Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo Bagian 8
membasmi kejahatan, apa gunanya teecu menjadi murid suhu?"
Pek Mao Lojin tertawa bergelak mendengar semua ini.
"Sesukamulah, mana aku bisa melarang" Kalau kau terluka
580 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
seperti murid Im-yang Thian-cu, dan aku tidak bisa menolong
mengobati, jangan bilang aku guru tidak punya guna."
"Seorang gagah takut mati, mana patut disebut gagah?" Im-yang
Thian-cu berkata dengan muka merengut.
4 Pek Mao Lojin tertawa makin keras lagi karena dengan kata-kata
yang baru diucapkan tadi, biarpun Im-yang Thian-cu bersikap
seolah-olah tidak perduli akan semua pertempuran itu, namun ia
tetap menghargai kegagahan dan ini berarti bahwa tosu kurus
pemarah ini masih boleh diharapkan bantuannya untuk
menghadapi kaki tangan Menteri Auwyang!
Berangkatlah rombongan ini memasuki hutan, keluar dari sebelah
utara untuk memasuki hutan lain di mana Liem Han Sin sedang
beristirahat di dalam sebuah pondok kecil, dijaga oleh ayahnya,
Liem Hoan. Lee Ing diam-diam mengikuti rombongan ini, setelah melihat
tempat berkumpulnya para anggauta Tiong-gi-pai. ia lalu pergi
lagi dengan cepat sekali untuk menyusul rombongan Auwyang
Tek. Ia tidak mau turun tangan lebih dulu karena ingin ia mencari
tahu tentang keadaan ayahnya, Souw Teng Wi. Sudah jelas tadi
bahwa ayahnya tidak berada dengan Tiong-gi-pai. Sungguhpun
581 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
harapannya tipis sekali untuk melihat ayahnya masih hidup,
mengingat betapa dulu ayahnya tertawan oleh Kai Song Cinjin,
namun ia ingin tahu sejelasnya apa yang terjadi atas diri ayahnya.
Oleh karena itu diam-diam ia mengikuti rombongan Auwyang Tek
untuk memasuki kompleks bangunan istana dan mencari tahu
perihal ayahnya sebelum ia menurunkan tangan terhadap musuhmusuh besarnya. Menteri durna
Auwyang Peng menjadi marah
bukan main ketika ia mendengar laporan puteranya tentang
gagalnya penyerbuan terhadap Tiong-gi-pai di hutan itu.
"Bodoh, masa terhadap beberapa gelintir manusia pemberontak
itu saja kau tidak becus menangkap, padahal sudah dibantu oleh
Mo Hun dan Kui Ek" Setidaknya kau sepatutnya sudah dapat
menyeret Kwee Cun Gan ke sini sebagai tawanan!"
"Tidak begitu mudah, ayah. Harap diketahui bahwa orang she
Kwee itu ternyata telah mendatangkan pembantu-pembantu baru
yang cukup lihai, bahkan dua orang tokoh kang-ouw, Pek Mao
Lojin dan Im-yang Thian-cu membantunya. Oleh karena itu, aku
menerima baik tantangan pibu besok di Lian-bu-kwan."
Auwyang-taijin mengangguk-angguk. "Kalau begitu, kau panggil
Cinjin dan yang lain-lain untuk berkumpul dan merundingkan pibu
582 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
ini. Sekali ini kita harus dapat memaksa Kwee Cun Gan mengaku
5 di mana adanya pemberontak Souw Teng Wi sekarang."
Auwyang Tek keluar untuk memanggil Kai Song Cinjin dan yang
lain-lain. Sedangkan Lee Ing yang semenjak tadi mengintai,
menjadi kecewa sekali mendengar ucapan terakhir tentang
ayahnya. Jadi kalau begitu ayahnya tidak berada di sini" Di
samping kekecewaannya iapun girang karena ucapan Auwyang
Peng tadi hanya berarti bahwa ayahnya tidak sampai tewas oleh
Kai Song Cinjin dan kawan-kawannya. Siapa yang telah
menoIong ayahnya dari tangan musuh" Apakah Kwee Cun Gan
betul-betul tahu di mana adanya ayahnya sekarang" Lee Ing
sudah hendak pergi untuk mencari ketua Tiong-gi-pai itu dan
bertanya tentang ayahnya, ketika tiba-tiba ia menunda niatnya
karena mendengar suara yang dia masih ingat dan dikenalnya.
Suara Kai Song Cinjin, musuh besarnya!
"Taijin harap jangan khawatir, serahkan saja kepada pinceng
untuk membereskan tikus-tikus Tiong-gi-pai itu!"
Ketika Lee Ing mengintai kembali, ternyata Kai Song Cinjin sudah
berada di situ dan berturut-turut masuklah Mo Hun, Kui Ek dan
lain-lain kaki tangan Auwyang-taijin seperti Manimoko dan
Yokuto, dua orang guru silat yang berasal dari bajak laut Jepang
itu. 583 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Melihat musuh besarnya, Kai Song Cinjin, Lee Ing menjadi marah
sekali. Ingin ia sekali terjang membalas dendam kepada musuh
besar ini. Teringatlah ia betapa ayahnya dibikin buta oleh pendeta
tinggi besar ini. Sudah gatal-gatal tangannya dan ia sudah
hendak melompat turun. Akan tetapi Lee Ing adalah seorang
gadis yang cerdik sekali. Ia maklum akan kelihaian Kai Song
Cinjin dan dia sendiri belum tahu apakah ia akan sanggup
melawannya, apa lagi selain Kai Song Cinjin, di situ masih
terdapat banyak tokoh besar yang berkepandaian tinggi.
Kalau ia lancang turun tangan dan tidak berhasil, itu masih belum
berapa hebat karena mungkin dengan kepandaiannya ia dapat
meloloskan diri dari tempat itu. Akan tetapi celakanya, ia belum
tahu di mana adanya ayahnya. Kalau mereka ini mengenalnya
sebagai puteri Souw Teng Wi, tentu keadaan ayahnya akan
makin terancam lagi. Sebelum ia tahu di mana adanya ayahnya, sebelum ia tahu
bahwa ayahnya betul-betul berada di tempat aman dan tidak
berada dalam tangan musuh-musuh besar ini, ia tidak boleh
memperkenalkan diri. Dengan bekerja secara sembunyi ia akan
lebih leluasa dan ayahnya tidak begitu terancam. Gadis ini
6 berpikir-pikir dan matanya memandang ke sana ke mari, mencari
akal. Sementara itu, hari telah mulai gelap dan para pelayan
mulai memasang lampu penerangan.
584 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Di dalam ruangan itu, Auwyang Peng masih mengadakan
perundingan dengan para kaki tangannya. Akhirnya diputuskan
bahwa pertandingan pibu di Lian-bu-kwan pada besok hari akan
dipimpin oleh Kai Song Cinjin sendiri mengingat bahwa di fihak
Tiong-gi-pai muncul tokoh-tokoh besar.
"Biarlah hari esok itu akan merupakan hari terakhir bagi Tiong-gipai, akan pinceng tantang supaya
mereka semua seorang demi
seorang maju dan naik ke panggung luitai mengadu kepandaian."
"Inilah saatnya membasmi Tiong-gi-pai secara terbuka, tanpa
menyinggung hati siapapun juga," kata kakek dari Tibet ini
dengan sombong seolah-olah ia sudah merasa yakin bahwa
fihaknya tentu akan memperoleh kemenangan dan akan dapat
menewaskan semua anggauta Tiong-gi-pai dalam pertandingan
pibu itu. "Harap saja Tok-ong jangan terlalu yakin dulu, karena di fihak
mereka terdapat orang-orang pandai seperti Pek Mao Lojin dan
Im-yang Thian-cu yang sama sekali tak boleh dipandang ringan!"
kata Toat-beng-pian Mo Hun sambil meringis.
585 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Kui Ek mengangguk-anggukkan kepalanya. "Betul ucapan Toatbeng-pian. Selain dua orang tua
bangka itu, masih ada murid
Kun-Iun-pai yang masih muda namun kepandaiannya lumayan,
juga aku sendiri sudah merasakan kehebatan kepandaian
seseorang yang membantu secara diam-diam fihak mereka,
entah seorang di antara dua tua bangka itu, entah ada orang lain
lagi," berkata demikian, Kui Ek teringat akan pertempurannya
mengadu Iweekang dengan Siok Ho dan betapa kemudian ada
orang memisahkan secara luar biasa sekali, yaitu hanya dengan
sambitan kerikil-kerikil kecil! Kalau ia teringat akan kepandaian
orang tersembunyi ini, ia bergidik karena sukar dibayangkan
betapa tingginya kepandaian orang yang dapat memisah dia
bertanding Iweekang hanya dengan sambitan batu kecil saja.
Kai Song Cinjin mengerutkan kening akan tetapi mulutnya tertawa
mengejek. "Kalian merengek rengek seperti anak cengeng.
Memuji kepandaian musuh sama saja dengan merendahkan
kekuatan sendiri. Pantas saja kalian tidak dapat membereskan
7 soal pengepungan Tiong-gi-pai siang tadi! Apa sih itu Pek Mao
Lojin" Hanya kakek gila yang selalu mabok arak. Dan itu Im-yaug
Thian cu" Siucai (sasterawan) kelaparan! Kalian masih
mengagulkan anak murid Kun-lun-pai setelah kita basmi mereka"
Haaa! Selain Swan Thai Tosu, siapa lagi di Kun-lun yang boleh
ditakuti" Dan Swan Thai Tosu sekarang sudah mampus!"
Mendengar ucapan ini, Mo Hun dan Kui Ek tidak berani bilang
apa-apa lagi. Memang dua orang ini yang ditakuti hanya Kai Song
586 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Cinjin seorang, maklum bahwa kakek Tibet ini memang
kepandaiannya tinggi sekali. Tok-ong Kai Song Cinjin agaknya
masih panas perutnya karena tadi dua orang pembantunya
memuji fihak lawan. Apa lagi ia melihat Auwyang Peng
mengangguk-anggukkan kepala tanda menyetujui ucapannya,
Kai Song Cinjin menjadi makin sombong.
"Jangankarj ada orang-orang tersembunyi membantu mereka.
Biar pahlawan Sam-kok Kwan-In Tiang menjelma lagi di dunia ini
kita takut apa sih?" katanya penuh lagak jagoan.
Mendengar ini, Manimoko nampak gelisah. Jago Jepang yang
bertubuh gemuk bulat seperti bola ini memang amat tahyul. Ia
sudah lama merantau di Tiongkok dan sudah mendengar tentang
dongeng-dongeng sejarah. Mendengar Kai Song Cinjin
menyebut-nyebut dan menantang nama pahlawan besar Kwan In
Tiang, ia menjadi pucat dan berkata dengan lidah pelo dan
menggoyang-goyangkan tangannya.
"Kai Song Cinjin boleh menantang orang akan tetapi jangan
sekali-kali menantang malaikat! Kwan Kong (Kwan In Tiang)
sudah diangkat menjadi malaikat, sudah disembah dan dipuja
jutaan orang. Tidak baik kalau ditantang-tantang oleh manusia
biasa!" 587 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Kai Song Cinjin tertawa bergelak. "Pinceng adalah murid terkasih
dari Sang Buddha, selain ilmu silat juga ilmu batin pinceng sudah
cukup matang. Mengapa harus takut menghadapi segala macam
malaikat" Kedudukan pinceng sebagai murid Buddha lebih tinggi,
dan kelak di Nirwana, para malaikat menjadi pelayanku." Ucapan
macam ini benar-benar tidak patut keluar dari mulut seorang
penganut Agama Buddha apa lagi dari seorang yang sudah
menggunduli kepala menjadi hwesio.
Dari kata-katanya ini saja sudah dapat dinilai orang macam apa"
8 adanya hwesio dari Tibet ini. Dia menjadi hwesio di Tibet hanya
untuk mencari kekuasaan, oleh karena di Tibet memang para
pendeta itulah yang berkuasa. Rakyat masih terlalu bodoh dan
menganggap bahwa para hwesio atau murid Buddha adalah
manusia-manusia yang lebih tinggi derajatnya dari pada mereka
manusia-manusia biasa. Setelah menjadi hwesio dan memiliki kepandaian tinggi, Kai Song
Cinjin di Tibet boleh berbuat sesuka hatinya, memeras rakyat,
hidup mulia dan mewah penuh kesenangan duniawi dan semua
ini tidak ada yang melarang atau berani mencela karena
kekuasaan berada di tangannya. Akan tetapi, akhir-akhir ini para
hwesio di Tibet yang betul-betul melakukan penghidupan suci
sesuai dengan ajaran Agama Buddha, mulai melihat
kejahatannya. Kai Song Cinjin merasa khawatir kalau-kalau
kedudukannya akan terguling, maka dengan cerdik ia lalu
mengadakan hubungan dengan pemerintah Beng di Nan-king,
588 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
rela menjadi kaki tangan Menteri Auwyang Peng yang sebaliknya
menjanjikan bahwa kelak ia akan dijadikan raja muda di Tibet.
Mendengar ucapan terakhir dari Kai Song Cinjin itu tidak hanya
Manimoko yang menjadi makin pucat, bahkan Yokuto hwesio
Jepang itupun mengerutkan kening. Yokuto memang tidak berani
banyak bicara oleh karena dia sendiri sebagai seorang hwesio
telah tersesat masuk menjadi anggauta bajak laut. Tadinya
Yokuto dan Manimoko, keduanya jago jago yudo dan silat
Jepang, menjadi sahabat baik. Akan tetapi mereka mempunyai
watak buruk, dan sering kali mengganggu wanita-wanita cantik.
Akhirnya mereka diusir oleh ksatria Jepang golongan Samurai.
Kaum Samurai yang gagah berani ini, yang seperti pendekar
pendekar di Tiongkok selalu menghela kaum lemah terlindas,
mengejar-ngejar mereka yang terus melarikan diri dan akhirnya
menggabungkan diri menjadi bajak laut. Kemudian mereka yang
tidak berani kembali ke Jepang, menerima ajakan kaki tangan
Auwyang-taijin untuk bekerja sebagai "tukang pukul" dari menteri
itu. Yokuto sendiri merasa sebagai hwesio dia menyeleweng,
akan tetapi mendengar ucapan Kai Song Cinjin tadi, dia yang
tahu akan pelajaran Buddha, di dalam hati merasa tidak enak.
Juga Auwyang Peng yang dahulunya seorang terpelajar, mencela
omongan Kai Song Cinjin dengan kata-kata halus menyindir,
589 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Betapapun juga, harap saja Cinjin berhati-hati dan jangan terlalu
memandang rendah fihak lawan."
9 Manimoko mengangguk-angguk dan menyambung kata-kata
junjungannya, "Memang betul, Cinjin jangan sembarangan
menantang malaikat. Bisa kualat nanti!"
Kai Song Cinjin tertawa bergelak, suara ketawanya bergema
sampai jauh karena ia sengaja mengerahkan khikangnya untuk
memamerkan kepandaiannya. Akan tetapi tiba-tiba terdengar
suara ketawa lain, lebih besar dan lebih nyaring, malah
mengalahkan gema suara ketawanya. Suara ketawa ini terdengar
besar dan aneh, bukan seperti ketawa manusia, seakan-akan
suara ketawa yang datang dari angkasa raya. Kai Song Cinjin
otomatis menghentikan ketawanya, mulutnya masih menyeringai
akan tetapi mukanya berubah, sepasang matanya berputar-putar
mencari siapa orangnya yang tertawa itu.
"Aduh celaka...!" Manimoko yang amat takut akan setan dan
malaikat itu berkata, mukanya pucat, tubuhnya menggigil "Ini
bukan suara manusia....!" Tiba-tiba matanya terbelalak
memandang ke arah depan, tubuhnya yang gemuk itu makin
menggigil, mulutnya bergerak-gerak tanpa mengeluarkan suara,
telunjuknya menuding-nuding seperti lakunya orang berotak
miring melihat setan. 590 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Semua orang memandang dan semua berseru kaget. Auwyangtaijin sendiri sampai cepat-cepat
bangun dari tempat duduknya
dan melompat ke dalam bersembunyi! Disusul oleh Auwyang Tek
yang hendak melindungi ayahnya. Semua orang terbelalak
memandang dengan tubuh panas dingin, kecuali Kai Song Cinjin
yang bangkit berdiri, biar mukanya berubah pucat namun ia
masih tabah. Apa yang mereka lihat" Benar-benar aneh dan
menyeramkan sekali. Di ruang depan memang terdapat sebuah patung Kwan In Tiang
yang tinggi besar. Patung Itu terbuat dari pada tanah lempung,
dalamnya kosong dan dicat indah sekali. Di tangan patung itu
memegang golok gagang panjang yang betul-betul senjata tajam.
Biasanya patung ini selain dipasang untuk alat hias ruangan, juga
merupakan lambang kejujuran dan keadilan, banyak dipasang
rumah para pembesar. Juga untuk penolak setan dan penyakit.
Akan tetapi, palung ini sekarang bisa berjalan, datang ke ruangan
di mana Auwyang Peng bersidang dengan kaki tangannya! Yang
hebat lagi, sepasang mata patung itu nelirak-lirik dengan pandang
mata tajam sekali, dan golok panjangnya diayun-ayun seperti
orang mengancam! 10 591 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Aduh celaka... ampun dewa......" Manimoko mundur-mundur
sampai ke sudut ruangan di mana ia berdiri menggigil. Juga
Yokuto segera merangkap kedua tangan di depan dada dan
mulutnya tiada hentinya bergerak-gerak, berkemak kemik
membaca mantera pengusir iblis! Kai Song Cinjin melangkah
maju dan berkata dengan suara keras untuk menghilangkan
suasana menyeramkan. "Siluman jejadian dari mana berani main gila di depan pinceng"
Pergilah kau!" Kedua tangan pendeta ini didorongkan ke depan
dengan gerakan ilmu pukulan Hek tok-ciang! Patung itu
mengangkat tangan kiri dan juga didorongkan ke depan. Dari
tangan ini keluar hawa pukulan yang dahsyat dan bertumbuklah
dua hawa pukulan itu di udara Akibatnya, pukulan Hek-tok-ciang
buyar sama sekali dan kembali patung itu tertawa! Kai Song
Cinjin melihat betapa bibir patung tidak bergerak sama sekali
ketika tertawa, maka ia cepat berseru kepada kawan-kawannya,
"Jangan kalian takut. Dia itu hanya manusia biasa yang
bersembunyi di dalam patung. Hayo serang!" Biarpun mulutnya
berkata begitu dia sendiri sebetulnya merasa kaget juga karena
baik setan atau manusia, lawannya ini telah menangkis buyar
pukulan Hek-tok-ciang! Cepat ia maju menyerang lagi dan kali ini
ia melakukan Ngo-tok-kun (Ilmu Silat Lima Racun) yang lihai
bukan main. Setiap pukulan ilmu silat ini dilakukan dengan
pengerahan Iweekang yang berlainan dan ada lima macam hawa
pukulan beracun yang terkandung dalam pukulan-pukulan Ngo592
Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
tok-kun, ada racun dari hawa Im-kang, ada dari Yang-kang,
sehingga amat sukar bagi lawan untuk mengimbangi hawa
pukulan Kai Song Cinjin yang berganti-ganti dan berubah sifatnya
ini. Patung bernyawa itu agaknya kaget juga menghadapi gelombang
serangan ini, buktinya ia melompat mundur sambil memutar golok
panjangnya. Melihat betapa "siluman" itu mundur terdesak oleh
(Lanjut ke Jilid 14) Pusaka Gua Siluman (Cerita Lepas)
Karya : Asmaraman S. Kho Ping Hoo
Jilid 14 rangkaian pukulan Kai Song Cinjin, Toat-beng-pian Mo Hun dan
Ma-thouw Koai-tung Kui Ek mengeluarkan seruan keras dan dua
orang ini menerjang maju sambil menggerakkan senjata masingmasing.
Pian kelabang di tangan Mo Hun lebih cepat gerakannya dari
11 pada tongkat Kui Ek dan pian ini lebih dulu menyambar ke arah
leher patung Kwan Kong itu. Golok panjang patung itu terlalu
kaku dan tidak dapat dipergunakan untuk menangkis pian yang
593 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
sudah terlalu dekat. Nampaknya leher patung pahlawan kuno itu
akan kena hajaran piai. yang dahsyat ini.
Tiba-tiba patung itu mengeluarkan suara keras tangan kirinya
menyambar dan ujung pian kelabang telah ditangkapnya!
Kepandaian ini hebat sekali sampai Mo Hun berseru kaget. Lebihlebih lagi kagetnya ketika patung
itu menarik piannya dan setelah
senjata itu menegang, tiba-tiba dilepaskannya. Pian itu ujungnya
membalik cepat sekali ke arah muka Mo Hun!
"Ayaaaa.... celaka....!" Mo Hun berseru namun masih sempat
melepaskan senjata dan membuang diri ke kiri.
Betapapun cepatnya, ia masih tak dapat melindungi pundaknya.
Sebuah di antara duri-duri piannya sendiri menancap di
pundaknya. Mo Hun jingkrak-jingkrak dan berkuik-kuik kesakitan
seperti anjing disiram air panas! Cepat ia mencabut piannya dan
mundur untuk mengobati luka di pundak oleh senjatanya sendiri.
Sementara itu tongkat Kui Ek juga sudah menimpa keras ke arah
kepala patung itu. Patung itu menggunakan kedua tangannya
menggoyang golok bergagang yang dipegangnya. "Krak!" gagang
golok putus dan dengan golok yang sekarang menjadi golok
pendek ia menangkis tongkat.
594 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Takk!" Kui Ek mengeluh, kaget dan kesakitan, dan tak dapat
mempertahankan lagi tubuhnya yang terhuyung mundur. Patung
itu mengeluarkan suara keras, seperti tertawa akan tetapi amat
menyeramkan, membuat beberapa orang pengawai yang sudah
menyerbu masuk menjadi roboh terguling.
"Souw Teng Wi....I" Kai Song Cinjin berseru kaget. Ia teringat
bahwa dulu Souw Teng Wi juga mengeluarkan suara auman
singa yang mengandung khikang luar biasa ini, dan ia mengira
bahwa orang yang berada di dalam patung ini tentu Souw Teng
Wi. Siapa lagi kalau bukan Souw Teng Wi yang berkepandaian
begini hebat" Akan tetapi Souw Teng Wi sudah kehilangan dua
biji matanya, kiranya tidak mungkin kalau orang ini Souw Teng
Wi. Akan tetapi ia tidak mau membuang waktu lagi dengan Ngo-tokkun, sambil mengerahkan semua
12 tenaganya. Juga Mo Hun yang
masih marah sudah menyerang lagi dengan piannya, diikuti oleh
Kui Ek. Dua orang jagoan Jepang yang tadinya ketakutan,
sekarang merasa yakin bahwa di dalam patung ini tentu ada
orangnya. Mereka juga maju menyerang dengan pedang samurai
mereka. Patung itu melayani mereka dengan gigih, goloknya dimainkan
dengan gaya yang luar biasa. Akan tetapi karena patung itu
terbuat dari pada tanah yang sudah kering, .gerakannya kaku
595 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
sekali dan di sana-sini sudah mulai retak. Juga goloknya ketika
bertemu untuk ke sekian kalinya dengan tongkat Kui Ek, menjadi
rusak dan akhirnya patah menjadi dua oleh pian kelabang Mo
Hun! Melihat dia tidak bersenjata lagi, Manimoko
memperlihatkan kepandaiannya dan mencari pahala.
hendak "Biar aku menawannya," katanya dan tubuhnya yang seperti bola
itu menggelundung ke depan, pedangnya sudah ia lempar ke
samping menancap pada sebuah tiang. Patung itu nampak gugup
menghadapi serangan aneh ini, dengan cara menggelinding,
karena Manimoko menyerang dari bawah sambil menggelinding,
patung itu memapakinya dengan sebuah, tendangan. Akan tetapi
tendangan yang amat kaku karena kaki itu terbungkus tanah
kering. Mendadak, seperti akan melompat, Manimoko bangun dan
tangannya menyambar, ilmu yudo dan jiujitsu ia pergunakan.
Tanpa dapat dicegah lagi kaki patung itu sudah ia sambar dan
tangkap. Patung itu mengeluarkan jerit kaget dan semua orang
melengak karena jerit ini mirip jerit seorang wanita. Tangan
patung itu memukul kepala Mani-moko, akan tetapi bagaikan
seekor belut, Manimoko dapat mengelak dan kembali ia berhasil
menangkap tangan patung itu. Manimoko mengeluarkan seruan
keras sekali dan tahu-tahu tubuh patung itu sudah ia angkat
596 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
dengan gerakan membanting dan di lain saat patung itu
melayang ke atas oleh bantingannya.
Heran dan ajaib. Begitu berhasil melontarkan lawannya ke atas,
Manimoko berdiri saja dalam posisi membanting dan ternyata ia
telah kena ditotok oleh patung itu sampai dia sendiri yang
13 sekarang diam kaku menjadi patung. Adapun patung itu
mengambil kesempatan baik ini, meminjam tenaga membanting
dari Manimoko. melompat ke atas, terdengar suara "brakkk," dan
tahu-tahu lampu-lampu penerangan sebanyak tiga buah di
ruangan telah padam, disambit oleh patung itu menggunakan
pecahan tanah kering dari "kulit" patung. Padamnya lampu-lampu
yang menjadi pecah disusul suara berdebuk dan keadaan
menjadi sunyi. "Nyalakan lampu.....! Lekas...!!" Tok-ong Kai Song Cinjin
berteriak-teriak marah kepada para pengawal. Orang ribut-ribut
menyalakan lampu dan ketika ruangan itu menjadi terang lagi,
yang kelihatan hanya Manimoko yang masih berdiri dalam posisi
membanting dan sebuah patung Kwan Kong yang sudah pecah
berantakan di atas lantai, kosong tidak ada orangnya!
Semua orang, kecuali Tok-ong Kai Song Cinjin, menjadi pucat.
Ada kembali timbul dugaan bahwa yang mengamuk tadi tentu roh
Kwan Kong yang marah karena ditantang lalu memasuki
597 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
patungnya sendiri! Akan tetapi Kai Song Cinjin membentak
marah, "Gentong-gentong kosong, kalian mau apa pelotat-pelotot di sini
saja" Hayo lekas meronda dan periksa setiap tempat, janganjangan bangsat itu masih bersembunyi
di sini!" Semua pengawal bubaran, akan tetapi biarpun mereka mentaati
perintah ini melakukan perondaan, tidak urung bulu tengkuk
mereka meremang dan para penjaga yang biasanya tabah dan
sombong ini, sekarang mendengar suara tikus atau kucing lewat
saja bisa menggigil karena kaget dan takut! Kai Song Cinjin
membebaskan totokan yang membuat Manimoko menjadi
patung. Begitu si gemuk ini melihat patung pecah berantakan dan
kosong, ia segera berlutut di depan pecahan patung sambil
mengeluh, "Mohon hamba diampuni telah berani berlaku kurang ajar
terhadap Kwan-thai-ciangkun (Panglima Besar Kwan)..." Jagoan
Jepang ini sekarang merasa yakin bahwa yang dilawannya tadi
tentulah roh dari Kwan Kong, karena selain ada bukti bahwa
patung itu kosong tidak ada orangnya, juga kalau seorang
manusia biasa, bagaimana bisa melepaskan diri dari tangkapan
dan bantingannya tadi yang sudah pernah merobohkan ratusan
orang jago gulat di negerinya" Kai Song Cinjin menjadi makin
598 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
14 mendongkol, la mengeluarkan tangan dan sekali tarik tubuh
Manimoko yang tadinya berlutut itu sudah berdiri lagi.
"Jangan melantur!",bentaknya marah. Lawan tadi menotokmu dan
melompat ke atas, memadamkan lampu dan menggunakan
kesempatan dalam gelap untuk lari minggat. Apa kau masih
menganggap dia setan?" Manimoko tak berani membantah, akan
tetapi mukanya masih pucat dan bibirnya berkomat-kamit.
Mendadak dari sebelah dalam gedung Auwyang-taijin terdengar
teriakan-teriakan riuh, "Tolong...! Taijin diserang siluman.....!!"
Kai Song Cinjin melesat ke dalam, diikuti oleh Mo Hun dan Kui
Ek, juga Yakuto hwesio Jepang itu hendak berlari masuk. Akan
tetapi ia berhenti dan melihat kawannya Manimoko jatuh terguling
dan berlutut sambil menyebut-nyebut nama segala macam
dewata Jepang! Dapat dibayangkan ketakutan Manimoko yang
amat percaya akan tahyul. Tadi ia memang masih ketakutan dan
ngeri, sekarang mendengar orang berteriak ada siluman,
semangatnya terbang dan ia menjadi ketakutan setengah mati.
Lenyap semua keberaniannya. Padahal Manimoko adalah
seorang bekas bajak laut yang selain memiliki kepandaian tinggi,
599 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
juga amat kejam dan tidak segan-segan membunuh manusia
dengan mata tidak berkedip. Akan tetapi ia mempunyai
kelemahan, yaitu amat takut kepada segala macam setan dan
iblis. "Manimoko, jangan seperti anak kecil. Hayo kita ikut menolong
taijin," kata Yokuto kepada kawan senegaranya itu.
"Ti.. tidak....ja.... jangan, Aku boleh melawan seratus orang
manusia, akan tetapi setan..." Huh, jangan suruh aku
melawannya!" "Bodoh, apa kau ingin melihat taijin marah" Setan atau bukan,
kalau kita maju beramai, takut apa sih" Hayo, di mana
kegagahanmu?" Hwesio Jepang itu mengajak Manimoko dan
setengah menyeretnya, mengejar yang lain-lain memasuki
ruangan dalam langsung menuju ke kamar Auwyang-taijin.
Setelah tiba di dalam, mereka melihat Auwyang Tek berada
dalam keadaan seperti Manimoko tadi, berdiri tak bergerak
menjadi patung! Hal ini benar-benar amat mengejuikan. Kalau
Manimoko yang kena totokan, hal itu tidak begitu aneh oleh
karena Manimoko ahli yudo ini tak pernah mempelajari ilmu tiamhiat-hoat (ilmu menotok jalan
darah). 15 600 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Akan tetapi Auwyang Tek adalah murid Kai Song Cinjin, tidak
saja ahli pukulan Hek-tok-ciang dan memiliki ilmu silat tinggi, akan
tetapi juga mahir tentang ilmu menotok jalan darah. Bagaimana
pemuda lihai ini bisa tertotok dan menjadi patung" Adapun Kai
Song Cinjin dan yang lain-lain tadi tidak sempat membebaskan
Auwyang Tek dari keadaannya itu karena mereka buru-buru
memasuki kamar Auwyang-taijin yang berteriak-teriak minta
tolong. Ketika Kai Song Cinjin sudah melompat masuk, ia
mendapatkat menteri durna itu masih memandang dengan mata
terbelalak dan menjerit-jerit,
"Am..... ampun..... tolong...... jangan cabut nyawaku.....I"
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kemudian ia menjerit lebih nyaring lagi, "Ada setan....!"
Kai Song Cinjin sebagai seorang ahli tahu bahwa junjungannya
ini mengalami kekagetan besar sampai mempengaruhi urat
syarafnya. Cepat ia menekan dan menepuk beberapa jalan
darah, dan mengurut belakang kepala pembesar itu yang segera
menjadi tenang kembali. Begitu sadar ia lalu membentak-bentak
marah, "Mana semua pengawal" Apa saja kerjanya Kai Song
Cinjin, apa kau juga tidak bisa menangkap setan itu?"
Sebetulnya apakah yang terjadi" Mudah saja diduga siapa
adanya orang yang mengganggu pembesar ini. Bukan lain adalah
orang yang tadi menyamar sebagai K wan Kong hidup dan
menggempur para jagoan, yaitu Souw Lee Ing adanya! Tadinya
601 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Lee Ing yang tidak mau memperlihatkan diri, tidak mau dirinya
dikenal sebagai puteri Souw Teng Wi untuk menjaga
keselamatan ayahnya. Melihat patung Kwan Kong di ruangan
depan, patung ini mendatangkan akal pada gadis cerdik ini, apa
lagi setelah ia mendapatkan kenyataan bahwa patung itu
dalamnya bolong. Ia memasuki patung, tentu saja mematahkan bagian-bagian
bersambung seperti siku, lutut, leher dan sebagainya agar ia
dapat leluasa bergerak, kemudian ia muncul membikin kacau
pertemuan dan berhasil menguji kepandaian Kai Song Cinjin dan
kawan-kawannya. Karena ia tak dapat bertanding dengan leluasa
dalam "pakaian" seperti itu, apa lagi karena para pengeroyoknya
memang rata-rata lihai, Lee Ing terpaksa meninggalkan tempat itu
setelah menotok kaku Manimoko yang akan membantingnya,
kemudian menyambit padam semua lampu dan terus pergi.
16 Ke mana" Bukan terus lari keluar, sebaliknya gadis yang tabah
dan penuh akal ini terus menyerbu masuk. Sudah ia perhitungkan
bahwa kalau ia pergi dari ruangan itu, para pengawal tentu akan
mengejar dan mencari ke luar sehingga ia dapat leluasa
menggeratak di dalam. Lee Ing memasuki gedung dengan maksud mengancam
Auwyang-taijin dan mendesak pembesar itu memberi tahu di
mana adanya Souw Teng Wi ayahnya. Akan tetapi begitu ia
602 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
berkelebat, ia sudah diserang oleh Auwyang Tek yang menjaga
kamar ayahnya. Auwyang Tek adalah seorang pemuda dengan
kepandaian tinggi, begitu melihat bayangan melesat masuk, ia
maklum bahwa itu tentu musuh. Cepat ia mengirim pukulan Hektok-ciang dengan maksud sekali
pukul merobohkan maling ini.
Akan tetapi ia benar-benar kecele ketika ia merasa betapa
pukulannya seperti memukul bayangan belaka. Lawan yang tak
dapat ia lihat tegas orangnya saking cepatnya gerakan lawan itu,
tahu-tahu sudah menyambar dekat dari lain jurusan dan tahutahu Auwyang Tek sudah berdiri kaku
karena jalan darahnya kena, ditutup oleh totokan istimewa. Selanjutnya ia tidak berdaya
dan tak dapat melihat apa-apa karena lehernya tak dapat ia
gerakkan, namun ia tahu bahwa bayangan secepat setan itu telah
memasuki kamar ayahnya. Semenjak melarikan diri ke dalam kamarnya, Auwyang Peng naik
ke atas ranjang dan berdiam di situ tak berani bergerak, tubuhnya
gemetar ketakutan. Ia cukup maklum akan kelihaian kaki
tangannya, cukup yakin bahwa dirinya terlindung dan terjaga
kuat. Akan tetapi dasar nyalinya memang nyali tikus, beraninya cuma
membentak-bentak orang sekawan, mendengar suara pertempuran di luar ia menjadi pucat ketakutan. Apa lagi ketika ia
mendengar suara gedebak-gedebuk di luar kamar, ia menjadi
603 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
makin ngeri dan cepat menyembunyikan tubuh di bawah selimut,
hanya mukanya saja tidak ditutupi selimut agar dapat bernapas.
Dalam keadaan takut setengah mati itu, dapat dibayangkan
betapa terkejut dan ngerinya sampai semangatnya terbang entah
17 ke mana ketika tiba-tiba ia melihat ada orang menerjang
memasuki kamarnya dan orang itu memakai kerudung putih, tidak
terlihat mukanya, hanya dua lubang pada kain itu memperlihatkan
mata orang yang tajam bagaikan mata harimau di tempat gelap.
"Ses... se.. setan...!" bisik Auwyang-taijin dan tubuhnya menggigil
seperti orang sakit demam.
Orang itu tentu saja adalah Lee Ing yang setelah menotok
Auwyang Tek, lalu merobek kain tirai putih untuk menutupi
mukanya. Untuk mencegah pembesar itu menjerit, Lee Ing
melompat dan di lain saat jari-jari tangannya yang halus sudah
mencengkeram leher Auwyang Peng.
"Hayo cepat katakan di mana adanya Souw Teng Wi sekarang,
kalau tidak mengaku lehermu akan kupatahkan!" kata Lee Ing,
merobah suaranya menjadi besar seperti suara laki-laki. Hal ini
mudah saja baginya, karena berkat kepandaiannya yang tinggi, ia
dapat mempergunakan khikahg untuk mengubah suara.
604 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Jangankan hanya suara laki-laki, bahkan ia dapat melakukan Ilmu
Auman Singa dengan baik. "Aku.... aku tidak tahu.... sungguh mati..... ampun..... aku tidak
tahu....." jawab Auwyang Peng dengan gagap-gugup.
"Dulu Souw Teng Wi dibawa oleh orang-orangmu, sekarang di
mana" Hayo jawab, atau kau lebih suka lehermu patah?" Lee Ing
sengaja menyentuh jalan darah di leher, membuat kepala
Auwyang Peng serasa terbakar.
"Am..... ampun..... Souw Teng Wi...... sudah dirampas oleh.... oleh
Tiong-gi-pai.... ampun.... di tempat orang-orang...... Tiong-gi-pai
itu..... itu... itulah...." Saking takut dan sakit, Auwyang Peng tidak
dapat melanjutkan kata-katanya, akan tetapi diam-diam ia dapat
menduga bahwa orang ini bukan anggauta Tiong-gi-pai, karena
kalau anggauta Tiong-gi-pai, masa mencari Souw Teng Wi di
situ" Lee Ing percaya akan keterangan ini, karena memang
sebelumnya iapun sudah mendengar percakapan antara
pembesar ini dengan orang-orangnya dan ternyata memang
mereka tidak tahu di mana adanya Souw Teng Wi di waktu itu.
Apa lagi, seorang yang begini ketakutan tidak mungkin bicara
bohong. 605 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Kali ini aku hanya mencabut kumismu, lain kali mungkin
18 nyawamu!" kata Lee Ing dan sekali jari-jari tangannya yang halus
bergerak, Auwyang Peng memekik keras, merasa seakan-akan
semua kulit mukanya dibeset copot, begitu sakit dan pedas
sampai ?a menjerit minta tolong dan matanya nyerocos air mata.
Ketika ia memandang lagi "setan" itu sudah lenyap dan ketika ia
meraba mukanya, ternyata kumis dan jenggotnya sudah terbang,
mukanya menjadi halus dan berdarah. Karuan saja ia makin
ketakutan, berteriak-teriak, minta tolong.
Ketika Auwyang Peng membentak-bentak, Kai Song Cinjin cepat
melompat keluar mengejar. Ia merasa lega melihat bahwa
pembesar itu hanya kehilangan jenggot dan kumisnya, tidak
kehilangan kepalanya. Dengan gerakan yang luar biasa gesitnya,
kakek ini melompat ke atas genteng mendahului para pengawal
yang melakukan pengejaran dengan hati dak-dik-duk ketakutan.
Kai Song Cinjin melihat bayangan hitam melesat di depan. Ia
cepat menggerakkan tangan melepas belasan batang jarum Toatbeng-ciam ke arah bayangan itu
sambil berseru, "Bangsat, hendak lari ke mana?" Dengan jelas Kai Song Cinjin
melihat betapa dengan mengebutkan ujung lengan baju saja,
bayangan itu telah membikin runtuh semua jarum tanpa
menengok, kemudian beberapa kali lompatan jauh membuat
bayangan itu lenyap dari pandangan matanya. Betapapun cepat
ia mengejar, tak dapat ia menyusul dan dengan uring-uringan ia
kembali ke gedung Auwyang-taijin. Pembesar itu setelah diobati
606 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
mukanya lalu mengadakan persidangan darurat. Auwyang Tek
marah sekali setelah dibebaskan dari totokan.
"Besok kita harus basmi bangsa-bangsat Tiong-gi-pai, membalas
penghinaan ini!" katanya sambil membanting kaki.
"Masih belum dapat dipastikan apakah orang itu anggauta Tiong
gi-pai," kata Kai Sopg Cinjin, "di sana hanya ada dua orang lihai,
Pek Mao Lo-jin dan Im-yang Thian-cu. Pinceng pernah melihat
dua orang itu, akan tetapi yang datang tadi perawakannya.....
hemm, hampir pinceng percaya bahwa dia itu seorang wanita.
Bentuk tubuhnya mengatakan demikian....."
"Tak mungkin! Semua dugaan keliru dan ceroboh!" Auwyang
Peng yang masih marah itu membantah. "Pertama, dia itu bukan
anggauta Tiong-gi-pai. Kalau dia anggauta Tiong-gi-pai apa
perlunya dia datang mencari keterangan di mana adanya
pemberontak Souw Teng Wi" Ke dua, dia itu sama sekali bukan
wanita. Dia sudah memasuki kamarku, suaranya besar seperti
setan. Mana bisa dia wanita" Dia itu laki-laki menakutkan. Tentu
dia itu teman Souw Teng Wi yang berusaha menculik atau
19 menolong pemberontak itu."
607 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Jangan-jangan orang dari utara.." kata Kai Song Cinjin hati-hati,
la maksudkan dari utara itu adalah dari Peking, yaitu seorang
pesuruh Raja Muda Yung Lo. Mendengar ini, semua orang diam
dan suasana menjadi tegang Memang kalau Raja Muda Yung Lo
yang bergerak, itu berbahaya.
"Tak mungkin," kata pula Auwyang-taijin. "Utara sudah tahu
bahwa Souw Teng Wi tidak berada di tangan kita, bagaimana
orang dari utara mencari Souw Teng Wi ke sini?"
Tiba-tiba Auwyang Tek menepuk jidatnya. "Ah, mengapa aku
begitu pelupa" Tentu saja dia orangnya...!"
Semua mata memandangnya penuh harap. "Siapa dia" Lekas
terangkan," kata Auwyang-taijin tak sabar lagi.
"Tentu dia itu Lui Siu Nio-nio ketua Hoa-lian-pai! Siapa lagi kalau
bukan dia yang hendak menculik Souw Teng Wi untuk membalas
dendam kepada suami muridnya yang terbunuh oleh Souw Teng
Wi?" Semua orang diam, berpikir dalam-dalam. Akhirnya Kai Song
Cinjin menarik napas panjang. "Mungkin sekali, wanita ketua
608 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Hoa-lian-pai itu memang lihai, akan tetapi aku masih sangsi
apakah Lui Siu Nio-nio begitu berani menyerbu ke sini
mengganggu taijin, setelah dia cukup maklum bahwa pinceng
berada di sini." Mulutnya berkata demikian, akan tetapi hati Kai Song Cinjin
merasa yakin bahwa bukan Lui Siu Nio-nio orang itu, karena
kalau Lui Siu Nio-nio, mana sanggup melarikan diri dari padanya
dan sekali sampok meruntuhkan belasan Toat-beng-ciam yang
dilepasnya" Akan tetapi tentu saja ia tidak ada muka untuk
bercerita tentang kegagalannya ini, hal itu menyinggung nama
besar dan kegagahannya serta kesombongannya, bahwa dia tak
dapat dikalahkan oleh siapapun juga.
Selagi mereka menduga-duga dan bersiap-siap untuk
menghadapi pibu dengan fihak Tiong-gi-pai pada besok hari, Lee
Ing sudah jauh meninggalkan istana dan gadis ini berlari-larian
memasuki hutan sambil tersenyum-senyum puas dan juga geli
kalau mengingat betapa ia telah mempermainkan musuhmusuhnya. Akan tiba saatnya dia
20 membalas kejahatan Kai Song
Cinjin, pikirnya. Sekarang yang terpenting mencari ayahnya dan
agaknya fihak Tiong-gi-pai yang mengetahui di mana adanya
Souw Teng Wi ayahnya tercinta itu.
Lee Ing langsung memasuki hutan ke dua di mana tadi ia sudah
melihat para anggauta Tiong-gi-pai berkumpul dan di mana
609 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
katanya jago muda yang bernama Liem Han sin dirawat. Hutan
itu sudah sunyi sekali dan agaknya tidak ada orangnya yang
masih tinggal di pondok kecil di tengah hutan itu. Bahkan lampu
penerangan sedikitpun tidak ada.
Baiknya sinar bulan yang tadi menjadi penerangan bagi Lee Ing
ketika memasuki hutan, masih tergantung di angkasa dan
membuat ia dapat melihat keadaan di situ dengan nyata.
Memang para anggauta Tiong-gi-pai hanya menggunakan tempat
itu sebagai tempat pertemuan belaka, tak pernah mereka
bermalam di situ karena dalam beristirahat lebih baik mereka
berpencaran agar jangan sampai diserang oleh musuh.
Hanya ketika Han Sin terluka dan perlu dirawat, tempat itu dipakai
oleh Liem Hoan untuk merawat puteranya. Selagi Lee Ing
celingukan melihat ke kanan kiri di dekat rumah kecil itu, ia
mendengar orang menarik napas panjang. Gadis ini cepat
menyelinap dan mendengarkan orang yang bicara seorang diri di
dalam pondok gelap itu. "Semoga Thian mengasihani hamba Nya yang bernasib malang
ini. semoga Im Yang Thian Cu berhasil menyembuhkan Han Sin.
Ahhh, nasib, si jahanam Auwyang Tek terlalu kejam dan kuat.
Bagaimana sakit hati dua orang puteriku dapat terbalas..?"
610 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Lee Ing tidak tahu siapa yang berada di dalam pondok, ia
bermaksud minta paksa di mana adanya ayahnya, akan tetapi
mendengar keluhan orang yang demikian menyedihkan, hatinya
tidak tega untuk mempergunakan kekerasan mengagetkan orang
yang sudah demikian sedih. Ia dapat menduga bahwa putera
orang ini yang bernama Han Sin tentulah jago muda yang terluka
seperti yang dibicarakan oleh para tokoh Tiong-gi-pai siang tadi.
Di mana adanya jago muda itu yang sedang diobati oleh Im-yang
Thian-cu" Dan siapakah Im-yang Thian-cu yang namanya
menunjukkan bahwa dia seorang pendeta" Tentu seorang di
antara dua kakek yang memegang kipas, karena dia telah
21 menanyakan muridnya yang terluka.
Semua ini menarik pikiran Lee Ing dan tiba-tiba ia mendengar
suara lapat-lapat dari arah kiri pondok. Cepat ia lalu
meninggalkan pondok itu menuju ke tempat datangnya suara.
Betul saja, di sebuah tempat terbuka, di mana rumput hijau
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tumbuh tebal dan segar, duduk bersila seorang pemuda yang
berpotongan kekar dan tegap. Dari cahaya bulan, Lee Ing melihat
sepintas bahwa segala-galanya pada diri pemuda ini
membayangkan kegagahan seorang pendekar. Pakaiannya
bersih dengan potongan sederhana saja, terbuat dari pada kain
kasar lagi. 611 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Rambutnya yang hitam panjang digelung ke atas dan dibungkus
kain yang bersih. Keningnya lebar dan tinggi, halus mengkilap
terkena cahaya bulan, membayangkan otak sehat dan cerdik.
Sepasang mata yang bersinar tajam jujur dilindungi alis tebal dan
bulu mata panjang. Hidung, mulut, dan dagunya membayangkan
sifat laki-laki, yang kuat hati dan besar semangat. Pundaknya
bidang, dadanya tegap. Tubuhnya agak tinggi dan penuh dengan
otot-otot yang membayangkan kesehatan jasmani..
Benar-benar seorang pemuda yang gagah perkasa, patut menjadi
seorang pendekar. Untuk sejenak Lee Ing memandang dengan
hati tertarik, mau tak mau harus diakuinya bahwa selama ini
belum pernah ia melihat seorang pemuda demikian gagahnya.
Sekaligus timbul rasa suka dan simpati, karena hatinya yakin
bahwa seorang pemuda seperti itu tentu memiliki jiwa yang gagah
dan ksatria. Akan tetapi aneh bin ajaib, tiba-tiba saja wajah Oei
Siok Ho terbayang di depan matanya.
Pemuda yang lemah-lembut, halus gerak-geriknya, sedap
didengar tutur-sapanya, pemuda yang ganteng dan tampan
sekali! Dan merahlah muka Lee Ing. Di dalam hatinya, ia
menampar pipi sendiri dan membentak, "Lee Ing gadis tak
bermalu! Apa-apaan kau memikir-mikir dan membandingbandingkan pemuda-pemuda" Cih, patut
ditampar!" 612 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Cepat ia memindahkan pandangan matanya ke arah seorang
tosu yang duduk bersila di dekat pemuda itu. Benar saja
dugaannya, itulah tosu tinggi kurus yang mukanya selalu muram
dan merengut, tosu yang siang tadi muncul dengan kipasnya.
Inilah Im-Yang Thian-Cu yang sedang mengobati muridnya.
22 "Dengan katak merah, sebetulnya racun Hek-tok-ciang di
tubuhmu sudah hilang tenaganya dan tidak berbahaya lagi. Akan
tetapi karena kau terlalu sembrono sehingga yang kena pukul
adalah bagian tubuh yang berbahaya, maka akibatnya juga
parah. Kalau kau beristirahat saja, tentu paling cepat dua bulan
baru pulih kesehatanmu. Aku bukan seorang ahli pengobatan
seperti Koi-Yok-Sian di Thian-mu-san, akan tetapi untuk cepat
menyembuhkan luka di dalam tubuhmu, ada jalannya. Kalau aku
membantumu dalam penyaluran tenaga dalam dan dengan
sedikit latihan, kiranya dalam waktu kurang dari sebulan dan
sedikitnya tiga minggu lukamu akan sembuh."
"Teecu menerima salah. Memang jahanam Auwyang Tek itu lihai
sekali," jawab Han Sin terus terang.
"Aku dulu bilang apa" Dasar kau yang bandel Bintang Kerajaan
Beng sedang terang, biarpun ada pembesar-pembesar durna,
namun kedudukannya kuat sekali. Kaisar tidak tahu bahwa
Auwyang-taijin adalah pembesar durna, tahunya hanya bahwa
menteri itu setia kepada negara. Dan Auwyang-taijin dilindungi
613 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
oleh orang seperti Kai Song Cinjin. Aku sendiri yang menjadi
gurumu sama sekali tidak mampu kalau harus menghadapi Kal
Song Cinjin." "Bagaimanapun juga. suhu. Teecu harus melawan Auwyang Tek
lagi. Dua orang saudara perempuan teecu binasa di tangan
Auwyang Tek secara keji dan memedihkan, apakah hal macam
ini harus dibiarkan saja" Tidak, selama teecu masih bernapas,
teecu akan berusaha membalas dendam kepada jahanam
Auwyang Tek." "Dan langsung menghadapi Kai Song Cinjin" Kau bodoh.
Auwyang Tek adalah murid Kai Song Cinjin. mana bisa kau
mengalahkan gurunya?"
Hau Sin menarik napas panjang. "Apa boleh buat, kalau perlu
teceu berani mengorbankan nyawa teeeu yang tidak berharga ini
demi membela keadilan dan kebenaran teecu mendengar dari
Kwee-pangcu bahwa Souw Teng Wi taihiap telah memiliki
kepandaian yang luar biasa tingginya. Biarlah teecu akan mencari
Souw-taihiap dan mohon diberi pelunjuk oleh pendekar itu."
"Hmm, hmm, kau memang keras kepala. Jangan kau kira bahwa
aku sebagai gurumu memberi semua nasihat ini karena aku
seorang pengecut dan penakut. Kalau perlu, aku lidak takut
menghadapi Kai Song Ciujin. Akan tetapi. apa gunanya" Han Sin.
614 23 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
kau sudah kuceritakan tentang riwayatku dahulu, dan kau harus
insaf bahwa hidup ini selalu diintai oleh karma Sekali aja kau
lengah, kau akan diseret ke dalam roda karma dan balasmembalas akan terus berlangsung tiada
habisnya. Dua orang saudara perempuanmu tewas di tangan Auwyang Tek. siapa tahu
kalau kalau dahulu mereka memang hutang nyawa kepadanya"
Kalau sekarang kau membalas sampai Auwyang Tek tewas di
tanganmu, apa kau kira kelak kau lidak akan membayar kembali"
Muridku, kau tahu betapa sayangku kepadamu, kalau kau
menurut padaku, mari kau ikut aku memasuki hidup suci,
melepaskan diri dari pada ikatan karma dan hidup bahagia.."
Suara lm Yang Thian Cu terdengar terharu.
Han Sin memegang tangan suhunya dengan khidmat.
"Ampunkan teecu. suhu. Sungguhpun teecu dapat melihat akan
maksud mulia dari suhu, namun teecu belum sanggup menjalani
hidup demikian. Pertama-tama, teecu akan selalu dikejar-kejar
oleh arwah enci Kui lan dan Siang Lan yang menuntut balas
sebelum teecu berhasil menewaskan Auwyang Tek. kedua
kalinya, ayah hanya mempunyai anak teecu seorang. Kiranya
teecu tidak akan tega hati menjadi anak puthauw (tidak berbakti),
meninggalkan ayah dan memutuskan keturunan Liem..."
"Huh! Perempuan lagi" Kau bahkan mempunyai pikiran untuk
mendapatkan keturunan" Untuk beristeri.!"
615 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Kalau ayah menghendaki, untuk menyambung keturunan..."
jawab Han Sin yang menjadi merah mukanya.
"Ahh, omong kosong belaka! Celakalah kalau kau nanti sampai
bertemu dengan wanita yang dapat merampas hatimu. Celaka,
hidupmu akan lebih terikat oleh karma, kau takkan bebas lagi.
Celaka...." Han Sin yang sudah pernah diceritai gurunya tentang
riwayat gurunya ketika masih muda. maklum mengapa suhunya
itu anti wanita, maka ia diam saja.
"Sudahlah, kau serahkan saja kepada nasib. Kau siap-siap, aku
hendak membuka jalan darah-mu dan menjalankan hawa murni
supaya dapat memperkuat bagian yang terluka." Han Sin lalu
duduk bersila dengan diam seperti orang bersamadhi, dan ImYang Thian-Cu mengeluarkan pit (alat
tulis) dari ikat pinggangnya. Kemudian tosu itu menggerakkan pit, menotok
beberapa jalan darah di tubuh muridnya.
Lee Ing yang sejak tadi mengintai, menjadi makin kagum
terhadap Han Sin, akan tetapi ia mendongkol kepada Im-Yang
24 Thian-Cu yang menjelek-jelekkan kaum wanita. Betapapun juga
ketika tosu ini mengeluarkan pit dan menotok, ia memperhatikan
dengan seksama, lalu gadis ini tersenyum mengejek. Dia sendiri
ketika di dalam gua telah mempelajari cara menotok tingkat tinggi
yang luar biasa istimewanya maka melihat cara tosu itu
mempergunakan pit-nya, ia tersenyum. Masih jauh dari pada
616 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
sempurna, pikirnya. Akan tetapi tentu saja ia tidak mau
memperlihatkan diri dan terus menjadi penonton tersembunyi.
Tiba-tiba Lee Ing mendengar suara aneh dari pondok. Juga ImYang Thian-Cu yang memiliki
pendengaran tajam, mendengar
juga, la menghentikan usahanya mengobati muridnya lalu
berkata, "Kau tetap memusatkan pikiran dan hati agar peredaran
darahmu kuat, aku mendengar sesuatu dan hendak menengok
ayahmu." Secepat kilat tosu itu berkelebat dan lari ke arah pondok. Lee Ing
kagum melihat gerakan tosu yang masih cepat sekali itu. segera
iapun melesat dengan diam-diam mengikuti Im-Yang Thian-Cu
karena iapun ingin tahu apa yang terjadi di dalam pondok di mana
tadi ia mendengar suara ayah Han Sin berkeluh kesah.
Akan tetapi di dalam pondok tetap gelap, dan Lee Ing melihat ImYang Thian-Cu mengejar sesosok
bayangan di belakang pondok
itu. Bayangan itu tadinya hendak melarikan diri akan tetapi tibatiba ia membalik dan menyerang
Im-Yang Thian-Cu yang membentak marah, "Siapa kau dan apa maksud kedatanganmu
seperti maling?" 617 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Bayangan itu menunda serangannya lalu menjawab, "Orangorang Tiong-gi-pai, harap kalian
memberikan Souw Teng Wi kepadaku, baru aku mau pergi dan takkan mengganggu Tiong-gipai lagi..!"
Ketika Lee Ing memperhatikan, ternyata bayangan itu adalah
seorang wanita setengah tua yang masih nampak cantik sekali, di
punggungnya terikat sebuah alat tetabuhan khim sedangkan
tangannya memegang setangkai bunga terbuat dari pada emas
murni Kalau Lee Ing masih menduga-duga siapa adanya wanita
ini yang hendak merampas ayahnya, adalah Im-Yang Thian-Cu
tiba-tiba terhuyung dan tidak tetap berdirinya seperti orang yang
tiba-tiba menjadi lemas kakinya. Ia,terhuyung maju mendekati
wanita itu dan dari mulutnya keluar kata-kata yang bukan seperti
suaranya sendiri, 25 "Siu-moi..., kaukah ini...?"
Wanita itu nampak terkejut sekali. "Can-su-heng jadi kau di
sini.....?" terdengar isak tertahan dan dua orang itu saling mendekati, ImYang Thian-Cu memegang pundak
wanita itu yang menjatuhkan
kepala ke atas dada tosu ini sambil menangis!
618 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Can suheng.... kau benar-benar kejam.... dua puluh lima tahun
aku selalu menanti dan kau.... kau tak pernah muncul, tiada
berita." "Siu Nio, kau lihat pakaianku, kau lihat aku baik-baik, apa kau kira
aku sendiri tidak menderita" Penderitaan batinku lebih besar dari
padamu... Marilah kita bicara di lain tempat, tak baik kalau dilihat
orang lain." Setelah berkata demikian, Im-Yang Thian-Cu
menggandeng lengan wanita itu dan keduanya lalu pergi dari situ.
Tentu saja Lee Ing bengong terlongong menyaksikan adegan
yang romantis dari kakek setengah tua dan wanita itu. Gadis yang
mengintai ini matanya sampai terbelalak dan mulutnya ternganga
saking herannya, akhirnya ia tertawa sendiri karena merasa lucu.
Setelah itu ia lalu berlari kembali ke tempat Han Sin duduk bersila
tadi karena entah mengapa, sejak melihat Han Sin diobati oleh
gurunya secara kurang sempurna, ia ingin sekali menolong
pemuda itu. "Gurunya bertemu dengan kekasih lama, melupakan keadaan
muridnya," kata Lee Ing dalam hati dan ia tertawa lagi seorang
diri kalau mengingat bagaimana seorang tosu yang wajahnya
selalu muram dan merengut itu ternyata mempunyai seorang
kekasih dan ternyata dahulunya seorang pemuda yang romantis.
619 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Setelah tiba di tempat di mana Liem Han Sin masih duduk bersila
sambil meramkan mata dan mengatur pernapasan, Lee Ing
menjadi bingung. Bagaimana caranya untuk menolong pemuda
ini" Ia maklum bahwa luka pemuda ini tidak berat lagi dan
dengan beberapa totokan membuka jalan darah yang penting di
beberapa tempat, pemuda itu akan sembuh dengan cepat. Tak
perlu aku memperkenalkan diri, pikirnya.
Tentu saja Han Sin menjadi kaget sekali ketika tiba-tiba merasa
punggungnya ditotok orang. Ia tidak mendengar ada orang
26 datang. Ketika ia menengok, ia menjadi makin kaget dan
terheran-heran karena di depannya sudah berdiri seorang gadis
yang luar biasa cantik jelitanya. Selama hidupnya biarpun di
dalam mimpi, belum pernah ia melihat seorang gadis begini
menarik. Han Sin menjadi demikian terpesona sampai ia duduk
bengong, tak kuasa lagi menggerakkan bibir untuk bertanya
kecuali memandang dengan mata tak berkedip.
Alangkah lebar dan tajamnya mata itu, pikir Lee Ing yang menjadi
bingung juga menghadapi sinar mata yang penuh kekaguman
dan pertanyaan itu. Biarpun ia seorang gadis yang tabah dan
tidak pemalu, akan tetapi entah mengapa kali ini ia menjadi malu
dan gugup menghadapi pandang mata pemuda ini. la memeriksa
keadaan Han Sin di bawah sinar bulan dengan cara mengelilingi
620 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
pemuda itu, dan Han Sin hanya mengikuti semua gerakannya
dengan pandang mata masih seperti orang gagu.
"Aku datang untuk membantumu menyembuhkan luka dalam
dadamu," akhirnya Lee Ing berkata perlahan lalu kedua
tangannya bekerja cepat sekali melakukan tiga kali totokan ke
arah dada, leher dan punggung.
Han Sin memang sedang terpesona dan mendengar ucapan itu,
ia percaya penuh, maka tidak mengelak. Andaikata ia tidak
percaya dan mencoba mengelak sekalipun, tak ada gunanya,
karena gerakan Lee Ing itu luar biasa cepatnya sampai bagi Han
Sin tak kelihatan lagi, tahu-tahu tiga bagian tubuhnya sudah kena
tertotok. Mula-mula ia merasa bagian yang tertotok itu panas
sekali, dan rasa panas mengalir di seluruh tubuhnya, lalu
berkumpul di dada yang terluka, menimbulkan rasa hangat yang
perlahan-lahan mengusir rasa sakit dan linu yang selama ini
terasa olehnya di bagian yang dulu terpukul oleh Hek-tok-ciang!
Han Sin merasa girang, heran dan terkejut. Masa ada seorang
gadis muda memiliki ilmu demikian saktinya, melebihi gurunya"
Cepat ia mencari gadis itu dengan pandang matanya, akan tetapi
ternyata gadis itu sudah lenyap dari situ tanpa ia ketahui kapan
perginya. Han Sin bangun berdiri, mencari-cari pandang matanya,
namun sia-sia saja karena Lee Ing sudah bersembunyi di balik
621 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
pohon-pohon dan mengintai ke arah pemuda itu sambil
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tersenyum geli. Tak mungkin dia manusia, Han Sin berpikir. Kalau manusia biasa,
27 masa bisa bergerak begitu cepat dan bisa mengobati lukanya
secara demikian luar biasa" Pula seorang manusia biasa tidak
mungkin begitu cantik. Tentu dia seorang bidadari, seorang dewi
dari kahyangan! Berpikir demikian, tak terasa pula Han Sin
menjatuhkan diri berlutut dan berdongak memandang ke arah
bulan. Mulutnya mengeluarkan kata-kata perlahan.
"Teecu telah berdosa besar, karena tidak tahu entah siapa yang
tadi turun menolong teecu, Kwan Im Pouwsat yang menyamai,
ataukah Dewi Bulan sendiri, maka teecu tidak menyambut
dengan hormat. Mohon ampun sebesarnya. Dan teecu
menghaturkan terima kasih atas pertolongan yang selama teecu
bernapas takkan teecu lupakan!" Han Sin sampai lama berlutut
dan memberi hormat ke arah bulan!
Tentu saja Lee Ing menjadi geli sekali hatinya, hampir saja ia
tertawa terkekeh kalau tidak cepat-cepat ditahannya. Betapapun
geli hatinya, ia merasa terharu juga, la lalu melompat pergi dari
situ. Pemuda baik, pikirnya, gagah perkasa dan berhati bersih, la
sudah banyak bertemu dengan
622 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
pemuda-pemuda yang dari pandang mata kepadanya saja sudahmemperlihatkan sifatnya.
Sebagian besar laki-laki yang
memandangnya tentu memiliki sinar mata yang sama, penuh
nafsu dan gairah. Akan tetapi tidak demikian dengan pemuda ini,
biarpun sinar matanya membayangkan kekaguman, namun
bersih dari pada nafsu buruk. Begitu pula sinar mata Siok Ho. Lee
lng merengut. Lagi-lagi ia teringat akan Oei Siok Ho!
Kemudian ia teringat akan maksud kedatangannya di hutan itu.
Menyelidiki di mana adanya ayahnya. Ia hendak kembali kepada
Han Sin akan tetapi kalau ia teringat bagaimana Han Sin
menganggapnya sebagai dewi kahyangan, ia tidak tega
mengecewakan hati pemuda itu. Kembali ke pondok" Ah, tak
perlu, pikirnya. Mengapa ia begitu pelupa" Wanita cantik tadi juga
datang untuk menyelidiki perihal ayahnya, la dapat bertanya
kepada Im-Yang Thian-Cu dan kalau memang wanita itu datang
dengan maksud buruk terhadap ayahnya, ia akan sekalian
mewakili ayahnya membereskan wanita itu!
Mudah saja baginya menemukan Im-Yang Thian-Cu dan wanita
itu yang sedang bercakap-cakap tak jauh dari pondok itu.
"Tak mungkin, Siu-moi, tak mungkin usulmu itu dilaksanakan.
Selain kita sudah tua, juga kau lihat, aku sudah menjadi seorang
tosu. Kau sendiri sudah menjadi ketua Hoa-lian-pai yang
dihormati. Apa akan kata orang-orang kang-ouw kalau kita
28 623 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
melanjutkan perjodohan kita" Tentu hanya akan menjadi buah
tertawaan belaka." "Akan tetapi, suheng. Kau tahu betapa puluhan tahun aku
menderita Juga kau sendiri menderita. Sekarang kita telah
bertemu kembali kau hendak menolak untuk bersatu. Apakah kau
tidak cinta lagi kepadaku dan tidak akan bahagia hidupmu kalau
kita berdua melewatkan masa tua sampai datang saat kembali ke
alam baka?" Im-Yang Thian-Cu menakik napas panjang. "Kau cukup tahu
betapa besar cintaku kepadamu, sekarangpun masih sebesar
dulu, akan tetapi sekarang perasaanku itu sudah berubah
sifatnya. Kau tentu tahu bahwa orang-orang seperti kita ini lebih
mengutamakan nama baik dari pada cinta atau kebahagiaan
hidup, lebih menghargai nama baik dari pada nyawa. Apa artinya
kita hidup kalau nama kita menjadi ejekan orang-orang. Apa
artinya kita hidup bahagia dan berdekatan kalau kita menjadi
bahan tertawaan orang" Apa lagi bagi kau, ketua Hoa-lian-pai.
Tidak Siu-moi, tidak mungkin!"
Wanita itu mengerutkan kening, diam tak bergerak kemudian
terdengai ia berkata dengan isak tertahan, "Memang kau yang
betul, suheng. Seperti biasanya, kau selalu yang betul. Aku....
aku...." 624 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Kau terlalu menurutkan nafsu hati. Sumoi, kau tadi bilang hendak
mencari Souw Teng Wi, apa pula maksudmu?"
"Hendak kubunuh dia dan kubawa kepalanya!" jawab wanita itu
yang bukan lain adalah Lui Siu Nio-nio, ketua Hoa-lian-pai yang
lihai. Im-Yang Thian-Cu nampak kaget. "Ayaaa! Kalau lain orang yang
hendak kau bunuh, aku masih tidak ambil pusing. Akan tetapi
Souw Teng Wi" Sumoi, tidak tahukah kau bahwa dia itu seorang
patriot sejati dan yang dikagumi oleh banyak orang gagah di
dunia ini" Mengapa kau hendak membunuhnya?"
"Dia telah membunuh suami muridku dan muridku itu, Hui ouw
tiap Yap Lee Nio, menangisi aku supaya membalas dendam.
Bukankah sudah sewajarnya kalau seorang guru membela
muridnya?" 29 Im-Yang Thian-Cu membanting-banting kakinya. "Sumoi,
perasaan hatimu yang terlalu halus kadang-kadang membuat kau
bertindak menurutkan nafsu belaka. Kalau tidak demikian, tak
sampai dahulu kau membunuh kakakmu sendiri. Sekarang kau
hendak mengulangi lagi kesalahanmu yang dulu-dulu. Dahulu kau
625 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
membunuh saudara karena cintamu kepadaku, sekarang kau
hendak membunuh seorang patriot besar hanya untuk
menurutkan hati sayang kepada muridmu."
"Hemm, dengan mengingatkan aku akan peristiwa dahulu,
bukankah itu sama dengan membuka kekejamanmu sendiri,
suheng" Kau tahu aku membunuh saudaraku karena cintaku
kepadamu, namun kau pada saat terakhir ini tetap menolak untuk
hidup bersamaku. Sudahlah, biar urusanku kuurus sendiri, kau
tak usah turut campur. Hanya barangkali kau dapat memberi
tahu, di mana adanya Souw Teng Wi sekarang ini."
"Kau takkan berhasil surnoi, malah mungkin sekali waktu kau
akan tergelincir karena maksud ini. Souw-taihiap sudah berada di
utara, dilindungi oleh Raja Muda Yung Lo dan berdekatan dengan
orang-orang gagah." "Begitukah" Kita sama lihat saja nanti! Sudah, suheng, kita
berpisah di sini untuk bertemu kembali di akhirat!" Dalam
mengucapkan kata-kata terakhir ini, sedu-sedan naik dari dada
wanita itu. Im Yam Thian-Cu mengangkat tangan kanan ke atas lalu berkata
lirih, 626 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Sumoi, untuk kenangan terakhir, untuk bekal aku menghadapi
hidup yang penuh derita, untuk kupakai sebagai obor dalam
perjalanan ke alam akhir kelak, maukah sekali lagi kau..
menurunkan khim itu dan mainkan lagu kenangan kita?"
Hening sejenak, Lui Siu Nio-nio nampak ragu-ragu, mulutnya
yang ditarik keras hendak menolak, namun sinar matanya yang
menatap Im-Yang Thian-Cu penuh rasa kasih itu membuat ia
menarik napas panjang menurunkan khimnya dan berkata, "Cansuheng, kau benar-benar orang
aneh, bertindak sebaliknya dan
berlawanan dengan suara hatimu...."
Setelah berkata demikian, wanita itu lalu mainkan jari-jari
tangannya pada tali senar alat tetabuhan itu. Maka terdengarlah
lagu berirama merdu sekali, berdendang keluar dari khim yang
30 dimainkan oleh tangan ahli itu. Sungguh aneh dan janggal bahwa
dalam hutan liar itu terdengar suara khim demikian indahnya,
pada malam hari lagi. Im-Yang Thian-Cu berdiri tak bergerak seperti patung, matanya
menatap ke arah depan, tak terbatas dan jauh membawa dirinya
ke dunia lamunan. Kalau orang berada dekat di depannya, akan
nampak betapa dua mata tosu ini menjadi basah dengan air
mata. Lui Siu Nio-nio tenggelam dalam permainannya yang
penuh perasaan. Suara binatang-binatang kecil yang tadinya
memenuhi hutan itu. menjadi sunyi dan hening seolah-olah
627 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
semua binatang ikut mengagumi lagu merdu ini. atau memang
mereka takut oleh suara yang asing ini.
Akhirnya suara khim berhenti. Namun Im-Yang Thian-Cu masih
berdiri tegak tak bergerak. Bahkan ketika terdengar suara Lui Siu
Nio-nio terisak, "Selamat tinggal, Can-suheng..." masih juga tosu itu diam tak
bergerak. Adapun Lee Ing ketika tadi mendengar bahwa wanita ini adalah
Lui Siu Nio-nio ketua Hoa-lian-pai dan guru Hui-ouw-tiap Yap Lee
Nio, tahulah dia mengapa wanita itu mencari ayahnya. Timbul
kegemasan dalam hatinya, akan tetapi ketika ia tadi hendak
bergerak turun tangan memberi hajaran kepada wanita yang
memusuhi ayahnya karena membela kematian Siang-pian Kailiong Sim Kang, membatalkan niatnya
karena ikut terharu oleh pemandangan di bawah, melihat pertemuan antara dua orang
kekasih yang agaknya terpaksa harus berpisahan dan bertemu
setelah terlambat itu. Juga hati Lee Ing terharu oleh suara khim
yang memang amat merdu itu. Timbul hati sayang dan kasihan
terhadap wanita ini, sungguhpun wanita ini memusuhi ayahnya.
Lui Siu Nio-nio meninggalkan tempat itu cepat-cepat dan di jalan
ia menyusut air matanya. Terbayang semua peristiwa dua puluh
lima tahun yang lalu, ketika itu ia masih seorang gadis remaja
628 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
puteri yang cantik jelita menjadi pujaan banyak pemuda. Dia
puteri seorang tokoh kang-ouw, Lui Tee San yang menjadi tokoh
besar di puncak Ta-pie-san, seorang sakti yang hidup bertiga
dengan dua orang anaknya, Lui Cin puteranya dan Lui Siu Nio
puterinya. Selain dua orang anak ini juga ia mempunyai seorang
murid yang amat dikasihinya, Can Hoat yang sekarang menjadi
Im-Yang Thian-Cu. 31 Di antara tiga orang muda ini, tentu saja kepandaian Lui Cin yang
paling lihai atau boleh dibilang seimbang dengan kepandaian Lui
Siu Nio, sedangkan Can Hoat kepandaiannya kalah tinggi. Watak
Lui Siu Nio amat keras dan biarpun ayahnya membujuk padanya
untuk memilih seorang di antara pemuda yang telah datang
meminang, pemuda-pemuda hartawan, pemuda-pemuda bangsawan dan tidak kurang pemuda-pemuda kang-ouw, namun
Siu Nio tetap menolak. Apa sebabnya" Tak lain karena Siu Nio
jatuh hati kepada suhengnya sendiri. Can Hoat! Mereka saling
mencinta dan menyatakan perasaan itu hanya melalui sinar mata.
Akan tetapi di dalam pandang mata ini mengandung seribu
macam bahasa pernyataan cinta kasih yang mendalam, yang
sekaligus mengikat janji tanpa kata-kata.
Melihat kekerasan kepala puterinya yang usianya sudah cukup
masak untuk memasuki pintu pernikahan itu, Lui Tee San yang
sudah tua jatuh sakit sampai membawanya ke lubang kubur. Di
ambang kematiannya, ia berpesan kepada puteranya untuk
629 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
menjodohkan Siu Nio kepada seorang pemuda kang-ouw, putera
seorang sahabatnya. Akan tetapi, setahun setelah tokoh itu meninggal dunia, Siu Nio
tetap menolak bujukan kakaknya untuk menikah, malah secara
terang-terangan mengaku bahwa ia hanya mau menikah dengan
Can Hoat! Dapat dibayangkan betapa marahnya hati Lui Cin. Ia
menduga bahwa Can Hoat telah main gila, berlaku tak patut
terhadap adiknya, ia mendatangi Can Hoat, dimaki-maki sebagai
seorang yang tak kenal budi, sebagai seorang pelanggar susila.
Kemudian dalam marahnya ia menghajar Can Hoat. Pemuda ini
tentu akan tewas dihajar oleh Lui Cin kalau saja Siu Nio tidak
cepat datang menolong. Saking marahnya melihat pemuda kekasihnya disiksa oleh
kakaknya, Siu Nio mencabut pedang dan menyerang kakaknya
sendiri. Kepandaian mereka seimbang dan Lui Cin tidak menduga
bahwa adiknya akan menyerang sungguh-sungguh maka ia tidak
melawan dan akibatnya.... pedang adiknya amblas memasuki
dadanya dan mencabut nyawa dari tubuhnya! Siu Nio telah
membunuh kakaknya sendiri dalam membela kekasihnya!
Can Hoat adalah seorang pemuda yang perasa sekali. Ketika tadi
dimaki-maki, ia mandah saja karena merasa salah, maka dipukul
dan disiksapun oleh suhengnya ia tidak melawan. Sekarang,
melihat Siu Nio membunuh Lui Cin, kagetnya bukan main dan ia
32 630 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
merasa menyesal sekali. Ia menubruk mayat Lui Ciu, menangis
sedih lalu minggat dari situ.
Hatinya kecewa sekali karena Siu Nio, wanita satu-satunya di
dunia yang- dicintainya, ternyata telah membunuh kakak sendiri
hanya untuk membela kekasih! Can Hoat menyesal dan
bersumpah selamanya takkan mendekati wanita. Inilah sebabnya
mengapa ia selalu membenci wanita. Ia merantau, memperdalam
ilmu silatnya sampai akhirnya ia menjadi tosu bernama lm-Yang
Thian-Cu dan memiliki kepandaian yang amat tinggi.
Di lain fihak, Lui Siu Nio-nio ternyata juga setia dalam cinta
kasihnya, semenjak ditinggalkan kekasihnya ia tidak mau
menikah, selalu menanti datangnya Can Hoat, bahkan setelah ia
mendirikan perkumpulan Hoa-lian-pai, ia menyuruh anak buahnya
mencari-cari Can Hoat. Hasilnya sia-sia belaka karena di dunia
sudah tidak ada lagi orang bernama Can Hoat, sudah berganti
dengan lm-Yang Thian-Cu yang saina sekali tidak dikenalnya.
Demikianlah riwayat singkat dari dua orang tokoh itu yang
sekarang terbayang kembali di dep
(http://cerita-silat.mywapblog.com)
http://cerita-silat.mywapblog.com ( Saiful Bahri - Seletreng - Situbondo )
an mata Lui Siu Nio-nio ketika
wanita ini meningalkan Ini-Yang Thian-Cu sainbil menangis.
Tiba-tiba ia merasa pundaknya disentuh orang. Ketika ia
memandang, ia melihat di depannya telah berdiri seorang gadis
cantik sekali yang tersenyum-senyum manis kepadanya.
631 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Lui Siu Nio-nio, perlahan dulu," kata gadis itu dengan suara
merdu. Gadis ini adalah Lee Ing yang sengaja mengejarnya untuk
berbicara tentang ayahnya.
"Kau siapakah dan apa maksudmu menghadang perjalananku?"
tegur Lui Siu Nio-nio ketus. Memang wanita ini adalah seorang
ketua perkumpulan besar yang dihormati, biasanya ia amat
disegani. Sekarang ada seorang gadis muda berdiri di depannya
dengan senyum-senyum, tentu saja ia tidak senang.
"Lui Siu Nio-nio, aku bernama Souw Lee Ing dan aku sengaja
menyusulmu, hanya untuk menyatakan bahwa kau tidak boleh
mengejar-ngejar Souw Teng Wi karena apa yang kau lakukan itu
adalah hal yang salah sama sekali."
Lui Siu Nio-nio melengak. "Apa maksudmu" Apamu Souw Teng
Wi itu." "Dia ayahku." Ketua Hoa-lian-pai teringat akan cerita muridnya. "Ehh, jadi kau
inikah yang menjadi gara-gara semua itu sampai matinya suami
muridku" Kau bocah tak kenal budi. Kau sudah ditolong oleh Sim
632 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Kang dari batu karang, akan tetapi balasmu malah menyuruh
bapakmu yang gila membunuh Sim Kang, malah Sim Hong Lui
juga hampir tewas. Kemudian kau mempermainkan muridku, Yap
Lee Nio. Benar-benar kau seorang yang kurang ajar. Sekarang
kau berani menghadangku untuk mencegah aku membunuh
bapakmu yang gila itu?"
"Ssttt, nanti dulu. Sabar dan tenanglah, jangan buru-buru marahmarah dan memaki-maki orang
tidak karuan. Lui Siu Nio-nio,
biarpun aku lebih muda, akan tetapi aku merasa kasihan
kepadamu, karena itulah aku sengaja mengajakmu bicara secara
damai. Apakah kau tahu mengapa ayahku sampai membunuh
bajak laut Sim Kang itu" Kau mau mendengar sebabnya" Nah,
1 dengarlah baik-baik. setelah kau mendengar penuturanku nanti,
terserah kepadamu apa yang akan kau lakukan."
"Hemm, kau boleh bicara. Cepat, jangan bikin aku kehilangan
kesabaranku!" Lui Siu Nio-nio membentak.
"Lui Siu Nio nio, apakah kau sudah tahu bahwa suami muridmu,
Sim Kang yang terbunuh mati oleh ayah itu adalah seorang bajak
laut yang jahat dan anaknya, Sim Hong Lui, malah lebih jahat dari
pada ayahnya?" Lee Ing mulai bicara hendak membela ayahnya.
633 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Jadi bajak atau apapun juga ada sangkut-paut apa dengan kau
dan ayahmu" Kau dan ayahmu sudah ditolong oleh Sim Kang,
menjadi tamu di perahunya, mengapa kau dan ayahmu malah
membalas pertolongannya dengan pembunuhan" Bocah, jangan
bikin aku kehilangan kesabaran. Aku tidak biasa membunuh
orang muda yang lemah, akan tetapi sekali turun tangan kau
akan menyesal!" "Aduh galaknya!" Lee Ing masih saja berjenaka. "Nah dengarlah
baik baik. Keputusan yang kau ambil setelah kau mendengar
penuturanku tergantung dari sifat dan kepribadianmu. Memang
benar bahwa aku telah ditolong oleh Sim Kang dari batu karang
dan aku menjadi tamunya di perahu bajaknya. Juga ayah menjadi
tamunya, sungguhpun aku masih belum tahu mengapa ayah bisa
berada di perahu bajak. Kemudian aku tahu bahwa Sim Kang
mempergunakan ayah untuk memperkuat kedudukannya. Ayah
sedang menderita sakit lupa ingatan, maka mudah saja Sim Kang
menipunya. Setelah aku berada di perahu, baru aku tahu akan
semua itu, bahkan aku tahu pula bahwa Sim Kang hendak
membawa ayah ke selatan, hendak diserahkan kepada para
durna di Nan-king atau lebih lepat hendak dijualnya! Bukankah itu
jahat sekali?" Lui Siu Nio-nto mengerutkan alisnya. "Pandangan orang tentang
itu memang tidak sama. Mungkin Sim Kang memang
menganggap Souw Teng Wi betul-betul seorang pemberontak
yang harus diserahkan kepada pemerintah."
634 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Bukan itu saja, pai-cu yang baik. Selain pengkhianatan yang
hendak dilakukan oleh Sim Kang, juga Sim Hong Lui mempunyai
maksud keji terhadap aku, baiknya ada ayah yang melindungi-ku.
Setelah itu, mereka itu ayah dan anak masih menggunakan siasat
busuk hendak meracuni ayah sampai mati, kemudian hendak
2 memaksa aku menjadi isteri Sim Hong Lui. Nah, kalau ayah
mengamuk sampai membunuh Sim Kang dan anak buahnya. dan
berusaha pula membunuh Sim Hong Lui, apakah kau masih
hendak menyalahkan ayah dan aku?"
Kening ketua Hoa-lian-pai makin berkerut dan matanya
memandang penuh selidik ke arah wajah gadis muda yang bicara
dengan lancar di depannya ini. Wajah yang cantik jelita, segar
dan terbuka, sama sekali tidak membayangkan watak
pembohong. Lui Siu Nio-nio menjadi ragu-ragu.
"Hemmmmm, tidak demikian kalau menurut keterangan Sim
Hong Lui. Sangat berlainan, sebaliknya malah...."
"Tentu saja! Mana ada maling mengaku" Apa lagi orang macam
Sim Hong Lui yang berwatak rendah. Pai-cu sebagai ketua
perkumpulan besar harap suka berpemandangan tajam jangan
mudah tertipu oleh manusia macam dia!"
635 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Lui Siu Nio-nio tersenyum dingin. "Bocah bermulut lancang,
masih hijau macam engkau ini masih hendak memberi nasihat
kepadaku" Apa kau anggap aku macam orang yang suka
bersikap sewenang-wenang" Hayo kau ikut aku menemui Lee
Nio dan anaknya, biar diadukan keteranganmu dan keterangan
Hong Lui. Siapa benar siapa salah akan ketahuan."
Lee Ing cemberut. Tidak disangkanya wanita ini demikian keras
hati sehingga percuma saja ia bicara sejak tadi. Selain ia tidak
mempunyai banyak waktu untuk berurusan dengan Lui Siu Nionio, Hui-ouw-tiap ataupun Sim Hong
Lui, ia juga dapat menduga
bahwa kalau diadu keterangan, tentu saja akhirnya ketua Hoalian-pai ini akan lebih percaya kepada
cucu muridnya sendiri. Apa
lagi kalau diingat betapa ia telah mempermainkan Hui-ouw-tiap
dan menelanjanginya untuk menukar pakaian. Agaknya ketua
Hoa-lian-pai ini belum mendengar tentang itu, atau Yap Lee Nio
tentu malu bercerita kepada siapapun juga bahwa dia, Hui-ouwtiap yang sudah terkenal di dunia
kang-ouw, sampai dipermainkan dan ditelanjangi oleh seorang gadis muda dan
hijau. "Lui Siu Nio-nio, soal mana yang lebih benar antara penuturanku
dan keterangan Sim Hong Lui menurut pendapatmu, terserah
kepadamu untuk menyelidiki dan hal itu bukan urusanku. Aku
sudah memberi keterangan demi kebaikanmu sendiri, kau
636 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
3 percaya atau tidak terserah. Akan tetapi mengajak aku pergi
bersamamu untuk diadu keterangan dengan Hong Lui" Terima
kasih, selain tidak ada waktu, juga terus terang saja aku tidak
sudi bertemu muka dengan pemuda bangsat itu. Nah, selamat
berpisah. Hoa-lian Pai-cu, mudah-mudahan saja kau dapat
merobah niatmu mencari ayah."
Lui Siu Nio-nio sebagai seorang ketua perkumpulan besar,
biasanya setiap kata-katanya merupakan perintah dan selalu
ditaati orang. Sekarang ia memberi perintah kepada gadis muda
ini untuk ikut dengannya, bukannya ditaati malah dibantah
dengan ucapan yang penuh nasihat-nasihat untuknya. Tentu saja
ia menjadi marah sekali. "Berhenti!" serunya keras.
Akan tetapi, Lee Ing tetap berlenggang meninggalkan tempat itu,
jalannya lambat saja dan seenaknya. Ia hanya menengok dan
memberi senyum manis, seakan-akan seruan Lui Siu Nio-nio
dianggapnya sebuah kelakar saja. Malah sambil tersenyum manis
Lee Ing mengeluarkan saputangan sutera dan menyusuli peluh di
jidatnya tanpa memperdulikan seruan Lui Siu Nio-nio.
637 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Bocah berkepala batu, berhenti kau!" sekali lagi Lui Siu Nio-nio
membentak, suaranya melengking tinggi penuh hawa khikang.
Biasanya, kalau ia membentak dengan pengerahan tenaga
khikang (Lanjut ke Jilid 15) Pusaka Gua Siluman (Cerita Lepas)
Karya : Asmaraman S. Kho Ping Hoo
Jilid 15 seperti ini, seorang lawan tangguh sekalipun akan menjadi gentar
dan terpengaruh oleh wibawanya yang kuat sekali. Akan tetapi,
Lee Ing malah tertawa, menengok dan melambaikan
saputangannya seperti orang menggoda.. Kedua kakinya tidak
berhenti melangkah, malah jalannya menjadi lenggang-kangkung.
Memang Lee Ing masih muda dan berwatak jenaka, kadangkadang timbul pula sifat kekanakan dan
suka mempermainkan orang. "Setan cilik, kau mencari celaka!" Lui Siu Nio-nio berseru keras
dan tangan kirinya bergerak perlahan. Tiga Sinar putih meluncur
seperti cahaya kilat ke arah tiga bagian tubuh Lee Ing, tepat
mengancam jalan darah. Inilah Lian-hwa-ciam (Jarum Teratai)
yang amat lihai dari ketua Hoa-lian-pai itu. Dia sudah memiliki
kepandaian tinggi sekali dalam ilmu melepas jarum ini dan semua
4 638 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
gerakan jarum-jaruninya selalu mengarah jalan darah lawan, la
merasa yakin bahwa serangannya dengan Lian-hwa-cian ini pasti
akan merobohkan gadis puteri Souw Teng Wi itu.
Memang serangan Lui Siu Nio-nio ini hebat sekali. Kelihatannya
hanya tiga gulung sinar putih yang menyerang, akan tetapi untuk
mengelak dari serangan ini tak mungkin karena jalannya senjata
rahasia itu cepat sekali, selain ini, setiap sinar mengandung tujuh
batang jarum halus dan apa bila ditangkis, jarum-jarum ini dapat
berpencaran dan menyerang penangkisnya secara liar dan
beterbangan! Akan tetapi tanpa menengok sedikitpun, Lee Ing melakukan
gerakan-gerakan ke belakang dengan saputangan yang tadi ia
pakai menyusuri peluh, dan.... semua jarum yang jumlahnya dua
puluh satu batang iiu kena digulung dan di "tangkap" oleh
saputangan tadi! Karuan saja hal ini sama sekali di luar dugaan
Lui Siu Nio-nio sampai ia berdiri melengak beberapa detik
lamanya Siapa dapat menyangka seorang gadis muda seperti
Lee Ing mampu menerima serangan Lian-hwa-ciam yang bagi
banyak orang pandai merupakan jarum-jarum maut, apa lagi
secara demikian mudah"
"Jangan menghambur-hambur jarummu, kalau kehabisan kau
tidak bisa menjahit lagi. Nih, kukembalikan!" Lee Ing mengejek
dan saputangannya dikebutkan. Jarumnya itu kini melayang
cepat ke arah Lui Siu Nio-nio dengan kecepatan yang tidak kalah
639 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
oleh sambitan Lui Siu Nio-nio tadi. Ketua Hoa-lian-pai itu terkejut
sekali. Dia seorang ahli am-gi (senjata gelap), tentu saja ia dapat
menghadapi. Tetapi jarum itu datangnya beterbangan ke seluruh
tubuh, tak mungkin dapat ditangkap semua. Oleh karena itu, Lui
Siu Nio-nio hanya melompat ke samping mengelak. Kemudian
dua kali melompat ia sudah menyusul Lee Ing dan dua orang
wanita itu kini saling berhadapan.
"Eh, kiranya kau memiliki sedikit kepandaian juga. Pantas saja
kau berani bersikap sombong. Bagus, anak Souw Teng Wi, hayo
kau cabut senjatamu. Setelah kau memperlihatkan kepandaianmu yang lumayan, aku tidak malu lagi bertanding
denganmu." 5 Lee Ing tersenyum. "Kau sudah tua dan aku masih muda, sudah
sepatutnya kalau kau bersenjata dan aku tidak. Aku tidak ingin
bertanding denganmu, akan tetapi karena kau berkeras hendak
mencelakakan ayahku, baik kau coba dulu anaknya ini."
Lui Siu Nio-nio marah sekali. Belum pernah ada orang berani
memandang rendah kepadanya, apa lagi hanya seorang gadis
muda seperti ini. Tentu saja ia tidak sudi untuk menggunakan
senjatanya melawan seorang gadis muda yang bertangan
kosong. 640 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Kau sombong perlu dihajar!" bentaknya dan tubuhnya bergerak.
Gerakan Lui Siu Nio-nio cepat bukan main sampai hampir tidak
kentara, akan tetapi tahu-tahu ia sudah melangkah maju dan
kedua tangannya menampar dari kanan kiri ke arah muka Lee
Ing. Biarpun Lee Ing telah mewarisi ilmu yang aneh dan sakti dari
Bu-beng Sin-kun, akan tetapi dia kurang pengalaman dan
dibandingkan dengan Lui Siu Nio-nio, tentu. saja dia kalah jauh
sekali dalam hal latihan dan pengalaman. Menghadapi gerak
cepat yang dilakukan oleh Lui Siu Nio-nio ini, mana dia sanggup
mengelak" Untuk menangkispun sudah tidak ada waktu lagi
dan.... "plak! piak!" kedua pipi gadis itu sudah kena ditampar oleh
ketua Hoa-lian-pai. Untuk kedua kalinya Lui Siu Nio nio kaget dan terheran-heran.
Menurut patut, tamparan itu akan membuat gadis itu terguling
atau setidaknya kesakitan karena tidak banyak orang yang dapat
menahan tamparan tangannya.
Akan tetapi anehnya, Lee lng sama sekali tidak bergeming malah
merahpun tidak pipinya. Sebaliknya, Lui Siu Nio-nio merasa
telapak tangannya pedas sekali seakan-akan bukan pipi berkulit
halus yang ditamparnya tadi melainkan papan baja yang keras!
Untuk beberapa detik ketua Hoa lian-pai ini berdiri terpaku seperti
tidak percaya kepada perasaannya sendiri. Akan tetapi segera
sebagai orang pandai ia menyadari bahwa ia telah berhadapan
dengan seorang gadis muda yang berkepandaian tinggi. Tanpa
641 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
ragu-ragu lagi ia lalu mencabut senjatanya yang istimewa, Hoalian Sin-kiam, pedang yang
bentuknya seperti bunga teratai
emas. "Keluarkan senjatamu!" tantangnya karena betapapun juga,
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengingat akan kedudukannya, Lui Siu Nio-nio masih merasa
6 malu dan sungkan untuk menyerang gadis itu tanpa memberi
kesempatan mengeluarkan senjatanya.
Lee Ing tadinya marah sekali ketika ditampar. Baiknya ia telah
memiliki sinkang yang luar biasa di dalam tubuhnya, berkat
latihan-latihannya menurut petunjuk coretan-coretan Bu-beng Sin
kun di dalam Gua Siluman Ketika tadi tamparan Lui Siu Nio nio
menyambar, ia mengerahkan tenaga dalam melindungi pipinya
sehingga tidak sampai terluka. biarpun ia masih merasakan
pedasnya bekas tangan lawan tangguh ini. Akan tetapi ketika ia
melihat ketua Hoa-lian-pai ini mencabut senjata aneh dan tidak
terus menyerang, kemarahannyapun lenyap. Lee Ing seorang
gadis yang gembira dan perasa, ia dapat mengetahui bahwa
wanita di depannya ini tidak jahat dan masih sungkan
melawannya. "Sudah kukatakan tadi bahwa aku yang muda sudah sepatutnya
mengalah sedikit kepadamu. Kalau kau berkeras hendak
berkelahi, majulah, aku tidak takut akan senjatamu yang bagus
itu." 642 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Kau sendiri yang minta, jangan bilang aku terlalu menghina yang
muda!" kata Lui Siu Nio-nio, sekarang ia sama sekali tidak berani
memandang rendah kepada gadis muda itu. Ia menggerakkan
tangan kanannya dan Hoa-lian Sin-kiam itu tergetar, kembang
dan dua langkai daunnya bergerak-gerak seperti setangkai bunga
teratai tertiup angin dan daun-daun lebar di kanan kirinya
bergerak seperti diraba ombak. Kemudian senjata aneh ini
meluncur ke depan dan sekaligus, kembang dan daun-daun itu
menyerang ke arah tujuh jalan darah di tubuh Lee Ing secara
bertubi-tubi dan cepat sekali.
"Hebat...!" Lee Ing berseru memuji dan terpaksa ia mengeluarkan
langkah-langkah aneh yang ia pelajart dari dalam Gua Siluman.
Tiba-tiba tubuhnya seperti orang mabok terhuyung-huyung atau
seperti orang gila menari-nari tidak karuan akan tetapi... ternyata
semua serangan Hoa-lian-Sin-kiam di tangan Lui Siu Nio nio
dapat dielakkan dan sedikitpun tidak menyentuh ujung bajunya!
"Aneh sekali ilmu silatmu....!" Lui Siu Nio-nio tak tertahan lagi
berseru setengah memuji setengah ragu-ragu karena melihat
gerakan-gerakan nya, apa yang diperlihatkan oleh Lee Ing itu
sukar disebut ilmu silat, begitu kacau tidak karuan sampai
tubuhnya sendiri terhuyung-huyung. Namun semua serangannya
gagal! Ia masih tidak percaya dan mengirim lagi gelombang
serangan dengan senjatanya itu sampai tujuh kali beruntun.
Setiap serangan mempunyai tujuh tikaman, maka gelombang ini
berarti empat puluh sembilan jurus mengurung tubuh Lee Ing dari
7 643 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
semua jurusan seakan-akan ia dikeroyok oleh belasan orang
lawan yang berpedang lihai.
Hebat bukan main ilmu silat yang dimainkan oleh Lui Siu Nio nio
ini. la telah mengeluarkan Ilmu Pedang Hoa lian sin Kiam-hoat
yang paling tinggi karena penasaran tak dapat mengalahkan
gadis itu. Jarang ada orang sanggup menghadapi gelombang
serangan ini. Lagi-lagi Lee Ing mengeluarkan langkah-langkahnya
yang luar biasa. Gadis ini terhuyung-huyung seperti mau jatuh,
bahkan kadang-kadang terjengkang atau terdorong ke kanan kiri
sampai tubuhnya hampir rebah di tengah, kedua lututnya
membuat gerakan pletat-pletot tidak karuan, kadang-kadang
kakinya meloncat loncat seperti bocah menari kegirangan,
kadang kadang berjongkok dengan kedua kakinya bergerak maju
mundur. Semua ini ia selingi seruan-seruan kecil seperti, "aduh!
lihai sekali! aya!" dengan suara yang nyaring berpengaruh.
Kali ini benar-benar Lui Siu Nio nio terheran-heran. Selama
hidupnya belum pernah ia mengalami hal seperti ini. Sudah
ratusan kali ia berhadapan dengan lawan, di antaranya banyakpula yang tangguh-tangguh, akan
tetapi ia harus akui bahwa
belum pernah ia melihat lawan seperti gadis muda ini. Gerakangerakan mengelak seperti lakunya
seorang badut atau seorang
gila ini saja sudah aneh sekali karena selalu dapat mengelak
serangan Hoa-lian Sin-kiam. Akan tetapi yang lebih aneh lagi,
setiap kali daun atau bunga Hoa-lian Sin-kiam itu berhasil
mendekati tubuh Lee Ing dan hampir melukainya, dengan seruan
644 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"aya!" atau "aduuhh!" itu saja, senjatanya seperti tertolak mundur
dan tidak berhasil melukai lawan yang muda dan aneh ini!
Lui Siu Nio-nio teringat akan cerita ayahnya dahulu, bahwa di
barat terdapat semacam ilmu yang mendekati ilmu sihir, yaitu
bentakan-bentakan yang mengandung tenaga tersembunyi.
Pernah juga ia menjumpai tokoh-tokoh yang pandai Ilmu Sai-cuhokang (Auman Singa), bahkan ia
sendiri sudah mempelajari dan
menyalurkan tenaga melalui Iweekang yang mengisi bunyi alat
tetabuhan khimnya. Akan tetapi suara-suara semua ini hanya
mengandung getaran yang mempengaruhi semangat dan
debaran jantung lawan saja, tidak mendatangkan tenaga
tersembunyi yang dapat menangkis senjata seperti yang
dilakukan oleh gadis ini.
Mungkinkah gadis semuda ini sudah memiliki ilmu tinggi itu"
Karena makin khawatir dan penasaran kalau-kalau ia takkan
8 mampu menangkan gadis ini, Lui Siu Nio-nio cepat
menggerakkan tangan dan tahu-tahu alat tetabuhan khim yang
berada di punggung telah berada di tangan kanannya, sedangkan
senjata Hoa-lian Sin-kiam sudah pindah ke tangan kirinya.
Senjata khim ini jangan sekali-kali dipandang ringan dan jangan
dikira hanya merupakan alat tetabuhan belaka. Sebetulnya khim
ini merupakan senjata istimewa dari Lui Siu Nio-nio, maka ke
manapun ia pergi, selalu ia bawa. Malah kalau dibandingkan
dengan pedangnya Hoa-lian Sin-kiam yang aneh, senjata
khimnya ini lebih lihai lagi.
645 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Hal ini terasa oleh Lee Ing ketika khim itu menyambar ke
arahnya. Hebat bukan main hawa pukulan yang mendahului
senjata luar biasa ini. Lee Ing maklum dari sambaran hawa
pukulan ini bahwa senjata ini di tangan lawannya merupakan
senjata hebat yang berbahaya dan selalu mendatangkan pukulan
maut. Gadis ini mulai menjadi marah. Sudah terang ia mengalah
sejak tadi, bahkan empat puluh sembilan jurus lawannya hanya ia
elakkan dan tangkis saja tanpa balas menyerang. Mengapa ketua
Hoa-lian-pai ini tak tahu diri malah mengeluarkan senjata khim
yang ampuh dan berbahaya"
Akan tetapi ia tak dapat berpikir-pikir lagi karena harus
mencurahkan perhatiannya kepada senjata lawan. Khim itu
sekarang bergerak mengurung dirinya dan... mengeluarkan bunyi
aneh sekali, mengaung-ngaung seperti ada ribuan ekor lebah
terbang mengelilinginya! la merasa anak telinganya sakit, hatinya
ngeres dan kepalanya pening mendengar suara ini, suara yang
sebetulnya ditimbulkan oleh angin yang meniup senar-senar khim
sehingga mengeluarkan suara aneh itu ditambah dengan tenaga
khikang yang dikeluarkan oleh Lui Siu Nio-nio!
Hemm, orang ini harus diberi tahu rasa, pikir Lee Ing. Tiba-tiba ia
mengeluarkan bentakan nyaring dan panjang mengerikan, bukan
seperti suara manusia. Inilah pengerahan khikang yang amat
tinggi, yang ia pelajari di dalam Gua Siluman, dan ilmu ini disebut
646 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Jeritan Si Gila". Mendengar suara ini lemah seluruh urat syaraf
dan kaku rasanya semua buku tulang Lui Siu Nio-nio. Selagi ia
mengerahkan seluruh Iweekangnya untuk melawan pengaruh
yang mengejutkan ini, tiba-tiba tangan Lee Ing bergerak
menampar ke arah khim dengan kekuatan yang tak pernah
terbayangkan oleh Lui Siu Nio-nio.
"Traaaaangggg! !"
9 Suara keras ini disusul oleh suara putusnya senar-senar khim
dan Lui Siu Nio-nio terhuyung mundur. Ketika wanita yang amat
kaget dan heran ini memandang, ternyata bahwa alat tetabuhan
khim yang disayangnya itu telah putus semua senarnya! Benarbenar hebat sekali tamparan Lee Ing
tadi dan Lui Siu Nio-nio menjadi pucat. Kini ia mengakui bahwa ternyata gadis ini
kepandaiannya luar biasa sekali dan ia tidak akan dapat
melawannya. Sampai lama saking herannya ia menjadi bengong,
berdiri tak bergerak seperti patung memegangi khimnya yang
sudah rusak. "Kau terlalu mendesakku, terpaksa diberi tahu rasa sedikit.
Kuharap saja kau bisa merobah niatmu mencari ayah, karena
selain fihak muridmu yang salah juga tak mungkin kau dapat
menangkan ayah." 647 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Sebelum sempat menjawab. Lui Siu Nio-nio melihat gadis itu
berkelebat pergi dan lenyap dari situ dengan gerakan yang sukar
dipercaya cepatnya. Ia hanya bisa menarik napas dan
menggendong lagi khimnya yang sudah rusak senarnya, berkalikali menarik napas panjang lagi
sambil berkata seorang diri.
"Dunia sudah berobah banyak. Ada bocah berkepandaian
sehebat itu sampai aku tidak tahu. Kalau tidak karena Lee Nio,
setelah pertemuanku dengan Can-suheng dan kekalahanku dari
bocah ini, tentu aku lebih baik bersembunyi di Ta-pie-san."
Kembali ia menarik napas panjang dan berlalu dari situ dengan
langkah perlahan, kepala tunduk, kening berkerut, sikap seorang
wanita yang kecewa, putus asa, dan sudah mulai tua.
Adapun Lee Ing yang pergi meninggalkan tempat itu, tentu akan
langsung menyusui ayahnya ke Peking utara kalau saja ia tidak
teringat bahwa akan diadakan pibu antara fihak Tiong-gi-pai dan
fihak Auwyang-taijin, dan ia tahu bahwa dalam pibu itu tentu Siok
Ho akan maju menjadi jago. Ia tidak tega meninggalkan pemuda
itu menjadi jago menghadapi orang-orangnya Auwyang-taijin
yang ia tahu banyak yang lihai dan keji. Kalau saja tidak ada
pemuda ini, kiranya Lee Ing sudah pergi menyusul ayahnya. Akan
tetapi bayangan Siok Ho selalu tak terlupakan olehnya, dan ia
benar-benar merasa khawatir kalau pemuda itu akan mendapat
celaka dalam pibu. Maka ia menunda kepergiannya mencari
ayahnya untuk menonton pibu itu lebih dulu. Cinta telah
mencengkeram hati Lee Ing.
648 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
10 Cinta pertama yang penuh keanehan bagi Lee Ing, karena gadis
itu sendiri tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dirinya, yaitu
dengan perasaan hatinya. Ia tidak mengerti apakah ia mencinta
pemuda Siok Ho yang tampan, peramah dan gagah itu. Hanya ia
tahu bahwa bayangan pemuda itu tak pernah lenyap dari
ingatannya, bahwa setiap kali ia mengenangnya mukanya terasa
panas karena malu dan jengah, dan berbareng hatinya merasa
bungah dan berdebar aneh. Akan tetapi yang sudah jelas
baginya, hatinya tidak merelakan pemuda itu terancam bahaya!
Lian-bu-kwan adalah sebuah gedung megah yang sengaja
didirikan oleh Menteri Auwyang Peng dan tentu saja mendapat
persetujuan kaisar yang memang suka akan kegagahan dan ilmu
silat. Tadinya Auwyang Peng mendirikan gedung megah ini
dengan alasan untuk memajukan ilmu silat dan memelihara
perkembangan ilmu menjaga diri nasional ini. Akan tetapi
akhirnya gedung itu ternyata dipergunakan untuk markas para
kaki tangannya, yang dikumpulkan dengan maksud mengganyang semua musuh-musuh durna itu, di antaranya
Tiong-gi-pai. Di gedung inilah diadakan pertemuan-pertemuan, perundingan
dan latihan-latihan. Di gedung ini pula para musuh diundang
untuk diajak pibu, dan entah sudah berapa banyak musuh yang
tewas dalam pibu di gedung ini. Oleh karena biarpun dari luar
649 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
kelihatan mentereng dan megah, di sebelah dalamnya Lian-bukwan ini nampak serem dan angker,
seperti rumah-rumah jagal.
Gedung itu terdiri dari empat buah kamar yang mengurung
sebuah ruangan kosong yang amat luas. Di tengah ruangan ini
terdapat sebuah panggung yang biasa dipergunakan untuk adu
kepandaian silat, tingginya hanya satu meter. Di sekeliling
panggung ini disediakan bangku-bangku untuk tempat duduk
para penonton atau rombongan-rombongan dari kedua fihak.
Pilar-pilar yang terdapat di ruangan itu diukir indah, ukiran liong
(naga) dan hiasan lain yang terdapat hanyalah lampu-lampu
gantung dan tirai-tirai sutera. Di pojok disediakan sebuah rak
tempat menaruh senjata di mana terdapat delapan belas macam
senjata dalam jumlah yang cukup banyak.
Pada hari itu, pagi-pagi sekali Lian-bu-kwan sudah penuh orang.
11 Kaki tangan Auwyang-taijin sudah sibuk mengatur segala sesuatu
untuk keperluan pibu. Bangku-bangku sudah dibersihkan dan
berturut-turut datang jago-jago dari kota raja seperti Toat-bengpian Mo Hun, Ma-thouw Koai-tung
Kui Ek. Manimoko, Yokuto,
dan beberapa orang panglima komandan pengawal. Paling akhir
datanglah Menteri Auwyang Peng sendiri, dikawal oleh
puteranya, Auwyang Tek yang berjalan dengan penuh lagak, dan
Tok-ong Kai Song Cinjin hwesio Tibet yang merupakan orang
nomor satu dalam barisan jago-jago yang dipergunakan Auwyang
Peng. Mereka lalu mengambil tempat duduk di sebelah kanan
panggung luitai, di baris depan duduk Auwyang-taijin sendiri
650 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
bersama Kai Song Cinjin, Auwyang Tek, dan Toat-beng-pian Mo
Hun, di belakang Mo Hun duduk Ma-thouw Koai-tung Kui Ek, dua
orang jago Jepang dan para panglima lain.
Tak lama kemudian datanglah rombongan Tiong-gi-pai yang
terdiri dari Kwee Cun Gan, Kwee Tiong, Pek Mao Lojin. Itn-yang
Thian-cu, Liem Han Sin, Liem Hoan, ayah Han Sin, dan beberapa
orang anggauta Tiong-gi-pai. Juga kelihatan Oei Siok Ho yang
berjalan dengan langkah tenang dan wajahnya yang tampan
sekali itu berseri-seri. Juga Kwee Tiong yang berjalan di sebelah
pamannya, nampak gagah dan ganteng. Han Sin juga sudah
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
banyak sembuh setelah diobati oleh "dewi bulan'* dan sekarang
ikut datang dengan penuh semangat. Pemuda yang gagah ini
tidak menjadi jerih, malah ia bersedia untuk berpibu sekali lagi
melawan Auwyang Tek untuk mengadakan pertandingan revance
(ulangan)! Dengan adanya tiga orang pemuda yang ganteng dan gagah ini,
rombongan Tiong-gi-pai nampak bersemangat dan hati Kwee
Cun Gan menjadi besar. Apa lagi di situ terdapat Pek Mao Lojin
dan (Im-yang Thian-cu yang tadinya tidak mau ambil perduli,
kiranya menjadi tidak tega juga membiarkan muridnya pergi lagi
ke sarang musuh yang berbahaya.
Oleh karena di situ terdapat Auwyang-taijin yang bagaimanapun
juga adalah seorang menteri, pembesar tinggi yang diangkat oleh
kaisar, Kwee Cun Gan dan yang lain-lain memberi hormat
651 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
selayaknya. Hanya Pek Mao Lojin dan Im-yang Thian-cu sebagai
tokoh-tokph kang-ouw, hanya mengangguk saja kepada
pembesar itu. Sebaliknya, karena maklum bahwa orang-orang Tiong-gi-pai ini
mendapat kepercayaan dan sokongan Raja Muda Yung Lo di
utara. Menteri Auwyang juga memperlihatkan sikap agung, balas
12 mengangguk dan dengan tangannya mempersilahkan mereka
mengambil tempat duduk di deretan bangku sebelah kiri
panggung luitai. Auwyang Tek yang menjadi juru bahasa
rombongannya, segera berdiri dan melompat ke atas panggung
menghadapi Kwee Cun Gan dan kawan-kawannya lalu berkata,
suaranya nyaring, nadanya sombong,
"Kwee Cun Gan, bagus sekali kau sudah memenuhi undangan
kami dan agaknya kau telah mendatangkan rombonganmu yang
lengkap! Fihak Tiong-gi-pai selama ini tiada hentinya
mengadakan permusuhan dengan kami orang-orang pemerintah.
Hanya karena mengingat bahwa kalian termasuk orang-orang
kang-ouw yang tidak saja mendapat simpati dari kaisar sendiri
yang suka kepada orang-orang gagah, akan tetapi juga boleh
dibilang segolongan dengan kawan-kawan kami, maka selama ini
kami hanya melayani pertandingan pibu kecil-kecilan saja. Tidak
nyana sekali fihak Tiong-gi-pai menganggap kami sebagai musuh
dan sifat pibu lenyap menjadi permusuhan. Oleh karena itu, agar
permusuhan ini tidak berkepanjangan dan berlarut-larut, menurut
kehendak ayahku menteri yang mulia, hari ini diadakan pibu
652 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
terakhir yang merupakan keputusan siapa yang dinyatakan
menang dan siapa kalah. Harap kalian menentukan berapa kali
pertandingan diadakan dan yang lebih banyak menderita
kekalahan dinyatakan kalah dan harus tunduk dan memenuhi
permintaan yang menang."
Kwee Cim Gan berdiri dari bangkunya dan berkata, suaranya
lantang dan tegas, "Sebelum kami menerima usul ini, harap
jelaskan dulu seandainya fihak kami kalah bagaimana dan kalau
fihakmu yang kalah lalu bagaimana?"
Auwyang Tek mengangkat hidungnya dengan lagak sombong.
"Kami adalah orang-orang pemerintah yang mengerti aturan,
tentu saja untuk itu diadakan peraturan sesuai dengan keadilan.
Karena kalian kami anggap membikin rusuh, maka kalau kalian
kalah, kalian harus pergi dari kota raja dan jangan menginjakkan
kaki lagi di sini, jangan memperlihatkan diri lagi, karena kami lalu
akan menangkap kalian secara resmi sebagai pemberontakpemberontak. Sebaliknya kalau kalian
yang menang, kalian boleh
tinggal di kota raja dan kami takkan menganggap kalian sebagai
musuh, malah kalau kalian suka, kami bersedia memberi
kesempatan kepada kalian mencari kedudukan sebagai hamba
pemerintah." "Aduh, semua orang kota memang pandai sekali bicara,"
terdengar Im-yang Thian-Cu mengeluh. Kakek ini yang biasanya
653 13 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
tidak suka bicara, merasa pening mendengarkan begitu banyak
kata-kata. Biarpun bernada sombong, kata-kata Auwyang Tek itu memang
cukup baik dan dapat diterima. Agaknya Menteri Auwyang
memang bersikap hati-hati dan kali ini berusaha mengalahkan
fihak Tiong-gi-pai untuk dapat mengusir mereka dari kota raja
tanpa banyak menyinggung perasaan, yaitu dalam sebuah pibu
vang disertai taruhan. Bagi Kwee Cun Gau tidak ada pilihan lain
kecuali menerima usul atau taruhan ini.
"Boleh, dan pertandingan hendak diatur bagaimana?" tanyanya.
"Diatur seorang lawan seorang, berapa orang jagomu boleh kau
ajukan, asal jumlahnya ganjil, jangan genap. Boleh tiga atau lima
atau tujuh," jawab Auwyang Tek yang mengandalkan banyak
kawan. Kwee Cun Can lalu menoleh kepada kawan-kawannya. Sudah
terang bahwa Kwee Tiong, Oei Siok Ho dan Liem Han Sin
mengajukan diri, dan di situ masih ada Pek Mao Lojin yang
sambil tertawa menyanggupi menjadi seorang calon, akan tetapi
ketika Kwee Cun Gan hendak minta bantuan lm-yang Thian-cu, ia
menjadi ragu-ragu. Han Sin maklum akan perasaan ketua Tiong654
Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
gi-pai ini karena memang semua orang sudah tahu akan watak
suhunya yang aneh, maka ia cepat menghampiri gurunya dan
berkata perlahan, "Suhu harap suka memperkuat kedudukan kita, hitung-hitung
untuk membela teecu dan terutama sekali membela kebenaran."
Im-yang Thian-cu cemberut dan menarik napas panjang. "Di sana
ada Kai Song Cinjin, siapa yang kuat melawannya" Biarpun kita
maju semua, tidak mungkin bisa mengalahkan Tok-ong."
"Suhu, tentang itu jangan khawatir. Pibu diadakan seorang lawan
seorang, biarlah kita memakai siasat 'Jiai mereka mengajukan
jago-jagonya dulu, nanti kalau Kai Song Cinjin yang keluar, teecu
yang akan maju melawannya!"
Semua orang kaget, juga lm-yang Thian-cu menatap wajah
muridnya dengan heran. Han Sin lalu berbisik-bisik sambil
tersenyum, "Apa suhu lupa akan siasat Sun Pin ketika
menghadapi Ban Koan?" Mendengar ini, lm-yang Thian-cu
mengangguk dan semua orang menyatakan kekagumannya atas
kecerdikan, terutama keberanian pemuda itu.
14 655 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Sun Pin dan Ban Koan adalah dua orang tokoh yang dalam cerita
kuno diceritakan sebagai dua orang tokoh yang bermusuhan,
masing-masing memimpin barisan. Sun Pin terkenal sebagai
tokoh budiman dan cerdik bukan main, adapun Ban Koan biar
cerdik, mempunyai hati jahat. Yang dimaksud oleh Liem Han Sin
tentang siasat Sun Pin adalah ketika Sun Pin memberi nasihat
kepada seorang raja yang bertaruhan mengadu lomba kudakudanya. Demikian siasat Sun Pin.
"Lawanlah kuda terbaik lawan
dengan kuda nomor tiga, kuda lawan yang nomor dua dengan
kuda terbaik, dan kuda lawan nomor tiga dengan kuda, nomor
dua kita. Dengan demikian kita akan kalah sekali menang dua
kali." Demikian pula Han Sin hendak menjalankan siasat ini. Karena
Tok-ong Kai Song Cinjin sudah terang tidak ada lawannya, biar
dia saja mengorbankan diri menghadapi hwesio itu dan kalah,
akan tetapi dengan demikian ia memberi kesempatan gurunya
dan Pek Mao Lojin untuk mencari kemenangan dari lawan-lawan
yang lain. Setelah bermufakat dengan kawan-kawannya, Kwee
Cun Gan lalu berkata kepada Auwyang Tek,
"Kami mempunyai lima orang jago dan biarlah pibu ini diatur
seorang lawan seorang sampai lima kali. Yang mendapat
kemenangan sampai tiga kali berarti menang!"
656 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Auwyang Tek tertawa girang. "Bagus, kita siapkan jago masingmasing!" Pemuda ini sudah merasa
pasti akan menang, karena di
fihaknya ada Tok-ong Kai Song Cinjin, ada Toat-beng-pian Mo
Hun, Ma-thouw Koai-tung Kui Ek dan dua orang jago Jepang.
Takut apa" Pasti menang.
"Karena kami adalah sebagai tamu, harap tuan rumah segera
mengajukan jagonya yang pertama!" Kwee Cun Gan menantang,
mulai menjalankan siasatnya. yaitu hendak melihat lebih dulu
jago mana yang diajukan oleh lawan agar dapat
mengimbanginya. Dari fihak Auwyang Tek muncul seorang pendek gemuk dan
kepalanya gundul bundar, jubahnya gedombyangan seperti jubah
pendeta. Inilah Yokuto yang sudah diberi isyarat oleh Tok-ong Kai
Song Cinjin untuk maju. Juga fihak Auwyang Tek ini biarpun yang
menjadi juru bicara Auwyang Tek, namun dalam pibu yang
mengatur adalah Tok-ong sendiri. Seperti halnya fihak Tiong-gipai, tokoh besar ini tentu saja
15 memiliki pengalaman dan siasat
yang licin, lapun tidak mau mengajukan Mo Hun atau Kui Ek,
melainkan mengajukan seorang jago Jepang yang tentu saja
kepandaiannya tak dapat ditaksir oleh fihak lawan dan dapat
membikin lawan menjadi ragu-ragu.
Memang tepat perhitungan Kai Song Cinjin. Majunya jago Jepang
ini membingungkan Kwee Cun Gan dan kawan-kawannya dan
657 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
merusak siasat mereka. Mereka dapat menduga dari siang-siang
bahwa urutan kepandaian fihak lawan adalah pertama Tok-ong
sendiri, ke dua Mo Hun, ke tiga Kui Ek dan selanjutnya Auwyang
Tek dan lain jago. Akan tetapi sekarang yang maju seorang jago
asing yang rupanya seperti katak gemuk, demikianpun ketika jago
Jepang ini berdiri di panggung sambil merendahkan tubuh seperti
kodok hendak meloncat! Sukar untuk menilai sampai di mana
kepandaian jago lawan ini dan siapa kiranya yang tepat untuk
diajukan. Kalau mengajukan Pek Mao Lojin atau Im-yang Thiancu, bagaimana kalau fihak lawan ini
makanan empuk" Berarti
terkena siasat lawan! Kwee Tiong melangkah maju di depan pamannya. "Biarlah aku
yang melayaninya," katanya tenang.
Karena masih ragu-ragu, Kwee Cun Gan menganggukkan
kepala, sukar baginya untuk memilih lain orang. "Majulah dan
hati-hati, agaknya dia memiliki kepandaian istimewa."
Kwee Tiong menggerakkan kedua kakinya dan dengan ringan
sekali ia melompat ke atas panggung Gerakannya sederhana,
namun ginkangnya membuktikan bahwa pemuda ini memiliki
kepandaian tinggi. Kedua kakinya tidak mengeluarkan suara
sedikitpun ketika ia berada di depan dan memasang kuda-kuda,
merangkap kedua tangan ke depan dada dan berkata,
658 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Aku Kwee Tiong mendapat kehormatan untuk menemani loenghiong main-main. Tidak tahu
siapakah nama besar loenghiong?"
Yokuto tertawa, giginya yang hitam dan kecil-kecil itu kelihatan
sekilat di tengah mukanya yang bulat seperti bola. Ia
mengangguk-angguk sambil membongkok dalam, matanya sipit
hampir tertutup. "Orang muda yang gagah... aku hwesio miskin
Yokuto." Mendengar suara yang asing ini dan mendengar nama Yokuto,
tahulah Kwee Tiong dan semua orang yang berada di situ bahwa
16 jago kate ini adalah seorang Jepang. Diam-diam Kwee Tiong
menjadi gemas sekali. Sudah terang orang-orang Jepang banyak
yang menjadi bajak dan mengganggu rakyat di pantai timur,
bagaimana Auwyang Peng sudi mempergunakan tenaga orang
Jepang" Sudah jamaknya orang memandang rendah kepada
bangsa yang memusuhi negara dan bangsanya, apa lagi seorang
muda seperti Kwee Tiong. Melihat hwesio Jepang yang
menyeringai sungkan-sungkan itu, Kwee Tiong memandang
rendah segera ia membentak,
"Bangsa bajak lihat seranganku!" Dengan cepat pemuda ini
melangkah maju dan mengirim pukulan keras ke arah dada
lawan. 659 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Biarpun tubuhnya besar bundar, ternyata hwe-Sio Jepang ini
memiliki gerakan yang lincah sekali. Menghadapi serangan itu,
dengan tenang namun cepat kakinya menggeser ke samping,
tubuhnya meliuk ke bawah dan mengelak dengan mudah dan
gerakannya itu amat aneh, asing bagi Kwee Tiong. Dan
hebatnya, Yokuto dengan kontan membalas serangan lawan
dengan cepat, kedua tangannya bertubi-tubi memukul ke depan
dengan jari-jari tangan terbuka. Tangannya dipergunakan sebagai
pedang atau golok, membabat dan menusuk, dan melihat jari
tangan yang kaku keras itu, Kwee Tiong dengan hati kecut dapat
menduga bahwa lawannya tentu memiliki tenaga terlatih
semacam Tiat-see-jiu (Tangan Bubuk Besi). Setiap serangan
selalu diikuti dengan teriakan-teriakan "haait! yaaah!" dan Kwee
Tiong maklum betapa berbahayanya pukulan tangan miring ini.
Namun, betapa keras dan cegatnya serangan berantai dari
Yokuto, dengan mudah murid Pek Mao Lojin dapat mengelaknya.
Pada suatu saat yang tepat, Kwee Tiong sengaja menangkis
dengan jari tangan dimiringkan pula, mengadu lengan untuk
mengukur sampai di mana kekuatan lawan.
"Plak! Plak!" Hampir berbareng dua serangan tangan kanan kiri
sampai akan tetapi keduanya dapat disampok oleh Kwee Tiong
sehingga kedua lengan mereka saling bertemu. Akibatnya,
Yokuto terhuyung mundur karena terdorong dan kesakitan,
660 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
sedangkan Kwee Tiong juga melangkah mundur karena
terdorong dan merasa kedua lengannya sakit dan ngilu. Tahulah
ia bahwa kalaupun ia menang tenaga, kemenangan itu tidak ada
artinya atau boleh dibilang hampir sama seimbang.
17 Pada saat keduanya mundur, Kwee Cun Gan melompat ke
pinggir panggung dan menggunakan isyarat dengan tangannya
diangkat ke atas dan mulutnya berseru, "Harap yang pibu
berhenti dulu!" Auwyang Tek mengerutkan kening. Biarpun belum dapat dilihat
siapa yang akan menang dalam pibu pertama ini, namun sikap
Kwee Cun Gan mencurigakan.. "Kwee Cun Gan, kau mau apa
menghentikan pibu?" tanyanya tak senang.
"Sebelum pibu dilanjutkan, aku perlu mengetahui dulu sampai di
mana batas pibu ini" Dalam keadaan bagaimanakah dianggap
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kalah?" Kwee Cun Gan bertindak tepat sekali. Ia tadi melihat bahwa
biarpun ilmu kepandaian keponakannya amat tinggi, namun
ternyata lawannya, orang jepang itu, juga lihai, la khawatir kalaukalau fihak Auwyang Tek hendak
mempergunakan siasat keji,
yaitu membasmi semua orang Tiong-gi-pai. Dia sendiri tidak takut
661 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
mati, akan tetapi orang muda seperti Kwee Tiong yang masih
Peristiwa Bulu Merak 7 Pendekar Mabuk 047 Rencong Pemburu Tabib Dewi Dalam Pasungan 2
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama