Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu Bagian 2
Melihat keluarnya toa-piauw-tauw itu, Ma Hong
semua jadi bersemangat, maka semua mereka lantas
mendesak. Begitulah, golok, pian cagak, semua
bergerak menyerang dari empat penjuru.
Pertempuran itu adalah ganjil, karena satu orang
dikepung beramai-ramai.
"Tidak pantas! Tidak pantas!" demikian suara
cerita di kedua tepi jalanan. Sekalian penonton
merasakan tak adilnya itu. "Tidak pantas! Curang!"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 71
Pdf Maker : Oz
Dengan mata jelilatan, Gouw Po mengawasi ke
sekitarnya, tetapi ia tak dapat lihat orang-orang yang
mencela pihaknya itu, sebaliknya di antara kereta
kereta yang terhalang jalannya, ia kenalkan beberapa
buah sebagai kepunyaannya sahabat-sahabatnya,
seperti Tan Bun An dari Gie-su Gee-mui yang tinggal
di luar kota, dan Louw Thian Hiong dari Keng-bu
Piauw-tiam, hingga ia jadi jengah sendirinya.
"Satu bocah tak ternama saja tidak bisa
dirubuhkan, bagaimana kita bisa antar piauw dalam
jumlah besar," demikian ia pikir.
Kemudian ia lihat sebuah kereta, dalam mana
duduk seorang nyonya muda, yang sedang empo anak
kecil, dan ia kenalkan, nyonya itu adalah Ie-thay-thay
dari Han Kim Kong, juga sahabatnya. Ia tak mengerti,
kenapa nyonya itu bukan titahkan keretanya lekas
disingkirkan, malah si nyonya sendiri turut nonton
sambi singkap tenda.
"Han Sha-ko tak punya aturan rumah tangga!"
demikian ia pikir. "Kenapa ia punya Ie-thay-thay
berani tontonkan diri sebagai ini?"
Gouw Po juga lihat bagaimana banyak mata
ditujukan kepadanya, sedang dengan lewatnya sang
tempo, tempo untuk berangkatnya piauw telah datang
makin dekat, hingga pekerjaannya bisa gagal. Ia
lantas jadi sibuk sendirinya.
Dan kapan ia saksikan pertempuran, ia jadi
mendeluh bukan main. Dengan goloknya, denganSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 72
Pdf Maker : Oz
pedangnya, dengan cagaknya, Han Pa berlima masih
tak mampu desak Tek Hui, jangan kata untuk
membikin rubuh dia. Di pihak lain, muridnya Giok-bin
Lo Cia Pheng Jie tetap unjuk kegesitan tubuhnya,
kepesatan pedangnya, ketabahan hatinya yang
mantap.
"Tidak bisa tidak, aku mesti turun tangan
sendiri," pikir ia akhirnya. Maka ia terus berseru, "Kau
orang semua mundur! Kasihlah aku sendiri yang layani
bocah ini!"
Sehabis berseru, ia lantas maju.
Majunya ini piauwsu besar adalah yang
menyebabkan kehebatan. Selama ia masih jadi
penonton, dengan muka merah padam karena
jengahnya, pertempuran tetap berjalan dengan Tek
Hui melainkan pertunjuki kepandaiannya, akan layani
main-main pada lima musuhnya.
Anak muda ini kuatir terbit perkara darah dan ia
tak suka berurusan sama pembesar negeri. Tapi,
begitu lekas ia lihat Gouw Pa maju, di sebelahnya insaf
akan bahaya yang mengancam, darahnya pun naik.
Itulah dia, musuh yang ia benci. Maka juga, ia lantas
rubah caranya berkelahi.
Dengan satu tikaman, Say-uy-tiong Ma Hong
rubuh dengan golok besarnya terlepas dan terlempar
jatuh, sebab ujung pedang telah mampir di dadanya
yang kanan. Selagi ia rebah, si anak muda enjot tubuh
akan loncat lewati dia, akan terjang Kim-gan Ya-ceeSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 73
Pdf Maker : Oz
Cian Lok si Iblis Mata Mas. Tapi iblis ini, yang kaget,
lompat lari bersama-sama gaetannya.
Hek-houw Ciauw Tay lihat kawannya terancam
bahaya, ia lompat maju, akan menghalangi Tek Hui,
tetapi si ?bocah? yang sengit, justeru jadikan dia
sebagai bulan-bulan. Dengan kecepatan luar biasa,
pedangnya Tek Hui menyamber lengan kanan dari si
Harimau hitam, atas mana, sembari menjerit Ciauw
Tay rubuh dengan kong-piannya terlepas jatuh,
tubuhnya sendiri rebah di jalan besar.
Adalah saat itu, Twie-hun-chio Gouw Po sampai
pada musuh si bocah, yang ia tidak lihat mata, yang ia
terus serang dengan kalang-kabutan, akan akhirnya
ujung "Tumbak Pengejar Roh" menyamber ulu
hatinya.
Tek Hui lihat datangnya serangan, dengan
pedangnya ia tangkis tumbak itu, setelah mana ia
balas menikam. Ia unjuk kesebatan luar biasa, sebab
ia tahu, ia berhadapan sama satu piauwsu yang
sangat disohorkan, sedang di lain pihak, ia berlaku
sangat sengit, karena ini adalah piauwsu yang ia
paling benci.
Gouw Po merasa tenaga orang yang besar, ia
lantas melawan dengan sungguh-sungguh. Tapi celaka
baginya, ia menghadapi pemuda sebagai si ?anak
kerbau? yang tak kenal takut, yang tak takuti
sekalipun harimau. Maka baru saja beberapa jurus ia
sudah kena desak.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 74
Pdf Maker : Oz
Thay-swee-to Han Pa lihat toa-piauw-tauw itu
keteter, ia lompat maju akan membantui, tetapi
datangnya melulu membangkitkan hawa amarah Lauw
Tek Hui, siapa dalam sengitnya lantas hajar ia dengan
hebat. Dari itu, dua-tiga jurus kemudian si Golok Dato
lantas saja terluka dan rubuh terguling.
Ketika itu, Kim-gan Ya-cee Cian Lok sudah lari
balik ke dalam ?barisannya?, ia tidak mau muncul pula
akan membantu kawan-kawannya, dari itu di situ
tinggal Siang-kiam Leng-koan Tan Hong yang masih
membantui Gouw Po, siapa mesti berkelahi sungguh
sungguh akan belai pamornya.
Biar bagaimana, Gouw Po dan Tan Hong bukan
tandingan bagi Tek Hui, orang banyak lihat mereka
keteter, maka orang banyak itu lantas saja bersurak
surak, mereka bertepuk-tepuk tangan sambil
menjerit-jerit, hingga suara mereka merupakan suatu
anjuran bagi si anak muda.
Sekalipun sedang layani dua musuh, Tek Hui
masih dapat kesempatan akan lihat si nyonya di atas
kereta, buat kegirangannya, dia kenali Siauw Hong ?
ialah nyonya yang dulu telah lemparkan buah apel
kepadanya ? hingga semangatnya jadi bertambah
tambah bangun, hingga seperti dengan sendirinya,
tenaganya telah bertambah. Ia putar pedangnya
sampai angin menderu-deru,
Gouw Po telah mundur ke belakang, hingga Tan Hong
berada di depannya,SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 75
Pdf Maker : Oz
"Kalau tidak sekarang aku balas sakit hati, aku
mau tunggu kapan lagi?" pikir Tek Hui. "Tiga orang
sudah terluka, maka perkara tak dapat dicegah pula!
Kenapa aku tak mau bikin Gouw Po juga terima
bagiannya?"
Lantas saja Tek Hui desak Gouw Po, siapa
kendati keteter, masih bisa membela diri, tumbaknya
masih bisa digerak-geraki akan lindungi tubuhnya dari
ujung pedang. Ia jadi bingung, mana bahaya
mengancam, mana ia tak bisa angkat kaki, kecuali
kalau dia ingin namanya rubuh dengan sekejap.
Adalah selagi Gouw Po bingung benar, bintang
penolong datang untuk dia. Bintang itu adalah seorang
muda umur kira-kira dua puluh, tubuhnya kecil tapi
gesit, tangannya menyekal sepasang senjata luar
biasa yang mirip dengan pit, terbikin dan besi,
panjangnya dua kali lebih, roman anteronya sebagi
ruyung atau toya pendek, ujungnya runcing.
Tek Hui lihat senjata itu, yang ia duga adalah
Poan-koan-pit, ia tidak takut.
Tan Hong dan Gouw Po lantas mundur, akan
kasih ketika buat anak muda ini maju. Dia ini adalah
Poan-koan-pit Siauw Lo Cong dari Tay-tong, yang
baharu pulang habis mondok di rumah pelesiran. Dia
pulang buat tengok piauw, siapa tahu, ia saksikan
pertempuran yang membawa kurugian bagi pihaknya,
maka ia majukan diri.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 76
Pdf Maker : Oz
Tek Hui layani tandingan baru ini dengan tidak
kata apa-apa. Ia tidak perduli yang Lo Cong adalah
jago kesohor dari Tay-tong-hu dan jago muda buat di
Utara. Ia gunai pedangnya akan tungkuli sepasang
senjata istimewa dari musuh itu.
Semua penonton jadi kagum, sampai mereka
tercengang.
Thio Put Ceng inginkan Tek Hui bisa tikam mata
orang. Ia berada di pihaknya pemuda itu, seperti
banyak orang lain, yang sedari tadi tidak puas sebab
Tek Hui sendirian dikepung oleh banyak orang.
Siauw Hong berkuatir sampai ia ingin turun dari
keretanya, akan bantu anak muda itu, sayang ia
lemah dan tak punya guna. Maka mukanya saja yang
sebentar pucat dan sebentar merah.
Gouw Po yang sekarang jadi penonton, menjadi
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kagum berbareng mendongkol dan berkuatir, sedang
tadinya ia sangka dengan datangnya Lo Cong musuh
dengan gampang bisa dirubuhkan atau dipukul
mundur, siapa tahu berdua mereka ini merupakan
tandingan setimpal. Coba Tek Hui tidak telah
dikerubuti duluan, belum tahu apa Siauw Lo Cong bisa
layani dia demikian seru.
"Aku tidak sangka bocah ini begini gagah," pikir
dia. "Selama ia ada di sini, tak dapat tidak, pintunya
Thian-tay Piauw-tiam mesti ditutup, bakul nasiku
mesti terbalik."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 77
Pdf Maker : Oz
Lantas ia kumpuli semua orangnya, berikut yang
tak mengerti silat.
"Kau orang semua mesti kepung bocah itu, hajar
ia sampai mampus, perkaranya aku yang tanggung!"
ia kata dengan sengit. Ia sendiri tapinya tetap tak mau
maju.
Sernua orang piauw-tiauw siapkan senjata,
lantas mereka maju, tetapi mereka cuma maju, bukan
menyerang, sebab untuk dekati Tek Hui, tidak ada
satu yang nyalinya cukup besar. Mereka cuma
bersikap mengepung.
Gouw Po mendongkol bukan main, sampai ia
menjerit-jerit.
"Maju, maju!" berseru ia, yang terpaksa turut
maju juga. "Maju semua!"
Lo Cong dan Tek Hui terus bertempur dengan
seru, masih saja belum ada tanda-tanda bahwa salah
satu mau menyerah kalah.
Selagi serunya pertempuran, mendadakan ada
rusuh di antara orang banyak yang lagi menonton
dengan asik. Mereka ini pada menyingkir lari, diturut
oleh beberapa kereta, yang berhenti di tengah jalan
dan menyebabkan terhentinya perhubungan.
Segera ternyata, bahwa Gie-su Gee-mui dari
kota luar telah kirim sejumlah opas, mereka ini
dengan gunai cambuk telah hajar kalang kabutan pada
orang banyak, supaya mereka bisa masuk ke dalam
kalangan.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 78
Pdf Maker : Oz
Siauw Lo Cong tidak mau jadi orang tawanan,
dengan licin ia tinggalkan musuhnya akan lari ke
dalam piauw-tiam.
Tek Hui juga tidak bodoh, selagi musuh
tinggalkan dia, dia juga segera angkat kaki akan
menyingkir dari tempat berbahaya itu, maka sebentar
kemudian, jalan besar di muka piauw-tiam lantas jadi
sepi, malah tukang-tukang kereta piauw juga turut
pada menyingkir, karena mereka kuatir kerembet
rembet, hingga ketinggalan saja kereta-kereta piauw
yang masih kosong.
Selagi Gouw Po sangat mendongkol karena
gangguannya Lauw Tek Hui, lantas ia terima dua
utusan yang dikirim oleh sekalian langganannya, yang
piauwnya ia hendak antar. Kedua utusan ini kata,
"Sekarang tidak jadi berangkat, lihat saja beberapa
hari lagi! Piauw belum berangkat, di depan piauw-tiam
sudah terbit onar! Semua orang punya hati jadi tidak
tetap!
Sudah begitu, Gouw Po pun repot menyambut
hamba-hamba dari Gie-su Gee-mui, yang menanyakan
duduknya perkara, hingga ia mesti undang mereka
duduk di dalam.
Semua orang yang luka, ialah Ma Hong, Ciauw
Tay dan Han Pa, telah digotong ke dalam dan mereka
diperlihatkan kepada hamba-hamba negeri itu.
"Penyerang itu adalah Lauw Tek Hui, dia mesti
ditangkap!" kata Gouw Po pada sekalian hamba wetSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 79
Pdf Maker : Oz
itu. "Dia muridnya Pheng Jie, maka itu mestinya Pheng
Jie masih ada di dalam kota ini dan dialah yang ojok
ojok muridnya akan terbitkan onar ini! Maka baik
Pheng Jie dibekuk sekalian!"
Tapi kepala polisi kata pada piauwsu ini, "Ini
adalah perkara perkelahian, maka kalau perkara mau
tarik panjang, kau orang mesti menghadap berbareng
? dua-dua pihak! Syukur tidak terjadi perkara jiwa,
maka aku pikir perkara baik dibikin habis saja."
Gouw Po bungkam, hatinya mendongkol bukan
main.
Siauw Lo Cong juga tidak mau perkara ditarik
panjang, hanya kalau perlu, ia lebih suka tempur pula
Tek Hui, karena ia penasaran yang ia tidak sanggup
rubuhkan tandingan itu.
Sampai di situ, semua hamba wet itu lantas
berlalu.
Tek Hui sendiri sudah lari pulang ke kuil, di sini
hatinya berdebaran.
Tentu saja sebentar ada hamba negeri yang
datang buat tangkap aku," pikir ia.
Ia pun tidak takut, ia hanya tidak puas dengan
pertempuran barusan itu. Ia dapat kenyataan ia belum
bisa rubuhkan Gouw Po, hingga Gouw Po tetap akan
jadi piauwsu, hingga gurunya belum bisa kembali,
sedang dia sendiri, dia terus tak mempunyai uang.
"Aku kembali mesti menderita kelaparan," pikir
ia dengan masgul.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 80
Pdf Maker : Oz
Tadi pagi ia dahar cukup, tapi sekarang,
mendekati tengah hari perutnya telah mulai minta
makan, ini rupanya disebabkan barusan ia telah gunai
tenaga terlalu banyak, hingga mesin-mesin dalam
perutnya bekerja istimewa cepat.
Tidak lama, sudah ada orang-orang yang pulang
ke bio. Karena semua orang ketahui hal pertempuran
tadi, tidak heran kalau si empeh Ong, si tukang ikan
asap, waktu ia sampal sudah lantas unjuk jempolnya
pada pemuda kita seraya terus berkata, "Bagus,
saudara Lauw! Kau punya bugee benar liehay!
Sendirian saja kau bisa lawan begitu banyak orang,
kau mirip dengan Tio Cu Liong yang telah menjelma
pula!"
Cie Jie, si tukang tauwhu goreng, malah kasih
dengar kritiknya, "Sayang tadi kau sia-sia tenaga
terhadap Heng-houw dan Siang-kiam Leng-koan,
hingga ketika Poan-koan-pit datang, kau tidak bisa
lekas-lekas rubuhkan padanya! Tangkap berandal
mesti tangkap tay-ongnya, pukul orang mesti pukul
yang kosen dahulu maka kalau Siauw Lo Cong bisa
dibikin jatuh lantas yang lain-lain tak lagi ada
gunanya."
Dan Siang Kiu, si empeh penjual loo-tauwhu,
kata, "Pekerjaan kau hari ini bagus! Sebenarnya
Thian-tay Piauw-tiam mesti dirubuhkan sekalianl Di
sana, kecuali gurumu, semua orang tidak keruan!
Gouw Po dan orang-orangnya berikut Siauw Lo CongSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 81
Pdf Maker : Oz
yang baru datang, semua adalah bangsa telor busuk,
bangsa okpa, mereka sebenarnya mesti dibikin
mampus!"
"Cukup!" kata Kang Su, si penjual ikan asap
pada Siang Kiu. "Pergilah kau jualan, buat apa kau
diam lama-lama di sini. Bukankah kemarin anakmu
telah datang, maka hari ini, ia tentu tidak akan datang
pula. Tadi ada orang lihat dia naik kereta sambil empo
bocah, ia nonton perkelahian seperti banyak orang
lain. Tek Hui tidak boleh dipuji-puji dan diumpak
umpak saja, ia sebenarnya sudah terbitkan onar, coba
ada terjadi perkara jiwa, bagaimana nanti akibatnya?"
Memang biasanya, Kang Su omong dengan
tandas. Maka mendengar dia turut bicara, semua
orang lantas bungkam.
Tek Hui diam sedari tadi, tetapi mendengar
perkataannya Kang Su. Ia menduga apa Siauw Hong
bukan gadisnya empeh Siang Kiu ini? Kemarin ini pun
ia dengar suara orang perempuan dalam kamarnya
Siang Kiu. Ia hanya tldak menyangka si manis yang
lemparkan ia buah apel. Di bio itu tinggal orang lelaki
semua, tetapi kadang-kadang ada datang orang
perempuan, yang membeli makanan dan terus pasang
omong dahulu sama si pedagang.
Selagi Tek Hui ngelamun, Kang Su kata
padanya, "Tek Hui, kau sebenarnya bukan orang
golongan kami, aku pun tidak ingin kau berdiam di
sini, cuma sebab mernandang Tan Moa-cu, aku ajakSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 82
Pdf Maker : Oz
kau berdiam sama-sama kita. Tadi kau telah
berkelahi, aku harap kau tidak terbitkan onar di sini.
Kau tahu, siapa nanti ganti perabotan kami kalau
orang ngamuk di sini? Aku toh tidak bisa minta ganti
dari kau! Jangan katakan aku banyak mulut, dalam
keadaan sebagai kau, kau baik jangan cari musuh
apapula sama kawanan piauwsu itu!"
Tek Hui tidak mau layani orang bicara, ia diam
saja.
Siang Kiu dan yang lain-lain pun lantas pada
berlalu.
Hari itu tidak ada datang hamba wet buat
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tangkap Tek Hui, tetapi berbareng, Tek Hui juga tak
dahar nasi.
Besoknya pagi, cuaca terang seperti biasa, Tek
Hui mendusin sampai siang. Ia tetap tidak bisa dahar,
karena uangnya habis dan ia telah tahan lapar sebisa
bisanya. Ia berat akan buka mulut, akan ?beli?
makanan dari Siang Kiu atau yang lainnya. Lebih-lebih
terhadap Siang Kiu, ia malu betul akan buka
mulutnya. Bau masakan rnenambah hebatnya nafsu
makannya. Maka ia pikir, bagaimana ia mesti dapati
uang atau makanan.
"Lebih baik aku cari Thio Put Ceng saja,"
akhirnya ia pikir. "Ia ada orang satu kampung sama
aku, padanya aku berani bicara. Sekalian aku boleh
lihat bagaimana dengan Thian-tay Piauw-tiam, KalauSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 83
Pdf Maker : Oz
Siauw Lo Cong ada di sana, aku boleh tempur pula
padanya!"
Tapi, ketika ia bertindak keluar, ia tidak bawa
pedangnya. Ia lihat matahari sudah mulai doyong ke
barat. Langit sedikit gelap, karena bergumpalnya
mega. Sedikit-sedikit ada sinar layung. Di pihak lain,
ia rasai matanya sedikit kabur, kedua kakinya lemas,
hingga ia terperanjat sendirinya.
"Benar-benar aku mesti cari makanan!" kata ia
dalam hatinya. "Atau aku nanti rubuh karena
kelaparan. Atau celaka benar andaikata sekarang aku
ketemu Gouw Po atau orang-orangnya, dengan
gampang mereka bisa rubuhkan aku. Bagaimana
kecewa!"
Dengan kuatkan hati, Tek Hui bertindak keluar
pekarangan. Hampir ia pegangan pada tembok, akan
lindungi diri. Ia merasai tubuhnya gemetaran sedikit.
Di depan pintu sekali, ia lihat seorang anak
perempuan umur dua atau tiga belas tahun, bajunya
biru, celananya berkembang, tangannya memegang
sebuah mangkok besar yang kosong, dan di
kempitannya ada satu bungkus saputangan. Ia itu lagi
celingkukan ke dalam, waktu ia sampai di pintu
pekarangan.
"Apakah Siang Kiu belum pulang?" tanya si nona
pada pemuda kita.
Tek Hui berdiri seraya awasi nona itu, roman
siapa mencurigai. Si nona seperti takut ketemu orang.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 84
Pdf Maker : Oz
"Kau cari Siang Kiu apa hendak beli loo-tauwhu?
ia balik menanya.
"Beli loo-tauwhu atau tidak, tidak penting. Aku
mau cari Lauw Tek Hui," sahut nona itu, yang terus
mengawasi dengan tajam.
"Aku Lauw Tek Hui sendiri," sahut pemuda kita,
yang merasa heran. "Ada apa kau cari aku?"
"Oh, kau jadinya Lauw Tek Hui sendiri?" si nona
kata, seraya terus tertawa. "Bagus! Nah, aku serahkan
ini pada kau! Aku tak mau beli loo-tauwhu."
Dan terus ia serahkan bungkusan kecil yang ia
kempit, setelah mana ia balik tubuhnya, akan menuju
ke selatan dengan cepat.
Tek Hui sambuti bungkusan tanpa merasa.
"Eh, eh!" ia memanggil-manggil. "Tunggu dulu!
Coba kasih tahu aku, apa isinya bungkusan ini?"
Ia lantas memburu.
"Apa kau tidak bisa buka sendiri dan lihat?"
tanya si nona.
"Tapi, siapa yang kasih ini padaku?" Tek Hui
tanya pula.
Mukanya nona cilik ini bersemu merah.
"Go Thay-thay yang suruh aku sampaikan pada
kau," ia menyahut. "Thay-thay larang aku omong
banyak sama kau, katanya kau akan mengerti
sendiri!"
"Aku akan mengerti sendiri?" tanya Tek Hui
dalam hatinya.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 85
Pdf Maker : Oz
"Dan hal ini kau tak boleh beritahukan pada
Siang Kiu," pesan si nona. "Lihat......," ia angkat ia
punya mangkok kosong, "aku datang kemari dengan
berpura-pura mau beli loo-tauwhu buat sio-siauwya,
sebenarnya adalah untuk serahkan bungkusan itu.
Thay-thay kata, ini tanda maksud baiknya, sedang
tentang lainnya, di belakang hari saja dibicarakan
lebih jauh." Habis kata begitu, ia bertindak pula, tapi
baru beberapa tindak, ia balik lagi, malah ia dekati Tek
Hui, seraya terus tambahkan, "Hampir aku lupa! Thay
thay kasih tahu, tadi pagi ia sudah pergi ke gedungnya
Gie-su Ouw Tayjin di kota luar, buat ketemu Sam
Thay-thay, untuk minta bantuan guna kau, agar
perkaramu tadi dibikin habis saja. Thay-thay bilang,
bahwa kau tidak usah kuatir. Thay-thay pun pesan
supaya kau lekas beli makanan dan dahar, karena
kesehatanmu adalah paling perlu!"
Tek Hui jadi terharu, meski sebenarnya ia belum
mengerti betul.
"Nah, aku mau pulang! Sampai ketemu pula!"
kata si nona cilik.
Sekali ini, Tek Hui antap nona itu pergi, ia
melainkan mengawasi. Lama ia berdiri diam, sampai
nona itu sudah lenyap dari pemandangan mata. Ia
celingukan. Di gang itu kebetulan tidak ada orang.
maka lekas-lekas ia buka bungkusan itu. Untuk
keheranannya, di dalam buntalan kecil itu ia dapatkan
sepotorig angkin atau ikat pinggang yang biasa dipakaiSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 86
Pdf Maker : Oz
oleh orang-orang yang yakinkan ilmu silat dan angkin
itu tidak saja lemas dan kuat, juga tersulam indah
dengan bunga-bungaan. Itulah bukan angkin yang
dapat dibikin rampung dalam tempo sepuluh atau lima
belas hari.
"Ia kasihkan aku angkin, apakah artinya ini?"
Tek Hui memikir, "Apa ia inginkan aku pakai angkin
ini? Angkin ini ia dapat beli atau ia bikin sendiri?"
Pada angkin itu pun terdapat tiga buah kantong
untuk menyimpan uang, dan semua kantong itu sudah
ada isinya, pertama-tama ada dua kim-jie-ie emas,
lalu sepotong emas, beberapa lembar uang kertas
masing-masing dari satu tail, dua tail dan lima tail.
Bukan main herannya anak muda ini,
jantungnya sampai berdebaran. Tapi, karena ia kuatir
orang nanti dapat lihat ia, lekas-lekas ia masuki
semua barang itu ke dalam kantong dan angkin itu
terus ia libat di pinggangnya.
Ia heran berbareng girang, karena selagi
kelaparan sampai mau mampus tiba-tiba ia peroleh
banyak uang. Dengan lupa pada sang lapar, lantas
saja ia bertindak dengan gagah. Lenyap ia punya
kepala pusing, mata seperti kabur dan kaki lemas.
Paling utama adalah ia hendak dahar dulu.
Di gang-gang yang berdekatan tidak ada rumah
makan yang besar, maka Tek Hui masuk ke warung
thee yang ia kenal, di mana ia tidak pernah datang keSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 87
Pdf Maker : Oz
warung itu, tidak heran kalau pelayan warung sudah
tidak kenali ia.
"Aku minta lekas disediakan satu kuwe besar,
dua mangkok mie dan daging panggang yang paling
baru!" ia kata, sebagai juga ia orang hartawan. Dan ia
sebutkan lagi daging goreng, bakso, ayam dan daging
kambing. Akhirnya ia tambahkan, "Sudah cukup, itu
saja semua! Lekasan sedikit!"
Semua permintaan itu disiapkan dengan
bergantian, maka dengan bernafsu, Tek Hui mulai
bersantap, dalam kegembiraannya, ia benar-benar
mirip dengan seorang rakus atau kelaparan, sampai
satu kali ia kena gigit lidahnya, sampai ia berjengit
sendirinya. Ia pun telah kendorkan ikat pinggangnya.
Adalah di waktu itu, ia kena rabah kantong
uangnya, yang mana bikin ia tercengang.
"Ah, apa artinya ini?" tiba-tiba ia pikir. "Uang ini
bukannya uang boleh mencuri, tetapi ini adalah
uangnya orang perempuan dan aku satu laki-laki, apa
aku boleh pakai atau obral? Apa aku tidak malu? Apa
kata kalau Gouw Po ketahui ini? Niscaya Twie-hun-chio
akan jengeki dan tertawakan aku."
Tek Hui letaki sumpitnya, ia bingung.
"Si nona cilik tentu budaknya Siauw Hong," ia
pikir. "Aku mesti cari dia, akan pulangi kim-jie-ee dan
uang ini. Aku boleh kasih tahu, angkin aku pakai,
tetapi kim-jie-ie tak ada perlunya bagiku dan uang aku
tidak berani terima. Tapi, di sini aku telah dahar danSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 88
Pdf Maker : Oz
uang makan mesti dibayar. Ke mana aku mesti cari
uang, akan tombok kekurangan ini?"
Masih saja pemuda ini bingung sendirinya.
"Kelihatan Siauw Hong ada taruh hati padaku,
sejak hari itu ia membagi apel," ia pikir pula. "Ia pun
begitu baik hati akan berdaya bikin habis perkara
perkelahianku dan ia suruh aku gunai uangnya, buat
aku dahar, karena tubuh adalah paling penting.
Sayang ia bukannya orang lelaki, coba ia satu
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pemuda, aku tentu akan minta ia angkat saudara
sama aku! Bagaimana aku mesti balas budinya ini? Ia
seorang perempuan, ia malah gundiknya Han Kim
Kong, bagaimana aku bisa dekati ia? Tidak, Tek Hui
satu laki-laki, Tek Hui muridnya Pheng Jie."
Maka, dari gembira, pemuda ini menjadi
berduka.***SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 89
Pdf Maker : Oz
V
Tek Hui sibuk sendirinya, sampai ia tidak
perhatikan orang-orang di sekitarnya, yang telah
duduk bersantap di situ sebagai dia. Adalah selagi
memikir, matanya kebentrok sama orang-orang itu,
yang rata-rata mengawasi ia, karena ia dikenal
sebagai anak muda yang bikin kacau di depan Thian
tay Piauw-tiam. Terang sesuatu orang kagumi ia, dan
ini bikin hatinya terbuka.
"Ya, aku sekarang sudah terkenal, dan punya
uang juga," pikir ia. "Namaku aku dapatkan secara
sah, tetapi uang ini?"
Dan ia bingung pula, sampai api penerangan
telah dinyalakan.
Waktu itu kelihatan beberapa orang bertindak
masuk, semua dandan sebagai piauwsu. Baru Tek Hui
terperanjat, ia kira orang-orangnya Gouw Po cari ia,
tapi, kapan orang sudah dekat, ia kenalkan mereka,
terutama satu di antaranya, Tong Kim Houw, sahabat
baik dari Pheng Jie. Ia belum sempat menegur, atau
waktu melihat ia, orang she Tong itu agaknya kaget,
sampai dia berjingkrak.
"Hiantit, hiantit, oh!" berseru piauwsu itu.
"Bagaimana susah buat cari kau! Di bio tidak ada, di
warung tidak ada, kiranya di sini!"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 90
Pdf Maker : Oz
Tek Hui mengawasi.
"Ada apa kau orang cari aku?" ia tanya.
"Buat satu urusan, urusan baik!" sahut Tong Kim
Houw. "Apa kau sudah dahar cukup? Kau dahar
sendirian saja? Oh, begini banyak macamnya
makanan? Sungguh kau punya banyak uang! Tapi
tidak apa, anggap semua ini ada tanggunganku! Eh,
jongos, jongos!"
Dan ketika jongos datang, Tong Kim Houw rogoh
sakunya, ia membayar semua.
"Aku belum dahar cukup," kata Lauw Tek Hui,
yang tak mengerti sikap orang itu.
"Belum dahar cukup, itulah terlebih baik lagi!"
kata Tong Kim Houw. "Kami justeru sudah siapkan
meja santapan, tinggal tunggu kau saja! Nah, hiantit,
mari, mari ikut kami!"
Ia ulur tangannya, untuk menarik tangan orang.
Tek Hui berbangkit, akan benarkan angkinnya.
"Tong Sam-siok," katanya, "sebenarnya ada
urusan apa? Coba kau kasih keterangan."
"Sudah, ikut saja!" Kim Houw tertawa "Percaya
aku, ini ada urusan baik bagi kau! Kau ikut aku, nanti
kau ketahui sendiri!"
Kim Houw betot tangan orang buat diajak pergi,
air mukanya ramai dengan senyuman, sebagaimana
beberapa kawannya semua pada tertawa.
Di luar warung, Kim Houw panggil kereta
keledai, ia ajak Tek Hui naik atas kereta itu, yangSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 91
Pdf Maker : Oz
bawa mereka ke Hoat-wan Piauw-tiam, ialah piauw
tiam dari si orang she Tong ini.
Tek Hui kenal piauw-tiam ini, sebab ia pernah
datang kemari tetapi di sini ia ditolak mentah-mentah,
katanya ia belum lulus dari perguruan! Tetapi
sekarang, ia diperlakukan sebagai tamu agung,
sedang juga ia telah diperkenalkan sama beberapa
orang, yang sudah duduk menantikan, yang semua
dandan secara mewah.
Dan waktu Tong Kim Houw ajar kenal kedua
pihak, nyata mereka adalah saudagar-saudagar besar
dan beberapa pembesar ?klas jieya? yang batal
memakai Gouw Po sebagai pelindung mereka untuk
perjalanan mereka ke Thio-kee-kauw.
Semua saudagar ini bawa banyak uang, mereka
berurusan sama Gouw Po dan Thian-tay Piauw-tiam
karena mereka dengar nama besar dari Twie-hun-chio.
Siapa tahu di saat terakhir, piauwsu yang diagul
agulkan itu nyata jatuh merk di tangannya anak muda
yang tidak dikenal, maka mereka batalkan
keberangkatan mereka dan batal juga memakai Gouw
Po.
Dan selagi mereka mau cari lain-lain piauwsu,
Tong Kim Houw yang cerdik sudah lantas majukan diri
sambil unjuk bahwa di antara piauwsunya ada si anak
muda yang jatuhkan Gouw Po.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 92
Pdf Maker : Oz
Ia aku Tek Hui sebagai keponakannya, dan
dengan susah payah ia cari pemuda ini, untuk
diperkenalkan dengan sekalian saudagar besar itu.
Cuma dengan sedikit perkataan, Tong Kim Houw
bisa rampas piauw dari Gouw Po. Ia yang akan antar
sendiri piauw itu dengan Tek Hui menjadi
pembantunya. Tapi Tek Hui mengerti, dengan
perjalanan ini, ia justeru antar piauw berbareng
melindungi Tong Kim Houw. Ia terima baik akan
membantu Tong Kim Houw, karena piauwsu ini pandai
sekali bicara, hingga ia kena dibujuk.
Sehabis bersantap, Tek Hui nyatakan ia mau
pulang.
"Pulang? Buat apa?" kata Kim Houw. "Semua
barangmu di kuil, aku sudah perintah orang ambil dan
bawa kemari, juga pedang kau. Kau tinggal di sini
sama aku, di sini aku sudah sedia satu kamar untuk
kau! Selanjutnya kau tinggal tetap di sini! Piauw-tiam
ini kepunyaanku, maka kau pun boleh pandang
sebagai kepunyaan kau sendiri. Kau toh aku punya
sutit. Kita akan bekerja sama-sama, kau andalkan
kepandaian kau, aku andalkan namaku, nanti kita
terima piauw dalam jumlah-jumlah yang besar, hingga
kita jadi beruntung! Adalah aneh kalau di Pak-khl-ia ini
dalam kalangan piauw-tiam, kita tak akan menjagoi!
Hiantit, kau adalah Tio Cu Liong! Tadi, pertandingan
tadi di depan Thian-tay Piauw-tiam, adalah medang
perang Tiang-poan-po! Aku adalah seumpama LauwSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 93
Pdf Maker : Oz
Pie. Di belakang hari, negaraku adalah kau yang
lindungi keselamatannya!"
Tek Hui bersenyum mendengar omongon orang
itu.
Malam itu, Tek Hui bisa tidur dengan nyenyak.
Ia dapat sebuah kamar yang bersih, pembaringan
baru, kasur dan seprei baru, kelambu baru juga. Dan
besoknya pagi, Kim Houw muncul dengan beberapa
perangkat pakaian baru, ia terus minta salin pakaian,
maka sebentar kemudian, dengan angkin dari si
manis, ia kelihatan jadi cakap dan gagah. Sedang di
pinggangnya itu ia punya emas, uang perak dan
kertas.
Sebagai anak muda, Tek Hui menjadi girang
sekali.
Sebentar kemudian, di depan Hoat-Wan Piauw
tiam berkumpul kereta-kereta piauw yang kemarin ini
memenuhi tempatnya Gouw Po. Kecuali kereta
barang-barang dan uang, ada juga kereta yang muat
rombongan saudagar dan pembesar berikut keluarga
perempuan mereka.
Tong Kim Houw berlaku hati-hati, ia pasang
mata-mata. karena ia kuatir Gouw Po nanti datang
mengganggu ia.
Di depan piauw-tiam pun ada berkumpul banyak
orang, karena juga orang banyak menduga-duga
bahwa Twie-hun-chio mestinya tak mau mengerti dan
akan datang untuk terbitkan onar. Tetapi siapa tahu,SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 94
Pdf Maker : Oz
ditunggu sampai jam sepuluh, tidak ada seorang jua
yang muncul dari Thian-tay Piauw-tiam!
Tong Kim Houw tertawa berkakakan.
"Mulai berangkat!" kemudian ia memberikan
titah.
Semua kereta lantas bergerak, rodanya
menggelindlng dengan menerbitkan suara berisik,
bendera-bendera pada berkibar-kibar di atas sesuatu
kereta. Semua pegawai dan piauwsu sebawahan
nampaknya gembira. sebagaimana Tong Kim Houw,
yang duduk atas seekor kuda besar, unjuk tampang
berseri-seri.
Tapi banyak penonton di kiri dan kanan semua
tujukan mata mereka pada si piauwsu muda Lauw Tek
Hui, yang juga duduk atas bebokongnya seekor kuda
serba baru, seperti pakaiannya sendiri. Cuma dalam
hal menunggang kuda, ia mirip dengan seorang yang
lagi tunggang onta.
Tetapi orang banyak tidak perhatikan sikapnya
di atas kuda itu, orang hanya kagumi kegagahannya,
sebagaimana banyak mulut bilang, "Begitu muda dan
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
gagah! Siapa nyana dia mampu bikin tunduk Twie
hun-chio Gouw Po yang begitu kesohor! Ia telah
rampas piauw besar ini, selanjutnya, semua piauw
akan jatuh ke dalam tangannya!"
Meski demikian, Tek Hui tidak jadi jumawa.
Sekeluarnya dari Say-tit-mui, lerotan kereta
menuju langsung ke Thio-kee-kauw, ialah tempatSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 95
Pdf Maker : Oz
tujuan. Di sepanjang jalan mereka berpapasan sama
kereta-kereta lain atau orang-orang yang menuntun
onta. Angin adalah angin musim pertama, yang setiap
waktu menyampok-nyampok muka.
Perjalanan ini harus melewati bukit-bukit dan
gunung, dan Tong Kim Houw senantiasa waspada. Ia
tahu piauwnya asal ?rampasan? dan daerah ini adalah
daerah di mana Gouw Po punya pengaruh. Andikata
Gouw Po tidak puas, ini adalah tempat di mana dia
bisa lampiaskan tak-kepuasannya itu. Maka ia telah
kisiki Tek Hui akan berlaku hati-hati juga.
"Tidak apa," kata anak muda itu yang hatnya
tabah. "Mana Gouw Po bisa lantas susul kita? Umpama
Poan-koan-pit turut datang, aku juga tidak takut."
Lerotan kereta jalan terus, menuju ke utara,
sampai mereka berada daerah Ma Put-cu Nia. Itu
adalah bukit yang sunyi, dengan jalanan yang sukar.
Jalanan pun banyak tikungannya. Angin yang keras
membikin debu dan pasir turut berterbangan. Di situ
tidak ada orang lain yang berlalu-lintas.
Tiba-tiba terdengar suara tajam, sampai semua
tukang kereta terperanjat.
Tek Hui menyangka pada burung alas, yang
biasa berdiam di gunung, ia dongak, tetapi ia tak lihat
seekor jua burung itu.
Tong Kim Houw dekati anak muda itu.
"Kau dengar atau tidak?" Ia tanya dengan
pelahan.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 96
Pdf Maker : Oz
"Dengar apa?" Tek Hui tanya.
"Itulah suara suitan. Di sini mesti ada orang
jahat," Kim Houw jawab.
Tek Hui melihat kelilingan.
"Di mana adanya mereka? Aku tak lihat!" ia
kata.
"Jangan berisik," Kim Houw kata. "Kalau
saudagar-saudagar itu dapat tahu, inilah hebat,
apapula di antara mereka ada orang-orang
perempuan. Penjahat sudah ada, rupanya mereka
belum berani lantas muncul."
Tek Hui mau percaya keterangan itu, maka ia
sudah lantas hunus pedangnya, sembari jalan terus, ia
pasang mata ke kiri dan kanan. Ia lihat awan seperti
menyambung sama puncak bukit, sedang jalanan kecil
di kejauhan tertampak laksana ular melingkar.
Mereka telah lewati lagi lima atau enam lie,
barulah di sebelah depan, muncul dari jalanan
tikungan, tertampak belasan orang yang semua bekal
golok dan tumbak yang bergemerlapan. Kemudian,
dari sebelah belakang, dari antara pepohonan cemara
yang lebat, muncul juga belasan penunggang kuda,
yang pun bersenjata semua.
"Celaka!" kata beberapa pegawai. "Harap saja
mereka orang-orang yang dikenal, supaya dengan
beberapa perkataan, mereka bisa undurkan diri."
Meski demikian, mereka juga lantas hunus
senjatanya masing-masing.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 97
Pdf Maker : Oz
Dengan cekal toya cie-bie-kun, Tong Kim Houw
dekati semua saudagar, akan hiburkan mereka, agar
mereka jangan takut.
"Semua-mua ada aku!" ia berikan tanggungan.
Lauw Tek Hui tidak tunggu sampai orang datang
dekat, ia keprak kudanya akan papaki mereka itu.
"Bilang, piauw ini ada kepunyaan Hoat-wan
Piauw-tiam atau bukan?" berteriak belasan orang itu.
"Kalau bukan, kami tak mau pegat!"
"Kawanan binatang!" Tek Hui membentak. "Kau
orang sudah memegat, tidak bisa tidak, kau orang
mesti mengganas!"
Ia maju lebih jauh.
"Eh, apa kau bukannya Lauw Tek Hui?"
"Aku ialah Tek Hui!" sahut pemuda kita, seraya
ia loncat turun dari kudanya.
Ia tidak bisa menunggang kuda, di atas
bebokongnya binatang itu, ia tidak merdeka. Ia pun
segera menerjang. Ia perlihatkan kegesitannya. Ia
cegah senjata musuh mendekati tubuhnya, di lain
pihak pedangnya mengancam setiap waktu.
Dalam tempo yang pendek, seorang musuh kena
dibacok rubuh dan satu yang lain kena ditikam
terguling, dan sebelum yang lain-lain tahu bagaimana
mesti bertindak, segera menyusul empat korban lain,
maka lantas saja sisanya pada lari kabur.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 98
Pdf Maker : Oz
Itu waktu, rombongan yang menunggang kuda
telah sampai dan Tong Kim Houw dan orang-orangnya
papaki mereka, hingga mereka pun lantas bertempur.
Kim Houw sendiri sudah lantas kena dikurung,
hingga Tek Hui dengar teriakannya berulang-ulang.
"Tek Hui! Hiantit, lekas, lekas!"
Tek Hui sudah lantas lari memburu. Ia bisa lari
seperti kuda cepatnya. Selagi ia mendekat, ia
kenalkan Lo Cong, maka dengan murka ia menjerit,
"Siauw Lo Cong! Kau telah datang kemari, bagus! Di
kota kita belum bertarung cukup, mari di sini kita
lanjuti!"
Lo Cong pun lantas kenalkan pemuda itu.
"Bagus!" dia berseru. "Aku memang cari kau!
Mari kau bertempur satu sama satu, mereka semua
boleh suruh berhenti!"
Ia benar-benar suruh kawan-kawannya mundur,
maka Tong Kim Houw lantas terlepas dari kurungan,
hingga dia bisa pergi akan lindungi piauw.
Sisa pemegat tadi, pecundang-pecundang Tek
Hui, kemball datang akan berkumpul dengan
rombongannya Lo Cong.
Di pihak Hoat-wan Piauw-tiam, semua pegawai
dan piauwsu rendahan pada siap, tetapi tidak ada
yang berani lancang turun tangan, mereka menjaga
piauw sambil menonton.
Dengan senjatanya mengancarn, Lo Cong dekati
Tek Hui.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 99
Pdf Maker : Oz
"Bilang padaku, kau inginkan piauw atau jiwa!"
Tek Hui menegur sambil lintangi pedangnya. "Jikalau
kau inginkan piauw, awas terhadap pedangku ini!
Jikalau kau inginkan jiwa, baik kau lekas menyingkir!"
Siauw Lo Cong tertawa dingin.
"Apa? Kau suruh aku menyingkir?" ia tegaskan.
"Gampang buat aku menyingkir, asal piauw kau
serahkan padaku! Asal kau lantas kutungkan batang
lehermu, supaya kepalamu dipaserahkan padaku!"
Tek Hui gusar, ia tidak mau adu bicara.
"Awas!" ia segera menyerang.
Dengan poan-koan-pit, Lo Cong menangkis.
Sepasang senjatanya itu bisa digeraki dalam ilmu
pedang dan ruyung dengan berbareng. Begitulah,
dengan tangan kiri ia layani pedang, dengan tangan
kanan ia gencar menyerang. Berulang-ulang ia
menikam dada, setindak dengan setindak kakinya
merangsek.
Tek Hui gusar sekali atas rangsekan orang,
maka kalau tadinya ia mengalah main mundur saja,
selanjutnya ia ubah sikap. Dari menyerang dan
menangkis saja, akan umbar lawan, ia sekarang
menyerang dengan seru. Ia tidak sangsi-sangsi akan
adu pedang dengan poan-koan-pit, yang termasuk
senjata berat.
Sekarang Lo Cong merasakan orang punya
tenaga besar, sedang tadinya ia tak lihat mata pada
pedang musuh, yang ia berani gempur denganSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 100
Pdf Maker : Oz
gegamannya. Maka sekarang, ia pun mesti berkelahi
dengan sungguh-sungguh.
Pemuda kita telah unjuk kegesitan tubuhnya,
kesebatan mainkan pedang. Ia tidak mau kasih
pedangnya dipengaruhi senjata musuh itu, pun ia
tidak mau bikin dapat angin, akan bikin ia repot. Ia
bernama Tek Hui, yang berarti "dapat terbang," dan
sekarang ia bergerak gesit laksana burung terbang!
Satu kali datanglah serangan pedang yang
berbahaya, menjurus ke bawah. Lo Cong lihat itu,
karena ia bermata celi, dengan gerakannya yang
sebat, ia cepat menangkis. Tiba-tiba Tek Hui batalkan
serangannya, hanya pedangnya ia tarik pulang, buat
dipakai menggempur gegaman musuh, yang mau
dipakai menangkis pedangnya. Dan sesudah itu,
dengan gerakannya yang sebat, ia balik lagi, akan
kembali menyerang ke bawah. Ini adalah semacam
tipu pedang simpanan dari Giok-bin Lo Cia.
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Dan Tek Hui berhasil berkat bantuan tenaganya
yang besar luar biasa.
Didesak secara demikian, Lo Cong menjadi
repot, tidak perduli senjatanya dua, maka tidak heran
segera juga terdengar ia keluarkan jeritan seram
disusul oleh rubuhnya tubuhnya yang mandi darah.
Lengan kanannya telah terbabat kutung, sakitnya
bukan main, meski demikian, dengan tangan kiri, ia
masih bisa menyambit lawannya dengan poan-koan
pitnya.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 101
Pdf Maker : Oz
Di mana timpukan adalah tidak jitu dan Tek Hui
pun bisa kelit, poan-koan-pit itu tidak meminta
korban.
Tong Kim Houw telah saksikan kejadian itu.
"Keponakanku yang baik, berikanlah ia lagi satu
tusukan pedang!" ia berseru.
Tek Hui dengar suara itu, ia angkat pedangnya,
tetapi sebelum tangannya dikasih turun, kesangsian
menyerbunya. Ialah, apa ia mesti binasakan seorang
musuh yang sudah tidak berdaya?
Itu waktu pihaknya Lo Cong pun pada kasih
dengar jeritan sambil tangan diulap-ulapkan, "Jangan,
jangan turun tangan!"
Kemudian satu di antaranya loncat turun dari
kudanya, akan hampirkan pemuda kita seraya terus
untuk hormat.
"Lauw Toa-piauw-tauw, aku minta kau suka
berlaku murah," demikian ia berkata. "Ia sudah
terluka dan bercacat. Kami pun suka mengaku kalah
hari ini. Satu kuncu tidak lakukan perbuatan yang
menghabiskan dan aku percaya dari seorang seperti
kau, kalau kau tinggalkan dia hidup, soat sakit hati
masih bisa diselesaikan, tetapi jikalau kau berlaku
kejam, kau harus ingat, dia masih punya ayah dan
engko, malah sahabat-sahabat juga!"
Tek Hui balas hormat orang dan antapkan orang
gotong pergi Siauw Lo Cong. Lantas dengan tidakSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 102
Pdf Maker : Oz
perduilkan musuh-musuhnya,Tek Hui hampirkan Tong
Kim Houw.
Mari kita lanjuti perjalanan kita!" ia kata sembari
tertawa.
Ia loncat naik ke atas kudanya yang salah satu
pegawai sudah siapan.
"Marilah!" sahut Tong Kim Houw, yang girang
bukan main.
Maka sampai di situ, roda-roda kereta kembali
pada menggelinding.
Kecuali gangguan angin yang menciptakan debu
berterbangan dan jalanan pegunungan yang sukar,
Tong Kim Houw selanjutnya tak dapat rintangan lain
lagi. Maka pada suatu hari ia dan piauwnya semua
telah sampai di tempat tujuan dengan tak kurang
suatu apa, Thio-kee-kauw.
Kabaran sudah tersiar secara luar biasa cepat,
demikian juga lelakonnya Lauw Tek Hui di kotaraja. Di
sini orang telah lantas tahu, bagaimana di depan
Thian-tay Piauw-tiam sudah terjadi pertarungan hebat
dan penumpahan darah, hingga namanya si anak
muda jadi dibuat sebutan. Sekarang ada pertarungan
di tengah jalan, dengan kesudahan Siauw Lo Cong
jatuh merk, kejadian ini menambah naiknya nama
piauwsu muda itu.
Pembawa berita yang pertama adalah piauwsu
ternama dari Pak-khia, ialah ketua Keng-bu Piauw
tiam, Louw Thian Hiong. Piauwsu ini telah saksikanSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 103
Pdf Maker : Oz
dengan mata sendiri pertempuran seru di depan
piauw-tiamnya Gouw Po, maka juga kejadian itu
dipercaya oleh sesuatu orang yang dengar ceritanya.
Biasanya, kalau satu piauwsu sampai di satu
tempat, apapula dia piauwsu baru, ia mesti bikin
kunjungan kehormatan pada sesuatu piauwsu
setempat buat sekalian belajar kenal.
Tong Kim Houw tahu baik aturan ini karena di
Thio-kee-kauw ia punya banyak sahabat. Ia sudah
pikir akan antar Tek Hui bikin kunjungan itu. Ia pun
hendak dengan jalan ini, mengebul sedikit, akan aku
dirinya, "Aku adalah susiok dari Tek Hui!"
Akan tetapi, sebelum ia dapat kesempatan akan
bikin kunjungan itu, apa mau beberapa piauwsu sudah
mendahulukan kunjungi ia di pondokannya, hingga ia
repot menyambut beberapa tamunya itu.
Tek Hui lantas diajar kenal, sesudah mana,
beberapa piauwsu tanya ia perihal jalannya
pertempuran di Pak-khia dan di Ma Put-cu Nia. Atas
ini, ia mesti berikan penuturannya, kendati dengan
ringkas.
Beberapa piauwsu telah berikan pujiannya,
malah salah satu kata, "Gurumu, ialah Pheng Jie ya,
ada sahabat kekalku!"
Tek Hui belum pandai bergaul, ia pun tidak bisa
omong banyak, maka itu, buat sesuatu pujian, kecuali
menghaturkan terima kasih, ia pun angkat kedua
tangannya, akan unjuk hormat, lebih tidak.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 104
Pdf Maker : Oz
Louw Thian Hiong adalah salah satu piauwsu
yang datang berkunjung itu, ia berlaku sangat manis
dengan undang Lauw Tek Hui suka kunjungi rumahnya
untuk bersantap. Ia berdiam di Tin-seng Piauw-tiam,
yang katanya kepunyaan engko kandungannya, Lauw
Thian Hiap namanya, gelarannya ?Tiang-tin-shia?.
Piauwsu ini sudah berusia tinggi, piauw-tiamnya
cukup maju, di Thio-kee-kauw dia yang paling
tersohor. Ia pakai banyak piauwsu dan pegawai, tetapi
mereka semua bukannya orang luar, kebanyakan anak
keponakannya dan murid, malah yang satu adalah
anak perempuannya, siapa kecuali mengerti silat, juga
surat dan luas pengetahuannya, sedang buku-buku
adalah si nona ini yang urus sendiri.
Tong Kim Houw turut antar Lauw Tek Hui. Ketika
berdua mereka bertindak ke dalam Tin-seng Piauw
tiam, semua orang di situ lantas pada awasi mereka.
Di thia pertama lantas kelihatan seorang nona
berumur tujuh atau delapan belas tahun sedang duduk
di meja tulis dengan sebelah tangannya lagi ketak
ketek shui-phoa hingga ia terbitkan suara berisik.
Nyata terlihat di jari-jarinya ada tiga buah cincin. Ia
berkulit hitam tetapi cukup manis. Kelihatannya ia asik
kerja hingga tak perdatai kedatangan tetamu. Ia baru
angkat kepalanya dan menoleh tempo Thian Hiong
sudah ceritakan pada engko-nya perihal
kegagahannya Tek Hui. Thian Hiong pandai cerita,SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 105
Pdf Maker : Oz
sampai semua orang yang mendengar jadi mengawasi
sambil tercengang.
Tapi si nona lantas jadi tidak puas, karena baik
ayahnya, mau pun pamannya, sudah tidak ajar kenal
ia sama tamu yang dipuji-puji itu. Ia tolak shui
phoanya dan bertindak keluar, hanya selagi lewat di
dekat Tek Hui, ia awaskan pemuda kita, siapa pun
justeru berpaling padanya, hingga Tek Hui lihat si
nona yang pakai baju biru, celana hijau, rambutnya
dikepang besar dan kendor, sepatunya tersulam
indah.
Cuma sekali melihat, Tek Hui tidak perhatikan
lebih jauh pada nona itu. Tidak demikian dengan Tong
Kim Houw.
"Apakah dia ada titlie?" ia tanya.
Ia sebut titlie atau keponakan pada si nona.
"Benar, ia adalah anakku," Thian Hiap manggut.
"Apakah lauwko cuma punya ini satu titlie?"
Tong Kim Houw tanya pula.
"Ia anak perempuan yang ke dua," sahut tuan
rumah sambil bersenyum, seraya urut kumis dan
jenggotnya yang sudah putih semua. "Anakku yang
pertama sudah menikah. Dia ini....."
"Ia pandai mengurus buku, lauwko pandai
mendidik anak," Kim Houw mendahului.
"Ia tidak punya gawe, aku suruh dia bantu
bantu saja. Di sini pun tidak ada orang luar. Ia beradat
keras, disebabkan ia kurang pendidikan....."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 106
Pdf Maker : Oz
"Bukannya aku sombong," Thian Hiong campur
bicara, "keponakanku ini adalah bun bu coan cay!
Dalam halnya bun, ia bukan pandai mengarang atau
bersair, tetapi ia bisa urus buku-buku dan menulis
surat. Dalam halnya bu, ilmu goloknya adalah aku
sendiri yang ajarkan, hingga ia pantas untuk menjadi
piauwsu. Ia sendiri juga yakinkan semacam ilmu....."
"Saudaraku," kata Thian Hiap, seperti hendak
mencegah adiknya.
"Keponakanku ini bernarna Po Go. Ia adalah
laksana mustika kami," Thian Hiong melanjuti. "Piauw
tiam kandaku ini tidak bisa berjalan tanpa
keponakanku."
"Itulah sebab aku sudab tua, dan aku pikir untuk
mengaso," Thian Hiap bilang. "Than Hiong sendiri buka
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
piauw-tiam di kotaraja dan ia jarang pulang, hingga ia
tidak bisa bantu aku, terpaksa aku mesti andalkan
anak perempuanku ini......"
"Dan kanda terlalu andalkan keponakanku,
sampai ia lupai satu hal," Thian Hiong bilang. "Enso
pernah bilang padaku, kanda andalkan keponakan
sampal ia lupai soal pernikahan anaknya itu."
"Tetapi anakku itu tidak boleh dinikahkan secara
sembarangan," Thian Hiap bilang. "Ia mesti dapat
pasangan pemuda yang cakap, gagah dan ternama!"
"Kau dengar," kata Thian Hiong pada Tek Hui.
"Enso telah minta bantuanku akan carikan mantu yang
sembabat guna gadisnya itu, tetapi kanda berlakuSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 107
Pdf Maker : Oz
begini keras! Ke mana aku mesti pergi akan cari
pemuda yang kanda kehendaki?"
Sampai di situ, Tong Kim Houw menyelak. Ia
tidak ketarik oleh pembicaraan itu.
Tidak lama, mereka lantas duduk bersantap.
"Mari kita pulang, kita perlu beristirahat!" kata
Kim Houw sehabis bersantap. Tuan rumah dan
saudaranya tidak bisa menahan.
Mereka diantar dengan kereta dari Tin-seng
Piauw-tiam.
Sesampainya di hotel sudah jam dua. Kim Houw
pakai dua kamar. Itu menuruti keinginan dari piauwsu
ini, yang pun telah sewa hampir seluruh hotel itu.
Ia kata pada Tek Hui, "Di sini kita tidak boleh
perlihatkan kemiskinan, kita malah harus meniup-niup
diri, kita harus pegang derajat! Ini kali kita telah
terbitkan nama, selanjutnya kita akan mesti sering
sering mengantar piauw ke Thio-kee-kauw ini! Louw
Thian Hiap adalah piauwsu kenamaan di sini, kita tidak
boleh dapat salah dari ia, sedang Louw Thian Hiong
buka piauw-tiam di Pak-khia, ia juga perlu ditempel.
Tapi....." Tiba-tiba ia berhenti dan awasi pemuda kita,
terus ia ketawa. "Kau lihat atau tidak gadisnya Thian
Hiap tadi?" ia tanya kemudian.
"Aku lihat. Kenapa?"
Kim Houw tertawa pula.
"Aku hanya mau tanya, bagaimana kau lihat
macamnya nona itu?"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 108
Pdf Maker : Oz
Aku tidak melihat nyata. Aku memang tdak suka
awasi gadis orang."
"Apakah kau tidak berniat menikah?" Kim Houw
tanya, sambil unjuk roman lesu.
Mukanya Tek Hui menjadi merah. Ia likat atau
jengah.
"Buat apa menikah?" ia balik tanya. "Apa orang
tidak boleh tidak menikah?"
Kim Houw unjuk jempolnya, ia jadi gembira lagi.
"Cocok!" ia berseru. Nah, inilah ucapannya satu
enghiong sejati! Kau tahu, satu manusia biar ia
bagaimana gagah, satu kali ia dekati paras elok,
habislah semua! Aku lihat bahwa Louw Thian Hiong
lagi jalankan tipu bie-jin-kee."
"Apa itu tipu bie-jin-kee?" Tek Hui tanya.
"Tidak apa-apa, aku bicara sambil lalu saja," Kim
Houw tertawa pula. "Kita sekarang baik bicarakan
urusan kita. Piauw sudah diserahkan hari ini, besok
tentu perhitungan selesai. Sebenarnya aku pikir akan
terus pulang besok, karena di Pak-khia mestinya
sudah menunggu pekerjaan, tetapi orang-orangku
berniat menunda dua hari, katanya untuk beristirahat
sekalian belanja, maka aku telah putuskan, kita
berangkat lusa saja."
Tek Hui nyatakan akur. Ia memang berniat lekas
pulang, karena ia ada urusannya sendiri. Bukankah ia
pakai ikat pinggang istimewa, dengan isi dalam
kantongnya yang istimewa juga?SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 109
Pdf Maker : Oz
"Siauw Hong baik sekali," ia berpikir. "Kalau aku
tampik pemberiannya ini, ia tentu gusar dan duka, ia
pasti katakan aku tidak lihat mata padanya. Maka
sekarang, dengan cara bagaimana aku mesti balas
budinya?"
Dan ia terus berpikir.
Besoknya, benar saja rombongan saudagar telah
selesai melakukan pembayaran uang tanggungan
kepada Tong Kim Houw, hingga dia ini cekal lima
bungkusan yang berat, yang berisikan uang perak tiga
ratus tail. Ia lantas pisahkan empat puluh tail untuk
Tek Hui, seraya kata, "Kau terimalah ini dahulu, untuk
kau pakai seperlunya!"
Pemuda ini girang sekali bisa menerima uang
banyak, ia lantas ajak piauw-tauw sebawahan akan
pergi belanja, tetapi ia tidak tahu mesti beli apa, maka
ia telah beli sepasang seprei, dua potong permadani
dan satu doos keju, yang semua adalah keluaran
terkenal dari Thio-kee-kauw. Ia pun tidak terangkan ia
belanja untuk siapa.
Tempo Tek Hui sampai di hotel, di situ ada Louw
Thian Hiong, hanya sedatangnya ia, piauwsu itu lantas
pergi. Tong Kim Houw antar tamunya sampai di luar,
waktu ia kembali, ia mendongkol berbareng geli di
hati.
"Nyata dugaanku cocok!" kata ia sambil tertawa.
"Louw Thian Hiong benar lagi jalankan bie-jin-kee!"
"Apa itu bie-jin-kee?" Tek Hui tanya.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 110
Pdf Maker : Oz
"Tentang ini aku tidak bisa umpatkan dari kau,
aku nanti terangkan," sahut Tong Kim Houw. "Thian
Hiong pergi ke Thio-kee-kauw akan susul kita, bukan
sewajarnya ia hendak sambangi engko-nya. Ia hendak
carikan pasangan untuk keponakannya dan ia penuju
pada kau. Niatannya adalah, kalau kau nanti nikah
sama keponakannya, kau akan diminta tinggal di
rumah pihak perempuan, akan menjadi mantu
merangkap pegawai. Thian Hiong ingin kemudian
pinjam nama dan tenaga kau, untuk majukan piauw
tiamnya sendiri."
Tek Hui tidak puas mendengar keterangan itu,
tetapi toh ia lalu ingat-ingat Po Go, siapa adalah hitam
manis, mengerti mengurus buku dan keuangan dan
pandai silat juga.
"Jangan kau gusar, hiantit!" kata Kim Houw
seraya tepuk pundak orang. "Aku telah berikan
jawaban pada Thian Hiong. Aku kata maksudnya itu
tak akn kesampaian! Aku bilang, bahwa kau telah
utarakan padaku yang kau tidak niat menikah, bahwa
sebagai satu hoohan muda, kau ingin yakinkan terus
ilmu kepandaian kau, bahwa kau ingin bersahabat dan
merantau, agar kau tidak terikat di dalam rumah!"
Tek Hui tercengang mendengar perkataannya
piauwsu itu.
Kembali Kim Houw tepuk pundak orang.
"Hiantit, sengaja aku bilang demikian supaya
Thian Hiong mati pikiran," ia kata pula. "PepatahSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 111
Pdf Maker : Oz
bilang, put hauw yu sam, tak berbakti ada tiga
macamnya, maka tentu saja aku mengerti, kau tidak
nanti tidak akan menikah seumur hidupmu, karena
kau mesti berikan turunan untuk keluarga Lauw. Aku
hanya ada pikiran lain! Sekarang kau ternama besar,
piauw-tiam kita kesohor, maka itu apabila kau berniat
menikah, berapa banyak isteri kau inginkan, berapa
banyak juga kau akan dapati, buat kau tinggal
memilih saja, isteri macam bagaimana kau inginkan!
Tapi keponakannya Thian Hiong, anak perempuan
yang kemarin ini kita lihat di dalam piauw-tiam, hm...!
ia begitu hitam seperti juga romannya gundik kedua
dari Ut-tie Kiong, seperti adiknya Lie Kui, seperti
encienya Pauw Kong, hm, ia masih kalah cakapnya
dengan aku! Mustahil perempuan semacam dia
sembabat sama kau? Dan, apa katanya buat nona
umur delapan belas tahun yang masih belum menikah,
yang setiap hari bercokol di piauw-tiam, bercampur
gaul saja sama segala kuli? Siapa tahu dia punya
lelakon macam apa? Tidak lebih tidak kurang, ia hanya
kenal beberapa huruf, ia bisa menghltung uang!
Membuka piauw-tiam, suruh orang perempuan yang
urusi, mana bisa peroleh kemajuan? Maka juga aku
sudah lantas tolak Thian Hiong. aku kata, ?Tidak bisa,
tidak bisal Lauw Tek Hui ada keponakanku, ia mesti
ikut aku!?"
Tek Hui awasi piauwsu itu. Ia sangkal kalau
Louw Po Go hitam dan jelek, dalam hal ini Kim HouwSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 112
Pdf Maker : Oz
keterlaluan. Tapi ia setuju sama sikapnya piauwsu ini.
Memang untuk menikah, ia mesti memilih sendiri.
"Orang yang sembabat sama aku, yang aku
penuju, adalah Siauw Hong," pikir dia. "Dia pun
berjodoh sama aku, sejak ia lemparkan apel padaku.
Terang dia cintai aku. Lihat saja ikat pinggangnya ini
dan isinya. Ia begitu elok dan manis. Aku pun tidak
cela Siang Kiu, ayahnya. Hanya, memikir dia, apa aku
bukannya memikir yang tidak-tidak? Bukankah dia
sudah ikut Han Kim Kong dan telah punyakan anak?
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Aku satu laki-laki, aku tidak boleh rampas gundik
orang!"
Tek Hui jadi ngelamun, hingga sesaat itu
pikirannya jadi kusut. Menghadapi Gouw Po dan
rombongannya bukan soal sulit, tetapi soal
perjodohan, ini benar-benar meminta perhatiannya. Po
Go tidak cocok, Siauw Hong tidak boleh, habis siapa
yang ia mesti pilih?
Malam itu ia berdiam sendirian di dalam
kamarnya. Ia dan Kim Houw memang tempati masing
masing satu kamar, seperti keinginan si orang she
Tong. Ia duduk menghadapi api, kupingnya dengari
suara hujan di luar jendela. Kemudian ia tutup pintu
kamar dan rebahkan diri di atas pembaringan. Ikat
panggangnya telah diloloskan.
"Memang, Siauw Hong memang jauh lebih
menang daripada si nona yang bisa ketik shui-phoa,"
ia berpikir sambil gulak-gulik.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 113
Pdf Maker : Oz
Ia tidak bisa pulas. Maka ia keluarkan kim-jie-ie,
akan pegang dan pandang-pandang benda itu yang
semuanya terbikin dari emas dan indah. Itu adalah
benda yang biasa dipakai sebagai tanda mata, dari
raja pada menteri, dari menterii pada sahabatnya,
untuk ikatan perjodohan, untuk selamatan.
"Siauw Hong kasihkan ini padaku, apa
maksudnya? Ia begitu perhatikan aku, apa maksudnya
supaya aku beruntung dengan segala cita-citaku? Tapi
mana aku senang hati selama aku belum dapat cari
guruku?"
Tek Hui tidak bisa lupai Pheng Jie, yang ia
anggap ada sangat baik terhadap dia. Dan ingat
gurunya, ia jadi berduka. Sang hujan, yang turun
menetes, menambah kedukaannya itu. Dalam
kesunyian, ia tak punya kawan bicara, tak ada orang
yang hiburkan padanya.
Akhirnya ia padamkan api dan paksa rebahkan
diri sambil mata dimeramkan. la bisa pulas, akan
tetapi belum lama, ia sudah mendusin, dengan
terperanjat. la memang sudah dilatih oleh Pheng Jie,
malah begitu mendusin, ia bisa segera dapat kembali
kesegarannya seperti biasa.
Hujan masih turun. Daun pintu telah menjadi
renggang sedikit, dari situ menghembus masuk angin
dengan hawanya yang dingin. la merasa ada orang
masuk ke dalam kamarnya, tetapi ia tidak berani
geraki tubuh atau kepala, sebab asal ia berkutik,SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 114
Pdf Maker : Oz
orang yang masuk itu bisa lantas bacok atau tikam
padanya. la malah berpura-pura pulas, melainkan
kedua matanya dibuka sedikit.
Tetamu yang tak diundang itu telah
menghampirkan pembaringan, ia pakai celana hitam,
tangannya dilonjorkan ke depan.
Tek Hui lihat tangan itu, ia terperanjat. Nyata
sekali ia tampak tiga buah cincin di jeriji tangan, ialah
tangan orang perempuan.
"Kau mau apa, eh?" tiba-tiba ia menegur seraya
ia geraki tubuhnya.
Orang perempuan itu kaget, tetapi kendati
kaget, tangannya toh diulur ke pembaringan dipakai
menjumput, setelah mana cepat sekali ia loncat
mundur, akan lari keluar.
"Kau ambil barangku?" teriak Tek Hui dengan
tegurannya.
Tapi ia tidak loncat mengejar, karena ia
berhadapan sama orang perempuan. Buat
keheranannya, ia dapatkan yang diambil adalah kim
jie-ie, yang tadi ia tidak simpan lagi dalam angkin.
Maka ia percaya, rupanya sedari tadi, ia telah diintip
dan ditunggui.
"Masa bodo!" kata ia dalam hatinya, seraya
terus tutup pula pintu kamarnya.
Ia anggap barang itu tidak berharga, sedang
juga ia tahu, siapa si pencuri.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 115
Pdf Maker : Oz
Ia nyalakan api, ia pakai angkin dan sepatu,
akan kemudian ia perhatikan seluruh kamarnya. la
tidak kehilangan barang lainnya, melainkan sepasang
kim-jie-ie itu.
"Benar-benar tak tahu malu!" kata ia seorang
diri, ketika ia berpikir lebih jauh.
Tiba-tiba pintu dipentang pula, dengan kaget,
sampai daun pintu menjeblak, karena mana, api
tertiup padam.
Terperanjat dan mendongkol, Tek Hui sambar
pedangnya dan lompat keluar. Ia lihat di antara hujan,
orang itu loncat naik ke atas genteng. Ia mau
memburu tapi tangannya orang itu melayang dan
serupa barang menyambar ia. Karena ia bisa lihat
datangnya senjata rahasia, ia ulur tangannya, akan
tanggapi itu. Ia dapat cekal sepotong kong-piauw.
"Begini saja kepandaianmu? Aku tak sudi layani
kau!"
Habis kata begitu, Tek Hui masuk ke dalam,
sekarang ia kunci pintu, terus ia nyalakan api yang ia
bikin besar.
"Nah, masuklah lagi dan padamkan pula api ini!"
ia kata dengan mendeluh. "Aku satu laki-laki, aku tak
mau layani kau!"
Tetapi ia menunggu dengan sia-sia, orang tidak
datang pula. Akhirnya ia periksa piauw itu, yang kecil
dan bagus dan enteng. Itu adalah piauw pemakaian
orang perempuan. Dengan macam piauw itu, orangSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 116
Pdf Maker : Oz
sukar ditimpah hingga binasa, yang pasti adalah
terluka.
"Sungguh menyebalkan! Aku mesti lekas angkat
kaki dari sini!"
Seterusnya Tek Hui tidak bisa tidur lagi, kendati
ia rebahkan diri dan coba meramkan mata. Sang
hujan pun turun terus seantero malam, menerbitkan
suara berisik. Karena ini, besoknya orang tidak bisa
berangkat, karena jalanan becek dan licin.
Kim Houw sendiri sibuk, ia ingin lekas pulang. la
ingat rumah tangganya.
"Tadi malam aku mimpi!" katanya. "Sananya,
seperginya klta, Gouw Po telah datang ke rumahku,
yang ia bikin kacau, malah anakku ia lukai."
"Tapi itu tak akan terjadi sebenar-benarnya!"
Tek Hui bilang. "Jikalah Gouw Po berbuat hina secara
demikian, habis musnalah namanya untuk selama
lamanya!"
"Ya, aku hanya mengimpi," Kim Houw kata.
"Cuma, kalau itu berwujud...... Kau harus ingat, kalau
Gouw Po sudah gusar dan ia lupakan segala apa."
Tek Hui tidak kata apa-apa lagi. la tidak tuturkan
pengalamannya semalam, rupanya Kim Houw tidak
ketahui itu. Maka itu, orang punya piauw ia simpan.
Sang hujan benar-benar menyebalkan, ia turun
melit sekali, ia ditunggu-tunggu tetapi tak mau
berhenti membasahkan bumi, sampai akhir-akhirnya
Tin-seng Piauw-tiam kirim kereta untuk mengundangSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 117
Pdf Maker : Oz
Tong Ciangkui serta Lauw Toa-piauw-tauw, yang
hendak dijamu.
"Aku tidak mau pergi." kata Tek Hui sambil
goyang kepala.
"Jangan" Tong Kim Houw membujuk. "Ketika
Thian Hiong bicarakan soal jodoh keponakannya dan
aku menolak, ia nampaknya tidak puas, maka kalau
sekarang kita tampik undangannya, ia bisa jadi tak
senang. Dalam pekerjaan kita, kita tidak boleh
menyebabkan orang tak sukai kita. Louw Po Go benar
hitam, tetapi ia tetap adalah gadis terhormat dari
keluarga Louw, kita boleh tampik dia, siapa tahu orang
lain berniat rampas padanya? Hiantit, kita jangan
sebut-sebut hal jodoh, tetapi untuk persahabatan,
mari kita pergi."
Tek Hui kena dibujuk, sebab ia pun pikir, tidak
ada perlunya akan ia bersikap getas, dan kalau ia
tetap menolak, apa orang bisa paksa padanya.
Demikian, hujan-hujan mereka pergi memenuhi
undangan.
Di Tin-seng Piauw-tiam, meja perjamuan tersaji
sangat lengkap, dan Thian Hiong bersama Thian Hiap
sambut kedua tamunya dengan hormat dan manis
sekali. Tapi meja pesta tetap ada di ruangan depan,
yang dijadikan kantor piauw-tiam.
Di waktu pertama kali Tek Hui berdua sampai,
Po Go tidak ada di mejanya, hanya kemudian ia
muncul, karena ada beberapa pegawai atau tetamuSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 118
Pdf Maker : Oz
yang hendak berurusan sama dia, akan bikin
perhitungan keuangan.
Lebih dulu daripada itu, beberapa pegawai telah
ketemui Thian Hiap, buat kasih tahu ada uang
penagihan yang hendak disetorkan, atas mana tuan
rumah ini kata pada pegawainya, "Pergi kau ke dalam,
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
minta si nona keluar. Kasih tahu juga, bahwa di sini
tidak ada orang lain, melainkan dia punya Tong
Toasiok serta Lauw Toako. Dan andaikata dia belum
dahar, minta ia dahar di sini saja, barang makanan
cukup dan belum terganggu."
Setelah si pegawai undurkan diri, tidak lama
muncullah si nona, yang datang dengan pakai
payungnya di dekat pintu. la masuk ke dalam dan
menuju langsung ke mejanya dengan tidak perdulikan
tamu-tamunya.
Adalah Tong Kim Houw yang sembari tertawa
menegur padanya, katanya, "Nona, mari, di sini kami
sudah sediakan tempat untuk kau..............."
"Aku sudah dahar," sahut Po Go, dengan tak
menoleh lagi.
Hari ini nona Louw pakai baju merah dengan
celana hijau, dandanannya mentereng luar biasa. la
duduk di kursinya dengan terus mainkan shui
phoanya.
Tek Hui melirik si nona sambil berpikir, "Aku
mesti tanya padanya supaya ia kembalikan aku punya
sepasang kim-jie-ie, karena itu kepunyaan orang lain.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 119
Pdf Maker : Oz
Tetapi jlkalau aku keliru, umpama yang semalam
datang bukannya dia, akibatnya bisa hebat."
Karena ini, ia jadi bersangsi.
Dalam perjamuan ini, Tek Hui melainkan ikuti
Thian Hiong, siapa kembali puji-puji keponakannya
perempuan, yang katanya liehay bugeenya, dan liehay
juga piauwnya.
"Ia pandai menulis, ia pandai menghitung," kata
paman ini, "ini bukannya pujian belaka! Coba ia anak
lelaki, tentu siang-siang aku sudah ajak dia pergi ke
Pak-khia, pastilah dia telah rubuhkan Twie-hun-chio
Gouw Po dan Poan-koan-pit Lo Cong! Tong Toako,
Lauw Piauw-tauw, jangan kau orang kecil hati,apabila
sampai terjadi demikian, pastilah perasaan kau akan
merosot turun. Kau ketahui sendiri, di sini kami punya
rumah tangga, punya perusahaan tetap, penghidupan
kami sudah ada ketetapannya, maka sayang, dia
hanya anak perempuan, hingga karenanya, ia tidak
bisa bantu aku."
Biar bagaimana, ucapan tekebur itu
mengandung kejelusan bagi Tong Kim Houw dan
sedikit memandang enteng pada Lauw Tek Hui,
kendati demikian, pemuda ini hanya ganda tertawa,
tertawa yang sifatnya dingin.
Adalah Tong Kim Houw yang tak tahan sabar,
karena ia kata, "Tidak apa, Louw Jie-tee! Memang
seharusnya kau ajak keponakan kau ke kotaraja, gunaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 120
Pdf Maker : Oz
bantu kau, dengan bantuannya, kau pasti akan dapat
kemajuan besar dan untuk banyak uang!"
"Tidak, tidak bisa," Thian Hiong kata seraya
geleng kepala. "Kandaku telah perlakukan
keponakanku secara berlebih-lebihan dan ia hanya
inginkan anaknya tinggal tetap di sini. Po Go sendiri
kandung niatan turut aku pergi mengiringi piauw,
tetapi ayahnya tak setuju."
"Dalam hal ini, Thian Hiong sering sesalkan
aku," kata Thian Hiap, yang sedari tadi diam saja.
"Aku bukan pandang anakku sebagai ciankim siocia,
tetapi kita adalah dari keluarga baik-baik, meskipun
benar kita usahakan piauw-tiam, kita toh bukannya
hidup sebagai orang-orang Kangouw penjual silat,
maka itu aku tidak mufakat yang anakku mesti hidup
merantau di luaran."
Selagi berkata begitu, Thian Hiap memandang
Tek Hui, seperti ia mau ajak pemuda ini bicara.
Tek Hui manggut-manggut.
"Benar!" kata ia. "Memang apa katanya kalau
orang perempuan keluar merantau? Aku sudah tinggal
bertahun-tahun di dalam piauw-tiam, tetapi aku belum
pernah dengar ada piauwsu perempuan!"
Ketika Po Go dengar ucapan itu, ia pandang Tek
Hui dengan mata melotot, tetapi Tek Hui tidak ambil
perduli, ia melainkan tertawa. Tapi tertawa ini adalah
tertawa yang mendatangkan akibat.
Mendadakan Po Go berbangkit.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 121
Pdf Maker : Oz
"Kau tertawakan apa?" menegur nona ini. "Apa
kau bilang tentang aku?"
Tek Hui pun mendongkol.
"Aku tertawa sendiri, apakah kau bisa larang?"
ia jawab. "Sungguh tidak panas! Toh ayahmu sendiri
yang bicara tentang dirimu!"
"Kau toh turut bicara!" mendesak si nona.
"Sudah, sudah," kata dua pegawai, yang berada
dekat nona itu.
Tong Kim Houw dan Louw Thian Hiong melongo.
"Po Go, jangan berlaku begini macam pada kau
punya Lauw Toako ini," kata Thian Hiap.
"Siapa punya Lauw Toako?" berseru si nona.
"Aku tidak kenal padanya! la bilang ia sudah tinggal
bertahun-tahun dalam kalangan piauw-tiam, tetapi
aku belum pernah dengar namanya! Dan sekarang dia
datang kemari......"
Tek Hui lompat bangun.
"Bukannya aku sendiri yang mau datang
kemari!" ia bilang dengan nyaring. "Adalah ayah dan
pamanmu yang undang aku!"
"Mereka boleh undang kau, tetapi aku, aku
sekarang mau perintah kau pergi!" kata si nona tetap
dengan aseran. Selanjutnya kau jangan pikir akan
datang lagi ke Thio-kee-kauw ini!"
"Sungguh mulut yang besar!" kata Tek Hui
dengan menghina.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 122
Pdf Maker : Oz
Dalam murkanya, Po Go sembat shui-phoa,
dengan apa ia sambit Tek Hui, tetapi anak muda ini
dengan gampang tanggapi piauw istimewa itu.
Lauw Thian Hiap jadi gusar.
"Po Go!" ia membentak. "Apa artinya perbuatan
kau ini? Kau nanti bikin orang tertawakan kau tak
mampu urus rumah tangga! Lekas pergi!"
Tetapi Po Go justeru sembat bakhie, yang ia
hendak pakai menimpuk pula.
"Timpuklah aku!" Tek Hui membentak. "Kau
punya piauw pun aku tidak takuti, apapula segala
shui-phoa, segala bakhie! Hayo timpuk!"
Thian Hiong kuatir onar jadi besar, maka ia
hampirkan keponakannya, buat dibujuki dan dibawa
masuk.
Tong Kim Houw unjuk rupa tercengang, tetapi di
dalam hati, ia lebih suka Po Go dan Tek Hui bertempur
terus, supaya Thian Hiap dan Thian Hiong bantu
gadisnya itu. la tak memikir lain daripada
kepentingannya sendiri.Untuk kepentingannya, ia lebih
suka Tek Hui tidak menikah sama Po Go dan kedua
pihak mereka jadi musuh.
"Siapa suruh Thian Hiong gunai bie-jin-kee, buat
pincuk piauwsu yang susah-susah aku undang untuk
bantu aku," demikian ia pikir.
Ia telah bayangkan keruntuhan, kalau Tek Hui
menikah sama Po Go dan jadi turut Thian Hiong. LebihSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 123
Pdf Maker : Oz
hebat lagi, ia kuatir permusuhan dari Gouw Po dan
pihak Lo.
"Adatnya anakku memangnya keras," kata Thian
Hiap pada Tek Hui, "aku minta LauwToa-piauw-tauw
suka tak tarik panjang urusan ini."
Tek Hui bersenyum.
"Tidak apa, tidak apa" ia menyahut, "ini ada
urusan kecil, aku tak taruh di hati."
Tong Kim Houw tak setujui sikap piauwsunya,
akan tetapi ia tidak bisa kata apa-apa. Cuma dalam
hatinya ia kata, "Kau sungguh sabar, Tek Hui."
Waktu itu Thian Hiong keluar pula, seraya terus
berkata, "Tek Hui, aku harap kau tidak pikir panjang
urusan ini. Demikian memang adatnya keponakanku,
ini disebabkan tadinya kandaku dan enso selalu kasih
hati padanya, hingga ia jadi aleman dan kepala besar.
Sesampainya di dalam, Po Go sudah lantas menangis.
Jangan kau anggap Po Go telah menghina kau, itu
melulu karena adatnya, yang luar biasa. Sebaliknya,
kalau ia kagumi orang, ia kagum sampai melewati
batas. Umpamanya ia pandang rendah padamu, lihat
pun ia tak sudi."
Kim Houw tidak tahu ia mesti berbuat apa, maka
ia lantas pamitan. la menghaturkan terima kasih untuk
perjamuan itu.***SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 124
Pdf Maker : Oz
VI
Thian Hiong hendak coba mencegah.
"Apa Tong Toako tak senang?" ia tanya.
"Bukan sama sekali," sahut piauwsu itu. "Di
mana adatnya keponakanmu luar biasa, ada lebih baik
buat kami pulang saja. Bagaimana andaikata sembari
menangis ia keluar pula dan serang kami? Melawan
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
salah, tidak melawan kami bisa dapat celaka."
Mukanya Thian Hiong menjadi merah, karena
ucapannya piauwsu itu tajam sekali. Ia mau marah,
tetapi tidak ada alasan buat marah, sebab Tong Kim
Houw omong hal yang benar.
Tek Hui sendiri masih bermuka merah.
Thian Hiap anggap baik tamunya lekas pulang,
maka ia lantas perintah orangnya siapkan kereta.
"Tong Toako, Lauw Piauw-tauw, terima kasih,"
kata ia, tempo ia antar tamu-tamunya keluar.
Ketika Kim Houw sampai di hotelnya, ia ikut Tek
Hui masuk ke kamarnya pemuda ini.
"Siapa bisa nikah nona semacam Po Go itu?"
kata ia,dengan kandung maksud. "Sudah mukanya
hitam, adatnya pun aseran! Biar ia punya uang dua
laksa dan sawah sepuluh bauw, aku masih tidak
kesudian menikah sama ia! Apalagi buat dipungut
mantu! Hm! Sungguh orang tak memandang mataSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 125
Pdf Maker : Oz
pada kita! Bukan kata kita takut, tapi kalau mesti
bertempur, hm, malu betul."
Tek Hui pun tidak puas, tetapi kembali ia tak
setuju sepenuhnya dengan Tong Kim Houw. Adatnya
Po Go benar keras, tapi kalau dibilang nona itu jelek,
itulah keliru. Po Go betul hitam, tapi hitam manis,
kalau dandan dia menarik hati.
Hanya, hitam manis atau bukan, Tek Hui pun
pikir, lekas berangkat pulang adalah paling benar.
Waktu itu hujan masih turun, hanya makin lama
makin halus. Sesudah sore, langit adalah terang.
Tetapi malam itu TekHui tidak dapat tidur pulas, ia
kuatir Po Go datang pula dan dari itu ia siap sedia.
Syukur, malam itu lewat dengan tenang.
Paginya, kereta sudah siap. Semua orang juga sudah
sedia. Maka itu, Tong Kim Houw dan Tek Hui lantas
berangkat pulang, meninggalkan Thio- kee-kauw,
dengan tak ada yang antar.
Kim Houw girang dengan diam-diam. Pihak Louw
tidak muncul, itulah bagus.
"Lebih baik lagi kalau mereka gusar," ia pikir.
"Mana aku mau ijinkan Tek Hui dibetot-betot oleh
nona hitam legam itu? Kalau Tek Hui kena ketarik,
sungguh penasaran bagiku!"
Karena ini, Kim Houw jadi makin open pada
piauwsu muda itu.
Dengan tak merasa, kereta telah sampai di Ma
Put-cu Nia. Tek Hui lantas ingat pertempurannyaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 126
Pdf Maker : Oz
dengan Lo Cong, hatinya |adi besar, tangannya jadi
gatal.
"BiarlahKwee-seng-pit dan Giam-lo-pit juga
datang kemari, akan tempur aku!" ia ngelamun.
"Mari lekas, lekasan," kata Kim Houw, yang lihat
orang ayal-ayalan. "Lihat, di empat penjuru ada
rimba, rumah orang tidak ada, kita bukannya takut,
tetapi aku tak ingin di sini terbit perkara pula. Piauw
tidak ada, saudagar-saudagar pun tidak ada, andaikala
benar kita lakukan pertempuran terlebih hebat, siapa
yang lihat dan siapa yang saksikan itu? Siapa nanti
uwarkan itu, agar orang banyak mendapat tahu? Kalau
kita yang ceritakan sendiri, siapa yang mau percaya?
Maka, marilah lekasan!"
Meskipun ia bicara demikian, Kim Houw toh
tidak bisa kasih kudanya lagi. Jalanan adalah sukar,
becek dan licin. Lebih ayal lagi adalah rombongan
kereta.
"Dasar kau semua bangsa gentong nasi!"
akhirnya ia lampiaskan kemendongkolannya pada
semua pegawai. "Pantas sudah belasan tahun aku
buka piauw-tiam, belum pernah aku dapat angkutan
besar, sampai sekali ini, aku peroleh bantuannya Lauw
Hiantit! Eh, kau tertawa, ya?" ia tegur seorang
pegawainyayang dijuluki Bwee-touw Pa-eng atau si
Garuda Tukung, yang ia sabat dengan cambuknya.
Hampir berbareng dengan itu, dengan suara
bersuit, serupa barang lewat di samping kupingnyaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 127
Pdf Maker : Oz
piauwsu ini, hingga ia terperanjat dan bergidik, karena
itu bukan sambaran burung atau kutu. la lekas
menoleh, maka di sebelah depan, atas tanjakan, ia
tampak seorang penunggang kuda dengan pakaian
hijau dan kepala dibungkus pelangi merah. Buat
kagetnya, ia kenalkan Louw Po Go, tangan siapa
memegang sebatang golok.
"Lauw Tek Hui! Tahan!" demikian terdengar
suaranya si nona.
"Ah, kulit mukanya budak ini benar-benar tebal!"
kata Kim Houw akhirnya, sambil tertawa. "Orang tidak
sudi dia, dia menyusul! Nanti aku......" la mau keprak
kudanya, tetapimendadakan ia batalkan itu. "Aku
belum tahu sampai di mana kepandaiannya. Dia
berani menyusul, ia tentu kandung maksud tidak baik.
Kalau aku tidak bisa suruh ia balik, sebaliknya aku
yang mendapat malu, itulah sukar." Maka ia terus
menoleh pada Tek Hui. "Bagaimana sekarang?" ia
tanya. "Budak itu susul kita! Ia pandai gunai piauw!
Kita layani dia atau tinggal pergi?"
Po Go sudah menimpuk lagi dengan dua piauw
terhadap Tek Hui, tetapi dua-dua senjata rahasia itu
anak muda ini tanggap dengan tangannya.
Melihat demikian, Tong Kim Houw makin kagumi
piauwsu muda itu.
"Apa kau mau diam saja?" ia kemudian tanya.
"Apa kau tidak niat coba tempur dia? Aku pikir,
sebelum dihajar adat, ia tentu belum mau berhentiSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 128
Pdf Maker : Oz
mengganggu kita. Aku tidak boleh turun tangan, aku
pernah tua."
Tek Hui mendongkol, akan tetapi ia tidak ingin
layani orang perempuan.
Adalah si nona Louw, yang tak mau mengerti.
"Tek Hui, kau punya nyali atau tidak?" nona itu
tanya. "Jangan kau anggap, bahwa kau sendiri yang
punyai kepandaian tinggi! Jikalau kau berani tempur
aku, baharulah......"
Baharu mendengar sampai di situ, Tong Kim
Houw sudah tertawa berkakakan, diturut oleh sekalian
pegawainya. Mereka ini anggap si nona lucu, tetapi
Kim Houw sendiri tertawa dengan separuh disengaja.
Tek Hui tidak bisa tahan sabar lagi, ia hunus
pedangnya dan keprak kudanya lari, akan hampirkan
Po Go.
Nona Louw benar-benar garang, ia sambut anak
muda itu dengan serangannya tanpa kata apa-apa,
hingga Tek Hui mesti menangkis dan terus melayani,
hanya pemuda ini tidak mau turun dari kudanya. la
lebih banyak menangkis daripada menyerang, karena
niatnya adalah melukai sedikit saja pada nona jumawa
itu.
Louw Po Go garang dan liehay, goloknya ia bisa
gerak-geraki dengan sebat dan bagus sekali, dengan
begitu, ia jadi bisa desak anak muda lawannya, hingga
akhir-akhirnya, Tek Hui tidak berani lagi berlaku
seejie.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 129
Pdf Maker : Oz
Selang dua puluh jurus, Po Go putar kudanya,
akan kabur ke jurusan Utara turun dari tanjakan.
Sikapnya ini bikin ia ditertawakan oleh orang
orangnya Tong Kim Houw.
Tek Hui mengejar. la duga si nona akan putar
tubuh, akan hajar dia dengan piauw, maka guna
mendahului ia kasih kudanya lari keras akan
menyandak. Sekejap saja, ia tinggal terpisah dua kaki
jauhnya dari nona itu.
Po Go dapat tahu yang anak muda itu sudah
datang dekat padanya, ia memikir akan membalik
tubuh untuk menyerang. Siapa tahu, di luar sangkaan
dia, anak muda itu telah dului ia, akan ?tepuk? pundak
kirinya dengan ujung pedang.
"Eh, kau tidak mau lekasan lari?" kata Tek Hui
sambil menepuk.
Po Go kaget berbareng mendongkol, mukanya
menjadi merah, bukannya ia lari, ia justeru cepatkan
putar tubuh, buatterus membacok. la terus
merangsek, sampai kedua kuda hampir adu kepala
satu pada lain.
Tek Hui main menangkis saja, sampai satu kali
ia mesti tangkis bacokan yang hebat, hingga hawa
amarahnya jadi terbangkit. Kedua senjata kebentrok
sampai menerbitkan suara nyaring.
"Aku sebenamya tidak niat melukai kau!" kata
Tek Hui dengan sengit. "Apabila benar-benar kau
penasaran, maka kita turun dari kuda, nanti aku layaniSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 130
Pdf Maker : Oz
kau piebu dengan senjata atau tangan kosong! Kau
mufakat?"
Dan ia mengawasi dengan bengis.
Mukanya Po Go menjadi merah, dari samping
kupingnya, keringat menetes turun. Tiba-tiba ia
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bersenyum, goloknya ia angkat, cuma buat dipakai
menyerang.
"Aku mau tanya kau, kenapa kau tidak pandang
mata padaku?" akhirnya ia tanya, dengan malu-malu.
"Aku bukannya tak pandang mata pada kau!"
Tek Hui jawab. "Pun tak ada perlunya akan aku
pandang mata padamu!"
"Kalau begitu, kenapa kau tolak pamanku?"
tanya si nona.
Tek Hui heran, hingga ia mendelong.
"Apa katanya pamanmu kepadamu?" ia
tegaskan. "Kenapa aku tidak tahu?"
Mukanya Po Go menjadi merah, ia gigit bibirnya,
bahna menahan malu dan mendeluh.
"Boleh jadi paman tidak bicara sendiri dengan
kau" ia bilang. "Ia tentu telah bicara dengan Tong Kim
Houw. Jangan kau berpura-pura tidak tahu!"
Ia mengawasi, dengan mata melotot.
Baru sekarang Tek Hui mengerti. Ia merasa sulit
berbareng mendongkol.
"Oh, urusan itu?" ia kata. "Memang itu tidak bisa
jadi! Aku mana kesudian menjadi baba mantu
kemudian dimestikan berdiam di rumah kau!"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 131
Pdf Maker : Oz
"Bukan begitu!" Po Go memotong. "Asal kau
akur, ke mana saja kau pergi, atau ke mana saja kau
suruh aku ikut, aku nanti menurut."
Ia begitu malu, hingga ia turunkan goloknya dan
tunduk, mukanya merah.
"Begitu pun tidak bisa!" Tek Hui bilang. "Asal
pernikahan aku tak mufakat......"
Mendadakan Po Go angkat mukanya.
"Habis, kau mau apa? Apa yang akan bikin kau
puas?"
"Aku mau tetap jadi piauwsu, lainnya tidak! Aku
tidak bisa puas, kecuali aku ketemu guruku!"
"Kalau begitu, kau tolol!" kata si nona, sambil
tertawa. "Cukup, aku tidak mau omong banyak lagi! Di
mana sudah ada ketetapan, di mana kau telah berikan
aku tanda mata, kau sudah bisa nikah orang lain!"
Tek Hui heran.
"Siapa berikan kau tanda mata?" ia tanya.
"Jangan kau ngaco!"
"Cukup, sudah cukup!" sahut si nona, sembari
tertawa. "Di antara kita sudah ada kepastiannya!
Lewat beberapa hari lagi aku nanti susul kau di Pak
khia!"
"Jangan kau cari aku, jangan kau susul aku,"
Tek Hui kasih tahu. "Taruh kata kau berhasil mencari
aku, aku tidak akan ladeni kau! Satu kali aku bilang
tidak, tetap tidak! Seumurku, aku tidak niat nikah!"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 132
Pdf Maker : Oz
Tapi Po Go sudah larikan kudanya ke utara,
hanya sebentar saja ia rnenoleh sambil bersenyum,
kudanya dilarikan terus.
Tek Hui mengawasi dengan hati panas.
"Kenapa ada orang perempuan muka tebal
melebihi lelaki? Inilah aneh."
Ia putar kudanya akan hampirkan
rombongannya.
"Bagaimana?" Tong Kim Houw menyambut. "Apa
budak itu sudah dipukul mundur?"
Tek Hui manggut.
"Apa kau lukai dia?"
Tek Hui goyang kepala. Ia tidak mau bicara, ia
segan tuturkan pembicaraannya barusan dengan nona
she Louw itu. Ia mau jaga nama baiknya si nona. Di
pihak lain, hatinya mulai tawar. Sudah Siauw Hong
sukai ia, sekarang Po Go.
Perjalanan lantas dilanjutkan. Di sepanjang
jalan, pegawai-pegawai ramai bicara, terutama
tentang orang perempuan, yang bikin mereka
gembira. Tek Hui tidak suka dengar obrolan itu.
"Hiantit, dengan kepandaian kau, dengan nama
besarmu, di belakang hari kau pasti akan beruntung!"
kata Tong Kim Houw. "Kau masih begini muda, kau
cakap, maka buat kau asal kau mau, seratus si elok
pun kau bisa dapatkan!" Dan ia tertawa, "Dari itu,
kenapa mesti nikah budak hitam itu? Kau mesti nikah
satu, yang terpilihl Kau jangan kesusu, aku nantiSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 133
Pdf Maker : Oz
bantu kau bikin pemilihan! Kau mesti dapatkan yang
keelokannya bikin ikan malu sampai dia selam selulup,
yang mengerti sam ciong dan su tek, yang pandai urus
dan layani suami, supaya kau merasa senang dan
puas, agar kau tak kecewa. Percaya aku, aku nanti
bantu kau dengan sungguh-sungguh, mataku awas,
aku tak akan bikin gagal! Nona bangsa Louw Po Go,
hm, tidak bisa! Lihat saja, dengan bawa-bawa golok
dia berani susul kau! Apa dia bukannya perempuan
gila?"
Tek Hui bungkam atas ocehan itu, ia benar
benar tak ingin bicara. Maka ia bersyukur sekali,
selang beberapa hari, ia sudah kembali di Pak-khia.
Sementara itu di kota-raja orang telah dapat
tahu tentang pertempuran di Ma Put-cu Nia, maka itu
piauwsu muda ini namanya telah naik tinggi. Bersama
ia, naik juga namanya Giok- bin Lo Cia Pheng Jie, sang
guru.
"Pheng Jie telah dapatkan muridnya!" kata satu
orang.
"Pak-khia dapatkan pemuda gagah!" kata yang
lain. "Barangkali dia tak ada tandingannya!"
Sekarang Tek Hui pulang, semua orang
memandang ia dengan gembira dan kagum.
Adalah Thian-tay Piauw-tiam, yang tadinya
mentereng, sekarang jadi guram, malah tidak ada lagi
orang yang mau serahkan barang untuk diantar ke
tempat jauh.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 134
Pdf Maker : Oz
Di lain pihak, Hoat-wan Piauw-tiam
menggantikan mendapat pamor, malah tembok dan
rumahnya telah dikapur baru, dicat lagi, terutama
papan merknya, hingga piauw-tiam ini jadi mentereng
tak kepalang.
Tong Kim Houw lantas saja tambah beberapa
piauwsu, guna bisa pegang antaran barang berbareng
dalam dua-tiga jurusan. la tambah pegawai, ia tambah
kereta. Benderanya piauw-kie, sekarang baru dan
mentereng!
Ia telah siapkan beberapa puluh lembar
bendera, karena setiap hari piauwnya melerot keluar
dalam tiga atau empat rombongan. Tek Hui sendiri
tidak pernah turut mengantar, ia dipakai hanya
namanya.
Beda daripada dahulu, sekarang Tong Kim Houw
berpakaian sutera, begitupun isteri dan anaknya.
Setiap hari ia repot melayani saudagar-saudagar, yang
mau minta pertolongannya mengantar barang, sampai
saudagar-saudagar kecil ia terpaksa tampik.
Ia sebenarnya orang biasa, tadinya ia tidak
biasa pergi ke restoran besar, malah di restoran kecil,
ia biasa bikin bon, tetapi sekarang, tempatnya
bersantap adalah rumah-rumah makan jempolan. Dan
sahabat-sahabatnya semua adalah saudagar besar
dan pembesar negeri.
Kalau pada orang lain ia bersikap angkuh,
terhadap Tek Hui ia open dan manis budi bukan main,SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 135
Pdf Maker : Oz
ia sediakan makan dan pakai cukup, ia kasih uang
secukupnya. Ia mirip dengan Co Coh yang lagi baiki
Kwan In Tiang, ia tidak mau bikin orang menjadi tak
senang terhadapnya.
Syukur buat piauwsu ini yang bintangnya baru
mulai terang, Tek Hui ada seorang jujur. Beberapa
piauw-tiam lain telah baiki ia, bujuki padanya serta
dijanjikan secara muluk, malah ada yang telah
mengantar barang, semua minta ia suka pindah
bekerja tetapi ia menampik dengan manis. Malah pun
ada yang ogok- ogok, katanya, "Kenapa kau tak mau
buka piauw-tiam sendiri? Tong Kim Houw adalah
bangsa mata minyakan! Apa kau lupai hal ikhwal kau
dahulu, selagi kau masih susah, ia telah tolak kau
secara menghina? Satu laki-laki mesti berdiri atas kaki
sendiri, jangan mau jadi budak orang!"
Semua itu tidak memakan terhadap pemuda ini.
Ia pun sederhana. Ia tidak gemar pakaian indah, ia
tidak suka keluar-masuk restoran besar. Plesiran
lainnya, juga berjudi, bukan kesukaannya, maka itu, ia
tidak perlu pakai uang. Ia bisa pakai uang sesukanya,
asal ia mau, tetapi ini ia tak lakukan.
Sebaliknya, ia suka sekali pergi makan kuwe di
tempat dahulu, akan pasang omong sama Thio Put
Ceng, Tan Moa-cu dan lain-lain, yang ia anggap
sebagai saudara sendiri. Kalau ia kirim uang,
alamatnya adalah Keng-see, Kota Barat, di mana
berdiam pamannya, Lauw Toa Put-cu, atau ia
menderma pada orang-orang miskin.
Terhadap piauwsu lainnya Tek Hui berlaku
hormat dan manis, semua mereka itu ia bahasakanSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
KOLEKTOR E-BOOK 136
Pdf Maker : Oz
Cian-pwee. Pada mereka itu ia minta pertolongan akan
serep-serepi gurunya.
Semua pedagang di bio tua, Kang Su dan yang
lain-lain, tetap berlaku baik pada piauwsu angkatan
muda ini, malah kalau Tek Hui dahar kuwe atau
tauwhunya, mereka sungkan terima uangnya piauwsu
ini. Mereka bilang, harganya tidak seberapa. Tapi Tek
Hui sendiri sungkan hutang. ia tidak mau bikin orang
rugi, ia tetap membayar dengan betul.
Malah terhadap Siang Kiu, setiap mangkok loo
tauwhu, ia membayar dua tail perak! Dan paling
belakang, waktu Siang Kiu sakit, ia suruh Siang Kiu
jangan jualan lagi dan ia berikan tiga puluh tail, buat
berobat dan hidup sehari-hari.
"Kalau perlu, aku nanti kasih lagi!" ia janjikan.
Satu kali, di kamar Siang Kiu ini, Tek Hui
ketemu si bocah perempuan budaknya Siauw Hong.
Nona itu melainkan pandang ia sambil tersenyum. Di
depan Siang Kiu, ia tidak berani kata apa-apa. Ketika
ia keluar, nona itu pun keluar dengan mangkok masih
kosong. Dia mau beli loo-tauwhu, tapi Siang Kiu tidak
jualan.
"Eh, kenapa kau diam saja?" si bocah tanya
sesudah mereka berada di luar.
"Ada apa, eh?" tanya Tek Hui, dengan muka
merah.
"Kenapa kau tidak tanyakan halnya Go-ie Thay
thay, ia baik atau tidak?"
"Mustahil ia bisa tak baik?"
"Jangan kata begitu, eh! Justeru kau yang ada
banyak baik, kau telah beruntung!"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 137
Pdf Maker : Oz
"Benar aku belum beruntung. Tapi kasihlah tahu
nyonya kau itu, aku tak bisa lupai dia! Andaikata ia
perlu bantuanku, bilang saja, aku nanti tolong dia.
Buat dia, aku tak sayang jiwaku!"
"Nah, ini baru omongannya satu orang!" budak
itu tertawa. "Sekarang cukup, kau boleh pergi! Lain
kali harap kau sering datang kemari, kapan ada
perlunya, aku nanti datang kemari, dengan alasan
mau beli tauwhu."
"Aku kuatir aku tidak bisa sering datang kemari.
Begini saja, kalau ada perlunya, kau cari aku di Hoat
wan Piauw-tiam".
"Baiklah" budak itu tertawa pula. "Buat kau
sudah cukup asal kau tidak lupai Thay-thay."
"Tentu aku tidak bisa lupa!" sahut Tek Hui, yang
lantas berjalan pergi. Sembari jalan, ia ngoceh dalam
hatinya, "Mana aku bisa lupai Siauw Hong! Dia ada
orang satu-satunya yang maui aku dan telah tolong
padaku. Ia adalah encieku, aku mesti balas budinya."
Tek Hui pulang dengan hati lega. Hanya,
sesampai di
kamarnya, ia ingat barang-barang yang ia beli di Thio
kee-kauw, maksudnya untuk dikasihkan pada Siauw
Hong, tetapi sekarang ia tidak tahu, dengan cara
bagaimana ia bisa kirim atau sampaikan barang
barang itu pada alamatnya.
Ia tidak bisa minta bantuannya Siang Kiu. Ia pun
sangsi minta bantuannya si budak. Bagaimana kalau
Han Kim Kong lihat barang-barang itu, terutama
seprei dan permadani? Dan kalau ada orang cerita
jelek tentang dirinya dengan Siauw Hong, bagaimanaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 138
Pdf Maker : Oz
ia bisa cuci bersih namanya? Mau atau tidak, ia mesti
buka rahasia hal perkenalannya dengan nyonya muda
itu. Dan ini ia tak inginkan!
"Baiklah, lain kali saja aku cari jalannya," ia pikir
akhirnya.
Pada suatu hari, benar baru saja Tek Hui habis
berlatih seorang diri, dari pintu pekarangan ia lihat
masuknya seorang yang ia kenalkan sebagai si budak
cilik, hingga ia jadi heran.
Budak itu tertawa begitu lekas dapat lihat
padanya dan lari menghampirkan.
"Kau cari aku?" ia tanya.
"Bukan cari kau, siapa lagi?" budak itu balasi.
"Selama ini, kenapa kau tidak pernah pergi ke kuil?
Beberapa kali aku pergi ke sana, dengan sia-sia." ia
celingukan. "Thaythay tahu kau tinggal di sini, ia suruh
aku cari kau."
"Ada urusan apa, ha?" tanya Tek Hui.
"Tentu saja ada urusan, malah urusan baik!"
budak itu menyahut sembari tertawa. "Tapi di sini aku
tidak bisa bicara. Mari kita pergi keluar."
Tek Hui tidak setuju, sebab di luar pintu berarti
di muka umum. Maka akhirnya ia ajak budak itu ke
kamarnya. Di sini si nona melihat ke sekitar kamar.
"Kamar yang bagus!" ia bilang. "Apa kau tinggal
sendirian di sini?"
Tek Hui manggut.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 139
Pdf Maker : Oz
"Dia suruh kau datang kemari, ada urusan apa?"
ia tanya.
Si budak tidak lantas menyahuti, ia masih saja
perhatikan kamar itu.
"Apakah isterimu tidak tinggal sama-sama di
sini?" kembali ia menanya.
Mau atau tidak, mukanya piauwsu muda ini jadi
merah.
"Aku belum punya isteri," ia menyahut. la geleng
kepala, "Aku tidak punya isteri".
Budak itu tertawa.
"Thay-thay suruh aku kasih tahu pada kau,
bahwa hari ini Thay-thay mau pergi ke kuil Lo-thian
sie di luar Say-tit-mui," ia kasih tahu. "Di sana akan
dibikin upacara sembahyang dan di sana Thay-thay
akan tinggal sedikitnya tiga hari, maka Thay-thay
pesan bahwa kau mesti pergi ke sana, akan ketemui
dia."
Tek Hui lantas goyang kepala.
"Aku tidak bisa pergi ke sana, aku repot," ia
bilang.
"Siang kau repot, masa malam repot juga? Biar
bagaimana, sebentar kau mesti pergi ke sana, kendati
buat satu kali saja, jikalau tidak, tentu Thay-thay
gusar, atau barangkali ia nanti mati."
Tek Hui terperanjat.
"Apa kau bilang?" ia tanya. "Ada terjadi
apakah?"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 140
Pdf Maker : Oz
"Aku tidak bisa menjelaskan, nanti sesudah
ketemu sama Thay-thay, kau akan ketahui sendiri.
Dalam beberapa hari ini, Thay-thay senantiasa
menangis, ia niat habiskan jiwanya sendiri, aku yang
hiburkan padanya, tetapi ini untuk sementara, maka
kau perlu ketemui ia, selainnya untuk menghiburkan,
kau perlu memberi nasehat. Jikalau ia tak dapat
dihiburkan, ia tak akan kembali ke kota, tentu ia akan
mati di sana."
Tek Hui berdiam bahna bingung dan tak
mengerti.
"Sekarang aku mau pergi," kata si budak. "Aku
telah sampaikan pesanan Thay-thay, selanjutnya
terserah pada kau, kau mau pergi ke Lo-thian-sie atau
tidak. Tinggal bagaimana liangsimmu! Sekarang aku
mau pergi, aku hendak beli barang."
la bertindak, tapi Tek Hui cegah ia.
"Kau mesti kasih keterangan padaku!" ia kata.
"Thay-thay hadapi kesukaran apa? Setelah mendengar
keterangan kau, aku hisa menimbang mesti pergi atau
tidak, kalau tidak, aku tidak bisa pergi, aku banyak
kerjaan!"
Tapi si budak buka matanya lebar-lebar.
"Aku perlukan cari kau, mana bisa tidak ada
urusan penting?" dia kata. "Apa kau sangka aku
sedang permainkan kau? Jikalau kau ingin tolong dia,
kau mesti pergi, tetapi kalau dia hadapi kematian dan
kau tidak sudi menolong, terserah pada kau!"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 141
Pdf Maker : Oz
Lantas saja ia lari keluar.
Tek Hui tidak mencegah atau mengejar,
Pendekar Kelana Sakti 3 Iblis Lengan Warisan Berdarah Karya Rajakelana The Propotition Propotition 1 Karya
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama