Ceritasilat Novel Online

Keris Pusaka Kyai Lobar 6

Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat Bagian 6

dalam urusan dengan wayan Kitir seorang.?

?Aih, mengapa?? Yoga soka menjadi kaget dan heran.

Tiba-tiba kakek ini mendelik. Akan tetapi karena mata kakek

ini sipit, maka sekalipun terbelalak, tetap saja tidak begitu lebar.

Kemudian bentak kakek ini, ?Hai orang muda! Apakah kau akan

mungkir dari janjimu sendiri yang baru saja engkau ucapkan??

?Aih, paman .. tidak. saya tidak akan ingkar akan janji!?

sahut Yoga soka. ?Hanya yang membuat saya keran, mengapa

hanya khusus dalam urusanku dengan Wayan Kitir??Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 274

?Kik kik kik kik, memang ada sebabnya. Tahukah engkau

siapakah aku ini sebenarnya? Perhatikan, apakah keadaanku mirip

dengan engkau dan orang Bali yang lain??

Mendengar ini Yoga Soka segera memperhatikan secara

seksama. Kalau tadi ia takut-takut, setelah mendapat ijin sekarang ia

menjadi tidak ragu-ragu lagi. Setelah ia memperhatikan beberapa

saat lamanya bahwa kulit kakek ini tidak hitam seperti dirinya.

Kulit kakek ini seperti kulit Wayan Kitir maupun Ketur Menur.

Sepasang matanya juga sipit. Berbeda dengan orang Bali pada

umumnya. Akan tetapi ia tidak tahu mengapakah sebabnya dan

tidak pula bisa menduga siapakah sesungguhnya kakek yang aneh

ini. akhirnya ia menggeleng perlahan, katanya ?Saya tidak tahu!?

?Kik kik kik kik, dengar baik ?baik orang muda, ? kata yoga

Jati kemudian, ?Baik aku maupun Wayan Kitir memang bukan

penduduk aseli Bali ini. kalau Wayan Kitir nama aslinya adalah

Auwyang I Hsing, namaku Kongsoen Koen Siang. Aku dan dia

dahulu datang dari daratan Tionggok !?

?Ahh, Tiongkok itu dimana?? Yoga soka yang baru sekarang

ini saja mendengar merasa heran dan tertarik.

?Daratan Tiongkok itu jauh sekali dari Bali ini.? sahut kakek

itu. ?Dahulu, ketika aku bersama pasukan meninggalkan daratan

sana, memerlukan waktu berbulan-bulan untuk mengarungi

samudera luas.?

?Aihh pasukan apa?? Yoga soka kaget.

?Oh, peristiwa itu sudah lama sekali terjadi. Waktu itu, baik

Wayan Kitir maupun aku masih sama-sama muda. Pasukan itu

adalah pasukan Mongolia dan tujuannya ke Singasari. Kami datang

dan berlabuh di Tuban. Kami utusan Kaisar Kubilai Khan. Datang

ke Singasari untuk menghukum raja Kertanegara. Akan tetapiKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 275

ternyata raja yang akan kami hukum tersebut sudah meninggal. Aih,

jika aku teringat keadaan waktu itu hatiku menjadi sedih. Banyak

diantara saudara kami yang tewas akibat janji Raden Wijaya yang

palsu. Banyak yang berhasil melarikan diri mencari selamat,

termasuk aku dan Wayan Kitir. Untuk menyelamatkan diri , cukup

lama aku bersama Wayan Kitir bersembunyi di dalam hutan.?

Kakek gendut yang hampir gundul ini berhenti. Sepasang

matanya yang sipit berkedip-kedip. Beberapa saat kemudian barulah

kakek ini bertanya, ?Hai bocah!, apakah engkau tertarik dengan

ceritaku ini??

Sebenarnya Yoga Soka hanya ingin mendapat bantuan dari

kakek ini. tentang segala cerita dan perjalanan hidup Kongsoen

Koen Siang maupun Auwyang I Hsing tak ada sesuatu yang

menarik. Akan tetapi untuk membuat kakek yang dimintai

bantuannya ini tidak menjadi kecewa dan membatalkan bantuannya,

maka ia memaksa diri mengangguk dan menjawab. ?Saya tertarik

paman, lebih-lebih mengapa paman berobah bermusuhan dengan

Wayan Kitir itu?

?Aih, mengapakah kau sudah tahu bahwa aku bermusuhan

dengan Wayan kitir? Kakek ini tampak kaget dan bertanya.

?Paman sendiri yang memberitahukan padaku. Bukankah

paman hanya bersedia membantu aku dalam urusan dengan Wayan

Kitir? Maka aku segera dapat menduga bahwa tentu paman

berselisih dengan dia.?

?Kik kik kik kik, ternyata engkau cerdik juga bocah.? Puji

Yoga jati. ?Ya, terus terang saja aku memang berselisih dan

bermusuhan dengan dia sesudah aku dan dia melarikan diri dan

menetap di Bali ini.?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 276

?Aneh juga paman, bukankah paman dan dia orang yang sama

asal? Seharusnya sebagai sesama orang yang satu negara itu lebih

dapat menjamin dan menjalin persahabatan.?

?Kik kik kik kik, kau bilang aneh? Apanyakah yang aneh di

dunia ini? jangankan bukan sanak bukan kadang bisa berselisih,

satu keluargapun bisa berselidih juga. Mengapa engkau heran??

?Akan tetapi tentunya ada persoalan juga bukan??

?Kik kik kik kik, tentu saja ada persoalannya.?

?Lalu, apakah yang menjadi persoalan itu paman??

?Kik kik kik kik, engkau tadi bicara anak perempuan Wayan

Kitir. Tentunya engkau bisa menduga pula, mengapa sebabnya aku

dengan Wayan Kitir berselisih. Sebab baik aku maupun Wayan

Kitir juga laki-laki seperti engkau.?

?Heh heh heh,? tiba-tiba saja Yoga Soka terkekeh. Lalu, ?Jadi

sebabnya paman dengan Wayan Kitir berselisih karena berebut

seorang perempuan??

?Kik kik kik kik, ternyata engkau cerdik juga bocah. Engkau

sudah dapat menduga bahwa aku dengan dia berselisih, sebagai

akibat dari berebut perempuan. Memang kenyataannya begitulah!

Aku dan dia memperebutkan seorang perempuan.?

?Heh heh heh, dan agaknya perempuan yang kalian perebutkan

adalah isteri Wayan Kitir.?

?Kik kik kik kik, ternyata engkau seorang cerdik. Bagus,

memang isteri Wayan Kitir itulah yang menjadi pangkal

perselisihan antara aku dan dia.?

Yoga Jati berdiam diri dan menundukkan muka. Kemudian

terkenanglan kakek ini pada peristiwa puluhan tahun yang lalu.

Semula dirinya dengan Auwyang I Hsing rukun sekali dan datangKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 277

ke pulau bali ini bersama-sama. Apa lacur, mereka kemudian sama
sama jatuh cinta kepada seorang gadis, dan celakanya pula gadis itu

tidak dapat menentukan pilihannya. Karena sama-sama tidak mau

mengalah, maka dua orang sahabat itu berkelahi. Sungguh celaka,

dalam perkelahian itu dirinya dapat dikalahkan oleh Auwyang I

Hsing. Kekalahannya ini menyebaban dia harus mengalah. Namun

demikian ia masih penasaran dan selalu berusaha untuk dapat

membalas sakit hatinya itu. ia takkan merasa puas sebelum dapat

membalas hinaan Auwyang I Hsing terhadap dirinya puluhan tahun

yang alu.

Dan sesungguhnya saja, telah dua kali ia datang ke rumah

Wayan Kitir untuk membalas sakit hati itu. Yang pertama terjadi

dua puluh lima tahun yang lalu. Kemudian selang lima tahun lagi.

Akan tetapi sungguh sial bahwa usahanya membalas dendam itu

tidak juga berhasil. Dua kali ia datang, tetapi selalu dikalahkan oleh

Wayan Kitir. Sebagai akubat kekalahannya itu, Yoga Jati tambah

penasaran. Pendeknya tak akan berhenti berusaha sebelum berhasil

membunuh Wayan Kitir. Tetapi sekarang ini dirinya sudah tua. Ia

sudah tidak berselera terhadap perempuan lagi. Kalau toh ia

berusaha membalas sakit hati, itu bukan lain hanya ingin menebus

kekalahannya kekalahannya yang dahulu.

Ia menyembunyikan diri dan menggembleng diri. Berkat

ketekunan dan keuletannya berlatih, sekarang dirinya dapat merasa

lega. Sebab dirinya sekarang memperoleh kemajuan pesat sekali.

Dan sekarang ia merasa pasti, tak kan gagal lagi membalas sakit

hati itu.

Tadi pagi ia datang ke rumah Wayan Kitir secara rahasia.

Maksudnya akan menantang musuh besarnya itu berkelahi. Akan

tetapi maksudnya itu segera diurungkan, ketika melihat perkelahian

antara Yoga Soka dengan Wayan Kitir. Jelas sekali bahwa Yoga

Soka tidak berdaya menghadapi Wayan Kitir. Pemuda itu terdesakKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 278

hebat sekali. Namun anehnya mengapa pedang Wayan Kitir tidak

juga dapat melukai tubuh pemuda itu? melihat keanehan itu, Yoga

Jati menjadi tertarik. Alangkan hebatnya apabila dirinya mendapat

bantuan pemuda itu untuk memusuhi Wayan Kitir. Dengan bantuan

seorang pemuda yang tidak mempan pukulan dan senjata tajam itu,

tentu dirinya tak akan gagal lagi mengalahkan Wayan Kitir.

Maka kemudian gerak-gerik pemuda itu dibayangi. Jadilah di

dalam hutan itu ia bermain-main dengan ayunan. Maksudnya tidak

lain untuk menarik perhatian pemuda itu, dan dapat dijadikan alasan

pula berkenalan. Ternyata sekarang harapannya itu terwujud.

Pemuda itu sekarang malah berterus terang minta bantuannya.

Bukankan ini pucuk dicinta ulam tiba?.

?Ha, kalau begitu paman sama dengan aku. sama-sama

bermusuhan dengan Wayan Kitir. Alangkah baiknya kalau paman

sedikit memberi bantuan padaku. dan nanti apabila aku sudah

berhasil menangkap anak perempuannya yang bernama Ketut

Menur itu, biarlah aku nanti membantu engkau untuk membunuh

Wayan Kitir di rumahnya.?

Tentu saja ajakan Yoga Soka ini membuat Yoga Jati gembira

bukan main. Namun sebagai seorang kakek tentu saja ia

mempertahankan harga diri. Ia hanya tertawa tetapi tidak menjawab

ucapan pemuda itu.

Jadilah, seorang kakek dan seoarang muda yang semula belum

saling kenal ini, sekarang saling berjanji untuk saling memberi

bantuannya. Yoga Soka gembira sekali dan Yoga Jati tak kurang ula

rasa gembiranya.

Dua orang ini kemudian membuat api unggun di dalam hutan

ini. disamping untuk memberi hangat tubuh merekapun

memanggang daging hasil buruan mereka untuk mengisi perut.

Sambil mengunyah daging dan menghangatkan tubuh ini merekaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 279

bicara asyik sekali. Tanpa terasa fajar telah menyingsing mereka

tidak tidur sekejappun namun tidak juga merasa mengantuk.

Pagi segera tiba. Mereka kemudian berangkat ke tempat yang

sudah dipilih Yoga Soka untuk menghadang rombongan Nyoma

Samekta. Tempat yang dipilih Yoga Soka itu memang tepat dan

Yoga Jatipun memuji kecerdikan pemuda itu. mengapa? Sebab

tempat itu berbaatu-batu, jalannya sempit, pada sisi kiri terdapat

jurang yang curam sekali dan amat dalam. Sebaliknya disisi kanan

merupakan tebing yang sulit dipanjar orang.
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

?Mari kita tutup jalan ini dengan batu!? ajak Yoga Soka

Yoga Jati membelalakkan mata, ?Untuk apa??

?Agar mereka tertumbuk jalan buntu dan tidak dapat

meneruskan perjalanan. Disaat mereka bingung, kita lalu muncul

dibelakang mereka. Dengan siasat itu, bukankah kita dapat

mengalahkan lawan dengan gampang? Kalau mereka balik harus

berhadapan dengan kita. Kalau tidak mereka tentu masuk ke dalam

jurang.?

Akan tetapi Yoga Jati menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sahutnya, ?Aku tidak setuju!?

Yoga Soka heran dan bertanya. ?Mengapa? Bukankah dengan

jalan itu akan mempercepat selesainya urusan kita??

?Tidak!? bantah Yoga Jati. Aku tidak mau main siasat seperti

itu. sebab sekalipun menang, aku akan merasa penasaran. Sebab

kemenangan itu tidak lewat perlawanan secara jujur. Kita harus

dapat merobohkan dan mengalahkan mereka dengan berkelahi.

Huh, apakah engkau takut aku akan kalah menghadapi keroyokan

mereka??Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 280

?Aih, tidak!? sahut Yoga Soka cepat. Maksudku bukan bergitu

paman, maksudku hanya ingin mempermudah usaha kita. Tetapi

kalau paman tidak setuju, baiklah kita lawan mereka nanti dengan

kesaktian.?

?Kik kik kik kik .. bagus!? sambut Yoga jati dengan ketawa

ngikik. ?Menggunakan kekebalan tubuhmu engkau nanti

menyerang seperti kerbau gila. Banting atau lemparkan mereka ke

jurang, dan aku yang akan merebut senjata mereka, sehingga akan

mempermudah usahamu mengalahkan mereka.?

?Bagus!? giliran Yoga Soka yang menyambut rencana itu

dengan wajah berseri.

Hari sudah agak siang. Ketika Yoga Soka dan Yoga Jati

melihat mengepulnya debu yang diterjang oleh kaki kuda

jumlahnya sembilan ekor. Rombongan ini memang terdiri dari

sembilan orang muda. Yang empat orang adalah empat orang anak

Wayan Kitir, dan empat orang murid-murid Wayan Kitir yang ilmu

kepandaiannya sudah hampir sejajar dengan Wayan Semangkin dan

saudara-saudaranya. Adapun yang seorang adalah Nyoman Samekta

yang ketika itu wajahnya masih nampak pucat akibat luka-luka yang

diderita. Tetapi sekalipun menderita luka, bari ini pemuda itu

wajahnya selalu berseri gembira. Ia dapat berdekatan dengan Ketut

Menur, dapat bicara berkali-kali, pula dapat menikmati wjah jelita

yang membuatnya ia ganderung (tergila-gila) itu. dalam perjalanan

ini, otak Nyoman Samekta selalu bekerja. Bagaimanakah nanti

tindakan yang harus dilakukan setelah tiba di ularan. Dirinya sendiri

menderita luka sehingga tidak mungkin bisa ikut maju berperang

melawn orang-orang Majapahit. Akan tetapi sebaliknya tentu saja ia

tidak knan tega membiarkan Ketut Menur ikut bertempur.

Kalau ia melarang, gadis itu tantu membangkang dan

mengajukan alasan, justeru kedatangannya ke Ularan itu untukKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 281

berperang dan menghalau orang-orang Majapahit. Maka timbullah

rencana Nyoman Samekta untuk menggunakan raja Pasung Giri. Ia

akan membujuk kepada raja supaya memberi tugas kepada Ketut

Menur di garis belakang. Memimpin orang perempuan untuk

mempersiapkan makan bagi pasukan. Kemudian disaat orang

makan ini, Nyoman Samekta akan menggunakan orang

kepercayaannya untuk mencampurkan semacam obat yang

membuat orang merasa mengantuk saja. Untuk membuat Ketut

Menur tidur diluar kemauannya. Kalau Ketut Menur sudah dalam

keadaan seperti itu, ia akan membuat gadis itu tidak berdaya.

Disembunyikan dan diikat kaki tangannya. Kalau menur bersedia

menyerah dalam bujuk rayunya, tentu saja itulah yang diharapkan.

Akan tetapi apabila ia membandel ia dapat menggunakan kekerasan

dan kekuasaannya sebagai seorang panglima muda.

Nyoman Samekta tidak pernah mimpi sama sekali bahwa di

depan sudah menghadang bahaya maut. Panglima muda ini baru

sadar dan kaget ketika Wayan Semangkin dan Made Kulawu yang

berjalan paling depan berseru tertahan hampir berbareng.

?Ah, pemuda liar kemarin itu menghadang ditengah jalan!?

Mereka semua mengamati ke arah depan, pada daerah yang

berserakan batu-batu besar. Kemudian mereka melihat nyata bahwa

benar pemuda yang kemarin mengacau itu berdiri ditengah jalan

seorang diri.

Melihat Yoga Soka, tiba-tiba saja kemarahan Menur bangkit.

Teriaknya, ?Hmm, biarlah aku mendahului kesana dan menghajar

bangsat busuk itu.?

?Jangan!? cegan Nyoman Samekta dan nyoman Sawiji hampir

berbareng. Kemudian dengan tangannya pula Nyoman Sawiji sudah

menghalangi di depan dengan kudanya.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 282

Ketut Menur penasaran dan memprotes. ?Mengapa? Pemuda

bangsat itu telah menghina keluarga kita. Secepatnya kita hajar

mampus, lunaslah hinaan itu!?

?Bukan hanya engkau seorang diri yang penasaran, Menur.?

Bukuk Nyoman Sawiji, ?Tetapi sekalipun begitu, janganlah kita

meninggalkan kewaspadaan. Ayan sudah memberitahukan kepada

kita bahwa pemuda itu tidak mempan senjata. Walaupun gerakan

tatakelahinya kalah gesit dan kalah tinggi, namun dia merupakan

lawan berbahaya. Bukankah kemarin, sekalipun kita keroyok, dia

masih dapat bertahan sekalipun terdesak? Maka biarlah jahanam itu

kita hadapi bersama-sama. Dan disamping itu, siapa tahu pula

apahila dia tidak hanya seorang diri??

?Benar!: sahut Wayan Semangkin. ?Memang engkau perlu

berhati-hati, Menur. Jangan hanya membaw kemauan sendiri. Sebab

apabila engkau berhadapan dengan bahaya, bukankah kakak
kakakmu bertanggung jawb kepada ayah? Kemarahan ayah tidak

hanya kepada engkau, tetapi kepada kakak-kakamu!?

Menur menjadi bungkam dan tidak berani nekat setelah Wayan

Semangkin yang melarang. Memang diantara kakak-kakaknya.

Wayan Semangkin inilah yang paling disegani oleh Ketut Menur.

Sebab Wayan Semangikin dengan Nyoman Sawiji maupun Made

Kulawu ia jarang sekali bicara, apabila tidak perlu benar-benar.

Terhadap kakaknya yang pendiam inilah gadis itu segan dan

tunduk.

Makin lama jarak mereka menjadi semakin dekat, tetai

pandangan mata sembilan orang ini tidak pernah beralih dan tertuju

kepada Yoga Soka yang berdiri menghadang di tengah jalan. Hati

mereka berdebar tegang. Sendirikah pemuda itu atau diam-diam

menyembunyikan pembantu-pembantunya?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 283

?Jalan di depan itu berbahaya,? Nyoman Samekta itu

memperingatkan. ?Pada sisi kanan merupakan tebing terjal,

sedangkan sisi kiri adalah jurang yang dalam.?

?Hmm, kalau begitu biarlah aku dan Made Kulawu menerjang

dengan kuda!? kata Nyoman Sawiji. ?Dia tak akan berani bertahan

oleh terjangan kita berdua.?

?Baiklah!? sambut Wayan Semangkin. ?Tetapi kalian harus

berhati-hati, mengingat pemuda itu tidak mempan akan senjata.?

?Ya, aku akan selalu berhati-hati.? sambut Nyoman Sawiji.

Kemudian bersama Made Kulawu mereka membedalkan kuda.

Sengaja melarikan kuda secepatnya untuk menerjang pemuda itu.

kalau tidak ingin diterjang oleh kuda tentu pemuda itu akan

melompat minggir.

Melihat membedalnya dua ekor kuda itu, Yoga Jati mengkikik

dan berkata, ?Kik kik kik kik .. tetaplah engkau berdiri disitu.

Akulah yang akan membuat mereka nanti terjungkal dari kuda,

kemudian giliranmulah untuk menghantam dua orang

penunggangnya itu.?

?Baiklah.? sambut Yoga Soka.

Ketika jarak Nyoman Sawiji dan Made Kulawu itu sudah cykup

dekat, dua butir benda terayun dari tangan Yoga Jati. Sambitan itu

dilambari oleh tenaga dalam yang sudah mencaai tingkat sempurna.

Maka benda itu menyambar seperti kilat cepatnya didahului

menyambarnya angin tajam.

?Tak tak .. hiyeehhh .. !? sambaran yang mengenai tepat

pada kepala kuda itu, menyebabkan kuda meringkik nyaring,

kemudian roboh terjungkal.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 284

Baik Nyoman Sawiji maupun Made Kulawu kaget setengah

mati. Mereka tadi memang merasakan menyambarnya benda itu.

akan tetapi tidak sempat melindungi kuda tunggangan masing
masing. Untung juga bahwa dua orang pemuda ini mahir sekali

dalam hal meringankan tubuh. Begitu merasakan tubuhnya

terlempar dari kuda. Nyoman Sawiji segera berjungkir balik untuk

mematahkan tenaga lemparan itu. kemudian dengan manisnya telah

berdiri tegak dalam jarak setombak dengan Yoga Soka.

Tetapi, Made Sawiji tidak beruntung seperti saudaranya.

Tubuhnya yang terlempar justeru ke arah jurang dalam

disampingnya. Pemuda ini kaget setengah mati. Untung sekali

dalam bahaya ini tidak lantas menjadi gugup. Ketika tubuhnya

terlempar ke dalam jurang, menggunakan kecepatan tangannya, ia

masih berhasil meraih sebatang pohon yang tumbuh di pinggir

jurang.

Memang pohon itu tidak kuasa menahan tenaga lemparan dan

beban tubuh Made Kulawu, sehingga pohon kecil itu tercabut

bersama akarnya. Sekalipun demikian, sudah dapat mematahkan

tenaga lemparan, sehingga tangan yang lain sudah berhasil

menyambar pohon pada batang yang lain. Walaupun agak susah

payah, akhirnya pemuda ini dapat pula merambat naik ke atas.

Dari rombongan itu terdengar suara pekik kaget dari mulut.

Ketut Menur saking kaget sudah menjerit nyaring, lalu gadis ini

tidak peduli peringatan kakaknya sudah membedal kudanya

kedepan. Melihat ini, Wayan Semangkin kaget dan segera pula

mengejar untuk melindungi keselamatan adiknya.

Sementara itu, baru saja Nyoman Sawiji berhasil berdiri tegak,

telah diterjang oleh Yoga Soka dengan pukulannya. Untung pemuda

ini tangkas dan menghindar kedamping.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 285

?Sring!? sebatang pedang telah tercabut dari sarungnya dan
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

secepat kilat sudah menghujani serangan kepada Yoga Soka.

Tetapi mendadak dari balik batu menyambar tiga butir batu

kecil lagi. Sebutir menyambar ke arah Nyoman Sawiji, sedang yang

dua butir menyambar ke arah kuda Ketut Menur dan Wayan

Semangkin.

?Trang trang ..!? untung juga wayan Semangkin dan Ketut

menur sudah waspada. Mereka tadi dengan jelas sudah melihat

sebabnya dua orang saudaranya terjungkal dari kuda. Mereka

menduga tentu ada orang yang bersembunyi yang menyambit.

Maka begitu bergerak, mereka sudah mempersiapkan pedang.

Dengan tangkisan iniereka berhasil menyelamatkan kuda masing
masing. Tetapi mendadak dua orang muda ini kaget. Sebab

merasakan lengannya tergetar hebat sekali, dan pedang mereka

hampir saja runtuh. Merasakan akibat seperti ini, tentu saja kakak

beradik ini segera dapat menduga, bahwa orang yang membantu

Yoga Soka itu bukan orang sembarangan.

Sementara itu sambaran angin dari belakan tubuhnya dirasakan

pula oleh Nyoman Sawiji. Sadar akan ada orang yang melempar

senjata rahasia, pemuda itu waspada. Tanpa membalikkan tubuh,

lengan ditekuk ke belakang untuk menangkis senjata rahasia itu.

?Trang .. aihh ..!? benar senjata rahasia yang dilemparkan

orang itu secara tepat dapat ditangkis. Akan tetapi mendadak

tangannya seperti lumpuh, sehingga pedangnya lepas dan terlempar

ke jurang didekatnya. Justeru disaat itu, Yoga Soka telah menerjang

maju. Nyoman Sawiji menghindar ke samping sambil melancarkan

tendangan kearah kelamin. Akan tetapi Yoga Soka tidak takut,

menyambut serangan itu dengan tangan kiri melindungi bagian

tubuh yang lemah, dan tangan kanan membabat dengan telapak

miring. Nyoman Sawiji bukan orang yang bodoh, maka secepatKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 286

kilat ia menarik kembali kakinya, kemudian mengganti serangannya

dengan jari tangan kiri berkembang, untuk menyambar dan

mencukil keluar mata lawan. Tetapi tanpa takut sama sekali Yoga

Soka menerjang maju sambil menundukkan kepalanya.

Sementara itu, baik Made Kulawu maupun Ketut Menur dan

Wayan Semangkin telah datang dan menyerbu dengan pedang

masing-masing. Akan tetapi mendadak terdengar suara tertawa

seperti ketawa kuntilanak keluar dari kubur dan membuat empat

sudara ini kaget dan seram.

?Kik kik kik kik .. kik kik kik kik ..? belum juga hilang

suara tertawa yang mendirikan bulu roma itu, mendadak disitu

hujan batu krikil yang menyerang. Tiga orang bersaudara yang

masih memegang pedang itu, dapat melindungi keselamatan dengan

pedang masing-masing. Mereka memang dapat menghindar dan

menangkis batu-batu itu. akan tetai lengan mereka segera terasa

seperti lumpuh dan hampir saja pedang masing-masing tidak lagi

dapat mereka pertahankan.

Yang paling sibuk adalah Nyoman Sawiji. Ia sudah tidak

bersenjata lagi. Ia melenting tinggi untuk menghindari sambaran

batu yang seperti hujan itu sambil mengebaskan tangannya. Akan

tetapi sungguh celaka, sebutir batu masih juga dapat menghantam

mata kakinya. Pemuda ini mengeluh, melayang turun dengan hanya

menggunakan satu kaki, karena kaki yang kiri mendadak sudah

lumpuh. Akubatnya pemuda ini terhuyung dan hampir roboh.

Justeru disaat itu. Yoga Soka sudah menyerbu dengan

tendangannya.

?Buk .? Tanpa ampun lagi tubuh Nyoman Sawiji telah

terlempar kedalam jurang.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 287

Melihat itu, ketut Menur menjerit nyaring, ia berusaha

menyerbu, tetapi menddak Yoga Soka sudah menghadang. Hingga

usahanya untuk menolong Nyoman Sawiji tidak berhasil.

Wayan Semangkin, made Kulawu maupun yang lain menjadi

pucat melihat terlemparnya Nyoan Sawiji kedalam jurang. Tetapi

sejenak kemudian mereka telah menyerbu dengan senjata masing
masing mengeroyok Yoga Soka. Hanya Nyoman Samekta seorang

yang menderita luka pada kedua pundaknya itu, tidak dapat

memberi bantuannya.

Justeru disaat mereka menyerbu dan mengeroyok Yoga Soka

itu, terdengarlah suara yang ngikik menyeramkan, lalu disusul oleh

melesatnya tubuh pendek dan gemuk dari balik batu. Tangan orang

ini bergerak seperti kilar menyambar. Disusul oleh seruan berturut
turut. Ternyata semua senjata telah lepas dari tangan dan sekarang

semua terlempar ke dalam jurang.

?Kik kik kik kik .. menyerah atau tidak?? ejek Yooga Jati

sambil berdiri berkacak pinggang ditengah mereka.

?Aih kau !? hampir berbareng Wayan Semangkin, Made

Kulawu dan Ketut Menur berseru ketika melihat Yoga Jati alias

Kongsoen Koen Siang.

?Kik kik kik .. memang aku. mengapa?? ejek Yoga Jati.

?Kau kau mengapa membantu dia ??

?Siapakah yang dapat melarang? Aku adalah manusia bebas.

Manusia yang tidak terikat oleh apapun. ?Kik kik kik kik .. kamu

kemarin berbuat memalukan sekali mengeroyok orang. Nah,

bagaimanakah sekarang setelah mendapat bantuanku? ?Kik kik kik

kik .. kalian dapat berbuat apakah kepada dia??Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 288

Seperti meledak dda mereka itu, mendengar jawaban Yoga Jati

itu. walaupun mereka sekarang sudah tidak bersenjata lagi, namun

mereka masih mempunyai tangan dan kaki yang dapat

dipergunakan melawan. Maka sambil menggeram keras, Wayan

Semangkin memimpin saudara-saudaranya untuk menyerbu. Ketut

Menur bersama Made Kulawu menyerbu ke arah Yoga Soka,

sedang yang lain menyerang dan mengeroyok Yoga Jati.

?Kik kik kik kik .. dapat berbuat apakah kalian

terhadapaku?? ejek Yoga Jati yang seger berkelebat cepat sekali

sepeerti kilat. Gerakannya hampir tidak dapat diikuti oleh

pandangan mata mereka semua. Lalu disusul oleh mengeluhnya dua

orang, disusul dengan tubuh roboh ke tanah.

Robohnya dia orang ini, sekarang yang mengeroyok kepada

Yoga Jati tinggal riga orang saja. Sedangkan Yoga Soka dengan

geram seperti kerbau sudah menyambut dua orang lawnnya.

Begitu berkelahi segera terdengar suara bak-bik buk. Pukulan

dan tendangan pengeroyoknya yang berturut-turut bersarang di

tubuh Yoga Soka. Akan tetapi apakah artinya pukulan dan

tendangan mereka ini terhadap pemuda yang berkulit tembaga

sepeerti Yoga Soka ini? sama sekali tidak menimbulkan akibat apa
apa. Sebaliknya makin banyak menendang dan memukul, mereka

malah merasakan kaki dan tangnnya panas dan sakit. Yoga Soka

tidak hanya berdiam diri. Ia berusha menangkap kaki maupun

tangan lawan disamping pula membalas serangan. Namun sungguh

sayang usahanya selalu kalah cepat. Hingga balasan pukulan

maupun tendangannya selalu mengenai tenpat kosong melulu.

Seperti yang terjadi kemarin siang, kakak beradik itu dapat

mengadakan kerjasama, disamping gerakannya terlalu cepat. Untuk

beberapa saat lamanya, seakan Yoga Soka menjadi bulan-bulanan

kakak beradik ini. berkali-kali pukulan dan tendangan itu tidak

berakibat apa-apa, namun membuat Yoga Soka penasaran sekali.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 289

Dalam penasarannya ini, Yoga Soka mengamuk bagai kerbau

gila. Menubruk, memukul dan menendang setiap melihat

berkelebatnya lawan. Walaupun serangan balasan ini hanya

merupakan searangan yang nekat-nekatan, namun malah membuat

kakak beradik ini repot jadinya. Pada suatu ketika, Made Kulawu

secara beruntun melancarkan tendangan dan pukulan. Tetapi Yoga

Soka tidak peduli dengan semua serangan itu dan menyerang maju

dan menubruk. Made Kulawu yang sama sekali tidak menduga,

sedikit terlambat gerakannya sehingga kena dipeluk. Made Kulawu

roboh, sehingga terjadilah pergumulan di atas tanah. Jari tangan

Made Kulawu menyambar untuk menusuk mata. Untung sekali

Yoga Soka tidak lengah dan dapat menghindarkan matanya.

tusukan jari tangan itu melesat menganai pelupuk mata. Walaupun

tidak menimbulkan luka, namun hal ini membuat Yoga Soka

tambah marah. Kerena dua tangannya dipergunakan memeluk

lawan, maka mulutnya segera mencari sasaran. Apa mau, mulut itu

mendaparkan umpan. Telinga kiri made Kulawu digigit.

Made Kulawu tidak menduga lawannya akan menggigit seperti

ini, kaget dan tanpa sesadarnya menjerit kaget. Sebelah tangannya

yang bebas dipergunakan untuk memukul sejadinya. Akan tetapi

sayang sekali, pukulan itu tidak memberi keuntungan apa-apa.

Melihat pergumulan kakaknya dengan lawan, Ketut Menur

berusaha membantu sambil melancarkan tendangan maupun

pukulan. Sekalipun demikian, gadis ini tidak berani sembrono.

Salah tangan dan kaki bergerk, dapat mengakibatkan kakaknya

sendiri yang menderita rugi.

(bertarung mengigit telinga mengingatkan kita ketika Mike Tyson

menggigit telinga Evander Holyfield pada 28 Juni 1997 di Las

Vegas pada ronde ke II).Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 290

Melihat apa yang terjadi, Yoga Jati menjadi geli. Ia tertawa

ngikik seperti hantu bangun dari kubur. Ia menjadi geli, karena

selama hidup ia belum pernah menyaksikan orang yang semacam

itu. Akan tetapi walaupun ia dalam keadaan geli namun ia tidak

pernah lengah. Ia terus bergerak cepat, sedang kaki dan tangannya

tidak pernah berhenti menghajar lawan yang tinggal tiga orang itu.

kalau Yoga Soka menjadi bulan-bulanan Ketut Menur dan Made

Kulawu, sebaliknya kakek gemuk pendek ini membuat bulan
bulanan ketiga lawannya itu. setiap tangan maupun kakinya

bergerak tentu selalu tepat mengenai lawannya. Suara bak-bik-buk

berturut-turut terdengar. Dan celakanya pula, kakek ini memang

sengaja mempermainkan tiga oang lawannya itu. buktinya setiap

pukulan maupun tendangannya tidak ke arah bagian tubuh yang

mematikan maupun menimbulkan luka berat. Malah yang banyak

kali dipilih adalah bagian muka lawan, hingga tiga orang muda itu,

sekalipun tidak menderita luka berat namun mukanya menjadi

babak belur dan matang biru, disamping darahnya menghiasi wajah

yang keluar dari mulut, bibir dan hidung.

Justeru serangan-serangan Yoga Jati yang banyak kali

diarahkan ke bagian muka lawan inilah yang membuat tiga orang

itu penasaran sekali. Walaupun seperti tidak berdaya, mereka nekat

melawan terus.
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pada suatu ketika, Wayan Semangkin kurang cepat gerakannya.

Akubatnya tinju Yoga Jati bersarang ke sudut mata. Kontan saja

ditempat yang terpukul tumbuh telor ayam yang iru, sehingga untuk

melihat menjadi kabur. Celakanya, disaat Wayan Semangkin mesih

berusaha mengusir pusing kepalanya, sebuah pukulan Yoga jati

kembali bersarang ke mata sebelah kanan. Pemuda ini masih sempat

melindungi keselamatan matanya sehingga pukulan itu tidak tepat.

Akan tetapi walaupn demikian, ditempat itupun kembali tumbuh

daging biru sebesar telor ayam.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 291

Berbareng dengan terlukanya mata Wayan Semangkin ini,

menyusul terdengar suara jerit ngeri saudara seperguruannya.

Ternyata oleh tendangan Yoga Jati yang tepat, pemuda itu telah

terlempar masuk ke dalam jurang seperti yang terjadi dengan

Nyoman Sawiji.

Melihat ini, Wayan Semangkin kaget setengah mati. Ia sadar

diihaknya tidak mungkin dapat melawan musuh yang terlalu kuat

ini. akan tetapi sebaliknya kalau dirinya harus melarikan diri, harga

dirinya tak sanggup untuk menderita malu. Maka teriaknya kepada

Nyoman Samekta yang ketika itu masih tetap di punggung kuda.

?Hai Samekta! Mengapa engkau hanya berdiam diri macam itu?

lekaslah engkau pergi pulang kerumahku. Beritahukan kepada ayah

bencana ini!?

Nyoman Samekta yang menderita luka berat dan tidak bisa

membantu itu, baru sadar setelah mendengar teriakan ini. ia hanya

mengangguk dan tanpa menjawab, pemuda ini sudah memutar

kudanya untuk melarikan diri memberi kabar kepada Wayan Kitir.

Akan tetapi, manakah mungkin Yoga Jati membiarkan pemuda itu

pergi? ia memunggut dua butir batu kecil. Begitu tangan terayun,

dua butir batu itu meluncur seperti anak panah lepas dari busur.

?awas batu!? teriak Wayan Semangkin memperingatkan kepada

Nyoman Samekta.

Tetapi sudah terlambat. Nyoman Samekta yang sudah terluka

itu, gerakannya tidak leluasa dan hanya merusaha membungkukkan

tubuh. Tetapi apakah gunanya membungkukkan tubuh? Sambaran

batu itu sudah secara tepat mengenai bokong kuda sedangkan batu

yang satu lagi dengan tepat mengenai paha kuda bagian belakang.

Kuda itu meringkik nyaring kesakitan. Dan celakanya kuda yang

menderita kesakitan ini melompat berdiri dan ternyata lompatannya

itu malah masuk ke dalam jurang. Yang terdengar kemudianKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 292

hanyalah pekik mulut Nyoman Samekta yang terlempar ke dalam

jurang itu.justeru usaha Nyoman Samekta yang akan memberitahu

kepada Wayan Kitir di rumah ini membuat Yoga Jati tidak mau lagi

bermain-main, maka peristiwa yang menyusul hanyalah dalam dua

gebrakan saja, murid Wayan Kitir itu telah roboh dengan dada

ambrol. Melihat ini Wayan Semangkin marah bukan main dan ia

menjadi nekat. Ia menubruk dengan terjangan untuk mengadu jiwa.

Akan tetapi manakah mungkin Yoga Jati bersedia diajak mati

berbareng? Dengan gerakannya yang gesit kakek ini berhasil

menghindarkan diri dan menyusul suara nyaring.

?Plak ..!? pukulan Yoga Jati yang tepat, telah menyebabkan

Wayan Semangkin roboh dengan kepala pecah dan saat itu juga

nyawa pemuda itu melayang.

Melihat ini, Ketut Menur yang sedang berusaha membantu

Made Kulawu kaget setengah mati dan memekik nyaring. Dengan

marah gadis itu telah menerjang ke arah Yoga Jati sambil menahan

tangis.

?Aihh, jangan!? teriak kakek itu sambil menghindari. ?Jangan

menyerang aku!?

Kalau kepad bebeerapa orang pemuda tadi, tanpa kenal kasihan

Yoga Jati telah merobohkan dan melemparkan ke jurang, sebaliknya

menghadapi Ketut Menur ini, ia hanya berlompatan menghindar

tanpa mau membalas, mengapa? Watak kakek ini memang aneh.

Sejak masih muda sampai sekarang menjadi kakek-kakek ini, sikap

Yoga Jati tidak juga berubah. Ia merasa malu kalau erkelahi dengan

wanita. Karena wanita itu kodratnya lebih lemah dibansing dengan

pria, maka bukanlah tandingannya.

Akan tetapi justeru sikap Yoga Jati yang demikian ini, malah

menimbulkan salah faham dalam hati Ketut Menur. Gadis ini

merasa dirinya direndahkan. Maka dengan gerakan yang gesit danKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 293

kaki maupun tangan yang cepat, gadis ini terus menyerang

sejadinya.

Ketika itu, antara Yoga Soka dengan Made Kulawu terus saja

bergumul. Sekapan Yoga Soka kuat sekali membuat usaha Made

Kulawu sia-sia belaka. Setelah tangannya yang bebas dipergunakan

memukul apa saja yang dapat dipukul. Akan tetapi yang dipukul

seperti batu karang. Yoga Soka tidak menderita suatu apapun,

sebaliknya tangannya sendiri yang terasa sakit. Bukan hanya

tangan, tetapi telinga irinyapun terasa sakit dan panas. Darah keluar

dari pangkal telinga yang putus membasahi muka pemuda ini yang

bercampur dengan debu.

Celakanya lagi, setelah Yoga Soka berhasil menggigit putus

daun telinga lwannnya itu, sekarang seperti seekor anjing gila.

Karena tidak dapat menyerang lagi kecuali dengan gigi dan

mulutnya, maka sasaran gigitannya sekarang beralih. Dan agaknya

pemuda yang bernama Made Kulawu ini memang sial. Walaupun ia

sudah berusaha menyembunyikan bagian tubuhnya yang bisa

digigit, akan tetapi karena dirinya dibawah dan ditindih oleh Yoga

Soka, usahanya tidak banyak menolong. Tiba-tiba mulut dan gigi

Yoga soka memperoleh sasaran empuk. Hidung Made Kulawu yang

sekarang mendapat giliran menjadi mangsa gigitan Yoga Soka.

?Aduhh ..!? teriak nyaring dari mulut Made Kulawu saking

kaget dan kesakitan ini benar-benar membuat Made Kullawu mati

kutu. Sama sekali tidak dapat membela diri dan saat itu hidungnya

sudah mulai menitikkan darah. Saking marah dan penasaran yang

memenuhi dada pemuda ini membuat Made Kulawu Pingsan. Ia

pingsan bukan akibat luka yang dideritanya, tetapi akibat derita

batin.

Tetapi justeru pingsannya Made Kulawu inilah yang

mengakibatkan tamat riwayatnya. Sebab setelah melihat lawannyaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 294

tidak bergerak lagi, dengan menggeram seperti hariamu edan, Yoga

Soka telah mengangkat tubuh Made Kulawu lalu dilemparkan ke

dalam jurang.

?Aihh ..!? jeritan ini keluar dari mulut Ketut Menur. Gadis

ini tidak pernah menduga bahwa kakaknya itu akan mengalami

nasih seperti Nyoman Sawiji, masuk ke dalam jurang.

Sekarang dirinya tinggal seorang diri, dan tiga orang kakaknya

telah tewas dalam perkelahian ini. mendadak sana gadis ini meta

gelap. Dan tahu-tahu Ketut Menur sudah melompat melempar diri

ke dalam jurang.

?Aihh ..!? Yoga Jati kaget dan berusaha menyambar tubuh

gadis itu. tetapi terlambat. Tubuh gadis itu sudah melayang ke

dalam jurang yang amat dalam itu.

? ooOoo ?

JILID 7

AHHH, kasihan. Dari rumah empat orang bersaudara ini

bermaksud menuju medan perang Ularan memenuhi undangan

Nyoman Samekta, tahu-tahu ditempat ini mereka harus berhadapan

dengan maut. Ahh, betapa bersedih dan berdukanya ayah bundanya

apabila mengetahui apa yang terjadi dengan keempat orang anaknya

ini. akan tetapi siapakah yang dapat memberi kabar kepada ayah

dan bunda mereka itu? diantara mereka tidak seorangpun yang

masih hidup.

Sementara itu, melihat melompatnya Ketut Menur ke dalam

jurang, Yoga Soka segera melompat ke pinggir jurang untuk

menengok ke bawah. Akan tetai jurang itu dalam sekali dan tidakKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 295

tampak pula dasarnya. Maka walaupun pemuda itu berusaha melihat

apa yang ada di bawah jurang, ia tidak juga dapat melihat apa-apa.

Yoga Soka menjadi sedih bukan main. Tadi setelah musuh

berturut-turut dirobohkan oleh sepak terjang Yoga Jati, sebenarnya

pemuda ini gembira sekali. Tidak lama lagi tentu ia sudah dapat

menangkap Ketut Menur yang membuat dirinya tergila-gila itu.

akan tetapi kesudahannya sekarang, tidak selaras dengan

harapannya. Gadis yang telah menjadi putus asa itu ternyata

memilih mati dengan melempar diri ke dalam jurang.

Celakanya pula, Yoga Soka tidak mau mengerti dengan

terjadinya peristiwa ini. ia telah menyalahkan Yoga Jati. Mengapa

kakek itu tidak bertindak cepat, sehingga memberikan kesempatan

kepada gadis itu melempar diri ke dalam jurang.

?Hai Yoga Jati!? teriak Yoga Soka, yang sudah tidak lagi

menggunakan sebutan paman kepada kakek itu. ?Mengapa kau

biarkan saja gadis tadi melempar diri ke jurang??

Untuk sejenak kakek ini terbelalak. Akan tetapi kemudian

terdengar suara tertawa kakek ini yang nyekikik. ?Kik kik kik kik

.. mengapa kau menyalahkan aku? mengapa engkau sendiri tidak

mencegah dia melompat ke jurang??

Atas balasan ini, sejenak Yoga Soka terbelalak juga, namun

kemudian pemuda ini mendapat alasan. ?Tetapi bukankah jarakmu

lebih dekat dibandingkan aku? jika engkau tadi mencegah, tentu

Menur tak akan mati didalam jurang.?

Kakek ini tampak menghela nafas pendek. Kemudian

jawabnya. ?Bisamu hanya menyalahkan orang lain saja bocah, dan

engkau tak mau menyalahkan dirimu sendiri. Hayo, jawablah.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 296

Bukankah mereka itu hampir semua jatuh oleh tanganku? ?Kik kik

kik kik, bicara soal jasa, bukankah aku yang berjasa??

?Huh, tahukah engkau bahwa semua itu tidak ada artinya, tanpa

aku memperoleh gadis cantik itu? aku tidak bermusuhan dengan

mereka. Tujuan satu-satunya hanyalah mendapatkan Ketut Menur.?

Mendengar jawban pemuda ini, Yoga Jatipun menjadi sadar. Ia

segera ingat bahwa sejak semula tujuan pemuda itu hanya ingin

memperoleh Ketut Menur sana, lain tidak! Meka iapun bisa

mengerti bahwa pemuda ini menjadi masygul bukan main. Kalau

antara dirinya dari bersehutu kemudian berselisih dan bermusuhan,

bukankan dirinya itu juga akan menderita rugi? Padahal walaupun
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Yoga Soka ini tidak seberapa tinggi ilmu tata-kelahinya, namun

seorang yang tidak mempan senjata. Pemuda ini diperlukan

bantuannya untuk mengalahkan Wayan Kitir.

Mendadak saja timbullah akal kakek ini. katanya, ?Sudahlah,

apa yang sudah terlanjur, tidak perlu disesalkan. Tetapi anak, untuk

membuat engkau tidak penasaran aku bersedia membantu engkau

mencari gadis canik.

?Ohh, apa kau kira, aku seorang diri, tidak dapat mencari gadis

cantik yang aku kehendaki?? bantah Yoga Soka.

?Akan tetapi engkau tentu belum luas pengalamanmu.

Sehingga engkau melum mengenal suatu daerah yang banyak

melahirkan perempuan-perempuan cantik. Aihh, dimana hampir

setiap perempuan berwajah cantik dan berkulit putih kuning seperti

Ketut Menur. Betul nak, aku bukan membual kosong. Dan engkau

dapat membuktikan sendiiri ucapanku ini.?

Mendengar disebutnya perempuan-perempuan cantik yang

berkulit putih kuning seperti Ketut Menur, kemarahan pemuda ituKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 297

tiba-tiba mereda. Ia justeru sedang tergila-gila kepada Ketut Menur.

Maka hatinya jadi tertarik dan bertanya. ?Daerah manakah itu??

?Kemudian hari engkau akan aku antar kau kesana. Kau bisa

memuaskan hatimu dan dapat memilih mana yang kau suka. Dan

kalau perlu, sekalipun aku sudah tua, akupun dapat membantumu

memilihkan perempuan-perempuan cantik itu.?

?Mengapa tidak sekarang?? desak Yoga Soka tiba-tiba, karena

merasa tidak sabar lagi. Hayolah, sekarang juga antarkan aku

kesana. Aku harus segera dapat memperoleh ganti gadis cantik

seperti Ketut Menur itu.?

?Aihh, sabarlah! Tergesa-gesa tidaklah baik. Jika aku sudah

berjanji, tentu aku akan menepati. Engkau tidak perlu khawatir

tentang janjiku itu. mari kita segera pergi meninggalkan tempat ini

karena semua telah beres. Secepatnya kita pergi ke rumah Wayan

Kitir untuk melenyapkan manusia itu, sekaligus memberitahukan

bahwa semua anak-anaknya sudah mati. Baru setelah kita selesai

membereskan urusan dengan Wayan Kitir, kau dan aku segera pergi

mencari perempuan cantik yang kau suka itu.?

Walaupun hatinya masih masygul dengan terjadinya peristiw

diluar harapan ini, namun segera pula yoga Soka mengikuti kakek

itu, pergi menuju rumah Wayan Kitir. Mereka bergerak cepat dan

mereka sama sekali tidak mau peduli kepada mayat-mayat yang

tergeletak di pinggir jalan sebagai akibat keganasan tangan mereka

berdua. Belum lama mereka bergerak, mereka melihat empat ekor

koda yang asyik makan rumput di pinggir jalan. Melihat kuga kuda

itu, barulah mereka ingat. Tentu kuda itu adalah tunggangan

rombongan Nyoman Samekta tadi yang takut dan melarikan diri.

?Aha,? seru Yoga Jati tertahan. ?Tunggulah disini sebantar, dan

biarlah aku tangkap dua ekor kuda untuk kita. Bukankah kita akanKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 298

lebih enak kalau pergi kesana sambil duduk di atas punggung

kuda??

Yoga Soka memanggut. Sahutnya, ?Baiklah! Dan berikan

padaku kuda yang bulunya merah itu!?

?Jangan khawatir. Aku adalah orang yang tahu caranya

memikat dan menangkap kuda supaya menurut.? Sambil berkata

kakek itu sudah melesat ke arah kuda kuda itu yang asyik makan

rumput. Akan tetapi kakek itu tidak lewat si atas tanah. Melainkan

melesat ke sebatang pohon. Kemudian dengan gerakannya yang

seperti kera, kakek itu berlompatan ringan sekali tanpa

menimbulkan suata. Melihat cara bergerak kakek itu, ia

mengangguk angguk dan kagum. Kemudian timbullah niat didalam

hati pemuda ini, ingin minta imbalan jasa membantu mengalahkan

Wayan Kitir dengan minta pelajaran gerak cepat seperti itu.

Dari tempatnya berdiri pemuda ini melihat bahwa kakek itu

sudah mengeluarkan tambang yang semula melingkar-lingkar di

perutnya yang gendut dan tak berbaju itu. pada unung tambang itu

dibuatlah semacam lingkaran dan tambang itupun melingkar pada

lengan kanan. Ia tidak mengerti maksud kakek itu yang menyiapkan

tambang.

Tak lama kemudian, Yoga Jati sudah berada di atas empat ekor

kuda tersebut, yang masih asyik makan rumput seakan tak kenal

akan bahaya yang mengancam dirinya. Sejenak kemudian

tampaklah melayang tubuh Yoga jati yang ringan dari atas batang

pohon. Gerakannya sungguh mengabumkan dan pantat kakek itu

sudah jatuh tepat di atas punggung seekor kuda berbulu putih.

Berbareng dengan duduknya diatas punggung kuda itu, tambang di

tangan kanan sudah bergerak. Ujung tambang yang terdapat

lingkaran, secara jitu telah masuk ke ke leher kuda berbulu merah.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 299

Kuda itu kaget. Melompat dan melarikan diri. Yang dua ekor

memang dapat melarikan diri denga bebas. Akan tetapi yang dua

ekor segera tertahan olehkekuatan yang tidak terlawan. Sekalipun

berusaha memberontak tak juga bis berhasil.

?Kik kik kik kik .. kemarilah!? teriaknya pada Yoga Soka

sesudah tertawa ngikin seperti suara ayam.

Dengan gembira, Yoga Soka sudah melompat lari-lari

menghampiri Yoga Jati yang telah berhasil menangkap dua ekor.

Kemudian dengan gerakan yang ringan, pemuda ini sudah

melompat ke punggung kuda berbulu merah.

Sambil memegang kendali kuda, Yoga soka pula melepas

tambang yang menjerat leher kuda berbulu merah itu. dan

selanjutnya dengan wajah berseri dua orang ini sudah melarikan

kudanya masing-masing menuju ke rumah Wayan Kitir.

Malapetaka yang menimpa empat orang anaknya sekaligus itu,

tentu saja tidak pernah diduga oleh Wayan Kitir. Dan menurut

dugaan ayah yang sayang kepada anak-anaknya ini, tentu anak
anaknya itu tentu dapat mencapai ularan dengan selamat.=, dan

sudah pula dapat menggabungkan diri dengan pasukan raja Pasung

Giri.

Sebagai seorang ayah yang telah memberi bekal yang cukup

kepada anak-anaknya itu, maka ia percaya bahw dalam medan

pertempuran, keempat anaknya itu akan dapat memberikan bantuan

sesuai dengan harapan raja Pasung Giri.

Dan setelah empat orang anaknya itu ergi, Wayan Kitir selalu

sibuk dalam usahanya merawat isterinya yang sudah agak lama

menderita sakit. Usaha untuk memnyembuhkan, ia sudah memeras

kepandaian dan pengalamannya. Malai iapun telah meita

pertolongan kepada para pendeta yang terkenal sakti. NamunKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 300

sungguh sayang sekali, semua obat dan jampi-jampi itu, tidak juga

membuat isterinya sembuh. Isterinya sudah lama sekali tidak pernah

meninggalkan tempat tidurnya. Dan untuk semua kebutuhannya,

terpaksa harus dilayani. Yang bisa melayani kebutuhan ini. ia

sendiri maupun anaknya perempuan Ketut Menur. Akan tetapi

karena gadis ini mengikuti kakak-kakaknya pergi membantu raja

Pasung Giri, maka semua keperluannya sekarang harus dilayani

oleh Wayan Kitir sendiri.

Akan tetapi setelah sehari tidak melihat Menur, ibu yang

sedang menderita sakit ini bertanya kepada suaminya. ?Kitir,!

Mengapa Menur tidak datang menjenguk aku hari ini??

?Dia sedang pergi bersama kakak-kakaknya.? Sahut suaminya.

?Kemana? Ke ladang? Mengapa sehari penuh ke ladang tidak

juga pulang? Apa sajakah yang dikerjakan orang disana??

Wayan Kitir tidak segera memberi jawaban. Timbul

pertentangan dalam dadanya. Apakah harus berterus terang ataukah

harus berbohong? Tadi pagi ketika Menur akan berangkat, ia

memang sudah memerintahkan anak-anaknya agar minta diri

kepada ibunya. Akan tetapi gadis itu menolek karena ia khawatir

kalau ibunya tidak mengijinkan dirinya pergi. gadis ini tidak ingin

kepergiannya bersama kakak-kakaknya dihalangi oleh ibunya.

Wayan kitirpun tidak dapat memaksa. Ia memang sangat

memanjakan kepada puteri satu-satunya itu. setiap kehendak dan

kemauannya selalu dituruti dan merasa tidak tega kalau harus tidak

menuruti. Akhirnya diputuskan bahwa kepergian menur tidak

diberitahukan kepada ibunya.

Tetapi sekarang Wayan Kitir merasa dihadapkan kepada

kesulitan dan merasa serba salah. Kalau dirinya tidak berterus

terang, ia khawatir kalau isterinya menuduh dirinya sebagai suami

yang suka berbohong. Padahal selama dirinya hidup bersuami isteriKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 301

dengan isterinya ini, Wayan Kitir belum pernah berbohong. Ia

selalu jujur dan banyak mengalah. Hal ini dilakukan bukan lain

untuk membuat isterinya senang dan bahagia disampingnya. Tetapi

sebaliknya, apabila dirinya berterus terang, iapun khawatir kalau

isterinya menjadi marah. Mengapa kepergian Menur diam-diam,

tidak minta diri dan khawatir pula kalau isterinya salah faham,

mengira anaknya sekarang sudah tidak peduli lagi kepada ibunya.

Wayan Kitir merasa serba salah! Membuat Wayan Kitir salam

keraguan. Justeru melihat keraguan suaminya ini, ibu Menur

menjadi curiga. Ia sudah menduga bahwa suaminya

menyembunyikan sesuatu. Maka desaknya, ?mengapa engkau

berdiam diri dan ragu-ragu? Hemm, engkau menyembunyikan

rahasia. Makin tua engkau makin tidak beres dan tidak mencintai

isterimu lagi. Hu hu huuuuuu..!?

Dan tiba-tiba saja isterinya menangis mengukguk. Wayan kitir

kaget dan makin merasa serba salah.

?Aihh, jangan kau berkata begitu!? hiburnya sambil menghela

nafas pendek. :Jangan engkau gampang curiga dan menuduh yang

bukan-bukan. Apabila hatimu tidak tenteram, aku khawatir sakitmu

takkan sembuh.?

?Hu hu huuuuu .. aku lebih senang mati saja .. daripada

suami dan anak-anakku suka berbohong ..!?

?Aih, siapa yang suka berbohong??

?Kau, .. kau yang menjadi tukang pembohong ..!? teriak

isterinya ditengah tangisnya. ?Aku .. aku tahu Menur tidak ke

ladang .. hu hu huuuu, biar aku mati saja ..!?

Wayan Kitir menghela nafas panjang, ia menjadi sedih

menghadapi isterinya yang menangis seperti ini. ia memang tidak

pernah tahan apabila melihat isterinya menangis. Maka katanyaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 302
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kemudian. ?Jangan menangis .. jangan menangis isteriku ..!

dengar .. dengarlah aku menerangkan secara jujur ..!?

Tetapi isterinya masih terisak-isak dan sepasang matanya yang

cekung itu mengamati Wayan Kitir tidak berkedip. Seakan mata

cekung itu ingin menembus dan menjenguk ke isi hati suaminya itu

yang dianggap telah menjadi seoang pembohong itu.

?Isteriku, dengarlah!? kata Wayan Kitir dengan nadanya yang

mebujuk. ?Saat sekarang ini, tanah tumpah darah kita kerajaan Bali

ini, sedang diserbu oleh orang-orang Majapahit yang serakah ..?

?Jangan berputar-putar ..!? bentak isterinya. ?Aku

menanyakan anakku. Bukan tentang itu!?

?Sabar isteriku.? Bujuk Wayan Kitir. ?Justeru hal itu

mempunyai sangkut paut dengan apa yang engkau tanyakan.?

Wayan Kitir mengamati isterinya untuk melihat kesan. Ketika

melihat isterinya berdiam diri dan hanya terisak-isak ia meneruskan.

?Justeru pertanyaanmu itu bersangkut paur dengan apa yang aku

ceritakan ini. bahwa saat sekarang ini negara Bali sedang diserbu

oleh orang-orang Majapahit. Mereka telah mendarat di Ularan dan

memusuhi paduka raja Pasung Giri. Kemarin pagi, datang kemari

seorang panglima muda bernama Nyoman Samekta. Dia datang

kemari sebagai utusan raja. Yang maksudnya tiada lain untuk

mengundang aku dan raja Pasung Giri membutuhkan bantuanku

untuk melawan orang-orang Majapahit itu. tetapi ..?

Kata-kata Wayan Kitir ini terputus oleh kata isterinya. ?Jadi

jelasnya Menur sekarang pergi berperang??

Wayan kitir mengangguk lemah.

?Dengan siapa menur pergi?? desak isterinya.

?Dengan kakak-kakaknya, dengan empat orang muridku pula.?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 303

?Aduh .. hu hu hukkk ..? tiba-tiba saja ibu ini memekik

dan menangis mengukguk keras sekali.

Dan Wayan Kitir yang merasa terdesak dan terpaksa berterus

terang, menghela nafas berat. Baru beberapa saat kemudian ia

berkata. ?Maafkan aku, mengapa sebabnya anak-anakmu tidak

minta diri padamu. Bukan kerena mengabaikan engkau sebagai

ibunya, tetapi .. karena engkau sedang sakit ..?

?Jadi, kalau orang sakit itu tak berguna? Dan tak perlu diajak

bicara lagi??

?Bukan begitu isteriku.? Bujuk Wayan Kitir. ?Akan tetapi

dimaksud agar engkau tidak terganggu.?

?Hemm .. aku yang masih hidup saja sudah tidak lagi

diperlukan. Hm .. memang aku tak berguna lagi?

?Jangan engkau berpendapat begitu, isteriku.? Bujuk Waan

Kitir. ?Engkau harus mengerti, bahwa apabila negera kita diganggu,

merupakan kewajiban kita untuk membela.?

Wayan kitir berhenti dan mengamati isterinya mencari kesan.

Baru beberapa saat kemudian ia berkata lagi. Orang-orang

Majapahit yang serakah itu harus dilawan dan diusir secepatnya dari

bumi Bali kita ini. dalam membela negara, tentu saja kita tidak takut

mempertaruhkan nyawa. Dan itu pula sebabnya, karena keadaan

mendesak, mereka pergi untuk melawan orang-orang majapahit

itu.?

Mendadak terdengar suara ?huk? dan dari mulut perempuan

yang sedang menderita sakit ini, menyembur darah segar. Wayan

Kitir kaget sekali. Ia cepat-cepat menolong mengurut dada dan

pungugung isterinya guna menghentikan darah yang menyembur

dari mulut isterinya secara tiba-tiba.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 304

Dan sesudah menyemburkan darah merah dari mulut itu. wajah

perempuan ini makin menjadi pucat. Dadanya berkembang kempis

dan nafasnya tampak sesak sekali. Nampak sekali bahwa isteri

wayan Kitir ini sekarang tambah payah.

Wayan Kitir menggerakkan jari-jari tangannya untuk memijit

dan menguurut beberapa bagian tubuh isterinya. Tindakan ini

dimaksudkan untuk meringankan derita isteri tercinta ini. akan

tetapi ketika ia memijit nadi pada pergelangan tangan isterinya.

Wayan Kitir kaget sekali. Nadi itu tiba-tiba saja sekarang menjadi

lemah, merupakan pertanda bahwa isterinya berada dalam keadaan

berbahaya. Ia kaget tetapi tidak menjadi gugup. Ia segera bertindak.

Ia memijat tengkuk isterinya dengan keras. Dan pijatan yang

disertai tenaga dalam tingkat tinggi ini membuatnya pingsan.

Kemudian ia duduk bersila di samping isterinya, memejamkan mata

untuk memusatkan pikiran sambil menempelkan telapak tangannya

ke punggung. Ia segera menyalurkan hawa sakti dari dalam

tubuhnya. Guna membantu isterinya agar tenaga dan kekuatannya

bertambah.

Wayan Kitir mengerti, bahwa sebabnya isteri tercinta itu

muntah darah segar, akibat kaget oleh penuturannya bahwa menur

sekarang sedang pergi berperang tanpa minta diri. Ia mengerti

bahwa isterinya ini kaget disamping juga masygul. Bagaimanapun

sebagai puteri satu-satunya, isteri inipun seperti dirinya,

memberikan kasih sayang melebihi kepada anak-anak yang lain.

Ketut Menur merupakan buah hati mereka berdua. Dan sebagai

buah hati ini, maka Menur merupakan mustika hidup bagi suami

isteri maupun keluarganya. Dan untung pula bahwa tiga orang

kakaknya itupun bisa mengerti perasaan ayah dan bundanya.

Mereka tidak menjadi iri melihat sikap orang tuanya yang

berlebihan terhadap adik bungsunya itu.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 305

Sebenarnya saja Wayan Kitir juga sudah melarang Ketut

Menur. Gadis itu dilarang ikut pergi berperang. Akan tetapi Menur

sendiri yang memaksa. Gadis ini tidak mau kalah dengan kakak
kakaknya. Tidak mau kalah dengan laki-laki. Menur memaksa diri,

ingin pula ikut maju berperang melawn orang-orang Majapahit. Dan

sekalipun perempuan, ia ingin ikut menyumbangkan darma

baktinya untuk negara. Itulah sebabnya Wayan Kitir kemudian

mengalah dan membiarkan Menur pergi bersama kakak-kakaknya

tadi pagi. Namun demikian, ia sudah menganjurkan kepada Menur

supaya minta diri kepada ibunya. Demikian pula kepada ketiga anak

laki-kalinya. Akan tetapi anak-anaknya itu mempunyai pendapat

lain. Mereka khawatir kalau sakit ibunya itu tambah parah apabila

mereka minta ijin untuk pergi berperang. Disamping itupun mereka

khawatir kalau ibu mereka melarang. Itulah sebabnya mereka

berangkat diam-diam.

Dalam hal ini memang tidak ada pihak yang bisa disalahkan.

Anak-anak itu tidak mau minta diri kepada ibunya yang sakit,

memang tidak dapat dipersalahkan, justeru bermaksud agar tidak

mengganggu perasan ibunya. Namun sebaliknya ibunya ini juga

tidak bisa dipersalahkan kalau erasa diasingkan oleh anak-anaknya.

Mengapa pergi tanpa minta diri terlebih dahulu. Akubat erasa tidak

digubris lagi, disamping pula kaget mendengar anak-anaknya maju

berperang, si sakit muntah darah dan sakitnya tambah parah. Sebab

semua orang tahu akibat peperangan, tidak terhitung jumlah nyawa

manusia melayang.

Cukup lama Wayan Kitir menyalurkan tenaga untuk membantu

isterinya, yang didorong oleh hawa sakti. Akan tetapi mengapa

Wayan Kitir membuat isterinya pingsan terlebih dahulu? Hal ini

bukan lain untuk mencegah agar isterinya tidak mengganggu

pemusatan pikirannya dalam menyalurkan tenaga bantuan itu. sebabKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 306

bilamana isterinya mengganggu, akan berakibat dirinya menjadi

celaka. Dirinya bisa menderita luka dalam yang parah.

Baru setelah meras cukup, ia menghentikan bantuan tenaga itu

sambil pula memulihkan kesadaran isterinya. Ketika ia membuka

mata dan melihat isterinya, tampak bahwa kepucatannya berkurang,

dan dada itu tidak berkembang kempis lagi. Nafas isterinya tampak

kembali biasa, malah isterinya tertidur. Tidurnya isterinya ini malah

kebetulan bagi Wayan Kitir. Kemudian ia kembali duduk

bersemadhi, guna memulihkan tenaga yang sudah banyak berkurang

untuk membantu isterinya.

Ketika dini hari Wayan Kitir baru mengentikan semadhinya

dan merasakan tubuhnya kembali agak segar sekalipun masih agak

lemah. Ia melihat isterinya masih tertidur pulas sekali dan

mendengkur lirih. Ia tersenyum dan berharap agar isterinya tidak

mengajak bicara tentang anak-anaknya esok pagi. Sebab apabila ia

memprotes tentang kepergian anak-anaknya itu hanya menimbulkan

sesal dan masygul yang makin dalam. Bagaimanapun kemarin ia

sudah berusaha agar anak-anaknya minta diri kepada ibunya.

Namun anak-anak itu yang tidak bersedia mengingat ibunya sedang

sakit.

Ia membuka pintu untuk melihat murid-muridnya yang masih

tinggal. Apakah mereka tidak melupakan kewajiban menjaga

keamanan. Baru kemudian ia puas dan masuk tidur setelah melihat

murid-muridnya itu berjaga secara bergilir.

Tetapi ia tidak tega meninggalkan isterinya seorang diri. Maka

Wayan Kitir tidur pada pembaringan yang tidak jauh dari tempat

isterinya tidur.

Akan tetapi belum juga ia ama tidur. Wayan Kitir kaget ketika

mendengar suara isterinya batuk-batuk. Wayan Kitir cepat

melompat dari pembaringannya, kengurut-urut dada dan punggungKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 307

isterinya yang ternyata tampak sesak dan sulit bernafas. Dan betapa

kaget hati suami ini, ketika meraba nadi isterinya, ketukan nadi itu

lemah sekali. Pertanda bahwa sakit isterinya berat sekali.

Wayan Kitir menjadi khawatir, disamping tambah sesalnya. Ia

tahu dan sadar bahwa derita isterinya ini akibat rasa kaget

mendengar bahwa anak-anaknya pergi berperang. Disamping ras

kaget, kemudian timbul pula kekhawatiran ibu ini akan keselamatan

anak-anaknya.

Ia menghela nafas dan sedih. Namun demikian ia tidak mau

menyerah begitu saja. Ia segera turun dari pembaringan menuu ke

kotak penyimpanan obat. Diambilnya sebotol obat. Ketika

dituangkan ke telapak tangan kiri, ternyata botol itu berisi obat

kering berbentuk pil.

?Munumlah obat ini!? kata Wayan Kitir perlahan. Akan tetapi

isterinya menggeleng.

?Minumlah isteriku! Untuk mengurangi rasa sesak dalam

dadamu.? bujuk Wayan Kitir.

Namun isterinya mengatupkan bibirnya dan menggeleng.

Wayan Kitir menghela nafas berat. Akan tetapi ia tidak

kehilangan kesabarannya, masih terus membujuk dengan kata-kata
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang halus.

?Tiada gunanya dengan obat itu .? Sahut isterinya.

?Obat ini berguna isteriku.? bujuk Wayan Kitir. ?Pengaruhnya

bisa membuat dadamu lapang dan tidak sesak lagi. Percayalah

isteriku, obat ini akan menolong.?

Ia menyodorkan pil itu, kemudian satu persatu dimasuukkan ke

dalam mulut isterinya lalu didorong dengan air bening.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 308

Bibir isterinya tersenyum setelah menelan dua butir pil itu. dan

senyum pada bibir itu membuat Wayan Kitir senang sekali. Namun

rasa gembira itu hanya sejenak menguasai dirinya, kemudian

menjadi kaget ketika mendengar ucapan isterinya.

?Obat itu gunanya untuk menyembuhkan penyakit .. tetapi

kegunaan obat itu akan lenyap, . Bilamana orang tidak butuh lagi

..?

Untuk sejenak Wayan Kitir terbelalak. Kemudian, ?Mengapa??

?Aku tak butuh lagi aku akan segera ulang ?

?Jangan!? seru Wayan Kitir tertahan dan kaget sekali. ?Engkau

tidak boleh putus asa begitu, isteriku. Ingatlah kepada anak-anak

kita isteriku, engkau harus lebih lama lagi, sampai engkau menjadi

nenek dan engkau menjadi kakek.

Tetapi isterinya menggeleng dan dada yang tadi sudah tampak

lega itu sekarang sesak lagi. Hal ini tentu saja membuat Wayan

Kitir kaget sekali dan tambah khawatir. Ia segera melompat ke

kotak obat untuk mengambil obat guna memperkuat tubuh. Akan

tetapi, baru saja membuka kotak itu sudah diurungkan dan kembali

ke pembaringan isterinya ketika isterinya itu batuk-batuk.

Wayan Kitir berusaha meringankan derita isterinya dengan

mengurut-urut dada dan punggung sambil membujuk. ?Tenangkan

hatimu, jangan terlalu banyak yang kau pikir.?

?Aku tak memikirkan apa-apa .. uh uh uh kecuali untuk

pulang ..? sahut isterinya yang tidak lancar disela-sela batuknya.

?Tidak! Tidak .. engkau harus hidup lebih lama lagi ?

?Tak ada guna aku hidup lebih lama lagi .. uh uh uh ..

biarlah semua orang yang aku kasihi menjadi lega denga n

kematianku ..?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 309

Makin khawatir Wayan Kitir mendengar ini. menjadi jelaslah

sekarang bahwa isterinya ini putus asa dan merasa tak berguna

hidup lagi, karena anak-anaknya pergi tanpa seijinnya.

?Ampunilah anak-anakmu .. dan aku pula ? ratap Wayan

Kitir. ?Jangan engkau salah faham. Semua yang terjadi tidak lain

untuk menjaga kesehatanmu dan bukan bermaksud mengabaikan

engkau. Isteriku, sebagai orang tua semestinya kita harus merasa

bangga bahwa anak-anak kita dapat menyumbangkan tenaga untuk

negara.?

?Hemm ..? isterinya menghela nafas. ?Aku mengerti .. dan

itulah sebabnya orang yang sakit seperti aku ini .. tak perlu

digubris lagi ..?

?Ahh .. bukan begitu ..?

?Ya .. memang bukan begitu !? memang lebih penting

membalas raja Pasung Giri .. daripada aku .. uh uh uh ..?

Ia terbatuk-batuk dan kemudian dari mulutnya menyembur

darah segar lagi.

Sulit dibayangkan betapa kaget Wayan Kitir. Mengertilah ia

sekarang sebabnya derita isterinya lebih berat lagi. Nyatalah

isterinya ini dalam keadaan putus harapan. Dan merasa tidak

dibutuhkan lagi oleh anak-anaknya. Merupakan suatu hal diluar

dugaan, menghadapi si sakit yang seperti isterinya ini, semua obat

menjadi hilang kemampuannya. Obat hanya merupakan sarana

penyembuhan, akan tetapi apabila orang yang diberi obat itu sudah

tidak ingin hidup lagi, sudah bertekad mati, sulit diharapkan lagi.

Tetapi walaupun tahu bahwa obat tiada gunanya lagi bagi

isterinya ini, ia masih tetap berusaha. Ia mengurut dada dan

punggung isterinya untuk menghentikan pergolakan darah dalam

dada. Maksudnya apabila isterinya berhenti muntah darah ia akanKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 310

segera memberi obat lagi sebagai penenang dan penambah tenaga.

Akan tetapi, manusia memang dapat berharap dan berusha, namun

tak akan sanggup melawan takdir.

Wayan Kitir lupa bahwa isterinya telah menjadi sedemikian

lemah akibat derita sakit yang sudah cukup lama. Walaupun ia taadi

sudah memberi bantuan tenaga lewat penyaluran , namun

bantuannya itu hanya sekedar dapat mengurangi derita isterinya.

Dan walaupun bantuan itu besar pula artinya bagi isterinya yang

sudah lemah, tetapi tidak cukup memadai kebutuhan si sakit. Dan

sekarang setelah perempuan ini muntah darah lagi, bantuan dari

suaminya tadi hilang tanpa bekas. Terlebih lagi perempuan ini

memang sudah tidak ingin hidup lagi.

Sekalipun demikian, Wayan Kitir masih berusaha sekuat

tenaganya. Ketika ia membujuk isterinya agar mau minum obat lagi,

bibir itu terkatup rapat, terpaksa ia harus melewati paksaan. Sesudah

tu seperti yang telah dilakukan tadi, berusaha memberi bantuan

tenaga lewat penyaluran sesudah isterinya dibuat pingsan terlebih

dahulu.

Disaat pagi hampir tiba, barulah ia menghentikan bantuan

penyaluran tenaga itu. wayan Kitir merasakan tubuhnya emah

karena banyak menggunakan tenaga. Namun demikian timbul pula

rasa puasnya, melihat wajah isterinya berkurang pucatnya dan

dadanya tidak berkembang kempis lagi. Ia kembali tenggelam

semadhi dalam usahanya memulihkan tenaga. Dan ketika matahari

telah muncul di muka bumi, barulah Wayan Kitir menggeletak di

pembaringan tak kuasa lagi menahan kantuk.

Waktu itu matahari sudah agak tinggi di angkasa. Para murid

Wayan Kitir yang tetap di rumah mengerjakan pekerjaan masing
masing. Tampak empat orang pemuda sibuk melatih diri di ruang

latihan, ketika pekerjaan yang menjadi tugas mereka selesai. TetapiKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 311

bagaimanapun mereka merasa heran pula, mengapa guru mereka

belum nampak bangun.

Dan di depan rumah tampak dua orang pemuda murid Wayan

Kitir yang memulihkan pagar rusak akibat perkelahian dua hari

yang lalu. Sambil bekerja mereka bicara perlahan tentang

perkelahian pada lusa yang lalu. Dan yang membuat mereka merasa

heran, mengapa pemuda tanpa baju itu tak mempan oleh senjata.

Saudaranya yang terluka akubat perkelahian itu, sampai sekarang

belum dapat bangun dari pembaringannya karena luka yang diderita

cukup berat.

Akan tetapi dua orang yang sedang bekerja sambil bicara ini,

mendadak mengamati ke arah pintu pekarangan dengan mata

terbelalak, disamping wajahnya pucat secara tiba-tiba. Mengapa?

Pada intu pekarangan sekarang muncul dua orang laki-laki yang

masuk ke dalam pekkarangan. Mereka tidak lupa bahwa yang muda

itu adalah pemuda yang datang dan mengacau dua hari yang lalu.

Tetapi kakek gemuk yang gundul itu? guru pemuda itukah? Kalau

kakek itu memang guru si pemuda, teranglah bahwa kedatangan dua

orang akan menantang guru mereka.

Mendua demikian, secepat kilat dua orang pemuda itu lari

menuju tempat latihan, dimana empat orang saudaranya sedang

berlatih. Dengan gugup mereka memberitahukan datangnya dua

orang laki-laki itu. dan empat orang pemuda itu, ketika mendengar

bahwa yang datang itu adlah pemuda yang membuat onar dua hari

yang lalu dan sekarang ia datang bersama gurunya. Bergegas enam

orang pemuda itu menuju kamar guru mereka untuk

membangunkan gurunya yang elum bangun.

Wayan kitir kaget sekali dan gelagapan bangun. Wajah an

pandangan Wayan kitir tampak marah oleh kelancangan murid
muridnya itu, akan tetapi terpaksa menahan sabar untuk tidakKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 312

mengejutkan isterinya. Baru setelah menyingkir agak jauh, ia

membentak kepada muridnya.

?Kurang ajar! Siapakah yang mendidik kamu mengganggu

gurumu tidur? Apakah kamu sudah buta dan tuli pula sehingga tidak

mendengar dan melihat bahwa ibu gurumu sakit??

?Guru, maafkan murid ..? sahut salah seorang dari mereka,

?Ada sebabnya murid berani lancang ..?

?Katakan apa sebabnya??

?Pemuda yang di hati lusa itu .. sekarang datang lagi bersama

gurunya.?

?Apa?? Wayan Kitir berjingkrak kaget. ?Benarkah itu?

?Benar guru.?

Mendengar kerterangan muridnya ini, tiba-tiba saja tubuh

wayan Kitir melesat ke dalam sebuah kamat untuk mengambil

senjata. Sebatang pedang yang dibawa sejak dirinya masih mernama

Auwyang I Hsing. Selama ini pedangnya selalu disimpandan tidak

pernah digunakan lagi. Akan tetapi pedang ini sekatang harus

diergunakan lagu untuk melayani pemuda yang kebal senjata itu

bersama gurunya.

Sarung senjata itu sudah kotor oleh debu akibat belasan tahun

lamanya tidak pernah disentuh lagi. Setelah dibersihkan, tampak

kemudian bahwa sarung pedang itu berkembang-kembang bagus

sekali.

?Sring .!? Sinar putih yang panjang berkelebat ketika pedang

tercabut dari sarung. Pedang itu kemudian diputar-putar oleh

tangannya yang ahli lalu disabetkan ke tempat kosong.

Tetapi Wayan Kitir menjadi heran sendiri, mengapa tidak

timbul suara sedikitpun, baik ketika dia memutarkan seperti baling-Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 313

baling maupun ketika menyabet? Padahal biasanya pedang itu akan

menerbitkan angin dahsyar begitu digerakkan.

Tiba-tiba saja ia menjadi pucat dan kaget sendiri. Barulah ia

sadar akan sebabnya mengapa terjadi perbahan, adalah akibat

bantuan tenaga dua kali yang telah dilakukan untuk kepentingan

isterinya. Tenaganya sekarang banyak berkurang. Tenagnya

menjadi lemah. Mungkin separonya saja tidak ada lagi.

Sadar akan keadaannya ini, diam-diam ia menyesal sekali.

Sekarang dirinya harus menghadapi lawan berat. Dalamkeadaan

tenaganya tingal separo saja kurang ini, apakah dirinya sanggup

mengatasi lawn? Untuk sejenak dia ragu-ragu sambil menghela
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

nafas dalam-dalam. Akan tetapi siapakah yang dapat diandalkan

untuk menghalau gangguan pemuda dan gurunya itu kalau bukan

dirinya sendiri?

?Hem, apapun yang harus terjadi, aku harus menghalau

mereka!? desisnya sambil menimbang-nimbang pedang itu.

?Matipun aku rela daripada harus menderita hinaan orang.?

Setelah mengucapkan kata-kata ini, tiba-tiba saja hatinya

mantap. Kemudian sambil memegang pedang pedang terhunus itu,

dengan langkahnya yang tetap ia menuju ke halaman. Ternyata

murid-muridnya telah mendahului menjemut musuh itu. dan ia

mendengar pula antara murid-muridnya dengan musuhnya itu

sedang terlihat dalam pembicaraan. Musuh itu terdengar sedang

membentak-bentak muridnya yang menuntut supaya segera

mengundang dirinya.

?Aku datang!? teriaknya untuk memberitahukan kepad lawan

yang datang itu. akan tetapi ia menjadi kaget sendiri ketika

mendengar suara teriakannya. Mengapa sekarang teriakannya jauh

lebih lemah dibanding dengan biasanya? Sadarlah Wayan Kitir

bahwa benar-benar hari ini dirinya hampir tidak bertenaga lagi.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 314

Akan tetapi iai tak akan membiarkan lawan menghina dan

berbuat sesuka hati dalam rumahnya. Maka walaupn tenaganya

hampir tekuras habis semalam untuk membantu tenaga isterinya, ia

datang juga. Tiba-tiba ia menjadi kaget ketika mengenal siapakah

lawan yang datang itu. yang bukan lain adalah orang yang sama

asal, sahabatnya dan yang kemudian menjadi musuh akibat

perebutan perempuan yang sekarang telah menjadi isterinya.

?Celaka,? ia mengeluh dalam hati. dalam keadaan segar bugar

saja dahulu baru bisa mengusit Kongsoen Koen Siang setelah

membutuhkan waktu lama untuk berkelahi. Kalau sekarang dirinya

dalam keadaan lemah seperti ini, sungguh merupakan pekerjaan

yang berat untuk mengusir bekas sahabatnya itu. dalam pada itu

iapun menjadi khawatir sekali. Kalau Kongsoen Koen Siang dapat

melatih muridnya menjadi kebal senjata tentu Kongsoen Koen

Siang sendiri lebih lagi. Bekas sahabatnya itu tentu juga tidak

mempan pukulan maupun senjata.

Tetapi tentu saja tidak ingin menunjukkan kelemahannya dan

rasa takutnya menghadapi beks saingannya ini. teriaknya angker.

?Hai Koen Siang! Engkau masih beani juga datang kemari? Apakah

engkau lupa bahwa telah dua kali engkau kuusir seperti anjing

kudisan??

Kongsoen Koen Siang yang telah berganti nama menjadi Yoga

Jati itu tertawa terkekeh-kekeh, kemudian jawabnya, ?Kik kik kik

kik .. jangan membuka mulut sembarangan! Tahukah engkau

nasib empat oang anakmu dan empat orang uridmu bersama

Nyoman Samekta??

Kaget Wayan Kitir mendengar ini. kalau Yoga Jati dapat

menyebutkan dengan tepat rombongan anaknya yang sedng menuju

Ularan, membuktikan bahwa musuh besarnya ini benar-benar tahu.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 315

Kemudian timbullah dugaannya, mungkin rombongan anaknya itu

kepergok dengan Konsoen Koen Siang kemudian diganggu.

?Apakah maksudmu? Tanya Wayan Kitir sambil berusaha

menekan perasaan dan ras kegetnya.

?Kik kik kik kik .. maksudku?? ejek Yoga Jati. ?Maksudku

tidak lain untuk memberitahukan padamu. Bahwa semua

rombongan anakmu itu takkan pernah datang ke Ularan.?

?Apa?!? walaupun Wayan Kitir sudah berusaha menahan

perasaannya, tak urung ia berteriak kaget.

?Aoakah kurang jelas? Kik kik kik kik .. aku

memberitahukan bahwa rombongan anakmu tidak mungkin datang

ke Ularan!? ejek Yoga Jati. ?Hemm, mereka sudah aman dan telah

tidur dalam sebuah jurang ..?

Hampir Wayan Kitir berteriak saking kaget mendengar berita

ini. tetapi justeru goncangan yang ditekan didalam dada ini,

kemudian menyebabkan Wayan Kitir terbatuk-batuk. Goncangan

perasaan disaat tubuhnya dalam kondisi lemah ini sedikit banyak

menimbulkan rugi. Ia sudah terluka di ddanya, sekalipun luka itu

hanya ringan saja.

Akan tetapi keadaan Wayan Kitir ini, sudah tentu tidak terluput

dari pandang mata Yoga Jati yang tajam dan cerdik. Melihat

keadaan dan mendengar suara teriakan Wayan Kitir yang lemah,

jelas membuktikan bahwa musuh besarnya dalam keadaan tidak

sehat. Hal ini menggembirakan hatinya dan ia merasa pasti akan

dapat mengalahkan Wayan Kitir. Lebih-lebih setelah ia sengaja

memberitahukan tentang rombongan anaknya itu, tentu lawan ini

makin menderita rugi.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 316

Untuk sejenak Wayan Kitir mengamati yoga Jati tanpa

berkedip dengan wajah pucat. Namun demikian sepasang mata itu

seakan menyalakan api saking marah.

?Kik kik kik kik .. ? Yoga Jati tertawa ngikik seperti seekor

ayam. ?Egkau boleh percaya dan boleh tidak. Anakmu dan

rombongannya telam mampus dalam sebuah jurang.?

?Kau curang .!? Teriak Wayan kitir.

?Kik kik kik kik, curang? Siapa yang kau sebut curang itu??

Yoga Jati cekikikan mengejek. ?Rombongan anakmu aku hadang

secara terang-terangan, kemudian aku hancurkan dengan

kepandaianku dan kepandaian bocah ini. apakah oang yang menang

berkelahi itu kau sebut curang??

Sementara itu Yoga Soka masih berdiam diri, dan hanya

mengamati Wayan Kitir dengan pandangan mata yang menyalakan.

Pemuda ini meras penasaran sekali bahwa hari lusa, terpaksa

melarikan diri. Maka datangah saatnya sekarang ia akan membalas

kekalahannya tu dengan bantuan Yoga Jati.

?Huh, tidak tahu malu! Apakah dosa anak-anakku sehingga

engkau tega mencelakainya?? kata Wayan Kitir. ?Yang bermusuhan

dengan engkau adalah aku, jika engkau memang laki-laki sejati,

mengapa kau mengganggu bocah yang tidak bersalah??

?Hemm, enak saja engkau bicara, mencabut rumput harus

sampai ke akar-akarnya, Kik kik kik kik .. engkau seorang

sahabat palsu dan tak tahu malu. Maka tiba saatnya bahwa engkau

sekeluarga harus mampus semua hari ini.?

Sepasang mata Wayan Kitir mendelik, benntaknya kemudian.

?Manusia tak berjantung! Tak berperikemanusiaan! Apakah

perbuatanmu macam itu terpuji??Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 317

?Kik kik kik kik, aku tidak membutuhkan pujianmu. Tetapi aku

membutuhkan hatimu dapat bergembira dan senang!? ejek Yoga

Jati. ?Siapa dapat melarang? Dan sekarang kedatanganku kemari,

untuk mencabut nyawamu pula!?

?Jahanam, keparat!? teriak Wayan Kitir yang sudah tak dapat

menguasai perasaannya lagi. ?Engkau seorang pengkhianat bali

yang tak dapat diberi ampun lagi. Kau telah mencelakai anak
anakku yang berangkat berjuang membela Bali dari kekurang-ajaran

orang-orang Majapahit. Hih, aku bersumpah tak akan puas sebelum

aku dapat mencincang dengan pedangku ini.?

?Kik kik kik kik ..sombongnya!? ejek Yoga Jati dengan

cekikikan dan perutnya yang gendut itu bergerak-gerak saking geli.

?Sudah hampir mampus masih juga berani bermulut lancang,

apakah yang engkau andalkan melawan aku? tenagamu sudah

hampir habis dan lemah. Dalam beberapa gembarak saja tenagamu

akan habis terkuras dan nyawmu akan putus! Apakah kau tak

menyadari keaadaanmu sendiri itu??

Diam-diam Wayan Kitir mengakui kebenaran akan ucapan

lawnnya itu. ?Yoga Jati! Begitulah cara laki-laki sejati dalam

menghadapi lawan? Kalau kau benar-benar laki-laki sejati, mengapa

kau gunakan cara-cara curang membunuh anak-anakku ini? Hemm,

dimanakah letak harga dirimu sekarang??

?Kik kik kik kik, orang yang sudah hampir mampus masih juga

banyak mulut!? ejek Yoga Jati. ?Bagi kau dan ak yang sudah

bermusuhan sejak lama itu, mengapa kau katakan bahwa anakmu

tidak tersangkut-paut? ?Kik kik kik kik .. lupakah kau akan asal

mula terjadi permusuhan diantara dua sahabat? Lupakah kau bahwa

anak-anakmu itu lahir dari perempuan yang puluhan tahun lalu

menyebabkan antara kau dan aku berkelahi, kemudian

bermusuhan??Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 318

Yoga Jati berhenti dan menatap Wayan Kitir seperti mencari

kesan. Baru sesaat kemudian Yoga Jati meneruskan. ?Dua orang

sahabat akhirnya bermusuhan setelah memperebutkan seorang

gadis, hemm aku akui bahwa waktu itu aku berhasil engkau

kalahkan dan hampir mati. Nah dengan perempuan itu engkau

memperoleh empat orang anak, dan dengan empat orang anak dan

belasan murid itu, bukankah pihakmu menjadi lebih kuat dan

mempunyai pembantu-pembantu yang setia? Dan aku selama hidup,

aku hanya hidup seorang diri dan tidak pernah mempunyai seorang

murid pula. Kik kik kik kik, seoang yang bermusuhan adalah wajar

mencari daya untuk melemahkan pihak lawn yang lebih kuat. Kalau

untuk mencapai kemenangan itu aku membunuh empat oang

anakmu dan empat orang muridmu pula, apakah salah? Dan

sekarang aku datang bersama bocah ini karena mempunyai tujuan

yang sama. Aku datang untuk menyelesaikan soal lama, sedangkan

bocah ini datang untuk menuntut balas penghinaanmu dua hari yang

lalu.?

Sebelum Wayan Kitir sempat membuka mulut, adalah Yoga

Soka sudah mendahului. ?Kau sudah menghina akau dengan

curang, mengapa kau enuduh orang lin curang??

?Apa? Aku curang?? Wayan Kitir berteriak dan mendelik

memandang Yoga Soka.

?Heh heh heh heh!? Yoga Soka terkekeh. ?Dengan

mengandalkan jumlah dan mengeroyokku, apakah itu tidak curang

dan perbuatan terpuji? Sungguh kebetulan bahwa baik aku maupun

paman Yoga Jati mempunyai persoalan yang sama-sama ingin

menuntut balas padamu. Itulah sebabnya kami berdua datang

kemari dan menantang padamu!?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 319

Kumis Wayan Kitir berdiri dan sepasang matanya seperti

mengeluarkan api saking marahnya. ?Dan sekarang kau datang
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

untuk mengeroyok aku??

?Kik kik kik kik, mengeroyok? Aguh gagahnya!? ejek kakek

gendut yang bernama Yoga Jati ini. ?Ibarat batang pohon, kau

tinggal batangnya, sedang daun-daun dan rantingnya telah berhasil

aku papas habis. Seorang diri aku sanggup untuk mencincang dan

lunaslah hutang piutang kita yang sudah puluhan tahun tak terbayar.

Adapun bocah ini mempunyai bagian untuk membunuh semua

murid-muridmu.?

Diam-diam Wayan Kitir berdebar tegang. Pemuda ini kebal

akan senjata. Mana mungkin murid-muridnya dapat mengatasi?

Sebaliknya pula kakek gendur dan gundul ini seorang sakti

manderaguna. Hanya dirinya seorang yang dapat menandingi.

Sungguh sayang bahwa semalah tenagnya terkuras habis. Ibarat

pelita, dirinya sekarang ini sudah hampir kehabisan minyak.

Manakah mungkin dapat mengalahkan Yoga Jati?.

Akan tetapi semua anak-anaknya sekarang sudah binasa

ditangan bekas sahabatnya ini. musuh besarnya ini sudah berhutang

empat nyawa anak-anaknya. Maka merupakan kewajibannya untuk

membalaskan sakit hati anak-anaknya, apapun yang terjadi. Biarlah

dirinya ikut pula menjadi korban kekejaman bekas sahabatnya ini,

kalau memang dirinya tak mamu mengalahkannya. Dan apakah arti

dari hidupnya sekarang ini, kalau empat orang anaknya yang

diharapkan menjadi penyambung sejarah hidupnya itu sudah

mendahului mati?.

Teringat bahwa anak-anaknya telah binasa dibunuh oleh Yoga

Jati ini, mendadak saja timbullah keputusan hatinya, bahwa lebih

baik menyusul anak-anaknya daripada harus hidup tanpa harapan

masa depan. Dan sesudah memperoleh keputusan demikian, tiba-Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 320

tiba saja Wayan Kitir berteriak nyaring sambil menyerang dengan

pedangnya ke arah Yoga jati, ?Awas pedang!?

?Trang ..!? terjadilah benturan yang hebat dan nyaring

suaranya ketika dua macam senjata itu beradu.

Tetapi sebagai akibat benturan senjata itu, Wayan Kitir

terhuyung ke belakang dua langkah. Sebaliknya Yoga Jati masih

tetap berdiri ditempatnya. Dari kenyataan ini jelas bahwa Yoga Jati

menang tenaga. Dan ternyata pengaruh membantu tenaga kepada

isterinya semalam menimbulkan kerugian amat banyak bagi Wayan

Kitir. Dan Yoga Jatipun tahu bahwa dirinya sekarang ini

memperoleh keuntungan. Lawannya tidak memiliki tenag penuh

seperti ketika dahulu berkelahi. Namun pendapat ini sesaat

kemudian dibantah sendiri. Bahwa sebabnya Wayan Kitir terhuyung

mundur ketika terjadi benturan, bukan lain karena dirinya sekarang

memperoleh kemajuan yang pesat dalam menghimpun tenag dalam.

Dengan demikian, jerih payahnya yang bertahun-tahun lamanya

melatih diri dengan tekun itu tidak ppercuma saja.

Sejenak kemudian dua orang lawan bebuyutan itu sudah

berkelahi sengit dan gerakannya cepat sekali. Bentuk tubuh mereka

dalam eaktu singkat telah lenyap dan tinggal bayanga pakaian saja

yang masih tampak, disamping pula kilatan senjata yang

menyambar kian kemari.

Diam-diam baik Yoga Soka maupun keempat orang murid

Wayan Kitir itu heran dan kagum. Tadi ketika Wayan Kitir

membuka serangannya, Yoga Jati hanya berdiri dan bertangan

kosong. Tetapi entah bagaimana caranya bergerak, tahu-tahu pada

tangan kanan kakek gendut pendek itu sudah terpegang tongkat

pendek yang berujung seperti golok untuk menangkis. Kecepatan

gerak tangan Yoga Jati, yang menghunus senjata kemudianKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 321

menangkis tidak bisa diikuti oleh pandang mata mereka yang masih

muda usia ini.

Untuk beberapa saat lamanya, perhatian mereka terpaku kepada

perkelahian sengit antara bekas perwira Mongolia ini. diam-diam

Yoga Soka kagum melihat kecepatan gerak dua orang kakek

mongolia ini. tetapi justeru apa yang tampak dan disksikan sekarang

ini, malah memberi keuntungan bagi Yoga Soka. Sekarang ia tahu

bahwa antara ilmu tata kelahi yang diyakinkan oleh bekas perwira

Mongolia ini berbeda jauh dengan ilmu tata kelahi yang ia kenal.

Gerakannya lebih cepat dan sambaran angin pukulannya berputaran

tak pernah putus. Sebaliknya ilmu tata kelahi yang sejak kecil

dipelajari dari Empu Suluh, guru dan ayahnya sendiri, gerakan cepat

kurang diperhatikan. Yang terpenting adalah kemantapan pukulan
pukulan yang dilontarkan dan ketangguhan mempertahankan diri.

Sedang disamping itu, dilengkapi pula oleh japa mantera dan aji

kesaktian yang lain.

Dalam kecepatan gerak, ia kalah gesit apabila dibandingkan

dengan anak-anak-Wayan Kitir. Hal ini terbukti ketika dirinya

berkelahi. Akan tetapi kekalahan dalam gerak cepat ini dapat

ditutup oleh Aji Gineng yang dikuasai. Dengan demikian sulit

dikaakan mana yang lebih ampuh antara ilmu tata-kelahi yang ia

kenal dengan ilmu tatakelahi yang disaksikan sekarang ini.

Perhatian Yoga Soka terpusat pada dua orang bekas perwira

Mongolia yang sedang berkelahi sengit itu, sehingga Yoga Soka

tidak menyadari bahwa empat orang murid Wayan Kitir itu

sekarang telah menghunus pesang masing-masing. ?Tak tak!?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 322

Sejenak kemudian dua orang lawan bebuyutan itu sudah

berkelahi sengit dan gerakannya cepat sekali.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 323

Yoga Soka kaget ketika merasa punggung dan pinggangnya

terpukul. Ketika ia memutar tubuh, nyatalah bahwa dua orang murid

Wayan Kitir telah menggunakan sat diwaktu dirinya lengah. Untung

juga bahwa tubuhnya kebal, shingga tikaman pedang itu tidak

berakibat apa-apa. Akan tetapi walaupun tidak menyebabkan apa
apa, Yoga Soka menjadi marah sekali. Ia segera melompat maju.

Pedang yang menyambar segera dicengkram kemudian digetakkan

kuat sekali.

?Aihh .? Murid Wayan Kitir itu kaget dan terpaksa

melepaskan pedangnya lalu ia melompat mundur. Tiga orang segera

mengeroyok, sedang yang seorang segera pergi untuk mengambil

pedang setelah pedangnya terlepas.

?Trang trang trang ..!? benturan senjaata terdengar berturut
turut ketika Yoga Soka menerjang ke arah mereka. Satu lawan tiga,

segera terjadi perkelahian sengit. Sambaran pedang berkali-kali

menikam maupun menyabet tubuh Yoga Soka, akan tetapi semua

itu tidak menyebabkan tubuh Yoga Soka terluka, maalah

mengamuk hebat.

Tak lama kemudian pemuda yang lari mengambil pedang telah

kembali. Ia segera terjun dalam gelangang. Pemuda ini merasa

penasaran sekali pedangnya berhasil dirampas oleh lawan. Maka

begitu terjun, ia segera mggerakkan pdangnya untuk secepatnya

dapat merobohkan lawan itu.

Tetapi justeru penasaran dan keinginan untuk segera dapat

merobohkan Yoga Soka malah membuat dirinya sendiri celaka!

Ketika pedang itu menyambar datang. Yoga Soka telah

mencengkeram pedang itu, disusul oleh tikaman pedang ditangan

Yoga Soka dan berhasil melukai pundak kiri. Murid Wayan Kitir ini

menjerit kesakitan dan terpaksa melepaskan pedangnya smbil

terhuyung mundur.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 324

Disaat itu, tanpa mempedulikan sambaran pedang yang lain,

Yoga Soka telah menikam dada pemuda itu. setelah menjerit ngeri,

pemuda itu roboh dan kelonjatan sebentar, kemudian nyawanya

terbang entah keana.

Tiga orang murid yang lain kaget disamping marah. Mereka

segera menerjang maju. Benturan pedang segera terjadi berkali-kali.

Dengan sepasang pedang rampasan ini Yoga Soka mengamuk

hebat. Caranya berkelahi seperti orang kalap. Sebab ia tidak takut

sambaran senjata lawan, sehingga tidak perlu menjaga diri. Dua

bagian tubuhnya yang perlu dijaga hanyalan bagian mata dan

kemaluan saja. Dan dua bagian tubuh ini sambil mengamuk selalu

dilindungi.

Tak lama kemudian terdengar jerit yang nyaring. Ternyata

seorang murid Wayan Kitir roboh dengan lengan kanan buntung

sebatas siku. Tetapi belum uga murid itu sempat menyelamatkan

diri, pedang Yoga Soka kembali menyambar dan menembus dada.

Saat itu juga ia menghembuskan nafas yang terakhir. Dan ketika

pedang dicabut pemuda itu roboh tidak bergerak lagi untuk

selamanya.

Betapa marah Wayan kitir menyaksikan dua orang muridnya

telah roboh menjadi korban pemuda ganas itu. akan tetapi dirinya

sekarang berkelahi dengan Yoga Jati. Walaupun ia penasaran, ia tek

dapat berbuat apa-apa. Ia tidak dapat menolong. Sedikit saja

perhatiannya terpecah dirinya akan menderita rugi dan dikalahkan

oleh lawan. Maka sambil menahan hati dan perasaan, Wayan Kitir

terus memperkokoh pertahanan dan memperhebat serangan
serangannya. Akan tetapi walaupun ia menggunakan seluruh

kepandaiannya, makin lama makin tampak keunggulan Yoga Jati.

Tongkat Yoga Jati menekan sedemikian rupa, dan hampir

kewalahan ia membela diri. Hal ini tidak lain karena tenaganya

tinggal kurang lebih separo saja.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 325

Untung sekali Wayan Kitir memang seorang yang ulet dan luas

pengalaman. Malah pekerjaan yang setiap hari selalu

membingmbing murid-muridnya yang belasan orang banyaknya itu,

membuat dirinya terlatih. Makin tua semakin matang dengan ilmu

tata-kelahinya, sehingga walaupun ditekan sedemikian rupa oleh

lawannya, ia masih dapat membela diri dengan baik.

Sebaliknya walaupun Yoga Jati juga tak pernah menghentikan

latihan latihannya untuk mencapai kesempurnaan dalam ilmu tata

kelahinya, akan tetapi ia jarang berlatih. Ia tidak mempunyai

seorangpun murid dan juga jarang sekali berkelahi. Dengan

demikian, dalam berkelahi ini, walaupun serangan-serangannya

mantap, namun gerakannya agak kaku. Akibatnya sering juga

kesempatan baik lewat begitu saja.

Maka apabila dalam keadaan biasa, jelas sekali bahwa Yoga

Jati takkan bisa menang melawan Wayan kitir. Tetapi agaknya

memang sudah merupakan takdir bagi Wayan Kitir bahwa dirinya

harus mengalami kesulitan hari ini. kalau semalam isterinya tidak
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

memerlukan bantuan tenaganya. Kiranya hari ini dirinya masih

bertenaga penuh.

Sementara itu, setelah yang mengeroyok tinggal dua orang,

Yoga Soka tampak makin menjadi garang. Sepasang pedangnya

menyambar kesana kemari. Walaupun gerakannya kalah cepat dari

dua orang lawannya, akan tetapi kekebalan tubuhnya menolong

banyak. Dan akibatnya pula, dua orang murid itu sekarang

menderita kesulitan.

Untung sekali bahwa disaat dua orang urid itu mengalami

kesulitan melawan Yoga Soka, berlarian darang delapan orang

murid Wayan Kitir yang baru saja pulang bekerja dari ladang.

Melihat terjadinya perkelahian, mereka kaget sekali. Lebih-lebih

ketika melihat dua orang saudara seperguruannya sudahKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 326

menggeletak tak bergerak dan mandi darah. Hampir berbareng

delapan orang ini telah mencabut senjata masing-masing. Kemudian

melompat terjeun ke gelanggang untuk membantu sua orang

saudaranya.

Dengan dikeroyok oleh sepuluh orang ini, memang menjadi

repot juga Yoga Soka melawan. Berkali-kali terdengar benturan

senjata dan berkali-kali pula tikaman maupun bacokan bersarang

pada tubuhnya. Akan tetapi semua tikaman maupun bacokan itu

tidak dirasakan dan ia terus mengamuk dengan hebat untuk

membunuh lawan. Yoga Soka memang seperti keranjingan iblis,

setelah pedangnnya makan dua orang korban. Pedang pada tangan

kiri lebih banyak dipergunakan menangkis, sedang pedang kanan

untuk menyerang.

Sepuluh orang murid Wayan Kitir itu rata-rata telah memiliki

kepandaian tinggi, akan tetapi menghadapi seorang yang kebal akan

senjata itu mereka menjadi kelabakan sendiri dan bingung.

Bagaimana caranya mengalahkan lawan ini kalau senjatanya tidak

mempan.

Tetapi merek a adalah murid-murid yang setia dan penuh

disiplin. Melihat gurunya sedang berkelahi mati-matian, maka

sepuluh orang inipun berkelahi dengan penuh semangat, sekalipun

sambaran senjata masing-masing tak pernah berhasil melukai

lawan.

Secara tidak terduga, disat Yoga Soka sibuk menghalau sabaran

senjata lawan , salah seorang dari murid itu menendang. Yoga soka

merasakan pula sambaran tendangan itu. tetapi karena dirinya kebal

oleh senjata dan pukulan, tendangan itu tidak begitu digubris, malah

dengan pedang di tangan kiri berhasil menikam dada seorang lawn.

Tetapi berbareng dengan jerit ngeri dari mulut lawan itu, terlompat

pula teriakan mengaduh dari mulut Yoga Soka.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 327

Mengapa? Tampa disadari oleh Yoga Soka bahwa tendangan

murid Wayan kitir yang semula diarahkan pada paha itu menyentuh

kantong kelamin. Padahal bagian tubuhnya yang tidak bisa menjadi

kebal adalah mata dan kelamin. Maka walaupun tendangan itu tidak

mengenai secara tepat, ia merasa sakit juga. Akan tetapi justeru

merasakan sakit akubat kantung kelamin tersentuh oleh tendangan

ini, menyebabkan Yoga Soka tambah marah dan kalap. Sekaang ia

tambah mengamuk dan sepasang pedang yang sudah bernoda darah

itu menyambar-nyambar.

Namun sebalikna dengan adanya pengalaman yang tak terduga

ini, sekarang menyadarkan para pengeroyok ini, bahwa sekalipun

kebal, pada bagian itu tidak kebal. Buktinya hanya tendangan saja,

sudah membuat pemuda itu menjerit kesakitan. Tanpa berjanji

sekarang sembilan murid Wayan Kitir itu sudah memusatkan

serangan ke arah kelamin.

Perubahan serangan pengeroyok ini membuat kesulitan pada

Yoga Soka. Ia sadar apabila kelaminnya sampai terluka, akan

celakalah dirinya. Untung sekali ia bukan pemuda tolol. Ia takkan

membiarkan orang mencelakai dirinya. Sambil melengking nyaring,

ia menyambatkan pedang di tangan kirinya ke arah seorang

pengeroyok.

?Trang ..!? pedang itu ditangkis oleh salah seorang

pengeroyoknya dengan mudah sehingga pedang itu terlempar

terbang. Pedang itu berdenting nyaring ketika jatuh menimpa batu.

Mereka tidak sadar akan sebabnya Yoga Soka melemparkan

pedang ini. bahwa justeru dengan hanya bersenjata sebatang pedang

ini, Yoga Soka malah berbahaya. Sebab dengan tangan kiri yang

kosong ini, gerakan tangan kiri itu malah lebih leluasa. Disamping

dengan tangan kosong itu dapat melindungi kelaminnya, juga dapat

dipergunakan untuk mencengkeram dan meebut senjata.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono 328

Baru beberapa saat saja sudah terdengar dua orang pengeroyok

itu berteriak kaget akibat pedangnya dicengkeram oleh Yoga Soka.

Dalam usaha menolong saudara seperguruannya, murid-murid

Wayan Kitir itu menghujani serangan ke Yoga Soka dan ada pula

yang mebacok pedang. Maksudnya agar dengan bacokan itu, Yoga

Soka melepaskan pedang yang dicengkeram. Tetapi karena Yoga

Soka tidak juga melepaskan pedang yang dicengkeram itu

menyebabkan pedang itu malah patah.


Siluman Ular Putih 25 Rahasia Kalung 1001 Kisah Teladan Islam Karya Hani Al Pendekar Naga Putih 31 Terdampar Di

Cari Blog Ini