Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu Bagian 4
sebelah kanan, ia bisa lihat sebuah pembaringan kayu
serta sebuah meja, di mana duduk beberapa
gundiknya Han Kim Kong serta adiknya tuan rumah
ini, dan nona ini sambil menggelendot pada satu
nyonya, asik nonton orang main kartu, ia nonton
sembari tertawa.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 214
Pdf Maker : Oz
Tek Hui kenal macam perjudian itu, yang biasa
dimainkan oleh kuli-kuli piauw-tiam, kalau mereka itu
main dengan berisik, adalah nyonya-nyonya ini selalu
bicara dengan suara pelahan. Rupanya mereka ini
main benar-benar, sebab siapa kalah bisa meringis,
siapa menang bisa tertawa. Sering-sering mereka ini
minta bujang tuangi thee atau siapkan huncwee. Ada
juga nyonya yang kalah, yang suruh bujangnya pergi
ambil atau pinjam uang.
Seorang bujang sudah pergi lama juga dan belum
balik kembali, bersama dia ini juga tuan rumah, yang
keluar sekian lama tetapi masih belum balik, hingga
kecurigaannya Tek Hui jadi bertambah, sampai
pemuda ini mulai hilang kesabarannya.
"Eh, kenapa ia belum kembali?" kata pemuda ini
akhirnya. "Kenapa aku dibikin menunggu lama di
sini?"
Hampir Tek Hui dupak kursi, baiknya ia ingat akan
tunggu Thong loo-thayswee, akan lihat macamnya
jago tua itu, sedang ia juga sudah berjanji hendak
ketemui dia.
Belum terlalu lama, pintu di buka, kapan Tek Hui
menoleh, dengan lekas ia jadi tercengang, mukanya
menjadi merah juga. Sebab yang masuk itu bukannya
Han Kim Kong, hanya budak perempuan muda.
Itulah Hiang Jie, budak pelayannya Siauw Hong,
yang dikenal baik. Budak ini menyekal satu bungkusanSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 215
Pdf Maker : Oz
kecil, rupanya uang rece, boleh jadi itu adalah uang
yang si nona suruh bujang tua tadi pergi pinjam.
"Rupanya Siauw Hong sudah pulang," pikir Tek Hui.
Hiang Jie pun heran akan lihat pemuda itu, tetapi di
depan orang banyak itu, ia tidak unjuk sikap bahwa ia
kenal anak muda ini, ia hanya samperi satu nyonya,
akan serahkan bungkusan itu, setelah mengucap satu
dua patah ia lantas berlalu lagi dengan tak menoleh
lagi pada si anak muda.
Tek Hui jadi tidak tenteram hatinya.
"Siauw Hong tentu dapat anggapan jelek tentang
diriku, bisa jadi ia gusar yang aku berada di sini," ia
lalu memikir dengan menduga-duga.
"Pasti Siauw Hong tidak senang aku bergaul sama
Han Kim Kong. Laginya, dengan berdiam di sini,
bersama dia barangkali akan turut Gouw Po dan Lo
Tay. Han Kim Kong katanya hendak jamu mereka. Apa
bisa ada perdamaian di dalam kamar ini? Apa bisa
tidak terjadi meja dikeprak dan kursi didupak-dupak?
Kalau itu sampai terjadi, apa bisa Siauw Hong tak
gusari aku? Tidak, aku mesti berlalu dari sini!"
Lantas Tek Hui bertindak keluar.
Semua nyonya-nyonya, yang sedang berjudi, lantas
berhenti dan mereka semua lantas awasi anak muda
ini, agaknya mereka merasa heran.
Ketika Tek Hui sampai di pekarangan, ia ketemu
sama Han Kim Kong, yang lagi perintahkan budak
budaknya kerjakan ini dan itu.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 216
Pdf Maker : Oz
Eh. saudara, kenapa kau tidak duduk menunggu di
dalam?" tuan rumah ini menegur, apabila ia lihat
tamunya keluar. "Aku mau pulang," Tek Hui jawab.
"Jangan, saudara!" Han Kim Kong mencegah. "Aku
sudah suruh Ciu Toa Cay undang mereka, malah aku
pun perintah undang Tong Kim Houw, maka baiklah
kau tunggui mereka. Aku girang, kalau semua piauwsu
dan guru silat dari Pak-khia bisa berkumpul menjadi
satu, sebagai anggota-anggota sekeluarga, supaya
semua tak memikir yang berlainan! Barang hidangan
juga sedang disiapkan. Mari ini semua-mua ada untuk
kau seorang, jikalah sekarang kau pergi, apa kau tidak
bikin aku malu? Jikalau hari ini aku hilangkan
kepercayaan, lain kali undanganku akan tak ada
harganya lagi! Atau mereka akan anggap, bahwa kau
tak hargakan mereka, bahwa muridnya Giok-bin Lo
Cia tidak pandang orang!"
Tek Hui kena diogok.
"Benar juga!" ia memikir. "Asal aku pergi, mereka
sangka aku takut. Kalau aku sendiri yang mendapat
malu, tidak apa, bagaimana kalau guru pun turut
terhina? Selanjutnya niscaya aku malu akan bertemu
suhu."
Ia lantas berhentikan tindakannya, ia berdiri diam.
"Jangan pulang dahulu, saudara," Han Kim Kong
membujuk pula, sambil ia tarik tangan orang. "Tong
Kim Houw tahu kau ada di sini, di kantornya ia tidakSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 217
Pdf Maker : Oz
punya urusan apa-apa, sedang dia pun sebentar akan
datang kemari."
Seperti juga orang yang tak punya tujuan, Tek Hui
diajak kembali ke dalam kamar tadi, tetapi segera ia
pikir, ia mau tunggu sebentar saja, bila orang tetap
tidak datang, ia mesti pergi.
Tapi justeru itu, Han Kim Kong telah tegur sekalian
gundiknya.
"He, kau cuma main kartu saja!" demikian
suaranya, dengan mata yang bengis sinarnya. "Aku
telah kedatangan saudaraku, kenapa kau tidak
wakilkan aku layani padanya?" Kemudian ia melotot
pada adiknya perempuan. "Eh, Toa Kouwnio, kau toh
tidak bisa main kartu, apa yang kau tonton? Mari sini,
lekas kau temani Lauw Toako ini!" Lantas ia tunjuk
Tek Hui. "Semua orang ini bukannya orang lain."
Teguran itu memberi hasil cepat, semua nyonya
lantas berhenti, ada yang turun dari pembaringan, ada
yang bangun dari kursinya, dan semua mereka datang
temani Tek Hui, buat tuangi thee dan ambilkan kue,
akan undang ia minum dan dahar kue itu. Pun ada
yang berkata, "Saudara Lauw, maafkan kita, kita
terlalu suka main kartu, sampai abaikan kau."
Cuma adiknya Han Kim Kong yang terus bertindak
keluar.
Tek Hui merasa tak enak sendirinya mesti terima
macam pelayanan itu, ia menjadi likat.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 218
Pdf Maker : Oz
"Malang adalah nasibnya semua orang perempuan
ini," ia pikir kemudian. "Kenapa mereka justeru
menikah sama Han Kim Kong."
Han Kim Kong seperti bisa duga pikiran orang,
sembari tertawa, ia kata. "Oleh karena kau satu Loo
han besi, aku dari itu berani suruh semua enso kau ini
layani kau! Kau tahu sendiri, saudara, buat kita yang
yakinkan ilmu silat, ilmu ada satu urusan, rumah
tangga ada urusan lain lagi, tetapi meski demikian,
siapa yakinkan silat, dia tak menjadi padri. Memang
sudah umumnya satu orang lelaki tak dapat terpisah
dari orang perempuan, sebab siapa tak berdekatan
sama orang perempuan, dia seorang tolol! Lihat saja,
di mana ada piauwsu yang tak mempunyai isteri?
Kecuali Pheng Jie, gurumu! Tapi dia sendiri, dahulu
punya sampai dua gula-gula! Tentu dia tidak
beritahukan kau hal kelakuannya ini, tetapi aku tahu
betul. Adalah aku, Han Kim Kong, seorang yang tak
berarti, isteriku banyak, toh aku masih merasai
kurang. Buat aku adalah isteri yang banyak, yang
bikin aku hidup senang dan terhibur setiap hari! Kau
lain, saudara. Aku lihat kau senantiasa kerutkan alis!
Kenapa begitu? Itulah tidak selayaknya! Satu laki-laki
mesti punyakan sifat laki-laki, pikirannya mesti luas
dan terbuka, ia harus bisa gembirakan diri dan
bersemangat. Kenapa kau agaknya berduka saja,
sebagi kau lagi pikirkan isteri saja? Saudara, kau
mesti rubah sifat atau tabiatmu. Kau justeru perluSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 219
Pdf Maker : Oz
beristeri, dengan beristeri, kau nanti ubah
kelakuanmu, tidak lagi bersikap begini aneh, pasti kau
akan doyan bicara, tentu kau gemar bergaul. Saudara,
kau rupanya belum pernah pikir kebaikannya orang
perempuan! Orang perempuan bisa bikin Loo-han besi
menjadi Loo-han kapas! Kau tahu, kalau peluru
menjadi bola kapas, kendati terkena paku, bola kapas
itu tak akan rusak. Maka itu, jangan kau jadi peluru
selamanya. Jangan ayal, saudara, kau mesti lekas
punyakan isteri. Aku omong dengan sejujurnya. Atau
baik kau lekas pergi ke Thio-kee-kauw, akan nikah
sama Louw Po Go! Segala apa buat pernikahan itu,
aku yang nanti urus, sedang di sini aku akan siapkan
kau kamar pengantin! Atau kau cari orang perempuan
lain, nanti aku yang jadi comblangnya akan
meminang. Atau kau berbareng nikah dua, buat dua
duanya aku yang nanti tanggung segala apanya! Tidak
usah kau tunggui gurumu. Bisa jadi gurumu sudah
beruntung, entah ia sembunyi di mana, di mana ia
dirikan rumah tangga, akan merasai
keberuntungannya mengempo anak!"
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tek Hui cuma bisa dengari ocehan orang itu, yang
dibarengi sama datangnya kuwe-kuwe yang
disodorkan oleh tangan yang bergelang dan jeriji yang
bercincin, sedang jeriji-jeriji tangan yang kukunya
merah ada angsurkan ia buah-buahan. Kemudian lagi,
bujang-bujang perempuan mulai datang dengan
barang hidangan, si baju hijau membawa cawan-SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 220
Pdf Maker : Oz
cawan arak, si celana sulam menyuguhkan masakan
kepiting, telur bebek, daging lapis, udang goreng dan
lain-lain.
"Semua datang!" kata Han Kim Kong dengan
gembira. "Toa Kouwnio juga suruh keluar! Siauw
Hong! Mana dia? Cuma dia yang tak kelihatan."
Tek Hui terkejut akan dengar namanya Siauw Hong
disebut, segera ia merasa tidak tenteram, air mukanya
pun turut berubah.
"Hayo, semua turut minum arak!" terdengar pula
Han Kim Kong. "Kalau sayurannya kurang, lekas
tambah lagi! Koki mesti siapkan keperluan di sini!
Untuk pesta besar, boleh belakangan, itulah untuk
sebentar malam! Gouw Po, Lo Tay, Tong Kim Houw,
mereka semua tak berati, suguhkan mereka yang
kurangan lezad, tidak apa! Saudara Tek Hui, kenapa
kau sendirian mesti tunggu mereka lebih lama? Mari
kita minum lebih dahulu! Aku akan perlakukan kau
sebagai saudara! Aku lihat, urusan kau sama Louw Po
Go akan tak jadi! Apakah tidak baik jikalau kita
bersanak saja?"
Tek Hui repot dengari suaranya Han Kim Kong,
yang nyerocos saja, sedang matanya seperti kabur
melihat nyonya- nyonya dan budak-budak begitu repot
melayani ia. Ia boleh merasa jemu.
"Apakah ini bukannya bie-jin-kee?" tiba-tiba ia
ingat. "Apakah ia hendak gunai akal perempuan cantik
ini, akan bikin beres padaku?"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 221
Pdf Maker : Oz
Anak muda ini belum sempat memikir benar-benar,
ketika ia dibikin tercengang dengan munculnya
seorang perempuan lain, nyonya muda yang elok,
bajunya sulam, warnanya merah, sebagaimana
kunnya, tindakannya halus. Dan si cantik itu adalah
Siauw Hong.
Sekali pun ia belum irup barang secawan arak,
mukanya Tek Hui toh menjadi merah.
"Tidak ada bicara lagi!" pikir ia. Ia kenal si cantik,
malah baru tadi malam ia ketemu dan bicara banyak
padanya, mustahil sekarang ia bisa berpura-pura tidak
kenal si cantik itu. Ia pun laki-laki, yang haram akan
berjusta. Maka ia lantas berbangkit, kedua tangannya
ia angkat.
"Saudara, tidak usah kau kasih hormat!" kata Han
Kim Kong, yang mencegah sambil tertawa, "Ini adalah
gundikku!"
"Gundik!"
Bukan main gusarnya Tek Hui dengar ucapan itu,
hampir ia samber piring kepiting, buat dipakai
menimpuk Han Kim Kong.
Tapi Siauw Hong sudah lantas menghampirkan, dua
atau tiga tindak.
"Kepiting ini sudah dingin, kalau dimakan bisa sakit
perut, maka saudara Lauw, jangan kau makan ini," ia
berkata. "Tunggu saja sebentar, aku nanti suruh tukar
dengan barang makanan lain."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 222
Pdf Maker : Oz
Suaranya Siauw Hong pelahan tetapi enak
didengar, sedang Tek Hui tahu, itu adalah cegahan
untuk ia jangan berkelahi.
Untuk kendalikan hawa amarahnya, Tek Hui lantas
tenggak araknya. Ia bawa sikap biasa lagi.
"Lihat, bagaimana pandai gundikku ini melayani
tamu," kata Han Kim Kong sambil tertawa. "Gundik ini
adalah gundikku yang aku paling sayang."
"Cukup, sudah cukup" kata Siauw Hong. "Jangan
kau omong saja."
Tapi Tek Hui panas bukan main.
Han Kim Kong masih saja tertawa.
"Aku percaya, kalau kau dapati isteri sebagai
gundikku ini, kau tentu puas" ia kata. "Tidakkah kau
mengharap yang begini macam?"
Mau atau tidak, mendengar itu mukanya Siauw
Hong menjadi merah, tetapi untuk tenteramkan diri, ia
angsurkan secawan arak pada Tek Hui.
Pemuda itu menyambuti dan terus minum arak itu,
berbareng dengan mana ia merasa kakinya ada orang
injak dengan pelahan, maka ia lekas letaki cawan itu,
dalam hatinya ia kata, "Bagaimana, eh? Kau suguhkan
aku arak, lantas kau larang aku minum."
Tek Hui tidak lihat bagaimana orang kedipi mata
padanya. Syukur juga Han Kim Kong tidak lihat
perbuatan gundiknya itu.
Barang hidangan telah disajikan lengkap, maka
berdua tuan rumah dan tamu mulai bersantap,SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 223
Pdf Maker : Oz
nyonya-nyonya yang melayani, sebab budak-budak
cuma atur meja. Han Kim Kong anjurkan tamunya
dahar dan mlnum, ia sendiri turut bersantap dan irup
arak, hingga sebentar kemudian mukanya sudah
berubah menjadi merah.
Ia pun bicara dengan asik, dengan getol, hal-hal
dahulu, bagaimana ia bisa jadi mewah dan bisa piara
banyak gundik, bagaimana sekarang sebagai
pahlawan raja ia sangat senang. Ia bicara terus
dengan tidak perdulikan tamunya suka dengar atau
tidak. Dan ia bicara sampai di jendela kelihatan cuaca
terang menjadi suram, tanda bahwa sang sore telah
mendatangi.
Tek Hui merasa tidak merdeka, terutama karena
Siauw Hong ada di sampingnya. Ia tidak berani bicara
sembarangan. Pergi ia tidak bisa, duduk ia merasa tak
tenteram. Ia minum beberapa cawan, tetapi ia rasai
kepalanya sudah pusing. Melainkan hatinya yang
masih jernih.
"Eh, kenapa Thong Loo-thayswee sekalian masih
belum datang?" begitu ia ingat.
Sang tempo telah lewat lama sejak Ciu Toa Cay
pergi mengundang.
"Malah Toa Cay sendiri belum kembali,
sebagaimana Tong Kim Houw pun belum datang,"
demikian ia pikir lebih Jauh.
Akhirnya ia tunda cawannya, ia tanya Han Kim
Kong.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 224
Pdf Maker : Oz
"Biarkan mereka semual" Kim Samya menyahut.
"Buat apa kita perdulikan mereka! Biar mereka suka
datang atau tidak! Aku sudah undang mereka, itu
artinya mereka sudah dapat kehormatan! Jikalau
mereka tidak hargakan diri sendiri, kita juga jangan
ambil tabu lagi! Saudara Lauw, tabahkan hatimu, kau
jangan takut terhadap mereka! Kau telah bersahabat
sama aku, apa perlunya akan takuti lagi mereka itu?
Tak perduli diurus di muka umum atau di bawah
tangan, asal ada aku Han Kim Kong, kau tak usah
kuatirkan apa jua! Kau tidak akan mendapat susah,
siapa juga tak nanti berani ganggu kau! Kau tahu
kenapa aku undang kau dan sengaja suruh sekalian
gundikku layani kau? Inilah melulu supaya pergaulan
kita ini tersiar, supaya orang ketahui apa macamnya
pergaulan kita!"
Mau atau tidak, Tek Hui menjadi heran.
"Apakah artinya ini?" ia berpikir. "Apa benar Han
Kim Kong mau bersahabat sungguh-sungguh dengan
aku?"
Waktu itu Han Kim Kong telah perintah nyalahkan
api, akan tambah barang makanan, akan tukar arak.
"Tarik kursi itu, tarik kemari!" kata ia pula. Dan ia
suruh semua gundiknya, Siauw Hong tidak terkecuali,
akan duduk mengitari meja bersantap sama-sama.
Tek Hui seperti juga dikurung dengan pakaian yang
indah- indah, malah Siauw Hong ada di dampingnya.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 225
Pdf Maker : Oz
"Eh, apakah kau orang tidak lihat?" demikian Han
Kim Kong menegur. "Lihat, cawannya saudara Lauw
sudah kosong! Kenapa kau alpa mengisikan?"
Dalam hal ini, tuan rumah keprak meja, sampai
cawan bergoyangan.
"Eh, kenapa kau bengong saja?" begitu Siauw Hong
ditegur. "Apa sih yang kau pikirkan? Kau berada di
sampingnya saudara Lauw, kenapa kau tidak lekas isi
ia punya cawan kosong?"
Siauw Hong terperanjat, buru-buru ia isikan
cawannya pemuda itu. Tapi poci arak kuning baru
diisi, masih penuh, karena ia gugup, ia bikin arak
tertuang beleberan, hingga bajunya Tek Hui kena
tersiram.
Gusar Han Kim Kong apabila ia saksikan itu.
"Apa kau bikin, he?" ia keprak meja dengan keras.
"Kau menghina sahabatku, eh!"
"Tidak apa, tidak apa" Tek Hui kata lekas-lekas.
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Bajuku terkena sedikit arak, tidak apa. Buat apa kau
sentak sengor!"
Pemuda ini bicara sedikit keras, tangannya ia kepal,
hingga agaknya ia hendak tempur tuan rumah.
Sikapnya ini bikin kaget semua nyonya, berikut Siauw
Hong si juwita, hingga ia ini gigit bibirnya, air matanya
hampir meleleh keluar.
Tiba-tiba Han Kim Kong tertawa.
"Ha, kau lindungi mereka, saudaraku!" kata ia.
"Jangan heran, buat aku, memaki mereka, merangketSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 226
Pdf Maker : Oz
mereka, ada perkara biasa saja. Kau harus ketahui,
siapa tidak pandai mengajar isteri, dia akan
dipermainkan oleh isterinya! Kau rupanya lain,
saudaraku, kau lemah lembut dan menyinta.
Bagaimana beruntung nona yang bisa menikah sama
kau." Kembali Han Kim Kong tertawa. "Saudara, mari
aku bicara terus terang sama kau, agar kau ketahui
maksudku," ia melanjuti. "Kau tahu, aku punya adik
perempuan, yang usianya sudah dua puluh lima. Dia
adalah orang yang tadi kau telah lihat. Aku lihat
adikku itu tidak terlalu jelek, tetapi alpa adalah aku,
lantaran aku repoti saja isteri dan gundik-gundikku,
aku sampai terlantarkan saudaraku itu. Kelambatan
menikahnya saudaraku pun karena ucapanku, sebab
aku pernah lepas kata, adikku melulu akan menikah
sama orang yang banyak hartanya, yang memangku
pangkat dan mengerti bugee. Kata-kataku itu telah
bikin orang kaget, sampai tak ada yang berani datang
untuk meminang. Orang tentu akan tertawakan aku,
karena sikapku itu. Bagaimana adikku bisa tidak
menikah? Sesudah melihat-lihat, saudara, aku penuju
pada kau. Kau benar tidak berharta, tetapi kau
ternama, benar kau tidak memangku pangkat, tetapi
kau adalah Toa-piauw-tauw kesohor satu-satunya buat
kota Pak khia. Tentang bugee kau itu, tak usah
disebut-sebut lagi! Aku kuatir Thong Loo- thayswee,
Lo Tay, semua bukan tandingan kau! Jikalau kau bisa
menjadi iparku, aku tanggung akan siapkan pesalinSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 227
Pdf Maker : Oz
yang berarti! Asal kau suka terima tawaranku ini,
maka kemudian, kita berdua, toako dan moayhu
dengan aku andali bugee kau dan kau andali uang dan
pengaruhku buat di kota ini, siapa nanti berani main
gila terhadap kita? Saudara, aku omong dengan
setulusnya, asal kau manggut, pembicaraan sudah
selesai! Percaya aku, kau tidak akan jadi kecele!
Cuma, andaikata kau menampik, kau harus pikir baik
baik, kau jangan menyesal belakangan."
Han Kim Kong tertawa setelah ia berkata-kata,
tetapi sepasang matanya dengan tajam mengawasi
anak muda di hadapannya.
Dengan tak berpikir lagi, Lauw Tek Hui goyang
goyang kepalanya.
"Tidak, tidak, aku tidak bisa terima!" demikian
jawabnya. "Aku taksetuju!"
Matanya Han Kim Kong terbuka lebar sekali.
"Kalau begitu, kau inginkan isteri macam
bagaimana?" ia tanya. Ia rupanya mendongkol, tetapi
suaranya tidak menyentak. "Apakah kau masih berniat
menikahi Louw Po Go dari Thio-kee-kauw?"
"Dia? Aku tak sudi!" sahut Tek Hui.
Lagi sekali, Han Kim Kong tertawa.
"Kau aneh!" ia kata. "Coba bilang, siapa yang kau
setuju?"
"Sebelum ketemu guruku, aku tidak berniat kawin!"
jawab si anak muda.
Buat kesekian kalinya, Han Kim Kong tertawa.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 228
Pdf Maker : Oz
"Jangan," ia kata. "Jangan kau campur aduk urusan
gurumu dan urusan pernikahanmu! Dua rupa urusan
itu bukannya satu. Kau boleh bertunangan lebih
dahulu, menikah boleh belakangan. Laginya, kalau
mau menikah lebih dahulu dan baru kau cari gurumu,
apa halangannya? Orang tentu tidak bisa cela kau.
Ah!" Dan ia menghela napas. Ia seperti sesali si anak
muda sebagai orang tolol. "Saudaraku, mari kita
omong main-main," kata pula ia kemudian sambil
bersenyum. "Dalam hal memilih isteri, orang terutama
melihat roman, jelek atau bagus, aku percaya sikapmu
tentu serupa. Nah, kau lihatlah orang-orang
perempuan di hadapan kau sekarang, semua gundikku
ini. Mereka ada yang belum tua, ada yang kurus, ada
yang montok, ada yang alisnya lentik, ada yang
mulutnya kecil-mungil, coba kau pilih, orang macam
bagaimana yang kau cita-citakan. Tunjuk saja, tidak
apa!"
Tek Hui heran akan kelakuannya tuan rumah ini.
"Apakah bisa jadi ia telah ketahui rahasiaku dengan
Siauw Hong?" menduga-duga. "Apa bisa jadi, dengan
gunai ketika ini, ia mau serahkan Siauw Hong padaku?
Kalau benar, cara bagaimana aku bisa nikah Siauw
Hong, yang telah jadi encieku? Tapi, apa aku perduli?
Itu urusan di belakang! Kalau dia benar mau serahkan
Siauw Hong, biar aku bawa dia, supaya ia keluar dari
rumah ini, supaya ia merdeka dari tangannya Han Kim
Kong."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 229
Pdf Maker : Oz
Ia lantas pandang semua orang perempuan itu,
terutama Siauw Hong. Dia ini tidak bermuka merah
karena likat, hanya mukanya pucat, rupanya karena
kekuatiran. Tapi ini justeru roman, yang
membangkitkan rasa kasihan Tek Hui.
Akhir-akhirnya pemuda ini angkat tangannya dan
menunjuk.
"Yang semacam dia!" ia kata, dengan tetapkan hati.
"Orang semacam dia barulah aku bisa nikah, barulah
aku penujui!"
Semua orang terperanjat, semua mata menoleh
pada Siauw Hong.
Si cantik sendiri sudah lantas tunduk.
Han Kim Kong tertawa, tertawa bergelak-gelak.
"Saudara Lauw, hayo minum arakmu!" ia kata.
"Hayo tambahkan arak!" ia perintah satu gundiknya
yang lain.
Sampai di situ, Siauw Hong berbangkit akan
undurkan diri dari kamar itu.
Han Kim Kong tidak cegah orang berlalu.
Tek Hui menjadi tidak enak hati, bukannya ia takut
Han Kim Kong, ia hanya kuatir Siauw Hong gusari ia.
Ia irup pula separuh araknya, untuk tenangi diri.
"Saudara," kata Han Kim Kong kemudian,
"sekarang sudah sore, kau baik jangan pulang, kau
berdiam sama aku di sini. Kalau sebentar malam
Thong Loo-thayswee datang, kita nanti bersantap pula
bersama-sama, tetapi umpama kata ia terus tidakSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 230
Pdf Maker : Oz
datang, aku ingin bicara sama kau buat satu urusan.
Aku lihat kau pun sudah minum banyak juga, jikalau
kau tinggal di sini, aku tangguh tak akan terjadi apa
apa, tetapi apabila kau pulang, inilah aku tidak bisa
bilang. Bisa jadi Thong Loo-thayswee tidak akan cari
kau, tapi belum tahu dengan Lo Tay atau Gouw Po."
Mendengar itu, kemurkaan Tek Hui timbul dengan
mendadak, sampai ia ketruk cawan arak.
"Kau memang tidak takuti mereka, tetapi aku pikir
tidak ada perlunya akan kau layani mereka itu," kata
pula Han Kim Kong.
Ucapan ini masuk dalam hatinya si anak muda. Ia
pun merasa, memang tidak ada harganya untuk ia
ladeni Gouw Po semua. Dan la pikir, nginap sama Han
Kim Kong pun tidak ada halangannya, malah ia boleh
sekalian cari Siauw Hong guna bicara sama si cantik
itu. Ia masih kuatir Siauw Hong gusar dan ia hendak
mengasih keterangan.
"Han Kim Kong hendak bicara sama aku. Ia mau
bicarakan urusan apa?" kemudlan ia menduga-duga.
"Apa bisa jadi ia hendak bicarakan urusannya Siauw
Hong sama aku? Gundiknya memang banyak, bisa jadi
ia sudah bosan pada gundiknya ini."
Tek Hui merasa punya harapan, ia mulai tak betah
berduduk.
"Nah, saudara Lauw, minum lagi satu cawan, nanti
aku perintah orang antar kau ke kamar yang sudah
disediakan untuk kau," kata Han Kim Kong. "Kau bolehSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 231
Pdf Maker : Oz
tidur, sebentar malam aku nanti kasih kau bangun,
untuk kita minum pula. Begini biasanya aku berlaku
terhadap sahabat-sahabatku yang sejati. Tentang
perjodohan yang aku usulkan, memang belum ada
keputusannya, tetapi persahabatan kita bukannya
persahabatan baru. Selama beberapa hari ini aku pun
dengar apa-apa, maka aku niat sebentar malam kasih
kau saksikan suatu pemandangan."
Ucapan ini ditutup sama suara tertawa berkakakan
yang nyaring.
Tek Hui rasai kepalanya lagi berat, ia tidak berani
minum lagi. Ia pun telah pikirkan satu urusan, untuk
mana ia tidak mau jadi sinting, hingga ia tidak bisa
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
lakukan niatannya itu.
"Untuk cari guruku, aku tidak bisa andalkan Han
Kim Kong," demikian ia pikir. "Aku mesti pergi sendiri,
meskipun aku mesti merantau. Tapi sebelumnya pergi,
aku mesti tolong Siauw Hong dan carikan ia tempat
yang aman. Di sini, di sarangnya Han Kim Kong, aku
lihat ia terancam. Aku pun malu akan lihat dia tetap
menjadi gundiknya sie-wie yang hatinya kejam ini."
Dalam tempo yang pendek, Tek Hui telah ambil
putusannya. Ia lantas pura-pura mabok, kepalanya ia
letaki di atas meja.
Han Kim Kong berpura-pura akan panggil bangun
pemuda ini buat disuruh beristirahat, setelah ia lihat
orang diam saja, ia perintah budak pergi panggil dua
pegawai lelaki akan angkat bangun pemuda ini buatSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 232
Pdf Maker : Oz
dipepayang ke kamar luar sebelah barat, buat
direbahkan di atas pembaringan, kemudian ditinggal
pergi, dengan pintunya dikunci!
Tek Hui terperanjat waktu ia dengar bekerjanya
anak kunci itu.
"Celaka, aku terjebak!" pikir ia. "Kiranya benar Han
Kim Kong mau bikin celaka padaku!"
Dalam murkanya, Tek Hui berbangkit, sembari
duduk di atas pembaringan ia memandang ke empat
penjuru. Ia lihat jendela di depan dan belakang
semuanya tertutup rapat. Ia hampirkan jendela
belakang akan rabah itu. Jendela itu tertempel kertas,
waktu ia dorong nyata jendela itu kuat, rupanya
dikunci dari luar. Jendela depan sama kuatnya.
"Han Kim Kong, bagus perbuatanmu!" kata ia
dalam hatinya, dalam sengitnya. "Ciu Toa Cay telah
pancing aku datang kemari, kau lantas tipu dan jebak
aku! Beginilah kelicinan kau! Tapi nyata kau terlalu
memandang enteng padaku!"
Hampir Tek Hui umbar nafsu amarahnya, akan
terjang jendela atau pintu, guna loloskan diri dari situ,
untuk kasih bagian pada Han Kim Kong, baiknya ia
lantas ingat Siauw Hong dan ia jadi sabar pula.
"Tidak salah lagi," demikian ia pikir, "perbuatan
Han Kim Kong ini bukan karena ia hendak bantu Gouw
Po atau Lo Tay, ia sebenarnya mau celakai aku,
lantaran perhubunganku sama Siauw hong, karena
Siauw Hong berikan aku angkin sulam. Rupanya HanSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 233
Pdf Maker : Oz
Kim Kong telah dapat tahu pertemuanku dengan
Siauw Hong tadi malam di luar kuil. Dengan tak
bersenjata, apa aku bisa berhasil tobloskan kurungan
ini? Bagaimana kalau selagi aku belum berhasil
meloloskan diri, dia ganggu Siauw Hong?"
Lantas Tek Hui asah otaknya, ia periksa pula
jendela belakang, jerujinya ia coba hajar dengan
kepalannya, beberapa potong telah patah, tapi ia telah
terbitkan suara keras, hingga ia menunda, karena ia
kuatir perbuatannya itu kepergok. Ia merasa pasti Han
Kim Kong punya banyak kaki tangan.
Dari sela-sela jendela belakang, Tek Hui bisa lihat
bagian luar. Di situ ada pelataran, yang menghadapi
beberapa pintu rumah atau kamar. Cahaya api di situ
guram. Rupanya itu adalah kamar-kamar bujang atau
budak.
Karena ia sangsi akan molos dari depan, kembali
Tek Hui geraki tenaganya akan bikin patah jeruji-jeruji
lain, hingga di situ terbuka lowongan untuk keluar
masuknya tubuh. Ia pun bikin patah pelatok-pelatok
sisanya, hingga ia terbitkan suara ramai.
"Eh, kau lagi bikin apa?" demikian tiba-tiba suara
menanya.
Tek Hui terperanjat, ia menunda, tetapi ia berpikir,
karena ia rasa kenali suara itu.
"Siauw Hong, Siauw Hong!" ia memanggil.
Di luar terdengar tindakan-tindakan
menghampirkan.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 234
Pdf Maker : Oz
"Kau, Tek Hui! Kenapa kau ada di sini?" begitu
suara di
luar.
Sekarang Tek Hui dapat kenyataan, suara itu
adalah dari budaknya Siauw Hong.
"Aku tertipu dan terjebak oleh Han Kim Kong," ia
segera kasih tahu dengan jengah sendirinya. "Aku
berpura-pura mabuk, orang telah kurung aku dalam
kamar ini."
"Sekarang Han Kim Kong ada di depan," Hiang Jie
kasih tahu. "Di sana datang banyak orang, semua dari
piauw-tiam."
"Aku tahu," kata Tek Hui. "Mereka tentu kawannya
Gouw Po dan Lo Tay, itu bangsa kurcaci!"
"Mereka sedang berpesta-pora! Di antara mereka
ada satu tua bangka."
"Dia tentu Thong Loo-thayswee! Sebenarnya aku
telah tahan sabar, melulu untuk Siauw Hong."
"Kau masih sebut-sebut Siauw Hong, aku punya
Go-thay- thay," kata Hiang Jie. "Kau rupanya belum
tahu....."
Hiang Jie bicara seperti berbisik, agaknya ia
ketakutan.
Tek Hui terperanjat.
"Apakah sudah terjadi dengan Siauw Hong?" ia
tanya.
Hatinya memukul. Ia kuatir Siauw Hong telah
binasa di tangannya Han Kim Kong yang kejam.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 235
Pdf Maker : Oz
Hiang Jie menangis, suaranya ia tahan.
"Sudah lama Go-thay-thay bebas," ia kata, dengan
pelahan, "tetapi tadi Han Kim Kong datang ke
kamarnya, dengan membawa cambuk, dengan kalang
kabutan Thay-thay telah dirangket, setelah mana ia
diringkus, diikat pada pintu, sampai sekarang ini. Ini
tentu berhubung dengan urusan pertemuan dengan
kau."
Tek Hui belum dengar sampai habis, hawa
amarahnya sudah meluap, tangannya ia kerjakan atas
jendela, hingga di antara suara berisik ia telah dobrak
daun jendela, hingga merupakan lobang.
Hampir di waktu itu, di luar kedengaran, "Apa? Apa
ini? Apa, Lauw Tek Hui?"
"Ah, itu binatang cilik!" lalu terdengar suara lain.
"Lekas buka pintu, lekas! Dobrak saja!"
"Kasihlah aku yang masuk, nanti aku habiskan
jiwanya!"
Tek Hui tahu, bahwa ia sudah kepergok, tetapi ia
tidak takut, malah ia jadi tambah gusar. Ia kembali
hajar jendela.
Hiang Jie sudah menyingkir siang-siang.
Di pintu terdengar suara bacokan pada daun pintu.
Begitu lekas lihat lowongan, Tek Hui mundurkan
diri buat enjot tubuhnya akan loncat keluar, ketika ia
sudah molos, di belakang ia terdengar suara
menyambar.
Itulah seorang yang kerjakan goloknya.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 236
Pdf Maker : Oz
Sebat sekali, Tek Hui minggir ke samping, sebelah
kakinya ia angkat, alas mana penyerang itu telah
terjungkil dan rubuh terbanting, tetapi dengan golok
masih di tangan, dia ini lekas-lekas lompat bangun
akan merangsek pula, tangannya melayang.
Di mana sekarang ia tidak dibokong lagi, Tek Hui
merdeka akan hadapkan penyerang itu. Ia tidak
tunggu sampai golok menyamber, ia mendahului
lompat maju akan memapaki, selagi golok mau turun,
tangannya sudah menyanggah, maka di lain saat
senjata tajam itu telah pindah tangan.
Kemudian, cepat luar biasa, penyerang itu rubuh
dengan tubuh terbanting seraya keluarkan jeritan
ngeri, sebab goloknya sudah makan tuan.
Sementara itu Tek Hui sudah kenalkan korbannya
itu, ialah orangnya Gouw Po yang dipanggil Kim-gan
Ya-cee, siapa tadi sudah naik ke atas genteng akan
turun ke bawah, tapi waktu ia sampai di betulan
jendela itu, maka ia barengi loncat turun seraya terus
membokong. Adalah di luar dugaannya keberaniannya
ini mestl bayar dengan jiwanya.
Dari situ, dengan golok di tangan, Tek Hui lari ke
ujung kamar. Di pojok ia lihat Hiang Jie sedang
umpatkan diri, tubuhnya gemetaran.
"Apakah dia mati?" tanya budak ini.
Tek Hui tidak menjawab, hanya ia berkata, "Lekas
bawa aku pada Siauw Hong!"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 237
Pdf Maker : Oz
Dengan tindakan sukar, Hiang Jie pimpin anak
muda ini.
"Itu dia kamarnya," ia kata setelah mereka sampai.
Dan ia tidak bisa berkata-kata lebih jauh,
melainkan tangannya bisa menunjuk.
Dengan satu dupakan, Tek Hui bikin daun pintu
terpental, setelah mana, ia nerobos masuk ke dalam.
Di dalam kamar itu ada dua bujang perempuan
serta gundik lain dari Han Kim Kong, mereka ini kaget
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
lihat pintu terpentang dan orang masuk dengan golok
terhunus, sampai mereka menjerit. Sedang si gundik
lantas lempar tubuh ke atas pembaringan untuk
umpatkan diri dalam selimut.
Dengan segera Tek Hui lihat Siauw Hong, dengan
pakaian dan roman tidak keruan macam, karena
rambutnya riap-riapan, mukanya matang biru. Nona
itu masih pakai pakaiannya yang semalam. Tubuhnya
telah diikat, kedua tangannya diikat keras pada gelang
pintu lemari besar.
Tadinya nona itu menangis sambil tunduki kepala.
Ia kaget, waktu ia lihat masuknya si anak muda, terus
saja ia menangis pula, air matanya meleleh dengan
deras.
Bukan main sakit hatinya Tek Hui apabila ia
saksikan keadaannya si cantik itu yang sedang
tersiksa, mirip dengan seekor kambing yang mau
disembeleh. Maka buru-buru ia gunai goloknya, akanSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 238
Pdf Maker : Oz
loloskan semua ikatan, setelah mana tubuhnya si nona
rubuh di dalam rangkulannya.
Siauw Hong sangat lelah, ia masih merasa sakit
bekas ikatan.
"Mari kita pergi!" kata Tek Hui. "Kau mesti ikut
aku!"
Siauw Hong menangis, ia tidak bisa bicara,
kepalanya menggelendot di pundaknya pemuda itu.
Tek Hui tahu, yang ia tidak boleh sia-siakan tempo,
maka ia pindahkan tubuhnya si cantik ke
punggungnya untuk digendong, kemudian ia putar
tubuhnya buat bertindak keluar.
Justeru itu dua orang sudah mendatangi dekat.
"Lauw Tek Hui, keluar! Hayo kau keluar!" demikian
suara dari luar. Salah satu dari dua orang itu, yang
Tek Hui kenalkan, adalah Gouw Po. Yang satunya
adalah Hek-houw-pian Ciauw Tay, orangnya piauwsu
itu.
Sendirian, Tek Hui tidak takuti musuh-musuhnya
itu, tetapi sekarang ia lagi gendong Siauw Hong, hal
ini bikin ia bersangsi. Ia pun tidak bisa tinggal pada si
cantik itu, karena ia tidak bisa bekerja kepalang
tanggung.
Sebagai tindakannya yang pertama, dengan
goloknya ia tepuk lampu di atas meja sampai jatuh.
Tapi di jubin, sumbu tidak lantas padam semua,
sedang sepotong sepatu telah kerembet api. Sebentar
saja, api itu telah menimbulkan asap.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 239
Pdf Maker : Oz
Satu gundik dan dua bujangnya, yang pada
bergundukan di atas pumbaringan, jadi ketakutan,
satu antaranya lantas berteriak-teriak, "Apil Api!"
"Lauw Tek Hui, orang tak berbudi!" begitu
terdengar teguran di luar. "Dengan baik hati aku
perlakukan kau, kenapa kau bunuh orang, bagaimana
kau berani permainkan gundikku?"
Itu suaranya Han Kim Kong, yang telah muncul
dengan cepat, karena apa yang terjadi di pedalaman
ini lantas ada yang kabarkan padanya.
Bukan main gusarnya Tek Hui, apapula kapan di
luar ia dengar ratapan dan jeritannya seorang
perempuan, "Bukan aku, bukan aku, aku tidak kata
apa-apa......"
Itu suaranya Hiang Jie, yang rupanya disiksa oleh
Han Kim Kong.
"Aku hendak menerjang keluar!" akhirnya Tek Hui
kata pada Siauw Hong, yang ia masih gendong.
"Pegang keras padaku, rangkul batang leherku!"
Siauw Hong turut permintaan itu.
Dengan ujung goloknya, Tek Hui congkel daun
pintu, yang tadi ia sudah segera rapati, begitu pintu
terpentang, ia loncat keluar. Tapi berbareng sama
melesatnya tubuhnya, tumbaknya Gouw Po pun
menyamber ke jurusannya.***SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 240
Pdf Maker : Oz
IX
Twie-hun-chio berlaku telengas, bukan saja mereka
memang musuh-musuh besar, juga selama akhir-akhir
ini ilmu tumbaknya ia telah latih dengan keras, hingga
dalam tempo pendek ia telah peroleh kemajuan. Dan
serangannya sekarang adalah serangan yang
istimewa.
Tek Hui berlaku awas dan sebat, maka ia bisa lihat
datangnya serangan dengan sekonyong-konyong itu,
sambil berlompat ia tangkis tusukan yang mengarah
tenggorokannya, Dan ketika Gouw Po berlaku gesit
akan tusuk ia berulang-ulang, ia pun saban-sabat
tangkis dan bacok ujung tumbak orang itu.
Ciauw Tay tidak tinggal diam, dari sebelah kiri ia
pun maju akan menyerang. Tumbaknya ia geraki
dengan tak kalah sebatnya. Ini Kali ia tidak pakai pian.
Dalam hal menggunakan tumbak, ia tidak berada di
bawahan Gouw Po, sedang tenaganya terang lebih
besar. Ia senantiasa arah iga kiri orang.
Kapan tumbaknya Ciauw Tay datang, Tek Hui
menangkis sambil berkelit. Ia merasa tidak leluasa
dengan senjatanya - golok rampasan - karena ia biasa
menggunai pedang. Di sebelah itu, ia pun
menggendong orang, yang minta tenaganya. Syukur
buat ia, ia punya tenaga besar dan punggung kuat
berkat kebiasaannya memanggul arang.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 241
Pdf Maker : Oz
Gouw Po dan Ciauw Tay merangsek terus,
keduanya dapat hati, sedang kemudian lantas datang
seorang lain yang bersenjata poan-koan-pit.
"Kasihlah aku yang bikin habis binatang ini!"
demikian teriakannya orang lain yang baru datang ini.
"Aku hendak balas sakit hatinya saudaraku yang
ketiga!"
Tek Hui jadi makin berhati-hati, karena ia bisa
menduga pasti musuh yang baru ini tentunya Lo Tay.
Dan tempo senjata yang luar biasa menyamber,
hingga ia mesti layani tiga musuh, ia putar goloknya
akan singkirkan bahaya.
Sembari berkelahi, Tek Hui mundur setindak
dengan setindak. Dengan putar goloknya, ia bisa
lindungi diri berbareng keselamatannya Siauw Hong,
yang terus menggemblok di punggungnya, kedua
kakinya menjepit, kedua tangannya merangkul dengan
keras. Sebenarnya si cantik ini adalah suatu rintangan
bagi bergeraknya kaki tangan dan tubuhnya selagi ia
hadapi banyak musuh.
Di dekat pintu lain, orang tua berdiri dengan
angker.
"Jangan kasih dia lolos!" demikian kata orang tua
itu.
Dari jurusan lain tertampak datangnya beberapa
orang lain, ada yang bawa senjata yang tajamnya
bersinar-sinar, ada yang bawa lentera yang diangkat
tinggi-tinggi, hingga pelataran dalam itu jadi terang.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 242
Pdf Maker : Oz
Di antara orang banyak itu segera tertampak Han
Kim Kong.
"Tahan dulu!" berteriak tuan rumah, pahlawannya
raja. "Dia mesti diperintah turunkan dahulu orangku
itu!"
Teriakan itu tidak mengasih hasil.
"Lauw Tek Hui!" demikian ia berteriak pula, "Lauw
Tek Hui, kau mesti mengerti! Sekali ini kau tidak akan
bisa lolos! Gundikku banyak, buat kau rampas satu
antaranya, bagiku tidak ada halangannya! Meski
demikian, kau tentu tidak bisa kabur! Lihatlah orang
orang, asal mereka meluruk, terang kau akan tidak
bisa hidup lebih lama pula! Maka itu, aku masih mau
pandang pada guru kau, Lauw Tek Hui, hayo turunkan
orangku itu, nanti aku bukai kau jalanan lolos!"
Tek Hui tetap tidak gubris seruan itu, ia tetap
melayani dengan gagah pada tiga musuhnya,
kepandaiannya cukup, tenaganya besar, kendati ia
bersenjatakan golok ia tidak kasih ketika akan tiga
senjata musuh coba mengenai tubuhnya.
Lo Tay nampaknya ibuk dengan ia punya Poan
koan-pit, yang ia tidak berhasil membikin berkenalan
sama tubuh musuh. Ciauw Tay pun ibuk, karena
tumbaknya hampir-hampir kena dibabat kutung!
Serangannya Gouw Po juga menjadi lebih kondor,
sebab ia telah rasai kedua lengannya mulai
gemetaran.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 243
Pdf Maker : Oz
Di dalam saat yang berbahaya itu, Thong Loo
thayswee berseru, ia geraki tubuhnya, akan nyerbu ke
dalam medan pertempuran.
"Jangan, Jangan! Tahan!" tiba-tiba terdengar
cegahan.
Lauw Tek Hui dengan nyata suara itu - suara dari
Louw Thian Hiong, maka ia menjadi heran.
"Eh, dia pun ada di sini!" ia pikir. "Aku tak sudi
keponakannya, tentunya ia gusar, maka ia sekarang
datang kemari buat bantu musuh."
Tetapi Louw Thian Hiong majukan diri untuk cegah
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Thong Loo-thayswee, terang kelihatan ia ibuk luar
biasa.
"Tahan!" demikian cegahannya pula. "Ini bukan
caranya berkelahi! Kalau Lauw Tek Hui binasa, tentu
akan binasa orangnya Samya!" Ia lantas hadapi anak
muda kita. "Tek Hui!" ia lanjuti. "Kau satu laki-laki,
kenapa kau lakukan pebuatan ini? Hayo kau turunkan
orang punya nyonya itu, aku hendak bicara sama kau!
Aku tanggung, bahwa orang tidak akan bikin kau
celaka!"
Tek Hui tidak perdulikan ucapan itu, ia menyerang
terus, sambil lihat lowongan untuk melarikan diri. Ia
mesti bisa keluar dari kepungan, baru ia bisa tolong
dirinya - dan tolongi Siauw Hong juga.
Di atas genteng waktu itu tertampak dua orang.
"Kau orang berdua hati-hati!" Han Kim Kong teriaki
dua orang itu. "Jaga supaya dia tidak bisa kaburSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 244
Pdf Maker : Oz
dengan orang di punggungnya!" Ia banting-banting
kakinya, karena sengit dan penasaran. "Hati-hati
menjaga orangku itu!" ia memperingati. "Kau, Tek
Hui, kau turunkan dia! Kau turunkan, mari kita
bicara!"
"Aku harap kau pandang padaku!" Louw Thian
Hiong pun berkata pula, apabila ia dapatkan anak
muda itu tidak ladeni siapa juga. "Ketika aku dengar
kabar, aku sudah lantas datang kemari, maksudku
adalah untuk datang sama tengah, guna akurkan kau
orang. Lauw Tek Hui, Lauw hiantit, aku ingin bicara
sama kau!"
"Aku juga hendak bicara sama kau, untuk
berdamai!" kata pula Han Kim Kong, yang lihat juga
piauwsu dari Thio-kee-kauw itu tak digubris. "Lauw
Tek Hui, dengan memandang gurumu, aku tidak nanti
bikin kau celaka! Tek Hui, mari kita bicara, kau Jangan
kuatir!"
Semua seruan dan bujukan itu tidak memakan
terhadap anak muda kita, karena berbareng dengan
itu, sepasang Poan-koan-pit dan tumbak masih saja
mendesak ia, dan tumbaknya Gouw Po menyusul di
belakang dua senjata kawannya.
Akhir-akhirnya Thong Loo-thayswee maju lagi, ia
geraki toya besinya, yang ia angkat tinggi untuk
dipakai menimpa kepalanya pemuda beradat keras itu.
Tek Hui, dengan tangan kirinya bantu pegangi
Siauw Hong, tetap mainkan goloknya.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 245
Pdf Maker : Oz
"Siapa kesudian berdamai sama kau?" kata ia
dengan suara mengejek. "Siapa terpedaya itu cuma
bisa kejadian satu kali saja! Buat apa kau sebut-sebut
guruku? Ketahui oleh kau, hari ini Lauw Tek Hui
hendak balaskan sakit hati gurunya, dengan
berbareng tolong encie Siauw Hong!"
Semua orang heran akan dengar Siauw Hong
dipanggil 'encie'. Cuma Han Kim Kong, yang menjadi
makin ibuk.
Tek Hui telah jadi makin sengit.
"Kau jangan pandang aku Lauw Tek Hui sebagai
bukannya satu hoohan!" ia teriak pula. "Aku tolongi
encieku ini untuk balas budi kebaikannya! Aku tidak
ingin encieku teraniaya dan terhina, di mana orang
siksa ia! Ketahui oleh kau, Lauw Tek Hui satu laki-laki
sejati!"
Ucapan ini ditutup sama terjangan hebat, untuk
meloloskan diri dari kepungan itu.
Dua ujung tumbak telah menyusul orang yang
hendak kabur itu. Tapi Tek Hui, dalam sengitnya,
membabat keras ke belakang, sebagai kesudahan
mana tumbaknya Ciauw Tay kena juga dibikin kutung,
hingga satu bacokan lain bikin piauwsu itu rubuh
sambil keluarkan jeritan seram!
"Jangan kasih ia lolos!" berteriak Lo Tay, yang
berseru berulang-ulang.
Thong Loo-thayswee telah terpaksa turun tangan,
ia telah kerjakan toya besinya yang berat.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 246
Pdf Maker : Oz
Dengan kegesitannya Lauw Tek Hui kelit senjata
berat itu, maka toyanya jago itu mengenai tanah,
mengenai jubin, sampai menerbitkan suara keras dan
jubin hancur meletik belarakan.
Han Kim Kong lompat maju dengan sepasang
gaetan Hok-chiu-kauw, tetapi Tek Hui terlalu licin bagi
dia, serangannya kena ditangkis. Selagi ia tarik pulang
tangannya, anak muda itu sudah lewatkan ia, lari ke
pintu, hingga sebentar kemudian muridnya Pheng Jie
sudah ada di pekarangan lain.
Gedungnya Han Kim Kong memang panjang dan
banyak ruangannya.
Setelah berada di pelataran depan, Tek Hui jadi
terlebih bersemangat pula.
Gouw Po dengan tumbaknya mengejar di muka, di
belakang ia ikut orang-orangnya atau kawan.
Juga pelataran itu memang ada beberapa orang,
yang semuanya bersenjata.
Lagi sekali Tek Hui kena dikurung, ia berani
berbareng ibuk juga. Ia telah gunai terlalu banyak
tenaga, hingga sekarang ia bernapas sengal-sengal,
Siauw Hong di punggungnya bikin ia merasa sangat
tidak leluasa. Tapi si cantik itu ia tidak bisa turunkan.
Coba tidak ada orang yang gendoli ia, ia tentu sudah
mengamuk sebagai kerbau gila.
Thong Loo-thayswee telah memburu dengan
tongkatnya yang berat.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 247
Pdf Maker : Oz
Selagi Tek Hui repot menangkis macam-macam
senjata yang mendekati tubuhnya, mendadakan dua
orang rubuh sambil keluarkan jeritan yang mengerikan
dan kemudian terdengar seruannya Gouw Po, "Awas!
Senjata rahasia!"
Piauwsu ini cuma bisa berteriak satu kali, ia pun
menjerit kesakitan dengan tumbaknya terlepas,
terlempar ke tanah berbareng sama tergulingnya
tubuhnya.
Sekejap saja, kekalutan terjadi dalam
rombongannya Han Kim Kong.
"Siapa, siapa, siapa yang lepas senjata rahasia?" ia
tanya berulang-ulang, suaranya gugup. Ia berkuatir
berbareng mendongkol.
Tek Hui juga turut kaget, karena ia tidak tahu,
siapa yang sudah bantu ia secara rahasia itu, tetapi ia
tidak mau bingung saja sebagai banyak orang
orangnya Han Kim Kong.
Selagi serangan mendadak berhenti, ia lari ke
depan, ia loncat beberapa kali akan akhirnya ia enjot
tubuh, loncat naik ke atas genteng. Ia girang bukan
main, ia bersyukur tak terhingga, karena ia masih
punyai tenaga akan loncat naik bersama-sama
gendolannya.
Di atas genteng juga Tek Hui tidak mau ayal
ayalan. Ia lari dengan cepat, melewatkan beberapa
wuwungan, hatinya lega waktu ia sampai di genteng
terakhir, karena dari situ ia bisa luncat ke tembokSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 248
Pdf Maker : Oz
pekarangan, akan terus loncat turun ke bawah, Hingga
segera ia berada di luar. Ia tidak perdulikan ada yang
mengejar atau tidak, ia lari di gang-gang, dari yang
satu ke lain, hingga sebentar kemudian, ia telah
sampai di jalan besar.
"Tong! Tong!" demikian terdengar suara kentongan.
Jadinya waktu itu sudah jam dua. Meski begitu, di
antara orang-orang ronda ia masih lihat satu atau dua
orang, yang lagi berlalu lintas.
"Aku bawa golok, inilah berbahaya," pikir anak
muda ini, yang segera lemparkan goloknya, hingga
waktu ia lari lebih jauh, ia merasa leluasa sekali. Ia
gunai kedua tangannya akan pegangi si cantik di
punggungnya.
Sang Puteri Malam memancarkan sedikit
cahayanya.
Supaya bisa menyingkir dari mata orang, Tek Hui
lari di sepanjang pinggiran tembok, larinya ia
kendorkan sedikit.
Semua pintu waktu itu telah ditutup atau dikunci,
kecuali pintunya satu warung kecil, warung yang Tek
Hui kenalkan dengan baik, hingga hatinya jadi lega
bukan main. Lantas saja ia gendong Siauw Hong
masuk ke dalam warung itu.
Itu adalah warungnya Thio Put Cu, si sahabat baik,
siapa lagi kerjakan mie untuk dijual sebentar pagi.
Dan Phang Toa, kawannya yang lain, lagi bekerja
juga, membantu si orang she Thio itu.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 249
Pdf Maker : Oz
Mereka ini terperanjat waktu mendadak mereka
dapatkan ada nerobos masuk seorang, dengan orang
itu menggendong orang perempuan dengan baju dan
kun merah. Syukur ada api, yang cukup terang,
hingga mereka segera kenalkan pemuda kita hingga
hati mereka tidak goncang terlebih jauh.
"Ah.............!" mereka berseru, dengan hati
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mereka lantas menjadi lega.
Tek Hui tidak bilang apa-apa, ia segera turunkan
Siauw Hong dari punggungnya, tetapi si nona sudah
pingsan dan kakinya tak kuat berdiri akan menahan
tubuhnya. Maka pemuda itu lekas-lekas pondong
orang punya tubuh, buat dibawa masuk ke dalam.
Tan Moa-cu, yang sedang tidur, mendusin dengan
kaget.
"Apakah artinya ini, eh?" ia tanya sambil berbangkit
dan duduk numprah di atas pembaringannya.
Justeru itu Thio Put-cu dan Phang Toa ikut masuk.
"Kami cuma mau beristirahat sebentar di sini,
segera kami akan pergi pula" kemudian Tek Hui kata
pada sekalian kenalan itu. Dengan hati-hati ia letaki
Siauw Hong di atas pembaringan tanah. "Jangan
kuatir, semua di sini sahabat-sahabatku, semua
orang-orang baik," ia kata pada Siauw Hong.
Tan Moa-cu, bersama-sama tikarnya, lekas minggir.
Ia kenal si nona itu, maka juga ia nampaknya kaget.
"Ini toh nona dari keluarga Han?" ia tanya sambil
awasi Tek Hui.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 250
Pdf Maker : Oz
"Kau kenal dia, inilah lebih baik pula," kata Tek Hui,
yang napasnya masih memburu. "Tapi kau jangan
curiga apa-apa. Ia aku punya encie, baru saja aku
tolongi bawa ia lari dari rumah keluarga itu!"
Ketika itu Thio Ciangkui, ayahnya Put-cu,
mendusin, ia duduk di atas pembaringannya. Ia
nampaknya kuatir, apabila ia ketahui duduknya hal.
"Tek Hui, hati-hati!" ia kasih tahu. "Han Kim Kong
tak boleh dibuat permainan! Bawa lari gundik orang
pun melanggar undang-undang."
Mendengar ucapan orang tua itu, Siauw Hong
singkap rambutnya yang menutupi matanya.
"Jangan takut," ia bilang. "Aku adalah saudara dari
nyonya Gie-su, aku sanggup lindungi Tek Hui, cuma
sekarang belum waktunya. Tek Hui, coba kau pikir, ke
mana kita harus pergi. Mereka ini orang-orang
dagang, kita tak boleh gerecoki mereka."
"Aku punya tempat, ialah aku punya piauw-tiam,"
Tek Hui jawab. "Asal aku dapatkan pedangku, aku tak
takuti siapa juga!"
"Tidak, itu bukannya daya," Thio Put-cu bilang.
"Kau memang pandai mainkan pedangmu, tetapi apa
kau kira malam ini mereka akan cari kau? lihat besok!
Kalau mereka datang. kau boleh hajar mereka itu,
tetapi kalau mereka datang sama orang polisi,
bagaimana? Ingat, Han Kim Kong adalah sie-wie! Biar
bagaimana, kau bawa minggat isteri orang, kau
bersalah."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 251
Pdf Maker : Oz
"Siapa bilang dia ini isterinya!" kata Tek Hui, seraya
tunjuk Siauw Hong. "Dia ini adalah orang yang dihina,
yang dianiaya! Semua gundiknya Han Kim Kong
adalah asal rampasan, hingga entahlah berapa banyak
orang yang ia telah siksa! Aku bawa lari Siauw Hong
untuk tolong padanya!"
"Bicara pelahan," kata si nona. "Warung ini ada di
tepi jalan besar, kalau mereka kebetulan lewat,
mereka akan dengar kita." ia lantas menangis, ia
susut air matanya. "Tek Hui," ia tambahkan, "aku
sudah kau tolongi, aku tidak bisa kembali, kembali
artinya mati."
"Memang, sesudah keluar, mana kau bisa kembali,"
kata Thio Put-cu. "Tek Hui muda dan hatinya baik,
inilah kita tahu, tetapi mengenai urusan ini ia tidak
bisa berdiam lama di sini. Sebentar pagi, lantas akan
datang banyak orang yang hendak belanja."
"Lebih baik kalau dia pulang ke Bun-tauw-kauw!"
Thio Ciangkui usulkan.
"Benarl" Tan Moa-cu nyatakan setuju. "Tek Hui,
bukankah rumah kau adanya di Bun-tauw-kauw? Baik
kau ajak si nona ke rumahmu, untuk berdiam buat
beberapa bulan. Kau sendiri pun jangan datang
datang ke kota. Bekerja di piauw-tiam mesti saban
saban bertempur, menolongi orang juga mesti
bertempur lagi!"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 252
Pdf Maker : Oz
Tidak perduli apa yang Tek Hui bilang, Put-cu
beramai anggap Siauw Hong sebagai bakal isterinya
pemuda ini.
Siauw Hong susut air matanya, kepalanya tunduk,
kedua bibirnya ditutup rapat. Pada mukanya ada tanda
balan bekas pecut, tetapi itu tak melenyapkan
kecantikannya. Ia memang masih muda, ia surup buat
jadi pasangannya Tek Hui. Sekarang pun ia dandan
serba merah, sampai pada sepatunya.
Tek Hui diam, ia berduka dan berpikir keras. Ia
setuju akan menyingkir ke Bun-tauw-kauw, hanya ia
pikir pintu kota telah terkunci semua, bagaimana ia
bisa loloskan diri?
"Untuk antar Siauw Hong, kita mesti sewa kereta,"
kata Tan Moa-cu akhirnya. "Kita tidak boleh pakai
kereta sini, sebab kusirnya tentu akan lantas kasih
kisikan pada Han Kim Kong. Aku punya adik misan
yang membawa kereta, yang tinggal di Hap-tat-mui,
nanti aku pergi panggil dia. Dia mesti datang dan
berangkat sebelumnya terang tanah, dan juga tak
boleh ambil jalan dari Ciang-gie-mui, sebab di sana
Han Kim Kong tentu pasang orangnya untuk
memegat. Kita mesti ambil jalan sedikit jauh, dari
Eng-teng-mui di selatan, dari sana baru menuju ke
barat, tidak usah sampai jam sepuluh, kau tentu akan
sudah lewatkan Louw-kauw-kio."
Thio Ciangkui akur sama pikiran ini, begitu pun Thio
Put- cu, maka Tan Moa-cu lidak tidur lagi, sebagaiSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 253
Pdf Maker : Oz
kawan yang jiatsim ia betuli pakaiannya, ia lantas
keluar rumah akan pergi cari saudara misannya itu,
guna sewa keretanya.
Tek Hui kemudian nyatakan ingin pulang dulu ke
piauw- tiam, buat ambil uang dan pedangnya, karena
itu semua perlu untuk ia guna perjalanannya, guna
tempur Han Kim Kong kalau ia sampai dirintangi pula.
"Baiklah," Thio Put-cu bilang. "Tetapi kau mesti
lekas pergi dan lekas kembali. Kau harus insaf, di sini
ada enso ini, dan Gouw Po beramai yang tinggal di
seberang sana kenal kita!"
"Aku tahu," kata Tek Hui, "aku akan lekas kembali!"
"Hati-hati, jangan kau kena ditipu mereka," Siauw
Hong pesan.
Tek Hui geleng kepala, mulutnya bersenyum ewah.
"Tidak apa, kau jangan kuatir!" ia bilang. Kemudian
ia bertindak pergi. Put-cu ia minta kunci pintu dan
padamkan lentera di luar rumah. Lalu dengan
lewatkan gang-gang ia pergi ke Hoat-lay Piauw-tiam.
Ia tadinya sangka Han Kim Kong akan susul ia ke
piauw-tiam, siapa nyana, ia dapati piauw-tiam sunyi,
pintunya dikunci.
"Rupanya Tong Kim Houw belum ketahui ini," pikir
anak muda ini. "Baik aku antar supaya ia tak ketahui
sama sekali. Dengan ia tak tahu apa-apa, Han Kim
Kong juga akan tak bisa ganggu dia."
Maka ia tidak ketok pintu, ia enjot tubuh akan
loncat naik ke tembok, dari situ loncat turun masuk keSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 254
Pdf Maker : Oz
sebelah dalam. Ia lihat cahaya api, ia dengar
berisiknya suara shui-phoa.
Dengan hati-hati ia menuju ke kamarnya, yang
tidak ada apinya. Ketika ia sudah tarik daun pintu, ia
lantas bertindak masuk. Tiba-tiba ada bayangan hitam
berkelebat hingga ia terkejut.
"Siapa?" ia menegur.
"Oh, kau baru kembali?" demikian suara jawaban.
"Mana Go-thay-thay?"
Tek Hui jadi heran, karena ia kenalkan Hiang Jie.
"Eh, kenapa kau datang kemari?" ia tanya. "Apa
orang di sini tak ada yang tahu?"
"Tidak, tidak ada yang ketahui," sahut budak itu.
"Tadi aku telah digaplok dan ditendangi oleh Han Kim
Kong, tapi karena mereka repoti kau, aku akhirnya
bisa loloskan diri. Aku sangat ketakutan. Selagi aku
sembunyi di pinggiran, tiba-tiba ada seorang yang lari
padaku, terus aku digendong pergi."
Tek Hui heran bukan main.
"Apakah kau tidak kenalkan orang itu?"
"Tidak. Karena kaget dan takut, aku meram saja.
Aku dibawa lari di atas genteng, sekian lamanya,
sampai tadi aku dilempar ke dalam pekarangan rumah
ini. Orang itu berlalu pula dengan tak kata apa-apa.
Dengan pelahan-pelahan baru aku kenalkan piauw
tiam, maka aku masuk ke dalam kamar ini. Aku tak
berani nyalahkan api, malah aku tak berani bersuaraSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 255
Pdf Maker : Oz
juga. Aku tunggui kau, baiknya kau pulang! Apa kau
berhasil menolong Go-thay-thay?"
Tek Hui tidak berani berpikir lama.
"Kau telah ketolongan, bagus," ia kata. "Aku segera
akan bawa kau pada Siauw Hong. Jangan kau sebutAngkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sebut lagi Go- thay-thay. Besok aku nanti antar kau
keluar kota, ke rumahku."
Budak itu sesenggukan pelahan.
"Benar," ia kata, "dengan begini menyatakan kau
punya liangsim, bahwa tidak sia-sia kami berlaku baik
terhadap kau."
Tek Hui tidak sahuti budak itu, ia hanya ambil uang
simpanannya, juga pedang yang digantung di tembok.
"Mari," ia kata kemudian, pada Hiang Jie, yang ia
tuntun keluar.
Tong Kim Houw kedengaran mendehem, shui
phoanya masih berbunyi terus.
Tek Hui tidak ganggu piauwsu itu, hanya ia lebih
perlukan gendong Hiang Jie, buat dibawa keluar dari
piauw-tiam. Tadinya ia pikir untuk tuntun budak itu,
tetapi kapan ia ingat bahwa lari adalah lebih cepat, ia
lalu menggendong terus.
Ia lari baru beberapa tindak, ketika ada suara
benda menyamber, sia-sia saja ia berkelit, Hiang Jie
ketolongan tapi batu timpah jidatnya yang kanan,
hingga ia merasai sakit. Ia kaget berbareng murka.
Hampir saja ia menegur, siapa si penyerang itu.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 256
Pdf Maker : Oz
"Ini tentu guruku, yang main-main sama aku,"
demikian ia pikir kemudian. "Orang lain tak ada yang
punyai kepandaian sebagai suhu. Dia yang tolong aku
di sarangnya Han Kim Kong, tentu dia juga yang
tolongi Hiang Jie." Lantas ia kata, "Suhu, aku tahu
kau. Tolong suhu perlihatkan diri kepadaku! Aku
mengaku salah, suhu, harap kau maafkan aku."
Tetapi tidak ada jawaban, sedang hatinya terharu.
"Lekas!" kata Hiang Jie di samping kupingnya
pemuda itu. "Kita mesti lekas cari Siauw Hong! Kau
bikin apa? Di sini tak ada orang."
Dengan terpaksa, Tek Hui lari ke arah selatan.
Justeru itu, dari jurusan selatan mendatangi
serombongan orang. antaranya ada yang bawa lentera
besar dan kecil.
"Tentulah mereka rombongannya Han Kim Kong,"
pemuda ini berpikir. "Mereka mesti dihajar! Tapi di
mana aku mesti tunda Hiang Jie? Suhu ada di sini, ia
tidak mau perlihatkan diri, kenapa aku mesti tempur
mereka itu? Lebih baik aku tahan sabar, aku pergi
pada Siauw Hong. Mereka ini tentu mau cari Tong Kim
Houw."
Oleh karena ini, ia lalu loncat naik ke atas genteng,
buat berlari-lari di situ, hingga Hiang Jie ketakutan.
Rembulan malam itu agak guram, di jalan tidak ada
orang lain, cuma rombongan itu yang kasih dengar
gerutuan.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 257
Pdf Maker : Oz
Cepat sekali Tek Hui sudah sampai di warung, di
mana Hiang Jie ia turunkan. Ia segera mengetok
pintu, yang baru dibuka sesudah Thio Put-cu menanya
dengan melit siapa itu di luar.
"Lekas, lekas masuk!'' kata tuan rumah begitu
lekas pintu dipentang. "Apakah kau tidak lihat di
Thian-tay Piauw-tiam di sana - begitu banyak orang,
begitu berisik, semua pada pasang lentera! Lekas
masuk!"
Tek Hui bertindak masuk sambil tuntun si budak
perempuan.
"Eh, eh, siapa ini?" tanya Put-cu setelah ia kunci
pintu.
Tapi Tek Hui tidak jawab perlanyaan itu, ia terus
masuk ke dalam dengan masih tuntun si nona, sampai
mereka berada di dalam.
Siauw Hong dan budaknya lantas saja saling
rangkul dan menangis.
"Bagaimana, eh?" tanya Put-cu, yang menyusul
masuk. "Sudah satu, sekarang jadi dua. Sudah punya
isteri, lantas kau tambah anak pungut."
"Jangan bingung," Tek Hui bilang. "Ia bukan anak
angkat, hanya budaknya, yang ditolong oleh orang lain
dan dibawa padaku, hingga aku mesti ajak ia kemari."
"Pelahan, pelahan, bicara pelahan." kata Thio
Ciangkui. "Dia sudah datang kemari, biar saja, sendiri
atau berdua mereka toh akan naik kereta. Hanya kau,SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 258
Pdf Maker : Oz
Tek Hui, sahabatku, bagaimana dengan kau nanti?
Ingat, mereka ada dua mulut."
"Tidak apa," Tek Hui manggut. "Pamanku telah
peroleh banyak uang dari aku, ia tentu belum
hamburkan habis uang itu. Aku sendiri pun bawa
uang."
la keluarkan uangnya serta beberapa potong emas,
diserahkan pada Siauw Hong.
"Tolong kau simpan ini," ia kata.
Nona itu menolak.
"Lebih baik kau yang pegang sendiri." ia bilang.
"Kalau aku yang pegang, aku kuatir hilang. Semua
perhiasanku tak kena terbawa, ada sedikit uangku aku
titipkan pada kedua encie angkatku, maka nanti saja,
pelahan-pelahan kita berdaya untuk minta kembali."
"Tidak usah," Tek Hui mencegah, "toh uang itu
uang tak halal dari Han Kim Kong! Di piauw-tiam
masih ada uangku, aku pun tidak pikir untuk ambil itu.
Tong Kim Houw baik, ia sekarang bisa kerembet
rembet, maka biarlah ia pakai uangku itu. Dengan
andali kepandaianku, aku nanti cari uang pula.
Sekarang ini suhu sudah kembali, orang yang tolongi
Hiang Jie mesti ia adanya."
"Kau masih sebut-sebut gurumu?" kata Siauw
Hong. "Dia sudah dibikin mati karena jengkel oleh Han
Kim Kong! Kau dibenci justeru karena gurumu itu. Aku
dengar sendiri, bagaimana Han Kim Kong
bersekongkol sama Gouw Po untuk bikin celakaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 259
Pdf Maker : Oz
gurumu dan kau juga. Kau tahu, Han Kim Kong
sebenarnya taruh harapan padamu, supaya ia bisa
nikahkan adik perempuannya, yang tak ada yang sudi,
kepada kau, supaya kemudian kau bisa bantu ia
mengganas, tapi kau menampik, maka kau dibenci,
dimusuhi!"
Tek Hui mendongkol bukan main, ia tertawa dingin.
"Han Kim Kong belum kenal Lauw Tek Hui!" ia kata
dengan sengit. "Sekali pun Louw Po Go dari Thio-kee
kauw aku masih tak penuju, apapula adiknya!"
"Siapa itu Louw Po Go?" Siauw Hong menanya.
"Apakah dia cantik?" Hiang Jie turut menanya.
"Sudah, jangan perdulikan dia!" Tek Hui geleng
kepala. "Dia tinggal di tempat yang jauh! Kita masih
bicarakan urusan kita."
"Kita toh berangkat dengan naik kereta?" tanya si
nona.
"Benar. Tapi siapa tahu kalau kita dipegat?"
"Masa bodo!" kata si nona dengan sengit. "Biar aku
mesti binasa, aku tak nanti mau ikut pula padanya!"
"Aku juga tak sudi kembali!" kata Hiang Jie. "Untuk
selamanya aku hendak turut Go......." ia ubah
perkataannya, "Aku
akan terus ikuti kau.........!"
"Bagus!" kata Tek Hui. "Dengan pedangku ini, aku
sanggup tolong loloskan kau semua!"
"Ah, kau omong dengan suara keras!" Thio
Ciangkui peringati. "Nanti orang dengar suara kita."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 260
Pdf Maker : Oz
Kemudian ia menoleh pada Thio Put-cu, anaknya,
"Pergi kau keluar. Kau kasih bangun pada Phang Toa
dan pembantu kita. Kita mesti bekerja, supaya piauw
tiam di depan lihat kita lagi bekerja dan tak curiga."
Pikiran itu benar, maka Put-cu banguni Phang Toa
dan pembantunya, buat diajak keluar dari kamar
untuk terus bekerja.
Hiang Jie lantas rebahkan diri di pembaringan,
Siauw Hong masih numprah, Tek Hui tetap berdiri di
depannya. Nona ini awasi anak muda itu. Ia sudah
rapikan rambutnya, hingga kelihatan mukanya yang
manis, meski pun adanya tanda balan. Ia mirip
dengan nona pengantin.
Dengan pelahan Siauw Hong ulur tangannya, akan
cekal tangannya si anak muda.
"Encie, kau tidurlah," kata Tek Hui, seraya
menyingkir. "Pergi kau mengaso, sebentar kita mesti
lakukan perjalanan."
"Kenapa sampai sekarang ini kau masih saja
panggil aku encie?" kata si nona. "Kau jangan berbuat
begitu, nanti orang tertawai kita."
"Tidak, encie," Tek Hui kata. "Aku berlaku jujur,
taruh kata suhu ketahui, ia tak akan gusari aku."
Pemuda ini pakai ikat pinggang dari si nona, hingga
kelihatan pinggangnya yang ceklng, dadanya yang
lebar, romannya gagah.
Siauw Hong memandang sebentar, ia menghela
napas. Justeru itu, ia dengar orang ketok pintu, hinggaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 261
Pdf Maker : Oz
ia terperanjat, sedang Tek Hui segera siap dengan
pedangnya. Tapi yang muncul adalah Tan Moa-cu,
dengan kabarnya, "Kereta sudah didapatkan, sebentar
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sebelum terang tanah ia akan datang kemari, pasti!"
Tek Hui manggut.
Tan Moa-cu lihat Hiang Jie, yang lagi rebah.
"Siapa dia itu?" ia tanya.
Sebelumnya Tek Hui menyahut, Thio Put-cu sudah
tarik kawannya itu, maka berdua mereka pergi keluar
akan lanjuti pekerjaan mereka membikin kuwe.
Mereka begitu repot, rupanya ini yang menyebabkan
pihak Thian-tay Piauw-tiam tak curigai mereka.
Atau pihak Han Kim Kong menduga keliru. Ialah
mereka anggap Tek Hui tidak begitu bodoh akan bawa
Siauw hong sembunyi ke warung itu.
Tan Moa-cu bekerja sambil terus pasang mata
keluar, dari itu ia bisa lihat pintu piauw-tiam dikunci
dan dari dalam situ tidak tertampak cahaya api. Di
jalan besar juga masih belum kelihatan orang berlalu
lintas. Maka akhirnya dengan tabah ia bawakan kuwe
buat Tek Hui dan Siauw Hong, begitu pun buat Hiang
Jie, yang bangun dari tidurnya.
Selanjutnya mereka tunggui kereta, yang datang
pada jam yang dijanjikan. Kedua pihak ambil selamat
tinggal. Siauw Hong duduk di dalam bersama Hiang
Jie, Tek Hui pun mendesak di antaranya, pedangnya
diletaki di sampingnya. Jendela kereta ditutup rapat.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 262
Pdf Maker : Oz
"Siauw Lauw, sampai ketemu pula!" kata Tan Moa
cu sambil tertawa. "Kionghie!"
Tek Hui tidak menyahuti, karena kereta sudah
lantas dikasih jalan, cambuk berbunyi diantar
suaranya roda-roda. Sang kuda lari menurut
kehendaknya si tukang kereta, tetapi larinya pelahan.
Bintang tidak sedikit, tetapi sang Puteri Malam guram.
Tatkala kereta sampai di Eng-teng-mui, bintang
dan rembulan sirna, karena waktu itu fajar sudah
menyingsing. Di situ pun ada beberapa kereta lain,
yang berjalan keluar kota, maka keretanya Tek Hui
bisa bercampuran.
Begitu lekas berada di luar kota, si tukang kereta
menuju ke arah Barat, mengikuti tembok kota.
Baru sekarang semua menghela napas lega.
"Han Kim Kong tak usah dijerihkan lagi!" kata Tek
Hui, yang melongok dari jendela kereta.
Air mukanya Siauw Hong dan Hiang Jie pun terang.
Sekarang Tek Hui bisa pikirkan, siapa yang sudah
bantui ia tadi malam, tetapi percuma saja, ia tak
mampu menduga-duga siapa penolong tak dikenal itu.
Ia tetap menduga gurunya. Maka juga ia pikir, setelah
titipkan Siauw Hong berdua, ia niat lekas kembali ke
kota akan cari gurunya itu.
"Lekasan sedikit!" ia kata pada kusir.
Sekarang mereka telah berada di tembok selatan
dari kota. Mereka seharusnya menuju ke utara, jalan
di jalanan batu, langsung ke Barat, tetapi untukSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 263
Pdf Maker : Oz
menyingkir dari rintangan Han Kim Kong, mereka
ambil jalanan lain, yang tidak rata, hingga kereta
bergoncang-goncang hebat sekali, sampai Hiang Jie
tertawa dan menjerit berulang-ulang dengan
berbareng.
"Eh, kau gila?" Siauw Hong menegur sambil
mencubit.
"Aku girang, karena kita sudah lolos," sahut budak
itu.
Tetapi Siauw Hong segera susut matanya, dari
mana keluar air yang suci. Ia ingat pengalamannya,
sejak ia diambil oleh Han Kim Kong, dipaksa menjadi
gundik. Ia dapat makan dan pakai cukup, pakaiannya
reboh, budak-pelayan selalu sedia, tetapi kesenangan
bathin tidak ada, malah kemudian ia saban-saban
mesti ngalami siksaan. Baru sekarang ia bisa lolos,
tetapi masih belum tentu bagaimana akhirnya.
"Lekas, lekas!" Tek Hui masih saja desak tukang
kereta.
Ia perhatikan jalanan. Ia kembali berada di jalanan
batu yang rata, ialah jalanan untuk ke Thio-kee-kauw.
Di sini banyak kereta lainnya, yang pergi dan
datang. Di sini pun tukang kereta anggap jendela
mesti ditutup rapat.
"Tidak, aku ingin dapat hawa segar," Tek Hui
bilang.
"Lebih baik ditutup, di sini aku tidak ingin ketemu
orang yang kenal aku," Siauw Hong kasih tahu.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 264
Pdf Maker : Oz
Sebagai pemecahan, Tek Hui antap Siauw Hong
dan Hiang Jie berada di dalam, ia pindah keluar.
Hawa udara panas sekali.
Di jalanan batu, roda-roda kereta kasih dengar
suaranya yang ramai, yang kemudian disusul sama
suara congklangnya kuda di sebelah belakang. Apakah
ada orang yang kejar mereka?
Tek Hui menoleh dengan segera, maka ia lantas
dapat lihat dua penunggang kuda lagi lari mendatangi,
hingga ia bisa kenalkan mereka sebagai Siang-kan
Leng-koan Tan Hong dan Say-uy-tiong Ma Hong, ialah
orang-orangnya Gouw Po.
"Hm!" Tek Hui perdengarkan suara di hidung.
Cepat sekali, kedua penunggang kuda sudah lewat,
nerobos dari timur ke barat. Mereka tidak lihat atau
perhatikan keretanya Tek Hui serta penumpangnya.
"Lekas!" kata Tek Hui, yang merasa heran orang
tidak lihat ia. Ia tidak takut, tetapi ia sungkan
hadapkan pertanggungan jawab di tempat itu.
Empat kaki kuda berketoprakan terus, roda-roda
tetap menggelinding dengan suaranya yang riuh.
Baru melalui dua lie, dari sebelah belakang kembali
terdengar suara kaki kuda - ini kali pun tertampak dua
penunggang, ialah Thay-swee-too Han Pa dan Kian-mo
Say-cu Ciu Toa Cay.
Menampak Han Pa, Tek Hui tidak menaruh
perhatian, tetapi melihat Ciu Toa Cay, darahnya
mendidih dengan lantas.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 265
Pdf Maker : Oz
"Hm, itu binatang!" pikir ia.
Sebentar kemudian, Ciu Toa Cay sudah hampir
menyusul. Ia lihat anak muda kita, ia segera berseru,
"Tek Hui, keponakanku, tahan sebentar keretamu!"
Tek Hui menoleh, ia mengawasi dengan mata
merah bahna mendongkol.
"Hiantit," kata pula Ciu Toa Cay, "dengan
memandang mukaku, tolong kau kembali ke kota!
Dalam perkara tadi malam, mereka ada di pihak yang
salah, maka itu aku telah kasih tahu mereka, supaya
mereka haturkan maaf pada kau! Cuma kau harus
kembalikan orang punya Go-ie Thay-thay serta budak
perempuannya. Kau tahu, mengenai ini, mukanya Han
Kim Kong menjadi guram, dan namamu juga jadi
kurang mentereng, malah kau pun cemarkan namanya
gurumu."
"Apa kau bilang?" Tek Hui tegaskan, kendati ia
telah mendengar nyata.
Sembari kata begitu, ia telah tarik keluar
pedangnya, hingga Toa Cay menjadi jerih dan
mundur.
"Perbuatan kau tidak terlalu terhormat, hiantit!"
kata pula Toa Cay. "Laginya, kau pun tidak mampu
singkirkan diri!"
"Bagus perbuatan kau!" Tek Hui menegur. "Kau
telah pedayakan aku, hingga aku kepancing masuk ke
dalam rumahnya Han Kim Kong, di mana kau hendakSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 266
Pdf Maker : Oz
bikin celaka aku! Dan sekarang kau bujuki aku
kembali ke kota, untuk aniaya aku! Hm!"
"Sabar, hiantit."
"Tidak! Orang yang aku tolongi adalah encieku
serta budaknya! Bagaimana kau berani ngaco belo?
Aku nanti hajar kau!"
Waktu itu Thay-swee-too Han Pa telah hunus
goloknya. Tek Hui mau loncat turun, tetapi Siauw
Hong betot bajunya.
"Jangan, jangan," ia mencegah. "Di sini jalanan
umum, jangan berkelahi!"
Tek Hui bisa tahan sabar.
"Lekas!" ia perintah pula kusir.
Kapan kereta kabur, kedua penunggang kuda pun
mengejar, hanya makin lama mereka ketinggalan
makin jauh, seperti juga kuda kalah keras larinya
sama kuda.
Si tukang kereta merasa pasti bahwa
keangkerannya Tek Hui bikin dua penunggang kuda itu
jerih, ia lantas saja mengutuk mereka itu.
Kuda lari terus, lebih banyak keras daripada
pelahan, ia telah mandi keringat.
Sebentar kemudlan, di sebelah depan tertampak air
mengalir. Itu adalah sungai Eng Teng Hoo, di atas
mana melintang jembatan batu yang besar, ialah
jembatan yang dinamai Louw-kauw-kio atau Jembatan
Marco Polo. Ini adalah salah satu tempat terkenal dariSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 267
Pdf Maker : Oz
Pak-khia, yang dinamakan 'Louw-kauw Siauw Goat'
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
atau 'Rembulan fajar dari Louw-kauw-kio?.***SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 268
Pdf Maker : Oz
X
Duluan, di waktu ia masih menjual arang, sehari
dua kali tentu Tek Hui lewat di jalanan ini tetapi pada
saat itu, selagi hawa panas terik, ia tidak lihat seekor
onta juga, melainkan singa-singaan di loneng, yang
beda satu dari lain, tetap berada di tempatnya.
Menggelinding di atas jembatan, roda-roda kereta
kuda menerbitkan suara jauh terlebih nyaring daripada
biasanya. Belum sampai di tengah-tengah jembatan,
tiba-tiba di situ muncul beberapa orang, yang semua
bersenjata, yang memegat jalannya kereta itu.
"Tahan! demikian seruan beberapa orang. "Lauw
Tek Hui, binatang, kau hendak buron dengan orang
orang culikanmu?"
Tek Hui tidak menjadi terperanjat atau jerih sekali
pun ia segera kenalkan orang-orang yang memegat ia,
ialah Tan Hong, Ma Hong, Thong Loo-thayswee dan
Giam-pit-ong Toa Lo Tay. Begitu pun seorang lain
tubuh siapa kate dampak dan kumisnya ubanan,
tangannya mencekal sebatang poan-koan-pit yang
ujung tajamnya lebih panjang, hingga ia bisa duga
orang tua itu mesti Kwee-seng-pit Lauw Lo Liong atau
ayahnya Lo Tay dan Lo Cong.
Rupanya orang tua itu baru sampai dan rupanya ia
bisa menduga-duga, maka di jembatan itu mereka
menantikan.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 269
Pdf Maker : Oz
Jembatan lebar, tetapi di kiri dan kanannya ada air,
di depan dipegat, di belakang dikejar oleh Ciu Toa Cay
dan Han Pa.
Thong Loo-thayswee mengancam ketika ia hajar
jembatan dengan toyanya yang besar, syukur
jembatan itu tangguh, sang toya tak mampu
membikin gempur, melainkan menerbitkan suara
menulikan kuping saja.
Tapi ia terus kasih dengar suaranya yang nyaring,
"Lauw Tek Hui! Sampai usiaku begini tinggi, baru ini
kali aku lihat orang muda dengan tingkah jumawa
sebagai kau! Bagaimana besar nyalimu, bagaimana
sewenang-wenang kau! Bagaimana kau berani rampas
isteri orang dari rumahnya sendiri? Kau makhluk apa?
Aku nanti hajar kau sampai dagingmu hancur lebur!"
Lauw Lo Liong pun bersenyum sindir, ketika ia kata,
"Aku tadinya sangka Lauw Tek Hui berkepala tiga dan
bertangan enam, kiranya ia satu bocah macam begini
saja, yang rambut susunya maslh belum rontok!
Sungguh kedatanganku ini tak berharga sekali! Siapa
tahu orang yang melukai anakku di Ma Put-cu Nia
hanya bocah cilik ini! Eh, bocah, hayo kau turun dari
keretamu! Lekas kau tekuk lutut di atas jembatan ini,
lantas kau paserahkan orang empunya Thay-thay,
nanti aku si orang tua tak kehendaki jiwa kau!"
Kereta kuda sudah dikasih berhenti, tetapi untuk
menjadi pelindung dari Siauw Hong, Tek Hui belum
mau loncat turun. Ia pun bisa berlaku sabar, meskiSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 270
Pdf Maker : Oz
dua orang itu telah menghina ia. Sambil cekal
pedangnya, ia rangkap kedua tangannya menghadapi
kedua jago tua itu.
"Jle-wie Loo-enghiong, jangan kau orang dengari
ocehannya orang luar!" ia kata. "Apakah
kekuasaannya Han Kim Kong, maka ia berani rampas
anak-gadis orang, untuk dipaksa menjadi gundiknya,
malah di rumahnya ia menganiaya anak gadis itu! Aku
datang justeru untuk membela keadilan, akan tolongi
Siauw Hong. Dia orang baik-baik, dia adalah encieku!"
Thong Loo-thayswee gusar, hingga ia angkat
toyanya.
"Apa kau bilang?" ia membentak. "Siapa bisa
terkena ocehan kau ini? Siapa mau percaya
obrolanmu? Lekas! Lekas kau turun dan lemparkan
pedangmu, nanti aku kasih ampun, jikalau tidak, aku
nanti hajar kau bersama-sama keretamu!"
Tek Hui mendongkol bukan main, rambutnya
seakan-akan berdiri, lalu tangannya diayun akan tabas
orang tua itu.
Cepat sekali. Thong Loo-thayswee angkat toyanya
menangkis. Di pihak lain, dari samping Lauw Lo Liong
telah geraki sepasang Poan-koan-pit akan menyerang.
Dengan satu gerakan langsung, Tek Hui gunai
pedangnya akan sampok senjata musuh yang
belakangan ini hingga terdengar suara beradunya
senjata yang nyaring sekali, setelah mana ujung
pedang diteruskan akan dimampirkan pada dadanyaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 271
Pdf Maker : Oz
jago tua she Thong, sampai dia ini terpaksa mundur
sedikit.
Menyusul gerakan ayahnya, Lo Tay pun maju
menerjang anak muda itu, yang jadi kena dikerubuti,
tetapi dengan tangkisan yang bengis Tek Hui bikin
penyerang ini pun segera mundur pula.
Menyebalkan bagi Tek Hui adalah Ciu Toa Cay,
dengan ajak Tan Hong dan Ma Hong, ia hampirkan
kereta akan singkap tenda, dengan niatan keluar dan
turun pada Siauw Hong, hingga di dalam keretanya,
nona itu mesti menjerit-jerit.
Dalam sengitnya, Tek Hui putar tubuhnya
mengikuti sabetan pedangnya terhadap orang she Ciu
itu serta kawan- kawannya. Ia berlaku sangat sebat
dan memakai tenaga juga, untuk lampiaskan
kemendongkolannya.
Ciu Toa Cay bertiga menggunai senjata, tetapi
mereka tidak sanggup pertahankan diri terhadap
pedangnya si anak muda. Toa Cay menjerit dan rubuh,
begitu pun Ma Hong, sedang Tan Hong keburu lompat
mundur.
Lauw Lo Liong menjadi panas, ia maju pula dengan
serangannya, dan Thong Loo-thayswee gunai toyanya
akan serampang kaki orang.
Tek Hui telah unjuk kegesitannya, ia telah lakukan
dua rupa gerakan dengan berbareng akan selamatkan
diri dari dua serangan berbareng itu. Ialah ia putar
pedangnya akan singkirkan poan-koan-pit, dan iaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 272
Pdf Maker : Oz
loncat turun akan kelit toya, berbareng dengan mana
ia berseru, "Kusir, lekas, lekas berangkat!"
Dan si kusir, keponakannya Tan Moa-cu, yang
cerdik, telah kasih dengar suara menjeter dari
cambuknya, akan bikin kudanya geraki empat kakinya
tarik kereta dan kabur.
Lo Tay berseru minta ayahnya dan Thong Loo
thayswee kepung, ia sendiri dengan ajak Tan Hong
segera lari akan susul kereta. Gerakan mereka berdua
gesit sekali, baru tiga tindak mereka sudah dapat
candak kereta, hingga mereka bisa geraki senjatanya
masing-masing akan serang kereta itu - dengan tak
perdulikan di dalamnya ada orang-orang perempuan.
Dalam saat yang sangat berbahaya itu bagi Siauw
Hong, tiba-tiba Lo Tay keluarkan jeritan hebat
dibarengi sama terlepasnya ia punya senjata poan
koan-pit dan tubuhnya rubuh lerguling dan darah
mengucur keluar. Sebab sebatang piauw telah lukai ia.
Tan Hong juga turut contoh kawannya itu, karena
sebatang piauw lain nancap di pahanya, hingga ia
mesti terguling juga dan rebah di tanah.
Dengan begitu, dengan suaranya yang berisik
kereta bisa kabur terus.
Lauw Tek Hui telah mesti layani dua jago tua, yang
rangsek ia dengan hebat, meski demikian ia toh bisa
saksikan kejadian di tempat lain itu, yang bikin ia
terperanjat dan heran. Maka sambil berkelahi terus, ia
segera dapat kenyataan dari jurusan timurSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 273
Pdf Maker : Oz
mendatangi satu penunggang kuda kecil dan hitam,
dan penunggang itu - seorang perempuan - adalah si
pelepas piauw.
Dan orang perempuan itu, apabila ia ayun pula
tangannya, ia bikin Thong Loo-thayswee berkaok
seraya lepaskan toyanya dan tubuhnya rebah juga!
Lekas sekali, nona itu sudah datang dekat, hingga
ia bisa loncat turun dari kudanya, akan putar goloknya
terjang Lauw Lo Liong.
"Lauw Tek Hui, lekas pergi!" nona itu berseru.
Tek Hui terkejut akan kenalkan penolong itu, ialah
Louw
Po Go.
"Heran!" pikir ia. "Dari Thio-kee-kauw, kenapa
sekarang ia ada di sini?"
Selagi anak muda ini berpikir, nona Louw di pihak
lain sudah bikin Lo Liong rubuh dengan sebatang
piauw lainnya, hingga jago tua itu mesti rebah.
"Tek Hui, masih kau tidak mau lekas pergi!"
menegur si nona. "Makhluk tolol! Han Kim Kong masih
punya banyak orang, lekas juga mereka akan datang
kemari!"
Tek Hui simpan pedangnya.
"Nona Louw, bagaimana dengan kau?" ia tanya.
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tiba-tiba nona itu tertawa, air mukanya manis,
kendati kulitnya hitam, sedang pinggangnya langsing,
laksana batang yang-liu. Ia berpakaian ringkas, keduaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 274
Pdf Maker : Oz
tangannya mengepal piauw dan menyekal pedang,
hingga sikapnya menjadi gagah.
"Lekas pergi, lekas!" kata pula si nona. "Lekas kau
lindungi encie dan adik kau! Kalau Han Kim Kong
datang, kau jangan buat kuatir, ada aku!"
Tek Hui malu berbareng bersyukur, ia sampai tak
tahu mesti ucapkan apa, maka ia putar tubuhnya ke
Barat, ia buka tindakan lebar, akan kejar keretanya
Siauw Hong. Ia dapat menyandak dengan lekas,
karena dengan lenyapnya bahaya, keponakannya Tan
Moa-cu tidak lagi bedal kudanya.
"Lekas, lekas!" kata Tek Hui setelah ia loncat naik
ke atas kereta.
Sebentar saja, kereta sudah lintaskan jembatan. Di
situ ada beberapa kereta lain, tetapi semua
menyingkir, akan kasih lewat pada kereta kuda ini.
Semua mata mengawasi anak muda itu, karena tadi ia
sudah lakukan pertempuran hebat, yang bikin orang
menonton dengan hati kebat-kebit. Tidak ada seorang
juga, yang berani datang sama tengah selagi
pertempuran berjalan. Mereka juga memangnya tidak
mau usilan.
Kuda kabur terus, ia tak dapat ditahan andaikata si
pengendara hendak berhentikan padanya, hanya
setelah kabur dua lie lebih, baru ia lari pelahan
sendirinya.
Tek Hui menoloh ke belakang, ke jembatan. Di
sana ia tak dapat lihat Louw Po Go.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 275
Pdf Maker : Oz
"Nona itu mengagumkan," pikir Tek Hui, yang
kemball ingat, bahwa ia mesti berterima kasih pada
nona itu. Sebab tadi, dengan tak ada si nona, yang
piauwnya liehay, ia benar-benar menghadapi bencana.
Ia boleh tidak takuti musuh, tetapi apa ia bisa bikin,
kalau kedua jago tua kepung ia dan Ciu Toa Cay
rampas Siauw Hong?
"Ia tinggal di Thio-kee-kauw, kenapa ia sekarang
berada di sini? Apa ia datang sengaja untuk bantu
aku? Ia benar baik terhadap aku. Ia benar
berkepandaian tinggi. Bagaimana dengan beberapa
korban itu, yang terluka parah dan mesti mendapang
di atas jembatan? Apakah perkara bisa habis dengan
begini saja? Po Go bantu aku, tetapi aku kabur! Inilah
hebat. Kalau Han Kim Kong dan pembesar negeri tak
dapat cari si nona, mereka tentu akan rembet-rembet
Louw Thian Hiong. Jikalah mereka terbawa-bawa, apa
aku boleh diam saja?"
Kendati begitu, di saat itu, ia tidak bisa berbuat
apa-apa.
"Biarlah," akhirnya ia ambil putusan, "biar sekarang
aku pernahkan Siauw Hong dahulu, kemudian aku
kembali ke kota, akan cari Po Go, untuk haturkan
terima kasih padanya."
Ketika itu Siauw Hong melongok keluar.
"Bagaimana?" tanya nona ini. "Tadi kau dapat
bantuan slapa, maka kau bisa loloskan diri dari
kepungan?"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 276
Pdf Maker : Oz
"Seorang perempuan, yang liehay sekali," kata si
kusir selagi Tek Hui belum sempat menjawab.
"Apa? Seorang perempuan?" si nona tegaskan.
"Siapa dia?"
"Satu piauwsu perempuan," Tek Hui jawab, dengan
ringkas.
Ia malu akan tuturkan hal Po Go, si hitam. Toh
nona itu tidak terlalu hitam, bila dibandingi sama ia,
waktu mukanya setiap hari penuh mehongan arang. Ia
pun tidak berani sebut-sebut si nona Louw, di tangan
siapa berada kim-jie-ie dari Siauw Hong.
Apa kata si nona ini, kalau dia tahu tanda-matanya
berada pada si nona she Louw itu? Biasanya orang
perempuan berpikiran pendek atau cupat.
"Aku telah tolong Siauw Hong, ini berarti yang
budinya aku telah balas," Tek Hui lalu ngelamun.
"Budinya Po Go, aku akan balas belakangan. Aku tidak
boleh berhutang budi daripadanya. Kenapa Po Go tahu
Siauw Hong encieku dan Hiang Jie ia sebut adikku?"
Sementara itu, kereta jalan terus dengan ayal
ayalan, sampai matahari mulai doyong di barat, baru
mereka sampai di Bun-tauw-kauw. Di sini Tek Hui
merasa sedikit asing. Semua onta pun telah dibawa
pergi ke daerah dingin, sedang ontanya Lauw Toa Put
cu tidak ada barang seekor jua.
Rumahnya pun telah berubah, sebagaimana ia lihat
ketika ia sampai di depan pintu. Rumah itu sudah
butut.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 277
Pdf Maker : Oz
Dengan minta kereta dikasih berhenti, Tek Hui
letaki pedangnya di atas kereta itu, ia sendiri loncat
turun, akan hampirkan pintu pekarangan, akan masuk
ke dalam.
Ia segera lihat Ouw Toaso, tetangganya, yang
sekarang sudah ubanan, sedang anaknya tetangga itu,
yang lebih muda dua tahun daripada ia, sekarang pun
sudah besar.
"Oh, Tek Hui!" menegur tetangga itu. "Kau
pulang?"
"Ya," sahut anak muda ini yang tak sempat layani
tetangganya itu, begitu pun beberapa tetangga lain,
yang baru muncul.
Waktu itu Hiang Jie telah turun dari kereta, akan
pimpin Thay-thaynya, bersama siapa ia bertindak ke
rumahnya Lauw Toa Put-cu, hingga pamannya Tek Hui
dan Ouw Toaso menjadi heran.
"Eh, apa itu isterinya Tek Hui?" kata beberapa
tetangga, yang menghampirkan.
Siauw Hong mesti unjuk hormat pada sekalian
tetangga itu, hingga ia mirip dengan isterinya si anak
muda.
Sebegitu jauh Tek Hui bungkam, karena terhadap
sekalian tetangga itu ia tak bisa bilang, "Inilah
encieku." Semua orang tahu ia tidak punya encie. Dan
isteri? Isteri pun ia belum punya.
"Aku antarkan mereka akan tinggal di sini,"
akhirnya ia kata, dengan tak lancar.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 278
Pdf Maker : Oz
Kamarnya Lauw Toa Put-cu cuma satu dan juga
kecil dan
kotor.
"Ajak saja ke rumahku!" kata Ouw Toaso yang baik
budi. "Engko kau kebetulan tidak ada di rumah,
kamarnya boleh dibersihkan, untuk kau tinggali."
Tek Hui samperi kusir, buat minta dia itu nginap
sama ia, karena keponakannya Tan Moa-cu tidak
keburu akan kembali hari itu juga.
Ouw Toaso benar-benar ajak Siauw Hong dan Hiang
Jie pergi ke rumahnya, beberapa tetangga turut
masuk.
"Nona itu tak ada celaannya," beberapa antaranya
saling berbisik. "Bagaimana Tek Hui bisa dapati ia? Ia
pun bawa-bawa budak pelayan."
"Aku tidak dengar kau menikah, bagaimana
datang-datang kau bisa bawa isteri?" tanya sang
paman pada keponakannya.
"Nanti saja aku kasih keterangan," sahut Tek Hui
dengan pelahan, seraya goyangi tangan.
Tentu saja jawaban ini bikin orang heran.
Siauw Hong likat, ia diam saja.
Lauw Toa Put-cu jadi curiga berbareng kuatir.
"Hati-hati, Tek Hui," ia kata. "Dari mana kau
dapatkan isterimu ini? Jangan kau terbitkan onar di
sini."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 279
Pdf Maker : Oz
"Tidak, tidak apa-apa," nyeletuk keponakannya Tan
Moa- cu, si kusir, dari jendela. "Aku tahu, tadi malam
mereka menikah di warung kuwe."
"Di warungnya Thio Put-cu?" Toa Put-cu tegaskan.
"Ya," sahut si kusir. "Comblangnya adalah engko
misanku. Tan Moa-cu. Nona kemantin tak punya
sanak-saudara lagi, ia keponakannya enso misanku."
Kusir itu cerdik, rupanya ia segera duga duduknya
perkara, maka untuk bantu Tek Hui, ia coba tetapkan
hatinya si tukang arang tua. Tapi orang justeru
percaya, maka lantas orang kasih selamat pada Lauw
Toa Put-cu.
"Bagus, kau telah punya nyonya mantu!" berseru
mereka, sedang pada Tek Hui, mereka bilang, "Kau
harus undang kita minum arak kegirangan!"
Mau atau tidak, Tek Hui mesti tertawa.
"Aku sudah lapar," kemudian ia kata. "Di sini ada
uang, siapa sudi tolong aku belikan barang makanan?"
Ia keluarkan sepotong perak.
"Orang bilang, kau menjadi piauwsu dan
beruntung, rupanya pembilangan itu benar adanya,"
kata Ouw Toaso. "Tapi kami, apakah kau lupakan
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kami? Di sini, di mana ada warung nasi? Warung kuwe
pun tidak! Maka nanti aku tolongi kau masak nasi!"
"Jangan, Toaso," mencegah Siauw Hong. "Baru saja
kami sampai, lantas kami bikin kau repot! Biar aku
yang masak sendiri."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 280
Pdf Maker : Oz
"Tidak, nona, tidak!" Toaso menolak. "Turut aturan
di desa kita ini, nona kemantin tidak boleh masak
nasi. Biarkan aku saja."
Selagi Siauw Hong coba mencegah, satu tetangga
telah nyalahkan api, maka sekarang kelihatan nyata
balan di pipinya, sedang tadinya orang sangka itu
pulasan yancie. Lantas saja orang menjadi heran. Tapi
Siauw Hong tidak perdulikan itu, ia pergi ke dapur,
dan Hlang Jie lantas tuang air ke dalam kwali.
Paling dulu mereka masak air akan seduh daun
thee, daunnya mereka pinjam dari tetangga, hingga
karena itu makin banyak tetangga yang datang untuk
tontoni isterinya Tek Hui.
"Al, Isterinya Tek Hui benar cantik! Ia berani main
di dapur, boleh jadi tadinya ia merasai hidup kecil,"
demikian kata beberapa orang.
"Ah, sudah, jangan omong saja! Mari kita bantu
urus kamar! Mereka baru sampai, malam ini mereka
mesti beristirahat," demikian yang lain-lain lagi.
Begitulah orang bantui Ouw Toaso benahkan
kamar.
Siauw Hong dan budaknya antap orang banyak itu,
mereka lebih perlukan masak, sedang Tek Hui lantas
bercokol menghadapi thee panas, sembari minum,
pikirannya melayang pada Po Go, si nona aneh,
kepandaian siapa ia kagumi.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 281
Pdf Maker : Oz
"Inilah sukar," kata ia dalam hatinya. Di sini orang
sudah atau amproki ia sama Siauw Hong, di sana Po
Go agaknya mendesak ia, dengan jalan melepas budi.
Ia pikir, ia toh akan bermalam semalam saja dan
besok pagi ia akan pergi ke kota.
Tidak lama, Ouw Toako, ialah putera sulung dari
Ouw Toaso, pulang. Ia hidup sebagai tukang sewakan
keledai, maka itu, setiap hari, beberapa kali ia mesti
lewat di Louw-kouw-kio.
"Hari ini terbit kejadian hebat di jembatan!" kata ia,
begitu lekas ia bertindak masuk. "Satu piauwsu
perempuan telah gunai piauw, dengan apa ia
binasakan dan lukakan beberapa orang, kabarnya
kebanyakan piauwsu dari dalam kota. Sayang aku
tidak saksikan sendiri kejadian itu."
Kabar ini telah menjadi bahan omongan.
"Seorang perempuan begitu liehay, ia mestinya
iblis," kata Ouw Toaso.
Siauw Hong dan budaknya dengar itu, mereka diam
saja. Si kusir pun bungkam, sebagaimana pun Tek
Hui.
"Tek Hui, itulah bagus yang kau pulang bersama
isterimu," kata Ouw Toaso kemudian. "Di kota, semua
piauwsu bukannya orang baik-baik, bisanya mereka
cuma angkat senjata dan berkelahi. Kemarin dulu pun
ada orang datang kemari mencari kau, buat minta kau
lekas pergi ke piauw-tiam. Jangan kata memangnya
kau tak ada di rumah, taruh kata ada, aku pun akanSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 282
Pdf Maker : Oz
justakan orang itu! Aku tahu, kalau orang piauw-tiam
cari kau, tentu dengan maksud tak baik! Baik kau
diam di rumah, kau beli onta atau sewa itu, akan
berusaha sebagai dulu."
Tek Hui tidak menjawab, ia melainkan manggut
manggut.
Tetangga-tetangga sangat baik hati dan sudi gawe.
Mereka semua membantui Siauw Hong jaga api dan
masak nasi, sedang kamar sudah dibenahkan rapi. Itu
adalah 'kamar pengantin' menurut mereka. Itu
kamarnya Lauw Toa Put-cu, siapa diminta pindah ke
rumah tetangga, sedang Hiang Jie disediakan tempat
di kamarnya Ouw Toaso. Si kusir boleh tidur di
keretanya sendiri.
Malah pun ada tetangga yang menulis sepasang
huruf 'HIE? di atas kertas merah, buat ditempel di
tembok. Selimut, bantal kepala, semua dapat dipinjam
dari tetangga. Dari Tan Jie-so, yang belum lama nikah,
dapat dipinjam sepasang ciaktay sama lilin merahnya.
Maka ketika datang waktunya, mau atau tidak, Tek
Hui dan Siauw Hong dipepayang, diiring masuk ke
dalam kamar pengantin, akan kemudlan lagi, dengan
berlarutnya sang malam, satu persatu sekalian
tetangga mulai bubaran. Hingga akhir-akhirnya, sang
malam menjadi sunyi dan senyap.
Siauw Hong duduk di kepala pembaringan tanah, ia
tunduk saja, sesudah kamar sunyi, baru ia angkat
kepalanya akan pandang Tek Hui, yang cakap danSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 283
Pdf Maker : Oz
gagah romannya. Tapi anak muda itu duduk jauh di
pojok, setahu kapan ia telah ambil pedangnya, pedang
itu sekarang sedang disusuti pakai tangan baju. Bagi
si anak muda, pedang itu rupanya lebih berharga
daripada apa juga, hingga Siauw Hong pun ia tak
awasi, ia bekerja sambil mulut ditutup rapat.
Beberapa kali si nona hendak bicara, saban-saban
ia urung.
Lama juga mereka membungkam satu pada lain,
akhirnya si nona tak tahan sabar lagi.
"Eh, kau bikin apa saja?" ia tanya.
Baru sekarang pemuda itu angkat kepalanya dan
menoleh.
"Pergilah kau tidur," ia kata. "Aku belum
mengantuk."
Nona itu kerutkan alis.
"Kalau kau belum mau tidur, marilah kemari, bicara
sama aku," ia kata.
Tek Hui berbangkit, ia menghampirkan.
Nona itu melirik, ia bersenyum.
"Hari ini kau girang atau tidak?" ia tanya.
Tek Hui manggut.
"Sejak tadi malam, aku sudah bergirang," ia
menyahut. "Aku telah tolongi kau dan sekarang kau
ada di rumahku, aku girang sekali."
"Jangan sebut-sebut hal Han Kim Kong," si nona
memegat, "tentang dia semua mesti dilupakan!
Sekarang aku ikut kau, demikian pun selanjutnya,SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 284
Pdf Maker : Oz
maka selanjutnya kita harus atur cara hidup kita yang
menyenangkan."
Tek Hui terperanjat, hingga ia mengawasi.
"Tidak encie, tidak!" ia bilang, tangannya ia goyang
berulang-ulang. "Kau jangan dengari ocehannya
tetangga- tetangga kita, apa pun yang mereka
lakukan, kita jangan anggap. Kita cuma tak bisa
bantah mereka, karena bantahan berarti kepusingan,
Ledakan Dendam Death Comes As End Karya Kisah Cinta Karya Sherls Astrella Anugrah Dewa Bumi Dewi Kwan Im
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama