mengajukan bukti dan saksi. Seluruh rakyat Andalite akan memilih. Ini mungkin akan memakan
waktu setengah hari.> Marco menyeletuk. "Jadi, apa kemungkinan hasilnya?"
Alloran menggeleng.
penilaian hati-hati. Mereka itu bukanlah petualang yang pemberani. Mereka lebih seperti
politikan daripada prajurit. Jika Asculan memutuskan untuk menyetujui tantangannya, itu
artinya ia akan sangat sangat berkesempatan untuk menang.>
"Oke, dan ngomong-ngomong, Alloran. Terima kasih telah membela Ax dan kami."
Alloran memutar mata utamanya ke arahku dan memberiku tatapan aneh.
dengan apa yang ku lakukan. Aku tetaplah diriku, meskipun aku telah memperoleh beberapa
kebijaksanaan yang ku dapat dari tahun-tahun perbudakanku oleh Visser One. Tapi, aku
tetaplah Alloran, sang pembunuh Hork-Bajir. Alloran, satu-satunya Andalite yang dijadikan
induk semang Yeerk. Tapi kalaupun aku dipermalukan dan bahkan dibenci sekalipun, aku tetap
setia pada perintahmu.>
Pernyataan singkat itu disampaikan dengan bahasa pikiran yang sangat pelan dan
dengan emosi yang terkontrol. Tapi kemudian Alloran menyapu ekor pisaunya melewati
kepalanya begitu cepat bagai cambuk. Ia tersenyum. Senyum Andalite yang lembut kemudian
berteriak.
41 Aku tersenyum, tapi untuknya, bukan untukku. Kalau ia menjadi pembunuh Hork-Bajir
selamanya, akan jadi apa sebutanku"
Kegembiraan Alloran nampaknya menggoyahkan ketakutan Ax. Ia mengangkat ekornya
sendiri untuk menyentuh ekor Alloran.
Asculan tidak kembali ke ruangan. Ia hanya mengirim perwira juniornya. Nampak seperti
penghinaan. Tapi menurutku memang tak ada yang menyukai tatap muka langsung saat
terdesak.
dan pangeran Aximili akan ditunjuk sebagai penghubung antara armada Andalite dan mahkluk
bumi.> Petugas itu menunggu jawaban.
Kemudian Ax menjawab.
Dan bersama dengan pesan pertukaran yang sangat sopan itu, perang melawan Yeerk
telah usai. 42 BAB 9 CASSIE Beberapa hal terjadi dengan cepat.
Dengan bahasa yang sekarang disetujui, Yeerk di atas pesawat induk dinyatakan
menyerah. Pesawat induk bergabung dengan armada Andalite dimana kami bisa menghubungi
pesawat Yeerk yang tersisa dan memberi mereka pilihan: melawan dan mati, atau menyerah
dan berubah. Beberapa pesawat Yeerk berhasil menghubungi planet Yeerk dan menerima intruksi
untuk melawan. Tetapi Andalite telah memiliki semua data teknis pesawat induk " termasuk
menonaktifkan kode, taktik tempur, dan sandi komunikasi. Pesawat yang melawan segera
hancur dan sisanya memilih menyerah.
Para kru Yeerk menuju pesawat induk dimana mereka akan meninggalkan tubuh inang
mereka dan kembali ke kolam baru Yeerk yang baru saja diisi kembali. Manusia dan Hork-Bajir
yang bebas membantu para Andalite untuk membuat pesawat tetap terbang.
Jake masih memiliki urusan dengan Asculan yang melibatkan pengambil alihan tahanan
besar nomor satu, Visser. Tapi Jake memenangkan konfrontasi sehingga Visser One tetap
menjadi tahanan kami. Kami, Animorphs beserta pangeran baru Aximili, dan tahanan kami mendaratkan
pesawat resmi milik Ax, Fast-Courier yang ramping tepat di tengah Mall Washington. Bukan
sepenuhnya Mall sih, semacam Mall dengan lahan terbuka hijau dan gedung pemerintahan
serta institusi Smithsonian di ujungnya. Serta berbagai bangunan pemerintahan di kedua sisi
dan tidak jauh dari monumen Obelisk Washington.
Kami di panggil menghadap. Bukannya menakut-nakuti sih, tapi ada sekitar seribu polisi
dan dua kali lipat banyaknya para reporter berita yang menunggu kami.
Seperti yang Marco katakan, "Sekujur tulang-tulangku menggigil."
43 Lautan mikrofon, video kamera dan flash kemera. Ax, Jake, dan di tingkat yang lebih
rendah, Marco dan aku memberikan semacam penjelasan singkat mengenai apa yang terjadi
dan bagaimana keadaan saat ini.
Tak perlu dikatakan lagi, hari itu menjadi hari berita terbesar.
Tobias menjadi pendiam. Jika pun ia mendengar pertanyaan, ia tak menunjukkannya.
Dan kemudian, saat Marco menceritakan anekdot lucu, Tobias melebarkan sayapnya,
mengepak tinggi dan terbang pergi.
Hari berikutnya, petugas Andalite melaporkan telah menemukan tubuh manusia
mengambang di luar angkasa. Gadis, muda. Pesawat Blade telah mengangkut tubuhnya
sebelum terhisap ke Zero Space.
Para Andalite membawa jasadnya ke California. Dekat dengan kehancuran yang tersisa
dari tempat tinggal kami.
Aku ada disana saat Rachel dipulangkan. Begitu juga ibunya. Para Andalite
memperlakukan jasadnya dengan sangat hormat. Jasadnya telah dibungkus dengan semacam
kain lembut. Kurasa begitulah cara Andalite memperlakukan jasad yang terhormat.
Mereka menyeka penutup wajahnya dan ibu Rachel beserta aku dapat dengan jelas
mengenalinya. Dua hari kemudian tubuh Rachel dikremasi. Sungguh tak terbayangkan bahwa ia pernah
ingin terkubur di dalam tanah. Namun pada akhirnya ia berakhir dengan menjadi senggenggam
abu di dalam guci cina cantik.
Semua orang hadir dalam upacara pemakaman. Mulai saat ini, cerita kami telah tersebar
ke seluruh planet. Semua orang yang hidup pasti tahu nama kami.
Upacara pemakaman dilaksanakan di luar. Untungnya ini hari yang cerah. Kau bisa
melihat samudera Pasifik dari pemakanan dimana tempat batu nisan Rachel akan ditempatkan.
Di pemakaman itu terdapat juga beberapa penjaga Hork-Bajir yang memberi penghormatan.
Dua lusin Andalite berdiri tegak. Teman-teman kami, sekutu para jenderal Doubleday dan
beberapa pria dan wanita dengan seragam juga ada disana.
Jake, Marco, aku, dan Ax memberikan pidato singkat. Presiden Amerika juga ada disana
memberikan pidato. Aku percaya Rachel juga menyukai ini dengan caranya sendiri. Tapi pasti dia akan
tertawa. Dia akan berfikir ini semua terlalu berlebihan namun disaat yang sama juga ia suka
menjadi pusat perhatian. 44 Akan tetapi, sekarang ia hanyalah beberapa ons abu yang beristirahat dengan tenang di
dalam kotak kayu yang terbuka.
Upacara pemakaman berakhir saat aku melihatnya. Aku sudah memperhatikan langit.
Aku tahu jika ia masih hidup, ia pasti akan datang.
Ia berputar tinggi di udara thermal. Tentu saja mata elangnya dapat melihat ke segala
penjuru bahkan dari jarak setengah mil.
Tetapi setelah pengiring lagu memainkan beberapa lagu sendu, ia turun. Ia menukik
turun dan mendarat di kotak dengan sayap melebar. Salah satu petugas hendak mengejarnya
tapi Jake menahannya. Tobias melingkarkan cakarnya dengan halus ke sekeliling guci. Ia menatap ibu Rachel
yang telah menangis sepanjang hari. Ia menangis, mengangguk, dan memberinya ijin.
Kemudian Tobias memandangku, dan aku berkata, "Ya, Tobias. Dia mungkin
menginginkannya." Aku tak tahu dimana ia punya kekuatan untuk mengangkat guci itu, tapi ia berhasil
mengangkatnya. Kemudian ia terbang, awalnya rendah, tapi lalu mendapatkan thermal. Ia
membawa guci tersebut jauh ke atas langit.
45 BAB 10 MARCO SATU TAHUN KEMUDIAN Karirku berjalan cukup baik. Ngomong-ngomong, aku telah melewati masa-masa iseng.
Aku telah melakukan tujuh penampilan di Letterman dan Leno, ditambah beberapa kali di acara
Jon Stewart dan Conan. Today Show, Good Morning America, Oprah" Juga sudah. Bill O"rielly
menyebutku pahlawan Amerika yang sebenarnya. Aku telah tampil di saluran CNN berkali-kali,
serta Greta Van Susteren sekarang menjadi teman sekamarku. Bintang tamu VJ dan MTV"
Tentu saja. Dan semua itu telah berakhir. Panggilan wawancara bertubi-tubi pada bulan pertama
yang gila setelah kami mengalahkan Yeerk. Maksudku, pada bulan pertama kau gak bisa
menghitung berapa banyak acara yang sudah ku hadiri. Aku, Jake, dan Cassie jadi lebih terkenal
daripada Hollywood, D.C, dan Manhattan. Kami bukan hanya selebritis. Kamilah satu-satunya
selebritis. Kami punya senator produser besar sendiri serta pemain panas yang rela
mengambilkan kami soda dan kitkat.
Keren kan. Pada bulan pertama kami serasa pemilik dunia. Itu bagian mudahnya: kami punya cerita
untuk diberitahu kepada setiap orang yang ingin tahu detil bagaimana kami dan teman alien
aneh kami serta semua morf hewan kami bisa menyelamatkan dunia. Bagian sulitnya adalah
bagaimana cara mempertahankan ketenaran kami setelah kami berhenti menjadi Hal yang
Baru. Aku menjadi juru bicara tak resmi Animorphs. Jake sama sekali tak tertarik
melakukannya, begitu juga dengan Cassie. Dan Tobias, well, tak ada yang pernah melihat atau
mendengarnya lagi setelah upacara pemakaman Rachel.
Bukan berarti Jake dan Cassie tak pernah diwawancara, tapi Jake terlalu serius dan berat
untuk media. Jake sedang dalam perjalanan menjadi ikon, sosok pahlawan nasional saat ini. Ia
mengalami seluruh tragedi-kepahlawanan. Semua orang tahu tentang ia mengirim sepupunya
untuk membawa saudaranya. Aku gak bercanda saat aku bilang orang-orang kongres benar46 benar menyarankan untuk mengukir wajah Jake di gunung Rushmore. Gak ada yang setuju,
untungnya. Jadi, semua orang menginginkan Jake ada di pertunjukan mereka, tapi Jake tak benarbenar ingin terhanyut dalam permainan dan agen pertunjukan tahu itu. Jake tak bisa
melakukan peran dengan baik. Ia tak akan mau duduk dan bertukar lelucon dengan Dave. Ada
banyak hal yang tak ingin ia bicarakan lagi. Jake masih memanggul beban dunia di pundaknya,
dan hal itu terlihat jelas.
Dan Cassie, dia mungkin lebih buruk lagi. Ia memiliki kecenderungan terhanyut dalam
segala pesan moral. Ia punya cerita tentang pertarungan keren dan gila kami serta
mengubahnya jadi moralitas pertahanan diri yang suram.
Jadi, pada dasarnya, bukan dengan mereka berdua, bisa dikatakan, Hollywood adalah
pekerjaan untukku. Roti dan mentega, baby" Bisa ku atur" Tentu saja bisa ku atur. Aku sama pahlawannya
dengan anggota Animorphs manapun. Bukan seperti Jake sang pembunuh Yeerk atau Cassie
sang malaikat, aku menyenangkan.
Aku pernah manggung sebagai "penasihat teknis" dalam film Spielberg tentang kami.
Animoprhs. Ayolah, kau pasti suka. Aku melakukan semua pertunjukkan untuk dapat promosi,
"Aku senang bekerja dengan Steven, dia benar-benar sangat akurat. Dan aku tahu ia bisa
dipercaya untuk membuat cerita kami."
Aku juga menulis buku, dengan beberapa bantuan dari ghostwriter. Judulnya The Gorilla
Speaks. Buku itu jadi nomor satu di list New York Time Best Seller, list PW, dan web.
Cassie juga menulis buku: Wawasan Mengenai Pikiran Hewan. Kurasa ia berada di
urutan ke tujuh. Bukannya aku kompetitif ya.
Aku juga baru saja menandatangani untuk pekerjaan akting biasa. Aku akan berperan
sebagai Nick Lang, pahlawan super mutant. Semacam pria yang bisa berubah jadi hewan. Aku
memang bukan bintang utamanya, tapi aku adalah pemain pendukung utama (dan spesial efek
utama). Yang ku inginkan adalah: aku butuh waktu untuk "bekerja dengan jerih payahku sendiri"
tanpa tekanan dari stasiun TV mana pun. Kami juga akan tampil di Fox in the Old X F/7 yang
sangat keren. Pekerjaan akting sangat hebat karena membuatku hidup sebagai juru bicara produk.
Aku punya tiga tahun kontrak dengan Pepsi, ditambah penawaran yang lebih kecil dengan
Alamo Rent a Car dan Gap Old/Navy.
47 Jadi, setahun berlalu aku telah jadi jutawan berusia tujuh belas tahun yang kaya dari
hasil penjualan buku, dukungan produk, dan kontrak akting. Aku punya rumah pantai di Santa
Barbara (dekat Hollywood tapi terhindar dari macet) dan sebuah apartemen di New York. Aku
punya Viper kuning-kenari, Maserati merah, dan Humvee gurun kamuflase. Aku mengencani
gadis yang bahkan tak melihatku dulu dan aku makan di restoran keren.
Dan mungkin kau akan berharap aku bilang tentang semua pengalaman hampa, bahwa
hidupku tak sehebat itu, kau tahu apa" Yang penting aku senang.
Kami semua seharusnya merasa senang. Cassie sekarang menjadi wakil dalam negeri
untuk resident Alien. Memang gajinya lebih kecil dari keripik kentang yang ku beli, tapi hey,
Cassie sudah berusia tujuh belas tahun sama sepertiku, tapi ia telah rapat dengan presiden dan
menghabiskan sebagian besar waktunya bersama para Hork-Bajir bebas. Mereka diberikan
Yellowstone sebagai habitat hidup mereka. Mereka tinggal dalam kulit pohon serta menjaga
pepohonan, dan para turis menyukainya. Yellowstone sekarang dipenuhi para turis yang ingin
melihat Hork-Bajir berayun dari redwoods atau apa pun itu yang sudah ada disana setengah
tahun. Para Taxxon Arborn " yang selamat dari petempuran " telah memenuhi mimpi bijaksana
Cassie: mereka setuju untuk morf secara permanen menjadi Anaconda atau berbagai ular besar
lainnya. Mereka telah dipindahkan ke hutan hujan Brazil yang sekarang dilindungi oleh hukum
Brazil yang ketat. Kalau kau berani jadi kelinci percobaan dan berjalan di hutan hujan, mungkin
kau akan berfikir jadi roti empuk, namun mantan Taxxon yang telah berubah akan menjauhi
orang-orang. Arborn sendiri tadinya tinggal bersama mereka. Dia tak bisa berubah lagi, tentu saja
karena dia seorang nothlit Andalite. Beberapa tahun lalu, di tempat yang sangat jauh, ia
berdiam terlalu lama dalam tubuh Taxxon dan tak bisa lagi demorf. Dan sekarang, ia jadi
Taxxon untuk selamanya. Arborn ditembak dan dibunuh oleh para pemburu. Ia jadi insiden besar untuk
sementara waktu. Para ular menangkap para pemburu dan membawanya pergi. Semua orang
mengatakan betapa mengerikannya hal itu. Tapi kau tahu, Arborn mungkin sangat berterima
kasih. Ia telah berhasil menyelamatkan orang-orang adopsinya namun ia sendiri terperangkap
dalam tubuh Taxxon yang selalu lapar, dan tak ada lagi cara untuk menjalani hidup.
Kedutaan besar Andalite dan PBB mengambil tubuh " yang tersisa darinya. Arborn
diterbangkan kembali ke planet Andalite dan dimakamkan dengan tenang.
Ngomong-ngomong, Cassie adalah kaki tangan resmi pemerintah, selalu pergi kesana
kemari dengan jet dan Helikopter pemerintah untuk memastikan Toby dan rakyatnya baik-baik
48 saja dan hanya menyelamatkan dunia pada umumnya. Ia juga mengambil kuliah malam karena
ia masih ingin jadi dokter hewan seperti ibu dan ayahnya. Inilah gambaran Cassie untukmu:
selamatkan hutan hujan dan juga selamatkan sapi-sapi yang terkena hernia " seorang gadis
yang sangat tidak selebritis. Maksudku, Walmart hampir memohon padanya sambil berlutut
memberinya satu juta dollar untuk menjadikannya bintang iklan jeans mereka, tapi ia hanya
mengatakan ia tak punya waktu karena sedang ada beberapa kontroversi pada akses jalan
masuk ke beberapa hutan di suatu tempat.
Itu bikin aku shock. Dan Ax melakukan hal besar juga. Ia adalah seorang pangeran resmi serta pahlawan
besar yang kembali ke planet asalnya. Pada akhirnya, ia telah berhasil melangkah keluar dari
bayang-bayang Elfangor. Ia bukan hanya seorang pahlawan, tapi satu-satunya yang tahu
berbagai hal tentang manusia.
Pariwisata Andalite akan segera dibuat. Jumlahnya terbatas " soalnya perjalanan antar
bintang gak murah, tahu. Tapi hal besarnya adalah para Andalite yang kaya atau penting datang
ke bumi serta memperoleh morf manusia. Kemudian mereka jalan-jalan ke foodcourt Mall
untuk sekedar membeli roti kayu manis atau Mrs. Field.
Aku gak bercanda kok. Andalite yang punya mulut adalah hal berbahaya, apalagi kalau
mereka dikelilingi oleh roti kayu manis. Karena tak punya mulut dan indera penciuman mereka
tak punya pertahanan alami terhadap daya tarik rasa " seperti yang pernah kita saksikan pada
wujud manusia Ax. Kau pasti gak mau berada di antara para turis Andalite yang baru morf dan
cokelat chips. Andalite dan manusia sebagian besar bisa rukun. Para warga sipil Andalite tiga derajat
lebih rendah hati dari prajurit Andalite yang pernah kami temui.
Beberapa orang telah takut berita bahwa alien yang sebenarnya akan menakuti umat
manusia. Mereka semua salah. Duh. Orang-orang telah banyak menonton Star Trek dan Star
Wars serta membaca Heinlein and Simmon serta Orson Scott Card untuk waktu yang lama.
Manusia gak ditakut-takuti alien " mereka sudah menunggunya selama bertahun-tahun dan
akhirnya merasa lega alien itu bukan seperti The Borg (alien di Star Trek).
Ax telah melakukan beberapa pertukaran penawaran teknologi dengan korporasikorporasi besar. Mereka harus menjaganya tetap lamban, karna jika kau menyia-nyiakan
seratus tahun kemajuan teknologi pasar saham akan jadi tak berguna. Meskipun telah
melakukan beberapa pertukaran, Andalite bisa mengajarkan banyak tentang arsitektur
komputer. 49 Para Andalite dengan tegas menolak untuk berbagi teknologi persenjataan mereka. Tapi
NASA telah memiliki target pasti: kendaraan zero space pertama manusia akan dibangun
bersama Boeing dan Lockhead dan akan diluncurkan tiga tahun mendatang. Homo sapien akan
menjelajah bintang. Perhatian, alam semesta, kami akan membangun Starbucks di dekatmu.
Animorphs - 54 Awal The Beginning di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Sedangkan Jake, well, Jake selalu memiliki sisi serius. Maksudku, aku sudah coba bicara
padanya tentang banyak hal. Tapi ada beberapa orang yang terlepas dari perang dan bisa
melupakannya, dan sebagian lagi tidak.
Jake membiarkan nyawa Tom, Rachel, dan tujuh belas ribu Yeerk lainnya terbuang
seperti kapal karam dan para prajurit pembawa sialnya.
Jake memang tak kehilangan akal. Ia tak kehilangan akal seperti seorang pecandu
narkoba atau semacam itu. Ia masih Jake, tapi Jake yang berbeda. Ia serasa mengecil dan
membesar pada saat yang sama, kalau itu masuk akal. Ia jadi lebih tertutup. Terkadang ia
tampak seperti Jake tua tapi kau bisa merasakannya saat ia bersama dengan orang lain.
Rasanya seperti ia ada selangkah di depan atau di belakang.
Tentu saja ini membuatnya jadi jenis pria yang kuat dan pendiam. Dan ia selalu jadi pria
besar yang tampan yang mendapat tawaran menikah (dan juga tawaran lainnya) dari beberapa
gadis yang lebih muda berusia dua belas tahun atau bahkan gadis yang lebih tua. Cukup tua
untuk jadi neneknya. Tidak menarik. Ia mencintai Cassie, tentu saja. Tapi aku tak tahu apa yang terjadi di antara mereka.
yang ku tahu saat aku menanyai Cassie apakah ia melihat Jake, Cassie selalu menjawab tidak.
Hal yang sama saat aku menanyai Jake, ia selalu mengatakan akan menghubunginya. Selalu
akan. Menulis buku" Tidak terima kasih.
Dukungan" Tidak terima kasih.
Setiap perguruan tinggi di seluruh planet mencoba merekrutnya. Tidak terima kasih.
West Point menawarkannya jadi instruktur Tactical Application of Emerging Technologies dan
Xeno Warfare. Tidak terima kasih. Kalau saja Jake sudah cukup tua, ia bisa saja mencalonkan
diri sebagai presiden republik dan demokrat sekaligus. Jake adalah pahlawan terbesar yang
pernah ada karena ia adalah penyelamat umat manusai bukan hanya satu bangsa. Ia telah
menyelamatkan nyawa dan kebebasan umat manusia. Maksudku, ia dengan hanya
menjentikkan jari bisa mendapat apa pun yang diinginkan.
50 Masalahnya adalah, ia tak menginginkan apa pun selain Tobias kembali! serta Rachel
dan Tom hidup. Juga untuk sekali lagi kesempatan saat ia memberi perintah untuk
memusnahkan tujuh belas ribu Yeerk tak berdaya.
Aku mulai khawatir padanya.
Oke, aku khawatir padanya saat aku duduk di kolam renang pribadiku atau saat
mengendarai Maserati atau saat mengawal bubbly Hollywood sayangku melewati garis tali di
klub ekslusif. Aku mengkhawatirkannya.
Aku tak pernah lagi melihat Jake dan Cassie selama beberapa bulan terakhir sampai
pengacaraku mengumumkan tanggal pertemuannya.
Dan sekarang, kami bertiga akan bertemu kembali di Den Haag, Belanda.
Kami akan mengadili kejahatan perang dari seorang tahanan Yeerk, Visser One.
51 BAB 11 CASSIE "Apa Jake belum datang juga?" Aku menanyai Marco. Kurasa aku mungkin akan
menemukannya segera. Sebenarnya aku tak ingin bertemu Jake. Maksudku, Ya aku mau. Tapi
Jake yang ingin ku temui itu mungkin sudah tak ada lagi. Jake yang ingin ku temui adalah
seseorang yang telah berbicara tentang rencana hidup bersama kami setelah perang.
Kini perang telah usai. Dan kami tidak bersama. Sekarang, reuni ini akan jadi canggung
kalau bukan terasa menyakitkan.
"Aku belum melihatnya." Ujar Marco.
"Kapan kau mulai tinggal disini?"
"Disini?" Marco melihat sekeliling, tampak bingung. Kami berada di sebuah lobi dari
salah satu hotel modern terbaik di Den Haag. "Oh, maksudnya di hotel ini" Aku gak tinggal di
hotel. Manajer bisnisku sudah menyewakan Villa untukku. Ada pagar dan gerbang serta lebih
mudah menjauh dari para cewek-cewek."
Aku tertawa dan ia menyeringai. "Kau ini gak benar-benar serius, kan?" Tanyaku.
"Cassie, sudah berapa lama kau kenal aku sih" Apa aku pernah benar-benar serius?"
Aku merasakan gelombang kasih sayang untuk Marco. Kami tak pernah sedekat ini
selama di Animorphs " hubungan kami selalu melaui Jake, tak pernah langsung. Tapi di sinilah
kami, dalam berbagai cara adalah dua orang yang berhasil bertahan. Kami bahkan sudah
sukses. Kehidupan kami masing-masing sudah jadi lebih baik daripada kehidupan kami sebelum
perang. "Apa Jake tinggal di hotel ini?" Tanyaku.
Marco mengangguk. Kemudian, dengan penuh semangat ia berkata, "Kuharap ia
bertemu denganmu, Cassie. Kaulah yang ia butuhkan. Maksudku, aku sudah coba bicara
padanya, tapi kau tahulah Jake, ia bisa saja jadi gak terbuka kalau ia mau. Kau bisa tanya apakah
52 ia baik-baik saja dan ia jawab "tentu". Kau bisa tanya apa ia butuh sesuatu dan ia jawab "tidak,
aku baik-baik saja". Tapi ia kelihatannya gak pernah melakukan apa pun. Itulah yang kutahu."
"Seberapa sering kau melihatnya?" Tanyaku.
Marco hendak menjawab tapi kemudian berhenti dan mengangkat bahu bersalah.
"Secara resmi" Kayak aku lihat dia dan dia lihat aku gitu?"
"Ah, kau memata-matainya ya?"
"Aku masih seorang Animorphs tahu. Aku masih suka terbang. Mungkin saat aku dalam
morf elang aku gak sengaja melihatnya."
"Terus, bagaimana keadaannya?"
"Aku bukan dokter jiwa, Cassie."
Aku tak bisa menerimanya. "Marco, kau punya pikiran yang sangat lembut, dan kau juga
pengamat yang baik. Terlebih dia adalah sahabatmu."
Seorang pelayan membawakan kami minuman dan sepiring aneka kue kering. Ia
memberikan ekspresi, "Aku kenal kalian!" lalu tersenyum dan meninggalkan kami dengan
enggan. "Ia menginginkanku tahu." Ucap Marco. Kemudian ia sadar aku tak mudah teralihkan, ia
mendesah dan melanjutkan. "Seperti ku bilang, aku bukan dokter jiwa. Dia sangat tertekan. Kau
tahu, bukan sedih tapi perasaan yang lebih dalam seperti depresi klinis. Seperti pesta balon
yang kehilangan setengah heliumnya. Seperti lampu senter dengan batre lemah. Ia berjalanjalan berkeliling bersama ayah dan ibunya. Dan," Marco menambahkan dengan tatapan yang
jelas. "Terkadang ia pergi melihatnya."
Aku tahu siapa yang dimaksud Marco dengan "nya".
"Ia tak pernah menaruh bunga di batu nisan atau dimanapun. Selalu ada banyak bunga
disana. Ia menaruhnya saat tak ada orang, senja hari. Penjaga gerbang membiarkannya masuk.
Ia berdiam diri atau duduk disana seperti sedang bersamanya. Aku tak befikir ia bicara padanya.
Walaupun aku berharap dengan sedih, ia melakukannya. Berbicara pada orang mati lebih baik
dibandingkan tak berbicara sama sekali. Ia duduk disana selama satu jam, bahkan dua jam
sambil memandang laut. Menonton matahari terbenam. Kemudian ia pergi. Terkadang aku
berfikir ia mengharapkan Tobias memunculkan dirinya."
53 Air mata mengalir dari pelupuk mataku. Gambarannya sangat mengharukan. Aku
sesekali pernah mengunjungi batu nisan Rachel juga, tapi tak begitu caranya. "Rachel pasti akan
marah padanya." "Yeah." Marco setuju. "Pergilah. Lupakan. Mungkin itulah yang akan ia katakan."
"Kau pikir itulah yang harus Jake lakukan" Melupakannya?"
"Benarkan?" Aku tak yakin pada apa yang kupikirkan. "Terkadang aku merasa malu karena sudah
melupakannya, kau tahu" Kurasa ada sesuatu yang salah denganku saat aku bisa menikmati
hari-hariku, menikmati pekerjaan dan kelasku."
"Kau masih morf?" Tanya Marco.
Pertanyaan itu mengejutkanku. "Ya, tentu saja. Aku..aku" aku tak tahu. Kurasa aku gak
bisa lepas darinya. Itu membantu pekerjaanku. Lebih mudah mencari jalan keluar dari hutan
saat aku terbang atau menjadi serigala."
"Aku gak yakin, tapi kurasa Jake belum berubah lagi sejak".sejak."
"Morf memberimu perspektif yang berbeda." Kataku. "Maksudku, aku sering bertanyatanya kalau mengijinkan seseorang morf jadi lumba-lumba atau falcon atau apa pun mungkin
bukan cara yang baik untuk membiarkan mereka menempatkan sedikit hal ke dalam
perspektif." "Morf terapi" Kupikir aku merasakan buku laris akan segera datang. Oh, man, Oprah
pasti bakal tertarik. Dan kau tahu, Andalite mungkin akan bilang mereka akan membuat
teknologi morf tersedia untuk seluruh bumi."
Aku mengerutkan kening. "Benarkah" Kenapa?"
"Mereka itu mau punya kedai Krispy Kreme di planet asalnya sendiri. Sekarang, kita
punya banyak Andalite yang punya morf manusia. Semuanya akan pulang setelah tur mereka ke
bumi. Tapi mereka masih saja mencari donat."
Idenya sangat konyol dan aku tertawa. "Jadi kita akan menjual donat untuk sebuah
kubus morf?" Marco dan aku duduk disana dalam kenikmatan sejenak, sambil menyeruput Oranginas
kami. "Kurasa kau benar." Sambung Marco beberapa saat kemudian.
54 "Mengenai apa?"
"Morf terapi. Kurasa itu bisa berguna bagi seseorang yang mengalami depresi,
katakanlah begitu." Aku menatapnya untuk menerka apakah ia sedang bercanda. Ia balik menatapku. Tibatiba aku sadar, tak satu pun dari kami sedang bercanda.
55 BAB 12 JAKE ?".telah bersekongkol untuk menaklukan rakyat bumi melalui subversi, terror, dan
kekerasan. Empat. Terdakwa bersekongkol untuk menggulingkan segala bentuk pemerintahan
yang sah dengan cara subversi, terror, dan kekerasan. Lima. Terdakwa melakukan beberapa
tindak pembunuhan. Enam. Terdakwa melakukan pembunuhan yang secara spesifik terkandung
dalam pasal 2C. Tujuh. Terdakwa melakukan atau menyebabkan beberapa tindakan penyiksaan
yang secara spesifik terkandung dalam pasal 2D. delapan. Terdakwa melakukan"."
Pembacaan dakwaan Visser One memakan waktu cukup lama. Pengadilan kejahatan
perang tak memiliki hukuman mati, hanya hukuman penjara. Para jaksa mengatakan ia
memenuhi syarat untuk hukuman penjara selama delapan ratus tahun. Dan karena mereka
punya seratus saksi yang diambil dari mantan pengendali manusia, Hork-Bajir, dan kami,
Animorphs, tak banyak yang bertanya tentang hasil keputusannya.
Alloran tak diijinkan untuk bersaksi. Kata pengadilan, rasanya seperti agak memberatkan
dirinya sendiri. Butuh waktu satu tahun untuk mengatur pengadilannya. Masalah terbesarnya adalah
bagaimana memiliki terdakwa yang bisa hadir dan terlibat dalam proses pengadilan. Tak ada
cara apa pun yang mengijinkan Visser One mengambil tubuh induk semang lagi. Maksudku,
bagaimana bisa pengadilan memerintahkan salah satu hal yang dianggap kejahatan"
Untungnya, anggota Ax bersedia untuk membantu. Sangat bersedia. Para teknisi
Andalite telah menciptakan kotak untuk Yeerk. Kotak seukuran buku hardcover. Di dalamnya
mengandung miniatur kandrona, komputer intermuka, dan sintisizer suara. Visser bisa melihat,
mendengar dan "berbicara". Kotak berwarna lavender itu terduduk di atas alas menghadap meja
lengkung para hakim. Ada lima orang hakim dari Amerika, Belanda, Cina, Kenya, dan Chili. Visser memiliki
setengah lusin pengacara yang ditunjuk. Mereka terlihat professional tapi cerdik namun mereka
tahu, mereka punya nol kesempatan.
56 Ada galeri di sisi ruang sidang yang disiapkan untuk media. Mereka berdesakan nampak
seperti seratus kamera yang dijejalkan dalam ruangan yang bahkan lebih kecil daripada toilet
pria. Seluruh dunia menyaksikan. Kami ada di setiap stasiun TV mana pun dan dimana pun.
Bangunan ini dikelilingi oleh keamanan. Mungkin setengah orang yang duduk di antara
penonton adalalah keamanan dan intelejen. Orang Perancis, Inggris, Amerika, Rusia, Cina, India,
Israel".rasanya seperti konvensi keamanan saja. Dan itu belum termasuk keamanan yang jelas
terlihat di dalam ruangan. Selusin pasukan khusus keamanan Belanda.
Orang-orang sangat menjaga agar Visser tak melarikan diri.
Marco mencondongkan tubuh mendekat dan berbisik. "Kalau ada yang kentut disekitar
sini, seribu orang disini bakal menembakmu sebelum kau teriak "bukan aku!?"
Aku tersenyum. Marco sangat menikmati hal ini. Terlebih, ia sangat menikmati menjadi pusat perhatian.
Kalau ia berhasil melewati pengadilan tanpa melontarkan selusin lelucon buruk aku pasti
terkejut. Cassie duduk di depanku. Kami telah bertukar senyum dan melakukan pelukan
canggung. Ini yang ku takutkan selama berbulan-bulan. Aku benar-benar tak tahu apa yang
harus ku katakan padanya. Rasanya memang aku tak tahu apa yang harus ku katakan pada
setiap orang akhir-akhir ini. Mungkin di usiaku ini, aku malah jadi bodoh.
Sebagian diriku masih menginginkan apa yang akan kami lakukan di hari tua nanti,
Cassie dan aku. Tapi itu tidak lagi mungkin. Aku tahu. Aku sudah siap menerima semua itu,
semua yang ku punya bersama Cassie, Tobias, Ax, bahkan Marco. Semua itu hanyalah ada "di
dalam perang". Dan "di dalam perang" itu sepertinya tak diterjemahkan ke dalam kehidupan
nyata. Hanya sebatas tulisan komputer atau semacam itu.
Aku masih perduli pada Cassie, pada mereka semua. Aku selalu perduli. Namun hidupku
sudah terpecah ke dalam tiga bagian: sebelum, selama, dan setelah perang. Dan bagian tengahtengahnya itu amat sangat kuat, berat, dan penuh tekanan yang membuat dua bagian lain
tampak redup, dan gelap. Begitulah yang ku rasakan sepanjang waktu. Gelap, redup, lamban, dan bodoh. Selalu
kacau, tapi bukan pada sesuatu yang khusus. Seperti ada sesuatu yang harus ku pikirkan, tapi
aku tak bisa mengingatnya.
57 Aku bisa memahami perasaan Tobias. Kurasa ia tak lari dari kemarahan atau bahkan
kesedihan. Maksudku, mungkin awalnya begitu. Tapi aku bertanya-tanya apakah mungkin ia
sama sepertiku, masih belum bisa merelakannya. Mungkin saja.
Tapi kenapa Marco tak seperti itu" Ia bisa berkembang. Perhatian itu, ketenaran itu,
kegembiraan itu. Mungkin saja cuma karena ia lebih tangguh.
Ax ada di sampingku. Tidak duduk, mereka telah memindahkan kursinya sehingga ia,
Alloran, dan pejabat pengamat hukum Andalite bernama Sallawan bisa berdiri dengan nyaman.
?""aniaya. Enam belas. Bahwa terdakwa telah melakukan eksperimen medis tanpa ijin
terhadap manusia. Tujuh Belas. Bahwa terdakwa telah menculik satu juta orang dari tempat
asal mereka. Delapan belas. Bahwa terdakwa telah"."
Aku penasaran apa yang Visser pikirkan saat ini. Ini situasi yang sangat bukan-Yeerk.
Para Yeerk telah menerima uji coba dari petugas berpangkat tinggi. Dan mereka tak pernah
diijinkan untuk mencoba anggota dari spesies lain. Mereka lebih tangkas dan lebih bisa
berurusan dengan alien. Tiba-tiba pembacaan dakwaan telah berakhir. Pihak jaksa sudah siap memanggil saksi
pertama: "Kami memanggil Jake Berenson."
Aku berdiri. Kakiku kaku karena terlalu lama duduk.
Aku melangkah ke depan dan duduk di sebuah kursi yang ditempatkan dalam bilik kecil
yang menghadap hakim dan terdakwa. Sangat aneh melihat Alloran, wajahnya sudah terkait
dengan sosok Visser One. Ia berdiri di belakang meja jaksa, dan telah bebas sementara musuh
kami terjebak di dalam kotak kecil berwarna lavender.
"Pengajuan keberatan pada saksi ini."
Suara bisikan memenuhi ruang sidang. Kepala pengacara Visser One berdiri dengan
gugup dan sombong. Kepala hakim Chili mencondongkan tubuhnya ke depan. "Apa keberatanmu?"
"Yang mulia, saksi ini harus didakwa juga sebagai kriminal perang. Jika terdakwa perwira
militer Yeerk diadili di pengadilan ini, dia haruslah diberi pengadilan yang seimbang. Keadilan
yang seimbang tak bisa di dapat hanya pada satu sisi konflik. Jika klienku diadili karena tindakan
perangnya terhadap manusia dan Yeerk, maka saksi ini harus diadili juga. Dengan segala
hormat, saksi ini bisa disebut juga sebagai pembunuh masal. Ia juga seorang kriminal."
58 Keberatan itu ditolak. Kesaksianku pun dilanjutkan. Tapi ternyata aku tak bisa bicara.
Rasanya seperti tersedak dan kehabisan udara.
Miliaran orang menyaksikanku. Miliaran orang menyaksikanku yang hanya bisa
membeku. Miliaran orang pasti berfikir, jadi ini Jake sang pembunuh-Yeerk" Ia tak terlihat
seperti yang dibicarakan.
"Rupanya saksi ini mengalami kesulitan." Pengacara Visser One berkata dengan sedikit
seringai. "Saksi ini mungkin bingung karena dakwaan kejam dan tak tepat ini." Sang Jaksa berkata
hangat. Hakim Cina bertanya padaku apakah aku butuh waktu untuk menenangkan diri.
"Tidak." Kataku. "Saya siap." Tapi nyatanya aku tidak siap. Aku harus berjuang melawan
keinginan untuk kabur dari ruangan ini.
"Sebutkan nama dan pekerjaanmu untuk direkam."
"Umm, Jake Berenson. Pekerjaanku" Ku rasa pengangguran."
"Apa kau pelajar?" Sang Jaksa menyarankan bantuan.
"Tidak. Tidak juga."
"Baiklah. Pertama-tama mohon beritahu pengadilan bagaimana anda pertama kali
menyadari kehadiran spesies Yeerk di bumi."
"Baiklah." Kataku. Tapi kemudian, ingatan bertubi-tubi memenuhi otakku dan
mendorong pengadilan ke dalam bayang-bayang. Aku ingat berada di Mall dengan Marco dan
Tobias. Kami berlari menghampiri Rachel dan Cassie. Kami memutuskan untuk pulang bersama.
Dan kami memutuskan untuk mengambil jalan pintas melewati pembangunan.
Sebuah cahaya di langit. Pesawat Andalite. Mahkluk asing yang terluka. Andalite. secara mengejutkan terjatuh.
Serangan Yeerk. Chapman. Melihat Tobias morf menjadi kucing.
Morf pertamaku. Pertarungan pertamaku. Kolam Yeerk.
Animorphs - 54 Awal The Beginning di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
59 Menyadari Tom adalah salah satu dari mereka.
Keputusanku, walaupun bukan keputusanku, bahwa akulah yang jadi pemimpin. Marco
mengusulkan nama: Animoprhs. Akulah pemimpin Animoprhs.
Harimau. Morf tempurku berkali-kali di banyak pertempuran.
Sang jaksa menyerangku dengan pertanyaan. Aku menjawabnya. Tapi semua kenangan
itu memenuhi ruang sidang. Aku tak bisa menyingkirkannya dari pikiranku. Dan setiap
pertanyaan memicunya datang kembali.
Ketika sidang ditunda sehari, aku tak menyadari awalnya. Aku telah berdiri disana
selama satu jam, aku rasa baru saja memulai kesaksianku. Kemudian akan ada pemeriksaan
silang. Ada apa denganku" Aku tahu aku sudah kacau. Aku tahu aku telah menjadikan diriku
bodoh. Aku meninggalkan ruang sidang dan menemukan jalan kembali ke kamar hotelku. Aku
duduk di tempat tidur sambil memegang kepala dan hanya menatap. Tak tahu berapa lama.
Kemudian aku mendengar suara gaduh dan terlonjak.
Seekor gorilla. Marco, tentu saja. Cassie sudah demorf, mulai muncul dari salah satu sudut karpet. Dari
sudut mataku, aku juga melihat Ax.
Kemudian, ia mengayunkan kepalan tangan gorilanya ke sisi kepalaku.
60 BAB 13 JAKE Aku terbangun dan terjatuh.
"Aaaaahh!" Tidak jatuh lama sih, tapi langsung ke dalam air. Ke dalam gelombang, gelombang abuabu gelap dengan busa di atasnya.
Aku tercebur tengkurap dan tenggelam mungkin sedalam sepuluh kaki.
Air asin memenuhi mulut dan tenggorokanku. Tubuhku membeku. Benar-benar
kedinginan. Aku sudah tak linglung lagi. Aku sudah sadar, tapi masih bingung. Bagaimana cara
naik ke atas" Cahaya matahari terasa semakin menjauh. Aku menendang gila dan bergerak dengan
kelambatan yang menyakitkan. Pakaianku membelit tubuhku dan memperlambat gerakanku.
Sepatuku penuh dengan air seperti timah berat.
Aku menendang keras berusaha naik. Aku merobek bajuku dan mendorongnya
menjauh. Aku juga melepaskan sepatuku. Aku pasti akan mati kedinginan.
Lalu, udara! Aku menelan air ludah dan bernafas lagi. Ombak menghantamku, menguburku, dan
membalik-balikkan tubuhku. Lalu, udara lagi. tapi udara saja tidak cukup. Aku sudah membeku.
Aku sudah tak bisa melihat apa-apa lagi di antara ombak-ombak. Tak ada perahu, tak ada
pantai, tak ada pesawat. Bagaimana aku bisa berakhir disini"
Ketika sudah tak bisa lagi merasakan jari-jariku, perlahan aku berfikir.
Lumba-lumba. Pasti, lumba-lumba. Aku meraih DNA lumba-lumba yang masih ada di
dalam pembuluh darahku. Aku merasakan perubahannya dimulai. Kulitku berubah abu-abu seperti mayat.
Rambutku menghilang. Jari-jari mati rasaku meleleh dan menyatu membentuk sirip.
61 Kakiku terlilit menjadi seperti dua helai spageti matang. Daging ku meleleh tanpa rasa
sakit. Aku mendengar suara tulang dalamku bergeser, suara organ-organ menghilang, berubah
dan berpindah. Mulut dan hidungku terdorong ke depan sangat jauh. Sekaligus sebuah lubang tumbuh
di belakang leherku. Aku tak lagi kedinginan. Aku merasa sangat marah.
Aku menendang ekorku keras, mencoba mengangkat tubuh lumba-lumbaku cukup
tinggi untuk mencapai puncak ombak. Tapi tak cukup tinggi. Aku harus melompat.
Aku menghirup udara lewat lubang semburku dan berenang lebih dalam. Turun ke
dalam kegelapan. Aku menembakan serangkaian sonar ultrasonic yang memantulkan kembali
gambaran sekelompok ikan yang sedang berenang di belakangku dengan kedalaman yang
sama. Dan sesuatu yang lebih besar pada jarak yang agak jauh.
Sekitar sampai kedalaman tiga puluh kaki, aku berputar dan mulai meluncur ke
permukaan. Terus ke atas seperti roket. Mendapat kecepatan sangatlah mudah. Sangat mudah
menendang ekorku dan terbang lurus ke atas permukaan air.
Semakin cepat dan semakin cepat. Batas antara langit dan laut ada disana, berkilauan di
atasku. Dan aku terbang melewatinya!
Aku keluar dari dalam air dan melambung tinggi, dan untuk beberapa saat yang
sempurna aku memiliki langit dan lautan sekaligus, semua pemandangan itu tercakup dalam
otakku. Aku terbang dan benar-benar lupa untuk melihat sekeliling.
Aku menyelam ke dalam air dan mengingatkan diriku bahwa aku punya pekerjaan untuk
dilakukan. Aku harus meneliti dimana aku berada, dan memahami lingkungan sekitar.
Turun, turun, dan naik, naik menembus langit!
Lagi, lagi, dan lagi. 62 Tubuh lumba-lumbaku mulai kelelahan, tapi aku tak perduli. Aku ingin merasa lelah. Aku
ingin menguras setiap ons energi terakhir mahkluk ini seraya aku terbang, tercebur, dan
terbang lagi. Ultrasonik sekarang menangkap gambaran tiga lumba-lumba lain. Mereka jelas "terlihat"
tapi mereka tetap menjaga jarak.
Aku berenang keras hingga tubuh lumba-lumba ini benar-benar kelelahan. Tak mudah
membuat seekor lumba-lumba benar-benar kelelahan saat di dalam air.
Aku sudah tak jauh lagi dari pantai. Aku bisa melihat bangunan Den Hag, sama sekali tak
jauh. Aku berenang menuju tepian dan pantai, kemudian demorf dalam ombak yang membeku
dan terhuyung-huyung dengan kaki berat menuju pantai.
Teman-temanku tepat di belakangku. Aku menunggu mereka. Kami mengenakan
pakaian morf. Seperti dulu. Tak pakai sepatu, tentu saja. Kami gak tahu cara morf sepatu.
Tak banyak orang di pantai. Hanya beberapa pasangan manula yang sedang berjalanjalan dan seorang wanita dengan anjingnya.
"Kurasa kalian cukup pintar." Kataku sambil mengibaskan air dari rambutku.
"Lebih ke putus asa." Ujar Marco. "Kau sudah berpaling cukup lama, Jake. Menurutmu
itu adalah masalahmu, padahal itu masalah kami juga. Kayak saat kau mengacaukan
kesaksianmu terhadap Visser One."
Aku mengangguk, tak bisa membantah. Tapi kalau mereka pikir hasilnya adalah aku
senang, mereka salah. "Ia menyebutku kriminal perang." Kataku.
"Ia salah." Cassie menimpali.
"Apa yang telah kau lakukan, man." Marco berkata. "Kami lakukan juga."
"Yeah, tapi aku yang melakukannya. Aku menarik penyumbatnya. Jadi kenapa enggak
kau bilang padaku: yang mana dari perkataan pengacara itu yang salah" Bagaimana bisa Visser
bersalah tapi aku tidak" Aku benar-benar mau tahu." Aku berniat menjadikan pertanyaan itu
tak perlu dijawab. Aku tak bermaksud terdengar sedih.
Cassie menganggapnya serius. "Jake aku sudah sering memikirkan hal ini."
63 Marco memutar bola matanya. "Yeah, kami tahu."
"Aku sudah berfikir mengenai hal itu karena aku juga telah melakukan hal yang sama
sepertimu, Jake. Kau adalah pemimpinnya. Jika kau adalah kriminal perang, kami pun juga."
Katanya sambil menggigil. Angin dingin berhembus. "Tapi aku sudah membuat perdamaian
sendiri dengan semua hal yang telah ku lakukan."
Meskipun aku bergantung pada kata-katanya dan meskipun aku ingat pernah
menciumnya. "Jake kau gak bisa".." Ia menarik nafas dalam."Kau gak bisa menyamakan antara korban
dan pelaku." "Jadi selama kau bertindak untuk mempertahankan diri, gak mungkin membuatmu jadi
kriminal perang?" Tanyaku. "Itu semua hampir mirip dengan sang pemenanglah yang berhak
membuat aturan dan sang pemenanglah yang mencetak sejarah."
Ia meraih lenganku dan memaksaku melihat matanya. "Bukan Jake. Bukan seperti itu.
Ada banyak sejarah. Ada banyak perang dimana kesalahan itu ada pada kedua belah pihak. Tapi
perang ini gak seperti itu. Sebelum mereka datang ke bumi, gak ada manusia yang pernah
menyerang Yeerk. Gak pernah ada manusia yang menyiksa Yeerk. Sudah jelas: kita adalah
korban. Mereka membawa perang pada kita."
"Itu bagus." Kataku lembut. "Semua ini bagus. Kita punya pembelaan. Kita semua orangorang baik."
Marco menceplos. "Benar, Big Jake. Memang benar." Aku mengangguk. "Itu bagus
untuk gambaran yang besar. Lihat, tapi masalahku itu lebih personal."
"Well, Ax-man. Kau memang benar. Kau mungkin yang menyarankanku. Dan saat kau
melakukannya, aku pasti berfikir, well, Jake punya hal kejam yang harus dilakukan. Tapi aku
tetap benar karena aku adalah korban disini. Tapi bukan itu yang ku pikirkan. Mau tahu apa
yang ku pikirkan?" Cassie melepaskan genggamannya, tapi Marco malah bejalan mendekat tepat ke depan
wajahku. "Aku tahu apa yang kau pikirkan, Jake. Kau pikir, matilah kau, cacing-cacing kotor.
Rasakan ketautannya, Yeerk. Rasakan kesakitannya, ketidakberdayaannya. Kau ingin mereka
menderita, dan ide untuk membuat mereka menderita dan sekarat membuatmu senang. Kau
sangat bahagia." 64 Cassie meringis serta membuang pandangan.
Aku berkata, "Yeah, Marco. Benar sekali: setiap katanya."
"Well, bung. Kau gak bisa jadi seorang kriminal perang dengan hanya memikirkan
pikiran-pikiran jahat. Ini mengenai apa yang dilakukan, bukan apa yang dipikirkan. Kau harus
menilai setiap tindakan. Yang kau lakukan itu adalah tindakan untuk mempertahankan diri. Kau
menikmati kemenanganmu. Itu dua hal yang berbeda."
Cassie tampak kurang yakin. Dia sepertinya akan setuju dengan Marco, tapi ia tak jadi
melakukannya. Ia hendak menyembunyikannya tapi ada satu sisi di matanya. Satu sisi yang
memandangku.
padaku.
mengenai hasilnya. Kami, para Animorphs dibawah kepemimpinanmu telah menghentikan
ancaman Yeerk. Kita telah menyelamatkan bumi. Dan pastinya kita juga telah menyelamatkan
banyak nyawa Andalite.>
Aku tiba-tiba kehabisan kata-kata. Dan semuanya sudah kehabisan kata untuk
diucapkan. Setelah keheningan canggung yang cukup lama, aku berkata, "Ngomong-ngomong"."
Aku menatap ke arah air. Aku tadinya mau bilang itu adalah hal menyenangkan pertama yang
kurasakan sejak melihat Rachel membunuh Tom. Namun, ada dinding tebal di antara aku dan
Cassie. Dan Marco, well, dia seorang cowok. Dan sebagai cowok, kami gak melakukan banyak
hal emosional satu sama lain. "Ngomong-ngomong, aku akan baik-baik saja besok, di podium
pengadilan." CNN: Breaking News. "Kembali lagi bersama kami. Lima hakim di Den Haag telah kembali memastikan dua
puluh dua dari dua puluh lima tuduhan kejahatan perang terhadap terdakwa Yeerk, Visser One.
"Visser One, tentu saja yang memimpin invasi Yeerk ke bumi dan mengkomandokan
pasukan Yeerk sampai akhir perang.
"Keputusan ini berarti Visser One hampir dinyatakan tidak akan pernah dibebaskan dari
fasilitas penjara khusus yang telah dibangun di Kansas.
65 "Sidang itu disiarkan di televisi seluruh dunia selama tiga minggu dengan tujuh puluh
tiga saksi berbicara untuk memperkuat tuduhan. Jake Berenson adalah saksi pertama diikuti
oleh para saksi hidup yang tersisa, para Animorphs, dan lain-lain.
"Dan sekarang, kita kembali ke analis legal CNN, Greta Van Susteren, untuk analisis
kasus yang benar-benar unik dalam sejarah hukum."
66 BAB 14 AXIMILI DUA TAHUN KEMUDIAN
damai. Kalau mereka tidak damai, well". Biarkan mereka pikir mereka tak menghadapi apa pun
kecuali hanya dua pesawat tempur yang ceroboh.>
Bahkan setelah setahun terakhir ini menaiki pesawat Intrepid, aku merasa perwira
pertamaku tak menyetujui kebiasaanku menjelaskan berbagai tindakan pada awak ku. Sangat
tidak biasa. Karena sang kapten biasanya memainkan peran yang-sangat-jauh dan maha-tahusegalanya. Tapi, aku lebih suka terus melatih dan melatih mereka. Banyak para awak mengerti,
semakin banyak mereka belajar dan semakin banyak dihargai, mereka akan siap menghadapi
bahaya. Kami tidak sedang menghadapi pesawat lain. Kami mengejar sesuatu yang mirip hantu
atau hanya sebuah rumor luar angkasa, penghalang tak kasat mata yang mungkin bukan atau
berasal dari pesawat Blade.
Yah, mungkin pesawat Blade itu bersembunyi pada suatu tempat di bulan yang dingin
dan gelap atau bahkan mungkin pesawat pengangkut Skrit Na hanya bingung dengan apa yang
diakui telah mereka lihat.
Skrit Na melakukan hal-hal untuk alasan mereka sendiri: mereka telah banyak
melakukan perjalanan ke bumi jauh sebelum Yeerk menemukan planet itu. Dan apa yang
mereka lakukan di bumi" Menculik mahkluk bumi sebentar untuk melakukan tes medis yang
tak masuk akal, dan dalam beberapa kesempatan telah menewaskan beberapa mahkluk bumi
yang disebut sapi. Apa semua itu punya tujuan" Mungkin memang bertujuan bagi Skrit Na tapi
bukan bagi semua orang.
67 Aku melihat pesawat-pesawat itu muncul pada layar utama. Mereka menyalakan sensor
dan mesin mereka. Dan beberapa detik kemudian, mereka hanyalah titik-titik terang pada latar
belakang bulan yang gelap.
memerintah. Sekarang kami sudah siap untuk kasus "orang jahat" yang bersembunyi di luar sana, dan
juga kami sudah menurunkan daya sensor pesawat sehingga kami tak bercahaya seperti sinar
radiasi menyala. Sebuah jendela muncul di layar utama. Aku bisa melihat wajah seorang pilot pesawat
tempur. Para pilot memiliki paras yang khas, mudah dikenali, campuran antara sombong, ahli,
dan pura-pura bosan. Mereka berpura-pura seolah pesawat Blade itu hanya bagian dari latihan
saja.
Aku mengangguk.
Ia mengangkat bahu.
senjata energi. Mungkin sinar Dracon. Aku tak mendeteksi adanya kehidupan.>
Aku melenyapkan kebahagiaan dalam hatiku. Senjata Dracon sudah tersebar luas di
seluruh galaksi. Kehancuran kekaisaran Yeerk telah melahirkan banyak perdagangan senjata
ilegal. Dan pesawat Blade itu bukan satu-satunya pesawat pemberontak Yeerk. Namun, kalau
pesawat itu ternyata punya senjata Dracon, setidaknya akan meningkatkan peluang kami pada
tebakan pesawat Blade. Aku diam sesaat untuk menimbang. Pelajaran lain bagi para petugas: kecuali saat kau
sedang menembak, berpikirlah sebelum bertindak.
68 Misi ini seharusnya tak dilakukan olehku. Sang kapten biasanya hanya menunggu saja di
ruang kendali. T.O yang biasanya memimpin para awak. Tapi aku bosan, dan aku tahu T.O tak
akan bisa membantah: aku bukan sekedar kapten dan seorang pangeran. Aku Aximili nya bumi.
Aximili. Seorang legendaris.
Tentu saja aku tak bisa mengeluh karena bosan. Komando armada telah memberiku
tugas mudah yang terbaik. Para armada sendiri sedang sibuk terbang membuat blokade di
sekitar planet asal Yeerk, mengatur para pedagang yang bolak-balik ke bumi atau mengawal
misi ilmiah. Pesawat Intrepid adalah satu-satunya pesawat yang "mencari masalah" seperti yang suka
Marco bilang. Setiap petugas armada iri pada kami. Terutama sekarang dengan begitu banyak
kemudahan. Jumlah armada telah berkurang drastis. Akhir perang berarti akhir dari kemuliaan
dan kemajuan bagi para prajurit.
Semua prajurit memiliki pekerjaan sambilan " karena merupakan bagian dari undangundang kami, bahwa "prajurit" adalah pekerjaan sementara. Kau ingin menghentikan perang,
pulang ke padang rumputmu dan scoop mu, kembali ke pekerjaan damai, keluarga, dan temantemanmu.
Kurasa semua prajurit menginginkan hal itu. Pada beberapa tingkatan aku juga
Animorphs - 54 Awal The Beginning di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menginginkannya. Aku meninggalkan ruang kendali dan menuju pesawat ruang angkasa kikuk itu. Pesawat
itu di desain untuk mengangkut muatan " secara sukarela atau paksaan " dengan nyaman.
Pesawat itu memiliki empat sudut, pada dasarnya berbentuk semacam kaki dengan perekat
magnet dan beberapa tambahan yang norak. Itu sama sekali bukanlah pesawat yang cepat,
bersenjata, dan menarik. Dan ruangan dalamnya hanya cukup untuk dua lusin Andalite,
membuat kami harus berdesak-desakan.
Pilot itu terlihat sangat berhati-hati menjalankan pesawatnya, ditambah dengan aku,
sang legenda, sebagai salah satu penumpangnya. Aku jadi khawatir dia akan bertingkah
berlebihan dan mempermalukan dirinya sendiri. Dia ternyata melakukannya dan kami
menyerempet sisi teluk. Aku mendesah. Sebagai kapten, aku diharapkan bisa memberi teguran keras. Tapi
sebagai The Great Aximili, kata-kata yang keluar dariku jadi sepuluh kali lebih berat.
stasiunnya. Satu di haluan, dan satu lagi di buritan. Keduanya sudah bersiap dengan senjata.
Dua pesawat pengawal lainnya terbang bersama kami.
Pesawat itu belum pernah kulihat sebelumnya. Pesawat itu sebesar pesawat induk dulu,
dan membuat pesawat Interprid kelas elitku terlihat seperti mainan.
Pesawat itu seperti dibangun dengan pola bintang asimetris. Rasanya seperti mengambil
beberapa lusin bangunan bumi bergaya yang mereka sebut gedung pencakar langit dan
menyatukan kaki mereka bersama-sama. Setiap gedung pencakar langit memiliki bentuk,
ukuran, warna yang berbeda-beda, dan beberapa lagi cukup menakjubkan.
Namun, cukup mudah melihat beberapa bagiannya yang hancur karena terkena senjata
energi. Jantungku mulai berdetak cepat lagi. Berapa banyak pesawat yang berani menembak
raksasa ini" Tentunya pesawat Blade sudah di sini.
F.O. Menderash melaporkan dari dalam pesawat Intrepid, yang sekarang sudah bisa
melihat pesawat asing itu dengan jelas. Sensor menunjukkan tidak adanya kehidupan. Namun,
sensor menunjukkan adanya jejak DNA.
Aku mengerutkan kening.
lihat, apakah kita bisa menentukan dugaan DNA itu. Butuh bertahun-tahun jika kita mencarinya
secara manual.> Butuh waktu beberapa menit untuk melayang semakin dekat dengan raksasa itu.
Tak ada yang berbicara, namun ada semacam kegembiraan dalam keheningan tersebut.
Para prajurit saling bergeser, diam-diam melirik indikator pada Shreeder mereka dan saling
menyikut satu sama lain. 70
menjawab.
ataukah aku sendiri.>
Ia ragu-ragu.
Kali ini lebih tegas.
71 BAB 15 JAKE "Mengendalikan pikiran dan insting hewan untuk pertama kalinya adalah hal tersulit.
Insting mereka akan menguasaimu, terlebih pada hewan yang menjadi mangsa dimana refleks
ketakutan mereka sangat luar biasa. Tapi setelah pertama kali melakukannya selanjutnya akan
lebih mudah. Itulah kenapa jangan pernah bertempur menggunakan morf yang belum pernah
dicoba." "Tapi professor, kau melakukannya."
"Yeah, well, saya banyak melakukan hal bodoh, sersan Santorelli. Saya masih bocah saat
melakukannya pertama kali. Kurasa pemerintah anda masing-masing berharap petugas
profesional mereka akan mempelajari hal-hal baik dariku, bukan hal-hal buruknya."
Aku sedang mengajar di kelasku. Kelas ketigaku selama setahun ini. Ini adalah kelas
spesial yang berisi dua lusin pria dan wanita yang dipilih dari pasukan elit Negara-negara
demokratis di seluruh dunia. Ada tentara Amerika, Inggris, Perancis, Jepang, Jerman, dan
Norwegia dalam kelas khusus ini.
Terorisme telah tumbuh sebagai masalah. Kebanyakan yang terburuk adalah para kaum
pemuja agama yang yakin bahwa kehadiran spesies asing di bumi telah menunda harapandatangnya Armagedon. Beberapa kaum lain yang anti pemerintah meyakini bahwa Andalite
telah menguasai bumi. Kaum lainnya adalah semacam orang rasis-akhir-zaman yang hanya
membenci Hork-Bajir. Lalu kaum sisanya hanyalah kaum ekologi ekstrim yang membenci
teknologi dan hal baru. Para teroris tersebut mulai menyerang wisatawan Andalite dan Hork-Bajir. Andalite
telah setuju membuat kubus morf tersedia dengan kondisi tetap dalam pengawasan Andalite
dan digunakan hanya untuk pasukan anti terorisme.
Kami selalu tahu bahwa ide buruk membawa para turis Andalite dalam morf manusia
ada di sekitar kue cokelat chip, roti kayu manis, atau (dorongan besar dari industri tembakau)
puntung rokok bekas. Pada tingkat yang lebih serius, perdagangan dan pariwisata Andalite-ke-bumi adalah
bisnis besar. Andalite menyetujui persamaan status seperti manusia.
72 Aku butuh pekerjaan. Aku harus melakukan sesuatu yang berguna. Dan aku adalah salah
seorang yang ahli dalam menggunakan morf hewan untuk penyusupan dan pertempuran.
Mereka memanggilku professor A. joke. Jelas hanya lelucon karena aku bahkan belum
lulus SMA. Tapi mereka mau tidak mau harus memberiku sebutan, karena sebagian dari mereka
adalah para pria dan wanita yang cerdas, pintar dan disiplin yang berusia dua kali lipat dari
usiaku. Kelas yang sangat top secret, deh. "Sekolah" ini hanyalah sebuah bangunan usang di
sudut terlupakan dari dua puluh sembilan pohon palem yang ada di markas Korps Marinir. Jauh
di gurun Kalifornia dan tak ada apa pun di sekililingnya.
Sekarang aku tinggal di Santa Barbara. Setelah sidang Visser One dan rengekan tak henti
dari Marco (serta agen dan manajer dari berbagai macam teman Hollywoodnya) akhirnya aku
menulis sebuah buku. Sebuah autobiografi, tentu saja. Aku benci menulisnya, tapi itu
membantuku memberitahu semua orang tentang Tobias dan Rachel, para Animorphs yang
terlupakan. Begitulah mereka menyebutnya.
Buku itu menghasilkan banyak uang lebih dari yang ku butuhkan. Aku membelikan
sebuah rumah untuk sanak saudaraku dan pindah ke rumah yang ku beli untukku sendiri. Tom
telah tiada. Ketergantunganku di rumah orang tuaku sampai aku berusia tiga puluh tahun tetap
tak akan membawanya kembali.
Marco tinggal setengah mil dari rumahku di rumah yang tujuh kali lebih besar dari
rumahku. Kami sudah mulai nongkrong bareng lagi. Dan setelah akhirnya dia menyerah
mengatur kencan untukku dengan beberapa teman bintangnya.
Departemen pertahanan sekarang jadi bos resmiku. Mereka menerbangkanku dengan
jet militer pribadi dari Santa Barbara ke kelasku setiap hari lalu menerbangkanku pulang setiap
sorenya. Selama penerbangan, aku akan pura-pura duduk sambil merencanakan pelajaran,
menatap matahari terbenam di luar jendela di atas lautan pasifik serta menonton para burungburung dibawah sana.
Aku telah beberapa kali melihat elang ekor merah, tapi tak ada cara untuk
mengenalinya. Aku berbicara pada Cassie seiap beberapa bulan. Ia terlihat bersama beberapa
cowok".sebenarnya, cowok baik-baik. Aku sudah bertemu dengannya sekali di pesta Marco,
walau aku tak ingat persis namanya. Ia bekerja pada gubernur Kalifornia untuk pemeliharaan
lingkungan. Ia dan Cassie banyak menghabiskan waktu bekerja bersama dengan para Hork-Bajir
di Yellowstone. 73 Ini hari Jum"at . Hari terkahir kelasku di minggu ini dan murid-muridku kelihatan senang
telah selesai denganku untuk beberapa saat, dan aku juga senang pulang ke rumah.
Tranportasiku sudah menunggu di luar gedung. Mereka mengantarku dengan Humvee
serta kawalan dari berbagai jenis keamanan " semacam untuk menghormati statusku sebagai
pahlawan resmi. Aku telah diberikan medali kebebasan kepresidenan dan sebuah medali yang sama
mulianya dengan hampir seluruh medali di bumi. Beberapa diberikan sebelum sidang, dan
beberapa lagi sesudahnya. Kalau aku merasa tersiksa dari julukan "kriminal perang" yang
diberikan padaku, aku tak pernah merasakannya. Aku tak pernah merasakannya karena para
keamanan yang mengikutiku kemana pun sejak aku jadi target utama para teroris.
Humveeku berhenti di tempat pesawat jetku parkir dan aku hanya menunggu. Aku
sudah belajar untuk menunggu supir marinirku datang dan membukakan pintu. Penundaan
sesaat itu memberikan waktu bagi dua keamanan untuk datang dan sok memindai area.
"Hari yang panas ya, Profesor." Kata si pengemudi saat aku merangkak keluar dari dalam
Humvee. "Yeah, tapi ini panas kemarau." Kataku. "Sampai jumpa hari senin, Kopral."
Aku mendorong kaca mata hitamku ke atas hidung dan berjalan menuju pesawat, lalu
aku berhenti. Salah satu petugas keamananku menekan earphone di telinganya sambil
mendengarkan dengan seksama. "Dimengerti, aku akan menanyainya."
"Tanya apa, mayor?" Tanyaku.
"Sir, seorang Andalite telah mendarat tanpa pemberitahuan. Ia sekarang ada di
pangkalan ingin menemuimu."
"Pangeran Aximili?"
"Kurasa bukan, sir. Mereka bisa membawanya kesini kalau kau tak keberatan."
Aku mengangguk. "Mari kita ke tempat teduh dulu."
Kami menunggu dan setelah beberapa saat segerombolan Humvee muncul melewati
jalan aspal yang panas. Dua Andalite, bukan hanya satu, naik di karavan kuda yang ditarik di
belakang Humvee. Para Andalite tak pernah tersinggung dengan model tranportasi yang tak
biasa ini, karena itu lebih baik daripada mencoba menjejalkan mereka ke dalam mobil.
74 Kedua Andalite itu turun ke jalan. Aku menyambut dan membawa mereka ke bawah
sayap pesawat, terlindung dari paparan sinar matahari langsung.
"Pesawat Ax" Maksudku, pesawat pangeran Aximili?"
"Apa kau bilang tadi bahwa Ax telah mati?"
Caysath menggeleng pelan. Itu adalah sedikit kebiasaan yang mereka pelajari untuk
Dendam Sejagad 7 Pendekar Naga Putih 70 Gendruwo Rimba Dandara Tantangan Mesra 1