Ceritasilat Novel Online

Wanita Penjinak Hantu 1

Dewi Ular 42. Wanita Penjinak Hantu Bagian 1


Tara 2agita 42. Wanita Penjinak Hantu
PENGAKUAN salah seorang tamu yang menyewa villa berlantai dua itu direkam jelas menggunakan peralatan cukup canggih, bersih juga, tajam gambarnya. Pria itu adalah salah satu dari sekian banyak wisatawan yang pernah terjebak dalam sebuah villa angker di kawasan wisata bercuaca dingin. "Semalaman penuh kami diganggu oleh suara suara menyeramkan. Saya mendengar jelas suara langkah kaki cepat, seperti orang naik tangga dari lantai dasar ke lantai atas. Orang itu seperti bersepatu tentara, dan naik-turun tangga dengan kecepatan yang luar biasa. Kakinya seperti dihenta khentakkan dengan sangat kuat. Waktu saya keluar dan kamar, memandang ke arah tangga, suara,itu hilang. Tak ada siapa pun di tangga."
"Anda menunggu atau langsung masuk kamar kembali?"
"Saya menunggu sesaat, sambil merinding juga sih, ujarnya seraya tersenyum malu. Lalu, ia lanjutkan pengakuannya tadi. - - - "Setelah saya masuk ke kamar, kurang dari satu menit terdengar lagi suara langkah kaki, kali ini sepertinya sengaja dihentakkan lebih keras dari sebelumnya
"barang-barang di sini bergetar semua. Setelah itu, kami mendengar suara aneh, menakutkan. Seperti ada kayu gelondongan yang dilemparkan ke dinding, sampai-sampai seluruh bangunan bergetar seperti mau rubuh." Pria lain yang tidak saling kenal dengan pria yang tadi, memberi kesaksian gaibnya juga dengan pengalaman hampir sama.
"Saya meloncat turun dari ranjang begitu men dengar seperti ada orang jatuh yang menggelinding dari lantai atas, tubuhnya yang besar terdengar ber-guling menuruni tangga diikuti dengan benturan sangat dahsyat, hingga villa ini terasa seperti terguncang hebat. Mengerikan sekali Tapi toh kenyataannya, tidak ada seorang pun yang jatuh seperti itu. Lalu, menjelang tengah malam, tiba-tiba terdengar suara jeritan keras dan panjang. Sepertinya ada seorang perempuan yang ketakutan melihat hantu, lalu menjerit histeris sekeras-keras
nya. - "Suara itu datang dari tangga juga?"
"O, bukan. Suara itu seperti ada di dapur. Tapi setelah kami periksa, tidak ada siapa pun di sana.: Sewaktu saya dan istri saya mau kembali masuk kamar, tiba-tiba saja kami mendengar suara aneh, seperti orang disembelih. Istri saya sangat ketakutan, karena ia yakin suara itu memang suara orang digorok lehernya. Tapi setelah kami periksa, juga tidak ada apa-apa. Hanya saja, sebelum pintu kamar kami tutup, tiba-tiba ada suara gaduh di lantai bawah, di ruang santai keluarga. Suara itu seperti suara orang mengamuk, barang-barang dilemparkan, kursi, bufet atau apa saja dijungkirbalikkan dengan kasar sekali. Dan, setelah saya nekat turun dari lantai atas, ternyata memang benar begitu. Semua barang dijungkirbalikkan. Berantakan dan rusak berat. Tapi tak terlihat seorangpun di sana." Saksi lain mengatakan,
"Sepanjang malam hingga pagi terdengar suara ratap tangis yang menyayat hati Ratap tangis perempuan itu berpindah-pindah tempat, setiap kami datangi suara tersebut hilang, tapi muncul lagi di ruang lain. Begitu seterusnya sampai akhirnya kami tidak bisa tidur, tidak bisa menikmati bulan madu di villa itu."
"Jadi, apa kesimpulan yang Anda dapatkan dari pengalaman mengerikan itu?"
"Kesimpulan saya... villa itu mungkin bekas rumah pembantaian pada masa revolusi dulu, karena derap kaki serdadu berbaris pun terdengar jelas mengelilingi ruang depan hingga ruang tengah. Dan yang paling jelas dalam kesimpulan saya adalah... villa itu adalah villa meraka. Segudang hantu ada di sana, terutama hantu-hantu jenis Poltergeist." Pihak lain mengatakan,
"Yang disebut Poltergeist adalah hantu yang dapat didengar, tapi tak dapat dilihat. Hantu jenis ini lebih umum dari hantu yang menampakkan dirinya dalam banyak cara,
jerman . Memang, sejak dulu Jerman menjadi pusat. kegiatan hantu Poltergeist, kasus-kasus Poltergeist
dijatuhi batang-batang korek api yang menyala hijau korekapi itu datang dari langit-langit kamarnya, jumlahnya ribuan, sampai akhirnya membakar rumah itu dan gadis tersebut mati terpanggang di dalamnya."
"Wow...! Mengerikan sekali itu, ya?"
"Semua hantu jenis apapun selalu mengerikan bagi manusia, karena kita tidak pernah tahu apa keinginan hantu itu dan mengapa ia menjadi hantu. Selama kita tahu apa keinginan hantu dan mengapa ia menampakkan diri pada manusia, maka rasa takut itu tidak akan ada pada diri kita. Setidaknya kita akan memaklumi keberadaannya bersama sifat sifat mistiknya." Pendapat itu dikemukakan oleh seorang wanita cantik berhidung mancung, bermata sedikit lebar tapi terkesan mengandung kekuatan pemikat hati lawan jenisnya. Perempuan cantik berambut pendek potongan wetlook, seperti rambutnya Lady Diana dulu; pada saat memaparkan teorinya tentang hantu jenis poltergeist itu mengenakan setelan busana ala pria warna hitam. Biaser hitam itu menutupi blus putih berleher tinggi, sehingga wanita
berusia 33 tahun itu tampak semakin mempesona, eksklusif dan terkesan hangat bagi seorang pria. Luxyna Ammari yang berkulit putih itu lebih sering dipanggii dengan nama Luxy saja. Sekalipun usianya sudah lewat dari 30 tahun, tapi karena masih sering tampil trendy dan bergaya muda, maka nama panggilan masa remajanya itu masih terasa pantas untuk dipakai sampai sekarang. Hanya beberapa orang yang belum kenal dekat saja yang sering memanggilnya dengan sebutan Zus, atau Tante, atau bahkan Nyonya Luxy. Sepantasnya ia dipanggil Nyonya, karena sudah layak berumah tangga. Dilihat dari kecantikannya yang cukup matang, | dan performance-nya yang cukup dewasa, mestinya saat ini Luxy sudah memiliki satu atau dua anak dan hasil perkawinannya. Tapi toh kenyataannya tidak demikian. Luxy belum berumah tangga, juga belum menjadi janda. Wanita karir itu masih menyukai single parent, hidup sendiri, kerja sendiri, punya rumah sendiri, dan segalanya, serba sendiri, ' karena memang ia wanita mandiri.
"Sejak kapan Anda mulai mengenal hantu, Luxy?"
"Melihat hantu sih sudah dari kecil. Tapi saya belum tahu bahwa saya lihat waktu itu adalah roh orang yang sudah mati."
"Lalu, kasus apa yang akan atau sedang Anda tangani sekarang ini, Lux?"
"Aku sedang dalam persiapan menangani kasus warung hantu."
"Bisa lebih jelas lagi?"
"Begini... di Jalan Widara Elok ada sebuah warung tenda sederhana, menyajikan hidangan seafood dan nasi uduk bersama burung goreng, ayam panggang dan sebagainya. Pemiliknya, Pak Somat, kemarin menemuiku dan memintaku untuk mengusir hantu-hantu yang setiap malam, hampir setiap malam ya... selalu muncul di warung itu. Ada yang berlagak jadi pembeli, makan di situ, bayarnya pakai uang daun kering. Ada juga yang sengaja membuat kacau dengan suara, bau, angin dan sebagainya Tapi anehnya... warung itu selalu laris. Banyak pembeli yang benar-benar manusia asli Bahkan menurut pengakuan Pak Sormat, ia punya banyak pelanggan yang sering kecewa jika sehari Pak Somat nggak jualan."
"Boleh kami ikut melihat dari dekat cara kerjamu nanti?" "O, ya. Silakan. Asal jangan kabur kalau ada yang usil ya?" - Luxyna Ammari bukan h"nya sibuk dengan bisnis pakaian impor yang dipasarkan di lima butik berkelas di Jakarta, tapi juga punya aktivitas sampingan yang sangat bertolak belakang dengan bisnisnya itu. Aktivitas sampingannya yang justru sekarang banyak diperhatikan orang dan mendapat respon cukup hangat dari masyarakat itu adalah sebuah profesi unik bagi seorang wanita, terlebih
secantik Luxy. Dikatakan profesi unik, karena berkaitan dengan roh-roh dari alam kubur, yang pada akhirnya membuat Luxy dikenal sebagai Wanita Penjinak Hantu. Salah satu bukti atas kemampuannya menjinakkan hantu adalah kasus di warungnya Pak Somat. Menurut pengakuan Pak Somat, ia pernah mencoba untuk pindah lokasi usahanya ke tempat lain. Tapi hampir saja mengalami kebangkrutan. Ketika kembali lagi ke Jalan Widara Elok, ternyata dagangan Pak Somat menjadi laris lagi. Tapi risikonya ia harus berhadapan dengan kemunculan hantu-hantu yang kadang membuat jantung para pelayannya nyaris berhenti mendadak. Pak Somat sudah mencoba memanggi beberapa orang pintar untuk mengusir hantu-hantu di Jalan Widara Elok itu, tapi tak pernah ada yang berhasil
"Jumlahnya justru lebih banyak dari sebelum saya memanggil 'orang pintar"," ujar Pak Somat dengan polosnya. Malam itu, seperti biasa, warung Pak Somat dikunjungi banyak pembeli. Rata-rata mereka ada lah langganan setia Pak Somat yang hanya ber selera makan jika warung tersebut adat di Jalan Widara Elok. Di antara para pembeli itu ada be berapa tamu khusus yang sengaja diberi tempat spesial juga oleh Pak Somat. Salah satu tamu khusus itu adalah Luxyma Ammari: Bola mata wanita cantik itu tak henti-hentinya bergerak ke sana-sini, memandangi setiap wajah
pembeli tanpa sungkan-sungkan. Dua orang lelaki muda sempat mengerlingkan mata ketika ditatap Luxy, tapi kenakalan seperti itu tak pernah mendapat sambutan, bahkan tak pernah dipedulikan oleh Luxy. Sambil mengaiak bicara pria ganteng yang datang bersamanya itu, Luxy mulai memperhatikan seorang gadis yang duduk sendirian, menikmati kerang rebus. . Gadis berambut panjang dan mengenakan gaun ketat pas badan itu sesekali memandang ke arah jalanan, terutama jika ada mobil yang melintas di daerah itu atau yang ingin parkir di seberang. Sepertinya ia sedang menunggu seorang kekasih atau pacar gelapnya yang sudah janjian-akan bertemu di situ. Gadis berkulit kuning dan berwajah oval manis itu pun sempat memberikan selembar uang nominal lima ratus kepada pengamen lokal, yang hanya mengamen untuk tamu-tamunya Pak Somat. Tapi agaknya gadis itu menjadi titik kecurigaan naluri gaib Luxy. Ia sempat berbisik kepada pria tampan di sampingnya itu.
"Kau: lihat gadis berambut panjang di meja ujung santa?"
"Yang pakai gaun tanpa lengan itu?"
"Benar. Menurutmu dia cantik atau tidak?"
"Lumayan." - "Kamu bersedia jika diminta untuk menjadi
pacarnya?" - - "bisa saja bersedia kalau memang ada kecocokan."
"Maukah kamu kuperkenalkan dengan gadis itu?"
"Untuk apa?" "Supaya kamu dapat merasakan bagaimana rasanya bersentuhan dengan hantu."
"Hahh..."! Di. dia hantu?"
"Ya," Luxy menjawab kalem sambil manggut manggut, sementara pria tampan itu terbelalak tegang la memberi instruksi kepada rekan-rekannya untuk standby pada-posisi masing-masing.
"Lux, kau yakin kalau gadis itu memang hantu" Dari mana kau mengetahuinya sih?" |
"Sorot matanya seperti lampu meon yang tidak dialiri listrik Putih tapi padam. Beda dengan kamu, putih tapi terang."
"Ah, tapi, tapi kalau kuperhatikan dari sini, sorot matanya sama saja dengan tamu-tamu yang lain kok"!" - "Kamu nggak percaya" Okey, kubuktikan! Aku akan ke sana dan mencoba berdialog dengannya. Kamu dan rekan-rekannya bisa mengikuti dari sini, atau dari celah tenda di belakangnya itu." Luxy segera pinda h ke meja ujung. la langsung duduk di bangku seberan g meja dengan gadis itu. Suasana malam semakin sepi dan dingin Hanya kitar 7 tamu yang sedang makan di warungnya pak Somat, termasuk Luxy dan teman-tem annya tampan itu. Hembusan angin menghadirkan haw a
aneh yang bikin merinding bulu kuduk mereka. Samar-samar tercium bau wangi bunga kuburan, dan para pelayan warung itu mulai bersiap siap untuk mencari jalan buat melarikan diri jika terjadi sesuatu yang menyeramkan. Barangkali hanya Luxy s aja yang tidak ikut merinding, sebab penampilannya te tap tenang, anggun dan simpatik. Sekalipun gadis bera mbut panjang itu terganggu atas keberanian Luxy dudu k semeja dengannya, namun Luxy tampak cuek. Tak pe duli dengan perasaan si gadis berwajah oval itu,
"Sorry, Zus... tempat itu sudah dipesan temanku. Sebentar lagi dia datang. Zus lebih baik pindah duduknya, jangan di situ!" gadis itu berani menegur walau dengan gelisah. Luxy tersenyum kalem.
"Berapa banyak temanmu yang akan data ng kemari sih?"
"Memangnya kenapa kok situ tanya-tanya segala?"
"Hei, hei... jangan ketus-ketus kau sama aku. Oh, ya. siapa mamamu" Kau bisa memanggilku. Luxy saja." Gadis itu diam saja. Cemberut kesal, tapi tetap menikmati kerang rebusnya. Tapi setelah didesak oleh Luxy, akhirnya gadis itu mengaku bernama Dinta.
"Cantik sekali namamu, Dihta. Tapi apa maksudmu datang ke warung ini" Supaya dapat makanan gratis begitu?"
"Eh, jangan bicara sembarangan ya"!" Dinta mulai naik pitam.
"Aku kemari bawa duit juga, tahu" Nih, lihat sendiri...!" la membuka dompet panjangnya, memang tampak berisi lembaran uang biru cukup tebal. Lembaran 50 ribuan. Tapi hal itu justru membuat Luxy memperdengarkan tawa kecilnya.
"Dinta, Dinta... kamu pikir aku bisa dibohongi seperti pemilik warung ini dan yang lainnya"! Yang ada dalam dompetmu itu kan setumpuk daun kering"!" Mendengar suara Luxy yang sengaja agak dikeraskan itu, Dinta terperanjat. Tapi Pak Somat dan yang lain juga ikut terperanjat. Kedua wanita dalam satu meja itu saling beradu pandang, yang satu tegang, yang satunya lagi kalem.
"Dinta, tolong kasih tahu sama teman-temanmu yang sering mangkal di sekitar sini supaya jangan lagi berani datang ke warung ini. Sebab warung ini adalah warung milik pamanku! Ngerti"!"
"Kalau kami datang dan membayar biaya makan kami, kemapa kau melarangnya"!"
"Ini warung untuk makan manusia bukan tempat makannya roh-roh yang bergentayangan macam kamu, Dinta!"
"Siapa bilang aku roh"! Jangan ngomong ombarangan, ya?"
"Okey! Kalau benar kamu bukan hantu...."
"Memang bukan!" sahut Dinta menyentak.
"Okey... sekarang kalau memang kamu bukan hantu, pandanglah mataku ini." Kedua mata Luxy dibuka lebar-lebar. Dalam pandangan mata umum, tak ada, perubahan apaapa di mata Luxy. Tapi pada saat itu Dinta terperanjat. Ia sempat terpekik sambil bergegas mun dur, tangan menyilang di depan wajah untuk menghindari bola mata yang tampak memancarkan cahaya merah panas itu. Dinta semakin ketakutan, seperti menderita sakit karena hawa panas yang membakarnya, sedangkan Luxy justru makin mendekat dengan mata terbuka terus "Jangan! Jangan dekati aku! Ooh, jauhlah. menjauhlah sana! Oooh, panas. panas sekali. ooh, oooohhhh... aaaaa...!!" - Jeritan histeris itu bukan saja menakutkan tapi juga membuat gemetar para pelayan Pak Somat : dan yang lainnya, karena jeritan tersebut diiringi dengan gerakan Dinta yang melambung naik. Terbang menembus atap tenda tanpa robek sedikit pun. Suara jeritan itu menggema ke mana-mana, dan menghilang di ketinggian awan hitam. Hantu gadis cantik itu seperti mengalami luka bakar cukup fatal, karena kekuatan hawa api yang menyembur dari kedua mata Luxy. Pria tampan yang datang bersama Luxy akhir. nya bicara sambil memegangi mick dan menghadap kamera yang berada di pundak rekan sekerjanya
"Pemirsa di rumah, demikianlah tadi kita sak
sikan liputan gaib tentang warung berhantu yang telah ditangani oleh seorang medium cantik - Luxyna Amman, si Wanita Penjinak Hantu. Kita akan jumpa lagi pada tayangan yang lebih menyeramkan lagi dalam episode mendatang. Sampai jumpa dengan 'Lorong Gaib dan Niko Madawi di malam Jumat depan!" - - - Niko tersenyum, melambaikan tangan Stop motion - rolling title fradarmark INTV Production 2000.
Ada sembilu yang menyayat di hati Dewi Ular, alias Kumala Dewi. Ada duka di hati Sandhi, sopir merangkap asistennya Kumala. Ada haru pula di hati jelmaan Jin Layon yang disebut Buron, asisten gaibnya Dewi Ular. Dan bola mata tua Mak Bariahpun berkaca-kaca karena ingat keakrabahnya dengan Niko Madawi, yang sempat pacaran dengan Dewi Ular walaupun belum menyentuh sukma.
Tayangan yang mereka saksikan malam itu di layar teve adalah tayangan terakhir dari serial lorong Gaib yang banyak diminati pemirsa. Niko Madawi mantan peragawan yang sempat pula menjadi bintang laga dalam sebuah sinetron itu, menang namanya sedang melambung lewat serial stasiun televisi swasta itu
Namun sayang, sebelum puncak kesuksesan tertinggi diraihnya, Niko sudah harus meninggalkan masyarakat pemirsa, para penggemarnya, teman temannya, bahkan gadis cantik jelita yang sebenar nya adalah bidadari asli Kahyangan tapi menjalani hidup di bumi sebagai paranormal cantik bernama Kumala Dewi, juga ditinggalkannya. Niko sekarang ada di alam sana Ia meninggal dunia tanpa pamit siapa pun Walau akhirnya, roh Niko menemui Dewi Ular dan memberitahukan letak tulang belulangnya, dan ia minta agar kematiannya disempurnakan oleh gadis anak Dewa Permana dan Dewi Nagadini itu. - Sebagai gadis yang pernah berharap saling jatuh cinta dengan Niko, namun gagal dalam pengujian karena Niko terbius kemesraan perempuan lain, Dewi Ular tetap menaruh simpati dan persahabatan yang akrab dengan pemuda itu. Tak segan-segan Kumala mengerahkan daya upaya untuk membantu Niko jika pria itu menghadapi kesulitan. Nilai persaudaraan itulah yang membuat Dewi Ular bersedih menghadapi kematian Niko, begitu pula halnya dengan orang-orang dekatnya Kumala yang hidup serumah dan dianggap sebagai keluarga sendiri. - Di hati gadis cantik jelita itu sebenarnya bukan hanya menyimpan duka, namun juga penyesalan dan kekecewaan, karena ia tidak sempat melakukan sesuatu untuk menyelamatkan Niko dari maut Kematian Niko memang tragis dan misterius sekali ia menjadi korban kebangkitan jenazah Ratu
-Khananti Swargapuri, penguasa dari kerajaan kecil pada masa kejayaan Tarumanegara, yaitu kerajaan Nilandra. Akibat bercinta dengan ratu cantik itu, akhirnya Niko menjadi santapan batu keramat Mutiara Surga yang ditelan oleh Khana. Serat serat daging dan organ tubuh lainnya menguap seperti bensin terkena angin, sehingga mayat Niko tinggal tulang-belulang yang kering dan terkesan keropos Sebelum Niko akhirnya mati, ia sengaja menyembunyikan diri di sela-sela karang pantai. meninggalkan mobilnya dan identitas diri lainnya, supaya jika ada orang yang menemukan kerangka utuh, maka orang tak akan tahu bahwa kerangka itu adalah miliknya; milik Niko Madawi, si pembawa acara 'Lorong Gaib itu. Sekalipun Dewi Ular akhirnya bisa menghentikan perburuan tumbal asmaranya Ratu Nilandra, namun ia tetap terlambat. Niko sudah tinggal kerangka fisiknya saja. Itulah yang disesali Kumala. Akhirnya ia mengutus asisten gaibnya, Buron, untuk mencari dan membawa pulang kerangkanya Niko Madawi, (Baca serial Dewi Ular dalam episode:
"PEMBURU TUMBAL ASMARA"). Dan ternyata Buron berhasil menjalankan tugas, kerangka Niko kini masih berada di rumah Kumala, disemayamkan secara rahasia dalam kamar khusus. Rayo Pasca, pria ganteng yang sedang menarik simpati Kumala dan oleh Kumala pun disambut dengan pintu hati terbuka, kini harus berusaha memahami keinginan hati calon kekasihnya yang
-belum mau memakamkan kerangkanya Niko. Bahkan gadis itu berpesan kepada orang-orangnya untuk tidak memberitahukan kasus kematian Niko dengan cara apapun dan kepada siapa pun.
"Kami ingin dengar dulu alasanmu, mengapa kerangka Niko tak kau izinkan untuk dimakamkan" Mengapa pula kematian Niko tak boleh dipublikasikan?" tanya Rayo pada waktu itu, di depan orang-orang yang melihat pertarungannya dengan Ratu Khana. Di antara orang-orang itu ada juga Weldy, termasuk atasannya Niko dalam shooting 'Lorong Gaib yang dianggap akan habis masa tayangnya akibat kematian Niko itu. Maka dengan tegas, berwibawa dan sangat terbuka sikapnya, Kumala menjawab pertanyaan calon kekasih hatinya.
"Niko pernah menyelamatkan nyawaku, ketika aku bertarung melawan Nini Cupangayu, maka aku pun harus menyelamatkan nyawanya!" - Weldy memberanikan diri berkomentar pelan,
"Tapi sekarang kita semua tahu, bahwa nyawanya Niko sudah nggak selamat lagi kan" Dia sudah jadi kerangka tanpa nyawa. Kenapa masih tak boleh kaumakamkan dan dipublikasikan kematiannya ini?"
" ku ingin menghidupkannya kembali"Tersentak wajah-wajah mereka yang mengelilingi Kumala Hening tercipta beberapa lama. Saling membisu, saling beradu pandang, sementara jantung mereka sama-sama berdetak-detak cepat, menimbulkan deru ketegangan dalam urat syaraf yang menuju ke otak. Mereka tak tahu, apakah anak dewa itu benar-benar bisa menghidupkan Ni ko yang jenazahnya tinggal tulang-belulang saja" Barangkali memanggil roh Niko dan memasukkan roh itu ke dalam raga semula memang bisa dilakukan oleh Dewi Ular. Tapi apakah untuk kehidupan yang kedua Niko harus berjalan dalam keadaan hanya bertulang-belulang saja" Bukankah ke mana-mana ia akan diikuti puluhan ekor anjing jika sekujur tubuh Niko hanya terdiri dari tulang semua"
Rayo punya kepentingan pribadi untuk menanyakan rencana tersebut yang lebih dalam lagi Tentu saja pertanyaan itu tidak ia lontarkan di depan umum, karena sifatnya memang sangat pribadi. Maka ketika ia mendapat kesempatan duduk berdua dengan Dewi Ular di tangga menuju penlapa, belakang rumah, pertanyaan itu pun dilontarkannya dengan penuh hati-hati dalam merangkaikan kata-kata setiap kalimatnya. "Setelah banyak yang kutahu tentang jati dirimu, bahwa kau adalah anak dewa yang memiliki kesaktian menakjubkan sekali itu, akan menjadi sangat percaya bahwa kau mampu menghidupkan rangka Niko dan memulihkan raganya sebagai tanda mulanya. Hal yang belum kuketahui dalam
renunganku tadi adalah maksud dari upayamu menghidupkan Niko kembali itu. Apa sih sebenarnya yang bikin kamu sebegini besar penasarannya, sehingga berusaha ingin menghidupkan Niko" Apakah kamu masih menyimpan harapan kecil untuk dapat kembali menjadi kekasihnya" Atau...
" . "Ray. !" potong Dewi Ular dengan kalen sekali. Pemuda ganteng itu ditatapnya dengan 'kelembutan yang berkharisma anggun. Tatapan mata bening itu membuat Rayo terkesima kagum dan tak mampu melanjutkan kata-katanya sebelum. Dewi Ular selesai bicara. - .
"Sejak kemarin sudah kubilang, hatiku sudah tertutup untuk cintanya. Mungkin juga tertutup untuk cinta siapa pun, kecuali kecuali ada yang membutuhkan toleransiku untuk membukanya
kembali. Jadi, tolong jauhkan prasangka burukmu
itu dari apa yang ingin kulakukan terhadap kerangkanya Niko itu Aku nggak punya harapan sekecil apapun untuk dapat kembali menjadi kekasihnya Bagiku. Niko telah ternoda Naluriku nggak bisa menerima kehadiran jiwa yang telah ternoda, Ray, nggak mungkin deh aku berharap bisa menjadi kekasihnya Kamu nggak usah khawatir untuk hal itu" semakin pelan suaranya, semakin menembus hati Rayo. Pemuda itu merasakan betul kesungguhan kata-kata Kumala sebagai ungkapan seorang anak dewa yang tidak mungkin berdusta.rayo merasa harus mengembalikan ka.
rakteristiknya sendiri yang tidak mudah buruksangka kepada orang lain, dan cenderung memandang segala sesuatunya dari segi positif. Tapi sebagai manusia yang punya insting ingin tahu", dan sebagai staf ahli di Lembaga Pusat Pengetahuan dan Pengembangan Teknologi, Rayo Pasca masih dituntut oleh batinnya untuk mengetahui lebih jelas lagi alasan membangkitkan mayat Niko itu.
"Aku nggak khawatir lagi. Aku percaya dengan pengakuan dan penjelasanmu tadi. Tapi bolehkah aku tahu, mengapa kamu ingin membangkitkan dia" Apakah dia punya hutang padamu dengan jumlah ratusan juta?" - Dewi Ular tersenyum, menggelengkan kepala sambil buang pandangan sebentar, lalu menatapnya lagi dengan teduh. "Dulu, sewaktu dia ingin mendekatiku dan aku ingin menerimanya sepenuh hati, aku pernah menembus masa depannya, pernah menyusuri kehidupan yang belum dialaminya. Aku tahu, dia akan menjadi orang terkenal, misalnya. Aku juga tahu dia akan hidup berkecukupan, mewah dan mejah...." "Kau juga tahu kalau dia akan meninggalkan dirimu alias berkhianat padamu?" "O, aku nggak masuki jalur itu. Aku nggak herani masuk ke saluran pribadiku dan pribadinya."
"Kenapa?" "Aku takut," jawabnya polos
"Takut kecewa belum mencoba, Takut gugur sebelum bertempur. Jadi, yang kujelajahi adalah hari-hari keberun tungannya. Termasuk mengetahui, bahwa dia akan hidup dalam usia yang tidak cuma semuda ini. Lebih dari usia 50 tahun." "Lalu, kenapa dia sekarang mati dalam usia semua ini?" . "Karena ada yang merampas usianya, ada yang merenggut sisa hidupnya. Dan aku harus merampasnya kembali, karena hak hidupnya .bukan hanya sampai tahun ini saja Ia masih berhak hidup sampai beberapa tahun lagi!" Rayo manggut-manggut dalam kekaguman hati yang cukup tinggi. "Hebat sekali gadis ini, bisa mengetahui masa hidup seseorang," ujarnya dalam hati bernada menyanjung bangga Tapi saat itu yang keluar dari mulutnya adalah sebuah pertanyaan, "Lalu mengapa ia tidak kau hidupkan sekarang saja" Kenapa belum kau lakukan itu?" "Karena aku belum tahu, dengan kesaktian yang mana aku harus melakukannya" Aku belum tahu, bagaimana cara memulihkan fisiknya?" Timbul pertanyaan di hati Rayo,
"Kalau begitu, mungkinkah dia berhasil menghidupkan mayat Niko perti semula" Jangan jangan pindah raga?"
MALAM berlangit cerah. Cahaya purnama berkilauan di atas sana. Terang bulan di langit Jakarta merupakan kebahagiaan tersendiri bagi pasangan hidup yang masih memiliki semangat keromantisan, karena pengaruh cahaya rembulan dapat meresap ke jiwa manusia dan membangkitkan libido kemesraan, sehingga gairah cinta di masing-masing pihak saling berunjuk rasa. Tapi bagi Dewi Ular, malam bulan purnama tepat tanggal 15 menurut kalender Jawa, merupakan malam yang penuh keprihatinan dan sangat sakral. Sebuah rahasia yang amat pribadi bisa terbongkar jika malam itu Kumala tidak ekstra hati-hati. Bagi mereka yang sudah lama hidup bersama Kumala, memang sudah bukan rahasia lagi. Mereka tahu, setiap bulan purnama tiba, Kumala sejak maghrib sudah mengunci diri di dalam kamarnya, dan tak akan berani keluar sebelum hari menjadi pagi. Karena pada saat seperti itu, Kumala Dewi yang cantik jelita, sexy dan, bertubuh sintal itu akan.berubah menjadi seekor ular bersisik emas. Ular itu berkepala manusia cantik yang dikenal orang sebagai gadis paranormal. Buron maupun Sandhi, bahkan Mak Bariah,
sangat paham dengan apa yang harus mereka lakukan jika menghadapi malam bulan purnama. Mereka tidak akan mengganggu kesendirian Kumala di dalam kamar. Mereka berusaha untuk tidak membuat kegaduhan. Mereka juga selalu menolak kehadiran tamu yang ingin bertemu Kumala dengan alasan sendiri-sendiri. Jelasnya, mereka akan menjaga malam yang sakral itu agar tidak diganggu oleh pihak lain. Bila perlu, sambungan kabel telepon pun dilepaskan untuk sementara, sampai hari berikutnya baru dipasang kembali. "Tolong deh, kasih tahu Kumala, aku dalam kesulitan besar nih, Kalau dia nggak menolongku, coh... aku pasti akan mati malam ini juga, Sandhi!" rengek seorang gadis kenalan mereka saat datang ke rumah tersebut pada malam purnama.
"Wah, sory berat deh, Kumala memang sedang pergi ke luar kota, aku nggak bisa menyampaikannya malam ini. Besokaja deh. Besok Kumala udah datang kok." "Sekarang aja!" desak gadis itu.
"Tolong telepon ke HP-nya. Penting sekali Mungkin dia bisa melakukan dari jarak jauh."
"Kumala lupa nggak bawa handphone. Ketinggalan di mobil waktu kuantarkan ke bandara tadi -: - - begitulah Sandhi atau Buron atau pula Mak bariah selalu mempunyai alasan untuk menolak
tamu yang ingin bertemu dengan Kumala. Mereka tetap berkelit dalam alasan penolakannya, walaupun kadang-kadang mereka sering terpojok sendiri oleh kata-katanya. Tapi mereka selalu berhasil membuat para tamu kembali, tanpa rasa sakit hati atau tersinggung. Sebab jika keadaan Kumala pada malam purnama diketahui orang, maka kabar itu akan cepat menyebar dan Kumala dapat dijadikan bahan olok-olok bagi mereka yang . merasa terusik aktivitas mistiknya sejak munculnya si Dewi Ular. Kenyataan itu mau tak mau harus diterima oleh anak tunggal dari bidadari penguasa binatang melata yang bernama Dewi Nagadini. Sejak dalam kandungan, bayi cantik itu sudah digariskan untuk mengalami puncak kesaktian pada saat bulan purnama tiba. Puncak kesaktian tertingginya itulah yang membuat Kumala Dewi berubah fisik, menjadi seekor ular bersisik emas, tapi tetap berkepala gadis cantik, gadis anak bidadari. - Kesempatan malam purnama kali ini akan digunakan oleh Kumala untuk menebus kegagalan yang sempat menyedihkan hatinya beberapa hari yang lalu. Kegagalan tersebut adalah ketidakmampuannya membangkitkan mayat Niko. Setelah mencobanya dengan berbagai macam cara dan kesaktian yang ada, ternyata Kumala tetap belum bisa menghidupkan Niko Madawi. Maka, tinggal satu lagi kesempatan yang ingin digunakan untuk menghidupkan pemuda itu, yaitu kesempatan menggunakan kesaktiannya yang dalam kondisi
tertinggi itu. Ular besar bersisik ernas dan berkepala manusia itu juga mempunyai kedua tangan yang utuh. Ular itu pun melingkar di lantai dengan ekornya tersembunyi, lalu separuh badannya berdiri tegak seperti orang duduk Kedua tangan dirapatkan di dada yang tak terlihat bentuk sepasang bukitnya, selain sisik emas yang keras. Dengan mata terpejam dan sebaris mantera sakti terucap dalam hati, Dewi Ular mulai mengeluarkan cahaya hijau dari keningnya. Cahaya itu seperti sinar laser yang menembus dinding kamarnya. Zeebs...! Pancaran cahaya makin lama semakin terang dan bening. - Bangunan rumah indah itu pun bergetar. Sandhi dan Mak Bariah yang sedang menyaksikan acara teve dengan volume sangat pelan itu menjadi kebingungan, dicekam perasaan was-was Getaran tersebut mengganggu frekuensi peralatan elektronik, sehingga teve menjadi buram gambarnya, bergaris-garis, lalu rusak. Kulkas yang ada di ruang makan tiba-tiba mendengung keras, kemudian padam sendiri .Es di dalam kulkas itu cepat meleleh dan mencair membasahi lantai Sementara itu seluruh jam yang ada di rumah tersebut mengalami kemajuan yang sangat aneh. Jarumnya berputar balik dengan cepat, berlawanan dengan arah apa yang terjadi. Kok jadi begini sih"!" ia menggeragap tegang sekali. Nyala
lampu pun berkedip-kedip, mengalami gangguan Secara terus-menerus.
"Pasti kerjaan si Buron nih!" geram Sandhi, lalu ia bergegas masuk ke kamarnya, yang menjadi satu kamar dengan Buron. Tapi ketika itu dilihatnya Buron sedang memandangi foto-foto kekasihnya, . yaitu Shayu Handayani yang cantik dan sensual itu. Buron pun sempat terperangah heran merasakan keganjilan yang terjadi pada saat itu la bingung melihat AC kamar tahu-tahu mengucurkan air dan tak berfungsi sebagaimana mestinya. Jam beker di meja berdering sendiri, sulit dimatikan, akhirnya dibanting oleh Buron, membuat Sandhi menjadi . berang karena jam beker itu adalah jam yang dibelinya sendiri. .
"Elu jangan- jadi gila begitu dong!" sentak Sandhi dalam suara menggeram, tak berani keras.
"Sekarang kamu selidiki deh, apa penyebab keadaan ini"!" - Buron terperanjat, sama sekali tak menghiraukan kata-kata Sandhi. Ia merasa ada sesuatu yang berbahaya dan baru saja disadarinya. Kata-kata yang diucapkan dengan nada menggeram cemas olah-olah ditujukan pada dirinya sendiri.
"Celaka! Jangan-jangan ada yang mau mencuri kerangkanya Niko"!" "Apa..."!" Sandhi terkejut dan menjadi tegang, tak dihiraukan Buron. Pemuda berambut kucai lu segera keluar dengan sedikit berlari sempoyongan gara-gara lantai rumah bergelombang meliuk-liuk seperti ayunan ombak kecil. Sandhi pun berkelebat menyusul Buron, karena takut apa yang dicemaskan Buron jadi kenyataan. Sementara itu, Mak Bariah menggigil di pojokan, duduk merapat antara dinding dengan pintu menuju dapur. Buron membuka pintu kamar tempat menyimpan kerangka Niko. Karena tegangnya Buron tidak membuka kunci pintu lebih dulu, tapi langsung mendorong dengan kekuatan besar. Blaaak..! Pintu pun terbuka lebar dalam satu sentakan kuat. Sandhi tak sempat menarik napas kagetnya saat melihat kamar tersebut dipenuhi oleh lilitan cahaya hijau yang melingkar, melayang-layang, melakukan : gerakan tak teratur, dan jumlah cahaya kecil hijau itu sangat banyak, sehingga menyerupai ratusan benang berpijar. Bahkan sempat pula mereka berdua melihat secara sekilas keadaan kerangka Niko yang diletakkan di atas meja panjang dan ditutupi kain putih itu seperti dibungkus oleh benang laba-laba hijau. Dalam sekejap saja bisa terlihat seperti kepompong atau mumi Firaun. Tapi baik Buron maupun Sandhi tidak bisa mengetahui dengan jelas, apa sebenarnya yang terjadi di kamar itu, karena tubuh mereka segera terlempar kuat, seperti diterjang badai besar dan dalam ruang penyimpan jenazah Niko itu. Wuuut...! l truk. Mereka membentur benda apa saja, suasana bertambah mengerikan, karena
pintu terhempas menutup kembali , blaaam...!
"Maak..!" teriak Sandhi setelah suara gemuruh muncul memenuhi rumah itu, dan getaran bumi semakin kuat. Lukisan berjatuhan, barang-barang ringan saling berserakan. Pesawat teve hampir saja ikut jatuh dari tempatnya. - "Maaak, cepat keluar...! Rumah ini mau roboh, Maak!" Sandhi memberi komando dengan gerakan. tangannya kepada Mak Bariah. Tapi pelayan urusan dapur itu semakin lemas, tak bisa berdiri selain hanya menggigil ketakutan dengan mata mendelik dan gigi menggeletuk terus. Kasihan sekali perempuan berusia 40 tahun yang punya tubuh agak gemuk itu. "Diam di tempat! Cari pegangan biar tetap di tempat kalian!" seru Buron dengan agak ngotot, karena suara gemuruh aneh itu bercampur gaung seperti suara mesin pesawat terbang. Dinding pun mulai ada yang retak atau terkelupas catnya. Demikian pula lantai keramik kelas satu juga sudah mulai banyak yang retak atau bahkan tercongkel keluar dari tempatnya. Percikan bunga api muncul pula dari tiap-tiap stop kontak maupun shaklar listrik.
Buron menarik tangan Sandhi. Sopir pribadi Kumala itu diseretnya dengan tenaga aslinya: Jin Layon. Dalam sekejap sudah terpelanting dan berada di dekat Mak Bariah Wajah Buron pun tampak tegang, berarti suasana malam itu memang benar-benar berbahaya.
San...!" "Apa-apaan luh!"
"Udah pegang jempol kakiku aja! Buruan!" bentak Buron. Akhirnya Mak Bariah lebih dulu menuruti perintah itu, karena ia tak tahu lagi harus bagaimana dalam situasi yang serba menakutkan begitu. Sandhi pun ikut-ikutan melakukan hal yang sama dengan Mak Bariah. Kedua ibu jari kaki Buron dalam genggaman Mak Bariah dan Sandhi. Maka, dengan mulut bergetar membaca mantera kesaktian tanpa suara, Buron merentangkan kedua tangannya seperti sayap pesawat terbang, tapi posisinya duduk melonjorkan kaki dalam guncangan lantai yang meliuk-liuk mengganggu keseimbangan.
Setelah Buron menarik napas lewat hidungnya. dengan tarikan panjang, Mak Bariah dan Sandhi sedikit merasa lega, karena suasana mulai reda. Tak ada getaran bumi lagi yang mengguncang-guncang tubuh mereka Napas mereka pun dapat dipacu bebas tanpa harus mengimbangi guncangan. Tapi anehnya, dinding dan barang-barang besar di sekitar mereka masih berderak-derak seperti mengalami getaran. Setelah Sandhi memperhatikan ke sana sini ini, ia terperanjat, begitu pula Mak Bariah. Rasa kagum mereka timbul setelah menyadari bahwa saat itu nyata kaki dan badan mereka tidak lagi menyentuh lantai Sekitar 30 jaraknya dari lantai
ki... kita mengambang di udara"!" mak bariah semakin ketakutan. Anehnya
kaki dan pantat mereka merasa seperti menyentuh benda padat serupa lantai. Tangan mereka tak bisa terjulur ke bawah, juga kaki mereka tak bisa menyentuh lantai yang sebenarnya. Seperti ada lapisan udara yang menjadi padat dan membatasi antara mereka dengan lantai yang masih bergetar itu.
"Burroon...!" seru Sandhi dengan panik.
"Apaapaan ini"! Kenapa kau buat tubuh kami melayang, ooh, semakin tinggi, lagi! Turunkan kami, Roon!"
"tenang, tenang." Buron lebih rendah suaranya.
"Kita dalam keseimbangan gerak. Tidak terpengaruh oleh amukan bumi!"
"Tapi lihat...! Eternit di atas kita mau jebol tuh!" Buron memandang ke atas."Hahh..."!!" ia terkejut dengan matanya yang melebar tegang.
Sebagai pimpinan produksi serial 'Lorong Gaib" yang memegang decision maker, Weldy didesak oleh bagian program dan marketing untuk memutuskan apakah acara tersebut akan dilanjutkan atau berhenti sampai tayangan terakhir Kamis lalu. Memang sangat sulit bagi Weldy untuk mengambil keputusan secepat itu. - Mereka tetap beranggapan bahwa Niko Madawi sudah tidak perfect lagi. Kabar terakhir yang tersebar di kalangan para selebritis maupun rekan-kan sekerjanya, termasuk para staf produksi di
INTV lainnya adalah gosip tentang hubungan dekat Niko dengan rocker sexy Sama Sabrina. Di kalangan selebrit dan para intertainer lainnya, Sarra Sabrina dikenal sebagai gadis yang punya kemampuan mempengaruhi pendirian seseorang dari lurus menjadi bengkok, dari benar menjadi salah.
"Sabrina itu perempuan yang doyan kencan. Apalagi dia memang anak pengusaha kaya, punya rumah di New Zealand dan di Sydney. Pokoknya kalau siapa pun cowok yang dekat sama Sabrina, dan cewek itu suka sama cowok tersebut, udah | deh... bakalan nggak beres semua urusan itu cowok Sabrina bisa membeli cowok yang sedang ia suka dengan harga berapa pun asal cowok itu mau rnengikutinya, ke mana pun dia pergi didampingi cowok itu. Apalagi kalau udah terbang ke Sydney atau berlibur ke New Zealand, bakalan lama deh! Sabrina bisa mempengaruh cowoknya agar tetap bersama dia dan patuh pada keinginannya dengan cara mengobral uang, kencan, dan memberi kemewahan yang diinginkan cowok itu. Maka, kalau memang benar Niko pergi sama Sabrina, harapan kita tipis untuk bisa produksi berikutnya. Nagak mungkin minggu ini kita bisa shooting!"
pandangan seorang staf program itu didukung pendapat peserta rapat lainnya. Bahkan dari itu ,bagian marketing yang bertanggung jawab kepada pemasang iklan, sempat memperlihatkan kecemasan mereka
"Sabrina memang perempuan hipper. Dan pria mana pun yang sedang digandrunginya, pasti akan jatuh reputasinya dan luntur total profesionalismenya. Awalnya... ya seperti sekarang ini. Pria itu akan kehilangan rasa tanggung jawab, bersikap masa bodo terhadap tugas dan sebagainya. Jadi. kalau sampai hari ini tidak ada shooting 'Lorong Gaib lantaran Niko belum muncul di antara kita. aku yakin... acara ini akan berhenti sampai tayangan kemarin saja. Lebih baik kita sepakat untuk menetapkan: habis. Tidak ada lagi acara 'Lorong Gaib di stasiun kita. Jadi kita nggak bikin kecewa para pemasang iklan!"
"Saya berani bertaruh apapun," kata Weldy.
"... Niko tidak pergi dengan Sarra Sabrina. Dia pasti ada halangan penting dan posisinya berada di luar jangkauan kita, termasuk di luar jangkauan komu nikasi telepon " "Oh, kurasa itu nggak mungkin terjadi. Wel." ujar pihak lain.
"Di mana pun dia berada, pasti dia bisa cari telepon dan menghubungi kita. Kecuali dia di dalam liang kubur!" Ada tawa dari mereka. Memang sedikit meng gelikan, tapi juga sekadar kekonyolan biasa. Tidak bisa menenangkan kecemasan hati para peserta rapat itu. Hampir saja Weldy membenarkan kelakar tersebut, dan akan dibeberkan persoalan Niko yang sebenarnya. Tapi ia ingat pesan Kumala, dan masih punya sedikit harapan kepada gadis itu untuk bisa membangkitkan Niko kembali. Karenanya Weldy
buru-buru menahan diri untuk tetap mencari alasan lain atas ketidakmunculannya Niko beberapa waktu ini. Materi sudah siap di ruang editing, tinggal shooting adegan wawancaranya Niko dengan tokoh yang terkait dalam cerita mistik itu, serta pengambilan gambar untuk adegan Niko memandu pemirsa menuju ke cerita lainnya, atau pembuka dan penutup acara tersebut. Sebenarnya cuma mernbutuhkan waktu sekitar dua hari untuk melakukan shooting itu.
"Bagaimana, Wel.."! Kita sepakat untuk break selamanya atau menunggu kemunculan Niko yang memakan waktu sebulan, dua bulan bahkan mungkin satu tahun baru muncul di depan kita?" "Saya punya dua alternatif; menunggu Niko atau mencari penggantinya yang lebih bagus dari Niko!" "Kurasa alternatifmu yang kedua bisa diutamakan dan diandalkan oleh kita kalau kita masih ingin 'Lorong Gaib eksis terus!"
"Beri aku waktu dua-tiga hari ini!" tegas Weldy dengan tenang. Sikapnya tampak meyakinkan. sehingga peserta rapat itu hanya bisa diam dan manggut manggut. Padahal dalam hati Weldy penuh dengan debar-debar kengerian. Ngeri kalau dia alternatifnya itu gagal Reputasinya sendiri akan jatuh kalau sampai tak bisa mewujudkan keyakinannya itu.
gawat ! gumamnya dalam hati sewaktu masuk ke ruang kerjanya Sambil membenahi berkas kerja yang berserakan di mejanya, hati tetap terus menggerutu dan berkecamuk dalam kebingungan
"Kalau sampai Kumala Dewi gagal menghidupkan kembali sosok Niko Madawi, aku bisa kehilangan prestise di depan para atasanku, mungkin juga akan dicacimaki oleh staf lain. Dan kalau aku harus mencari pengganti Niko... siapa orang yang cocok untuk membawakan acara ini" Sebab, Niko sudah dapat simpati di hati para penggemarnya Kalau diganti orang lain, mungkin akan menurunkan rasa simpati mereka. Dari... kalau ternyata gagal mendapatkan pengganti Niko, lalu alasan apa yang harus kuberikan kepada manager program dan staf-staf dari bidang lain?" Dalam kondisi sedang gundah dan kusut otak, tahu-tahu petugas penerima tamu meneleponnya, memberitahu ada tamu yang ingin bertemu dengannya. Weldy sudah berdecak dan mendesah malas menerima tamu siapa pun orangnya. Tapi berhubung nama tamu itu disebutkan oleh petugas lobby depan, maka keinginan menolak tamu pun dibatalkan. la justru menyuruh petugas lobby meng antarkan tamunya ke ruang kerjanya yang cukup privacy itu. - Tamu tersebut adalah wanita cantik bernuansa sexy dalam anatomi wajahnya. Selain berambut cepak, juga berdada seksi, agak montok, serta memiliki pinggul yang meliuk indah menantang gairah. Wanita cantik itu mengenakan stelan span
jas berwarna hitam sebagai warna kesukaannya. Weldy kenal akrab dengan tamu berbibir sensual dengan hidung mancung serasi itu. Mereka saling kenal setelah seorang teman Weldy membawanya ke rumah wanita itu, yang kemudian mendapatkan beberapa pengalaman ganjil, sehingga atas usul kuat Weldy, wanita itu tampil dalam acara 'Lorong Gaib bersama keistimewaan supranaturalnya. Hanya sebatas itu keakraban Weldy dengan sang tamu, karena keduanya sama-sama menjaga sikap dan gengsi sebagai sesama orang berprestasi tinggi.
"Hay, Luxy... apa kabar"!" sambut Weldy dengan riang dan ramah. Jabatan tangan mereka pun tak ragu-ragu lagi, karena beberapa bulan yang lalu mereka sering makan siang bersama, Niko juga sering ikut dalam acara tersebut Sementara itu, Luxyna.Ammari punya kesan indah tersendiri dari Weldy, yaitu pernah terpeluk dari belakang tanpa - disengaja karena Luxy terpeleset ketika menaiki tangga gedung tua yang mau dijadikan lokasi shooting Kalau saja waktu itu punggung Luxy tidak tertangkap Weldy dalam posisi seperti memeluk seorang kekasih, saat itu pasti Luxy mengalami cedera pada pergelangan kakinya, atau kepalanya, atau entah apanya. Setidaknya akan semakin malu ditertawakan oleh beberapa crew yang mengikuti mereka dari belakang
kamis yang lalu, nonton penayangannya lux?"
"Ya, aku nonton sampai habis, dan... saat mendengar salam perpisahan Niko sebelum stop motion, hatiku jadi berdebar-debar nggak karuan. Wel." Terbungkam mulut Weldy mendengar pernyataan yang terkesan polos dan punya makna tersendiri itu. Tapi kekakuan sikap Weldy buru-buru ditutupi dengan senyum ceria bernada canda.
"Ah, debar-debarmu itu karena kamu naksir Niko, kan?" "Bukan karena itu," Luxy menyambut dengan senyum kalem, tapi terkesan masih serius dalam pengungkapan kata-katanya.
"Ada sesuatu yang tersembunyi di balik penayangan 'Lorong Gaib" Kamis lalu itu. Makna lambaian tangan Niko memiliki tanda-tanda gaib, sepertinya ia akan pergi selamanya meninggalkan para penggemarnya, entah ke mana. Mungkin ke alam lain, Wel."
"Ah, bisa aja kamu, Lux...," tawa pendek pria berkumis tipis yang juga masih single walau sudah berusia 30 tahun itu terasa hambar dan kaku. Weldy mulai salah tingkah memendam kecemasan dalam hatinya. la takut si Wanita Penjinak Hantu itu mengetahui kematian Niko yang sebenarnya. Bisa menyebar ke mana-mana dan gemparlah suaana di kantor dan di tempat-tempat lainnya
"Wel, boleh kutahu sesuatu darimu?" tiba-tiba l uxy bicaranya menjadi sangat serius Pria gagah berkulit sawo matang dengan rambut agak ikal itu buru-buru mengacaukan persepsi Luxy yang dikhawatirkan mengetahui rahasia kematian Niko itu.
"Eh, ya... kemarin sore Niko memang sempat
mau mengajakku ke butikmu di Arizona Plaza Kami
mau beli baju buat resepsi perkawinannya Andre,
anak boss kami. Tapi gagal karena.. "Karena itu adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi, bukan?" potong Luxy dengan senyum dingin, memancarkan kecurigaannya.
"Tidak mungkin bagaimana" Mungkin saja dong, sebab..
" "Itu nggak mungkin, Weldy!" tegas Luxy, membuat Weldy benar-benar terpojok dan jadi sulit bicara.
"Itulah sebabnya ada yang ingin kutanyakan padamu, Wel. Mungkin kau bisa membantuku dalam hal ini. Aku butuh informasi yang jelas tentang seorang gadis yang bernama Kumala Dewi
"Siapa.."!" Weldy berlagak tuli untuk menutupi rasa kagetnya.
"Kurasa kau tahu deh nama Kumala Dewi, kayaknya dulu pernah masuk dalam acara 'Lorong
gaib juga kok." "Ooo, ya, ya, ya... Kumala Dewi yang paranormal itu?" Weldy kembali berlagak baru ingat nama Itu
"Kenapa dengan dia" Apa yang ingin kau cari tentang dia?" ku mau tahu nomor HP nya, atau telepon di kantornya juga boleh. Malahan, kalau
kau bisa bantu aku, tolong beri aku alamat rumah Kumala Dewi. Aku ingin bertemu dengannya." Weldy harus memutuskan sikap dengan waktu sangat cepat. Tapi karena masih bingung mengambil keputusan, ia perlu memainkan teknik mengulur waktu.
"Kukira kamu sudah lebih dulu kenal dan tahu rumahnya?" "Belum. Aku belum kenal dengannya. Cuma sering mendengar namanya disebut-sebut orang, atau tertulis dalam majalah."
"Ya, ampuun... ketinggalan amat kamu. Masa" wanita hebat yang dijuluki sebagai Wanita Penjinak Hantu sampai nggak tahu nomor telepon dan alamatnya Kumala Dewi sih?"
"Kurasa namaku bukan jaminan harus kenal dia Kami masing-masing punya kesibukan yang menyita waktu. Wajar dong kalau aku baru sekarang punya keinginan untuk bertemu dia. Kalau bukan karena ada masalah penting yang menyangkut namanya, aku masih belum punya waktu buat bertemu dia, Wel." Sekalipun nada ucapan itu terkesan sedikit sombong, tapi Weldy tidak mempedulikan, sebab benaknya sibuk berpikir tentang sikap yang harus diambilnya sehubungan dengan pertanyaan Luxy ini. Maka, dengan tatapan mata terkesan heran. Weldy pun kembali mengulur waktu dengan cara yang sama.
"Masalah penting apaan sih kok sampai menyangkut nama Kumala?" Ganti wanita seksi itu yang diam sesaat, walaupun setelah itu ia tampak bisa mengambil keputusan hatinya dengan cepat.
"Roh Niko kemarin malam menemuiku." "Apa..."!" Weldy benar-benar terkejut. Tatapan matanya menjadi lebih tajam lagi. Tapi wanita cantik berdada indah itu tetap bersikap tenang dalam penjelasannya. Ia mengawali kisahnya dari undangan seorang klien yang sedang merayakan pesta perkawinan anak sulungnya. Pesta perkawinan itu dirayakan di sebuah gedung pertemuan milik instansi setempat sang mempelai pria bekerja. Gedung itu sebenarnya merupakap bangunan kuno yang mengalami renovasi beberapa kali Interiornya masih bercorak arsitektur masa lalu. Kabarnya, gedung itu dulu adalah pengadilan negeri pada masa penjajahan Belanda. Kemudian, oleh pihak tentara sekutu pernah dijadikan markas, sekaligus tempat memenjarakan tawanan yang tertangkap. Sebenarnya pesta perkawinan yang cukup me riah itu tidak ada hubungannya dengan sejarah masa lalu gedung tersebut Namun karena secara tiba tiba mempelai wanita menjeritjerit, dan meneriakkan kata-kata kotor dalam bahasa Belanda, akhirnya para undangan yang mengetahui sejarah gedung tua tersebut mengatakan, bahwa mempelai wanita kesurupan roh orang yang mungkin dulu meninggal di gedung itu.
Tentu saja pihak keluarga mempelai sangat sedih dan malu. Bahkan mereka, menjadi sangat ketakutan setelah mengetahui mempelai wanita kerasukan roh halus yang menyuruh semua undangan meninggalkan gedung tersebut.
Mempelai wanita itu sempat mengamuk. Tidak ada seorang pun yang bisa meredam amukannya. Tenaganya sangat besar. Meja prasmanan yang panjang dijungkirbalikkan dengan satu tangan. Siapapun yang berusaha menangkapnya dilemparkan seperti membuang boneka dari jerami. Mudah sekali ia melakukan hal yang sebenarnya sulit dilakukan sekalipun oleh seorang lelaki. Mempelai pria sendiri sempat pingsan dan kepalanya berdarah karena dihempaskan memakai dua tangan, seperti membanting karung dari pundaknya.
Luxy terlambat datang ke resepsi perkawinan tersebut. Ketika ia tiba di sana, keadaan sudah kacau, suasana pun sudah porak-poranda semua Mempelai wanita saat itu sedang bergelayutan di atas mereka menggunakan lampu-lampu gantung' yang dipasang di beberapa tempat. Pakaian mempelai wanit a pun sudah sedemikian rusaknya, sehingga aurat yang seharusnya tertutup menjadi tidak tertutup lagi.
"Hey., turunlah kau dari situ, Nyonya!" seru Luxy dari bawah. Ia berani berdiri di tengah-tengah ruangan, sementara orang-orang hanya memandangi dari tepi ruangan, dekat dengan pintu keluar
"Ini rumahku! Aku punya hak buat usir kamu kamu!" - Tiba-tiba mempelai wanita yang separuh bugil itu mengayunkan badannya dan melayang seperti Tarzan di hutan. Tangannya dengan cekatan mencekal lampu gantung berikutnya. Percikan bunga api terjadi karena ada kabel listrik yang saling bergesekan. Anehnya, mempelai wanita tidak sedikit pun merasa terkejut atau menjerit lantaran kena strom listrik. Mempelai wanita justru berseru lagi dari tempatnya bergelantungan.
"Dulu aku tidak boleh nikah sama Frans: kenapa sekarang kalian ada pakai tempat ini buat nikahkan orang"! Aku benci sama pelaminan Tiada boleh aku duduk di sana! Apa itu"! Tidak bagus, toh"! Sekarang aku mau bikin kalian panas dan hangus, hii, hi, hii...!" Mempelai wanita itu melepaskan pegangan tangannya. Ia melayang turun pelan-pelan dengan kedua telapak tangan tengadah ke samping, dan dari telapak tangan itu keluar nyala api seperti lilin. makin bergerak turun semakin besar nyala apinya. la seperti ingin melemparkan kedua api itu ke arah pintu masuk yang berjubel orang, saling berdesakan dengan panik, berebut ingin meninggalkan ruangan yang diperkirakan akan benar-benar terbakar itu
"Hey, jangan lempar api itu! Kamu harus tahu, siapa aku sekarang, hah"!" bentak Luxy dengan mata terbuka. Ketika itu si mempelai wanita menatapnya. Tahu-tahu ia menjerit dan melayang mundur dengan gerakan berkelojotan seperti terpanggang api.
"Aaauuh...! Jangaaan...! Tidak, tidak..! Aku tidak akan bakar kamu! Jangan pandang aku dengan apimu! Jangaan...!" Api di kedua tangan mempelai wanita itu padam dengan sendirinya, tapi tubuh tetap melayang kelabakan ke sana-sini dengan panik dan dalam posisi seperti duduk di kursi malas .Pandangan mata Luxy tetap mengikutinya, sampai mempelai wanita itu membentur salah satu tiang beton penyangga atap. la pun jatuh terpuruk, mengerang kesakitan sambil berusaha memegangi punggungnya yang seperti patah tulang akibat membentur tang beton itu. - "Kamu memang perlu diberi pelajaran!" geram Luxy sambil mendekati mempelai wanita yang kini gemetar serta menangis penuh rasa takut. Sesekali ia menunduk, menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangan memeluk kepala dari depan. Agaknya ia semakin merasa ketakutan, sehingga apa yang dikatakan Luxy pun diturutinya.
"Apa maumu sekarang, hah"!" hardik Luxy" dengan berani "Aku... aku hanya orang suruhan."
"Siapa yang menyuruhmu"!"
"Tu... Tuan Besar dan... dan kami orang punya sekutu"Suruh kemari mereka!"
"Ba... baik...!"
Mempelai wanita itu segera tersentak seperti ada yang menjejak mulutnya hingga kepalanya ikut mendongak ke atas. Mulutnya yang terbuka itu segera mengeluarkan hembusan panjang bercampur suara rintihan pelan. Mempelai wanita segera diban tu Luxy untuk bangkit berdiri, berjalan lemas dalam dukungan tangan Luxy. Melihat keadaan mempelai itu sudah sadar, roh ganas tadi sudah keluar dari raganya, maka orang-orang pun berlarian mendekat dan membantu membawa wanita itu ke tempat yang aman.
Belum ada satu menit dari sadarnya mempelai wanita tadi, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dengan diikuti bergetarnya seluruh bangunan tersebut Gemuruh itu seperti datangnya gempa yang melanda khusus tanah sekitar gedung tua itu. Semua orang menjadi kalang kabut kembali, saling berdesak-desakan untuk keluar dari gedung. Mereka panik, karena mereka yakin suara itu datangnya dari roh lain yang tadi disebut sebagai Tuan besar. Luxy pun menyadari hal itu. Walaupun sempat menjadi tegang, tapi Luxy tetap berdiri di tempat yang lega, matanya mulai membelalak lebar dan tajam sambil bergerak memutar pelan-pela
n. la juga yakin, saat itu si Tuan besar pasti datang bersama sekutunya.
rupanya gedung ini digunakan oleh mereka
sebagai pusat persekutuan yang tak boleh digunakan pihak lain, kecuali atas seizin mereka terlebih dulu," gumam hati Luxy yang berdebar-debar, karena guncangan gedung itu makin kuat. Seluruh benda di situ bergetar menimbulkan suara gaduh. Luxy yakin, pihak mempelai pasti belum meminta izin secara gaib oleh para penghuni gedung itu. sehingga Tuan Besar dan sekutunya menjadi berang.
"Luxy...! Awas, mereka datang, Lux!"
Sebuah suara ielaki terdengar berseru dan arah pintu samping. Luxy heran dan segera berpaling mencari si pemilik suara itu. la terkejut setelah tahu pemilik suara tadi adalah Niko Madawi. Pemuda tampan berkulit bersih itu sedang berlari dengan tegang ke arahnya. Ketika itu suara gemuruh mulai menggema, sepertinya ada rombongan pasukan berkuda yang masuk ke gedung itu dan ingin menyerang Luxy. Keadaan itu bukan hanya menegangkan Luxy saja, tapi di mata Luxy ekspresi wajah Niko tampak tegang sekali. Pemuda itu me nyambar tangan Luxy sambil tetap berlari.
"Ayo, cepat: Hancurkan patung itu!" kata Niko seraya menuju ke arah koridor yang merupakan jalan menuju ruang belakang serta ke arah toilet. Di sana ada sebuah patung keramik berukuran satu meter tingginya, yang dijadikan hiasan koridor tersebut. Di sisi lain juga ada patung-patung keramik sebagai penghias dinding koridor, tapi agaknya patung wanita memeluk bunga itulah yang menjadi
sasaran Niko. Patung itu berwarna kusam, menandakan usianya yang sudah tua dan jarang dibersihkan oleh si perawat gedung itu.
"Hei, kenapa ambil bangku segala, Niko"!" Niko tidak banyak bicara, tapi langsung menghantam patung itu dengan ayunan bangku cukup kuat. Praaang...! Sekejap saja patung itu telah pecah menjadi serpihan keramik yang berserakan di lantai. Suara pecahannya menggema memenuhi gedung itu. Ketika gema tersebut hilang, ternyata suara gemuruh seperti pasukan berkuda tadi juga hilang. Kini suasana gedung itu menjadi lengang. Napas Luxy terengah-engah memandangi Niko yang tersenyum lega sambil meyakinkan telinganya bahwa suara gemuruh itu sudah tak ada. Mata pun memandang ke satu arah dengan bangga dan puas.
"Mereka telah menjauh, Lux! Huhh... syukurlah kita nggak terlambat memecahkan patung ini!" Niko mendekat sewaktu Luxy masih terperangah memandanginya. "Patung itu adalah sesembahan mereka, sangat mereka hormati. Sejak beberapa hari yang lalu kulihat mereka mengadakan upacara ritual di depan puing tadi. Mereka mendapat kekuatan gaib tinggi dari cahaya yang memancar lewat kedua mata patung tadi"
"Dari mana kau mengetahuinya?" berapa hari yang lalu aku lewat depan gedung Ini dan dibawa masuk oleh penjaga gerbang depan. saat itu kulihat mereka bersujud berkali-kali.
di depan patung itu. Katanya, patung itu adalah sumber kekuatan Ratu Penguasa Mistik wilayah sini. Aku sempat dibujuk-bujuk agar ikut bergabung dengan mereka, tapi aku bisa menolak secara halus. Cuma, waktu aku tadi melintas di jalan depan sana, aku melihat imam Agung dan para sekutunya tergesa- gesa menuju kemari menunggang kuda berkepala iblis, maka aku pun segera masuk kemari. ingin tahu apa y ang terjadi di sini. Ternyata kaulah yang akan dijadikan sasaran Imam Agung bersama para sekutunya itu. Unt ung aku tahu titik kelemahan mereka beberapa hari se belumnya, seandainya aku..."
"Nik...!" potong Luxy yang mulai tersadarkan dari kecengangannya. la memegang pundak Niko, dan ternyata ia seperti memegang sekumpulan karet busa yang amat lembut. Semakin sadar Luxy terhadap sentuhan aneh yang sebenarnya sejak tadi sudah ia rasakan kejanggalannya, yaitu sejak ditarik oleh Niko dan dibawa lari. Hanya saja, karena suasana cukup memegangkan dan perhatiannya sempat menjadi panik, maka sentuhan tangan Niko tadi lidak digapai sama sekali. Baru sekarang Luxy merasakan kejanggalan yang ada pada diri Niko, lalu diyakinkan dengan cara mencekal pundak pemuda berambut cepak rapi itu. Ternyata terasa seperti memegang karet busa yang sangat lembut. luxy tahu, apa arti dari sentuhan anehnya itu.
"Nik, kau... kau sudah... sudah tidak memiliki raga lagi, Nik"!"
Raut wajah Niko pun menjadi surut, murung, dan akhirnya ia mengakui keadaannya yang sekarang. Luxy sangat sedih dan terharu. Ia segera membawa Niko masuk ke mobilnya, sementara orang-orang dibiarkan lalu-lalang menghabiskan sisa kepanikan mereka. Luxy ingin membawa Niko ke tempat yang sepi, yang tidak terganggu oleh kesibukan orang lain. Sepanjang perjalanan Niko mencurahkan seluruh duka di hatinya, dan banyak bercerita tentang kemunculan peti mati Ratu Khana. dari dalam tanah pekarangan rumahnya yang ada di Dewa Parunggana itu. Luxy jadi tahu persis bahwa Niko sudah meninggal karena menjadi tumbal asmara Ratu Khana.
Lebih dari itu Niko pun menceritakan keadaan Kumala Dewi yang diminta untuk menyempurnakan kematiannya, tapi justru berusaha ingin menghidupkannya kembali. la juga melihat Kumala kecewa berkali-kali mencoba menghidupkan kerangkanya tapi selalu gagal. "Kemarin aku ingin menemuinya, tapi aku tak berani mencekati rumahnya yang mengandung hawa panas melelehkan besi. Padahal ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya, tapi aku tak bisa mendekatinya lagi. Hawa panasnya begitu tinggi apalagi malam purnama kemarin. Jadi, bagaimana kalau meminta bantuanmu untuk menemui Kumala dewi secepatnya?""Akan kulakukan, walaupun sebenarnya aku belum kenal dia. Tapi... pesan apa yang harus kusampaikan kepadanya?" Katakan pada Dewi, jangan paksakan diri jika kemampuannya menghidupkan diriku kembali itu memang tak ada. Biarlah aku menerima upah kebejatanku sendiri menjadi seperti ini. Aku ikhlas. Tapi kalau memang dia bersikeras dengan keinginannya itu, dan akan mengganggu ketenangan hatinya jika keinginan itu belum terlaksana, maka katakan pula padanya, Lux...."
"Apa yang harus kukatakan"!" tanya Luxy
dengan suara parau setelah roh Niko diam untuk beberapa saat. "Katakan pada Dewi... agar dia harus menemui Sang Ajal supaya dapat keterangan mengenai keinginannya itu. Kalau tidak begitu, dia nanti akan lelah sendiri. Aku kasihan padanya, Lux. Sekarang aku baru tahu, sebenarnya dia adalah seorang sahabat sejati. Bukan seorang kekasih bagi diriku yang. telah sekotor ini....". Luxy tak tahu siapa itu Sang Ajal, karena ia. memang pernah mendengar nama angker dari tokoh yang tentunya berasal dari alam gaib tingkat linggi. Tapi mengingat pesan yang harus disampaikan kepada Kumala itu adalah pesan dari roh seorang sahabat, maka Luxy pun berusaha menemui Kumala melalui bantuan Weldy. Sebab setelah roh Niko, mengatakan, bahwa ia sering mendengar roh-roh lain membicarakan tentang Sang Ajal yang
dianggap mengetahui rahasia bangkit dari kematian. - roh Niko segera berpisah dengan Luxy. Padahal saat itu Luxy belum menanyakan alamat kantor atau rumah dari gadis yang bernama Kumala Dewi itu. - Maka, jalan yang mudah ditempuh untuk bertemu dengan Kumala adalah meminta bantuan Weldy. Sebagai pimpinan produksi, Weldy pasti kenal dan punya data-data gadis yang sering disebut-sebut oleh pers sebagai paranormal cantik itu. Sebenarnya Luxy malas bertemu Kumala, karena ia. ingin sebutan paranormal cantik itu diberikan untuk dirinya. Hanya saja, ia akan merasa lebih bangga lagi jika sebutan itu pindah kepada dirinya. melalui uji kemampuan supranaturalnya secara tak langsung dalam menyelesaikan sebuah peristiwa gaib di depan umum.
"Mungkin sekarang inilah saatnya aku unjuk kemampuan gaibku dengan cara menemui Sang Ajal, dan mengorek rahasia tentang bangkit dari kematian. Jika aku bisa mendapatkan rahasia itu maka akulah yang akan berhasil menghidupkan jenazah Niko yang katanya sudah berupa susunan kerangka kering itu," pikir Luxy ketika dalam -perjalanan menuju rumah Kumala didampingi Weldy. lalu siapa Sang Ajal itu, ya" Bagaimana menemui Sang Ajal" Hmm, kurasa hal itu bisa kutanya Kumala nanti dengan berlagak bo
doh di depannya. Begitu dia menjelaskan prosesi bertemu dengan Sang Ajal, maka aku dapat menembusnya sendiri ke sana dan mendapatkan rahasia tentang bangkit dari kematian! Untung tadi belum sempat kujelaskan kepada Weldy tentang roh Niko yang menyebut-nyebut nama Sang Ajal," sambil hati Luxy tersenyum tipis membayangkan kecerdasan otaknya yang dirasakan memang brilian dalam mengatur siasat dan strategi supranaturalnya
MEMANG benar jika roh Niko mengatakan bahwa Dewi Ular memendam rasa kecewa karena gagal menghidupkan kembali kerangkanya. Kekecewaan itu lebih besar lagi setelah malam purnama ia tetap gagal melakukan misinya. Padahal kerangka Niko sudah dibalut dengan serat-serat energi kedewaannya yang menyerupa benang hijau dan membuat kerangka itu seperti kepompong, toh masih tetap saja tidak bisa menghidupkan Niko. Ketika itulah rupanya roh Niko ingin mendekati Kumala, namun yang terjadi justru sebaliknya, takut. dan segera menjauhi rumah Kumala. Pada saat seperti itu, tingkat kesaktian Dewi Ular mencapai puncak tertinggi dan memancarkan hawa panas bagi roh halus yang tidak memiliki gelombang kesaktian cukup tinggi. Bahkan selama tujuh hari sejak malam purnama, gelombang hawa panas masih menyelimut tubuh Dewi Ular, sehingga sulit didekati mahluk kelas menengah ke bawah. Dalam keadaan seperti itu, Kumala juga sulit ditembus oleh penglihatan mahluk halus lainnya
karena cahaya hijau dari energi saktinya memancar
sangat menyilaukan. Maka ketika ia menerima kedatangan Weldy dan Luxyna Ammari, raut kemurungannya masih membekas jelas, sekalipun tidak mengurangi daya tarik dan pesona kecantikan bidadarinya. Sewaktu kedua tamu itu datang di akhir senja, keadaan . rumah Kumala sudah normal kembali. Segalanya serba rapi seperti semula, meskipun belum lama ini sempat nyaris hancur seperti kapal pecah. Pagi-pagi sekali Kumala sudah keluar dari kamar dalam keadaan menjadi gadis cantik secara utuh, dan ia semakin sedih memandangi suasana rumah yang beran takan akibat getaran gelombang saktinya itu.
"Lihat semua ini...!" kata Buron menyambut kemunculan Kumala, sebab Buron yang mulai dapat menerka bahwa kekacauan itu disebabkan oleh kekuatan gaibnya Dewi Ular, sengaja tidak tidur walaupun suasana sudah menjadi tenang. Ia berjaga-jaga di depan kamar Kumala sambil mendengarkan walkman dan sesekali memandangi foto-foto Shayu hingga fajar menyingsing.
"Sebentar lagi rumah ini rubuh dan kita akan jadi bangkai kalau semalam kau nggak cepat-cep at menghentikan ulahmu."
"Ck, ck, ck...!" Kumala geleng-geleng kepala, seperti menyesali tindakan bodohnya sendiri
"Sudah dibela-belain sampai berantakan begini nasih gagal juga, Ron," ujarnya setelah menarik napas menahan rasa kecewanya.
"itu berarti sudah di luar batas kemampuan kita, Kumala. Jangan memaksakan diri untuk melakukan hal-hal yang di luar kemampuan kita. Begi
tulah saran Shayu yang selalu kuingat. Dan... saran
itu memang benar." "Terima kasih atas saran copy-an itu. Akan
kurenungkan setelah mandi nanti. Sekarang, mumpung masih pagi, belum banyak tetangga yang
bangun, aku akan membereskan rumah ini dulu!" "Perlu kubantu?"
"Nggak usah. Aku tahu kamu juga nggak tidur semalaman. Sekarang tidurlah sana. Istirahat. Biar nggak masuk angin. Nggak bagus kalau ada jin kok masuk angin" Nggak pantas kedengarannya," sambil senyum tipis Kumala mekar menahan rasa ingin tertawa karena ucapan sendiri. Buron entah menggerutu apa,-tak jelas, karena dilakukan sambil pergi masuk ke kamarnya yang juga masih berantakan. Hanya tempat tidurnya Sandhi saja yang sedikit dibenahi, dan sekarang sudah dipakai untuk tidur nyenyak.
Dewi Ular memejamkan mata dengan tenang. Beberapa saat kemudian dari tengah jarak kedua alisnya ada energi keluar berupa percikan sinar hijau kecil seperti bintang Buru-buru ia menangkap percikan sinar itu dengan ujung jari-jarinya, lalu disebarkan seperti sedang melemparan sesuatu dari kiri ke kanau Cralip...! Percikan bintang kecil-kecil itu menjadi banyak dan menyebar luas ke seluruh ruangan, bahkan lain tempo singkat sudah memenuhi rumahnya. |cahaya itu berbinar-binar, indah, walau menyilaukan tapi tak menyakitkan mata. Peristiwa itu terjadi hanya sekitar lima detik. Setelah itu percikan bintang hijau kecil itu padam. Maka tampaklah susunan barang-barang seluruh rumah itu menjadi tertata kembali seperti sediakala Tak ada kerusakan dan tak a da yang berantakan. Seolah-olah di rumah itu tak perna h terjadi guncangan hebat yang sempat disangka Mak Bariah sebagai tanda tanda awal datangnya kiamat di bumi Maka ketika Weldy datang bersama Luxyna, mere ka sama sekali tak menyangka bahwa rumah indah itu belum lama ini pernah menjadi seperti kandang bebek. Luxy justru memandangi seni tata letak ruang tamu dan ruang tengah yang menurutnya memiliki nilai cukup tinggi Kumala pun terpaksa harus secepatnya menyingkirkan kemurungan itu untuk mengimbangi keceriaan tamu-tamunya, terutama terhadap Luxy, sebagai orang yang baru satu kali itu bertemu dengannya Dewi Ular selalu berusaha ramah ceria terhadap kenalan barunya. karena sikap itu diperlukan untuk menanam kesan persahabatan yang baik, yang diharapkan bisa berkepanjangan dan mampu menumbuhkan rasa persaudaraan yang kental Sebelum mendengar nama wanita cantik bawaan Weldy itu, Kumala langsung mengetahui bahwn wanita itu adalah Luxy, sebab ia ingat tentang tayangan 'Lorong Gaib hari Kamis yang lalu. Kunala sengaja menatap Luxy dengan kelembutannya, tapi diam-dian radar gaibnya mulai dipasang, dalam arti difungsikan semaksimal mungkin, supaya sewaktu-waktu dapat merasakan gelombang getaran gaib lain yang ingin mendekatinya. Hal ini merupakan tingkat kewaspadaan Dewi Ular yang bekerja secara refleks, terutama jika berhadapan dengan 'orang pintar', termasuk si Wanita Penjinak Hantu itu.
"Terus terang saja," kata Weldy
"... sebenarnya malam ini aku ada urusan keluarga di rumah paman Tapi berhubung Luxy minta diantar kemari, maka kubatalkan rencana pergi ke rumah pamanku. Karena... sepertinya urusan yang dibawa Luxy ini lebih penting daripada urusan keluargaku. Hmmm, biar Luxy sendiri deh yang menjelaskan, soalnya dia memang ingin sekali segera bertemu dan berunding denganmu, Kumala." Luxy langsung bicara tegas,
"Aku ingin bicarakan tentang mayatnya Niko Madawi Terkesiap raut wajah cantik Dewi Ular Senyum berlesung pipit hilang seketika. Tatapan mata menjadi tajam. la belum sempat meneropong jalan pikiran Luxy, tahu-tahu wanita itu sudah bicara tentang sesuatu yang mestinya tidak diketahui.
"Weldykah yang telah membocorkannya?" pikir Kumala sambil cepat mengembalikan sikapnya. weldy kelihatan tetap tenang. "ini amanat langsung dari roh Niko," kata luxy.
ia menemuiku saat aku sedang menjinakkan hantu di gedung pertemuan tua di Jalan ...." lalu ia pun menceritakan
sedikit peristiwa menegangkan di gedung tua tersebut Luxy juga membeberan rahasia kematian Niko sesuai yang diceritakan roh Niko kepadanya. Hal. itu diperlukan Luxy untuk meyakinkan Dewi Ular bahwa ia benar benar ditemui roh Niko. Tentang hawa panas yang terpancar deras dari rumah Kumala pun disinggung-singgung, sebagai bukti bahwa roh Niko memang sudah mencoba mendekati Kumala, namun gagal Deteksi gaib indera keenam tidak menangkap adanya unsur kebohongan dari kata-kata Luxy, apalagi Luxy menyinggung tentang energi panas tinggi, sudah jelas datangnya benar-benar dari roh Niko. Kumala tahu persis, Weldy tak akan bisa menjelaskan masalah energi panas itu jika informasi mengenai kematian Niko didapatkan Luxy dari Weldy. "Dia berkata sejujurnya," kata hati Kumala. Dengan penuh antusias Kumala menyimak penjelasan Luky selanjutnya, terutama mengenai amanat dari roh Niko yang menghendaki Kumala Dewi menghentikan upayanya yang sudah berkali-kali gagal itu. "Dia tak tega melihat kamu kecewa terus terusan. Menurutnya, kamu adalah seorang sahabat sejati bukan kekasih bagi dirinya yang telah kotor itu. Karenanya, dia berharap agar kamu tidak memaksakan kemampuan yang sudah kamu kerahkan -lama ini. Dia bilang, dia sudah ikhlas menerima kematiannya sebagai hukuman dari kebejatan tingkah lakunya sendiri. Dia cuma ingin agar kematiannya disempurnakan, dan akulah yang sekarang mendapat tugas untuk menyempurnakan kematiannya itu. Karenanya, aku harus membawa kerangka Niko untuk kumakamkan dengan sempurna."
"Hmm, begitu ya?" Kumala manggut-manggut - tetap tenang
"ia bukan tak percaya padamu, cuma tak ingin ketenangan hidupmu terganggu dan kamu menjadi lelah akibat diperbudak oleh rasa penasaran menghidupkan jenazahnya. Jadi, keberatankah kau jika kerangkanya Niko kuambil alih sesuai pesannya?"
"Nggak Aku nggak keberatan," jawab Kumala tetap kalem, walaupun saat itu juga timbui rasa heran di hati Weldy. Pemuda itu tak menyangka kaiau akhirnya Kumala mudah menyerahkan kerangkanya Niko kepada pihak lain Bukan pihak saudara atau keluarganya almarhum Niko sendiri Weldy hanya.punya kesimpulan, mungkin sudah waktunya Kumala mengakui ketidakmampuannya dan ia harus menyerah secara sportif.
"Niko menembahkan dalam pesannya sebelum pergi meninggalkan diriku," tambah Luxy.
"Dia merasa lebih baik diserahkan kepada Sang Ajal saja. daripada harus hidup kedua kalinya dengan tingkah laku yang belum tentu lebih baik dari sebelumnya."
"hmmm...," Kumala manggut manggut Di bibir ranumnya yang sensual itu selalu tersungging senyum kecil mempesona sekali Aku ndiri masih belum tahu. Kumala.
susul ucapan Luxy. "Siapa yang dimaksud Sang Ajal itu" Apakah sebuah nama kiasan atau memang sebuah nama yang tidak ada di dunia kita ini?"
"Sang Ajal itu penjaga gerbang neraka," jawab Kumala tanpa ada kesan ragu atau rasa keberatan dalam menjelaskannya. Kumala juga menjelaskan bahwa Sang Ajal adalah utusan El Maut yang menjaga gerbang neraka. Dikatakannya pula bahwa a sering bertemu dengan Sang Ajal, yang terakhir adalah pertemuannya di Jalur Petaka, alam gaib. (Baca serial Dewi Ular dalam episode
"TERJEBAK BENCANA GAlB") "Apakah kira-kira aku bisa berkenalan dengannya?" - - |
"Kenapa tidak" Bisa saja, asal kau tahu caranya," jawab Kumala apa adanya. Dan sikapnya sejak tadi tetap berwibawa, anggun, serta meman carkan kharisma yang cukup kuat. Penampilan I uxy.terkesan kalah wibawa dengan sikap dan penampilan Dewi Ular Dari nada bicaranya pun Dewi Ular terkesan lebih formil, meski tetap tenarg dan low-profile, namun tetap menimbulkan rasa sungkan di hati lawan bicaranya. Rasa sungkan itulah yang dilawan Luxy sejak tadi.
"Aku jadi tertarik dan ingin kenal dengan Sang Ajal," kata Luxy sengaja memamerkan senyum keceriaannya.
"Apa yang harus kulakukan jika aku ingin berkenalan dengan Sang Ajal, Kumala" Per yaratan atau sesaji apa yang harus kusiapkan dalam prosesi itu nanti?"
"Sesaji sih nggak ada, ya" Tapi persyaratan memang ada."
"Boleh kutahu persyaratannya?"
"Mudah kok," senyum Kumala melebar, seperti malu-malu untuk menyebutkannya. Lalu, dengan tenang sekali ia berkata seraya menatap lurus pada Luxy, teduh tapi terasa menyentuh.
"Syarat yang utama hanya bersih hatinya. Tidak bermain siasat dalam bicaranya. Tidak punya ambisi untuk menjadi orang paling unggul di antara rekan seprofesinya. Tidak memanipulir pesan pihak lain demi kepentingan ambisi pribadinya. Dan. tidak punya keinginan untuk menguji kemampuan supranaturalnya dengan pihak lain di depan umum dengan cara menyelesaikan peristiwa gaib. Curna itu!"
"Ooo." Luxy manggut manggut, tapi sebenarnya dalam dada wanita itu ada yang bergolak hingga bergemuruh keras. Darahnya terasa panas sehingga wajah. cantiknya tampak kemerah-merahan Sebab apa yang dikatakan Kumala tadi adalah rangkaian program pribadi yang tersusun dalam benak dan hati kecilnya. Tanpa melalui perkataan keras dan pedas, Luxyna sudah merasa ditampar oleh sindiran sehalus sutera itu. ternyata dia bisa mengetahui isi hatiku"! Gila! Mungkin dia juga bisa membaca seluruh pikiranku yang sekarang maupun yang kemarin kemarin" awas juga anak ini. Kecil-kecil cabe rawit. Masih mudi tapi berilmu tua, rupanya"!" gumam hati

Dewi Ular 42. Wanita Penjinak Hantu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Luxy dalam kegundahannya yang disembunyikan di balik ketenangan.
"Kapan kau akan menghadang Sang Ajal?" pancing Kumala lagi dengan keramahan yang cukup tendensius.
"Prosesinya bisa kubantu, baik di rumahmu maupun dari sini, juga bisa. Tapi perlu diketahui, Sang Ajal tidak mudah dikelabuhi dengan siasat murahan lho. Sulit sekali mengorek rahasia dari mulutnya. Bila perlu harus melalui pertarungan segala. Apalagi yang ingin dikorek darinya adalah : rahasia bangkit dan kematian, waah... itu nggak semudah memancing belut di sawah. Tapi kalau memang kamu mau mencobanya, bisa kubantu. Aku punya password-nya buat membuka file dalam komputer gaibnya," lalu Kumala tertawa renyah dalam nada canda ringan yang membuat Weldy ikut geli, tapi Luxy hanya tersenyum sumbang dengan kulit wajah makin merah. Sebab, sekarang sudah semakin jelas, bahwa gadis muda jelita itu tahu persis segala yang terekam dalam otak Luxy, baik ingatan tentang percakapannya dengan roh Niko, maupun percakapan yang lainnya. Luxy seperti kehilangan disket perbendaharaan katanya. Diam tanpa kata, selain reaksi-reaksi kecil, respon-respon ringan, semacam senyum dan gumam, atau anggukan kepala. Karena pada saat itu di dalam hati Luxy terjadi pergolakan rasa malu dan jengkel akibat seluruh isi pikirannya dan kecamuk hatinya dapat diketahui gadis yang usianya jauh lebih muda darinya itu. Luxy merasa dibuat
tak berkutik oleh diplomasi tadi
"Jadi, kerangka Niko mau dibawa kapan" Sekarang" Atau besok siang saja biar tidak mengganggu program selanjutnya pada malam ini?"
"Program apa maksudmu?" Luxy bersuara parau karena memang kerongkongannya terasa kering akibat terlalu lama membisu "Mungkin sifatnya lebih pribadi lagi, jadi nggak etis kalau harus kujelaskan di antara kita bertiga ini kan?" Sekali lagi Luxy mencoba tersenyum, tapi kaku dan tawar sekali "Atau sebaiknya kerangka itu kukirim ke rumahmu saja?" Kumala seolah-olah mengajukan ide untuk mempermudah keinginan Luxyna, tapi sebenarnya merupakan teguran keras dari gadis itu terhadap kebiasaan Luxyna merencanakan kelicikan halus dalam misi-misi sosialnya. Luxyna pun merasa semakin ditantang mentalnya yang tadi sempat merasa yakin bahwa ia lebih pantas menyandang julukan paranormal cantik
"Kalau kau setuju aku yang mengirim kerangka Niko ke rumahmu, aku bersedia melakukannya malam ini juga. Tapi ingat... kamu harus sampai rumah lebih dulu daripada kerangka itu. Jangan sampai rumah bareng kerangka Niko. Juga jangan kerangkanya duluan yang sampai rumah, kamu sendiri belakangan Nanti yang setia menunggumu di rumah bisa ngamuk-ngamuk mematah-matahkan kerangkanya Niko-Kan repot kalau begitu jadinya."
kembali sebaris tawa renyah bernada canda mengisi kevakuman sesaat Luxy semakin getir dalam senyumnya, karena kali ini kata-kata Kumala semakin mengarah pada sesuatu yang lebih privacy lagi bagi Luxyna. - "Siapa yang kau maksud akan mengamuk tadi?" "O, itu cuma bercanda. Jangan tersinggung. Mohon maaf kalau aku sampai mengetahui penunggu rumah yang setia itu," sambil Kumala merendah lebih familiar lagi kesannya.
Kesan itu justru mendebarkan hati Luxyna. Ada kecemasan yang mulai-menggerogoti ketenangan batinnya untuk persoalan pribadi itu. Luxy menjadi sangat gelisah, selalu salah tingkah. Bahkan sampai tak berani beradu pandang dengan Kumala, karena ia yakin tatapan mata Kumala Dewi mempunyai daya serap rahasia pribadi orang lain. Gadis berambut panjang itu dapat membongkar rahasia pribadi seseorang yang disembunyikan di balik tumpukan lemak batinnya.
Haruskah Luxnya menjauhi Kumala supaya tahasia pribadinya lebih terjamin lagi keamanannya" TERANG bulan masih memancarkan nuansa kemesraan Oper Blazer warna hitam masih dikemudikan Weldy penuh perasaan. Artinya, kalau bukan karena mempertimbangkan faktor perasaan, sebenarnya ia segan dan malas mengantarkan luxy sampai ke rumah wanita itu. B"rhubung Luxy da. tang menemui Weldy tidak membawa mobilnya yang sedang dalam proses perpanjangan STNK, dan mereka pergi ke rumah Kumala juga menggunakan mobilnya Weldy, maka mau tak mau Weldy mengantar si Wanita Penjinak Hantu tidak bisa sampai di halte saja, melainkan harus sampai ke rumahnya. Agak risi sebenarnya hati Weldy meluncur berdua dengan wanita sesexy Luxy itu. Apalagi jika ia ingat bisikan Kumala sebelum mereka pamit pulang tadi,
"Hati hati Wel, jangan tergoda kemesraan si macan betina itu lho..." rasa-rasanya Weldy jadi malu hati sendiri kalau harus berduaan dengan luxy menjelang pukul dua belas tengah malam Sekalipun Weldy merasa mendapat sindiran halus dari Kumala yang diartikan sebagai olok-olok pribadi, tapi hati kecilnya sering menjadi malu sendiri jika ia mulai berkhayal yang tidak senonoh tentang l uxyma Amman.
Repotnya lagi, tempat tinggal Luxy cukup jauh dari rumah Kumala. Perjalanan memakan waktu lebih dari 45 menit. Selama mereka berdua di dalam mobil, aroma parfum yang dikenakan Luxy kian memenuhi ruangan tertutup itu. Wewangian tersebut adalah wewangian yang lembut, namun makin lama makin membakar saraf-saraf sensual di sekujur tubuh Weldy. Hal itu membuat weldy, menjadi sering merasakan debar-debar indah yang memiliki bayang-bayang keromantisan. Itulah sebabnya Weldy sering menarik napas dalam dalam menekan kuat-kuat tumbuhnya hasrat kemesraan yang berusaha dihindarinya.
"Sebenarnya malam ini ada klien yang memintaku datang untuk membersihkan gangguan roh-roh penasaran," kata Luxy setelah melirik jam elektrik di mobil tersebut.
"Maksudmu, malam ini ada order untuk menjinakkan hantu?"
"lya," Luxy menghembuskan napas. tampak menyimpan keresahan.
"Dia pemilik sebuah hotel berbirtang Cukup sukses bisnis perhotelannya itu cuma sayangnya, hotelnya yang,baru itu sering bikin kapok para tamu. Salah satu kamar hotel tersebut dihuni oleh roh-roh halus yang usil dan suka likin orang ketakutan." "Dia minta malam ini juga menjinakkan hantu-hantu itu?"
"Aku yang menentukan .malam ini harus di
siapkan beberapa sesaji, karena aku akan ngerjain kamar itu setelah pukul dua belas nanti. Tapi.. kayaknya aku lelah sekali malam ini." Luxy mendesah bernada keluh.
"Bagaimana kalau kutelepon dia untuk membatalkan acara malam ini, ya?"
"Wah, menurutku sih... nggak etis deh. Soalnya kamu sendiri yang menjanjikan dan menyanggupi waktunya. Apalagi kalau dia sudah menyiapkan sesaji yang kamu minta itu, lalu kamu membatalkannya, sangat nggak profesional sekali kesannya."
"Iya sih...," gumamnya pelan dalam kebimbangan bersikap - "Ya, sudah. kerjain saja demi menjaga prestise juga kan?" "Kamu mau mengantarku ke sana" Soalnya hari ini aku nggak bawa kendaraan sendiri sih. Kalau aku bawa mobil sendiri, capek nggak capek tetap kukerjain juga. Tapi ini kan.. numpang mobilmu?" - - Luxy ternyum malu.
"Masa' udah diantar menemui Kumala kok sekarang minta diantar ngurusin order padi, ngelunjak amat kan?" Weldy ikut tertawa untuk mengurangi rasa tak enak hati bagi luxy. Di sela tawanya ia berkomentar dengan cara canda yang melegakan hati wanita itu.
"Sekali kali jadi asistennya Wanita Penjinak Hantu, nggada salahnya kan" Siapa tahu malamini aku dapat komisi yang lumayan."
"Ooo, soal komisi sih... beres. Mau komisi dalam bentuk apa" Silakan pilih sendiri."
"Memangnya ada berapa kamu sediakan?" Luxy tidak menjawab hanya tertawa kecil sambil buang muka. Tapi hatinya merasa Semakin lega, sebab Weldy mulai mengarahkan mobilnya menuju Rossana Hotel yang ada di kawasan wisata pantai. Hotel yang terdiri dari sembilan lantai itu milik pasangan suami-istri yag akrab dikenal dengan nama Oom Luis dan tante Luis. Rupanya hotel yang baru lima bulan diresmikan sebagai hotel wisata berbintang empat itu mulai digosipkan sebagai hotel angker, karena salah satu kamarnya ada yang dihuni oleh roh-roh halus, hantu-hantu: berbagai macam bentuk dan rupa yng menakutkan beberapa tamu, baik tamu yang kebetulan bermalam di kamar itu, maupun tamu yang menempati kamar sekitarnya. Maka, setelah tay angan di layar teve dalam acara Lorong Gaib, disaksika n oleh sekian banyak pemirsa, Tante lis akhirnya. meng hubungi Luxy dan terjadilah kesepakatan bisnis gaib ya ng harus dilakukan Luxy malam ini. "Aduh, syukurlah ka lau Zus Lux akhirnya jadi datang juga. Saya pikir Zus Lu xy malam ini nggak jadi datang. Saya udah bingung se ndiri nih, habis seluruh sesaji dan persyaratannya sudah saya siapkan lho, Zus," sambut Tante Luis dengan waj ah berseri-seri, lega.
"Saya butuh satu kamar khusus buat keperluan saya pribadi sebelum saya tangani kamar berhantu itu "
"O, ya Sudah. Sudah kami siapkan kamar yang Zus Luxy minta itu. Mari, saya antar ke kamar Anda. Zus !" Tante Luis seger menyuruh roomboy yang ditugaskan menyediakan kamar khusus itu agar memandu jalan lebih dulu. Kemudian mereka mengikutinya, bersama-sama Weldy juga. Kehadiran Weldy dan Luxy memang disambut dengan istimewa dan dianggap sebagai tamu terhormat oleh Tante Luis dan para karyawan hotel .Oom. Luis tidak ikut hadir, karena ia punya kelemahan pada jantungnya. sehingga dikhawatirkan akan mengalami serangan jantung fatal jika terjadi sesuatu yang mengerikan dan sangat mengejutkan di tempat itu. - - kamar berhantu itu terletak di lantai pertama. tepat di samping tangga darurat, dalam deretan kamar paling sudut .Kamar kamar yang membentuk huruf itu mempunyai taman dan kolam hias di depannya. Kamar yang khusus untuk keperluan meditasi dan sebagainya buat Luxy adalah kamar yang ada dudut seberangnya dari kamar berhantu itu. Di antara kamar Luxy dan kamar berhantu itu ada cafe buat santai para tamu. Cafe kecil itu kini dalan keadaan sepi, karena memang sengaja tidak dibuka untuk menghindari hal-hal buruk yang dapat terjadi pada saat prosesi pengusiran hantu hantu itu.
"Kamu di kamar saja. Jangan pergi ke manamana!" pesan Luxy kepada Weldy setelah mereka berdua berada di kamar spesial bernomor 027 itu.
"Aku ingin lihat proses pengusiran nanti, Lux."
"Jangan. Nanti kau takut."
"Nggak. Aku nggak takut Aku cuma melihat dari kejauhan saja. Dari depan kamarini, misalnya."
"Ya, udah. Tapi jangan pergi ke mana-mana, ya" Nanti aku kebingungan kalau b"tuh kamu sewaktu-waktu," kata Luxy sambil melakukan kesibukan kecil, antara lain mempersiapkan madat khusus yang akan dibakar nanti
"Lux, apakah prosesi pengusiran hantu nanti nggak mengganggu tamu-tamu yang menempati kamar di sekitar sini?" Weldy mengungkapkan rasa ingin tahunya.
"Kamar-kamar di sekitar sini sudah dikosong
kan sejak tadi siang. Kamar yang terisi hanya yang.
ada di lantai tiga, empat dan seterusnya."
"Ooo..., tapi... kenapa mereka pilihkan kamar Ini sebagai kamar khusus untuk keperluan ma gismu" Kenapa bukan kamar di samping kamar berhant u itu?"
"Karena kamar terdekat dengan kamar berhantu yang m"nghadap ke arah barat hanyalah kamar ni! Ini yang paling dekat, tapi juga yang menghadap ke barat."
"Oooo...," Weldy manggut-manggut sebagai tanda inemahami maksud penjelasan Luxy yang
dilakukan sambil mengeluarkan beberapa benda kecil dari dompetnya, yang menurut Weldy adalah jimat-jimat penangkal hantu. Mungkin selama ini jimat-jimat itulah yang diandalkan oleh Luxy untuk menjinakkan hantu di mana-mana
"Lux, kalau kau butuh bantuan tenaga kasar. pakailah aku saja. Jangan sungkan-sungkan." Luxy melirik sesaat, menatap Weldy dengan senyum kecil, tapi dahinya sedikit berkerut.
"Kenapa kamu punya keinginan begitu, We!?"
"Yaah, namanya asisten sih sudah wajar kalau disuruh ini-itu oleh sang pakar." jawab Weldy sambil cengar-cengir malu-malu geli
"Kamu benar-benar mau kujadikan asistenku?"
"Untuk malam ini saja. Untuk besok-besok sih... belum pasti. Kalau memang nggak berbahaya dan bisa kulakukan sebagaimana mestinya, mungkin bisa seterusnya aku jadi asistenmu." - Senyum pun makin melebar indah.
"Kenapa kamu tiba-tiba punya keinginan seperti itu sih" Dari tadi kamu nggak bilang soal keinginanmu jadi asistenku"!" Weldy tertawa kecil. Malu-malu.
"Aku jadi tertarik dengan hal-hal mistik dan ingin mengetahui lebih dalam lagi. Aku kepingin mendapatkan pengalaman mistik yang jarang didapatkan orang lain." Luxy tertawa pelan, nyaris tanpa suara selain gumam. Ia tertawa sambil geleng-geleng kepala.
melanjutkan kesibukannya, tanpa memberi komentar apa-apa. Weldy semakin malu hati lalu purapura buang air kecil ke kamar mandi.
"Kenapa aku jadi punya keinginan gila seperti itu?" pikirnya saat di dalam karnar mandi
"Mungkin aku mulai terpengaruh oleh situasi yang ada, yang serba mistik dan serba sulit dicari logikanya. Mungkin aku terlalu penasaran ingin mengetahui apa sebenarnya yang ada dalam dunia gaib itu" Tapi, terus terang saja, aku mulai suka dengan pribadinya Luxy. Dia cukup sportif dan punya ketegasan dalam bersikap di mana saja." Lalu terngiang di telinganya beberapa percakapannya dengan Luxy saat meninggalkan rumah Kumala Dewi tadi. Weldy sempat menanya. kan, mengapa Luxy tak jadi berminat membawa pulang kerangkanya Niko. Dengan tegas dan tanpa malu-malu wanita itu menjawab secara jujur.
"Kemampuanku jauh di bawah kemampu annya Kumala Dewi Tak kusangka dia memiliki kemam puan setinggi itu. Aku seperti habis ditelan jangi olehny a. Dia tahu apa yang kurencanakan * dalam hatiku. Dia juga bisa mendengar rekaman pembicaraanku dengan roh Niko. Dia memperingatkan diriku secara halus supa ya meninggalkan kebiasaan burukku. Rasa-rasanya... m emang dialah yang pantas menyimpan kerangkanya Ni ko. Bukan aku!" - Pengakuan sportif seperti itu jarang di miliki oleh kaum wanita, terutama yang sedang menge jar karir dan prestise. Menurut Weldy, jika ada wanita yang mampu memiliki sportifitas seperti itu, berarti wanita itu cukup dewasa dalam bersikap dan cukup matang dalam menghadapi kehidupan mendatang. Weldy selalu kagum dengan wanita seperti itu. Rasa kagum itu membuatnya punya rasa simpati yang begitu dalam, sehingga aspirasi kehidupan wanita itu dapat mengalir dalam pandangan hidupnya. Weldy semakin salut lagi melihat cara kerja Luxy dalam menangani hantu-hantu yang ada di kamar 021 itu. Dengan disaksikan Tante Luis dan beberapa orangnya dari serambi lobby, ternyata Luxyna Ammari mampu m engundang hantu-hantu penghuni kamar 021 melalui up acara kecil yang diadakan olehnya dengan dibantu Wel dy sebagai asisten yang melayani keperluannya. Weldy sendiri sebenarnya sangat ketakutan, tapi ia coba untu k menguatkan nyalinya agar tidak jatuh pingsan ketika Luxy memerintah hantu-hantu itu menampakkan wuju dnya secara nyata Ada lima makhluk halus yang meng huni kamar tersebut. Di antaranya berbentuk seperti gu mpalan asap putih yang melayang-layang di udara dengan bentuk yang jelek dan matanya berpijar merah, ada yang berwujud seperti mayat sedang dalam proses pembusukan jasadnya, ada yang berwujud wanita bule berambut pirang panjang tapi tanpa bagian perut ke bawah, ada yang berupa mahluk tinggi besar dan hitam dengan mata seperti bola lampu merah serta gigi besar bertaring panjang dan
Sang Fajar Bersinar Di Bumi Singasari 15 Fix You Karya Glitch Rajawali Sakti Dari Langit Selatan 19

Cari Blog Ini