Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung Bagian 6
pasti akan meluluskan."
Tabib itu telah ketawa dingin lagi, sikapnya tawar sekali.
"Baiklah orang she Khu!!" katanya. "'Jiwa cucumu itu akan kutolong sampai
sembuh, tapi kau juga harus memberikan padaku Pek-hek-sia!!" Pek-hek-sia ialah
katak hitam dan katak putih.
Mendengar disebutnya Pek Hek Sia, wajah Khu Sin Hoo jadi berubah hebat,
matanya juga berkilat bengis. Namun sesaat kemudian dia teringat bahwa dirinya
sedang meminta pertolongan tabib yang luar biasa ini agar menyembuhkan Han
Han, maka hatinya jadi lemas lagi.
235 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Baiklah,'' sahutnya menyanggupi. "Asal kau benar-benar dapat
menyembuhkan penyakit cucuku ini,' maka Pek Hek Sia akan kuberikan kepadamu
" Tabib itu ketawa tawar. "Soal menyembuhkan penyakit si-bocah ini sangat mudah, sama mudahnya
dengan membalikkan telapak tanganku, tapi yang meragukan aku, apakah setelah
kusembuhkan penyakit cucumu ini, kau akan memegang kata-katamu itu "!"
Wajah Khu Sin Hoo sampai berubah hebat, alisnya sampai berdiri ketika
mendengar perkataan orang.
"Hmm.....walaupun aku orang she Khu tak pernah melakukan perbuatan
baik, tapi tak nantinya aku sehina itu ! " kata-katanya tegas. "Kalau memang benarbenar kau dapat menolong jiwa Han-jie, maka Pek Hek Sia pasti akan kuberikan
kepadamu !" "Bagus! Mari kalian ikut aku !" kata si tabib yang lalu sudah memutar
tubuhnya dan berjalan dengan dituntun oleh Tie-jie, si-bocah yang dipanggil
sebagai Anak ayam itu. Han Han yang hanya menyaksikan saja dengan menutup mulut, tiba-tiba
menarik ujung baju Khu Sin Hoo.
"Tay-soe, tak usah kau membelaku sampai begini macam !" katanya terharu.
"Biarlah tabib itu tak mau mengobati penyakitku ini, karena aku tak mau kalau
barang Tay-soe, Pek Hek Sia, harus jatuh ketangan dia !!"
Jiauw Pie Jie Lay tersenyum ramah, penuh kasih sayang.
"Biarlah Han-jie.....Pek Hek Sia tak ada harganya, hanya merupakan dua
ekor katak, maka asal kau bisa sembuh, hatiku telah gembira !" katanya halus. Lalu
tanpa mengatakan apa-apa lagi, dia menuntun tangan si-bocah she Han ini
mengikuti tabib itu. Han Han jadi tak tenang, dia terharu melihat paderi ini telah membela
dirinya sampai begitu macam. Maka dari itu, walaupun tabib itu telah menjanjikan
dirinya akan disembuhkan, tokh bocah ini telah mengambil keputusan untuk
menampiknya nanti! ! Tabib itu menuju keluar dusun, dia mengajak Khu Sin Hoo dan Han Han ke
sebuah hutan. "Ya disini !!" kata tabib itu sambil tertawa dan membalikkan tubuhnya
menatap Khu Sin Hoo. "Aku akan mulai melakukan pengobatan pada bocah ini,
begitu berhasil, kau harus menyerahkan Pek Hek Sia padaku !!"
236 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Tunggu dulu Sin-she.....!" tiba-tiba Han Han berteriak. "Aku tak mau kau
obati, biarlah penyakitku ini bertambah berat, tapi aku tak akan meminta
pertolongan Sin-she !!"
Wajah Sin-she itu jadi berubah merah padam, rupanya dia mendongkol.
Sedangkan Sin Hoo sendiri jadi gugup, dia berusaha membujuk si bocah.
Akhirnya, karena dipaksa oleh Khu Sin Hoo, maka mau juga Han Han
diobati oleh tabib itu. Sedangkan tabib luar biasa itu memerintahkan Tie-jie, si-bocah yang tadi
menuntunnya untuk menggelar selembar tikar yang lebar, kemudian dia
perintahkan Han Han untuk tidur rebah ditikar rumputnya itu.
Han Han menolak, sehingga Khu Sin Hoo jadi repot membujuk.
"Bocah!" kata si-tabib mendongkol. "Kalau memang kau sudah ingin cepatcepat pergi keneraka, ya sudah ! Aku juga tak bisa memaksamu !" dan dia sudah
menggulung tikar rumputnya itu untuk berlalu.
Sin Hoo jadi gugup, cepat-cepat dia menghampiri tabib itu.
"Sin-she.....kuminta kau mau mengobati cucuku ini seperti yang kita
bicarakan tadi!" kata Sin Hoo. "Pek Hek Sia pasti akan kuserahkan padamu!"
"Hmmm.....aku memang ingin menyembuhkan bocah itu, tapi bocah itu
terlalu tahan harga ! Biarlah dia mampus!"
Wajah Kho Sin Hoo jadi berubah.
"Jadi Sin-she tak mau menolong cucuku itu?" tanyanya dan dihati Jiauw PieJie Lay telah mengambil keputusan lainnya, kalau saja si Sin-she ini menolak
menolongi Han Han, dia pasti akan menggunakan kekerasan untuk memaksa sitabib menolongi Han Han.
Si tabib mengawasi Jiauw Pie Jie Lay sesaat, kemudian dia menoleh kepada
Han-Han. "Hei bocah ..... apakah kau tetap menolak maksud baikku yang ingin
menyembuhkan penyakitmu yang tak menggembirakan itu?" tegurnya.
Han Han mendelik pada si-tabib.
"Hmmm..... kau adalah tabib jahat, karena menolongku dengan mengandung
sesuatu maksud, mengincer barang Khu Tay-soe!" menyahuti Han Han berani,
"Sudalah! Aku juga tak jeri untuk mati!"
Khu Sin Hoo menghampiri Han Han, dia gugup sekali.
237 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Han-jie.....kau harus mau Shin-she itu mengobatimu.....karena begitu kau
sembuh, aku akan mengajakmu ke Thian-san untuk bermain-main di gunung itu !
Bagaimana " Kau mau bukan diobati oleh Sin-she itu?"
Si bocah menatap Khu Sin Hoo. Dilihatnya wajah orang yang begitu gugup,
menunjukkan kekuatiran, sehingga si bocah jadi terharu dan berterima kasih pada
paderi yang baik hati ini.
"Baiklah Tay-soe.....!!" akhirnya dia menyahuti sambil mengagguk. Dia
sudah lantas menghampiri si tabib. "Ayo Sin-she, mulailah kau mengobati
penyakitku ini ! " Tabib itu sudah mendongkol, dia juga lantas ketawa mengejek.
"Hmmm..... belum pernah ada orang yang memohon pertolonganku dengan
cara kau, bocah!!" katanya bengis. "Apakah kau kira kalau aku tak mau
mengobatimu kau bisa memaksaku ?"
"Shin-she .....cepatlah kau memulai psngobatanmu, karena kalau terlambat,
jiwa cucuku ini akan berbahaya sekali !"
Tabib itu ketawa dingin. "Begini saja kita atur !" katanya tawar. "Kukira sekarang ini kau tak
membawa Pek Hek Sia, bukan " Nah, si bocah kau titipkan saja padaku, nanti
setelah berselang tiga bulan, setelah bocah ini sembuh, aku akan mengantarkannya
padamu! Kita bertemu di kota Ciong An. Nanti kuserahkan cucumu ini dan kau
menyerahkan Pek Hek Sia padaku ! Bagaimana, akur?"
Sin Hoo mengangguk cepat.
"Baik ! Begitupun boleh !" katanya dengau suara yang gugup, "Aku akan
menantikan kau di Ciong Sia untuk mengembalikan cucuku itu ! Tapi kalau sampai
selembar rambutnya saja terganggu, kau akan kubunuh ! Biarpun kau melarikan
diri ke bulan, tokh aku akan tetap mengejarmu !!"
"Jangan kuatir!" menyahut si tabib tawar. "Jiwa cucumu ini akan selamat!
Percayalah !! Asal ingat, begitu aku menyerahkan kembali bocah ini padamu,
kaupun harus menyerahkan Pek Hek Sia milikmu itu !"
"Boleh !" menyahuti Khu Sin Hoo cepat. "Tapi kalau sampai cucuku ini
mengalami sesuatu yang tak menggembirakan, aku akan mencarimu untuk
melakukan perhitungan !"
Si tabib hanya ketawa tawar, dia menggapei tangannya pada Han Han.
238 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Ayo kita berangkat !!" katanya nyaring, dia bukan hanya berkata, karena
tabib itu telah memutar tubuhnya dan mulai melangkah pergi dengan mulutnya
meneriaki: "Tabib dewa, dapat menyembuhkan segala macam penyakit, berat dan
ringan, semuanya pasti akan sembuh.....! Tabib dewa!! Tabib dewa .....!!"
Melihat si-tabib akan berlalu, Khu Sin Hoo memerintahkan Han Han untuk
ikut pada tabib itu. Entah kenapa, dalam keadaan panik Khu Sin Hoo jadi main
mempercayai tabib itu saja.
Sebetulnya Han Han berat berpisah dengan paderi yang baik hati itu, tapi
karena Khu Sin Hoo mendesaknya, terpaksa akhirnya dia menyusul tabib luar
biasa itu dan mengikuti di belakangnya si tabib ..... !
Khu Sin Hoo sendiri menghela napas. Dia jadi berduka. Karena Han Han
yang menderita penyakit yang begitu membahayakan jiwanya, kedua si tabib telah
meminta Pek Hek Sia sebagai imbalannya dan Jiauw Pie Jie-lay ini telah main
menyanggupi saja !! Padahal, Han Han sendiripun tahu bahwa Pek HeK Sia itu
sebetulnya adalah binatang yang langka dan jarang sekali orang memilikinya,
karena kedua katak hitam putih itu dapat mengobati orang yang keracunan.....
itulah sebabnya Khu Sin Hoo sangat menyayangi kedua binatang yang luar biasa
itu. Namun disebabkan dia ingin menolong jiwa Han Han, terpaksa dia harus
mengorbankan katak pusaka itu.
Setelah menghela napas berulangkali, akhirnya Sin Hoo kembali ke
hotelnya. Karena dalam beberapa malam terakhir ini dia kurang tidur disebabkan
menjagai terus Han Han yang sering jatuh pingsan, maka begitu rebah di
pembanngan, dia tertidur nyenyak .....di hatinya dia sudah mengambil keputusan
untuk menuju ke kota Ciong An untuk menunggui kedatangan si-tabib luar biasa
itu ! Tapi, yang membikin Sin Hoo tak mengerti, siapakah sebetulnya tabib yang
luar biasa itu "! Apakah dia seorang tokoh persilatan yang. sedang
manyembunyikan diri"! Entahlah! Sin Hoo tak mengenalinya.....!
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
Bab 16 239 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
SI TABIB yang luar biasa ini mengajak Han Han ke dalam hutan. Selama itu
dia tak mengatakan sepatah katapun pada si-bocah she Han itu, dia menutup
mulutnya rapat-rapat. Sedangkan Han Han juga tak banyak bertanya, dia hanya
mengikuti dengan mendongkol di belakang si tabib,
Jauh juga mereka melakukan perjalanan di dalam hutan tersebut, sampai
akhirnya tiba di muka hutan yang sebelah lainnya. Di situ terdapat sebuah lapangan
rumput yang luas sekali, tak tampak sebuah rumah penduduk di daerah tersebut.
Tabib luar biasa dan Tie-jie, si bocah yang menuntunnya, telah duduk di bawah
pohon, dengan mata mendelik tabib itu menatap Han Han.
"Duduk, bocah !!" bentaknya nyaring.
Han Han jadi mengerutkan alisnya, sejak bertemu dia memang mempanyai
kesan yang kurang baik pada tabib ini. Juga yang membikin dirinya heran,
mengapa si Hwee-shio, Khu Sin Hoo, main mempercayai tabib ini dan
menyerahkan dirinya dibawa oleh si-tabib begitu saja ! Lebih-lebih sekarang, di
kala melihat kelakuan si tabib yang ugal-ugalan maka kesan buruk yang bersemi
dihati si bocah jadi kian membesar.
Han Han duduk agak menjauh dari tabib itu, dia duduk di bawah sebuah
pohon lainnya. Tabib itu ketawa dingin, wajahnya tak enak dilihat.
"Hmmm bocah bertingkah ! " katanya dingin. Dia menoleh kepada Tie-jie
"Coba kau lihat, bocah itu terlalu bertingkah tidak ?"
Tie-jie mengangguk. "Bocah semacam dia memang harus dimampusi !" menyahuti Tie-jie.
"Dengan memberikannya dia makan racun barulah puas hati kita !"
"Bagus ! Kita memang harus memberikan racun pada bocah bau yang
bertingkah ini!! " menyahuti si tabib menimpali perkataan Tie-jie.
Hati Han Han jadi mencelos mendengar perkataan kedua orang itu. Seketika
itu juga dia menduga bahwa "si pengemis' tentunya orang jahat. Walaupun Han
Han termasuk seorang bocah yang tabah, tapi mendengar dirinya akan diracuni,
diberi makan racun, tokh hatinya jadi kebat-kebit. Dengan tak sengaja, dia melirik
kearah si tabib dan si bocah Tie-jie, kebetulan kedua orang itu sedang, menatapnya
juga dengan mata mendelik, sehingga Han Han jadi menggidik melihat pancaran
mata kedua orang itu. Han Han jadi mempunyai maksud untuk kabur.....!!
"Bocah !." terdengar tabib itu telah memanggilnya.
Han Han menoleh, tapi dia tak menyahuti.
240 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Kau mau mampus atau hidup ?" tanya tabib itu.
"Mau mampus ?" menyahuti Han Han mendongkol, dia sengit orang
mempermainkan dirinya sampai begitu macam. "Kalau memang kau tak mau
mengobatiku, untuk apa kau pura-pura mengajakku kemari ?"
Si tabib yang aneh itu ketawa gelak-gelak.
"Kau mau mampus! Baik. Begitu juga boleh!" kataraya aseran. "Kau
memang seorang bocah yang bertingkah! Nah Tie-jie. hajar dulu dia !!"
Si bocah yang dipanggil Tie-jie mengiyakan, lalu tahu-tahu tubuhnya telah
melompat ringan, sehingga Han Han jadi terkejut ketika tiba-tiba si bocah Tie-jie
telah berada di hadapannya.
"Bukkk.....!" tahu-tahu dada Han Han telah kena ditojos oleh Tie-jie.
Han Han merasakan dadanya yang sakit luar biasa, dia sampai mengeluarkan
jerit kaget waktu tubuhnya terjungkal.
"Hajar lagi Tie-jie!!" terdengar si-tabib berseru nyaring.
Tie-jie berusia lebih kecil dari Han Han tapi karena dia mengerti ilmu silat,
maka dia jadi mempunyai tenaga yang cukup besar dan gesit sekali. Mendengar
perintah si tabib, dia telah mengayunkan tangannya dan 'Plak, plok, plak, plok',
yang n yaring sekali, pipi Han Han telah kena dihajar pulang pergi.
Han Han jadi melengak, tapi dia tak dapat lama-lama berdiam dari pukulanpukulan si-bocah Tie-jie. Darah bocah ini jadi meluap. Memang sejak pertama dia
sudah tak menyenangi kedua orang ini, apa lagi sekarang dirinya seperti dijadikan
bulan-bulanan kedua orang itu, dihajar pulang pergi.
Sedangkan Tie-jie telah mengayunkan tangan kirinya akan menghajar dada
Han Han lagi. Tapi kali ini Han Han jadi nekad, walaupun dia tak bisa bersilat,
tokh sebagai seorang manusia yang terdesak begitu macam, maka dia menggerakan
tangannya untuk menangkis. Tapi karena gerakan-gerakan Tie-jie gesit sekali,
maka Han Han menangkis angin, sedangkan tangan Tie-jie telah menyelusup dari
bawah tangan Han Han dan "Bukkk!" terdengar suara gebukan pada diri Han Han
yang nyaring sekali, sehingga si bocah she Han tersebut jadi terjungkel lagi.
Si tabib yang luar biasa itu ketawa gelak-gelak. Tubuhnya, juga ikut
tergoncang karena dia tertawa keras sekali.
"Hajar lagi Tie-jie.....bikin dia terkuing-kuing seperti anjing !! "perintah si
tabib. Tie-jie mengiyakan lagi, lalu tubuhnya mencelat, mencengkeram baju Han
Han di bagian dadanya, kemudian tubuh Han Han diangkataya dan dibanting pula
241 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
dengan keras, sehingga Han Han jadi nyungsep mencium tanah. Ketika dia
berbangkit, dari hidungnya telah mengucur darah segar.....!
Tie-jie telah ketawa mengiringi suara ketawa tabib, wajah mereka luar biasa,
sangat bengis. Walaupun masih kecil sekali, tapi wajah Tie-jie membayangkan
hawa pembunuhan. Sikapnya juga mengancam sekali.
"Dibunuh saja, Soe-hoe?" tanyanya kemudian dengan suara riang.
Si tabib yang ternyata Soe-hoenya, guru, dari Tie-jie, masih tetap tertawa,
tapi waktu mendengar pertanyaan Tie-jie, dia mengulap-ulapkan tangannya.
"Jangan.....!" katanya cepat. "Jangan dibunuh !! Aku bisa repot nantinya
pada si tua she Khu itu ! Siksa saja!"
"Baik !" menyahuti Tie-jie, dia sudah melompat lagi dan terdengar kembali
suara 'bukkkkk !' yang nyaring luar biasa, tampak Han Han yang sedang berusaha
bangkit itu telah rubuh terjungkel lagi, karena dadanya dirasakan sakit sekali.
Namun, walaupun menimbulkan perasaan sakit, tapi setiap Tie-jie memukul
dirinya, Han Han merasakan semacam hawa hangat yang luar biasa bergolak di
dalam perutnya. Semakin dipukul oleh Tie-jie, dia jadi semakin segar.
Tetapi, biarpun begitu, si bocah she Han ini jadi gusar sekali orang telah
menyiksanya demikian rupa. Maka dari itu, waktu tubuhnya rubuh terguling,
cepat-cepat dia bangun untuk berdiri. Di saat itulah Tie-jie tengah mengayunkan
tangannya akan menjotos dada Han Han lagi, tapi sekarang Han Han telah bersiapsiap. Dengan sekuat tenaganya dia menangkis serangan Tie-jie, sehingga kedua
tangan mereka saling bentur dan berbareng dengan itu Han Han menggunakan
tangan kirinya untuk mendorong:
Tie jie melihat serangannya dapat ditangkis Han Han, malah tangan kiri Han
Han mendorong dadanya, dia jadi berseru marah sambil berusaha mengelakkan
tangan kiri Han Han yang mengincar dadanya itu. Tapi terlambat, dengan tak
terduga, tangan Han Han mengenai tepat dadanya, sehingga terdengar suara
'Bukkkk!', 'kreeeek' yang nyaring sekali, yang kemudian disusul oleh suara jeritan
Tie-jie yang tubuhnya terpental, dada Tie-jie ternyata telah kena dihajar oleh Han
Han. Tie-jie ambruk di tanah tanpa dapat berkutik lagi, wajahnya pucat dan
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
matanya mendelik lebar, napasnya telah berhenti. Ternyata dia telah mati !
Si-tabib yang menjadi guru Tie-jie jadi terkejut, dia melompat pada
muridnya itu. Diperiksanya keadaan Tie-jie, dilihatnya dada si bocah telah hangus
242 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
dan bocah ilu sendiri sudah tak bernapas, karena nyawanya telah terbang menuju
keneraka ! Si tabib jadi murka luar biasa, dia sampai berjingkrak.
"Bocah setan.....! Kau menggunakan ilmu siluman apa membunuh muridku
itu, heh " " bentak si tabib dengan matanya mendelik bengis.
Han Han sendiri tadi waktu berhasil mendorong dada Tie-jie, dia merasakan
dari telapak tangannya mengalir hawa yang dingin sekali, yang disusul oleh suara
jeritan Tie-jie. Maka dari itu, setelah melibat Tie-jie terpental dan terbinasakan
disebabkan dorongan tangan kirinya itu, Han Han sendiri jadi bingung dan
ketakutan, karena dia tak menduga bahwa akibat dari dorongannya itu
menyebabkan kematian Tie-jie.
Si tabib sendiri telah melompat dan mengayunkan tangannya menghajar
pundak Han Han. Bocah itu tak mengerti ilmu silat, maka di saat tangan si tabib
meluncur memukul pundaknya itu, dia tak bisa mengelakkannya.
"Bukkk !!" terdengar suara yang nyaring sekali, tubuh Han Han terpental
jauh sekali, ambruk di tanah tak sadarkan diri. Dia pingsan,
Si tabib cepat-cepat menghampirinya, dia duga hasil seranganuya itu paling
sedikit pundak si bocah hancur remuk, sebab jangankan tubuh manusia, batu
gunung kalau dihajar oleh tabib itu biasanya hancur menjadi tepung .....!!
Tapi untuk kagetnya dia melihat si-bocah telah bergerak lagi. Rupanya dia
tak jatuh pingsan, tadi dia hanya merasakan dadanya menyesak dan pandangan
matanya berkunang-kunang, sehingga untuk sekian lama dia hanya meringkuk,
namun setelah pusingnya lenyap, di kala si tabib sedang menghampirinya si bocah
telah merayap bangun tarpa kurang suatu apapun.
Tabib itu jadi penasaran sekali, dia mengayunkan tangannya lagi sambil
mengerahkan tenaga Lwee-kangnya, menghajar dada Han Han.
Pada saat itu Han Han sedang merayap bangun, dia mengetahui bahwa si
tabib telah menyerang dirinya, tapi dia tak bisa mengelakkannya, maka dadanya
terhajar telak oleh si pengemis.
Namun untuk kagetnya pengemis itu, tangannya seperti memukul kapas dan
kepalannya itu menempel di dada si bocah she Han tanpa dapat ditarik pulang. Sitabib sampai mengeluarkan seruan.
Han Han sendiri, tadi waktu pundaknya terhajar oleh si tabib, dia merasakan
hawa dingin dan panas yang biasanya bergolak menimbulkan penderitaan baginya,
mendadak naik kepundaknya, sehingga waktu tangan si-tabib mengenai
pundaknya, dia hanya merasakan nyeri yang luar biasa, tapi tulang-tulang Pi243
Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
peenya seperti terbungkus dan terlindung oleh hawa Im dan Yang yang ada di
dalam tubuhnya, sehingga tak sampai hancur terhajar oleh si-tabib. Dan sekarang
di kala tabib itu memukul dadanya lagi, dia juga merasakan kedua hawa itu
bergerak dengan sendirinya, sehingga waktu tangan si tabib mengenai dadanya, dia
tak merasakan sesuatu apapun, malah tangan si tabib menempel pada dadanya,
sehingga Han Han jadi heran, dia duga si tabib sedang menggunakan ilmu siluman!
"Tabib jahat .! " Bentak si bocah she Han ini mendongkol. "Kau terlalu
bengis sekali !" dan Han Han menggerakkan tangann ya untuk menjotos perut si
tabib. "Bukkk !" perut tabib itu dapat dihajarnya tanpa pengemis itu dapat
mengelakkannya, dan berbareng dengan hajaran tangan bocah she Han ini, tangan
si tabib yang melekat di dada Han Han terlepas, dia menjerit sambil memegangi
perutnya, karena dirasakan perutnya itu seperti terhajar oleh godam, keras sekali,
sampai melilit dan sakit luar biasa !
Han Han ketawa mengejek, bocah ini puas dan melihat keadaan si tabib.
"Tabib jahat..... kau baru merasakan tangan tuan kecilmu ini!!'' katanya
mengejek. Namun belum lagi Han Han menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba si-tabib
menubruk, lalu merangkul Han Han dan mencekeknya sedangkan kedua tangan
Han Han ditindihkan dengan dengkulnya, sehingga si bocah jadi tak berdaya.
Dengan dicekek lehernya pernapasan si bocah seperti terhenti, dia berusaha
meronta, tapi tenaga si tabib besar sekali, maka dari itu, sesaat kemudian, mata
Han Han jadi berkunang-kunang dan dadanya seperti mau meledak, sebab
pernapasannya jadi tersumbat .....!
Han Han jadi mengeluh didalam hatinya, dan dia menyesai harus mati di
tangan tabib jahat ini. Tapi karena lehernya dicekik keras sekali, si bocah tak
berdaya apa-apa, hanya satelah mengeluarkan suara "ngeeekkk' yang cukup
panjang, Han Han tak sadarkan diri.....!
Si-tabib mencekek terus dengan sekuat tenaganya, dia bermaksud untuk
membinasakan si bocah. Tetapi, di saat yang membahayakan jiwa Han Han, tiba-tiba berkelebat
sesosok bayangan, yang begitu sampai, sudah lantas mencengkeram punggung si
tabib, lalu melemparkannya ke samping, sehingga si tabib jadi terbanting keras
sekali. Sedangkan sosok tubuh yang baru datang itu telah memeriksa keadaan Han
Han. 244 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Si tabib jadi terkejut, dia menjerit kesakitan waktu tubuhnya terbanting Tapi
di samping sakit, dia juga murka. Cepat-cepat bangun berdiri lagi dan mencelat
akan menyerang orang yang sedang berjongkok membelakanginya memeriksa
keadaan Han Han. Tangan si tabib terulur kepunggung orang itu, tapi dengan tenang tanpa
menoleh orang itu mengibaskan lengan bajunya, kembali si tabib merasakan
serangkum tenaga serangan yang kuat sekali menerjang dirinya, sehingga tanpa
ampun lagi tubuhnya terpental dan terbanting lagi !
Sedangkan orang itu telah membalikkan tubuhnya dengan wajah yang
bengis dan waktu si tabib melihat wajah orang, dia jadi manjerit kaget, tubuhnya
sampai menggigil. "Jiauw Pie Jie lay!" serunya gemetar. Dan orang yang baru datang itu JiauwPie Jiy lay Khu Sin Hoo. Tadi waktu di
rumah penginapan, dia hampir tertidur, tapi tiba-tiba di kepalanya berkelebat
suatu ingatan. Dia jadi kaget sendirinya Sebab sekarang Khu Sin Hoo baru
menyadari, dia telah begitu sembrono menyerahkan Han Han pada tabib yang tak
dikenalnya itu.....karena dalam keadaan panik, dia jadi tak dapat berlaku teliti.
Coba kalau Han Han dicelakai tabib itu, bukankah persoalan jadi tambah hebat"!
Maka dari itu cepat-cepat Sin Hoo keluar dari rumah penginapannya itu dan
mencari si tabib yang tak diketahui asal usulnya itu. Karena dia berkepandaian
tinggi dan kosen sekali, maka dalam waktu yang singkat, dia telah dapat memutari
kampung itu, sampai akhirnya dia memasuki hutan yang ada di pinggir kampung
tersebut. Diperolehnya tanda-tanda bahwa si tabib mengambil jalanhutan ini. Dan
di saat Sin Hoo sampai di situ, dilihatnya Han Han sedang terancam
keselamatannya.....! "Hmmm..... sudah kudaga kau bukan tabib baik-baik!!" kata Khu Sin Hoo
murka dan tubuhnya mencelat mencengkeram baju si tabib. "Siapa kau
sebenarnya" Mengapa kau mau menipuku "!"
Tabib itu ketakutan setengah mati.
"Ampun Tay-hiap.....Siauw-jin hanya menerima perintah dari Thian-san
Sian-eng.....!" kata si tabib dengan suara gemetar.
Sin Hoo, jadi meiengak, wajahnya semakin bengis.
"Thian-san Sian-eng?" bentaknya. "Mereka yang telah memerintahkanmu
untuk mencelakai Han-jie ?"
Si tabib mengangguk, dia ketakutan sekali.
245 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Ya Tay-hiap .....mereka yang memerintahkan agar membunuh si.....si .....
anak itu!" sebetulnya dia mau menyebut Han Han dengan sebutan si bocah, tapi
achirnya dirobah dengan perkataan 'anak'. "Karena kata mereka sebab bocah itulah
kawanan mereka, orang Mo-in-shia, jadi dibebaskan oleh Tay-jin.....!"
"Jadi kau orang Pek Bwee Kauw?" bentak Sin Hoo dengan suara yang
bengis, sampai janggutnya bergerak-gerak dan jenggotnya seperti berdiri.
"Ya..... Siauw-jin hanya orang bawahan saja!!" sesambat tabib itu.
"Ampunilah selembar jiwa Siauw-jin ini .....janganlah Tay-hiap membunuhku ....."
Sin Ho murka sekali, selain orang ialah menipu dirinya yang hampir saja
mencelakai Han Han, juga si tabib ini, yang temyata orang Pek Bwee Kauw, anak
buah Thian-san Sian-eng, ternyata seorang pengecut! Maka dari itu, dengan bengis
dia mengangkat tubuh orang, lalu dibantingnya keras sekali, sehingga seketika itu
juga melayanglah jiwa si tabib, sebab kepalanya pecah keluar polonya.....!
Setelah mendengus, cepat-cepat Khu Sin Hoo menghampiri Han Han. Dia
menotok jalan darah Cioe Tiong Hiatnya si bocah untuk menyadarkannya.
PerIahan-lahan Han Han membuka kelopak matanya, tapi pandangan
matanya masih kabur, ingatannya juga kacau sekali. Begitu dia ingat apa yang tadi
terjadi, dia meronta dari cekalan Khu Sin Hoo
"Lepaskan cekalanmu.....oh, aku tak bisa bernapas!!" teriaknya sambil
berusaha berdiri. Sin Hoo terharu melihat keadaan si bocah. "Han-jie....." panggilnya dengan
suara tergetar, dia juga memeluk si bocah.
Mendengar namanya dipanggil, si bocah jadi tersadar. Dia mementang
matanya lebar-lebar dan melihat yang berada dihadapannya ternyata Khu Sin Hoo,
bukannya si tabib yang tadi mencekeknya. Tanpa dapat ditahan lagi, si bocah jadi
menangis dan memeluk Hwee shio ini erat-erat.
"Tay-soe ..... hampir saja tabib jahat itu bersama muridnya mencelakaiku!!"
katanya terisak. Jiauw Pie Jie-lay menghiburnya. Akhirnya si bocah dapat ditenangkan. Han
Han juga menceritakan bagaimana dia disiksa oleh Tie-jie, sampai akhirnya bocah
si-anak ayam itu mati didorong olehnya. Si bocah juga menceritakan bagaimana si
tabib menghajarnya berulang kali, sampai achirnya hampir saja dia mati tercekek.
Selama mendengarkan cerita si bocah she Han itu, Jiauw Pie Jie Lay Khu
Sin Hoo jadi heran. Dia juga tak mengerti mengapa sekali didorong saja Tie-jie
246 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
terbinasakan "! Maka dari itu, setelah Han Han menuturkan habis segalanya pada
Sin Hoo, maka si-paderi she Khu ini memeriksa keadaan si bocah Tie-jie.
Untuk kagetnya, dia melihat dada orang hangus dan tulang-tulang dadanya
remuk. Dia seorang achli Lwee-keh, seorang achli tenaga dalam, maka dengan
cepat dia tersadar, bahwa itu adalah pengaruh dari hawa dingin dan panas yang
berada di dalam tubuh Han Han, sehingga karena hawa itu menerobos keluar dari
telapak tangan si bocah, maka Tie-jie jadi terhajar mati .....! Lagi pula Cioe-kiehiat dan It-hiatnya Han Han telah terbuka, sehingga kedua macam tenaga yang
berlawanan itu leluasa keluar masuk ke Thay-yang-hiatnya, dan tersalur ketelapak
tangannya, menyebabkan kematian Tie-jie.
Juga tentang tadi waktu si tabib memukul dada Han Han dan tangannya
melekat pada bocah itu sebetulnya bukan apa-apa, hanya karena ditubuh si-bocah
she Han itu telah mengalir dua tenaga berlawan, lm dan Yang, maka dadanya itu
seperti terlindung oleh iapisan baja yang tak akan terembus oleh apapun..... maka
itu, tak heran si tabib jadi mengambil jalan mencekek untuk membinasakan Han
Han, sebab dia mengetahui, kalau dia menghajar si bocah, hal itu tak akan
membawa kefaedahannya..... !
Khu Sin Hoo yang telah melihat mayat Tie-jie, jadi menarik napas. Dia
berduka sekali. Coba kalau jalan darah Cioe kie-hianya si bocah she Han ini dapat
ditutup kembali dan penyakit yang mengeram di dalam dirinya disebabkan hawa
panas dan dingin itu dapat disembuhkan, maka si bocah akan menjadi manusia
yang luar biasa sekali. Dalam usia sepuluh tahun, Han Han seperti telah
mempunyai latihan tenaga Lwee-kang selama belasan tahun.....!
Tapi sayangiiya, penyakit yang mengeram di tubuh si bocah sangat sulit
disembuhkan, pula Cioe-kie-hiat si bocah tak dapat ditutup kembali, sehingga
kalau hawa Im dan Yang sedang mengamuk, kedua tenaga negatif dan positif itu
akan membahayakan jiwa si bocah sendiri .....! Malah, Sin Hoo sendiri menduga
umur si bocah paling lama hidup di dunia selama satu bulan lebih lagi .....karena
kalau sampai pintu Thay-yang-hiatnya kena didobrak oleh kedua tenaga yang
berlawanan, yang berada di dalam tubuhnya, maka pada saat itulah Han Han
berhenti jadi manusia .....!
Dengan berduka Jiauw Pie Jie Lay Khu Sin Hoo mengajak si bocah kembali
ke rumah penginapan. Dia jadi tambah iba dan sayang pada diri bocah she Han ini
..... ! 247 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Tadi, karena dia sedang panik dan berduka, hampir saja dirinya dapat ditipu
oleh si tabib yang ternyata orangnya Pek Bwee Kauw, yang mengingini jiwa Han
Han. Maka dari itu, Khu Sin Hoo bermaksud untuk mencari Thian-san Sian-eng,
untuk membunuh kedua orang yang tak berbudi itu.....!
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
Bab 17 BESOK harinya Khu Sin Hoo mengajak Han Han untuk melanjutkan
perjalanan menuju ke Hong-san, gunung burung Hong. Gunung itu mempunyai
nama begitu sebab bentuknya melebar seperti juga buntut burung cenderawasih.
Hong ialah cenderawasih. Sin Hoo mengajak Han Han menuju ke gunung cenderawasih itu ialah untuk
berkumpul dengan enam jago luar biasa lainnya, karena setiap lima tahun sekali, di
malaman Cap-go di bulau sepuluh, ketujuh jago luar biasa yang menguasai daratan
Tiong-goan mengadakan pertemuan di gunung itu. Mereka adalah Kim-see Hui
Hong, It Kiam Chit-tong Su Tie Kong, Gin Tiok Su Seng Gauw Lap, Sian Lie Lie,
yang bergelar Hek Coa Tok Mo, Khu Sin Hoo, Tok Sian Sia Yan Hoa Piek dan
Sian-jin Kiu Lo Heng Ciauw Liong. Selain dari ke tujuh jago itu yang akan
mengadakan pertemuan, juga berdatangan jago-jago rimba persilatan yang ingin
menyaksikan keramaian, karena selama seminggu ketujuh pendekar yang
menguasai daratan Tiong-goan itu akan memperebutkan gelar jago nomor wahid
didalam kalangan Kang-ouw. Siapa yang dapat memenangkan pertandingan
selama empat kali berturut-turut, maka dia berhak memakai gelar It Thian Kiamjiet, tunggal langit dan pedang tandingan, yaitu tanpa tanding di kolong jagad ini
..... ! Sekarang adalah Peh-gwee Cap-jie, bulan delapan tanggal dua belas, jadi
waktu perjalanan mereka kegunung Hong-san, yaitu gunung cenderawasih masih
mempunyai waktu dua bulan. Maka itu, Khu Sin Hoo tak terlalu kesusu, sambil
melakukan perjalanan, dia naengajak Han Huan untuk menikmati pemandangan di
sekitar tempat yang mereka lalui.
Han Han sendiri sering kumat sakitnya, dia sering menggigil kedinginan dan
kadang-kadang kepanasan, namun setelah berselang dua jam perasaan yang
248 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
menyiksanya itu lenyap dengan sendirinya. Sampai malah pada akhirnya perasaan
itu sering timbul dan mudah lenyapnya, karena hanya dalam waktu seperempat jam
saja, perasaan itu telah lenyap. Namun kalau dulu setelah berselang satu hari
penyakitnya itu bisa kumat, tapi kalau sekarang satu bisa enam tujuh kali kumat.
Khu Sin Hoo sendiri yang menyaksikan hal itu jadi tambah berduka. Semakin
pendek waktu penyiksaan dari perasaan dingin dan panas itu pada diri si bocah,
maka makin pendek pula batas waktu kematian si bocah ..... nanti kalau sudah
hawa panas dan dingin itu timbul hilang dalam waktu dua tiga menit, maka pada
saat itulah si bocah tak bisa tertolong lagi !! Walaupun memperoleh Sian-tan, obat
dewa, tokh tak mungkin tertolong lagi !
Pada hari itu, Khu Sin Hoo dan Han Han sedang berada di tepi telaga Kiepo-ouw yang berada di propinsi Soe-coan. Sin Hoo dan Han Han menikmati
pemandangan di sekitar telaga Kie-po-ouw yang indah itu, untuk sejenak mereka
melupakan kedukaan mereka. Tapi disebabkan bahwa telaga itu yang dingin dan
tiupan angin yang bertiup santer, tiba-tiba Han Han rubuh terjungkel, dia
mengeluarkan suara seruan, lalu menggigil, giginya terdengar berkerot.
Sin Hoo yang menyaksikan hal itu jadi terkejut. Cepat-cepat dia memeriksa
keadaan si bocah. Dilihatnya wajah Han Han telah berobah hijau bersemu hitam
.....hati Sin Hoo jadi mencelos, karena biasanya kalau muka orang telah berubah
hijau bersemu hitam, maka jiwanya sudah tak dapat tertolong lagi.....! Maka itu,
cepat-cepat Sin Hoo menotok kedua jalan darah yang ada di iga si bocah,
kemudian menepuk lambung Han Han. Hal itu untuk mengurangi penderitaan yang
diderita olah si bocah, rasa dingin dan panas masih mengaduk di dalam diri si
bocah she Han itu, sehingga Sin Hoo jadi gugup sekali.
Untuk membawa ke kota, terang jauh, karena kota Kiepo-an, terletak tujuh
belas lie dari Kie-po-ouw ini ..... maka itu, Khu Sin Hoo meletakkan si bocah
dirumput-rumput, kemudian dia mengambil selimutnya, dibalutnya tubuh Han
Han, sehingga dalam waktu yang singkat dia telah lenyap, Memang aneh,
penyakitnya itu semakin cepat datang, dan juga semakin cepat sembuh. Han Han
girang memperoleh kenyataan bahwa sekarang akhir-akhir ini kalau kedua hawa
negatip dan positip itu sedang mengamuk, maka tak usah memakan waktu yang
terlalu lama, perasaan yang menyebabkan si bocah menderita, akan lenyap dengan
cepat. Namun bagi Khu Sin Hoo, hal itu membuatnya tambah berduka. Karena
umur si bocah semakin pendek, kesempatan hidup si bocah tinggal sedikit saja.....!
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
249 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Namun Khu Sin Hoo tak mengatakan hal itu kepada Han Han. dan untuk
menyenangkan hati si bocah dalam hidupnya yang terakhir itu Khu Sin Hoo sering
mengajaknya mengelilingi tempat-tempat indah .....!
Han Han senang sekali menikmati pemandangan yang indah, mampir ke
rumah makan yang besar dan masakannya enak luar biasa, menyaksikan tempattempat hiburan lainnya, semua biaya itu diperoleh Khu Sin Hoo dengan
menyatroni rumah-rumah hartawan yang kikir dan jahat pada penduduk sekitarnya,
maka untuk ala kadarnya Sin Hoo sering mengambil beberapa puluh tahil emas
.....! Namun karena dia kosen sekali, maka kedatangannya mencuri uang - uang
hartawan kikir itu, tak pernah dipergoki oleh orang-orang hartawan itu, yang
khusus disediakan untuk menjaga kamarn ya. Tapi tak urung Sin Hoo tetap saja
dapat mencomot uang mereka dengan mudah ..... !
H?n Han sering menanyakan kepada Khu Sin Hoo mengenai uang yang
berjumlah banyak yang selalu dipakai oleh Jiauw Pie-Jie Lay dengan cara yang
boros dan sering memberikan persenan kepada para jongos dan pelayan .....
sehingga banyak rumah-makan yang menanti-nanti kedatangan Khu Sin Hoo lagi,
yang dianggap oleh mereka sebagai 'baron' yang royal sekali ..... !
Sin Hoo sendiri sering tersenyum kalau si bocah menanyakan soal
penghasilannya. Karena Khu Sin Hoo memang sudah biasa sejak dia mulai
mengembara kalau kurang perbekalan, tentu menyatroni rumah pembesar jahat
atau rumah hartawan kikir dan bengis. Dan memang kenyataan, pada saat itu
orang-orang yang mengembara di dalam dunia kang-ouw, kalau kurang
perongkosan, maka mereka meminta bantuan si pendeta she Khu ini dan umumnya
selalu dapat saja, karena orang she Khu ini terbaka tangannya terhadap para
sahabatnya.....! Melihat si bocah telah tersadar, lamunan Khu Sin Hoo buyar, cepat-cepat dia
mengeluarkan sebutir pil yang berwarna hitam atau kecoklat-coklatan tua,
menyerupai warna hitam, dimasukkan ke dalam mulut Han Han yaug lalu ditelan
oleh si bocah. Setelah menelan pil itu, Han Han merasakan tubuhnya jauh lebih segar,
maka dari itu, dia sudah lantas bisa melompat berdiri.
"Terima kasih Tay-soe.....!" katanya sambil menekuk kedua kakinya berlutut
di hadapan Hwee-shio itu, "Entah berapa kali aku telah marepotkanmu .....
membikin susah Tay-soe saja!"
250 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Khu Sin Hoo telah tertawa penuh kasih sayang.
"Bangunlah Han Han.....!" katanya sambil memimpin bangun si bocah.
"Jangan terlalu banyak peradatan. Lagi pula, apa yang kulakukan semua itu
haayalah untuk menjaga kesehatanmu, bukan bermaksud apa-apa .....!"
Han Han mengangguk. "Ya Tay-soe walaupun begitu, tapi aku tetap sajalah merepotkan Tay-soe,
sehingga perjalanan Tay-soe agak terlambat."
Mendengar perkataan si bocah she Han itu, dia ketawa gelak-gelak sampai
tubuhnya tergoncang. Han-jie ..... kau terlalu sungkan ! " kata Jiauw Pie Jie-lay ketawa. "Berdirilah
! !" Janganlah kau membuatku jadi tak enak hati karena apa yang kulakukan
bukanlah suatu perbuatan yang dapat disebut sebagai budi ..... aku hanya
melakukan kewajibanku sebagai seorang beribadat yang harus saling tolong
menoloug kepada semua umat manusia yang sedang mengalami kesulitan atau
kesengsaraan hidup!"
Han Han berdiri, dia lalu membungkukkan tubuhnya menjura pada Jiauw
Pie-Jie Lay Khu Sin Hoo. "Tay-soe ..... mudah-mudahan budi amal kebaikanmu mendapat berkah dan
pembalasan dari Thian .....!" kata si-bocah. "Mungkin di dalam dunia yang fana ini
aku tak bisa membalas budi kebaikan Tay-soe yang telah diberikan kepadaku,
mudah-mudahan saja nanti di sorga aku bisa membalasnya ..... "
Kembali Jiauw Pie Jie Lay ketawa. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Han Jie ..... sudahlah ! Mari kita melanjutkan perjalanan kita!" katanya.
Han Han mengangguk, lalu mengikuti Khu Sin Hoo meninggalkan telaga
Kie-po-ouw. Baru saja si kakek dan si bocah berjalan beberapa meter, tiba-tiba terdengar
suara teriakan 'Cong-wie Ciong Piauw-tauw melintang empat meminta jalan'!!
Cong-wie Ciong Piauw-tauw melintang empat meminta jalan .....!!"
Han Han heran mendengar teriakan-teriakan itu, dia menoleh kepada Sin
Hoo. "Apa yang dilakukan orang itu, Tay-soe?" tanyanya. "Mereka berteriak tak
hentinya." Khu Sin Hoo ketawa.
"Itulah iring-iringan Piauw..... !!" Dia menerangkan. "Dan iring-iringan
Piauw ini berasal, dari Cong Wie Piauw Kiok yang dipimpin oleh Ciong Sam Cia,
bergelar Sam-to Sam-sim, atau tiga golok tiga hati. Itulah menandakan kelihaian
251 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
orang she Ciong itu, karena goloknya dapat bergerak cepat sekali sekali gerak
dapat membolongi dada tiga musuhnya .....!!"
"Hebat Ciong Piauw-tauw itu !!" memuji Han Han.
"Itulah..... kalau dilihat dari kepandaiannya itu, walaupun luar biasa, tapi
tokh masih banyak yang lebih kosen. Tapi disebabkan Ciong Piauw-tauw orangnya
terbuka dan senang bersahabat, sehingga orang-orang Liok-lim, rimba hijau, jarang
yang mempunyai niat untuk mengganggu iring-iringan piauw yang dikawal oleh
Cong Wie Piauw Kiok. Malah pada akhir-akhir ini, kalau piauw yang diantar itu
tak meliputi jumlah yang besar Ciong Piauw-tauw malah tak ikut serta, dia hanya
mewakilkan beberapa orang wakilnya dengan membawa kartu namanya.....dan
Piauw akan tiba di tempat dalam keadaan selamat, karena tak akan ada orang yang
berani mengganggunya .....!!"
Pada saat itu masih terdengar terus teriaknya 'Cong Wie Ciong Piauw-tauw
melintang empat meminta jalan..... melintang empat meminta jalan ..... suara
teriakan itu semakin lama semakin mendekat, sampai akhirnya Han Han dapat
melihat iring-iringan Piauw yang berderet panjang itu, kira-kira dikawal oleh dua
puluh lima orang Piauw itu dengan pakaian yang kotor dekil, karena telah
melakukan peijaianan yang jauh sekali. Waktu lewat didekat Khu Sin Hoo daa Han
Han, semua orang-orang Piauw itu melirik dan menatap curiga pada kakek pendeta
Khu Sin Hoo. Tapi, salah seorang telah berteriak lagi: 'Cong Wie Ciong PiauwTauw melintang empat meminta jalan ..... melintang empat meminta jalan..... Cong
Wie Ciong Piauw-tauw ..... melintang empat meminta jalan.
Suara teriakan itu semakin lama semakin perlahan, karena iring-iringan
kereta barang bergerak terus. Jadi tegasnya, iring-iringan piauw itu seperti
meninggalkan Khu Sin Hoo dan Han Han, mereka mengambil jalan jurusan timur.
Tiba-tiba, baru saja orang-orang Piauw-tauw Cong Wie Cong Piauw Tauw
itu lewat, tiba-tiba terdengar derap kaki kuda. Waktu Khu Sin Hoo dan Han Han
menoleh, maka tampak sepasang kuda, dengan di atasnya tampak dua orang
berwajah bengis, sedang mencongklang kearah mereka, berhenti di dekat si-kakek
dan si-bocih. Mungkin kedua orang berwajah bengis ini menganggap Khu Sin Hoo
hanyalah seorang beribadat, seorang paderi miskin, lagi pula Han Han yang telah
di anggapnya sebagai pengemis cilik. Itulah sebabnya kedua orang itu tak
memperhatikan Khu Sin Hoo dan Han Han, mereka hanya mengawasi
menghilangnya kereta-kereta Piauw yang terakhir di tikungan sebelah kanan lalu
salah seorang di antara mereka mengeluarkan semacam bahan kembang api,
252 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
kemudian dibakar dan dilemparkannya keatas. Kembang api itu meluncur cepat
sekali, lalu tahu-tahu kembang api itu telah meledak dan pecah menimbulkan sinar
di udara ..... Khu Sin Hoo ketawa tawar melihat sikap orang, dia menarik tangan Han
Han untuk menyingkir ke samping, sedangkan kedua orang bermuka bengis itu
telah mengedut tali les kuda mereka, melaratkan kuda mereka kejurusan
rombongan Piauw-hang itu lewat. Dalam waktu sebentar saja, mereka telah Ienyap,
yang tertinggal hanyalah debu yang mengepul tinggi.....
Dan baru saja kedua penunggang bermuka bengis itu berlalu, dari jurusau
mana tadi mereka muncul, telah tampak tiga penunggang lainnya. Wajah mereka
juga bengis-bengis dan mata mereka berkilat melihat Khu Sin Hoo dan si bocah
itu, namun mereka tak memperdulikan kedua orang itu, mereka hanya mendengus
dan melarikan terus kuda tunggangan mereka.
Dalam waktu yang singkat, mereka jaga telah Ienyap ditelan oleh
mengepulnya debu yang membubung tinggi..... ! Begitulah berturut-turut muncul
beberapa penunggang kuda lainnya, yang semuanya bersikap seperti penunggangpenunggang kuda yang terlebih dahulu ..... !
"Hmmm..... perampok-perampok yang tak tahu diri !" menggumam Khu Sin
Hoo tawar, dia memegang tangan Han Han. "Mari kita berangkat, Han-jie..... !."
Han Han menyahuti, dia mengikuti pendeta tua she Khu itu untuk berlalu.
Tetapi baru saja mereka berjalan beberapa tindak, tiba-tiba di jurusan muka
mencongklang cepat sekali beberapa ekor kuda dengan beberapa orang laki-laki
bermuka garang sebagai penunggangnya. Mereka menarik tali kekang kuda itu dan
dengan gerakan yang enteng serta lincah, kelima orang laki2 bermuka garang itu
melompat dari kuda tunggangan mereka.
"Hai pendeta butut.....!" bentak salah seorang di antara mereka. "Mau apa
kalian sejak tadi berdiri di situ ?"
Khu Sin Hoo ketawa dingin, matanya mencilak,
"Jalan ini jalan umum, bukan dibuat oleh Cauw-congmu !" dia balas
membentak dengan suara tawar. "Mau apa kalian terlalu usil mengurusi diriku"!"
Wajah kelima orang itu berubah, malah yang tadi bertanya, telah
berjingkrak. "Pendeta butut.....!" bentaknya bengis. "Apakah kau tak mengenai
kenatian?" 253 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Hmmm..... bagi Loo-lap kematian adalah biasa..... kalau memang kalian
mempunyai kemampuan untuk membunuh Loo-lap, bunuhlah ......!" menyahuti
Jiauw Pie Jie-lay Khu Sin Hoo nyaring, dia juga ketawa dingin.
Wajah kelima orang itu jadi berubah lagi, dan yang tadi membentak sudah
mencelat tinggi, tangan kanannya diulurkan menyerang si Hwee-shio dengan jurus
'Kim Liong Tam Jiauw' atau 'Naga emas mengulurkan cakarnya', dia bermaksud
untuk mencengkeram kepala Khu Sin Hoo yang gundul.
Tanpa melepas cekalannya pada tangan Han Han, Khu Sin Hoo
menggunakan tangan kirinya untuk menyentil dan dalam sentilanuya, mengandung
hawa murni dari tenaga Lwee-kang yang kuat sekali.
Maka itu, hebat kesudahannya ! Dengan mengeluarkan suara jeritan, tubuh
orang bermuka bengis itu yang sedang melayang di udara seperti tertahan oleh
gelombang tenaga yang kuat sekali, tahu-tahu tubuhnya itu terpukul mental dan
ambruk di tanah ! Napasnya seketika juga tehenti di tenggorokan, jiwanya
melayang melayang menghadap Giam-lo-ong.....!
Keempat kawannya yang juga rata-rata bermuka bengis, jadi terkejut,
mereka sampai memandang kesima pada mayat kawan mereka itu, yang sudah
membujur kejang .....! Khu Sin Hoo telah ketawa dingin lagi.
"Pergilah kalian sebelum aku mempunyai niat untuk membunuh..... ! " kata
si Hwee-shio tawar Seketika itu juga keempat orang bermuk a bengis itu jadi tersadar;, mata
mereka jadi mencilak bengis,
"Hwee-shio gundul keparat ..... siapa kau yang telah berani membunuh Pie
Toako kami " " bentak salah seorang di antara keempat orang bermuka bengis itu
dengan suara yang galak sekali. Walaupun dia jeri melihat Pie Toakonya
dirubuhkan si paderi hanya satu kali sentilan saja, tapi tokh dia berani, karena dia
berempat, dan orang ini yakin, kalau dikeroyok, tentu Hwee-shio itu akan dapat
dibunuhnya ..... "Kau menanyakan namaku, apakah kalian sudah berpikir untuk mampus?"
bentak Khu Sin Hoo bengis. "Hmmm..... diberi jalan hidup, tapi memilih kematian
!" Keempat oraag itu gusar sekali, mereka berteriak membentak galak dan
mereka bukan hanya membentak, karena keempat orang ini telah melompat untuk
menyerang sekali berbareng.
254 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Kurcaci yang tak tahu gelagat!" gumam Khu Sin lio tawar, dia tak
mengelakkan serangan keempat orang itu, juga dia tak melepaskan cekalan tangan
kanannya pada Han Han, hanya tangan kirinya bergerak cepat dan bertenaga, dia
membuat, setengah lingkaran, sehingga tangan kiri si pendeta ini melengkung ke
dalam, lalu dengan mengeluarkan suara bentakan yang perlahan, tangannya itu
menyentil empat kali sekelilingnya terdengar suara jeritan yang menyayatkan.
Tampak tubuh keempat orang penyerang Khu Sin Hoo itu terpelanting dan
ambruk di tanah tanpa bergeming lagi.....! Mereka juga sudah lantas putus jiwa.
dikala tangan kiri Khu Sin H o itu manyentil dengan disertai oleh tenaga Lweekang.....!
Han Han yang melihat hal itu, jadi menggidik.
"Tay-soe..... apakah..... apakah tak lebih baik kalau tadi keempat orang ini
diberi hajaran saja ?" tanyanya sambil mengerutkan alisnya.
Khu Sin Hoo tertawa gelak-gelak mendengar pertanyaan bocah she Han ini.
"Han-jie .....!" katanya dengan suara yang berubah lembut. "Mereka ini
sangat jahat, maka kalau tak dimampusi, tentu dibelakang hari akan membikin,
kesulitan pada masyarakat yang lemah tak berdaya .....! Mereka adalah perampokperampok yang akan membegal piauw hang tadi.....!!"
Han Han tak menyahuti, dia hanya mengawasi kelima mayat orang yang
bermuka, bengis itu yang menggeletak kejang di tanah.....!
"Mari kita pergi, Han-jie.....!!" ajak Khu Sin Hoo sambil menuntun tangan si
bocah. Han Han mengangguk saja, mereka lalu meninggalkan kelima mayat orangorang yang bermuka bengis itu, juga meninggalkan kelima binatang tunggangan
kelima orang itu yang kala itu sedang memakan rerumputan yang terdapat di situ !
Belum berselang lama Khu Sin Hoo dan.Han Han meninggalkan tempat
tersebut, tampak mencongklang pesat sekali dua ekor kuda. Ternyata penunggang
itu orang yang tadi melepaskan kembang api. Mereka dengan cepat tiba di tempat
kelima mayat itu menggeletak. Untuk kaget mereka, segera juga mereka mengenali
bahwa kelima mayat itu adalah kawan mereka !
Dengan cepat mereka melompat turun dari kuda tunggangan mereka itu,
memeriksa kelima mayat yang terbujur kejang..... !
"Tak ada tanda-tanda, bekas luka pada tubuh mereka ini, CieToa-ko kata
salah seorang di antara kedua panunggang kuda itu dengan seruan herannya.
"Aneh.....! Mereka binasa dengan mata mendelik dan mulut terpentang lebar,
255 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
seakan-akan sebelum menemui kebinasaan, mereka berlima menderita kesakitan
yang hebat !" Orang yang dipanggil Cie Toa-ko itu bernama Cie Siang, mengerutkan
kedua alisnya. "Inilah aneh. .....!" gumamnya, dia juga tak kalah herannya. "Siapa yang
telah turun tangan membunuh mereka"!" Dan Cie Siang memeriksa kelima mayat
kawannya itu, juga dia tak memperoleh tanda-tanda luka pada kelima mayat itu,
sampai diapun tak mengerti dengan cara apa kelima kawannya itu terbinasa!!
"Bo-tee .....!!" katanya kemudian sambil berdiri. "Mari kita melaporkan hal
ini kepada Hauw Loo-tangkeh.....!"
Kawannya yang dipanggil Bo-tee itu bernama Bo Cin, dia mengangguk. "Ya
..... kita harus memberikan laporan kepada Hauw Loo-tangkeh.....!!" sahutnya. "Di
dalam hal ini tentu ada sesuatu yang luar biasa..... tentu ada orang kosen yang
membantui Cong Wie Piauw-kiok secara menggelap"
Dengan sebat mereka menaiki kuda tunggangan mereka itu, yang lalu
dilaratkan cepat sekali menuju kearah selatan, kemudian membelok tiga tikungan,
tibalah mereka di depan sebuah rumah, di mana tampak banyak orang.
Cepat sekali Bo Cin dan Cie Siang melompat turun dari kuda tunggangan
mereka itu. "Mana Hauw Loo-tangkeh..... ?" tanya Cie Siang kepada salah seorang yang
berada didekat situ. "Di dalam ..... " menyahuti orang itu, yang sudah lantas membukakan pintu
masuk Cie Siang dan Bo Cin.
Waktu memasuki ruangan itu, dilihatnya Hauw Loo-tangkeh sedang berdiri
membelakangi pintu, memandang keluar jendela. Dengan cepat Ceng Siang dan
Bo Cin menjatuhkan dirinya berlutut.
"Siauw-jia membawa berita. Hauw Loo-tanggkeh .....!!" kata Cie Siang
tanpa berani mengangkat kepalan ya
Hauw Loo-tangkeh Cin Sie Ong mendengus, tapi dia tak membalikkan
tubuhnya, dia tetap berdiri di tempatnya memandang keluar jendela, membelakangi
kedua orang bawahannya itu.
"Berita apa .....?" tanyanya dingin
"Rombongan Piauw-hang itu sedang beristirahat di dusun Ming-an-chung,
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
rupanya mereka telah mengetahui bahwa rombongan mereka itu sedang diincer
oleh kita orang .....! Dan juga ..... " Cie Siang tak meneruskan perkataannya, dia
256 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
mengangkat kepalanya memandang punggung Hauw Loo-tangkeh, pimpinannya
itu. "Hmm ..... kenapa ?" tegur Hauw Loo-tangkeh Cin Sia Ong dingin waktu
mendengar orang tak meneruskan perkataannya, dia juga memutar tubuhnya.
Matanya mencilak kedua alisnya berkerut. "Apa yang telah terjadi ?"
"Kelima orang-orang kita yang melakukan penguntitan untuk jurusan timur
telah terbinasa secara aneh, mereka terbinasa dengan tak ada tanda-tanda luka pada
tubuh mereka .....!"
Mendengar laporan itu, wajah Hauw Loo-tangkeh jadi bengis.
"Siapa yang telah membunuh mereka?" Bentaknya.
"Siauw-jin tak mengetahui Loo-tangkeh, ..... kami berdua menemukan
mereka dalam keadaan tak bernyawa .....!!" menyahuti Cie Siang cepat, rupanya
dia takut sekali melihat Hauw Loo-tangkeh mereka itu sedang dalam keadaan
gusar. Hauw Loo-tangkeh mendengus, rupanya dia murka sekali. Sepasang alisnya
berkerut dia jadi memutar otak untuk menduga-duga orang yang telah membunuh
kelima orangnya itu. "Lalu bagaimana dengan penguntitan jurusan barat"'' tegur Cin Sia Ong
setelah berselang beberapa saat lamanya.
"Semuanya 'berjalan lancar ....., hanya orang kosen yang membantu pihak
Piauw-hang itu telah mengadakan persiapan karena mereka telah memecah diri
menjadi dua rombongan, yang terdiri dari rombongan belakang dan muka !!"
"Hmmm ..... kirim sepuluh lagi untuk melakukan penguntitan terus secara
bergilir .....!!" kata Hauw Loo-tangkeh dingin.
'"Jangan melakukan gerakan apa-apa yang dapat membikin pihak Piauwhang itu mengerdil s pihak kita! Sebelum ada perintah dari ku, tak searangpun
kuijinkan untuk men-coba2 melakukan penyerangan!"
"Baik Loo-tangkeh' ..... !" menyahuti Cie Siang dan Bo Cin hampir
berbareng. "Nah ..... pergilah kalian melakukan tugas yang telah kuberikan ! Juga
jangan lupa mengirim dua orang kita untuk melakukan enyelidikan siapa orangnya
yang telah membunuh kelima orang-orang kita itu !! "
"Baik Hauw Loo-tangkeh .....!" menyahuti Cie Siang dan Bo Cin lagi,
setelah menganggukkan kepala mereka tiga kali, maka kedua orang ini
mengundurkan diri dari ruangan itu.
257 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Hauw Loo-tangkeh Cin Sia Ong sendiri telah membalikkan badannya
menuju kejendela lagi, dia menatap keluar dengan sepasang alis berkerut.
"Siapa orang yang telah membantu pihak. Piauw-hang itu " " pikirnya.
"Apakah orang benar-benar kosen seperti apa yang dikatakan oleh Cie Siang ....."!"
dan Hauw Loo-tangkeh, pimpinan Harimau ini yang berasal dari perkumpulan Pek
Bwee Kauw, perkumpulan bunga Bwee putih, jadi memutar otak. "Hmmm ..... biar
bagaimana Piauw-hang dari Cong Wie Piauw-kiok ini harus jatuh ketangan Pek
Bwee Kauw ..... kalau perlu aku akan meminta pada Kauw-coe untuk mengirimkan
bala bantuan, mengirimkan Kim-soe Loo-tangkeh dan Pek Wie Too-jin .....!"
Perlahan-lahan Hauw Loo-tangkeh ini memutar tubuhnya, dengan kepala
tertunduk dia menuju kepembaringan dan duduk di situ sambil memikirkan
rencana penyergapan pada rombongan Cong Wie Piauw-kiok.
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
JIAUW PIE JIE LAY Khu Sin Hoo mengajak Han Han mengambil jurusan
barat, perlahan-lahan mereka menyusuri jalan itu dengan berdiam diri. Karena,
keduanya sedang tenggelam dalam alam pikiran mereka masing-masing.
Han Han sedang memikirkan keadaan kedua orang tuanya dan keempat Soeheng, Soe-cienya, yang sekarang entah berada di mana ..... sedangkan Khu Sin Hoo
sendiri sedang memutar otak untuk memikirkan pengobatan bagi Han Han ..... !
Tiba-tiba di antara kesunyian yang mencekam sekitar daerah itu, terlihat
enam sosok bayangan yang sedang berlari-lari dengan mengeluarkan suara tertawa
yang berisik sekali. Keenam sosok bayangan itu lari kearah Khu Sin Hoo dan Han
Han. Waktu keenam bayangan itu sudah datang mendekati, Han Han jadi
mengeluarkan seruan tertahan, lubuhnya menggigil. Kenapa "!
Itulah ayah ibunya dan keempat murid ayahnya ..... dan yang lari paling
muka adalah Han Swie Lim, di belakangnya mengikuti Han Hoe-jin, Soe Niang,
Hi Lay, Hi Beng dan Tang Siu Cauw.
Han Man jadi menjerit dan melepaskan tangannya dari cekalan Jiauw Pie Jie
Lay, berlari-lari ke arah kedua orang tuanya itu.
"Thia ..... Ma ..... !" serunya.
Keenam bayangan itu berhenti di depan si bocah, mereka berhenti tertawa
dan saling pandang sesaat, namun kemudian mereka telah ke tawa lagi.
258 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Thian mau bertamasya ..... Wftfoas
mau bertamasya---!!" seru Han Swie Lim sambil menari-nari, dia sudah tak
mengenal putera tunggalnya itu, sedangkan pakaiannya telah koyak-koyak dan
kotor sekali. Begitu juga dengan Han Hoe-jin dan keempat murid dari orang she
Han yang telah gila itu. "Ya, ya, ya, Giok Lie akan ikut serta dengan Thian !!" Han Hoe-jin juga
berteriak-teriak sambil tertawa-tawa dan menari. Matanya jelalatan menyeramkan
sekali ..... ! Melihat itu, Han Han menubruk ibunya antuk memeluk Han Hoe-jin, dia
juga menangis sedih sekali.
"Ma ! Ma ! Ini aku, Han-jie ..... !" teriaknya bagaikan kalap. "Ini aku Ma .....
kenapa kau ". Kenapa kau Ma "!"
Han Hoe-jin sendiri begitu melihat si bocah menubruk dan memeluk dirinya,
jadi berseru marah. "Bocah kurang ajar ..... kau berani berlaku ceriwis pada Giok Lie ..... !!" dan
karena dia sudah tak dapat mengenali puteranya, diangkat tangannya, sekali tepak
saja pada bahu si bocah tubuh Han Han terpental dan ambruk di tanah sambil
mengerang sakit. Namun bocah ini kalap sekali, dia menangis kencang dan
melompat bangun lagi akan menubruk ibunya.
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
(Bersambung) 259 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
JILID VII K HU SIN HOOO Jiauw Pie Jie-lay yang sejak kedatangan keenam orang
itu, jadi berdiri menjublek seperti orang kesima, dan dia jadi terkejut
waktu melihat Han Han dihajar terpental oleh Han Hoe-jin, ibunya si
bocah itu, dia sampai mengeluarkan seruan dan melompat ke arah si bocah. Pada
saat itulah Han Han sedang melompat bangun untuk menubruk dan memeluk Han
Hoe-jin lagi, maka Khu Sin Hoo mengulurkan tangannya menjambret tangan si
bocah. yang dicekalnya erat-erat.
"Han-jie ..... '!" bentaknya keras.
Tapi Han Han berontak dari cekalan Jiauw Pie Jie-lay sambil menangis,
"Lepaskan! Lepaskan aku !" teriaknya di antara sendat tangisnya. "Ma ! Ini
Han-jie, Ma ! Ma! Maaaa !!"
"Han Han ..... !" bentak Khu Sin Hooo lagi sambil mengerutkan sepasang
alisnya, dia mempererat cekalannya agar si bocah tak dapat terlepas dari
cekalannya, "Dengarlah Han-jie.....! Orang-orang itu gila semua..... diamlah Hanjie ..... ! "
"Lepaskan ! Lepaskan !!" teriak Han Han kalap. "Itu ayah dan ibuku !!
Lepaskan .....! Maaa ! Ini Han-jie, Ma !!" dan si bocah, meronta terus, tapi mana
dia bisa melepaskan cekalan Jiauw Pie Jie Lay Khu Sin Hooo, seorang tokoh
persilatan yang mempunyai kepandaian luar biasa itu "
Khu Sin Hooo sendiri jadi melengak mendengar perkataan si bocah, dia
sampai mengawasi keenam orang itu dengan tubuh menjublek.
Pada saat itu Han Swie Lim dan yang lain-lainnya telah menari-nati sambil
tetap mengeluarkan suara tertawa yang menyeramkan, sebentar pendek, lalu
disusul dengan suara tertawa yang panjang sekali, yang dapat mendirikan bulu
tengkuk.....mata mereka juga melancarkan sinar yang mengerikan. Mereka sudah
tak mengenali Han Han lagi, mereka juga tak mengetahui lagi bahwa bocah itu
sebetulnya adalah putranya sendiri ..... semua itu disebabkan karena mereka telah
gila.....! Kasihan bocah she Han itu !!
Mungkin saking sedih dan berduka melihat keadaan kedua orang tuanya dan
keempat murid ayahnya itu, lagi pula dia tak bisa melepaskan cekalan tangan Khu
260 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Sin Hooo, maka setelah meronta sesaat lamanya lagi, setelah mengeluarkan suara
keluhan, dia rubuh pingsan dengan air mata masih membanjiri pipinya ..... !
Orang tua she Khu itu sendiri jadi terkejut waktu melihat bocah she Han
tersebut jatuh pingsan tak sadarkan diri, cepat-cepat dia membawanya ketepi jalan
dan merebahkannya di rumput yang banyak bertumbuhan di sekitar daerah
tersebut. Sedangkan Han Swie Lim dan kelima orang gila lainnya itu jadi berlompatlompat sambil menghampiri, lalu mengiringi Khu Sin Hoo dan Han Han.
Jiauw Pie Jie Lay Khu Sin Hoo jadi mendongkol waktu melihat Tang Siu
Cauw mengulurkan tangannya untuk menjambak rambut Han Han, orang she Khu
ini mengeluarkan seruan marah, kemudian menggerakkan tangannya mengibas
dengan ujung lengan jubahnya, maka tanpa ampun lagi Tang Siu Cauw terpental
dengan mengeluarkan suara jeritan yang menyeramkan, kemudian ambruk di tanah
dengan menjerit-jerit kesakitan.
Han Swie Lim dan orang-orang lainnya yang gila itu jadi mendelik pada
Khu Sin Hooo dengan tatapan mata yang bengis, tahu-tahu orang she Han dan Han
Hoe-jin telah melompat berbareng menggerakkan tangan mereka menyerang Khu
Sin Hoo. Ternyata, walaupun mereka telah gila, tokh kepandaian ilmu silat mereka
tidak hilang. Dengan secara mambabi buta Han Hoe-jin dan suaminya itu
menyerang Khu Sin Hoo, tapi setiap serangannya pasti menimbulkan angin
serangan yang keras sekali dan berbahaya. Coba kalau yang menghadapi suamiisteri gila itu manusia biasa, pasti orang itu akan hancur kepalanya terhajar oleh
tangan Han Swie Lim serta isterinya itu.....!
Tapi bagi Khu Sin Hoo lain. Mana dia anggap kepandaian yang dimiliki oleh
Han Swie Lim dan Han Hoe-jin "! Maka dari itu, melihat orang menyerang
dirinya, bukannya dia menyingkir, malah Khu Sin Hoo menggerakkan tangannya
menangkis kedua serangan itu, dan di saat terdengar suara 'Dukkk!' dua kali yang
keras, maka tampak tubuh Han Swie Lim dan Han Hoe-jin terpental.
Khu Sin Hooo cepat-cepat mengurut tubuh Han Han untuk membikin si
bocah tersadar, sedangkan Han Swie Lim dan Han Hoe-jin telah ambruk di tanah
sambil menjerit-jerit kesakitan dan memegangi tangan mereka yang dirasakan sakit
luar biasa dan tulang-tulang tangan mereka dirasakan seperti mau patah !
Namun, ketika mereka bangun kembali, mereka telah tertawa-tawa sambil
menari-nari. Han Swie Lim sendiri telah berteriak-teriak:
261 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Thian mau bertamasya .....! Thian mau berangkat ! Hayo siapa yang mau
ikut "!" "Hek-seng ingin ikut bersama Thian !!" Tang Siu Cauw dan ketiga Soeteenya telah berteriak dengan suara yang keras, mereka membahasakan diri Hekseng, murid, yang biasanya dipergunakan oleh sastrawan.
Han Swie Lim telah tertawa keras.
"Bagus ! Bagus! Mari kita berangkat ! Hayo kita berangkat!!" dan setelah
berteriak begitu, Han Swie Lim menjejakkan kakinya, mencelat jauh sekali
meninggalkan tempat itu. Kelima orang gila lainnya juga ikut menjejakkan kaki
mereka dan tubuh mereka mencelat pesat menyusul Han Swie Lim..... !
Khu Sin Hoo jadi menarik napas melihat kelukan enam orang gila itu. Dia
sangat berduka, diawasinya wajah Han Han yang masih terbaring di atas rumput,
wajah bocah itu pucat sekali, disudut matanya tampak bekas-bekas air mata yang
sudah mulai mengering. Keadaannya harus dikasihani. Muka bocah tersebut telah
berubah kehijau-hijauan, gelap-kelabu. Dan, dengan keadaannya, demikian, maka
menandakan bahwa jiwa bocah she Han itu sedang dalam keadaan yang sangat
gawat sekali. Setelah menarik napas berulang kali, maka Khu Sin Hoo mengulurkan
tangannya me notok jalan darah Ciang-hie-hiatnya si bocah. Tepat totokan jago tua
she Khu tersebut, karena begitu jalan darahnya si bocah tertotok, tampak seketika
itu juga tubuh si bocah bergerak-gerak perlahan sekali, wajahnya juga berangsurangsur berobah merah,
Khu Sin Hoo menggeleng-gelengkan kepalanya dengan hati berduka waktu
melihat keadaan si bocah. Semakin cepat bocah ini tersadar, maka bathin kematian
yang mengancam dirinya akan semakin cepat menjelang datang. Semua ini
disebabkan semakin pendek jarak antara pingsan dan sadar, dan akan
menyebabkan semakin cepatnya saat-saat kematian si bocah, dia tak akan tahan
melawan serangan Im dan Yang yang sedang mengamuk di dirinya. Lebih-lebih
sekarang dia mendapat pukulan bathin yang hebat, menyaksikan keadaan orang
tuanya yang telah gila, dan tak mengingatnya lagi dirinya sebagai putra mereka.
Sebagai seorang bocah yang baru berusia di antara sepuluhan tahun, sebetulnya
apa yang telah dialaminya selama itu luar biasa sekali dan tak wajar, karena biar
bagaimana kuatnya daya tahan dari tubuh seorang bocah, tokh dia masih tetap
seorang bocah cilik yang lemah.
262 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Jago tua she Khu itu sendiri, sangat kebingungan, dia ingin sekali
menyalurkan tenaga Lwee-kangnya untuk membantu bocah itu menggempur dan
melawan dua serangan hawa Im dan Yang yang mengendap dalam tubuhnya si
bocah, tapi tokh dia jeri kalau-kalau sampai hal itu malah nanti membuka jalan
darah Thay-yang-hiatnya si bocah, sehingga hawa Im dan Yang dapat menerobos
ke dalam jalan darah itu dan kalau sampai hal itu terjadi, tentu jiwa si bocah tak
akan tertolong lagi. Itulah sebabnya, sampai detik itu, orang tua she Khu itu hanya
berani memberikan pertolongan darurat belaka, dengan jalan memberikan beberapa
totokan saja kepada bocah she Han tersebut.
"Di.....di mana kita, Tay-soe?" tanya Han Han waktu dia membuka rnatanya
melihat Khu Sin Hoo. Matanya memancarkan perasaannya yang sedang dalam
kebingungan dan keadaan si bocah harus dikasihani benar.
"Tenanglah Han-jie.....berbaringlah se saat lagi untuk mengasoh! Kau terlalu
letih !!" bujuk Khu Sin Hoo terharu.
Akan tetapi, baru saja jago tua she Khu tersebut berkata begitu, tiba-tiba Han
Han telah melompat dan berteriak seperti orang kalap.
"Mana ayahku" Mana " Mana ibuku" Mana Thia-thiaku ?" dan bocah ini
berlari-lari. Khu Sin Hooo jadi terperanjat, dia melompat untuk menubruk dan mencekal
lengan si bocah erat-erat.
"Han-jie.....! Tenang Han-jie!!" bentaknya dengan suara yang keras.
"Lepaskan!! Lepaskan.! Aku ingin mencari ibu dan ayanku!" teriak Han Han
seperti orang kalap. "Lepaskan.....! Ohlepaskanlah.....!!"
Khu Sin Hoo jadi terharu sekali melihat keadaan si bocah demikian macam,
hampir saja dia meneteskan air mata. Dirangkulnya bocah itu dengan lembut dan
penuh kasih-sayang. "Tenanglah Han-jie..... tenanglah! Duduklah'!" bujuk Khu Sin Hoo.
"Tidak ! Aku mau mencari ibu dan ayahku ! Lepaskan.....!" teriak Han Han.
"Ya, ya, ya, kita akan mencari ayah dan ibumu!! Tenanglah nak..... !" bujuk
Khu Sin Hoo. Tapi si bocah yang sedang dalam keadaan kalap seperti itu mana bisa
dibujuk dan ditenangkan "! Dia malah meronta-ronta sambil menangis.
Khu Sin Hooo membujuk beberapa kali lagi, sampai akhirnya setelah
berselang sesaat, rupanya orang she Khu tersebut habis sabar, tahu-tahu dia
263 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
mengayun tangannya, dan, ..... plaaakkk !' si bocah she Han telah di tamparnya
keras-keras. "Anak Han.....kau mau diam tidak?" bentaknya dengan alis berkerut.
Han Han waktu ditampar oleh Khu Sin Hoo, dia jadi kaget, sampai
tangisnya terhenti mendadak. Dia tak menduga bahwa Kho Sin Hooo akan
menamparnya, maka itu dia jadi memandang Khu Sin Hooo seperti orang kesima,
air matanya mengalir dipipinya, dia jadi menangis tak bersuara.
Melihat keadaan si bocah, Khu Sin Hooo jadi menyesal telah menamparnya,
dia terharu sekali, sampai tanpa disadarinya air mata telah membasahi kedua
pipinya. Dipeluknya Han Han.
"Anak Han.....! Anak Han !!" katanya dengan suara yang parau. "Loo-lap tak
sengaja menyakiti dirimu!! Maafkanlah Loo-lap !!"
Han Han juga telah memeluk Khu Sin Hooo juga.
"Ya..... aku memang mengetahui dan merasakan apa yang diderita olehmu,
anak Han!" kata Khu Sin Hooo. "Mulai besok sambil menuju ke Hong-san, kita
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
akan mencari juga kedua orang tuamu itu untuk berusaha mengobatinya, agar
pikiran mereka kembali menjadi waras .....!"
"Oh Tay-soe.....budimu terlalu besar dan entah bagaimana aku harus
membalasnya nanti ....."!" keluh Han-jie gembira air matanya masih menitik
membasahi pipinya, matanya memandang Khu Sin Hooo dengan tatapan berterima
kasih. "Mari kita lanjutkan perjalanan lagi ..... " kata Khu Sin Hoo.
Han Han mengangguk sambil tersenyum dengan butir-butir air mata
membasahi pipinya! *Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
Bab 18 MALAM itu Khu Sin Hoo dan Han Han bermalam di-Kung-an-chung,
sebuah kampung y mg cukup besar dan ramai. Mereka bermalam dipenginepan
dimana orang-Cong Wie Piauw-kok juga menginap disi-tu. Waktu Khu Sin Hoo
dan Han Han memasuki rumah penginepan itu tadi, orang-orang Cong Wie Piauw264 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
kiok yang sedang berkumpul diruangan muka rumah penginepan itu hanya melirik
saja, lalu tak mengacuhkan orang tua she Khu dan Han Han.
Waktu berada di dalam kamar, Jiauw Pie Jie-lay berulang-kali menarik
napas sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Han Han melihat kelakuan jago tua she Khu tersebut, dia menanyakannya.
"Hmmm..... piauw yang sedang mereka kawal sedang diincer oleh orangorangnya Pek Bwee Kauw, tapi mereka masih tak mengendusnya!" Khu Sin Hoo
menerangkan sambil tertawa tawar. "Biar apa saja yang terjadi nanti, Loo-lap tak
nantinya turun tangan untuk membantu pihak piauw itu, paling-paling juga Loo-lap
memberikan kisikan saja pada mereka.....!!"
"Mengapa begitu Tay-soe ?" tanya Han Han heran.
"Hmmm ..... selama merantau dalam dunia persilatan, selama limapuluh
tahun ini, entah sudah berapa banyak orang yang kutolong dari kesulitan mereka,
tapi rata-rata semuanya membalas kebaikanku itu dengan kebalikkannya, air susu
dibalas dengan air tuba.....-! Hmm, tadi saja, orang-orang Pek Bwee Kauw, Thiansan Siau-eng, bisa diambil contoh.....pada hari itu kita telah menolongnya dari
tangan orang-orangnya Mo-in-shia, tapi tokh mereka malah mempergunakan tipu
daya untuk mencelakaimu, Han-jie !"
"Tapi Tay-soe .....sebetulnya persoalan si tabib dan Thian-san-sian-eng tak
ada sangkut pautnya dengan orang-orang Piauw ini, maka tak ada salahnya kalau
memang orang-orang Piauw dari Cong Wie Piauw-kiok itu mengalami kesulitan,
Tay-soe mengulurkan tangan untuk menolongnya dari orang-orang jahat itu."
Khu Sin Hooo melengak mendengar perkataan si bocah, tapi hanya sesaat,
karena kemudian dia telah tertawa lebar. Ditepuk-tepuknya bahu si bocah.
"Bagus! Bagus! Ternyata hatimu mulia sekali, Han-jie ! " pujinya. "Aku
girang melihat keluhuran budimu, karena biarpun kau dalam keadaan menderita
sekali, sedang terserang oleh hawa Im dan Yang yang entah kapan baru dapat
dilenyapkan, tapi tokh kau masih memikirkan keselamatan orang lain ! Bagus !
Karena ini memang permintaanmu, maka Loo lap bersedia untuk membantu orangorang dari Cong Wie Piauw-kiok kalau mereka menemui kesukaran !"
Han Han tertawa gembira, dia cepat-cepat mengucapkan terima kasih.
Kemudian mereka, sang Hwee-shio dan si bocah itu, masing-masing mengasoh.
Ketika menjelang kentongan kedua, Khu Sin Hooo telah memberitahukan
kepada Han Han bahwa penjahat-penjahat yang mengincer Piauw yang sedang
dikawal oleh Ciong Wie Piauw Kiok, mungkin malam ini akan bekerja. Karena
265 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
telah berpengalaman dan banyak memakan asam garamnya dunia persilatan, juga
merupakan seorang tokoh dari ketujuh jago luar biasa itu, maka Khu Sin Hooo
telah mempunyai perasaan yang tajam luar biasa sekali.
Sebetulnya Han Han tak mernpercayai keterangan Hwee-shio itu, tapi dia
tak mau membantah atau berdebat. Dia hanya mengiyakan saja. Dalam anggapan si
bocah, walaupun Khu Sin Hooo seorang beribadat, tapi tokh dia bukanlah seorang
peramal yang dapat menentukan sesuatu yang belum terjadi.
Akan tetapi, dugaan Jiau Pie Jie-lay ternyaia tepat. Karena malam itu, rumah
penginapan tersebut telah dikurung oleh orangnya Pek Bwee Kauw. Dan, Han Han
tersadar dari tidurnya dikala dia mendengar suara bentakan-bentakan yang nyaring
serta bengis. Waktu si bocah menoleh kepembaringan Khu Sin Hooo, dilihatnya
Jiauw Pie Jie-lay sedang duduk bersemedi dan sedang menatapnya dengan
tersenyum. "Mereka telah datang, Han-jie.....!" kata Khu Sin Hooo perlahan.
Han Han mengangguk, dia turun dari pembaringannnya dan menghampiri
orang tua she Khu itu. "Suara mereka amat bengis, Tay-soe!" kata bocah ini. "Mungkin orangorang Piauw-kiok itu sedang mengalami kesulitan."
Khu Sin Hoo mengangguk. "Benar.....! Selain jumlah mereka banyak, pun terdiri dari orang-orang
kosen.....mungkin orang-orang Piauw-kok itu akan tergempur dan barang kawalan
mereka akan ke-rampas.....!" menyahuti Khu Sin Hooo.
"Mengapa Tay-soe tak cepat-cepat menolongnya"'' tanya Han Han gelisah.
Khu Sin Hoo tersenyum lagi, dia hanya mengangguk-angguk dan tak
menyahuti. "Tay-soe..... "panggil Han Han tambah gelisah.
"Belum waktunya!" menyahuti si paderi sambil tetap tersenyum. "Pergilah
kau kembali kepembaringanmu."
Si bocah masih ingin mendesak Khu Sin Hooo agar cepat-cepat menolong
orang-orang Cong-Wie Piauw-kiok, tapi melihat Khu Sin Hooo mengibaskan
tangannya, terpaksa dia kembali kepembaringannya.
Suara orang-orang yang sedang bertempur di luar kamar terdengar berisik
sekali. Terdengar juga benturan-benturan senjata tajam dan suara jeritan yang
mengerikan. Rupanya banyak yang terluka.
266 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Han Han yang mendengar suara berisik itu. jadi tambah gelisah. Dia sering
melirik Khu Sin Hooo, yang dilihatnya sedang duduk tenang-tenang. Entah berapa
kali si bocah tak dapat mengendalikan perasaannya dan ingin menghampiri orang
tua she Khu itu, untuk memintany a agar cepat-cepat menolong orang-orang Cong
Wie Piauw-kok. Khu Sin Hooo sendiri melihat kegelisahan yang sedang meliputi diri si
bocah, dia hanya tersenyum. Sampai ketika terdengar suara jeritan yang
menyayatkan menggema di sekitar tempat itu terdengar nyaring sekali dan
mengerikan, barulah Sin Hooo melompat dari pembaringan dan keluar dari
kamarnya. Han Han juga cepat-cepat mengikuti di belakang si Hweesio menuju ke
luar dari kamar itu. Begitu berada di luar kamar, Han Han dan Khu Sin Hooo menyaksikan
pemandangan yang mengerikan. Mayat-mayat bergelimpangan dan darah merah
menggenangi lantai rumah penginapan. Kasir dan pelayan rumah penginapan telah
bersembunyi di-kolong-kolong meja dengan tubuh menggigil ketakutan.
Sedangkan orang-orang Cong Wie Piauw-kiok telah terkurung ketat oleh orangorang Pek Bwee Kauw. Tampak, pula di situ Hauw loo-tangkeh dan jago-jago
kosen Pek Bwee Kauw lainnya, yang berdiri menghadang di depan pintu untuk
mencegah orang-orang Piauw-kiok melarikan diri.
Begitu melihat Khu Sin Hooo dan Han Han keluar dari dalam kamar, Hauw
Loo-tangkeh Cin Sia Ong dan orang-orangnya hanya melirik saja, lalu mereka tak
mengambil perduli pada Hwee-shio dan si bocah.
Khu Sin Hooo waktu melihat orang-orang Piauw-kiok yang telah tinggal
delapan orang itu sedang melindungi kereta barang mereka yang akan direbut oleh
orang-orang Pek Bwee Kauw, dia hanya tersenyum dingin, lalu tahu-tahu tubuhnya
berkelebat cepat kearah gelanggang pertarungan. Kedua tangannya bergerak-gerak
dengan cepat sekali, dibarengi oleh suara jerit kesakitan dari orang-orang Pek
Bwee Kauw yang sedang mengurung orang-orangnya Cong Wie Piauw-kiok itu,
tubuh orang-orang Pek Bwee Kauw terpental dan ambruk dilantai tanpa dapat
berkutik lagi. Mereka semuanya telah tertotok.
Hauw Loo-tangkeh dan jago-jago kosen dari Pek Bwee Kauw waktu melihat
hal itu, mereka jadi berseru terperanjat, dan ketika melihat orang yang
menggempur kepungan anak buahnya itu terhadap orang-orangnya Cong Wie
Piauw-kiok adalah si Hwee-shio yang tadi keluar dari dalam kamar, wajah mereka
jadi berubah bengis. Dengan gesit Hauw Loo-tangkeh telah berada di hadapannya.
267 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Siapa kau kepala gundul?" bentak Hauw Loo-tangkeh kasar. "Mengapa kau
mau mencampuri urusan kami "!"
Khu Sin Hoo ketawa tawar.
"Hmm.....di tempat ramai kau masih berani membegal !" katanya dingin.
"Walaupun setan-iblis neraka, tapi biar bagaimana hari ini Loo-lap harus membuka
pantangan membunuh.....kalian harus dilenyapkan dari permukaan bumi !!"
Wajah Hauw Loo-tangkeh jadi merah padam, dia membentak sambil
menyerang dengan tangannya. Angin serangannya sangat kuat sekali.
Jiauw Pie Jie-lay Khu Sin Hoo mana pandang sebelah mata pada Hauw Lootangkeh Cin Sia Ong "! Maka dari itu, di kala serangan orang akan tiba di dirinya,
Khu Sin Hoo mengibaskan tangannya dan terdengar suara jeritan yang
menyayatkan, tubuh Cin Sia Ong tampak terpental dan ambruk di lantai rumah
penginapan dengan tangan patah dan kepala remuk. Arwahnya sudah lantas
terbang ke dunia barat ! Orang-orang Pek Bwee Kauw lainnya jadi terkejut melihat Hauw Lootangkeh terbinasakan dalam keadaan begitu. Mereka cepat-cepat mengurung Khu
Sin Hoo. Malah Bo Cin dan Cie Siang, telah maju menyerang Khu Sin Hoo sambil
membentak : "Hwee-shio gundul ! Kau mencari mampus "!" dan kedua tangan mereka
telah menyerang dengan hebat.
Kedua orang Pek Bwee Kauw ini mana dapat melukai Khu Sin Hoo "
Sedangkan Hauw Loo-tangkeh, yang kepandaiannya tinggi dan kosen melebihi
kedua anak buahnya itu, masih dapat dibinasakan dengan begitu mudah oleh Khu
Sin Hoo. Maka dari itu, dia jadi ketawa tawar dan mengibaskan kembali lengan
jubahnya. Dengan cepat, tampak tubuh Bo Cin dan Cie Siang terpental dengan
mengeluarkan jeritan yang mengerikan.
Waktu tubuh kedua orang tersebut ambruk di lantai, arwah mereka menyusul
Hauw Loo-tangkeh, mereka terbinasakan dengan cara yang penasaran sekali,
karena mereka tak mengetahui dengan cara bagaimana Khu Sin Hoo membunuh
mereka. Hanya, tampak kepala kedua orang itu, Bo Cin dan Cie Siang pecah keluar
polohnya.....! Khu Sin Hoo ketawa dingin, dilihatnya semua orang-orang Pek Bwee Kauw
dan orang-orang Cong Wie Piauw-kiok berdiri kesima menyaksikan kejadian yang
hebat dan terjadi dalam beberapa detik itu. Mereka seperti melupakan keadaan
sekeliling mereka. 268 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Cepat kalian menggelinding sebelum Loo-lap merobah pikiran!!" bentak
Khu Sin Hoo dengan suara yang bengis.
Dengan cepat orang-orang Pek Bwee Kauw tersadar, mereka mendelik pada
si Hwee-shio, kemudian salah seorang merogo sakunya dan tahu-tahu tangannya,
bergerak dengan cepat. Seulas sinar putih melesat cepat kearah Hwee-shio diiringi
oleh bentakkan orang tersebut: "Mampuslah keledai gundul !!"
Khu Sin Hoo tadi melihat orang menggerakkan tangannya, dia duga orang
menyerang dia dengan menggunakan senjata rahasia, maka dari itu waktu melihat
seulas sinar putih menyambar padanya dengan cepat, dia mengegoskan ke
samping, tangannya bergerak menghajar telak dada orang itu, sehingga dengan
memperdengarkan suara 'kreeekkk !' yang n yaring, orang itu terpental dan ambruk
dengan dada melesak, karena tulang-tulang dadanya telah hancur remuk dihajar
oleh si Hwee-shio Jiauw Pie Jie-lay !
Cahaya putih yang dielakkan oleh Khu Sin Hoo telah meluncur terus dan
menyambar kearah Han Han.
Khu Sin Hoo sendiri yang telah dapat menghajar orang yang melepaskan
cahaya rahasia itu, jadi terkejut waktu melihat cahaya putih itu menyambar kearah
Han Han. "Ihhh !" seru Khu Sin Hoo sambil mencelat kearah Han Han untuk
menyambar senjata rahasia yang dilepaskan orang itu, sebelum tubuhnya dapat
mendekati, dilihatnya cahaya putih itu telah menyambar dekat sekali kepada Han
Han yang berdiri kesima tak dapat mengelakkan.
Khu Sin Hoo jadi tambah gugup, dia mengibaskan lengan jubahnya dan
serangkum angin serangan telah menyambar kearah cahaya putih yang menyambar
itu. Tapi, senjata itu hanya oleng sedikit, tahu-tahu Han Han telah menjerit sambil
melompat-lompat. Khu Sin Hoo jadi merandek, dia melengak dan mengawasi dengan mata
mendelong. Kepalanya seperti disiram oleh segayung air yang sedingin es.
Han Han sendiri, setelah menjerit-jerit sesaat lamanya sambil melompatlompat, akhirnya rubuh terjungkel dan tak sadarkan diri.
Khu Sin Hoo jadi tersadar dan dengan hati yang kebat-kebit dia memeriksa
keadaan si bocah she Han.
Darahnya jadi meluap waktu melihat "senjata rahasia' yang dilepaskan oleh
orang tadi, karena ternyata itu bukan seoia-cam senjata rahasia, tapi 'Pek-coa', ular
putih, yang sangat beracun sekali. Gigi ular putih yang tajam lancip itu telah
269 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
terbenam dalam sekali di tangan si bocab she Han, rupanya ular putih tersebut
yang terkenal akan Tok atau racunnya, telah menggigitnya keras-keras.
Dengan mengeluarkan seruan gusar. Khu Sin Hoo mengulurkan 'angannya
meremas ular itu, diiemparnya xiiar yang telah mau seketika itujuga kesamping.
Kemudian dengan cepat tangannya bergerak untuk roenotok beberapa jalan darah
.si-bocafa she Han untuk membendung menjalaniya racun ke-arah jantung Han
Han. Tapi, tubuh Han Han telah berubah hijau kehitam-hitaman. Mukanya juga
telah bersemu hitam. Hati Khu Sin Hoo jadi mencelos, dia mengeluh putus asa. Karena, .selain si
bocah tergigit oleh ular Pek Coa yang terke nal akan keganasan racunnya, juga si
bocah sedang menderita serangan hawa Im dan Yang yang akan menerobos ke
jalan darah le-hiatnya dan kalau sampai racun Pek Coa itu ikut mengalir
menerobos ke jalan darah le-hiat, jiwa si bocah akan habis sampai di situ saja,
sebab biar bagaimana bocah itu hanya seorang anak manusia yang terdiri dari
darah daging belaka, yang tak akan kuat menerima serangan-serangan sari berbagai racun dan
hawa Im dan Yang. Diawasinya Han Han dengan air mata menitik dari pipinya, kemudian Khu
Sin Hoo menjerit mengerikan, dia murka sekali. Tubuhnya melompat tinggi,
kemudian tangannya bergerak-gerak, tahu-tahu lima orang Pek Bwee Kaow rubuh
terjungkal. Mereka binasa seketika itu juga dengan kepala remuk. Kemudian
disusul oleh empat orang Pek Bwee Kauw lagi, yang terbinasakan juga. Begitulah,
saking murkanya Khu Sin Hoo telah membunuh orang Pek Bwee Kauw. Dia
murka sekali, disebabkan oleh orang-orang Pak Bwee Kau itulah maka Han Han
sampai tergigit oleh ular yang sangat beracun itu. Kemudian, setelah membunuh
semua orang-orang Pek Bwee Kauw yang tak sempat melarikan diri itu, Khu Sui
Hoo menjatuhkan diri dan menangis sambil menatap Han Han.
Orang-orang Cong Wie Piauw-kiok jadi berdiri kesima. Sebetulnya mereka
ingin menyatakan terima kasih mereka, tapi tokh mereka tidak berani menghampiri
si Hwee-shio karena wajah Khu Sin Hoo pada saat itu sangat menyeramkan sekali.
Lama juga Jiauw Pie-Jie Lay mengawasi Han Han, sampai suatu ketika,
dilihatnya Han Han menggigil seperti orang kedinginan. Hati Khu Sm Ho jadi
semakin pedih dia tahu, tak lama lagi tentu bocah itu akan mati dan arwahnya akan
terbang menuju kepintu gerbang gedungnya Giam-lo-ong.....!"
270 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Han Han waktu tadi merasakan tangannya tergigit oleh Pek Coa, ular putih
yang dilepaskan oleh orangnya Pek Bwee Kauw itu merasakan seketika itu juga
tangannya menjadi gatal, kemudian tubuhnya seperti digigit beribu-ribu ular, itulah
yang menyebabkan bocah. she Han tersebut melompat-lompat seperti orang yang
sedang hilang ingatannya. Kemudian, setelah melompat beberapa kali dia
merasakan matanya nanar, pandangannya berkunang-kunang, setelah
mengeluarkan suara keluhan yang lirih, dan merasakan tubuhnya panas sekali, dia
rubuh terjungkal tak sadarkan diri.
Dan sekarang, di kala dia membuka matanya tersadar dari pingsannya, si
bocah merasakan tubuhnya sangat panas sekali, hawa dingin dan panas bergabung
menjadi satu dan berkumpul di dekat Tan-tian, pusarnya, kemudian mendesak ke
arah dadanya, seakan-akan dadanya itu tak tahan lagi akan desakan hawa yang
begitu kuat dan bocah she Han tersebut merasakan dadanya seperti mau meledak !
Dengan mengeluarkan seruan yang lirih dia melompat bangun dan melompat
tinggi sekali, setinggi empat tombak ! Sambil melompat, dia menjerit sekuatkuatnya, seakan-akan ingin menyalurkan desakan hawa yang berkumpul di Tantiannya dan menyesakkan dadanya, kemudian di saat tubuhnya meluncur turun dan
dia dapat berdiri tegak, dia tertawa keras sekali, menggoncangkan rumah
penginapan tersebut. Suara tertawanya si bocah luar biasa sekali, dapat
diumpamakan runtuhnya langit dan melesaknya bumi!
Khu Sin Hoo sendiri jadi berdiri kesima. Sejak tadi dia menyaksikan
kelakuan bocah she Han yang luar biasa itu, sampai akhirnya dia jadi tambah
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
terkejut waktu menyaksikan Han Han melompat setinggi empat tombak dan
kemudian.tertawa dengaa suara yang luar biasa.
Dan yang apes adalah dua orang Cong Wie Piauw-kiok. Sedang Khu Sin
Hoo Berdiri kesima, adalah dua orang Cong Piauw-kiok itu rubuh terjungkal.
mereka tak tahan mendengar suara tertawa Han Han, dan malah nanti begitu
mereka tersadar, mereka akan menjadi orang cacad, karena mereka akan menjadi
tuli, yang tak dapat mendengar lagi. Selaput gendang telinga mereka telah pecsh.
Sedangkan yang enam orang Cong Wie Piauw-kiok lainnya telah berdiri dengan
wajah yang pucatdan menutupi telinga dengan kedua tangan mereka. Berhubung
kepandaian mereka lebih tinggi kalau dibandingkan dengan kedua kawan mereka
yang rubuh itu, maka mereka masih dapat berdiri tegak tak rubuh.
271 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Lama juga Han Han tertawa begitu sampai akhirnya dia berhenti dan berdiri
tegak dengan mata mendelong. Dadanya dirasakan lapang dan tubuhnya segar
sekali. Wajahnya telah berubah merah kembali.
Khu Sin Hoo cepat-cepat menghampiri si bocah. "Apa yang telah terjadi,
Han-jie ?" tanya jago tua ini heran,
Han Han menggelengkan kepalanya. "Entahlah!!" dia menyahuti karena dia
sendiri juga heran akan kejadian yang telah menimpa dirinya. "Tapi.....tapi,
tubuhku jadi ringan, Tay-soe, lihatlah.....aku dapat melompat setinggi ini!" dan
Han Han melompat lagi, dia memang dapat melompat setinggi empat tombak
lebih! Luar biasa sekali !!
Khu Sin Hoo sendiri jadi tak mengerti. Mengapa bisa terjadi peristiwa yang
aneh begitu "! Ternyata, karena digigit oleh Pek Coa, ular putih, yang terkenal akan
keganasan racunnya, maka racun itu mengamuk di dalam tubuh si bocah she Han
tersebut. Biasanya setiap orang yang terkena racun ular Pek Coa, maka jiwanya tak
dapat tertolong lagi, karena racun ular putih tersebut bekerja cepat sekali dan
dalam dua atau tiga detik si korban pasti akan melayang nyawanya. Akan tetapi
berlainan apa yang telah terjadi di diri Han Han. Karena dia sedang menderita dua
serangan hawa Im dan Yang, hawa panas dan dingin, maka begitu racun menjalar
di dalam tubuhnya mengikuti aliran darah, racun itu jadi saling tempur dengan
kedua macam hawa murni, dingin dan panas yang sedang mengendap di dalam
tubuh si bocah dan menyebabkan serangkum hawa panas dan dingin berkumpul di
tan-tian Han Han untuk memberikan perlawanan pada racun ular Pek Coa itu.
Sampai akhirnya, karena hawa dingin dan panas itu adalah hawa murni, maka
racun ular jadi punah dan pada saat itulah kedua hawa Im dan Yang menerobos
masuk kedalam Tay-yang-hiat dan berkumpul di situ. Coba kalau tak ada racun
ular yang mengalir di dalam darahnya, tentu Han Han akan binasa, tapi di
sebabkan racun ular Pek Coa itu, walaupun kedua macam hawa murni yang
berlawanan itu telah berkumpul di Tay-yang-bi-atnya melalui Ie-hiat, tokh dia
masih dapat hidup, karena kedua hawa murni itu telah berobah menjadi semacam
hawa yang luar biasa, menyebabkan Han Han seperti juga seorang jago yang telah
memakan masa latihan selama lima puluh tahun ! Lwe-kang bocah ini luar biasa
sekali, tanpa disadari, dia telah menjadi seorang jago Lwee-kang tenaga dalam,
yang benar-benar ajaib ! 272 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Khu Sin Hoo menggeleng-gelengkan kepalanya tak mengerti, waktu Han
Han telah meluncur turun, dia menepuk-nepuk bahu si bocah.
"Apa yang kau rasakan Han-jie?" tegur jago tua she Khu ini.
Han Han menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Segar Tay-soe.....tak ada gangguan pada diriku lagi ! " Menyahuti si bocah
ini. Khu Sin Hoo menatap Han Han dengan pandangan dan mempercayai
perkataan si bocah, tapi tokh dia juga tersenyum.
"Mari kita kembali ke kamar!" katanya sambil menarik tangan si bocah.
Han Han mengangguk. "Bagaimana dengan orang-orang Cong Wie Piauw-kiok, Tay-soe?" tanya si
bocah she Han. "Beres !" menyahuti Khu Sin Hoo. "Para pembegal semuanya telah
kubinasakan!!" Mereka kembali ke dalam kamar tanpa memperdulikan keenam orang Cong
Wie Piauw-kiok yang sedang menatap mereka dengan pandangan heran dan
kagum, juga mata keenam orang Cong Wie Piauw-kiok ini memancarkan rasa
terima kasih. Sampai di saat Khu Sin Hoo dan Han Han telah lenyap dari
pandangan mereka, keenam orang Cong Wie Piauw-kiok tersebut ramai
membicarakan kejadian yang luar biasa tadi. Sedangkan pelayan rumah
penginepan baru berani keluar untuk menyingkirkan mayat-mayat yang
bergelimpangan dan keenam orang Cong Wie Piauw-kiok juga mengurus mayat
kawan-kawan mereka...... Khu Sin Hoo waktu telah berada di dalam kamar, dia memeriksa keadaan
luka di tangan Han Han, dilihatnya luka di tangan bocah itu tak meninggalkan
tanda ya?g luar biasa hanya tampak dua luka kecil bekas gigitan ular Pek Coa.
Selain itu tak tampak tanda-tanda yang luar biasa.
Khu Sin Hoo juga memeriksa peredaran darah si bocah. Dia menempelkan
tangannya pada punggung Han Han, menyalurkan Lwee-kang pada Han Han. Tapi,
dia begitu mengerahkan tenaga dalamnya, begitu hatinya mencelos. Wajahnya juga
berubah pucat. Mengapa "! Ternyata, di saat Khu Sin Hoo mengerahkan tenaga Lwee-kangnya, tenaga
dalamnya itu mengalir menerobos kedalam tubuh si bocah dengan lancar. Bukan
itu yang mengejutkannya, tapi yang benar-benar membikin dia kaget, tenaga
273 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
dalamnya itu mengalir terus tak dapat dikendalikan dan seperti tersedot oleh Han
Han. Dia sebagai seorang akhli Lwee-keh, seorang akhli tenaga dalam, maka dari
itu, dia jadi terkejut benar memperoleh kenyataan begitu. Dan yang lebih-lebih
mengagetkannya ialah peredaran darah si bocah berlawanan sekali dengan apa
yang semestinya. Kalau orang-orang normal biasanya, peredaran jalan darahnya
dari kanan kekiri, maka yang aneh untuk bocah she Han itu, jalan darahnya malah
dari kiri terus kekanan..... itulah yang membikin Khu Sin Hoo jadi tak mengerti.
Dan yang lebih-lebih membikin Khu Sin Hoo jadi pusing tak mengerti ialah, dia
seorang jago yang kosen, yang dapat mengendalikan peredaran tenaga dalamnya
semau hatinya, tapi sekarang, di kala dia menyalurkan ke-tubuh si bocah, dia
merasakan jalan pernapasannya seperti jadi jungkir balik. Untung saja dia masih
ingat akan dirinya dan cepat-cepat menarik pulang tangannya, maka dia jadi
terlepas dari tempelan tubuh si bocah. Coba kalau dia terlambat sedikit lagi,
walaupun dia kosen luar biasa tokh dia pasti akan mati !! Mengapa begitu "
Sebab, jalan darah Tay-yang-hiat si bocah telah terbuka, malah le-hiatnya
juga telah terbuka sehingga hawa murni ditubuh bocah itu dapat keluar masuk ke
Tay-yang hiat dengan leluasa. Kalau ada seseorang menyerang atau mengirim
tenaga dalam padanya, maka tenaga dalam orang itu akan menerobos masuk dan
lenyap ke Tang-yang hiat, seperti juga benda berat yang amblas di dalam lautan .....
lenyap tak keruan parannya. Pula, walaupun masih berusia muda dan tak
mempunyai kepandaian ilmu silat, tapi si bocah masih murni, sehingga setiap hawa
Lwee-kang. dapat keluar masuk ditubuhnya tanpa memperoleh perlawanan
darinya. Dan, selama dalam beberapa hari bersama Khu Sin Hoo, entah berapa kali
orang tua she Khu itu mengirimkan tenaga murninya ketubuh si bocah. Sehingga
dengan sendirinya sekarang Han Han telah memiliki tenaga Lwee-kang yang luar
biasa hebatoya.....tanpa disadarinya, diapun telah menjadi seorang akhli Lwee-keh
yang luar biasa sekali.....!
"inilah aneh..... !!" menggumam Khu Sin Hoo sambil menatap Han Han
dengan menggelengkan kepalanya.
"Apa yang aneh, Tay-soe " " tanya Han Han tak mengerti.
Jiauw Pie Jie-Iay Khu Sin Hoo tak menyahuti, dia hanya memegang pundak
si bocah. Kemudian dibawanya kedekat dinding kamar.
"Berdirilah di sini, Han-jie.....!" kata jago tua Khu Sin Hoo itu. Han Han
heran. "Apa yang akan Tay-soe lakukan ?" tanyanya bingung.
274 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Khu Sin Hoo hanya mengulap-ulapkan tangannya, kemudian dia melangkah
menjauh beberapa tombak, setelah itu dia mengawasi Han Han.
"Aku akan menyerangmu, kalau kau tak tahan, cepat-cepat kau berteriak
memberi tanda !" kata Khu Sin Hoo kemudian.
Han Han jadi terkejut. "Eh ..... Tay-soe, kau..... kau.....kau mau menyerangku ?" tanyanya gugup.
"Aku mana tahan menahan seranganmu ?"
Khu Sin Hoo tersenyum. "Aku akau menyerang dengan diikuti perhitungan !" kata Khu Sin Hoo
ccpat. "Jangan takut! Kalau memang kau tak kuat, aku akan menarik pulang tenaga
dalamku! Bersiaplah !"
Walaupun masih bingung, tokh Han Han tak banyak bertanya lagi, dia hanya
memandang si Hwee-shio dengan pandangan ragu. Tapi akhirnya dihati si bocah
mengambil suatu keputusan. Akhir-akhir ini dia telah mengalami banyak
penderitaan, tokh kalau memang ternyata Khu Sin Hoo ingin menghajarnya, dia
tak akan keberatan, karena pukulan dan hajaran telah biasa baginya .....tak begitu
ditakutinya lagi. Maka dari itu, hati si bocah she Han tersebut jadi tenang, dia jadi
berdiri dengan menatap Khu Sin Hoo.
Tampak Jiauw Pie Jie Lay telah mengangkat tangannya, dia menyerang
dalam jarak jauh, serangkum tenaga dalamnya mengalir keluar dari telapak
tangannya dan menghantam Han Han.
Han Han sendiri merasakan tenaga serangan Khu Sin Hoo yang tak tampak
itu, merangsek kuat sekali, bocah ini merasakan dadanya seperti tergencet oleh
tenaga yarg sangat kuat, merasakan dadanya sesak. Tapi keadaannya itu tak lama,
karena dia merasakan dipusarnya seperti ada sesuatu yang bergerak-gerak, lalu
bergolak naik kedadanya, dan napasnya jadi lancar lagi. Serangan Khu Sin Hoo
jadi punah. Yang kaget adalah Khu Sin Hoo. Dia tadi menyerang dengan empat bagian
tenaga Lwee-kangnya, tapi begitu dia mengulurkan tangannya mengirim
serangkum tenaga Lwee-kang pada si bocah, untuk kagetnya dia merasakan tenaga
dalamnya seperti amblas ke dalam tubuh si bocah, punah dengan sendirinya. Si
Hwee-shio tua ini sampai mengeluarkan seruan tertahan.
Ternyata, tenaga murni yang berkumpul di pusar Han Han telah bekerja
secara serentak begitu merasakan adanya serangan dari luar. Hawa dingin dan
275 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
hawa panas yang berkumpul di tubuh si bocah bergolak dan menyedot tenaga
serangan Khu Sin Hoo ke daiam Hiat-to Thay-yang-hiatnya Han Han.
Inilah hebat ! Hal itu tak pernah dipikirkan oleh Khu Sin Hoo, karena sejak dia terjun ke
dalam dunia Kang-ouw dan mengangkat nama di dalam rimba persilatan, belum
pernah disaksikan perihal yang luar biasa macam ini. Maka dari itu, di samping
terkejut, juga butir-butir keringat dingin mengucur di keningnya.
Khu Sin Hoo mengerahkan tujuh bagian tenaga dalamnya, yang menerobos
keluar dan telapak tangannya waktu dia menyerang lagi. Tapi kali inipun sama.
Semakin besar dia mengerahkan tenaga dalamnya, maka semakin kuat daya
sedotnya yang diterima dari bocah she Han itu. Hal ini benar-benar mengherankan
sekali bagi Khu Sin Hoo, sampai berulang kali dia mengeluarkan seruan tertahan.
Han Han sendiri, berulang kali merasakan serangkum tenaga dalam yang
manyerang dirinya semakin lama semakin kuat, maka dari itu, dia juga heran,
karena setiap kali tenaga dalam itu menyerang dan menyesakkan dadanya, tokh
akhirnya lenyap dengan sendirinya. Mau dia menduga bahwa Khu Sin Hoo telah
menarik pulang tenaga serangannya itu. Tapi waktu dia melihat wajah Khu Sin
Hoo yang pucat dan dipenuhi oleh butir-butir keringat dingin, dia jadi heran.
Dihampiriuya jago tua she Khu itu.
"Kenapa kau, Tay-soe?" tanya bocah ini heran.
Khu Sin Hoo menarik napas.
"Luar biasa!!" katanya sambil menyatuhkan dirinya duduk di tepi
pembaringan yang ada di dekatnya. "Luar biasa sekali ! Inilah benar-benar
rejekimu Han-jie!!" "Apa maksud Tay-soe ?" tanya Han Han tak mengerti, dia bingung melihat
kelakuan orang. Tiba-tiba Khu Sin Hoo tertawa keras, sampai tubuhnya tergoncang. Dia
masih tertawa terus dan tak menyahuti perkataan Han Han sehingga
membingungkan si bocah she Han tersebut.
"Tay-soe.....kenapa kau?" tanya si bocah cepat.
"Hanya Thian yang bisa melimpahkan rejeki demikian besar padamu, Han
Han !" kata Khu Sin Hoo. "Bersyukurlah kau bahwa sekarang kau telah menjadi
akhli Lwee-keh nomor satu ! Kalau tadi aku terus menyerangmu dengan
mengerahkan seluruhnya tenaga dalamku, mungkin aku sudah terbujur kejang tak
bernyawa !" 276 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Eh.....kenapa begitu Tay-soe..... ?" Tanya Han Han tetap tak mengerti.
Sekali lagi Khu Sin Hoo ketawa, dia mengulurkan tangannya.
"Selamat ! Selamat ! katanya,
Han Han masih bingung, dia tak mengerti kelakuan si Hwee-shio yang aneh
ini. Dia jadi tak menyambuti uluran tangan si Hwee-shio tersebut.
"Apa yang telah terjadi Tay-soe"!" tanya si bocah lagi.
"Hmmm.....mari kau ikut aku, nanti akan kuterangkan !" kata Khu Sin Hoo
dan menghampiri meja. Walaupun masih bingung, tapi Han Han mengikuti Khu Sin Hoo menuju ke
meja. Khu Sin Hoo mengambil cawan, diletakkan ditengah-tengah meja, kemudian
JiauwPie Jie Lay meletakkan tangannya di atas meja dia mengerahkan tenaga
dalamnya dan cawan itu jadi melekat di atas meja seperti juga dipantek, walaupun
diangkat dengan kekerasan, cawan itu tak nantinya bergeming.
"Ambillah cawan itu, Han-jie !!" kata Khu Sin Hoo.
"Untuk apa Tay-soe "!" tanya Han Han tak mengerti, dia heran melihat
kelakuan Khu Sin Hoo pada akhir-akhir ini.
"Aku ingin menguji tenaga dalammu !" menyahuti Khu Sin Hoo.
"Menguji tenaga dalamku ?" tanya Han Han heran. Jiauw Pie Jie Lay
menganggnk. "Ya..... ! Angkatlah cawan itu ! Nanti akan kuterangkan apa yang telah
terjadi Han-jie !!" menyahuti jago tua she Khu itu sambil menganggukkan
kepalanya. Han Han masih bingung, tapi tokh dia mengulurkan tangannya untuk
mengangkat cawan itu. Tapi, begitu dia mengangkat, hatinya kaget, karena
jangankan cawan itu terangkat, bergerak saja tidak ! Dia mengerahkan tenaganya
untuk menarik cawan itu dari atas meja dengan sekuat tenaganya, tapi tetap saja
cawan itu menempel di permukaan meja seperti juga dipantek.
"Tarik terus Han-jie!!" menganjurkan Khu Sin Hoo.
"Tak bisa Tay-soe .....!!" menyahuti Han Han.
Khu Sin Hoo tersenyum. "Kau tahan napas setengah menit, kemudian tarik napas empat kali, dua
panjang, dua kali pendek, berbareng dengan itu, kau angkatlah cawan itu." kata
jago tua she Khu itu. 277 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Han Han menuruti petunjuk-petunjuk Khu Sin Hoo. Dia merasakan
semacam hawa hangat mengalir ke tangannya waktu dia menarik napas panjang
dua kali dan pendek dua kali dia juga merasakan telapak tangannya panas sekali.
Waktu dia menarik cawan itu .....lokh! Cawan itu dengan mudah terangkat!
Melihat itu, Khu Sin Hoo tertawa keras, dia malah berjingkrak saking
gembiranya. "Bagus! Bagus!" katanya gembira. "Kau telah menjadi seorang Lwee-keh
yang benar-benar hebat! Malah tenaga dalamku jadi kalah setingkat denganmu,
Han-jie !!" Han Han jadi melengak. "Heh..... mengapa bisa begitu ?" tanya si bocah tetap heran.
Khu Sin Hoo menjelaskan apa yang telah terjadi di diri si bocah, juga
menceritakan perobahan yang telah di alami oleh bocah itu.
Han Han jadi girang berbareng berduka. Girang karena dia memperoleh
kemujijatan yang tak terduga. Berduka, sebab tak dapat mencari jejak kedua orang
tuanya. Lagi pula, kedua orang tuanya itu telah gila.
Mengingat akan keadaan kedua orang tuanya dan keempat murid ayahnya
yang tak waras otaknya itu, dia jadi menangis sesenggukan, membikin Khu Sin
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Hoo jadi kaget. "Kenapa kau Han-jie ?" tegurnya.
"Ayahku .....ibuku, Tay-soe !!" kata si bocah di antara isak tangisnya.
"Mereka entah di mana.....!!"
Khu Sin Hoo baru mengerti mengapa si bocah menangis, dia jadi merasa
iba. Dihiburnya bocah itu.....sampai, setelah menjelang kentongan keempat,
mereka baru naik ke pembaringan untuk tidur.
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
Bab 19 HONG SAN atau gunung Cendrawasih merupakan gunung yang tinggi dan
megah. Di gunung ini terdapat banyak tebing yang curam. Dan, setiap lima tahun
sekali di gunung inilah ketujuh jago luar biasa yang menguasai daratan Tiong goan
mengadakan pertemuan untuk saling bertempur demi menentukan siapa yang
278 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
terkuat dan terkosen di antara mereka. Selama itu, gunung tersebut merupakan
saksi bisu peristiwa berdarah yang sering terjadi di gunung tersebut disebabkan
perebutan gelar orang gagah nomor wahid itu !.'
Tapi, dari hari ke hari, dari tahun ke tahun, biarpun para orang-orang gagah
itu telah berobah menjadi tua atau kakek-kakek dan nenek-nenek, tapi gunung
Hong-san tersebut masih berdiri megah sekali tanpa ada perubahan sedikitpua.
Pohon-pohon yang bertumbuhan disitupun masih tetap berwarna hijau.....dengan
binatang-binatang buas yang menjadi penghunuiya.
Sebetulnya, walaupun di sebelah selatan dari gunung Hong-san terdapat
sebuah kampung yang terletak hanya limapuluh tujuh lie, yang bernama Swie-sanchung, kampung air ginung, tokh dari penduduk kampung itu tak ada seorangpun
yang berani mendaki gunung tersebut terlalu tinggi. Sebab, selain terlalu tinggi,
gunung tersebut terkenal akan jurang-jurang yang terjal dan tebing-tebing yang
curam. Selain orang-orang kosen yang sering mengadakan pertemuan di gunung
tersebut, tak ada manusia biasa yang berani mendakinya terlalu tinggi, sebab bisabisa yang pulang nantinya hanya nama mereka saja .....sedangkan arwah mereka
akan menghadapi Giam-lo-ong disebabkan oleh bahayanya jurang-jurang terjal itu
atau binatang buas yang menjadi penghuni dihutan-hutan yang banyak terdapat di
gunung tersebut. Dan pada pagi itu tampak tiga sosok tubuh yang melesat cepat dan gesit
sekali melompati jurang-jurang yang curam, gerakaauya lincah sekali, sehingga
ketiga sosok tubuh itu lebih mirip disebut sebagai bayangan setan saja. Malah, di
kala sampai didekat bukit Sioe-hay-gay, di mana terdapat sebuah jurang yang
terkenal akan keangkerannya disebabkan jarak antara kedua tebing yang terpisah
dalam puluhan tombak, ketika bayangan itu hanya melompat ringan dan telah
berada di tebing yang satunya. Kemudian bagaikan terbang, ketiga sosok tubuh itu
melesat menuju kearah puncak gunung Hong-san tersebut.
Hanya dalam waktu yang singkat, ketiga sosok bayangan itu sampai
disebuah lapangan rumput di puncak gunung Hong-san itu. Luas lapangan tersebut
sebesar empat puluh tombak persegi, malah di sebelah selatan dari lapangan
rumput tersebut terdapat suatu jurusan yang mencuat ke dalam, merupakan
lapangan kecil, yang seluas tiga belas tombak. Jadi kalau dilihat dari atas tebing,
maka lapangan itu berbentuk huruf 'L'. Ketiga sosok bayangan itu berhenti di
sebuah batu gunung yang menjorok keluar. Mereka memandang sekeliling
lapangan rumput tersebut.
279 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Ternyata ketiga orang itu terdiri dari tiga orang Too-jin yang masing-masing
berusia di antara empat puluhan.
"Toa-ko, mungkin orang-orang itu mulai besok baru berkumpul di sini" kata
salah seorang di antara mereka,
Imam yang dipanggil Toa-ko, kakak yang terbesar, hanya mendengus:
Sedangkan imam yang seorangnya, telah mewakili menyahutinya : "Shatee.....dalam kekalutan yang akan timbul nanti, kita harus bertindak cepat-cepat!"
"Hmmm..... percuma Sam-kiam Kang-gwa kalau tak dapat menyebabkan
orang-orang itu penasaran!" tiba-tiba si Toa-ko berkata. Sam-kiam Kang-gwa
adalah tiga pedang dari tembok besar.
Si-imam yang dipanggil Sha-tee itu ketawa dia mengangguk.
"Benar!" dia menyahuti. "Percuma kita telah memupuk nama selama belasan
tahun kalau tak dapat menimbulkan kerusuhan di antara orang-orang itu,"
"Tak percuma Sam-kiam Kang-gwa malang melintang di dalam kalangan
Kang-ouw selama belasan tahun ! Biar bagaimana usaha kita harus berhasil, Shatee!" kata si Toa-ko. "Dan menurutmu, Jie-tee, bagaimana kalau bersembunyi di
belakang batu-batu gunung itu menunggu sampai datangnya mereka?"
Si-imam yang dipanggil Jie-tee, adik kedua, menggeleng.
"Percuma kalau kita bersembunyi di situ!" katanya cepat. "Tempat itu
kurang baik letaknya, juga kita tak bisa bergerak leluasa. Lebih baik ?ita
menunggu di tepi jurang itu, bersembunyi di atas pohon itu .....!" dan si Jie-tee ini
menunjuk kesebuah pohon Siong yang tumbuh di tepi tebing itu. Ternyata selain
batang Siong tersebut sangat besar, sebesar tiga pelukan orang, juga sangat
rindang, sehingga dapat dipakai untuk tempat persembunyian.
"Bagus!" kata si-Toa-ko. "Tempat itu memang baik untuk dipakai sebagai
tempat persembunyian ! Mari kita kesana !"
"Tunggu dulu Toa-ko!" cegah si-imam yang dipanggil Sha-tee, adik yang
ketiga, sambil mengharnpiri Toa-konya.
"Ada apa?" tanya si Toa-ko.
"Selama ini kita harus bertindak hati-hati, sebab sekali saja kita salah
melangkah dan mengambil tindakan yang meleset dari rencana, jiwa kita sulit
diperhatikan lagi, karena orang-orang yang akan kita perdayakan itu adalah orangorang kosen yang mempunyai kepandaian luar biasa!"
Si Toa-ko mengangguk. "Jadi apa maksudmu, Sha-tee?" tegurnya.
280 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Nanti kita harus bekerja hati-hati, jangan turun tangan sebelum melihat
kesempatan yang betul-betul baik ! Dan juga, kalau nanti kita tak mempunyai
kesempatan yang bagus, kita jangan bekerja, karena akan kapiran dan percuma
saja!" menerangkan si Sha-tee.
Si imam yang dipanggil Toa-ko dan Jie-tee jadi mengangguk.
"Ya.....begitupun boleh !" menyahuti si Toa-ko. "Tapi biasanya Sam-kiam
Kang-gwa belum pernah gagal melakukan sesuatu !"
Ketiga imam itu tertawa, mereka lalu menghampiri pohon Siong itu dan
melompat untuk bersembunyi dibalik daundaun Siong yang lebat.
Mereka memang Sam-kiam Kang-gwa, tiga pedang dari tembok luar,
masing-masing mempunyai nama yang cukup seram, yaitu si Toa-ko Hek-coa, ular
hitam, dan si Jie-tee bernama Pek-hauw atau harimau putih. Sedangkan si Sha-tee,
adik yang ketiga dan paling termuda di antara ketiga akhli pedang dari tembok
besar itu, bernama Tok Sian Kiam atau si raja pedang beracun. Itulah suatu
keanehan ketiga jago pedang tersebut, karena mereka mempunyai nama yang
cukup aneh, yang lebih mirip seperti gelaran belaka.
Belum lama ketiga orang dari Sam-kiam Kang-gwa itu memernahkan diri di
pohon Siong itu, tiba-tiba terdengar suara jeritan yang menyayatkan, yang
menyerupai juga suara tertawa yang menyeramkan. Tampak dari lereng gunung
sesosok tubuh yang sedang berlari pesat sekali. Dalam waktu yang singkat, orang
itu telah berada di lapangan rumput itu.
Waktu dia tiba di lapangan itu, dia tak melihat seorang manusiapun, dia jadi
tertawa lagi dengan suara tertawa seperti jeritan yang menyayatkan itu.
Keadaan orang tersebut luar biasa sekali, matanya yang sebelah kanan lebih
besar kalau dibandingkan dengan matanya yang kiri, sedangkan hidungnya
melesek, mulutnya cablak lebar seperti paso, tubuhnya tinggi kurus, kakinya yang
kanan lebih pendek dari kakinya yang kiri, rupanya disebabkan suatu kecelakaan,
sehingga waktu dia melangkah perlahan-lahan, jalannya dingklek. Akan tetapi
biarpun kakinya cacad, tokh dia dapat bergerak gesit sekali, malah gerakannya tadi
hampir menyerupai bayangan setan saja.
Agak lama juga orang itu tertawa, sampai akhirnya matanya mencilak
kearah pohon Siong, dia mendengus mengeluarkan suara tertawa dingin yang
perlahan. Dia merogoh sakunya, tahu-tahu tangannya bergerak, tujuh biji catur
melesat kearah pohon Siong diiringi oleh bentakannya : "Menggelinding turun
kalian !" 281 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Begitu biji catur dilemparkaa kepohon oleh orang yang luar biasa tersebut,
terdengarlah suara "Ihhh" yang perlahan sekali, kemudian tampak berlompatan tiga
sosok tubuh dari Sam Kiam Kang-gwa.
"Siapa kau.....?" bentak Tok Sian Kiam, si adik ketiga dari Sam-kiam Kanggwa itu.
Orang dengan keadaannya yang luar biasa itu tersenyum tawar mengejek.
"Hmm..... tiga cecurut yang mencari mampus!!" katanya dingin. "Apa
maksud kalian bersembunyi di situ ?"
Hek Coa, si Toa-ko jadi berobah wajahnya, rupanya dia gusar sekali orang
Susuk Ratu Setan 1 Wiro Sableng 136 Bendera Darah Pedang Dan Kitab Suci 9
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama