Ceritasilat Novel Online

Dewi Kelabang Hitam 10

Dewi Kelabang Hitam Karya Batara Bagian 10

berhenti melihat jagonya masing-masing. Tapi begitu Giam Lun melarikan diri dan

pasukan kerajaan bersorak melihat kemenangan menteri Hu Kang tiba-tiba mereka

menyerbu dan paniklah pasukan pemberontak, sudah kalah mental karena pemimpin

mereka melarikan diri. Giam Lun tak malu-malu lagi meninggalkan pasukannya dan

pergi, kini pasukannya diserang dan bergelimpanganlah tubuh-tubuh bermandi darah,

Apa yang dilakukan menteri Magada itu memang mengagetkan, pasukannya tak

menyangka dan tentu saja kalut. Dan ketika lawan menyerbu dan bersorak menerjang

mereka maka ditangkapnya Giam Khing dan larinya Giam-taijin membuat pasukan

ini patah semangatnya dan roboh diserang musuh, tak dapat bertahan dan kekalahan

Giam Lun akhirnya terdengar juga di mana-mana. Barisan sayap kiri yang saat itu

dipimpin Hong Beng Lama dan Hong Lam rupanya juga kacau, bayangan kedua yang

diduga dan muncul di situ benar saja menyerang Lama ini, pertandingan hebat terjadi

di situ dan Hong Lam mendampingi ayahnya, terbelalak dan kaget karena berkali-kali

ayahnya jatuh terbanting. Untung ilmu Merekat Tulang Menyambung Nyawa

dipunyai ayahnya itu. Tapi ketika Ayahnya terdesak dan mata ayahnya yang buta tak

dapat melihat sebuah lubang maka Hong Lam berteriak pucat memberi tahu ayahnya

itu.

"Awas, di sebelah kiri ada jebakan!"

Hong Beng Lama menggeram. Setelah berkali-kali bertempur Lama ini seakan

mengenal kepandaian lawan, sayang, dia buta. Dan ketika Hong Lam memberi tahu

padanya bahwa di sebelah kiri ada jebakan maka Lama itu minggir dan bergerak ke

kanan. Tapi, lagi-lagi Hong Lam berseru. Di sebelah kanan juga ada jebakan dan

sadarlah Hong Lam bahwa lawan kiranya sudah memasang jebakan di mana-mana,

khusus menjebak ayahnya itu, yang memang buta. Dan ketika Hong Beng Lama

tergelincir namun dapat berjungkir balik melayang ke atas maka Ho Lam diminta

membantu namun pemuda ini mengeluh, terlempar dan terbanting oleh pukulan

lawan yang dahsyat. Hong Lam juga seakan mengenal kepandaian lawannya itu,

berkali-kali mengingat namun gagal. Lawan mengenakan topeng dan susah baginya

mengenal lawannya itu. Dan ketika dia membantu namun justeru terbanting dan

dilempar angin pukulan lawannya yang dahsyat maka di saat mereka berdua

terbelalak dan gusar oleh ketangguhan lawan bertopeng ini terdengar kekalahan dan

larinya menteri Giam Lun.

"Giam-kongcu tertangkap! Giam-taijin melarikan diri....!"

Hong Beng Lama terkejut. Sebenarnya, Lama itu telah mengeluarkan pukulan
pukulan berbahayanya, Ang-tok-ciang dan Hek-hoat-sut (Pukulan Sihir Hitam).

Namun aneh, lawan dapat menangkis dan dia tergetar. Bahkan, bukan hanya tergetar

melainkan terdorong! Bukan main, Lama ini terkejut sekali. Dan ketika dia terbelalak314

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

dan gusar memaki lawannya maka pukulan seperti api menyambar dirinya dan

paniklah Lama Tibet itu.

"Hwee-liong Sin-kang, ini Hwee-liong Sin-kang...!"

Hong Beng Lama pucat. Sekarang dia teringat dan kaget, bajunya terbakar dan

dia harus bergulingan menjauh kalau tak mau dimakan api. Pukulan itu sekarang

dikenal dan Hong Lam juga kaget. Putera Hong Beng Lama itu juga tersentak dan

sadar, kini ingatlah dia bahwa pukulan itu memang Hwee-liong Sin-kang, Sinkang

Naga Api! Dan ketika pukulan itu menyambar dan ledakan serta lidah api juga

menyembur ke arah dirinya maka Hong Lam panik dan kaget melihat ayahnya

bergulingan di dekat sebuah lubang.

"Awas.....!" Hong Lam melempar tubuh ke dekat ayahnya itu, menarik dan

menyendal dan pucatlah Hong Beng Lama mengetahui bahwa dia hampir terjerumus

di sebuah lubang. Pasukan bersorak dan mengejek serta tertawa memanaskan Lama

itu. Dan ketika teriakan tentang kekalahan Giam-taijin terdengar di mana-mana dan

pasukan mereka lari didesak musuh maka bayangan yang dihadapi Lama ini tertawa

dingin.

"Hong Beng Lama, pasukanmu hancur. Kau menyerah atau terkubur lagi hidup
hidup."

"Keparat, kau siapa?"

"Ha-ha, aku adalah aku, Hong Beng Lama. Aku musuhmu!"

"Benar, tapi kau tak memperkenalkan diri, anak muda. Kau pengecut dan licik!"

"Hm, kelak kau tahu juga, Lama. Sekarang menyerahlah atau kau kukubur

hidup-hidup, bersama puteramu!"

Lama ini membentak. Setelah dia mendapat pukulan Hwee-liong Sin-kang tiba
tiba Lama ini bingung menentukan musuh, siapakah gerangan dan dari mana. Hwee
liong Sin-kang adalah ilmu yang hanya dimiliki menteri Yonaga dan suhengnya,

Handewa. Apakah pemuda itu anak murid Handewa? Menteri Yonaga memiliki

seorang putera bernama Yo Kang, dia sudah mengenal dan tak mungkin kalau

pemuda itu. Jadi, kesimpulannya adalah murid Handewa. Tapi, kalau murid masa

demikian hebat Hwee-liong Sin-kangnya? Ataukah ini Handewa sendiri? Tak

mungkin, suara lawan jelas menunjukkan suara seorang pemuda, nyaring dan kuat,

bukan suara seorang tua yang serak atau berat. Dan karena Lama ini bingung

menentukan lawannya dan kembali teriakan atau sorak pasukan musuh menggetarkan

pasukannya sendiri maka Lama ini meleng ketika sebuah pukulan Naga Api

menyambar kepalanya lagi, menghantam pelipis.

"Dess!"

Lama ini mengeluh. Pelipisnya retak, menurut patut dia sudah tewas. Tapi

karena Lama ini memiliki ilmu aneh menyambung nyawa maka dia pun hidup lagi

dan bangkit berdiri, menggereng dan diserang lagi dan kembali dia roboh. Kejadian

itu sudah belasan kali dan lawannya terbelalak. Terdengar gumam aneh dari

mulutnya dan tiba-tiba dia berteriak menyuruh pasukan mengeluarkan jaring. Hong

Lam pucat melihat sebuah jaring besar direntang dan siap menangkap dia dan

ayahnya. Dan ketika pemuda itu membentak memberi tahu ayahnya dan di sebelah315

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

kanan tiba-tiba berkelebat bayangan menteri Hu Kang mendadak Hong Lam

terkesiap dan berseru.

"Ayah, menteri Hu Kaug datang. Sebaiknya kita melarikan diri!"

"Ha-ha, tak mungkin!" bayangan itu berseru."Sekarang aku akan memangkap

ayahmu, Hong Lam, dan juga.... wutt!" bayangan itu berkelebat, menyerang dan

mencengkeram pemuda ini dan segera Hong Lam berteriak keras. Dia menangkis tapi

terbanting. Dan ketika lawan mengejar dan Hong Beng Lama pucat melihat bahaya

mengancam puteranya mendadak Lama ini meloncat dan mendorongkan kedua

tangannya.

"Bress!" pemuda itu terpental, mendapat bokongan dan Hong Lam selamat.

Bayangan menteri Hu Kang semakin dekat dan pemuda ini pucat. Dan karena

pasukan sudah kocar-kacir dan mereka bisa dikepung mendadak Hong Lam

mengeluarkan granat tangan dan dengan licik melempar itu ke lawannya yang

bergulingan, dihantam ayahnya tadi.

"Blarr!" granat itu meledak, tujuh perajurit terlempar di udara dan menjerit

ngeri. Mereka roboh dengan tubuh terpotong dua, kaki atau tangan mereka terlepas.

Dan ketika bayangan itu juga mencelat dan berjungkir balik memaki Hong Lam maka

Hong Lam menyambar ayahnya mengajak lari.

"Kita pergi, menteri Hu Kang semakin dekat......!"

Hong Beng Lama menggeram. Sebenarnya Lama ini tak setuju, mau melepaskan

diri namun suara Hu Kang terdengar tak jauh dari mereka. Hong Lam melempar lagi

sebuah granat dan meledaklah benda berbahaya itu disusul jerit ngeri, beberapa tubuh

terlempar dan Hong Lam cepat menarik ayahnya mumpung asap melindungi mereka,

granat itu meledak dengan asap begitu tebal. Dan ketika pemuda ini menarik ayahnya

dan di sana-sini mereka terpaksa melempar-lempar perajurit yang menghalangi jalan

maka untuk pertama kali pasukan yang dipimpin Lama ini guncang, kalut dan kacau

dan semuanya mundur. Hong Lam dan ayahnya sendiri berteriak-teriak menyuruh

pasukan mundur, mereka dikejar dan terus menyelamatkan diri. Dan ketika dua

pemimpin unggulan itu sudah sama-sama melarikan diri dan pasukannya mawut

dibantai musuh maka Hong Beng Lama dan puteranya mandi keringat mengumpat
umpat.

"Terkutuk! Jahanam.....!"

Lama ini terus melarikan diri. Akhirnya dia dan puteranya selamat, sudah jauh

dari musuh. Dan ketika di belakang masih terdengar teriakan atau jeritan lamat-lamat

maka Lama ini bersama puteranya terengah-engah berhenti di hutan, duduk dan

mencaci tak keruan. Pukulan yang mereka terima memang hebat sekali, pasukannya

hancur dan semrawut. Ini gara-gara tak adanya menteri Hong Lok yang

meninggalkan mereka, juga Hoag Siu. Dua tenaga yang seharusnya dapat diandalkan

dan mampu berbuat banyak. Dan ketika Lama itu mencaci dan menggeram-geram

maka di sana menteri Hu Kang terus menggempur dan merangsek maju, kota-kota

yang pernah direbut dirampas kembali. Hong Beng Lama mengumpat marah dan

tertegun. Giam-taijin, yang melarikan diri dan tak pernah kembali membuat Lama ini

semakin marah saja. Rekannya itu tak datang lagi dan entah melarikan diri ke mana,

tinggallah sisanya pasukan Tibet yang berjumlah lima ratusan itu, yang kini sudah

berkurang dan tinggal empatratusan saja. Yang lain, ribuan jumlahnya dan didapat316

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

dari pasukan lawan yang menyerah ternyata ditaklukkan pula oleh menteri Hu Kang

itu, diampuni dan kini telah bersatu kembali dengan induknya, pasukan Hu-taijin.

Dan ketika Lama itu jatuh bangun dan terbirit-birit dengan sisa pasukannya yang

tinggal sedikit maka Hu-taijin, bersama pasukannya yang kuat akhirnya meneruskan

perjalanan ke Magada, siap menyerang dan menggempur negeri kecil itu. Dan begitu

pasukan ini bergerak dan terus menggilas ke depan maka Magada tentu saja geger

dan raja Urugata kaget!

*

* *

"Apa? Mereka datang ke sini? Mau membalas?"

"Sabar, tenang, sri baginda. Hamba dapat mengatur dan menahan mereka. Sri

baginda tenang saja di istana dan biar hamba menyambut."

Begitu menteri Yonaga membujuk junjungannya. Raja Urugata panik dan

gentar, raja telah mendengar kegagalan Hong Beng Lama dan pasukannya. Dan

karena Giam-taijin dan menteri Hong Lok jelas terlibat dan Hu Kang mengetahui

campur tangan mereka maka hari itu raja memanggil dan pucat bertanya pada

menterinya itu.

"Kenapa adikmu tak kelihatan? Ke mana mereka?"

"Yonaga mengerutkan kening. "Hamba tak tahu, sri baginda. Tapi Hong Beng

Lama tentu akan datang ke mari. Betapapun dia pasti melapor....."

Dua bayangan berkelebat, sang menteri menghentikan kata-katanya dan benar

saja Hong Beng Lama muncul bersama puteranya. Memang tiada tempat lain bagi

Lama ini untuk menyelamatkan diri selain di Magada, di tempat sekutunya. Dan

ketika Lama itu muncul dan sri baginda terbelalak maka Hong Lam, yang mandi

keringat dan memburu napasnya berseru.

"Taijin, kami tak dapat menghadapi mereka. Lawan terlalu tangguh!"

"Hm, beri hormat dulu pada sri baginda, Hong-kongcu. Di sini sri baginda

menantimu!"

Hong Lam terkejut. Dia sadar dan cepat memberi hormat, ayahnya juga

membungkuk dan merangkapkan tangan, Lama itu tak berlutut. Dan ketika Hong

Lam menggigil dan mengusap keringatnya maka Hong Beng Lama, yang berhari-hari

ini terus mundur dan terdesak berkata, suaranya penuh geram.

"Taijin, Hu Kang dibantu dua pemuda lihai. Giam Khing tertangkap dan sutemu

Giam-taijin melarikan diri!"

"Apa yang terjadi?" sri baginda memotong. "Bagaimana ceritanya, Lama? Coba

beritahukan, biar kami dengar!"

"Hm," Lama itu mengepal tinju. "Musuh terlalu kuat, sri baginda. Tapi kalau

saja Tan-taijin dan puteranya tak meninggalkan kami baran kali kami masih dapat

bertahan. Mereka pergi karena cekcok!"

"Cekcok? Dengan siapa?"317

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Dengan Giam-taijin!" dan Hong Beng Lama yang melepas

kemendongkolannya lalu menceritakan keributan yang sering terjadi di antara kakak

beradik itu, terutama setelah Hong Siu menyerang pamannya sendiri, menteri Giam.

Betapa keponakan dan paman bertengkar, ribut-ribut Hong Siu akhirnya

meninggalkan mereka. Dan ketika tak lama kemudian Tan-taijin, ayah Hong Siu juga

pergi tanpa memberi tahu maka Lama ini melepas geramnya dengan

mengkambinghitamkan dua orang itu sebagai biang kegagalan mereka.

"Kalau saja dua orang ini tak meninggalkan kami tentu kami dapat bertahan,

sribaginda. Bahkan membalas dan menumpas mereka. Tapi Tan-taijin dan GiamDewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

taijin bercekcok urusan pribadi, mereka tak mengingat masalah lebih besar dan

terjerumus urusan kecil!"

"Hm, urusan pribadi tentang apa? Pertengkaran tentang apa?"

Hong Beng Lama menahan jawaban.

"Eh, kenapa diam, Lama?"

"Maaf, di sini ada. Yo-taijin, sri badnda. Hamba takut menyinggung

perasaannya dan tak enak!"

Yonaga terpukul. Menteri ini merah mukanya, kecerdikan Hong Beng Lama

terlewat dan menteri ini merasa ditantang. Dia seolah takut mendengar perbuatan

sutenya. Maka mendahului dan menggeram marah menteri itu berseru.

"Tak usah kau takut, Lama. Katakan saja apa sebab pertikaian adikku itu dan

mengapa mereka meninggalkan pasukan hingga kau kalah!"

"Hm," Hong Beng Lama berseri-seri. "Kalau begitu baik, taijin. Maaf kukatakan

singkat saja. Mereka mulai bercekcok untuk urusan perempuan!"

"Urusan perempuan?" sri baginda terbelalak, berseru. "Maksudmu mereka

tergila-gila kepada seorang wanita dan berebut?"

"Bukan begitu, maksud hamba adalah anak-anak muda itu yang berbuat, sri

baginda. Dan ayah masing-masing lalu saling membela dan menyalahkan!"

"Hm....!" sri baginda tertegun. "Kalau begitu sialan, Yo-taijin. Ini tak boleh

terjadi dan harus diurus. Urusan pribadi begini seharusnya dikesampingkan dulu

untuk mendahulukan yang lebih besar!"

"Itulah, hamba juga berkata begitu, sri baginda. Tapi Tan-taijin, ah.... sudahlah,

hamba tak usah bicara dan biar paduka tahu sendiri."

Raja Urugata terbelalak merah. Tentu saja dia kecewa dan marah setelah

mendengar itu, Hong Beng Lama mulai menyulutkan api dan ketidak-senangan raja

itu mulai tampak. Yonaga tak enak dan menteri ini berdebar kencang. Dan karena

menganggap urusan bisa lebih bersifat pribadi lagi dan mungkin ada hal-hal yang tak

sepatutnya didengar raja akhirnya menteri minta agar junjungannya beristirahat,

bicara empat mata dengan Lama itu dan Hong Beng Lama mulai buka kartu. Lama

ini cerdik membakar keadaan, betapapun tak boleh dia terlalu menjelek-jelekkan

Giam-taijin dan lain-lain di hadapan raja Urugata. Dan setelah raja pergi dan dia

duduk berdua dengan menteri Yonaga maka Lama ini menceritakan yang lebih jauh

lagi, bahwa Giam-taijin mulai suka paras cantik dan menteri Hong Lok pun ikut-318

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

ikutan. Entah kenapa kakak beradik itu seakan berlomba dalam menikmati wanita.

Dan karena Hong Beng Lama tahu tentu menteri ini sudah mendengar berita

selentingan di luar tentang sepak terjang adik-adiknya maka dengan prihatin dan

pura-pura bersungguh Lama ini menutup.

"Pinceng menyesal. Entah kenapa dua sutemu itu jadi hamba nafsu berahi, taijin.

Mereka berdua saling mengumbar dan akibatnya melupakan yang lain. Dan karena

hal ini tak ingin di dengar sri baginda dan biarlah kulaporkan padamu barangkali kau

dapat mengatur dan memperbaiki adik-adikmu itu. Betapapun, kau lebih bertanggung

jawab daripada pinceng, yang hanya orang luar!"

Yonaga pucat. Memang yang diduga Lama itu tepat, berita selentingan di luar

tentang sepak terjang sutenya didengar. Bahwa Giam Lun mulai mengumbar nafsu

berahi dan adiknya itu bersenang-senang di luar batas. Yonaga, sebagai keluarga

Empat Pendekar tentu saja tahu riwayat atau darah keturunan adiknya itu, sebenarnya

coba menenangkan hati tapi terguncang juga oleh cerita Hong Beng Lama ini. Dan

ketika Lama itu mengakhiri dan menutup bahwa dia lebih bertanggung jawab

mengawasi adik-adiknya maka menteri ini tertegun hampir tak dapat bicara, mukanya

lalu merah padam.

"Maaf, pinceng tak dapat berbuat lain, taijin. Apa yang pinceng katakan boleh

kau selidiki benar tidaknya. Pincerag tak menambahi atau mengurangi."

"Hm.... hm....!" menteri ini bersinar-sinar. "Memang aku telah mendengar itu,

Lama. Dan aku percaya padamu. Tapi, kenapa kau baru melapor sekarang?"

"Maksud taijin?"

"Seharusnya sejak awal kau melaporkan, Hong Beng Lama. Bukan sekarang di

saat semuanya terlambat!"

"Maaf, kesibukanku tak memungkinkan, taijin. Kau tentu tahu dan jangan

menyalahkan pinceng. Selama ini pinceng sudah berusaha, tetapi gagal!"

"Baik, aku mengerti. Dan sekarang, bagaimana dengan serbuan pasukan Hu

Kang itu? Mereka sudah mendekati perbatasan, kita harus bertindak atau Magada

bisa dicaplok!" menteri itu mengeretakkan gigi, marah dan Hong Beng Lama

mengangguk-angguk. Baginya, kegagalan kali ini tak akan seberat yang ditanggung

menteri itu. Dia kalah bisa pergi, menyembunyikan diri. Tapi Yonaga, hm.....

taruhannya adalah negara dan Magada salah-salah bisa dijajah Tiongkok! Karena itu

melihat muka yang merah dari menteri ini dia bisa mengerti.

"Agaknya...." Lama itu coba-coba. "Suhengmu Handewa diminta membantu,

taijin. Atau saudaramu di sini dikerahkan semua."

"Hm, di sini tinggal adikku menteri Yo Shu Kie, Lama, tak ada yang lain."

"Tapi puteritnya masih ada, juga puteramu, Yo-kongcu!

"Benar, tapi..... ah, sudahlah. Kau beristirahat, Lama. Biar kubicarakan ini

dengan adikku Yo Shu Kie!" Yonaga muram, memang tak ada lagi yang dapat

diandalkan selain Yo Shu Kie. Kakaknya Handewa malah bisa menyalahkannya

habis-habisan, semua itu bakal merupakan bumerang baginya. Dan ketika Lama itu319

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

pergi dan menteri ini bertemu adiknya, Yo Shu Kie, maka adiknya itu pun tak

menyambut gembira, selintas bahkan memberi kesan menyalahkan dia!

"Itulah, kau telah bermain-main api, suheng. Dulu sudah kuberi tahu tapi kau

barkeras kepala. Sekarang ada kerepotan kau memanggil aku. Bagaimana kalau

suheng Handewa mendengar?"

"Hm, tak usah menyalahkan, sute. Kalau kau tak mau pergilah. Aku memintamu

bukan untuk urusan pribadi, melainkan urusan negara!"

"Benar, tapi ini pun akibat ambisi pribadimu, suheng. Kau ingin membuat

Magada besar dengan cara yang tidak benar. Aku bukan tidak mau membantu

melainkan mengingatkan perbuatanmu yang telah bermain api!"

"Sudahlah, kau mau membantu atau tidak?"

"Kenapa tidak? Aku warga Magada, suheng. Sudah menjadi kewajibanku untuk

membela dan mempertahankan negara. Tapi harap kau menyadari tindak-tandukmu

yang keliru!"

"Sute, kenapa kau merongrong aku dengan kata-kata keras melulu? Tidakkah

kau tahu bahwa perjuanganku adalah demi semuanya? Tanpa perkenan sri baginda

tak mungkin aku melakukan semuanya itu, sute. Kalau kau menyalahkan aku maka

kau harus menyalahkan sri baginda pula!"

Yo Shu Kie diam. Dibalik dan dibentak seperti itu tiba-tiba dia tak dapat

menjawab. Memang, raja Urugata sendiri harus disalahkan kalau dia jujur, tak boleh

menyalahkan kakaknya ini karena raja pun tersangkut. Tapi menyalahkan raja berarti

tidak menghormat maka menteri ini diam dan tidak memojokkan lagi.

"Baiklah, apa yang harus kulakukan, suheng? Kau minta aku berbuat apa?"

"Kau sambut musuh di dekat perbatasan. Cegah Hu Kang bersama pasukannya

mendekati, kita!"

"Hm, aku sendiri?"

"Tidak, ada Hong Beng Lama, sute. Lama itu akan membantu dan menyambut

musuh."

"Tapi Hong Beng Lama tak berdaya, apa yang dapat dilakukan Lama itu?

Seharusnya, kau maju pula, suheng. Dan kita hadapi musuh habis-habisan!"

"Hm, aku akan maju kalau kau tak dapat menghadapi, sute. Lakukan dulu

perintahku dan beri tahu kalau musuh terlalu kuat!"

Yo Shu Kie mendongkol. Mentang-mentang sebagai menteri pertahanan

kakaknya itu main perintah, dia dijadikan ujung tombak sementara kakaknya tetap di

meja. Tapi karena kedudukannya kalah tinggi dan harus mengalah maka menteri ini

mengangguk dan bangkit berdiri.

"Baiklah, aku akan mencoba, suheng, Tapi kalau gagal jangan salahkan aku!"

Yonaga tertegun. Sang adik pergi dengan kesal, mimik muka yang

ditunjukkannya itu jelas baginya. Tapi karena sang adik sudah menyanggupi dan

betapapun ini merupakan peringan maka sang menteri lega dan sedikit terhibur, lalu320

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

memanggil puteranya dan Yo Kang diminta bersiap. Pemuda itu mengerutkan alis

dan ikut tertegun, betapapun serangan Hu-taijin memang bukan main-main. Musuh

membalas dan telah mendekati perbatasan. Dan ketika semuanya diatur dan Magada

bersiap menyambut serbuan maka Yo Shu Kie menjadi panglima dan berdiri sebagai

ujung tombak paling depan.

Tapi apa yang terjadi? Yo Shu Kie terpukul mundur. Pasukan Hu Kang luar

biasa kuatnya, menteri itu pun masih tetap dibantu dua pemuda lihai yang hebat

bukan main. Yo Shu Kie meaghadapi seorang diantaranya dan Hong Beng Lama

berhadapan dengan mentari Hu Kang. Untuk kesekian kalinya Hong Beng Lama

mencaci dan mengutuk, lawan memasang jebakan dan berkali-kali ia nyaris

terperangkap. Dan ketika pertempuran menjadi begitu sengit dan Hu-taijin

mengeluarkan jaring maka Hong Lam, yang selalu mendampingi ayahnya tapi sial

keserimpet kakinya bahkan terjaring dan tertangkap!

Hong Beng Lama mengamuk. Hu-taijin berkali-kali harus mundur menjauh

menghindari amukan itu. Hong Lam barteriak-teriak di dalam jaring, menyuruh

ayahnya pergi, jangan sampai mereka berdua tertangkap. Dan ketika malam

menjelang tiba dan Hong Beng Lama terpaksa menyambar Hu Lan untuk pengganti

matanya maka hari itu Lama ini bersama Yo Shu Kie mandi keringat, basah kuyup

dan Yo Shu Kie terhuyung-huyung mundur menjauh. Musuh mendesak dan menteri

Hu Kang kian mendekati kota raja. Menteri ini mengancam agar semuanya

menyerah, Yo Shu Kie lalu berlindung di balik gunung bersama pasukannya. Dan

ketika kekalahan diderita menteri itu dan apa boleh buat Yo Shu Kie menghadap

kakaknya maka dengan lesu menteri ini melapor.

"Hong Beng Lama benar, di sana ada dua pemuda lihai yang membantu Hu

Kang. Kami tak berdaya dan kini berlindung di balik gunung Ming-sia."

"Hm, siapa mereka itu? Dan mana Hong-kongcu?"

"Hong Lam tertangkap, suheng. Kini musuh mendapatkan dua anak muda itu,

satu. Giam Khing dan lain Hong-kongcu."

"Bagaimana anak itu bisa tertangkap?"

"Dengan jaring. Hong Beng Lama yang diincar tapi anaknya yang terkena. Kita

kalah!"

"Hm... !" Yonaga bersinar-sinar. "Dan kau tahu siapa dua anak muda yang lihai

itu? Kau tahu siapa mereka?"

"Tidak, mereka menyembunyikan muka, suheng. Dan yang hebat adalah

seorang di antaranya memiliki Hwee-liong Sin-kang!"

"Apa?"

"Benar, suheng. Dan inilah yang membuat kita kalah. Terus terang aku

kewalahan dan agaknya harus kau yang maju sendiri!"

Yonaga tertegun. Mata yang bersinar-sinar itu tiba-tiba redup, sang menteri

terhenyak dan tentu saja kaget mendengar laporan adiknya. Tapi menggeram

memandang keluar dia mendesis, "Siapa kiranya dia itu?"321

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

JILID XIV

YO SHU KIE termenung. "Suheng menduga siapa?"

"Tidak banyak yang Hwee-liong Sin-kang, sute. Kau tahu itu!"

"Jadi suheng menduga kanda Handewa? Tidak, semula aku juga mengira

demikian, suheng, tapi jelas bukan. Dan kalau suheng menduga Hangga maka jelas

bukan pula pemuda itu. Aku bingung, ini terasa ganjil, misterius!"

"Bukan keduanya?"

"Bukan, suheng. Bukan! Kalau Hangga tentu tak demikian hebat Hwee-liong

Sin-kangnya, dan kalau kanda Handewa sendiri jelas tidak mungkin. Suaranya adalah

suara anak muda, nyaring dan kuat!"

"Kalau begitu siapa?"

"Satu dugaanku. Dia!"

Yonaga tertegun.

"Suheng ingat dia?"

Menteri ini mengangguk.

"Nah, dialah dugaanku, suheng. Tak mungkin salah apalagi Hu Kang adalah

orang yang cukup dekat dengan dia. Suheng harus maju sendiri atau kita minta tolong

kanda Handewa!"
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Tidak," menteri ini memerah mukanya. "Kanda Handewa hanya akan

mengejek kita, sute. Biar aku maju dan bocah itu kuhadapi!"

Yo Shu Kie mengangguk. Memang tak ada jalan lain kecuali suhengnya itu

yang maju, mereka semua kalah dan tak ada yang sanggup menghadapi pemuda

bertopeng yang memiliki Hwee-liong Sin-kang itu, padahal di sana masih ada

seorang pemuda lain yang juga tak dikenal. Hong Beng Lama mengaku pemuda yang

satu ini pun kuat dan dahsyat, tenaganya hebat dan kepandaiannya pun tinggi. Dan

karena tak ada, yang dapat melawan dan satu-satunya jalan hanya Yonaga itulah yang

diharap maka malam harinya kakak beradik ini menghadap raja Urugata, melapor.

"Maaf, sri baginda. Agaknya besok hamba terpaksa turun tangan sendiri, musuh

terlalu kuat dan adik hamba Yo Shu Kie tak dapat menghadapi. Mohon restu paduka

agar tugas hamba berhasil!"

Sang baginda tergetar. "Haruskah kau sendiri yang maju, menteriku?"

"Begitulah, dan hamba akan membunuh mereka, sri baginda. Mohon paduka

memberkati dan besok hamba berlaga."

"Baiklah, tapi ceritakan apa yang dialami sutemu. Aku ingin mendengar dan

kalian jangan pergi dulu!"

"Hamba kewalahan menghadapi seorang di antara dua pemuda luar biasa yang

membantu Hu Kang. Hamba tak dapat menghadapi yang ini dan terpaksa mundur.322

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Suheng Yonaga telah hamba beri tahu, sri baginda. Dan hamba mengharap suheng

siap mengatasi."

"Siapa pemuda itu?"

"Hamba tak tahu, mengenakan saputangan."

"Tapi kau tentu dapat menduganya, Yo-taijin. Atau suhengmu kerepotan dan

mungkin menemui kesulitan pula!"

"Tidak, hamba kira hanya Yo-suheng yang dapat menghadapinya, sri baginda.

Dan masalah siapa pemuda itu biarlah besok Yo-suheng melaporkan karena hamba

khawatir keliru."

"Hm, baiklah. Doaku bersama kalian," sang raja mengangguk, mengulapkan

lengan dan dua menteri itu mundur. Yonaga dan sutenya telah mengajukan diri,

mereka meminta restu dan kepercayaan sri baginda tentu saja harus mereka jaga. Dan

ketika malam itu dua kakak beradik ini bersiap dan diam-diam kemarahan menghuni

Yonaga karena dua adiknya yang lain Giam Lun dan Hong Lok tak muncul juga

maka menteri ini mempersiapkan semuanya dan kebetulan datang Lama Tibet itu.

"Besok penentuan bagi kita. Menang atau kalah. Kalau Yo-taijin maju ke medan

laga harap dua pemuda itu diatasi sementara aku dan Yo-kongcu menghadapi menteri

Hu Kang!"

"Ya, aku juga memerintah puteraku untuk membantumu menghadapi Hu-taijin,

Lama. Besok aku dan adikku akan menghadapi dua pemuda itu. Atau, kalau berani

biar dia sendiri berhadapan dengan aku, sama-sama pucuk pimpinan!"

"Pinceng kira tak berani, menteri itu selalu bersembunyi di balik punggung

pembantunya!"

"Hm, kita lihat saja, Lama. Sekarang kau, beristirahatlah dan besok kita rampas

puteramu!"

"Terima kasih," dan Hong Beng Lama yang kembali mundur dan girang

mendapat janji ini lalu mengumpulkan kekuatan dan beristirahat di tempatnya,

pasukan sementara diawasi Hu Lan dan Yo Kang, yang telah mendapat perintah

ayahnya itu. Dan ketika malam berakhir cepat dan kokok ayam jantan menggugah di

pagi hari maka Yonaga bersama Yo Shu Kie berkelebat ke gunung Ming-sia.

Di sini mereka mengatur pasukan, yang tiba-tiba bangkit semangatnya melihat

munculnya Yonaga, menteri sakti itu. Dan ketika semua bersiap dan tak lama

kemudian langit kemerahan semburat di ufuk timur maka Yonaga mengajak

pasukannya keluar.

"Hari ini penentuan. Kita basmi musuh atau Magada bakal dijajah Tiongkok!"

Perajurit bersorak. Dengan tampilnya menteri ini tentu saja semangat mereka,

berlipat ganda. Yonaga adalah adalah menteri yang mereka tahu kesaktiannya di

mana beberapa kali menteri itu telah menaklukkan negeri-negeri tetangga, membuat

mereka bangkit jiwa tempurnya dan turunnya pasukan itu mencengangkan lawan.

Biasanya lawan yang maju lebih dulu dan pasukan Magada bersikap pasip,

menyerang kalau sudah diserang. Tapi begitu pagi itu mereka bergerak dan terang

tanah sudah bersorak menggegap-gempita maka Hu-taijin dan pasukannya agak sibuk323

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

juga, diserang dan Yonaga duduk dengan gagah di atas kuda putihnya, memberi aba
aba dan Yo Shu Kie, adiknya, berteriak menantang Hu-taijin. Dan ketika menteri Hu

Kang menyambut dan pasukan mereka sudah saling serang maka pekik dan bentakan

memecah ketenangan gunung Ming-sia.

"Serbu pasukan Selatan, basmi mereka!" Yonaga mengeluarkan seruannya,

menyebut pasukan Hu-taijin sebagai pasukan Selatan, karena Tiongkok memang di

selatan Magada. Dan ketika dua pasukan bertemu dan Yo Shu Kie menuding menteri

Hu Kang, yang diapit dua pemuda di kiri kanan maka menteri itu berseru.

"Itulah dia. Yang di tengah adalah Hu-taijin, suheng. Sedang dua di kanan

kirinya itu adalah pemuda-pemuda yang kukatakan!"

"Hm, mari maju," sang kakak menendang perut kudanya. "Kita tantang menteri

itu, sute. Dan panggil Hong Beng Lama serta Yo Kang!"

Yo Shu Kie mengangguk. Sekarang tak ada alasan bagi mereka untuk

bersembunyi-sembunyi lagi, musuh telah mengetahui campur tangan Magada dan Hu

Kang menunggu di atas kudanya pula. Gagah menteri itu. Dan ketika Yo Shu Kie

memanggil dan bersuit menyuruh Yo Kang dan Hong Beng Lama mendekat maka

empat orang ini mengibas musuh yang ada di depan dan semuanya terlempar menjerit

roboh, tentu saja bukan tandingan empat orang itu dan kibasan Yonaga sungguh

mengejutkan. Yang terkena angin pukulannya tak ada yang dapat bangun lagi, kaki

atau tangan mereka patah-patah, mencelat dan terlempar jauh tak kurang dari sepuluh

tombak. Tentu saja majunya menteri ini membuat pasukan musuh pucat dan minggir,

otomatis memberi jalan, apalagi Yo Shu Kie di atas kudanya juga berteriak-teriak

memanggil menteri Hu Kang, mengajak menteri itu bertanding dan menteri Hu Kang

pun akhirnya bergerak, maju menyambut dan menteri itu pun juga mengibaskan

lengannya ke kiri kanan, melempar dan membanting roboh perajurit Magada yang

menghadang di depan, diikuti dua pemuda di kiri kanannya itu yang tetap tenang

menghadapi lawan. Dan ketika perajurit Magada juga menyibak dan memberi jalan

pada menteri Hu Kang akhirnya tak dapat dicegah dua pucuk pimpinan itu bertemu,

setelah sekian lama masing-masing ingin berhadapan!

"Tar-tar?" Yo Shu Kie meledakkan cambuk kudanya. "Kau berani menghadapi

kami, Hu-taijin? Seorang lawan seorang? Inilah suhengku, menteri Yonaga........

tarr!" dan ledakan terakhir yang amat keras serta meledak nyaring mengakhiri kata
kata itu akhirnya sudah membuat keduanya berhadapan, berhenti dan kuda masing
masing meringkik sambil mengangkat kedua kaki depannya tinggi-tinggi. Menteri Hu

Kang baru kali ini melihat menteri Yonaga, begitu juga sebaliknya. Melihat seorang

laki-laki gagah dengan janggut pendek yang tampak berwibawa, mata tajam bersinar
sinar. Sementara Hong Beng Lama mengutuk di belakang. Lama itu mengikuti

dengan langkah kakinya yang lebar, tentu saja tak dapat berkuda karena matanya

buta. Dengan langkah kakinya saja dia dapat mengikuti teman-temannya,

mengandalkan pendengarannya yang tajam. Dan ketika dua pihak sudah berhenti dan

sama-sama memandang maka Yonaga, menteri Magada yang gagah di atas kuda

putihnya itu membentak, mengeluarkan suaranya yang menggetarkan, coba

mendahului lawan dengan menciutkan nyalinya.

"Menteri Hu Kang, mana keponakanku dan putera Hong Beng Lama? Atas

dasar apa pasukanmu meluruk dan menyerang kami? Bebaskan mereka berdua, orang

she Hu. Atau kami menggempurmu dan membasmi tanpa ampun."324

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Inilah gertakan yang diserukan dengan suara lantang. Meskipun Magada jelas

salah namun menteri Yonaga bersikap seolah lawanlah yang salah, meluruk dan kini

menyerang Magada, membentak dan mengancam lebih dulu. Biasanya dengan

bentakan itu nyaIi lawan sudah menciut, gentar. Tapi karena Hu Kang bukanlah

menteri biasa dan pembesar ini adalah menteri yang berkepandaian tinggi maka

menteri itu tertawa dan justeru menegur lawan.

"Yo-taijin, omongan apakah yang kau lontarkan ini? Bukankah kau tahu siapa

salah siapa benar? Tak usah kujawab kenapa pasukanku menyerang ke sini, taijin.

Karena kau tahu siapa yang memulai lebih dulu. Nah, justeru ingin kutanyakan,

kenapa kau mengganggu Tiongkok dan mencari permusuhan!"

"Hm, kau mengganggu temanku, taijin. Dan juga mencuri peta keluarga Empat

Pendekar!"

"Aha, jadi urusan pribadi dimasukkan dalam urusan negara? Bagus, tak usah

berpura-pura, Yo-taijin. Aku telah mendengar ambisimu dan ambisi raja Urugata

untuk menaklukkan semua negara-negara di sekitar Magada. Sebenarnya untuk

maksud inilah kau membantu Hong Beng Lama, bukan karena urusan peta ilmu silat

yang sesungguhnya tidak pernah kucuri!"

"Bohong! Peta jelas di tanganmu, Hu-taijin. Dan keponakan kami Giam Khing

dan Hong Siu telah menemui dirimu!"

"Hm, kita bicara peta atau negara? Mana yang hendak kau dahulukan? Kita di

sini bukan untuk bercakap-cakap, Yo-taijin, melainkan bertanding. Daripada

membuang banyak mulut lebih baik kita lihat siapa yang jantan. Sri baginda telah

mengutus diriku untuk menuntut pertanggung jawaban Magada atau menaklukkannya

dalam perang!"

"Bagus, kalau begitu majulah. Pihakku lebih satu dan boleh kita mulai........

wut!" dan Yonaga yang melancarkan serangan dari atas kudanya tiba-tiba mendorong

dan melepas sebuah pukulan dahsyat ke menteri itu, membentak dan tiga temannya

mengepung. Yo Shu Kie dan siap menyerang, mereka telah mengatur diri dengan

siapakah mereka harus berhadapan. Dan begitu pukulan menyambar dan Hu Kang

menangkis maka dua tenaga dahsyat bertemu di udara.

"Dess!"

Kuda menteri Hu meringkik dan terdorong. Dari sini terlihatlah bahwa Hu-taijin

agaknya kalah seusap, menteri itu terkejut dan tentu saja marah. Dan ketika lawan

mengejek dan kembali menyerang maka menteri ini bergelak dan dikejar, menangkis

dan terdorong lagi dan Hong Beng Lama serta yang lain tertawa mengejek. Nyata

Yonaga memang hebat, sinkang menteri itu kuat dan Hu Kang harus terdorong

menerima pukulan. Dan ketika Yonaga mengeprak, kudanya dan memburu lawannya

maka Hu-taijin pun memutar kudanya dan mulai bertanding mengadu ilmu,

membentak dan melayani lawannya dan segeralah dua orang itu bertempur. Mula
mula saling mencoba tapi Yonaga kini mulai menekan, mendesak dan mencecar

lawannya dan Hu Kang harus pandai-pandai mengendalikan kudanya yang meringkik

setiap terdorong angin pukulan dahsyat. Kuda tunggangan menteri itu agaknya panik

dan gelisah, akhirnya melonjak-lonjak dan berlarian cepat. Dan ketika Hu-taijin

mulai dikejar-kejar dan ada kesan menteri itu mau melarikan diri tiba-tiba menteri Hu325

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Kang berjungkir balik meloncat turun dan menerima pukulan lawan karena kudanya

sudah kabur ketakutan!

"Dess!"

Menteri ini terpental. Yonaga tertawa bergelak di atas kuda putihnya, dibentak

dan lawan tiba-tiba berkelebat menghantam pukulan dingin. Hu Kang marah karena

kudanya kabur, melepas Soat-kong-jiu dan ganti kuda lawannya meringkik. Dan

ketika lawan menangkis namun kuda tak kuat menahan dingin tiba-tiba kuda itu tak

dapat bergerak dan akhirnya terlempar oleh pukulan menteri Hu Kang,

penunggangnya berteriak marah dan tentu saja Yonaga berjungkir balik, tak di atas

kuda lagi. Dan ketika Hu Kang tertawa bergelak dan ganti mengejek menteri itu

maka menteri ini berkelebat dan mengejar lawannya, bertubi-tubi melepas Soat-kong
jiu dan Hong Beng Lama serta yang lain tertegun. Dua panglima itu sama-sama tak

menunggang kudanya lagi, di atas tanah. Dan ketika Hu-taijin berkelebatan dan

sebentar kemudian lenyap mengelilingi lawan maka pertandingan lebih hebat dan

lebih seru daripada di atas kuda sudah sama-sama ditunjukkan dua orang ini,

ditangkis dan menyerang dan menteri Yonaga menggeram. Meskipun Hu-taijin

terdorong oleh setiap tangkisannya namun menteri itu dapat membalik seperti karet,

menyerang lagi dan yang lain sejenak menonton. Memang pertandingan itu menarik,

Hong Beng Lama bergerak-gerak telinganya mendengarkan angin pukulan yang

menyambar-nyambar, mengikuti. Namun ketika dua bayangan berkelebat dan turun

di depan tiga orang itu mereka Yo Shu Kie dan dua temannya terkejut.

"Yo-taijin, apakah kita di sini ingin membuang waktu? Marilah, lanjutkan
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pertandingan kemarin dan kuharap kalian tidak melarikan diri lagi!" dan pemuda di

sebelah kanan yang tiba-tiba menyerang dan menggerakkan tangannya menghantam

Yo Shu Kie tiba-tiba membuat menteri itu berjungkir balik turun dari atas kudanya,

yang sudah meringkik dan terlempar oleh pukulan pemuda itu, mengejutkan Yo Kang

di sebelah kiri pamannya yang terbelalak. Tamparan atau gerak tangan itu tampaknya

ringan saja, tapi bahwa kuda pamannya terlempar dan terguling-guling sambil

meringkik maka maklumlah pemuda ini bahwa lawan pamannya memang hebat,

diburu dan menteri Yo Shu Kie menangkis. Dia tak tahu lawan manakah yang kini

dihadapinya, dua pemuda itu sama-sama mengenakan saputangan biru, tingginya pun

hampir sama namun segera menteri ini mengenal lawannya ketika pukulan panas

menyambar Hwee-liong Sin-kang! Dan ketika menteri itu terpekik dan harus

melempar tubuh bergulingan maka pemuda satunya sudah menyerang Hong Beng

Lama dan menghantam pundak Lama tinggi besar itu.

"Dess!"

Hong Beng Lama berseru keras. Lama itu terbanting, lagi-lagi Yo Kang terkejut.

Dan ketika pemuda itu membentak dan berkelebat menyerang Lama ini maka Hong

Beng Lama menggereng dan mengeluarkan Ang-tok-ciangnya, menangkis tapi lawan

menjengek. Dua pukulan mereka beradu dan Lama itu terhuyung. Bukan main! Yo

Kang hampir tak percaya pada penglihatannya ini. Tapi ketika Lama itu berseru keras

dan ganti menerjang ke depan maka Hong Beng Lama mengebut dan bertubi-tubi

melepas Ang-tok-ciangnya, kedua lengannya sudah berobah kemerahan dan pukulan

amis menyambar-nyambar lawannya. Hebat. Keduanya bertanding dan segera

pemuda itu mengerahkan ginkang (ilmu meringankan tubuh). Dan ketika Yo Kang

bengong karena ginkang yang ditunjukkan pemuda itu luar biasa karena lenyap326

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

mengelilingi lawan maka pukulan Hong Beng Lama sering luput sementara

tamparan-tamparan atau pukulan-pukulan pemuda itu mengenai Lama ini.

"Des-plak!"

Hong Beng Lama mengumpat caci. Sekarang Lama ini terhuyung-huyung,

bergerak sempoyongan setiap menerima pukulan atau tamparan, kian lama kian keras

dan akhirnya satu tamparan mengenai kepala Lama itu, pecah dan Hong Beng Lama

roboh tersungkur, tewas. Tapi begitu Lama itu menyentuh tanah dan kembali maka

Lama ini sudah menggereng dan menyerang lawannya lagi, mengumpat caci dan

lawan pun terbelalak. Memang selama ini begitulah yang terjadi. Hong Beng Lama

memiliki ilmu hitam Perekat Tulang Menyambung Nyawa, yang akan membuat

Lama ini hidup lagi setiap roboh. Dan begitu kejadian berulang enam tujuh kali dan

Lama itu tertawa bergelak maka pemuda ini mulai menggeser pertandingannya dan

menuntun. Lama itu ke sebuah lubang, kadang ke kiri kadang ke kanan dan Hong

Beng Lama tentu saja mengikuti. Lama ini hanya mengandalkan pendengarannya,

kedua matanya buta. Tapi begitu sebuah lubang siap menjebaknya dan Yo Shu Kie

melihat maka menteri itu berteriak pada Yo Kang agar maju membantu.

"Awas, bantu dia, Yo Kang. Jangan sampai Hong Beng Lama terjebak di

lubang!"

Yo Kang bergerak. Sebenarnya menurut rencana semula dia membantu Lama itu

untuk menghadapi Hu-taijin. Tapi karena menteri Hu Kang menghadapi ayahnya

sementara pamannya menghadapi pemuda yang satu maka Yo Kang membentak

menyerang lawan yang dihadapi Hong Beng Lama itu, berserua pada Hong Beng

Lama agar tidak bergerak ke kanan. Di situ musuh menyiapkan lubang jebakan dan

Lama ini bisa terkubur hidup-hidup, memang itulah sementara ini "resep"

menundukkan Hong Beng Lama. Dan begitu Yo Kang bergerak membantu temannya

maka Hong Beng Lama girang tertawa bergelak, Yo Kang menjadi pengganti

matanya dan pemuda itu akan selalu memberitahunya bila lawan mendekatkan dia ke

lubang perangkap. Sekarang pemuda itu dikeroyok dan Yo Kang mengerahkan

kepandaiannya, mula-mula Sin-tiauw-kun tapi cengkeraman-cengkeramannya

ditolak. Lalu Cap-thouw-kun tapi semua pukulannya pun dipentalkan. Dan ketika Yo

Kang tertegun karena seberapa kuat pun ia mengerahkan tenaga dan sekuat itu pula

tenaganya membalik tiba-tiba pemuda ini teringat sesuatu dan pucat berseru tertahan.

"Lui-kong-cat (Pukulan Penolak Guntur)...!"

Lawan terkejut. Pemuda itu terbelalak berseru tertahan, memandangnya dan

tampak tidak berkedip. Tapi Yo Kang yang justeru berteriak marah dan membentak

lagi tiba-tiba menerjang dan gusar menyerang pemuda ini, mulai dapat menangkap

siapa kiranya lawannya itu dan pemuda yang diserang tampak gugup. Hong Beng

Lama tertegun dan terkejut mendengar seruan itu, teringat seorang tokoh di Himalaya

dan tiba-tiba Lama itu menggereng. Dan ketika Yo Kang mendesak namun pemuda

ini dapat menolak balik pukulannya maka di sana sang ayah terbelalak dan mendesak

menteri Hu Kang, mendengar seruan puteranya tadi dan Yo-taijin agak

mengendorkan serangan. Dia kerap melirik dan mengerling lawan puteranya itu,

muka pun berobah dan dia mengangguk-angguk. Dan ketika Hu Kang bernapas lega

dan balas menyerangnya tiba-tiba di sana menteri Yo Shu Kie mengeluh dan

terhuyung-huyung, tak dapat menghadapi lawannya dan Yonaga pun bingung. Dia

dapat mendesak lawannya tapi sebaliknya adiknya terdesak. Di pihak lain Hong Beng327

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Lama dan puteranya juga tak dapat merobohkan pemuda lihai yang memiliki lui
kong-cat. Ternyata pemuda itu memiliki ilmu Penolak Guntur. Dan ketika menteri ini

marah dan menggeram menangkis pukulan Hu-taijin maka Yo Shu Kie, adiknya,

terlempar oleh sambaran Hwee-liong Sin-kang.

"Dess!"

Adiknya itu terguling-guling mengeluh tertahan. Yo Shu Kie pucat dan

kewalahan menghadapi lawan, meloncat bangun lagi namun lawannya tertawa

mengejek, berkelebat dan melepas Hwee-liong Sin-kang lagi. Dan ketika adiknya itu

terpelanting dan menteri Yonaga gusar tiba-tiba menteri ini melejit dan menyerang

pemuda itu, meninggalkan menteri Hu Kang.

"Bun Hwi, kau bocah keparat. Tak usahlah menyembunyikan muka, kau lepas

saputanganmu dan hadapi aku.... plak!" menteri itu menampar, membentak menyebut

lawannya dan pemuda bersaputangan itu tertawa bergelak. Dia menangkis pukulan

menteri itu dan dua-duanya terpental, masing-masing sama kuat dan Yonaga sudah

berdiri lagi dengan marah. Dan ketika menteri itu menyuruh adiknya menghadapi

Hu-taijin dan mereka bertukar lawan maka pemuda ini merenggut saputangannya dan

tampaklah bahwa benar ia memang Bun Hwi.

"Ha-ha, kau cerdik, Yo-taijin. Sekarang kita bertemu lagi. Ayolah, kita main
main dan lihat siapa yang roboh!"

Menteri itu membentak. Bun Hwi yang dulu ditangkapnya itu ternyata muncul

lagi di depannya, tertawa-tawa dan dia sudah menyerang, langsung saja melepas

Hwee-liong Sin-kang. Dan ketika Bun Hwi mengelak dan mundur menangkis maka

keduanya kembali tergetar dan sama-sama terdorong, dibentak lagi dan Bun Hwi

diserang dan segera pemuda itu melayani. Sekarang benarlah dugaan Yo Shu Kie

tentang siapa adanya pemuda yang membantu Hu-taijin, kiranya Bun Hwi dan

memang hanya pemuda itulah yang memiliki Hwee-liong Sin-kang di samping dia

dan kakaknya, juga Kiok Lan. Tapi karena Kiok Lan tak muncul lagi dan beberapa

waktu yang lalu Hu Lan sudah kembali ke Magada setelah gadis itu berhasil

melarikan diri dari penawannya maka menteri ini menggeram dan menerjang pemuda

itu, malu dan juga marah karena Bun Hwi dulu pernah ditangkapnya, lolos dan entah

siapa yang membebaskan. Dia pernah menduga suhengnya namun Handewa

menyangkal. Kakaknya itu dengan tegas menyatakan tidak, hampir mereka

bercekcok. Dan ketika Bun Hwi melayani dan pukulan demi pukulan beradu sama

kuat maka di sana Yo Shu Kie membentak menteri Hu Kang yang kini menjadi

lawannya.

"Hu-taijin, kiranya kau menyembunyikan Bun Hwi. Kalau begitu barangkali kau

juga yang menyelamatkan pemuda itu dari Magada!"

"Ha-ha, orang marah mudah mendakwa, Yo-taijin. Tapi keberhasilan Bun Hwi

adalah atas kemurahan Tuhan. Seharusnya kau dan saudara-saudaramu di Magada

malu untuk kecurangan itu....... wut-plak!" dan menteri Hu Kang yang menangkis

serta membalas lawannya agak bernapas lega karena lawan tak sekuat Yonaga, tak

memiliki Hwee-liong Sin-kang dan sesungguhnya Pukulan Naga Api itulah yang

membuat dia gentar. Memang hanya orang-orang yang memiliki Hwee-liong Sin
kang pula yang setanding untuk diadu, seperti halnya menteri Yonaga itu dan Bun

Hwi. Dan ketika mereka sudah bertukar lawan dan Hu Kang menghadapi Yo Shu Kie328

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dari tiga kelompok ini hanya Yo Kang dan

Hong Beng Lama itulah yang agak lemah, artinya tak dapat mendesak lawan justeru

didesak. Lui-kong-cat atau Penolak Guntur itu berkali-kali mendorong mereka, Yo

Kang sering terhuyung dan terpelanting. Semakin kuat dia menyerang semakin kuat

pula dia terpelanting, begitu pula Hong Beng Lama, hal yang membuat Lama ini

gusar dan marah bukan kepalang. Dan ketika dua pihak sama-sama sengit dan Yo

Kang membentak merobah pukulannya maka Hwee-liong Sin-kang, pukulan yang

belum mahir dikuasai pemuda itu coba-coba dilepasnya.

"Plak-dess!"

Yo Kang malah terpental. Pemuda ini marah melompat bangun, menyerang lagi

namun tertolak oleh lawannya. Lui-kong-cat agaknya sudah dikuasai benar oleh

pemuda bersaputangan itu, hal yang membuat Yo Kang melotot. Dan ketika lima

enam kali lagi-lagi ia terpelanting oleh Penolak Guntur maka Hong Beng Lama

menggeram sementara Yonaga berseru memperingati puteranya.

"Yo Kang, jangan pergunakan Hwee-liong Sin-kang. Percuma menghadapinya!"

"Tapi dia terlalu lihai, yah. Kami belum dapat merobohkannya!"

"Pergunakan saja yang lain, turut nasihatku!"

"Hmm...!" Hong Beng Lama menubruk. "Bocah ini siluman keparat, Yo
kongcu. Kalau kita tak dapat merobohkannya biarlah kita meringkusnya..... wut!"

tubrukan sang Lama luput, terkamannya mengenai tanah dan seketika tanah dan batu

hancur. Tenaga cengkeraman yang dikerahkan Lama itu sesungguhnya hebat, lawan

barangkali tahu dan karena itulah dia mengelak. Yo Kang meluap kemarahannya,

apalagi Hong Beng Lama. Dan ketika mereka kembali menyerang dan pemuda itu

ragu memandang Yo Kang tiba-tiba Hu-taijin yang bertempur melawan Yo Shu Kie

berseru.

"Kongcu, robohkan dulu siapa yang bisa dirobohkan. Patahkan kekuatan musuh

dan jangan lama-lama lagi!"

"Hm....." pemuda ini menangkis sebuah pukulan. "Aku agak sungkan, Hu-taijin.

Kecuali Hong Beng Lama yang lainnya ini tak ingin kurobohkan."

"Salah! Dengan begitu pertempuran tak akan selesai. Robohkan siapa yang

dapat dirobohkan dan jangan sungkan!"

"Baiklah, maaf, Yo-kongcu. Kalau begitu mungkin kau dulu yang harus

kurobohkan... dukk!" pemuda ini menampar pukulan Hwee-liong Sin-kang, Yo Kang

tak mengindahkan pesan ayahnya dan tiba-tiba lawannya memutar lengan, pukulan

melekat dan Yo Kang terkejut. Dan ketika dia berseru keras menarik lengannya tahu
tahu pemuda bersaputangan itu telah mencengkeram lengannya dan memencet jalan

darah di dekat siku.

"Aduh.....!"

Yo Kang berteriak. Pencetan itu membuatnya kesakitan, sikunya seakan retak

dan Hong Beng Lama membentak. Dari asal suara dia dapat menentukan pukulan,

menghantam pemuda itu. Namun ketika lawan mengegos dan menarik Yo Kang tahu-329

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

tahu kakinya bergerak dan Yo Kang terlempar tinggi sementara pemuda itu meliuk

dan sudah berputar menepuk tengkuk Lama ini.

"Plak-bress!"

Hong Beng Lama dan Yo Kang sama-sama terbanting. Untuk kesekian kalinya

Lama itu meraung, tengkuknya disambar tepukan panas dan halilintar seakan

menggetarkan tubuhnya, telinga Lama itu mbengung dan kontan Lama ini terguling
guling. Dan ketika dia berteriak dan marah melompat bangun maka di sana Yo Kang

tak dapat berdiri lagi karena pingsan menerima tendangan di bawah perut,

sebelumnya sudah mendapat totokan lagi dan tinggallah Lama itu seorang diri. Hong

Beng Lama mencari temannya namun tak ada jawaban, mukanya pucat dan segera

Lama ini gugup. Maklum, tanpa Yo Kang dia kehilangan penunjuk. Dan ketika benar

saja pemuda itu berkelebat dan mendaratkan lagi sebuah pukulan maka Lama ini

mencelat dan terguling-guling, marah dan memaki-maki namun tak dapat berbuat

banyak. Yonaga terkejut melihat puteranya pingsan dan roboh, berarti pihaknya

kurang seorang dan Hong Beng Lama bisa kerepotan. Benar saja, pemuda

bersaputangan itu kini melepas pukulan-pu kulan dahsyat ke arah Lama itu, dielak

dan ditangkis tapi Lui-kong-cat terlalu dahsyat. Berkali-kali Lama itu terbanting dan
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terhuyung melompat bangun, menggereng dan menyerang lawannya itu tapi lawan

menuntunnya ke lubang jebakan. Yonaga terkejut melihat itu. Sekali terjebos

celakalah temannya itu. Maka berteriak memperingati temannya menteri ini

menangkis sebuah pukulan Bun Hwi.

"Lama, jangan ke mana-mana. Awas di dekatmu ada lubang. Berhenti di situ

saja dan layani lawanmu di tempat!"

Hong Beng Lama membentak. Kini dia tak mau ke mana-mana lagi, bergerak

dan menangkis atau menyerang di tempat. Seruan Yonaga tadi dibalasnya dengan

ucapan terima kasih, itulah petunjuk yang berharga. Dan ketika lawan tertegun dan

mendongkol kepada menteri Yonaga maka pertandingan menjadi pasip karena salah

satu pihak tak mau keluar dari daerahnya.

"Kongcu, tak usah khawatir. Hantam dan robohkan terus lawanmu itu. Toh tak

mungkin Hong Beng Lama kuat menahan pukulanmu terus-menerus!"

Itulah seruan Hu-taijin. Kiranya menteri Hu Kang membalas nasihat yang

diberikan Yonaga, memang benar dan tiba-tiba pemuda itu bangkit semangatnya.

Lui-kong-cat menghantam dan membuat lawan terhuyung. Dan ketika pukulan

ditambah lagi dan Hong Beng Lama tergetar akhirnya Lama itu terdorong dan

bergeser pula dari tempatnya.

"Ha-ha, cocok, kongcu. Teruskan pukulanmu dan jangan takut terhadap nasihat

Yo-taijin!"

Menteri Yonaga mendelik. Hong Beng Lama juga meraung dan Lama tinggi

besar itu memekik, kini dia selalu terdorong dan tergetar oleh pukalan lawan. Pemuda

bersaputangan itu hebat sekali dan semakin Hong Beng Lama menangkis kuat

semakin terhuyung pula dia. Dan ketika pukulan demi pukulan membuat Lama ini

memaki dan mundur ke kiri kanan akhirnya lubang menganga tak dapat dihindari

Lama itu, terjeblos dan sorak serta teriakan perajurit di situ menggetarkan bumi.

Percuma Yonaga meneriaki temannya agar tidak ke sana ke mari. Hong Beng Lama

terpental dan tak memiliki petunjuk jalan lagi. Yo Kang yang diandalkan, sudah330

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

pingsan lebih dulu. Dan ketika Lama itu terbanting dan terjeblos ke bawah maka

secepat kilat pemuda itu menimbuninya dengan batu-batu besar atau apa saja yang

bisa dilempar.

"Bres-bluk!"

Lama itu memekik di dalam. Dia berusaha meloncat keluar, menerima sebuah

pukulan lagi dan roboh di dalam. Tentu saja panik. Dan ketika perajurit juga

membantu pemuda itu menimbuni lubang jebakan maka Lama pingsan dan akhirnya

terkubur hidup-hidup, untuk kedua kali menelan kekalahan dan Yonaga marah bukan

main di sana. Sekarang dua di antara pembantunya roboh, menteri ini melengking

dan menghantam Bun Hwi. Dan ketika Bun Hwi menangkis namun menteri itu

menambah tenaganya maka Bun Hwi terbanting dan terlempar roboh.

"Dess!"

Bun Hwi terkejut. Kemarahan menteri Yonaga sekarang tak main-main lagi,

membentak dan menyerang dahsyat. Dan ketika Bun Hwi terbanting dan terlempar

lagi bergulingan maka menteri itu menerkam dan berkelebat mengejar.

"Bocah she Bun, kau mampuslah!"

Bun Hwi terkesiap. Lawan tahu-tahu mencekik lehernya, jari-jari menteri itu

berkeratak dan Bun Hwi cepat mengerahkan sinkang, bertahan. Hampir tak dapat dia

bernapas, muka Bun Hwi sampai merah oleh cekikan ini. Namun merasa leher

pemuda itu menggelembung penuh tenaga sakti tiba-tiba menteri ini mengangkat dan

membanting tubuh Bun Hwi.

"Bress!"

Bun Hwi tak apa-apa. Sang menteri mendelik, Jangankan manusia, gajah pun

kalau dicekiknya tadi pasti mati, hancur tulang-tulangnya. Tapi melihat pemuda itu

tak apa-apa dan hanya mengeluh sedikit karena mungkin lehernya sakit atau ngilu

maka Yonaga menjadi beringas dan menubruk pemuda itu lagi, ditangkap dan

dibanting tapi Bun Hwi tak apa-apa. Kaget dan terkejut menteri ini. Dan ketika dia

sadar bahwa Bun Hwi telah menelan darah Cheng-kak-coa (Ular Tanduk Hijau) dan

darah itulah yang membuat tulang-tulang pemuda ini sekuat baja hingga tak mungkin

hancur atau patah akhirnya menteri ini frustrasi dan mencabut pedang bersinar

kuning, menerjang dan membentak pemuda itu dan Bun Hwi terkejut merasakan

sambaran angin yang luar biasa dingin, bulu tubuhnya berdiri dan Bun Hwi

mengelak. Namun ketika angin sambaran membuat bajunya sobek maka sebentar

kemudian lawannya telah menggerakkan pedang membacok atau menusuk, mengejar

ke manapun pemuda itu mengelak dan Bun Hwi kewalahan. Dia mungkin dapat

menahan bacokan-bacokan pedang, tapi bajunya, pakaiannya, mana mungkin?.

Terus-menerus dibabat robek dia bisa telanjang. Bahaya ni yee! Maka begitu

membentak dan menangkis sebuah bacokan tiba-tiba Bun Hwi menerima dan

menangkap pedang lawan, kelima jarinya bergerak dan tahu-tahu pedang

tercengkeram. Yonaga kaget melihat pemuda itu menyambut pedangnya, dengan

tangan telanjang. Tak terluka karena Bun Hwi memang kebal, kekebalan ajaib yang

didapatnya dari darah Cheng-kak-coa itu. Dan begitu pedang menyambar dan

disambut pemuda ini maka keduanya sama-sama mengerahkan tenaga untuk

membacok dan menerima.331

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Crep!"

Dua orang itu berkutat. Sekarang menteri Yonaga berdiri tak bergerak, tak dapat

maju karena Bun Hwi mencengkeram pedangnya. Marah bukan main tapi juga

kagum. Bun Hwi, yang masih muda dan patut menjadi anaknya itu ternyata mampu

menerima dan mencengkeram pedangnya tanpa luka, hal yang sulit dilakukan orang

lain karena pedangnya bukanlah pedang biasa. Pedang itu adalah pedang Kim-kong
kiam (Pedang Sinar Emas), ketajamannya sukar diukur dan memiliki pula getaran

gaib sebagaimana layaknya pedang pusaka. Dan begitu keduanya saling

mengerahkan tenaga di mana yang lain mendorong dan menahan maka sang menteri

menyalurkan hawa panas melalui pedangnya, coba mendesak lawan namun Bun Hwi

cepat mengerahkan Hwee-liong Sin-kang. Tenaga ini adalah satu-satunya tenaga

untuk dipakai menghadapi menteri yang kosen itu, menteri Magada yang sakti. Dan

ketika keduanya sama-sama mengerahkan tenaga panas dan pedang bergetar dan

melengkung tiba-tiba terdengar suara ledakan ketika dua tenaga yang sama kuat

bertemu di tengah.

"Dess!"

Bun Hwi melihat lawan melotot. Yonaga berteriak menambah tenaganya lagi,

disambut dan Bun Hwi pun menambah tenaganya, saling gempur dan pedang lagi
lagi meledak. Dan ketika dua tiga kali tetap begitu dan sang menteri mendelik tiba
tiba tangan kirinya menyambar dan menghantam muka Bun Hwi.

"Plak!" Bun Hwi menangkis, kini dicengkeram dan tangan kirinya ganti

digencet tenaga lawan yang dahsyat. Akhirnya menteri Yonaga mengerahkan

segenap kekuatannya untuk merobohkan pemuda itu, Bun Hwi pucat dan apa boleh

buat mengeluarkan semua sinkangnya pula. Dan ketika mereka dorong-mendorong

dan hawa panas semakin mengebul tiba-tiba Kim-kong-kiam leleh dan hancur tak

kuat menerima dua gempuran Hwee-liong Sin-kang yang sama-sama kuat.

"Cess!"

Pedang itu mencair. Kedahsyatan tenaga panas yang dimiliki dua orang ini

membuat Kim-kong-kiam tak tahan, hancur dan tentu saja keduanya terkejut. Mereka

kehilangan pegangan dan otomatis saling mendahului menghantam yang lain, baik

Bun Hwi maupun menteri Yonaga sama-sama menggerakkan tangan mereka. Dan

ketika keduanya sama membentak dan kilatan api menyambar keduanya maka

ledakan bagai petir menggetarkan tempat itu disusul terpentalnya menteri Hu Kang

dan Yo Shu Kie yang sedang bertanding.

"Blarr!"

Perajurit dua belah pihak terkejut. Mereka yang berada dalam jarak sepuluh

tombak tiba-tiba menjerit, terlempar roboh dan tidak bangun lagi, pingsan. Ledakan

dan getaran suara pukulan sinkang itu sungguh dahsyat. Orang hanya melihat

semburan api menyelubungi dua orang itu, baik Bun Hwi maupun menteri Yonaga

terbakar. Dan karena pakaian mereka tak tahan dan keduanya berteriak kaget tahu
tahu pakaian mereka lenyap dan dua orang itu telanjang bulat!

"Haya.....!"

"Aiihh.....!"332

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Bun Hwi dan lawannya berjungkir balik. Tentu saja mereka jengah dan kikuk, di

tengah-tengah perang yang besar mendadak keduanya telanjang bulat. Pakaian

mereka habis dimakan api. Bun Hwi oleh api Hwee-liong Sin-kang lawannya

sedangkan menteri Yonaga oleh api yang keluar dari pukulan pemuda ini. Jadi dua
duanya berimbang. Sama kuat tapi juga sama-sama tertimpa malu, sial! Dan ketika

mereka berjungkir balik dan melayang turun maka keduanya tiba-tiba berkelebat dan

lenyap mencari tempat persembunyian, satu ke barat sedang yang lain ke timur.

Gunung Ming-sia adalah tempat yang baik untuk mereka, masing-masing menyambar

seorang perajurit untuk diambil pakaiannya, lucu. Dan ketika Yo Shu Kie tertegun

dan menteri Hu Kang juga melongo tiba-tiba di puncak gunung terdengar ledakan dan

bentakan-bentakan lagi. Kiranya Yonaga mencari lawannya itu dan Bun Hwi

diserang, ketemu dan segera keduanya bertanding lagi. Susah menentukan dua orang

ini. Masing-masing memiliki Hwee-liong Sin-kang dan api menyambar-nyambar dari

puncak, indah namun menegangkan dan perajurit di bawah bengong. Mereka tentu

saja tak dapat mengikuti pertandingan di puncak itu. Dan ketika mereka mendelong

dan takjub memandang dua bayangan yang berkelebatan dan sambar-menyambar di

atas sana maka Yo Shu Kie, sute Yonaga yang berhadapan dengan Hu-taijin tiba-tiba

diserang pula oleh pemuda bersaputangan yang tadi merobohkan Hong Beng Lama,

terkejut dan menteri ini berseru marah menangkis serta mengelak serangan lawan,

mengira akan di keroyok, memaki dan sudah membentak lawannya itu. Tapi ketika

lawannya menyuruh minggir menteri Hu Kang dan biar dia mewakili menteri itu

maka Lui-kong-cat, pukulan Penolak Guntur meledak-ledak menyambar menteri ini.

"Keparat, kalian pengecut. Kau menyerang lawan yang sudah terkuras

tenaganya, anak muda. Kau licik dan curang!"

"Hm, tidak. Aku pun telah mengeluarkan tenagaku menghadapi Hong Beng

Lama, taijin. Sebenarnya kita sekarang sama. Kau tak adil, tadi tak berteriak-teriak

ketika aku dikeroyok tapi sekarang seperti kambing kebakaran jenggot mengira aku

akan mengeroyokmu bersama Hu-taijin!"

"Keparat, pandai bicara...!" dan Yo Shu Kie yang diam tidak bicara lagi

akhirnya membentak dan menyerang lawannya, kecut membayangkan pihaknya yang

tinggal sendirian karena suhengnya masih serang-menyerang di atas puncak, sambar
menyambar dengan Bun Hwi dan menteri Hu Kang berseri-seri. Sekarang dia dapat

menggebah musuh di depan, perajurit Magada sudah kehilangan nyalinya melihat dua

tokoh mereka roboh. Pertama Yo Kang dan kedua Hong Beng Lama. Semuanya itu

membuat mereka kecil hati. Dan ketika pemuda bersaputangan berseru pada Hu-taijin

agar mengeprak perajurit Magada maka menteri itu berkelebat berseru tertawa.

"Baiklah, kau layani lawanmu, kongcu. Biar aku membantu pasukanku

menghancurkan musuh!"

Perajurit Magada semrawut. Majunya Hu Kang yang mengibaskan lengan dan

mendorong tiba-tiba membuat mereka terpelanting. Lengan sapuan tenaganya

menteri itu telah membuat lawan jungkir balik. Dan ketika Yo Shu Kie mencak
mencak dan melotot memaki lawan maka bagai membabat rumput saja menteri ini

meroboh-robohkan lawan, tak ada yang dapat menandingi dan kacaulah perajurit

Magada itu. Di atas Yonaga di tahan Bun Hwi, masih bertanding seru. Sementara di

bawah Yo Shu Kie dihadapi pemuda berkedok, jadi leluasalah menteri Hu Kang

mengobrak-abrik lawannya. Dan ketika perajurit Magada berteriak dan satu demi satu

mereka disapu roboh pukulan menteri itu maka Yo Shu Kie yang guncang dan pucat333

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

melihat semuanya ini akhirnya putus asa, tak dapat mengonsentrasikan dirinya lagi

dan sebuah pukulan Lui-kong-cat menimpa pundaknya, terbanting dan menteri itu

patah semangat. Melempar tubuh bergulingan namun lawan mengejar, menteri ini

panik dan kekalutan membuat perhatiannya kacau. Dia tak memiliki Hwee-liong Sin
kang, jadi tak sekuat suhengnya. Dan ketika menteri itu jatuh lagi dan terbanting oleh

sebuah tamparan lawan maka perajurit Magada panik dan kena gempur pula, terdesak

dan Yo Shu Kie semakin kacau. Di saat itulah dia menyesali suhengnya lagi,

perbuatan yang bakal merugikan mereka sendiri. Tapi karena menteri ini adalah

menteri yang gagah dan dia tak mau melarikan diri akhirnya menteri ini berteriak

keras menyambut pukulan lawan, membentak dan sudah menerima pukulan itu. Dan

ketika Lui-kong-cat membuat tubuhnya tergetar dan seakan dialiri listrik tiba-tiba
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menteri ini menggeliat dan berseru tertahan, coba melawan tapi agaknya dia

mendapat serangan balik. Tenaga yang dikerahkan menteri itu tertolak sendiri, Lui
kong-cat memang penolak guntur. Jangankan manusia biasa, tenaga petir pun

ibaratnya dapat dikembalikan lagi oleh ilmu yang istimewa ini, yang bergerak seperti

karet. Dan ketika menteri itu mengeluh dan pucat menerima pukulan yang membalik

tiba-tiba tanpa ampun lagi menteri itu roboh dan terbanting pingsan, mukanya sudah

sepucat kertas dan sesosok bayangan berteriak memanggil. Itulah Siu Lan, yang

melihat ayahnya roboh. Dan begitu gadis itu menjerit dan menyambar ayahnya tiba
tiba ia pun menubruk pemuda itu, tangan bergerak dan dia merenggut saputangan

yang menutupi pemuda itu. Lawannya ini tertegun ketika melihat siapa yang datang,

mendelong dan membuang muka namun terlambat. Dan ketika saputangan direnggut

dan lepas dari wajahnya maka seorang pemuda tampan yang hidungnya mancung

terlihat di situ, seorang pemuda gagah namun asing, bukan bangsa Han.

"Kau....?"

Dua-duanya terkejut. Siu Lan tersentak karena itulah pemuda yang dulu

menolongnya lolos dari tangan Kiok Lan, tentu saja dia tertegun dan kaget sekali, tak

menyangka. Dan sementara pemuda itu juga terkejut dan merah mukanya maka Hu

Lan menangis dan melompat pergi.

"Cien Hong, kau jahanam keparat!"

Pemuda itu tertegun. Hu Lan sudah meninggalkannya sambil membawa sang

ayah, tersedu-sedu. Pemuda itu tampak menyesal dan bingung. Tapi ketika lawan

meninggalkannya dan menteri Hu Kang berteriak di sana tiba-tiba menteri itu berseru

agar perajurit Magada menyerah, pemimpinnya sudah tak ada di situ tapi Yonaga

tiba-tiba berteriak mengguntur. Dari atas gunung menteri itu berkata agar pasukannya

tidak menyerah, biarlah mereka mati dengan gagah. Dan karena bentakan atau suara

dahsyat itu sungguh berpengaruh dan menggetarkan sekali maka perajurit Magada

berlaku nekat dan merasa dijepit dari dua jurusan. Satu bentakan dari Yo-taijin itu

sedang yang lain adalah kenyataan kuatnya lawan, menteri Hu Kang jadi tertegun

juga melihat kegagahan perajurit ini, nekatnya mereka dan ingin bertempur sampai

mati alias titik darah penghabisan. Namun karena perajurit adalah orang-orang

rendahan dan tentu saja menteri itu tak tega membantai lawan maka pekerjaan yang

dilakukan menteri ini adalah meroboh-robohkan lawan, menyuruh panglima dan para

pembantunya memukul runtuh senjata lawan. Pasukan Magada hendak dilucuti

senjatanya tanpa pertumpahan darah lagi, satu hal yang agak sukar juga bagi bawahan

menteri itu yang berpangkat perajurit. Tak ayal menteri ini harus berkelebatan

membantu bawahannya, memukul runtuh semua senjata lawan dan tak lama334

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

kemudian perajurit Magada berhasil dilucuti. Mereka ditangkap dan di atas puncak

terdengar geraman Yo-taijin yang masih bertempur seru. Geramannya menggetarkan

kaki gunung dan tiba-tiba ledakan serta dentuman terdengar dahsyat di atas sana,

bagitu dahsyat hingga keluhan dua orang yang bertempur itu tak terdengar lagi.

Langit sekonyong-konyong gelap dan orang tak tahu lagi apa yang terjadi, hanya

cahaya merah tampak menyambar turun, meledak dan lenyap. Dan ketika peperangan

dan semua orang mematung ke atas maka Hu-taijin berkelebat membawa Yo Kang.

"Yo-taijin, harap kau menyerah. Lihat, keselamatan puteramu ada di tanganku!"

Namun ketika menteri itu tiba dipuncak dan siap mengancam Yo Kang untuk

menundukkan lawannya ternyata Yonaga tak ada lagi di tempat itu, tinggal Bun Hwi

seorang yang terengah-engah di atas tanah, duduk dan muka pemuda itu pucat sekali.

Pertandingan yang menguras tenaga telah menghabiskan napas pemuda itu, Bun Hwi

menggigil dan bersila. Dan ketika pemuda itu melihat kedatangan menteri Hu Kang

namun tak dapat bicara apa-apa mendadak dia terguling dan.... roboh tak sadarkan

diri. Selain oleh pukulan-pukulan yang diterima juga oleh terkurasnya tenaga yang

habis dipergunakan menghadapi lawannya. Bukan main dahsyat dan lamanya

pertempuran itu. Hu Kang sampai tertegun melihat bekas-bekas pertandingan ini,

porak-porandanya batu-batu besar dan robohnya pohon-pohon yang hangus. Itulah

tersambar Hwee-liong Sin-kang yang dipunyai dua orang ini dan menteri itu bergidik.

Melihat gelagatnya, pihak lawan terlampau luar biasa. Bun Hwi sampai pingsan

sementara lawan pergi entah ke mana. Dan begitu menteri ini berdiri dan

menganggap Yonaga sedikit di atas Bun Hwi maka Cien Hong, pemuda berkedok itu

sudah berdiri di sampingnya pula, mendelong oleh pingsannya Bun Hwi di atas

tanah, juga batu serta pohon-pohon yang tumbang tak keruan, hangus terbakar.

Semuanya itu merupakan pemandangan mengerikan yang membuat bulu roma

berdiri. Tapi begitu Cien Hong sadar dan menolong Bun Hwi maka Hu-taijin yang

sadar dan cepat bergerak pula lalu membantu pemuda itu dan masih giris oleh

kehebatan Yonaga, menganggap menteri itu unggul karena dapat melarikan diri. Tak

tahu bahwa keadaan sebenarnya berimbang karena Yonaga tak tahan melihat jatuhnya

Magada, kekalahan pasukannya itu dan juga robohnya Hong Beng Lama atau yang

lain-lain. Dan begitu menteri ini menolong Bun Hwi dan menawan perajurit yang

kalah maka di tempat lain Yo-taijin ambruk dan mengeluh di depan suhengnya.

? O ?

"Suheng, tolong.....!"

Hanya itu seruan singkat menteri ini. Yonaga pucat dan roboh di tempat

suhengnya, meninggalkan Bun Hwi dan putus asa Bun Hwi tak dapat dirobohkan.

Tak tahu bahwa begitu dia pergi meninggalkan puncak maka Bun Hwi pun roboh.

Pertandingan itu membuat keduanya kehabisan tenaga dan menteri ini putus asa.

Kekalahan pasukannya dan dirobohkannya puteranya atau yang lain-lain membuat

menteri ini frustrasi, segera meninggalkan puncak dan terbang ke tempat suhengnya.

Suhengnya itulah yang diharap. Dan begitu dia mengeluh dan sempat mengucapkan

satu kalimat itu maka menteri ini terguling dan tidak sadarkan diri.

Handewa, pendekar sakti itu berkelebat. Tadi dia bersamadhi namun mendengar

panggilan adiknya, terkejut dan tertegun melihat robohnya adiknya itu. Baru kali ini

adiknya dilihat begitu pucat, jantung hampir tak berdenyut namun cepat pendekar ini335

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

menolong. Dan ketika dia membawa adiknya ke dalam dan menempelkan lengan di

punggung adiknya itu maka dua jam kemudian adiknya ini sadar.

"Oh, keparat. Kau bocah jahanam, Bun Hwi. Kau pencuri dan mempergunakan

ilmu warisan keluarga Empat Pendekar untuk menghantam kami!"

"Hm, tenanglah....." Handewa menekan belakang kepala adiknya. "Kau jangan

mengigau, sute. Aku di sini dan kau di tempat yang aman."

Yonaga tertegun. Begitu sadar yang diingatnya adalah pertandingannya bersama

Bun Hwi, mengutuk dan menggeram memaki-maki pemuda itu. Lawan yang begitu

tangguh dan baru kali ini dia ketemu batunya. Tapi ketika sang kakak menekan

belakang kepalanya dan perasaan dingin menyusup di kepala menteri itu maka

Yonaga bangkit dan terhuyung.

"Suheng, kau harus menyelamatkan Magada. Pasukanku hancur!"

"Hm, tenanglah. Apa yang terjadi dan kenapa kau demikian pucat, sute? Dari

mana kau?"

Yonaga terbelalak. "Aku dari medan laga, suheng. Bertempur menghadapi

bocah she Bun itu dan tak dapat mengalahkannya!"

Pendekar sakti ini tenang-tenang saja.

"Suheng tak mau membantu?"

"Hm, kendalikan kemarahanmu, sute. Sebenarnya semua ini adalah akibat dari

perbuatanmu sendiri. Kau temaha, tak melihat keberuntungan yang wajib disyukuri

dan kini mendapat buah pahitnya. Kenapa marah-marah dan memandang aku tak

senang? Bukankah sebelumnya sudah banyak nasihat yang kuberikan padamu?"

"Suheng, tak perlu kiranya kau bicara macam-macam. Sekarang, katakan saja

apakah kau rakyat Magada atau kau merasa sebagai rakyat Magada dan merasa

bertanah air maka aku sebagai pejabat negara minta padamu agar membela Magada.

Atau biarkan aku menemui ajal dan pergi ke medan laga!"

"Hm!" mata pendekar ini berkilat. "Aku adalah rakyat Magada, sute. Dan aku

akan membela negeri ini dengan darah dan nyawaku. Tapi tak usah kau mengagul
agulkan kedudukanmu. Bukankah sebagai menteri pertahanan kau harus malu dan

menghiraukan himbauan seorang rakyatmu? Bukankah aku, sebagai rakyat biasa

telah meminta, padamu agar berhati-hati dalam menjalankan sepak terjang? Dan kau

kini membakar kemarahanku dengan kata-katamu yang tajam, sute. Tanpa bicara

seperti itu pun, aku pasti membela Magada!"

"Kalau begitu, cepat suheng robohkan bocah she Bun itu. Bunuh menteri Hu

Kang dan tangkap pula Cien Hong!"

"Hm, kau menyuruh aku menangkap Cien Hong? Kau tahu siapa anak muda

itu?"

"Aku tahu, suheng. Tapi aku tak perduli. Dia membantu musuh, melawan kita.

Besok akan kusemprot gurunya si tua bangka Whisnudewa!"336

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Pendekar ini tak menjawab. Sutenya marah-marah dan memaki Cien Hong,

murid Whisnudewa, sahabat mereka. Tokoh dari Himalaya. Dan ketika hari itu

sutenya minta agar dia menghadapi Bun Hwi dan membunuh menteri Hu Kang

merampas kembali pasukannya maka pendekar ini berkata.

"Aku tak mau kau atur. Kalau kau menghendaki pasukanmu kembali dan bebas

dari menteri Hu Kang maka apa yang hendak kulakukan tak usah kau dikte.

Pokoknya aku akan menyelamatkan Magada dan minta Hu-taijin pergi baik-ba ik."

"Mana mungkin? Pasukannya sudah menguasai pasukan kita, suheng. Besok

atau lusa menteri itu sudah menyerbu istana. Magada bakal jatuh di tangan

Tiongkok!"

"Itulah caramu menyambut kekerasan. Kau selalu mau menangnya sendiri dan

menekan orang lain, sute. Lain dengan aku yang tidak menghendaki kekerasan.

Betapapun aku berjanji untuk menyelamatkan pasukanmu dan Magada, tak akan

membiarkan menteri itu mencaplok kita."

"Suheng yakin?"

"Sute," pendekar ini tertawa getir. "Kau selalu tak percaya pada kata-kataku.

Tentu saja aku yakin akan sepak terjangku. Tanpa kekerasan menteri itu akan

sanggup kusuruh pergilah, biarkan dia memasuki ibu kota dan aku yang akan

menghadapinya."

Yonaga meloncat kaget. "Suheng hendak membiarkan istana diserbu?"

"Ya."

"Suheng tidak gila?"

"Hm, aku waras, sute. Aku tidak gila. Otakku sehat. Kalau kau tidak percaya

lihat saja besok!"

"Tapi, ah...." menteri ini pucat. "Sri baginda ada di dalam, suheng. Aku tak mau

menteri itu menginjak istana!"

"Aku tahu, tapi percayakan hal ini padaku, sute. Sudahlah kau diam dan jangan

memerintah aku lagi. Hu-taijin dapat kutundukkan!" dan ketika adiknya tertegun dan

menjublak bingung maka Handewa kembali ke kamarnya dan duduk bersila, mau

bersamadhi, disusul kemudian oleh menteri ini yang penasaran, heran tapi gelisah.

"Suheng, bagaimana ini? Kenapa kau enak-enak saja? Bukankah kau pergi dan

harus secepatnya menghadapi musuh?"

"Sute," pendekar ini bersikap keren. "Hu-taijin tak mungkin menyerang hari ini.

Pasukannya lelah, biarkan aku beristirahat dan besok aku menemuinya di pintu

gerbang."

"Jadi suheng membiarkan musuh mendekati istana? Suheng hendak membiarkan

musuh mengepung sampai sri baginda tak dapat menyelamatkan diri? Tidak, aku tak

mau mengambil resiko seperti suheng. Itu terlalu berbahaya dan ceroboh. Kau tak

bertanggung jawab. Kau hendak mempermainkan aku!" tapi ketika sang suheng

berdiri dan membentak menteri itu tiba-tiba. Yonaga tertegun melihat sesuatu dicabut

dari balik saku baju kakaknya ini.337

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Sute, aku bukan manusia tak bertanggung jawab yang mempermainkan dirimu.

Kalau aku hendak membiarkan menteri itu mendekati ibu kota tentu ada sesuatu

andalan yang kupunyai. Nah, lihatlah ini, tutup mulutmu dan setelah itu pergilah!"

Yonaga terbelalak. Dia melihat sesuatu di tangan kakaknya itu, menyambar dan

mengamati. Dan begitu dia mengerti dan tertegun tiba-tiba menteri ini berseru

tertahan dan mundur, menunduk. "Maaf, suheng. Kiranya kau telah bertindak secara.

diam-diam. Aku, mengaku salah, maaf........!" dan Yonaga yang berkelebat serta

meloncat keluar tiba-tiba tidak mengganggu suhengnya lagi dan berobah berseri-seri.

Girang dan heran tapi juga kagum. Kakaknya kiranya telah memiliki semacam

"jimat" untuk menundukkan menteri Hu Kang. Itulah tak disangka. Dan ketika

menteri itu lenyap dan percaya kepada kakaknya maka Handewa berapi-api namun

menekan kemarahannya kembali, hampir kesabarannya habis namun dia mengangguk
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kagum. Adiknya bertanggung jawab atas keselamatan raja, tadi mengejar dirinya dan

secara tidak langsung memang ingin tahu kenapa dia begitu tenang. Kenapa dia

begitu yakin bahwa besok Hu-taijin akan dapat diusir pergi. Dan ketika pendekar itu

meredam kemarahannya dan kembali duduk bersila maka dia sudah bersamadhi tak

menghiraukan sekeliling. Benda di tangannya itu telah dimasukkannya kembali ke

dalam saku baju dan pendekar sakti ini pun menyatukan diri dalam keheningan.

Ketenangan dan kewibawaannya sebagai pendekar besar sungguh menyejukkan hati,

siapa pun akan merasa tenang berdekatan dengan pendekar ini. Dan ketika pendekar

itu tenggelam dalam samadhinya dan di sana Hu-taijin menyiapkan pasukan untuk

memasuki ibu kota Magada maka apa yang diduga pendekar ini memang betul.

Hu Kang dan pasukannya harus beristirahat sehari memulihkan kekuatan.

Kemenangan yang di capai menteri ini bukan tanpa pengorbanan, baik tenaga

maupun jiwa. Dan ketika kemenangan menteri itu didengar rakyat ibu kota dan

penduduk gempar maka semua menjadi cemas dan panik.

"Hu-taijin menawan semua pasukan Magada. Dia bakal ke mari dan

menundukkan kita!"

"Benar, dan kita akan menjadi tawanan, teman-teman. Kita mungkin dibantai

atau disiksa!"

"Dan anak-anak atau wanita bakal menjadi permainan perajurit yang buas. Kita

menyingkir dan sebaiknya bersiap-siap!"

Namun ketika semuanya panik dan mau melarikan diri ternyata pintu gerbang

ditutup.

"Semua penduduk diharap tenang. Tak satu pun boleh meninggalkan kota raja!"

Pengumuman itu membuat orang tertegun. Mereka menjublak dan segera

mendengar pengumuman-pengumuman lebih lanjut, bahwa mereka tak usah khawatir

karena besok pendekar sakti Handewa akan menolong mereka. Menteri Yonaga

menjamin ini dan musuh tak akan menyerang mereka. Ibu kota dijamin aman dan tak

perlu mereka panik. Pasukan Hu-taijin bukanlah pasukan yang buas, terbukti pasukan

itu memperlakukan pasukan tawanan dengan baik-baik. Dan ketika hiburan dan

segala macam keterangan coba diberikan kepada rakyat maka penduduk Magada

sedikit terhibur dan agak tenang, meskipun perasaan was-was masih menghantui

juga.338

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Kalau besok Yo-taijin membohongi kita sang menteri siap bunuh diri di

hadapan raja. Semua diminta tenang dan percaya!"

Tambahan ini membuat penduduk tertegun. Mereka tercengang juga, menaruh

harapan. Bangkit kepercayaannya dan mulailah mereka kembali ke rumah masing
masing. Yo-taijin sudah dikenal sebagai menteri yang gagah dan ksatria, kata-katanya

dapat dipercaya dan tak mungkin taruhan itu main-main. Dan ketika semua orang

tenang dan kembali ke rumah masing-masing maka keesokan harinya, pagi-pagi

benar saat yang ditunggu-tunggu itu pun datang.

Hu-taijin bersama pasukannya telah melalui gunung Ming-sia. Mereka terus

bergerak dan turun mendekati ibu kota Magada, satu peristiwa yang bagaimana pun

juga membangkitkan kembali kecemasan penduduk. Dan ketika ribuan pasukan itu

sudah mengepung dan mendekati pintu gerbang maka, aneh bin ajaib tiba-tiba pintu

gerbang kota raja dibuka.

Hu-taijin tertegun. Di dalam tak ada banyak orang, tak ada pasukan menyambut

dan menteri Yonaga tampak berdiri di samping seorang laki-laki gagah yang

berwibawa. Menteri itu tidak menunjukkan kemarahan justeru berseri-seri seolah

menyambut pengantin! Dan ketika Hu-taijin melengak dan heran serta kaget maka

laki-laki gagah itu, yang bukan lain pendekar sakti Handewa melangkah lebar dan

sudah menghampiri menteri Hu Kang, tenang namun setiap langkahnya menunjukkan

kepastian besar.

"Hu-taijin, selamat datang. Turunlah dan mari kita bicara baik-baik!"

Menteri ini terbelaiak. Cien Hong, pemuda di sampingnya cepat memberi tahu

bahwa itulah Handewa, tokoh nomor satu di Magada. Cepat membuat menteri itu

terkejut dan meloncat turun dari kudanya. Ribuan orang memandang tertegun kepada

kejadian itu, langkah meyakinkan sekaligus menggetarkan dari pendekar sakti ini.

Dan ketika pendekar itu berhenti dan Hu Kang menyambut maka buru-buru menteri

ini memberi hormat dan berseru, pura-pura tak tahu.

"Maaf, siapakah dirimu, sobat? Apakah utusan dari raja Urugata umtuk

menyerahkan Magada?"

Handewa berhenti, membungkukkan tubuhnya. "Aku Handewa, taijin, kakak

dari adikku Yonaga. Kau salah, Magada bukan hendak diserahkan melainkan justeru

minta dibebaskan. Aku minta kebijaksanaanmu untuk menyudahi semua pertikaian

ini!"

"Ah, mana bisa?" Hu Kang terkejut. "Magada yang mulai dan menyerang dulu,

taihiap. Kami sudah dirugikan dan banyak jatuh korban. Kalau kemenangan ini tiba
tiba hendak dihabiskan dengan pernyataan maaf maka persoalan sesungguhnya tak

begitu gampang!"

"Benar, tapi kau dapat mempertimbangkannya, taijin. Magada terbawa-bawa

karena Hong Beng Lama!"

"Hm, apakah taihiap hendak berlindung di balik nama itu? Memang tak dapat

disangkal bahwa adikmu terbawa Lama. ini, taihiap. Tapi harus kau akui pula bahwa

Magada memiliki ambisi pribadi. Negeri kecil ini ingin menaklukkan tetangga
tetangganya, menguasainya. Lihat kerajaan Su dan Kim itu, juga beberapa negara339

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

kecil di sekitarnya. Apakah taihiap hendak menutup mata atas semuanya ini? Apakah

taihiap pura-pura tak tahu atas ambisi raja Urugata dan menteri Yonaga? Tidak, kami

tak semudah itu membebaskan Magada, taihiap. Sayang sekali bahwa Magada harus

mempertanggungjawabkan perbuatannya dan menyerah. Atau kami menyerang dan

memetik kemenangan yang sudah di ambang pintu!"

Handewa tersenyum, mengangguk-angguk. "Bagus, kau menteri yang gagah,

taijin. Aku sungguh kagum sekali!"

Menteri ini tertegun.

"Tapi sayang," pendekar itu melanjutkan. "Kau tak dapat menyerang kami,

taijin. Aku sebagai rakyat Magada harus membela negaraku!"

"Bagus, sudah kuduga, taihiap. Dan kau boleh menyerang kami yang sudah

bersiap di sini!"

"Tidak," jawaban itu mengherankan. "Aku selamanya tak menyukai kekerasan,

taijin. Kalau hal ini bisa diselesaikan baik-baik tentu saja tak perlu adanya

pertumpahan darah. Lihat, aku membawa sesuatu untukmu !" dan begitu pendekar itu

mencabut sesuatu dan memberikannya kepada Hu-taijin maka menteri ini tersentak

dan mundur berseru tertahan.

"Surat Hu (Surat Jimat)....!" dan begitu menteri ini tertegun dan membaca serta

memperhatikan mendadak dia menggigil dan menjatuhkan diri berlutut, mengangkat

surat itu tinggi-tinggi karena surat itu adalah surat yang ditulis oleh kaisar. Di situ

kaisar menyuruh menteri Hu mengampuni Magada, menarik mundur pasukannya dan

menyerahkan pasukan tawanan. Apa yang berasal dari Magada harus dikembalikan

lagi kepada negeri kecil itu, termasuk tawanannya Yo Kang dan Giam Khing. Hal

yang membuat menteri ini terkejut dan tersentak, tentu saja kaget bukan main. Dan

ketika menteri itu gemetar dan pucat serta merah berganti-ganti maka Handewa

membungkuk dan bertanya.

"Maaf, kuminta kembali surat itu, taijin?"

Menteri Hu tertegun. Cap dan tanda tangan kaisar yang amat dikenalnya tiba
tiba membuat menteri itu tak berkutik. Hu-taijin marah namun tak dapat berbuat apa
apa. Melanggar perintah itu sama halnya dengan membangkang terhadap kaisar.

Maka mengembalikan surat itu dan menggeram penasaran menteri ini bertanya, balas

memandang lawan.

"Bagaimana taihiap dapat memperoleh itu? Taihiap melakukan kecurangan?"

"Ah, tidak," pendekar ini tertawa. "Orang boleh memakiku sepuas-puasnya,

taijin. Tapi pantang bagiku berbuat curang. Silahkan taijin tanya sendiri kepada sri

baginda kaisar. Hanya itulah caraku menyelamatkan negeriku. Aku tak suka melihat

banjir darah, aku terpaksa melakukan semuanya ini demi kebaikan bersama."

Hu-taijin mundur. Setelah terbelalak dan mendongkol namun juga kagum

memandang lawan tentu saja menteri ini penasaran ingin mengetahui bagaimana

pendekar itu dapat memperoleh Hu, satu hal yang tak habis dipikir dan menteri ini

heran serta bingung. Tapi karena lawan tak menjawab dan menyuruh dia bertanya

pada kaisar akhirnya menteri ini meloncat di atas kudanya dan mengibas-ngibaskan

bendera putih.340

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Semua tawanan harap dilepas. Kita mundur.....!"

Pasukan tiba-tiba ribut. Apa yang diperintahkan seolah tak dipercaya, mereka

hanya melihat menteri itu bercakap-cakap dengan seorang laki-laki gagah dan tak

lama kemudian menteri ini memerintahkan mereka mundur, tawanan dilepas dan

tentu saja mereka bengong. Dan ketika menteri itu berseru lagi dua tiga kali maka

pasukan pun akhirnya gempar dan dua panglima meloncat turun dari kudanya

menghadap menteri itu.

"Taijin, tak salahkah pendengaran kami? Kau menyuruh kami mundur dan

semua tawanan dilepas?"

"Ya, ini perintahku, ciangkun. Kalian tak salah dengar dan memang benar!

Lepaskan semua tawanan dan kita mundur !"

"Tapi....."

"Tak ada tapi!" menteri itu membentak. "Ini perintah, ciangkun. Dan ini berasal

dari sri baginda kaisar sendiri!" dan ketika dua panglima itu bengong dan pucat

memandang menteri Hu akhirnya mereka meloncat kembali ke punggung kudanya

dan berteriak menyambung perintah menteri Hu Kang, meributkan pasukannya

namun semua orang tak salah dengar. Hu-taijin minta membebaskan semua tawanan

dan mereka disuruh mundur. Ikan di depan mata tiba-tiba dilepas kembali, itulah

ibaratnya. Dan ketika semua orang melepaskan tawanan dan mundur menjauhi pintu

gerbang maka Hu-taijin membalik dan tidak banyak bicara lagi, marah dan kecewa

bercampur aduk. Kekecewaan besar tentu saja melanda menteri itu. Dan begitu Hu
taijin memerintahkan mundur maka menteri ini sudah membawa kembali pasukannya

ke tembok besar, diri sendiri langsung ke kota raja dan Bun Hwi serta Cien Hong

bengong. Mereka melihat semua kejadian itu, kaget dan heran serta juga tidak

mengerti. Ajaib sekali, daging segar di depan mulut tiba-tiba terpaksa dilepas. Dan

ketika semuanya kembali dan Magada selamat maka sorak dan pujian meluncur dari

semua orang yang lolos dari bencana besar.

Hari itu Handewa disanjung-sanjung. Semua orang merasa berhutang budi

kepadanya. Tapi ketika raja memanggilnya dan hendak memberi hadiah tiba-tiba

pendekar ini tertawa dan lenyap, kembali ke tempatnya sendiri dan Yonaga tertegun.

Menteri ini bengong atas sepak terjang kakaknya, begitu mudah dan gampang! Tapi

karena dia merasa malu atas kegagalannya sendiri dan betapapun kalau tak ada

kakaknya pasti Magada sudah celaka dan jatuh di tangan musuh maka menteri ini

meletakkan jabatan dan minta mundur.

"Hamba tak pantas menjalankan tugas pekerjaan hamba lagi. Sudilah paduka

memberhentikan hamba karena hamba ingin merantau.

Raja terkejut. "Apa? Kau mau pergi?"

"Ya, hamba merasa gagal menjaga negeri, sri baginda. Hamba minta maaf dan

ingin mengundurkan diri."

"Tidak!" Urugata tiba-tiba menolak. "Kegagalanmu dihapus keberhasilan

kakakmu, taijin. Magada selamat dan kita semua tak apa-apa!"341

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Benar, tapi keberhasilan itu sesungguhnya bukan perjuangan hamba, sri

baginda. Itulah jerih payah kakak hamba. Hamba malu untuk tinggal lebih lama dan

ingin pergi."

"Ah, jangan!" raja masih menahan. "Kekecewaanmu dapat kupahami, taijin.

Tapi permohonanmu terus terang kutolak. Aku tak mengijinkan kau mengundurkan

diri. Kalau kau ingin pergi dan sekedar melepas kekecewaan biarlah hal itu ku

mengerti. Anggap saja ini cuti panjang bagimu!"

Yonaga tertegun. Raja lalu memberi tahu siapa lagi yang dapat menggantikan

kedudukannya di situ. Dia adalah orang yang paling diandalkan di Magada, setelah

Handewa. Tapi karena pendekar sakti itu tak mau menerima pangkat dan segala

kedudukan dianggapnya merepotkan saja maka raja mengakhiri dengan suara

gemetar.

"Ingat, tak ada yang kuharap selain dirimu, Yo-taijin. Han-taihiap tak mungkin

kubujuk lagi. Kalau dia mau menerima kedudukanmu dan menggantikan dirimu tentu
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

saja aku mengabulkan permintaanmu. Tapi jelas dia tak mau. Kau adalah satu
satunya orang yang paling kuandalkan di sini, atau Magada bakal hancur dan ditelan

jaman!"

"Hm, baiklah. Kalau begitu biar hamba menarik permintaan hamba, sri baginda.

Tapi ijinkan hamba keluar Magada. Hamba ingin merantau dan meninggalkan

sejenak segala urusan kenegaraan, juga mencari dua sute hamba yang tidak pernah

kembali!"

"Baiklah, ini kuterima, taijin. Tapi setelah itu kau harus kembali dan menduduki

jabatanmu lagi!"

"Terima kasih, dan hamba akan memanggil saudara hamba Yo Shu Kie, sri

baginda. Biarlah sementara ini dia mewakili hamba."

Raja mengangguk. Yo Shu Kie tertegun ketika diberi tahu kakaknya, Yonaga

hendak pergi dan urusan pemerintahan hendak diwakilkan kepadanya. Kakaknya itu

hendak "mencari angin" di luar untuk membuang segala kekecewaan, tentu saja

menteri itu tak dapat menolak karena dialah satu-satunya orang terakhir setelah

Yonaga. Dua saudara mereka Giam Lun dan Hong Lok lenyap entah ke mana, begitu

juga Hong Siu. Kakaknya itu justeru hendak mencari dan membuang semua

kepepatan batin. Dan ketika hari itu juga menteri Yonaga berpamit pada sri baginda

dan menyuruh Yo Kang, puteranya, mendampingi menteri Yo Shu Kie maka

petualangan baru dijalani menteri yang sedang murung ini.

Aneh. Yonaga yang biasa hidup mewah tiba-tiba harus hidup seadanya di dalam

perantauan. Untunglah, sebagai menteri berkepandaian tinggi tak ada kesulitan bagi

menteri ini untuk makan atau minum seadanya. Entah daun-daunan di hutan atau air

sumber di lereng yang jernih. Semuanya itu dapat dijalaninya karena menteri ini

adalah seorang yang kuat lahir batin, tak asing pada tapa karena dulu di waktu muda

dia juga seorang yang kerap menahan lapar atau dahaga. Ilmu-ilmu yang didapat

adalah juga dihasilkan dari ketekunannya mendisiplin diri. Dan ketika menteri itu

berangkat dan urusan pemerintahan diserahkannya pada adiknya maka Magada

menjadi sunyi karena banyak kehilangan tokohnya yang utama.342

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Bagaimana dengan Handewa? Pendekar ini biasa-biasa saja. Dia tetap tinggal di

tempatnya yang tenang, di lembah tak jauh dari ibu kota Magada. Pendekar itu

selamanya tak suka berkecimpung dalam urusan pemerintahan, meskipun bukan

berarti acuh karena setiap perobahan tentu di amatinya, seperti misalnya kejadian

yang hampir memalukan Magada itu, serangan menteri Hu Kang yang nyaris

menundukkan negeri kecil itu. Dan karena membicarakan pendekar ini kita jadi

teringat akan sepak terjangnya menghadapi Hu-taijin maka marilah kita lihat apa

sebenarnya yang terjadi antara pendekar itu dengan kaisar, jauh sebelum pasukan Hu
taijin mengepung kota raja.

*

* *

Seminggu sebelum kejadian itu. Handewa, pendekar sakti ini tak ada di

tempatnya. Saat itu lembah di mana pendekar itu tinggal kosong, tak berpenghuni.

Orang tak tahu ke mana pendekar itu pergi. Dua anaknya, Hangga dan Han Li juga

sudah lama tak berada di lembah. Muda-mudi ini mendapat kebebasan dari ayahnya

untuk keluar rumah, mengikuti sepak terjang paman mereka atau pergi ke tempat lain

untuk menambah pengalaman. Dan ketika lembah kosong tak ada penghuninya maka

di lain tempat, di istana, jauh di selatan tembok besar justeru seorang "tamu" datang

tak diundang.

Kota raja di selatan tenang-tenang saja. Hari itu memang tak ada sesuatu yang

istimewa di kota ini. Pasukan Hu-taijin yang sudah menghalau musuh dan justeru

berada di luar tembok besar menjadi pantauan hangat bagi orang-orang tertentu,

seperti misalnya para pembesar dan sri baginda kaisar, yang tiap hari mendengarkan

laporan atau berita-berita baru, peperangan menghadapi Magada yang membantu

Hong Beng Lama, tokoh sesat dari Tibet itu. Dan ketika kaisar gembira mendengar

kemajuan-kemajuan menterinya dan betapa Hong Lam putera Hong Beng Lama

ditangkap dan seorang tokoh muda dari Magada juga berhasil dilumpuhkan maka

kaisar bertepuk tangan memuji menterinya itu.

"Bagus, gempur mereka, taijin. Tumpas pemberontak dan kalahkan Magada!"

Kaisar hari itu bersenang-senang. Sri baginda mengadakan semacam pesta sendiri

setiap pasukan menterinya berhasil mengalahkan lawan, mendesak dan merobohkan

musuh. Dan ketika hari itu didengar tertangkapnya Hong Lam dan Giam Khing maka

kaisar berseri-seri mengajak para pembantunya meneguk arak.

"Hayo, kita minum untuk kemenangan Hu-taijin!"

Para menteri yang lain gembira. Mereka mengangkat cawan masing-masing dan

menenggak araknya, gembira dan tentu saja senang mendengar berita itu.

Terdesaknya musuh berarti semakin menjauhnya bahaya dari mereka, berarti selamat

dan mereka dapat menikmati hari esok. Tapi ketika kaisar dan para pembantunya

minum arak dengan gembira mendadak melenggang seseorang yang memasuki

ruangan itu, dikejar pengawal.

"He, berhenti.....!"

Kaisar terkejut. Yang lain-lain menoleh dan tampaklah oleh mereka masuknya

seorang laki-laki gagah berusia limapuluhan tahun, tampaknya melenggang begitu343

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

santai namun tiba-tiba sudah di depan sri baginda. Dan ketika pengawal berteriak dan

memaki laki-laki itu maka pria ini sudah memberi hormat dan membungkukkan

tubuhnya dalam-dalam di hadapan sri baginda.

"Maaf, hamba mengganggu, sri baginda. Mohon ampun paduka karena hamba

ingin bicara."

Pengawal di belakang menubruk. Mereka kaget melihat laki-laki itu sudah

sedemikian dekat di depan sri baginda, sekali raih dia bisa melepas serangan dan sri

baginda bisa terancam. Celakalah para pengawal kalau ada apa-apa menimpa

junjungan mereka. Mereka bisa dihukum mati! Maka membentak dan menubruk laki
laki ini tiba-tiba Ong-ciangkun, perwira muda yang berkelebat dan mendahului di

depan sudah menyerang dan menyambar tengkuk laki-laki itu.

"Wutt.....!"

Tubrukannya luput. Entah bagaimana tiba-tiba tanpa menoleh laki-laki gagah ini

sudah berkelit tanpa menengok. Masih memandang sri baginda dan kaisar terkejut.

Mata yang begitu bersinar dan mencorong seperti mata naga menggetarkan hati

kaisar ini, kaisar tak mengenal siapa laki-laki itu tapi Ong-ciangkun sudah menubruk

lagi, membentak dan membalik. Dan ketika dua tiga kali pukulannya tak mengena

dan laki-laki itu tersenyum mendadak tangannya bergerak dan.... terlemparlah

perwira muda itu.

"Maaf, biarkan aku bicara dengan sri baginda.... bress!" Ong-ciangkun

terguling-guling, kaget berteriak pucat dan beberapa temannya meluruk. Saat itu

ruangan dalam sudah dimasuki para pengawal dan panglima-panglima muda, datang

mengejar laki-laki itu dan mereka berteriak agar sri baginda menyingkir. Kaisar

menekan lengan kursi dan tiba-tiba terdengar bunyi bercuit, singgasana meluncur ke

belakang dan tiba-tiba tembok di belakang sri baginda terbuka. Kursi yang diduduki

sri baginda memasuki tembok ini dan langsung menghilang. Dan ketika tembok

menutup kembali dan laki-laki itu dikeroyok maka para menteri dan perwira yang

merasa marah sudah menyerang dan membentak tamu tak diundang itu.

"Kau siluman tak tahu aturan. Keparat...!"

"Kau merepotkan kami. Jahanam....!"

Dan golok serta tombak atau pedang yang berseliweran menyerang laki-laki itu

tiba-tiba disambut gerakan yang luar biasa dan.... semuanya itu pun luput mengenai

angin kosong. Laki-laki ini tertawa aneh dan ia tampaknya kecewa karena kaisar

menghilang di balik tembok rahasia. Musuh menyerangnya lagi namun ia

mengibaskan lengan ke kiri kanan. Dan ketika tombak atau pedang tertolak mencelat

maka laki-laki ini melengggang dan sudah keluar lagi, mencari kaisar.

"Sri baginda, hamba ingin menemuimu.....!"

Semua orang terbelalak. Laki-laki itu tak membalas mereka, yang dilakukan

hanya menangkis dan mereka semua pun terdorong. Ada yang terbanting tapi tak satu

pun terluka, ini sebenarnya membuktikan lawan berniat baik namun para perwira

tentu saja naik pitam. Mereka itu seakan tak dipandang sebelah mata oleh pria gagah

itu. Maka membentak dan menyambar golok atau pedangnya lagi semua orang

mengejar dan Ong-ciangkun lagi-lagi paling depan.344

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Berhenti.....!" panglima itu mengayun senjatanya, tepat menyambar tapi tiba
tiba senjatanya patah. Bahu yang dibacok itu mengeluarkan suara berdentang dan

golok panglima muda itu pun menjadi dua. Bukan main kagetnya panglima ini. Dan

ketika teman-temannya yang lain juga menggerakkan pedang atau tombaknya tapi

terpental bertemu tubuh yang seperti karet tiba-tiba lelaki itu sudah berkelebat dan

lenyap dari depan mata.

"Wutt!"

Ong-ciangkun dan yang lain bengong. Mereka seperti menghadapi iblis, tahu
tahu lenyap dan menghilang begitu saja. Dan ketika mereka berteriak dan memburu

keluar maka penjaga di luar menuding-nuding ke atas.

"Itu dia!"

Orang-orang bengong. Laki-laki gagah itu, yang tidak dikenal dan belum

memperkenalkan diri tampak berkelebatan di atas genteng, melayang sana-sini dan

gerakannya sungguh luar biasa ringan. Kaki atau tubuhnya itu seringan kapas dan

sudah berpindah-pindah dari satu wuwungan ke wuwungan lain, dia mencari sri

baginda dan perwira serta panglima tentu saja membentak. Ong-ciangkun lagi-lagi

melayang naik dan gerakannya ini sudah diikuti teman-temannya yang lain,

mengejar. Namun ketika mereka tiba di sana dan lawan menghilang lagi-lagi pria itu

lenyap.

"He, dia di sini...!"

Ong-ciangkun dan teman-temannya gugup. Mereka bingung dan dibuat

mendongkol oleh sepak terjang laki-laki itu, mendengar teriakan di bawah dan Ong
ciangkun meluncur turun, jauh di pojok timur. Dan ketika dia melihat laki-laki itu

dikeroyok dan memasuki Gedung Hijau, tempat di mana kaisar mengadakan

pertemuan penting maka panglima itu berteriak dan maju dengan senjatanya yang

baru.

"Kepung dia, tangkap!"

Namun lawan melejit. Seperti kucing atau ular menggeliat sekonyong-konyong

lelaki ini sudah meloncat tinggi di atas kepala lawannya, pengawal dan perwira yang

mengeroyok. Lalu ketika lawan kehilangan dirinya dan senjata saling bertemu di

tengah tiba-tiba lelaki itu sudah melayang turun dan masuk ke dalam.

"Kejar!"

Ong-ciangkun kaget. Dia membentak dan menyambitkan pedangnya, meluncur

lurus dan cepat ke punggung lawan. Namun ketika laki-laki itu menggerakkan tangan

ke belakang dan tanpa menoleh menjepit pedang dengan dua jari telunjuknya tiba
tiba pedang patah dan putus menjadi dua.

"Krekk!"

Semua orang terkejut. Dua jari mematahkan pedang bukanlah pekerjaan

gampang, pria itu telah melakukannya dan Ong-ciangkun serta yang lain tertegun.

Tapi begitu sadar dan membentak lagi perwira ini sudah menarik tombak dari

seorang pengawal dan memburu, disusul yang lain namun lawan lenyap di dalam.345

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

JILID XV

RIBUTLAH semua orang. Pengawal dan perwira berteriak-teriak, mereka

gaduh berlari sana-sini dan istana tiba-tiba geger. Kejadian hari itu sungguh

mengejutkan siapa saja, Ong-ciangkun paling marah karena dialah saat itu yang

bertanggung jawab atas keselamatan kaisar. Dan ketika semua orang mencari-cari

namun lelaki itu tak ditemukan maka kaisar, yang bersembunyi dan lolos melalui

dinding rahasia berada di kamarnya ditemani tiga orang selirnya, kaget dan marah

tapi tak bisa apa-apa. Saat itu dia memonitor kegaduhan dari seorang thaikam

(pembesar kebiri), pucat di kamar biru dan tiga orang selirnya memeluk junjungan

mereka dengan menggigil. Dan ketika Mu-thaikam, pembesar kebiri itu muncul di

pintu kamar maka dengan tergesa-gesa pembesar ini berseru bahwa lelaki itu sudah

kelihatan bayangannya di sekitar situ.

"Hamba.... hamba melihat bayangannya di dekat kaputren. Barangkali paduka

harus menyingkir lagi dan pergi ke ruang bawah tanah....!" thaikam itu gugup,

melapor sambil menjatuhkan diri berlutut dan tiga selir yang memeluk kaisar tiba-tiba

menjerit. Thaikam ini tak tahu kenapa tiga orang selir cantik itu berteriak. Tapi ketika

kaisar pucat memandang belakangnya dan thaikam itu menoleh tiba-tiba dia berseru
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tertahan dan roboh ke depan.

"Setan.....!"

Lelaki itu kiranya sudah ada di belakangnya. Dengan mudah menemukan kaisar

ini, Mu-thaikam menjerit dan hilang akal. Dan ketika pembesar kebiri itu roboh dan

tersungkur ke depan maka pria gagah ini sudah melompati kepala thaikam itu dan

menyambar di depan sri baginda.

"Sri baginda, hamba ingin bicara dengan paduka!"

Kaisar memencet sesuatu di bawah kakinya, dengan ujung kaki. Dan begitu laki
laki itu bergerak dan berhenti di depannya tiba-tiba dari balik pintu menyambar

panah berpegas disusul bercuitnya tombak dari langit-langit ruangan.

"Cit-wiirrr......!"

Lelaki itu terkejut. Dia tak menyangka bahwa di situ pun ada alat-alat rahasia,

bahkan menyerangnya dari belakang dan atas. Langit-langit kamar pun menyimpan

serangan gelap, tombak-tombak panjang yang meluncur dikendalikan sesuatu alat

dari atas. Tapi menggerakkan tangan ke belakang dan atas tiba-tiba lelaki ini telah

menampar dan menolak balik semua senjata-senjata rahasia itu.

"Plak-plak-plak!"

Tombak dan panah berpegas patah-patah. Kaisar tertegun melihat semuanya itu,

kehebatan lelaki ini menyelamatkan diri. Tapi membalik mendorong selirnya ke

depan tiba-tiba kaisar menarik kelambu dan..... bles, lenyaplah kaisar di ruang bawah

tanah.

"Heii.....!" lelaki itu terkejut, tertegun juga. Dan ketika dia harus mengelak tiga

selir yang jatuh ke tubuhnya maka Ong-ciangkun dan perwira yang lain sudah tiba di

situ dan berkelebatan memasuki pintu, menyerang.346

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Kau laki-laki keparat!"

Pria ini kecewa. Hilangnya kaisar untuk kedua kali berkat pertolongan alat-alat

rahasia membuat lelaki ini mendongkol juga. Dia membalik dan menerima semua


Pendekar Rajawali Sakti 10 Pengantin Beauty Honey Karya Phoebe Bara Diatas Singgasana Pelangi Di

Cari Blog Ini