2 itu menjadi ragu2. "Jangan khawatir," Berkata Yen Yu San. "mereka hendak mengetahui rahasia2 gerakan kita, sedikit banyak harus kita bocorkan." "Apa betul kau hendak membocorkan rahasia kepada mereka ?" "Sedikit banyak harus. Maka aku mempunyai alasan untuk membebaskan dirimu." Berdiam beberapa saat, laki2 itu bisa terbujuk, ia berkata . "Malam ini gerakan di bawah pimpinan Kwee hu-huat, tapi info kami telah mendapat tahu kalau Ciok Beng taysu telah balik kembali, karena itulah gerakan diperlambat. Diperlambat satu jam. Kita bergerak pada jam tiga tepat." Yen Yu San bertanya . "Mungkinkah empat lengcu panji berwarna dan kita semua tidak cukup untuk menghadapi mereka?"844 Laki2 itu menjawab. "Malam ini kita kurang kekuatan, Lengcu Panji merah dan Lengcu panji hijau tidak turut serta didalam gerakan ini!" "Eh," Yen Yu San menjadi heran. "Mengapa kedua lengcu itu tidak turut serta?" Laki2 itu berkata. "Lengcu Panji Hijau sudah pergi ke utara, menghadapi Datuk Utara, lengcu panji merah juga mendapat tugas untuk menghadapi duta barat." "Mengapa harus mengundurkan waktu penyerangan sampai satu jam ?" "Kita menunggu kedatangan seorang kuat sambil menunggu reaksi obat ini," Berkata Tong Jin Gie sambil menunjuk bungkusan yang diserahkan kepada Yen Yu San. Yen Yu San tidak perlu meragukan berita ini, mengingat kalau laki2 berbaju hitam itu tidak tahu kalau dirinya adalah Yen Yu San asli, dengan tidak hadirnya lengcu panji hijau dan panji merah, sedikit banyak tekanan kepada kelenteng Ceng- lian-sie agak berkurang. Laki2 berbaju hitam Tong Jin Gie berkata lagi. "Sudah hampir jam dua, aku harus cepat kembali memberi laporan, lebih baik saudara Han berusaha membebaskan diriku." Untuk membebaskan Tong Jin Gie tidak terlalu sulit, tapi bagaimana akibatnya kalau dua kawannya juga diminta pulang? Bagaimana kalau sampai terjadi Cin Siok Tin palsu dan Sim Siang845 juga minta dibebaskan pasti rahasia pertukaran Yen Yu San palsu akan terbongkar. Berpikir beberapa saat, Yen Yu San berkata . "Kalau membebaskan seseorang mungkin mudah, kalau harus membebaskan tiga orang sekaligus kukira sulit. Begini saja kuatur, aku mohon kepada mereka agar bisa membebaskan dirimu saja." "Begitu juga boleh." Tong Jin Gie harus mengalah. "Tapi jagalah alat2 kerahasiaan kita." "Tentu....tentu...." Berkata Yen Yu San. Sesudah itu, Yen Yu San berkata. "Mari kita balik ketempat mereka !" Dengan mengajak Tong Jin Gie, Yen Yu San kembali ke ruang tengah, ia disambut oleh Put im suthay, dan tanyanya dengan tidak sabaran . "Apa yang dikatakannya ?" Yen Yu San memberi keterangan . "Tong Jin Gie ini memang kawan baik, dikatakan olehnya, jumlah orang dari partai Ngo- hong-bun yang datang berada dibawah pimpinan Kwee hu-huat, jumlah mereka belasan orang. Dan penyerangan akan dilakukan pada jam tiga tepat !" "Eh !" Ciok-sim taysu memperlihatkan sikap terkejut. "Tadi dikatakan jam dua malam ?" "Penyerangan diundurkan. Kedudukan Kwee hu-huat jauh berada diatas panji2 berwarna." "Bagaimana kita harus mempernahkan orang tawanan ini ?" Bertanya Ciok Sim taysu.846 Yen Yu San mengurut jenggot dan berkata . "Dia adalah seorang utusan saja. Lebih baik bebaskan. Dengan nama Ceng-lian-sie, mungkinkah takut kepada kurcaci2 biasa ?" "Baiklah," Ciok Sim taysu bisa diberi mengerti. Memandang ke arah Tong Jin Gie dan berkata. "Siecu boleh berangkat." Laki2 berbaju hitam Tong Jin Gie membalikkan badan, siap meninggalkan semua orang itu. Tiba2 terdengar Ciok Sim taysu membentak . "Tunggu dulu !" Tong Jin Gie terhenti, menoleh dengan pandangan mata heran . "Apa lagi ?" Ia bertanya. Ciok Sim taysu berkata . "Kelenteng Ceng-lian- sie bukanlah tempat biasa yang boleh pergi dan datang begitu saja, lebih baik siecu jalan dari pintu depan." Laki2 berbaju hitam Tong Jin Gie berjalan diawasi oleh beberapa orang itu. Setelah Tong Jin Gie berlalu, Ciok Sim taysu bertanya . "Yen tayhiap, apa lagi yang dikatakan olehnya ?" "Ha, haa" Yen Yu San tertawa. "Sangkanya aku adalah samaran Yen Yu San, semua dijelaskan kepadaku." "Siapa yang datang nanti ?" Bertanya Put-im Suthay. "Pemimpin tetap Kwee hu-huat, hanya waktunya saja yang diundurkan. Seharusnya jam847 dua. Mengingat Ciok Beng taysu sudah balik kembali, kini mereka menggunakan waktu penyerangan tepat jam tiga, dibantu oleh seorang sancu dari partai Ngo-hong-bun." Ciok Beng taysu merangkapkan kedua tangan menyebut nama budha dan berkata. "Dia begitu takut kepada lolap?" "Bagus. Hendak kulihat, bantuan siapa yang ditonjolkan mereka?" Berkata Put-im suthay. "Kukira Sam kiongcu," Yen Yu San berkata. "Lengcu Panji Hijau dan Lengcu Panji Merah telah mendapat tugas lain, karena itulah, orang2 yang datang hanya barisan lengcu Panji putih dan lengcu panji hitam. Kukira kekuatan mereka tidak banyak orang." "Oh....kalau begitu kekuatan kita bisa seimbang ?" Kata Ciok Beng taysu. "Pihak mereka telah bertambah seorang kuat. Mungkin Sam kiongcu." "Sam kiongcu, Kwee hu-huat, lengcu Panji putih dan lengcu Panji hitam. Jumlah mereka hanya empat orang. Kita disini juga berjumlah empat orang. Satu lawan satu ! Tidak perlu ditakutkan." "Ya ! Dan anak buah lengcu panji hitam dan lengcu panji putih bisa saja kita hadapi dengan anak buah kita sendiri." Yen Yu San tidak sependapat dengan mereka, ia telah melihat dengan mata sendiri, bagaimana lihainya orang2 dari partai Ngo-hong-bun. Karena itu ia tidak mempunyai pegangan kuat.848 Ciok Beng taysu menengadahkan kepala, memandang langit dan berkata . "Waktu baru jam dua. Masih ada satu jam. Sesudah mengetahui penyerangan mereka dilakukan pada jam tiga, lebih tidak mungkin sekarang membikin persiapan2. Inilah pertarungan yang menentukan, menggunakan waktu sebelum mereka menyerang, lebih baik kita orang istirahat. Kita bisa menggunakan waktu yang kuat." Sesudah itu, mengebut lengan bajunya, mematikan api penerangan. Ruangan besar itu menjadi gelap gulita, hanya sinar rembulan dari pekarangan yang mencorot masuk, samar2 mempetakan bayangan-bayangan orang disana. Ciok Beng taysu sudah merapatkan kedua mata, duduk bersila dan bersemadi. Didalam hati Yen Yu San memuji. "Diambang pertempuran yang menentukan, hweeshio tua ini mempunyai ketenangan yang luar biasa. Sungguh hebat!" Semua orang menunggu datangnya penyerangan dari partai Ngo-hong-bun, ber-siap2 dan mengatur politik pertahanan. Berbeda dengan Ciok Beng taysu, Yen Yu San dan Put-im suthay tidak bisa menekan gejolak hati mereka, inilah pertempuran yang menentukan, pertempuran yang menentukan mati hidup mereka, pertempuran yang akan menentukan ketenangan rimba persilatan.849 Ampat padri berjubah hijau berdiri di ke empat sudut, menjaga keamanan dari para pemimpin mereka. Detik2 berlalu.... Kecuali suara angin malam yang meniup daun, tiada terdengar suara lain. Seluruh kelenteng Ceng-lian-sie diliputi oleh ketegangan. Sang waktu menjelang jam tiga, seorang padri berjubah abu2 berlari datang memasuki ruangan itu. Tidak menunggu sampai si padri memberi laporan, Ciok-sim taysu bertanya. "Apa melihat gerakan musuh?" "Hongtiang," Berkata padri itu. "Dari laporan kelenteng terdepan, di bawah gunung telah terdapat serombongan orang2 berbaju hitam, dan lain rombongan berbaju putih." "Berapa jumlah mereka ?" Bertanya Ciok Sim taysu. "Untuk sementara belum jelas," Lapor padri itu. "Selidiki lagi." Perintah Ciok-sim taysu. "selidiki berapa jumlah orang yang datang." "Baik." Padri itu mengundurkan diri. Put-im suthay juga turut bicara, memandang Ciok-sim taysu dan bertanya. "Mereka sudah datang?" "Masih dibawah gunung." Jawab Ciok-sim taysu.850 Hening lagi untuk beberapa waktu. Tidak seberapa lama, padri yang tadi tampil kembali, tentu mendapat berita baru, langsung menghampiri Ciok-sim taysu membungkukkan badan dan memberi laporan. "Hongtiang, dua rombongan dari pihak penyerang telah berada didepan kelenteng." "Berapa jumlah mereka?" "Empat puluh delapan orang." "Bagaimana gerakannya ?" "Masing2 memecah diri. Satu diutara, dan satu diselatan. Mereka berbaris rapi, diam dan tegak2, tidak bergerak." "Sebelum mereka bergerak, kita juga jangan bergerak lebih dahulu." Memberi perintah Ciok Sim taysu. "Awas2i saja mereka." "Baik." Pelapor itu menjalankan tugas dan mengundurkan diri. Put-im-suthay berkata . "Mungkin Sam-kiongcu mereka belum tiba." Dengan tertawa Yen Yu San berkata . "Sekarang belum jam tiga." Yang paling tidak sabaran adalah Put-im suthay, sesudah itu Yen Yu San dan Ciok Sim taysu. Kecuali ketiga tokoh silat tadi, Ciok Beng taysu masih tetap bersemadi. Se-olah2 ketegangan2 itu tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan dirinya.851 Diluar kelenteng Ceng-lian-sie lampu2 telah dipadamkan keadaan gelap gulita. Dibelakang balik2 pohon, telah berbaris dua rombongan, dua puluh empat orang berbaju hitam dengan kerudung tutup muka berwarna hitam. Dilain bagian ada duapuluh empat orang berbaju putih dengan seragam kerudung putih. Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Mereka adalah barisan lengcu panji putih. Tidak jauh dari barisan mereka masing2 berdiri sang pemimpin, itulah lengcu Panji Hitam dan lengcu Panji Putih. *** Bab 53 KEDATANGAN kedua rombonga itu membuat suasana mendadak panas, keadaan agak panik. Hati para padri yang menyaksikan serangan hendak disiapkan mulai ber-debar2, siap menantikan pertumpahan darah. Para padri Ceng-lian-sie menunggu serangan- serangan dari orang2 berseragam putih dan berseragam hitam itu, tapi dua rombongan tadi telah memecah diri, tidak bergerak, mereka menunggu kedatangannya Sam-kiongcu, pemimpin mereka. Kedua belah pihak menunggu, masing2 menunggu ! Yang akan menentukan situasi itu adalah Sam- kiongcu !852 Tong......Tong......Tong... Kentongan malam tiga kali dipukul, akhirnya keteganganpun memecah. Sam-kiongcu akhirnya tiba, entah bagaimana caranya, mendadak saja disana telah bertambah seorang bertopeng perunggu, topeng itu berhidung lancip, bermata besar, topeng yang sangat menyeramkan. Itulah tokoh misterius Ngo-hong- bun ! Rombongan panji hitam dan panji putih menyongsong kedatangan mereka. Sam-kiongcu tidak datang seorang diri, tak jauh dibelakangnya berlerot empat dayang perempuan, masing2 dua dikanan dan dikiri. Kecuali keempat dayang perempuan itu turut juga seorang kakek tua berpakaian putih, hidungnya bengkong, inilah Kwee hu-huat. Sam-kiongcu memandang kepada orang2nya, mendekati lengcu panji hitam dan berkata beberapa patah kata. Lengcu panji hitam membungkukkan badan, ia mengundurkan diri, kini ia berdiri menghadapi kelenteng Ceng-lian-sie, mulutnya dipentang dan berkoar. "Dengar ! Seluruh orang2 Ceng-lian-sie diminta perhatian ! Kepada seluruh penghuni Ceng-lian-sie. Pemimpin kami tiba, segera suruh Ciok Beng dan Ciok-sim keluar membuat penyambutan." Suaranya lengcu panji hitam berkumandang lama.853 Diruang besar, Ciok Beng taysu membuka kedua matanya memandang ketiga jago lain berkata kepada mereka. "Mari kita menyambut penyerangan-penyerangan itu." Ciok Beng taysu, Ciok-sim taysu, Yen Yu San dan Put-im suthay meninggalkan ruangan, mereka siap menghadapi penyerang-penyerang dari partai Ngo-hong-bun. Keempat padri berjubah hijau mengiring mereka. Tiba didepan kelenteng, memandang ke arah rombongan2 penyerang, Ciok Beng taysu berkata. "Siapa yang bernama Kwee-hu-huat ?" Kwee-hu-huat tampil kedepan, menudingkan jari ke arah Ciok Beng taysu, kakek tua itu membentak. "Siapa yang menjadi pemimpin kelenteng Ceng-lian-sie?" Ciok-sim taysu tampil kedepan, memberi hormat dan berkata . "Omitohud. Lolap Ciok sim, bagaimana sebutan Siecu yang mulia ?" "Huh !" Kwee hu-huat mengeluarkan dengusan dari hidung. "Sesudah berada didepan Sam- kiongcu kami, mengapa tidak menunjuk hormat ?" "Apa maksud kalian mendatangi kelenteng Ceng-lian-sie dimalam buta?" Tanya Ciok-sim taysu. "Kalian semua memang mencari penyakit sendiri." Berkata Kwee hu-huat. "Kematian sudah854 berada diambang mata, tapi tiada satupun yang bertekuk lutut." "Manusia gila !" Tiba2 Put-im suthay tampil kedepan, sreet, ia mengeluarkan pedangnya, di- acung2kannya kearah Kwee hu-huat dan membentak. "Kakek bangkotan, sekali lagi kau mengucapkan seperti itu biar kutabas dahulu batang lehermu." Tiba2 terdengar suara Sam-kiongcu . "Eh, dari mana munculnya orang yang berani berkoar seperti ini dihadapanku ?" Kwee hu-huat memberi laporan . "Dia adalah ketua Ciok-cuk-am, Put-im suthay." "Tangkap !" Sam-kiongcu memberi perintah. Kwee hu-huat segera menoleh ke arah lengcu panji hitam, dan ia berkata. "Lengcu Panji Hitam, kau mendapat kesempatan pahala pertama." Lengcu Panji Hitam tampil kedepan menghadapi Put-im suthay dan berkata. "Nikouw tua, mau nyerah begitu saja? Atau harus diringkus dengan kekerasan?" Memandang ke arah lengcu Panji Hitam, sepasang mata Put-im suthay ber-kilat2, ia berteriak. "Kau inikah lengcu Panji Hitam?" "Tidak salah." Berkata lengcu Panji Hitam. "Sesudah mengetahui usulku, menunggu apa lagi, atau masih hendak memberi perlawanan ?"855 Tanpa gemetar sama sekali, Put-im suthay membentak. "Aku mempunyai seorang murid yang bernama Yen Siu Lan, dia sudah mati. Tidak diketahui siapa yang membunuh dirinya. Tapi ada yang mengatakan ia mati dibawah tanganmu, betulkah ada kejadian yang seperti itu ?" "Eh, dari mana kau tahu ?" Berkata lengcu Panji Hitam. "Apa masih mau disangkal ?" Bentak Put-im suthay. "Betul. Muridmu itu mati dibawah tanganku. Mau apa?" "Kau harus ganti jiwa muridku dengan jiwamu !" Bentak Put-im suthay. Berbareng pedangnya disabetkan, tanpa perduli kalau lawan itu belum siap sedia, tidak menggunakan peraturan- peraturan rimba persilatan, Put-im suthay menyerang dan membacok kearah leher lengcu Panji hitam, gerakannya sangat hebat dan cepat, gesit laksana kilat. Lengcu Panji Hitam juga bukan orang biasa, secepat itu tubuhnya mundur kebelakang, maka pedangpun keluar dari serangkanya, dilintangkan didepan, trang.........membentur serangan lawan. Sesudah itu, dengan dingin ia berkata. "Jangan sok jago! Sinar matahari pagi menyingsing, kalian segera menjadi bangkai, satu persatu berjatuhan di tanah, dan orang pertama yang menjadi sasaran utama adalah dirimu."856 Put-im suthay pernah malang melintang dirimba persilatan selama puluhan tahun, jarang sekali mendapat tandingan, belum lama dipermainkan oleh Kang Han Cing, tapi muncul pula seorang panji hitam, ia memiliki ilmu kekuatan yang tidak berada dibawah dirinya, benturan tadi membuat ia termundur sedikit, betul2 ia harus memuji kekuatan lawan. Tapi adatnya agak berangasan, tanpa banyak bicara ia mengayunkan pedang tadi dan menyabetnya pula. Kini mengarah pundak lawan. Trangggg.... Terjadi lagi benturan yang kedua, kali ini lengcu Panji hitam terdorong satu langkah. Hawa pembunuhan telah meliputi Put-im suthay, tidak memberi kesempatan kepada orang setapak, beruntun sampai lima kali menyerang kearah lengcu panji Hitam. Cahaya pedang telah mengurung di sekitar tubuh lengcu Panji Hitam, ber-kilat2 dan berkilauan. Inilah ilmu pedang Ngo-bie-pay yang ternama ! Sejurus demi sejurus lengcu Panji Hitam melayani serangan2 Put-im suthay. Ini waktu, Hakim bermuka merah Yen Yu San mengurut jenggot menggunakan suara gelombang tekanan tinggi, ia mendekati Ciok Beng Taysu, berkata:857 "Taysu, awas kepada orang yang bernama Kwee hu-huat itu, aku akan menghadapi lengcu Panji putih." Kecuali Ciok Beng taysu, tidak ada orang lain yang tahu kalau Yen Yu San itu berbicara kepadanya. Ciok Beng taysu bisa memahami keadaan dan maksud tujuan Yen Yu San, ia menganggukkan kepala suatu tanda mengerti, juga menggunakan suara tekanan tinggi menjawab. "Yen tayhiap harus ber-hati2." Dengan langkah lebar, Yen Yu San tampil kedepan, langsung menghadapi lengcu panji putih, memberi hormat dan berkata . "Lengcu Panji putih, dunia ini terlalu sempit bagi kita, baru kemarin malam bertemu dipuncak Tay-biao-hong, tidak disangka, malam ini kita berjumpa kembali." Lengcu Panji putih tertegun, pikirnya. "Apa maksud tujuan Han Sie Yong yang seperti ini ? Wah ! Tentu ada laporan penting !" Pikirannya bekerja cepat, segera ia berkata kepada Kwee hu-huat dengan suara perlahan. "Han Sie Yong menantang perang, tentu ada berita baru." "Ajaklah ke tempat yang agak sepi." Kwee-hu- huat memberi perintah. Lengcu Panji putih menganggukkan kepala. Han Sie Yong adalah anak buahnya, dengan rencana memalsukan Yen Yu San dan menghancurkan858 Ceng-lian-sie dan Ciok-cuk-am, kini Yen Yu San maju kedepan, ia tidak tahu kalau Yen Yu San itu masih berupa Yen Yu San asli, sangkanya adalah samaran Han Sie Yong Yen Yu San palsu, maka ia tampil ke depan memberi hormat dan berkata. "Yen tayhiap hendak menjajal ilmu kepandaian." Dengan suara lantang Yen Yu San berkata. "Apa lengcu tahu sedang berhadapan dengan siapa?" Sekali lagi lengcu panji putih termekmek, apa pula maksud kata2 yang seperti ini? Ia belum bisa menduga tepat, karena itu menjawab dengan sekenanya. "Menurut berita orang, Yen tayhiap pernah mendapat didikan dari Siauw-lim pay, apa betul ?" "Ha, ha....." Yen Yu San tertawa. "Tepat ! Karena itulah dalam keadaan yang terdesak seperti ini, aku tidak bisa berpeluk tangan membiarkan Siauw-lim-pai dirundung kemalangan. Ceng-lian- sie termasuk salah satu cabang Siauw-lim-pai, masakan aku bisa duduk saja? Semalam, aku sebagai wakil benteng Penganungan Jaya membuat janji perdamaian dengan partai Ngo-hong-bun, masing2 tidak akan menyerang tapi......" *** Bab 54 LENGCU Panji Putih berkerut alis, ia bertanya . "Mengapa ?"859 "Langkah di hari ini tidak ada sangkut pautnya dengan benteng Penganungan Jaya. Benteng Penganungan Jaya bisa berdamai dengan partai Ngo-hong-bun, tapi Ceng-lian-sie berada di dalam kesusahan maka atas nama pribadi, aku Yen Yu San harus membela Ceng-lian-sie ! Tidak ada hubungan dengan benteng Penganungan Jaya, bisakah Lengcu menyelami kesulitanku ??" "Oh !" Lengcu panji putih meng-angguk2kan kepala. "Kami bisa memaklumi kesulitan Yen tayhiap. Karena sifat pertempuran ini bersifat prive, dan tidak ada hubungan dengan benteng penganungan jaya." "Itulah ! Yen Yu San datang untuk membela Ceng-lian-sie, apa boleh buat harus meminta pelajaran silat dari lengcu." Hati lengcu baju putih bergumam. "Betul juga ia menyamar sebagai Yen Yu San, didalam keadaan seperti ini ia wajib membantu Ceng-lian sie. Harus juga bertempur dalam beberapa jurus." Sambil menganggukan kepala lengcu panji putih berkata . "Apa Yen tayhiap tidak salah memilih lawan ?" "Kukira tidak." Berkata Yen Yu San. "Baiklah." Berkata lengcu panji Putih. "Kami selalu siap menerima tantangan yang datangnya dari manapun juga. Bagaimana Yen tayhiap hendak bertanding?"860 "Menurut pendapatku, salah satu dari kita harus mendapat ketentuan." "Silahkan !" Berkata lengcu Panji Putih. "Tempat disini terlalu sempit, bisa mengganggu usaha banyak orang. Bagaimana kalau kita mencari tempat yang agak luas ? Biar bisa bergerak lebih leluasa." Lagi2 lengcu panji putih salah menerima, ia bergumam . "Betul saja ! Ia hendak mengucapkan sesuatu yang amat penting !" Karena itu lengcu panji putih memandang ke tempat disekitar mana mereka berada, menuju ke arah pelataran timur yang agak luar, ia berkata . "Disana saja kita bertanding ! Setuju ?" Yen Yu San tidak banyak bicara, ia sudah lompat dan menuju kearah tempat yang ditunjuk. tempat itu agak jauh dengan tempat jalannya pertempuran. Lengcu Panji putih mengikuti ke belakangnya. Di suatu tempat yang terpisah Yen Yu San berkata geram . "Silahkan lengcu mengeluarkan senjata !" Dari lubang tutup kerudungnya, sepasang sinar mata lengcu panji putih memancarkan cahaya berkelebatan, ia berkata dengan suara perlahan . "Lekas katakan, ada perobahan apa yang terjadi?" Yen Yu San berkata. "Lengcu, keluarkan senjata. Sambil bertempur, kita banyak mempunyai kesempatan bicara."861 Lengcu panji putih tidak menduga sesuatu, ia mengeluarkan pedang. Yen Yu San mengacungkan senjata menyerang ke arah lengcu panji putih. Teriaknya keras . "Awas serangan !" Lengcu Panji Putih mengelak serangan itu, mendekati Yen Yu San dan berkata perlahan . "Nah! Apa ada perobahan baru ?" "Menyeranglah," Berkata Yen Yu San. "Agar tidak dicurigai orang." Mau tak mau lengcu Panji Putih mengangkat pedang, kini ia menyerang kearah Yen Yu San. Caranya menyerang itu tentu bukan secara menyerang sungguh2, seenaknya saja ia menusukkan pedang. Sangkanya Yen Yu San ini adalah samaran Han Sie Yong. Maka ia tidak menduga sesuatu yang baik. Lain Lengcu panji putih, lain pula maksud Yen Yu San. Begitu serangan itu datang, ia menangkis keras. Traannggg.... Terdengar suara benturan pedang, lengcu Panji Putih kesemutan, hampir saja senjata itu terlepas, kalau ia tidak buru2 memperkokoh pegangannya. Tidak memberi kesempatan lagi, Yen Yu San membentak keras. "Nah ! Terima seranganku." Membayangi gerakannya, lagi2 Yen Yu San menyerang, menusuk ke arah tenggorokan.862 Berbeda dengan serangan lengcu panji putih yang berupa serangan main2, serangan Yen Yu San adalah serangan maut. Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Betul-betul bisa menjatuhkan lawan. Sreeeet...sreeet....sreeet... lagi-lagi ia menyerang tiga kali. Hati lengcu Panji putih tercekat, ia menerima serangan2 itu, menangkis dengan gelagapan. "Hei !!" Ia berteriak kaget. Yen Yu San bertarung sungguh2, tenaganya dikerahkan penuh mengemplang ke arah lengcu panji putih. Lengcu Panji putih menangkis datangnya serangan itu, trang.....tergentar keras, menatap Yen Yu San, ia berteriak . "Kau ????!!!" Dengan tertawa kecil Yen Yu San berkata perlahan . "Kalau kita tidak bertempur secara sungguh, bagaimana bisa menipu mata mereka ?" "Mengapa takut ?" Berkata lengcu panji putih. "Hari ini tidak seorangpun yang bisa hidup lagi." Yen Yu San mengirim satu serangan, dan mendekati lengcu panji putih, dengan perlahan berkata. "Lengcu, sesudah menyuruh orang menyamar membuat Cin Siok Tin palsu, mengapa tidak memberi tahu kepadaku ?" Lengcu Panji Putih terkejut, membelalakan mata, katanya. "Bagaimana kau tahu ?"863 Rencana Partai Ngo-hong-bun memang hebat. Rencananya adalah memalsukan Yen Yu San palsu, juga memalsukan Cin Siok Tin palsu, tapi tidak saling memberi tahu, hal ini mengingat pentingnya rahasia mereka, menjaga sesuatu yang terjadi diluar dugaan. Dimisalkan salah satu dari mata-mata yang diselundupkan itu berkhianat, masih ada seorang lagi yang mengawasinya. Betul2 hebat. "Bagaimana kau tahu kalau Cin Siok Tin itu Cin Siok Tin palsu ?" Bertanya lagi Lengcu Panji Putih. Yen Yu San berkata. "Penyamarannya kurang sempurna, mengalami kegagalan." "Bagaimana bisa gagal ?" Bertanya lengcu panji putih. Yen Yu San berkata . "Asal mula kejadian dari murid Liauw-in nikauw, ia kebobolan. Dipaksa oleh Put-im suthay, maka menceritakan penyamarannya. Itu waktu Duta Keliling bersiap sedia melepas burung merpati, memberi tahu, meminta bantuan, tapi gagal pula." "Bagaimana keadaannya?" Bertanya lengcu panji putih. "Sudah kubunuh mati !" Berkata Yen Yu San. Lengcu Panji putih semakin marah, membantingkan kaki membentak . "Duta keliling adalah orang kepercayaan Sam kiongcu, mendapat tugas menyamar Cin Siok Tin memimpin seluruh mata2 yang berada ditempat ini, kau juga berada di bawah kekuasaannya,864 mengapa....mengapa kau membunuh dirinya, berapa cadangan jiwa yang kau miliki berani membunuh orang begitu saja?" Yen Yu San berkata . "Put-im suthay bukan seorang yang mudah dikelabui, kalau tidak kubunuh, bisa berantakan semua rencana kita." "Gila ! Gila !" Mengoceh lengcu panji putih. "Aku tidak bisa mengambil keputusan, hayo ikut aku menemui Kwee hu-huat, biar dia yang mengambil putusan." Dengan suara perlahan Yen Yu San berkata . "Malam ini kelenteng Ceng-lian-sie mendapat dukungan dari jago kuat, keadaan kita sangat lemah, kalau begitu saja aku turut pada lengcu, mungkin bisa menimbulkan kecurigaan mereka." "Siapa yang mendukung kelenteng Ceng-lian- sie?" Bertanya lengcu Panji Putih. Yen Yu San berkata . "Kurang jelas. Menurut logat suara Ciok Beng taysu, pendukung dibelakang layar ini mempunyai ilmu silat hebat. Kita harus waspada." "Rencanamu bagaimana?" Yen Yu San berkata . "Boleh saja kalau lengcu ber-pura2 kalah, dan memberi kesempatan kepada Kwee hu-huat agar menempur diriku. Demikianlah seperti kita begini, sambil bertempur sambil cerita, akan kulaporkan segala kejadian yang lebih terperinci kepadanya."865 Berpikir beberapa saat, lengcu panji putih bisa menyetujui usul itu, melintangkan pedang, menangkis, memutar satu lingkaran dan akhirnya mengundurkan diri. Terus menerus Yen Yu San membentak dan menyerang panji putih. Lengcu Panji Putih mundur secara sengaja, Yen Yu San menyerang secara hebat tentu saja lengcu panji putih terdesak dijepit. Menerima serangan itu beberapa kali, akhirnya Lengcu Panji Putih berteriak. "Hei kau bukan Han Sie Yong !" "Aku Yen Yu San." Berkata Yen Yu San tertawa. "Ya. Bukan Yen Yu San yang palsu." "Tentu saja bukan Yen Yu San palsu." Dan pertempuran dilangsungkan, kali ini betul- betul pertarungan sengit. Dilain gelanggang, Put-im suthay masih menempur lengcu panji hitam, masing-masing mengeluarkan ilmu kepandaiannya, pertempuran berlangsung lebih dari tigaratus jurus, belum ada tanda2 siapa yang akan keluar sebagai pemenang. Orang bertopeng perunggu hijau memperhatikan jalannya pertempuran itu, melihat waktu dan menoleh kearah Kwee-hu-huat. Inilah suatu tanda, dan Kwee-hu-huat mengeluarkan teriakan panjang. "Serang !!" Maka orang2 partai Ngo-hong-bun mulai berlompatan keluar dari tempat persembunyian866 mereka, mengurung ke arah kelenteng Ceng-lian- sie. Ciok Beng taysu sudah siap sedia, memberi komando kepada para hweeshio dan berkata . "Siapkan barisan Lo-han-tin !" *** Bab 55 BARISAN Lo han-tin adalah salah satu nama dari barisan Siauw-lim-pay yang terkenal, terbagi menjadi barisan Lo-han-tin besar dan barisan lo- han-tin kecil. Barisan Lo-han-tin besar digerakkan oleh seratus delapan orang, dan barisan Lo-han-tin kecil digerakkan oleh delapan belas orang. Menurut keadaan dan kondisi masing2 siap untuk melakukan penyerangan menghadapi serangan musuh. Dalam pertempuran ini jumlah mereka sangat terbatas, maka menggunakan barisan Lo- han-tin kecil. Mulai terjadi perang besar2an ! Ciok Sim taysu langsung berhadapan dengan Kwee hu-huat, Kwee hu-huat menyodok, menyerang Ciok Sim taysu dan membentak . "Serahkan jiwamu !" Kali ini, Kwee hu-huat menggunakan gembolan besi, gembolan itu bercahaya terang, membuat Ciok Sim taysu terkejut, mengenali benda tadi, ia bisa menduga asal usul Kwee hu-huat, segera ia berteriak . "Aaaa..siecu adalah."867 Sebelum Ciok Sim taysu bisa menyebut nama Kwee hu-huat, tiba2 satu gulungan bergulung2 datang, melewati barisan Lo-han-tin, meliwati orang2 partai Ngo hong-bun, menerjang kearah rombongan menangkap gembolan Kwee hu-huat. Orang itu tertawa ringan dan berkata . "Benda ini banyak permainannya, lebih baik jangan digunakan." Ternyata senjata Kwee hu-huat adalah senjata istimewa yang bisa menyemburkan racun dan bisa mengeluarkan senjata rahasia. Terkejutnya Kwee hu-huat tidak kepalang, disaat ia memperhatikan orang tersebut gulungan hijau itu sudah meluncur lagi membuang senjatanya. Kemarahannya Kwee hu-huat me-luap2, ia membentak . "Manusia kurang ajar, jangan lari !" Dan dia mengejar gumpalan bayangan hijau tadi, meninggalkan Ciok Sim taysu. Dua bayangan saling ber-gulung2 saling kejar, yang didepan adalah orang yang baru datang, Kwee hu-huat mengejar dibelakangnya. Orang yang baru datang itu mempunyai kecepatan yang luar biasa, tiada tara, sebentar kemudian sudah berkeliling satu lingkaran dan mendatangi ke arah gelanggang arena pertempuran yang terjadi diantara lengcu Panji hitam dan Put- im suthay, tidak hentinya orang itu berteriak. "Awas....awas.....!"868 Pertarungan yang terjadi antara Put-im suthay dan lengcu panji hitam sudah sampai pada detik2 yang sangat menentukan, lengcu Panji hitam mempunyai permainan ilmu pedang yang luar biasa, aneh diluar dugaan, galak dan sengit. Put- im suthay agak terdesak. Betul2 hari naas bagi Put-im suthay, walau mempunyai pengalaman yang luar biasa, ia tidak bisa menduga dari mana aliran ilmu pedang yang dimainkan oleh lengcu Panji hitam ini, karena itu ia tidak mempunyai daya untuk menangkis. Disaat ini, orang berbaju hijau itu sudah berlari datang, langsung menerjang diantara kedua jago yang sedang bertempur. Lengcu Panji Hitam menggencar dengan serangan2 yang mematikan, tiba2 mendapat terjangan baru, ia tersentak kaget. Belum mengetahui apa yang terjadi, tiba2 saja pedangnya sudah direbut orang, cepat2 dia lompat ke belakang, menjauhi dan mengelakan serangan2 yang berikutnya. Saat itu, pada waktu saat yang hampir bersamaan, terdengar suara dua pedang beradu, trang...........ternyata orang yang baru merebut pedang lengcu Panji Hitam itu sudah menggunakan senjata tadi menangkis serangan Put-im suthay. Hal ini sudah wajib terjadi, mengingat cepatnya perubahan situasi, Put-im-suthay tidak menyangka kalau ada orang yang berani menyelak diantara kedua jago yang sedang sengit bertempur, maka ia869 masih menyerang ke arah lengcu Panji Hitam, dan disaat itu lenyap bayangan orang, digantikan oleh segumpalan uap hijau. Orang berbaju hijau ini berhasil merebut pedang lengcu Panji Hitam, berhasil menangkis pedang Put-im suthay, ia bergerak lebih cepat lagi. wingg.....tubuhnya melejit, tanpa menghentikan geraknya, ia meluncur kearah arena pertempuran lain. Itulah gelanggang pertempuran yang terjadi diantara si hakim bermuka merah Yen Yu San yang masih menempur lengcu panji putih. Yen Yu San menang dengan kekuatannya yang tebal, pengalamannya yang luas, tapi lengcu panji putih memiliki ilmu pedang yang luar biasa, mereka telah bertempur lebih dari tiga ratus jurus. Mulut orang berbaju hijau masih tidak henti2nya berteriak . "Awas! .... Awas!......" Bayangannya pun tiba, lagi-lagi ia menerjang kedua jago yang masih sengit bertempur itu. Trang...trang...memukul dua pedang, mendesak lengcu panji putih, dan menyingkirkan Yen Yu San. Maksudnya adalah mengacau situasi, menghentikan pertempuran2, tanpa berhenti, orang berbaju hijau ini berganti haluan, dari selatan ke tenggara, dan menuju kearah utara, berputar terus dan masuk ke arah kelenteng Ceng- lian-sie. Dibelakang orang berbaju hijau, masih mengejar Kwee hu-huat, ia masih sakit hati dan penasaran, ia membentak. "Mau lari kemana ?"870 Orang berbaju hijau itu menghentikan langkahnya, semua terpeta wajah seorang pemuda yang tampan, dia menggunakan kerudung tipis yang berwarna hijau, kini ia melempar pedang rebutan, ditujukan ke arah Kwee hu-huat, dan berkata. "Terima pedangmu !" Kemudian ia berbalik badan lagi dan masuk kedalam kelenteng Ceng-lian-sie. Lemparan pedang orang berbaju hijau itu berakibat panjang, bagaikan bianglala putih, meluncur kearah Kwee hu-huat, tidak tara dan tanpa bisa ditangkis, pedangnya hendak memantek Kwee hu-huat di tempat. Orang berkedok perunggu menyeramkan Sam- kiongcu cepat lompat maju menyentil tangan, trang.....pedang itu meleset kesamping, dengan cara demikianlah Kwee hu-huat terhindar dari mara bahaya. Disaat yang sama Ciok Beng taysu tampil kedepan, maka ia berhadap2an dengan Sam- kiongcu. (Bersambung 16) *** Jilid 16 SAM-KIONGCU menoleh kepala, menghadapi Ciok Beng Taysu, dari topeng perunggunya, sepasang mata yang bening berkilauan871 memantulkan cahaya tajamnya yang sangat dingin. Hati Ciok Beng Taysu tercekat, pikirnya . "Tentunya orang ini bernama Sam-kiongcu." Terdengar Sam kiongcu berkata . "Tentunya kau yang bernama Ciok Beng taysu bukan ?" "Omitohud." Ciok Beng Taysu merangkap kedua tangan. "Lolap Ciok Beng dari bagian Lo-han-tong Siauw-lim sie." Kejadian2 yang kita tuturkan diatas tadi berlangsung pada detik2 yang saling susul, pertempuran lengcu Panji hitam dan Put-im Suthay terhenti. Pertarungan Lengcu Panji putih dan Yen Yu San juga terbengkalai, masing2 mengundurkan diri dipihaknya, menantikan perkembangan berikut yang terjadi. Sam kiongcu menghadapi Ciok Beng Taysu, dengan dingin ia berkata . "Oho ! Pantas saja kalian tidak takut kepada partai Ngo hong bun, ternyata mendapat backing kuat, heh ? Hoi ! Tianglo Siauw lim pay dari mana yang membantu kalian ?" Ciok Beng Taysu ter-mangu2 ditempat. Sam kiongcu berkata . "Hei ! Siapa orang itu ?" Ciok Beng Taysu menoleh kearah lenyapnya bayangan hijau, terlalu gesit gerakannya, terlalu cepat, maka wajah orang tersebut tidak bisa dilihat jelas, hanya tampak bayangan gulungan hijau yang saling gelinding, yang lari kian kemari, kemudian lenyap didalam kelenteng Ceng lian sie, ternyata Sam kiongcu menanyakan asal usulnya orang872 tersebut, karena itulah Ciok Beng Taysu menggelengkan kepala dan berkata . "Lolap sendiri juga tidak tahu." Dengan dingin Sam kiongcu berkata . "Enak saja lepas tangan begitu, hee ? Dia masuk kedalam kelenteng, bagaimana kau tidak tahu ?" "Betul2 lolap tidak tahu." Berkata Ciok Beng Taysu. Walau pertempuran diantara pimpinan2 partai Ngo hong bun dan klik Ceng lian sie sudah terhenti, anak buah partai Ngo hong bun masih mengadakan penyerangan2, ini waktu Sam kiongcu mengulapkan tangan. Seorang pelayan berbaju hijau mengetok sesuatu. Itulah tanda penghentian bertempur. Maka orang2 dari partai Ngo hong bun yang menyerang barisan Lo han tin mengundurkan diri. Disaat ini, Sam kiongcu berkata lagi . "Hayo ! Panggil orang itu keluar, hendak kulihat bagaimana bentuk cecongornya." Sebelum Ciok Beng Taysu bisa menjawab tantangan tadi, terdengar satu suara yang lantang, dan orang itu berkata . "He, hei.Cecongorku berada di tempat ini." Suatu bayangan meluncur turun dari sebuah pohon yang tidak jauh dari tempat mereka, itulah bayangan si orang baju hijau, bayangan seorang pemuda yang cakep ganteng, berdiri didepan Sam kiongcu.873 Bukan Sam-kiongcu saja yang terkejut, Ciok Beng Taysu juga tercekat, pemuda ini memiliki ilmu yang luar biasa, tanpa bisa disadari oleh semua orang dia masuk kelenteng dan keluar lagi, bersembunyi di atas pohon yang tidak jauh dari tempat mereka berada itu. Ciok Beng Taysu pernah mendengar cerita dari Yen Yu San, segera ia menduga kepada Lie Siauw San. Sam-kiongcu menghadapi orang tersebut dan bertanya . "Bagaimana sebutan tuan ?" Pemuda berbaju hijau memberi hormat, ia berkata . "Haa ! Kau tidak kenal kepadaku, tapi aku kenal baik kepadamu, dibalik topeng perunggu yang menakutkan itu tentunya terdapat satu wajah yang menarik, Sam-kiongcu, betul seorang ajaib. Selamat bertemu !" Lagi2 kata2 yang mengejutkan Sam kiongcu, tapi dia berhasil menenangkan gejolak hatinya, berdengus dan membentak . "Manusia congkak, buka tutup kerudungmu itu." Ternyata pemuda berbaju hijau masih menggunakan tutup kerudung. Sebagai jawaban dengan suara yang tidak kalah congkaknya pemuda berbaju hijau berkata. "Orang2 dari golongan kalian menggunakan tutup kerudung mukanya. Dan kau, Sam kiongcu juga menggunakan topeng perunggu, apa salahnya kalau mengikuti jejak kalian, tutup kerudung874 seperti ini mengapa harus dibuka, aku tidak memaksa kau membuka topeng perunggu yang menakutkan itu. Mengapa kau harus memaksa orang membuka tutup kerudung muka ? Apa tidak keterlaluan ?" Dengan dingin Sam kiongcu bertanya . "Hei, orang yang menghentikan pertempuran tadi, telah masuk kedalam kelenteng, tentunya dirimu ?" Pemuda berbaju hijau balik bertanya . "Apa Sam-kiongcu masih kurang yakin ?" Sepasang sinar mata Sam-kiongcu memancarkan sinar mata pembunuhan, ia berkata . "Bah ! Belum pernah ada orang berani mengucapkan kata2 ini kepadaku." "Ha ! Ha." Orang itu tertawa. "Ternyata kejadian itu sudah terjadi !" "Kau hendak membela kelenteng Ceng-lian sie ?" Bertanya Sam kiongcu. "Setiap orang wajib membela keadilan dan kebenaran !" Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Jawab si baju hijau. "Baik," Berkata Sam kiongcu. "Biar kau kusingkirkan dahulu." Tressss.. jari Sam kiongcu terangkat sedikit, dari sana meluncur uap yang tidak terlihat menusuk ke arah si pemuda berbaju hijau. Pemuda berbaju hijau tidak mengelak datangnya serangan, tampak ia berdiri tegak, tiba2 bajunya bergelembung, itulah kekuatan tenaga dalam dan ia menerima serangan dari jarak jauh tadi.875 Maka patah pula serangan Sam kiongcu. Hal tadi membuat Ciok Beng Taysu yang menyaksikan jalannya pertandingan terkejut, ia bergumam . "Umur Lie Siauw San ini masih muda, ternyata ia sudah memiliki tenaga murni yang bisa mengekang dirinya." "Bah !" Terdengar suara dengusan Sam kiongcu. "Pantas saja kau mempunyai kecongkakan luar biasa, ternyata kau berisi juga, hanya ilmu kepandaian yang seperti ini, berani menantang partai Ngo hong bun? Hayo keluarkan pedangmu, berani kau bertanding ilmu pedang ?" "Seorang yang berani datang ke tempat ini tentu berani menanggung segala akibatnya." Berkata si pemuda berbaju hijau. "Mendapat penghormatan Sam-kiongcu, betul2 aku menjadi gembira, sebetulnya, ada sesuatu yang hendak kukatakan." "Apa yang hendak kau katakan ?" Bertanya Sam-kiongcu. "Aku Lie Siauw San.." "Buka tutup kerudungmu !" Bentak Sam kiongcu. Kali ini Lie Siauw San tidak menolak, per-lahan2 ia membuka tutup kerudung mukanya, tampak seorang pemuda yang cakap dan ganteng. "Lie Siauw San !" Bentak Sam kiongcu. "Berulang kali kau mengganggu usaha kami, apa kau sudah bosan hidup ?" "Sam-kiongcu, semua orang ditakdirkan untuk hidup. Kita wajib menerima berkah-berkah ini.876 Tapi hidup tanpa perdamaian bukanlah hidup yang kita harapkan." "Hanya inikah obrolanmu ?" "Sabar, biar bagaimana, perdamaian itu lebih abadi dari pada peperangan." "Oh ! Hendak menjadi juru damai, kau takut menghadapi pertempuran ? Menerima tantanganku ?" "Huh !" Lie Siauw San berdengus. "Orang yang cinta damai bukan berarti takut kepada kekerasan, maksudku alangkah baiknya kalau kita mengadakan pertukaran tawanan perang" "Tawanan apa ?" Bentak Sam-kiongcu. "Seseorang anak buah Sam-kiongcu, ada seorang yang menggunakan nama samaran Duta keliling, ia menyamar putri ketua Penganungan Jaya Cin Siok Tin, tapi berhasil diketahui oleh kami, kini telah menjadi orang tawanan kita." Sepasang sinar mata Sam kiongcu memancarkan kemarahan yang me-luap2, ia menoleh kesamping, menatap Kwee hu-huat dan membentak . "Kwee hu-huat.." Kwee hu-huat menunduk kepalanya. Sam-kiongcu membentak lagi . "Kwee hu-huat, bagaimana keadaan Han Sie Yong ? Mengapa tidak memberi laporan ?" Ter-sipu2 Kwee hu-huat menjawab . "Menurut keterangan lengcu Panji putih..."877 Terdengar suara tertawa besar dari si hakim bermuka merah Yen Yu San, ia tampil ke depan dan berkata . "Untuk jelasnya, biar aku yang memberi penjelasan. Anak buah partai Ngo hong bun yang bernama Han Sie Yong sudah menggantikan diriku, mati dibawah senjata-senjata rahasia Kwee hu- huat dan empat Panji berwarna, dan sesudah itu, aku mewakili Han Sie Yong menyamar menjadi diriku sendiri. Ha, ha, ha, ha.." Betapa geramnya Sam kiongcu, terdengar dari suara giginya yang gemerutuk, memandang Kwee hu-huat dan bertanya. "Apa betul ada kejadian yang seperti ini ?" Wajah Kwee hu-huat menjadi merah, ia malu. Plintat plintut menjawab . "Hamba salah set, kira2 bisa terjadi kejadian tersebut." Sam kiongcu berdengus dan berkata . "Hebat sekali pekerjaan kalian heh ?" Kwee hu-huat menundukkan kepala, tidak berani memberi jawaban. "Sam-kiongcu," Suasana itu dicetuskan oleh Lie Siauw San. "Bagaimana pendapatmu kalau kita membuat pertukaran tawanan perang ?" "Huh !" Berkata Sam-kiongcu. "Kau mempunyai maksud untuk menukar seorang bawahanku dengan putri ketua Penganungan Jaya Cin Siok Tin ?" "Apa nilai perbandingan itu kurang stabil ?" Bertanya Lie Siauw San.878 "Tentu saja menguntungkan pihakmu." "Kami bersedia mengadakan tambahan. Seorang anak buah lengcu Panji hijau yang bernama Sim Siang telah jatuh kedalam tangan kami, dia dipinjam oleh lengcu Panji hitam menyamar menjadi Liauw in nikouw dan penyamaran itu juga sudah pecah" "Kedudukan putri Penganungan Jaya, betapa agung, apa boleh ditukar dengan mereka ?" Potong Sam-kiongcu. "Sabar !" Berkata Lie Siauw San. "Malam ini lengcu Panji hitam telah mengutus tiga orangnya membikin penyelidikan, dua telah tertawan didalam kelenteng dan kedua orang ini bila juga menjadi tambahan, bagaimana empat ditukar satu ? Kita bersedia membebaskan keempat orang tadi, kalau saja Sam-kiongcu bersedia membebaskan nona Cin Siok Tin." Sam kiongcu tertegun memandang ke arah Kwee hu-huat dan membentak . "Begitu banyak orang kita yang jatuh ke dalam tangan mereka ?" Badan Kwee hu-huat menjadi gemetaran, dengan suara yang tidak lancar ia menjawab . "Hamba juga baru saja tahu." "Huh !" Sam kiongcu mengeluarkan dengusan. "Bagaimana ?" Bertanya Lie Siauw San. "Apa Sam-kiongcu bersedia mendengar saran-saran ini?" Dengan menggelengkan kepala Sam kiongcu berkata . "Aku tidak setuju."879 "Sebagai seorang juru damai, aku menjadi cemas sekali." Berkata Lie Siauw San. "Kukira langkah Sam-kiongcu kurang bijaksana, langkah itu adalah kesalahan yang terbesar." "Apa artinya kesalahan yang terbesar ?" Bentak Sam kiongcu. Lie Siauw San berkata . "Maksud tujuan gerakan Sam-kiongcu di malam ini adalah membasmi dan menghancurkan Ceng-lian-sie dan Ciok cuk am, sesudah itu menguasai empat Datuk persilatan, menguasai rimba persilatan dan dengan demikian partai Ngo hong bun hendak menjadi raja dari rimba persilatan.." Sepasang sinar mata Sam kiongcu berkilat, ditatapnya terus menerus dan berkata . "Teruskan keteranganmu !" Sekarsih Dara Segara Kidul Karya Kho Ping Hoo Patung Dewi Kwan Im Karya Kho Ping Hoo Si Rajawali Sakti Karya Kho Ping Hoo