Kepalan Dewa Tanpa Tandingan Karya Kho Ping Hoo Bagian 2
orang muda, seorang laki-laki dan seorang wanita. Wanita itu adalahSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 61
TXT&PDF MAKER : OZ
seorang gadis muda yang cantik sekali dengan pakaian warna hijau
muda dan di tangannya memegang sebatang pedang yang berkilauan
karena tajamnya. Ketika Heng San memandang dengan teliti, hampir
saja ia keluarkan seruan karena terkejut. Gadis itu bukan lain ialah
Ma Hong Lian atau Tit-lee Lihiap, si pendekar wanita dari Tit-lee
yang dulu pernah bertempur dengannya di atas genteng rumah obat!
Sementara itu, kawan si nona yang ternyata adalah murid
kedua dari pemimpin rombongan penari, langsung menyerang Kang
Seng dengan pedangnya. Kang Seng gunakan siangkiamnya, yakni
pedang sepasang, untuk menangkis dan balas menyerang.
Ma Hong Lian ketika melihat bahwa yang berdiri di depannya
adalah pemuda kurang ajar yang dulu merampas hasil curiannya dari
rumah obat, untuk sejenak berdiri bengong tak dapat berbuat apa-
apa.
"Eh, kaukah ini, nona? Dulu menjadi roh jahat, sekarang kau
pegang peran sebagai apa pula?" tegurnya perlahan agar jangan
terdengar oleh Kang Seng yang sedang bertempur.
Gadis itu pandang padanya dengan mata berapi karena marah
dan bibir yang merah mungil itu tersenyum menghina.
"Sudah kusangka bahwa kau bukanlah manusia baik-baik!
Ternyata sekarang bahwa kau adalah manusia yang lebih rendah
daripada sangkaku semula!"
"Nanti dulu, nona. Apa sebabnya datang-datang kau memaki
sesuka hatimu?" Heng San heran sekali melihat betapa bencinya gadis
itu padanya.
"Jangan banyak cerewet! Hari ini kalau bukan kau, tentu aku
yang mati di sini." Tanpa banyak cakap lagi Hong Lian gerakkan
pedangnya dan untuk kedua kalinya Heng San melayani gadis itu
dengan tangan kosong.
Kawan gadis itu ternyata bukan tandingan Kang Seng karena
setelah berempur kurang lebih tigapuluh jurus, Kang Seng berhasil
gunakan pedang di tangan kanannya untuk membabat putus lenganSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 62
TXT&PDF MAKER : OZ
kanannya. Pemuda itu menjerit keras dan tubuhnya menggelinding
turun dari atas genteng!
Kang Seng hendak membantu Heng San, tapi Heng San cepat
berseru: "Kau bantulah Lui twako di bawah. Biar yang satu ini
kuhadapi sendiri. Mungkin Lui twako perlu bantuan!" Setelah melihat
sebentar dan mendapat kenyataan bahwa Heng San benar-benar
tidak terdesak oleh pedang gadis itu, Kang Seng segera melayang
turun dan mengeroyok orang tua kepala rombongan yang benar-benar
lihai itu.
Heng San melihat ia hanya berdua dengan gadis itu segera
tunda gerakannya dan berkata:
"Ma lihiap, sudahlah tahan senjatamu. Mengapa nasib kita
selalu bertentangan? Mengapa kita harus bermusuhan?"
"Penghianat jangan banyak pentang mulut!" dan Hong Lian
menerjang lagi, tapi dapat dikelit oleh Heng San dengan mudah. Tiba-
tiba di bawah terdengar pula teriakan orang mengaduh, dan pucatlah
wajah gadis itu yang kenal suara itu sebagai suara ayahnya. Dengan
isak tertahan ia hendak loncat ke bawah, menolong ayahnya. Tapi
Heng San menghalanginya dengan kedua lengan terpentang. Hatinya
berdebar karena terharu dan kasihan. Entah mengapa, semenjak
pertemuan pertama dengan gadis itu ketika memperebutkan hasil
curian dulu, ia merasa tertarik dan suka sekali kepada Hong Lian. Ia
tidak dapat menentukan perasaan apakah yang menarik hatinya
kepada Hong Lian, entah kasihan, entah ingin tahu, tapi pokoknya ia
tidak ingin gadis itu kena celaka.
"Ma lihiap, jangan...... kau turun. Kawan-kawanku di bawah
orang-orang lihai, kau tentu akan kena tertawan pula!"
Dalam kesedihan dan kemarahannya, Hong Lian tertegun juga
mendengar kata-kata ini. Ia tak habis heran melihat sikap Heng San.
Sejak pertempuran dulu, ia tahu jelas bahwa pemuda itu memiliki
kepandain yang jauh lebih tinggi darinya, bahkan agaknya tidak di
bawah ayah atau kawan-kawannya yang lain, tapi mengapa pemudaSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 63
TXT&PDF MAKER : OZ
garuda sakti itu tidak mau merobohkan atau menangkapnya?
Semenjak pertempuran tadi, pemuda itu hanya berkelit saja,
sedikitpun tidak mau balas menyerang. Sekarang, pemuda itu
menasehatinya supaya jangan turun takut kalau ia sampai tertawan!
Siapakah pemuda ini dan apakah maksudnya?
Hong Lian menjadi ragu-ragu dan pada saat itu dari bawah
tampak bayangan orang-orang dan teriakan-teriakan: "Masih ada
seorang lagi di atas, hayo tangkap!"
"Lekas serang aku dengan piauw!" Heng San berseru dan
berbareng tangannya bergerak merampas pedang Hong Lian. Gadis
itu terkejut, tapi pedangnya kena terampas! Mendengar kata-kata
Heng San, gadis itu cepat rogoh kantong senjata rahasia dan
keluarkan beberapa buah peluru besi. Sambil melangkah pergi, kedua
tangannya bergerak dan empat butir peluru menyambar ke arah
Heng San. Pemuda itu sampok tiga butir dengan tangannya, tapi
yang keempat ia sengaja sambut dengan pundaknya.
"Aduh!" Heng San berseru kesakitan dan pundaknya terluka.
Baju di bagian pundak robek dan kulit pundaknya lecet hingga
mengalirkan banyak darah! Pada saat itu Lui Tiong dan kedua
kawannya telah loncat ke atas genteng pula. Mereka terkejut melihat
Heng San terluka.
Heng San pegang pundaknya dan tubuhnya terhuyung-
huyung, kebetulan ia terhuyung ke depan Lui Tiong hingga
menghalang jagoan itu yang hendak mengejar Hong Lian.
"Awas, Lui twako, pelurunya lihai sekali!"
Karena terhalang oleh Heng San dan mendengar seruan ini,
Lui Tiong menjadi ragu-ragu, sementara itu Hong Lian telah lari jauh
dan sebentar saja lenyap ditelah malam gelap!
"Bagaimana hasilmu, twako?" Heng San bertanya.
"Orang she Ma telah terluka dan tertawan, sedangkan kedua
muridnya telah tewas! Kali ini kita berhasil baik, hanya sayang
perempuan durjana itu dapat melarikan diri dan melukaimu!" LuiSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 64
TXT&PDF MAKER : OZ
Tiong menghampiri dan hendak memeriksa luka Heng San tapi cepat-
cepat pemuda itu gunakan saputangan membungkus dan menutupi
luka di pundaknya, sambil berkata:
"Ah, luka ringan saja, twako. Aku kurang hati-hati pedangnya
telah dapat kurampas, tapi aku tidak sangka ia demikian lihai hingga
sebuah di antara peluru-pelurunya melukai pundakku."
Mereka segera memberi perintah kepada para hwesio untuk
mengurus mayat kedua anggota pemberontak itu, lalu sambil
mengiringkan tawanan mereka pulang ke gedung congtok.
Thio congtok menyambut mereka dengan gembira, dan setelah
menerima pujian-pujian tinggi, mereka diperkenankan mengaso.
Tawanan irang she Ma itu dimasukkan ke dalam sebuah kamar
tahanan di gedung itu, dijaga oleh enam orang pahlawan di luar
kamar yang memakai pintu jeruju besi.
*
* *
Di dalam kamarnya Heng San termenung dan bimbang
memikirkan keadaan Hong Lian. Wajah gadis itu tak dapat ia
lupakan, selalu terbayang di depan mata. Ia merasa menyesal sekali
mengapa gadis itu demikian tersesat dan ikut menjadi anggota
pengacau. Maka teringatlah ia akan perjumpaan mereka dulu. Ketika
itupun gadis itu dijumpai sedang menjalankan pencurian! Ia
menghela napas. Sayang! Sayang gadis manis yang telah menawan
hatinya itu adalah seorang penjahat!
Sebenarnya rombongan penari itu memang segolongan orang
gagah yang bertugas menghubungi orang-orang kang-ouw untuk
rencana pemberontakan terhadap pemerintah Boan. Pemimpin
rombongan itu bernama Ma Giok, seorang guru silat yang terkenal
gagah dan berjiwa patriot. Anak tunggalnya ialah Ma Hong LianSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 65
TXT&PDF MAKER : OZ
yang semenjak kecil dididik ilmu silat dan memiliki jiwa pahlawan
pula. Gadis ini telah merantau di dunia kang-ouw dan memperoleh
nama baik karena sepak terjangnya hingga mendapat julukan Tit-lee
Lihiap atau pendekar wanita dari Tit-lee.
Karena merasa penasaran melihat sepak terjang para durna
dan segala kansin (menteri koruptor) serta kaki tangannya yang
menggencet rakyat, para orang gagah di daerah selatan segera
mengumpulkan kawan seperjuangan untuk menggerakkan
pemberontakan. Tapi usaha mereka ini kebanyakan kandas karena
pemerintah memang cerdik dan mendapat dukungan banyak orang
Kepalan Dewa Tanpa Tandingan Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
gagah yang menjadi penghianat, atau orang-orang yang dapat
dipengaruhi oleh harta.
Maka sisa-sisa para patriot itu kini hanya bergerak dengan
sangat hati-hati dan terbatas sekali. Mereka lebih utamakan gerakan
mereka membasmi kaki tangan segala pembesar berhati hitam. Untuk
memberontak terhadap pemerintah, mereka merasa tidak mampu,
maka jalan satu-satunya ialah membela rakyat secara langsung,
membasmi pembesar-pembesar setempat dan kaki tangannya serta
menanam bibit persatuan di antara kawan segolongan.
Ma Giok mendapat tugas untuk menghubungi orang-orang
utara dan menyelidiki orang-orang kepercayaan kaisar yang besar
pengaruhnya. Dalam perjalanan memenuhi tugas ini, Ma Giok
menyamar sebagai pemimpin rombongan penari, sedangkan anggota
rombongan itu ialah puterinya sendiri dan dua orang murid yang
telah dipercayanya.
Ia mendengar bahwa di Keng-koan tinggal seorang pembesar
militer yang berpengaruh dan mempunyai banyak kaki tangan
pandai. Juga terdengar warta bahwa Thio congtok yang berpengaruh
itu kini membentuk seregu barisan pahlawan. Maka Ma Giok segera
menuju ke kota itu untuk melakukan penyelidikan.
Malang baginya, Thio congtok adalah orang yang terlalu
cerdik dan ahli yang berpengalaman hingga sebelum Ma Giok dapatSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 66
TXT&PDF MAKER : OZ
berbuat banyak, rombongan penari itu sendiri telah masuk daftar
orang-orang yang dicurigai oleh Thio congtok! Ma Giok tidak sangka
bahwa di mana-mana, bahkan di dalam kelenteng yang ditinggalinya,
terdapat mata-mata congtok itu.
Kemudian terjadilah penggerebekan itu. Kini Ma Giok harus
akui kekuasaan Thio congtok, karena yang datang menangkapnya
ternyata adalah orang-orang yang berilmu tinggi sekali hingga dengan
hanya empat orang saja ia sendiri dapat tertawan dan kedua orang
muridnya tewas!
Ma Giok duduk dalam kamar tahanannya dengan kecewa. Ia
tidak bersedih atau takut, hanya kecewa akan kebodohan sendiri dan
kesalahannya memandang terlalu rendah kepada Thio congtok. Ia
tidak tahu bagaimana dengan nasib Hong Lian. Tapi dengan lolosnya
gadis itu, ia percaya penuh bahwa dirinya tentu akan tertolong.
Terutama jika diingat bahwa kemarin telah dilihatnya seorang
pengemis gila menunjukkan diri di kota itu. Pengemis gila itu bukan
lain ialah Tan Kok yang bergelar Ngo-jiauw-eng atau Garuda kuku
lima, yang menjadi paman gurunya sendiri!
Ma Giok memandang keluar pintu dan melihat enam orang
pahlawan congtok duduk minum arak sambil main thioki dengan
gembira. Tak seorangpun memperhatikannya. Ma Giok mencari-cari
dengan sudut matanya tapi tak dilihatnya pahlawan yang
menjatuhkannya tadi. Ia merasa penasaran kalau mengingat betapa si
tinggi kurus itu dapat menjatuhkan dirinya, padahal untuk daerah
selatan, permainan goloknya jarang terkalahkan. Ia tidak tahu bahwa
yang menjatuhkannya adalah Lui Tiong si harimau muka kuning,
seorang ahli pedang yang sebelum Heng San datang, diakui sebagai
panglima nomor satu dari Thio congtok!
Pada saat itu tiba-tiba bayangan seorang berkelebat masuk.
Ma Giok heran melihat seorang pemuda telah berdiri di situ dan
semua pahlawan melihat dia lalu menyambut dengan girang: "Lauw
sicu!"SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 67
TXT&PDF MAKER : OZ
Pemuda itu yang bukan lain ialah Heng San, gerakan
telunjuknya ke bibir. "Ssttt! Jangan berisik," katanya perlahan, "ada
musuh datang! Kalian jagalah baik-baik di sini, biar aku menyambut
mereka di atas." Kemudian sekali berkelebat saja tubuhnya telah
lenyap dari situ dan berada di luar ruangan.
Melihat kesebatan pemuda yang masih sangat muda itu
ternyata jauh lebih lihai daripada pahlawan yang menjatuhkannya,
diam-diam Ma Giok merasa terkejut sekali dan ia mengeluh dalam
hatinya. Tak disangkanya sama sekali di gedung congtok ini terdapat
demikian banyak anjing penghianat yang luar biasa tinggi
kepandaian silatnya.
Heng San dengan gerak loncat Burung kepinis pulang ke sarang
naik ke atas genteng. Sebetulnya tadi ia tengah duduk termenung
dalam kamarnya, tak habisnya memikirkan Ma Hong Lian, gadis
yang menawan hatinya itu. Kemudian teringatlah ia akan cerita Lui
Tiong bahwa kemarin terlihat seorang pengemis yang mencurigakan,
maka seketika timbul curiganya. Orang she Ma yang sekarang
menjadi tawanan itu tentu mempunyai banyak teman yang lihai,
maka dapat diduga bahwa malam ini mereka pasti berusaha
menolongnya. Pula gadis Ma itu telah melarikan diri, maka tak
mungkin gadis itu akan tinggal diam melihat ayahnya ditawan.
Serentak Heng San bangun berdiri dan setelah ringkasnya pakaian, ia
lalu naik ke atas rumah untuk melihat-lihat. Ia berlari-lari di atas
wuwungan rumah hingga melalui beberapa wuwungan.
Tiba-tiba ia melihat tiga bayangan hitam berloncat-loncatan
gesit dan mendatangi dari jauh. Ia memapaki sambil bersembunyi.
Ternyata bayangan itu bukan lain ialah Ma Hong Lian, gadis cantik
yang membuatnya melamun tadi itu, dan kedua kawannya adalah
seorang pengemis yang bermuka aneh dan seorang tosu tua yang
bermata tajam.
Dengan cerdik dan cepat sekali Heng San ambil jalan
memutar, langsung menuju ke ruang di mana terdapat kamarSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 68
TXT&PDF MAKER : OZ
tahanan itu untuk memberi peringatan kepada kawan-kawannya.
Kemudian dengan tabah sekali ia seorang diri dan bertangan kosong
menanti datangnya musuh!
Ketika bayangan tiga orang itu datang dekat, Hong Lian
menunjuk ke arah Heng San. Tiba-tiba tangan pengemis itu bergerak
dan sebuah hui-to atau golok terbang yang berbentuk melengkung
dan bengkok menyambar ke arah leher Heng San! Pemuda itu
terkejut sekali karena tidak sembarang orang dapat gunakan golok
terbang berbentuk demikian itu. ia cepat berkelit dan golok kecil itu
terbang bersiutan melewati kepalanya. Kemudian dengan sendirinya
dapat terbang kembali dan diterima oleh penyambitnya!
Agaknya pengemis itu setelah melihat percobaannya gagal,
mengerti bahwa ia berhadapan dengan seorang yang tidak lemah,
maka tanpa banyak cakap lagi ia maju menyerang dengan
tongkatnya. Heng San melayani dengan hati-hati karena tahu bahwa
kepandaian pengemis itu tak
boleh dipandang ringan. Gadis itu
gunakan ketika dan kesempatan
baik ini untuk loncat ke bawah
bersama tosu tadi. Heng San
tahu maksudnya, maka ia
berkelit cepat dari sabetan
tongkat, lalu loncat menghadang
di depan Hong Lian.
"Nona, kau pulanglah!
Tiada gunanya, kau takkan
berhasil, bahkan keselamatan
jiwamu terancam!"
"Bangsat rendah! Siapa
sudi akan nasihatmu!" Dan Hong
Lian kirim tusukan dengan
pedangnya. Heng San berkelitSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 69
TXT&PDF MAKER : OZ
dan tiba-tiba tosu itu kebutkan ujung lengan bajunya yang membuat
Heng San terkejut sekali karena tenaga dalam tosu ini lihai sekali. Ia
terpaksa berkelit dan balas menyerang kalau tidak mau didahului.
Pada saat itu pengemis tadi sudah mengejarnya dan kembali Heng
San bersilat dengan pengemis itu. Kali ini pengemis aneh
mengurungnya dengan ujung tongkat sambil berseru:
"Ma siocia, kau menyerbulah turun dengan Ang toheng!" Heng
San tak berdaya karena tongkat pengemis yang bergerak hebat itu
minta perhatian penuh untuk dilawannya. Diam-diam ia khawatir
akan keselamatan Hong Lian.
Benar saja dugaannya, tiba-tiba di dalam ruang tempat
tahanan itu dikurung, terdengar teriakan-teriakan para pengawal:
"Ada penjahat! Ada penjahat!" dan terdengarlah suara senjata
beradu. Sebentar saja, para pahlawan pimpinan Liu Tiong, Ban Hok,
dan Auwyang Sin, telah keluar dengan senjata di tangan!
Hong Lian dan tosu itu jadi terkurung oleh para pahlawan.
"Ha-ha! Memang nasih orang she itu baik sekali!" Lui Tiong
tertawa mengejek. "Kini ia bakal dikawani oleh anaknya dan seorang
pertapa. Bagus, bagus! Jangan bunuh mereka, tangkap hidup-hidup!"
Kemudian ia putar pedangnya maju mendesak.
Tapi di luar dugaannya, tosu itu hebat sekali kepandaiannya.
Kepalan Dewa Tanpa Tandingan Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Dengan kedua ujung lengan bajunya yang panjang dan lebar, ia dapat
lindungi diri bahkan balas menyerang dengan hebat! Juga Hong Lian
mengamuk dengan pedangnya hingga tak mudahlah bagi mereka itu
untuk menangkapnya, jangan kata hendak membekuknya hidup-
hidup!
Karena melihat keadaan ayahnya dan merasa gemas sekali,
permainan pedang Hong Lian menjadi sengit luar biasa. Pada suatu
saat ia tiba-tiba loncat ke kiri dan putar pedangnya sedemikian rupa
hingga dua orang pahlawan tak keburu berkelit hinggo roboh mandi
darah. Tosu tua itu juga berhasil gunakan ujung lengan bajunya
menyabet hingga seorang pahlawan lain roboh dengan kepala pecah!SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 70
TXT&PDF MAKER : OZ
Sementara itu, mendengar betapa pertempuran di bawah
makin menghebat, hati Heng San menjadi bingung sekali. Ia
khawatirkan dua hal. Pertama takut kalau-kalau gadis yang
menawan hatinya itu terluka atau tertawan. Kedua takut kalau-kalau
gadis dan tosu yang lihai itu berhasil merampas tawanan. Maka ia lalu
loncat pergi tinggalkan pengemis itu untuk melihat hasil pertempuran
di bawah dari dekat.
Pengemis itu putar tongkatnya dan mengejar turun. Tapi
ketika melihat betapa tosu dan Hong Lian terkurung hebat, ia tak
perdulikan Heng San lagi, hanya cepat menyerbu ke dalam
pertempuran membantu kedua kawannya.
Datangnya pengemis itu mengacaukan kepungan para
pahlawan karena ilmu tongkat pengemis itu sungguh hebat dan
berbahaya sekali. Heng San segera maju pula hingga seklai lagi ketiga
orang itu terkurung karena gerakan Heng San yang tangkas luar biasa
itu dapat membuat tosu itu tak berdaya dan repot.
Diam-diam tosu dan pengemis itu heran melihat sikap Heng
San. Mereka merasa seakan-akan pemuda itu mempermainkan
mereka, juga mempermainkan kawan-kawannya sendiri, karena
kepandaian pemuda itu jauh di atas mereka, tapi anehnya, tak
sekalipun pemuda itu mengirim serangan mematikan. Heng San
hanya menangkis saja sambil berdaya merapas senjata. Lebih-lebih
pengemis itu, ia heran sekali karena ilmu silat tangan kosong pemuda
itu setingkat dengan ilmu silat gurunya!
Maka karena melihat pihaknya takkan dapat kemenangan, ia
berseru: "Mundur!" dan putar tongkatnya lebih hebat. Sebenarnya
bagi Heng San mudah saja untuk menghadapi tongkat ini, tapi
karena ia memang kandung niatan untuk membebaskan gadis itu, ia
pura-pura ikut mundur dan terkejut seperti para pahlawan lain yang
jeri menghadapi tongkat itu. kesempatan ini digunakan oleh si
pengemis untuk pegang lengan Ma Hong Lian dan tarik gadis itu keSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 71
TXT&PDF MAKER : OZ
atas genteng karena melihat bahwa gadis itu agaknya sudah nekat
sekali.
Lui Tiong menjadi penasaran dan loncat mengejar, diikuti oleh
Ban Hok dan Auwyang Sin, tapi ia didahului oleh Heng San yang
berseru: "Awas, Lui twako!"
Benar saja, tiba-tiba dari depan menyambar golok terbang
dengan keluarkan suara mendesing dan cahaya berkilau. Semua
pahlawan terkejut karena datangnya hui-to itu tak tersangka dan
cepat sekali. Tapi Heng San bergerak lebih cepat lagi. Ia loncat
memapaki dan di tengah udara ia gunakan tangannya untuk menepuk
gagang hui-to itu yang menjadi mencong arahnya dan menyambar ke
jurusan lain lalu lenyap ke dalam gelap!
"Lihai sekali!" seruan ini dikeluarkan oleh kedua pihak. Pihak
Lui Tiong yang terkejut dan ngeri melihat hebatnya hui-to lawan, dan
pihak pengemis itu yang kagum melihat gerakan Heng San. Sebentar
lagi hilanglah tiga bayangan penyerang itu dan para pahlawan
menghela napas lega karena tawanan mereka tak sampai terampas
oleh musuh yang ternyata lihai. Tapi mereka juga merasa penasaran
melihat bahwa di pihak sendiri jatuh tiga orang korban.
Thio congtok yang sudah jaga lalu atur penjagaan makin kuat,
dan pada malam itu juga ia perintahkan seorang pengawal pergi ke
kotaraja minta bala bantuan!
Pada hari ketiganya, datanglah bala bantuan dari kotaraja
merupakan serombongan pahlawan pilihan yang dikepalai oleh
seorang hwesio! Heng San terkejut melihat tubuh hwesio yang tinggi
besar dan berbulu bagaikan orang hutan itu, tapi ketika
diperkenalkan dan mendengar bahwa hwesio itu ialah Lui Im
Hosiang, ia tahu bahwa hwesio itu adalah seorang yang berilmu tinggi
karena namanya telah terkenal sekali.
Selama tiga hari itu tak terjadi sesuatu, dan rombongan yang
diminta datang ini akan diserahi tugas mengawal tawanan itu ke
kotaraja.SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 72
TXT&PDF MAKER : OZ
Karena tak melihat gerakan sesuatu dari pihak anggota
pemberontak, maka diam-diam Thio congtok merasa khawatir. Ia
panggil Heng San dan minta anak muda ini pergi menyelidik di dalam
kota dan kalau perlu memeriksa jurusan yang akan dilalui tawanan
besok hari.
*
* *
Pagi-pagi Heng San pergi melaksanakan tugasnya. Ia
tanggalkan baju yang bersulam naga sakti, dan pakai pakaian biasa.
Ketika sudha merasa jemu karena putar-putar kota setengah hari
lamanya belum juga melihat sesuatu yang mencurigakan, tiba-tiba ia
melihat seorang tua dari belakang. Ia merasa kenal potongan tubuh
orang tua itu, maka ia percepat tindakan kakinya mengejar. Tapi
ternyata orang tua itu menuju ke luar kota dengan tindakan kaki
yang cepat sekali! Ia merasa penasaran dan gunakan ilmunya berlari
cepat hingga setelah keluar dari kota dan berada di jalan yang sunyi,
kedua orang itu berkejar-kejaran dengan cepat.
Dalam hal ilmu lari cepat, Heng San telah berada di tingkat
tinggi dan jarang bertemu tandingan, tapi kali ini ia harus kerahkan
seluruh kepandaiannya untuk mengejar orang itu. Akhirnya dapat
juga ia mengejar, tapi pada saat itu, mereka telah tiba di pinggir
sebuah hutan. Orang tua itu menengok sambil tersenyum dan Heng
San terkejut sekali karena kenal bahwa yang dikejarnya bukan lain
ialah tosu yang pada tiga hari yang lalu ikut menyerbu ke gedung
congtok!
Ia percepat larinya dan tidak perduli pantangan bagi orang
mengejar lawan. Biasanya kalau mengejar lawan yang memasuki
hutan, hal ini sangat berbahaya bagi si pengejar, karena mudah saja
dibokong atau terjebak ke dalam perangkap. Namun Heng San yangSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 73
TXT&PDF MAKER : OZ
berhati tabah sama sekali tidak merasa takut. Dengan berani ia terus
lari mengejar.
Tapi hutan itu sangat lebat dan ia tidak kenal keadaan di situ,
hingga ketika ia memasukinya, ternyata tosu itu telah lenyap dari
pandangan. Ia memandang kesana-kemari, tapi pertapa itu tak
tampak bayangannya lagi.
Ketika ia hendak kembali dan keluar dari hutan, tiba-tiba ia
mendengar tindakan kaki orang berlari mendatangi, dan ketika ia
berpaling, berdebarlah dadanya. Yang mendatangi bukan lain ialah
gadis kenangannya, gadis cantik jelita yang telah memikat hatinya,
Ma Hong Lian si pendekar wanita dari Tit-lee! Gadis itu berhenti dan
berdiri di depannya sambil memandang dengan kedua matanya yang
tajam bagaikan mata burung hong.
"Lihiap.... nona Hong Lian.... kau... kau di sini??" tanyanya
gagap.
"Akulah yang seharusnya bertanya, Sin Kun Bu Tek, kau
datang kemari bukankah hendak mencari kami?"
Heng San tersenyum dan tidak sembunyikan keheranannya.
"Bagaimana kau dapat ketahui nama lelucon yang diberikan orang
kepadaku itu, nona?"
Gadis itu keluarkan suara sindiran. "Hm, saipa yang tidak
kenal Sin Kun Bu Tek si Kepalan dewa tanpa tandingan, orang gagah
perkasa yang menjual diri kepada pembesar kaya?"
Heng San tersenyum saja dan anggap gadis itu hendak menang
sendiri saja. Ia tetap bersabar dan pandang wajah gadis itu dengan
kagum. "Dan.... sudah kenalkah kau akan namaku, nona? Aku she
Lauw......."
"Aku tak perduli kau she apa dan bernama siapa! Pokoknya
kau adalah seorang pemuda yang telah jauh tersesat, yang sudah
menjual diri kepada seorang pembesar kaki tangan kaisar! Kau
menjadi kaki tangan penindas rakyat!"SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 74
TXT&PDF MAKER : OZ
Heng San memandangnya dengan lucu. "Ah, jangan putar
balikkan duduknya perkara, nona. Thio congtok adalah seorang
Kepalan Dewa Tanpa Tandingan Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pembesar bijaksana, dan semua pahlawannya adalah orang-orang
gagah belaka yang membela keadilan dan menjaga keamanan dan
ketenteraman hidup rakyat. Adalah kau dan kawan-kawanmu itulah
yang sesat dan mencari hasil dengan jalan yang mudah dan jahat.
Kau masih muda, nona, janganlah kau ikut-ikut mereka itu. hiduplah
sebagai seorang pendekar wanita yang berbudi, sesuai dengan nama
gelarmu. Aku..... aku merasa menyesal sekali melihat keadaanmu
yang demikian jauh tersesat!"
Hong Lian memandang dengan heran dan marah. Kemudian ia
tersenyum sindir. "Kalau kau anggap aku jahat, kalau aku kau
anggap sesat, mengapa beberapa kali kau sengaja menolong padaku?
Mengapa kau sengaja melepaskan aku? Apakah dengan cara itu kau
hendak perlihatkan kepandaianmu dan hendak menghinaku?!"
Heng San perlihatkan muka sungguh-sungguh. "Memang aku
bodoh, nona. Seharusnya orang-orang seperti kau dan kawan-
kawanmu itu kubasmi habis! Itu telah menjadi kewajibanku, baik
sebagai orang yang mengaku menjadi orang gagah, maupun sebagai
pemimpin barisan garuda sakti yang kewajibannya menjaga
keamanan dan membasmi kejahatan! Tapi padamu....." Muka Heng
San berubah merah dan berkali-kali ia menghela napas sebelum
melanjutkan kata-katanya. "Padamu..... aku tak dapat melihat kau
tertawan dan mendapat celaka! Aku..... aku kasihan padamu, nona
Hong Lian....."
Hong Lian memerah muka dan akhirnya ia menjadi marah
sekali. Gadis itu banting-banting kaki dan berkata galak: "Hah! Tak
bermalu! Siapa yang ingin kau bela? Siapa yang ingin mendapat
kasihmu? Aku tidak sudi!"
"Kau boleh caci maki aku, nona. Kau boleh anggap aku
musuhmu dan penghalang pekerjaanmu, tapi betapapun juga, aku.....
aku suka padamu!"SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 75
TXT&PDF MAKER : OZ
Tiba-tiba Hong Lian tekap mukanya dan menangis, tangis
yang telah ditahan-tahannya sejak tadi, tangis yang keluar dari hati
jengkel, marah, gemas, dan menyesal.
Heng San melangkah maju dan berdiri ragu-ragu di depan
gadis itu. "Nona...... nona, kenapa kau menangis? Kau...... kau
menyesalkan akan segala kesesatan yang telah kau perbuat? Belum
terlambat, nona. Marilah kembali ke jalan benar."
Tiba-tiba Hong Lian buka kedua tanganyang menutup muka
dan matanya menyambar tajam kepada pemuda itu. "Siapa yang
sesat? Aku memang menyesal..... menyesal sekali."
Heng San bingung dan tak dapat menangkap maksud gadis
itu.
"Nona Hong Lian, kalau kiranya kau takut kepada kawan-
kawanmu untuk membebaskan diri dari perkumpulan jahat ini.....
percayalah aku sanggup membebaskan kau dari mereka. Kalau perlu,
aku sanggup membasmi mereka semua dengan kedua tanganku."
Hong Lian masih terisak-isak. "Sayang..... kau menjadi
pemimpin garuda sakti......"
"Kenapa sayang, nona? Tapi..... kalau kau mau melepaskan
dirimu dari segala pemberontak jahat itu, aku...... akupun akan rela
keluar dari barisan garuda sakti. Karena sesungguhnya, aku tidak
suka menjadi pembantu congtok, biarpun pekerjaan ini kuhargai
karena memang tepat dikerjakan oleh orang-orang yang anggap diri
pembela rakyat!"
"Kau...... kau buta!!"
Sebelum Heng San dapat menjawab karena heran dan tak
senang, tiba-tiba terdengar suara ketawa bergelak dan dari dalam
rimba itu muncullah si tosu dan pengemis aneh yang dulu menyerang
gedung congtok!
"Ha, ternyata Sin Kun Bu Tek bukan saja lihai ilmu silatnya,
tapi juga lihai memutar lidah! Jika kau memang orang gagah seperti
yang berkali-kali kau katakan, janganlah kau memusuhi kami danSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 76
TXT&PDF MAKER : OZ
tinggalkan gedung congtok. Tapi kalau kau kukuh hendak membela
congtok pembesar anjing itu, terpaksa kami hendak melawan mati-
matian! Kalau perlu, kami harus melenyapkan kau dari muka bumi!"
Heng San tersenyum sindir mendengar kata-kata tosu itu.
"Kau tosu siluman. Kau dan kawan-kawanmu memang orang-
orang jahat. Pemberontak dan pengacau yang kerjanya hanya
merampok dan mencuri! Tapi aku tak perdulikan itu semua kalau
kalian tak menyeret-nyeret seorang gadis memasuki duniamu yang
kotor dan sesat itu. Sekarang, karena kejahatanmu sudah melewati
batas dan bertemu dengan aku, maka jangan harap Sin Kun Bu Tek
akan mengamuni kalian!"
Heng San memang bencai sekali kepada kawan-kawan Hong
Lian yang dianggapnya menjadi sebab kesesatan Hong Lian, maka
dengan cepat lalu maju menyerang tosu itu! Tosu itu kibaskan ujung
lengan baju untuk menangkis dan berseru marah:
"Pinto Ang Jit Tojin hari ini akan bertempur mati-matian
dengan kau!" Maka berkelahilah kedua orang dengan seru, tapi
ternyata bahwa kali ini Heng San tak memberi banyak kesempatan
kepada lawannya. Ia keluarkan ilmu kepandaiannya yang memang
hebat untuk mendesak hingga sebentar saja Ang Jit Tojin terdesak
mundur karena angin pukulan Heng San yang keras. Tan Kok si
pengemis aneh segera berseru marah dan putar tongkatnya sambil
berteriak:
"Sin Kun Bu Tek! Kau penghianat bangsa terimalah
kematianmu!" Tongkatnya berputar cepat dan menghantam dengan
keluarkan angin pukulan yang menderu! Tapi Heng San tidak
menjadi takut atau jerih. Ia pergunakan ginkangnya yang telah
mencapai tingkat tinggi untuk berkelit dan menghindari serangan
kedua jago tua itu, tapi kali ini ia tidak mau mengalah lagi. Sambil
berkelit, ia selalu kirim serangan balasan yang lebih hebat hingga
biarpun dikeroyok dua, tetap ia masih dapat mendesak kedua orang
itu!SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 77
TXT&PDF MAKER : OZ
Hong Lian memandang dengan hati berdebar. Ia tidak
membantu karena perasaannya sangat tertekan. Semenjak ia bertemu
dengan pemuda yang dulu merampas hasil curiannya, ia merasa
kagum kepada pemuda itu. ia belum pernah bertemu dengan seorang
pemuda yang demikian lihai ilmu silatnya, sedangkan pemuda itu
masih muda serta tampan pula. Maka ketika ia bertemu kembali
dengan pemuda yang mengganggu hatinya itu dan melihat betapa
pemuda itu ternyata menjadi anjing penjaga congtok, rasa sukanya
berubah menjadi benci karena menyesal. Dan baru saja pemuda itu
membuka rahasia hatinya. Jadi pemuda itu cinta padanya!
Memang ia telah mempunyai dugaan seperti itu ketika
beberapa kali Heng San sengaja melepaskannya dan bahkan
menolongnya, tapi ia masih sangsi. Kini, mendengar sendiri betapa
pemuda itu menyukainya, bersedia membelanya, hatinya menjadi
sedih dan menyesal. Ah, kalau
saja Heng San berdiri di
pihaknya! Kalau saja pemuda itu
benar-benar seorang pendekar
yang berjiwa patriot! Alangkah
bahagianya menyerahkan nasib
diri kepada seorang pemuda yang
demikian gagahnya.
Ketika itu dari dalam
rimba muncul pula beberapa
pemuda yang bersenjata golok
dan pedang. Mereka ini berjumlah
lima orang yang tanpa banyak
cakap lagi segera mengeroyok
Heng San.
"Hong Lian, kenapa kau
peluk tangan saja?" tosu itu
menegur.SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 78
TXT&PDF MAKER : OZ
Hong Lian baru sadar dan segera maju mengeroyok. Heng San
menghela napas. Kalau baru dikeroyok oleh tosu dan pengemis
ditambah dengan lima anak muda yang tak berapa tinggi ilmu
kepandaiannya itu saja, ia masih dapat melayani dengan gembira.
Tapi kini melihat gadis pujaan hatinya itu maju mengeroyok, ia
menjadi sedih, tapi berbareng marah sekali. Dengan gesit ia loncat
kesana-kemari dan kerjakan kaki-tangannya hingga sebentar saja dua
orang pemuda pengeroyoknya telah kena terpukul roboh.
Melihat pihaknya menderita kerugian, pengemis aneh itu
memberi tanda suitan. Semua kawannya mengerti dan segera
mengeroyok Heng San dari satu jurusan saja sambil keluarkan senjata
rahasia! Pertama-tama adalah ketiga pemuda dan Hong Lian yang
keluarkan senjata piauw dan pelor besi yang disambitkan dan
Kepalan Dewa Tanpa Tandingan Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menyambar ke arah tubuh Heng San! Pemuda ini terkejut sekali
karena tidak sangka bahwa suitan itu adalah tanda untuk menyerang
dengan senjata rahasia! Ia loncat ke atas hingga semua peluru dan
piauw lewat di bawah kakinya. Sebelum tubuhnya turun kembali,
tiba-tiba tiga batang piauw yang bersinar putih menyambar di tiga
bagian tubuhnya!
Heng San kaget sekali karena piauw ini ternyata adalah gin-
piauw atau piauw perak yang dilempar dengan tenaga hebat oleh Ang
Jit Tojin! Sedangkan pada saat itu tubuhnya masih berada di udara
dan sedang turun. Ia segera gunakan gerakan Naga siluman
berjumpalitan dan tubuhnya berpoksay di udara dengan indahnya.
Dengan gerakan itu ia berhasil hindarkan diri dari tiga batang gin-
piauw yang menyambarnya, tapi pada saat itu telah datang pula tiga
batang gin-piauw lain dari Ang Jit Tojin yang menyambar dengan
lebih hebat lagi, sebatang mengarah leher, sebatang menyambar pusar
dan sebatang pula menyerampang kaki! Kini tak mungkin pula Heng
San berkelit di udara, maka ia gunakan ujung sepatunya menendang
pinggir piauw yang menyambar kaki, gunakan tangan menangkapSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 79
TXT&PDF MAKER : OZ
piauw yang mengancam pusar dan miringkan kepala untuk
menghindari piauw ketiga yang menyambar ke arah leher!
Gerakannya sungguh luar biasa, cepat dan indah hingga pihak
lawan semua memuji. Tapi pujian yang diucapkan dengan keras itu
hanya membuat Heng San menjadi lengah dan tahu-tahu piauw
keempat yang dilepas dengan diam-diam telah menyambar dan
menancap di pundak kanannya! Heng San menjerit dan dengan
kertak gigi ia cabut piauw itu. Darah mengucur dari pundaknya.
Pada saat itu terdengar suara mengaung keras dan tahu-tahu
sebuah hui-to dari pengemis itu telah menyambar ke arah Heng San,
disusul pula oleh hui-to kedua dan ketiga!
Karena terluka oleh piauw dari Ang Jit Tosu, Heng San
merasa marah sekali. Sekarang melihat ia diserang hui-to, ia berseru
keras dan sambitkan piauw yang tadi terampas ke arah hui-to
pertama hingga senjata rahasia golok terbang itu terpukul jatuh ke
tanah. Hui-to kedua menyambar dan Heng San loncat ke atas,
kemudian sambil melayang turun ia tendang hui-to ketiga hingga hui-
to ketiga itu mencelat dan terbang ke lain jurusan dengan keras sekali.
Terdengar pekik nyaring dan hebat di tempat hui-to ketiga itu
menyambar akibat tendangan Heng San dan Hong Lian roboh mandi
darah dengan dada tertancap hui-to tadi!
Ternyata gadis itu ketika melihat betapa Heng San terluka
oleh gin-piauw, hatinya timbul rasa kasihan dan otomatis ia tidak
ikut menyerang lagi, hanya melihat dengan hati berdebar. Darah
yang makin banyak keluar dari pundak Heng San dan menembus
keluar ke pakaiannya itu mengharukan hati Hong Lian, hingga ketika
tiba-tiba hui-to yang ditendang Heng San menyambar ke arahnya
secepat kilat, ia tak sempat berkelit dan golok kecil tajam itu
menancap di dadanya!
Heng San melihat peristiwa itu berteriak ngeri dan loncat
menubruk gadis itu. Ia angkat kepala gadis itu di pangkuannya dan
berulang-ulang memanggil:SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 80
TXT&PDF MAKER : OZ
"Hong Lian..... Hong Lian......." tapi gadis itu telah lemas di
pelukannya. Tiba-tiba gadis itu buka matanya dan melihat wajah
Heng San dekat di depan matanya, ia tersenyum lemah.
"Hong Lian!"
Gadis itu gerak-gerakkan bibirnya seakan-akan hendak bicara
tapi ia hanya dapat keluarkan suara bisik-bisik perlahan sekali.
"Hong Lian! Kau hendak pesan apakah? Bilang padaku, tentu
akan kulakukan permintaanmu itu!" Kemudian Heng San tempelkan
telinganya di bibir Hong Lian.
"Kau...... kau harus bebaskan ayah.....," sehabis berkata
begini, gadis itu hembuskan napas terakhir dalam pangkuan Heng
San!
Heng San ingin menjerit, ingin menangis, ingin mengamuk. Ia
anggap bahwa kematian gadis ini adalah kesalahan orang-orang yang
sekarang mengurungnya. Para pemberontak jahat ini telah
menyesatkan Hong Lian, dan kini gadis itu menjadi korban, mati
dalam keadaan menyedihkan. Mati di bawah tikaman senjata
pemimpin mereka sendiri, dan digerakkan oleh tendangannya, dalam
tangannya, padahal ia sangat mencintai gadis itu! Dan ini semua
gara-gara para pemberontak ini! Ini semua gara-gara pengemis dan
tosu jahanam itu! Heng San angkat kepala dan perlahan-lahan
kepalanya menengok ke kanan-kiri dengan pandangan yang
menyeramkan,
Kawan-kawan Hong Lian melihat betapa serangan mereka
bahkan mengorbankan gadis itu, dan melihat betapa pemuda lawan
mereka menubruk dan menangisi Hong Lian, tiba-tiba menjadi
kesima dan tak mampu bergerak! Kini, melihat pemuda itu berdiri
perlahan dengan sikap mengerikan, mereka siap dengan hati berdebar.
Wajah Heng San saat itu tiada ubahnya sebagai seekor harimau yang
kehilangan anakmya!
"Kalian telah membunuhnya! Kalian orang-orang jahat telah
menyeretnya ke jurang maut! Kalian harus membayar untuk ini!"SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 81
TXT&PDF MAKER : OZ
Setelah keluarkan kata-kata ini dengan suara yang
menyeramkan, Heng San segera loncat menubruk orang yang
terdekat. Seorang pemuda yang bersenjata golok kena terpegang
olehnya. Heng San totok pemuda itu lalu pegang kedua kakinya. Ia
putar-putar tubuh orang untuk digunakan sebagai senjata dan serang
mereka dengan hebat.
Melihat kehebatan Heng San, Ang Jit Tojin dan pengemis itu
menjadi jerih juga. Mereka melayani rangsekan Heng San sambil
mundur. Dua pemuda lain yang membantu telah kena disapu oleh
kaki Heng San hingga terlempar jauh dan roboh tak kuasa bangkit
lagi!
Ang Jit Tojin dan Ngo-jiauw-eng Tan Kok terpaksa gunakan
senjata-senjata rahasia mereka untuk menahan desakan Heng San
yang telah lempar mayat pemuda di tangannya tadi dan merangsek
maju dengan kedua tangannya! Senjata rahasia kedua orang itu
memang lihai, maka serangan Heng San tertunda karena ia harus
hati-hati hindarkan diri dari serbuan senjata rahasia yang berbahaya
itu.
Sambil gunakan kesempatan di waktu Heng San repot kelit
semua senjata rahasia, kedua orang itu lalu melarikan diri ke dalam
hutan.
"Jangan lari!" Heng San membentak. "Ke mana juga kalian
pergi, sebelum aku dapat membunuh kalian, jangan harap dapat
lepaskan diri dariku!" Dengan cepat ia terus mengejar mereka. Karena
ilmunya berlari cepat memang luar biasa, maka sebentar saja ia dapat
mengejar Tan Kok yang lebih lemah ginkangnya. Ia serang pengemis
itu yang terpaksa gunakan tongkat melawannya, sedangkan Ang Jit
Tojin segera lari kembali untuk membantu. Biarpun kedua orang itu
terdiri dari tokoh-tokoh persilatan yang tinggi ilmu silatnya, tapi kali
ini menghadapi Sin Kun Bu Tek, mereka terdesak hebat. Sungguh
kepandaian silat tangan kosong dari Heng San tak terkira tingginya.SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 82
TXT&PDF MAKER : OZ
Setelah bertempur puluhan jurus dengan mati-matian,
akhirnya Heng San mendapat kesempatan pukul leher Tan Kok,
sedangkan pengemis itupun kirim pukulan tongkat kepada pemuda
itu. Dua pukulan yang dilepas masing-masing ini tak dapat
dihindarkan lagi, karena pada saat itu, Heng San sedang menangkis
kebutan ujung baju Ang Jit Tojin pada kepalanya, sedangkan tangan
kiri dipakai menghantam leher Tan Kok. Ia yang sudah nekat hendak
mengadu jiwa dengan mereka maka ia biarkan saja ancaman tongkat
Tan Kok yang menyerbu dadanya. Ia kerahkan tenaga dalam dan
kekebalannya untuk menerima pukulan itu dan berbareng arahkan
pukulannya ke tempat leher di mana terdapat jalan darah kematian.
Tan Kok yang terpukul lehernya tak sempat menjerit tapi
terlempar setombak lebih lalu menggeletak tanpa dapat bersuara pula
karena ia telah tewas pada saat itu juga! Sebaliknya Heng San yang
terkena pukul dadanya merasa betapa dadanya menjadi panas dan
tiba-tiba ia muntahkan darah segar! Tapi dasar ia kuat dan kebal,
pukulan hebat itu hanya mendatangkan luka dalam yang tak berapa
berat.
Melihat kehebatan lawan, Ang Jit Toin segera loncat pergi dan
lari. Pertapa ini memang mempunyai ilmu lari cepat yang lebih tinggi
daripada Tan Kok. Dibanding dengan Heng San, ia hanya kalah
sedikit. Kini karena Heng San sudah mendapat luka, maka kecepatan
mereka berimbang, hingga ketika pemuda itu mengejar, jarak di
antara mereka tak menjadi lebih dekat atau lebih jauh.
Mereka lari berpuluh li di dalam hutan yang panjang itu dan
akhirnya tibalah Ang Jit Tojin di kaki sebuah bukit. Tiba-tiba
Kepalan Dewa Tanpa Tandingan Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pertapa itu loncat masuk ke dalam sebuah kelenteng tua yang
terdapat di kaki bukit.
Heng San berdiri di luar kelenteng dan berteriak-teriak:
"Tosu siluman! Keluarlah kau terima binasa! Jangan
mencemarkan rumah suci ini dengan darahmu yang kotor! Hayo,SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 83
TXT&PDF MAKER : OZ
keluarlah, atau aku akan menyeretmu keluar!" Heng San terengah-
engah dan ia mulai merasa sakit di dadanya.
Karena Ang Jit Tojin tidak menjawabnya, juga tidak tampak
keluar, ia menjadi marah sekali. Dengan keras ia menendang pintu
kelenteng hingga daun pintu itu hancur berantakan dan pecahannya
terbang ke sana-sini!
"Tosu siluman, kau hendak lari ke mana?"
Tiba-tiba Heng San melihat dengan mata terbelalak ke arah
pintu dari mana muncul seorang pengemis. Ia hampir tak mau
percaya pandangan mata sendiri dan gunakan tangan untuk gosok-
gosok matanya. Tapi ketika ia memandang kembali dengan teliti,
ternyata memang betul bahwa yang berjalan keluar dari pintu dan
sedang menghampirinya dengan pandangan mata bagaikan cahaya
api yang membakar dirinya itu bukan lain ialah Pat-chiu Sin-kay si
Pengemis Dewa Tangan Delapan atau gurunya sendiri! Sedangkan
Ang Jit Tojin berjalan di belakang suhunya itu dengan sikap takut-
takut.
Di belakang Ang Jit Tojin keluarlah lima orang lagi yang
semuanya tampak gagah dan bersemangat dengan senjata tergantung
di pinggang atau menggemblok di punggung.
Heng San merasa matanya berkunang-kunang dan ia cepat
jatuhkan diri berlutut:
"Suhu!" suaranya yang pada keadaan biasa pasti akan
terdengar gembira dan girang itu kini terdengar penuh keraguan
melihat betapa gurunya memandang dengan marah, dan betapa Ang
Jit Tojin ternyata bersahabat dengan gurunya!
"Heng San, sudah gilakah kau?!" tiba-tiba suhunya menegur
dengan suara yang terdengar lebih sedih daripada marah.
"Suhu, kalau teecu bersalah, persilahkan suhu menghukum
teecu, tapi sesungguhnya, teecu tidak mengerti apa maksud suhu."
"Tahukah kau, siapakah orang-orang yang kau bunuh belum
lama ini? Tahukah kau, siapakah Ma Giok yang kau tawan itu?"SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 84
TXT&PDF MAKER : OZ
Heng San pandang wajah suhunya, tapi melihat bahwa kedua
mata gurunya masih memancarkan api kemarahan, ia tunduk lagi dan
menjawab dengan suara tetap, walaupun hatinya mulai meragu:
"Orang-orang yang teecu basmi belum lama ini adalah penjahat-
penjahat pemberontak yang mengacau dan merampok rakyat. Ma
Giok adalah seorang pemimpin perampok, seorang jahat yang
berbahaya." Kemudian, setelah berhenti sebentar ia tambahkan
cepat-cepat: "Dan seorang ayah durhaka yang menyeret anak sendiri
ke dalam jurang kenistaan!"
Pat-chiu Sin-kay memandangnya dengan gemas, tapi ia tekan
perasaannya, lalu bertanya lagi: "Dan tahukah kau siapa Ngo-jiauw-
eng yang kau bunuh tadi?"
"Ngo-jiauw-eng? Suhu maksudkan pengemis aneh tadi? Ah,
suhu, ia orang jahat pula. Ia gunakan kepandaiannya untuk menjadi
penjahat dan merupakan seorang pemimpin pula dari gerombolan
pemberontak."
Merahlah wajah pengemis dewa itu, dadanya dirasakan seperti
hampir meledak dan terasa sakit di dada kiri. Ia tahu bahwa serangan
batin ini membuat penyakitnya kambuh pula, dan jantungnya
terserang hebat. Tapi ia masih tekan hati dan bertanya pula:
"Dan tahukah kau, hai anak durhaka, hai murid murtad,
siapakah Thio congtok yang kau bela itu?"
Terkejutlah Heng San mendengar kata-kata suhunya yang
memaki-makinya dengan keji itu. ia memandang gurunya dan ia
makin heran karena melihat betapa orang tua itu pegang-pegang dada
kirinya dengan wajah merah. Maka ia menjawab dengan bibir
gemetar dan suara ragu-ragu:
"Thio congtok....... adalah seorang pembesar yang...... yang
bijaksana......... seorang yang mengutamakan keadilan, yang membela
dan menjaga keamanan rakyat....... yang membasmi para
penjahat......"SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 85
TXT&PDF MAKER : OZ
"Cukup! Tutup mulutmu yang kotor, kau........ kau manusia
rendah! Kau ...... ahh ......... tidak saja kau melumuri muka dan nama
suhumu dengan kotoran, tapi kau bahkan menghianati orang tuamu
sendiri, kau bahkan menghianati bangsa sendiri!"
Pat-chiu Sin-kay maju terhuyung-huyung ke arah Heng San
dengan tangan terkepal, sikapnya hendak menyerang, tangan kanan
terkepal tapi tangan kiri
pegang dada. Tapi sebelum ia
pukulkan tangannya ke kepala
Heng San, jantungnya yang
terserang tekanan hebat tak
kuat pula hingga sambil
menyemburkan darah dari
mulut, ia roboh.
Heng San loncat berdiri
dan peluk tubuh suhunya, tak
perdulikan lagi darah dari
mulut suhunya yang
memancur keluar dan
membasahi seluruh
pakaiannya, bahkan mukanya
juga terkena darah! Ia peluki
tubuh suhunya dan meratap-
ratap:
"Suhu....... suhu......
ampunkan teecu, suhu...... bunuhlah teecu kalau teecu bersalah, tapi
jangan....... jangan siksa diri begini, suhu...... amoun, suhu........" Kini
Heng San benar-benar menangis dan pondong tubuh suhunya yang
sudah kaku itu sambil membawanya lari kesana-kemari!
Tapi si pengemis dewa ternyata telah mati. Akhirnya Heng
San ketahui hal ini, maka ia menangis keras sambil pukul-pukul
kepala sendiri dan berlutut di depan mayat gurunya. Kemudian iaSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 86
TXT&PDF MAKER : OZ
menghampiri Ang Jit Tojin dan orang-orang gagah lain yang duduk
melihat kelakuannya dengan mata dingin.
"Cuwi, mengapa kalian diam saja? Kalau aku, Lauw Heng
San, telah berbuat salah, katakanlah apa salahku itu? Kalau kalian
tidak mau katakan, nah, inilah aku. Bunuhlah, aku takkan melawan!
Tapi sedikitnya jelaskanlah dulu, mengapa suhu begitu marah
padaku?"
Seorang gagah yang tinggi besar cabut goloknya hendak
ditimpakan ke leher Heng San, tapi ia dicegah oleh Ang Jit Tojin
yang berkata:
"Sabar, Cui enghiong. Agaknya anak ini benar-benar telah
tertipu. Biarlah aku ceritakan dulu semua hal yang agaknya masih
gelap baginya."
Heng San segera jatuhkan diri berlutut di depan Ang Jit Tojin.
"Karena perbuatanmu ini saja aku orang she Lauw merasa berterima
kasih sekali dan untuk kesalahanku yang sudah-sudah nanti kau
orang tua balaslah sesuka hatimu!"
Ang Jit Tojin bangunkan Heng San. "Kau duduklah dan
dengar kata-kataku baik-baik."
Heng San lalu duduk dengan mata masih mengalirkan air
mata hingga tojin yang baik hati itu merasa terharu.
Ang Jit Tojin lalu bercerita. Ma Giok yang sekarang tertawan
oleh congtok itu sebenarnya adalah bekas panglima dari barisan Gouw
Sam Kwie yang telah terpukul cerai-berai. Biarpun mengalami
kekalahan, namun dalam hati Ma Giok masih menyala api patriot
yang tidak rela melihat bangsa Boan menguasai Tiongkok dan
memeras rakyatnya.
Diam-diam Ma Giok lari ke selatan dan di situ ia berhasil
menggerakkan orang-orang gagah untuk bersekutu melawan
pemerintah penjajah. Tapi ternyata usahanya itu gagal, karena di
antara para orang gagah terdapat banyak penghianat-penghianat
yang pro pemerintah. Mereka ini sebetulnya juga orang-orang HanSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 87
TXT&PDF MAKER : OZ
yang tadinya berjiwa patriot, tapi dasar pemerintah Boan
mempunyai banyak penasihat-penasihat dan durna-durna cerdik
pandai, maka banyak orang gagah sampai kena tipu dan terpengaruh
oleh harta benda atau wanita cantik.
Kepalan Dewa Tanpa Tandingan Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Dengan menggunakan sogokan harta benda dan kedudukan
pangkat tinggi, atau wanita-wanita cantik yang sengaja digunakan
untuk memikat hati para orang gagah hingga mereka ini tunduk dan
dapat diajak kerja sama, maka usaha Ma Giok itu gagal. Dengan hati
perih Ma Giok lalu lari lagi bawa puteri tunggalnya, Ma Hong Lian,
merantau sambil tiada hentinya melanjutkan usahanya, yakni
mengumpulkan orang-orang gagah di semua tempat untuk
memberantas pembesar-pembesar kaki tangan kaisar yang memeras
rakyat.
Usahanya ini mendatangkan banyak hasil karena banyak
orang gagah yang tadinya bersikap tidak acuh, kini timbul kembali
semangatnya, di antaranya ialah Ang Jit Tojin dan kawan-kawannya.
Juga Pat-chiu Sin-kay tergerak hatinya. Pengemis dewa ini lalu
mencari suhengnya yang ternyata telah asingkan diri di atas gunung,
hingga ia hanya bisa menarik murid keponakannya saja, yakni Ngo-
jiauw-eng Tan Kok yang mati dalam tangan Heng San. Jadi Tan Kok
si pengemis aneh itu bukan lain ialah suheng sendiri karena Sin-kay
adalah susiok dari Ngo-jiauw-eng!
Tentu saja mendengar hal ini Heng San lalu tekap mukanya
dan menangis dengan hati penuh penyesalan. Tapi ia akan mendengar
hal-hal yang lebih hebat lagi!
Suhunya, yakni Pat-chiu Sin-kay, telah lama berusaha
mendapatkan muridnya untuk dijadikan wakilnya dalam perjuangan
suci ini karena pengemis dewa itu sering terserang sakit dan merasa
diri telah terlalu tua dan tidak kuat lagi.
"Pinto sendiri adalah seorang sahabat lama dari Pat-chiu Sin-
kay, maka ketika ia datang kepada pinto minta bantuan, segera pinto
luluskan permintaannya dengan senang hati. Demikinlah pintoSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 88
TXT&PDF MAKER : OZ
menyusul lebih dulu ke Keng-koan untuk menyampurkan diri dengan
Ngo-jiauw-eng yang telah berangkat lebih dulu menyusul Ma
enghiong dengan puterinya. Adapun Sin-kay sendiri hendak pergi ke
Ciong-yang guna mengumpulkan beberapa orang kawan lain."
Demikian Ang Jit Tojin lanjutkan ceritanya yang didengarkan oleh
Heng San dengan air mata mengalir.
"Sebagai tempat pertemuan telah ditetapkan di sini, dan
ternyata hari ini Sin-kay telah dapat mengumpulkan beberapa tenaga
yang sangat kuat. Lima orang ini barangkali kau belum
mengenalnya," Ang Jit Tojin menunjuk kelima orang gagah yang
duduk di situ, "mereka ini bukan lain ialah Ciong-yang Ngo-taihiap
atau Lima Pendekar Besar dari Ciong-yang, yang telah terkenal
dengan ilmu silat Ngo-heng-kun dan Ngo-heng-kiamhwat mereka!"
Heng San pernah mendengar nama ini dari gurunya yang
sangat memuji-muji mereka sebagai pendekar-pendekar kelas satu di
jaman ini! Kemudian ia bertanya dengan hati kecut kepada Ang Jit
Tojin:
"Teecu memang sudah pantas terima binasa! Tapi sebelum
cuwi turun tangan membebaskan teecu dari tubuh yang kotor
berlumur darah kawan-kawan ini, teecu mohon sedikit keterangan
tentang Thio congtok dan para anggota pahlawannya."
Kini seorang daripada lima pendekar yang tertua berkata:
"Tak heran bila Sin Kun Bu Tek belum mendengar atau
mengetahui siapakah sebenarnya Thio congtok itu dan orang macam
apakah adanya dia. Ketahuilah, kau anak muda sungguh terlalu
bodoh hingga sampai dapat tertipu olehnya. Dia adalah serigala
berwajah manusia yang terkenal karena kekejamannya dan
kecerdikannya. Dia berkuasa besar sekali dan pengaruhnya di istana
kaisar lebih besar dari durna yang manapun! Dialah tukang basmi
para patriot yang gagah perwira. Dia pula yang membunuh banyak
ahli-ahli sastera yang pandai karena mereka ini menggerakkan
semangat rakyat dan membangun kiwa patriot para orang gagah.SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 89
TXT&PDF MAKER : OZ
Entah sudah berapa banyak orang-orang gagah binasa secara
penasaran dalam tangannya yang berlumuran darah. Thio congtok
yang kau junjung tinggi itu bukan lain ialah tangan kanan kaisar
Boan dan dia itulah yang sebenarnya menindas rakyat. Thio congtok
itu bukan lain ialah seorang pangeran dari Boan-ciu yang menyamar
menjadi bangsa Han dan dengan bersembunyi di belakang pangkat
congtok ia dapat mengelabuhi mata banyak orang gagah.
Heng San mendengarkan dengan heran dan menyesali
kebodohannya.
"Dan barangkali kau belum tahu juga siapakah pahlawan-
pahlawan yang berada di bawah perintahnya," berkata Ang Jit Tojin
dengan suara tegas.
"Sepanjang penglihatan mataku yang hampir buta, para
pahlawan itu adalah orang-orang gagah perkasa," jawab Heng San,
"kecuali seorang hwesio yang baru datang dari kotaraja mengiringkan
beberapa belas pahlawan lain."
"Jadi si iblis itu juga sudah datang?!" Ang Jit Tojin berseru.
"Jangan khawatir, toheng. Kalau baru Lui Im Hosiang saja,
kami rasa kami masih sanggup melawannya." Heng San teringat akan
hwesio yang baru datang, hwesio yang bertubuh tinggi besar dan
yang berbulu tubuhnya itu.
"Sekarang bersedialah untuk dengarkan ceritaku yang
terakhir!" kata Ang Jit Tojin kepada Heng San dengan wajah keren.
"Teecu sudah cukup mendengar, dan teecu sudah cukup tahu
akan kebodohan sendiri. Sekarang teecu hanya menyerahkan jiwa
raga dalam tangan cuwi. Terserahlah, teecu takkan melawan.
Agaknya tidak ada hal lain yang lebih hebat daripada yang telah
kulakukan. Membunuh suheng sendiri, membunuh orang-orang gagah
pembela bangsa, membunuh..... nona Hong Lian yang berjiwa patriot,
menawan ayahnya yang ternyata seorang budiman dan pendekar
besar, kemudian yang terakhir....... membunuh suhu sendiri. Ya! Suhu
telah terbunuh olehku, biarpun bukan tangan ini yang membunuh,SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 90
TXT&PDF MAKER : OZ
tapi akulah pembunuhnya! Ada apa lagi yang lebih hebat dari ini?
Aku sudah selayaknya terima binasa!" Dan sekali lagi air mata
mengucur keluar dari kedua mata pemuda malang itu.
"Karena dosamu memang besar sekali, maka biarlah
kuceritakan hal ini padamu agar tampak jelas olehmu betapa tolol
dan tersesatnya tindakanmu semua itu! Tahukah kau bahwa selama
ini kau telah membela dan membantu musuh-musuh orang tuamu
sendiri yang seharusnya kau basmi untuk membalaskan sakit hati
ayah-ibumu?!"
Heng San memandang kepada pendeta itu dengan pucat.
"Apa maksudmu? Di mana ayah-ibuku? Bukankah mereka
masih tinggal di Lin-han-kwan??"
Ang Jit Tojin geleng-geleng kepala dan tarikan air mukanya
membuat Heng San berdiri dengan tubuh menggigil.
"Apa yang terjadi dengan mereka? Katakan.........
katakanlah!"
"Duduklah lagi, anak muda," menegur seorang daripada lima
pendekar dari Ciong-yang hingga Heng San sadar dan merasa malu
akan sikapnya itu.
"Maaf, siauwtee lupa diri. Totiang, kasihanilah aku.
Ceritakanlah sebenarnya tentang keadaan orang tuaku...." katanya
dengan suara perlahan dan dengan muka tunduk.
"Orang tuamu........ ayah-ibumu........ telah mati terbunuh!"
Heng San merasa seakan-akan nyawanya melayang tiba-tiba
dan tubuhnya menerima pukulan yang luar biasa kerasnya hingga
dadanya yang luka di dalam terasa sakit sekali. Ia loncat berdiri dan
gunakan kedua tangan untuk mencengkeram ujung baju pertapa itu.
kedua matanya melotot besar dan wajahnya menjadi putih seperti
mayat, sedangkan kedua lututnya menggigil. Demikian hebat
cengkeraman tangannya hingga ujung baju itu hancur lebur dalam
tangannya bagaikan kertas tipis saja!
"Totiang....... katakan, siapa pembunuh mereka??"SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 91
TXT&PDF MAKER : OZ
Maka datanglah pukulan terakhir dari mulut Ang Jit Tojin.
"Siapa lagi? Orang yang kau junjung tinggi, kau bela dan kau sembah
itulah! Thio congtok dan kaki tangannya!"
Untuk sejenak Heng San bagaikan berubah menjadi patung
batu. Tubuhnya kaku dan diam tak bergerak, hanya kedua matanya
bergerak-gerak memandang kepada Ang Jit Tojin dan pindah kepada
kelima pendekar dari Ciong-yang. Kemudian, tiba-tiba ia memekik
keras dan dari mulutnya tersembur darah merah. Ia terhuyung-
huyung lalu jatuh pingsan di samping mayat gurunya!
Ketika sadar kembali, Heng San dapatkan dirinya telah
berada di atas pembaringan dalam sebuah kamar. Ia merasa dadanya
hangat dan ketika ia raba, ternyata di situ telah ditempeli obat tempel
yang hitam dan hangat. Ketika ia mengerling, ia melihat lain tubuh
terbujur di atas sebuah pembaringan kayu dalam kamar itu. Ketika ia
perhatikan, ternyata itu adalah mayat suhunya. Ia loncat bangun,
Kepalan Dewa Tanpa Tandingan Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tak perdulikan dadanya yang terasa sakit, lalu tubruk dan peluki
suhunya sambil menangis keras.
Ang Jit Tojin lari masuk dan menegurnya:
"Bagus, bagus! Kau benar seorang jantan! Tadinya tertipu dan
menjadi alat penghianat, kini kerjanya hanya menangis saja. Ah,
sungguh kecewa mempunyai murid sebagai engkau!" Sambil berkata
demikian, Ang Jit Tojin menuding kepada mayat itu.
"Totiang, kenapa aku tidak dibunuh? Kenapa bahkan lukaku
diobati? Siapa yang lakukan ini?"
Pertapa itu menghela napas. "Pinto memang berhati lemah.
Tidak tega pinto membunuh orang yang sedang pingsan. Betapapun
juga, kau berlaku sesat karena tertipu. Pula, kami butuhkan tenaga-
tenaga kuat dan kau tentu suka bantu kami untuk membasmi
penghianat-penghianat itu, untuk membalaskan sakit hati orang
tuamu, untuk membalaskan sakit hati gurumu!"
"Cukup!" Heng San membentak, tubuhnya menggigil. "Kau
kira aku ini seorang manusia yang berhati binatang dan demikianSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 92
TXT&PDF MAKER : OZ
rendahnya? Lihat, akan kuperlihatkan padamu kejantananku! Akan
kuperlihatkan padamu bahwa suhu tak percuma jadikan aku sebagai
muridnya. Akan kuperlihatkan kepada arwah ayah-ibuku bahwa
mereka tidak percuma beranak aku! Lihat, sebelum jenazah suhu
menjadi dingin, sebelum kedua mata suhu tertutup tanah, akan ada
banjir darah di gedung congtok! Lihat dan dengarlah saja!"
Sebelum Ang Jit Tojin dapat menjawab, Heng San sudah
melesat pergi keluar kelenteng! Ang Jit Tojin hanya geleng-geleng
kepala dan berkata kepada diri sendiri: "Kasihan anak itu!"
Tapi belum juga ia berdiri dari tempat duduknya, tiba-tiba
dari luar ada bayangan orang berkelebat masuk dan tahu-tahu
pemuda itu sudah berdiri di depannya lagi! Wajah pemuda itu sudah
berubah, tidak merupakan orang biasa lagi, lebih pantas disebut
orang gila, atau setan, atau mayat hidup!
"Eh, eh, mengapa kau kembali lagi?" Ang Jit Tojin menegur
dengan heran.
"Satu pertanyaan lagi, totiang. Mengapa mereka membunuh
orang tuaku, pedagang-pedagang obat yang tak berdosa?"
"Pedagang obat tak berdosa? Ah, di mata serigala itu tidak
ada pedagang ataupun berdosa atau tidak berdosa! Yang perlu
baginya ialah orang yang dijadikan korban itu mencurigakan atau
tidak. Mata serigala itu telah penuh dengan bayangan para patriot
yang memberontak hingga baginya setiap orang dianggapnya
pemberontak yang harus dibasmi. Suhumu telah masuk dafar hitam,
dan ketika suhumu mengunjungi rumah ayah-ibumu, maka orang
tuamu juga dimasukkan daftar hitam lalu dibasmi habis semua!"
"Cukup dan terima kasih, totiang!" Sekali lagi pemuda itu
berkelebat dan menghilang keluar! Ang Jit Tojin segera pergi ke
belakang menemui Ciong-yang Ngo-taihiap. Setelah ceritakan hal
Heng San yang lari dan mengancam hendak membuat banjir darah di
gedung congtok, saudara tertua dari Ngo-taihiap itu berkata:SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 93
TXT&PDF MAKER : OZ
"Memang tiada jalan baginya untuk menebus dosa. Tapi kita
harus dapat menggunakan ketika baik. Kesempatan ini tak boleh kita
lewatkan. Sin Kun Bu Tek adalah seorang gagah yang kuat dan tinggi
ilmu silatnya. Mari kita kejar dia dan bersama-sama gunakan
kesempatan ini untuk menghancurkan pembesar anjing she Tio dan
para kaki tangannya!"
Demikianlah, setelah mengadakan perundingan, mereka
berenam lalu perintah beberapa orang anak murid yang ikut pula
dengan rombongan mereka untuk menjaga dan merawat jenazah si
pengemis dewa, lalu dengan cepat mereka menyusul Heng San.
*
* *
Heng San lari secepatnya sambil di jalan tiada hentinya
menyesali perbuatannya. Di dalam hatinya menyala api besar yang
seakan-akan hendak membakar dirinya. Api kemarahan terhadap
Thio congtok sekaki-tangannya. Ia tahu bahwa suhunya ketika
mencari-carinya tentu datang ke rumah orang tuanya dan kebetulan
sekali suhunya sedang dicari oleh kaki tangan serigala itu hingga
orang tuanya juga menjadi korban! Dan dai sudah membelanya mati-
matian serta sudi menjadi kaki tangan pembesar keparat itu!
Kegemasan hatinya membuat Heng San berlari lebih cepat
lagi. Tiba-tiba ia teringat akan Liok tikwan, pembesar yang dulu
ditolongnya dari tangan perampok dan yang memperkenalkannya
kepada Thio congtok. Ah, tikwan itu juga seorang penjahat dan
penghianat. Iapun harus dibasmi.
Pikiran ini membua Heng San belokkan kakinya ke arah
gedung tikwan. Semetara itu, matahari telah turun ke barat dan hari
telah menjadi sore. Heng San loncat ke atas genteng gedung tikwan
itu dan langsung turun ke ruang belakang. Ia melihat dua orangSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 94
TXT&PDF MAKER : OZ
penjaga sedang bercakap-cakap. Mereka kaget ketika melihat seorang
pemuda tiba-tiba berdiri di situ. Tapi segera mereka kenal bahwa
pemuda itu adalah pemimpin barisan garuda sakti yang telah
terkenal, maka segera mereka menyongsongnya.
"Di mana Liok tikwan?" Heng San bertanya tanpa banyak
cakap lagi.
"Di taman. Apakah congsu hendak bertemu dengan taijin?"
Tanpa menjawab, Heng San gerakkan kedua tangannya dan
dua orang penjaga itu roboh pingsan, tak sempat keluarkan teriakan
sama sekali! Heng San lalu lari ke belakang di mana ia dapatkan Liok
tikwan sedang duduk dengan dua orang isterinya di dalam taman.
Pembesar itu heran melihat Heng San memasuki taman tanpa
memberitahu lebih dulu, tapi ia segera kenal kepada pemuda itu. Tapi
sebelum ia sempat menegur atau menyapa, Heng San telah loncat ke
depannya dan sekali kakinya bergerak ke arah lambung, tikwan itu
terlempar ke udara dan jatuh dengan tanpa nyawa pula! Kedua
isterinya menjerit, tapi Heng San gunakan tangan kanan-kiri
menangkap mereka dan lempar mereka ke dalam empang ikan yang
berada di dekat situ hingga karena takut dan terkejut, kedua
perempuan itu pingsan sebelum tenggelam ke dalam air!
Heng San melihat ke tubuh Liok tikwan dengan puas, lalu ia
loncat keluar taman dan langsung lari ke gedung congtok! Ia masuk
dari pintu depan dan yang menyambutnya pertama-tama ialah
seorang anak buahnya sendiri.
"Eh, Lauw sicu, kau dari manakah? Thio ciangkun mencari-
carimu sejak pagi tadi!"
"Antar aku padanya!" suara Heng San demikian aneh hingga
kawannya itu memandangnya dengan heran, tapi ia segera bawa
Heng San menghadap.
Thio congtok sedang duduk-duduk di dalam ruang tengah,
dikawani Lui Tiong, Ban Hok, Auwyang Sin, dan Lui Im Hosiang
yang sebenarnya adalah paman sendiri dari Lui Tiong. Heng SanSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 95
TXT&PDF MAKER : OZ
langsung menghampiri Thio congtok. Pembesar itu menerimanya
dengan senyum ramah dan bertanya dengan manis:
"Lauw sicu dari manakah kau? Kami mencari-carimu untuk
diajak berunding."
"Jawab dulu pertanyaanku. Benarkah kau suruh bunuh
keluarga Lauw Cin di desa Lin-han-kwan?"
Thio congtok memandang
heran, lalu menjawab dengan
tenang karena belum timbul
persangkaan jelek di hatinya:
"Benar. Mereka adalah anggota
pemberontak yang berbahaya."
"Binatang keji! Serigala!
Rasakan pembalasanku!" Dan
tiba-tiba saja Heng San loncat
menubruk dan gunakan
pukulannya yang paling lihai!
Tapi sebelum kepalan
tangannya tiba di dada congtok,
dari samping Lui Im Hosiang
loncat dan menangkis. Dua
lengan tangan bertumbuk dan
keduanya terpental mundur.
"Hm, aku harus bereskan
dulu kepala gundul ini!" Heng San berkata perlahan lalu maju
menyerang. Lui Im Hosiang segera menyambutnya dan keduanya
bertempur mati-matian. Ternyata Lui Im Hosiang berkepandaian
sangat tinggi hingga ia dapat mengimbangi Heng San dengan baik.
Lain-lain pahlawan tak tinggal diam, terutama Lui Tiong yang
memang menaruh dendam kepada Heng San melihat pemuda itu
Kepalan Dewa Tanpa Tandingan Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menyerang congtok dan kini bertempur dengan pamannya, ia berseru:SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 96
TXT&PDF MAKER : OZ
"Bangsat rendah tak kenal budi! Sudah kusangka kau bukan
manusia baik-baik! Hayo kawan-kawan, kurung dan tangkap
padanya!"
Tapi pada saat itu dari luar berkelebat bayangan enam orang
dan terdengar teriakan nyaring: "Penghianat-penghianat kecil,
marilah terima binasa!" Yang datang itu bukan lain ialah Ang Jit
Tojin dan kelima Ngo-taihiap! Keadaan menjadi kacau dan kelima
pendekar dari Ciong-yang itu segera menyerbu dan mengurung Lui Im
Hosiang dengan ngi-heng-tin atau barisan lima elemen mereka!
Ang Jit Tojin sudah bergebrak dengan Auwyang Sindan kini
Heng San yang sudah terlepas lalu serang Ban Hok dengan hebat.
Biarpun dibantu oleh lima orang pahlawan lain, Ban Hok keluarkan
keringat dingin ketika dua tangan Sin Kun Bu Tek seakan-akan
merupakan malaikat elmaut yang mengancam dan mengejar-
ngejarnya. Akhirnya berhasil juga Heng San dengan amukannya
karena dengan teriakan keras Ban Hok terlempar karena terpukul
dadanya hingga beberapa tulang iganya patah. Sedangkan pahlawan-
pahlawan lain dengan segera dapat disapu bersih oleh Heng San yang
sudah mata gelap. Tapi pada saat itu, lain-lain pahlawan, anak buah
Lui Im Hosiang yang baru datang dari kotaraja, menyerbu masuk
dan kini Heng San menghadapi orang-orang yang benar-benar
berilmu silat tinggi hingga tak boleh dibandingkan dengan pahlawan-
pahlawan pembantunya dulu.
Semua pahlawan yang mengeroyoknya itu bersenjata tajam
dan mengurungnya dari segenap penjuru. Karena telah menderita
luka di dalam dada, sedangkan tubuhnya sudah mulai lemas karena
terlalu banyak alirkan darah dan terlalu banyak keluarkan tenaga
bertempur sehari itu, ditambah pula sejak pagi ia belum makan apa-
apa, maka perlahan-lahan Heng San menjadi terdesak dan lelah.
Beberapa ujung senjata tajam telah mampir di tubuhnya hingga
kalau ia tidak memiliki ilmu kebal tentu ia telah hancur!SIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 97
TXT&PDF MAKER : OZ
Tapi Heng San kertak gigi dan dengan nekat ia menyerang lagi
dengan sekuat tenaga dibarengi seruan keras, hingga para lawannya
menjadi terkejut dan tiga orang kena terpukul roboh! Melihat hasil
serangannya, Heng San makin bernapsu dan bergerak makin kuat dan
cepat. Kembali ia robohkan dua orang pahlawan yang ia pukul pecah
kepalanya! Benar-benar Sin Kun Bu Tek pegang teguh nama
julukannya: Kepalan Dewa Tanpa Tandingan! Memang ia membuat
para pahlawan yang mengurungnya merasa seram dan ngeri melihat
sepak terjang seorang pemuda yang dengan tangan kosong dapat
melawan bahkan menjatuhka lima orang pahlawan dalam
pengeroyokan yang dilakukan oleh belasan pahlawan pilihan itu!
Sementara itu, Ngo-taihiap yang mengurung Lui Im Hosiang
telah berhasil menjepit pendeta sesat itu hingga pada kesempatan
terakhir lima batang pedang dengan berbareng bersarang ke dalam
tubuhnya yang berbulu seperti kera itu. Lui Im Hosiang memekik
seram dan tewas di saat itu juga!
Setelah berhasil robohkan hwesio kosen itu, Ngo-taihiap lalu
serbu lain-lain pahlawan yang masih mengeroyok Heng San.
Mendapat bantuan ini, Heng San lalu tinggalkan pahlawan-pahlawan
itu yang kini bertempur melawan kelima pendekar dari Ciong-yang.
Melihat betapa Ang Jit Tojin masih belum berhasil mengalahkan Lui
Tiong yang membela diri mati-matian, Heng San berteriak keras dan
sebuah serangannya dilancarkan dengan hebat ke lambung si harimau
muka kuning. Lui Tiong berkelit, tapi pada saat itu kebutan lengan
baju Ang Jit Tojin telah mengenai mukanya hingga ia terhuyung-
huyung ke belakang. Saat itu digunakan oleh Heng San untuk ayun
kepalannya dan dengan keluarkan suara keras, pecahlah kepala Lui
Tiong tertumbuk kepalan maut Heng San!
Terdengar suara ketawa yang seram bagaikan suara ketawa
setan, dan Ang Jit Tojin sendiri merasa bulu tengkuknya berdiri
melihat betapa Heng San dengan tubuh penuh darah, juga kedua
kepalannya menjadi merah karena darah lawan-lawannya yang telahSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 98
TXT&PDF MAKER : OZ
dibunuhnya, berjalan perlahan sambil menyeringai menghampiri Thio
congtok.
Sebagai seorang komandan atau panglima perang, Thio
congtok juga berhati jantan dan ia berdiri di situ dengan golok di
tangan menyaksikan bagaimana para pahlawannya tewas seorang
demi seorang! Congtok itu menghela napas melihat kegagahan-
kegagahan luar biasa itu dan ia merasa bahwa saat matinya telah
tiba. Tapi ia hendak mati sebagai seorang panglima, yakni dengan
golok di tangan. Maka ketika Heng San menghampirinya dengan
sikap yang menyeramkan, ia menanti dengan tenang, goloknya siap di
tangannya.
Tiba-tiba Heng San menjerit keras dan maju menyerang.
Ternyata Thio congtok bukannya seorang lemah. Ilmu silatnya juga
cukup tinggi hingga ia dapat berkelit dan balas menyerang hebat!
Pada saat itu tenaga Heng San sudah hampir habis. Yang
menggerakkan tubuhnya hanya kenekatan dan hawa marah yang
besar didorong oleh sakit hati yang hebat.
Sementara itu, ketika Heng San tengah bergulat mati-matian
melawan Thio congtok, kelima pendekar dari Ciong-yang telah
berhasil membasmi habis semua pahlawan dan kini mereka berlima,
bersama-sama Ang Jit Tojin, berdiri menonton pertempuran hebat
antara Thio congtok melawan Heng San. Ngo-taihiap hendak turun
tangan, tapi dicegah oleh Ang Jit Tojin.
"Biarkan dia sendiri membalas dendam!" kata pertapa itu.
Karena sudah letih sekali, dan merasa bahwa dengan cara
biasa ia sukar dapat merobohkan Thi congtok yang ternyata kosen
juga, Heng San lalu gunakan gerakan nekat. Gerakan ini ialah
pukulan Kong-ciak-kay-peng atau Burung merak buka sayap. Ia
menubruk dengan kedua tangan terpentang dan menyerang dari
kanan-kiri hingga tak memungkinkan lawannya berkelit. Thio
congtok melihat kesempatan ini segera tusukkan goloknya yang
menancap ke dada Heng San, tapi kedua tangan Heng San jugaSIN KUN BU TEK ? KHO PING HOO
PUSTAKA: AWIE DERMAWAN
CerSil KhoPingHoo Group 99
TXT&PDF MAKER : OZ
berhasil mencengkeram lehernya! Kedua tubuh mereka roboh dengan
Heng San berada di atas! Begitu roboh, keduanya diam tak bergerak
lagi.
Ang Jit Tojin dan kawan-kawannya menghampiri dan
ternyata kedua orang itu telah tewas. Golok Thio congtok masih
tertancap di dada Heng San, sedangkan kedua tangan Heng San
mencengkeram leher lawannya sampai tulang-tulang lehernya patah
dan biarpun sudah mati, tetap saja tangan Heng San tidak dapat
dilepaskan dari leher itu!
Ang Jit Tojin dan kelima pendekar dari Ciong-yang tundukkan
kepala dan tindas rasa haru yang menindih hati mereka. Kemudian
mereka mencari Ma Giok yang mereka ketemukan terbelenggu di
sebuah kamar tahanan. Mereka lalu bebaskan kawan ini dan nyalakan
api bakar gedung yang penuh mayat itu! Setelah lakukan ini dan
menengok ke arah mayat Heng San yang masih mencengkeram Thio
congtok dalam keadaan yang menyeramkan, para patriot ini
tinggalkan tempat itu untuk melanjutkan perjuangan mereka di
tempat lain.
Nama Sin Kun Bu Tek sampai lama masih saja menjadi
kembang bibir banyak orang, baik di pihak pembesar-pembesar dan
kaki tangannya, ataupun di pihak para pahlawan bangsa!
TAMAT
Pojokdukuh, 21 Maret 2019, 00.30 WIB
Kekaisaran Rajawali Emas Pendekar 4 Lolos Dari Maut Karya Widi Widayat Pendekar Naga Putih 69 Tokoh Buronan
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama