Ceritasilat Novel Online

Badai Laut Utara 3

Wiro Sableng 162 Badai Laut Utara Bagian 3


mereka masuk ke dalam laut, bukan mustahil mereka memang tinggal di dalam laut.
Laut utara. Kau bisa menduga siapa mereka?"
"Kau pernah mendengar yang namanya Ratu Laut Utara?" balik bertanya Ratu Duyung.
Wlro tersenyum. Sebenarnya dia sudah menduga namun murid Sinto Gendang ini tidak
mau langsung keluarkan pendapat Dia Ingin mengetahui lebih dulu apa yang ada di
benak gadis cantik bermata biru itu.
Ternyata mereka punya jalan pikiran yang sama.
"Aku mengenal Ratu yang nama aslinya Ayu Lestari. Namun Nyi Roro Manggut pernah
memberi tahu kalau Ratu yang asli Itu telah disekap oleh seorang perempuan yang
kini mengangkat dirinya sebagal Ratu Laut Utara ." (Baca serial Wiro Sableng
berjudul "Sang Pembunuh", baca Juga "Pembalasan Ratu Laut Utara")
"Perempuan yang mengangkat diri sebagai Ratu Laut Utara Itu sebenarnya berasal
dari Laut Selatan.
Bernama Nyi Harum Sarti. Dia masih kerabat dekat Nyai Roro Kidul. Semasa berada
di Laut Selatan dia 162 Badai Laut Utara
65 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
menjadi orang kepercayaan Nyai. Selain diben ilmu agar tetap awet muda yaitu
seusia perempuan empat puluh tahun, kepadanya Ratu juga memberikan banyak ilmu
kesaktian. Setelah merasa memiliki Ilmu yang cukup, tanpa bicara atau pamit dia
meninggalkan Laut Selatan. Dia pergi ke Laut Utara, berhasil mengalahkan dan
menyekap Ratu asli lalu mengangkat diri sebagai penguasa baru di Laut Utara.
Walau Nyai Roro Kidul sangat menyesalkan perbuatan Nyi Harum Sarti namun tidak
pernah mengambil tindakan apa-apa. Dengan Ratu terdahulu hubungan Kerajaan Laut
Utara dan Kerajaan Laut Selatan sangat baik.
Sebaliknya setelah Nyi Harum Sarti berkuasa di Utara sering ada silang sengketa,
banyak terjadi perkara bagi Nyai Roro Kidul Ratu Laut Utara membujuk beberapa
orang pembantu utama Nyai agar mau bergabung dengan dirinya. Salah seorang yang
aku ingat adalah Pengging Kuntala Kepala Pengawal Tembok Karang Abadi..."
"Kau telah menamatkan riwayat manusia satu Itu.,"
kata Wiro pula. (Baca sarial Wlro Sablang berjudul
"Sang Pembunuh")
Ratu Duyung mengangguk. Lalu berkata. "Selain itu Ratu Laut Utara juga berusaha
mencuri benda-benda pusaka dan membuat berbagai macam
kekacauan..Astaga!"
"Ada apa Intan?" tanya Wiro yang sejak memberi nama Intan pada Ratu Duyung kini
selalu menyebut si cantik bermata biru tersebut dengan nama baru itu.
"Kalau batu mustika sakti milik Nyai Roro Kidul ikut masuk ke dalam laut utara,
berarti setelah dicuri dari istana bawah laut Nyai Roro Kidul, batu mustika itu
kini berada dalam kekuasaan Ratu Laut Utara...."
"Jangan-jangan orang yang menyamar sebagai dirimu itu adalah salah satu kaki
tangan Ratu Laut Utara."
"Bisa jadi," jawab Ratu Duyung. Dia melirik ke arah cermin."Urusan bisa benarbenar menjadi pelik."
162 Badai Laut Utara
66 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
"Intan, kita mengejar ke tempat yang tidak keliru.
Aku punya tanggung jawab untuk mendapatkan batu mustika milik Nyai Roro Kidul
itu." Kata Wiro pula.
"Satu-satunya cara adalah kita harus mampu menyusup ke tempat kediaman Ratu Laut
Utara. Rasanya itu bukan pekerjaan sulit. Namun kita tidak boleh menganggap rendah
kekuatan musuh. Kesaktian dan kekuatan Ratu Laut Utara dimasa silam jauh berbeda
dengan keadaannya sekarang. Aku merasa yakin akan berkecamuk sesuatu yang
dahsyat" "Apapun yang terjadi aku harus dapat mengambil batu mustika milik Nyai Roro
Kidul. Sekaligus Jika bisa menolong sahabatku Ayu Lestari yang disekap Ratu Laut
Utara. Aku tahu kira-kira letak Istana Ratu Laut Utara. Aku sudah pernah ke
sana." "Wiro, tak usah kau mempersalahkan diri sendiri.
Mendapatkan batu mustika Itu kembali menjadi tanggung jawab kita berdua.Tapi
coba kau lihat lagi ke dalam cermin sakti ini."
Ratu Duyung mendekatkan cermin sakti ke arah Wiro. Murid Sinto Gendeng
memperhatikan. "Eh., tadi cermin Ini sudah bersih. Sekarang mengapa tahu-tahu ada lagi titik
hijau. Satu titik berkedip bergerak dari arah barat. Cepat sekali.
Bergerak ke bagian atas cermin berarti menuju arah utara. Dua titik hijau lagi
mendatangi dari arah bawah cermin. Yang satu berkedip, satunya tidak. Berarti
ada lagi satu mahluk alam gaib yang gentayangan. Dua titik ini juga bergerak ke
arah utara."
"Dugaanku semakin keras bakal terjadi sesuatu di laut utara. Sebaiknya saat ini
aku segera meng-hubungi Ratu untuk mendapatkan petunjuk."
Ratu Duyung simpan cermin sakti di balik pakaian lalu memandang berkeliling. Di
satu bagian tanah yang agak ketinggian dia duduk bersila. Dua tangan diletakkan
di atas paha kiri kanan, kepala sedikit diangkat dan sepasang mata dipejamkan.
162 Badai Laut Utara
67 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
Sementara Ratu Duyung bersamadi untuk mendapatkan hubungan dengan Nyai Roro
Kidul diam-diam Wlro memperhatikan. Walau agak pucat dan membayangkan keletihan
namun wajah gadis Itu tampak begitu anggun. Rambut di bagian depan kepala yang
jatuh menjulal kening membuat wajahnya tampak, lebih menawan. Entah mengapa saat
itu Wiro tiba-tiba ingat akan ucapan Bunga, gadis alam roh sesaat setelah dia
dan Ratu Duyung berhasil mengeluarkan Bunga dari dalam sekapan Gud Setan.
Waktu itu Bunga berkata.
"Diluar diriku aku tahu begitu banyak gadis yang mencintai dirimu. Aku tidak
tahu bagaimana perasaanmu terhadap mereka. Tapi jika kelak di kemudian hari kau
Ingin memilih salah satu dati mereka sebagal teman hidupmu, jatuhkanlah
pilihanmu pada Ratu Duyung. Jaga dia baik-baik... "(Baca serial Wiro Sableng
berjudul "Kutukan Sang Badik)
Sambil terus menatap wajah cantik itu Wiro berpikir.
"Mengapa Bunga mengatakan harus dia" Bukan Bidadari Angin Timur. Bukan pula
Anggini. Mengapa Kiai Gede Tapa Pamungkas dan juga Eyang Sinto serta Kakek Tua
Gila punya pendapat yang sama" Bahkan Kiai Gede Tapa Pamungkas hendak
menyerahkan Pedang Naga Suci Dua Satu Dua padanya."
Kilas kenangan demi kenangan, suka dan duka di masa lalu bersama Ratu Duyung
terbayang satu persatu. Wlro coba merenung.
"Aku tahu, ada satu kelebihan dalam diri gadis ini.
Hatinya begitu polos., begitu tulus. Mulutnya tidak banyak berucap namun
pandangan mata serta
sikapnya yang lembut menyiratkan pribadi dirinya. Aku tidak keliru memberinya
nama intan. Hatinya seputih kilau cahaya permata.-."
Saat itu sebenarnya Ratu Duyung telah selesai semadi dan berhubungan dengan Nyai
Roro Kidul. Ketika dia membuka mata, dia melihat Wiro tengah menatap memperhatikan dirinya.
Ratu Duyung cepat 162 Badai Laut Utara
68 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
pejamkan mata berpura-pura terus bersamadi tapi mata tidak seluruhnya
dipejamkan. Masih terdapat serambut celah dimana dia bisa balas melihat dan
memperhatikan Wiro.
"Agaknya dari tadi dia telah memperhatikan diriku.
Apa yang ada dalam hatinya?" Sang Ratu merasa dada berdebar.
Wiro sendiri bukannya tidak tahu kalau gadis bermata biru itu berpura-pura
samadi tapi sebenarnya memperhatikan dirinya. Sambil menggaruk kepala dia
melirik ke arah serumpun pohon perdu berdaun lebat Seekor ular keket hijau
menempel di atas selembar daun. Murid Sinto Gendeng senyum-senyum. Pikiran jahil
muncul di benaknya. Dia pura-pura menggeliat.
Tapi bersamaan dengan itu dua jari tangan kanan yang telah dialiri tenaga dalam
diarahkan pada daun yang ada ular keketnya.
"Tess!"
Tangkal daun putus.
Wiro sentakkan dua jari tangan ke belakang. Saat itu juga daun melayang ke bawah
tapi tidak jatuh ke tanah melainkan meluncur dan jatuh tepat di atas paha kiri
Ratu Duyung yang masih duduk bersila. Melihat ular keket menggeliat-iiat di atas
daun gadis bermata biru Ini langsung menjerit dan melompat dari duduknya. Muka
pucat tubuh keluarkan keringat dingin.
"Intan, ada apa?" Wiro pura-pura bertanya dan cepat mendatangi,
"Kau keterlaluan. Kau mempermainkan aku!" Kata Ratu Duyung sambil tinju kanannya
dlpukul-pukulkan ke dada Wiro.
Wiro tertawa. Sambil merangkul dan mengusap punggung si gadis dia berkata. "Kita
berdua terlalu tegang oleh keadaan. Sesekali harus ada selingan agar otak tidak
leleh! Sudah... sudah."
"Ular keketnya mana. Buang dulu... aku jijik."
"Ularnya sudah jatuh waktu kau melompat tadi."
162 Badai Laut Utara
69 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
jawab Wiro. "Kau dusta! Pasti masih menempel di celanaku."
"Sial, tidak tahu dia. Ular keket benaran Justru!
menempel dalam celanaku!" kata Wiro dalam hati lalu tertawa gelak-gelak.
"Kenapa kau tertawa?" Tanya Ratu Duyung. "Kau masih mempermainkanku!"
"Tidak, tidak ada apa-apa. Ayo kita lanjutkan perjalanan." Jawab Wiro pula
sambil senyum-senyum
"Tidak, aku harus memberitahukan sesuatu lebih dulu padamu." Kata Ratu Duyung
pula. "Memberitahukan apa?" tanya Wiro.
"Ada seseorang saat ini mengintip kita."
"Hemm... begitu?" Wiro memandang berkeliling. Lalu bertanya. "Laki-laki atau
perempuan?"
"Aku mencium bau wangi pakaian dan rubuhnya Tidakkah kau mencium."
"Kalau dia wangi berarti yang mengintip itu seorang perempuan. Aku akan
melakukan sesuatu biar dia penasaran!" Habis berkata begitu Pendekar 212 lalu
peluk tubuh Ratu Duyung erat-erat, ciumi wajah dan kecup bibirnya hingga si
gadis bergetar sekujur tubuh dan sambil baias mendekap kencang dia berkata
kelagapan. "Wiro, kau ini...."
Namun suara Ratu Duyung lenyap begitu kecupan Wiro kembali mendarat di bibirnya.
DI balik kerapatan semak belukar, tak jauh dari tempat itu seorang gadis cantik
seperti mau pingsan ketika melihat ciuman bertubi-tubi yang dilakukan Wiro
terhadap Ratu Duyung.
Mulutnya berucap tersendat.
" Ya Tuhan, jangan-jangan Kiai itu sudah menikah-kan mereka di puncak Gunung
Gede! Wiro tak pernah berbuat sepeti itu. Gadis itu juga tidak sebinal yang aku
ketahui. Atau mungkin mereka sengaja..."
Tidak menunggu lebih lama gadis yang mengintip balikkan tubuh dan berkelebat
cepat 162 Badai Laut Utara
70 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
tinggalkan tempat itu. Sepasang matanya tampak berkaca-kaca.
Sementara air mata jatuh bercucuran di kedua pipi si gadis terus-terusan
membatin. "Apa yang harus aku lakukan" Kemana aku harus pergi" Tuhan, berat nian
cobaan yang Kau berikan. Aku telah menghancurkan harapan seorang untuk menggapai
harapan baru. Ternyata aku menggapai kehampaan.
Tuhan apakah Engkau telah menjatuhkan Hukum Karma atas diriku?"
Tiba-tiba si gadis nantikan lari. Walau perasaan dan pikirannya saat itu kacau
balau namun indera pendengaran dan penglihatan tidak terpengaruh. Satu bayangan
besar berkelebat di jalan setapak di belakang barisan pepohonan. Si gadis cepat
menyelinap. Dia terkejut ketika mengenali siapa yang lewat di depan sana.
"Eh, si gendut Bujang Gila Tapak Sakti. Lama aku tidak bertemu, lama tidak
mendengar riwayatnya. Dia seperti terburu-buru. Mau kemana?"
Yang lewat di jalan setapak memang Bujang Gila Tapak Sakti. Gerakannya seperti
melangkah biasa saja.
Malah sambil berkipas-kipas.
Namun sesaat kemudian dia sudah lenyap dari pemandangan.
"Pasti ada urusan besar. Dari pada tidak tahu mau berbuat apa dan mau pergi
kemana baiknya aku ikuti saja si gendut tadi."
Lalu gadis cantik yang sedang kalut itu segera berkelebat ke arah lenyapnya
Bujang Gila Tapak Sakti.
162 Badai Laut Utara
71 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
MALAM buta menjelang pagi Bujang Gila Tapak Sakti sampai di pantai utara.
Tubuhnya yang gemuk basah oleh keringat langsung dibaringkan di atas pasir. Dia
merasa sejuk enak setiap air laut mengguyur dirinya.
"Sial dua hari dua malam menempuh perjalanan jauh! Kalau tidak mengingat pesan
kakek buta si kaleng rombeng itu, tidak akan mau aku berbuat tolol seperti ini!"
Bujang Gila Tapak Sakti bicara mengomel sendiri.
"Gendut! Dari dulu kau memang tolol! Apa baru sekarang menyadari"1 "Tiba-tiba
satu suara perempuan menyahuti. Membuat Bujang Gila Tapak Sakti tersentak
bangun,duduk, di atas pasir. Matanya yang belok memandang ke arah sosok seorang
gadis cantik berpakaian biru berambut pirang riap-riapan, berdiri dalam bayang
kegelapan. "Eh, aku seperti mengenali suaramu! Rambutmu, harum bau tubuhmu juga! Tapi bukan
mustahil kau ini mahluk jejadian dari dasar laut!"
Si gadis tertawa cekikikan.
"Matamu sudah lamur! Apa kau tidak mengenali diriku"!"
"Astaga!"
Dari duduk Bujang Gila Tapak Sakti bangkit berdiri.
Dia maju dua langkah. Kepala dikedepankan.
"Bidadari AnginTimur! Memang kau rupanya!
Mengapa kau ada di sini" Heh, jangan-jangan kau selama ini mengikutiku! Sekarang
aku baru sadar!"
Si gadis yang memang Bidadari Angin Timur tersenyum lalu menjawab. "Kau betul.
Aku memang mengikutimu. Tadinya aku sudah kecapaian dan jengkel.Tidak tahu kau
ini mau kemana. Kau seperti tidak sampai-sampai ke tujuan. Kau sendiri
mengapa datang ke kawasan laut utara ini" Ada 162 Badai Laut Utara
72 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
seorang gadis kecintaanmu yang hendak kau
temui?" Bujang GilaTapak Sakti tertawa gelak-gelak hingga tubuhnya yang gembrot
bergoyang-goyang. Air laut mengucur dari pakaiannya yang basah. Si gendut
tanggalkan kopiah hitamnya yang basah lalu dikibas-kibas.
"Dua hari lalu aku bertemu Kakek Segala Tahu.
Dia minta aku datang ke pantai utara. Arah pulau Karimunjawa..."
Bidadari Angin Timur heran mendengar ucapan Bujang Gila Tapak Sakti.
"Setahuku di dasar laut pulau Karimun adalah tempat kediaman Ratu Laut Utara.
Jadi dia yang hendak kau temui Rupanya kau telah menjalin hubungan dengan
perempuan itu?"
"Kalau Ratu itu mau padaku, aku juga mau-mau saja," jawab Bujang Gila Tapak
Sakti lalu tertawa mengokoh. "Tapi dengar dulu ceritaku. Menurut Kakek Segala
Tahu aku harus cepat ke sini untuk membantu Pendekar Dua Satu Dua Wiro Sableng
dan Ratu Duyung menghadapi Ratu Laut Utara."
"Ada silang sengketa apa Wiro dengan Ratu Laut Utara?"
"Kata Kakek Segala Tahu Ratu Laut Utara telah menguasai sebuah batu mustika
milik Ratu Laut Selatan.-"
"Dua Ratu Laut saling bermusuhan. Mengapa kau mau saja ikut campur. Biarkan
mereka menyelesaikan urusan sendiri-sendiri.."
"Hemm..." Bujang Gila Tapak Sakti keluarkan suara bergumam.
Lalu sambil senyum-senyum dia berkata "Aku tahu mengapa sepertinya kau tidak
perduli. Aku tahu mengapa kau seolah Ingin dua Ratu itu saling tempur dan celaka
sendiri. Bukankah itu karena kau tahu dua Ratu itu sama-sama menyukai Wiro"
Betul begitu"
Ha... ha... ha!"
162 Badai Laut Utara


Wiro Sableng 162 Badai Laut Utara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

73 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
Bidadari Angin Timur unjukkan wajah cemberut.
"Sobatku rambut pirang. Soal batu mustika itu aku tidak mau tahu.Tapi yang
dikawatlrkan Kakek Segala Tahu adalah bahwa Ratu Laut Utara sudah sejak lama
punya rencana jahat ingin menguasai rimba persilatan tanah Jawa. Beberapa tokoh
silat berhasil dibujuk ikut menjadi kaki tangannya. Yang tidak mau tunduk
disekap.Termasuk Ratu Laut Utara yang asli. Sesuatu yang dahsyat akan terjadi di
kawasan Ini. Kakek kaleng rombeng itu menyuruhku ke sini. Aku diberi beberapa
petunjuk."
"Menurutmu apakah Wiro dan Ratu Duyung sudah sampai di kawasan ini atau sudah
lebih dulu masuk ke dasar laut tempat Istana Ratu Laut Utara?" tanya Bidadari
Angin Timur pula.
"Aku tidak tahu. Aku harus buru-buru menyeberang ke Pulau Karimunjawa. Sebelum
matahari muncul aku harus sudah sampai di sana.
"Aku ikut bersamamu!"
Si gendut tertawa. "Boleh-boleh saja. Tapi aku tidak mau satu perahu denganmu!"
"Eh, apa maksudmu?" Bidadari Angin Timur heran.
Bujang Gila Tapak Sakti tidak menjawab melainkan melangkah ke tepi pantai dimana
terdapat sebuah perahu. Sekail tandang perahu itu terpental dan masuk ke dalam
air. Si gendut menyusul melompat ke dalam laut Bukannya dia naik ke atas perahu
tapi perahu malah dibalikkan lalu dia menyusup ke bawah perahu yang terbalik
itu. Sesaat kemudian perahu bergerak meluncur ke tengah laut.
"Hai! Tunggu!" teriak Bladadari Angin Timur. Dia memandang berkeliling.Tak ada
perahu lain di sekitar situ. Berarti dia harus naik di perahu yang sama!
Dari bawah perahu muncul kepala berkopiah kupluk Bujang Gila Tapak Sakti.
"Aku sudah bilang tidak mau satu perahu denganmu!
Tapi kalau kau memaksa silahkan naik di atas perahu.
Kau di atas aku di bawah. Enak kan" Ha... ha... hal"
162 Badai Laut Utara
74 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
Kepala si gendut lenyap di bawah perahu dan perahu Itu terus meluncur.
"Gendut edan! Kau kira aku tidak berani menerima tantanganmu!" Bidadari
AnginTimur yang memiliki ilmu meringankan tubuh tinggi serta kecepatan bergerak
luar biasa melesat di permukaan air laut.
Sesaat kemudian dia sudah berdiri di atas perahu yang terbalik!
ISTANA besar Kerajaan Bawah Laut Ratu Laut Utara.
Dalam sebuah ruangan yang dikelilingi dinding batu memancarkan cahaya biru
terang beberapa orang berkumpul. Ruangan Ini merupakan satu tempat rahasia, yang
tidak sembarang orang boleh masuk.
Agaknya saat itu tengah berlangsung satu pertemuan sangat penting. Orang pertama
yang hadir di situ tentu saja adalah Ratu Laut Utara. Dia duduk di sebuah kursi
berlapis perak, dikelilingi beberapa pembantu kepercayaan. Di samping kiri sang
Ratu duduk seorang gadis cantik berpakaian biru, berambut hitam lepas yang bukan
lain adalah Purnama
Seperti diceritakan sebelumnya dengan menerapkan ilmu yang disebut Ilmu Penyejuk
Jiwa Pemikat Hati Nyi Kuncup Jingga pembantu kepercayaan Ratu Laut Utara
berhasil menundukkan Pumama dan membujuk gadis sakti ini sekaligus membawanya ke
Istana Bawah Laut menemui Ratu Laut Utara
Di sebelah kiri gadis dari alam 1200 tahun silam ini berdiri Nyi Kuncup Jingga
dan Ki Ngumpil Sebaki alias SI Lidah Hantu yang lengan kirinya tampak dibalut Di
samping kanan Ratu Laut Utara berdiri seorang tua bersorban dan berjubah putih
Rambut putih menjulai panjang, diikat kedepan disatukan dengan kumis serta
janggut.Yang aneh dari kakek ini adalah mulutnya yang sangat lebar. Dalam
keadaan terkancing mulut itu memanjang dari bagian bawah telinga kiri sampai
bawah telinga sebelah kanan. Tenggorokan senantiasa bergerak turun naik seperti
dia tengah menelan 162 Badai Laut Utara
75 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
sesuatu. Urat-urat besar di lehernya tampak menyembul merah. Sementara dari
lobang hidung dan liang telinga mengepul tipis asap berwarna kemerahan.
Asap ini menebar hawa panas hingga ruangan terasa hangat Sikap si kakak berdiri
seperti patung, diam tak bergerak dengan wajah menengadah ke arah langit langit
ruangan. Namun sepasang telinganya
menangkap setiap pembicaraan yang terjadi di tempat itu. Semua orang dalam
Istana Bawah Laut Ratu Laut Utara mengenal kakek ini dengan nama panggilan Datuk
Api Batu Neraka. Siapa nama sebenarnya tidak ada yang tahu. Dia merupakan salah
seorang pembantu Ratu Laut Utara yang diam di satu pulau kecil di utara Pulau
Karlmunjawa. Dia Jarang berada di Istana Ratu Laut Utara kalau tidak ada urusan
yang luar biasa penting.
Di dalam ruangan tidak ada pengawal tidak ada pelayan. Ini berarti pertemuan itu
benar-benar bersifat rahasia dan hanya mereka yang sangat dipercaya yang boleh
hadir, termasuk Purnama. Walau baru dikenal namun agaknya sang Ratu sudah
menaruh kepercayaan penuh pada gadis alam gaib ini. Di bawah Ilmu Penyejuk Jiwa
Pemikat Hati sang Ratu punya rencana untuk mempergunakan ilmu kesaktian gadis
alam gaib itu dalam menghadapi Ratu Duyung dan Pendekar 212.
DI hadapan Ratu Laut Utara saat Itu ada satu meja kecil terbuat dari batu
pualam. Di atas meja terletak sebuah dulang perak berisi air. Inilah dulang atau
nampan bernama Dulang Perak Sejuta Mata. Melalui air di dalam dulang Ratu Laut
Utara mampu melihat keadaan di laut utara bahkan jauh sampai ke daratan pada
arah atau jurus delapan penjuru angin.
Biasanya air di dalam dulang perak senantiasa berwarna kebiruan namun saat itu
sesekali air tampak berubah kemerahan. Ratu Laut Utara memberi Isyarat pada Nyi
Kuncup Jingga agar mendekat.
Setelah nenek bermuka ungu berada di dekatnya 162 Badai Laut Utara
76 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
Ratu Laut Utara berkata."Air di dalam dulang bersemu merah. Jelas ada bahaya
mengancam. Urusan
sebenarnya hanya dengan Ratu Duyung yang ditemani Pendekar Dua Satu Dua. Mengapa
banyak tamu tak diundang ikut berdatangan?"
"Mereka datang mencari kematian!" kata Nyi Kuncup Jingga sambil tangannya
diletakkan di bahu Purnama lalu mengelus tengkuk gadis ini.
"Aku melihat Jelas keadaan di luar. Ratu Duyung dan Pendekar Dua Satu Dua Wiro
Sableng saat ini telah berada di pantai utara. Sang surya belum terbit.
Mereka tengah bersiap-siap melakukan sesuatu. Aku melihat Pendekar Dua Satu Dua
duduk bersila di pasir pantai. Ada pancaran cahaya biru keluar dari
tubuhnya...Ratu Laut Utara mendadak hentikan ucapan. Wajahnya sangat tercekat.
"Nyi Kuncup, aku ingin mencocokkan apa yang aku ketahui dengan apa yang kau
ketahui. Kau tahu apa yang tengah dilakukan pendekar itu?"
Nyi Kuncup Jingga memperhatikan kedalam dulang perak. Wajah nenek tua berwarna
ungu Ini berubah.
"Sri Paduka Ratu. Pendekar Dua Satu Dua tengah bersiap-siap menerapkan Ilmu
Meraga Sukma! Dengan ilmu kesaktian ttu dia memang mampu masuk ke bagian manapun dari Istana
Kerajaan Bawah Laut Ini!"
Ratu Laut Utara terdiam sesaat lalu berkata.
"Pendekar itu boleh meraga dengan seratus bahkan seribu sukma. Kita akan
menangkalnya. Membuat sukmanya tidak bisa kembali ke dalam raga untuk selama
lamanya. Kita akan menyekapnya dalam Istana ini! Seumur-umur dia akan aku
Jadikan pendamping tapi tunduk di bawah telapak kakiku! Ratu kembali
memperhatikan cairan biru di dalam dulang perak.
Sesaat kemudian dia berucap.
"Ternyata Nyi Roro Manggut ikut muncul. Dia datang bersama seorang nenek yang
aku tidak kenal. Dari tanda-tanda yang kulihat nenek satu ini mungkin 162 Badai
Laut Utara 77 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
mahluk dari alam roh."
"Sri Paduka Ratu, saya mohon saat Ini juga kita membentengi diri. Mengirim orang
untuk menghadang mereka sebelum mendatangi Istana kita." Berkata Nyi Kuncup
Jingga. "Serahkan semua itu padaku. Aku... Astaga!" Ratu Laut Utara terlonjak bangkit
dari duduknya. Lalu perlahan-lahan surut duduk kembali. Wajahnya yang cantik
sesaat berubah kelam.
"Ada apa Sri Paduka Ratu?" tanya Ki Ngumpil Sebaki sementara Datuk Api Batu
Neraka turunkan kepala yang sejak ladl mendongak lalu melirik ka arah dulang
perak. "Aku melihat masih ada dua orang lagi muncul di dalam air Dulang Perak Sejuta
Mata. Mereka malah telah berada di pantai Pulau Karimunjawa! Yang pertama
seorang gemuk luar biasa yang aku tidak ketahui siapa adanya. Datuk coba kau
lihat. Mungkin kau mengenali orang ini...."
Datuk Api Batu Neraka tundukkan kepala, menatap ke dalam air biru di dulang
perak. Setelah meluruskan tubuhnya kembali dia berkata.
"Pemuda gemuk berkopiah hitam kupluk itu aku kenal dengan nama Bujang Gila Tapak
Sakti. Dia memang bersahabat dengan Pendekar Dua Satu Dua dan Ratu Duyung."
Suara si kakek sember. mungkin karena mulutnya yang sangat lebar mulai dari
telinga kiri sampai telinga kanan.
"Manusia pengecut! Datang membawa komplotan!"
"Tidak usah dipikirkan Sri Paduka Ratu. Saya yang akan menghadapi Bujang Gila
Tapak Sakti. ilmu kesaktiannya memang tinggi. Namun saya tahu kelemahannya.
Bisakah Sri Paduka Ratu meminjamkan Ning Kameswari barang beberapa ketika?"
Ratu Laut Utara menatap wajah kakek berjubah dan bersorban putih itu. Lalu
tersenyum. "Aku tahu maksudmu Datuk. Aku tahu..."
"Orang kedua yang muncul bersama si gendut 162 Badai Laut Utara
78 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
itu apakah Sri Paduka Ratu sudah mengetahui siapa dia adanya" Kalau beium biar
saya mengatakan."
"Aku sudah tahu Datuk. Gadis berambut pirang itu bukankah dia yang bernama
Bidadari AnginTimur"
Aku sudah lama mendengar kehebatannya. Kail Ini agaknya tiba saat aku dapat
menjajal!"
"Sri Paduka Ratu, jika terjadi apa-apa Sri Paduka tetap berada dalam Istana ini.
Biarkan kami menghadapi orang-orang itu. Mereka datang membawa angin. Mereka
akan segera menuai badai!" Ucap Datuk Api Batu Neraka pula.
"Kita harus menyusun siasat sekarang juga!" Kata Ratu Laut Utara. "Datuk, kau
pergi ke Pulau Karimun-Jawa. Sesuai permintaanmu aku boleh membawa Ning
Kameswari ke pulau itu. Kau harus mampu membunuh pemuda bernama Bujang Gila
Tapak Sakti." Sang Ratu berpaling pada Nyi Kuncup Jingga dan Ki Ngumpil Sebaki."Kalian
cepat pergi ke arah selatan. Hadang Nyi Roro Manggut dan nenek alam roh yang
Ikut bersamanya." Lalu sambil memegang bahu Pumama Ratu Laut Utara berkata. "Kau
ikut bersamaku ke pantai utara.Tugasmu membunuh Ratu Duyung. Aku akan menghadapi
Pendekar Dua Satu Dua."
Habis berkata bogitu Ratu Laut Utara bertepuk tiga kali.
"Wusssl"
Saat Ku juga mengepul asap kuning di ruangan.
Lalu dengan cepat asap membentuk sosok satu mahluk tinggi besar berkepala botak
yang sekujur tubuh tertutup bulu lebat, memiliki dua tanduk di kening,
mengenakan cawat. Saking tingginya kepala hampir menyondak langit-langit ruangan
sementara dua tangan menjulai hampir menyentuh lantai. Dari sela bibir tebal
mencuat dua taring runcing yang senantiasa meneteskan cairan merah. Batok kepala
mengepulkan asap biru. Pada kening terdapat mata ke tiga yang selalu berkedap
kedip tiada henti.
162 Badai Laut Utara
79 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
Kecuali tiga buah matanya yang merah bagian lain dari tubuh mulai dari kepala
sampai ke kaki berwarna kuning.
Setelah mengusap cairan merah yang membasahi mulut dan dagunya, mahluk dahsyat
ini jatuhkan diri.
Membungkuk tiga kali sebelum berkata.
"Sri Paduka Ratu, aku Jin Ouma Rawana siap menunggu perintah Sri Paduka."
Ternyata mahluk dahsyat Ini adalah sebangsa Jin yang berada di bawah kekuasaan
Ratu Laut Utara.
"Jin Ouma Rawana Kerajaan Laut Utara tengah menghadapi ancaman besar. Kami semua
akan meninggalkan Istana menghadapi musuh jahat. Kau kutugaskan untuk menjaga Istana.
Bunuh siapa saja orang luar yang berani datang mendekati tempat ini.
Selain itu perintahkan seratus anak buahmu untuk meniup badai ke arah delapan
penjuru angin kawasan laut Utara. Sekarang juga!"
Jin bernama Duma Rawana membungkuk tiga kali.
"Ucapan Sri Paduka Ratu aku dengar. Perintah segera aku lakukan. Jin Durna
Rawana mohon diri!"
"Wusss!"
Sosok tinggi besar berbulu menyeramkan itu berubah menjadi asap kuning lalu
lenyap dari pemandangan.
Pada saat di ruangan itu hanya tinggal Ratu Laut Utara berdua dengan Purnama,
tiba-tiba satu cahaya biru menyambar lalu traangg! Dulang perak di atas meja
hancur berantakan.
"Kurang ajar! Orang-orang Laut Selatan telah mulai menyerang!" teriak Ratu Laut
Utara marah. Dia cepat pegang lengan Pumama dan usapkan tangan kiri ke dada
dimana tersimpan Batu Mustika Angin Laut Kencana Biru. Keduanya serta merta
melesat keluar dari dalam ruangan. Begitu menyembul di permukaan laut Ratu Laut
Utara berkata. "Ingat, kau harus membunuh Ratu Duyung. Aku menghadapi
Pendekar Dua Satu Dua Wiro Sableng! Kau mengerti?"
"Saya mengerti Ratu." Jawab Purnama.
162 Badai Laut Utara
80 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
"Bila urusan ini selesai, seperti yang aku janjikan kau akan kujadikan Wakilku."
"Terimakaslh Ratu," kata Pumama pula yang sampai saat itu masih berada di bawah
pengaruh Ilmu Penyejuk Jiwa Pemikat Hati.
"Astaga...."
"Ada apa Ratu?"
"Apakah kau merasakan air laut tiba-tiba berubah dingin seperti es"!" ucap Ratu
Laut Utara. "Ini pasti pekerjaan pemuda bernama Bujang Gila Tapak Sakti itu. Ratu, kita
harus segera keluar dari dalam laut sebelum tubuh kita menjadi beku!"
Ratu Laut Utara cepat mengusap dada. Batu Mustika di dalam tubuhnya bersinar
terang. "Wutttt..Wuuutt!"
Seperti anak panah lapas dari busurnya dua perempuan cantik itu melesat ke arah
pantai utara tanah Jawa.
162 Badai Laut Utara
81 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
PENDEKAR 212 Wiro Sableng duduk bersila di atas pasir. Ombak bergulung dan
memecah di pantai tiada henti. Angin laut bertiup dingin. Keadaan masih gelap.
Sesuai petunjuk Nyai Roro Kidul yang diterima Ratu Duyung melalui samadi dia
siap untuk meraga sukma dan selanjutnya masuk ke dalam Istana Bawah Laut Ratu
Laut Utara. "Intan, aku sudah siap..." Wiro memberi tahu Ratu Duyung.
"Wiro, tunggu dulu. Ada sesuatu yang tidak wajar"
jawab Ratu Duyung. Gadis bermata biru ini menatap ke arah timur. "Saat ini
seharusnya fajar sudah menyingsing. Namun ada satu kekuatan menutupi udara di
kawasan sebelah timur. Aku mendengar sesuatu. Seperti suara puluhan seruling
ditiup secara berbarengan. Datangnya dari berbagai penjuru..."
"Aku mendengar suara menderu. Dahsyat sekali."
kata Wiro. "Intan, lihat ke tangah laut. Ombak bergemuruh menjulang tinggi. Deru
angin semakin kencang. Hujan mulai turun. Sebentar lagi akan turun badai
hebat.Tapi aku rasa ini bukan badai kemauan alam. Ada satu kekuatan dahsyat dari
daiam laut memaksakan kehendak."
Saat itu Ratu Duyung telah mengeluarkan cermin sakti dan memperhatikan permukaan
cermin. "Hai! Apa yang terjadi" Cerminku membentuk titik buta!" Ratu Duyung berseru
kaget "Apa maksudmu Intan?" tanya Wiro seraya menarik tangan kanan Ratu Duyung,


Wiro Sableng 162 Badai Laut Utara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mendekatkan cermin ke arahnya Murid Sinto Gendeng melihat betapa cermin sakti
itu kini terlihat hitam kelam!
"Ada kekuatan dahsyat mencekal ilmu kesaktianmu.
Mungkin ini pembalasan musuh setelah kau
menghancurkan peralatan pelihat jauh milik Ratu Laut 162 Badai Laut Utara
82 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
Utara," ucap Wiro lalu kerahkan tenaga dalam ke tangan yang memegang lengan si
gadis maksudnya untuk bantu mengembalikan kekuatan dan kesaktian cermin.
"Jangan!" teriak Ratu Duyung. "Cermin Ini bisa hancur! Sebaiknya kau segera
menerapkan Ilmu Meraga Sukma!"
Tidak menunggu lebih lama Wiro cepat lakukan! apa yang dikatakan Ratu Duyung.
Dia kembali duduk bersila di tanah. Dua tangan disilang di atas dada. Mata
dipejam. Pikiran dikosongkan. Setelah mengucap Bismillahirrohmanirrohim tiga
kali Wiro susul dengan ucapan Meraga Sukma, juga tiga kali. Sekejap kemudian
tubuh kasar Pendekar 212 Wiro Sableng diam membatu dan pancarkan cahaya bini.
Dari tubuh itu kemudian membayang keluar satu sosok samar, langsung melesat ke
dalam laut. Di saat bersamaan hujan lebat mencurah turun. Laut seperti hendak terbongkar.
Ombak membubung tinggi ke udara lalu bergulung ganas ke pantai memporak
porandakan segala apa yang menghalangi. Angin bertiup menderu mengerikan,
membongkar pasir sepanjang pantai dan menerbangkannya ke udara membuat keadaan
menjadi gelap sementara sang surya masih belum muncul! Raga kasar Pendekar 212
masih terduduk bersila seolah menyatu dengan bumi hingga tidak bergeming dari
kedudukannya "Badai setan!"
Seseorang berteriak di kejauhan.
Sewaktu sukma Wiro molesnt ke dalam laut utara.
Ratu Duyung segera menyusui melompat namun
gerakannya tertahan ketika beberapa tombak di samping kanan dia melihat dua
perempuan melesat laksana terbang dipermukaan laut, menembus
amukan gelombang dan deru badai angin serta tebaran pasir pantai. Keduanya
mengenakan pakaian biru. Walau cuma sekelebatan namun Ratu Duyung masih sempat
mengenali. Perempuan di ujung kanan 162 Badai Laut Utara
83 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
adalah musuh bebuyutan Ratu Agung Nyai Roro Kidul yaitu Ratu Laut Utara. Yang
membuat Ratu Duyung terkejut bukan kepalang adalah ketika mengenali perempuan di
samping Ratu Laut Utara. Purnama!
Gadis dari Latanahsilam! Keduanya melesat ke arah sosok Wiro yang masih duduk
bersila di pasir pantai.
"Luar biasa aneh! Bagaimana Purnama bisa bersama dengan Ratu Laut Utara" Mereka
punya hubungan apa" Sejak kapan"!"
Sesaat Ratu Duyung menjadi bingung. Apakah dia akan meneruskan mengikuti Wiro
masuk ke dalam laut atau mengurungkan niat. Terlebih ketika dia melihat di
tangan kanan Ratu Laut Utara ada sebuah benda kuning sepanjang tiga jengkal
berujung runcing!
"Bambu kuning pencekal ilmu Meraga Sukma!"
ucap Ratu Duyung dengan suara bergetar. Dia tahu apa yang hendak dilakukan Ratu
Laut Utara. Secepat kilat gadis bermata biru ini melesat menghadang untuk
melindungi raga Pendekar 212. Namun
terlambat. Ratu Laut Utara sampai lebih dulu ke tempat sosok Wiro duduk bersila.
"Craass!"
Ratu Duyung terpekik!
Bambu kuning di tangan kanan ditusukkan Ratu Laut Utara ke leher Wiro. Masuk di
leher kiri, tembus ke leher kanan! Anehnya tidak ada darah mengucur.
Tidak ada jerit kesakitan keluar dari mulut sang pendekar. Namun kejapan itu
juga laksana kehilangan bobot, sambaran angin dahsyat membuat sosok Wiro
terpental ke arah laut. Selagi melayang di udara gulungan ombak besar datang
menerpa hingga tubuh sang pendekar kembali terpental, berguling di pasir pantai
dan terkapar di depan satu gundukan batu.
"Wiro!" teriak Ratu Duyung seraya mengejar.
Namun sebelum sempat mencapai Wiro, Ratu Laut Utara telah lebih dulu menyambar
tubuh Pendekar 212 dan berkelebat ke arah timur.
162 Badai Laut Utara
84 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
"Perempuan jahat. Jangan harap kau bisa lari!"
teriak Ratu Duyung dan cepat mengejar. Namun mendadak berkelebat seseorang,
menghadang! Sepasang mata biru Ratu Duyung membeliak. tak percaya melihat siapa yang berdiri
di hadapannya sambil sunggingkan senyum mengejek.
"Pumama sahabatku! Aku tidak bisa percaya. Kau bergabung dengan orang-orang laut
utara! Kau menjadi kaki tangan Ratu Laut Utara!" Ucap Ratu Duyung dengan suara
bergetar. "Aku tidak melihat ada salahnya kau bergabung dengan orang-orang laut solatan.
Lalu apakah ada salahnya kalau aku bergabung dengan orang-orang laut utara"!"
"Gila" Apa yang terjadi dongan dirimu! Kau mengkhianati para sahabat! Kau
mongkhianatiWiro!"
Teriak Ratu Duyung marah sekali.
"Aku mungkin mengkhianati kalian.Tapi aku tidak mengkhianati Wiro. Dia akan
segera menjadi pimpinan kami di Kerajaan Laut Utara!"
Rahang Ratu Duyung menggembung. Bola matanya yang biru laksana dikobari api.
"Apa yang terjadi dengan gadis alam gaib ini" Dia tidak seperti dirinya.." Ratu
Duyung membatin.
"Purnama, kau sadar apa yang kau perbuat?" tanya Ratu Duyung.
Jawaban Purnama justru mengejutkan.
"Ratu Duyung, aku diberi wewenang untuk membunuhmu! Aku memberi kesempatan
padamu! Pergilah sebelum hal itu aku lakukan!"
"Mati di tanganmu" Siapa takut!" Ratu Duyung hilang sabarnya. Sebelum dirinya
diserang dan dicelakai lebih baik dia aegera bertindak. Dua perempuan cantik itu
serta merta terlibat dalam pertarungan hebat. Tiga jurus berlalu cepat tanpa
masing-masing mampu mendesak apa lagi memukul lawan.
Purnama melompat mundur. Bahu digoyang,
162 Badai Laut Utara
85 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
mulut meniup. Saat Itu juga dari tubuhnya melesat cahaya biru begemerlap. Cahaya
ini dengan cepat menebar menelikung tubuh Ratu Duyung. Inilah serangan yang
disebut Menahan Raga Menyerap Tenaga. Dengan ilmu Ini Purnama bermaksud
membuat Ratu Duyung lemas tak berdaya baru
dihabisi. Diserang begitu rupa Ratu Duyung tak tinggal diam. Dengan cepat gadis bermata
biru Ini gerakkan tangan kanan, disapukan dari kiri ke kanan. Selarik sinar biru
pekat menderu membentuk kipas. Inilah pukulan Genta Biru Menatap Langit. Di
kejauhan terdengar suara genta bergema. Sesaat kemudian terdengar dentuman keras
begitu dua sinar pukulan yang saling dilepas dua gadis cantik bertabrakan di
udara Ratu Duyung terpekik kaget ketika dapatkan dirinya terhuyung ke belakang dan
nyaris jatuh duduk di tanah kalau dia tidak cepat imbangi badan. DI depannya
Purnama terjengkang di pasir, masih bisa tersenyum walau wajahnya tampak pucat.
"Aku tidak menyangka dia memiliki kekuatan tenaga dalam setingkat di atasku,"
membatin Purnama.
Tiupan badai yang semakin kencang membuat tubuh dua gadis bergoyang-goyang.
"Purnama, bagaimanapun kau adalah sahabatku!
Jika kau tidak mau sadar aku terpaksa menurunkan tangan keras padamu!"
Purnama tertawa panjang mendengar kata-kata Ratu Duyung. "
"Jangan membalik kenyataan. Aku yang tadi telah lebih dulu bersedia mengampuni
selembar nyawamu!
Ternyata kau keras kepala. Sekarang aku tidak punya belas kasihan lagi
terhadapmu! Aku hanya akan ikut bersedih jika kelak Wiro meratapi kematianmu!"
Selesai keluarkan ucapan Purnama berteriak keras.
Dua telapak tangan saling dirapatkan lalu diangkat sampai di atas kening. Ketika
dua telapak tangan saling 162 Badai Laut Utara
86 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
diputar,tiba-tiba seettt! Sosok Purnama melesat ke bawah, masuk ke dalam tanah
sampai sebatas bahu!
Ternyata gadis dari Latanahsilam Ini telah mengeluarkan ilmu yang disebut
Menyusup Bumi Menghancur Bala. Ilmu kesaktiaan ini memungkinkannya menyerap
sedalam tiga lapis bumi kandungan kekuatan tenaga dalam luar biasa hebat. Dua
tangan ditepuk.
Settt! Sosok Purnama melesat keluar dari dalam tanah.
Dengan mengandalkan kekuatan dan kesaktian yang telah berlipat ganda Purnama
menendang ke arah Ratu Duyung sambil melepas pukulan Kutuk Alam Gaib Lapis Ke
Tujuh! Jangankan manusia biasa. Mahluk alam roh saja bisa hancur tercabik-cabik
oleh pukulan Ini sebagaimana yang kejadian dengan Nyai Tumbal Jiwo. Sinar biru
angker berkiblat menggidikkan.
Tadinya Ratu Duyung masih belum percaya kalau Purnama benar-benar punya niat
membunuhnya. Namun melihat serangan yang dilancarkan Purnama yang diketahuinya adalah salah
satu serangan maut paling ganas yang sulit dicari bandingnya dalam rimba
persilatan. Ratu Duyung segera pukulkan dua tangan secara menyilang ke depan.
Bersamaan dengan itu sepasang matanya membesar lalu dikedipkan.
Empat larik sinar biru menderu. Dua melesat dari sepasang mata, dua keluar dari
dua ujung tangan!
"Bumm! Buummm!"
"Blaarr! Blaarr!"
Dua jeritan keras menggema di udara namun serta merta lenyap ditelan deru badai.
Purnama terkapar di pasir, tak sanggup bergerak. Ada garis hangus bersilang di
dada pakaian dan juga di keningnya. Dan mulutnya keluar suara erangan.Tubuh
menggeliat lalu berusaha bangkit namun jatuh terduduk, mata membeiiak badan
lemas. Sejarak tujuh langkah dari tempat Purnama berada Ratu Duyung terduduk bersimpuh
di pasir. Walau wajah tampak segar namun darah mengucur dari 162 Badai Laut
Utara 87 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
telinga, hidung serta mulut.Tiba-tiba gadis ini berteriak keras. Tubuhnya
melesat sejajar di atas pasir. Tangan kanan membentuk tinju di arahkan kedepan.
Sesaat lagi pukulan Genta Laut Selatan yang dilepaskan Ratu Duyung akan mendarat
dan menghancurkan kepala Purnama tiba-tiba dua orang berkelebat dibawa deru
badai dan tebaran pasir. Salah seorang berteriak.
"Tahan serangan! Jangan pukul!"
Ratu Duyung merasa ada yang mencekal tangan kanannya lalu tubuhnya didorong
hingga terguling di pasir. Pukulan Genta Laut Selatan yang tadi dilepaskan
menghantam udara kosong, membuat tebaran pasir berpijar merah!
DI tempat lain Purnama merasakan dua totokan melanda pangkal lehernya. Tubuhnya
serta merta memancarkan cahaya biru pelindung diri namun terlambat. Dua totokan
lagi mendarat di punggung.
Gadis alam gaib ini melosoh ke pasir. Tubuh tak mampu bergerak. Mulut masih bisa
bersuara dan mata masih sanggup melihat serta mengenali.
"Nek..."
Satu totokan lagi bersarang di ubun-ubun Purnama.
Kali Ini membuat dia tidak Ingat apa-apa Lagi.
"Nenek Kembaran Ketiga! Kau jaga Ratu Duyung!
Aku akan mengejar Ratu Laut Utara! Dia menculik Wiro. Aku juga melihat ada
bayangan batu mustika sakti di dadanya!" Orang yang berada di samping Ratu
Duyung yang ternyata adalah Nyi Roro Manggut berteriak pada nenek satunya yakni
Kembaran Ketiga Eyang Sepuh KembarTilu.
"Nyi Roro Manggut kau saja yang menolongnya!
Kau lebih tahu dari pada aku! Biar aku yang mengejar Ratu Laut Utara!" Kata
Nenek Kembaran Ketiga lalu tanpa menunggu lagi dia berkelebat ke arah timur, ke
arah lenyapnya Ratu Laut Utara yang memboyong Pendekar 212.
162 Badai Laut Utara
88 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
DI PANTAI selatan Pulau Karimunjawa, Bujang Gila Tapak Sakti masuk ke dalam laut
sampai sebahu. Koplah hitam dibenamkan dalamdalam agar tidak diterbangkan tiupan angin badai.
Di belakangnya Bidadari Angin Timur berdiri sambil tempelkan dua telapak tangan
ke punggung si gendut, memberi tambahan aliran tenaga dalam, Asap kelabu luar
biasa dingin mengepul keluar dari telinga, hidung dan mulut si gendut Hawa
dingin yang keluar dari dalam tubuh pemuda sakti menderu dahsyat, bukan saja
menahan terpaan badai tapi sekaligus mengalir masuk ke dalam laut, mencapai
dasar samudera tempat terletaknya Istana Bawah Laut Ratu Laut Utara.
Bangunan Istana laksana dipendam dalam gumpalan es. Gundukan-gundukan putih
menyerupai salju menggumpal dimana-mana. Siapapun mahluk yang ada di dalam
Istana kalau tidak sanggup melawan hawa dingin akan menemui kematian jika tidak
segera selamatkan diri naik ke atas permukaan laut Puluhan pengawal dan pelayan,
lelaki dan perempuan berlesatan ke atas mencari selamat.
Banyak diantara mereka menemui ajal secara mengenaskan.
Mahluk Jin Durna Rawana yang duduk berjaga-jaga di atas salah satu dari tiga
menara Istana mulai gelisah. Dia tahu saat itu hanya dia sendirian berada di
kawasan Istana. Kegelisahannya bukan saja disebab-kan oleh hawa dingin yang
sudah mencucuk masuk ke dalam tubuhnya. Tapi Juga karena di atas sana dia tidak
lagi mendengar suara tiupan seratus anak buahnya yang diperintahkan untuk
menciptakan badai.
"Apa yang terjadi dengan diriku" Mengapa air laut berubah sangat dingin" Apa
yang terjadi dengan seratus anak buahku?" Jin bertubuh tinggi besar dan
bertampang angker Ini berpikir. Ketika hawa dingin semakin hebat Duma Rawana
segera melesat ke atas.
162 Badai Laut Utara
89 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
Begitu sampai di udara terbuka jin ini tersentak kaget Dia tidak melihat
seorangpun dari sekian banyak anak buahnya. Yang tampak puluhan benda putih mengapung di permukaan laut. Badai masih berkecamuk tapi
tidak sehebat sebelumnya. Penuh curiga Durna Rawana dekati satu dari sekian
banyak benda putih.
Dia meraba.Terasa dingin. Tangan kanan digerakkan memukul.
"Braakk!"
Benda putih hancur berantakan lalu leleh masuk ke dalam air laut.Ternyata benda
putih itu adalah lapisan es yang membungkus tubuh anak buahnya, Jin
bertubuh seukuran manusia, berkepala botak bermata merah dan bermulut lebar.
Begitu lapisan es tanggal jin ini menggeliat, keluarkan suara mengerang lalu
semburkan cairan merah. Sesaat kemudian sosoknya lenyap dalam kegelapan.
"Kurang ajari Ada orang pandai membunuh peliharaanku!" Duma Rawana bertindak
cepat Semua benda putih yang mengapung dipermukaan laut dihancurkan. Dari
seratus anak buahnya hanya enam puluh dua orang yang masih hidup.
"Kalian semua lekas menghilang! Lakukan tiupan badai dari alam gaib! Aku akan
mencari jahanam yang telah membunuh kawan-kawan kailan!"
Mendengar ucapan pimpinan mereka. Enam puluh dua jin keluarkan sahutan berupa
suara seperti anjing meraung lalu tubuh mereka serta merta lenyap. Tak lama
kemudian badai yang tadi mulai agak mereda kini kembali menderu namun tidak
sedahsyat kejadian sebelumnya.
Tiga mata Jin Durna Rawana memandang menembus gelap. Berusaha mencari sumber
bencana yang telah membunuh tiga puluh delapan anak buahnya.Tiba-tiba satu
bayangan putih melesat.Yang muncul ternyata adalah Datuk Api Batu Neraka
menggendong seorang gadis cantik yang dikenalnya bernama Ning
Kameswari. Sang Datuk mengenakan sepasang
162 Badai Laut Utara
90 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
terompah lebar yang membuat dia mampu berdiri dan melesat di atas air laut.
"Jin Durna Rawana! Lekas kembali ke Istana!" Datuk Api Batu Neraka memerintah.
Jin Durna Rawana sebenarnya tidak begitu suka terhadap sang Datuk, apa lagi
diperintah seperti itu.


Wiro Sableng 162 Badai Laut Utara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Selain itu dia sejak lama tertarik pada Ning Kameswari merasa cemburu melihat
sang Datuk menggendong tubuh si gadis. Di dalam Istana Kerajaan Laut Utara
sebenarnya Ning Kameswari adalah juga kekasih gelap dan mesum Nyi Kuncup Jingga
yang diketahui hanya punya selera sesama jenis.
"Datuk, ada yang tidak beres di atas sini..."
"Urusan di permukaan laut utara adalah tanggung jawabku! Aku bilang kau kembali
ke istana harap segera kau lakukan!" Bentak Datuk bermulut iebar.
Suaranya menggema diantara deru badai.
"Tiga puluh delapan anak buahku menemui kematianl Apa itu menjadi tanggung
jawabmu"!"
teriak Jin Durna Rawana.
"Istana lebih penting dari anak buahmu! Pendekar Dua Satu Dua sudah meraga sukma
dan saat ini tengah menyusup menuju Istana!"
"Dimana Ratu Laut Utara"!" tanya Jin Durna Rawana
"Dimana Sri Paduka Ratu berada bukan urusanmu!
Lakukan apa yang aku katakan atau aku akan minta Sri Paduka Ratu mengirimmu ke
dasar samudera laut utara lapis ketiga!"
"Datuk keparat! Satu ketika aku akan membuat perhitungan denganmu. Akan kurobek
mulutmu sampai ke belakang kepala!" Maki Jin Durna Rawana lalu berbalik dan melesat
masuk ke dalam laut.
Tak selang berapa lama Datuk Api Batu Neraka telah sampai di pantai selatan
Pulau Karlmunjawa.
Dia memilih satu tempat ketinggian agardapat melihat Jelas keadaan di pantai.
Walau saat itu badai membuncah dan sang surya belum muncul, sang 162 Badai Laut
Utara 91 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
Datuk dapat melihat dua orang berada dalam laut.
Jarak mereka hanya terpisah sekitar dua puluh langkah.
"Bujang Gila Tapak Sakti dan Bidadari Angin Timur...." ucap Datuk Api Batu
Neraka Perlahan-lahan dia turunkan Ning Kameswari ke tanah. "Kita masih punya
sedikit waktu. Ning Kameswari, apa kau suka kMa bercinta sekarang?"Tiba-tiba
sang Datuk berucap.
SI gadis mengusap janggut si kakek. "Datuk, aku lebih suka menjalankan tugas
lebih dulu. Kalau sampai ketahuan Sri Paduka Ratu kita berbuat lalai, kita semua
bisa celaka."
"Aku senang mendengar ucapanmu yang penuh tanggung jawab itu. Sekarang pergilah.
Lakukan apa yang aku katakan. Tapi awas, jangan membuat aku jadi cemburu. Begitu
tubuh si gendut itu panas kelojotan kau lekas kembali ke sini. Aku akan
menyambung pekerjaanmu. Sebentar lagi Sri Paduka Ratu akan muncul untuk
menantang dan memancing gadis
bernama Bidadari Angin Timur itu. Sebelum pergi coba aku periksa dulu tabung
yang kau bawa."
Ning Kameswari, gadis cantik yang jadi salah satu pembantu Ratu Laut Utara
serahkan sebuah tabung bambu yang torgnntung di pinggangnya. Datuk Api Batu
Neraka membuka kain tebal penutup tabung lalu memperhatikan. Dalam kegelapan dia
masih bisa melihat tujuh ekor kalajengking biru bergerak-gerak di dalam tabung
bambu. TAMAT Apakah Batu Mustika Angin Laut Kencana Biru berhasil diambil kembali dari tangan
Ratu Laut Utara"
Apakah Bujang Gila Tapak Sakti mampu menyelamatkan diri dari bahaya besar yang meng-162 Badai Laut Utara
92 Kang Zusi - http://cerita-silat.co.cc/
ancamnya" Bagaimana pula riwayat Nyi Retno Mantili yang dibawa oleh Manusia Paku
untuk dinikahi"
Sanggupkah Pendekar 212 Wiro Sableng masuk
kembali ke dalam raganya yang telah ditancapi bambu kuning oleh Ratu Laut Utara"
Ikuti serial Wiro Sableng
berikutnya CINTA TIGA RATU
162 Badai Laut Utara
93 Titisan Siluman Harimau 2 Pertemuan Di Kotaraja Seri 4 Opas Karya Wen Rui An Payung Sengkala 5

Cari Blog Ini