Ceritasilat Novel Online

Misteri Kalung Curian 1

Pasukan Mau Tahu 05 Misteri Kalung Curian Bagian 1


Misteri Kalung Curian
Karya Enid Blyton
Serial Pasukan Mau Tahu
Edit teks dan Pdf : Saiful Bahri Situbondo
Selesai diedit : 14 Oktober 2018,Situbondo
Selamat Membaca ya!!!
*******
Enid Blyton
PASUKAN MAU TAHU
MISTERI KALUNG CURIAN
ilustrasi oleh Mary Gernat
Alih Bahasa : Agus Setiadi
Diterbitkan Pertama Kali oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta 1982
Anggota IKAPI
*****
MERINDUKAN MISTERI
Pip dan Bets sedang duduk-duduk dalam kebun, di tempat yang paling teduh_ Keduanya hanya memakai pakaian renang, karena hari panas terik saat itu. Saat itu bulan Agustus, jadi sedang musim panas.
"Liburan sudah berjalan satu bulan!" kata Pip
"Tapi selama mi tidak ada kejadian apa-apa, kecuali pergi ke pantai selama dua minggu. Huh -membosankan."
"Betul! Belum pernah kita mengalami liburan yang membosankan seperti sekarang ini," kata Bets.
"Sama sekali tidak ada kejadian misterius yang bisa diselidiki! Mau bermain main dengan Larry, Daisy, Fatty atau Buster. juga tidak bisa karena mereka semua pergi ke tepi laut. Sudah lama sekali mereka pergi'"
Anak-anak yang disebutkan oleh Bets itu kawan -kawan mereka. Larry dan Daisy, serta Fatty Namanya yang asli sebenarnya Frederick. Tapi semua menyebutnya Fatty, karena badannya gemuk. Sedang Buster seekor anjing .Anak-anak senang sekali pada Buster.
Kelima anak itu menyebut diri mereka Pasukan Mau Tahu. Dalam empat masa liburan yang lewat,
mereka telah berhasrl menyelidiki kejadian kejadian misterius. Pak Goon. polisi desa tempat anak-anak itu tinggal. merasa jengkel karenanya .Soalnya, Pak Goon beranggapan hanya dia sendirilah yang berhak melakukan penyelidikan.
"Kelihatannya sekarang cuma kita berdua saja anggota Pasukan Mau Tahu yang masih ada, Pip,
" kata Bets lagi.
"Rasanya teman teman kita yang lain takkan muncul lagi' Sebentar lagi liburan sudah habis, dan kalian' semua harus kembali masuk asrama untuk bersekolah. Jadi tinggal aku sendirian di sini. Kurasa liburan ini kita takkan mungkin menyelidiki misteri "
"Ah. kau ini bisanya mengeluh saja!" tukas Pip.
"Kan masih ada waktu empat minggu lagi. Teman-teman kita akan kembali minggu ini. Kurasa Fatty pasti memiliki berbagai samaran baru, yang akan dicobakannya pada kita. Tapi kali ini kita sudah waspada sehingga tidak mungkin tertipu olehnya'"
Bets tertawa. Ia teringat bagaimana Fatty berhasil memperdayai mereka, ketika menyamar sebagai anak Prancis. Dan dalam liburan yang lampau ia juga melakukan berbagai penyamaran, memakai rambut dan alis palsu berwarna merah .Entah sebagai apa lagi Fatty akan muncul berikutnya'
"Tapi kali ini ia takkan berhasil mengelabui kita,
" kata Pip lagi.
"Kalau ada orang asing yang kelihatannya aneh mengajak bicara, atau datang kemari. aku akan langsung berjaga jaga. Akan kukatakan pada diriku sendiri, 'Ah, ini pasti Fatty' '"
"Bagaimana pendapatmu apakah dalam liburan ini akan ada misteri yang perlu kita selidiki?" tanya Bets.
"Aku paling senang mencari petunjuk petunjuk", begitu pula menyusun daftar orang orang yang perlu dicurigai. Lalu kita mengadakan penyelidikan .Satu per satu nama yang tertulis dalam daftar kita coret. karena terbukti tak bersalah _ dan akhirnya kita temukan orang yang dicari'"
"Selama ini nasib kita mujur terus," kata Pip
Ia memandang berkeliling. mencari botol berisi limun yang dibawanya dari rumah
"Kita selalu berhasil membongkar setiap misteri yang kita selidiki. Tapi Itu tidak mungkin terjadi terus-menerus. Kurasa, bahkan detektif yang sesungguhnya pun tidak selalu berhasil terus."
Saat itu ia menemukan botol limun yang dicari. Ternyata sudah kosong'
"Aduh, Bets rakus sekali kau ini. Ayo. mintakan air es pada Gladys"
Tapi Bets segan berdiri .Ia hanya berguling sedikit, menjauhkan diri dari jangkauan abangnya. Ia menguap lebar
"Aku bosan!" katanya
"Coba kawan kawan datang. kita bisa bermain main dengan mereka sekarang. Aku ingin ada lagi misteri yang hebat! Dan aku ingin berhasil menyelidikinya. lebih cepat dari Pak Ayo Pergi'"
Pak Ayo Pergi itu Pak Goon, polisi desa. Julukan konyol itu diberikan anak-anak padanya, karena ia mempunyai kebiasaan meneriakkan "Ayo Pergi?" pada anak-anak yang dijumpainya .Bukan anak anak saja. anjing pun selalu disuruhnya menjauh
Pak Goon tidak suka pada Pasukan Mau Tahu . Menurut pendapatnya. anak-anak itu brengsek
Selama liburan. Pip dan Bets jarang melihat polisi desa Itu .Mereka tidak sedih karenanya Pak Goan sering datang mengadukan mereka pada Ayah dan Ibu, kalau terjadi apa-apa Dikatakannya. para anggota Pasukan Mau Tahu nakal .Bets takut pada orang itu, karena Pak Goon kalau marah biasa berteriak tenak. Orangnya sama sekali tidak menyenangkan!
"He, Bets'" seru Pip dengan kesal, melihat Bets melamun
"Kau tidak mendengar kataku tadi? Ayo, ambilkan air es ke dalam .Ayo cepat!"
"Seenaknya saja memerintah orang." kata Bets. sambil berguling lebih menjauh
"Rupanya kalau di sekolah kau biasa menyuruh nyuruh anak kecil, ya! Jadi di rumah kau menyangka bisa memerintah aku seenakmu' Huh' Tidak bisa Bung _ sebentar lagi umurku sudah sepuluh tahun"
"Jangan kurang ajar ya"" tukas Pip sambil duduk.
"Kau jauh lebih muda daripadaku, jadi kau harus melakukan apa yang kuperintahkan' Ayo ambilkan air es.kalau tidak. kupukul kau nanti'"
"Kau ini abang yang Jahat," kata Bets
"Mendingan punya abang kayak Fatty. Ia selalu baik hati padaku "
"Kalau kau adiknya. ia takkan baik hati," kata Pip.
"Ia sama sekali tidak punya adik perempuan .Saudara saja pun tidak' Kalau punya adik pasti ia akan tahu bahwa mereka cuma merepotkan saya .Nah, bagaimana? Sekarang kau pergi. atau. "
"Ya, aku akan mengambil air es,
" kata Bets sambil bangkit,
"tapi hanya karena aku sendiri juga haus. mengerti! Boleh saja kau juga kuambilkan sedikit, karena aku memang hendak mengambil air minum untukku sendiri. Tapi aku pergi hanya karena aku sendiri kepingin minum dan "
Pip pura pura hendak berdiri .Melihat gelagat buruk itu, Bets cepat-cepat lari masuk ke rumah. Ia merasa jengkel. Kenapa teman teman belum kembali juga .Ia sudah merasa bosan, berdua terus dengan Pip
Bets ternyata tidak perlu terlalu lama menunggu .Dua hari kemudian Larry, Daisy, Fatty dan Buster pulang serempak. Warna kulit mereka coklat sekali terbakar sinar matahari, sehingga Pip dan Bets harus melihat dengan sungguh-sungguh untuk memastikan bahwa mereka benar benar teman teman yang ditunggu tunggu selama ini .Kalau Buster, tentu saja ia tidak menjadi coklat aAnjing itu masih tetap hitam warna bulunya. Begitu Ia melihat Pip dan Bets, dengan segera ia lari menyongsong sambil menggonggong gonggong dengan gembira
"Halo. Buster' Kau bertambah gemuk sekarang .Senang rasanya kau sudah kembali, Larry Kau coklat sekarang, Daisy' Dan Fatty, kau bertambah besar!"
Memang, dalam empat bulan yang terakhir Fatty sudah bertambah besar .Badannya masih tetap gemuk. Tapi tubuhnya bertambah jangkung. Kini ia sudah lebih tinggi daripada Larry .Apalagi kalau
dibandingkan dengan Pip. yang selama setahun itu kelihatannya sama sekali tidak bertambah besar
"Halo, halo. apa kabar semuanya?" sapa Fatty .Bets berseru kaget.
"He, Fatty' Suaramu lain kedengarannya seperti suara orang dewasa' Kau mengubahnya, ya?"
"Tidak," kata Fatty
Ia menarik rambut Bets sambil main main.
"Suaraku mulai pecah "
"Siapa yang memecahkannya?" tanya Bets terkejut. Anak-anak yang lain tertawa mendengar pertanyaan konyol itu .Mereka terpingkal pingkal .
"Aduh, si Bets ini ternyata seumur hidup akan tetap goblok," kata Pip sambil memegang perutnya
Bets nampak heran dan bingung .Fatty merangkulnya
"Kau ini ada ada saya. Bets," katanya
"Begini maksudku tadi. Anak laki lalu kalau sudah akil balik, suaranya berubah Menjadi berat, kayak suara orang dewasa. Nah, pada saat pergantian itu, dikatakan suaranya mulai pecah .Jadi berubah, bukan pecah berantakan kayak gelas kalau jatuh ke lantai'"
"0. begitu," kata Bets. Sekarang ia mengerti
"Aku tak mengenali lagi. dengan suaramu yang berat .Kedengarannya lain sekali .Tampangmu masih tetap Fatty, tapi Suaramu bukan suara Fatty yang dulu lagi .Aku lebih senang suaramu yang dulu."
"Wah. Bets -kau tidak tahu apa artinya 'ini bagiku. bersuara kayak orang dewasa," kata Fatty dengan serius.
"Dengan begini aku akan bisa menyamar menjadi orang dewasa .Jadi tidak lagi selalu sebagai anak-anak,. Aku bisa lebih leluasa menyamar sekarang dan aku memiliki sejumlah alat samaran sebagai orang dewasa!"
Mendengar keterangan ini, Bets langsung berubah pikiran .Ia tidak lagi menyesali suara Fatty yang berubah menyadi berat. Fatty bisa melakukan penyamaran yang lebih banyak!
Wah, sekarang pasti akan lebih menarik. Pasti akan terjadi berbagai hal yang tak terduga duga. Fatty bisa menyamar memadi macam macam, dan Pasukan Mau Tahu akan mengalami saat-saat yang menyenangkan .Bets memandang Fatty dengan senang.
"Wah. Fatty selama ini kau hanya bisa menyamar sebagai anak pengantar telegram, pesuruh tukang daging atau pengantar barang saja .Tapi sekarang bisa menjadi macam macam' Pak tua dengan jenggot, pengantar surat. tukang sapu, tukang pembersih jendela yang membawa tangga dan bahkan pembersih cerobong asap. Wah. Fatty -coba kaulakukan semuanya itu, supaya kami bisa melihatnya!"
Anak-anak tertawa mendengar Bets begitu bersemangat.
"Beri aku kesempatan berlatih dulu dong!" kata Fatty
"Selama bepergian aku tidak banyak mendapat kesempatan melakukannya. karena
ibuku takkan mengijinkan membawa barang terlalu banyak. Tapi bisa kukatakan pada kalian, aku sekarang berniat mengumpulkan alat alat samaran' Di samping itu aku pun sudah bertambah tinggi, jadi sudah bisa memakai barang barang untuk orang dewasa .Nanti kalau ada misteri lagi, aku akan bisa menyelidikinya dengan samaran yang cocok!"
"Kau kedengarannya sudah dewasa sekarang." kata Bets kagum
"Betul, kan?"
"Ya, aku sekarang memang yang paling tinggi dalam kelas," kata Fatty dengan lubang hidung mekar karena bangga,
"dan otot otot lenganku juga sudah bertambah besar .Sebentar, akan kupamerkan pada kalian'"
'Aduh, ternyata Fatty masih tetap seperti biasa," keluh Larry
"Kau ini paling hebat dalam segala galanya, ya? Tak ada yang bisa mengalahkan'"
-Sambil nyengir, Fatty membuka kemejanya. Lengannya dibengkokkan, memamerkan otot lengan atasnya yang menggelembung .Bets memandang dengan kagum. Tapi Larry dan Pip memandang dengan sikap tidak peduli
"Lumayan," kata Larry
"Tapi aku pernah melihat otot yang lebih kekar lagi, pada anak berumur dua belas tahun kayak dirimu, Fatty'"
"Ala --kau ini cuma iri saja," kata Fatty
Ia tidak marah
"Nah, sekarang giliran kalian menceritakan kabar terbaru dari desa kita ini, Pip dan Bets. Ketika
aku lewat tadi banyak sekali rasanya orang berkeliaran!"
"Memang. Peterswood sekarang terlalu penuh." kata Pip
"Rupanya hawa panas menyebabkan orang berbondong bondong datang ke tepi sungai .Sepanjang hari banyak sekali bis lewat. Dan di tepi sungai terdapat berbagai atraksi, untuk hiburan bagi orang orang apabila mereka sudah bosan bermain main di sungai Atau apabila kebetulan hujan turun "
"Atraksi apa saja yang ada di sana?" tanya Fatty sambil merebahkan diri ke rumput.
Ia menggelitik perut Buster
"Ada yang menarik?"
"Ah, tidak banyak," jawab Pip
"Ada pertunjukan patung patung lilin. Tapi bagiku tidak begitu menarik. Biasa saja, patung-patung dari lilin, lalu didandani pakaian macam macam .Lalu ada pula mobil mobil untuk berbentur-benturan .Asyik Juga. untuk dua atau tiga kali.. "
"Lalu ada juga permainan gelang," sela Bets.
' Dengan membayar dua penny kita diberi tiga gelang kayu. Gelang itu harus kita lemparkan. ke arah barang barang yang diatur pada sebuah meja bundar. Kalau ada gelang yang masuknya persis pada salah satu benda. maka benda itu menjadi milik kita. Aku senang sekali pada permainan itu "
"Dasar goblok'" kata Pip
"Uang sepuluh penny dihabiskannya untuk menyewa gelang gelang dan hasilnya? Ia cuma berhasil memenangkan bros kecil yang jelek. Harganya paling-paling cuma satu penny "
"Ala, kau sendiri bagaimana, Pip' Kau juga pernah menghabiskan uang sepuluh penny, tanpa memenangkan apa-apa!" balas Bets menukas.
Tapi Fatty buru buru memotong, sebelum pertengkaran semakin melarut
"Wah, kelihatannya Peterswood akan semakin meriah sekarang " katanya.
"Kita harus menonton segala pertunjukan itu, apabila hari kebetulan sedang hujan .Tapi jangan jangan selama Sisa musim panas ini hujan takkan turun lagi'"
"Kalau kita ke sana nanti, kau akan menyamar sebagai orang dewasa, Fatty?" tanya Bets bersemangat.
"Kau menyamar ya' Asyik rasanya melihat kau beraksi kayak orang dewasa, sehingga semua tertipu'"
"Bagaimana nanti sajalah," jawab Fatty.
"Tapi terus-terang saja, aku memang kepingin mengecoh si Ayo Pergi? Penyamaranku yang selama ini sudah pernah dilihatnya semua tapi kalau aku menyamar menjadi orang dewasa, pasti ia takkan berhasil mengenali'"
"Kau mau menyamar sebagai apa?" tanya Daisy '
"Entahlah, aku juga belum tahu," kata Fatty.
"Tapi sekarang aku ingin minta tolong pada kalian. Cobalah usahakan memperoleh barang-barang tua milik ayah kalian' Apa saja boleh _topi usang yang sudah tidak dipakai lagi, atau sepatu, dan bahkan jas tua. Pokoknya apa saja, semua berguna
bagiku. Soalnya jika aku terlalu banyak mengambil barang-barang ayahku, nanti dia marah. Ibu tidak
mengijinkan Ayah menyimpan pakaiannya yang tua. Semua pakaian bekas diberikannya pada orang .Juga pakaian ayahku bisa dibilang masih baru semuanya'"
"Nantilah kami usahakan," kata Larry berjanji.
Pip mengangguk
Ia juga mau membantu mengumpulkan pakaian bekas. Pokoknya. asal Fatty bisa menyamar dengan leluasa!.
Bets mendesah puas.
Ia merasa senang, karena Fatty sudah kembali .Nah, sekarang pasti akan asyik. Tinggal misteri saja yang masih harus muncul dan liburan mereka akan benar benar Semarak rasanya!
******
PAK GOON MENJENGKELKAN
Senang rasanya berkumpul lagi.
Kelima anak anak itu mandi mandi di sungai. Mereka pesiar naik sepeda, bermalas malasan di kebun, bertengkar .Pokoknya bergaul kembali seperti biasa. Hawa masih tetap panas .Entah berapa gelas minuman dingin yang sudah mereka teguk. Belum lagi eskrim. Buster juga mendapat begian. Anjing itu senang makan eskrim. Diberi limun Juga tidak pernah menolak.
Sebagai akibatnya tubuh anjing itu bertambah bundar!
"Kau sudah terlalu gemuk sekarang, Buster? Pasti tak mampu lagi menguber kelinci." kata Pip mengganggu.
"Apalagi kelinci, tikus kecil pun masih lebih cepat larinya. Kau sudah tidak bisa berjalan biasa lagi. gerakmu seperti bebek. Napasmu terengah engah' Kau "
"Janganlah Buster terus-menerus diganggu." kata Bets
Ia merasa yakin, anjing itu mengerti apa yang dikatakan padanya
"Jalannya tidak kayak bebek. Ku rasa jika ia melihat Pak Ayo Pergi, saat ini
Juga. Buster akan melesat lari mengejarnya!"
"Ngomong-ngomong. apa yang terjadi dengan Pak Goon?" tanya Fatty
" Kemarin aku melihatnya
bergegas gegas. Sikapnya kayak ada urusan penting."
"Jangan Jangan sedang menyelidiki suatu misteri yang sama sekali tidak kita ketahui," kata Larry murung
"Akhir-akhir ini sering terjadi pencurian, dan mungkin saat ini Pak Goon sedang Sibuk menyelidiki kejadian kejadian itu "
"Tapi semuanya kan tidak terjadi di daerah sini," kata Fatty.
"Kebanyakan Jauh dari sini .Aku membaca mengenainya dalam surat kabar Minggu yang lalu ,intan pertama milik Lady Rexham hilang dicuri orang! Dan seminggu sebelum itu, berlian termasyhur milik entah siapa _aku lupa lagi. Pencurinya mrupakan kawanan yang cerdik! Tapi sepanjang pengetahuanku. mereka tidak beraksi di daerah sini."
"Sayang!" kata Bets
"Coba mereka mencuri di sini, mungkin kita akan bisa berhasil menangkap mereka . Kau bisa memanfaatkan samaranmu yang baru untuk melacak jejak, Fatty'"
"Kau kan tahu sendiri, persoalannya tidak semudah itu, Bets," kata Fatty sambil tertawa
' Ingat saja kesulitan yang kita hadapi sewaktu sedang sibuk dengan misteri misteri selama ini."
"Kami belum pernah melihatmu menyamar sebagai orang dewasa, Fatty." kata Daisy.
"Aku ingin tahu. apakah kami bisa berhasil mengenali dirimu "
"Aku sudah berlatih. di kamar tidur," kata Fatty
' Tapi aku belum mau muncul di depan kalian, sebelum tekniknya kukuasai dengan sempurna __
Tapi aku berjanji, begitu aku merasa sudah siap, aku akan mengujikannya pada kalian. Siapa yang berhasil mengenali diriku ketika sedang menyamar nanti, akan kuberi hadiah pinsilku yang bisa diputar putar "
"Aduh, Fatty! Maksudmu yang bisa dipakai menulis dalam warna hitam, merah dan biru?" seru Bets gembira
"Kau tidak sayang'?"
"Sayang sih sayang, tapi aku mau memberikannya pada anggota Pasukan Mau Tahu yang ternyata cerdik dan berhasil mengenali penyamaranku yang pertama kali sebagai orang dewasa," kata Fatty
"Pokoknya. aku sudah berjanji!" .
"Taruhan, pasti aku nanti yang paling dulu berhasil mengenali samaranmu," kata Larry.
"Kalau kedua anak perempuan ini, aku yakin mereka takkan bisa .Kalau Pip, masih mungkin tapi pasti aku yang paling dulu!"
"Nanti kalau kau sudah menyamar, Buster harus tidak boleh ikut dengan kita," kata Pip
"Kalau dia ikut, pasti ia akan langsung mendatangi dirimu sambil menggenggong-gonggong, sehingga kau langsung ketahuan!"
"Ya, betul -Buster tidak boleh ikut kalau begitu," kata Fatty .
Mendengar namanya disebut sebut, telinga Buster langsung tegak.
"Apa boleh buat, Buster _tapi besok kau harus tinggal di rumah. menemani kucing."
"Wah, Fatty -jadi besok kau akan sudah menyamar?" tanya Bets dengan gembira
"Betul
besok? Nah, kau takkan bisa mengelabuhi diriku' Setiap orang yang berpapasan, akan kuperhatikan dengan teliti'"
"Silakan," kata Fatty
"Tapi menurut perasaanku, besok malam pinsil tiga warnaku akan masih aman dalam kantongku' Kalian mungkin saja penyelidik yang baik tapi aku masih sedikit lebih cerdik lagi daripada kalian semua!"
"Kau memang paling hebat kalau disuruh menyombongkan diri," tukas Larry
"Kau ini seperti kodok yang menganggap dirinya paling hebat. sampai sapi pun dianggap kalah besar. Dadamu melembung dan akhirnya "
Larry tidak sempat mengakhiri kalimatnya, karena sudah ditubruk oleh Fatty .Anak-anak yang lain tidak mau ketinggalan, Terjadi pergumulan seru. disertai teriakan ramai,
Asyik sekali mereka itu
Tahu tahu ibu Pip dan Bets datang
"Kalian ini keterlaluan, Anak anak'" katanya.
"Kalian kan tahu, saat ini aku sedang ada tamu di kebun' Kalau ingin bergumul sambil menjerit-jerit, kenapa tidak di tempat lain saja? Bagaimana kalau kalian berjalan jalan sekarang?'
"Aduh, Bu' Masak kami disuruh berjalan Jalan, hawa sepanas begini!" keluh Pip
"Tapi kalau untuk bergumul, tidak terlalu panas ya?" balas ibunya
"Aduh, Larry dan Frederick coba ganti pakaian kalian, kotor sekali'"
"Maaf, Bu Hilton,
" kata Fatty dengan malu malu. sementara Larry berusaha merapikan
rambutnya yang acak acakan
"Kami akan berjalan jalan saja sekarang. Saya tadi lupa bahwa Anda sedang menerima tamu di kebun .Maaf'"
Bu Hilton tersenyum.
Fatty memang pandai mengambil hati orang dewasa .Tindak tanduknya sopan sekali
"Kalian pergi saja membeli eskrim," kata Bu Hilton.
"Supaya disini tenang sedikit. Ini uangnya. Pip "
"Wah' Trima kaSih, Bu," kata Pip.
Anak-anak merasa bergembira .Dengan pemberian Bu Hilton, sudah empat kali mereka makan eskrim hari itu .Tapi mereka tidak mengatakannya pada Bu Hilton
Dengan tenang kelima anak itu berjalan menuju ke toko tempat menjual es krim. Mereka duduk menghadap jalan kecil yang di dekat jendela, sambil menikmati hidangan sejuk itu.
Ketika mereka sedang duduk duduk sambil makan eskrim, Pak Goon lewat naik sepeda .Mukanya merah padam. Rupanya kepanasan .Sepeda dikayuhnya dengan kencang.
"Kelihatannya Pak Goon Sibuk sekali," kata Fatty. sambil meluncurkan eskrim sesendok ke dalam kerongkongan
"Mana hari sudah panas, harus cepak cepat pula menggenjot sepeda'"
Pak Goon sudah kembali lagi, sebelum anak anak selesai makan eskrim .Kantor polisi letaknya berseberangan dengan toko tempat mereka sedang duduk-duduk, Jadi mereka bisa melihat polisi desa itu turun dari sepeda. lalu masuk ke
kantornya dengan langkah digagah gagahkan .Kemudian nampak bayangan kepala Pak Goon terengguk angguk di balik kaca jendela .Kelihatannya ia sedang berbicara dengan seseorang. Sibuk sekali nampaknya. berbicara sambil mengangguk-anggukkan kepala
"Belum pernah kulihat Pak Goon sesibuk ini" kata Fatty dengan heran
"Mungkin ia benar-benar sedang mengusut suatu misteri -yang sama sekali tidak kita dengar beritanya'"
'Wah sekarang dia muncul lagi." kata Pip.
Pak Goon nampak bergegas-gegas keluar, sambil menyisipkan seberkas kertas ke dalam kantong JaSnya yang sebelah atas.
"Lihatlah aksinya bukan main' Sok penting'"
'Dia kelihatannya seperti gembira," kata Fatty
"Benar benar menjengkelkan. apabila ternyata memang ada kejadian di Peterswood selama aku pergi, dan kita tidak tahu apa-apa mengenainya'"
Pak Goon melompat naik ke atas sepeda. Ia pergi lagi. Anak-anak merasa jengkel, karena hanya bisa melihat polisi desa itu begitu sibuk dengan urusan yang nampaknya penting. tapi mereka sendiri' tidak tahu apa apa mengenainya .Fatty rasanya seperti nyaris meledak. karena tidak bisa menahan rasa ingin tahu
"Pasti ia mengetahui sesuatu." katanya
'Aku kenal baik air mukanya itu' Kita harus menyelidiki, apa sebetulnya yang diketahuinya?"
"Kau saja sendiri yang melakukannya." kata Larry
"Kalau ia mau mengatakannya. kau boleh
mengucap syukur? Inilah yang sudah lama diimpi impikan Pak Goon -ada misteri yang hanya dia sendiri yang tahu. sedang Pasukan Mau Tahu tidak tahu apa apa!"
"Aku tak tahan lagi'" kata Fatty .
Tanpa disadarinya sesendok eskrimnya yang terakhir sudah meluncur masuk ke dalam kerongkongannya. Ia kaget, ketika melihat gelasnya tahu tahu Sudah kosong
"Aduh! Aku tadi begitu sibuk memikirkan si Ayo Pergi dan misteri yang mungkin sedang diselidiki olehnya. sampai eskrimku kumakan begitu saja tanpa kunikmati .Sayangnya' Aku mau lagi'"
Anak anak memandangnya
"Uang kita sudah habis," kata Pip
"Aku masih punya." kata Fatty.
Ia merogoh kantong. Uang anak itu selalu banyak. Anak anak yang lain iri melihatnya, karena mereka biasa menerima uang saku setiap hari Sabtu, dan harus berjaga jaga agar uang itu cukup untuk seminggu. Tapi Fatty banyak keluarganya yang kaya. Dan mereka kelihatannya sering memberi uang pada anak itu
"Kata ibuku, tidak baik jika anak-anak terlalu banyak memegang uang", kata Pip.
"Memang, kurasa itu tidak baik pengaruhnya bagiku," jawab Fatty
"'Tapi karenanya aku tidak lantas mengatakan pada kerabatku, agar jangan lagi memberiku uang. Nah, ada yang masih mau eskrim lagi? Kau, Bets'?"
"Wah, aku tidak sanggup lagi." desah Bets dengan perasaan menyesal.
"Sebetulnya masih kepingin, tapi aku tahu perutku tidak sanggup lagi .Sekarang saja rasanya sudah mual "
"Ayo, cepat keluar." tukas Pip
"Wah, tidak -terima kasih. Fatty. Aku belum merasa mual, tapi kalau makan eskrim segelas lagi aku takkan bisa makan malam nanti .Dan sebagai akibatnya, ibuku akan melarangku makan eskrim selama seminggu, atau larangan lain yang sama tidak enaknya "
Larry dan Daisy juga menolak ketika ditawari. Akhirnya Fatty sendiri yang memesan eskrim satu porsi lagi, dan memakannya. Ia menyendoknya dengan penuh perhatian, untuk menikmatinya. Ia menyesal, kenapa porsi pertama dihabiskan dengan begitu saja'
Pak Goon kembali lagi dengan sepeda, ketika anak-anak akhirnya keluar dari toko
"Nah, itu Pak Goon datang lagi." kata Fatty dengan kagum
"Belum pernah kulihat dia bersepeda secepat itu .Selamat sore, Pak Goon!"
Saat itu Pak Goon turun dari sepeda, dan hendak melangkah masuk ke kantornya. Ia meneleh ketika disapa oleh Fatty. Tapi cuma menoleh sekilas saja, setelah itu tak diacuhkannya lagi anak itu. Fatty merasa tersinggung
"Anda kelihatannya Sibuk sekali, Pak Goon." katanya
"Anda sedang mengusut misteri, barangkali? Enak ya, bisa melatih otak? Aku juga kepingin melakukannya. setelah bermalas malas selama liburan ini."
"Eh kau punya otak juga rupanya," kata Pak Goon menyindir
"Senang hatiku mendengarnya! Tapi saat ini aku sedang sibuk, jadi tidak sempat mengobrol tentang otakmu, Fredenck! Soalnya. saat ini sedang terjadi hal hal penting yang menyibukkan diriku. Aku tidak sempat membuang buang waktu, mengobrol denganmu'"
"Hal-hal penting?"
Minat Fatty langsung timbul
"Apa itu, Pak Goon'? Misteri lagi, ya? Wah, itu "
"Ya, betul misteri lagi," kata Pak Goon berlagak penting.
"Dan aku yang menanganinya, mengerti? Akulah yang mengusutnya, dan bukan kalian. anak anak yang bisanya cuma mengganggu pekerjaan orang saja. Sepatah kata pun takkan kukatakan mengenainya pada kalian' Ini rahasia penting. yang merupakan urusan polisi!"
"Tapi Pak Goon. Anda kan tahu kami ini " kata Fatty dengan gelisah.
Tapi polisi desa itu, yang merasa bahwa kali ini ia menang terhadap Fatty, langsung memotong dengan sikap angkuh
"Aku cuma tahu bahwa kau seorang anak yang sombong dan selalu ingin campur urusan orang lain. Anak seperti dirimu harus diajar supaya tahu diri -ya, kau serta anjing brengsekmu yang penggonggong itu' Ini kasusku, dan aku sudah berhasil mencapai kemajuan di dalamnya. Nanti kalau sudah berhasil. aku pasti akan dihadiahi kenaikan pangkat. Kalau tidak, namaku bukan Theophilus Goon," kata polisi desa itu sambil menaiki tangga depan kantor polisi.
"Sekarang, ayo pergi!"
Fatty menggumam dengan perasaan kecewa. sementara Pak Goon masuk ke kantornya Kemudian Fatty melangkah pergi dengan lambat lambat, diikuti teman temannya. Mereka membicarakan ucapan Pak Goon tadi
"Bayangkan, polisi gendut itu kini sedang sibuk mengusut kejadian misterius baru. yang sama sekali tidak kita ketahui apa wujudnya" kata Fatty
Tampangnya begitu sedih, sehingga Bets merangkul lengannya untuk menghibur
"Benar benar menjengkelkan," sambung Fatty
"Dan yang paling payah. aku sama sekali tidak tahu bagaimana caranya kita bisa mengetahuu kejadian apa itu. karena Pak Goon sama sekali tidak mau mengatakan'"
"Sudahlah ! kau besok kan bermaksud mencobakan penyamaranmu pada kami," kata Bets.
"itu kan juga asyik, Fatty' Bagi kami pun asyik!"
"Ya. betul juga katamu," kata Fatty


Pasukan Mau Tahu 05 Misteri Kalung Curian di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ia menjadi agak gembira lagi
"Nah sebaiknya aku pulang saja sekarang. Aku perlu berlatih sebelum kuperagakan penyamaranku itu pada kalian besok!"
******
FATTY MENYAMAR
Keesokan paginya Larry menerima surat dari Fatty
"Pergilah sore ini ke kermis di tepi Sungai. Aku
akan menunggu di sana secara menyamar. Pasti
kalian tak berhasil mengenali diriku' Fatty."
Yang disebut kermis itu semacam pasar malam. tapi Siang hari pun tetap mengadakan pertunjukan macam-macam .Pokoknya semacam sirkus, tapi tanpa pertunjukan dengan berbagai binatang di tengah tenda besar
Larry pergi ke rumah Bets dan Pip pagi itu Juga. untuk menunjukkan surat Fatty pada mereka. Bets langsung bergairah
"Fatty akan menyamar sebagai apa, ya?" katanya.
"Pasti aku akan berhasil mengenalinya. Aduh. tak sabar lagi rasanya menunggu sampai sore!"
Ibu Larry membekali mereka uang. ketika ia mendengar bahwa anak-anak sore itu akan pergi ke kermis .Anak-anak berangkat pukul dua Siang. Mereka sudah bersiap siap untuk mengenali Fatty
Tidak peduli betapa hebatnya anak Itu menyamar. mereka bertekat akan mengenalinya'
Ketika mereka sedang lewat di desa, di tengah ,dan mereka berpapasan dengan seorang laki laki tua. Orang itu berjalan teringsut ingsut. Badannya bungkuk .Mukanya ditutupi janggut beruban yang tidak rapi .AliSnya tebal, dan Juga sudah penuh uban. Orang tua itu kelihatannya sangat dekil .Jasnya kedodoran. tersampir pada bahunya yang melengkung. Celananya diikat dengan tali pada bagian lutut. Sepatu botnya sudah tua. Bagian depannya sudah pecah. sedang tumitnya sudah hampir habis
T0pi yang dipakainya nampak terlalu besar. terbenam di kepala menutupi muka. Ia berjalan
ditopang tongkat . Sambil beringsut ingsut dihampirinya sebuah bangku tempat duduk di situ sambil menyedot nyedot hidung
"Itu Fatty! Pasti itu Fatty'" kata Bets.
"Ia cuma menyamar saja, menjadi orang tua. Pintar sekali anak itu""
Laki laki tua itu mengeluarkan sebuah pipa dari kantongnya, lalu mengisinya dengan tembakau
"Bayangkan, Fatty bahkan ingat untuk membawa pipa." kata Pip.
"Pasti ia sudah memperhatikan ayahnya, bagaimana cara memasukkan tembakau ke dalam pipa. Wah -masak dia benar benar akan mengisap pipa? Gila'"
Ternyata laki laki tua Itu memang menyalakan pipanya. Asap yang berbau keras dibawa angin,
mengepul ngepul dari pipa .Anak anak memandang sambil melongo
"Tak kusangka Fatty sudah bisa mengisap pipa ' kata Larry.
"Ia sebetulnya belum boleh merokok!
Tapi, ya -kalau sedang menyamar "
saat itu laki laki tua tadi menyedot hidung dengan keras. lalu mengusap ingus dengan tangan. Bets terkikik.
"Aduh, Fatty memang benar benar hebat," katanya geli.
"Pasti ia lama sekali berlatih menyedot hidung kayak begitu'"
Larry menghampiri laki laki tua itu, lalu duduk di sebelahnya.
"Halo. Fatty' sapanya
"Hebat samaranmu, tapi kami langsung berhasil mengenali dirimu'"
Laki laki tua itu tak mengacuhkannya. Ia terus saja mengisap pipa, sambil mengepul ngepulkan asap yang menghambur ke muka Larry
"Sudah, Fatty! Nanti kau sakit jika mengisap pipa kayak begitU'" kata Larry.
Sementara itu anak anak yang lain ikut datang mendekat. lalu duduk di samping Larry sambil tertawa tawa geli. Pip menumbuk rusuk lakilaki tua itu
"He, Fatty! Kau tidak perlu berpura-pura lagi," katanya
"Kami tahu bahwa ini kau!"
Laki laki tua itu menoleh dengan Sikap tersinggung .Matanya nyaris tak nampak, tertutup alis tebal. Ia beringsut sedikit, menjauhkan diri dari Larry dan Pip .Ia terus mengisap pipanya
"Fatty' Berhentilah merokok. Goblok' Buka mulut'" kata Pip .Laki laki tua itu mengeluarkan
ujung pipa dari mulutnya Sambil mendekatkan tangan ke telinga. ia berkata
"Apa?"
"Sekarang dia pura pura tuli'" kata Bets sambil cekikikan lagi
"He?" kata laki laki tua Itu. Kelihatannya ia heran
"Apa?"
"Sudahlah. Fatty! jangan berpura-pura terus," kata Larry
"Mengakulah bahwa kami berhasil mengenali dirimu. Kami tadi langsung tahu'"
'Apa?" kata laki laki tua itu sekali lagi, sedang tangannya ditempelkan kembali di belakang telinga. Telinga orang itu aneh sekali bentuknya. Besar dan pipih, merah padam warnanya .Bets memperhatikan telinga itu, lalu menyenggol Daisy
"Daisy," biSik Bets.
"Kurasa kita keliru' Dia ini bukan Fatty .Lihat saja telinganya!"
Anak-anak yang lain ikut memandang telinga orang tua itu. Betul bahkan Fatty pun takkan sanggup membuat telinganya berbentuk Seperti begitu .Belum lagi warnanya Nampak jelas bahwa tu bukan telinga palsu. Itu telinga asli .Penuh ditumbuhi bulu-bulu halus, dan kelihatan tidak terlalu bersih.
'Astaga' Dia ini bukan Fatty!" kata Pip, sementara matanya masih tetap menatap telinga laki laki tua itu.
"Payah! pasti Ia mengira kita ini anak-anak kurang ajar!"
'Apaa?' tanya laki-laki tua itu untuk kesekian kalinya . Nampak Jelas bahwa ia bingung
menghadapi tingkah-laku anak anak terhadap dirinya
"Wah, untung saja Pak Tua ini tuli," kata Daisy.
Ia merasa malu, karena kekeliruan yang baru saja terjadi
"Yuk. ternyata kita keliru sangka. Pasti Fatty terpingkal pingkal, kalau sampai tahu'"
"Mungkin saat ini ia sedang bersembunyi di sekitar sini, sambil meringis melihat ketololan kita," kata Pip
Mereka meninggalkan laki laki tua itu, lalu melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian mereka berpapasan lagi dengan seorang dewasa. Melihat pakaiannya, orang itu tukang roti. Bets menatapnya lama lama, karena merasa mungkin dia Fatty .Tapi mustahil. Fatty tidak sejangkung orang itu.
Kemudian mereka melihat tukang pembersih kaca jendela. Orangnya agak gemuk. Tingginya pun kurang lebih sama dengan Fatty. Karena itu anak-anak lantas menghampirinya. Mereka berpura pura memperhatikan gerobak sorongnya, yang berisi beberapa batang tangga serta sejumlah ember. Sambil berbuat begitu, mereka melirik tukang itu dengan hati hati, untuk meyakinkan apakah dia betul betul Fatty
"He' Mau apa kalian berkumpul di sini?" tanya tukang pembersih kaca itu
"Belum pernah melihat tangga dan ember rupanya. ya? Dan kenapa kalian terus-menerus melirik aku? Ada sesuatu yang tidak beres dengan diriku hari ini, barangkali?"
"Bukan begitu, Pak," kata Larry cepat-cepat. karena orang itu kelihatannya agak kesal,
"cuma ini -anu -tangga yang bisa diulur ini kelihatannya bagus sekali!"
"Ah -begitu ya?" tukas orang itu dengan nada tidak percaya.
"Kalau kalian mau tahu pendapatku "
Anak-anak merasa ada gelagat tidak baik .Mereka lantas bergegas pergi. dengan muka merah karena malu.
"Wah, bisa repot kita nanti, kalau setiap orang kita perhatikan untuk mengetahui apakah dia Fatty atau bukan," kata Larry
"Kita harus lebih berhati-hati kalau memperhatikan orang. Maksudku. jangan sampai ketahuan"
"Nah, itu dia Fatty' Aku yakn, itu pasti dia," kata Bets dengan tiba tiba.
Saat itu mereka sedang melintasi penyeberangan rel kereta api dekat
stasiun, menuju tepi sungai tempat kermis.
"Itu, lihatlah' Tukang pengangkut barang yang berkumis itu .Itu pasti Fatty!"
Tukang yang dimaksudkan oleh Bets, saat itu sedang mendorong sebuah gerobak kecil ke atas peron di setasiun. Anak-anak memandang sambil mengagumi.
"Caranya mendorong gerobak persis seperti pengangkut barang yang sejati," kata Bets.
"Tapi aku merasa pasti. itu tentu Fatty. Lihat saja caranya berjalan' Badannya juga gemuk seperti Fatty "
Ia lantas memanggil manggil.
"He! Fatty' Fatty!"
Tukang itu menoleh, karena merasa dipanggil. Ia melepaskan gerobak yang sedang didorong. lalu
datang menghampiri anak-anak.
Tampangnya nampak marah
"Siapa yang kalian panggil Fatty. hah?" tukas orang itu dengan muka merah. Ia merasa tersinggung dikiranya anak anak mengata ngatai dirinya .Soalnya Fatty berarti si Gendut.
Dan badannya memang agak gendut!
"Kalian jangan suka kurang ajar. ya"
Anak anak memandangnya
"Ia memang Fatty,
" kata Bets
"Lihatlah. rambutnya kan juga biasa terjulur ke luar seperti begitu, apabila memakai topi. Sudahlah, Fatty! Kau Sudah ketahuan!"
"Jangan lancang mulut!" kata tukang itu sambil mendekat.
"Kalau kau bukan anak kecil, sudah kutempeleng Sekarang! Seenaknya saya. mengatai orang'"
"Dia bukan Fatty. Goblok," desis Pip pada Bets.
"Lengan Fatty tidak sependek itu. Nah, sekarang kita mengalami kesulitan!"
Tapi untung saja bagi mereka, saat itu kereta api masuk ke setasiun. Tukang pengangkat barang itu harus bergegas-gegas lari membuka dan menutup pintu "kereta, serta mengurus barang barang penumpang. Anak-anak tidak menunggu lebih lama. Mereka cepat-cepat pergi dari situ, lari ke tepi sungai.
"Kau ini memang benar-benar konyol, Bets! Bisa gawat kita nanti, kalau setiap orang kausangka Fatty," kata Pip
"Seenaknya saja memangil 'Fatty' -apalagi tukang tadi memang gendut tubuhnya. Pasti ia menyangka kau mau berbuat kurang ajar'"
"Wah, berat juga' Kurasa aku tadi memang kedengaran tidak sopan," kata Bets
Ia nyaris menangis.
"Tapi aku benar-benar menyangka dia Fatty .Lain kali aku akan lebih berhati hati, Pip!"
Sementara itu mereka sudah sampai di tempat kermis di tepi sungai .Macam macam pertunjukan yang ada di situ .Ada komidi putar, permainan gelang, lalu tempat penyewaan mobil mini untuk permainan bentur benturan. serta tempat pertunjukan patung-patung lilin. Anak anak berdiri sambil memperhatikan kerumunan orang banyak yang hilir mudik. Mereka berusaha mencari-cari, barangkali Fatty ada di antara orang orang itu
Bets sudah tidak berani lagi main asal tebak. Setiap kali ia merasa ada orang yang kelihatannya mungkin Fatty, orang itu diikutinya terus sampai merasa pasti bahwa itu pasti bukan Fatty yang Sedang menyamar. Anak-anak yang lain juga melakukan hal yang sama. Tapi di antara orang orang yang diikuti. ada yang marah ketika
menyadarinya .Mereka berpaling dengan mata melotot.
"Kau ini mau apa sebenarnya, membuntuti aku terus?" tanya seorang laki laki pada Larry
"Kausangka aku mau memberimu uang, supaya kau bisa naik komidi putar, ya!"
Muka Larry merah padam karena malu .Dengan cepat ia menyelinap pergi. Menurut perasaannya saat itu, Fatty pasti ada di sekitar mereka .Pasti anak
itu sedang cekikikan sendiri geli melihat Pasukan Mau Tahu berusaha mengenali dirinya dengan Sia-sia
Ke mana sih anak itu!
"Kurasa aku sudah menjumpainya" bisik Bets pada Pip.
Dipegangnya lengan abangnya itu
"Ia menyamar menjadi penjual karcis komidi putar .Orangnya persis Fatty. cuma ia berjanggut dan berambut hitam. Kulitnya Juga coklat, sedang di telinganya ada anting-anting emas."
"Lalu yang mirip dengan Fatty, apanya?" kata Pip.
"Aku sudah bosan melihatmu saban kali salah tebak, Bets! Di mana orang yang kaumaksudkan itu?"
"Kan sudah kukatakan tadi, ia menjual karcis untuk komidi putar." kaa Bets.
Pip pergi ke tempat itu, walau ia merasa yakin bahwa biar Fatty pun takkan mungkin diijinkan menjual karcis komidi putar .Sesampai di situ, orang yang dimaksudkan oleh Bets memandangnya sambil tersenyum lebar ia mengacungkan seberkas karcis
"Asyik. naik komidi putar!" katanya menawarkan atraksinya
"Asyik, dan bayarannya cuma enam penny sekali naik!"
Pip membeli karcis selembar, sambil menatap muka orang itu. Yang ditatap membalas pandangannya, sambil nyengir. Pip membalas cengirannya
"Ternyata ini memang kau, Fatty!" kata Pip
"Hebat!"
"Eh, apa lagi maksudmu?" tanya orang itu dengan heran
"Siapa yang kaumaksudkan dengan Fatty itu?"
Pip tidak berani mengatakan apa-apa lagi. walau ia merasa yakin bahwa orang yang sedang dihadapinya saat itu memang Fatty. Pip naik ke komidi putar .Dipilihnya singa singaan yang bisa bergerak naik turun, sementara komidi putar bergerak memutar. Asyik rasanya menunggang singa singaan ini.
Ketika turun lagi. Pip mengedipkan mata ke arah penjual karcis. Orang itu membalas kedipannya
"Kau ini anak yang lucu," katanya. Pip menghampiri teman temannya.
"Aku sudah menemukan Fatty,
" katanya
"Tapi sebetulnya Bets yang menemukan. Dia menyamar sebagai penjual karcis komidi putar"
"Wah, tidak mungkin," kata Larry
"Aku dan Daisy yang berhasil menemukannya .Fatty menyamar menjadi orang yang berteriak-teriak. mengajak orang orang Supaya mau mengadu untung dengan permainan gelang. Lihatlah Ia berdiri di sana'"
"Mustahil!" tukas Pip.
"Mana mungkin Fatty diijinkan melakukan pekerjaan seperti itu .Tidak! kalian pasti keliru. Menurut pendapatku, tak mungkin orang itu Fatty!"
"Menurut perasaanku sekarang. perjual karcis komidi putar itu pun tidak mungkin Fatty," sela Bets dengan tiba-tiba.
"Ya, memang tadi aku memang menyangka dia itu Fatty. Tapi sekarang
tidak lagi, karena kakinya terlalu kecil. Kaki orang itu kecil sekali. sedang kaki Fatty sebesar kaki gajah .Biar bisa menyamar sehebat apa pun, kaki yang besar tidak mungkin bisa disulap menjadi kecil!"
"Tapi Fatty pasti sanggup!" kata Daisy
"Anak itu hebat! Tapi walau begitu. aku tetap berpendapat bahwa ia menyamar menjadi tukang teriak di tempat permainan gelang."
"Dan aku tetap berpendapat, dia tukang karcis komidi putar," balas Pip yang tidak mau mundur
"Kita lihat saja nanti' Sekarang kita bersenang senang dulu, lalu minum teh sambil makan kue di sana, sambil menunggu sampai Fatty nanti muncul sendiri!" _
*******
BERSENANG-SENANG
Anak anak kemudian menikmati berbagai hiburan di situ, setelah masing masing sudah menentukan samaran Fatty .Hanya Bets saja yang masih sangsi
Bets pergi ke tempat permainan gelang yang penjaganya menurut perkiraan Larry dan Daisy pasti Fatty yang sedang menyamar. Ia menyewa beberapa buah gelang, dan berhasil memenangkan sebuah jam meja kecil yang bagus dengan lemparannya. Bets sangat gembira. Dengan mata bersinar-Sinar ia mengulurkan tangan hendak mengambil jam itu
"Jam ini cocok Jika kuletakkan di atas tempat pediangan di kamar tidurku,
" katanya dengan senang.
Tapi penjaga stand menahannya
"Sayang, tapi kau tidak memenangkannya,
" kata orang itu.
"Lemparanmu tidak tepat'"
"Siapa bilang'" kita Bets kaget.
"Lemparanku bagus sekali' Sedikit pun tidak menyentuh jam itu. Persis masuk, sampai ke bawah' Tadi itu lemparanku yang terbaik'"
"Tidak, lemparanmu agak meleset," kata orang itu lagi. Penjaga stand yang satu lagi, yang disangka
Larry dan Daisy pasti Fatty. hanya memandang saja tanpa mengatakan apa apa. Daisy yang masih merasa dia pasti Fatty, menyapa orang itu karena merasa kasihan melihat Bets ditipu.
"Dia kan menang? Suruh orang itu menyerahkan hadiahnya!"
"Sayang, lemparan temanmu itu tidak tepat,
" kata orang yang disangka Fatty. Bets pergi dari situ, sambil menarik teman temannya.
"Nah, orang kayak begitu kalian sangka Fatty?" katanya ketus.
"Kalau dia benar Fatty, pasti dengan segera jam tadi sudah diberikannya padaku. Fatty selalu baik hati. Jadi tidak mungkin orang itu Fatty'"
"Yah mungkin saja ia terpaksa mengatakan seperti tadi," bantah Larry
"Sebab kalau tidak. nanti penjaga stand yang sebenarnya bisa marah lalu memukulnya! Aku masih tetap beranggapan, tukang teriak di stand lempar gelang itu Fatty!"
Setelah naik komidi putar. mereka lantas mencoba naik mobil bentur. Pip dengan Bets naik sebuah mobil, sedang Larry dan Daisy semobil. Asyik sekali mereka main bentur benturan mobil, sambil berteriak teriak senang. Saban kali mobil mobil mereka berbenturan, goncangannya terasa sampai ke ujung kepala .Benar benar mengasyikkan sekali permainan itu.
"Sekarang kita ke tempat pameran patung patung lilin," kata Larry
"Malas ah _hawa terlalu panas sekarang," kata Daisy
"Lagi pula, aku tidak begitu suka melihat
patung patung lilin. Aku agak ngeri melihatnya _ karena nampak seperti hidup, tapi matanya tak pernah berkedip"
"Tapi aku kepingin sekali melihatnya," kata Bets.
Ia belum pernah melihat pameran patung lilin, dan karenanya ingin sekali masuk ke situ
"Katanya di situ ada patung Ratu Elisabeth! Dan juga ada patung Napoleon dengan tangan terselip ke dalam rompi, lalu Nelson yang bertangan dan bermata satu, lalu. "
"Ya, sudahlah kita masuk saja ke tempat itu untuk melihat orang-orang yang kausebutkan itu." kata Daisy
"Tapi aku heran. apa sebabnya mereka tidak meleleh. padahal hawa saat ini begini panas. Aku sendiri, rasa tubuhku seperti nyaris meleleh kepanasan .Setelah itu kita makan eskrim yuk!"
Setelah membeli karcis, anak anak berbondong bondong masuk ke museum patung lilin. Tempat pamerannya di sebuah ruangan yang tidak begitu besar .Penjual karcisnya seorang anak laki laki berambut merah, yang menggaruk garuk kepala ketika menerima uang dan menyerahkan karcis pada anak-anak itu
Bets memandang anak itu dengan penuh perhatian.
Mungkinkah dia itu Fatty?
Fatty memiliki rambut dan alis palsu berwarna merah. Ia juga pandai membubuhkan bintik bintik ke mukanya. seperti bintik bintik coklat yang nampak banyak di muka anak penjual karcis itu. Tapi Fatty kan mengatakan, ia akan menyamar sebagai orang dewasa!
Jadi tidak mungkin anak dekil berambut
merah itu Fatty. Tapi walau begitu Bets masih juga menatap anak itu dengan penuh perhatian. Anak itu lantas menjulurkan lidah ke arahnya
'Kau belum pernah melihat orang berambut merah rupanya'" tukas anak penjual karcis itu.
"Sana kalau mau memandang. pandanglah ke tempat lain'"
Bets menjadi merah mukanya karena malu. Ia pergi menyusul teman temannya. Patung patung lilin yang dipertontonkan, diatur letaknya sepanjang tepi ruangan kecil itu .Semua diletakkan di atas semacam panggung kecil. Patung patung itu berdiri tegak tanpa bergerak. Mata mereka menatap tanpa berkedip
Pip dan Larry menyukai pameran itu .Tapi Daisy dan Bets merasa agak kurang enak karena seolah olah ditatap sekian pasang mata patung yang nampak seperti hidup_ tapi pada kenyataannya tidak!
"Itu Ratu Elisabeth!" kata Pip
Ia menuding suatu patung yang nampak sangat anggun, di ujung ruangan.
"Dan itu Sir Walter Raleigh, sedang meletakkan mantelnya ke tanah supaya Ratu bisa melangkah diatasnya .Bagus sekali patung-patung itu'"
Ratu Elisabeth yang dimaksudkan oleh Pip, bukanlah Ratu Elisabeth yang sekarang memerintah di Inggris. Ratu yang sekarang. Ratu
Elisabeth ke 11. Sedang patung yang dipertunjukkan, adalah Ratu Elisabeth ke I, hidupnya pada abad keenam belas.
"Anggun sekali pakaiannya," kata Bets.
"Aku senang melihat kerahnya yang besar, berkerut kerut. Dan coba perhatikan perhiasan yang dipakainya. Aneh, sampai sekarang belum ada yang dicuri!"
"Huh' Itu kan perhiasan palsu. bisa dibeli dengan harga murah di pasar," kata Pip
"Nah, ini Laksamana Nelson . Tak kusangka orangnya sekecil ini "
"Dan Ini Winston Churchill" kata Bets dengan senang
Ia sangat mengagumi tokoh negarawan termashur itu .Dalam kamar tidurnya ada sebuah tokoh negarawan termashur itu. Dalam kamar tidurnya ada sebuah foto tokoh itu. dipasang di atas tempat pajangan
"Lihatlah lengkap dengan serutunya. Patungnya yang paling bagus di sini'"
"Lihatlah _ada seorang anak perempuan menjual permen," kata Larry dengan tiba tiba. ia mengedipkan matanya pada Pip.
"Bets, coba tolong belikan coklat untuk kita semua "
Sambil berkata begitu diberikannya sejumlah uang pada Bets, yang langsung menghampiri gadis penjual permen yang berdiri tidak jauh dari situ
"Aku 'ingin membeli coklat," kata Bets, sambil menyodorkan uang yang dipegangnya. Tapi gadis penjual itu tidak menjawab. Uang yang disodorkan juga tidak diterimanya. ia terus menatap ke depan
"Saya mau beli coklat." kata Bets keras keras, karena menyangka gadis itu pasti agak tuli. Tapi gadis iu tetap tidak mengacuhkannya Bets bingung.
Kemudian didengarnya anak-anak tertawa terpingkal pingkal dibelakangnya. Dengan segera ia sadar bahwa Ia sudah kena tipu
"Astega' Rupanya gadis ini juga patung lilin' Awas, kalian! Masak, aku disuruh membeli coklat pada patung"
"Aduh, Bets' Kau memang keterlaluan, gampang sekali kena tipu," kata Pip sambil tertawa terus
"Padahal kau kan anggota Pasukan Mau Tahu! Tapi tidak bisa membedakan mana manusia asli. dan mana patung lilin'"
Bets mula mulanya sudah hampir menangis. karena kesal. Tapi akhirnya ia ikut tertawa.
"Tapi aku tadi benar-benar menyangka dia ini manusa sungguhan .Lihatlah. anak laki laki berambut merah itu ikut menertawakan diriku!"
Anak-anak memperhatikan patung patung itu dengan teliti. Cukup banyak juga yang dipertontonkan di situ. Di antaranya ada patung polisi, yang mirip Pak Goon. Tapi lebih jangkung. dan tidak begitu gendut seperti polisi desa itu
"Aku kepingin menempatkan si Ayo Pergi di
sini," kata Pip. sambil tertawa geli
"Kadang kadang tampangnya bisa sekaku patung. dan sama tololnya' He _ yang ini mirip tukang pos kita. Cuma cengirannya tidak begini tolol"
Hawa dalam museum patung lilin itu panas sekali. Anak Anak merasa senang, ketika sudah keluar dari situ. Anak laki-laki berambut merah yang menjaga pintu sekali lagi menjulurkan
lidahnya untuk mengejek Bets. Bets pura-pura tidak melihat.
"Jahat sekali anak itu." katanya
"Aku tidak mengerti, kenapa aku tadi menyangka dia Fatty .Fatty biar sedang menyamar. tak mungkin mau berbuat begitu "
"Yuk, kita makan dulu." kata Daisy
Saat itu memang sudah agak sore.
"Lihatlah. ditempat Itu dijual es serta kue kue."
"Aku ingin kue dan limun dengan es," kata Pip.
"Nanti kalau ternyata masih sanggup. akan kususul dengan es krim. Coba Fatty sudah muncul sekarang. dia kan bisa ikut makan makan dengan kita! Jangan jangan saat ini ia sedang memperhatikan kita, sambil menyamar. Aku merasa yakin. pasti ia menyamar menjadi penjual karcis komidi putar tadi. Rambut orang itu yang hitam dan kering. kelihatannya bukan rambut asli."
Bersenang senang di kermis, ternyata membuat mereka lapar. Dua puluh empat potong kue, habis mereka sikat. Di samping itu mereka juga menikmati eskrim. disusul dengan limun yang agak manis rasanya. Setelah itu mereka merasa sudah tak sanggup lagi berjalan di bawah sinar matahari yang panas
"Yuk, kita duduk duduk di tepi sungai," kata Bets
"Di sana pasti tidak sepanas di sini. Dekat air. angin selalu bertiup'"
Keempat anak itu berjalan meninggalkan kermis.
Tiba tiba Bets tertegun. Ia melihat sejumlah balon berwarna-warni.
"Pip' Lihatlah. balon balon itu! Aku kepingin balon! Uangmu masih cukup untuk membelikan aku sebuah?"
"Kau ini macam-macam saja." tukas Pip. '
"Kepingin balon, kayak anak berumur tiga tahun saja' Huh"
"Pokoknya aku kepingin," kata Bets dengan keras kepala. Mereka lantas pergi ke tempat balon-balon itu dijual .Penjualnya seorang wanita yang sudah tua. Selembar syal berwarna merah dikerudungkan menutupi kepala dan pundaknya .Padahal hawa saat itu panas sekali. Rambut yang tak tersisir rapi berjuntai menutupi muka wanita tua yang berkulit coklat dan penuh kerut itu. Tapi matanya menatap dengan cerah
"Mau beli balon. Tuan Muda?" kata wanita tua itu dengan suara serak pada Pip
"Tidak, terima kasih," kata Pip
Tapi Bets menarik lengannya.
"Ayo. belikan aku satu. Pip. Coba Fatty ada di sini. pasti ia mau membelikan. Aduh, bagus-bagus balon Itu!"
"Ya, tapi harganya satu enam penny'" kata Pip sambil memandang catatan harga yang tergantung pada tali pengikat balon balon itu
"Bayangkan. enam penny! Itu pemerasan namanya, masak balon dijual dengan harga semahal itu! Tidak. aku tidak mau memberikan uang enam penny untuk itu. Nanti aku dimarahi Ibu!"
"Ambillah, dengan setengah harga," kata wanita tua itu dengan ramah .Bets memandang Pip
"Ya deh," kata Pip, lalu mengambil uang tiga penny dari kantongnya
"Tapi nanti jangan lupa mengembalikan uangku itu sesampai di rumah, Bets."
"Aduh. terima kasih, Pip." kata Bets sambil menerima uang yang disodorkan. Dipandangnya balon balon berwarna-warni itu. yang terayun ayun lembut kena angin .Bets tidak bisa dengan cepat menentukan pilihannya. Balon yang merah nampak begitu bagus dan cerah, yang hijau begitu indah, yang biru seperti langit warnanya, sedang yang kuning seperti matahari aduh, yang mana harus diambilnya?
"Kau susul saja kami nanti. kalau kau sudah tahu mau membeli yang mana," kata Pip dengan nada tidak sabar
"'Kami tidak ingin berdiri terus di sini sepanjang sore, menunggu sampai kau mengambil keputusan, Bets."
Sementara anak-anak meneruskan langkah menuju tepi sungai. Bets masih tetap mendongak, memperhatikan balon balon itu.
"Bagus sekali balon-balon itu. ya," kata wanita tua itu
"Kau tidak perlu terburu-buru memilih. Aku tidak berkeberatan'"
Menurut perasaan Bets, wanita tua itu baik hati
"Anda baik hati, mau menjual balon padaku , dengan setengah harga," katanya
"Banyakkah penghasilan Anda menjual balon?"
"Ah. tidak banyak," jawab wanita tua itu.
"Tapi cukup bagi orang tua seperti aku ini"
Akhirnya Bets memilih balon berwarna biru. Wanita tua itu mengulurkan tangannya, untuk menerima uang. Tangan itu nampak dekil, dan langsung mengambil uang dari tangan Bets. Dalam hati Bets berpikir, apa sebabnya orang-orang kermis tangan dan mukanya selalu kelihatan dekil. Tapi saat itu juga matanya melotot, karena melihat sesuatu yang aneh .Tangan wanita tua itu memang kotor sekali, tapi kukunya sangat bersih! Bahkan lebih bersih daripada kuku tangan Bets. !
"Aneh'" pikir anak itu, sementara matanya masih tetap memandang kuku kuku tangan yang bersih dan terpotong rapi itu.
"Kenapa wanita tua itu kuku-kukunya begitu bersih, sedang tangannya kotor?"
Bats kemudian memandang muka Wanita tua itu yang nampak coklat dekil dan penUh kerut. Ia menatap sepasang mata yang -dan saat itu juga ia menyadari bahwa ia sedang menatap " mata Fatty! Ya, tidak ada keragu raguan lagi mengenainya.
Itu mata Fatty. yang membalas
tatapannya dengan cerah .


Pasukan Mau Tahu 05 Misteri Kalung Curian di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Mata Fatty yang cerdas!
"Wah. Fatty!" bisik Bets.
"Betul kaukah itu? ngaku dong'"
Wanita tua itu cepat cepat memandang ke sekelilingnya, untuk memastikan bahwa tidak ada orang lain di dekat situ .
" Ya, ini memang aku," katanya kemudian
Muka yang semula penuh kerut. tahu tahu sudah , nampak licin .Punggungnya yang bungkuk, diluruskan
"Bagus samaranku , ya? Tapi bagaimana kau sampai bisa mengetahui bahwa itu aku, Bets? Kau benar benar cerdik'"
"Ssst! Ada orang datang," desis Bets
"Aku pergi sekarang. Di mana kami nanti bisa berjumpa denganmu?"
"Pulang saja nanti pukul enam, aku akan menggabungkan diri di salah satu tempat." kara Fatty cepat-cepat, lalu mengerutkan air mukanya lagi. Rupanya kerut merut itu kelihatan begitu persis. karena sengaja dirias oleh Fatty .Anak itu memang pandai sekali menyamar'
"Tapi jangan bilang dulu pada teman teman," kata Fatty
"Biar saja untuk sementara mereka belum tahu"
Ia lantas melantangkan suaranya sedikit, menirukan suara wanita tua,
"Balon? Balon' Enam penny satu! Balon-balon bagus'"
Bets pergi dari situ. Matanya bersinar gembira
*******
WANITA TUA PENJUAL BALON
Bets menyusul anak-anak yang lain. Ia merasa puas. Balonnya yang biru melayang di belakangnya. tersentak sentak pada tali pengikatnya
"Nah, akhirnya Ia muncul juga," kata Pip '
"Tadinya kami sudah menyangka kau takkan datang, Bets. Ada apa sih? Kelihatannya seperti menyimpan rahasia besar'"
"Ah, masak!" kata Bets.
"O ya, ngomong ngomong, ada pesan dari Fatty tadi. Kita disuruhnya pulang pukul enam. Nanti di salah satu tempat ia akan menggabungkan diri "
"Siapa yang menyampaikan pesan itu padamu?" tanya Pip dengan segera.
"Itu rahasia," kata Bets.
"Kau bicara sendiri dengan Fatty?" tanya Larry
"Apakah dia memang penjaga stand permainan gelang tadi?"
'Aku tidak mau bilang," kata Bets.
"Rahasiaku ini masih ingin kusimpan dulu!"
Anak anak jengkel sekali, karena biar dibujuk bujuk pun Bets tidak mau mengatakan apa-apa lagi. Bayangkan, Bets yang masih kecil itu mengetahui sesuatu yang tidak mereka ketahui!
Pukul enam sore mereka kembali lewat kermis, lalu melintasi persimpangan rel kereta api. dan kemudian menyusur jalan yang menjauh dari sungai. Wanita tua penjual balon duduk di sebuah bangku .Kelihatannya seperti menunggu mereka. Ketika anak anak sudah dekat, Ia berdiri lalu menghampiri.
"Balon'" katanya menawarkan jualannya
"Balon, balon'"
"Tidak, terima kasih," kata Pip sambil berjalan terus. Wanita tua itu berjalan mendampinginya.
"Belilah balon.," katanya,
"untuk menolongku, Tuan Muda!" '
"Tidak, terima kasih," kata Pip sekali lagi.
Ia mempercepat langkahnya .
Tapi tanpa disangka sangka. Wanita tua itu ternyata bisa mengimbangi kecepatan langkahnya. Bukan hanya bisa, tetapi bahkan dengan mudah sekali.
"Ayo belilah balonku'" katanya.
Suaranya terdengar aneh, seperti pecah
Entah masih berapa lama lagi Pip akan dirongrong olehnya, tidak seorang pun yang tahu. Tapi tahu tahu Bets tertawa cekikikan .Anak anak yang lain memandangnya dengan heran.
"Ada apa sih?" tanya Pip.
Ia agak kesal '
"Aduh," kata Bets dengan suara terputus putus karena terlalu banyak tertawa
"Aduh-maaf, tapi ,. aku tidak kuat lagi. Habis, lucu sekali sih'"
"Apanya yang lucu?" seru Pip
Tapi saat itu juga ia melongo. Wanita tua yang berjalan terbungkuk bungkuk tadi, tahu tahu menjinjing gaunnya sampai di atas lutut. menampakkan kaki tanpa kaos
memakai sepatu pantai, lalu berjoget mengelilingi
Pip sambil mengeluarkan bunyi-bunyi yang aneh
"Aduh. sudah, Fatty! Jangan, bisa mati aku nanti karena terlalu banyak tertawa," kata Bets terengah engah. sambil memegang perutnya yang terasa sakit
Anak-anak yang lain memandang dengan mata melotot.
"Apa? Dia ini Fatty?" kata Pip
"Fatty! Mustahil, aku tak percaya'"
Tapi wanita tua itu sebenarnya memang Fatty .Begitu ia tidak mengernyitkan mukanya lagi, dengan segera bisa dikenali bahwa ia memang Fatty
Larry dan Daisy hanya bisa melongo saja. Jadi ternyata Fatty tidak menyamar sebagai tukang jaga Stand permainan gelang. dan juga bukan penjual karcis komidi putar. Ternyata ia pura-pura menjadi wanita penjual balon. Fatty memang hebat, mencari penyamaran yang tidak bisa ditebak siapa pun'
Atau, jangan jangan Bets berhasil menebaknya' Anak anak lainnya memandang Bets yang tersenyum-senyum. Larry buru buru menarik _ wanita penjual balon ke sebuah bangku di pinggir jalan, di mana mereka semua duduk
"Betul betul kaukah ini, Fatty?" kata Larry
Wanita tua itu mengangguk.
"Tentu saja ini aku! Wah, samaran ini rupanya hebat, kalau kalian sampai bisa kuperdayai!"
"Tapi apakah Bets tadi berhasil menebakmu?" tanya Pip
"Ya, memang," kata Fatty
"Ia tiba tiba menerkanya ketika sedang membeli balon, dan kalian pergi meninggalkan dia."
"Tapi bagaimana sampai ia bisa tahu?" tanya Pip agak Jengkel. Bayangkan, adiknya yang selalu dianggap remeh olehnya, ternyata lebih berhasil!
"Entah, aku Juga tidak tahu," kata Fatty
"Dari mana kau mengetahuinya, Bets'?"
"Aduh, Fatty -soalnya sepele sekali aku segan mengatakannya padamu," kata Bets.
"Pasti kau akan menganggap itu cara menebak yang konyol "
"Ayo katakan saja," kata Fatty dengan penuh minat.
"Soalnya begini, Fatty! tanganmu dekil sekali, kayak orang orang lainnya yang bekerja di kermis," kata Bets
"Tapi tahu tahu kulihat kuku tanganmu bersih dan rapi sekali' Aku merasa agak aneh, ada orang yang tangannya dekil mau repot repot menjaga kebersihan kukunya."
"Ya, ampun!" kata Fatty sambut menunduk.
Dipandangnya tangannya yang dekil, sementara kuku kukunya memang nampak bersih
"Siapa menyangka ada yang memperhatikan hal sekecil ini? Aku memang terlalu ceroboh, tidak menyelipkan kotoran ke sela kuku ketika tadi
mengotori kedua tanganku. Sama sekali tak teringat olehku untuk melakukannya. Bets, ternyata kau cerdik sekali. Benar-benar cerdas?"
"Ah, jangan begitu dong" kata Bets
Tapi wajahnya berseri-seri, mendengar pujian itu
"Yah. harus kuakui Bets memang cerdas, karena memperhatikan hal kayak begitu," kata Larry
"Sungguh!
Padahal kami semua punya kesempatan untuk melihatnya pula, karena kami berdiri di depanmu, Fatty! Tapi cuma Bets sendiri yang menyadari keanehan itu Hebat, Bets'"
"Ia memenangkan pinsilku yang tiga warna_" kata Fatty
"Nanti kuberikan kalau kita sudah pulang, Bets. Aku bahkan merasa, sepantasnya kau mendapat hadiah pinsil perakku. Kau telah bekerja dengan sangat baik. Sebaik detektif kelas satu!"
Daisy juga ikut ikm memuji Bets. Hanya Pip saja yang nampak agak masam tampangnya . Ia khawatir jangan jangan adiknya nanti besar kepala.
"Kalau kalian terus-menerus memujinya, tahu tahu Bets nanti menuntut ingin menjadi kepala Pasukan Mau Tahu,
" katanya.
"Ah. sama sekali tidak," kata Bets.
Ia sama sekali tidak merasa tersinggung.
"Aku tahu, itu tadi hanya karena kebetulan seja Pip. Soalnya. aku tadi kan menyerahkan uang tiga penny itu ke tangan Fatty! Karena itulah aku bisa melihat kuku kukunya yang bersih Pip. nanti kapan kapan kalau kau menginginkannya. kau boleh meminjam pinsil tiga warna ini .Kau mau. kan?"
Memang begitulah watak Bets. Bahkan abang yang cepat kesal seperti Pip, bisa lama lama merajuk terhadapnya. Pip sudah nyengir lagi.
"Terima kasih, Bets. Kau anggota Pasukan Mau Tahu yang baik, dan di samping itu juga anak baik!"
"He' Awas, Pak Goon datang," kata Larry tiba tiba dengan suara pelan
"Sebaiknya kita pura-pura tidak bersama Fatty, karena nanti Si Ayo Pergi heran, apa sebabnya kita asyik mengobrol dengan wanita tua dari kermis!"
Mereka lantas bergegas pergi, meninggalkan Fatty duduk sendirian di bangku sambil memegang balon balon Jualannya Seperti biasa. Pak Goon naik sepeda. Ia pura pura tidak melihat kelima anak itu. Ia selalu kelihatan sibuk dan ada urusan penting pada hari hari itu'
Tapi begitu ia melihat wanita tua duduk di bangku, dengan segera ia turun dari sepedanya. Fatty menunduk, berpura-pura. tidur
"He!" sergah Pak Goon
"Ayo, jangan tidur di situ. Mana surat ijinmu untuk menjual balon?"
Anak-anak kaget mendengar Ucapannya itu.
Betulkah untuk menjual balon diperlukan surat ijin?
Mereka tahu pasti Fatty tidak memiliki surat ijin sama sekali!
Fatty sama sekali tidak mengacuhkan pertanyaan itu. Ia malah mendengkur . Pak Goon menggoncang goncang bahunya. Fatty pura pura kaget, lalu terbangun. ..
"Mana surat ijinmu?" tanya Pak Goon dengan kasar
Ia selalu bersikap kasar dan congkak terhadap Orang-orang seperti penjual balon yang nampaknya tak berdaya itu
"Apa kata Anda, Pak?" tanya Fatty dengan suara ditinggi tinggikan
"Mau beli balon, Pak? Ingin yang berwarna apa?"
"Aku tidak ingin membeli balon!" bentak Pak Gaon.
"Yang kutanyakan, mana surat ijinmu'"
"Oh, anu surat ijin-itu?" kata Fatty
Ia menepuk nepuk gaunnya yang lebarnya bukan setengah-setengah, seolah olah mencari di mana surat ijin yang ditanyakan itu bersembunyi.
"Ada, Pak, ada di salah satu tempat, Kalau Anda mau menunggu sebentar, Pak Polisi yang baik hati, aku pasti akan menemukannya dalam salah satu kantong rok dalamku. Wanita tua kayak aku ini, Pak, perlu memakai rok dalam berlapis-lapis. Tidur di bawah semak-semak pagar bisa dingin sekali rasanya, Pak. bahkan pada malam musim panas."
"Hah!" sergah Pak Goon dengan kasar .
Ia naik lagi ke sadel sepedanya. lalu membunyikan lonceng dengan galak untuk mengusir seekor anjing kecil yang berani lari menyeberang jalan di depannya .
Masak dia. Goon yang hebat, yang saat itu sedang berwenang mengurus Kasus Misteri Hebat, mau menunggu sementara seorang perempuan tua penjual balon sedang repot mencari-cari surat ijin yang tak ingin dilihatnya?
Hah! Anak anak kembali menghampiri Fatty. ketika Pak Goon sudah jauh dan tidak kelihatan lagi. Mereka geli, tapi sekaligus juga merasa agak ngeri.
"Aduh, Fatty," kata mereka
"Beraninya kau berbuat begitu, terhadap Pak Goon' Coba ia tahu bahwa ini sebetulnya kau!"
"Asyik juga tadi,
" kata Fatty
"Tapi untung saja Pak Goon tidak menunggu terus untuk melihat surat ijinku, karena tentu saja aku tidak punya sama sekali. Yuk, kita pulang saja sekarang .Aku kepingin lekas lekas membuka pakaian yang menggerahkan badan ini .Berlapis tapis rok dalam yang kupakai, supaya aku kelihatan gemuk dan tak berbentuk."
Dalam perjalanan melalui desa, mereka kembali melewati bangku di mana mereka menyapa laki-laki tua ketika siang itu mereka sedang menuju ke kermis. Orang Itu maSih ada di situ. Bets menunjukkan orang itu pada Fatty
"Fatty, kaulihat laki-laki tua itu, yang tidur di atas bangku? Tadi kami menyangka dia itu kau yang sedang menyamar. Kami lantas menyapanya dengan panggilan Fatty, sedang Pip bahkan memukul rusuknya'"
Fatty berhenti berjalan
Diperhatikannya lalu-laki tua itu
"Sebetulnya sama sekali tidak sulit menyamarkan diriku menjadi dia," katanya kemudian
"Kepingin juga rasanya mencoba.
Kurasa aku pasti bisa""
"Tapi telinganya tak mungkin bisa kautirukan," kata Bets.
"Telinganya besar sekali'"
"Memang, tidak bisa. Tapi aku bisa saja membenamkan topi lebih dalam lagi dari yang dilakukan olehnya. sehingga telingaku tertutup." kata Fatty
"Ya, kurasa itu penyamaran yang sangat baik, dan mudah melakukannya .Kapan kapan aku akan mencobanya. Tadi Pip benar benar menumbuk rusuknya?"
"Ya, betul! Dan laki laki tua itu berulang ulang mengatakan. 'Apa? Apa?' " kata Bets sambil tertawa geli.
"Kasian, ternyata ia tuli."
Tiba tiba laki-laki tua itu membuka matanya. Ia melihat anak-anak yang sedang memandang ke arahnya, lalu menyangka bahwa mereka bicara padanya. Didekapkannya tangan ke belakang telinga, sambil mengucapkan kata yang paling sering terdengar dari mulutnya
'Apa?"
Fatty yang masih menyamar sebagai wanita tua penjual balon mengedipkan mata ke arah teman temannya, lalu duduk di samping laki laki
itu "Selamat sore," katanya dengan suara parau, yang sementara itu sudah dikenal baik oleh anak-anak
"Apa?" kata iaki laki tua itu .
Ia menyedot hidung lalu mengusap ingus dengan punggung tangan. Bets tertawa senang, melihat Fatty menirukan perbuatan itu
"Selamat sore," kata Fatty dengan suara nyaring,
"dan sekaligus selamat pagi!"
"Kalau pagi, aku tidak tahu," kata laki laki tua itu dengan tiba tiba
"Aku selalu tidur sampai siang Ya, betul! Saat itu aku bangun, lalu makan, lalu duduk duduk menikmati sinar matahari. Kalau pagi. sama sekali tak ada artinya bagiku "
Sekali lagi ia menyedot hidung. Lalu diambilnya pipa dari dalam kantong, dan diisinya dengan tembakau. Segala gerak geriknya diperhatikan oleh Fatty dengan cermat, Ya, itu benar benar bagus, menyamar sebagai laki laki tua itu .Pipa, telinga yang tuli, sebentar sebentar menyedot hidung -ya, Fatty merasa pasti mampu melakukannya!
"Yuk, Fatty!" kata Pip dengan suara pelan
"Kita harus kembali sekarang, karena hari mulai malam "
Fatty berdiri lalu mereka pergi dari situ. Tak lama kemudian berpisah, masing-masing pulang ke rumah. Pip dan Bets memasuki jalan yang menuju rumah mereka, begitu pula Larry dan Daisy. Fatty masuk ke rumah lewat pintu pekarangan sebelah belakang. Saat itu ibunya sedang sibuk mengambil sayur di kebun, untuk makan malam .Dilihatnya seorang wanita tua masuk lewat pintu belakang.
"kurasa dia teman juru masak," pikir ibu Fatty
"Atau mungkin ia hendak menjual balon kemari?"
Ditunggunya sampai wanita tua itu muncul lagi. Tapi ternyata tidak muncul-muncul. Bu Trotteville agak heran karenanya. Ia menjenguk sebentar ke dapur. Tapi di situ tidak ada wanita tua membawa
balon Yang nampak. Cuma juru masak yang sedang sibuk memasak. Mukanya merah kepanasan
'Ke mana wanita tua tadi, yang masuk membawa balon?" tanya ibu Fatty dengan heran.
Tapi juru masak itu sama sekali tidak melihat ada
wanita tua masuk. Hal itu sebenarnya tidak aneh
karena pada saat itu yang dicari sedang sibuk membuka rok dalam yang berlapis lapis, dalam gudang yang terletak di ujung kebun. Tahu tahu dari tempat itu muncul Fatty. yang nampak acak acakan dan kepanasan
"Aneh masak wanita tua itu bisa menghilang dengan begitu saja"" pikir Bu Trotteville.
Tapi kenyataannya memang begitu'
*******
MENDATANGI INSPEKTUR JENKS
Fatty menikmati penyamarannya sebagai wanita tua penjual baton .Begitu pula halnya dengan teman temannya. Hadiah pinsil tiga warna sudah diserahkannya pada Bets .Anak itu gembira menerimanya
"Tak kusangka aku akan memiliki pinsil sebagus ini," kata Bets.
"Kecuali bisa menulis dengan warna hitam seperti biasa, juga bisa menulis dengan warna merah dan biru. Terima kasih. Fatty",
"Cepat Sekali rasanya hari hari liburan ini berlalu," kata Pip dengan nada agak suram
"Padahal sampai sekarang belum ada kejadian misterius yang bisa kita selidiki. walau kita tahu bahwa Pak Goon Sedang menghadapi suatu kasus."
"Ya, aku tahu," kata Fatty.
Tampangnya nampak kurang enak.
"Tidak enak rasanya membayangkan Pak Goon sibuk dengan misterinya. sedang kita tidak tahu menahu mengenainya. Tapi mungkin persoalannya
mengenai pencurian pencurian yang belakangan ini terjadi di mana mana?
Kurasa polisi saat ini
hampir semuanya membuka mata lebar lebar. untuk mencari gerombolan yang melakukan pencurian besar besaran itu."
'Tidak bisakah kita juga ikut waspada?" kata Bets bergairah
"Siapa tahu. kita menemukan jejak gerombolan itu'"
"Goblok' Kausangka mereka itu ke mana mana
lalu beramai ramai, dengan tampang kayak pencuri semuanya?' kata Pip mengejek
"Mereka tidak sebodoh itu' Pasti mereka punya tempat pertemuan rahasia, serta cara sendiri untuk saling
menyampaikan pesan, begitu pula cara rahasia untuk menyalurkan permata yang dicuri-ya kan, Fatty? Dan cara cara itu takkan bisa kita ketahui,
biar kita membuka mata lebar lebar sampai terasa pedih'"
'Oh. begitu," kata Bets dengan nada kecewa
"lalu -tidak bisakah kita menanyakan pada Inspektur Jenks apakah di sini benar benar ada
kejadian misterius, sambil meminta padanya agar diperbolehkan membantu?"
"Ya betul juga," sambut Daisy
"Kurasa pasti ia
mau bercerita pada kita .Selama ini kita kan sudah
sering membantunya "
Inspektur Jenks itu sahabat baik mereka. menurut istilah Bets. dia itu "pejabat polisi yang
tinggi sekali" Dinasnya di kota besar yang berdekatan dengan deSa anak-anak. Dalam empat misteri yang berhasil dipecahkan oleh Pasukan Mau Tahu sebelum itu, Inspektur Jenks juga tampil menjelang akhir kejadian .Dan ia
selalu merasa senang terhadap hasil pengusutan yang mereka lakukan .Berlainan halnya dengan Pak Goon yang sama sekali tidak merasa senang. Bagi polisi desa itu sangat menjengkelkan bahwa 'anak-anak iseng itu mencampuri urusan hukum' __ apalagi karena mereka berhasil mengetahui hal hal yang tidak berhasil diselidiki olehnya
"Ide Bets itu bagus sekali," kata Fatty.
"bahkan sangat bagus Jika Inspektur Jenks tahu misteri yang sedang diusut si Ayo Pergi! dan ia pasti mengetahuinya, aku tidak melihat alasan kenapa ia tidak bisa menceritakannya pada kita .Ia tahu kita bisa tutup mulut, serta berusaha sebisa bisa kita untuk membantu menyelidiki "
Karena itu keesokan harinya kelima anggota Pasukan Mau Tahu langsung berangkat ke kota, mendatangi kantor pusat polisi di mana Inspektur Jenks bekerja .Sesampai di sana mereka minta ijin untuk bertemu dengan dia
"Apa? Kalian ingin bicara dengan Pak Inspektur?" kata polisi yang bertugas di depan kantor
"Anak anak seperti kalian? Mana bisa? Dia kan orang penting. terlalu sibuk untuk sempat berurusan dengan anak-anak. Seenaknya saja"
"Nanti dulu." kata seorang polisi lainnya.
Orang itu berwajah ramah, sedang matanya yang biru cerah menatap dengan cerah
"Tunggu dulu -bukankah kalian ini anakanak yang pernah membantu pengusutan perkara yang sulit di Peterswood dulu?"
"Ya, memang kamilah anak anak itu," kata Fatty
"Kami tentu saja tidak mau mengganggu Pak InSpektur apabila ia sedang Sibuk .Tapi kami ingin menanyakan sesuatu hal yang penting padanya. Penting bagi kami, maksud saya."
"Bagaimana -rasanya perlu kulaporkan ke dalam pada Pak Inspektur atau tidak?" tanya polisi yang pertama pada rekannya.
"Aku tidak kepingin dimarahi, karena mengganggu kesibukannya tanpa alasan penting "
'Biar aku saja yang melapor," kata polisi yang bermata cerah
"Aku pernah mendengar Pak Inspektur berbicara tentang anakanak ini "
Setelah berkata begitu, ia pergi meninggalkan kamar depan. Anak-anak menunggu dengan sabar .Pasti sahabat lama mereka mau menerima mereka'
Tidak lama kemudian polisi yang tadi datang lagi
"Ia punya waktu untuk kalian " katanya
"ikutlah'"
Anak anak mengikutinya menyusur lorong panjang berlantai ubin, lalu menyusur lorong lain. Bets memandang berkeliling dengan agak takut takut. Mudah mudahan saja di dekat situ tidak terdapat sel sel tempat mengurung para penjahat.
Polisi yang mengantar mereka membuka sebuah
pintu yang sebelah atasnya berkaca
"Anak-anak dari Peterswood, Pak." katanya
Pak Inspektur sedang duduk menghadap sebuah meja kerja yang besar sekali, penuh dengan kertas
bertumpuk tumpuk . Ia mengenakan pakaian
seragam, kelihatannya besar dan gagah. Matanya bersinar-sinar . Pak inspektur tersenyum ramah ke arah anak anak
"Wah, wah!" katanya.
"Semuanya datang sekaligus. dan kulihat Buster juga ikut! Nah, apa kabar? Mau melaporkan bahwa kalian sudah berhasil membongkar misteri yang memusingkan kepala kami selama bulan bulan terakhir ini. ya'"
Ia bersalaman dengan semua, lalu dijunjungnya Bets dan diletakkannya ke atas pangkuannya . Bets memandang Pak Jenks sambil berseri-seri. Ia senang sekali pada polisi berpangkat tinggi yang bertubuh besar itu.
"Tidak. Pak --sayang kami tidak datang untuk melaporkan bahwa kami berhasil mengusut suatu kejadian misterinya" kata Fany
"Baru dalam liburan ini kami tidak menghadapi misteri yang perlu diselidiki . Tapi kebetulan kami tahu bahwa Pak Goon sedang menghadapi suatu kasus, dan kami merasa bahwa mungkin kami bisa ikut di dalamnya. Tapi kami samasekali tidak tahu. misteri apa itu "
"Ya, memang -saat Ini Goon sedang menangani kejadian itu,
" kata Inspektur Jenks
"Bukan dia saja, hampir seluruh angkatan kepolisian daerah ini nampaknya sedang disibukkan olehnya! Tapi ini bukan urusan yang bisa kalian campuri. Kurasa kalian sama sekali tidak bisa membantu dalam hal ini, walau kalian detektif jempolan'"
' Wah," kata Fatty kecewa
"Apakah _apakah persoalannya mengenai rentetan pencurian besar besaran itu. Pak?"
"Ya. betul," Jawab Pak inspektur
"Para pencuri
Itu benar benar pintar' Mereka tahu dengan pasti
permata mana saja yang harus dicuri serta kapan
mencurinya .Mereka menyusun rencana dengan sangat seksama. Sedang kami tak mengenal seorangpun dan mereka' Tidak seorang pun'
Walau begitu, ada Juga yang kami curigai' Selalu ada saja yang bisa dicurigai'"
Pak Inspektur memandang anak-anak dengan matanya yang bersinar sinar .Fatty sudah gelisah .Masak cuma itu saja yang diceritakan Pak Inspektur pada mereka
" Pak Goon tentu tahu lebih banyak. Sebab kalau tidak, apa sebabnya ia belakangan ini kelihatan begitu Sibuk seperti ada urusan penting?
Pak Goon kelihatannya seperti banyak yang diketahui olehnya, Pak," kata Fatty
"Betulkah tidak ada sesuatu di Peterswood'?"
Inspektur Jenks ragu ragu sesaat.
"Yah," katanya kemudian.
"seperi kukatakan ini bukan urusan yang cocok untuk dicampuri anak -anak. Sudah pasti tidak, dan aku yakin kalian akan sependapat denganku jika kalian tahu apa yang kuketahui. Peterswood tidak langsung terlibat dalam urusan ini' Tapi ada kecurigaan pada kami bahwa beberapa dari gerombolan penjahat yang sedang dicari pernah datang ke sana. Mungkin
untuk saling bertemu, atau menyampaikan pesan -entahlah. hal Itu belum kami ketahui."
Mata anak anak langsung bersinar mendengar keterangan itu.
"Pak," kata Fatty dengan segera,
"kalau begitu. tidak bisakah Jika kami hanya bersikap waspada saja? Tidak perlu sampai terlalu banyak melakukan pengusutan, jika Anda tidak menghendakinya tapi membuka mata dan telinga kalau-kalau ada sesuatu yang lain dari biasanya, Anak anak tidak jarang melihat atau mendengar hal hal yang tidak diperhatikan orang dewasa .Soalnya seorang dewasa cepat dicurigai kalau bersikap terlalu mau tahu, tapi anak anak umumnya tidak begitu diacuhkan "
Pak Inspektur mengetuk ngetuk meja dengan pinsilnya .Fatty tahu, petugas polisi itu sedang menpertimbangkan, apakah ia bisa mengizinkan anak anak mengambil sikap berjaga jaga di Peterswood atau tidak. Karenanya ia menunggu dengan hati berdebar-debar .Ia ingin Sekali diijinkan ikut berperan dalam misteri itu, biar cuma Sedikit saja. Persoalannya bagi mereka nampaknya tidak banyak memberikan harapan, dan Pak Goon yakin sekali akan lebih berhasil sekali ini karena ia tahu lebih banyak. Tapi Fatty tidak bisa menerima. Jika sama sekali tidak disertakan di dalamnya'
"Baiklah," kata Pak Inspektur kemudian sambil meletakkan pinsil.
"Kalian bisa membantu dengan jalan membuka mata dan telinga. Tapi ingat, jangan langsung turut campur dalam hal hal yang konyol atau berbahaya. Cukup jika kalian membuka mata dan telinga saja .Ada kemungkinan walau sangat kecil bahwa kalian akan mengetahui sesuatu karena kalian masih anak anak. Kalau kalian menemukan sesuatu yang mencurigakan, langsung laporkan padaku'
" Wah' Terima kasih, Pak" kata anak-anak serempak dengan gembira.
"Anda baik hati, Pak," kata Fatty
"Kami pasti akan berhasil mengetahui sesuatu' Dan kami akan hati hati sekali, seperti Pak Goon!"
"Nah. kurasa kali ini ia akan menang." kata Pak Inspektur dengan mata berkilat jenaka
"Soalnya tahu Jauh lebih banyak daripada kalian! Tapi aku tak bisa memberi keterangan lebih banyak lagi _sampai ketemu lagi!"
Anak-anak meninggalkan Pak Inspektur yang baik hati itu. Mereka bersepeda pulang, dengan perasaan gembira dan bergairah .Mereka menuju
pekarangan rumah Pip dan Bets, lalu duduk-duduk di pondok peranginan di situ
"Nah akhirnya ada juga misteri bagi kita!" kata Fatty
"Siapakah gerombolan yang mencuri permata permata itu? Pak Goon sudah mendahului kita menangani kasus ini. Tapi sekarang kita sudah turut di dalamnya. Ada di antara kalian yang melihat sesuatu yang mencurigakan akhir akhir ini di Peterswood?"


Pasukan Mau Tahu 05 Misteri Kalung Curian di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Semua berjalan seperti biasanya. kecuali hawa panas yang menyebabkan orang datang berbondong-bondong ke desa kecil mereka yang terletak di tepi sungai
"Menurut ingatanku. tidak ada," kata Larry pada akhirnya.
"Ini bukan misteri yang mudah." kata Datsy.
Keningnya berkerut, karena sibuk memikir
"Kelihatannya tidak ada sesuatu pun yang bisa dijadikan pegangan "
"Tidak bisakah kita memulai tugas ini seperti biasanya?" kata Bets mengusulkan
"Kita menemukan petunjuk petunjuk. lalu menyusun daftar orang-orang yang patut dicungai?"
"Ya, betul!" tukas Pip dengan nada mengejek.
"Katakan saja petunjuk mana yang harus kita cari serta siapa-siapa yang harus kita tuliskan namanya dalam daftar tersangka'"
"Tidak ada satu petunjuk pun yang bisa kita selidiki." kata Larry suram
"Kita bahkan sama Sekali tidak tahu, di mana kita harus mencari orang orang yang patut dicurigai! Aku ingin tahu apa saja yang drketahui oleh Pak Goon "
"Kurasa ia memiliki daftar orang orang yang dicurigai olehnya," kata Fatty sambil berpikir pikir
"Dan ia pasti juga memiliki keterangan terperinci mengenai segala pencurian yang terjadi akhir akhir ini. Sebaiknya kukumpulkan saja koran koran yang terbit belakangan ini, lalu kubaca semua. Walau menurut perasaanku, gunanya tidak mungkin banyak "
Setelah itu agak lama juga mereka berdiam diri.
'Yah," kata Pip akhirnya,
"Bagaimana rencana sekarang? Apa yang akan kita lakukan?"
Sulitnya! sama sekali tidak ada yang bisa mereka kerjakan. Mereka hanya mengetahui. para pencuri mungkin kadang kadang bertemu di Peterswood.
"Kurasa tidak ada salahnya jika aku menyamar jadi laki laki tua yang tuli itu, yang biasa duduk menjemur diri di bangku yang terdapat di tengah desa" kata Fatty
"Kita tahu waktu pagi ia tidak ada di situ! Jadi itulah saat yang baik bagiku untuk duduk di sana. Siapa tahu, nanti aku akan mengetahui sesuatu yang mencurigakan .Mungkin ada beberapa orang yang bertemu lalu menyampaikan pesan tertulis, atau berbisik bisik membicarakan sesuatu .Bahkan mungkin pula mereka duduk-duduk berunding di bangku itu'"
Anak-anak yang lain kelihatannya sangsi ,kemungkinan hal itu terjadi, kecil Sekali. Menurut sangkaan Bets_ Fatty pasti hanya ingin asyik menyamar lagi.
"Tapi jangan sampai kau berada di situ pada Sore hari' kata Bets.
"Orang-orang yang lewat pasti heran apabila melihat dua laki-laki tua yang persis sama tampangnya, duduk berdampingan di sebuah bangku!"
"Ya dan Pak Goon pasti akan naik pitam'" kata Larry.
Anak-anak tertawa
"Apakah tidak lebih baik jika kau memilih penyamaran lain, dan tidak menjelmakan dirimu menjadi laki laki tua itu?" tanya Pip
"Soalnya. siapa tahu kalian berdua tahu tahu datang pada waktu bersamaan di tempat itu! Aku tidak melihat alasan. untuk apa menyamar persis kayak laki-laki tua dekil itu'"
"Memang tidak ada alasan tertentu. Aku cuma ingin menyamar sebagai dia, hanya itu saja sebabnya." kata Fatty
"Begini -jika kau sepintar aku bermain sandiwara, maka kau akan tahu bahwa ada beberapa peranan atau watak tertentu yang jauh lebih menarik daripada yang lainnya. Aku senang ketika menyamar menjadi wanita penjual balon dan aku pasti menyukai peranan menjadi laki-laki tua itu .Aku pasti sanggup berlagak persis seperti dia'"
Sambil berkata begitu ia mendengus lalu mengusap ingus dengan punggung tangannya. Teman temannya tertawa semua .Tidak ada yang mengganggunya, karena menyombongkan diri sebagai aktor yang hebat.
"Hih -kau ini menjijikkan," kata Daisy
"Awas. jangan berbuat begitu di depan orang tuamu' Pasti mereka akan kaget setengah mati!"
Fatty berdiri. lalu berjalan terseok-seok menuju kebun .Langkahnya persis laki laki tua yang ditirukan olehnya .Punggungnya bungkuk, sedang kepalanya ditundukkan ke depan. Fatty memang pandai sekali beraksi menirukan orang
Tiba tiba ia menyedot hidung dengan keras. lalu menghapusnya dengan lengan kemeja.
"Frederick'" tahu tahu terdengar suara seseorang bernada kaget di belakang anak itu.
"Tidak punya sapu tangan, ya?! Kelakuanmu menjijikkan'"
Ternyata yang berbicara itu Bu Hilton, yang datang menjemput mereka untuk makan malam sebelumnya ia sudah membunyikan gong untuk memberi tahu, tapi anak-anak begitu asyik berunding sehingga tidak mendengarnya
Kasihan Fatty!
Telinganya merah padam karena malu.Dengan segera ia mengambil selembar sapu tangan yang besar untuk menghapus hidung.
Anak anak yang lain tertawa terpingkal pingkal.
*******
SESUATU YANG ANEH
Dengan bantuan teman-temannya, Fatty berhasil mengumpulkan potongan potongan pakaian yang mirip dengan yang dipakai laki-laki tua yang hendak ditirukan olehnya. Pip membawa topi tua berukuran besar. bekas dipakai ayahnya untuk berkebun .Larry menemukan jas tua yang tersampir dalam garasi rumahnya
"Sepanjang ingatanku, jas ini sejak bertahun tahun sudah ada di situ." katanya.
"Belum pernah kulihat ada yang memakainya .Jadi tidak ada salahnya jika kau ambil saja. Sisi dalam kantongnya sudah bulukan, jadi hati hati kalau memasukkan tangan ke situ'"
Tidak sulit caranya memperoleh kemeja usang serta selendang. Fatty sendiri memiiki kemeja yang sudah robek. Sedang selendang tua ditemukannya dalam gudang di kebun. Rupanya ia sendiri yang meninggalkan barang itu di situ beberapa bulan yang lalu
Kemeja yang sudah robek diseret seret di tanah .Dengan cepat kelihatannya sudah sama dekilnya seperti kemeja yang dipakai Pak Tua itu. Selendang pun dibuatnya agak lebih kotor lagi
"Bagaimana dengan sepatu?" tanyanya kemudian
"Kita memerlukan sepasang yang sudah usang .Sepatu yang dipakai pak tua itu, depannya sudah pecah-pecah "
Urusan sepatu, ternyata sangat menyulitkan. Ayah-ayah mereka. tak ada yang memliki sepatu seusang itu .Anak anak mempertimbangkan kemungkinan membeli sepasang dari gelandangan. Tapi satusatunya gelandangan yang mereka jumpai, sepatunya masih bagus' kemudian Daisy mendapat akal
"Kita periksa parit parit yang kia lalui'" katanya.
"dalam parit selalu ada sepatu tua, entah kenapa' Siapa tahu. barangkali kita bisa menemukan sepatu usang yang cocok "
Ternyata memang demikian yang terjadi' Larry menemukan sepasang sepatu tua yang kotor dan Ujung depannya robek. sedang bagian belakangnya sudah aus karena terlalu banyak dipakai "
Dicampakkannya sepatu itu ke arah Fatty
"ini-sepatu. jika kau merasa ingin memakai yang butut kayak begitu,
" katanya
"Tapi perlu keringkan dulu. supaya kakimu tidak kedinginan sehingga akhirnya kau pilek."
"Dengan begitu ia akan benar benar bisa menyedot ingus terus." kata Bats, yang sementara juga asyik berlatih menirukan pak tua menyedot ini.us. Sampai ibunya jengkel sekali mendengarnya '
"Akan kutaruh di dalam lemari, di bawah tangki." kata Fatty
"Pasti dengan segera akan
menjadi kering di situ. Kelihatannya sepatu ini pas bagiku. Aku sama sekali tidak suka memakainya, tapi Jika kita menganggap penting untuk mengusut misteri itu sampai terbongkar. penting pula mau melakukan hal hal seperti kayak begini!"
Tentang celana mulanya seakan-akan mustahil mereka berhasil memperolehnya. Para ayah anak-anak, tidak seorang pun memakai celana panjang dari kain kasar seperti yang dipakai Pak Tua itu. Mungkinkah mereka bisa membeli sepasang di toko desa, lalu dikotori dan dirobek sana-Sini supaya cocok untuk dipakai oleh Fatty?
"Kita jangan membelinya di Peterswood, karena nanti kabar mengenainya terSiar ke mana mana," kata Fatty
"Aku tidak mau sampai si Ayo Pergi tahu bahwa aku membeli celana tukang. Soalnya' jika ia sampai tahu, pasti Ia akan melakukan pengusutan untuk mengetahui alasannya. Akhir akhir ini kelihatannya ia bertambah cerdas!"
"Kita pergi saja melintas padang ke Sheepridge dan membeli celana itu di sana." kata Daisy
Teman-temannya setuju semua.
Tapi ketika mereka sedang menuju ke desa itu. di tengah perjalanan Fatty tiba tiba berseru .Teman temannya kaget dan menoleh ke arahnya. Fatty menuding ke tengah padang. Di situ berdiri orang-orangan yang sudah tua. Orang orangan itu memakai topi tanpa tepi, jas yang robek robek serta sepasang celana yang sudah sangat usang terbuat dari kain kasar!
"Memang inilah yang kita perlukan'" kata Fatty dengan gembira, lalu berlari menghampiri orang orangan itu
"Nanti kita kembalikan lagi. jika sudah selesai dipakai. Wah, banyaknya lubang lubangnya' Mudah mudahan saja tidak berantakan ketika kupakai "
"Sebaiknya kucucikan dulu untukmu_' kata Daisy
"Keadaannya payah sekali. Kalau kau memakai celana pendekmu yang berwarna coklat di bawahnya, lubang lubang itu takkan begitu menyolok, Fatty! Kalau ditambal sulit, karena terlalu banyak "
Dengan senang Pasukan Mau Tahu kembali ke rumah Larry .Daisy mencuci celana usang itu .Tapi tidak banyak kotoran yang keluar, karena sebelumnya sering tersiram hujan .Bets heran membayangkan Fatty mau memakai pakaian usang yang sejelek itu
"Tugas mengharuskan aku memakainya," kata Fatty sambil nyengir
"Kalau sedang tugas, kita harus melakukan berbagai hal yang tidak enak, Bets! Detektif yang benar-benar baik tidak boleh enggan melakukan apa pun Juga!"
Keeseokan harinya diadakan latihan penyamaran Fatty mengenakan perangkat pakaian usang yang berhasil dikumpulkan, ia memiliki janggut palsu yang acak-acakan dan berwarna kelabu. Janggut itu dipangkasnya menyerupai janggut Pak Tua. Ia juga memakai alis palsu berwarna kelabu, serta rambut beruban yang diselipkan di bawah topi supaya terjulur ke luar
Fatty berdandan dengan cermat .Dengan bahan perias dibuatnya kerut kerut di mukanya. Ia mengernyitkan mulut, sehngga menimbulkan hiasan seakan akan sudah ompong
"Aduh, Fatty kau hebat?" seru Bets.
"Tidak enak rasanya melihat tampangmu sekarang. Jangan tatap aku terus' Bergidik bulu romaku jadinya .Kau sudah menjelma menjadi seseorang yang tua bangka, bukan Fatty lagi!"
Apa?" kata Fatty. sambil menempelkan tangan di belakang telinga. Tangannya dekil sekali -dan kali ini ia tidak lupa mengotori kuku kukunya pula .Tampangnya memang tidak enak dilihat.
"Pukul berapa sekarang?" tanyanya .
Arlojinya sendiri sudah dilepaskan, karena khawatir kalau nanti terlihat
"Eh, sudah pukul dua belas. Nah, bagaimana jika aku pergi Sekarang untuk menjemur badan di bangku? Pak Tua kembarku takkan ada di sana, karena katanya sendiri ia tidak pernah keluar Sebelum Siang. Yuk, aku ingin tahu benarkah aku sanggup memainkan peranan ini."
"Kami semua ikut,
" kata Pip
"Tapi tidak dudUk di
dekatmu. Kami akan minum limun ditoko kecil yang terdapat di seberang bangku itu. Dengan begitu kami bisa terus melihatmu, dan melihat apa yang terjadi."
Fatty menyuruh Larry pergi ke pintu belakang pekarangan rumah, untuk melihat apakah keadaan aman. Kemudian ia berjalan terseok-seok ke luar, sambil berdoa di dalam hati semoga tak ada orang
di rumah yang melihatnya saat itu. Ia tidak ingin menimbulkan rasa Ingin tahu ibunya, kenapa ada beberapa orang tua yang kelihatannya dengan leluasa keluar masuk lewat pintu belakang pekarangan.
Sesampai di jalan besar, anak-anak yang lain berjalan dengan Fatty. Tapi tidak terlalu dekat, untuk menghindarkan kecurigaan orang bahwa mereka menemani Fatty yang sedang menyamar. Fatty melangkah terus sambil terseok-seok. Kakinya melangkah terseret seret, punggungnya bungkuk, Sementara topi yang dipakai terbenam menutupi muka
"la kelihatannya persis kayak Pak Tua itu!" bisik Bets pada Daisy.
"Aku takkan sanggup membedakan mereka berdua!"
Anak-anak tertawa ketika Fatty tiba tiba mendengus dengan keras, Ia sampai di bangku yang terletak di tempat yang terang. Dengan hati hati ia mendudukkan diri di situ, disertai desahan panjang
"Aaaah!"
Fatty benar benar pandai bermain sandiwara .
Ia duduk di tempat yang diterangi cahaya matahari, dengan punggung bungkuk dan tangan bertOpang pada tongkat. Saat itu ia benar benar kelihatan seperti seorang laki laki tua yang sedang duduk beristirahat. Anak anak lain menuju ke toko kecil di seberang bangku untuk membeli limun, lalu duduk di bangku dekat jendela untuk memperhatikan Fatty .
Baru saja mereka menghabiskan limun, tahu tahu datang seorang laki laki naik sepeda. Orang itu bersiul-Siul sambil mengayuh sepedanya. Ia kelihatan biasa saja, sama sekali tidak ada yang luar biasa pada dirinya. Tapi ketika terlihat olehnya laki-laki tua yang sedang duduk, tiba tiba ia mengerem sambil menatap dengan heran.
Orang itu turun dari sepedanya, lalu menuntunnya menghampiri bangku. Sepedanya itu disandarkan, sedang ia sendiri duduk di samping Fatty. Anak-anak yang menonton dari dalam toko, kaget melihat kejadian itu .Mereka agak gelisah .Mungkinkah orang itu melihat sesuatu yang aneh pada diri Fatty yang sedang menyamar?
Jangan-jangan ia tahu bahwa Pak Tua itu sebenarnya seseorang yang hanya pura pura tua'
Jangan jangan rahasia Fatty terbongkar karenanya
Fatty yuga agak gelisah .
Sebelumnya ia merasa asyik. karena berhasil menjelmakan diri menjadi Pak Tua. Ia melihat tampang laki-laki yang baru datang itu, yang kelihatannya heran. Dan kini orang itu duduk di sampingnya.
Untuk apa?
'Kenapa kau pagi-pagi ada di sini'?" tanya laki-laki yang baru datang itu dengan tiba tiba . Ia berbicara dengan suara berbisik
"Kusangka kau hanya sore saja muncul. Ada apa? Menunggu seseorang?"
Fatty kaget mendengar orang itu tahu-tahu berbisik padanya, Rupanya ia dikira Pak Tua yang biasanya duduk di situ. Karenanya ia heran melihat
dirinya muncul sebelum siang.
Tapi apa maksudnya dengan segala pertanyaan itu?
Tepat pada waktunya Fatty teringat bahwa laki laki tua yang ditirukannya tuli. Ia mendekatkan tangannya ke telinga yang diarahkan ke orang itu Dengan begitu ia tidak menatap mukanya. Fatty khawatir. janga-jangan orang itu nanti akan tahu bahwa ia pak tua gadungan!
"Apa?" kata Fatty dengan suara diserak ' serakkan supaya terdengar seperti Suara orang tua
"Apaa?"
Laki laki yang baru datang berseru dengan tidak sabar
"Betul juga dia tuli'"
la memandang berkeliling sebentar, untuk memastikan bahwa tidak ada orang lain di dekat mereka. Saat itu ada seseorang datang naik sepeda lambat-lambat. Dengan cepat orang misterius itu beringsut agak menjauhi Fatty. Ia mengambil rokok, lalu menyalakannya.
Orang yang datang naik sepeda itu Pak Goon. Keringatnya bercucuran. karena matahari bersinar dengan terik. Dengan segera ia melihat kedua orang yang duduk di bangku. Ia turun dari sepedanya, lalu pura pura membetulkan rantai. Keempat anak yang masih ada dalam toko, memperhatikan gerak-gerik polisi desa itu dengan penuh ninat. Mudah mudahan saja Pak Goon tidak datang lalu menyapa Fatty, pikir mereka.
Saat itu Buster melihat Pak Goon. Sambil mendengking dengan gembira, anjing kecil itu lari
keluar dari toko, lalu mengelilingi kaki polisi desa itu sambil meloncat loncat. Larry bergegas mengejar ke luar . Ia khawatir, jangan jangan anjing kecil itu menghampiri Fatty lalu mendekatinya. Kalau Itu sampai terjadi. Pak Goon pasti akan mengetahui segala rahasia itu .Tapi Buster sedang asyik mengganggu polisi desa itu. Pak Goon marah marah .Buster berlari lari terus mengelilinginya. sambil mengelak setiap kali Pak Goon menendang kearahnya.
Fatty bergegas bangkit, lalu pergi ke balik tikungan.Kepergiannya sama sekali tak diperhatikan Pak Goon, yang makin lama makin marah terhadap Buster. Anak-anak yang lain, ketika melihat bahwa Fatty berusaha menghilang sebelum ketahuan oleh Pak Goon, dengan segera datang membantu. Mereka berpura pura memanggil Buster agar Jangan mengganggu Pak Goon. Tapi sebagai akibatnya. Buster malah tambah bersemangat. Sambil menggeram-geram berulang kali ia berusaha menerkam pergelangan kaki Pak Goon. Ketika akhirnya Larry berhasil memegang Buster lalu menggendongnya, barulah Pak Goon sempat menoleh kembali ke arah bangku. Tapi tempat itu Sudah kosong. Fatty sudah tidak ada lagi di situ, begitu pula laki-laki yang satu lagi .Pak Goon kelihatan marah sekali!
'Anjing sialan'" tukasnya sambil mengibas ngibaskan celananya yang kena debu.
" Kuadukan dia nanti! Mengganggu aku yang sedang
menjalankan tugas' Lalu sekarang. kemana kedua laki laki tadi? Aku ingin mengajukan beberapa pertanyaan pada mereka!"
"Entah tahu tahu mereka sudah tidak ada." kata Daisy
Pak Goon mendengus dengan caranya yang biasa '
"Itu tak perlu lagi kaukatakan padaku," tukasnya.
"Aku juga punya mata' Petunjukku yang paling penting lenyap. Mengerti! Mana anak gendut yang biasanya selalu bersama-sama kalian? Taruhan, pasti ia yang mendalangi kejadian tadi?"
"Dia tidak ada di sini." kata Larry
Ia tidak berbohong, karena Fatty saat itu memang tidak ada di Situ
"Kalau Anda ingin sekali berjumpa dengan dia. mungkin Anda bisa menemukannya dirumahnya sendiri, Pak Goon "
"Aku takkan apaapa jika tidak pernah lagi melihat anak kurang ajar itu'" bentak Pak Goon
Dengan susah payah dinaikinya kembali sepedanya. Ia mulai mengayuh, dengan gerakan agak oleng
"Tidak. dan kalian pun sama saja Seperti anjing itu"
Pak Goon sudah hendak pergi .Tapi tiba tiba ia berhenti .Sementara sibuk mengatur keseimbangan tubuh di atas sepeda. disapanya Larry
"Kalian tadi di mana?" tanyanya
"Habis minum limun, di toko seberang itu." jawab Larry
"Ha!" kata Pak Goon
"Lalu, kalian melihat laki laki tua yang duduk di bangku itu tadi?"
"Ya. kami melihatnya." jawab Larry
'Kelihatannya ia sedang tidur-tiduran sambil menikmati sinar matahari. Ia tidak mlakukan sesuatu yang terlarang "
"Lalu kalian Juga melihat laki laki satu lagi, yang mengajak Pak Tua itu bercakap-cakap?"
"Yah -mungkin saja ia bercakap dengan Pak Tua. Aku tidak tahu pasti," kata Larry
Dalam hati Ia merasa heran, apa sebabnya Pak Goon mengajukan segala pertanyaan itu
"Kalian ikut dengan aku," kata Pak Goon
"Aku hendak mendatangi pak tua itu, dan aku memerlukan kalian untuk mendukung diriku apabila aku mengatakan bahwa aku ingin tahu tentang laki laki yang duduk di sebelahnya tadi "
Anak-anak kaget sekali mendengarnya.
Apa? Pak Goon bermaksud mendatangi laki laki tua itu, yang mungkin saat itu masih berbaring di tempat tidur?
Ia hendak menanyainya mengenai laki laki yang satu lagi, padahal Pak Tua sama sekali tidak melihatnya' Apakah yang akan dikatakan orang yang malang itu?
Pasti ia tidak mengerti apa yang
dimaksudkan oleh Pak Goon'
*******
PETUNJUK PERTAMA
"Kami tidak punya waktu untuk " kata Larry, tapi langsung dipotong oleh Pak Goon
"Ini perintah'" tukasnya.
"Kalian mungkin kuperlukan sebagai saksi. Ayo ikut'"
Anak-anak terpaksa ikut dengan polisi desa itu. Buster meronta ronta, berusaha membebaskan diri dari tali yang mengikatnya. Ia ingin' mengigit pergelangan kaki Pak Goon
Rombongan itu berjalan terus, melalui beberapa tikungan jalan dan akhirnya sampai di depan beberapa pondok kumal yang terdapat di ujung Sebuah Jalan .Pak Goon mendatangi pondok yang paling dekat, lalu mengetuk pintu
Sembilan Bocah Sakti 1 Misteri Alam Gaib Karya Abdullah Harahap Live To Love 12

Cari Blog Ini