Pasukan Mau Tahu 14 Misteri Berita Aneh Bagian 3
"Dan aku suka melihat alismu yang gondrong itu bergerak turun naik. Moga moga kau nanti berpapasan dengan Pak Goon"
"Wah, lebih baik jangan," kata Fatty
"Tapi kalau itu terjadi, aku akan berbicara dengan logat seperti orang asing -atau tergagap gagap, supaya Pak Goon bingung mendengarnya. Nah, aku berangkat saja sekarang .Aku masih harus mengambil gerobak sorong dulu"
Fatty menjenguk sebentar dari jendela, untuk meyakinkan bahwa tukang kebun tidak ada di dekat situ .Kemudian ia bergegas pergi ke garasi .Gerobak sorong yang hendak dibawa ternyata sudah ada di situ di dekat tumpukan barang bekas yang diturunkan dari loteng .
Fatty meletakkan beberapa di antaranya ke gerobak, lalu berangkat menuju Fairlin Hall .
Mungkin nasibnya mujur bisa melihat kedua laki laki yang tadi mengambil anak kunci gedung itu.
Fatty berjalan sambil berseru seru, menirukan gaya tukang loak.
"Barang bekaaas! Beli barang bekaaas'"
Dalam hati ia berharap semoga tidak ada yang berniat menjual barang bekas, karena ia tidak banyak membawa uang.
Dan ia pun tidak berniat membeli!
Untung saja ia berhasil tiba tanpa gangguan di Fairlin Hail. Ditaruhnya gerobak sorong di dekat gerbang masuk. Ia mengambil sebuah pipa usang dari kantungnya lalu berbuat seolah-olah Sibuk mengisinya dengan tembakau
Sementara itu ia melirik ke arah rumah tua itu untuk melihat apakah ada orang di sana.
Ia tidak melihat siapa-siapa
Karenanya ia lantas memutuskan untuk masuk saja ke pekarangan
Mungkin dari situ ia akan bisa melihat kedua orang yang datang meminjam kunci kunci gedung itu pada makelar rumah. Fatty masuk dengan diam-diam, tanpa berseru dengan gaya tukang loak
Ah kedua orang itu rupanya ada di dalam, karena di dekat pintu depan ada sebuah mobil kecil.
Fatty cepat cepat mengamati nomor kendaraan itu, begitu pula merek serta warnanya. Riley, berwarna coklat Nomornya AJK 6660.
Setelah Itu ia meneruskan langkah menuju ke bagian belakang, sambil mendorong gerobak
Di sudut rumah ia berhenti sebentar, pura pura membereskan letak barang-barang di gerobaknya .
Padahal ia memasang kuping untuk mengetahui di mana kedua orang itu berada, begitu pula apa yang sedang mereka kerjakan saat itu.
Tapi Ia tidak mendengar apa-apa.
Fatty memutuskan untuk mengetuk pintu belakang, pura pura hendak mendatangi keluarga Smith
Tapi sewaktu lewat di depan Jendela dapur, ia melihat ada yang bergerak di dalam.
Ia berhenti lalu mengintip lewat jendela itu
Dilihatnya dua orang laki laki di dalam. Satu di antaranya sedang membuka pintu pintu lemari. Sedang yang lain menggulung karpet ke samping.
Fatty marah melihatnya.
Apa yang mereka lakukan itu?
Mencuri harta benda keluarga Smith yang begitu sedikit?
Fatty menghampiri pintu lalu menggedor kerass keras .
Terdengar seseorang berseru kaget di dalam. Satu dari kedua laki laki itu pergi ke jendela lalu memandang ke luar. Ia mengatakan sesuatu pada temannya. Setelah itu ia membuka Jendela. Rupanya ia tidak memegang anak kunci untuk membuka pintu belakang
Jendela dapur dipentangkan lebar lebar. Orang itu menjenguk ke luar. Seorang laki laki agak tua, berwajah kurus.
"Mau apa kau kemari?" teriaknya
"Ayo, pergi!"
Fatty menirukan logat kampung,
"Ei. aku ini mau mendatangi kedua sobatku, Pak dan Bu Smith," katanya
"Lagi apa kau di situ, ngacak-acak kamar mereka? Pasti kau berniat jelek, ya! Awas kupanggil polisi'"
"Keluarga Smith sudah tidak ada lagi disini,
" kata laki lain itu dengan ketus
"Kami mungkin akan membeli rumah tua ini. Kami diserahi kunci, supaya bisa melihat-lihat bagian dalamnya. Ayo, pergi' Sobat-sobatmu itu sudah tidak ada lagi di sini "
"Ei, kalau gitu apa yang kalian lakukan dengan perabotan mereka?" kata Fatty berteriak.
"Untuk apa karpet itu digulung? Kau ini "
"Nah, nah ada apa ini?"
Fatty kaget mendengar suara yang dikenalnya itu.
Ia menoleh Dengan perasaan sebal dilihatnya Pak Goon datang, menghampiri jendela.
"Gerobak yang di jalan masuk itu punyamu?" tanya Pak Goon pada Fatty
"Ayo, bawa keluar! Dan siapa itu, yang di dalam?"
"Suruh orang ini pergi, Pak Polisi," kata satu dari kedua orang yang ada di dalam
"Katanya ia teman seseorang yang bernama Smith' Tapi kurasa ia tahu mereka sudah pergi, dan sekarang datang untuk mencuri perabot mereka yang beberapa potong ini. Kami di sini untuk memeriksa keadaan rumah ini. Tahu-tahu orang itu muncul di pintu belakang."
"O, begitu ya"" kata Pak Goon dengan galak, lalu menatap Fatty
"Ayo, pergi dari sini kalau tidak ingin kugiring ke kantor polisi. Siapa namamu?"
Fatty berlagak ketakutan
"F f f f," katanya tergagap-gagap, sementara Pak Goon masih memandangnya dengan mata melotot.
"F H "
"Ayo katakan!" bentak Pak Goon sambil mengambil buku catatannya
"Nama dan alamat."
"F-H-t tt _"
Fatty tergagap terus.
"Ah Fred," kata Pak Goon sambil mencaiat.
"Fred dan apa lagi?"
"T-t t. "
Fatty berbuat seperti sulit sekali berbicara
"T t t. "
"Ya, ya, sudahlah," kata Pak Goon
Ditutupnya kembali buku catatannya.
"Masih ada urusanku yang lebih penting. daripada berdiri di sini sambil berusaha memahami orang gagap. Periksakan lidahmu ke dokter dan singkirkan gerobakmu ke luar. Jika kau sampai kulihat sekali lagi. kau akan kutahan "
"B b-baik," kata Fatty
Ia bergegas mendorong gerobak sorong ke depan, sambil nyengir.
Sesampai di gerbang depan ia berhenti. lalu memikirkan tindakan selanjutnya. Ia sudah melihat. kedua laki-laki itu mencatat keterangan mengenai mobil mereka, melihat mereka memeriksa dalam dapur dengan maksud entah untuk apa dan ia juga sudah sempat asyik sebentar dengan Pak Goon. Sekarang apa lagi'?
Fatty pergi meninggalkan tempat itu .
Sepanjang Jalan Ia berseru-seru.
"Barang bekas! Barang bekaaas!"
Beberapa saat kemudian ia melihat seseorang yang dikenalnya, berjalan tergesa-gesa agak jauh di depannya.
"Itu kan Bu Hicks, Rupanya pagi ini ia tidak bekerja untuk Pak Goon "
Rasa ingin tahunya _timbul.
"Mau ke mana dia begitu tergesa-gesa kelihatannya?"
Fatty memutuskan untuk membuntuti Bu Hicks.
Jika memang benar wanita itu yang menaruh surat-surat kaleng itu di rumah Pak Goon, maka pasti ada orang lain yang menyerahkan padanya .Mungkin Bu Hicks dibayar untuk membawa surat-surat itu dan menaruhnya di berbagai tempat.
Surat-surat itu dialamatkan pada Pak Goon, karena tentu saja hanya polisi desa itu yang memiliki wewenang untuk menyuruh Pak Smith pergi .
Fatty ingin mengetahui
Siapa sebenarnya pengirim surat surat itu .
Jika itu diketahuinya. mungkin
misteri yang dihadapi bisa menjadi Jelas.
Fatty mendorong gerobaknya, mengikuti Bu Hicks. Ketika wanita itu membelok di suatu tikungan.
Fatty ikut membelok.
Menuruni jalan yang menurun. lalu membelok lagi. Eh tahu-tahu Bu Hicks memasuki gerbang depan sebuah rumah
Fatty mendorong gerobaknya menyusur selokan, lalu berhenti di luar gerbang. Ia pura pura sibuk lagi dengan pipanya, sambil memperhatikan rumah yang ada di dalam.
Bangunan itu lumayan besarnya
Rapi dan kehhatannya enak didiami .Ia melihat pajangan berkilat nampaknya dari kuningan -di balik tirai kepala.
Pada tonggak gerbang terpasang nama rumah itu KUNTAN
Siapakah yang tinggal di Situ?
Mungkinkah orang yang menyerahkan surat-surat itu pada Bu Hicks?
Fatty memutuskan untuk pergi ke pintu belakang, berpura pura mencari barang bekas yang mungkin hendak dijual. Kalau perlu ia mau menghabiskan uang yang ada dalam kantungnya untuk itu asal ia bisa mengetahui siapa pengirim surat-surat kaleng itu
Fatty berjalan dengan hati hati menyusur jalan di samping rumah. Setibanya di pintu belakang, dilihatnya beberapa peti kayu ditumpuk di sampingnya.
Peti peti itu kosong.
Rupanya isinya sudah dikeluarkan, dan kini hendak dijadikan kayu bakar. Satu di antaranya sudah pecah berkeping keping
Pada peti peti itu nampak huruf~huruf,membentuk kata kata dalam bahasa asing .
Fatty mengamat
amati tulisan itu.
Sepotong kata menyebabkan ia
memandang dengan mata terbelalak .Hanya satu
kata saja, terdiri dari huruf huruf hitam berukuran
besar, dicap pada setiap peti. Kata itu merupakan
nama tempat dari mana peti-peti itu berasal
"RANGOON"
FATTY BERNASIB BAIK
FATTY terpana menatap peti-peti itu.
Ia teringat bahwa ia pernah memeras otak, berusaha menemukan kata yang merupakan kepanjangn dari 'Goon' -yaitu ketika ia berusaha menemukan penjelasan apa sebabnya nama Pak Goon pada sampul surat-surat kaleng itu awalnya ditulis dengan huruf kecil "Pak goon' dan bukan 'Pak Goon? seperti seharusnya.
"Ketika aku sedang bingung mencari kata yang merupakan kepanjangan dari "goon", Ibu mengatakan, 'Rangoon'," pikir Fatty mengingat waktu itu
"Dan sekarang di sini ada peti peti dengan kata 'Rangoon' dicapkan di atasnya. Apakah ini cuma kebetulan saja? Atau mungkin petunjuk? Petunjuk mengenai siapa sebenarnya orang yang mengirim surat-surat kaleng itu pada Pak Goon?"
Fatty menatap tullsan itu lagi
"Sudah jelas. di rumah ini tinggal seseorang yang punya kenalan di Rangoon yang mengirim peti peti berisi entah apa padanya. Yah -bisa juga ia dikirimi surat kabar berbahasa Inggris terbitan kota itu, lalu ia menggunting kata kata dan
huruf huruf dari koran koran itu. Wah! Kurasa aku berhasil menemukan sesuatu di sini"'
Ketika Fatty masih menatap peti peti itu, tahu tahu pintu belakang terbuka .
Fatty kaget lalu berpaling .
Ia melihat Bu Hicks keluar. diantar seorang laki-laki asing bertubuh kecil
"Orang Asia' Mungkin juga Birma." kata Fatty dalam hati, melihat laki laki bermata agak sipit, berkulit sawo matang, dan berambut hitam itu.
"Dan Rangoon itu ibu kota Birma' Mungkinkah orang ini yang mengirim surat surat kaleng itu?"
Saat itu Bu Hicks melihat Fatty .
Kening wanita itu langsung berkerut.
"Ada barang bekas, Bu?" kata Fatty cepat cepat
"Apa saja, pasti kubeli. Dengan harga pantas!"
"Ada barang Anda yang sudah tidak diperlukan lagi, Pak?" tanya Bu Hicks sambil berpaling kearah laki-laki berbangsa Birma itu.
"Orang ini mau membelinya .Pekarangan ini nampak penuh dengan barang bekas. Jika Anda mau, aku bisa mengurus soal tawar menawar dengan dia' Bagaimana dengan peti peti itu? Ia pasti mau membeli nya, untuk dijadikan kayu bakar .Kulihat sudah ada yang dipotong potong,"
"Baiklah, Bu Hicks." kata laki-laki itu dengan logat yang terdengar aneh
"Anda urus saja dengan dia. Terlalu banyak barang tak berguna terserak di Sini."
Laki-laki itu masuk lagi ke dalam, sambil menutup pintu.
Bu Hicks berseri-seri
Nah -sekarang ia bisa menjual peti peti ini, sedang
uangnya akan dimasukkan ke kantungnya sendiri?
"Peti peti itu boleh Anda beli," katanya pada Fatty yang menyamar
"Akan kulihat sebentar di dalam gudang -barangkali ada lagi barang yang tak terpakai di sana "
Bu Hicks masuk ke dalam sebuah gudang kecil. diikuti oleh Fatty. Tempat itu penuh dengan barang barang tua, seperti di loteng rumahnya sendiri.
Tapi yang di sini barang barang dari Birma'. Sebuah nampan besar dari kuningan yang sudah hijau karena tidak pernah digosok tersandar di salah satu sudut. Di dekatnya ada gong yang sudah retak, begitu pula beberapa patung kuningan. Selain itu ada pula berbagai hiasan berbentuk aneh-aneh. terserak di sana-sini
"itu semua bisa Anda beli. kalau mau," kata Bu Hicks
"Murah lagi! Jadi Anda nanti bisa menjualnya kembali pada pemborong dengan keuntungan lumayan .Pilih saja mana yang Anda sukai"
"Siapa mau barang rombengan seperti itu," kata Fatty.
Ia tahu bahwa ia harus menawar dulu
"Aneh sekali barang barang ini' Dari mana datangnya? Kelihatannya seperti bukan _bikinan sini. Apakah ini barang-barang tuan yang tadi itu?" katanya lagi, sambil menganggukkan kepala ke arah rumah
"Betul," jawab Bu Hicks
"Dia orang Birma, tap! istrinya orang Inggris. Aku menjahit untuk wanita itu. Tapi orangnya angkuh Kalau suaminya baik
begitu pula kedua kawannya. Mereka tidak kikir. Orang begitulah yang kusukai!"
"Seperti apa teman temannya itu?" tanya Fatty sambil lalu. sementara tangannya sibuk mengacak acak barang usang yang berserakan di lantai
"Juga orang Birma?"
"Bukan! Inggris." kata Bu Hicks
"Satu di antaranya pernah bertahun-tahun tinggal di Birma. Tapi yang lebih tua sangat pendiam .Aku tidak tahu dari mana ia berasal .Habis _tidak pernah membuka mulut! Nah _ bagaimana dengan barang barang ini? Kalau penawaran Anda cocok. boleh ambil mana saja yang Anda sukai!"
"Nampan dan gong tidak bisa kujual," kata Fatty, sambil menendang nampan yang sudah bulukan itu
"Tapi kalau peti peti yang di luar itu, bolehlah'. Begitu pula koran Koran tua, kalau ada! Itu nanti bisa kujual lagi pada tukang ikan, atau tukang deging. Tapi kalau barang barang dari kuningan ini tidak mungkin laku. biar dengan harga satu penny pun?"
"Ah, masa'" kata Bu Hicks kurang percaya .
"Begini sajalah' Enam penny untuk hiasan ini," kata Fatty sambil memungut sebuah patung kecil dan jelek, terbuat dari kuningan
"Lalu empat peti itu, masing masing enam penny juga dan satu Shilling untuk setumpuk koran tua. kalau ada'"
"Apa? Satu Shilling untuk koran bekas, dan cuma enam penny untuk patung kuningan yang indah itu?" kata Bu Hicks.
"Anda ini sinting!"
"Tidak' Aku tahu apa yang bisa kujual dan apa yang tidak," kata Fatty sambil mengusap-usap hiasan kuningan itu dengan tangannya yang dekil.
Ia melirik ke arah Bu Hicks dari balik alis palsunya yang gondrong. Ia tersenyum, memamerkan gigi palsu yang tersembul ke depan
"Sudahlah Bu ! biar saja kubeli apa yang bisa kujual lagi! Jadi empat peti serta koran tua sebanyak yang ada _ dan satu patung kecil "
"Baiklah," kata Bu Hicks
"Taruh saja peti peti di gerobak Anda, sementara aku mengambil koran koran tua. Di dalam banyak, ditumpuk dalam lemari di dapur'"
Fatty nyengir lagi ke arah Bu Hicks, menampakkan gigi palsunya .Diambilnya patung dan keempat peti, lalu dibawanya ke gerobak sorong. Ditunggu nya Bu Hicks di Situ. Akhirnya wanita itu keluar dengan setumpuk koran tua. Semua ditimbunkannya ke dalam gerobak.
"Ini dia korannya," kata Bu Hicks.
"Berapa Anda mau membayar untuk ini semua?"
"Lima Shilling," kata Fatty
"Itu kan hampir sama saja dengan meminta," kata Bu Hicks
"Baiklah, kalau begitu tidak jadi," kata Fatty
Disodorkannya sebuah peti pada Bu Hicks
"Sudah --kemarikan saja uang lima shrlling itu," kala Bu Hicks
"Tapi Anda ini perampok. Sungguh!"
Diterimanya uang lima Shilling yang disodorkan Fatty. lalu dikantunginya.
Saat itu sebuah mobil datang.
Dua orang laki-laki turun .
Fatty sudah pernah melihat mereka di Fairlin Hall. Dengan cepat diperhatikannya nomor kendaraan itu MK 6660 .
Rupanya itulah kedua teman orang Birma tadi, yang diceritakan oleh Bu Hicks.
Fatty memperhatikan mereka
Misteri sudah mulai tersibak' Rangoon Bu Hicks dan surat surat kaleng.
Kedua laki laki yang kelihatannya tinggal di rumah itu mungkinkah seorang dari mereka yang mengupah Bu Hicks, agar meletakkan surat-surat itu di berbagai tempat di rumah Pak Goon?
Dan tadi, mereka pergi ke Fairlin Hall!
"Mereka ingin Pak Smith pergi dari sana karena mereka ingin menempati gedung itu atau menemukan sesuatu di sana" pikir Fatty
Semangatnya timbul
"Dan apakah yang mereka harapkan akan bisa ditemukan di sana? Mungkinkah _mungkinkah permata rampokan yang lenyap itu? Wah' Segala-galanya muncul secara serempak. Bukan main!"
Fatty mendorong gerobaknya pelan pelan, sambil memandang kedua laki laki yang berjalan menuju pintu depan rumah .
Ingin rasanya saat itu mengambil buku catatannya dan mencatat ciri-ciri mereka!
Fatty menuju kejalan raya.
Pikirannya haru biru.
Tiba tiba dilihatnya nama rumah yang terletak di seberang Jalan
"Wah --1tu kan salah satu rumah yang menurut catatan Ibu harus kudatangi untuk menjemput barang barang bekas yang akan dijual di Pasar
Amal," katanya dalam hati
"Karena aku sudah sampai di sini, sebaiknya kujemput saja barang barang itu sekarang. Nanti dulu kulihat sebentar catatanku Kalau tidak salah. Ini rumah Bu Henry "
Masih dengan pikiran kacau, Fatty mendorong gerobak memasuki pekarangan rumah seberang.
Ia menuju ke pintu depan. Ia lupa sama sekali bahwa saat itu ia sedang menyamar sebagai tukang loak yang kumal.
Ia membunyikan bel
Bu Henry sendiri yang datang membukakan. Kenalan Bu Trotteville itu melongo ketika melihat Fatty
"Pintu belakang di sebelah sana," kata wanita itu sambil menuding ke samping.
"Tapi hari ini tidak ada yang bisa dijual Maaf!"
"Eh anu. Bu Henry,kata ibu saya tadi Anda hendak menyerahkan pakaian usang." kata Fatty dengan sopan
"Itu -untuk Pasar Amal yang diselenggarakan olehnya "
"Ibu Anda?" kata Bu Henry
Dipandangnya laki laki tua dekil dan jelek itu, dengan alis gondrongnya yang sudah beruban serta mantelnya yang kotor.
Ia heran
"Aku tidak kenal ibu Anda. Siapa namanya?"
"Bu Trotteville,
" jawab Fatty.
Ia kaget sekali, karena saat itu juga pintu ditutup dengan keras, sehingga nyaris penyok hidungnya'
Sesaat kemudian barulah ia sadar bahwa saat itu ia sedang menyamar .
Ia pun bergegas gegas pergi
Wah! kenapa ia sampai lupa bahwa ia saat itu tukang loak'
Bu Henry pasti bingung
"Kenapa kusebut nama Ibu tadi?" keluh Fatty dalam hati.
"Sekarang Bu Henry pasti akan meneleponnya-dan Ibu pasti takkan senang! Yah -aku cepat cepat pulang saja sekarang. Aku ingin meneliti tumpukan koran ini. Siapa tahu, berangkali ada yang terbitan Rangoon. Ibu tidak tahu betapa besar bantuannya bagiku, ketika ia menyebut kata 'Rangoon' waktu itu!"
Dengan segera Fatty sudah kembali ke rumah. Didorongnya gerobak ke dalam garasi .Diambilnya peti yang bercap RANGOON di atasnya. begitu pula patung kuningan serta tumpukan koran, lalu dibawanya ke gudangnya. Ia berjalan dengan sikap waspada, kalau kalau tukang kebun ada disekitar Situ.
Anak-anak sudah tidak ada lagi di dalam gudang, termasuk Ern
"Pasti mereka sudah jajan lagi." pikir Fatty .
Tiba tiba ia merasa lapar
"Sekarang kuteliti koran koran ini!"
Diambilnya surat kabar itu satu demi satu, lalu diletakkan kembali dengan kecewa. Koran The Daily Telegraph _setumpuk kecil.
"Dan ini _The Daily Mail, Daily Express. Evening Standard eh. nanti dulu! -Apa ini?"
Ia memegang sebuah majalah dengan kertas murahan .
Dibacanya nama majalah itu.
"The Rangoon Weekly "
Ditelitinya jenis huruf majalah itu dengan cermat.
Samakah dengan huruf huruf yang tertera pada surat-surat kaleng itu?
Kelihatannya memang begitu!
"Nanti kubandingkan dengan surat-surat yang ada padaku," pikir Fatty
"Sekarang kuteliti saja dulu beberapa koran lagi .Ah _ ini ada majalah yang sama .Tapi masih dalam bungkusnya! Dan ini ada satu lagi -tapi nanti dulu. Nanti dulu' Yang ini sudah digunting gunting! Wah, wah benar benar mujur nasibku' Kurasa dari majalah inilah pengirim surat itu menggunting kata kata yang diperlukannya' Ya -memang benar!"
Fatty menatap majalah di tangannya'dengan bergairah. Nampak bekas-bekas guntingannya, di sisi atas beberapa halaman Kata 'goon' digunting dari 'Rangoon Weekly" yang tertera di situ. Hanya potongan kata 'Ran' saja yang masih tinggal _ sedang 'goon'-sudah tidak ada lagi digunting dengan rapi
Tangan Fatty gemetar .
Jawaban teka-teki sudah mulai terbayang jelas sekarang .Dengan cepat ditelitinya sisa koran yang dibelinya tadi
Ditemukannya lagi dua majalah yang sama, dengan beberapa kata dan huruf hilang digunting. Fatty menatap majalah-majalah itu dengan gembi ra.
Ah bukan main mujur nasibnya hari itu!
Fatty berdiri
Ketiga majalah asing yang sudah digunting-gunting dimasukkannya ke dalam sebuah sampul besar, lalu disimpannya dalam sebuah laci yang langsung dikunci.
"Itu bukti bukti yang sangat penting!" kata Fatty
"Tapi bukti untuk apa-aku belum tahu .Misteri ini aneh -terdiri dari berbagai potongan yang terlepas-lepas. Tapi aku pasti akan bisa mendapat
gambaran jelas mengenainya dengan segera .Bukan main! Coba anak anak ada di Sini sekarang .Wah ! itu suaralbu, memanggil memanggil, Aduh. Ia kemari. Apa katanya nanti, jika melihat ada tukang loak kumal di sini?"
LAPORAN FATTY
Fatty tidak punya waktu lagi untuk melepaskan gigi palsunya karena saat itu ibunya sudah membuka pintu gudang dan menjenguk ke dalam
"Kau ada di sini. Frederick?"
Fatty berdiri di sudut yang paling gelap, sambil membelakangi ibunya
"Ya, Bu. Ibu tadi memanggil?"
"Frederick, Bu Henry baru saja menelepon," kata ibunya
"Jangan membelakangi begitu Frederick' itu kan tidak sopan, jika diajak bicara orang tua "
"Anu, Bu -aku sedang menyamar " kata Fatty kikuk.
"Ayo, menghadap kemari." kata ibunya dengan tegas.
Fatty berpaling dengan segan.
Bu Trotteville terpekik kaget.
"Frederick! Ayo, kemari _ke tempat yang terang. Apa apaan kau ini -berpakaian seperti itu? Menyamar, ya? Aduh, Frederick-_ kan bukan kau tukang loak yang dibicarakan Bu Henry di telepon tadi? Kau kan tidak ke sana dan mengatakan bahwa kau disuruh ibumu bahwa aku menyuruhmu "
"Aduh. Bu -itu terjadi karena kekeliruan," kata Fatty .
Mukanya merah padam karena malu,
"Aku tadi lupa bahwa aku sedang menyamar lalu "
"Jangan ngawur kalau bicara," tukas ibunya .
Ia benar benar marah
Pasukan Mau Tahu 14 Misteri Berita Aneh di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Mana mungkin kau lupa bahwa kau sedang menyamar Sejelek itu?! Kau ini benar-benar membual aku malu, Frederick! Masa datang ke rumah Bu Henry dengan keadaanmu itu' Sudah jangan kauambilkan lagi barang barang bekas untukku! Jika kau membuatnya menjadi sumber keisenganmu lagi, mempermainkan kenalan kenalanku, dan "
"Aduh, Bu -sungguh, aku tadi benar benar lupa sekejap," kata Fatty
"Aku sungguh sungguh menyesal, Bu. Nantilah aku akan minta maaf pada Bu Henry .Soalnya begini, Bu Aku baru saja berhasil mengetahui beberapa hal yang menarik! Jadi saat itu pikiranku sedang kacau, sibuk memikirkan hal hal itu .Jika Ibu mendengar apa saja yang terjadi, Ibu pasti tercengang, Bu. "
"Sudah -hentikan bualanmu ini." kata Bu Trotteville.
Fatty belum pernah melihat ibunya semarah saat Itu.
"Pantas Pak Goon jengkel terhadapmu. jika kau berkeliaran dengan samaran seperti itu. Apakah ia juga melihatmu dalam keadaan begitu? Ya? Nah -kalau begitu pasti sebentar lagi ia akan muncul di sini, untuk menyampaikan pengaduan _ seperti biasanya. Mudah-mudahan saja ayahmu tidak mendengar urusan ini."
Bu Trotteville kembali ke rumah.
Ayunan gerak gaunnya terdengar menggeser tanaman di tepi jalan setapak, menegaskan kemarahannya. Fatty memandang ibunya yang bergegas-gegas.
Hatinya kecut.
Nah -sekarang ia pasti akan mengalami kesulitan'
Ibunya akan terus marah padanya sedang ia tidak bisa menjelaskan apa sebetulnya yang terjadi.
Keadaan Fatty pasti takkan enak!
Ia mengeluh panjang-panjang, lalu mulai menanggalkan samarannya. Gigi palsu dicopot disusul oleh alis yang gondrong .Dibukanya mantel yang bau lalu digantungkannya di sampiran. pelan pelan ia menjadi Fatty lagi
Ia memperhatikan bayangannya dalam cermin .Ya mukanya sudah bersih lagi sekarang.
Ia menimbang nimbang .
Bagaimana jika ia pergi membawa gerobak untuk mengambil barang barang bekas seperti yang disuruh ibunya?
Apakah sebaiknya ia pergi dulu ke Bu Henry untuk minta maaf, lalu menjemput baju-baju bekas yang sudah dikumpulkan?
"Ah _lebih baik kutunggu saja dulu sehari," kata Fatty dalam hati.
Ia memutuskan untuk membuat catatan tentang segala peristiwa pagi itu.
Membuat catatan bisa menolong meluruskan jalan pikiran!
Fatty mengambil pena dan buku catatannya, lalu mulai menulis.
Sekitar pukul setengah satu siang didengarnya suara orang bercakap-cakap di luar .Teman temannya datang lagi, untuk melihat apakah ia
sudah kembali.
Fatty menutup buku catatannya, lalu membukakan pintu
"Ah -kau sudah pulang rupanya." kata Bets dengan gembira.
"Bagamana nasibmu tadi?"
"Macam macam," jawab Fatty sambil nyengir
"Ada yang baik tapi ada pula yang buruk."
"Kenapa bernasib buruk?" tanya Daisy cemas
"Tadi ketika aku sedang linglung sesaat aku pergi ke pintu depan rumah Bu Henry untuk mengambil barang barang bekas di situ _ sementara aku masih menyamar menjadi tukang loak," kata Fatty
"Bukan itu saja -dalam kelinglunganku itu aku mengatakan pada Bu Henry bahwa aku disuruh ibuku datang ke situ'"
Suara tertawa geli bercampur dengan seruan seruan kaget. '
'Aduh -jadi kau mengatakan bahwa ibumu Bu Trotteville?" kata Pip
"Tak kusangka kau bisa berbuat sedungu itu, Fatty! Pasti Bu Henry akan menelepon Ibumu. dan kau akan didamprat'"
"Itu sudah terjadi," kata Fatty dengan lesu
"Sekarang ibuku tidak mau lagi bicara dengan aku."
"Astaganaga!" seru Ern
"Kau ini macam macam saja, Fatty! Lalu apa nasib baikmu?"
"Aku baru saja selesai menuliskan semacam laporan tentang kejadian itu _. untuk meluruskan Jalan pikiranku," kata Fatty
"Sebentar -akan kubacakan pada kalian!"
Ia membuka buku catatannya, lalu mulai membaca
"Menyamar sebagai tukang loak. Pergi ke Fairlin Hall untuk mengintai. Ada mobil di sana. Riley AJK 6660 berwarna coklat. Mestinya itu kendaraan yang dipakai kedua laki laki yang datang mengambil kunci kunci rumah tua itu di kantor makelar rumah. Pergi ke pintu belakang .Kulihat orang orang itu di dapur, sibuk memeriksa dalam
lemari lemari. menggulung karpet, dan sebagainya .Mereka melihat aku, lalu aku disuruh pergi. Kemudian Pak Goon muncul "
"Aduh gawat!" kata Bets.
"Pak Goon muncul dan orang-orang itu meminta padanya agar aku diusir dari Situ. Pak Goon menanyakan namaku. lalu. "
"Kau mengatakannya?" pekik Daisy
"Aku mengatakan namaku, "F f t," kata Fatty tergagap gagap.
"t tt. . yah, Pak Goon akhirnya tidak sabar lagi .Dikatakannya, ia tidak mau membuang buang waktu mendengarkan orang gagap'"
Enak-anak tertawa.
Fatty memandang buku catatannya. lalu membaca lagi.
"Kemudian aku meninggalkan Fairlin Hall sambil berteriak teriak seperti tukang loak. Kulihat Bu Hicks berjalan tergesa-gesa di depanku. Aku membuntutinya, dengan dugaan bahwa ia mungkin hendak mendatangi pengirim surat-surat kaleng itu, meminta upahnya Bu Hicks masuk ke rumah bernama 'KUNTAN' .Aku langsung ke pintu belakang, berpura pura menanyakan apakah ada barang bekas yang hendak dijual."
"Wah -asyik sekali, Fatty!" kata Bets
"Itukah pengatamanmu yang merupakan nasib baik?"
Fatty mengangguk sambil meneruskan membaca.
"Di luar, di samping pintu belakang ada beberapa peti dengan tulisan RANGOON yang dicapkan di atasnya. Rupanya peti peti Itu kiriman dari Birma. Lalu pintu belakang terbuka. Bu Hicks keluar, diikuti seorang laki laki berkebangsaan Birma. Laki laki itu mengatakan pada Bu Hicks bahwa ia boleh menjual barang bekas apa saja yang ada di gudang. Bu Hicks mengatakan padaku bahwa ia disitu menjahit untuk istri orang Birma. Ia juga bercerita bahwa masih ada dua orang lakilaki lagi tinggal di rumah itu. Seorang dari Birma. Ia orang Inggris. Lalu yang satu lagi, Bu Hicks tidak tahu apa apa tentang dia, karena orangnya sangat pendiam "
"Dua orang laki laki' Merekakah yang sebelumnya kaulihat di Fairlin Hall, Fatty?" tanya Larry
Fany mengangguk tanpa berhenti membaca.
"Aku membeli sebuah patung dari kuningan, empat peti yang di atasnya ada tulisan 'Rangoon' yang dicap, serta setumpuk koran .Koran-koran itu kubawa kemari lalu kuteliti satu satu. Di antaranya ada sejumlah majalah yang terbuat dari kertas murahan. Nama majalah itu. Rangoon Weekly. Tiga di antaranya sudah tidak utuh lagi. Sudah digunting-gunting. Pada beberapa halaman, kata Rangoon yang merupakan nama majalah dan
tertera pada tepi atas sudah digunting bagian yang berbunyi 'goon' '"
"Fatty!" seru Pip bersemangat.
"Dari situ rupanya kata 'goon' yang ditempelkan pada amplop surat surat kaleng itu. Wah -bayangkan, kau berhasil menemukan majalah majalah dari mana kata kata itu digunting?"
"Cuma karena kebetulan saja." kata Fatty merendah
"Nah sekarang sudah banyak yang kita ketahui, kan? Satu-satunya yang belum kita ketahui ialah -apa sebabnya orang-orang itu Ingin agar Pak Smith diusir dari Fairlin Hall! Mungkin di antara kalian ada yang merasa tahu "
"Ya bagaimana kalau itu ada sangkut pautnya dengan perampokan permata besar-besaran itu? Permata permata itu kan kemudian lenyap, tidak diketahui disembunyikan di mana'" kata Pip bersemangat
"Fatty! Pasti permata permata itu dlsembunyikan di salah satu tempat di Fairlin Hall! Mestinya Wilfrid Hasterley sendiri yang menyembunyikan hasil perampokan itu di situ .Ketika ia kemudian ditangkap dan dipenjarakan, ia masih berharap akan bisa mengambilnya lagi apabila sudah dibebaskan sehinga bisa menjadi kaya raya'"
""ia-dan kedua laki lain yang kaulihat tadi pagi itu mestinya teman komplotannya, yang ikut merencanakan perampokan!" seru Daisy
"Kita tahu, tidak kedua-duanya Ikut dipenjarakan satu di antaranya lari ke luar negeri ."
"Ke Birma!" kata Pip.
"Sedang yang satu lagi, yang dipenjarakan bersama Wilfrid, rupanya kemudian diberi tahu bahwa permata permata itu disembunyikan di Fairlin Hall," kata Larry
"Wah _ bukan main' Bagaimana pendapatmu, Fatty"
"Aku sependapat dengan kalian." kata Fatty
"Dan aku juga yakin bahwa itulah sebabnya kenapa mereka mengirim surat-surat kaleng tentang Pak Smith pada Pak Goon. yaitu setelah mereka berhasil mengetahui rahasia masa silam orang itu. Tapi karena mereka sudah lama meninggalkan daerah ini. mereka tidak tahu bahwa nama The Ivies sudah diganti menjadi Fairlin Hall"
"Sekarang urusannya sudah mulai jelas, ya," kata Larry
"Bayangkan. bagaimana kita sibuk mondar-mandir waktu itu, mencari rumah-rumah yang dlselubungi tanaman Ivy. Coba dari semula kita sudah tahu bahwa yang dimaksudkan Fairlin Hall, pengusutan kita akan bisa berjalan lebih cepat'"
"Fatty," kata Bets dengan nada bersungguh sungguh
"Tentang permata-permata yang disembunyikan itu apakah kau tidak harus melapor pada Komisaris Jenks mengenainya?"
"Ia sedang ke utara," kata Fatty
"Aku sudah pernah meneleponnya tapi kemudian disuruh menyampaikan laporan pada Pak Goon' Bayangkan, pada Pak Goon. yang menyangka ia sudah menyelesaikan urusan ini _padahal kita masih berada di tengah-tengahnya' Aku memang kepingin bisa menyampaikan laporan pada Pak Komisaris'"
"Tidak bisakah kau menunggu dulu sampai ia sudah kembali, sebelum melakukan apa-apa lagi?" kata Bets
"Apa? Dan membiarkan kedua orang itu menemukan permata permata yang disembunyikan?" kata Ern mencampuri pembicaraan
"Huah, Fatty yuk, kita berdua mencari harta itu' Kurasa kedua orang itu pasti akan datang ke sana sesering mungkin dan mencari ke mana mana "
"Menurut perasaanku, permata permata itu mestinya disembunyikan di bagian gedung yang termasuk dapur," kata Fatty
"Kalau tidak, untuk apa mereka begitu berusaha keras agar Pak Smith disuruh pergi?"
"Tentunya Pak Smith serta istrinya tidak tahu apa apa tentang permata permata itu, ya?" kata Pip.
"Tidak, tentu saja mereka tidak tahu menahu. Tapi mungkinkah mereka tahu tentang adanya salah satu tempat rahasia disitu, Fatty? Maksudku pintu tersembunyi dengan tangga di belakangnya yang menuju ke bawah atau rongga rahasia dalam lemari begitu' Menurutmu, Bu Smith sangat menjaga kebersihan tempat itu. Jadi kemungkinannya ia tahu setiap sudut tempat itu "
"Pikiranmu Itu masuk akal, Pip." kata Fatty setelah menimbang-nimbang sesaat.
"Dan sekarang ia ada di sini, membantu ibuku menjahit tirai tirai baru. Aku bisa saja mengajaknya berbicara tentang itu. Ya, itu gagasan yang baik sekali! Tapi
kita harus bertindak dengan cepat, jika ingin ikut mencari! Soalnya, karena keluarga Smith kan tidak ada lagi di sana, kedua laki laki itu pasti tidak mau membuang-buang waktu lagi. Mereka akan terus mencari permata permata itu, sampai ketemu."
"Kalau begitu kapan maksudmu hendak mulai mencari. Fatty?" tanya Larry bersemangat.
"Siang ini?"
"Kenapa tidak?" kata Fatty
"Anak kunci pintu belakang masih ada padaku. Tapi kita harus sangat waspada, jangan sampai ketahuan kedua orang itu. Wah, itu bunyi gong makan siang,' Aku harus pergi sekarang. Jangan sampai ibuku bertambah marah lagi .Nanti pukul tiga kalian menungguku di pojok jalan, dengan sepeda. Bisa tidak?"
"Pasti'" kata Pip dengan gembira.
"Bagaimana dengan Ern?"
"Juru masak Bu Trotteville mengajakku makan di dapur," kata Ern dengan bangga.
"Soalnya, Bu Smith bercerita yang baik baik tentang aku padanya. Aku nanti akan datang juga pukul tiga, bersama Fatty"
"Yuk, sampai nanti?" kata Fatty sambil mendorong anak anak ke luar. lalu mengunci puntu gudangnya
"He, Ern _ nanti saat kau makan bersama Bu Smith, cobalah memancing keterangan dari dia tentang tempat tempat rahasia yang
mungkin ada. ya?"
"Huah ya, Fatty!" kata Ern dengan gembira.
"Aku akan berusaha sebaik-baiknya .Astaganaga! Ini benar benar mengasyikkan' Sungguh'"
SIANG YANG MENGECEWAKAN
FATTY dan Ern sudah lebih dulu ada di pojok jalan, sebelum anak-anak yang lain datang.
Sebelumnya Buster dikurung dulu di kamar tidur Fatty karena tidak boleh ikut
"Kau senang tadi waktu makan, Ern?" tanya Fatty
"O yaa," kata Ern dengan wajah berseri seri
"Mereka sangat memanjakan diriku _ apalagi Bu Smith. Ia juga bercerita pada Juru masak dan Jane. tentang sajak-sajakku "
"Wah jadi kau tadi masih sempat membacakannya pada mereka?" tanya Fatty geli.
Muka Ern memerah
"Yah habis bagaimana,mereka mendesak desak terus," katanya
"Akhirnya kubacakan saja beberapa bantunku. Mereka paling senang mendengar yang tentang The Ivies, Fatty ! tapi kukatakan bahwa sebagian merupakan karangan mu .Aku tidak mau mereka menyangka akulah yang mengarang kalimat-kalimat indah Itu .Huah. Fatty aku tidak tahu bagaimana caramu melonggarkan lidah seperti katamu waktu itu lalu
dengan enak saja membiarkan kalimat kalimatmu meluncur ke luar."
"Seperti kukatakan waktu itu, Ern, kau harus melakukannya dengan cara begini," kata Fatty.
Ia menyandarkan sepedanya ke pagar .
Setelah itu ia tegak dengan mulut agak terbuka .Ern menunggu sambil menahan napas. Kemudian Fatty mulai berdeklamasi dengan lancar
"Setiap kali kau
Ingin mengarang puisi. Janganlah terpukau .
Biarkan lidahmu menari nari, Jangan coba menggigit, Karena itu tak berguna. Buka mulutmu sedikit,
Dan syair keluar dengan sendirinya, Dihasilkan lidah yang longgar .Bersajak merdu.
Ke luar dengan lancar,
Suatu pantun yang sendu!"
"Nah _ beginilah caranya mengarang pantun. Ern" kata Fatty sambil tertawa geli
"Kaucoba saja, jika kau Sedang sendiri .Kau cukup memikirkan kalimat pertama saja, lalu biarkan lidahmu main dengan sendirinya"
"Kurasa lidahku lain dari lidahmu," kata Ern sambil mendesah.
Ia sebenarnya ingin mencoba saat itu Juga
"Huah, Fatty, aneh! sebetulnya kau ini sama sekali tidak berminat menulis sajak! Sedang aku ingin sekali, tapi tidak bisa .Aku mau
berkorban apa saja asal bisa mengarang --sedang kau tidak peduli tapi bisa "
"Aku jadi bingung, Ern,
" kata Fatty
"Nah -itu kawan kawan sudah datang .Bagus!"
Tidak lama kemudian keenam remaja itu Sudah bersepeda beramai ramai. menuju Fairlin Hall.
Mereka menyuruh Ern pergi melihat dulu, apakah keadaan di sana aman .Dengan segera ia sudah kembali lagi.
"Beres!" katanya
"Tidak ada mobil di depan Sejauh yang bisa kulihat, tidak ada siapa siapa di sana."
"Kalau begitu kita ke sana," kata Fatty
"Kita sembunyikan sepeda-sepeda kita dalam semak di belakang rumah, supaya tidak nampak. Nanti kita silih berganti menjaga. Larry, kau giliran pertama!"
"Baik," kata Larry dengan segera, walau ia sebetulnya ingin masuk bersama yang lain lainnya.
"Jika kalian mendengar aku menyiulkan lagu ini _"
Ia bersiul sebentar
"nah, Itu berarti ada bahaya "
Anak-anak menyembunyikan Sepeda-sepeda mereka di balik sebuah semak lebat, lalu pergi ke pintu dapur .Fatty membukanya dengan anak kunci yang dibawa. lalu memandang berkeliling ke dalam.
"Kurasa kita batasi pencarian kita di bagian dapur sini," katanya.
"Sebentar -di sini dapur lalu di situ ada sepen kecil dan di sana ruangan yang dijadikan kamar tidur oleh keluarga Smith .
Dan di sini ada kamar mandi kecil, berbatasan dengan kamar tidur "
"Di mana tepatnya kita harus mencari?" tanya Bets.
"Aku sudah mencoba mereka reka, di mana aku akan menyembunyikan permata permata itu di Sini jika aku yang harus melakukannya tapi tak terpikir olehku tempat tertentu, kecuali yang konyol konyol seperti di bagian belakang laci, atau di bagian atas sebuah lemari "
"Yah tempat itu harus benar benar yang tersembunyi," kata Fatty
"Mungkin yang sudah disiapkan sebelumnya! Maksudku sebuah lubang yang dibuat di dalam dinding di belakang lemari misalnya, lalu lemari itu dikembalikan ke tempatnya."
"Wah," kata Bets.
"Aku pasti takkan bisa menemukan tempat penyembunyian yang seperti itu."
Anak anak mulai mencari dengan cermat. Setiap hamparan. setiap karpet dibalik.
Perabot perabot digeser
Kemudian Bets mendatangi sebuah bufet dengan laci bersusun susun
"Tidak ada gunanya kauperiksa laci laci itu. Bets," kata Fatty
"Bufet itu kan kepunyaan keluarga Smith. Eh apa ini?"
Anak-anak yang lain menoleh ke arahnya .
Mereka melihat Fatty berlutut. sambil mencoba mengintip ke dalam lubang yang ada di sudut dinding dapur dekat dengan lantai.
"Nampaknya agak dalam juga," katanya.
"Eh -aku seperti melihat sesuatu di dalam' Bets,
tanganmu kan kecil. Coba kaurogoh sebentar"
Bets berlutut disamping Fatty, lalu merogoh ke dalam lubang itu
"Aku meraba sesuatu!" katanya bergarah.
Dijulurkannya jari jarinya sedalam mungkin, mencoba memegang barang yang teraba tadi .
Tiba tiba Bets menjerit teriring bunyi sesuatu yang terkatup dengan nyaring.
"Aduh' jariku terjepit sesuatu!"
"Jebakan tikus, ya!" kata Pip sambil tertawa geli
"Aku kenal bunyinya .Tadi malam ibu kami memasang jebakan tikus dalam kamar tidurku. Tengah malam kudengar bunyi begitu _ dan ternyata ada tikus kena jebakan "
"Sakit Jari jarimu, Bets?" tanya Fatty prihatin, sementara Bets bangun sambil memijit mijit jari Jari tangan kanannya
"Tidak begitu. karena jebakannya agak meleset" kata Bets
"Wah, Fatty kusangka tadi bahwa aku sudah berhasil meraih kantung yang penuh dengan permata! Padahal cuma jebakan tikus. Rupanya Bu Smith yang memasangnya di Situ!"
Fatty mengeluarkan senter dari kantungnya Sambil merapatkan pipi ke lantai agar bisa melihat dengan jelas, disorotkannya sinar senternya ke dalam lubang.
"Kau benar, Bets," katanya
"Memang jebakan tikus!"
Mengecewakan.
"Tapi kantung berisi permata takkan mungkin disembunyikan dalam liang tikus. Tempat penyembunyiannya pasti lebih
sulit ditemukan. Coba kaupanggil Larry masuk, Ern, sedang kau menggantikannya menjaga di luar"
Larry masuk sambil menggosok-gosok tangan
"Uh, dingin sekali di luar," katanya sambil mengentak entakkan kaki ke lantai
"Aku takkan heran apabila salju turun sebentar lagi. Kalian sudah berhasil menemukan sesuatu?"
"Tidak __ kecuali perangkap tikus." kata Bets
Usaha pencarian itu tidak menghasilkan apa apa .Sejam kemudian Fatty menyuruh anak-anak berhenti mencari. Hari sudah mulai gelap, sedang senter hanya ada satu
"Percuma," kata Fatty
"Kurasa regu pencari khusus dari kepolisian saja yang mungkin bisa menemukan permata permata itu. Mungkin saja dibenamkan didalam salah satu dinding' Pertama tama dibuat dulu lubang dalam dinding, lalu disemen lagi setelah kantung berisi permata itu dimasukkan, dan kemudian dicat kembali. Aku tidak tahu lagi apa yang masih bisa kita lakukan kecuali membongkar dinding dan lantai' Lebih baik kita minum teh saja dulu di salah satu tempat."
"Di rumah kami saja." kata Pip
"Ibu sedang keluar, dan tadi mengatakan asal kita setelah itu mau membereskan lagi serta mencuci piring dan cangkir yang dipakai. ia akan menyediakan hidangan yang sedap di meja untuk kita. Tapi kalau ada yang pecah, kita harus mengganti "
"Baik sekali Hatimu." kata Larry
"Bagaimana,
Fatty? Kita ke rumah Pip saja?"
"Ya setuju!" kata Fatty
"Aku sebenarnya ingin mengundang kalian minum teh di rumahku, tapi saat ini Ibu sedang bersikap sangat dingin padaku. seolah-olah aku ini keluarga jauh yang tidak disukai. Kasihan ibu' Ia takkan bisa melupakan perbuatanku Itu. pergi ke rumah Bu Henry dengan menyamar sebagai tukang loak yang bau. Mantel yang kupakai itu memang bau!"
"Betul," kata Pip.
"Sekarang pun kau masih agak bau, Fatty 0 ya, Ern, kau tentu saja juga bisa ikut ke rumahku "
Ern berseri seri .
Semula ia sudah khawatir saja, jangan jangan ia tidak diajak .Perasaannya sangat gembira ketika ia ikut bersepeda bersama anak anak yang lain menuju rumah Pip dan Bets .Tapi kegembiraannya itu berubah menjadi ketakutan, ketika rombongan anak-anak itu berjumpa dengan Pak Goon pada suatu tikungan!
Pak Goon langsung melihat keponakannya.
Ia cepat-cepat meloncat dari sadel sepedanya, lalu menyambar setang sepeda Ern sehingga anak itu hilang keseimbangannya.
Ern terjatuh
"Kenapa kau masih ada di sini, Ern?" tanya Pak Goon dengan galak.
"Bukankah kau sudah kusuruh pulang? Apa yang kaulakukan selama ini'?"
"Aku mengajaknya menginap di rumahku," kata Fatty .
Ia berbicara dengan nada yang sangat dibenci Pak Goon
"Anda tidak ingin tahu apa yang terjadi dengan suami istri Smith. Pak Goon-yang Anda usir dari pekerjaan mereka selaku penjaga!"
"Tahuku cuma bahwa mereka sudah pergi, dan untung saja begitu" tukas Pak Goon
"Smith itu pengkhianat -jadi tidak boleh diberi pekerjaan yang bertanggung Jawab. Orang yang mengirimi aku surat-surat peringatan mengenai dirinya memang benar""
"Nah _Bu Smith sekarang tinggal di rumah kami, membantu ibuku." kata Fatty
"Sedang Pak Smith sudah dibawa ke rumah sakit, karena sakitnya gawat. Tapi Bu Smith bisa menjenguknya setiap hari. Anda pasti senang mendengarnya .Setidak-tidaknya, begitulah harapanku. Anda bersikap buruk terhadapnya, Pak Goon!"
"Jangan berani berani bicara begitu padaku, Anak-anak menyebalkan'" tukas Pak Goon.
Ia marah karena dikecam Fatty di depan Ern, yang memandang kejadian Itu dengan mata terbelalak karena heran
"Kubilang saja pada kalian Fairhn Hall sekarang sudah dibeli orang, dan barang siapa yang masuk ke sana berarti melanggar peraturan. Orang yang melanggar peraturan harus dihukum! Begitulah perintah para pemiliknya yang baru. Gedung itu dibeli dua orang tuan. Mereka baik-baik dan sangat ramah .Jadi kau hati-hati saja, frederick!"
"Terima kasih atas pemberitahuan itu, Pak Goon," kata Fatty
"Itu memang sudah kuduga. Tapi kenapa Anda sampai menyangka aku hendak
ke sana?"
"Aku takkan heran apabila kau sampai nekat pergi ke sana untuk mengangkut perabot keluarga
Smith_" kata Pak Goon
"Selalu saja mencampuri urusan orang lain. Ern' Ayo, ikut aku!"
"Aku diundang minum teh, Paman,
" kata Ern sambil menjauh dengan pelan pelan,
Tiba tiba ia menyambar sepedanya lalu cepat-cepat mengayuhnya pergi
"Hahh"' dengus Pak Goon sebal
"Kau menyebabkan Ern menjadi seburuk dirimu. Frederick' Awas Jika sampai terpegang olehku anak itu!"
Pak Goon menaiki sepedanya lagi, lalu pergi sambil marah marah.
Frederick Troneville itu benar benar menyebalkan, pikirnya!
Mau apa lagi anak itu sekarang?
Pak Goon merasa bahwa saat itu sedang terjadi sesuatu yang sama sekali tidak diketahuinya.
Hahh'
Anak-anak meneruskan perjalanan sambil tertawa tawa .Sesampainya di rumah Pip. mereka melihat Ern menunggu mereka di balik sebuah semak. Tidak lama kemudian mereka Sudah duduk beramai ramai mengelilingi meja yang penuh dengan hidangan yang enak enak.
Fatty menyesal. karena Buster tidak diajak. Soalnya Bu Hilton, ibu Pip dan Bets, ternyata menyediakan hidangan khusus untuknya. Biskuit makanan anjing sepiring penuh, diolesi daging cacah
Itulah makanan yang paling disukai Buster!
"Bagaimana perabot keluarga Smith bisa dikeluarkan sebelum orang-orang itu datang, ya?"tanya Ern.
"Bu Smith bingung sekali memikirkan hal itu tadi, sewaktu makan siang. Ia juga
mengatakan bahwa banyak yang masih perlu dibereskan sebelum orang lain bisa mempergunakan ruang, dapur di sana. Katanya, tempat masak sudah rusak berbahaya jika dipakai orang uang tidak tahu. Dan tempat cuci piring, salurannya bau sekali! Aku tadi sudah berusaha mengorek keterangan dari Bu Smith tentang tempat tempat yang bisa dijadikan penyembunyian barang. Fatty ! tapi ia cuma berbicara terus tentang tempat masak, tempat cuci piring, serta gudang di bawah tanah begitu pula saluran air dingin di kamar mandi dan liang tikus di dinding."
"Apa katanya tentang gudang tempat batu bara?" tanya Fatty
"Aku ingat sekarang kita belum memeriksa tempat itu "
"Katanya tangga ke tempat Itu sudah goyah sekali, sampai ia selalu takut jatuh saat sedang menuruninya." kata Ern
"Dan saluran air dingin di kamar mandi nampaknya macet. sehingga air mandi selalu terlalu panas. Kecuali itu juga bocor' Sedang tempat cuci piring. "'
"Bau sekali"" kata Fatty memotong.
"Hmm keterangannya itu tidak banyak membantu kita walau kurasa kita sebetulnya juga harus memeriksa ruang kolong tempat penyimpanan batu bara. Ingin rasanya ke sana lagi malam ini. untuk memeriksanya. Ini satu satunya peluang yang masih ada bagiku. jika kedua orang itu benar benar akan menempati gedung tua itu. Ya! kurasa aku perlu memeriksa gudang batu bara di sana'"
"Aku ikut, Fatty," kata Ern bersemangat.
"Boleh, ya?"
"Tidak," kata Fatty
"Aku pergi sendiri. Itu kalau jadi. Aku belum tahu pasti .Coba Komisaris Jenks sudah kembali sekarang aku akan bisa mendatanginya untuk meminta agar ia menugaskan beberapa bawahannya datang memeriksa ruang ruang dapur di Fairlin Hall .Tidak, aku sudah cukup banyak makan, Pip? Terima kasih Kue selai itu memang enak tapi Ern! Meletus perutmu nanti, jika kauisi terus-menerus dengan kue-kue itu! Cicip saja roti yang disediakan untuk Buster itu?"
"Kelihatannya sih. enak juga!" kata Ern.
Anak anak tertawa mendengar kelakarnya.
Ern senang karenanya, lalu menambahkan.
"Kepingin juga rasanya mencicipi satu'"
Tidak banyak hidangan yang tersisa di meja ketika akhirnya anak-anak merasa kenyang
"Sekarang kita main kartu, yukl" ajak Pip.
Tapi Fatty menggeleng
"Aku masih harus ke toko bunga, sebelum tutup," katanya
"Untuk apa? Kau hendak membeli tanaman yang langka itu lagi"?" tanya Bets sambil tertawa.
Pasukan Mau Tahu 14 Misteri Berita Aneh di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Bukan! aku hendak membeli seberkas mawar merah yang indah, untuk kuhadiahkan pada seseorang yang sangat tersinggung karena ulahku," kata Fatty dengan serius.
"Maksudku, ibuku! Tak enak perasaanku diperlakukan sebagai sampah apabila pulang ke rumah nanti. Ibuku
benar-benar marah padaku .Padahal ia begitu baik .
Yuk,sampai besok? Hati hati saat mencuci piring dan cangkir nanti jangan sampai ada yang pecah'"
FATTY MENGADAKAN PENYELIDIKAN
ERN diberi tahu bahwa malam itu ia boleh tidur di dalam gudang Fatty, jika belum ingin pulang. Ern memang belum mau dengan alasan yang sangat kuat.
Jika Fatty jadi pergi ke Fairlin Hall malam itu, Ern bertekad akan ke sana pula .Tidak ikut dengan Fatty tentunya, karena mungkin nanti ia akan disuruh kembali .
Tidak!
Ia akan membuntuti temannya itu dengan diam-diam -menjaga agar jangan sampai terjadi apa apa dengan dirinya.
" Kan mungkin saja orang orang itu sudah ada di sana nanti,
" pikir Ern dengan cemas
"Fatty takkan mungkin bisa menandingi mereka. Ia tidak boleh sampai melihat aku tapi aku akan berjaga-jaga dan siap untuk membantunya. Jika kedua orang itu ada di sana dan mendengarnya datang."
Dalam perjalanan ke rumah Fatty setelah selesai membereskan meja bersama anak anak yang lain, Ern sibuk mengatur rencana. Ia akan meninggalkan sepedanya dalam semak di pinggir jalan masuk di rumah Fatty .Dengan begitu ia bisa langsung membuntuti, begitu Fatty pergi nanti. Tapi jika Fatty berjalan kaki, Ern pun akan berjalan kaki pula '
Ia merogoh kantungnya. Ya -ia tidak lupa membawa senter .
Fatty ada di dalam gudangnya ketika Ern datang. Ia sedang meneliti catatannya
"Halo, Ern'" sapa Fatty
"Ada yang kaupecah kan tadi ketika mencuci piring dan cangkir di rumah Pip ?"
"Sama sekali tidak," kata Ern
"Sayang kau pergi dulu tadi, Fatty ! Kami masih sempat main kartu. Bets menang terus. Kau sudah membeli bunga untuk ibumu?"
"Sudah," kata Fatty
"Ibu senang sekali waktu menerimanya. Jadi urusan itu sekarang sudah beres. Aku sudah bukan sampah lagi di matanya "
"Kau jadi pergi ke Fairlin Hall malam ini, Fatty?" tanya Ern
"Ya. jadi dan kau tidak boleh ikut. jadi percuma saja kau menanyakan apakah boleh ikut," kata Fatty
"Aku nanti keluar dengan diam-diam, apabila seisi rumah sudah tidur semua. Ern kalau kau tidak keberatan. kutitipkan saja Buster padamu, jika kau jadi tidur di gudang ini. Kalau ia ada di kamarku, jangan-Jangan nanti ribut menggonggong jika aku pergi tanpa mengajaknya "
"0 ya tentu saja aku mau," kata Ern, yang sangat senang pada anjing kecil yang kocak itu.
"Biar ada teman "
"Nah. sekarang aku harus mandi dulu," kata Fatty
"Kau ditunggu untuk makan malam di
dapur, Ern .Sebaiknya kaukarang lagi sajak. untuk kaudeklamasikan nanti pada mereka."
"Huah mana mungkin aku bisa mengarang sajak secepat itu," kata Ern
"Dua baris saja bisa sampai berminggu minggu. Fatty"
"Ah. omong kosong'" kata Fatty
"Ingat saja kataku waktu itu. Longgarkan lidahmu nanti kata kata akan meluncur keluar dengan sendirinya! Pikirkan dulu kalimat pertama yang enak kedengarannya -lalu biarkan lidahmu menari nari sesuka hati."
Ketika Fatty sudah pergi, Ern membuka buku catatannya untuk melihat pantun pantun karangannya. Ia ingin sekali bisa mengarang dengan begitu cepat dan lancar -seperti Fatty!
Menyenangkan sekali jika ia bisa membacakan bantun baru di dapur malam itu.
"Yah kucoba sajalah." kata Ern membesarkan hatinya sendiri. lalu berdiri .
Digerak-gerakkan nya lidah, untuk melonggarkan .Setelah itu ia mengucapkan kalimat yang pertama,
"Seekor tikus tua yang malang. "
Ia menggertak-gerakkan lidahnya, dengan harapan bahwa kalimat berikut akan meluncur ke luar seperti pada Fatty saat anak itu berpantun
"Seekor tikus tua yang malang Tikus. Tikus tua yang kasian.
"
"Ah percuma!" kata Ern Sambil duduk kembali.
"Lidah Fatty rupanya lain dari lidahku! Makan apa kita malam ini. ya?"
Pukul sepuluh malam itu.
Fatty mengucapkan selamat tidur pada orang tuanya lalu pergi ke atas, masuk ke kamar tidurnya .Setengah jam lamanya ia menunggu sampai terdengar langkah ayah dan ibunya menaiki tangga,,
disusul bunyi lampu lampu dipadamkan .Setelah itu Fatty buru-buru mengenakan mantelnya, lalu menyelinap turun ke bawah. diikuti oleh Buster. Anjing kecil itu mengibas-ngibaskan ekornya dengan bersemangat.
ASyik -Fatty mengajak Jalan jalan.
Dan malam malam lagi!
Saat itu salju sedang turun, walau tidak lebat. Fatty berjalan menuju gudangnya. Sesampainya di sana ia mengetuk pintu dengan hati hati .
Ern datang membukakan dengan segera.
"Astaga kau tidak ganti pakaian, Ern?" tanya Fatty, ketika melihat anak itu masih mengenakan pakaiannya yang tadi Siang.
"Kan sudah kusediakan piama untukmu'"
"Aku belum mengantuk." Jawab Ern
"Halo, Buster' Ayo masuk. Nah semoga berhasil, Fatty!"
"Terima kasih .Aku berangkat saya sekarang" kata Fatty.
Ia berjalan ke depan, menyusuri Jalan dalam kebun .Sorotan senternya menerangi salju yang turun bagaikan kapas halus. Ern menunggu beberapa saat. lalu menyusul keluar sambil mengenakan mantel.
Buster menggonggong gonggong ingin ikut, ketika Ern menutup pintu. Anjing kecil itu melonjak-lonjak. berusaha membuka pintu.
Ia marah karena merasa ditinggal Fatty dan juga Ern _
"Aduh moga moga saja tidak ada yang terbangun karena gonggongannya." kata Ern dalam hati
"Tapi kurasa tidak. karena letak gudang cukup jauh dari rumah'"
Ern bergegas keluar lewat depan. Ia masih sempat melihat Fatty agak jauh di muka melintas di bawah lampu jalan .
Ern mengikuti dengan cepat.
Langkahnya tidak kedengaran. karena jalan sudah mulai diselaputi salju empuk
Fatty sedikit pun tidak sadar bahwa Ern membuntuti dirinya. Ia berjalan dengan cepat sambil meraba raba anak kunci pintu dapur yang ada dalam kantungnya .Pikirannya kembali pada cerita Ern padanya .
Tempat masak di dapur .
Tempat cuci piring yang bau.
Pipa yang bocor
Gudang batu bara di kolong
Ya! ia harus memeriksa gudang itu. karena bisa dijadikan tempat penyembunyian yang baik
Ern berjalan membuntutinya
Fatty sampai di depan Fairlin Hall. lalu masuk ke pekarangan dengan hati-hati, sambil memperhatikan kalau kalau ada cahaya lampu didalam rumah.
Ern ikut membelok .
Dibiarkannya berjalan agak jauh di depan, nampak samar sebagai bayangan gelap.
Fatty tidak melihat cahaya terang.
Tapi tentu saja listrik belum disambung lagi. Jika kedua laki-laki itu ada di Situ, mereka harus mempergunakan senter. Keluarga Smith memakai lampu minyak, karena di situ tidak ada gas dan listrik
"Orang-orang itu tentu akan datang dengan segera -mungkin dalam waktu seminggu mi," pikir Fatty
"Kurasa mereka tidak benar benar hendak membeli rumah ini! Mereka cuma Ingin menemukan tempat penyembunyian permata permata yang mereka curi bersama Wilfrid sekian tahun yang lalu. Mereka bisa datang kapan saja. karena memegang kunci-kunci tempat ini "
Fatty masuk dengan hati hati ke dapur .
Pintunya dibiarkan terbuka untuk berjaga-jaga kalau ia terpaksa cepat-cepat lari nanti .Ia menyelinap lewat sepen dan dapur, menuju pintu yang menghubungkan dapur dengan serambi dalam. Ia membuka pintu, lalu memasang telinga sesaat.
Tapi ia tidak mendengar bunyi yang mencurigakan
Fatty membuka sepatu, lalu berjalan di dalam serambi yang gelap merayapi kaki tangga.
Di mana mana gelap gulita .
Tidak ada cahaya yang nampak.
Rumah besar itu sunyi senyap
"Tempat ini seakan-akan menahan napas. ikut merasa tegang," kata Fatty dalam hati
"Yah -karena nampaknya tidak ada siapa-siapa di sini, kuperiksa saja gudang batu bara itu sekarang. Kurasa tempatnya di luar karena sepanjang ingatanku di dalam rumah tidak ada kolong "
Fatty mengenakan sepatunya lagi.
Ia berjalan ke luar, lewat dapur lagi. Ia tidak melihat Ern yang berdiri seperti patung di balik kegelapan semak tidak Jauh dari tempatnya saat itu. Tapi Ern melihat cahaya senter di tangan Fatty .Ia langsung tahu bahwa Fatty hendak memeriksa gudang batu bara
Tempat penyimpanan batu bara itu besar sekali. Lubang masuknya ditutupi kisi kisi besi yang besar dan berat. Fatty mengangkat kiSl kisi itu, lalu memandang ke bawah .Sebuah tangga kayu yang curam mengarah ke bawah, menuju ruangan yang lapang di bawah tanah.
Tangga itu sudah goyah, seperti cerita Bu Smith pada Ern .Fatty sebetulnya tidak begitu kepingin menuruninya.
Ia menyorotkan senternya, menerangi tangga
Ia menarik kesimpulan bahwa jika permata permata itu disembunyikan di Situ. pasti sudah ditemukan
Soalnya. batu bara yang ada di situ tinggal sedikit sekali terserak di lantai batu
Fatty kembali ke rumah
Disorotkannya senter, menerangi tempat memasak.
Mungkinkah di bagian belakangnya ada tempat penyembunyian'?
Tidak. tidak mungkin
Ditelusurinya ruang ruang yang bisa dimasuki secara seksama sambil mengingat ingat tempat yang belum diperiksa olehnya siang itu
Tiba-tiba ia tertegun sambil memasang telinga
Ia merasa seperti mendengar bunyi pelan .
Nah itu, terdengar lagi.
Bunyi apakah itu?
Mungkinkah itu bunyi pintu depan yang dibuka orang. lalu ditutup lagi?
Jantung Fatty berdebar agak cepat. Jika itu kedua laki laki itu, kemungkinannya mereka akan menuju ke bagian dapur untuk melakukan pencarian.
Fatty memadamkan senternya.
Ia berdiri di kamar mandi yang sempit, sambil mendengarkan dengan tekun
Tiba-tiba ia merasa sesuatu menyentuh ubun ubunnya.
Fatty mengejang, karena takut.
Rasanya seperti ada ngengat hinggap di rambutnya.
Tapi tidak mungkin ada ngengat, karena saat itu musim dingin!
Nah _itu, terasa lagi ada sesuatu mengenai rambutnya .
Fatty meraba bagian yang tersentuh.
Terasa lembab!
Ia menarik napas lega.
Rupanya tetesan air --mungkin dari pipa air yang bocor, yang diceritakan Bu Smith pada Ern
Fatty berdiri dalam gelap. sambil memasang telinga kembali.
Tapi ia tidak mendengar apa-apa lagi.
Rupanya ia salah dengar tadi.
Ia maju selangkah sambil menyalakan senternya yang disorotkan ke atas untuk menerangi pipa air. Ia ingin melihat bagian sebelah mana yang bocor
"Ah -dari sambungan itu rupanya agak longgar," kata Fatty dalam hati
"Kaget setengah mati aku tadi karena kena tetesan air "
Fatty mengulurkan tangannya ke atas, menyentuh sambungan yang bocor itu .
Ternyata memang longgar .
Pantas air menetes ke luar
Tiba-tiba muncul suatu pikiran dalam benak Fatty .Pikiran itu begitu mengejutkan, sehingga napasnya tersentak
Mungkinkah ah, mustahil
Tapi Siapa tahu ?
Dengan tangan agak gemetar didekatkannya senter ke sambungan pipa.
Kenapa ada sambungan di bagian itu?
Padahal pipa di Situ lurus'
Mungkinkah pipa ini dipotong di situ dengan sengaja?
Mungkinkah ada sesuatu disusupkan ke
dalam lalu bagian yang terpotong disambung kembali?
Fatty berdiri di bawah saluran pipa air itu, sambil mendengarkan bunyi air yang sekali-sekali menetes ke bawah. Menurut Bu Smith pada Ern, aliran air dingin sangat lambat Begitu lambat, sehingga air mandi selalu terlalu panas!
Mungkinkah penyebabnya karena pipa itu tersumbat sesuatu?
Barangkali tersumbat permata!
Fatty menyorotkan senternya pada sambungan itu lagi. Sambungan itu dikerjakan tidak serapi sambungan-sambungan lainnya yang nampak.
Jantung Fatty berdebar debar lagi sekali ini karena bergairah
"Kurasa aku sudah tahu sekarang!" katanya pada diri sendiri
"Ya-_ kurasa aku sudah berhasil.Wah _ jika Wilfrid Hasterley benar benar memasukkan permata hasil rampokannya ke dalam saluran air ini. maka ia memang ahli dalam menyembunyikan barang barang' Kurasa ia memasukkan beberapa butir yang besar besar dulu, dengan harapan akan mengganjal dalam saluran. dan tidak dihanyutkan air sehingga keluar lewat keran .Bukan main'"
Ia merasa tetap tidak mendengar apa apa, selain tetesan air .Karenanya ia kini yakin bahwa ia tadi salah dengar saja .
Tidak ada orang yang datang
Sebab kalau ada, pasti saat itu ia harus sudah mendengar apa apa.
Fatty menimbang nimbang.
Bagaimana jika ia menutup keran utama?
Dengan begitu ia akan bisa
melepaskan sambungan itu, membengkokkan kedua bagian pipa agak ke bawah, lalu berusaha melihat ke dalam
Tapi di manakah tempat keran utama?
Fatty tidak tahu
"Percuma saja mencari-cari sekarang," katanya dalam hati.
"Lebih baik aku pulang saja dulu sekarang. Dan besok aku harus berhasil menghubungi Pak Komisaris kalau perlu akan kutelepon dia di utara'"
Fatty menyelinap keluar dari kamar mandi yang sempit itu, sambil menyorotkan senter agak ke depannya. Ia kaget setengah mati, karena tahu tahu ia diterpa seseorang yang muncul dari salah satu sudut gelap.
Orang itu mencengkeram dirinya dengan begitu erat, sampai ia sedikit pun tidak bisa meronta!
Mukanya disorot dengan senter, disusul suara seseorang yang berseru dengan nada kaget bercampur marah,
"Ah __anak gendut itu lagi rupanya' Kenapa kau kemari lagi, hah?! Apa yangkaucari'? Ayo mengaku -kalau tidak ingin kami paksa'"
Fatty melihat dua orang laki laki -ya__ terhadap mereka itulah Ia sejak tadi bersikap waspada dan memasang telinga sejak tadi!
Ternyata ia memang tidak salah dengar
Fatty mengumpat dirinya dalam hati kenapa ia tadi tidak pergi memeriksa
Fatty berteriak teriak,
"Lepaskan aku' Lepaskan! Tolong' Lepaskan aku!"
"Berteriaklah sekuat-kuatnya di sini tidak ada orang yang bisa mendengarmu!" kata salah satu dari kedua laki laki itu.
"Ayo berteriak'"
SAAT YANG MENGASYIKKAN BAGI ERN
PADAHAL ada orang yang bisa mendengar Fatty berteriak.
Tapi Ern masih di luar, menggigil kedinginan di balik semak tempatnya bersembunyi. Ia sangat terkejut ketika mendengar Fatty berteriak teriak.
"Ia tertangkap' Ada orang di dalam rumah yang menangkap Fatty?" pikir Ern .
Lututnya gemetar
"Aduh bagaimana sekarang? Aku tidak berani masuk karena nanti takut tertangkap. Aduh, Fatty _ apa yang harus kulakukan untuk membantumu?"
Ern menyelinap dari semak, menghampiri puntu dapur .Didengarnya bunyi pergumulan di dalam. ketika Fatty meronta ronta dan berusaha menendang kaki lawan lawannya. Kemudian terdengar suara Fatty menjerit kesakitan, ketika Ia dipukul
"Lepaskan aku! Orang jahat? Lepaskan aku!"
Ern merasa ikut menderita.
Ingin sekali rasanya masuk untuk membantu Fatty. Tapi apa gunanya, jika mereka berdua kemudian tertangkap?
Kasihan Fatty!
Ern berusaha menangkap pembicaraan orang-orang yang meringkus kawannya itu.
"Kurung dia dalam lemari itu." kata yang seorang dengan napas tersengal sengal
"Aduh, kuatnya bukan main' Getok saja kepalanya."
"Jangan! Hati hati-aku tidak ingin meringkuk dalam penjara lagi," kata temannya
"Tolakkan saja ke dalam'"
Ern mendengar bunyi berdebam, ketika Fatty didorong dengan keras ke dalam lemari besar yang masih berisi sapu, sikat, dan panel-panel milik keluarga Smith.
Setelah itu sunyi sebentar
Suara Fatty tidak terdengar lagi?
"Kunci pintunya," kata satu dari kedua orang itu .
"Kurasa ia pingsan .Biar saja-setidak tidaknya ia tenang untuk sementara. Bukan main nyaris copot tempurung lututku tadi ditendangnya! Sekarang ayolah -kita harus mencari batu batu permata itu sampai ketemu' Mestinya ada di sekitar Sini"
Ern memandang dari luar memperhatikan betapa kedua orang itu menyorotkan senter mereka ke sana dan kemari .Jantungnya berdebar keras sampai Ern takut kalau terdengar oleh kedua orang itu .Dari dalam lemari tempat Fatty terkurung tidak terdengar apa-apa. Bahkan suara mengerang pun tidak'
Ern merasa sangat cemas
"Aku harus mencari pertolongan' katanya dalam hati
"Harus! Tapi bagaimana caranya?"
Ern berpikir-pikir
"Kurasa sebaiknya aku berdiri saja dekat gerbang depan dan kupanggil Siapa saja yang kebetulan lewat." katanya kemudian.
Ia menyelinap ditengah hujan salju, menuju ke gerbang depan. Ia menunggu di situ sambil menggigil kedinginan selama beberapa menit. Alangkah lega perasaannya ketika kemudian nampak ada orang datang. Seorang laki-laki bertubuh kecil, yang berjalan bergegas-gegas. Ern berlari menghampiri orang itu
"Tolong, Pak' Ada dua orang laki-laki mengurung temanku dalam gedung kosong itu. Ia mengalami cedera, dan sekarang terkunci dalam
sebuah lemari. Tolong, Pak-bantu temanku itu'"
Tapi laki laki itu malah nampak ketakutan.
"Itu urusan polisi," katanya
"Aduh," keluh Ern, karena langsung ingat pada
pamannya.
"Tidak, aku tidak ingin polisi datang!"
"Yah yang bisa kulakukan cuma memanggilkan polisi lewat telepon," kata orang itu sambil bergegas pergi
"Kau memerlukan bantuan polisi'"
Ern sangat bingung,
Kalau ada orang yang paling
tidak ingin dijumpainya, maka orang itu pamannya!
Ern sama sekali tidak mau bertemu lagi dengan Pak Goon. Ia cepat-cepat kembali ke belakang, lalu mengintip ke dalam lewat jendela dapur. Ia tidak melihat maupun mendengar Fatty .Tapi orang orang itu pasti masih ada, karena ia melihat cahaya senter mereka di kamar tidur belakang.
Ern bertanya tanya pada dirinya sendiri .
Beranikah ia masuk lalu membuka pintu lemari?
Tidak _ ia tidak berani
Takkan mungkin ia bisa membebaskan Fatty dari Situ, tanpa menimbulkan bunyi
Ern merasa kecut.
"Aku ini tidak berguna sama sekali jika ada kesulitan," pikirnya sedih
"Sama sekali tak berguna! Fatty pasti akan dengan segera tahu apa yang harus dilakukan .Aku ingin sekail bisa agak cerdas!"
Saat itu ada sesuatu menyentuh kakinya.
Ern terkejut sekali
"Iiih -apa ini?" Terasa tangannya dijilat
"Ah kau rupanya, Buster! Ssst -;jangan ribut! Bagaimana kau sampai bisa keluar?"
Buster mengibas-ngibaskan ekornya.
Ia tahu bagaimana caranya keluar dari dalam gudang. Mula mula meloncat ke atas bufet rendah yang ada di situ .
Ternyata jendela terbuka sedikit
Buster menyusup ke luar. lalu meloncat ke tanah. Setelah itu ia menyusul Ern dan Fatty dengan jalan mengendus jejak mereka -sampai di Fairlin Hall.
Dengan segera anjing cerdik itu merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres di situ. Itulah sebabnya kenapa ia tidak menggonggong sewaktu melihat Ern!
Ia meletakkan kedua kaki depannya ke lutut anak itu, lalu mendengking pelan .Seolah-olah bertanya,
"Mana Fatty? Ada apa sih?"
Telinga Buster langsung tegak, ketika Ia kemudian mendengar kedua orang yang ada di dalam. Anjing kecil itu lari ke pintu dapur. Diendusnya bau jejak kaki Fatty .Ia mencium bau Fatty sendiri.
Di manakah tuannya itu?
Apakah yang terjadi dengan dia?
Buster masuk lewat pintu yang terbuka.
Ia langsung menuju ke lemari besar
lalu menggaruk garuk pintu.
Buster tahu bahwa Fatty ada di dalam'
Kedua laki laki tadi mendengarnya
Mereka bergegas keluar dari kamar tidur .Mereka menyorotkan senter mereka ke arah anjing kecil itu .
Saat itu juga Buster menerjang mereka .Seorang di antaranya digigit pergelangan kakinya -sedang temannya disambar tangannya. Orang itu mengayunkan tangan hendak memukul Buster. Anjing itu meloncat kian kemari sambil menggonggong gonggong dan menggigit sekenanya
Kedua laki-laki itu lari meninggalkan ruang dapur, menuju serambi dalam.
Buster mengejar mereka
Ern mendengar kedua laki-laki gedebukan lari menaiki tangga.
Ern nyaris menangis karena merasa lega .
Ia lari ke lemari yang terkunci, lalu bergegas membukanya.
"Cepat, Fatty' Keluar'" katanya.
Fatty terkapar ditengah panci panci, ember, dan sapu yang berserakan.
Ia memandang Ern
Ia masih agak pusing
"Ern!" katanya dengan suara lemah.
"Ada apa?"
"Cepat kau harus keluar dari Sini," kata Ern dengan gugup
"Kau bisa berdiri? Sini kubantu'"
Dengan susah payah Fatty berusaha berdiri. Pukulan orang tadi mengenai kepalanya, sehingga sekarang pun ia masih pusing .Dengan cemas Ern mamapahnya ke luar
"Biarkan aku duduk sebentar," kata Fatty
"Udara dingin di luar sini akan membuatku segar kembali .Aku sudah tidak begitu pusing lagi seperti tadi. Apakah yang terjadi? Astaga, teringat lagi aku sekarangr He, Ern kenapa kau ada di sini? Suara Buster-kah itu, yang terdengar menggonggong-genggong?"
"Tenang tenang saja dulu, Fatty,
" kata Ern. sementara Fatty terhenyak duduk di samping sebuah semak
"Buster mengejar orang orang yang memukulmu tadi .Tunggu sebentar di sini aku akan melihat apa yang terjadi dengannya.'
Pasukan Mau Tahu 14 Misteri Berita Aneh di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Ern menyelinap kembali ke dapur.
Tapi sebelum sempat mengintip ke dalam, dilihatnya ada lampu muncul dari balik rumah. Lampu itu terayun kian kemari, seperti oleng. Ern menatap cahaya terang itu dengan perasaan heran.
Siapa lagi yang datang itu"?
Tiba tiba terdengar suara memanggil dirinya dengan nada marah,
"Ern' Kenapa kau ada di sini? Tadi ada orang meneleponku -katanya di sini ada seorang anak yang memerlukan bantuan. Ern, jika itu kau yang hendak mempermainkan aku, kau akan ku -ku. "
Itu Pak Goon'
Polisi desa itu meloncat turun dari sepedanya lalu cepat menghampat Ern, yang cepat-cepat lari masuk ke dapur. Pak Goon mengejarnya dengan langkah berat. Ia yakin bahwa keponakannya itu memancingnya datang malam-malam di tengah hujan salju ke situ hanya karena iseng saja
Saat itu Buster muncul dengan cepat dari dalam rumah'
Anjing kecil itu mendengar suara Pak Goon di luar. lalu datang untuk melihat.
Begitu melihat Pak Goon. ia pun langsung meloncat lalu menyambar Ujung celana polisi desa itu
"Astaga! Anjing itu Juga ada di Sini? Ada di sini jugakah anak gendut itu?" bentak Pak Goon sambil menyepak nyepak.
"Ada apa sebetulnya di sini? Ayo pergi, Anjing jelek! Pergi. kataku' Ern? Suruh dia pergi, kalau kau tidak ingin kujambak! Ayo pergi, Anjing jelek!"
Tapi Buster tidak mau pergi.
Ia asyik sekali saat itu'
Tidak ada Fatty yang memanggilnya pergi tak ada Siapa-Siapa yang melarangnya mengganggu musuh lamanya dengan sepuas hati
Asyik!
Pak Goon dikejar kejarnya dalam dapur, masuk ke lemari besar. Pak Goon roboh, di tengah ember dan sapu serta panci
Tiba-tiba Ern melihat kedua laki laki tadi mengintip dari balik pintu dalam.
Dengan cepat Ern meringkuk ke sudut yang gelap.
Ia ketakutan
Mudah mudahan saja mereka tidak melihatnya, katanya dalam hati .
Satu di antara kedua laki-laki itu menyorotkan senternya ke dalam lemari. Nampak Pak Goon terkapar di situ, ditindih oleh Buster
"Wah polisi'" kata orang itu terkejut, lalu cepat-cepat menutup pintu lemari dan langsung dikunci
"Nah sekarang kita aman dari rongrongan anjing itu, dan polisi itu juga terkurung," katanya dengan suara bergetar
"Tapi
aku tidak mengerti ke mana anak yang terkapar di dalam situ tadi?"
"Mungkin terkapar di bawah tubuh polisi itu," kata temannya
"Ia tadi kan pingsan. Rupanya polisi itu jatuh menimpanya, ketika berusaha melarikan diri dari kejaran anjing galak itu. Huhh bukan main, malam ini! Bagaimana-kita teruskan mencari, atau tidak?"
"Tidak. Kita kembali ke Kuntan," kata laki laki yang satu lagi.
"Pergelangan kakiku luka luka kena gigitan perlu kuberi obat merah dulu. Hihh kepingin rasanya membunuh anjing Sialan itu'"
"Biar saja ia menemani polisi dan anak tadi di dalam lemari, sampai pagi," kata temannya.
Tiba tiba ia berpaling dengan cepat.
"He siapa ini?" katanya sambil menyorotkan senternya ke sudut di mana Ern meringkuk
Tapi saat itu juga Ern bertindak dengan cepat.
Ia mengulurkan tangannya, menyapu ketel ketel dan panci panci yang berjejer iejer di rak yang membujur sedikit di atas kepalanya sehingga semuanya berjatuhan ke lantai dengan bunyi berisik .
Kedua laki laki itu terkejut setengah mati. Saat itu juga Ern meloncat sambil mengangkat tangannya tinggi tinggi
"Aku datang? Aku datang!" serunya dengan suara menggaung.
Kedua laki laki itu berbalik dengan cepat. lalu lari pontang panting ke luar.
Ini sudah benar-benar keterlaluan'
Mula mula anak gendut itu, lalu polisi serta anjing yang gelak dan kini makhluk seram
yang entah apa.
Kedua laki-laki itu takut setengah mati
Ern memperhatikan mereka lari ,ia sendiri tidak bisa percaya bahwa idenya yang nekat itu ternyata berhasil baik. Tapi saat itu terdengar suara pekikan nyaring .
Sementara Ern masih melongo. terdengar suara orang marah-marah
"Ada apa lagi Sekarang?" kata Ern dengan perasaan agak was was .
Tapi suara marah marah itu tidak mendekat. Karenanya ia berjingkat-jingkat keluar dari dapur, pergi menghampiri tempat dari mana suara-suara itu datang
"Huah astaga' Mereka terjerembab ke dalam gudang batu bara'" katanya
"Rupanya Fatty tadi lupa mengembalikan kisi-kisi ke tempatnya dan kedua orang itu terperosok ke dalam. Mereka pasti cedera _ karena kalau tidak. tentunya sudah berusaha naik lagi. Cepat, Era-sekarang kau bisa berbuat sesuatu yang berguna'"
Dengan cepat diambilnya kisi-kisi besi yang tergeletak di tanah yang diselimuti salju. Diseretnya kisi-kisi berat itu ke tempatnya semula.
Napasnya terengah-engah
Akhirnya ia berhasil meletakkan tutup itu, sehingga separuh menutupi lubang masuk ke gudang. Saat itu kedua laki laki itu baru sadar, apa yang terjadi di atas mereka.
Seorang di antaranya berteriak lalu berusaha memanjat tangga .
Tapi jenjangnya sudah rapuh, sehingga langsung patah ketika diinjak, Orang itu terjerembab lagi ke lantai .Akhirnya Ern berhasil menaruh kisi kisi ke tempat semula.
Ia menyorotkan senternya ke bawah, menerangi muka kedua laki laki yang marah bercampur cemas
"Sekarang kalian boleh mendekam di situ. sampai nanti dijemput," kata Ern.
Ia memandang berkeliling, mencari sesuatu yang cukup berat untuk ditaruh di atas kisi-kisi. Ia melihat tong sampah di dekat situ. Diseret seretnya benda berat itu ke atas kisi-kisi, lalu diisinya dengan batu .Ketika selesai, Ern merasa capek dan kepanasan. Kedua laki laki yang terkurung di bawah berteriak teriak sambil mengancam
Tapi Ern tak peduli.
Ia merasa sangat berbahagia saat itu
"Bukan main! Kedua orang itu terkurung di dalam gudang batu bara -sedang paman ada di dalam lemari, ditindih Buster! Aku sudah bekerja dengan baik sekali malam ini," pikir Ern.
Ia bergegas kembali ke tempat Fatty
"Mudah mudahan saja Fatty sudah merasa lebih enak sekarang""
Kelihatannya memang begitu. Fatty berdiri sambil berpikir-pikir apakah ia sebaiknya ikut dalam keributan yang didengarnya sedang terjadi tidak jauh dari tempatnya.
Ia tidak tahu bahwa itu Ern, yang berhasil mengurung kedua laki-laki itu dalam gudang batu bara'
Sementara ia sedang bimbang, terdengar suara Ern memanggil.
"He, Fatty' Bagaimana _ sudah agak segar sekarang? Yuk, kuantar kau puiang' Bersandar saja padaku. Tidak, jangan tanya tanya dulu sekarang. Besok saja, jika kau sudah sehat kembali."
Fatty yang masih tetap agak pusing berjalan lambat lambat pulang, sambil bersandar ke bahu Ern .
Kepalanya terasa berat .
Ia ingin cepat sampai. lalu berbaring di tempat tidur .Untung ada Ern-ia akan menjelaskan segala galanya besok!
Saat itu Fatty tidak mau peduli terhadap apa saja, karena hanya akan menambah rasa pusingnya
AKHIR YANG MENGGEMPARKAN
MALAM itu Ern ikut tidur di kamar Fatty, supaya bisa membantu kalau ada apa apa. Ia berbaring meringkuk di kursi tanpa membuka pakaian lagi. Ia sebenarnya tidak berniat tidur, karena masih hendak memikirkan kejadian ramai yang dialaminya malam itu .
Huah -bayangkan.
Paman terkurung di dalam lemari besar, dengan Buster yang ribut menggonggong dekat telinganya!
Gambaran itu sangat menyenangkan bagi Ern.
Kemudian ia tertidur
Sedang Fatty pun tidur pulas, setelah rasa pusingnya hilang.
Keesokan paginya ia bangun pukul setengah delapan. dalam keadaan segar bugar .Ia tercengang ketika melihat Ern tidur terkulai di kursi besar .Ingatannya kembali pada kejadian malam sebelumnya
Apakah yang sebetulnya terjadi waktu itu?
"Aku hanya ingat sampai saat diserang kedua laki laki itu lalu didorong masuk kedalam lemari! Selebihnya samar-samar," pikir Fatty
Ia meraba kepalanya yang benjol.
"Kurasa aku pingsan kena pukulan mereka. Tapi kenapa aku bisa sampai kemari'? Ern! Bangun, Ern!"
Ern kaget, lalu meluruskan badan.
Dihampirinnya tempat tidur Fatty
"Huah. Fatty --kepalamu benjol," katanya
"Bagaimana rasanya sekarang?"
"Lumayan," jawab Fatty sambil berdiri
"He. Ern --bagaimana aku bisa sampai di sini? Apakah yang terjadi tadi malam? Dan bagaimana kau bisa terlibat di dalamnya? Kau kan tidak ada di sana'"
"Aku di sana waktu itu." kata Ern
"Dengarlah! Tapi berbaringlah lagi _nanti kuceritakan kisah terhebat yang pernah kaudengar seumur hidupmu?"
"Tapi Singkat saja, ya'" kata Fatty
"Aku masih harus menelepon Pak Komisaris'"
"Ya, memang -tapi kau tidak perlu tergesa gesa." kata Ern sambil nyengir
"Segala-galanya sudah kubereskan untukmu "
"Apa maksudmu?' tanya Fatty
"Sudah, Jangan nyengir terus mulai sajalah bercerita "
"Yah pamanku terkurung di dalam lemari di mana kau semula terkapar." kata Ern,
"bersama Buster sedang kedua laki laki itu terkurung di gudang batu bara. Mereka lari pontang-panting karena kutakut takuti. sehingga tidak melihat lubang masuk ke gudang yang menganga .Mereka terperosok dan Jatuh ke dalamnya. Untung kau tidak mengembalikan kisi kisi ke tempatnya. Fatty! Kemudian aku menyeretnya hingga menutup lubang bukan main, beratnya! Lalu kutaruh tong sampah yang kuisi penuh penuh dengan batu batu besar "
Fatty hanya bisa memandang Ern sambil melongo.
"Benarkah ceritamu itu?" katanya kemudian.
"Kenapa kau sampai bisa ada di sana?"
"Aku mengikutimu dari belakang." kata Ern
"Aku khawatir kalau terjadi sesuatu dengan dirimu. Buster kutinggalkan di dalam gudang tapi entah dengan cara bagaimana. ia berhasil keluar. Ia menguber uber kedua laki laki di rumah tua itu."
"Wah _terima kasih, Ern," kata Fatty terharu
"Aku benar benar berterima kasih .Urusan menjadi kacau karena perbuatanku -tapi kau membereskannya. Kau telah bertindak hebat. Ern! Wah kau pasti sangat asyik tadi malam, ya!"
"Huahya!" kata Ern
"Aku menarikmu keluar dari dalam lemari, lalu kubawa ke luar. Keadaanmu payah saat itu. Aku bingung dan ketakutan .Tapi tahu tahu rasa takutku lenyap, dan _ yah, tahu-tahu aku mengamuk! Kusapu panel panel dan rak sehingga berjatuhan ke lantai, lalu berteriak teriak sambil mengejar kedua laki-laki itu""
Ern tertawa mengingat kejadian itu
"Sungguh, tak kusangka aku mampu berbuat begitu."
"Kau harus menulis pantun mengenainya, Ern,
" kata Fatty
Ia berdiri lagi
"Yah kulihat masih banyak yang perlu diselesaikan pagi ini' Bukan main Pak Goon terpaksa mendekam semalaman dalam lemari bersama Buster? Pasti ia tidak senang."
Tidak lama kemudian Fatty sudah Sibuk. Ia merasa sudah sehat kembali, walaupun benjolan di
kepalanya masih terasa agak ngilu. Ia menelepon kantor Komisaris Jenks
Syukurlah --pejabat polisi sahabatnya itu sudah kembali.
Fatty langsung dihubungkan
"Pagi sekali kau menelepon, Frederick," kata Komisaris Jenks
"Ada apa?"
"Banyak yang terjadi, Pak," kata Fatty
"Coba Anda mintakan keterangan tentang peristiwa perampokan permata besar besaran sekitar dua puluh tahun yang lalu, di mana seseorang yang bernama Wilfrid Hasterley yang bertempat tinggal di The Ivies. Peterswood, bersama dua orang kawannya berhasil melarikan sejumlah besar permata "
"Aku tidak perlu meminta keterangan lagi mengenainya," kata Pak Komsaris
"Waktu itu aku masih muda, dan kebetulan temasuk salah seorang yang ditugaskan mengusut kasus itu. Wilfrid kemudian dijatuhi hukuman penjara dan meniggal dunia di situ. Seorang kawannya berhasil melarikan diri. Sejak itu kami tidak pernah lagi mendengar kabar mengenai dirinya. Kawannya yang satu lagi juga dipenjarakan, dan beberapa bulan yang lalu dibebaskan karena sudah menjalani masa hukumannya. Kami sudah berusaha mengamat-amati dirinya, karena mungkin ia tahu di mana Wilfrid menyembunyikan permata hasil rampokan mereka -tapi orang itu sangat licin' Ia menghilang. Kenapa kau menanyakannya. Kasus itu kan sudah lama lewat."
"Ya, saya tahu. Tapi kedua orang itu ternyata datang ke Peterswood -tepatnya ke The Ivies yang kemudian diganti namanya menjadi Fairlin Hall," kata Fatty
"Dan "
"Frederick' Benarkah keterangan Itu?" seru Pak Komisaris dengan nada kaget.
"Di mana mereka sekarang?"
"Yah! saat ini mereka terkurung di dalam gudang batu bara di Fairlin Hall," kata Fatty terkekeh
"Dan Anda pasti heran Jika mendengar bahwa itu hasil perbuatan Ern, Pak Komisaris! itu. keponakan Pak Goon'"
"Astaga'" kata Pak Jenks Semakin heran.
"Lalu bagaimana dengan Pak Goon sendiri? Apakah ia juga ikut dalam urusan ini?"
"Ya, pada mulanya," kata Fatty
"Tapi sayangnya tidak bertahan sampai akhir. Ia berhenti saat separuh jalan. Saat ini ia terkunci di dalam lemari tempat sapu di Fairlin Hall, bersama Buster. Ia berada di situ sepanjang malam tadi"
Sesaat tidak terdengar suara Pak K?misaris.
"Kau kan tidak main-main, Frederick?" tanyanya kemudian
"Wah -tidak, Pak ! Saya bersungguh-sungguh," kata Fatty serius
"Bisakah Anda kemari? Nanti bisa bersama sama ke Fairlin Hall, lalu di sana Anda bisa meneliti sendiri kebenaran laporan saya ini -bahwa ada sejumlah orang terkurung di berbagai tempat'"
"Baiklah dua puluh menit lagi aku datang," kata Pak Komrsaris dengan sigap
"Akan kubawa
beberapa bawahanku. Tunggu aku di Fairlin Hall, Frederick. Bukan main laporanmu itu kedengarannya mustahil"
Setelah itu Fatty menoleh ke arah Ern, yang Ikut mendengarkan di dekatnya.
"Tolong teleponkan anak anak, Ern," kata Fatty
"Suruh mereka berangkat dengan segera ke
Fairlin Hall -Juga kalau saat ini mereka sedang sarapan. Urusan ini akan mengasyikkan nanti' Aku sekarang hendak mengambilkan biskuit untuk Buster. Kasihan pasti ia sudah sangat lapar!"
Lima belas menit kemudian para remaja Itu sudah berkumpul di jalan masuk ke Fairiin Hall .
Semuanya nampak bersemangat.
Fatty menunggu Komisaris Jenks di pintu gerbang. Beberapa saat kemudian pejabat polisi itu datang bersama sejumlah bawahannya, naik dua mobil polisi berwarna hitam. Pak Komisaris meloncat turun dari kendaraan, lalu berbicara sebentar dengan petugas yang menyertainya. Setelah ini dihampirinya Fatty
"Kita mulai saja sekarang dengan urusan ini," katanya sambil menepuk pundak Fatty
"Tunjukkan di mana orang-orang itu terkurung!"
"Sebaiknya kita bebaskan Pak Goon saja dulu," kata Fatty
"Dan Buster! Saya rasa Pak Goon pasti marah marah nanti, Pak"
"Biar saja," kata Komisaris Jenks dengan sikap tak acuh
"Hai, Bets' Kau ada juga di sini rupanya!
Dan anak anak yang lain juga. Bukan main!"
Beramai ramai mereka pergi ke belakang .Fatty mendorong pintu dapur yang tidak terkunci .Dari
dalam lemari yang tertutup terdengar suara gonggongan nyaring. Fatty menghampiri lemari besar itu. lalu memutar anak kuncinya. Seketika itu juga Buster meloncat ke luar. Anjing kecil itu sangat gembira karena sudah bebas kembali. Apalagi karena melihat Fatty
"Tenang, Buster, tenang?" kata Fatty .
Saat itu terdengar suara seseorang di dalam lemari .Pak Goon keluar. dengan wajah merah padam karena marah .
Ia mendatangi Fatty
"Kau yang menjadi penyebabnya?" bentak polisi desa itu
"Anak sialan' Dan kau, Ern -apa maksudmu, memanggil aku datang tengah malam kemari, lalu ah? eh Selamat pagi. Pak Komisaris. Maaf, saya tidak melihat Anda tadi. Frederick Trotteville ini perlu saya adukan, Pak. Selalu saja merintangi pelaksanaan hukum, Pak. Ketika saya sudah berhasil menyelesaikan suatu kasus, ia masih saja mengutik utik dan "
"Untuk sementara kau diam dulu, Goon," kata Pak Komisaris memotong
"Di mana katamu orang-orang itu, Frederick?"
Pak Goon melongo Orang orang yang mana?
Apakah maksud Pak Komisaris dengannya?
Ia mengikuti Fatty serta yang lain lainnya keluar, ke pekarangan belakang. Saat itu terdengar suara orang berseru-seru dari dalam gudang batu bara
"Keluarkan kami dari sini' Temanku patah pergelangan kakinya, Kami menyerah'"
Pak Goon memandang dengan heran ke arah tong sampah yang penuh dengan batu batu besar,
sementara salah satu bawahan Komisaris menggeser tong itu dari atas kisi kisi .Pak Goon semakin melongo ketika kisi kisi itu juga diangkat.
Petugas polisi yang melakukannya kemudian berseru ke dalam lubang,
"Ayo, naik! Kami tahu kalian terlibat dalam kasus perampokan intan dua puluh tahun yang lalu "
Kedua laki-laki itu tapaksa ditarik ke atas. karena tangga yang ada di Situ ternyata patah.
Pak Goon benar-benar tidak mengerti
Apa-apaan ini?
"Kami bisa menjelaskan "kata satu dari kedua laki laki itu
"Kami tidak berbuat apa apa. Kami kemari karena ingin menjenguk rumah ini untuk mengunjungi Bu Hasterley "
"Rumah kosong kan tidak mungkin didiami orang," kata Pak Komisaris dengan nada ketus
'Frederick' Kurasa kita perlu membicarakan urusan ini"
"Tidak ada yang penu dibicarakan lagi. Pak," kata Pak Goon menyela.
"Kasus ini sudah saya selesaikan Kedua orang ini mengirim surat surat pada saya isinya laporan tentang penjaga disini, seseorang yang pernah dipenjarakan karena berkhianat -dan.
"
"Pak bisakah kita masuk ke dalam sebentar?" kata Fatty
"Kalau Anda tidak berkeberatan, di dalam masih ada urusan kecil yang perlu diselesaikan .Kita ke dapur saja "
"Baik." kata Komisaris Jenks
Semua masuk lagi ke dapur.
Pak Jenks duduk di kursi besar yang sudah usang
"Anda masih ingat kasus perampokan batu batu permata yang terjadi waktu itu, Pak." kata Fatty memulai penjelasannya.
"Nah -ketika salah seorang pelakunya dibebaskan dari penjara. ia langsung menghubungi kawannya yang melarikan diri. Keduanya lantas memutuskan datang kemari untuk mencari permata-permata itu, yang disembunyikan oleh pelaku yang ketiga, Wilfrid Hasterley. Tapi mereka tidak bisa melakukan pencarian, karena bagian dapur ternyata dihuni penjaga yang terdiri dari sepasang suami-istri .Kemudian mereka berhasil mengetahui bahwa Pak Smith begitu nama penjaga itu dulu pernah dihukum karena menjual dokumen rahasia pada negara asing. "
"Lalu saya mengusir mereka dan sini!" sela Pak Goon
"Itu memang harus dilakukan, karena tidak
bisa orang yang pernah "
"Diam, Goon!" kata Komisaris Jenks.
"Terus kan, Frederick."
"Yah seperti dikatakan oleh Pak Goon, penjaga itu diusirnya sehingga kedua pencuri itu bisa dengan leluasa mencari harta hasil rampokan mereka," kata Fatty
"Tapi kami saat itu sudah mengadakan pengusutan karena tahu tentang adanya berita berita melalui surat kaleng yang ditujukan pada Pak Goon. Kami menduga bahwa kedua orang itu hendak mencari batu batu permata
yang disembunyikan .Karenanya kami pun ikut mencari."
"Hahh!" dengus Pak Goon sebal
'Kamu tidak berhasil menemukannya. Tapi tadi malam saya kemari lagi. Ternyata kedua laki laki itu juga datang Untuk menyingkat cerita. Pak! Ern kemudian berhaSil mengurung kedua orang itu dalam gudang batu bara, mengeluarkan saya yang terkunci dalam lemari besar dan "
"Tapi kenapa Pak Goon yang kemudian ganti terkurung?" tanya Pak Jenks.
Ia memandang Ern dengan sikap curiga.
"Aduh -bukan saya yang melakukannya." kata Ern cepat-cepat,
"tapi kedua laki laki itu. Saya mana mungkin berbuat begitu!"
"Dan apakah orang orang itu mengatakan di mana permata-permata yang disembunyikan itu?" tanya Komisaris Jenks.
Ditatapnya Fatty dengan sikap menunggu
"Tidak, Pak," kata Fatty
Semua mengeluh
Sayang --permata permata itu tidak ditemukan!
"Yah -itu agak memecewakan," kata Pak Komisaris dengan nada menyesal
"Kau yakin tidak tahu di mana harta yang dirampok itu sekarang, Frederick?"
"Yah saya rasa saya tahu -walaupun belum melihatnya, Pak!" kata Fatty
Ucapannya itu menimbulkan kegemparan'
Semua memandangnya dengan mulut ternganga .
Komisaris Jenks cepat cepat berdiri
"Kau tahu di mana harta rampokan itu disembunyikan'" serunya
"Kau betul betul tahu?"
"Tahu betul sih tidak, Pak --tapi saya punya dugaan kuat,
" kata Fatty
"Jika saya ini tukang
pemasang pipa. dengan segera bisa saya selidiki kebenaran dugaan saya itu. "
"Tukang pipa? Apa mksudmu?" tanya Pak Jenks
"Ayo, Frederick _ jangan berteka teki terus!"
"Kita ke kamar mandi saja sekarang, Pak," kata Fatty mengajak.
Semua ikut masuk ke kamar mandi sempit itu, termasuk pula Pak Goon.
Fatty menepuk nepuk pipa saluran air dingin .
Air masih menetes dari sambungan yang longgar
"Saya rasa permata-permata Itu dijejalkan ke dalam pipa ini. Pak," katanya
"Bu Smith yang membuat saya mendapat dugaan itu .Ia mengatakan bahwa aliran air dingin sedikit sekah. Kemudian ketika saya memeriksanya, saya lihat bahwa sambungan di sini longgar .Karena tidak dikerjakan dengan rapi, Pak' Silakan periksa sendiri ini bukan hasil pekerjaan tukang yang ahli .Kemudian saya menarik kesimpulan, karena ini satu-satunya tempat yang belum diteliti -maka permata itu mestinya disembunyikan di dalam pipa ini'"
"Mustahil!" kata Komisans Jenks. sambil memandang pipa itu
"Macam macam saja. Tapi ini memang tempat yang hebat untuk menyembunyikan sesuatu.Bagaimana pendapat mu, Goon?"
Pak Goon merasa senang, karena dimintai pendapatnya
"Permata dalam pipa saluran air?" katanya dengan sikap mencemooh
"Saya belum pernah mendengar kejadian seperti itu, Pak. Untuk
memeriksanya pipa itu perlu dipotong dulu -lalu air membanjiri kamar mandi ini .Tapi cuma itu saja yang akan kita saksikan nanti!"
Komisaris Jenks pergike pintu. lalu berseru pada salah seorang bawahannya,
"Sersan' Coba ambilkan gergaji besi yang ada di dalam mobil!"
'Siap. Pak"
T1dak lama kemudian petugas polisi itu sudah kembali lagi, membawa gergaji besi
"Potong pipa itu." kata Komisaris Jenks sambil menggerakkan kepala ke arah pipa yang bocor
"Keran utama sudah ditutup, jadi yang keluar nanti hanya yang masih ada dalam pipa .Potong sedikit di bawah sambungan yang longgar. dari mana air menetes."
Semua memperhatikan dengan tegang. sementara sersan polisi itu menggergaji. Beberapa saat kemudian air memancur keluar, disusul dua benda kecil kemilau yang Jauh ke lantai.
Dengan cepat dipungut oleh Fatty, lalu disodorkan pada Komisaris Jenks.
"Astaga! Ya ini memang permata," kata pejabat polisi itu
"Pipa itu pasti penuh tersumbat dengannya' Pantas alirannya tidak lancar. Sekarang potong di tempat lain, Sersan "
Petugas itu melakukannya dengan segera.
Sekarang sudah pasti -bagian pipa yang dipotong penuh dengan permata dari berbagai ukuran. P?rmata itu tetap kemilau, walaupun sudah bertahun tahun terendam dalam air
"Keluarkan semuanya, Sersan,
" kata Komisaris Jenks.
Ia nampak sangat gembira.
"Kau pantas dianugerahi bintang penghargaan atas jasamu ini, Frederick! Prestasi bagus seperti selama ini. Bukankah begitu, Goon?" .
Pak Goon tidak mengatakan apa apa, karena Sibuk membersihkan hidung dengan sapu tangan. Ia tidak ingin mengatakan apa-apa tentang Fatty saat itu. Ia merasa muak terhadap anak itu.
Dan juga terhadap Ern!
Pasukan Mau Tahu 14 Misteri Berita Aneh di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Satu-satunya yang diinginkannya saat itu ialah lekas lekas pulang, lalu minum secangkir teh panas
"Kapan kapan aku masih harus meminta keteranganmu tentang urusan ini, Frederick," kata Pak Komrsaris sambil meletakkan tangan ke pundak Fatty
"Tapi sekarang terlebih dulu aku harus memeriksa kedua orang itu .Kuucapkan selamat padamu -dan Obati kepalamu yang benjol itu .Apakah itu perbuatan salah seorang penjahat itu?"
"Ya, Pak .tapi tidak apa'" kata Fatty
"Soalnya, saya Juga sempat membalas. Malam tadi benar benar ramai, Pak-dan Ern juga ikut terlibat di dalamnya. Dan bahkan lebih terlibat daripada saya!"
"Kalau begitu kuucapkan selamat pula padamu, Ern," kata Komisaris Jenks
"Aku takkan heran apabila nanti kau akan menerima sesuatu sebagai tanda penghargaan atas jasamu dalam menyelesaikan kasus ini."
Air muka Ern memerah karena gembira mendengar pujian yang tak terduga duga itu.
Ia ingin sekali bisa seperti Fatty.
Coba lidahnya bisa dilonggarkan seperti temannya itu, maka saat itu ia pasti akan sudah berpantun pantun. Tapi karena ia bukan Fatty, ia hanya dapat mengatakan,
"Kalau sudah besar nanti .saya akan menjadi polisi, Pak _ lalu naik pangkat menjadi Sersan .Sungguh'"
"Hahh'" dengus Pak Goon, lalu bergegas pergi dengan marah.
Ia jengkel terhadap Ern'
Apalagi karena sudah mengeluarkan uang lima Shilling sebagai upah agar keponakannya itu membantunya. Pengeluaran yang terbuang percuma
Hahh!
"Yuk kita beramai ramai sarapan di rumah ku,"
"Ayah pasti kaget sekali kalau melihat kepala benjol ini. Tapi mudah mudahan masih ada saat aku kembali ke sekolah nanti. Teman-teman pasti iri jika kuceritakan kejadiannya. Nah, Ern bagaimana pendapatmu tentang misteri kita ini"? Mengasyikkan tidak?"
"Astaganaga!" kata Ern berSeri seri
"Huibaat, Fatty' Terima kasih, aku diajak. Belum pernah aku seasyik ini. Dan jangan lupa aku masih punya uang lima Shilling yang diberikan Paman padaku sebagai upah .Nanti kita makan es krim. yuk! Aku yang mentraktir sekali ini .Buster juga boleh ikut!"
"Kau memang baik, Ern," kata Fatty sambil menepuk punggung anak itu.
Teman teman yang
lain ikut menepuk-nepuk. sampai Ern menjadi merah padam mukanya karena malu bercampur senang.
Astaganaga!
Ebook dipersembahkan oleh Group Fb Kolektor E-Book
https://m.facebook.com/groups/1394177657302863
dan Situs Baca Online Cerita Silat dan Novel
http://ceritasilat-novel.blogspot.com
Sampai jumpa di lain kisah ya !!!
Situbondo,27 September 2018
Terimakasih
TAMAT
Kisah Si Rase Terbang 1 Pendekar Gila 40 Empat Bidadari Lembah Neraka Puing Puing Dinasti 8
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama