Dendam Sejagad 19
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung Bagian 19 bantuan dari orang yang beruntung mendapatkan kitab pusaka itu untuk membalaskan dendam sakit hatinya serta menegakkan kembali keadilan serta kebenaran di dalam dunia persilatan. 1098 Selain dari pada itu, Bun ji koan su telah meninggalkan pula beberapa buah tanda pengenal dari beberapa orang tokoh sakti dari dunia persilatan, dia berharap orang yang berhasil mmemperoleh tanda pengenal itu berusaha untuk mengendalikan beberapa tokoh persilatan tersebut serta mendirikan suatu organisasi yang tangguh untuk mencapai cita citanya. Itulah sebabnya dalam waktu, singkat Keng cin sin telah berhasil mengumpulkan tokoh-tokoh sakti seperti Bian ih siusu Hoa Siong si, tiga gembong iblis dari pulau Tang hay dan lain-lainnya serta membentuk organisasi Hiat mo bun. Dalam pada itu, hawa pembunuhan yang amat tebal dan menggidikan hati kini sudah mencorong keluar dari balik mata Hoat hian taysu, sekalipun dia tidak turut hadir dalam pertarungan berdarah dibukit Soat san tempo dulu, namun Siau lim pay jelas-jelas terlibat dalam peristiwa berdarah itu. Mendadak Keng Cin sin berkata dengan suara dingin. "Jika taysu sekalian tidak segera turun tangan, jangan salahkan kalau aku tak akan menemani lebih lama lagi" Hoat hian siansu tertawa dingin. "Li sicu kalau toh kau mendesak terus menerus, terpaksa kami harus turut perintah", Telapak tangan kirinya segera di kepalkan kemuka, segulung tenaga pukulan segera meluncur kedepan dengan kecepatan luar biasa..." Keng Cin sin tertawa ringan, telapak tangannya yang putih bersih ditolak pula ke depan pelan-pelan, hawa serangan musuh segera berhasil dipunahkan. Disaat itulah... Bayangan manusia berkelebat memenuhi angkasa, Hoat hian taysu, Hoat khong taysu dan Hoat hong taysu dengan membentuk sudut segitiga langsung menerjang kemuka. 1099 Sewaktu berada ditengah udara, tiba-tiba ketiga orang itu menolakkan telapak tangan nya kedepan, angin pukulan yang sangat tajam segera meluncur ke muka secepat guntur dahsyatnya bukan alang kepalang dan cukup menggetarkan perasaan siapa pun yang memandangnya.... Terlihat pasir dan debu beterbangan di seluruh angkasa, udara menjadi panas dan sesak sekali. Sambil tertawa dingin, Keng Cin sin mengeluarkan ilmu silat maha dahsyatnya, dengan ke lima jari tangan kirinya yang dipentangkan lebar-lebar mendadak ia melepaskan tiga kali cengkeraman ke arah tubrukan ke tiga musuhnya, sementara telapak tangan kanannya didorong ke muka secepat kilat. "Weeesss...! Weeesss!" deruan angin pukulan yang memekikkan telinga segera bergema memenuhi seluruh angkasa... Anehnya, ternyata seluruh tubuh Keng C in sin tidak terpengaruh oleh desakan ke enam hawa pukulan yang maha dahsyat tersebut, dia masih tetap berdiri tegak bagaikan batu karang. Rupanya ke enam pukulan dahsyat yang dilepaskan tiga orang pendeta dari Siau lim pay itu sudah terpancing oleh gerakan tangan Keng Cin sin sehingga meleset dari sasarannya dan meluncur ke tengah udara, dengan begitu secara otomatis diapun tidak terpengaruh oleh angin serangan musuh. Hoat Hian taysu,, Hoat khong taysu serta Hoat hong taysu yang menyaksikan kejadian tersebut menjadi amat terperanjat, mereka tak dapat menebak gerak serangan apakah ini. Di ringi bentakan yang menggelegar memenuhi angkasa, kembali ke tiga orang itu bergerak maju seperti sukma gentayangan, jari tangan, bacokan tangan, tumbukan sikut dan tendangan kilat malang melintang di arahkan semua ke seluruh badan Keng Cin sin, agaknya mereka telah mengembangkan serangkaian serangan kilat. Didalam waktu singkat bayangan telapak tangan sudah menyelimuti seluruh angkasa, kiri kanan atas maupun bawah hampir 1100 semuanya tertutup olah bayangan telapak tangan yang berlapislapis. Keng Cin sin tertawa nyaring, suaranya keras, merdu tapi menggidikkan hati siapapun yang mendengarnya... Ditengah gelak tertawa tersebut, mendadak saja tubuhnya berputar kencang. Di dalam perputaran inilah sepasang telapak tangannya melontarkan serentetan angin pukulan yang kuat dan berlapis-lapis, begitu dahsyatnya serangan tersebut bagai kan gelombang samudra yang meluncur tiba tiada hentinya, sungguh dahsyat dan mengerikan keadaannya. Rupanya di dalam pertarungan tubuhnya yang sangat gencar tersebut secara beruntun dia telah melancarkan dua puluh empat buah serangan dan sembilan buah tendangan kilat. Di dalam waktu yang relatif sangat singkat inilah, angin pukulan dan bayangan tendangan seperti bayangan ombak di tengah samudra meluncur tiba dengan hebatnya, begitu dahsyatnya membuat berdirinya bulu roma setiap orang. Keadaan Keng Cin sin saat ini benar-benar ibaratnya malaikat raksasa berlengan banyak, angin pukulan bayangan kaki di kombinasikan dengan hawa serangan yang menyayat badan membuat suasana semakin mengerikan.. Ditengah amukan angin pukulan yang menderu-deru ketiga orang pendeta dari Siau lim pay itu sama-sama mendengus tertahan.. . Dengan tubuh sempoyongan mereka bertiga sama-sama tergetar mundur sejauh enam tujuh langkah... Jubah yang mereka kenakan itu kini sudah tercabik-cabik menjadi hancur dan beterbangan terhembus angin. Paras mukanya hijau membesi, diantaranya Hoat hong taysu yang paling parah keadaannya, kulit wajahnya sampai mengejang 1101 keras karena menahan rasa sakit, sementara sorot matanya memancarkan sinar kebencian dan perasaan dendam yang meluapluap, seakan-akan hendak menembusi tubuh Keng Cin sin. Sudah jelas kawanan sesepuh dari Siau lim pay ini merasa amat sakit hati karena harus menderita kekalahan total ditangan seorang angkatan muda. sedemikian menderitanya mereka hingga jauh lebih enakan mati. Dengan suara sedingin es Keng C in sin berkata. "Sekali lagi aku hendak memberitahukan kepada kalian, Hiat mo bun adalah kawanan manusia penegak keadilan dan kebenaran dalam dunia persilatan, kami bukan manusia-manusia pengecut yang munafik dan tak tahu malu. Mengingat kalianpun termasuk manusia-manusia penegak keadilan dan kebenaran, hari ini aku tak akan mempersoalkan fitnahan kalian terhadap diri kami lebih lanjut, namun jika kalian berani berbuat huru-hara lagi dikemudian hari, hmmm untuk membela diri, terpaksa kami akan mempertaruhkan jiwa raga kami untuk menuntut keadilan dari kalian." "Terus terang saja kukatakan kepada kalian, sembilan partai persilatan dari daratan Tionggoan sekarang hanya terdiri dari manusia-manusia tak becus, Kepandaian silat kalian sudah tidak termasuk hitungan lagi didunia saat ini, apabila kalian masih saja mencari gara-gara, suatu ketika akan tumpaslah perguruan kalian itu, sebaliknya bila kalian masih bersedia melakukan kebenaran dan berjuang, untuk mencapai kemajuan, siapa tahu kalau suatu ketika perguruan kalian akan menjadi tenar kembali?" "Nah, aku yakin kalian pasti mengerti, dengan kepandaian silat yang kalian bertiga miliki itu, masih belum sanggup untuk menghadapi diriku, sekarang kita tak perlu melangsungkan lagi suatu pertarungan yang tak berguna, nah, selamat tinggal!" Seusai berkata, dia lantas melesat ke depan dan meluncur ke arah perkampungan yang tak jauh letaknya dari sana. Kali ini ke tiga orang pendeta dari Siau lim pay itu tak berani lagi menghalangi kepergian Keng Cin sin, jelas mereka sadar kalau 1102 kemampuan yang mereka miliki masih belum sanggup untuk melebihi musuhnya. Mendadak Hoat hian taysu seperti teringat akan sesuatu, setelah menghela napas sedih dia berkata: "Sute berdua, kini dunia persilatan sudah terancam oleh bahaya besar, kita harus secepatnya mengundurkan diri dari tempat yang berbahaya ini dan selekasnya kembali ke siong san!" "Hoat hian suheng, bagaimana dengan orang-orang dari delapan partai besar lainnya" kata Hoat khong taysu sedih.. Hoat hian taysu menghela napas sedih: "Aku pikir orang-orang dari delapan partai besar tidak akan menuruti perkataan kita, aaai..! Sekalipun kita orang-orang Siau lim pay mundur dari sini, namun disaat Hiat mo buncu sudah mengetahui keadaan yang sebenarnya, sudah pasti dia tak akan melepaskan kita dengan begitu saja." "Sekarang, kita tak boleh berdiam terlalu lama lagi disini, ayo secepatnya tinggalkan tempat ini sebelum mengambil keputusan lain...." Tiga orang pendeta dari Siau lim pay itu tak berani berayal lagi, secepat kilat mereka meluncur meninggalkan tempat tersebut menuju ke arah kota. Ditengah keheningan yang mencekam tanah pekuburan tersebut, mendadak berkumandang suara gelak tertawa yang amat menyeramkan, kemudian terdengar seseorang berseru: "Kita tujuh bersaudarapun harus selekasnya meninggalkan tempat ini, kalau tidak bila kuntilanak itu sampai datang kembali, bisa jadi seluruh tanah pekuburan ini akan dibongkar olehnya dan menyeret kita keluar dari neraka tingkat delapan belas" "Lo toa" terdengar suara lain berkata, "mengapa sih kau begitu takut kepadanya! Dengan kemampuan kita tujuh bersaudara, masa tidak mampu untuk menaklukkan dirinya!" 1103 Sang Lo toa segera tertawa tergelak, teriaknya: "Lo liok, kau lupa kita tujuh orang dua belas lembar sukma sudah kehilangan beberapa lembar sukma" Masa kita dapat bertarung mati-matian lagi dengannya" bila setiap orang dengan dua belas lembar sukma berada dibadan, separuh dari kita tujuh bersaudara sudah sanggup untuk membinasakan dirinya" Seseorang yang lain segera tertawa cekikikan, kemudian berseru dengan keras: "Lo toa, kita tak usah mengibul lagi, ke tiga orang keledai gundul dari Siau lim pay toh gagah dan keren, tapi nyatanya berhasil dibikin keok secara gampang, bagaimana mungkin kita tujuh bersaudara mampu untuk mengungguli dirinya?" "Lo jit, kau si setan romantis" umpat sang lo toa sambil tertawa tergelak, "tampaknya kau tertarik oleh kecantikan wajahnya sehingga membantu dia berbicara" Ayo jalan! Kita harus selekasnya meninggalkan tempat ini, siapa yang tidak takut mampus boleh tetap berdiam disini!" "Aduuuh, tahun ini aku berusia tujuh puluh tahun, aku masih ingin hidup bersenang-senang selama belasan tahun lagi" Ditengah pembicaraan tersebut, dari balik tujuh buah kuburan yang porak poranda, tiba-tiba muncul tujuh sosok mayat hidup, ada yang kehilangan sebuah kaki, ada yang kehilangan sebuah mata, kehilangan sebuah telinga dan ada pula yang kehilangan sebuah lengan. Di ringi gelak tertawa aneh yang menyeramkan, mayat-mayat hidup itu secepat sambaran kilat meluncur dari kompleks tanah pekuburan itu dan berlalu dari sana. Dalam pada itu, Keng Cin sin dengan gerakan secepat sambaran petir telah memasuki bangunan rumah gedung itu. Namun baru saja dia menembusi gedung lapisan ke empat, apa yang terlihat membuatnya menjadi tertegun dan melongo. 1104 Mayat-mayat berlepotan darah bergeleparan diatas permukaan tanah.. . Kematian dari orang-orang itu sungguh mengenaskan sekali, membuat siapa saja yang melihat hal ini menjadi bergidik dan merasa seram .... Padahal perempuan itu sudah banyak membinasakan kaum laknat dan manusia-manusia jahat dikolong langit, mayat yang bergelimpangan sudah merupakan pemandangan biasa baginya, betapa pun seram dan ngerinya suatu keadaan tak mungkin akan menimbulkan rasa kaget atau ngeri lagi baginya. Tapi kali ini, Keng Cin sin nampak begitu terperanjat dan tertegun setelah menyaksikan tujuh delapan sosok mayat yang terkapar ditengah halaman dalam keadaan kepala hancur, isi perut berceceran, apa yang sebenarnya terjadi" Padahal mayat-mayat yang tergelepar di atas tanah sekarang, tak seorangpun yang dikenal olehnya. Rupanya dia kaget karena menyaksikan bangunan rumah yang sebelumnya tak pernah dikunjungi manusia itu sudah berubah menjadi ajang pertempuran, kalau dilihat dari suasana seram yang menyelimuti tempat tersebut, dapat diketahui kalau pertarungan tersebut berlangsung antara orang-orang tak dikenal itu dengan orang-orang Hiat mo bun pimpinannya. Yang paling dia kuatirkan sekarang adalah keselamatan dari orang-orang Hiat mo bun, sebab ditanah pekuburan tadi ia telah bersua dengan Bu lim jit hun (tujuh sukma gentayangan dari dunia persilatan) serta tiga pendeta agung dari Siau lim pay, itu berarti orang-orang yang telah ditemuinya barusan pasti turut serta dalam pertempuran berdarah ini. Padahal orang-orang itu berhasil meninggalkan tempat itu tanpa cedera, dari sini dapat disimpulkan pula kalau pihak Hiat mo bun telah menderita kekalahan total. 1105 Sekarang suasana dalam perkampungan yang luas itu sunyi senyap tak kedengaran sedikit suarapun, suasana terasa begitu menyeramkan dan menggidikkan hati. Tiba-tiba Keng Cin sin mendongakkan kepalanya lalu berseru dengan suara nyaring. "Iblis darah menggetarkan dunia persilatan.... Tengkorak Manusia menggetarkan setan gentayangan..... Dari kejauhan sana bergema suara pantulan dari teriakannya itu dan menggema tiada hentinya di angkasa. Namun suasana tetap sepi, tiada jawaban apapun yang terdengar .... Keng Cin sin sangat terperanjat, gumannya kemudian: "Aneh, mungkinkah mereka semua telah mengundurkan diri dari tempat ini" Atau mungkin mereka sudah tertimpa musibah?" Berpikir demikian, sekali lagi dia berteriak dengan suara lantang. "Hiolo kumala memunahkan amisnya darah... Umat persilatan menghormati bunga bwee, Kengerian berubah ketenangan, Kegelapan hilang muncul ah terang. Kegagahan menggetarkan angkasa, Panji sakti bagaikan sang surya!" Secara beruntun dia meneriakkan keenam patah kata sandi dari Hiat mo bun itu dengan suara yang lantang dan nyaring, suaranya begitu keras hingga mendengung di seluruh angkasa. Namun suasana dalam ruangan itu masih tetap sepi hening, seram dan mengerikan hati... 1106 Hanya suara angin lembut yang menerpa lewat menggoyangkan Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo dedaunan dan ranting, hingga menerbitkan suara gemerisik yang sangat lirih.. Keng Cin sin merasakan hatinya berat sekali, pelan-pelan dia mulai ke depan, mengitari halaman gedung ruangan kelima dan melangkah masuk melalui pintu bulat kecil. Tiba-tiba terendus bau amisnya darah yang amat tebal menyelimuti seluruh angkasa disekitar tempat itu. Sejauh mata memandang, yang nampak hanya mayat-mayat yang bergelimpangan dalam keadaan mengerikan serta senjata tajam yang berserakan diatas tanah. Mayat yang tergeletak disekitar sana berjumlah dua puluhan sosok, suatu jumlah yang tidak kecil. Dibawah sinar matahari senja yang merah membara, noda darah yang melumer diatas tanah terasa lebih menyala dan menggidikkan hati orang yang memandangnya. Dengan sorot mata yang tajam bagaikan sembilu, Keng Cin sin mengawasi setiap mayat yang tergeletak ditanah itu tanpa berkedip. Namun mayat-mayat yang ditemukan pun bukan jenasah dari orang-orang Hiat mo bun. Agak lega Keng Cin sin menyaksikan hal tersebut, dia berharap moga-moga anggota Hiat mo bun bisa mundur dari situ dengan aman dan berharap selamat. Mendadak.... . . Sepasang mata Keng Cin sin terhenti di atas tiga sosok mayat yang berdiri kaku disisi gunung-gunungan samping gedung tersebut. Sambil menjerit kaget dia menerjang ke muka dengan cepatnya, sementara sorot matanya memancarkan sinar kepedihan yang luar biasa... 1107 Dia merasa sedih dan sangat berduka..... Rupanya ke tiga sosok mayat itu tertancap oleh tiga batang pedang panjang, setiap pedang menembusi bagian yang mematikan ditubuh mereka, sementara wajah mereka masih mengenakan topeng tengkorak lambang Hiat mo bun. Dengan suara gemetar Keng C in sin segera berseru. "Ang yang kui si (utusan setan merah menyala) Sin Kiu si, Lik im pok si, Hay lo tocu Su siok su, kalian bertiga..... kalian bertiga telah pergi ...." Ternyata ke tiga sosok mayat tersebut adalah tiga gembong iblis dari pulau lautan timur. Walaupun Keng Cin sin tahu bahwa tiga Iblis dari pulau lautan timur sombong, buas, kejam dan tak berbelas kasihan, namun bagaimanapun jua mereka adalah anggota setia dari Hiat mo bun, maka secara otomatis kematian mereka menimbulkan juga perasaan sedih yang mendalam bagi perempuan itu. Pelan-pelan Keng Cin sin, mengalihkan pandangan matanya ke arah sekitar situ, lebih kurang lima kaki dari tempat semula lagi-lagi ditemukan dua sosok mayat yang berada dalam keadaan sangat menyedihkan. Sambil berpekik keras Keng Cin sin segera menubruk ke depan, teriaknya dengan suara pilu. "Ciu Jian hiong , Ban Tun Jiang, kalian Tiang pek siang to juga turut tewas..." Perasaan terkejut dan sedih yang mencekam perasaan Keng Cin sin sekarang benar-benar tak terlukiskan dengan kata-kata. Sekarang dia mulai merasakan betapa seriusnya persoalan ini, dia cukup mengetahui tentang kelihayan ilmu silat yang dimiliki kelima korban tersebut, namun kenyataannya mereka toh tewas juga ditangan orang, ini berarti mereka yang lainpun... Keng Cin sin tidak berani berpikir lebih jauh... 1108 Mendadak tubuhnya melejit ke tengah udara dan langsung menerjang ke arah bangunan kecil disisi sebelah selatan. Tapi disaat tubuhnya melayang turun ke dalam halaman gedung tersebut dan melihat apa yang tertera disitu, dadanya terasa sakit dan sesak sekali seolah-olah di hantam dengan martil yang beratnya beberapa ribu kati. Suasana didalam gedung mungil itu sudah hancur dan porak poranda tiada berwujud lagi, pepohonan dan aneka bunga tersebar dimana-mana, sementara tiga puluhan sosok mayat terkapar ditengah halaman tersebut. Tepat dimuka pintu ruang mungil tersebut tergeletak sesosok mayat dengan dandanan anggota Hiat mo bun, sedang disisi pintu terkapar pula dua sosok mayat anggota Hiat mo bun, topeng tengkorak yang mereka kenakan sudah terlepas dan jatuh ke tanah. Mereka berdua adalah seorang lelaki kekar yang berjenggot hitam serta seorang kakek berwajah hitam yang kurus dan pendek. Kedua orang ini bukan lain adalah Kanglam siang hui, Pek lek jiu Ho Kian dan Thian kun tee ciang Khong Tang lun. Keng Cin sin segera berteriak keras. "Oooh Thian. mengapa kau begitu kejam" kau tumpas Hiat mo bun sebelum citacitanya terwujud..." Saking sedihnya, dia sampai terisak dan tak mampu melanjutkan kembali kata-katanya. Kini, dia betul-betul membenci sekalian manusia-manusia laknat yang tidak berperi kemanusiaan itu. Perasaan Keng Cin sin sekarang boleh dibilang telah dipenuhi oleh perasaan sedih, gusar dan dendam yang berlipat-lipat. Sepasang matanya memancarkan sinar pembunuhan yang menggidikkan hati, dia bersumpah hendak membunuh semua manusia yang terlibat didalam peristiwa berdarah ini. 1109 Berapa saat kemudian, Keng Cin sin dapat menenangkan kembali hatinya, dengan sedih dia bergumam: "Dari sebelas anggota Hiat mo bun, kini sudah kuketahui ada sembilan orang yang tewas, yang belum ditemukan sekarang hanya Sian ih siusu Hoa Siong si, adik Khi serta Siang hong kek Hoo Gi dari Kang lam Siang hou, mungkinkah merekapun..." Tiba-tiba.... . . Keng Cin sin menangkap suara gemerisik yang sangat lirih, dengan sorot mata yang mencorongkan sinar tajam ia segera berpaling ke arah sisi barat dekat dinding ruangan, disini tergeletak pula sesosok tubuh manusia yang bermandikan darah. Waktu itu, tubuh yang terkapar ditanah itu mulai bergerak-gerak, walaupun sangat lirih. Bagaikan sukma gentayangan Keng Cin sin segera memburu ke depan, lalu membalikkan mayat tersebut dengan ujung kakinya. Wajah manusia itu penuh berpelepotan darah, rambutnya terurai kusut namun tak dapat menutupi matanya yang besar, alis matanya yang tebal serta wajahnya yang bulat.. "Aaaah, rupanya Siang hong kek Hoa Gi!" pekik Keng Cin sin dengan perasaan pedih. Yaa, benar! Dia adalah Sian hong kek Hoo Gi dari Kang lam siang hou, sebenarnya Keng Cin sin mengira orang ini lolos dari musibah tersebut, tak tahunya dia justru muncul dihadapan matanya dalam keadaan yang mengerikan. Tiba-tiba.... Tubuh Sian hong kek Hoo Gi yang kaku itu mengejang keras dengan penuh penderitaan. "Aaah, dia belum putus nyawa" kembali Keng Cin sin menjerit kaget. "Saudara Ho, saudara Ho!" sambil berteriak keras Keng cin sin merogoh kedalam sakunya dan mengeluar kan dua butir pil 1110 berwarna putih bersih dan sebuah botol porselen, kemudian dicekokkan ke dalam mulutnya yang tertutup rapat. Kemudian sepasang tangannya secepat kilat menguruti delapan nadi penting di seluruh tubuh Sian hong kek Ho Gi. Akan tetapi Sian hong kak Ho Gi masih tetap tergeletak kaku di tanah, bergerakpun tidak. Keng Cin sin tahu kalau isi perutnya sudah berhenti bekerja karena hawa murninya terlalu lama tersumbat, sekalipun ada pil Kiu coan si mi yok wan yang dapat menyelamatkan orang dari kematian, namun daya kerja obat tersebut sudah tak dapat menyebar lagi keseluruh anggota tubuhnya. Tiba-tiba Keng Cin sin berseru tertahan dengan cepat dia memasuki ruangan mungil itu langsung menuju ke ruang dalam. Setelah mengambil secawan air putih, dia balik kembali ke sisi tubuh Sian hong kek dan mengeluarkan sebuah kotak kemala kecil dari sakunya... Segulung cahaya warna warni yang tebal segera membumbung tinggi ke angkasa .... Rupanya dia telah memasukkan mutiara Thian hong im yang sin cu tersebut ke dalam air bersih tadi. -ooo0dwooo- BAB 51 TAK lama setelah mutiara mestika Thian hong im yang sin cu tersebut di masukkan kedalam air bersih, mendidihlah air didalam cawan itu sebelum akhirnya berubah menjadi merah membara. Tak lama kemudian, air bersih di dalam cawan tersebut sudah berubah menjadi merah darah, Keng Cin sin segera menjepit keluar mutiara tersebut dari dalam cawan dan menyimpannya kembali kedalam kotak kemala dan disimpan kedalam sakunya. 1111 Sementara air merah darah tadi dicekok kan kemulut Sian hong kek Ho Gi belum lama berselang. Keng Cin sin pernah pula menggunakan cara yang sama dimana ditambah pula dengan beberapa macam bubuk obat untuk membuat cairan kental berwarna merah untuk menyembuhkan Ku See hong dari siksaan ilmu Hou kut jian hui im kang. Sekarang, Walaupun hawa murni Sian hong kek Ho Gi belum putus, namun luka yang dideritanya parah sekali. kendatipun demikian mutiara Thian hong im yang sin cu memang benar-benar maha dahsyat. Coba kalau bukan begitu, mungkin isi perut Sian hong kek Ho Gi yang sudah hancur dan terluka parah itu akan mempercepat kematiannya. Sementara itu suatu kejadian aneh telah terjadi, paras muka Sian hong kek Ho Gi yang berwarna merah membara itu mendadak mengejang keras, kemudian dari lubang hidungnya seperti terdapat dengusan napas kembali. Lalu terdengar dia mendengus tertahan, sepasang matanya yang terpejam rapatpun pelan-pelan membuka kembali, dengan serentetan sorot mata yang lemah dia mengawasi Keng Cin sin. Itulah sorot mata penuh kebencian dan perasaan seram ..... Buru-buru Keng Cin sin berseru dengan cemas: "Saudara Ho! Saudara Ho! Kau masih kenal denganku" Aku adalah manusia berkerudung warna warni dari Hiat mo bun " Tampaknya Sian hong kek Ho Gi sudah tidak mendengar ucapan dari Keng cin sin lagi, atau mungkin matanya sudah tak dapat menangkap bayangan manusia lagi, dia masih tetap memandang kearah depan dengan wajah termangu-mangu. Dengan gelisah Keng Cin sin kembali berseru. "Dengar.... . . dengarkah kau dengan suaraku?" 1112 Mendadak Sian hong kek Ho Gi sudah gerakkan bibirnya dan menyahut dengan suara lirih. "Kau .... kau adalah nona Im" Mengapa kau mendatangi neraka ini?" "Apakah kau .... . . kaupun sudah mati?" Keng Cin sin tahu kalau dia mengira dirinya sebagai Im Yan cu dan dia mengira dirinya sudah mati serta bertemu dengannya didalam neraka, dengan perasaan yang amat sakit karena pedih, serunya agak gemetar: "Saudara Ho! Kau masih hidup, aku adalah manusia berkerudung warna warni, Buncu dari perguruan Hiat mo bun..." Ketika mendengar ucapan tersebut, paras muka Sian hong kek Ho Gi yang semula menyeramkan itu terlintas suatu perubahan wajah yang sangat aneh, bibirnya tampak bergetar lalu berbisik dengan lirih: "Ooh, kau.. kau adalah Buncu, pembunuh-pembunuh bedebah.." Agaknya Sian hong kek Ho Gi sangat di pengaruhi oleh gejolak perasaan, sekujur tubuhnya gemetar lagi dengan kerasnya, sementara paras mukanya kembali mengejang keras penuh penderitaan. Kata-kata selanjutnya pun turut tersumbat. Buru-buru Kong Cin sin berseru. "Saudara Ho, untuk sementara waktu ini legakan dulu perasaanmu, aku datang untuk menyembuhkan lukamu ....." Suara gemerutuk mulai kedengaran dari dalam tenggorokkan Sian hong kek Ho Gi, kemudian dia berkata lagi diiringi helaan napas yang sedih dan lirih: "Aku sudah.... sudah tiada harapan lagi. .. aku sangat gembira dapat bersua kembali denganmu ...." "Saudara Ho, kau ... kau pasti akan sehat kembali ...." seru Keng Cin sin cemas. 1113 "Buncu!" suara Sian hong kek Ho Gi kedengaran lebih gemetar lagi, "kau tak usah membuang waktuku dengan percuma, menggunakan kesempatan yang amat singkat ini, ingin kuberitahukan kepadamu, siapa-siapa saja musuh besarmu..." Keng Cin sin pandai sekali dalam ilmu pertabiban, tentu saja diapun tahu meski Hoa Tuo, si Tabib sakti dari jaman Sam kok menitis kembalipun mustahil bisa menyelamatkan selembar jiwanya. Sekarang dia bisa sadar karena mengandalkan hawa murni yang masih dimilikinya serta kasiat dari pil kiu coan sa mia sin wan dan air mustika mutiara Thian hong im yang sin cu, seandainya kasiat dari kesemuanya itu sudah punah, tentu saja pengaruh obat mana tak bisa mencegah cakar maut malaikat elmaut untuk mencabut nyawanya. Dengan perasaan pedih bertanya Keng Cin sin: "Katakanlah, siapa musuh-musuh kita" Apakah sebelas saudara kita sudah mengalami musibah semua?" "Sungguh tak disangka sembilan partai besar yang menganggap diri sebagai partai bersih pun bisa bertindak begitu kotor, munafik dan tak tahu malu..." . kata Sian hong kek Ho Gi sambil menahan rasa dendam. "Haaah, sembilan partai besar dari daratan Tionggoan"." Keng Cin sin amat terperanjat. "Benar.... ciangbunjin dari sembilan partai besar..." ditambah dengan manusia aneh yang menyebut dirinya Bu lim jit hun sekalian tujuh delapan puluh jago lihay, kami sebelas saudara mungkin sudah gugur sembilan orang, tapi pihak lawanpun banyak yang jatuh korban, cuma pembunuh dan dalangnya tidak mampus." "Bin ih siausu Hoa Siong si beserta saudara cilik Kho It khi telah menerjang keluar dari kepungan dengan membawa luka yang parah, tidak kuketahui bagaimanakah nasib mereka sekarang." 1114 "Aku pasti akan memberikan pembalasan yang setaraf dan kematian yang sama kejamnya terhadap pembunuh-pembunuh keji yang rendah, tak tahu malu dan munafik itu" Sian hong kek Ho Gi mendehem dua kali, Kemudian berkata: Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Sekarang aku baru memahami betapa jelek dan busuknya kawanan manusia yang mengaku dirinya sebagai pendekar sejati itu, sama-sama memperlihatkan wajah mereka yang buas dan liar. Aaai, mereka telah mempergunakan cara yang rendah dan tak tahu malu untuk menyergap kami." "Dunia persilatan memang penuh dengan kemunafikan dan kelicikan, setiap orang selalu menggunakan tipu muslihat yang busuk untuk memperkaya diri, mencari nama dan kedudukan, tindak tanduk mereka sukar diduga sebelumnya. Buncu! Sekarang kau harus hidup sebatang kara, sedang didalam dunia persilatan hanya tinggal Leng hun koay seng Ku See hong seorang yang dekat denganmu, sedang sisanya, ... sisanya hampir semuanya merupakan musuhmu, dapat .... dapatkah kau membalas dendam..?" Selembar nyawa Sian hong kek Hoo Gi pun mengikuti sang waktu makin lama makin menyusut pendek, cengkeraman malaikat elmaut sudah semakin mendekatinya. Dengan napas yang tersengkal-sengkal dan tenggorokkan mengorok keras, dia berbisik lagi, dengan suara semakin lirih: "Buncu, sebelum ajalku tiba, ada beberapa persoalan ingin kutanyakan kepadamu, betulkah kau adalah Keng C in sin yang di kenal oleh Ku See hong dan selama ini di anggap telah mati?" Keng Cin sin sangat terperanjat, dia tak habis mengerti mengapa anak buahnya ini bisa tahu kalau dia adalah Keng Cin sin" Namun setelah menghela napas sedih sahutnya juga. "Saudara Ho, akulah Keng Cin sin!" Sekulum senyuman segera menghiasi wajah Sian hong kek Ho Gi yang mengenaskan itu, kembali dia berbisik dengan suara yang lirih sekali: 1115 "Buncu, Leng hun Koay seng Ku See hong sangat mencintai dirimu, dia menganggap kau belum mati, aku tahu, dihati kecilmu pasti ada rahasia besar yang sukar diutarakan, namun bagaimanapun juga kau harus mengutarakan keadaanmu yang sebenarnya kepada dia, berdiri disatu garis yang sama, dengan begitu kalian baru dapat membasmi kaum jahanam dan kaum laknat dari muka bumi." "Nona Keng Cin sin, kenapa hubunganmu dengan Ku See hong .......?" "Saudara Ho" tukas Keng Cin sin sedih, "aku belum dapat menyatakan identitasku kepadanya, karena sekarang aku harus mencari dulu semacam obat ....." Siau hong kek Ho Gi yang mendengar perkataan tersebut menjadi sangat terperanjat tapi justru karena itu pula darahnya semakin membeku sehingga tak dapat mengalir kedalam isi perutnya, seketika itu juga jantungnya berhenti berdetak dan matanya membalik keatas, tampak ajalnya sudah tiba. Namun sesaat menjelang ajalnya tiba, mendadak dia berbisik lagi dengan lirih: "Ku See hong telah terjebak oleh tipu muslihat orang-orang Ban sia kau...." Berbicara sampai disitu, sepasang kakinya segera menjejak keras-keras ke depan, seluruh tubuhnya mengejang keras dan darah mengucur keluar dari ujung bibirnya. Seorang lelaki sejati yang gagah perkasa ini, akhirnya harus meninggalkan dunia yang penuh kekejian untuk kembali ke alam baka dan beristirahat untuk selamanya. Kini segenap kekuatan Hiat mo bun telah punah, korban yang berjatuhan cukup besar dan parah, tak terlukiskan rasa sedih dan pedih yang dialami Keng Cin sin saat ini ... Dengan membawa pengharapan yang besar dia mendirikan perkumpulan Hiat mo bun, maksudnya ingin menegakkan keadilan 1116 dan kebenaran dalam dunia persilatan demi kesejahteraan umat persilatan, sungguh tak disangka sebelum cita-citanya yang luhur itu tercapai, segenap kekuatan partai nya harus ditumpas orang dan punah dengan begitu saja. Pukulan hatin yang demikian beratnya ini benar-benar telah meninggalkan bekas luka yang mendalam sekali didalam sejarah perjalanan hidupnya. Sekarang Keng Cin sin tak dapat mengendalikan rasa sedih dalam hatinya, air mata jatuh bercucuran dari kelopak matanya dan membasahi pipinya .... Kesedihan yang tak bersuara ini terasa jauh lebih membekas dalam hatinya dari pada isak tangis yang keras, sebab perasaan pedih yang dialaminya saat ini benar-benar tak terlukiskan lagi dengan kata-kata. Pancaran sinar dendam, benci dan marah yang mengerikan hati mencorong ke luar dari balik matanya, dia mengawasi wajah Sian hong kek Ho Gi yang sudah menjadi mayat itu tanpa berkedip. Dari balik sorot mata mana, terkandunglah pelbagai perasaan yang bercampur aduk tak karuan. Diantaranya terselip perasaan dendam dan benci.... Penderitaan.... Kemarahan.... Kenangan. Hawa napsu membunuh yang berkobar kobar .... Mendadak.... Keng Cin sin mendongakkan kepalanya dan memperdengarkan suara tertawa panjangnya yang keras dan menusuk pendengaran. Sedemikian kerasnya suara tertawa itu sehingga seluruh langit dan bumi seakan-akan turut bergetar keras, suasana betul-betul mengerikan sekali. 1117 Suara tertawanya itu begitu keras dan menggidikkan hati... Suara tertawa itu penuh dengan kebencian yang meluap-luap.... Tapi terdengar pula begitu memedihkan hati sehingga sanggup mencabik-cabikkan perasaan setiap orang. Dari gelak tertawanya itu, kita dapat merasa kan bahwa dalam dunia persilatan bakal terjadi suatu tragedi yang paling mengerikan didalam sejarah dunia persilatan selama ini. Sementara itu, matahari senja sudah condong ke arah barat, sinar matahari kemerah-merahan memancar ke seluruh angkasa. Mendadak... Segulung angin lirih berhembus lewat dan memecahkan keheningan yang mencekam sekeliling tempat itu... Tahu-tahu dalam ruangan tersebut telah menyelinap masuk seorang perempuan berambut putih yang berwajah bersih bagaikan kemala, didalam bopongan perempuan tersebut, terdapat pula seorang gadis yang berwajah cantik. Tak perlu diduga lagi, ke dua orang ini bukan lain adalah Seng sim cian li Hoa Soat kun serta Im Yan cu yang telah terkena obat perangsang Im hwee si hun wan. Setelah mengetahui siapa yang datang, buru-buru Keng Cin sin mengendalikan gejolak perasaannya lalu menegur dengan lirih. "Bolehkah aku tanya, apakah kau adalah Seng sim cian li Hoa Soat kun locianpwe beserta muridnya Im Yan cu?" Seng sim cian ti Hoa Soat kun amat terkejut setelah mendengar teguran itu, segera pikirnya. "Heran, bagaimana mungkin dia bisa mengetahui akan hal ini ...."." Dengan nada suara yang dingin bagaikan es, sikap yang merupakan kebiasaan bagi nya, dia menghela napas panjang lalu menjawab: 1118 "Hiat mo buncu, mungkin kau sudah mengetahui maksud kedatanganku kemari" "Hoa locianpwe, apakah Leng bun kuay seng Ku See hong telah berkunjung ke rumah penginapan Yang tang?" Rupanya Keng Cin sin mengira Hoa Soat kun bisa datang mencarinya atas petunjuk dari Ku See hong, sebab hanya Ku See hong seorang yang tahu kalau gedung terpencil ini merupakan pusat hubungan dari perkumpulan Hiat mo bun. "Sudah seharian penuh lo nio belum berhasil menemukan bajingan cilik she Ku itu" sahut Seng sim cian li Hoa Soat kun dengan suara dingin. Mendengar perkataan itu Keng Cin sin sangat terkejut, dalam benaknya segera terlintas kembali kata-kata terakhir dari Sian hong kek Ho Gi. "Jangan-jangan Ku See hong benar-benar sudah terkena siasat busuk dari bajingan Ban sia kau..." demikian dia mulai berpikir. Rupanya Sian hong kek Ho Gi yang sesaat menjelang ajalnya mendengar kalau Ku See hong sedang pergi mencari obat-obatan, mendadak saja ia teringat akan kisah pertemuan antara Ku See hong dengan Thi bok sin kiam Cu Pok, ditambah pula sejak musibah yang menimpa Hiat mo bun barusan, ia semakin menaruh perasaan was-was terhadap jalan pemikiran orang persilatan. Atas dasar itulah dia lantas menduga kalau Ku See hong sudah ditipu oleh kaum laknat, maka dari itu sebelum ajalnya tiba dia pun menyatakan kalau Ku See hong sudah terjebak oleh siasat busuk musuh. Tatkala Seng sim cian li Hoa Soat kun menyaksikan Keng C in sin hanya membungkam diri dalam seribu bahasa, dengan suara dingin dia berkata lagi. "Hiat mo buncu, apakah kaupun sudah tahu kalau muridku ini telah keracunan?" 1119 Tentu saja Keng Cin sin memahami maksud hatinya, buru-buru jawabnya. "Locianpwe, atas pemberitahuan dari Ku See hong, aku sudah tahu kalau Im Yan cu telah keracunan, sayangnya aku hanya sanggup memperpanjang saat kambuhnya saja, dan tak mampu menyembuhkan secara tuntas. ." "Aku telah berjanji dengan Ku See hong, paling lambat besok pagi untuk berjumpa dengannya dirumah penginapan Yang tang, pada saat itulah kita akan bersama-sama menyelesaikan persoalan ini....." Ketika mendengar perkataan tersebut, sekilas perasaan sedih sempat menghiasi wajah Seng sim cian li Hoa Soat kun, jelas kesedihan yang dikarenakan perasaan kecewa. Keng Cin sin menghela napas sedih, kemudian katanya. "Hoa locianpwe, aku sudah berjanji kepada Ku See hong untuk menyembuhkan luka racun dari tubuh adik Im Yan cu, sudah pasti akan kulakukan hal ini dengan sebaik-baiknya" "Bukankah sudah kau katakan bahwa kau tak mampu untuk menyembuhkannya, sama sekali?" "Kepandaianku memang masih belum lengkap untuk menyembuhkan luka beracunnya, namun setiap benda yang ada didunia ini pasti ada cara untuk memecahkannya. Aku pikir didalam kitab pusaka Ban sia cinkeng sudah pasti akan tercantum obat penawar dari racun cabul tersebut." "Maksudmu, kau hendak mengunjungi markas besar Ban sia kau dan berusaha untuk mencuri kitab Ban sia cin keng itu?" "Yah, kejadian telah berkembang menjadi begini rupa, terpaksa aku harus menempuh cara ini" Sungguh terharu perasaan Seng sim cian li Hoa Soat kun setelah mendengar perkataan itu, pikirnya: 1120 "Sudah pasti perempuan ini mempunyai hubungan yang mendalam sekali dengan Ku See hong, kalau tidak mengapa dia bersedia untuk menyembuhkan luka beracun dari im Yan cu, bahkan bersedia pula mempertaruh kan jiwanya untuk mengunjungi markas besar Ban sia kau dan berusaha mencuri kitab pusaka Ban sia cin keng milik Ceng Lan hiang ...." Berpikir demikian, dia menghela napas panjang, kemudian katanya pelan. "Terima kasih banyak atas petunjukmu barusan, kalau dalam kitab pusaka Ban sia cin keng tercantum resep obat penawar untuk memunahkan pengaruh racun cabul tersebut, soal mengunjungi perkumpulan Ban sia kau, aku pikir tak perlu merepotkan dirimu lagi." "Hoa cianpwee, aku sudah mengabulkan permintaan orang tentang hal ini, jadi aku tak ingin mengingkari janji" "Bolehkah aku tahu bagaimana hubunganmu dengan Ku See hong. ..?" Keng Cin sin menghela napas sedih: "Panjang sekali untuk diceritakan tentang kepedihan hatiku ini, harap Hoa cianpwee jangan menyinggungnya kembali, terus terang saja kukatakan, dahulu dia adalah kekasihku, tapi sekarang aku sudah tak dapat mencintainya lagi, oleh sebab itu aku hanya bisa berusaha dengan sepenuh tenaga untuk membantunya hidup senang dan bahagia, dengan begitu hatiku akan turut merasa puas" berubah hebat paras muka Seng sim cian li Hoa Soat kun setelah mendengar perkataan ini, serunya terkejut: "Jadi kau adalah Keng Cin sin, kekasih pertama dari Ku See hong..." Keng Cin sin pun merasa terkejut sekali setelah mendengar perkataan itu, pikirnya kemudian. "Heran, mengapa diapun bisa mengetahui namaku..." 1121 Tapi dengan cepat dia mengangguk, sahutnya sedih. "Benar, aku adalah Keng Cin sin, harap locianpwe jangan memberitahukan hal yang sesungguhnya kepadanya" "Mengapa?" tanya Seng sim cian li Hoa Soat kun tidak mengerti. Air mata segera bercucuran membasahi wajah Keng Cin sin. "Hoa locianpwe! harap kau jangan menanyakan persoalan ini, sebab kesemuanya itu hanya akan menambah kesedihan dan kepedihan didalam hatiku saja" Pada dasarnya Seng sim cian li Hoa soat kun memang seorang yang patah hati, tentu saja diapun dapat merasakan kesedihan yang mencekam perasaan Keng Cin sin sekarang. Oleh sebab itu dia lantas mengalihkan pokok pembicaraannya ke soal lain, katanya. "Nona Keng, kau dapat memperpanjang kambuhnya dari racun cabul yang mengeram dalam tubuh muridku ini sampai berapa lama?" "Kurang lebih lima belas hari" "Masalah ini tak bisa ditunda-tunda lagi, harap nona Keng segera turun tangan menolong muridku ini" "Hoa locianpwe, sekarang kita harus pergi ke rumah penginapan Yang tang dan menanti kedatangan Ku See hong lebih dulu" "Sekarang dia telah pergi ke mana?" "Ku See hong sedang mencari sebatang rumput Im cu cau, rumput tersebut sangat langka dan sukar dicari didunia ini, bisa jadi ia sudah ditipu oleh kaum laknat" "Siapakah yang menyuruh dia pergi mencari rumput tersebut.. ?" "Soal ini aku sendiripun tidak jelas tapi bisa jadi kaum laknat dari Ban sia kau apabila kita tidak berhasil menemukannya di rumah penginapan Yang tang, masalahnya menjadi semakin sukar diduga 1122 Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo lagi, namun bila dia terkena siasat licik dari Ban sia kau, sudah pasti jiwanya terancam bahaya maut" "Baiklah, mari kita menanti kedatangannya di rumah penginapan Yang tang sampai besok, bila dia tak datang juga, kita segera menyusulnya ke markas besar Ban sia kau" Maka Seng sim cian Hoa soat kun bersama Keng Cin sin berangkat ke rumah penginapan Yang tang untuk menunggu kedatangan Ku see hong. -oooo0dw0oooo- Jilid 34 KU SEE HONG roboh tak sadarkan diri setelah terkena bubuk pemabuk milik Ceng Lan hiang. Entah berapa lama sudah lewat... Dalam keadaan samar-samar dan antara sadar tak sadar, Ku See hong merasa didalam mulutnya seakan-akan sedang menghisap sebutir buah anggur yang manis dan segar. Cairan yang harum dan segar memercik dan mengalir melalui kerongkongannya. Dia mengira masih berada dalam impian, namun mulutnya memang benar-benar dipenuhi oleh cairan yang harum baunya. Selain itu terendus pula bau harum semerbak yang menusuk penciumam. Dia merasa pikirannya masih kabur, keadaan tersebut bagaikan dalam impian seperti lamunan, seperti juga kenyataan. Dia tak dapat memastikan secara pasti, sebab benaknya terasa kosong dan hampa. 1123 Lama. . . lama kemudian, impian yang indah tersebut mendadak lenyap tak berbekas. Ku See hong merasakan ingatannya mulai jernih kembali, tibatiba ia teringat bagaimana dia telah berjumpa dengan ketua Ban sia kau yang cabul lagi kejam, Ceng Lan hiang. Mendadak benaknya seperti disambar oleh geledek ditengah hari bolong, dengan cepat Ku See hong membuka matanya kembali.... Apa yang kemudian terlihat olehnya hampir saja membuatnya menjerit keras. Ternyata seluruh pakaian yang dikenakan kini sudah dilepas orang, sekarang dia sedang berbaring ditengah sebuah pembaringan yang harum baunya dan indah bentuk nya dalam keadaan telanjang bulat, sekeliling pembaringan dilapisi oleh kain tirai berwarna kuning yang halus dan lembut. Seluruh ruangan tidur itu dihiasi dengan aneka warna yang dapat membangkitkan napsu birahi, gambar-gambar porno dan lain sebagai nya, pokoknya siapa saja yang berada disitu pasti akan terpaku dan terpesona. Ku See hong tahu dimanakah dia berada sekarang, dengan sorot matanya yang tajam dia mengawasi sekejap sekeliling tempat itu, ternyata tak seorang manusiapun yang nampak. Dia mencoba untuk menarik hawa murninya dan bangkit berdiri, namun seluruh tubuhnya lemas seakan-akan tak bertenaga, hawa murninya tak mampu dihimpun kembali. Menyaksikan kenyataan ini, dia menghela napas sedih, lalu berpikir dihati: "Habis sudah riwayatku kali ini! Habis sudah riwayatku kali ini! Aku benar-benar sudah terjatuh ketangan perempuan jalang itu. Ooh, mengapa dia tidak memberi kematian yang utuh kepadaku! Mengapa dia...." Berpikir sampai disitu Ku See hong tak berani berpikir lebih jauh, dia mencoba untuk membalikkan badannya namun sama sekali tak mampu berkutik. 1124 Ternyata jalan darahnya sudah ditotok orang, dan ilmu menotok jalan darah yang digunakan sedemikian luar biasanya sehingga dapat membuat kesadaran orang tetap jernih, namun tubuhnya tak mampu mengerahkan sedikit tenagapun. Mendadak... Serentetan gelak tertawa yang amat jalang bergema memecahkan keheningan ruangan itu... Lalu terendus segulung angin harum menerpa lewat, dari luar pembaringan berkelambu kuning dimana Ku See hong berbaring sekarang, tahu-tahu sudah muncul seorang perempuan cantik bagaikan seekor ular, dengan suatu gerakan cepat dia langsung menubruk ke atas pembaringan di mana Ku See hong berada. Selembar wajah perempuan cantik yang memikat hati segera muncul pula di depan mata Ku See hong. "Bocah sayang, kau telah mendusin" teguran lembut di ringi senyuman yang memukau muncul di depan mata. Gelak tertawa yang jalang itu membuat Ku See-hong tanpa terasa berpaling, dalam sekejap mata itulah Ku See-hong dapat menyaksikan banyak sekali tempat terahasia dari wanita. Ia segera mendengus dan buru-buru memejamkan matanya rapat-rapat. . . Ternyata perempuan cantik yang telanjang bulat bagaikan seekor ular itu bukan lain adalah ketua Ban shia kau Ceng Lan hiang. Rambutnya yang panjang terurai bagaikan sebuah air terjun, payudara yang montok dengan sepasang puting susunya yang merah tertutup oleh rambut yang panjang itu sehingga setengah terlihat setengah tertutup, namun justru karena itulah dia nampak lebih merangsang napsu birahi kaum pria. . . Kulit tubuh perempuan itu lembut, halus dan putih bersih, sedemikian halusnya ibarat patung yang terbuat dari batu porselen saja. . . 1125 Tapi yang paling menggairahkan hati lelaki adalah bagian bawah perutnya yang menonjol keluar bagaikan sebuah kuburan, terutama rumput lebat berwarna hitam yang tumbuh di sekitar kuburan membuat hati pria terasa mendidih saja. Ku See-hong sempat menyaksikan gundukan tanah pekuburan dengan rumput nan lebat itu, diapun sempat menyaksikan dua bukit tinggi di atas dada perempuan tersebut, semuanya merupakan pemandangan yang menggelorakan napsu birahi, oleh karenanya buru-buru dia memejamkan matanya rapat-rapat. Sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa jalang. "Engkoh bagus, bukankah kau sudah berpengalaman beberapa kali menyaksikan keindahan tubuh perempuan" Mengapa sih kau masih kelihatan malu?" Sementara pembicaraan berlangsung, tiba-tiba saja Ku See-hong merasakan ada dua lembar bibir yang empuk dan lembut menempel di bagian bawah perutnya. . . Ternyata Ceng Lan hiang yang ramping tapi padat berisi itu sudah menindihi tubuhnya yang telanjang bulat itu diatas tubuh Ku See-hong yang bugil. Ku See-hong malu sekali, kalau bisa dia ingin menghajar perempuan itu sampai mati, namun berhubung seluruh badannya lemas tak bertenaga, maka sedapat mungkin dia hanya bisa bergeser ke kiri. "Perempuan jalang yang tak tahu malu kau. . . kau bunuhlah aku saat ini juga" teriaknya. Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh. "Aduuuuh... saudara cilikku, mana cici tega untuk melukai dirimu?" "Coba kau lihat, bukankah luka yang kau derita sudah cici sembuhkan dengan susah payah selama dua hari belakangan ini?" 1126 "Dua hari dua malam kita sudah hidup berdampingan dalam keadaan bugil tanpa busana, tahukah kau bahwa cici sudah tak tahan lagi untuk melihat pemuda yang begitu tampan dan gagah macam dirimu ini" Tahukah kau kalau aku sudah kebelet untuk segera. . . akhirnya lukamu telah sembuh hari ini, yaa tak apalah, biar terlambat sedikit asal puas kedua belah pihak, ayolah cepatan sedikit, telukku sudah siap menanti datangnya perahumu untuk berlabuh. . ." Berbicara yang sebenarnya, Ceng Lan hiang memang sangat cantik dan memiliki perawakan badan yang memukau hati kaum pria, tapi diapun belum pernah menyaksikan pemuda setampan Ku See-hong, apalagi kegagahan dan kekerenannya cukup mendatangkan daya pikat bagi kaum wanita. Sewaktu di kerubuti Thi bok sin kiam Cu Pok sekalian manusia laknat, Ku See-hong memang menderita luka parah, namun berkat perawatan yang halus dan penuh kasih sayang dari Ceng Lan hiang, luka itu lambat laun menjadi sembuh. Selama dua hari tidur bersama dalam keadaan bugil, sesungguhnya Ceng Lan hiang sudah tak tahan, namun berhubung luka pemuda itu belum sembuh, terpaksa dia harus menahan napsu birahinya. Tadipun dia sedang mencium Ku See-hong dan menindihi tubuhnya untuk mencari kepuasan sebelum pergi membersihkan badan. Sebagai manusia jalang yang besar napsu birahinya, sekarang dia benar-benar tak mampu lagi untuk mengendalikan rangsangan napsu birahi yang menggelora dalam hatinya, wajahnya berubah menjadi merah dan matanya mulai bersinar-sinar.... Begitu selesai berkata, seperti angin puyuh saja Ceng Lan hiang langsung menubruk tubuh Ku See hong dan menindihinya. Pada dasarnya Ceng Lan hiang adalah seorang wanita yang amat jalang, begitu besar nafsu birahinya sehingga boleh dibilang tiada tandingannya di dunia ini. 1127 Selama beberapa hari belakangan ini dia sudah tidak melakukan permainan tersebut maka tidak heran kalau dia begitu terangsang hawa nafsu birahinya setelah menyaksikan tubuh Ku See hong yang telanjang dan penuh dengan otot tersebut. Begitu hawa nafsunya berkobar, keadaan tersebut ibarat gelombang samudra yang melanda tepian, begitu dahsyatnya sehingga sukar terbendung lagi. Di saat seorang wanita sudah berada dalam keadaan terangsang dan bila kebutuhannya akan kepuasan sudah mencapai pada puncaknya, maka sering kali dia akan lebih gila daripada kaum pria. Dia akan melupakan segala sesuatunya kecuali mencari kepuasan, tiada persoalan lain yang akan terpikirkan olehnya, begitu juga keadaan Ceng Lan hiang sekarang, kendatipun dia memiliki kepandaian silat yang sangat lihay, toh tak akan terlepas juga dari keadaan semacam itu. Apalagi dia memang seorang perempuan histeris. Keadaan Ceng Lan hiang saat ini benar-benar mengerikan sekali, namun cukup merangsang nafsu birahi kaum lelaki yang sempat menyaksikan adegan tersebut.... Di dalam keadaan seperti ini, Ku See hong hanya bisa merasa benci dan malu.... . . Sekuat tenaga dia berusaha meronta dan melepaskan diri dari tindihan perempuan itu, sebab perempuan jalang yang berada di hadapannya sekarang adalah istri gurunya yang berkhianat, bahkan dia adalah ibu kandung dari Him Ji im yang pernah berhubungan suami isteri dengannya. Tentu saja dia tak boleh berbuat demikian dengannya. . . tidak heran kalau dia meronta seperti orang gila, berteriak-teriak keras sambil mengumpat. . . Namun sayang sekali seluruh tubuhnya lemas tak bertenaga, apalagi jalan darahnya sudah tertotok. 1128 Sementara itu Ceng Lan hiang makin lama semakin merapatkan tubuhnya dengan tubuh pemuda itu, makin memeluk semakin kencang, sehingga hampir saja Ku See-hong tak dapat bernapas. Sementara seluruh tubuh Ceng Lan hiang yang indah dan mempersona hati itu gemetar keras, bukan cuma begitu, bahkan bergoyang kian kemari tanpa aturan. Sedang Ku See-hong pun merasakan rontaan yang makin lama semakin menghebat, dia berteriak semakin menjadi-jadi. . . Mendadak, pada saat itulah. . . Ku See-hong merasakan dua lembar bibir lembut yang semula menempel di atas perutnya itu mulai bergeser terus ke arah bawah. . . Tak lama kemudian, dua senjata sudah saling beradu satu sama lainnya. . . Sambil menggoyangkan pinggulnya kian kemari, Ceng Lan hiang tertawa cekikikan sambil mengumpat: "Sialan kau! Mengapa bendamu itu begitu tak berguna. . .!" Rupanya Ku See-hong dengan mengandalkan keteguhan imannya berusaha untuk mengendalikan perasaannya yang bergolak keras, oleh sebab itu senjatanya tetap berada dalam keadaan lembek tak berkekuatan. . . Dalam keadaan demikian, sudah barang tentu Ceng Lan hiang tidak mampu untuk melaksanakan hajatnya. . . Tiba-tiba Ku See-hong merengek: "Ceng kaucu, kumohon janganlah berbuat demikian denganku" Mau bukan" Tahukah kau, perbuatan ini berdosa sekali?" Sesungguhnya Ku See-hong amat benci dan mendendam terhadap perempuan ini, dia tahu setelah terjatuh ke tangannya maka tak ada gunanya melawan dengan kekerasan. 1129 Maka sambil menahan kobaran hawa amarah dan bencinya, dia memohon kepada perempuan itu agar tidak berbuat demikian. Ceng Lan hiang segera mengerdipkan matanya berulang kali, kemudian sambil tertawa katanya: "Saudara Cilikku, buat apa kau mesti berbicara begitu serius" Kau toh tahu, inilah kebahagian yang paling dicari oleh setiap manusia?" ooo0dw0ooo BAB 52 Sembari berbicara, Ceng Lan hiang dengan sepasang matanya yang menggiurkan tiada hentinya mengawasi sekujur badan Ku Seehong, terutama bagian vitalnya. Berpapasan dengan sorot matanya yang begitu hangat dan merangsang serta menyaksikan bagian tubuhnya yang memikat hati, Ku See hong merasakan darahnya mendidih, hampir saja senjata andalannya menegang. Dia lantas berpikir di dalam hati: "Perempuan cabul ini memang benar-benar mempunyai daya pikat yang merangsang hati pria, tidak heran kalau suhu yang berkepandaian silat begitu tinggipun terpukau oleh senyumannya yang merangsang, Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo berbicara sesungguhnya,coba kalau aku tidak mengetahui jelas akan dosa dan kebejatan moralnya, siapa yang akan menduga kalau perempuan cantik bak bidadari dari kahyangan ini sesungguhnya adalah seorang perempuan yang amat jalang" Aaai. . . Thian memang benar-benar suka mempermainkan umatnya. . . Dipandang secara telanjang oleh perempuan itu, lama kelamaan Ku See hong mulai tak tenang, dengan wajah merah membara serunya dengan gelisah: "Tahukah kau. . . apa hubunganku dengan suamimu dan putrimu. . .?" 1130 Ceng Lan hiang segera tertawa terkekeh-kekeh, tukasnya cepat: "Siapapun dirimu, buatku adalah sama saja, sudahlah, kau tak perlu mempersoalkan hal ini, ayo, cepatan sedikit. . ." Dengan sepasang kakinya yang telanjang Ceng Lan hiang mengempit tubuh bagian bawah Ku See hong, sehingga membuat pemuda tersebut sama sekali tak mampu berkutik. Ku See hong tidak menyangka sama sekali kalau perempuan tersebut begitu jalang dan tak tahu malu, dalam keadaan demikian, ia benar-benar kasihan dan sedih untuk nasib gurunya, dia sedih mengapa gurunya bisa mempersunting perempuan semacam ini dan Him Ji im bisa mempunyai seorang ibu seperti ini. . . Segulung hawa panas menerjang ke atas secara tiba-tiba, mendadak Ku See hong merasakan jalan darahnya yang tertotok menjadi bebas. . . Kenyataan tersebut kontan membuat hatinya bergetar keras, sambil membentak gusar teriaknya: "Kau perempuan cabul, benar-benar perempuan yang tak tahu malu. . ." Rupanya Ceng Lan hiang sedang melakukan rangsangan untuk menggairahkan napsu birahi lawan jenisnya, sekarang tangan kanannya justru sedang mencomot. . . dan mempermainkannya dengan penuh gairah. Ku See hong membentak keras, telapak tangan kanannya segera menyapu ke depan keras-keras. "Plaaaakkk. . ." Benturan nyaring berkumandang memecahkan keheningan. Tubuh Ceng Lan hiang yang sedang menggeliat ke sana ke mari seperti seekor ular itu sudah terhajar telak sehingga mencelat ke belakang dan terlempar keluar dari pembaringan. 1131 Disaat melancarkan pukulan tadi, Ku See hong turut melompat pula meninggalkan pembaringan tersebut, matanya yang tajam segera memandang sekejap sekeliling tempat itu. Tampak olehnya diatas meja dekat dinding tergeletak pakaian lelaki, dengan cepat dia menyambar pakaian tersebut dan mengenakannya dengan terburu-buru. Namun sewaktu dia memandang kembali ke arah Ceng Lan hiang yang tergeletak di tanah, tampak olehnya perempuan itu sudah mengenakan pula satu stel pakaian berwarna putih, sepasang payudaranya yang besar masih kelihatan menonjol ke luar, sedang rambutnya yang terurai menutupi sebagian payudara tersebut. Dia berdiri dengan sekulum senyuman menghiasi wajahnya, begitu cantik dan menawan seperti bidadari dari kahyangan. Pakaian berwarna putih yang dikenakan tidak tertutup rapat, sehingga bagian rahasia dari kaum wanita masih setengah terlihat, ini semua menambah merangsang pandangan pria. Ku See hong terkejut sekali, dia tak mengira kalau serangannya barusan tidak berhasil melukainya barang seujung rambutpun, padahal dia mana tahu kalau serangan tersebut dilancarkan kelewat cepat, dengan kekuatannya yang belum pulih serta kepandaian silat Ceng Lan hiang yang begitu lihay, tentu saja serangan tersebut tidak sampai melukai lawannya. Dengan cepat Ku See hong mengenakan kembali pakaiannya, kini jalan darahnya sudah bebas, tenaga dalamnya pun sudah pulih kembali seperti sedia kala, keberaniannya otomatis bertambah besar. Melihat Ceng Lan hiang berjalan mendekat, dengan suara menggeledek ia segera membentak: "Perempuan jalang! Berhenti kau. . .!" Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh: 1132 "Kau benar-benar tidak mengerti bermain cinta, tidak tahu pula bagaimana menyayangi perempuan, untung saja aku menerima seranganmu, coba kalau berganti orang lain, mungkin tubuhku sudah hancur berantakan" "Aaaai. . . kau memang mempunyai wajah yang menawan hati, membuat aku merasa tak tega saja untuk mencelakaimu sedang kaupun begitu tak tahu diri, kau harus mengerti, setiap lelaki yang sudah cici penujui, tak seorangpun yang bisa lolos dari sepasang tanganku, tentu saja tidak terkecuali kau sendiri, aku lihat lebih baik kau menyerah saja untuk bermain cinta denganku, kalau tidak. . ." "Perempuan jalang bedebah, aku akan membinasakanmu" bentak Ku See hong lagi. Ditengah bentakan keras, telapak tangan kanannya segera diayunkan ke depan melepaskan sebuah pukulan yang maha dahsyat ke depan, segulung hawa pukulan yang menusuk tulang segera menggulung ke luar menyusul gerak serangan tadi. Namun Ceng Lan hiang hanya mengebaskan telapak tangan kirinya, tahu-tahu serangan tersebut sudah hilang lenyap tak berbekas. Sambil tertawa genit Ceng Lan hiang segera berseru: "Saudara cilik, kau memang lelaki yang tak berperasaan." "Siapa bilang aku lelaki tak berperasaan?" Ku See hong membentak gusar, "kau lah perempuan jalang yang tidak setia, berkhianat kepada suami dan banyak melakukan kejahatan ....." Ucapan mana bukan disambut dengan amarah oleh Ceng Lan hiang, sebaliknya perempuan itu malah tertawa cekikikan. "Saudara cilik, saudara cilik... tahukah kau siapa yang telah memungut selembar jiwamu?" Sambil berkata pelan-pelan dia berjalan mendekati Ku See hong! 1133 Bagaikan melihat ular beracun atau kalajengking yang berbahaya, Ku See hong segera mundur beberapa langkah dengan ketakutan, bentaknya keras-keras. "Bila kau tidak berhenti lagi, aku akan...." Ceng Lan hiang tertawa cekikikan. "Terus terang saja kuberitahukan kepada mu, ilmu silatmu masih terpaut jauh sekali dariku, lagipula kaupun tak nanti bisa lolos dari tempat ini, kau tahu berada dimanakah dirimu sekarang?" "Haaahh..... haaahh..... haaahhh tempat ini adalah istana Cung Kiong tian dalam markas besar Ban sia kau siapa yang sudah berada disini, maka kecuali aku sendiri yang mempersilahkan dia pergi, hanya jalan kematian saja yang tersedia!" Ku See hong sangat terperanjat sesudah mendengar perkataan itu, segera pikirnya: "Jika kepandaian silatku tak mampu menandinginya, berarti aku betul-betul sudah terperosok kedalam sarang harimau" Sementara dia masih melamun Ceng Lan hiang sudah maju dua langkah lagi dengan lemah gemulai, tiba-tiba saja tangannya menepuk bahu anak muda tersebut, namun tidak menotok jalan darahnya. Dengan perasaan terperanjat Ku See hong segera mundur beberapa langkah ke belakang. Ceng Lan hiang memutar biji matanya berulang kali, lalu sambil mengerling genit bisiknya. "Saudara cilik Ku, cici sudah dua hari bermesraan denganmu di atas ranjang, masa kau tidak berperasaan sama sekali" Coba lihatlah, aku toh merasa tak tega untuk melukaimu?" "Kau sudah melakukan...." "Belum" tukas Ceng Lan hiang lembut, "Sekarang baru siap-siap melakukan untuk pertama kalinya.." 1134 Rupanya Ku See hong mengira selama dua hari ini dia sudah diperkosa olehnya. Namun dia merasa sangat lega setelah mendengar perkataan itu, coba kalau dia telah melakukan hubungan dengannya, sudah pasti ia tak punya muka lagi untuk hidup terus di dalam dunia ini, bisa jadi dia akan segera bunuh diri. Sementara itu Ceng Lan hiang sedang dikejutkan oleh keteguhan iman Ku See hong. Perlu di ketahui, dia mempunyai daya pikat yang amat besar bagi pandangan kaum lelaki, bahkan tidak sedikit diantara kaum pria yang bersedia main cinta satu kali saja dengannya meski harus dibayar dengan nyawa. Tapi kenyataannya pemuda ini sama sekali tidak terpengaruh oleh segala rangsangan pikatannya yang beraneka ragam, pemuda itu seolah-olah berhati baja saja. Kembali dia tertawa jalang, serunya. "Oooh, rupanya kau hendak meniru Liu Hee hui si sastrawan banci itu..." "Kau perempuan laknat, jangan dianggap kau paling cantik, padahal kau lebih jelek dari pada perempuan terjelek dikolong langit sekalipun" Mendengar perkataan tersebut, Ceng Lan hiang segera berkerut kening, hawa pembunuhan segera menyelimuti wajahnya, namun hanya sebentar saja sudah lenyap tak berbekas. "Saudara cilikku, bagian mana sih dari tubuh cici yang tak dapat memuaskan hatimu?" serunya sambil tertawa. "coba kau lihat, tubuh cici begitu mulus dan bahenol, payudaraku begitu padat dan kenyal, boleh dibilang tiada duanya didunia ini, terutama sekali lubang sorgaku, ..ooh, sekali mencoba pasti akan disukai untuk selamanya, apalagi untuk memberi kesegaran bagimu, selama beberapa hari terakhir ini aku tak pernah menjamah lelaki lain.." 1135 "Aaai, kau memang tolol, ada kenikmatan sorgawi di depan mata kau enggan menikmatinya" "Kau.. kau benar-benar tak tahu malu!" bentak Ku See hong keras-keras. Ceng Lan hiang tertawa dingin. "Kau sendiri yang tak tahu diri, baik.. bila kau bersikeras enggan menuruti perkataanku, terpaksa aku akan mempergunakan kekerasan." Rupanya gagal menggunakan cara yang lunak, dia hendak memaksa dengan kekerasan. Pada dasarnya Ku See hong memang seorang yang cerdik, dia menjadi amat terperanjat setelah mendengar perkataan itu, satu ingatan segera melintas dalam benaknya. "Kepandaian silat yang dimiliki perempuan jalang ini masih jauh diatas kepandaianku, lagi pula obat-obatan yang dimilikinya lihay sekali, apabila aku sampai bentrok dengannya, mungkin tiada kebaikan yang akan kuperoleh, satu-satunya cara menggunakan siasat untuk membunuhnya..." Berpikir sampai disitu, Ku See hong segera menyusun siasat dalam hati kecilnya, kemudian setelah menghela napas sedih katanya: "Hari ini aku orang she Ku sudah terjatuh ketanganmu, biar mati juga tidak menyesal karena kau memang pernah melepaskan budi kepadaku" Ceng Lan hiang tertawa jalang. "Saudara cilik she Ku, kau tak perlu kuatir, cici tidak akan mempergunakan tenaga Im-kang untuk mencelakai dirimu" Rupanya Ceng Lan hiang memang perempuan siluman yang paling cabul dikolong langit, sebagai ketua Ban sia kau, maka setiap orang yang ingin bergabung dengan perkumpulan tersebut sudah 1136 pasti akan digaet olehnya dan diajak bermain cinta paling tidak satu kali setiap malam. Namun setiap orang yang pernah berhubungan cinta dengannya, tanpa disadari telah terkena pula semacam hawa im kang yang sengaja dilepaskan perempuan itu. Setiap orang yang sudah terkena hawa im kang, maka satu jam setelah berhubungan kelamin, racun dingin itu akan mulai bekerja. Sang penderita akan merasakan jalanya peredaran darahnya seperti muncul berjuta-juta ekor semut yang menggigit hati dan tulang nya, tak terlukiskan rasa sakitnya waktu itu. Apabila sang penderita tidak selekasnya minum obat penawar buatannya, maka satu jam kemudian dia akan mati tersiksa. Akan tetapi, apabila racun itu mulai bekerja dan pada waktunya menelan obat penawar buatan Ceng Lan hiang, meski dapat memunahkan racun yang mungkin menyerang isi perut dan jantungnya, namun orang tersebut sudah tak dapat melakukan hubungan senggama untuk kedua kalinya dengan perempuan tersebut. Sebab obat penawar itu khusus dipakai untuk memunahkan hawa Yang-khi dimiliki kaum pria, padahal bila hawa yang-khi kaum pria sudah menderita kerugian, bila melakukan senggama lagi, hal ini bisa mengakibatkan kematian. Sekarang setelah Ceng Lan hiang mendengar perkataan dari Ku See hong, dia mengira masalah inilah yang dimaksudkan, maka itulah Ceng Lan hang segera memberikan jaminannya untuk tidak melakukan hal tersebut. Padahal berbicara yang sebenarnya, Ceng Lan hiang memang tak ingin Ku See hong menderita kerugian, karena pemuda itu mempunyai daya perangsang yang kuat bagi kaum wanita, kecuali dia sudah bosan bermain cinta dengannya dan ingin mencari rangsangan baru, sesungguhnya dia tak ingin mengisap sari kelakian Ku See hong bahkan dia rela menderita sedikit kerugian 1137 asal bisa menambah kekuatan Ku See hong hingga permainan mereka lebih menggairahkan lagi... Hal ini bisa terjadi karena Ku See hong telah memperoleh cintanya, kalau tidak Ceng Lan hiang yang kejam dan cabul itu tak nanti akan membiarkan dirinya di caci maki seenaknya oleh si anak muda itu. Tentu saja asal dia mempergunakan obat perangsang maka ia sudah akan memperoleh beberapa kali kepuasan seks dari pemuda itu, namun ia tak tega berbuat demikian. Ya, makhluk yang bernama manusia kadangkala sangat aneh, walaupun Ceng Lan hiang terhitung seorang manusia yang cabul dan jalang, toh dia terhitung seorang wanita, bagaimanapun jua dia akan tertarik dan mencintai juga seorang pria. Yang sial adalah Ku See hong, karena dialah yang dipilih perempuan jalang tersebut untuk menjadi kekasihnya. Ku See hong segera mengatur siasat dibalas dengan siasat, sambil tertawa dingin katanya: "Huuuh... siapa yang percaya kau perempuan yang sudah terbiasa mempermainkan lelaki seenaknya bisa menaruh perhatian khusus terhadap aku orang she Ku?" Menyaksikan Ku See hong yang begitu merangsang, Ceng Lan hiang kembali terangsang, dia merasa antara kedua belah pahanya mulai basah. "Oooh... saudara cilikku yang tampan, mengapa sih kau tidak mau percaya kepadaku?" serunya merayu, "Apa yang kau inginkan" Ayolah cepatan sedikit, aku sudah benar-benar tak tahan." Belum selesai dia berkata, Ku See hong sudah dipeluk lagi kencang-kencang, bahkan tangannya bergerak cepat melepaskan pakaian yang menutupi badannya. Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo 1138 Pakaian berwarna putih itu segera terlepas dan jatuh ke tanah, tubuhnya yang putih mulus dengan segala lekukan yang menggairahkanpun segera terlihat di depan mata. Tubuhnya yang bugil memang sungguh indah, terlalu merangsang napsu pria yang melihatnya, bila lelaki lain yang menghadapi kejadian seperti ini, mungkin mereka rela mampus meski dapat merasakan kenikmatan sorga dunia dengannya hanya semalam saja. Tapi Ku See hong memang melebihi siapapun, dia masih tetap duduk tenang tak bergerak. Kini otaknya sedang berputar terus mencari akal, bagaimana caranya membinasakan perempuan itu... Pelan-pelan sorot matanya dialihkan ke samping dan akhirnya berhenti di atas dinding sebelah kiri... dimana pedang Hu thian seng kiamnya tergantung. Waktu itu birahi Ceng Lan hiang sudah memuncak, sambil membusungkan payudaranya yang menongol seperti dua bukit kecil, dia menggesekgesekkan payudaranya itu di atas dada Ku See hong, sepasang tangannya memeluk pinggang pemuda itu kencangkencang sedang tenggorokannya memperdengarkan suara yang aneh, pinggulnya digoyangkan kian kemari dengan penuh napsu... Melihat keadaannya sekarang, dia seperti sungai kekeringan yang mengharapkan datangnya air yang akan membasahinya. Mencorong sinar pembunuhan yang menggidikkan hati dari balik mata Ku See hong, pikirnya: "Sekaranglah kesempatan yang terbaik bagiku untuk turun tangan..." Mendadak ia mengerahkan segenap tenaga dalam yang dimilikinya ke tangan kanan, sementara tangan kirinya pura-pura bermesraan meraba punggung dan pinggang perempuan itu, pelan-pelan tangan kanannya digeserkan ke arah kepalanya dan meraba rambutnya yang panjang. 1139 Pelan-pelan. . . pelan-pelan. . . Akhirnya telapak tangan kanannya itu sudah bergeser ke atas jalan darah Pek hui hiat di atas kepala Ceng Lan hiang. Perlu diketahui, jalan darah Pek hui dan Yong swan merupakan dua jalan darah kematian di tubuh manusia. Betapapun sempurnanya tenaga dalam seseorang, bila kedua buah jalan darahnya itu tertotok atau terhajar pelan saja, niscaya orang itu akan tewas. Jalan darah Yong swan-hiat terletak diantara kaki kita, tentu saja Ku See hong tidak dapat menyerang jalan darah Yong swan hiat tersebut. Sementara itu, telapak tangan kanan Ku See hong sudah meraba jalan darah Pek hui hiat dikepala perempuan itu, ketika dilihatnya perempuan itu belum merasa, hawa murni yang sudah dipersiapkan diatas lengan kanannya itu tiba-tiba saja dipancarkan keluar.... Terdengar jeritan ngeri yang memilukan hati bergema memecahkan keheningan. . Namun yang roboh terjungkal ke atas tanah bukan Ceng Lan hiang, melainkan Ku See hong sendiri. Perlu diketahui, Ceng Lan hiang adalah seorang manusia yang amat licik dan lihay, bagaimana mungkin perahunya akan karam didalam pecomberan! Sewaktu Ku See hong berlagak bermesraan dengannya tadi, ia sudah menduga kalau Ku See hong hendak menyerangnya secara diam-diam, sebab dia tahu mustahil pemuda itu akan tunduk pada kemauannya dengan begitu cepat. Bahkan sewaktu dia menggesek-gesekkan tubuhnya diatas badan pemuda tersebut, dia pun menemukan senjata andalan Ku See hong masih berada dalam posisi lembek dan amat lunak. Ini menunjukkan kalau Ku See hong sedang memusatkan pikirannya untuk menghimpun tenaga dalam. 1140 Maka Ceng Lan hiang pun memeluk pinggang pemuda itu kencang-kencang, padahal yang dipeluk justru jalan darah Siau yong hiatnya. Disaat Ku See hong hendak mengerahkan hawa murninya itulah, mendadak Ceng Lan hiang miringkan kepalanya ke samping dan sepasang tangannya menekan ke pinggang keras-keras. Kontan saja Ku See hong merasakan tenaga murninya buyar hingga roboh terjengkang ke tanah, berada dalam keadaan begini, dia hanya melototkan matanya bulat-bulat, sebab dia menduga dirinya pasti tewas kali ini. Tapi Ceng Lan ping tidak melancarkan serangan keji ke arah Ku See hong, sewaktu pemuda itu dapat memulihkan kembali tenaga dalamnya dan melompat bangun, perempuan itu sudah mundurkan diri sejauh enam depa lebih. Sambil terkekeh-kekeh Ceng Lan hiang segera berseru: "Kau memang benar-benar tak becus, mengapa sih kau terjatuh" Masa tenaga untuk memelukpun tak punya" Padahal kau begitu kuat dan perkasa, tak nyana kalau senjatamu begitu lembek dan terkulai lemas.... haaaahh.... haaahhh.... haaaahhh...." Kembali dia tertawa terkekeh-kekeh penuh kejalangan. Kalau dilihat dari sikapnya itu, dia seperti tidak merasa kalau Ku See hong barusan hendak melancarkan serangan keji terhadap dirinya. Padahal Ku See hong mana tahu kalau perempuan jalang ini makin keji dan buas makin manis senyuman yang menghiasi wajahnya, bahkan sikapnya pun seakan-akan tak pernah terjadi suatu peristiwa apapun. Mendengar ucapan tersebut, Ku See hong merasakan hatinya bergetar keras, segera pikirnya: "Jangan-jangan dia menotok jalan darah Siau yong hiat ku tanpa sengaja...." 1141 Berpikir demikian, dia lantas tertawa jengah sembari berkata: "Yaa, belakangan ini kesehatan badanku makin hari semakin bertambah lemah." Ceng Lan hiang menghela napas panjang. "Aaai... tampaknya kesehatan badanmu benar-benar terganggu akibat dikerubuti kawanan manusia laknat itu, untung aku membawa beberapa macam obat yang dapat menambah tenaga untukmu, obat tersebut sesungguhnya amat mahal dan tak ternilai harganya sehingga aku sendiripun merasa sayang untuk memakainya, tapi biarlah ku korbankan sebutir untukmu sekarang, setelah menelan pil tersebut niscaya tubuhmu yang lemah akan menjadi kuat, sekalipun melakukan hubungan senggama beratusratus kali pun tak nanti akan merugikan kekuatan hawa murnimu" Sembari berkata dia mengambil pakaiannya yang tergeletak ditanah, merogoh ke dalam saku dan mengeluarkan sebutir pil berwarna merah darah. Buru-buru Ku See hong berseru. "Jangan! Jangan! Sekalipun aku orang she Ku tidak becus, aku tak ingin meminjam kekuatan obat-obatan untuk..." Sambil tertawa ringan Ceng Lan hiang segera menukas katakatanya yang belum selesai. "Berbicara sesungguhnya, entah mengapa sejak cici berjumpa denganmu, seluruh hatiku seakan-akan sudah tercomot olehmu, apakah kau mengira aku membohongi dirimu?" "Kau dan aku sudah pernah tidur bersama dalam keadaan sama-sama bugil, meski belum sampai melakukan hubungan senggama, namun hubungan tersebut sudah cukup menggairahkan hati, tapi bila enggan melanjutkan pemainan sampai babak terakhir, akupun tak ingin memaksamu." 1142 "Sekarang terimalah dulu obat ini, bila kau enggan maka segera akan kuhantar kau keluar dari sini, asal kau dapat teringat akan budi kebaikanku, aku pun sudah merasa cukup puas" Selesai berkata, sambil tertawa kepada Ku See hong dia mengangsurkan pil tersebut ke depan. Senyumannya yang manis itu entah sudah membinasakan berapa banyak lelaki didunia ini. . Senyumannya itu memang lain dari pada yang lain, alis matanya yang melentik matanya yang jeli, bibirnya yang kecil mungil dan sepasang lesung pipinya yang menawan hati, cukup membuat hati pria menjadi rontok.. Namun yang membuat orang terperanjat adalah kecantikannya tidak menimbulkan perasaan muak bagi yang memandang, sebaliknya justru memiliki daya tarik yang membuat pria menjadi tak mampu untuk mempertahankan diri, hingga secara tak sadar menjadi terpikat oleh kecantikannya. Sekalipun Ku See hong memiliki kemampuan yang melebihi orang, namun senyuman yang diperlihatkan olehnya itu benar-benar membetot sukmanya, sehingga tanpa di sadari dia mengulurkan tangan kanannya untuk menyambut pil tersebut. Disaat tangan kanan Ku See hong hampir menyentuh pil itulah... Dari balik mata Ceng Lan hiang yang jeli mendadak memancar keluar serentetan cahaya yang aneh sekali, di ringi suara tertawa jalangnya yang menusuk pendengaran, dia menyentilkan jari tangannya dan pil berwarna merah itupun meluncur ke depan di ringi suara letupan lirih. Di ringi letupan tersebut, selapis bubuk merah menyebar kemana-mana dan menciptakan selapis kabut merah yang segera menyelimuti sekeliling tempat itu.... Ku See hong hanya mendengar suara tertawa genit, kesadarannya segera menjadi jernih kembali.... 1143 Di dalam gugupnya, dia mengira Ceng Lan hiang hendak melancarkan sergapan ke arahnya, dia menarik napas panjang dan hawa murni yang dimilikinya segera di himpun menjadi satu, dia bersiap sedia menyambut datangnya serangan tersebut dengan kekerasan. Sungguh tak disangka Ceng Lan hiang tidak berniat membunuhnya, ketika bubuk merah itu menyebar ke angkasa, kebetulan sekali terhisap masuk ke dalam tubuhnya. Begitu mengendus bau harum yang aneh, Ku See hong segera sadar kalau keadaan bakal runyam. Sekalipun reaksi yang kemudian dilakukan cukup cepat, begitu mengendus bau harum buru-buru dia menutup pernapasannya, sayang keadaan masih tetap terlambat. Perlu diketahui. .. pil dari Ceng Lan hiang itu dibuat secara khusus dan mempunyai kasiat yang amat keras, barang siapa mengendus bau bubuk itu sedikit saja, niscaya racun itu akan bersarang ke dalam tubuhnya. Walaupun dia memiliki kepandaian silat yang bagaimanapun baiknya, jangan harap dapat lolos dari ancaman mana. Pil merah itu tak lain adalah Tong hun si kut mi wu (kabut pemabuk membuat sukma terangsang dan tulang lemas). Seperti namanya, obat ini termasuk sejenis obat perangsang yang dapat mengacaukan pikiran orang, asal orang mengendus bau obat tersebut maka napsu birahinya akan memuncak, kejernihan otaknya hilang dan segera berkeinginan untuk melangsungkan hubungan senggama... Tapi kabut bubuk Tong hun si kut mi wu ini jauh berbeda dengan daya pengaruh Im hwee si kut wan, karena obat perangsang ini tidak memiliki sifat beracun yang membahayakan jiwa manusia. Asal orang itu sudah melakukan hubungan senggama, maka daya kerja tersebut akan lenyap dan hilanglah sudah seluruh racun obat tersebut. 1144 Ceng Lan hiang memang tidak berniat mencelakai Ku See hong, apa yang menjadi keinginannya tak lebih hanya ingin memuaskan napsu birahinya belaka. Di samping itu dia memang tertarik dan cinta kepada Ku See hong, ia tak tega mencelakai pemuda tersebut, itulah sebabnya dia mengampuni anak muda itu. Coba kalau bukan demikian, berapa lembarpun jiwa yang dimilikinya sudah pasti habis ludas semenjak tadi. Walaupun demikian, namun bila seseorang sudah menghisap udara yang mengandung obat perangsang Tong hun si kut mi wu, maka mau tak mau sang penderita harus melakukan hubungan senggama, bahkan selesai melakukan hubungan dia akan tertidur pulas sampai beberapa jam lamanya, semakin sempurna tenaga dalam yang dimiliki seseorang semakin pendek jangka waktu tidurnya. Daya kerja obat perangsang Tong hu si kut mi wu benar-benar cepat sekali penyebarannya. Dalam waktu singkat Ku See hong merasakan tubuhnya menjadi lemas, seluruh tenaga dalam yang dimilikinya sukar terhimpun kembali... Yang lebih celaka lagi adalah saat itulah... Segumpal hawa panas yang aneh tiba-tiba muncul dari bawah pusarnya dan menyebar ke mana-mana. Bersamaan dengan munculnya hawa panas tersebut, kesadaran otaknyapun turut menjadi hilang. Sekarang Ku See hong hanya bisa berusaha mempertahankan kejernihan pikirannya yang semakin memudar, matanya melotot besar, tubuhnya gontai, sementara sepasang tangannya berusaha untuk menekuk.... nya yang semakin menegang keras. Benda itu sudah berubah bentuknya sekarang mana jelek, tak sedap lagi dipandang. 1145 Ceng Lan hiang yang menyaksikan kejelekan benda itu, kontan saja tertawa terkekeh-kekeh penuh kejalangan. Sedemikian gembiranya dia sampai seluruh tubuhnya bergoncang keras mengikuti gelak tertawanya yang berderai-derai. Seperti orang kalap Ku See hong menjerit keras, dengan sempoyongan dia berjalan ke dinding sebelah kiri, dimana Hu thian seng kiamnya tergantung... Rupanya dia ingin bunuh diri guna menjaga kebersihan nama baiknya. Berbicara yang sesungguhnya, bila dia sampai mengadakan hubungan senggama dengan Ceng Lan hiang, maka peristiwa yang memalukan ini akan membuatnya kehilangan muka untuk terus hidup di dunia ini. . . Sambil tertawa dingin Ceng Lan hiang segera berseru: "Kau hendak membunuh diri" Mari, mari. . . biar ku ambilkan bagimu. . ." Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Sambil berkata dia maju ke depan dan mengambilkan pedang Hu thian seng kiam yang tergantung di atas dinding tersebut. Tapi Ku See hong sudah tak mampu menahan diri lagi, tubuhnya terjatuh ke atas tanah. Sambil mengangkat kepalanya dia mulai berteriak keras: "Bu. . . bunuhlah aku. . . bunuhlah aku. . ." Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh: "Nih, ambil ah pedang tersebut, bukankah kau ingin bunuh diri. . . ?" Sambil berkata dia menyodorkan pedang Hu thian seng kiam tersebut hingga jarak satu depa di hadapan anak muda tersebut. Sementara itu Ku See hong sudah tak sanggup menahan bekerjanya obat perangsang dalam tubuhnya, dia berteriak keras 1146 dan sekuat tenaga menerjang ke muka, dengan cepat tangan kanannya menyambar pedang Hu thian seng kiam tersebut. . . Gelak tertawa jalang kembali berkumandang memecahkan keheningan. . . Tiba-tiba Ceng Lan hiang mundur dua langkah ke belakang, "blaaak!" tak ampun Ku See hong terguling kembali ke atas tanah dengan napas tersengkal-sengkal. Daya kerja obat perangsang yang kuat telah memunahkan sama sekali kejernihan pikirannya, sekarang dia hanya tahu untuk memuaskan kobaran api birahinya yang semakin memuncak. Tiba-tiba terdengar Ku See hong menjerit keras: "Ayo. . . ayo cepatan sedikit. . . oh ayo cepatan sedikit..." Sekarang ucapannya telah berubah, kini dialah yang mendesak Ceng Lan hiang agar cepat-cepat memuaskan napsu birahinya yang berkobar, padahal kesadarannya sudah punah jadi dia sendiri tidak tahu apa yang telah diutarakan. Coba kalau dia masih bisa menangkap suara sendiri, mungkin dia akan bunuh diri saking malunya. Sesungguhnya Ceng Lan hiang sendiripun sudah tak mampu menahan diri lagi, memandang wajah Ku See hong yang tampan serta bendanya yang jelek tapi keras seperti baja itu, dia tertawa terkekehkekeh lagi. "Saudara cilik, sekarang kau sendiri yang meminta kepadaku, jangan salahkan diriku lagi heehh... heeehh... heehh" "Kau. . . cepatlah sedikit. . ." kembali Ku See hong menjerit keras. Ceng Lan hiang tertawa cabul. "Baiklah, sekarang cici akan memberi kepuasan yang paling syahdu untukmu. . ." 1147 Bersamaan dengan ucapan tersebut, di ringi dengan tertawa yang mengikik dia segera memeluk tubuh Ku See hong dan membaringkannya ke atas pembaringan. Kemudian pelan-pelan dia melepaskan pakaian yang dikenakan olehnya. . . Walaupun Ku See hong mengerti kalau perempuan itu sedang melepaskan pakaian, namun karena daya kerja Tong hun si kut mi wu membuatnya tak berpikir lebih lanjut, dia hanya tahu birahinya memuncak dan mengharapkan pelepasan dengan secepatnya. Dengan sepasang mata melotot besar seperti kucing yang mengincar tikus, Ku See hong mengawasi sekujur badan Ceng Lan hiang yang telanjang itu tanpa berkedip. Andaikata tubuhnya tidak lemas tidak bertenaga, mungkin Ku See hong tidak akan menunggu sampai Ceng Lan hiang melepaskan pakaian sendiri. . . Dalam waktu singkat perempuan itu sudah berada kembali dalam keadaan telanjang bulat, tak sehelai benangpun yang melekat diatas tubuhnya. Kemudian Ceng Lan hiang mulai membentangkan kedua belah pahanya, diantara belahan paha itu nampak. . . Sambil tertawa cabul perempuan itu segera menerjang ke atas tubuh pemuda itu.. Tampaknya suatu pertarungan sengit akan segera berlangsung diatas pembaringan tersebut. Tapi sayang, disaat yang amat kritis itulah justru muncul manusia tak tahu diri yang mengacaukan suasana syahdu dari Ceng Lan hiang... Mendadak, pada saat itulah... Terdengar seseorang berseru dengan suara merdu. 1148 "Ceng kaucu, ada orang menyerbu ke dalam kamar bacamu, secara beruntun dia telah melukai beberapa orang jago lihay, kepandaian silatnya amat hebat..." Mendengar seruan itu, Ceng Lan hiang segera membentak keras. "Cun hwa, siapa suruh kau berteriak-teriak" Kalian Su wa berjaga-jaga saja di sekitar ruang Cun kiong tian, jangan biarkan siapa pun memasuki ruangan ini" Ceng Lan hiang sedang diliputi napsu birahi, bahkan daging empuk sudah di depan mata, bagaimana mungkin dia akan melepaskan kesempatan emas ini dengan begitu saja" Tidak heran kalau dia lantas mengucapkan kata-kata tersebut... Baru selesai dia berseru, terdengar suara seorang pria berseru pula dengan parau. "Kaucu perkasa menggetarkan dunia persilatan dan tiada keduanya di dunia" ooo0dwoooo BAB 53 CENG LAN HIANG segera mendengus dingin. "Ciu hu kaucu, mau apa kau menyusul kemari?" Ternyata orang yang muncul diluar ruangan tak lain adalah si Pedang ular perak Ciu Heng thian. Sebenarnya dia adalah gendak kesayangan Ceng Lan hiang, namun semenjak lengannya dikutungi Ku See hong, Ceng Lan hiang makin bersikap dingin kepadanya. Apalagi sekarang Ceng Lan hiang berhasil mendapatkan Ku See hong, sudah barang tentu dia semakin tidak memandang sebelah matapun terhadapnya, bahkan bisa jadi hubungan senggama 1149 mereka berikutnya merupakan hari naas bagi si pedang ular perak Ciu Heng thian.... Sementara itu si Pedang ular perak C iu Heng thian kembali berseru lantang: "Salah satu daerah terlarang kita Bun ki kek, sudah dimasuki orang, sembilan pelindung hukum yang berjaga di pagoda tersebut sudah punah dibunuh lawan, kehebatan orang itu tak mampu aku orang she Ciu hadapi" Ceng Lan hiang makin terkejut setelah mendengar perkataan itu, segera tanyanya dingin: "Siapakah orang itu?" "Hiat mo buncu. . .... manusia berkerudung warna warni!" Mencorong sinar pembunuhan yang amat mengerikan dari balik mata Ceng Lan hiang setelah mendengar nama itu disebut, serunya penuh kebencian. "Perempuan sialan, pun kaucu akan mencincang tubuhmu sehingga hancur berkeping-keping, kalau belum terlaksana hal ini sukar rasanya untuk menghilangkan rasa benci dalam hatiku" Kemudian sambil berpaling kepada Ku See hong, katanya lagi dengan suara penuh kecabulan. "Saudara cilik, enci akan pergi sebentar saja, sekarang berbaringlah dulu dengan tenang" Seraya berkata jari tangannya yang putih halus segera menotok beberapa buah jalan darah penting didepan dada Ku See hong, tanpa bersuara tergeletaklah pemuda itu lemas di pembaringan. Dengan cepat Ceng Lan hiang mengenakan pakaian putihnya kemudian ditutup dengan pakaian berwarna merah, setelah itu secepat sambaran kilat dia menerobos ke luar melalui ruang sebelah kanan. Terdengar Ceng Lan hiang berkata dengan suara sedingin es: 1150 "Su-wa (empat boneka), kalian masuk ke dalam ruang Cun Kiong tian dan lindungi kesayanganku, tapi ingat, siapa berani mencicipi buah terlarang dia kuhukum mati" "Baik, silahkan kaucu berlalu!" sahut serentetan suara yang merdu. Menyusul kemudian Ceng Lan hiang berkata lagi dengan suara sedingin es. "Ciu hu kaucu, kau jangan termangu-mangu saja disini, ayo segera berangkat" waktu itu, sipedang ular perak Ciu Heng thian tidak mengetahui lelaki mana lagi yang sedang digumuli oleh perempuan cabul ini, menyaksikan sikap Ceng Lan hiang yang dingin seperti es, entah mengapa timbul suatu perasaan dengki dan cemburu yang besar sekali. Sebenarnya dia ingin melihat siapa gerangan lelaki yang sedang digumuli kaucunya ini, namun setelah mendengar perkataan tersebut, terpaksa dia harus menuruti perintah dan bersama-sama Ceng Lan hiang berangkat ke pagoda Bun ki kek. Ku See hong yang tertotok jalan darahnya oleh Ceng Lan hiang sama sekali tak mampu berkutik, namun kesadarannya yang semula sudah terpengaruh oleh bubuk perangsang Tong hun si kut mi wu pun mereda kembali akibat pengaruh totokan tersebut. Ketika menyaksikan keadaan sendiri yang telanjang, terutama benda jeleknya yang menegang bagaikan tombak, rasa malunya benar-benar tak terlukiskan dengan kata-kata, apa mau dikata tubuhnya justru tak mampu berkutik, sehingga terpaksa dia hanya bisa melototkan sepasang matanya bulat-bulat. Perlu diketahui, bubuk perangsang Tong hun si kut mi wu merupakan sejenis obat perangsang yang mustajab sekali, walau pun beberapa buah jalan darahnya sudah tertotok oleh Ceng Lan hiang sekarang sehingga hawa sesat tersebut menjadi terbendung. bukan berarti daya kerja obat perangsang tersebut telah punah. 1151 Seandainya totokan jalan darahnya di bebaskan kembali, maka serta merta kesadaran otaknya pun turut menghilang kembali dan kobaran napsu birahi kembali akan menyerang. Kecuali melakukan hubungan senggama satu kali untuk menghilangkan pengaruh racun tersebut, kalau tidak. sekalipun seratus kali kejadian tersebut terulang, keadaannya tetap setali tiga uang .... Kendatipun daya sebar pengaruh obat perangsang Tong hun si kut mi wu ini cepat sekali tapi setelah masuk kedalam badan, meskipun melalui waktu yang cukup lama tanpa melakukan pelampiasan, orang tak akan menjadi mati karena memecahkan nadi darah karena pergolakan yang menghebat. Hanya saja orang tersebut akan merasakan suatu keanehan yakni selalu saja terbayang gambaran-gambaran erotik dan keinginannya untuk bersenggama besar sekali, benar-benar suatu siksaan hatin yang berat sekali. Terdengar suara tertawa merdu bergema memecahkan keheningan... Kemudian dari luar istana Cun kiong tian menyelinap masuk empat orang, perempuan yang berdandan menyolok sekali. Mereka semua berwajah cantik jelita, namun hawa kecabulan menyelimuti muka mereka semua, tak usah diduga lagi mereka pun termasuk perempuan-perempuan jalang seperti Ceng Lan hiang. Ternyata keempat orang perempuan muda ini bukan lain adalah dayang-dayang kepercayaan Ceng Lan hiang. Cun wa, Hee wa, Ciu wa dan Tong wa. Sudah cukup lama keempat orang ini berkumpul dengan Ceng Lan hiang, sudah barang tentu merekapun sudah ketularan sifat jalang majikannya, bahkan boleh di bilang keempat orang ini selain jalang, kejamnya luar biasa. 1152 Empat perempuan itu mengenakan empat macam pakaian yang berwarna warni, Cun wa yang mengenakan pakaian merah tiba-tiba berkata kepada ke tiga orang rekannya sambil tertawa: "Entah bagaimanakah tampang dari gendak baru kaucu kita itu ....?" Tong wa yang berbaju putih tertawa ringan: "Selama dua hari belakangan ini, kaucu selalu berada didalam istana Cun kiong tian dan bergumul dengan gendaknya terus, aku rasa wajahnya pasti tampan, lagi pula benda jeleknya besar, panjang dan lihay" Ciu wa yang berbaju kuning tertawa dingin. "Heeehhh.... heeehhh... heeehhh.... aku rasa orang ini tidak akan setampan Ciu hu kaucu, lagipula benda jeleknya tak nanti lebih besar, lebih kuat dari padanya" "Ciu wa" seru Cun wa sambil tertawa, "apakah kau sudah pernah melakukan hubungan gituan dengan Ciu kaucu?" Paras muka Ciu wa berubah hebat setelah mendengar perkataan tersebut, dengan setengah merengek mohonnya: "Ooh cici bertiga, janganlah kalian beritahukan peristiwa ini kepada Kaucu, kalau tidak, aku bisa..." Mendadak Hee wa yang berbaju biru itu tertawa cekikikan, serunya dengan cepat: "Ciu wa, jangan kau anggap hanya kau seorang yang pernah berhubungan gituan dengan Ciu hu kaucu?". "Jadi kalian bertiga pun pernah gituan dengan Ciu hu kaucu?" kata Ciu wa sambil tertawa ringan, "bagaimana" Menurut pendapatmu apakah orang ini juga lebih tampan dan lebih lihay barang jeleknya dari pada Ciu hu kaucu" "Kita belum sampai berjumpa dengan orang itu, bagaimana mungkin bisa mengambil kesimpulan?" kata Hee wa dingin, "tapi 1153 kalau dilihat dari sikap Ceng kaucu terhadap Ciu hu kaucu barusan, sudah dapat diduga kalau orang itu pasti jauh lebih mengungguli dirinya" "Benar!" sambung Cun wa cemas, ?"kalau dilihat keadaannya, nasib romantis Ciu hu kaucu sudah akan berakhir, kalau begitu kita berempatpun tak akan memperoleh kehangatan benda jeleknya lagi, waaah... bagaimana baiknya?" "Bagaimana lagi?" dengus Tong wa dingin, "memangnya kau bisa menghalangi perbuatan yang hendak dilakukan kaucu?" "Kalian benar-benar goblok" umpat Ciu wa tiba-tiba, "Sekalipun kita bakal kehilangan Ciu hu kaucu, masa tak bisa menggaet orang ini secara diam-diam?" "Mana lebih segar, lebih baru, lebih merangsang lagi" Sekaranglah kesempatan yang terbaik untuk kita, bagaimana menurut kalian bertiga?" "Ciu wa, kau sudah bosan hidup rupanya?" umpat Cun wa sambil tertawa. "Asal dia membungkam, kaucupun tak bakal tahu, coba buktinya hubungan kita dengan Ciu hu kaucu, bukankan kita sama-sama bisa hidup berbahagia cukup langgeng" Seandainya kalian tidak mengakui barusan, siapa sih yang bakal tahu kalau kita berempat sebenarnya punya hubungan dengannya?" "Betul! Betul!" seru Hwe wa cepat, tapi kita tidak tahu mampukah menggaet orang itu untuk menyeleweng dengan kita" "Aaah, berdasarkan kecantikan dan kepandaian kita, masa tidak dapat?" Tong wa tertawa. "Mumpung masih ada kesempatan bagus, mengapa tidak kita periksa dulu si benda jeleknya itu, kita mesti periksa dulu apakah benda jeleknya cukup besar, cukup panjang dan cukup keras sehingga sebeharga bagi kita untuk menyerempet bahaya".." 1154 "Apakah kalian bertiga sudah melupakan pesan kaucu sebelum berangkat tadi?" Hee Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo wa memperingatkan. Tong wa kembali tertawa dingin. "Masih ingat bukan kalau kaucu menyuruh kita melindunginya" Asal kita tidak melalap buah terlarang, apa yang bakal terjadi" Hmmm! sudahlah, tak usah berlagak suci, siapa tahu setelah kau saksikan si muka jelek yang gede, kau menjadi kebelet dan menyerempet bahaya untuk melalap buah terlarang tersebut?" "Kau dapat berkata demikian, berarti kau sendiri yang mempunyai niat tersebut" seru Hee wa gusar. "Sudahlah, jangan ribut terus" Cun wa menengahi, "mumpung ada kesempatan mari kita tengok dia" Ku See hong yang mendengar perkataan tersebut benar-benar merasa sakit hati, dia tidak menyangka kalau didunia ini terdapat begitu banyak perempuan cabul yang tak tahu malu, seandainya dia dapat berbicara sekarang, sudah pasti perempuan-perempuan itu akan diumpatnya habis-habisan. Padahal perempuan semacam ini tak ada gunanya diumpat, sebab kecabulan mereka telah membuat muka mereka lebih tebal dari dinding satu meter, dari pada mengumpat lebih tepat untuk membinasakan saja mereka. Tak selang berapa saat kemudian ..... Keempat perempuan cabul itu sudah tiba disekeliling pembaringan, sorot mata mereka serentak dialihkan bersama-sama ke arah pembaringan itu. Ku See hong pun bagaikan barang pameran, tergeletak telanjang bulat diatas pembaringan dan membiarkan seluruh badannya dinikmati oleh ke empat perempuan jalang tersebut, tentu saja terutama sekitar daerah si "benda jelek" nya yang gede. "Haaahhh.... haaahh.... haaahh... .haaahh..." Bersamaan waktunya keempat perempuan jalang itu terbahak-bahak bersama. 1155 "Sreet! Sreeet!" dua kali desingan lirih bergema. Tahu-tahu kelambu pembaringan itu sudah disingkap oleh Hwe wa dan kawan-kawan. Dengan begitu, seluruh badan Ku See hong terlihat semakin jelas lagi dalam pandangan keempat wanita tersebut. Ku See hong betul-betul malu sekali, sepasang matanya segera dipejamkan rapat-rapat. Empat wanita dengan delapan sorot matanya begitu terbentur dengan tubuh Ku See hong yang telanjang, kontan pandangan mereka menjadi membeku dan kaku. Rupanya mereka sudah terpikat oleh kegagahan serta kekerasan tubuh Ku See hong, terutama sekali benda jeleknya yang berdiri menantang bagaikan seekor ular sendok yang liar memagut mangsanya... Melihat buah manis yang tersedia didepan mata, empat dayang yang pada dasarnya memang rakus akan seks menjadi makin bernapsu, jantung mereka berdebar keras, api napsu birahi membara dan tubuh mereka gemetar keras.... Coba kalau kita tahu lebih ke dalam, maka akan terlihat kalau benda mereka diantara kedua belahan pahanya sudah gatal tak tertahankan. Sambil menghela napas Ciu wa memuji tiada hentinya: "Benar-benar seorang lelaki yang memukau hati, aku betul-betul sudah tak tahan lagi" "Aaaai, akupun demikian!" sambung Cu wa sambil menghela napas pula. Hee wa tertawa cabul, usulnya tiba-tiba. "Lebih baik kita melalapnya secara bergilir saja." "Kalian ingin mampus rupanya, mengapa tidak kalian lihat dulu segel diatas tubuhnya?" seru Tong wa. 1156 Rupanya mereka telah menganggap obat perangsang Tong hun si kut mi wu tersebut sebagai segel. Dalam kenyataan keadaan tersebut memang seperti sebuah segel, siapa pun yang berani mencuri buah terlarang tersebut, Ceng Lan hiang akan segera mengetahuinya, kecuali merekapun mempunyai Tong hun si kut mi wu. Dengan suara yang genit Cun wa berkata. "Untuk bercinta dengan lelaki setampan ini, biar cuma satu kalipun aku rela segera mampus" "Huuh, tak tahu malu!" umpat Ku See hong diam-diam. Mendadak Ciu wa berkata: "Kalau dilihat dari obat perangsang yang bersarang ditubuhnya, sudah jelas orang ini tak sudi menuruti perkataan kaucu. aaai.... nampaknya kitapun tak akan bisa menggaetnya untuk bermain cinta dengannya" "Siapa sih orang ini" Apakah kalian tahu?" tanya Hee wa tiba-tiba. "Kalau begitu kau tahu?" ucap Tong wa dingin, Hee wa berlagak sok rahasia: "Sebetulnya aku sendiripun kurang jelas, tapi aku hanya menduga-duga" "Hee wa, cepat kau katakan siapakah dia?" seru Cun wa dengan perasaan gelisah. "Tahukah kalian, dalam dunia persilatan dewasa ini terdapat seseorang yang bernama Leng hun koay seng Ku See hong" Ciu wa segera berseru kaget. "Kau maksudkan Leng hun koay seng Ku See hong, yang selalu memusuhi Ban sia kau kita" Aaah, tidak mungkin?" 1157 "Kalau bukan dia, siapa lagi manusia di dunia saat ini yang tidak mempan terhadap bujuk rayu kaucu kita" Coba kalian lihat pedang yang tergeletak di tanah itu?" "Oooh, Pedang Hu thian seng kiam" seru Ciu wa terperanjat, "mari kita saksikan dulu macam apakah pedang mestika yang sudah digilai banyak umat persilatan ini?" Sambil berkata, Ciu wa sudah siap menubruk kedepan... Pada saat itulah, mendadak terdengar Tong wa berseru: "Aaaaah. Aku punya akal! Punya akal. . ." Tampaknya Cun-wa memahami apa yang dimaksudkan, sambil tertawa cabul katanya: "Tong wa, kau memang setan cilik yang licin, cepat katakan idee bagus apa yang berhasil kau peroleh?" "Cun wa" bisik Tong wa sambil tertawa lirih, "Berbicara sesungguhnya, daya tarik yang begitu memikat hati ini sungguh membuat akupun tidak tahan, kalau bisa aku segera bermain cinta dengannya, sekarang aku berhasil mendapatkan satu akal yang bagus, asalkan semua orang setuju, kita bisa bersama-sama merasakan kenikmatan yang luar biasa" "Asal kau benar-benar mempunyai ide bagus, hal bermain pertama kali akan kami serahkan untukmu" Tong wa tertawa dingin. "Tentu saja hal pertama untukku!" "Hei, kalau ingin berbicara cepatlah di utarakan, waktu bagi kita sekarang lebih berharga dari pada emas!" teriak Hee wa dengan suara lantang. "Mulai sekarang kita boleh bermain cinta dengannya secara bergilir, selesai bermain kita bunuh dirinya dan kita kuburkan jenazahnya dan pedang Hu thian seng kiam tersebut setelah itu kita berempat saling menghantam satu kali ke tubuh kita, asal kita 1158 berlagak dihajar orang sampai terluka dan ia ditolong orang lain, maka kaucu tak akan menaruh curiga kalau kita yang melakukan perbuatan ini, apalagi dia toh musuh besar Ban sia kau kita, tak mungkin kaucu akan menyelidiki persoalan ini sampai jelas...." Mendengar usul tersebut, Cun wa menghela napas panjang katanya kemudian: "Siasat ini bagusnya sih bagus, cuma terlalu sayang kita harus membunuhnya" "Kalau memang tidak tega, kitapun jangan harap bisa menikmati tubuh orang ini untuk selamanya" "Tapi kalau kaucu pulang agak awal bukankah kita bakal celaka..." seru Hee wa. "Kita tak usah banyak berbicara lagi, salah seorang diantara kalian berjagalah di luar ruang Cun kiong tian bila kaucu datang beri khabar secepatnya, aku pikir Hiat mo buncu sangat lihay sekali, mustahil kaucu bisa menangkan dengan cepat." "Sekarang aku mendapat hak untuk bermain pertama kali, kalian boleh menunggu sampai aku selesai" Tampaknya keempat perempuan ini jauh lebih keji dan cabul dari pada Ceng Lan hiang, mereka hanya tahu untuk melampias kan napsu birahi sendiri, bahkan untuk melakukan perbuatan terkutuk tersebut, mereka tak segan-segan melakukan tindakan yang amat keji.... Pada saat ini rasa benci Ku See hong benar-benar memuncak sehingga kalau bisa membunuh mereka dalam sekali hantaman, namun keadaan sudah menjadi berkembang begini, dia hanya bisa pasrah kepada Thian agar dia bisa lolos dari cengkeramam empat perempuan cabul itu. Sementara itu, Tong wa sudah melepaskan pakaian putihnya, kini dia berada dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benangpun yang melekat ditubuhnya. 1159 Sebagai perempuan yang pada dasarnya memang cantik, perawakan tubuh mereka benar-benar memukau hati. Sambil menggoyangkan pinggulnya dan tertawa cabul, Tong wa segera menubruk ke atas tubuh Ku See hong. Mendadak terdengar jeritan ngeri yang memilukan hati bergema memecahkan keheningan. Tubuh Tong wa yang telanjang itu tahu-tahu sudah mencelat sejauh dua kaki lebih dan tergeletak tak berkutik diatas tanah, darah kental menyembur keluar dari mulutnya. Jelas perempuan cabul yang berhati kejam ini sudah tewas seketika dan berangkat ke neraka. Perubahan yang terjadi sangat mendadak ini kontan saja mengejutkan Hee wa, Cun wa, dan Ciu wa, paras mereka berubah menjadi pucat pias seperti mayat, tubuh mereka gemetar keras sekali. Rupanya mereka mengira Ceng Lan hiang telah muncul kembali disitu. Akan tetapi setelah sorot mata mereka berhasil melihat jelas siapa gerangan orang itu, keberanian mereka muncul kembali. Dengan suara menggeledek Cun wa segera membentak. "Ooh, rupanya kau, mampus kau kali ini." Rupanya ditengah ruangan sekarang telah berdiri seorang manusia berkerudung warna warni, dia bukan lain adalah Hiat mo buncu Keng Cin sin. Saat ini dia sendiripun dibikin tertegun oleh pemandangan yang tertera diatas pembaringan tersebut. Untuk beberapa saat lamanya dia menjadi termangu dan tidak tahu apa gerangan yang harus dilakukan. 1160 Sewaktu Keng Cin sin berhasil membinasakan Tong wa tadi dia sama sekali tidak tahu siapa gerangan yang sedang berada diatas ranjang. Namun setelah matanya berpaling kesana dan menyaksikan kalau lelaki yang telanjang bulat itu adalah kekasih sendiri, sedang pemuda itu kelihatan amat malu dan serba salah, tak terlukiskan rasa terperanjat hatinya sekarang. Andaikata kain kerudungnya terlepas waktu itu, maka akan terlihat kalau paras mukanya berwarna merah padam. Dalam pada itu Cun wa, Hee wa dan Ciu wa telah membentak nyaring, mendadak telapak tangannya diayunkan kedepan, beberapa gulung angin pukulan yang maha dahsyat langsung menyambar ketubuh Keng cin sin.. Perlu diketahui, empat dayang dari Ban sia kau ini termasuk jago kelas satu dalam dunia persilatan dewasa ini, serangan gabungan yang mereka lancarkan sekarang benar-benar luar biasa sekali. Gulungan angin pukulan demi gulungan angin pukulan bagaikan selembar jaring raksasa yang amat besar langsung mengurung tubuh Keng Cin sin yang masih berdiri tertegun itu. Ku See hong sendiri lantaran malu sekali berada dalam keadaan telanjang bulat, maka selama ini dia hanya memejamkan matanya rapat-rapat, itulah sebabnya dia tidak tahu siapakah yang barusan muncul! Ditambah pula pikirannya sedang kalut dan sadar tak sadar, maka baik pembicaraan antara Ceng Lan hiang dengan Ciu Heng thian, maupun pembicaraan antara Cun wa dengan Hiat mo buncu tak secuwil pun yang terdengar olehnya. Keng Cin sin benar-benar gusar sekali, sepasang matanya memancarkan cahaya pembunuhan yang sangat menggidikkan hati, sepasang telapak tangannya diayunkan berulang kali, serangan gabungan dari ketiga perempuan cabul itu segera dipunahkan sehingga hilang lenyap tak berbekas. 1161 Dengan gerakan tubuh bagaikan sukma gentayangan, Keng Cin sin menerjang lebih ke depan lagi dan menerobos kemuka Ciu wa dengan kecepatan luar biasa, tangan kanan nya segera diayunkan kedepan melepaskan sebuah pukulan dahsyat yang persis menghantam diatas dada Ciu wa. Kembali jeritan ngeri yang memilukan hati berkumandang memecahkan keheningan .... Tubuh Ciu wa mencelat sejauh satu kaki lebih sambil muntah darah segar, isi perutnya hancur lebur seketika, otomatis jiwanya pun melayang meninggalkan raganya... Menyusul kemudian... Sekali lagi berkumandang suara jeritan ngeri yang memilukan hati .... Rupanya Hee wa pun ikut menyusul ke alam akhirat. Cun wa benar-benar sangat terperanjat, belum pernah dia saksikan situasi yang begini gawat seperti sekarang, sudah barang tentu dia semakin tak berani untuk beradu kekuatan dengan Keng Cin sin. Dengan cepat dia menggerakkan sepasang bahunya dan siap mengegos ke sisi kanan pembaringan untuk menyelamatkan diri .... Bagaimana mungkin Keng Cin sin membiarkan dia kabur dari tempat itu" Pergelangan tangan kanannya segera dia putar dan segulung tenaga pukulan yang maha dahsyat segera meluncur ke depan dan menyerang jalan darah Pay sim hiat serta Siau hiat di tubuh Cun wa. Dengusan tertahan sekali lagi berkumandang memecahkan keheningan. Dua semburan darah segar segera memancar keluar dari tubuh Cun wa, sementara tubuh perempuan cabul itu pelan-pelan terkulai ke atas tanah. 1162 Empat manusia cabul yang berhati keji seperti ular berbisa ini, hanya didalam waktu yang amat singkat telah mampus semua dan menjadi setan-setan romantis. Selesai membinasakan empat perempuan cabul tersebut dengan gerakan yang paling cepat, Keng Cin sin tak berani bertindak ayal lagi, tiba Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo tiba sepasang tangannya di ayunkan ke muka, segulung angin pukulan yang keras segera menyambar ke tubuh Ku See hong dan membebaskan jalan darahnya yang tertotok .... Sesungguhnya Ku See hong memang berada dalam keadaan sadar, apalagi jalan darahnya sudah dibebaskan sekarang, tiba-tiba saja dan membuka matanya lebar-lebar. Begitu melihat kehadiran keng Cin sin dihadapannya, ia menjadi malu setengah mati, buru-buru serunya cemas: "Kau.... . . Kau... kau... cepat pergi. . ...." Misteri Elang Hitam 2 Wiro Sableng 150 Misteri Pedang Naga Merah Pendekar Latah 12