Ceritasilat Novel Online

Perang Bangsa Naga 3

Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi Bagian 3 jatuh ke tangan Zingamon mengerikan ini. Maka jangankan Armeron sendiri, gabungan para Keeper pun pasti akan sulit untuk bisa menundukkan iblis yang memakai Jubah Sakti 'Faith Armor'. Energi serang Armeron sudah lenyap setengahnya ketika berhantaman dengan energi serangan Marmon yang mengarah kepada Jack. Namun walau begitu hantaman kedua energi dashyat ini sudah cukup untuk membuat langit serasa runtuh dan dunia bergetar seakan hendak kiamat. Marmon dan Armeron terpental jauh ke belakang. Jack tidak diketahui bagaimana nasibnya. Armeron jatuh setelah menabrak tebing es dan mulai muntah darah. Rupanya jurus terakhir Armeron menguras banyak tenaga dan ia mengalami luka dalam ketika harus menarik energinya sendiri agar dapat dialihkan ke arah yang berbeda. Marmon sendiri tidak jauh berbeda keadaannya dengan Armeron. Selagi luka lamanya belum sembuh benar, ia dipaksa untuk mengeluarkan jurus pamungkasnya. Walau begitu Marmon masih bisa bangkit lagi dan segera memburu untuk mencari jasad Jack. Keserakahan membuatnya begitu bersemangat sehingga dapat melupakan rasa sakit seberat apapun untuk sementara. Tetapi keserakahan juga dapat membuat siapa pun menjadi lupa diri dan kehilangan kewaspadaan. Sebuah tinju langsung membuat Marmon roboh kembali. Bab 37. Kekuatan Pengharapan By: Junaidi Halim Marmon sungguh tidak menyangka bahwa manusia yang semula sekarat hingga tidak dapat menggerakkan satu jari pun kini berdiri dengan kekuatan penuh di hadapannya. 'Kau! Bagaimana mungkin kau dapat pulih secepat ini"' Tanya Marmon tak percaya karena Jack tiba - tiba sudah berdiri tegak di hadapan Marmon. 'Karena aku memang belum ditakdirkan mati hari ini, iblis!' Teriak Jack,' Matilah kau! Iron Fist!' Sebuah Tinju Cahaya pun meluncur ke arah Marmon. Marmon yang tengah terluka dalam masih sanggup mengeluarkan Jurus Pusaran Gelombang Hitam agar dapat menyerap energi serang Iron Fist untuk serangan balik. Tetapi serangan Iron Fist kini berbeda jauh dari sebelumnya. Serangan itu bukan saja tidak dapat diserap oleh Jurus Pusaran Gelombang Hitam tetapi dapat menembus pertahanan Marmon dan tepat mengarah ke jantungnya. Kali ini Marmon sudah tidak dapat mengelak lagi, Iron Fist Jack langsung membuat Marmon terpental dengan organ dalam yang hancur. Jack berjalan perlahan menuju ke arah Marmon yang terluka berat. Nampaknya makhluk hitam itu sudah sekarat dan tidak bisa menyerang lebih jauh lagi. 'Bagaimana makhluk busuk" Sudah merasakan bagaimana nikmatnya tinjuku"' Tanya Jack dengan senyuman melihat lawannya sudah tidak berdaya. 'Ini tidak mungkin! Bagaimana bisa tinju cahayamu menembus pertahanan jurusku" Ini pasti tipuan!' Desis Marmon dengan penasaran. 'Mudah sekali, Marmon. Karena tinju Iron Fist yang kuluncurkan tadi bersifat hampa,' Kata Jack dengan santai. 'Apa maksudnya dengan hampa"' Tanya Marmon masih tidak mengerti,' Bagaimana mungkin ada tinju yang hampa energi" Dan jika hampa energi bagaimana bisa melukai lawan" Ini semua sungguh tidak masuk akal.' 'Jika masuk akal bukan keajaiban namanya,' Jawab Jack,' Faith Armor atau Jubah Keyakinan, sesuai dengan namanya memiliki keajaiban tergantung keyakinan yang kau miliki. Sebelumnya aku terlalu bodoh untuk memahami itu semua. Aku bertempur dengan mengandalkan perlindungan Jubah Sakti, Tinju Cahaya yang berasal dari Jubah tersebut dan kemampuan diri sendiri untuk berkonsentrasi. Namun ketika aku sekarat dan kehilangan semuanya itu, malah aku mendapatkan kekuatan yang lebih dashyat lagi. Ketika kematian sudah di depan mata, saat itulah aku menemukan rahasia Jubah Keyakinan ini, yaitu Kekuatan Pengharapan. Iman kepercayaan kepada The One juga berarti berani menaruh semua harapanmu ke dalam tangan- Nya. Dengan begitu apalagi yang harus kutakuti di dalam hidup" Dalam keadaan sekarat pun, jika The One ingin aku menang maka aku pasti akan menang! Walau energiku sudah habis hingga menjadi hampa tetapi jika The One mengatakan hampa itu dapat menghancurkan, mengapa tidak bisa" Tidak ada yang mustahil bagi Sang Maha Kuasa, bukan"' 'Omong kosong apa ini! Jangan membual di hadapanku, manusia!' Seru Marmon tidak percaya seraya siap kembali untuk menyerang,' Kita lihat bagaimana tinju hampamu yang penuh omong kosong itu dapat mengatasi Jurus Melenyapkan Semesta milikku!' Jack tidak gentar menyaksikan jurus kegelapan yang tiba - tiba mendesak maju ke arahnya. Tinju Iron Fist segera diluncurkan dan cahaya bersinar terang pun berhantaman dengan kegelapan. Jurus Melenyapkan Semesta milik Marmon mulai menunjukkan kekuatannya. Seluruh cahaya Iron Fist Jack seakan - akan terus ditelan Jurus Marmon tetapi herannya tinju cahaya itu tidak juga habis ataupun berkurang cahayanya. Seakan akan tinju cahaya Jack sama sekali tidak memiliki batas. Hingga akhirnya Marmon tidak dapat mengendalikan jurusnya sendiri yang terlalu banyak menyerap entah energi atau pun kehampaan. Kumpulan kekuatan itu pun meledak dashyat dan menghancurkan tubuh Marmon hingga berkeping keping. Jack pada akhirnya bisa melepas nafas dengan lega karena marmon dapat dikalahkan walau tubuhnya terasa lemas dan remuk di mana - mana. 'Kerja yang bagus, anak muda,' Kata Armeron yang baru saja bangkit kembali. Ia berjalan menuju pecahan tubuh Marmon dan mengambil sebuah Orb Putih yang merupakan Jantung dari Artix. Namun Armeron juga mengambil sebuah butiran batu hitam pekat yang mengeluarkan aura kesesatan sangat kental. 'Apa itu"' Tanya Jack keheranan. 'Orb ini adalah jantung...,' Jawab Armeron. 'Bukan itu. Tetapi benda satunya lagi,' Potong Jack dengan segera. Armeron mengambil nafas panjang. 'Marmon adalah iblis ribuan tahun yang melayani Lord of Darkness, Sang Kejahatan itu sendiri. Walaupun ia kini telah mati namun energi hitamnya tidak musnah begitu saja. Batu kecil ini adalah inti energi hitam dari Marmon.' 'Kalau begitu akan segera kumusnahkan benda itu!' Seru Jack. 'Jangan!' Larang Armeron,' Kita dapat memanfaatkan benda ini. Seandainya saja aku masih dapat menggunakan Item 'Tombak Kekudusan' yang kujaga sekarang, tentunya aku dapat melenyapkan aura jahat dari benda ini dan memanfaatkan untuk meningkatkan energiku sendiri untuk melawan kejahatan. Sayang sekali.' Bab 38. Pertempuran di Langit By: Junaidi Halim Ratusan Naga berwarna kuning terbang di angkasa membentuk semacam formasi tempur. Sementara di sisi lain ratusan naga berwarna biru juga melakukan hal yang sama. Kedua Bangsa Naga itu meluncur bersamaan dan dengan kecepatan penuh saling mendekat satu sama lain. Naga Kuning memulai serangan terlebih dahulu dengan menghembuskan angin badai yang dapat mencabut pohon besar hingga ke akar - akarnya. Naga Biru membalas dengan menyemburkan air keras dari moncongnya yang mampu melumerkan baja tebal. Angin dan air pun beradu di udara. Sebagian naga tumbang karena tercabik angin badai, sebagian lagi tumbang karena tersiram air keras hingga kulitnya lumer. Namun para naga menahan nafas ketika suara raungan ganas seekor naga utama menggelegar di angkasa. Naga Biru besar muncul dari balik awan dengan tatapan mata tajam. Ia menyemburkan cairan biru tua yang langsung menyiram beberapa naga kuning sekaligus. Naga - naga muda itu pun langsung tumbang tanpa perlawanan. Kekuatan mereka kalah jauh dari kekuatan Naga Laut Utama, Serene. Benturan fisik pun tidak dapat dihindari lagi. Jarak pertempuran antara kedua Bangsa Naga sudah terlalu dekat sehingga semburan angin Bangsa Naga Langit maupun semburan air Bangsa Naga Laut menjadi kurang efektif dibandingkan sayatan cakar atau lecutan ekor mereka. Maka Para Naga pun saling membantai satu sama lain. Namun tidak ada satu naga pun yang berani menghadapi Serene, Raja Naga Laut yang memiliki kekuatan mematikan. Tidak ada yang tahu mengapa Bangsa Naga Laut yang selama ini tenang tenang saja tinggal diam di lautan dalam tiba - tiba muncul di permukaan dan menyerang Bangsa Naga Langit. 'Apa yang telah kami lakukan sehingga kau bangsamu mendendam kepada bangsa kami, Hai Serene"' Tanya Alazir, salah satu Naga Langit yang menjabat sebagai Jenderal untuk mewakili Awhair yang tidak kunjung pulang. Bangsa Naga Langit sama sekali tidak mengetahui nasib tragis yang dialami Awhair yang telah tewas itu. 'Kami Bangsa Naga Langit di bawah kepemimpinan Awhair tidak pernah mengganggumu. Pandanglah kami seperti kau memandang Agair, Naga Langit Utama yang tewas karena membela Holy Light. Tarik mundur pasukanmu dan kita lupakan pertarungan hari ini.' 'Dasar lemah! Setelah tahu akan kalah barulah kalian merengek. Kemana Rajamu Awhair yang berani mengambil Jubah Sakti Holy Light dan berniat menguasai dunia. Suruh dia keluar untuk beradu nyawa denganku!' Teriak Serene sambil kembali menyerang. 'Sudah kukatakan kepadamu berulang kali. Awhair tidak ada di sini! Balas Alazir sambil menghindari serangan Serene tepat pada waktunya."'Kalau begitu Bangsa Naga Langit akan kumusnahkan sampai ia berani menunjukkan batang hidungnya yang busuk itu!' Seru Serene meneriakkan ancaman. Alazir adalah Jenderal Naga berpengalaman. Ia tahu posisi lawan lebih menguntungkan karena keberadaan seorang pemimpin seperti Serene, Naga Laut Utama yang sangat kuat. Sementara dirinya yang ditunjuk sebagai pemimpin sementara, menggantikan Awhair perlu ratusan tahun berlatih baru bisa menyamai kekuatan Serene yang sekarang. Oleh karena itu kesempatan Bangsa Naga Langit untuk bisa menang sangatlah kecil. Mereka hanya bisa mengandalkan medan tempur di langit dan bukan di laut yang sedikit menguntungkan mereka. 'Serang rajanya terlebih dahulu! Jika Naga Laut kehilangan pemimpin maka peperangan ini sudah kita menangkan setengahnya!' Seru Alazir kepada Pasukannya, memerintahkan menumbangkan Serene secepat mungkin. 'Dasar naif! Kau pikir mudah untuk menjatuhkan aku"' Ejek Serene,' Terima ini! Jurus Pusaran Tujuh samudera!' Tiba - tiba saja Serene menyemburkan air ke tujuh arah sekaligus. Air itu meliuk - liuk seperti seekor ular yang hidup dan menggulung banyak prajurit Naga Langit yang tak kuasa menghindar. Setiap naga yang tergulung maka tubuhnya pasti hancur lebur tak bersisa oleh kekuatan pusaran air maut itu. Diam - diam Alazir sendiri terkejut setengah mati melihat kedashyatan jurus Sang Naga Laut Serene. Nyawa Alazir sendiri hampir melayang dan keberanian nya langsung hancur lebur melihat hampir setengah pasukannya sudah tumbang. Sebagian besar dibantai Serene sendiri. Sisa pasukan Naga Langit hanya bisa bertahan semampu mereka sambil terus terdesak mundur. 'Kembali ke markas! Ini Perintah! Semua Pasukan Kembali ke Kerajaan Naga Langit!' Bab 39. Jatuhnya Kerajaan di Langit By: Junaidi Halim 'Tutup gerbangnya rapat - rapat!' Seru Alazir setelah masuk ke dalam Istana Naga Langit. Pintu yang terbuat dari logam keemasan itu pun segera menutup. Istana Naga Langit mempunyai bentuk yang sangat unik, yaitu menyerupai sebuah bola besar berwarna keemasan dan mengapung di langit. Istana ini terbuat dari logam langka yang sangat kuat melebihi batu permata namun juga sangat ringan seperti bulu sehingga dengan menggunakan baling - baling di permukaannya memampukan istana ini terus terbang di angkasa. Karena bentuknya yang menyerupai bola logam raksasa tanpa celah dan dapat terus bergerak sehingga sulit bagi lawan untuk menerobos masuk ke dalamnya. Namun serangan kali ini sungguh tidak main - main. Ratusan Naga Laut terus menyemburkan air keras ke segala permukaan dari Istana Naga Langit. Lalu dengan hantaman ekor dan cakar, mereka terus berusaha menjebol pertahanan dari Istana Naga Langit. Lama kelamaan Alazir menjadi kuatir juga. Mereka tidak bisa terus menerus bertahan untuk selamanya. Sekuat apa pun pertahanan, suatu saat pasti akan dibobol juga. Oleh karena itu Naga Langit perlu rencana lain jika ingin mempertahankan eksistensi dari Bangsanya itu. Namun apa yang harus mereka lakukan" 'Oh, Rajaku Awhair putra Agair, dimanakah kau berada saat ini"' Tanya Alazir dalam desisan kecil. 'Untuk apa menyebut - nyebut nama naga tidak berguna itu, Alazir" Dia sudah mati kubunuh!' Seru seekor naga di belakang Alazir. Alazir seperti dihantam halilintar di tengah siang bolong. 'Kurang ajar! Siapa yang berani... Kau!' Alazir Terkejut seperti melihat hantu. Di hadapan Alazir sudah berdiri seekor Naga dengan ukuran tubuh lebih kecil dan buruk sekali rupanya. Namun hawa pembunuh dan kengerian tetap terpancar dashyat. Naga itu adalah Mistyx. 'Putra Durhaka! Pembunuh Yang Mulia Agair! Berani benar kau menginjakkan kaki busukmu di istana ini!' Seru Alazir lagi. Mistyx hanya tertawa. 'Istana ini didirikan oleh Agair, ayah kejam yang tega membuang anaknya sendiri karena cacat. Lalu mengapa aku tidak boleh mengambil alih istana ini sebagai pewarisnya yang sah karena Awhair, Putera Agair yang lain telah tewas di tanganku. Lagipula tidak sulit untuk dapat keluar masuk dari sini karena aku tahu semua jalan rahasianya.' 'Apa" Tidak mungkin. Kalian sama - sama putera Agair. Kekuatan kalian berdua tidak jauh berbeda. Tidak mungkin semudah itu kau membunuh Awhair. Apalagi tubuhmu cacat dan lebih kecil dari Sang Raja. Kau tidak mungkin menang!' Jawab Alazir tidak percaya. 'Ya, benar. Aku sendiri tidak mungkin menang melawan Awhair. Kalau begitu kurasa aku harus berterima kasih kepada Greenhost, Naga Hutan Utama yang sudah melukai Awhair hingga sekarat terlebih dahulu. Bahkan untuk membunuh Awhair aku tidak perlu bersusah payah,' Kata Mistyx sambil tersenyum. 'Naga Licik! Kubunuh kau!' Teriak Alazir sembari memulai serangan. 'Dasar Bodoh! Menghadapi Awhair mungkin aku tidak sanggup tetapi untuk mengalahkan naga yang lebih muda daripadanya aku tidak takut apalagi kau yang sudah terluka!' Balas Mistyx. Alazir menghembuskan angin badai ke arah Mistyx sementara Mistyx menyemburkan kabut beracun yang mematikan. Angin lebih menang melawan kabut racun. Dalam sekejap kabut beracun sudah dapat disingkirkan karena terdorong oleh desakan angin kencang Alazir tapi Alazir tetap kalah dalam pertarungan. Kabut Mistyx digunakan bukan saja untuk menyerang tetapi juga untuk menyembunyikan diri. Kabut gelap itu membuat Mistyx tidak terlihat untuk sementara dan ketika Alazir sibuk menyingkirkan kabur beracun, Mistyx sudah berada di belakang tubuh Alazir dan menghantamkan cakarnya ke punggung sang Naga Langit. Alazir langsung muntah darah dan sebelum sempat bertindak lebih jauh, hembusan kabut racun sudah disemburkan ke seluruh tubuhnya. Alazir pun roboh karena tubuhnya kaku keracunan. Sebuah lecutan ekor yang keras dari Mistyx langsung meremukkan tulang dadanya. 'Penyusup! Penyusup!' Teriak Prajurit Naga Langit yang baru melihat Alazir dicelakai oleh Mistyx. Melihat Naga Langit lain mulai berdatangan, Mistyx langsung menciptakan kabut tebal dan melarikan diri entah kemana. 'Pintu.... Gerbang... Jangan biarkan...,' Desis Alazir tanpa ada satu Naga Langit pun yang memperhatikan karena panik menyaksikan pemimpin sementara mereka cedera berat. Dugaan Alazir sangat tepat. Mistyx tengah membuat keonaran di depan Pintu Gerbang dan membukanya. Sekejap kemudian Mistyx pun melarikan diri melalui jalan rahasia yang diketahuinya. Sementara Pasukan Naga laut pun menyerbu masuk dan membantai setiap Naga Langit yang tersisa. Itulah akhir dari Bangsa Naga Langit yang perkasa. Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Bab 40. Terjebak By: Junaidi Halim 'Dimana Jubah Sakti itu!' Seru Serene, Sang Naga Laut Utama dengan marah,' Dasar Penyihir! Jangan bermain - main denganku atau kulumat kau hingga tak bersisa.' Penyihir yang dimaksud adalah seorang nyonya muda yang memakai jubah panjang berwarna hitam. Tangan kanannya memegang sebuah tongkat panjang sementara tangan kirinya memegang sebuah bola kristal. Dialah yang bernama Maramil, Sang Dewi Penyihir yang sudah disebutkan pada bab - bab sebelumnya. Wanita iblis yang telah menyatukan kembali para Zingamon yang tersisa. Sayang sekali, Serene tidak menyadari dengan siapa ia berurusan. 'Melumatku" Kejam sekali kata - katamu itu, Naga Penguasa Laut yang mulia. Bersabarlah sebentar lagi. Jubah Sakti itu akan datang mengantarkan dirinya ke tempat ini,' Jawab Maramil dengan tenang sementara Lexus, putranya tersenyum seperti menahan tawa. Serene merasakan ada sesuatu yang ganjil. Firasat naganya merasakan bahwa dirinya hanya diperalat. Namun mana mungkin penyihir kecil berani bermain - main dengan Bangsa Naga kecuali ia tidak takut mati. 'Katakan Penyihir. Ada dendam apa kau dengan Bangsa Naga Langit sehingga memperalat aku untuk membantai mereka hingga tak bersisa"' Tanya Serene akhirnya menandakan ia tidak lagi percaya dengan perkataan Maramil,' Kau katakan Jubah Sakti ada di sini sehingga aku mengerahkan seluruh pasukanku untuk bertempur. Namun setelah pertempuran panjang dan melelahkan ini kau malah mengatakan jubah itu baru akan datang. Apa maksud di balik kata - kata licikmu itu, penyihir!' 'Lelah" Kelelahan. Itulah yang aku harapkan dari hasil pertempuran ini, Serene yang mulia. Jika kau dan pasukanmu lelah maka kalian akan lebih mudah ditaklukkan. Keluarlah, pasukanku!' Seru Sang Dewi Penyihir Miramil dan seketika itu juga muncullah Ratusan Pasukan Kegelapan, Bangsa Manusia Kelalawar Vampir yang dapat terbang. Mereka mengepung Pasukan Naga Laut dengan rapat. 'Kau menjebakku! Dasar Keparat Licik!' Seru Serene dengan marah. Nasi sudah menjadi bubur. Namun yang paling mengkuatirkan Serene bukanlah banyaknya pasukan lawan yang terdiri dari vampir vampir itu melainkan kemunculan Zingamon yang memimpin mereka. Zingamon besar setinggi lima meter yang terbuat dari kristal hijau beracun dengan empat lengan. Sayapnya mengepak liar dan memampukannya untuk terbang mendekat ke arah Serene. 'Terimalah hormatku, Arnarock yang mulia,' Salam Maramil,' Umpan sudah diambil oleh Naga Laut bodoh ini. Silakan tuanku Arnarock menghabisinya.' Arnarock tertawa lebar. 'Tuan yang kuat tentu harus memiliki budak yang bagus. Terima kasih, penyihir kecilku,' Jawab Arnarock dengan puas. Maramil pun mengambil langkah mundur dari tengah medan yang akan dijadikan pertarungan antara Bangsa Naga Laut di bawah pimpinan Serene dengan Pasukan Kegelapan Bangsa Vampir di bawah pimpinan Arnarock The Hell Rock. 'Aku tidak punya dendam dengan Bangsa Naga Langit. Dendamku untuk semua Bangsa Naga. Demi dendam ini, jiwaku pun rela kujual kepada iblis,' bisik Maramil kepada Serene. Bab 41. Rahasia Generasi Sihir By: Junaidi Halim 'Mengapa wanita iblis itu begitu mendendam kepada Bangsa Naga"' Desis Serene begitu heran,' Bahkan aku sendiri pun tidak pernah berjumpa dengan penyihir itu. Lalu dendam apa yang ia maksudkan"' 'Dendam generasi ke generasi yang sudah berakar pahit. Itulah yang ia punya. Kau dan naga - naga lainnya telah mengkhianati leluhur mereka,' jawab Arnarock. 'Leluhur apa" Sudah kubilang aku tidak pernah berurusan dengan penyihir sebelumnya. Bagaimana mungkin ada dendam di antara kami,' Kata Serene bersikeras. 'Lalu bagaimana dengan pengkhianatan kalian terhadap Agaril" Bukankah keeper yang bermaksud baik untuk mendamaikan dunia malah kalian bunuh dengan kejam agar dapat menguasai Faith Armor"' Tanya Arnarock dengan melemparkan sebuah senyuman jahat. 'Lalu apa hubungannya dengan semua ini"' Serene semakin tidak mengerti. 'Erat sekali hubungannya, Serene. Karena Maramil, Dewi Penyihir itu adalah anak langsung dari Agaril sendiri dan seorang manusia bernama Irine,' Sahut Arnarock. 'Tidak mungkin. Kejadian ini sudah ratusan tahun berlalu bahkan tidak banyak yang masih ingat mengenai hal ini. Mana mungkin ada manusia yang dapat hidup ratusan tahun bahkan seorang penyihir pun tidak mungkin dapat melakukan hal itu,' Jawab Serene tidak percaya. 'Manusia atau penyihir memang tidak dapat hidup sepanjang itu, naga bodoh, tetapi iblis bisa. Maramil mengubah dirinya menjadi iblis betina agar dapat menyaksikan saat - saat seperti ini. Melihat kehancuran Bangsa pembunuh ayahnya dengan mata kepalanya sendiri,' Kata Aranrock yang diiringi dengan tawa mengerikan. Ratusan tahun lalu, Agaril jatuh cinta kepada seorang gadis manusia biasa. Cinta kadang dapat menjadi sangat memabukkan. Bukan hanya melanggar larangan The One kepada Keeper untuk tidak menginjakkan kaki di dunia, Agaril bahkan berani terang - terangan menampilkan perasaan cintanya kepada sang kekasih. Bahkan ketika ia sudah terikat akan dunia ini, Agaril tidak rela melihat perang yang terus terjadi antara Bangsa Naga untuk memperebutkan jantung Agair yang juga adalah sahabat dari Agaril. Namun pelanggaran terhadap hukum The One selalu mendatangkan bencana. Agaril menemui kematian dengan tragis oleh pengkhianatan Bangsa yang ingin ditolongnya. Item Faith Armor yang seharusnya dijaga dengan baik malah menjadi sumber permasalahan yang semakin memperuncing perang di dunia. Irine, kekasih Agaril, harus menyingkir dari hadapan dunia agar nyawanya dapat diselamatkan. Ia menjadi incaran nomor satu dari seluruh Bangsa Naga karena hubungan khususnya dengan Sang Keeper Agaril. Hampir semua makhluk menyangka Irine tahu di mana tempat Agaril tewas bahkan juga tersebar rumor bahwa sebelum tewas Agaril menitipkan jubah sakti itu kepada Irine. Saat melarikan diri, Irine tengah mengandung sebagai hasil buah cintanya dengan Agaril. Dengan kemampuan sihir yang dipelajarinya sendiri dari Agaril, tidak sulit bagi Irine untuk mencapai pelosok - pelosok dunia yang paling sunyi untuk bersembunyi. Hingga akhirnya ia melahirkan sepasang putri kembar. Yang satu dinamakan Maramil dan adiknya dinamakan Amaril. Keduanya dinamakan dengan akhiran -il untuk mengenang cintanya kepada sang suami. Maramil dan Amaril dikandung dari benih Keeper yang memiliki sihir. Ditambah lagi dengan pengajaran kekuatan sihir dari sang ibu menjadikan kedua anak kembar itu memiliki sihir yang cukup dashyat. Namun walau kembar mereka berdua memilih jalan hidup yang berbeda. Maramil yang pemarah berniat membalaskan dendam sang ayah. Sementara Amaril yang lebih tenang memilih untuk berkeluarga dan membangun sebuah keluarga besar. Dari generasi ke generasi Amaril inilah lahir sebuah bangsa besar yang kemudian disebut dengan Bangsa Penyihir. Maramil yang menempuh kehidupan berbeda dengan berkelana dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari kekuatan sihir. Keserakahan dan ketidak puasan selalu menjadi awal dari kejahatan dan kejatuhan. Maramil yang ingin hidup abadi agar dapat membalas dendam telah menentang hukum alam The One sendiri. Ia pun mulai menentang The One dan mengubah dirinya menjadi iblis penyihir yang dikenal sebagai Dewi Penyihir. Walau sudah menjadi iblis, Maramil tetaplah ciptaan yang memiliki kelemahan. Ia tidak tahan akan kesepian. Lalu ia pun membuat sihir hitam dan meminjam benih dari kegelapan untuk mengandung seorang anak. Anak itulah si Penyihir Hitam Lexus, yang hatinya hanya mengenal kejahatan. Kelemahan lain dari Maramil adalah sihir yang tetap kurang cukup walau sudah dikumpulkan selama ratusan tahun jika dibandingkan dengan perkembangan kekuatan Bangsa Naga. Semakin tua seekor Naga maka kekuatan nya akan semakin dashyat apalagi dari seekor Naga utama melahirkan naga - naga lain hingga membentuk satu bangsa yang besar. Sehebat apapun Maramil, ia tidak dapat menghadapi naga - naga itu sendirian. Itulah mengapa Maramil mengambil jalan yang tidak berani dimimpikan oleh makhluk lain, yaitu membangkitkan kembali Pasukan Kegelapan untuk membalas dendam. Sejak itulah teror dari ibu dan anak ini mulai menghantui dunia karena kejahatan mereka. Bab 42. Pertempuran Serene vs Arnarock By: Junaidi Halim 'Aku tidak peduli siapa lawanku! Walaupun kau Lord of Darkness sekali pun, aku pasti akan melumatmu hingga habis rasakan jurusku! Semburan Tujuh Samudera!' Seru Serene sambil menyemburkan gelombang air yang dashyat ke tujuh arah sekaligus. 'Apa ini" Jangan main - main denganku!' Teriak Arnarock tak bergeming menerima jurus Serene dengan telak,' Apa kau pikir air pancuran ini dapat menghancurkanku"' Arnarock langsung melayangkan tinjunya dari jarak jauh. Sebuah energi berbentuk tinju besar tiba tiba meluncur ke arah Serene. Untungnya Serene bergerak sigap menghindar sekaligus menarik kembali energi semburannya untuk digunakan membuat pusaran perisai air yang menahan tinju Arnarock. 'Jika hanya segitu kemampuanmu maka kematianmu akan sangat cepat, naga!' ejek Arnarock. 'Ingin membunuhku! Jangan mimpi! Terima jurusku yang lebih dashyat!' Teriak Serene yang tidak mau diremehkan begitu saja,' Ombak Menggulung Langit!' Serene meningkatkan energi serangnya hingga maksimal. Tubuh Biru Serene tiba - tiba berubah bentuk menjadi air dalam jumlah yang menakjubkan, seakan - akan seluruh kolong langit berubah menjadi lautan yang bergulung - gulung menuju ke arah Arnarock untuk melumatnya hingga hancur. Arnarock berdiri kokoh bagai karang. Gulungan ombak yang merupakan penjelmaan dari tubuh Serene pun pecah seperti ombak laut menghantam dinding karang. 'Jurusmu meningkat pesat. Sungguh tidak mengecewakan tetapi tetap tidak ada apa - apanya dibandingkan jurusku. Terima tinjuku! Rock Slam!' Seru Arnarock. 'Dasar bodoh! Tubuhku sekarang terbuat dari air, mana mungkin bisa dihancurkan oleh benda padat!' Seru Serene sambil tersenyum karena merasa dirinya tidak dapat disentuh ketika berubah menjadi gulungan ombak. Tetapi senyum di wajah Serene segera terhapus ketika rasa sakit yang tidak tertahan menyerang begitu saja dan membuatnya muntah darah. Tanap disadari, tubuh Serene yang sebelumnya cair kini sudah berubah menjadi kristal - kristal padat beracun, terkontaminasi oleh unsur tubuh Arnarock. 'Tinju Rock Slam ku bukan tinju sembarangan naga kecil,' Jawab Arnarock dengan tenang,' Tinjuku ini dapat mengubah segala unsur menjadi batu kristal yang mematikan. Masalahnya tidak ada makhluk lain yang tahan menghadapi kristal itu selain diriku karena kristal itu berasal dari neraka yang sangat beracun dan mematikan bagi siapapun yang terkena olehnya. Apalagi seluruh tubuhmu kini sudah berubah menjadi kristal racun itu, Serene. Umurmu tidak akan panjang lagi.' 'Mungkin! Tetapi aku tidak akan kalah darimu!' Seru Serene sambil memuncakkan energinya lagi hingga mencapai puncak tertinggi untuk mengeluarkan jurus pamungkas terhebat Sang Naga Laut Utama, Jurus Pusaran Lautan Tanpa Dasar. Seluruh batu kristal yang menutupi tubuh Serene pecah berantakan dan Sang Naga pun meluncurkan jurusnya.Tiba - tiba saja seluruh wilayah tempur antara Serene dan Arnarock berubah menjadi lautan luas yang tidak berujung. 'Apa" Apa - apaan ini" Bagaimana mungkin aku berada di sini" Ini pasti ilusi!' Teriak Arnarock mulai panik ketika menyadari dirinya sudah berada di tengah lautan luas dan perlahan - lahan mulai tenggelam. Tidak heran Arnarock tidak bisa berenang karena tubuhnya terbuat dari batu kristal yang sangat berat. 'Bukan ilusi. Kau sedang berada di dalam jurus mautku. Maka terimalah kematianmu di dasar samudera yang paling gelap!' Hardik Serene dengan kemarahan yang luar biasa. Lautan bergejolak seperti diterjang badai. Lalu muncullah pusaran arus raksasa yang terus berputar dan berputar. Sia - sia saja Arnarock berusaha untuk melawan atau pun menghindar. Tubuhnya yang besar terseret arus hingga lenyap tak terlihat lagi. Baru setelah itulah Serene menghentikan jurus pamungkasnya. Keadaan di medan tempur kembali seperti semual. Samudera luas yang menelan arnarock pun lenyap sudah. Tidak jelas juga bagaimana nasib Zingamon Arnarock The Hell Rock. Tetapi jika melihat kelegaan di wajah Serene maka sudah jelas Arnarock pasti sudah tamat riwayatnya. Serene memandang sekitarnya. Pertarungan Bangsa Naga Laut melawan Pasukan Kegelapan Bangsa Vampir masih berlanjut. Tetapi setelah mengalahkan Arnarock, Serene yakin kemenangan akan berpihak kepadanya. 'Fire Blow!' Teriak Arnarock entah darimana. Tiba - tiba ledakan dashyat api neraka terjadi di tengah - tengah medan tempur, mementalkan Serene hingga menghantam dinding logam Istana Naga Langit. Arnarock sudah muncul kembali ke tengah pertarungan entah darimana. Apa yang sebenarnya telah terjadi" Bab 43. Jurus Samudera Raya Tanpa Batas By: Junaidi Halim 'Jurus Licik! Hampir saja aku tewas tidak berbekas di dimensi lautan ciptaanmu itu! Untunglah dengan ledakan energi Fire Blow aku mampu menerobos pintu dimensi dan kembali ke sini! Kali ini aku tidak akan main - main lagi,' Ancam Arnarock dengan aura membunuh yang sangat kental. Serene sendiri kini benar- benar tidak berkutik. Jurus pamungkasnya bukan hanya tidak berhasil menenggelamkan Arnarock bahkan mahkluk iblis ini tidak terlihat terluka sama sekali. Padahal Serene sudah mengerahkan semua energi dan jurus terakhir yang dimilikinya. Kali ini Serene benar - benar terdesak. 'Mati kau, Naga Air lemah!' Teriak Arnarock sambil meninju ke arah Serene,' Jurus Rock Slam.' Keempat tangan Arnarock tiba - tiba memanjang dan mengepung Serene dari segala arah. Serene yang tidak mau mati konyol segera menggunakan Jurus Semburan Tujuh Samudera untuk melindungi dirinya dari segala arah. Tetapi kekuatan pukulan Arnarock tidak terhadang sama sekali. Perisai air Serene tidak berguna melawan pukulan yang luar biasa kuat dari Arnarock. Sebuah Tinju menghantam kepala Serene hingga retak, sebuah lagi meremukkan tulang dadanya, sebuah lagi menghancurkan tulang punggungnya dan sisanya memutuskan ekor Sang Naga. Serene kalah telak dan kehilangan segalanya. 'Rupanya Sang Naga sudah berubah menjadi cacing busuk yang lemah. Kurasa sekaranglah saat nya kau menghadap Sang Pencipta, cacing! Matilah bersama dengan seluruh Bangsa Nagamu!' Maki Arnarock sambil meluncurkan keempat tinjunya ke arah kepala Serene dengan maksud meremukkan kepala Sang Naga. Keempat tinju itu seperti membentur dinding baja seratus lapis bahkan berbalik menghantam Arnarock sendiri. Tiba - tiba entah darimana muncul energi lembut namun juga keras mengelilingi seluruh Tubuh Serene yang mendesak Arnarock untuk mundur ke belakang. Tubuh Serene merekah dengan dashyat, kulitnya yang berwarna biru perlahan - lahan mulai robek dan bercahaya. Dan puncaknya Serene pun melengking nyaring dan mengeluarkan ledakan yang dahsyat. Arnarock bergidik ngeri karena tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Dari kepulan asap keluar sekilas cahaya biru tua. Seekor Naga Air muncul dalam rupa yang baru. Sekujur tubuhnya berwarna biru muda namun tembus pandang. Hanya urat - urat naganya yang terlihat nyata berwarna biru tua dan bercahaya terang. Pandangan matanya penuh wibawa dan kekuasaan. Namun yang paling mengerikan adalah pancaran energinya yang melebihi Serene, Sang Naga Laut Utama. 'Kau! Siapa kau" Tidak mungkin kau adalah Serene, bukan"' Tanya Arnarock kebingungan. 'Hanya dengan sedikit berganti kulit kau sudah tidak dapat mengenaliku lagi. Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Dasar Zingamon bodoh! Tampaknya pintu neraka lebih menginginkan dirimu dibandingkan diriku, maka dengan senang hati kuantar kau kesana,' Kata Serene baru dengan sinis. 'Transformasi! Astaga, kau sudah bertransformasi. Tapi bagaimana mungkin"' Tanya Arnarock tidak mengerti. 'Benar! Aku bertransformasi menjadi naga baru yang jauh lebih kuat. Kami Bangsa Naga memiliki keajaiban Tranformasi yang kami sendiri tidak mengerti bagaimana bisa terjadi. Tidak semua bangsa naga bisa mengalami keajaiban ini. Kesempatan transformasi mungkin satu juta berbanding satu. Tetapi pada intinya ketika nyawaku di ujung tanduk, ketika kulihat bangsaku musnah sudah, dan ketika itulah aku menyadari kekuatan sejatiku. Sekarang cobalah ini, Zingamon,' Kata Serene dengan tenang,' Jurus Samudera Raya Tanpa Batas.' Arnarock langsung tertekan oleh energi aneh. Dalam sekejap seluruh langit dipenuhi pusaran udara ganjil yang membuat Aranarock sulit bernafas. Pijakan Aranarock pun goyah dan perlahan - lahan tubuhnya mulai melayang - layang seperti tanpa bobot. 'Apa - apaan ini" Ini pasti jurus yang sama dengan sebelumnya. Kau hanya mempermainkan aku dengan dimensi lemah buatanmu! Terima jurusku, Fire Blow!' Teriak Arnarock. Tapi Arnarock terkejut setengah mati. Energi Fire Blow tertahan di dalam tubuhnya. Ada energi dashyat lain yang menahan energi Arnarock untuk dapat dikeluarkan. Akibatnya sangat fatal bagi The Hell Rock, Arnarock. Energi Fire Blow meledak di dalam tubuhnya sendiri dan membuatnya jadi senjata makan tuan. Arnarock baru menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Jurus Samudera Raya Tanpa Batas telah mengubah Serene menjadi sebuah dimensi baru dan ia terjebak di dalamnya. Dengan kata lain, Arnarock berada di dalam tubuh Serene sendiri yang merupakan samudera hampa tanpa ujung dan tanpa dasar, benar - benar tak terbatas. Bab 44. Mimpi Buruk Naga Laut By: Junaidi Halim 'Jurus yang hebat tetapi sanggupkah jurusmu melawan jurusku"' Tanya suara itu. Suara yang membuat semua bulu di sekujur tubuh Serene bergidik ngeri. Entah bagaimana kejadiannya, Serene tidak mengerti mengapa ia bisa berada di tempat ini. Tanah yang dipijaknya terbuat dari bara api. Debu dan uap panas memenuhi udara. Lahar mengalir seperti sungai dan gunung - gunung api terus meledak setiap saat. Bumi bergetar, tengkorak bergelimpangan dan makhluk - makhluk hitam mengerikan beterbangan bebas di langitnya yang merah. 'Kenapa bisa begini" Di mana aku"' Tanya Serene heran,' Seharusnya aku sekarang sedang bertarung dengan Arnarock. Aku hampir saja membunuhnya tetapi mengapa tiba - tiba aku bisa berada di tempat ini"' 'Oh, iyah. Kau memang masih berhadapan dengan arnarock, sayangku. Lihat! Dia ada di hadapanmu!' Teriak suara itu. Lalu tiba tiba tanah bara api itu bergetar hebat dan dari dalamnya keluar makhluk yang teramat sangat besar. Dia adalah Arnarock tetapi dengan ukuran tubuh 10 kali lipat. 'Selamat datang di rumahku, Serene! Senang sekali bisa berjumpa lagi denganmu di neraka!' Seru Arnarock sambil tertawa lebar. Serene terkejut setangah mati melihat lawannya yang jauh lebih besar. Dengan tubuh sekitar 30 meter, Arnarock lebih menyerupai sebuah menara tempur dibandingkan makhluk hidup. Tapi masalahnya makhluk besar ini tetap memiliki empat lengan dan sepasang sayap. 'Tidak mungkin! Bagaimana bisa kau berubah menjadi sebesar ini"' Tanya Serene yang menjadi semakin panik. 'Tak usah banyak tanya! Mati sajalah kau!' Teriak Arnarock sambil melancarkan jurus Rock Slam nya. Kekuatan Arnarock pun meningkat hingga ratusan kali lipat. Kali ini walau Serene sudah bertranformasi tetapi pukulan Arnarock yang sekarang tetap dapat membuat nya terpental jauh ke belakang. Serene merasa seluruh organ tubuhnya terluka berat. Sebelum serangan berikutnya datang, Serene balas menyerang dengan Jurus Pamugkas barunya, Jurus Samudera Raya Tanpa Batas. Namun kali Serene benar - benar terkejut hingga setengah mati. Jurusnya lenyap sama sekali! 'Naga Air bodoh! Ingat ini adalah neraka! Jangankan samudera, setetes air pun tidak ada di sini!' Ejek Arnarock yang kegirangan melihat lawannya sudah tidak berdaya,' Terimalah pukulanku ini!' Kali ini Serene sudah tidak dapat berkutik lagi. Pertahanan dan serangan jurusnya benar - benar lenyap di tempat yang dikatakan arnarock sebagai neraka ini. Pukulan Arnarock pun langsung menghantam telak kepalanya hingga retak lalu menyusul dadanya yang dihantam hingga tulang belulang Serene terasa remuk. Darah pun tersembur dari mulut Sang Naga Air Serene sementara tubuhnya menggeliat kesakitan. Namun walau begitu mata Serene tetap memancarkan semangat bertarung yang luar biasa. Ia masih mempunyai satu senjata terakhir untuk dapat memperoleh kemenangan, yaitu kenekatan untuk adu nyawa. Serene lalu membelit tubuh Arnarock yang jauh lebih besar daripada dirinya lalu meledakkan energi yang tersisa di dalam dirinya. Tindakan ini memang pasti akan menghancurkan atau setidaknya melukai lawan dengan berat tetapi juga merupakan senjata makan tuan, karena diri sendiri pasti tidak akan luput dari luka berat akibat ledakan energi dirinya sendiri. Serene langsung roboh dengan luka parah di sekujur tubuhnya tetapi Arnarock juga hancur lebur menjadi batu - batu api yang berhamburan kemana - mana. 'Berhasil,' Desis Serene lega,' Untunglah ia tewas lebih dahulu karena jika tidak nyawaku pasti sudah dikirim ke neraka.' 'Naga bodoh! Sekarang pun kau sudah berada di neraka. Namun karena kau memaksa maka akan kuhancurkan tubuhmu hingga tak berbentuk,' Seru Arnarock. Serene terkejut setengah mati seperti bertemu dengan malaikat pencabut nyawa sendiri karena tiba - tiba ribuan batu dan tanah api yang ada di neraka bergabung menjadi satu lalu membentuk sosok Arnarock lain, Arnarock yang besarnya sepuluh kali lipat lagi dari sebelumnya. Serene kini hanya seukuran ulat bagi Arnarock raksasa. Dengan kedua jari tangannya, Arnarock menjepit leher Serene yang sudah kehabisan energi. Serene, Naga Air Utama yang perkasa kondisinya kini tidak lebih baik daripada seekor belut yang dijepit oleh sepasang sumpit. Tak berdaya dan menunggu kematiannya. Bunyi tulang patah dan remuk pun terdengar. Serene jatuh dan menggeliat hebat melepaskan nyawanya. Kondisi pertempuran kembali ke tempat semula, yaitu di dalam Istana Naga Langit. Di sebelah Serene terlihat Arnarock dalam ukuran normal sedang berusaha memulihkan diri. 'Ada apa ini"' Pikir Serene sembari melepaskan nyawanya secara perlahan. Derap langkah pun terdengar dan sosok kuda hitam itu pun muncul. Kuda hitam dengan tanduk yang jauh lebih hitam lagi melangkah santai mendekati Serene. Sosoknya sungguh mengerikan dengan mata memancar merah, penuh aura kesesatan. 'Bagaimana mimpimu, Serene" Apakah sudah cukup buruk" Sayangnya kau mati terlalu cepat, padahal aku baru saja akan bersenang - senang,' Kata Nymsis The Dark Unicorn. Serene tidak dapat menjawab dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Lalu Nymsis bergerak mendekat sembari mengambil jantung Orb Biru sang naga. Rupanya Serene telah dibokong oleh Zingamon lain ketika berhadapan dengan Arnarock dan jatuh tertidur oleh jurus Nightmare dari Nymsis The Dark Unicorn. Itulah akhir dari Serene yang tewas dalam mimpi buruknya sendiri. 'Apa yang kaulakukan disini, kuda hitam Nymsis" Bukankah kau seharusnya berada di Atlantis untuk menghancurkan seluruh Bangsa Naga Air sementara aku di sini untuk mengadu domba Serene dengan Seluruh Bangsa naga Langit" Apa tujuanmu di sini"' Tanya Arnarock heran. 'Adu domba" Tidak pernah ada sejarah domba yang diadu malah hampir mencabut nyawa si tukang adunya,' Ejek Nymsis dengan sinis,' Ada perubahan rencana, kawan. Bangsa Naga Langit, Naga Air dan Naga Es telah dimusnahkan. Kini kita hanya tinggal membereskan Naga Hutan dan Naga Api untuk memperoleh kelima orb tetapi masalah baru telah datang. Ada dua Keeper yang ikut campur urusan kita dan menyebabkan Marmon terbunuh di utara. Akibatnya kita gagal merebut Orb putih dan Orb kuning. Bahkan jubah sakti Faith Armor juga telah muncul kembali. Kita harus memikirkan ulang semua rencana kita.' Bab 45. Nymsis Sang Penguasa Mimpi By: Junaidi Halim 'Di mana ini"' Tanya Armeron dengan heran. 'Kurasa ini adalah kuburanmu, Keeper Armeron,' desis suara yang terdengar mengerikan. 'Kau pasti Nymsis,' Kata Armeron yang mengenali unicorn hitam yang kini berdiri di hadapannya sebagai lawan. 'Kau masuk ke dalam mimpiku. Jurus nightmare ini masih sama seperti dulu, sama sekali murahan tidak berguna. Aku tidak takut!' Seru Armenon yang langsung meledakkan energi dahsyatnya,' Thunder Rain!' Ratusan kilat tiba - tiba berhamburan dan mengelilingi Nymsis. Namun yang dilakukan Nymsis hanya menghembuskan nafas kencang dan dalam sekejap muncul badai topan yang menyeret ratusan kilat Armeron ke arah pemiliknya. Armeron segera memuncakkan energi di sekeliling tubuhnya sebagai perisai. 'Tampaknya jurus murahan ini masih sempat membuatmu kerepotan. Bukan begitu, Keeper Armeron"' Tanya Nymsis penuh ejekan,' Malahan sepertinya jurusmu yang sudah mulai kehilangan kekuatan. Dulu kau begitu perkasa dengan tombak kekudusan sehingga jurus mimpi buruk milikku pun tak dapat menandingi kekuatan maha sakti dari tombak itu. Tapi sekarang nasibmu sungguh tragis.' 'Diam kau, iblis. Aku tidak butuh tombak sakti untuk menghancurkanmu!' Teriak Armeron yang mulai marah,' Lightning Roar!' Gelombang raksasa yang menyimpan energi ledak pun meluncur. Tanah di sekitar tempat pertarungan itu bergejolak dan batu - batu pun hancur lebur tanpa bentuk. Tetapi Nymsis tetap kokoh berdiri di tempatnya karena entah bagaimana tubuhnya sudah berubah bentuk menjadi susunan batu mulia yang keras luar biasa. Bahkan Armeron yang kini harus kebingungan karena entah bagaimana kedua kakinya tiba - tiba berubah menjadi batu padat sehingga tidak dapat digerakkan sejengkal pun. 'Ini adalah mimpi, Armeron dan akulah penguasanya. Di sini aku adalah dewa yang menguasai segalanya. Alam dan semua kondisi dapat kuatur. Bahkan lawanku pun dapat aku mainkan seperti boneka di tanganku. Katakan padaku, Armeron, bagaimana kau dapat mengalahkan seorang dewa"' Tanya Nymsis penuh kesombongan karena dirinya tidak terkalahkan. 'Kalau begitu makan ini, Dewa Nymsis!' Teriak Armeron lagi,'Burning Flash!' Sebuah kilatan sinar membutakan mata Nymsis dan sebelum ia sadar apa yang terjadi kilat yang panas luar biasa sudah menghantam dadanya. Nymsis seketika itu langsung kehilangan konsentrasi dan hampir saja jurus mimpi buruknya buyar. Kaki Armeron yang membatu pun kembali normal bahkan alam mimpi buatan Nymsis pun mulai kabur. Armeron segera memanfaatkan hal ini untuk segera sadar dari mimpi buruknya. Tetapi sebuah tanduk hitam sudah mengincar punggungnya. 'Jangan lari kau!' Teriak Nymsis yang menyerang dari belakang Armeron. Secepat kilat Armeron berbalik dan menahan tanduk hitam Nymsis untuk melubangi dadanya. Namun pada saat itulah sembilan tanduk lainnya menghujam dari segala arah Armeron yang tidak siap akan serangan sepuluh tanduk sekaligus pun terluka parah dan memuntahkan darah. Nymsis yang berada di hadapan Armeron kini sudah berubah bentuk menjadi seekor kuda raksasa dengan sepuluh kepala unicorn hitam. Malihat musuhnya terluka, Nymsis kembali menyerang dengan menyepakkan kedua kaki belakangnya ke dada Armeron. Kali ini Keeper Armeron benar - benar melayang ke langit sambil menyemburkan lebih banyak lagi darah segar hingga akhirnya jatuh dengan keras menghantam batu karang hingga hancur lebur. Sepakkan kedua kai Nymsis sama kuatnya dengan ribuan halilintar digabung menjadi satu maka tidak heran Armeron terluka sedemikian parah. Tidak ada pilihan lagi bagi Armeron. Ia memaksakan dirinya untuk bangkit kembali dan melakukan Jurus simpanannya. Tiga Jurus digabung menjadi satu serangan. Thunder rain , Lightning Roar dan Burning Flash dilakukan secara bersamaan. Ledakan dashyat pun terjadi sehingga alam mimpi Nymsis pun hancur berantakan. Armeron segera jatuh berlutut sambil terengah engah. Walau begitu Armeron sempat melihat tubuh Nymsis hancur berkeping keping sehingga hatinya terasa lebih ringan. Ia pun mulai berkonsentrasi untuk dapat sadar dari mimpi buruk ini. 'Mengapa buru - buru, sahabat"' Tanya Nymsis,' Bukankah pertarungan ini baru saja kita mulai"' Armeron kembali terkejut dan menyaksikan Nymsis sama sekali tidak hancur seperti dugaannya. 'Bagaimana mungkin dia bisa menghadapi jurus gabunganku"' Pikir Armeron,' Bukankah sebelumnya Jurus Burning Flash sudah mampu membuatnya terdesak" Tetapi mengapa ketika digabung ia malah bisa menghadapinya tanpa membuyarkan konsentrasi jurus mimpi buruknya ini"' 'Mudah sekali, Armeron,' Jawab Nymsis yang rupanya dapat membaca dengan jelas apa yang dipikirkan Armeron,' Aku sudah dapat membaca jurus apa yang akan kau gunakan. Jurus Lightning Roar sangat mengerikan bagi yang bisa mendengar. Jurus Burning Flash sangat mengerikan bagi yang bisa melihat. Namun ketika kau menggunakan jurus itu maka yang harus kulakukan hanyalah membutakan mataku dan menulikan telingaku sendiri.' Nymsis pun tertawa girang karena telah berhasil melumpuhkan jurus lawan. 'Tapi itu artinya kau melumpuhkan dirimu sendiri! Bagaimana mungkin kau tahu arah serangan dan dapat menghindar"' Tanya Armeron keheranan. 'Agar kau tidak mati penasaran maka akan kujelaskan satu hal sekali lagi. Ini adalah mimpi dan mimpi adalah aku. Maka meski tanpa panca indera pun aku tetap dapat merasakan segala sesuatu yang berada di sini, entah itu gerakan energi, hembusan nafas, hingga desiran darah pun aku tahu. Di sini akulah dewa, Armeron,' kata Nymsis dengan tampang serius. Bab 46. Bencana Mimpi Buruk By: Junaidi Halim 'Ahhhhh!' Teriak Armeron kesakitan. Seluruh tubuhnya dipenuhi makhluk hitam kecil yang jumlahnya ribuan. Makhluk kecil itu ternyata adalah Nymsis yang entah bagaimana bisa membelah dirinya menjadi ribuan banyaknya. Setiap Nymsis itu menusuki tubuh Armeron dengan tanduk hitamnya. Armeron seperti diserang ribuan lebah yang memiliki sengat setajam pedang, mengiris dan menusuk tanpa belas kasihan. Setiap kali Armeron menepuk dan membunuh satu Nymsis kecil maka terlahir kembali dua Nymsis kecil yang lainnya. Maka jumlah makhluk hitam itu sama sekali tidak berkurang bahkan makin terus bertambah banyak. Tampaknya Armeron sudah tidak dapat menahan siksaan ini dan nyawanya akan segera berakhir di tangan Nymsis. 'Aku tidak akan kalah! Aku tidak mau kalah!' Seru Armeron berusaha menyemangati dirinya. Ia tahu kekuatan nya sudah tidak mencukupi untuk bertahan hidup maka satu - satunya cara adalah meminjam kekuatan lain yang dapat dimanfaatkan. Batu kecil yang adalah inti energi hitam dari Marmon dikeluarkan Armeron dari sakunya. Dalam sekejap aura hitam yang penuh kejahatan itu memancar keluar. Nymsis yang terkejut merasakan energi hitam dashyat tiba - tiba terpancar, terpana untuk sesaat. Kesempatan inilah yang diambil Armeron untuk menelan batu kecil yang berisi energi hitam Marmon. Maka tak lama kemudian tubuh Armeron tiba - tiba bergetar hebat dan mengeluarkan ledakan energi luar biasa dahsyat yang dalam sekejap mata saja berhasil memusnahkan semua Nymsis kecil yang sedang asyik mengeroyoknya. Nymsis sudah kembali mengambil bentuknya yang normal dengan mata merah yang bersinar pucat karena ia dapat merasakan betapa dashyatnya perpaduan energi Armeron sendiri dengan energi Marmon. Energi itu tidak jelas bentuknya, kadang Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo hitam dan sesat kadang bercahaya dan baik. Nampaknya ada pergulatan besar di dalam tubuh Armeron antara kebaikan dan kejahatan. Namun tak lama kemudian pergulatan energi itu berubah menjadi penyatuan yang sempuran dan lahirlah kembali Armeron dengan kekuatan lebih dahsyat dari sebelumnya. 'Kau pikir dengan menggabungkan kekuatanmu dengan Marmon maka aku akan menjadi takut" Dalam dunia mimpi ini aku tidak terkalahkan!' Seru Nymsis. 'Benarkah"' Tanya Armeron dengan pandangan penuh kemarahan dan kekejaman,' Kalau begitu terimalah jurus mautku ini!' Ribuan halilintar tiba - tiba mengepung Nymsis namun yang sungguh mengherankan adalah warna halilintar itu kini berubah menjadi hitam dan memiliki kekuatan sepuluh kali lipat dari sebelumnya. Nymsis yang merasa tidak terkalahkan sebelumnya kini mulai menjadi ragu karena ia dipaksa untuk mengerahkan seluruh energinya agar dapat bertahan. 'Tinju Halilintar Penghancur!' Teriak Armeron yang kembali menyerang dengan ganas. Jurus halilintar ini sangat mirip dengan Jurus Halilintar Hitam milik Marmon, hanya saja jumlahnya ratusan dan membuat Nymsis benar - benar kalang kabut. Apalagi hawa kesesatan Armeron makin terasa mengerikan, penuh kekejaman dan teror. Maka pertarungan iblis melawan iblis pun sepertinya tidak dapat dihindari. Bab 47. Tombak yang Tercemar By: Junaidi Halim 'Mati! Mati! Matilah kau!' Teriak Armeron yang sudah menggila. Tinju ratusan halilintar berwarna hitam itu terus menghajar dan mendesak pertahanan Nymsis. Namun Sang Unicorn hitam adalah salah satu Zingamon maka tidak mudah untuk menaklukkannya begitu saja. Untuk menghadapi kekuatan dashyat dari Armeron maka Nymsis pun mengeluarkan jurus rahasianya, The Black Horn. Tanpa disangka sangka tanduk hitam Nymsis menyebarkan kegelapan di sekitarnya. Kegelapan itu bukan saja kegelapan biasa tetapi seperti lubang hitam yang menghisap dan terus berputar. Alam mimpi Nymsis kini berubah bentuk menjadi hampa yang mengerikan. Armeron pun menjadi bingung karena terkurung kegelapan yang pekat. Selain lawannya menghilang begitu saja tetapi ia juga mulai kehilangan arah, energi dan terhisap jatuh semakin dalam. 'Jangan main - main denganku!' Teriak Armeron sambil meluncurkan tinju halilintarnya tetapi halilintar hitam itu pun lenyap ditelan kegelapan. Merasa terkejut sekaligus tidak puas menjadikan Armeron semakin mengamuk. Jurus selanjutnya pun dikeluarkan. Armeron meraung ganas dan gelombang hitam pun meledak seakan hendak mengguncang jagat raya. Inilah Jurus kedua yang merupakan penyatuan dari Lightning Roar dengan Pusaran Gelombang Hitam milik Marmon, menghasilkan Jurus Pusaran Raungan Hitam. Namun Gelombang hitam dashyat itu pun lenyap tanpa bekas. Armeron mulai panik namun tiba - tiba di dalam tubuhnya muncul getaran dashyat yang hendak keluar. Armeron menjerit kesakitan dan berusaha mengendalikan arus energinya. Lalu dari tubuh Armeron keluarlah benda bercahaya terang. Tampaknya benda itu tidak tahan untuk terus berada di dalam tubuh yang mulai berubah menjadi iblis itu. Benda itulah Tombak Kekudusan (Holy Spear) milik Holy Light yang seharusnya dijaga Armeron. Mengetahui benda sakti itu mulai memberontak untuk keluar, Armeron tidak mempunyai pilihan lain. Maka ia pun berusaha menguasai tombak itu dan melanggar sumpah yang telah dibuatnya kepada The One, yaitu sumpah dan kutukan bagi para Keeper untuk tidak pernah lagi menggunakan item yang dijaganya. Tombak itu pun bergoncang keras seakan ingin lepas dari genggaman Armeron tetapi mana mungkin Armeron mau melepaskannya begitu saja. Ia malah memacu kekuatan hitam pada dirinya untuk dapat menguasai tombak itu. Akibatnya tubuh Armeron pun berubah bentuk Tubuhnya yang indah bercahaya dengan sayap kini berubah menjadi hitam arang dengan rune - rune kuno berwarna ungu menyeramkan seperti tato di sekujur tubuhnya. Sayapnya pun berubah menjadi sayap kelalawar. Perubahan ini menunjukkan perubahan status Keeper Armeron menjadi Iblis Armeron. Akhirnya Armeron berhasil menguasai 50 persen kekuatan Tombak Kekudusan itu. Tombak yang awalnya memancarkan cahaya putih yang suci kini mulai berubah warna menjadi keunguan sebagai tanda kesesatan yang mulai menguasai benda suci itu. Armeron berteriak garang dan tombak itu pun mengeluarkan ledakan energi yang luar biasa dashyat. Ledakan itu pun tidak dapat ditahan oleh jurus rahasia Nymsis, The Black Horn. Tiba - tiba saja sebuah retakan terjadi dan sekilas cahaya berhasil masuk ke dalam. Armeron segera memanfaatkan retakan itu untuk keluar dari tempat aneh yang gelap itu. Ketika berhasil keluar barulah Armeron menyadari bahwa ternyata dirinya telah dihisap masuk ke dalam tanduk Unicorn Nymsis. Tanduk Unicorn adalah senjata utama setiap Unicorn. Bagi Unicorn sejati tanduknya akan mengeluarkan cahaya putih atau kebiruan dan tanduk itu mengandung kekuatan pelindung dari hampir semua jenis sihir. Dengan mengandalkan kecepatan lari, tanduk tajam dan penangkal sihir membuat Bangsa Unicorn dapat terus bertahan hidup. Tetapi sayangnya umur bangsa makhluk cantik ini tidak bertahan lama. Anugerah mereka menjadi kutukan bagi diri mereka sendiri. Banyak yang mempercayai darah segar dari unicorn dapat memperpanjang umur dan menyembuhkan banyak penyakit. Belum lagi yang paling berharga adalah tanduknya yang jika dipotong akan mengeluarkan cairan anti sihir jenis apapun. Namun barang siapa yang menyentuh cairan tanduk unicorn dengan tangan telanjang akan terkena 'kutukan unicorn' yaitu berubah menjadi seekor unicorn juga yang pada akhirnya akan mengalami nasib tragis karena diburu. Ketika peperangan besar antara Holy Light dan Lord of Darkness terjadi, Bangsa Unicorn mengalami kehancuran besar. Karena Pasukan Kegelapan yang tidak menghargai kehidupan maupun keindahan banyak memburu unicorn untuk dijadikan 'bahan obat' bagi pasukan mereka yang sakit. Tetapi dari ribuan unicorn yang dibantai, ada seekor unicorn kecil yang dipelihara karena ia dianggap berbeda dari yang lain. Seekor unicorn kecil yang dikucilkan karena tubuhnya berwarna hitam dan tanduknya pun amat sangat hitam. Unicorn itulah Nymsis yang kemudian hari menjadi Zingamon mimpi yang sangat mengerikan. Penolakan dan kesepian membuat seekor unicorn kecil berubah menjadi seekor iblis. Jika tanduk unicorn lain melindungi maka tanduk Nymsis memangsa lawannya hingga energi mereka habis dalam kegelapan total. Itulah jurus The Black Horn. Namun sayang kekuatan Tombak Kekudusan yang tercemar tidak dapat dimangsa begitu saja. Tanduk hitam Nymsis pun retak dibuatnya. Bab 48. Lahirnya Iblis Tombak Kesesatan By: Junaidi Halim 'Jika ingin menghisap energiku kenapa harus setengah setengah" Hisap ini!' Teriak Armeron dengan mata merah membara,' Jurus Api Kegelapan Sempurna!' Jurus ini sangat mirip dengan Burning Flash, hanya saja lagi - lagi yang dikeluarkan adalah energi hitam dashyat yang bukannya menyilaukan malah membuat keadaan di sekitarnya gelap gulita. Nymsis yang pernah merasakan panasnya api Burning Flash segera mengubah dirinya menjadi batu mulia ratusan lapis yang bahkan bisa menahan panasnya letusan lahar seratus gunung berapi. Tapi jurus Armeron kali ini seratus kali lebih hebat dibanding sebelumnya. Pertahanan Nymsis pun hancur berantakan dan api sepanas neraka mulai melahap kulitnya. Nymsis yang menyadari nyawanya dalam bahaya segera mengubah alam mimpi buatannya menjadi di dalam samudera luas dengan begitu api sama sekali tidak dapat digunakan. Api di sekujur tubuh Nymsis pun lenyap seketika tetapi sedetik kemudian hal yang mengerikan kembali muncul. Seluruh samudera buatan Nymsis bergejolak dashyat dan mulai mendidih hingga menguap. Nymsis menjerit kesakitan karena kulitnya mulai mengelupas akibat terbenam di dalam air mendidih itu. Rupanya walau sudah berada di dalam samudera luas sekalipun kekuatan api Armeron tidaklah padam melainkan menjadi semakin kuat hingga ribuan kali lipat karena saat ini Armeron sudah menggunakan kekuatan dari tombak sakti di tangannya. Dan tombak itu pun sudah mengarah ke arah Nymsis. Nymsis benar - benar terkejut dan siap beradu nyawa. 'Aku tidak takut tombakmu! Mari kita lihat siapa iblis yang paling jahat di dunia!' Teriak Nymsis yang kemudian mengubah tanduknya menjadi batu mulia ribuan lapis yang sepertinya bahkan mampu menahan panasnya inti matahari. Lalu dengan kecepatan kilat ia menerjang ke arah Armeron dengan ganas. Armeron sendiri tetap berdiri tegak dengan tombak di tangan kanannya. Dengan sekali hentak, maka samudera raya di alam mimpi buatan Nymsis pun terbelah menjadi dua sehingga menciptakan ruang kosong di tengah - tengahnya. Lalu dalam keadaan kering, Armeron kembali meledakkan Jurus Api Kegelapan Sempurna dengan energi ribuan kali lipat dipusatkan pada ujung tombak. Lalu dengan sekali tusukan, beradulah Tombak Kekudusan yang sudah tercemar dengan tanduk Nymsis. Ledakan dashyat pun terjadi dan Nymsis terpental jauh ke belakang. Alam mimpi pun hancur berantakkan sehingga dalam waktu singkat, Armeron bersama dengan Nymsis pun terlontar keluar dari alam mimpi. Namun mata merah Armeron bergidik ngeri. Keadaan di dalam nyata lebih mengerikan daripada alam mimpi Nymsis. Ratusan mayat bahkan banyak di antaranya adalah wanita dan anak - anak terbakar hingga hangus. Bangunan yang tadinya begitu megah kini tinggal puing - puing tak berbentuk. Kerajaan Bangsa Penyihir telah hancur lebur dan yang menyebabkannya adalah Armeron sendiri. 'TIDAKKKK!' Teriak Armeron histeris,' Mengapa bisa begini!' 'Oh, Armeron yang malang. Datang ke dunia dengan harapan sebagai penyelamat namun kenyataannya sekarang kau telah menjadi pembantai. Bahkan wanita dan anak - anak pun tidak kau luputkan. Sungguh kejam!' Tuduh suara itu yang tidak lain adalah Nymsis sendiri. Keadaan Unicorn hitam itu juga hancur lebur. Tanduknya patah dan terbaring dalam keadaan lemah namun lidahnya masih setajam pedang dan sejahat iblis. 'Galarien! Galarien! Di mana dia" Galarien!' Teriak Armeron berusaha mencari Galarien The Keeper of Earth. 'Galarien" Ke mana kau akan mencari sahabatmu itu, Armeron" Bukankah kau sudah menguburnya hidup - hidup bersama dengan tempat ini"' kata Nymsis dengan tatapan mata kejam. Ia ingin menyiksa batin Armeron lebih dalam lagi. 'Apakah Galarien begitu penting bagimu, mantan Keeper Armeron" Apa karena ia lebih dari sekedar sahabat" Apa karena kau mencintainya" Bukan begitu, Iblis Armeron"' Tanya Nymsis penuh selidik. 'Iblis" Aku bukan iblis!' Teriak Armeron. 'Kau iblis! Kau sama denganku! Lihat kehancuran ini! Jika bukan pekerjaan tangan iblis lalu siapa lagi yang dapat melakukannya"' Tuduh Nymsis lagi 'Tidak! Ini bukan aku!' Seru Armeron dengan nada melemah. 'Ya! Itu kau, Armeron! Lihat dirimu! Kau tidak lagi indah seperti dulu. Kau sudah berubah jadi hitam, jahat, kejam, penuh angkara murka dan haus kekuasaan. Mari sahabatku, datanglah kepadaku dan kita akan jadi saudara dalam kejahatan,' Kata Nymsis penuh rayuan. 'Kau benar. Aku adalah iblis. Karena aku iblis maka aku harus jadi iblis paling kuat, paling jahat, paling kejam dan tidak terkalahkan!' Seru Armeron dan ia pun tertawa terbahak - bahak. Lalu Armeron melangkah ke arah Nymsis dan mengulurkan tangannya. 'Bagus! Mari kita bekerja sama untuk menghan.....,' Kata Nymsis pun terhenti karena tombak Armeron tiba - tiba saja sudah meluncur menembus tubuhnya,' Kau! Kenapa..."' 'Kejahatan tidak butuh teman, Nymsis. Kejahatan tidak butuh saudara. Kejahatan hanya butuh kekuatan dan aku ingin kekuatanmu. Ingat aku harus jadi iblis paling jahat dan paling kuat,' bisik Armeron di telinga Nymsis dan ia pun segera menghabisi nyawa unicorn hitam itu. Lalu sama halnya seperti Marmon, tubuh Nymsis pun berubah menjadi abu dan hanya menyisakan sebutir batu hitam yang penuh aura kegelapan. Tanpa ragu sedikit pun Armeron segera mengambil batu hitam itu dan menelannya. Maka sedetik kemudian rupa Armeron berubah kembali. Di atas kepalanya tumbuh tiga buah tanduk panjang dan tubuhnya menjadi semakin hitam. Aura kejahatan menyebar semakin kuat di sekeliling tubuh Armeron. Sisa kekudusan yang berada di dalam tombak Armeron bergetar keras, ingin membebaskan diri tetapi Armeron hanya memandangnya dengan tatapan mata sinis. 'Ingin aku bertobat"' Tanya Armeron dingin,' Tidak! Aku suka jadi iblis!' Armeron berteriak dan seketiak itu juga cahaya dalam Tombak Kekudusan meledak dashyat dan musnah. Armeron pun mengerahkan segenap energi hitamnya untuk dapat menguasai tombak sakti itu. Akhirnya ia pun berhasil menguasai seratus persen kekuatan tombaknya. 'Mulai sekarang tombak ini dinamakan Tombak Kesesatan dan akulah Iblis Tombak Kesesatan!' Seru Armeron. Tawa Sang Iblis pun bergelora menggetarkan tanah lapang bersalju dan gunung - gunung es. Bab 49. Api dan Racun 'Maju Bangsaku! Buktikan bahwa Naga Hutan sama sekali tidak takut terhadap Naga Api manapun. Kita adalah Bangsa Naga yang paling kuat!' Seru Greenhost menyemangati pasukan Naga hijaunya. Bangsa Naga Api yang dipimpin Blaster pun segera membentuk barisan pertahanan yang rapat. Tampaknya kedua Bangsa Naga ini akan saling membantai satu sama lain tanpa mengetahui bahwa nasib buruk keduanya sudah mengintai. Naga Api dan Naga Hutan, dua bangsa naga yang tersisa di dunia. Entah takdir apa yang sudah menanti mereka. 'Jangan takut terhadap Naga Hijau itu. Jadikan mereka arang pemanasan sebelum menyerang Bangsa Naga Langit!' Seru Blaster Sang Naga Api Utama yang sama sekali tidak mengetahui bahwa Bangsa Naga Langit telah dimusnahkan. Dan sayangnya Blaster juga sama sekali tidak mengetahui bahwa Raja Naga Hutan Greenhost sendiri sebenarnya telah dikendalikan oleh Jurus Hati Iblis Racun milik Zingamon Hyranne. Greenhost dan Bangsa Naga Hutan digunakan sebagai boneka untuk melemahkan Bangsa Naga Api. 'Sial kau, Greenhost! Mengapa kau menghalangi jalanku!' Teriak Blaster sambil memulai serangan dengan menyemburkan api. Greenhost pun menghindarinya dengan mudah. 'Blaster, jangan kira kau adalah satu - satunya naga yang ingin menguasai Jubah Sakti di Istana Naga Langit!' Balas Greenhost sambil menyemburkan racunnya. Pertarungan kedua Raja Naga ini pun memicu pertarungan kedua pasukan. Dalam sekejap pertempuran kedua Bangsa Naga ini pun terjadi di langit. Satu per satu naga - naga muda yang kurang kuat mulai bertumbangan terkena serangan lawan. Tanpa belas kasihan tubuh mereka dicabik oleh cakar yang tajam dan disepak oleh lecutan ekor bak halilintar. Namun sebagian besar dari mereka tewas akibat semburan api dan racun yang dilontarkan pihak lawan dan yang terbesar tentunya berasal dari Blaster dan Greenhost sendiri. 'Terima kemarahanku!' Seru Blaster sambil menyemburkan jurusnya yang pertama, Jurus Letusan Gunung Api. Suara ledakan keras pun terjadi dan dari moncong Blaster menyemburlah gulungan api yang panasnya luar biasa. Suasana di sekitar pertarungan pun berubah menjadi sepanas lahar gunung api. Namun Greenhost sama sekali tidak takut. Ia hanya perlu membalas dengan menyemburkan racun dinginnya. Jurus Inti Racun dingin dari Greenhost segera meluncur deras seperti paku - paku es raksasa ke arah Blaster. Setelah kedua energi itu bertemu maka paku es Greenhost sekilas terlihat lenyap menguap di udara terkena panasnya api Blaster. Tetapi tak lama kemudian malah Blaster yang terkejut dan terpaksa menghentikan laju terbangnya karena tiba - tiba saja kedua sayap dan permukaan tubuhnya sudah membeku. Racun dingin Greenhost diam - diam telah melukainya. 'Jurus apimu memang hebat, Blaster tetapi sayang kau tidak sepandai aku dalam mengolah jurusmu sendiri!' Seru Greenhost. 'Udaranya beracun,' Desis Blaster yang menyadari Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo kecerobohannya. Greenhost memanfaatkan jurus api Blaster sendiri untuk sengaja menguapkan racun beku nya. Dengan demikian racun beku menyatu dengan udara dan menjadi tidak terlihat tetapi bukan berarti lenyap menghilang. Akibatnya racun itu menempel pada seluruh tubuh Blaster dan membekukan kedua sayapnya. 'Jurus Naga Api kedua: Ledakan Matahari!' Seru Blaster yang meningkatkan perlawanannya. Dalam sekejap mata tubuh Blaster sudah diselimuti oleh kobaran api maha dashyat. Selain menyilaukan mata jurus ini juga menyebarkan aura panas yang mengerikan. 'Jangan mimpi bisa membunuhku dengan racun murahan itu! Dalam sekejap aku dapat memusnahkan inti racun dinginmu! Sekarang matilah kau, Greenhost!' Blaster terbang dengan kecepatan tinggi ke arah Greenhost. Dengan tubuh yang sepanas matahari maka dapat dipastikan benda apapun yang ditabraknya pasti akan meleleh dan hancur berkeping - keping. Tapi Greenhost tetap tenang dan membuat semacam perisai racun dingin untuk menghadapi panasnya tubuh lawan namun tampaknya semua itu menjadi sia - sia karena recun dingin segera berubah menjadi uap begitu menyentuh tubuh Blaster tanpa sempat meracuninya. Tapi kembali Blaster yang malah berubah menjadi panik karena arena pertarungan tiba - tiba dipenuhi uap racun yang membuat Blaster sulit untuk melihat apalagi menyerang Greenhost yang entah berada di mana. Maka satu - satunya cara Blaster menggunakan Jurus Ledakan Matahari Tahap Akhir, di mana tubuh Blaster tiba - tiba meledakkan energi panasnya dan memancarkan api ke segala arah. Tapi ternyata itu adalah pilihan yang buruk. Karena baru saja meledakkan energi yang luar biasa, Blaster tidak sempat mengumpulkan energi yang cukup untuk bertahan sementara Greenhost ternyata sudah bersiap untuk meluncurkan Jurus Inti Racun Panas dan Dingin nya. Blaster terkena jurus Greenhost secara telak. Dalam sekejap tubuhnya mulai membeku di luar sekaligus meleleh dari dalam. Untung saja Blaster adalah Naga Utama yang kuat sehingga masih dapat bertahan walau terkena racun dashyat itu. 'Bagaimana, Blaster" Apa kau masih sanggup menghadapi aku" Bagaimana mungkin kau bisa menghadapi Zingamon Nymsis yang meneror dirimu melalui mimpi jika menghadapi aku saja kau tidak bisa"' Ejek Greenhost yang kegirangan karena merasa berada di atas angin. 'Nymsis" Kau tahu mimpiku" Bagaimana mungkin" Aku bahkan tidak pernah memberitahukan hal ini kepada Para Jenderalku. Jika kau tahu maka pasti hanya ada dua alasannya, kau diperalat Zingamon itu atau kau bekerja sama dengannya. Tapi mengingat kesombongan dan keserakahanmu maka tidak mungkin kau mau bekerja sama dengan Zingamon dengan menjadi hamba mereka. Kalau begitu kau pasti sedang dikendalikan oleh pihak lain untuk mencari keuntungan. Sial sekali,' Kata Blaster dengan tatapan penuh curiga. Bab 50. Dua Jantung di Satu Tubuh By: Junaidi Halim Greenhost yang sedang dikendalikan Zingamon Hyranne terus menyerang Blaster apalagi setelah rahasianya diketahui lawan. Namun Blaster berusaha sedapat mungkin untuk menghindar. Ia tidak mau menghabiskan energinya untuk bertarung melawan Greenhost sesuai keinginan Pasukan Kegelapan yang sengaja mengadu domba mereka. Tetapi Blaster sudah terlanjur terluka dan menghindar terus bukanlah pilihan yang menyenangkan. Ia harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini atau nyawanya bisa melayang setiap saat. Maka tak lama kemudian, Blaster menghentikan terbangnya dan mulai berbalik untuk berhadapan langsung dengan Greenhost. Blaster mengumpulkan semua energinya dan hendak mengerahkan Jurus terhebatnya, Jurus Api Abadi Tahap Sempurna. Sementara Greenhost juga bersiap memakai Jurus Inti Racun Panas - Dingin untuk menghadapi jurus Blaster. Maka tak lama kemudian kedua jurus dashyat ini akan berbenturan di udara. Blaster pun meraung dashyat sementara moncongnya menyemburkan sebuah bola api merah yang luar biasa panas sementara Greenhost membalas dengan menyemburkan inti racun yang mematikan ke arah Blaster. Tetapi sungguh di luar dugaan, bola api Blaster melenceng dan sama sekali tidak mengarah kepada Greenhost melainkan malah menerjang sebuah bukit batu yang dipenuhi semak belukar. Sekejap mata kemudian seekor ular hitam besar dengan bintik merah sepanjang 10 meter pun meraung keras, keluar dari liang persembunyiannya Tubuhnya terbakar hebat oleh api abadi yang sama sekali tidak mudah untuk dipadamkan. Namun Blaster tidak dapat lolos dari serangan inti racun Greenhost. Tubuh Naga Api ini pun langsung keracunan hebat karena energi pelindungnya sudah habis terpakai dan mulai melayang jatuh. Namun sekelebat bayangan hijau dengan sigap terbang menangkap tubuh Blaster sebelum ia jatuh menyentuh tanah. 'Greenhost" Rupanya kau sudah dapat mengendalikan dirimu kembali,' Desis Blaster lemah. 'Untuk sementara ini. Selama Zingamon ular itu masih terbakar dan tidak dapat menggunakan jurus Hati Iblis Racun nya maka aku masih menjadi diriku sendiri. Tetapi waktu kita hanya sedikit, Blaster,' Jawab Greenhost. 'Celaka kalau begitu. Aku juga sudah kehabisan energi dan keracunan. Apa yang harus kita lakukan agar kau tidak bisa dikendalikan oleh Zingamon itu lagi"' Tanya Blaster yang mulai panik kaena mengetahui bahaya yang sedang mengancam. Greenhost mendesah nafas berat. 'Hanya ada satu cara. Kau harus membunuhku, Blaster,' Jawab Greenhost dengan nada berat. Hyranne menggeliat hebat. Api yang berkobar di sepanjang tubuh ularnya semakin lama semakin dashyat. Walau tubuh Hyranne diselimuti oleh racun yang dapat melindunginya dari es, api, senjata tajam bahkan halilintar sekalipun tetapi api abadi Blaster tetap dapat menghanguskan apa saja termasuk racun pelindung Hyranne. Sungguh jurus api yang dashyat sehingga layak mendapat julukan api abadi. Namun Hyranne juga bukan makhluk sembarangan. Ia pun mengerahkan Jurus Racun Lima Unsurnya ke arah tubuhnya sendiri. Racun Lima Unsur langsung bereaksi terhadap api yang berkobar di tubuh Hyranne dengan menyesuaikan diri menjadi unsur es yang berlawanan dengan unsur api. Setelah mengerahkan jurusnya barulah Hyranne dapat meloloskan diri dari api maut yang mengintainya. Mata Sang Ular iblis itu membelalak marah dan mulai mencari lawannya. Pertarungan antara Bangsa Naga Api dan Hutan pun telah berhenti. Tampaknya baik Greenhost maupun Blaster telah memerintahkan rakyatnya untuk berhenti bertarung dan mengepung Hyranne The Dark Serpent. Namun Hyranne tidak menunjukkan mimik ketakutan meskipun dikepung oleh ratusan naga yang siap melumatnya sampai habis. Hyranne pun berdesis kencang dan tak lama kemudian muncullah ratusan Pasukan Goblin bersenjata anak panah dan Manusia Kelalawar Vampir yang menyerbu ke arah Pasukan Naga Api maupun Naga Hutan. Maka pertarungan lanjutan pun kembali terjadi. Hyranne cepat - cepat berdesis kembali untuk merapal mantera Jurus Hati Iblis Racun agar dapat kembali mengendalikan Raja Naga hutan, Greenhost tetapi kali ini tidak ada jawaban. Hyranne pun sempat kebingungan karena jurusnya tiba - tiba saja tidak berfungsi. 'Hentikan berdesis konyol seperti itu, iblis. Jurusmu sudah tidak berguna lagi,' Kata Blaster yang tiba - tiba saja muncul di belakang Hyranne. Tetapi Blaster yang terlihat kini sangat jauh berbeda. Warnanya tidak lagi merah darah melainkan memiliki garis garis kehijauan seperti belang. Selain itu nafas beracun yang panas juga keluar dari sela - sela moncongnya, seakan - akan Sang Raja Naga Api Blaster tidak dapat menahan lagi energi dalam tubuhnya yang ingin meledak keluar. Hyranne hanya dapat terkejut menyaksikan perubahan ini. Blaster yang tadinya keracunan hebat akibat bertarung dengan Greenhost kini kembali muncul dengan kekuatan dan tubuh baru. Apa yang sebenarnya terjadi" 'Hentikan jurus sia - sia itu, Hyranne karena Greenhost telah mati dan jantungnya ada di dalam tubuhku. Kau ingin jantung kami berdua maka ambillah jika kau bisa tapi rasakan dulu jurus Api beracunku!' Seru Blaster sambil menyemburkan api berwarna hijau. Hyranne cepat - cepat menghindar. Rupanya Blaster telah menggabungkan kekuatannya dengan Greenhost melalui proses pemindahan jantung. Hal itu bisa terjadi hanya jika si pemilik jantung sebelum tewas mengambil jantungnya sendiri dan menanamkan jantung itu ke dada pewarisnya. Itulah yang dilakukan Greenhost. Dengan pengorbanan diri Greenhost, Blaster bukan hanya sembuh dari keracunan juga malah mendapat kekuatan racun Sang Raja Naga Hutan. Api dan Racun pun bergabung menjadi satu. Bab 51. Kejutan yang Mengerikan By: Junaidi Halim 'Kali ini kita lihat bagaimana kau bisa lari lagi, iblis ular!' Seru Blaster mengamuk,' Sekarang aku tidak lagi takut kepada Zingamon mana pun!' Semburan api berwarna hijau pun segera menuju ke arah Hyranne yang harus menghindar entah untuk keberapa kalinya. Sementara itu ratusan naga tengah bertarung dengan Pasukan Kegelapan yang menyerang dengan ganas. Korban dari kedua pihak pun mulai berjatuhan. Walau begitu Blaster maupun Hyranne tetap terfokus kepada lawannya masing - masing. 'Jurus Racun Lima Unsur!' Seru Hyranne ketika dirasa waktunya sudah tepat untuk memberi serangan balik. Namun Blaster yang telah waspada pun tidak kalah cepat untuk menyemburkan Api racun berwarna hijau. Begitu menghadapi api racun Blaster, semburan racun Hyranne pun berubah menjadi racun beku agar dapat mengeliminasi panasnya api. Tapi kini kedua makhluk itu sama - sama terkejut karena sebuah sosok telah muncul di tengah - tengah mereka. Makhluk itu dengan kekuatan luar biasa itu sanggup menahan Api Racun Blaster di tangan kanan dan Racun Beku Hyranne di tanan kiri. Dua kekuatan dashyat di kedua belah telapak tangan nya dirasa hanya seperti mainan ringan yang tidak ada apa - apanya. Blaster dan Hyranne pun hanya bisa bergidik ngeri memandangnya. 'Hanya seperti ini kekuatan kalin" Sungguh memalukan! Rasanya keinginan untuk mengkoleksi kelima jantung naga utama dan menyerap semua kekuatan para Zingamon menjadi terlalu mudah,' Sahut Iblis Armeron degnan santai. 'Apa - apaan ini! Siapa kau yang berani omong besar di hadapanku!' Teriak marah Hyranne. Mata Sang Ular mendelik seakan hendak keluar dari rongganya karena amarah sekaligus heran karena aura hitam pekat yang terpancar dari tubuh Iblis Armeron sangat dikenalnya, yaitu aura milik Marmon dan Nymsis. 'Aku adalah Armeron. Tujuanku cuman satu yaitu untuk menghabisi semua Zingamon yang ada dan menyerap energinya. Lalu akan kubebaskan Lord of Darkness,' sahut Armeron sambil mengeliminasi kekuatan di kedua belah tangannya dengan mudah. 'Gila! Sebenarnya kau berada di pihak siapa" Jika ingin membebaskan Lord of Darkness lalu mengapa kau ingin menghabisi para Zingamon juga"' Tanya Blaster yang semakin keheranan sekaligus rasa takut mulai muncul di hatinya. 'Mudah saja! Aku ingin kekuatan yang lebih besar yaitu dengan menyerap semua energi kegelapan Zingamon lalu aku akan bebaskan Lord of darkness dan membunuhnya dengn tanganku sendiri. Dengan begitu kekuatan Sang Master Kegelapan juga akan jadi milikku! Tidak boleh ada dua harimau di satu kandang! Hanya boleh ada satu iblis di dunia yaitu aku!' Seru Armeron yang kemudian tertawa terbahak - bahak,' Jadi matilah kalian!' Seruan terakhir Armeron disusul oleh ratusan hantaman halilintar hitam. Dalam hitungan detik baik Blaster maupun Hyranne sudah dipaksa untuk berkelit kesana kemari agar tidak disambar telak oleh halilintar hitam yang sangat mematikan. Tetapi Para Naga dan Pasukan Kegelapan yang lain sama sekali tidak dapat menghindar. Satu hantaman halilintar saja sudah sanggup membuat ledakan dashyat yang menghanguskan beberapa naga dan pasukan kegelapan sekaligus. Apalagi kini ada ratusan halilintar hitam dalam sekali serangan dan Armeron yang sudah dikuasai iblis terus melakukan serangan berkali - kali sehingga langit merekah dan bumi seakan akan terkoyak habis. Hujan darah Bangsa Naga dan Pasukan Kegelapan pun terjadi saat itu. Tak satu pun dapat luput dari kemarahan Iblis Armeron. Satu Iblis sudah cukup membuat kiamat datang lebih awal. Bab 52. Mereka Yang Tersisa By: Junaidi Halim 'Pelan - pelan! Rasanya tulangku mau patah semua,' Rintih Tyrail yang berjalan tertatih - tatih, agak tertinggal di belakang. Virail pun langsung jatuh berlutut dan mulai menangis terisak - isak, tak mampu menahan kesakitan di dalam hatinya yang lebih perih dibanding luka - luka fisiknya. Jack sangat maklum perasaan kedua saudari ini karena ia pun pernah mengalami hal yang sama, kehilangan Bangsanya sendiri. Apalagi kedua saudari ini menyaksikan bagaimana Bangsanya dibantai di depan mata mereka namun mereka tidak berdaya untuk melakukan sesuatu. 'Sial kau! Ini semua salahmu, Keeper Pengkhianat!' Seru Virail yang langsung menyemburkan bola api ke arah Galarien. Untunglah Jack segera maju menghalangi serangan bola api itu sebelum telak menghantam Keeper Galarien yang terluka cukup paran namun juga tidak terlihat ingin menghindari bola api itu. Sepertinya Sang Keeper siap menebus kesalahan Armeron dengan naywanya sendiri. 'Minggir, Jack! Keeper itu harus menebus ratusan nyawa Bangsa Penyihir!' Seru Virail dengan ganas. 'Cukup! Sudah terlalu banyak korban jatuh di pihak kita! Jangan tambah lagi!' Teriak Jack namun Virail sama sekali tidak berhenti mengayunkan tongkatnya dan menghantam tubuh Jack. Jack pun terjatuh dan memuntahkan darah. Melihat hal itu, Virail pun langsung tersadar dan menjatuhkan tongkatnya. Ia memapah tubuh Jack agar dapat duduk. 'Maafkan aku. Aku lepas kendali,' Isak Virail. 'Tidak apa, Ratu Virail,' senyum Jack,' Bukan kau yang membuatku terluka parah seperti ini. Tapi ingatlah satu hal. Kau adalah seorang ratu sekarang. Maka sikap dan tindakanmu harus jauh lebih bijak dan matang. Bangsa Penyihir belum musnah sama sekali. Masih ada Tyrail, adikmu dan puluhan orang pengikutmu yang setia. Kalian masih bisa bangkit kembali sebagai bangsa yang besar.' 'Tetapi kami kehilangan semuanya. Ibu, Alphone dan Algrin, semuanya telah tiada. Aku tidak bisa, Jack. Aku sudah gagal sebagai ratu bahkan sejak aku dilantik,' Isak Virail semakin keras dan menangis di bahu Jack. 'Ratu Virail! Kami akhirnya menemukan jalan keluar,' Seru salah seorang penyihir yang selamat. Maka tak lama kemudian Jack, Virail, Tyrail, Keeper Galarien dan sekitar 40 orang penyihir berhasil keluar dari terowongan batu. 7 Hari yang lalu Jack terbangun dengan ketakutan yang luar biasa. Tanah di ruangannya bergoncang keras dan retak. Entah kenapa Jubah Keyakinan tiba - tiba saja bersinar terang seakan - akan ada bahaya besar yang mengancam. Raungan dan teriakan dari luar membuat Jack semakin panik. Dengan sigap ia keluar sembari meraih dua jantung naga yang dimilikinya, The Yellow Orb dan The White Orb. Mata Jack terbelalak menyaksikan apa yang terjadi di balik pintu kamarnya. Ratusan Halilintar menyambar tidak karuan. Ledakan - ledakan energi maha dashyat terpencar kemana - mana dan menghanguskan siapa saja. Namun yang lebih mengerikan adalah makhluk yang melakukan penghancuran ini tidak lain adalah Keeper Armeron sendiri. Armeron yang sudah dianggapnya sebagai pelindung, entah kenapa bisa mengamuk sedemikian ganas dan menimbulkan kerusakan sedemikian hebat. 'Armeron! Hentkan!' Teriak Jack berusaha mendekat. Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo 'Jangan mendekat, Jack! Semuanya cepat lari! Armeron sudah kerasukan sesuatu yang amat jahat! Dia sudah menjadi iblis!' Teriak Galarien memperingatkan. 'Celaka!' Teriak Virail,' Semuanya cepat masuk ke dalam terowongan bawah tanah! Kita tidak dapat melawan Armeron hitam itu!' 'Tapi bagaimana dengan rakyat kita"' Tanya Tyrail sembari berteriak panik,' Tidak bisakah kita mengungsikan mereka terlebih dahulu" Kita bisa menahan kekuatan Armeron untuk sementara selama semuanya pergi mengungsikan diri.' 'Jangan! Kalian semua pasti akan mati!' Teriak Galarien,' Dia bukan lagi Armeron yang dulu. Kekuatannya sudah meningkat jauh dan akan lebih celaka lagi jika ia menggunakan Tombak Sakti Kekudusan!' 'Apa maksudmu" Bukankah para Keeper sudah bersumpah untuk tidak menggunakan item Holy Light yang dijaganya"' Tanya Jack berteriak untuk mengatasi kerasnya suara ledakan dan jeritan. 'Tapi Armeron bukan Keeper lagi! Dia sudah jadi iblis! Dan tidak ada Makhluk yang dapat menggunakan tombak sakti itu semahir dirinya selain Holy Light sendiri! Ingat dulu Para Keeper lah yang diwariskan Holy Light senjata sakti itu sebelum kami dikutuk!' Balas Galarien. 'Cukup! Kita hanya membuang waktu di sini! Aku akan menghabisi Armeron sebelum ia sempat menggunakan tombaknya! Kalian cobalah selamatkan yang lain sebanyak mungkin!' Seru Jack sambil berlari ke arah Armeron yang masih mengamuk. Tapi baru sekitar sepuluh langkah Jack berlari, sebuah cahaya muncul di di tangan Armeron. Sebuah cahaya yang membentuk tombak dan mengeluarkan energi maha dashyat. Jack berteriak keras,' Armeron, Hentikkaaaannnnn!' Semuanya sudah terlambat. Energi dashyat diledakkan seketika. Energi yang kekuatannya ribuan kali energi sang Keeper Armeron sebelumnya. Energi yang cukup dashyat untuk meruntuhkan seluruh Kerajaan Bangsa Penyihir. Jack langsung terpental entah kemana hingga tak sadarkan diri. Ketika Jack tersadar kembali, ia sudah berada di dalam terowongan beserta puluhan orang yang tersisa. Tampaknya Jack berhasil selamat hanya karena ia mengenakan Jubah Keyakinan tetapi seluruh pakaiannya hangus terbakar dan mengalami luka berat yang serius. Tampaknya Jubah Keyakinan yang dikenakan Jack belum menemukan bentuk yang paling sempurna sehingga kalah kuat dibanding Tombak Kekudusan yang kini telah berubah menjadi Tombak Kesesatan di tangan Iblis Armeron. Celakanya lagi, Karena seluruh pakaian Jack hangus terbakar maka kedua orb miliknya pun ikut jatuh. Kemungkinan besar Armeron sudah mengambil kedua benda tersebut. Tampaknya perjuangan Jack akan menemui kesulitan yang luar biasa berat. Bab 53. Kemenangan Mutlak Sang Iblis By: Junaidi Halim Blaster terbanting keras ke tanah dan di sebelahnya Hyranne The Dark Serpent juga mengalami nasib yang sama. Seluruh tubuh kedua makhluk yang perkasa ini penuh dengan luka dan babak belur. Pasukan Kegelapan yang dipimpin Hyranne maupun Pasukan Naga yang dipimpin Blaster sudah hancur total. Mereka hanya bagai daun daun kering yang disapu angin badai dan halilintar dari neraka. Tak satu pun dari mereka yang sanggup meloloskan diri apalagi bertahan. Yang paling sakit tentu saja Blaster yang harus menyaksikan bagaimana Seluruh Bangsa Naga dibantai hingga ia menjadi Naga yang terakhir. Saat itu Blaster sama sekali tidak mengetahui bahwa ada naga lain yang tersisa selain dirinya, yaitu Mistyx, Putra dari Agair Sang Naga Langit. 'Tidak ada yang lebih nikmat dibandingkan membunuh, bukan begitu Hyranne" Sebagai iblis tentu kau tahu akan hal itu meski kau hanya iblis lemah yang tidak pantas diperhitungkan,' ejek Armeron yang puas melihat lawan - lawannya yang sudah tidak berdaya. 'Jangan omong kosong! Kau sama sekali belum merasakan jurusku! Terima racunku ini!' Seru Hyranne sambil menyemburkan racun lima unsurnya. Tapi racun Hyranne sama sekali tidak berdaya di hadapan kekuatan Armeron. Racun yang bahkan dapat melumerkan besi baja paling kuat sekalipun tidak memiliki efek apapun untuk Armeron. Ia tetap berdiri tegar. Seluruh tubuhnya berkilauan dan terbuat dari batu kristal yang luar biasa keras sehingga racun Hyranne yang luar biasa ganas pun dibuatnya tidak berdaya. 'Tidak mungkin!' Seru Hyranne tidak percaya,' Mengubah tubuh menjadi kristal ratusan lapis itu adalah jurus Nymsis yang hanya bis dilakukan di dunia mimpi. Tapi bagaimana kau bisa melakukannya di dunia nyata"' 'Karena aku lebih kuat dan lebih jahat dari Nymsis. Maka matilah kau!' Seru Armeron yang mengepalkan tinju berkekuatan maha dashyat. Sebuah pusaran hitam terbentuk di langit dan saat itu juga dunia langsung gelap gulita. 'Sekarang akan kutunjukkan apa itu mimpi buruk di dunia nyata yang sebenarnya,' Kata Iblis Armeron. Hyranne dan Blaster berteriak keras. Seluruh energi mereka sedang disedot keluar dan prosesnya seperti sedang ditusuk ribuan pedang. Tidak ada satu mili pun dari permukaan tubuh mereka yang tidak merasakan sakit. Namun Armeron sangat menyukai penyiksaan yang dilakukan terhadap korban - korbannya. 'Sudah cukup!' Teriak Blaster yang mengamuk,' Terima ini! Jurus Api Racun Abadi Tahap Sempurna!' Semburan api maut beracun pun dilontarkan. Blaster tidak main - main dan segera mengerahkan seratus persen kekuatannya dan efeknya sungguh di luar dugaan. Serangan hitam Armeron segera berhenti karena perisai tubuh kristal Armeron berhasil ditembus. Kulit luar Armeron meleleh dan sekaligus melepuh sehingga asap putih tipis pun muncul di sekeliling tubuh Armeron. 'Gabungan kekuatan. Tak kusangka akhirnya ada juga iblis yang mau membantu naga untuk menyerang iblis yang lain,' Kata Armeron dengan enteng,' Apa kau mau berbuat kebajikan atau hanya ingin menyelamatkan nyawamu sendiri, Hyranne" Tapi kuberitahu sesuatu, yang sudah kuputuskan harus mati maka ia akan mati!' Armeron pun memusatkan energi di sekeliling tubuhnya dan sekejap kemudian seluruh luka pada kulitnya pun sembuh seketika. Tampaknya sia - sia saja serangan Blaster yang digabungkan oleh serangan Hyranne. Namun Hyranne tersenyum licik. 'Tidak semudah itu, Armeron. Kau boleh punya kekuatan maha dashyat tetapi kau bertarung tanpa menggunakan siasat sepertiku maka terimalah jurusku ini! Jurus Hati Iblis Racun!' Seru Hyranne. Armeron langsung berteriak kesakitan sambil memegang hatinya. Rupanya serangan gabungan itu telah dimanfaatkan untuk membuka celah pertahanan Armeron dan di saat bersamaan Hyranne mengeluarkan jurus Hati Iblis Racun yang digunakan untuk dapat mengendalikan lawannya. Tak lama kemudian Armeron berhenti berontak dan mulai terdiam dengan tatapan mata yang kosong. 'Hambamu siap diperintah olehmu Tuan Hyranne,' Kata Armeron dengan patuh sambil berlutut di hadapan Hyranne. Hyranne sangat gembira. Dia seakan - akan baru saja mendapat durian runtuh. Seorang iblis sakti berhasil ditaklukkan dan kini dapat dimanfaatkan seperti seekor anjing. 'Bagus sekali!' Seru Hyranne,' Tugas pertamamu adalah bunuh Blaster dan ambil kedua jantungnya, Orb Merah dan hijau itu untukku!' Armeron pun menjawab,' Dengan senang hati, tuan.' Lalu ia mencabut tombak pusakanya dan segera menebaskannya ke arah Blaster. 'Iblis kurang ajar!' Seru Blaster yang segera mengerahkan kekuatan terdashyatnya untuk menahan serangan Armeron. Tapi Tombak Kesesatan yang tadinya merupakan tombak suci Holy Light sama sekali tidak tertandingi. Sekali tebas maka langit pun terbelah dan bumi pun merekah. Api Blaster bahkan tidak dapat menahan sedetik pun laju kekuatan penghancur senjata maha dashyat itu. Leher Sang Naga pun segera terpisah dari tubuhnya dan Sang Naga Api Utama pun tumbang menemui kematiannya. Armeron dengan santai menuju ke arah sisa tubuh Blaster dan mengoyak dadanya untuk mengeluarkan kedua jantung naga tersebut. Maka empat Orb pun sudah dikuasai oleh Armeron. Orb Kuning dan Putih yang diambilnya dari Jack dan kini Orb Hijau dan Merah sudah berada di tangannya. 'Bagus sekali budakku!' Seru Hyranne kegirangan,' Kini kelima orb sudah berhasil jadi milik kita. Serahkan keempat orb itu padaku lalu kita gabungkan dengan orb biru di tangan Arnarock saudaraku. Dia sedang menanti di Istana Naga Langit. Sang Master Kegelapan bisa seera bebas kembali. Ayo, cepat serahkan!' Namun Armeron malah tersenyum dan mulai tertawa lebar. 'Dasar bodoh! Apa kau serius berpikir jurus lemahmu danpat menguasai aku" Tapi terima kasih untuk informasinya. Setidaknya kini aku tahu kemana harus mencari orb biru dan Zingamon terakhir untuk disantap kekuatannya. Tapi sekarang, mari kita bersenang - senang dengan tombakku, Hyranne,' Kata Armeron yang sebelumnya ternyata hanya bersandiwara. Sebuah tebasan pun kembali terjadi dan teriakkan Hyranne memecah kesunyian. Armeron mengambil sebuah butiran hitam di sisa - sisa tubuh Hyranne yang hancur tak berbentuk lagi. Ia tersenyum puas dan berdesis,' Iblis menipu iblis. Yang paling kuat dan liciklah yang akan keluar sebagai pemenang.' Armeron tertawa lebar. Bab 54. Arachine By: Junaidi Halim 'Terima kasih. Kurasa Yang Maha Kuasa tidak salah menjadikanmu sebagai pewaris Jubah sakti ini. Kau baik hati dan gagah seperti leluhurmu. Aku minta setelah aku mati maka kau harus mencongkel mataku yang seperti permata ini lalu membawanya kepada Arachine di Hutan Besar (Great Forest). Dia adalah anakku yang terkuat dari generasi pertama. Dia dan saudara - saudaranya yang lain mengungsi ke hutan besar untuk mendirikan koloni baru sementara aku mendirikan koloni di sini. Minta tolonglah kepadanya agar ia kembali kemari dan merawat adik - adiknya. Aku mungkin tidak dapat membalas jasamu tetapi Yang Maha Kuasa pasti akan memperhitungkan kebaikanmu ini,' Kata Arachas yang semakin lemah saja. 'Jangan kuatir, sahabatku. Aku pasti akan menolong mempertahankan kolonimu ini,' Kata Jack sambil menepuk salah satu kaki Arachas sebagai tanda perjanjian. Jack merenung cukup lama sebelum ia meneruskan langkahnya menuju hutan besar. Ada urusan kecil yang harus diselesaikan sebelum urusan besar yang sudah menantinya. Ia sudah berjanji kepada Arachas untuk menemukan Arachine, putra dari Arachas dan menyampaikan pesan terakhir dari ayahnya. Sementara Bangsa Penihir menyusun kekuatan kembali, Jack meminta sedikit waktu untuk memenuhi janjinya kepada Arachas. Selain itu ia juga dapat menggunakan perjalanan ini untuk mencari informasi tambahan mengenai Klan nya yang hilang. 'Kita sudah berada di perbatasan Hutan Besar, The Great Forest. Tidak banyak makhluk yang berani masuk ke dalam karena entah bahaya macam apa yang dapat kita temui. Jadi sebaiknya kita berhati - hati,' Kata Tyrail sambil memberikan senyum termanis yang ia punya untuk Jack. 'Yah, aku mengerti,' Kata Jack sambil balas tersenyum canggung. Jack tidak pernah melakukan perjalanan jauh hanya berdua dengan seorang gadis apalagi jika gadis itu seorang penyihir sangat cantik dengan senyum semanis Tyrail. Bahkan sejujurnya, Tyrail mengingatkan Jack kepada Missa, teman wanita Jack sejak ia kecil. Namun kini Jack pun tidak tahu bagaimana keadaan Missa. Ia lenyap tanpa kabar bersamaan dengan lenyapnya Klan Al-star. Maka keduanya pun mulai memasuki wilayah hutan besar. Semakin ke dalam suasana hutan semakin mencekam dan menuntut kewaspadaan yang sangat tinggi. Karena monster - monster hutan seperti Ular besar, Centaurus yang kasar dan monyet kekar dapat menyerang kapan saja dan dimana saja. Setelah beberapa lama Tyrail menahan langkah nya dan memberi kode kepada Jack untuk berhenti melangkah. 'Ada apa"' bisik Jack dengan suara yang dibuat sepelan mungkin. 'Sihir pengintai,' desis Tyrail,' Lihat pohon - pohon itu. Mereka lebih bercahaya dibanding yang lain. Ada kekuatan sihir yang membuat pohon - pohon itu menjadi semacam mata - mata rahasia. Jika kita mendekati pohon - pohon itu maka keberadaan kita pasti akan segera diketahui.' 'Tapi siapa yang menyihir pohon seperti itu dan apa gunanya"' Tanya Jack penuh selidik. 'Kemungkinan besar pasti Bangsa Peri. Mereka cukup mahir menggunakan sihir yang meminjam kekuatan alam terutama kekuatan hutan karena mereka hidup sangat dekat dengan alam,' sahut Tyrail sembari berbisik,' Kita harus berhati - hati karena Kerajaan Peri Hutan pasti ada di sekitar sini. Yang pasti aku tidak mau berurusan dengan Banga Peri. Kita harus segera menemukan serangga bernama Arachine itu.' 'Iyah, aku tahu. Seandainya saja ini adalah hutan yang ramah dan zaman ini tidak sekelam sekarang, tentu akan lebih mudah mencari serangga itu. Kita tinggal meneriakkan namanya keras keras dan menunggu dia muncul. Tapi sekarang, bagaimana kita bisa mencari seekor serangga di sebuah hutan yang luasnya ratusan kilometer"' Tanya Jack balik bertanya. 'Kita hanya membutuhkan sedikit pengetahuan dan keberuntungan,' Jawab Tyrail sembari melemparkan senyumnya yang manis. Tiga jam perjalanan kemudian, Tyrail dan Jack sudah sampai ke sebuah bukit besar yang berada di tengah - tengah hutan. Cahaya matahari nyaris tidak bisa masuk menerobos lebatnya daun - daun pepohonan yang usianya mungkin sudah mencapai ratusan tahun. 'Ini sudah bukit yang keempat kita temui, Tyrail tetapi tidak ada serangga satu pun yang berhasil ditemukan. Atau mungkin Arachas salah memberi petunjuk mengenai keberadaan putranya. Dan mungkin juga Arachine ini sudah lama meninggal diburu peri atau sudah lama berpindah tempat,' Kata Jack mulai putus asa. 'Serangga hanya meninggalkan koloninya setelah ia besar dan cukup kuat, Jack. Jika Arachine ini memang anak dari Arachas maka kuperkirakan dia kurang lebih hampir sama kuat seperti sang ayah. Tidak mudah untuk membunuh serangga seperti ini. Serangga juga tidak mudah berpindah tempat. Jika Arachas mengatakan di sinilah Arachine membentuk koloni baru maka mereka pasti masih ada di sini kecuali ada bangsa lain yang sudah menghancurkan mereka terlebih dahulu. Tapi jika melihat lebatnya hutan ini maka pasti akan sulit sekali untuk membasmi koloni serangga hingga tuntas. Kita akan menemukan serangga walau cuman satu ekor dan menanyakan kabar tentang Arachine. Kita hanya perlu mencarinya dengan teliti di sekitar bukit batu atau terowongan bawah tanah karena di sanalah tempat yang cocok bagi serangga untuk bertelur dan membuat koloni baru,' Tyrail memberi penjelasan panjang lebar. 'Penjelasan yang sangat bagus, nona penyihir,' Sahut peri yang tiba - tiba sudah muncul di hadapan Jack dan Tyrail sembari mengarahkan anak panah nya kepada mereka berdua,' Hanya sayang kalian terlalu berisik sehingga kami dapat dengan mudah membidik dan memanah kalin.' Tak lama kemudian Jack dan Tyrail sudah dikepung oleh belasan peri yang bersenjatakan anak panah dan tombak panjang. Bab 55. Persekutuan Baru By: Junaidi Halim 'Kami tidak bermaksud jahat! Kami bukan mata - mata!' Seru Jack berusaha memberi penjelasan. Tetapi peri - peri itu tidak mendengarkan apa yang dikatakan Jack. Mereka terus menarik Jack dan Tyrail yang kini berada dalam keadaan terikat untuk masuk ke dalam Benteng Istana Kerajaan Peri. Di dalam benteng telah siap siaga ratusan peri yang sedang berlatih. Sepertinya mereka semua dalam keadaan yagn tegang dan bersipa untuk melakukan peperangan besar. 'Apa yang sebenarnya telah terjadi di sini"' Pikir Jack melihat situasi di dalam Benteng besar Para Peri. 'Tuan Raja, kami membawa seorang manusia dan seorang penyihir yang terlihat sedang memata - matai daerah kita,' Kata prajurit peri yang membawa Jack dan Tyrail ke dalam balairung megah, di mana Raja Peri yang bernama Therick duduk di atas singgasana. Namun yang mengejutkan Jack adalah di dalam balairung itu terdapat seorang wanita muda yang sedang asyik merajut sementara di sebelah Therick telah duduk Micha, ayah dari Missa yang juga Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo merupakan ketua klan Al-star yang selama ini dicari - cari oleh Jack. 'Missa!' Seru Jack tidak percaya akan penglihatannya. Missa yang mendengar suara Jack segera menjatuhkan rajutannya dan berlari memeluk Jack. Mereka berdua pun terdiam cukup lama untuk melepas rindu tanpa memperhatikan desah nafas Tyrail yang tertahan karena emosi. 'Apa kau mengenalnya, Missa"' Tanya Therick dengan heran. 'Tentu saja,' sahut Missa,' Dia adalah Jack, teman terbaikku sejak kecil.' Missa berusaha untuk tidak menekankan kedekatannya dengan Jack agar Therick tidak menaruh kecurigaan apa - apa. Karena sesungguhnya di dalam hati Missa telah muncul benih - benih cinta kepada si Raja Peri yang muda itu. Sepertinya cinta Jack kepada Missa akan bertepuk sebelah tangan. 'Lalu bagaimana dengan penyihir cantik yang ada di sebelahnya"' Tanya Therick dengan tersipu malu karena tidak sering ia mengatakan kata 'cantik' kepada seorang wanita apalagi jika wanita itu bukanlah Bangsa Peri. Tetapi kecantikkan Tyrail memang tidak biasa dan mampu memikat hati Therick sejak pertemuan pertama ini. Yah, itulah cinta, kadang membingungkan dan membuat jerat yang saling mengikat antara satu insan dengan yang lainnya. Jack mencintai Missa, namun Missa tertarik kepada Therick, sementara Therick sendiri mulai jatuh cinta kepada Tyrail dan Tyrail mencintai Jack karena kekagumannya kepada pria tersebut. 'Dia bersamaku, Sang Raja dan kujamin dia bukan musuh yang harus diwaspadai.oleh Bangsa Peri. Bahkan dalam menghadapi kekuatan jahat yang mulai bangkit, kita semua bisa bersatu dan menyusun sebuah kekuatan baru. Peri, Manusia dan Penyihir bersatu padu,' Jawab Jack. 'Ide bagus, saudaraku Jack,' Kata Therick yang senang sekali mendapat sekutu baru dari Bangsa Penyihir,' Apalagi sebenarnya kami juga sudah membuat sebuah perjanjian dengan bangsa Serangga yang tinggal di dalam Great Forest ini. Rasanya kekuatan kita akan cukup untuk menghancurkan kekuatan sihir hitam si Dewi Penyihir Maramil.' 'Apa! Dewi Penyihir Maramil"' Seru Tyrail yang tahu jelas seberapa dashyat kekuatan hitam Sang Dewi Penyihr. Jack pun mengerutkan keningnya. Di sakunya, ia masih menyimpan sebuah batu permata merah yang merupakan bagian tubuh dari Arachas yang harus diberikan kepada Arachine. Apakah Bangsa Serangga yang dimaksud Therick adalah serangga yang berada di bawah pimpinan Arachine" Jika benar begitu maka Bangsa Serangga tidak dapat membantu karena mereka harus kembali ke Terowongan Tacheron untuk menjaga saudara - saudaranya yang masih kecil di sana. Tapi tanpa bantuan kekuatan Bangsa serangga, apakah masih ada harapan untuk menang melawan Pasukan Kegelapan sang Dewi Penyihir mengingat Bangsa Penyihir yang tersisa hanya tinggal sedikit. Jack pun menjadi merasa serba salah antara janji dan kekuatiran nya. Rapat Persekutuan di Balairung Bangsa Peri Di Balairung Para Peri dimulailah pertemuan penting yang akan menyatukan kekuatan antara Bangsa. Pasukan Peri telah bersiap melakukan penyerangan kepada Dewi Penyihir di Menara kuno yang disebut Zerithen (dalam bahasa kuno: Zerithen berarti Pengawas Sihir) yang didirikan oleh Para Keeper semasa mereka masih berkuasa penuh. Di menara inilah ilmu sihir pertama kali dikembangkan hingga meluas ke seluruh dunia pada saat itu. Namun sejak kejatuhan Keeper dan mereka dikutuk The One maka Menara ini menjadi terabaikan. Bangsa Naga yang jadi penguasa selanjutnya tidak mengandalkan kekuatan sihir. Akbatnya Menara ini direbut oleh Pasukan Kegelapan yang dipimpin oleh Dewi Penyihir Maramil dan anaknya si Penyihir Hitam Lexus. Kini Bangsa Peri yang bertahun - tahun belakangan ini diperbudak oleh Sang Sewi penyihir berniat melakukan pemberontakkan. Dengan bantuan Bangsa Manusia Klan Al-star yang ingin membalas budi kepada Bangsa Peri, Bangsa Serangga yang ingin membalas dendam karena kematian Arachas di tangan Lexus, dan tentunya Bangsa Penyihir yang memiliki perseteruan lama dengan Maramil sendiri. Semua memiliki tujuan berbeda tetapi The One menyatukan mereka dalam satu tujuan yaitu menghancurkan kekuatan Kegelapan. Armada tempur pun telah disiapkan. Dua Ribu Peri, Seribu Serangga, seratus manusia, sepuluh penyihir dan Keeper Galarien. berangkat menuju ke medan tempur di menara Zerithen. Jack pun merasa jauh lebih lega karena selain berhasil menuntaskan janjinya kepada Arachea yaitu menyampaikan pesan kepada Arachine keadaan yang sebenarnya dan ia juga berhasil menemukan kembali klannya yang telah hilang. Arachine sendiri tetap menyatakan kesediaannya untuk ikut bertempur walau harus kehilangan setengah pasukannya untuk pergi mejemput saudara - saudara mereka di Terowongan Tacheron. Walau begitu seribu Pasukan Serangga tetap ikut pergi ke medan tempur. Bab 56. Kejatuhan Para Zingamon By: Junaidi Halim Arnarock terbang menjauh meninggalkan Istana Naga Langit yang mulai runtuh. Sebuah Orb berwarna biru laut berada dalam genggaman salah satu lengan Arnarock sementara ketiga lengan lainnya memegang senjata yang berbeda. Sekujur tubuh Arnarock bahkan hingga ke sayap - sayapnya terluka cukup hebat. Tak ada satu makhluk pun yang akan pernah mengira Para Zingamon akan menemui nasib tragis seperti ini. Dihajar seperti kumpulan serangga pecundang. Arnarock sendiri tidak pernah bermimpi akan pernah ada makhluk yang sedemikian kuat sehingga mampu melawan Ribuan Pasukan Kegelapan seorang diri dan mampu menggoncangkan Istana Naga Langit hingga runtuh tak bersisa. Makhluk itulah yang bernama Iblis Tombak Kesesatan Armeron yang memang biang iblis dari segala iblis. Kemampuannya hanya mungkin dapat disetarakan dengan Lord of Darkness sendiri. Yang bisa dilakukan Arnarock hanyalah pergi menghindar untuk menyelamatkan nyawanya. Jurusnya sama sekali tidak berdaya di hadapan Iblis Armeron. 'Hendak lari kemana, Arnarock" Apa kau pikir bisa melarikan diri begitu mudah dari hadapanku"' Tanya Armeron dengan santai saja yang entah bagaimana sudah berada di hadapan Arnarock. Tubuh Armeron kini sudah bertransformasi lagi sejak ia menghisap energi hitam dari Hyranne. Seluruh tubuhnya kini bersisik hitam kemerahan seperti ular dan juga memiliki ekor. Tiga tanduk di kepalanya berubah menjadi dua tanduk yang lebih besar dan panjang sementara tanduk tanduk kecil memenuhi lengan dan kaki Armeron. Yang lebih mengerikan adalah tanduk - tanduk itu mengeluarkan aura racun yang mematikan. Hembusan nafas Armeron pun menjadi sangat beracun apalagi racun yang keluar dari mulut Sang Iblis. Racun itulah yang telah memusnahkan ratusan Pasukan Kegelapan dengan hanya sekali hembusan nafas. 'Kau! Bagaimana kau bisa terbang menyusulku secepat ini di udara"' tanya Arnarock panik karena ia tidak menyangka bahwa Sang Iblis bisa bergerak begitu cepat tanpa harus memiliki sayap. 'Karena aku iblis yang paling kuat, bodoh! Dan sekarang aku butuh Orb biru itu dan juga kekuatan hitam milikmu,' senyum Armeron penuh kesadisan,' Iblis tidak lengkap tanpa sayap dan tubuh yang besar. Jadi aku harus mendapatkan semuanya itu dengan menghisap habis energi hitammu, saudaraku Arnarock! Prosesnya akan sangat menyakitkan tetapi bayangkan saja bagaimana kau akan menjadi bagian tubuh dari Iblis paling kuat di jagat raya ini. Tentunya itu suatu kehormatan yang luar biasa besar, bukan"' 'Tidak! Tidak semudah itu untuk dapat menghabisiku, Iblis jahanam!' Teriak Arnarock mengamuk antara panik dan takut. Tinju Rock Slam Arnarock pun dimuntahkan dengan kekuatan penuh ke seluruh tubuh Armeron. Tetapi yang dilakukan Armeron hanya menguap malas seakan - akan tinju itu hanya angin sepoi - sepoi yang tidak terasa. 'Astaga, ternyata hanya ini kekuatan dari Zingamon yang terkenal, Arnarock The Hell Rock. Sungguh mengecewakan! Tinjumu hanya pantas untuk menggaruk gatal di tubuhku! Kuajari kau apa itu tinju iblis yang sebenarnya!' Seru Armeron sambil melayangkan tinju Halilintar Hitam Penghancur. Sebuah halilintar tiba - tiba saja sudah menyambar Arnarock dan melelehkan sebagian besar tubuh batu mulia sang Zingamon yang lebih keras dbandingkan ratusan lapis batu permata sekalipun. Halilintar Armeron kini bukan saja kuat, cepat namun juga sangat beracun. Arnarock sama sekali tidak sanggup melawannya. Untuk menghindar saja, Arnarock harus bertaruh nyawa. Maka sudah dapat dipastikan Arnarock tidak punya cara lain untuk selamat. 'Jangan bunuh aku! Kumohon jangan bunuh aku! Aku dapat menjadi pembantumu yang setia. Aku bisa jadi bawahanmu. Atau jika kau lebih suka, aku dapat menjadi budakmu. Terserah tuan saja. Tapi kumohon jangan bunuh aku!' Jerit Arnarock mengiba dan memohon. Ia yang tadinya begitu perkasa dan sombong kini menjatuhkan dirinya dan berlutut hingga mencium tanah di bawah kekuasaan Sang Iblis Armeron. 'Anjing yang baik,' Kata Armeron yang membiarkan mangsanya berlutut tak berdaya,' Kau bisa jadi anjing yang baik. Sayangnya Iblis sakti sepertiku tidak butuh teman. Aku hanya butuh kekuasaan dan darah dari lawan - lawanku. Jadi matilah kau!' Arnarock sama sekali tidak bisa bicara lebih jauh. Karena tombak Armeron tiba tiba saja sudah memenggal kepala Zingamon terakhir itu dan mengakhiri riwayat Pendekar Kelana 6 Pendekar Bayangan Sukma 3 Petaka Cinta Berdarah Kemelut Kerajaan Mancu 7

Cari Blog Ini