Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu Bagian 5
aku ajak kau kemari untuk menyingkir buat sementara
waktu saja, kemudian kita nanti pikir pula tempat
yang aman dan damai bagi kau. Jangan kau simpan di
hati, tak perduli apa yang mereka bilang. Aku
bukannya seorang rendah, sekarang ini aku belum
bisa nikah kau."
Siauw Hong terperanjat.
"Apa?" ia tanya, setelah tercengang sesaat.
"Percaya aku, aku tak akan melupakan budi," Tek
Hui jawab.
"Tapi apa artinya ini? Aku telah ikuti kau," kata
nona itu.
"Kau ikuti aku untuk menyingkir buat sementara
waktu dari Han Kim Kong," Tek Hui jelaskan.
"Buat sementara waktu?" kata nona itu. "Jikalau
tidak untuk kau, buat bicara terus terang, sejak
beberapa tahun yang lalu, tak nanti aku menerjang
bencana!" Dan ia banting-banting kaki, air matanya
segera turun dengan deras. Ia lalu sesenggukan,SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 285
Pdf Maker : Oz
dengan pelahan. "Apakah karena aku gundiknya Han
Kim Kong?"
Tek Hui goyang-goyang tangannya.
"Bukan, bukan!" ia menyangkal. "Itulah bukan
maksudku, aku berani sumpah......."
"Jangan, jangan kau sumpah!" Siauw Hong
mencegah.
Aku tahu, kau memang berhati baik."
"Karena hatiku baik, aku tak nanti lakukan
perbuatan tak berbudi" Tek Hui teruskan. "Kau
berbuat baik terhadap aku, aku berhutang budi."
"Budi? Budi apakah?"
Dan si cantik ini banting-banting pula kakinya.
Tek Hui jadi sangat terharu.
"Memang aku berhutang budi," ia kata. "Sejak
masih kecil, aku sudah tidak punya ayah dan ibu, aku
mesti ikuti pamanku, akan menuntun keledai, akan
panggul-panggul arang. Siapa menyayangi aku? Tetapi
hari itu kau bagi apel padaku. Apelnya sendiri tak
berarti suatu apa, tetapi hatinya orang yang mengasih
itu........."
"Mulai saat itu, aku sudah ketarik sama kau," Siauw
Hong
akui.
"Waktu itu aku tak punya guna!" Tek Hui bilang.
''Waktu itu aku tak mampu piara kau! Waktu itu aku
dapati penolongku yang kedua, ialah Pheng Jie,
guruku yang baik budi. Ia ajarkan aku silat, ia ongkosiSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 286
Pdf Maker : Oz
makan-pakaiku. Sayang, kemudian, karena hatinya
keras, sebab itu kebentrok sama Gouw Po, ia telah
tinggalkan aku, hingga sekarang ini. Ia gusar, ia
putuskan perhubungan di antara guru dan murid.
Ketika itu aku mondok di kuil, melarat sampai tak
mampu beli nasi, tidak ada yang perhatikan aku,
tetapi datang kau, dengan uangmu, malah kau pun
berikan aku ikat pinggang."
Ia singkap bajunya, akan perlihatkan ikat pinggang
yang melibat di pinggangnya yang ceking tetapi kuat.
Siauw Hong masih sesenggukan.
"Untuk ikat pinggang itu, aku mesti bekerja keras,"
ia kata. "Untuk bikin itu, aku telah tumpleki antero
perhatianku. Kau tahu, aku sangat bercelaka, tidak
ada orang yang menyayangi aku, maka aku bersyukur
yang aku telah ketemu kau."
"Di mataku, pertama ada guruku, kedua adalah
kau," nyatakan Tek Hui.
"Aku juga tak banggakan apa yang aku telah
berbuat untuk kau. Sekarang ini, aku bukannya desak
kau, aku bukannya tak tahu malu. Tetapi, coba pikir,
kenapa aku mau ikuti kau? Lihat semua orang di sini,
mereka telah anggap kita sebagai suami dan isteri."
"Tetapi..............."
"Tetapi apa? Apa kau masih punyakan alasan lain
lagi? Sekarang aku telah ikuti kau, buat aku tinggal
satu jalan, hidup aku jadi orangmu, mati aku akan jadi
setanmu. Untuk selamanya, aku tidak bisa lagiSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 287
Pdf Maker : Oz
terpisah dari kau. Kecuali kau gunai pedangmu
terhadap diriku, hingga aku binasa di depan kau
ini................"
Siauw Hong menangis, tubuhnya limbung.
Tek Hui ambil pedangnya, akan sembunyikan itu di
punggungnya. Ia sangat terharu. Ia bingung, sampai
keringat membasahi jidatnya. Ia mengerti Siauw
Hong. Memang, demikian biasanya kelakuan orang
perempuan, yang sedang mencinta.
"Tapi Siauw Hong belum kenal semua hatiku," ia
kata dalam hatinya. "Kalau aku satrukan Han Kim
Kong melulu untuk rampas dia, aku bukannya laki-laki
sejati! Aku tolong dia, sebab aku kasihan ia menjadi
korbannya sie-wie kejam itu, sedang dia begitu manis
dan lemah lembut. Sayang guruku tidak ada di sini,
kalau ada, aku pasti akan minta pertimbangannya,
aku akan mohon pikirannya. Bagaimana sekarang?
Aku nikah dia atau jangan? Kalau tidak, kasihan ia."
Siauw Hong awasi anak muda itu.
"Andaikata kau tidak suka aku, bilanglah, lekas!"
kata nona itu. "Lebih baik lagi andaikata aku tak cocok
untuk jadi istrimu! Kau memang laki-laki sejati,
piauwsu terbesar yang kenamaan! Apa benar kau
tidak bisa jawab aku?"
Tek Hui kedesak. Ia penuju si nona, malah ia cintai,
tetapi persahabatan mereka bersifat lain, ia pun tidak
pandai bicara.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 288
Pdf Maker : Oz
"Cukup, cukup," ia kata kemudian. "Sekarang
sudah malam, kau boleh tidur, besok kita nanti bicara
pula."
"Tidak, aku tak bisa tidur sendirian" Siauw Hong
goyang kepala. "Aku ingin kau berikan kepastian,
sesudah ada kepastian, semua baru beres......"
Tiba-tiba daun pintu tertolak, dari luar loncat
masuk satu orang - seorang perempuan muda.
Dua-dua Tek Hui dan Siauw Hong terperanjat,
tetapi mereka tak kaget, karena mereka menyangka
pada tetamu, yang hendak godai pengantin. Cuma
Siauw Hong tidak kenal nona itu, muka siapa hitam
dan manis, tubuhnya langsing, pakaiannya indah,
tetapi ringkas. Pakaiannya warna hijau, di pundaknya
tergantung sebuah kantong putih, yang rupanya berat
isinya. Di punggungnya pun tergendol golok.
Menghadapi Tek Hui, nona itu bertolak pinggang,
mukanya bersenyum.
"Aku sengaja cari kau!" ia kata, sembari ketawa.
"Apa ini bukannya kamar pengantin? Kamar ini mesti
jadi kepunyaanku! Di Thio-kee-kauw kau telah letaki
tanda mata."
"Apa kau bilang?" tanya Tek Hui. Ia sekarang kenali
Po Go, si nona she Louw. Ia mendongkol dengan
berbareng hatinya tidak tenteram. "Jangan kau ngaco!
Kau lagi! Di Lauw-kouw-kio kau telah bantu kita,
untuk itu aku berterima kasih dan bersyukur. Aku
kagumi ilmu silat dan piauw kau. Untuk budimu itu,SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 289
Pdf Maker : Oz
tunggu lain waktu, kapan telah datang ancaman
bencana bagi kau, lihat, aku nanti berkorban akan
bantu kau, guna membalas budi! Sekarang belum
waktunya, maka jangan kau sembarang omong yang
bisa memalukan diri."
"Eh, kau nyangkal?" kata nona itu.
Ia rogoh sakunya dan keluarkan satu bungkusan
kecil dari sutera, yang mana ia buka dan isinya ia
perlihatkan pada anak muda itu.
"Apa ini? Di tanganmu toh ada sebatang piauwku?"
Benda yang Po Go perlihatkan itu adalah sepasang
kim-jie ie, yang ia telah curi dari Tek Hui di Thio-kee
kauw, di malaman turun hujan. Ia perlihatkannya
dengan hati-hati, karena ia kuatir Tek Hui rampas.
Tapi ia perlihatkan begitu rupa, hingga Siauw hong
turut dapat lihat, hingga nona ini terperanjat. Akhirnya
kedua perempuan itu mengawasi si anak muda, yang
satu dengan senyuman puas, yang lain dengan sinar
keheranan.
Mukanya Tek Hui menjadi merah padam, karena
malu.
"Po Go, kau tak tahu malu!" ia menegur.
"Siapa tak tahu malu?" nona itu baliki. "Kau, kau
maki aku di depan orang perempuan ini? Belum
pernah aku terima hinaan semacam ini! Kau harus
ingat, ketika kau antar piauw ke Thio-kee-kauw,
bagaimana pamanku dan Tong Kim Houw telah rekoki
jodoh kita, bagaimana kau telah paserahkan tanda-SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 290
Pdf Maker : Oz
mata ini, hingga ayahku telah serahkan aku kepada
kau."
Keringat dingin ngucur dari jidatnya Tek Hui.
"Jangan percaya dia!" ia kata pada Siauw Hong,
seraya goyang-goyang tangan. "Jangan percaya dia,
dia ngaco!"
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Ngaco?" dan Po Go tertawa dingin. "Kau anggap
aku ngaco? Toh benar aku telah tolong kau, bantu
kau! Memang aku telah duga, sepulangnya dari Thio
kee-kauw, kau akan ngalami kesukaran, karena kau
seorang masih hijau, kau tidak mengerti sedikit pun
tentang dunia Kangouw! Pertama kau muncul, kau
lantas angkat nama besar, tidak heran kalau ada
orang-orang yang tak puas terhadap kau! Karena ini,
aku telah datang kemari, aku berdiam di rumahnya
pamanku. Aku tadinya tak tahu yang kau bermusuhan
sama Han Kim Kong, sampai tadi malam pamanku
pulang dan kasih tahu, bahwa kau telah terjebak oleh
Han Kim Kong dan berada dalam bahaya. Mengenai
bahaya kau itu, pamanku sudah bicara guna tolong
kau, sedang aku, aku sudah lantas menolong kau,
hanya aku tidak tahu bahwa kau punya hubungan
sama Han Kim Kong punya nona-nona!"
Tek Hui mundongkol bukan main.
"Jangan kau ngaco!" ia berseru, karena sengit.
Tetapl si nona Louw bersenyum.
"Aku tahulah!" ia kata. "Kau telah terima budi
orang, maka kau perlakukan orang sebagai enciemuSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 291
Pdf Maker : Oz
sendiri. Tidak perduli apa yang orang pikir tentang
kau, kau tetap masih hijau! Aku tahu, kau cuma mau
menolong si nona, kau tidak pikir untuk nikah dia!
Itulah aku tahu, maka aku telah tolongi kau orang
semua! Coba tidak, apa kau kira aku sudi menolong
kau orang? Ya, aku tahu, kau memang baik hati, dari
itu, sekarang aku datang pada kau. Sekarang aku
hendak terangkan padamu. Pertama-tama ialah, aku
ingin kau tidak lupa bahwa kau telah bertunganan
sama aku! Aku bukannya tak tahu malu tetapi siapa
suruh maka telah ada urusan di Thio-kee-kauw itu?
Barangkali kau bisa lupai aku, aku sebaliknya tidak!
Kedua aku hendak kasih tahu, sebab dia ini enciemu,
dia juga menjadi encieku, cuma dia tak tolol sebagal
kau, maka dengan kedatanganku ini, dia tentu lantas
mengerti duduknya hal! Ia tidak nanti bisa rampas
kedudukanku. Yang terakhir, yang aku hendak
beritahukan kau, adalah urusannya Han Kim Kong.
Jangan kau anggap, bahwa urusan sudah berakhir, ia
sebenarnya tak mau mengerti! Ia sekarang sudah
majukan dakwaan kepada Gie-su dan Ceng-tong dari
Pak-gee-mui, bahwa kau telah bunuh orang dan
rampas isteri orang! Kau lagi umpatkan diri di sini,
apakah kau kira dia tak akan mendapat tahu?
Sekarang sudah malam, tetapi besok, besok jangan
harap kau orang bisa menyingkir dari sini! Maka
sekarang kau mesti ambil putusan, kau mesti
bertindak jangan sampai kasep! Apa benar-benar kauSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 292
Pdf Maker : Oz
orang hendak anggap kamar ini sebagai kamar
pengantin? Asal Han Kim Kong datang, kau dan dia
juga lantas akan tak bernyawa lagi!"
Tek Hui menjadi sengit.
"Aku tidak takut!" ia berseru. "Di sini aku akan
tunggu Han Kim Kong!"
Dan dengan pedangnya, ia keprak meja.
Siauw Hong ketakutan, ia lantas saja menangis.
"Jikalau ada tempat, marilah kita menyingkir," ia
kata.
"Ke mana kita hendak menyingkir?" Tek Hui tanya.
"Aku tak malu dengan perbuatanku ini! Jikalau Han
Kim Kong tuduh aku membunuh orang, aku bersedia
akan mengganti jiwa, tetapi bila ia katakan aku bawa
minggat orang perempuan, hm, itulah tak bisa! Siauw
Hong sendiri yang suka turut aku pergi!"
"Bantahanmu tak ada harganya!" Po Go bilang.
"Dengan siapa pun kau bicara, tak nanti ada orang
yang percaya kau! Kalau besok pagi Han Kim Kong
dan hamba-hamba polisi datang, apa kau kira mereka
akan kasih ketika buat kau banyak omong-omong.
Hm!"
"Tetapi aku tidak takutl Aku bersedia akan
berperkara, atau aku akan adu jiwa dengan Han Kim
Kong!" kata pemuda itu. "Jikalau aku Lauw Tek Hui
kenal takut, aku bukannya murid Giok-bin Lo Cia
Pheng Jie!"
Po Go ibuk juga dengan kepala batu itu.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 293
Pdf Maker : Oz
"Apakah artinya itu?" ia kata. "Kau mana boleh
binasa?" Ia menoleh kepada Siauw Hong. "Kau
bujukilah ia, ia barangkali akan dengar perkataanmu,"
ia tambahkan.
Siauw Hong berdiam, ia gigit bibirnya. Ia lantas
berbangkit.
"Kau jangan gusar, jangan bersusah hati juga," ia
lalu berkata. "Sekarang aku mengerti duduknya hal.
Apa yang tadi aku ucapkan pada kau, kau anggap saja
telah tidak keluar dari mulutku. Ya, kita harus jadi
encie dan adik, perhubungan encie dan adik terlebih
rapat daripada suami dan isteri. Sebagai adik, kau
mesti dengar enciemu. Adikku, kalau encie kau bilang
kau harus pergi, kau mesti pergi."
Tek Hui tunduk, ia sangat berduka.
"Apa juga yang kau bilang, aku akan turut," ia
kata.
"Aku tidak ingin tunggu datangnya Han Kim Kong,
hingga ia bisa rampas pulang aku," kata nona itu.
"Dan kau orang mesti berangkat sekarang juga" Po
Go bilang. "Aku nanti antar dan lindungi kau sampai di
Thio-kee- kauw. Biar nyalinya Han Kim Kong besar, ia
tak nanti berani menyusul ke rumahku!"
Siauw Hong goyang kepala.
"Aku tak bisa pergi begitu jauh," ia bilang. "Tek
Hui, baik kau antar aku ke Lo-thian-sie. Benar semua
hweeshio di sana kenal Han Kim Kong, akan tetapi
pasti orang tak akan berani lakukan perampasan diSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 294
Pdf Maker : Oz
rumah suci itu. Memang kurang leluasa untuk seorang
perempuan berdiam di kuil lelaki, tetapi di sana masih
ada sintjhie dari ibuku dan aku masih berniat
membikin sembahyang. Sedikitnya aku mesti pamitan
dari arwah ibuku, baru aku bisa pergi ke tempat lain.
Di sana pun aku harap kedua encie angkatku bisa
berdaya akan tolong atau lindungi aku."
Nyata Tek Hui setujui pikirannya nona ini.
"Baik" ia manggut. "Ini gampang. Mari aku antar
kau sekarangjuga!"
Tek Hui buktikan yang ia benar suka dengar nona
itu.
Siauw Hong bisa bersenyum.
"Kalau kau benar suka jadi adikku, kau memang
mesti selalu turut aku," ia kata.
Toh pada tampangnya yang elok, ada sinar
kedukaan hebat.
Tek Hui tidak kata apa-apa, hanya ia pergi keluar,
akan kasih bangun kusir.
"Siapkan keretamu, kita berangkat sekarang!" ia
kasih
tahu.
Ia pun banguni Ouw Toaso dan anaknya, untuk
kasih tahu niat keberangkatannya.
"Kami hendak menyingkir, sekarang juga, sebab
jikalau kami tunggu sampai besok pagi, bahaya bisa
datang dan nanti merembet-rembet kau orang juga,"
ia kasih tahu.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 295
Pdf Maker : Oz
Ouw Toaso telah membantu, tetapi hatinya tidak
tenteram, sejak siang ia curigai kedatangannya Tek
Hui bertiga, sedang waktu ia tanya Hiang Jie, budak
ini tutup mulut, maka sekarang mendengar
keterangan itu, ia terperanjat berbareng lega hati. Ia
lantas kasih bangun Hiang Jie, yang tidur dalam satu
kamar sama ia.
"Bangun, bangun, kau hendak diajak pergi!" ia
kata.
Hiang Jie mendusin dengan kaget, tetapi ia lantas
mengerti duduknya hal, karena ia tidur dengan tak
bukaan, ia bisa lantas siap. Ketika ia keluar, ia lihat
kereta sudah sedia, kemudian ia tampak Thay-thaynya
keluar sama satu nona yang ia tak kenal hingga ia jadi
heran, hingga ia awasi nona itu.
"Pergi bilang terima kasih, kita sudah ganggu
semua orang di sini," kata Siauw Hong pada budaknya
itu.
Ouw Toaso telah keluar.
"Jangan seejie," ia kata, "silahkan kau lekas
berangkat. Jikalau besok ada yang datang, siapa juga,
aku tak akan berikan keterangan. Hati-hati di jalan!"
Bukan cuma pihak tuan rumah, si kusir pun heran
waktu ia dapatkan Po Go, yang sudah naik atas
kudanya, romannya keren.
Siauw Hong naik ke atas kereta dibantu oleh
budaknya, yang pun turut nyelusup ke dalam. Tek Hui
tetap duduk di depan, dengan pedang di tangan.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 296
Pdf Maker : Oz
Kusir masih ngantuk, ia nampaknya lesu.
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Tuan Lauw" katanya, "tengah malam buta rata, ke
mana kita pergi?"
"Kau tahu Lo-thian-sie atau tidak?" Tek Hui tanya.
"Kita mau pergi ke sana."
"Tadi baru menikah, sekarang mau pergi ke kuil
hweeshio, mau apa sih?" kata kusir itu.
"Jangan banyak omong!" kata Po Go dengan
bengis, seraya angkat cambuknya. "lekas kasih kuda
kau lari!"
Dengan tidak berani kata apa-apa, kusir itu keprak
kudanya akan dikasih lari, hingga Ouw Toaso lantas
ditinggal pergi. Tapi nyonya itu dan anaknya terus
kunci pintu.
Malam itu rembulan guram, tetapi kereta kuda lari
keras, berisiknya roda-roda kereta dicampur sama
suara kaki kudanya Po Go. Di dalam kereta, Siauw
Hong nangis sesenggukan, bahna sedihnya.***SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 297
Pdf Maker : Oz
XI
"Mau apa sih kau menangis?" kata Tek Hui yang toh
turut terharu.
?'Sudah, jangan nangis saja," Hiang Jie pun
membujuk. "Kita toh tetap berkumpul menjadi satu."
Tetapi Siauw Hong tidak bisa lantas legakan hati.
Kerasnya kereta lari membikin tangisan itu
sebentar-sebentar berhenti.
"Sudah, encie, jangan nangis saja," Po Go pun
membujuki, "Aku pastikan, asal kau bisa terlepas dari
tangannya Han Kim Kong, asal Tek Hui tidak usah adu
jiwanya sama Han Kim Kong itu, segala apa nanti bisa
diatur."
Siauw Hong tak dapat dibujuki, meski Po Go telah
mencoba beberapa kali. Untuk itu, nona Louw mesti
kasih kudanya lari keras dan terus berdampingan di
samping kereta, hingga dengan begitu, ia pun jadi
berada dekat sama Tek Hui.
"Buat apa kau ikuti kita?" kata Tek Hui pada nona
yang tergila-gila padanya - yang tergila-gila secara
gila. "Pergilah kau pulang, akan urus pekerjaanmu,
untuk kita kau sudah berbuat banyak, budi kau itu
pasti aku akan balas. Sekarang sudah tidak ada
urusan apa-apa lagi, silahkan kau pulang!"
Po Go gusar dengan ucapan itu, ia seperti juga
telah diusirSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 298
Pdf Maker : Oz
pergi.
"Apa?" ia kata dengan keras. "Apakah yang kau
bilang?"
"Tetapi aku bilang apa yang hatiku niat bilang," Tek
Hui pastikan. "Buat apa kau tetap ikuti kami?
Sekarang sudah tidak ada urusan kau lagi! Kalau dia
tak bisa berdiam di Lo-thian-sie, aku bisa antar ia ke
tempat lain, tetapi tidak ke tempat kau di Thio-kee
kauw! Atau, andaikata ada orang yang suka menjadi
baba mantu dari keluarga kau di Thio-kee-kauw,
pergilah kau cari dia itu, tetapi aku, Lauw Tek Hui
aku omong terus terang - untuk seumur hidupku, aku
tak mau menikah!"
Po Go begitu gusar, hingga sekejap saja ia telah
hunus goloknya dan senjata itu diayun ke jurusan si
anak muda.
Tek Hui bisa geraki pedangnya akan tangkis
bacokan itu, tctopi sebelum ia bisa berbuat demikian,
tangannya si nona sudah lemas sendirinya, bacokan
menjadi urung. Dan nona itu lalu menghela napas.
"Kau bisa bikin aku mampus sebab pepat pikiran!"
ia kata. "Apa benar di dunia ada semacam orang
begini tak punya perasaan dan tak menghargai muka
terang orang?"
Selagi begitu, kereta mendadakan berhenti dan si
tukang kereta loncat turun.
"Inilah berbahaya!" ia kata. "Kenapa kau main
main dengan senjata tajam? Kalau begitu, baiklah,SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 299
Pdf Maker : Oz
aku nanti tunggu sampai kau bertempur dan berhenti,
agar kau tidak usah kesalahan melukai orang lain!
Sungguh, aku masih hendak lanjuti usahaku ini
membawa kereta!"
Dengan sebelah tangan menyekal pedangnya, Tek
Hui niat loncat turun dari kereta, apa mau, tangannya
yang lain telah dipegang dan ditarik oleh Siauw Hong.
"Apa kau hendak bikin? Orang toh bermaksud baik
terhadap aku, maka ia hendak antar aku ke kuil."
Suaranya si nona sangat lemah, hingga Tek Hui
batal loncat turun.
"Aku tak perduli ia bermaksud baik atau tidak," ia
kata dengan sengit. "Bugeenya, ia punya kepandaian
piauw, aku hargakan, tetapi sifatnya, hm! Kenapa ia
permainkan aku dengan sepasang jie-ie itu? Inilah aku
tak bisa terima!"
"Sudah, bikin habis saja!" Siauw Hong kata.
"Sekarang aku tidak mau omong apa-apa lagi, asal
kau antar aku ke kuil!"
Sampai di situ, Tek Hui lantas diam.
Po Go pun simpan goloknya di punggungnya,
sambil kasih kudanya jalan mengikuti kereta, saban
saban ia perlihatkan senyum sindir.
Si kusir keprak kudanya, buat bikin binatang itu lari
keras.
Siauw Hong kembali sesenggukan, mendengar
mana hatinya Tek Hui jadi pepat.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 300
Pdf Maker : Oz
"Sungguh orang perempuan tak boleh dibuat
permainan!" ia pikir. "Siauw Hong ingin menikah sama
aku, lantaran aku goyang kepala, ia lantas menangis
tak mau berhenti. Po Go lain lagi, dia ini bermuka
sangat tebal, ia desak aku sampai ia berani curi
barangku. Ia hitam tapi manis, bugeenya pun aku
hargakan, tetapi dengan adanya Siauw Hong,
bagaimana aku bisa menikah sama ia? Kelihatannya
bagiku, jalan satu-satunya adalah masuk menjadi
hweeshio."
Tek Hui bingung memandang ke depan. Suaranya
Siauw Hong ia tak ingin dengar, romannya Po Go ia
tak ingin tengok.
Kereta lari dengan keras, si kusir kelihatannya apa
jalanan benar, atau ia ingin lekas-lekas sampai,
supaya ia bisa pulang dan tidur.
Tatkala fajar menyingsing, kereta mulai
menghadapi sungai yang panjang, maka sebentar
pula, Tek Hui lihat ia sudah lintasi sungai dan sadari
betulan belakang kuil menuju ke depan, akan berhenti
di depan kuil sekali.
Lo-thian-sie seperti terapit sungai di kiri dan kanan,
di atas air tertampak banyak burung walet, yang
sudah keluar dari sarangnya, akan cari makanan. Di
cabang-cabang pohon burung-burung asik cecowetan.
Hiang Jie turun paling dahulu, akan ketok pintu
pekarangan kuil.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 301
Pdf Maker : Oz
Po Go tidak turun dari kudanya, ia awasi Lo-thian
sie, ia lirik Tek Hui, lantas ia kaslh binatang
tunggangannya jalan terus ke arah Timur.
Ketika ada hweeshio yang membuka pintu, Hiang
Jie bantui majikannya turun dari kereta.
Siauw Hong sudah rapikan rambutnya, ia telah
susut air matanya, maka sekarang ia bisa bertindak ke
kuil dengan roman agung dari seorang nyonya besar.
Ia disambut dengan hormat, ia diundang ke dalam
dengan terus disuguhkan thee.
"Apakah Ouw Sam-thay-thay dan Kie Jie-thay-thay
tidak turut datang?" tanya padri yang melayani.
"Apakah Thay-thay sendiri hendak bikin sembahyang
pula? Sin-cie selalu kami pasangi hio."
"Terima kasih," sahut Siauw Hong. "Kedua Thay
thay belum tentu datang kemari, dan aku pun tidak
mau sembahyang. Aku tidak puas berdiam di rumah,
aku datang kemari buat beristirahat, karena di sini
sunyi."
Padri itu cuma manggut, ia tidak menanyakan
keterangan lebih jauh, rupanya baginya sudah biasa
ada Thay-thay yang 'sembunyi' di kuilnya, kalau di
rumah Thay-thay itu sedang mendongkol. Ia pun
keluar setelah tanya si nyonya tidak perlu apa-apa
lagi. Siauw Hong melainkan pesan, "Siapa juga datang
cari aku, bilang tidak ada!"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 302
Pdf Maker : Oz
Di dalam kamar tinggal Siauw Hong bersama
budaknya dan Tek Hui, dengan satu tanda lirikan
mata, si nona pun bikin Hiang Jie undurkan diri.
"Sekarang bagaimana?" ia tanya setelah mereka
berada berduaan.
"Aku tetap sama pendirianku," sahut anak muda
itu.
"Aku lihat Po Go tak dapat dicela, ia mengerti silat,
juga kau, maka kau orang bisa jadi pasangan yang
setimpal."
Tetapi Tek Hui goyang kepala berulang-ulang.
"Aku tahu aku memang tak setimpal untuk jadi
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pasangan kau," kata pula si nona. "Aku pernah ikut
Han Kim Kong, kau tidak bisa nikahi aku, aku sendiri
yang tadinya tolol dan mengharap yang bukan-bukan.
Sekarang aku telah mengerti."
Tek Hui berdiam.
"Aku mengerti, kau perlu angkat nama, maka aku
tidak boleh jadi rintangan bagi kau. Aku tidak akan
menangis pula, kau jangan kuatir............" ia susut air
matanya. "Aku rasa di sini aku tidak bisa berdiam
lama, satu kali Han Kim Kong bisa cari aku. Tetapi, ke
mana aku mesti pergi? Aku tidak bisa banduli kau,
sedang Po Go, ia mesti cari kau pula, ia belum pernah
menikah, ia pun boto, aku tidak bisa jadi rintangan
bagi kau orang berdua....."
"Jangan sebut-sebut itu pula!" Tek Hui memotong.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 303
Pdf Maker : Oz
"Ya, sudahlah." kata Siauw Hong. "Siapa suruh kita
dipertemukan satu pada lain? Di mana aku telah
datang ke rumahmu dan semua orang di sana telah
anggap kita sebagai suami isteri, aku sudah
puas......."
Kembali air matanya turun, kendati ia sudah
berjanji tak akan menangls pula.
Tek Hui terharu bukan main, hingga ia mesti kuati
hati.
"Encie, kau perlu apa lagi?" ia tanya. "Hari ini aku
mesti kembali ke kota, terutama aku mesti cari Tong
Kim Houw. Aku jadi piauwsu, aku pergi tak setahu dia,
hingga bisa kejadian yang ia sangka aku minggat!"
"Kalau kau nanti ketemu sama Han Kim Kong?"
tanya si nona.
Tek Hui goyang kepala, ia bersenyum dengan
terpaksa.
"Tak nanti aku ketemu sama ia! Atau kalau kita toh
terpaksa bertemu, ia tak akan mampu cekuk aku!
Kemarin ini ada kau, ia jadi bisa jadi banyak tingkah!"
Siauw Hong menghela napas.
"Aku tahu, dengan ikuti kau, aku jadi bandulan
melulu," ia
kata.
Tek Hui nampaknya berpikir.
"Aku dapat satu ingatan" ia kata. "Sebentar di kota,
aku akan cari Siang Kiu, aku akan minta ia jangan jual
tauwhu lebih jauh, hanya kau orang boleh tinggalSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 304
Pdf Maker : Oz
sama-sama. Aku nanti carikan satu tempat untuk kau
orang, untuk ongkos penghidupan, aku yang nanti
tanggung."
"Apakah artinya itu?"
"Jangan kau seejie. Siang Kiu adalah ayahmu, ia
mirip dengan ayahku, ia tak punya anak lelaki, aku
pun bisa menjadl wakil anaknya."
"Kalau dia inginkan nona mantu, bagaimana?"
Tek Hui melongo.
"Dengan ada nona mantu, rumah tangga bisa
kusut."
"Ah, kau angot!" kata Siauw Hong, yang deliki
matanya.
"Tapi, sudahlah," Tek Hui bilang. seraya menghela
napas. "Aku sekarang mau pergi ke kota."
"Terserah!" kata Siauw Hong. "Sebenarnya, kau
pun baik tak usah cari ayahku untuk dipernahkan,
sudah cukup kalau kau sering tengok dan bantu ia,
kapan ia perlu itu. Yang penting adalah tolong kau
menyampaikan kabar pada Ouw atau Kie Thay-thay,
supaya mereka suka datang longok aku di sini........."
Siauw Hong tidak bisa bicara terus, ia menangis
sesenggukan. Tapi toh ia bisa kasihkan alamat dari
dua nyonya itu dan pesanannya ini, "Looya dari Ouw
Sam-thay-thay adalah Ouw Gie-su yang Han Kim Kong
minta bantuannya untuk tangkap kau, dari itu, kau
jangan pergi sendiri ke kantornya, kau suruh orang
lain saja...... "SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 305
Pdf Maker : Oz
Lantas ia menangis pula.
Tek Hui terharu bukan main.
"Baik, aku nanti lakukan pesanan kau ini." ia
janjikan. "Aku hanya hendak kasih tahu, kalau
sebentar aku pergi ke kota, hari ini aku barangkali
tidak akan kembali."
"Hari ini kau memang tidak usah kembali, asal
besok kau datang pula, akan lihat aku," pesan si nona.
"Besok pasti aku datang! Aku pergi ke kota akan
lihat keadaan, andaikata aku tidak bisa berdiam terus,
aku nanti merantau akan sekalian cari guruku. Kau
jangan nangis saja, nanti matamu bengul dan jelek
dillhatnya."
Ucapan ini justeru bikin si nona nangis makin sedih.
Cuma sekali lagi memandang, dengan bawa
pedangnya, Tek Hui niat bertindak keluar.
Siauw Hong niat mengantar, akan tetapi anak
muda itu tidak pernah menoleh pula.
Di luar, Tek Hui ditegur oleh tukang kereta.
"Tuan Lauw, uang sewaan kereta akan dibayar
sekarang atau aku harus minta pada Tan Moa-cu
saja?" ia tanya.
"Sekarang aku mau pergi ke kota, dengan
keretamu ini," jawab anak muda itu.
Dan ia loncat naik ke kereta, pedangnya diletaki di
sampingnya. Tenda kereta sebelah depan ia kasih
turun.
Kusir sudah lantas larikan keretanya.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 306
Pdf Maker : Oz
Kapan kereta sampai di Say-tit-mui, Tek Hui
singkap tenda akan memandang keluar. Ia lihat kota
ramai sebagaimana biasa. Agaknya orang tidak
terpengaruh oleh kejadian di gedungnya Han Kim
Kong, atau orang belum umum mengetahui itu.
Hatinya lega kapan ia dapati keadaan di bahagian
Selatan.
Tiba-tiba kereta dikasih berhenti dan si kusir
terdengar bicara. Tek Hui curiga. Segera ia singkap
tenda. Berbareng dengan itu, hatinya lega, sebab si
kusir lagi bicara sama engko misannya, ialah Tan Moa
cu. Cuma engko misan itu tidak lagi pikul
dagangannya, malah jidatnya berlepotan darah,
romannya ketakutan.
"Tan Toako," Tek Hui tanya dengan curiga. "Kau
bikin apa di sini?"
"Lekas tutup tenda!" kata si pedagang dengan rupa
ketakutan. "Keadaan adalah hebat! Tadi malam Han
Kim Kong dan orang-orangnya satroni kami untuk cari
gundiknya dan kau, waktu ia tidak dapatkan apa-apa,
ia labrak kami semual Thio Put cu, Phang Toa, telah
dilukai secara hebat! Baiknya Thio Ciangkui tidak ada
di warung, kalau ada, ia pun pasti celaka! Kwali,
dapur, semua diubrak-abrik, semua musna! Aku pun
tak terluput, kau lihat!" ia tunjuki jidatnya. "Hampir
saja aku terkena pada tempilinganku, kalau begitu,
pasti aku sudah mampus! Han Kim Kong sungguh tak
pakai aturan."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 307
Pdf Maker : Oz
Mukanya Tek Hui menjadi merah padam, bahna
gusarnya.
"Dari warung, Han Kim Kong pergi ke Hoat-wan
Piauw-tiam," Tan Moa-cu kasih keterangan lebih jauh.
"Syukur Tong Kim Houw sudah dapat selentingan dan
ia menyingkir lebih dahulu dari piauw-tiam mereka
pergi ke Kwan-tee-bio, di sana kabarnya mereka telah
labrak Siang Kiu, si tua-bangka tukang tauwhu,
sampai dia ini hampir masuk ke dalam peti mati.
Sebabnya, katanya ialah Siang Kiu adalah ayah dari si
gundik."
Sampai di situ, Tek Hui tak bisa tahan sabar lagi.
"Hayo ke Kwan-tee-bio!" ia berseru. "Aku hendak
lihat Siang Kiu!"
Si tukang kereta bersangsi, hingga dia diam saja.
Tan Moa-cu juga melengak.
"Tuan hendak pergi keluar Lam-shia?" ia tegaskan.
"Kalau Han Kim Kong atau orangnya lihat kau, apa kau
masih bisa sayangi jiwamu? Aku sendiri tak berani
pulang, aku sampai bermalam di pondokan, sedang
sekarang aku tidak punya tempat bernaung dan tak
mampu berdagang pula."
"Jangan kuatir," Tek Hui bilang. "Mari kau naik
kereta ini, kita pergi ke Kwan-tee-bio akan tengok
Siang Kiu, kemudian ke Thio Put-cu, sesudah itu, kita
orang bersantap di Hoat-wan Piauw-tiam."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 308
Pdf Maker : Oz
"Makan nasi di piauw-tiam?" kata Tan Moa-cu.
"Jangan- jangan dapur dan kwalinya Tong Kim Houw
juga sudah hancur lebur!"
"Tong Kim Houw bisa tak mampu lawan Han Kim
Kong, tetapi aku hendak pulang!" kata Tek Hui dengan
sengit. "Aku percaya Han Kim Kong semua tak berani
cari aku! Sebentar malam kita berdiam di piauw-tiam!"
"Ya, benar-benar tidak ada tempat," kata Tan Moa
cu. "Di rumahnya adik misanku ini ada isterinya."
Tek Hui jadi sengit.
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Jikalau ada aku, kau jangan takuti Han Kim Kong!"
ia berseru. "Kau lihat!" dan ia pertontoni pedangnya.
"Dengan adanya pedang ini, Han Kim Kong tidak akan
berani cari aku!" Ia lalu tepuk-tepuk kantong bajunya.
"Aku punya uang, dengan ini aku bisa tolong obati
Siang Kiu dan modali juga kau berdagang pula! Siapa
pernah bantu aku, aku nanti balas budinya itu! Tunggu
lagi setengah tahun, kalau sudah selesai semua
urusanku, aku nanti cari Han Kim Kong, akan adu jiwa
padanya waktu itu tak nanti aku rembet-rembet kau
orang!"
Tan Moa-cu berpikir sebentar, lalu ia ambil putusan.
"Baik, aku akan turut kau!" ia kata. "Jikalau kau
hendak hajar Han Kim Kong, aku akan bantu kau. Dia
telah labrak aku!"
Lantas ia merayap naik ke atas kereta, yang
tendanya ia turunkan pula.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 309
Pdf Maker : Oz
Sang kusir sudah lantas jalankan keretanya, jauh
terlebih cepat, akan keluar dari Lam-mui, pintu kota
Selatan. Ketika mereka sampai di depan Kwan-tee-bio,
sang waktu masih pagi.
Tek Hui dan Tan Moa-cu lompat turun dari kereta,
karena Moa-cu kenal baik kuil itu, ia maju di muka.
Waktu itu masih sepi, karena kawanan pedagang
masih belum pada kembali.
Moa-cu ajak kawannya langsung ke kamarnya
Siang Kiu, kamar yang tak berperabotan, maka tidak
ada apa-apa yang dapat dirusaki, kecuali Siang Kiu
sendiri, yang rebah sambil merintih. Benar kepalanya
tidak borboran darah, tetapi lukanya di dalam tubuh
hebat, hingga ia seperti sedang bergulat sams
Malaikat Elmaut.
"Siang Lauwsiok, Siang Lauwsiok!" Tek Hui
memanggil berulang-ulang.
Siang Kiu buka matanya tetapi ia tak kenali anak
muda itu, ia hanya ingat Tan Moa-cu.
"Ah, Moa-cu," kata ia dengan pelahan sambil
menghela napas. "Coba bilang, apakah artinya
kejadian ini? Anakku telah dipaksa oleh Han Kim Kong
untuk menjadi gundiknya, meski begitu belum pernah
aku datang untuk injak rumah tangganya, aku telah
paserah sampai anakku pun aku tidak pikirkan lagi.
Siapa suruh dia punya banyak uang dan pengaruhnya
besar? Ia pun tidak pernah datang padaku, tetapi ini
kali, sekali datang ia bawa banyak gundalnya, akanSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 310
Pdf Maker : Oz
tuduh aku sembunyikan anakku, kemudian dengan
tidak kasih ketika akan aku bicara, mereka labrak aku.
Ia telah bikin terbalik keranjangku, ketika aku hendak
seruduk ia dengan kepalaku, ia tendang aku."
Tek Hui kepal tangannya, ia kertak giginya.
"Sungguh jahat Han Kim Kong!" ia berseru.
Baru sekarang Siang Kiu kenalkan anak muda itu.
"Oh, kau Tek Hui?" ia menegur. "Kau pernah
tinggal di sini. Kau pernah labrak Thian-tay Piauw
tiam, kau seorang kosen! Kabarnya anakku telah ikut
kau, apakah itu benar? Itulah bagus! Kau jadinya baba
mantuku! Kalau sebentar kau pulang, kasih tahulah
anakku akan ia tak usah pikirkan pula tentang aku,
aku merasa puas asal ia turut baik-baik sama kau. Aku
akan tetap berdiam di sini, untuk tunggui ajalku,
supaya kemudian aku bisa pergi menghadap Giam Loo
Ong untuk mendakwa Han Kim Kong!"
Tek Hui gusar berbareng mendongkol sekali. Ia
kasihan pada Siang Kiu, seorang baik-baik tetapi
nasibnya buruk. Ia pun kasihan pada Siauw Hong,
yang tak ketahui kecelakaan ayahnya itu. Ia terharu
buat orang tua ini, yang suka terima ia sebagai baba
mantu, sedang ia bersangsi akan ambil gadis orang
sebagai isterinya.
"Lauwsiok, kau jangan gusar, jangan berduka," ia
lalu menghibur. "Aku nanti balaskan sakit hati kau ini."
ia menoleh pada Tan Moa-cu. ?'Bagaimana sekarang?SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 311
Pdf Maker : Oz
Ia sudah tua dan tidak bisa bangun, tidak ada yang
rawati."
Tan Moa-cu lantas berpikir.
"Begini saja," ia jawab. "Aku tidak turut kau ke
piauw- tiam, aku nanti tinggal di sini akan rawat
saudara Siang Kiu. Aku lihat, bagi kau pun ada
bahayanya akan pulang ke piauw-tiam. Mustahil Han
Kim Kong tak cari kau? Kau bawa uang, bukan? Kau
bagi aku sedikit untuk aku beli makanan, buat sekalian
rawat mertua kau ini. Aku sekarang tidak bisa dagang
lagi, aku sudah tak punya pondokan."
Nyata Tek Hui setujui usul itu.
"Bagus," ia kata. Dan ia rogoh sakunya, akan
serahkan pada Tan Moa-cu beberapa potong perak
serta sepotong emas.
Bukan main girangnya orang she Tan itu, hingga
berulang-ulang ia kata, "Cukup, cukup, aku jual kuwe,
belum pernah aku lihat uang begini banyak! Dalam
tempo dua tahun, aku tak akan mampu habiskan uang
ini! Maka tetapkan hatimu, aku akan sediakan juga
peti mati untuk mertua kau ini! Maaf bual ucapanku
ini, tetapi aku janji, bila mertuamu ini sembuh, aku
akan antar ia pada kau, supaya ia bisa merasai hidup
senang lagi beberapa tahun bersama anak mantunya."
Tek Hui tidak layani orang bicara.
"Nah, kau tolonglah," ia kata, ia memberi hormat,
lantas ia berlalu.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 312
Pdf Maker : Oz
Di luar, ia lakukan pembayaran kepada tukang
kereta. Sesudah orang pergi, ia berdiri bingung sekian
lama, pedangnya berada di tangannya, kemudian baru
ia bertindak pergi.
Ia tidak takut sama sekali, di jalan besar ia
bertindak dengan gagah. Ia lihat kedua pintu dari
Thian-tay Piauw-tiam telah ditutup rapat, begitu pun
pintunya warung di depan piauw-tiam itu. Ia samperi
warung itu, ia dorong pintunya, tidak terbuka, maka ia
lantas mengetok. Sampai lama juga, baru satu bocah
menyahuti dengan pertanyaannya, "Siapa?"
"Aku!" sahut Tek Hui. "Aku Lauw Tek Hui! Siapa di
dalam?''
"Cuma aku seorang diri," sahut bocah itu,
kacungnya tukang kuwe.
"Kalau begitu, tidak usah kau buka pintu," Tek Hui
bilang. "Kau terimalah ini!" ia rogoh sakunya, akan
keluarkan beberapa potong perak, yang ia terus
lemparkan ke dalam, seraya pesan, "Kalau Thio Put-cu
pulang, kau serahkan uang ini padanya. Bilang
padanya, supaya lebih dahulu dia rawat lukanya,
kemudian baru berdagang pula. Jangan takut, jikalau
Han Kim Kong datang pula, aku yang nanti hadapi
dia."
Habis kata begitu, dengan masih mendongkol Tek
Hui putar tubuhnya akan bertindak pergi. Ia menyesal
yang ia tidak lantas bersomplokan dengan Han Kim
Kong.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 313
Pdf Maker : Oz
Ketika ia sampai di depan Hoat-wan Piauw-tiam, ia
tak lihat seorang jua yang ia kenal, dan piauw-tiam itu
tutup pintu rapat-rapat. Tempo ia memanggil-manggil,
sampai lama juga barulah ada pegawai yang
membukai pintu, ialah Toh-bwee Pa-eng.
"Pentang pintu!" kata Tek Hui dengan umbar hawa
amarahnya. "Jikalau ada pekerjaan, kita terima! Siapa
mesti ditakuti?"
"Coba Lauw-ya ada di sini, kejadian tentu tak akan
terbit," kata pegawai itu. "Ciangkui telah kabur, begitu
pun semua pegawai lain, sampai pun tukang masak
pun tidak ada! Ciangkui punya anak dan isteri juga
turut kabur, hingga piauw-tiam ini kosong."
"Sekarang pergi kau cari dia orang itu, supaya
semua kembali" Tek Hui perintah. "Perkara aku sendiri
yang terbitkan, maka itu aku sendirilah yang akan
bertanggung jawab!"
"Baik, aku nanti pergi cari mereka. Harap Lauw-ya
tunggu rumah!"
Setelah kata begitu, kacung ini lantas ngeloyor
pergi.
Tek Hui bertindak masuk, pintu ia pentang lebar
lebar. Ia pergi ke meja, atas mana ia letaki pedangnya
yang terhunus, ia sendiri terus jatuhkan diri atas
sebuah kursi. Ia ngantuk dan lapar, tetapi ia kuatkan
hati. Ia sudah menunggu sekian lama, tidak ada orang
yang datang, tidak juga Toh-bwee Pa-eng.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 314
Pdf Maker : Oz
Akhirnya, dengan cekal pedangnya ia pergi ke
pintu, akan celingukan ke kiri dan kanan. Ia tidak lihat
siapa juga yang ia kenal. Maka akhirnya ia masuk ke
dalam, ke dapur. Di situ tidak ada makanan apa juga.
Tadinya belum pernah Tek Hui masuk ke
pedalaman, sekarang di situ tidak ada anggota
perempuan dari Tong Kim Houw, kendati demikian,
tetapi ia tidak mau masuk. Perutnya berbunyi
bergeruyukan, sebab laparnya. Tiba-tiba ia ingat kuwe
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yang ia beli di Thio-kee-kauw, yang ia duga masih
boleh dimakan, maka ia pergi ke kamarnya.
Di sini ia lihat tidak ada gangguan, semua barang
belanjaannya masih ada, maka itu ia jadi masgul.
Semua barang itu adalah untuk Siauw Hong tetapi ia
belum sampai serahkan.
"Biar bagaimana, budinya Siauw Hong aku mesti
balas!" ia pikir.
Ia periksa kuwenya yang sudah kering dan bulukan
juga, hingga ia geleng kepala. Mana ia bisa dahar
kuwe yang sudah rusak itu? Maka ia kembali ke
depan, di meja kuasa ia cari kunci, niatannya untuk
kunci piauw-tiam itu agar ia bisa pergi ke rumah
makan. Tapi kunci tidak ada, hingga ia ibuk juga.
Toh-bwee Pa-eng tetap belum juga muncul.
Tek Hui mendongkol kalau ia ingat nyali kecil dari
Tong Kim Houw semua.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 315
Pdf Maker : Oz
Di depan piauw-tiam banyak juga orang lewat,
begitu pun kereta, tetapi tidak ada yang jual
makanan.
"Mustahil ada pencuri di siang hari!" akhirnya
pemuda ini
pikir.
Maka ia ngeloyor pergi ke selatan, dengan antap
piauw-tiam tak ada yang jaga. Ia mau beli makanan,
akan nanti kembali ke piauw-tiam itu. Beberapa kali ia
menoleh, karena ia kuatir ada orang nyeplos masuk ke
dalam piauw-tiam itu.
Satu kali Tek Hui menoleh pula, tapi ini kali tiba
tiba ada orang jambak bebokongnya dengar keras,
sampai ia kaget hingga ia putar tubuh dengan segera.
Segera ia lihat seorang dengan muka berewokan,
dengan pakaian butut, mirip sekall pengemis.
Jambakan itu membikin ia merasa sakit.
"Kenapa kau jambak aku?" ia menegur dengan
gusar "Apakah kau Han Kim Kong punya?"
Mereka sekarang berdiri berhadapan, dua pasang
mata saling mengawasi.
Mendadakan Tek Hui keluarkan seruan kaget.
"Kau!" ia berseru. "Kau, suhu! Oh...........!"
"Mari ikut aku!" berkata Pheng Jie, demikian si
'pengemis' itu.
Tek Hui terharu dengan tiba-tiba, sampai air
matanya mengembang.
"Kenapa suhu jadi rudin begini?" demikian ia pikir.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 316
Pdf Maker : Oz
"Mari, lekas, lekas ikut aku!" kata Pheng Jie, yang
tidak kasih ketika akan muridnya ngelamun. "Mari!"
Dengan terpaksa Tek Hui ikuti Giok-bin Lo Cia,
siapa dengan cepat bertindak ke dalam satu gang
kecil, tetapi di gang ini, di mana ada rumah-rumah
orang, pun banyak penduduknya. Tidak heran kalau
mereka jadi heran dan semua mengawasi pemuda kita
yang bawa-bawa pedang telanjang.
Tindakannya Pheng Jie tidak pernah berhenti, ia
lintasi beberapa gang kecil.
"Kau bernyali besar!" kata guru ini kemudian,
setelah melalui banyak gang. "Kau tidak takuti Han
Kim Kong, tetapi apa kau tidak kuatirkan pembesar
negeri? Baiknya......."
Ia tidak bicara terus, ia putar tubuhnya dan jalan
lebih jauh dengan cepat.
Hampir-hampir Tek Hui tidak sanggup susul
gurunya itu, yang bertindak tetap, sedang ia ragu
ragu. Baiknya ia lekas lewatkan gang kecil terakhir
dan menghadapi jalan besar, di mana ada beberapa
hotel.
Tapi guru ini tidak ajak ia pergi ke rumah
penginapan, hanya mereka samperkan sebuah rumah
kecil yang pakai merk:
?Say Tong pin, tukang tenung,
yang pandai meramalkan rupa-rupa?SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 317
Pdf Maker : Oz
Di depan pintu digantung kere, menyingkap ini,
Pheng Jie masuk ke dalam, muridnya mengikuti terus.
Kamar itu guram. Di meja ada sebuah bumbung
yang muat sejumlah ciam bambu, begitu pun uang
tembaga dan peti kecil dan sejumlah biji tiokie. Di
kursi menghadapi meja itu duduk satu toosu atau
imam tua.
"He, kenapa romanmu beringas?" tiba-tiba toosu
itu kata ketika ia lihat Tek Hui, seraya tangannya
membanting sebuah biji.
"Inilah muridku," kata Pheng Jie selagi muridnya
tercengang.
Nyata Pheng Jie dan imam itu kenal sangat baik
satu pada
lain.
Terus saja Giok-bin Lo Cia ajak muridnya masuk ke
sebuah kamar kecil.
"Lambat sedikit saja, orang polisi akan datang ke
piauw-tiam akan bekuk kau," kata si guru
sesampainya di dalam. "Orang telah lihat kau, kalau
mereka tidak berani lantas turun tangan, itulah
disebabkan kau siap dengan pedang terhunus. Selagi
orang terus pasang mata atas diri kau, yang lain pergi
ke kantor Gie-su untuk minta bantuan. Kau salah atau
benar, aku toh akan dibekuk terlebih dahulu. Kemarin
ini kau keliru sudah bikin kacau di rumahnya Gie-cian
Sie-wie Han Kim Kong."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 318
Pdf Maker : Oz
Tek Hui melengak di depan gurunya, akan dengar
ucapan itu. Ia tidak mengerti, kenapa gurunya jadi
demikian sabar dan hati-hati. Ia tak pernah pikir,
bahwa gurunya akan bernyali kecil
"Suhu, mustahil kau tidak tahu duduknya hal
kemarin ini di rumahnya Han Kim Kong?" ia kata.
"Bukannya aku yang pergi ke sana, hanya Han Kim
Kong perintah Ciu Toa Cay pancing aku. Di sana aku
telah dikuncikan pintu di dalam sebuah kamar dan Han
Kim Kong pun cambuki gundiknya nama Siauw Hong!
Mana aku bisa diam saja? Ia sangat jahat dan kejam!"
Giok-bin Lo Cia bersenyum, tangannya digoyang
goyang.
"Tidak usah kau jelaskan lagi, semua aku telah
ketahui," kata guru ini. "Kenapa aku pisahkan diri dari
kau? Itulah sebab pertempuran di tepi kali di Say-tit
mui, di mana selagi aku tempur Gouw Po beramai, kau
telah datang membantui aku. Melihat caranya kau
berkelahi, aku menjadi kagum! Aku tidak sangka yang
bugee kau dan tenaga kau juga maju demikian pesat.
Aku lantas pikir, bahwa kita tidak boleh terus berada
sama-sama, karena itu bisa mencegah kau peroleh
kemajuan. Kau tidak boleh selalu mengandal sama
aku! Begitulah aku tinggal kau, supaya kau bisa berdiri
sendiri!"
Air matanya Tek Hui mengembang, sebab terharu.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 319
Pdf Maker : Oz
"Tapi suhu tinggalkan aku secara getas sekali," ia
bilang. "Sejak suhu pergi, aku selalu pikirkan
kau......."
Pheng Jie goyang tangan.
"Itu bukannya bicaranya laki-laki!" guru ini
memotong. "Satu laki-laki mesti berdiri sendiri! Tapi
kau nampaknya telah bertindak bagus juga. Kau tahu,
ketika kita berpisah hari itu, aku tidak lantas angkat
kaki dari Pak-khia. Nyata Gouw Po terus desak aku,
buat ini ia telah dapatkan anjuran dari Han Kim Kong.
Han Kim Kong benci aku, sebab aku telah berada di
pihak kau, di muka ia berlaku manis, hatinya
sebenarnya memikir jahat terhadap aku. Begitulah ia
bekerja diam-diam untuk celakai aku, untuk ambil
jiwaku. Karena ini buat sementara waktu, aku toh
berlalu juga dari Pak-khia, karena aku tidak pikir
untuk berlaku keras terhadap Han Kim Kong. Karena
aku mengalah, aku mesti merantau, sampai pada
bulan yang lalu, aku kembali, akan tinggal di sini. Lu
Tong Pin, adalah sahabat kekal. Dengan cara
dandananku ini, orang tidak kenalkan aku. Aku telah
lihat kau, kau pun tidak kenali aku. Semua kejadian
atas dirimu, juga urusan kau dan gundiknya Han Kim
Kong, aku ketahui."
Mukanya Tek Hui menjadi merah.
"Tapi aku tidak.... tidak......"
"Jangan kau bantah aku!" Pheng Jie tertawa. "Aku
tahu kau tentulah tidak akan lakukan perbuatanSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 320
Pdf Maker : Oz
buruk. Juga nona itu memangnya manis dan baik, ia
harus dikasihani. Karena kau telah ajak ia minggat,
aku pun setuju akan anggap dia sebagai isteri dari
muridku."
Tek Hui melengak pula.
"Bagaimana suhu bisa ketahui ini?" ia memikir.
Kemudian ia kata, "Tapi, suhu Aku tidak
berjodoh sama nona itu, meskipun ia sangat baik
terhadap aku, kendati semua sahabatku telah paksa
aku menikah padanya."
Tek Hui lantas tuturkan semua lelakonnya.
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Aku tidak berani ambil ia sebagai isteriku," ia kata
kemudian.
"Kenapa tidak?" Pheng Jie kata.
"Sebab ia tetap gundiknya Han Kim Kong."
"Itu bukan alasan! Kapan dia kesudian jadi
gundiknya Han Kim Kong? la telah dipaksa untuk
berbuat demikian, ia toh telah dirampas! Han Kim
Kong sudah punya isteri dan banyak gundik! Siauw
Hong lemah, ia harus dikasihani, ia bukannya gundik
Han Kim Kong! Ia seorang dengan mata celi, ia bisa
lihat kau sebagai seorang yang bisa dibuat andalan.
Maka kau mesti tolong dia, tolong dirinya, seumur
hidupnya! Jangan kau cela atau sia-siakan nona itu."
"Aku tidak cela dia, suhu, aku tidak akan sia-siakan
padanya," Tek Hui bilang. "Ia begitu manis budi, aku
malah suka padanya, aku kasihan. Cuma, kalau aku
nikah ia, adakah itu perbuatannya satu laki-laki?"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 321
Pdf Maker : Oz
"Kau keliru! Kau toh tolong seorang perempuan
lemah! Kau bukannya rampas isteri atau tunangan
orang! Kau sebatang kara, juga si nona, malah kalau
kau nikah dia, dia jadi punya andalan, kau jadi punya
kawan hidup. Tentang Han Kim Kong, kau serahkan
dia padaku, umpama aku binasa, kau cuma harus
hidup berdua, dengan beruntung."
Bukan main terharunya Tek Hui, akan dengar
ucapannya guru itu, hingga berbareng pun hatinya
menjadi lega.
"Memang, apa halangannya akan aku terima Siauw
Hong? Ia benar-benar bukannya gundik dari Han Kim
Kong! Ia gadik baik-baik, ia dirampas, ia dipaksa
dijadikan gundik! Ia bercelaka, lantas aku tolong dia!
Kenapa aku tak mau menolong terus? Aku harus nikah
ia secara sah, di muka umum! Cuma............"
Ia berhenti berpikir, ia lantas ingat Louw Po Go.
"Po Go telah curi kim-jie-ie pengasihnya Siauw
Hong, ia nampaknya tidak tahu malu. Kalau aku nikah
Siauw Hong, apa ia mau mengerti? Pasti ia akan
ganggu kita."
"Suhu, di sana ada lagi Louw Po Go," ia kata pada
gurunya, dengan likat.
"Aku tahu tentang nona itu," kata Pheng Jie. "Louw
Thian Hiong dan Louw Thian Hiap, dua-dua sahabatku.
Aku tidak nyana yang keluarga Louw bisa melahirkan
anak semacam Po Go, bugeenya tinggi, piauwnya
liehay. Aku telah buktikan sendiri kegagahannya anakSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 322
Pdf Maker : Oz
itu, yang tak dapat dicela. Kau tahu, ketika kau dikejar
oleh Thong Loo-thayswee, Lauw Lo Liong, Toa Lo Tay
dan kawan-kawannya, aku telah kuntit mereka,
karena aku hendak bantu kau andaikata kau tidak
sanggup tempur mereka itu. Tetapi sebelum aku turun
tangan, si nona sudah mendahului, ia telah gunai
piauwnya akan rubuhkan semua jago itu! Kau tahu
apa kata pamannya Po Go? Setiap ketemu orang, ia
kata yang si nona sudah ditunangkan sama kau!
Rupanya Louw Po Go datang kemari pada tiga hari
yang berselang bersama pamannya, ia pernah datang
kemari akan ramalkan dirinya, tentang jodohnya akan
terangkap atau tidak. Ketika mereka datang, aku
umpatkan diri di dalam kamarku ini, agar ia tak dapat
lihat aku. Umpama kata ia lihat aku, pasti ia atau
pamannya akan betot tanganku supaya aku suka jadi
orang perantaraan buat urusan jodohnya itu."
"Aku tak penujui nona itu," kata Tek Hui. "Ia kalah
daripada Siauw Hong,...."
"Menurut aku, Po Go pun cocok untuk jadi
pasangan kau," Pheng Jie sebaliknya bilang.
"Teristimewa karena bugeenya itu. Kalau dia jadi
isterimu, dia akan jadi pembantu sangat berharga bagi
kau. Tapi di sana ada Siauw Hong, memang sukar
akan kau menikah dua isteri. Buat tolong orang, kau
mesti menolong sampai di akhirnya, apapula nona
yang harus dikasihani itu. Kau mesti unjuk, yang
dirimu satu laki-laki sejati. Mengenai Po Go, kalau akuSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 323
Pdf Maker : Oz
ketemu Thian Hiong, aku nanti coba bikin beres. Tapi
kau harus ketahui, Thian Hiong pun penuju kau,
karena kegagahan dan sifat-sifat."
"Suhu, aku mesti kembali ke Hoat-wan Piauw
tiam," kata Tek Hui kemudian. "Ketika aku keluar dari
sana, piauw-tiam itu kosong dan pintunya juga
terpentang."
"Kalau sekarang kau pergi ke sana, kau seperti
antari diri ke dalam jaring," sang guru bilang. "Pasti
sekali di sana sudah berkumpul banyak hamba polisi."
"Itulah tak apa," Tek Hui bilang. "Aku justeru
hendak cari Thay-thay dari Gie-su. Thay-thay itu
adalah encie angkat dari Siauw Hong, dan Siauw Hong
pesan aku untuk menyampaikan kabar pada Thay
thay."
"Itu pun bukannya urusan penting, kau bisa urus
itu belakangan," Pheng Jie tetap mencegah. "Aku
kasih tahu kau, sebentar malam aku nanti satroni Han
Kim Kong, akan adu jiwa padanya, dan aku larang kau
ikut aku!"
"Kenapa begitu, suhu?"
Murid ini sangat tak mengerti.
"Karena aku tidak ingin kau membunuh orang dan
selanjutnya jadi orang gelap!" Pheng Jie terangkan.
"Kau masili muda, pengharapanmu besar, sedang kau
mesti menikah, mendapat anak atau turunan, untuk
mendirikan rumah tangga guna bangunkan suatu
usaha. Sebenarnya, aku pikir tidak pantas buat akuSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 324
Pdf Maker : Oz
layani Han Kim Kong, tetapi dia sangat jahat, ia terlalu
menghina si miskin dan lemah! Lihat saja ia telah
ubrak-abrik warung orang dan melukai orang,
terutama Siang Kiu yang sudah tua dan lemah! Maka
apa aku bisa mengawasi saja kelakuannya ini? Maka
aku mesti tempur dia! Tapi kau tidak perlu bantu aku,
jikalau kau langgar lagi laranganku ini, tidak saja aku
akan putuskan pertalian guru dan murid, aku pun janji
satrukan kau! Jangan kau pandang enteng padaku dan
anggap aku sendirian tak mampu layani Han Kim
Kong!"
Suaranya Pheng Jie keras dan matanya bersorot
tajam, sampai muridnya jerih.
"Aku tidak ingin kau yang layani Han Kim Kong,
karena aku hendak jaga hari kemudian kau," Giok-bin
Lo Cia terangkan lebih jauh. "Kalau tadinya aku coba
menyingkir dari dia itu, itu bukannya sebab aku takut,
hanya lantaran aku kuatir kau terembet-rembet, tetapi
sekarang, melihat sikapmu, aku berpikir lain. Aku
tidak ingin kau kena dibekuk dan dibelenggu! Lihat
saja nanti!"
Tek Hui mesti menepas air mata, sebab bersyukur.
"Apakah suhu punya uang?" ia tanya.
Pheng Jie goyang kepala.
"Sekarang aku tak membutuhkan uang!" ia jawab.
"Muridku, meski pun kita adalah guru dan murid,
perhubungan kita melebihi sahabat saja atau saudara.
Kau malah telah angkat derajadku! Aku tadinya miripSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 325
Pdf Maker : Oz
sama buaya darat tapi selanjutnya aku hendak
lakukan perbuatan satu jago budiman! Tek Hui, kau
dengar aku! Pertama kau tidak boleh layani Han Kim
Kong, kedua kau harus sembunyikan diri untuk
sementara waktu. Kalau kau hendak ketemui nyonya
Gie-su, lakukan saja itu di waktu malam, jangan di
waktu siang. Lebih baik kau bicara saja sama
pengawal pintu, agar tidak usah sampai orang
kenalkan kau. Dan ketiga, kau harus menikah sama
Siauw Hong, nona yang berjodoh sama kau itu. Apa
kau telah dengar semua?"
"Aku telah dengar semua, suhu," sahut murid itu
dengan bersangsi. "Aku sekarang belum dahar. Apa
suhu sudah sarapan?"
"Kau tunggu di sini, aku nanti pergi beli barang
makanan untuk kau," jawab Giok-bin Lo Cia. "Aku
akan sekalian tengok lHoat-wan Piauw-tiam. Kau
jangan kuatirkan aku, dengan dandanan semacam ini,
sekali pun kenalan tak akan kenali aku."
Tek Hui manggut, ia awasi gurunya yang mukanya
dan pakaiannya tak karuan. Sesudah guru itu keluar,
ia menghela napas lega, hatinya terbuka.
"Aku telah ketemu guruku!" kata ia dalam hatinya.
"Sekarang aku boleh nikah Siauw Hong!"
Hampir pemuda ini berlalu, akan cari Siauw Hong
guna menyampaikan kabar girang itu.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 326
Pdf Maker : Oz
Tek Hui tidak sempat ngelamun, si tukang tenung
telah bertindak masuk dan menghampirkannya, maka
ia lekas-lekas menyambut seraya memberi hormat.
Sembari urut kumis dan jenggotnya, sinshe itu
bersenyum.
"Jangan kau pakai adat-peradatan!" ia mencegah.
"Kau muridnya Pheng Jie, maka kau mirip dengan
muridku juga!"
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tukang tenung ini adalah seorang Kangouw yang
luas pengalamannya, ia pandai bicara dan membawa
tingkah sebagai sahabat kekal dari Pheng Jie. Dia
rupanya telah dengar dari sahabatnya itu perihal anak
muda ini yang gagah dan jujur, sedang barusan
samar-sama ia pun dengar hal 'menikah' dan 'isteri'
yang guru dan murid itu bicarakan, hingga ia bisa
menduga pada duduknya hal.
"Coba kau kasih tahu aku peh-jie dari si nona,"
kata ia sambil tertawa. "Begitu pun peh-jie kau
sendiri. Aku akan akurkan jodoh kau orang. Eh anak
muda, jangan jadi bermuka merah!" ia tambahkan.
"Ini urusan yang menggirangkan, kan orang memang
mesti menikah, jangan seperti aku. Sekarang aku
sudah berusia tinggi, aku senantiasa repot melayani
langganan, sampai aku tak pernah menikah! Juga
guru kau, sahabatku si Pheng Jie, tak menikah sebagai
aku. Maka pergilah kau lekas menikah! Buat apa kau
pegangi pedang saja? Benda ini paling bisa ciptakan
keonaran! Baik kau lepaskan senjatamu ini."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 327
Pdf Maker : Oz
Tek Hui tidak kata apa-apa, ia hanya tunggui
gurunya.
Sang magrib telah datang dengan cepat, Lu Tong
Pin sudah lantas nyalahkan api - ialah pelita yang
guram sinarnya. Ia pun pergi ke dapur akan masak
nasi, yang wangi baunya, hingga itu menambah
membangkitkan keinginan dahar dari si anak muda
sampai perutnya kembali kasih dengar suara
berulang-ulang.
Syukur Tek Hui tidak usah menunggu terlebih lama
pula, sebab Pheng Jie lantas kelihatan muncul.
"Suhu!" menegur murid ini. "Suhu pergi begitu
lama!"
"Sst, pelahan!" menjawab guru itu, seraya memberi
tanda dengan gerakan tangan dan kedipan mata. "Di
luar ada beberapa orang, kalau bukan dari pihak
kantor Gie-su, tentu dari pihaknya Han Kim Kong.
Rupanya mereka tahu kau berada di sini, tetapi
mereka tak berani sembarangan menyerbu."
"Di mana adanya mereka, suhu?" tanya Tek Hui.
"Mari kita keluar akan ketemu mereka! Di sini kita
tidak boleh rembet- rembet empeh tukang khoa-miah
ini."
"Jangan kau terburu nafsu," Pheng Jie mencegah.
"Kau dahar dulu."
Pheng Jie sodorkan beberapa potong phia yang ia
beli, begitu pun dua ekor ikan asap, kemudian ia mulai
dahar.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 328
Pdf Maker : Oz
Lu Tong Pin pun sendoki semangkok nasi untuk Tek
Hui. Tapi anak muda ini tidak bisa dahar, hatinya
panas betul.
"Siang Kiu telah meninggal karena lukanya," Pheng
Jie kasih tahu. "Tadi aku bantui Tan Moa-cu beli peti
mati dan rawat mayatnya, yang terus dikubur di
tempat kuburan umum di luar kota. Anak
perempuannya tidak ada di sini, kau pun belum jadi
baba mantu sah dari dia, dari itu siapa bisa tahan
mayatnya lama-lama? Maka paling benar adalah untuk
kubur ia! Di belakang hari, kau orang boleh pergi
sembahyangi arwahnya." ***SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 329
Pdf Maker : Oz
XII
Bukan main dukanya Tek Hui, sampai ia tak bisa
berkata apa-apa.
"Han Kim Kong benar-benar jahat sekali!" kata
Pheng Jie untuk lampiaskan kemendongkolannya.
Lu Tong Pin bingung dengar cerita itu, hingga
nasinya tertunda untuk disuap.
"Tek Hui," kata Pheng Jie kemudian, "sehabis
dahar, kau mesti lekas pergi. Bukankah Siauw Hong
ada di Lo-thian-sie? Kau mesti cari nona itu, untuk
bawa ia menyingkir dari sini. Kau tahu Thio-kee-kauw,
untuk sementara kau boleh pergi pada Louw Thian
Hiap. Urusan di sini kau serahkan padaku seorang!"
Tek Hui bersangsi akan turut ucapan gurunya itu.
"Ya, kau perlu lekas berlalu dari sini," Lu Tong Pin
pun mendesak. "Guru kau suruh kau lekas pergi, kau
mesti pergi dengan cepat. Kasih tahu pada isterimu,
yang mertua kau sudah meninggal dunia dan
mayatnya telah dirawat dengan baik, ia jadi tidak usah
bersusah hati. Berdua kau orang mesti hidup baik
baik."
Tek Hui segera berbangkit.
"Suhu, aku akan berangkat!" katanya. "Sampai
kapan kita akan bertemu pula?"
Pheng Jie pandang muridnya, ia bersenyum.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 330
Pdf Maker : Oz
"Buat kau cari aku, itulah sukar," ia bilang. "Adalah
lebih gampang untuk aku yang sambangi kau.
Sekarang kau jangan banyak pikir, kau boleh lekas
pergi! Jikalau nanti kau sudah menikah dan
mendirikan rumah, sekali pun di ujung dunia, tidak
perduli kapan, aku akan bisa cari kau!"
"Bagaimana dengan Hoat-wan Piauw-tiam?" Tek
Hui tanya pula.
"Tentang Tong Kim Houw, kau tidak usah banyak
pikir," Pheng Jie jawab. "Benar sekarang ia lagi
umpatkan diri, tetapi ia punya banyak sahabat,
pertolongan siapa ia minta guna bikin aman dirinya,
sedang uang ia punya, guna ongkosi segala
keperluannya itu. Kau tahu, ia telah cuci bersih
dirinya. Ia bilang, bahwa dengan kau ia tak punya
pergaulan, melulu sebab kasihan kau luntang-lantung,
ia telah tolong padamu dan bagi kau semangkok nasi,
siapa tahu - katanya - kau berulang-ulang timbulkan
gara-gara untuk kerugiannya. Ia bilang, selanjutnya ia
tak akan pakai kau pula. Malah ia janji, umpama kata
ia ketemu kau, ia hendak tangkap kau. Jikalau tidak
salah, sebentar malam ia akan bikin pesta di It-hu
cun, banyak orang yang ia undang, di antaranya Louw
Thian Hiong, orangnya Gie-su, wakil dari lain- lain
piauw-tiam. Pada kau juga ditimpahkan kesalahan
perbuatan Louw Po Go, yang telah umbar piauwnya,
hingga banyak orang terluka. Maka sebentar, atau
sekarang, di It-hu-cun tentu sudah ramai, di sanaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 331
Pdf Maker : Oz
Tong Kim Houw tentu akan paykui pada Han Kim
Kong, untuk haturkan maafnya. Hanya aku sangsi,
yang Han Kim Kong sudi hadirkan pesta itu. Bisa jadi
Louw Thian Hiong akan berdaya untuk keentengan
perbuatan keponakan perempuannya, umpama ia
akan berjanji guna untuk tangkap kau, akan tolong
carikan Siauw Hong. Mereka tentu tidak ketahui aku
berada di sini, coba mereka ketahui, bisa jadi aku pun
tak akan dikasih ampun."
Tek Hui begitu gusar, sampai ia hunus pedangnya.
"Apa kau mau?" tanya Pheng Jie, seraya rampas
pedang itu. "Aku tak bisa ijinkan kau terbitkan onar!
Kau harus jaga hari kemudianmu. Kau mesti ingat,
kau adalah muridku satu-satunya!"
"Suhu, kau begitu perhatikan hari kemudianku,
tetapi sekarang lihat, apa yang orang hendak
berbuat?" kata si murid. "Bagaimana aku bisa tahan
sabar?"
"Aku yang nanti wakilkan kau akan lampiaskan
kemendongkolan kau! Apa kau sangka aku tak
sanggup urus segala perkara begini? Kau terlalu tak
lihat mata padaku! Sekarang pergilah kau, dengan
tangan kosong! Umpama di tengah jalan ada orang
hendak tangkap kau, atau orang serang padamu, kau
kelit saja dan menyingkir, aku larang kau melawan
atau membalas! Jikalau kau tidak dengar perkataanku
ini, dengan pedang ini aku yang nanti bunuh kau! Atau
aku akan bunuh diri!"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 332
Pdf Maker : Oz
Kembali Tek Hui menjadi sangat terharu, ia jadi
serba salah.
"Suhu, kau bikin aku bingung," ia kata.
"Aku ingin muridku jadi laki-laki sejati!" kata Pheng
Jie, seraya ia gigit kuwenya. "Kau punya harapan
besar, kau mesti tinggalkan nama! Dengan begitu, kau
barulah menjadi muridku!"
"Sudah, kau pergilah!" Lu Tong Pin mendesak pula.
"Lagi dua hari, kau boleh datang pula kemari! Sudah
beberapa hari gurumu tinggal sama aku di sini, aku
lihat adatnya telah berubah jadi semakin aneh, ia
seperti orang angot, coba kita bukannya sahabat
kekal, kita barangkali sudah berkelahi satu pada lain!
Jangan kau layani gurumu, besok barangkali ia akan
ubah sikapnya."
Terpaksa Tek Hui mengasih hormat dan bertindak
keluar dengan tangan kosong, karena pedangnya ia
antap di tangan gurunya.
*Oz*
Langit sudah mulai gelap, tetapi hawa udara yang
panas membikin banyak orang berangin di luar rumah.
Tek Hui menuju ke utara, ia coba menoleh ke
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
belakang, ia tidak lihat orang kuntit padanya, entah
dari kejauhan. Ia telah sampai di jalan besar yang
ramai, tetapi di jalan besarnya ia tidak lihat banyakSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 333
Pdf Maker : Oz
orang. Di sana-sini kedapatan api dan tengloleng. Di
pinggiran ada banyak tukang buah, di atas lauwteng
rumah makan ada orang asik bersantap.
"Sayang aku tidak boleh pergi ke It-hu-cun, akan
satroni Han Kim Kong," kata ia dalam hatinya.
"Sebenarnya aku mesti muncul pula di muka umum,
supaya orang ketahui aku siapa. Tapi aku mesti lantas
pergi pada Siauw Hong, untuk kabarkan kematian
ayahnya, guna hiburkan padanya. Dan ke gedung Gie
su, aku pun belum pergi untuk sampaikan pesanannya
Siauw Hong."
Ingat yang belakang ini, Tek Hui lantas cepatkan
tindakannya. Ia berhasil cari gedung Gie-su, sebuah
gedung besar dan mentereng, di depannya digantungi
teng besar, di situ pun ada beberapa kereta kurung. Ia
samperi sebuah kereta dan tanya kusirnya apa itu
benar gedung Gie-su.
Kusir itu bingung mengawasi sebelumnya ia
menjawab, hingga Tek Hui jadi tidak puas.
"Apakah bukannya kau yang menunggang kuda di
depan Lo-thian-sie?" kusir itu tanya kemudian.
"Benar," Tek Hui jawab. "Aku datang untuk satu
urusan. Kau tahu Siauw Hong, bukan?"
"Siauw Hong toh ada Go-ie Thay-thay dari keluarga
Han?" kusir itu baliki. "Ia telah lenyap, Thay-thay kita
berkuatir, tadi baru saja Thay-thay pergi ke rumahnya
sie-wie untuk cari keterangan, tetapi ia tak berhasil."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 334
Pdf Maker : Oz
"Sekarang Siauw Hong berada di Lo-thian-sie, ia
pesani aku agar encie tengoki ia besok," Tek Hui kasih
tahu.
"Jadinya kau orang suruhan dari Siauw Hong?"
kusir itu
tanya.
Tek Hui putar tubuhnya dan bertindak pergi
sehabisnya ia berkata. Ia dengar suaranya si kusir, ia
diam saja, ia jalan terus, tidak perduli orang panggil ia
berulang-ulang. Ia sudah lakukan kewajibannya,
hatinya lega sedikit.
Setelah melewati satu gang, Tek Hui jalan dengan
pelahan, tujuannya masih belum tetap.
"Besok tentu Ie-thay-thay dari Gie-su akan tengok
Siauw Hong. Dengan menikah sama Siauw Hong,
Thay-thay itu pun menjadi sanakku, maka ia tentu
akan lindungi aku. Hal ini tentu hinaan bagi diriku.
Baik sekarang juga aku pergi ke Lo-thian-sie, akan
sampaikan kabar pada Siauw Hong, sesudah itu aku
mesti pergi pula. Nikah Siauw Hong, itu urusan
belakang, sekarang aku mesti cari Han Kim Kong,
akan mampusi dia, untuk itu aku bersedia akan
mengganti jiwa, tidak usah aku terima bantuannya
saudara angkat dari Siauw Hong! Suhu pun tidak usah
lakukan suatu apa untuk aku!"
Demikian Tek Hui ngelamun di sepanjang jalan,
ketika ia sudah ambil putusan, tindakannya ia bikin
cepat, tujuannya sudah pasti. Ia terpengaruh olehSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 335
Pdf Maker : Oz
kemedongkolannya. Ketika ia sampai di Cian-mui Toa
kay, ia dengar orang panggil padanya, "Lauw...." Ia
segera menoleh. Di antara sinar api dari suatu toko, ia
kenalkan Tan Moa-cu, siapa segera samperi ia untuk
ditarik ke tembok.
"Siang Kiu telah menutup mata, kau tahu atau
tidak?"
"Guruku telah beritahukan itu padaku," sahut Tek
Hul sambil manggut.
Tan Moa-cu agaknya terperanjat.
"Jadinya orang miskin itu Giok-bin Lo Cia Pheng
Jie?" ia kata. "Kenapa ia telah berubah menjadi begitu
rupa, sampai aku tak kenali padanya? Seperginya kau,
aku ibuk sekali, kau tahu? Siang Kiu lantas saja
lepaskan napasnya yang penghabisan, matanya
terbalik. Baiknya datang Pheng Jie, kalau tidak,
sendirian saja apa yang aku bisa bikin? Ketika mau
menutup mata, Siang Kiu tinggalkan pesanan untuk
puterinya, supaya anak itu mencari balas. Kedua
kakinya kaku duluan, kedua matanya tidak lantas
dirapati. Demikian aku menjadi seperti si hauwlam
yang mengantar orang tuanya ke dunia lain. Pheng Jie
lantas kasihkan pikirannya dan aku bekerja dengan
dibantu oleh Kang Su. Sekarang, setelah selesai urus
mayatnya Siang Kiu, sendiriau saja, aku takut tinggal
lebih lama di tempatku, maka aku mau cari pondokan
lain. Aku masih punya sisa dari uangmu, aku pikir
akan pakai itu untuk keperluan sendiri. Besok atauSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 336
Pdf Maker : Oz
lusa aku hendak pulang ke kampung, di Pak-khia ini
aku tak sanggup tinggal lebih lama pula!"
Tek Hui tidak kata apa-apa, ia dongak melihat
langit yang gelap, di mana sang bintang tertutup
mega hitam. Ia rasai dadanya sesak, karena kembali
ia ingat kejahatannya Han Kim Kong.
Jalan besar itu ramai, kereta dan orang mundar
mandir.
Sekian lama anak muda ini berdiam saja, akhirnya
ia menoleh pada Tan Moa-cu.
"Baiklah" akhirnya ia kata. "Uang itu kau boleh
pakai. Aku masih punya urusan lain, maka sampai kita
ketemu pula!"
la terus bertindak ke arah selatan. Ketika ia sampai
di Hoat-wan Piauw-tiam, ia lihat pintu tertutup
sebelah, di dalam ada sinar api. Rupanya Toh-bwee
Pa-eng sudah kembali. Ia percaya orang telah pada
pulang dan Tong Kim Houw sudah 'selamat', sebab
piauwsu itu toh sudah haturkan maaf.
Anggap lebih baik ia cari Han Kim Kong, Tek Hui
tak sudi lagi mampir di piauw-tiam. Ia jalan terus,
akan cari rumah makan It-hu-cun, yang berada tidak
terlalu jauh dari situ. Ia maju terus ke Selatan. Tempo
ia sampai di depan rumah makan, tiba-tiba ia
merandek. Ia lupakan larangan gurunya dan baru
sekarang ia ingat larangan itu. Di sini pun dahulu ia
ketemu Ciu Toa Cay, yang pedayakan padanya, hingga
ia kena dijebak di rumah Han Kim Kong.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 337
Pdf Maker : Oz
"Han Kim Kong adalah okpa, mulutnya manis,
hatinya tajam seperti pedang! Bagaimana kejam akan
cambuki Siauw Hong, akan lukai Siang Kiu sampai
Siang Kiu binasa! Dibanding sama sakit hatiku, sakit
hatiku itu perkara kecil. Ia tidak boleh dianggap bisa
bersenang-senang lebih lama pula, ia tak boleh
diijinkan mendapati korban-korban lain lagi!"
Ingat demikian, kakinya Tek Hui lalu bertindak
maju, masuk ke It-hu-cun yang ramai sekali, terutama
di waktu malam. Ruangan di bawah sudah penuh,
orang rubungi meja dalam rombongan tiga atau lima,
mereka dahar dan minum, mereka pasang cerita atau
main tebak-tebakan, suara mereka ramai sekali. Di
antara mereka ada yang ditemani nona-nona tukang
nyanyi.
"Tentu Tong Kim Houw dijamu Han Kim Kong di
atas lauwteng," pikir Tek Hui, yang lihat di bawah
sudah tak ada tempat kosong dan si piauwsu tak
tertampak di situ. "Bagaimana sekarang aku mesti
berbuat? Aku naik terus ke lauwteng atau jangan?
Kalau aku naik dan mereka sudah berkumpul, mesti
aku terjang mereka! Kalau aku tidak naik, apa
perlunya aku datang kemari?" Ia menoleh ke kiri dan
kanan, ia lihat tak ada orang perhatikan dia. "Tentu
orang tak perhatikan aku, sebab aku tidak bawa
pedang," ia pikir.
Kapan sebaliknya ia perhatikan sekalian tamu itu,
ia lihat mereka itu kebanyakan orang-orang dariSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 338
Pdf Maker : Oz
kalangan piauw-tiam, sebab banyak yang soren belati
di pinggang atau letaki golok di atas meja, atau
menaruh toya dan gaetan di atas bangku.
"Eh, kenapa sih satu juga belum ada yang muncul?"
sekonyong-konyong terdengar satu suara. "Apa benar
benar mereka telah terpengaruh oleh si orang she
Lauw, hingga mereka semua ketakutan?"
"Tapi Louw Thian Hiong sudah datang!" kata
seorang lain "Yang lain-lain tentu akan datang
belakangan. Sebenarnya, apa yang ditakuti dari bocah
nama Lauw Tek Hui itu? Tadi benar ia kembali ke
piauw-tiam, tetapi kemudian ia menghilang dengan
diam-diam, tinggalkan piauw-tiam kosong
melompong! Apa itu bukan menandakan nyalinya yang
kecil, ia takut orang cari dia?" Ia tenggak araknya,
akan kemudian kata pula, "Aku lihat pulang-pergi,
adalah muka kita kaum piauwsu yang menjadi guram!
Lihat kemarin ini di Louw-kouw-kio, yang luka, yang
binasa, semua adalah orang kita golongan piauwsu!
Dan yang gunai piauw juga orang kalangan kita - itu
budak perempuan! Dan hari ini, yang akan
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menghaturkan maaf, kembali ada piauwsu! Melainkan
Lauw Tek Hui, ia piauwsu, toh ia belum pernah
menjura pada siapa juga! Kita tidak kenal Lauw Tek
Hui itu, dengan Han Kim Kong kita cuma bersahabat,
tetapi dia bukannya piauwsu, maka turut aku,
sebenarnya tidak usah kita campur urusan mereka,
sebetulnya lebih baik kita antap mereka perang!"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 339
Pdf Maker : Oz
"Sebenarnya juga, Lauw Tek Hui ada orang
kalangan kita." kata orang pertama.
"Kenapa kita tidak boleh kenal dia? Bugeenya ada
pelajaran turunan dari Pheng Jie. Apakah Pheng Jie
bukan piauwsu juga? Lauw Tek Hui bekerja di Hoat
wan Piauw-tiam atas undangannya Tong Kim Houw,
biar ia baru satu kali mengantar piauw ke Thio-kee
kauw, ia tetap mesti dibilang satu piauwsu!"
"Sayang adalah Pheng Jie, yang telah terima murid
anak muda itu!" kata sang kawan. "Harus disesalkan
adalah Tong Kim Houw, hingga sekarang ia jatoh
pamor! Kenapa ia pakai piauwsu bocah tak ternama
dan tak terlebih dahulu bikin kunjungan ke sana
kemari, tahu-tahu ia sudah antar piauw? Bocah itu
terlalu andalkan bugeenya, ia menghina kita semua!
Celaka juga budak perempuan she Louw itu yang tak
tahu malu! Apa yang ia telah perbuat. Di kolong langit
cuma ada lelaki yang uber-uber perempuan, tetapi
tidak ada perempuan yang kejar-kejar lelaki! Lauw
Tek Hui, si bocah, bukan cuma setan paras elok, ia
juga tak punya liangsim! Sudah ia tak sudi Louw Po
Go, apa mau ia telah rampas gundik orang! Apa itu
tidak memalukan? Kita kaum piauwsu tak harus kenal
padanya!"
Tek Hui mendongkol akan dengar semua ocehan
itu, tetapi apabila ia ingat lebih jauh, ia tidak heran
orang ambil sikap demikian dalam urusannya itu.
Orang luar tidak ketahui halnya Siauw Hong, merekaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 340
Pdf Maker : Oz
tak tahu duduknya perkara. Cuma Pheng Jie, guru
yang gagah dan mulia hatinya, yang bisa benarkan ia.
"Maka sekarang aku mesti bertindak akan bikin
semua orang kenal aku!" akhirnya ia pikir. "Aku mesti
beber duduknya perkara, urusan berkelahi ada urusan
kedua."
Tek Hui lantas kendalikan diri. Ia tidak ingin orang
lihat padanya, ia pergi ke samping tangga, ke tempat
di mana orang tak akan perhatikan ia. Di situ tidak
ada kursi atau bangku, sinar api pun tidak tembus.
Cuma jongos yang lihat ia, dan menghampirkan, tanya
ia hendak minum dan dahar apa. Jongos Itu pun
hendak geserkan meja dan kursi.
"Jangan, sebentar lagi," Tek Hui mencegah.
Kemudian Tek Hui dengar orang sebut-sebut Kim
Samya, ialah Han Kim Kong. Dari suara mereka, ia
dapat tahu ada yang memuji-muji, ada yang cuma
hendak menyaksikan keramaian Tapi lebih banyak
yang mencela ia.
Tek Hui telah jadi bulan-bulanan, sebab ia bikin
onar di gedungnya Han Kim Kong, karena bawa
minggat Siauw Hong. Dalam pertempuran di Louw
kouw-kio, orang pun sebut ia sebagai biang keladinya.
Nyata Han Kim kong telah ciptakan lumpur atas
dirinya. Tapi, mengetahui semua itu ia bisa tenangkan
diri. Ia terus pasang mata ke jurusan tangga.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 341
Pdf Maker : Oz
Di antara suara berisik, Tek Hui pun dengar
nyanyian si nona-nona manis, yang layani masing
masing tuannya.
Selagi celingukan, tiba-tiba Tek Hui lihat pintu
samping, di mana ada cahaya api guram. Di muka
pintu, sekelebatan saja ia lihat satu tubuh perempuan,
yang menghilang pula dengan cepat. Ia tak melihat
nyata, maka ia duga itu tentu isteri atau puteri dari
pemilik rumah makan.
Kemudian dari luar kelihatan masuknya beberapa
orang, semua dengan pakaian mewah, dengan
tindakan lebar, romannya agung-agungan. Di antara
mereka, Tek Hui cuma kenalkan satu, ialah Tek-thian
ong Sie Ngo dari Lie-hap Piauw-tiam. Kemudian
kelihatan Tong Kim Houw, dengan pakaian mewah
juga, tetapi dengan roman lesu dan guram.
Selagi rombongan itu masuk, banyak orang pada
berbangkit dan mengawasi, dengan begitu Tek Hui jadi
kealingan, sampai ia mesti berjingke.
"Sudah datang, sudah datang!" kemudian
terdengar suara gumbreng tetapi pelahan.
"Tentu Han Kim Kong yang datang," pikir Tek Hui.
Ia tak dapat melihat, ia hanya lantas dengar tindakan
kaki di tangga lauwteng, suaranya riuh.
Lantas banyak orang, yang menyusul naik ke
lauwteng, rupanya untuk tonton bagaimana Tong Kim
Houw akan jalankan 'upacara menghaturkan maaf'.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 342
Pdf Maker : Oz
Tiba-tiba darahnya Tek Hui naik. Ia mendongkol
untuk Tong Kim Houw.
"Ia memalukan, tetapi ia tetap toapiauw dan
sahabatku," ia pikir.
Selagi anak muda ini bertindak ke jurusan tangga,
mendadak dari belakang ada orang yang tarik
tangannya. Ia kaget, ia menoleh dengan segera. Di
sinarnya api, ia lihat satu kacung umur dua atau tiga
belas tahun.
"Apa kau mau?" Tek Hui tegur.
Kacung itu tidak menyahut, ia hanya membetot,
tangannya besar juga.
Mau atau tidak, Tek Hui mengikuti. Ke depan orang
tidak bisa maju, maka bocah itu memimpin ke
belakang. Di situ ada satu pekarangan lain, ada tiga
buah kamar, dari satu antaranya terdengar suara
bocah menangis.
"Mau apa kau ajak aku kemari?" Tek Hui tanya
pula.
"Ini bukannya kehendakku," sahut si kacung. "Ada
orang yang perintah aku ajak kau kemari, untuk kau
sembunyikan diri di sini."
"Siapa orang yang menyuruh kau?"
Kacung itu tidak menjawab, hanya ia pergi pula ke
depan.
Tek Hui berdiri diam karena heran.
"Bocah ini tentu kacung jongos atau magang di
dapur," ia pikir. "Kenapa ada orang suruh akuSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 343
Pdf Maker : Oz
sembunyi di sini? Orang itu bermaksud baik, tetapi
aku tidak kenal dia."
Ia lihat ia berada di tempat gelap, di situ tidak ada
orang lain kecuali di dalam kamar. Kapan ia dongak, ia
bisa lihat nyata lauwteng yang mempunyai empat
jendela belakang, tetapi kecil semua, dari situ
terdengar suara ramai, ada suara orang, tapi suara itu
sukar dikenalkan suara siapa.
"Aku mesti lihat mereka!" pikir Tek Hui, yang
hatinya panas.
Buat ia, tempat tinggi tak berarti banyak. Ia enjot
tubuhnya, naik ke genteng, dari situ ia merayap ke
jendela. Di sini ia tidak bisa berdiam lama, tidak ada
alingan untuk ia. Maka ia pergi ke jendela yang
menghadapi jalan besar, yang lebih besar. Dari situ ia
lihat dua buah meja panjang, yang penuh makanan,
api bercahaya terang. Di mulut tangga ada banyak
orang, tidak ada yang berani maju lebih jauh.
Duduk di tengah-tengah adalah Han Kim Kong,
yang bawa sikap sebagai Giam Loo Ong. Dua bocah
mengipasi dari belakang. Ia unjuk roman bengis, dua
matanya bersinar tajam.
"Seumurku, belum pernah aku mengalami kejadian
sebagai ini!" demikian suaranya Kim Samya. "Sejak
aku ikuti Sri Baginda Raja, aku tidak suka campur lagi
segala urusan di luaran, tetapl sekarang Lauw Tek Hui
menghina aku secara keterlaluan! Dan ia telah
diangkat oleh Tong Kim Houw!"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 344
Pdf Maker : Oz
"Sudahlah, sudah," berkata Sie Ngo. "Seorang
budiman biasanya tak melayani segala siauwjin.
Mustahil Tong Kim Houw berani main gila terhadap
Samya? Aku tahu, ia dan Lauw Tek Hui sebenarnya
tak punya pergaulan kekal."
Tong Kim Houw berdiri di depannya Han Kim Kong,
ia tunduk saja.
"Memang, aku tidak bersahabat sama dia," ia kata,
dengan tak berani angkat muka.
"Adalah tadinya aku kenal Pheng Jie dan dia adalah
muridnya Pheng Jie."
"Itulah aku tahu!" kata Han Kim Kong dengan kaku.
"Maka juga musuhku yang pertama adalah Pheng Jie.
Memang soal mulanya aku pun kebentrok sama Pheng
Jie, ia yang mulai, aku tidak mau meladeni, karena
aku pikir aku orang berpangkat, tidak ada perlunya
aku layani dia."
"Kabarnya Pheng Jie sudah mati," kata Sie Ngo.
"Orang bilang ia telah pergi merantau, ia telah dapat
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sakit, tubuhnya rusak tidak keruan, ia mati di rumah
penginapan sampai sekali pun peti-mati, ia tidak
punya."
"Memang juga tidak biasanya bagi aku akan layani
segala siauwjin," Han Kim Kong kata pula, "tetapi di
luar dugaanku, Lauw Tek Hui sudah satroni gedungku,
di sana ia telah lakukan pembunuhan, ia telah rampas
isteri mudaku serta budak perempuan. Dan kemarin
ini Louw-kouw-nio."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 345
Pdf Maker : Oz
Louw Thian Hiong hadir di samping, mukanya
menjadi merah, sambil hadapi Han Kim Kong, ia
angkat tangannya berulang-ulang turun dan naik.
"Sekarang ini di hadapan kalian tuan-tuan, aku
haturkan maaf pada Han Shako," ia kata. "Louw Po Go
itu keponakan perempuanku. Keliru adalah kanda
Thian Hiap, kenapa aturan rumah tangganya ia tidak
pegang keras. Setahu bagaimana, seorang diri Po Go
sudah datang ke Pak-khia ini. Memang anak itu suka
menunggang kuda dan pergi pesiar seorang diri.
Dalam hal kesukaannya itu, aku sendiri tidak mampu
melarang atau mencegah. Ia sebenarnya tidak kenal
Lauw Tek Hui. Aku percaya, kejadian di Louw-kouw
nio adalah kebetulan saja. Rupanya ia lihat orang
bertempur, ia lantas campur tangan dengan tak cari
tahu lagi duduknya perkara, malah ia gunai piauwnya.
Pasti ia tidak sangka, bahwa yang ia tolongi adalah
Lauw Tek Hui dan yang ia lukai adalah sahabat
sahabat kita. Mengenai ini, aku telah tegur
keponakanku itu. Aku harap kemudian nanti bisa ajak
ia ketemu sekalian saudara-saudara di sini untuk ia
haturkan maaf."
"Kalau dia keponakanmu, sudahlah," kata Han Kim
Kong, yang goyangi tangan, "mustahil aku mesti
layani dia? Tapi benar, lain hari aku ingin tengok
keponakanmu itu, aku ingin saksikan bagaimana
adanya kepandaiannya maini piauw."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 346
Pdf Maker : Oz
"Lagi dua hari, aku nanti ajak ia datang ke rumah
Samya untuk haturkan maaf," kata Louw Thian Hiong.
Han Kim Kong manggut dengan pelahan, ia tidak
kata apa-apa lagi.
"Aku juga hendak haturkan maaf pada Samya,"
kata Tong Kim Houw. "Aku mohon Samya suka
berlaku murah padaku. Aku janji, selanjutnya aku tak
berani pakai Lauw Tek Hui lagi."
"Dengan kau tidak pakai dia lagi, itu masih belum
berarti!" kata Sie-wie itu. "Aku inginkan kau cari dia!"
"Sam Looya" Tong Kim Houw meringis. "Aku tidak
sanggup cari dia. Boleh jadi ia sudah pulang ke
kampungnya."
"Tadi pagi kantor gie-su kirim orang ke Bun-tauw di
See-san akan cari padanya, ia katanya tidak ada di
rumah," Han Kim Kong menjengeki.
"Aku pun tidak tahu ia pergi ke mana."
"Kau tidak tahu? Bagaimana kau bisa tak tahu?
Tadi terang-terang orang lihat ia pulang ke piauw
tiammu, hanya kemudian ia pergi pula, entah ke
mana. Aku percaya, ia belum terpisah jauh dari Pak
khia. Ia punya beberapa tempat, kau tentunya ketahui
itu. Lekas bilang!"
"Benar-benar aku tidak tahu, Sam Looya," kata
Tong Kim Houw, sambil meringis, sambil mewek. "Aku
memangnya tidak bergaul rapat sama ia, aku tidak
tahu pondokannya kecuali warung kuwe dan
rumahnya Siang Kiu."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 347
Pdf Maker : Oz
"Hm!" berseru Han Kim Kong. "Gubuknya si tukang
kuwe aku telah ubrak-abrik! Siang Kiu aku telah hajar
sampai setengali mampus! Tapi aku masih belum
puas! Seumur hidupku, belum pernah aku terhina
secara begini!"
"Benar-benar aku tidak tahu ke mana perginya Tek
Hui," Kim Houw berkata pula. "Tadi ia pulang, tetapi
aku ketahui itu sesudah ia pergi lagi. Piauw-tiam aku
telah kosongkan, isteri dan anakku pun telah
menyingkir, karena aku kuatir Sam Looya datang
mengumbar nafsu amarah."
Han Kim Kong angkat dadanya.
"Aku ini Gie-cian Sie-wie sejati, mustahil aku
kesudian mengganggu kau punya piauw-tiam bobrok!"
ia kata dengan nyaring.
"Aku tidak tahu yang Looya begini murah hati," Kim
Houw mengangkat.
"Sekarang, di depan banyak sahabat, aku hendak
terangkan pada kau!" Han Kim Kong bilang. "Aku tidak
niat desak kau, tetapi kau adalah majikannya Lauw
Tek Hui! Dengan tidak ada kau, ia barangkali sudah
mampus karena kelaparan, ia tentu tak akan dapat
nama besar! Sekarang kau harus bantu aku dalam
satu hal."
"Sam Looya, kendati kau suruh aku menjadi ayam
atau kucing, aku tentu suka bantu kau," kata Kim
Houw dengan cepat. "Dengan kau suruh aku bantu
kau, itu sudah berarti yang kau hargai aku."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 348
Pdf Maker : Oz
"Bagus!" berseru Han Kim Kong, seraya berbangkit.
Ia angkat tangannya, akan ber-kiong chiu terhadap
semua hadirin. "Sahabat-sahabat, sekarang semua
telah menjadi jelas! Aku kasih tahu, jikalau aku tak
dapat bekuk Lauw Tek Hui, aku tidak merasa puas!
Jikalau aku tidak bisa rampas pulang gundikku,
kemendongkolanku belum terlampias! Aku tidak bisa
lihat orang lagi, jikalau muka terangku belum
dikembalikan! Maka itu sekarang aku hendak minta
bantuannya Tong Kim Houw, aku ingin ia suka
mengalah sedikit, ialah aku hendak ringkus ia, untuk
digantung di depan Hoat-wan Piauw-tiam!"
Mendengar demikian, bukan kepalang kagetnya
Tong Kim Houw, sampai ia mendadakan mandi
keringat dingin, hampir- hampir ia lantas jatuhkan diri,
akan merayap di depannya pahlawan raja itu.
Louw Thian Hiong juga merasa putusan itu
kelewatan.
"Inilah tidak berarti banyak," berkata Sie Ngo.
"Tidak mengapa kalau si Tong merasai sedikit seperti
tersiksa. Biarlah aku yang ringkus, aku yang gantung
padanya. Hanya Sam Looya, berapa lama kau hendak
gantung dia?"
Tek Hui merasakan dadanya hampir meledak,
karena sudah sekian lama ia tahan sabar, sekarang ia
hampir tak mampu kendalikan diri lagi. Tong Kim
Houw terlalu hina, tapi ia pun harus dikasihani.
Semua-mua, Han Kim Kong adalah yang terlalu kejamSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 349
Pdf Maker : Oz
dan jahat. Hampir ia loncat masuk ke dalam jendela,
ketika ia dengar pula suaranya Han Kim Kong.
"Biar bagaimana, Tong Kim Houw mesti digantung
di depan piauw-tiamnya," kata Gie-cian Sie-wie ini.
"Berapa lama ia mesti digantung, itu bergantung sama
munculnya Lauw Tek Hui - begitu Lauw Tek Hui
muncul, begitu ia dimerdekakan! Dengan berbuat
begini aku bukan musuhnya Tong Kim Houw, hanya
aku hendak lihat, Lauw Tek Hui berani muncul atau
tidak akan tolong majikan itu! Binatang itu sangat
kepala besar, dengan tindakanku ini, aku percaya ia
tidak bisa tidak perlihatkan diri! Asal Lauw Tek Hui
datang, paling dulu aku hendak paksa ia serahkan
gundikku aku nanti cingcang mereka berdua di depan
Hoat-wan Piauw tiam!"
Cukup bagi Tek Hui, ia tidak bisa berkuasa lagi atas
dirinya, tetapi di saat ia hendak loncat masuk ke
dalam jendela, apa mau dari jendela sebelah sana ia
lihat mencelat masuk orang, tangan siapa menghunus
pedang, yang tajamnya berkeredepan. Dan orang itu
seraya berkata, "Han Kim Kong, kau terlalu jahat! Aku
nanti bikin takaranmu jadi luber, hingga kau mesti
binasa di sini juga!"
Han Kim Kong kaget, tetapi ia masih bisa
berbangkit ketika orang itu sampai dan terus bacok
padanya. Dua orang di sampingnya telah tolongi ia
dengan talangi ia menangkis dengan golok mereka
masing-masing. Justeru ini, ia jadi bisa lihat romannyaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 350
Pdf Maker : Oz
si penyerang, yang mukanya berewokan dan kotor,
yang pakaiannya banyak tambalannya dan rombeng,
tubuhnya tinggi dan kurus, romannya ia seperti kenal.
"Siapa kau?" ia tanya, dengan suara keras.
"Kau tidak kenali aku, Han Kim Kong?" penyerang
itu balilk menanya. "Apakah kau lupa pada kau punya
Pheng Jie Thay yaya?"
Kembali Han Kim Kong kaget.
"Kau Pheng Jie?" ia berseru. "Kau Giok-bin Lo Cia?
Kau masih hidup?"
Sementara itu orang-orangnya okpa ini, terutama
yang di tangga lauwteng, sudah acungi senjata
mereka.
"Hajar! Hajar dial" mereka berseru-seru. "Hajar
binatang
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
itu!"
Meski begitu, Han Kim Kong tidak anjurkan mereka
itu, karena ia tahu mereka bukannya tandingan Pheng
Jie, sedang Giok-bin Lo Cia adalah gurunya Lauw Tek
Hui.
Sambil mundur, ia bikin dirinya terhalang dengan
kursi.
"Pheng Jie, kita toh sahabat satu pada lain," ia kata
dengan sabar. Sekarang lenyap sikap atau romannya
yang garang. "Sudah lama kita tidak ketemu, kenapa
sekarang kau ambii sikap begini? Yang aku cari
bukannya kau, hanya murid kau, asal Lauw Tek Hui
ada di sini, kita bisa bicara."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 351
Pdf Maker : Oz
"Jangan kau bicara manis lagi!" membentak Pheng
Jie, seraya menusuk pula. "Di dalam perutmu yang
busuk, kau simpan golok! Dengan tak ada sebab kau
telah labrak Siang Kiu sampai binasa, aku datang
untuk menagih jiwa!"
Han Kim Kong angkat kursinya akan menangkis,
lalu dengan kursi itu ia menyerang.
"Hajar! Hajar dial" demikian orang berteriak-teriak,
antaranya ada yang maju.
"Pheng Jie, sabar!" Sie Ngo berseru. "Pheng Jie,
kau berlaku kurang ajar pada Kim Samya, kau cari
mampus sendiri!"
Sebaliknya daripada Sie Ngo, Tong Kim Houw
mundur ke samping.
"Jangan, jangan bertempur!" Louw Thian Hiong
berseru. "Mari kita bicara!"
Tapi cegahan itu tidak ada hasilnya, pertarungan
secara kusut sudah terjadi. Orang-orangnya Han Kim
Kong menyerang juga dengan kursi dan meja, hingga
piring mangkok pada jatuh hancur dan sumpit
terdengar berarakan.
Waktu itu Tek Hui sudah loncat masuk ke dalam
ruangan, ia lihat gurunya pakai pedangnya, ia sendiri
bertangan kosong, yang sukar bagi ia. Ia tidak berani
sembarangan maju, ia kuatir gurunya gusar, sedang
kalau ia tidak turun tangan, ia kuatir buat guru itu,
yang mesti hadapi begitu banyak musuh.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 352
Pdf Maker : Oz
Seorang diri Pheng Jie layani musuh-musuhnya,
hingga ia jadi terintang untuk dekati Han Kim Kong.
Mau atau tidak, ia menjadi sedikit sibuk, apapula
kapan di antara teriakan-teriakan ia dengar, "Lekas,
lekas pergi pada pembesar polisi! Pergi ke Gie-su Gee
mui!"
Tek Hui juga turut sibuk, selagi ia bersangsi, dari
jendela di belakang ia, ada orang loncat masuk, malah
orang itu sambil tolak tubuhnya berseru, "Kenapa kau
diam saja? Kenapa kau tidak lekas membantui?"
Kapan pemuda ini menoleh ke belakang, ia lihat Po
Go, hingga ia jadi heran.
Justeru itu telah terdengar anjuran nyaring, "Hayo
maju, kau orang! Bunuh padanya, jangan takut! Dia
Pheng Jie, penjahat paling tersohor, satu buaya darat!
Jaga supaya Kim Samya jangan sampai terluka!"
Itu adalah suaranya Sie Ngo, yang sekarang telah
lupai bahwa Pheng Jie adalah sahabatnya. Ia rupanya
sangat harap tunjangannya Han Kim Kong. Tapi ia
tidak bisa berseru terus, ia tidak bisa menganjuri lebih
lama pula.
Tek Hui telah sambar bangku, kapan ia ayun itu,
Sie Ngo menjerit, tubuhnya terbanting dengan lupa
daratan.
Muridnya Pheng Jie telah ambil tindakan, sesudah
itu ia loncat akan sambar pedangnya Sie Ngo yang
menggeletak di pinggirnya di atas lantai lauwteng.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 353
Pdf Maker : Oz
Orang-orangnya Han Kim Kong kaget, beberapa di
antaranya maju akan tolongi Sie Ngo.
Dengan pedang di tangan, Tek Hui tidak perdulikan
apa-apa lagi, ia terus menerjang pada suatu orang
yang berani melintang di hadapannya. Ia pun tidak
perduli ada orang menjerit-jerit, hanya ia repot
membikin orang rubuh terluka atau binasa. Hingga
sebentar kemudian, orang melirik ke mulut tangga,
akan lari turun.
Juga Louw Po Go telah turun tangan, dengan putar
goloknya.
Louw Thian Hiong licin, ia mundur akan menyingkir
dari ancaman bahaya.
Han Kim Kong main mundur, karena Pheng Jie
telah desak dia. Sekarang gurunya Tek Hui ini tidak
menghadapi rintangan lagi, ia bisa bergerak dengan
leluasa. Han Kim Kong pun tidak berdaya, meski ia
bersenjatakan bangku, hatinya sudah lemah lebih
dahulu. Maka sebentar kemudian, satu tikaman bikin
ia menjerit dan rubuh, tubuhnya mandi darah tidak
berkutik lagi.
Habis itu, Pheng Jie menoleh pada muridnya,
dengan muka merah dan bengis.
"Siapa suruh kau datang kemari?" ia membentak.
"Lekas pergi! Jikalau kau tidak dengar aku, aku nanti
bunuh kau!"
"Tapi kau, suhu?" tanya Tek Hui, yang bingung
sekali.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 354
Pdf Maker : Oz
"Kau jangan perdulikan aku!" berseru guru itu
dengan senyuman tawar. Tapi ia hadapi Po Go, seraya
berkata, "Nona Louw, aku serahkan Tek Hui pada kau!
Lekas kau ajak Tek Hui menyingkir! Pergi kau cari
Siauw Hong, akan sama-sama kabur jauh! Lekaslah!"
Po Go tidak menyahut, hanya ia ulur tangannya
akan betot Tek Hui, siapa menurut dengan terpaksa,
pikirannya kusut, hatinya berduka. Mereka loncat
keluar dari jendela, akan merayap naik ke atas
genteng.
"Kau mirip dengan seorang tolol!" kata Po Go
sembari tertawa. "Kalau tadi aku tidak suruh si kacung
betot kau, tentu kau akan terus berdiam di bawah
lauwteng! Hati-hati sedikit, jangan terpeleset, nanti
kau jatuh!"
Tapi Tek Hui masih ingat, bahwa ia berada di atas
genteng, gerakannya gesit dan tetap. Sebentar
kemudian mereka sudah berada di wuwungan akan
melihat sekitar mereka yang gelap. Ia coba melihat ke
bawah, di mana keadaan telah berubah. Di situ telah
kedapatan banyak lentera besar, ada banyak orang,
bergerumutan di depan rumah makan. Tidak salah
lagi, itu adalah hamba-hamba negeri. Pun di
antaranya ada terdengar melesatnya anak panah ke
jurusan lauwteng.
"Celaka suhu," pikir anak muda ini. "Bagaimana
sekarang?"
Ia banting-banting kaki.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 355
Pendekar Mabuk 091 Tantangan Anak Haram Satria Lonceng Dewa 2 Arwah Candi Miring Duel 2 Jago Pedang Pendekar 4 Alis Buku
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama