Ceritasilat Novel Online

Badai Dunia Persilatan 1

Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID Bagian 1



1 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book2 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

BADAI DUNIA PERSILATAN

Karya : TJAN I. D.

Penerbit : U.P. RAJAWALI EMAS

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

JILID 1

HU PAK LENG mulai memperlambat lari kudanya.

Eeeeei...... menurut penglihatan kalian kita harus berangkat menuju ke kota Lam Cang terlebih dulu

ataukah ke kota Hu Cho terlebih dulu? tanyanya sambil menoleh.

Tujuan dari Bengcu kali ini hanyalah ingin menyelidiki asal usul dari peristiwa tersebut beserta para

pelakunya menurut pendapat siauw terbaik ke kota Lam Cang terlebih dulu ataupun ke kota Hu Cho terlebih

dulu adalah sama saja sahut Yu Ih Lok sambil memincingkan matanya.

Kalau menurut pandangan aku si Loo Ong, timbrung Ong Toa Kang pula. Seperti halnya dengan

perkataan dari Yu Heng mau ke kota Lam Cang atau ke kota Hu Cho memang sama saja.

Beberapa orang itu lantas pada mengalihkan pandangannya memandang sekejap kearah Ong Toa

Kang.

Dalam hati mereka merasa keherasan bagaimana mungkin Ong Toa Kang yang merupakan seorang

manusia bebal dan sangat bodoh pada saat inipun dapat mempunyai pandangan yang begitu jauh terhadap

persoalan tersebut.

Selagi mereka dibuat keheran-heranan Ong Toa Kang sudah melanjutkan kembali kata-katanya.

Setelah aku si Loo Ong mendengat perkataan dari Liuw Ceng Toako yang mengatakan manusia-

manusia itu berbicara seenakaya dan memaki Toako kita dengan kata-kata kotor dalam hatiku lantas

mempunyai perasaan bahwa tidak perduli mau ke kota Lam Cang terlebih dulu ataukah ke kota Hu Cho

terlebih dulu asalkan bertemu dengan bangsat-bangsat itu akan kutempeleng mereka dengan beberapa kali

tabokan sehingga bisa membalas kemangkelan dari Liuw Poo Ngo disamping itu akupun ingin kasih sedikit

hajaran kepada manusia yang tak tahu diri itu.

Mendengar perkataan tersebut kontan saja Yu Ih Lok memperlihatkan muka setannya.

Omintohud serunya tak tertahan. Kau Loo Ong jangan coba pukul orang terlebih dulu apakah kau

tidak tahu maksud hati dari Bengcu kita? tidak perduli apa yang sudah mereka ucapkan yang jelas setiap kali

menemui persoalan kau si Loo Ong harus mengalah tiga bagian aaakh tidak bisa jadi setiap kali bertemu

urusan kau harus mengalah lima bagian dan jangan sekali-kali mendatangkan kerepotan buat Bengcu kita.

Iapun menirukan nada ucapan dari Ong Toa Kangcu dikit-dikit Loo Ong. Loo Ong hal ini membuat

Ong Toa Kang jadi kegelian sehinga tertawa terbahak-bahak.

Aku pikir pihak lawan begitu bernyali untuk menimbulkan keonaran tentu mereka telah rnerasa punya

pegangan sembilan kali sembilan. Sedangkan Si Peluru Sakti Bintang Tujuh Peng Cing walaupun berangkat

seorang diri ke kota Hu Cho aku rasa ia pun tidak bakal menemukan sesuatu, yang memberikan petunjuk

kepadanya, ujar Hu Pak Leng perlahan. Kemungkinan sekali pada saat ini Si Peluru Sakti Bintang Tujuh

sudah kembali ke kota Lam Ciang lagi mari kita berangkat dulu ke kota Lam Ciang kemungkinan sekali kita

bakai menemui kabar berita.3 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Kalau begitu kita segera berangkat ke kota Lam Ciang untuk melihat keadaan situasinya terlebih

dahulu sambung Yu Ih Lok dengan cepat.

Hari itu belum sore hari menjelarg datang Hu Pak Leng sekalian berlima sudah tiba di kota Lam

Ciang.

Setelah masuk kedalam kota beberapa orang itu lantas meloncat turun dari kudanya dengan berjalan

perlahan-lahan mereka sekalian mencari tahu tentang alamat dari Chiet Seng Piauw Kiok.

Setelah mengetahui jelas letak tempatnya dengan mengikuti jalan besar itu mereka menemukan sebuah

lapangan luas dan ditempat kejauhan tampaklah bangunan perusahaan Chiet Seng Piauw Kiok berdiri dengan

angkernya.

Beberapa orang itu berlagak seperti tak terjadi sesuatu urusan mereka melanjutkan perjalanan ke

depan.

Hu Pak Leng berada di paling depan Yu Ih Lok berjaga di sebelah kiri Ong Toa Kang sewaktu

melewati di depan pintu bangunan tersebut dengan kalemnya mereka melirik sekejap.

Tampaklah suasana di tempat itu tenang-tenang saja di depan pintu duduklah dua orang lelaki yang

memakai pakaian ringkas sedang di dalam ruangan duduk pula beberapa orang jika ditinjau dari sikapnya

kelihatan mereka begitu ayem.

Yu Ih Lok segera maju satu langkah ke depan dan memandang ke arah Hu Pak Leng sambil tertawa.

Menanti mereka sudah meninggalkan depan kantor perusahaan tersebut Hu Pak Leng baru berbisik.

Mari kita mencari tempat istirahat terlebih dahulu.

Beberapa orang itu kembali melewati tujuh delapan belasan pintu toko dan tiba di depan sebuah rumah

penginapan yang memakai merek Sam Ya.

Ketika itu pelayan rumah penginapan sudah maju menyambut.

Ehmm jarak dari tempat ini dengan perusahaan Chiet Seng Piauw Kiok sangat dekat sekali rasanya

dari tempat ini kita ada leluasa untuk bergerak baiklah kita menginap di sini saja pikir Liok Jim Bengcu ini di

dalam hatinya.

Setelah berpikir demikian iapun lantas menyerahkan kuda tunggangan kepada pelayan tersebut.

Ciang Kwe Sianseng rumah penginapan itu sewaktu menemukan sebuah tongkat besi yang tergantung

di atas pelana kuda tak terasa lagi sudah memandang dua tiga kejap kearahnya.

Sikapnya yang sangat mencurigakan ini segera berhasil diketahui oleh Yu Ih Lok dengan sikutnya

buru-buru ia membentur badan Hu Pak Leng kemudian kepalanya di toleh ke arah si pemilik rumah

penginapan tersebut sambil gumamnya.

Selama ini aku si tukang ramal melihat nasib dengan sangat cocok kini baru saja tiba di kota Lam

Cang enaknya aku langsung pasang merek untuk berdagang atau tidak? Aaaah... atau ganti tempat pangkalan

yang lain saja?.

Ia merandek sejenak lalu sambungnya kembali.

Kemungkinan sekali daganganku tidak jelek jika di lihat dari keadaan di sini jelas suatu keuntungan

bakal mencari diriku lebih baik kita buka ongkos keluar terlebih dulu kemudian baru cari keuntungan.

Hu Pak Leng adalah seorang jago kawakan yang memiliki pengetahuan sangat luas setelah di senggol

oleh sikut Yu Ih Lok mendengar pula ocehan dari si tukang ramal ini dalam hatinya lantas mengerti apa

maksud tujuan yang sebenarnya dengan cepat iapun menyapu sekejap kearah si pemilik rumah penginapan

itu.4 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Sebaliknya Ong Toa Kang walaupun merupakan seorang jagoan yang mempunyai nama besar di

dalam dunia persilatan tetapi diapun merupakan seorang yang bakal otaknya ia mengira Yu Ih Lok benar-

benar adalah seorang tukang ramal sehingga tak terasa lagi ia sudah tertawa terbahak-bahak.

Haaa... haaa..... kalau begitu kau boleh secara langsung pasang merek dan mulai cari uang...... serunya.

Loo Toa dari Lauw San Sam Hiong Pouw Cau waktu melihat saudaranya mengucapkan kata-kata

yang tolol karena takut ia banyak bicara sehingga membuat kesalahan, buru-buru ia menyikut iganya

kemudian mengedipkan matanya agar dia suka tutup mulut.

Malam itu mereka berlima tinggal dalam dua kamar yang berbeda Hu Pak Leng serta Yu Ih Lok dalam

sekamar dan Lauw San Sam Hiong dalam kamar lain.

Ketika itu Hu Pak Leng sedang bercakap-cakap dengan Yu Ih Lok di dalam kamar mendadak

terdengar Ong Toa Kang yang ada di kamar sebelah sedang gembar-gembor dengan suara yang sangat keras

sekali.

Bagus..... bagus sekali kiranya kalian membuka sebuah rumah penginapan gelap terus terang aku

beritahukan kepada kalian aku si Loo Ong adalah nenek moyang dari pembukaan rumah penginapan gelap.

Ya Thay..... kau cepatlah lekas lepas tangan teriak seseorang yang lain dengan nada setengah

merengek. Hamba datang hendak melayani Toa Ya sekalian.

Mendengar suara tadi Hu Pak Leng segera mengetahui bila Ong Toa Kang sedang mencari keonaran

Yu Ih Lok yang lagi duduk disamping Bengcunya dengan cepat laksana kilat segera berkelebat keluar dari

dalam kamar.

Tampaklah Ong Toa Kang berdiri tegak di depan pintu sambil mencengkeram seorang pelayan rumah

penginapan air muka pelayan tersebut sudah berubah jadi pucat pasi bagaikan mayat, keringat mengucur

keluar dengan derasnya.

Lok Ong mengapa kau bergurau dengan orang semacam ini apa yang sudah dia langgar? ayo cepat

lepas tangan seru Yu Ih Lok sambil tertawa dan menepuk-nepuk pundak Ong Toa Kang.

Perlahan-lahan Ong Toa Kang menoleh dan memandang wajah Yu Ih Lok belum sempat ia

mengusapkan sesuatu si pelayan rumah penginapan itu dengan nada memohon ampun telah berseru:

Yaya... tolonglah aku ampuni aku..... harap Ya Thay inipun suka mengampuni diriku......

Yu Ih Lok yang melihat potongan pelayan tersebut tidak menyolok kembali ia menoleh kearah Ong

Toa Kang.

Saudara yang baik serunya. Pandanglah wajahku dan ampunilah dirinya kali ini.

Sembari berkata diam-diam ia menyalurkan hawa murninya dan menarik tangan Ong Toa Kang ke

arah samping.

Yu Toako kau tidak tahu tetapi aku si Loo Ong mengerti bilamana rumah penginapan ini adalah

sebuah rumah penginapan gelap gembor Ong Toa Kang kembali.

Eeeei... eeeei jangan beribut dulu perkataan semacam ini bagairnana boleh diucapkan secara

sembarangan?.

Benar teriak Oog Toa Kang cemas. Dia berdiri, didepan pintu dengan sikap serta gerak-gerik yang

sangat mencurigakan bilamana bukanya tindakan dari aku si Loo Ong cepat kemungkinan sekali bangsat

cilik ini sudah berbuat jahat.

Hamba datang hanya bertujuan hendak melayani kalian beberapa orang yaya. Teriak si pelayan

dengan ketakutan. Tapi baru saja tiba di depan pintu hamba sudah kena di tangkap oleh yaya ini......

Sudah..... sudah jangan banyak bicara lagi ayo cepat pergi potong Yu Ih Lok dengan cepat.5 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Pelayan rumah penginapan itu seperti baru saja mendapat lotre dengan kegirangan melarikan diri

terbirit-birit.

Saudara Ong ujar Yu Ih Lok kemudian sambil menyeret tubuh Ong Toa Kang ke dalam kamar rumah

penginapan ini bukan sebuah rumah penginapan gelap saudara tidak boleh berbuat sewenang-wenang.....

Sekalipun bukan sebuah rumah penginapan gelap yang jelas tidak bermaksud baik terhadap kita

potong Ong Toa Kang tidak menanti si tukang ramal itu menyelesaikan kata-katanya.

Perkataan dari Loo Ong memang tidak salah cuma saja rumah penginapan ini letaknya sangat

berdekatan sekali dengan perusahaan Chiet Seng Piauw Kiok karena pada hari-hari biasa mereka sudah

sering memperoleh kebaikan dari perusahaan Chiet Seng Piauw Kiok kini setelah Chiet Seng Piauw Kiok

menemui persoalan besar dan menaruh perhatian yang khusus terhadap orang-orang yang pergi datang si

pemilik rumah penginapan ini tentunya secara diam-diam sudah mewakili dirinya untuk melakukan tugas ini

hal ini merupakan suatu persoalan yang biasa sekali.....

Apanya yang biasa, tidak biasa?? kembali Ong Toa Kang berteriak keras. Jangan di kata rumah

penginapan sarang burung semacam ini bilamana aku si Loo Ong merasa tidak gembira sekalipun tujuh

bintang atau delapan bintangpun akan aku hancur lumurkan jadi remuk.

Ketika itulah Hu Pak Leng sudah berjalan keluar dari dalam kamar.

Saudara Ong tempo dulu Ih Heng pernah memberi pesan apa saja kepadamu? mengapa kau sedikitpun

tidak punya kesabaran? lain kali janganlah sekali lagi kau bertindak terlalu gegabah serunya:

Baik mulai besok aku si Loo Ong tentu akan tutup mulut rapat-rapat.

Ehmm..... malam ini kalian harus beristirahat besok pagi masih harus melakukan pekerjaan penting.

Malam itu kentongan ketiga baru saja lewat kentongan keempat belum sampai suasana di dalam kota

Lam Cang amat sunyi sekali... sepi hening dan terasa sangat menyeramkan.

Mendadak ditengah kesunyian yang mencekam disekeliling tempat itu berkumandang datang suara

dipukulnya gembrengan dengan amat gencar dan ramai sehingga bergema memenuhi angkasa mengikuti


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


datangnya tiupan angin malam.

Suara dipukulnya gembrengan dengan sangat gencar tersebut seketika itu juga mengejutkan semua

penduduk rumah anjing bergonggong tiada hentinya diikuti suara tangisan bocah dan teriakan kaget kaum

wanita.... keadaannya sangat kacau sekali.

Dengan ketajaman pendengaran dari Hu Pak Leng beberapa orang sewaktu gembrengan pertama

berbunyi tadi mereka sudah dibuat terbangun dari pulasnya.

Ketika itulah diluar pintu kembali berkumandang datang suara ringkikan serta derapan kaki kuda yang

sangat ramai gaduh.....

Hu Pak Leng melirik sekejap kearah Yu Ih Lok baru saja ia hendak mengucapkan sesuatu Ong Toa

Kang yang ada dikamar sebelah sudah menggembor dengan suara yang sangat keras.

Makrya... mungkin Lam Cang hendak terbalik ditengah malam begini juga gaduhnya luar biasa biar

aku si Loo Ong pergi menengok sebentar.....

Tidak bisa jadi jangan membiarkan dia orang pergi seru Yu Ih Lok dengan cepat.

Hu Pak Leng tetap membungkam tubuhnya dengan kecepatan laksana sambaran kilat sudah tiba di sisi

pintu membuka pintu kamar enjotkan kaki dan melayang ke depan kamar Lauw San Sam Hiong.

Waktu itu Ong Toa Kang sedang melangkah keluar dari dalam kamar dengan cepat Hu Pak Leng

menarik tangannya dan mencegah niat selanjutnya dari orang itu.6 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Kau jangan terlalu ribut tegurnya dengan cepat saat ditempat luaran sedang kacau balau tidak karuan

dan tidak tahu peristiwa apa yang sudah terjadi kalian bertiga tetap tinggal dalam kamar biarlah aku serta Yu

Heng pergi menengok sejenak.....

Kalau begitu biarlah aku si Loo Ong menemani Bengcu.

Jangan kota Lam Cang merupakan ibu kota dari keresidenan Kiang Sie hal ini tidak dapat

dibandingkan dengan kota kecil atau dusun diatas gunung kau tidak boleh cari ribut berbicara sampai disitu

dengan wajah yang keren sambungnya lebih lanjut:

Setelah kami pergi dari sini kau jangan sembarangan pergi dari sini sehingga tidak sampai

mendatangkan berbagai kerepotan.

Ong Toa Kang benar-benar tak berani banyak berbicara lagi setelah memandang sekejap kearah Hu

Pak Leng dengan hati murung ia duduk di dalam kamar.

Setelah melihat lelaki itu dapat dikuasahi Hu Pak Leng baru berjalan keluar dari kamar dan menggapai

kearah Yu Ih Lok mereka berdua bersama-sama melompat keluar dan siap-siap naik keatas atap tetapi ketika

itulah mereka sudah menemukan cahaya merah yang memenuhi angkasa diiringi suara gaduh yang

memekikkan telinga.

Mereka berdua segera saling bertukar pandangan sejenak sedikit pundaknya bergerak laksana anak

panah yang terlepas dari busur segera meloncat naik keatas atap dan melayang menuju kearah sebelah

selatan dimana api berkobar-kobar menembus angkasa bayangan manusia berkelebat lewat tiada hentinya

dalam keadaan panik.

Bengcu ujar Yu Ih Lok kemudian setelah melihat kejadian tersebut menurut penglihatan cayhe di kota

ini tentu sudah terjadi suatu kekacauan bilamana cuma kebakaran saja tidak mungkin tentara kerajaan bisa

bersikap demikian tegang dan seriusnya.

Ehmm sedikitpun tidak salah sahut Hu Pak Leng sambil mengangguk mari kita pergi memeriksa

sebentar tetapi kita harus berhati-hati jangan sampai memperlihatkan keadaan asal usulnya sandiri.

Yu Ih Lok tidak menjawab ia cuma mengangguk saja.

Menanti Hu Pak Leng dengan mengandalkan ilmu meringankan tubuhnya sudah berkelebat menuju

kearah sebelah selatan dengan tidak ragu-ragu lagi iapun menggerakkan badannya mengejar dari belakang

sang Bengcunya.

Beberapa saat lamanya mereka berdua berkelebat diatas atap rumah kurang lebih seperminum teh

jaraknya dengan kobaran api sudah tidak begitu jauh lagi mereka berdua segera bersembunyi diatas sebuah

tembok bangunan yang sangat besar untuk memandang kearah tempat kejadian itu.

Saat ini api sedang berkobar dengan dahsyatnya api menjilat-jilat keempat penjuru laksana ular-ular

api yang sedang menari-nari.

Dengan meminjam sinar jilatan api itulah Hu Pak Leng dapat melihat jelas bila tempat tersebut

sebenarnya bukan lain adalah penjara pusat dari kota Lam Cang api berkobar diempat penjuru tentara

kerajaan dengan pakaian perang lengkap berlari ditengah jalan sedang para penduduk disekeliling tempat itu

dengan perasaan kaget dan ketakutan berlari keempat penjuru mencari pelindungan.

Setelala melihat kajadian itu mendadak Yu Ih Lok buka suara dan berbisik:

Bengcu apakah kau dapat melihat sedikit keterangan dari kejadian ini? Menurut penglihatanku dari

dalam penjara tentu sudah terlapas para buronan-buronan penting......

Selagi ia berbicara sampai disitu suasana dibawah sana sudah semakin gaduh lagi terdengar diantara

rombongan tentara kerajaan itu ada orang yang mulai menuding kearah tempat persembunyian mereka

berdua sambil tertawa-tawa7 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Aaakh... orangnya ada rumah......

Suasana kembali menjadi sangat ramai dan kacau balau diiringi suara teriakan yang sangat ramai

Lepaskan anak panah...

Hu Pak Leng serta Yu Ih Lok adalah jago-jago kawakan yang sudah sering sekali melakukan

perjalanan didalam dunia kangouw karena itu setiap menghadapi urusan sama sekali tidak jadi gugup tenang

terlatih dan tidak menunjukkan reaksi apa walaupun dibawah rumah bangunan itu kedengaran suara teriakan

orang-orang itu untuk melepaskan anak panah tetapi mereka berdua masih tetap berdiam ditempat

persembunyiannya tanpa bergerak.

Yu Ih Lok mulai menyapu keadaan disekeliling tempat persembunyiannya sewaktu dirasanya tempat

itu sangat rapat dan tersembunyi tidak mungkin bisa ditemukan lantas dengan ragu-ragu bisiknya kepada Hu

Pak Leng.

Bengcu apakah tempat kita benar-benar terlihat oleh mereka?

Aku rasa tidak mungkin cuma saja sekalipun berhasil diketahui mereka aku rasa orang-orang itu

belum tentu bisa berhasil mengepung dan menangkap kita.

Ketika mereka baru bercakap-cakap sampai disana suara meluncur anak-anak panah sudah berdesiran

memenuhi angkasa laksana hujan deras dengah gencarnya meluncur keatas bangunan rumah itu.

Kiranya serangan anak panah yang sangat gencar tersebut sama sekali bukan ditujukan kearah mereka

sebaliknya meluncur bagaikan curahan hujan deras kearah sisi sebelah kanan dari tembok bangunan itu.

Dalam hati mereka berdua lantas mengerti apa yang sudah terjadi tak terasa lagi mereka sudah saling

bertukar pandangan.

Pada saat yang bersamaan mendadak terdengar suara gaduh kembali berkumandang datang suara

beradunya besi bergerincingan memekikkan telinga.

Jangan sampai tawanan itu lepas cepat pasang tangga... kembali tentara-tentara kerajaan dibawah

berteriak-teriak keras.

Sedikitpun tidak salah ada berpuluh-puluh orang tentara kerajaan sambil membawa tangga yang

panjang berlari mendatang dan dipasangkan diatas tembok suasana amat kacau dan ribut.....

Waaah... ada benda ini sungguh membencikan sekali seru Hu Pak Leng segera. Jangan biarkan mereka

berhasil naik kemari jikalau kita sampai kena dilihat mereka maka sekalipun hendak membantah bakal susah

ayo kita segera meninggalkan tempat ini.

Sembari berkata dengan merendahkan badannya ia lantas meluncur kedepan hanya didalam sekali

loncatan saja Liok-lim Bengcu ini sudah berhasil mencapai jarak sejauh satu kaki.

Yu Ih Lok sudah tentu tidak ingin berdiam seorang disana iapun mengenjotkan badannya mengikuti

dari belakang tubuh Hu Pak Leng.

Baru saja mereka berdua meloncat sejauh tiga lima kaki dari arah belakang kembali terdengar suara

teriakan-teriakan gaduh.

Aaaach... orangnya sudah pergi orangnya sudah pergi..... cepat tangkap cepat tangkap.....

Hu Pak Leng dengan cepat menoleh kearah belakang sedikitpun tidak salah tampaknya dua sosok

bayangan manusia dengan amat cepatnya sedang berlari menuju kearah depan sedang tentara-tentara

dibawah atap rumah berteriak-teriak gaduh.

Karena mereka berdua menggerakkan badannya itulah bayangan tubuh mereka kena disoroti oleh

cahaya kobaran api dan berkelebat diatas permukaan tanah.8 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Ketika itu para tentara kerajaan yang melihat dua sosok bayangan manusia kembali melarikan diri

kearah yang lain sekali lagi pada berteriak-teriak keras.

Aaach..... disinipun ada orang cepat naikkan tangga.

Bengcu kali ini jejak kita sudah ketahuan oleh mereka ayo cepat pergi seru Yu Ih Lok cepat setelah

mendengar suara teriakan itu. Ayo kita buru-buru meninggalkan tempat ini sehingga tidak sampai bentrok

dengan mereka-mereka itu.

Hu Pak Leng sambil tersenyum mengangguk tanpa mengucapkan kata-kata lagi mereka berdua

bersama-sama meloncat pergi.

Didalam waktu yang amat singkat disebelah bawah sana kembali kedatangan beratus-ratus orang

tentara kerajaan ditangan mereka pada membawa sebuah tongkat bambu yang sangat panjang dengan diatas

ujung tongkat bambu itu terikat sebuah lentera yang memancarkan cahaya terang.

Sebentar saja suasana disekitar sana sudah di buat terang benderang dan bermandikan cahaya lentera.

Yu Ih Lok segera menepuk lempengan besi serta gembrengan tembaga.

Bagaimana kalau aku bukakah satu jalan buat Bengcu? tanyanya.

Tidak perlu cegah Hu Pak Leng sambil menarik tangan kanannya kebelakang. Kedatangan kita kali ini

bukan mencari keonaran maupun kemenangan apalagi bergebrak dengan tentara kerajaanpun buat kita tiada

harganya.

Sembari berkata ia melepaskan kembali genggaman lalu sambil tertawa sambungnya.

Ditempat yang demikian luasnya mengapa harus berjalan menggunakan arah sebelah sana? buat apa

harus repot-repot dan bersusah payah mencari ribut-ribut dengan manusia yang tiada berharga buat kita itu.

Mendengar omongan sang Bengcunya Yu Ih Lok lantas menarik kembali gembrengan serta

lempengan besinya dengan mengikuti dari belakang Hu Pak Leng mereka berdua mencelas ketengah udara

lalu melayang kearah balik wuwungan rumah, saat itu diatas genting sudah ada beberapa orang petugas

hukum dari pemerintah yang berkepandaian tinggi telah meloncat naik keatas tampaklah bayangan manusia

berkelebat tiada hentinya hanya didalam sekejap mata sudah ada tiga, lima puluh orang yang mengurung

disekeliling atap bangunan tersebut.

Ilmu meringankan tubuh dari Hu Pak Leng serta Yu Ih Lok sudah berhasil dilatih hingga mencapai

pada taraf kesempurnaan sudah tentu tak mungkin mereka berhasil kecandak oleh beberapa orang petugas

hukum yang berkepandaian tidak seberapa itu hanya didalam waktu yang amat singkat mereka sudah

ketinggalan sangat jauh sekali.

Ditengah jalan kota tentara berkuda bersimpang siur tidak hentinya mereka berdua sudah tentu tidak

ingin mencari banyak kerepotan buat diri sendiri oleh sebab itu masing-masing orang dengan menggunakan

ilmu meringankan tubuhnya sendiri-sendiri dengan Hu Pak Leng di sebelah depan dan Yu Ih Lok di sebelah

belakang laksana dua gulung asap ringan hanya didalam sekejap saja berkelebat lenyap dari pandangan.

Kurang lebih seperminum teh kemudian mereka telah tiba diatas atap rumah penginapan Sam Thay

kembali didalam loncatan kedua orang itu sudah tiba diatas permukaan tanah.

Waktu itu para tetamu didalam rumah penginapan itu sudah dibuat terkejut sehingga tersadar dari

pulasnya kamar-kamar diempat penjuru sudah menyulut lampu sehingga suasana terang benderang untung

saja kepandaian ilmu meringankan tubuh dari kedua orarg itu sudah berhasil mencapai pada puncak

kesempurnaan sehingga tidak sampai diketahui oleh mereka.

Hu Pak Leng berdua langsung menuju kedalam kamar Lauw San Sam Hiong tidak menanti mereka

bertanya Hu Pak Leng sudah berkata sendiri.9 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Penjara kota Lam Cang sudah dibakar orang kemudian dengan menggunakan siasat memancing

harimau turun gunung orang-orang itu berhasil menolong buronan dari dalam penjara tersebut bagaimanakah

sebenarnya peristiwa yang telah terjadi besok pagi kita pasti akan dengar orang yang bercerita.

Apakah Bengcu sudah pergi sendiri kedalam penjara kota Lam Cang.....? tanya Pouw Cau si Loo Toa


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


dari Sam Hiong.

Kita berdua bersembunyi diatas wuwungan rumah yang berhadap-hadapan dengan penjara oleh karena

itu dapat melihat sangat jelas sekali.

Entah Bengcu dapat melihat jejak apa? tanya Ong Toa Kang.

Walaupun tidak berhasil menemukan suatu jejak yang mencurigakan tetapi aku melihat ilmu

meringankan tubuh dari kedua orang itu bukan termasuk jagoan biasa......

Bengcu sudah bertemu dengan manusia macam apa? tanya Pouw Cau lagi.

Wajah dari orang itu kami tak berhasil melihat jelas sambung Yu Ih Lok dari samping. Cuma saja

kepandaian silatnya tidak lemah.

Kalau memang sudah berhasil menemukan mengapa tidak sekalian dikejar? teriak Ong Toa Kang

dengan sangat cemas. Heeei... bilamana aku si Loo Ong yang ikut Bengcu pergi, urusan sudah beres.

Tempat persembunyian dari kedua orang itu cuma terpaut sebuah dinding penghalang saja dengan

tempat persembunyianku dengan Bengcu karena tempat persembunyiannya kena diketahui oleh tentara

kerajaan sehingga tak bisa ditempati lagi mereka baru melarikan diri. Jika ditinjau dari cara gerakan tubuh

mereka agaknya kedua orang itu adalah seorang jagoan lihay dari dunia kangouw cuma saja didalam keadaan

seperti itu pertama kita tidak berhasil melihat keadaan tersebut dengan jelas kedua tidak ingin banyak urusan

dan menjadi petugas pemerintah buat apa harus bersusah payah pergi mengejar dan menangkap mereka...??

Ehmmm..... benar kalau begitu kita tunggu saja sampai besok baru dibicarakan kembali.

Kota Lam Cang sudah kehilangan orang hukuman, rumahpun kena terbakar sehingga membuat

keadaan jadi sangat parah dan menegangkan ujar Hu Pak Leng, Selama beberapa hari mendatang penjagaan

terhadap orang-orang asing yang ada didalam kota Lam Cang tentu semakin diperketat menurut

penglihatanku selama dua hari, jangan terlalu sering berkeliaran ditempat luaran sehingga tidak sampai

mendatangkan kerepotan-kerepotan yang tidak diinginkan.

Kalau begitu bagaimana kalau besok kita meninggalkan tempat ini saja? usul Pouw Cau.

Urusan untuk besok pagi kita bicarakan besok saja ini hari kita harus beristirahat secukupnya.

Keesokan harinya seluruh kota Lam Cang penuh dengan tentara kerajaaan yang bersimpang siur dan

melakukan penjagaan-penjagaan ketat diempat penjuru kota.

Hu Pak Leng sekalian setelah bangun dari tidur sewaktu sarapan pagi lantas mencari keterangan dari

mulut si pelayan rumah penginapan tentang peristiwa yang telah terjadi kemarin malam.

Kalian beberapa orang berasal dari mana tanya pelayan itu setengah berbisik.

Kita dari Ho Lam.

Bila dibicarakan kemungkinan sekali kalian tidak tahu tetapi mungkin juga kalian tahu, ujar si pelayan

itu kembali.

Setelah merandek beberapa lama kembali sambungnya......

Di keresidenan Kiang Sie sini ada seorang perampok kenamaan yang pentolannya bernama..... Eieet

sepertinya memakai cambuk baja cambuk baja piauw terbang pokoknya nama orang itu sangat menyeramkan

sekali sampai bocah cilik yang mendengar disebutnya nama itupun jadi ketakutan setengah mati.10 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Entah seberapa banyak kejadian yang dilakukan olehnya terakhir Toa Loo ya pembesar yang terdahulu

mengundang beberapa orang pendekar kenamaan dan berhasil menangkap dia untuk dijebloskan kedalam

penjara kematian katanya hendak di penggal kepalanya tetapi entah secara bagaimana kemarin malam

ternyata sudah kedatangan segerombolan manusia yang membongkar penjara menolong orang hukuman

tersebut bahkan sekalian membunuh orang dan membakar rumah kedengarannya merekapun sudah

melepaskan beberapa orang hukuman lainnya pula waaah... waaah sungguh luar biasa sekali nyali mereka

benar-benar sangat besar.

Ketika beberapa orang sedang bercakap-cakap mendadak terlihat kembali seorang pelayan rumah

penginapan berlari masuk kedalam.

Khek Koan beberapa orang yaya dari perusahaan Chiet Seng Piauw Kiok disebrang sana mengirim

orang datang hendak mengunjungi yaya sekalian.

Ketika Hu Pak Leng mendengar perkataan tersebut lantas mendongakan kepalanya.

Terlihatlah empat orang lelaki kasar berusia pertengahan dengan memakai jubah panjang berjalan

mendekat salah seorang yang usianya rada lebih tuaan dan berjalan di paling depan membawa secarik surat

kartu nama.

Diam-diam Yu Ih Lok menjawil ujung baju Hu Pak Leng.

Orang yang membawa kotak berisi kartu nama tadi berjalan dua langkah lebih cepat kearah depan.

Tolong tanya diantara kalian siapakah yang bernama Hu Bengcu Liok-lim Bengcu dari seluruh kolong

langit pada saat ini... tanyanya.

Kawan-kawan berempat berasal dari aliran sana dan mencari Hu Bengcu ada keperluan apa? tanya Yu

Ih Lok tetap duduk pada tempat semula.

Kami adalah anak buah si Peluru Sakti Tujuh Bintang Peng Piauw-cu dari perusahaan Chiet Seng

Piauw Kiok kita menerima perintah dari Piauw-cu untuk menyampaikan kartu nama.

Aaaaaach.....! sebetulnya kami ada urusan hanya lewat ditempat ini saja karena tidak kenal dengan

Peng Piauw-cu kalian oleh sebab itu belum pergi menyambangi dirinya kata Yu Ih Lok sambil tertawa.

Sekarang bagaimana dialah yang datang kemari untuk menyambangi kami... waah sungguh Piauw-cu kalian

terlalu banyak adat.

Ia merandek sejenak akhirnya sambungnya kembali.

Baiklah harap surat kartu nama itu ditinggalkan disini dan biar Bengcu kami melihatnya lebih dulu.

Orang itu segera mengangkat nampannya jauh melebihi kepala setelah memberi hormat kemudian

baru maju dua langkah kedepan mengangsurkan nampan tersebut kedepan.

Yu Ih Lok menerima datangnya nampan itu membuka sang kotak dan mengambil keluar sebuah kartu

merah yang besar dan langsung diserahkah ke tangan Hu Pak Leng.

Selama ini Hu Pak Leng berdiam diri terus begitu menerima kartu merah tadi dengan cepat ia

membuka sampulnya dan membaca isinya.

Dipersembahkan untuk Lok Lim Bengcu dari seluruh kolong langit Hu Pak Leng.

Mendengar kedatangan saudara di kota Lan Cang cayhe merasa tertarik dan kagum atas kepandaian

silat saudara yang amat sempurna semangat jantan yang bergelora serta pujian dari kawan-kawan Bu-lim.

Karena itu sengaja cayhe sediakan sedikit perjamuan mengharapkan kedatangan dari saudara untuk

menghadirinya.

Tertanda11 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Perusahaan Chiet Piauw Kiok dikeresidenan Kiang Sie kota Lam Cang Peng Cing.

Setelah dibacanya sejenak Hu Pak Leng lantas menyerahkan kartu merah tadi ketangan Yu Ih Lok

kepada lelaki yang membawa datang kartu tadi ujarnya dengan ramah.

Tolong kalian berempat suka menyampaikan kepada majikan kalian katakan saja Hu Pak Leng

menerima surat undangan tersebut dan sebentar lagi kami akan pergi mengunjungi dirinya.

Hu Bengcu kau terlalu sungkan-sungkan kata orang itu dengan sangat hormat Piauw-cu kami berulang

kali memberi pesan wanita yang mengatakan Hu Bengcu sukar sekali datang mengunjungi tempat ini maka

dari itu Piauw-cu kami akan datang kemari sendiri untuk menyambut kedatangan Bengcu.

Waaah kalau begitu aku orang she Hu jadi tidak enak rasanya baiklah biar aku orang terima undangan

ini...

Setelah berhenti sejenak sambungnya kembali.

Sudah merepotkan kalian beberapa orang bagaimana kalau minum dua cawan arak terlebih dulu.

Keempat orang itu mengucapkan terima kasihnya berulang kali dengan sangat hormat mereka lantas

mengundurkan diri dari sana.

Sejak dulu kala belum ada suatu perjamuan yang benar-benar baik maksudnya kata Yu Ih Lok setelah

beberapa orang itu lenyap dari pandangan nanti kita harus selalu waspada terhadap maksud jelek orang lain.

Kalian boleh berlega hati seluruhnya serahkan saja kepadaku si Loo Ong biar aku yang bersiap sedia

timbrung Ong Toa Kang dengan suara keras.

Kurang lebih satu jam kemudian si pemilik rumah penginapan itu kembali datang melapor bahwa si

Peluru Sakti Tujuh Bintang Peng Cing mohon bertemu.

Hu Pak Leng dengan mengajak Yu Ih Lok lantas bangun dan berjalan keluar dari rumah penginapan

itu untuk menyambut kedatangannya.

Terlihat si Peluru Sakti Tujuh Bintang tenyata adalah seorang lelaki yang baru berusia lima puluh

tahunan wajahnya sangat angker sekali.

Di belakangnya mengikuti enam orang pegawal perusahaan Piauw Kioknya.

Si Peluru Sakti Tujuh Bintang mengawasi dahulu kearah Hu Pak Leng berdua kemudian baru ujarnya :

Karena aku orang she Peng tidak mengetahui akan kunjungan dari saudara sehingga terlambat datang

menyambut.....

Aaaakh... terima kasih tidak menanti menyelesaikan kata-katanya Hu Pak Leng sudah memotong. Yau

maupun aku adalah orang-orang Bu-lim buat apa harus menggunakan banyak adat.

Di dalam rumah gubuk kami sudah disediakan air arak bagaimana kalau saudara sekalian suka

mengunjungi tempat kami??

Kita baru saja bertemu muka untuk pertama kali semisalnya mengganggu.....

Haaaaaa...... haaaaaaa...... haaaaaa..... mengapa saudara demikian sungkan? Bukankah jika saudara

bersikap begitu malah sudah memandang asing diriku? potong Peng Cing sambil tertawa terbahak-bahak dan

menarik tangan Hu Pak Leng untuk diajak berangkat. Mari... mari... kita harus meneguk tiga cawan arak

terlebih dulu.....

Jika saudara memang menaruh perhatian kepada cahaya baiklah terpaksa aku orang harus

mengganggu ketenangan saudara kata Hu Pak Leng sambil terpaksa tertawa.

Perlahan-lahan si Peluru Sakti Tujuh Bintang Peng Cing menyapu sekejap kesekeliling tempat itu.12 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Masih ada beberapa orang kawan saudara sekalian suka ikut untuk mengunjungi rumah kami katanya.

Mendengar perkataan tersebut terpaksa Hu Pak Leng putar badan dan menyuruh sang pelayan untuk

mengundang kawan-kawan lainnya.

Tidak selang beberapa lama Lauw San Sam Hiong dengan rnenggembol senjata sudah berjalan keluar.

Hu Pak Leng lantas memperkenalkan mereka dengan si Piauw-cu dari perusahaan Chiet Seng Piauw

Kiok tersebut.

Hiaaa... haaa... kiranya Lauw San Sam Hiong yang namanya sudah terkenal diseluruh kolong langit

selamat barjumpa seru si Peluru Sakti Tujuh Bintang Peng Cing sambil tertawa terbahak-bahak.

Setelah beberapa orang saling mengucapkan beberapa patah kata merendah saat itulah muncul dua

orang lelaki yang melaporkan bila kuda sudah dipersiapkan.

Bilamana saudara-saudara sekalian tidak ada tugas yang lain didepan pintu sudah tersedia kuda

bagaimana kalau kita segera berangkat? kata si Peluru Sakti Tujuh Bintang.

Perlahan-lahan Hu Pak Leng mengangguk.

Jarak dari tempat ini dengan kantor saudara sangat dekat sekali buat apa kita gunakan kuda?

bagaimana kalau kita berjalan kaki saja ujarnya.

Bagus sekali aku orang she Peng turut perintah.

Selesai berkata ia lantas menggandeng tangan Hu Pak Leng dan berjalan keluar pintu sedang sisanya

lantas mengikuti dari belakang kedua orang itu.

Sesampainya didepan pintu kembali Peng Cing mengulapkan tangannya mengundurkan para

pembantunya lalu sambil berdampingan dengan Hu Pak Leng mereka berangkat menuju ke perusahaan Chiet

Seng Piauw Kiok.

Keadaan diri perusahaan Chiet Seng Piauw Kiok pada saat ini lain dan jauh berbeda dengan keadaan

pada kemarin hari sewaktu Hu Pak Leng sekalian mendatangi kota Lam Kang.

Saat ini pintu bangunan terbentang lebar-lebar didepan pintu berdirilah berjajar enam orang lelaki

kasar yang mencekal golok baja ditangan keadaannya sangat gagah dan angker sekali.

Peng Cing langsung membawa Hu Pak Leng sekalian masuk kedalam ruangan keempat dimana sudah

diatur empat buah meja perjamuan diam-diam dalam hati lantas berpikir :

Jika dilihat orang yang hadir pada saat ini tidak begitu banyak mengapa mereka menyediakan empat

buah meja perjamuan?

Tetapi sebagai Liok-lim Bengcu dari seluruh kolong langit pada saat ini tentu ia merasa tidak leluasa


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


untuk bertanya terpaksa ia menyimpan rasa keheranan tersebut didalam hatinya.

Setelah si Peluru Sakti Tujuh Bintang mengambil tempat duduk maka para tetamu lainnyapun saling

mencari tempat duduknya sendiri.

Setelah arak berputar tiga kali mendadak si Peluru Sakti Tujuh Bintang berseru.

Beberapa buah meja yang masih kosong ini tidak baik untuk dikosongkan terus coba merekapun

diundang untuk bersama-sama bersantap sehingga orang-orang itu dapat melihat kegagahan dari Liok-lim

Bengcu.

Orang yang berdiri dibelakang Peng Cing lantas mengia dan putar badan berjalan masuk kedalam.

Tidak salah beberapa saat kemudian dari sebelah depan pintu terdengarlah suara langkah manusia

yang sangat ramai sekali.13 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Hu Pak Leng segera mendongakkan kepalanya tetapi sebentar kemudian hatinya sudah tergetar sangat

keras.

Dari mana datangnya orang ini? apa maksud yang sebenarnya dari Peng Cing? pikirnya dalam hati.

Kiranya orang yang baru saja berjalan masuk semuanya adalah kakek-kakek tua, kaum wanita yang

wajahnya masih dibahasi air mata beserta bocah-bocah cilik yang tak tahu urusan disamping itu terdapat pula

delapan sembilan orang lelaki berusia pertengahan yang berjalan dengan pincang.

Sesudah orang-orang itu masuk kedalam ruangan dan Peng Cing mempersilahkan mereka untuk

mengambil tempat duduk di ketiga buah meja perjamuan yang kosong ia baru memenuhi cawan Hu Pak

Leng serta cawan sendiri.

Sambil mengangkat cawan araknya sendiri keatas ujarnya mendadak kepada diri Hu Pak Leng.

Cayhe Tam Cang Chiet Seng Piauw Kiok Peng Cing ada suatu urusan yang hendak ditanyakan kepada

diri Bengcu aku akan teguk dulu secawan arak ini bilamana Bengcu suka memberi muka kepada kami

silahkan kaupun menghabiskan arak di dalam cawan tersebut.

Selesai berkata ia lantas menarik habis arak yang ada didalam cawannya sendiri.

Entah Piauw-cu ada urusan apa? asalkan aku orang she Hu mengetahui tentu akan kujelaskan

seluruhnya..... sahut Hu Pak Leng rada ragu-ragu.

Perkataan dari Hu Bengcu ini benar-benar membuat cahaya merasa sangat berterima kasih, aku Peng

Cing adalah seorang budak silat yang kasar dan selamanya paling suka bicara blak-blakan kata Peng Cing

sambil bangun berdiri dan menjura.

Ada perkataan silahkan kau jelaskan.

Perlahan-lahan si Peluru Sakti Tujuh Bintang Peng Cing menoleh kearah tua muda laki perempuan

yang berada di ketiga buah meja perjamuan itu kemudian sambil memandang kearah mereka katanya.

Mereka semua adalah anak keluaga dari kawan-kawan yang mencari makan dengan jalan mengawal

barang dari perusahaan kami ini hari aku Peng Cing dihadapan mereka semua aku menanyakan satu urusan

kepada diri Hu Bengcu.

Hu Pak Leng adalah seorang manusia yang sangat cerdik sewaktu melihat.

Keadaan dari lelaki perempuan, tua muda serta beberapa orang lelaki yang terpotong lengannya patah

kakinya tadi didalam hati sudah bisa menduga tujuh bagian apa yang sudah terjadi tak terasa lagi alisnya

dikerutkan.

Akhirnya ia mengangkat cawannya dan meneguk isinya hingga ludas.

Peng Heng kau ada perkataan apa silahkan ucapkan saja cayhe tentu akan pentang telinga lebar-lebar

untuk mendengarkan perkataanmu itu sahutnya.

Agaknya Peng Cing sama sekali tidak menduga kalau nada ucapan dari Hu Pak Leng sebagai Liok-lim

Bengcu dari seluruh kolong langit bisa begitu sopan dan halus dalam hati ia merasa rada terperanjat sehingga

untuk beberapa saat lamanya berdiri tertegun dan tak dapat mengucapkan sepatah katapun.

Mendadak terdengarlah seorang kakek tua dengan suara yang amat sedih sudah memaki kalang kabut

dengan suara yang keras.

Apa Bengcu..... Bengcu bangsat tempo dulu sewaktu dikalangan Lok Lim belum terpilih seorang

Bengcu putraku masih bisa hidup di dunia dengan tenang dan tentram walaupun keadaan didalam dunia

kangouw sangat berbahaya tetapi masih ada peraturan suka nyawa tak mau uang mau uang tak suka nyawa

sejak setelah muncul kau Bengcu bau Bengcu bangsat bukan saja tidak berhasil mententeramkan kekacauan

didalam dunia kangouw bahkan mengubahnya jadi semakin berbahaya semakin telengas dan semakin kejam

putraku itu sudah mengikuti Peng Cing Piauw Tauw dari perusahaan Chiet Seng Piauw Kiok selama tiga14 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

belas tahun lamanya selama ini belum pernah menemui suatu kejadian apapun entah dia sudah mengikat

dendam sakit hati apa dengan kau mengapa kau orang sudah menghajar mati dirinya dibawah kemplangan

tongkat besimu.....

Walaupun dalam hati Hu Pak Leng merasa sangat sedih sekali tetapi diluaran ia masih

mempertahankan suatu senyuman yang sangat ramah.

Hutang nyawa bayar nyawa hutang uang dibayar uang bilamana orang itu tanpa sebab sudah melukai

putramu sudah seharusnya Loo tiang memaki dirinya sampai puas jawabnya perlahan.

Hu Bengcu terdengar suara seorang perempuan yang halus kembali berkumandang datang. Suara itu

bukanlah seorang dari kalangan Liok-lim diapun bukan seorang pengawal barang tetapi cuma pernah belajar

sedikit ilmu silat saja. Selama ini dia orang belum pernah menggunakan ilmu silatnya untuk melukai orang

entah dimanakah dia pernah berbuat dosa dengan kau Hu Bengcu sehingga kau sudah turun tangan

membacok mati dirinya melemparkan mayatnya ditengah hutan dan kepalanya kau penggal untuk ditaruhkan

didepan ruangan rumah kami...

Hu Pak Leng yang mendengar perkataan tersebut hatinya kini merasa terharu seluruh tubuhnya

gemetar sangat keras tetapi sebentar kemudian ia sudah berhasil menenangkan hatinya kembali.

Entah siapakah nama suamimu itu? tanyanya sambil tersenyum.

Perempuan itu kurang lebih berusia tiga puluh empat lima tahunan wajahnya sangat cantik sekali.

Suamiku she Tan bernama Heng Yu sebut perempuan itu sambil menahan isak tangisnya.

Lalu sudah berapa lama Tan Heng kena dibunuh? jaraknya dengan ini hari sudah berapa lama?

Sewaktu suamiku dibunuh jaraknya dengan ini hari tidak sampai setengah bulan lamanya dan

sekarang jenasahnya masih ada dirumah belum dikuburkan.

Perlahan-lahan Hu Pak Leng bangun berdiri lalu menjura keempat penjuru pada ujung bibirnya masih

tersungging satu senyuman, setelah menyapu sekejap keseluruh ruangan ujarnya lantang.

Aku rasa orang yang hadir pada saat ini semuanya ada urusan yang hendak disampaikan kepadamu

cayhe hormati kalian yang suka berbicara dengan tulus hati dan bersungguh-sungguh sekalipun hendak

memaki diriku dengan beberapa patah katapun tiada ada halangan.

Baru saja ia berbicara sampai disitu mendadak terdengarlah suara langkah manusia yang sangat ramai

kembali berkumandang masuk kedalam ruangan.

Ketika ia mendongakkan kepalanya tampaklah dua orang lelaki kasar dengan mengawal seorang

perempuan berusia pertengahan yang seluruh tubuhnya memakai baju berwarna putih hanya didalam sekejap

saja sudah tiba didepan pintu ruangan.

Gerakan dari ketiga orang itu sangat cepat sekali hanya didalam sekali pandangan saja semua orang

dapat merasakan bila mereka memiliki kepandaian silat yang amat tinggi.

Agaknya si Peluru Sakti Tujuh Bintang Peng Cing sama sekali tidak kenal dengan ketiga orang tetamu

yang tak diundang itu buru-buru ia bangun berdiri sambil menjura.

Kalian bertiga hendak mencari siapa? tanyanya.

Paras muka si perempuan berbaju putih itu sangat dingin dan kaku sepasang matanya yang tajam

menyapu sekejap keseluruh ruangan kemudian tanyanya dengan suara yang cukup ketus.

Diantara kalian apakah ada seorang yang bernama si raja akherat berwajah dingin Hu Pak Leng?

Ong Toa Kang bangun berdiri dan menggebrak meja dengan sangat keras sehingga cawan mangkuk

beterbangan arak sayur berceceran.15 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Darimana datangnya seorang nenek liar perkataanmu sungguh tidak tahu diri apa kau kira nama Hu

Pak Leng dapat kau sebut dengan seenaknya? teriaknya keras.

Kedua orang lelaki kekar yang melindungi disisi tubuh perempuan tersebut segera meloncat maju

kedepan menghadang didepan tubuh perempuan berusia pertengahan tersebut.

Seorang lelaki yang ada disebelah kiri kelihatan berusia rasa lebih tuaan dengan wajah gusar sambil

menuding kearah Ong Toa Kang bentaknya keras.

Kau manusia macam apa? berani bicara tidak pakai aturan?

Ooooww... kau tidak terima? balas teriak Ong Toa Kang semakin murka agaknya kau ingin merasakan

hajaran dari aku si Toa Ong haaa...

Si Peluru Sakti Tujuh Bintang yang melihat situasi semakin tidak beres buru-buru ia bangun berdiri

lalu meloncat kehadapan antara Ong Toa Kang dengan kedua orang lelaki kasar itu.

Saudara-saudara suka datang kedalam perusahaan Chiet Seng Piauw Kiok kita hal ini berarti pula

kalian sudah memandang wajah dari aku orang she Peng sudah tentu aku orang akan menerima kalian

sebagai teman katanya lantang.

Bilamana kalianpun ada perkataan yang hendak di sampaikan katakanlah secara jelas kami tentu akan

memberikan keadilan.

Berbicara sampai disini ia merandek sejenak kemudian sambungnya kembali :

Tetapi bilamana kalian ingin bergebrak didalam perusahaan Chiet Seng Piauw Kiok kami bukannya

aku orang she Peng takut banyak urusan tetapi aku hendak menjelaskan terlebih dulu kepada kalian.....

Ketika itu Hu Pak Leng pun sudah bangun berdiri meninggalkan tempat duduknya.

Perkataan dari Peng Piauw-cu sedikitpun tidak salah harap kalian bertiga suka menjelaskan dulu

maksud kedatangan kalian kemari katanya.

Siapa kau? tanya lelaki itu sambil memandang sekejap kearah Hu Pak Leng.

Cayhe adalah pejabat Liok-lim Bengcu yang baru orang-orang kangouw menyebut diriku sebagai si

raja akherat berwajah dingin Hu Pak Leng adanya entah apa maksud kedatangan kalian bertiga yang tergesa-

gesa ini? katanya sambil tersenyum.

Aku tahu kalau kau akan berkata bahwa dirimu tidak kenal dengan diriku aku mau bertanya pada dua

puluh hari yang lalu kau sudah membacok suamiku dan menghantam mati adikku apakah soal ini kau tidak

suka mengakui??

Hu Pak Leng yang mendengar perkataan tersebut dalam hati merasa sangat terperanjat sekali!

Bagaimana mungkia bisa terjadi kapan aku.....

Hu Pak Leng kau sungguh kejam.....

Belum habis perkataannya diucapkan perempuan itu sudah berkelebat kedepan.

Tampaklah bayangan putih berkelebatan tahu ia sudah maju mendekati tubuh lelaki bercambang itu.

Hu Pak Leng yang melihat dia adalah seorang perempuan apalagi sedang memakai pakaian berkabung

ia tidak ingin banyak beribut dengan dirinya.

Buru-buru badannya bergeser satu tindak kesamping lalu mundur tiga depa kebelakang.

Enso ini cayhe sama sekali tidak kenal katanya sambil memandang kearah perempuan berbaju putih

itu. Mengapa kau memaki aku dengan sembarangan.....16 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Heeeeeee..... heeeee heeeeee..... bajingan yang berhati licik teriak perempuan berusia pertengahan itu

sambil tertawa dingin tiada hasilnya.

Baru saja perkataan tersebut selesai diucapkan perempuan berusia pertengahan itu sambil menggertak

giginya kencang-kencang sudah memaki dengan penuh kebencian.

Hu Pak Leng sebagai seorang Liok-lim Bengcu seharusnya mempunyai semangat seorang lelaki sejati

mengapa menghadapi urusan ini kau sudah berusaha lempar batu sembunyi tangan? janganlah bersikap

pengecut seru perernpuan berusia pertengahan itu sambil tertawa sedih.

Bukannya aku orang she Hu sedang lempar batu sembunyi tangan tetapi terhadap urusan ini aku

memang benar-benar tidak tahu mengapa kau orang begitu tega menuduh aku orang she Hu yang melakukan

pembunuhan terhadap suami serta adikmu.

Hmm apa kau kira aku bisa salah melihat terhadap senjata yang sering kau gunakan itu? teriak

perempuan berusia pertengahan tersebut dengan mata melotot.

Ia merandek sejenak mendadak bentaknya.

Ini hari aku akan menuntut keadilan darimu.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Ong Toa Kang yang melihat Hu Pak Leng sama sekali tidak dibuat gusar olek kejadian itu bahkan

dengan ramah tamah dan sikap yang sangat halus menjawab setiap pertanyaan dari perempuan tersebut.

Melihat pula nada ucapannya sangat sombong dalam hati merasa agak gusar.

Nenek busuk yang terkutuk tak tertahan lagi teriaknya. Kau orang benar-benar bicara sembarangan,

suami serta adikmu entah karena urusan sudah menemui ajalnya sekarang kau malah tumplakkan seluruh

dosanya keatas tubuh Bengcu kami. Hmm... Bilamana kalian tidak pergi juga..... heeeee..... heeeee..... jangan

salahkan aku si Loo Ong akan menguber hawa amarah dan menghajar badanmu.

Kau jangan cemas dan beribut dahulu seru Hu Toa Kang kesamping. Asalkan kita orang tidak pernah

melakukan suatu perbuatan yang salah pada suatu hari peristiwa ini bakal menjadi jelas dengan sendirinya.

Selesai berkata yang memakai baju putih itu sambungnya :

Peristiwa ini adakah kau orang melihat dengan mata kepala sendiri??

Perempuan perlahan-lahan menggeleng.

Bukan.

Kalau bukan melihat dengan kepala sendiri mengapa kau begitu ngotot menuduh aku Hu Pak Leng lah

yang melakukan? Didalam peristiwa ini cayhe benar-benar tidak mengetahui jelas harap kalian jangan suka

menuduh seenaknya.

Mendadak perempuan berbaju putih itu maju selangkah kedepan dan memandang kearah kedua orang

lelaki itu tajam-tajam.

Waktu itu kalian hadir ditengah kalangan dan melihat dengan mata kepala sendiri peristiwa

pembunuhan terhadap suami serta adikku coba kalian lihat benarkah orang ini?

Lelaki yang ada disebelah kiri dengan melototkan sepasang matanya lebar-lebar memandang wajah

Hu Pak Leng tajam-tajam lama sekali baru serunya.

Benar dia sedikitpun tidak salah.

Air muka perempuan berbaju putih itu segera berubah hebat diatas wajahnya yang cantik terlintaslah

hawa membunuh yang sangat menyeramkan.

Heeee... heee... pada saat ini ada saksi yang melihat dengan mata kepala sendiri atas perbuatanmu

yang melakukan pembunuhan kejam itu perkataan apa yang hendak kau ucapkan lagi untuk mungkir dari17 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

tanggung jawab ini? serunya sambil tertawa dingin tiada hentinya hutang nyawa bayar nyawa hutang uang

bayar uang seorang lelaki sejati seorang enghiong hoohan setelah membunuh orang harus mengaku bilamana

kau tidak suka mengaku maka kau orang bukan penolong enghiong kau seorang pengecut seorang bajingan...

Belum sempat Hu Pak Leng mengucapkan sesuatu yang si lelaki yang berada di sebelah kanan

mendadak sambil menuding kearah pedang serta tongkat besi yang digembol oleh Ong Toa Kang teriaknya

keras.

Hujien Cung-cu kita binasa dibawah serangan pedang yang memakai jambul merah itu selamanya aku

tidak akan melupakan terhadap tanda jambul merah tersebut.....

Tutup mulutmu mendadak Hu Pak Leng membentak keras dengan dahsyatnya.

Suara bentakan tersebut mirip dengan suara gemuruh yang membelah bumi.

Wajah serta perawakannya memang sangat angker dan menyeramkan ditambah lagi suara bentakannya

sangat keras sehingga membuat ruangan serta atap bergetar sangat keras debu pada rontok berjatuhan keatas

tanah cambangnya berdiri laksana duri sepasang matanya melotot lebar-lebar dan memancarkan cahaya yang

sangat tajam keadaanya benar-benar sangat menyeramkan sekali hal ini kontan saja membuat kedua orang

lelaki yang baru saja berbicara itu jadi terperanjat dan berdiri termangu-mangu.

Si perempuan cantik berbaju putih itupun dibuat tertegun oleh suara gemboran yang sangat keras itu

diam-diam pikirnya.

Tidak aneh kalau orang ini bisa dipilih sebagai Liok-lim Bengcu ternyata kegagahannya luar biasa

sekali.

Tak terasa lagi hatinya berdebar-debar sangat keras.

Mendadak terdengar suara tangisan keras yang amat keras ramai sekali berkumandang memenuhi

seluruh ruangan.

Kiranya ada beberapa orang bocah yang dibuat terperanjat oleh suara bentakan keras dari Hu Pak Leng

tadi telinga mereka dibuat mendengung-dengung dan terasa sakit sekali sehingga untuk beberapa saat berada

dalam keadaan termangu-mangu disisi ibunya.

Walaupun dalam hati merasa ketakutan tetapi mereka tidak berani menangis hingga mengeluarkan

suara.

Menanti setelah seperminum teh lamanya ketika salah satu bocah itu mulai menangis maka begitu

suara tangisan ini begitu berkumandang keluar bocah-bocah lainpun pada menangis sehingga suasana

dengan cepat jadi ramai dengan tangisan bocah.

Si Peluru Sakti Tujuh Bintang Peng Cing yang melihat kejadian ini segera mengerutkan dahinya.

Para Hujien sekalian harap kalian suka memberi muka kepada aku orang she Peng agar supaya bocah-

bocah itu coba dihentikan suara tangisnya ujarnya sambil menjura.

Ketika itu perempuan cantik berbaju putih itu sudah pulih kembali seperti keadaan semula.

Hu Pak Leng tegurnya dingin. Walaupun aku tidak melihat dengan mata kepala sendiri suamiku serta

adikku kau orang yang bunuh tetapi setelah diadakan penyelidikan kecuali kau didalam dunia kangouw pada

saat ini ada siapa orang lagi yang menggunakan pedang serta tongkat sebagai senjata.

Heeeee... heeee... mendadak Yu Ih Lok menimbrung dari samping. Walaupun didalam dunia kangouw

belum pernah kedengaran orang mengatakan ada orang kedua yang menggunakan pedang serta tongkat

sebagai senjatanya apakah tidak mungkin ada orang lain yang sengaja menyaru seperti Bengcu kami dan

menggunakan pedang serta tongkat pula sebagai senjatanya untuk mencelakai Bengcu.18 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Agaknya Ong Toa Kang pun dapat melihat keadaan yang kurang beres disekitar sana dalam hati ia

mulai merasa paham bila kematian dari suami serta adik perempuan ini sama sekali bukan perbuatan dari

Bengcunya.

Tetapi dengan sifatnya yang jujur tapi rada bebal tidak terpikirkan olehnya mengapa orang-orang itu

pada menuduh Bengcunya adalah seorang pembunuh dari rangkaian peristiwa tersebut.

Menanti Yu Ih Lok habis mengucapkan perkataan tadi hatinya menjadi tersadar kembali.

Perkataan dari Yu Heng sedikitpun tidak salah sambungnya dengan suara keras. Entah bajingan cucu

kura-kura dari mana telah menyaru seperti Bengcu kami dan membunuh orang dimana-mana untuk

mendatangkan banyak kerepotan buat kita orang. Hmm dikemudian hari bilamana aku si Loo Ong berhasil

menemui dirinya pasti akan kuhajar hancur batok kepalanya supaya jadi gepeng.

Orang ini rada bebal jujur dan sederhana sama sekali tidak pernah menggunakan otaknya cukup

berpikir apa yang dirasakan didalam hatinya terasa sulit untuk ditahan lebih lama lagi karena itu begitu ia

ingin memaki lantas saja kata-kata yang kasar meluncur keluar dari mulutnya.

Hal ini kontan saja membuat beberapa orang perempuan muda yang hadir didalam ruangan tersebut

buru-buru melengos kesamping dan menutupi telinganya sendiri.

Terlihatlah si perempuan cantik berbaju putih termenung beberapa saat lamanya kemudian sambil

memandang tajam diri Hu Pak Leng katanya dingin :

Sebelum berhasil menangkap orang yang sudah menyaru seperti dirimu peristiwa ini tak akan ku

sudahi dengan demikian saja......

Mendadak Hu Pak Leng mendongakkan kepalanya tertawa terbahak-bahak.

Haaaaa..... haaaaa nama Liok-lim Bengcu ada siapa yang tahu artinya kalau dia adalah pentolan dari

seluruh perampok pencuri pembegal bangsat dan bajingan yang ada dikolong langit apa artinya bilamana

cuma membunuh beberapa orang saja?

Ia merandek sejenak kemudian ujarnya kembali.

Membunuh orang adalah suatu peristiwa yang sangat kecil tetapi meminjam namaku untuk melakukan

kejahatan adalah suatu peristiwa yang sangat besar sekalipun hujien tidak ingin melakukan pengusutan lebih

lanjut cayhepun harus melakukan penyelidikan sebelum peristiwa ini dibikin jelas aku tidak ingin bergebrak

melawan siapapun aku rasa orang yang hadir didalam ruangan pada ini hari kebanyakan punya urusan

dengan diriku aku minta saudara-saudara sekalian untuk sementara waktu boleh catatkan hutang berdarah ini

diatas rekening dari aku orang she Hu Pak Leng tidak berhasil menyelidiki jelas siapakah orang yang sudah

menggunakan namaku untuk melakukan kejahatan maka aku akan menyerahkan diriku sendiri dan terserah

kalian hendak menggukan cara apa untuk turun tangan menghukum diriku.

Berbicara sampai disini mendadak ia menutup mulutnya dan mengalihkan sinar matanya keatas wajah

si Peluru Sakti Tujuh Bintang :

Dalam satu peristiwa tidak ingin merepotkan dua orang majikan harap Peng Heng suka mencatatkan

nama serta alamat orang-orang yang sudah kena dicelakai ini lalu serahkan kepada siauw-te untuk diperiksa

tiga bulan kemudian pada saat pembayaran terhadap hutang berdarah ini akupun bisa menggunakan nama-

nama tersebut sebagai keterangan maaf siauw-te tak dapat berdiam lebih lama lagi disini.

Selesai berkata dengan langkah lebar ia lantas menerjang keluar dari dalam ruangan tersebut.

Mendadak perempuan cantik berbaju putih itu melintangkan badannya menghadang jalan pergi dari

Hu Pak Leng.

Hmm apa kau kira hanya cukup dengan beberapa patah perkataanmu yang tiada buktinya ini lalu aku

suka melepaskan kalian pergi dari sini?.19 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Aku sudah menyelesaikan persoalan ini mengapa aku orang tidak boleh pergi? teriak Hu Pak Leng

dengan amat gusar.

Bilamana kau pergi dari sini dan sampai waktunya tidak datang untuk menepati janji lalu kalian suruh

aku pergi kemana di ujung langit ini untuk mencari dirimu? seru perempuan cantik berbaju putih itu dengan

nada dingin.

Walaupun Hu Pak Leng dibuat gusar sehingga seluruh tubuhnya gemetar keras oleh karena perkataan

itu tetapi disebabkan pihak lawan adalah seorang perempuan ia merasa tidak enak untuk mengumbar hawa

amarahnya sehingga memalukan kedudukannya sendiri.

Setelah berpikir sejenak akhirnya dengan paksa menahan rasa gemas serta jengkel didalam hatinya ia

berkata :

Selamanya aku orang she Hu tidak pernah mengingkari janji bilamana hujien suka mempercayai

perkataan cayhe lalu kau suruh aku berbuat apa lagi?.

Mendadak perempuan cantik berbaju putih itu menutulkan sepasang kakinya keatas tanah tahu-tahu

tubuhnya sudah mengundurkan diri sejauh lima depa dan membuka satu jalan buat Hu Pak Leng sekalian.

Suamiku serta saudaraku walaupun tidak dapat dikatakan merupakan seorang jagoan yang sulit untuk

dicarikan tandingan tetapi orang bisa tidak mungkin bisa melukai dirinya.

Setelah bergumam mendadak ia putar badan menggapai kearah kedua orang lelaki yang mengiringinya

tadi lalu berlalu dari sana.

Hu Pak Leng yang mendengar perkataannya belum selesai diucapkan mendadak perempuan itu sudah

putar badan berlalu untuk beberapa saat ia hanya dibuat kebingungan dan tak memahami maksud dari

perkataannya itu tak terasa lagi alisnya dikerutkan rapat-rapat.

Cayhe mengharapkan Peng Heng suka membuang sedikit waktu aku akan menunggu jawaban dari

saudara didalam rumah penginapan Sam Thay katanya kemudian sambil menjura kearah Peng Cing.

Saudara sebagai seorang Liok-lim Bengcu ternyata dapat bersikap begitu menghormat terhadap orang

lain hal ini benar-benar berada diluar dugaan aku orang she Peng persoalan yang sudah diucapkan sudah

tentu akan kami lakukan malam ini juga besok pagi-pagi barang tersebut pasti akan tiba ditangan kalian.

Saat ini hatiku sangat cemas dan tiada waktu lagi untuk berdiam lebih lama disini dalam hati kepingin

sekali aku orang buru-buru meninggalkan tempat ini bilamana bisa sebelum tengah malam nanti benda

tersebut dapat dikirim kesana.

Peng Cing termenung sejenak akhirnya dia mengangguk.

Baiklah sebelum kentongan kedua nanti malam aku tentu akan mengirim daftar tersebut ketempat

kediaman Bengcu katanya.

Kalau begitu merepotkan kalian harus bekerja keras kami menanti jawaban.

Hu Pak Leng segera menjura kemudian putar badan dan berlalu dari dalam ruangan tersebut.

Lauw San Sam Hiong serta Yu Ih Lok dengan cepat mengiringi dan melindungi dari belakangnya

berjalan keluar dari Chiet Seng Piauw Kiok dan langsung kembali kerumah penginapan Sam Thay.

Pikir Hu Pak Leng pada saat ini sangat bingung sekali langkah kakinya sangat cepat hanya didalam


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


sekejap mata mereka sudah tiba didepan rumah penginapan itu.

Baru saja beberapa orang itu mengambil tempat duduk mendadak terlihatlah seorang pelayan dengan

membawa sebuah sampul putih sudah berjalan masuk.

Surat ini ditujukan buat Hu Toa Ya dan si pengirirn surat itu mengatakan bahwa surat ini harus dibuka

sendiri oleh Hu Toa Ya katanya.20 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Dengan amat hormatnya ia lantas mengangsurkan surat tersebut kedepan.

Hu Pak Leng lantas menerima angsuran surat itu dan dibaca tulisan diatas sampul tersebut :

Terlihat diatas sampul putih itu bertuliskan kata-kata.

JILID 2

MENDADAK air muka sang kakek aneh itu membesi :

Tempo dulu sewaktu loohu masih berkelana di dalam dunia kangouw katanya dengan dingin

berkat penghargaan dari kawan-kawan Bu-lim telah menghadiahkan gelar Im So It Mo kepadaku,

tetapi loohu sudah ada sepuluh tahun lamanya tidak berkelana lagi didalam dunia kangouw orang

yang mengetahui gelarku tentu tinggal beberapa gelincir saja.

Walaupun Hu Pak Leng menjabat sebagai Liok-lim Bengcu yang terhormat tetapi daerah

kekuasaannya dan daerah berkelananya tempo dulu hanya terbatas disekitar daerah utara saja

kecuali beberapa orang jagoan lihay yang benar-benar punya nama besar terhadap jago-jago lihay

yang lebih tuaan ia jarang mengenalnya kini dalam hatinya mulai berputar :

Nama Im So It Mo memang tidak pernah aku dengar tetapi gelarnya sudah memakai Ganas

memakai iblis pula ia pasti seorang manusia yang berhati kejam dan buas.....

Sembari tersenyum ia buru-buru merangkap tangannya menjura.

Haaaaa..... haaaa..... selamat bertemu!

Pada mulanya si kakek aneh itu menduga dengan usia yang demikian muda dari Hu Pak Leng

ia tidak bakal mengetahui peristiwa pada sepuluh tahun yang lalu. Oleh karena itu setelah

menyebutkan gelarnya kembali ia menambahi dengan beberapa patah kata siap-siap sebagai

pegangannya untuk turun dari panggung.

Siapa sangka ternyata Hu Pak Leng sudah menangkap tangannya menjura bahkan

mengucapkan pula kata-kata selamat bertemu, dalam hati ia merasa rada ada diluar dugaan.

Diam-diam pikirnya.

Tempo dulu setelah aku dikerubuti oleh hweesio-hweesio lihay dari kuil Siauw-lim si, dengan

membawa luka parah sudah melarikan diri dari kepungan. Kebanyakan orang-orang kangouw

menganggap aku sudah mati, apakah gelarku ini benar-benar masih di ingat dan di kenal orang-

orang Bu-lim ?.

Dasar sifatnya yang kejam dingin, buas dan telengas selama ini banyak menaruh curiga

terhadap orang lain perasaan gusar maupun girang belum pernah ditampilkan diatas paras mukanya,

perduli dalam hati ia merasa sangat girangpun air mukanya masih tetap dingin, kaku dan tawar.

Sekalipun kau bisa mengenali gelar loohu ujarnya tawar. Tetapi dengan usiamu yang masih

muda aku rasa urusan dunia kangouw yang kau ketahui tak akan banyak apalagi seluruh orang

dikolong langit sudah menganggap loohu telah menemui ajalnya.

Ia sudah munculkan dirinya lagi didalam dunia kangouw, sudah tentu dalam hati telah

merencanakan suatu perbuatan yang sungguh-sungguh luar biasa diam-diam Hu Pak Leng berpikir

kembali. Lebih baik meminjam kesempatan ini aku mengadakan pembicaraan dulu dengan sikap

yang ramah dan hormat terhadap dirinya, kemungkinan pula dari mulutnya aku berhasil mengetahui

maksud tujuannya yang sebetulnya terkandung didalam hati dia orang :21 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Ia adalah seorang manusia cerdik dengan perbuatan jahatnya tempo dulu dimana dia sudah

membunuh banyak orang sejak bertemu dengan Kok Han Siang, ia mulai merasa menyesal dan

meletakkan golok pembunuh menoleh ketepian :

Apalagi dengan kecantikan wajah Kok Han Siang serta sikapnya yang ramah tamah berhasil

melelehkan sifat Hu Pan Leng yang keras kepala dan mengubahnya menjadi halus, dan berbudi.

Setiap kali bila ia teringat kembali dengan perbuatan-perbuatan jahatnya tempo dulu dalam

hati kontan saja merasa sedih dan pedih seperti tersiksa.

Karena itu setiap kali ia berhasil menemui orang semacam ini maka berusahalah dia orang

untuk banyak berbuat baik guna menebus dosa-dosanya dahulu.

Buru-buru sambil menjura ujarnya :

Kemunculan Loo enghiong kali ini didalam dunia kangouw tentunya sudah menyiapkan suatu

pekerjaan yang bakal menggetarkan dan menggemparkan seluruh dunia persilatan bukan ??

Munculnya loohu kali ini dalam dunia kangouw sebetulnya bermaksud hendak mengajak

kerja sama beberapa orang jago lihay dari kalangan Liok-lim untuk melakukan suatu pertempuran

mati-matian melawan manusia-manusia yang menganggap dirinya sebagai perguruan aliran lurus

kata Im So It Mo sambil tertawa dingin. Siapa sangka kau sudah keburu berhasil merebut

kedudukan Liok-lim Bengcu tersebut.

Perkataan Loo enghiong sedikitpun tidak salah pada beberapa tahun mendekat ini kami orang-

orang dari Liok-lim memang sering mendapatkan rasa mangkel dari mereka.....

Waktu Im So It Mo mendengar apa yang diucapkan Liok-lim Bengcu ternyata mirip dengan

apa yang dipikirkan dalam hatinya tak terasa ia menjadi sangat girang.

Di atas paras mukanya yang dingin kaku mendadak terlintas suatu senyuman ramah.

Tidak kusangka setelah loohu mengundurkan diri dari keramaian dunia kangouw didalam

kalangan Liok-lim sudah muncul seseorang jagoan yang berbakat katanya.

Ia rada merandek sejenak, lalu sambungnya kembali.

Selama hidupku loohu belum pernah menaruh rasa simpatik terhadap siapapun tetapi terhadap

dirimu rasanya terkecuali maksud loohu yang sebenarnya adalah hendak memancing kau datang ke

mari untuk kemudian turun tangan membasmi kau dari muka bumi setelah itu baru berangkat ke

daerah Pak Ih untuk merebut kedudukan Liok-lim Bengcumu itu kemudian dengan menggunakan

seluruh kekuatan Liok-lim kita adakan suatu pertempuran mati-matian melawan jago-jago dari

perguruan serta partai kalangan lurus didalam Bu-lim, tetapi kalau memang kau dengan loohu bisa

cocok satu sama lain maka akupun tidak merebut kedudukan Liok-lim Bengcumu itu.

Aaaakh..... kalau begitu didalam hal ini masih ada persoalan yang berbelit-belit..... diam-diam

pikir lagi Hu Pak Leng dalam hatinya.

Belum habis pikiran tersebut berkelebat didalam benaknya Im So It Mo telah menyambung

kembali!.

Walaupun loohu membiarkan kau orang tetap menduduki jabatan sebagai Liok-lim Bengcu

tetapi kau harus menyanggupi dulu ketiga syarat yang loohu ajukan.

Hmmm sungguh besar lagaknya diam-diam maki lelaki ini dalam benaknya.

Walaupun demikian diluaran ia tetap tersenyum.22 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Entah macam apa ketiga buah syaratmu itu.

Pertama kau harus menyerahkan kekuasaan Liok-lim Bengcumu itu ketangan loohu dan harus

melaksanakan setiap tindakan yang sudah loohu rencanakan secara diam-diam. Kedua harus angkat

loohu sebagai gurumu kemudian aku akan memberikan beberapa macam ilmu silat kepadamu

ketiga.

Bagaimana dengan syaratmu yang ketiga ini?

Mendadak Im So It Mo mengulapkan tangannya keempat orang dayang cantik berbaju hijau

itu bersama-sama mundur tiga langkah ke belakang, lalu sambil mengangkat lampu lenteranya

tinggi-tinggi serunya hampir berbareng.

Hidangkan arak.

Kurang ajar dari mana datangnya sebegitu banyak macam ucapan..... kembali Hu Pak Leng

memaki dalam hatinya.

Ketika ia mendongakkan kepalanya maka tampaklah dari belakang patung arca perlahan-

lahan muncullah dua orang perempuan berusia pertengahan yang memakai baju warna hijau serta

warna putih ditengah masing-masing perempuan itu membawa sebuah nampan pualam yang kecil

mungil tapi menarik.

Dengan langkah yang menggiurkan akhirnya mereka berdua berhenti dihadapan Hu Pak Leng

:

Syaratku yang ketiga sangat gampang sekali, kembali Im So It Mo berkata dengan suara

dingin, asalkan kau suka meneguk habis kedua cawan arak obat yang ada diatas nampan pualam ini

cukuplah sudah.

Hu Pak Leng segera menundukkan kepalanya memeriksa isi dari kedua cawan arak tersebut.

Tampaklah isi cawan yang berada ditangan perempuan berbaju putih itu berwarna merah

darah sedangkan arak yang berada di nampan perempuan berbaju hijau itu berwarna hitam pekat

bagaikan tinta bak, tak terasa lagi keningnya dikerutkan :

Dapatkah Loo enghiong memberi tahukan dahulu kegunaan dari kedua cawan arak obat ini?

tanyanya kemudian. Setelah itu biarlah aku berpikir-pikir dahulu perlukah aku orang minum arak

ini atau tidak??

Heeee... heeee.. heee... Im So It Mo tertawa dingin tiada hentinya. Arak obat berwarna merah

darah adalah arak yang loohu buat dengan susah payah dan mengeluarkan banyak tenaga setelah

mengumpulkan tiga puluh dua macam bahan-bahan obat yang aneh siapa saja yang minum obat ini

maka tenaga dalamnya memperoleh kemajuan yang amat pesat tetapi disamping itu setiap malam

bilamana tidak ditemani oleh perempuan maka ia akan sukar untuk tidur! :

Ooouw... begitu lalu apa pula kegunaan dari arak obat berwarna hitam pekat itu? :

Haaaa... haaa... haaa... karena loohu merasa sangat cocok dengan dirimu maka untuk kali ini

aku akan melanggar kebiasaanku untuk beritahukan soal ini kepadamu, arak kental yang berwarna

hitam pekat seperti tinta bak itu bernama pula Siang Sim Lok siapa saja yang minum arak ini

selama hidup akan setia kepada loohu, barang siapa saja yang hendak masuk kedalam perguruanku

tentu harus minum dulu arak ini.

Aku sama sekali tidak percaya hanya mengandalkan secawan arak beracun saja bisa membuat

diriku takluk dan setia kepadamu untuk selamanya seru Hu Pak Leng tersenyum.23 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Ia lantas mengangsurkan tangannya kedepan untuk menjemput cawan arak yang berisikan

arak obat berwarna hitam pekat itu.

Merdadak tampaklah diatas paras muka perempuan berbaju putih itu terlintas suatu perasaan

yang sangat murung nampan yang ada ditangannya segera diangsurkan kedepan.

Setiap orarg yang hendak masuk kedalam perguruan kami kebanyakan minum dulu isi arak

ini terhadap dirimu bagaimana boleh melanggar kebiasaan? serunya.

Tiba-tiba Im So It Mo tertawa terbahak-bahak dengan sinar mata yang tajam ia melototi lelaki

bercambang itu tajam-tajam.

Haaaa... haaaa... baiklah untuk dirimu kali ini loohu akan mengambil tindakan terkecuali

asalkan kau suka menghabiskan arak yang berada di tangannya loohu hadiahkan pula perempuan itu

untuk menemani kau setiap malam.

Beberapa patah perkataan ini jikalau diucapkan sebelum Hu Pak Leng menyesali

perbuatannya dan bertobat mungkin ia cuma tersenyum sinis tetapi kini didalam pendengarannya

serasa disambar geledek saja air mukanya kontan saja berubah sangat hebat.

Arak cabul semacam ini bukanlah minuman yang harus dicoba oleh seorang lelaki sejati

walaupun cuma kekuatan secawan arak obat belum tentu dapat membuat kesadaran cayhe jadi

kacau...

Minum arak ini terlebih dahulu merupakan peraturan yang paling keras dari perguruan kami,

ujar perempuan berbaju putih itu tiba-tiba sambil melancarkan cahaya yang sangat aneh dari

sepasang matanya. Kalau memang kau sudah menyanggupi untuk masuk kedalam perguruan kami

jikalau sampai menolak untuk minum arak dicawanku ini bukankah sama saja dengan tidak

menghormati suhu dia orang tua.....


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Haaaa... haaaa... Tetapi kapan aku sudah menyanggupi kalian untuk angkat guru dan masuk

kedalam perguruan kalian??

Budak rendah yang banyak bicara... mendadak dengan paras muka membesi Im So It Mo

membentak dingin.

Tubuhnya mendadak maju dua langkah kedepan telapak kirinya segera didorong kedepan

menekan diatas jalan darah. Ming Bun Hiat pada punggung perempuan berbaju putih itu.

Asalkan ia mendorong lagi telapak tangannya yang penuh dengan hawa murni itu kedepan

maka jelas sekali perempuan muda ini pasti akan menemui ajal dibawah telapak tangannya.

Tahan. Hu Pak Leng segera membentak keras, turun tangan jahat terhadap seorang

perempuan yang lemah bukanlah suatu perbuatan yang layak dari seorang lelaki sejati.

Dia adalah anak muridku, mau bunuh atau tidak itu urusan pribadiku, buat apa kau banyak

ikut campur teriak Im So It Mo dengan sangat gusar :

Hu Pak Leng yang mendengar perkataan tersebut tidak seharusnya kau bersikap demikian

terhadap dirinya.

Perlahan-lahan Im So It Mo menarik kembali telapak tangannya yang menempel diatas jalan

darah Ming Bun Hiat diatas punggung perempuan berbaju putih itu.

Jadi kau mohon ampun buat dirinya? tanyanya tertawa :24 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Bukannya begitu, di dalam suatu perguruan seharusnya ada peraturan-peraturan perguruan

yang mengatur walaupun ia sudah melanggar peraturan perguruan seharusnya pula ia dihukum

sesuai dengan peraturan tindakanmu sedikit-dikit lantas turun tangan membunuh orang..... Hmm!

Hmm! mana mirip sebagai seorang ketua partai Im So It Mo yang kena didahului dengan kata-kata

amat tajam itu untuk beberapa saat benar-benar dibuat gelagapan sehingga tak dapat mengucapkan

sepatah katapun :

Aaaaakh..... perkataanmu sedikitpun tidak salah sahutnya kemudian setelah termangu-mangu :

Mendadak dengan alis yang dikerutkan dan sepasang mata memancarkan cahaya tajam Hu

Pak Leng berkata kembali :

Sebelum aku orang melakukan percobaan ini terlebih dahulu harus dijelaskan dulu duduknya

persoalan Loo enghiong memerintahkan cayhe untuk menghabiskan kedua cawan arak obat ini, aku

rasa setelah obat ini aku teguk hingga habis selama hidupku ini cayhe tak akan mempunyai pikiran

yang kedua terhadap dirimu. Semisalnya aku betul-betul minum obat ini dan apa yang kau ucapkan

tadi sudah terjadi, hal ini tak usah dipersoalkan lagi tetapi jikalau semisalnya setelah aku

menghabiskan kedua cawan obat itu tetapi pikiranku sama sekali tidak berubah entah Loo enghiong

hendak mengambil tindakan apa lagi terhadap persoalan ini?

Kau ingin loohu berbuat apa? balik tanya Im So It Mo dengan dingin.

Hu Pak Leng segera tersenyum.

Jikalau pikiran serta kesadaranku sama sekali tidak berubah setelah minum kedua cawan arak

obat ini, maka aku hanya mengharapkan agar Loo enghiong bisa mengambil keputusan sendiri

untuk meninggalkan dunia ini dan janganlah memalukan kedudukanmu lagi.

Im So It Mo yang melihat dia orang dapat berbicara tanpa memperlihatkan sikap yang gugup

bahkan sama sekali tidak memikirkan persoalan kedua cawan arak tersebut tak terasa lagi dalam

hati timbul perasaan curiga pikirnya :

Arak racunku ini selamanya belum pernah meleset ternyata orang ini berani bertaruh dengan

diriku, apakah didalam sakunya sungguh suatu obat pemunah yang sangat mujarab??

Untuk sesaat lamanya dia berdiri terpekur tak sepatah katapun dapat diucapkan.

Hu Pak Leng yang melihat dia orang lama sekali tidak berbicara dengan nada yang dingin

kembali ujarnya :

Jikalau Loo enghiong tidak punya nyali untuk bertaruh, cayhepun tidak ingin memaksa lebih

lanjut perkataan seorang lelaki sejati berat bagaikan gunung Thay-san kalau memang aku orang she

Hu sudah menyetujui untuk menghabiskan arak obatmu ini, sekalipun jelas aku tahu setelah

kuminum bakal merontokkan dan menghancurkan usus-ususku tetapi tak bakal aku tolak kembali.

Im So It Mo jangan melihat Hu Pak Leng terus menerus mendesak dia orang untuk bertaruh

dengan dirinya, bahkan semangat pihak lawan begitu menyala-nyala dalam hati merasa semakin

curiga lagi kini mendengar pula si Liok-lim Bengcu memanasi dirinya dengan beberapa patah kata-

katanya ia betul-betul kena terdesak.

Ehmm... tidak kusangka kau orang betul-betul seorang enghiong yang bernyali besar kalau

kau memang berani minum arak yang loohu suguhkan ini berarti pula.....

Berbicara sampai disini mendadak ia menutup mulutnya kembali.25 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Sebenarnya ia hendak mengatakan bila didalam saku Hu Pak Leng sudah tersedia semacam

obat pemunah yang sangat mujarap, tetapi baru saja perkataan tersebut hendak meluncur keluar dari

ujung bibirnya mendadak ia merasa keadaan tidak beres.

Maka dari itu buru-buru ia menutup mulutnya kembali ditengah jalan sepasang matanya

dengan tajam dan bulat-bulat melototi diri Hu Pak Leng tidak berkedip.

Hu Pak Leng yang melihat paras muka si orang aneh itu penuh diliputi oleh keragu-raguan

dalam hati lantas mengerti bila pihak lawannya tentu sedang menaruh curiga bila didalam sakunya

sudah menggembol semacam obat pemunah yang sangat mujarab.

Haaa... haaa... jika dilihat dari perubahan paras muka Loo enghiong apakah kau sudah

menaruh rasa curiga bila didalam perkataan cayhe itu sudah tersembunyi suatu siasat? atau mungkin

kau sudah menganggap didalam sakuku sudah menggembol semacam obat pemunah yang sangat

mujarab? serunya kepada Im So It Mo sambil tertawa mengejek.

Im So It Mo yang ditanyai begitu kontan saja dibuat gelagapan paras mukanya berubah hebat

dan tak sepatah katapun dapat diucapkan keluar ia cuma bisa tertawa haha hihi saja.

Setelah mendengar pembicaraan dari kedua orang itu, perasaan tegang yang menghiasi wajah

perempuan yang berbaju putih itupun perlahan-lahan mengendor kembali dari sepasang matanya

kini memancarkan cahaya terkejut serta kuatir, dengan sangat kagum ia melirik sekejap kearah Hu

Pak Leng.

Hu Pak Leng yang melihat Im So It Mo cuma tertawa haha hihi saja setelah selesai

mendengar perkataannya dalam hati merasa sangat tidak puas kembali ia tertawa dingin tiada

hentinya.

Orang budiman tidak akan melakukan pekerjaan yang tidak senonoh, cayhe sudah

menyanggupi untuk meneguk habis arak obat ini hanya aku tidak percaya bila arak obatmu ini

mempunyai suatu kekuatan yang sangat aneh bersamaan itu pula cayhe pun masih percaya dengan

mengandalkan kekuatanku yang masih ada tidak sampai kesadaranku terbius oleh secawan dua

cawan arak obatmu itu, katanya.

Sepasang tangan perempuan berbaju putih itu kelihatan gemetar sangat keras, keningnya

dikerutkan kemudian dengan pandangan penuh kesedihan dan mendongkol melirik sekejap kearah

Hu Pak Leng.

Sebaliknya Im So It Mo cuma memutar-mutarkan biji matanya yang lebih banyak putihnya

dari pada hitamnya itu untuk melirik sekejap kearah sang Liok-lim Bengcu agaknya dia orang sama

sekali tidak begitu percaya terhadap perkataannya.

Diam-diam Hu Pak Leng mencuri lihat keadaan cuaca setelah didalam hati mengambil

perhitungan kembali sambungnya lagi :

Walaupun cayhe ada maksud hendak mencoba kekuatan arak obat dari Loo enghiong tetapi

sebaliknya Loo enghiong malah menaruh curiga bahwa aku sudah menyembunyikan obat pemunah

yang mujarab bahkan apabila ditinjau dari perubahan paras muka Loo enghiong bukan saja tidak

percaya terhadap perkataan cayhe masih ingin juga memeriksa diriku. Sungguh tidak kusangka

sama sekali bila Loo enghiong sebenarnya adalah seorang yang tidak bisa dipercaya hal ini benar-

benar membuat cayhe merasa sangat kecewa.

Beberapa patah perkataan ini diucapkan dengan sangat bersemangat, cengli bahkan amat

tajam. Kontan saja air muka Im So It Mo berubah sangat hebat.26 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Sewaktu perempuan berbaju putih itu mendengar perkataan dari Hu Pak Leng barusan ini

sangat tajam buru-buru ia melirik sekejap kearahnya. Tetapi ketika dilihatnya lelaki bercambang itu

tak menunjukkan reaksi maupun perasaan jeri tak terasa lagi ia menghela napas panjang.

Bibirnya yang kecil mungil kelihatan sedikit bergerak tapi tak sepatah katapun yang

diucapkan keluar sinar matanya kembali memandang sekejap wajah Im So It Mo.

Agaknya dari perasaan malu kini Im So It Mo benar-benar dibuat amat murka air mukanya

berubah sangat hebat.

Apa kau kira loohu benar-benar tak dapat melakukan pemeriksaan terhadap dirimu ?

bentaknya keras.

Hu Pak Leng tertawa dingin tiada hentinya, tak sepatah katapun yang diucapkan keluar.

Kau orang jangan jual lagak lagi dihadapan loohu..... kembali Im So It Mo membentak keras.

Baru saja perkataan itu diucapkan keluar telapak kanannya segera diayunkan kedepan

melancarkan satu pukulan yang sangat berat menerjang diri Hu Pak Leng :

Melihat datangnya serangan tersebut Hu Pak Leng sama sekali tidak berkelit maupun

menghindar telapak kirinya setelah membentuk gerakan satu lingkaran didepan dada dengan keras

lawan keras ia menyambut datangnya angin pukulan dari Im So It Mo itu :

Heeee..... heeee..... heeee..... sudah ada puluhan tahun lamanya loohu belum pernah berkelana

di dalam dunia kangouw dan ada dua puluh tahun lamanya tak pernah bergerak melawan orang lain.

Seru Im So It Mo tertawa aneh. Tidak kusangka didalam dunia kangouw ternyata sudah

bermunculan jago-jago lihay dalam jumlah yang tidak sedikit, jika ditinjau dari kekuatan

pukulanmu barusan ini kelihatannya memang ada sedikit tenaga, tidak aneh kalau kau orang

berhasil merebut kedudukan sebagai Liok-lim Bengcu :

Selesai berkata kembali ia tertawa aneh sambungnya :

Ini hari loohu hendak mencoba bagaimanakah lihaynya pukulan itu.

Hu Pak Leng yang baru saja menerima datangnya angin pukulan dari Im So It Mo dengan

keras lawan keras dalam hati mengerti bila tenaga si kakek aneh ini sangat sempurna bahkan sudah

mencapai pada puncaknya dalam hati diam-diam ia mulai berpikir kembali.

Jika ditinjau dari keadaan pada saat ini jangan dikata jumlah mereka sangat banyak, cukup Im

So It Mo seorang saja sudah tidak gampang untuk dihadapi, terpaksa mulai sekarang aku harus

berusaha untuk mengulur waktu setelah Yu Ih Lok sekalian pada berdatangan baru mengambil

keputusan kembali.

Setelah mengambil keputusan didalam hatinya iapun dengan sendirinya menyingkir satu

langkah kesamping.

Cayhe menghormati dirimu sebagai seorang Cian Pwee seorang enghiong..... katanya.

Si perempuan berbaju putih yang berdiri disamping dengan tenangnya itu semula ketika

mendengar pembicaraan mereka berdua mencapai pada puncaknya dalam hati merasa sangat tidak

tenang.

Apalagi sewaktu dilihatnya Im So It Mo melancarkan satu serangan dahsyat kearah Hu Pak

Leng saking terperanjatnya seluruh paras muka perempuan itu berubah jadi pucat pasi bibirnya

gemetar keras.27 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Semisalnya ia tidak menaruh rasa jeri terhadap sang kakek tua Im So It Mo tersebut kepingin

sekali dia orang maju kedepan untuk melerai :

Kini setelah dilihatnya Hu Pak Leng menyingkir kesamping ia tak dapat menahan sabar lagi,

dengan cepat serunya kepada si lelaki bercambang itu.

Kalau memangnya kau orang sudah setuju untuk memasuki perguruan kami mengapa

sikapmu begitu tidak tahu sopan.....

Kapan cayhe pernah menyanggupi untuk masuk kedalam perguruan kalian?.

Kau suka minum arak ini berarti pula kau sudah setuju untuk masuk kedalam perguruan kami,


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


apakah hal inipun kau ingin pungkiri kembali?...

Aku menyanggupi untuk menghabiskan arak obat ini hal ini dikarenakan aku tidak percaya

bila didalam arak obat ini mempunyai suatu daya kekuatan yang aneh.

Itulah dia! si perempuan berbaju putih ini mendadak tersenyum. Asalkan kau sudah

menyanggupi untuk minum arak ini berarti pula sudah menyetujui pula untuk masuk kedalam

perguruan kami inilah peraturan perguruan!

Mendengar perkataan tersebut Hu Pak Leng segera tertawa dingin tiada hentinya.

Angkat guru belajar silat adalah suatu peristiwa yang harus disetujui oleh kedua belah pihak

di kolong langit mana ada cara yang menggunakan sistim paksaan semacam kalian ini. Serunya

keras-keras. Peraturan yang aneh dari kalian apa kamu semua sudah anggap cukup untuk memaksa

cayhe menyerah begitu saja.....

Selesai berkata kembali dia orang tertawa dingin tiada hentinya.

Dia adalah seorang lelaki yang berpikiran tajam dan bersemangat gagah jika berada pada hari-

hari biasa Hu Pak Leng sudah tentu tak akan suka banyak bicara dengan perempuan berbaju putih

ini, tetapi sekarang demi mengulur waktu yang lebih lama lagi terpaksa ini harus mengucapkan

kata-kata tersebnt dengan perempuan itu.

Im So It Mo yang ada disamping kalangan, ketika itulah kembali tertawa aneh.

Heeeee..... heeeeee..... heeeeeee..... kau sebagai seorang Liok-lim Bengcu mengapa

tindakanmu begitu plin-plan ? teriaknya.

Loo enghiong adalah seorang jagoan Bu-lim yang mempunyai nama serta kedudukan, sudah

tentu didalam setiap tindakan tak akan melontarkan tuduhan semau sendiri bantah Hu Pak Leng

dengan nada yang serius. Selamanya cayhe paling pegang teguh setiap perkataan yang telah aku

ucapkan dan belum pernah pungkiri kembali. Mengapa sekarang Loo enghiong bisa menuduh cayhe

sebagai seorang yang plin-plan ? :

Bukankah kau tadi sudah setuju untuk menghabiskan kedua cawan arak obat ini ? mengapa

sekarang coba-coba menyingkir dan pungkiri kata-katamu tadi ?.

Sepatah kata setelah diucapkan keluar bagaikan kuda cepat yang tak tercandak kembali

setelah cayhe menjumpai dirimu untuk minum kedua cawan arak obatmu itu sudah tentu aku orang

tak akan mungkiri kembali seru Hu Pak Leng dengan alis yang dikerutkan.

Kalau memang demikian adanya mengapa kau masih coba membantah ?

Haaaa.... haaaa.... cayhe memberi penjelasan seperti ini tidak lain sebetulnya ingin

menerangkan dulu persoalan tersebut. Hu Pak Leng tertawa terbahak-bahak. Minum arak adalah28 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

satu persoalan dan angkat guru adalah satu persoalan pula, mengapa kau bisa mencampurbaurkan

kedua persoalan itu menjadi satu persoalan ? peraturan kalian semacam ini membuat cayhe amat

geli......

Im So It Mo yang melihat paras muka Hu Pak Leng amat tenang dalam hati tak terasa rada

bergerak pikirnya :

Asal kau suka minum arak ini dan asalkan kau sungguh-sungguh tidak memiliki obat

pemunah apakah loohu harus takut kau berhasil meloloskan diri dari cengkeramanku ??

Tetapi setelah dipikir lebih lanjut dan melihat diatas paras muka Hu Pak Leng sama sekali

tidak memperlihatkan perasaan jeri atau takut dalam hati mulai menaruh curiga lagi.

Im So It Mo adalah seorang manusia yang paling banyak menaruh rasa curiga terhadap orang

lain baik dia sedang gembira sedih murung atau mendongkol siapapun tak bisa menebaknya.

Setelah berpikir beberapa saat lamanya perasaan curiga didalam hatinya semakin lama semakin

menebal.

Di dalam hati dengan cepat mengambil suatu keputusan kepada kedua orang gadis berbaju

hijau yang berdiri disisinya lantas berseru :

Kalian berdua majulah akan periksa saku orang itu coba lihat apakah didalam sakunya

tersembunyi obat pemunah atau tidak ?

ooooOoooo

3

KEDUA orang dara berbaju hijau itu lantas menyahut kemudian dengan langkah yang menggiurkan

berjalan mendekati tubuh Hu Pak Leng :

Melihat majunya kedua orang dara berbaju hijau itu Liok-lim Bengcu ini segera mendengus dingin :

Kalian sungguh-sungguh hendak mengadakan pemeriksaan ? bentaknya berat.

Kedua orang dara berbaju hijau itu memandang sekejap kearah Im So It Mo mulutnya tetap

membungkam sedang tubuhnyapun tetap berjalan semakin mendekat lagi.

Hu Pak Leng yang melihat kedua orang dara berbaju hijau itu berjalan semakin mendekati dirinya

dalam hati merasa sangat gusar.

Berhenti ! bentaknya keras.

Paras mukanya memang sudah keren dan berwibawa, apalagi suara bentakannya kali ini amat keras

bagaikan guntur yang membelah bumi.

Kontan saja kedua orang dara berbaju hijau itu dibuat terperanjat dan tak terasa lagi sudah

menghentikan langkahnya dan bersama-sama menoleh kearah si lelaki bercambang itu.

Tampaklah wajahnya sudah berubah amat serius sepasang matanya memancarkan cahaya tajam dan

mengeluarkan suatu kekuatan yang memaksa setiap orang merasa bergidik.

Kedua orang gsdis itu dengan cepat merasakan hatinya berdesir belum sempat mereka menoleh kearah

Im So It Mo untuk menantikan perintah selanjutnya disebelah sana sang kakek aneh itu sudah membentak

keras :29 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Dasar sifat Im So It Mo amat kejam buas dan telengas walaupun didalam hati kedua orang gadis

tersebut merasa jera terhadap kewibawaan serta kegagahan dari Hu Pak Leng tetapi terhadap perintah dari Im

So It Mo pun mereka tidak berani membangkang.

Setelah saling bertukar pandangan sejenak akhirnya kedua orang dara berbaju hijau itu maju juga

kedepan.

Lelaki sejati tak akan bertempur melawan kaum perempuan. Aku Hu Pak Leng adalah seorang lelaki

sejati sudah tentu tak bakal mau bertempur pula melawan kalian perempuan-perempuan dari kaum yang

lemah, ayo cepat mundurlah, seru sang Liok-lim Bengcu dengan hati yang amat cemas.

Kedua orang dara berbaju hijau itu sama sekali tidak menggubris terhadap perkataan si lelaki

bercambang itu, mereka tetap melanjutkan langkahnya kedepan.

Hu Pak Leng yang melihat kedua orang dara berbaju hijau itu sama sekali tidak menggubris

bentaknya, dalam hati merasa makin cemas. Kembali ia muudur satu langkah ke belakang.

Loo enghiong ! teriaknya keras cayhe menghormati dirimu sebagai seorang loocianpwee dari kalangan

Bu-lim mengapa sekarang kau malah menyuruh kedua orang dara berbaju hijau ini untuk maju mencari

keonaran? cepat suruh mereka kembali cayhe lebih suka bergebrak melawan Loo enghiong sendiri !.

Im So It Mo segera melengos kesamping memandang sekejap kearahnya pun tidak.

Ketika kedua orang dara berbaju hijau itu tiba dihadapan Hu Pak Leng kurang lebih tiga empat depa

mendadak tampak lengannya bersama-sama digetarkan mencabut keluar sebilah pedang lemas.

Kedua pedang lemas tersebut begitu kena tergetar menyambut angin, yang sebilah segera

memancarkan cahaya keemas-emasan yang menyilaukan mata sedang sebilah pedang lainnya memancarkan

cahaya keperak-perakan.....

Hu Pak Leng yang melihat kedua orang dara berbaju hijau itu sudah mencabut keluar senjata tajamnya

dalam hati kembali berpikir :

Pedang lemas merupakan senjata tajam yang paling sukar untuk dipelajari sebelum tenaga dalam yang

amat sempurna ternyata kedua orang nona itu menggunakan pedang lemas sebagai senjatanya sudah tentu

kepandaian ilmu silat yang mereka miliki tidak lemah.

Setelah berpikir akan hal tersebut kewaspadaannyapun semakin ditingkatkan.

Kalau kalian berdua tidak suka juga mendengarkan perkataan cayhe janganlah salahkan aku orang she

Hu.....

Belum habis dia berkata kedua orang gadis tersebut sudah menggetarkan pedangnya masing-masing

berpencar kearah samping kiri serta samping kanan.

Bila kau menyembunyikan obat pemunah didalam sakumu cepatlah keluarkan seru dara berbaju hijau

yang berdiri disebelah kanan.

Hu Pak Leng tetap membungkam ia tertawa dingin tiada hentinya.

Eeeeeeei..... apa yang kami tanyakan sudah kau dengar belum ?..... Teriak sang dara berbaju hijau

yang berdiri disebelah kiri lelaki tersebut.

Kedua orang dara berbaju hijau itu segera saling bertukar pandangan sekejap, tanpa banyak bicara lagi

diiringi suara bentakan yang amat nyaring, cahaya keemas-emasan berkelebat memenuhi angkasa cahaya

keperak-perakan bagaikan titik-titik air hujan menekan kearah bawah.

Kedua orang gadis itu dengan secara berpencar sudah mulai menggerakkan pedangnya melancarkan

serangan dahsyat kearah Hu Pak Leng sang Bengcu dari kalangan Liok-lim.30 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Hu Pak Leng dengan tangan kiri mengempit tongkat besinya, tangan kanan dengan menggunakan

jurus Cin Thian Wie Teh atau batas langit garis bumi mengirim segulung hawa pukulan khiekang

menyambut datangnya tusukan pedang dari kedua orang dara tersebut.

Jurus Cin Thian Wie Teh atau batas langit garis bumi ini langsung membabat kearah Timur serta Barat

kekuatannya benar-benar sangat luar biasa.

Dimana angin pukulan menyambar lewat segera berubah menjadi suatu desiran yang sangat tajam.

Begitu bentrok dengan datangnya serangan pedang dari kedua orang gadis itu, kontan saja membuat tubuh

pedang tersebut tergetar sangat keras ditengah udara hampir-hampir saja terlepas dari genggamannya.

Kedua orang gadis berbaju hijau yang secara tiba-tiba merasakan cekalan pada pedang tersebut rada

mengendor dan hampir-hampir saja terlepas dalam hati merasa amat terperanjat buru-buru mereka salurkan

hawa murninya kedalam tubuh pedang itu.

Suatu permainan ilmu pukulan yang amat bagus puji Im So It Mo yang berada disisi kalangan tanpa

terasa lagi...

Kedua orang dara tersebut sewaktu melihat serangannya tidak berhasil mencapai pada sasaran untuk

kedua kalinya secara berbareng menerjang kembali kedepan.

Kali ini kedua bilah pedang tersebut dengan membagi menjadi dua arah masing-masing langsung

menusuk kearah jalan darah penting ditubuh lelaki bercambang tersebut.

Hu Pak Leng yang melihat datangnya serangan pedang itu sangat lihay ia tertawa dingin tiada

hentinya.

Heee... heee... heee... jikalau kalian memaksa terus menerus janganlah salahkan aku orang she Hu

segera akan turun tangan terhadap kalian.....

Selesai berkata tetap dengan menggunakan telapak tangan kanannya menggunakan jurus Liuw Seng

Cui Teh atau bintang meteor jatuh ketanah, dalam satu jurus terdapat dua buah gerakan, langsung menerjang

keatas menangkis kebawah dengan kecepatan bagaikan kilat dan kekuatan laksana ambruknya gunung Thay-

san.

Dengan gerakan keras lawan keras ia menangkis pental datangnya kedua buah tusukan tersebut.

Tapi sewaktu kedua orang dara berbaju hijau itu merasakan pedang lemasnya tergetar sangat keras,

sehingga hampir-hampir terlepas dari genggaman sewaktu terbentur dengan angin pukulan pihak lawan

dalam hati sudah menyadari bila tenaga dalam itu telah berhasil mencapai pada taraf yang tertinggi

karenanya perasaan waspadapun sudah dipertingkat.

Kini ketika dilihatnya jurus serangan, Liuw Seng Cui Teh atau bintang meteor jatuh ketanahnya

langsung menangkis keatas menghantam kebawah menyambut datangnya serangan meraka kontan saja

mereka berdua merasakan segulung tenaga yang luar biasa besarnya mengunci seluruh gerakan mereka.

Kedua orang gadis itu tidak berani berlaku gegabah mendadak serangannya ditarik kembali dimana

sang pergelangan digetarkan keras diiringi berkelebatnya cahaya kehijau-hijauan kedua orang yang pada

mulanya menyebar kini berkumpul kembali.

Satu didepan yang lain dibelakang masing-masing secara berpisah melancarkan serangan gencar

kedepan.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Serangan gabungan dari kedua orang yang dilakukan barusan kerja sama yang erat dan rapat terasalah

cahaya keemas-emasan menyilaukan mata tahu-tahu ujung pedangnya sudah menyambar datang mengancam

jalan darah. Cian Cing Hiat diatas pundaknya.

Hu Pak Leng adalah seorang manusia luar biasa yang memiliki pandangan yang tajam, pendengaran

yang cermat serta pikiran yang pintar, tetapi belum sempat ia turun tangan menangkis datangnya serangan31 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

pedang emas dihadapannya, mendadak dari arah belakang kembali terasa serangan angin tajam menyambar

lewat.

Si dara berbaju hijau yang ada dibelakangnya sudah menggerakkan pedangnya menusuk keatas jalan

darah Wie Long Hiat diatas tubuhnya.

Mendapatkan serangan gencar dari depan maupun belakang bahkan arah yang ditujupun merupakan

jalan-jalan darah penting, keadaan dari Liok-lim Bengcu benar-benar sangat berbahaya dan menegangkan.

Si perempuan cantik berbaju putih yang berdiri termangu-mangu disisi kalangan ketika melihat

kejadian itu saking kagetnya ia merasakan hatinya berdesir bibirnya digigit kencang-kencang sedang

keringat mengucur keluar dengan teramat derasnya sepasang mata yang bulat indah terbelalak lebar-lebar

memperhatikan diri Hu Pak Leng dengan perasaan amat kuatir.

Mendadak terdengar Hu Pak Leng membentak keras, telapak kirinya dibalik tongkat besinya bagaikan

sebatang pit diangkat lurus-lurus kedepan sedikit ujung kakinya menggunakan tenaga sang tubuh dengan

meminjam kekuatan tersebut segera berputar kencang menangkis datangnya setiap serangan tersebut.

Inilah yang dinamakan jurus Kun Liong Sin Thien atau naga perkasa naik kelangit.

Terdengarlah dua kali suara bentrokan senjata tajam yang amat nyaring diikuti suara jeritan kaget dari

kedua orang gadis tersebut.

Dimana ujung baju berwarna hijau berkibar tersampok angin tahu-tahu mereka berdua sudah mundur

sejauh lima depa kearah samping.

Terburu-buru perempuan berbaju putih itu menoleh kearah kedua orang dara berbaju hijau tersebut.

Tampaklah mereka berdua dengan wajah berubah pucat pasi bagaikan mayat, tangan gemetar bibir menjadi

putih berdiri disana dengan napas yang ngos-ngosan.

Ketika ia memandang pula kearah Hu Pak Leng tampaklah lelaki bercambang ini sambil menarik

kembali tongkat besinya berdiri ditempat semula dengan sangat tenang.

Hal ini membuat dalam hatinya segera timbul parasaaa kagum terhadap lelaki itu, suatu senyuman

yang amat manispun tanpa ia rasa sudah menghiasi bibirnya dengan sinar mata penuh mengandung perasaan

cinta ia melirik sekejap kearahnya.

Kedua orang dara berbaju hijau itu setelah berhasil menenangkan hatinya yang kaget dengan perasaan

takut segera menoleh kearah Im So It Mo.

Heeee... heeeee..... Dengan tenaga dalamnya yang sangat lihay sudah tentu bukanlah tandingan kalian,

kekalahanmu berdua kali ini tak akan aku salahkan kepada kalian, seru Im So It Mo tertawa dingin.

Selesai berkata dengan cepat ia maju dua langkah kedepan sambungnya dingin :

Orang yang berhasil memecahkan ilmu gabungan Siang Su Lian Kiam dari loohu pada saat ini

mungkin hanya tinggal beberapa orang saja, ternyata kau berhasil memukul mundur pula mereka berdua, hal

ini menunjukkan bila tenaga dalammu sudah mencapai pada taraf kesempurnaan.....

Sang perempuan berbaju putih yang melihat Im So It Mo sembari berbicara mulai menggeserkan

badannya kedepan sejak tadi hatinya sudah merasa kuatir atas keselamatan dari Hu Pak Leng, tanpa terasa

iapun ikut maju dua langkah kedepan.

Terdengar Im So It Mo kembali tertawa dingin tiada hentinya :

Loohu benar-benar merasa sangat girang setelah bertemu dengan dirinya ujarnya ketus. Sudah ada

banyak tahun aku orang belum pernah bergebrak melawan orang lain ternyata ini hari ada kesempatan buat

diriku untuk bergebrak ingin sekali loohu coba bagaimanakah lihaynya kepandaian silat dari Liok-lim

Bengcu saat ini..... heee..... heee..... aku mau lihat apakah cukup lihay untuk jabatannya tersebut.

Berbicara sampai disini ia segera tertawa terbahak-bahak, tambahnya :32 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Loohu pun tidak ingin mendesak dirimu terlaluan, asalkan kau dapat menerima tiga buah serangan

loohu sudah cukup.....

Hu Pak Leng adalah seorang enghiong hoohan yang bersemangat jantan, sudah tentu dia orang tidak

bakal suka takluk dan memperlihatkan kelemahannya di depan orang lain.

Iapun segera tertawa tergelak dengan nyaringnya.

Haaaaaa... haaaaaa... haaaaaaa..... jikalau Loo enghiong punya kegembiraan sudah tentu cayhe akan

mengiringinya, jangan dikata cuma tiga jurus, sekalipun tiga puluh jurus maupun tiga ratus juruspun akan

aku layani semua :

Bagus : teriak Im So It Mo sambil menengadah keatas lalu bersuit aneh : Berhati-hatilah kau orang

menerima seranganku.

Perkataan tersebut belum selesai diucapkan mendadak didepan ruangan sudah berkumandang datang

suara ribut-ribut yang sangat ramai diikuti bergemanya suara bentrokan-bentrokan senjata tajam.

Begitu mendengar suara yang amat ramai itu baik Hu Pak Leng maupun Im So It Mo segera

merasakan hatinya tergentar sangat keras.

Pada saat itulah dari tempat luaran berkumandang datang suara bentakan dari seseorang yang amat

kasar :

Kau tidak usah banyak berbicara lagi aku si orang tua selamanya paling tidak suka dengan cara-cara

begini jikalau bukannya dalam hati aku orang tua lagi cemas. Hmm... paling sedikit aku akan hancur

leburkan seluruh batok kepala dari kalian bajingan-bajingan tengik... yang tidak tahu diri.....

Im So It Mo yang mendengar suara bentakan tersebut keras laksana dengungan genta dalam hati

merasa rada tertegun pikirnya :

Siapakah orang itu ? mengapa tindakannya sangat gegabah??.....

Belum habis ia berpikir dipintu luar sudah berkumandang datang suara bentrokan senjata yang amat

ramai diikuti robohnya suatu benda dengan sangat keras diatas tanah lalu terdengar pula suara teriakan-

teriakan serta bentakan-bentakan yang ramai diselingi suara langkah manusia yang keras berkumandang

masuk kedalam ruangan.

Hanya didalam sekejap saja suara langkah manusia yang amat kacau itu sudah berada dipintu luar.

Sewaktu mendengar suara bentrokan senjata tajam tadi didalam hati Im So It Mo sudah merasa bila

keadaan telah berobah, tetapi dia adalah seorang jagoan yang pengalaman sangat luas sifatnyapun dingin

tawar dan ketus diatas paras mukanya sama sekali tidak kelihatan berubah.

Mendadak ia menarik kembali serangannya yang hendak dikerahkan kedepan lalu menengok dan

memandang sekejap keluar pintu ruangan.

Tampaklah empat sosok bayangan manusia dengan sangat cepat menerjang masuk kedalam ruangan.

Orang yang berada di paling depan mempunyai perawakan yang tinggi besar kurang lebih ada delapan depa

punggungnya : lebar dengan pinggang yang kekar wajahnya berwarna merah bercahaya cambangnya pendek

bagaikan golok diatas punggungnya tersoren sebilah golok besar.

Saat ini dengan sepasang mata yang dipentangkan lebar-lebar ia menerjang masuk kedalam ruangan.

Kedua orang yang mengikuti dari belakangnya adalah lelaki-lelaki kasar yang memakai pakaian

ringkas mereka bukan lain adalah Lauw San Sam Hiong.

Ong Toa Kang yang dari tempat jauh dapat melihat Hu Pak Leng ada disana ia segera berteriak keras :

Heey... Bengcu kiranya kau disini.33 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Sembari berteriak tubuhnya kontan menerjang kearah Im So It Mo yang berada didalam ruangan.

Hu Pak Leng mengerti dia adalah seorang yang bebal lagi berangasan takut lelaki kaum itu sampai

kena dicelakai buru dia orang ada maksud hendak berteriak untuk mencegah,

Siapa sangka pada saat itulah Ong Toa Kang sudah membentak keras sambil menuding kearah Im So

It Mo.

Hey setan tua siapa kau? dia adalah Liok-lim Bengcu kami yang menguasahi seluruh kolong langit

kendati kau belum pernah menemui dirinya pernah dengar orang nyebut namanya bukan? Hmm mengapa

sekarang kau begitu berani melototkan matamu terhadap Bengcu kita? Heee... heee... tentu kau kepingin aku

si orang tua kasih sedikit hajaran haaaa.....

Ong Hiante jangan timbulkan keonaran, buru-buru Hu Pak Leng palangkan tangan kirinya kedepan

menghadang. Cianpwe enghiong ini adalah seorang yang sangat lihay, dengan mengandalkan kekuatan yang

kau miliki masih belum sanggup untuk mengalahkan dirinya.....

Haaa... haaa... soal ini Bengcu boleh legakan hati. Ong Toa Kang tertawa terbahak-bahak, sekalipun

aku si Loo Ong belum tentu berhasil hajar mampus dirinya tetapi aku percaya bila akupun tak bakal kena

ditabok mengapa aku si Loo Ong harus menaruh rasa jeri terhadap dirinya??

Selesai berkata tubuhnya segera menerjang maju kedepan.

Im So It Mo yang melihat tindak tanduk Ong Toa Kang sangat kasar lagi berangasan ia tidak suka

menggubris dirinya, selama ini si kakek aneh ini cuma berdiri sambil tertawa dingin tiada hentinya.

Sewaktu Ong Toa Kang menerjang maju kedepan sedang Hu Pak Leng siap-siap hendak turun tangan

mencegah dan Im So It Mo tertawa dingin tiada hentinya itulah mendadak dari pintu luar berkumandang

datang suara gembrengan yang amat keras memecahkan kesunyian diikuti suara tertawa tergelak yang sangat

keras.

Im So It Mo segera menoleh kearah belakang tampaklah seorang lelaki dengan dandanan sastrawan,

ditangannya mencekal gembrengan tembaga dan lempengan besi dengan langkah kaki menurut perhitungan

Pat Kwa berjalan masuk kedalam ruangan sambil tersenyum diatas pundaknya tergantung pula sebuah

karung putih yang amat panjang.

Menggunakan kesempatan sewaktu Im So It Mo menoleh kearah Yu Ih Lok itulah Ong Toa Kang

segera membentak keras.

Kau orang tidak usah menengok kekiri kekanan lagi, aku si Loo Ong segera akan turun tangan!

Im So It Mo yang mendengar kata-kata ucapannya sangat menarik hati tak terasa lagi sudah menoleh

dan memandang sekejap kearahnya.

Apa yang kau tertawakan? teriak Ong Toa Kang lagi dengan perasaan kurang puas kedatangan aku si

Loo Ong selamanya terus terang dan blak-blakan belum pernah aku orang mengirim satu pukulan bokongan


Jaka Galing Karya Kho Ping Hoo Pendekar Rajawali Sakti 167 Pengemis Wiro Sableng 133 Lorong Kematian

Cari Blog Ini