Ceritasilat Novel Online

Misteri Berita Aneh 2

Pasukan Mau Tahu 14 Misteri Berita Aneh Bagian 2


Hah untung si Gendut tadi cukup berakal, sehingga mau memberi laporan tentang itu padanya .
Tapi bayangkan _ Ern yang menemukan rumah ntu!
Agak lama juga Pak Goon merenung, memikirkan uang lima Shilling yang terpaksa diberikan olehnya tadi pada Ern
'Kuminta saja lagi sekarang." katanya dalam hati
"Ah, tidak bisa kan sudah diberikannya pada anak gendut itu. Nah, kalau begitu aku ke jalan Haylings saja sekarang, mendatangi Smith "
Pak Goon pergi mengambil sepedanya
Ia berjalan lewat dapur, di mana Bu Hicks sudah asyik lagi . Mengamat-amati daun teh yang mengendap di dalam cangkir minumannya
"Anda ini, tidak bosan bosannya menekuni daun teh' bentak Pak Goon
"Membuang-buang waktu saja',
Ia menutup puntu dapur dengan bantingan keras
"Perempuan malas. ceroboh _ selalu ada saya barang yang pecah karenanya, minum teh sampai bercangkir-cangkir, selalu "
Pak Goon berhenti mengomel dalam hati, karena saat itu ia melihat sesuatu yang sangat mengejutkannya.
Surat kaleng lagi!
Ya pasti itu surat yang begitu lagi tergeletak di ambang jendela dapur
Amplop murahan berbentuk persegi empat. Namanya tertera di atasnya, dengan huruf kecil mengawali namanya 'Pak goon?
Pak Goon melongo, menatap sampul surat itu
Wah! Ern pasti melihat orang yang menaruhnya di situ begitu pula Bu Hicks' Orang takkan bisa melintasi kebun menuju ke jendela dapur tanpa terlihat oleh mereka berdua!
Pak Goon masuk lagi ke dapur, sambil membawa sampul surat itu .
"Ern'" serunya
"Coba turun sebentar. Dan Anda tetap duduk di situ, Bu Hicks. Aku ingin bertanya pada kalian berdua. O ya!"
ERN DAN PAK GOON DALAM KESULITAN
ERN terlonjak ketakutan mendengar suara paman nya memanggil dengan lantang.
Ada apa lagi sekarang?
Wah untung uang lima shilling tadi sudah dititipkannya pada Fatty'
Ern bergegas _menuruni tangga
"Ada apa. Paman?"
Dilihatnya Bu Hicks duduk di kursi sambil mendongak dengan sikap heran ke arah Pak Goon
"Lihat ini, Ern"' kata Pak Goon dengan suara menggelegar
"Lihat ini' Ada lagi surat seperti yang kukatakan padamu. Ditaruh di ambang jendela dapur sini' Bu Hicks' Sudah berapa lama Anda duduk di sini, menghadap ke jendela'?"_
"Sekitar tiga menit," Jawab Bu Hicks.
Ia nampak sangat terkejut.
"Sehabis mencuci piring dan gelas, saya kemudian duduk untuk minum teh secangkir .Itu paling lama baru tiga menit yang lalu "
' Anda melihat orang masuk ke dalam kebun?" tanya Pak Goon
"Sama sekali tidak," jawab Bu Hicks
"Wah betulkah itu surat kaleng lagi, Pak? Dan diletakkan ambang jendela lagi -benar benar nekat!"
"Anda mestinya melihat orang yang meletakkannya ke sini." kata Pak Goon dengan nada jengkel
"Tiga menit yang lalu belum ada di situ -itu
saya tahu pasti,
" kata Bu Hicks
"Soalnya saya tadi membuka jendela karena hendak melemparkan roti sedikit untuk makanan burung. Jadi saya pasti akan langsung melihat, jika surat itu sudah ada di situ .Saya kan tidak buta' Dan jangan Anda belalakkan mata Anda seperti itu. Pak Goon! tidak enak perasaan saya karenanya!"
"Tapi tadi pasti ada orang memanjat pagar, melintasi kebun, lalu menaruh surat ini di ambang jendela selama sepuluh menit yang lalu," kata Pak Goon
"Ern pasti harus melihatnya. jika Anda sendiri tidak. Kau melihat orang masuk tadi, Ern?"
"Tidak, Paman," kata Ern
"Aku tidak melihat Siapa siapa tadi."
"Kalau begitu kau tidak melakukan pengintaian_" kata Pak Goon yang mulai marah
"saya mengintai selama ini. Saya terus duduk di balik jendela," kata Ern tersinggung
"Sungguh, Paman -tidak ada orang masuk tadi!"
"Kalau begitu bagaimana surat ini bisa sampai kemari?" teriak Pak Goon
"Bu Hicks ada di dapur, sedang kau mengamati dari jendela kamar tidur di atas tapi masih juga ada orang bisa masuk tanpa
ketahuan, lalu pergi lagi setelah menaruh surat ini di ambang jendela sinil"
"Aku tidak tahu bagaimana caranya." kata Ern bingung
"Jika aku tidak melihat Siapa siapa, dan
Bu Hicks juga sama saja, maka tidak mungkin ada orang masuk. Kecuali jika pandai menghilang!"
"Jangan kurang ajar, ya!" tukas Pak Goon .
"Menghilang' Kurasa perhatian Bu Hicks cuma pada daun-daun tehnya saja, sedang "
"Jangan seenaknya saja ya, Pak Goon'" kata Bu Hicks tersinggung.
"Sedang Ern, pasti sudah asyik lagi dengan buku komiknya!" kata Pak Goon meneruskan omelan nya
"Katakanlah dengan sejujur-jujurnya, Ern ! Kau tadi tidak mengamat-amati. kan?"
'Aku tadi melakukan tugasku, Paman," kata Ern
Ia mundur teratur, melihat pamannya melangkah maju ke arahnya.
"Paman membayarku untuk melakukan pengamatan, dan aku melakukannya apabila ada di atas .Sungguh -tidak ada orang masuk ke dalam kebun tadi, sejak aku disuruh Paman naik ke atas "
Pak Goon mengayunkan tangannya,-hendak menempeleng. Tapi karena Ern menunduk, jari Pak Goon hanya mengenai pinggiran meja .
Pak Goon menandak nandak kesakitan.
Sedang Ern cepat-cepat lari keluar, menyambar sepedanya lalu mngayuhnya pergi. Ia tidak mau lagi tinggal di tempat pamannya!
Masa, ia sudah bersungguh sungguh, masih Juga tidak dipercaya?
Bahkan
hendak menempelengnya, padahal ia tidak berbuat apa-apa yang salah!
Bu Hicks mengatakan bahwa ia tidak melihat siapa siapa
Nah, kalau Bu
Hicks tidak melihat mana mungkin ia melihat!
Pak Goon bergegas membuka amplop surat itu. Tapi kemudian ia berpaling lalu kembali ke ruang kerjanya, karena melihat Bu Hicks memandangnya dengan mulut ternganga .Surat itu kembali dibuat dari kata-kata yang digunting dari surat kabar
Pak Goon menyimak kalimat yang tertera. Bunyinya lebih aneh lagi dari surat surat yang sebelumnya
'Jika Anda menjumpai Smith, sebut kata RAHASIA. Ia pasti mengambil langkah seribu!
"Hahh'" dengus Pak Goon sebal
"Apa maksudnya? Rahasia' Rahasia apa? Tapi baiklah _akan kusebutkan kata 'rahasia' pada Smith di Rumah Bibit Haylings apabila aku nanti menjumpainya! Aku sudah bosan pada urusan ini. Ern benar benar keterlaluan duduk di atas tapi dibiarkannya saja orang yang membuat surat ini datang dan meletakkannya di ambang jendela dapur! Padahal aku sudah membayar lima shilling":
Pak Goon beranjak keluar, hendak mengambil sepedanya.
Tapi kemudian ia tertegun .
Apakah tidak lebih baik jika ia menelepon anak gendut itu dan mengatakan bahwa ada surat kaleng lagi dan sekaligus mengatakan betapa buruknya tingkah laku Ern?
Anak itu benar benar tidak jujur!
Mau menerima pembayaran lima Shilling, tapi kemudian tidak melakukan tugas .
Tidak tahu terima kasih!
Pak Goon menelepon Fatty untuk menceritakan
tentang surat kaleng yang baru datang, begitu pula
tentang isinya. Fatty heran mendengar kabar itu. Tapi ia cepat cepat mencatat bunyi surat tak beralamat pengirim itu.
'Jika Anda menjumpai Smith, sebut kata RAHASIA. Ia pasti mengambil langkah seribu.'
Kemudian Pak Goon mengomel tentang Ern yang katanya keterlaluan, karena tidak melihat orang yang memasuki kebun untuk menaruh surat itu.
' Pasti Ia sudah asyik lagi membaca buku komiknya bukan melakukan tugas untuk mana ia dibayar," kata Pak Goon menggerutu.
"Tidak boleh dibiarkan Ern bertingkah seperti itu menerima uang untuk sesuatu yang tidak dilakukannya dengan baik. Kembalikan uang lima shilling itu padaku!"
"Maaf, Pak Goon tapi Itu kan pembayaran untuk apa yang sudah dilakukan oleh Em, dan bukan untuk yang masih harus dikerjakan,
" kata Fatty
"Lima Shilling itu sudah sah menjadi miliknya . Tapi apa yang akan Anda lakukan
sekarang? Mendatangi Smith dan Harris?"
"Ya," jawab Pak Goon
"Tapi kembali tentang lima Shilling tadi .Jika Ern nanti datang, katakan padanya aku menuntut kembali setengah crown. "
Fatty meletakkan gagang telepon, untuk menghindarkan diri dari keharusan mendengar omelan
Pak Goon .Ia ikut menyesal, kenapa Ern sampai _tak melihat orang yang memasuki kebun rumah
pamannya dengan membawa sepucuk surat lagi _
dan itu saat siang hari'
Pembawa surat itu rupanya sangat berani.
Fatty mendengar bunyi bel sepeda di pekarangan.
Ia menjenguk ke luar, lewat jendela .
Ternyata Ern yang datang.
Napasnya tersengal sengal, karena buru buru mengayuh sepedanya agar bisa secepat-cepatnya sampai di rumah Fatty
"Hai, Ern." sapa Fatty,
"baru saja pamanmu menelepon! Kudengar ada lagi surat kaleng yang ditujukan padanya -dan rupanya diletakkan di ambang jendela secara terang-terangan .Bagaimana mungkin kau sampai tidak melihat yang membawanya? Rupanya itu terjadi saat kau seharusnya sedang mengamat-amati."
"Dan aku memang mengamat amati saat itu," kata Ern tersinggung
"Kau mengatakan bahwa aku harus bekerja secara jujur dan itulah yang kulakukan .Sungguh. Fatty ! ketika aku disuruh naik ke atas oleh Paman untuk mengintai aku langsung duduk di balik jendela .Tak lepas sekejap pun mataku dari pekarangan .Betul, Fatty! Aku melihat beberapa potong roti melayang keluar dari jendela dapur. Aku langsung tahu. itu pasti Bu Hicks, yang memberi makan pada burung burung di pekarangan .Katanya surat itu belum ada di ambang jendda ketika ia membukanya untuk melemparkan roti "
"Dan setelah itu kau masih tetap memperhatikan pekarangan di bawah jendelamu'?" tanya Fatty agak sangsi.
"Bu Hicks Juga tidak melihat siapa-siapa saat itu?"
"Tidak. Ia tidak melihat siapa pun juga' Jika ia melihat, mestinya aku juga melihatnya kan?" kata Ern agak marah
"Bu Hicks duduk menghadap ke jendela dapur .Tempatnya begitu dekat, sehingga kalau mau ia bisa saja menyentuh ambang' Aku sungguh-sungguh tidak mengerti, Fatty! Surat itu harus sudah ada di situ ketika Bu Hicks melemparkan roti untuk burung burung. Ia saja yang tidak melihat. Cuma itulah yang masuk akal "
"Kurasa memang begitu," kata Fatty
"Tapi ada sesuatu yang sangat aneh dalam urusan ini, walau aku tidak bisa mengatakan apa itu yang aneh. Nah
kurasa pamanmu tentu akan bisa tenang lagi nanti. Ern! Tapi kamu mau, kau bisa saja ikut minum teh di sini. Kurasa tak ada gunanya kau kembali ke rumah pamanmu sekarang untuk melakukan pengintaian lagi karena kecil sekali kemungkinannya masih akan ada lagi surat begitu ini!"
"Terima kasih, Fatty. Aku mau saja tinggal dulu disini,
" kata Ern.
"Barangkali ada sesuatu yang saya kubantu mengerjakannya?"
' Memang ada. Aku harus mengemaskan barang-barang bekas, untuk diangkut ke Balai Desa." kata Fatty.
"Kau bisa membantu mengemasnya Tapi aku 'ingin tahu, bagaimana hasil urusan pamanmu di tempat Smith dan Harris. Mungkin saja Smith itulah orang yang disebut sebut dalam surat. Ah tidak lama lagi kita akan tahu juga "
Pengusutan yang dilakukan Pak Goon siang itu tidak berjalan lancar. Bukan hanya itu saja, ia bahkan mengalami kesulitan karenanya. Ia tiba di Rumah Bibit Haylings sambil marah marah, kesal karena Ern tidak melihat orang yang datang membawa surat kaleng yang terbaru.
Ia memasuki pekarangan tempat penjualan bibit tanaman itu dengan layu. Nyaris saja ditabraknya seorang laki laki yang datang dari arah rumah sambil mendorong gerobak.
"Hati hati sedikit dong!" teriak orang itu.
Gerobak yang didorongnya miring, sehingga menyebabkan sebuah pot berisi bunga pecah berantakan di tanah. Pak Goon turun dari sepedanya, lalu menyapa dengan gayanya yang paling resmi
"Aku ingin berbicara dengan Smith dan Harris "
"Anda berbicara dengan seorang di antaranya,
" kata laki-laki tadi, sambil melepaskan pegangan gerobak.
"Aku Harris. Ada apa? Aku sudah membayar pajak untuk anjingku, begitu pula radioku, mobil pengangkutku, dan "
"Aku datang ini bukan untuk urusan pajak," kata Pak Goon
Ia merasa orang itu mempermainkan dirinya.
"Aku ingin berjumpa dengan Smith "
"Wah -Itu agak sulit," kata Pak Harris.
Ia mengusap usap dagunya yang hari itu tidak sempat dicukur bersih
"Ya _Itu sulit."
"Ia ada di dalam?" tanya Pak Goon dengan nada kurang sabar
"Atau mungkin sedang di kebun bibit?"
"Tidak. tidak -Anda takkan menjumpainya di situ," kata Pak Harris
Ia sebal melihat polisi yang bertingkah itu
"Saat ini aku tidak bisa mengatakan dengan tepat, di mana ia berada "
"Tapi aku harus menjumpainya," kata Pak Goon
"Ini urusan penting. Jangan Anda rintangi. Antarkan aku ke tempatnya'"
"Sayang aku tidak punya waktu untuk itu," kata Pak Harris.
"Tempatnya terlalu jauh, sedang aku saat ini sedang sibuk. Waktu sangat berharga bagiku, karena aku bekerja seorang diri "
Pak Goon mulai kesal.
Di manakah Smith yang sepertinya tidak bisa dipegang buntutnya itu?
Pak Goon berusaha mengetahuinya dengan jalan mengajukan pertanyaan pancingan
"Smith itu namanya yang benar?" tanyanya secara blak-blakan
Pak Harris menatapnya dengan Sikap terkejut.
Ia menguSap usap dagunya lagi.
"Begitulah -sepanjang pengetahuanku." katanya
"Aku sudah dari dulu kenal padanya, dan ia Selalu bernama Smith semenjak baru bisa merangkak. Anda mau melucu. ya?"
"Tidak," kata Pak Goon singkat
Ia kecewa mendengar bahwa Smith itu rupanya nama asli, bukan samaran
"Eh tahukah Anda apakah rumah ini dulu pernah dinamakan The Ivies?"
"Kenapa harus begitu namanya?" balas Pak Harris bertanya.
"Ketika aku membelinya dulu, namanya Toko Bibit Haylings Sebelumnya juga sudah begitu .Mungkin juga sudah Toko Bibit
Haylings namanya sebelum Anda dilahirkan, Pak Polisi. Ingin Tahu' Ada urusan apa dengan The Ivies itu?"
"Yah dinding tempat Anda ini dirambati tanaman ivy," kata Pak Goon
Ia mulai merasa kikuk, Ia menyesal, kenapa sebelumnya tidak lebih dulu meneliti sudah berapa tua perusahaan yang bernama Toko Bibit Haylings itu
"Tapi sekarang tolong katakan di mana Pak Smith berada "
"Baiklah, jika Anda tetap berkeras," kata Pak Harris .
Diajaknya Pak Goon masuk ke dalam rumah .Didekatinya sebuah bola dunia berukuran besar lalu diputarnya sedikit, sehingga belahan Benua Amerika Selatan menghadap ke arahnya .Ia menuding ke sebuah titik di situ yang merupakan tanda kota
"Anda lihat titik ini? Ini kota Rio de Janeiro. Nah -di situlah Pak Smith, jika Anda ingin mendatanginya. Ia pindah kesana dua puluh tahun yang lalu, sementara bagiannya pada perusahaan ini dijualnya padaku. Tapi aku tetap mempertahankan nama yang lama, Smith dan Harris. Anda berangkat saja ke sana naik pesawat terbang. Pak lalu tanyakan padanya apakah namanya memang betul-betul Smith. Ia takkan berkeberatan mengatakannya pada Anda."
Pak Harris tertawa terbahak-bahak.
Begitu keras tertawanya. sampai Pak Goon merasa nyaris tuli. Polisi desa itu pergi dengan marah karena dlpermainkan .
Sikapnya digagah-gagahkan.
Tapi gelak tawa Pak Harris masih tetap terdengar sampai di ujung Jalan.
Pak Goon merasa menyesal
Kenapa tidak disuruhnya Fatty mendatangi Pak Harris
" Ada baiknya jika anak gendut itu yang dipermainkan seperti itu .Sedang polisi seharusnya diperlakukan dengan lebih hormat'
Pak Goon sangat jengkel saat itu.
FATTY MENGALAMI KEMACETAN
PAK Goon tidak menceritakan kejadian di Rumah Bibit Haylings pada siapa pun.
Ia tidak banyak berbicara ketika Fatty menelepon petang itu, untuk
menanyakan hasil pengusutannya di sana
"Di sana tidak ada lagi orang yang bernama Smith." katanya.
"Sudah pergi, dua puluh tahun yang lalu. Membuang-buang waktu saja, aku ke sana tadi. Ern ada di tempatmu, Frederick?"
"Ya .Baru saja hendak kusuruh pulang,
" kata Fatty
"Ia banyak membantuku tadi. Anda baik hati, menyuruhnya kemari, Pak Goon Terima kasih!"
Pak Goon tercengang.
Rupanya Ern tidak bercerita pada Fatty bahwa ia tadi sangat marah pada keponakannya itu serta sempat memukulnya, walaupun meleset!
Yah kalau begitu Ern masih bisa menginap semalam di rumahnya. dan setelah itu boleh saja pulang. Anak itu tidak banyak gunanya selaku pengintai. Pak Goon tidak berniat membayarnya lagi
Tidak lama kemudian Ern datang dengan perasaan was-was, karena tidak tahu bagaimana
sikap Pak Goon padanya. Ternyata ia disuruh makan malam bersama Bu Hicks di dapur
"Aku sedang ada urusan," kata Pak Goon
Ern cepat cepat pergi ke dapur
Ia merasa lega, karena tidak diapa-apakan oleh pamannya .Ia duduk di dekat api, sambil memperhatikan Bu Hicks yang sedang membuat adonan kue
"Aneh, kenapa kita berdua sama-sama tidak melihat orang yang datang membawa surat itu tadi siang." kata Ern
"Aku sebenarnya tidak begitu memperhatikan." kata Bu Hicks.
"Saat itu aku sedang duduk sambil meneliti daun daun teh di cangkirku. seperti yang biasa kulakukan. Dan kau pun pasti tidak benar benar mengamat amati, Anak muda! Kau boleh saja berbohong pada pamanmu, tapi padaku itu tidak perlu. Kau sebetulnya juga tidak memperhatikan"
"Tapi saya memperhatikan, Bu," bantah Ern
"Sungguh, mata saya tak pernah lepas dari pekarangan. Biar sedetik saja pun tidak. Saya kan dibayar untuk itu! Dan saya sama sekali tidak melihat siapa Siapa. yang saya lihat hanya burung burung yang berdatangan lalu mematuk matuk roti yang Anda lemparkan ke luar "
"Ah -jadi kau melihat aku melakukannya?" kata Bu Hicks.
"Kalau begitu memang aneh bahwa kau tidak melihat orang yang membawa surat tadi, karena ia mestinya datang segera setelah itu seperti yang kukatakan pada pamanmu "
"Tidak mungkin baru saat itu,
" kata Ern
"Sudah kukatakan bahwa aku mengama amati terus, Bu Hicks. Aku tahu pasti bahwa aku tidak keliru "
"Ah' Kau hendak mengatakan bahwa akulah yang keliru, begitu?!" tukas Bu Hicks dengan galak, sampai Ern takut melihatnya
"Hati hati sedikit kalau berbicara, Anak muda ! nanti kau tidak kuberi makan "
Ern langsung terdiam.
Tapi dalam hati ia merasa bingung.
Sekarang Bu Hicks pun marah marah pula terhadapnya!
Tapi masih mendingan duduk di dapur dengan wanita itu, daripada ada di kantor bersama pamannya .Saat itu timbul gagasan dalam hati Ern, untuk membacakan 'bantun' karangan nya pada Bu Hicks. Mungkin dengan jalan begitu kemarahannya bisa surut.
"Saya Suka mengarang sajak. Bu Hicks." katanya
"Itu kan tidak begitu sulit," balas Bu Hicks
"Aku pun suka mengarang sajak, jika ada waktu luang "
Ern agak kecewa mendengar keterangan itu.
Tapi ia mencoba sekali lagi
"Saya ingin tahu pendapat Anda tentang bantun saya yang paling baru," katanya.
'Maukah Anda mendengar saya mendeklamasi?"
"mendeklamasi anu. membacakannya?"
"Terserah, kalau kau kepingin," kata Bu Hicks sambil menggulung gulung adonan dengan bersemangat
"Kekanak kanakan, sebetulnya! Dulu sewaktu sekolah, aku sering berdeklamasi "
"Tapi ini karangan saya sendiri, Bu," kata Ern.
"Setidak tidaknya sebagian daripadanya, lalu sisanya diteruskan seorang kawan "
Ern berdiri lalu mendeklamasikan sajaknya ditambah dengan sambungan yang dikarang Fatty -tentang rumah tua yang malang. Ia tidak melihat Pak Goon berdiri di ambang pintu dapur. Pamannya hanya tercengang cengang saja mendengar Ern berdeklamasi. Anak itu kaget setengah mati mendengar suara pamannya ketika ia selesai bersajak.
"Kau mengarang sajak lagi, Ern?" kata Pak Geon
"Sudah berapa kali kukatakan padamu bahwa itu cuma membuang-buang waktu saja' Masih Ingat pantun kurang ajar yang pernah kautulis tentang diriku? Aku masih ingat itu! Dan apa itu tadi kau menyebut nyebut tentang The Ivies? Jangan kaumasukkan hal hal rahasia seperti Itu di dalam pantun pantunmu. Coba kemarikan buku catatanmu itu! Aku ingin melihat, pantun pantun apa lagi yang kautulis di dalamnya "
"Jangan. Paman! Buku ini berisi catatan yang bersifat pribadi,
" kata Ern
Ia merasa khawatir, karena di situ ada catatan tentang beberapa kali pertemuannya dengan Fatty dan anak anak yang lain
"Kau tidak mau. Ern?" kata Pak Goon sambil datang menghampiri.
Ern langsung lari lewat pintu belakang.
Saat itu ia melihat bayangan gelap bergerak di depannya. Ern berteriak-teriak,
"Paman! Ada orang! Cepat. Paman'"
Pak Goon bergegas keluar dan menubruk tali gantungan pakaian yang direntangkan Bu Hrcks di
situ untuk menjemur beberapa potong pakaian kerja, dua seprai, dan sehelai selimut berwarna galap.
Tali itu putus
Pak Goon berteriak
Ia tidak bisa melihat apa-apa, karena terselubung selimut
Kasihan Ern!
Ia tadi sungguh sungguh menyangka bahwa jemuran yang melambai lambai tertiup angin dalam gelap itu orang yang menyelinap nyelinap .Ketika melihat pamannya terhuyung huyung kembali ke dapur dengan jemuran pada tali yang putus terseret seret di belakangnya, dengan segera ia tahu bahwa satu-satunya yang bisa dilakukannya untuk menyelamatkan diri saat itu adalah cepat~cepat lari ke kamar tidurnya dan mengunci pintu dari dalam'
Itu berarti tidak sempat makan malam .
Tapi setidak-tidaknya buku catatannya aman. dan ia sendiri juga terlindung dan amukan pamannya. Kalau menilik suara Paman di bawah, ia boleh mengucap Syukur karena masih sempat melarikan din. Ia menyesali dirinya, kenapa mengatakan mau datang untuk membantu pamannya.
Setelah ini takkan mau lagi, kata Ern dalam hati.
Tidak mau!
Sementara itu Fatty merasa dirinya benar-benar macet dalam menangani urusan surat-surat misterius itu.
Mereka tidak berhasil menemukan rumah yang dinamakan The Ivies, atau yang pernah disebut begitu karena ditumbuhi tanaman menjalar itu. Mereka pun tidak berhasil menemukan Smith yang disebut-sebut dalam surat.
Apa lagi yang masih bisa dilakukan sekarang?
"Tinggal satu lagi -dan itu sangat merepot kan," kata Fatty pada dirinya sendiri.
" Kucoba saja melepaskan guntingan-guntingan koran yang direkatkan pada lembaran lembaran kertas surat itu. Mungkin di balik potongan potongan kertas koran itu aku nanti menemukan sesuatu yang berguna .Siapa tahu, mungkin dari situ aku bisa tahu koran mana yang dipakai .Kalau koran terbitan Bristol misalnya, maka besar kemungkin artinya pembuat surat surat kaleng itu berasal dari Bristol. Atau kalau koran Manchester yang dipakai, mungkin orang itu datang dari Manchester-walau takkan banyak gunanya apabila hal itu diketahui"
Malam itu Fatty pergi ke gudangnya, lalu mulai sibuk melepaskan guntingan-guntingan surat kabar dari surat-surat kaleng. Pekerjaan itu memang sangat merepotkan .Ketika ia sedang Sibuk dengannya, tahu tahu lampu minyak berkelip kelip lalu padam
Fatty mengumpat
Diterangi cahaya lilin yang buru-buru dinyalakan, dikumpulkannya barang barangnya yang berserakan di situ, lalu masuk ke rumah. Ia meneruskan pekerjaan itu di kamar tidur
Fatty melihat beberapa hal yang menarik sementara ia berusaha melepaskan guntingan guntingan kertas koran yang ditempelkan pada kertas tulis itu.
Misalnya saja kata 'goon'
Kata itu merupakan bagian dari kata yang lebih panjang, dan tidak terdiri dari empat huruf yang digunting secara terlepas-lepas. Fatty menatap kata itu 'Goon'. Mestinya itu bagian dari kata yang lebih
panjang.


Pasukan Mau Tahu 14 Misteri Berita Aneh di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tapi kata apa yang bagiannya berbunyi begitu?
Fatty berusaha mengingat ingat.
Tapi tidak berhasil
Sementara ia meneruskan pekerjaannya, tiba tiba terdengar pintunya diketuk dari luar .
Ibunya masuk.
"Kau yang mengambil buku yang kupinjam dan perpustakaan, Frederick?" tanya Bu Trotteville .
Kemudian ia melihat kesibukan yang sedang dikerjakan anaknya
"Astaga apa itu yang sedang kau kerjakan? Segala-galanya berantakan di sini'"
"Aku sedang berusaha memecahkan _yah, bisa dibilang semacam teka-teki, Bu?" kata Fatty
Ibunya memungut guntingan surat kabar yang baru saja diletakkannya dimana tertera kata 'goon'
"Goon," kata Bu Trotteville membaca kata itu
"Aneh teka tekimu ini, Frederick' Apakah ini bagian dari kata 'Rangoon' -begitu?"
"Rangoon'" kata Fatty
"Tidak sampai ke sana pikiranku tadi. Rangoon! Ibu kota Birma! Rasanya cuma kata itu saja yang berakhir dengan 'goon', ya Bu? Apakah akhir akhir ini banyak berita tentang kota itu di dalam surat kabar? Barangkali ada kejadian apa-apa di sana? Seringkah nama kota itu muncul dalam koran koran terbitan sini?"
"Kurasa tidak! Setidak-tidaknya, aku tidak merasa pernah membaca berita tentang Rangoon," kata ibunya
'Ah, Frederick ternyata memang kau yang mengambil buku perpustakaanku' Kau ini benar benar keterlaluan "
"Aduh, maaf. Bu-rupanya terbawa tadi," kata Fatty
"Habis mirip sekali dengan bukuku ini. Lihatlah'"
"Kau perlu kubantu menyelesaikan teka-teki aneh ini?" kata ibunya menawarkan
"Kau tahu kan, aku paling suka pada teka teki "
"Ah, tidak usah Bu -terima kasih! Jangan repot repot!" kata Fatty buru buru
Ia merasa khawatir, jangan jangan Ibunya nanti mengajukan pertanyaan yang macam-macam, tentang dari mana Ia mendapat "teka teki' itu.
"Kurasa aku terpaksa menyerah -karena terlalu payah kelihatannya."
Kenyataannya kemudian memang begitu, setelah Fatty bersusah payah selama paling sediklt dua jam lagi. Di balik kertas koran yang berhasil dilepaskan tidak tertera apa-apa yang bisa dijadikan petunjuk-tentang surat kabar yang dipakai. Ia hanya melihat deretan huruf huruf yang semula membentuk kata-kata berita tertentu .
Tapi berita apa? itu tidak bisa diketahui
Benar-benar mengecewakan!
"Gagasan ini ternyata tak ada gunanya," kata Fatty sambil mengembalikan potongan potongan kertas ke amplopnya.
"Dua jam terbuang percuma' Aku benar-benar macet sekarang. Tidak ada petunjuk yang berhasil ditemukan -dan ketika ada kesempatan untuk melihat orang yang membawa surat-surat itu, Ern tidak melihatnya. Kurasa ia saat itu sedang tidur tiduran' Kalau bangun, mustahil ia tidak melihat orang itu .Benar benar sial. Sekarang bagaimana enaknya?
Ah kurasa sebaiknya kita mengadakan rapat saja lagi besok pagi. Siapa tahu, mungkin saat itu ada yang punya gagasan baru "
Jadi keesokan paginya, pukul sepuluh tepat, anak anak berkumpul kembali di rumah Fatty.
Ern juga hadir
Anak itu nampak agak lebih senang.
Pamannya menerima surat bernada ramah dari Komisaris Jenks, tentang suatu urusan kecil yang rupanya diselesaikan dengan baik oleh Pak Goon .Karenanya wajah polisi desa itu berseri-seri terus sewaktu sarapan pagi. Sampai tiga kali ia membacakan surat atasannya itu pada Ern .
Sikapnya serius sekali
"Jika aku waktu itu berbuat seperti yang kaulakukan kemarin _duduk mengintai dari jendela kamarmu. tapi sama sekali tidak melihat apa yang terjadi di depan hidungku _ aku takkan mungkin menerima surat seperti ini," katanya.
Ern tidak membantah
Ia hanya menganggukkan kepala, sementara tangannya sibuk meraih roti, mentega, dan selai .Selesai sarapan ia hendak pergi ke rumah Fatty, untuk memberitahukan kepulangannya hari itu juga. Ia merasa yakin bahwa pamannya pasti tidak mau memberi upah lagi.
Sedang tanpa itu, Ern tidak ingin lebih lama berada di rumah Pak Goon!
Karenanya Ern juga ada dalam rapat pagi itu. Setelah anak anak datang semua, kemudian Fatty memaparkan kegagalannya pada malam sebelumnya.
"Ibu kemudian datang .Ia menawarkan bantuan nya," katanya
"Tapi aku khawatir, jangan jangan ia kemudian bertanya macam macam. Ia sempat mengatakan bahwa kata 'goon' yang diawali dengan huruf kecil bukan dengan huruf besar mungkin merupakan bagian dari kata 'Rangoon' Dan itu bisa saja -walau menurutku kalau itu benar, kita tetap tidak bisa berbuat apa apa dengannya! Akhirnya kuhentikan saja usahaku itu -mencoba menemukan petunjuk dengan jalan melepaskan guntingan-gunawan koran itu dari lembaran lembaran kertas surat. Kini aku benar benar tidak tahu lagi, apa yang masih bisa kita lakukan "
"Yah -tinggal satu saja lagi," kata Daisy,
"dan itu tempat yang kutemukan kemarin bersama Larry .Nanti dulu-apa sih, namanya sekarang?0 ya, Fairlin Hall. Itu, rumah besar yang sekarang kosong' Mungkin saja ada gunanya menyelidiki apakah tempat itu pernah dinamakan The Ivies."
"Tapi katamu tempat itu kosong," kata Fatty.
"Kau melihat papan di depan. di mana tertulis kata 'Dijual""
"Ya, memang," kata Daisy.
"Tapi tadi aku lewat lagi di sana -cuma karena ingin tahu saja dan saat itu aku melihat sesuatu yang aneh"
"Apa itu?" tanya anak anak serempak.
"Yah --aku tadi yakin melihat asap mengepul rasanya seperti dari salah satu cerobong di sebelah belakang," kata Daisy
"Tapi tentang itu aku tidak begitu yakin .Bisa juga dari cerobong sebuah
rumah yang dari depan tidak kelihatan .Tapi kelihatannya seperti dari salah satu cerobong Fairlin Hall itu sendiri "
"Wah itu memang perlu kita selidiki," kata Fatty. yang langsung bergairah lagi
"Mungkin ada orang yang bersembunyi di sana. Mungkin orang itu Smith! Kuusulkan, kita dengan segera berangkat dengan sepeda ke sana, untuk melihat lihat, Nah, bagaimana? Ayolah!"
Seketika itu Juga mereka bertemperasan mengambil sepeda masing-masing. sementara Buster lari sambil menggonggong-genggong mengelilingi mereka.
Apakah itu merupakan petunjuk yang berhubungan dengan misteri yang sedang diselidiki?
Atau bukan?
Cerobong yang mengapulkan asap!
Mudah mudahan saja itu cerobong gedung Fairlin Hall!
PENJAGA FAIRLIN HALL
KEENAM remaja itu mengayuh sepeda mereka cepat cepat melintasi desa Peterswood, sementara Buster lari di belakang mereka dengan lidah terjulur ke luar .
Malangnya, pada suatu tikungan mereka berpapasan dengan Pak Goon yang juga sedang naik sepeda. Ern yang bersepada di tengah jalan, nyaris saja menubruk pamannya
"Ern'" seru Pak Goon .
Sepedanya hampir terguling
"Kau ini perlu di-'he, mau ke mana kau. Ern! Ern!"
Tapi Ern sementara itu sudah menjauh, bersama anak anak yang lain .
Ern nampak ketakutan.
"Moga moga aku tidak dikejarnya,
" katanya sambil berpaling.
Ia kaget sekali ketika melihat Pak Goon berputar lalu mengayuh sepedanya kencang-kencang. berusaha menyusul mereka
"Pak Goon tidak boleh sampai melihat kita masuk ke pekarangan Fairlin Hall." kata Fatty tersengal sengal.
"Kita lewati tempat itu, lalu mendaki Bukit Cockers. Pak Goon pasti akan tertinggal jauh nanti."
Mereka bersepeda cepat-cepat, melewati gerbang pekarangan Fairlin Hall. sambil berusaha
melihat apakah ada asap mengepul dari salah satu cerobong di situ . Kemudian mereka menikung, menuju Bukit Cockers yang terjal.
Mereka mulai mendaki bukit
Kecepatan mereka agak berkurang sekarang. Dari arah belakang terdengar suara Pak Goon memanggil-manggil keponakannya.
Bets tercekikik geli
"Wah, muka Pak Goon pasti merah padam bila mencapai separuh jalan bukit ini' Kita sebenarnya tidak boleh begini terhadapnya, Fatty?"
"Siapa suruh mengikuti kita," kata Fatty terengah-engah, badannya sendiri terlalu montok
"Coba kaulihat sebentar ke belakang, Bets. Pak Goon sudah turun dari sepedanya belum?"
Bets menoleh ke belakang.
"Sudah" katanya
"Ia berhenti. sambil menyeka muka Kasihan Pak Goon' Sebentar lagi kita takkan bisa dilihatnya lagi."
Anak-anak sampai di puncak Bukit Cockers .
Mereka merasa lega karena dari Situ jalan menurun. Kemudian mereka mengitar, kembali ke jalan tempat rumah Fairlin Hall.
Pak Goon tidak kelihatan lagi
Anak-anak menyandarkan sepeda sepeda mereka ke tembok pekarangan
Mereka berdiri di ambang gerbang sambil memandang ke dalam.
"Itu-lihat," kata Daisy bersemangat.
"Itu kan asap yang mengepul dan salah satu cerobong di begian belakang rumah?"
"Ya, betul." kata Fatty
"Uh. jeleknya bangunan ini'
'Lihat saja tiang yang besar besar di sisi pintu
depan itu serta balkon balkon kekar yang terbuat dan beton. Tempat ini mestinya sudah sejak bertahun-tahun tidak didiami lagi "
Fatty menghampiri papan di mana tertera tulisan "Dijual"
Dibacanya nama perusahaan yang mengurusi penjualan rumah tua itu
"Paul dan Ticklng' Ada baiknya jika kita ke sana untuk meminta keterangan tentang rumah ini. Mungkin nanti kita bisa mengetahui apakah tempat ini pernah dinamakan The Ivies "
"Ya, itu ide yang bagus'" kata Pip.
"Nah _ bagaimana. apakah kita masih akan masuk sebentar untuk melihat apakah ada orang di sini? Kita perlu mengetahui dengan pasti apakah yang berasap itu cerobong rumah ini atau bukan "
"Ya, betul." kata Fatty
"Aku masuk sekarang, bersama Bets .Kalian tinggal saja di sini, dengan Buster .Tapi bersembunyilah supaya tidak sampai dilihat orang. Aku akan pergi ke bagian belakang bersama Bets, sambil memanggil-manggil Buster. Kami berbuat seolah-olah mencarinya. Kalau di sana ada orang, mungkin orang itu akan keluar karena mendengar kami berdua berteriak teriak . Nanti kalau suara kami sudah tidak terdengar lagi, kalian lepaskan Buster. supaya datang menyusul kami di belakang."
"Beres," kata Larry, lalu memegang kalung leher anjing kecil itu.
Fatty berjalan bersama Bets menuju ke gedung kuno itu.
"Buster! Buster! Ke mana lagi kau sekarang?!"
seru Fatty sekuat kuatnya.
Buster meronta ronta
karena ingin menyusul .Anjing kecil itu sangat marah pada Larry, karena anak itu memegang kalung lehernya erat-erat. Buster sampai hampir tercekik dalam usahanya untuk melepaskan diri.
Fatty mengintip ke dalam rumah besar itu lewat jendela-jendela yang dilewati .Tempat itu sama saja suramnya, di luar maupun di dalam .Nampak kamar kamar besar, kosong dan kotor, dengan kaca jendela berdebu, serta dinding yang sudah pudar warnanya. Bets bergrdik, lalu cepat cepat membuang muka
Mereka membelok di sudut sebelah belakang rumah. Mereka tiba di bagian yang merupakan dapur .Tali jemuran terentang dipekarangan situ. Beberapa potong pakaian tergantung di situ, melambai lambai kena angin.
Nah kalau begitu di situ ternyata memang ada orang. Fatty menyenggol Bets sambil melirik ke atas.
Bets mengikuti pandangannya
Ia melihat asap mengepul dari cerobong di atap.
Daisy ternyata tidak salah lihat!
"Buster' Buster' Anjing nakal ke mana kau tadi?" teriak Fatty, lalu bersuit.
Bunyinya melengking .
Sgeorang wanita yang nampak sudah tua muncul dari pintu dapur . Orangnya kurus dan bertampang murung.
Tapi air mukanya ramah
"Kau kehilangan anjingmu?" tanya wanita itu
"Ia ada di sekitar sini," kata Fatty mengelak tapi tanpa berbohong.
"Mudah mudahan saja tidak sampai mengganggu Anda tadi. Kami sangka
rumah ini tidak ada penghuninya .Saya tadi melihat papan dengan tulisan 'Dijual di depan "
"Itu memang betul," kata wanita itu sambil membungkus tubuhnya lebih rapat dengan selendangnya.
'Kami penjaga di sini. Rumah ini sudah sejak bertahun-tahun kosong. sehingga selalu ada saja gelandangan yang menyusup masuk _ akhirnya perusahaan yang mengurus menempatkan penjaga di sini. Kami sudah lima belas tahun ada di sini --dan kami berharap mudah-mudahan gedung ini takkan pernah bisa dijual. Kami tidak ingin kehilangan tempat tinggal "
Saat itu Buster muncul dari balik gedung.
Anjing kecil itu ribut menggonggong ketika melihat Fatty di situ. Rupanya ia jengkel karena begitu lama ditahan oleh Larry, yang dengan segera melepaskannya setelah Fatty berhenti memanggil manggil.
"Ah itu dia anjingmu," kata wanita tua itu.
'Rupanya tadi tidak begitu jauh perginya .Kadang kadang aku ingin juga punya anjing .Sejak kami di sini, sudah tiga kali gedung ini kemasukan pencuri walau aku tidak mengerti. apalah yang bisa diharapkan dari dalam sebuah rumah
kosong'"
Saat itu terdengar suara seseorang memanggil dari dalam gedung disusul bunyi batuk-batuk.
"Itu suamiku," kata wanita tua itu.
"Kasihan, ia sakit. Kalian nanti akan kembali ke desa, ya? Aku sebenarnya harus ke apotek untuk mengambil obat suamiku -tapi tidak enak hatiku meninggalkan dia seorang diri di sini "
"Kami bisa saja menyampaikan pesan Anda ke apotek Atau lebih baik lagi, kami yang mengambil kan obat itu untuk Anda'" kata Fatty
"Kami naik Sepeda."
"Wah, kau memang anak baik," kata wanita tua itu
"Sebentar -akan kuambilkan botolnya." ia bergegas-gegas masuk.
"Nama mereka Smith atau bukan, ya?" kata Fatty dengan suara pelan.
"Kurasa bukan! Mereka cuma penjaga saja, yang sudah bertahun tahun ada di sini. Nah itu dia sudah kembali "
"ini botolnya," kata wanita tua itu
"Dan ini uang untuk membayar obat itu. Katakan saja obat seperti yang biasa "
"Eh saya harus mengatakan untuk siapa?" tanya Fatty
"Smith," kata wanita tua itu
"John Smith! Pak Apoteker sudah tahu "
"Baiklah," kata Fatty
Ia kaget mendengar bahwa ternyata ada orang yang bernama Smith di rumah tua yang ditumbuhi ivy itu .
Ia melirik Bets
Dilihatnya anak itu Juga tercengang.
"Yuk. Buster Sepuluh menit lagi kami sudah kembali, Bu Smith "
"Kau benar benar baik hati," kata wanita tua itu sambil tersenyum, yang menyebabkan wajahnya nampak sangat menawan.
Fatty berlari ke luar bersama Bets dan Buster.
Pikiran Fatty haru biru
Mungkinkah ini Smith yang lain lagi?
Atau mungkin yang benar?
"Lama sekali kalian di dalam," kata Larry
"Ada apa tadi di sana?"
Fatty menceritakan dengan singkat, sementara mereka bersama sama mendorong sepeda masing masing kembali ke jalan
"Ada sepasang suami-istri di dalam penjaga tempat ini sejak bertahun tahun .Dan nama mereka Smith! Nah -apa kata kalian sekarang?"
"Yuk kita harus ke apotek," kata Bets
"Untuk apa?" tanya Pip heran
"Nanti kukatakan, sambil bersepeda,
" kata Fatty
Itu ternyata sangat berbahaya, karena keempat anak lainnya begitu kepingin mendengar cerita Fatty sehingga mereka bersepeda berdempet dempet?
Tapi mereka sampai Juga dengan selamat di apotek.
Fatty masuk membawa botol
Ia berniat hendak mengorek keterangan lebih banyak tentang suami istri Smith tadi, kalau bisa.
"Untuk Pak Smith?" tanya apoteker, yang mengenal Fatty
"Bagaimana kabar pak tua itu? Sudah setahun ini ia sakit-sakitan terus. Lebih baik
Jika ia pergi saja dari gedung tua yang lembab itu. dan tinggal di rumah sendiri. Tapi mereka orang tak punya'"
"Bu Smith kelihatannya ramah," kata Fatty.
"Kalau suaminya, saya belum melihat"
"Orangnya aneh," kata apoteker itu sambil menulis pada etiket yang baru
"Agak takut takut sikapnya' Jarang sekali keluar. Ia bisa dibilang tidak pernah mengatakan apaapa kalau kemari saat
istrinya yang sakit dan ia harus mengambilkan obat untuknya .Kurasa mereka tidak ingin gedung tua itu dijual _ karena kalau itu terjadi mereka akan terpaksa mencari tempat tinggal lain .Dan itu tidak gampang sekarang, untuk orang yang tua dan miskin seperti mereka"
"Siapakah pemilik Fairlin Hall dulu?" tanya Fatty
"Aku tidak tahu,
" kata apoteker itu
"Sudah bertahun tahun rumah tua itu kosong terus jauh sebelum aku pindah kemari .Kurasa rumah itu pasti sudah sangat bobrok sekarang .Suasananya suram di situ .Nah -ini obatnya.Harganya satu Shilling. Terima kasih, dan sampaikan salamku pada Bu Smith. Wanita itu baik sekali .Ia sangat menyayangi suaminya "
"Terima kaSih," kata Fatty, lalu keluar bersama Bets
"Kita langsung kembali ke Fairlin Hall," katanya pada anak anak yang menunggu di luar
"Nanti akan kuusahakan apakah bisa kuperoleh keterangan lebih banyak dari Bu Smith. Setelah itu kita ke perusahaan yang mengurus rumah itu. Kita perlu sekali mengetahui apakah rumah tua itu pernah dinamakan The Ivies. Kalau ternyata begitu, maka itu berarti bahwa kita akhirnya berhasil menemukan Jejak yang benar dalam urusan yang misterius ini!"
Mereka kembali beramai-ramai ke Fairlm Hall .Fatty masuk lagi bersama Bets. Mereka menuju ke pintu belakang, diikuti oleh Buster yang menandak
handak mengelilingi mereka .Mereka mengetuk pintu dapur yang tertutup
"Kalau itu kalian yang membawakan obat, tolong letakkan saja di Jenjang depan pintu." seru seSeorang dari dalam .
Dari suaranya, itu mestinya Bu Smith
"Aku sedang Sibuk, mengurus suamiku. Batuknya kumat lagi. Terima kasih. atas pertolongan kalian "
Fatty meletakkan botol obat di Jenjang depan pintu dapur .Ia agak kecewa, karena tidak berhasil memperoleh keterangan lebih banyak.
Ia memandang berkeliling dengan cepat.
Pekarangan di situ sangat bersgh dan rapi
Tirai tua tergantung di jendela-tendela dapur .
Hanya di situlah ada jendela yang bersih!
Di jenjang depan pintu ada botol susu yang kosong. Sudah dicuci bersih, tinggal diambil oleh tukang susu
"Yah Pak Smith itu mungkin saja orang yang memakai nama palsu serta bermasa silam gelap," kata Fatty sambil berjalan seiring dengan Bets, kembali ke depan
"Tapi istrinya pasti orang baik. Pak Apoteker pun mengatakan begitu. Aku suka pada wanita tua itu. Kau Juga, Bets?"
"Ya," kata Bets
"Mudah mudahan saja takkan tejadi sesuatu yang tak menyenangkan terhadap Pak Smith karena itu pasti akan menyedihkan bagi istrinya. Orang yang mengirim surat-surat kaleng itu kelihatannya sama sekali tidak suka pada Pak Smith, ya? Aku ingin tahu maksudnya,
menyuruh Pak Goon menyebut RAHASIA apabila ia mendatanginya."
"Aku juga tidak tahu maksudnya," kata Fatty
"Nah 'sekarang kita pergi ke perusahaan yang mengurus penjualan rumah itu. Eh apa itu yang ribut ribut di depan gerbang?"
Dengan segera hal itu diketahuinya!
Ternyata beberapa saat sebelum Fatty keluar bersama Bets, Pak Goon lewat di depan.
Tiba tiba ia melihat Larry, Daisy, Pip dan Ern!
Ia juga melihat kedua sepeda Fatty dan Bets tersandar ke tembok pekarangan .
Rasa ingin tahunya timbul
Ia turun dari sepedanya, setelah memeriksa dengan cermat apakah Buster ada di sekitar situ. Dihampirinya anak-anak yang menunggu, lalu ditanyakannya kenapa mereka ada di situ
"Kami sedang mengaso sebentar," kata Pip.
"Mendaki Bukit Cockers dengan kecepatan penuh melelahkan sekali, Pak Goon! Kurasa Anda pasti juga merasakannya tadi"
"Jangan kurang ajar, ya!" tukas Pak Goon sambil menatap Pip dengan mata terbelalak marah
"Ke mana anak gendut kawan kalian? Mau apa dia kemari? Eh ini juga rumah yang ditumbuhi ivy! Tapi takkan ada apa-apa yang bisa kalian temukan di sini _ rumah ini kosong' Ern coba kemari sebentar "
Saat itu Fatty muncul dari dalam pekarangan, bernama Bets dan Buster!
Anjing kecil itu dengan
segera lari menghampiri musuh lamanya, sambil menggonggong dengan gembira. Pak Goon cepat-cepat menaiki sepedanya lalu buru buru pergi sambil berseru seru pada Ern
"Ayo, Ern ikut aku pulang' Aku punya tugas untukmu, mengantarkan pesan. Sekarang juga kau ikut Ern?"
"Lebih baik kau ikut saja, Ern,
" kata Fatty
"Siapa tahu, barangkali ia memberimu upah lagi saat makan siang nanti, jika kau melakukan tugas untuknya pagi ini'"
"Alaa, mana mungkin'" kata Ern sebal.
"Tapi baiklah, Fatty! Kalau kau mengatakan aku harus ikut, aku ikut. Nanti begitu ada kesempatan aku akan datang ke rumahmu, supaya aku bisa mengetahui perkembangan baru dari kalian Yuk, sampai nanti!"
Ern menyusul pamannya dengan tampang sedih. Mau tidak mau, anak-anak tertawa juga melihat tampangnya saat itu
"Sekarang kita ke perusahaan yang mengurus rumah ini'" kata Fatty sambil naik ke atas sepedanya
"Kurasa sekarang ada kemajuan sedikit dalam penyelidikan kita""
KETERANGAN PAK GRIMBLE
KANTOR perusahaan yang mengurus Fairlin Hail terletak di tengah tengah jalan keluar di desa Peterswood .Kaca jendela jendelanya penuh ditempeli berbagai keterangan tentang rumah rumah yang ditawarkan untuk dijual
"Tapi jangan lama-lama, ya," kata Pip pada Fatty
"Bagi kami yang menunggu di luar agak membosankan, sementara kau melakukan penyelidikan bersama Bets."
"Maaf deh?" kata Fatty
"Kau memang benar.selama ini kalian hanya bisa menunggu nunggu terus .Begini sajalah -kalian pergi ke tempat penjualan susu dan kue kue. Pesan saja apa yang kalian inginkan .Sekarang kan sudah hampir pukul sebelas. Nanti aku yang membayar Uang sisa hadiah Natalku masih cukup banyak. Kau ikut saja ke sana, Bets' Tolong pesankan dua potong kue serta es krim untukku "
"Aduh, Fatty? Kau tadi belum sarapan, ya? ' kata Bets kaget.
Tapi Fatty sudah masuk ke kantor makelar rumah yang menangani urusan Fairlin Hall. Seorang laki laki yang masih muda nampak sibuk bekerja di sebuah meja besar .Di sudut
ruangan duduk juru tulis perusahaan itu, menghadap meja yang lebih kecil. Orang itu sudah agak tua dan berpenampilan agak lusuh .
Duduknya membungkuk.
"Ya ada perlu apa?" tanya laki laki yang muda, ketika melihat Fatty masuk.
"Saya ingin mendapat keterangan sedikit tentang Fairlin Hall," kata Fatty dengan sopan
Laki laki muda itu menatapnya dengan heran
"Rumah tua itu. Kau kan tidak berniat hendak membelinya?" katanya, lalu tertawa
"Bukan begitu," kata Fatty
"Saya -anu, terus terang saya, saya tertarik pada sejarahnya."
"Wah, maaf tapi aku tidak punya waktu untuk memberi pelajaran sejarah!' kata laki laki muda itu agak ketus.
"Sepanjang ingatanku tempat itu sudah selalu kosong -bahkan sebelum aku dilahirkan. Kami sebenarnya mengharapkan akan bisa menjualnya untuk dijadikan sekolah -tapi keadaannya sudah begitu parah, jadi tidak ada yang berminat. Sepanjang pengetahuanku gedung itu tidak ada sejarahnya yang menarik!"
Saat itu telepon berdering
"Di sini Paul," kata laki-laki muda itu sambil mendekatkan gagang telepon ke mulutnya
"0 ya, Bu Donning Ya, ya tentu. Sama sekali tidak merepotkan, Bu! Harap Anda berikan saja segala keterangan mengenainya "
Fatty merasa bahwa ia takkan bisa mengharapkan keterangan dari laki laki angkuh yang bernama Paul itu .Rupanya ia satu dari kedua pemilik
perusahaan makelar rumah itu, yang memakai nama Paul dan Ticking.
Fatty berpaling dan melangkah ke pintu.
Tapi saat melewati meja Juru tulis yang terletak di sudut, didengarnya suara orang menyapanya dengan lirih
"Saya bisa memberi keterangan tentang rumah tua itu. Anak muda."
Fatty menoleh ka arah suara itu
Rupanya orang tua itu yang berbicara
Nampaknya ia merasa tidak enak melihat sikap Pak Paul yang kasar tadi.
Fatty menghampiri meja laki laki tua itu.
"Anda mengetahui sesuatu tentang rumah itu?" kata Fatty bersemangat.
"Anda tahu kan yang saya maksudkan diselubungi tanaman ivy dari bawah sampai ke tepi atap."


Pasukan Mau Tahu 14 Misteri Berita Aneh di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"0 ya' Saya yang menjualnya dua puluh tahun yang lalu, pada pemiliknya yang sekarang," kata juru tulis tua itu
"Waktu itu masih bagus' Kami _ maksud saya, saya dan istri saya, kenalan nyonya tua yang dulu tinggal disana Ya -waktu itu Fairlin Hall masih terawat rapi .Tukang kebunnya saja ada empat orang' Kebun mawar-nya indah sekali .Belum lama ini saya masih mengobrol dengan Pak Grimble mengenainya. Pak Grimble itu dulu kepala
tukang kebun di sana .Ia mengenal baik setiap sudut tempat itu "
Fatty langsung tertarik.
Bekas tukang kebun Fairlin Hall pasti jauh lebih banyak tahu tentang tempat itu, dibandingkan dengan orang lain. Dan
ada kemungkinan ia akan senang berbicara tentang bekas tempat ia bekerja dulu
"Bolehkah saya meminta alamat Pak Grimble itu?" tanya Fatty
"Ia masih bekerja sekarang?"
"Tidak -sudah pensiun .Sekarang kesibukan nya cuma mengutik utik kebunnya sendiri," kata juru tulis tua itu
"Sebentar, kutuliskan alamatnya,"
"Eh -pernahkah Fairlin Hall bernama lain?" kata Fatty
"Kurasa namanya dulu memang lain tapi aku tidak ingat lagi," kata juru tulis itu.
"Tapi mungkin aku bisa mencarikannya untukmu "
"Potter", seru Pak Paul sambil meletakkan gagang telepon yang dipegang
"Sulit bagiku menelepon jika kau mengoceh terus di situ "
"Maaf, Pak Paul,
" kata juru tulis itu sambil buru buru menyodorkan secarik kertas ke arah Fatty
Fatty bergegas meninggalkan kantor itu, sebelum ia Juga didamprat Pak Paul yang kasar itu .Ia merasa kasian pada Pak Potter, juru tulis tua itu, karena selalu harus menghadapi tingkah atasannya yang masih muda tapi kasar!
Fatty memperhatikan sekilas tulisan yang tertera di atas kertas
"Donald Grimble,
" bacanya
"Primrose Cot. Burling Meadows Tukang Kebun "
Fatty menyeberang jalan menuju tempat penjualan susu yang juga menghidangkan minuman dan kue kue. Dihampirinya teman teman yang sementara itu sudah duduk mengelilingi sebuah meja sambil makan kue.
Buster menyambutnya
dengan gaya biasa ._ menggonggong-genggong, seperti sudah sebulan tidak melihat Fatty.
"tidak begitu lama kau pergi tadi, Fatty." kata Bets
"Kueku baru sempat kumakan dua gigitan .Ini untukmu masih hangat. Enak! Krimnya kental "
"Ada yang berhasil kauketahui disana?" tanya Larry
Fatty bercerita tentang Pak Paul yang kasar, serta laki laki tua ramah yang duduk di sudut, yang nampaknya takut pada majikannya .Setelah itu ia menunjukkan kertas dengan alamat Pak Grimble.
"Donald Grimble ini dulu pernah menjadi kepala tukang kebun di Fairlin Hall," kata Fatty menjelaskan,
"dan dikatakan mengenal baik tempat itu, sampai ke sudut-sudut. Ia sekarang sudah pensiun. Tapi kurasa banyak yang bisa diceritakannya tentang gedung tua itu. Mudah mudahan saja kita nanti bisa tahu apakah tempat itu pernah dikenal dengan nama The Ivies' Menurut perasaanku Pak Smith yang obatnya kita ambilkan di apotek tadi pasti Smith yang disebut dalam surat surat kaleng itu"
"Kita masih punya waktu sedikit untuk mendatangi Pak Grimble," kata Bets
"Tapi alasan apa yang nanti kita kemukakan padanya? Ia pasti heran, apa sebabnya kita begitu tertarik pada gedung tua itu .Jangan Jangan ia nanti mengira kita hendak mempermainkan dirinya"
"Aku tahu akal!" kata Daisy
"Sebelumnya kita beli dulu tanaman yang termasuk langka di toko bunga .Setelah itu kita mendatangi tukang kebun
itu, untuk menanyakan namanya. Lalu yang lain mengajaknya mengobrol "
"Bagus sekali idemu itu, Daisy!" kata Fatty
"Itu berarti kita bisa melakukannya beramai ramai .Kalian tidak perlu menunggu saja di luar .Tolong ambilkan kue sepotong lagi "
"Kau makan sambil menghitung atau tidak, Fatty?" tanya Pip, sambil menyodorkan piring kue
"Sudah tiga potong yang kaumakan, dan kue kue ini tidak murah. tahu? Uang Sisa hadiah Natalmu pasti lekas habis, jika kau setiap kali menyikat habis kue kue begini "
"Sana -pesan saja es krim untukmu, Pip," kata Fatty
"Jangan kauhitung terus berapa potong kue yang sudah kumakan. Kau tidak ingin es krim_ Bets? Kau harus makan banyak banyak, karena kau nanti yang harus membawa pot berisi tanaman langka untuk ditunjukkan pada Pak Grimble'"
"Aduh kenapa aku?" kata Bets
"Karena senyumanmu manis, Bets! Kepala tukang kebun yang galak pun pasti akan menjadi lemah lembut karenanya," kata Fatty
Bets tertawa.
"Ah, kau ini ada-ada saja," katanya
"Tapi baiklah -akan kulakukan apa yang kaukatakan itu .Bagaimana jika aku sekarang membeli tanaman itu dengan Daisy, sementara kalian menyelesaikan makan? Kami berdua sudah kenyang "
"Boleh saja. Ini uangnya." kata Fatty
Tapi Daisy menolak. '
"Aneh --tapi ternyata uang hadiah Natalku juga
masih ada yang tersisa," katanya
"Yuk, Bets -kita tinggalkan kawanan tukang makan ini .Kita ke toko bunga "
Keduanya sudah kembali lagi ketika Fatty, Pip, dan Larry keluar dengan tampang kenyang
Apalagi Buster?
"Maaf. Pak Grimble," kata Bets, memandang Fatty sambil tersenyum,
"saya ingin tahu, tanaman apakah ini?"
Fatty tertawa
"Bagus, Bets! Tapi usahakan agar kami bisa ikut masuk untuk mendengar Jawabannya supaya setelah itu aku bisa mulai dengan pertanyaan penanyaanku'"
Anak-anak berangkat naik sepeda ke Burlin .Meadows Primrose Cot ternyata merupakan sebuah pondok yang terletak di tengah kebun yang kecil tapi indah. Rumput yang tumbuh di situ rapi dan terawat. Tumbuhan liar tidak sedikit pun nampak merusak keindahannya. Petak petak bunga, begitu pula pagar tanaman nampak apik, dipangkas rapi
"Pasti itu Pak Grimble. yang sedang menggergaji batang kayu diujung belakang kebun," kata Fatty. ia melihat seorang laki-laki tua bertubuh kekar dengan topi usang menutupi ubun ubun .
Orang itu mengenakan celemek biru tua yang biasa dipakai kepala tukang kebun, menutupi celana panjangnya yang terbuat dari kain kasar
"Yuk, kita masuk ke lapangan sebelah ini, lalu mengajaknya berbicara dari balik pagar"
Anak-anak memasuki jalan samping menuju ke lapangan yang berbatasan dengan Sisi belakang kebun Pak Grimble .Bets menyapa laki-laki tua itu dari seberang pagar, .
"Maaf, Pak! Anda yang bernama Pak Grimble?"
"Betul," kata laki laki tua itu sambil memandang Bets dengan mata agak terpicing
"Ada apa?"
"Anu Pak --saya ingin menanyakan nama tanaman ini,
" kata Bets.
Sambil tersenyum semanis mungkin disodorkannya pot berisi tanaman langka yang tadi dibeli
"Anda kan tahu nama segala jenis tanaman, Pak'"
Pak Grimble memandang Bets dengan wajah berseri.
"Yah -banyak juga yang kuketahui, Nona manis. Tanaman ini namanya Coleus. Ini masih kecil, bisa tumbuh lebih besar lagi. Tapi kau harus memeliharanya dalam ruangan yang hangat. karena tidak tahan hawa dingin "
"Anda pernah memelihara tanaman ini?" tanya Bets, .
"O ya, sampai ribuan," kata Pak Grimble
"Aku dulu bekerja di suatu rumah tua. Di Fairlin Hall!
Bertahun tahun aku menjadi kepala tukang kebun disitu. Satu sudut rumah kaca khusus kusediakan untuk tanaman jenis ini. Bagus sakali coraknya. Daunnya berkembang kembang bermacam macam warnanya'"
"He, Fatty? Bapak ini pernah bekerja di Fairlin Hall.," seru Bets.
Ia mengatakan begitu dengan
maksud mengajak anak-anak terlibat dalam
percakapan itu
"Itu kan rumah tua yang kita lihat tadi pagi. Itu tempat tinggal wanita tua yang tadi kita ambilkan obat untuk suaminya'"
Fatty bergegas menghampiri .
Siasat Bets sangat baik, pikirnya puas .
Anak-anak yang lain menyusul
"Selamat pagi," sapa Fatty dengan sopan
"Ya -kami masuk sampai ke belakang tempat itu tadi pagi. Tapi kebunnya tidak begitu kami perhatikan "
"Ah tempat itu sekarang sudah semrawut," kata Pak Grimble sedih.
"Bertahun-iahun lamanya aku bekerja di sana, Anak muda ! sejak masih remaja. Kemudian aku diangkat mnjadi kepala tukang kebun .Kalian harus melihat mawar
peliharaanku waktu itu. Taman mawarku cantik sekali! Sekarang aku tidak pernah lagi mampir di sana karena tidak sampai hati melihat kebunku yang dulu berantakan "
"Rumah itu kini penuh diselubungi ivy, " kata Pip mencampuri pembicaraan.
"Sampai-sampai cerobong asap pun diselubungi. Sudah adakah tanaman menjalar itu .Sewaktu Anda masih di sana, Pak Grimble'?"
"0 ya! tapi belum selebat sekarang." kata laki-laki tua itu.
"Menurut ayahku, ia yang menanamnya dulu. Tapi waktu itu namanya belum Fairlin Hall melainkan The Ivies."
Anak anak terkejut.
Wah _kalau begitu dugaan mereka ternyata tepat!
Fairlin Hall pernah bernama The Ivies' .Jadi itulah tempat yang disebut dalam surat-surat kaleng itu.
Tapi aneh kenapa
pembuat surat itu tidak tahu bahwa namanya sejak
bertahun tahun sudah diganti dengan Fairlin Hall
"Kenapa namanya diganti', Pak?" tanya Fatty
Pak Grimble menatapnya.
Sekitar dua puluh detik ia membisu, lalu kemudian berbicara lagi .
Aneh, nada suaranya sedih.
"Nama The Ivies membawa sial," katanya.
"Ada sesuatu yang terjadi di situ. Majikanku waktu itu, Kolonel Hasteziey _dan begitu pula istrinya -tidak tahan melihat rumah mereka itu ditunjuk tunjuk. Berita tentang kejadian buruk itu dimuat dalam semua koran waktu itu! Akhirnya mereka pergi, setelah menjual rumah itu. Pemiliknya yang baru mengganti namanya .Ya ~dulu gerbang tua itu bernama The Ivies. Tapi itu dulu .Sudah lama sekali'"
Anak-anak terdiam, sementara Pak Grimble mulai lagi dengan kesibukannya menggergaji sambil termenung-menung
"Apa sebetulnya yang terjadi di situ?" tanya Fatty kemudian.
Ia memberanikan diri, menanyakan hal itu.
"Apakah apakah kolonel itu yang melakukan sesuatu?"
"Bukan! majikanku orang baik! Betul betul baik," kata Pak Grimble
"Wilfrid, anak merekalah yang menyebabkan tempat itu mendapatkan nama buruk, dan membuat malu orang tuanya "
Anak anak kaget melihat bekas kepala tukang kebun itu menangis'
Air matanya berlinang linang, menetes ke gergaji.
"Yuk. kita pergi," kata Fatty buru buru
"Ayolah'"
PAK GOON PUAS
Enam remaja itu meminta diri dengan suara lirih
Tapi Pak Grimble seakan akan tak mendengar mereka. Ia termangu mangu, tenggelam dalam kenangan lama yang ternyata masih bisa sangat mempengaruhi perasaannya.
Anak anak menyesal, karena telah menyebabkan laki laki tua itu menangis .
Bets merasa matanya basah
"Aku menyesal kita tadi bertanya-tanya," kata Bets
"Tak enak hatiku sekarang " '
"Yah -kita kan tadi tidak tahu bahwa hal itu akan menyebabkan dia sedih," kata Fatty yang juga merasa agak tidak enak
"Tapi dugaan kita ternyata tepat' Fairlin Hall dulu ternyata memang bernama The Ivies. Aku ingin tahu, perbuatan apa yang dulu dilakukan Wilfrid Hasterley sampai rumah tua itu mendapat nama buruk, dan orang tuanya terpaksa menjualnya "
"Kita Selidiki saja," kata Larry
"Tapi bagaimana caranya?"
"Aku cenderung untuk menanyakannya pada Komisaris Jenks," kata Fatty
"Jika ia bisa mengatakan urusan apa sebenarnya yang melihatkan rumah tua itu, mungkin dengan begitu urusan
surat surat kaleng itu bisa menjadi agak terang. Pembuat surat surat itu Jelas ingin agar Pak Smith diusir pergi dari Fairlin Hall .Begitu pula Jelas bahwa orang itu mestinya cukup lama tidak ada di daerah sini. karena kenyataannya ia tidak tahu bahwa nama rumah tua itu sudah diganti sejak lebih dari dua puluh tahun yang lalu. Urusan ini benar benar misterius'" .
"Kau telepon saja Pak Komisaris apabila kau pulang nanti, Fatty," kata Larry
"Aduh _ sudah hampir pukul satu' Yuk, Daisy nanti kita terlambat tiba di rumah untuk makan Siang!"
Fatty pulang sambil berpikir pikir
Banyak pertanyaan dalam misteri ini yang masih belum bisa dijawab.
Siapakah orang yang mengirimkan surat-surat kaleng itu?
Bagaimana caranya sampai ia bisa meletakkan surat-surat itu di tempat yang pasti akan dilihat orang di rumah Pak Goon tapi tanpa ia sendiri ketahuan?
Apa sebabnya orang itu tidak tahu bahwa The Ivies sekarang bernama Fairlin Hall-_ dan itu sudah sejak bertahun tahun?
Apa sebabnya ia menginginkan agar Pak Smith diusir dari Fairlin Hall _dan kenapa nama Smith itu rupanya nama palsu'
"Terlalu banyak teka-teki yang perlu dijawab kali ini," kata Fatty sambil mengayuh sepedanya cepat-cepat ke rumah
"Yah -sudah waktunya menghubungi Pak Komisaris tentang urusan ini. Nanti kutelepon dia, selesai makan siang."
Pukul dua Fatty menelepon Komisaris Jenks
"Mudah mudahan saja ia sudah selesai makan
Siang", pikir Fatty
Tapi sial baginya, pejabat kepolisian itu ternyata sedang bepergian, ke daerah utara. Asistennya, yang tidak banyak mengetahui peranan Fatty selaku penyelidik amatir, bersikap ramah .
Tapi tidak membantu'
"Coba hubungi saja Pak Goon, polisi di desa kalian," kata petugas itu
"Mungkin ia bisa membantu! Frederick. Menurut hematku, memang itulah yang harus kau lakukan. Kalau tidak salah memang ada laporan dari Pak Goon mengenai sejumlah surat kaleng bernada aneh yang dialamatkan padanya. Dan dalam hal hal yang bertalian dengan urusan itu, kau berkewajiban untuk menyampaikan infomasi padanya. Nantilah Pak Komisaris kuberi tahu tentang pertanyaanmu, kalau ia sudah kembali. Tapi menurut rencana, baru beberapa hari lagi ia pulang "
Fatty meletakkan gagang telepon sambil mengeluh .
Berita itu sangat mengecewakan
Sekarang ia terpaksa berurusan lagi dengan Pak Goon
Sial!
Tapi Pak Komisaris pasti takkan senang apabila mendengar bahwa ia tidak mau menyampaikan informasi pada Pak Goon, hanya karena tidak suka pada polisi desa itu
Fatty duduk sambil menimbang-nimbang
"Yah, apa boleh buat'" pikirnya
"Sekarang saja aku naik sepeda ke rumah Pak Goon. Pasti ia nanti merasa menang, karena aku terpaksa meneruskan informasi padanya. Yah -takkan kukatakan padanya, dengan cara bagaimana aku memperolehnya!"
Fatty mengambil sepedanya, lalu berangkat ke rumah Pak Goon. Ia benar-benar merasa lesu saat itu.
Ia tahu bahwa Pak Goon pasti akan mengatakan pada Komisaris Jenks bahwa informasi itu diperoleh berkat usahanya sendiri, tanpa menyebut nyebut Fatty serta kawan kawannya .
Fatty tiba di rumah Pak Goon, lalu mengetuk pintu depan .Bu Hicks datang membukakan, dengan napas terengah-engah seperti habis lari jauh
"Pak Goon sedang pergi." kata wanita itu
"Tapi Ern ada' Kau mau bicara dengan dia? Anak itu ada di kamarnya, mengintai dari balik jendela .Tadi pagi kami menerima surat kaleng lagi "
Fatty langsung tertarik.
Ia pergi ke kamar Ern, di tingkat atas.
Anak itu dijumpainya sedang duduk dekat Jendela dengan mata menatap ke pekarangan di bawah
"Aku mendengar suaramu di bawah tadi, Fatty," kata Ern tanpa berpaling.
"Aku sedang mengintai lagi. Tadi pagi kami kembali menerima surat yang sejenis -dijepitkan ke tali jemuran!"
"Apa? Di tengah tengah pekarangan?" kata Fatty
Ia tercengang
"Pengirimnya benar benar nekat. Dan tidak ada yang melihatnya'?"
"Tidak," kata Ern.
"Tapi memang tidak ada yang memperhatikan' Surat itu aneh. The Ivies tidak disebut-sebut lagi diganti dengan Fairlin Hall
"Tanyakan pada Smith di Fairlin Hall, Siapa namanya yang sebenarnya ' Cuma itu saja isinya "
"Nah! Rupanya pembuat surat itu akhirnya tahu juga bahwa The Ivies sudah diganti dengan Fairlin
Hall," kata Fatty
"Dan itu tentunya berarti pamanmu langsung saja bergegas ke sana, Ern?"
"Betul," kata Ern
"Paman tadi senang sekali bisa tahu Smith mana yang sebenarnya dimaksudkan. Ia tidak tahu bahwa kau tadi pagi sudah berjumpa dengan Bu Smith di sana, dan berhasil mendapat berbagai keterangan '
"Kasihan Pak Smith," kata Fatty
"Aku tidak ingin jadi dia, saat Pak Goon menghujaninya dengan pertanyaan pertanyaan .Pamanmu itu pasti bersikap kasar pada orang yang malang itu. Kurasa aku tinggal saja di sini sampai pamanmu kembali. Ern! Mungkin saja ia punya kabar baru. Wah bayangkan, kita bersusah payah menyelidiki sampai akhirnya tahu bahwa Fairlin Hall itu dulu The Ivies .Sekarang Pak Goon bernasib mujur, infomasi itu disodorkan padanya lewat surat kaleng'"
Tiba tiba terdengar teriakan di bawah
"Itu Bu Hicks." kata Ern lalu lari ke bawah bersama Fatty. Mereka melihat Bu Hicks duduk terhenyak di kursi sandar yang ada di dapur, sambil mengupas ngipas dirinya dengan kain lap.
"Kenapa Anda menjerit?" tanya Ern
'Ada surat lagi," keluh Bu Hicks.
"Baru saja aku masuk ke sepen eh, tahu tahu kulihat ada surat di situ. di atas ikan. Rupanya dimasukkan lewat Jendela. Aku kaget setengah mati meiihat surat itu tahu tahu ada di situ . Tolong ambilkan, Ern! Aku tidak berani lagi menyentuh .Hii surat-surat seram!"
Fatty mendului Ern masuk ke sepen.
Ia memandang ke dalam dari ambang pintu yang terbuka. Dilihatnya sepucuk amplop persegi empat di atas piring berisi ikan, yang terletak di samping jendela sepen yang lebar. Fatty mengambil sampul surat itu lalu buru buru membukanya walau ia tahu bahwa ia sebenarnya harus menunggu sampai Pak Goon datang
"Sudah berhasil Anda ketahui tentang Smith, Goblok?
Kata kata yang tertera pada kertas surat itu kembali dibuat dari guntingan surat kabar
"Kapan terakhir kalinya Anda masuk kemari, Bu Hicks?" tanya Fatty
"Sekitar dua puluh menit yang lalu," kata Bu Hicks.
"Tapi tadi surat itu belum ada di sini. Sungguh -_ aku berani bersumpah' Aku tadi mengambil ikan secuil dari pinng itu untuk makanan kucing .Lalu piring itu kukembalikan ke rak."
"Tidak mungkin surat itu baru diletakkan selama dua puluh menit yang lalu," kata Ern dengan segera.
"Bukankah selama setengah jam terakhir aku terus mengintai dan jendela atas? Anda kan tahu itu'"
"Ya tapi kemudian kawanmu datang," kata Bu Hicks.
"Mestinya ketika itulah surat itu datang -ketika kau sedang bercakap-cakap dengan dia. sehingga tidak memperhatikan ke bawah "
"Tadi aku memperhatikan!" kata Ern marah.
"Aku terus menatap ke pekarangan Ya kan, Fatty?"
"Aku kan mendengar kalian bercakap cakap," kata Bu Hicks.
"Orang yang sedang berbicara, tidak bisa sekaligus mengamat-amati .Habis kau nanti, didamprat pamanmu!"
"Aku tidak mengerti, bagaimana pembawa surat ini sampai begitu berani melintas di pekarangan dengan seenaknya saja," kata Fatty
"Ia mestinya tahu bahwa Ern sedang mengamat-amati karena dengan mudah bisa melihatnya di balik jendela kamar tidur .Itu berarti orang itu tadi bersembunyi di dekat-dekat sini. menunggu kesempatan baik."
"Nah, itu dia jawabannya " kata Bu Hicks.
"Orang itu rupanya sangat cerdik! Tidak sekali pun aku melihatnya -walau beberapa kali aku merasa seakan-akan mendengarnya. Hii. takut aku sekarang jadinya "
"Itu Paman datang," kata Ern
Tiba tiba ia nampak gelisah
"Aduh aduh duh _past ia akan marah marah padaku, jika mendengar ada lagi surat yang datang, sementara aku mengamat amati
dari atas'"
Pak Goon masuk ke rumah.
Ia bersiul siul pelan
"Kedengarannya seperti puas." kata Ern sambil memandang Fatty.
Pak Goon langsung menuju ke dapur, sambil memanggil manggil Bu Hicks.
"Aku minta teh. Bu Hicks Eh -kau ada di sini, Frederick? Dan kenapa kau tidak mengintai di atas, Ern?"
"Eh anu, Paman. Bu Hicks baru saya menemukan sepucuk surat lagi," kata Ern dengan Sikap was was
"Ia berteriak ketika melihatnya lalu aku dan Fatty lari kemari untuk melihat apa yang terjadi."
"Yah mulai sekarang takkan ada lagi surat-surat begitu," kata Pak Goon.
"Takkan ada lagi. begitu pengirimnya mendengar bahwa Smith sudah pergi dari Fairlin Hall .Sudah kuusir tadi!"
"Tapi kenapa, Pak Goon'?" tanya Fatty
Hatinya tidak enak, membayangkan Bu Smith terpaksa pergi dari tempat itu, bersama suaminya yang sedang sakit.
"Ikut saja sebentar ke kantor," kata Pak Goon mengajak dengan wajah puas
"Ada gunanya bagimu mendengar cara polisi bekerja menyelesaikan suatu masalah. Frederick."
Fatty dan Ern mengikuti Pak Goon ke ruang kantor, meninggalkan Bu Hicks seorang diri di dapur. Wanita itu nampak kesal karena tidak diajak.
"Duduk," kata Pak Goon.
Fatty menurut, begitu pula Ern. Pak Goon menyandarkan punggungnya ke kursi .Ujung Jari Jari tangannya dirapatkan ,ia memandang kedua remaja Itu dengan sikap menyebalkan
"Nah -berdasarkan informasi yang masuk .aku tadi pergi ke Fairlin Hall ,mungkin kalian tidak tahu, bahwa tempat itu dulu bernama The Ivies." kata Pak Goon mulai penlelasannya
"Di situ kujumpai orang yang bernama Smith, yang disebut sebut dalam surat-surat itu.Istrinya sangat
merintangi tugasku. Kata perempuan itu suaminya sakit, jadi jangan diganggu' Berani-beraninya bilang begitu padaku,
" kata Pak Goon
Keningnya berkerut.
"Tapi aku langsung saja mengatakan bahwa aku tidak mau ambil peduli terhadap omong kosong yang mana pun Juga, lalu kudorong dia ke samping "
"Anda mendorongnya?" kata Fatty
Ia terkejut mendengar wanita tua yang lemah lembut itu diperlakukan secara kasar oleh Pak Goon, yang bertubuh besar
"Yah, katakanlah kubuat minggir jika itu lebih enak kedengarannya bagimu," kata Pak Goon sambil tertawa meringis
"Begitu masuk, kulihat Smith ditempat tidur-pura pura sakit. tentu saja! Nah, kusuruh dia berdiri --karena tidak bisa ia kubiarkan berpura pura begitu _ lalu kukatakan padanya, Nah! Kenapa kau berpura-pura, pakai nama palsu segala' Ayo, mengaku" "
Pak Goon berhenti sebentar.
Rupanya ia mengharapkan agar mendengar Ern dan Fatty berseru kagum
Tapi karena keduanya tetap membisu, polisi desa itu lantas meneruskan cerita tanpa merasa tidak enak.
"Wanita tua itu memegang lenganku, lalu menangis tersedu-sedu. Tentu saja cuma berpura pura lagi! Katanya nama mereka sebenarnya bukan Smith, tapi Canley .Aku langsung teringat Conley! Orang itu sangat jahat _ dulu ia menjual dokumen rahasia yang menyangkut pesawat tempur model baru pada musuh .Untuk kejahatannya itu ia kemudian dijatuhi hukuman penjara bertahun tahun. Nah -ketika sudah menjalani hukuman itu, ia harus datang melapor ke polisi secara teratur. Tapi itu tidak dilakukan olehnya. Ia menghilang! Tentu saja dengan dibantu istrinya. Wanita itu menunggunya selama ia mendekam dalam penjara."
"Jadi itu rupanya makna kata 'RAHASIA' dalam surat kaleng itu," kata Fatty .
Ia merasa sebal mendengar cerita Pak Goon yang tanpa perasaan
"Smith -atau Canley _ pasti akan langsung takut mendengar kata itu lalu cepat-cepat pergi dari tempat itu "
"Betul," kata Pak Goon
"Dan tepat itulah yang kukatakan padanya. Ia kusuruh pergi! Orang seperti dia tidak boleh dibiarkan memegang tugas yang bertanggung jawab, selaku penjaga!"
"Tapi Ia kan sakit " kata Fatty,
"dan istrinya juga sudah tua. Kasihan mereka itu'"
"Sakit? Hahh! Itu cuma pura pura saja." kata Pak Goon sambil mendengus.
"Kau mungkin saja bisa kena tipu mereka tapi aku tidak! Kukatakan pada orang itu bahwa ia harus datang melapor kemari besok pagi, untuk keperluan pengusutan .Setelah itu aku pergi .Sekarang kita tahu apa makna surat-surat itu!"
"Tidak -kita belum tahu." kata Fatty sambil menggelengkan kepala.
'Yang kita ketahui hanyalah bahwa ada orang yang menaruh dendam pada Pak Smith, dan menginginkan ia diusir dari Fairlin Hall .Kita belum tahu apa alasan sebenarnya. Dan pasti ada alasan. kenapa ia harus pergi dari situ!"
"Awas-bisa aus otakmu nanti," kata Pak Goon menyindir
"Sekarang sudah tidak ada lagi misteri, jadi Jangan mengada ada! Anggap saja kau bernasib mujur. karena aku mau menceritakan penyelesaiannya padamu-yang ingin ikut ikutan, mengutik utik _ sibuk dengan The Ivies, Smith, dan rahasia yang macam-macam .Padahal urusannya jelas, sejelas hidung yang menempel di mukamu itu. Aku sudah menyelesaikannya secara tuntas'"
Pak Goon berpaling, menatap Ern.
"Kau boleh pulang sekarang, Ern. Sudah tidak ada lagi yang perlu diamat-amati. Aku tidak tahu siapa yang mengirim surat surat kaleng itu dan aku tidak mau peduli .Pokoknya ia sudah menunjukkan padaku seseorang yang perlu diamat-amati oleh polisi! Pak Komisaris pasti akan senang mendengarnya' Aku akan menerima surat pujian lagi .Lihat sajalah nanti'"


Pasukan Mau Tahu 14 Misteri Berita Aneh di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Anda pasti takkan menerimanya dari aku," kata Fatty sambil bangkit dari tempat duduknya
"Anda tidak selayaknya memperlakukan seorang wanita tua serta suaminya yang sedang sakit dengan begitu
kasar. Dan masih ada satu lagi yang Ingin kukatakan. Anda mengira sudah berhasil membereskan misteri itu? Belum. Pak Goon! Otak Anda takkan mungkin bisa aus karena Anda jarang memakainya!"
FATTY MENAWARKAN BANTUAN
Fatty bergegas meninggalkan kantor Pak Goon. Tak diacuhkannya dengusan marah polisi desa itu
"Ambil pakaianmu, Ern," katanya.
"Kau tidak perlu pulang sekarang, jika belum mau .Kau bisa tinggal di tempatku. Apa pun yang dikatakan Pak Goon, urusan misterius ini masih Jauh dari selesai .Soalnya bukan cuma mengusir Smith dari Fairlin Hall saja'"
"Huah, Fatty! aku betul betul boleh ikut denganmu?" kata Ern dengan sangat gembira, lalu cepat-cepat lari ke atas .Tidak lama kemudian ia sudah kembali lagi, membawa tasnya yang kecil .Ia sampai lupa tidak meminta diri pada pamannya.
"Kita akan mengadakan rapat dengan segera," kata Fatty
"Akan kutelepon .Tidak. tidak jadi. Ada sesuatu yang lebih mendesak. Ern'! Pak Smlth serta istrinya mungkin masih ada di Fairlin Hall, bersiap-siap untuk pergi mengurus barangbarang mereka yang harus dibawa .Kita ke sana saja?"
"Baik, aku menurut saja"" kata Ern sambil memandang Fatty dengan kagum.
Wah -Fatty ini
nilainya sepuluh kali lipat dari Pak Goon. karena selalu tahu apa yang harus dilakukan!
Mereka bersepeda ke Fairlin Hall, dan langsung menuju ke bagian belakang rumah besar itu .Ternyata suami istri Smith masih ada di situ, sesuai dengan perkiraan Fatty .
Tapi mereka tidak berkemas kemas'
Pak Smith terkapar di lantai.
Istrinya berlutut di sisinya sambil menangis.
Ia menyeka kening suaminya dengan kain lembab
"John!" kata wanita tua itu
"Aku ada di sini, John! Akan kupanggilkan dokter, Sayang ! Bukalah matamu Aku akan memanggil dokter "
Ia sama sekali tidak mendengar kedua remaja itu membuka pintu lalu masuk. Karenanya ia sangat terkejut, ketika Fatty menyentuh bahunya
"Bu Smith." kata Fatty
"Biar saya saja yang memanggil dokter .Sebelumnya akan kami masukkan dulu suami Anda ke tempat tidur. Ia kelihatannya sakit parah "
"Ya, memang," kata wanita tua itu sambil menangis.
Ia masih ingat, bahwa Fatty yang pergi ke apotek untuk mengambilkan obat.
"Ia Juga sangat terkejut. Aku tidak bisa mengatakan sebabnya. Selain itu kami juga diusir dari sini. Ke manakah kami bisa pergi, Anak muda? Apalagi penyakit suamiku begitu parah!"
"Sebentar, Bu," kata Fatty dengan lembut
"Kita masukkan dulu suami Anda _ke tempat tidur Setelah itu akan kami panggilkan dokter dan mungkin juga mobil ambulans, karena saya yakin
suami Anda perlu dirawat di mmah sakit. Itulah yang pertama tama perlu dilakukan "
Bersama Ern dijunjungnya laki-laki tua itu dengan berhati hati, lalu ditaruh di tempat tidur. Orang itu mengatakan sesuatu dengan suara lemah. Ia membuka matanya sedikit, lalu terbatuk batuk. Istrinya mengusap mukanya dengan kain lembab, sambil mengucapkan kata kata menghibur.
Air mata Ern berlinang linang
Ia memandang Fatty dengan perasaaan bingung.
"Jangan cemas, Ern," kata Fatty
"Kita akan menbereskan urusan ini dengan segera. Kau tinggal saja di sini, menemani Bu Smith.Sementara itu aku akan menelepon dokter. Dokter manakah yang selama ini merawat suami Anda, Bu Smith?"
Waniia tua itu menyebutkan nama dokter itu.
Fatty mengangguk
"Saya kenal padanya, karena ia juga dokter kami." katanya
"Kalau begitu beres' Sebentar lagi saya akan sudah kembali '
Fatty lari ke bilik telepon terdekat .
Dr Ranny kaget ketika mendengar berita dari Fatty
"Wah, kasihan orang tua itu! Aku kemarin maSih pergi melihatnya .Kukatakan pada Bu Smith bahwa akan kudatangkan mobil ambulans untuk membawanya ke rumah sakit. Tapi Bu Smith tidak mau. Akan kusuruh sebuah ambulans ke sana
dengan segera. Sementara Itu kupesankan tempat tidur untuk Pak Smith di rumah sakit sini. Sampai nanti'"
Fatty bergegas kembali ke Fairlin Hall.
Pak Smith nampaknya sudah agak mendingan, karena sudah kembali berbaring di tempat tidur
"Tapi ke manakah kita bisa pergi?" katanya berulang ulang pada istrinya yang duduk sambil mengelus-elus tangan suaminya.
"Harus ke mana kita sekarang, Mary? Aduh, aku hanya menyebabkan kesulitan saja selama ini bagimu "
"Jangan bilang begitu," kata istrinya.
"Akulah yang malah menyulitkan -karena bertahun tahun sakit waktu itu. Kalau bukan karena itu kau takkan sampai menjual rahasia itu guna membayar biaya dokter. Kalau bukan karena aku, kau takkan sampai harus mendekam dalam penjara'"
Bu Smith menoleh ke arah Fatty. lalu menyentuh lengannya.
"Kau baik hati," katanya
"Janganlah terlalu keras menilai suamiku apa pun yang kaudengar mengenainya. Ia sudah menebus kesalahannya sampai beberapa kali lipat. Soalnya waktu itu aku sakit parah, dan kami memerlukan uang untuk menutupi biaya perawatanku sampai sembuh. Hanya karena kesayangan suamiku pada dirikulah ia tersesat"
"Anda tidak perlu khawatir," kata Fatty
Ia terharu melihat wanita itu begitu mengandalkan dirinya
"Suami Anda pasti akan lekas sembuh, apabila sudah dirawat di rumah sakit. Sebentar lagi mobil ambulans datang "
"Ketika ia keluar dari penjara kami menukar nama kami." kata wanita tua itu sambil menangis lagi
"Maklumlah, orang yang pernah berbuat salah selalu menjadi tudingan masyarakat. Kami sudah berusaha hidup menyendiri tapi selalu ada saja orang yang akhirnya tahu siapa kami sebenarnya. Kemudian Bu Hasterley yang baik hati menawarkan pada kami untuk tinggal di sini sebagai penjaga."
"Bu Hasterley'" kata Fatty dengan heran
"Ia masih hidup. Ia kan yang memiliki tempat ini, ketika masih dinamakan The Ivies?"
"Betul Usianya sudah sangat lanjut sekarang," kata Bu Smith
"Lebih tua lagi dari aku. Kau tentunya pernah mendengar tentang anaknya, Wilfrid Hasterley .Wilfrid melakukan perampokan besar. Ia merampok permata. Kemudian ia tertangkap, lalu dipenjarakan. Ia meninggal dalam penjara. Tapi permata yang dirampoknya lenyap. Tidak ada yang tahu di mana ia menyembunyikannya. Ayahnya patah hati karena kejadian yang memalukan itu. Begitu pula ibunya. Mereka kemudian menjual rumah ini, karena tidak tahan dituding tuding orang .Bukan main waktu itu semua surat kabar memuat foto rumah ini sewaktu masih dinamakan The Ivies. "
"Dan kemudian diganti menjadi Faidin Hall kan?" kata Fatty. yang mendengarkan dengan penuh minat.
"Betul! Tapi entah bagaimana -rumah ini tetap saja tidak bisa laku dijual," kata Bu Smith
"Mungkin karena namanya yang buruk. Kasian Wilfrid _ia terpengaruh kawan kawannya yang
Jahat. Ia sendiri sebenarnya anak baik. Cuma berwatak lemah, dan senang hidup santai. Kedua kawannyalah yang sebenarnya pintar' Satu dari mereka tertangkap lalu dipenjarakan bersama Wilfrid .Tapi yang satu lagi berhasil melarikan diri kabarnya ke Burma .Penjara bukan tempat yang enak, Anak muda! Lihat saja apa jadinya dengan suamiku"
"Aku rasanya seperti mendengar bunyi sirene ambulans, Ern." kata Fatty sambil mengangkat kepala.
"Coba tolong lihat sebentar! Minta mereka masuk kemari' "
Saat itu Pak Smith membuka matanya.
"Mary," katanya dengan suara parau
"Mary apa yang hendak kaulakukan? Akan ke mana kau nanti, Mary?"
"Entahlah. John aku tidak tahu! Aku tidak tahu." kata istrinya.
"Tapi Jangan pikirkan aku. Aku takkan apa-apa .Akan kujenguk kau nanti di rumah sakit." '
Ern muncul diambang pintu
"Ada dua orang datang, membawa usungan," katanya dengan sikap melapor
"Dan seorang
Juru rawat yang ramah sekali.Dokter tidak Ikut datang. tapi Juru rawat mengatakan bisa mengurus segala-galanya "
Seorang wanita berparas segar menjenguk dari balik pintu .Dengan sekilas saja ia sudah melihat segala-galanya
"ltukah pasienku?" katanya dengan nada riang pada Bu Smith.
"Jangan khawatir! kami akan
merawatnya baik baik. Potts! Bawa usungan ke dalam."
Tidak sampai semenit kemudian Pak Smith sudah berbaring dalam mobil ambulans .Ia tidak bisa mengatakan apa-apa, karena batuknya kambuh lagi. Istrinya memegang tangannya sampai saat mereka harus berpisah.
Pintu ambulans ditutup
Kendaraan besar itu meluncur pelan-pelan ke depan. menuju Jalan raya
"Aku belum mampu pergi sekarang," kata Bu Smith dengan pandangan bingung.
"Aku agak pusing. Dan tidak ada tempatyang bisa kudatangi "
"Kalau begitu tinggal saja dulu disini malam ini," kata Fatty
"Saya akan mengurus tempat tinggal untuk Anda, mulai besok Ibu saya pasti tahu akal. Anda sendiri saat ini terlalu bingung dan capek -jadi Jangan banyak berpikir dulu .Tapi tidak enak rasanya meninggalkan Anda seorang diri di sini malam ini, Bu Smith "
"Biar aku menemaninya," kata'Ern dengan tiba-tiba.
Kejadian itu sangat menyentuh perasaan nya.
Ern ingin sekali bisa membantu. Tidak peduli apa asal bisa membantu. katanya dalam hati .Dan satu-satunya gagasan yang timbul ialah menemani Bu Smith malam itu di Situ
"Kau ini anak yang baik budi, Erm," kata Fatty terharu
"Terima kasih! Aku sebenarnya hendak mengajakmu menginap di rumah, karena kau disuruh pergi oleh pamanmu. Tapi jika kau mau menginap di sini, kurasa Bu Smith pasti senang."
"O ya." kata Bu Smith
Ia tersenyum sekilas pada Ern
"Di kamar sebelah ada dipan. Ia bisa tidur di situ. Siapa namamu? Erm, kan? Kau baik hati, Nak. Nantilah, kumasakkan hidangan makan malam untukmu "
"Yah! kalau begitu aku pulang saja dulu sekarang," kata Fatty
"Akan kuminta ibuku untuk mengatur sesuatu untuk Anda, Bu Smith "
"Aku bisa bekerja." kata wanita tua itu dengan cepat
"Selama ini kujaga kerapian tempat ini. Aku juga bisa menjahit. Kau tidak perlu khawatir, aku bisa menanggung biaya hidupku '
"Aku tidak khawatir," kata Fatty
Ia kagum melihat ketabahan wanita tua itu.
"Soalnya karena kini ada Ern di sini, yang bisa menjaga keselamatan Anda. Ern! Bagaimana Jika kau membuatkan teh untuk Bu Smith?"
"Beres." kata Ern
Dengan wajah berseri seri diantarnya Fatty sampai ke pintu. Di Situ ia berbisik biSik sebentar,
"He, Fatty' Apa yang harus kubicarakan nanti dengan dia? Maksudku, agar ia jangan terlalu banyak termenung?"
"Kau membawa buku catatanmu, Ern?" kata Fatty
"Nah bagaimana Jika kau mebacakan beberapa pantunmu padanya? Kurasa ia pasti suka. Ia pasti tercengang mendengar kau pandai mengarang sajak.'
"Astaganaga! Tidak terpikir ke situ aku tadi,
" kata Ern dengan gembira
"Mungkin dengan begitu ia akan bisa merasa terhibur Yuk, Fatty -sampai besok."
"Yuk, Ern dan terima kasih atas segala bantuanmu," kata Fatty
Ern berseri-seri mendengar ucapan itu .
Dengan perasaan bangga dipandangnya Fatty yang pergi dan kemudian lenyap ditelan kegelapan petang. Menurut perasaan Ern saat itu, di dunia ini takkan mungkin ada orang lain yang bisa menandingi Fatty'
Bu Trotteville sangat terkejut melihat Fatty, ketika anak itu pulang saat minum teh .
Wajahnya begitu serius.
Kecemasan Bu Trottevile timbul
"Bu -Ibu punya waktu untuk mendengar aku sebentar??" kata Fatty
"Aku sangat memerlukan pertolongan lbu."
"Aduh, Frederick -kau kan tidak terlibat lagi dalam salah satu urusan?" kata ibunya dengan segera.
"Kau mengalami kesulitan?"
"Tidak lebih dari yang biasa, Bu," Jawab Fatty sambil nyengir, sehingga ibunya tenang kembali
"Begini, Bu. Ceritanya agak panjang."
Fatty mulai bercenta tentang surat surat kaleng yang dialamatkan pada Pak Goon. lalu usaha anak-anak untuk mencari rumah rumah yang diselubungi tanaman ivy, disusul dengan kisah Pak Grimble, suami-istri Smith karena perlakuan Pak Goon terhadap mereka.
Selama itu Bu Trotteville hanya tercengang-cengang saja mendengarkan ceritanya.
Fatty selalu ada ada saja.
Dalam urusan apa lagi Ia akan terlibat setelah ini?
Akhirnya Fatty sampai pada pokok persoalannya.
"Bu karena kini Pak Smith sudah dibawa ke rumah sakit, dan Bu Smith tinggal seorang diri tanpa tempat berteduh adakah kemungkinan salah satu kegiatan amal ibu untuk membantu dia'?" tanya Fatty
"Ia bisa melakukan pekerjaan rumah tangga, dan juga menjahit"
"Minta saja ia tinggal di sini, dirumah kita!" kata ibunya dengan segera.
"Nanti ia bisa membantuku menjahit tirai-tirai baru. Dengan senang hati aku menerima wanita yang malang itu. Dan Juru masak kita kan baik hati. Ia pasti akan mau menemaninya di dapur. Rumah sakit kan dekat dari sini, jadi Bu Smith bisa menjenguk suaminya di sana setiap hari. Ia bisa tinggal di situ, Fatty "
Fatty menghampiri ibunya, lalu mengecup pipinya
"Dari semula aku sudah yakin bahwa ibu pasti bisa menolong," katanya
"Ibu selalu bisa. Aku senang punya ibu seperti Ibu!"
"Wah terima kasih. Frederick" kata ibunya dengan senang.
"Tapi aku lebih senang jika Bu Smith sudah kemari malam ini juga. Tidak enak hatiku mengingat ia tinggal seorang diri di dalam rumah besar yang kosong itu."
"Ia ditemani Ern. Bu," kata Fatty
"Ern akan membacakan pantun pantunnya pada Bu Smith. Ern pasti senang malam ini!"
Tapi dugaan Fatty itu ternyata meleset. Ern sama sekali tidak senang malam itu.
Malah sebaliknya.
Malam itu Ern sama sekali tidak bisa tenang!
RENCANA FATTY
"FATTY Jangan lupa, kau sudah berjanji akan mengambilkan barang barang bekas dari rumah beberapa kenalanku, untuk Pasar Amal minggu depan,
" kata Bu Trotteville keesokan harinya. sehabis sarapan
':Aku kan sudah mengatakan bahwa aku sudah meminjam gerobak sorong untuk mengangkutnya?"
"0 ya -aku lupa." kata Fatty
"Tapi tentu saja aku akan melakukannya, Bu. Ibu beritahukan saja alamat para kenalan Ibu itu nanti akan kuusahakan menjemput barang-barang itu hari ini juga. Aku sekarang hendak pergi ke Fairlin Hall, untuk menjemput Bu Smith. Ia kan bisa membawa barang-barangnya kemari, Bu? Barangnya tidak banyak. Dan hanya untuk sementara, sampai Ia tahu kapan suaminya boleh meninggalkan rumah sakit dan mereka sudah tahu akan tinggal di mana. "
"Kenapa tidak bisa?" kata Bu Trotteville menyetujui
"Tapi jika Bu Hasterley waktu itu mempekerjakan Bu Smith serta suaminya sebagai panjaga gedung, polisi gendut itu sama sekali tidak berhak untuk mengeluarkan barang barang mereka dari sana. Jika itu dilakukannya juga, bilang saja
padaku. Nanti akan kuurus soal itu dengan Pak Goon "
"Wah _ aku ingin bisa ikut mendengar Ibu berbicara dengan Pak Goon," kata Fatty
"Adakah orang yang Ibu takuti. Bu?"
"Jangan macam macam, Frederick,
" kata Bu Trotteville
"Yang jelas. aku tidak takut pada Pak Goon' Coba kaupanggil taksi untuk menjemput Bu Smith dengan kOpOr' kopornya. Barang barang yang lain biar saja di sana dan kunci pintu baik baik. Bisa Juga aku nanti menulis surat pada Bu
Hasterley, untuk menceritakan apa yang tejadi."
"Baik, Bu," kata Fatty sambil bangkit.
"Kutelepon saja taksi sekarang. Akan kusuruh datang sejam lagi di Fairlin Hall. Dengan begitu aku punya waktu untuk berangkat ke sana, lalu melihat apakah semua sudah siap."
"Aku sudah memberi tahu Juru masak tentang Bu Smith." kata ibunya.
"Ia akan menaruh satu tempat tidur lagi, untuk wanita tua itu. Tapi Jangan lupa menjemput barang barang bekas itu nanti, Frederick! Alamat-alamatnya kan sudah kuberikan padamu "
"Sudah, Bu -ada di kantungku," kata Fatty
Ia pergi menelepon taksi
Setelah itu Ia keluar, mengambil sepeda. Ia berpikir pikir sesaat apakah sebaiknya menelepon Larry serta anak-anak yang lain untuk menceritakan perkembangan terakhir pada mereka .Tapi akhirnya Ia tidak melakukannya. karena tidak ada waktu lagi untuk itu
Beberapa saat kemudian Fatty sudah bersepeda. menuju Fairlin Hall .Pagi itu Suhu udara sangat dingin. Jalanan agak licin karena embun yang membeku.
Fatty bersepeda dengan berhati hati. apalagi saat menikung .Ia mengharapkan bahwa Pak Goon juga sedang keluar dengan sepedanya pagi itu
"Terpeleset peleset'" katanya dalam hati
"Aku akan bersorak jika Ia jatuh tersungkur' Biar tahu rasa -menakut nakuti suami istri Smith yang malang"
Fatty memasuki pekarangan Fairlin Hall sambil mandering deringkan bel sepedanya. diikuti oleh Buster yang lari dengan lidah terjulur dan napas terengah-engah .Fatty turun dan sepeda. lalu menghampiri pintu dapur .Dicobanya membuka pintu, tapi tidak bisa.
Pintu itu terkunci.
Fatty terkeJut'
Masa Ern dan Bu Smith masih tidurFatty menggedor-gedor' pintu.
Sesaat kemudian dilihatnya Ern mengintip dengan hati hati dari balik tirai jendela .
Fatty bertambah heran
"Ayo, Ern buka pintu'" serunya
Sesaat kemudian terdengar bunyi anak kunci diputar .Pintu dapur terbuka, dan Ern muncul di ambangnya dengan wajah lega
"Huah! Fatty lega hatiku melihat kau datang'" katanya
"Malam tadi payah!"
"Apa maksudmu" tanya Fatty heran
"Apakah yang tenjadi?"
"Yah kami mendengar langkah orang berjalan Lalu ada yang berusaha membuka pintu dapur. Lalu bermacam macam bunyi berisik, orang orang di balkon. dan macam-macam lagi," kata Ern
"Aku betul betul ketakutan saat itu Bu Smith juga! Untung aku tinggal di sini, menemaninya."
Fatty masuk ke dapur yang hangat.
"Selamat pagi, Bu Smith," sapanya
"Kudengar malam tadi Anda tidak bisa tenang."
"Pencuri pencuri itu datang lagi," kata Bu Smith
"Aku dan suamiku sudah sering mendengar mereka mencoba masuk ke dalam gedung .Sekali mereka pernah berhasil masuk, lewat salah satu balkon tapi di dalam sama sekali tidak ada apa-apa yangbisa dicuri. Mereka hanya mengambil cermin yang tergantung di dinding ruang makan' Lega sekali hatiku karena ada Ern yang menemani tadi malam. ia benar benar tabah'"
"Mereka berusaha keras untuk bisa masuk" kata Ern
"Menurut Bu Smith, gedung ini sekarang takkan bisa lagi dimasuki pencuri, karena semua ditutup rapat kecuali bagian dapur. Karena Bu Smith tinggal bersama suaminya di bagian sini. para pencuri itu selama ini tidak pernah mencoba masuk kemari. Tapi tadi malam mereka mencoba! Lihatlah, mereka bahkan sempat memecahkan kaca jendela itu tapi mereka tidak berhasil menarik gerendelnya'"
"Untung saja kau ada di sini, Ern! Coba kalau tidak! mungkin saja mereka mendobrak pintu,
lalu mengobrak abrik tempat ini," kata Fatty
"Mungkin juga mereka Itu gelandangan, yang mencari tempat untuk tidur .Tadi malam kan dingin sekali "
"Mereka pergi ketika aku berteriak," kata Ern dengan bangga.
"Aku juga berpura pura di Sini ada anjing' Ya kan, Bu Smith? Sayang kau tidak mendengar aku menggonggong tadi malam. Begini'"
Ern menggonggong-genggong
Bunyinya begitu persis, sampai Buster kaget lalu ikut pula menggonggong.
"Bagus sekali idemu itu, Ern, berbuat seolah olah di sini ada anjing," kata Fatty
Wajah Ern berseri seri mendengar pujian itu
"Bagaimana. Bu Smith?" sambung Fatty
"Bisa tidak rasanya Anda mengemaskan barang barang Anda sekarang? Kata ibuku ia senang sekali jika Anda bisa datang dan membantunya menjahit tirai tirainya yang baru .Anda kan mengatakan bahwa Anda bisa menjahit? Kami sudah menyediakan itu." menyepak ke arah Buster
"Tak kusangka ada orang sebaik kalian di dunia ini." kata Bu Smith
"Sungguh tak kusangka! Aku sudah selesai berkemas, Anak muda. Tapi perabotku terpaksa kutinggal di sini, sampai ada yang bisa kumintai tolong untuk mengangkut semuanya. Kurasa Bu Hasterley takkan keberatan. Aku mau sekali membantu ibumu jika ia seperti kau, pasti akan menyenangkan bekerja untuknya. Tapi aku nanti masih bisa menjenguk suamiku, kan?"
"Tentu saja -rumah sakit tidak jauh letaknya dari rumah kami," kata Fatty
"Anda akan bisa ke sana setiap hari. Ibuku akan menelepon rumah sakit begitu Anda datang di rumah nanti, untuk meminta keterangan tentang keadaan Pak Smith "
"Kalian benar-benar baik hati," ujar wanita tua itu terharu.
"Dan Ern ini--hatiku benar-benar terhibur karenanya tadi malam. Belum lagi sajak sajaknya yang dibacakannya padaku. Menurutku, anak ini Jenius. Sungguh'"
Air muka Ern berubah menjadi semu merah .
Ia tahu bahwa ia tidak Jenius -tapi enak sekali rasanya dianggap begitu!
Dibantunya Bu Smith mengangkut barang barang ke luar menunggu taksi
"Kau ikut naik taksi dengan Bu Smith, Ern," kata Fatty
"Aku kan naik sepeda. Nanti kalau sudah sampai di rumah, kau langsung saja ke gudangku dan menunggu aku di situ. Di sana ada biskuit, dalam kaleng "
" Huah terima kasih, Fatty." kata Ern .
Semula ia sudah khawatir, Jangan Jangan ia akan disuruh pulang. Mungkin sekarang ia masih bisa sehari lagi bersama sama dengan Fatty!
Tidak lama kemudian taksi datang.
Ern memasukkan barang-barang yang akan dibawa Bu Smith ke rumah keluarga Trotteville.Setelah membantu Bu Smith, ia sendiri menyusul masuk ke dalam kendaraan itu, ia merasa bangga
"Baru sekali ini aku naik taksi!" katanya
"Astaganaga, aku jadi orang penting sekarang!"
"Akan kukunci pintu belakang ini, dan anak kuncinya kubawa," kata Fatty
"Nanti kuserahkan di kantor makelar rumah. Mereka akan kuberi tahu bahwa pencuri pencun itu datang lagi "
Ia kembali ke dapur.
Barang-barang keluarga Smith masih ada di Situ. Perabot yang tidak bisa dibilang bagus, karpet yang sudah lusuh, serta tirai tirai di jendela
"Semuanya bisa diangkut dengan gerobak sorong. sebenarnya," kata Fatty dalam hati.
Tiba tiba Ia teringat pada janjinya, akan menjemput barang barang bekas di rumah beberapa kenalan ibunya
Fatty mengunci puntu belakang, lalu pergi ke tempat sepedanya tadi ditaruh .Setelah itu ia menuju ke gerbang depan, bersama Buster
Seorang laki laki berdiri di situ, dengan tangan terbenam di dalam kantung . Buster menghampiri orang itu, lalu menggonggong gonggong. Orang itu menyepak ke arah Buster
Fatty merasa curiga.
Untuk apa orang itu berdiri disitu, di depan rumah yang kosong'?
Mungkin ia salah satu dari orang-orang yang mencoba masuk dengan paksa tadi malam?
Mungkinkah mengamat-amati Bu Smith pergi naik taksi, bersama Ern?
Fatty bersepeda menuju kantor makelar rumah, sambil berpikir pikir
Ia merasa lega sewaktu memasuki kantor makelar rumah, karena Pak Paul yang bertingkah tidak ada di situ. Hanya juru tulis yang agak tua itu saja yang ada, duduk menghadap mejanya di sudut
ruangan .Orang itu langsung ingat lagi pada Fatty .
Ia tersenyum
"'Saya hendak menyerahkan anak kunci pintu belakang Fairlin Hall," kata Fatty
"Anda tentunya juga tahu, selama ini di sana ada suami-istri yang menjaga .Sekarang mereka sudah pergi. Tapi perabot mereka masih ada di Situ."
"Terima kasih," kata juru tulis tua itu
"Tapi sebaiknya kaupegang saja dulu, kalau kalau keluarga Smith nanti hendak mengambil barang barang mereka. Kenapa mereka pergi dari sana? Apakah mereka diberhentikan? Kami tidak mendengar apa-apa mengenainya dari Bu Hasterley"
"Anu --Pak Smith jatuh sakit, sehingga terpaksa dibawa ke rumah sakit," kata Fatty
Menurut pikirannya, itu saja yang sebaiknya dijadikan alasan
"Ngomong-ngomong, tadi malam ada lagi pencuri yang hendak berusaha memasuki gedung."
"Ck ck, ck," kata juru tulis tua itu sambil menggeleng-geleng
"Begitulah kalau rumah tetap kosong selama bertahun tahun pasti ada saja gelandangan dan orang jahat yang berusaha masuk' Kami sudah berusaha membuatnya tidak bisa dimasuki orang tapi yang paling baik ialah jika tempat itu dihuni lagi' O ya aneh, tadi pagi ada orang datang meminta keterangan mengenainya. Dua orang laki laki Menurut mereka,
mungkin gedung itu akan mereka beli, untuk dijadikan sekolah dasar swasta untuk anak laki laki"
"Lalu Anda serahkan kunci kuncinya pada mereka?" tanya Fatty dengan segera.
"Ya. Aku juga mengatakan bahwa di sana ada penjaga. sepasang suami istri yang sudah tua," kata Juru tulis itu
"Aku tadi belum tahu bahwa mereka sebenarnya sudah tidak ada lagi di situ,"
Saat itu Pak Paul masuk.
Fatty cepat-cepat pergi, karena tidak ingin juru tulis tua yang ramah itu diomeli lagi karena dianggap terlalu banyak mengobrol.
Fatty sibuk berpikir dalam perjalanan pulang. Ada orang datang mencari keterangan tentang Fairlin Hall _segera setelah keluarga Smith pergi dari sana? Mungkinkah orang orang itu yang berusaha masuk secara paksa malam sebelumnya dan sekarang setelah tahu bahwa di sana tidak ada penjaga lagi, mereka langsung meminta kunci kunci rumah itu agar bisa masuk? Tapi untuk apa?
"Kurasa sebaiknya kuamat-amati saja gedung tua itu," pikir Fatty
Dengan segera ia memikirkan samaran yang cocok untuk itu


Pasukan Mau Tahu 14 Misteri Berita Aneh di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bagaimana ia bisa mengamat-amati tempat itu tanpa menimbulkan kecurigaan?
"Ah, tentu saja!" katanya dengan suara keras.
Buster yang lari di sisi sepeda dengan napas terengah-engah, mendongak ke arahnya dengan heran
"Ya -aku akan menyamar menjadi tukang loak' Akan kuambil gerobak sorong yang sudah dipinjam oleh Ibu dari pemborong bangunan, lalu berkeliaran mencari barang bekas' Sesampainya di Fairlin Hall nanti akan kutaruh gerobak itu di luar.
lalu kuamat-amati setiap orang yang masuk dan keluar di sana!"
Fatty mempercepat laju sepedanya .
Nyaris saja ia menubruk tukang roti, ketika membelok masuk ke pekarangan rumahnya dengan kecepatan penuh. Fatty langsung menuju ke gudangnya .Dijumpai-nya Ern yang menunggu di situ dengan sabar
"He, Ern," kata Fatty,
"coba kau masuk ke rumah, lalu tolong teleponkan anak-anak. Suruh mereka segera datang kemari. Aku hendak menyamar. Ada yang akan kuceritakan pada kalian semua. Nanti kukatakan, sambil menyiapkan diri "
"Baik," kata Ern bersemangat, lalu bergegas pergi untuk menelepon .
Ia agak canggung, karena tidak begitu biasa menelepon .Tapi Bu Trottevllle membantunya memutar nomor. Ern menyampaikan pesan Fatty dengan gaya serius. Kata katanya diucapkan dengan sangat jelas, sehingga terdapat kesan seakan-akan ia sedang berdeklamasi
Sementara itu Fatty sudah sibuk dengan persiapannya untuk menyamar
"Tukang loak yang sudah tua dan kotor," katanya dalam hati
"Jadi celana usang dari kain kasar itu. Lalu kemeja yang sudah sobek. Tanpa dasi, tapi syal! Syal putih dekil itu rasanya cocok. Sepatu usang yang jelek nah, ke mana lagi aku menaruhnya waktu itu? Topi pet serta mantel kumal yang waktu itu kutemukan dibuang di balik
pagar semak!"
Setelah itu diambilnya kotak rias.
Dalam sepuluh menit saja remaja belasan tahun itu sudah berubah
memacu seorang laki laki kumal, Jorok dan loyo, dengan gigi depan tersembul, alis tebal tak terawat. serta kumis acak-acakan
Ern memandangnya dengan kagum
"Astaga!" katanya berulang kali
"Astaganaga, Fatty! Bisa bisanya, kau ini' Kau benar benar hebat' Uah, pamanku pasti akan mengusirmu pergi_ dari Peterswood. kalau ia melihatmu sekarang"
Fatty tertawa.
"Nah kawan-kawan kita sudah datang'" katanya, sementara Buster menggonggong dengan gembira
"Tolong bukakan pintu. Ern!"
Anak-anak yang baru datang masuk beramai ramai dan langsung tertegun, ketika melihat ada tukang loak yang kumal di dalam pondok.
"Fatty'" pekik Bets.
"ini kau, ya' Aduh Fatty jelek sekali tampangmu' Apa yang hendak kaulakukan'? Cepat. ceritakan! Ada apa?"
BARANG BEKAS! BARANG BEKASI
SEMUA berkerumun mengelilingi tukang loak yang tua dan kumal itu.
Bisa-bisanya Fatty mengubah dinnya menjadi begitu!
Kecuali dari matanya yang berkilat kilat jenaka serta tangannya yang terlalu bersih, takkan ada orang yang tidak percaya bahwa ia benar-benar tukang loak'
"Tangan dan kukumu, Fatty," kata Bets mengingatkan
"itu jangan kaulupakan'"
"Tolong isikan pot ini dengan tanah yang agak lembab, Bets? " kata Fatty sambil membetulkan letak syalnya yang dekil
"Kalau tidak salah tukang kebun saat ini ada diluar .Jika ia melihat aku begini, pasti akan diusirnya!"
Bets bergegas keluar membawa pot dan sekop, untuk mengambil tanah. Fatty membenamkan tangannya ke situ sehingga menjadi kotor sekali.
Kuku kukunya nampak hitam dekil.
"Tampangmu jelek sekali." kata Larry
"Dan Juga agak bau, Fatty! Pasti mantel kumal itu "
"Ya memang bau,
" kata Fatty sambil mengendus-tandus lengan mantelnya.
"Tapi ini untuk tujuan baik -seperti biasa dikatakan ibuku. Sekarang dengar baik baik. Akan kuceritakan
secara singkat apa yang terjadi kemarin dan pagi tadi."
Fatty bercerita secara ringkas .
Ern mengangguk angguk kagum .
Begitulah cara bercerita yang baik, katanya dalam hati. Tanpa mencermati kata dulu, atau tergagap-gagap. Semua dituturkan dengan jelas.
Enak didengar
Anak-anak yang lain juga menyimak dengan penuh perhatian
"Ada beberapa hal yang tidak kumengerti." kata Fatty mengakhiri penuturannya
"Satu di antara nya ialah kenapa pembuat surat surat kaleng itu begitu berkeras menginginkan Pak Smith diusir! Mungkin karena orang itu menaruh dendam pada laki-laki tua itu Lalu yang satu lagi bagamana surat surat itu bisa bermunculan di rumah Pak Goon, tanpa pernah ada yang melihat pembawanya'"
"Dan kemarin itu terjadi di depan hidungku'" kata Ern
"Saat itu aku sedang mengintai lagi. Mataku tak lepas menatap pekarangan belakang juga ketika Fatty masuk ke kamar lalu mengajakku berbicara. Lalu Bu Hicks saat itu sedang ada di dapur, duduk menghadap jendela .Tapi masih saja surat itu muncul, ditaruh di atas piring berisi ikan di sepen' Aku dan Bu Hicks sama sekali tidak melihat orang memasuki pekarangan, atau menyelinap ke jendela sepen, lalu menaruh surat di atas ikan' Benar benar membingungkan. Jangan Jangan orang itu punya selubung yang membuatnya tidak bisa dilihat!"
"Kalian mau tahu dugaanku'?" kata Daisy dengan tiba tiba.
"Kurasa Bu Hicks yang menaruh surat surat itu! Ia sendiri yang melakukannya .Kami dulu punya tukang kebun yang selalu mengadu bahwa ada orang yang dengan sembunyi sembunyi masuk ke dalam kebun untuk mencuri buah arbei .Padahal orang itu sebenarnya tidak ada .Tukang kebun itu tertangkap tangan oleh Ayah, sewaktu sedang memetik buah arbei' Nah -kurasa Bu Hicks yang sebenarnya menaruh surat-surat itu di berbagai tempat. lalu berlagak seakan-akan orang lain yang melakukan!"
Anak-anak terdiam mendengarnya.
Fatty menatap Daisy selama beberapa saat lalu menepukkan tangannya dengan gembira ke atas peti yang ada disebelahnya
Buster tedonjak, kaget mendengar bunyi keras itu.
"Wah, Daisy' Aku ini betul betul tolol! Ya tentu saja, Itulah satu-satunya kemungkinan yang masuk akal! Bu Hicks diupah seseorang untuk menaruh surat-surat itu di rumah Pak Goon. seseorang yang karena salah satu alasan tidak ingin dirinya dilihat orang. Siapa ya. orang itu? Bu Hicks Itu tinggal di mana, Ern?"
"Ia tinggal bersama saudara wanitanya, yang punya seorang anak perempuan,
" kata Ern
" Huaduh bayangkan, karena perbuatannya aku sampai diomeli terus oleh pamanku! Ya bagaimana aku bisa melihat orang datang membawa surat, kalau yang mengantunginya
selama itu Bu Hicks sendiri'? Awas -kalau aku nanti ketemu lagi dengan dia'
"Jangan' Jangan kaukatakan apa-apa padanya." kata Fatty
"Biar saja ia menyangka bahwa kita tidak mencurigai dirinya. Tapi tentu saja takkan ada lagi surat yang datang, karena Pak Smith sudah berhasil disuruh pergi "
"Kalau begitu mungkin urusan ini sudah selesai sekarang." kata Pip.
"Kurasa belum,
" kata Fatty
"Tidak! Aku bahkan yakin bahwa persoalan ini belum selesai walau pun Pak Goon tentu saja berpendapat begitu. Ada' sesuatu di belakang pengiriman surat-surat kaleng itu _ dan bukan cuma karena ada yang menaruh dendam pada Pak Smith saja. Nah-aku pergi saja sekarang Ern! Coba tolong lihat keadaan Bu Smith di dalam, ya! Dan sekaligus tanyakan pada ibuku, apakah ada sesuatu yang bisa kaukerjakan Ibu pasti senang."
"Bolehkah kami ikut, Fatty?" tanya Bets.
Nampaknya ia sangat menginginkannya
"Boleh kah kami mengikuti dirimu dari agak jauh -untuk melihat kau beraksi menjadi tukang loak? Tampangmu sudah persis sekarang' Kelihatannya begitu kumal,sehingga aku yakin ibuku pasti akan langsung menyuruhmu keluar lagi jika kau datang ke rumah kami!"
"Wah kalau begitu jangan jangan samaranku agak berlebihan," kata Fatty bimbang, lalu memperhatikan bayangannya dalam cemiin
"Apakah gigi palsuku ini terlalu tersembul ke luar'?"
"Tidak begitu ! Sudah bagus." kata Larry
Api Di Bukit Menoreh 18 Pendekar Mata Keranjang 9 Neraka Asmara Darah Dan Cinta Di Kota Medang 13

Cari Blog Ini