Ceritasilat Novel Online

Perang Bangsa Naga 4

Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi Bagian 4 kebesaran Kelompok Kegelapan yang pernah menggemparkan dunia di masa lampau. Kejatuhan Zingamon telah tiba pada saatnya. Bab 57. Peperangan Merebut Menara Sihir By: Junaidi Halim 'Tembak!' Seru Raja Therick kepada pasukannya. Maka Panah panah besar yang diikat rantai besar pun ditembakkan ke udara dalam upaya menembus pertahanan Menara Sihir Zerithen, tempat di mana Dewi Sihir Maramil berkuasa. Lalu secepat kilat, para Prajurit Peri paling cekatan dan gagah berani memanjat ke atas menara melalui rantai - rantai yang diikatkan pada panah panah raksasa yang kini sudah menancap di dinding puncak menara. Sementara Ratusan Peri - peri yang lain memanahi Pasukan Kegelapan di atas menara dari bawah untuk melindungi gerakan para pemanjat. Di sisi lain, Klan Al-Star sibuk untuk mendobrak masuk melalui pintu gerbang utama. Mereka menggunakan alat pendobrak yang cukup besar untuk dapat menjebol pintu utama Menara Zerithen. Hanya Pasukan Serangga yang tidak terlihat di medan tempur. Lalu kemanakah pasukan yang dipimpin oleh Arachine itu" Apakah mereka memilih untuk mundur sebelum bertarung" Selagi Pasukan Kegelapan Penjaga Menara sibuk menghadapi serangan dari Peri yang memanjat juga memanah dan serangan Manusia di pintu gerbang utama, Bangsa Serangga menyerang dari tempat yang tidak terduga sama sekali yaitu dari bawah tanah. Mereka memanfaatkan kemampuan dalam menggali terowongan untuk menyerang dari dalam Menara Zerithen sendiri. Dalam waktu singkat, Pasukan Serangga sudah masuk dan menyebar di dalam menara untuk membuat kekacauan. Mereka menyemburkan racun dan api sehingga teriakan kepanikan pun melanda Pasukan Kegelapan yang terdesak dari segala arah. 'Pintu Gerbang!' Seru Arachine kepada pasukannya,' Semua menyerbu ke pintu gerbang. Kita harus buka pintu itu agar sekutu kita dapat segera masuk!' Teriakan Arachine pun bersambut dengan teriakan semangat dari pasukan serangga yang lain. Mereka bertempur dengan berani dan terus mendesak Pasukan Kegelapan yang berjaga di pintu gerbang. Sia - sia saja Pasukan Kegelapan yang terdiri dari Manusia Serigala dan Vampir itu bertahan. Semangat tempur mereka sudah merosot drastis melihat kekuatan dari lawan lawannya apalagi posisi mereka kini sedang terjepit tanpa pertahanan. Lalu dimanakah Maramil dan putranya, Lexus" Bukankah seharusnya mereka ikut bertempur bersama Pasukan Kegelapan" Nyawa pasukan sama sekali tidak berarti di hadapan para iblis. Pasukan Kegelapan dibentuk karena rasa takut dan benci. Hubungan di antara mereka hanyalah hubungan yang saling memanfaatkan dan mengambil keuntungan. Tampaknya itulah yang terjadi di antara Maramil, Sang Dewi Penyihir dan pasukannya. Tak lama setelah benteng Menara Zerithen berhasil ditembus, Maramil, Lexus dan Naga buruk rupa Mistyx sudah merencanakan untuk pergi melarikan diri. Hal yang paling mengerikan bagi mereka bukanlah karena kekuatan besar Persatuan Bangsa Peri - Manusia Serangga yang tengah melakukan serangan gencar. Tetapi ada kekuatan lain yang jauh lebih mengerikan tengah datang menghampiri menara Zerithen. Kekuatan besar yang telah memusnahkan empat Zingamon yang tersisa dan mengambil kekuatan mereka. Kekuatan yang telah merebut kelima Orb dengan maksud membebaskan Lord of Darkness sendiri dan menggantikan posisinya sebagai iblis paling jahat. Iblis Armeron tengah menuju Menara Zerithen. Maramil yang memiliki kemampuan untuk melihat situasi melalui Bola Kristalnya telah mengetahui betapa tragisnya nasib Zingamon terakhir Arnarock sekaligus telah melenyapkan semua mimpi - mimpinya untuk bergantung pada kekuatan para Zingamon. Mengetahui tuannya telah dibantai seperti kutu busuk sungguh menegejutkan Maramil. Maka tanpa menunggu pertempuran berakhir, Maramil langsung mengajak Lexus, anaknya dan Mistyx untuk melarikan diri. Ia sengaja memanfaatkan kekacauan perang untuk melarikan diri secara diam - diam. Nyawanya tentu saja lebih penting dibandingkan nyawa ratusan atau bahkan ribuan Pasukan Kegelapan sekaligus. Maka begitu Pasukan Peri menyerbu masuk ke dalam Menara Zerithen, Maramil dan Lexus malah keluar dari pintu belakang sambil menunggangi Mistyx. 'Melarikan diri selagi pasukanmu bertempur sungguh hal yang memalukan, Dewi sihir,' Tegur seorang pemuda yang ternyata telah menunggu mereka di pintu belakang. Di belakang si pemuda juga telah berdiri Keeper Galarien. Pemuda itu tak lain adalah Jack yang memang ditugaskan untuk menggempur Menara Sihir dari belakang sekaligus menjaga agar tidak ada satu Pasukan Kegelapan yang melarikan diri. Rencana yang disusun Raja Peri Therick memang sangat jitu dan cermat memperhitungkan segala kemungkinan. Bab 58. Pecahnya Persekutuan Pemenang By: Junaidi Halim 'Jangan menghalangiku atau akan kuhajar kau di sini!' Teriak Maramil dengan nada mengancam tetapi Jack sama sekali bukan anak kecil yang mudah ditakuti oleh lawannya. Setelah melewati pertempuran demi pertempuran antara hidup dan mati, Jack sudah berubah menjadi seorang ksatria yang tangguh dan berkemampuan tinggi. Apalagi Jubah Sakti Keyakinan, The Faith Armor yang dikenakan Jack telah memberinya kekuatan pertahanan yang tidak terhingga. 'Kalau kalian memang ingin bertempur maka segeralah bersiap - siap,' sahut Galarien yang sudah tidak sabar untuk mengalahkan lawannya. Di dalam hati Galarien telah muncul kekuatiran yagn lebih dashyat dari hanya sekedar Maramil dan sekutunya. Ia tahu ada sesuatu yang amat sangat jahat sedang menuju ke tempat mereka berada. 'Dasar Keeper sombong! Walaupun kau adalah The One sekalipun maka kami tidak akan mundur! Matilah kau!' Seru Lexus yang segera memulai seragan dengan cakar hitamnya, Darkenos Clawsio. Jurus itu langsung membelah udara dengan bayangan cakar hitam ganas yang langsung menuju ke arah Galarien. Bagi Keeper serangan Lexus tentu saja bukan masalah yang terlalu besar. Hanya dengan mengerahkan energi The Forest Soul maka terbentuklah cahaya pelindung yang sekuat kulit pohon - pohon purba ribuan tahun, menyatu dengan tubuh Galarien. 'World Tree Root! Hancurkan mereka semua!' Seru Galarien. Maka dunia pun menjawab panggilan dari Sang Keeper. Dari dalam tanah muncul akar - akar raksasa berduri setajam pedang yang segera menjerat, mengikat dan berusaha meremukkan Lexus. Karena Lexus masih menunggangi Mistyx maka akar raksasa itu tentu saja juga menyerang Sang Naga buruk rupa beserta Maramil yang tidak sempat meloloskan diri. Namun pertarungan tentu saja tidak semudah itu untuk dimenangkan. Maramil segera bertidank cepat dan merapal manteranya. Sebuah simbol sihir lingkaran hitam pun terbentuk di tanah, tempat di mana akar - akar itu bermunculan dari dalam perut dunia. Lingkaran itu bukan lingkaran biasa tetapi mengandung kekuatan sihir yang dapat meningkatkan kekuatan inti racun hingga ratusan kali lipat. Mistyx yang melihat kekuatan sihir Maramil segera dapat menerka maksud sekutunya itu. Tanpa menunggu perintah, ia segera menyemburkan kabut hitam beracunnya ke segala arah. Kabut itu meyebar begitu cepat ke arah Jack dan Galarien yang terpaksa membuat pertahanan. Setelah kabut itu perlahan - lahan memudar, Galarien dapat menyaksikan akar - akar raksasanya telah jatuh dengan bercak - bercak hitam sebagai tanda keracunan sementara ketiga lawannya lenyap entah kemana. 'Sial! Mereka melarikan diri!' Seru Jack dengan kesal dan hendak mengejar lawannya tetapi dengan cepat galarien mencegahnya. 'Kita harus bergegas merebut menara ini, Jack! Sebelum makhluk yang jauh lebih jahat itu datang. Dia sudah dangat dekat dan aku bisa merasakan aura mautnya. Kita harus menyusun pertahanan kembali di benteng ini dan mungkin masih ada kesempatan untuk menang,' Kata Galarien. Jack masih sempat kebingungan di awalnya tetapi memandang raut wajah Galarien yang panik sekaligus sedih maka ia pun segera tahu siapa mahkluk teramat jahat yang dimaksudkan sang Keeper. Tentu saja mahkluk itu adalah Armeron yang kini telah menjadi iblis yang teramat sakti. Dengan perginya Maramil dan sekutunya maka keberhasilan serangan terhadap Menara Zerithen telah dipastikan. Pasukan Kegelapan pun dibuat kocar - kacir apalagi setelah Jack dan Galarien ikut terjun dalam pertarungan di dalam Menara Zerithen yang telah kacau balau. Dalam waktu singkat maka pertempuran pun segera berhenti dengan tewasnya sebagian besar Pasukan Kegelapan yang terdiri dari Bangsa Manusia Serigala dan Vampir. 'Kita menang!' Teriak Therick yang kegirangan dan segera disambut oleh teriakan kemenangan Bangsa Peri. Mata Therick segera tertuju kepada Tyrail, gadis penyihir yang disukainya. Di belakang Tyrail tiba - tiba saja muncul Arachine yang menghunus kedua kaki depannya yang setajam pedang. Firasat Therick langsung mengatakan Tyrail dalam bahaya. Maka tanpa berpikir lebih lanjut sang raja Peri Therick pun langsung berteriak dan melompat untuk mendorong Tyrail. Sebuah tebasan pun terjadi dan darah berhamburan keluar. Tyrail jatuh didorong oleh Therick. Dada sang Raja terkoyak luka yang cukup parah dengan darah yang mengalir bagai sungai sehingga ia pun langsung rebah. Arachine baru saja menyerang sekutunya sendiri, Raja Peri Therick. 'Tidak!' Teriak seorang gadis bernama Missa yang sudah lama jatuh cinta kepada Sang Raja Peri. Melihat kekasihnya jatuh bersimbah darah membuat Missa pun langsung jatuh tidak sadarkan diri. Teriakan Missa pun langsung disusul oleh pekikan Peri dan Serangga yang dalam waktu sekejap saja sudah saling membunuh dan terbunuh. Jack yang kuatir melihat Missa terjatuh begitu saja, tidak dapat berbuat banyak karena sibuk melindungi diri dan pasukan peri di sekitarnya dari serangan brutal Bangsa Serangga. Demikian juga Galarien dan manusia - manusia Klan Al-Star terpaksa harus bertarung kembali melawan Bangsa Serangga. Sementara Tyrail masih terus bersama dengan Therick Sang Raja Peri yang sedang berjuang di saat - saat terakhirnya sedangkan Virail sedang sibuk menghadapi Arachine seorang diri. Therick berusaha berbicara dan menyatakan perasaannya kepada Tyrail tetapi tak satu kata pun sempat terucap sampai akhitnya ia menghembuskan nafas terakhirnya. Tyrail pun mencucurkan air mata untuk penyelamat nyawanya yang tak sanggup dibalas cintanya karena Tyrail hanya pernah sekali jatuh cinta kepada seorang pria bernama Jack. 'Kenapa kau berkhianat, serangga busuk!' Teriak Virail dengan gemas sembari meluncurkan bola - bola api dari tongkat sihirnya,' Kau seharusnya membalas dendam kematian indukmu di tangan Lexus!' Arachine menggeram marah menangkis bola - bola api Virail dan menjawab,' Aku sedang membalas kematian ayahku di tangan kalian, para penyihir! Sial saja si Peri menghalangi jalanku membunuh penyihir busuk seperti kalian maka jangan salahkan aku juga merenggut nyawanya! Jika bukan karena kalian bernafsu memiliki Jubah Sakti itu maka indukku tentu masih hidup sampai sekarang! Lexus akan menanti giliran tetapi sekarang kalian berdua dulu yang akan aku habisi!' Pertempuran di dalam Menara Zerithen masih berlanjut namun di luar menara telah muncul sesosok makhluk yang lebih hitam dibanding malam. Tubuh besar dengan dua tanduk di kepalanya. Nafasnya juga berwarna hitam dan sangat beracun. Rumput - rumput dan udara pun membusuk di sekitarnya. Ia melayang tanpa bobot walau ukuran tubuhnya mencapai 3 kali ukuran tubuh manusia normal dengan sepasang sayap hitam mengerikan di belakang punggungnya. Orb - orb yang merupakan Jantung Lima Naga Utama tergenggam erat di tangan kirinya sementara tangan kanannya memengang sebuah tombak panjang. Ia tersenyum menyaksikan pembantaian yang tengah terjadi. Bab 59. Iblis yang Tidak Terkalahkan By: Junaidi Halim Pertempuran dipaksa berhenti oleh kekuatan yagn lebih mengerikan dibanding maut. Tembok - tembok menara Zerithen rontok begitu saja begitu disentuh makhluk yang bernama Iblis Tombak Kesesatan Armeron itu. Belum sempat semua menyadari apa yang terjadi, tiga puluh Peri dan serangga roboh begitu saja dengan mulut berbusa akibat racun. Jack pun kesulitan menahan aura hitam yang tiba - tiba saja memenuhi seluruh arena pertarungan. Jantung dan kepala Jack terasa ingin meledak sementara seluruh tubuhnya bergetar seperti demam terkena aura iblis maha dashyat. Namun keadaan yang lainnya tentu lebih parah karena mereka tidak memiliki Jubah sakti Faith Armor. Oleh karena itu tidak heran, satu per satu dari mereka mulai tumbang. Hanya mereka yang memiliki kekuatan pelindung cukup tinggi yang masih dapat bertahan walau entah untuk berapa lama karna Iblis Armeron sama sekali belum bergerak. 'Bunuh!' Desis Armeron,' Ayo, teruslah saling membunuh sebelum aku yang akan membantai kalian! Tentunya akan lebih asyik pemanasan dengan cacing - cacing kecil seperti kalian sebelum aku melepaskan Lord of Darkness dan membunuhnya!' 'Astaga, Armeron, apa yang sebenarnya terjadi kepadamu" Kegilaan apa ini sehingga engkau mau membebaskan Raja Iblis Lord of Darkness"' Desis Galarien yang sedih melihat keadaan Armeron. 'Tentu saja untuk menggantikan Lord of Darkness menjadi iblis terkuat. Jika dia adalah Raja Iblis maka aku adalah Kaisar iblis yang tidak terkalahkan!' seru Armeron lagi yang kemudian tertawa terbahak - bahak. Tawa itu pun mengandung kekuatan iblis yang lebih banyak lagi merobohkan Pasukan Peri dan Serangga. 'Dia harus segera dihentikan,' bisik Virail yang telah berhenti bertarung dengan Arachine. Dan semua yang ada di sana menyadari bahwa mereka memang sudah tidak punya pilihan lain selain bertarung hingga mati. Hanya Galarien yang menyadari bahwa kemungkinan mereka untuk menang sama sekali tidak ada. Galarien pernah melihat bagaimana kesaktian Tombak Kekudusan di masa lampau ketika digunakan oleh Armeron sebagai Ksatria Holy Light. Apalagi sekarang Armeron telah menghisap energi keempat Zingamon maka kekuatan iblisnya sudah mendekati sempurna. Dapat dikatakan Armeron mungkin sudah sekuat Lord of Darkness sendiri. Walaupun Jack bisa menguasai kekuatan Jubah Saktinya hingga 100% pun belum tentu dapat mengalahkan Armeron dengan Tombak Kesesatannya. Apalagi sekarang Jack bahkan belum tahu pasti bagaimana menggunakan Jubahnya dengan benar, tidak seperti Keeper Agaril yang mengenal betul Jubah sakti itu seperti dirinya sendiri. Arachine yang pertama kali bergerak tetapi bukan untuk melakukan perlawan hidup dan mati melainkan untuk melarikan diri. Hasilnay tentu saja sangat fatal bagi dirinya sendiri dan yang lain. Gerakan tiba - tiba Arachine yang masuk ke dalam tanah membuat kesadaran Armeron terusik. Ia segera menghantamkan tinju mautnya ke tanah yang dengan secepat kilat mengeluarkan gelombang hijau kehitam - hitaman. Tanah pun retak - retak dan mulai mengeluarkan uap beracun. Seluruh Pasukan Serangga yang hendak masuk ke dalam tanah mengikuti jejak Arachine langsung tewas seketika. Demikian juga dengan Pasukan Peri yang masih menjejakkan kakinya ke tanah, tewas karena keracunan. Galarien selamat karena melompat ke atas. Virail dan Tyrail juga menggunakan teleport untuk menghindar. Jack terlindungi oleh Jubah Sakti Faith Armor. Tetapi seluruh Klan Al-Star termasuk Missa yang masih pingsan dan ayahnya, Micha tewas bahkan sebelum mereka sempat sadar apa yang terjadi. Tak lama kemudian Arachine pun muncul dari dalam tanah dengan tubuh keracunan hebat dan akhirnya meninggal juga. Jack masih terkejut menerima serangan maut itu. Ia belum sadar sepenuhnya ketika melihat tubuh Missa, kekasih hati dan sahabat terbaiknya sejak kecil terkena gelombang racun dan membusuk dengan sangat cepat. Ia juga belum sadar penuh ketika melihat seluruh anggota klan nya roboh dengan tubuh membusuk bersama pemimpin mereka, Micha yang dihormatinya. Lalu seluruh Pasukan Peri lain Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo pun menyusul roboh dengan cara yang sama. Tubuh mereka membusuk karena terkena racun iblis yang kekuatannya tidak dapat dibayangkan. Hingga ketika Jack sadar, ia pun hanya bisa berteriak histeris antara marah, sedih dan tidak berdaya. Armeron malah terus tertawa melihat keputus asaan dan mendengar teriakan pilu Jack. 'Jangan kuatir anak muda. Kau pun akan segera menyusul mereka di neraka!' Seru Iblis Armeron sambil bersiap - siap untuk melakukan serangan berikutnya. 'Hentikan itu, Armeron!' Teriak Galarien yang melihat Jack dalam bahaya. Galarien pun langusng bertindak secepat kilat. Jurus World Tree Root langsung dikerahkan dan memanggil akar raksasa dari bawah tanah untuk membelit Armeron dan mencegahnya melancarkan serangan kepada Jack. Tapi belum lagi akar raksasa membelit tubuh Armeron secara sempurna, ia sudah menghentakkan energi hitamnya. Akibatnya bukan hanya racun namun juga halilitar hitam menyambar keluar dari dalam tubuh sang Iblis Armeron. Akar raksasa Galarien langsung hancur tercabik - cabik. 'Astaga, sayangku, mengapa kau jadi begini lemah" Karena mengingat hubungan kita dahulu maka aku akan menawarkan satu kesempatan kepadamu untuk bergabung denganku. Apa enaknya jadi Keeper yang dikutuk" Punya benda sakti tetapi tidak dapat menggunakannya. Lebih menguntungkan jadi iblis sepertiku dan dapat menggunakan benda sakti ini sesuka kita,' Kata Armeron kepda Galarien sambil memperlihatkan tombak saktinya yang sudah tercemar hawa iblis yang kental. 'Armeron, nampaknya kau sudah tidak dapat lagi diselamatkan. Maafkan aku yang terpaksa harus bertindak kejam. Earth Rock!' Seru Galarien yang meluncurkan jurus penghancurnya sambil menitikkan air mata. 'Maaf" Seharusnya aku yang bilang begitu! Halilintar Penghancur tingkat sempurna!' seru Armeron menyambut serangan Galarien. Kedua energi dashyat itu pun bertemu di udara dan bertabrakan menghansilkan energi penghancur yang luar biasa. Dinding - dinding menara yang kokoh pun runtuh. Jack yang merasa tanah di sekitarnya bergetar hebat terpaksa berlari menghindar sementara kedua penyihir bersaudara, Virail dan Tyrail entah berada di mana. Bab 60. Rahasia Rantai Kehidupan By: Junaidi Halim Galarien langsung terdesak mundur. Batu besar panas yang dikerahkan Galarien untuk menghujani Armeron sama sekali tidak berdaya menghadapi serangan halilintar hitam yang memiliki kekuatan maha dashyat. Kekuatan Iblis Armeron kini sudah berada jauh beberapa tingkat dari kekuatan seorang keeper seperti dirinya. Galarien tahu bahwa dirinya bukan tandingan dari sang Iblis apalagi perasaan hatinya terhadap mantan Keeper tersebut telah mengkhianati dirinya sendiri. Walau bagaimana pun tidak mudah untuk menyingkirkan perasaan cinta yang telah terpendam ribuan tahun lamanya. 'Lemah sekali!' Seru armeron sangat kecewa,' Seandainya saja kau dapat menggunakan Rantai sakti Kehidupan tentu pertarungan ini tidak akan menjadi begitu membosankan. Kalau begitu akan kuakhiri sekarang saja. Matilah Kau!' Sebuah halilintar hitam berkekuatan besar langsung menyambar ke arah Galarien yang masih terengah - engah akibat benturan energi sebelumnya. Galarien menyadari adanya bahaya maka ia pun memaksakan energi nya untuk membuat energi pelindung. Tetapi energi pelindung galarien tidak mampu menahan seluruh kekuatan serang Armeron maka ia pun langsung terlempar ke udara dan menghantam dinding menara hingga hancur lebur. Dari mulut dan hidung Galarien tersembur darah segar yang tidak sedikit. Jack yang menyadari rekannya dalam bahaya segera mengambil tindakan. Tinju cahaya Jack pun meluncur dan mencegah Armeron untuk mendekati Galarien yang sudah terluka. Namun hanya dengan sekali kibasan tangan Armeron kekuatan tinju cahaya Jack langsung buyar seperti cahaya matahari yang terhalang awan hitam. Bahkan kini Armeron menghembuskan nafas racun tingkat tinggi ke arah tubuh Jack maupun Galarien yang masih terbaring. Faith Armor pun secara otomatis mengeluarkan cahaya pelindung yang mampu menahan racun Armeron tetapi karena begitu kuatnya kekuatan racun hitam itu maka cahaya Faith Armor pun terpencar ke segala arah. Belum lagi cahaya itu berkumpul kembali, Armeron sudah secepat kilat melancarkan serangan halilintar hitamnya. Sungguh celaka bagi Jack dan Galarien yang tidak lagi memiliki perlindungan, terpaksa harus menanggung serangan itu mentah mentah. Keduanya terpental ke belakang bersamaan dengan tubuh yang hangus. Tiba - tiba kedua penyihir Virail dan Tyrail muncul bersamaan. Keduanya mengerahkan jurus sihir mereka berupa api dan es ke arah armeron. Bagi Armeron tentu saja kekuatan sihir itu tidak seberapa kuat tetapi cukup untuk memaksanya menahan serangan lebih lanjut. Begitu ia selesai menghalau serangan tadi, kedua penyihir beserta Jack dan Galarien telah lenyap dari hadapannya. Rupanya serangan tadi hanyalah pengalih perhatian dan kedua penyihir itu telah membawa lari mangsanya dengan teleport. Armeron pun meraung dengan kemarahan yang luar biasa. Virail dan Tyrail membawa Jack dan Galarien dengan teleport keluar menara. Lalu mereka semua bersembunyi di semak - semak sambil berharap Armeron tidak menemukan mereka. Penyihir tidak dapat melakukan teleport dengan jarak terlalu jauh apalagi sambil membawa beban yang sedang terluka. Kedua penyihir ini sempat gemetar mendengar raungan kemarahan Armeron dari dalam menara. Cahaya pelindung Faith Armor telah lenyap ke dalam tubuh Jack yang hangus terbakar. Galarien Sang Keeper yang memiliki tubuh lebih kuat dari manusia biasa masih tersadar walau nafasnya mulai putus - putus yang menunjukkan nyawanya sudah hampir di ujung tanduk arit malaikat maut. Tetapi Jack memiliki keadaan yang lebih parah. Nafas pemuda itu nyaris tidak ada dan detak jantungnya lemah sekali. Rasanya mustahil Jack dapat membuka mata kembali dalam keadaan hangus seperti itu. Tyrail harus mati - matian menahan emosinya untuk tidak berteriak sedih mengingat musuh masih berada di dekat mereka. 'Penyihir... aku sudah tidak dapat bertahan lagi,' bisik Galarien lemah,' A..aku.. ada permintaan terakhir.' Kedua penyihir itu pun menggenggam tangan si Keeper yang mulai melemah sebagai tanda mendengarkan dengan seksama. 'Kumohon kalian harus mengambil Rantai Sakti Kehidupan dariku dan menggunakannya untuk melawan Armeron.' 'Tapi bagaimana caranya"' Tanya Virail kebingungan. 'Hanya cinta yang dapat melahirkan kehidupan dan cinta hanya dapat dibayar dengan pengorbanan hingga kematian,' bisik Galarien kepada kedua penyihir itu. 'Aduh, teka teki apa ini"' tanya Virail tidak sabar,' Teka - teki ini mirip dengan tulisan yang ada di makam Agaril yang terdiri dari 2 kalimat. Kalimat Pertama mengatakan manusia lama mati maka manusia baru akan lahir. Kalimat Kedua mengatakan keyakinan hanya dapat dibayar dengan kematian.' Galarien tersenyum,' Setiap benda sakti memiliki cara tersendiri untuk dapat diwariskan. Jubah Sakti Faith Armor hanya dapat diwariskan dengan pemahaman bahwa tidak ada yang perlu ditakuti dari kematian. Manusia yang berdosa harus mati terlebih dahulu baru manusia yang baru dapat lahir melalui keyakinan kepada The One. Jack memahami hal itu sehingga The Faith Armor pun memilihnya dan bukan orang lain.' 'Kalau begitu jelaskan kepada kami apa arti teka - tekimu itu kepada kami,' pinta Virail kepada Galarien. Galarien mendesah lemah,' Jika kalian tidak dapat memahami maknanya maka percuma saja. Rantai Sakti ini tidak akan memilih kalian karena itu artinya kalian belum pantas memilikinya.' Virail semakin menjadi panik dan otaknya tidak mau berpikir lebih jauh. Lalu ia memandang kepada Jack yang terbujur kaku. 'lalu bagaimana kami bisa mengambil Faith Armor dari tubuhnya"' 'Jika kau memahami maknanya dengan sempurna maka tentu saja kau dapat mengambilnya. Tetapi jika tidak, maka kau akan mati dengan sia - sia,' Jawab Galarien dengan nafas yang memburu. 'Tapi apa yang akan terjadi kepada Jack setelah ia kehilangan jubah sakti itu"' Tanya Tyrail ketakutan karena ia tahu jawaban yang akan diterimanya tentu sangat mengerikan. 'Ia akan mati tentu saja. Jack dapat bertahan hidup dari luka bakar seberat itu hanya karena ia menggunakan Faith Armor. Jika jubah itu diambil daripadanya, tentu saja ia akan tewas seketika,' Jawab Galarien' Jubah sakti Faith Armor hanya dapat diwariskan atas dasar keyakinan dan perlindungan kepada yang lemah. Ada dua cara mewariskannya. Cara pertama seperti yang Jack lakukan dulu. Dan yang kedua, ia sendiri yang mewariskan kepada orang lain yang sekarat atas dasar perlindungan dengan kerelaan hati tetapi itu berarti ia akan kehilangan nyawanya sendiri sebagai tebusan dalam waktu satu minggu.' 'Tapi kini Jack yang sedang sekarat bukan kami! Bagaimana ia bisa mewariskan jubah itu. Dan jika aku mengambilnya dengan cara Jack waktu itu berarti aku harus membunuh diriku sendiri dengan tangan Jack atau gimana"' Tanya Virail yang semakin emosi karena semua tekanan yang dirasanya semakin mendesak. Mereka semua tahu saat ini Iblis armeron yang gila tengah mempersiapkan diri untuk membebaskan sang Master Kegelapan Lord of Darkness. Waktu mereka sngat sempit. 'Biar aku yang mencobanya,' bisik Tyrail sembari mencucurkan air mata. Ia mengambil sebilah pisau pendek dan menaruhnya di tangan Jack lalu secara perlahan mengarahkannya ke lehernya sendiri,' Maafkan aku, Jack. Jika ini gagal setidaknya kita akan bersama - sama dalam kematian. Tetapi jika ini berhasil maka aku bersumpah akan membunuh Iblis Armeron. Aku mencintaimu.' Bab 61. Antara Hidup dan Mati By: Junaidi Halim 'Bangun, Jack,' suara itu menyapa Jack dengan ramah,' Belum waktunya, Jack. Belum waktunya kau terbaring di sini.' Jack perlahan membuka matanya dan ia melihat hamparan ruangan putih yang tidak berujung. Herannya ruangan besar itu mengeluarkan cahaya sendiri dan semua berpusat di ujung ruangan yang becahaya maha kuat dan dashyat. Jack harus menutupi matanya yang pedih luar biasa akibat tidak tahan terhadap cahaya maha dashyat itu. Jack pun heran mengapa Jubah Sakti tidak melindungi dirinya dari cahaya putih ini. 'Jubah itu buatan Ku, Jack. Termasuk juga dengan kau, dunia dan semua makhluk yang hidup di dalamnya. Tentu saja semua itu tidak dapat dibandingkan dengan Aku sendiri,' sahut suara itu yang langsung dikenali Jack siapa yang sedang berbicara dengan dirinya. Dialah The One sendiri, sang Pencipta Maha Agung. Jack langsung menjatuhkan dirinya. Ia tidak berdaya dan merasa sangat tidak pantas untuk berkata - kata. Jack hanya mampu berlutut dan menjatuhkan kepalanya hingga menyentuh lantai ruangan putih yang penuh dengan cahaya kekudusan itu. 'Aku tahu peperanganmu belum selesai, Jack. Dan kau ingin sekali menang. Bahkan kau berharap bisa menjadi sangat kuat seperti Aku sehingga dapat menyelamatkan semua orang bahkan juga Missa. Apa kau ingin jadi Aku, Jack"' Jack terkejut luar biasa karena semua pikiran dan perasaan hatinya dibeberkan dengan begitu rupa, tanpa ada rahasia yang bisa disembunyikan. 'Jika Aku memberimu kemenangan lalu apa imbalan yang dapat kau berikan kepadaKu, Jack"' Jack masih terdiam dan ia berpikir hal yang paling baik yang bisa diberikan sebagai ganti kemenangan dirinya dan kekuatan yang tak terhingga. 'Hidupmu"' tanya The One lagi,' Tapi Aku yang memberimu hidup. Aku juga yang memberi Missa dan semua orang di klanmu hidup. Aku yang memberimu Jubah sakti Faith Armor. Semua itu milik -Ku lalu apa yang dapat kau berikan kepada-Ku"' Jack pun menangis karena menyadari siapa dirinya yang berani berpikir memiliki hak untuk memiliki kekuatan lebih besar dari yang seharusnya agar dapat menyelamatkan Missa dan jadi pahlawan bagi klannya. 'Anugerah, semua hanya karena anugerah-Ku kepadamu. Hidupmu anugerah. Jubahmu anugerah. Bahkan juga cintamu kepada Missa adalah anugerah. Maka jika kau menyadari semua itu maka kau tidak akan pernah meragukan Aku tidak beranugerah lagi kepadamu, Jack. Bahkan di saat Aku mengambil Missa pun itu juga suatu bentuk anugerah agar kau tidak lupa bahwa kehendakmu bukan kehendak - Ku. Rencanamu bukan rencana-Ku.' Jack terdiam cuukp lama dan mengangguk pasti dengan suatu bentuk keyakinan yang berbeda. 'Jubah itu milikmu dan kau akan menggunakannya untuk kemuliaan -Ku. Berperanglah untuk -Ku, Jack dan akan kutunjukkan bagaimana kuasa-Ku sangat nyata bagimu. Berperanglah, Jack!' Jack mendadak seperti jatuh ke dalam kegelapan. Ia dapat merasakan desiran darahnya. Ia dapat merasakan denyut jantungnya. Dan ia dapat merasakan sakit di tubuhnya. Jack sudah kembali. Bab 62. Sang Pewaris Rantai Kehidupan By: Junaidi Halim Jack tersadar dan membuka matanya. Ia terkejut luar biasa dan segera menahan tangannya sendiri agar pisau yang diarahkan ke leher Tyrail tidak benar- benar menusuknya. Pada saat yang bersamaan juga, ledakan cahaya muncul dari dalam tubuh Jack yang membuat Tyrail maupun Virail terdorong ke belakang. Ketika pancaran cahaya itu meredup muncullah sosok Jack yang baru. Tubuhnya bersinar terang dan bahkan luka - luka bakar di tubuhnya lenyap. Bukan hanya kedua penyihir yang keheranan. Galarien sang Keeper pun membelalakkan matanya melihat hal ini. Pancaran energi Jack sangat kuat bahkan hampir menyamai kekuatan Para Ksatria Holy Light di masa lampau sebelum mereka jatuh menjadi Keeper. 'Agaril,' desis Galarien. Ia dapat merasakan kekuatan Jack sudah menyamai kekuatan Agaril di puncak kejayaannya. 'Apa yang terjadi"' Tanya Virail keheranan sekaligus takjub melihat keajaiban ini. 'Kekuatan sejati Faith armor telah terbuka kembali. Aku tidak pernah melihat yang seperti ini sejak Agaril sendiri yang mengenakan Faith Armor di masa kejayaannya sebagai Ksatria Holy Light. Jubah Faith Armor bukan hanya melindungi serangan fisik maupun sihir tetapi juga mampu menyembuhkan pemakai nya dengan sangat cepat (regeneration healing). Selain itu Jubah ini juga mampu menyerap kekuatan lawan dan menggunakan nya untuk menambah kekuatan serang si pemakai. Ada begitu banyak lagi rahasia yang masih tersembunyi di sana dan pasti kita akan segera tahu setelah Jack menghadapi Armeron,' sahut Galatrien dengan mata berbinar karena melihat adanya secercah harapan untuk menang. Lalu Galarien mengalihkan pandangan nya kepada Tyrail,' Sudah saatnya rantai sakti ini juga kuwariskan kepadamu, penyihir Tyrail.' 'Apa"' Tanya Virail keheranan,' Bagaimana mungkin" Kami berdua tidak tahu apa apa tentang teka - teki mengenai cinta dan pengorbanan itu!' 'Kau memang tidak mengerti, Virail. Tapi kurasa Tyrail sudah mengerti tentang cinta hanya saja dirinya sendiri tidak sadar ia mengetahui hal itu,' Sahut Sang Keeper Galarien. Tapi Tyrail sendiri masih terlihat ragu akan semua itu. Ia masih menggeleng gelengkan kepala tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi dan apa ayng sudah ia lakukan sehingga Galarien bisa yakin dialah orang yang tepat untuk mewarisi Rantai Kehidupan. 'Hanya cinta yang dapat melahirkan kehidupan dan cinta hanya dapat dibayar dengan pengorbanan hingga kematian,' Bisik Galarien,' Tyrail, mati untuk orang yang kita cintai tidak sulit bagi orang yang sedang jatuh cinta. Tetapi berani tetap hidup sendirian dan ditinggal pergi oleh orang yang kita cintai sungguh lebih mengerikan daripada kematian. Saat kau memutuskan untuk mengambil Jubah sakti Jack sebenarnya pada saat itulah cintamu yang paling sejati sedang teruji dan terbuktikan. Cinta yang tidak egois, yang bukan menginginkan Jack hidup untuk dirimu sendiri agar kalian berdua hidup bahagia tetapi cinta yang mengorbankan kebahagiaan kalian agar yang lain memiliki harapan untuk hidup. Bahkan kau siap berkorban nyawa jika gagal dan berkorban kehilangan kekasih jika berhasil. Kau sudah lulus, Tyrail.' Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo 'Maksudmu ketika aku hendak membunuh Jack malah cintaku menjadi semakin sempurna"' Tanya Tyrail bingung. 'Kau tidak pernah bermaksud membunuh Jack, Tyrail. Kau melakukan itu hanya karena kau tahu apa yang paling diinginkan Jack dan memberi kesempatan hidup bagi yang lain. Walau itu artinya kau harus kehilangan kekasih atau kehilangan nyawa. Sekarang genggam tanganku dan ambillah rantai sakti ini. Gunakan hati dan cintamu untuk menggunakan nya maka Rantai Kehidupan akan menjadi milikmu.' Tyrail melakukan tepat seperti apa yang diperintahkan Galarien kepadanya. Maka keduanya pun bergenggaman tangan. Tak lama kemudian cahaya terang terpancar dari tubuh Galarien yang menegang. Cahaya itu berputar - putar seperti ular dan lambat laun berpindah ke sekujur tubuh Tyrail. Setelah itu cahaya tersebut telah membentuk sebuah rantai emas yang tetap bermandikan cahaya. Sang Keeper Galarien pun tersenyum puas dan roboh menemui ajalnya. Jack dan Tyrail saling berpandangan. Mereka tahu apa yang akan terjadi sebentar lagi. Pertempuran senjata - senjata sakti masa lampau akan segera terjadi. Jubah Faith Armor Jack, Rantai Kehidupan Tyrail dan Tombak Kesesatan Armeron akan bertempur hidup dan mati. Bab 63. Adu Kekuatan di Puncak Zerithen Di masa lampau, di masa yang sudah dilupakan oleh makhluk makhluk kuno sekali pun, Lord of Darkness dikalahkan oleh Holy Light di sebuah tempat yang dinamakan Heirithien. Holy Light kemudian mengurung sang Master Kegelapan dalam penjara dimensi waktu yang tidak tertembus oleh kekuatan apapun kecuali dibebaskan oleh si pemegang kunci yang berupa orb - orb. Tempat dikurungnya Lord of Darkness kemudian didirikan menara kokoh yang dinamakan Zerithen. Menara Zerithen didirikan untuk menjaga dan mengawaasi penjara dimensi tersebut. Namun oleh kecerobohan Para Ksatria Holy Light, menara pengawas ini malah dijadikan menara sihir dan mempelajari kekuatan sihir yang memang berasal dari Lord of Darkness hingga akhirnya Para Ksatria ini dikutuk menjadi The Keeper. 'Jadi di tempat ini rupanya kau bersembunyi dan terkurung seperti seekor kutu lemah, Lord of Darkness,' Hina Armeron ketika sebuah pusaran hitam terbentuk di udara, di atas menara Zerithen,' Sekarang sudah saatnya kita melihat siapa yang terkuat di antara kita.' 'Hentikan, Armeron!' Teriak Jack yang sedang berlari mendaki ratusan anak tangga untuk dapat menuju ke atas menara. Di belakang Jack, Tyrail juga tengah mengekor Jack. Namun ketika Jack dan Tyrail hampir sampai ke atas menara, muncullah seekor Naga buruk rupa yang menghadang dan menyemburkan kabut beracun di hadapan Jack dan Tyrail. Jack yang sigap segera mengerahkan Jubah pelindungnya. Cahaya silau pun langsung menyelimuti Jack dan Tyrail serta menghindarkan keduanya dari semburan kabut racun Mistyx. Untuk membalas, Tyrail segera mencoba kekuatan Rantai Kehidupan yang diarahkan kepada Mistyx. Rantai sakti itu pun berubah menjadi ribuan cahaya yang menyerang Mistyx dari segala penjuru. Sang Naga masih berusaha untuk menghindar tetapi mustahil untuk menghindari semua kilatan cahaya yang muncul dari segala arah itu. Akibatnya Mistyx menjadi terdorong ke sana kemari dan kehilangan arah. Ia pun menjadi terbang terlalu dekat ke pusaran hitam yang sedang berusaha dibuka oleh Armeron melalui kelima orb di tangannya itu. Mistyx pun menjerit ketakutan ketika pusaran itu tiba - tiba saja menghisap masuk dirinya. Tyrail yang menyadari lawannya dalam bahaya yang mengerikan karena begitu masuk ke dalam pusaran hitam dimensi waktu maka tidak akan pernah terbebaskan lagi untuk selamanya segera memberikan pertolongan. Ia meluncurkan Rantai Kehidupannya yang sudah kembali ke bentuk awal untuk menangkap Mistyx. Namun sudah terlambat. Pusaran itu pun langsung tertutup begitu saja. Armeron yang gusar atas gangguan kecil ini langsung menghentikan formasi sihir dan membiarkan Mistyx terkurung di dalamnya. Sungguh malang nasib Sang Naga. Setelah melarikan sekutunya keluar menara, ia kembali lagi ke puncak Menara Zerithen sembunyi - sembunyi dengan harapan dapat melihat tuannya Lord of Darkness dibebaskan. Namun yang terjadi, kini ia malah ikut terkurung di dalam penjara Dimensi Waktu. 'Apa yang kau lakukan!' Seru Tyrail kepada Armeron,' Kau mengurung Naga itu di dalam sana!' 'Jangan kuatir,'Sahut Armeron,' Begitu aku selesai melumat kalian maka akan kubuka pintu dimensi waktu dan kulumat naga jelek itu beserta tuannya yang pasti lebih jelek lagi.' 'Melumat kami"' Balas Jack dengan sengit karena amarahnya yang belum surut atas pembantaian yang dilakukan Armeron kepada Klan Al-Star,' Kami yang akan mengalahkan iblis sepertimu, Armeron!' 'Kalian sendiri yang mencari mati jadi jangan salahkan aku bertindak kejam!' Seru Armeron yang meledakkan kekuatan iblisnya. Dalam hitungan detik langit pun tertutup awan gelap dan petir hitam menyambar - nyambar. 'Matilah kalian semua!' Tinju Halilitar Penghancur Armeron pun meluncur dengan ganas. Ratusan Halilintar hitam dengan kekuatan penuh menghantam Jack tanpa ampun. Tapi kali ini armeron yang terbelalak karena terkejut. Jack berteriak keras dan mengeluarkan cahaya yang amat sangat menyilaukan. Ratusan halilintar langsung dieliminasi dalam sekejap mata. Bahkan tanpa ragu Jack balik menyerang Armeron dengan cahaya yang sama namun kini kumpulan cahaya itu sudah terfokus ke satu titik membentuk satu tinju, The Iron Fist. Iblis Armeron terpaksa menggunakan tombak saktinya untuk menandingi kekuatan serang dari tinju cahaya itu. Tombak Kesesatan dan Tinju Besi Faith Armor beradu kekuatan di angkasa raya dan menyebabkan gelombang energi penghancur yang luar biasa dashyat. Puncak Menara Zerithen yang berada ratusan meter dari atas tanah pun berguncang keras. Jack terpukul mundur dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya sementara Iblis Armeron tidak bergeming. Walau begitu Faith Armor segera bekerja memberikan pemulihan kepada tubuh Jack. Sedetik kemudian Jack sudah tidak lagi merasakan sakit akibat benturan energi sebelumnya dengan Armeron. Namun Armeron cukup terkejut dan terdiam beberapa saat melihat bagaimana kekuatan lawannya bisa meningkat secepat itu. Ia merasa bahwa di hadapannya bukan lagi berdiri Jack, seorang manusia lemah tetapi seorang ksatria legendaris yang namanya pernah mengguncang dunia, Ksatria Holy Light Agaril sendiri. Meskipun Armeron masih yakin kekuatan dirinya berada satu tingkat di atas Jack yang sekarang tetapi hal ini tetap membuatnya ketakutan. Takut akan kekalahan dan kehilangan kekuatannya. Apalagi masih ada seorang penyihir yang harus dihadapi dengan Rantai Kehidupan. Bab 64. Keajaiban Rantai Kehidupan 'Baiklah kalau begitu. Sekarang bukanlah saatnya untuk bermain main lagi,' Armeron berseru dalam hati. Ia segera mengepalkan kedua tangannya dan memancarkan energi kegelapan yang sangat kental sehingga udara di sekitarnya menjadi sangat beracun dan menyesakkan. Namun dengan kekuatan Jack yang telah memahami inti kekuatan Faith Armor mampu membuat aura pelindung di sekeliling tubuhnya, cukup untuk Jack dan Tyrail untuk menghindar dari kekuatan jahat itu. Energi kegelapan Armeron tidak berhenti sampai di situ. Kekuatannya terus meningkat setahap demi setahap entah sampai kapan akan mencapai puncaknya. Tyrail yang menyadari bahaya ini segera mengambil tindakan. Ia pun mengerahakn kekuatan senjata barunya, yaitu Rantai Kehidupan yang merupakan item sakti Holy Light setingkat dengan kekuatan Faith Armor Jack maupun Tombak Kesesatan Iblis Armeron yang sebelumnya merupakan Tombak Kekudusan. Rantai Kehidupan pun bergelora dan menyerang Armeron dengan energi berwarna putih terang. Setiap energinya seakan mampu mengeliminasi kehancuran yang dipancarkan energi Armeron. Tetapi Armeron yang telah berhasil menguasai kekuatan sempurna dari Tombak Kesesatan tentu tidak akan mengalah begitu saja. Ia segera meledakkan energi Kegelapan begitu saja dan mengeluarkan senjata pamungkasnya, Tombak Kesesatan. Rantai Kehidupan terpukul mundur begitu kuat sehingga Tyrail pun hampir saja celaka. Untunglah Jack tetap waspada dan telah mengerahkan energi pelindung dari Jubah saktinya. Bukan hanya itu, Jubah Sakti itu juga mampu memulihkan energi dari Rantai Kehidupan yang hilang akibat benturan energi dengan Tombak Kesesatan sebelumnya. Namun sebuah bunyi KRAK yag keras membuat Jack dan Tyrail berpandangan sebentar kemudian keduanya berteriak panik. Jack memang mampu menghadang kekuatan penghancur Iblis Armeron tetapi tidak dengan dinding dan lantai Menara Sihir Zerithen. Kekuatan Armeron telah menghancurkan bagian atas menara dan akibatnya Jack dan Tyrail pun amblas ke bawah. Jack berusaha menggapai sesuatu untuk mencegah tubuhnya jatuh ke bawah tapi tidak ada satu benda pun yang dapat dipegang dan bertahan pada tempatnya. Semua batu - batu yang merupakan bagian dari menara sihir hancur begitu saja tanpa sempat dijadikan pegangan bagi Jack maupun Tyrail. Tubuh mereka berdua pun terjun bebas tak berdaya. Sementara Iblis Armeron yang memiliki sayap setelah menelan energi Zingamon Arnarock dapat terbang bebas ke udara. Pada saat kritis itulah Tyrail tiba - tiba saja menggerakkan rantai Kehidupannya. Entah bagaimana, tanpa disadari oleh Tyrail sendiri Rantai Kehidupan telah berubah bentuk menjadi jaring laba - laba besar yang menempel dari ujung - ke ujung dinding menara Sihir Zerithen yang masih utuh. Dan jaring inilah yang menyelamatkan nyawa Jack dan Tyrail. Mereka berdua pun dapat menjadikan Rantai Kehidupan sebagai tempat berpijak pengganti lantai yang roboh. Bencana besar tidak berlalu begitu saja. Belum lagi mereka sempat mengambil nafas, Iblis Armeron sudah kembali menyerang. Mata Tombak Kesesatan di tangan kanannya di arahkan ke arah Jack yang tidak siap. Menyadari bahaya di depan mata, siap tidak siap Jack segera mengayukan tinju cahayanya. Tinju cahaya yang berasal dari pengguna Faith Armor pun kembali dikeluarkan,' Iron Fist!' Seru Jack dengan mengayunkan tinju sekuat tenaga. Kedua energi besar pun berbenturan di udara. Namun ketidak siapan Jack membawa dampak yang sangat besar terhadap energi yang dikeluarkannya. Dengan mudahnya energi tinju Iron Fist Jack hancur berkeping - keping dan membuka jalan bagi Tombak Kesesatan untuk menyerang masuk, langsung mengarah ke dada lawan. Jack hanya dapat menahan nafas menyaksikan tombak itu menembus dadanya dan meninggalkan luka besar yang amat sangat parah. Pandangan Jack langsung menjadi gelap dan ia bisa mendengar denyut jantungnya sendiri yang makin pelan dan akhirnya lenyap. Namun tiba - tiba sebuah titik terang menyilaukan mata Jack dan sebuah rantai kokoh menariknya kembali ke alam dunia nyata. Jack langsung tersadar dan muntah darah namun jelas ia masih hidup. Jack sendiri bingung bagaimana selembar nyawanya itu masih bisa diselamatkan setelah tertembus oleh tombak sakti yang dashyat itu. Sementara itu Iblis Armeron tengah sibuk berjuang melepaskan diri dari belitan Rantai Kehidupan dan juga berusaha sebisa mungkin menghidar dari serangan ujung rantai yang tajam. Kesaktian Rantai Kehidupan seakan - akan meningkat drastis di tangan Tyrail. Ujung rantai yang tajam digunakan untuk membelit dan menyerang lawan sementara bagian tengah rantai masih membentuk jaring raksasa untuk tempat berpijak bagi Jack dan Tyrail sendiri namun yang paling mengherankan adalah ujung satunya lagi yang berbentuk bola sedang menancap di dada Jackyang terluka. Sungguh menakjubkan bagaimana sebuah rantai yang mulanya hanya sepanjang sekitar 3 meter dapat berubah menjadi ratusan meter dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan, menyerang maupun bertahan. Jack sendiri keheranan bagaimana ujung rantai kehidupan dapat menancap di tubuhnya dan secara otomatis tangannya hendak mencabut ujung rantai itu tersebut untuk membantu Tyrail. Tapi sebelum ia sempat melakukan hal itu, sebuah tangan mencengkram pundaknya dari belakang dan berkata,' Jika benda itu lepas dari dalam tubuhmu maka nyawamu pun akan lepas dari tubuhmu, anak muda.' Jack menoleh ke belakang dan melihat sebuah tubuh gagah perkasa setinggi 3 meter lebih dengan dua pasang sayap berapi seperti sayap Phoenix. Jack sangat terkejut dan mendesis pelan,' Keeper of Fire, Nimros.' Bab 65. Nimros, The Keeper of Fire 'Kau akan mati jika melepaskan rantai itu dari tubuhmu karena sebenarnya rantai itulah yang telah mengikat rohmu untuk tetap diam di dalam tubuhmu. Waktumu hanya tinggal sedikit, anak muda. Rantai itu tidak bisa mengikat roh untuk selama - lamanya,' Kata Nimros dengan tatapan mata tajam seperti seekor Phoenix yang ganas. 'Lalu apa yang harus kulakukan"' Tanya Jack kebingungan. 'Apa kau sudah kehilangan kepercayaanmu, Jack" Faith (keyakinan) adalah sumber kekuatan bagi Faith Armor sama seperti halnya cinta wanita itu kepadamu menjadi kekuatan bagi Rantai Kehidupan untuk melakukan keajaiban. Lakukanlah apa yang menjadi bagianmu dan biarkan kuasa The One melakukan sisanya.' Setelah itu Nimros pun berlalu menuju ke tengah pertempuran. Kehadiran Nimros sungguh di luar dugaan dan masih misteri. Apa yang diinginkan oleh Keeper itu sebenarnya" Namun Jack tidak punya banyak waktu. Ia pun segera bangkit dan meraih ujung Rantai Kehidupan itu dengan keyakinan penuh. 'Nyawaku milik The One! Jika memang harus dikembalikan maka aku rela jadi apa lagi yang aku takuti. Namun aku juga percaya keajaiban itu nyata maka terjadilah apa yang harus terjadi!' Jack menarik Rantai Kehidupan itu namun bukan darah yang tersembur keluar dari lubang di dada Jack namun seberkas cahaya. Kesakitan yang amat sangat menyergap dada Jack sehingga membuatnya jatuh berlutut tapi luka di dadanya pun menutup dengan sangat cepat dan kekuatan Jack pun dipulihkan. 'Matilah, penyihir!' Teriak Armeron yang tiba - tiba saja meledakkan kekuatan dashyat dari ujung tombak Kesesatannya. Rantai Kehidupan yang mengikat Armeron pun pecah berkeping - keping. Walau pecahan Rantai Kehidupan yang berubah menjadi debu itu mampu untuk bersatu kembali ke wujudnya semula namun membutuhkan selang waktu 1-2 detik. Dan waktu itulah yang lebih dari cukup dibutuhkan Armeron untuk kembali melancarkan serangan mematikan. Tyrail sama sekali tidak berdaya. Ia tidak dapat memanfaatkan ujung rantai yang satunya untuk bertahan karena masih tertancap di dada Jack dan akibatnya pasti akan sangat fatal jika ujung rantai itu sampai tercabut. Tapi kini nyawanya sendiri tengah berada di ujung tanduk. Pada saat kritis itulah, sebuah tinju api bak meteor jatuh dari langit menghantam serangan Armeron. Karena terkejut Armeron dipaksa untuk mundur sesaat dan melihat seorang Keeper dengan tubuh sarat dengan energi api berdiri menghadang di depannya. Dia lah Keeper of Fire, Nimros. 'Astaga! Belum lagi dua kutu busuk itu aku enyahkan, sekarang muncul lagi seekor kutu yang lain. Nimros, apa yang sedang kaulakukan di sini" Jangan katakan kau juga mau membela dunia ini seperti pahlawan yang datang kesiangan" Seperti yang kau lihat, aku sekarang adalah Dewa Maut yang telah menghisap energi dari 4 Zingamon dan menguasai Tombak sakti Holy Light sepenuhnya. Jangan kan kau seorang diri bahkan lima orang Keeper pun tidak akan dapat mengalahkan aku!' seru Iblis Armeron. 'Jangan banyak omong kau, iblis! Terima saja kematianmu di tanganku,' Balas Nimros yang tidak mau diremehkan begitu saja,' Meteor Explosion!' Tinju kanan Nimros pun berubah menjadi sebongkah bola api yang besar dan mengarah langsung ke jantung lawan. Namun tentunya Armeron sendiri tidak mau menyerah begitu saja. Ia pun membalas dengan Tinju Halilintar Penghancurnya. Kedua tinju itu pun beradu dengan kekuatan dashyat. Yang satu begitu panas dan menghanguskan. Sedang yang lainnya menggelegar bak halilintar. Namun dalam sekejab telah terlihat siapa yang lebih unggul. Tangan kanan Nimros membeku dan aliran listrik yang tersisa membuat tangan kanannya mati rasa, memaksa Sang Keeper untuk mundur beberapa langkah ke belakang. Ia berusaha untuk tidak memunculkan perasaan takut namun hati kecilnya mulai cemas karena pada kenyataan nya tinju Armeron jauh lebih unggul daripadanya. Tinju yang dipadukan antara kekuatan halilintar Armeron ditambah Marmon dengan Racun 5 unsur Hyranne juga kekuatan pukulan raksasa Arnarock. Akibatnya serangan pukulan halilintar Armeron sendiri menjadi sangat bervariasi bentuk maupun kekuatannya. Walau sang Keeper berusaha menyembunyikan perasaan cemas namun Iblis Armeron dapat menangkap segala bentuk ketakutan yang dialami lawannya. Oleh karena itu ia pun tidak menunggu lagi untuk kembali melancarkan Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo serangan. 'Tinju Halilintar Penghancur Tahap Sempurna!' Seru Iblis Armeron dan kali ini puluhan Halilintar menyambar dari tubuh sang Iblis bersamaan dengan menyebarnya aura racun yang begitu kental. Nimros sendiri menjadi terbelalak melihat kekuatan hitam yang begitu mengerikan. Namun belum sempat ia bertidak lebih jauh sebuah cahaya melindungi Nimros bahkan juga Tyrail. Cahaya yang mampu mengeliminasi segala bentuk serangan halilintar dan racun iblis Armeron. 'Faith Armor,' Desis Armeron dengan menggeram marah. Dari dalam cahaya yang berhamburan, keluarlah Jack dengan tangan kanan terkepal dan penuh dengan cahaya. Di sisi lain, Tyrail juga sudah dapat menggunakan kemampuan dari Rantai Kehidupannya secara sempurna. Tiga melawan satu, nampaknya ada setitik harapan untuk dapat mengalahkan Sang Iblis Armeron. 'Ayo, kita serang iblis itu bersamaan!' seru Jack. Namun tiba - tiba saja sebuah bola api menyerang Jack dari samping dan bola api lain menyerang Tyrail di sisi yang lain. Baik Jack maupun Tyrail terpukul mundur karena serangan mendadak itu. Untunglah serangan itu tidak fatal, hanya merupakan suatu peringatan bagi mereka yang dilakukan oleh Nimros. Belum sempat Jack maupun Tyrail untuk memprotes Nimros sudah berseru,' Iblis itu bagianku! Ini adalah pertarungan Keeper bukan urusan kalian! Jika kalian berani ikut campur maka jangan salahkan aku yang bertindak kasar!' 'Apa kau gila" Kekuatanmu masih kalah jauh di bawah iblis itu, Nimros. Kami melihat sendiri bagaimana Galarien yang juga Keeper seperti dirimu kalah telak oleh Jurus sesat miliknya,' Kata Tyrail berusaha memberi penjelasan. Mendengar nama Galarien disebutkan, Nimros terdiam sejenak dan setetes air mata pun jatuh dan kemudian langsung lenyap menguap akibat aura api dari dalam tubuhnya. 'Karena Galarien lah maka pertarungan ini harus kuselesaikan sendiri. Darah Galarien yang tertumpah akan kubalaskan kepada iblis keparat yang telah membunuh dan menyia - nyiakan cintanya!' Bab 66. Kenangan Cinta Masa Lampau: Badai Perang Lembah Heirithien Nimros... tercipta dari api bintang - bintang dan debu alam semesta. Diberi 2 pasang sayap seekor Phoenix dan kulit kristal yang bahkan mampu menahan panasnya ledakan bintang supernova. Dialah Sang Penjaga Keadilan. Namun hatinya tidak dapat menahan kehangatan gelombang cinta. Cintanya kepada Galarien. Galarien... tercipta dari debu alam semesta dan tanah dunia. Lembut gemulai seperti rumput namun kokoh bagai pohon ribuan tahun. Cantik mempesona seperti bunga yang mekar. Dengan 2 pasang sayap merpati, Galarien terbang dan menjaga kehidupan di dunia tanpa pernah menyadari bahwa dirinya begitu dicintai. Hatinya hanya terpikat oleh Armeron yang perkasa. Armeron... tercipta dari kekuatan halilintar Semesta. Dengan kulit terbuat dari logam paling kuat ia tampil begitu anggun dan mempesona. Dua pasang Sayap Rajawali nya begitu kokoh dan perkasa. Dialah sosok Sang Penjaga Kekudusan yang dicintai oleh Galarien dan siapakah yang dapat menolak cinta dari sang Penjaga Kehidupan yang luar biasa cantik dan indah itu" Maka Armeron dan Galarien pun saling mencintai tanpa menyadari adanya cinta ketiga yang hancur hatinya. Tahun 218 AR (Ancient War) di Lembah Heirithien. 'Semua mundur!' Seru Galarien, yang pada saat itu belum terkutuk menjadi Keeper. Galarien pada saat itu adalah satu dari tujuh ksatria utama pembela Holy Light. Dengan Rantai Kehidupan di tangannya, Pasukan Kegelapan terkuat pun tidak berani memandang enteng terhadapnya. Tetapi dalam pertempuran kali ini Galarien dan pasukannya mengalami kekalahan telak. Pasukan Galarien yang terdiri dari ratusan pohon - pohon hidup, yang namanya telah terlupakan di masa - masa selanjutnya dan ribuan peri - peri kuno bersenjatakan anak panah dan pedang, terkepung di antara ribuan bahkan mungkin jutaan Pasukan Kegelapan yang tergabung dalam Pasukan Serangga, Kelalawar penghisap darah, Manusia Serigala, Wizard dan berbagai macam bentuk iblis juga siluman. Pasukan Pohon banyak tumbang oleh sihir api para Wizard dan mereka menjadi semakin tidak berdaya ketika Para Serangga menciptakan lubang - lubang perangkap dalam tanah. Akar - akar mereka yang kokoh amblas ke dalam tanah dan membuat keseimbangan mereka goyah. Pasukan Pohon yang tingginya rata rata lebih dari 5 meter itu pun banyak yang tumbang kemudian disergap oleh serangga - serangga api, yaitu Pasukan Semut yang memiliki racun api. Pasukan Pohon memiliki kulit sangat tebal seperti pohon berusia ratusan tahun namun racun serangga api sangat unik dan langka. Racun itu seperti minyak yang begitu disengatkan ke tubuh korban akan menimbulkan bara api dan selanjutnya api tsb akan menjalar ke seluruh tubuh korban seperti racun pada umumnya, apalagi kulit kayu Pasukan Pohon memang sangat mudah untuk terbakar. Pasukan Peri - peri kuno memiliki kecepatan gerak dan kemampuan untuk menyamar bahkan menyatu dengan alam di sekitarnya. Namun Kecepatan gerak mereka terpatahkan oleh serangan dua arah, Kelalawar yang haus darah dari udara sementara Manusia Serigala dari darat. Sebagaimana cepatnya mereka memanah tentunya tetap tak dapat membidik ke dua arah sekaligus. Sementara kemampuan Peri untuk menyerang secara diam - diam dari tempat tersembunyi tak berguna di hadapan Bangsa Manusia Serigala yang memiliki penciuman luar biasa tajam itu. Namun faktor utama penyebab kekalahan mereka adalah kehadiran 6 Zingamon terkuat dari 13 Zingamon yang ada ternyata hadir dalam perperangan kali ini. Galarien sama sekali tidak menyangka hampir setengah dari Zingamon yang ada ternyata malah sedang bersiap menghadang dirinya. Sehebat apa pun Rantai Kehidupan bergerak untuk melindungi jiwa dari pasukan Galarien sekaligus untuk menghantam lawan namun tetap tak bisa menghindar dari kemarahan para Zingamon. Arnarock the Hell Rock dan saudaranya Margerock The Cursed Rock menjadi ancaman mengerikan yang mendesak dari arah kiri. Arnarock dengan tubuh penuh ledakan api sangat mengerikan apalagi ditambah dengan kehadiran Margerock yang tubuhnya bagai raksasa dari batu setinggi 8 meter lebih. Dengan gada batu ia menghantam dan meremukkan belasan Peri dengan sekali pukul. Sementara dari arah tengah 2 Ksatria Kegelapan, Chaos The Ghost Knight, hantu berwujud manusia berjubah baja sembari menaiki kuda api dari neraka maju bersama dengan Amon The Terror Sword, Ksatria kegelapan berwujud manusia yang membawa pedang raksasa seukuran tubuhnya, sepanjang 2 meter lebih. Lalu dari kanan, muncul Hyranne The Dark Serpent bersama Hanub'Sar The Black Scorpion ,Kalajengking hitam sepanjang 3 meter yang seluruh tubuhnya sangat keras dilapisi permata hitam penuh racun. Jangankan terkena sengatan dari Hanub'Sar, makhluk yang tersentuh kulitnya saja pasti sudah keracunan hebat dan sulit tertolong jiwanya. Dengan kehadiran 6 Zingamon mengerikan ini sudah cukup untuk membuat Galarien kesulitan setengah mati. Celakanya gerak mundur Pasukan Galarien pun sudah terblokir. Jalan untuk mundur pun telah lenyap. 'Mau lari kemana lagi, Galarien"' Tanya Chaos The Ghost Knight yang pertama kali maju untuk menantang Galarien. Ia mendekat sambil menunggang kuda apinya dengan kecepatan tinggi. Tombak hitam pun diarahkan kepada Galarien. Menyadari datangnya bahaya, Galarien segera terbang ke atas untuk menghindar dan sementara itu Rantai Kehidupan miliknya segera menerjang ke arah musuh. Namun Zingamon Chaos bukan lawan sembarangan yang mudah untuk dikalahkan. Sambil berseru keras, ratusan arwah penasaran tiba - tiba saja muncul di sekitar Chaos dan menyerbu ke arah Galarien. Rantai Kehidupan pun secara cepat berbalik melindungi Galarien dengan membentuk melingkari seluruh tubuh Galarien. Energi Kehidupan Rantai itu pun segera memusnahkan arwah penasaran yang dikeluarkan Chaos. Namun Serangan Chaos tidak berhenti sampai di sana. Tombak hitamnya segera ditusukkan ke arah dada Galarien. Rantai Kehidupan pun segera membentuk pertahanan sekaligus menyerang. Rantai sakti itu membelit erat tombak hitam Chaos dan juga mulai membelit tubuh Chaos. Belitan itu begitu kuat dan mengandung energi yang amat besar sehingga tombak hitam itu bergetar hebat dan Chaos setengah mati berusaha melepaskan belenggu rantai yang mulai mencekiknya. Galarien tentunya akan menang telak jika lawannya hanya satu Zingamon. Namun kenyataan berkata pahit, sebuah pedang raksasa pun menebas dengan kekuatan maha dashyat. Galarien segera membentuk perisai dari Rantai Kehidupan untuk menahan tebasan maut Amon, The Terror Sword sehingga lidah api pun meledak ketika dua senjata sakti itu bertemu dan beradu kekuatan. Namun di sisi lain serangan itu memperlemah kekuatan belitan Rantai Kehidupan terhadap tombak hitam Chaos. Tombak hitam itu pun kembali gencar menyerang Galarien sambil terus mencari celah pertahanan Rantai Kehidupan. Namun Rantai Sakti Holy Light yang dipinjamkan kepada Galarien bukanlah rantai sembarangan dan memang hampir sempurna adanya. Namun karena kesempurnaan sejati hanya ada pada The One maka sehebat apapun senjata sakti tentu akan ada batasnya, termasuk juga dengan Rantai Kehidupan di tangan Galarien. Menghadapi dua Zingamon seperti Chaos dan Amon, Galarien masih dapat bertahan tanpa membalas. Namun pertahanan Galarien benar - benar hancur lebur ketika Arnarock yang konon merupakan Zingamon terkuat di antara yang lainnya ikut menyerang Galarien. Rock Slam dari Arnarock menghajar Galarien tepat di punggungnya ketika Rantai Kehidupan sibuk menahan serangan tombak hitam Chaos dan Pedang Amon. Galarien pun jatuh menghantam bumi dengan kecepatan kilat. Galarien pun langsung tak sadarkan diri dengan tubuh remuk. Bab 67. Kenangan Cinta Masa Lampau: Penyelamatan Para Zingamon dan Pasukan Kegelapan berteriak penuh kemenangan. Pasukan Peri dan Pasukan Pohon yang berada di bawah komando Galarien pun semakin terdesak sambil bertahan menunggu maut menjemput. Dari ribuan Peri dan ratusan Pasukan Pohon, hanya beberapa peri yang masih sanggup meloloskan diri dengan mencari celah celah untuk bersembunyi namun entah untuk berapa lama sebelum Pasukan Manusia Serigala yang haus darah menemukan dan membantai mereka semua. Nasib Galarien pun juga teramat buruk, jatuh ke tangan para Zingamon tentunya kematian jauh lebih baik. 'Lihat Ksatria Holy Light yang cantik ini. Akhirnya dia tunduk juga,' Seru Chaos dengan tatapan mata liar,' Tentunya kematian yang singkat terlalu nyaman bagi makhluk ini.' Zingamon yang lain hanya tertawa mendengar perkataan Chaos yang memang terkenal karena kegemarannya untuk menikmati korbannya yang cantik. 'Baiklah, walau aku yang merobohkan Ksatria cantik ini tetapi kuserahkan dia kepadamu untuk mendapat giliran pertama mencicipi tubuhnya,' Kata Arnarock sambil tersenyum. Mendengar hal itu Chaos segera tertawa bahagia dan dengan tidak membuang waktu segera menghampiri Galarien yang masih tak sadarkan diri. Kedua tangan hitamnya segera diarahkan ke tubuh cantik dan lembut korbannya. Namun pada saat yang tepat, meluncurlah sebuah pedang api jatuh dari langit dan langsung menebas tangan Chaos. Walau tidak sampai putus karena terlidung Jubah Perangnya namun kedua tangan Chaos terbakar hebat dan hangus seketika. Ia berteriak kesakitan sementara Zingamon yang lain berteriak marah dan mencari si penyerang. Di atas awan - awan muncullah dua ksatria Holy Light yang lain, Nimros yang melemparkan pedang api itu dan di sisinya juga muncullah Armeron dengan Tombak Kekuusan di tangan kanannya. Bagaimana kedua Ksatria Holy Light itu bisa muncul di tengah pertempuran" Beberapa saat sebelumnya, Holy Light merasa ada hal yang tidak beres dengan Galarien. Energi dari Galarien meredup dan jeritan kekuatan Rantai Kehidupan juga terdengar jelas. Oleh karena itu Holy Light pun memanggil dua ksatria terkuatnya yaitu Nimros dan Armeron. Nimros dipinjamkan senjata Pedang Keadilan, Pedang yang memiliki rupa 7 pedang dengan keistimewaan masing - masing. Sementara Armeron dipinjamkan Tombak Kekudusan yang mampu menghilangkan segala kekuatan jahat. Mereka berdua pun diutus untuk pergi menolong Galarien. Namun sebelum pergi Nimros bertanya kepada sang Master Holy Light tanpa diketahui oleh Armeron,' Apakah jika hamba berhasil menyelamatkan Galarien maka dia akan bisa mencintaiku sepenuh hati, Tuanku"' Holy Light tersenyum lembut dan menjawab,' Kau tahu, saudaraku Nimros, belenggu cinta jauh lebih rumit dibanding belenggu Rantai Kehidupan dan kekuatan cinta bahkan lebih sakti dibanding Pedang Keadilan. Cinta tidak bisa dibayar dengan syarat apapun namun yang aku tahu barang siapa bisa merebut Galarien dari tangan musuh dan membawanya ke sini dengan selamat akan mendapatkan cinta darinya.' Nimros dengan tekad penuh maju bertempur untuk sebuah cinta, cinta dari Galarien. Itulah sebabnya ia bersama Armeron berada di tempat ini, siap untuk mempertaruhkan nyawanya. Bukan hanya untuk bertarung melawan enam Zingamon sekaligus tetapi juga untuk persaingan memperebutkan cinta sang pujaan hati antara Nimros dan Armeron sendiri. 'Tunggu apa lagi, Nimros! Kita lumat mereka sekarang!' Seru Armeron yang maju terlebih dahulu,' Thunder Rain!' Maka ratusan Halilintar pun menghantam bagai hujan dari langit. Kekuatan halilintar biasa tentunya tidak ditakuti oleh Para Zingamon namun halilintar yang diluncurkan dengan meminjam energi suci Tombak Kekudusan tidak bisa dianggap remeh oleh Pasukan Kegelapan. Setiap hantaman halilintar terasa sepuluh kali lebih menyakitkan bagi makhluk kegelapan dan melenyapkan semangat tempur mereka. Mau tidak mau Para Zingamon pun berpencar untuk menyelamatkan diri. Namun serangan kepada para Zingamon belum berhenti. Nimros pun memulai serangan. Entah darimana tangan kanannya telah memegang pedang yang begitu diayunkan akan mengeluarkan ribuan aura pedang, menebas ke segala arah. Ke-6 Zingamon terjebak dalam kepungan tebasan pedang. Tangan kiri Nimros pun telah memegang pedang berwarna biru yang begitu ditebaskan mengeluarkan aura beku yang membuat lawan lawannya sulit bergerak seperti dilapisi es tebal. Lalu tangan kanan Nimros pun telah berganti wujud pedang raksasa yang langsung dihantamkan ke Zingamon terdekat yang tidak lain adalah Arnarock, The Hell Rock. Pedang itu seakan - akan melipat gandakan kekuatan Nimros sehingga begitu dihantam pedang Nimros, Arnarock terpental hingga ratusan meter jauhnya ke udara dan bumi berguncang hebat begitu sang Zingamon jatuh kembali ke bumi. Sekarang tangan kiri Nimros yang berubah wujud menjadi pedang bercahaya dan sambil berseru 'Sonic Blast' maka pedang itu pun menyerang dengan kecepatan 500% dari kecepatan serang Nimros yang biasanya. Kali ini Amon The Terror Sword yang menjadi korban amukan Nimros. Pedang Raksasa Amon sama sekali tidak berguna untuk menahan serangan Nimros yang begitu cepat sampai tidak terlihat itu. Akibatnya sekujur tubuh Amon pun penuh dengan luka dan roboh tak berdaya. Lalu setelah itu Nimros pun kembali terbang ke udara untuk mengumpulkan energi kembali. Serangan Nimros sangat mengejutkan bahkan termasuk bagi Armeron sekali pun. Belum pernah ia melihat Nimros menyerang sehebat itu. Empat serangan sekaligus dalam waktu kurang dari 3 detik dan melumpuhkan dua Zingamon tanpa perlawanan. Sungguh luar biasa. Armeron seakan - akan melihat kekuatan Holy Light sendiri ketika menggunakan Pedang Keadilan itu. Tidak disangka Nimros pun bisa menggunakan senjata itu sama dashyatnya seperti berada di tangan sang Master. Namun Para Zingamon tentunya tidak mau menyerah begitu saja. Margerock, Zingamon yang paling besar segera melompat ke atas dan mengarahkan tubuhnya sendiri ke arah Nimros. Nimros pun segera menggunakan wujud pedang raksasa dan menebaskannya ke arah tubuh Margerock yang hendak bertubrukan dengannya. Margerock pun terdorong kembali ke belakang dan jatuh dengan keras ke tanah. Namun wajah Nimros kini berubah menjadi pucat pasi. Benturan energi pedang dengan tubuh Margerock telah menimbulkan percikan lumpur yang pada awalnya dikira Nimros hanyalah darah sang Zingamon. Namun ternyata darah itulah mengandung kekuatan serang yang sebenarnya, yaitu jurus Blood Curse (kutukan darah). Tubuh Nimros yang terkena percikan lumpur pun perlahan Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo lahan berubah menjadi batu bahkan perubahan itu menyebar hampir ke seluruh tubuh Nimros dengan cukup cepat. Di saat Nimros tidak dapat bergerak para Zingamon yang lain segera bergerak maju dan hendak melumat tubuh Nimros yang membatu. Pada saat kritis bagi Nimros, Armeron pun maju menyerang. Ia mengibaskan Tombak Kekudusan dengan sekuat tenaga. Tombak itu pun mengeluarkan gelombang cahaya putih yang sangat kuat. Gelombang itu tidak hanya menjadi dinding pemisah antara Nimros dengan Zingamon tetapi juga membuat para Zingamon itu menjadi lemas karena kekuatan hitamnya seperti terkuras keluar. Namun yang paling menakjubkan kekuatan jurus Curse Blood yang membuat Nimros menjadi batu pun punah begitu saja oleh kekuatan Tombak Kekudusan. Begitu kembali ke kondisi prima, Nimros pun segera mengeluarkan pedang biru yang mengeluarkan aura dingin. Begitu ditebaskan kepada Hyranne, Zingamon terdekat yang dapat diraihnya maka ular besar itu pun membeku dan terluka berat. Armeron pun tidak mau ketinggalan, ribuan halilintar menyambar dan mehancurkan seluruh tempat itu. Enam Zingamon pun dibuat menjadi kalang kabut menghadapi kedua Ksatria Holy Light yang mengamuk itu. Namun kemenangan yang ada di depan mata pun bisa berbalik. Dari Arah tenggara muncul aura hitam yang luar biasa kuat. Bahkan Tombak Kekudusan dan Pedang Keadilan pun bergetar takut. Aura yang sama itu juga mengembalikan keberanian dan semangat tempur dari keenam Zingamon. Tidak ada makluk di jagat raya ini yang memiliki energi jhitam sekuat itu kecuali The Lord of Darkness sendiri. Yah, dia sedang menuju ke arena pertempuran. Bab 68. Kenangan Cinta Masa Lampau: Pengorbanan Nimros 'Celaka!' desis Armeron dan Nimros secara bersamaan. Mereka tahu betul siapa yang sedang menuju ke arena pertempuran. Mereka tahu betul bagaimana kekuatan Sang Master Kegelapan dan hanya Master Holy Light yang sanggup menghadapi biang iblis itu. Maka dengan satu anggukan kepala, Armeron dan Nimros pun mengambil langkah mundur. Mereka menuju ke satu arah yang sama yaitu tubuh dari Galarien dan pada akhirnya Nimros memegang tangan kiri sementara Armeron memegang tangan kanan dari si pujaan hati, si cantik Galarien. Mereka berdua termenung sesaat seakan tenggelam dalam pikiran masing - masing untuk mengambil keputusan siapa yang akan menggendong Galarien pulang dan mendapat cinta dari sang pujaan hati tersebut. Keraguan sesaat selalu berakibat fatal apalagi dalam menentukan langkah mundur. Dalam sekejap mata ke enam Zingamon yang sebelumnya telah kacau kini telah bangkit dan mengepung Armeron maupun Nimros. Bahkan para Zingamon yang sebelumnya telah terluka berat seperti Chaos dan Arnarock entah bagaimana bisa kembali bangkit tanpa memperdulikan luka - lukanya. Mereka tahu kemenangan sudah di depan mata. Yang perlu dilakukan hanyalah mengepung dan menahan tiga Ksatria Holy Light ini untuk sementara waktu sampai Lord of Darkness tiba. Setelah itu maka mustahil para Ksatria ini bisa lolos dari hukuman yang paling mengerikan, yaitu jatuh ke tangan Master Kegelapan sendiri. 'Sekarang kalian tidak bisa lari lagi. Berserulah kepada The One jika Dia masih punya telinga untuk mendengar jeritan kematian kalian,' ejek Amon, salah satu dari enam zingamon yang hadir di sana. Tangannya sudah gatal untuk menebaskan pedang iblis raksasanya utnuk membalas Nimros yang telah melukai sekujur tubuhnya dengan jurus Sonic Blast dari Pedang Keadilan. Namun Para Zingamon tahu bahwa mereka harus menahan serangan selama mungkin karena setiap detik waktu yang terbuang cukup berharga sampai kedatangan Lord of Darkness. Dengan begitu dengan sedikit bertarung mereka akan memperoleh kemenganan dan Lord of Darkenss yang akan menghabisi Para Ksatria Holy Light ini. 'Terima seranganku!' Seru Armeron yang tentunya tidak mau membuang waktu lebih lama lagi. Mereka harus bertarung sampai titik darah penghabisan dan menyelesaikan pertempuran secepat mungkin sebelum kehadiran Sang Master Kegelapan di tengah pertarungan. Namun untuk melawan enam Zingamon yang sedang berada dalam semangat puncak tentunya tidak semudah itu. Walau kini Armeron meluncurkan ratusan halilitar yang diperkuat dengan kekuatan dari Tombak Kekudusan tetap saja tidak dapat memaksa para Zignamon untuk membubarkan kepungan dan membiarkan mangsa mereka lolos begitu saja. Hanub'Sar The Black Scorpion segera melecutkan ekornya yang hitam dan beracun ke tanah. Dalam sekejap tanah merekah gempa dashyat pun terjadi, memaksa Armeron untuk menghentikan serangan dan terbang ke langit. Demikian juga dengan Nimros sambil menggendong Galarien segera melompat ke angkasa. Namun terbang pun bukan pilihan yang baik bagi Para Ksatria Holy Light ini karena Arnarock telah menunggu di sana. Dengan sekali hantaman sekuat tenaga maka Armeron pun jatuh kembali ke bumi. Dan para Zingamon pun mengeroyoknya tanpa ampun. Apa daya seorang ksatria langit walau diperlengkapi dengan senjata sakti Holy Light harus berhadapan dengan enam Zingamon yang mengamuk membabi buta" Yang lebih celaka lagi adalah semangat tempur Armeron telah merosot habis karena aura hitam Lord of Darkness telah merasuki hatinya degan ketakutan. Nimros melihat saudara seperjuangannya jatuh ke tanah dan kepungan Zingamon terhadap dirinya untuk sesaat lenyap begitu saja karena perhatian mereka teralihkan oleh Armeron yang nyawanya sudah di ujung tanduk Karena para Zingamon tahu barang siapa yang berhasil membunuh Armeron tentunya akan memperoleh imbalan jasa yang tidak kecil dari tuan Kegelapan mereka. Bukankah ini suatu kesempatan yang baik untuk meloloskan diri" Lolos dari kepungan musuh sambil membawa Galarien dan memperoleh cinta sejati dari sang pujaan hati untuk selamanya" Bukan hanya selembar jiwanya yang akan berhasil diselamatkan tetapi juga jiwa kekasihnya dan ia beroleh upah yang begitu manis akan cinta. Nimros memandang wajah Galarien dan tersenyum manis. Tangannya menegang keras dan ia pun melemparkan sang kekasih ke atas sambil berteriak sekuat - kuatnya, memompa keluar semua energi yang ia miliki. Nimros memompa seluruh energi yang tersisa dan tujuh rupa Pedang Keadilan pun muncul begitu sakti dan gagahnya. Pedang Matahari sepanas Api Neraka, Pedang Rembulan sedingin es abadi, Pedang Raksasa begitu kuat dan perkasa, Pedang Sonic menusuk secepat kilat, Pedang Gelombang menyerang dari seribu arah, Pedang Terbang menikam tanpa pernah meleset sekalipun, dan Pedang Cahaya begitu mulia menyilaukan mata. Tujuh pedang menyerang sekaligus bersama dengan Nimros yang menerjang dengan kecepatan kilat. Pedang Keadilan itu seakan - akan sudah menyatu dengan jiwa Sang Ksatria Langit Nimros yang gagah berani. Maka gentarlah hati dari para Zingamon. Mereka tidak lagi memusatkan perhatian untuk membunuh Armeron tetapi cepat - cepat mengeluarkan energi perlindungan. Maka Ledakan besar pun terjadi. Langit dan bumi seakan - akan runtuh. Dari ledakan itu muncullah sesosok tubuh yang terpental keluar dan itulah Armeron yang terluka parah namun masih sanggup meloloskan diri. Ia segera terbang ke langit dan menangkap tubuh Galarien yang mulai melayang jatuh. 'Larilah, Armeron!' Teriak Nimros,' Bawa Galarien bersamamu!' Setelah ledakan itu terjadi baik Nimros dan keenam Para Zingamon kali ini benar - benar telah kehabisan energi. Namun walau begitu mereka tetap berusaha untuk kembali bangkit dan menghabisi lawannya. Mendengar perintah Nimros yang sesuai dengan kenginan hatinya maka terbanglah Armeron menghindar pergi dari tempat itu. Hanub' Sar pun segera melecutkan ekornya untuk mengejar mangsa yang melarikan diri. Ekor kalajengking iblis itu pun menjadi amat sangat panjang dan meluncur untuk menusuk Armeron dari belakang. Nimros pun berseru untuk terakhir kalinya dan menancapkan Pedang Rembulan ke dalam tanah. Dalam sekejap seluruh area pertarungan telah berubah beku menjadi es termasuk Hanub' Sar dan ekornya juga telah membeku sebelum berhasil melumpuhkan Armeron. Itulah usaha terakhir Nimros sebelum ia pun roboh kehabisan energi. Nimros tersenyum puas melihat Galarien berhasil diselamatkan walaupun harus dibayar dengan sangat mahal. Nimros jatuh ke tangan Lord of Darkness dan kehilangan cinta dari Galarien. Sesuai perkataan dari Holy Light, Galarien pun jatuh cinta kepada Armeron yang telah membawanya pulang dari kepungan musuh. Walau akhirnya ia tahu Nimros juga berjasa sangat besar namun keputusan hati sang dewi pujaan tidak juga berubah. Ia sudah terbelenggu oleh rantai cinta yang lebih kokoh dibanding Rantai Kehidupan Holy Light sekalipun. Bab 69. Bulu - bulu Sayap Galarien 'Pembunuh! Pengkhianat! Inikah yang kaulakukan terhadap aku dan Galarien, Armeron"' Teriak Nimros sembari terus meluncurkan tinju apinya bak meteor jatuh,' Inikah balasan dari cinta Galarien yang kurelakan untukmu, bangsat!' Armeron hanya tertawa terbahak bahak. Pukulah keras Nimros ditahan oleh aura hitam Armeron yang memberi pelindungan yang sangat kuat. 'Kau menyalahkan aku atas kematian Galarien atau kau menyalahkan dirimu sendiri, Nimros" Di mana kau ketika aku menghabisi nyawa Galarien" Apakah kau kurang cepat untuk datang atau kurang kuat untuk menghadapi aku"' Armeron malah balik bertanya dengan mata berkilat - kilat penuh kekejaman. Nimros hanya berteriak keras dan kembali meluncurkan jurus yang lebih dahsyat lagi,' Eruption!' Seru Nimros dan bagaikan gunung meletus, energi Nimros meluap keluar dan membakar habis tubuh Armeron. Tentu saja Armeron juga tidak tinggal diam. Ia pun segera mengayunkan tombak kesesatan miliknya dan menimbulkan energi dashyat untuk mengeliminasi kekuatan serang Nimros. 'Kenapa tidak menjawab, Nimros"' ejek Armeron dengan senyum mengejek,' Biar aku membantumu untuk menemukan jawabannya.' Armeron berseru keras dan ratusan halilintar hitam pun menghajar tubuh Nimros. Sang Keeper of Fire pun melayang jatuh dan tersangkut di jaring yang tercipta oleh Rantai Kehidupan. 'Kekuatan!' Seru Armeron,' Kekuatan adalah jawaban dari segala sesuatunya, Nimros. Kau gagal mendapatkan cinta Galarien karena kau kalah kuat dari Lord of Darkness dan para Zingamon. Kau gagal mencegah kematian Galarien karena kau kalah kuat dariku. Bahkan sekarang kau membuang buang nyawamu demi dendam karena kau tidak bisa membangkitkan kembali Galarien dari kematian. Kenapa, Nimros" Jawabannya mudah sekali. Karena kau kalah kuat dari The One sehingga tidak bisa memaksa Nya membuat Galarien hidup kembali, bukan" Kau marah, sakit hati, kecewa, terkalahkan, terbuang, terkutuk bahkan mati sekalipun karena kau kurang kuat, Nimros. Tapi, lihatlah aku! Sekarang aku adalah dewa yang tidak terkalahkan. Setelah kukalahkan Lord of Darkness dan kuambil kekuatannya, akan kukalahkan juga Holy Light lalu akan kukalahkan The One. Setelah itu semua alam semesta akan tunduk mencium telapak kakiku.' Begitu selesai mengatakan hujatan kepada Sang Pencipta semesta, sehelai bulu jatuh dari langit. Sehelai bulu putih yang begitu anggun dan indah itu terbang melayang - layang mengitari Armeron dan entah kenapa secara spontan Armeron menangkap bulu tersebut. Sekilas sebuah ingatan pun langsung menghujam pikiran Armeron tanpa bisa dibendung oleh apapun. 'Apakah kau mencintaiku, Armeron"' Tanya Galarien sambil tersenyum. 'Tentu, aku mencintaimu lebih dari apapun,' Jawab Armeron yang ketika itu masih menjadi Ksatria Holy Light. 'Apapun yang terjadi"' Tanya Galarien lagi sambil menyandarkan kepalanya ke dada Armeron yang perkasa. 'Yah, apapun yang terjadi,' Armeron tersenyum begitu bahagia. 'Tidak! Apa - apaan ini!' Seru Iblis Armeron yang segera mengerahkan energi untuk menolak ingatan itu,' Aku tidak pernah sebahagia sekarang di mana semua makhluk takut dan gentar kepadaku.' Namun dari langit kembali melayang begitu banyak bulu - bulu sayap yang lain. Bulu - bulu sayap Galarien. Namun kali ini Armeron tidak mau menangkapnya melainkan malah mengerahkan kekuatan aura penghancur. Ia sangat membenci ingatan itu. Entah kenapa ia merasa sangat terluka, sedih, marah sekaligus juga menjadi sangat takut akan bulu - bulu yang membangkitkan semua ingatan akan Galarien dan cintanya sendiri yang dulu pernah ia miliki. Seluruh tubuh Armeron diselimuti aura panas beracun yang kemudian diledakkan begitu saja. Armeron tidak lagi menahan - nahan energinya. Ia mengerahkan seratus persen tenaga yang dimilikinya. Ia ingin menghancurkan bulu - bulu itu tanpa bersisa sedikit pun. Aura ledakan api beracun pun memenuhi udara dan menghancurkan tembok - tembok menara Zerithen. Nimros yang tadinya ingin menyerang Armeron kini malah harus berbalik berlindung karena kedashyatan ledakan energi Armeron. Demikian pula dengan Jack dan Tyrail yang segera memanfaatkan Jubah Keyakinan untuk berlindung. Namun celakanya Rantai Kehidupan yang merupakan tempat mereka berpijak kehilangan pegangan. Sebelumnya rantai itu membentuk jaring laba - laba dengan memanfaatkan dinding menara sebagai pegangan namun begitu dinding tersebut hancur lebur maka Rantai Kehidupan pun ikut meluncur jatuh ke bawah. Untunglah Nimros dengan sigap segera terbang dan menggendong kedua manusia itu di kedua lengannya untuk menahan jatuh mereka. Tapi ledakan energi Armeron begitu dashyat sehingga ikut mendorong dan mendesak Nimros ke bawah hingga membentur lantai dasar menara Zerithen. Nimros terluka cukup parah. Walaupun Faith Armor juga ikut melindungi Nimros dari ledakan dan meredam benturan ketika jatuh, namun tak dapat menghidarkan Sang Keeper dari luka - lukanya. Walau begitu dari semua yang ada di sana, Armeron lah yang terluka paling berat. Bukan luka fisik yang dapat membunuh tubuh yang paling mengerikan tetapi luka hati yang mampu membunuh jiwa lah yang paling mematikan. Iblis Armeron menyangka dengan memiliki semua kekuatan, ia menjadi kebal dan tidak terkalahkan. Namun siapakah di dunia ini yang kebal dari cinta, sakit hati ,penyesalan atau sebuah rasa bersalah" Iblis terkuat pun tidak dapat lari dari perasaan nya sendiri. Bulu - bulu Galarien hangus terbakar namun tidak lenyap. Ia hanya hancur menjadi debu - debu kecil halus yang menyebar ke segala arah dihembuskan sang angin. Armeron tidak dapat menghindar lagi. Debu - debu itu menempel di segala tempat, termasuk juga di tubuhnya sendiri. Debu debu itu juga mendengungkan cinta Galarien namun di saat yang sama juga menguak cinta lama Armeron yang belum sepenuhnya mati dimangsa sifat iblisnya. Armeron pun jatuh lemas menghantam tanah. Darah hitam beracun tersembur dari mulutnya akibat luka beturan yang begitu keras. Namun yang membuat hati Armeron semakin kacau bukanlah darah itu melainkan setetes air yang keluar dari matanya, setetes air mata penyesalan. Bab 70. Peperangan Jiwa Armeron 'Tidak! Aku adalah Iblis!' Teriak Armeron,' Aku adalah Iblis karena dunia memaksaku untuk menjadi iblis! The One, ini semua adalah salah Mu! Kau memaksaku untuk menjadi iblis! Aku terpaksa jadi iblis untuk mempertahankan nyawaku sendiri. Seandainya saja Kau tidak mengutuk kami, para ksatria Mu sendiri dan memberi kami kekuatan untuk mengalahkan iblis Zingamon maka aku tentunya tidak akan berakhir jadi seperti ini!' Lalu Armeron pun tersungkur dan ia pun menangis dengan keras. 'Iblis tidak menangis, Armeron,' sahut sebuah suara yang lembut,' Kenapa kau begitu keras untuk mempertahankan" Nyawamu milik The One. Kepada Dia jugalah jiwamu akan kembali. Kenapa harus berkeras untuk mempertahankan sesuatu yang bukan milikmu" Kau tidak pernah dipaksa untuk menjadi iblis, Armeron. Kau memilih jalanmu sendiri, sayangku.' 'Galarien,' desis Armeron. Sosok bayangan Galarien muncul di hadapan Armeron. Debu - debu dari sayap Galarien berubah menjadi bayangan Galarien yang utuh. 'Galarien, kumohon, jangan pergi. Tolong aku! Kumohon! Tinggalah di sisiku! Aku mencintaimu!' Seru Armeron berusaha menggapai dan memeluk kekasih hatinya. Namun bayangan itu pun pecah berhamburan kembali menjadi debu - debu putih. Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo 'Aku kembali kepada The One, sayangku. Sekarang tinggal pilihanmu lah yang menentukan untuk kembali kepada The One atau untuk menjadi iblis selamanya. Selamat Tinggal, sayangku.' 'TIDAK!' Raung Armeron. Kemarahan, kesedihan, penyesalan dan rasa tak berdaya menyergap jiwa Armeron yang malang. Sifat Iblis pun bangkit seketika dalam kemarahan dan keputus asaan Armeron. 'The One, kuperintahkan Kau untuk mengembalikan Galarienku atau kulumat seluruh dunia ini!' Namun ancaman Iblis Armeron hanya ditertawakan oleh Nimros yang dengan susah payah berusaha berdiri. Jack dan Tyrail berdiri di belakang sang Keeper untuk membantunya berdiri. 'Iblis yang membunuh Galarien dengan tangannya sendiri sekarang merengek kepada The One untuk mengembalikan nyawanya. Sungguh bangsat yang memalukan!' 'Tidak! Aku tidak bermaksud begitu! Aku hanya ingin kekuatan dan Galarien... dia... aku... ,' Jawab Armeron yang panik antara ketakutan dan kebingungan dengan perasaan hatinya. 'Katakan padaku! Kenapa kau membunuhnya, Armeron!' Seru Nimros sambil mengayunkan tinjunya. Tinju Nimros tidak seberapa kuat karena ia pun sudah terluka sangat parah namun bagi Armeron pukulan itu sangat menyakitkan hatinya. Jack hendak maju untuk membantu Nimros tetapi tangan Tyrail memegangnya dengan erat sambil menggelengkan kepalanya. 'Biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka terlebih dahulu.' 'Katakan padaku, Armeron!' Raung Nimros sambil terus memukuli tubuh Atmeron yang hanya bertahan dan tidak membalas sama sekali. 'Aku tidak bermaksud membunuhnya. Aku juga mencintainya sama seperti kau. Hanya saja aku... aku tidak tahu.... kenapa aku bisa seperti ini,' Jawab Armeron dengan nada bergetar penuh kebingungan. Ia tidak tahu harus menjawab apa. 'Katakan padaku, kenapa kau membunuhnya, Armeron"' 'Aku tidak tahu.... jangan paksa aku.... Aku tidak sadar' 'KATAKAN PADAKU!' 'TIDAK! AKU TIDAK TAHU!' Teriak Armeron sembari meledakkan kekuatannya dengna penuh kekesalan dan amarah. Nimros yang tidak waspada segera terpental ke belakang dan kembali memuntahkan darah. Tyrail menjerit pelan dan berlari ke arah Nimros yang terkapar di tanah. Sementara Jack menatap Armeron dengan tatapan mata rasa kasihan. Jack melihat di dalam mata Armeron ada kesakitan dan kehilangan yang luar biasa. Ia pun berjalan mendekati Armeron. 'Kau mau tahu jawabannya, Armeron"' Tanya Jack sambil terus melangkah. Lalu Jack pun mengeluarkan secarik kain yang merupakan sisa - sisa pakaian dari Missa, wanita yang dicintainya. Jack tersenyum kecut. Dari belakang Tyrail pun menundukkan wajahnya. Ia tahu hati Jack tetap terpaut oleh Missa dan tidak memiliki tempat untuk dirinya. Jack pun menatap Armeron tepat ke matanya. 'Kita tidak pernah bersyukur akan segala sesuatu sampai kita kehilangan hal itu, bukan"' Kening Armeron berkerut bingung. 'Apa maksudmu"' 'Kami tumbuh bersama. Walau status kami berbeda jauh antara aku yang hanya seorang pemburu dan dirinya yang merupakan puteri dari pemimpin Klan namun kami berdua adalah sahabat baik. Aku bahkan tidak sadar kapan mulai jatuh cinta kepadanya. Namun karena ia selalu ada maka aku tidak pernah merasa keberadaannya adalah anugerah yang istimewa. Seringkali aku merasa dia ada karena memang semestinya dia ada untukku. Kita tidak pernah sadar ada saat dimana orang yang kita cintai tidak lagi ada untuk kita, bukan" Bagaimana denganmu, Armeron" Apa yang paling penting bagimu" Apakah benar kekuatan dan kekuasaan lebih penting dari persahabatan dan cinta" Atau kau hanya melihat kedua hal itu menjadi lebih penting hanya karena kau tidak memilikinya sementara kau merasa sudah memiliki orang yang kau cintai dan memiliki sahabat yang baik. Armeron terdiam lama. 'Dulu kau adalah seorang Ksatria Holy Light yang dititipkan kekuatan tak terkalahkan. Namun ketika kekuatan itu diambil kau merasa kehilangan yang begitu besar sehingga menganggap hal itulah yang paling penting. Namun tidak ingatkah engkau rasanya jatuh cinta" Tidak ingatkah bagaimana dulu kau mau mati dan bertarung bagi sebuah cinta" Tidak ingatkah kau akan kebahagiaan bersama dengan para sahabat dan orang yang kau cintai" Katakan padaku, Armeron, apakah semua itu lebih penting dari kekuatan yang kau idamkan itu" Sekarang kau sudah mendapatkan kekuatan 4 Zingamon dan Tombak Holy Light. Apakah hatimu sudah puas" Atau sebaliknya, hatimu malah semakin kosong, karena kau kesepian dan kehilangan banyak orang yang sebenarnya kau cintai. Jika memang hatimu puas, bagaimana mungkin helai Bulu Galarien mampu menghancurkan Iblis Armeron yang perkasa.' 'Tidak. Ini tidak benar. Kau hanya berusaha untuk menipuku. Aku sangat mengidamkan kekuatan seperti ini. Aku tidak butuh cinta. Aku tidak butuh teman. Iblis tidak butuh semuanya itu. TIDAK BUTUH!' Raung Armeron lagi sambil mengerahkan Tombak Kesesatan ke arah Jack. Tyrail pun menjerit keras karena panik. Bab 71. Pengampunan dan Hukuman "Jack, awas!' Teriak Tyrail berusaha memperingati. Begitu mendengar teriakan Tyrail, Jack pun langsung mengerahkan kekuatan Jubah Pelindung dari Faith Armor namun sebelum Tombak Kesesatan menghantam Jack, sesosok tubuh sudah maju ke depan dan menerjang ujung tombak itu dengan tubuhnya sendiri. 'Nimros!' Seru Armeron yang terkejut luar biasa. Tubuh sang Keeper pun langsung roboh ditusuk Tombak Kesesatan di dada hingga tembus ke punggung. Darah Nimros langsung menyembur deras dari lukanya namun wajahnya tersenyum puas. 'Nimros apa yang kau lakukan"' Armeron tidak mengerti mengapa Nimros begitu nekat menusukkan dirinya sendiri dengan Tombak Kesesatan miliknya. 'Aku kurang beruntung dalam memperbutkan cinta Galarien. Namun aku beruntung dapat mati di tangan iblis yang sama dengan yang membunuh Galarien. Kau beruntung seumur hidupmu dicintai oleh Galarien. Yang tidak beruntung di kahir hidupnya hanya Galarien yang dibunuh oleh kekasih yang dicintainya. Galarien, sungguh kasihan... kasihan.' Dan Nimros pun melepaskan nyawanya. Pada saat itu juga tujuh cahaya terang keluar dari tubuh Nimros dan terbang ke langit membentuk tujuh rupa pedang. Itulah Pedang Keadilan. Pedang sakti Holy Light yang maha dashyat. Pedang itu pun jatuh mengelilingi Armeron dengan tujuh cahaya dan kekuatan unik yang berbeda beda. Jack dan Tyrail tidak dapat berkata apa - apa. Mereka terkejut sekaligus tidak pernah menyangkan akhirnya akan seperti ini. Armeron mendapatkan Tombak Kekudusan yang diubahnya menjadi Tombak Kesesatan dan kini ia juga mendapatkan Pedang Keadilan setelah Nimros mati di tangannya. Rasanya keadaan semakin sulit bagi Jack dan Tyrail. Armeron pun mencabut tombaknya dari tubuh Nimros dan perlahan membaringkan tubuh tersebut ke tanah. Lalu ia pun menancapkan Tombak Kesesatan ke tanah dan memandang ke sekelilingnya. Tujuh Rupa Pedang Keadilan menanti untuk digunakan oleh dirinya. Dengan Tombak Kesesatan dan Pedang Keadilan maka ia akan semakin tidak terkalahkan. Maka tertawalah Armeron kencang kencang. Langit dan dunia pun terasa bergetar. Jack dan Tyrail terpaksa harus berlindung dan menutup telinga kuat - kuat. Armeron terus tertawa bahagia seperti orang gila namun hatinya tidak dapat ditipu. Walau ia tertawa begitu puas dan bahagia, hatinya tetap sakit dan kehilangan. Air matanya tetap mengalir dan membasahi tanah. Armeron pun tak kuat lagi berdiri dan jatuh berlutut. Ia menangis tersedu - sedu seperti anak kecil. Aura hitam nya pun mereda. Armeron telah dikalahkan oleh hatinya sendiri. Jack pun menatap Tyrail dan mulai kembali melangkah untuk mendekati Armeron yang berlutut sambil menangis dengan keras. Jack pun mulai merasa iba kepada makhluk yang sebelumnya begitu dibencinya itu. Ia pun segera menghampiri Armeron dan merentangkan tangannya untuk membantu 'iblis' itu berdiri. Armeron yang kini terlihat begitu lemah mulai menahan isak tangisnya dan menatap Jack dengan mata berkaca - kaca. 'Lepaskan semua kekuatan itu, Armeron dan bertobatlah,' Kata Jack dengan lembut. Pada saat itulah secercah cahaya matahari bersinar menembus awan hitam yang gelap dan menyinari mereka berdua. Armeron terpana melihat di belakang Jack, berdirilah bayangan Galarien dengan tangan terentang lebar dan wajah tersenyum. Armeron pun membalas tersenyum. 'Ayo, sayangku, lepaskan semuanya dan kita akan pulang.' Armeron pun menggapai tanduk di kepalanya dan mematahkannya. Ketika itu juga Tombak Kesesatan pun kembali berubah menjadi Tombak Kekudusan dan memancarkan cahaya yang terang benderang. Jauh di Utara.... di suatu tempat yang tidak bernama.... Tempat itu berada di dalam sebuah gunugn es ayng maha dingin. Tidak ada satu makhluk biasa pun yang dapat hidup di keadaan yang membekukan seperti ini. Jack dan Tyrail dengan menggunakan energi Faith Armor untuk dapat bertahan menemani Armeron yang begitu letih melakukan perjalanan panjang ke ujung dunia ini. Sang Iblis Armeron telah mematahkan tanduk - tanduknya dan melepaskan semua energi hitam yang mampu ia lepaskan tetapi tetap tak dapat menghilangkan semua sifat iblisnya. 'Tombak ini dapat membantuku untuk menyucikan diri,' Kata Armeron yang tergantung di dinding atas Gunung Es. Di dada Armeron menancap Tombak Kekudusan yang membuatnya dapat terus tergantung di atas dan tidak jatuh ke bawah. Di bawah Armeron sendiri berkobarlah api biru yang bukannya mengeluarkan hawa panas melainkan hawa dingin yang mampu membekukan apa saja. Dan di sanalah Armeron tergantung untuk waktu yang sangat lama entah sampai kapan untuk menebus segala dosanya sebelum dapat kembali kepada The One. 'Apa kau yakin mau menjalani semua ini, Armeron"' Tanya Tyrail yang tidak tega menyaksikan hukuman yang luar biasa ini. 'Aku tidak akan apa - apa,' Jawab Armeron,' Aku tdak akan mati sebelum hukuman ini lunas terbayar.' 'Untuk apa semua ini, Armeron"' Tanya Jack,' Apakah untuk sebuah pengampunan"' 'Bukan, saudaraku, Dia yang Maha Pengampun sudah mengampuni aku tetapi Dia juga Maha Adil maka aku harus menanggung hukuman yang setimpal dengan pengkhianatan dan kehancuran yang aku timbulkan. Aku sudah cukup beruntung boleh memilih hukumanku sendiri. Kalian kembalilah ke selatan sebelum kalian mati membeku di tempat ini.' 'Jaga dirimu, Armeron. Sekali waktu kami akan datang untuk menemuimu kembali,' Jawab Jack lagi. 'Oh, yah, Tyrail,' Panggil Armeron,' Aku punya satu permintaan lagi kepadamu. Kumohon kau mau melakukannya untukku.' Tyrail tersenyum. 'Tentu, apa yang bisa kubantu untukmu, Armeron.' 'Maukah kau memberikan Rantai Kehidupan itu untukku"' Tanya Armeron,' Rantai itu dapat mencegahku untuk melarikan diri dari tempat ini dengan berbagai cara termasuk dengan melalui kematian. Jika nyawaku tidak kuat lagi bertahan maka Rantai itu dapat terus mempertahankan nyawaku sampai hutang ini lunas terbayar. Rantai itu juga pasti tidak akan membiarkan aku pergi selangkah pun dari tempat ini. Jadi kumohon ikatlah aku kuat - kuat dengan rantai itu.' Tyrail sangat terkejut. Permintaan Armeron tentunya akan membuat dirinya sendiri semakin menderita. Namun Armeron ters mendesak sehingga Tyrail pun menganggukkan kepalanya. Rantai Kehidupan yang mengerti kehendak tuannya pun segera terbang dan mengikat sekujur tubuh Armeron dengan erat. Itulah terakhir kali di mana dunia pernah melihat Iblis Armeron. Tempat yang sangat jauh di utara tidak pernah dicertakan oleh Jack maupun Tyrail kepada siapa pun sehingga menjadi rahasia yang tak pernah terkuak. Penutup Jack dan Tyrail pun memisahkan diri setelah menempuh perjalanan pulang yang sangat panjang. Jack membawa Faith Armor juga Pedang Keadilan bersamanya dan mengambil jalan ke arah Barat. Ia bermaksud untuk mencari Bangsa Manusia yang lain dan mendirikan Bangsa yang besar. Sementara Tyrail dengan membawa Kelima Orb dari Bangsa Naga mengambil jalan ke arah timur untuk mencari kakaknya Virail dan bersama - sama membangun kembali Kerajaan Penyihir. Jack pun membangun sebuah Kerajaan Manusia pertama yang diberi nama, Allastar yang diambil dari nama Klan nya, Al-star. Dan Tyrail pun membentuk Bangsa Penyihir yang besar. Sejak Armeron berhasil dikalahkan maka berakhir pula lah Zaman The War of Dragon di tahun ke -85 (85 WN) dan dimulailah sebuah masa baru yaitu Zaman The Dark Age. The End Pedang Golok Yang Menggetarkan 16 Bara Dendam Menuntut Balas Seri Kesatria Hutan Larangan Karya Saini K M Si Kumbang Merah 1

Cari Blog Ini