Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu Bagian 7
junterungan, sampai ia pikir baik ia pergi ke rumahnya
Lu Tong Pin, sahabat gurunya.
Mukanya kotor, juga pakaiannya. Begitu sampai di
rumahnya si tukang tenung, sambil nunjuk Lu Tong
Pin lantas kata padanya, "Cahaya mukamu guram, kau
beralamat tidak baik, kau terancam bahaya. Kau akan
terlibat dalam urusan perempuan. Coba kau ambil
sebatang ciam-sie, nanti aku itung-itungi!"
Tek Hui diam saja, ia jatuhkan dirinya di kursi dan
duduk nyender di situ.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 427
Pdf Maker : Oz
Lu Tong Pin menghampirkan akan bicara dengan
pelahan. Nyata ia ketahui banyak hal, umpama
kebinasaannya Han Kim Kong di rumah makan dan
ditangkapnya Pheng Jie.
"Lebih baik kau buron, jangan kau pikirkan lagi
gurumu," ia kasih nasehat. "Buat gurumu, penjara
adalah sebagai hotel. Kau adalah lain, kau tidak punya
pengalaman, kalau pembesar negeri bekuk kau,
benar-benar kau tak bisa berdaya. Juga Louw Po Go,
di belakang hari ia mesti berurusan sama pembesar
negeri, karena di Louw-kauw-kio ia telah lukai banyak
orang, sampai ada yang binasa. Aku nanti berikan kau
surat jimat, supaya kau lolos dari bencana. Cuma kau
perlu membayar padaku, tidak ada tiga tail, kau tak
akan dapat surat jimat itu. Dengan bawa surat jimat,
di mana kau sampai, kau akan ketemu tuan
penolong."
"Nanti saja, sekarang aku mau mengaso," sahut
Tek Hui.
Ia berdiam, kedua matanya ia rapati. Sebenarnya
ia sedang bingung, ia mencoba akan tenangkan diri.
"Baiklah aku tunggu Toa-too Ong, akan tempur
padanya, akan terbit kegemparan pula di Pak-khia,
kemudian aku tolongi guruku, akan akhirnya cari
Siauw Hong! Aku tidak bisa berdiam lama di sini,
kerjaannya Lu Tong Pin sepi, kalau ia keluar, ia mesti
kunci pintu, karena ia tak punyai pegawai. Ia akan
bikin aku berabe!"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 428
Pdf Maker : Oz
Lu Tong Pin benar mengharap bantuan, baru orang
sampai, ia sudah serahkan kunci rumahnya yang
sempit.
"Tolong tunggui rumahku ini," ia kata. "Kalau ada
orang datang, minta ia duduk menunggu, bilang aku
akan lekas pulang. Jagalah supaya jangan ada tamu
yang pergi lagi sebelum aku kembali."
Ia terus ngeloyor, sampai setengah hari ia belum
kembali. Tek Hui pun tidur, karena tidak ada tamu
juga yang datang untuk meramalkan diri. Ia kunci
pintu dari dalam. Ketika ia mendusin, ia merasa lapar.
Lu Tong Pin masih saja belum pulang. Maka terpaksa
ia kunci pintu, ia pergi cari barang makanan.
Sampai ia pulang, tuan rumah tetap belum kembali.
Tek Hui tidak takut kehilangan barang, karena
perabotan adalah perabotan peranti meramalkan dan
tak ada yang berharga.
Lu Tong Pin hampir tidak punya tamu, tetapi di luar
ia seperti punyakan banyak langganan. Ia sering
pergi, hingga Tek Hui mesti jadi penunggu rumah. Dari
omongan ahli nujum ini, terang ia punya kenalan di
segala kantor negeri, di piauw-tiam dan lain-lain.
"Toa-too Ong, orang paling kosen di Tit-lee Selatan,
akan datang kemari lagi satu atau dua hari," demikian
satu kali Lu Tong Pin membawa kabar. "Kau harus
hati-hati, anak, katanya ia datang kemari untuk cari
kau. Terutama ingat, jangan kau bertarung di sini,
nanti perusahaanku celaka."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 429
Pdf Maker : Oz
Tek Hui gusar akan dengar warta ini.
"Biarlah ia datang, aku nanti lebih dahulu layani
dia, baru aku urus kepentinganku," pikir anak muda
ini.
Pada Lu Tong Pin, ia tidak kata apa-apa.
Di hari kedua, Lu Tong Pin keluar pagi-pagi dan
tengah- hari ia baru pulang.
"Apa tidak ada orang yang cari aku?" pertama-tama
ia tanya Tek Hui.
"Tidak," sahut Tek Hui dengan tak perduli.
Tukang tenung itu tertawa, ia urut-urut kumisnya
yang
putih.
"Kau orang muda tak berguna, sedikit saja kau
putus asa!" ia kata. "Lihat aku, asal ke luar, aku bisa
pinjam uang, aku bisa rekoki sahabat-sahabat, aku
bisa dengar banyak kabaran!"
"Kabar apa kau dapat?" tanya Tek Hui.
Ia tidak gubris urusannya si tukang tenung, tetapi
ia ketarik sama kabaran.
Lu Tong Pin tertawa.
"Sekarang aku belum bisa kasih keterangan pada
kau! Ini adalah urusan baik, yang buat sekarang baik
kau duga-duga saja. Kau akan lekas dapatkan isteri!"
Hampir Tek Hui menjotos, bahna mendeluh,
baiknya ia bisa berpikir. Ia kuatir tukang tenung ini
binasa karena jotosannya. Sekarang ia tahu, orang tuaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 430
Pdf Maker : Oz
ini bukan tukang tenung saja, hanya orang kangouw
yang ulung.
Setahu kenapa, Lu Tong Pin jadi gembira, hingga ia
nyanyikan lagu jie-hong.
Tiba-tiba terdenar suara gerudukannya roda-roda
kereta, yang berhenti di depan rumah.
"Ada kangtauw!" kata Lu Tong Pin, yang melongok
keluar.
Buru-buru ia sisir rapi kumis dan jenggotnya, ia
segera duduk di kursinya, dengan sikap sebagai
seorang berilmu yang suci.
Benar ada tamu yang hendak meramalkan diri. Ia
seorang perempuan, baju dan celananya dadu dan
tersulam indah.
Tek Hui tidak melihat nyata, karena ia sudah lantas
menyingkir.
Lu Tong Pin lantas beraksi sebagai ahli nujum,
mulutnya mengoceh menyebut-nyebut bahagian
bahagian dari Pat-kwa.
"Kau hendak tanya apa, nona?" akhirnya ia tanya.
"Aku hendak tanya satu orang, ia akan datang atau
tidak," sahut suaranya seorang perempuan, suaranya
pelahan dan halus.
Tapi Tek Hui rasa ia kenal suara itu, maka ia pergi
mengintip. Hampir ia tidak kenalkan Po Go,
kedatangan siapa ke situ bikin ia heran. Nona itu pakai
pupur, alisnya disipat, pipi dan bibirnya dipulas yancie,
hingga ia tidak lagi hitam, hingga ia menterengSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 431
Pdf Maker : Oz
melebihi Siauw Hong. Nona hitam manis itu sebagai
juga salin rupa. Ia bukan lagi seperti piauwsu, ia mirip
dengan nona dari kalangan atas, yang lemah lembut
sikapnya.
Setelah membayar, nona Louw itu lantas berlalu.
Sambil mainkan uangnya, Lu Tong Pin samperi Tek
Hui.
"Apa kau tidak kenali tamuku barusan?" ia kata.
"Aku dengar, kau justeru bersahabat! Kenapa barusan
kau tidak ketemui nona itu? Aku tahu ia gagah, kau
barangkali tidak sanggup layani ia, karena sekali pun
gurumu puji nona itu! Ia datang untuk meramalkan
satu orang akan datang atau tidak. Kau tahu, siapa
orang itu? Aku bade dia adalah Toa-too Ong."
Mukanya Tek Hui berubah merah.
"Jangan kau cemburuan!" kata Lu Tong Pin sembari
bersenyum. "Toa-too Ong adalah jago dari Tit-lee
Selatan, ia jarang sekali datang kemari, meski pun
demikian, namanya seperti sudah menindih seluruh
Pak-khia, di sini tidak ada orang yang berani terhadap
dia. Semua piauw-tiam, seperti Thian Tay dan Keng
Bu, telah terdesak mundur. Katanya Toa-too Ong
hendak cari Louw Thian Hiong untuk bikin
perhitungan, karena ia dengar Thian Hiong belai Pheng
Jie dan muridnya. Menurut Toa-too Ong, Pheng Jie
sudah langgar azas-azas suci dari kaum kangouw, dari
itu ia tak mau kasih hati pada Louw Thian Hiong.
Karena ini, aku dengar nona yang barusan sudahSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 432
Pdf Maker : Oz
pesan belasan piauw, yang ukurannya lebih besar dan
timbangannya lebih berat dari biasanya, guna hadapi
Toa-too Ong. Nona itu hendak unjuk kepandaiannya,
akan bela kehormatannya. Dan kau, anak, baik diam
sama aku, jangan kau keluar-keluar, kita saksikan
saja Louw Po Go tempur Toa-too Ong. Umpama Toa
too Ong yang menang, aku nanti ajak kau pergi
ketemu ia, untuk kau angkat dia menjadi guru.
Sebaliknya, kalau Po Go yang menang, itu terlebih
baik lagi, aku nanti segera berdaya akan bicara sama
Louw Thian Hiong, supaya nona itu dirangkap
jodohnya menjadi isteri kau."
Tidak kepalang mendongkolnya Tek Hui akan
dengari ocehannya khoa-miah sinshe ini. Hampir ia tak
dapat kendalikan diri. Baiknya ia ingat Toa-too Ong
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
akan lekas datang dan ia anggap baiknya ia sabar
saja.
"Aku nanti tempur jago Tit-lee Selatan itu! Aku tak
sudi Po Go bantu aku!" begitu pemuda ini pikir.
Karena itu, selanjutnya ia tak gubris si tukang
tenung, yang godai ia. Ia lalu tetapkan rencananya,
pertama, tempur Toa-too Ong. Kedua, tolong Siauw
Hong. Dan ketiga, tolongi gurunya. Buat dapat
kepastian tentang kedatangannya Toa-too Ong,
pemuda ini minta Lu Tong Pin tolong dengar-dengar
kabar, ia sendiri pun keluar, tetapi tidak ada orang
yang mau dekati ia, sebab ia terus bawa-bawaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 433
Pdf Maker : Oz
pedangnya. Juga si tukang tenung tidak peroleh kabar
apa-apa.
Tek Hui berduka kalau ia ingat Siauw Hong, yang ia
tak tahu di mana adanya.
Di hari ketiga, belum lama sejak keluarnya Lu Tong
Pin, tukang tenung ini kembali dengan tersipu-sipu.
"Tek Hui, lekas, lekas!" ia kata. "Lekas kau lihat
gurumu, ia mau dibawa ke kantor Heng-pou! Banyak
orang yang menemui ia!"
Tek Hui terperanjat, dengan tidak kata apa-apa lagi
ia lari ke luar, terus ke kantor Gie-su. Ketika ia
sampai, di sana sudah berkumpul banyak orang,
antaranya ada mereka yang membawa makanan dan
arak untuk Pheng Jie, siapa dari kantor Gie-su hendak
diserahkan pada kantor Heng-pou. Di sini perkaranya
Giok-bin Lo Cia akan mendapat keputusan.
Pheng Jie berada di dalam kerangkeng, keretanya
sedang dikasih jalan keluar, pengiringnya banyak dan
semua bersenjata. Nyata Louw Thian Hiong dan
beberapa orang lagi sudah jamu Pheng Jie.
Ketika Tek Hui memburu kerangkeng, dengan air
mata mengembeng, Thian Hiong perintah orang
menghalangi.
"Apa? Kau berani rintangi aku?" Tek Hui mendelik.
"Tek Hui, sabar!" Thian Hiong maju sendiri.
"Gurumu mau dipindahkan, ini adalah kejadian yang
menggirangkan. Di Heng-pou perkaranya akan lantas
diperiksa, putusan akan segera keluar. Jangan kauSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 434
Pdf Maker : Oz
kuatir. Ceng-tong Tayjin maha adil, kalau ia tahu
gurumu menyingkirkan orang jahat, ia akan dapat
ampun, atau sedikit-dikitnya keringanan hukuman.
Siapa tahu, kalau gurumu segera akan dimerdekakan?
Tadi kami sudah kasih selamat pada gurumu, kami
telah jamu padanya. Lihat, yang datang di sini semua
sahabat-sahabat baik! Gurumu pun girang, ia minum
banyak arak. Aku telah tanya gurumu, bagaimana
pikirannya tentang jodoh dengan Po Go, ia nyatakan
akur!"
"Aku tidak percaya!"
"Kalau kau tidak percaya, pergi susul gurumu dan
kau tanyakan sendiri! Kau tahu, sekarang semua
orang sudah ketahui urusan perjodohan kau ini, kalau
kau hendak langgar janji, itu terserah pada kau!"
Tek Hui tidak menyahut, ia hanya lari ke kereta. Ia
berhasil menyandak, sebab kereta jalan pelahan.
Ketika ia mau datang dekat, pengiring-pengiring
menjaga ia.
Tapi Thio Tauw-jie, yang duduk di atas kereta,
segera melarang.
"Jangan usir dia! Dia muridnya Pheng Jie! Kasihlah
mereka bicara!"
Oleh karena ini, Tek Hui bisa maju dekat.
"Suhu!" kata ia, suaranya pelahan dan serak.
Pheng Jie numprah di dalam kerangkeng dalam
keadaan mirip dengan seorang gila. Kaki dan
tangannya dirantai, pakaiannya tidak keruan,SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 435
Pdf Maker : Oz
rambutnya kusut. Ia pun jauh terlebih kurus daripada
biasanya. Ia tunduk saja. Dari tampang mukanya,
nyata ia telah tenggak banyak air kata-kata.
Nampaknya ia seperti sedang sakit.
"Suhu! Suhu!"
Pheng Jie angkat kepalanya, matanya dibuka lebar.
"Mau apa kau datang kemari?" ia bentak muridnya,
yang ia kenalkan.
"Suhu.......!" meratap murid itu. "Aku akan belai
kau..."
Sang guru berdiam.
"Suhu, apa benar kau suruh aku nikah Po Go?"
Mendengar itu, Thio Tauw-jie tertawa.
"Benar," ia talangi menyahut. "Tadi aku dengar
gurumu kata demikian pada Louw Thian Hiong. Lihat
di sana, bakal isterimu, bagaimana cantik ia itu! Ia
hitam manis, begitu boto, sebagai buah bouwtan
hitam saja."
Tek Hui tidak meladeni, ia bertindak terus ikuti
kereta.
"Bagaimana suhu?" ia tanya pula. "Aku nikah Siauw
Hong atau Po Go?"
Tiba-tiba Pheng Jie tertawa, tapi sedetik saja,
lantas air mukanya jadi keren.
"Kau masih tanya aku, kau yang sudah begini
besar?" ia kata dengan bengis. "Orang bilang kau telah
berjanji, maka aku tak sudi punyai murid yang tak
punyai kepercayaan. Itu urusanmu sendiri, pergilahSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 436
Pdf Maker : Oz
kau urus sendiri juga! Jangan kau perdulikan aku,
cukup jikalau kau selanjutnya tidak bikin tercemar
namaku, sebagai gurumu!"
Tek Hui bersedih bukan main, sampai ia berdiri
diam di tengah jalan, hingga ia seperti tidak tahu yang
kereta sudah pergi jauh. Kereta-kereta lain menyingkir
buat ia. Ia baru sadar, ketika Po Go berlari-lari
padanya, akan tarik tangannya.
"Buat apa kau berdiri saja di sini?" kata nona itu.
"Mari pulang!"
Dengan mata mengembeng, Tek Hui awaskan
kereta yang sudah pergi jauh.
"Lagi dua hari, kita nanti tengok ia di kamar
tahanan. Mari! Kau tahu, katanya Toa-too Ong sudah
datang!"
Mendengar namanya Toa-too Ong, Tek Hui sebagai
tersadar.
"Apa, Toa-too Ong sudah datang?" ia tanya. "Di
mana ia sekarang?"
"Mustahil aku justakan kau," Po Go tertawa, "Ia
berdiam di Thian-tay Piauw-tiam."
"Bagus! Ia tidak usah cari aku, aku yang nanti cari
dia! Tapi ingat, aku tak ingin orang bantui aku!"
"Masa bodoh!" kata Po Go. "Tapi aku ingin
menyaksikan, kalau tidak hatiku tidak tetap."
Lantas Tek Hui putar tubuhnya akan berlalu.
Thian Hiong dan orang-orangnya lalu menghalang.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 437
Pdf Maker : Oz
"Tek Hui!" ia kata. "Kau telah dengar gurumu,
bukan? Maka marilah kau ikut kami. Kau tahu, selama
dua hari ini aku telah selesai bersiap! Rumah semua
telah dirias baru, perabotan semua sudah lengkap.
Hari ini, hari baik, mari kau turut aku! Semua sahabat
sudah berkumpul buat berpesta! Satu laki-laki mesti
pegang ucapannya, jangan kau menyesal. Kau mau
ketemu Toa- too Ong, baik, tetapi karena dia pun satu
jago, kau tidak usah adu jiwa, cukup dengan adu
kepandaian. Aku nanti undang ia datang ke rumahku,
supaya kau bisa berkenalan dan ikat tali
persahabatan! Percaya aku, hari ini kau nikah Po Go,
lantas aku akan pertemukan kau dengan Siauw Hong!"
Namanya Siauw Hong adalah sebagai penawar bagi
Tek Hui, lantas saja semangatnya terbangun.
"Baiklah," ia kata. "Sekarang aku hendak pulang
dulu."
Ia lalu bertindak menuju ke sarangnya Lu Tong Pin.
Ia tidak menoleh lagi ke belakang, ia tidak tahu ada
orang ikuti ia atau tidak.
Lu Tong Pin papak pemuda itu dengan roman baik.
"Apa kau dapat ketemu sama gurumu?" tegur si
tukang tenung. "Apa kau ketemu sama Thian Hiong,
dan nona Louw? Apa kata gurumu?"
Tapi Tek Hui tidak menyahuti, ia masuk ke dalam
akan ambil pedangnya.
"Kalau kau mau pergi, tolong kunci pintu" kata Lu
Tong Pin. "Aku hendak keluar lebih dahulu."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 438
Pdf Maker : Oz
Ia beleseki rantai dan kunci pada anak muda itu,
terus ia ngeloyor pergi.
Tek Hui melongo, ia awasi sinshe itu berlalu,
kemudian ia pun bertindak ke arah selatan, sampai
mendadak ia berhenti di satu tikungan. Nyata ia
pegangi rantai dan kunci, rumah orang ia lupa
kuncikan.
"Tapi di gubuk itu tidak ada barang yang berharga,
apa aku perduli!" pikir ia kemudian. Maka ia jalan
terus.
Tidak lama Tek Hui sampai di Toa-kay, jalanan
yang besar. Dari sini ia belok ke Barat, maka sebentar
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kemudian ia sudah dapat lihat Thian-tay Piauw-tiam.
Di depan itu ada warung kuwe yang ia kenal, sebab
warung itu sudah dibuka pula dan Tan Moa- cu, si
pemilik baru, lagi berdiri di muka pintu.
"Mari, mari!" kata tukang kuwe itu.
Tek Hui manggut, tapi ia masuk ke dalam piauw
tiam.***SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 439
Pdf Maker : Oz
XVI
Baru dibuka beberapa hari, nampaknya Thian-tay
Piauw- tiam telah peroleh kemajuan. Di dalam
pekarangan ada banyak orang dan banyak kuda juga.
Beberapa orang kelihatan lagi angkat barang makanan
dan arak. Karena adanya banyak orang, tidak heran
jikalau orang lantas dapat lihat pemuda she Lauw itu,
maka satu orang segera lari ke dalam untuk mengasih
kabar, sedang yang lain-lain segera siap, dandan dan
cari senjatanya masing-masing.
Gouw Po sudah lantas muncul. Ia sekarang
mewariskan harta bendanya Han Kim Kong, ia jadi
hidup mewah, pakaiannya sutera, aksinya pun baik.
Melihat Tek Hui, ia angkat kedua tangannya.
"Kau datang, Tek Hui, bagus!" ia kata. "Aku justeru
hendak kirim orang untuk undang kau! Di sini ada
datang seorang sahabat kekal. Silahkan masuk!"
"Aku tidak mau masuk!" sahut Tek Hui, yang
geleng kepala. "Toa-too Ong keluar, aku ingin ketemu
sama dia!"
Tidak usah sampai diundang, Toa-too Ong pun
telah muncul, karena sedari tadi ia mengawasi saja
dari antara jendela.
Tek Hui mengawasi apabila ia lihat datangnya
seorang anak muda umur dua puluh lebih, tubuhnyaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 440
Pdf Maker : Oz
kekar, mukanya persegi, romannya cakap, sikapnya
gagah.
"Aku kira Tek Hui itu siapa, kiranya kau!" kata anak
muda itu.
"Kau jadinya Toa-too Ong?" Tek Hui menegur.
"Baiklah! Kau ambil golokmu, di sini kita boleh mulai
main-main!"
Toa-too Ong bersenyum sindir.
"Aku jarang datang kemari, atau kalau datang, aku
tidak bergaulan" ia kata. "Tempatku adalah Tit-lee
Selatan, di sana daerahku luas, hingga aku tak perlu
punya banyak sahabat di Pak-khia ini. Beberapa orang
telah undang aku, aku tidak ladeni, sebab aku
menyangka di sini orang semua kenal persahabatan.
Adalah belakangan ini, aku baru dengar orang sebut
sebut kau, Tek Hui. Kepandaian aku, aku tidak tahu,
tetapi perbuatan kau, sungguh memalukan, sungguh
merendahkan kaum kangouw! Kau telah binasakan
Han Kim Kong, buat melulu rampas gundiknya!"
"Ngaco!" berteriak Tek Hui, seraya ayun
pedangnya.
"Dan kemarin, di tengah jalan aku dengar lelakon
lain dari kau," kata pula Toa-too Ong. "Kau sudah
terima tangannya nona Louw, habis kau sangkal itu!"
"Celaka!" berteriak Tek Hui. "Kau tak tahu
duduknya hal!"
"Kenapa aku tidak tahu?" Toa-too Ong baliki. "Aku
adalah tukang urus manusia yang put jin, put gie, putSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 441
Pdf Maker : Oz
tiong dan put sin! Untuk rampas gundik orang, kau
bunuh Han Kim Kong, itu namanya put jin! Kau
rampas Siauw Hong, lantas kau sembunyikan, itu
namanya put gie! Kau terbitkan onar untuk Tong Kim
Houw, lantas kau buron, itu namanya put tiong!"
"Kau tidak tahu duduknya perkara, kau tertipu oleh
Gouw Po!" Tek Hui berteriak bahna gusarnya.
Ia meluap darah akan dengar orang katakan ia
kejam, keji dan hina dina, tidak setia.
"Tapi tadi pagi, begitu sampai di sini, aku telah
dengar segala perbuatan kau!" kata Toa-too Ong.
"Louw Thian Hiong adalah sahabatku, begitu sampai
aku telah kunjungi ia. Di situ aku dengar bagaimana
kau langgar janjimu, dengan sangkal perjodohan kau
dengan nona Louw. Ini namanya perbuatan put sin,
tidak punya kepercayaan! Maka itu, bagaimana kau
berani menjagoi di sini? Maka aku datang untuk beri
hajaran pada kau!"
Dari sana-sini lantas terdengar jengekan, "Put jin,
put gie, put tiong, put sin!"
Tek Hui gusar sampai tubuhnya gemetaran, urat
uratnya pada keluar, dengan satu loncatan ia tusuk
Toa-too Ong.
Jago Tit-lee Selatan itu loncat minggir, salah satu
orangnya segera serahkan goloknya yang besar, yang
lebih panjang dan berat daripada golok atau toa-too
biasa.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 442
Pdf Maker : Oz
"Kita tidak bermusuhan, sebenarnya cukup kita adu
silat saja," kata jago ini, "tetapi karena kau datang
gunai pedang, terpaksa aku mesti layani kau. Alat
senjata tidak ada matanya, maka kita baik jelaskan
dahulu, siapa kalah atau celaka, ia jangan menyesal,
atau ia mesti sesali diri sendiri."
"Jangan banyak omong!" membentak Tek Hui, yang
kembali menyerang.
Toa-too Ong angkat goloknya untuk menangkis
dengan keras, hingga kedua senjata jadi bertempur
dan menerbitkan suara sangat nyaring. Pihaknya Toa
too Ong duga, pedang akan terlepas dan terpental,
tetapi tidak tahunya, senjatanya Tek Hui tidak
bergeming dari cekalannya, malah jago Pak-khia ini
kembali telah menyerang pula!
Dengan gerakan dari samping, Toa-too Ong
kembali menangkis, tetapi Tek Hui menyerang lagi
dengan sama hebatnya. Ia mendek ke samping, dari
sini ia menyabet, sembari membacok ia loncat bangun
hingga pedangnya bisa menjuju leher lawan.
Sambil loncat mundur, dengan golok menangkis
Toa-too Ong loloskan diri dari bahaya, kemudian
sambil berbareng memutar tubuh ia membacok. Atas
ini, setelah Tek Hui menangkis, berdua mereka lantas
bertarung hebat.
Sama-sama muda dan sama-sama gagah, kedua
orang ini menjadi tandingan yang setimpal. Senjata
mereka tidak berimbang, tetapi Tek Hui punya tenagaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 443
Pdf Maker : Oz
kuat dan kepandaian main pedang, itu tidak menjadi
rintangan.
Toa-too Ong gagah, senjatanya antap, tetapi Tek
Hui gagah dan gesit. Mereka adalah laksana seekor
harimau dan seekor singa. Tek Hui berkelahi dengan
sengit, karena kembali ia dengar dari samping orang
jengeki dia put gie, put sin.
"Tunggu, aku nanti kasih hajaran pada kau!" ia
mengancam dalam hatinya.
Toa-too Ong tidak mau mundur, ia pun penasaran.
Malah ia merangsek.
Lama mereka bertempur, sampai ketika kedua
senjata mau beradu, mendadakan keduanya loncat
mundur, karena senjata mereka masing-masing
kesamber sebuah piauw, hingga mereka terperanjat.
Berbareng dengan itu, Po Go loncat ke tengah
tengah di antara mereka, sebab si nonalah yang gunai
piauw akan pisahkan kedua jago itu.
Kapan Tek Hui lihat nona itu, tidak tempo lagi ia
loncat pula akan menyerang lagi pada Toa-too Ong,
siapa hendak melawan tetapi Po Go segera menyelak
pula.
"Jangan, jangan bertempur lebih jauh!" ia
berteriak-teriak dengan cegahannya.
Ketika itu pun muncul Louw Thian Hiong, yang
diikuti oleh Gouw Po, yang maju memisahkan,
terutama untuk menahan Toa- too Ong. Tempo TekSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 444
Pdf Maker : Oz
Hui maju pula, Po Go segera menghadang di
depannya, tangannya dipegangi.
"Sudah, sudah cukup!" berseru Thian Hiong.
"Ya, sudah cukup!" Po Go pun berkata, malah ia
tarik pemuda kita. "Mari pergi!" ia kata.
"Tidak, aku tidak mau pergi!" sahut Tek Hui.
"Sudah cukup, hiantit," kata Thian Hiong yang
menghampirkan. "Siauw Hong sudah ada di dalam
kota, ia sekarang berada di rumahku, di sana ia
sedang tunggui kau."
Mendengar Siauw Hong, panasnya Tek Hui lumer
dengan tiba-tiba.
"Mari, lekas!" kata Po Go, yang lihat perubahan
sikap orang. "Mari!"
Tek Hui putar tubuhnya, ia berlalu dengan cepat,
nona Louw ikuti ia. Thian Hiong pun turut. Di luar
piauw-tiam sudah menunggu dua buah kereta.
"Di sini, hiantit, di sini!" kata Thian Hiong, dan ia
tarik Tek Hui akan naik di sebuah kereta, sedang Po
Go loncat naik ke kereta yang lain, malah kereta itu
segera dikasih lari terlebih dulu.
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Thian Hiong duduk berendeng sama Tek Hui.
Kedua kereta menuju ke Keng-bu Piauw-tiam,
begitu masuk di gang Lee-hie Hoo-tong, mereka lantas
sudah sampai. Di muka piauw-tiam ramai, banyak
orang, kapan mereka lihat Thian Hiong, mereka
menyambut sambil memberi selamat, kemudian
semua mata ditujukan kepada Lauw Tek Hui.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 445
Pdf Maker : Oz
"Mari, hiantit, mari masuk!" Thian Hiong
mengundang.
Tek Hui bertindak masuk dengan pedang tetap di
tengannya, air mukanya masih perlihatkan sorot gusar
atau mendongkol.
Dalam pekarangan ada dipasang tetarap yang
tinggi, beberapa tukang masih merias pajangan.
Tek Hui heran melihat persiapan itu.
"Mari, hiantit!" kata Thian Hiong sambil tertawa.
"Jangan kau bergusar lagi. Toa-too Ong itu adalah
sahabatku, ia datang kemari atas undanganku, bukan
untuk tempur kau, hanya buat merubah sedikit
keangkuhan kau. Manusia hidup di kolong dunia,
apapula kita bangsa piauwsu, mesti bisa pegang
kepercayaan, inilah yang aku harap dari kau. Juga Lu
Tong Pin bekerja untuk aku, ia bekerja banyak, dan
segala apa adalah buah pikirannya. Sebentar lagi ia
akan datang bersama-sama Tong Kim Houw dan
sahabat-sahabat lain, untuk memberi selamat kepada
kita. Tentang Gouw Po, kau jangan pikir lagi, tidak
usah kau layani dia. Sekarang ia berharta, punyakan
isteri juga, ia urus piauw, biar ia bawa caranya sendiri.
Kau sekarang mulai masuk di jalan yang benar, maka
hayolah kau letaki senjatamu. Buat apa kau masih
cekali rantai dan kunci itu?"
Tek Hui berdiri bingung. Baru sekarang ia ketahui
bahwa ia sebenarnya berada dalam genggamannya
Louw Thian Hiong yang liehay. Sedang maksudnyaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 446
Pdf Maker : Oz
Thian Hiong ini tidak lain agar ia menikah sama Po Go,
supaya piauw-tiam dari keluarga Louw jadi makmur.
Ia mendongkol, kalau ingat bagaimana orang permaini
ia, maka itu ia tidak mau lepaskan pedangnya.
"Mari lihat di dalam, Tek Hui," kata pula Thian
Hiong, yang terus membujuki. "Lihat, bagaimana kami
telah atur persiapan! Kau boleh lihat kamar pengantin!
Semua itu Po Go yang atur, untuk kau! Ia telah
berbuat sangat banyak. Tak gampang buat dapat
pasangan sebagai dia. Nanti, sesudah menikah sekian
lama, barulah kau akan mengerti semua. Sebagai
anak muda, kau akan merasa puas dengan kesudahan
ini. Kau muda dan gagah, kau telah bikin banyak
orang rubuh di tangan namamu! Toa-too Ong sendiri
kagumi kau, karena tadi ia telah buktikan sendiri
kegagahanmu. Eh, apa kau masih belum mau letaki
pedangmu? Baik, silahkan masuk, biarlah kemantin
kau yang ambil senjatamu itu. Bukankah itu satu
kehormatan?"
Thian Hiong tarik orang punya tangan.
Tek Hui mengikuti, dengan mata celingukan. Ia
dibawa ke dalam satu kamar yang terhias indah, la
lihat huruf ?HIE? yang besar dan mentereng.
"Bagaimana kau lihat kamar ini?" kata Thian Hiong.
Tapi kamar itu kosong, tidak ada orangnya.
"Kalau kamar ini kurang besar, sabar, lain waktu
aku nanti tukar!" Thian Hiong kata pula. "Di sini kau
akan dapat satu bujang tua dan satu bujang muda,SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 447
Pdf Maker : Oz
untuk diperintah-perintah. Lihat bagaimana kuat
kamar ini, asal kau kunci, kau jangan kuatir nanti ada
orang bisa datang ganggu kau. Sebentar pun tidak
akan datang orang-orang yang mengganggu
pengantin, sampai budak perempuan aku telah usir
pergi."
Tek Hui berdiam saja, ia seperti kena pengaruh.
Pikirannya ruwet, sampai ia tak mampu berpikir.
"Sekarang, mari kita lihat Po Go!" kata Thian Hiong
kemudian.
Mereka keluar dari kamar itu.
Sekarang Tek Hui dengar tetabuhan, suara
terompet yang nyaring. Di pojok barat ada meja abu,
ada orang yang sedang bakar dupa.
"Perayaan hari ini adalah kesusu, segala apa tidak
sempurna," kata pula Louw Thian Hiong, yang ada
saja yang dibicarakan. "Toh sebenarnya aku telah
mengatur sejak lama, aku telah tunggui
kedatangannya Toa-too Ong, sesudah ia bertempur
seri sama kau, aku ingin pernikahan segera dirayakan.
Ini adalah kejadian yang menjadi buah-tutur, sampai
kau berusia tinggi. Aku punya toako sudah datang,
tetapi ia keluar sebentar, sebentar lagi ia akan datang,
maka kalau kau sudah paykui padanya dan panggil ia
entia, lantas kita pun jadi sanak.........."
Sembari bicara, Tek Hui dibawa ke kamar sebelah
utara. Di situ ada beberapa tamu perempuan.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 448
Pdf Maker : Oz
Di situ Po Go sedang diriaskan, selagi ia mau tukar
sepatu, Tek Hui datang, lekas-lekas ia tunduk.
"Po Go, inilah bakal suamimu," kata Thian hiong.
"Jodoh kau adalah jodoh piauw dan pedang, ini jodoh
yang sukar direkoki, toh akhirnya aku bisa carikan kau
pasangan yang kau cita-citakan, muda dan gagah!
Jangan kau malu-malu, mari sambut bakal suamimu,
terutama sambutlah pedangnya, ikat pinggangnya,
agar ia bisa salin buat jadi baba pengantin!"
Selagi Tek Hui tercengang, Po Go telah samperi ia
untuk loloskan angkinnya. Itu adalah angkin sulam
dari Siauw Hong, yang sudah kotor, yang sudah ada
yang pecah. Ia terperanjat, ia mundur.
"Jangan rabah itu!" ia berseru.
Ia mundur, kemudian ia bertindak keluar.
Po Go jadi kebogehan, mukanya menjadi merah.
"Eh, apa artinya ini?" tanya Thian Hiong. "Mustahil
di dalam kamar pengantin kau tetap hendak bawa
bawa pedang?"
Tek Hui geleng kepala.
"Aku nanti lepaskan pedangku ini," ia kata, "tapi
kau harus menepati janjimu dulu! Mana Siauw Hong?
Sebelum melihat dia, pedangku tidak akan diletaki!
Kalau tidak ada Siauw Hong, janjiku bukannya janji
lagi! Aku pun tidak mau berdiam di sini lebih lama,
aku mesti pergi ke tempat lain, akan cari padanya!
Dengan pedang ini aku juga mau cari Toa-too Ong!"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 449
Pdf Maker : Oz
Tek Hui jadi sengit, ia seperti kalap. Ia manda
orang permainkan ia untuk lihat Siauw Hong, tetapi
siapa tahu, Thian Hiong rupanya hendak terus
pedayakan ia.
Tapi Thian Hiong pun agaknya tidak senang.
"Belum pernah aku ketemu orang dengan adat
seperti kau ini," ia kata. "Baiklah, aku nanti kasih kau
ketemu sama Siauw Hong! Jikalau Siauw Hong tidak
ada di sini, mustahil aku mau ajak kau datang kemari?
Aku tidak akan langgar janji! Kau hendak lihat Siauw
Hong? Mari ikut aku, dia ada di sini!"
Dengan mendongkol, Thian Hiong ajak pemuda itu
ke luar.
Biar bagaimana, Tek Hui toh terperanjat. Ia tidak
sangka, bahwa Siauw Hong benar-benar ada sama
orang she Louw ini. Maka ia segera mengikuti.
Mereka pergi ke sebelah selatan piauw-tiam, di situ
ada sebuah rumah kate dan kecil, mirip sebagai
gubuk.
"Masuk!" kata Thian hiong, yang terus berdiri di
samping pintu.
Tek Hui bertindak masuk untuk lantas berdiri
tertegun. Di dalam gubuk itu, duduk atas sebuah
bangku, ada seorang perempuan muda sedang tunduk
dan menangis, pakaiannya adalah pakaian berkabung.
Dan perempuan itu, setelah diawasi, benar Siauw
Hong.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 450
Pdf Maker : Oz
Dari luar segera terdengar suaranya Louw Thian
Hiong, "Di dalam kalangan kangouw orang bukan
cuma mesti setia dan terhormat, ia juga mesti
hargakan adat-istiadat! Tapi kau ternyata sudah lupa,
Tek Hui! Siauw Hong gundiknya Han Kim Kong,
sekarang Han Kim Kong telah mati, maka itu Siauw
Hong telah menjadi janda."
Sementara itu Siauw Hong sudah berbangkit, ia
hampirkan Tek Hui, yang ia terus tubruk dan peluk, air
matanya turun deras, mulutnya sesenggukan.
"Bagus, aku bisa ketemu sama kau ," kata si
nona, dengan menangis terus. "Akhir-akhirnya, aku
ketemu juga pada kau..... Aku nanti kasih keterangan,
sesudah itu kendati mesti mati, aku senang.........."
"Jangan menangis," membujuk Tek Hui. "Coba kau
cerita, kenapa kau pergi dari kuil dan ke mana kau
telah pergi. Kau tahu, aku telah cari kau ubek
ubekan."
"Malam itu, bahna menderita, aku keluar
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sendirian," menutur si nona, sesudah ia kuras air
matanya dan hatinya sedikit lega. "Langit sudah gelap,
tetapi aku jalan terus, aku ingin mati saja. Aku telah
pikir untuk buang diri ke sungai, apa mau hatiku kecil
dan aku batalkan pikiran pendek itu. Aku jalan terus
mengikuti gili-gili, sembari menangis. Beberapa kali
aku mau berlaku nekat, saban-saban batal sendirinya.
Akhirnya aku numprah di tepi sungai, sambil menangis
terus. Kira-kira fajar, aku lihat Louw Po Go. Ia kata iaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 451
Pdf Maker : Oz
sedang cari aku. Ia kata bahwa kau kena ditangkap.
Aku kaget dan kuatir, aku jadi ibuk. Karena ini, aku
tidak memikir untuk cari mati. Tapi Po Go omong
terus. Ia bilang, sebab matinya Han Kim Kong, aku
pun sedang dicari buat ditangkap. Maka ia ajak aku
menyingkirkan diri. Ia bawa aku ke warung di Pak
ouw-cun di mana tuan rumah ada seorang tua serta
satu nona.........."
"Aku tahu," Tek Hui memotong, "aku kenal warung
itu. Habis di sana apa yang Po Go bikin?"
"Ia suruh aku berdiam di dalam, ia larang aku
keluar," Siauw Hong menangis pula.
"Louw Thian Hiong pun pernah datang ke sana, ia
ancam aku, ia suruh aku terus umpatkan diri. Ia
bilang, kalau aku muncul dari warung, jikalau
bukannya aku ditangkap oleh polisi, tentu aku akan
dibinasakan oleh orangnya Han Kim Kong. Selama dua
hari, aku saban-saban didatangi oleh orang-orangnya
Thian Hiong dan Po Go, setiap datangnya aku
digertak."
Tek Hui jadi sangat gusar.
"Celaka!" ia kertak gigi. "Sungguh kurang ajar!"
"Sebenarnya tidak apa jikalau aku mati," Siauw
Hong kata pula, "hanya aku pikirkan kau. Aku kuatir
kau dipaksa untuk ganti jiwa Han Kim Kong. Aku telah
minta si empeh tukang warung tuliskan surat buat aku
punya dua encie angkat, agar mereka berdaya
menolong kau, dua kali surat ditulis, semuaSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 452
Pdf Maker : Oz
diserahkan pada Po Go, buat ia tolong bawa ke dalam
kota pada Ouw Sam-thay-thay. Po Go bilang jawaban
tidak ada. Kau tahu sendiri, berapa besar
ketakutanku, aku takut sekali."
Ia berhenti, untuk menangis.
"Kemudian?" Tek Hui tanya.
"Kemudian, tadi pagi, baru saja terang tanah,
dengan menunggang kuda Po Go datang kemari,"
sahut Siauw Hong, "Ia bawa sebuah kereta dan
beberapa orang. Pertama-tama ia serahkan pakaian
berkabung padaku, ia paksa aku pakai, katanya sebab
Han Kim Kong telah binasa aku mesti berkabung. Ia
bilang aku toh orangnya Han Kim Kong. Aku coba
membantah, tapi Po Go ancam aku dengan golok. Ia
kata bahwa ia sudah tolongi kau dari penjara, bahwa
kau akan nikah aku, maka itu ia mau ajak aku pergi
dari warung itu. Aku bilang, dengan berkabung mana
aku bisa menikah? Atas itu ia bilang, tidak apa, sebab
aku orangnya Han Kim Kong, selama sebelum
upacara, aku mesti terus pakai putih. Ia pun bilang,
sebentar di kota, sesudah ketemu Tek Hui, aku akan
mengerti semua. Ia ancam akan bunuh aku bila aku
membantah. Sebab terpaksa, aku turut Po Go.
Begitulah aku dipaksa naik kereta, dibawa pergi, tenda
semua ditutup rapat. Po Go sendiri jalan di depan "
"Sungguh keterlaluan!" berteriak Tek Hui. "Po Go
sungguh kejam! Louw Thian Hiong pun tak tahu
malu!"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 453
Pdf Maker : Oz
Tiba-tiba pintu dipentang dan Thian Hiong berdiri di
pintu.
"Tek Hui, jangan kau dengarkan saja perempuan
itu!" kata piauwsu dari Keng-bu Piauw-tiam. "Jangan
kau anggap keterangan satu pihak saja! Sebenarnya
kami yang tolongi dia dan tempatkan dia di warung di
Pak-ouw-cun. Kami pun tidak paksa ia berkabung, ini
adalah keinginannya sendiri."
Siauw Hong tepuk-tepuk dada.
"Justa!" ia menjerit. Ia menangis, "Bicaralah
dengan liangsim...!"
Po Go, dengan dandan sebagai pengantin, pun
lantas muncul.
"Ada apa, eh?" ia tanya dengan berpura-pura. "Oh,
Siauw Hong, apa benar kau tidak mau mengalah? Apa
kau tetap hendak bikin rusak ikhtiarku? Apa kau tidak
bisa berbuat baik?"
Sebelum Siauw Hong menyahut, Thian Hiong telah
teriaki orang-orangnya, "Saudara-saudara, tutuplah
pintu pekarangan! Minta semua tamu yang hendak
mengasih selamat, menunggu sebentaran! Jangan
kasih siapa juga keluar dari sini!"
Tapi Tek Hui, dengan tuntun Siauw Hong, bertindak
keluar.
Sementara itu, di luar rumah dua atau tiga puluh
orangnya Louw Thian Hiong dengan senjata lengkap
sudah siap juga.
Po Go banting-banting kaki.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 454
Pdf Maker : Oz
"Apa artinya ini?" ia berteriak. "Tek Hui, Tek Hui!
Aku memang berlaku tidak pantas terhadap Siauw
Hong, tetapi itu semua karena kau, buat kau juga!
Lihat, aku toh tidak bikin ia celaka? Sekarang kau
telah ketemu sama ia, apa ini belum cukup? Oh, Siauw
Hong, kau juga kejam! Kenapa kau ganggu saat
kegiranganku ini? Hayolah bicara, seperti aku sudah
ajarkan!"
Tetapi gadisnya Siang Kiu geleng kepala.
"Aku tidak bisa bicara," ia kata. "Tek Hui
kepunyaanku. Sudah sejak lima tahun kami
berkenalan!"
Dalam suasana berisik dan segenting itu, isterinya
Thian Hiong pun datang menyaksikan, ia ada diikuti
oleh bujang- bujang perempuan, tukang masak
semua, sehingga mereka menerbitkan suara berisik
sekali. Kuli-kuli pun datang merubung.
LouwThian Hiong sembat tumbak, ia maju.
"Mundur!" ia berseru. "Semua minggir!" Lantas ia
hadapkan Tek Hui, akan menegur, "Tek Hui, cukup!
Kita sekarang jangan bicara perkara pernikahan lagi!
Aku hendak tanya kau, kau punya kepercayaan atau
tidak? Di hadapan orang banyak ini, bilang, kenapa
kau percaya obrolannya orang perempuan ini? Kami
telah tolongi dia, kami tempatkan dia di Pak-ouw-cun,
lantas dengan kereta kami sambut dia kemari, untuk
dipertemukan sama kau! Lihat juga semua
perlakuanku terhadap kau, semua itu untuk angkatSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 455
Pdf Maker : Oz
kau. Kenapa sekarang kau jadi begitu? Orang
semacam kau, Pheng Jie tentu tak mau aku sebagai
muridnya!"
"Ngaco!" membentak Tek Hui. "Kau ngaco belo!
Guru pun suruh aku nikah Siauw Hong, adalah kau
sendiri yang terbitkan lelakon, kau paksa
keponakanmu dengan tak malu menikah aku!"
Mukanya Po Go menjadi merah padam.
"Jangan caci aku!" ia menjerit. "Jikalau kau tidak
mau menjalankan upacara nikah, sudah, jangan kau
perintah aku!"
Siauw Hong menangis, bahna bingung dan takut.
"Aku telah tuturkan semua, sudah," ia berkata.
"Tek Hui, lepas tanganku, kasih aku pergi! Pergilah
kau menikah, kau jangan bikin gusar semua orang
jahat ini!"
Tapi Tek Hui justeru cekal keras tangan Siauw
Hong, urat- urat di jidatnya pada keluar. Ia goyang
goyang kepala.
"Tidak, kau tidak boleh berlalu dari aku!" ia bilang
dengan keras. "Guruku perintah aku nikah kau,
bukannya Po Go! Aku tak mau hilangkan
kepercayaanku terhadap kau! Aku tak sudi perdulikan
semua mereka ini, mereka semua bermulut lain dan
berhati lain!"
Thian Hiong begitu sengit, hingga ia menusuk
dengan tumbaknya, tetapi Tek Hui menyamber
dengan pedangnya, akan tangkis terpental tumbak itu!SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 456
Pdf Maker : Oz
"Aduh!" menjerit Siauw Hong, yang kaget dan
ketakutan.
Po Go lompat maju, akan mengadang di depan
pamannya.
"Jangan!" ia berteriak. "Jangan!"
Justeru itu, Tek Hui tarik tangannya Siauw Hong,
buat dibawa lari ke dalam, la tidak mundur ke gubuk,
hanya lari terus ke kamar pengantin, la bisa lari
dengan leluasa, karena tidak ada orang yang kejar
mereka.
Ia sebenarnya niat loncat naik ke atas rumah,
tetapi waktu itu masih siang, sedang di sekitar ia
banyak orang-orangnya Thian Hiong. Coba ia tidak
beserta Siauw Hong, ia tidak takut siapa juga. Maka ia
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
masuk ke dalam kamar, pintunya ia segera kunci.
Po Go telah memburu, ia kaget tapi tidak berdaya.
Sekarang ia jadi sangat gusar dan sengit.
"Tak tahu malu, tak tahu malu!" ia mendamprat.
"Bagaimana kau berani duduki kamarku?"
Ia samber tumbak dari tangan pamannya, yang
ikuti ia, dengan itu ia menusuk ke jendela. Tapi, meski
pun jendela bolong, tumbaknya itu tidak mengenai
orang.
Di dalam, Tek Hui suruh Siauw Hong duduk di atas
pembaringan, ia sendiri duduk di sampingnya,
pikirannya bekerja keras, la hendak cari daya akan
keluar dari kamar itu.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 457
Pdf Maker : Oz
Tiba-tiba terdengar suara di jendela, sebatang
piauw menyamber masuk. Dengan sebat Tek Hui
sambuti piauw itu, kemudian ia samber meja, yang ia
terus baliki, pasang di muka pembaringan, hingga
meja itu merupakan tameng.
Beberapa piauw menyambar, semua nancap di
papan meja. Kaca pecah dan menerbitkan suara
berisik.
Siauw Hong ketakutan, ia peluki Tek Hui.
"Jangan takut" menghibur anak muda ini. "Jangan
takut, ada aku! Kita ada di dalam kamar, apa mereka
bisa bikin?"
Suara tangisan dari Po Go terdengar, sebagai orang
kalap ia bacoki pintu yang kekar, dengan tidak ada
hasilnya.
"Tek Hui, kau enghiong macam apa? Siauw Hong,
kau tak tahu malu!"
Kembali ia menimpuk sama piauw, kembali senjata
itu nancap di atas meja.
"Sudah, sabar," terdengar suaranya Thian Hiong.
"Mereka ngeram di dalam kamar, ini bagus, mereka
tentu tidak mampu kabur! Tek Hui," ia tambahkan,
"kau sekarang bisa berpikir dengan tenang. Perbuatan
kau ini tak ada gunanya, kau tolol. Kau justeru
cemarkan nama gurumu, habislah hari kemudianmu!
Kau keram diri di dalam, baik, kau boleh keram diri
seumur hidupmu! Tapi jangan kau harap bisa keluar,SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 458
Pdf Maker : Oz
kalau kau keluar, kau mesti bikin perhitungan, kau
mesti jalankan upacara nikah."
"Kau, Po Go, pergi masuk," kemudian terdengar
pula suaranya, terhadap keponakannya. "Kau jangan
marah! Dialah yang tak tahu malu, bukannya kita!
Mustahil dia bisa terus berdiam di dalam kamar ini?
Pergi kau ngaso. Dan kau, pergi kau undurkan diri."
Lebih jauh terdengar suaranya piauwsu itu pada
orang-orangnya. "Mereka berada di dalam, mereka
tidak bisa keluar lagi, maka kau tidak usah berkumpul
di sini. Sayang engkoku datang dan ia terus keluar
pula, hingga ia tidak tahu kejadian ini. Celaka adalah
Lu Tong Pin, sekali ini ramalannya ngaco! Ia kata
jodoh keponakanku adalah Tek Hui, habisnya terjadi
begini rupa. Coba tidak ada ramalannya itu, siapa
kesudian ambil tindakan yang memalukan ini? Dasar
celaka!"
Lu Tong Pin ada beserta, ia diam saja, ia hanya
samperi jendela buat bujuki Tek Hui, tetapi anak muda
itu tulikan kuping, ia tidak gubris.
"Orang hina, orang tak tahu malu!" begitu
beberapa suara mencaci.
Juga suara ini tidak menyebabkan Tek Hui loncat
keluar dari kamar, sebab ia bisa kendalikan diri dan
Siauw Hong pun pegangi ia dengan keras.
Dengan jalannya sang waktu, di luar kemudian
terdengar suaranya Toa-too Ong. Ia ini bujuki Tek Hui,SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 459
Pdf Maker : Oz
yang ia angkat, yang ia coba ejek, tetapi di dalam
kamar bungkam dalam segala bahasa.
Maka di akhirnya, di dalam sunyi, di luar sepi. Thian
Hiong ajak semua orang ke depan dan Po Go masuk
ke dalam kamar sebelah utara.
Melainkan matahari, yang nampaknya seperti
berjalan turun ke barat, hingga dengan tak terasa
sang magrib telah datang menggantikan sang siang.
Tek Hui dan Siauw Hong di dalam kamar merasa
lapar, mereka dahar tiamsim yang tersedia di kamar
pengantin itu, hanya air mereka tidak punya. Di mana
lampu tidak ada, kamar menjadi lebih cepat gelap.
Hingga kamar pengantin berubah menjadi seperti gua.
Dengan datangnya sang malam, Tek Hui jadi
bersemangat, pikirannya jadi terang. Di sampingnya
tidak lagi ada encie Siauw Hong, hanya bakal
isterinya.
"Kalau sekarang aku binasa, aku puas," kata Siauw
Hong, sambil sesenggukan dengan pelahan.
Di antara mereka, segala apa sudah jadi terang,
mereka mengerti satu pada lain.
"Ini adalah rumah orang, tidak bisa kita selamanya
berdiam di sini," kata si nona kemudian. "Di sini kita
tidak bisa dahar, tidak bisa minum."
"Jangan takut!" kata Tek Hui. "Mereka yang undang
kita kemari, bukan kita datang dengan suka kita."
"Tapi kita terkurung."
"Kau punya daya apa?"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 460
Pdf Maker : Oz
"Bukankah kau pandai bugee? Kenapa kau tidak
mau tobloskan kurungan? Kau gendong aku dan loncat
naik ke genteng! Kau bisa bertindak sebagai dahulu
kau tolongi aku dari rumahnya Han Kim Kong. Asal
kita bisa lolos dari sini, semua gampang, kita pergi
pada Ouw Sam-thay-thay, kemudian ia dan Kie Jie
thay-thay akan berdamai guna tolong kita lebih jauh."
"Minta bantuannya nyonya-nyonya pembesar bukan
perbuatannya satu enghiong."
"Habis bagaimana? Mereka adalah encie angkatku,
sedang ibunya Kie Jie-thay-thay adalah ibu pungutku.
Sayang selama di Pak-ouw-cun, suratku tidak ada
yang sampai pada mereka, coba tidak, tidak nanti
Thian Hiong berani berbuat begini rupa."
Tek Hui berdiam, ia berpikir.
"Sekarang sepi, Tek Hui, mereka tentu sudah pada
tidur," kata Siauw Hong, ketika sang waktu lewat
terus. "Baik sekarang kau menerjang keluar."
Tek Hui goyang kepala.
"Tidak nanti mereka gampang-gampang tidur," ia
kata.
"Musuh kita cuma Po Go seorang, mustahil yang
lain-lain turut usilan semua? Kalau mereka lihat kita di
atas genteng, barangkali mereka berpura-pura tak
tahu. Po Go batal jadi kemantin, ia gusar dan lelah,
sekarang ia tentu lagi tidur pulas."
Tek Hui bukannya tidak pikir jalan ini, ia hanya mau
tunggu waktu.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 461
Pdf Maker : Oz
"Baik, kau boleh siap," ia kata kemudian. "Peluk
aku dengan keras. Asal kita lolos dari Po Go, bahaya
sudah tidak ada lagi. Piauwnya liehay."
Tek Hui rapikan pakaiannya, ia pergi ke pintu. Ia
pasang kuping, ia buka kunci. Siauw Hong mengintil di
belakangnya. Mereka keluar dari kamar, mereka tak
lihat sang rembulan. Di sekitar mereka segala apa
sunyi. Penjaga tetapi sedang rebah sambil menggeros
keras.
Untuk maju lebih jauh, Tek Hui mulai gendong
Siauw Hong, siapa menggemblok di belakangnya
dengan kedua kaki menjepit pinggang dan kedua
tangan merangkul leher. Begitu ia sampai di samping
tetarap, di mana ada genteng, ia enjot tubuhnya akan
loncat naik ke atas. Ia tidak berani ambil jalan dari
pintu, sebab pintu tentu terjaga keras. Apa mau ia
kena langgar ujung tetarap dan itu menerbitkan suara.
"Siapa?" segera terdengar teguran.
Tek Hui kaget, karena ia kenali suaranya Po Go.
Tapi ia berani, karena ia sudah ada di atas genteng,
maka ia menyahuti, "Po Go, sampai ketemu pula!"
Satu tubuh berkelebat, berjingkrak.
"Oh, kau berani minggat!" berteriak Po Go. "Lihat!"
Satu piauw berkelebat, tapi Tek Hui bisa sampok
itu.
Siauw Hong kaget, ia menjerit.
"Kau kenapa?" tanya Tek Hui.
"Oh, tidak.........."SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 462
Pdf Maker : Oz
Suara mereka telah menyadarkan semua orang.
Thian Hiong dan Thian Hiap muncul paling dulu, di
belakangnya ikut Lu Tong Pin. Banyak orang datang
dengan lentera, yang lainnya dengan bersenjata.
Pengepungan lantas terjadi.
Thian Hiong, Thian Hiap dan Po Go loncat naik ke
atas genteng. Tek Hui lari ke jurusan belakang, tapi
karena ia menggendol orang, larinya kalah pesat.
Thian Hiap merangsek, ia menusuk, tapi Tek Hui
tangkis ia, begitu keras sampai goloknya terpental,
bahna kaget ia menjerit. Apa celaka, kakinya
terpleset, ia terus jatuh bergelindingan ke bawah.
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Thian Hiong kaget, ia lantas menerjang. Di
belakangnya menyusul Po Go.
Tek Hui benci orang yang licin itu, maka ia
menangkis dengan sengit, ia balik menyerang dengan
seru, hingga ia bisa mendesak mundur.
Thian Hiong juga penasaran karena cape-lelahnya
akan tidak ada hasilnya. Ia melawan dengan sungguh
sungguh, tidak perduli musuh gagah. Ia percaya,
dengan berkawan banyak, pihaknya akan menang.
Po Go tidak dapat kesempatan akan gunai
piauwnya. Ia pun tidak mau berlaku sembrono dengan
senjata rahasianya.
Tek Hui sengit sekali, ia mainkan pedangnya
dengan hebat.
"Inilah bagianmu, orang licin!" berseru si anak
muda, ketika ia menusuk.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 463
Pdf Maker : Oz
Thian Hiong terperanjat, ia cepat menangkis. Apa
mau tusukan itu adalah gertakan saja, selagi orang
menangkis, Tek Hui dengan sebat tarik pulang
tangannya, buat terus diayun naik dipakai membabat,
dari atas ke bawah.
"Trang!" demikian suaranya senjata beradu.
Hampir Thian Hiong menjerit ketika goloknya kena
terpukul keras sampai ia rasai telapakan tangannya
kesakitan dan gemetar. Karena ini, waktu ujung
pedang lewat terus menyamber ia, ia tidak mampu
tarik pulang goloknya untuk dipakai menangkis.
Ia menjerit bahna kaget, ia egos tubuhnya, tetapi
kakinya salah injak genteng, tubuhnya ikut terpeleset,
justeru ujung pedang sampai, maka lagi sekali ia
menjerit, tubuhnya terus rubuh jatuh ke tanah. Ia
rubuh terbanting dan darah mengalir dari lukanya di
iga.
Dalam kagetnya, Po Go menjadi gusar.
"Celaka!" ia berseru, seraya ia menyerang.
Waktu itu dari bawah ada loncat naik satu orang
lagi, yang Tek Hui kenalkan adalah Toa-too Ong.
Pemuda kita jemu terhadap jago Tit-lee Selatan ini, ia
tidak takut, tetapi menyesal ia sedang gendong Siauw
Hong, sedang Po Go terus rangsek ia.
Melawan dua musuh yang tangguh, Tek Hui
terpaksa berkelahi sambil mundur. Ia benar-benar
merasai bandulannya Siauw Hong, hingga ia sukar
bergerak dengan merdeka.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 464
Pdf Maker : Oz
Toa-too Ong merangsek, dengan tidak banyak
omong goloknya membulang-baling secara
mengancam sekali.
Senjatanya Po Go pun bergerak tidak kurang
hebatnya.
Di pihak lain, Tek Hui mesti awas juga terhadap
piauwnya si nona, yang tergila-gila begitu terhadap
dia, sampai ia ini melupai malu.
Sembari berkelahi, beberapa kali Tek Hui ambil
ketika akan melihat ke belakang. Ia mundur terus, ia
telah mendekati akhirnya genteng. Inilah hebat.
Dalam keadaan biasa, inilah yang ia ingin, dengan
gampang ia bisa mencelat ke tembok akan kabur,
tetapi sekarang, dengan membawa Siauw Hong, ia
ngeri akan loncat ke tembok, kecuali ia bisa bersiap
terlebih dahulu. Sekarang dua musuh sedang desak ia,
selagi layani musuh, ia berkuatir juga. Ia tidak boleh
meleng, kecuali ia ingin jadi korban dari kedua
pengepung itu.
Sekarang mereka datang dekat sekali pada payon,
selagi Tek Hui bingung dan memikir akan loncat ke
samping, tiba-tiba Siauw Hong menjerit, tubuhnya
menarik, karena nona ini keraskan jepitan dan
rangkulannya. Tidak tempo lagi, tubuhnya Tek Hui jadi
limbung, waktu ia tarik kaki kirinya ke belakang, kaki
itu injak bukannya genteng, hanya tempat kosong!
Jadinya ia kejeblos.
"Celaka!" ia berseru dalam hatinya.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 465
Pdf Maker : Oz
Ia tahu, kalau ia jatuh berdua tubuh mereka akan
terbanting. Kalau ia jatuh di bawah, ia akan celaka,
tapi kalau ia yang tindih Siauw Hong, nona itu pasti
akan habis jiwa. Cuma sedetik, ia lakukan percobaan
yang terakhir. Dengan andali kaki kanan, yang masih
injak genteng, ia coba menjejek akan buang diri
dengan jumpalitan. Thian saja yang ketahui hatinya.
Sungguh beruntung, justeru kakinya sampai di
bawah, kaki Tek Hui itu menginjak tanah, hingga
berdua mereka tidak jatuh terbanting, cuma sekejap
saja si pemuda sedikit limbung. Selagi ia tetapkan diri,
orang-orangnya Thian Hiap lantas memburu ke
jurusannya.
Po Go pun loncat turun akan menyusul. Ia sangka
pemuda itu rubuh, maka ia kecele, akan lihat orang
tidak kurang suatu apa.
Toa-too Ong juga loncat turun.
"Kepung dia!" Po Go mengasih titah.
Di atas tanah, Tek Hui bisa bergerak lebih leluasa,
hanya apa lacur, di sini ia dikepung oleh banyak
orang, yang senjatanya menyerang bergantian atau
berbareng secara tak ketentuan. Ia pun bingung akan
menyingkir ke jurusan mana. Di depan ada penjagaan,
di belakang pun pasti ada.
Terpaksa, dalam keadaan seperti itu, ia nyelempet
ke tembok, supaya orang tidak bisa kurung ia dari
seputarnya,SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 466
Pdf Maker : Oz
supaya sang tembok talangi ia lindungi Siauw Hong.
Semua senjata, dari depan dan samping, kiri dan
kanan, ia bisa lihat datangnya, ia bisa tangkis, tidak
perduli ia mesti gunai tangan istimewa karenanya. Ia
juga mesti pentang mata lebar-lebar akan setiap saat
pasang mata terhadap Po Go.
Dalam kepungan sebagai itu, adalah sukar untuk
Tek Hui singkirkan diri. Di kiri dan kanan, di depan,
orang berlapis mengurung ia. Ia gagah, lama-lama ia
toh kewalahan. Coba tidak ada Siauw Hong, dengan
gampang ia bisa menerjang akan buka jalan, atau
labrak orang dari Keng-bu Piauw-tiam itu.
Siauw Hong berdiam saja, mukanya ia tempel rapat
pada pundaknya Tek Hui. Dalam saat hebat seperti
itu, dalam ketakutannya, ia paserah diri pada nasib.
Desakannya Po Go dan Toa-too Ong hebat, ini yang
bikin jago muda itu hampir tidak bisa berkutik, ia terus
mesti mepet pada tembok. Lama-lama ia merasa
kuatir juga, sebab satu kali tenaganya habis,
lenyaplah harapannya, jangan kata tolongi Siauw
Hong, menolong diri pun ia tidak mampu. Bagaimana
kalau ia telah habis tenaga?
Lalu Tek Hui menjadi nekat, sambil menangkis Po
Go dan Toa-too Ong, ia mendesak ke kiri, di mana
hanya ada orang- orang piauw-tiam, yang ia paksa
pukul mundur, kendati pun dengan pelahan. Ia
mengharap bisa sampai di pintu depan, ia harap di
sana, ia nanti bisa buka pintu, akan noblos keluar.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 467
Pdf Maker : Oz
Po Go dan Toa-too Ong bisa duga maksudnya,
mereka lantas teriaki akan awas di pintu depan. Si
nona juga teriaki orang-orangnya akan merangsek
dari sebelah kiri, hingga karena ini desakannya Tek
Hui lantas bisa dirintangkan.
"Tinggalkan aku......," Siauw Hong kata, dengan
pelahan.
"Pergi kau menyingkir sendiri "
Tapi Tek Hui menyahuti, "Tidak! Jangan kau putus
asa!"
Meski demikian, anak muda ini ibuk juga. Ia
sekarang telah mandi keringat, napasnya sudah mulai
memburu. Ia mengerti, setelah keluarkan keringat
terlalu banyak, ia akan jadi lelah, dan kalau selama itu
ia tetap terkurung, benar-benar ia tidak punya
harapan lagi. Ia tidak bisa harap pertolongan siapa
juga.
Dulu di rumahnya Han Kim Kong ada Po Go yang
tolong ia scara diam-diam, sekarang si nona gagah
justeru ada musuhnya! Dari Tong Kim Houw ia tak
harap suatu apa, begitu juga dari Lu Tong Pin, orang
yang ternyata mainkan peranan juga dalam
lelakonnya ini. Dari gurunya pun ia tak punya
pengharapan karena Giok-bin Lo Cia Pheng Jie
terkurung di antara trali dalam penjara Heng-pou.
"Tinggalkan aku......," berbisik pula Siauw Hong.
"Tidak......!"SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 468
Pdf Maker : Oz
Dalam keadaan yang berbahaya itu, mendadak
terdengar suara berisik di bagian belakang dari pihak
pengepung, kemudian kepungan pecah di sebelah kiri,
hingga bisa kelihatan seorang dengan pakaian dan
roman tidak keruan, yang mainkan sebatang pedang
dengan dahsyat.
Semua orang menjadi terperanjat.
"Minggir!" teriak Toa-too Ong, yang segera lompat
maju, akan tempur penyerang yang tidak dikenal itu,
Angkin Sulam Piauw Perak Karya Wang Du Lu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yang terang hendak menolongi Tek Hui.
Po Go pun terperanjat, tetapi ia terus desak Tek
Hui.
Sebaliknya, Tek Hui menjadi dapat harapan,
terutama apabila ia sudah perhatikan penyerang itu,
roman siapa segera berpeta di depan matanya.
"Suhu!" ia berteriak, dengan tiba-tiba.
"Ya, Tek Hui! Jangan kuatir, bukalah jalanmu
sendiri!" demikian jawaban penolong itu.
Tek Hui benar-benar balik mendesak Po Go, selagi
si nona terpaksa mundur, ia menyerbu ke kiri akan
buka jalan. Po Go kemudian rangsek ia pula, tapi
sementara itu ia telah peroleh kemajuan. Lagi sekali ia
desak nona itu, akan kemudian lagi-lagi ia loncat
menerjang ke kiri. Saban ia menerjang, tentu musuh
terpukul mundur, sedang jumlah pengepung jadi
berkurang, karena ada saja yang terluka atau mesti
mundur sebab senjatanya terpental atau tangannya
sakit.SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 469
Pdf Maker : Oz
Pheng Jie juga kena dikurung, Toa-too Ong rangsek
ia, tetapi ia bisa pertahankan diri, setiap musuh yang
merangsek ia bikin senjatanya terlepas atau orangnya
rubuh sambil menjerit. Cuma Toa-too Ong, yang tidak
bisa dipukul mundur.
Dalam sengit, Po Go menyerang Tek Hui secara
mati- matian.
"Orang tak punya kepercayaan!" ia mencaci.
Tapi Tek Hui tidak mau adu omong, ia hanya adu
senjata. Ia tidak mau kasih ketika akan si nona desak
ia.
Makin lama Tek Hui datang makin dekat pada
pintu, di sebelah kirinya musuh telah menjadi makin
tipis, hingga akhir-akhirnya ia bisa bergerak lebih
leluasa. Ketika akhirnya ia bisa sampai di pintu,
dengan satu sontekan sama pedangnya ia bisa bikin
palangan pintu terpental dan kedua daun pintu
menjeblak.
"Suhu, mari!" ia berseru seraya loncat keluar.
"Jangan lari!" berseru Po Go, yang lompat
menerjang.
Justeru di saat itu, Pheng Jie telah berhasil
pecahkan penyerangannya Toa-too Ong, golok siapa ia
bisa bikin tersampok terpental, jeriji siapa ia dapat
bikin terluka, sedang satu dupakan menyebabkan jago
Tit-lee Selatan itu terjungkel sambil keluarkan jeritan
kaget dan kesakitan!SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 470
Pdf Maker : Oz
"Lekas, Tek Hui!" berseru pula sang guru, yang pun
terus menyingkir ke pintu. Ia ingin talangi muridnya
mencegah rangsekan, agar murid itu dapat ketika
akan lari dengan bebas. Dalam maksudnya ini, ia
mendapat hasil, karena lewat di pintu, ia bisa pegat
orang-orangnya Keng-bu Piauw-tiam.
Matanya Po Go bersinar merah, apabila ia lihat
mangsanya akan lolos, lantas saja ia merogoh ia
punya kantong piauw.
"Tek Hui, orang put sin, terimalah ini!" ia berseru,
seraya tangannya mengayun.
Tek Hui tahu yang si nona hendak lepaskan piauw,
maka dengan tak menunggu senjata rahasia, ia
mencelat ke pinggir, pedangnya diputar untuk
menangkis.
Hampir berbareng sama seruannya Po Go itu, suara
keras dari beradunya senjata kedengaran, disusul
sama jeritan hebat dari seorang perempuan. Kapan
Tek Hui menoleh, ia heran dan terkejut akan saksikan
Po Go rubuh, karena si nona adalah orang yang
menjerit itu.
Justeru itu, Pheng Jie lompat mendekati.
"Lekas!" ia serukan muridnya. "Lekas, mari kita
menyingkir!"
Tek Hui menurut, ia lantas lari.
Sekarang tidak ada lagi pengejar di belakang
mereka, sebab orang-orangnya Thian Hiong memburu
pada Po Go, tidak ada yang memikir atau beraniSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 471
Pdf Maker : Oz
menguber. Nona Louw segera digotong buat dibawa ke
dalam, sebab ternyata lehernya tertancap piauw dan
dari situ mengalir darah.
Tek Hui lari terus, Pheng Jie ikuti ia. Di waktu fajar
menyingsing, mereka sudah terpisah jauh dari tempat
kejadian, karena tidak ada yang kejar, mereka bisa
merasa aman. Meski begitu, Pheng Jie terus cari
kereta, untuk ia dan muridnya dan si nona juga, kabur
terus untuk berlalu dari kota-raja.
"Ke mana kita pergi, suhu?" Tek Hui tanya.
"Kau ikut saja aku!" sahut sang guru.
Di dalam kereta, mereka tidak banyak omong. Si
guru, dengan kedipkan mata, melarang buat banyak
bicara.
Pheng Jie duduk di depan bersama kusir, dan Tek
Hui temani Siauw Hong, yang rebahkan tubuh di
kereta, karena nona ini merasa sangat lelah. ***SIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 472
Pdf Maker : Oz
PENUTUP
Di sebuah rumah atap, dalam satu lembah,
berkumpul tiga orang, seorang nyonya muda, seorang
anak muda, dan seorang setengah tua. Mereka adalah
Siauw Hong, Lauw Tek Hui si anak bekas tukang
arang, dan gurunya, Giok-bin Lo Cia Pheng Jie.
Di sini, jauh dari kota, bebas dari segala apa,
mereka hidup aman dan berbahagia. Pheng Jie tidak
lagi beroman sebagai orang gila, malah ia dandan rapi
meski pun tidak mewah.
Sekarang, Tek Hui dan Siauw Hong tahu segala apa
yang mengenai atau berhubung sama diri mereka
bertiga.
Pheng Jie datang di saat yang kebetulan, la tidak
sudi ganti jiwa buat Han Kim Kong, maka hari itu
setelah dikurung dalam penjara Heng-pou, ia ambil
putusan, ia atur rencananya. Ia tunggu datangnya
sang malam. Dalam gelap gulita, ia bertindak menurut
rencananya.
Setelah loloskan kaki dan tangan, ia paksa dobrak
pintu. Ia cari pedang, lantas ia angkat kaki dari
gedung Heng-pou. Tidak ada penjaga atau opas
ketahui ia minggat, kecuali di waktu peronda datang
memeriksa kamar, tapi sudah kasep.
Dari kantor Heng-pou, ia menuju langsung ke
Keng-bu Piauw-tiam, karena ia percaya Tek Hui ada diSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 473
Pdf Maker : Oz
sana. Ia ingin tengok muridnya itu. Maka kebetulan
sekali, di waktu ia sampai, Tek Hui lagi dikepung, dari
itu ia terus turun tangan akan bantu muridnya itu.
Tapi ia tidak mau kucurkan banyak darah atau
meminta jiwa, dari itu ia tidak bikin Toa-too Ong
menjadi celaka. Kalau Po Go binasa, itu bukan
salahnya, itu karena sang takdir atau nasib.
Ia seorang kangouw ulung, ia pernah banyak
merantau dan mengembara, maka ia tahu ke mana ia
harus pergi buat tinggal menyendiri. Begitu ia ajak Tek
Hui dan Siauw Hong ke lembah yang sunyi-senyap itu.
Di sini ia tinggal dengan tidak kuatir hamba negeri cari
ia. Sebaliknya dengan menyamar, ia
kadang-kadang suka pergi ke kota, untuk mendengar
dengar segala kabaran. Segala apa yang ia dengar, ia
sampaikan pada muridnya, pada nyonya mantu
muridnya.
Po Go telah menutup mata karena lukanya. Ia
bukan bunuh diri, hanya piauwnya makan tuan! Ketika
ia timpuk Tek Hui, Pheng Jie lihat itu dan menangkis
untuk tolong muridnya. Piauw tersampok keras,
mental balik dengan kebetulan ujungnya menyambar
tenggorokannya si nona, hingga ia menemui ajalnya,
hingga tamatlah lelakonnya.
Thian Hiap dan Thian Hiong telah menjadi orang
orang bercacat. Karena jatuh terbanting, Thian Hiap
dapat luka di dalam tubuh dan meroyan. Thian Hiong
patah tulang iganya bekas tusukan pedang, ia punSIU TAY GIN PIAUW
ANDY MULL ? AWIE DERMAWAN ? ADITYA INDRA JAYA
KOLEKTOR E-BOOK 474
Pdf Maker : Oz
terbanting hebat, sampai tangannya salah urat. Ketika
lukanya baik, tangannya terus bengkok sebelah.
Kasihan adalah Toa-too Ong, meski pun ia sembuh
bekas dupakan, pamornya telah jatuh.
Juga Gouw Po tidak berhasil pertahankan
penghidupan mewah. Mula-mula ia bisa kangkangi
adiknya Han Kim Kong dan harta bendanya juga,
tetapi belakangan sahabat-sahabatnya Han Kim Kong
turun tangan, ia dibekuk dan dijebloskan dalam
penjara, di mana ia mesti mendekam.
Beginilah akhirnya cerita atau lelakon SIU TAY
angkin sulam dan GIN PIAUW - piauw perak.
TAMAT
Pojokdukuh, 04 April 2019, 08.35 WIB
Satria Gendeng 15 Tumbal Tujuh Dewa Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Pendekar Bodoh 3 Setan Selaksa Wajah
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama