Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat Bagian 8
guru dan murid perempuan ini. mereka merasa tersiksa batinnya
didalam kekuasan dua orang perempuan ini. akan tetapi mereka
tidak berdaya sama sekali untuk membebaskan diri.
Salah seorang dari mereka ini pernah berusaha membunuh diri
harus menerima nasib disiksa oleh putri Diyu. Semenjak terjadinya
peristiwa itu, maka kemudian dua orang muda ini terpaksa tunduk
atas kemauan dua orang perempuan liar itu. mereka tidak berani lagi
berusaha membunuh diri. Namun mereka berharap selekasnya tidak
diperlukan dan dibunuh mati saja. justeru hanya kematian bagi
mereka merupakan kesempatan untuk bebas dari kekuasaan dan
kekejaman guru dan murid ini.
Setelah daging itu matang, guru dan murid ini mulai
menggerogoti daging yang masih panas itu. melihat ini, dua orang
pemuda itu merasa tersiksa sekali. Perut terasa lapar melilit-lilit,
akan tetapi kalau lancang mendekati dan mint bagian, merekapun
tentu dibentak dan dicaci maki. Padahal disaat guru dan murid itu
tadi membersihkan bulu dan memotong dagingnya, merekalah yangKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 385
harus bekerja mengumpulkan kayu kering dan membuat api
unggun.
Ketika matahari mulai muncul di ufuk timur, mereka tidak
bedanya budak belian. Yang selalu harus tunduk kepad perintah
guru dan murid itu, tanpa berani membantah sedikitpun. Sebab
membantah hanya akan mencalakakan diri sendiri dan paling
untung hanya memdapat caci-maki.
Akan tetapi sebaliknya, jika malam tiba merekapun tak juga
lepas dari penderitaan batin, sebab mereka dipaksa menjadi pemuas
nafsu dua orang perempuan liar dan jalang ini. derita batin dua
orang pemuda ini, bukan lain karena sebelum jatuh ke dalam
kekuasaan guru dan murid ini, merupakan siswa-siswa kerokhanian
yang selalu menjauhkan diri dari nafsu, lebih-lebih terhadap
perempuan, justeru mereka harus nyukla Brahmacari, harus suci dn
berpantang terhadap perempuan.
Sekarang, cita-cita semula untuk menjadi Wiku sudah
berantakan dan berbalik menjadi orang-orang berdosa.
Disaat dua orang muda ini sedang merenung, dan menyesali
nasib mereka yang buruk, mendadak mereka kaget oleh bentakan
Putri Diyu. ?Hai laki-laki tanpa guna! Perutmu lapar apa tidak?
kalau lapar, mengapa kalian hanya berdiam diri disitu dan tidak
lekas memanggang daging? Huh, apakah kalian menunggu kami
melayani kebutuhanmu? Cih, tidak tahu malu. Siapa sudi melayani
kamu??
?Saya memang lapar.? sahut salah seorang dari mereka. ?Akan
tetapi saya tidak berani lancang sebelum mendapat perintah Dewi.?
Panggilan ?Dewi? ini terpaksan diucapkan, sebab apabila tidak,
baik Putri Diyu maupun Ketut Sruni akan marah.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 386
Dan Ketut Sruni tertawa cekikikan, kemudian berkata, ?Lekas
kemari, memanggang daging sendiri dan makan. Sesudah selesai
makan, kamu harus melayani kami mandi!?
?Baik Dewi.?
Akan tetapi yang menjadi bagian mereka hanya sedikit sekali
dagingnya dan lebih banyak tulangnya. Namun demikian karena
lapar, mereka makan dengan lahap dan tulangpun masuk ke dapam
perut, jika giginya kasih kut meremukkan tulang-tulang itu.
Disaat dua orang muda ini sedang memanggang sisa daging dan
makan, Putri Diyu berkata, ?Sruni, sudah tahukah engkau bahwa
sekarang kerajaan Bedulu sudah bertekuk lutut dibawah kekuasaan
orang-orang Majapahit??
?Aihh, benarkah itu? Sruni kaget dan menatap gurunya.
?Mengapa tidak benar?? sahut putri Diyu. Panglima yang
bernama Kebo Waruga itu hanya gentong kosong yang sombong.
dia binasa dalam perang, sedang raja Pasung Rigih sendiri seorang
raja pengecut, dia menyerah ketika Kebo Waruga mampus.?
?Dan ibu tidak turun tangan membantu??
?Apa gunanya? Huh, apa pula untung yang akan aku peroleh
harus bersusah payah ikut mempertahankan Bedulu? Huh, kalau
saja dia .. masih hidup, tentu aku tidak segan ikut
mempertahankan Bedulu?
?Hi hi hik.? Seruni Cekikikan.?Putera raja Pasung Rigih yang
tampan itu? aihh .. tetapi bukankah ibu sendiri yang
menyebabkan dia tewas??
?Huh, memang dia menyebalkan sekali,?desis putri Diyu.
Kemudian tampak perempuan ini menghela nafas panjan. ?Dia
membuat aku khilaf ..!?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 387
?Apa yang dilakukan?? desak Sruni yang ingin mengetahui
duduk persoalan yang sebenarnya. Sebab dahulu ketika
menceritakan tentang putera raja Pasung Rigih itu, putri Diyu tidak
memberikan alasannya.
?Aku pernah mengadakan perjanjian dengan dia bahwa selama
aku dan dia masih sebagai kekasih, dia tidak boleh memalingkan
muka kepada perempuan lain. Dan diapun setuju. Tetapi apa yang
terjadi kemudian? Aku mendengar kabar bahwa ia kawin dengan
seorang gadis. Mendengar ini, aku segera menemui dia dan
menanyakan kebenaran kabar itu. dia menjawab bahwa kabar itu
tidak benar. Akupun percaya akan jawabannya. Tetapi ..?
Putri Diyu berhenti. Baru beberapa saat ia melanjutkan. ?Akan
tetapi kemudian aku mendengar sendiri soal itu dari ibunya yang
bicara dengan para dayang. Dalam penasaran dan marah aku segera
datang ke rumah gadis itu. kemudian dengan tanganku sendiri,
gadis itu dan seluruh keluarganya aku bunuh .!?
?Ihh ..!? Seruni berseru kaget. ?Mengapa seluruh
keluarganya??
?Tentu saja!? sahut putri Diyu. ?Sebab gadis itu tisak berdiri
sendiri. Semua takkan terjadi tanpa bantuan ayah bunda dan
keluarganya.?
Kalau orang lain yang mendengar penjelasan ini, tentu akan
menyedal dan merasa terharu, akan tetapi tanggapan Sruni adalah
lain. Gadis ini malah tertawa dan mengangguk-angguk. Kemudian
sahutnya. ?Benar! Ibu benar. Memang semua itu tidak mungkin
terjadi tanpa bantuan ayah bunda dan keluargnya.?
?Itulah sebabnya semua keluarga aku binasakan tanpa pandang
bulu, baik yang tua maupun yang masih bayi. Huh, aku baru merasa
puas setelah membasmi keluarga gadis itu. tindakanku yang ganasKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 388
ini tidak lain untuk memperingatkan kepada Raja Pasung Rigih
bahwa mereka tidak boleh seenak sendiri berhadapan dengan aku.
tetapi, hem ..?
Ia berhenti, baru beberapa saat kemudia ia meneruskan. ?Tetapi
mereka tidak insyaf, malah membuat aku tambah marah. Apa yang
dilakukan oleh mereka? Ternyata sejak saat itu keraton Bedulu
dijaga kuat sekali. Dan ketika aku datang kesana untuk bertemu
dengan dia, aku disergap. Aku dikroyok oleh banyak pengawal.
Siapa yang tidak menjadi marah? Dalam perkelahian banyak
pengawal yang roboh dan tewas oleh tanganku. Kemudian aku
masuk dalam keraton dan aku bunuh dia. Sebab semua ini takkan
terjadi kalau dia tidak memulai. Hemm ..?
Putri Diyu menghela nafas pendek, kemudian memberi nasihat
kepada muridnya. ?Oleh sebab itu, Sruni, engkau harus hati-hati.
Jangn gampang-gampang akan janji-janji kekasih. Agar engkau
tidak mengalami peristiwa seperti yang pernah aku alami. Sebab
dikhianati oleh kekasih itu membuat hati panas dan menyesal.
Seruni, sudahkah engkau mempunyai pilihan dalam hatimu??
Seruni tersenyum, pipinya berubah agak merah. Kemudian
jawabnya, ?Sudah?
?Siapa dia? Dan tampankah dia itu? sakti mandraguna pula??
Sruni mengangguk. ?Dia cukup sakti ibu, dan dia pula yang
pernah menyelamatkan murid, ketika di puncak gunung Batukaru,
murid dikeroyok oleh beberapa orang ..?
?Ohh, I Kerta, Ida Ayu Kartini dan murid-muridnya itukah
yang kau maksud??
?Benar ibu.!
?Apakah engkau sudah meerasa puas masih bisa selamat??Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 389
?Ibu! Murid takkan pernah merasa puas sebelum ibu
membunuh mereka semua itu!?
?Huh, apakah sulitnya membunuh gentong-gentong kosong itu?
sekarang ceritakan peristiwa yang terjadi, setelah engkau
diselamatkan oleh pemuda itu!?
?Ibu, murid belum pernah menyaksikan pemuda yang sakti
mandraguna seperti dia yang tidak mempan oleh pukulan dan
senjata.?Ih, benarkah itu?? putri Diyu seperti kurang percaya.
?Benar! Murid menyaksikan sendiri tentang kekebalannya itu.
walaupun dikeroyok oleh orang banyak, pemuda itu tidak gentar
sedikitpun. Malah sepasang pedang dari Kelungkung tewas pula
dalam tangannya.?
?Bagus!? sambut puteri Diyu. ?Dia sanggup mengalahkan
Sepasang Pedang dari Klungkung, cukup meyakinkan hatiku
tentang kesaktiannya. Siapakan namanya dan murid siapakah dia
itu??
?Dia bernama Yoga Soka, dan ketika terjadi peristiwa itu,
gurunya baru saja meninggal. Gurunya bernama Empu Suluh ..?
?Ahh . Pantas!?
?Ibu sudah kenal pula dengan Empu Suluh??
?Siapakah yang tidak kenal Empu Suluh? Dia seorang sakti
mandraguna, tak pernah terkalahkan. Entah sudah berapa banyak
lawan yang tewas dalam tangannya. Sebab disamping sakti,
tangannya cukup ganas pula. Tetapi hik hik ..?
Sruni heran dan curiga. Kemudian gadis ini mengangkat muka,
memandang gurunya. ?Apa yang ibu tertawakan??
?Hi hik .. Empu Suluh seperti aku. aku suka berburu laki
laki, dan sebaliknya dia berburu perempuan .? Kata putri Diyu.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 390
?Iangat akan sepak terjang gurunya itu, aku menjadi khawatir kalau
dia seperti gurunya ..!?
?Ahh, tidak!? bantah Sruni. ?Murid percaya bahwa dia takkan
meniru sepak terjang gurunya.?
?Hi hi hik, orang yang jatuh cinta, tentu selalu memuji orang
yang dicinta!? kata Putri Diyu.
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
?Tetapi ibu .. dia pemuda baik, sebab ..? Sruni tidak
meneruskan kata, menundukkan muka dan tampak agak malu.
?Mengapa kau?? tanya gurunya.
?Ibu .? Dengan agak malu, kemudian Sruni menjawab,
?Murid memperoleh bukti bahwa dia mengenal perempuan, baru
disaat dengan murid ..!?
?Hi hi hik,? Putri Diyu cekikikan mendengar keterangan
muridnya ini, kemudian katanya. ?Baiklah, jika engkau mencintai
dia, kalau benar dia seorang pemuda sakti mandraguna, memang
sudah sepantasnya dia menjadi suamimu. Tetapi sejak itu engkau
sudah bertemu lagi??
?ibu, bagaimanakah murid bisa bertemu dengan dia? Murid
ditangkap oleh kakek tanpa bisa melawan dan sejak itu murid
berpisah dengan dia. Tetapi ibu, kemungkinan ia masih di gunung
Batukaru.?
?Kalau benar dia masih di gunung itu, marilak kita kesana.
Akupun ingin tahu tentang dia.?
?Ya, muridpun sebenarnya khawatir kehilangan dia, ibu Ihh
kurangajar!?
?Sruni! Ada apa?? tanya gurunya.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 391
?Mereka menggunakan kesempatan melarikan diri ..! sahut
Sruni sambil mengamati api unggun yang kini sudah menjadi
padam. Dan dua orang pemuda tawanan mereka itu, sekarang sudah
tidak tampak batang hidungnya lagi.
?Hemm, mereka lari secara diam-diam. Apakah sulitnya kita
membekuk mereka?? kata Puteri Diyu sambil tersenyum dingin.
?Tapi apakah engkau masih merasa tidak rela jika mereka pergi?
Laki-laki yang lemah seperti mereka itu apakah gunanya??
?Hi hi hik, kalau begitu, biarlah mereka pergi dan tidak perlu
kita tangkap lagi untuk memperoleh hukuman setimpal dengan
pembangkangan mereka.?
?Kita masih banyak tugas lain yang lebih penting dan tiada
gunanya kita berurusan lagi dengan mereka. Mereka bukan orang
berbahaya, dan dapat berbuat apakah mereka terhadap kita??
Srunipun mengangguk dan setuju dengan pendapat gurunya ini.
memang tak ada gunanya mengurus dua orang laki-laki itu, yang
sesungguhnya bagi mereka sungguh menyebalkan. Mereka adalah
orang-orang lemah laki-laki bukan jantan, sehingga hasilnya selalu
membuat guru dan murid ini kecewa. Itulah sebabnya mereka
menganggap tiada perlunya lagi mengurus mereka.
Tak lama kemudian, guru dan murid ini sudah pergi
meninggalkan gunung Abang, langsung menuju gunung Batukaru
dengan gerakan mereka yang cepat. Mereka justeru dua orang
perempuan yang dapat bergerak seperti terbang. Maka tidak aneh
pula dalam waktu singkat guru dan murid ini te;lah jauh
meninggalkan gunung Abang. Tetapi jarak antara gunung Abang
dan gunung Batukaru memang jauh.
Ketika malam tiba mereka terpaksa menghentikan perjalanan
dan mengaso. Dan sesuai dengan watak guru dan murid yang cocokKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 392
itu, maka sebelum mencari tempat untuk mengaso dan tidur, lebih
dahulu mereka masuk kedalam sebuah desa, lalu menculik dua
orang pemuda tampan.
Pagi hari mereka meneruskan perjalanan. Pada tengah hari
barulah mereka dapat mencapai gunung batukaru. Akan tetapi
betapa kecewa hati Sruni, ketika menemukan gunung Batukaru itu
sepi saja. walaupun gadis itu sudah berusaha mencari, tidak juga
bisa bertemu dengan Yoga Soka.
Diam-diam gadis ini masygul dan kecewa. Kemudian ia
menduga, tentu pemuda yang telah mencuri hatinya itu pergi
meninggalkan gunung ini ketika dirinya ditangkap oleh kakeknya.
Dan kiranya pula Yoga Soka mengejar dalam usaha merebut dirinya
dari kakeknya.
?Ibu,? katanya dengan nada masygul, ?Jelas dia telah
meninggalkan gunung ini dan mengejar murid yang ditahan oleh
kakek. Namun agaknya dia tidak dapat mengejar sehinggga
kehilangan jejak. Aduh .. kalau benar demikian sungguh
menyesal .. tentu dia bingung setengah mati dalam usahanya
mencari murid.?
Tetapi Puteri Diyu tidak gampang percaya. Jawabnya, ?Belum
tentu, anakku. Siapa tahu sekarang sia telah jatuh ke dalam pelukan
wanita lain yang lebih cantik sehingga melupakan engkau??
Puteri Diyu menebarkan matanya ke sekeliling. Kemudian
terdengar pula katanya, ?Sruni, tidak perlu engkau menyesal
kehilangan dia. Di dunia ini kita akan selalu memperoleh laki-laki
yang kita kehendaki, Sruni, engkau cantik dan muda, laki-laki
manakah yang dapat mencela kecantikanmu??
Sruni menghela nafas. Bagaimanapun gadis ini merasa
menyesal juga, mengapa tidak dapat bertemu dengan Yoga Soka.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 393
Entah mengapa sebabnya, gadis ini tak dapat melupakan Yoga soka.
Dan agaknya gadis ini benar-benar sudah terpaut hatinya dengan
Yoga Soka dan jatuh cinta. Namun demikian tentu saja ia merasa
malu mengemukakan perasaannya ini kepada gurunya. Justeru
gurunya sekarang sudah menjadi nenek-nenek belum pernah
bersuami.
?Sruni, apakah engkau tidak ingin menjadi seorang yang
terkenal di seluruh Bali ini dan dihormati oleh banyak orang? Tanya
Puteri Diyu tiba-tiba.
?Apakah maksud ibu?? gadis ini memandang gurunya dengan
wajah yang menunjukkan perasaan heran.
?hi hi hik, aku bertanya padamu, ingin atautidak engkau
dihormati oleh sekalian orang yang menghuni Bali ini??
?Tentu saja ibu. Tetapi apakah maksud ibu sebenarnya??
?Sruni, bukankah engkau tahu sendiri bahwa Bali sekarang
diserbu oleh orang-orang Majapahit dan menyebabkan pula
kerajaan Bedulu runtuh. Apakah engkau tidak melihat kesempatan
untuk menjadi orang terhirmat??
Mendengar ini, Sruni sudah dapat menerka sebagian maksud
gurunya. Kiranya gurunya bermaksud agar dirinya menerjunkan diri
kedalam gelanggang peperangan guna mengusir orang-orang
Majapahit. Katanya, ?Ibu maksudkan, agar murid menggerakkan
orang untuk melawan orang-orang Majapahit, itu kemudian
mengusir pula??
?Hi hi hik, engkau cerdik. Memang begitulah maksudku,
Sruni.!Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 394
?Tetapi ibu, manakah mungkin murid dapat melaksanakan
semua itu? kalau raja Pausng Rigih yang mempunyai pasukan amat
kuat saja tak mampu melawan.!?
?Hi hi hik,? Puteri Diyu memotong kata-kata muridnya yang
belum selesai dengan suara tertawa yang cekikikan. ?Tentu saja
semua harapan tak kan bisa datang sendiri tanpa lewat usaha. Tetapi
apabila engkau berpikiran begitu, aku akan memberi petunjuk.
Sebaliknya jika engkau tak ingin, ya sudah!. Aku sendiri sudah tua,
dan tiada keinginan lagi menjadi orang terhormat. Akan tetapi aku
akan meerasa puas sekali kalau muridku menjadi orang yang
dihormati di seluruh Bali.
?Begini anakku, walaupun sekarang ini kerajaan Bedulu sudah
runtuh, akan tetapi saudara-saudar kita Bali Aga tidak juga mau
tunduk. Mereka tetap mengangkat senjata untuk melawan orang
orang Majapahit yang ingin merampas pulau Bali yang kita cintai
ini. bukankah ini merupakan kesempatan baik bagimu? Dengan
bekal kepandaian dan bantuanku pula, dalam waktu singkat engkau
akan dapat merebut kedudukan sebagai pemimpin Bali Aga.!
? ooOoo ?
JILID 9
YANG disebut orang-orang Bali Aga ini adalah penduduk aseli
Bali. Memang mereka tidak rela bali diduduki oleh orang-orang
Majapahit. Maka walaupun kerajaan Bedulu di Bali Selatan adalah
runtuh dan demikian pula kerajaan Pasung Giri di Bali Utara sudah
dapat dikalahkan oleh pasukan Majapahit mereka tetap tidak mau
tunduk dan mengadakan perlawanan.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 395
?Jadi ibu maksudkan, murid harus mengalahkan pemimpin Bali
Aga itu, kemudian menggantikan kedudukannya?? tanya Sruni.
?Engkau benar. Memang hanya dengan jalan itu saajalah engkau
berkuasa, dan orang Bali Aga tunduk.?
?Siapakah pemimpin Bali Aga itu??
?Dia bernama Ida Bagus Ari Dewa dan dia murid Naga Murti.?
?Ihhh ..? Sruni tertahan. ?Murid Naga Murti? Kakek aneh
yang berdiam di kaki Gunung Sraya itu??
?Kau benar Sruni, tetapi mengapa engkau nampak kaget dan
khawatir??
?Bukankah ibu sendiri pernah mengatakan bahwa Naga Murti
seorang aneh dan angkuh dan setiap orang perlu hati-hati
berhadapan dengan dia? Malah ibu sendiri pernah mengatakan dan
mengakui pula pernah berkelahi dengan dia, dan tidak dapat
mengalahkan. Lalu bagaimanakah kalau dia marah??
?Hi hi hik, bukannya aku tak dapat mengalahkan, tetapi hanya
belum. Berarti pada suatu ketika aku akan dapat mengalahkan dia.
Nah, kalau engkau khawatir Naga Murti akan marah, akulah yang
akan menghadapi Naga Murti. Tahukah bahwa aku sudah
mempunyai rencana datang kesana??
?Ke tempat tinggal Naga Murti?? Sruni terbelalak kaget dan
mendadak saja wajahnya berobah pucat.
?Mengapa engkau tampak khawatir?? pancing Puteri Diyu.
?Ibu! Saat sekarang ini murid dibayangi ketakutan, apabbila
kembali tertangkap oleh kakek. Pelindung murid hanya ibu. Apa
yang akan .. terjadi kalau ..? Sruni tidak menyelesaikan kata
katanya, namun sesungguhnya murid ini sangat mengkhawatirkanKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 396
keselamatan gurunya, kalau berhadapan dengan Naga Murti yang
aneh itu.
?Hi hi hik,? Puteri Diyu cekikikan mengejek. Kemudian,
?Anakku, jangan kau cepat gelisah. Apakah sangkamu aku ini
seorang tolol, sehingga tindakanku tanpa perhitungan? Hi hi hik,
jangan khawatir anakku. Aku pasti dapat menundukkan Naga Murti
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yang merasa berhutang budi.?
?Hutang budi yang mana, guru??
?Hutang budi yang akan aku lakukan untuk kepentingan dia.?
?Murid tidak mengerti maksud ibu.?
?Hi hi hik, beginilah rencana yang akan aku lakukan.? Puteri
Diyu mengamati tempat jauh, dan bibir yang tipis itu menyungging
manis. Agaknya Puteri Diyu seorang yang cantik jelita diwaktu
mudanya. Dan berkat kepandaiannya merawat diri dan merawat
kulit, membuat kulitnya tidak berkeriput sekalipun usianya sudah
enam puluh tahun. Maka walaupun sudah nenek-nenek, ia masih
tetap cantik. Hanya sayang bahwa rambutnya tidak mau menuruti
kemauan perempuan ini. rambut yang semula hitam itu, sekarang
semuanya sudah berubah menjadi putih laksana kapuk.
Dan Sruni merasa heran memandang gurunya tersenyum sambil
memandang tempat jauh itu. dalam hatinya gadis ini sedang
menduga-duga apa yang sedang dipikirkan gurunya sat ini. akan
tetapi walaupun telah lama menduga, belum juga memperoleh
jawabahnya.
?Sruni,? kata nenek ini kemudian, ?Secara tidak sengaja aku
mendengar dan mengerti bahwa Naga Murti mempunyai musuh
bebuyutan yang amat berbahaya. Antara mereka telah sepakat untuk
menyelesaikan urusan itu, pada hari Budha Umanis (Rabu Legi)
malam tepat pada bulan purnama. Sedang tempat yang merekaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 397
tentukan adalah lereng gunung Sraya sendiri, tidak jauh dari tempat
tinggal Naga Murti. Tetapi ..!?
Sruni memotong kata-kata gurunya yang belum selesai. ?Ibu!
Siapakah musuh Naga Murti itu??
?Musuh dia, bukan lain tiga orang bersaudara ..?
?Ihh ..!? seru Sruni tertahan. ?Maksud ibu, tiga orang
bersaudara kepala bajak laut yang berdiam di pulau Nusa
Lembongan itu??
?Kau sudah tahu??
?Ibu pernah mencaritakan kepada murid tentang tiga orang
kepala bajak laut yang merupakan saudara kandung dan berdiam di
pulau Nusa Lembongan. Dan tiga orang kepala bajak laut itu
dimusuhi oleh banyak orang sakti akibat keganasannya. Itukah
mereka??
Puteri Diyu mengangguk. ?Kau benar! Tetapi keadaan mereka
berlainan dengan belasan tahun yang lalu. Yaitu, sesudah kaki
Handaka dn Samodra buntung sebatas betis.?
?Ihh .. siapakah yang membuntungi??
?Naga Murti itulah yang menyebabkan kaki Handaka dan
Samodra buntung. Dan sebagai akibat dari peristiwa itu, meereka
bertiga mendendam sakit hati yang hebat kepada Naga Murti.?
?Kalau yang dua diantara mereka kakinya sudah buntung,
tentunya lebih mudah dikalahkan oleh Naga Murti.?
?Kebanyakan orang menduga seperti engkau, tetapi tiga orang
kepala bajak laut itu yang bernama Bantala tidak cidera. Dia masih
merupakan manusia lengkap seperti kita. Justeru Bantala tidak cacat
ini, setelah tiga orang orang itu melatih diri belasan tahun lamanya,
menjadi musuh yang berat bagi Naga mUrti.?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 398
Puteri Diyu berhenti. Baru sesaat kemudian ia melanjutkan,
?Anakku dalam melatih diri dengan tekun, dalam usaha mereka
untuk dapat membalas dendam kepada Naga Murti ini, mereka
manemukan cara yang hebat. Hingga Bantala sebagai saudara tertua
itu, sekarang ibarat orang yang berlengan enam dan berkepala tiga
buah.?
?Ihh, mengapa bisa demikian?? Sruni keheranan.
?Begini persoalannya.? Puteri Diyu menerangkan. ?Seperti sudah
aku ceritakan tadi bahwa antara tiga orang saudara itu, tinggal
Bantala seorang saja yang tidak cacat. Sedang Handaka dan
Samodra telah cacat dua belah kakinya. Apabila hanya berhadapan
dengan musuh biasa saja, walaupun dua kakinya telah buntung, baik
Handaka maupun Samodra itu masih merupakan lawan yang amat
berbahaya. Dengan menggunakan tongkat, mereka masih
merupakan orang-orang yang tangguh. Akan tetapi anakku, apabila
mereka ini sudah berhadapan dengan musuh tangguh, mereka
segera mempersatukan tenaga. Sungguh kebetulan bahwa Bantala
yang tidak cacat itu, bertubuh tinggi besar bagai raksasa dan
bertenaga kuat. Maka mereka sgera duduk di atas pundak Hndaka.
Jadi ?
?Ah ..? seru Sruni. ?Jadi mereka itu bertumpuk??
?Benar!? sahut puteri Diyu.
?Akan tetapi mereka bertumpuk seperti itu, bukankah mereka
tidakdapat bergerak gesit? Sehingga mereka dapat diserang oleh
lawan yang mennunakan kecepatannya bergerak??
?Hemm, engkau sepeti anak kecil saja, Sruni!? cela gurunya.
?Mereka bertiga itu bukan hanya menumpuk tubuh, akan tetapi
mereka bertiga dapat saling tolong menggabungkan tenaga. Dengan
demikian, walaupun tampaknya merupakan tumpukan manusiaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 399
yang tidak dapar bergerak leluasa, namun merupakan lawan yang
amat berbahaya. Salah-salah orang yang menyerng malah terpental
sendiri, terdorong oleh tenaga gabungan itu yang hebat sekali. Dan
salah-salah orang yang terpukul oleh tenaga sendiri yang membalik
itu dapat tewas secara mendadak.?
Sruni kagumbukan main. dan diam-diam timbullah keinginan
gadis ini untuk dapat melihat sendiri, bagaimanakah hebatnya tiga
orang bersaudara yang mempersatukan tenaga itu.
?Dan hebatnya lagi, senjat tiga orang itupun berlainan,? Puteri
Diyu meneruskan. ?Samodera bersenjat busur dan sebatang anak
panah raksasa ?
?Anak panah raksasa apakah itu ibu?? tanya Sruni yang
amattertarik.
?Anak panah raksasa itu, adalah anak panah yang besar dan
panjang seperti tombak. Pada pangkal anak panah, ialahdibelakang
hulu diberi tali otot kerbau yang kuat sekali. Dengan demikian anak
panaj yang dilepaskan itu, kalau sampai tidak mengenai lawan
secara tepat, dapat ditarik kembali. Namun bula tidak digunakan
sebagai anak panah, maka dapat dipergunakan sebagai tombak.?
?Ahh, hebat!? tanpa merasa Sruni heran dan memuji. ?Jadi itu
merupakan anak panah dwiguna??
?Benar, mempunyai dwiguna atau faedah yang rangkap. Bisa
dilepaskan sebagai anak panah dan sebagai tombak. Tetapi
disamping anak panah itu sendiri merupakan anak panah raksasa,
busur itu sendiri juga dapat digunakan sebagai senjata. Sebab pada
ujungnya dipasang baja yang tajam, sehingga merupakan tombak
yang berbahaya pula.?
?Dan yang lain, apakah senjatanya??Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 400
?Handaka bersenjata pedang panjang. Dan selaras dengan
kedudukannya yang ditengah-tengah. Handaka inilah merupakan
orang yang membentengi keselamata mereka. Dialah yang paling
banyak menangkis serangan lawan. Sebaliknya Bantala yang berada
dibawah sendiri, senjatanya sepasang tongkat baja tajam, bentuknya
seperti bor. Setiap lawan yang tertikam, lukanya akan menjadi lebar
karena tongkat itu. tongkat itupun mempunya sua dwiguna.
Disamping untuk menyerang, juga digunakan sebagai tiang kekuatn
mereka.?
?Ahh, sungguh menarik!? kata Sruni kemudian. ?Tetapi ibu,
bukankah lebih baik apabila kita tidak campur tangan perkelahian
mereka itu? kita melihat saja, jika Naga Murti kalah, kita beruntung.
Sebaliknya apabila Naga Murti yang menang, bukankah ibu akan
beruntung pula? Disaat Naga Murti belum memperoleh kesempatan
untuk mengaso segera ibu terjang.?
?Hemm, siasatmu bauik juga Sruni, baiklah semua itu adalah
nanti setelah kita sampai disana.?
Demikianlah dua orang itu kemudian meninggalkan tempat itu,
menuju ke timur. Hari Buda manis sudah amat dekat. Untuk tidak
ketinggalah, maka sebelum hari ketentuan dua musuh besar itu
berkelahi, sedapat bisa mereka sudah lebih dahulu hadir di tempat
yang sudah mereka janjikan.
Gunung Sraya letaknya pada ujung timur pulau Bali. Gunung itu
tidak seberapa tinggi, namun cukup dingin. Justeru gunung itu
terletak ditepi laut, yang tidak seberapa jauh dengan Karangasem.
Karena letak gunung itu dekat sekali dengan laut, maka apabila
orang di puncak gunung ini akan dapat melihat lautan luas dan
sejauh mata dapat memandang. Bagi Naga Murti memang ada
sebabnya pula berdiam di gunung ini. sebab ia orng yang suka
kepada laut. Memang sejak kecil ia suka sekali kepada laut karenaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 401
ia dilahirkan oleh keluarga nelayan. Justeru lahir dari keluarga
nelayan inilah merasakan derita orang yang menggantungkan
hidupnya dengan laut. Mereka sudah berpayah-payah menangkap
ikan, disamping mempetaruhkan nyawa pula yang setiap waktu
dapat tenggelam bersama perahunya di tengah laut. Namun
celakayna, hasil itu tiba-tiba dirampas oleh orang-orang jahat.
Mereka sama sekali tidak berani melawan, karena kebanyakan para
nelayan itu enggan belajar ilmu berkelahi dan ilmu kesaktian.
Apapun sebabnya Naga Murti bermusuhan dengan Bantaala,
Handaka dan Samodra itu, oleh sebab keganasan tiga orang kepala
bajak laut ini terhadap para nelayan yang selalu hidup menderita
dan ditindas oleh para bajak laut itu.
Sesungguhnya Naga Murti hanyalah keturunan kasta Waesya.
Akan tetapi karena kemudian ia menjadi orang sakti mandraguna,
maka diantara putera kesatriapun berguru kepada Naga Murti ini.
dan lebih lagi, disamping terkenal sebagai seorang tokoh sakti,
iapun sebagai tokoh yang jujur. Suka berbuat kebaikan untuk
kepentingan orang banyak dan bukan hanya mengejar keuntungan
disi sendiri. Maka tidak mengherankan pula kalau murid Naa Sakti
yang bernama Ida Bagus Ari Dewa, sekarang mengangkat senjata
memimpin orang-orang Bali Aga untuk melawn orang-orang
Majapahit.
Demikianlah, sehari sebelum hari ketentuan tiba, Naga Murti
telah mempersiapkan diri. Akan tetapi persiapan ini bukan berarti ia
menanam para pembantunya disekitar tempat yang akan dijadikan
arena pertarungan, juga tidak menggali lobang untuk dipergunakan
sebaai perangkap. Dan ia juga tidak memberitahukan kepada
muridnya untuk datang guna meruntuhkan semangat lawan.
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Pendeknya ia akan menghadapi tiga orang lawnnya seorang diri,
dan ia rela mati dalam perkelahian yang menentukan ini. justeru ia
sudah merasa tua. Ia sudah puluhan tahun hidup di dunia, dan jikaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 402
mati dalam perkelahian yang menentukan ini, justeru merupakan
jalan baik untuk pulang.
Gunung Seraya itu menghijau subur akan tetapi sepi. Ketika
malam yang telah dijanjikan tiba. Naga Murti telah duduk di atas
sebuah batu besar, dan ia menimang-nimang tongkatnya berkepala
ular yang telah banyak berjasa dalam setiap perkelahian.
Tampaknya saja tongkat itu menyeramkan. Tongkat itu bentuknya
mirip dengan seekor ular Cobra. Tetapi walaupun bentuknya
menyeramkan seperti seekor ular, namun senjata itu sendiri tidak
beracun. Apabila berkelahi melawn musuh yang tangguh, ia
melengkapi diri dengan senjata lain. Hingga pada tangan kanan
sebatang tongkat san pada tangan kiri sebilah keris. Dengan dua
buah senjata yang satu pendek dan yang lain panjang ini, ia dapat
melayani lawan dengan baik sekali.
Kakek ini, setelah menimang-nimang tongkat berbentuk ular itu,
segera meletakkan tongkat tersebut di atas pangkuannya. Kemudian
ia sendiri menghela nafaa pendek. Memang ada yang sedang
dipikirkan. Sudah cukup lama ia menyimpan senjatanya ini. setelah
ia telah merasa tua dan tidak pernah pergi jauh lagi. Justeru sudah
menjadi tekad kakek ini untuk menyimpan senjata itu selama
lamanya.
Akan tetapi sungguh mimpiun tidak. Kehendaknya ini kemudian
menjadi berantakan ketika dirinya menerima kedatangan orang
suruhan tiga orang bersaudara kepala bajak laut itu, yang datang dan
menantang untuk menyelesaikan permusuhan lama dengan
bertanding segara jujur dan menentukan. Satu lawan tiga! Tanpa
dihadiri orang lain! Tentang tempat dan waktu, dirinya disuruh
memilih dan menentukan. Pendeknya dalam perkelahian yang
menentukan itu, salah satu pihak harus mati.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 403
Bulan menentukan cahaya keemasan di angkasa, dibawah langit
yang membiru, Naga Murti yang hanya seorang diri dan sudah siap
di tempat yang telah ditentukan, ia mempergunakan kesempatan ini
untuk memusatkan segala pikiran dan tenaga guna menghadapi
lawan beat. Akan tetapi baru saja ia akan memulai memusatkan
pikiran ini, mendadak ia kaget berbareng heran. telinganya yang
sudah terlatih tajam mendengar suara orang berbisik-bisik di tempat
terlindung. Kakek ini mengerutkan alisnya. Mengapa di tempat ini
tanpa sepengetahuannya ada orang lain yang badir? Dan dari suara
bisik-bisik yang ditangkap jelas bahwa mereka itu adalah dua orang
perempuan.
Ia bangkit dari tempat duduknya dan bermaksud menegur dua
orang perempuan yang hadir segara gelap itu. namun sebelum
maksudnya ini terlaksana, terdengarlah suara teriakan yang parau
dari pinggang gunung.
?Hai Naga Murti! Apakah engkau benar-benar menepati
janjimu??
Naga Murti tersenyum. Ia tidak lupa lagi bahwa suara parau itu,
suara Samodra. Untuk tidak membuat lawan kecewa, secapatnya ia
menyahut, didahului oleh suara ketawanya yang terkekeh. ?Heh heh
heh, Naga Murti tidak pernah bicara sembarangan! Sejak tadi aku
sudah siap di sini.?
Dan kedatangan tiga orang bersaudara ini, menyebabkan Naga
Murti menjadi terlupa kepada dua orang perempuan yang sudah
mau ditegur itu. sekarang pandang matanya dipusatkan ke arah
pinggang gunung, dimana ia melihat tiga orang sedang bergerak
cepat sekali mendaki gunung.
?Hai Naga Murti! Apakah engkau cukup jujur sehingga tidak
memasang perangkap dan jebakan untuk mencelakakan kami??
teriak Bantala.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 404
?Heh heh heh.? Naga Murti menyambut dengan ketawanya
terkekeh. ?Naga Murti bukan seorang yang rendah seperti
dugaanmu, sahabat. Naga Murti akan menghadapi kalian dengan
dada tebuka. Dan pantang bagiku untuk melakukan permainan
curang seperti dugaanmu.?
?Bagus sekali!? puji Handaka. ?Begitulah yang aku harapkan
selama ini. agar kita dapat menyelesaikan persoalan lama sebaik
baiknya. Tetapi benarkah ucapanmu itu? dan bukan hanya untuk
mengelabui kami??
Terkejut dan berdbar hari Naga Murti mendengar ini. ia tadi
mendengar suara bisik-bisik dua orang perempuan, akan tetapi
belum sempat untuk meninjau dan mengetahui, tiga orang lawan ini
telah muncul. Siapakah sesungguhnya dua orang perempuan itu?
dan mengapa pula ikut hadir di tempat ini? berpihak kepada dirinya
ataukah memang dikirimkan oleh musuh sebagai pembantu?
Namun karena merasa dirinya bersih, tidak menyembunyikan
orang dan tidak pula menyiapkan pembantu, dengan tegas ia
menjawab. ?Huh, terserah engkau meu percaya atau tidak. Tetapi
Naga Murti bukan seorang pembohong dan curang seperti
dugaanmu. Entah jika pihak kalian yang sengaja membawa
pembantu, aku tak tahu!?
Bantala mendelik kemudian jawabnya sengit. ?Apa? Jangan
engkau membuka mulut sembarangan. Kami bertiga saja sanggup
untuk menghancurkan batok kepalamu, mengapa harus membawa
pembantu? Huh mumpung engkau belum mampus, sekarang juga
engkau minta pamit kepada para leluhurmu. Agar dalam
menghadapi kematianmu engkau dapat meri dengan mata
terpejam.?
?Heh heh heh,? Naga Murti terkekeh mendengar ucapan Bantala
itu. Kemudian, ?Sungguh besar mulutmu, sungguh sombongKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 405
sikapmu! Nyaw Naga Murti tidak semurah engkau sangka dan naga
Murti hanya bersedia mati asal bersama-sama dengan kalian
bertiga.?
?Kunyuk tidak tahu malu!? Handaka tiba-tiba membentak
lantang. Sepasang matanya merah seperti menyalakan api.
Kemudian, ?Siapa yang sudi mati bersama manusia macam engkau?
Tujuanku untuk membunuhmu, tetapi kami mau mebikin kamu
hidup tidak matipin tidak. Engkau sudah berhutang empat kaki.
Maka tepat kiranya apabila kami membalas membuntungi engkau.
Dan karena kakimu hanya dua saja, maka kekurangan yang dua itu
harus kau ganti dengan kedua tanganmu! Heh heh, aku ingin
melihat bagaimanakah engkau sesudah tanpa tangan tanpa kaki
seperti itu. walaupun kami akan memberi obat agar luka pada
tangan dan kakimu sembuh, tetapi engkau akan merasakan derita
hebat karena tak dapat mencari makan.?
Hebat ancaman seperti ini. apabila seorang tanpa kaki dan tanpa
tangan, sekalipun masih hidup takkan dapat mencukupi kebutuhan
sendiri tanpa pertolongan orang lain.
Ketut Sruni yang ketika itu bersembunyi tak jauh dari tempat itu
bersama Putri Diyu dan tadi suara yang berbisik-bisik didengar oleh
Naga Murti, diam-diam bergidik juga. Sekalipun ia sendiri
mengakui bukan orang baik dan sanggup menurunkan tangan
kejam, akan tetapi siksaan semacam itu tidak pernah terbayang
dalam benaknya.
Namun karena bisikan mereka tadi tertangkap oleh Naga Murti,
sehingga orang ini menuduh tiga orang bersaudara itu membawa
pembantu, maka Sruni tidak berani membuka mulut. Ia tunduk
kepada perintah gurunya, yang harus tutup mulut dan setengah
menahan nafas. Sebab apabila kehadiran mereka diketahui oleh duaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 406
pihak yang sedang bermusuhan itu, amat berbahaya. Salah-salah
kemudian empat orang itu malah bersatu dan mengeroyok mereka.
Dua pihak itu sekarang sudah berhadapan. Naga murti berdiri
tegak sambil menimang-nimang tongkatnya yang berbentuk ular
cobra itu. sepintas pandang tongkat itu seperti ular cobra beneran.
Akan tetapi Samodra mendengus dingin, kemudian mengejek.
?Hemm, engkau membanggakan tongkatmu yang berbentuk ular
itu, kemudian engkau mendapat gelaran dari orang sebagai Naga
Muri. Huh, sangkamu tongkat itu berguna dihadapan kami? lihat
saja nanti. Anak panahku ini akan dapat menyerang engkau dari
jarak jauh. jangan lagi engkau terluka. Baru tersenggol oleh ujung
panahku saja, engkau akan keracunan dan mampus. Heh heh heh,
engkau dapat membanggakan kesaktianmu kepada orang lain akan
tetapi tidak berlaku terhadap kami.?
Akan tetapi Naga Murti tidak dapat digertak orang. Ia tertawa
dingin. Kemudian jawabnya, ?Benar! Senjatamu itu memang
berbahaya oleh racunnya, apabila yang kamu hadapi hanya manusia
tolol. Akan tetapi kalau menghadapi orang seperti aku, huh, apakah
gunanya senjatamu itu??
Mendengar ini, telinga Samodra menjadi merah sekali. Ia sudah
mempersiapkan busur pada tangan kiri kemudian anak panah
raksasa yang panjang seperti tombak itu segera dipasang oleh
tangan kanan. Geramnya, ?Tak perlu banyak mulut. Nih terimalah
anak panahku!?
Kata-kata ini segera disusul oleh ?crat? dan melesatlahanak panah
raksasa itu dengan busur. Melesat seperti kilat cepatnya menyambar
ke arah Naga Murti. Akan tetapi sambaran anak panah yang seperti
sebatang tombak itu hanya disambut oleh Naga Murti dengan
tersenyum.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 407
?Trang ..!? sekali tangkis oleh tongkatnya, anak panah itu
sudah terpental dan membalik ke arah Samodra. Akan tetapi dengan
menggeram Samodra telah menggerakkan tali yang mengikat pada
pangkal anak panah. Oleh sentakannya. Anak panah yang sudah
menyambar membalik itu sekarang membalik arah dan menyambar
lagi ke arah Naga Murti.
Melihat itu, Naga Murti kagum juga. Anak panah raksasa yang
diikat dengan tali itu memang senjata yang berbahaya. Maka
menggunakan kecepatan bergerak, ia tidak mau menangkis dan
hanya menghindar ke samping. Akubatnya anak panah itu meluncur
terus dan terpaksa Samodra harus mengentak untuk metobah arah
anak panah. Tetapi ternyata Samodra ini memang sudah melatih diri
dengan sempurna. Ketika anak panah itu dihentak, seger mengarah
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pada Naga Murti.
?Trang ..!? Naga Murti terpaksa menangkis lagi anak panah
itu. justeru disaat Naga Murti sedang menangkis ini, dengan
sepasang tongkatnya Bantala sudah menerjang pula. Kemudian
Handaka tidak mau ketinggalan. Walaupun dua belah kakinya
buntung sebatas lutut, ia masih dapat bergerak gesit dengan
pertolongan tongkat sebagai pengganti kaki. Pedangnya sudah
menyambar tidak kalah dahsyatnya dengan sepasang tongkat
Bantala.
Setelah sua orang saudaranya ikut menerjang, maka Samodra
tidak lagi membidikkan anak panahnya itu dengan busur, tetapi
sekarang ia memegang busur ditangan kiri dan anak panah ditangan
kanan. Dan karena dua belah kakinya sudah buntung, cara
berkelahinya pun aneh. Ia meloncat-loncat seperti terbang sambil
menyambarkan dua macam senjatanya yang beracun. Akan tetapi
justeru berloncatan seperti ini, ia terpaksa menggunakan banyak
tenaga sakti dalam tubuhnya. Dan apabila terus menerus demiian,
maka ia akan banyak menggunakan tenaga dan bisa habis. OlehKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 408
sebab itu, setelah meloncat dua atau tiga kali, kemudian merobah
serangannya dengan duduk dan arah serangannyapu lebih banyak
bagian bawah.
Tetapi justeru diserang oleh tiga lawan tangguh seperti ini, Naga
Murti tidak berani sembarangan. Lebih-lebih ia menyadari bahwa
senjata tiga orang ini beracun. Apabila dirinya tergores sedikit saja,
nyawanya sulit dipertahankan lagi. Maka ia segera membentengi
tubuhnya dengan dua macam senjata. Tangan kiri bersenjaa keris
sedang tangan kanan menggunakan tongkat untuk menangkis.
Perkelahian satu lawn tiga itu segera berlangsung sengit sekali.
Berkali-kali terdengar benturan senjata yang amat nyaring. Dan
pijar api beterbangan disekitarnya.
Sruni yang saat itu menyaksikan dari tempat persembunyiannya
diam-diam merasa kagum. Kagun akan sepak terjang Handaka dan
Samodra yang dua-duanya sudah buntung kakinya sebatas lutut.
Walaupun kaki mereka sudah buntung, namun gerakan mereka
masih gesit seperti tidak menderita buntung. Sedang Bantala yang
bersenjata tongkat seperti bor itu, sambaran senjatanya juga
berbahaya bukan main. Dalam menyerang maupun membela diri,
tiga orang bersaudara ini agaknya sudah terlatih sedemikian rupa.
Sehingga dapat membagi tugas sekalipun tanpa isyarat mauun aba
aba. Kalau yang dua orang membela diri, maka yang seorang
menggunakan kesempatan untuk balas menyerang. Sehingga
walaupun pertahanan Naga Murti hebat sekali diam-diam ia
mengeluh juga. Sebab senjata mereka bertiga ini dilumuri racun
berbahaya. Maka dalam membela diri, walaupun menyerang harus
selalu waspada agar senjata lawan tidak pernah menyentuh kulit
tubuhnya.
Akan tetapi sesudah berkelahi beberapa saat lamanya, Naga
Murti segera tertawa. Ia tertawa karena menertawakan ketololannyaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 409
sendiri. Dua dari tiga orang lawnnya menderita cacat buntung,
mengapa ia tiddak menggunakan kegesitannya bergerak, berpindah
pindah tempat untuk membuat Handaka dan Samodra yang buntung
itu payah? Memperoleh pikiran demikian, segera pula dilakukan. ia
pura-pura menerjang Handaka. Kerika Handaka yang dibantu oleh
Bantala segera berusaha bertahan, secepat kilat ia menangkis senjata
Samodra yang menyeang dari belakang.
?Trang trang ..wut ..!? ketika tangkisan itu membuat
Samodra yang buntung terlempar dan bergulingan, Naga Murti
menggunakan kesempatan itu untuk melompat dan melepaskan diri
dari kurungan mereka lalu ia lari agak jauh.
?Jangan lari! Teriak Bantala sambil mengubar.
?Heh heh heh, siapa yang lari?? sahut Naga Murti mengejek.
?Trang trang .. aihh ..!? sambaran senjat Bantala ditangkis
oleh tongkat Naga Murti. Kemudian Bantala harus melompat
mundur sambil berseru kaget, karena hampir saja pergelangan
tangannya sudah tertikam oleh keris di tangan kiri Naga Murti.
Ketika itu Handaka sudah datang dan berusaha membantu
kakaknya. Sedang Samodra masih berloncatan untuk mendekati.
Naga Murti menerjang kepada Handaka, tetapi Bantala segera
membantu. Suara benturan senjata segera terdengar lagi berturut
turut. Akan tetapi, ketika Samodra datang, Naga Murti kembali lari
menjauhi. Dan dengan siasatnya yang seperti ini, memaksa kepada
lawan tidak dapat melakukan kerjasama dengan baik. Sebab
walaupun dapat meloncat-loncat, akan tetapi gerakan Samoda
ketinggalan.
Siasat lari dan menyerang ini, membuat tiga orang bersaudara ini
menjadi kelabakan dan kerjasama yang sudah mereka latih
berantakan. Tak lama kemudian terdengar suara ?trang?. TetapiKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 410
benturan itu bukan senjata dengan senjata, melainkan tongkat ular
Naga Murti menyambar tongkat yang dijadikan tiang tubuh
handaka.
?Aihhh ..!? dalam kaget dan tidak menduga Handaka berteriak
kaget. Sebab tongkatnya sudah menjadi patah kemudian dirinya
terlempar. Bantala yang segera datang menolong menjadi kerepotan
ketika harus melawan terjangan Naga Murti seorang diri. Untung
juga bahwa Samodra segera membantu dengan bidikan anak
panahnya.
Sambil berlompatan, Handaka segera menyambar tongkat
Samodra yang tidak terpakai. Kemudian dengan kemarahannya
yang meluap-luap, ia menerjang kembali kepada lawan.
Tetapi setelah dapat mengacau kerjasama lawan ini, Naga Murti
menjadi semakin mantap. Sambil menggunakan siasat gerilya dan
berlarian kesana kemari ini, dalam waktu singkat sudah dapat
mematahkan tongkat Handaka lagi. Dan sesudah berhasil
mematahkan tiga batang tongkat penopang tubuh itu, sekarang
Handaka tinggal mempunyai sebatang tongkat, yang tidak berguna
lagi untuk menopeag tubuh, dan akibatnya Handaka terpaksa harus
meloncat-loncat sepeerti Samodra dalam usahanya mengeroyok
lawan.
Diam-diam Bantala mengeluh juga dengan terjadinya peristiwa
yang tidak terduga itu. dan dengan patahnya tongkat penopang
tubuh adiknya, berarti pertahanan mereka tidak sekuat semula.
Namun demikian peristiwa seperti ini memang sudah diduga
terlebih dahulu oleh mereka. Setelah tongkat penopang tubuh tak
ada lagi, mereka harus menggunakan cara yang terakhir. Bantala
bersuit nyaring sambil menerjang lawan dengan sepasang
tongkatnya. Tetapi ketika Naga Murti melompat menghindar,Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 411
kesempatan ini digunakan oleh Bantala melompat mundur dan
berdiri tegak sambil memasang kuda-kuda.
Suitan tadi merupakan isyarat kepada dua orang adiknya
menggunakan siasat terakhir.
Wutt .. tubuh Handaka sudah melesat ke udara higgap pada
pundak Buntala. Disusul oleh berakan Samodra yang gesit,
kemudian orang termuda ini sudah duduk pula di atas pundak
handaka.
Ketut Sruni yang melihat dari tempatnya bersembunyi hampir
saja tidak kuasa menahan ketawnya. Ternyata sekarang tiga orang
kepala bajak laut itu, seperti orang yang sedang main akrobat.
Mereka bertumpuk dan Bantala yang harus menggunakan
kekuatannya agar dua orang adiknya yang duduk diatas tidak jatuh.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 412
Bantala tetap bersenjata sepasang tongkat. Tetapi Handaka sekarang
pada tangan kiri memegang busur, tangan kanan memegang pedang
dan Samodra yang paling atas bersenjata anak panah.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 413
Tiga orang itu sekarang sudah bertumpuk menjadi satu dan Naga
Murti menyambut tingkah lawnnya dengan tertaw mengejek.
Bantala tetap bersenjata sepasang tongkat. Tetapi Handaka
sekarang pada tangan kiri memegang busur, tangan kanan
memegang pedang. Adapun Samodra yang paling atas bersenjata
anak panah.
Bantala sekarang seperti berkaki dua, bertubuh tiga, berlengan
enam dan berkepala tiga.. kemudian manusia yang bertumpuk
menjadi satu ini maju perlahan-lahan untuk menyerang Naga Murti.
?Heh heh heh, menggelikan sekali!? kata Naga Murti sambil
tertaw mengejek. ?Apakah dengan permainan akrobatmu ini,
sangkamu dapat mengalahkan aku? jaga serangan!?
Setelah mengejek, Naga Murti segera melesat dan menyambar
dengan tongkatnya.
?Trang .. aihh ..!? ketika senjata Naga Murti berbenturan
dengan pedang dan busur Handaka yang ditengah-tengah. Naga
Murti menjadi kaget dan menggunakan tangan kiri yang memegang
keris untuk menangkis anak panah Samodra. Disusul kemudian oleh
tubuhnya yang terpental kebelakang.
Setelah hinggap diatas tanah lagi, Naga Murti berdiri tegak
sambil memperhatikan gerak gerik lawan. Terjangannya yang
pertama kali tadi menyadarkan kepadanya untuk bertindak lebih
hati-hati, hingga ia tak berani gegabah.
Persoalannya adalah, tangkisan Handaka amat mengenutkan.
Dorongan tenag itu kuat sekali membuat dirinya terlempar, sedang
disamping itu iapun lupa dan hampir saja menjadi korban anak
panah Samodra yang menyambar dari atas. Pengalamannya ini
menyadarkan Nag Murti bahwa, sekalipun tiga orang lawan ini
sekarang tidak dapat bergerak leluasa dan gesit, namun malahKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 414
berbahaya. Sebab setiap yang ditekan oleh serangannya segera
mendapat bantuan dari tenaga yang lain, hingga tenaga salah
seorang dari mereka berlipat ganda.
Sekarang ia harus berpikir lebih dahulu sebelum bertindak untuk
menyerang. Bagi lawan, orang yang terlemah kedudukannya hanya
Bantala yang berada di bawh sendiri, karena dibebani oleh tubuh
dua orang adiknya. Akan tetapi kelemahan Bantala ini mendapat
perlindungan dari Handaka dan Samodra.
Sayang sekali bahwa sejak mudanya, Naga Murti merupakan
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
seorang yang paling benci kepada senjata rahasia. Kalau dirinya
mempunyai senjata rahasia untuk menghadapi lawan yang tidak
leluasa bergerak ini, akan dapat menghujani serangan senjata
rahasia, hingga dapat mengalahkan lawan tanpa banyak menguras
tenaga. Bukan hanya soal senjata rahasia melulu yang dibenci oleh
Naga Murti. Tentang senjata beracunpun ia amat benci. Maka dalam
setiap perkelahian untuk mengalahkan lawan ia mengandalkan
kepada kesaktiannya melulu.
Untung juga Naga Murti bukan seorang bodoh, tapi merupakan
seorang yang otaknya cukup cerdas. Menghadapi lawan seperti ini,
segera diperoleh pikiran untuk mengalahkan lawan dengan
kecepatannya bergerak. Apabila ia bergerak cepat dan menghujani
serangan-serangan, ia percaya lawan tidak akan dapat bergerak
leluasa itu akan segera dapat dirobohkan.
?Trang, trang, trang ..!? benturan senjata segera terdengar
berturut-turut. Ketika bentuk tubuh Naga Murti lenyap dan
berkelebatan disekitar tubuh lawan yang menumpuk. Akan tetapi,
walaupun cepat gerakan Naga Murti dan cepat pula sambaran
senjatanya, setiap sambaran senjara selalu tertumbuk oleh benteng
pertahanan lawn yang amat kokoh.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 415
Puteri Diyu dan Ketut Sruni yang menonton dari tempat
persembunyiannya diam-diam kagum juga, baik kepada gerak cepat
Naga Murti maupun cara ketiga orang kepala bajak itu bertahan.
Ternyata sesudah melihat lawan bergerak cepat berkitaran disekitar
tubuhnya, tiga orang ini segera merobah kedudukan masing-masing.
Kalau pada mulanya mereka menghadap pada salah saru arah,
setelah mendapat serangan kilat dari lawan, arah yang dihadapi oleh
masing-masing berbeda. Mereka sekarang menghadap ke tiga
penjuru sebab letak duduk Handaka maupun Samodra sudah
berobah.
Bantala yang berada dibawah sendiri menghadap ke utara,
Handaka yang duduk pada pundak menghadap ke Barat, sedangkan
Samodra yang duduk paling atas pada pundak Handaka menghadap
ke Selatan. Maka setiap senjata Naga Murti menyambar datang,
dengan gampang ditangkis oleh lawan yang saling tolong. Bagian
yang tidak terjaga hanya bagian Timur. Akan tetapi pada bagian
Timur ini dapat dijaga bersama antara Bantala dan Samodra.
Setelah tiga orang bersaudara itu menghadap ke arah yang
berbeda-beda, maka diam-diam Naga Murti mengeluh. Sebab
lawannya itu hampir tidak berkisar atau bergerak dari tempatnya
berdiri. Buntala hanya memutar tubuhnya kalau perlu. Sebaliknya
dirinya harus bergerak mencari kesempatan untu k menyerang.
Namun celakanya, setiap sambaran senjatanya selalu tertumbuk
oleh benteng senjata lawan. Dan bukan hanya itu yang
menyebabkan Naga Murti mengeluh. Tetapi oleh tangkisan lawan
yang bertenaga berlipat ganda, hingga beberapa kali tubuhnya
terpental.
Kalau ia mengarahkan perhatiannya ke arah Samodra yang
berada paling atas, maka dirinya terancam oleh senjata Handaka dan
Bantala. Sebaliknya kalau menyerang Handaka, dirinya terancamKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 416
lawan dari atas dan bawah oleh senjata Asmodra dan Bantala. Dan
apabila ia mengarahkan serangan kepada Bantala yang menjadi
tiang kekuatan mereka, maka dirinya juga diancam sambaran
senjata dari atas yang dilakukan oleh Samodra dan Handaka. Yang
menambah rasa kagum dalam hati Naga Murti lawan tiga orang ini
agaknya sudah terlatih benar-benar. Meestinya kedudukan Bantala
dan Samoda saling membelakangi. Akan tetapi pada saat diperlukan
arah tiga orang ini sudah berobah menjadi satu arah, hingga
gabungan tenaga itu benar-benar sangat hebat.
Selama hidup baru sekarang ini sajalah Naga Murti berhadapan
dengan musuh aneh. Musuh yang tidak dapat bergerak leluasa,
namun amat tangguh dan berbahaya. Ia meras dihadapkan kepada
kesulitan yang tak gampang diatasi. Maka sambil menyerang dan
bergerak cepat ini, ia terus mencari siasat untuk dapat mengalahkan
lawan ini. sebab dia sadar, bahwa lawan ini amat berbahaya karena
senjata mereka beracun.
Akan tetapi Naga Murti memang seorang tokoh yang berotak
cerdik. Setelah berhadapan dengan kesulitan ia segera memperoleh
cara baru yang tepat. Sebenarnya siasat yang akan digunakan ini
bisa disebut licik, tetapi sudteru hanya jalan itulah yang paling
menguntungkan.
Siasat apakah yang akan dilakukan oleh Naga Murti? Ia akan
merobah caranya berkelahi. Ia sekarang akan banyak bertahan
sambil mundur. Dengan cara ini ia akan memaksa lawannya
berkisar dari tempat. Dan apabila gerakan ini terus-menerus, ia
percaya Bantala yang menjadi tulang punggung dua saudaranya
akan menjadi payah juga. Sambil bergerak mundur dan memaksa
lawn menggunakan tenaga, iapun memilih bagian tanah yang tidak
rata, disamping pula terdapat pohon atau batu. Apabila lawan ini
harus bergerak ditempat yang tidak rata, gerakannya akan lebih sulit
dibandingkan pada tanah yang lapang dan rata. San disamping itu,Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 417
apabila terdapat pohon atau batu, ia dapat memanfaatkan batu
tersebut untuk perisai, disamping pula meloncat ke atas batu untuk
menyerang kepada Samodra. Dengan demikian baik Bantala
maupun Handaka akan memperoleh kesulitan dalam usahanya
untuk melindungi Samodra.
Memperoleh pikian demikian, segera pula dilaksanakan. Ia
menyerang, tetapi kemudian melompat mundur. Kemudian ia pura
pura repot dalam uasahanya menangkis serangan balasan lawan dan
terus bergerak mundur. Ternyata siasat Naga Murti ini termakan
juga oleh lawn. Mereka mengira naga murti ini payah dan tidak
dapat melawan dengan baik. Maka Bantala berusaha bergerak maju.
Tempat dimana sekarang berkelahi, justeru merupakan dataran
pada pinggang gunung, sudah tentu dataran itu tidak rata dan
banyak pula batu-batu besar bercokol. Naga Murti sudah
memperhitungkan, setiap memperoleh kesempatan baik ia akan
segera merobohkan Samodra yang duduk paling atas.
Sementara Puteri Diya dan Ketut Sruni menonton perkelahian itu
dangan hati tegang dan berdebar. Bagi guru dan murid ini, siapapun
yang menang tidak akan memberikan keuntungan apa-apa. Tetapi
kalau toh disuruh memilih, mereka mengharapkan agar Naga Murti
kesulitan menghadapi lawan. Dengan demikian, Puteri Diyu
memperoleh alasan untuk memberikan jasa menolong kesulitannya.
Namun kalau toh Naga Murti dikalahkan lawan, juga malah amat
kebeulan. Sehingga apabila kemudian mereka membunuh Ida Bagus
Ari Dewa, tiada lagi yang perlu mereka khawatirkan. Sebaliknya
kalau Bantala dan saudara-saudaranya kesulitan, itu berarti mereka
harus menempur Naga Murti. Dan dengan demikian, untuk dapat
mengalahkan dan membunuh, tidak akan kesulitan, karena Naga
Murti sudah payah.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 418
Tetapi melihat siasat Naga Murti yang main mundur, kemudian
menuju ke arah tanah yang tidak rata, juga banyak batu dan pohon
pohon ini. puteri Diyu terkesiap. perrempuan yang cerdas dan
seorang ahli siasat, ia sudah dapat menduga apa maksud Naga
Murti. Desisnya perlahan. ?Sruni.! Ahh .. Naga Murti
menggunakan siasat licik!?
?Menggunakan siasa licik?? Sruni merasa heran. ?Dia terdesak
dan hanya main mundur. Dalam waktu tak lama lagi, Naga Murti
tak kan kuasa lagi bertahan.?
?Hi hi hik, engkau tolol!? cela Puteri Diyu sambil tertawa. ?Dia
bukan terdesak, akan tetapi pura-pura terdesak. Hal itu dilakukan
untuk mengelabui lawn agar tidak sadar dipancing masuk ke daerah
yang tidak menguntungkan.?
?Daerah tidak menguntungkan yang mana?? tanya Sruni heran.
?Hem, Naga Murti memilih tempat yang tidak rata, berarti dia
berusaha memeras tenaga lawan. Disamping itu, dengan memilih
tempat yang banyak batu maupun pohonnya, jelas sekali bahwa
Naga Murti sudah mempunyai semacam perhitungan untuk
mengalahkan lawn.?
?Eh, ibu tahu? Perhitungan apakah itu ibu??
?Aku belum dapat menduga maksud Naga Murti. Tetapi jelas dia
mempunyai perhitungan sendiri untuk menjebak dan mengalahakan
lawan. Ahh, kalau begitu, kalau nanti tiga orang itu sampai
dikalahkan, aku terpaksa harus memeras tenaga guna menundukkan
Naga Murti.?
Mendengar jawaban ini, berdebarlah jantung Sruni. Sebab
dengan melihat ketangguhan Naga Murti itu, apabila sampai terjadi
berkelahi, gurunya harus bekerja keras.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 419
Celakanya tiga orang bersaudara itu tidak sadar sedang ditipu
dan masuh daerah jebakan. Mereka malah tampak gembira sekali
dapat mebuat lawn main mudur. Ejek Handaka, ?Heh heh heh,
jangan hanya main mundur! Kalau memang tidak kuasa melawn
kami lebih baik berterus terang dan mengakui keunggulan kami.
jangan khawatir, kami tidak akan menuntut kematianmu. Kami
sudah puas engkau kehilangn dua kaki dan dua tangan!?
Samodra yang amat benci kepada Naga Murti, karena dua
kakinya dibuntungi, ikut pula mengejek. ?Ha ha ha, tidak tahu
malu! Naga Murti yang selalu menyombongkan diri dan menepuk
dada sebagai orang sakti, ternyata hanya seorang tak berguna.
Hemm, hari ini merupakan hari penentuan, dan harus ada kalah dan
menang. Kalau memang sudah tidak mampu melawn kami, lebih
baik menyerah dan memperoleh hukuman yang setimpal.?
Akan tetapi Naga urti tidak menjawb sepatah katapun dan terus
mundur untuk mendekati sebuah batu besar. Diam-diam Naga Murti
menertawakan ketololan meeka yang terjebak oleh siasatnya. Nanti
apabila sudah tiba pada batu yang tinggi itu, ia akan main kucing
kucingan barang sebentar, dan batu itu dijadikan sebagai prisai.
Tetapi dikala lawn lengah, ia akan segera meloncat kemudian
menghujani seangan kepada Samodra. Ia yakin bahwa dengan siasat
itu, baik Bantala maupun Handaka tidak akan dapat memberikan
bantuannya.
Dengan main kucing-kucingan ini, Bantala yang menjadi tiang
tubuh dua orang adiknya, terpaksa harus memeras tenaganya pula.
Karena harus berputaran untuk mengejar lawan. Semula untuk
terpikir oleh Samodra untuk meloncat di atas batu. Kemudian ia
menerjang lawan dari atas. Akan tetapi maksud ini tidak disetujui
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
oleh Handaka, sebab perbuatan itu amat berbahaya. Manakah
mungkin Samodra dapat menghadapi lawan seorang diri?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 420
Untuk sejenak dengan berloncatan cepat, Naa Murti dapat
mempermainkan tiga orang lawannya ini, sehingga mereka sama
sekali tidak dapat menyerang. Akan tetapi ketika tiga saudara itu
lengah. Naga Muti sudah melompat ke atas batu yang tinggi. Lalu
menerjang Samodra dari atas. Terjangan itu membuat Samodra
kaget. Ia menangkis dengan anak panahnya.
?Trang .. wut .. !? benturan tongkat dengan anak panah
terjadi hebat sekali. Akan tetapi kali ini karena serangan Naga Murti
itu tidak terduga-duga, maka dua orang saudaranya telat membantu.
Hingga tubuh Saodra yang duduk di atas pundak Handaka
bergoyang-goyang. Disaat itu keris Naga Murti di tangan kiri
menyambar. Dalam gugupnya untuk menghindar terpaksa Samodra
melompat dari tubuh Handaka dan bergulingan di tanah. Melihat ini
Handaka mengerti kesulitan adiknya. Ia segera menggunakan busur
dan pedangnya untuk membalas lawan.
Tetapi sungguh celaka! Naga Murti sudah memperhitungkan
semua ini. secapat kilat ia sudah meloncat turun dari atas batu,
menerjang ke arah Samodra yang belum sempat mempersatukan
diri dengan dua orang saudaranya. Samodra yang tidak mempunyai
kaki itu menjadi repot dalam usahanya membela diri. Ia terdesak
hebat oleh sambaran tongkat Naga Murti yang bertenaga dahsyat.
Melihat ini, Bantala khawatir sekali. Ia sudah melompat sambil
menyambar sepasang tongkatnya. Adapun Handaka yang duduk
pada pundak Bantala sudah melompat dan menyambar busur dan
pedang itu dari atas. Sekarang mereka berkelahi sengit sekali. Naga
Murti menghadapi keroyokan tida orang bersaudara itu dengan hati
hati. dan ia selalu berusaha mencegah mereka bersatu kembali.
Sebab ia sadar apabila mereka kembali bersatu, akan amat
berbahaya.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 421
Tongkat dan keris Naga Murti menyambar-nyambar amat
dahsyatnya! Dalam waktu tidak lama tiga orang bersaudara itu
segera terdesak. Bantala yang harus bekerja keras. Sengan sepasang
tongkatnya ia harus melindungi dua orang saudaranya yang buntung
dari desakan Naga Murti. Dalam perlawnan ini, merekapun
berusaha mempersatukan diri lagi. Sebab hanya dengan cara
demikian dapat mengimbangi lawan. Tetapi sungguh sayang Naga
Murti tidak pernah memberi kesempatan. Dengankepandaiannya
bersiasat. Naga Murti selalu berhasil mencerai-beraikan mereka.
Tak lama kemudian terdengarlah pekik Samodra yang panjang.
Ternyata orang termuda diantara mereka ini telah roboh tidak
berkutik diatas tanah akibat pukulan Naga Murti. Hndaka dan
Bantala kaget dan menjadi marah sekali. Mereka melengking
nyaring sambil menerjang maju. Akan tetapi dalam segebrakan saja
Handaka sudah roboh menyusul adiknya dirobohkan oleh Naga
Murti. Maka Bantala menjadi nekat. Dengan sepasang tongkatnya ia
menerjang Naga Murti dengan kalap. Dan ia bertekad lebih baik
mati daripada tidak dapat mengalahkan lawan.
Sebaliknya Naga Murti masih belum menginginkan mati. Ia
melawan orang kalap ini dengan hati-hati sekali. Enturan senjata
yang nyaring terdengar berturut-turut akibat Bantala berusaha
mendesak lawan. Akan tetapi bagaimanapun Bantala kalah tenaga
dengan Naga Murti, sehingga berkali-kali ia terhutunya mundur.
Sambaran senjata Naga Murti menekan lawan terus menerus dengan
hebat.
?Trang, trang .. cap augh ..!? ketika sepasang tongkat
Bantala menyambar secara dahsyat, sambaran tongkat itu ditangkis
oleh tongkat Naga Murti. Dan sebagai akibat tenaga Bantala yang
sudah terkuras habis, ia tidak kuasa lagi menahan tongkatnya, lepas
dari tangannya dan terlempar beberapa meter jauhnya. Belum juga
Bantala dapat berbuat sesuatu, tongkat Naga Murti sudahKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 422
menghujam di dada, sehingga setelah berteriak nyaring, Bantala
roboh.
?Heh heh heh! Kamu sendiri yang menjari penyakit .. aduh
..!? suara ketawa yang sesumbar dari Naga Murti ini mendadak
terputus dan terdengarlah teriakannya yang mengaduh, disusul oleh
tubuhnya yang bergoyang-goyang sesaat kemudian roboh. Naga
Murti berkelonjatan sebentar lalu tidak berkutik lagi selama
lamanya.
Apa yang terjadi? Setelah berhasil merobohkan tida orang
lawannya yang cukup tangguh itu, Naga Murti amat gembira dan
bangga. Biasa bagi seorang manusia yang sedang bergembira,
menjadi lengah. Sama sekali tidak disadari tadi oleh Naga Murti
bahwa walaupun tadi sudah roboh dan tidak berkutik akan tetapi
Handaka belum mati. Ia menderita luka yang amat parah dan tadi
pingsan. Justeru disaat Naga Murti bangga dan gembira itu,
Handaka tersadar dari pingsannya. Sepasang matanya sudah agak
kabut karena luka berat yang diderita, namun ia mengerti bahwa
semua saudaranya telah roboh. Maka dengan menggunakan sisa
sisa tenaganya yang terakhir, Handaka segera menyambar busur.
Busur itu disamping dapat digunakan yantuk membidikkan anak
panah, juga dapat dipergunakan sebagai tombak.
Naga Murti justeru berdiri tak jauh dari tempatnya roboh. Busur
itu seperti kilat sudah menyambar. Untung juga Naga Murti seorang
sakti mandraguna. Ia merasakan angin yang menyambar ke
punggungnya. Dan secepat kilat ia telah melompat untuk
menghindari. Gerakan Nag Murti memang cepat, tetapi sungguh
sayang sekali jaraknya amat dekat dan ia tadi memang lengah. Dan
dalam pada itu Handaka mengerahkan tenaganya yang terakhir.
Luncuran busur yang seperti tpmbak itu, memang tidak dapat
mengenai lawan dengan tepat. Ujung busur itu menyerempet danKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 423
mengenai betis, merupakan luka yang tidak berarti. Namun saking
kaget, Naga Murti mengaduh juga.
Apakah arti dari luka yang tidak berarti pada betis itu bagi
seorang sakti seperti Naga murti? Maka sesudah sadar dirinya
diserang oleh Handaka, ia menjadi amat marah. Ia membalikkan
tubuh dan kemudian menendang, ?Mampuslah!?
Tendangan Naga Murti ini menyambar secepat kilat. Dalam
keadaan sehat saja, tak mungkin Handaka menyambut tendangan
itu. apalagi sekarang dalam keadaan sekarat. Maka tendangan itu
menyebabkan tubuh handaka terlempar sampai beberapa meter
jauhnya. Ketika jatuh ke tanah, tubuh Handaka menelungkup tanpa
bergerak lagi. Namun setelah berhasil menendang tubuh Handaka
dan tewas seketika, Naga Murti segera mengeluh dan terhuyung
hampir roboh. Kemudian tokoh gunung Seraya ini menjatuhkan
pantatnya di atas sebuah batu sebesar kambing. Jari-jari tengahnya
segera sibuh mengurut-urut kakinya sambil menyalurkan tenag sakti
dari dalam tubuh. Sebab kaki Naga Murti sekarang telah kejang
akibat bekerjanya racun dari tubuh handaka.
Naga Murti menyadari bahwa racun dari tiga orang bersaudara
ini amat berbahaya. Buktinya dalam waktu singkat saja sudah
membuat kakinya kejang tak dapat digerakkan. Untuk itu maka ia
mengurut-urut kaki tersebut, denganmaksud agar dapat medorong
keluar racun yang mengalir bersama darah. Dan setelah merasakan
kejang pada kaki agak berkurang, ia segera mengeluarkan obat
untuk dibubuhkan pada luka yang sudah membengkak dan
membiru.
Akan tetapi tanpa tercegah lagi ia kembali mengeluh. Walaupun
ia sudah mencegah menjalarnya racun, masih belum juga dapat
menolong, kakinya dirasakan kejang kembali dan ada pula rasa
yang menusuk-nusuk sakit sekali. Ia sadar bahwa obat penawarKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 424
racun yang dibubuhkan pada luka itu tak dapat melawan ampuhnya
racun. Dalam khawatirnya kalau racun itu menjalar sampai ke
jantung dan nyawanya tak dapat dipertahankan lagi. Naga Murti
mejadi nekat. Ia segera membacok kaki yang terluka ini dengan
kerisnya sebatas paha. Sulit dilukiskan betapa sakit sekali kaki yang
dipotong itu. namun walaupun sakitnya hampir tak dapat
dipertahankan lagi. Naga Murti merasa lega juga, ketika melihat
darah yang keluar mengalir dari paha itu berwarna merah.
Membuktikan bahwa pengaruh racun itu belum mengalir sampai ke
paha. Lalu sambil menahan sakit, tangannya cekatan sekali
menaburkan obat pada paha yang baru saja dipotong itu dan
kemudian membalut dengan robekan pakaiannya sendiri.
Diam-diam Naga Murti mengeluh. Ia measa sekarang bahwa
dirinya memetik pahala dari karmanya sendiri. Dahulu dalam
penasarannya ia membuntungi kaki Handaka dan Samodra. Tetapi
sekarang oleh Handaka ia menderita luka dan harus memotong
kakinya sendiri. Sambil menahan sakit pada paha yang baru
dipotong itu, ia mendesis, ?Karma .. karma .. setiap manusia
memetik karmanya sendiri ..!?
?Benar! Setiap manusia akan memetik karmanya sendiri!? suara
orang yang menyambut kata-katanya itu, membuat Naga Murti
kaget setengah mati. Sekarang baru teringatlah ia akan suara bisik
bisik yang tadi ia tangkap. Hanya karena tadi harus berhadapan
dengan musuh bebuyutannya, ia tadi tidak sempat untuk mengurus.
Maka setelah mendengar suara perempuan yang menyambut kata
katanya ini, mendadak saja Naga Murti menjadi pucat. Baru terasa
sesalnya sekarang, mengapa dirinya harus terluka oleh senjata
beracun, kemudian harus memotong kakinya sendiri. Kalau
perempuan yang sejak tadi bersembunyi itu seorang musuh, dalam
keadaan terluka dan kaki tinggal sebelah ini, manakah mungkin
dirinya dapat melawan?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 425
Tak lama kemudian muncullah Ketut Sruni bersama gurunya dari
tempatnya bersembunyi. Dan Naga Murti kaget sekali melihat orang
yang baru muncul itu. walaupun sudah belasan tahun lamanya tidak
pernah berjumla lagi, tetapi Naga Sakti masih mengenalnya dengan
baik.
?Henn, kau Puteri Diyu!? sambut Naga Murti dengan nada yang
dingin. ?Apakah maksudmu datang kemari dan secara curang
menonton perkelahianku dengan mereka??
?Hi hi hik, enak saja engkau menuduh orang curang!? sahut
Puteri Diyu sambil tertawa cekikikan. ?Gunung ini terbuka untuk
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
diapapun datang kemari. Aku bersama muridku sedang lewat, dan
secara kebetulan aku melihat engkau bersiap diri menyambut
musuhmu. Salahkah apabila aku dan muridu memerlukan menonton
perkelahianmu dengan mereka yang cukup menarik itu??
Naga Murti mendelik dan untuk beberapa saat tidak membuka
mulut. Memang tidak seorangpun dapat melarang orang datang
disaat dirinya berkelahi dengan Bantala dan adik-adiknya, karena
tiada aturan yang mengikat. Akan tetapi hubungan manusia ini
diikat pula oleh hubungan batin, perasaan, susila, etika dan
peradaban. Sehingga orang tidak dapat berbuat semau sendiri.
?Hemm, dengan kehadiranmu ini, kalau diketahui oleh mereka,
apakah aku tidak dituduh oleh mereka mempersiapkan pembantu??
?Hi hi hik, tetapi nyatanya aku bukan pembantumu. Dan
sekarangpun mereka telah mampus dan tidak pula menyaksikan
kehadiranku. Mengapa engkau menjadi repot seperti orang
kebakaran jenggot??
Naga Murti mengeluh. Sekarang dirinya menderita kesakitan
hebat, dan ia sadar bahwa kehadiran perempuan itu tentu tidak
mengandung maksud baik. Diam-diam ia mengingat-ingat apakahKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 426
kesalahannya pada perempuan jahat dan cabul ini? tetapi sepanjang
pengalamannya dirinya belum pernah cidera dengan perempuan ini.
dan masing-masing lewat jalannya sendiri.
?Apakah maksudmu datang kemari?? tanya Naga Murti dengan
curiga.
?Kedatanganku kemari tiada hubungannya dengan
permusuhanmu. Aku datang kemari untuk kepentinganku sendiri.?
?Katakan, apa maksudmu?!?
?Aku darang kemari tiada maksud lain kecuali igin meminjam
tongkat kebesaranmu itu, guna melawn orang-orang Majapahit yang
menginjak-injak Bali.?
?Tongkatku??
?Benar! Dengan tongkat kebesaranmu itu, aku akan dapat
banyak mengumpulkan Pejuan Bali dan mempersatukan tenaga
guna mengusir orang-orang Majapahit. Bukankan engkau akan
gembira dan berbangga pula apabila dalam waktu cepat orang-orang
Majapahit dapat diusir dari Bali? Padahal engkau tidak mungkin
dapat berjuang lagi!?
Diam-dian Naga Murti terkesiap mendengar maksud perempuan
ini. tampaknya saja memang luhur tujuan perempuan ini yang ingin
berjuang membela Bali dari keserakahan oang-orang Majapahit, dan
hal ini sepatutnya didukung. Akan tetapi apakah perempuan jahat
dan cabul ini tidak mempunyai maksud lain yang jahat sehingga
kemudian merugikan nama baiknya?.
Sebelum Naga Murti dapat mambuka mulut, Puteri Diyu sudah
berkata lagi. ?Hem, melihat sikapmu engkau agaknya tidak rela,
Naga Murti. Apakah engkau sudah tidak lagi cinta kepada pulauKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 427
Bali kita ini? sehingga membiarkan diinjak-injak oleh orang-orang
Majapahit??
Naga Murti sadar bahwa merupakan tugas dan kewajiban setiap
orang Bali untuk membelanya. Dan ia sadar pula bahwa tongkatnya
yang berbentuk seperti ular cobra itu bisa menjadi wakilnya,
sekalipun dirinya sekarang tidak dapat pergi. dan pengaruh dari
tongkatnya pula, orang-orang yang sudah ia kenal tentu dengan
ringan hati membantu melawan orang-orang Majapahit. Akan tetapi
sayang sekali bahwa perempuan yang datang sekarang ini adalah
seorang tokoh yang jahat dan cabul. Apakah dibalik tujuannya yang
tampaknya luhur itu, tidak terkandung maksud-maksud lain yang
jahat? Lagi pula, senjatanya sama harganya dengan nyawanya
sendiri. Bagaimana mungkin ia bisa melepas senjatanya ini ke
tangan orang?.
Disaat Naga Murti sedang diliputi oleh keaguan ini, Puteri Diyu
sudah tertawa cekikikan mengejak, ?Hi hi hik, aku tahu bahwa
engkau tidak rela. Hemm, engkau terlalu angkuh dan sombong!?
Puteri Diyu mengedipkan matanya, entah apa maksud
perempuan ini, akan tetapi Ketut Sruni telah mundur. Kemudian
sambil menahan nafas, ia melangkah hati-hati sekali ke arah Naga
Murti, sambil menghunus pedangnya perlahan-lahan dan hati-hati.
dari sikap gadis ini jelas sekali bahwa ia akan menerjang Naga
Murti dari belakang.
?Naga Murti!? hardik Puteri Diyu. ?Engkau sudah menderita
luka berat. Apakah engkau masih pelit dan tidak mau membela
Bali? Apakah engkau memang pengkhianat terhadap Bali??
?Puteri Diyu,? sahut Naga Murti dengan sepasang matanya
menyala marah. ?Engkau jangan menuduh orang sembarangan.
Bukannya aku tidak ingin membela Bali, tetai aku tidak percaya
kepada engkau. Siapakah yang belum mengenal akan sepak terjangKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 428
maupun kejahatan-kejahatanmu? Dan siapa pula yang mau percaya
engkau??
?Mampuslah!? teriak Puteri Diyu tidak menunggu Naga Murti
selesai bicara.
?Trang, trang .. crot .. aughh ..!? tubuh Naa Murti segera
terguling roboh sesudah berteriak tertahan.
Yang terjadi, secepat kilat Puteri Diyu sudah menerjang dengan
pedangnya. Untuk membela diri, Naga Murti menggunakan
tongkatnya untuk menangkis. Akan tetapi karena sudah menderita
luka berat, tangkisan tongkat itu kurang memberi hasil. Pedang
Puteri Diyu hanya menyeleweng, kemudian menikam lagi sehingga
ia harus menangkis dengan keris ditangan kiri. Dalam kagetnya atas
serangan Puteri Diyu ini, dan juga oleh pengaruh lukanya yang
amat berat dan hampir hais tenaga, ia menjadi lupa kepada Sruni.
Padahal menggunakan kesempatan disaat gurunya menyerang, gadis
ini sudah pula menikamkan pedangnya. Naga murti memang
merasakan pula sambaran angin dari belakang, akan tetapi sudah
tidak mempunyai kesempatan lagi untuk menangkis maupun
menghindar. Sebab ketaika mengkis serangan Puteri Diyu, ia
terpaksa mengeluarkan sisa-sisa tenaga yang masih ada. Dan
sebagai akibatnya, punggungnya telah berlobang tembus ke dada.
?Heh heh heh!? Puteri Diyu menyambut robohnya Naga Murti
dengan terkekeh-kekeh gembira sekali. Betapa tidak ia dapat
merobohkan Naga Murti tanpa banyak tenaga. Maka sesudah
memunggut tongkat dan keris beserta sarungnya, Puteri Diyu segera
mengajak muridnya meninggalkan tempat ini. sama sekali guru dan
murid itu tak mau peduli kepada empat sosok jenazah manusia yang
memerlukan perawatan sebagai mana mestinya.
Beberapa saat setelah puteri Diyu dan Ketut Sruni meninggalkan
dataran pada pinggang gunung ini, berkelebatlah bayangan tidaKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 429
orang muda yang menuju ke tempat ini. untuk sejenak mereka
berhenti dan menebar pandang mata, kemudian salah seorang dari
mereka memekik tertahan, lalu melompat kearah Naga Murti yang
menggeletak tak bernyawa.
?Guru .. aduh .. guru .. mengapa engkau ..?? ratap
pemuda ini setelah tahu bahwa Naga Murti sudah tidak bernyawa
lagi.
Dua orang pemuda yang lain memburu datang. Ketika melihat
pemuda itu memeluk seorang laki-laki yang sudah menjadi mayat
dan sebelah kakinya buntung, diam-diam mereka bergidik.
?Siapa dia?? tanya salah seorang dari dua orang pemuda itu.
?Guru .. guru telah tewas dalam keadaan menydihkan?
sahutnya sambil tetap memeluk jenazah Naga Murti.
Memang sulit dibayangkan betapa kaget pemuda ini,
menemukan gurunya sudah menjadi mayat. Pemuda ini adalah
murid tunggal Naga Murti yang bernama Ida Bagus Ari Dewa.
Sedang dua orang pemuda itu bernama Nyoman Sakri dan Wayan
Kaler.
?Siapa yang sudah membunuhnya?? Wayan Kaler kaget.
?Ada tiga orang lain ..!? seru Nyoman Sakri ketika pandang
matanya tertumbuk pada tiga sosok tubuh yang menggeletak tak
jauh dari batu.
Masih sambil memeluk tubuh Naga Sakti yang tak bernyawa, Ari
Dewa mengamati ke arah Nyoman Sakri menunjuk. Pemuda ini
menghela nafas panjang, kemudian berkata lirih. ?Mungkinkah guru
habis berkelahi??
?Apakah engkau tidak diberitahu?? tanya Nyman Kaler.
Ari Dewa menggeleng. ?Tidak!?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 430
?Aneh!? kata Nyoman Sakri. ?Bukankah engkau datang kemari
mengajak kami karena panggilan gurumu??
?Benar!? sahut Ari Dewa. ?Tetapi .. guru hanya memanggil
aku supaya datang kemari pada malam ini. dan anehnya ppula
hemm !
?Mengapa?? desak Nyoma Kaler.
?Ahh, celaka!? Ari Dewa mengeluh dan menyesal. ?Sungguh
aku tolol .. aku tolol!?
?Katakanlah lekas!? desak Nyoman Sakri yang ikut menjadi
tidak sabar.
?Hem, aku tolol ..!? Ari Dewa menghelan nafas lagi.
?Mengapa tidak timbul kecurigaanku, ketika aku membaca surat
guru? Guru memanggil aku agar datang ke tempat ini memjelang
fajar. Dan aku dilarang mencoba datang lebih awl. Aihh ..
agaknya guru sudah menerima firasat akan pulang .. Guru tidak
menghendaki aku hadir disaat-saat beliau sedang berkelahi dengan
musuh .?
?Siapakah musuh gurumu itu?? tanya Nyoman Sakri.
?Merekapun menemui ajalnya.?
Ari Dewa menggelengkan kepalanya. Ia memang tidak pernah
mendengar bahwa gurunya mempunyai musuh. kemudian,
?Keadaan sudah memberitahukan bahwa antara guru denga
musuhnya sudah saling berjanji menyelesaikan urusannya di sini.
Akibatnya, ahh antara guru san musuhnya, mati sampyuh ..!?
Mati sampyuh artinya mati bersama-sama.
?Tidak!? kata Wayan Kaler tiba-tiba. Gurumu memang dalam
perkelahian malam ini. kemudian datang orang lain yang
membunuh gurumu!?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 431
Ari Dewa dan Nyoman Sakri kaget. Mereka memandang Wayan
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kaler dengan pandang mata bertanya-tanya. Akan tetapi pemuda ini
menggoyangkan tangan dan menerangkan. ?Sahabatku, jangan
kalian cepat curiga padaku. mengapa aku mengatakan bahwa Guru
Ari Dewa menang dan kemudian datang orang lain yang
membunuhnya? Lihat kaki gurumu itu. Ari Dewa!?
?Aihh, kaki guruku buntung ..! seru Ari Dewa kaget. Ia tadi
kurang perhatian, ketika melihat gurunya sudah tergeletak tak
bergerak.
?Lihat balutan luka itu!? kata Wayan Kaler. ?Balutan itu bernoda
darah, jelas merupakan luka baru. Agaknya gurumu menderita luka
dalam perkelahian itu. Ahh itu !
Wayan Kaler menunjuk kepada potongan kaki yang menggeletak
tak jauh dari mereka. Melihat potongan kaki gurunya, Ari Dewa
Sudah bangkit mau mengambil. Tetapi Wayan Kaler cepat
menghadang dan menarik. !Jangan !?
?Mengapa?? Ari Dewa kagett.
?Perhatikan dulu potongan kaki itu. yang hitam seperti hangus.
Racun .. ya pertanda terkena racun ..!?
Ari Dewa mengerti sekarang sebabnya Nyoma Kaler mencegah.
Diam-diam ia bersyukur bahwa sahabatnya waspada dan teliti.
Kalau tidak, kemungkinan sekali dirinya ikut terkena racun jahat itu
apabila dirinya menyentuh.
?Kaler,? kata Nyoman Sakri. ?Bagaimanakah menurut
dugaanmu??
Wayan Kaler tidak segera menjawab. Tetapi pemuda ini tampak
berfikir. Sesaat kemudian pemuda ini menghela nafas pendek, laluKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 432
menjawab, ?Agaknya guru Ari Dewa tadi menang melawan tiga
orang musuhnya itu. Ahh, jelas senjata musuhnya itu beracun!?
Wayan Kaler menghentikan kata-katanya, kemudian merobek
kainnya sendiri. Dengan alas kain itu ia memunggut pedang yang
menggeletak. Lalu pedang itu ditancakan pada batang pohon
didekatnya. Untuk sejenak ketiga orang itu mengamati ke arah
pohon tersebut.
?Ahh ..!? hampir berbareng tida orang itu berseru.
Pohon yang semula hidup dan segar itu menjadi layu.
Membuktikan bahwa pedang itu benar-benar mengandung racun
yang jahat.
?Jadi engkau menduga guru Ari Dewa memotong kakinya
sendiri?? tanya Nyoman Sakri.
?Ya, agaknya memang demikian,? sahut Wayan Kaler. ?Dalam
perkelahian itu jelas-jelas guru Ari Dewa menang, tiga orang
lawannya roboh binasa. Akan tetapi sayang sekali, kaki guru Ari
Dewa terluka oleh senjata musuhnya dan keracunan. Untuk dapat
menyelamatkan nywanya, tiada jalan lain kecuali memotong bagian
tubuh yang terluka itu.
Wayan Kaler berhenti sejenak. Sesaat kemudian lanjutnya,
?Dapat dibayangkan betapa menderitanya paman Naga Murti
setelah kakinya dipotong sendiri. Justeru disat paman Naga Murti
terluka parah karena kaki dipotong ini, muncullah pihak lain yang
mengambil kesempatan lalu membunuh paman Naga Murti.?
?Benar, engkau benar Kaler.? kata Ari Dewa, ?Ada orang secara
curang telah membunuh guru, buktinya senjata guru lenyap .?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 433
Dengan ini membuat tiga orang ini marah dan amat penasaran.
Kata Nyoman Sakri tiba-tiba, ?Huh, aku bersumpah! Aku akan
menuntut balas kepada manusia curang itu, apabila bertemu!?
?Terima kasih,? kata Ari Dewa dan hatinya terharu. ?Sayang
sekali aku tak tahu, siapakah orang itu?!?
?Tetapi, bukankah engkau mengenal senjata gurumu?? Wayan
Kaler yang cerdik segera bertanya.
?Tentu saja, senjata guruku ada dua macam. Sebilah keris dan
sebatang tongkat yang bentuknya menyerupai ular cobra.?
?Kalau demikian gampang kita mencari orang itu!? Wayan Kaler
memberikan pendapatnya. ?Siapapun yang membawa senjata itu,
adalah si pembunuh curang yang harus kita adili.?
?Kasihan sekali guruku,? Ari Dewa mengeluh. ?Seorang ksatria
sejati, seorang jujur, harus tewas dalam keadaan menyedihkan.?
?Ari Dewa!? kata Wayan Kaler. ?Sesal tiada gunanya. Yang
penting sekarang harus kita pikirkan penyempurnaan gurumu.
Kalau sekarang kita bakar berarti tiada upacara-upacara. Maka
kiranya kita tangguhkan penyempurnaan gurumu ini. setujukah
engkau??
Ari Dewa mengangguk. Ia memang merasa tidak rela pula, kalau
pembakaran guru yang dihormati ini tanpa upacara. Akan tetapi
upacara itu sendiri juga menuntut syarat dan beaya.
?Jika engkau sudah setuju, sebaiknya jenazah paman naga murti
kita kubur sementara. Dikemudian hari sesudah hari mengijinkan
kita urus penyempurnaannya.?
?Engkau benar!? sahut Nyoman Sakri. Mari kita membikin
lubang untuk mengubur sementara. Tetapi bagaimana dengan tiga
sosok mayat yang lain itu??Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 434
?Biarkan mereka menggeletak tidak terawat!? sahut Ari Dewa
yang menjadi amat benci kepada musuh-musuh gurunya itu.
?Ahh, jangan engkau berpendapat demikian!? Wayan Kaler
menasehati. ?Ketika mereka masih hidup adalah musuh gurumu dan
dapat pula dikatakan penyebab gurumu tewas, akan tetapi sesudah
mati, mereka adalah manusia-manusia yang perlu perawatan. Dan
semua rasa permusuhan sudah lenyap. Maka merupakan kewajiban
kita untuk sementara mengubur mayat itu pada lobang lain dan
dikemudian hari setelah hari mengijinkan, kita urus pula
pembakarannya.
Ari Dewa tidak dapat membantah benarnya pendapat Wayan
Kaler ini. dan iapun kemudian setuju. Tak lama kemudian tiga
orang ini sudah sibuk membuat lobang untuk mengubur jenazah itu
untuk sementara.
Tiga orang ini memang merupakan sahabat-sahabat sejati.
Mereka merupakan tiga serangkai yang menjadi tulang punggung
perlawanan Bali Aga terhadap orang-orang Majapahit yang
dipimpin oleh Empu Kepakisan. Mereka saling membantu dan
selalu rukun. Dan terletak pada pundak tiga orang pemuda ini
pulalah perlawanan Bali Aga berhasil atau gagal.
Namun melihat bahwa jumlah kekuatan Bali Aga tidak memadai
kekuatan pasukan Majapahit yang menduduki Bali, maka dalam
perlawanan ini mereka menggunakan siasat gerilya. Mereka selalu
menghindari pertempuran secara terbuka apabila tidak karena
terpaksa. Dan justeru perlawanan Bali Aga seperti ini, maka usaha
Empu Kepakisan untuk menumpas orang-orang Bali Aga
memperoleh kesulitan. Tidak mudah mengetahui mana penduduk
Bali yang sudah tunduk dan mana yang tidak mau tunduk. Dan
apabila harus menggunakan tangan besi, menyerbu suatu desa yang
dicurigai menjadi pusat orang-orang Bali Aga, dapat menimbulkanKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 435
korban orang-orang yang tidak bersalah. Maka dalam menghadapi
perlawanan Bali Aga ini, Empu Kepakisan hati-hati dan bijaksana.
Dan tiga orang ini terpaksa pergi ke gunung Sraya guna
memenuhi panggilan Naga Murti. mereka datang terlambat, karena
sebagai murid, Ari Dewa patuh pada pesan gurunya bahwa Ari
Dewa baru boleh datang ketempat ini setelah menjelang fajar.
Maksud Naga Murti, tak lain agar Ari Dewa tidak menyaksikan
terjadinya perkelahian. Sebaliknya Naga Murti berharap, apabila
dirinya sampai kalah dan tewas dalam perkelahian ini, muridnya
akan dapat merawat jenazahnya. Ternyata harapan Naga Murti
tepat, seakan sudah menerima firasat terlebih dahulu.
Untuk beberapa saat lamanya, Ari Dewa dak kedua oang
sahabatnya duduk tafakur didekat gundukan tanah yang menyimpan
jenazah Naga Murti, sehingga mereka tidak sadar matahari waktu
itu sudah muncul dan agak tinggi di angkasa, memancarkan
cahayanya yang cukup panas. Kemudian tiga orang ini menuruni
gunung itu, tetapi masih tampak bahwa Ari Dewa masygul dan
menyesal gurunya harus tewas dengan kaki buntung sebelah.
? ooOoo?
Secepatnya tiga orang muda pimpinan Bali Aga ini kembali ke
markasnya. Tetapi betapa terkejut mereka ini ketika tiba di markas,
terdengar suara hiruk pikuk perkelahian. Dengan gugup tiga orang
ini menerobos masuk ke dalam markas.
Apa yang terjadi? Belum lama berselang telah datang ke markas
orang Bali Aga ini, Puteri Diyu dengan Ketut Sruni. Kepada
penjaga, mereka minta agar diantar bertemu dengan Ari Dewa. Dan
untuk mempengaruhi mereka, Puteri Diyu memberitahukan bahwa,
dirinya datang ke markas ini sebagi utusan Naga Murti. sedangKeris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 436
sebagai pembuktian, dipertunjukkan tongkat beserta keris senjata
Naga Murti. tetapi penjaga tidak berani memberi ijin masuk dan
memberitahukan bahwa saat ini Ari Dewa dan dua orang
pembantunya sedang pergi.
Namun Puteri Diyu tak mau mengerti dan nekat masuk.
Beberapa orang yang berusaha menghalangi segera roboh oleh
tamparan dan tendangan guru dan murid ini. segera terjadi geger
dalam markas ini. tanda bahaya segera dipukul. Dan dalam waktu
singkat sudah berdatangan pasukan Bali Aga yang kemudian
mengurung guru dan murid ini di halaman markas pasukan Bali
Aga ini sudah mempersiapkan senjata untuk mengeroyok dan
membunuh dua orang perempuan pengacau itu. tetapi baik Puteri
Diyu maupun Ketut Sruni hanya tersenyum saja dan sama sekali
tidak gentar.
Dalam keadaan yang benting ini, tiba-tiba terdengar bentakan
yang berpengaruh. ?Tahan! Mundur kalian semua!:
Teriakan yang memberi perintah ini, ternyata amat berpengaruh
kepada pasukan ini. mereka segera mundur, akan tetapi tidak
membubarkan diri dan di tangan masing-masing siap dengan senjata
terhunus.
Muncullah kemudian pemuda bertubuh tegap dan memelihara
kumis tipis. Ia mengenakan pakaian sederhana, akan tetapi sepasang
matanya berkilat dan berpengaruh. Ia melangkah cepat keluar dari
rumah yang dijadikan sebagai markas, dikawal oleh dua orang
pemuda yang usianya sebaya.
Pemuda inilah yang mendapar kepercayaan sementara sebagai
penanggung-jawab markas. Dia bernama Wayan Oka, bekas
panglima muda kerajaan Bedulu. Walaupun raja Pasung Rigih
Keris Pusaka Kyai Lobar Karya Widi Widayat di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
memilih menyerah dan tunduk kepada Majapahit, akan tetapi
panglima muda ini melarikan diri dan bergabung dengan orang-Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 437
orang Bali Aga. Sedangkan pengawal-pengawal itupun bekas
prajurit-prajurit Bedulu bernama Made Sembada dan Wayan
Jaladri.
Munculnya Wayan Oka ini disambut dengan senyum manis
dibibir Puteri Diya maupun Sruni.
?Apakah maksud bibi mengacau di sini?? tegur Wayan Oka
dengan keren.
?Hi hi hik, aku ingin bertemu dengan Ari Dewa,? sahut Puteri
Diyu. ?Aku datang dari gunung Seraya sebagai utusasn dari Naga
Murti, guru Ari Dewa. dan inilah sebagai bukti kebenaran
keteranganku, dua macam senjata Naga Murti.?
Mendengar ini Wayan Oka mengerutkan alis dan malah menjadi
curiga. Benarkah dua orang perempuan ini merupakan utusan guru
Ari Dewa? kalau benar, mengapa Naga Murti memanggil Ari Dewa
ke gunung Seraya?
Namun ia menyembunyikan rasa kecurigaannya ini dan bertanya,
?Apakah pesan paman Naga Murti??
?Hi hi hik, siapakah engkau ini? Engkaukah Ari Dewa?? balas
Puteri Diyu.
?Aku bernama Wayan Oka, salah seorang pembantunya!? sahut
Wayan Oka, ?Dan bibi??
?Hi hi hik, kau bernama Puteri Diyu dan ini muridku, Sruni!?
sahut Puteri Diyu.
Mendengar disebutnya nama Puteri Diyu ini, makin tambah
curigalah Wayan Oka. Nama ini sudah cukup dikenal sebagai
perempuan cabul dan jahat. Mengapa sekarang memperoleh
kepercayaan dari Naga Murti?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 438
?Sayang sekali saudara Ari Dewa sedang pergi, malah memenuhi
panggilan paman Naga Murti!?
Agak terkejut Puteri Diyu maupun Sruni mendengar ini. jika
benar, sungguh celaka! Rahasia akan bocor apabila Ari Dewa
menemukan mayat Naga Murti. Diam-diam timbullah rasa sesal
dalam hati. Mengapa setelah membunuh Naga Murti, mayatnya
tidak dilemparkan saja ke dalam jurang sehingga tidak mungin
dapat ditemui oleh Ari Dewa, namun demikian, ia adalah seorang
perempuan yang cerdik. Katanya kemudian, Aihh, pergi kemana?
Sunggguh tolol pemuda itu, Naga Murti sudah mengutus dan
mempercayakan padaku, masih juga membuang tenaga dan waktu
sia-sia.?
?Sayang Ari Dewa sedang pergi.? Wayan Oka pura-pura
menyesal. ?Tetapi kiranya tiada halangan pesan paman Naga Murti
itu saya terima bukan? Kemudian apabila dia sudah datang, aku
dapat menyampaikan.?
?Pesanan itu khusus untuk Ari Dewa. dan hanya Ari Dewa saja
yang boleh mendengarkan dan tunduk kepada pesan gurunya itu.
akan tetapi, hemm, apabila engkau ingin mengetahui, baiklah! Naga
Murti menghendaki agar Ari Dewa menyerahkan kekuasaannya
padaku, agar perlawanan terhadap orang-orang Majapahit lebih
berhasil!?
?Apa?? teriak Wayan Oka saking kagetnya. Sebelum Wayan
Oka mengucapkan kata-katanya, tiba-tiba terdengar suara teriakan
nyaring perempuan.
?Kanda, jangan percaya kepada manusia-manusia busuk itu!?
belum juga lenyap suara teriakan itu, muncul tiga orang perempuan.
Yang seorang setengah baya, sedang yang dua orang masih muda.Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 439
Wayan Oka mengerutkan alis mendengarkan peringatan ini. ia
memalingkan muka ke arah tiga orang perempuan yang baru
muncul itu. yang tadi berteriak, adalah gadis yang cantik ini, calon
isterinya. Ida Ayu Purnami. Adapun gadis yang lain berwajah buruk
bernama Ketut Saraswati, dan yang setengah baya adalah Ida ayu
Kartini, guru dua orang gadis ini.
Wajah Sruni tiba-tiba berobah melihat tiga orang perempuan itu.
sebab munculnya mereka ini berarti akan menelanjangi dirinya.
Berada disamping gurunya, tentu saja sekarang ia tidak takut
kepada siapapun. Hanya ia merasa sayang dengan munculnya
mereka itu, akan merusakkan semua rencana yang sudah diatur,
guna merebut kekuasaan atas orang-orang Bali Aga ini,
menggunakan nama besar Naga Murti. Mengapa Sruni takut
ditelanjangi? Seperti pada permulaan cerita ini, diceritakan bahwa
Sruni telah membunuh Ida Ayu Savitri, kaka Ida ayu Purnami dan
murid Ida ayu Kartini. Gadis ini lari sampai ke gungung Batukaru,
kemudian ditolong oleh Yoga Soka.
?Jangan diberi kesempatan lolos perempuan pembunuh itu!?
teriak Purnami lagi sambil bergerak cepat mendekati. ?Perempuan
yang muda itulah yang membunuh Savitri ..!?
Mendengar ini, kagetlah Wayan Oka. Kemudian pemuda ini
memandang kepada Sruni maupun Puteri Diyu tak berkedip. Akan
tetapi sebelum pemuda ini buka mulut, Ida Ayu Kartini sudah
berkata.
?Perempuan-perempuan busuk! Katakan terus terang, siapa
namamu? Berani lancang mengacau markas ini!?
Mata Puteri Diyu mendelik. Lalu ?Siapa engkau ini, berani
lancang mulut di depan Puteri Diyu?!?Keris Pusaka Kyai Lobar https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono 440
Tercekat juga Ida Ayu kartini mendengar nama Puteri Diyu.
Tentu saja ia sudah mengenal pula nama tokoh ini, tetapi baru
sekaranglah mendapat kesempatan berhadapan muka. Akan tetapi
walaupun kaget, iapun seorang tokoh wanita terkenal, tentu saja
takkan sedia menunjukkan kelamahan di depan orang. Ia
mendengus dingin, kemudian, ?Hemm, perempuan jahat dan cabul!
Engkau tiada harganya mengetahui namaku!?
Puteri Diyu cekikikan. Ia justeru sudah mendengar bisikan dari
muridnya tentang mereka. ?Hi hi hik, bukankah engkau yang
bernama Ida ayu kartini? Engkau sakit hati kepada muridku, karena
sudah membunuh seorang muridmu. Huh, engkau seorang guru
yang tidak bijaksana. Muridmu sendiri yang salah, mengapa engkau
sakit hati kepada muridku? Dan tanpa malu sudah mengeroyok di
gunung Batukaru? Huh, murid yang berkhianat kepada Bali itu,
apakah harganya kau bela??
?Kurang ajar! Hati-hatilah engkau membuka mulut!? teriak Ida
Ayu Kartini yang tersinggung dan marak sekali. ?Mana mungkin
muridku berkhianat seperti yang dituduhkan itu?Aku adalah saudara
seperguruan Kebo Waruga, panglima Bedulu yang gugur di medan
perang melawan orang-orang Majapahit.?
Wiro Sableng 178 Tabir Delapan Mayat Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Mawar Merah Roses Are Red Karya James
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama